PENYESUAIAN DIRI SISWI DI ASRAMA (Studi Deskriptif Pada ... · Teman-teman Bimbingan dan Konseling...
Transcript of PENYESUAIAN DIRI SISWI DI ASRAMA (Studi Deskriptif Pada ... · Teman-teman Bimbingan dan Konseling...
PENYESUAIAN DIRI SISWI DI ASRAMA
(Studi Deskriptif Pada Siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2016/2017 Dan Implikasinya Pada Usulan Topik-Topik
Program Pendampingan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh:
Bernadetta Mita Purwasari
NIM: 131114036
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENYESUAIAN DIRI SISWI DI ASRAMA
(Studi Deskriptif Pada Siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2016/2017 Dan Implikasinya Pada Usulan Topik-Topik
Program Pendampingan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
HALAMAN JUDUL
Disusun oleh:
Bernadetta Mita Purwasari
NIM: 131114036
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
PROGRESS START WITH YOU – (THE GOOD QUOTE)
JANJI, KAU HARUS SELALU INGAT: KAU LEBIH BERANI DARI
YANG KAU BAYANGKAN, LEBIH KUAT DARI KELIHATANNYA
DAN LEBIH PINTAR DARI YANG KAU PIKIRKAN SELAMA INI –
(WINNIE THE POOH)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ini bagi
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menopang dan menjadi sumber
kekuatan dalam hidup
Kedua Orang tua Tercinta
Emelius Maryanto & Yosephine Sulami
Pembimbing yang selalu sabar dan telaten membantu selama proses penulisan ini
hingga akhir
Sahabat, teman dan adik ku tercinta yang telah membantu, menemani, menolong
dan memberikan semangat selama proses penulisan ini hingga akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSUTUJAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENYESUAIAN DIRI SISWI DI ASRAMA
(Studi Deskriptif Pada Siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2016/2017 Dan Implikasinya Pada Usulan Topik-Topik
Program Pendampingan)
Bernadetta Mita Purwasari
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini merupakan penelitian dekriptif kuantitatif yang bertujuan untuk: (1)
memperoleh gambaran penyesuaian diri siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 di asrama dan (2) merumuskan usulan topik-topik
pendampingan untuk meningkatkan penyesuaian diri siswi Asrama Putri SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 berdasarkan capaian skor pengukuran
penyesuaian diri yang teridentifikasi rendah.
Subjek penelitian ini adalah seluruh warga asrama SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 40 siswi. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah Angket penyesuaian diri yang dikonstruk dengan tujuh aspek
penyesuaian diri, yaitu mengontrol emosi yang berlebihan, meminimalkan mekanisme
pertahanan diri, mengurangi rasa frustrasi, berpikir rasional dan mampu mengarahkan
diri, kemampuan untuk belajar, memanfaatkan pengalaman masa lalu, sikap realistis dan
objektif. Angket penyesuaian diri memuat 68 item dengan 4 alternatif jawaban yaitu:
sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai. Reliabilitas instrumen dihitung
menggunakan formula Alpha Cronbach dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,890.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswi-siswi Asrama Putri SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 memiliki tingkat penyesuaian diri sebagai
berikut: ada 7 siswi (17,5%) sangat baik, 26 siswi (65%) baik, 7 siswi (17,5%) cukup baik
dan tidak ada siswi yang kemampuan penyesuaian dirinya termasuk dalam kategori
kurang baik dan sangat kurang baik. Dari hasil perhitungan skor item, terdapat 15 item
(30%) yang capaian skornya tergolong sangat tinggi, 19 item (38%) tergolong skor tinggi,
13 item (26%) tergolong sedang, 3 item atau (6%) tergolong rendah, serta tidak ada item
yang capaian skornya termasuk dalam kategori sangat rendah. Diusulkan topik-topik
pendampingan berdasarkan butir-butir item angket yang capaian skornya rendah untuk
mengembangkan penyesuaian diri siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2016/2017. Judul topik pendampingan siswi yaitu Bagaimana Cara
Mengelola Emosi? dan Berpikir dan Bersikap positif. Pendampingan dilakukan dengan
metode bimbingan klasikal,sharing kelompok, diskusi dan game dengan tujuan untuk
mengembangkan penyesuaian diri siswi.
Kata Kunci : penyesuaian diri, warga asrama, pendampingan asrama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE SELF-ADAPTATION OF FEMALE STUDENTS AT A DORMITORY
(A Descriptive Study on Female Students at SMA (Senior High School) Stella
Duce 2 Female Dormitory and its Implications for Guidance Program Topics
Proposal)
Bernadetta Mita Purwasari Sanata Dharma University
Yogyakarta 2017
This research was a descriptive quantitative research aimed at: (1) finding a
description of the self-adaptation of female students of SMA Stella Duce 2 female
dormitory in Yogyakarta, batch 2016/2017 when living in the dormitory and (2)
compiling guidance topics proposal to improve the adaptation of female students at SMA
Stella Duce 2 female dormitory in Yogyakarta, batch 2016/2017 based on the self-
adaptation measurement scores identified as low. The subjects of this research were all 40 boarders of SMA Stella Duce 2 female
dormitory in Yogyakarta, batch 2016/2017. The research instrument used was a self-
adaptation questionnaire constructed with seven aspects of self-adaptation, namely
controlling excessive emotion, minimizing self-defense mechanism, decreasing
frustration, thinking rationally and being able to direct ourselves, being able to learn,
making use of the past, behaving realistically and objectively. The self-adaptation
questionnaire had 68 items with 4 alternative answers, i.e. most suitable, suitable, not
suitable, and least suitable. Instrument reliability was calculated using Alpha Cronbach
formula with reliability coefficient of 0.890 The research result showed that the self-adaptation rate of the female students of
SMA Stella Duce 2 female dormitory in Yogyakarta, batch 2016/2017 was as follows: 7
students (17.5%) were very good, 26 students (65%) were good, 7 students (17.5%) were
enough, and no students were bad or very bad. From items scoring calculation, there
were 15 items (30%) categorized as very high, 19 items (38%) categorized as high, 13
items (26%) categorized as medium, 3 items (6%) categorized as low, and no items were
categorized as very low. It was proposed guidance topics based on questionnaire items
with low score to improve the self-adaptation of the female students of SMA Stella Duce 2
female dormitory in Yogyakarta, batch 2016/2017. The topic title for students’ guidance
was How Do we manage Emotion? And Thinking and Behaving Positively. The guidance
was carried out with classical guidance methods, group sharing, discussion and game to
improve students’ self-adaptation.
Keyword: Self-Adaptation, Boarders, Dormitory Guidance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur senantiasa peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya yang mengagumkan sehingga tugas akhir
skripsi ini dapat peneliti selesaikan. Peneliti menyadari bahwa karya ilmiah ini
tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah
mendukung dan mendampingi peneliti. Oleh karena itu, secara khusus peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. sekalu Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A, selaku dosen pembimbing yang
selalu memberikan waktu, motivasi dan sabar mendampingi peneliti
sehingga banyak pembelajaran hidup yang diberikan selama proses
penulisan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali berbagai
ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis.
5. Bapak Stefanus Priyatmoko yang dengan sabar membantu bidang
administrasi selama peneliti menempuh studi di Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Sr. Renata, CB yang telah memberikan waktu dan kesempatan untuk
melakukan penelitian ini di asrama SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Siswi-siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran
2016/2017 atas kerja sama dan kesediaannya untuk mengisi kuesioner ini.
8. Orangtuaku tercinta Bapak Emelius Maryanto dan Ibu Yosephine Sulami
yang senantiasa mendukung, mendoakan dan selalu mengajarkan peneliti
untuk selalu berjuang dan sabar selama kuliah serta proses penyelesaian
skripsi ini.
9. Adikku tercinta Katharina Siti Rosiyanti untuk semangat, motivasi,
dukungan, serta doa dan cinta yang diberikan selama ini.
10. Yohanes Rasul Amrih Setyo Wicaksono yang selalu membantu,
menemani, memberi dukungan, mengingatkan dan menjadi pendengar
keluh kesah peneliti selama kuliah sampai proses penulisan ini selesai.
11. Sahabat-sahabatku tersayang Lia Christine dan Etta Rostina yang selalu
menemani, membantu serta mendukung peneliti selama proses penulisan
skripsi ini.
12. Donal Ivantoro, Frederica Okdarina, Fransisca Ade Karunia, Bruder
Purwanto, Maria Puspita Wulandari, Mbak Sella Sidesyana dan Mbak
Maria Dominika Efi Cahyani yang selalu menyemangati, mendukung,
membantu dan mengarahkan peneliti selama proses penulisan skripsi ini.
13. Teman-teman Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Angkatan 2013 yang sudah mewarnai hari-hari peneliti selama
beberapa tahun ini dan sudah mengajari banyak hal.
14. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam proses
pembuatan hingga penyelesaian tugas akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO .........................................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSUTUJAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................................ viii
ABSTRACT ........................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK .................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah ........................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ............................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 7
G. Batasan Istilah ..................................................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................ 10
A. Hakikat Penyesuaian Diri .................................................................................. 10
1. Pengertian Penyesuaian Diri ......................................................................... 10
2. Ciri-ciri Penyesuaian Diri ............................................................................. 11
3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Diri .................................... 14
4. Aspek-aspek Penyesuaian Diri ..................................................................... 19
B. Hakikat Remaja ................................................................................................. 22
1. Remaja .......................................................................................................... 22
2. Tugas Perkembangan ................................................................................... 22
C. Siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ........................................ 23
1. Karakteristik Siswi Asrama Stella Duce 2 Yogyakarta ................................ 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Penyesuaian Diri Siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ....... 25
D. Hakikat Pendampingan atau Layanan Bimbingan Klasikal .............................. 27
1. Pengertian Pendampingan atau Bimbingan Klasikal .................................... 27
2. Tujuan Penyelenggaraan Pendampingan ...................................................... 28
3. Hasil Penelitian Relevan .................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 32
A. Jenis atau Desain Penelitian .............................................................................. 32
B. Tempat Penelitian .............................................................................................. 32
C. Subjek Penelitian ............................................................................................... 33
1. Populasi Penelitian ....................................................................................... 33
2. Sampel Penelitian ......................................................................................... 33
D. Teknik d an Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 34
1. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 34
2. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................... 35
E. Validitas dan Realibilitas Instrumen .................................................................. 38
1. Validitas........................................................................................................ 38
2. Reliabilitas .................................................................................................... 41
F. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 47
A. Hasil Penelitian .................................................................................................. 47
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................. 52
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 59
A. Simpulan ............................................................................................................ 59
B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................................... 60
C. Saran .................................................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK
Tabel 3.1 Jumlah Subjek Penelitian ...................................................................... 34
Tabel 3.2 Norma Skoring Inventori Penyesuaian Diri .......................................... 36
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Penyesuaian Diri ........................................................ 37
Table 3.4 Rekapitulasi hasil uji validitas .............................................................. 40
Tabel 3.5 Reliabilitas Item .................................................................................... 41
Tabel 3.6 Kriteria Guilford ................................................................................... 42
Tabel 3.7 Penentuan Kriteria Secara Keseluruhan ................................................ 43
Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Penyesuaian Diri Siswi Asrama ........................... 45
Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Skor Item Penyesuaian Diri Siswi Asrama .......... 46
Tabel 4.1 Kategorisasi Penyesuaian Diri Siswi Asrama ....................................... 47
Grafik 4.1. Grafik Kategorisasi Penyesuaian Diri Siswi Asrama ......................... 48
Tabel 4.2 Kategorisasi Skor Item Penyesuaian Diri Siswi Asrama ...................... 49
Grafik 4.2 Kategorisasi Skor Item Penyesuaian Diri Siswi Asrama ..................... 50
Tabel 4.3 Item-item Pernyataan yang Tergolong dalam Kategori Rendah ........... 51
Tabel 4.4 Usulan Topik-Topik Program Pendampingan ...................................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian .......................................................................... 65
Lampiran 2. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ..................................... 66
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian ......................................................................... 67
Lampiran 4. Hasil Komputasi Uji Validitas Item-Total Instrumen Penelitian ..... 75
Lampiran 5. Tabulasi Data Penelitian ................................................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
batasan istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Proses penyesuaian diri bukanlah hal yang mudah, karena di dalam
kehidupan terus dihadapkan pada pola-pola kehidupan baru dan harapan-
harapan sosial baru. Periode penyesuaian diri ini merupakan suatu periode
khusus dan sulit dalam rentang hidup manusia. Manusia diharapkan mampu
memainkan peran-peran sosial baru, mengembangkan sikap-sikap sosial baru
dan nilai-nilai baru sesuai dengan tugas-tugas baru yang dihadapi (Hurlock,
2002).
