PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA...
Transcript of PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA...
i
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK
USAHA KECIL MENENGAH SEKTOR MANUFAKTUR
(Studi Kasus Pada Perusahaan Enting-enting Dua Pohon Kelapa, Nanggulan, Salatiga)
Oleh :
MARSELINO SETI
NIM : 232009155
KERTAS KERJA
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2014
ii
iii
iv
MOTTO
TAKUT AKAN TUHAN ADALAH PERMULAAN
PENGETAHUAN
“AMSAL 1:7A”
Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke
waktu, serta dari hari ke hari, dengan kata lain, kita
adalah pahlawan dari cerita kita sendiri
(Mary Mc Carthy)
Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan
(Robert F. Kennedy)
Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi
hebat dalam tindakan
(Confusius)
v
ABSTRACT
The aims of this research are to identify recording system from SME Enting-enting
Dua Pohon Kelapa and to form an accounting system in accordance with the financial
activity to SME Enting-enting Dua Pohon Kelapa. The data used in this research is the
primary and secondary, qualitative descriptive analysis technique.
The findings of this research is accounting report where previously performed the
identification of transactions that occur on the object of research, then made the accounting
records in the form of financial statements in accordance with the company's activities so
useful to be communicated to any party that requires a company's financial statements and as
a basis for decision making in order to develop their business.
Keywords : accounting, Small and Medium Enterprises (SME).
vi
SARIPATI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pencatatan yang dilakukan UKM
Enting-enting Dua Pohon Kelapa dan membentuk suatu sistem akuntansi yang sesuai dengan
aktivitas keuangan pada UKM Enting-enting Dua Pohon Kelapa. Data penelitian yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder, dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian penelitian ini berupa pelaporan akuntansi, dimana sebelumnya
dilakukan proses identifikasi terhadap kegiatan transaksi yang terjadi pada objek penelitian,
kemudian dibuatkan pencatatan akuntansi berupa laporan keuangan yang sesuai dengan
kegiatan perusahaan sehingga berguna untuk dikomunikasikan kepada pihak manapun yang
membutuhkan laporan keuangan perusahaan dan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam
rangka mengembangkan usahanya.
Kata kunci : Akuntansi, Usaha Kecil Menengah (UKM).
vii
KATA PENGANTAR
Akuntansi merupakan kunci indikator kinerja usaha. Informasi yang disediakan oleh
catatan-catatan akuntansi berguna bagi pengambilan keputusan sehingga dapat meningkatkan
pengelolaan perusahaan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis mendisain sistem akuntansi pada usaha kecil
menegah sektor manufaktur (studi kasus pada perusahaan Enting-enting Dua Kelapa,
Nanggulan, Salatiga).
Penulis menyadari bahwa ada banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan
kertas kerja ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya masukan berupa kritik maupun
saran dari pembaca agar kertas kerja ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap
kertas kerja ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan baru bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Salatiga, 24 Januari 2014
Penulis
viii
UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih sebesar-besarnya kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkatNya dan
kasihNya sehingga proses penyusunan kertas kerja ini dapat diselesaikan dengan baik . Dalam
proses penyusunan kertas kerja ini penulis menyadari ada begitu banyak bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :
1. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana.
2. Ibu Supatmi, SE.,M.Ak.,Akt. selaku dosen pembimbing, terimakasih atas segala
bimbingan, waktu, pikiran serta kesabarannya dari awal proses penulisan sampai
akhir penulisan kertas kerja ini.
3. Seluruh dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang telah membekali
penulis dengan ilmu pengetahuan selama berkuliah di UKSW serta seluruh civitas
akademika UKSW.
4. Papah, Mamah, adik-adikku yang tercinta Luchia dan Mateus, kakak-kakakku
semuanya, terima kasih atas doa, semangat nasihat serta uang jajannya yang selalu
diberikan kepada penulis.
5. Romo Emanuel Nuwa Msf dan Romo-romo lainnya yang selalu mendoakan
penulis.
6. Suster Kristiana SND dan Suster-suster lainnya yang selalu mendoakan penulis.
7. Ruben Alfa Depari dan Marchalano Dimas Putra sahabat saya seperjuangan ketika
memulai kehidupan baru di Salatiga dan didunia perkuliahan, terima kasih atas
pengalaman yang telah diberikan.
8. Sahabat PD. St. Yohanes Pembabtis di Gerja St. Paulus Miki Salatiga.
ix
9. Teman-teman seperjuangan saya Ceria, Paula, Yustin, Wenly, Iga, Hendy, Hana,
Vika, Tika, Marten, Fani, Jesika, Windd, Dian dan Cintya. Perjuangan kita belum
berakhir semangat untuk terus berjuang.
10. Enting-enting Dua Pohon Kelapa (mas Budi), terima kasih karena boleh meneliti
diperusahaannya.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis tidak dapat membalas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada
penulis, hanya dengan doa dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya yang dapat penulis
berikan. Akhirnya penulis berharap dan berdoa agar kertas kerja ini dapat bermanfaat bagi
semuanya.
Salatiga, 24 Januari 2014
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................................... iv
ABSTRACT ..................................................................................................................... v
SARIPATI ...................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................... vii
UCAPAN TERIMAKASIH ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... x
DAFTAR BAGAN DAN TABEL ................................................................................ xii
PENDAHULUAN...................................................................................... ..................... 1
TELAAH TEORITIS .................................................................................................... 3
Defenisi Usaha Kecil Menegah ............................................................................. 3
Definisi Sistem Akuntansi ..................................................................................... 4
Sistem Akuntansi UKM Sektor Manufaktur ...................................................... 6
METODE PENELITIAN ............................................................................................. 12
Objek Penelitian .................................................................................................. 12
Jenis dan Sumber data ........................................................................................ 12
Teknik dan Langkah Analisis ............................................................................ 13
HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 14
Gambaran Objek Penelitian ............................................................................... 14
Sistem Akuntansi Yang Dipergunakan ............................................................. 16
Menyusun Sistem Akuntansi .............................................................................. 17
xi
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................... 25
Kesimpulan ......................................................................................................... 25
Saran ..................................................................................................................... 26
Keterbatasan Penelitian ...................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 28
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... 30
LAMPIRAN................................................................................................................... 31
xii
DAFTAR BAGAN DAN TABEL
Tabel 1.1 Kriteria Kekayaan UMKM………………………………………4
Bagan 2.1 Siklus Akuntani............................................................................10
Tabel 4.1 Daftar Akun.................................................................................19
Tabel 4.2 Perhitungan Beban Penyusutan...................................................24
13
1. PENDAHULUAN
Aset yang paling berharga dalam proses pembangunan perekonomian bangsa
Indonesia adalah melimpahnya Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM)
(Berry, et al. 2001). UKM merupakan wahana yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan,
disamping mengurangi tingkat pengangguran UKM juga memegang peranan sangat penting
bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Peranan tersebut, yaitu menyediakan lapangan
pekerjaan dan menghasilkan output yang berguna bagi masyarakat, UKM juga dipercaya lebih
‘liat’ dan ‘tahan’ dalam menghadapi goncangan dan krisis jika dibandingkan dengan Usaha
Besar (UB).
Berkembangnya UKM pada saat ini menjadi perhatian yang lebih serius dari berbagai
kalangan, mulai dari pengamat, pejabat, sampai para politisi. Masalah yang paling sering
dihadapi oleh para pelaku UKM antara lain mengenai pemasaran produk, teknologi,
pengelolaan keuangan, kualitas sumber daya manusia dan permodalan.
Salah satu masalah yang seringkali terabaikan oleh para pelaku bisnis UKM yaitu
mengenai pengelolaan keuangan. Dampak dari diabaikannya pengelolaan keuangan mungkin
tidak terlihat secara jelas, namun tanpa metode akuntansi yang efektif ada kemungkinan pelaku
bisnis tidak bisa mengerti bisnisnya secara utuh. Akuntansi merupakan kunci indikator kinerja
usaha. Informasi yang disediakan oleh catatan-catatan akuntansi berguna bagi pengambilan
keputusan sehingga dapat meningkatkan pengelolaan perusahaan (Warren. et al., 2005).
Informasi-informasi tersebut memungkinkan para pelaku UKM dapat mengidentifikasi dan
memprediksi area-area permasalahan yang mungkin timbul, kemudian mengambil tindakan
koreksi tepat waktu. Tanpa informasi akuntansi, masalah-masalah yang sedianya dapat
dihindari atau dipecahkan justru menjadi penyebab kebangkrutan usaha tersebut. Untuk itu,
penting sekali bagi pengusaha untuk dapat membaca dan menafsirkan informasi akuntansi.
14
Paling tidak, setiap pengusaha dapat menghitung untung ruginya, akan tetapi yang paling
penting untuk dapat memahami makna untung atau rugi bagi usahanya.
Menurut Susenon (Sindo, Selasa, 10 juli 2012) saat ini jumlah UMKM di Salatiga
sudah mencapai 587 unit, jika dilihat dari jumlahnya UKM di Salatiga lumayan banyak, dengan
kata lain UKM merupakan penopang perekonaomian di Salatiga, oleh sebab itu menurut
peneliti hal ini menarik untuk diteliti. Jenis usaha para pelaku UKM di Salatiga antara lain,
membuat makanan ringan, minuman, kerajinan (souvenir) dan lain sebagainya. UKM sebanyak
itu mayoritas ditangani oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah, UKM yang akan diteliti
adalah salah satu UKM yang beroperasi di bidang industri (manufaktur) makanan khas Salatiga
yaitu Enting-enting. Perusahaan manufaktur itu sendiri adalah perusahaan yang kegiatannya
mengelola bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjualbarang jadi tersebut
(Horngren, et al., 2006 : 43). Mengapa peneliti tertarik untuk meneliti perusahaan manufaktur,
karena dari penelitian-penelitian terdahulu tentang akuntansi UKM banyak ditemukan
penelitian yang berfokus pada perusahaan dagang saja, sebagai contoh, Setiawati (2010),
Umiyarsih (2011) dan Nugroho (2011).
