PERAN KONSORSIUM ETIK NASIONAL SERTA KOMITE ETIK DAN...
Transcript of PERAN KONSORSIUM ETIK NASIONAL SERTA KOMITE ETIK DAN...
PERAN KONSORSIUM ETIK NASIONAL SERTA KOMITE ETIK DAN HUKUM DALAM MENEGAKKAN ETIKA DI
INDONESIA
DR.Dr. H Hanny Ronosulistyo,SpOG(K),MM
Ketua MAKERSI PERSI
Dipresentasikan di symposium MKEK , hotel Aryaduta , Jakarta,
28 April 2019,
CURICULUM VITAE Dr dr H HANNY RONOSULISTYO.SpOG (K).MM
LAHIR DI HAARLEM, BELANDA , 26-09-1953ISTRI DR dr. Hj INA ROSALINA, SpA(K), Mkes, MHKesANAK : 3JABATAN SAAT INI :1. KETUA MAKERSI PUSAT2. DEWAN PEMBINA ARSADA PUSAT3. DEWAN PEMBINA MUKISI PUSAT4. DIVISI AKREDITASI INTERNASIONAL KARS5. KETUA FORUM KOMITE MEDIK NASIONAL PERSI6. KETUA II ICMI JAWA BARAT7. KETUA PERPORI JABAR8. KETUA 1 PKBI JABAR9. KETUA LKNU JABAR
CV Dr H HANNY RONO PENGALAMAN KERJA :1. LULUS FK UNPAD 19792. WAMIL TNI AL3. LULUS OBSGIN UNPAD 19834. LULUS S2 MM 20025. KONSULTAN OBSGYNSOS 20046. LULUS S3 UNPAD 20147. DIREKTUR RSU MAJALAYA 8. DIREKTUR RSU CIBABAT, KOTA CIMAHI9. KEPALA DINKES JAWA BARAT10. DIREKTUR RSU PROPINSI JABAR AL IHSANMENULIS 24 BUKU MEDIS ISLAM BERSAMA A.L.1. KH ALI IMRON ALM 2. KH DUDUNG ABDUL HALIM CIPASUNG ALM3. PROF BUYA KH A SAFII MAARIF4. PROF KH MIFTAH FARIDL5. KH SHIDDIQ AMINULLOH6. KH A ZAKARIYA7. KH AA GYMNASTIAR8. UST DR AAM AMIRUDDIN9. DRS SETO MULYADI
CELETUKAN SEMBRONO BERUJUNG TUNTUTAN
• DOKTER ANESTESI DIHUKUM DENDA $ US 500.000KARENA MENGOLOK OLOK PASIEN SAAT PASIEN DI SEDASI SEWAKTU DILAKUKAN TINDAKAN COLONOSCOPY
BILLING PASIEN TIDAK AKURAT
PENANGANAN ETIK DIDUNIA
WHO
10
AMA & ANA
• Hanoi 2006, Pada pertemuan ke 14 pemimpin ekonomi asia pasifik i, diputuskan komitmen tinggi untukmemberatas korupsi dan bertekad menyusun bersama norma2 etik.
• 2007 mengusulkan prinsip2 anti korupsi untuk sector public atau prifat, APEC code of conduct for business• 2010 : memfasilitasi lingkungan bisnis yang transparan, terbebas dari korupsi biaya tinggi, dengan membuat
APEC code of business ethics, mulai dari kesehatan• 2011 : April 6-7, Kuala Lumpur Principles pengaturan etik alat medis;
1. Perusahaan tak boleh mempengaruhi kemandirian dr dalam memilih sehingga mempengaruhi paientcare
2. Kerja sama perusahaan-RS: meningkatkan penelitian ilmu, membuat teknologi baru,meningkatkanpelayanan,meningkat mutu pelayanan, tak boleh untuk hal hal yang tak tepat.