Setiap manusia pasti akan mengalami perkembangan, mulai dari masa
bayi, masa kanak-kanak, masa remaja dan kemudian berkembang menjadi
manusia dewasa. Pada masa perkembangan, penyesuaian diri yang paling
sulit dilakukan berada pada masa transisi dari masa remaja menuju manusia
dewasa. Hal ini dikarenakan adanya perubahan secara biologis, kognitif, dan
sosial-emosional. Masa transisi bagi remaja adalah masa timbulnya keraguan
terhadap apa yang akan mereka lakukan, namun pada masa ini juga
memberikan waktu kepada remaja untuk mencoba hal yang baru, menentukan
pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya.
Penyesuaian diri adalah proses yang mencakup respon-respon mental
dan tingkah laku, proses ini merupakan usaha individu agar lebih berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengatasi kebutuhan, ketegangan, konflik, dan frustrasi yang dialami di
dalam dirinya (Schneiders, 1964). Penyesuaian diri sangatlah penting bagi
setiap manusia, khususnya bagi siswi-siswi remaja asrama putri SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
Pada masa remaja, ada beberapa tugas perkembangan yang harus
dipenuhi. Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah
berusaha melepaskan diri dari ketergantungan emosi terhadap orang tua dan
orang dewasa lainnya. Hal ini sulit dilakukan karena pada masa kanak-kanak
cenderung mengandalkan dan melibatkan orang tua atau orang dewasa
lainnya untuk membantu mengatasi kebutuhan, ketegangan, konflik, dan
frustasi yang dialami di dalam diri individu, apalagi bagi para siswi asrama
putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang hidup di asrama. Hidup di asrama
tentu berbeda dengan hidup bersama keluarga, karena siswi harus tinggal di
tempat dan situasi yang baru dengan perbedaan budaya, bahasa, kebiasaan
dan peraturan yang berlaku di asrama.
Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta didampingi oleh para
suster-suster Carolus Boromeus (CB). Pendamping asrama membantu warga
asrama untuk mampu menyesuaian diri dengan cepat dan baik. Jangka waktu
tinggal di asrama adalah tiga tahun. Selama tinggal di asrama, warga asrama
diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan cepat agar dapat berkembang
secara optimal dalam hal bergaul dengan seluruh warga asrama, mencapai
prestasi yang maksimal di sekolah, serta merasa bahagia tinggal di asrama.
Hal-hal yang menuntut siswi untuk cepat dalam menyesuaikan diri di asrama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
adalah penyesuaian dengan teman-teman baru, para pendamping, jadwal rutin
mulai dari bangun pagi sampai tidur malam, tata tertib yang ditetapkan di
setiap kamar, makanan yang telah disediakan, kegiatan belajar, dan juga
budaya-budaya baru yang belum pernah mereka rasakan sebelum tinggal di
asrama.
Siswi yang tinggal di asrama SMA Stella Duce 2 Yogyakarta adalah
siswi yang berasal dari luar pulau Jawa. Perbedaan asal menjadi salah satu
kesulitan bagi warga asrama untuk beradaptasi. Contoh sederhana dalam
menyesuaikan diri dengan budaya baru di asrama adalah memahami
karakteristik setiap suku, mengenal logat bicara teman-teman dari luar daerah,
menghormati dan menghargai pendamping asrama dan seluruh warga asrama
serta memahami budaya asrama yang berbeda dengan budaya di rumah.
Berdasarkan informasi dari hasil wawancara dan pengamatan, peneliti
melihat bahwa masih ada warga asrama yang belum mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungan asrama terutama siswi baru. Berikut permasalahan
yang sering muncul di asrama yaitu, ada warga asrama yang awalnya merasa
nyaman tinggal di asrama dan dapat bergaul dengan baik, tetapi di tengah
semester siswi menjadi tidak nyaman tinggal di asrama karena bertengkar
dengan temannya. Siswi merasa tertekan dengan kondisi ini sehingga
memilih untuk menghindar dari temennya, karena adanya tekanan dari dalam
dirinya siswi menjadi pendiam dan menutup diri karena ia tidak bisa
menangani konflik yang terjadi antara dirinya dengan teman yang
bersangkutan. Siswi menjadi tidak bisa berkembang secara optimal dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bergaul. Ada pula, Warga asrama yang terpaksa tinggal di asrama karena
permintaan orang tua, hal ini membuat siswi merasa diasingkan dan tidak
diinginkan di keluarga sehingga di asrama siswi cenderung melanggar
peraturan yang ada di asrama karena siswi belum bisa menerima kondisi
dirinya dan mengatasi konflik yang ada pada dirinya bahwa sekarang tinggal
di asrama.
Selain itu, ada juga warga asrama yang tidak bisa mengatasi
ketegangan-ketegangan dalam dirinya akan hal-hal yang tidak disukai dari
lingkungan asrama yang menggagunya. Contohnya, kebiasaan di rumah yang
membiasakan dirinya bebas menonton tv dan memegang gadget setiap saat
menjadi sebuah masalah bagi dirinya. Ketegangan yang terjadi membuat
konflik ini berdampak bagi dirinya, orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Hal-hal inilah yang sering terjadi di asrama dan membutuhkan pendampingan
agar siswi mampu menyesuaikan diri dengan baik dan dapat berkembang
secara optimal baik selam hidup di asrama.
Upaya untuk membantu warga asrama agar dapat menyesuaikan diri
dengan baik seringkali tidak mudah. Warga asrama mengalami kesulitan
dalam hal tertentu dan kesulitan itu dapat menjadi sebuah masalah dalam
menyesuaikan diri. Siswi yang tidak dapat menyesuaikan diri akan terhambat
pada perkembangannya dan akan merasa tertekan. Siswi yang dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru dapat berkembang secara
utuh dan optimal tanpa merasa tertekan. Melihat hal ini, peneliti merasa
prihatin dan berpikir perlu adanya bimbingan yang sesuai, sehingga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
membantu pendamping asrama untuk mencari solusi agar dapat
mengembangkan program pendampingan yang lebih sesuai dengan tuntutan,
kebutuhan warga asrama sesuai dengan situasinya, keterampilan yang
diperlukan dalam membuat pilihan, dan rencana untuk menyesuaikan diri
dengan baik.
Berdasarkan keadaan dan pemaparan di atas, maka peneliti tertarik dan
tergerak hati untuk mengangkat judul “Penyesuaian Diri Siswi di Asrama
(Studi Deskriptif Pada Siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2016/2017 Dan Implikasinya Pada Usulan Topik-Topik
Program Pendampingan)”
B. Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan berbagai
masalah sebagai berikut:
1. Adanya konflik antar warga asrama lain yang membuat siswi menjadi
tidak nyaman dan tertekan tinggal di asrama sehingga tidak dapat
berkembang secara optimal.
2. Ada warga asrama yang terpaksa tinggal di asrama karena permintaan
orang tua, hal ini membuat siswi merasa diasingkan dan tidak
diinginkan di keluarga sehingga di asrama siswi cenderung melanggar
peraturan yang ada di asrama.
3. kebiasaan di rumah yang membiasakan siswi bebas menonton tv dan
memegang gadget setiap saat menjadi sebuah masalah bagi dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Ketegangan yang terjadi membuat konflik ini berdampak bagi dirinya,
orang lain dan lingkungan sekitarnya.
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, fokus kajian diarahkan untuk menjawab masalah-
masalah yang teridentifikasi khususnya masalah mengenai kurangnya
kemampuan dalam menyesuaikan diri di asrama putri SMA Stella Duce 2
Yogyakarta. Maka peneliti fokus pada “Penyesuaian Diri Siswi di Asrama
(Studi Deskriptif Pada Siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2016/2017 Dan Implikasinya Pada Usulan Topik-Topik
Program Pendampingan)”
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Seberapa baik penyesuaian diri siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dalam hidup di asrama?
2. Aspek penyesuaian diri mana sajakah yang capaian skornya
teridentifikasi rendah, sebagai dasar usulan topik-topik pendampingan
untuk meningkatkan penyesuaian diri kehidupan di Asrama Putri SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini, yaitu:
1. Memperoleh gambaran penyesuaian diri siswi Asrama Putri SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dalam hidup di
asrama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Merumuskan usulan topik-topik pendampingan untuk meningkatkan
penyesuaian diri siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2016/2017 berdasarkan capaian skor yang teridentifikasi
rendah.
F. Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti berharap muncul beberapa manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan
pengembangan penelitian dalam bidang Bimbingan dan Konseling,
khususnya mengenai penyesuaian diri pada masa remaja.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pendamping Asrama
Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta sebagai pedoman untuk
mengembangkan program pendampingan bagi siswi-siswi yang
mengalami kesulitan dalam menyesuaiakan diri hidup di asrama.
b. Bagi para siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun ajaran 2016/2017, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
motivasi diri agar semakin mampu menyesuaiakan diri dengan
kehidupan di asrama.
G. Batasan Istilah
Adapun definisi istilah dalam penelitian ini yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1. Penyesuaian diri adalah kemampuan individu untuk berinteraksi
secara efektif, sehat dan penuh tanggung jawab dalam menghadapi
segala situasi sosial dan kenyataan yang ada agar tercapai
keseimbangan, keselarasan dan keharmonisan antara kebutuhan diri
dan lingkungannya. Penyesuaian diri terdapat beberapa karakteristik
yang mencakup mampu mengontrol emosi yang berlebihan,
meminimalkan mekanisme pertahanan diri, mengurangi rasa frustrasi,
berpikir rasional dan mampu mengarahkan diri, kemampuan untuk
belajar, memanfaatkan pengalaman masa lalu dan memiliki sikap
realistis dan objektif.
2. Remaja adalah masa perkembangan transisi dari anak ke masa dewasa
awal, di mulai kira-kira usia 10-12 tahun dan berakhir usia 18-22
tahum. Remaja juga merupakan masa perkembangan sikap tergantung
(dependence) terhadap orang tua ke arah kemandirian (independence),
minat seksual, perenungan diri, perhatian terhadap diri, perhatian
terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.
3. Siswi-siswi asrama putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta adalah
asrama pelajar yang dikhususkan bagi siswi yang menjalani
pendidikan di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Asrama ini dikelola
oleh Yayasan Syantikara, yang didirikan oleh suster-suster Cinta Kasih
Santo Carolus Borromeus (CB) dengan dasar pendidikan agama
Katolik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
4. Pendampingan atau bimbingan klasikal adalah suatu layanan
bimbingan dan konseling yang diberikan kepada peserta didik oleh
pendamping asrama, konselor atau fasilitator kepada sejumlah peserta
didik dalam satuan kelas yang dilaksanakan di luar asrama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memaparkan hakikat penyesuaian diri, siswi asrama putri SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta, penyesuaian diri siswi asrama putri SMA Stella Duce 2
Yogyakarta, dan pendampingan atau layanan bimbingan klasikal.
A. Hakikat Penyesuaian Diri
1. Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri atau dikenal juga dengan adjustment, merupakan
suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan tingkah laku, yang
merupakan usaha individu agar berhasil mengatasi kebutuhan, ketegangan,
konflik, dan frustrasi yang dialami di dalam dirinya (Schneiders,1964).
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Senimun (2006) bahwa
penyesuaian diri yang baik mengandung suatu tingkat penguasaan, yaitu
kemampuan untuk merencanakan dan mengatur respon-respon pribadi
sedemikian rupa sehingga konflik-konflik, kesulitan-kesulitan, dan
frustrasi-frustrasi akan hilang dengan munculnya tingkah laku yang efisien
atau yang menguasai.
Calhoun dan Acocella (1995) mengatakan bahwa penyesuaian dapat
didefinisikan sebagai interaksi yang kontinu dengan diri sendiri, dengan
orang lain, dan dengan dunia individu. Menurut pandangan mereka, ketiga
faktor ini secara konstan saling mempengaruhi dan bersifat timbal balik
karena semua kegiatan yang berkaitan dengan diri sendiri, orang lain, dan
dunia individu merupakan satu hal berkaitan. Hal ini dikarenakan kegiatan
tiap individu tidak mungkin terlepas dari peran orang lain, interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
keduanya akan menimbulkan suatu penyesuaian antara satu dengan yang
lain. Ditambah lagi dengan lingkungan tempat individu tersebut
berinteraksi juga akan memberikan dampak penyesuaian diri baik bagi
individu maupun orang lain.
Menurut Baum (Desmita, 2009), tingkah laku penyesuaian diri diawali
dengan stres, yaitu suatu keadaan dimana lingkungan mengancam atau
membahayakan keberadaan, kesejahteraan atau kenyamanan diri. Setiap
individu memberikan reaksi yang berbeda-beda dalam menghadapi situasi
tertentu untuk memenuhi kebutuhannya, dengan adanya berbagai macam
cara individu dapat memenuhi kebutuhannya hal ini menunjukkan bahwa
adanya keberagaman pola penyesuaian diri individu.
Berdasarkan berbagai pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan penyesuaian diri adalah suatu proses mental
dan tingkah laku dimana individu berusaha untuk dapat mengatasi
kebutuhan, ketegangan, konflik dan frustrasi yang dialaminya, sehingga
usaha individu tersebut bertujuan untuk memperoleh keselarasan dan
keharmonisan antara tuntutan dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh
lingkungan.