Pengelolaan keuangan yang baik dan transparan memerlukan pengetahuan dan
keterampilan akuntansi secara baik oleh pelaku UKM. Kemampuan pelaku UKM dalam
memberikan informasi keuangan yang akurat akan sangat berdampak terhadap stakeholder
bisnis UKM tersebut, misalnya kreditor, pemasok, karyawan dan manajemen. Bisnis UKM
yang keuangannya dikelola dan diinformasikan secara transparan dan akurat akan memberikan
dampak yang positif terhadap bisnis UKM itu sendiri. Pencatatan keuangan yang baik dan rapi
merupakan hal yang baik untuk dilakukan semua unit bisnis terutama UKM karena laporan
keuangan yang dihasilkan UKM sangat diperlukan jika mereka mengadakan kerjasama dalam
keuangan. Dengan segala keterbatasan, sistem akuntansi perusahaan manufaktur yang sudah
ada seharusnya dapat diterapkan pada UKM. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
15
bagaimana sistem pencatatan keuangan yang dapat dilakukan dengan menyesuaikan aktivitas
keuangan di UKM Enting-enting Dua Pohon Kelapa. Berdasarkan perumusan masalah yang
akan diteliti, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui sistem pencatatan yang dilakukan
UKM Enting-enting Dua Pohon Kelapa dan membentuk suatu pencatatan keuangan yang
sesuai dengan aktivitas keuangan pada UKM Enting-enting Dua Pohon Kelapa. Manfaat dari
hasil penelitian ini adalah agar UKM yang diteliti memiliki pembukuan yang rapi dan terstuktur
sehingga berguna untuk dikomunikasikan kepada pihak manapun yang membutuhkan laporan
keuangan perusahaan dan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rangka
mengembangkan usahanya.
2. TELAAH TEORITIS
2.1 Definisi Usaha Kecil Menengah
Pembahasan usaha kecil menengah dibatasi dengan mengelompokan jenis usaha
menjadi dua yaitu usaha industri dan usaha perdagangan. Pengertian tentang usaha kecil
menengah (UKM) tidak selalu sama, tergantung konsep yang digunakan negara tersebut.
Mengenai pengertian atau definisi usaha kecil ternyata sangat bervariasi, disatu negara
berlainan dengan Negara lainnya. Dalam definisi tersebut mencakup sedikitnya dua aspek yaitu
penyerapan tenaga kerja dan aspek pengelompokan perusahaan ditinjau dari jumlah tenaga
kerja yang diserap dalam gugusan/kelompok perusahaan tersebut (range of the member of
employee).
Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM): Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan
atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
16
Undang-Undang ini. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
Tabel 1.1 Kriteria Kekayaan UMKM
No. URAIAN KRITERIA
ASSET OMZET
1 USAHA
MIKRO
Maks. 50
Juta
Maks. 300
Juta
2 USAHA
KECIL
> 50 Juta -
500 Juta
> 300 Juta -
2,5 Miliar
3 USAHA
MENENGAH
> 500 Juta -
10 Miliar
> 2,5 Miliar -
50 Miliar
2.2 Definisi Sistem Akuntansi
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan (McLeod, 2001). Menurut Arif dan Wibowo (2004) Akuntansi
(accounting) adalah merupakan proses identifikasi, pencatatan dan komunikasi terhadap
transaksi ekonomi dari suatu entitas (perusahaan). Jadi secara umum terdapat tiga aktivitas
dalam akuntansi yaitu: (1)Aktivitas identifikasi (identifying), dalam aktivitas ini akan
dilakukan identifikasi terhadap transaksi yang terjadi dalam suatu entitas (perusahaan). (2)
Aktivitas pencatatan (recording), dalam aktivitas ini semua transaksi ekonomi atau transaksi
17
keuangan yang telah diidentifikasi pada tahap pertama akan dicatat secara kronologis dan
sistematis dengan ukuran nilai moneter tertentu, dan (3) Aktivitas komunikasi
(communication), dalam aktivitas ini akan dilakukan pelaporan dan distribusi terhadap
informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan kepada para pemakai laporan keuangan
atau pihak yang berkepentingan. Pemakai laporan keuangan terdiri atas pemakai di dalam
perusahaan (internal user) misalnya manajemen dan karyawan, serta pemakai di luar
perusahaan (external user), misalnya kreditur, investor dan fiskus.
Menurut Warren, et al (2006) akuntansi dapat didefenisikan sebagai sistem informasi
yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
aktivitasekonomi dan kondisi perusahaan. Setiap perusahaan dalam mengambil suatu keutusan
pasti memerlukan sebuah infiormasi yang benar sebagai dasar pengambilan keputusannya,
informasi akuntansi inilah yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan terutama dalam
aspek keuangan, (Niswonger, 1993). Menurut Tunggal (1997) Sistem Akuntansi adalah semua
hal yang meliputi teknik, metode dan prosedur untuk mencatat dan mengelola data akuntansi
dalam rangka memperolehpengendalian internal yang baik.
Menurut Arif dan Wibowo (2004) secara umum dapat dijelaskan bahwa fungsi
akuntansi adalah membantu pelaku bisnis dan masyarakat pada umumnya dalam hal
penanganan masalah-masalah keuangan. Secara teknis, akuntansi merupakan kumpulan
prosedur-prosedur untuk mencacat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan dan melaporkan
dalam bentuk laporan keuangan. Semua transaksi yang telah terjadi selama periode akuntansi
akan diikhtisarkan dalam buku besar dan laporan keuangan untuk kemudian dikomunikasikan
kepada pihak-pihak yang berkentingan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan. Dalam
rangka memenuhi kebutuhan yang lebih efisien dalam mengambil keputusan maka akan di
buatnya siklus akuntansi dimana berawal dari transaksi maka muncul bukti transaksi dari bukti
transaksi maka akan dibuat jurnal, setelah jurnal maka akan di buat buku besar untuk klasifikasi
18
data lebih lanjut setelah itu membuat neraca lajur, dari neraca lajur maka akan dibuat laporan
keuangan (laporan laba-rugi, perubahan modal, arus kas dan neraca), karena ini perusahan
manufakut maka akan menghitung pula harga pokok penjualan.
2.3 Sistem Akuntansi UKM Sektor Manufaktur
Menurut Horngren (2006), perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang
kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi kemudian menjual barang jadi tersebut.
Kegiatan produksi dalam perusahaan manufaktur adalah pengolahan bahan baku menjadi
barang jadi. Siklus kegiatan usahanya terpusat dibagian produksi dan kegiatan-kegiatan
manajemennya pun berhubungan dengan perhitungan dan pengendalian biaya produksi. Oleh
karena itu, biaya produksi merupakan komponen biaya sangat penting bagi perusahaan yang
bergerak di bidang industri, sehingah perlu direncanakan dan di kendalikan. Dalam pabrikasi,
bahan baku diubah dengan bantuan tenaga kerja dan mesin-mesin. Dalam perusahaan barang
dagang, hanya satu jenis persediaan yang disimpan dan hanya beberapa biaya yang ditambakan
pada harga pembelian barang-barang yang dicapai pada harga pokok penjualan. Pada dasarnya
biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu (Horngren (2006)) :
a. Biaya bahan baku (raw materials cost) adalah biaya perolehan semua bahan baku
yang akhirnya akan menjadi bagian dari objek biaya (barang dalam proses dan
kemudian menjadi baramng jadi) dan yang dapat ditelusuri ke objek biaya dengan
cara yang ekonomis. Biaya perolehan bahan baku langsung mencakup beban angkut
(pengiriman masuk), pajak penjualan dan bea masuk. Sebagai contoh, biaya bahan
baku langsung untuk membuat kaleng Pepsi adalah almunium dan kayu untuk
membuat almari.
19
b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) adalah biaya untuk tenaga kerja
yang menangani secara langsung proses produksi atau yang dapat diindentifikasi
langsung pada barang jadi. Sebagai contoh tenagah kerja langsung adalah tukang
kayu dalam pembiuatan almari atau gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada
operator mesin serta pekerja lini perakitan yang mengkorversi bahan baku langsung
menjadi barang jadi.
c. Biaya overhead pabrik (overhead cost) adalah biaya-biaya pabrik selain bahan
bakudan tenaga kerja langsung atau seluruh biaya manufaktur yang terkait dengan
objek biaya (barang dalam proses dan kemudian barang jadi) namun tidak dapat
ditelusuri ke objek biaya dengan cara yang ekonomis. Biaya ini tidak dapat
didefinisikan secara langsung dengan barang yang dihasilkan. Sebagai contoh,
biaya overhead pabrik adalah: (1) bahan pembantu (kadang-kadang disebut bahan
baku tidak langsung (indirect materials)) misalnya perlengkapan barik mur, baut
dan pelitur dalam perusahaan mebel; (2) tenaga kerja tidak langsung (indirect labor)
yaitu tenaga kerja yang pekerjaannya tidak dapat diidentifikasikan secaralangsung
pada objek biaya, misalnya gaji mandor; (3) pemeliharaan dan perbaikan
(maintenance and repaire); (4) listrik, air, telepon dan lain-lain.
Biaya-biaya ini diakumuliasikan dalam tiga persediaan, yaitu bahan baku, barang
dalam proses dan barang jadi. Persediaan bahan baku adalah bahan baku yang belum dimasuki
dalam fase pemrosesan. Barang dalam proses adalah perkiraan ini adalah untuk seluruh barang-
barang dalam proses manufaktur. Sedangkan barang jadi adalah barang-barang sempurna yang
siap untuk dijual. Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung merupakan biaya primer,
sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik adalah biaya konversi.seluruh biya
diatas adalah biaya produk, yang berlawanan dengan biaya periodic yang bukan merupakan
bagian dari biaya produk dan di klasifikasikan sebagai beban.
20
Sebuah usaha yang dinilai cukup memadai tentu mengalami persaingan yang cukup
ketat. UKM sebagai salah satu usaha yang mempunyai prospek yang bagus tentu tidak lepas
dari persaingan tersebut. Berbagai aspek tentu harus dikelola dengan baik seperti administrasi
dan manajemen, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan tidak kalah penting adalah
system pengelolaan keuangan yang rapi dan tertib. Salah satu aspek yang menjadi sorotan yang
menarik adalah bagaimana suatu UKM mengelola system keuangan mereka. UKM tentu
memiliki aktivitas keuangan berupa transaksi-transaksi penerimaan maupun pengeluaran tiap
periode tertentu. Mengidentifikasi transaksi-transaksi tersebut menjadi sebuah informasi akun
yang terperinci merupakan langkah awal mengumpulkan data keuangan. Selanjutnya akun
yang didapat diklasifikasikan menjadi sebuah akun-akun dan dikelompokkan sesuai dengan
kelompok akun yang tepat serta pemberian kode akun pada setiap akun yang dimasukan
kedalamnya. Akun-akun yang telah dikelompokkan selanjutnya dapat dijadikan sebagai bagian
model system akuntansi yang akan dibentuk nantinya.
