PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan...

83
i PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI DESA HARAPAN KECAMATAN WALENRANG KABUPATEN LUWU SKRIPSI KHARISMA MULYA UTARI D. I111 13 054 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan...

Page 1: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

i

PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI DESA

HARAPAN KECAMATAN WALENRANG KABUPATEN

LUWU

SKRIPSI

KHARISMA MULYA UTARI D.

I111 13 054

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

ii

PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI DESA

HARAPAN KECAMATAN WALENRANG KABUPATEN

LUWU

Oleh :

KHARISMA MULYA UTARI D.

I111 13 054

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana pada Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

Makassar

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

iii

Page 4: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

iv

Page 5: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

v

ABSTRAK

Kharisma Mulya Utari D. I111 13054. Peran Keluarga pada Usaha Sapi

Potong di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu, di Bawah

Bimbingan Agustina Abdullah sebagai pembimbing utama dan Veronica Sri

Lestari sebagai pembimbing anggota.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran anggota

keluarga pada usaha ternak sapi potong ditinjau dari aspek akses, kontrol,

pengambilan keputusan, dan manfaat di Desa Harapan Kecamatan Walenrang

Kabupaten Luwu. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif

dengan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif, Penelitian ini dilakukan dari

bulan Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang

Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran keluarga (suami) memiliki peran yang

tinggi dibandingkan istri dan anak pada usaha sapi potong dilihat dari aspek akses,

kontrol, pengambilan keputusan dan manfaat.

Kata Kunci: Keluarga, peran, sapi potong

Page 6: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

vi

ABSTRACT

Kharisma Mulya Utari D. I111 13054. Role of Families in Business Cattle in

the Village of Hope District of Walenrang Luwu, Under Guidance Agustina

Abdullah as main supervisor and Veronica Sri Lestari as a guide member.

The aim of this study was to know the role of family members on beef

cattle business which was viewed from access, control, decision-making, and

benefit variables in Harapan Village, Walenrang District, Luwu Regency. The

type of this research was quantitative descriptive by using quantitative and

qualitative data. This study was conducted from December 2016 - January 2017 in

Harapan Village, Walenrang District, Luwu Regency. Data were collected

through interviews using questionnaires. The data were abalysed by using

descriptive statistics. The results of this research showed that the role of husbands

were higher than their wifes and kids on a beef cattle business from access,

control, decision-making and benefit variables..

Keywords: Beef cattle, family, role.

Page 7: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, shalawat

dan salam semoga selalu tercurah kepada rasulullah Nabi Muhammad Shallallahu

‘Alaihi wa Sallam beserta keluarganya, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti

beliau hingga hari akhir, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis

Pendapatan Peternak kambing pada Berbagai Skala Kepemilikan di Desa Palipi

Soreang Kecamatan Banggae Kabupaten Majene”. Sebagai salah satu syarat

dalam menyelesaikan studi di Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin.

Limpahan rasa hormat, kasih sayang, cinta dan terima kasih yang tulus

kepada kedua orang tua saya Ayahanda A. Dahri AP, SE, M.Si dan Ibunda Hj.

Hamnah Kasim, yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik dan mengiringi

setiap langkah dalam hidup penulis dengan do’a yang tulus tanpa henti serta

dukungan moril maupun materil yang tak terbalas dengan apapun. Penulis juga

mengucapkan banyak terima kasih kepada ketiga adik kandung tercinta

Ardiansyah Gama Putra, Fadhillah Putri Sari dan Muh. Rifqiansya Putra

yang selama ini banyak memberikan doa, semangat, kasih sayang, saran dan

dorongan kepada penulis. Penulis juga mengucapkan Kepada Keluarga Besar

Saya di Palopo dan Malili yang terus memberi dorongan dan motifasi yang tiada

henti kepada penulis untuk terus sekolah setinggi-tingginya hingga satu dari

harapan besar mereka dapat penulis wujudkan.

Page 8: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

viii

Pada kesempatan ini dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati

penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada :

Dr. Agustina Abdullah S.Pt, M.Si selaku pembimbing utama selaku

pembimbing utama yang telah memberikan nasehat, arahan, petunjuk dan

bimbingan serta dengan sabar dan penuh tanggung jawab meluangkan

waktunya mulai dari penyusunan hingga selesainya skripsi ini.

Ir. Veronica Sri Lestari, M.Ec selaku pembimbing anggota dan Pembimbing

Seminar Jurusan yang penuh ketulusan dan keikhlasan meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat, arahan, serta koreksi dari

awal hingga selesainya skripsi ini.

Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt, M.Si., Dr. Ir. Hj. St. Rohani, M.Si dan

Ir. Muhammad Aminawar, MM. selaku pembahas mulai dari seminar

proposal hingga seminar hasil penelitian, terima kasih telah berkenan

mengarahkan dan memberi saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

Ir. Muhammad Aminawar, MM. selaku penasehat akdemik yang terus

memberikan arahan, nasihat dan motivasi selama ini.

Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu, M.A, selaku Rektor Universitas

Hasanuddin.

Prof. Dr.Ir. Sudirman Baco, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin.

Dr. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt, M.Si, selaku Ketua Departemen Sosial

Ekonomi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.

Page 9: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

ix

Dosen Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin yang telah

banyak memberi ilmu yang sangat bernilai bagi penulis.

Seluruh Staf dalam lingkungan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin,

yang selama ini telah banyak membantu dan melayani penulis selama

menjalani kuliah hingga selesai.

Ir. Abdullah selaku Kepala BP3K Kecamatan Walenrang Kabupaten

Luwu, Ibu Kepala Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten

Luwu, Ketua Kelompok Tani Ternak Desa Harapan Kecamatan

Walenrang Kabupaten Luwu dan Masyarakat Desa Palipi Soreang yang

telah banyak membantu dalam pengambilan data selama penulis melakukan

penelitian.

Terima kasih kepada Ibu A. Sempusia yang telah memberikan nasehat, dan

menjaga say selam KKN.

Kakanda sepupu tercinta Fitri Rahmayani Annas yang dengan ikhlas

membantu baik secara maoril dan materil selama penulis melakukan

penelitian.

Terima Kasih Kepada Jumardi Bachtiar yang sudah menemani samapi

sekarang.

Terima Kasih Kepada Sahabat Seperjuangan Syahidah S.Pt mulai dari Maba,

Seminar Jurusan, Seminar Proposal, Seminar Hasil dan sampai mendaptkan

Gelar S.Pt

Keluarga Himsena 2013, Nabila Chairunnisa, Chairunnisa Idrus Assegaf,

Andi Jeniwari Elfina, Syahida, Muthmainnah, Mirnatul Qinayah, Sartika

Sari, Hasriani, Nurhasna, Rary Ardianty Rauf, Fitri Ananda EP. AR,

Page 10: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

x

Nurul Muthmainnah, Heriyan Muhayyede, Hardieyanto Polapa, Charles

Ta’bi Karurukan, Widi Mashoeri, I Wyn Apri, Indra, Risman

Sudarmaji, Makmur, Ehsan, ikram, Putra Astaman.

Terima Kasih kepada Saudara-saudar saya Peternakan B, Arda Runita, Sari

Putri, Nursanti, Saharia, Thomas, Nabila, Syahida, Irma Eka Lestari,

Musdalifah Bakri, Indah, Hamdana Darsan, Magfira Mansur, Hilma

Utami Putri, Abeng Daisuri, Ummi Kalsum, Eva, Bernice, Sertin, Hikma,

Asri, Hayu, Fikratul, Nita, Dayat, Aswan, Alen, Wahyu, Gede, Insan,

Dwi, Syakir, Amir, Armin, Ardhy, Charles, Armada, Kasim, Oscar,

Gabriel, Sofyan, Jama, Misbah dan Agil.

Terima kasih Genk ABABIL, Nabila Chairunnisa, Tri Wahyuni M, dan

Rafikah Zahra Umar.

Terima Kasih Kepada Hikmayani Iskandar, Nur Astuti, Anita Sulfiani,

Ratu Arika, Asfianti, Nurfitriani Amir, Jisril, Wiwin, Tina, Dartina, Edi,

Danial, Alfian Adi Firansyah, Nawawi, Airin, dan Upi.

Sahabat-Sahabat saya selama SMA Nurhikmah, Sitti Rahmatia,

Wisnayanti, Nadia Utami, Afdan, Wahyu, Didin, Trizal, Leasly, Reslin,

Zakiira, Gita, Grace, suci, Terima Kasih sudah menemani saya sampai

sekarang.

Sahabat SD Tri Wahyuningsih dan Farida novita Sari. Terima Kasih

sudah menemani saya sampai sekarang.

Sahabat SMP, Dea, Mega, Wati, Nesky, Mala, Uni, Sandi, Apur, Ical dll.

Terima Kasih sudah menemani saya sampai sekarang.

Page 11: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

xi

Terima Kasih kepada Teman Dekat saya, Nuni Hardiyanti, Rusni Syamsir,

Nirma, Siti Surya Rahmi.

Kakanda Andi Rizkiyah Hasbi, S.Pt, M.Si, Aswar Leo S.Pt, Eko

Syamsuarlin S.Pt dan Yulia Irwina Bonewati S.Pt, Rudiansyah Yusuf

S.Pt, Nita Adilla Pratiwi S.Pt, Fatimah Samosir S.Pt, Veby Ramdhani

dan Nurhardiyanti S.Pt. yang telah banyak membantu penulis dalam proses

perkuliahan

Adinda Sahar, Nindi, Mia dan Rezki, yang telah banyak membantu penulis

dalam proses pengambilan data penelitian.

Keluarga besar Larfa 13, Peternakan B, Oportunitas 13 kalian keluarga

yang tak akan pernah penulis lupakan, terima kasih untuk semua kenangan

indah yang mengantarkan penulis meraih gelar sarjana.

Keluarga Besar HIMSENA Kakanda Himsena 07, Himsena 08, Himsena

09, Himsena 10, Himsena 12 dan adinda Himsena 13, Himsena 14 dan

Himsena 15 kalian adalah panutan langkah yang telah terlewati dan titisan

harapan untuk hari esok.

Teman KKN Gelombang 93 Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep,

terutama di Desa Bontomanai, Akmal. S.Sos, Delta, Syamsul Ma’Arif,

Mahli Aznur, Laura Junita, Ismah dan Mega dan Teman Kecamatan Awi,

Sahar, Airin, Tika dan Afni

Alumni SDN 81 Langkanae, SMPN 1 Palopo, SMAN 1 Palopo terima

kasih untuk setiap kenangannya.

Penulis menyadari meskipun dalam penyelesaian tulisan skripsi ini masih

perlu masukan dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun agar

Page 12: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

xii

penulisan berikutnya senantiasa lebih baik lagi. Akhir kata penulis ucapkan

banyak terima kasih dan menitip harapan semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi

kita semua.

Amin ya robbal alamin.

Makassar, Februari 2017

Kharisma Mulya Utari D

Page 13: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

Latar Belakang....................................................................................... 1

Rumusan Masalah ................................................................................. 5

Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

Kegunaan Penelitian .............................................................................. 5

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 6

Tinjauan Umum Sapi Potong ................................................................ 6

Tenaga Kerja Keluarga .......................................................................... 7

Curahan Waktu Kerja ............................................................................ 9

Peran Keluarga pada Usaha Sapi Potong .............................................. 11

Aspek kesetaraan Peran Laki-laki dan Perempuan dalam keluarga ...... 13

METODE PENELITIAN .......................................................................... 19

Waktu dan Tempat ................................................................................ 19

Jenis Penelitian ...................................................................................... 19

Populasi dan Sampel.............................................................................. 19

Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 20

Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 21

Variabel Penelitian ................................................................................ 21

Analisis Data ......................................................................................... 22

Konsep Operasional............................................................................... 23

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................................ 24

Page 14: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

xiv

Letak dan Keadaan Geografis ............................................................... 24

Keadaan Demogrrafis ............................................................................ 25

Sarana dan Prasaran ............................................................................... 27

Keadaan Pertanian ................................................................................. 28

Keadaan Peternakan .............................................................................. 29

KEADAAN UMUM RESPONDEN ......................................................... 30

Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur ............................................ 30

Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan ................................... 31

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ............................ 33

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan .................... 34

Klasifikasi Responden Berdasarkan Pengalamn Beternak .................... 35

HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 37

Peran Keluarga dalam Aspek Akses Terhadap Informasi ..................... 37

Peran Keluarga dalam Aspek Akses Terhadap Lembaga...................... 39

Peran Keluarga dari Segi Aspek Kontrol .............................................. 41

Peran Keluarga dari Segi Aspek Pengambilan Keputusan .................... 44

Peran Keluarga dari Segi AspekManfaat .............................................. 45

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 46

Kesimpulan ............................................................................................ 46

Saran ...................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 47

DOKUMENTASI ....................................................................................... 65

RIWAYAT HIDUP

Page 15: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Teks

Tabel. 1. Populasi Ternak Sapi Potong di Desa Harapan Kecamatan

Walenrang Kabupaten Luwu ........................................................... 2

Tabel. 2. Variabel Penelitian .......................................................................... 22

Tabel. 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Klasifikasi Umur ........................... 25

Tabel. 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....................... 26

Tabel. 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian .......................... 27

Tabel. 6. Sarana dan Prasarana ....................................................................... 28

Tabel. 7. Keadaan Pertanian ........................................................................... 28

Tabel. 8. Keadaan Peternakan ........................................................................ 29

Tabel. 9. Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Umur di Desa

Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ......................... 30

Tabel. 10. Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ............ 32

Tabel.11. Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan

di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ............ 33

Tabel 12. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan

di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ............ 34

Tabel 13. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jumlah Ternak

di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ............ 35

Tabel 14. Klasifikasi Responden Berdasarkan Pengalaman Beternak

di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ............ 36

Tabel 15. Peran Keluarga dari Segi Akses Informasi di Desa

Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ......................... 37

Tabel 16. Peran Keluarga dari Segi Akses Lembaga di Desa

Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ......................... 39

Tabel 17. Peran Keluarga dari Segi Aspek Kontrol di Desa

Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ......................... 41

Tabel 18. Peran Keluarga dari Segi Aspek Pengambilan Keputusan di Desa

Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ......................... 44

Page 16: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Identifikasi Responden Peternak Sapi Potong di Desa

Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ...................... 51

Lampiran 2. Keadaan Umum Responden di Desa Harapan Kecamatan

Walenrang Kabupaten Luwu ......................................................... 56

Lampiran 3. Aspek dari Segi Akses Informasi pada Usaha Sapi Potong di Desa

Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ........................ 57

Lampiran 4. Media Informasi pada Usaha Sapi Potong di Desa

Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ........................ 58

Lampiran 5. Aspek dari Segi Akses Lembaga Penyuluhan pada Usaha

Sapi Potong di Desa Harapan Kecamatan Walenrang

Kabupaten Luwu ............................................................................ 59

Lampiran 6. Aspek dari Segi Akses Lembaga Kelompok Tani pada Usaha

Sapi Potong di Desa Harapan Kecamatan Walenrang

Kabupaten Luwu ............................................................................ 60

Lampiran 7. Aspek dari Segi Akses Lembaga Pemasaran pada Usaha

Sapi Potong di Desa Harapan Kecamatan Walenrang

Kabupaten Luwu ............................................................................ 61

Lampiran 8. Aspek Kontrol dalam pemeliharaan pada Usaha Sapi Potong

di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ........... 62

Lampiran 9. Aspek Pengambilan Keputusan pada Usaha Sapi Potong di

Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ............... 63

Lampiran 10. Aspek Manfaat pada Usaha Sapi Potong di Desa

Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu ........................ 64

Page 17: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sektor peternakan di Indonesia telah memberikan peran yang cukup besar

dalam perekonomian secara keseluruhan. Permintaan akan produk peternakan

meningkat dari tahun ketahun sejalan dengan kebutuhan gizi masyarakat. Pangan

berupa produk peternakan adalah daging, susu dan telur yang sangat diperlukan

untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (Susanti, 2015). Salah satu

usaha dalam sektor peternakan yang dapat dikembangkan adalah ternak sapi

potong.