2. Ciri-ciri Penyesuaian Diri
Individu yang dapat menyesuaikan diri adalah individu yang memiliki
respon yang matang, efisien, memuaskan dan sehat. Menurut Fatimah
(2010), ciri-ciri individu yang mampu menyesuaikan diri yaitu:
a. Penyesuaian diri dalam menghadapi masalah secara langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Individu secara langsung menghadapi masalah dengan
segala akibatnya. Ia akan melakukan tindakan yang sesuai dengan
masalah yang dihadapinya. Misalnya, siswi di rumah selalu makan
daging setiap harinya tetapi sekarang di asrama ia berusaha untuk
terbiasa makan-makanan yang telah disediakan di asrama.
b. Penyesuaian diri dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan)
Individu mencari berbagai pengalaman untuk menghadapi
dan memecahkan masalah-masalahnya. Misalnya, siswi merasa
kurang mampu mengerjakan tugas membuat essay, maka ia akan
mencari bahan agar dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan
membaca buku, diskusi dengan teman, dan sebagainya.
c. Penyesuaian diri dengan trial and error
Individu melakukan tindakan coba-coba, dalam arti kalau
menguntungkan diteruskan dan jika gagal tidak diteruskan.
Misalnya, siswi kurang mampu bergaul dengan teman, maka ia
akan mencoba mendekati dan berkenalan agar ia mampu bergaul
dengan baik.
d. Penyesuaian dengan substitusi (mencari pengganti)
Individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, Ia dapat
memperoleh penyesuaian dengan mencari pengganti. Misalnya,
siswi rindu dengan orang tua, maka ia akan menelepon orang
tuanya dan bercerita dengan teman di asrama agar terhibur.
e. Penyesuaian diri dengan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Individu dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan untuk membantu penyesuaian dirinya dengan
belajar. Misalnya, seorang siswi yang terus belajar beradaptasi
dengan jadwal harian yang di tentukan asrama dan menerima
semua keadaan agar dirinya dapat berkembang secara utuh dan
optimal.
f. Penyesuaian diri dengan pengendalian diri
Penyesuaian diri akan lebih efektif jika disertai oleh
kemampuan memilih tindakan yang tepat serta pengendalian diri
secara tepat pula. Dalam situasi ini, individu akan berusaha
memilih tindakan mana yang harus dilakukan dan tindakan mana
yang tidak perlu dilakukan. Misalnya, marah dengan teman
sekamar karena tidak ingin menimbulkan kegaduhan lebih baik
diam mengendalikan emosi diri sendiri.
g. Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat
Sikap dan tindakan yang dilakukan merupakan keputusan
yang diambil berdasarkan perencanaan yang cermat atau matang.
Keputusan diambil setelah dipertimbangkan dari berbagai segi
seperti untung dan ruginya. Misalnya, seorang siswi menikmati
tinggal di asrama dengan segala peraturan yang ada dengan
harapan ia dapat menjadi seseorang yang disiplin, mudah bergaul
dan berkembang secara optimal sesuai dengan bakat dan minat
yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Berdasarkan pendapat di atas, individu yang mampu
menyesuaikan diri adalah individu yang mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut mampu menghadapi masalah, melakukan
eksplorasi, melakukan trial and error, melakukan substitusi, dapat
menyesuaikan diri dengan belajar, dapat mengendalikan diri, dan
dapat merencanakan dengan cermat.
3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Diri
Menurut Fatimah (2010), proses penyesuaian diri sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menentukan kepribadian itu sendiri,
baik internal ataupun eksternal. Faktor-faktor itu dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
a. Faktor fisiologis
Kondisi fisik, seperti struktur fisik atau tempramen sebagai
disposisi yang diwariskan, aspek perkembangannya secara
instrinsik berkaitan erat dengan susunan tubuh. Struktur jasmaniah
merupakan kondisi yang primer bagi tingkah laku, dapat
diperkirakan bahwa sistem syaraf, kelenjar, dan otot merupakan
faktor yang penting bagi proses penyesuaian diri. Kondisi tubuh
yang baik merupakan syarat tercapainya proses penyesuaian yang
baik pula.
b. Faktor psikologis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Faktor psikologis yang mempengaruhi kemampuan
penyesuaian diri seperti pengalaman, hasil belajar, kebutuhan-
kebutuhan, aktualisasi diri, frustasi, depresi, dan sebagainya.
1) Faktor pengalaman
Pengalaman yang mempunyai arti dalam penyesuaian
diri terutama pengalaman yang menyenangkan atau
pengalaman traumatik. Pengalaman yang menyenangkan,
seperti memperoleh hadiah dari suatu kegiatan cenderung akan
menimbulkan proses penyesuaian diri yang baik. Sebaliknya,
pengalaman yang traumatik akan menimbulkan penyesuaian
yang keliru atau salah suai.
2) Faktor belajar
Proses belajar merupakan suatu dasar yang fundamental
dalam penyesuaian diri. Hal ini dikarenakan melalui belajar,
pola-pola respon yang membentuk kepribadian akan
berkembang. Sebagian besar respon dan ciri-ciri kepribadian
lebih banyak diperoleh dari proses belajar dari pada diperoleh
secara diwariskan. Proses belajar dalam penyesuaian diri
merupakan suatu proses modifikasi tingkah laku sejak fase-
fase awal dan berlangsung terus sepanjang hayat dan diperkuat
dengan kematangan.
3) Determinasi diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Determinasi diri mempunyai fungsi penting dalam
penyesuaian diri karena berperan dalam pengendalian arah dan
pola penyesuaian diri. Keberhasilan atau kegagalan
penyesuaian diri banyak ditentukan oleh kemampuan individu
dalam mengarahkan dan mengandalikan dirinya meskipun
sebetulnya situasi dan kondisi tidak menguntungkan bagi
dirinya.
4) Faktor konflik
Pengaruh konflik terhadap perilaku bergantung pada
sifat konflik itu sendiri. Pada dasarnya konflik dapat
memotivasi seseorang untuk meningkatkan kegiatan dan
penyesuaian dirinya. Individu dapat mengatasi konflik dengan
berbagai macam cara yaitu, adanya individu yang mengatasi
konfliknya dengan cara meningkatkan ke arah pencapaian
tujuan yang menguntungkan bersama secara sosial, tetapi ada
pula yang memecahkan konflik dengan cara melarikan diri
sehingga menimbulkan gejala-gejala neurotis.
c. Faktor perkembangan dan kematangan
Masa proses perkembangan, respon berkembang yang
bersifat instingtif menjadi respon yang bersifat hasil belajar dan
pengalaman. Bertambahnya usia, perubahan dan perkembangan
respon, tidak hanya diperoleh melalui proses belajar tetapi juga
perbuatan individu telah matang untuk melakukan respon dan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
menentukan pola penyesuaian dirinya. Kondisi perkembangan dan
kematangan mempengaruhi setiap aspek kepribadian individu,
seperti emosi, sosial, moral, keagamaan, dan intelektual.
d. Faktor lingkungan
Berbagai lingkungan seperti keluarga, sekolah,
masyarakat, kebudayaan, dan agama berpengaruh kuat terhadap
penyesuaian diri seseorang.
1) Pengaruh lingkungan keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama dan utama sebagai
media sosialisasi dan interaksi soial bagi anak-anak. Hasil
sosialisasi tersebut kemudian dikembangkan di lingkungan
sekolah dan masyarakat umum.
2) Pengaruh hubungan dengan orang tua
Beberapa pola hubungan dengan orang tua yang dapat
mempengaruhi penyesuaian diri adalah sebagai berikut:
a) Menerima (acceptance)
Sikap penerimaan dari orang tua akan menimbulkan
suasana hangat, menyenangkan, dan rasa aman bagi anak.
b) Menghukum dan disiplin yang berlebihan
Disiplin yang terlalu berlebihan dapat menimbulkan
suasana psikologis yang kurang menyenangkan bagi anak.
c) Memanjakan dan melindungi anak secara berlebihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Perlindungan dan pemanjaan secara berlebihan dapat
menimbulkan perasaan tidak aman, cemburu, rendah diri,
canggung, dan gejala-gejala salah suai lainnya.
d) Penolakan
Penolakan orang tua terhadap anaknya dapat menimbulkan
hambatan dalam penyesuaian diri.
3) Hubungan saudara
Hubungan saudara yang penuh persahabatan, saling
menghormati, penuh kasih sayang, berpengaruh terhadap
penyesuaian diri yang lebih baik.
4) Lingkungan masyarakat
Keadaan lingkungan masyarakat tempat individu berada
menentukan proses dan pola-pola penyesuaian diri, contohnya
pergaulan yang salah dan terlalu bebas di kalangan remaja
dapat mempengaruhi pola-pola penyesuaian dirinya.
5) Lingkungan sekolah
Lingkungan asrama berperan sebagai media sosialisasi,
yaitu mempengaruhi kehidupan intelektual, sosial, dan moral
anak. Pendidikan yang diterima anak di sekolah merupakan
bekal bagi proses penyesuaian diri mereka di lingkungan
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
e. Faktor budaya dan agama
Faktor kultur tempat dimana individu berada akan
mempengaruhi cara anak menempatkan diri dan bergaul dengan
masyarakat sekitarnya. Sedangkan agama memberikan suasana
psikologis tertentu dalam mengurangi konflik, frustasi, dan
ketegangan. Ajaran agama merupakan sumber nilai, norma, dan
kepercayaan dan pola-pola tingkah laku yang akan memberikan
tuntunan bagi arti, tujuan dan kestabilan hidup.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
faktor fisiologis, psikologis, perkembangan dan kematangan,
lingkungan, budaya dan agama dapat mempengaruhi penyesuaian
diri siswi di asrama.
4. Aspek-aspek Penyesuaian Diri
Menurut Schneider (1964), penyesuaian diri dibagi menjadi tujuh
aspek yang terdiri dari :
a. Mengontrol emosi yang berlebihan
Penyesuaian diri yang normal ditandai dengan tidak adanya
emosi yang relatif berlebihan. Adanya kontrol dan ketenangan
emosi pada individu akan memungkinkannya untuk menghadapi
permasalahan secara cermat dan dapat menentukan berbagai
kemungkinan pemecahan masalah ketika menemui hambatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Meminimalkan mekanisme pertahanan diri
Penyesuaian normal ditandai dengan tidak ditemukannya
mekanisme psikologis. Individu dengan penyesuaian diri yang
normal bersedia mengakui kegagalan yang dialami dan berusaha
kembali untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Sebaliknya,
individu dikatakan mengalami gangguan penyesuaian jika individu
mengalami kegagalan, ia cenderung melakukan mekanisme seperti
rasionalisasi, proyeksi, atau kompensasi.
c. Mengurangi rasa frustrasi
Individu yang mengalami frustrasi ditandai dengan
perasaan tidak berdaya dan tanpa harapan, maka akan sulit bagi
individu untuk mengorganisir kemampuan berpikir, perasaan,
motivasi dan tingkah laku dalam menghadapi situasi yang
menuntut penyelesaian. Individu harus mampu menghadapi
masalah secara wajar, tidak menjadi cemas dan frustasi.
d. Berpikir rasional dan mampu mengarahkan diri
Penyesuaian normal ditandai dengan adanya kemampuan
individu dalam menghadapi masalah, konflik, dan frustrasi dengan
menggunakan kemampuan berpikir secara rasional dan mampu
mengarahkan tingkah laku yang sesuai.
e. Kemampuan untuk belajar akan pengalaman
Penyesuaian normal yang ditunjukkan individu diperoleh
dari proses belajar yang dilakukan secara berkesinambungan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
perkembangan individu sebagai hasil dari kemampuannya
mengatasi situasi konflik dan stres sehingga dari proses belajar
tersebut individu memperoleh berbagai cara apa saja yang
membantu dan mengganggu penyesuaiannya.
f. Memanfaatkan pengalaman masa lalu
Kemampuan individu untuk belajar dan memanfaatkan
pengalaman merupakan hal yang penting bagi penyesuaian diri
yang normal. Dalam menghadapi masalah, individu dapat
membandingkan pengalaman diri sendiri dengan pengalaman
orang lain sehingga pengalaman-pengalaman yang diperoleh dapat
digunakan sebagai acuan yang baik dalam mengatasi permasalahan
yang dihadapi.
g. Sikap realistis dan objektif
Penyesuaian yang normal berkaitan dengan sikap yang
realistis dan objektif. Sikap realistis dan objektif berkenaan dengan
orientasi individu terhadap kenyataaan, mampu menerima
kenyataan yang dialami tanpa konflik dan melihatnya secara
objektif. Sikap realistik dan objektif berdasarkan pada proses
belajar, pengalaman masa lalu, pertimbangan rasional, dan dapat
menghargai situasi dan masalah.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
mengontrol emosi yang berlebihan, meminimalkan mekanisme
pertahanan diri, mengurangi rasa frustrasi, berpikir rasional dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mampu mengarahkan diri, kemampuan untuk belajar,
memanfaatkan pengalaman masa lalu, dan sikap realistis dan
objektif adalah aspek penyesuaian diri.