3. Perusahaan boleh mendukung Pendidikan dr lewat pihak ke34. Pendidikan pengenalan penggunaan alat bertujuan untuk keamanan dan penggunaan efeltip alat tsb5. Tidak boleh membiayai entertain dan rekreasi dokter . Pemberian komisi, hadiah atau membiayai
hiburan dokter dianggap sebagai gratifikasi6. Pemberian donasi untuk amal harus pada organisasi bukan pribadi dokter7. Pemberian produk bebas tak untuk mempengaruhi dokter dalam memilih• Untuk itu didorong masing2 Industri dan kedokteran untuk membuat kode etik yang dipatuhi
• 2012 : Mexico City Principles untuk biofarmasi etik
The Mexico City PrinciplesBiopharmaceutical Sector Codes of Business Ethics
Healthcare and Patient Focus means everything we do is intended to benefit patients.
Integrity means dealing ethically, honestly, and respectfully in everything we do.
Independence means to respect the need of autonomous decision-making of all parties, free from improper influence.
Legitimate intent means everything we do is for the right reasons, is lawful, and aligns with the spirit and values of these Principles.
Transparency means a general willingness to be open about our actions while respecting legitimate commercial sensitivities and intellectual property rights.
Accountability means a willingness to be responsible for our actions and interactions.
The Principles cover:
1. Interactions with Healthcare Professionals
2. Promotional Information and Activities
3. Safety of Medicines
4. Symposia and Congresses
5. Informational Presentations by Company Representatives
6. Entertainment
7. Educational Items and Gifts
8. Support for Continuing Medical Education
9. Samples22
The Mexico City Principlesfor Voluntary Codes of Business Ethics in the Biopharmaceutical Sector
10. Consultant and Speaker Arrangements
11. Compliance Procedures and Responsibilities
12. Conduct and Training of Company Representatives
13. Public Sector Relations and Procurement
14. Clinical Trials
15. Company Donations for Charitable Purposes
16. Patient Organizations
17. Adherence to Principles
Di INDONESIA BAGAIMANA ?
STRUKTUR LIGITISASI MASALAH ETIK
RSKLINIKFKTP DLL
STRUKTUR MASALAH ETIK DI RS
DR
NS
DIST
DLL
MNG
RSKPK
PENANGANAN ETIKDI INDONESIA
APAKAH LEBIH BAIK ? PENATAAN ETIK TERINTEGRASI
MKEKAGAMA
MKDKI
KARS
PPNIPERSAGI
PDGI
MAKERSI
BPRS IAI
KEH DPK DLL
KONSORSIUM PENATAAN ETIK RUMAH SAKIT ?
BERAT SAMA DIPIKUL , RINGAN SAMA DIJINJINGBERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUBUH
GPFARMASIGAKESLABLEMBAGA KONSUMENKEJAKSAANKPK
MEMOTRET MASALAH MULTI ANGLEMEMOTRET LEBIH DETAIL
MKEK
MKDKI
MAKERSI
PPNI
BPRS
IAI
PERSAGI
IBI
TPK
RAPAT KAMERAMENLEADER =DPJP ?
GAMBAR LEBIH JELASGAMBAR LEBIH DETAIL
KEBERSAMAANTERINTEGRASIMULTIFACET
MULTIDIMENSIEKONOMI BERSAMA
D/ UTAMAD/TAMBAHAN
THERAPI UTAMATH PEMBINAAN
KARS SEBAGAI PEMOTRET
• STANDAR PEMOTRETAN
ETIK DI RUMAH SAKIT
• PENDATAAN KEPATUHAN
• SILAHKAN DIPERKUAT
31
Elemen penilaian TKRS 12.1 Telusur Skor
3. Rumah sakit membuat
tagihan yang akurat untuk
layanannya dan memastikan
bahwa insentif finansial dan
pengaturan pembayaran tidak
mempengaruhi asuhan pasien.
(D, W)
D
W
Bukti tentang tagihan yang
akurat antara lain tidak
ada tagihan susulan setelah
pasien pulang
• Bagian keuangan/kasir
• Pasien/keluarga
10
5
0
TL
TS
TT
RUMAH SAKIT DI SOMASI DAN DITUDUH MENIPU PASIEN
Standar TKRS 12.1
Kerangka kerja Rumah Sakit untuk manajemen etis meliputi
pemasaran, admisi /penerimaan pasien rawat inap
(admission), pemindahan pasien (transfer), pemulangan
pasien (discharge) dan pemberitahuan (disclosure) tentang
kepemilikan serta konflik bisnis maupun profesional yang
bukan kepentingan pasien.
