PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS TEACHERS ASSOCIATION (PTA) UNTUK MEMBANGUN HUBUNGAN HARMONIS, MENANAMKAN KEPERCAYAAN DAN MENCEGAH KONFLIK DI FOCUS INDEPENDENT SCHOOL SOLO Disusun Oleh : ESTI WARDANI D 1206525 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta PROGRAM ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

Page 1: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS

TEACHERS ASSOCIATION (PTA) UNTUK MEMBANGUN HUBUNGAN

HARMONIS, MENANAMKAN KEPERCAYAAN DAN MENCEGAH

KONFLIK DI FOCUS INDEPENDENT SCHOOL SOLO

Disusun Oleh :

ESTI WARDANI

D 1206525

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Penulisan Skipsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dosen Penguji

Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Menyetujui,

Pembimbing Skripsi I Pembimbing Skripsi II

Dra. Hj. Sofiah, M.Si Tanti Hermawati, S.Sos, M.Si

NIP. 19530726 197903 2 001 NIP. 19690207 199512 2 001

Page 3: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

(…………………….)

(…………………….)

(…………………….)

(…………………….)

PENGESAHAN

Penulisan Skripsi ini telah diterima dan disahkan

Oleh Dosen Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada

Hari : Senin

Tanggal : 18 April 2011

DOSEN PENGUJI

1. Ketua : Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D

NIP. 19600813 198702 2 001

2. Sekretaris: Drs. Hamid Arifin, M.Si

NIP. 19600517 198803 1 002

3. Penguji I : Dra. Hj. Sofiah, M.Si

NIP. 19530726 197903 2 001

4. Penguji II: Tanti Hermawati, S.Sos, M.Si

NIP. 19690207 199512 2 001

Mengetahui,

Dekan

Drs. H. Supriyadi SN, SU

NIP. 195301281981031001

Page 4: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Entah pebagaimana............

Dalam perjalanan kehidupanmu

Kamu belajar tentang dirimu sendiri

Dan menyadari bahwa penyesalan

Tidak seharusnya ada

Hanya penghargaan abadi atas pilihan kehidupan

Yang telah kamu buat

(Marian Jones)

Page 5: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Skripsi ini Kupersembahkan

Untuk insan-insan yang telah menyebutku Cucu, Anak, Adik,

Kakak, Istri dan Bunda

Dalam setiap lafal do’anya

Yang menjadi kekuatanku untuk melangkah dan tegar

Page 6: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul , PERAN PARENTS TEACHERS ASSOCIATION (PTA) SEBAGAI

WAHANA KOMUNIKASI DALAM RANGKA MEMBANGUN

HUBUNGAN HARMONIS, MENANAMKAN KEPERCAYAAN DAN

MENCEGAH KONFLIK DI FOCUS INDEPENDENT SCHOOL SOLO,

sebagai syarat memperoleh gelar sarjana (S-1) Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Semoga Skipsi

ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu komunikasi.

Penulis menyadari, penyusunan skripsi ini tidak lepas dari semua pihak

yang telah membantu. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah memberikan bimbingan, perhatian, dukungan, dan doa

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan sekripsi ini. Oleh karena itu

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. H. Supriyadi SN, SU , selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi ijin

penulisan skripsi ini.

2. Drs. Surisno S.U, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dra. Hj. Sofiah, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I terima kasih atas

bimbingan dan pengarahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

4. Tanti Hermawati, S.sos, M.Si, selaku pembimbing II terima kasih atas

bimbingan dan pengarahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

5. Dra. Christina Th., M.Si, selaku Pembimbing Akademis, terima kasih atas

bimbingannya selama penulis menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi.

Page 7: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

6. Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, terima kasih atas semua ilmu

yang telah dibagikan.

7. Segenap keluarga besar Focus Independent School Solo, penulis ucapkan

terimakasih karena penulis diijinkan melakukan penelitian sehingga

skripsi ini dapat selesai dengan baik.

8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih ada beberapa kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, oleh karena itu penulis terbuka akan setiap kritik dan saran yang

membangun.

Surakarta, Maret 2011

Esti Wardani

Page 8: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii

ABSTRAK ................................................................................................... xiii

ABSTRACT ................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1

B. Rumusan Masalah .......................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ........................................................... 8

D. Kerangka Teori............................................................... 9

1. Pengertian Komunikasi.............................................. 9

2. Komunikasi Organisasi.............................................. 14

3. Komunikasi Interpersonal.......................................... 15

3.1 Pengertian Komunikasi Interpersonal................ 15

3.1 Evektivitas Komunikasi Interpersonal................ 20

3.2 Fungsi Komunikasi Interpersonal....................... 24

E. Kerangka Berpikir........................................................ 26

F. Metode Penelitian.......................................................... 29

1. Jenis Penelitian.......................................................... 29

2. Metode Penelitian...................................................... 30

3. Lokasi Penelitian........................................................ 31

Page 9: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

4. Jenis Data............................................................. 31

5. Teknik Pengambilan Sampel................................ 32

6. Sumber Data......................................................... 32

7. Teknik Pengumpulan Data................................... 33

8. Validitas Data....................................................... 34

9. Teknik Analisis Data............................................. 35

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN.............................. 38

A. Sejarah Berdirinya Focus Independent School.......... 38

B. Visi dan Misi Focus Independent School.................. 39

C. Value/Nilai………………………………………… 40

D. Fasilitas Sekolah…………………………………… 40

E. Struktur Organisasi Sekolah……………………….. 41

F. Customer Relations………………………………… 42

1. Public Relations Officer………………………… 44

2. Public Relations Officers Services……………… 46

G. Parents Teachers Associations (PTA) Focus

Independent School………………………………… 47

1. Peran dan Fungsi PTA…………………………. 47

2. Kepengurusan PTA……………………………. 48

3. Tata Cara Pemilihan Pengurusan PTA………… 48

4. Tugas Ketua dan Pengurus PTA……………….. 48

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………… 49

A. Peran Pengurus Parents Teachers Association

(PTA) selaku Komunikator dalam Membangun

Hubungan Harmonis dengan Orangtua Murid……….. 49

B. Upaya Orangtua Murid selaku Komunikan

dalam berkomunikasi dengan Pihak Sekolah................. 60

Page 10: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

C. Upaya Media PTA Dalam Menyelesaikan Konflik antara

Pihak Sekolah dengan Orangtua Murid……………… 67

BAB IV PENUTUP.......................................................................... 79

A. Kesimpulan .................................................................. 79

B. Saran............................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 85

LAMPIRAN

Page 11: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Hasil Evaluasi Kegiatan PTA Focus Independent School

Tahun 2008/2009................................................................. 79

Page 12: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan l Proses Komunikasi............................................................. 12

Bagan 2 Struktur Organisasi Sekolah............................................... 42

Bagan 3 Penyelenggaraan Sistem..................................................... 43

Bagan 4 Standar Prosedur Operasional Pelayanan........................... 44

Bagan 5 Hubungan PRO dengan Staf Sekolah................................ 45

Page 13: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

ABSTRAK

ESTI WARDANI, D 1206525, PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS TEACHERS ASSOCIATION (PTA) UNTUK MEMBANGUN HUBUNGAN HARMONIS, MENANAMKAN KEPERCAYAAN DAN MENCEGAH KONFLIK DI FOCUS INDEPENDENT SCHOOL SOLO, Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2011.

Parents Teachers Associations (PTA) dibentuk dengan tujuan untuk

kemajuan pendidikan murid-murid Focus Independent School. Peran dan fungsi PTA yakni pertama, sebagai supporter, membantu kegiatan sekolah di luar program-program akademis sekolah. Kedua, sebagai aspirator, memberi masukan-masukan sehubungan dengan program-program yang dilakukan oleh sekolah.

Penelitian ini dilaksanakan di Parents Teachers Associations (PTA) Focus Independent School yang berlokasi di Jl. K.S Tubun No 27, Manahan Solo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan strategi studi kasus tunggal yaitu peran komunikasi interpersonal dalam PTA untuk membangun hubungan harmonis, menanamkan kepercayaan dan mencegah konflik. Sampel diambil dari pengelola PTA yaitu manager, guru, Public Relations Officer (PRO) dan anggota PTA yaitu orangtua murid. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Adanya peran komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh pengurus PTA selaku komunikator dalam upayanya membangun hubungan harmonis dengan orangtua murid melalui kegiatan penyampaian informasi maupun kebijakan sekolah, baik yang bersifat akademis maupun non akademis yang diselenggarakan secara rutin/berkala maupun insidental. Selain itu, pengurus PTA juga merencanakan agenda yang melibatkan partisipasi aktif orangtua murid sebagai komite berbagai kegiatan perayaan sekolah, maupun penyelenggaraan kegiatan sosial, seperti menyalurkan sumbangan ke beberapa panti asuhan di Surakarta maupun memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban banjir yang sempat melanda Kota Surakarta beberapa waktu lalu. (2) Upaya orangtua murid selaku komunikan dalam berkomunikasi dengan pihak sekolah terlihat dari adanya dialog langsung (face to face) dengan pihak sekolah, penyampaian pesan melalui media internet, maupun diskusi forum PTA untuk memperoleh penjelasan atas informasi maupun kebijakan sekolah. (3) Upaya PTA dalam menyelesaikan konflik antara pihak sekolah dengan orangtua murid adalah dengan melakukan sosialisasi ulang atas informasi maupun kebijakan yang menimbulkan komplain, serta melakukan diskusi/musyawarah dengan orangtua murid untuk membahas secara mendalam melalui forum PTA.

Page 14: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRACT

ESTI WARDANI, D 1206525, THE ROLES OF AN INTERPERSONAL COMMUNICATION IN PARENTS TEACHERS ASSOCIATION (PTA) IN ESTABLISHING GOOD RELATION, BUILDING TRUST AND AVOIDING CONFLICT IN FOCUS INDEPENDENT SCHOOL, A Thesis, Communication Department, The Faculty of Communication and Politics, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2011. Parents Teachers Association (PTA) was established with the purpose of improving the education quality for the students of Focus Independent School. The first role and function of PTA is as a supporter, PTA involves in school activities other than academic activities. Secondly, PTA functions as aspirator; giving inputs in relation to the programs conducted by school. This research is held in Parents Teachers Associations (PTA) Focus Independent School located in Jl. K.S Tubun No 27, Manahan-Solo. This research is a descriptive-qualitative research. The strategy used in this research is a single case study. It is the role of interpersonal communication in PTA in establishing good relation, building trust and avoiding conflict. The sample is taken from the committee of PTA, they are; the managers, teachers, Public Relations Officer (PRO) and the members of PTA who are the parents. The data collected is taken from an interview, observation and research study. The data validity in the research is using resource triangulation. The data analysis procedure used in this research is an interactive analysis model.

The research result shows that (1) There is the role of interpersonal communication done by PTA committee as the communicator in establishing good relation with parents through the sharing of information or school policy both academically and non academically. The activity is held both as a routine or incidentally. Besides, the PTA committee also sets up an opportunity that involves parents to actively participates as the committee in many school events or in many social activities such as in giving donation to some orphanages in Surakarta, giving donation to the victims of flood that happened in Surakarta last time. (2) The effort of parents as the communicant in communicating with school is seen from a direct dialogue with the school, indirect information sharing through the internet or discussion in PTA forum in order to get the clarification of school information and school policy. (3) The effort done by PTA in solving conflict between school and parents is by re-socializing the information or school policy that might raise conflict and by having a discussion with parents in seriously discuss the matter through PTA.

Page 15: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik

individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak

komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Sementara itu,

untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan saling pengertian

sesama anggota masyarakat. Menurut Onong Uchjana Effendy1 menyatakan

bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang

kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat,

atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media.

Komunikasi merupakan penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang

kepada orang lain. Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila timbul saling

pengertian yaitu kedua belah pihak pengirim dan penerima dapat memahami.

Dalam hal seperti inilah baru dapat dikatakan bahwa komunikasi telah berhasil

baik atau komunikatif.

Masalah penting yang dihadapi lembaga/perusahaan baik bisnis

maupun jasa adalah masalah “hubungan” (relationship), dan masalah ini tentu

saja berkaitan dengan komunikasi yang dilakukan. Permasalahannya berkisar

pada pertanyaan “bagaimana menciptakan komunikasi untuk membangun dan

1 Effendy, Onong Uchjana. 2004. Dinamika Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya.

Bandung. Hal. 5

Page 16: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mengembangkan hubungan-hubungan yang baik antara lembaga tersebut

dengan publiknya demi tercapainya tujuan dari lembaga tersebut”.

Dalam sebuah organisasi banyak aktivitas yang perlu dikomunikasikan

dengan khalayak. Dalam mengkomunikasi sebuah dengan khalayak ini

memerlukan media komunikasi yang dapat menampung semua aspirasi.

Media komunikasi yang banyak digunakan oleh organisasi adalah media

kelompok, misalnya rapat, seminar dan konferensi dan lain-lain Rapat

biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh

suatu organisasi.

Focus Independent School atau dahulu dikenal dengan Palm Kids

sebagai perusahaan penyedia jasa pendidikan di kota Solo, senantiasa

berusaha menciptakan hubungan baik dan menjalin relasi dengan berbagai

publiknya, salah satunya adalah dengan orangtua murid selaku customer

(pelanggan). Focus Independent School menyediakan jasa pendidikan untuk

anak-anak usia pre-school (1-4 tahun), TK/Kindergarten (5-6 tahun), dan

SD/Primary (6-12 tahun). Customer Focus Independent School adalah

orangtua murid yang menyekolahkan anak-anak mereka di Focus Independent

School.

Hubungan pelanggan atau yang dikenal sebagai customer relations

merupakan bagian dari aktivitas public relations. Focus Independent School

melalui divisi Public Relations Officer (PRO) telah menerapkan fungsi ini

terhadap customernya yakni orang tua murid. Hubungan ini pada umumnya

didasarkan pada suatu komitmen untuk berkembang, dan hal tersebut

Page 17: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mendukung adanya sebuah ide hubungan yang saling percaya dan

menghargai.

Semakin ketatnya persaingan serta pelanggan yang semakin selektif

dan berpengalaman, mengharuskan Focus Independent School untuk selalu

meningkatkan kualitas pelayanannya. Kepuasan pelanggan pada bisnis

pendidikan tidak hanya ditentukan oleh mutu pelayanan saja, akan tetapi juga

didukung oleh komunikasi yang baik dan berkesinambungan. Keberhasilan

komunikasi yang dijalankan akan menciptakan hubungan yang harmonis

dengan customer. Hubungan yang harmonis tersebut nantinya akan

menumbuhkan kepercayaan customer terhadap perusahaan sehingga

membantu terbentuknya image yang positif di mata masyarakat.

Tidak mudah bagi sebuah organisasi yang memiliki tujuan profit bisnis

karena secara ekonomi, organisasi tersebut akan mencari keuntungan yang

signifikan. Demikian halnya dengan Focus Independent School. Di satu sisi

Focus Independent School senantiasa membenahi dirinya dengan

meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembangunan struktur dan

peningkatan fasilitas pendidikan di dalamnya. Namun di sisi lain, dana

operasional peningkatan fasilitas pendidikan tersebut tentu tidak lepas dari

biaya pendidikan yang di keluarkan oleh orang tua wali murid. Sehingga tidak

salah apabila orang tua wali murid senantiasa berpersepsi bahwa biaya

pendidikan di Focus Independent School pada saat ini memang terbilang

mahal, apalagi jika dilihat dengan pertimbangan kondisi finansial masyarakat

kebanyakan.

Page 18: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Setiap tahun ajaran baru, biaya pendidikan di Focus Independent

School terus merangkak naik, walaupun sebagian orang tua wali murid masih

tetap dapat menjangkau biaya tersebut meskipun dengan kemampuan minimal.

Namun, ada juga sebagian orang tua wali murid yang beranggapan bahwa

biaya mahal identik dengan bonafiditas, excellent, dan tentunya gengsi

sekalipun persepsi ini hanya mewakili sebagian orang tua wali murid.

Adanya program-program sekolah tersebut apabila tidak di

komunikasikan baik dengan orang tua wali murid tentu akan berdampak pada

citra sekolah karena efek dari naiknya biaya pendidikan. Tidak jarang

muncul ketidakpuasan atas informasi maupun kebijakan sekolah.

Ketidakpuasan tersebut menimbulkan komplain (keluhan) sehingga perlu

ditangani secara cepat. Komplain orangtua murid terhadap sekolah biasanya

disampaikan langsung terhadap guru maupun front-line staff. Salah satu

contoh adalah komplain orangtua murid terhadap kurikulum Focus

Independent School yang dinilai terlalu maju jika dibandingkan dengan

kurikulum di sekolah nasional plus yang lain. Tanggapan langsung yang

disampaikan oleh pihak sekolah baik melalui guru maupun front-line staff

menimbulkan reaksi yang beragam dari masing-masing orangtua murid. Ada

yang puas dengan jawaban yang diberikan, tetapi ada pula yang mengaku

kurang puas.

Fenomena konflik yang terjadi antara pihak sekolah dengan orangtua

murid seringkali terjadi akibat kurangnya komunikasi yang terbentuk sehingga

banyak terjadi kesalahpahaman. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap kedua

Page 19: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

belah pihak, baik sekolah itu sendiri maupun orangtua murid. Hubungan yang

terjalin antara pihak sekolah dengan orangtua murid menjadi tidak harmonis

yang tentu saja mempengaruhi citra yang terbangun menjadi menurun akibat

ketidakpercayaan orangtua murid terhadap sekolah. Selain itu, efek dari

konflik yang terjadi juga dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa

di sekolah.

Hal ini seperti yang terjadi di TK dan SD Tri Amerta milik Yayasan

Tri Atma Surya Jaya di kawasan Lovina Desa Anturan Kecamatan Buleleng,

Bali. Sejumlah orang tua siswa di sekolah itu mengancam memindahkan anak-

anak mereka dari sekolah tersebut karena kecewa terhadap pengelolaan

sekolah yang dinilai amburadul. Sejumlah orang tua siswa mengatakan di TK

dan SD Tri Amerta itu terdapat sejumlah persoalan yang tidak bisa dijelaskan

secara transparan kepada orang tua siswa. Salah satunya adalah konflik antara

kepala sekolah dan guru yang sempat membuat para guru mengadu ke yayasan

pusat dan Denpasar dan kegiatan belajar mengajar di sekolah itu terganggu.

Selain itu, pihak sekolah juga diduga memotong beasiswa yang diperoleh

siswa dan memotong hadiah siswa yang berhasil memenangkan kejuaraan.

Untuk mendapatkan penjelasan tentang persoalan tersebut, ratusan orang tua

menggelar pertemuan dengan pihak pengelola sekolah dan pihak yayasan.

Namun, pertemuan itu berlangsung gaduh dan diwarnai aksi walk out

sehingga tidak berhasil menelurkan keputusan apa pun2.

2 BALI POST Edisi Senin, 25 April 2011

Page 20: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Beberapa konflik juga terjadi antara sejumlah orangtua murid SDN

RSBI Rawamangun 12 Pagi, Jakarta. Seperti dikutip dari harian Kompas edisi

Rabu, 9 Juni 2010, orangtua murid menuntut transparansi atas pemanfaatan

dana bantuan operasional sekolah dan bantuan operasional pendidikan di

sekolah itu. Konflik meruncing setelah orangtua murid membuat laporan

dugaan penyimpangan dana pendidikan kepada Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta.

Konflik antara sejumlah orangtua murid SMP Negeri 6 Makasar yang

menolak politisasi di tubuh komite sekolah yang berimbas munculnya konflik

antara komite sekolah dengan orangtua siswa. Konflik yang bernuansa politik

antara komite sekolah dengan orangtua siswa telah mengganggu proses belajar

mengajar, utamanya bagi siswa kelas tiga yang sedang melakukan persiapan

ujian nasional. Konflik pemilihan ketua komite terjadi akibat pro dan kontra

kenaikan iuran komite. Saat ini iuran komite telah diturunkan dari Rp 250 ribu

dan Rp 200 ribu menjadi Rp 150 ribu yang dinilai memberatkan sebagian

orangtua murid.3

Untuk mengkomunikasikan permasalahan orang tua wali murid

dengan pihak sekolah maka Focus Independent School memerlukan media

komunikasi untuk menjembatani antara kepentingan sekolah dan orangtua

murid sehingga dapat tercapai keselarasan antara kedua belah pihak.

Seiring dengan munculnya berbagai fenomena konflik yang terjadi

antara sekolah dengan orangtua murid, Focus Independent School membentuk

3 Harian Tribun Timur, Makasar Edisi Minggu, 20 Februari 2011

Page 21: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

media Parents Teachers Associations (PTA). Tujuan dibentuknya PTA adalah

untuk kemajuan pendidikan murid-murid Focus Independent School. Anggota

PTA adalah seluruh orang tua murid dan guru-guru Focus Independent

School. Focus Independent School tidak memisahkan PTA kelompok Pre-

School & Kindergarten dan Primary School. Kegiatannya meliputi semua

kegiatan yang sifatnya untuk kemajuan sekolah dan sosial kemasyarakatan.

Peran dan fungsi media komunikasi PTA yakni pertama, sebagai supporter,

membantu kegiatan sekolah di luar program-program akademis sekolah.

Kedua, sebagai aspirator, memberi masukan-masukan sehubungan dengan

program-program yang dilakukan oleh sekolah.

Dalam kegiatan media PTA, pihak sekolah secara formal dapat

menyampaikan setiap kebijakan maupun program-program sekolah.

Sebaliknya, pihak orangtua murid dapat menyampaikan aspirasinya sekaligus

menggunakan media komunikasi PTA sebagai sarana mengemukakan

keluhan (komplain) apabila kurang atau tidak setuju terhadap kebijakan

maupun program sekolah tersebut. Dalam forum ini, pihak sekolah dapat

memberikan penjelasan secara lebih detail sekaligus menanggapi komplain

yang disampaikan oleh orangtua murid. Media PTA disini merupakan wadah

yang diharapkan mampu menjembatani kepentingan antara pihak sekolah

dengan orangtua murid sehingga dapat mewujudkan tujuan yang ingin dicapai

bersama yakni terciptanya hubungan yang harmonis, menanamkan

kepercayaan dan mencegah terjadinya konflik.

Page 22: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti menarik rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana peran pengurus Parents Teachers Association (PTA) sebagai

komunikator dalam membangun hubungan harmonis dengan orangtua

murid?

2. Bagaimana upaya orangtua murid selaku komunikan dalam berkomunikasi

dengan pihak sekolah?

3. Bagaimana upaya PTA dalam menyelesaikan konflik antara pihak sekolah

dengan orangtua murid?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran tentang peran pengurus Parents Teachers

Association (PTA) sebagai komunikator dalam membangun hubungan

harmonis dengan orangtua murid

2. Untuk mengetahui upaya orangtua murid selaku komunikan dalam

berkomunikasi dengan pihak sekolah.

3. Untuk mengetahui upaya media PTA dalam menyelesaikan konflik antara

pihak sekolah dengan orangtua murid.

Page 23: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

D. Kerangka Teori

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik

individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau

tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri.

Sementara itu, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan

saling pengertian sesama anggota masyarakat.

Menurut Wilbur Schramm, bila kita mengadakan komunikasi,

maka kita berusaha untuk menciptakan persamaan mengenai informasi, ide

atau pemikiran, serta sikap kita dengan orang lain. Inti dari komunikasi

tersebut adalah membawa komunikan (khalayak komunikasi) dan

komunikator menuju kesepakatan pesan.4 Jadi komunikasi diartikan

sebagai suatu penyampaian pesan yang diharapkan dapat menumbuhkan

terciptanya suatu mengenai pesan tertentu antara komunikator dengan

komunikan.

Komunikasi merupakan kemampuan yang tidak hanya memerlukan

bakat, tetapi juga kemauan untuk melakukan proses belajar yang kontinu.

Keterampilan berkomunikasi yang baik meliputi kemampuan dasar untuk

mengirim dan menguraikan pesan secara akurat dan efektif, serta untuk

memahami makna simbolis tindakan-tindakan seseorang. Komunikasi

adalah suatu pertukaran sebuah konsep yang sederhana tetapi vital.

4 Wilbur Schramm. 1995. The Process and Effects of Mass Communicaions. University of

Illinois Press. Urbana. Hal. 3

Page 24: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Bertahan atau tidaknya suatu perusahaan tergantung bagaimana

cara mereka menyampaikan pesan kepada konsumen. Melalui pesan-pesan

tersebut, informasi penting tersalurkan, termasuk untuk memperkuat posisi

perusahaan di mata konsumen.

Kata ”komunikasi” berasal dari kata dalam bahasa latin communis,

yang berarti ”sama” (dalam bahasa Inggris : common). Komunikasi

kemudian dapat dianggap sebagai proses menciptakan suatu kesamaan

(commoness) atau suatu kesatuan pemikiran antara pengirim dan penerima.

Sedangkan cara yang tepat untuk memahami komunikasi menurut

Lasswell adalah dengan menjawab pertanyaan : who, says what, in which

channel, to whom, with what effect? Rumusan pertanyaan tersebut

mengandung lima unsur dasar dalam komunikasi, yaitu :

a. Siapa yang mengatakan? (komunikator, pengirim atau sumber) b. Apa yang disampaikan? (pesan, ide, gagasan) c. Dengan saluran mana? (media atau sarana) d. Kepada siapa? (komunikan atau penerima) e. Apa dampaknya? (efek atau hasil komunikasi)5

Kesimpulannya bahwa komunikasi merupakan penyampaian

informasi (pesan, ide, gagasan) dari komunikator kepada komunikan

melalui media tertentu dan menghasilkan dampak-dampak tertentu pula.

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.

Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara,

tulisan, gesture dan broadcasting. Komunikasi dapat berupa interaktif,

transaltif, bertujuan, atau tak bertujuan. Melalui komunikasi, sikap dan

5 Cangara, Hafield. 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. RajaGrafindo. Jakarta. Hal. 42

Page 25: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.

Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang

disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Proses komunikasi tradisional, dimana menggambarkan aliran pesan

dari pengirim kepada penerima melalui sandi, media, dan memecahkan

kode, terlihat dari perubahan yang nyata dan teribat dalam proses yang lebih

interaktif dan dinamis. “(The traditional communication process, which

depicts the flow of messages from senders to receivers via elements such as

encoding, media, and decoding, has undergone noticeable changes and has

evolved into a more interactive and dynamic process)” 6

Dalam suatu proses komunikasi terdapat sejumlah komponen atau

unsur persyaratan terjadinya komunikasi sebagai berikut:7

a. Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan;

b. Pesan, yaitu pernyataan yang didukung oleh lambang;

c. Komunikan, yaitu orang yang menerima pesan;

d. Media, yaitu sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan

jauh tempatnya atau banyak jumlahnya;

e. Efek, yaitu dampak sebagai pengaruh dari pesan.

Komunikasi terjadi antara sebuah sumber (pengirim berita) dan

sebuah penerima berita. Pesan disandikan (diubah dalam bentuk simbol) dan

6 Madhavaram, Sreedhar, Vishag Badrinarayanan, dan Robert E. McDonald. 2005. “Integrated Marketing Communication (IMC) and Brand Identity as Critical Components of Brand Equity Strategy”. Journal of Advertising, vol. 34, no. 4 (Winter 2005), pp. 69–80. American Academy of Advertising. ISSN 0091-3367 / 2005. 7 Onong Uchjana Effendy. 2004. Dinamika Komunikasi. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung

Page 26: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

disalurkan kepada si penerima pesan yang menterjemahkan (memecahkan

sandi) pesan yang disampaikan oleh pengirim berita, hasilnya berupa sebuah

pemindahan maksud dari satu orang kepada orang lain.

Bagan 1 Proses Komunikasi

Pesan Pesan Pesan Pesan

umpan balik

Sumber: Robbins (2006: 393)

Aktivitas komunikasi melibatkan delapan elemen sebagai berikut.8

a. Sumber (source) atau pengirim adalah orang atau kelompok orang

(misalnya sebuah perusahaan) yang memiliki pemikiran (ide, rencana

penjualan, dan lain-lain) untuk disampaikan kepada orang atau kelompok

orang yang lain.

b. Penerjemahan. Sumber kemudian diterjemahkan (encoding). Encoding

adalah suatu proses menerjemahkan pemikiran ke dalam bentuk-bentuk

simbolis. Sumber tersebut memilih tanda-tanda spesifik dari berbagai

kata, struktur kalimat, simbol, dan unsur nonverbal yang luas pilihannya

untuk menerjemahkan sebuah pesan sehingga dapat dikomunikasikan

dengan efektif kepada khalayak sasaran.

8 Shimp, Terence A.. 2003. Periklanan Promosi; Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran

Terpadu, Penterjemah Revyani Sahrial. Jakarta : Erlangga.

Sumber Berita

Penyandian Saluran Komunikas

i

Pemecahan Sandi

Penerima Berita

Page 27: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

c. Pesan (message) adalah suatu ekspresi simbolis dari pemikiran sang

pengirim. Dalam komunikasi pemasaran, pesan dapat berbentuk sebuah

iklan, sebuah presentasi penjualan, sebuah rancangan kemasan, berbagai

petunjuk di tempat-tempat pembelian (point of purchase) dan sebagainya.

d. Saluran penyampaian pesan (message channel) adalah suatu saluran yang

dilalui pesan dari pihak pengirim, untuk disampaikan kepada pihak

penerima. Perusahaan menggunakan media elektronik dan media cetak

sebagai saluran untuk menyampaikan pesan iklan kepada pelanggan dan

calon pelanggan. Pesan-pesan juga dapat disampaikan kepada pelanggan

secara langsung melalui wiraniaga, melalui telepon, brosur-brosur surat

langsung, display di tempat pembelian, dan secara tidak langsung melalui

berita dari mulut ke mulut.

e. Penerima (receiver) adalah orang atau kelompok orang yang dengan

pihak pengirim berusaha untuk menyampaikan ide-idenya. Dalam

komunikasi pemasaran, penerima adalah pelanggan atau calon pelanggan

suatu produk atau jasa perusahaan.

f. Intepretasi. Decoding melibatkan aktivitas yang dilakukan pihak

penerima dalam menginterpretasi atau mengartikan pesan pemasaran.

Hal ini dikarenakan proses pembentukan arti mempunyai peran yang

penting dalam semua kegiatan komunikasi pemasaran.

g. Gangguan. Sebuah pesan yang melintas dalam suatu saluran dipengaruhi

oleh stimulus-stimulus eksternal yang menganggu. Stimulus ini

menganggu penerimaan pesan dalam bentuk yang murni dan orisinil.

Page 28: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

h. Umpan Balik (feedback). Umpan balik memungkinkan sumber untuk

menentukan apakah pesan sampai pada target secara akurat atau apakah

pesan tersebut perlu diubah untuk memberikan gambaran yang lebih

jelas di benak penerima.

2. Komunikasi Organisasi

Komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa Latin

Communication mengacu pada kata comunis yang berarti sama makna.

Komunikasi ialah penyampaian pesan dari komunikator (sender) kepada

komunikan (receiver) melalui media tertentu dan menyebabkan efek.

Organisasi ialah sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama

untuk mencapai tujuan tertentu dan komunikasi merupakan perekat yang

memungkinkan kelompok masyarakat tersebut secara bersama-sama

melakukan fungsinya dengan baik9. Unsur-unsur dasar organisasi ialah

anggota organisasi, pekerjaan dalam organisasi, praktik-praktik

pengelolaan, struktur organisasi, dan pedoman organisasi.

Komunikasi organisasi ialah komunikasi dalam kumpulan yang

mempunyai hirarki dan tujuan. Komunikasi organisasi merupakan proses

untuk anggota menghimpun informasi yang berhubungan dengan

organisasinya dan merubah yang terjadi di dalamnya.10

Definisi komunikasi organisasi secara fungsional ialah pertunjukan

dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan

9 Purwanto, Joko, 2006, Komunikasi Bisnis, Jakarta: Edisi Kedua, Erlangga 10 Kreps. 1990. Organizational communication: Theory and practice. New York: Longman.

Page 29: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu komunikasi terdiri dari unit

komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarkis antara yang satu dengan

lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Secara interpretatif dapat

diartikan sebagai proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan

organisasi.11

Keterkaitan komunikasi dengan organisasi menurut William V.

Hanney bahwa “organisasi terdiri dari sejumlah orang, melibatkan keadaan

saling bergantung, kebergantungan memerlukan koordinasi yang

mensyaratkan komunikasi”.

Komunikasi organisasi melingkupi komunikasi interpersonal dan

komunikasi kelompok. Kepentingan bersama dan tujuan organisasi

menjadi orientasi komunikasi organisasi. Hirarki organisasi menentukan

pola komunikasi yang terjadi.

3. Komunikasi Interpersonal

3.1. Pengertian Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan

antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat atau

organisasi (bisnis dan nonbisnis), dengan menggunakan media

11 R.Wayne Pace, dan Don F.Faules.,Editor Mulyana,Deddy. 2006. Komunikasi Organisasi Strategi MeningkatkanKinerja Perusahaan. Jakarta: Erlangga

Page 30: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami untuk

mencapai tujuan tertentu.

Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah

penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang

lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan

dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.12

Komunikasi interpersonal biasanya terjadi antara dua orang

(diadik) secara tatap muka (face to face), walaupun dapat juga melalui

media telepon. Komunikasi interpersonal terbangun dari komunikasi

intrapersonal karena seseorang akan menyusun komunikasi efektif

saat interaksi. Hal terpenting ialah komunikasi interpersonal

membangun hubungan antar manusia.

Komunikasi oganisasi menunjuk pada pola dan bentuk

komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi

(interpersonal communications) dan komunikasi kelompok.

Efektivitas komunikasi interpersonal baru tercapai bila memenuhi

paling sedikit lima komponen, yaitu :

a. Adanya kesamaan kepentingan antara komunikator dengan komunikannya.

b. Adanya sikap yang mendukung dari kedua belah pihak. c. Sikap positif, artinya pikiran atau ide yang diutarakan dapat diterima

sebagai sesuatu yang mendatangkan manfaat bagi keduanya. d. Sikap keterbukaan yang ditampilkan oleh kedua belah pihak. e. Masing-masing pihak mencoba menempatkan diri (ada unsur empati)

pada lawan bicaranya.13

12 Effendy. Op.Cit. hal.30

13 F. Rachmadi. Op.Cit. Hal. 67

Page 31: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Djoko Purwanto memaparkan bahwa suatu komunikasi bisa

dimasukkan dalam lingkup komunikasi kelompok apabila, pertama,

proses komunikasi dengan pesan-pesan yang disampaikan oleh

seorang pembicara kepada khalayak dalam jumlah yang lebih banyak

daripada tatap muka. Kedua, komunikasi berlangsung kontinyu dan

bisa dibedakan mana sumber dan mana penerima (receiver). Umpan

balik atau feedback yang didapat tidak maksimal karena waktu

terbatas dan khalayak relatif banyak. Ketiga, pesan yang disampaikan

terencana dan bukan spontanitas untuk kalangan tertentu.

Komunikasi kelompok terlibat di dalam lingkup komunikasi

organisasi. Kelompok-kelompok kecil saling berinteraksi sehingga

terjadi komunikasi organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Ernest Bormann bahwa grup berasal dari berbagai macam

share kepribadian. Teori Tindakan simbolik yaitu menjelaskan

bagaimana tipe komunikasi membentuk identitas grup dan budaya,

yang berdampak pada konsensus bersama dengan berbagi emosi,

motivasi dan makna.14

Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya

jelas terlihat melalui jenis, peringkat, bentuk dan jumlah interaksi

yang berlaku. Proses dalam organisasi adalah salah satu faktor

penentu dalam mencapai organisasi yang efektif. Salah satu proses

14 Beebe, Steven A, Susan J. Beebe, dan Diana K. Ivy. 2001. Communication Principles for a

Lifetime. Boston: Allyn and Bacon

Page 32: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

yang akan selalu terjadi dalam organisasi apapun adalah proses

komunikasi. Melalui organisasi terjadi pertukaran informasi, gagasan,

dan pengalaman. Mengingat perannya yang penting dalam menunjang

kelancaran berorganisasi, maka perhatian yang cukup perlu

dicurahkan untuk mengelola komunikasi dalam organisasi. Proses

komunikasi yang begitu dinamik dapat menimbulkan berbagai

masalah yang mempengaruhi pencapaian sebuah organisasi terutama

dengan timbulnya salah faham dan konflik.

3.2. Faktor-Faktor dalam Komunikasi Interpersonal

Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal

yang baik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita

dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan menjadi rusak. Anita

Taylor mengatakan Komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak

unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting.

Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal,

kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa faktor yang

mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah:

1. Percaya (trust)

Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan,

tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah

membuka dirinya. Percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada

faktor-faktor sebagai berikut:

Page 33: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

a. Karakteristik dan maksud orang lain, artinya orang tersebut

memiliki kemampuan, keterampilan, pengalaman dalam bidang

tertentu. Orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga, diandalkan,

jujur dan konsisten.

b. Hubungan kekuasaan, artinya apabila seseorang mempunyai

kekuasaan terhadap orang lain, maka orang itu patuh dan tunduk.

c. Kualitas komunikasi dan sifatnya mengambarkan adanya

keterbukaan. Bila maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah

dinyatakan, maka sikap percaya akan muncul.

2. Perilaku supportif akan meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa

ciri perilaku suportif yaitu:

a. Evaluasi dan deskripsi: maksudnya, kita tidak perlu memberikan

kecaman atas kelemahan dan kekurangannya.

b. Orientasi masalah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja

sama, mencari pemecahan masalah. Mengajak orang lain

bersama-sama menetapkan tujuan dan menetukan cra mencapai

tujuan.

c. Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif

yang pendendam.

d. Empati: menganggap orang lain sebagai persona.

e. Persamaan: tidak mempertegas perbedaan, komunikasi tidak

melihat perbedaan walaupun status berbeda, penghargaan dan

Page 34: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

rasa hormat terhadap perbedaan-perbedaan pandangan dan

keyakinan.

f. Profesionalisme: kesediaan untuk meninjau kembali pendapat

sendiri.

3. Sikap terbuka, kemampuan menilai secara obyektif, kemampuan

membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke

isi, pencarian informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah

keyakinannya, profesional dll.15

3.3. Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah

komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini

dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku

seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik

bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu

juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti

apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia

dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-

luasnya (Sunarto, 2003, p. 13).

Efektivitas Komunikasi Interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum

yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap

15 Jalaluddin Rahmat. 1993. Psikologi Komunikasi, Remaja Rosda Karya. Bandung

Page 35: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan

(equality).(Devito, 1997, p.259-264).

1. Keterbukaan (Openness)

Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi

interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus

terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti

bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat

hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu

komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri

mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan

pengungkapan diri ini patut. Aspek keterbukaan yang kedua mengacu

kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap

stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap

pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita

ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan

kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada

ketidak acuhan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan.

Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan

terhadap orang lain. Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan

dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini

adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah

memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik

Page 36: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang

menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama tunggal).

2. Empati (empathy)

Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan

seseorang untuk ‘mengetahui’ apa yang sedang dialami orang lain pada

suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata

orang lain itu.” Bersimpati, di pihak lain adalah merasakan bagi orang lain

atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu

seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan

merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama.

Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang

lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka

untuk masa mendatang. Kita dapat mengkomunikasikan empati baik

secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat

mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif

dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai; (2)

konsentrasi terpusat meliputi komtak mata, postur tubuh yang penuh

perhatian, dan kedekatan fisik; serta (3) sentuhan atau belaian yang

sepantasnya.

3. Sikap mendukung (supportiveness)

Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat

sikap mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya

dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan

Page 37: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung.

Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif,

bukan evaluatif, (2) spontan, bukan strategic, dan (3) provisional, bukan

sangat yakin.

4. Sikap positif (positiveness)

Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal

dengan sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara

positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap

positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal.

Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap

positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi

komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif.

Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan

orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara

menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.

5. Kesetaraan (Equality)

Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang

mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih

atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar

setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi

interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya,, harus ada

pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan

berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang

Page 38: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang

ditandai oleh kesetaraan, ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat

sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada

sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak

mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku

verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak

lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk

memberikan ”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.

3.4. Fungsi Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal yang ada dalam suatu organisasi memiliki

beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan respon/ umpan balik. Hal ini sebagai salah satu tanda

efektivitas proses komunikasi.

2. Untuk melakukan antisipasi setelah mengevaluasi respon/ umpan balik.

3. Untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan sosial, yaitu kita dapat

melakukan modifikasi perilaku orang lain dengan cara persuasi.

Proses yang terjadi dalam komunikasi intrapersonal melibatkan beberapa

unsur atau elemen sebagai berikut (Burgon & Huffner, 2002):

1. Sensasi, yaitu proses menangkap stimulus (pesan/informasi verbal maupun

non verbal). Pada saat berada pada proses sensasi ini maka panca indera

manusia sangat dibutuhkan, khususnya mata dan telinga.

Page 39: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2. Persepsi, yaitu proses memberikan makna terhadap informasi yang

ditangkap oleh sensasi. Pemberian makna ini melibatkan unsur subyektif.

Contohnya, evaluasi komunikan terhadap proses komunikasi, nyaman

tidakkah proses komunikasi dengan orang tersebut?

3. Memori, yaitu proses penyimpanan informasi dan evaluasinya dalam

kognitif individu. Kemudian informasi dan evaluasi komunikasi tersebut

akan dikeluarkan atau diingat kembali pada suatu saat, baik sadar maupun

tidak sadar. Proses pengingatan kembali ini yang disebut sebagai recalling.

4. Berpikir, yaitu proses mengolah dan memanipulasi informasi untuk

memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan masalah. Proses ini meliputi

pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan berfikir kreatif. Setelah

mendapatkan evaluasi terhadap proses komunikasi interpersonal maka ada

antisipasi terhadap proses komunikasi yang selanjutnya. Contohnya, jika

kita merasa tidak nyaman berkomunikasi dengan dosen maka kita

mempunyai cara untuk antisipasi agar komunikasi di kemudian hari

menjadi lancar.

Seringkali komunikan tidak saling memahami maksud pesan atau informasi

dari lawan bicaranya. Hal ini disebabkan beberapa masalah antara:

a. Komunikator;

1. Hambatan biologis, misalnya komunikator gagap.

2. Hambatan psikologis, misalnya komunikator yang gugup.

3. Hambatan gender, misalnya perempuan tidak bersedia terbuka terhadap

lawan bicaranya yang laki-laki.

Page 40: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b. Media;

1. Hambatan teknis, misalnya masalah pada teknologi komunikasi

(microphone, telepon, power point, dan lain sebagainya).

2. Hambatan geografis, misalnya blank spot pada daerah tertentu sehingga

signal HP tidak dapat ditangkap.

3. Hambatan simbol/ bahasa, yaitu perbedaan bahasa yang digunakan pada

komunitas tertentu. Misalnya kata-kata “wis mari” versi orang Jawa

Tengah diartikan sebagai sudah sembuh dari sakit sedangkan versi

orang Jawa Timur diartikan sudah selesai mengerjakan sesuatu.

4. Hambatan budaya, yaitu perbedaan budaya yang mempengaruhi proses

komunikasi.

c. Komunikate;

1. Hambatan biologis, misalnya komunikate yang tuli.

2. Hambatan psikologis, misalnya komunikate yang tidak berkonsentrasi

dengan pembicaraan.

3. Hambatan gender, misalnya seorang perempuan akan tersipu malu jika

membicarakan masalah seksual dengan seorang lelaki.

E. Kerangka Berpikir

Pendidikan yang bermutu merupakan tuntutan masyarakat Indonesia

untuk menghasilkan sumber daya manusia bermutu yang mampu bersaing

secara lokal, regional maupun global. Upaya mewujudkan pendidikan yang

Page 41: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

bermutu diperlukan strategi, langkah-langkah konkrit dan operasional yang

dilakukan secara berkelanjutan.

Salah satu langkah konkrit peningkatan mutu pendidikan adalah

pemberdayaan satuan pendidikan agar mampu berperan sebagai subjek

penyelenggara pendidikan, yang diberi kewenangan untuk merancang serta

melaksanakan pendidikan sesuai dengan potensi dan kondisi masing-masing

sekolah.

Sebagai salah satu pilar pemberdayaan masyarakat di era global ini,

sekolah mempunyai tanggung jawab besar. Tanggung jawab yang tidak hanya

sebagai pelaksana dan tempat dimana masyarakat bisa menempuh pendidikan

tetapi juga tanggung jawab moril sebagai bagian dari masyarakat yang harus

mampu memahami kondisi dan permasalahan yang sedang berkembang.

Sebuah hal yang memaksa sekolah untuk terus berbenah, baik secara fisik

maupun manajerial

Sekolah merupakan organisasi yang komplek. Organisasi yang terdiri

dari puluhan atau bahkan ratusan anggota, mulai dari siswa yang didalam alur

organisasi berada di posisi paling bawah, guru dan pegawai sekolah, kepala

sekolah dan komite sekolah. Tentunya masing-masing dari mereka

mempunyai latar belakang yang berbeda yang nantinya turut mempengaruhi

bagaimana konsep mereka menjalankan proses komunikasi di organisasi

sekolah. Oleh karena itu harus dipahamai bagaimana konsep komunikasi yang

diaplikasikan di organisasi tersebut.

Page 42: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Untuk membangun sebuah proses komunikasi yang berjalan sesuai

dengan koridor fungsi dan tujuan berorganisasi, di Focus Independent School

di bentuklah sebuah media komunikasi yang disebut sebagai Parents Teachers

Association (PTA). Pada Media PTA ini seluruh anggota organisasi

melakukan fungsi komunikasi khususnya komunikasi interpersonal antara

pihak sekolah dengan orangtua murid diantaranya untuk mengkomunikasikan

informasi dari pihak sekolah kepada orangtua murid yang tergabung dalam

kepengurusan dan anggota PTA dengan efektif, sehingga tingkat gangguan

komunikasi bisa diminimalkan, dan kesenjangan persepsi bisa dikurangi.

Dengan adanya media PTA ini, maka Focus Independent School harus bisa

membangun iklim komunikasi yang sehat dan positif.

Iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat

dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa

organisasi tersebut mempercayai mereka dan memberi mereka kebebasan

dalam mengambil resiko, mendorong mereka dan memberi mereka tanggung

jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka, menyediakan informasi yang

terbuka dan cukup tentang organisasi, mendengarkan dengan penuh perhatian

serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai dan terus terang dari

anggota organisasi, secara aktif member penyuluhan kepada para anggota

organisasi sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting

bagi keputusan-keputusan dalam organisasi, menaruh perhatian pada

pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan.

Page 43: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Berdasarkan paparan tersebut diatas, maka kerangka berpikir dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 2

Kerangka Berpikir

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian

yang dimaksudkan menggambarkan suatu fenomena atau kenyataan sosial.

Jenis penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menarik generalisasi untuk

menjelaskan variabel-variabel yang menyebabkan gejala atau kenyataan

sosial.16 Whitney (1960) menjelaskan bahwa metode deskriptif merupakan

upaya pencari fakta dengan interpretasi yang lengkap, mempelajari

masalah-masalah dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu termasuk

16 Faisal, Sanapiah. 1995. Format-Format Penelitian Sosial. Dasar-Dasar dan Aplikasi.

Rajawali Pers. Jakarta. Hal. 20

Pesan

Peran dan fungsi PTA Proses

komunikasi interpersonal

Media Komunikasi (PTA)

Orang tua wali murid

FIS (Focus Independent School)

Page 44: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

kegiatan-kegiatan, sikap-sikap dan pandangan-pandangan serta proses-

proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu

fenomena.17

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan peran

komunikasi interpersonal dalam PTA sebagai media komunikasi antara

Focus Independence School dengan orangtua murid selaku customer untuk

membangun hubungan harmonis, menanamkan kepercayaan dan

mencegah konflik.

2. Metode Penelitian

Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif tidak bekerja

dengan mempergunakan data untuk ditransformasikan dalam bilangan atau

angka. Penelitian ini juga tidak mengolah rumus dan tidak ditafsirkan atau

diinterpretasikan sesuai dengan ketentuan statistik atau matematik.

Menurut Lexy Moleong, metode kualitatif merupakan prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, gambar dan bukan

angka-angka. Dengan demikian laporan penelitian ini akan berisi kutipan-

kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut.18

Berdasarkan pengertian tersebut penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan

data mengenai kebijakan Focus Independent School Solo melalui sumber-

sumber data yang dipaparkan diatas.

17 Mohammad Nazir.1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Hal. 64 18 Lexy Moleong. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal. 6

Page 45: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Penelitian ini menggunakan strategi studi kasus tunggal yaitu peran

komunikasi interpersonal dalam PTA untuk membangun hubungan

harmonis, menanamkan kepercayaan dan mencegah konflik antara Focus

Independent School dengan orangtua murid. Studi kasus tunggal diperoleh

karena fokus penelitian sudah ditentukan dari awal. Penelitian mengarah

pada tujuan yang biasanya berupa fokus permasalahan.

3. Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini, lokasi yang digunakan penelitian adalah forum

Parents Teachers Associations (PTA) Focus Independent School yang

berlokasi di Jl. K.S Tubun No 27, Manahan Solo.

4. Jenis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis data yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari lapangan, yaitu

yang langsung diperoleh dari lokasi penelitian di Focus Independent

School Solo melalui interview dengan pengurus PTA dan orang tua

wali murid selaku anggota PTA.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber utamanya

yaitu dengan cara mengutip atau memperoleh data yang sudah tersedia

dan berkaitan dengan aktivitas PTA.

Page 46: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

5. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

teknik purposive sampling. Penarikan sampel secara purposive yaitu

dimana peneliti cenderung memilih informan yang dianggap tahu dan

dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui

masalah secara mendalam.19 Dalam penelitian ini penulis mengambil

sampel dari pengurus PTA diantaranya : Mrs. Ririen Wiropranoto Lim

selaku penasehat PTA, Ms. Anastasia Risna selaku PRO/ humas PTA, Bp

Wijanarko selaku orangtua murid dan ketua PTA, dan Ibu Febri Haryu

Apsari selaku orangtua murid dan Ibu Atit Andriyani selaku orang tua

wali.

6. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber

data internal. Data internal adalah data yang diperoleh atau bersumber dari

dalam perusahaan bersangkutan. Data tersebut dikumpulkan dari hasil

wawancara dengan menggunakan interview guide terhadap pengurus dan

anggota PTA Focus Independent School, yaitu :

a. Mrs. Ririen Wiropranoto Lim selaku penasehat PTA.

b. Ms. Anastasia Risna selaku PRO/humas PTA.

c. Bp Wijanarko selaku orangtua murid dan ketua PTA.

d. Ibu Febri Haryu Apsari selaku orangtua murid dan anggota PTA.

19 HB. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, Dasar Teori dan Terapannya

dalam Penelitian. UNS Press. Solo. Hal. 21-22

Page 47: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

e. Ibu Atit Andriyani selaku orang tua murid dan anggota PTA.

7. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menerapkan teknik pengumpulan data yang dapat di

golongkan sebagai penelitian lapangan (field research) yang dilakukan

dengan mengamati secara langsung terhadap aktivitas dan peran PTA

khususnya dalam berkomunikasi dengan orangtua murid selaku customer

Focus Independent School berusaha memahami gejala yang tidak

diramalkan sebelumnya dan mengembangkan kesimpulan-kesimpulan

umum sementara yang mendorong pengamatan lebih lanjut. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan yaitu :

a. Wawancara mendalam

Wawancara yang dilakukan kepada responden yang menggunakan

interview guide yang pertanyaannya tidak berstruktur dan dengan

bentuk open ended question. Dalam melakukan pengumpulan

informasi, peneliti menggunakan hand record untuk merekam hasil

wawancara sehingga lebih mudah menginterpretasikan dan

menganalisa informasi yang diperoleh.

b. Observasi

Yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung ke lapangan

terhadap objek penelitian.

c. Studi Pustaka

Page 48: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Studi pustaka adalah cara pengumpulan data yang melakukan

penelitian kepustakaan. Selain itu dilakukan penelusuran data-data

teoristis.

8. Validitas Data

Untuk mengembangkan validitas data dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi data, yaitu suatu teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar

data itu. Hal tersebut dimaksudkan untuk pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data.

Dalam hal ini, penelitian dengan menggunakan teknik triangulasi

dengan sumber, yaitu dengan cara membandingkan hasil wawancara

dengan isi suatu dokumen yang berkaitan dengan suatu penelitian. Dengan

demikian keberadaan data yang satu akan berkaitan dengan suatu

penelitian. Dengan demikian keberadaan data yang satu akan

dikonfirmasikan dengan data yang diperoleh dari sumber data yang lain,

sehingga datanya akan terjamin validitasnya. Data yang dikumpulkan tidak

semuanya dianggap valid oleh karena itu perlu dilakukan reduksi agar data

yang dianalisis benar-benar memiliki validitas dan variabel yang tinggi.

Perbandingan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

data hasil wawancara antara pihak pengurus PTA dengan wawancara

dengan orangtua murid. Selain itu, data akan dibandingkan lagi dengan

dokumen dan studi pustaka hasil-hasil rapat PTA.

Page 49: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

9. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, data terkumpul terutama sekali terdiri

atas kata-kata dan bukan dari angka-angka. Kalaupun angka-angka itu ada,

dipisahkan dari kata-kata yang bermakna. Selain itu dalam penelitian

kualitatif tidak ada suatu cara tertentu yang dapat dijadikan pegangan

semua penelitian. Salah satu cara yang dapat dianjurkan adalah mengikuti

langkah-langkah yang masih bersifat umum yaitu : reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan. Seperti yang dikemukakan oleh HB.

Sutopo: ”Data dianalisis melalui tiga tahap yaitu mereduksi data,

menyajikan data dan kemudian menarik kesimpulan dilakukan pada siklus

antara ketiga tahap tersebut sehingga data yang terkumpul berhubungan

satu sama lain secara sistematis”.20

Langkah pertama dari analisis data adalah reduksi data yaitu proses

seleksi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi yang

dilakukan di Focus Independent School. Data tersebut dipilih dan

disederhanakan berdasarkan fokus permasalahan yang akan di bahas.

Langkah selanjutnya adalah penyajian data hasil seleksi yang sesuai

dengan pokok permasalahan yang akan diteliti, dengan penyajian data

peneliti akan mudah memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang

harus dilakukan lebih jauh menganalisa berdasarkan atas pemahaman yang

didapat dari data tersebut. Sedangkan data terakhir adalah penarikan

kesimpulan. Penarikan simpulan dalam penelitian kualitatif bukan berarti

20 Ibid. Hal. 21-22

Page 50: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

sudah berakhir, namun peneliti tetap beraktivitas dengan waktu yang

tersisa. Model analisis seperti ini disebut model analisis interaktif.

Bagan 3 Model Analisis Interaktif

(Sumber: HB. Sutopo, 2002 : 96)

Yang dimaksud dengan ketiga komponen dalam proses analisa kualitatif

interaktif di atas adalah :

a. Reduksi data

Reduksi data adalah bagian analisis, merupakan bentuk analisis yang

mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang

tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan

akhir dapat dilakukan.

b. Penyajian data

Penyajian data adalah suatu rakitan organisasi informasi yang

memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan.

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan Simpulan / Verifikasi

Page 51: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

c. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan terjadi saat proses pengumpulan data berakhir, dan

diverifikasi sehingga makna data lebih lanjut dapat diuji validitasnya dan

kesimpulan menjadi lebih kuat.

Page 52: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Focus Independent School

Focus Independent School dahulu dikenal dengan Palm Kids School

Solo. Palm Kids School Solo adalah sekolah nasional plus yang merupakan

franchise dari Palm Kids School Palembang. Palm Kids School Solo didirikan

pada tanggal 16 April 2002 di Jalan Dr. Supomo 48 Solo. Pada awalnya, Palm

Kids Solo hanya membuka kelas Pre-school dan Kindergarten dengan jumlah

murid 48 anak. Pada tahun 2006, Palm Kids School Solo membuka Palm Kids

Primary School di Jalan RM. Said No 208 Solo. Setelah 6 tahun lebih berdiri,

Palm Kids School Solo kini memiliki gedung sendiri yang terletak di Jalan

KS. Tubun No 27 Manahan Solo.

Palm Kids School Solo adalah sekolah yang didirikan secara

independen dan tidak berbasis agama. Palm Kids School Solo menyediakan

pendidikan mulai dari Pre-school, TK (Kindergantern), dan SD (Primary).

Pendidikan disampaikan dengan dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan

Indonesia serta mengacu pada kurikulum Palm Kids dan International

Primary Curiculum.

Seiring dengan berkembangnya Palm Kids School di kota Solo, maka

pihak manajemen bekerjasama dengan PT. Fokus Edukasi Internasional untuk

lebih memperluas prospek bisnis dalam jasa pendidikan ini. PT. Fokus

Edukasi Internasional adalah perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan

Page 53: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

mulai dari tingkat prasekolah hingga perguruan tinggi. PT. Fokus Edukasi

Internasional didirikan di Solo pada tanggal 27 April 2005 sesuai dengan akte

notaris No 112, yang disahkan oleh Notaris Pujiastuti Pangestu, SH.

Mengingat semakin tingginya arus globalisasi, maka dibuatlah FIS

(Focus Independent School). FIS adalah sekolah nasional plus yang

menggunakan kurikulum internasional IPC (International Primary

Curriculum) dari Inggris. IPC adalah kurikulum yang sudah digunakan di

hampir 54 negara di seluruh dunia. FIS adalah sekolah nasional pertama di

Indonesia yang menggunakan kurikulum IPC.

B. Visi dan Misi Focus Independent School

1. Visi

“we are providing the best quality education services”.

2. Misi

a. memberi layanan pendidikan kepada masyarakat dengan cara yang

memuaskan

b. mencapai tingkat masukan murid yang merata serta keluaran murid

yang bermutu

c. menciptakan kegairahan dan motivasi belajar yang tinggi dari murid-

murid dan semangat kepemimpinan yang besar

d. menciptakan dan memelihara kepercayaan dari berbagai pihak.

Page 54: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

C. Value/Nilai

Setiap orang yang bekerja di Focus Independent School harus

memiliki sikap dan perilaku (value) yang terkandung pada kata

EDUCATIONS, antara lain:

1. E : Eager to learn; memiliki keinginan untuk terus belajar

memperbaiki diri.

2. D : Discipline; memiliki disiplin yang tinggi.

3. U : Unique & Dynamic; Memiliki sifat yang unik dan selalu dinamis.

4. C : Creative; memiliki kreativitas yang tinggi.

5. A : Adventurer; memiliki jiwa berpetualang.

6. T : Tactical; memiliki sikap yang taktis dalam menghadapi setiap

persoalan.

7. I : Innovative; memiliki keinginan untuk selalu membuat inovasi.

8. P : Purposive; memiliki tujuan yang jelas dalam menjalankan setiap

tindakan.

9. N : Noteworthy; memiliki arti dan fungsi dimanapun berada.

10. S : Spriritual; memiliki jiwa spiritual.

D. Fasilitas Sekolah

Focus Independent School memiliki bentuk bangunan menarik yang

dilengkapi dengan fasilitas yang bersifat mendidik. Setiap kelas dilengkapi

dengan pintu keluar/masuk dan AC. Sekolah juga memiliki kolam renang,

taman bermain, ruang komputer, ruang seni dan area belajar bagi murid-murid

Page 55: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

yang lebih kecil. Sebagai tambahan, perpustakaan FIS telah memiliki lebih

dari 1000 buku baik dalam bahasa Inggris maupun Indonesia.

E. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur Organisasi Focus Independent School terdiri dari :

1. Director

2. Director of Study

3. Principal

a. Berfungsi sebagai pendidik, manajer, administrator, supervisor, leader,

innovator, motivator, dan pembimbing.

b. Bertugas menyusun rencana dan program sekolah, membina

kesiswaan, pembelajaran dan membina serta melaksanakan kerjasama

dengan masyarakat.

4. Trainer

5. Psychologist

6. Teacher

7. Staff

a. Public Relations Officer (PRO)

b. Helper

c. Office Boy

8. Non Academic Director

9. Marketing

10. Human Resources Departement (HRD)

Page 56: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

11. Accountant

12. Research Development

Berikut Bagan Organisasi Focus Independent School.

Bagan 2 Struktur Organisasi Sekolah

F. Customer Relations

Customer Relations merupakan salah satu aktivitas PR yang dilakukan

dalam rangka membangun hubungan baik dengan pihak luar, maksudnya

menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan public dan hubungan

dengan konsumen. Pelaksana fungsi customer relations di Focus Independent

School adalah seluruh jajaran manajemen dan staff Focus Independent School

pada umumnya dan Public Relations Officers (PRO) Focus Independent

School pada khususnya.

director

director of study non academic director

marketing

HRD accountant

research& development

principal

psychologist

trainer

teachers staff

Public Relations Officers helper Office boy

Page 57: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Pelaksanaan fungsi customer relations merupakan bagian dari sistem

service yang dilakukan Focus Independent School seperti terlihat dalam bagan

berikut ini :

Bagan 3 Penyelenggaraan Sistem

Sebagai bagian dati sistem sekolah, service atau pelayanan yang

diberikan terhadap konsumen memiliki prosedur operasional standar yang

sudah ditetapkan dan harus dijalankan oleh setiap staf sekolah.

Prosedur Operasional Standar dari system service yang dijalankan

diantaranya bertujuan :

1. Memberikan service yang paling baik kepada murid, parents,

client, teacher & staff.

2. Memberi kepuasan dan kenyamanan pada murid, parents, client,

teachers & staff selama berada di sekolah.

Berikut gambar dari prosedur operasional standar service Focus

Independent School:

SISTEM

Curriculum

siswa

personalia Fasilitas

keuangan

service

Page 58: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Bagan 4 Standard Prosedur Operasional Pelayanan

1. Public Relations Officer

Public Relations Officers (PRO) Focus Independent School

merupakan pelaksana tugas utama sekolah dalam menjalankan fungsi

customer relations. PRO Focus Independent School adalah Ms. Chen-

Chen Rastana yang dibantu oleh 2 staf lainnya yaitu Ms. Retna dan Ms.

Tanti. PRO berhubungan langsung dengan konsumen maupun calon

konsumen untuk menawarkan service sekolah. Selain itu, PRO juga

berhubungan dengan staf-staf sekolah yang lain dalam proses berjalannya

service tersebut, seperti tampak dalam bagan berikut ini.

principal

teacher

administrative

staff

student

parents

guest

service school

Page 59: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Bagan 5 Hubungan PRO dengan Staf Sekolah

PRINCIPAL

a. Mendiskusikan jadwal trial calon murid dengan kepala sekolah.

b. Melaporkan update jumlah murid terbaru dan hasil trial.

c. Menyampaikan kebijakan principal kepada parents.

d. Mengatur meeting principal dengan pihak-pihak tertentu.

e. Menggunakan bahasa Inggris untuk komunikasi.

reports to

reports to reports to STAFF ADMINISTRASI

· Melaporkan transaksi setiap hari

· Setiap bulan melakukan stock

checking

· Menginformasikan tentang hal-

hal penting yang berhubungan

dengan administrasi

GURU

§ Mencatat student permission check list

§ Menginformasikan kepada teacher jadwal trial

§ Menyampaikan pesan parents kepada teacher yang dimaksud

Public Relations Officers

Page 60: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2. Public Relations Officers Services

Bentuk pelayanan yang dilakukan oleh PRO Focus Independent

School tergambar dalam bagan berikut ini.

Bagan 6 Bentuk Pelayanan PRO

PROSPECT PARENT

· Menyampaikan Focus Independent School Product Knowledge

· Mencatat prospect parents di buku tamu

· Menawarkan prospect student untuk mengikuti trial

· Mendiskusikan hasil trial · Memfollow-up hasil trial kepada

prospect parents · Memberikan informasi tentang

prosedur penerimaan murid · Bersikap sopan, ramah, smart

dan professional

SUPPLIER · Menerima dan mendengarkan informasi yang

disampaikan · Meminta mereka mengisi buku tamu · Menyimpan informasi dan mengatakan akan dipelajari

dahulu untuk selanjutnya dihubungi jika sekolah berminat.

· Bersikap sopan, ramah, smart dan profesional ORANG YANG MENAWARKAN KERJASAMA · Menanyakan informasi tentang proposal/brosur yang dibawa · Menyimpan brosur, jika bermutu bisa di-display di sekolah · Mempelajari proposal, jika bermutu bisa di follow-up · Bersikap sopan, ramah, smart dan profesional

PRO

Page 61: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

G. Parents Teachers Association (PTA) Focus Independent School

Parents Teachers Association atau biasa dikenal dengan PMOG

(Persatuan Orangtua-Murid dan Guru) merupakan wadah yang dibentuk oleh

lembaga sekolah dengan konsumen mereka yaitu orangtua murid, dengan

tujuan sebagai sarana komunikasi untuk menciptakan hubungan baik,

menanamkan kepercayaan dan sekaligus dapat mencegah konflik diantara

kedua belah pihak.

Anggota PTA Focus Independent School adalah seluruh orangtua

murid dan guru-guru Focus Independent School. Selain itu, Focus

Independent School tidak memisahkan PTA kelompok Preschool &

Kindergarten dan Primary School.

Tujuan utama dibentuknya PTA adalah kemajuan pendidikan murid-

murid Focus Independent School. Kegiatan dalam lingkup PTA mencakup

semua kegiatan yang sifatnya untuk kemajuan sekolah dan sosial

kemasyarakatan.

1. Peran dan Fungsi PTA

Peran dan fungsi yang dijalankan oleh PTA Focus Independent School

diantaranya adalah :

a. Sebagai supporter, yaitu membantu kegiatan sekolah di luar program-

program akademis sekolah.

b. Sebagai aspirator; yaitu memberi masukan-masukan sehubungan

dengan program-program yang dilakukan oleh sekolah.

Page 62: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2. Kepengurusan PTA

Kepengurusan PTA terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,

Bendahara, dan Hubungan Masyarakat.

a. Ketua PTA dipilih langsung oleh perwakilan parents dari masing-

masing kelas dan guru-guru di Focus Independent School.

b. Pengurus PTA dipilih bersamaan dengan pemilihan Ketua PTA.

c. Periode kepengurusan PTA adalah 1 tahun.

d. Ketua PTA dapat dipilih kembali maksimal 2 periode.

3. Tata Cara Pemilihan Pengurusan PTA

a. Untuk memilih wakil parents dari masing-masing kelas diberikan

angket kepada seluruh parents Focus Independent School.

b. Tiap kelas diwakili oleh 2 parents dan 1 guru.

c. Wakil-wakil parents dan tiap kelas dan guru akan memilih Ketua dan

pengurus PTA.

d. Sistem dan Proses pemilihan Ketua dan Pengurus PTA akan diatur

dalam tata cara tersendiri.

e. Proses pemilihan Ketua dan Pengurus PTA diketuai oleh wakil parents

yang bukan pengurus PTA yang masih dan wakil dari guru/sekolah.

4. Tugas Ketua dan Pengurus PTA

a. Tugas Ketua adalah menjadi koordinator kegiatan PTA.

b. Pengurus PTA bertugas membantu Ketua PTA dalam pelaksanaan

kegiatan PTA.

Page 63: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Peran Pengurus Parents Teachers Association (PTA) selaku Komunikator

dalam Membangun Hubungan Harmonis dengan Orangtua Murid

Parents Teachers Association (PTA) atau biasa dikenal dengan PMOG

(Persatuan Orangtua-Murid dan Guru) merupakan wadah yang dibentuk oleh

lembaga sekolah dengan konsumen mereka yaitu orangtua murid.

Pembentukan PTA ini bertujuan sebagai sarana komunikasi untuk menciptakan

hubungan baik, menanamkan kepercayaan dan sekaligus dapat mencegah

konflik diantara kedua belah pihak. Dengan kata lain, PTA merupakan forum

kemitraan orangtua-sekolah yang misinya memfasilitasi komunikasi dan kerja

sama orangtua dan guru dalam mendukung program-program sekolah.

Anggota PTA Focus Independent School adalah seluruh orangtua murid

dan guru-guru Focus Independent School. Selain itu, Focus Independent

School tidak memisahkan PTA kelompok Preschool & Kindergarten dan

Primary School. Dengan dibentuknya PTA, maka ada sebuah wadah untuk

menjembatani hubungan antara orangtua murid dengan pihak sekolah. PTA ini

berfungsi sebagai supporter, yaitu membantu kegiatan sekolah di luar program-

program akademis sekolah dan sebagai aspirator, yaitu memberi masukan-

masukan sehubungan dengan program-program yang dilakukan oleh sekolah.

Page 64: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Peran PTA FIS Surakarta dapat diketahui dari peran yang dapat

dilakukan orang tua siswa dengan pihak sekolah. Orang tua siswa dapat

berperan dalam kegiatan sebagai berikut:

Tabel 1. Peran PTA

Peran PTA Keterangan

Class Parents Perwakilan orang tua setiap kelas yang

bertanggung jawab memfasilitasi

komunikasi dan kerjasama guru-orang

tua guna mendukung program

kelas/sekolah.

Special Events Ikut serta dalam kepanitian acara-acara

khusus sekolah (book/science/cultural

week, perayaan keagamaan, sports

carnival, family fun day).

Social dan community welfare Melaksanakan kegiatan sosial

kemasyarakatan bersama sekolah.

School committee Ikut serta dalam berbagai komite sekolah

(seragam, ekskul, year book, school

trips, dll).

Sumber: FIS Surakarta

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa peran PTA atau dalam

hal ini adalah keterlibatan orang tua dalam kegiatan belajar mengajar anak di

sekolah memiliki peran yang strategis. Apabila orang tua siswa ikut dilibatkan

Page 65: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dalam kegiatan belajar mengajar siswa maka orang tua juga akan memberikan

dukungan penuh terhadap program-program sekolah. Keterlibatan orang tua

yang tergabung dalam PTA dapat berupa Class Parents, Special Events, Social

dan Community Welfare maupun School Committee. Kerjasama yang dibina

antara sekolah dan orang tua tentunya dibatasi dengan prinsip-prinsip yang

harus dihargai oleh kedua belah pihak.

FIS Surakarta sebagai salah satu sekolah yang berbasis internasional di

Kota Surakarta, maka sekolah ini berusaha menjadikan orang tua siswa sebagai

mitra. Hal ini dikarenakan, pihak sekolah menyadari sekali peran orang tua

sebagai klien sekaligus mitra dalam mewujudkan rencana sekolah untuk

memberikan yang terbaik bagi siswa-siswinya. Rencana tersebut dapat saja

yang berhubungan dengan bidang akademis sampai hal lain yang intinya

membuat siswa menjadi individu yang utuh dan menjadi seorang pembelajar

sepanjang hayat. Meskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan timbul suatu

permasalahan antara pihak sekolah dengan orang tua siswa. Oleh karena itu,

dengan adanya PTA di FIS dapat sebagai tempat untuk menyelesaikan

permasalahan yang ada. Kegiatan PTA di FIS Surakarta tidak hanya diadakan

secara rutin atau periodik setiap bulan tetapi juga dapat diadakan secara

insidental, misalnya ketika ada kejadian-kejadian khusus yang membutuhkan

penanganan segera. Kegiatan PTA yang dilaksanakan dapat dilihat dalam tabel

berikut ini:

Page 66: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 2. Kegiatan PTA FIS Surakarta

Kegiatan rutin (Setiap Bulan) Insidental

Kebijakan Sekolah Informasi atau Pengetahuan

Mengenai Siswa/Orang Tua

1. Peraturan sekolah

(khususnya untuk

siswa baru)

2. Perubahan school fee

3. Kurikulum sekolah

4. Jadwal kegiatan

ekstra kurikuler

1. Mengadakan seminar dengan

mengundang pakar psikologi.

2. Mengundang tokoh IPC dari

Inggris, yaitu Mrs. Theresa

Forbes.

3. Mengadakan kegiatan bazar

buku, alat-alat tulis dan

sebagainya di sekolah.

1. Seringnya

pergantian guru

kelas (guru sering

keluar masuk FIS).

2. Perubahan

kurikulum.

3. Perubahan school

fee.

Sumber: FIS Surakarta

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kegiatan PTA FIS

Surakarta dilakukan secara rutin (setiap bulan) maupun insidental. Kegiatan

PTA yang dilakukan secara rutin merupakan kegiatan yang pasti

diselenggarakan setiap bulan misalnya berkaitan dengan infomasi dari sekolah

mengenai kebijakan baru maupun berkaitan dengan perkembangan siswa di

sekolah. Adapun kegiatan PTA yang dilakukan secara insidental merupakan

kegiatan yang diselenggarakan apabila ada kejadian-kejadian khusus yang

membutuhkan penanganan segera, misalnya isu mengenai sering keluar

masuknya guru di FIS.

Page 67: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PTA ini sebagai media

komunikasi antara orangtua murid dengan pihak sekolah sehingga pihak

sekolah harus dapat menjadi komunikator yang baik bagi orangtua murid

sebagai komunikan (konsumen) yang menggunakan jasanya. Pengurus PTA

selaku komunikator telah melaksanakan fungsi komunikasi interpersonal dalam

upaya menyampaikan pesan kepada masyarakat agar maksud yang

disampaikan dapat diterima baik dan dapat mencapai tujuan yang dimaksud.

Demikian halnya dengan Focus Independent School Surakarta,

pelaksana fungsi dari komunikasi interpersonal atau selaku komunikator disini

adalah seluruh jajaran manajerial, guru, staff dan karyawan pada umumnya

serta Public Relations Officers (PRO) pada khususnya, yang menjalin

komunikasi langsung sehari-hari dengan orangtua murid. Public Relations

Officers (PRO) Focus Independent School merupakan pelaksana tugas utama

sekolah dalam menjalankan fungsi customer relations dalam upayanya

membangun komunikasi yang baik dengan orangtua murid selaku customer.

Sebagaimana yang dinyatakan oleh Ms. Anastasia Risna selaku Public

Relations Officers dan Humas PTA sebagai berikut.

“Kebetulan untuk PTA, saya memang sebagai humas atau PR nya. Tapi keseharian saya adalah sebagai PRO (Parents Relation Officer) di FIS. Job Description saya diantaranya: menyelesaikan segala urusan administrasi baik ke dalam maupun keluar sekolah, merencanakan event-event pemasaran, menyediakan keperluan belajar mengajar seperti buku, folder, seragam dan sebagainya” (wawancara, tanggal 17 Maret 2010).

Page 68: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Dalam kaitan dengan keluhan atau komplain dari orang tua murid,

pihak FIS, dalam hal ini ditangani oleh PRO/Humas PTA yang saat ini dijabat

oleh Ms. Anastasia Risna menyatakan sebagai berikut:

“Saya berusaha untuk membentuk komunikasi intensif dengan mereka. Jadi selain saya melayani kebutuhan administrasi, saya juga biasanya menjadi orang pertama yang ditanyai parents jika ada keluhan atau komplain. Selain itu, dalam berkomunikasi dengan calon customer, saya menawarkan sekolah atau berpromosi kepada mereka supaya menyekolahkan anak mereka di FIS. Setelah mereka mendaftar, saya kemudian mem”follow up” mereka” (wawancara, tanggal 17 Maret 2010).

Dari hasil wawancara penulis dengan Ibu Atit Andriyani selaku wali

murid mengatakan bahwa,

“Selama ini memang media PTA memiliki beberapa kegiatan yang melibatkan wali murid. Namun, karena aktivitas kerja saya yang padat, saya tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut secara rutin. Biasanya saya hanya mendapatkan pemberitahuan atau pengumuman tertulis dari pihak sekolah bila akan ada kegiatan atau membahas suatu permasalahan. Namun kembali lagi karena waktu saya terbatas, biasanya saya setuju saja dengan suara terbanyak. Saya pikir sudah banyak orang tua murid yang aktif dalam PTA sehingga suara saya mungkin sudah terwakili. Tapi kadang kalau ada permasalahan yang saya sendiri kurang setuju dengan kebijakan sekolah, biasanya saya sampaikan langsung kepada perwakilan orangtua murid dari kelas anak saya yang menjadi anggota aktif PTA(Wawancara tanggal 18 Maret 2010)

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Parents Teachers

Association atau biasa dikenal dengan PMOG (Persatuan Orangtua-Murid dan

Guru) di Focus Independent School (FIS) Surakarta merupakan suatu wadah

untuk menjembatani komunikasi antara orang tua murid dengan pihak sekolah.

Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah menjembatani apabila ada konflik

yang timbul antara orang tua murid dengan pihak sekolah.

Page 69: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

1. Kegiatan atau aktivitas media PTA tidak hanya dalam hal penyelesaian

konflik antara orangtua murid dengan pihak sekolah saja. Kegiatan PTA

yang dilakukan oleh PTA dapat diketahui dari kegiatan yang dilaksanakan

pada periode tahun 2008/2009. Adapun kegiatan atau aktivitas PTA tersebut

antara lain sosialisasi kurikulum IPC (International Primary Curiculum),

pertemuan dengan orang tua murid untuk membahas kenaikan school fee

10% untuk tahun ajaran 2008/2009 per juli 2008, sosialisasi program sosial

sumbangan ke 5 panti asuhan di Solo. Sosialisasi program star students dan

lain-lain.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam PTA sebagaimana tersebut di

atas merupakan aktivitas yang dilakukan oleh orang tua murid dengan pihak

sekolah, baik dalam kegiatan formal maupun non formal. Kegiatan formal yang

dimaksud adalah kegiatan yang berkaitan dengan bidang pendidikan sekolah

sedangkan kegiatan non formal adalah kegiatan yang dilakukan di luar bidang

pendidikan, misalnya dalam hal ini adalah di bidang sosial yaitu dengan

memberikan bantuan kepada beberapa panti asuhan yang ada di Kota

Surakarta.

Acara pertemuan dengan orang tua murid berlangsung dengan baik.

Berikut keterangan Mrs Anastasia Risna selaku PRO FIS:

“Orang tua mengikuti acara itu dengan simpatik. Mereka sangat menaruh perhatian. Ketika dibuka sesi tanya jawabpun sangat interaktif”.

Page 70: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar 1. Menyambut Kedatangan Orang Tua Murid

Pada kesempatan tersebut para orang tua murid dapat membahas

tentang berbagai hal yang bersifat formal maupun non formal. Dalam forum

tersebut orang tua murid dapat membahas mengenai perkembangan pendidikan

murid saja tetapi juga kegiatan-kegiatan yang dilakukan di luar sekolah.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Ibu Febri Haryu selaku

orangtua murid dan anggota PTA sebagai berikut:

“Kegiatan PTA selama saya menjadi anggota adalah kegiatan PTM (Parents Teacher Meeting) yang membahas tentang kurikulum dan target belajar anak dalam 1 tahun ajaran. PTM ini rutin diadakan setiap tahun mulai dari level toddler, nursery, EYI dan EY2 (TK A dan TK B hingga Primary (SD)). Selain itu, saya juga ikut serta ketika PTA menyalurkan sumbangan ke beberapa panti asuhan di Solo dan masalah banyak aktivitas lainnya” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010).

Selanjutnya Ibu Haryu selaku orang tua murid dan anggota PTA juga

mengatakan sebagai berikut:

”Saya setuju dengan forum PTA ini, kita sebagai parents tidak hanya peduli dengan pendidikan anak kita saja, tapi juga bisa lebih mendapat informasi tentang banyak hal. Selain itu juga saya setuju sekali dengan adanya program sosial PTA apalagi dengan PTA kita bisa lebih saling mengenal dengan parents-parents yang lain” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010).

Page 71: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Pernyataan senada juga diungkapkan oleh Bp. Wijanarko selaku orang

tua murid dan Ketua PTA sebagai berikut:

“Kegiatan yang dilakukan selama menjadi anggota (Ketua Pengurus PTA) yaitu mengagendakan pertemuan jika sekiranya ada permasalahan yang perlu dibahas dan diselesaikan. Sebagai wakil orang tua murid, saya menyadari bahwa kepentingan anak-anak kita yang bersekolah di FIS adalah yang utama, sehingga juka ada kabar atau selentingan diantara parents-parents yang lain saya pasti sampaikan kepada FIS supaya dicari titik temu atau jalan keluarnya” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010).

Lain halnya yang di jelaskan oleh Ibu Atit Andriyani yang mengatakan

bahwa,

”Kalau saya pribadi, secara prinsip saya belum pernah merasakan manfaatnya mungkin karena saya kurang aktif sehingga apapun program sekolah saya selalu menuruti, namun bagi pihak lain mungkin ada yang puas karena sudah terbantu dalam menyelesaikan masalahnya” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010).

Kegiatan-kegiatan atau aktivitas yang dilakukan PTA selama tahun

ajaran 2008/2009 merupakan kegiatan rutin atau program kerja dalam

menjembatani hubungan antara orang tua murid dengan pihak sekolah. PTA

merupakan sebuah wadah dalam menjalin komunikasi antara orang tua murid

dengan pihak sekolah sehingga akan dapat tercapai hubungan yang harmonis

antara orang tua murid dengan pihak sekolah. Dengan adanya PTA ini, maka

segala permasalahan yang menyangkut perkembangan bidang pendidikan dapat

diselesaikan dengan baik sehingga dapat meninimalkan konflik yang mungkin

terjadi. Konflik dapat terjadi karena kurangnya komunikasi antara dua belah

pihak sehingga dapat menimbulkan persepsi yang berbeda terhadap suatu

informasi.

Page 72: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Media PTA merupakan forum terbuka, dimana seluruh orang tua dan

staf pengajar yang secara otomatis menjadi anggota dimaksudkan untuk

menciptakan interaksi sosial antara orang tua dan tenaga pengajar melalui

kegiatan sosial. Media PTA adalah alat atau sarana yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar

psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, maka media

yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindera selanjutnya

diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya

terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.

Di samping itu, PTA juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk

menyelesaikan konflik antara orang tua murid dengan sekolah yang berkaitan

dengan kebijakan dan program pendidikan sekolah. Oleh karena itu, dengan

adanya PTA menujukkan pentingnya peran orang tua di sekolah sebagai

Partner. Sebagai partner yang baik, tentunya saling menghormati menjadi

sangat penting sehingga kerjasama akan terjalin dengan baik.

Dalam aktivitas komunikasi yang melibatkan khalayak lebih dari 15

orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media

kelompok seperti halnya media PTA. Media PTA digunakan untuk

membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh Focus Independence

School. Tujuannya ialah membicarakan suatu masalah dengan menampilkan

pembicara, kemudian meminta pendapat atau tanggapan dari peserta dalam hal

ini orang tua murid yang biasanya dari kalangan pakar sebagai nara sumber

dan pemerhati dalam bidang itu. Dalam agenda media PTA biasanya

Page 73: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

membicarakan topik-topik tertentu yang hangat dipermasalahkan oleh orang

tua murid.

Agar sekolah dan orang tua berjalan harmonis dan tujuan terbentuknya

forum tersebut tercapai, yaitu membantu peningkatan kualitas pendidikan maka

dilakukan kegiatan seperti PTM (Parents Teacher Meeting) yang membahas

tentang kurikulum dan target belajar anak dalam 1 (satu) tahun ajaran.

Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun mulai dari dari level toddler, nursery,

EYI dan EY2 (TK A dan TK B hingga Primary (SD). Selain itu, juga

melakukan kegiatan sosial, seperti menyalurkan sumbangan ke beberapa panti

asuhan di Solo maupun memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban

banjir yang sempat melanda Kota Surakarta beberapa waktu lalu.

Media PTA ini bertujuan agar terwujud komunikasi antara sekolah

dengan orang tua murid. Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara

manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari

disadari atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu

sendiri. Sementara itu, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab

diperlukan saling pengertian sesama anggota masyarakat. komunikasi yang

dilakukan oleh sekolah kepada orang tua murid melalui media PTA adalah

penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.

Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila sekiranya timbul saling

pengertian yaitu kedua belah pihak sekolah sebagai pengirim dan orang tua

murid sebagai penerima dapat memahami. Hal ini tidak berarti bahwa kedua

Page 74: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

belah pihak sama-sama memahami gagasan tersebut. Dalam hal seperti inilah

baru dapat dikatakan bahwa komunikasi telah berhasil baik atau komunikatif.

Dengan dibentuknya PTA di FIS, maka dapat menjadi sarana atau

media komunikasi antara orang tua murid dengan sekolah. Komunikasi yang

terjalin tidak hanya antara orang tua murid dengan pihak sekolah saja tetapi

juga antara sesama orang tua murid. Oleh karena itu, PTA merupakan sarana

komunikasi dan silaturahmi antara sekolah dan orang tua. Partisipasi aktif dari

PTA sangat diperlukan untuk mendukung terlaksananya program sekolah.

Orang tua bukan hanya terlibat sebagai peserta, namun diharapkan dapat

menyelenggarakan kegiatan yang dapat mendukung pengembangan siswa,

guru, orang tua maupun sekolah.

B. Upaya Orangtua Murid selaku Komunikan dalam berkomunikasi dengan

Pihak Sekolah

Peran masyarakat tetap sangat dibutuhkan dalam melaksanakan

kegiatan proses pembelajaran, oleh karena itu dibutukan kepercayaan antara

kedua belah pihak, terutama adalah kepercayaan orang tua terhadap sistem

pembelajaran di sekolah. Peran penghubung antara sekolah dengan orang tua

sangat diperlukan sebagai upaya tercipta sense of belonging dari mereka. Oleh

karena itu, dengan adanya PTA akan dapat menjadi peran penghubung antara

orang tua murid dengan sekolah. Peran PTA yang dapat dikembangkan untuk

menanamkan kepercayaan orang tua murid adalah dengan membangun

komunikasi antara sekolah dengan orang tua murid tentang kebijakan sekolah,

Page 75: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

karena adanya konflik yang timbul biasanya mengenai kebijakan. Selain itu,

melakukan sosialisasi kepada orang tua murid mengenai program sekolah yang

akan dilakukan.

Pentingnya peran PTA ini juga diakui oleh orang tua murid. Dengan

adanya PTA ini dapat menjadi sarana dalam menyelesaikan konflik antara

orang tua murid dengan sekolah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak

Wijanarko selaku orang tua murid dan Ketua PTA sebagai berikut:

”Peran PTA saya lihat cukup bagus ya dalam menangani konflik antara parents dan FIS. Terbukti dari dapat terselesaikannya setiap masalah yang ada” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010).

Pernyataan tersebut di atas, juga hampir sama dengan yang

diungkapkan oleh Ibu Febri Haryu, selaku orang tua murid dan anggota PTA

sebagai berikut:

“Peran PTA sebagai corong FIS dalam menyampaikan kebijakan baru seperti kenaikan school fee, kurikulum baru dan sebagainya cukup bermanfaat artinya memberikan informasi di awal sehingga mengantisipasi komplain. Jadi PTA tidak melulu membahas komplain tapi juga media antisipasi komplain itu sendiri”.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peran PTA sangat penting

dalam menumbuhkan tingkat kepercayaan orang tua murid dengan pihak

sekolah. Dengan adanya PTA, orang tua murid dapat memperoleh semua

informasi yang berkaitan dengan sekolah bahkan dapat digunakan sebagai

sarana dalam menyelesaikan konflik yang timbul antara orang tua murid

dengan sekolah.

Page 76: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mrs. Anastasia Risna, selaku

Humas PTA sebagai berikut:

“Tentu saja dengan adanya PTA, pihak sekolah dan parents dapat berkomunikasi secara langsung dengan baik. Sekolah dapat menyampaikan setiap informasi dan kebijakan sehingga dapat membantu menanamkan kepercayaan bagi parents untuk terus menyekolahkan anak mereka di FLS. Selain itu juga dapat mengantisipasi konflik. Kalaupun konflik-konflik, kita bisa selesaikan secara bersama-sama dengan baik” (wawancara, tanggal 17 Maret 2010).

Selanjutnya, Bapak Wijanarko selaku orang tua murid dan Ketua PTA

juga mengatakan sebagai berikut:

”Saya puas karena PTA merupakan wadah komunikasi antara parents dan FIS. Selain itu juga membentuk program-program sosial seperti yang saya sebutkan tadi. Tapi saya berharap, tidak hanya kami, parents yang aktif dalam PTA saja yang terpuaskan, tetapi semua parents di FIS dapat menjadi anggota yang secara aktif mengikuti aktivitas PTA sehingga masalah-masalah yang ada dapat tersalurkan. Kalau parentsnya tidak aktif atau tidak tahu adanya PTA biasanya kan ”nggrundel di belakang” saja kalau ada masalah. Jadi kalau bisa aktif mengikuti PTA kan nantinya kita dan anak-anak semua yang merasakan dampaknya” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010).

Media PTA merupakan wadah yang menghubungkan antara orang tua

murid dan sekolah sebagai sarana komunikasi yang efektif dalam

menyelesaikan segala persoalan maupun penyampaian informasi tentang

kegiatan belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu, peran PTA ini sangat

bermanfaat bagi bagi sekolah maupun bagi orang tua murid karena dengan

PTA ada komunikasi timbal balik antara pihak sekolah dengan orang tua

murid. Dengan demikian, secara umum PTA berusaha membentuk atau

mendorong sinergi berbagai sumber daya orang tua murid, guru maupun

Page 77: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui komunikasi yang

dimungkinkan secara efektif dan efisien sehingga akan dapat memberikan

kepercayaan kepada orang tua murid.

Sebagaimana yang pernyataan Ibu Febri Haryu, selaku orang tua murid

dan anggota PTA juga mengatakan bahwa komunikasi antara pihak sekolah

dengan orang tua murid sudah cukup efektif. Pihak sekolah cukup terbuka

dalam memberikan informasi mengenai kebijakan sekolah maupun dalam

menyelesaikan permasalahan yang ada melalui forum PTA.

Adapun pernyataan Ibu Febri Haryu, selaku orang tua murid dan

anggota PTA adalah sebagai berikut:

”Menurut saya komunikasi yang ada selama ini antara FIS dengan parents cukup efektif ya kalau toh ada masalah yang besar, semua dapat terselesaikan dengan baik” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010).

Mrs. Ririen Wiropranoto, selaku penasehat PTA juga mengatakan hal

yang sama, bahwa dengan adanya PTA cukup efektif dalam menjembatani

komunikasi antara orang tua murid dengan pihak sekolah. Berikut cuplikannya:

“Ya cukup efektif, tetapi tidak memungkiri bahwa setiap masalah yang terjadi antara pihak sekolah dengan orang tua murid pasti ada, Cuma dengan adanya PTA menjadi cukup terjembatani. Jadi PTA bisa mewakili sekolah sekaligus menyuarakan uneg-uneg orang tua murid” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010). Dengannya adanya PTA, maka hubungan antara orang tua murid

dengan pihak sekolah dapat terjalin dengan baik. Secara formal, sekolah dapat

menyampaikan kebijakan maupun program-program sekolah melalui forum ini.

Demikian juga bagi orang tua murid dapat menggunakan forum ini untuk

menyampaikan aspirasi sekaligus mengemukakan komplain apabila kurang

Page 78: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

atau tidak setuju terhadap kebijakan maupun program sekolah tersebut. Dalam

forum ini, pihak sekolah dapat memberikan penjelasan secara lebih detail

sekaligus menanggapi komplain yang disampaikan oleh orangtua murid. PTA

merupakan suatu wadah yang diharapkan mampu menjembatani kepentingan

antara pihak sekolah dengan orangtua murid sehingga dapat mewujudkan

tujuan yang ingin dicapai bersama yaitu terciptanya hubungan yang harmonis,

menanamkan kepercayaan dan mencegah terjadinya konflik.

Gambar 2. Dialog Terbuka Saat Pertemuan Orang Tua Murid

Dari hasil wawancara dengan Ibu Atit Andriyani selaku orang tua murid

mengatakan bahwa

“Menurut saya adanya media PTA ini cukup bagus, hanya saja mungkin pengurus di dalamnya harus lebih obyektif dalam arti memang berpihak pada kepentingan orang tua murid dan bukan semata-mata menjadi ujung tombak sekolah yang selalu mengamini program-program sekolah” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010).

PTA merupakan wadah resmi FIS dalam menjalin komunikasi antara

pihak sekolah dengan orang tua murid. PTA merupakan forum resmi atau

formal yang digunakan sebagai media komunikasi antara orang tua murid

denga pihak sekolah untuk menyampaikan kebijakan atau menanggapi

Page 79: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

keluhan. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pertemuan rutin orang tua murid

dengan guru kelas. PTA juga dapat digunakan sebagai media untuk

menyampaikan komplain maupun dalam menanggapi komplain tersebut. Selain

PTA, media komunikasi lain yang digunakan adalah melalui surat-surat atau

news letter yang setiap bulan diterbitkan oleh FIS untuk kalangan sendiri,

artinya untuk orang tua murid FIS. Kemudian ada buku ”my learning journal”

yang setiap minggu diberikan kepada orang tua murid, yang isinya kegiatan

siswa selama seminggu dan hasil belajar anak. Jadi, orang tua murid dapat

mengetahui aktivitas anak di sekolah termasuk perkembangan belajarnya. Di

samping itu, dalam menyampaikan informasi kepada orang tua murid juga

dilakukan melalui telepon, email atau media online di

www.focusindependentschool.com serta facebook.

Komunikasi yang baik yang dilakukan oleh FIS dimaksudkan untuk

jalinan pengertian antara pihak sekolah dengan pihak orang tua murid,

sehingga apa yang dikomunikasikan dapat dimengerti, dipikirkan dan akhirnya

dilaksanakan. Kegiatan komunikasi pada FIS melalui media PTA pada

umumnya terjadi secara lisan dan tulisan antara sekolah dengan orang tua

murid sebagai audience/ khalayak baik terjadi secara antar personal maupun

kelompok.

FIS harus dapat menciptakan komunikasi timbal balik ke segala arah

dalam rangka usaha melaksanakan komunikasi yang baik. Komunikasi timbal

balik yang bisa diciptakan adalah komunikasi timbal balik antara tujuan FIS

dan orang tua murid, komunikasi timbal balik antara FIS dengan dengan

Page 80: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

orang tua murid dan komunikasi timbal balik antara tingkat-tingkat yang

sejajar.

Menciptakan komunikasi timbal balik ini sangat penting, sebagai syarat

agar komunikasi dapat berjalan secara baik. Meskipun FIS telah berusaha agar

komunikasi yang disampaikan mudah dimengerti, lengkap serta tepat

waktunya (menurut yang menyampaikan), tapi dapat saja terjadi kemungkinan

bahwa komunikasi yang disampaikan kurang dimengerti oleh orang tua murid

sebagai penerima komunikasi.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa tujuan utama

dibentuknya PTA adalah kemajuan pendidikan murid-murid Focus

Independence School. Kegiatan dalam lingkup PTA mencakup semua kegiatan

yang sifatnya untuk kemajuan sekolah dan sosial kemasyarakatan. Oleh karena

itu, forum ini memiliki peranan yang cukup penting sebagai sarana komunikasi

baik formal maupun informal antara pihak sekolah dengan orang tua murid.

Hal ini dapat diketahui dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam PTA.

Kegiatan formal, misalnya adalah membahas masalah kebijakan dan program

sekolah sedangkan kegiatan informal yang dilakukan adalah melakukan

kegiatan sosial kemasyarakatan, misalnya member bantuan kepada panti

asuhan yang ada di Kota Surakarta maupun memberikan bantuan kemanusiaan

bagi korban banjir yang sempat melanda Kota Surakarta beberapa waktu yang

lalu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sekolah dan PTA adalah suatu

perangkat yang saling melengkapi satu sama lain dan saling mengisi.

Keduanya menjadi tidak lengkap apabila tidak ada salah satu diantara

Page 81: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

keduanya. Hal ini menjadikan pentingnya peran PTA bagi sekolah maupun

sebaliknya dalam menanamkan kepercayaan terutama bagi orang tua murid.

Berdasarkan paparan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

peran media PTA dalam menanamkan kepercayaan terhadap orang tua murid

dalam dilakukan dengan cara melakukan komunikasi yang baik untuk

menjembatani antara FIS dan orang tua murid sehingga terjalin hubungan

yang harmonis dalam mencapai tujuan organisasi dalam hal ini FIS.

C. Upaya Media PTA Dalam Menyelesaikan Konflik antara Pihak Sekolah

dengan Orangtua Murid

Dalam suatu lembaga organisasi tidak terlepas dari suatu permasalahan

atau konflik. Konflik yang timbul ini tidak hanya konflik internal saja tetapi

kemungkinan juga ada konflik eksternal, misalnya dengan konsumen yang

menggunakan jasa dari lembaga terkait, dalam hal ini adalah lembaga

pendidikan FIS Surakarta. Munculnya konflik sebenarnya dapat diantisipasi

oleh setiap organisasi, misalnya saja dengan mengamati perilaku konsumen

seperti munculnya komplain/keluhan. Jika komplain tersebut dapat diatasi

dengan cepat maka kemungkinan terjadinya konflik yang menimbulkan krisis

dapat terhindarkan.

Dalam interaksi dan interelasi sosial antar individu atau antar

kelompok, konflik sebenarnya merupakan hal alamiah. Dahulu konflik

dianggap sebagai gejala atau fenomena yang tidak wajar dan berakibat negatif,

Page 82: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

tetapi sekarang konflik dianggap sebagai gejala yang wajar yang dapat

berakibat negatif maupun positif tergantung bagaimana cara mengelolanya.

Mengatasi dan menyelesaikan suatu konflik bukanlah suatu yang

sederhana. Cepat-tidaknya suatu konflik dapat diatasi tergantung pada

kesediaan dan keterbukaan pihak-pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan

konflik, berat ringannya bobot atau tingkat konflik tersebut serta kemampuan

campur tangan (intervensi) pihak ketiga yang turut berusaha mengatasi konflik

yang muncul. Adapun cara mengatasi konflik dengan pihak-pihak yang

bersengketa sebagai berikut:21

1. Rujuk merupakan suatu usaha pendekatan dan hasrat untuk kerja sama dan

menjalani hubungan yang lebih baik, demi kepentingan bersama.

2. Persuasi adalah usaha mengubah posisi pihak lain, dengan menunjukkan

kerugian yang mungkin timbul, dengan bukti faktual serta dengan

menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan

norma dan standar keadilan yang berlaku.

3. Tawar-menawar adalah suatu penyelesaian yang dapat diterima kedua

pihak, dengan saling mempertukarkan konsesi yang dapat diterima. Dalam

cara ini dapat digunakan komunikasi tidak langsung, tanpa mengemukakan

janji secara eksplisit.

4. Pemecahan masalah terpadu merupakan usaha menyelesaikan masalah

dengan memadukan kebutuhan kedua pihak. Proses pertukaran informasi,

fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur.

21 www.google.com. “Manajemen Konflik: Cara Mengelola Konflik Secara Efektif”.

Sumber : Majalah Eksekutif Edisi Februari 1987.

Page 83: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternatif

pemecahan secara bersama dengan keuntungan yang berimbang bagi

kedua pihak.

5. Penarikan diri merupakan suatu penyelesaian masalah, yaitu salah satu

atau kedua pihak menarik diri dari hubungan. Cara ini efektif apabila

dalam tugas kedua pihak tidak perlu berinteraksi dan tidak efektif apabila

tugas saling bergantung satu sama lain.

6. Pemaksaan dan penekanan merupakan cara memaksa dan menekan pihak

lain agar menyerah; akan lebih efektif bila salah satu pihak mempunyai

wewenang formal atas pihak lain. Apabila tidak terdapat perbedaan

wewenang, dapat dipergunakan ancaman atau bentuk-bentuk intimidasi

lainnya. Cara ini sering kurang efektif karena salah satu pihak hams

mengalah dan menyerah secara terpaksa.

Demikian halnya dalam bidang jasa pelayanan pendidikan, seperti di

FIS Surakarta timbulnya konflik selalu ada. Konflik yang biasanya muncul

adalah adanya komplain atau keluhan dari orangtua murid terhadap kebijakan

dan program sekolah FIS Surakarta. Hal ini sebagaimana pendapat dari Ibu

Febri Haryu, orangtua murid dan anggota PTA sebagai berikut:

“Kalau konflik pasti ada ya tapi sejauh ini dapat terselesaikan dengan baik”.

Selanjutnya Bapak Wijanarko selaku orang tua murid dan Ketua PTA

menyatakan sebagai berikut:

”Biasanya paling sering ketika memasuki tahun anggaran baru. Ya seputar kenaikan school fee, uang buku/seragam yang tinggi. Bahkan

Page 84: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

kemarin ketika pihak sekolah berganti nama dari Palm Kids menjadi Focus Independent School yang kemudian juga mengganti kurikulum menjadi IPC (International Primary Curiculum), wah...betul-betul menjadikan banyak parents yang bingung dan bertanya-tanya tentang kelanjutan sekolah mereka nantinya” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010).

Pendapat dari orangtua murid di atas, juga sama dengan yang

disampaikan oleh Mrs. Ririen Wiropranoto selaku penasehat PTA sebagai

berikut:

”Konflik yang biasanya muncul, misalnya kenaikan uang sekolah padahal sebenarnya sebelum terjadi kenaikan, sekolah sudah menginformasikan melalui surat jauh-jauh hari bahkan 2 tahun sebelumnya. Tetapi mungkin karena mereka lupa atau dulu belum atau tidak membaca surat, jadi ribut dan pada akhirnya mereka juga bisa memahami. Selain itu juga masalah pergantian guru” (wawancara, tanggal 17 Maret 2010).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa konflik yang

terjadi antara orangtua murid dengan pihak sekolah biasanya terjadi karena

kurangnya komunikasi. Hal ini terjadi karena informasi yang diperoleh

orangtua murid tidak diperoleh langsung dari pihak sekolah tetapi hanya dari

mendengar rumor saja.

Menurut T. Hani Handoko dalam Martoyo22 konflik yang timbul dalam

suatu organisasi sebagai akibat adanya berbagai masalah dalam hal

komunikasi, hubungan pribadi atau karena masalah struktur organisasi.

Masalah komunikasi disebabkan karena adanya salah pengertian yang

berkenaan dengan kalimat, bahasa yang kurang atau sulit dimengerti, atau

22 Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta Hal. 37

Page 85: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

informasi yang mendua dan tidak lengkap serta gaya individu yang tidak

konsisten. Masalah struktur organisasi disebabkan karena adanya pertarungan

kekuasaan antar departemen dengan kepentingan-kepentingan atau sistem

penilaian yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber daya

yang terbatas atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok-kelompok

kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka. Masalah pribadi, penyebab

konflik ini disebabkan karena tidak sesuaian tujuan atau nilai-nilai sosial

pribadi karyawan dengan perilaku yang diperankan pada jabatan mereka dan

perbedaan dalam nilai-nilai presepsi.

Jadi, berdasarkan penyebab konflik di atas maka yang menjadi

penyebab konflik antara orang tua murid dengan pihak sekolah (FIS Surakarta)

adalah masalah komunikasi. Masalah komunikasi ini dikarenakan adanya salah

pengertian yang berkenaan dengan penyampaian berita yang kurang benar atau

informasi yang mendua dan tidak lengkap sehingga mengakibatkan orangtua

murid menjadi salah dalam menerima informasi tentang kebijakan sekolah.

Komplain adalah respon konsumen pada penyelenggara, karena tidak

puas dengan kualitas pelayanan yang diterimanya. Komplain terjadi karena ada

kesenjangan antara harapan konsumen dengan pelayanan (senyatanya) yang

diberikan penyelenggara. Penyebab munculnya komplain diantaranya adalah

adanya ketidakpuasan pelanggan atas produk barang dan jasa, kegagalan

organisasi pelayanan memenuhi harapan pelanggan, dan rendahnya respon

aparat pelayanan atas keluhan pelanggan.

Page 86: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Upaya yang dilakukan oleh FIS Surakarta dalam mengatasi konflik

dengan orangtua murid adalah dengan melakukan musyawarah dalam wadah

PTA yang sudah dibentuk. Biasanya sebelum dibahas di forum PTA, komplain

atau permasalahan yang ada disampaikan terlebih dahulu ke FO (front Office).

Berdasarkan cara-cara menyelesaikan konflik sebagaimana telah

disebutkan di atas, maka upaya yang dilakukan FIS Surakarta dalam mengatasi

konflik dengan orang tua murid dilakukan dengan pemechan masalah terpadu.

Usaha menyelesaikan masalah tersebut dilakukan dengan memadukan

kebutuhan kedua pihak, yaitu antara orang tua murid dengan pihak sekolah

mengenai permasalah yang ada. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan,

dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling

percaya dengan merumuskan alternatif pemecahan secara bersama dengan

keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.

Gambar 3. Orang Tua Murid Yang Hadir

Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Ibu Febri Haryu

selaku orangtua murid dan anggota PTA sebagai berikut:

”PTA saya lihat cukup bermanfaat dalam menjembatani hubungan antara parents dengan FIS. Biasanya kami (parents) kalau ada komplain

Page 87: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

atau keluhan, ngobrol dulu dengan parents yang lain. Kalau nanti banyak parents yang punya masalah sama, baru kita sampaikan ke FO (Front Office). Tapi kalau masalahnya rumit, kita bawa ke PTA baru FIS menanggapi atau memberikan respon dan sejauh ini respon FIS cukup baik dan menjawab pertanyaan parents” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010).

Jadi, dalam hal ada komplain atau masalah yang timbul dari pihak

orang tua murid terhadap kebijakan sekolah, baik orang tua murid maupun

pihak sekolah menggunakan PTA sebagai forum untuk menyelesaikan

permasalahan yang ada. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Mrs Anastasya

Risna selaku Humas PTA sebagai berikut:

“Biasanya saya terima dulu informasi yang mereka sampaikan. Untuk masalah-masalah yang biasa saya handle, saya bisa langsung memberikan jawaban. Tetapi jika komplain yang parents disampaikan itu kompleks, dalam arti membutuhkan kebijakan sekolah.... saya sampaikan terlebih dahulu kepada management sekolah untuk dianalisa...baru kita berikan jawaban jika sudah ada keputusan atau kesepakatan bersma. Akan tetapi jika belum ada keputusan ...baru kita upayakan penyelesaian atau jalan tengahnya melalui forum PTA”.

Pernyataan di atas, hampir sama dengan yang diungkapkan oleh Mrs.

Ririen Wiropranoto selaku penasehat PTA sebagai berikut:

“Kita mencari info dari sumbernya langsung dalam arti seandainya ada komplain tentang sekolah, mereka akan datang ke pihak management dan menanyakan tentang kebenaran dari apa yang mereka dengar. Setelah mereka tahu apa/jawaban versi sekolah, mereka akan menyampaikan kepada orang tua murid lainnya jadi terkadang setiap komplain yang dihadapi sekolah, dapat terselesaikan langsung begitu ada parents yang bertanya langsung ke FO atau kepala sekolah dan mendapat penjelasan langsung tentang kebenaran dari gosip/info yang mereka dengar tentang sekolah. Nah, ketika komplain itu tentang masalah yang besar dan menyangkut hampir seluruh orang tua murid, sekolah tidak mungkin menjawab satu-satu semua pertanyaan orang tua, oleh sebab itu dibahas di PTA”.

Page 88: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Selanjutnya, Mrs. Ririen Wiropranoto selaku penasehat PTA juga

mengatakan bahwa dalam menyelesaikan masalah yang ada antara orangtua

murid dengan pihak sekolah, maka pihak sekolah menggunakan PTA untuk

menampung segala permasalahan yang ada. Sebagaimana yang dikatakan oleh

Mrs. Ririen Wiropranoto sebagai berikut:

“Ya tentunya resiko adanya masalah, sekolah menggunakan PTA sebagai wadah untuk menampung masalah tersebut kemudian membahasnya ”win-win solution” sehingga permasalahan tidak berkembang dan melebar” (wawancara, tanggal 19 Maret 2010). PTA dapat digunakan sebagai wadah untuk menampung masalah.

Sebelum masalah tersebut dibahas dalam forum PTA, biasanya orang tua

murid terlebih dahulu menyampaikan masalah tersebut melalui customer

relations. Customer Relations merupakan salah satu aktivitas PR yang

dilakukan dalam rangka membangun hubungan baik dengan pihak luar,

maksudnya menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan publik dan

hubungan dengan konsumen. Pelaksana fungsi customer relations di Focus

Independence School adalah seluruh jajaran manajemen dan staff Focus

Independence School pada umumnya dan Public Relations Officers (PRO)

Focus Independence School pada khususnya.

Public relation berfungsi untuk menumbuhkan hubungan baik antara

segenap komponen pada suatu lembaga dalam rangka memberikan pengertian,

menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Semua ini bertujuan untuk

menumbuhkan dan mengembangkan pengertian dan kemauan baik (goodwill)

Page 89: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

publiknya serta memperoleh opini publik yang menguntungkan (atau untuk

menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang baik dengan publik).23

Jadi fungsi dari Public Relations adalah menumbuhkan, memupuk,

mendorong sikap dan perilaku yang dapat membantu tercapainya mutual

understanding. Public Relations adalah pelaksana fungsi manajemen secara

terencana dan berkesinambungan dalam upaya membina pengertian, simpati

dan dukungan dari publiknya dengan jalan menilai pendapat umum, untuk

mengkorelasikan kebijaksanaan guna mencapai pemenuhan kepentingan

bersama.

Oleh karena itu, dengan adanya Public Relations Officers (PRO) Focus

Independence School berguna untuk mengantisipasi konflik yang terjadi pada

lembaga pendidikan sebagai media penghubung agar komunikasi antarpihak

yang berkonflik berjalan dengan baik. Dengan demikian, PRO Focus

Independence School dapat menjadi sarana untuk menampung semua

permasalahan yang ada, terutama yang berkaitan dengan kebijakan dan

program pendidikan sekolah. Dengan adanya PRO Focus Independence School

dapat memberikan penjelasan atas semua informasi mengenai kebijakan dan

program pendidikan di FIS.

Dalam kegiatannya, humas tidak akan terlepas dari kegiatan

komunikasi. Inti dari kegiatan kehumasan adalah komunikasi dua arah antara

organisasi dengan publik, baik publik internal maupun eksternal secara timbal

balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan organisasi, untuk

23 F. Rachmadi. Op.cit. Hal. 7

Page 90: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

menciptakan pemahaman (mutual understanding) melalui pengetahuan dan

melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak,

yakni berupa perubahan yang positif. Termasuk dalam hal ini adalah

menyelesaikan konflik yang terjadi antara orang tua murid dengan pihak

sekolah.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PTA merupakan sebuah

wadah jembatan komunikasi antara orang tua murid dengan pihak sekolah.

Kegiatan komunikasi yang dilakukan antara orang tua murid dengan sekolah

adalah komunikasi langsung maupun komunikasi tidak langsung.

Komunikasi langsung adalah bentuk dari komunikasi dengan cara

bertatap muka (face to face) antara komunikator dengan komunikan, dalam

proses ini yang disebut komunikator adalah Humas sedangkan komunikatornya

adalah orang tua murid FIS Surakarta. Jadi dalam kegiatan ini Humas terlibat

secara langsung dengan orang tua murid dengan berdialog secara langsung

kepada orang tua murid dalam forum PTA. Kegiatan PTA ini bersifat

incidental yaitu menyesuaikan jika ada hal-hal yang memang harus

dikomunikasi dengan orang tua murid mengenai kegiatan belajar mengajar

maupun jika ada kegiatan-kegiatan lain di luar sekolah.

Adapun komunikasi tidak langsung adalah bentuk dari komunikasi

dengan memanfaatkan fasilitas dari media eksternal yang digunakan oleh

Humas, antara lain : media internet dan penerbitan journal eksternal. Dalam

forum PTA, Humas sering menggunakan media tersebut di atas untuk

Page 91: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

membangun komunikasi dengan orang tua murid. Dengan penjelasan sebagai

berikut :

1. Internet

Dengan tujuan menyebarluaskan informasi tentang pentingnya

kebijakan sekolah maupun melakukan komplain terhadap kebijakan sekolak

maka, FIS juga menggunakan internet sebagai salah satu media komunikasi.

Orang tua murid dapat menggunakan sarana email atau facebook serta

media online di www.focusindependentschool.com untuk mengaksesnya.

Dalam website tersebut banyak berisi tentang artikel-artikel atau tulisan-

tulisan mengenai kebijakan sekolah, kegiatan sekolah dan lain-lain.

2. Penerbitan Jurnal Eksternal

Jurnal eksternal adalah suatu bentuk terbitan dari sebuah organisasi

yang sengaja dibuat dalam rangka mengadakan hubungan dengan

khalayaknya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan dukungan dari orang tua

murid maupun sebagai sarana informasi mengenai perkembangan belajar

maupun aktivitas anak di sekolah. Bentuk-bentuk dari jurnal eksternal FIS

Surakarta adalah surat-surat atau news letter yang setiap bulan diterbitkan

oleh FIS untuk kalangan sendiri, artinya untuk orang tua murid FIS. Buku

”my learning journal” yang setiap minggu diberikan kepada orang tua

murid, yang isinya kegiatan siswa selama seminggu dan hasil belajar anak.

Kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh FIS dengan orang tua murid

melalui forum PTA merupakan penyebaran informasi, pengetahuan, gagasan

atau ide untuk membangun dan menciptakan kesadaran dan pengertian melalui

Page 92: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

teknik komunikasi. Bentuk-bentuk komunikasi sebagaimana tersebut di atas

merupakan sarana komunikasi yang digunakan oleh pihak sekolah dengan

orang tua murid dalam memberikan informasi mengenai perkembangan dan

aktivitas anak di sekolah. Oleh karena itu, dengan adanya sarana komunikasi

ini dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara pihak sekolah dengan

orang tua siswa dan meminimalkan kemungkinan adanya konflik yang timbul

antara orang tua siswa dengan pihak sekolah.

Page 93: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Proses Komunikasi Media Parents Teachers Association (PTA) Dalam

Rangka Membangun Hubungan Harmonis dengan Orang Tua Murid

Parents Teachers Associations (PTA) Focus Independent School

Surakarta merupakan wadah yang dibentuk oleh lembaga sekolah dengan

konsumennya, yaitu orangtua murid. Pembentukan PTA bertujuan sebagai

sarana komunikasi untuk menciptakan hubungan baik, menanamkan

kepercayaan dan sekaligus dapat mencegah konflik antara orang tua murid

dengan pihak sekolah. Dalam rangka membangun hubungan harmonis

dengan orang tua murid dilakukan kegiatan atau aktivitas yang melibatkan

orang tua murid dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah.

Kegiatan yang dilakukan PTA FIS Surakarta adalah PTM (Parents

Teacher Meeting) yang membahas tentang kurikulum dan target belajar

anak dalam 1 (satu) tahun ajaran. Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun

mulai dari dari level toddler, nursery, EYI dan EY2 (TK A dan TK B

hingga Primary (SD). Selain dalam kegiatan pendidikan, juga melakukan

kegiatan sosial, seperti menyalurkan sumbangan ke beberapa panti asuhan

di Solo maupun memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban banjir

yang sempat melanda Kota Surakarta beberapa waktu lalu. Partisipasi aktif

dari PTA sangat diperlukan untuk mendukung terlaksananya program

Page 94: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

sekolah. Orang tua bukan hanya terlibat sebagai peserta, namun juga dapat

menyelenggarakan kegiatan yang dapat mendukung pengembangan siswa,

guru, orang tua maupun sekolah.

Forum PTA merupakan wadah yang cukup efektif dalam

melakukan komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua murid. Hal

ini dikarenakan melalui PTA orang tua murid mendapatkan penjelasan

baik secara langsung maupun tidak langsung dari pihak sekolah melalui

media komunikasi yang ada, yaitu dengan melakukan dialog langsung

(face to face) dengan orang tua murid maupun dengan media internet

(website, e-mail, dan facebook) serta melalui jurnal eksternal (news letter

dan buku my learning journal).

b. Peran Media PTA Dalam Menanamkan Kepercayaan Terhadap

Orang Tua Murid

PTA merupakan wadah yang menghubungkan antara orang tua

murid dan sekolah sebagai sarana komunikasi yang efektif dalam

menyelesaikan segala persoalan maupun penyampaian informasi tentang

kegiatan belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu, peran PTA ini

sangat bermanfaat bagi bagi sekolah maupun bagi orang tua murid karena

dengan PTA ada komunikasi timbal balik antara pihak sekolah dengan

orang tua murid. Dengan demikian, secara umum PTA berusaha

membentuk atau mendorong sinergi berbagai sumber daya orang tua

murid, guru maupun sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan

Page 95: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

melalui komunikasi yang dimungkinkan secara efektif dan efisien

sehingga akan dapat memberikan kepercayaan kepada orang tua murid.

Peran PTA yang dapat dikembangkan untuk menanamkan kepercayaan

orang tua murid adalah dengan membangun komunikasi antara sekolah

dengan orang tua murid tentang kebijakan sekolah. Kebijakan sekolah

yang sering menimbulkan konflik adalah mengenai kenaikan school fee.

Selain itu, forum PTA juga digunakan sebagai sarana melakukan

sosialisasi kepada orang tua murid mengenai program sekolah yang akan

dilakukan.

c. Upaya Media PTA Untuk Menyelesaikan Konflik

Upaya yang dilakukan oleh FIS Surakarta dalam mengatasi konflik

dengan orangtua murid adalah dengan melakukan musyawarah dalam

wadah PTA yang sudah dibentuk. Konflik muncul karena kurangnya

komunikasi atau salah dalam menerima informasi mengenai kebijakan

maupun program sekolah sehingga menimbulkan komplain dari orang tua

murid. Oleh karena itu, apabila ada komplain atau masalah yang timbul

dari pihak orang tua murid terhadap kebijakan sekolah, baik orang tua

murid maupun pihak sekolah menggunakan PTA sebagai forum untuk

menyelesaikan permasalahan yang ada. Dengan menggunakan PTA

sebagai forum menyelesaikan masalah maka penyelesaikan permasalahan

akan dapat menghasilkan win-win solution bagi kedua belah pihak.

Page 96: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

2. Saran

a. Perlunya pihak sekolah menambah sarana, seperti kotak kritik dan saran

untuk menampung keluhan atau komplain dari orang tua murid sehingga

setiap keluhan yang ada dapat langsung ditulis dan dimasukkan ke dalam

kotak tersebut tanpa harus orang tua murid menyampaikan secara langsung

kepada pihak sekolah melalui front office. Keluhan atau komplain yang

dilakukan secara tertulis akan lebih memudahkan bagi pihak sekolah untuk

menanggapinya dibandingkan jika hanya disampaikan secara lisan melalui

front office. Hal ini dikarenakan apabila keluhan ini disampaikan secara

lisan, ada kemungkinan front office lupa atau keluhan yang disampaikan

menjadi tidak utuh informasinya.

b. Perlunya menyusun agenda tetap untuk kegiatan PTA selanjutnya. Hal ini

dikarenakan kegiatan yang selama ini dilakukan PTA hanya berdasarkan

kebutuhan saja, misalnya ketika ada timbul permasalahan. Dengan adanya

kegiatan tetap yang dilakukan dalam PTA maka komunikasi yang terjalin

antara orang tua murid dengan pihak sekolah dapat terjaga dengan baik

sekaligus dapat dijadikan sebagai sarana silaturahmi antara sesama orang

tua murid.

c. Perlunya dilakukan komunikasi yang intensif, misalnya dengan melakukan

dialog secara rutin antara orang tua murid dengan pihak sekolah untuk

menghindari timbulnya konflik. Dengan adanya dialog yang rutin

dilakukan diharapkan akan dapat meminimalkan timbulnya konflik atau

bahkan dapat terhindar dari konflik yang mungkin terjadi. Hal ini

Page 97: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

dikarenakan komunikasi merupakan kunci utama dalam menciptakan

hubungan baik atau kepercayaan diantara kedua belah pihak.

Page 98: PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PARENTS ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

SKEMA ALUR PEMIKIRAN PERAN PARENTS TEACHERS ASSOCIATION (PTA) SEBAGAI WAHANA KOMUNIKASI DALAM

RANGKA MEMBANGUN HUBUNGAN HARMONIS, MENANAMKAN KEPERCAYAAN DAN MENCEGAH KONFLIK DI FOCUS

INDEPENDENT SCHOOL SOLO

Membahas mengenai kebijakan sekolah maupun aktivitas lain di luar sekolah yang berkaitan dengan kegiatan siswa

Peran Parents Teachers Association (PTA) · Forum komunikasi antara pihak

sekolah dengan orang tua murid

Adanya konflik antara orang tua murid dengan Focus Independent School (FIS) Solo

Komplain orang tua murid terhadap kebijakan sekolah maupun hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas belajar mengajar anak

Agenda kegiatan PTA: · Sosialisasi kurikulum sekolah · Menbahas mengenai masalah-

masalah yang berkembang di sekolah

Hasil evaluasi kegiatan PTA di FIS Solo

KESIMPULAN 1. Cukup efektif sebagai

sarana komunikasi antara orang tua siswa dengan sekolah.

2. Kegiatan sosialisasi dilakukan jika akan membahas mengenai kebijakan sekolah maupun komplain dari orang tua murid.

3. Konflik atau komplain dari orang tua siswa ditanggapi dengan baik oleh pihak sekolah.

SARAN 1. Penambahan sarana

komunikasi seperti kotak saran/kritik.

2. Perlunya menyusun agenda tetap untuk kegiatan PTA selanjutnya.

3. Perlunya melakukan diaolog secara rutin dengan orang tua murid guna menghindari timbulnya konflik.

HASIL Forum PTA merupakan sarana komunikasi yang cukup efektif guna menciptakan hubungan harmonis, menanamkan kepercayaan, dan mencegah konflik antara pihak sekolah FEEDBACK