B. Hakikat Remaja
1. Remaja
Remaja atau dikenal dengan istilah “adolescence”, berasal dari
bahasa latin “adolescere”. Istilah tersebut memiliki arti menjadi
tumbuh dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa. Remaja
adalah masa perkembangan transisi dari anak-anak ke masa dewasa
awal, dimulai kira0kira usia 10-12 tahun dan berakhir usia 18-22
tahun (Santrock, 2012).
Masa remaja awal di tandai dengan masuknya anak pada masa
pubertas. Masa pubertas adalah serangkaina dari periode
perkembangan yang ditandai dengan kematangan fisik yang pesat,
adanya perubahan hormonal dan tubuh seseorang (Santrock, 2012).
2. Tugas Perkembangan
Menurut Havighurst (Sarwono,2010) tugas perkembangan
remaja yaitu:
a. Menerima kondisi fisiknya dan memanfaatkan tubuhnya secara
efektif
b. Menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebayanya
dari jenis kelamin manapun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Menerima peran jenis kelamin masing-masing (laki-laki atau
perempuan)
d. Berusaha melepaskan diri dari ketergantungan emosi terhadap
orang tua dan orang dewasa lainnya
e. Merencanakan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab
f. Mencapai sistem nilai dan etika tertentu sebagai pedoman
tingkah lakunya.
C. Siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
1. Karakteristik Siswi Asrama Stella Duce 2 Yogyakarta
Asrama putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta adalah asrama
putri yang di kelola oleh suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus
Borromeus (CB) dengan dasar pendidikan agama Katolik. Bagi siswi
yang tinggal di asrama putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
ditanamkan visi dan misi asrama dengan harapan para siswi dapat
menghayati visi dan misi tersebut.
Visi asrama adalah mendampingi dan membina para warga
untuk mencapai kepribadian yang utuh, mampu menghayati Iman,
harapan, dan kasih Kristiani, menghargai kehidupan dan martabat
pribadi manusia, mandiri, tangguh, tanggap, dan memiliki sikap
belarasa serta ikut memelihara lingkungan hidup dan sekitarnya. Misi
asrama adalah pembinaan dan pengembangan kepribadian utuh warga
asrama, menciptakan suasana belajar yang kondusif untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki setiap warga asrama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
meningkatkan komunikasi dan kerjasama antara tim pendampingan,
orangtua, instansi lain, pengurus dan warga asrama, memberikan
perhatian khusus terhadap pendidikan nilai-nilai Kristiani dan
Spiritualitas CB, membentuk watak baik, jujur, adil, belarasa,
mencintai lingkungan hidup, berbudi pekerti luhur dan menyediakan
tempat yang layak dan meningkatkan kualitas pelayanan. Asrama
menanamkan visi-misi tersebut agar siswa dapat berkembang secara
utuh dan optimal.
Karakter siswi di asrama putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah
suasana asrama yang membentuk karakter siswi dalam
mengembangkan diri dalam segi intelektualitas, religiusitas,
humanitas, dan sosialitas. Faktor tersebut dapat dari pengaruh
pendamping, warga asrama, lingkungan, dan juga pengalaman diri
pribadi. Karakter inilah yang nantinya melekat pada individu hingga ia
tumbuh dewasa.
Siswi asrama putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta termasuk
individu yang ceria, kompak, tanggung jawab, mandiri dan disiplin.
Hal ini dapat dilihat ketika para siswi menghibur diri ketika kangen
dengan suasana rumah, siswi mendekatkan diri dan membangun relasi
dengan teman kamar sehangat mungkin dan saling menjaga satu sama
lain agar terasa kekeluargaan. Kekompakan antar angkatan pun juga
sangat dirasakan, karena jika bersatu pasti aspirasi siswi akan diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
oleh setiap angkatan ataupun oleh para suster yang mendampingi di
asrma. Banyak kegiatan yang mendukung lain yang dilakukan siswi
untuk menambah rasa tanggung jawab dan mandiri dalam diri siswi
karena siswi bertanggung jawab dalam membersihkan kamar dan
barang-barang yang dibawa oleh setiap individu. Melatih siswi untuk
mandiri dalam hal memanagemen keuangannya, mencuci dan
menyetrika bajunya sendiri walaupun masih cukup banyak yang
melaundry kan pakaiannya. mencuci alat makan yang mereka
gunakan sehari-hari dan belajar mandiri untuk mengahadapi hidupnya
karena jauh dari orang tua.
Selain itu siswi diajarkan untuk disiplin terhadap waktu.
Karakter ini dibentuk dengan adanya jadwal setiap hari yang telah
disediakan asrama sehingga siswi dapat belajar membagi waktunya
dengan baik dan tepat waktu dalam melakukan apapun. Beberapa
karakteristik diatas berdasarkan hasil pengamatan peneliti di lapangan
dan bertanya pada salah satu siswi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
2. Penyesuaian Diri Siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Setiap individu mempunyai cara yang berbeda untuk memenuhi
kebutuhan, ketegangan, dan konflik yang terjadi dalam situasi apapun.
Pada awalnya warga asrama belum dapat menyesuaiakan diri dengan
lingkungan, teman, peraturan, ataupun kebudayaan yang ada di
asrama, tetapi melalui setiap keadaan yang di lalui siswi menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mampu menyesuaikan diri. Proses melakukan penyesuaian diri tentu
saja mengalami banyak hambatan, ada siswi yang dengan mudah
menyesuaikan diri dan ada yang sulit menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru.
Siswi yang pada awalnya belum dapat bangun pagi, harus
belajar bangun pagi agar teman-teman sekamar tidak terlambat untuk
berangkat ke sekolah karena kamar mandi yang terbatas. Siswi tidak
biasa mengikuti misa pagi, belajar untuk terbiasa mengikuti misa
walaupun pada prosesnya masih ada yang belum secara rutin
mengikut misa yang dijadwalkan asrama. Warga asrama yang
awalnya egois akan belajar untuk memahami orang lain dan tinggal
bersama orang baru di asrama. Warga asrama yang awalnya berpikir
dapat melakukan sesuatu sendiri akan berubah menjadi ada beberapa
hal yang tidak dapat dilakukan sendiri. Contoh yang tidak dapat
dilakukan sendiri adalah pada saat para siswi ingin mengungkapkan
keluh kesah warga asrama kepada pendamping asrama agar masukan
atau keluh kesah siswi-siswi di dengar oleh para pendamping asrama.
Warga asrama yang awalnya masih ketergantungan dengan
adanya pembantu di rumah dan apa saja tersedia, di asrama siswi
belajar untuk mandiri dan peduli dengan barang yang para siswi
miliki. Mulai dari yang awalnya tidak biasa mencuci dan menyetrika
baju mereka akan mencuci dan menyetrika baju sendiri ketika dalam
keadaan terdesak pakaian itu harus di pakai kembali. Menjaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
kebersihan kamar dan asrama, yang awalnya cuek dengan kebersihan
kamar akan belajar merapikan tempat tidur dan barangnya karena
malu ketika berantakan selain itu ada suster yang akan menyita barang
yang sembarangan tergeletak. Mulai bisa membagi waktu sedikit demi
sedikit agar tidak kelelahan dengan jadwal asrama dan sekolah.
Penyesuaian diri setiap setiap individu dapat dilihat dari tahun
ke tahun dengan adanya buku rapot asrama yang akan diberikan pada
siswi ketika akhir tahan ajaran. Penyesuaian diri ini juga didukung
dengan pendampingan berdasarkan visi dan misi asrama yang
dimaksudkan agar para siswi mampu menjadi pribadi yang berkualitas
tinggi, beriman, berwatak baik dan berbudi pekerti luhur dengan
mengembangkan potensinya secara optimal tanpa adanya tekan.
Dari hal-hal inilah para siswi belajar untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan, peraturan, teman dan kebudayaan yang ada di
asrama sehingga membentuk suatu karakter yang khas dan para siswi
belajar dari pengalaman untuk dapat mematangkan emosi,
menumbuhkan rasa tanggung jawab, mandiri, disiplin dan dapat
menghadapi kesulitan-kesulitan di segala kondisi walaupun berawal
dari keadaan yang ada di sekitarnya.
D. Hakikat Pendampingan atau Layanan Bimbingan Klasikal
1. Pengertian Pendampingan atau Bimbingan Klasikal
Depdiknas (2008) menjelaskan bahwa layanan bimbingan
klasikal adalah salah satu pelayanan dasar yag dirancang konselor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
untuk melakukan kontak langsung dengan peserta didik di kelas
secara terjadwal. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pemberian materi
bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik itu sendiri.
Menurut Makhrifah & Nuryono (2014), bimbingan klasikal
merupakan suatu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan
kepada peserta didik oleh guru bimbingan dan konseling kepada
sejumlah peserta didik dalam satuan kelas yang dilaksanakan di dalam
kelas. Bimbingan diberikan untuk mencegah (preventif) terjadinya
masalah dan pengembangan (developmental) kemampuan peserta
didik. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan
klasikal adalah layanan satuan dasar yang dirancang oleh konselor
dengan memberikan materi yang sesuai dengan kebutuhan dasar
peserta didik di dalam kelas.
Dalam penelitian ini bimbingan klasikal dimaksudkan dengan
pendampingan yang dilakukan asrama untuk dapat mengembangkan
diri dan potensi yang dimiliki siswi secara optimal dengan bantuan
dari stake holder.
2. Tujuan Penyelenggaraan Pendampingan
Winkel & Sri Hastuti (2004) menjelaskan bahwa tujuan
penyelenggaraan layanan bimbingan yaitu, supaya sesama manusia
mengantur kehidupan sendiri, menjamin perkembangan dirinya
sendiri seoptimal mungkin, menggunakan kebebasannya sebagai
manusia dewasa dengan berpedoman pada cita-cita yang mewujudkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
semua potensi yang baik padanya, dan menyelesaikan semua tugas
yang dihadapi dalam kehidupan ini secara memuaskan.
Menurut Yusuf & Nurihsan (2010), menjelaskan bahwa salah
satu tujuan pemberian layanan bimbingan ialah mengembangkan
seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki individu secara optimal
serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,
lingkungan masyarakat dan lingkungan kerja. Penyesuaian yang
dimaksud dalam hal ini adalah penyesuasian diri siswi terhadap
kehidupan di asrama. Selain itu, bimbingan dan Konseling bertujuan
untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan
perkembangan antara lain memiliki pemahaman dan penerimaan diri,
baik fisik maupun psikis, memiliki sikap positif atau respek terhadap
diri sendiri dan orang lain, memiliki kemampuan melakukan pilihan
secara sehat, memiliki rasa tanggung jawab, memiliki kemampuan
berinteraksi soaial, memiliki kemampuan dalam menyelesaikan
konflik serta memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan
secara efektif.
Bimbingan merupakan salah satu bagian dari strategi bimbingan
dan konseling. Bimbingan diberikan kepada peserta didik sebagai
salah satu bentuk bantuan bagi siswi yang mengalami kesulitan, dalam
hal ini adalah kesulitan yang berkaitan dengan penyesuaian diri. Siswi
diajarkan untuk memahami setiap pribadi bahwa pribadi itu unik pada
saat bimbingan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
bimbingan klasikal adalah salah satu dari strategi bimbingan dan
konseling yang dapat membantu siswi untuk mengembangkan potensi,
menyeselaikan tugas yang dihadainya dan mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungannya sehingga siswi dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal.
3. Hasil Penelitian Relevan
Berdasarkan hasil penelitian Seu (2012) di SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta menemukan bahwa penyesuaian diri siswi termasuk dalam
kategori cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari data bahwa 158 (70,53%)
siswa memiliki tingkat penyesuaian diri dengan kategori sedang. Hal ini
dipengaruhi beberapa faktor antara lain kondisi fisik, kepribadian,
keluarga, pendidikan, agama dan budaya.
Hasil penelitian Regina Ceali Shinta Claudia (2016) di SMP Yos
Sudarso Cigugur Kuningan menemukan bahwa penyesuaian diri siswa
termasuk dalam kategori baik. hal ini dapat dilihat dari data bahwa
terdapat 61 siswa (64%) yang penyesuaian dirinya baik. Melihat hasil
penyesuaian diri dari dua peneliti menunjukan hasil yang berbeda karena
penyesuaian diri bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, apalagi pada
usia remaja. Diusia remaja, siswa sedang masih ketergantungan emosi
terhadap orang tua dan orang dewasa lainnya serta banyak faktor yang
mempengaruhi penyesuaian diri baik dari internal maupun eksternal. Oleh
karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang penyesuaian diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
di asrama karena siswa diharapkan dapat menyesuaikan diri dalam waktu 3
tahun dengan lingkungan dan orang sekitar yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
subjek penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis
data.