Secara garis besar siklus akuntansi yang akan di buat adalah dimana berawal dari
transaksi maka muncul bukti transaksi dari bukti transaksi maka akan dibuat jurnal, setelah
jurnal maka akan di buat buku besar untuk klasifikasi data lebih lanjut setelah itu membuat
neraca lajur, dari neraca lajur maka akan dibuat laporan keuangan (laporan laba-rugi,
perubahan modal, dan neraca). Menurut Warren, et al (2006) ketika laporan laba rugi dan
neraca dilaporkan, prinsip akuntansi yang diterima secara umum mengharuskan agar kedua
laporan tersebut dilengkapi dengan laporan arus kas. Untuk periode yang singkat seperi satu
bulan pelaporan arus kas sangat jarang di sajikan. Sehingga dalam penelitian ini penelii tidak
menyajikan laporan arus kas karena data yang digunakan hanya satu bulan saja.
21
Secara garis besar siklus akuntansi yang akan di buat dapat digambarkan sebagai
berikut:
Bagan 2.1. siklus akuntansi (Sumber: Warren., at al., 2006)
a. Jurnal
Berdasarkan dokumen dasar seperti tanda terima, bukti pengeluaran kas atau faktur,
usaha pertama pencatatan transaksi dilakukan dalam catatan kronologis yang disebut Jurnal
(journal/books of original entry), (Tunggal, 1997). Dokumen-dokumen itu terdiri dari
pengeluaran kas, penerimaan kas, pembelian, penjualan dan bukti memorial.
PENCATAT
AN PENGGOLON
GAN
PENGIKHTISA
RAN
JURNAL
BUKTI
TRANSAK
SI
NERACA
LAJUR
PELAPO
RAN
TRANSAK
SI
BUKU
BESAR
LABA-RUGI
NERACA
PELAPOR
AN
KEUANG
AN
PERUBAHAN
MODAL
HARGA POKOK
PENJUALAN
22
b. Akun
Akun adalah suatu formulir akuntansi yang digunakan untuk mencatat penambahan
dan pengurangan untuk setiap aktiva, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan dan beban
(Warren, 2006, p.62). Akun yang digolongkan mejadi 2 macam, yaitu:
1. Akun neraca atau akun rill
Sesuai dengan namanya, maka akun ini adalah akun-akun yang berada dalam
laporan neraca, terdiri dari akun asset, leabilitas dan ekuitas.
a. Aset adalah benda yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang dimiliki
oleh perusahaan.
b. Liabilitas adalah pengorbanan akonomi yang yang harus dilakukan perusahaan
dalam bentuk penyerahan aktiva yang disebabkan oleh transaksi.
c. Ekuitas adalah kekayaan yang berasal dari selisi antara aktiva dan kewajiban.
2. Akun laba rugi atau akun nominal
Akun ini adalah akun-akun yang berada dalam laporan laba rugi, yang terdiri dari
akun pendapatan dan beban.
a. Pendapatan adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan jasa atau
barang.
b. Beban adalah biaya untuk kegiatan, tujuan atau waktu tertentu.
c. Buku Besar
Pengertian buku besar (ledger) kita awali dengan dengan pengertian perkiraan
terlebih dahulu. Perkiraan adalah formulir atau daftar yang digunakan untuk mencatat
perubahan keadaan keuangan baik itu harta, utang, modal, biaya, maupun penghasilan yang
23
disebabkan oleh semua transaksi sebuah perusahaan dalam waktu tertentu. Daftar ini
dikumpulkan dan kumpulan itulah yang disebut buku besar, (Suryo, 2006).
d. Neraca Lajur
Menurut Tunggal (1997), Neraca lajur adalah suatu kertas kerja untuk
mengikhtisarkan angka-angka guna memudahkan analisis laporan keuangan.
e. Laporan Keuangan
Setelah transaksi dicatat dan dikhtisarkan, maka disiapkan laporan bagi pemakai.
Laporan akuntansi yang menghasilkan informasi demikian disebut laporan keuangan. Laporan
keuangan yang utama bagi perusahaan perseorangan adalah laporan laba rugi, laporan ekuitas
pemilik, neraca, dan laporan arus kas. Urutan penyusunan dan sifat data yang tercatat dalam
laporan-laporan tersebut adalah sebagai berikut (Niswonger, 1991):
1. Laporan laba rugi; suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama waktu tertentu,
misalnya sebulan atau setahun, sehingga dapat diperoleh dan rugi yang dialami.
2. Laporan ekuitas pemilik; suatu iktisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi dalam
periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Melalui laporan perubahan
ekuitas dapat diketahui sebab-sebab perubahan ekuitas selama periode tersebut.
3. Neraca; suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu
biasanya akhir bulan atau akhir tahun. Fungsi dari neraca adalah untuk mengetahui
sudah sejauh mana perkembanagan usaha tersebut berjalan/beroperasi.
4. Laporan arus kas; suatu ikhtisar untuk menilai kemampuan dalam menghasilkan
kas, setara kas, dan kebutuhan entitas dalam mengunakan arus kas tersebut selama
periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.
24
3. METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian kali ini objek yang di gunakan adalah UKM Enting-enting Dua
Pohon Kelapa yang berlokasi di Carang Jl.Tirtoyoso 56/18 Nanggulan, Salatiga- Jawa Tengah,
kriteria UKM yang gunakan disini adalah UKM yang bergerak di bidang industri makanan
yang memiliki total asset Rp. 135 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dan
total omset Rp. 1,094 miliar, sehingga objek penelitian ini termasuk didalam usaha kecil yang
memiliki kriteria total asset Rp. 50 juta samapai maksimal 500 juta (tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha) dan total omset Rp. 300 juta sampai maksimal Rp. 2,5 miliar,
(Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 ).
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh wawancara dengan pemilik UKM enting-enting Dua Pohon Kelapa mengenai proses
produksi, output, proses akuntansi selama ini dan informasi secara umum, sedangkan data
sekunder diperoleh dari catatan-catatan yang dimiliki UKM enting-enting Dua Pohon Kelapa,
dokumen-dokumen penjualan atau pembelian, catatan penerimaan atau pengeluaran kas pada
bulan September 2013.
3.3 Teknik dan Langkah Analisis
Metode pengolahan yang dilakukan adalah berdasarkan pada acuan teori sistem
akuntansi perusahaan manufaktur yang telah berlaku secara umum. Metode pengolahan dan
analisis data dibentuk sebagai alat pencatatan transaksi keuangan pada sebuah UKM.
Pengumpulan bukti transaksi keuangan dilakukan sebagai langkah awal pembentukan sistem
25
pencatatan keuangan dengan cara mengklasifikasikan transaksi sebagai akun yang terperinci.
Sedangkan metode analisis data yaitu dengan menggunakan metode kualitatif dengan analisis
deskriptif. Langkah analisis yang akan dilakukan adalah sebagai berukut:
1. Mengidentifikasi akun-akun yang ada.
2. Pengkodean Akun dilakukan untuk mengklasifikasikan akun pada kode akun yang
sesuai. Pengkodean didasarkan pada pengklasifikasian yang terdapat pada sistem
akuntansi perusahaan manufaktur:
Nomor akun 1 untuk golongan akun harta atau aktiva
Nomor akun 2 untuk golongan akun hutang atau liabilitas
Nomor akun 3 untuk golongan akun modal atau equitas
Nomor akun 4 untuk golongan akun penjualan
Nomor akun 5 untuk golongan akun beban atau biaya
Nomor akun 6 untuk golongan akun pendapatan atau biaya lain-lain
3. Pembuatan Jurnal dilakukan sebagai alat pencatatan seluruh transaksi yang terjadi pada
UKM pada jangka waktu tertentu.Jurnal umum dibuat berdasarkan pada dokumen bukti
transaksi dan dicatat sebagai akun yang sesuai. Sedangkan nominal yamg tertera akan
dicatat sebagai debet maupun kredit sesuai dengan saldo normal akun transaksi
tersebut.
4. Pembuatan buku besar atau posting buku besar dirancang sebagai akun pengendali dari
setiap akun yang dimiliki. Dalam buku besar dapat digambarkan bertambah dan
berkurangnya suatu akun dari suatu transaksi periode tertentu, serta menghitung saldo
akhir yang dihasillkan pada akhir periode tertentu.
5. Pembuatan laporan keuangan. Laporan laba/rugi disusun untuk mengetahui laba/rugi
perusahaan. Unsur dari laporan laba/rugi adalah pendapatan dan beban yang dihasilkan
26
pada suatu periode tertentu, laporan arus kas,selanjutnya pembuatan neraca, neraca
disusun untuk mengetahui posisi harta, kewajiban dan ekuitas perusahaan. Neraca
menggambarkan bagaimana perusahaan mengelola harta, kewajiban dan ekuitas pada
suatu periode tertentu
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Enting-enting Dua Pohon Kelapa
Enting-enting Dua Pohon Kelapa pertama didirikan pada tahun 1995 di Salatiga
sebagai usaha kecil menengah yang bergerak di bidang kerajinan tangan yang memproduksi
makanan ringan khas salatiga yaitu enting-enting. Enting-enting Dua Pohon Kelapa berlokasi
di Carang Jl.Tirtoyoso 56/18 Nanggulan, Salatiga- Jawa Tengah. Enting-enting Dua Pohon
Kelapa dirintis oleh bapak Budi Santoso bersama kakaknya bapak Ari Rasiyanto sejak pertama
didirikan hingga sekarang.
Pada awalnya bapak Budi dan Ari bekerja di perusahaan enting-enting temannya,
kemudian muncullah ide untuk mendirikan perusahaan enting-enting, maka muncullah Enting-
enting Dua Pohon Kelapa. Nama yang mereke pilih pun memiliki arti yaitu Dua, karena
didirikan oleh dua ber sauadara dan Pohon Kelapa, karena pohon kelapa itu kokoh dan susah
tumbang jika di terpa banjir atau badai. Lokasi produksi enting-enting berada di belakang
rumah orang tua dari pemilik perusahaan, dan produk yang mereka produksi hanya eting-enting
gepuk.
Dalam melangsungkan usahanya Enting-enting Dua Pohon Kelapa didukung oleh
suplai bahan baku dari pasaran dan tenaga kerja yang handal. Tenaga kerja yang dimiliki
Enting-enting Dua Pohon Kelapa ada 21 orang beserta pemilik perusahaan. Pelanggan Enting-
enting Dua Pohon Kelapa bervariasi, ada yang berada di Salatiga, Semarang, Jawa barat, Jawa
27
Timur, bahkan sampai ada yang keluar Pulau Jawa seperti di Kalimantan dan Sumatra.