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 33
Elemen penilaian TKRS 12.1 Telusur Skor
1. Rumah sakit mengungkapkan
kepemilikannya serta mencegah
konflik kepentingan bila melakukan
rujukan (lihat juga AP 5, dan AP 6).
(D,O,W )
D
O
W
1) Bukti pengungkapkan kepemilikan RS
antara lain di kop surat, papan nama,
website, brosur dan leaflet
2) Bukti rujukan tidak terdapat konflik
kepentingan
Ada nama kepemilikan pada papan nama
RS, brosur dan website RS
• Kepala bidang pelayanan medik
• Kepala unit pelayanan
10
5
0
TL
TS
TT
2. Rumah Sakit secara jujur
menjelaskan pelayanan yang
disediakan kepada pasien (lihat MKE
1 EP 3). (D,O,W)
D
O
W
Bukti tentang penjelasan pasien pada
waktu admisi (general consent)
Pasien pada waktu admisi rawat inap
• PIC admisi
• Kepala bidang keperawatan
• Kepala unit rawat jalan,rawat inap dan
gawat darurat
10
5
0
TL
TS
TT
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 34
Elemen penilaian TKRS 12.1 Telusur Skor
3. Rumah sakit membuat
tagihan yang akurat untuk
layanannya dan memastikan
bahwa insentif finansial dan
pengaturan pembayaran tidak
mempengaruhi asuhan pasien.
(D, W)
D
W
Bukti tentang tagihan yang
akurat antara lain tidak ada
tagihan susulan setelah pasien
pulang
• Bagian keuangan/kasir
• Pasien/keluarga
10
5
0
TL
TS
TT
Standar TKRS 12.2
Kerangka kerja RS untuk manajemen etis mendukung
pengambilan keputusan secara etis didalam pelayanan
klinis dan pelayanan nonklinis.
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 36
Elemen penilaian TKRS 12.2 Telusur Skor
1. Rumah sakit mempunyai sistem
pelaporan bila terjadi dilema etis
dalam asuhan pasien dan dalam
pelayanan non klinis (R)
R Regulasi tentang sistem
pelaporan bila terjadi
dilema etis
10
-
0
TL
-
TT
2. Regulasi tentang manajemen etis
yang mendukung hal-hal yang
dikonfrontasi pada dilema etis
dalam asuhan pasien telah
dilaksanakan (D,W)
D
W
Bukti tentang manajemen etis
telah dilaksanakan sesuai
regulasi dengan melibatkan
komite etik
• Kepala bidang pelayanan medik dan
keperawatan
• Komite etik
10
5
0
TL
TS
TT
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 37
Elemen penilaian TKRS 12.2 Telusur Skor
3. Regulasi untuk manajemen etis
yang mendukung hal-hal yang
dikonfrontasikan pada dilema
etis dalam pelayanan nonklinis
telah dilaksanakan (D,W)
D
W
Bukti tentang manajemen etis telah dilaksanakan sesuai regulasi
• Kepala bidang keuangan/kasir
• SPI
10 5
0
TLTS
TT
4. Pelaporan bila terjadi dilema etis
dalam asuhan pasien dan dalam
pelayanan non klinis telah
dilaksanakan (D,W)
D
W
Bukti pelaporan dilema
asuhan klinis dan dilema
non klinis.
Kepala bidang pelayanan dan keuangan
10
5
0
TL
TS
TT
Standar TKRS 13
Direktur RS menciptakan dan mendukung budaya
keselamatan di seluruh area di RS sesuai peraturan
perundang-undangan.
PERILAKU YG TIDAK MENDUKUNG BUDAYA KESELAMATAN
1. Perilaku yang tidak layak (inappropriate) seperti kata-kata atau bahasa tubuh yang merendahkan atau menyinggung perasaan sesama staf, misalnya mengumpat danmemaki;
2. Perilaku yang mengganggu (disruptive) antara lain perilaku tidak layak yang dilakukansecara berulang, bentuk tindakan verbal atau nonverbal yang membahayakan ataumengintimidasi staf lain, dan “celetukan maut” adalah komentar sembrono di depanpasien yang berdampak menurunkan kredibilitas staf klinis lain. Contoh mengomentarinegatif hasil tindakan atau pengobatan staf lain di depan pasien, misalnya “obatnya inisalah, tamatan mana dia...?”, melarang perawat untuk membuat laporan KTD, memarahi staf klinis lainnya di depan pasien, kemarahan yang ditunjukkan denganmelempar alat bedah di kamar operasi, serta membuang rekam medis di ruang rawat;
3. Perilaku yang melecehkan (harassment) terkait dengan ras, agama, dan sukutermasuk gender;
4. Pelecehan seksual.
KARS.Sutoto 39
Standar KKS 11
Rumah sakit melaksanakan proses yang seragamuntuk melaksanakan evaluasi mutu dan keselamatan asuhan pasien yang diberikan oleh setiap anggota staf medis.
MONITORING DAN EVALUASI BERKELANJUTAN KINERJA STAF MEDIS
3 (tiga) area umum yaitu:
1. PERILAKU,
2. PENGEMBANGAN PROFESIONAL
3. KINERJA KLINIS.
KARS.Sutoto 41
Staf medis adalah model dalam menumbuhkan budaya aman (safety culture)
Budaya aman:
1. Partisipasi Penuh Dari Semua Staf Untuk Melaporkan Bila Ada Insiden Keselamatan
Pasien, Tanpa Ada Rasa Takut Untuk Melaporkan Dan Disalahkan (No Blame Culture).
2. Sangat Menghormati Satu Sama Lain, Antar Kelompok Profesional Dan
3. Tidak Terjadi Sikap Saling Mengganggu
1. PENILAIAN PERILAKU
EVALUASI PERILAKU
a) Evaluasi apakah seorang staf medis mengerti dan mendukung kode etik dan disiplinprofesi dan rumah sakit serta dilakukan identifikasi perilaku yang dapat atau tidakdapat diterima maupun perilaku yang mengganggu.
b) Tidak adanya laporan oleh anggota staf medis tentang perilaku yang dianggap tidakdapat diterima atau mengganggu.
c) Mengumpulkan, analisis, menggunakan data dan informasi berasal dari survei stafdan survei lainnya tentang budaya aman di rumah sakit
YANG MELAKSANAKAN EVALUASI PERILAKU
kolaborasi antara sub komite etik dan disiplin, manajer SDM, manajer pelayanan dankepala unit kerja.
LANGKAH2 MENUJU PENATAAN ETIK RS INDONESIA
1. PENYUSUNAN BUKU BESAR PENATAAN ETIK KESEHATAN INDONESIA
EDITOR : PROF DR dr H ABDUL KADIR Sp THT
dr PUKOVISA SpS
2. PENANDATANGANAN PAKTA KERJASAMA
3. PENYUSUNAN TATA CARA KERJA PENATAAN ETIK BERSAMA
4. PENYUSUNAN ITEM ETIK YANG AKAN DINILAI
5. MENYUSUN PELATIHAN DAN TIM SOSIALISASI
6. MEMBUAT TIM MONEV DAN PENGEMBANGAN KEDEPAN
International Ethical Guidelines forHealth-related Research Involving Humans
Council for International Organizations of Medical Sciences (CIOMS) in collaboration with the World Health Organization (WHO) 2016
3-7-25-35-48
1. BENEFICENCE2. ADIL3. KEMANUSIAAN
1. NILAI ILMIAH2. NILAI SOSIAL3. BEBAN-MANFAAT4. MANFAAT-RISIKO5. BUJUKAN,EXPLOITASI6. PRIVASI7. INFORMED CONSEMT
1. HAK PASEN2. LOW RESOURCE3. BEBAN MANFAAT4. MANFAAT RISIKO5. PILIHAN CONTROL6. PATIENT CARE7. HUB MASYARAKAT8. KERJASAMA9. KOMPETENSI EDUKASI IC10.MODIF IC11.MATERI BIO&DATA12.DATA PENEITIAN13.KOMPENSASI\14.TREAT HARMS15.VULNERABLE PATIENTS16.PASEN DG GG KOMUNIKASI17.ANAK & REMAJA18.WANITA19.HAMIL & MENYUSUI20. BENCANA , WABAH21.CLUSTER RANDOMIZED TRIAL22.DATA ONLINE, PENELITIAN23.KOMITE ETIK24.PUBLIC ACCOUNTABILITY25.CONFLICT OF INTEREST