A. Jenis atau Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan
metode survei. Sugiyono (2013) mengatakan bahwa penelitian kuantitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuatitatf dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena ingin
memperoleh gambaran mengenai penyesuaian diri yang dimiliki siswi
asrama putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
B. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Asrama Trenggono SMA Stella Duce
2 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016
sampai bulan Mei 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
C. Subjek Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas X,
XI, XII asrama putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Berdasarkan
data yang diperoleh, jumlah peserta didik kelas X 48 siswi, kelas XI
42 siswi dan kelas XII 42 siswi. Jumlah populasi sebanyak 132 siswi.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013). Pengambilan sampel dalam
penelitian ini didasarkan pada tabel penentuan jumlah sampel dari
populasi tertentu dengan taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10% (Sugiyono,
2013). Peneliti menetapkan jumlah sampel dengan menggunakan taraf
kesalahan 1% dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 110 siswi.
Dalam pemilihan sampel ini teknik sampling yang digunakan
oleh peneliti adalah probability sampling dengan model simple
random sampling. Pengambilan menggunakan teknik simple random
sampling karena sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3.1
Jumlah Subjek Penelitian
No. Kelas Populasi Jumlah
1. X 48 42
2. XI 42 32
3. XII 42 36
Total 132 110
D. Teknik d an Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipilih dalam penelitian ini
menggunakan angket penyesuaian diri. Pada penelitian ini angket
ditujukan untuk mengumpulkan data tentang penyesuaian diri siswi
asrama putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun 2016/2017.
Angket yang digunakan adalah angket tertutup, artinya alternatif
jawabannya sudah disediakan. Responden hanya memilih satu
alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya. Pernyataan
yang terdapat dalam inventori ini terdiri dari pernyataan favourable
dan pernyataan unfavourable. Pernyataan favourable merupakan
konsep keperilakuan yang sesuai atau mendukung variabel yang
diukur dan unfavourable yaitu konsep keperilakukan yang tidak sesuai
atau tidak mendukung variabel yang diukur.
Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam pengumpulan data
pada penelitian ini:
a. Tahap persiapan
1) Melakukan observasi dengan subjek yang akan diteliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2) Mempersiapkan angket yang disesuaikan dengan yang terjadi
pada siswi asrama SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
3) Peneliti mempersiapkan 68 item, dimana terdapat 34 item
positif dan 34 item negatif
4) Revisi dan konsultasi bersama dosen pembimbing.
b. Tahap pelaksanaan
1) Pembagian kuesioner pada subjek
2) Membantu mengarahkan subjek ketika masih bingung dalam
mengisi kuesioner.
c. Tahap akhir
1) Mengumpulkan data yang diperoleh
2) Mengolah data hasil penelitian.
3) Menganalisis dan membahas hasil penelitian
4) Menarik simpulan
2. Instrumen Pengumpulan Data
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka
harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya
dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel
penelitian Sugiyono (2013).
Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala
model Likert. Instrumen penyesuaian diri dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
menyediakan 4 alternatif jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai
(S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Alternatif
jawaban Ragu-ragu (RG) tidak disertakan untuk mengurangi
kecenderungan responden dalam memberikan jawaban yang netral
dan untuk meningkatkan variabilitas respon. Pemberian skor untuk
setiap alternatif jawaban untuk setiap item pernyataan dalam
instrument ini sebagai berikut:
Tabel 3.2
Norma Skoring Inventori Penyesuaian Diri
Alternatif Jawaban Skor Favourable (+) Skor Unfavourable (-)
Sangat Sesuai 4 1
Sesuai 3 2
Tidak Sesuai 2 3
Sangat Tidak Sesuai 1 4
Responden diminta untuk menjawab pernyataan yang terdapat
dalam angket penyesuaian diri dengan memilih salah satu alternatif
jawaban yang telah disediakan dengan cara memberi tanda centang
(√). Skoring dilakukan dengan menjumlahkan jawaban responden
pada masing-masing item. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh,
maka semakin tinggi pula penyesuaian diri, sebaliknya semakin
rendah jumlah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula
penyesuaian diri siswi. Kisi-kisi angket penyesuaian diri siswi asrama
putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, sebelum dilakukan penelitian
dapat dilihat pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.3
Kisi-kisi Angket Penyesuaian Diri
No. Aspek Indikator Item Fav Item
Unfav
1 Mengontrol
emosi yang
berlebihan
a. Tidak adanya emosi yang relatif
berlebihan
b. Adanya ketenangan emosi
c. Menghadapi masalah dengan
cermat
1,17,33
49,65,10
26,42,58
9,25,41
57,2,18
34,50,67
2 Meminimalkan
mekanisme
pertahanan diri
a. Mampu mengakui kegagalan
yang dialami
b. Menyadari kelemahan diri
3,19
35,51
11,27
43,59
3 Mengurangi rasa
frustrasi
a. Mampu mengorganisir
kemampuan berpikir, perasaan,
motivasi dan tingkah laku dalam
menghadapi situasi yang
menuntut penyelesaian
b. Mampu menghadapi masalah
secara wajar, tidak cemas dan
kecewa
68,12,28
44,60
4,20,36
52,5
4 Berpikir rasional
dan mampu
mengarahkan
diri
a. Mampu berpikir rasional dalam
menghadapi konflik
b. Mampu mengarahkan tingkah
laku yang sesuai
13,29
45,61
21,37
53,6
5 Kemampuan
untuk belajar
a. Proses belajar yang
berkesinambungan sehingga
memperoleh berbagai cara untuk
mengatasi permasalahan
b. Mampu mengetahui faktor yang
mendukung dan menghambat
kemampuan belajar
14,30
46,62
22,38
54,7
6 Memanfaatkan
pengalaman
masa lalu
a. Mampu memanfaatkan
pengalaman untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi
a. Mampu membandingkan
pengalaman diri sendiri dengan
pengalaman orang lain sehingga
pengalaman yang diperoleh dapat
digunakan sebagai acuan yang
baik dalam mengatasi
permasalahan yang dihadapi
15,31
47,63
23,39
55,8
7 Sikap realistis
dan objektif
a. Orientasi individu terhadap
kenyataan
b. Mampu menerima kenyataan
yang dialami tanpa konflik yang
berlebihan dan melihatnya secara
objektif
16,32
48,64
24,40
56,66
Total Keseluruhan Item 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
E. Validitas dan Realibilitas Instrumen
1. Validitas
Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu
mengungkapkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan
gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Validitas yang diuji
untuk instrumen penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi
merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat
ukur dengan analisis rasional dengan cara profesional judgement
(Azwar, 2009). Penelitian ini, instrumen penelitian dikonstruksi
berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya
dikonsultasikan pada ahli (dosen pembimbing).
Penghitungan uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara menghitung korelasi antara masing-masing skor item pernyataan
dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi
product moment dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics
21. Rumus korelasi Pearson product moment adalah sebagai berikut:
𝑟 =Ν ∑ XY − (∑ X) (∑ Y)
√{𝑁 ∑ X2 − (∑ X)2}{N ∑ Y2 − ∑ Y2)}
Keterangan:
r : Korelasi produk momen
X : Nilai setiap butir
Y : Nilai dari jumlah butir
N : Jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat
diketahui bahwa terdapat 50 item yang valid dan 18 item yang gugur
dengan menggunakan standar koefisien 0,25. Pada tabel 3.4 akan
ditunjukan hasil rekapitulasi uji validitas item, item yang valid akan
dibedakan dengan item yang tidak valid dengan menggunakan simbol
(*).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Table 3.4
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
No. Aspek Indikator Valid Tidak Valid
1 Mengontrol
emosi yang
berlebihan
a. Tidak adanya emosi yang relatif
berlebihan
b. Adanya ketenangan emosi
c. Menghadapi masalah dengan
cermat
9, 17, 25, 33,
2, 18, 49, 57,
65
26, 42, 50,
67
1, 41
10
34,58
2 Meminimalkan
mekanisme
pertahanan diri
a. Mampu mengakui kegagalan
yang dialami
b. Menyadari kelemahan diri
11, 27
35, 59
3, 19
43, 51
3 Mengurangi rasa
frustrasi
a. Mampu mengorganisir
kemampuan berpikir, perasaan,
motivasi dan tingkah laku dalam
menghadapi situasi yang
menuntut penyelesaian
b. Mampu menghadapi masalah
secara wajar, tidak cemas dan
kecewa
4, 28, 36, 68
60
12, 20
5, 44, 52
4 Berpikir rasional
dan mampu
mengarahkan
diri
a. Mampu berpikir rasional dalam
menghadapi konflik
b. Mampu mengarahkan tingkah
laku yang sesuai
13,21, 29, 37
6, 45, 53,61
5 Kemampuan
untuk belajar
a. Proses belajar yang
berkesinambungan sehingga
memperoleh berbagai cara untuk
mengatasi permasalahan
b. Mampu mengetahui faktor yang
mendukung dan menghambat
kemampuan belajar
14, 22, 30
7, 46, 54, 62
38
6 Memanfaatkan
pengalaman
masa lalu
a. Mampu memanfaatkan
pengalaman untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi
b. Mampu membandingkan
pengalaman diri sendiri dengan
pengalaman orang lain sehingga
pengalaman yang diperoleh
dapat digunakan sebagai acuan
yang baik dalam mengatasi
permasalahan yang dihadapi
15, 23, 31
47, 55, 63
39
8
7 Sikap realistis
dan objektif
a. Orientasi individu terhadap
kenyataan
b. Mampu menerima kenyataan
yang dialami tanpa konflik yang
berlebihan dan melihatnya
secara objektif
24, 32, 40
48, 56, 64,
66
16
Total 50 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat kepercayaan hasil pengukuran.
Azwar (2009) mengatakan bahwa reable adalah pengukuran yang
memiliki realibitas tinggi yaitu mampu memberikan hasil ukur yang
terpercaya. Selain itu, Sugiyono (2013) mengatakan jika suatu
instrumen dinyatakan reliabel, bila koefisien reliabilitas minimal 0.60.
Perhitungan indeks reliabilitas angket penelitian ini
menggunakan pendekatan koefisien Alpa Cronbach (α). Adapun rumus
koefisien reliabilitas Alpa Cronbach (α) adalah sebagai berikut:
α ꞊ 2[1 −𝑆12+𝑆22
𝑆𝑋2 ]
Keterangan :
𝑆12 𝑑𝑎𝑛 𝑆22 : Varians skor belahan 1 dan varian skor belahan 2
𝑆𝑋2 : Varians skor skala
Dalam penelitian ini, uji realiabilitas dilakukan dengan
menggunakan IBM SPSS Statistics 21. Dari hasil penghitungan
didapatkan skor sebagai berikut.
Tabel 3.5
Reliabilitas Item
Cronbach’s Alpha N of Items
0,890 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Hasil pengujian reliabilitas tersebut dikonfirmasi dengan
menggunakan kriteria Guilford. Kriteria Guilford dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 3.6
Kriteria Guilford
No. Koefisien Korelasi Kualifikasi
1. 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
2. 0,71 – 0,90 Tinggi
3. 0,41 – 0,70 Cukup
4. 0,21 – 0,40 Rendah
5. < 0,20 Sangat rendah
Berdasarkan kriteria Guilford dapat disimpulkan bahwa
koefisien reliabilitas terhadap 50 butir item instrumen yang valid,
dengan jumlah Cronbach’s Alpha sebesar 0,890 termasuk dalam kriteria
Tinggi. Artinya angket ini memiliki tingkat keajegan yang tinggi.
F. Teknik Analisis Data
Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa analisis data merupakan
kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan
data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah, serta melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan. Berikut merupakan langkah-langkah teknik analisis
data yang ditempuh dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data
Menentuan skor dari masing-masing item angket yang
dilakukan dengan cara memberikan nilai dari angka 1 sampai 4
berdasarkan norma skoring yang berlaku dengan melihat sifat
pernyataan favourable atau unfavourable, selanjutnya
memasukkannya ke dalam tabulasi data dan menghitung total jumlah
skor subjek serta jumlah skor item. Tahap selanjutnya adalah
menganalisis data secara statistik menggunakan program aplikasi
IBM SPSS Statistics 21.