Produksinya tidak dilakukan berdasarkan pesanan melainkan produksi secara terus menerus
(process costing).
Berikut adalah langah-langkah dalam melakukan proses produksi enting-enting,
petama-tama kacang digoreng tanpa menggunakan minyak, setelah itu kulit luar kacang
dibuang sehingga menjadi kacang yang siap di produksi. Ada 2 (dua) proses selanjutnya yaitu,
pertama membuat isi dalam enting-enting, kacang yang sudah siap di produksi di giling sampai
halus dan proses kedua membuat karamel (pelapis luar enting-enting), masak gula dan air,
kemudian masukkan kacang yang sudah siap di produksi (tidak digiling), selanjutnya proses
penggepukkan (dipukul-pukul sampai tipis), setelah itu caramel yang sudah tipis di masukan
isi dalam enting-enting kemudian setelah itu dipotong-potong bentuk segitiga, setelah itu di
kemas dengan kertas dan plastik dan juga dimasukkan kedalam besek (wadah yang dibuat dari
anyaman bambu).
4.2 Sistem Akuntansi Yang Dipergunakan
Pandangan awal perusahaan terhadap sistem akuntansi adalah system pengelolaan
keuangan yang rumit. Dalam pelaksanaan sistem tersebut diharuskan mencatat segala
pengeluaran dan pemasukan secara detail hingga satu rupiah sekalipun. Oleh karena itu
perusahaan ini berasumsi bahwa dengan mencatat penerimaan dan pengeluaran dengan cermat
itu sudah cukup, dan juga tranparansi keuangan terhadap karyawan yang merupakan kunci
bahwa pengelolaan keuangan akan berjalan dengan baik. Pada dasarnya pemilik mengakui
bahwa sistem akuntansi adalah hal penting yang di kemudian hari usaha ini akan
mempergunakannya pada situasi dan kondisi yang sudah tepat. Kendala mengapa hingga
sampai saat ini sistem akuntansi yang baku belum dapat diterapkan adalah:
28
1. Kemampuan karyawan dan pandangan terhadap kerumitan sistem akuntansi yang
harus mencatat seluruh pengeluaran dan penerimaan secara detail belum dapat
diterima oleh karyawan.
2. Pengetahuan dan sumber daya manusia yang tidak memadai, minimnya
pengetahuan mengenai sistem akuntansi dan sumber daya manusia yang memahami
tentang sistem akuntansi menyulitkan membuat prosedur pelaksanaan sistem
akuntansi itu sendiri.
3. Sulit menyedikan waktu untuk membuat pembukuan.
Sistem akuntansi yang sedang diterapkan di Enting-enting Dua Pohon Kelapa
hanyalah sebatas pencatatan kas masuk dan kas keluar saja. Pada dasarnya seluruh transaksi
keuangan perusahaan sudah dikelola dengan baik. Pengklasifikasian biaya perusahaan sudah
dilakukan dengan tepat dengan memisahkan pengeluaran kas ke dalam biaya-biaya yang sering
dibayarkan, namun masih sering terjadi kekeliruan antara pencatatan dengan jumlah riil kas
perusahaan. Hal tersebut disebabkan kadang terjadi hilangnya bukti pembayaran maupun
penerimaan kas. Selisih antara jumlah pencatatan dan jumlah riil biasanya dimasukkan ke
dalam keperluan pemilik sebagai biaya yang telah dikeluarkan. Periode keuangan yang
dipergunakan adalah bulanan, yang kemudian direkapitulasi menjadi periode tahunan.
1. Akun Yang Dipergunakan
Akun yang digunakan oleh perusahaan masihlah sangat sederhana, akun-akun
tersebut dapat dilihat pada catatan kas masuk dan kas keluar yang dibuat oleh perusahaan.
Seperti dalam catatan kas masuk perusahaan mencatatat sumber pendapatan perusahaan
yaitu dari penjualan tunai dan kas yang di terima, sedangkan didalam catatan pengeluaran
kas perusahaan mencatat apa saja yang dikeluarkan dalam melakukan kegiatan perusahaan
yaitu biaya bahan baku, beban gaji, beban listrik dan air, serta biaya lain-lain.
29
2. Pencatatan Transaksi Keuangan
Pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan oleh Enting-enting Dua Pohon
Kelapa adalah dilakukan dalam catatan kas masuk dan kas keluar. Dalam catatan kas
tersebut dicatat seluruh transaksi keuangan tunai selama satu bulan penuh. Jadi secara garis
besar, hampir seluruh transaksi yang dicatat adalah transaksi tunai baik penjualan dan
pengeluaran beban/biaya dan pencatatannya dengan cara manual.
4.3 Menyusun Sistem Akuntansi
Pembentukan sistem akuntansi dibuat dengan cara manual. Tahapan- tahapan yang
dilakukan dalam pembentukan sistem ini adalah: Pengklasifikasian akun, nomor dan nama akun,
pembuatan jurnal, buku besar, laporan keuangan.
1. Identifikasi Akun
Pengklasifikasian nomor dan nama akun didasarkan atas pengamatan keseluruhan
aktivitas transaksi keuangan yang sering digunakan. Pengklasifikasian menerapkan unsur
penyesuaian dan penambahan akun yang dianggap perlu digunakan berdasarkan aktivitas
transaksi keuangan tersebut. Nomor dan nama akun yang telah dapat diklasifikasikan antara
lain:
Nomor Akun Nama Akun
1-00 Aktiva
1-10 Aktiva lancar
1-11 Kas
1-20 Aktiva Tetap
1-21 Mesin penggilingan
30
1-22 Akumulasi penyusutan mesin penggiling
1-23 Mesin penggorengan
1-24 Akumulasi penyusutan mesin penggorengan
Nomor Akun Nama Akun
1-25 Peralatan
1-26 Akumulasi penyusutan peralatan
2-00 Modal
2-10 Modal pemilik
3-00 Pendapatan
3-10 Penjualan Enting-enting
4-00 Beban-beban
4-10 Beban bahan baku (Kacang)
4-20 Beban bahan baku (Gula)
4-30 Beban perlengkapan (Kertas)
4-40 Beban perlengkapan (Plastik)
4-50 Beban gaji
4-60 Beban listrik
4-70 Beban air
4-80 Beban lain-lain
4-90 Beban penyusutan mesin penggiling
4-91 Beben penyusutan mesin penggorengan
4-92 Beban penyusutan peralatan
31
Tabel 4.1 Daftar Akun
Dalam daftar akun diatas ada beberapa poin yang perlu dijelaskan, diantaranya; tidak adanya prive disebabkan pemilik juga berperan
sebagai karyawannya sehingga diberikan gaji sama seperti karyawan lainnya; sumber pendapatan perusahaan hanya dari penjualan enting-
enting saja; kenapa bahan baku dan perlengkapan semua dibebankan, karena perusahaan tidak menyimpan persediaan dalam jumlah yang
banyak melainkan selalu distok setiap hari; Beban lain-lain itu terdiri dari pembelian cat, beras, rafia, lakban, gas dan tiner dan peralatan itu
sendiri terdiri dari meja, kursi dan wajan penggorengan.
Nomor dan nama akun diatas akan dipergunakan dalam tahap-tahap selanjutnya. Penghapusan dan penambahan nomor dan nama akun
dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan menghapus akun yang tidak diperlukan dan menambah akun yang dianggap perlu.
2. Siklus Akuntansi yang Diterapkan
Pembuatan jurnal ini berfungsi untuk mencatat seluruh transaksi keuangan yang terjadi. Dalam jurnal seluruh transaksi dikonversi
dengan nomor dan nama akun yang telah diklasifikasikan sebelumnya. Siklus akuntansi yang dilakukan adalah dari bukti transaksi akan
dibuatkan jurnal umum, setelah itu menyusun buku besar, setelah itu menyusun harga pokok penjualan dan selanjutnya menyusun laporan
keuangan (laporan laba/rugi, perubahan modal, dan neraca).
32
a. Menyusun Jurnal Umum
Seluruh transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan dicatat dengan menggunakan jurnal umum. Transaksi yang dicatat dalam jurnal
umum akan memiliki sifat double entry transaction yaitu transaksi yang terjadi akan selalu mempengaruhi penambahan dan berkurangnya dua
atau lebih akun dan akan dicatat pada kolom debet atau kredit (lihat di lampiran). Unsur yang terdapat dalam jurnal umum ini adalah:
1. Post ref berisi nomor akun yang bersangkutan.
2. Daftar nama akun yang berfungsi sebagai pengingat pencatatan akun pada lembar jurnal umum dan juga memuat nomor akun.
3. Tanggal terjadinya transaksi dan keterangan mengenai transaksi yang terjadi.
4. Kolom jumlah debet dan kredit, yang berisi jumlah total debet dan kredit selama periode tertentu.
b. Memposting Jurnal Umum ke Buku Besar
Buku besar dibentuk untuk mencatat transaksi keuangan secara detail atas masing-masing akun. Buku besar berfungsi untuk
memudahkan melihat transaksi masing-masing akun dalam periode tertentu. Buku besar dibuat dengan merujuk pada jurnal umum, karena
buku besar tiap akun dicatat dengan melihat transaksi yang telah dicatat dalam jurnal umum sebelumnya. Tiap transaksi yang terjadi atau nama
akun yang digunakan dalam jurnal akan dimasukan ke dalam buku besar tiap akun (lihat di lampiran). Unsur-unsur yang terdapat dalam buku
besar ini antara lain:
1. Kolom bagan akun, berfungsi sebagai kolom pengingat nama akun sebelum membuka buku besar akun yang dilihat.
33
2. Kolom tanggal memberikan informasi mengenai waktu terjadinya transaksi.
3. Post ref berisi tentang informasi dari mana postingan akun itu berasal.
4. Kolom kerangan memberikan informasi kegiatan apa yang terjadi.
5. Kolom debet dan kredit, mencatat jumlah nominal debet dan kredit tiap akun pada transaksi yang terjadi.
6. Kolom saldo, berisi nilai saldo dari jumlah debet dan kredit dari tiap akun. Nilai saldo tergantung dari saldo normal
masingmasing akun.
7. Kolom total, kolom total terdiri dari kolom total nilai debet, total nilai kredit, dan kolom total dari saldo (nilai saldo akhir).
34
c. Menyusun Neraca Saldo Sebelum Laporan Keuangan
Neraca saldo meringkas semua perkiraan yang ada pada buku besar hingga dapat menjadi sumber keterangan untuk melakukan
pembukuan. Neraca saldo ini digunakan untuk memeriksa kebenaran pencatatan dalam jurnal dan buku besar dengan melihat apakah jumlah
debet sama besar dengan jumlah kredit sebelum menyusun laporan keuangan. Unsur-unsur yang terdapat dalam neraca saldo adalah nama akun
yang memberikan informasi mengenai akun-akun yang berasal dari buku besar, kolom debet dan kredit untuk mencantum jumlah saldo-saldo
pada buku besar dan kolom ref memberikan informasi nomor dari setiap akun (lihat di lampiran).
d. Ayat Jurnal Penyesuaian
Jika neraca saldo sudah dibuat maka langkah selanjutnya adalah menyusun ayat jurnal penyesuaian, karena beberapa perkiraan yang
ada dalam neraca saldo tidak mencerminkan keadaan yang sesungguhnya (lihat di lampiran). Misalnya penyusunan harta tetap yang dimiliki
oleh perusahaan, dalam hal ini UKM Enting-enting Dua Pohon Kelapa memiliki mesin penggilingan, mesin penggorengan dan peralatan.
Mesin penggilingan di beli dengan harga Rp. 1.500.000,00 dengan umur ekonomis selama 15 tahun, mesin penggorengan dibeli dengan harga
Rp. 400.000,00 dengan umur ekonomis 10 tahun dan peralatan dibeli dengan harga Rp. 1.100.000,00 dengan umur ekonomis 5 tahun (tidak
menggunakan nilai residu karena rekomendasi dari perusahaan). Untuk mengetahui nilai penyusutan pertahunnya adalah dengan menggunakan
rumusnya yaitu harga beli dibagi dengan umur ekonomis (Penyusutan = Harga Beli : Umur Ekonomis), (Suryo, 2006). Maka perhitungan biaya
penyusutan pertahunnya adalah sebagai berikut:
35
Nama Aset Harga Beli
Umur
Ekonomis (thn) Harga Beli : Umur Ekonomis
Mesin Penggilingan Rp1,500,000.00 15 Rp100,000.00
Mesin Penggorengan Rp400,000.00 10 Rp40,000.00
Peralatan Rp1,100,000.00 5 Rp220,000.00
Tabel 4.2 Perhitungan beban penyusutan
e. Kertas Kerja
Sebagai alternative mempermudah penyusunan laporan keuangan harus membuat kertas kerja (working sheet) terlebih dahulu. Kertas
kerja dibuat dalam bentuk kolom-kolom dan lajur. Kolom-kolom dan lajur tersebut dibuat untuk memasukkan neraca saldo, ayat jurnal
penyesuaian, laporan laba rugi dan neraca yang telah dibuat (lihat di lampiran).
f. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga pokok penjualan menurut Warren (2006), harga pokok penjualan (Cost Of Goods Sold) adalah biaya untuk memproduksi
barang yang terjual. Dalam HPP ada beberapa poin yang perlu dijelaskan diantaranya, bahan bakunya terdiri dari kacang dan gula, bahan baku
tidak langsungnya terdiri dari plastik dan kertas, overhead umum terdiri dari air, listrik, telepon dan beban lain-lain, sedangkan penyusutan
36
terdiri dari penyusutan mesin penggilingan, penyusutan mesin penggorengan dan penyusutan peralatan. Dalam HPP ini tidak ada persediaan
baku awal dan akhir karena, dalam produksi tiap harinya perusahaan sudah menetapkan kurang lebih tujuh (7) kali memasak enting-enting,
sehingga bahan baku yang dibeli untuk satu hari adalah sebayak yang dibutuhkan (tergantung berapa kali masak), (lihat dilampiran).
37
g. Laporan Laba-Rugi
Laporan laba/rugi adalah salah satu bentuk laporan keuangan yang dibentuk dalam model sistem akuntansi ini. Laporan ini bertujuan
untuk memberikan informasi laba/rugi yang diperoleh suatu usaha dalam periode tertentu. Informasi ini berguna untuk mengetahui sejauh
mana perusahaan dapat mengelola sumber daya yang dimiliki menjadi sebuah keuntungan finansial bagi perusahaan. Dalam laporan laba/rugi
ini hanya dimasukkan akun penjualan dan beban-beban yang terjadi dalam kegiatan produksi enting-enting. Model ini disesuaikan dengan
buku besar yang telah dibuat sebelumnya sehingga lebih mudah dalam mengalokasinya. Laporan ini merupakan cerminan dari transaksi-
transaksi yang terjadi dan berhubungan dengan penerimaan dan biaya perusahaan, serta benar-benar merupakan pemberi informasi bagi yang
menggunakannya (lihat di lampiran). Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam laporan laba/rugi ini adalah:
1. Terdapat keterangan yang memuat nama-nama akun yaitu akun dari penerimaan hingga biaya-biaya yang dikeluarkan.
2. Jumlah laba bersih diperoleh dari total penerimaan dikurangi total beban-beban yang terjadi untuk kegiatan produksi
.
h. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah salah satu bentuk laporan keuangan yang dibentuk dalam model sistem akuntansi ini. Laporan ini
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai perubahan (naik atau turun) modal pemilik yang diperoleh suatu usaha dalam periode
tertentu. Dalam laporan ini bisa memberikan informasi mengenai modal pemilik pada periode sebelumnya, kemudian laba/rugi dalam kegiatan
38
opersi kalau laba berarti menamba modal sedangkan kalau rugi berarti mengurangi modal begitu pula dengan penarikan pribadi (prive),
sehingga pada akhir laporan ini dapat diketaui berapa modal yang dimiliki sampai periode ini (lihat di lampiran).
i. Neraca
Neraca juga termasuk ke dalam salah satu bentuk laporan keuangan. Neraca berfungsi sebagai pemberi informasi bagi yang
mempergunakannya. Informasi yang diberikan dalam neraca adalah mengenai asset, liabiliti dan ekuitas perusahaan selama periode tertentu.
Dalam neraca yang dibentuk ini juga termasuk laporan perubahan modal yang dialami oleh perusahaan. Dikarenakan informasi yang terdapat
di dalam neraca adalah mengenai aset, liabiliti dan ekuitas maka nama-nama akun yang digunakan adalah aset lancar (kas), aset tetap (mesin
penggiling, mesin penggoreng, peralatan, beserta akumulasi penyusutannya), (lihat di lampiran). Unsur-unsur yang terdapat dalam neraca ini
antara lain:
1. Kolom aset terdiri dari aset lancar dan aset tetap.
2. Kolom liabiliti dan ekuitas.
3. Kolom jumlah total aset; liabiliti dan ekuitas, dalam kolom total ini jumlah aset harus sama dengan jumlah liabiliti dan
ekuitas dalam periode tertentu (seimbang)
5. KESIMPULAN DAN SARAN
39
5.1 KESIMPULAN
Enting-enting Dua Pohom Kelapa telah menggunakan system pencatatan akuntansi namun hanya meliputi pada transaksi keuangan
tunai (kas masuk dan kas keluar), dan akun yang digunakan pun hanya beberapa akun sehingga masih banyak transaksi keuangan yang belum
terwakili oleh akun yang ada. Transaksi keuangan dicatat menurut penerimaan dan pengeluaran uang tunai dan dikelompokan dalam akun
yang sederhana. Jurnal yang digunakan pun hanya terbatas pada pencatatan kas masuk dan kas keluar.
System pencatatan akuntansi yang dibuat berdasarkan pada transaksi yang sering digunakan oleh UKM Enting-enting Dua Pohon
Kelapa. Sistem pencatatan akuntansi ini dibuat berdasarkan pada pedoman pencatatan keuangan yang berlaku secara umum, berawal dari
transaksi yang terjadi kemudian dibuat jurnal umum, setelah itu memposting jurnal umum ke buku besar, setelah itu membuat neraca sebelum
laporan keuangan, setelah itu membuat laporan keuagan yang berisi (laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan neraca).
5.2 SARAN
Dengan memperhatikan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disarankan beberapa hal penting:
1. UKM Enting-enting Dua Pohon Kelapa sebaiknya mengubah sistem pencatatan transaksi yang awalnya hanya mencatat kas masuk
dan kas keluar saja menjadi lebih terstuktur seperti hasil dari penelitian ini berupa pencatatan keuangan sampai pada pelaporan
keuangan, dengan alasan untuk pengambilan keputusan demi kemajuan usaha Enting-enting Dua Pohon Kelapa.
40
2. Memberikan pelatihan kepada karyawan agar dapat melakukan pencatatan keuangan dengan baik.
3. Sebaiknya pencatatan keuangan dilakukan secara rutin agar data-datanya tidak hilang atau tercecer dan juga ini sebagai langkah
mengontrol terhadap transaksi-transaksi yang telah terjadi.
Keterbatasan Penelitian
Setiap penelitian tentu mempunyai keterbatasan, demikian halnya dengan penelitian ini. Adapun dalam penelitian ini adalah
keterbatasan dalam memperoleh informasi untuk menyelesaikan penelitian ini adalah kurang lengkapnya (hilang) bukti-bukti transaksi yang
tersedia dan dalam penyusunan harga pokok penjualan nilai overheadnya susah diidentifikasi secara detail karena tercampur dengan kegiatan
rumah tangga pemilik.
41
Daftar Pustaka
Andreas., 2011. Manajemen Keuangan UMKM. Graha Ilmu. Jakarta.
Arif, A. dan Wibowo., 2004. Akuntansi Untuk Bisnis Usaha Kecil dan Menengah.Grasindo. Jakarta.
Berry, A. E. Rodriguez dan H. Sandee, 2001, Firm and Group Dynamics in the Small and Medium Enterprise Sector in Indonesia. The International
Bank for Reconstruction and Development, The World Bank, Washinton, D. C.
Fansuri, A. H., 2006. Analisis Perumusan dan Penerapan Sistem Akuntansi pada Usaha Kecil Menegah. Bogor.
Horngren, C., Datar, S. dan Foster, G., 2006. Akuntansi Biaya Dengan Penekanan Manajerial, Edisi 12. Erlangga. Jakarta.
McLeod, Jr, R., 2001. Sistem Informasi Manajemen (Versi Bahasa Indonesia), Jilid 1. Prenhallindo. Jakarta.
Moleong, L. J., 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Rosda. Bandung.
Nugroho, Y. A., 2011. Siklus Akuntansi Pada PT. Mitra Andalan. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Satya Wacana. Salatiga.
Partomo, T. S. dan Soejoedono., 2002. Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Setiawati, D., 2010. Penerapan Akuntansi Untuk Usaha Kecil Menengah. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Satya Wacana. Salatiga.
Standar Akuntansi Keuangan., 2004. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Suryo, A., 2006. Akuntansi Untuk Usaha Kecil Menegah. Media Pressindo. Jakarta.
Tunggal, A. W., 1997. Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menegah. Rinekea Cipta. Jakarta.
42
Umiyarsih, F., 2011. Penerapan Akuntansi Untuk Usaha Kecil Menengah. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Satya Wacana. Salatiga.
Warren, C. S., James, R. dan Philip, E. F., 2006. Pengantar Akuntansi (Versi Bahasa Indonesia), Edisi 21. Salemba Empat. Jakarta.
43
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. DATA DIRI
Nama : Marselino Seti
NIM : 232009155
Alamat : Jl. Medan Karang Mulia Nabire, Papua.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Katolik
Telepon : 085228115904
E-mail : [email protected]
B. PENDIDIKAN
2009- 2014 : Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, JurusanAkuntansi
2006 - 2009 : SMA YPPK Adhi Luhur Nabire
2003 - 2006 : SMP St. Antonius Nabire
1997 - 2003 : SD St. Petrus Nabire
1995 - 1997 : TK Bintang Kecil Jayapura
44
C. PENGALAMAN PRIBADI
Pengalaman Organisasi
Anggota Kepengurusan LK FEB Finger Kine Club unit “FILM” 2010
Kordinator Keamanan panitia “SAFES” 2011
Kordinator “Muda-mudi PD. St. Yohanes Pembaptis di Gereja St. Paulus Miki Salatiga”
45
LAMPIRAN
1. Daftar pertanyaan wawancara
A. Profil Perusahaan/UKM
1. Nama perusahaan/UKM ?
2. Nama pemilik ?
3. Visi dan misi perusahaan/UKM ?
4. Tahun berdiri ? dan di kota?
5. Bergerak pada bidang ?
6. Produk yang dihasilkan ?
7. Jumlah karyawan ?
8. Pemasaran yang dilakukan ?
9. Harapan dan cita-cita yang ingin dicapai ?
B. Identifikasi Sistem Akuntansi Perusahaan/UKM
1. Apakah mengenal system akuntansi?
2. Bagaimana pandangan perusahaan terhadap system akuntansi ?
3. Apakah terdapat system akuntansi pada perusahaan ini ? seperti apa ?
46
4. Jika tidak ada, kendala apa saja yang menyebabkan perusahaan belum menerapkan system akuntansi ?
5. Apakah berkeinginan menerapkan system akuntansi pada perusahaan ini ?
C. Identifikasi Kondisi Aktivitas Keuangan Perusahaan/UKM
C.1. Harta.
1. Apakah anda sering menggunakan kas/uang tunai dalam melakukan transaksi tunai?
2. Apakah terdapat transaksi penjualan secara kredit?
3. Apakah anda sering membeli perlengkapan perusahaan seperti alat tulis kantor dan sebagainya?
4. Apakah terdapat pembelian bahan baku serta penjualan barang jadi?
5. Apakah terdapat aktiva tetap perusaan seperti peralatan, kendaraan, tanah, gedung dan sebagainya? sebutkan?
C.2. Kewajiban.
1. Apakah anda sering melakukan transaksi pembelian secara kredit?
2. Apakah anda juga sering membayar pajak penjualan?
3. Apakah anda juga pernah meminjam uang ke bank sebagai modal?
C.3. Ekuitas
47
1. Apakah modal perusahaan anda ada yang berasal dari uang sendiri?
2. Apakah sering terjadi penarikan uang tunai perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik?
3. Apakah laba yang diperoleh juga dijadikan sebagai modal lagi pada periode selanjutnya?
C.4. Pendapatan dan harga pokok
1. Apakah pendapatan selama ini berasal dari aktivitas penjualan barang jadi?
2. Apakah selama ini menghitung harga pokok produksi dari barang jadi yang anda jual?
3. Apakah pelanggan sering di beri diskon pada penjualan tertentu? Dan menerima pengembalian barang dari pelanggan karena alasan
tertentu?
C.5. Beban operasional
1. Beban apa saja yang sering dibayarkan perusahaan selama aktivitas produksi berlangsung? sebutkan?
C.6. Pendapatan dan beban non operasional
1. Apakah anda mendapatkan pendapatan selain dari penjualan barang jadi anda? sebutkan?
2. Apakah anda juga sering membayar beban selain dari beban operasional? sebutkan?
1. Jurnal Umum
JU. 01
48
JU. 02
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
September 1 Kas 111 Rp2,090,000.00
Penjualan 310 Rp2,090,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp700,000.00
Beban Perlengkapan (Kertas) 430 Rp403,000.00
Kas 111 Rp1,103,000.00
2 Kas 111 Rp1,747,000.00
Penjualan 310 Rp1,747,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp450,000.00
Beban Perlengkapan (Plastik) 440 Rp910,000.00
Biaya lain-lain 480 Rp45,000.00
Kas 111 Rp1,405,000.00
3 Kas 111 Rp1,268,000.00
Penjualan 310 Rp1,268,000.00
Biaya lain-lain 480 Rp245,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp700,000.00
Kas 111 Rp945,000.00
4 Kas 111 Rp3,402,000.00
Penjualan 310 Rp3,402,000.00
Beban Perlengkapan (Kertas) 430 Rp806,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp1,430,000.00
Kas 111 Rp2,236,000.00
5 Kas 111 Rp5,172,000.00
Penjualan 310 Rp5,172,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp750,000.00
Beban Gaji 450 Rp275,000.00
49
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
September Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp1,500,000.00
Beban Bahan Baku (Gula) 420 Rp5,808,000.00
Biaya lain-lain 480 Rp90,000.00
Kas 111 Rp7,398,000.00
7 Kas 111 Rp1,128,000.00
Penjualan 310 Rp1,128,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp700,000.00
Plastik 440 Rp110,000.00
Biaya lain-lain 480 Rp108,000.00
Kas 111 Rp918,000.00
8 Kas 111 Rp1,199,000.00
Penjualan 310 Rp1,199,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp500,000.00
Beban Gaji 450 Rp275,000.00
Beban Perlengkapan (Plastik) 440 Rp130,000.00
Beban Perlengkapan (Kertas) 430 Rp375,000.00
Kas 111 Rp1,280,000.00
9 Kas 111 Rp2,310,000.00
Biaya lain-lain 480 Rp45,000.00
Kas 111 Rp1,070,000.00
6 Kas 111 Rp2,112,000.00
Penjualan 310 Rp2,112,000.00
50
Penjualan 310 Rp2,310,000.00
10 Kas 111 Rp706,000.00
Penjualan 310 Rp706,000.00
Bebean Gaji 480 Rp2,266,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 310 Rp650,000.00
Kas 111 Rp2,916,000.00
11 Kas 111 Rp6,566,000.00
Penjualan 310 Rp6,566,000.00
Biaya lain-lain 480 Rp45,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp750,000.00
Kas 111 Rp795,000.00
JU. 03
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
September 12 Kas 111 Rp7,032,000.00
Penjualan 310 Rp7,032,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp1,375,000.00
Biaya Lain-lain 480 Rp30,000.00
Kas 111 Rp1,405,000.00
13 Kas 111 Rp1,184,000.00
Penjualan 310 Rp1,184,000.00
Beban Perlengkapan (Kertas) 430 Rp413,000.00
51
Biaya Lain-lain 480 Rp85,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp725,000.00
Beban Perlengkapan (Plastik) 440 Rp935,000.00
Kas 111 Rp2,158,000.00
14 Kas 111 Rp1,479,000.00
Penjualan 310 Rp1,479,000.00
Beban gaji 450 Rp150,000.00
Beban Perlengkapan (Kertas) 430 Rp413,000.00
Beban Perlengkapan (Plastik) 440 Rp146,000.00
Kas 111 Rp709,000.00
15 Kas 111 Rp654,000.00
Penjualan 310 Rp654,000.00
Beban gaji 450 Rp345,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp680,000.00
Beban listrik 460 Rp250,000.00
Kas 111 Rp1,275,000.00
16 Kas 111 Rp3,228,000.00
Penjualan 310 Rp3,228,000.00
Beban Perlengkapan (Plastik) 440 Rp772,000.00
Biaya lain-lain 480 Rp82,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp735,000.00
Kas 111 Rp1,589,000.00
JU. 04
52
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
September 17 Kas 111 Rp1,115,000.00
Penjualan 310 Rp1,115,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp1,430,000.00
Beban Perlengkapan (Kertas) 430 Rp385,000.00
Biaya lain-lain 480 Rp30,000.00
Kas 111 Rp1,845,000.00
18 Kas 111 Rp612,000.00
Penjualan 310 Rp612,000.00
Beban gaji 450 Rp1,736,500.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp650,000.00
Kas 111 Rp2,386,500.00
19 Kas 111 Rp1,529,000.00
Penjualan 310 Rp1,529,000.00
20 Kas 111 Rp4,950,000.00
Penjualan 310 Rp4,950,000.00
Beban gaji 450 Rp275,000.00
Beban Bahan Baku (Gula) 420 Rp525,000.00
Kas 111 Rp800,000.00
21 Beban Perlengkapan (Kertas) 430 Rp413,000.00
Beban Bahan Baku (Gula) 420 Rp5,830,000.00
Beban air 470 Rp250,000.00
53
Kas 111 Rp6,493,000.00
22 Kas 111 Rp2,432,000.00
Penjualan 310 Rp2,432,000.00
Beban Perlengkapan (Kertas) 430 Rp413,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp1,430,000.00
Kas 111 Rp1,843,000.00
23 Kas 111 Rp1,672,000.00
Penjualan 310 Rp1,672,000.00
JU. 05
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
September Biaya lain-lain 480 Rp139,000.00
Kas 111 Rp139,000.00
24 Kas 111 Rp2,450,000.00
Penjualan 310 Rp2,450,000.00
Biaya lain-lain 480 Rp208,000.00
Beban Perlengkapan (Plastik) 440 Rp185,000.00
Kas 111 Rp393,000.00
25 Kas 111 Rp2,730,000.00
Penjualan 310 Rp2,730,000.00
Beban Perlengkapan (Kertas) 430 Rp413,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp725,000.00
Kas 111 Rp1,138,000.00
54
26 Kas 111 Rp456,000.00
Penjualan 310 Rp456,000.00
Beban gaji 450 Rp2,201,000.00
Kas 111 Rp2,201,000.00
27 Kas 111 Rp698,000.00
Penjualan 310 Rp698,000.00
Biaya lain-lain 480 Rp200,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp2,155,000.00
Kas 111 Rp2,355,000.00
28 Kas 111 Rp223,000.00
Penjualan 310 Rp223,000.00
Beban Perlengkapan (Plastik) 440 Rp285,000.00
Kas 111 Rp285,000.00
29 Kas 111 Rp556,000.00
Penjualan 310 Rp556,000.00
JU. 06
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
September 30 Beban gaji 450 Rp500,000.00
Kas 111 Rp500,000.00
Jumlah Rp108,280,500.00 Rp108,280,500.00
55
2. Buku Besar
KAS Kode : 111
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
September 1 Penjualan tunai JU. 01 Rp2,090,000.00 Rp2,090,000.00
Pembelian tunai JU. 01 Rp1,103,000.00 Rp987,000.00
2 Penjualan tunai JU. 01 Rp1,747,000.00 Rp2,734,000.00
Pembelian tunai JU. 01 Rp1,405,000.00 Rp1,329,000.00
3 Penjualan tunai JU. 01 Rp1,268,000.00 Rp2,597,000.00
Penjualan tunai JU. 01 Rp945,000.00 Rp1,652,000.00
4 Pembelian tunai JU. 01 Rp3,402,000.00 Rp5,054,000.00
Penjualan tunai JU. 01 Rp2,236,000.00 Rp2,818,000.00
5 Pembelian tunai JU. 01 Rp5,172,000.00 Rp7,990,000.00
Penjualan tunai JU. 01 Rp1,070,000.00 Rp6,920,000.00
6 Penjualan tunai JU. 01 Rp2,112,000.00 Rp9,032,000.00
Pembelian tunai JU. 02 Rp7,398,000.00 Rp1,634,000.00
7 Penjualan tunai JU. 02 Rp1,128,000.00 Rp2,762,000.00
Pembelian tunai JU. 02 Rp918,000.00 Rp1,844,000.00
8 Penjualan tunai JU. 02 Rp1,199,000.00 Rp3,043,000.00
Pembelian tunai JU. 02 Rp1,280,000.00 Rp1,763,000.00
9 Penjualan tunai JU. 02 Rp2,310,000.00 Rp4,073,000.00
10 Penjualan tunai JU. 02 Rp706,000.00 Rp4,779,000.00
Pembelian tunai JU. 02 Rp2,916,000.00 Rp1,863,000.00
11 Penjualan tunai JU. 02 Rp6,566,000.00 Rp8,429,000.00
Pembelian tunai JU. 02 Rp795,000.00 Rp7,634,000.00
12 Penjualan tunai JU. 03 Rp7,032,000.00 Rp14,666,000.00
Pembelian tunai JU. 03 Rp1,405,000.00 Rp13,261,000.00
56
13 Penjualan tunai JU. 03 Rp1,184,000.00 Rp14,445,000.00
Pembelian tunai JU. 03 Rp2,158,000.00 Rp12,287,000.00
14 Penjualan tunai JU. 03 Rp1,479,000.00 Rp13,766,000.00
Pembelian tunai JU. 03 Rp709,000.00 Rp13,057,000.00
15 Penjualan tunai JU. 03 Rp654,000.00 Rp13,711,000.00
KAS Kode : 111
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
September Pembelian tunai JU. 03 Rp1,275,000.00 Rp12,436,000.00
16 Penjualan tunai JU. 03 Rp3,228,000.00 Rp15,664,000.00
Pembelian tunai JU. 03 Rp1,589,000.00 Rp14,075,000.00
17 Penjualan tunai JU. 04 Rp1,115,000.00 Rp15,190,000.00
Pembelian tunai JU. 04 Rp1,845,000.00 Rp13,345,000.00
18 Penjualan tunai JU. 04 Rp612,000.00 Rp13,957,000.00
Pembelian tunai JU. 04 Rp2,386,500.00 Rp11,570,500.00
19 Penjualan tunai JU. 04 Rp1,529,000.00 Rp13,099,500.00
20 Penjualan tunai JU. 04 Rp4,950,000.00 Rp18,049,500.00
Pembelian tunai JU. 04 Rp800,000.00 Rp17,249,500.00
21 Pembelian tunai JU. 04 Rp6,493,000.00 Rp10,756,500.00
22 Penjualan tunai JU. 04 Rp2,432,000.00 Rp13,188,500.00
Pembelian tunai JU. 04 Rp1,843,000.00 Rp11,345,500.00
23 Penjualan tunai JU. 04 Rp1,672,000.00 Rp13,017,500.00
Pembelian tunai JU. 05 Rp139,000.00 Rp12,878,500.00
24 Penjualan tunai JU. 05 Rp2,450,000.00 Rp15,328,500.00
Pembelian tunai JU. 05 Rp393,000.00 Rp14,935,500.00
25 Penjualan tunai JU. 05 Rp2,730,000.00 Rp17,665,500.00
Pembelian tunai JU. 05 Rp1,138,000.00 Rp16,527,500.00
26 Penjualan tunai JU. 05 Rp456,000.00 Rp16,983,500.00
Pembelian tunai JU. 05 Rp2,201,000.00 Rp14,782,500.00
57
27 Penjualan tunai JU. 05 Rp698,000.00 Rp15,480,500.00
Pembelian tunai JU. 05 Rp2,355,000.00 Rp13,125,500.00
28 Penjualan tunai JU. 05 Rp223,000.00 Rp13,348,500.00
Pembelian tunai JU. 05 Rp285,000.00 Rp13,063,500.00
29 Penjualan tunai JU. 05 Rp556,000.00 Rp13,619,500.00
30 Pembelian tunai JU. 06 Rp500,000.00 Rp13,119,500.00
Jumlah Rp60,700,000.00 Rp47,580,500.00 Rp13,119,500.00
Penjualan Enting-enting Kode : 310
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
September 1 Penjualan tunai
JU.
01
Rp2,090,000.00 Rp2,090,000.00
2 Penjualan tunai
JU.
01
Rp1,747,000.00 Rp3,837,000.00
3 Penjualan tunai
JU.
01
Rp1,268,000.00 Rp5,105,000.00
4 Penjualan tunai
JU.
01
Rp3,402,000.00 Rp8,507,000.00
5 Penjualan tunai
JU.
01
Rp5,172,000.00 Rp13,679,000.00
6 Penjualan tunai
JU.
01
Rp2,112,000.00 Rp15,791,000.00
58
7 Penjualan tunai
JU.
02
Rp1,128,000.00 Rp16,919,000.00
8 Penjualan tunai
JU.
02
Rp1,199,000.00 Rp18,118,000.00
9 Penjualan tunai
JU.
02
Rp2,310,000.00 Rp20,428,000.00
10 Penjualan tunai
JU.
02
Rp706,000.00 Rp21,134,000.00
11 Penjualan tunai
JU.
02
Rp6,566,000.00 Rp27,700,000.00
12 Penjualan tunai JU.03 Rp7,032,000.00 Rp34,732,000.00
13 Penjualan tunai
JU.
03
Rp1,184,000.00 Rp35,916,000.00
14 Penjualan tunai
JU.
03
Rp1,479,000.00 Rp37,395,000.00
15 Penjualan tunai
JU.
03
Rp654,000.00 Rp38,049,000.00
16 Penjualan tunai
JU.
03
Rp3,228,000.00 Rp41,277,000.00
17 Penjualan tunai
JU.
04
Rp1,115,000.00 Rp42,392,000.00
18 Penjualan tunai
JU.
04
Rp612,000.00 Rp43,004,000.00
19 Penjualan tunai
JU.
04
Rp1,529,000.00 Rp44,533,000.00
20 Penjualan tunai
JU.
04
Rp4,950,000.00 Rp49,483,000.00
22 Penjualan tunai
JU.
04
Rp2,432,000.00 Rp51,915,000.00
23 Penjualan tunai
JU.
04
Rp1,672,000.00 Rp53,587,000.00
59
24 Penjualan tunai
JU.
05
Rp2,450,000.00 Rp56,037,000.00
25 Penjualan tunai
JU.
05
Rp2,730,000.00 Rp58,767,000.00
26 Penjualan tunai
JU.
05
Rp456,000.00 Rp59,223,000.00
27 Penjualan tunai
JU.
05
Rp698,000.00 Rp59,921,000.00
28 Penjualan tunai
JU.
05
Rp223,000.00 Rp60,144,000.00
29 Penjualan tunai
JU.