Sapi potong merupakan usaha yang didirikan dengan tujuan utama

menghasilkan suatu produk peternakan untuk memenuhi permintaan kebutuhan

masyarakat akan protein hewani dan juga memberikan keuntungan bagi petani

peternak. Setiap peternak memiliki kemampuan usaha yang berbeda-beda baik

dari segi kepemilikan lahan, modal, kepemilikan ternak serta sistem pengelolaan

yang menyebabkan adanya perbedaan tingkat pendapatan usaha yang diterima

setiap peternak (Handayani dkk, 2005).

Peternak pada umumnya dalam mengelola usaha ternaknya berperan

sebagai tenaga kerja. Tenaga kerja keluarga peternak ini, nilainya tidak bisa

diabaikan begitu saja, karena tenaga kerja merupakan salah satu komponen

produksi dalam pemeliharaan ternak sapi potong (Darmawi, 2012).

Peranan peternak pada pemeliharaan sapi potong merupakan kontribusi

pencurahan waktu selama pemeliharaan ternak sangat berkaitan dengan peranan

keluarga peternak, dimana anggota keluarga yang terlibat dalam pekerjaan-

pekerjaan pemeliharaan sapi tentu saja harus dilakukan perhitungan, sehingga

Page 18: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

2

seberapa besar curahan waktu dan nilai ekonomi jasa tenaga kerja dapat diketahui.

Kemudian nilai ekonomi jasa tenaga kerja tersebut walaupun tidak pernah

dibayarkan, namun nilai tersebut adalah nilai pengorbanan dalam pendapatan

usaha ternak yang sifatnya tidak tunai (Darmawi, 2012).

Populasi ternak sapi potong di Kecamatan Walenrang, Kabupaten

Luwu dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Populasi Ternak Sapi Potong di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu

No Desa/Kelurahan Jumlah Populasi (Ekor) Total

(ekor) Jantan Betina

1 Tombang 75 85 160

2 Baramamase 43 57 100

3 Kalibamamase 5 8 13

4 Lalong 121 218 339

5 Walenrang 87 101 188

6 Batusitanduk 32 43 75

7 Bulo 5 11 16

8 Saragi 9 15 24

9 Harapan 103 211 314

Jumlah 480 749 1.229

Sumber: Program BP3K Walenrang 2016

Berdasarkan data pada Tabel 1, dapat diketahui Desa Harapan merupakan

salah satu desa yang memiliki populasi ternak sapi potong paling besar di

Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu yaitu 314 ekor dengan 99 kepala

keluarga yang beternak sapi potong, sehingga masih terdapat potensi untuk

mengembangkan ternaknya. Pengembangan ternak sapi potong di desa ini hanya

melibatkan tenaga kerja keluarga dalam mengelola usahanya karena masyarakat

disana menganggap usaha peternakan sapi potong hanya pekerjaan sampingan dan

dalam usaha sapi potong memerlukan biaya yang cukup besar dari segi

pemelihraan dan tenaga kerja.

Page 19: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

3

Tenaga kerja yang digunakan dalam usaha peternakan biasanya berasal

dari dalam keluarga, yang terdiri dari tenaga kerja suami, tenaga kerja istri dan

tenaga kerja anak-anak. Peternak cenderung untuk menggunakan tenaga kerja

yang berasal dari keluarga dengan melibatkan keluarganya seperti istri dan

anaknya dalam berbagai macam kegiatan pemeliharaan sapi potong. Peternak

jarang menggunakan tenaga kerja upahan dalam mengelola usahanya, karena

mengakibatkan biaya yang dikeluarkan semakin besar. Menurut Hendayana dan

Togatorop (2006) partisipasi anggota keluarga dalam usaha ternak sapi potong

terdiri dari mencari hijauan, menggembala, membersihkan kandang, memberikan

pakan dan minum. Besaran jumlah jam kerja per hari yang dicurahkan oleh

anggota rumah tangga dalam usaha ternak berkisar antara 4 jam per hari, di mana

rata-rata curahan waktu kerja pria sekitar 1,9 jam/hari, wanita 1,2 jam/hari, anak-

anak 1,1 jam/hari dengan jumlah 4,29. Rataan curahan waktu kerja pria relatif

lebih tinggi dibandingkan wanita dan anak-anak sedangkan curahan waktu kerja

wanita lebih tinggi dari curahan waktu kerja anak-anak.

Dalam pemeliharaan ternak sapi potong keterlibatan keluarga dalam

mengelola usaha sapi potong seperti kepala rumah tanaga dan juga anggota

keluarga yang ikut serta dalam membantu pemeliharaan ternak sapi seperti istri

dan wanita dewasa serta anak. Peranan ini terlihat dari komponen dalam peran

tenaga kerja keluarga pada usaha sapi potong seperti aspek akses, kontrol,

pengambilan keputusan dan manfaat.

Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu, merupakan salah

satu daerah yang potensial untuk usaha sapi potong. Usaha sapi potong di Desa

Harapan masih dalam skala rumah tangga yang rata-rata kepemilikan ternak sapi

potong yaitu ±4-10 ekor. Masyarakat di Desa ini sebagian besar bekerja sebagai

Page 20: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

4

petani, pegawai, pengusaha batu bata dan usaha sapi potong hanya sebagai

pekerjaan sampingan. Masyarakat berpendapat bahwa dalam usaha peternakan

sapi potong memerlukan biaya yang cukup besar dari segi tenaga kerja, sehingga

dalam usaha sapi potong di Desa Harapan hanya melibatkan keluarga dalam

mengelolah usahanya. Namun dalam pemeliharaan usaha sapi potong tenaga kerja

yang paling berperan hanya kepala rumah tangga sedangkan istri dan anaknya

masih kurang berperan dalam membantu kepala keluarga dalam usaha sapi

potong.

Keterlibatan keluarga dalam sektor usaha peternakan sapi potong,

berperan penting dalam meningkatkan produktifitas ekonomi keluarga. Olehnya

itu kemampuan setiap anggota keluarga sangat menentukan efisiensi dalam

memanfaatkan faktor produksi baik dalam usaha tani maupun usaha ternak.

Tujuan pokok dari sebuah usaha tani keluarga adalah untuk memperoleh hasil

setinggi mungkin guna mencukupi kebutuhan bagi pelaksanaan usaha taninya dan

pembentukan modal. Selain berusaha tani peternak juga memiliki usaha tani lain

untuk mendukung usahanya (Tohir, 1991).

Peran keluarga diperlukan karena dalam sektor peternakan skala rumah

tangga sangat membutuhkan tenaga kerja seperti kepala rumah tangga, istri dan

anak untuk mengelola usaha peternakan sapi potong. Untuk melihat kesetaraan

peran keluarga dalam usaha sapi potong dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu

aspek akses, control, pengambilan keputusan dan aspek manfaat. Berdasakan hal

tersebut maka dilakukan penelitian berjudul “Peran Keluarga pada Usaha Sapi

Potong di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu”.

Page 21: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

5

Rumusan Masalah

Bagaimana peran keluarga pada usaha ternak sapi potong yang ditinjau

dari aspek akses, aspek kontrol, aspek pengambilan keputusan, dan aspek

manfaat?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peran

anggota keluarga pada usaha ternak sapi potong yang ditinjau dari aspek akses,

aspek kontrol, aspek pengambilan keputusan, dan aspek manfaat di Desa Harapan

Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu.

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya yang akan

mengembangkan penelitian ini.

2. Sebagai bahan masukan bagi petani peternak sapi potong untuk lebih

mengembangkan usaha ternak sapi potong dengan memanfaatkan anggota

keluarga sebagai tenaga kerja agar dapat meningkatan pembangunan di

bidang peternakan.

3. Sebagai bahan masukan bagi Dinas terkait dalam kebijakan pengembangan

peternakan khususnya pengembangan ternak sapi potong di kabupaten

Luwu.

Page 22: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

6

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum Sapi Potong

Ternak sapi, khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya

penghasil bahan makanan berupa daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi, dan

penting artinya di dalam kehidupan masyarakat, sebab seekor atau kelompok

ternak sapi bisa menghasilkan berbagai macam kebutuhan, terutama sebagai

bahan makanan berupa daging, di samping hasil ikutan lainnya seperti pupuk

kandang, kulit, tulang, dan lain sebagainya (Sugeng, 2006).

Peternakan sapi potong merupakan suatu industri di bidang agribisnis

dengan rantai kegiatannya tidak hanya terbatas pada kegiatan on farm, tetapi juga

meluas hingga kegiatan di hulu dan hilir sebagai unit bisnis pendukungnya. Di

hulu, produksi bibit, pakan, sapronak merupakan kegiatan besar yang sangat

mendukung tercapainya produktivitas sapi potong yang hebat, sementara di hilir,

penanganan pascapanen memegang peranan yang sangat kuat untuk

meningkatkan kualitas dan nilai tambah (value added) bagi daging sapi. Kegiatan-

kegiatan tersebut perlu dilakukan secara integritas agar terbentuk sistem industri

peternakan sapi potong yang kuat (Rianto dan Purbowati, 2009).

Usaha ternak seperti sapi potong telah banyak berkembang di Indonesia.

Namun masih bersifat peternakan rakyat, dengan skala usaha yang sangat kecil

yaitu berkisar 1 – 3 ekor. Rendahnya skala usaha ini karena para Petani - Petenak

umumnya masih memelihara sebagai usaha sambilan, dimana tujuan utamanya

adalah tabungan, sehingga manejemen pemeliharaannya masih dilakukan secara

konvensional (Rianto dan Purbowati, 2009).

Page 23: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

7

Menurut Wiyono dan Aryogi (2007) tata laksana dan cara pemeliharaan

ternak dibagi menjadi 3, yaitu cara pemeliharaan intensif, pemeliharaan ekstensif,

dan pemeliharaan semi intensif yaitu:

1) Pemeliharaan ekstensif

Pada pemeliharaan secara ekstensif, kandang hanya digunakan untuk

berlindung pada saat-saat tertentu saja (berfungsi secara parsial), yaitu pada

malam dan saat-saat istirahat. Bahkan, pada sistem pemeliharaan ini kadang-

kadang kandang tidak ada sehingga ternak hanya dapat berlindung dibawah pohon

yang ada dipadang pengembalaan tersebut.

2) Pemeliharaan intensif

Pemeliharaan sapi secara intensif yaitu ternak dipelihara secara terus-

menerus di dalam kandang sampai saat penjualan sehingga kandang mutlak harus

ada. Seluruh kebutuhan sapi disuplai oleh peternak, termasuk pakan dan minum.

Aktivitas lain seperti memandikan sapi juga dilakukan didalam kandang.

3) Pemeliharaan semi intensif

Pemeliharaan sapi secara semiintensif merupakan perpaduan antara kedua

cara pemeliharaan di atas. Jadi, pada pemeliharaan sapi secara semiintensif ini

harus ada kandang dan tempat pengembalaan.

Tenaga Kerja Keluarga

Tenaga kerja atau man power menurut Simanjuntak (1998) adalah

kelompok penduduk dalam usia kerja (working age population). Secara praktis,

pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja hanya dibedakan oleh batas umur.

Undang-undang No. 25 Tahun 1997 tentang ketenagakerjaan telah menetapkan

batas usia kerja menjadi 15 tahun sehingga tenaga kerja didefinisikan sebagai

penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih.

Page 24: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

8

Analisis ketenagakerjaan juga memerlukan pembedaan tenaga kerja pria,

wanita dan anak. Pembedaan tentang hal ini terjadi karena setiap jenis tahapan

pekerjaan dalam suatu usaha pertanian adalah berbeda dan juga faktor kebiasaan

juga menentukan. Setiap usaha pertanian yang akan dilaksanakan pasti

memerlukan tenaga kerja, oleh karena itu, dalam analisis ketenagakerjaan

penggunaan tenaga kerja dinyatakan besarnya curahan tenaga kerja. Curahan

tenga kerja yang dipakai adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai

(Soekartawi 2003).

Menurut Soeharjo dan Patong (1978) dalam Handayani, dkk (2005),

bahwa tenaga kerja dalam usaha tani dibedakan menjadi dua macam yaitu

berdasarkan asal dan jenisnya. Berdasarkan asalnya tenaga kerja dibedakan

menjadi tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar keluarga, sedangkan

berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi tenaga kerja pria, wanita dan anak-anak.

Tenaga kerja keluarga banyak dipakai dalam usaha skala kecil,

pembagian kerja dalam keluarga didasarkan atas tradisi dan perbedaan fisik.

Menurut Hernanto (1989) tenaga kerja pria umumnya lebih besar dikarenakan

tenaga kerja laki-laki sebagai decision maker sekaligus penyumbang tenaga dan

tenaga kerja anak-anak umumnya membantu pekerjaan laki-laki dan perempuan

dewasa.

Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang unik, tenaga kerja berbeda

dengan faktor produksi lainnya seperti modal. Perbedaan yang utama adalah

sumberdaya tenaga kerja tidak dapat dipisahkan secara fisik dari tenaga kerja itu

sendiri. Tenaga kerja mencakup penduduk yang sedang mencari pekerjaan dan

yang melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga

(Simanjuntak, 1998). Menurut Soekartawi (2003) setiap usaha pertanian yang

Page 25: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

9

akan dilaksanakan pasti memerlukan tenaga kerja. Curahan tenaga kerja yang

dipakai adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. Skala usaha akan

mempengaruhi besar kecilnya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

Tenaga kerja dalam usaha ternak sebagian besar berasal dari keluarga

petani yang terdiri dari ayah sebagai kepala keluarga, isteri dan anak. Menurut

Soekartawi et al. (1986), umumnya pemakaian ukuran jam kerja dianggap dapat

memenuhi keperluan, tanpa memperhatikan kebiasaan kerja yaitu delapan jam

kerja dalam satu hari kerja.

Curahan Waktu Kerja

Curahan kerja diartikan sebagai jumlah jam kerja yang dicurahkan oleh

enggota rumahtangga petani pemilik lahan baik dalam usahatani meupun luar

usahatani. Tiap anggota rumahtangga dalam mengalokasikan waktunya untuk

berbagai kegiatan dipengaruhi oleh faktor-faktror dari dalam dan luar

keluarganya. Faktor dari dalam keluarga meliputi usia, jumlah tanggungan

keluarga, pengalaman kerja, pengetahuan, keterampilan, pendapatan kepala

keluarga, lahan dan aset lainnya, serta jenis kelamin, sedngakan faktor dari luar

keluarga meliputi tingkat upah, harga barang-barang, jenis pekerjaan serta struktur

sosial (Mangkuprawira, 1985).

Menurut Handayani dan Wayan (2009), curahan waktu kerja adalah

proporsi waktu bekerja yang dicurahkan untuk kegiatan-kegiatan tertentu di sektor

pertanian maupun peternakan terhadap total waktu kerja angkatan kerja. Curahan

waktu kerja tergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan. Ada jenis-jenis

kegiatan yang memerlukan curahan waktu yang banyak dan kontinu, tapi

sebaliknya ada pula jenis-jenis kegiatan yang memerlukan curahan waktu kerja

yang terbatas.

Page 26: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

10

Menurut Hendayana dan Togatorop (2006) partisipasi anggota keluarga

dalam usaha ternak sapi potong terdiri dari mencari hijauan, menggembala,

membersihkan kandang, memberikan pakan dan minum. Besaran jumlah jam

kerja per hari yang dicurahkan oleh anggota rumah tangga dalam usaha ternak

berkisar antara 4 jam per hari, di mana rata-rata curahan waktu kerja pria sekitar

1,9 jam/hari, wanita 1,2 jam/hari, anak-anak 1,1 jam/hari dengan jumlah 4,29.

Rataan curahan waktu kerja pria relatif lebih tinggi dibandingkan wanita dan

anak-anak sedangkan curahan waktu kerja wanita lebih tinggi dari curahan waktu

kerja anak-anak.

Untuk mengetahui potensi tenaga kerja harus dilipatkan pencurahan dalam

satu tahun kerja untuk seorang pria akan bekerja selama 300 hari kerja (HK)

dalam satu tahun, tenaga kerja wanita 226 HK setahun dan anak-anak 140 HK

setahun. Satu tenaga kerja pria yang bekerja 7 jam per hari sama dengan 1 HKP.

Satu tenaga kerja wanita sama dengan 0,7 HKP dan anak-anak setara dengan 0,5

HKP (Hernanto, 1989).

Kelemahan pada ukuran ini antara lain, pekerja yang mempunyai keahlian,

kekuatan, dan pengalaman kerja yang berbeda dinilai sama padahal pekerjaan

dalam usaha tani relatif beragam. Oleh karena itu, dalam prakteknya digunakan

ukuran setara jam kerja pria dengan menggunakan faktor konversi sebagai berikut

1. 8 jam kerja tenaga kerja pria dewasa >15 Tahun = 1 HKP

2. 8 jam kerja tenaga kerja wanita dewasa>15 Tahun = 0,8 HKSP

3. 8 jam kerja anak-anak<15 Tahun = 0,5 HKSP

Page 27: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

11

Curahan jam kerja suami dalam usaha peternakan sapi potong umumnya

lebih tinggi dibandingkan jam kerja isteri dan anak. Hal ini disebabkan karena

isteri lebih sibuk untuk mengurus rumah tangga dan mengasuh anak, sedangkan

anak-anak harus bersekolah.

Peran Tenaga Kerja Keluarga pada Usaha Sapi Potong

Pada proses pemeliharaan sapi potong yang ada di pedesaan sebagian besar

peternak memelihara ternaknya dengan cara yang tradisional dimana tenaga kerja

yang digunakan adalah anggota keluarganya sendiri. Tenaga kerja yang berasal

dari keluarga biasanya terdiri dari suami, istri dan anak. (Hendayana dan

Togatorop, 2006).

Umumnya tenaga kerja yang dicurahkan untuk usaha ternak sapi potong

adalah berasal dari keluarga. Peternak cenderung untuk menggunakan tenaga

kerja yang berasal dari keluarga dengan melibatkan keluarganya seperti istri dan

anaknya dalam berbagai macam kegiatan pemeliharaan sapi potong, peternak

jarang menggunakan tenaga kerja upahan dalam mengelola usahanya, karena

mengakibatkan biaya yang dikeluarkan semakin besar (Handayani dkk, 2005).

Setiap anggota rumah tangga akan mengalokasikan waktunya untuk

kegiatan ekonomi dan kegiatan non ekonomi. Kegiatan ekonomi meliputi kegiatan

untuk mencari nafkah, sedangkan kegiatan non ekonomi meliputi kegiatan sosial,

pekerjaan-pekerjaan didalam rumah tangga, pendidikan formal maupun informal,

istirahat dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak ditujukan untuk mendapatkan upah.

Menurut Agustine (1994) dalam Dewiyanti (2007) bahwa keputusan yang akan

diambil sehubungan dengan pekerjaan mana yang akan dimasuki didasarkan atas

pertimbangan pekerjaan mana yang memberikan pendapatan yang lebih baik.

Page 28: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

12

Pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan dalam keluarga sering

menjadi pangkal permasalahan dalam studi perempuan. Dalam penelitian ini

pembagian kerja dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: 1) pekerjaan atau kegiatan

produktif; 2) pekerjaan atau kegiatan reproduktif; 3) pekerjaan atau kegiatan

politik dan sosial budaya. Pembagian kerja yang berkaitan dengan beternak

dibatasi pada seluruh aktivitas yang berkaitan dengan tehnis pemeliharaan sapi

potong, serta pendistribusiannya atau pembagian tugasnya oleh anggota keluarga.

Aktivitas yang berhubungan dengan teknis pemeliharaan sapi potong terdiri dari

membersihkan kandang dan lingkungan kandang, mengambil kotoran,

memberikan pakan, mencari pakan, memandikan sapi dan menggembala sapi

(Sari, dkk., 2009).

Pekerjaan atau kegiatan produktif, yaitu kegiatan yang dilakukan anggota

keluarga dalam rangka mencari nafkah, mayoritas dilakukan oleh suami,

sedangkan pembagian kerja yang berkaitan dengan kegiatan reproduksi

(mengerjakan pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak) dalam keluarga mayoritas

dilakukan oleh istri. Kondisi ini sesuai dengan pendapat Wahyuningsih (1995)

yang menyatakan pola pembagian kerja dalam keluarga umumnya berdasarkan

atas jenis kelamin, perempuan biasanya ditempatkan pada posisi yang harus

menjalankan peran dan tanggungjawab yang berkaitan dengan pekerjaan domestik

seperti mengasuh anak dan menyiapkan segala kepentingan keluarga, sedangkan

laki-laki mendapat peran yang berkaitan dengan sektor publik atau berorientasi

keluar rumah. Pembagian kerja yang menekankan laki-laki sebagai kepala

keluarga dan pencari nafkah utama diterima dalam masyarakat.

Page 29: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

13

Aspek Kesetaraan Peran Laki-Laki dan Perempuan dalam Keluarga

Menurt hasil penelitian Sumarni (2014), Kesetaraan berarti kesamaan

kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-

haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan

politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan

keamanan nasional (hankamnas), serta kesamaan dalam menikmati hasil

pembangunan tersebut. Kesetaraan peran juga meliputi penghapusan diskriminasi

dan ketidakadilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan.

Menurt hasil penelitian Sumarni (2014), Terwujudnya kesetaran peranan

ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki, dan

dengan demikian mereka memiliki akses, kesempatan berpartisipasi, dan kontrol

atas pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari

pembangunan. Memiliki akses dan partisipasi berarti memiliki peluang atau

kesempatan untuk menggunakan sumberdaya dan memiliki wewenang untuk

mengambil keputusan terhadap cara penggunaan dan hasil sumber daya tersebut.

Memiliki kontrol berarti memiliki kewenangan penuh untuk mengambil

keputusan atas penggunaan dan hasil sumbersdaya. Sehingga memperoleh

manfaat yang sama dari pembangunan.

Menurut Puspitawati (2012), ada beberapa aspek dalam menentukan

kesetaraan peranan yaitu sebagai berikut :

a. Akses

Akses diartikan sebagai kapasitas untuk menggunakan sumberdaya untuk

sepenuhnya berpartisipasi secara aktif dan produktif (secara sosial, ekonomi dan

politik) dalam masyarakat termasuk akses ke sumberdaya, pelayanan, tenaga kerja

dan pekerjaan, informasi.

Page 30: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

14

b. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan diartikan sebagai siapa melakukan apa. Suami dan

istri berpartisipasi yang sama dalam proses pengambilan keputusan atas

penggunaan sumberdaya keluarga secara demokratis dan bila perlu melibatkan

anak-anak baik laki-laki maupun perempuan.

c. Kontrol

Kontrol diartikan sebagai siapa punya apa. Perempuan dan laki-laki

mempunyai kontrol yang sama dalam penggunaan sumberdaya keluarga. Suami

dan istri dapat memiliki properti atas nama keluarga.

d. Manfaat

Manfaat diartikan semua aktivitas keluarga harus mempunyai manfaat

yang sama bagi seluruh anggota keluarga.

Menurut hasil penelitian Sumarni (2014), segala aspek yang berhubungan

dengan peran laki-laki dan perempuan dalam usaha sapi potong Berikut ini

berbagai aspek yang berhubungan dengan peran yaitu :

a. Aspek Akses

Akses diartikan sebagai kapasitas untuk menggunakan sumberdaya untuk

sepenuhnya berpartisipasi secara aktif dan produktif (secara sosial, ekonomi dan

politik) dalam masyarakat termasuk akses ke sumberdaya, pelayanan, tenaga kerja

dan pekerjaan, informasi dan manfaat). Akses itu sendiri dibagi menjadi dua

yakni akses informasi dan akses lembaga. Berikut ini akan dibahas satu persatu

mengenai akses tersebut.

Page 31: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

15

a.1 Akses Informasi

Peran laki-laki dan perempuan dari segi akses informasi tidak memperoleh

akses yang sama terhadap informasi yang diperoleh antara laki-laki dan

perempuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Suradisastra dan Lubis (2000), bahwa

kaum wanita tidak memperoleh akses yang sama terhadap informasi. Dimana

kaum wanita seringkali dianggap dan diperlakukan sebagai warga kelas dua dan

akses mereka terhadap informasi sering dilupakan atau diabaikan.

Dalam aspek akses informasi, laki-laki lebih dominan dibandingkan

perempuan, hal ini disebabkan karena peranan laki-laki sebagai kepala keluarga

yang mencari nafkah untuk keluarganya sehingga dalam memperoleh akses

informasi lebih berperan laki-laki sedangkan peranan perempuan pekerjaan

pokoknya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus dan mengatur seluruh

kegiatan rumah tangga. Hal ini sesuai pendapat Sari, dkk (2009) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa peran istri secara individual dalam akses

terhadap sumber daya sangat kecil. Dalam akses terhadap sumber daya yang lebih

dominan adalah suami, hal ini lebih dikarenakan yang lebih banyak berperan

dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga, sehingga seolah-olah suamilah yang

harus lebih banyak berperan dalam melakukan akses terhadap sumber daya

keluarga.

a.2 Akses Lembaga

Akses lembaga dalam penyuluhan, laki-laki lebih berperan dibandingkan

perempuan dalam penyuluhan. Menurut Santoso dan Kususiyah (2013) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa dalam kegiatan penyuluhan dominasi pria.

Kondisi ini sangat didukung oleh budaya yang menganggap pria adalah pemimpin

Page 32: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

16

keluarga dan pencari nafkah, sehingga kegiatan-kegiatan yang berkaitan erat

dengan pencarian nafkah diprioritaskan pria. Kegiatan-kegiatan penyuluhan yang

diadakan petugas juga hampir selalu hanya melibatkan pria, hal ini berakibat

lanjut kepada rendahnya pengetahuan dan keterampilan wanita pada usaha sapi

potong.

b. Aspek Kontrol

Menurt hasil penelitian Sumarni (2014), Perbedaan peran laki-laki dan

perempuan dari segi aspek kontrol yaitu dimana dalam kontrol suatu pembagian

tenga kerja dalam usaha sapi potong melibatkan wanita sebagai tenaga kerja

keluarga. Pada usaha sapi potong yang dilakukan peternak menunjukkan bahwa

kontrol dalam kegiatan usaha sapi potong lebih didominasi laki-laki karena

tingginya partisipasi atau bantuan fisiknya dalam suatu kegiatan yang dilakukan.