2. Menentutkan Kategorisasi
Kategori ini disusun berdasarkan model distribusi normal
degan kategorisasi jenjang (ordinal). Tujuan kategori ini adalah untuk
menempatkan subjek penelitian ke dalam kelompok-kelompok yang
terpisah secara jenjang menuntut kontinum berdasarkan atribut yang
diukur (Azwar, 2009). Adapun norma kategorisasi yang berpedoman
pada norma kategorisasi Azwar dengan lima kategori yaitu sebagai
berikut:
Tabel 3.7
Penentuan Kriteria Secara Keseluruhan
Penghitungan Skor Keterangan
µ + 1,5 (σ) < X Sangat Tinggi
µ + 0,5 (σ) < X ≤ µ + 1,5 (σ) Tinggi
µ - 0,5 (σ) < X ≤ µ + 0,5 (σ) Sedang
µ - 1,5 (σ) < X ≤ µ - 0,5 (σ) Rendah
X ≤ µ – 1,5 (σ) Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Keterangan:
Skor Rata-Rata Maksimum Teoritik : Skor tertinggi yang didapat
Skor Rata-Rata Minimum Teoritik : Skor terendah yang didapat
Rata-Rata Teoritik (µ) : Rata-rata teoritis skor maksi-
mum dan skor minimum
Standar Deviasi (σ) :Luas jarak rentangan dibagi 6
Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam
pengelompokan tinggi penyesuaian diri siswi asrama berdasarkan
skala penilaian dengan jumlah 50 item yang valid diperoleh unsur
perhitungan capaian skor subjek sebgai berikut:
Skor maksimum teoritik : 4 x 50 = 200
Skor minimum teoritik : 1 x 50 = 50
Luas jarak : 200 – 50 = 150
Standar deviasi (σ/sd) : 150
6 = 25
µ (mean teoritik) : 200+50
2 = 125
Hasil perhitungan analisis data skor angket penilaian diri
subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat penyesuaian diri
siswi asrama putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017 sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 3.8
Norma Kategorisasi Penyesuaian Diri Siswi Asrama
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017
Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori
µ + 1,5 (σ) < X > 162,5 Sangat Tinggi
µ + 0,5 (σ) < X ≤ µ + 1,5 (σ) 137,5 – 162,4 Tinggi
µ - 0,5 (σ) < X ≤ µ + 0,5 (σ) 112,5 – 137,4 Sedang
µ - 1,5 (σ) < X ≤ µ - 0,5 (σ) 87,5 – 112,4 Rendah
X ≤ µ – 1,5 (σ) < 87,4 Sangat Rendah
Kategori di atas juga kemudian diterapkan sebagai patokan
dalam melihat butir-butir item penyesuaian diri yang belum optimal
berdasarkan skala penilaian dengan jumlah subjek 110 diperoleh
unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:
Skor maksimum teoritik : 4 x 40 = 160
Skor minimum teoritik : 1 x 40 = 40
Luas jarak : 160 – 40 = 120
Standar deviasi (σ/sd) : 120
6 = 20
µ (mean teoritik) : 160+40
2 = 100
Hasil perhitungan analisis data skor angket penilaian diri
subjek disajikan dalam norma kategorisasi item penyesuaian diri
siswi asrama putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017 sebagai berikut pada tabel 3.9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.9
Norma Kategorisasi Skor Item
Penyesuaian Diri Siswi Asrama SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2016/2017
Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori
µ + 1,5 (σ) < X > 130 Sangat Tinggi
µ + 0,5 (σ) < X ≤ µ + 1,5 (σ) 110 – 129 Tinggi
µ - 0,5 (σ) < X ≤ µ + 0,5 (σ) 90 – 109 Sedang
µ - 1,5 (σ) < X ≤ µ - 0,5 (σ) 70 – 89 Rendah
X ≤ µ – 1,5 (σ) < 69 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian
dengan menggunakan data statistik yang kemudian dideskripsikan dalam uraian
Penyesuaian Diri Siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2016/2017. Pengolahan data statistik dilakukan dengan bantuan program
IBM SPSS Statistics 21.
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian akan menjawab rumusan masalah penelitian, yaitu:
1. Tingkat Penyesuaian Diri Siswi di Asrama Putri SMA Stella Duce
2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Terhadap Kehidupan Di
Asrama
Berdasarkan perolehan data penelitian yang diperoleh melalui
angket penyesuaian diri, dapat dilihat gambaran penyesuaian diri siswi
asrama putri SMA StellaDuce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017
sebagaimana tertera pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Kategorisasi Penyesuaian Diri Siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017
Kategori Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi > 162,5 7 17.5%
Tinggi 137,5 – 162,4 26 65%
Sedang 112,5 – 137,4 7 17.5%
Rendah 87,5 – 112,4 0 0%
Sangat Rendah < 87,4 0 0%
Jumlah 40 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa terdapat
17.5% atau sebanyak 7 responden menunjukan hasil penyesuaian diri
yang sangat tinggi, 65% atau sebanyak 26 responden menunjukan
hasil penyesuaian diri yang tinggi, 17.5% atau 7 responden
menunjukkan hasil penyesuaian diri yang sedang, dan 0% untuk
responden menunjukkan hasil penyesuaian diri yang rendah dan
sangat rendah. Jumlah keseluruhan responden adalah 40 responden.
Kategorisasi tentang penyesuaian diri siswi asrama putri SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 digambarkan ke
dalam diagram dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.1. Grafik Kategorisasi Penyesuaian Diri Siswi Asrama Putri SMA
Stella Duce 2 Yogyakarata Tahun Ajaran 2016/2017
17.50%
65%
17.50%0%
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Hasil Skor Item Penyesuaian Diri Siswi Asrama Putri SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
Berdasarkan perolehan data penelitian yang diperoleh dan
diolah menggunakan kriteria Azwar (2014) akan menjadi skor item
yang nantinya akan masuk dalam kategori sangat tinggi, tinggi,
sedang, rendah, dan sangat rendah. Item-item yang memiliki skor
dalam kategori sangat rendah adalah item yang digunakan sebagai
bahan penyusunan usulan topik-topik pendampingan siswi asrama
putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarata. Hasil pengkategorisasian item-
item skala dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Kategorisasi Skor Item Penyesuaian Diri Siswi Asrama Putri SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017
Kategori Interval Frek % Nomor Item
Sangat Tinggi > 130 15 30% PM
Tinggi 110 – 129 19 38% PM
Sedang 90 – 109 13 26% PM
Rendah 70 – 89 3 6% 1,13,37
Sangat Rendah < 69 0 0% 0
Jumlah 50 100% 3
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 30% atau
sebanyak 15 skor item menunjukan hasil yang sangat tinggi, 38% atau
sebanyak 19 skor item menunjukan hasil tinggi, 26% atau 13 skor
item menunjukkan hasil sedang, 6% atau 3 skor item menunjukkan
hasil rendah dan 0% skor item menunjukkan hasil sangat rendah.
Jumlah keseluruhan responden adalah 40 responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kategorisasi skor item penyesuaian diri siswi asrama putri
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017
digambarkan ke dalam diagram dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Grafik 4.2 Kategorisasi Skor Item Penyesuaian Diri Siswi Asrama Putri
SMA Stella Duce 2 Yogyakarata Tahun Ajaran 2016/2017
Berdasarkan tabel 4.2 dan grafik 4.2 memperlihatkan sangat
tinggi, tinggi, sedang dan rendah skor item penyesuaian diri siswi
Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran
2016/2017. Dari kategorisasi skor item rendah terdapat 3 butir item
yang dapat dijadikan dasar dalam menyusun topik-topik program
pendampingan penyesuaian diri siswi terhadap kehidupan di asrama.
Item-item tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
30%
38%
26%
6%
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 4.3
Item-item Pernyataan yang Tergolong Dalam Kategori Rendah
Penyesuaian Diri Siswi Asrama SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2016/2017
No. Butir Aspek Indikator Rumusan Pernyataan Skor
1. 1 Mengontrol
emosi yang
berlebihan
Tidak adanya
emosi yang
relatif
berlebihan
Ketika sedang sedih,
saya akan
mendengarkan lagu -
lagu ceria agar saya
dapat bersemangat lagi .
78
2. 13 Berpikir
rasional dan
mampu
mengarahkan
diri
Mampu
berpikir
rasional
dalam
menghadapi
konflik
Jika fisik saya diejek
teman, saya tidak
merasa tersinggung dan
marah karena saya dapat
menerima diri saya apa
adanya.
89
3. 37 Ketika saya tidak
berhasil menyelesaikan
suatu masalah, saya
merasa bahwa diri saya
telah gagal dan saya
tidak akan mencobanya
kembali meskipun ada
kesempatan bagi saya.
78
Item yang tergolong rendah pada tabel di atas akan digunakan
sebagai dasar penyusunan usulan topik-topik program pendampingan
penyesuaian siswi asrama putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Deskripsi Tingkat Penyesuaian Diri Siwsi Asrama Putri SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa sebagian besar siswi Asrama Putri SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 memiliki penyesuaian
diri yang tergolong baik untuk hidup di asrama selama 3 tahun.
Artinya, siswi sudah mampu mengatasi kebutuhan, ketegangan,
konflik dan frustrasi yang dialaminya dan sudah mampu
menyesesuaikan diri dengan baik antara diri sendiri, orang lain dan
lingkungan asrama sehingga harus dipertahankan dan dikembangkan
lagi. Dengan demikian, mereka dapat memperoleh keselarasan dan
keharmonisan antara tuntutan dalam diri dengan apa yang diharapkan
oleh lingkungan.
Hal ini sejalan dengan pendapat Schneiders (1964) yang
menyatakan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses yang
mencakup respon-respon mental dan tingkah laku, yang merupakan
usaha individu agar berhasil mengatasi kebutuhan, ketegangan,
konflik, dan frustrasi yang dialami di dalam dirinya. Sama dengan
Calhoun dan Acocella (1995) mengatakan bahwa penyesuaian dapat
didefinisikan sebagai interaksi yang kontinu dengan diri sendiri, orang
lain, dan dengan dunia individu karena ketiga faktor ini secara konstan
mempengaruhi dan bersifat timbal balik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Hasil selanjutnya dari penelitian ini adalah adanya sebagian
kecil yang menduduki kategori sedang atau penyesuaian diri siswi
yang cukup baik. Data menunjukkan bahwa ada 17,5% atau sekitar 7
siswi yang berada dalam kategori sedang, hal ini dikarenakan siswi
kurang memahami dan mengenal dirinya sendiri. Siswi tidak
mengetahui bahwa dengan mengenal dirinya sendiri itu penting dan
dapat mempengaruhi aspek dalam kehidupannya.
Sobur (2003) mengatakan bahwa hendaknya setiap orang
mengenal dirinya karena sesungguhnya pengenalan diri merupakan
salah satu pokok dalam penyesuaian diri yang baik. Pengetahuan
tentang diri sendiri memerlukan perincian yang baik tentang kekuatan
dan kelemahan diri sendiri. sejalan dengan hal tersebut, maka hasil
dari penelitian ini dapat menjadi acuan untuk meningkatkan
penyesuaian diri siswi-siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
Jadi hasil dari penelitian dapat diketahui bahwa siswi-siswi
Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun ajaran 2016/2017
sudah mengetahui bagaimana cara mengatasi kebutuhan, ketegangan,
konflik dan frustrasi yang dialaminya, sudah mampu menyesesuaikan
diri dengan baik antara diri sendiri, orang lain dan lingkungan serta
mulai memahami dan mengenali dirinya sendiri. Namun, siswi-siswi
asrama putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta masih perlu adanya
pendampingan yang lebih mendalam agar siswi mampu menyesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
diri dengan cepat dan dapat berkembang secara optimal selama hidup
di asrama.
2. Topik-Topik Usulan Pendampingan yang Sesuai Untuk
Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswi Asrama Putri SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017
Berdasarkan hasil penelitian butir item penyesuaian diri siswi
Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran
2016/2017 rata-rata skor item penyesuaian diri tergolong baik. Hal ini
ditunjukkan pada tabel 4.2 bahwa 30% dan 38% berada dalam
kategorisasi sangat tinggi dan tinggi. Siswi sudah mampu
menyesuaikan diri dengan baik, walaupun masih ada yang tergolong
dalam kategorisasi sedang sebesar dan rendah dalam hasil deskripsi
skor item penyesuaian diri.
Salah satu contoh penyesuaian diri yang termasuk sangat tinggi
antara lain: “ketika sedang dengan kangen suasana rumah, saya akan
menelpon orangtua dan bermain bersama teman agar kesedihan saya
tidak berlarut-larut.” Siswi dapat menyesuaian diri dengan baik karena
siswi sudah mengikuti berbagai kegiatan di asrma seperti time
management, manajemen konflik, motivasi belajar, mengelola emosi,
weekend dan lain sebagainya. Namun, masih ada 3 item yang masuk
dalam kategori rendah yang dapat dijadikan topik-topik
pendampingan di asrama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Berdasarkan penjelasan sebelumnya maka dapat dilihat bahwa
item yang termasuk dalam kategori rendah diantaranya adalah:
Pertama, item yang berbunyi “ketika sedang sedih, saya akan
mendengarkan lagu-lagu ceria agar saya dapat bersemangat lagi”.
Rendahnya item ini dikarenakan siswi takut relasi dan kondisi dengan
teman-temannya menjadi tidak kondusif saat ada masalah, apalagi
ketika mereka satu kamar. Schneider (1964) mengatakan bahwa
penyesuaian diri yang normal ditandai dengan tidak adanya emosi
yang relatif berlebihan. Siswi belum dapat mengontrol emosi dengan
baik, sehingga ketika ada masalah siswi merasa gelisah dan belum
mampu menentukan pemecahan masalah.