05
Rp556,000.00 Rp60,700,000.00
Jumlah Rp60,700,000.00 Rp60,700,000.00
Beban gaji Kode : 450
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
September 5 Pembayaran gaji JU. 01 Rp275,000.00 Rp275,000.00
8 Pembayaran gaji JU. 02 Rp275,000.00 Rp550,000.00
10 Pembayaran gaji JU. 02 Rp2,266,000.00 Rp2,816,000.00
14 Pembayaran gaji JU. 03 Rp150,000.00 Rp2,966,000.00
15 Pembayaran gaji JU. 03 Rp345,000.00 Rp3,311,000.00
18 Pembayaran gaji JU. 04 Rp1,736,500.00 Rp5,047,500.00
60
20 Pembayaran gaji JU. 04 Rp275,000.00 Rp5,322,500.00
26 Pembayaran gaji JU. 05 Rp2,201,000.00 Rp7,523,500.00
30 Pembayaran gaji JU. 06 Rp500,000.00 Rp8,023,500.00
Jumlah Rp8,023,500.00 Rp8,023,500.00
Beban lain-lain Kode : 480
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
September 2 Pembelian lain-lain JU. 01 Rp45,000.00 Rp45,000.00
3 Pembelian lain-lain JU. 01 Rp245,000.00 Rp290,000.00
5 Pembelian lain-lain JU. 01 Rp45,000.00 Rp335,000.00
6 Pembelian lain-lain JU. 02 Rp90,000.00 Rp425,000.00
7 Pembelian lain-lain JU. 02 Rp108,000.00 Rp533,000.00
11 Pembelian lain-lain JU. 02 Rp45,000.00 Rp578,000.00
12 Pembelian lain-lain JU. 03 Rp30,000.00 Rp608,000.00
13 Pembelian lain-lain JU. 03 Rp85,000.00 Rp693,000.00
16 Pembelian lain-lain JU. 03 Rp82,000.00 Rp775,000.00
17 Pembelian lain-lain JU. 04 Rp30,000.00 Rp805,000.00
23 Pembelian lain-lain JU. 05 Rp139,000.00 Rp944,000.00
24 Pembelian lain-lain JU. 05 Rp208,000.00 Rp1,152,000.00
27 Pembelian lain-lain JU. 05 Rp200,000.00 Rp1,352,000.00
Jumlah Rp1,352,000.00 Rp1,352,000.00
61
Beban Bahan Baku (Gula) Kode : 420
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
September 6 Pembelian gula JU. 02 Rp5,808,000.00 Rp5,808,000.00
20 Pembelian gula JU. 04 Rp525,000.00 Rp6,333,000.00
21 Pembelian gula JU. 05 Rp5,830,000.00 Rp12,163,000.00
Jumlah Rp12,163,000.00 Rp12,163,000.00
Beban listrik Kode : 460
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
September 15 Pembayaran listrik JU. 03 Rp250,000.00 Rp250,000.00
Beban air Kode : 470
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
September 21 Pembayaran air JU. 04 Rp250,000.00 Rp250,000.00
Beban Perlengkapan (Plastik) Kode : 440
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
September 2 Pembelian plastic JU. 01 Rp910,000.00 Rp910,000.00
7 Pembelian plastic JU. 02 Rp110,000.00 Rp1,020,000.00
8 Pembelian plastic JU. 02 Rp130,000.00 Rp1,150,000.00
13 Pembelian plastic JU. 03 Rp935,000.00 Rp2,085,000.00
14 Pembelian plastic JU. 03 Rp146,000.00 Rp2,231,000.00
16 Pembelian plastic JU. 03 Rp772,000.00 Rp3,003,000.00
24 Pembelian plastic JU. 05 Rp185,000.00 Rp3,188,000.00
28 Pembelian plastic JU. 05 Rp285,000.00 Rp3,473,000.00
Jumlah Rp3,473,000.00 Rp3,473,000.00
62
Beban Perlengkapan (Kertas) Kode : 430
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
September 1 Pembelian kertas JU. 01 Rp403,000.00 Rp403,000.00
4 Pembelian kertas JU. 01 Rp806,000.00 Rp1,209,000.00
8 Pembelian kertas JU. 02 Rp375,000.00 Rp1,584,000.00
13 Pembelian kertas JU. 03 Rp413,000.00 Rp1,997,000.00
14 Pembelian kertas JU. 03 Rp413,000.00 Rp2,410,000.00
17 Pembelian kertas JU. 04 Rp385,000.00 Rp2,795,000.00
21 Pembelian kertas JU. 04 Rp413,000.00 Rp3,208,000.00
22 Pembelian kertas JU. 04 Rp413,000.00 Rp3,621,000.00
25 Pembelian kertas JU. 05 Rp413,000.00 Rp4,034,000.00
Jumlah Rp4,034,000.00 Rp4,034,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) Kode : 410
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
September 1 Pembelian Bahan Baku JU. 01 Rp700,000.00 Rp700,000.00
2 Pembelian Bahan Baku JU. 01 Rp450,000.00 Rp1,150,000.00
3 Pembelian Bahan Baku JU. 01 Rp700,000.00 Rp1,850,000.00
4 Pembelian Bahan Baku JU. 01 Rp1,430,000.00 Rp3,280,000.00
5 Pembelian Bahan Baku JU. 01 Rp750,000.00 Rp4,030,000.00
6 Pembelian Bahan Baku JU. 02 Rp1,500,000.00 Rp5,530,000.00
7 Pembelian Bahan Baku JU. 02 Rp700,000.00 Rp6,230,000.00
8 Pembelian Bahan Baku JU. 02 Rp500,000.00 Rp6,730,000.00
10 Pembelian Bahan Baku JU. 02 Rp650,000.00 Rp7,380,000.00
63
11 Pembelian Bahan Baku JU. 02 Rp750,000.00 Rp8,130,000.00
12 Pembelian Bahan Baku JU. 03 Rp1,375,000.00 Rp9,505,000.00
13 Pembelian Bahan Baku JU. 03 Rp725,000.00 Rp10,230,000.00
15 Pembelian Bahan Baku JU. 03 Rp680,000.00 Rp10,910,000.00
16 Pembelian Bahan Baku JU. 03 Rp735,000.00 Rp11,645,000.00
17 Pembelian Bahan Baku JU. 04 Rp1,430,000.00 Rp13,075,000.00
18 Pembelian Bahan Baku JU. 04 Rp650,000.00 Rp13,725,000.00
22 Pembelian Bahan Baku JU. 04 Rp1,430,000.00 Rp15,155,000.00
25 Pembelian Bahan Baku JU. 05 Rp725,000.00 Rp15,880,000.00
27 Pembelian Bahan Baku JU. 05 Rp2,155,000.00 Rp18,035,000.00
Jumlah Rp18,035,000.00 Rp18,035,000.00
3. Neraca Saldo Sebelum Laporan Keuagan
Perusahaan Enting-enting Dua Pohon Kelapa
Neraca Saldo Sebelum Laporan Keuangan
Per 30 September 2013
Nama Akun Ref Debit Kredit
Kas 111 Rp13,119,500.00
Mesin Penggiling 121 Rp1,500,000.00
Mesin Penggorengan 123 Rp400,000.00
Peralatan 125 Rp1,100,000.00
Modal Pemilik 210 Rp3,000,000.00
Penjualan Enting-enting 310 Rp60,700,000.00
Beban Bahan Baku (Kacang) 410 Rp18,035,000.00
Beban Bahan Baku (Gula) 420 Rp12,163,000.00
64
Beban Perlengkapan (Kertas) 430 Rp4,034,000.00
Beban Perlengkapan (Plastik) 440 Rp3,473,000.00
Beban Gaji 450 Rp8,023,500.00
Beban Listrik 460 Rp250,000.00
Beban Air 470 Rp250,000.00
Beban Lain-lain 480 Rp1,352,000.00
Saldo Rp63,700,000.00 Rp63,700,000.00
65
4. Ayat Jurnal Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian
Nomor
Akun Keteangan Debit Kredit
490 Beban penyusutan mesin penggilingan Rp100,000.00
122 Akumulasi penyusutan mesin penggiling Rp100,000.00
491 Beban penyusutan mesin penggorengan Rp40,000.00
124
Akumulasi penyusutan mesin
penggorengan Rp40,000.00
492 Beban penyusutan peralatan Rp220,000.00
126 Akumulasi penyusutan peralatan Rp220,000.00
66
5. Kertas Kerja
Perusahaan Enting-enting Dua Pohon Kelapa
Kertas Kerja
Per 30 September 2013
NoAkun Nama Akun
Neraca Saldo Penyesuaian Neraca saldo yang Disesuaikan Laporan Laba-Rugi Neraca
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Kas
Rp13,119,500.00
Rp13,119,500.00
Rp13,119,500.00
Mesin penggilingan
Rp1,500,000.00
Rp1,500,000.00
Rp1,500,000.00
Mesin penggorengan
Rp400,000.00
Rp400,000.00
Rp400,000.00
Peralatan
Rp1,100,000.00
Rp1,100,000.00
Rp1,100,000.00
Modal pemilik
Rp3,000,000.00
Rp3,000,000.00
Rp3,000,000.00
Penjualan Enting-enting
Rp60,700,000.00
Rp60,700,000.00 Rp60,700,000.00
Beban bahan baku (Kacang)
Rp18,035,000.00
Rp18,035,000.00 Rp18,035,000.00
Beban bahan baku (Gula)
Rp12,163,000.00
Rp12,163,000.00 Rp12,163,000.00
Beban perlengkapan (Kertas)
Rp4,034,000.00
Rp4,034,000.00 Rp4,034,000.00
Beban perlengkapan (Plastik)
Rp3,473,000.00
Rp3,473,000.00 Rp3,473,000.00
Beban gaji
Rp8,023,500.00
Rp8,023,500.00 Rp8,023,500.00
Beban listrik
Rp250,000.00
Rp250,000.00 Rp250,000.00
Beban air
Rp250,000.00
Rp250,000.00 Rp250,000.00
Beban lain-lain
Rp1,352,000.00
Rp1,352,000.00 Rp1,352,000.00
Beban penyusutan mesin penggiling Rp100,000.00 Rp100,000.00 Rp100,000.00
Akumulasi Peny. mesin penggiling Rp100,000.00 Rp100,000.00 Rp100,000.00
Beben penyusutan mesin penggorengan Rp40,000.00 Rp40,000.00 Rp40,000.00
Akumulasi Peny. mesin penggorengan Rp40,000.00 Rp40,000.00 Rp40,000.00
Beban penyusutan peralatan Rp220,000.00 Rp220,000.00 Rp220,000.00
Akumulasi Peny. Peralatan Rp220,000.00 Rp220,000.00 Rp220,000.00
TOTAL
############ ########### Rp360,000.00 ########## Rp64,060,000.00 Rp64,060,000.00 Rp47,940,500.00 Rp60,700,000.00 Rp16,119,500.00 ###########
Rp12,759,500.00 ###########
Rp60,700,000.00 Rp60,700,000.00 Rp16,119,500.00 ###########
67
6. Harga Pokok Produksi
7. Laporan Laba-Rugi
Perusahaan Enting-enting Dua Pohon Kelapa
Laporan Laba-Rugi
Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2013
Penjualan Enting-enting Rp60,700,000.00
Dikurangi harga pokok penjualan -Rp47,940,500.00
Laba kotor Rp12,759,500.00
Dikurangi beban komersial:
Beban pemasaran Rp0.00
Beban administrative Rp0.00 Rp0.00
Laba operasi Rp12,759,500.00
Dikurangi pajak penghasilan Rp0.00
Laba bersih Rp12,759,500.00
8. Laporan Perubahan Modal
Perusahaan Enting-enting Dua Pohon Kelapa
Laporan Perubahan Modal
Untuk Berakhir 30 September 2013
Modal awal Rp3,000,000.00
Laba operasi Rp12,759,500.00
Penarikan pribadi (Prive) Rp0.00
Penambahan
Modal Rp12,759,500.00
Modal akhir Rp15,759,500.00
68
9. Neraca
Perusahaan Enting-enting Dua Pohon Kelapa
Neraca
Untuk Berakhir 30 September 2013
Harta
Harta lancar :
Kas Rp13,119,500.00
Harta tetap :
Mesin penggiling Rp1,500,000.00
Akumulasi Peny. Mesin
penggiling -Rp100,000.00
Mesin penggoregan Rp400,000.00
Akumulasi Peny. Mesin
penggorengan -Rp40,000.00
Peralatan Rp1,100,000.00
Akumulasi Peny. Peralatan -Rp220,000.00
Total Harta Rp15,759,500.00
Kewajiban
dan Modal
Kewajiban Rp0.00
Modal Rp15,759,500.00
69
Total kewajiban dan modal Rp15,759,500.00