PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH...

79
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGEMBANGKAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL DI SMK BUDI SATRYA MEDAN SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh Nikmah Khairani NIM. 33.14.1.012 Jurusan Bimbingan Konseling Islam FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2019

Transcript of PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH...

Page 1: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM

MENGEMBANGKAN TUGAS PERKEMBANGAN

SOSIAL DI SMK BUDI SATRYA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh

Nikmah Khairani

NIM. 33.14.1.012

Jurusan Bimbingan Konseling Islam

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA MEDAN

2019

Page 2: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM

MENGEMBANGKAN TUGAS PERKEMBANGAN

SOSIAL DI SMK BUDISATRYA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh

Nikmah Khairani

NIM. 33.14.1.012

Jurusan Bimbingan Konseling Islam

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Hj. Ira Suryani, M.Si Syarifah Widiya Ulfa, M.Pd

NIP. 19670713 199503 2 001 NIP. 19870512 201503 2 006

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Page 3: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

i

Nomor : Istimewa Medan, April 2019

Lampiran : - Kepada Yth,

Hal : Skripsi Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

An. NIKMAH KHAIRANI dan keguruan UIN-SU

Di

Medan

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan Hormat,

Setelah membaca, meneliti dan memberi saran-saran perbaikan seperlunya

terhadap skripsi An Nikmah khairani berjurul : PERAN GURU BIMBINGAN

DAN KONSELING DALAM MENGEMBANGKAN TUGAS

PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DI SMK BUDISATRYA kami

berpendapat skripsi ini sudah dapat di terima untuk sidang munaqasah Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN-SU Medan.

Dengan kami sampaikan, atas perhatian saudara kami ucapkan

terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Ira Suryani, M.Si Syarifah widya ulfa ,M.Pd.I

NIP. 19670713 199503 2 001 NIP. 198705122015032006

Page 4: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Nikmah Khairani

NIM : 33.14.1.012

Jurusan/Prodi : Bimbingan Konseling Islam / Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Judul Skripsi : Peran Guru BK dalam mengembangkan tugas perkembangan

sosial siswa di SMK Budisatrya Medan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini

benar-benar merupakan hasil karya sendiri kecuali kutipn-kutipan dari ringksan-

ringkasan yang semua saya jelaskan sumbernya apabila di kemudian hari terbukti

aau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan aka apapun konsekuensi yang akan

diberikan saya terima.

Demikianlah surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Medan, April 2019

Yang membuat pernyataan

NIKMAH KHAIRANI

NIM. 33.14.1.012

Page 5: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

iii

ABSTRAK

Nama : Nikmah khairani

Fak/ Jur : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan/ Bimbingan Konseling Islami

NIM : 33141012

Pembimbing I : Dr. Hj. Ira Suryani, M.Si

Pembimbing II : Syarifah widya ulfa, M.Pd.I

Judul Skripsi :Peran Guru Bimbingan dan konseling dalam

mengembangkan tugas perkembangan sosial siswa di smk

budisatrya Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan tugas perkembangan sosial siswa

SMKBudisatrya Medan. Kebanyakan orang mendengar istilah guru BK pasti langsung

berfikir suatu maslah telah terjadi.

Dengan adanya guru BK diharapkan pada peserta didik dapat mengembangkan

potensinya lebih optimal dan dapat melakukan tugas tugas perkembangan yang harus

mereka selesaikan. Adapaun tugas guru BK itu sendiri dapat diketahui dari arti yang

terkandung dalam istilah Bk tersebut. Tugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha

memberikan masukan kepada siswa. Guru Bk tidak akan menyelesaikan masalah yang

dimiliki oleh siswa tapi para siswa yang akan menyelesaikan permaslahan mereka sendiri,

namun dengan masukan guru BK.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru BK dalam mengembangkan

tugas perkembangan sosial siswa di SMK Budisatrya Medan dilakukan dengan cara

mengetahui lebih awal tentang profil siswa secara umum, mengidentifkasi masing-masing

siswa,dan mengembangkan segala positif dan meminimumkan hal-hal negative, pada

siswa sesuai kondisi psikologis siswa.

Pembimbing I,

Dr. Hj. Ira Suryani, M.Si

NIP. 19670713 199503 2 001

Page 6: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

iv

KATA PENGANTAR

يمه ٱ لرحمنٱ لله ٱ بسم لرحه

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulilah, Segala puja dan puji syukur penulis ucapkan kehadirat

Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan

inayah-Nya kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-

baiknya. Sholawat beserta salam senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad

SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Skripsi yang berjudul: “PERAN GURU BIMBINGAN DAN

KONSELING DALAM MENGEMBANGKAN TUGAS PERKEMBANGAN

SOSIAL DI SMK BUDISATRYA MEDAN”adalah sebuah usaha kecil dan

sederhana yang disusun penulis untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat-

syarat dalam mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN-SU Medan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Pada

kesempatan ini penulis hanturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr.K.H. Saidurrahman, M.Ag. selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Amiruddin Siahaan, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN-SU Medan, dan seluruh Wakil Dekan I, II,

dan III.

Page 7: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

v

3. Ibu Dr. Hj. Ira Suryani M.Si. selaku Ketua Jurusan Bimbingan

Konseling Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta Bapak dan

Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SU.

4. Ibu Dr. Hj. Ira Suryani M.Si. dan Ibu Syarifah Widiya Ulfa, M.Pd

selaku Dosen pembimbing skripsi penulis, yang dalam penulisan skripsi

ini telah banyak memberikan bimbingan, arahan, saran, dan perbaikan-

perbaikan dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Dan Ibu Dosen Serta Seluruh Staf Administrasi di Fakultas

Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN SU

6. Ayahanda tercinta Salman Siregar dan Ibunda tercinta Rosyidah

Rangkuti yang selalu mendo’akan, mencurahkan cinta, kasih dan sayang

kepada anaknya, serta memberikan motivasi dan dukungan moril maupun

materil.

7. Adik tersayang Riski Hamdani Siregar, Rika Fitri Adelina Siregar,

Hendra Azhari Siregar serta seluruh keluarga yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat serta teman-temanku : Salamah, Gusrida, Ummu Fadilah,

farihanum dan kawan-kawan satu ruangan BKI 2 STAMBUK 2014

yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan teman-teman seperjuangan

KKN yang telah membantu saya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan di dalam

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Page 8: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

vi

Medan, 24 Februari 2018

Penulis

Nikmah Khairani

NIM. 33.14.1.012

Page 9: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

vii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................iv

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1

B. Identifikasi Masalah ...........................................................................8

C. Batasan Masalah....................................................................... ..........8

D. Rumusan Masalah...............................................................................8

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................8

BAB II : KAJIAN TEORI ..............................................................................10

A. Remaja ...............................................................................................10

1. Pengertian remaja ..........................................................................10

2. Kurun waktu remaja .......................................................................11

3. Krakteristik remaja.............................................................. ..........14

B. Tugas perkembangan padaremaja............................................. .........17

1. Pengertian Tugas Perkembangan......................................... ..........17

2. Tingkat Pencapaian Perkembangan...................................... .........20

3. Jenis Tugas-tugas Perkembangan Remaja.. ...................................25

C. Perkembangan Sosial Pada Remaja ....................................................25

1. Pengertian Perkembangan Sosial. ..................................................25

2. Krakteristik Perkembangan Sosial Remaja ....................................27

D. Instrumen Tugas Perkembangan (ITP)..................................... ..........29

1. Pengertian Instrumen Tugas Perkembangan (ITP)............... .........29

2. Tingkat Perkembangan Dalam Instrumen Tugas Perkembangan ..30

3. Aspek Yang di Ukur Dalam Instrumen Perkembangan....... ..........35

E. Krangka Konseptual............................................................... ............ 38

F. Penelitian yang Relevan .....................................................................39

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ....................................................62

A. Jenis Penelitian ..................................................................................62

B. Lokasi Penelitian.................................................................... ............63

C. Populasi dan Sampel ...........................................................................64

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................65

Page 10: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

viii

1. Instrumen Penelitian ......................................................................66

2. Uji Reabilitas dan Validitas Instrumen ..........................................68

E. Teknik Pengolahan Data......................................................... ............69

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................70

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................70

B. Penyajian Data .................................................................................71

C. Pengolahan Data................................................................................72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................79

B. Saran ........................................................................................................80

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada atau sekitar priode

tertentu dalam kehidupan individu, pencapaian (tugas perkembangan) yang sukses

berperan penting untuk kebahagiannya dan untuk pencapaian tugas-tugas

selanjutnya, sedangkan kegagalan (tugas-tugas perkembangan) mengarah

timbulnya ketidak bahagiaan dalam diri individu itu, dan sulit untuk mencapai

tugas perkembangan selanjutnya.1

Sebagai peserta didik tentunya mempunyai tugas-tugas yang perlu ia

pahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Dalam tugas

perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai tingkat

kesulitan permasalahannya, sehingga dengan mengetahui tugas-tugas

perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja

dalam keseharian yang sangat menyulitkan guru maupun masyarakat, agar tidak

salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut.

Adapun tugas-tugas perkembangan remaja menurut Hurlock adalah:

1. Mampu menerima keadaan fisiknya

2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa

3. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan

jenis

4. Mencapai kemandirian emosional,Mencapai kemandirian ekonomi

1 Syamsu Yusuf. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja

Rodakarya. 2008. h.11

Page 12: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

2

5. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat

diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat

6. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua

7. Mengembangkan prilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk

memasuki dunia dewasa

8. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan

9. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan

keluarga.2

Hal senada juga dikemukakan oleh Havighurs bahwa tugas-tugas

perkembangan itu sebagai berikut:

1. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya

2. Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita

3. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif

4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnnya

5. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi

6. Memilih dan mempersiapkan karir (pekerjaan)

7. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga

8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang

diperlukan bagi warga negara

9. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial

10. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pembimbing dalam

bertingkah laku

11. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.3

2 Mohammad Ali dan Mohammad Asrori. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara.

2011. h.10

Page 13: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

3

Salah satu tugas perkembangan yang mesti dikuasai oleh remaja akhir

adalah tugas yang berhubungan dengan perkembangan sosial yaitu, mencapai

hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, mencapai peran sosial sebagai

pria atau wanita, dan pencapaian tingkah laku yang bertanggung jawab secara

sosial. Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang

berhubungan dengan perkembangan sosial, remaja harus menyesuaikan diri

dengan lawan jenis dan hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus

menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan sekolah.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Karl C. Garrison remaja diharapkan

memiliki hubungan sosial yang matang dengan teman sebaya dalam kelompok-

kelompok mereka, dan mereka harusmendapat penerimaan dalam hubungan

sosial. Karena tanpa penerimaan tersebut, maka membuka timbulnya gangguan-

gangguan perkembangan psikis dan sosial remaja yang bersangkutan.4Oleh sebab

itu, tugas perkembangan sosial remaja akhir dalam kelompok teman sebaya mesti

dikuasai dengan optimal.

Selanjutnya, berdasarkan kepada teori yang dikemukakan oleh Havighust

tersebut, mengemukakan perilaku remaja yang berkaitan dengan ketercapaian

tugas perkembangan sosial dalam kelompok teman sebaya tersebut, diantaranya

adalah : a) menguasai kemampuan membina hubungan baru dan lebih matang

dengan teman sebaya yang sama atau berbeda jenis kelamin, b) menguasai

kemampuan melaksanakan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.

Namun dalam kenyataannya masih terdapat remaja yang belum menguasai

tugas-tugas perkembangan, sekedar memberikan gambaran nyata tentang apa

3 Syamsu Yusuf. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja

Rodakarya. 2008. h.74-94 4 Andi Mappiare. Psikologi Remaja,... h.102

Page 14: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

4

yang terjadi akibat remaja belum menguasai tugas-tugas perkembangannya,

penulis mencontohkan beberapa kasus tawuran yang penulis peroleh dari hasil

wawancara dengan peserta didik kelas X.Akutansiyang terjadi baru-baru ini,

tawuran antara peserta diawali gara-gara masalah sepele, yakni masalah pacar.

Peristiwa yang terjadi kasus-kasus tersebut menunjukkan remaja yang

belum menguasai tugas-tugas perkembangannya yang belum bisa menyelesaikan

masalah dengan baik, gara-gara masalah sepele yakni masalah pacaran, sehingga

ada dendam diantara ke dua kelompok pelajar SMK tersebut, karena tanggung

jawab dalam sosial kurang masalah dalam kelompok tidak bisa diselesaikan

dengan baik, sehingga masalah sepele menyebabkan terjadinya tawuran yang

merugikan kedua kelompok tersebut.

Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam

sikap dan pola prilaku anak. Akibatnya, hanya sedikit anak laki-laki dan

perempuan yang dapat diharapkan untuk menguasai tugas-tugas tersebut selama

awal masa remaja, apalagi mereka yang matangnya terlambat. Kebanyakan

harapan ditumpukan pada hal ini adalah bahwa remaja muda akan meletakkan

dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola prilaku.

Hubungan sosial antara remaja dipengaruhi oleh kematangan fisik yang

dicapainya, remaja yang lambat dalam perkembangannya mungkin akan tersingkir

dari kelompok sosialnya yang pertumbuhan fisiknya lebih cepat. Dengan jenis

kelamin yang berbeda, mereka belajar keterampilan-keterampilan sosial orang

dewasa, seperti berkomunikasi yang baik dan memimpin kelompok.5

5 Syamsu Yusuf. Psikologi Perkembangan Anak Remaja.... h.74-75

Page 15: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

5

Sebagai laki-laki mampu membina pergaulan yang harmonis dengan

teman perempuan, mampu melindungi wanita dan orang-orang yang lemah

misalnya, anak kecil ataupun orang tua,memiliki rasa percaya diri dalam bergaul,

memiliki kemampuan berfikir positif terhadap orang lain, menyukai dan

menampilkan cara-cara berkomunikasi yang sopan,suka mendengarkan atau

memberi rasa penghormatan kepada orang lain. Sebagai perempuan mampu

membina hubungan dan bekerja sama dengan sebaya laki-laki, berfikir positif

terhadap orang lain, mampu melakukan komunikasi yang sopan.

Tugas perkembangan sosial yang mesti dikuasai oleh remaja yaitu,

mencapai hubungan yang lebih matang dngan teman sebaya, mencapai peran

sosial sebagai pria dan wanita, mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab

secara sosial.

Pada umur-umur tertentu seseorang dapat dengan lebih cepat dan mudah

memperoleh kecepatan dalam memperoleh keterampilan-keterampilan tertentu

dalam mempelajari pola-pola tingkah laku tertentu. Dalam keseluruhan proses

hidupnya individu akan berusaha melakukan tugas perkembangan agar dia

menemukan kebahagiaan dalam kehidupan bermasyarakat.6

Ada hal yang diharapkan dan dimiliki oleh remaja dalam mempersiapkan

diri memasuki alam kehidupan masa dewasa, serta memiliki kebutuhan pribadi

dalam arti luas. Dari segi individu dikaitkan dengan perkembangan pikir, sikap,

perasaan, kemauan dan perlakuan nyata.dari segi lingkungan ada semacam

”tuntutan” dari faktor sosial, religius, nilai-nilai dan norma yang hidup

6 Elizabeth B.Hurlock. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. 2005. h.209

Page 16: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

6

didalamnya.Tuntutan itu “dikenakan” bagi individu sebagai bagian dari

lingkungan itu juga.

Observasi awal yang penulis lakukan pada hari kamis tanggal 01 februari

2018, penulis menemukan peserta didik belum memiliki teman akrab atau

terisolir, rasa tanggung jawab ketua dalam kelas kurang dimana ketua

membiarkan teman-temannya keluar kelas waktu jam pelajaran berlanggsung,

penampilan yang tidak sesuai dengan standar kelompok yang mana

penampilannya kurang menarik sehingga tidak disukai dalam kelompok,

Setelah itu penulis wawancara dengan Guru pembimbing. pada hari jum'at

02 februari 2018,penulis memperoleh informasi fakta berupa hasil skor masalah

saat pengadministrasian ICM (Instrumen Ceklis Masalah) yang di laksanakan oleh

guru pembimbing SMK Budisatrya Medan pada kelas X,seperti anak murid

mudah marah, sering tidak sabar, malu berhadapan dengan orang banyak, bergaul

dengan teman sejenis lebih menyenangkan dari pada lawan jenis, malu bergaul

dengan lawan jenis, dari berbagai item yang telah tersedia, maka bisa dilihat jika

peserta didik masih belum mencapai tugas-tugas perkembangan sosial yang

seharusnya dikuasai oleh peserta didik. Berdasarkan wawancara dengan dua orang

guru pembimbing SMK Budisatrya masih terdapat peserta didik yang masih

terisolir pada kelas X, yang dilihat dari hasil sosiometri kelas X.7

Selain itu, berdasarkan hasil wawancara kepada 7 orang peserta didik

kelas X SMK Budisatrya Medan yang dilakukan pada hari jum'at tanggal 02

februari 2018 diperoleh keterangan bahwa pada beberapa kelas terdapat

kesenjangan hubungan sosial antara peserta didik laki-laki dan perempuan,

7 Wawancara Pribadi dengan Guru Pembimbing SMK Budisatrya. 02 Februari 2018

Page 17: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

7

terdapat kelompok-kelompok yang memisahkan diri dari pergaulan dengan

sesama teman sekelas, adanya peserta didik yang rasa tanggung jawab dalam

kelas kurang, seperti ketua kelas yang menghasut teman-temannya tidak

mengerjakan tugas ketika guru tidak bisa hadir dan membiarkan teman-temannya

berkeliaran di depan kelas, adanya peserta didik yang belum memiliki teman

akrab atau terisolir dikarenakan mementingkan diri sendiri, keras kepala.8

Selanjutnya, berdasarkan wawancara kepada tiga orang wali kelas X SMK

Budisatrya Medan pada hari jum'at tanggal 02 februari 2018 diperoleh keterangan

bahwa memang ada masalah-masalah sosial yang terjadi, seperti adanya

kelompok-kelompok yang memisahkan diri dari pergaulan sesama teman sekelas,

adanya peserta didik yang tidak sesuai dengan standar kelompok dalam hal daya

tarik fisik atau tentang kerapian, seperti peserta didik yang pakaiannya

berantakan,kotor sehingga teman-teman dalam kelasnyapun menjauh.9

Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas maka peneliti merasa tertarik

untuk mengangkat sebuah judul penelitian tentang “PERAN GURU

BIMBINGAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN TUGAS

PERKEMBANGAN SOSIAL DI SMK BUDISATRYA MEDAN”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan tersebut maka dapat diidentifikasi masalah

yaitu :

1. Adanya peserta didik yang belum memiliki teman akrab atau terisolir

2. Adanya peserta didik yang rasa tanggung jawab dalam kelas kurang

8 Wawancara Pribadi dengan Peserta Didik Kelas X SMK Budisatrya Medan. 02 februari

2018 9 Wawancara Pribadi dengan Wali Kelas X SMK Budisatrya Medan. 02 Februari

2018

Page 18: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

8

3. Adanya peserta didik yang malu bergaul dengan lawan jenis

4. Adanya peserta didik yang belum bisa mengendalikan diri dari rasa marah

dan sikap permusuhannya

5. Adanya peserta didik yang penampilannya tidak sesuia dengan standar

kelompok dalam hal daya tarik fisik atau tentang kerapian

6. Terdapat peserta didik yang belum menguasai tugas perkembangan

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian ini, maka penelitian ini

dibatasi pada tingkat ketercapaian peserta didik terhadap tugas-tugas

perkembangan yang berkaitan dengan membina hubungan sosial di SMK

Budisatrya Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukan pada latar belakang, maka dapat

dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana peran guru BK dalam meningkatkan tugas perkembangan

sosial di SMK Budisatrya Medan.

2. Bagaimana strategi guru BK dalam meningkatkan tugas perkembangan

social siswa.

E. Tujuan Dan Kegunaan

1. Tujuan

Berkaitan dengan judul penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana peran guru BK dalam meningkatkan tugas perkembangan

sosial di SMK Budisatrya Medan.

Page 19: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

9

2. Kegunaan

Hasil penelitian diharapkan berguna untuk

a. Guru BK (guru pembimbing), sebagai masukan dan pedoman untuk

memberikan layanan kepada peserta didik.

b. Guru mata pelajaran, sebagai masukan dan pertimbangan dalam mencapai

tugas-tugas perkembangan sosial remaja kelas X di SMK Budisatrya

Medan.

c. Sebagai persyaratan untuk mencapai gelar sarjana pada jurusan Tarbiyah

Fakultas Bimbingan Konseling di UIN Sumatera Utara.

d. Peneliti selanjutnya, sebagai pedoman dan pengembangan penelitian

untuk ketercapaian tugas-tugas perkembangan sosial peserta didik di

SMK lebih baik lagi sesuai perkembangan zaman dan teknologi.

Page 20: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Bimbingan Dan Konseling

1. Pengertian Bimbingan

Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada

inidvidu yang dilakukan secara berkesinambungan, agar inidividu tersebut dapat

memahami dirinya sendiri. Sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat

bertingkah secara wajar. Sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,

keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya.

Mengenai defenisi bimbingan Prayitno dan Erman Amti menyatakan

sebagai berikut:

“bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang

yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak,

remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembngkan

kemampuan dirinya sendiri dan mandiri: dengan memanfaatkan kekuatan

individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan

norma-norma yang berlaku”.10

Jika diperhatikan pengertian dari Prayitno cenderung penekanannya

kepada proses bimbingan, yaitu pemberian bantuan dari seseorang yang ahli

(konselor) kepada beberapa individu. Dari pengertian ini untuk memperoleh hasil

yang optimal diperlukan bagaimana proses bimbingannya, untuk memperoleh

ilmu bagaimana proses bimbingannya deperlukan ilmu layanan bimbingan dan

konseli bagi seorang pembimbing dengan kata lain tidak sembarang orang untuk

dapat memberikan bimbingan.

Sedangkan menurut Sutirna “bimbingan merupakan bantuan yang

diberikan oleh seseorang (guru/konselor/tutor) apa yang diberikan bimbingan

10

Prayitno, Amti Erman. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Rineka

Cipta. h. 99.

Page 21: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

11

menjadi lebih terarah dan dapat mengambil keputusan dengan tepat bagi dirinya

dan lingkungannya untuk hari ini, dan masa depan yang akan datang”.

Menurut para ahli lainnya frenti Hikmawati “ bimbingan merupakan salah

satu bidang dan program dari pendidikan, dan program ini ditunjukkan untuk

membantu mengoptimalkan perkembangan siswa”.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan

merupakan suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada seseorang

dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang sulit untuk dapat dipecahkan

sendiri sehingga dengan proses bantuan yang di berikan dari seseorang tersebut

dapat mencapai kesejahteraan hidupnya setelah pertolongan diberikan. Bimbingan

dan prinsipnya adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang

ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu dalam hal memahami diri

sendiri dengan lingkungannya, memilih, menentukan, dan menyusun rencana

sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan norma-norma

yang berlaku.11

2. Pengertian Konseling

Bimbingan selalu berdampingan dengan makna konseling atau dengan

kata lain bahwa makna dari bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan. Oleh

karena itu akan diuraikan beberapa pengertian konseling dari pendapat para pakar

pendidikan untuk memperkuat dan mempelajari bimbingan dan konseling secara

mendalam.

11

Dewi Suci Lestari Andira. 2015. Peran Guru Pembimbing Dalam Meningkatkan

Kedisiplinan Siswa Di Mts N 2 Medan. Medan: Universitas Islam Negri Sumatra Utara. h. 24-25.

Page 22: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

12

Menurut Abu Bakar M.Luddin bahwa:

“Konseling adalah usaha untuk membantu seseorang menolong dirinya

sendiri. Konseling membantu anak-anak membuat keputusan sendiri

sehingga mereka mengemukakan kepuasan dan kesenangan dalam

kehidupan kerja mereka. Konseling mengakui kebebasan individual untuk

membuat keputusan sendiri dan memiliki jalurnya sendiri yang dapat

mengarahkannya. Konseling bukan percakapan, akan tetapi lebih sebagai

suatu komunikasi yang intim, respirasi percakapan dan sebagai suatu

kontak. Konseling memberikan kesempatan kepada orang lain untuk

menyatakan aapa yang ia inginkan, membiarkan ia melegakan hatinya ke

dalam kata-katayang dapat mengurangi ketenangan emosional”.12

Selanjutnya menurut Prayitno dan Erman Amti “konseling adalah proses

pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang

yang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu

masalah yang dihadapi klien.

Menurut Sutima menyatakan “konseling merupakan sebuah bantuan yang

diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah hidup dan kehidupan yang

dihadapi klien dengan cara wawancara atau dengan cara yang disesuaikan dengan

keberadaan lingkungannya”.

Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat difahami bahwa konseling

adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan mengambil

tanggung jawa sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.

Dari beberapa pengertian konseling di atas beragam sesuai dengan sudut

pandang masing-masing, namun dalam hal ini terdapat satu kesamaan dalam

makna konseling, yaitu pemecahan masalah. Dalam proses konseling ada tujuan

secara langsung yang tertentu, yaitu pemecahan masalah klien yang dihadapi dan

proses konseling pada dasarnya dilakukan secara individu.13

12

Abu Bakar M.Luddin. Dasar-Dasar Konseling Tinjauan Teori Dan Praktik. Bandung:

Cipta Pustaka Media Perintis. 2010. h. 13. 13

Dewi Suci Lestari Andira. h. 25-27.

Page 23: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

13

3. Ciri Kepribadian Guru Bk

Cerlekhuff menyebutkan sembilan sifat kepribadian dalam diri konselor

menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan prilaku orang lain, yaitu:14

1) Empati

Empati adalah kemampuan seseorang untuk merasakan secara tepat

apa yang dirasakan dan dialami oleh orang lain dan

mengkomunikasikan persepsinya. Orang yang memiliki tingkat

empati tinggi akan menampakkan sifat bantunya yang nyata dan

berarti dalam hubungannya dengan orang lain, sementara mereka yang

rendah tingkat empatinya menunjukkan sifat yang secara nyata dan

berarti merusak hubungan antar pribadinya.

2) Respek

Respek menunjukkan secara tidak langsung bahwa konselor

menghargai martabat dan nilai konseli sebagai manusia. Hal ini

mengandung arti bahwa konselor menerima kenyataan, setiap konseli

mempunyai hak untuk memilih sendiri, memiliki kebebasan, kemauan

dan mampu membuat keputusan sendiri

3) Keaslian (Genuiness)

Keaslian merupakan kemampuan konselor menyatakan dirinya

secara bebas dan mendalam tanpa pura-pura, tidak bermain peran, dan

tidak mempertahankan diri. Konselor yang demikian selalu tampak

keaslian pribadinya, sehingga tidak ada pertentangan antara apa yang ia

katakan dan apa yang ia lakukan, tingkah lakunya sederhana dan wajar.

14

Http://Societykamaru.Blogspot.Com. Pengembangan Pribadi Konselor. Html Diakses

pada tanggal 24 Januari 2018. pukul 12.00 WIB.

Page 24: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

14

4) Kekonkretan (Concreteness)

Kekonkretan menyatakan ekspresi yang khusus mengenai perasaan

dan pengalaman orang lain. Seorang konselor yang memiliki kekonkretam

tinggi selalu memelihara hubungan yang khusus dan selalu mencari

jawaban mengenai apa, mengapa, kapan, dimana, da bagaimana dari suatu

yang ia hadapi. Gagasan pikiran dan pengalaman diselidiki secara

mendalam. Konselor yang memiliki kekonkeretan selalu memelihara

keserasian dalam hubungan dengan orang lain dan mencegah konseli

melarikan diri dari masalah yang dihadapinya.

5) Konfrontasi (Cronfontasi)

Konfrontasi terjadi jika terdapat kesenjangan antara apa yang

dilakukan konseli dengan apa yang dia alami, atau antara yang ia katakan

pada suatu saat dengan apa yang ia katakan sebelum itu.

6) Membuka diri

Membuka diri adalah penampilan perasaan, sikap, pendapat, dan

pengalaman-pengalaman pribadi konselor untuk kebaikan konseli.

Konselor mengungkapkan diri sendiri dan berbagi kepada konseli dengan

mengungkapkan beberapa pengalaman yang berarti bersangkutan dengan

masalah siswa.

7) Kesanggupan (potency)

Kesanggupan dinyatakan sebagai karisma, sebagai suatu

kekuatan yang dinamis dan magnetis dari kualitas pribadi konselor.

Konselor ynag memiliki sifat potensi ini selalu menampakkan

kekuatannya dalam penampilan pribadinya. Ia dengan jelas tampak

Page 25: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

15

menguasai dirinya dan ia mampu enyalurkan kompetensinya dan

rasa aman kepada konseli.

8) Kesiaapan (Immediacy)

Kesiapan adalah sesuatu yang berhubungan dengan perasaan diantara

konseli dengan konselor pada waktu ini dan disini. Tingkat kesiapan yang

tinggi terdapat pada diskusi dan analisis yang ternuka mengenai hubungan

antarpribadi yang terjadi antara konselor dengan konseli dalam situasi

konseling.

9) Akulturasi diri (Self-Actualization)

Akulturasi memiliki kolerassi yang tinggi terhadap keberhasilan

konseling. Akulturasi diri dapat dipakai oleh konseli sebagai model

terutama bagi konseli yang meminta bantuan kepadanya. Akulturasi diri

secara tidak langsung menunjukkan bahwa orang dapat hidup dan

menemui kebutuhan hidupnya secara langsung karena ia mempunyai

kekuatan dalam dirinya untuk mencapai tujuan hidupnya. Mereka dapat

mengungkapkan dirinya secara bebas dan terbuka, mereka tidak mengadili

orang lain. Konselor yang mampu mengaktualisasikan dirinya memiliki

kemampuan mengadakan hubungan sosial yang hangat, dan secara umum

mereka sangat efektif dalam hidupnya.

4. Tugas Guru BK

Menurut Abu Bakar M.Luddin mengemukakan bahwa tugas konselor

sekolah yaitu:

1) Memberikan siswa kesempatan untuk berbicara tentang masalah-

masalahnya.

Page 26: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

16

2) Melakukan konseling dengan keputusan yang optimal.

3) Melakukan konseling dengan siswa yang mengalami kegagalan

akademis.

4) Melakukan konseling dengan siswa dalam mengevaluasi

kemampaun pribadi dan keterbatasan.

5) Melakukan konseling dengan siswa tentang kesulitan belajar.15

Mulyasa mengatakan bahwa “guru pembimbing sebagai pendidik

bertanggung jawab untuk mewariskan nilai-nilai dan norma-norma kepada

generasi berikutnya sehingga terjadi proses konservasi nilai, karena melalui proses

pendidikan diusahakan terciptanya nilai-nilai baru”.16

Tugas guru pembimbing secara umum ada dua: “memberi layanan

bimbingan dan konseling dan mengasuh siswa”.17

Dalam melaksanakan layanan

berpedoman kepada BK tujuh belas plus yang terdiri dari delapan bidng

bimbingan, sepuluh jenis layanan dan enam kegiatan pendukung. Secara

terperinci dijelaskan tersebut: bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, karir,

agama, keluarga, kehidupan bermasyarakat dan kehidupan bernegara. Jenis

layanan : layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan

konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok,

konsultasi, mediasi, dan layanan advokai. Jenis kegiatan pendukung adalah

aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah,

tampialn pustaka, dan alih tangan kasus.

15 Abu Bakar M.Luddin, Kinerja Kepala Sekolah Dalam Kegiatan Bimbingan Dan

Konseling, (Bandung: Cita Pustaka Media Perintis, 2009) h.47 16

Mulyasa, (2007), Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja Rosda

Karya, Hl. 18. 17

Abu Bakar M. Luddin, hal. 52.

Page 27: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

17

Mengasuh dengan keputusan Mentri Pendidikan dan kebudayaan dan

kepala badan administrasi kepegawaian Negara nomor: 0433/P/1993 dan nomor:

25 tahun 1993, diharapkan pada setiap sekolah ada petugas yang melaksanakan

bimbingan yaitu guru pembimbing/konselor untuk 150 orang siswa.

“Anak didik banyak menilai apa yang guru pembimbing tampilkan dalam

pergaulan di sekolah dan masyarakat dari pada apa yang guru pembimbing

lakukan, tetapi baik perkataan maupun apa yang guru tampilkan, keduanya

menjadi penilai anak didik. Jadi, apa yang guru pembimbingan katakan

harus guru pembimbing praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya, guru pembibing memerintahkan kepada anak didik agar hadir

tepat pada waktunya. Bagaimana anak didik mematuhinya sementara guru

pembimbing sendiri tidak disiplin dengan apa yang pernah dikatakan.

Terlaksananya BK di sekolah diperlukan lembaga yang benar-benar

berkemampuan, baik ditinjau dari personalitasnya maupun

profesionalitasnya”.18

Guru pembimbing adalah fitur seorang pemimpin. Guru pembimbing

mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian anak didik

menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Guru pembimbing

bertugas mempersiapkan manusia susila yang cakap dan dapat diharapkan

membangun dirinya dan membangun bangsa dan negara dengan baik.

Guru pembimbing merupakan salah satu pekerjaan, dalam Al-Qur’an

dijelaskan bahwa bekerja itu sebagai kebutuhan hidup, firman Allah dalam Al-

Qur’an surah Az-zumar ayat 39, sebagi berikut:

18

Prayitno, Dkk, (1997), Buku II Pelayanan Bimbingan Dan Konseling, Jakarta: Ikrar

Mandiri Abadi, hal. 45.

Page 28: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

18

Artinya: Katakanlah “hai kaumku, Bekerjalah sesuai dengan keadaanmu masing-

masing. Sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan

mengetahuinya.”19

Berdasarkan ayat di atas dapat difahami bahwa setiap manusia memiliki

pekerjaan sesuai dengan keaadaannya masing-masing. Demikian juga dengan

guru pebimbing memiliki pekerjaan, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar

dinas dalam bentuk pengabdian, tugas guru pembimbing tidak hanya sebagai

suatu profesi, tetapi juga sebagai suatu tugas kemanusiaan dan kemayarakatan.

Sebagai seorang guru pembimbing yang bertugas sebagi orang yang

melaksanakan semua kegiatan yang ada di dalam bimbingan dan konseling, guru

pembimbing juga harus memiliki sikap yang ramah dan mengayomi

pesertadidiknya, yang apabila ia tidak bisa melewatinya akan mempengaruhi

proses belajarnya untuk kedepan. Maka dari itu sebagai seorang guru pembimbing

harus bisa membantu dan mempermudah jalannya bukan membiarkan atau malah

mempersulitnya. Sebagimana yang telah digambarkan dalam hadis Nabi SAW:

و سلم قا ل:يسر و ا و لما تعسر و بتر و ا علي ݝݧ ݩݭ آ به ما لك عه اوبي صل ا لله

و لما تىفر و ا و كا ن يحب ا لتغفيف و ا لتيسر عل ا لىا س )ر و ا ي ا لبخا ر ي (

Artinya: dari Anas bin Malik R.A dari Nabi Muhammad SAW beliau

bersabda: permudahkanlah jangan kamu persulit, dan bergembiralah dan

jangan bercerai berai, dan beliau suka yang ringan dan mempermudah

manusia (H.R. Bukhori)20

Berdasarkan hadis di atas bahwa dapat difahami sebagai manusia kita

harus saling mempermudah terhadap siapapun. Tidak harus memandang siapa,

baik itu orang kaya, miskin, pejabat, dan lain-lain. Terkhusus lagi jika kita sebagai

19

Departemen Agama RI, (2004), Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Jakarta: Yayasan

Penyelenggaraan Penerjemahan Al-Quran, hal. 214. 20

Http://Rosyidnuereka.Blogspot.Co.Id. Diakses 24 Januari 2018

Page 29: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

19

seorang guru pembimbing yang tugas utamanya adalah mengembangkan dan

membantu siswa dalam proses pendidikannya.

Tugas guru pembimbing sebagai suatu profesi kepada guru pembimbing

untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. PP No 29/90 tentang pendidikan menengah pasal 27

ayat 2 bahwa: bimbingan diberikan oleh guru pembimbing yaitu guru yang

bertugas untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling terhadap pribadi

siswa. Tujuannya adalah agar dapat membantu mengembangkan profesinya secara

optimal untuk kepentingan dirinya sendiri maupun kaitannya dengan berinteraksi

secara sosial dengan lingkungannya.21

Selanjurnya dalam SKB mendikbut dan kepala BAKN No. 0433/p/1993

dan no. 25 tahun 1993 mengenai pelaksanaan jabatan fungsional dan angkat

kreditnya pada pasal 1 ayat 4 dijelaskan pula bahwa guru pembimbing adalah:

“guru yang mempunya tugas, tanggug jawab, wewenang dan hak secara penuh

dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik”.22

Secara khusus tugas pembimbing dijelaskan dalm SK mendikbut No. 25

tahun 1995 tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional guru dan

angka kreditnya, yang menggariskan bahwa tugas pokok guru pembimbing di

sekolah: menyusun program bimbingan, yaitu rencana layanan bimbingan dan

konseling dalam bidang bimbingan pribadi, belajar, sosial dan karir.

1) Melaksanakan program bimbingan, yaitu melaksanakan fungsi

pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan, dan

pengembangan dalam setiap layanan.

21

Ibit, hal. 49. 22

Ibid, hal. 49.

Page 30: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

20

2) Evaluasi pelaksanaan bidang layanan.

3) Analisis evaluasi

4) Hasil tindak lanjut.23

Dengan meneliti poin-poin tersebut, maka mengetahui bahwasanya tugas

guru pembimbing tidak ringan, profesi guru pembimbing harus berdasarkan

panggilan jiwa, hati, sehingga menunaikan tugas dengan baik dan ikhlas. Guru

pembimbing harus mendapat haknya secara profesional dengan gaji yang patut

diperjuangkan melebihi profesi-profesi lainnya, sehingga keinginan peningkatan

kompetensi guru pembimbing dan kualitas belajar anak didik bukan hanya sebuah

slogan di atas kertas.

5. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah

Sejak tahun 1993 penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling di

sekolah memperoleh istilah baru yaitu bimbingan konseling pola-17 plus istilah

ini memberikan warna tersendiri bagi arah dan bidang, jenis layanan dan kegiatan

pendukung serta subtansi pelayanan bimbingan dan konseling dijajakan

pendidikan dasar dan menengah.

Menurut Abu Bakar M.Luddin:

secara menyeluruh butir-butir pokok bimbingan konseling pola 17

plus itu adalah bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, karir, berkeluarga

dan beragama dilaksanakan dengan jenis layanan orientasi, informasi,

penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, konseling perorangan,

bimbingan kelompok, konsultasi, mediasi dan kegiatan pendukung

aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, alih tangan kasus,

kunjungan rumah, dan tampilan pustaka.24

1) Tujuan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah

23

Ibid, hal. 51. 24

Abu Bakar M.Luddin, (2011), Psikologi Konseling, Bandung: Citra Pustaka Media

Perintis, hal. 149.

Page 31: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

21

Bimbingan konseling di sekolah mempunyai tujuan agar klien

memperkuat fungsi pendidikan, membantu menjadi insan yang berguna,

mengatasi masalah yang dihadapi, mengadakan perubahan tingkah laku secara

positif, melakukan pemecahan masalah, melakukan pengambilan keputusan.

Adapun tujuan konseling di sekolah agar konseli dapat:

a) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir

serta kehidupannya dimasa yang akan datang.

b) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilinya

seoptimal mungkin.

c) Menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, lingkungan

masyarakat, serta lingkungan kerja.

d) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi,

penyesuaian dengan lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat,

maupun lingkungan kerja.

2) Fungsi Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah

Menurut Ketut “fungsi bimbingan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan

tertentu yang mendukung atau mempunyai arti terhadap tujuan bimbingan. Fungsi

bimbingan sering diartikan sebagai sifat bimbingan. Fungsi ditinjau dari sifatnya

ada empat”. Beberapa fungsi tersebut antara lain, yaitu:

a) Fungsi pencegahan yaitu layanan bimbingan dapat berfungsi

pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya

masalah, dalam fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan kepada

siswa agar agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat

menghambat perkembangannya.

Page 32: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

22

b) Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan

menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu

sesuai dengan keperluan pengembangan siswa, pemahaman ini

meliputi pemahaman tentang klien, pemahaman tentang masalah klien

dan pemahaman tentang lingkungan.

c) Fungsi perbaikan, walaupun fungsi pemahaman dan pengembangan

telah dilakukan, namun mungkin saja siswa masih menghadapi

masalah-masalah tertentu. Disinilah fungsi perbaikan itu berperan,

yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan

terpecahnya atau terentasinya berbagai permasalahan yang dialami

siswa.

d) Fungsi pemeliharaan dan pengembangnan dalam fungsi ini hal-hal

yang dipandang positif dijaga agar tetap baik dan mantap. Fungsi ini

berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapat

membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan

keseluruhan pribadinya secara mentap, terarah, dan berkelanjutan.25

Beberapa fungsi di atas diharapkan mampu memberikan layanan

bimbingan yang maksimal. Tujuan dan fungsi bimbinga dan konseling berjalan

searah dan saling mendukung kaitannya dalam peningkatan keberhasilan sebuah

layanan. Asas-asas di atas diharapkan secara langsung mengacu pada salah satu

pada beberapa fungsi itu, agar hasil yang hendak dicapai dapat dengan jelas di

identifikasi dan dievaluasi.

3) Pelaksaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah

25

Dewa Ketut Sukardi, (2008)Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan

Konseling Di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, hal. 26.

Page 33: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

23

Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia nomor

111 tahun 2014 tentang layanan dan bimbingan konseling adalah upaya

sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh

konselor atau guru bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi perkembangan

peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian, dalam wujud kemampuan,

memahami, menerima mengarahkan, mengambil keputusn, dan merealisasikan

diri secara bertanggung jawab sehingga mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan

dalam kehidupannya.26

Berbagai jenis pelayanan perlu dilakukan sebagai wujud nyata

peneyelenggaraan bimbingan dan konseling terhadap sasaran pelayanan, yaitu

peserta didik. Ada sejumlah pelayanan dalam bimbingan dan konseling di

sekolah, diantaranya sebagai berikut.

a) Pelayanan orientasi di sekolah

Pelayanan orientasi, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan konseli memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru

dimasuki konseli, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya konseli di

lingkungan baru. Tujuan pelayanan orientasi ditujukan untuk siswa baru dan

untuk pihak-pihak lain (terutama oran tua siswa) guna memberikan pemahaman

dan penyesuaian diri (terutama penyesuaian siswa) terhadap lingkungan sekolah

yang baru dimasuki.27

b) Pelayanan informasi

26

Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun

2014, Tentang Bimbingan Dan Konseling Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. 27

Dewa Kentut Sukardi & Nila Kusmawati, (2008), Proses Bimbingan Dan Konseling

Di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, hal. 56-57

Page 34: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

24

Informasi ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, dari media lisan melalui

perorangan, media tertulis dan grafis, melalui sumber formal dan informal, sampai

dengan media elektronik melalui sumber teknologi tinggi. Tujuan dari pelayanan

informasi adalah dikuasainya informasi tertentu oleh pelayanan. Informasi

tersebut digunakan oleh peserta untuk keperluan hidupnya sehari-hari (dalam

rangka kehidupan efektif sehari-hari) KES dan perkembangan dirinya.28

c) Pelayanan penempatan dan penyaluran

Pelayanan dan penempatan dan penyaluran, yaitu pelayanan bimbingan dan

konseling yang memungkinkan peserta didik (klien/konseli) memperoleh

penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan/penyaluran dalam

kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, proram latihan, magang, kegiatan

kurikuler dan ektra kurikuler sesuai dengan potensi bakat dan minat, tidak

tersalurkan secara tepat.

d) Pelayanan pembelajaran

Pelayanan pembelajaran yaitu, layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik (klien/konseli) mengembangkan diri berkenaan

dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan

ketepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan

belajar lainnya.

e) Pelayanan konseling perorangan

Pelayanan konseling perorangan, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan peserta didik (klien/konseli) mendapatkan pelayanan langsung

tatapmuka (secara perorangan) dengan guru pembimbing (konselor) dalam rangka

28

Prayitno, (2017), Konseling Profesional Yang Berhasil, Jakarta: Raja Grafindo, hal.

65.

Page 35: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

25

pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya. Fungsi

utama bimbingan yang didukung oleh pelayanan konseling perorangan ialah

fungsi pengentasan.

f) Pelayanan bimbingan kelompok

Pelayanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan, dan konseling yng

memungkinkan sejumlah peserta didik (konseli) secara bersama-sama melalui

dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dan narasumber tertentu

(terutama daru guru pembimbing/konselor) dan membahas secara bersama-sama

pokok bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan

kehidupannya sehari-hari dan untuk perkembangan dirinya baik sebagai individu

atau sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam megambil keputusan atau

tindakan tertentu.

g) Layanan konseling kelompok

Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan konseling kelompok ialah

fungsi pengentasan. Konseling kelompok merupakan konseling yang

diselenggarakan dalam kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok

yang terjadi di dalam kelompok itu, yang meliputi berbagai masalah dengan

segenap bidang bimbingan (yaitu bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan

karier). 29

29 Dewa Kentut Sukardi & Nila Kusmawati, hal. 61-79

Page 36: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

10

10

B. Remaja

1. Pengertian Remaja

Masa remaja, menurut Mappiare berlangsung pada umur 12 tahun smpai

dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.

Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13tahun

sampai dengan 21/22 tahun adalah remaja akhir.

Remaja yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari

bahasa Latin adolescere yang artinya”tumbuh atau tumbuh untuk mencapai

kematangan”. Bangsa primitif dan orang-orang purbakala memandang masa puber

dan masa remaja tidak berbeda dengan priode lain dalam rentang kehidupan.

Anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi.

Istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup

kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Pandangan ini didukung oleh

Piaget yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu usia

dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia di

mana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih

tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar.

Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah

tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara

penuh untuk masuk kegolongan orang dewasa. Remaja ada di antara anak dan

orang dewasa. Oleh karena itu, remaja juga seringkali dikenal dengan

fase”mencari jati diri” atau fase”topan dan badai”30

30

Mohammad Ali.Mohammad Asrori, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT Bumi

Aksara,2011), h.9

Page 37: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

11

Menurut Hurlock secara psikologis masa remaja adalah usia dimana

individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak-anak tidak

lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam

tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah. Integrasi dalam

masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan

dengan masa puber, termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok.

Transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini

memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang

dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari perkembangan

ini.31

1. Kurun Waktu Masa Remaja

Untuk mengetahui kurun waktu masa remaja akan dibahas menurut

beberapa ahli diantaranya :

Witherington menggunaka istilah masa adolesensiyang dibagi menjadi dua

fase yang disebut :

Preadolesence, berkisar usia 12-15 tahun

Late adolesence antara 15-18 tahun

Jadi istilah seluruhnya dengan kata adolescen. Demikian juga Gilmer

menyebut masa itu adalah adolesence yang kurun waktunya terdiri atas tiga

bagian yaitu:

Preadolesen dalam kurun waktu 10-13 tahun

Adolesen awal dalam kurun waktu 13-17 tahun

Adolesen akhir dalam kurun waktu 18-21 tahun

31

Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga,2005), h.206

Page 38: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

12

Sedangkan Hurlock menggunakan istilah masa puber namun ia

menjelaskan bahwa puber adalah periode tumpang tindih, karena mencakup

tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja.

Pembagiannya sebagai berikut:

(1) Tahap prapuber : Wanita 11-13 tahun; pria 14-16 tahun

(2) Tahap puber : Wanita 13-17 tahun; pria 14-17 tahun 6 tahun

(3) Tahap pasca puber: Wanita 17-21 tahun; pria 17 tahun 6 bulan -21 tahun.

Jadi Hurlock membedakan antara wanita dan pria, namun kedua jenis

memerlukan kurun usia puber selama 4 tahun.

Ny. Y. Singgih D. Gunarso dan singgih D. Gunarso disebutkan di

indonesia baik istilah puberitas maupun adolesensia dipakai dalam arti yang

umum. Selanjutnya ditegaskan akan dipakai istilah remaja, tinjauan psikologis

yang ditunjukkan pada seluruh proses perkembangan remaja dengan batas usia 12

sampai 22 tahun. Maka selanjutnya dari perkembangan kurun waktudapat

disimpulkan:

1. Masa pra remaja kurun waktunya sekitar 11-13 tahun bagi wanita dan pria

sekitar 12-14 tahun.

2. Masa remaja awal sekitar 13-17 tahun bagi wanita dan bagi pria 14-17 tahun

6 bulan

3. Masa remaja akhir sekitar 17-21 tahun bagi wanita dan bagi pria sekitar 17

tahun 6 bulan-22 tahun.32

32

Sri Rumini, Siti Sundari, Perkembangan Anak & Remaja, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2004), hl.54-56

Page 39: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

13

Disebutkan kata sekitar kurun waktunya karena pertumbuhan dan

perkembangan antara individu satu dan yang lain tidak persis sama, mungkin

kurang atau mungkin lebih beberapa bulan atau minggu.

Menurut Salzamaman, remaja merupakan masa perkembangan sikap

tergantung terhadap orang tua kearah kemandirian, minat-minat seksual,

perenungan diri dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan norma-norma.

Masa remaja dapat di bagi berdasarkan umur yang terdiri dari dua tahap yaitu

sebagai berikut:

Masa remaja awal sekitar usia 13-16 tahun, pada masa ini terjadi

perubahan jasmani yang cepat, sehingga memungkinkan terjadinya

goncangan emosi, kecemasan dalam masyarakat.

Masa remaja Akhir 17-21 tahun, secara psikologis, masa ini merupakan

permulaan masa dewasa, emosinya mulai stabil dan pemikirannya mulai

matang.33

Dapat disimpulkan beberapa pendapatahli yang di atas, remaja adalah

masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa remaja sebagai masa

peletak dasar yang sangat fundamental untuk perkembangan masa selanjutnya.

Usia remaja antara satu remaja dengan remaja lain berbeda, namun pada

umumnya masa remaja dimulai antara 13 dan berakhir pada umur 21 tahun.

Dimana masa remaja ini sangat membutuhkan perhatian orang tua dan kasih

sayang orang tua, agar kebutuhan untuk perkembangan masa remaja ini terpenuhi

dengan baik.

33

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya), h.21

Page 40: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

14

2. Karakteristik Remaja

Menurut Hurlock dalam rentang kehidupan masa remaja, remaja

mempunyai periode-periode yang penting dalam menjalani kehidupan, masa

remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode

sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut akan diterangkan secara singkat di

bawah ini,

a. Masa remaja sebagai periode yang penting

Semua periode dalam rentang kehidupan adalah penting, namun kadar

pentingnya berbeda-beda. Ada beberapa periode yang lebih penting dari

pada beberapa periode lainnya, karena akibatnya yang langsung terhadap

sikap dan perilaku, dan ada lagi yang penting karena akibat-akibat jangka

panjangnya. Pada periode remaja, baik akibat langsung maupun akibat

jangka panjang tetap penting.

b. Masa remaja sebagai periode peralihan

Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa yang telah

terjadi sebelumnya, melainkan lebih-lebih sebuah peralihan dari satu tahap

perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya, apa yang telah terjadi

sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang

dan yang akan datang

c. Masa remaja sebagai periode perubahan

Menurut Hurlock ada empat perubahan yang sama hampir bersifat universal

yaitu sebagai berikut:

Meningginya emosi, yang intensitasnya bergantung pada tingkat

perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.

Page 41: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

15

Perubahan tubuh, minat dan peranan yang diharapkan oleh kelompok

sosial untuk dipesankan, menimbulkan masalah baru.

Perubahan minat dan pola perilaku, maka nilai-nilai juga berubah. Apa

yang masa kanak-kanak dianggap penting, sekarang setelah hampir

dewasa tidak penting lagi.

Sebagai besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan.

Mereka menginginkan dan menuntun kebebasan, tetapi mereka sering

takut bertanggung jawab akan akibatnya dan meragukan kemampuan

mereka untuk dapat mengatasi tanggung jawab tersebut.

d. Masa remaja sebagai usia bermasalah

Setiap periode mempunyai masalahnya sendiri-sendiri, namun masalah

masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-

laki maupun anak perempuan. Terdapat dua alasan bagi kesulitan itu.

pertama, sepanjang masa kanak-kanak, masalah anak-anak sebagian

diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru, sehingga kebanyakan remaja

tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua karena para remaja

merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri,

menolak bantuan orang tua dan guru-guru.

e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Sepanjang usia geng pada akhir masa kanak-kanak, penyesuaian diri dengan

standar kelompok adalah jauh lebih penting bagi anak yang lebih besar dari

pada individualitas. Seperti telah ditunjukkan, dalam hal pakaian, berbicara

dan perilaku anak yang lebih besar ingin lebih cepat seperti teman-

temannya.

Page 42: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

16

f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan

Seperti ditunjukkan oleh Majelis banyak anggapan populer tentang remaja

yang mempunyai arti yang bernilai, dan sayangnya, banyak di antaranya

yang bersifat negatif. Anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah

anak-anak yang tidak dapat dipercaya dan cendrung merusak dan berprilaku

merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan

mengawasi kehidupan remaja muda takut bertanggung jawab dan bersikap

tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.

g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik

Remaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca berwarna merah

jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang inginkan

dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita. Cita-cita yang

tidak realistik ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga

dan teman-temannya, menyebabkan meningginya emosi yang merupakan

ciri dari awal masa remaja.

h. Masa remaja sebagai ambang masa

Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja

menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk

memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Berpakaian dan

bertindak seperti orang dewasa ternyata belum cukup. Oleh karena itu,

remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan

status dewasa, yaitu merokok, minum-minuman keras dan lain-lainnya.

Karakteristik remaja di atas dapat disimpulkan bawah semua masa periode

Page 43: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

17

remaja itu sangat penting, jika masa periode tersebut tidak berjalan dengan

baik maka berpengaruh pada sikap dan perilaku remaja yang akan datang.34

C. Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja

1. Pengertian Tugas Perkembangan

Tugas perkembangan merupakan suatu proses yang menggambarkan

prilaku kehidupan sosial-psikologis manusia pada posisi yang harmonis di dalam

lingkungan masyarakat yang lebih luas dan kompleks. Proses tersebut merupakan

tugas-tugas perkembangan fisik dan psikis yang harus dipelajari, dijalani, dan

dikuasai oleh setiap individu.

Semua tugas perkembangan pada masa remaja dipusatkan pada pusaka

penanggulangan sikap dan pola prilaku yang kekanak-kanakan dan mengadakan

persiapan untuk menghadapi masa dewasa. Tugas perkembangan pada masa

remaja menuntut perubahan besar pada sikap dan pola prilaku anak. Akibatnya,

hanya sedikit anak laki-laki dan perempuan yang dapat diharapkan untuk

menguasai tugas-tugas tersebut selama awal masa remaja, apalagi mereka yang

matangnya terlambat. Kebanyakan harapan ditumpukan pada hal ini adalah bahwa

remaja muda akan meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola

perilaku.

Sekolah dan pendidikan tinggi menekankan perkembangan keterampilan

intelektual dan konsep yang penting bagi kecakapan sosial. Namun hanya sedikit

remaja yang mampu menggunakan keterampilan dan konsep ini dalam situasi

praktis. Mereka yang aktif dalam dalam berbagai aktivitas ekstrakurikuler

34

Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan,...h.207-209

Page 44: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

18

menguasai praktek demikian namun mereka yang tidak aktif harus bekerja setelah

sekolah atau tidak diterima oleh teman-teman tidak memperoleh kesempatan.

Sekolah dan pendidikan tinggi juga mencoba untuk membentuk nilai-nilai

yang sesuai dengan nilai-nilai orang dewasa, orang tua berperan banyak dalam

perkembangan ini. Namun bila nilai-nilai dewasa bertentangan dengan nilai-nilai

teman sebaya, maka remaja harus memilih yang terakhir bila mengharapkan

dukungan teman-teman yang menentukan kehidupan sosial mereka.

Erat hubungannya dengan masalah pengembangan nilai-nilai yang selaras

dengan nilai orang dewasa yang akan dimasuki, adalah tugas untuk

mengembangkan prilaku sosial yang bertanggung jawab. Sebagian besar remaja

ingin diterima oleh teman-teman sebayanya, tetapi hal ini sering kali diperoleh

dengan prilaku yang oleh orang dewasa dianggap tidak bertanggung jawab.

Misalnya, kalau menghadapi masalah menolong atau menipu teman dalam ujian,

maka remaja harus memilih antara standar dewasa dan standar teman-teman.35

Menurut Konopka, pikunas, Kaczman dan Riva, salah satu periode dalam

rentang kehidupan individu adalah masa (fase) remaja. Masa ini merupakan

segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu, dan

merupakan masa transisi yang dapat diarahkan pada perkembangan masa dewasa

yang sehat.

Menurut Pikunas, dalam membahas tugas perkembangan ini,

mengemukakan pendapat Candless dan Evans yang berpendapat bahwa masa

remaja ditandai oleh keinginan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang secara

matang agar diterima oleh teman sebaya, orang dewasa dan budaya. Pada periode

35

Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan, ..., hal.207-209

Page 45: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

19

ini, remaja memperoleh kesadaran yang jelas tentang apa yang diharapkan

masyarakat dari dirinya. Mulai dari Erikson, banyak para ahli psikologi

memandang bahwa identity formation (pembentukan identitas/ jati diri)

merupakan tugas perkembangan utama bagi remaja. Jika remaja gagal atau tidak

mendapat kepuasan dalam menjawab pertanyaan “siapa saya?” dan “mengapa

saya?” maka mereka akan mengalami “peperangan” dalam dirinya. Jika secara

terus menerus, remaja aktif menanyakan tentang kebingungannya mengenai

ideology dan pekerjaan, atau ketidak jelasan tentang peranan dirinya dalam

kelompok sebaya atau orang dewasa, maka dia memerlukan moratorium. Tahun-

tahun tambahan untuk menemukan solusi yang dapat diterima sebelum mereka

mencapai gaya hidup seperti orang dewasa. William Kay, mengemukakan tugas-

tugas perkembanangan remaja itu sebagai berikut:

a) Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya

b) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang

mempunyai otoritas.

c) Mengembangakan keterampilan emosi interpersonal dan belajar bergaul

dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun

kelompok.

d) Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya

e) Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap

kemampuannya sendiri

f) Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala

nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup (Weltanschauung).

Page 46: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

20

g) Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/prilaku) kekanak-

kanakan.36

Kemampuan seseorang untuk menemukan sumber-sumber untuk

memperoleh kebutuhan-kebutuhannya, dan menuntaskan tugas-tugas

perkembangannya merupakan isyarat kunci bagi ketepatan perkembangannya.

Upaya mengeksplorasi dan belajar adalah penting untuk bergerak kearah self-

realization. Periode remaja merupakan gerakan yang berkesinambungan dari masa

anak kemasa dewasa.

Dalam membahas tujuan tugas perkembangan remaja, Pikunas, Cole

dalam Syamsul Yusuf,mengemukakan pendapat yang mengklasifikasikannya ke

dalam Sembilan kategori, Yaitu :

Kematangan emosional

Pemantapan minat-minat hetero seksual

Kematangan sosial

Emansipasi dari kontrol keluarga

Kematangan intelektual

Memilih pekerjaan

Menggunakan waktu senggang secara tepat

Memiliki filsafat hidup

Identifikasi diri.37

2. Tingkat Pencapaian Perkembangan

Tingkat pencapaian tugas perkembangan bervariasi dicapai oleh setiap

individu, Loevinger mengemukakan sembilan tingkat perkembangan . tingkat

36

Syamsul Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya), h.71 37

Syamsul Yusuf, psikologi Perkembangan Anak & Remaja,..., h.72-73

Page 47: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

21

pertama yaitu tingkat pra-sosial, individu belum mampu membedakan dirinya

dengan lingkungan, sedangkan tingkat kesembilan yaitu tingkat integrated,

tingkatan yang jarang dicapai kebanyakan orang.

Untuk mengungkap tingkat pencapaian tugas perkembangan, berdasarkan

teori perkembangan diri dari Leovinger, membuat suatu instrumen yang di sebut

Inventori Tugas Perkembangan (ITP) untuk setiap jenjang pendidikan (SD, SLTP,

SLTA, dan PT), dan karena tingkat pra-sosial sulit diungkap secara verbal, dan

tingkat integrated jarang dicapai, ITP hanya mengungkap tujuh tingkat

erkembangan. Ketujuh tingkat perkembangan itu memiliki karakteristik sebagai

berikut.

Tingkat Impulsif (Imp)

Tingkat Perlindungan Diri (Pld)

Tingkat Konformistik (Kof)

Tingkat Sadar Diri (Sdi)

Tingkat Seksama (Ska

Tingkat Otonomi Kar

Tugas-tugas perkembangan ini sebagai berikut:

1) Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya

a. Hakikat tugas. Tujuan tugas ini : (1) belajar melihat kenyataan, anak

wanita sebagai wanita dan anak pria sebagai pria, (2) berkembang

menjadi orang dewasa diantara orang dewasa lainnya, (3) belajar

bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dan (4)

belajar memimpin orang lain tanpa mendominasinya

Page 48: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

22

b. Dasar biologis : (1) manusia terbagi ke dalam dua jenis kelamin (pria

dan wanita); (2) kematangan seksual dicapai pada masa remaja,

sehingga daya tarik seksual menjadi kekuatan yang dominan dalam

kehidupannya; (3) hubungan sosial di antara remaja dipengaruhi oleh

kematangan fisik yang dicapainya. Remaja (pria/wanita) yang lambat

dalam perkembangannya, mungkin akan tersingkir dari kelompok

sosialnya yang pertumbuhan fisiknya lebih cepat

c. Dasar psikologis. Pada akhir masa anak, anak-anak lebih cepat

berkembangnya dan menaruh perhatian untuk begaul dengan orang lain

(kelompok sebaya).

Keberhasilan remaja dalam menyelesaikan tugas perkrmbangan ini

mengantarkannya kedalam suatu kondisi penyesuaian sosial yang baik

dalam keseluruhan hidupnya. Namun apabila gagal, maka dia akan

mengalami ketidak bahagiaan atau kesulitan dalam kehidupannya

dimasa dewasa, seperti ketidakbahagiaan dalam pernikahan, kurang

mampu bergaul dengan orang lain, bersifat kekanak-kanakan, dan

melakukan dominasi secara sewenang-wenang.

d. Dasar kebudayaan. Kebudayaan dapat menentukan pola-pola hubungan

sosial remaja.

e. Tingkat pencapaian tugas perkembangan

2) Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita

a. Hakikat tugas. Remaja dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai

peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi oleh

masyarakat

Page 49: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

23

b. Dasar biologis. Siklus pertumbuhan fisik remaja berbeda antara pria dan

wanita

c. Dasar psikologis. Karena peranan pria dan wanita relative berbeda

dalam masyarakat, maka remaja pria harus menerima gagasan atau ide

seorang pria dewasa dan remaja wanita menerima ide sebagai wanita

dewasa.

d. Dasar budaya. Peran wanita terus berubah, terutama dalam masyarakat

perkotaan.

3) Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efiktif

Hakikat tugas. Tigas ini bertunuan agar remaja merasa bangga, atau

berdikap toleran terhadap fisiknya, menggunakan dan memelihara fisiknya

secara efektif, dan merasa puas dengan fisiknya tersebut.

4) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.

Hakikat tugas. Tujuan dari tugas perkembangan ini adalah, membebaskan

dari sikap dan prilaku yang kekanak-kanakan atau bergantung pada orang

tua, mengembangkan efeksi (cinta kasih) kepada orang tua tanpa bergantung

(terikat) kepadanya, dan mengembangkan sikap respek terhadap orang

dewasa lainnyatanpa bergantung kepadanya.

5) Mencapai jaminan kemandirian ekonomi

Hakikat tugas. Tujuan tugas perkembangan ini adalah agar remaja merasa

mampu menciptakan suatu kehidupan (mata pencarian). Tugas ini sangat

penting (mendesar) bagi remaja pria, namun tidak begitu penting bagi

remaja wanita.

Page 50: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

24

6) Memilih dan mempersiapkan karier (pekerjaan)

Hakikat tugas. Tujuan tugas ini adalah memilih suatu pekerjaan yang sesuai

dengan kemampuannya, dan mempersiapkan doromemiliki kemampuan dan

keterampilan untuk memasuki pekerjaan tersebut.

7) Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga

Hakikat tugas. Tujuan tugas ini adalah, mengembangkan sikap positif

terhaap pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak, memperoleh

pengetahuan yang tepat tentang pengelolaan keluarga dan pemeliharaan

anak

8) Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang

diperlukan bagi warga Negara

Hakikat tugas. Tugas perkembangan ini bertujuan mengembangkan konsep-

konsep hukum, pemerintahan, ekonomi, politik, geografi, hakikat manusi

dan lembaga-lembaga sosial yang cocok dengan dunia modern, dan

mengembangkan keterampilan berbahasa dan kemampuan nalar (berpikir)

yang penting bagi upaya memecahkan masalah-masalah secara efektif.

9) Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.

Hakikat tugas. Tujuan tugas ini adalah berpartisipasi sebagai orang dewasa

yang bertanggung jawab sebagai masyarakat, dan memperhitungkan nilai-

nilai sosial dalam tingkah lakunya

10) Memperoleh seperangkat nilai dan system etika sebagai petunjuk/

pembimbing dalam bertingkah laku

Hakikat tugas perkembangan. Tujuan tugas ini adalah membentuk

seperangkat nilai yang mungkin dapat direalisasikan, mengembangkan

Page 51: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

25

kesadaran untuk merealisasikan nilai-nilai, mengembangkan kesadaran akan

hubungannya dengan sesama manusia dan juga alam sebagai lingkungan

tempat tinggalnya, dan memahami gambaran hidup dan nilai-nilai yang

dimilikinya, sehingga dapat hidup selaras (harmoni) dengan orang lain.

11) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

Tujuan tugas perkembangannya adalah, remaja seharusnya mengamalkan

nilai-nilai aqidah seperti meyakini Allah sebagai pencipta, meyakini agama

sebagai pedoman hidup, meyakini bahwa Allah Maha melihat terhadap

semua perbuatan manusia, dan mengamalkan nilai-nilai ibadah seperti,

melaksanakan ibadah ritual seperti shlat, membaca kitab suci dan

mendalami isinya, mengendalikan diri (hawa nafsu) dari sikap dan

perbuatan yang diharamkan Allah, bersikap hormat kepada orangtua dan

orang lain.38

Jika remaja berhasil mencapai tugas perkembangannya maka akan

menimbulkan rasa bahagia dan membawa kearah keberhasilan dalam

melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Terpenuhinya tugas perkembangan remaja,

maka akan menjadi modal dalam melakukan penyesuaian diri, karena remaja

merasa percaya diri dalam bertindak.

D. Perkembangan Sosial Pada Masa Remaja

1. Pengertian Perkembangan Sosial

Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalamartian belum

memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial

38

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja,...h.74-94

Page 52: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

26

anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-

orang dilingkungannya.39

Pada dasarnya pribadi tak sanggup hidup seorang diri tanpa lingkungan

psikis dan rohaniyahnya walaupun secara biologis-fisiologis ia dapat

mempertahankan dirinya sendiri.40

Hubungan sosial berupa hubungan antar manusia yang saling

membutuhkan. Pada jenjang perkembangan remaja, seorang remaja bukan saja

memerlukan orang lain demi memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi juga

melakukan tahap perkembangannya tingkat hubungan antar manusia sehubungan

dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.

Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan

sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk

menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi

meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.

Dalam hidup bermasyarakat remaja dituntut bersosialisasi. Dalam masa

remaja cakrawala interaksi sosial telah meluas dan kompleks. Selain berkomuikasi

dengan keluarga juga dengan sekolah dan masyarakat umum yang terdiri atas

anak-anak maupun orang dewasa dan teman sebaya pada khususnya. Bersamaan

dengan itu remaja mulai memperhatikan mengenai norma-norma yang berlaku

serta melakukan penyesuaian diri kedalam lingkungan sosial.41

39

Elizabeth B.Hurlock, Child Development, (Alih Bahasa:Med. Meitasari Tjandrasa dan

Muslichah Zarkasih), (1981), hl.250 40

W.A Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung:PT Eresco.1998), hl.25 41

W.A Gerungan, Psikologi Sosial,...hl.77

Page 53: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

27

2. Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja

Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang

menjelang dewasa. Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks,

cakrawala interaksi sosial dan pergaulan remaja telah cukup luas. Dalam

penyesuaian diri terhadap lingkungannya, remaja telah memperhatikan dan

mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yang berlaku

sebelumnya di dalam keluarganya. Remaja menghadapi berbagai lingkungan,

bukan saja bergaul dengan berbagai kelompok umur. Dengan demikian, remaja

mulai memahami nora pergaulan dengan kelompok remaja, kelompok anak-anak,

kelompok dewasa, dan kelompok orang tua. Pergaulan dengan sesama remaja

lawan jenis dirasakan yang paling penting tetapi cukup sulit, karena di samping

harus memperhatikan norma pergaulan sesama remaja, juga terselip pemikiran

adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup.

Seseorang remaja dapat mengalami sikap hubungan sosial yang bersifat

tertutup sehubungan dengan masalah yang dialami remaja. Pergaulan remaja

banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok, baik kelompok kecil maupun

kelompok besar, dalam menetapkan pilihan kelompok yang diikuti, didasari

berbagai penimbangan seperti, moral, sosial ekonomi, minat dan dan kesamaan

bakat, dan kemampuan. Baik di dalam kelompok kecil maupun kelompok besar.42

Oleh karena itu, Sering kali gerak-gerik remaja menjadi serba canggung

dan tidak bebas. Gangguan dalam bergerak yang disebabkan oleh pesatnya

pertumbuhan fisik pada remaja seperti ini dikenal dengan istilah gangguan

regulasi.

42

H.Sunarto, B.Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta:PT Rineka

Cipta,1999), hl.128-129

Page 54: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

28

Pada remaja pria, pertumbuhan lekum menyebabkan suara remaja itu

menjadi parau untuk beberapa waktu dan akhirnya turun satu oktaf,. Pertumbuhan

kelenjer endoktrin yang telah mencapai taraf kemtangan sehingga mulai

berproduksi menghasilkan hormon yang bermanfaat bagi tubuh. Akibatnya,

remaja mulai merasa mulai tertarik kepada lawan jenisnya. Pada waktu tidur,

karena ketertarikan kepada lawan jenis yang disebabkan berkembangnya hormon

mengakibatkan remaja pria sering mengalami mimpi basah. Di sisi lain,

perkembangan hormon pada remaja putri mengakibatkan mereka mulai

mengalami menstruasi yang seringkali pada awal mengalaminya menimbulkan

kegelisahan. Berproduksinya kelenjer hormon bagi sementara remaja juga dapat

menyebabkan timbulnya jerawat pada bagian wajahnya yang seringkali juga

menimbulkan kegelisahan pada mereka, lebih-lebih pada remaja putri.

Pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja sangat membutuhkan zat-zat

pembangun yang diperoleh dari makanan sehingga remaja pada umumnya

menjadi pemakan yang kuat.43

Ada sejumlah karakteristik menonjol dari perkembangan sosial remaja,

yaitu sebagai berikut:

a. Berkembangnya kesadaran akan kesunyian dan dorongan akan pergaulan.

Masa remaja bisa disebut sebagai masa sosial karena sepanjang masa remaja

hubungan sosial semakin nampak jelas dan sangant dominan. Kesadaran

akan kesunyian menyebabkan rwmaja berusaha mencari kompensasi dengan

mencari hubungan dengan orang lain atau berusaha mencari pergaulan.

43

Muhammad Ali dan Muhammad Asrori, Psikologi Remaja(Perkembangan Peserta

Didik),... hl.21

Page 55: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

29

b. Adanya upaya memilih nilai-nilai sosial

Ada dua kemungkinan yang ditempuh oleh remaja ketika berhadapan

dengan nilai-nilai sosial tertentu, yaitu penyesuaian diri dengan nilai-nilai

tersebut atau tetap pada pendirian dengan segala pendapatnya.

c. Meningkatkan ketertarikan pada lawan jenis

Remaja sangat sadar akan dirinya tentang bagaimana pandangan lawan jenis

mengenai dirinya.

d. Mulai cendrung memilih karir tertentu

Karakteristik berikutnya sebagaimana dikatakan bahwa ketika memasuki

masa remaja akhir mulai tanpa kecendrungan mereka untuk memilih karir

tertentu meskipun dalam pemilihan karir tersebut masih mengalami

kesulitan.44

E. Instrumen Tugas Perkembangan (ITP)

1. Pengertian Instrumen Tugas Perkembangan (ITP)

Inventori tugas perkembangan adalah instrumen yang digunakan untuk

memahami tingkat perkembangan individu. Inventori tugas perkembangan

merupakan salah satu metode yang tergolong metode laporan diri (personal

report) atau deskripsi diri (self descriptive). Dalam metode laporan ini atau

deskripsi diri ini individu melaporkan tentang dirinya berdasarkan pernyataan atau

perintah yang diberikan.

Penyusunan ITP terutama dimaksudkan untuk menunjang kegiatan

pelayanan konseling, namun dapat juga digunakan untuk mengetahui tugas

perkembangan anak-anak dan pemuda pada umumnya. ITP disusun dalam bentuk

44

Muhammad Ali dan Muhammad Asrori, Psikologi Remaja(Perkembangan Peserta

Didik),... hl.91

Page 56: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

30

empat buku, masing-masing untuk memahami perkembangan siswa, SD, SMP,

SMA dan mahasiswa.

Untuk masing-masing tingkat pendidikan terdapat jumlah item yang

berbeda. ITP SD dan SMP memiliki jumlah item sebanyak 50 butir, sedangkan

ITP SMA dan Perguruan Tinggi memiliki jumlah item sebanyak 77 butir.

Jawaban yang diberikan responden menunjukkan konsistensi responden akan

menunjukkan tingkat perkembangan responden.

Proses pengolahan ITP dapat dilakukan dengan bantuan kunci jawaban

secara manual, ITP juga dapat diolah dengan bantuan komputer. Pengilahan ITP

ini dilakukan dengan bantuan program ATP (Analisis Tugas Perkembangan).45

Jadi, ITP itu adalah inventori tugas perkembangan yang digunakan untuk

mengetahui tingkat perkembangan responden, yang memiliki jumlah item yang

berbeda tiap tingkatan. Pengolahan ITP dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

dengan cara manual dengan bantuan kunci jawaban dan pengolahan menggunakan

komputer dengan bantuan program ATP (Analisis Tugas Perkembangan).

2. Tingkat Perkembangan dalam Instrumen Tugas Perkembangan

Adapun tingkat perkembangan dalam instrumen tugas perkembangan

menurut Loevinger adalah :

Tingkat Impulsif (Imp)

Tingkat Perlinsungan Diri (Pld)

Tingkat Konformistik (Kof)

Tingkat Sadar Diri (Sdi)

Tahap Seksama (Ska)

45

Fadhilla Yusri, Instrumentasi Non-Tes Dalam Konseling, (Padang Panjang: P3SDM

Melati Publishing, 2015), hl.215-216

Page 57: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

31

Tingkat Individualistik (Ind)

Tingkat Otonomi (Oto)46

Tingkat perkembangan itu merupakan struktur kontinum perkembangan

diri dari yang sederhanasampai dengan yang kompleks. Umumnya tingkat

perkembangan anak usia SD berkisar antara tingkat 1 dan tingkat IV yaitu;

a. Tingkat impulsif (Imp), karakteristiknya adalah, individu menempatkan

identitas diirinya sebagai bagian yang terpisah dari orang lain,pola prilaku

menuntut dan bergantung pada lingkungan sebagai sumber ganjaran dan

hukuman,berorientasi sekarang (tidak berorientasi pada masa lalu dan masa

depan), (individu tidak menempatkan diri sebagai faktor penyebab perilaku.

b. Tingkat perlindungan diri (Pld) karakteristiknya adalah:peduli terhadap

kontrol dan keuntungan yang dapat diperoleh dan berhubungan dengan

orang lain, mengikuti aturan secara oportunistik dan hedonistic (prinsip

menyenangkan diri), berfikir tidak logis dan stereotipe, cenderung

menyalahkan dan mencela orang laindan lingkungan.

c. Tingkat konformistik (Kof) karakteristiknya adalah: individu peduli

terhadap penampilan diri dan penampilan sosial, cenderung berpikir

stereotipe dan klise, peduli terhadap aturan eksternal, bertindak dengan

motif yang dangkal (imp, untuk memperoleh pujian), menyamakan diri

dalam ekspresi emosi, kurang intropeksi, perbedaan kelompok didasarkan

atas ciri-ciri eksternal, takut tidak diterima kelompok, tidak sensitif terhadap

aturan, dan merasa berdosa jika melanggar aturan (terutama aturan

kelompok)

46

Mamat Supriatna, Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2011), hl. 123-125

Page 58: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

32

d. Tingkat sadar diri (Sdi) karakteristiknya adalah: individu mampu berpikir

alternatif, melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam stuasi, peduli

untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang ada, orientasi pemecahan

masalah, memikirkan cara hidup, serta penyesuaian terhadap stuasi dan

peranan.

Untuk anak usia SLTP antara II dan V yaitu;

a. Tingkat perlindungan diri (Pld) karakteristiknya adalah: pedili terhadap

kontrol dan keuntungan yang dapat diperoleh dan berhubungan dengan

orang lain, mengikuti aturan secara oportunistik dan hedonistic(prinsip

menyenangkan diri), berpikir tidak logis dan sereotipe, cenderung

menyalahkan dan mencela orang lain dan lingkungan.

b. Tingkat konformistik (Kof) karakteristiknya adalah, pedili terhadap

penampilan diri dan penerimaan sosial, cenderung berpikir stereotipe dan

klise, peduli terhadap peraturan eksternal, nertindak dengan motif yang

dangkal (ump, untuk memperoleh pujian), menyamakan diri dalam ekspresi

emosi, kurang introspeksi, perbedaan kelompok didasarkan atas ciri-ciri

eksternal, takut tidak diterima kelompok, tidak sensitif terhadap aturan, dan

merasa berdosa jika melanggar aturan (terutama aturan kelompok)

c. Tingkat sadar diri (Sdi) karakteristiknya adalah: individu mampu berpikir

alternatif, melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam situasi, peduli

untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang ada, orientasi pemecahan

masalah, memikirkan cara hidup serta penyesuaian terhadap situasi dan

peranan.

Page 59: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

33

d. Tahap seksama (Ska) karakteristiknya adalah: individu bertindak atas dasar

nilai internal, mampu melihat diri sebagai pembuat pilihan dan pelaku

tindakan, mampu melihat keragaman emosi, motof, dan perspektif diri,

peduli akan hubungan mutualistik, memiliki tujuan jangka panjang,

cenderung melihat peristiwa dalam konteks sosial, berpikir lebih kompleks

dan atas dasar analisis.

Untuk anak usia SLTA antara III dan VI yaitu,

a. Tingkat konformistik (Kof) karakteristiknya adalah: peduli terhadap

penampilan diri dan penerimaan sosial, cenderung berpikir stereotipe dan

klise, peduli terhadap aturan eksternal, bertindak dengan motif yang

dangkal, menyamakan diri dalam ekspresi emosi, kurang introspeksi,

perbedaan kelompok didasarkan atas ciri-ciri eksternal, takut tidak diterima

kelompok, tidak sensitif terhadap aturan, dan merasa berdosa jika melanggar

aturan (terutama aturan kelompok).

b. Tingkat sadar diri (Sdi) karakteristiknya adalah: mampu berpikir alternatif,

melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam situasi, peduli untuk

mengambil manfaat dari kesempatan yang ada, orientasi pemecahan

masalah, memikirkan cara hidup serta penyesuaian terhadap situasi dan

peranan.

c. Tahap seksama (Ska) karakteristiknya adalah: individu bertindak atas dasar

nilai internal, mampu melihat diri sebagai pembuat pilihan dan pelaku

tindakan, mampu melihat keragaman emosi, motif dan perspekif diri, peduli

akan hubungan mutualistik, memiliki tujuan jangka panjang, cenderung

Page 60: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

34

melihat peristiwa dalam konteks sosial, berpikir lebih kompleks dan atas

dasar analisis.

d. Tingkat individualistik (Ind) karakteristiknya adalah: peningkatan kesadaran

individualitas, kesadaran akan konflik emosional antara kemandirian dengan

ketergantungan, menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain,

mengenal eksistensi perbedaan individual, mampu bersikap toleran terhadap

pertentangan dalam kehidupan, membedakan kehidupan, dan peduli akan

perkembangan dan masalah-masalah sosial.

Untuk usia mahasiswa antara IV dan VII yaitu:

a. Tingkat sadar diri (Sdi) karakteristiknya adalah: mampu berpikir alternatif,

melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam situasi, peduli untuk

mengambil manfaat dari kesempatan yang ada, orientasi pemecahan

masalah, memikirkan cara hidup serta penyesuaian terhadap situasi dan

peranan.

b. Tingkat seksama (Ska) karakteristiknya adalah individu bertindak atas dasar

nilai internal, mampu melihat diri sebagai pembuat pilihan dan pelaku

tindakan, mampu melihat keragaman emosi,motif,dan perspektif diri, peduli

akan hubungan mutualistik, memiliki tujuan jangka panjang, cenderung

melihat peristiwa dalam kompleks dan atas dasar analisis.

c. Tingkat individualistik (Ind) karakteristiknya adalah: peningkatan kesadaran

individualitas, kesadaran akan konflik emosional antara kemandirian dengan

ketergantungan, menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain,

mengenal eksistensi perbedaan individual, mampu bersikap toleran terhadap

pertentangan dalam kehidupan, membedakan kehidupan internal dan

Page 61: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

35

ketingkat otonomidupan luar dirinya, mengenal kompleksitas diri, dan

peduli akan perkembangan dan masalah-masalah sosial.

d. Tngkat Otonomi (Oto) karakteristiknya adalah, individu memiliki

pandangan hidup sebagai suatu keseluruhan, cenderung bersikap realistik

dan objektif terhadap diri sendiri maupun orang lain, peduli akan paham

abstrak seperti keadilan sosial , mampu mengintegrasikan nilai-nilai yang

bertentangan, peduli akan self-fulfillment( pemuasan kebutuhan diri), ada

keberanian untuk menyelesaikan konflik internal, respek terhadap

kemandirian orang lain, sadar akan adanya saling ketergantungan dengan

orang lain, dan mampu mengekspresikan perasaan dengan penuh keyakinan

dan keceriaan.47

Tingkatan perkembangan dapat digunakan untuk mendeskripsikan

keberadaan individu dalam kontinum perkembangan. Setiap tingkatan dibangun

atas dasar tingkatan sebelumnya dan menjadi dasar bagi tingkatan berikutnya.

Peningkatan perkembangan sepanjang kontinum perkembangan menggambarkan

perbedaan kualitatif tentang cara-cara individu berinteraksi dengan lingkungan.

3. Aspek yang Diukur dalam Instrumen Perkembangan

Ada 10 aspek perkembangan pada siswa SD dan SMP, serta 11 aspek pada

siswa SMA dan mahasiswa PT. Berikut aspek-aspek perkembangan yang akan

diukur dalam inventori tugas perkembangan:

a. Landasan hidup religius

Sholat dan berdo’a

Belajar agama

47 Mamat Supriatna, Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi, ...,

Page 62: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

36

Keimanan

Sabar

b. Landasan prilaku etis

Jujur

Hormat kepada orang tua

Sikap sopan dan santun

Ketertiban dan kepatuhan

c. Kematangan emosional

Kebebasan dalam mengemukakan pendapat

Tidak cemas

Pengendalian emosi

Kemampuan menjaga stabilitas emosi

d. Kematangan intelektual

Sikap kritis

Sikap rasional

Kemampuan membela hak pribadi

Kemampuan menilai

e. Kesadaran tanggung jawab

Mawas diri

Tanggung jawab atas tindakan pribadi

Partisipasi pada lingkungan

Disiplin

f. Peran sosial sebagai pria dan wanita

Page 63: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

37

Perbedaan pokok laki-laki dan perempuan

Peran sosial sesuai jenis kelamin

Tingkah laku dan kegiatan sesuai dengan jenis kelamin

g. Penerimaan diri dan pengembangannya

Kondisi fisik

Kondisi mental

Pengembangan cita-cita

Pengembangan pribadi

h. Kemandirian prilaku ekonomis

Upaya menghasilkan uang

Sikap hemat dan menabung

Bekerja keras dan ulet

Tidak mengharapkan pemberian orang

i. Wawasan persiapan karir

Pemahaman jenis pekerjaan

Kesungguhan belajar

Upaya meningkatkan keahlian

Perencanaan karir

j. Kematangan hubungan dengan teman sebaya

Pemahaman tingkah laku orang lain

Kemampuan berempati

Kerja sama

Kemampuan hubungan sosial

k. Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga

Page 64: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

38

Peserta Didik

Pemilihan pasangan/teman hidup

Kesiapan menikah

Membangun keluarga

Reproduksi yang sehat.48

Dari 11 aspek tugas perkembangan, yang termasuk tugas perkembangan

sosial adalah, kesadaran tanggung jawab, peran sosial sebagai pria dan wanita,

kematangan hubungan teman sebaya.

3. Kerangka Konseptual

Adapun dalam penelitian ini memiliki kerangka konseptual sebagai

berikut:

Gambar 1: Kerangka konseptual

Berdasarkan kerangka konseptual di atas terdapat satu variabel tentang

tugas perkembangan remaja, yaitu tugas perkembangan sosial remaja

48

Fadhilla Yusri, Instrumentasi-Non Tes Dalam Konseling,..., hl. 216-222

Tugas Perkembangan Sosial

1. Kesadaran tanggung jawab

2. Peran sosial sebagai pria dan wanita

3. Kematangan hubungan dengan teman sebaya

Tingkat Pencapaian Perkembangan Peserta Didik SMK

1. Tingkat Konformistik (Kof)

2. Tingkat Sadar Diri (Sdi)

3. Tingkat Seksama (Ska)

4. Tingkat Individualistik (Ind)

Tingkat Pencapaian Perkembangan Peserta Didik SMK 1. Tingkat Konformistik (Kof)

2. Tingkat Sadar Diri (Sdi)

3. Tingkat Seksama (Ska)

4. Tingkat Individualistik (Ind)

Page 65: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

39

4. Penelitian Relevan

1. Dari tugas-tugas perkembangan penulis merujuk kepada Skripsi Yulia

Hermika, 1006053. “Pofil Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan Sosial

Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Rao Kecematan Rao Induk Kab

Pasaman”. STKIP PGRI Padang 2015 Program Studi Bimbingan dan

Konseling. Penelitian ini dilatar belakangi masih adanya peserta didik yang

belum mencapai tugasnya sebagai peserta didik dan kurangnya pencapaian

tugas-tugas perkembangan.

Tujuan perkembangan ini untuk mendeskripsikan tugas perkembangan

sosial peserta didik dalam membina hubungan baik dengan anggota

kelompok teman sebaya, dan untuk mencapai tugas-tugas perkembangan

sosial peserta didik dalam mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

manggunakan teknik Sampling. Penelitian ini mengambil peserta didik

sebagai sampel penelitian yang dijadikan sebagai responden utama yang

berjumlah 77 orang responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah angket. Sedangkan untuk analisis data digunakan teknik

persentase.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: 1) Profil pencapaian tugas-

tugas perkembangan sosial peserta didik dalam membina hubungan baik

dengan anggota kelompok teman sebaya berada pada kategori baik. 2) Profil

Page 66: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

40

pencapaian tugas-tugaas perkembangan sosial peserta didik dalam

mengembangkan prilaku tanggung jawab sosial berada pada kategori baik.49

2. Penulis juga merujuk kepada Skripsi Rita Novita, 10060249, Tingkat

Pemahaman Peserta Didik tentang Tugas-tugas Perkembangan Sosial

Remaja di Kelas X SMK Negeri 6 Padang, STKIP PGRI Sumatera Barat.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingkat pemahaman peserta didik

tentang tugas-tugas perkembangan sosial remaja.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple rendom

sampling. Penelitian ini mengambil peserta didik sebagai sampel penelitian

yang dijadikan sebagai responden utama yang berjumlah 79 orang.

Responden tambahan adalah guru pembimbing dan guru mata pelajaran.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Sedangkan

untuk analisis data digunakan trknik persentase.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: Tingkat pemahaman peserta

didik tentang tugas-tugas perkembangan sosial remaja dalam membina

hubungan baik dengan anggota kelompok berada pada kategori rendah

83,54%, Tingkat pemahaman peserta didik tentang tugas-tugas

perkembangan sosial remaja dalam mengembangkan prilaku tanggung

jawab sosial berada pada kategori tinggi 81,01%.50

49

Skripsi, Yulia Hermika, Profil Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan Sosial Peserta

Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Rao Kecamatan Rao Induk Kab.Pasaman. (Padang: STKIP PGRI,

2015) 50

Skripsi, Rita Novita, Tingkat Pemahaman Peserta Didik tentang Tugas-Tugas

Perkembangan Sosial Remaja di Kelas X SMK Negeri 6 Padang, (Padang: STKIP PGRI)

Page 67: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

62

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah SMK Budisatrya, dan sekolah ini

terletak di Jl. Ledda Sujono Desa, Medan, Sumatra Utara, 20371.

B. Pemilihan Metode Penelitian Kualitatif

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif sebagai metode ilmiah sering

digunakan dan dilaksanakan oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu sosial

termasuk juga ilmu pendidikan. Sejumlah alasan juga dikemukakan yang intinya

bahwa penelitian kualitatif memperkaya hasil penelitian kuantitatif. Penelitian

kualitatif dilaksanakan untuk membangun pengetahuan melalui pemahaman dan

penemuan.

Ada beberapa pertimbangan peneliti sehingga memilih menggunakan

metode kualitatif dalam penelitian ini, yaitu mengacu pada pendapat yang

dikemukakan Moleong51

sebagai berikut:

1. Penelitian kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan

ganda.

2. Metode kualitatif ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan

antara peneliti dan responden.

3. Metode kualitatif ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan

banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang

dihadapi.

51

Lexy J. Moleong, (2000), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

RosdaKarya, hal. 3.

Page 68: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

63

Proses penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data berulang-

ulang ke lokasi penelitian melalui kegiatan membuat catatan data dan

informasi yang didengar dan dilihat selanjutnya data tersebut dianalisis.

Data dan informasi yang dikumpulkan, dikelompokkan dan dianalisis

kemudian ditemukan peran guru BK dalam mengembangkan tugas

perkembangan sosial siswa SMK.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode penelitian kualitatif

berdasarkan pada fenomenologi dengan menggunakan empat kebenaran empirik,

yaitu: 1) kebenaran empirik sensoris, 2) kebenaran empirik logis, 3) kebenaran

empirik etik, dan 4) kebenaran empirik transedental.52

Pertama, kebenaran

empirik sensoris diperoleh berdasarkan empirik inderawi. Kedua, kebenaran

empirik logis dapat dihayati melalui ketajaman berpikir dalam memberi makna

atas indikasi empirik. Ketiga, kebenaran empirik etik diperoleh berdasarkan

ketajaman akal budi dalam memberi makna ideal terhadap interaksi empirik.

Keempat, kebenaran empirik transedental diperoleh berdasarkan pemikiran, akal

budi dan keyakinan manusia dalam memberi makna tentang sesuatu yang berada

di luar diri dan lingkungannya.

Dengan demikian bila dikaitkan dengan kebenaran-kebenaran empirik di

atas bahwa penelitian ini bertujuan untuk mencari kebenaran inderawi, logis, etik,

dan transedental hal ini akan menuntun peneliti dalam memberi makna setiap

fenomena yang terjadi pada saat berlangsungnya penelitian.

Penelitian kualitatif menghasilkan deskripsi atau uraian berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari perilaku para aktor yang dapat diamati dari situasi sosial.

52

Sudarwan Danim, (2002), Menjadi Peneliti Kualitatif , Bandung: Pustaka Setia, hal. 51.

Page 69: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

64

Selanjutnya tujuan penelitian kualitatif untuk membentuk pemahaman-

pemahaman yang rasional. Aktivitas internal yang dilakukan dalam penelitian ini

di antaranya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi

dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia

sekitarnya. Dalam hal ini penelitian mengumpulkan berbagai data dan informasi

melalui observasi terhadap fenomena serta makna yang melatarbelakanginya.

Data observasi dan wawancara akan dipaparkan sesuai dengan apa yang dimaksud

oleh informan, alasan-alasan yang menjadi dasar melakukan sesuatu kemudian

diinterpretasi berdasarkan maksud dan alasan pelakunya.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah penelitian yang digunakan

peneliti dalam rangka menggambarkan situasi yang sesungguhnya terjadi. Oleh

karena itu peneliti membagi beberapa setting (deskripsi penelitian) meliputi:

melakukan studi teori, melakukan studi pendahuluan dan membuat rancangan

penelitian.

1. Melakukan Studi Teori

Aktivitas peneliti pada studi teori adalah menelusuri berbagai referensi di

perpustakaan dan internet kemudian mengumpulkannya sesuai dengan tema

penelitian. Kegiatan mengumpulkan dan menelusuri bahan referensi senantiasa

peneliti lakukan dan sesuai dengan perencanaan dimulai pada tanggal 16 Januari

2018. Kegiatan ini terus berlangsung sampai pada proses konsultasi bimbingan

dengan pembimbing skripsi. Peneliti terus mengadakan pencatatan hal-hal yang

berkaitan dengan arahan dan bimbingan dari pembimbing. Selain itu peneliti juga

Page 70: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

65

melakukan cross check terhadap semua sumber yang diambil sehingga diperoleh

landasan teori yang kuat dan valid.

2. Melakukan Studi Pendahuluan

Pelaksanaan studi pendahuluan yang peneliti lakukan adalah dengan

mendatangi langsung lokasi penelitian dan mengadakan observasi secara

langsung serta mencatat hal-hal yang penting terkait dengan objek penelitian ini.

Pada kegiatan ini konsentrasi peneliti adalah melakukan penelusuran pada

implementasi dalam mengembangkan tugas perembangan sosial di SMK

Budisatrya. Dengan demikian akan dihasilkan kesesuaian dengan bahan-bahan

referensi yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Pada studi pendahuluan ini

peneliti mendapatkan informasi yang berkaitan dengan aktivitas informan. Hasil-

hasil dari studi pendahuluan selanjutnya dikumpulkan dan dikategorisasikan.

3. Membuat Rancangan Penelitian

Pada kegiatan perancangan penelitian peneliti menyusun outline dan garis

besar penelitian dalam sebuah proposal yang telah diseminarkan di depan kelas.

Selanjutnya peneliti menggambarkan situasi sosial yang sesungguhnya terjadi.

Dalam pelaksanaannya peneliti membagi beberapa langkah yang dimulai dari: a)

pengumpulan data awal/studi pendahuluan; b) pengumpulan data pokok; c)

melengkapi/konfirmasi terhadap data; dan d) penulisan laporan penelitian.

Sedangkan setting (tatanan atau deskripsi penelitian) di antaranya adalah

penetapan informan penelitian dan aktivitas penelitian.

Page 71: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

66

a. Informan Penelitian

Informan penelitian ini adalah guru BK yang mengajar siswa di SMK

Budisatrya. Informan utama atau subjek yang menjadi sumber data primer adalah

guru, sedangkan siswa menjadi sumber data skunder.

Pemilihan informan penelitian ini berdasarkan atas pertimbangan bahwa

para informan benar-benar terkait langsung dengan judul penelitian yang

dilakukan.

b. Kehadiran dan Aktivitas Peneliti di Lapangan

Sesuai dengan tujuan penelitian yang dikemukakan di atas maka penelitian

ini akan mengungkapkan, mempelajari, menemukan, menggali dan memfokuskan

dalam mengembangkan tugas perkembangan sosial siswa di SMK Budisatrya.

Untuk itu peniliti terus menjaga keakraban dengan sumber data primer dan

sekunder dan aktivitas yang peneliti lakukan di lapangan adalah melakukan

pengamatan (observasi), wawancara dan melakukan studi dokumen yang

dianggap mendukung dalam penelitian ini.

1) keakraban hubungan

sikap peneliti hendaknya pasif, hubungan yang perlu dibina berupa

rapport (diucapkan rapor). Rapport adalah hubungan antara

peneliti dan subjek yang sudah melebur sehingga seolah-olah tidak

ada lagi dinding pemisah diantara keduanya. Dengan demikian

subjek dengan sukarela dapat menjawab pertanyaan atau

memberikan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Rapport itu

hendaknya diutamakan agar dicapai terlebih dahulu oleh peneliti.

Page 72: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

67

Jika rapport itu telah tercapai, maka tampaknya usaha selanjutnya

akan lebih mudah.

2) Mempelajari bahasa

Jika peneliti dari latar yang lain, baik baginya apabila mempelajari

bahasa yang digunakan oleh orang-orang yang berada pada latar

penelitiannya. Peneliti hendaknya tidak hanya mempelajari bahasa

, tetapi juga simbol-simbol yang digunakan orang-orang yang

menjadi subjek. Peneliti hendaknya mengerti dan jangan hanya

menduga-duga bahwa ia mengerti, tidak hanya itu peneliti juga

harus mengerti dalam situasi bagaimana orang menggunakanya,

apakah digunakan semua orang ataukah hanya sekelompok orang

tertentu.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Adapun instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi merupakan aktivitas pengamatan yang peneliti lakukan

dalam rangka melihat secara langsung aktivitas yang dilakukan oleh

informan di sekolah. Karena itu, peneliti membuat catatan tentang apa

yang dilihat dan didengar secara langsung baik di dalam kelas maupun di

luar kelas. Tujuan dari kegiatan pengamatan adalah untuk merekam secara

langsung aktivitas informan terkait dengan permasalahan dalam penelitian

ini kemudian membandingkannya dengan hasil wawancara dari para

informan. Oleh karena itu dalam mengumpulkan informasi yang aktual

Page 73: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

68

dan banyak, aktivitas pengamatan dikakukan secara insidentil, tujuannya

agar kegiatan pengamatan dapat melihat apa adanya dan agar tidak terjadi

kejenuhan.

2. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.53

Wawancara mendalam dalam penelitian ini merupakan salah satu

teknik pokok dalam pengumpulan data untuk kepentingan peneliti.

Melalui wawancara peneliti berusaha memperoleh informasi secara

langsung dan bertatap muka dengan responden. Dengan wawancara tatap

muka peneliti dapat mengamati sikap responden dalam menerima peneliti,

berdasarkan sikap responden tersebutlah peneliti mengatur strategi untuk

menciptakan suasana yang akrab setelah suasana kedekatan muncul

barulah peneliti menggali data yang dibutuhkan secara mendalam.

Wawancara atau percakapan informal terletak pada spontanitas

mengajukan pertanyaan yang dapat terjadi pada waktu penelitian lapangan

sedang berlangsung. Bahan wawancara untuk lebih menstrukturkan

pertanyaan diangkat dari seperangkat pertanyaan yang dieksplorasi

sebelum wawancara dilangsungkan. Karena itu digunakan instrumen

terbuka untuk menstruksturkan pertanyaan.

53

Moleong, Metodologi, hal. 135.

Page 74: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

69

Pada langkah berikutnya peneliti melakukan wawancara terbuka

dengan teknik wawancara bebas, terpimpin, tanpa menggunakan pedoman

wawancara yang rinci. Wawancara yang sifatnya terbuka (open ended)

dilakukan secara informal maupun formal dengan maksud untuk menggali

pandangan subjek penelitian tentang kegiatan tersebut. Wawancara

dilakukan pada waktu dan konteks yang dianggap tepat guna mendapatkan

data yang mempunyai kedalaman dan dilakukan berkali-kali sesuai

keperluan untuk memperoleh kejelasan. Selanjutnya dalam melakukan

wawancara pertanyaan-pertanyaan pokok dilakukan secara berturut. Cara

dimaksud untuk menciptakan suasana yang santai dalam melakukan

wawancara secara alami.

3. Studi Dokumen

Studi dokumen dalam penelitian ini dilakukan dengan mengkaji dokumen

dokumen yang ada kaitannya dengan penelitian yaitu mengembangkan tugas

perkembangan sosial siswa di SMK Budisatrya. Data dokumen yang dikumpulkan

mencakup: dokumen absen siswa SMK Budisatrya. Data ini dipergunakan untuk

menambah data yang ada yang diperoleh melalui wawancara, observasi berperan

serta yang kesemuanya itu untuk memperoleh pengertian yang mendalam.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data ialah proses menyusun atau mengolah data agar dapat

ditafsirkan lebih baik. Selanjutnya Moleong berpendapat bahwa analisis data

dapat juga dimaksudkan untuk menemukan unsur-unsur atau bagian-bagian yang

berisikan kategori yang lebih kecil dari data penelitian.54

Data yang baru didapat

54

Moleong, Metodologi, hal. 87.

Page 75: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

70

terdiri dari catatan lapangan yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan

studi dokumen terkait dengan mengembangkan tugas perkembangan sosial di

SMK Budisatrya dianalisis dengan cara menyusun menghubungkan dan

mereduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan data selama dan sesudah

pengumpulan data.

Untuk itu data yang didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan

analisis data kualitatif yang terdiri dari: (a) reduksi data, (b) penyajian data dan,

(c) kesimpulan, dimana prosesnya berlangsung secara sirkuler selama penelitian

berlangsung.55

Pada tahap awal pengumpulan data, fokus penelitian masih

melebar dan belum tampak jelas, sedangkan observasi masih bersifat umum dan

luas. Setelah fokus semakin jelas maka peneliti menggunakan observasi yang

lebih berstruktur untuk mendapatkan data yang lebih spesifik.

1) Reduksi Data

Setelah data penelitian yang diperlukan dikumpulkan, maka agar tidak

bertumpuk-tumpuk dan memudahkan dalam mengelompokkan serta dalam

menyimpulkannya perlu dilakukan reduksi data. Reduksi data dalam hal ini

sebagai suatu proses pemilihan, memfokuskan pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data mentah/kasar yang muncul dari catatan

tertulis di lapangan.

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

mengungkapkan hal-hal yang penting, menggolongkan, mengarahkan, membuang

yang tidak dibutuhkan dan mengorganisasikan data agar lebih sistematis sehingga

dapat dibuat suatu kesimpulan yang bermakna. Adapun data yang sudah direduksi

55

Ibid. hal. 88.

Page 76: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

71

akan dapat memberikan gambaran yang lebih tajam tentang mengembangkan

tugas perkembangan sosial siswa SMK Budisatrya

2) Penyajian Data

Penyajian data dilakukan setelah proses reduksi. Penyajian data

merupakan proses pemberian sekumpulan informasi yang sudah disusun yang

memungkinkan untuk penarikan kesimpulan. Proses penyajian data ini adalah

mengungkapkan secara keseluruhan dari sekelompok data yang diperoleh agar

mudah dibaca. Dengan adanya penyajian data maka peneliti dapat memahami apa

yang sedang terjadi dalam kancah penelitian dan apa yang akan dilakukan peneliti

dalam mengantisipasinya.

3) Kesimpulan

Data penelitian pada pokoknya berupa kata-kata, tulisan dan tingkah laku

sosial para aktor yang terkait dengan aktivitas mengembangkan tugas

perkembangan sosial siswa SMK Budisatrya Aktivitas ini mencakup kegiatan

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil

mengembangkan tugas perkembangan sosial SMK Budisatrya.

F. Teknik Penentuan Keabsahan Data

Dalam menentukan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik triangulasi. Menurut Moleong56

bahwa teknik triangulasi

merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengukur keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data dalam rangka kepastian pengecekan

atau pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi dilakukan dalam rangka

memperoleh data yang absah dan valid.

56

Ibid., hal. 10.

Page 77: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

72

Triangulasi juga dilakukan untuk melakukan pengecekan ulang terhadap

sumber data. Pengecekan ulang terhadap sumber data yang dilakukan dengan

membandingkan antara hasil wawancara dengan hasil pengamatan,

membandingkan apa yang dikatakan guru BK dengan apa yang dikatakan kepala

sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan lain serta peserta didik.

Page 78: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

73

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad dan M.Asrori. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik,

(Jakarta:PT. Bumi Aksara.)

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Pendidikan., (Jakarta: Rineka Cipta. 1997 ).

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta:Rineka Cipta.2010).

B.Hurlock, Elizabeth. Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga. 2005)

Garungan,W.A. Psikologi Sosial, (Bandung: PT Eresco. 1990)

Hartono, B.Agung dan H,Suhartono. Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT

Rineka Cipta. 1999)

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Departemen Pendididkan Nasional: Balai

Pustaka Jakarta 2007 )

M.Alisuf, Sabri. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya. 1993)

Mar’at, Samsunuwi Yati. Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2005

Sundari, Siti dan Rumini ,Sri. Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2004) ,

Supriatna, Mamat. Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi, (Jakarta: PT

Rajagrafondo Persada, 2011)

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, (Bandung:Alfabeta,2007)

Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan,(Jakarta : Rineka Cipta , 1997)

Page 79: PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM ...repository.uinsu.ac.id/8208/1/Skripsi NIKMAH KHAIRANI.pdfTugas guru Bk adalah membimbing dan berusaha memberikan masukan kepada siswa. Guru

74

________________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta :

Rineka Cipta, 2010)

Sunarto, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta : Rineka cipta.2002)

Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta:Rineka

Cipta.1999)

Sunggono, Bambang. Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1997)

Syah, Muhibbin .Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada).2014

Yusuf Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung; PT

Remaja Rosdakarya, 2008)

Yusri, Fadhilla. Instrumentasi Non-tes dalam Konseling, (Bukittinggi:P3SDM

Melati Publishing, 2015)