Kedua, item yang berbunyi “Jika fisik saya diejek teman, saya
tidak merasa tersinggung dan marah karena saya dapat menerima diri
saya apa adanya” dan item ketiga yang berbunyi “Ketika saya tidak
berhasil menyelesaikan suatu masalah, saya merasa bahwa diri saya
telah gagal dan saya tidak akan mencobanya kembali meskipun ada
kesempatan bagi saya”. Rendahnya item ini dikarenakan siswi belum
mampu berpikir secara jernih saat menghadapi masalah. Schneider
(1964) mengatakan bahwa penyesuaian normal yang ditandai dengan
adanya kemampuan individu dalam menghadapi masalah, konflik, dan
frustrasi dengan menggunakan kemampuan berpikir secara rasional
dan mampu mengarahkan tingkah laku yang sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
C. Topik-Topik Usulan Program Pendampingan yang Sesuai untuk
Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswi Asrama SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan siswi Asrama Putri
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta memiliki tingkat penyesuaian yang tinggi.
Namun, berdasarkan hasil analisis item angket penyesuaian diri terdapat 2
aspek yang belum dapat dicapai secara maksimal oleh siswi Asrama Putri
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Dua aspek
tersebut adalah mengontrol emosi yang berlebihan dan berpikir rasional
dan mampu mengarahkan diri. Dari hasil analisis keseluruhan item,
terdapat 3 item yang memiliki skor rendah dari katogori rendah, artinya
bahwa beberapa siswi kurang mampu menyesuaikan diri dengan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar.
Melihat hal ini, maka akan diusulkan rencana program penyesuaian
diri siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dalam
meningkatkan penyesuaian diri melalui kegiatan pendampingan, outbond,
rekoleksi, rekreasi, makrab, terlibat dalam kegiatan lingkungan
masyarakat, pendalaman iman dan lain sebagainya.
Usulan program penyesuaian diri ini dimaksudkan agar para siswi
Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta menyadari bahwa
penyesuaian diri itu penting dan siswi perlu mengembangkan lebih baik
lagi agar siswi lebih mampu menghadapi kesulitan-kesulitan serta dapat
mencapai semua tingkat dalam kehidupan. Usulan topik-topik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pendampingan ini di harapkan dapat membantu para siswi dalam
menyesuaiakan diri hidup di asrama usulan topik-topik pendampingan
dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.4
Usulan Topik-Topik Program Pendampingan Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017
Aspek Indikator Tujuan Rumusan Pernyataan Usulan Topik Metode
1.Mengontrol
emosi yang
berlebihan
Tidak adanya
emosi yang
relatif
berlebihan
Peserta didik mampu
mengontrol emosi yang
berlebihan menjadi lebih
tenang dalam
menghadapi kondisi
yang siswi dihadapi
1) Ketika sedang sedih, saya akan
mendengarkan lagu-lagu ceria agar
saya dapat .
Bagaimana Cara
Mengelola Emosi?
Presentasi, diskusi
(tanya jawab),
dinamika dalam
game (masukan
paku ke dalam
botol), refleksi
2.Berpikir
rasional dan
mampu
mengarahkan
diri
Mampu berpikir
rasional dalam
menghadapi
konflik
Peserta didik mampu
menghadapi konflik dan
frustrasi dengan
kemampuan berpikir
secara rasional dan
mampu mengarahkan
tingkah laku yang sesuai
13) Jika fisik saya diejek teman,
saya tidak merasa tersinggung dan
marah karena saya dapat menerima
diri saya apa adanya.
37) Ketika saya tidak berhasil
menyelesaikan suatu masalah, saya
merasa bahwa diri saya telah gagal
dan saya todak akan mencobanya
kembali meskipun ada kesempatan.
Berpikir dan
Bersikap Positif
Presentasi, sharing
kelompok, refleksi,
diskusi (tanya
jawab).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini disampaikan kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan
dalam penelitian yang peneliti alami, dan saran peneliti kepada pihak-pihak yang
terkait dalam penelitian ini.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian dapat
disimpulkan beberapa hal berikut sebagai jawaban atas pokok
permasalahan dalam penelitian ini:
1. Penyesuaian diri siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2016/2017 di asrama tergolong baik.
2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat tiga item
penyesuaian diri yang capaian skornya tergolong rendah. Tiga item
tersebut berada pada aspek mengontrol emosi yang berlebihan dan
berpikir rasional dan mampu mengarahkan diri. Melihat hasil ini, maka
disusunlah topik-topik pendampingan berdasarkan jumlah skor item
terendah yang terdapat dalam 2 aspek, yaitu mengontrol emosi yang
berlebihan dan berpikir rasional dan mampu mengarahkan diri. Topik-
topik pendampingan tersebut adalah “Bagaimana Cara Mengelola
Emosi?” dan “Berpikir dan Bersikap Positif”. Usulan topik-topik
pendampingan yang telah peneliti susun kiranya dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk tindak lanjut atas penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan
prosedur ilmiah yang ada. Namun, dalam penelitian ini peneliti menyadari
masih banyak kekurangan. Beberapa keterbatasan yang peneliti sadari
antara lain adalah:
1. Instrumen penelitian yang peneliti susun belum sepenuhnya dapat
mencerminkan aspek-aspek yang mencakup penyesuaian diri di
asrama.
2. Pada saat penyebaran angket, peneliti tidak terjun langsung ke
lapangan karena sekolah dalam masa UASBN dan akan memasuki
libur paskah sehingga penyebaran angket dilakukan melalui suster.
Hasil angket menjadi tidak objektif karena bisa saja dipengaruhi rasa
takut siswa kepada suster.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyampaikan
beberapa saran yang diharapkan dapat membantu bagi pengembangan
pendampingan agar siswi-siswi mampu menyesuaikan diri.
1. Para pendamping
Pendamping yang selalu mendampingi dan membimbing para siwi di
asrama semakin meningkatkan upaya dalam usaha membuat para siswi
mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan di asrama. Hal yang
mungkin bisa diusahakan adalah dengan cara pengembangan materi,
kegiatan dinamika dalam games, diskusi tanya jawab dan refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
tentang materi yang disesuaikan dengan tema yang diberikan dengan
kondisi fisik dan psikis warga asrama.
2. Bagi Siswi-Siswi Asrama Putri SMA Stella Duce 2
Warga asrama semakin mampu menyesuaiakan diri di asrama sehingga
potensi yang dimiliki dapat berkembang secara optimal.
3. Bagi Peneliti lain
Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik, maka disarankan
untuk:
a. Sebaiknya peneliti menyerahkan angket secara langsung kepada
warga asrama tanpa melalui perantara sehingga hasil yang di
dapatkan lebih objektif.
b. Peneliti memperhatikan bedanya pemyesuaian diri di sekolah
dengan di asrama.
c. Saat ingin menyebar angket, sebaiknya menghindari waktu pada
saat warga asrama akan menempuh ujian dan liburan.
d. Peneliti meneliti lagi aspek-aspek yang digunakan sehingga
mencerminkan penyesuaian diri di asrama.
e. Peneliti memberikan topik bimbingan yang lebih baik lagi agar
menemukan win-win solution bagi pendamping asrama dan warga
asrama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
DAFTAR PUSTAKA
Agustiani, H. (2006). Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya
dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung: Refika
Aditama
Asrama Putri SMA Stella Duce. Buku Tata Kehidupan. (tidak diterbitkan).
Yogyakarta
Azwar, S. (2009). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Calhoun, JF & Acocella, J.R. (1995). Psikologi Tentang Penyesuaian dan
Hubungan Kemanusiaan. Semarang: IKIP Semarang
Claudia, R.C. (2012). Penyesuaian Diri Siswi SMP Terhadap Kehidupan di
Sekolah (Studi Deskriptif Penyesuaian Diri Siswi Terhadap Kehidupan di
Sekolah Kelas VII SMP Yos Sudarso Cigugur Kuningan Tahun Ajaran
2015/2016 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan
Pribadi Sosial. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik; Panduan Bagi Orang
Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak SD, SMP, dan SMA.
Bandung: Rosda Karya
Depdiknas. (2008). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Direktorat
Tenaga Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Kependidikan
Fatimah. (2010). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik).
Bandung: Pustaka Setia
Hurlock, E.B. (2002). Psikologi Perkembangan 5th Edition. Erlangga: Jakarta
Markifah, Farstikan Lailatul & Wiryo Nuryono. (2014). Pengembangan Paket
Permintaan dalam Layanan Bimbingan untuk Siswa SMP. Jurnal BK, Vol,
04, No 3, 1-8
Santrock, J.W. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga
Sarwono, Sarlito W. (1989). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali
Schneiders, AlexanderA. 1964. Personal adjustment and mental health. New
York
Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental Pandangan Umum Mengenai
Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental; Teori-Teori yang
Terkait.Yogyakarta: kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Sobur, A. 2003.Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Seu, M. . (2012). Tingkat Penyesuaian Diri Siswi Kelas VII SMP Pangudi Luhur
1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 Terhadap Kehidupan di Sekolah Serta
Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Kelompok. Skripsi
(Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Winkel, W.S & Hastuti, Sri, M.M. (2004). Bimbingan dan Konseling di Institut
Pendidikan Edisi Revisi.Yogyakarta: Media Abadi
Yusuf dan Nurihsan. 2010. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung; Rosda
Karya
http://etheses.uin-malang.ac.id/2610/6/05410071_Bab_2.pdf diunduh pada
tanggal 6 Desember jam 09.16 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 2. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian
KUESIONER
Disusun oleh :
Bernadetta Mita Purwasari
131114036
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
A. Identitas
Kelas :
Unit :
B. Kata pengantar
Teman-teman yang terkasih,
Pada kesempatan ini, saya meminta kerelaan dan kesediaan Anda untuk
mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini tidak mempengaruhi nilai di sekolah maupun
di asrama. Saya sangat mengharapkan Anda mengisi kuesioner ini dengan teliti,
jujur, dan sesuai dengan diri serta pengalaman Anda. Atas kesedian Anda saya
mengucapkan terimakasih.
Salam,
Bernadetta Mita
C. Petunjuk Pengisian
Bacalah masing-masing pernyataan dengan teliti. Berikanlah tanda
centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan diri dan pengalaman
Anda.
Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut:
1. Sangat Sesuai (SS) = Hal ini sangat sesuai dengan diri Anda dan
pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Sesuai (S) = Hal ini sesuai dengan diri Anda dan
pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Tidak Sesuai (TS) = Hal ini tidak sesuai dengan diri Anda dan
pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Sangat Tidak Sesuai (STS)= Hal ini sangat tidak sesuai dengan diri
Anda dan pengalaman Anda dalam
kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No Pernyataan SS S TS STS
1. Ketika sedang sedih, saya akan
mendengarkan lagu-lagu ceria agar saya dapat
bersemangat lagi.
2. Ketika berbuat salah kepada teman, saya
merasa gelisah dan tidak bisa tidur
semalaman karena memikirkan hal tersebut.
3. Ketika saya gagal menghadapi masalah di
asrama, saya akan menerimanya dan terus
berusaha agar kedepannyamenjadi lebih baik
lagi.
4. Ketika sedang ada masalah dengan teman
atau kakak kelas, saya cenderung menghindar
dan tidak mau menyelesaikan masalah
tersebut.
5. Saya belum dapat mengatur waktu antara
tugas sekolah dengan kegiatan asrama, hal ini
membuat saya merasa terbebani dalam
melaksanakan dua tanggung jawab sekaligus.
6. Saya akan mengajak teman untuk pulang
terlambat karena saya bosan dengan suasana
asrama.
7. Ketika sedang belajar dan ada teman yang
mengajak ngobrol, saya lebih memilih untuk
ngobrol dengan teman daripada melanjutkan
belajar.
8. Ketika sedang menghadapi masalah, saya
selalu ragu untuk mengambil tindakkan
karena terlalu banyak mendengar perkataan
orang lain mengenai masalah yang saya
hadapi.
9. Ketika sedang marah, saya akan membanting
barang yang berada di sekitar tanpa
memperdulikan orang lain.
10. Saya malu untuk mengeluarkan pendapat di
depan semua warga asrama, tetapi saya mulai
memberanikan diri untuk mengeluarkan
pendapat di depan teman sekamar terlebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dahulu.
11. Saat ditegur oleh suster karena melakukan
kesalahan, saya mencari teman agar tidak
kelihatan sendiri melakukan kesalahan
tersebut.
12. Saya mengalami kesulitan dalam belajar dan
membuat nilai-nilaidi seolah jelek, maka saya
akan meminta bantuan kepada teman yang
lebih mengerti dan mencari guru les ke
asrama.
13. Jika fisik saya diejek teman, saya tidak
merasa tersinggung dan marah karena saya
dapat menerima diri saya apa adanya.