1. MAKSUD & TUJUAN (GL 9)2. PESERTA SUKARELA (GL9)3. BOLEH MENOLAK-MUNDUR (GL9)4. UNDUR DIRI CEPAT5. KOMPENSASI UANG/NON – (GL13)6. DIBERITAHU HASIL PENELITIAN7. SEGERA DIBERITAHU APABILA(GL11)
DITEMUKAN DATA LIVE SAVING DAN KEBUTUHAN KLINIS SEGERA (G11)
8. TEMUAN YANG TAK DIMINTA AKAN DISAMPAIKAN BILA DITEMUKAN (GL11)
9. HAK AKSES PADA DATA & PADA KASUS NON DISCLOSURE DISAMPAIKAN PENJELASANNYA (GL11)
10. NYERI, KETIDAKNYAMANAN DAN RISIKO YANG MUNGKIN TERJADI DISAMPAIKAN (GL4)
11. KEUNTUNGAN KLINIS BILA ADA DISAMPAIKAN. (GL 4 & 9)
12. KEUNTUNGAN PENELITIAN PADA MASYARAKAT DISAMPAIKAN (GL1)
13. BIAYA DAN PENANGANAN KLINIS PASCA PENELITIAN BILA ADA (GL6&9)
14. RISIKO TINDAKAN YANG BELUM TERREGISTRASI UNTUK PENELITIAN DISAMPAIKAN (GL6)
15. ALTERNATIF TINDAKAN / PENGOBATAN DISAMPAIKAN
16. INFORMASI BARU YG BERHUBUNGAN (GL9)
17. PRIVASI DAN KEAMANAN DATA (GL11&22)
18. KETERBATASAN MENJAGAPRIVASI ATAU PELANGGARAN (GL 11&22)
19.SPONSOR,KONFLIK KEPENTINGAN DAN PENYELESAIANNYA (GL9&25)
20.APAKAH PENELITI JUGA SEBAGAI KLINISI (GL9)
21.BATAS TANGGUNG JAWAB PENELITI (GL6)22.PENANGANAN DAN REHABILITASI GRATIS
UNTUK KASUS TERTENTU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENELITIAN DAN RS TEMPAT PENANGANAN (GL14)
23.KOMPENSASI SENTINEL BILA ADA (GL14)24.HAK ATAS KOMPENSASI BILA ADA25.KEPUTUSAN K.E.P. DISAMPAIKAN(GL 23)26.DIBERITAHU BILA ADA PELANGGARAN
PROTOKOL(GL23)TAMBAHAN:1. PADA STUDI KONTROL DIBERITAHU
BAHWA TAK ADA DIBERITAHU STATUSNYA KONTROL ATAU TINDAKAN
2. KESEDIAAN MENERIMA INFORMASI TAK LENGKAP KARENA PENELITIAN (GL10)
3. POLICY KEMUNGKINAN PENGGUNAAN HASIL TES GENETIK DAN TAK DISAMPAIKAN HASIL SEGERA (GL11)
4. KEMUNGKINAN PENGGUNAAN DATA RM / SPESIMEN
5. PENYAMPAIAN PENGGUNAAN SPESIMEN / DATA DENGAN LENGKAP (GL 11&12)
6. PASEN HAMIL DIINFORMASIKAN KEMUNGKINAN RISIKO(GL18&19)
7. IBU HAMIL DAN MENYUSUI DISAMPAIKAN RISIKO YG TERKADANG SULIT DIDETEKSI(GL4&19)
8. PENANGANAN PADA BENCANA(GL20)9. KEAMANAN DATA DIGITAL TERUTAMA
PASEN VULNERABLE (GL22)
48ISI
PRO-TO-KOLLIT
HARAPAN
AGAMA
FILOSOFI
FILSAFAT ILMU
ILMU
KARYA
ETIKA
1. MENJAGA ETIK KESEHATAN TERINTEGRASI2. BERSAMA MENGEMBALIKAN CITRA BAIK KES3. LIGITISASI TURUN4. BEKERJA LEBIH TENANG5. HIDUP LEBIH NYAMAN6. PERSIAPAN KEMATIAN KITA7. SURGA8. AMIIIIIIN AMIIIN