Adapun hasil yang diperoleh dalam aspek kontrol dalam pemeliharaan pada usaha

sapi potong, yakni membersihkan kandang, memandikan ternak dan mencari

rumput, Sedangkan pada jenis kegiatan pemberian pakan, kontrol kegiatan

dilakukan lebih banyak oleh perempuan karena dalam kegiatan pemberian pakan

hanya membutuhkan waktu dan tenaga yang sedikit sehingga perempuan dapat

mengontrol kegiatan tersebut dan bisa membagi waktu dan tenaganya pada

kegiatan domestik atau kegiatan rumah tangga.

c. Aspek Pengambilan Keputusan

Peran laki-laki dan perempuan dari segi aspek pengambilan keputusan

yang berkaitan dengan kegiatan non-fisik kegiatan usaha ternak keluarga

menunjukkan perbedaan. Setiap kegiatan dalam pengambilan keputusan lebih di

dominasi laki-laki dibandingkan perempuan. Padahal dalam pengambilan suatu

keputusan harus dilibatkan perempuan untuk mengeluarkan pendapat atau

Page 33: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

17

menyumbangan pemikiran yang diingankan dalam mengambil keputusan pada

suatu usaha sapi potong yang dilakukan. Adapun aspek pengambilan keputusan

dalam usaha sapi potong yang dilakukan peternak dalam kegiatan pembelian bibit

dan penjualan ternak yang lebih berperan adalah laki-laki. Sedangkan pada

kegiatan pemanfaatan uang hasil ternak didominasi oleh perempuan, dimana

diakui bahwa perempuan yang dapat mengelola dengan baik hasil uang produk,

hal ini sesuai dengan pendapat Suradisastra dan Lubis (2000) bahwa keputusan

dalam menjual atau membeli ternak serta dalam pemanfaatan uang hasil penjualan

ternak kurang melibatkan wanita dalam menyumbang pemikiran dalam

pengambilan keputusan. Namun tidak dapat diingkari bahwa peran wanita dalam

mengelola uang hasil penjualan ternak seringkali lebih kuat dibandingkan peran

pria.

d. Aspek Manfaat

Manfaat diartikan semua aktivitas keluarga harus mempunyai manfaat

yang sama bagi seluruh anggota keluarga. Peran laki-laki dan perempuan dari segi

aspek manfaat, dimana dalam usaha sapi potong yang dilakukan baik pada pria

maupun wanita bahkan dalam seluruh anggoa keluarganya sudah memberikan

manfaat. Adanya usaha sapi potong, para peternak sudah mendapatkan manfaat

yang telah diperoleh yakni dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya serta dapat

bermanfaat bagi yang mempunyai anak karena bisa memberikan ilmu

pengetahuan anaknya dengan memberi kesempatan untuk bersekolah dan

melanjutkan sekolah hingga sesuai dengan minat dan kemampuannya. Para

peternak secara keseluruhan baik laki-laki maupun perempuan menyatakan bahwa

kegiatan usaha sapi potong yang dilakukan dapat memberikan manfaat baik dari

segi kebutuhan sehari-hari maupun dari segi kebutuhan pendidikan anak. Manfaat

Page 34: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

18

dari kebutuhan sehari-hari yakni dapat memenuhi kebutuhan seperti sandang dan

pangan. Manfaat dari segi pendidikan dapat menyekolahkan anaknya sesuai

kemampuan dan minat anak tersebut. Kemudian manfaat lain yang diperoleh

yakni dengan mempunyai usaha sapi potong bisa membeli tanah dari hasil jual

ternaknya dengan menjadikan tanah sebagai tempat pertanian atau perkebunan

juga tanahnya dibangun jadikan sebagai rumah. Hal ini sesuai pendapat

Puspitawati (2012), bahwa aspek peran dalam manfaat diartikan sebagai semua

aktivitas keluarga harus mempunyai manfaat yang sama bagi seluruh anggota

keluarga.

Page 35: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

19

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan mulai Desember 2016 sampai Januari 2017 di

Desa Harapan, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu. Penetapan lokasi

berdasarkan adanya keterlibatan peran keluarga dalam usaha sapi potong.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif

deskriptif yaitu suatu jenis penelitian yang menggambarkan suatu variabel

penelitian di di Desa Harapan, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan rumah tangga peternak

sapi potong di Desa Harapan, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu yakni 99

Keluarga (Program BP3K Walenrang, 2016). Pada penelitian ini digunakan

pengambilan sampel, hal ini di sebabkan karena jumlah populasi peternak yang

cukup besar. Dari jumlah populasi tesebut dilakukan penentuan besarnya sampel

yang dapat mewakili populasi.

Metode penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin

Menurut Umar (2001). Adapun cara penentuan sampel dari populasi yang ada

digunakan rumus sebagai berikut:

N

n = 1+ N. e

2

Page 36: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

20

Dimana : n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e2= prepesisi (tingkat kelonggaran yang ditetapkan sebesar 15% )

Dengan rumus tersebut maka besar ukuran sampel yang akan diambil adalah sebagai berikut: 99

n = 1 + 99. (0,15)

2

99 =

3.2275

= 30,67

= 31 sampel

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 peternak di Desa Harapan

Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu dan dilakukan penarikan sampel secara

Simple Random Sampling yaitu pengambilan sample dari populasi yang dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah :

a. Data kualitatif yaitu data yang berbentuk kata, kalimat dan tanggapan. Data

tersebut meliputi peran keluarga pada usaha ternak sapi potong.

a. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan

meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman beternak, dan jumlah

kepemilikan ternak.

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah :

a. Data primer yaitu data yang bersumber dari hasil wawancara langsung dengan

responden terkait dengan penelitian ini.

Page 37: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

21

b. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari instansi, kepustakaan dan data

pendukung lainnya.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

pengamatan secara langsung terhadap kondisi lokasi penelitian, serta berbagai

aktivitas peternak sapi potong berskala rumah tangga di Desa Harapan,

Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu.

2. Wawancara, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui interview

langsung dengan anggota keluarga yang melakukan usaha ternak sapi potong

dengan menggunakan alat bantu berupa daftar pertanyaan (kuesioner) yang

disusun sesuai kebutuhan penelitian.

Page 38: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

22

Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Indikator Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel Penelitian Sub Variabel Indikator Pengukuran

Peran keluarga Akses Informasi

- Surat Kabar / Majalah

- Media elektronik

Lembaga

- Penyuluhan

- Kelompok Tani

- Pemasaran

Membersihkan Kandang

Kontrol Memandikan Ternak

Memberi Pakan dan

Minum pada Ternak Sapi Potong

Pengolahan Feses Menjadi

Biogas

Pengambilan Pembelian Bibit Ternak

Keputusan Penjualan Ternak

Pembelian Ternak

Manfaat Peningkatan Pendapatan

Pemanfaatan uang yang dihasilkan

Analisa Data

Analisa data yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana peran

keluarga adalah dengan menggunakan statistik desktiptif yaitu

menggambarkan variabel demi variabel, satu demi satu data yang pada umumnya

berbentuk uraian atau kalimat yang merupakan informasi mengenai keadaan

sebagaimana adanya sumber data, dalam hubungannnya dengan masalah yang

diteliti yakni dari segi aspek akses, aspek kontrol, aspek pengambilan keputusan,

dan aspek manfaat pada peran tenaga kerja keluarga ternak pada usaha ternak sapi

potong di Desa Harapan, Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Untuk

mengukur segi aspek tersebut maka menggunakan alat ukur skala Guttman.

Page 39: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

23

Menurut Siregar (2011) bahwa skala pengukuran Guttman akan didapat

jawaban yang tegas, yaitu ya atau tidak, benar atau salah, pernah atau tidak,

positif atau negatif dan lain-lain. Jawaban ya diberi skor 1 dan untuk jawaban

tidak diberi skor 0. Penelitian skala Guttman dilakukan jika ingin mendapatkan

jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.

Konsep Operasional

1. Peran keluarga merupakan keterlibatan anggota keluarga seperti suami, istri

dan anak dalam mengelola usaha sapi potongnya.

2. Akses adalah peluang atau kesempatan pada keluaga dalam memperoleh atau

menggunakan sumber daya berupa informasi dan lembaga pada usaha sapi

potong, seperti penyuluhan, surat kabar/ majalah, dan media elektronik

3. Kontrol adalah penguasaan atau wewenang pada keluaga dalam kegiatan

pemeliharaan ternak pada usaha sapi potong seperti:

membersihkan kandang

memandikan ternak

memberi pakan dan minum pada ternak sapi potong

pengolahan feses menjadi biogas

4. Pengambilan keputusan adalah penetapan keputusan pada keluaga dalam

kegiatan non fisik berupa pembelian bibit, penjual ternak dan pembelian

ternak sapi potong.

5. Manfaat adalah kegunaan sumber daya pada pada keluaga yang dapat

dinikmati secara optimal pada usaha sapi potong, seperti peningkatan

pendapatan ternak dan pemanfaatan uang hasil ternak pada usaha sapi potong.

Page 40: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

24

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Letak dan Keadaan Geografis

Desa Harapan adalah sebua desa yang terdapat dikecamatan Walenrang,

yang terdiri dari 4 (empat) dusun yaitu dusun patoko, dusun Bibang, dusun

Campurejo dan dusun Harapan, dengan jumlah penduduk sebanyak 3.785 jiwa

dengan jumlah KK sebanyak 562 KK. Desa ini merupakan salah satu dari 213

desa/kelurahan di kabupaten luwu. dengan luas wilayah 773.75 Ha.

Batas Administrasi Desa Harapan :

Sebelah utara : Kec. Lamasi

Sebelah selatan : Desa Saragi

Sebelah timur: Desa Pangalli

Sebelah barat: Desa Lalong

Jarak hubungan transportasi dari Desa Harapan ke ibukota kecamatan

berjarak 5 Km, ke ibukota Kabupaten berjarak 35 km, sedangkan jarak hubungan

transportasi darat ke ibukota propinsi kurang lebih 115 km. Luas wilayah Desa

Harapan 773.75 Ha, merupakan wilayah daratan rendah sedikit bergunung,

sebagian besar merupakan lahan persawahan dengan sistem pengairan setengah

teknis, dengan ciri topografi dataran yang relatif datar atau landai. Sedangkan

lahan darat merupakan dataran tinggi bergelombang dengan tingkat Ketinggian

permukaan daratan dilihat dari permukaan laut mempunyai ketinggian antara 5

sampai 50 meter.

Page 41: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

25

Keadaan Demografis

Keadaan penduduk suatu wilayah merupakan salah satu keuntungan yang

dimiliki wilayah tersebut , jika penduduk tersebut memiliki kualitas yang baik.

Penduduk suatu wilayah merupakan sumber daya yang dapat berpengaruh

terhadap perkembangan pembangunan suatu wilayah. Oleh karena itu maka

peningkatan kualitas penduduk suatu wilayah sangat penting dilakukan melalui

peningkatan pendidikan maupun pengetahuan serta keterampilannya.

1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Umur seseorang merupakan salah satu karakteristik individu yang

besarannya mempengaruhi fungsi biologis dan psikologis individu tersebut.

Hubungannya dengan kegiatan belajar umur seseorang dikaitkan dengan kapasitas

dan efisiensi belajar mengajar serta kemampuan dalam menerima pengetahuan.

(Soekartawi, 2005). Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dilihat

pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah penduduk desa Harapan berdasarkan klasifikasi umur

NO Klasifikasi Umur Jumlah Persentase

1 0-20 1.282 33,87

2 21-50 1.931 51,01

3 >50 572 15,11

Jumlah 3.785 100

Sumber: Data Sekunder Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu,

2016.

Tabel 3 menunjukkan bahwa kelompok umur yang mendominasi

penduduk di Desa Harapan Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu adalah

kelompok umur terbanyak ialah umur 21-50 yakni sebanyak 1.931 jiwa (51.01%)

atau setengah dari jumlah penduduk. Sedangkan kelompok umur yang terendah

ialah > 50 sebanyak 572 jiwa (15,11%.)

Page 42: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

26

2.. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam

usaha seseorang. Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seseorang merupakan

tolak ukur terhadap kemampuan berpikir dalam menghadapi masalah dengan

tingkat pendiidikan yang tinggi maka pemecahan masalah dapat segera

diatasi.Jumlah penduduk Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu

dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

(orang)

Persentase %

1 Belum sekolah/Tdk pernah Sekolah 545 14

2 Belum Tamat SD 290 8

3 Tamat SD/Sederajat 235 6

4 Tamat SLTP/ Sederajat 627 17

5 Tamat SLTA/ Sederajat 1852 49

6 Perguruan Tinggi (sarjana) 216 6

Jumlah 3.785 100

Sumber: Data Sekunder Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu,

2016.

Berdasarkan data penduduk menurut pendidikan masyarakat di Desa

Harapan jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang paling banyak

adalah tamatan SLTA yakni sebanyak 1852 jiwa (49%) dan yang paling sedikit

adalah tamatan perguruan tinggi yakni sebanyak 216 jiwa (6%). Dengan demikian

jika melihat faktor sumberdaya manusia, maka dapat dikatakan bahwa kondisi

masyarakat Desa Harapan Artinya peningkatan derajat partisipasi masyarakat

untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi perlu mendapat perhatian yang lebih,

guna meningkatkan angka partisipasi pendidikan yang lebih baik. Hal ini

mengingat proporsi jumlah penduduk dengan pendidikan dasar dan menengah

Page 43: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

27

cukup jauh berbeda. Sehingga untuk masa yang akan datang peningkatan akses

terhadap kepentingan pendidikan harus lebih dioptimalkan.

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, penduduk harus bekerja sesuai

dengan mata pencaharian yang mereka tekuni. Jumlah penduduk berdasarkan

mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah Persentase

1 Petani 478 89

2 Pertukangan 9 2

3 Jasa sopir/ojek 15 3

4 Swasta/Pengusaha/Pedagang 13 2

5 Pegawai Negeri Sipil 17 3

6 TNI/POLRI 8 1

Jumlah 540 100

Sumber: Data Sekunder Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu,

2016

Tabel 5 menunjukkan bahwa penduduk di Desa Harapan Kecamatan

Walenrang, Kabupaten Luwu memiliki mata pencaharian yang berbeda-beda,

dimana setengah dari penduduk di Desa Harapan berprofesi sebagai petani

yakni sebesar 89%, sedangkan jumlah penduduk dengan mata pencaharian

terkecil berprofesi sebagai TNI yakni sebesar 1%.

Sarana dan Prsarana

Perkembangan dan kemajuan suatu daerah dapat dilihat dengan adanya

pembangunan sarana dan prasarana. Ketersediaan sarana dan prasarana umum

mendukung kelancaran aktivitas masyarakat pada suatu daerah merupakan hal

yang sangat penting. Sarana dan Prasarana umum antara lain sarana ibadah,

kesehatan, pendidikan , perekonomian dan lain sebagainya (Amiruddin, 2014).

Page 44: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

28

Sarana dan Prasarana yang terdapat di Desa Harapan Kecamatan Walenrang

Kabupaten Luwu dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel. 6 Sarana dan Prasarana

No. Sarana dan Prasarana Jumlah (Tempat)

1. Masjid 6

2. Gereja 2

3. Taman Kanak-Kanak SD 1

4. Sekolah Dasar / SD 2

5. Posyandu 4

6. Pustu 1

Sumber: Data Sekunder Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu,

2016

Tabel 6 menunjukkan bahwa total sarana dan prasarana yang terdapat di

Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu belum cukup tersedia. Hal

ini dapat dilihat dari jenis sarana pendidikan yang ada mulai hanya TK dan SD

Sedangkan untuk sarana ibadah sangat tersedia untuk penduduk yang beragama

Islam yakni Masjid sebanyak 6 Tempat.

Keadaan Pertanian

Sebagian besar masyarakat di Desa Harapan Kecamatan Walenrang

Kabupaten Luwu menjadikan usaha pertanian sebagai pekerjaan pokok dan

sebagian lainnya menjadikannya pekerjaan sampingan. Adapun jenis pertanian di

Desa Harapan dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Jenis Pertanian di Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu

No Uraian Luas (Ha)

1 Sawah pengairan teknis 411,75

2 Sawah pengairan ½ teknis 5,50

3 Pekarangan 38,63

4 Kebun 25,75

Jumlah 105,63

Sumber: Data Sekunder Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu,

2016

Page 45: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

29

Tabel 7 memunjukkan di desa harapan memliki luas lahan yaitu seluas

105,63 Ha. Adapun lahan yang digunakan pada pertanian disini mencakup sawah,

pekarangan dan kebun. Diamana las lahan yang paling banyak ialah sawah

pengairan teknis 411,75 Ha dan yang paling sedikt ialah sawah pengairan ½ teknis

5,50 Ha, sedangkan pekarangan memiliki luas lahan 38,63 dan kebun memiliki

luas lahan 25,75 Ha.

Keadaan Peternakan

Sebagian besar masyarakat di Desa Harapan Kecamatan Walenrang

Kabupaten Luwu menjadikan usaha peternakan sebagai pekerjaan sampingan

Jenis ternak yang banyak dipelihara di Desa Harapan yaitu sapi, kerbau, babi,

kambing, ayam, entok, itik. Adapun populasi ternak dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Jenis dan Populasi Ternak yang di Pelihara di Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu

No Jenis Ternak Jumlah (ekor)

1 Sapi 314

2 Kerbau 15

3 Babi 667

4 Kambing 50

5 Ayam 1.487

6 Entok 2.500

7 Itik 3.786

8 Manila 2.135

Jumlah 10.929

Sumber: Data Sekunder Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu,

2016

Tabel 8 menunjukkan jenis-jenis ternak serta populasi ternak yang ada di

Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Populasi ternak

terbanyak yaitu jenis ternak itik dengan jumlah populasi 3.786 ekor, kemudian

jenis ternak yang paling sedikit ialah kerbau dengan jumlah populasi 15 ekor.

Page 46: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

30

KEADAAN UMUM RESPONDEN

Umur Responden

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku dalam

melakukan atau mengambil keputusan dan dapat bekerja secara optimal serta

produktif. Seiring dengan perkembangan waktu, umur manusia akan mengalami

perubahan dalam hal ini penambahan usia yang dapat mengakibatkan turunnya

tingkat produktifitas seseorang dalam bekerja. Kegiatan bekerja sangat

dipengaruhi oleh umur bagi masyarakat pedesaan, hal ini dikarenakan pekerjaan

mereka menuntut tenaga yang kuat seperti jika bekerja pada bidang pertanian

dan peternakan. Kemampuan yang dimiliki seseorang sangat dipengaruhi oleh

umur yang dimiliki orang tersebut. Menurut badan pusat statistika nasional

(BPS), berdasarkan komposisi penduduk, usia penduduk dikelompokkan

menjadi 3 kategori yaitu sebagai berikut:

a. Usia ≤ 14 tahun : usia muda / usia belum produktif

b. Usia 15 – 64 tahun : usia dewasa / usia kerja / usia produktif

c. Usia ≥ 65 tahun : usia tua / usia tidak produktif / usia jompo

Klasifikasi responden berdasarkan umur di Desa Harapan Kecamatan

Walenrang, Kabupaten Luwu pada Tabel 9.

Tabel 9. Klasifikasi responden berdasarkan tingkat umur di Desa Harapan Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu.

No. Klasifikasi Umur Jumlah (Orang) Persentase (%)

2. 15 – 64 29 94

3. > 64 2 6

Jumlah 31 100 Sumber. Data Primer setelah diolah, 2017

Page 47: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

31

Berdasarkan data pada Tabel 9, terlihat bahwa sebagian besar umur

responden tergolong pada kategori produktif, dengan rentan umur 15 – 64 tahun

sebanyak 29 orang (94%). Sedangkan selebihnya berada pada kategori usia tua

atau tidak produktif sebanyak 2 orang (6%). Berdasarkan nilai yang diperoleh

menggambarkan bahwa pada umumnya masyarakat yang terlibat pada usaha

ternak sapi potong memiliki usia relatif produktif. Hal ini disebabkan karena pada

usia produktif tenaga yang dimiliki seseorang masih lebih besar terutama pada

usaha ternak sapi potong membutuhkan tenaga yang besar dalam setiap proses

pemeliharaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Shalahudin dan Kadir (1991) yang

menyatakan bahwa, umur produktif tenaga kerja adalah pada rentang umur 15-55

tahun. Kondisi peternak yang mayoritas merupakan tenaga kerja produktif,

diharapkan mampu mengembangkan budidaya ternak sapi potong.

Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan sangat menentukan seseorang dalam bersikap dan

mengambil keputusan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka dapat

mempengaruhi cara seseorang dalam menentukan suatu sikap yang rasional.

Dengan latar belakang pendidikan seseorang dianggap mampu melaksanakan

suatu pekerjaan tertentu atau tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tingkat

pendidikan yang memadai tentunya akan berdampak pada kemampuan

manajemen usaha peternakan yang digeluti.

Page 48: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

32

Klasifikasi responden berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Harapan

Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu pada Tabel 10.

Tabel 10. Klasifikasi responden berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Harapan Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu.

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. SD 17 54

2. SMP 9 29

3. SMA 5 17

4. D3 0 0

5. S1 0 0

Jumlah 31 100

Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2017.

Berdasarkan data pada Tabel 10, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

masyarakat di Desa Harapan masih tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dengan

responden dengan tingkat pendidikan rendah yakni SD dan SMP mendominasi

tingkat pendidikan yang masing-masing sebesar 54 % dan 29 %. Selebihnya pada

tingkat pendidikan tinggi yakni SMA sebesar 17%, Jadi disimpulkan bahwa

tingkat pendidikan responden masih tergolong rendah. Salah satu faktor yang

mempengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di pedesaan adalah kurangnya

kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Tinggi rendahnya tingkat

pendidikan yang dimiliki oleh responden berpengaruh terhadap tingkat

kemampuan dan cara berfikir yang mereka miliki, hal ini sesuai dengan pendapat

Lestariningsih, dkk (2006) yang menyatakan bahwa, tingkat pendidikan

berpengaruh terhadap kemampuan peternak dalam penerapan teknologi. Apabila

pendidikan rendah maka daya pikirnya sempit maka kemampuan menalarkan

suatu inovasi baru akan terbatas, sehingga wawasan untuk maju lebih rendah

dibanding dengan peternak yang berpendidikan tinggi.

Page 49: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

33

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Pekerjaan merupakan faktor yang paling mempengaruhi kehidupan

seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Ada atau tidaknya pekerjaan seseorang

akan berimbas pada peningkatan pendapatan ataupun taraf hidup seseorang.

Klasifikasi responden berdasarkan tingkat pekerjaan di Desa Harapan

Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu pada Tabel 11.

Tabel 11. Klasifikasi responden berdasarkan tingkat pekerjaan di Desa Harapan Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu.

No. Tingkat Pekerjaan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. Petani/Peternak 22 71

2. Buruh 3 9,6

3. Wiraswasta 2 6,4

5. IRT 4 13

Jumlah 31 100

Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2017.

Berdasarkan data pada Tabel 11, menunjukkan bahwa tingkat pekerjaan

masyarakat di Desa Harapan pekerjaan pokoknya ialah petani. Hal ini dibuktikan

dengan responden dengan tingkat pekerjaan terbanyak adalah sebagai petani

sebanyak 22 responden yang merupakan pekerjaan pokok mereka, sedangkan

peternak, wiraswasta, dan IRT merupakan pekerjaan sampingan. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar usaha ternak sapi potong di Desa hanya

dijadikan sebagai usaha sampingan dan bersifat tradisional dalam mengelolahnya.

Hal ini sesuai dengan pendapat Rianto dan Purbowati (2009) yang menyatakan

bahwa sejauh ini, usaha ternak seperti sapi potong telah banyak berkembang di

Indonesia. Namun masih bersifat peternakan rakyat, dengan skala usaha yang

sangat kecil yaitu berkisar 1 – 3 ekor. Rendahnya skala usaha ini karena para

petani-peternak umumnya masih memelihara sebagai usaha sambilan, dimana

tujuan utamanya adalah tabungan.

Page 50: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

34

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan

Jumlah tanggungan keluarga merupakan banyaknya anggota keluarga

yang dimiliki seseorang. Anggota keluarga yang dimiliki dapat memberikan

dampak positif dalam usaha pemeliharaan ternak karena anggota keluarga yang

dimiliki tersebut dapat digunakan sebagai tenaga kerja, (Pratiwi 2013).

Klasifikasi responden berdasarkan jumlah tanggungan keluarga dapat

dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Klasifikasi responden berdasarkan jumlah tanggungan keluarga di Desa Harapan Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu.

No Jumlah Tanggungan (Orang) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. 2-4 16 52 2. 5-7 15 48

Jumlah 31 100

Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2017.

Tabel 12 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan terbanyak yang dimiliki

setiap keluarga berkisar antara 2 – 4 orang yakni sebanyak 16 orang (52%).

Jumlah tanggungan yakni 5 - 7 orang yakni sebanyak 15 orang (48%). Hal ini

menunjukkan bahwa berdasarkan jumlah tanggungan keluarga masyarakat di

Desa Harapan cukup besar.

Klasifikasi Responden Berdasarkan Kepemilikan Ternak Sapi Potong

Besar kecilnya jumlah ternak yang dimiliki mempengaruhi besar

kecilnya waktu yang dicurahkan untuk usaha tersebut. Jumlah ternak

pengaruhnya sangat nyata dan berperan positif terhadap curahan waktu kerja,

semakin tinggi skala usaha maka curahan waktu kerja akan smakin bertambah

begitupun sebaliknya. Skala kepemilikan sapi potong petani peternak yang

berstatus sebagai peternak rakyat, dikelompokkan menjadi 3 kategori sebagai

berikut: Skala kecil (1–5ekor), Skala sedang/menengah ( 6-10 ekor ) dan Skala

besar (>10 ekor ), Bessant (2005)

Page 51: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

35

Klasifikasi responden berdasarkan jumlah ternak yang di miliki dapat

dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Klasifikasi responden berdasarkan tingkat pekerjaan di Desa Harapan Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu.

No Skala Kepemilikan Ternak Sapi Jumlah (Orang) Persentase (%) Potong

1. 1 – 5 (skala kecil) 22 71

2. 6 – 10 (skala sedang) 8 25

3. >10 1 4

Jumlah 31 100

Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2017.

Berdasarkan data pada Tabel 13, menunjukkan bahwa jumlah kepemilikan

ternak yang paling banyak yaitu 1-5 ekor (71%) dan jumlah kepemilikan ternak

yang paling sedikit yaitu >10 ekor (4%). Berdasarkan hal tersebut, tingkat

kepemilikan ternak sebagian besar peternak di desa Harapan masih tergolong

tradisional. Menurut Prawirokusumo (1990), usaha yang bersifat tradisional

diwakili oleh para petani dengan lahan sempit yang mempunyai 1-2 ekor.

Selanjutnya ditambahkan oleh Siregar (2009), bahwa ternak sapi yang dipelihara

masih merupakan bagian kecil dari seluruh usaha pertanian dan pendapatan total.

Klasifikasi Responden Berdasarkan Pengalaman Beternak

Pengalaman beternak sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan

keterampilan peternak dalam pengelolaan usaha ternaknya. Pengalaman beternak

merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh peternak dalam meningkatkan

produktifitas dan kemampuan kerjanya dalam usaha peternakan (Gusmaniar,

2013). Klasifikasi responden berdasarkan lama beternak dapat dilihat pada tabel

14.

Page 52: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

36

Tabel 14. Klasifikasi responden berdasarkan pengalaman beternak di Desa

Harapan Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu.

No Lama Beternak (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. 1 – 8 17 55 2. 9 – 16 9 29

3 >16 5 16

Jumlah 31 100

Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2017.

Berdasarkan data pada Tabel 14, sebanyak 55% responden yang memiliki

pengalaman beternak yang cukup lama yakni 1 – 8 tahun (55%), sedangkan yang

memiliki pengalaman beternak diatas >16 tahun (16%). Peternak yang memiliki

pengalaman beternak cukup lama umumnya memiliki pengetahuan yang lebih

banyak dibandingkan peternak yang baru saja menekuni usaha peternakan.

Pengalaman beternak menjadi salah satu ukuran kemampuan seseorang dalam

mengelola suatu usaha peternakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mastuti dan

Hidayat (2008), bahwa semakin lama beternak, diharapkan pengetahuan dan

keterampilan mereka dalam ternak akan meningkat.

Selanjutnya ditambahkan oleh Handayani dan Wayan (2009), bahwa

pengalaman berusaha juga akan memudahkan untuk menyesuaikan perubahan

yang terjadi, misalnya merubah pola pikir dan pola usaha, dapat mengadopsi

teknologi baru dan dapat menerima informasi yang berhubungan dengan

usahanya. Sebaliknya, dari pengalaman pula dapat menghambat penerimaan

inovasi, teknologi dan informasi baru, dimana peternak bertahan pada kebiasaan

atau cara lama yang diperolehnya dari pengalamannya.

Page 53: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

37

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peran Keluarga dalam Aspek Akses Terhadap Informasi

Peran keluarga dari segi akses informasi di Desa Harapan Kecamatan

Walenrang Kabupaten Luwu, para peternak yang melakukan usaha sapi potong

tidak mempunyai akses yang sama terhadap informasi karena lebih banyaknya

kesempatan yang diperoleh para suami dibandingkan istri dan anak dalam

memperoleh informasi. Adapun peran keluarga dari segi akses informasi dapat

dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Peran keluarga dari segi akses informasi di Desa Harapan Kecamatan

Walenrang Kabupaten Luwu

No Kegiatan Suami

(Orang)

Istri

(Orang)

Jumlah

(Orang)

Suami

(%)

Istri

(%)

Jumlah

(%)

1 Penyuluhan 16 1 17 94 6 100

2 Surat Kabar/Majalah 2 - 2 100 0 100

3 Media Elekronik 8 4 12 66 34 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2017.

Berdasarkan data pada Tabel 15. menunjukkan bahwa peran keluarga dari

segi akses informasi dari kegiatan penyuluhan yakni peran suami sebanyak 16

orang (94%), peran istri sebanyak 1 orang (6%), hal ini menunjukkan bahwa

suami yang paling dominan dalam mendapatkan informasi dari penyuluh

dibandingkan istri dan anaknya, hal ini disebabkan karena suami yang terlibat

langsung dalam kelompok tani sehingga suami yang sering mendapatkan

informasi dari media penyuluh mengenai usaha tani/ternaknya, sedangkan istri

kurang berperan dalam mendapatkan informasi karena pekerjaan pokok istri

sebagai ibu rumah tangga yang mengurus dan mengatur seluruh kegiatan rumah

tangga. Hal ini sesuai pendapat Sari, dkk (2009) menyatakan bahwa peran istri

secara individual dalam akses terhadap sumber daya sangat kecil. Dalam akses

Page 54: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

38

terhadap sumber daya yang lebih dominan adalah suami, hal ini lebih dikarenakan

yang lebih banyak berperan dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga, sehingga

seolah-olah suamilah yang harus lebih banyak berperan dalam melakukan akses

terhadap sumber daya keluarga.

Berdasarkan data pada Tabel 15. menunjukkan bahwa akses informasi

yang didapatkan suami, istri dan anak dari surat kabar masih sangat kurang

karena kurangnya informasi mengenai peternakan dan pertanian dalam surat

kabar maupun majalah. Dalam akses informasi yang didapatkan dari media

elektronik, yakni peran suami sebanyak 8 orang (66%), peran istri sebanyak 4

orang (34%), hal ini menunjukkan bahwa suami yang paling dominan dalam

mendapatkan informasi dari media elektronik dibandingkan istri dan anaknya, hal

ini disebabkan karena suami yang terlibat langsung dalam kelompok tani

sehingga suami lebih ingin mendapatkan informasi dari media elektronik

mengenai peternakan dan pertanian. Tetapi peternak di Desa Harapan

berpendapat bahwa informasi yang paling banyak yang didaptkan hanya dari

penyuluh. Hal ini disebabkan karena para peternak di Desa Harapan Kecamatan

Walenrang Kabupaten Luwu, lebih mudah memperoleh informasi yang mereka

perlukan melalui penyuluh dibandingkan dengan mendapatkan informasi dari

media elektonik dan surat kabar. Hal ini sesuai dengan pendapat Mosher (1996),

bahwa penyuluh pertanian adalah petugas yang memberikan pembinaan dan

berhubungan atau berhadapan langsung dengan petani peternak yang berperan

untuk membantu petani membentuk pendapat yang sehat dan membuat keputusan

yang baik dengan cara komunikasi yang baik dengan cara memberikan informasi

yang mereka perlukan.

Page 55: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

39

Peran Keluarga dalam Aspek Akses Terhadap Lembaga

Peran keluarga dari Akses lembaga yang terdapat di Desa Harapan

Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu, terdiri dari lembaga penyuluhan,

kelompok tani, dan lembaga pemasaran, para peternak disana mengikuti kegiatan

penyuluhan, dan kelompok tani untuk memperoleh informasi yang diperlukan.

Adapun Peran keluarga dari segi akses lembaga di Desa Harapan Kecamatan

Walenrang Kabupaten Luwu dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Peran keluarga dari segi akses lembaga di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu

No Kegiatan Suami

(Orang)

Istri

(Orang)

Jumlah

(Orang)

Suami

(%)

Istri

(%)

Jumlah

(%)

1 Penyuluhan 30 1 31 96,77 3,23 100

2 Kelompok Tani 30 1 31 97 3 100

3 Pemasaran 14 17 31 45,16 54,84 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2017.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, akses lembaga dalam

penyuluhan di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu, dapat

dilihat pada Tabel 16. yakni peran suami sebanyak 30 orang (96,77%) sedangkan

istri sebanyak 1 orang (3,23%). Hal ini menunjukkan bahwa akses lembaga dalam

penyuluhan suami lebih berperan dibandingkan istri dan anak, hal ini disebabkan

karena kelompok tani/ternak di Desa Harapan lebih dominan laki-laki yang

mengikuti kegiatan penyuluhan sehingga laki-laki yang paling sering

mendapatkan informasi mengenai pertanian dan peternakan, sedangkan istri

dalam akses lembaga penyuluhan kurang berperan karena kuetidikutsertaan

perempuan dalam kelompok tani ternak sehingga kurang mendapatkan informasi

mengenai usaha tani ternaknya. Hal ini sesuai dengan pendapat Santoso dan

Kususiyah (2013) menyatakan bahwa dalam kegiatan penyuluhan dominasi pria.

Page 56: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

40

Kondisi ini sangat didukung oleh budaya yang menganggap pria adalah pemimpin

keluarga dan pencari nafkah, sehingga kegiatan-kegiatan yang berkaitan erat

dengan pencarian nafkah diprioritaskan pria. Kegiatan-kegiatan penyuluhan yang

diadakan petugas juga hampir selalu hanya melibatkan pria, hal ini berakibat

lanjut kepada rendahnya pengetahuan dan keterampilan wanita pada usaha sapi

potong.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, para peternak di

Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu, yang mengikuti

kelompok tani lebih dominan suami dibandingkan istri dan anak, hal ini dapat

dilihat pada Tabel 16. akses lembaga dalam kelompok tani diperoleh suami

sebanyak 30 orang (97%) sedangkan istri sebanyak 1 orang (3%). Hal ini

disebabkan karena suami yang paling berperan dalam mengelola usaha

tani/ternaknya agar dapat mengembangkan usahanya untuk memenuhi kebutuhan

keluarganya. Hal ini sesuai dengan pendapat Mardikanto (1993) mengatakan

bahwa kelompok tani adalah sekumpulan orang-orang tani yang berupa petani

dewasa (pria/wanita) maupun petani taruna yang terikat secara informal dalam

suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta

berada di lingkungan pengaruh dan dipimpin oleh seorang kontak tani.

Tabel 16. menunjukkan bahwa akses lembaga pemasaran diperoleh suami

sebanyak 14 orang (45,16%) sedangkan istri sebanyak 17 orang (54,84%), hal ini

menunjukkan bahwa akses lembaga dalam pemasaran, para peternak di Desa

Harapan lebih banyak dilakukan oleh istri dibandingkan suami. Hal ini

disebabkan karena istri yang mengatur biaya input dan output dalam usaha

tani/ternak dan kebutuhan hidupnya.

Page 57: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

41

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa Harapan

Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu, istri mendominasi dalam memasarkan

ternak sapi potong dibandingkan suami. Pemasaran sapi potong di Desa Harapan

ini, pedagang pengumpul yang datang ke lokasi untuk membeli ternak sapi

potong. Dalam hal ini suami dan istri berperan dalam penentuan harga jual ternak

sapi potong. Untuk memasarkan ternak sapi potong, dibutuhkan lembaga

pemasaran dalam kegiatan usaha sapi potong yang dilakukan. Hal ini disebabkan

karena dengan adanya lembaga pemasaran dapat memudahkan produsen atau

peternak dalam memasarkan ternak sapi potong. Hal ini sesuai dengan penelitian

Sumarni (2014) bahwa lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu

yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari

produsen kepada konsumen akhir serta mempunyai hubungan dengan badan

usaha atau individu lainya.

Peran Keluarga dari Segi Aspek Kontrol

Peran keluarga dari segi aspek kontrol yaitu dimana dalam kontrol suatu

pembagian tenaga kerja dalam usaha sapi potong melibatkan istri dan anak

sebagai tenaga kerja keluarga. Pada usaha sapi potong yang dilakukan peternak di

Desa Harapan ini menunjukkan bahwa kontrol dalam kegiatan usaha sapi potong

lebih didominasi laki-laki karena tingginya partisipasi atau bantuan fisiknya

dalam suatu kegiatan yang dilakukan. Adapun hasil yang diperoleh dalam aspek

kontrol dalam pemeliharaan pada usaha sapi potong di Desa Harapan Kecamatan

Walenrang Kabupaten Luwu, dapat dilihat pada Tabel 17.

Page 58: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

42

Tabel 17. Aspek kontrol dalam pemeliharaan sapi potong di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu.

No Jenis Kegiatan Persentase (%)

Keluarga

K1 K2 K3 K4 K1 K2 K3 K4

1 Suami 30 28 9 10 97 90,32 23,7 91

2 Istri 0 0 20 1 0 0 52,6 9

3 Anak 1 3 9 0 3 9,68 23,7 0

Jumlah 31 31 38 11 100 100 100 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2017.

Keterangan :

K1 : Membersihkan Kandang K2 : Memandikan Ternak K3 : Memberi Pakan dan Minum pada Sapi Potong K4 : Mengelolah feses menjadi biogas

Tabel 17. menunjukkan bahwa aspek kontrol dalam pemeliharaan sapi

potong yakni pada K1, K2 dan K4 didominasi oleh suami. Sedangkan pada K3

didominasi oleh istri, 97% peran suami dalam membersihkan kandang (K1),

90,32% memandikan ternak (K2) dan 91% mengolah feses menjadi biogas (K4),

hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini dikontrol oleh suami, hal ini

dikarenakan ketiga kegiatan tersebut dibutuhkan tenaga dan waktu yang banyak

dalam mengontrol kegiatan pemeliharaan yang membutuhkan rata-rata waktu 2

jam/orang, sehingga suami lebih dominan dibandingkan istri. Sedangkan pada

jenis kegiatan pemberian pakan (K3), kontrol kegiatan yang dilakukan lebih

banyak istri yaitu 52,6% karena dalam kegiatan pemberian pakan hanya

membutuhkan waktu dan tenaga yang sedikit sehingga istri dapat mengontrol

kegiatan tersebut dan bisa membagi waktu dan tenaganya dengan kegiatan

domestik atau kegiatan rumah tangga. Dari keempat jenis kegiatan dalam aspek

kontrol dapat diketahui bahwa suami mendominasi kegiatan dalam usaha sapi

potong yang dilakukan dilihat dari segi tingginya partisipasi fisiknya, sedangkan

Page 59: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

43

istri dan anak masih kurang berperan dalam mengontrol usaha sapi potongnya, ini

disebabkan karena curahan waktu kerja yang berbeda-beda. Hal ini sesuai

pendapat Sari, dkk (2009) yang menyatakan bahwa dalam aspek kontrol terhadap

sumber daya ekonomi yang lebih dominan adalah suami, hal ini lebih dikarenakan

yang lebih banyak berperan dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga, sehingga

seolah-olah suamilah yang harus lebih banyak berperan dalam melakukan akses

dan kontrol terhadap sumber daya ekonomi keluarga. Namun disini peran istri

juga sangat lemah yaitu hanya sebagai pendengar atau lebihnya sebagai

pertimbangan, pengambil keputusan tetap suami.

Wahyuningsih (1995) yang menyatakan pola pembagian kerja dalam

keluarga umumnya berdasarkan atas jenis kelamin, perempuan biasanya

ditempatkan pada posisi yang harus menjalankan peran dan tanggungjawab yang

berkaitan dengan pekerjaan domestik seperti mengasuh anak dan menyiapkan

segala kepentingan keluarga, sedangkan laki-laki mendapat peran yang berkaitan

dengan sektor publik atau berorientasi keluar rumah. Pembagian kerja yang

menekankan laki-laki sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah utama diterima

dalam masyarakat.

Hendayana dan Togatorop (2006) menyatakan bahwa partisipasi anggota

keluarga dalam usaha ternak sapi potong terdiri dari mencari hijauan,

menggembala, membersihkan kandang, memberikan pakan dan minum. Besaran

jumlah jam kerja per hari yang dicurahkan oleh anggota rumah tangga dalam

usaha ternak berkisar antara 4 jam per hari, di mana rata-rata curahan waktu kerja

pria sekitar 1,9 jam/hari, wanita 1,2 jam/hari, anak-anak 1,1 jam/hari dengan

jumlah 4,29.

Page 60: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

44

Peran Keluarga dari Segi Aspek Pengambilan Keputusan

Peran keluarga dari segi aspek pengambilan keputusan yang berkaitan

dengan kegiatan non-fisik kegiatan usaha ternak keluarga menunjukkan

perbedaan. Dimana dalam setiap kegiatan dalam pengambilan keputusan lebih

dominan suami dibandingkan istri. Adapun aspek pengambilan keputusan dalam

usaha sapi potong yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Peran keluarga dari segi aspek pengambilan keputusan di Harpan

Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu.

No Keluarga

Jenis Kegiatan Persentase (%)

K1 K2 K3 K1 K2 K3

1 Suami 31 9 26 100 29.03 83,88

2 Istri 0 22 5 0 70,97 16,12

Jumlah 31 31 31 100 100 100

Sumber : Data Primer yang telah diperoleh, 2017. Keterangan : K1 : Pembelian Bibit K2 : Penjualan Ternak

K3 : Pembelian Ternak

Tabel 18. menunjukkan bahwa aspek pengambilan keputusan peternak

dalam kegiatan pembelian bibit (K1) dan pembelian ternak (K3) yang lebih

berperan didominasi oleh suami. Hal ini disebabkan karena suami yang

mendapatkan informasi dari kegiatan penyuluhan maupun media mengenai

pembelian bibit yang baik dan pembelian tenak. Sedangkan pada kegiatan

penjualan ternak (K2) didominasi oleh perempuan. Hal ini disebabkan karena

perempuan yang menentukana harga dan juga mengatur biaya input dan output

dalam usaha tani/ternaknya. Hal ini sesuai dengan pendapat Suradisastra dan

Lubis (2000), bahwa keputusan dalam menjual atau membeli ternak serta dalam

pemanfaatan uang hasil penjualan ternak kurang melibatkan wanita dalam

menyumbang pemikiran dalam pengambilan keputusan. Namun tidak dapat

Page 61: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

45

diingkari bahwa peran wanita dalam mengelola uang hasil penjualan ternak

seringkali lebih kuat dibandingkan peran pria. Peran istri secara individual dalam

akses dan kontrol terhadap sumber daya ekonomi keluarga sangat kecil.

Peran Tenaga Kerja Keluarga dari Segi Aspek Manfaat

Manfaat diartikan semua aktivitas keluarga harus mempunyai manfaat

yang sama bagi seluruh anggota keluarga. Peran keluarga dari segi aspek manfaat

di Desa Harapan ini, dimana dalam usaha sapi potong yang dilakukan baik pada

suami maupun istri bahkan dalam seluruh anggoa keluarganya sudah memberikan

manfaat. Usaha sapi potong, para peternak sudah mendapatkan manfaat yang

telah diperoleh yakni dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya serta dapat

bermanfaat bagi yang mempunyai anak karena bisa memberikan ilmu pengetahui

anaknya dengan memberi kesempatan untuk bersekolah dan melanjutkan sekolah

hingga sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di Desa Harapan Kecamatan

Walenrang Kabupaten Luwu, aspek manfaat pada usaha sapi potong yang

diperoleh peternak secara keseluruhan dapat memberikan manfaat baik dari segi

kebutuhan sehari-hari maupun dari segi kebutuhan pendidikan anak. Manfaat dari

kebutuhan sehari-hari yakni dapat memenuhi kebutuhan seperti sandang dan

pangan. Manfaat dari segi pendidikan dapat menyekolahkan anaknya sesuai

kemampuan dan minat anak tersebut. Kemudian manfaat lain yang diperoleh

yakni dengan mempunyai usaha sapi potong bisa memiliki tabungan yang lebih

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini sesuai pendapat Puspitawati (2012),

bahwa aspek peran dalam manfaat diartikan sebagai semua aktivitas keluarga

harus mempunyai manfaat yang sama bagi seluruh anggota keluarga.

Page 62: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

46

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran keluarga pada Usaha Sapi

potong di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu, dapat

disimpulkan bahwa

Peran suami dari segi aspek akses 86,7%, aspek kontrol 79,62%, aspek

pengambilan keputusan 75,5% dan aspek manfaat 71%

Peran suami lebih tinggi dibandingkan peran istri dan anak.

Saran

Dalam peningkatan partisipasi peran keluarga dalam mengelolah usaha sapi

potong, diperlukan pembinaan dan penyuluhan dari instansi

terkati/pemerintah.

Untuk meningkatkan peran istri dan anak maka perlu pembentukan

kelompok wanita tani, sebagai wadah untuk proses pembelajaran pada

usaha sapi potong.

Page 63: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

47

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, J. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Curahan Waktu Kerja dalam

Usaha Ternak Sapi Potong di Desa Barabatu Kecamatan Labakkang

Kabupaten Pangkep. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

Makassar.

Bessant, W. 2005. Analisis Usaha Peternakan Sapi Potong Dalam Kaitannya

dengan Kesejahteraan Peternak di Kabupaten dan Kota Bogor. Program

persetujuan manajemen dan bisnis. Skripsi. IPB.

Darmawi, D. 2012. Peranan tenaga kerja keluarga dalam usaha pemeliharaan sapi

di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan

Vol. XV (2).

Dewiyanti, R.D. 2007. Analisis Penyerapan dan Produktivitas Tenaga Kerja Pada

Peternakan Ayam Broiler (Study Kasus di Peternakan Sunan Kudus Farm

Kabupaten Bogor. Skripsi. Fakultas Peternakan. ITB. Bogor..

Gusmaniar. 2013. Kontribusi Pendapatan Wanita Peternak Kelinci Terhadap Total

Pendapatan Keluarga Di Kelurahan Salokaraja Kecamatan Lalabata

Kabupaten Soppeng. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Handayani M., Gayatri S., dan B. Mulyanto. 2005. Pendapatan tenaga kerja

keluarga pada usaha ternak sapi potong di kecamatan toroh kabupaten

grobogan. Jurnal Ilmu- Ilmu Pertanian. Vol. 1 (2): 38-44.

Handayani, M. Th dan Ni Wayan Putu Artini. 2009. Kontribusi pendapatan ibu

rumah tangga pembuat makanan olahan terhadap pendapatan keluarga.

Jurnal Ilmu- Ilmu Pertanian. Vol. V (1).

Hendayana R., dan MH. Togatorop, 2006. Pengalokasian Waktu Kerja Keluarga

dalam Usaha Ternak Dan Dampaknya Terhadap Pedapatan Rumah

Tangga. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor.

Hernanto. 1989. Ilmu Usahatani. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Page 64: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

48

Lestariningsih, M., Basuki., Endang Y. 2006. Peran serta wanita peternak sapi

perah dalam meningkatkan taraf hidup keluarga. Jurnal Ekuitas Vol.12

No.1, Maret 2008. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Surabaya.

Mangkuprawira, S. 1985. Alokasi Waktu dan Kontribusi Kerja Anggota Keluarga

dalam Kegiatan Ekonomi Rumah tangga (Studi Kasus di dua Tipe Desa di

Kabupaten Sukabumi di Jawa Barat). Disertasi. Fakultas Pasca Sarjana,

Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret

University Press. Surakarta.

Mastuti, S., dan Hidayat, NN. 2005. Peranan Tenaga Kerja Perempuan dalam

Usaha Ternak Sapi Perah di Kabupaten Banyumas (Role of Women

Workers at Dairy Farms in Banyumas District). Animal Production 11 (1)

40‐47. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Mosher, A.T., 1996. Menggerakkan dan Membangun Pertanian, Syarat-syarat

Mutlak Pembangunan dan Modernsasi. CV. Yasaguna. Jakarta

Mubyarto. 1998. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT Pustaka Penerbit LP3ES.

Jakarta.

Pratiwi, D. 2013. Pengaruh Skala Usaha Pemeliharaan Ternak Itik Terhadap

Pendapatan Peternak di Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Prawirokusumo, S. 1990. Ilmu Usaha Tani. BPFE. Yogyakarta

Puspitawati, H. 2012. Gender dan Keluarga: Konsep dan Realita di Indonesia. PT

IPB Press. Bogor.

Rianto, E. dan Purbowati, E. 2009. Panduan Lengkap Sapi Potong. Penebar

Swadaya, Jakarta.

Santoso, U dan Kususiyah. 2013. Kontribusi dan Status Wanita dalam Usaha

Peternakan Sapi Potong (The contribution and status of women in beef

cattle poduction) Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas

Bengkulu.

Page 65: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

49

Sari, AI., S.H. Purnomo., dan E.T. Rahayu. 2009. Sistem pembagian kerja, akses

dan kontrol terhadap sumber daya ekonomi dalam keluarga peternak

rakyat sapi potong di kabupaten grobogan. Jurnal Sains Peternakan, 7 (1) :

18-26. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Shalahuddin, M. dan A. Kadir. 1991. Ilmu Sosial Dasar. PT. Bina Ilmu, Surabaya.

Simanjuntak, P.J. 1998. Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia. Edisi Kedua.

Lembaga Penelitian. Jakarta.

Siregar, S. 2011. Stastika Deskriptif untuk Penelitian. Edisi kedua. PT. Raja

Grafindo. Jakarta

Soeharjo dan Patong. 1978. Sendi-sendi Pokok Limu Usaha Tani. Departemen

Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Institut Pertanian. Bogor.

Soekartawi., Soeharjo, A., Dillon, J.L dan Hardeker J.B. 1986. Ilmu Usaha tani

dan Pengembangan Petani Kecil. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Soekartawi. 2003. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Sugeng, B. 2006. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta

Sumarni. 2014. Perbedaan Peran Laki-Laki Dan Perempuan Pada Usaha Sapi

Potong di Desa Bentang Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar.

Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar.

Sukesi, K. dan Ferlinda, D.A. 2012. Persepsi wanita pedagang terhadap pasar

induk puspa agro serta kontribusinya terhadap pendapatan rumah tangga.

Jurnal AGRISE 12(1): 1412-1425. Universitas Brawijaya, Malang.

Suradisastra, K dan Lubis, A. 2000. Aspek gender dalam kegiatan usaha

peternakan. Jurnal Wartazoa Vol.10 No.1 Th 2000. Pusat penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.

Susanti H. 2015. Hubungan Antara Curahan Waktu Kerja Keluarga da Pendapatan

pada Usaha Peternak Sapi Potong di Desa Samangki Kecamatan Simbang

Kabupaten Maros, Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

Makassar.

Tohir, K. A. 1991. Seuntai Pengetahuan Usahatani Indonesia. Rineka Cipta,

Jakarta.

Page 66: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

50

Umar, H. 2001. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. PT. Raja Grafinda Persada. Jakarta

Wahyuningsih, S. 1995. Pola Kerja, Pengambilan Keputusan dan Penikmatan

Hasil Kerja di Sektor Pertanian (Suatu Studi Analisis Gender). Pusat Studi

Wanita, UNIBRAW.

Wiyono, D dan Aryogi. 2007. Petunjuk Teknis Sistem Perbibitan Sapi

Potong. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan

penelitian dan Pengembangan peternakan, Departemen Pertanian.

Page 67: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

51

Lampiran 1. Daftar Kuisioner

DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN

“PERAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI DESA HARAPAN KECAMATAN

WALENRANG KABUPATEN LUWU”

OLEH :

KHARISMA MULYA UTARI D. / I111 13 054 I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama : …………………………….

Umur : …………………………….

Pendidikan : …………………………….

Pekerjaan : …………………………….

Jumah Anggota Keluarga : …………………………….

Jumlah Ternak : ……………………….........

Lama Beternak : …………………………….

Luas Lahan : …………………………….

II. Aspek

1. Akses

Akses adalah peluang/ kesempatan pada anggota keluarga dalam

memperoleh / menggunakan sumber daya tertentu.

Akses Informasi

1) Apakah anda pernah memperoleh informasi tentang usaha sapi potong ?

Jawab :

a. Ya

b. Tidak

Alasannya:............................................................................................................

..............................................................................................................................

2) Siapa yang sering memperoleh informasi dalam kegiatan usaha sapi potong?

Jawab :

a. Suami

b. Istri

c. Anak

3) Darimana anda memperoleh informasi tersebut ?

Page 68: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

52

Jawab :

a. Penyuluh

b. Surat Kabar/ Majalah

c. Media Elektronik Akses Lembaga

- Akses Penyuluhan

1) Apakah anda pernah mengikuti kegitan penyuluhan ?

Jawab :

a. Ya

b. Tidak

Alasannya:............................................................................................................

..............................................................................................................................

2) Jika pernah, apakah anda yang paling sering mengikuti kegiatan penyuluhan

didalam anggota keluarga anda?

Jawab :

a. Ya

b. Tidak

Alasannya:............................................................................................................

..............................................................................................................................

3) Siapakah yang sering mengikuti kegiatanpenyuluhan?

Jawab :

a. Suami

b. Istri

c. Anak

4) Materi penyuluhan apa yang pernah anda dapatkan ?

Jawab :

Page 69: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

53

a. Aspek Teknis

b. Aspek Kelembagaan

c. Aspek Pemasaran

d. Aspek Pasca Panen

- Akses Kelompok Tani

1) Siapa yang terlibat dalam kelompok tani tersebut?

Jawab:

a. Suami

b. Istri

c. Anak

2) Apakah anda terlibat dalam kelompok tani di desa ?

Jawab :

a. Ya

b. Tidak

Alasannya:............................................................................................................

..............................................................................................................................

- Akses Pemasaran

1) Siapa yang memasarkan sapi potong?

Jawab:

a. Suami

b. Istri

c. Anak

2) Berapa jarak antara peternakan anda dengan lokasi pemasaran (meter) ?

Jawab:..................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

2. Kontrol

Kontrol adalah penguasaan atau wewenang pada anggota keluarga yang

Page 70: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

54

mempunyai kontrol yang sama dalam penggunaan sumber daya dan dapat

memiliki properti atas nama keluarga.

Pertanyaan

Berikan tanda centang ( √ ) dibawah ini jika menurut Ibu/Bapak/anak

terlibat dalam kegiatan tersebut.

NO Kegiatan

Keterlibatan

Suami Istri Anak

1. Membersihkan Kandang

2. Memandikan Ternak

3. Memberi Pakan dan Minum Pada Sapi Potong

4. Mengolah Feses Menjadi Biogas 3. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah penetapan keputusan antara anggota

keluarga dalam kegiatan non fisik usaha sapi potong.

Pertanyaan

Berikan tanda centang ( √ ) dibawah ini jika menurut Ibu/Bapak/anak terlibat

dalam kegiatan tersebut.

NO Kegiatan Keterlibatan

Suami Istri Anak

1. Pembelian Bibit Ternak

2. Penjualan Ternak

3. Pembelian Ternak

Page 71: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

55

4. Manfaat

Manfaat adalah kegunaan sumber daya antara anggota keluarga yang dapat

dinikmati secara optimal.

Pertanyaan

5) Apakah ada manfaat yang Ibu/Bapak peroleh dalam kegitan usaha yang

dilakukan dari segi kesejahteraan keluarga (peningkatan pendapatan) ?

Jawab :

i. Ada

ii. Tidak

Alasannya:............................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Page 72: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

56

Lampiran 2. Keadaan Umum Responden

No Nama Jenis

Kelamin

Umur Pendidikan Pekerjaan Jumlah Anggota

Jumlah

Ternak

Lama

Beternak

(Tahun) Keluarga (Org) (Ekor) (Tahun)

1 Edi Susanto Laki-Laki 46 SMA Wiraswasta 3 3 11

2 Suadi Laki-Laki 33 SD Petani 6 5 4

3 Suwarman Laki-Laki 44 SMP Petani 5 2 5

4 Mukari Laki-Laki 50 SMP Petani 5 6 15

5 Sarun Laki-Laki 68 SD Petani 6 2 20

6 Haswan Laki-Laki 37 SMA Petani 3 4 6

7 Warsan Laki-Laki 47 SD Petani 2 5 10

8 Kasman Laki-Laki 34 SMP Petani 4 3 6

9 Muheru Laki-Laki 59 SD Petani 2 3 15

10 Katiman Laki-Laki 48 SMA Wiraswasta 5 2 6

11 Nasiadi Laki-Laki 37 SD Petani 5 5 20

12 Irianti Perempuan 42 SD IRT 4 1 1

13 Kaseni Laki-Laki 63 SD Petani 7 2 15

14 Fatimah Perempuan 33 SMP IRT 5 4 5

15 Samyadi Laki-Laki 30 SMP Petani 4 9 3

16 Gio Laki-Laki 30 SD Petani 2 3 2

17 Abdul Salim Laki-Laki 74 SMA Petani 4 5 6

18 Supriono Laki-Laki 38 SD Buruh Tani 6 11 11

19 Darmuri Laki-Laki 45 SD Petani 5 6 5

20 Sumarsi Perempuan 40 SD IRT 7 4 10

21 Sugini Perempuan 40 SD IRT 3 6 5

22 Daniel Laki-Laki 37 SMP Petani 3 3 5

23 Sugianto Laki-Laki 51 SMA Petani 6 6 20

24 Sanrianto Laki-Laki 29 SMP Buruh Tani 3 1 5

25 Ngaderan Laki-Laki 50 SD Petani 5 2 5

26 Samidi Laki-Laki 35 SD Buruh Tani 3 6 5

27 Irwan Laki-Laki 29 SMP Petani 4 3 15

28 Bahar Laki-Laki 39 SMP Petani 3 3 6

29 Sukinam Perempuan 42 SD Petani 3 4 15

30 Sugiono Laki-Laki 36 SD Petani 7 7 25

31 Mahmud Laki-Laki 60 SD Petani 7 9 30

Page 73: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

57

Lampiran 3. Aspek dari segi akses informasi pada usaha sapi potong di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu

No Nama Akses Informasi

Suami Istri Anak

1 Edi Susanto 1 0 0

2 Suadi 1 0 0

3 Suwarman 1 0 0

4 Mukari 1 0 0

5 Sarun 1 0 0

6 Haswan 1 0 0

7 Warsan 1 1 0

8 Kasman 1 0 0

9 Muheru 1 0 0

10 Katiman 1 0 0

11 Nasiadi 1 1 0

12 Irianti 1 1 0

13 Kaseni 1 0 0

14 Fatimah 1 1 0

15 Samyadi 1 0 0

16 Gio 1 0 0

17 Abdul Salim 1 0 0

18 Supriono 1 0 0

19 Darmuri 1 1 0

20 Sumarsi 1 1 0

21 Sugini 1 1 0

22 Daniel 1 0 0

23 Sugianto 1 0 0

24 Sanrianto 1 0 0

25 Ngaderan 1 0 0

26 Samidi 1 0 0

27 Irwan 1 0 0

28 Bahar 1 0 0

29 Sukinam 1 1 0

30 Sugiono 1 0 0

31 Mahmud 1 0 0

Jumlah 31 8 0

Keterangan :

Tidak = 0

Ya = 1

Page 74: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

58

Lampiran 4. Media informasi pada usaha sapi potong di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu

No Nama Jenis Kelamin Dari Mana Memperoleh Informasi

Penyuluh

Surat

Kabar/Majalah

Media

Elektronik

1 Edi Susanto Laki-Laki √

2 Suadi Laki-Laki √

3 Suwarman Laki-Laki √

4 Mukari Laki-Laki

5 Sarun Laki-Laki √

6 Haswan Laki-Laki

7 Warsan Laki-Laki √

8 Kasman Laki-Laki

9 Muheru Laki-Laki

10 Katiman Laki-Laki √

11 Nasiadi Laki-Laki √

12 Irianti Perempuan

13 Kaseni Laki-Laki √

14 Fatimah Perempuan

15 Samyadi Laki-Laki √

16 Gio Laki-Laki √

17 Abdul Salim Laki-Laki √

18 Supriono Laki-Laki

19 Darmuri Laki-Laki

20 Sumarsi Perempuan

21 Sugini Perempuan √

22 Daniel Laki-Laki √

23 Sugianto Laki-Laki

24 Sanrianto Laki-Laki

25 Ngaderan Laki-Laki √

26 Samidi Laki-Laki √

27 Irwan Laki-Laki

28 Bahar Laki-Laki

29 Sukinam Perempuan

30 Sugiono Laki-Laki √

31 Mahmud Laki-Laki √

Jumlah

17 2 12

Page 75: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

59

Lampiran 5. Aspek dari segi akses lembaga penyuluhan pada usaha sapi potong Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu.

No Nama Akses Lembaga

Suami Istri Anak

1 Edi Susanto 1 0 0

2 Suadi 1 0 0

3 Suwarman 1 0 0

4 Mukari 1 0 0

5 Sarun 1 0 0

6 Haswan 1 0 0

7 Warsan 1 0 0

8 Kasman 1 0 0

9 Muheru 1 0 0

10 Katiman 1 0 0

11 Nasiadi 1 0 0

12 Irianti 1 0 0

13 Kaseni 1 0 0

14 Fatimah 1 0 0

15 Samyadi 1 0 0

16 Gio 1 0 0

17 Abdul Salim 1 0 0

18 Supriono 1 0 0

19 Darmuri 1 0 0

20 Sumarsi 1 0 0

21 Sugini 1 0 0

22 Daniel 1 0 0

23 Sugianto 1 0 0

24 Sanrianto 1 0 0

25 Ngaderan 1 0 0

26 Samidi 1 0 0

27 Irwan 1 0 0

28 Bahar 1 0 0

29 Sukinam 0 1 0

30 Sugiono 1 0 0

31 Mahmud 1 0 0

Jumlah 30 1 0

Keterangan :

Tidak = 0

Ya = 1

Page 76: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

60

Lampiran 6. Aspek dari segi akses lembaga kelompok tani pada usaha sapi potong Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu.

No Nama Akses Kelompok Tani

Suami Istri Anak

1 Edi Susanto 1 0 0

2 Suadi 1 0 0

3 Suwarman 1 0 0

4 Mukari 1 0 0

5 Sarun 1 0 0

6 Haswan 1 0 0

7 Warsan 1 0 0

8 Kasman 1 0 0

9 Muheru 1 0 0

10 Katiman 1 0 0

11 Nasiadi 1 0 0

12 Irianti 1 0 0

13 Kaseni 0 0 0

14 Fatimah 1 0 0

15 Samyadi 1 0 0

16 Gio 1 0 0

17 Abdul Salim 1 0 0

18 Supriono 1 0 0

19 Darmuri 1 0 0

20 Sumarsi 1 0 0

21 Sugini 1 0 0

22 Daniel 1 0 0

23 Sugianto 1 0 0

24 Sanrianto 1 0 0

25 Ngaderan 1 0 0

26 Samidi 1 0 0

27 Irwan 1 0 0

28 Bahar 1 0 0

29 Sukinam 0 1 0

30 Sugiono 1 0 0

31 Mahmud 1 0 0

Jumlah 29 1 0

Keterangan :

Tidak = 0

Ya = 1

Page 77: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

61

Lampiran 7. Aspek dari segi akses lembaga pemasaran pada usaha sapi potong Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu.

No Nama Akses Pemasaran

Suami Istri Anak

1 Edi Susanto 1 0 0

2 Suadi 0 1 0

3 Suwarman 0 1 0

4 Mukari 0 1 0

5 Sarun 0 1 0

6 Haswan 1 0 0

7 Warsan 1 0 0

8 Kasman 1 0 0

9 Muheru 0 1 0

10 Katiman 1 0 0

11 Nasiadi 1 0 0

12 Irianti 0 1 0

13 Kaseni 0 1 0

14 Fatimah 1 0 0

15 Samyadi 0 1 0

16 Gio 1 0 0

17 Abdul Salim 0 1 0

18 Supriono 0 1 0

19 Darmuri 0 1 0

20 Sumarsi 0 1 0

21 Sugini 0 1 0

22 Daniel 1 0 0

23 Sugianto 1 0 0

24 Sanrianto 0 1 0

25 Ngaderan 1 0 0

26 Samidi 1 0 0

27 Irwan 1 0 0

28 Bahar 0 1 0

29 Sukinam 0 1 0

30 Sugiono 0 1 0

31 Mahmud 1 0 0

Jumlah 14 17 0

Keterangan :

Tidak = 0

Ya = 1

Keterangan :

Tidak = 0

Ya = 1

Page 78: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

62

Lampiran 8. Aspek kontrol dalam pemeliharaan pada usaha sapi potong di

Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu.

No Nama K1 K2 K3 K4

Suami Istri Anak Suami Istri Anak Suami Istri Anak Suami Istri Anak

1 Edi Susanto 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0

2 Suadi 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

3 Suwarman 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0

4 Mukari 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0

5 Sarun 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

6 Haswan 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

7 Warsan 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0

8 Kasman 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0

9 Muheru 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

10 Katiman 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0

11 Nasiadi 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

12 Irianti 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

13 Kaseni 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0

14 Fatimah 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0

15 Samyadi 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

16 Gio 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0

17 Abdul Salim 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0

18 Supriono 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0

19 Darmuri 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0

20 Sumarsi 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

21 Sugini 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

22 Daniel 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0

23 Sugianto 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

24 Sanrianto 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0

25 Ngaderan 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0

26 Samidi 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0

27 Irwan 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0

28 Bahar 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

29 Sukinam 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

30 Sugiono 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0

31 Mahmud 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0

Jumlah 30 0 2 28 0 3 9 20 9 10 1 0

Keterangan :

Tidak = 0

Ya = 1

Page 79: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

63

Lampiran 9. Aspek pengambilan keputusan pada usaha sapi potong di Desa

Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu.

No Nama P1 P2 P3

Suami Istri Anak Suami Istri Anak Suami Istri Anak

1 Edi Susanto 1 0 0 1 0 0 1 0 0

2 Suadi 1 0 0 0 1 0 1 0 0

3 Suwarman 1 0 0 0 1 0 1 0 0

4 Mukari 1 0 0 0 1 0 1 0 0

5 Sarun 1 0 0 0 1 0 1 0 0

6 Haswan 1 0 0 0 1 0 1 0 0

7 Warsan 1 0 0 0 1 0 1 0 0

8 Kasman 1 0 0 1 0 0 1 0 0

9 Muheru 1 0 0 0 1 0 1 0 0

10 Katiman 1 0 0 0 1 0 1 0 0

11 Nasiadi 1 0 0 1 0 0 1 0 0

12 Irianti 1 0 0 0 1 0 0 1 0

13 Kaseni 1 0 0 0 1 0 1 0 0

14 Fatimah 1 0 0 0 1 0 0 1 0

15 Samyadi 1 0 0 0 1 0 1 0 0

16 Gio 1 0 0 1 0 0 1 0 0

17 Abdul Salim 1 0 0 0 1 0 1 0 0

18 Supriono 1 0 0 0 1 0 1 0 0

19 Darmuri 1 0 0 0 1 0 0 1 0

20 Sumarsi 1 0 0 0 1 0 1 0 0

21 Sugini 1 0 0 0 1 0 1 0 0

22 Daniel 1 0 0 1 0 0 1 0 0

23 Sugianto 1 0 0 0 1 0 1 0 0

24 Sanrianto 1 0 0 1 0 0 1 0 0

25 Ngaderan 1 0 0 0 1 0 0 1 0

26 Samidi 1 0 0 1 0 0 1 0 0

27 Irwan 1 0 0 1 0 0 1 0 0

28 Bahar 1 0 0 0 1 0 1 0 0

29 Sukinam 1 0 0 0 1 0 0 1 0

30 Sugiono 1 0 0 0 1 0 1 0 0

31 Mahmud 1 0 0 1 0 0 1 0 0

Jumlah 31 0 0 9 22 0 26 5 0

Keterangan :

Tidak = 0

Ya = 1

Page 80: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

64

Lampiran 10. Aspek manfaat pada usaha sapi potong di Desa Harapan

Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu.

No Nama Akses Kelompok Tani

Bermanfaat Tidak Bermanfaat

1

Edi

Susanto 1 0

2 Suadi 1 0

3 Suwarman 1 0

4 Mukari 1 0

5 Sarun 1 0

6 Haswan 1 0

7 Warsan 1 0

8 Kasman 1 0

9 Muheru 1 0

10 Katiman 1 0

11 Nasiadi 1 0

12 Irianti 0 1

13 Kaseni 1 0

14 Fatimah 1 0

15 Samyadi 1 0

16 Gio 0 1

17

Abdul

Salim 1 0

18 Supriono 1 0

19 Darmuri 1 0

20 Sumarsi 1 0

21 Sugini 1 0

22 Daniel 1 0

23 Sugianto 1 0

24 Sanrianto 1 0

25 Ngaderan 1 0

26 Samidi 1 0

27 Irwan 1 0

28 Bahar 1 0

29 Sukinam 1 0

30 Sugiono 1 0

31 Mahmud 1 0

Jumlah 29 2

Keterangan :

Tidak = 0

Ya = 1

Page 81: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

65

DOKUMENTASI

Page 82: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

66

Page 83: PERAN KELUARGA PADA USAHA SAPI POTONG DI ... Desember 2016 – Januari 2017 di Desa Harapan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan

67

RIWAYAT HIDUP

Kharisma Mulya Utari D, lahir di Enrekang pada tanggal

27 Agustus 1995, sebagai anak Pertama dari empat

bersaudara dari pasangan bapak A. Dahri, AP. SE, M.Si

Jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh adalah

Sekolah Dasar (SD) Negeri 81 Langkanae lulus pada tahun

2007. Kemudian melanjutkan ke jenjang SMPN 1 Palopo , lulus pada tahun

2010. Kemudian melanjutkan ke SMAN 1 Palopo, dan lulus pada tahun 2013.

Setelah menyelesaikan Tingkat SMA, pada tahun 2013 penulis diterima di

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Undangan Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SNMPTN) Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Penulis menyelesaikan Strata 1 (S1) dan mendapatkan gelar S.Pt pada Fakultas

Peternakan, Universitas Hasanuddin pada Februari 2017.