14. Jika saya mengalami kesulitan dalam belajar,
saya akan mencari teman untuk belajar dan
mengulangnya sampai saya mengerti.
15. Saya mengevaluasi pengalaman-pengalaman
yang pernah saya hadapi untuk membantu
saya merefleksikan diri.
16. Bukan keinginan saya untuk tinggal di
asrama, tetapi saya berusaha untuk
beradaptasi agar bisa mengembangkan diri
menjadi lebih baik ke depannya.
17. Saya mudah memaafkan orang yang telah
membuat saya kecewa karena perbuatan dan
perkataan tanpa membalas kesalahannya.
18. Ketika sedang jengkel, saya cepat sekali
mengambil keputusan tanpa memikirkan
akibatnya.
19. Saya tidak malu mengakui kegagalan yang
pernah saya alami kepada teman-teman saya.
20. Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri
daripada bersama kelompok karena menurut
saya jika kerja kelompok akan memperlambat
kinerja saya.
21. Saya merasa tidak ada yang peduli, sehingga
saya pura-pura sakit agar mendapatkan
perhatian dari teman dan suster.
22. Saya cepat bosan dengan hal yang bisa saya
lakukan sehingga saya kurang mendalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
kemampuan yang saya miliki.
23. Saya sulit melihat peluang yang seharusnya
saya dapatkan untuk menyelesaikan masalah
yang saya hadapi.
24. Saya merasa diasingkan dari rumah, ketika
orang tua menempatkan saya di asrama.
25. Ketika sedang bahagia, saya akan bercerita
kepada teman-teman dengan keras agar orang
lain tahu bahwa saya sedang bahagia.
26. Walaupun dalam keadaan jengkel, saya
mampu melihat masalah dari sisi baik dan
buruknya ketika akan mengambil keputusan.
27. Ketika gagal menghadapi masalah di asrama,
saya sering menyalahkan orang lain dan
lingkungan yang ada di sekitar saya.
28. Saya tidak bisa makan udang, ikan atau
makanan lain, maka saya memberi tahu ibu
dapur agar mengganti lauk saya dengan lauk
yang lain.
29. Meskipun saya tidak suka dengan aturan yang
ada di asrama, saya mencoba untuk
menjalaninya karena sudah menjadi
kewajiban warga asrama mematuhi peraturan
yang ada.
30. Saya mulai mengikuti bimbingan belajar atau
les seawal mungkin, karena dapat membantu
saya untuk mempersiapkan Ujian Nasional.
31. Saya terbiasa memberikan pendapat dan
memimpin doa di asrama sehingga membuat
saya berani mengemukakan pendapat di
depan umum.
32. Saya dapat menempatkan diri dengan baik,
ketika sedang serius maka saya akan serius
dan ketika bercanda maka saya akan
bercanda.
33. Saya kesal ketika ada teman telat
mengembalikan barang yang ia pinjam
kepada saya, tetapi saya berusaha sabar dan
mengingatkan untuk segera
mengembalikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
34. Saat sedang gelisah, saya menjadi tergesa-
gesa dalam mengambil tindakan dalam
menghadapi masalah.
35. Saya tidak malu mengakui kepada teman
tentang kekurangan yang ada dalam diri saya.
36. Bukan keinginan saya untuk tinggal di asrama
oleh karena itu saya merasa tertekan dan
melanggar peraturan yang ada di asrama.
37. Ketika saya tidak berhasil menyelesaikan
suatu masalah, saya merasa bahwa diri saya
telah gagal dan saya tidak akan mencobanya
kembali meskipun ada kesempatan bagi saya.
38. Ketika ulangan saya belajar dengan sistem
kebut semalam sehingga saya tidak
mendapatkan hasil yang maksimal.
39. Saya tidak pernah merefleksikan kejadian
yang pernah saya lakukan sehingga saya
kurang memahami diri dan sulit untuk
menghadapi masalah.
40. Saya sering menunda-nunda pekerjaan
sehingga saya sulit mengatur waktu di
asrama.
41. Ketika sedang takut, saya merasa ada yang
selalu mengawasi sehingga saya selalu
mengajak teman kemanapun saya pergi.
42. Ketika sedang bahagiapun, saya tetap berpikir
ulang sebelum mengambil keputusan dalam
menghadapi masalah.
43. Saya selalu menutupi kekurangan saya agar
tidak di pandang lemah oleh orang lain.
44. Ketika uang yang dikirim oleh orang tua
habis, saya dapat menggunakan fasilitas yang
tersedia di asrama untuk memenuhi
kebutuhan saya.
45. Saya mau meminta maaf terlebih dahulu, jika
telah membuat teman marah dan kesal.
46. Saya tidak bisa belajar di tempat ramai, oleh
karena itu saya mencari tempat yang sunyi
agar fokus belajar.
47. Saya senang jika ada kakak kelas yang mau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
berbagi pengalaman selama tinggal di asrama
sehingga dapat membantu saya cepat
beradaptasi.
48. Ketika sedang ada masalah, saya selalu
bersyukur karena masalah yang saya hadapi
terkadang tidak seberat masalah yang orang
lain hadapi.
49. Ketika sedang bosan mendengar nasehat
kakak kelas atau suster, saya mampu menahan
diri untuk tidak pergi dan mendengarkan
nasehat yang diberikan.
50. Saya mudah terpengaruh dengan perkataan
teman dan orang sekitar ketika sedang takut
menghadapi masalah.
51. Tidak budah bagi saya untuk percaya dengan
orang lain. Oleh karena itu saya mencoba
membangun kepercayaan dengan teman unit
terlebih dahulu.
52. Saya merasa takut ketika mendapat teguran
dari kakak kelas atau suster.
53. Saya menggunakan HP di luar jam yang telah
ditentukan oleh asrama.
54. Jadwal yang padat di sekolah membuat saya
lelah dan mengantuk pada saat mengikuti jam
belajar.
55. Saya selalu terbayang pengalaman masa lalu
sehingga takut bagi saya untuk berkembang
menjadi lebih baik lagi.
56. Saya sedih ketika harus kembali ke asrama
setelah selesai liburan bersama keluarga
sehingga saya sering menambah libur.
57. Saat kecewa dengan seseorang, saya langsung
menunjukkannya dengan mendiamkan, tidak
memperdulikannya dan sulit memaafkannya.
58. Saat bingung memahami suatu masalah, saya
akan mengajak teman untuk berdiskusi
memahami masalah yang dihadapi.
59. Saya tahu bahwa ada nilai di mata pelajaran
tertentu jelek, tetapi saya malu untuk bertanya
dengan teman yang lebih mengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
60. Saya kesal jika ada yang terlambat bangun
ketika ada misa pagi, tetapi saya mampu
bersikap biasa dan mau beraktivitas bersama
orang yang membuat saya kesal.
61. Saya menggunakan jam istirahat dengan
maksimal di asrama untuk tidur agar dapat
melakukan aktivitas selanjutnya.
62. Saya nyaman berasa di asrama ketika saya
merasa senang, oleh karena itu saya berusaha
untuk menjalani segala aktivitas dengan santai
tanpa ada paksaan.
63. Semakin banyak pengalaman yang pernah
kita lakukan dan dengar dari orang lain,
semakin membuat kita kreatif untuk
menyelesaikan masalah yang sedang terjadi.
64. Ketika sedang menghadapi masalah dengan
suster atau kakak kelas, saya akan mengajak
suster atau kakak kelas berdiskusi agar
masalah yang saya hadapi dapat cepat selesai.
65. Saya merasa putus asa ketika mendapat nilai
jelek pada saat ulangan, tetapi saya terus
berusaha untuk belajar agar nilai saya
membaik.
66. Saya merasa tidak nyaman tinggal di asrama
sehingga saya merengek untuk pulang ke
rumah, tetapi teman-teman yang lain tidak
merasakan apa yang saya rasakan.
67. Ketika sudah kecewa, saya selalu berpikir
negatif tentang orang lain dan masalah yang
sedang saya hadapi.
68. Ketika sedang kangen dengan suasana rumah,
saya akan menelpon orang tua dan bermain
bersama teman agar kesedihan saya tidak
berlarut-larut.
Terima Kasih ☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 4. Hasil Komputasi Uji Validitas Item-Total Instrumen Penelitian
No. Item Parameter Uji Hasil Hitung Keputusan
1 Pearson Correlation -,073 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,654
N 40
2 Pearson Correlation .288** Valid
Sig. (2-tailed) ,005
N 40
3 Pearson Correlation ,116 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,475
N 40
4 Pearson Correlation .266** Valid
Sig. (2-tailed) ,005
N 40
5 Pearson Correlation ,179 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,268
N 40
6 Pearson Correlation ,458** Valid
Sig. (2-tailed) ,003
N 40
7 Pearson Correlation ,582** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
8 Pearson Correlation ,191 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,237
N 40
9 Pearson Correlation ,420** Valid
Sig. (2-tailed) ,005
N 40
10 Pearson Correlation ,043 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,794
N 40
11 Pearson Correlation ,406** Valid
Sig. (2-tailed) ,005
N 40
12 Pearson Correlation ,146 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,369
N 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
13 Pearson Correlation ,524** Valid
Sig. (2-tailed) ,001
N 40
14 Pearson Correlation ,422** Valid
Sig. (2-tailed) ,004
N 40
15 Pearson Correlation .386** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
16 Pearson Correlation -,003 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,986
N 40
17 Pearson Correlation .299** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
18 Pearson Correlation ,398** Valid
Sig. (2-tailed) ,001
N 40
19 Pearson Correlation ,089 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,587
N 40
20 Pearson Correlation ,240 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,136
N 40
21 Pearson Correlation ,561** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
22 Pearson Correlation ,330** Valid
Sig. (2-tailed) ,003
N 40
23 Pearson Correlation .270** Valid
Sig. (2-tailed) 0,00
N 40
24 Pearson Correlation ,329** Valid
Sig. (2-tailed) ,003
N 40
25 Pearson Correlation ,496** Valid
Sig. (2-tailed) ,001
N 40
26 Pearson Correlation ,451** Valid
Sig. (2-tailed) ,003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
N 40
27 Pearson Correlation .262** Valid
Sig. (2-tailed) ,001
N 40
28 Pearson Correlation ,531** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
29 Pearson Correlation .266** Valid
Sig. (2-tailed) ,001
N 40
30 Pearson Correlation .268** Valid
Sig. (2-tailed) ,004
N 40
31 Pearson Correlation ,331** Valid
Sig. (2-tailed) ,002
N 40
32 Pearson Correlation .272** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
33 Pearson Correlation ,425** Valid
Sig. (2-tailed) ,005
N 40
34 Pearson Correlation ,225 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,162
N 40
35 Pearson Correlation .344** Valid
Sig. (2-tailed) ,001
N 40
36 Pearson Correlation ,540** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
37 Pearson Correlation ,596** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
38 Pearson Correlation ,141 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,385
N 40
39 Pearson Correlation ,143 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,378
N 40
40 Pearson Correlation ,561** Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
41 Pearson Correlation ,150 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,354
N 40
42 Pearson Correlation ,514** Valid
Sig. (2-tailed) ,001
N 40
43 Pearson Correlation ,004 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,981
N 40
44 Pearson Correlation ,041 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,802
N 40
45 Pearson Correlation .399** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
46 Pearson Correlation .282** Valid
Sig. (2-tailed) ,002
N 40
47 Pearson Correlation ,413** Valid
Sig. (2-tailed) ,004
N 40
48 Pearson Correlation ,449** Valid
Sig. (2-tailed) ,004
N 40
49 Pearson Correlation ,554** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
50 Pearson Correlation .300** Valid
Sig. (2-tailed) ,003
N 40
51 Pearson Correlation ,242 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,132
N 40
52 Pearson Correlation ,189 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,242
N 40
53 Pearson Correlation ,454** Valid
Sig. (2-tailed) ,003
N 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
54 Pearson Correlation ,386** Valid
Sig. (2-tailed) ,001
N 40
55 Pearson Correlation .304** Valid
Sig. (2-tailed) ,003
N 40
56 Pearson Correlation ,569** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
57 Pearson Correlation ,551** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
58 Pearson Correlation -,039 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,812
N 40
59 Pearson Correlation ,542** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
60 Pearson Correlation .309** Valid
Sig. (2-tailed) ,005
N 40
61 Pearson Correlation .302** Valid
Sig. (2-tailed) ,002
N 40
62 Pearson Correlation .294** Valid
Sig. (2-tailed) ,004
N 40
63 Pearson Correlation ,577** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
64 Pearson Correlation ,417** Valid
Sig. (2-tailed) ,005
N 40
65 Pearson Correlation ,338** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
66 Pearson Correlation ,449** Valid
Sig. (2-tailed) ,004
N 40
67 Pearson Correlation ,615** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
N 40
68 Pearson Correlation ,454** Valid
Sig. (2-tailed) ,003
N 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 5. Tabulasi Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI