PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR...

108
PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR’ĀN MELALUI METODE AL-FASDHU (STUDI KASUS DI RUMAH SEHAT NUR AL-FATH MAYANG MANGURAI JAMBI) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Al-Qur‟ān Dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Oleh HABIBAH NIM: UT.160076 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR...

Page 1: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT

AL- QUR’ĀN MELALUI METODE AL-FASDHU

(STUDI KASUS DI RUMAH SEHAT NUR AL-FATH

MAYANG MANGURAI JAMBI)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Al-Qur‟ān Dan Tafsir

Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama

Oleh

HABIBAH

NIM: UT.160076

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 2: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

ii

Page 3: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

iii

Page 4: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

iv

Page 5: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

v

MOTTO

”Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku ”.(QS.Asy-

Syu‟ara‟ :80)

“Dan kami turunkan dari Al-Qur‟ān suatu yang menjadi penawar dan

rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur‟ān itu tidaklah

menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”(QS. Al-Isrā‟

‟:82)

Page 6: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

vi

PERSEMBAHAN

Bismillāhirrahmānirrahīm

Kupersembahkan Skripsi ini kepada :

Ayahku (Usman Umar) dan Ibuku (Sutinah) tercinta, yang telah berjasa

mendidikku, dengan penuh kasih sayang serta memberiku semangat dalam belajar

dan do‟a yang tak pernah putus untuk puta-putrinya, hingga berhasil dalam

kehidupan ini,

Kakandaku, (Baihaki S.Pd) terkasih, yang telah berjasa membantuku dalam

menyelesaikan pendidikan di UIN STS Jambi,

Adindaku, (Nur Asiah) yang telah banyak memberikan do‟a dan semangat bagi

penulis dalam menyelesaikan Studi di UIN STS Jambi,

Guru-guruku Pondok Pesantren Dzulhijjah Muara Bulian, dimanapun berada,

yang telah memberikan ilmu dan wawasan yang tak terhingga kepada anak

didiknya, yang selalu memberikan do‟a terbaik untuk murid-muridnya, untuk

semua guru-guruku semoga Allah berikan kesahatan selalu,

Seluruh anggota keluarga lainnya, yang turut memberikan semangat untuk terus

berjuang dan pantang menyerah,

Sahabat-sahabat seperjuangan di Pondok Pesantren Dzulhijjah, yang telah

menghiburku dikala sedih serta memotivasiku untuk bangkit kembali,

Teman-teman seperjuangan IAT Angkatan Tahun 2016, yang tak pernah sungkan

untuk memberikan pertolongan semasa kuliah di UIN STS Jambi,

Pembaca yang budiman,

Dan Almamaterku.

Page 7: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

vii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Penyembuhan Penyakit Fisik Dengan Ayat Al-Qur‟ān

Melalui Metode Al-Fasdhu (Studi Kasus Di Rumah Sehat Nur Al-Fath Mayang

Mangurai Jambi)”. Pembahasan ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan penulis

terhadap penyembuhan yang telah dilakukan secara turun-temurun sehingga

penulis tertarik untuk melakukan penelitian lanjut mengenai permasalahan

tersebut. Adapun penulisan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

asal-usul system praktek pelaksanaan pengobatan dengan ayat Al-Qur‟ān. Serta

dapat memberikan pemahaman baru lagi masyarakat bahwa penyembuhan

tersebut harus berdasarkan etika dan ketentuan yang disyari‟atkan dalam ajaran

Islam. Dalam penyembuhan tersebut, pasien boleh yakin dan tidak yakin (ada

pasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa

disembuhkan atas izin Allah SWT. Sementara, bacaan ayat Al-Qur‟ān, dzikir,

sholawat, tasbih, do‟a dan lainnya hanya dijadikan sebagai perantara. Dalam

melakukan penelitian ini, penulis menjadikan populasi adalah seluruh Masyarakat,

dengan harapan mereka mampu menerapkan penyembuhan dengan ayat Al-

Qur‟ān yang berlandaskan syari‟at Islam.

Kata kunci : Ayat Al-Qur‟ān, Penyembuhan, Rumah Sehat Nur Al-Fath

Page 8: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah

SWT, yang telah memberikan nikmat dan karunianya berupa kesehatan,

kesempatan dan kekuatan lahir batin sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul, “Penyembuhan Penyakit Fisik Dengan Ayat al- Qur‟ān

Melalui Metode Al-Fasdhu (Studi Kasus Di Rumah Sehat Nur Al-Fath Mayang

Mangurai Jambi)”.

Sholawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi dan Rosul

kita, yakni Nabi Muhammad SAW. Seorang manusia mulia sebagai rahmat untuk

sekalian alam.

Selanjutnya penulis menyadari dalam proses penyelesaian skripsi ini,

penulis telah dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan

rasa terima kasih yang tak terhingga kepada beberapa pihak yang telah membantu

penulisan skripsi ini sampai selesai. Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada orang tua dan keluarga yang telah menjaga,

mendidik, menyayangi dan senantiasa mensupport serta mendoakan penulis

sehingga karya ini dapat disesaikan.

Dan pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besar kepada:

1. Bapak Drs. H. Abdul Latif, M.Ag selaku pembimbing I yang telah banyak

memberikan kontribusi dan waktu demi terselesaikannya Penulisan Skripsi

ini.

2. Bapak Akbar Imanuddin S.Th.I.,M.Ud selaku pembimbing II yang telah

banyak memberikan saran dan waktu demi terselesaikannya Penulisan

Skripsi ini.

3. Bapak Bambang Husni Nugroho, S.Th.I.,M.H.I selaku ketua Prodi Ilmu

Al-Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS

Jambi.

4. Bapak Dr. Abdul Halim S.Ag.,M.Ag selaku pembimbing akademik yang

senantiasa selalu memberi saran, semangat dan waktunya demi

terselesaikannya Skripsi ini.

5. Bapak Dr. Halim, S.Ag.,M.Ag selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan

Studi Agama UIN STS Jambi.

6. Bapak Dr. Masiyan M.Ag selaku Wakil dekan bidang Akademik Fakultas

Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS Jambi.

Page 9: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

ix

7. Bapak Dr. Edy Kusnaidi, M. Fil.I. selaku Wakil dekan bidang

Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan Fakultas Ushuluddin dan

Studi Agama UIN STS Jambi.

8. Bapak Dr. M.Led Al-Munir, M.Ag selaku Wakil dekan bidang

Kemahasiswaan dan bidang Kerjasama luar Fakultas Ushuluddin dan Studi

Agama UIN STS Jambi.

9. Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ary, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

10. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE.M.EI, Bapak Dr. As‟ad Isma, M.Pd, Bapak

Bahrul Ulum, S.Ag.,MA, selaku Wakil Rektor I, II, dan III Universitas

Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

11. Para Dosen Ilmu Al-Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Studi

Agama UIN STS Jambi.

12. Bapak Ibu Karyawan dan Karyawati Fakultas Ushuluddin dan Studi

Agama UIN STS Jambi.

13. Ayah, Ibu, Kakak, Keluarga Besar, Sahabat-sahabat seperjuangan dan

teman-teman mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir, yang

senantiasa memberikan dukungan dan semangat demi kelancaran

penulisan Skripsi ini.

14. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis

demi kelancaran penulisan Skripsi ini.

Semoga Allah SWT., membalas segala kebaikan dan bantuannya kepada

penulis selama ini. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna untuk itu penulis mengharapkan masukan serta saran dari pembaca.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pada umumnya

kepada seluruh pembaca.

Jambi, 30-Februari 2020

Penulis,

Habibah

UT.160076

Page 10: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN ORSINALITAS SIKRIPSI ................................ iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

C. Batasan Masalah ............................................................................ 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................... 6

E. Kerangka Teori .............................................................................. 7

F. Metode Penelitian .......................................................................... 9

G. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 14

H. Sistematika Penulisan .................................................................... 16

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SEHAT NUR AL-FATH MAYANG

MANGURAI JAMBI

A. Biografi Pendiri ............................................................................. 18

B. Proses Berdiri ................................................................................ 15

C. Kendala-kendala yang dialami dalam proses pendirian ................ 20

D. Sanad Keilmuan Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah ................ 22

E. Keadaan Pasien yang datang Ke Rumah Sehat Nur Al-Fath ......... 25

F. Pendekatan Psikologis kepada pasien ............................................ 27

G. Letak Geografis ............................................................................. 27

H. Struktur Organisasi ........................................................................ 29

BAB III PENYEMBUHAN DENGAN MENGGUNAKAN AYAT AL-

QUR’ĀN

A. Defenisi al- Syifā ........................................................................... 30

B. Makna-Makna al-Syifā‟................................................................. 31

C. Macam-Macam Penyakit............................................................... 34

D. Ayat-ayat Syifā dalam Al-Qur‟ān .................................................. 48

1. Surat at-Taubah ayat 14-15 ...................................................... 48

2. Surat Yunus ayat 57.................................................................. 50

3. Surat an-Nahl ayat 67-69 .......................................................... 51

4. Corak Penafsiran surat al-Isro‟ayat 82 ..................................... 52

5. Surat asy-Syu‟ara‟ ayat 75-80 .................................................. 52

6. Surat Fushhilat ayat 44 ............................................................. 53

E. Pandangan Ulama tentang al-Syifā. .............................................. 55

Page 11: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

xi

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN DI RUMAH SEHAT

NUR AL-FATH MAYANG MANGURAI JAMBI

A. Konsep Dasar Penyembuhan dengan Ayat-ayat Al-Qur‟ān

................................................................................................. 57

B. Praktek penyembuhan Alternatif menggunakan ayat al-Syifā‟un

dengan metode Al-Fasdhu ........................................................ 59

C. Media penyembuhan di Rumah Sehat Nur Al-Fath................. 61

D. Implementasi ayat-ayat Al-Qur‟ān sebagai media penyembuhan di

Rumah Sehat Nur-Al-Fath ....................................................... 67

E. Pemahaman masyarakat tentang penyembuhan dengan

menggunakan ayat-ayat Al-Qur‟ān .......................................... 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 80

B. Rekomendasi Penelitian ............................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 12: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Alfabet

Arab Indonesia Arab Indonesia

ṭ ط ‟ ا

ẓ ظ B ب

„ ع T ت

Gh غ Th ث

F ؼ J ج

Q ؽ ḥ ح

K ؾ Kh خ

L ؿ D د

M ـ Dz ذ

N ف R ر

H ق Z ز

W ك S س

‟ ء Sh ش

Y م ṣ ص

ḍ ض

B. Vokal dan Harkat

Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia

ȋ ام Ā آ A ا

Aw ا ك ȋ ام I ا

Ai ا م Ū ا ك U ا

A. Tā’ Marbūtah

Transliterasi untuk ta marbutah ini ada dua macam:

1. Tā‟ Marbūtah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka

transliterasinya adalah /h/.

Arab Indonesia

Şalāh صلاة

Mir‟āh مراة

Page 13: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

xiii

2. Tā‟ Marbūtah hidup yang mendapat harakat fathah, kasrah dan

dammah, maka tranliterasinya adalah /t/.

Arab Indonesia

Wizārat al-Tarbiyah كزارة التربية

Mir‟āt al-zaman مراة الزمن

3. Tā‟ Marbūtah yang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah

/tan/tin/tun.

Contoh:

Arab Indonesia

ةئفج

Page 14: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi

kebugaran dan penampilan tubuh. Kesehatan juga merupakan harta yang paling

berharga yang tidak pernah bisa diukur dengan apapun. WHO1 mendefenisikan

kesehatan sebagai keadaan sempurna baik fisik, mental, dan sosial dan tidak

hanya bebas dari penyakit cacat, secara produktif ekonomi dan sosial.2 Oleh

karena itu, setiap orang tentu mendambakan hidup sehat bahagia dan selalu ingin

tampak sehat, bugar, penampilan yang bagus dan awet muda. Namun, hal itu tidak

dapat dirasakan apabila seseorang mengalami suatu penyakit.

Penyembuhan ialah upaya untuk mencapai kesembuhan, dengan

bermacam cara, baik itu melalui do‟a, mantra, pijat, ramuan jamu, obat-obatan,

terapi maupun normalisasi.3 Namun diantara penyembuhan tersebut ada yang

sesuai dengan anjuran Islam, dan ada pula yang tidak sesuai dengan etika dan

syari‟at-syari‟at Islam yang telah ditetapkan.

merupakan tata cara dan kaidah medis yang (Thibb al Nabawī) ولطب النب

banyak dicontohkan oleh Rosulullah SAW yang diwariskan melalui para

sahabatnya yang mulia. Jika umat Islam pada masa sekarang ini mau mempelajari

dan meneliti ولطب النب (Thibb al Nabawī) dengan sungguh-sungguh dan ikhlas,

rasanya bukan suatu yang mustahil jika umat Islam akan dapat mengembangkan

teknologi pengobatan yang luar biasa hebat yang akan membawa kemaslahatan

untuk umat.4

1 WHO (word Health Organization) adalah salah satu badan yang bertindak sebagai

coordinator kesehatan umum internasional dan bermarkas di jenewa, swiss, lihat pada alamat

:https://ide.m.wikipedia.org/wiki/organisasi kesehatan dunia,tanggal 15 November 2018. 2 Ahmad Syafiq, Tinjauan Atas Kesehatan Dan Gizi Anak Usia Dini, Bappenas, Jurnal,

(Jakarta:Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, FKMUI,2007), 1. Diakses melalui alamat :

http://staff.ui.ac.id, pada tanggal 15 November 2018 3 Luthfiyyah, Kesehatan Jasmani dalam Al-Qur‟ān (Studi Tematik Ayat-Ayat al- Syifā‟

Dalam Al-Qur‟ān), Skripsi, (Semarang:Program Sarjana Institut Agama Islam Walisongo, 2012),

24. 4 Muhammad Ihsan, Pengobatang Ala Rosulullah Saw Sebagai Pendekatan Antropologis

Dalam Dakwah Islamiah Di Desa Rensing Kecamatan Sakra Barat, Jurnal, Vulume 4 Nomor

2,156. Diakses melalui alamat: https://media.neliti.com,Publication, tanggal 11 November 2018

Page 15: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

2

,meliputi banyak hal, diantaranya adalah madu (Thibb al Nabawī) ولطب النب

jintan hitam, air mawar, cuka buah, air zam-zam kurma dan berbagai jenis

makanan dan minuman yang menyehatkan lainnya. Selain itu, ada pengobatan

dengan bekam yaitu pengobatan yang berfungsi mengeluarkan darah kotor dari

dalam tubuh dengan cara disayat atau ditusuk dengan jarum,pengobatan Ruqyah

yaitu pengobatan atau terapi dengan bacaan Al-Qur‟ān, ada juga sistem kompres,

karantina dan masih banyak lainnya.

Salah satu nama Al-Qur‟ān adalah al- Syifā‟yang berarti penyembuh.5

Selain menjadi obat penyembuh bagi penyakit hati dan jiwa, Al-Qur‟ān juga

penyembuh bagi penyakit fisik. Menurut Al-Syinqithī dalam kitabnya yang

berjudul Tafsir Al- Adhwā‟ Al- Bayān mengatakan, “Al-Qur‟ān adalah obat

penyembuh yang mencakup obat bagi penyakit hati dan jiwa seperti keraguan,

kemunafikan, dan perkara lainnya.

Beberapa ulama memahami bahwa ayat-ayat Al-Qur‟ān dapat

menyembuhkan penyakit-penyakit jasmani. Menurut M.Quraish Shihab6, Al-

Qur‟ān hanya sebagai obat penawar keraguan dan penyakit-penyakit yang ada di

dalam dada yang biasa dikenal dengan hati. Terkait dengan pernyataan ulama

bahwa Al-Qur‟ān dapat menyembuhkan penyakit jasmani mungkin maksudnya

adalah penyakit psikosomatis (penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh), yaitu

penyakit jiwa yang berdampak pada jasmani karena tidak jarang orang merasa

sesak nafas atau dada yang bagaikan tertekan karena adanya ketidakseimbangan

rohani.7

Al-Qur‟ān sebagai obat telah memenuhi prinsip-prinsip penyembuhan,

karena didalamnya dijelaskan bahwa Allah SWT yang menyembuhkan segala

penyakit. Sebagaimana ucapan Nabi Ibrahim as yang diabadikan dalam Al-

Qurān :

5 Mashuri Sirojuddin Iqbal dan A Faudlali, Pengantar Ilmu Tafsir, (Bandung: Angkasa,

2009), 6. 6 M.Quraish Shihab dkk, Sejarah & Ulum Al-Qur‟ān,(Jakarta: Pustaka Firdaus 2008),144.

7 Umar Lathif, Al-Quran Sebagai Sumber Rahmat Dan Obat Penawar (al- Syifā) Bagi

Manusia, (Jurnal Al-Bayan,2014), 85.

Page 16: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

3

”Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku ”.(QS.Asy-

Syu‟ara‟ :80)8

Penggunaan ayat Al-Qur‟ān sebagai penyembuhan penyakit telah

dipraktekkan oleh umat Muslim di berbagai penjuru dunia, tak terkecuali di

Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, sudah

tentu Al-Qur‟ān memiliki peran penting dan sangat berpengaruh terhadap

pemikiran dan kehidupan umat muslim. Al-Qur‟ān telah merasuk ke dalam hati

setiap umat Muslim dan melahirkan berbagai pemaknaan baru yang kemudian

memunculkan praktek-praktek keagamaan.

Di Indonesia sendiri, khususnya di Jambi, sering kita jumpai praktek-

praktek keagamaan yang menggunakan ayat-ayat atau surah tertentu seperti ritual

adat, selamatan, tahlilan, penyembuhan dan perlindungan dari makhluk halus.

Ada beberapa tempat yang peneliti kunjungi yakni, Rumah Qur‟ān Ghaza yang

beralamat di Perum Mendalo Hill, Blok G 09 Lorong Gaza, Kabupaten Muaro

Jambi, Provinsi Jambi. Yang mana di Rumah Qur‟ān ini selain mengajar

bagaimana metode menghafal Al-Qurān,Mengajar anak-anak mengaji , namun

seorang Ustadz yang biasa dipanggil Ustadz Fahmi ini bisa

menyembuhkanbeberapa penyakit, baik itu yang berkaitan dengan penyakit

jasmani maupun penyakit rohani,biiznillah dengan perantara di Ruqyah bisa

mengatasi permasalahan rumah tangga, masalah anak, penyakit hati, seperti : iri,

dengki, was-was, dan lain-lain, semua ini tak lepas dari perantara ayat-ayat suci

Al-Qur‟ān. Namun demikian, semua kembali kepada awal setiap penyakit pasti

Allah Swt berikan obatnya.9

Penggunaan ayat-ayat Al-Qur‟ān sebagai penyembuhan juga dipraktekkan

di Rumah Sehat Nūr Al-Fath Penyembuhan Alternatif Cara Sehat Dengan Al-

8 Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Indonesia, Al-Qur‟ān Dan

Terjemahnya Special For Women, (Bandung: Dyamil Al-Qur‟ān,2005), 370 9 Hasil wawancara dengan Istri Pemilik Rumah Qur‟ān Gaza Yang Bernama Rusi Maya

Sari pada tanggal 5 November 2019

Page 17: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

4

Fasdhu yang beralamat di Jln. Multatuli, RT 02, Simpang Puskes, Depan Masjid

Nurul Hidayah, Kecamatan Alam Barajo, Jambi, Indonesia.

Tulisan ini membahas penyakit yang dikomprasikan dengan ayat-ayat Al-

Qur‟ān sehingga dapat dihasilkan konsep-konsep Al-Qur‟ān tentang penyakit dan

pengobatan syar‟iyyah. Selain itu, penelitian ini juga dibatasi dengan suatu tempat

yang akan diteliti yaitu di Desa Kelurahan Mayang Mangurai. Penulis memilih

lokasi di Desa Mayang Mangurai di karenakan rasa penasaran penulis terhadap

pengobatan yang menggunakan ayat Al-Qur‟ān dan disisi lain terdapat

penggunaan bacaan ayat Al-Qur‟ān/Jampi-jampi pada penyakit tertentu.

Menurut Mas Adam, beberapa jenis pengobatan diatas menggunakan

sarana utama berupa ayat-ayat Al-Qur‟ān disamping juga menggunakan air, jarum

suntik dan lain-lain.10

Dari penelitian awal penulis di rumah sehat ini, beberapa

jenis pengobatan yang ditawarkan relatif sama dengan jenis-jenis pengobatan

alternatif lainnya kecuali pengobatan dengan metode Al-Fasdhu.

Metode pengobatan Al-Fasdhu adalah mengeluarkan darah kotor dari

dalam tubuh yang berisi kotoran darah atau sampah darah sisa-sisa dari

metabolisme berupa kolesterol jahat kadar gula yang berlebih, asam urat,dan

dikeluarkan lewat pembuluh darah (tidak semua pembuluh berisi darah kotor) jadi

seorang Tabib harus mengetahui tatacara serta tempat dan titik sumber penyakit

tersebut, adapun darah yang bersih dinamakan darah donor, sedangkan darah

kotor dinamakan dengan Al-Fasdhu Yang diyakini dapat mengobati penyakit

jasmani.11

Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk meneliti lebih jauh

bagaimanakah penerapan Al-Fasdhu dalam mengobati penyakit jasmani ? karena

sebagaimana penulis ketahui sebelumnya bahwa ayat-ayat Al-Qur‟ān hanya

digunakan untuk mengobati penyakit rohani.

10

Hasil wawancara dengan pemilik Klinik Rumah Sehat Nūr Al-Fath yang bernama

Ustadz H.Adam Al-Fath pada tanggal 6 Juli 2019 11

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Metode Pengobatan Nabi Shallahu ‟Alaihi Wasallam,

(Bandung: Griya Ilmu,2016), 123

Page 18: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

5

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dasar penyembuhan dengan ayat Al-Qur‟ān di Rumah

Sehat Nūr Al-Fath Mayang Mangurai Jambi?

2. Bagaimana praktek penyembuhan alternatif menggunakan ayat Al-Qur‟ān

melalui metode Al-Fasdhu di Rumah Sehat Nūr Al-Fath Mayang Mangurai

Jambi?

3. Bagaimana pemahaman masyarakat tentang penyembuhan dengan

menggunakan ayat-ayat Al-Qur'ān di Rumah Sehat Nūr Al-Fath Mayang

Mangurai Jambi?

C. Batasan Masalah

Di rumah sehat ini ada beberapa macam jenis penyakit yang bisa diobati

diantaranya : Bekam, Gurah, Rugyah, Ramu-ramuan, Al-Fasdhu (bedah),

Penyakit Jantung, Kolesterol, Diabetes,/Gula, Rematik, Urat terjepit, Darah tinggi,

Asam urat, Sering pusing, Migren,Vertigo, Stroke, Jemper, Kanker, Kista, Miom,

Stres, Rehabilitas narkoba dan lain-lain. Dari penelitian awal penulis di Rumah

Sehat Nūr Al-Fath ini beberapa jenis pengobatan yang ditawarkan relatif sama

dengan jenis-jenis penyembuhan alternatif lainnya kecuali penyembuhan dengan

metode Al-Fasdhu.

Disini penulis memberikan batasan terhadap permasalahan, penulis hanya

fokus pada masalah penyembuhan dengan metode Al-Fasdhu dikarenakan hal ini

menarik untuk dikaji lebih mendalam.

D. Tujuan dan kegunaan penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis mempunyai tujuan tertentu yang

ingin dicapai sebagai pemecah masalah yang dihadapi. Dalam suatu

penelitian ada dua macam tujuan, yaitu tujuan objektif dan tujuan subyektif

yaitu:

a. Tujuan Obyektif

Tujuan obyektif adalah tujuan yang mendasari penulis dalam

melakukan penelitian. Adapun tujuan Obyektif Dalam penelitian ini

adalah:

Page 19: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

6

1). Untuk mengetahui konsep dasar penyembuhan dengan ayat Al-Qur‟ān

Di Rumah Sehat Nūr Al-Fath Mayang Mangurai Jambi.

2). Untuk mengetahui praktek penyembuhan alternatif menggunakan ayat

Al-Qur‟ān melalui metode Al-Fasdhu di Rumah Sehat Nūr Al-Fath

Mayang Mangurai Jambi.

3). Untuk Mengetahui pemahaman masyarakat tentang penyembuhan

dengan ayat-ayat Al-Qur‟ān Di Rumah Sehat Nūr Al-Fath Mayang

Mangurai Jambi.

b. Tujuan Subyektif

Tujuan subyektif adalah tujuan penelitian dilihat dari tujuan pribadi

yang mendasari peneliti dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini

tujuan subyektifnya adalah:

1). Untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu yang sudah didapatkan

di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

informasi tentang penyembuhan penyakit fisik dengan ayat-ayat Al-

Qur‟ān umumnya bagi para pembaca khususnya bagi penulis.

3). Sebagai salah satu syarat penulis untuk menyelesaikan Program Studi

Strata satu (S.1) pada Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama jurusan

Ilmu Al-Qur‟ān dan Tafsir di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai, daya guna

dan manfaat sebagai berikut :

a. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis yaitu manfaat dari penulisan ilmu Al-Qur‟ān ini

yang bertalian dengan pengembangan Ilmu Al-Qur‟ān dan Tafsir.

Manfaat teoritis dari penelitian ini yaitu:

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi pengembangan dibidang Ilmu Al-Qur‟ān dan Tafsir.

Page 20: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

7

2). Dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur, referensi,

dan bahan-bahan informasi ilmiah dan dapat digunakan sebagai acuan

terhadap penelitian-penelitian sejenisnya pada tahap selanjutnya.

b. Manfaat praktis

Manfaat praktis yaitu manfaat dari penulisan ilmu Al-Qur‟ān ini

yang berkaitan dengan pemecahan masalah. Manfaat praktis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Hasil penelitian ini diharapkan memberikan jawaban atas

permasalahan yang akan diteliti mengenai penyembuhan penyakit

fisik dengan ayat Al-Qur‟ān (Studi Kasus di Rumah Sehat Nūr Al-

Fath Mayang Mangurai Jambi)

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan

sumbangan pemikiran pada pihak-pihak yang terkait mengenai

penyembuhan penyakit fisik dengan ayat Al-Qu‟ān (Studi Kasus di

Rumah Sehat Nūr Al-Fath Mayang Mangurai Jambi).

E. Kerangka Teori

Penelitian ini diikat oleh asumsi bahwa adanya hubungan antara Al-Qur‟ān

dan hadits-hadits Nabi.Yang berkaitan dengan pengobatan menggunakan ayat-

ayat bagi penyakit fisik.

Penyembuhan ialah upaya untuk mencapai kesembuhan, dengan

bermacam cara, baik itu melalui do‟a, mantra, pijat, ramuan jamu, obat-obatan,

terapi maupun normalisasi.12

Namun diantara penyembuhan tersebut ada yang

sesuai dengan anjuran Islam, dan ada pula yang tidak sesuai dengan etika dan

syari‟at-syari‟at Islam yang telah ditetapkan.

Adapun konsep dasar penyembuhan diantaranya membangun sistem

pertanggung jawaban, menetapkan sumber daya dan perawatan yang baik, selain

itu juga mewajibkan tugas-tugas perawat harus jelas dan mengurangi perawat

12

Luthfiyyah, Kesehatan Jasmani dalam Al-AQuran (Studi Tematik Ayat-ayat al- Syifa‟

dalam Al-Qur‟ān),Skripsi, (Semarang:Program Sarjana Institut Agama Islam Walisongo, 2012),

24.

Page 21: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

8

yang tidak melakukan pekerjaan seorang perawat serta menugaskan perawat

berdasarkan tanggung jawab yang mereka miliki.13

Sakit adalah pandangan atau persepsi seseorang bila merasa kesehatannya

terganggu.Sakit adalah hal yang tidak mengenakan atau nyeri yang pasti dirasakan

seseorang.Sakit dan penyakit itu berbeda.Seseorang dapat merasa sehat (tidak ada

sakit maupun penyakit), namun jika merasa tidak sehat, itulah sakit. Dengan cara

serupa, seseorang yang fisiknya tidak sehat bisa mengidap penyakit, namun jika

merasa sepenuhnya sehat, mereka tidak sehat. Orang dapat mengidap tekanan

darah tinggi yang berbahaya, maupun ancaman serangan jantung maupun stroke

yang fatal, meskipun merasa sehat.14

Adapun kerangka teori ini berdasarkan pada

hal berikut ini:

1. Living Qur‟ān

Living Qur‟an memiliki makna Teks Al-Qurān Yang Hidup Ditengah

Masyarakat. M Mansur berpendapat bahwa pengertian The Living Qur‟ān

sebenarnya bermula dari fenomena Qur‟ān in every day life, yang tidak lain

adalah “makna dan fungsi Al-Qur‟an yang riil difahami dan dialami

masyarakat muslim.”

2. Dalil dari Al-Qur‟ān

Allah SWT berfirman

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur‟ān suatu yang menjadi penawar dan

rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur‟ān itu tidaklah

menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”.(QS.Al-

Isrā‟:82)15

13

https://ojs.unud.ac.id>article 14

Soejoeti, Sunanti Z,Konsep Sehat, Sakit, Dan Penyakit dalam konteks Sosial

Budaya,(Jakarta:Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan, Badan Penelitian Dan Pengembangan

Kesehatan Departemen Kesehatan RI,2000), 134 15

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Indonesia, Al-Qur‟ān Dan

Terjemahnya Special For Women, (Bandung: Dyamil Al-Qur‟ān, 2005), 290

Page 22: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

9

3. Dalil dari hadits

Sebagaimana hadits berikut ini:

اذ ا ش ت ك ي يػ قر ء ع لي نػ فسو ديث ع اءش ة ا ف ر س وؿ لله ص ل الله ع ل يو ك س لم ك اف ح ته ا ا خ اء بػ ر ك ر ج و بالم ع وذ ات ك يػ نػف ث فػ ل ما اشت د ك ج ع و ك نت ا قػر ء ع ل يو ك ا م س ح بي ده ر ج

الب خ ارم في كتابي فضاءؿ القراف باب المعوذات“Aisyah r.a berkata: “jika Rosulullah saw merasa sakit, lalu beliau

membacakan pada dirinya sendiri Surat al-Ikhlās, al-Falaq, al-Nās, dan

meniup di bagian yang terasa sakit. Ketika penyakit makin berat, maka aku

yang membacakan dan aku menghapuskan tangan Nabi saw ke badannya

karena mengharap berkahnya.” (Dikeluarkan oleh Bukhori, kitab

keutamaan Al-Qur‟ān, bab surat-surat mu‟awwidzat)16

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini memfokuskan kajian tentang metode Living Qur‟ān

sebagai sebuah pendekatan baru dalam kajian Al-Qur‟ān. Living Qur‟ān

adalah kajian atau penelitian ilmiah tentang berbagai peristiwa sosial terkait

dengan kehadiran Al-Qur‟ān atau keberadaan Al-Qur‟ān di sebuah

komunitas muslim tertentu. Living Qur‟ān juga bisa dimaknai sebagai “teks

Al-Qur‟ān yang hidup di Masyarakat.” Pendekatan ini berusaha memotret

proses interaksi Masyarakat terhadap Al-Qur‟ān, yang tidak sebatas pada

pemaknaan teksnya, tetapi lebih ditekankan pada aspek penerapan teks-teks

Al-Qur‟ān dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan teks-teks Al-Qur‟ān

tersebut kemudian menjadi tradisi yang melembaga dalam kehidupan

sehari-hari Masyarakat.

Langkah-langkah penelitian Living Qur‟ān17

Kajian Living Qur‟ān berusaha memotret fenomena sosial berupa

praktek keagamaan dalam sebuah Masyarakat yang didasarkan atas

16

M Fuad bin Abdul Baqi, Hadits Shohih Bukhori Muslim himpunan hadits tershohih

yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim, (Jawa Barat:PT Fathan Prima Media,2016), 618.

Lihat juga Abu Abdullah Muhammad, shohih Al-Bukhori jilid 3, kitab keutamaan Al-Qur‟n, Bab

Mu‟awwidzat ,(Cairo:Darul Fikri,2005), 105 17

Didi Junaidi, “Living Qur‟ān sebuah pendekatan baru dalam kajian Al-Qur‟ān (Studi

kasus di pondok pesantren As-Siroj Al-Hasan Desa Klimukti Kec. Pabedilan Kab. Cirebon)”

Jurnal of Qur‟ān dan Hadits Studies, 4, NO. 2, (2015), 169

Page 23: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

10

pemahamannya terhadap Al-Qur‟ān dengan kata lain, praktek-praktek ritual,

keagamaan berupa pembacaan surat atau ayat tertentu, misalnya yang

dilakukan oleh suatu Masyarakat berdasarkan keyakinan mereka yang

bersumber dari hasil interaksi mereka dengan Al-Qur‟ān. Karena yang

dikaji dalam Living Qur‟ān ini berupa fenomena sosial, maka model

penelitian yang dipakai adalah model metode penelitian sosial. Dalam hal

ini, metode penelitian kualitatif lebih tepat digunakan dalam kajian living

Qur‟ān ini.

Untuk itu maka langkah-langkah serta prosedur yang ditempuh dalam

penelitian merujuk pada langkah-langkah serta prosedur penelitian

kualitatif:

1. Lokasi

Peneliti menjelaskan lokasi penelitian, yaitu dengan meyebutkan

tempat penelitian, misalnya di sebuah Desa Kelurahan Mayang

Mangurai, Kecamatan Alam Barajo, Kabupaten Kota Jambi. Pemilihan

setting didasarkan atas pertimbangan rasional bahwa masyarakat

Kelurahan Mayang Mangurai mayoritas menggunakan bacaan ayat-

ayat Al- Qur‟ān sebagai media pengobatan dan penyembuhan.

Berikutnya, peneliti mengungkapkan alasan tentang adanya

fenomena Living Qur‟ān, misalnya seperti judul penelitian ini:

“Penyembuhan Penyakit Fisik Dengan Ayat Al-Qur‟ān Melalui

Metode Al-Fasdhu (Studi Kasus di Rumah Sehat Nur Al-Fath Mayang

Mangurai Jambi)

Selanjutnya, peneliti mengemukakan ke khasan atau keunikan

lokasi penelitian tersebut, yang tidak dimiliki oleh lokasi lain berkaitan

dengan tema yang akan diteliti.

2. Metode Pendekatan

Peneliti menjelaskan metode serta pendekatan yang digunakan

dalam penelitian yang akan dilakukannya. Dalam contoh kasus

penelitian di atas, misalnya maka hendaknya mengungkapkan bahwa

Page 24: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

11

metode penelitian yang dugunakan adalah kualitatif dengan

menggunakan pendekatan deskriptif.

Metode kualitatif adalah metode penelitian yang ditujukan untuk

memahami fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan.

Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi,

diminta memberikan data, pendapat, pemikiran dan persepsinya.

Sedangkan pendekatan deskriptif adalah pendekatan penelitian

yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar

belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit

sosial: individu, lembaga, kelompok atau Masyarakat.

3. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan

informan mengenai data. Penelitian merupakan penelitian lapangan,18

Sumber data yang dimaksud adalah subjek darimana data diperoleh.

Subjek atau sumber data penelitian di atas adalah:

a. Pimpinan Rumah Sehat Nur Al-Fath

b. Pengurus Rumas Sehat Nur Al-Fath

c. Ustadz yang menangani pasien Rumah Sehat Nur Al-Fath

d. Karyawan Rumah Sehat Nur Al-Fath

e. Masyarakat di sekitar lingkungan Rumah Sehat Nur Al-Fath

4. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang terkait dengan tema penelitian

digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi19

Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Dengan

survey lokasi peneliti yaitu di Kelurahan Mayang Mangurai

Kec.Alam Barajo, Kab. Kota Jambi dan wawancara langsung

18

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2009, Cet.Ke 8), 137 19

Ibid, 145

Page 25: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

12

dengan yang bersangkutan agar mendapatkan data yang otentik dan

spesifik.

b. Dokumentasi yaitu pengambilan data yang diproses melalui

dokumen-dokumen. Metode dokumentasi dipakai untuk

mengumpulkan data dari sumber-sumber dokumen yang mungkin

mendukung atau bahkan berlawanan dengan hasil wawancara.20

c. Wawancara merupakan kegiatan atau metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan bertatapan langsung dengan responden,

sama seperti penggunaan daftar pertanyaan. Dalam wawancara alat

yang digunakan adalah alat pemandu (interview guide).21

5. Metode Analisis Data

Dalam hal ini, penulis menganalisis data dengan beberapa teknis

yaitu:

a. Reduksi data (data reduction),data yang diperoleh dari lapangan

jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti

dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin lama peneliti ke

lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan

rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui

reduksi data.22

b. Penyajian data (data display) setelah data di reduksi, maka langkah

selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dengan mendisplaykan

data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

difahami tersebut.23

c. Kesimpulan (conclusion drawing), penulis mengutarakan

kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh dari observasi,

interview dan dokumentasi.24

20

Ibid, 165 21

Ir. Moehar Daniel,MS, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2005).145 22

Ibid.,247 23

Ibid, 249 24

Ibid, 252

Page 26: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

13

6. Validitas Data

Untuk mencapai data yang valid (validitas data) dan juga

kesimpulan yang valid, peneliti akan melakukan uji validitas dengan

data triagulation (trigulasi data), peneliti menggunakan beberapa

sumber data untuk mengumpulkan data yang sama.

Dengan langkah-langkah di atas, peneliti Living Qur‟ān

diharapkan memperoleh deskripsi yang lengkap, mendalam,

komprehensif, dan terperinci tentang masalah yang diteliti, dan

selanjutnya mendapatkan kesimpulan yang bersifat induktif (empirical

inductive)

Hal-hal yang harus diperhatikan oleh peneliti Living Qur‟ān

Dalam penelitian living Qur‟ān, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Penelitian Living Qur‟ān dengan menggunakan pendekatan

sosiologis fenomenalogis tidak berpretensi untuk menghakimi

(judgment) fenomena yang terjadi dengan label benar, salah,

sunnah, bid‟ah, syar‟iyah, ghoiru syar‟iyah. Penelitian Living

Qur‟ān semata-mata berusaha melakukan pembacaan obyektif

terhadap fenomena keagamaan yang berkaitan langsung dengan Al-

Qur‟ān.

2. Living Qur‟ān tidak dimaksudkan sebagai pemahaman individu

atau Masyarakat dalam memahami (menafsirkan) Al-Qur‟ān, akan

tetapi bagaimana Al-Qur‟ān itu direspon atau difahami Masyarakat

Muslim dalam realitas kehidupan sehari-hari menurut konteks

pergaulan sosial dan budaya setempat.

3. Tujuan penelitian Living Qur‟ān adalah untuk menemukan makna

dan nilai-nilai yang melekat pada sebuah fenomena sosial

keagamaan berupa praktek-praktek ritual yasng berkaitan langsung

dengan Al-Qur‟ān yang diteliti.

Page 27: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

14

G. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan penelusuran terhadap beberapa karya penelitian

sebelumnya yang memiliki hampir sama dengan pengobatan dengan Al-

Qur‟ān yang dijadikan penelitian. Namun, tidak buku ataupun skripsi yang

membahas tentang masalah ini secara khusus, tetapi hal ini dapat didukung

oleh beberapa literatur yang menyinggung sedikit tentang permasalahan ini,

diantaranya:

Buku berjudul “Terapi Al-Qurān Menghindari Kefakiran Agar Rezeki

Berlimpah Materi Dan Non Materi)”, Karya Shalahudin Said Penerbit

Pustaka Ilman Bandung Tahun 2007.Penulis ,menjelaskan kiat-kiat untuk

memperoleh rezeki yang berlimpah dengan berlandaskan pada Al-Qur‟ān.

Ketika seseorang rajin membaca Al-Qur‟ān dan mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari, maka ia dapat mendatangkan rezeki dari sisi Allah

SWT yang tak terduga.25

“Pengobatan Syar‟iyyah dari Gangguan Jin, Sihir dan Penyakit

Jiwa”, Karya Abdul Mudzir Kholid Bin Ibrohim Amin Penerbit Pustaka

Progresif Jakarta Tahun 2005.Buku ini, lebih menekankan kepada realitas

penyakit yang disebabkan oleh gangguan Jin dan penyakit jiwa yang dapat

diatasi dengan pengobatan secara Ruqyah dan membentengi diri dengan

keimanan pada Allah SWT.26

Karya Umar Latif yang berjudul,”Al-Qur‟ān Sebagai Sumber Rahmat

Dan Obat Penawar( al- Syifā) Bagi Manusia”, penulis menjelaskan fungsi Al-

Qur‟ān memang sebagai obat bagi orang-orang yang didalam hatinya ada

penyakit, akan tetapi perlu diketahui bahwasanya penyakit hati yang berlarut-

larut juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit jasmani meski banyak

Ulama Tafsir memahami kata al- Syifā‟sebagai obat penawar dan juga bentuk

penyakit hati.27

25

Shalahudin Said, Terapi Al-Qur‟ān Menghindari Kefakiran Agar Rezeki Berlimpah

Materi Dan Non Materi”, (Depok Indonesia : Pustaka Liman, 2007), 15 26

Abdul Mudzir Kholid Bin Ibrohim Amin, “ Pengobatan Syar‟iyyah dari Gangguan

Jin, Sihir Dan Penyakit Jiwa.” (Jakarta: Pustaka Progresif, 2005), 40 27

Umar Latif, “Al-Qur‟ān Sebagai Sumber Rahmat Dan Obat Penawar (al- Syifā‟) Bagi

Manusia”,Jurnal Al-Bayan, 21,NO.30 (2014), 34.

Page 28: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

15

Karya Nurhayati yang berjudul,”Kesehatan Dan Perobatan Dalam

Islam:Kajian Kitab Shahih Al-Bukhori”, penulis menjelaskan bahwa

kumpulan hadits ini utamanya memberikan gambaran tentang kondisi umat

Islam pada masa hidup Nabi Muhammad Saw. Bagaimana mereka mencegah

dan menyembuhkan penyakit. Jika penyakit disebabkan oleh Jin atau makhluk

halus lainnya, maka pengobatan medis tidaklah memadai. Sebaliknya kondisi

itu harus disembuhkan dengan melakukan upaya yang mampu mengakhiri

pengaruh jahat, yaitu dengan memperkuat keimanan kepada Tuhan yang Maha

Kuasa dan juga Al-Qur‟ān.28

Karya Syamsuri Ali yang berjudul,” Pengobatan Alternatif Dalam

Perspektif Hukum Islam”, penulis menyimpulkan bahwa Islam selain sebagai

petunjuk, juga didalamnya mengandung pengobatan (al- Syifā‟) dengan tujuan

untuk mencegah dan mengobati penyakit, dari berbagai macam jenis penyakit,

dengan berbagai metode, teknik, dan pendekatan tertentu diantaranya dengan

bacaan Al-Qur‟ān dan mendengarkan bacaan Al-Qur‟ān, Dzikir, Istighfar,

Do‟a, dan ruqyah untuk menimbulkan ketenangan hati.29

Skripsi Yang Berjudul “Fungsi Ruqyah Syar‟iyyah dalam Mengobati

Penyakit Non Medis”, Karya Muhammad Faiz Bin Mohd Nazri Fakultas

Dakwah Dan Komunikasi Jurusan Menejemen Dakwah UIN Ar Raniry

Darussalam Banda Aceh Tahun 2018. Penulis menjelaskan maksud penyakit

dan medis ialah penyakit yang disebabkan oleh gangguan Jin dan Setan.

Seperti histeria, Hantu tindih, Sawan, Tangkal pengasih, Sihir pemisah, was-

was, Jin mencintai manusia, darah tihadhoh, halangan bersetubuh, serta

mandul atau keguguran. Penyakit-penyakit tersebut, dapat dicegah dengan

amalan dan bacaan Ruqyah dzātiyah (Ruqyah mandiri yang disyari‟atkan

Islam. Adapun fungsi pengobatan Ruqyah, penulis simpulkan menjadi:

sebagai terapi pengobatan bagi orang yang sakit gangguan Jin (non medis)

atau sihir, fisik dan psikis (stress atau gila), dan sebagai terapi pencegah

28

Nurhayati, “Kesehatan Dan Perobatan Dalam Islam:Kajian Shohih Al- Bukhori”.Jurnal

Ahkam,XVI,NO.2 (2016), 51 29

Syamsuri Ali, “Pengobatan Alternatif dalam Perspektif Hukum Islam”,Jurnal AL-

ADALAH, XII, NO.4 (2016), 63.

Page 29: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

16

serangan dan gangguan segala makhluk, termasuk Jin dan Setan, binatang

buas dan manusia yang punya hasad dengki.30

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam

tentang pengobatan dengan ayat- ayat al-Syifā‟. Hal itu dikarenakan karya

tulis yang disebutkan di atas memiliki tanggapan yang berbeda dengan yang

akan penulis teliti. Karya tersebut menjelaskan tentang pengobatan dengan Al-

Qur‟ān yang berkaitan dengan penyakit jiwa dan rohani, sedangkan yang akan

penulis teliti mengenai pengobatan dengan ayat-ayat Al-Qur‟ān berkaitan

dengan penyakit fisik dengan menggunakan metode Al-Fasdhu (bedah).

H. Sistematika Penulisan

Untuk mensistematisasi penulisan dan menjawab pertanyaan dalam

penelitian ini, maka penelitian merujuk pada teknik penulisan yang disepakati

pada Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS Jambi. Penelitian ini

akan dibagi dalam beberapa bab. Bab I, membahas tentang latar belakang

masalah, permasalahan, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

tinjauan kepustakaan, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II,Gambaran umum Rumah Sehat Nur Al-Fath menyangkut

Biografi pendiri, proses berdirinya Rumah Sehat Nur Al-Fath, kendala-

kendala yang dialami dalam proses pendirian, sanad keilmuan Thariqah

Qadiyah Naqsabandiyah, keadaan pasien, Struktur organisasi, Letak

Geografis Rumah Sehat Nur-Al-Fath Mayang Mangurai Jambi

Bab III, Membahas masalah al- Syifā‟ yang meliputi tentang makna

dan defenisi al- Syifā‟, macam-macam penyakit, menguraikan ayat-ayat al-

Syifā yang terdapat di dalam Al-Qur‟ān, dan pandangan ulama tentang al-

Syifā‟.

Bab IV, menjelaskan hasil pembahasan dan penelitian di Rumah Sehat

Nūr Al-Fath Mayang Mangurai Jambi, menguraikan Konsep dasar

pengobatan dengan ayat Al-Qur‟ān, menjelaskan Praktek penyembuhan

alternatif Menggunakan ayat Al-Qur‟ān melalui metode Al-Fasdhu dan

30

Muhammad Faiz Bin Mohd Nazri, “ Fungsi Ruqyah Syar‟iyyah Dalam Mengobati

Penyakit Non Medis”, Skripsi (Banda Aceh: Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Jurusan

Menejemen Dakwah UIN Ar Raniry Darussalam Banda Aceh Tahun 2018), 7

Page 30: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

17

menjelaskan Pemahaman Masyarakat tentang penyembuhan dengan

menggunakan ayat-ayat Al-Qur'ān

Bab V, merupakan penutup penelitian, berisikan bahasan tentang

kesimpulan akhir penelitian, saran-saran penulis berkaitan dengan gagasan

pengobatan dengan ayat Al-Qur‟ān, serta kata penutup yang akan mengakhiri

penelitian.

Page 31: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

18

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SEHAT NUR AL-FATH

MAYANG MANGURAI JAMBI

A. Biografi Pendiri Rumah Sehat Nur Al-Fath

Muhammad Adam Kurniawan lahir dan dibesarkan disebuah kota

kecil Prawiro Taman Jogja, Jawa Timur. Pria kelahiran 26 April 1977,

merupakan anak yang terlahir dari pasangan Raden Soetrisno Salatun Siswo

Suwito (alm) dan Hajjah Suparni. Ustadz Adam Kurniawan berasal dari

Pesantren Al-Hidayah Yogyakarta kemudian melanjutkan kuliah di Universitas

Syeh Yusuf Tangerang Banten pada tahun 2007, beliau juga sempat

melanjutkan S.2 namun tidak sampai selesai. 31

Adam Kurniawan terlahir dari kalangan keluarga sederhana,

sekeluarga berjumlah 13 bersaudara. Waktu berusia 38 tahun ayahnya

meninggal dunia dan sewaktu itu ayahnya berusia 92 tahun sedangkan ibunya

meninggal di usia 76 tahun. Setelah menyelesaikan Studi Muhammad Adam

Kurniawan bekerja di berbagai tempat, beliau pernah bekerja menjadi Staf

administrasi di PT.Starnesia di Tangerang, kemudian bekerja di Hotel Mulia

Jakarta sebagai Fron Office, kemudian bekerja di Bank BCA Jakarta sebagai

Staf, manager di PTSK Indonesia.

Ketika dalam perjalanan menempuh pekerjaan-pekerjaan di atas,

akhirnya terfikirlah untuk menjadi Enterpreneur saja yakni membuka usaha

sendiri. Diantarnya : jual beli kendaraan bermotor roda dua, roda empat

(mobil), buka bengkel mobil, peternakan Ikan, (tambah Ikan kerapuh di Pulau

Seribu), pembibitan Nila. Jadi seorang yang kerap dipanggil Ustadz Adam ini

adalah seorang professional/pekerja, juga pembisnis. Setelah bekerja menjadi

pembisnis beliau juga pernah menjadi trainer di perusahaan-perusahaan salah

satunya sebagai trainer di perusahaan Sun Op, PT.Orion Jakarta sampai tahun

2011 ia juga masih menjadi seorang pembisnis.

31

Adam Kurniawan, Pemilik Rumah Sehat Nur Al-Fath, Wawancara dengan Penulis, 1

Februari 2020, Kabupaten Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 32: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

19

Namun dalam perjalanan menempuh kehidupan bekerja berbisnis

tersebut, beliau juga tetap melanjutkan Tholabul Ilmi (ilmu agama) beliau

berguru dengan seorang ulama yang mengajarkan Thariqoh Qadiyah

Naqsabandiyah 2 Thariqah. Setelah itu ia menjadi Muthowwif (pembimbing

umrah) di berbagai travel umrah. Di antaranya travel Madinah Prima Indonesia

pada tahun 2014, dan Muthowwif travel Babul Umrah Wisata Jambi sejak

tahun 2019 sampai sekarang. Adam Kurniawan menikah di usia 30 tahun, ia

menikah dengan Idamayanti 13 Agustus 1987 yang juga santri dari pondok

pesantren Den Anyar Jombang Jawa Timur.

B. Proses Berdirinya Rumah Sehat Nur Al-Fath

Berawal dari keinginan menjadi orang benar dan ingin bertobat, pada

tahun 2015 Ustadz Adam merantau ke pulau Sumatra, lebih tepatnya ke

Provinsi Jambi. Seiring dengan waktu setelah cukup lama menetap di Provinsi

Jambi, Ustadz Adam membuka Klinik Penyembuhan Alternatif yang

dinamakan, Rumah Sehat Nur Al-Fath.

Sebelum membuka praktek secara terbuka, Ustazd Adam sudah

sering mengobati orang. Yakni berawal mengobati dari Rumah ke Rumah,

sesuai dengan permintaan atau ketika ada panggilan. Adapun penyakit atau

pasien yang sering ditangani oleh Ustazd Adam diantaranya seperti kesurupan,

bekam, gurah dan santet.

Selain karena sering dipanggil atau diminta oleh orang untuk

mengobati berbagai panyakit, pengalaman pernah belajar Ruqyah, bekam,

ramu-ramuan, gurah, bahkan juga Al-Fasdhu menjadi salah satu alasan utama

timbulnya ide untuk mendirikan Rumah Sehat Nur Al-Fath yang Alhamdulillah

sudah menyembuhkan benyak pasien dengan bebagai penyakit.

Awalnya Rumah Sehat Nur Al-Fath berada di Lorong Bersama,

Perumahan Pamalayu belakang Bidan Dewi, Blok B Nomor 23-24 Mayang

Mangurai, selama di sana alhamdulillah banyak pasien yang datang untuk

berobat, akan tetapi banyak orang (pasien atau calon pasien) yang mengeluh

karena kesulitan mencari alamat Rumah Sehat Nur Al-Fath tersebut. Memang

Page 33: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

20

secara geografis Rumah Sehat Nur Al-Fath sulit dilacak, karena harus masuk

lorong terlebih dahulu, sehingga pasien atau calon pasien sulit untuk mencari.

Melihat begitu banyak orang (pasien atau calon pasien) yang

mengeluh dan dengan penuh pertimbangan, akhirnya oleh Ustadz Adam

diputuskanlah untuk pindah ke Jln. Raya Multatuli RT 02 Simp. Puskes Depan

Masjid Nurul Hidayah. Dengan tujuan supaya mudah dilacak atau diketahi oleh

masyarakat banyak.32

Adapun metode pengobatan alternatif yang diterapkan atau dipakai

oleh Rumah Sehat Nur Al-Fath adalah metode Al- Fasdhu. Selain menerima

pasien yang terkena penyakit non medis seperti kesurupan dan santet, juga

menerima pasien yang terkena penyakit jantung, kolesterol, diabetes,/gula,

rematik, urat terjepit, darah tinggi, asam urat, sering pusing, migren, vertigo,

stroke, jemper, kanker, kista, miom, stress, rehabilitasi narkoba,

Jadwal buka praktek Rumah Sehat Nur- Al-Fath ini yaitu Senin-

Sabtu, Pagi Jam: 09:00-17:00, Malam jam: 19:00-21:00 hari Minggu libur.

C. Kendala-Kendala Yang Dialami Dalam Proses Pendirian

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa setiap manusia akan

selalu diuji oleh Allah. Hal demikian juga dialami oleh Rumah Sehat Nur Al-

Fath, suka dan dukanya pasti ada. Ramai atau banyaknya pasien yang datang

untuk berobat menjadi salah satu sukanya, sepi atau berkurangnya pasien yang

datang menjadi salah satu duka bagi Rumah Sehat Nur Al-Fath.

Ada banyak cobaan lain lagi, seperti Ketika proses penyembuhan

pasien yang mengalami gangguan kesehatan penyakit non_medis, baik itu Jin

yang masuk ke tubuh manusia secara langsung ataupun dikirim oleh para

dukun, tukang teluh (ilmu hitam, santet dll) uskun (ustdz dukun) seringkali

mereka menyerang setelah pasien tersebut pulang, biasanya pada malam hari.33

32

Adam Kurniawan, Pemilik Rumah Sehat Nur Al-Fath, Wawancara dengan Penulis, 1

Februari 2020, Kabupaten Kota Jambi, Rekaman Audio. 33

Adam Kurniawan, Pemilik Rumah Sehat Nur Al-Fath, Wawancara dengan Penulis, 8

Januari 2020, Kabupaten Kota Jambi, Rekaman Audio.

Page 34: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

21

Berikut kami rincikan berbagai rintangan atau cobaan yang di alami oleh

Rumah Sehat Nur Al-Fath di antaranya sebagai berikut:

1. Santet (bangsa Jin jahat yang dikirim oleh para dukun untuk menyerang

manusia dan Jin jahat itu membawa penyakit dan benda-benda semisal

paku, jarum, besi, untuk di masukkan ke tubuh lawan. Untuk itu perlu

perlindungan diri siapapun orangnya yang membuka praktek Thibbun

Nabawi dari serangan sihir, santet, teluh, dengan cara banyak beribadah,

baca Al-Qur‟ān, memasang benteng ghaib, (garam, paku, yang di ruqyah

lalu dipasang di sekeliling tempat praktek.

2. Manusia, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Wartawan yang datang

dengan menakut-nakuti mengintimidasi, sampai meminta sumbangan,

yang jika diberi satu kali akan terus-menerus meminta.

3. Godaan mental, seorang praktisi penyembuhan Thibb al- Nabawī harus

kuat iman dan mental menghadapi pasien-pasien, baik itu pasien dari

kalangan proposional, pejabat, kalangan ahli medis (dokter, bidan,

perawat) juga kalangan TNI dan POLRI.

4. Godaan Iman, godaan dari wanita yang berpakaian tidak syar‟i, ketat, rok

mini, celana pendek, ajakan-ajakan kepada hal yang tidak baik.

5. Ditutup usaha dengan cara sihir, agar sepi pasiennya dengan cara orang

mengirim tanah kuburan, air mayat, kotoran manusia, tulang babi, tulang

anjing dll.

D. Sanad Keilmuan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah

Setiap peroses belajar atau sebuah disiplin keilmuan itu hendaknya

melalui guru, dan guru tersebut juga belajar dengan gurunya terus-menerus

sampai kepada pengarang atau penemu ilmu tersebut (pengarang buku atau

kitab), bahkan ada juga yang mana proses belajarnya itu sampai kepada

Rasulullah SAW (mata rantai belajarnya), proses belajar demikian itulah yang

disebut dengan sanad atau sanad keilmuan. Riwayat belajar Ustadz Adam ini

yaitu Kyai Ahmadi di Tegal yang mana Kyai ini adalah seorang Mursyid

(Gurunya para Kyai) disalah satu thariqah. Di lanjutkan dengan Kyai Haidir

salah seorang Mursyid di thariqah yang mukhtabar (yang diakui).

Page 35: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

22

Subhanallah walhamdulillah walailahaillallah Allahu akbar, La

hawlawala quwwata IllaBillahil ‟aliyyil ‟azhim.

Astaghfirullahal‟azim, Allahummasholli „ala Nur Muhammad wa yaa

Rabbul Arbab Wa Muqtiqorriqob Nur Zat Allah Subhanahu Wata‟ala.

Malaikat Jibril „Alaihissalam.

Sayyidul Wujud Wal Awwalu Wal akhiru Nabiyyullah Muhammad

Rosulullah SAW Ibnu Abdullah wa Ummi Aminah al „Azhom al-

Akbar.

Sayyidina Ali karamallah wajhah.

Sayyidina Husen as Syahid

Sayyidina Ali Zainal Abidin bin Sajjad

Sayyidina Muhammad al-Baqir

Sayyidina Ja‟far as Shiddiq

Sanad Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah

Page 36: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

23

Sayyidina Musa al Kadzim

Sayyidina Ali al-Ridho

Waliyyullah Syaikh Makhruf al

Kharkhi

Waliyyullah Syaikh Sarri as Saqatthi

Waliyullah Syaikh Muhammad Abu Gasim

Junaidi al Baqdadi

Waliyullah Syaikh Abu Bakar al-Sibli

Waliyullah Syaikh Abdul Wahid at-

Tamimi

Waliyullah Syaikh Abu Faraz al-Tursi

Waliyullah Syaikh Abu Hasan Ali Al-Karki

Page 37: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

24

Waliyullah Syaikh Abu Said al-

Mubarak

Waliyullah Syaikh Marsid Kamil Mukamil al-Kutub al-Ghaust Sultan

Azkar Aulia Arif Billah Syaikh Abu Muhammad Abdul Qadir al-Jailani al-

Bagdadi

Waliyullah Syaikh Abdul Aziz

Waliyullah Syaikh Ahmad al-Hattaki

Waliyullah Syaikh Syamsudin Awwal

Waliyullah Syaikh Nurrudin

Waliyullah Syaikh Waliyudin

Waliyullah Syaikh Hisyamudin

Waliyullah Syaikh Yahya

Page 38: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

25

Waliyullah Syaikh Abu Bakar

Waliyullah Syaikh Abdul Rahim

Waliyullah Syaikh Usman

Waliyullah Syaikh Abdul Fatah

Waliyullah Syaikh Muhammad Murad

Waliyullah Syaikh Syamsudin Tsani

Waliyullah Syaikh Muhammad Tholha Arebon

Waliyullah Syaikh Abdullah al-Mubarak bin Nur Muhammad Surya Laya

Waliyullah Syaikh Abdul Rani Mahmud al Yamani

Page 39: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

26

E. Keadaan Pasien Yang Datang Ke Rumah Sehat Nur Al-Fath

1. Datang dengan kursi roda

2. Datang dengan Ambulance dalam keadaan lumpuh

3. Datang dalam keadaan struk

4. Datang dalam keadaan kesurupan

5. Datang dalam keadaan luka bernanah

6. Datang dalam keadaan kondisi badan bergetar

7. Datang dalam keadaan terkena pelet

8. Dalam dalam keadaan terkena guna-guna

9. Datang dari kalangan Kyai, Ustadz, untuk berobat ke Rumah Sehat Nur

Al-Fath

Waliyullah Syaikh al Kutub al Ghaust Opu Daeng haji Muhammad

Munir al bugisi

Waliyullah Syaikh Alimuddin bin Shabirin

as Sambassy

Alfakir Bubu bin Nur Muhammad

Ustadz Yuhandri pane bin Abdullah Sani

Pane

Ustadz Muhammad Adam Kurniawan

Page 40: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

27

F. Pendekatan Psikologi kepada Pasien

A. Karyawan harus berpakaian rapi, pantas dan layak (berseragam)

B. Mendata pasien secara akurat

C. Bersikap profesional

D. Dapat meyakinkan dan menenangkan pasien yang takut dengan proses

penyembuhan

E. Memberikan sugesti bahwa tidak ada penyakit yang tidak ada

penyembuhnya

F. Mayakinkan bahwa insyaallah panyakitnya akan sembuh.

G. Letak Geografis Rumah Sehat Nur Al-Fath

Kota Jambi memiliki 11 kecamatan dan 62 kelurahan (dari total

141 kecamatan, 163 kelurahan dan 1.399 Desa di seluruh Jambi). pada Tahun

2017 jumlsh penduduknya sebesar 609.620 jiwa dengan luas wilayahnya 103,

54 km dan sebaran penduduknya sebesar 5.887 jiwa/km. Tiga kecamatan hasil

pemekaran adalah, kecamatan Alam Barajo yang merupakan hasil pemekaran

dari kecamatan Kota Baru, kecamatan Paal Merah yang merupakan hasil

pemekaran dari kecamatan Jambi Selatan, dan Kecamatan Danau Sipin, yang

merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Telanaipura.

Mayang Mangurai adalah salah satu kelurahan di kecamatan Kota

Jambi, Jambi Indonesia. Awalnya Rumah Sehat Nur Al-Fath berada di Lorong

Bersama, Perumahan Pamalayu belakang Bidan Dewi, Blok B Nomor 23-24

Mayang Mangurai, selama di sana alhamdulillah banyak pasien akan tetapi

banyak yang kesulitan mencari alamat tersebut dikarenakan masuk ke dalam

lorong sehingga pasien sulit untuk mencari. akhirnya diputuskanlah untuk

pindah ke Jalan Raden Syahbuddin lampu merah. Jln. Raya Multatuli Rt 02,

Simpang Puskes Depan Masjid Nurul Hidayah, Mayang Mangurai.

Di Indonesia sendiri, khususnya di Jambi, sering kita jumpai

praktek-praktek keagamaan yang menggunakan ayat-ayat atau surah tertentu

seperti ritual adat, selamatan, tahlilan, penyembuhan dan perlindungan dari

makhluk halus. Ada beberapa tempat yang peneliti kunjungi yakni, Rumah

Qur‟ān Ghaza yang beralamat di Perum Mendalo Hill, Blok G 09 Lorong

Page 41: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

28

Gaza, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Namun peneliti fokus pada

satu tempat penelitian yakni di Rumah Sehat Nur Al-Fath yakni berada di .Jln.

Raya Multatuli Rt 02, Simpang Puskes Depan Masjid Nurul Hidayah, Mayang

Mangurai.

sipin

M all Jamtos

- Jalan Lintas

Sumatera

Telanai Pura

Kampus

UIN Te!anai

Page 42: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

29

H. Struktur Organisasi Rumah Sehat Nur-Al- Fath

Pendiri

1. Bukhari

2. Adam Kurniawan

3. Idamayanti

Ketua

Adam Kurniawan

Sekretaris

Dedi Afriansyah

Wakil Ketua

Idamayanti

Ismanto

Bendahara

Anggota/Karyawan

1. Haji Ramli

2. Haji Irawan

3. Teguh Rohani

4. Hendri Adam

5. Febriansyah

6. Relly Vananda

Page 43: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

30

BAB III

PENYEMBUHAN DENGAN MENGGUNAKAN AYAT AL-QUR’ĀN

Al-Qur‟ān dalam praktik kehidupan sehari-hari bukan hanya sebatas bacaan

wajib bagi umat Islam, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan umat Islam itu

sendiri. Sebagai contoh, Al-Qur‟ān untuk pengobatan, penenang jiwa, penangkal

sihir, pengembangan sains, dan lain sebagainya. Jadi Al-Qur‟ān sangat banyak

keberkahan bagi kehidupan manusia, khususnya sebagai ayat-ayat al-Syifā‟

(penyembuhan) berbagai jenis penyakit. Hal ini dijelaskan dalam surah al-Syu‟ara

ayat 80 yang menjelaskan bahwa, “Dan apabila aku sakit, Dialah yang

menyembuhkan aku”34

Pada dasarnya setiap pengobatan harus menggunakan Al-Qur‟ān, baru

kemudian menggunakan obat-obatan. Hal ini dibenarkan oleh Ibnu Qayyim,

bahwa Al-Qur‟ān adalah penawar dan obat bagi hati, penyehat badan dan

penyembuh baginya. Allah SWT. Berfirman, “Dan kami turunkan dari Al-Qur‟ān

suatu yang menjadi penawar.”(QS. al-Isrā‟:82).35

A. Defenisi Al-Syifā’

Adapun kata الاستشفاء yang berasal dari kata شفاء -يشفى- yang artinya شفى

menyembuhkan. Seperti yang telah digunakan oleh Muhammad Abdul Aziz al-

Khalidiy dalam kitabnya “al-Isytisyfa‟ bil Qur‟ān” 36

Di dalam kamus Asasul Balaghoh disebutkan bahwa من شفي: شفي مريضهم كاستشفى

artinya Allah SWT menyembuhkan dari penyakitnya dan dari urusannya.37 علتو"

Adapun penyembuh atau Al- Syifā‟ yang terdapat dalam Al-Qur‟ān menunjukkan

bahwa Al-Qur‟ān itulah pengobatan dan penyembuhan bagi siapa saja yang

meyakininya.

34

Romadhon Al Malawi, The Living Qur‟ān Ayat-Ayat Pengobatan Untuk Kesembuhan

Berbagai Penyakit, (Yogyakarta: Araska, 2016),5. 35

Ibid, 6 36

Nurul Hikmah, Syifa Dalam Perspektif Al-Qur‟an (kajian surat al-Isra (17):82, Q.S.

Yunus (10):57 dan Q.S. an-Nahl (16):69 Dalam Tafsir Al-Misbah), skripsi, (Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah, 2010), 14. 37

Abu Qasim Jarullah Mahmud bin Umar bin Ahmad Az-Zamakhsyari, Asasul Balaghoh,

(Beirut: Darul Kutubul Ilmiyyah, 1998), Juz 1, 515.

Page 44: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

31

Dalam kamus Al-Munawwir, Al- Syifā‟ itu diartikan sebagai pengobatan,

kesembuhan, atau obat.38

Al- Syifā dalam kamus al-Munjid Fī al-Lughah wa al-

A‟lam antara lain diartikan sebagai obat dan kesembuhan.39

Untuk mengetahui

pemaknaan al- Syifā‟ lebih jauh maka sangat diperlukan tinjauan dari berbagai

kitab tafsir. Dalam hal ini, M. Quraish Shihab menyatakan bahwa kata al- Syifā‟

biasa diartikan kesembuhan atau obat, dan digunakan juga dalam arti keterbatasan

dari kekurangan, atau ketiadaan arah dan memperoleh manfaat.40

Al- Syifā‟

dengan berbagai pengertian di atas, terutama yang melalui term al- Syifā‟ yang

terdapat dal Al-Qur‟ān berikut dengan kandungan maknanya, maka secara

definitif dapat dikatakan bahwa al- Syifā‟ adalah segala sesuatu yang diupayakan

oleh seseorang dalam penyembuhan manusia dari penyakitnya, sehingga ia

menjadi normal, benar keimanan, pemikiran dan akidahnya dalam memperoleh

kebahagiaan di hadapan Allah.

B. Makna-Makna Al- Syifā’

Kata Syifā‟ mengandung beberapa makna di dalam Al-Qur‟ān, antara lain:

1. Ahsana (احسن) artinya mengadakan perbaikan,41

sebagaimana firmannya-

Nya:

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri

dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan

apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami

datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan

mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu

38

Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab Indonesia (Surabaya: Pustaka

Progresif, 1997), hlm. 731. 39

Lois Ma‟luf, Al-Munjid Fī al-Lughah wa al a‟lam (Beirut: Dar al- Masyriq, 1986),hlm.

395. 40

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟ān

(Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 532. 41

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Hida Karya Agung,1990), 35.

Page 45: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

32

memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-

habisnya apa saja yang mereka kuasai.” (QS. al- Isra‟(17):7)42

2. Aslaha (اصلح) artinya melakukan perbaikan,43

sebagaimana firman-Nya:

“Maka Barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah

melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, Maka Sesungguhnya Allah

menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang”. (QS. al-Maaidah (5):39)44

3. Zakka (زكى) artinya mensucikan, membersihkan dan memperbaiki,

sebagaimana firman-Nya:

“Ya Tuhan Kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan

mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan

mengajarkan kepada mereka Al kitab (Al-Qur‟an) dan Al-Hikmah (As-

Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha

Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (QS.al-Baqaarah(2):129)45

4. Akhraja (اخرج) artinya mengeluarkan, mengusir, membuang atau

meniadakan.46

Sebagaimana firman-Nya:

42

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Indonesia, Al-Qur‟ān dan

Terjemahnya Special For Women, (Bandung: Syaamil al-Qur‟ān, 2005), 282. 43

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia………….219 44

Lajnah pentashih mushaf Al-Qur‟ān departemen agama Indonesia, Al-Qur‟ān dan

terjemahnya special for women……114 45

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Indonesia, Al-Qur‟ān Dan

Terjemahnya Special For Women……20 46

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia,……..115

Page 46: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

33

“Allah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka

dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang

kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka

daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah

penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. al-Baqaarah (2):257)47

5. Syaraha (شرح) artinya menjelaskan, membuka meluaskan dan

melapangkan,48

sebagaimana firman-Nya:

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?” (QS. al-Insyirah

(94):1)49

6. Wada‟a „an (وضع عن) artinya menghilangkan, mencabut dan menurunkan,

sebagaimana firman-Nya:

“Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang

memberatkan punggungmu.” (QS.al-Insyirah (94):2-3)

7. Ghafara (غفر) artinya menutupi, mengampuni dan memperbaiki,50

sebagaimana firman-Nya:

47

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Indonesia, Al-Qur‟ān Dan

Terjemahnya Special For Women……43 48

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia,…..194 49

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟an Departemen Agama Indonesia, Al-Qur‟ān Dan

Terjemahnya Special For Women……596 50

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia,……54

Page 47: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

34

“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku,

niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. al-Imran(3):31)51

8. Naza‟a (نسع) artinya mencabut, memecat, melepaskan, mengeluarkan dan

menjahkan,52

sebagaimana firman-Nya:

“Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka,

sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-

dipan.” (QS.al-Hijr(15):47)53

9. Kaffara (كفر) artinya menyelubungi, menutupi, mengampuni dan

menghapuskan,54

sebagaimana firman-Nya:

“Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa

yang diturunkan kepada Muhammad dan Itulah yang haq dari Tuhan

mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan

memperbaiki Keadaan mereka.” (QS. Muhammad (47):2)55

C. Macam-Macam Penyakit

Sasaran atau objek yang menjadi fokus penyembuhan atau pengobatan dari

al- Syifā‟ ini adalah seorang manusia (insan) secara utuh, yakni berkaitan dengan

gangguan pada:

1. Mental, yaitu yang berhubungan dengan fikiran, akal, ingatan atau proses

yang berasosiasi dengan fikiran, akal dan ingatan seperti mudah lupa,

malas berfikir tidak mampu berkonsentrasi, tidak dapat mengambil suatu

keputusan dengan baik dan benar, bahkan tidak memiliki kemampuan

51

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Indonesia, Al-Qur‟ān Dan

Terjemahnya Special For Women……54 52

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia,……447 53

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Indonesia, al-Qur‟ān dan

terjemahnya special for women……264 54

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia,…..378 55

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Indonesia, al-Qur‟ān dan

terjemahnya special for women……507

Page 48: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

35

untuk membedakan antara yang halal dan haram, yang bermanfaat dan

mudharat serta antara yang haq dan bathil.56

Gangguan kesehatan mental dapat mempengaruhi:

a. Perasaan: misalnya cemas, takut, iri, dengki, sedih tak beralasan,

marah oleh hal-hal remeh, bimbang, merasa diri rendah, sombong,

tertekan atau frustasi, pesimis, putus dan sebagainya.

b. Pikiran: kemampuan berfikir berkurang, sulit memusatkan perhatian,

mudah lupa, tidak dapat melanjutkan rencana yang telah dibuat.

c. Kelakuan: nakal, pendusta, menganiaya diri atau orang lain, menyakiti

badan orang atau hatinya dan lainnya.

d. Kesehatan tubuh: penyakit jasmani yang tidak disebabkan oleh

gangguan pada jasmani.

2. Spiritual, yaitu yang berhubungan dengan masalah ruh, semangat atau

jiwa religious yang berhubungan dengan agama, keimanan, keshalehan

dan menyangkut nilai-nilai trensendental. Seperti syirik ( menduakan

Allah SWT), nifaq, fasiq dan kufur, lemah keyakinan dan tertutup atau

terhijabnya alam ruh, semua itu akibat dari kedurhakaan dan

pengingkaran kepada Allah SWT.57

Penyakit spritual atau bathiniyah ini sulit untuk disembuhkan atau

diobati, karena ia sangat tersembunyi dalam diri setiap orang. Oleh

karena itu, tanpa ada pertolongan Allah SWT, Rosul-Nya yakni

Muhammad Saw, Jibril dan hamba-hambanya yang haq, maka penyakit

itu tidak akan pernah disembuhkan dengan mudah.58

3. Fisik (Jasmaniah), penyakit ini bisa dilihat dari fisik atau non fisik, yaitu:

Pertama, sakit secara fisik dapat disebabkan oleh suatu hal yang sifatnya

kronologis, seperti sakit flu dan pilek disebabkan oleh udara dan cuaca yang

buruk serta makanan.

56

Nurul Hikmah, Syifa Dalam Perspektif Al-Qur‟an (Kajian Surah Al-Isrā‟ (17):82, Q.S.

Yunus (10):57 Dan Q.S. An-Nahl (16):69 Dalam Tafsir Al- Misbah,……18 57

Ibid, 19-20 58

Ibid, 21.

Page 49: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

36

Kedua, sakit secara non fisik, yang disebabkan karena accident atau suatu

kejadian bisa dilihat dari kecelakaan dan bencana alam, atau dapat disebabkan

seperti halnya kecemasan muncul dari rasa khawatir, takut, gelisah, cemas, dan

tidak bisa tidur. Rasa cemas itu selalu berorientasi pada mas depan. Timbullah

depresi menyangkut pada keluhan dan penyesalan.

Tetapi, penyakit pada umumnya disebabkan oleh gangguan fisik. Kondisi-

kondisi fisik yang tidak sehat, seperti terkena stroke, sakit jantung, dan liver juga

bisa dapat mempengaruhi kondisi badan. Badan dan jiwa itu saling

mempengaruhi. Perilaku manusia cerminan dari pikiran dan perasaan. Jiwa terdiri

dari tiga unsur, yaitu alam pikiran (akal), alam perasaan, dan perilaku. Hal inilah

yang mengantar pada kesadaran religius. Agama diturunkan oleh para Nabi untuk

memperbaiki akhlak manusia itu meliputi perilaku, perbuatan dan tingkah laku

yang merupakan cerminan dari pikiran dan perasaan.59

Adapun penyakit jiwa yang ditimbulkan oleh setan adalah:

a. Schizophrenia, sebuah penyakit pada otak yang sangat berbahaya, di

mana para ahli jiwa mengobatinya dengan tablet atau suntikan, sangat

sedikit pasien sembuh total.

b. Hyipochondriaris, (was-was, cemas dan sedih yang tidak beralasan)

adalah suatu penyakit yang terkadang disebabkan oleh Jin (karena Jin

tersebut berusaha memutuskan hubungan hamba dengan penciptanya).

Sakitnya tubuh adalah saat ia tidak dalam keadaan sehat dan

baik, yaitu tubuh berada di luar kenormalannya dikarenakan

kerusakan yang menimpanya yang berdampak rusaknya indra dan

gerak motoriknya. Adakalanya menjadi hilang sama sekali fungsi

indranya, seperti menjadi buta, tuli, atau lumpuh dan adakalnya

melemah kekuatannya meskipun indranya masih berfungsi, juga

adakalnya ia mengindra sesuatu namun yang tampak adalah hal yang

59

Ibid, 24-25

Page 50: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

37

sebaliknya, seperti manis yang dirasakannya pahit, jelek

dipandangnya baik, atau baik dipandangnya jelek.60

Ketidaknormalan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Karena kekurangan materi, sehingga perlu ditambahkan atau mungkin

karena kelebihan sehingga perlu untuk dikurangi.

2. Kekurangan kelebihan suhu panas, dingin, lembab, kering, atau bisa

juga karena ia kekurangan dari kadar normalnya, sehingga

membutuhkan pengobatan sesuai dengan kadarnya.

Kesehatan akan diperoleh dengan cara: menjaga kekuatan,

memelihara diri dari gangguan, dan menghilangkan sumber-sumber

kerusakan.61

Tiga pokok inilah yang menjadi konsentrasi para dokter, yang

mana ketiganya terkandung dalam Al-Qur‟an yang ditunjukkan oleh

Allah SWT sebagai obat dan rahmat yang menciptakannya, prinsip inilah

yang menjadi konsentrasi para dokter dalam analisis diagnosanya.

Dalam hal menjaga kekuatan, Allah SWT memerintahkan kepada

musafir dan orang sakit agar berbuka puasa di bulan Ramadhan. Bagi

musafir, diwajibkan untuk menggantikan puasanya saat ia sampai,

sedang bagi orang sakit wajib menggantikannya pada saat ia sudah

sembuh dari sakitnya. Hal seperti itu, agar kekuatan keduanya tetap

terjaga, dikarenakan puasa akan menambah lemah bagi orang sakit, dan

bepergian merupakan kegiatan yang membutuhkan kekuatan gunda

dalam menempuh perjalanan yang berat.62

Dalam hal memelilihara diri dari gangguan, Allah SWT mencegah

orang sakit untuk menggunakan air dingin dalam berwudhu dan mandi

jika hal itu membahayakannya. Allah SWT memerintahkan mereka untuk

bertayammum yang membahayakan. Jika demikian perhatian Allah SWT

60

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Thibbul Qulub Klinik Penyakit Hati, (Jakarta: Pustaka al-

Kautsar,2018),44. 61

Ibid, 45. 62

Ibid, 45.

Page 51: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

38

terhadap hal bersifat lahiriah, apalagi perhatian Allah SWT terhadap hal

yang bersifat bathiniyah.

Adapun dalam hal menghilangkan sumber-sumber yang merusak,

maka Allah SWT membolehkan kepada muhrim (orang yang sedang

ihram) yang memiliki penyakit di kepalanya untuk mencukur rambutnya,

sehingga ia menghilangkan bau busuk yang mengganggunya. Mencukur

merupakan salah satu cara yang paling mudah dan paling ringan dalam

menghilangkan gangguan tersebut.

Syaikh Ibnu Thaimiyyah berkata, “Ruqyah artinya memohon

perlindungan. Al-Istirqa‟ adalah memohon dirinya agar di Ruqyah.

Ruqyah termasuk bagian dari do‟a.63

Syaikh Saad Muhammad Shadiq

berkata . “Ruqyah Syar‟iyyah pada hakikatnya adalah berdo‟a dan

bertawassul untuk memohon kepada Allah SWT akan kesembuhan orang

yang sakit dan menghilangkan gangguan Jin dan Setan.”64

Adapun cara dalam melakukan pengobatan atau penyembuhan

terhadap gangguan penyakit di atas, ialah dengan menggunakan bacaan

ayat-ayat Al-Asyifā pada penderita penyakit. Adapun fungsi dari Ruqyah

yang disebutkan di atas yaitu pertama, sebagai terapi pengobatan bagi

orang yang sakit gangguan Jin atau sihir, fisik dan psikis (stress atau gila)

dan kedua, sebagai terapi pencegah serangan dan gangguan segala

makhluk, termasuk Jin dan Setan, binatang buas dan manusia yang punya

hasad dan dengki.65

Disebutkan dalam Musnad Imam Ahmad,66

dari Usamah bin Syarik,

bahwasanya Nabi Saw bersabda:

و م ن ع لم و هل واف الله ل يػ نػ زؿ د اءن الا ا نػز ؿ ل و شف اءن ع لم هل و م ن ج ك ج

63

Ibnu Thaimiyyah, Majmu‟ al- Fatawa, (Cairo:1965), Jilid 10,195. 64

Muhammad Faiz bin Mohd Nazri, Fungsi Ruqyah Syar‟iyyah Dalam Mengobati

Penyakit Non Medis,…10-11. 65

Ibid, 61. 66

Al Musnad (IV/278), Diriwayatkan juga oleh al-Humaidi (no, 824), Ibnu Syaibah

(VIII/2), Ibnu Majah (no, 3436), Abu Dawud (no, 3855), at-Tirmidzi (no, 2038), dan al-Bukhari

dalam al-Adabul Mufrad (no, 291), sanadnya Shahih. Terdapat pula riwayat sanad dari Ibnu

Mas‟ud.

Page 52: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

39

“sesungguhnya Allah Swt tidak menurunkan suatu penyakit, melainkan

Dia juga menurunkan obatnya. Ini diketahui oleh sebagian orang dan tidak

diketahui oleh orang lain.”

Merupakan tata cara dan kaidah medis yang banyak dicontohkan

oleh Rosulullah Saw yang diwariskan melalui para sahabatnya yang

mulia. Jika umat Islam pada masa sekarang ini mau mempelajari dan

meneliti طب النبوى (Thibb al Nabawī) dengan sungguh-sungguh dan

ikhlas, rasanya buka suatu yang mustahil jika umat Islam akan dapat

mengembangkan teknologi pengobatan yang luar biasa hebat yang akan

membawa kemaslahatan untuk umat.67

meliputi banyak hal, diantaranya (Thibb al Nabawī) طب النبوى

adalah madu, jintan hitam, air mawar, cuka buah, air zam-zam, kurma

dan berbagai jenis makanan dan minuman yang menyehatkan lainnya.

Selain itu, ada pengobatan dengan bekam yaitu yang berfungsi

mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh dengan cara disayat atau

ditusuk dengan jarum, pengobatan Ruqyah yaitu pengobatan atau terapi

dengan bacaan Al-Qur‟ān, ada juga system kompres, karantina dan masih

banyak lainnya.

Namun, ada satu permasalahan yang harus diperhatikan di sini.

dzikir-dzikir, ayat-ayat, do‟a-do‟a, atau obat-obatan yang digunakan

untuk Ruqyah serta penyembuhan, walaupun pada hakikatnya ia

bermanfaat dan mampu menyembuhkan, namun tetap mempunyai

ketergantungan terhadap keadaan tubuh penderita dan kuatnya pengaruh

yang mengobati.

Jika terjadi keterlambatan dalam penyembuhan, hal itu disebabkan

oleh lemahnya pengaruh dan semangat dari pihak yang mengobati, dan

lemahnya tubuh, atau bisa jadi karena kuatnya faktor penghalang yang

mencegah efek penyembuhan dari do‟a tersebut.

67

Muhammad Ihsan, Pengobatan Ala Rosulullah Saw Sebagai Pendekatan Antropologis

Dalam Dakwah Islamiah Di Desa Rensing Kecamatan Sakra Barat, Jurnal, Volume 4 Nomor 2,

156. Diakses melalui Alamat: https://media.neliti.com, Publications, tanggal 11 November 2018.

Page 53: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

40

Hal ini sebagaimana terjadi pada obat-obatan dan penyakit fisik.

efek penyembuhannya terkadang hilang disebabkan fisik penderita yang

tidak sesuai dengan obat tersebut, atau bisa jadi disebabkan oleh adanya

suatu penghalang. Jika kondisi fisik seorang mampu menerima obat

tersebut, tentulah tubuhnya juga akan mendapatkan manfaat dari obat

tersebut sesuai dengan kadarnya.

Demikianpula Ruqyah. Jika jiwa penderita mampu menerima

Ruqyah dan ta‟awudz tersebut dengan sempurna, sementara pihak yang

meruqyah memiliki pengaruh dan semangat kuat, maka Ruqyah tentu

akan memberikan efek positif dalam menghilangkan penyakit.

Hal yang sama juga terjadi pada do‟a maupun pengobatan lewat

kemampuan Dokter dan pengaruh obat. Adapun do‟a termasuk sebab

yang paling kuat untuk mendapatkan keinginan dan mencegah terjadinya

hal-hal yang tidak dikehendaki. Meskipun demikian, terkadang do‟a

tidak memberikan efek apapun, begitupula Dokter. Hal ini bisa terjadi

disebabkan do‟a itu pada dasarnya memang lemah, misalnya do‟a yang

tidak disuka Allah SWT karena mengandung kedzaliman, atau kerena

kelemahan hati orang yang berdo‟a serta tidak adanya ketundukan pada

Allah SWT. Mungkin juga hal iu diesbabkan sesuatu yang menghalangi

terkabulnya do‟a tersebut. Seperti mengkonsumsi makanan harum,

berbuat kdzaliman, tertutupnya hati dengan maksiat, serta kondisi jiwa

yang terkuasai dan terkalahkan oleh kelalaian oleh nafsu syahwat.68

“Ya Tuhanku. Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan engkau

adalah Tuhan yang maha Penyayang diantara semua Penyayang.”

Do‟a tersebut merupakan do‟a ketika Nabi Ayyub as sedang

diderita penyakit. Tidak tahan menahan rasa sakit yang dideritanya, ia

kemudian berhajat kepada Allah SWT, untuk kesembuhan penyakitnya.

68

Ibid,.10

Page 54: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

41

Di tengah kelemahannya dalam menghadapi penyakit, ia berdo‟a kepada

Allah SWT, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan

engkau adalah Tuhan yang maha Penyayang diantara semua Penyayang.”

Seketika itu Allah SWT mengabulkan permintaan Nabi Ayyub as.69

Kita tahu bahwa do‟a tersebut langsung dicuplikkan dari salah satu

ayat Al-Qur‟ān. Maka sudah tentu keampuhan do‟a ini tidak bisa

diragukan. Dalam Al-Qur‟ān telah dijelaskan bahwa Al-Qurān adalah

Syifāun lima fis sudur. Secara tidak langsung, penggalan ayat tersebut

menjadi do‟a Nabi Ayyub as seakan menegaskan jika Al-Qur‟ān adalah

obat bagi apa yang terdapat dalam dada.

Penyebutan “sudur” dapatlah diartikan dengan hati. Hal ini

menunjukkan bahwa wahyu-wahyu Allah SWT itu berfungsi mengobati

berbagai penyakit. Hati sebagai wadah yang menampung rasa cinta dan

benci. Ia berkehendak dan menolak. Dengan demikian do‟a tersebut tidak

hanya berlaku untuk satu jenis penyakit, melainkan untuk mengobati

berbagai jenis penyakit lainnya.70

Do‟a adalah obat yang amat bermanfaat dan berencana bagi

musuh. Ia akan memerangi, mengobati, mencegah, menghilangkan,

ataupun meringankan bencana yang menimpa.71

Ketika bersanding dengan musibah, do‟a mempunyai tiga kondisi

sebagai berikut:

1). Do‟a lebih kuat daripada musibah. Maka dari itu,do‟a mampu

mencegah terjadinya musibah.

2). Do‟a lebih lemah daripada musibah. akibatnya, ia terkalahkan

sehingga musibahpun menimpa orang yang bersangkutan. Akan

tetapi, do‟a bisa meringankan musibah tersebut meski hanya

sedikit.

3). Satu sama lain saling menyerang dan saling menghilangkan.

69

Muhammad Lutfi Zamani, Pasti Mustajab Koleksi Do‟a Penyembuh Dan Pelindung

Dari Penyakit, (Yogyakarta: Laksana,2017),187. 70

Ibid, 188 71

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Ad-Daa‟wa Ad-Dawaa‟,…15.

Page 55: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

42

Orang yang salah persefsi menyangka bahwa rahasia terkabulnya

do‟a tadi ada pada lafadz do‟a yang digunakan. Maka iapun memakai

lafadz itu, tetapi mengabaikan berbagai perkara serta kondisi yang

menyertai orang yang do‟anya dikabulkan tadi.

Hal ini sama seperti orang yang mengunakan obat yang manjur,

pada waktu dan cara yang tepat, hingga obat itu bermanfaat baginya.

Kemudian, orang lain menyangka dapat memperoleh manfaat serupa

hanya dengan memakai obat yang sama (sementara ia mengabaikan

berbagai segi lainnya yang menyertai penggunaan obat tersebut). Orang

seperti ini benar-benar salah persepsi. Memang, banyak orang yang salah

memahami permasalahan ini Pengobatan Syar‟iyyah ialah penyembuhan

yang berdasarkan syari‟at-syari‟at agama Islam, hal yang tidak

mengandung unsur kesyirikan atau hal-hal yang bertentangan dengan

ajaran Islam. Salah satu penyembuhan yang bertentangan ialah azimat.

Di sini, penulis menemukan sebuah kutipan amalan muhabbah, yakni:

Di dalam kitab Mujarobat karya Syekh Ahmad Dairobi al-Kabir

menyebutkan bahwa beliau mendapatkan azimat mahabbah dan

meluluhkan hati seseorang dari sahabatnya. Caranya adalah dengan

mencampur nama orang yang dituju dengan al-ahruf al-nāriyah, berikut:

ط م ف ش ذ ھا Kemudian, ambillah satu huruf dari al-ahruf al-nāriyah di atas, lalu

ambil pula satu huruf dari nama orang yang dituju dengan syarat, yang

diambil terlebih dahulu adalah satu huruf dari al-ahruf-al-nāriyah dan

satu huruf dari nama orang yang dituju. Amalan ini harus diawali dengan

al-ahruf-al-nāriyah dan diakhiri dengan selain huruf al-ahruf-an-

nāriyah. Selain itu, tulisan tersebut ditulis pada 21 kertas dan dalam

kertas itu terdapat kemenyan Arab (hashwah lubban dzakar). Kemudian,

letakkan kertas-kertas tersebut di atas api dan bacakan surat al-fātihah

Page 56: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

43

padanya terus-menerus hingga asap hasil bakaran kertas itu tidak muncul

lagi.72

Setelah itu, bacalah bacaan berikut ini:

ام الاحروف لوا يا خد النارية بقضاء حا جتي من فلان. والقاء محبتي ومودتي او محبة ت وك فلان في قلبو )قلبها( بحق ما ت لوتو عليكم

“Bertawakkallah wahai para khadam (pelayan dari makhluk gaib) dari

huruf-huruf al-nāriyah untuk memenuhi hajatku pada (….) dan untuk

menyampaikan cintaku dan kasihku (atau untuk menyampaikan

cinta…(disebutkan nama pembacanya) ke dalam hatinya, dengan

kebenaran dari apa yang aku bacakan pada kalian.”

Amalan ini telah dicoba berkali-kali dan berhasil, dengan disertai

keyakinan yang bagus.73

Selain itu, disebutkan pula bahwa surah al-Nisa‟ ayat 148

mempunyai khasiat untuk mendapatkan melindungi diri dari orang yang

dzolim. Yaitu dengan cara ayat tersebut ditulis di atas kertas, kemudian

dibawa untuk menemui orang dzolim. Seraya membacanya berkali-kali,

orang dzalim ini tidak akan membahayakan melalui kedzalimannya.

Bahkan, ia tidak akan mampu berkata-kata, kecuali dengan perkataan

yang benar dan engkau tidak akan mendapatkan kesusahan disebabkan

kedzalimannya.74

“Allah SWT tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus

terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah SWT adalah maha

mendengar lagi maha mengetahui.” (QS.al-Nisa‟:148)

Lalu adapula yang menyebutkan bahwa di antara khasiat surah al-

Insyirah dan surah al-Fil adalah sebagaimana dikutip oleh Imam Ghazali

dari sebagian orang shaleh, “barang siapa membaca dua surah tersebut

dalam dua raka‟at sholat Fajar, al-Insyirah pada raka‟at pertama dan al-

Fil pada raka‟at kedua, akan terlindungi dari musuhnya dan mereka tidak

72

Ahmad Dairobi al-Kabir,Kitab Mujarobat Referensi Terhadap Ilmu Pengobatan dan

Penyembuhan Islam, (Jakarta : Wali Pustaka, 2015), 17. 73

Ibid, 18 74

Ibid, 131.

Page 57: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

44

mampu lagi mencari jalan guna mencelakainya.” Al-Ghazali

menambahkan, “amalan ini mujarab dan terbukti.75

Hal yang tidak

diperbolehkan ialah menggunakan ayat Al-Qur‟ān sebagai azimat, seperti

percaya pada sesuatu dan melupakan kekuatan Allah SWT. Disebutkan

bahwa “Barangsiapa menulis surah Hijr kemudian mengalungkan tulisan

itu pada dirinya, ia akan mendapatkan banyak rezeki dan keuntungan

dalam jual beli, serta dicintai manusia yang menginginkan bergaul

dengannya.76

Cara membentengi diri dari sihir, yaitu:

1) Membentengi diri dengan keimanan

2) Selalu mengamalkan dzikir dari waktu pagi dan petang

3) Mengkonsumsi jus kurma (kurma Madinah)

4) Janganlah mendatangi tukan sihir (dukun)

Berikut ayat-ayat pengobatan untuk kesembuhan berbagai penyakit

ala Rosulullah Saw: Ayat-ayat terapi sebagai asam lambung

Adapun langkah dalam pengobatannya adalah sebagai berikut:

a. Ambil air minum, bisa berupa air putih biasa, tetapi disarankan

akan lebih afdhal jika menggunakan air zamzam.

b. Selanjutnya air tersebut dibacakan surah al-Fātihah sebanyak 7

kali.

c. Baca ayat kursi sebanyak 7 kali dengan penuh penghayatan dan

keikhlasan.

d. Setelah bacaan kedua ayat di atas selesai, kemudian tiupkan ke

air tersebut yang menjadi media perantara.

e. Minumlah air yang sudah mendapat bacaan surah al-Fātihah

dan ayat kursi setiap hari sebelum makan. Lakukan selama satu

minggu atau lebih.77

Tafsir Surah-Surah Dalam Penyembuhan Asam Lambung

75

Ibid, 99 76

Ibid, Ahmad Dairobi al-Kabir, Kitab Mujarobat Referensi Terlengkap Ilmu

Pengobatan Dan Penyembuhan Islam,....125. 77

Dinukilkan dari Herman Abdillah, seorang yang pakar dalam hal melakukan rukiah.

Kini ia menjabat sebagai Direktur Lembaga Dakwah At-Thibbun Nabawi

Page 58: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

45

Mengenai keutamaan dan kandungan yang terdapat dalam kedua

ayat (al-Fātihah dan ayat kursi) sebagai ayat penyembuhan, khususnya

untuk mengobati penyakit asam lambung, banyak para ulama yang

membenarkan. Sebab kedua ayat tersebut memiliki khasiat yang luar

biasa bila difungsikan sebagai mestinya. Orang yang membaca al-Fātihah

akan mendapatkan balasan pahala besar dari Allah terlebih lagi jika ia

membacanya dibarengi dengan niat yang ikhlas.

Dalam Al-Qur‟ān sendiri, setidaknya ada 114 surah. Salah satu

surah yang paling utama (terbaik) dalam Al-Qur‟ān adalah surah al-

Fātihah. Mengapa surah al-Fātihah disebut surah terbaik? Sebab di dalam

surah ini mengandung beberapa hal yang sangat penting dalam Islam

maupun dalam hubungan yang sifatnya mu‟amalah. Selain itu surah al-

Fātihah juga dikenal sebagai assab‟ul matsani, yakni tujuh ayat yang

diulang-ulang. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur‟ān:

“Dan sesungguhnya kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca

berulang-ulang dan Al-Qur‟ān yang agung.” QS. al-Hijr: 87)

Mengenai hal tersebut al-Hafidz, menafsirkan bahwa ada

perbedaan dalam makna al-matsani. Dikatakan al-matsani karena surah

al-Fātihah diulang pada setiap rakaat. Adapula yang mengatakan disebut

al-matsani karena memuji kepada Allah SWT. Alasan lain, karena al-

Fātihah bisa dikhususkan untuk suatu umat. Di mana (tidak diturunkan)

pada umat sebelumnya.78

Sebenarnya dalam jumlah ayat al-Fātihah yang tujuh ini, terdapat

hikmah yang luar biasa besar. Secara isyarat, surah al-Fatihah erat

kaitannya dengan manusia dan ciptaan Tuhan.

1. Tujuh ayat dalam surah al-Fātihah menggambarkan tujuh hari

dalam seminggu. Di mana tujuh hari yang berlangsung dalam

78

Ramdhan Al-Malawi, The Living Qur‟ān Ayat-Ayat Pengobatan Untuk Kesembuhan

Berbagai Macam Penyakit, (Yogyakarta: ARASKA,2016), 29

Page 59: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

46

seminggu tersebut ada manusia yang hendak jadi jahat atau baik.

Dapat rahmat atau laknat, bahagia atau celaka, Kafir atau Mukmin,

kaya atau miskin, sakit atau sehat.

2. Tujuh ayat surah al-Fātihah sangat berkaitan dengan tujuh anggota

badan manusia. Dalam seminggu, manusia akan berbuat baik atau

buruk, tergantung pada tujuh anggota badannya. Sebab dalam

melaksanakan shalat, kesemua tujuh anggota ini terlibat, adapun

ketujuh anggota badan manusia yang dimaksud adalah kepala, dua

tangan, kedua lutut, dan kedua telapak kaki.

3. Tujuh ayat al-Fātihah sangat berkaitan dengan tujuh Neraka dan

tujuh Syurga. Jika surah al-Fātihah dapat kita amalkan dalam hidup

kita sehari-hari, kelak di Yaumil Akhirat kita akan memperoleh

Syurga, begitupun sebaliknya.79

4. Tujuh ayat dalam surah al-Fātihah juga berkaitan erat dengan

urusan sains. Di mana di dunia ini terdapat tujuh lapis Langit dan

tujuh lapis Bumi. Di Langit terdapat beragam makhluk Tuhan yang

ada hubungannya dengan kehidupan manusia.

5. Tujuh ayat yang terkandung dalam surah al-Fātihah juga bisa

menjadi panduan kita dalam mengekang hawa nafsu yang

jumlahnya ada tujuh. Inilah hikmah terpenting dari jumlah ayat al-

Fātihah yang tujuh itu. Semakin kita hayati kita kan mampu

mengendalikan diri dan hawa nafsu kita.

Para ulama tafsir sependapat bahwa yang dimaksud dengan ayat

kursi adalah ayat terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 225. Kursi Allah

adalah gambaran tentang kekuasaan Allah SWT. Yang maha besar dan

kerajaannya yang maha luas. Bukan kursi yang kita kenal sehari-hari

yang berbentuk material. Pemberi nama ayat kursi ini yaitu Nabi

Muhammad Saw sendiri.80

79

Ibid, 30 80

Ibid, 31

Page 60: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

47

Dalam akhir percakapan, Abu Dzar bertanya kepada Rosulullah

SAW. “Ya Rosulullah, apakah yang paling agung yang pernah engkau

terima dri Tuhanmu?“ kemudian Nabi menjawabnya “ayat kursi yaitu

Allah tiada Tuhan melainkan dia yang hidup kekal lagi terus-menerus

mengurus makhluknya.”

1) Inti Sari Surah-Surah Penyembuhan Nyeri Lambung

Al-Qur‟ān seluruhnya bisa digunakan untuk mengobati. Secara

khusus al-Fātihah juga digunakan oleh para Sahabat untuk

mengobati. Di mana sebagian Sahabat menggunakan khasiat surah

al-Fātihah untuk menyembuhkan racun dan gigitan kalajengking dan

ular.

Ibnul Qayyim mengatakan bahwa surah al-Fātihah memiliki

kandungan sebagai obat hati. Pada dasarnya penyakit hati, berkisar

pada dua sumber, yakni rusaknya ilmu dan rusaknya niat yang

berdampak pada dua penyakit mematikan, yaitu kesesatan dan

kemarahan. Kesesatan merupakan dampak dari rusaknya ilmu.

Sementara kemarahan adalah dampak dari rusaknya niat. Keduanya

termasuk unsur pokok semua penyakit hati.81

Terdapat hadits Shahih dari Abu Mutawakil an-Naji dari Abu

Said al- Khuri bahwasanya sekelompok Sahabat Rosulullah SAW.

Melewati sebuah perkampungan Arab. Hingga akhinya disebutkan

tentang rukiah menggunakan bacaan surah al-Fātihah. Bacaan surah

al-Fātihah mengandung banyak manfaat untuk kesembuhan. Entah

itu karena pengaruh Jin (makhluk halus), maupun sengatan binatang,

maka cukup dengan surah al-Fātihah bisa digunakan sebagai obat.

Bahkan tingkat kesembuhannya bisa melebihi obat-obatan lain.82

Segala macam bentuk pengobatan, hanyalah sebagai wasīlah

mendapatkan kesembuhan. Sedangkan kesembuhan itu terjadi karena

81

Ibid, 32 82

Ibid, 33

Page 61: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

48

izin Allah SWT. Karena Rabb yang memberrikan suatu penyakit,

maka ia pula lah yang menyembuhkannya.

Ternyata pengobatan dengan menggunakan ayat Al-Qur‟ān

sudah pernah dilakukan pada masa Rosulullah SAW. Hal ini di lihat

dari fungsi Al-Qur‟ān yang dijadikan sebagai wasīlah. Setiap kali

Rosulullah SAW mengalami rasa sakit pada tubuhnya, ia

menggunakan bacaan surah al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nās yang

ditiupkan pada bagian yang terasa sakit. Sebagaimana hadits Nabi

SAW berikut ini:

ديث عاءشة ان رسول لله صل الله عليو وسلم كان اذا شتكي ي قرء علي ن فسو ح ا اشتد وجعو كنت اق رء عليو وامسح بيده رجاء ب ركتها اخ فث ف لم ذات وي ن رجو بالمعو

البخاري في كتابي فضاءل القران باب المعوذات“Aisyah r.a berkata: “jika Rosulullah SAW merasa sakit, lalu beliau

membacakan pada dirinya sendiri Surat Al-Ikhlās, Al-Falaq, Al-Nās, dan

meniup dibagian yang terasa sakit. Ketika penyakit makin berat, maka aku

yang membacakan dan aku menghapuskan tangan Nabi saw ke badannya

karena mengharap berkahnya.” (Dikeluarkan oleh Bukhori, kitab

keutamaan Al-Qur‟ān, bab surat-surat mu‟awwidzat)83

D. Ayat-Ayat Al- Syifā Dalam al-Qur’ān

1. Surah al-Taubah ayat 14-15

“Perangilah mereka, niscaya Allah SWT akan menghancurkan mereka

dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah SWT akan menghinakan

mereka dan menolong kamu terhadap meraka, serta melegakan hati orang-

orang yang beriman. Dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin.

83

M Fuad bin Abdul Baqi, Hadits Shohih Bukhori Muslim himpunan hadits tershohih

yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim, (Jawa Barat:PT Fathan Prima Media, 2016), 618.

Lihat juga Abu Abdullah Muhammad, shohih Al-Bukhori jilid 3, kitab keutamaan Al-quran, Bab

Mu‟awwidzat ,(Cairo:Darul Fikri,2005), 105.

Page 62: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

49

Dan Allah SWT menerima taubat orang yang dikehendaki-Nya. Allah

SWT Maha mengetahui lagi Maha bijaksana.” (QS.Al-Taubah : 14-15)84

Asbab Al- Nuzul:

Abu Syaikh meriwayatkan dari Qatadah, ia berkata “Dituturkan kepada

kami bahwa ayat ini turun tentang suku Khuza‟ah ketika membunuhi Bani

Bakr di Madinah.”85

Abu Syaikh meriwayatkan dari ikrimah, ia berkata, “Ayat tersebut turun

mengenai Khuza‟ah.”

Abu Syaikh meriwayatkan dari as-Suddi, “Serta melegakan hati orang-

orang yang beriman.” Ia berkata, “Mereka adalah Khuza‟ah, sekutu Nabi Saw,

Allah Swt melegakan hati mereka dari Bani Bakr.”

Penafsiran ayat:

Menurut Ibnu Katsir, kata Yasfī pada ayat 14, mengandung arti

melegakan hati. Ayat sebelumnya merupakan himbauan dan anjuran kepada

orang-orang mukminin untuk memerangi orang-orang musyrikin yang telah

melanggar perjanjian dan telah merusak sumpah mereka sendiri, bahkan pernah

berusaha sekuat hati untuk mengeluarkan Rosulullah SAW dari Makkah.

Kemudian pada ayat 14 ini, Allah membersarkan hati orang-orang mukminin

dan memperteguh semangat mereka. Penutup ayat, Allah menerima taubat

hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Dia berbuat apa yang dikehendaki,

dan menakdirkan apa yang diinginkan.86

2. Surah Yunus ayat 57

“Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari

Tuhamnu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam

84

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Republik Indonesia, Al-

Qur‟ān Dan Terjemahnya Special For Women,....189 85

Imam As Suyuthi, Asbabun Nuzul Sebab-Sebab Turunnya Ayat Al-Qur‟ān (Jakarta:

Qisthi Press,2018), 211. 86

Ibnu Katsir, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir 4, (Surabaya: PT Bima

Ilmu,2005),19-21.

Page 63: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

50

dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

(QS.Yunus :57)87

Asbab al- Nuzul : Tidak ditemukan

Penafsiran Ayat”

Menurut Ibnu Katsir, yang dimaksud dengan kata Syifā‟un ialah

penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada di dalam dada. Ayat ini

mengingatkan manusia bahwa Dia telah memberi karunia-Nya dengan

menurunkan “Al-Qur‟ān” kepada Rosul-Nya, Muhammad SAW yang

mengandung pelajaran, pencegah perbuatan jahat, penyembuh dari penyakit-

penyakit ragu dan was-was yang berada di dada, petunjuk kepada jalan yang

lurus dan sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman.88

Menurut KH.Abdul Malik Amrullah, Al-Qur‟ān adalah suatu obat bagi

apa yang ada dalam dada. Baik dalam bahasa Arab ataupun dalam bahasa kita

Indonesia (Melayu) dan seluruh bahasa di dunia ini, diakui orang tentang

adanya hati. Disebut juga hati sanubari, hati nurani, kadang-kadang disebut

juga dia jantung. Tetapi yang dimaksud dengan hati itu bukanlah semata-mata

segumpal daging yang terletak di dada sebelah kiri itu, sebagai pusat perjalanan

darah yang beredar tiap detik di dalam tubuh kita.89

Maka yang dimaksud

dengan hati dalam pemakaian bahasa itu ialah akal, budi, ilmu pengetahuan,

dan perasaan halus. Maka kebiasaan manusia itulah yang disebut oleh Al-

Qur‟ān sebagai dada atau hati, sebagai pusat daripada gejala-gejala perasaan.

Hati senang, hati susah, hati kecewa, hati gembira, dan teranglah bahwa segala

yang mengenai perasaan, terpusatlah ke dalam nama hati atau dada.

Kemajuan pengetahuan kedokteran tentang penyakit hati ini telah sampai

pada kesimpulan, bahwa sakit dalam hati dapat mempengaruhi juga kepada

badan. Bila timbul penyakit-penyakit yang lain pada tubuh, karen ada penyakit

dalam hati. Misalnya sesak nafas, darah tinggi, darah rendah, penyakit gula,

dan sebagainya. Dan apabila timbul penyakit maka timbullah perasaan sedih

87

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Republik Indonesia, Al-

Qur‟ān Dan Terjemahnya Special For Women,....215 88

Ibnu kastir, terjemah singkat tafsir ibnu katsir 4,...238. 89

Hamka, Tafsir al-Azhar, (Singapura : Pustaka Nasional PTE LTD), Jilid 5, 3315

Page 64: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

51

yang berkepanjangan. Makanya di dalam ayat ini, Allah Swt menyatakan unsur

Al-Qur‟ān ialah suatu obat bagi yang dalam dada.90

3. Surah al– Nahl ayat 67-69

“Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang

memabukkan dan rezeki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah SWT) bagi orang yang

memikirkan. Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-

sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang

dibikin manusia,” Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-

buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).

Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam

warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda

(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. Al-Nahl

(16): 67-69)91

Asbab al- Nuzul:

Penafsiran Ayat:

Menurut Ibnu Katsir, kata Syifā‟un pada ayat 69 ialah obat yang

menyembuhkan bagi manusia. Ayat ini menjelaskan tentang kehidupan lebah,

binatang yang lemah lembut itu, betapa Allah telah mengilhamkan kepadanya

cara membangun sarangnya, mencari makannya kemudian menghasilkan madu

yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia, terdapat tanda-tanda

kebesaran Allah SWT penciptanya dan pencipta seru sekalian alam.92

90

Ibid, 3316-3317. 91

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Republik Indonesia, Al-

Qur‟ān Dan Terjemahnya Special For Women,....274. 92

Ibnu Katsir, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir 4,...620.

Page 65: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

52

4. Surah al- Isra’ ayat 82

“Dan kami turunkan dari Al-Qur‟ān suatu yang menjadi penawar dan

rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur‟ān itu tidaklah

menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. al-

Isrā‟(17):82)93

Asbab al- Nuzul:

Penafsiran Ayat:

Menurut M Quraish Shihab, ketika menafsirkan kata Syifā‟un yaitu yang

biasa diartikan kesembuhan atau obat dan dapat digunakan juga dalam arti

keterbatasan dari kekurangan. Atau ketiadaan arah dalam memperoleh manfaat.

Bukan penyakit jasmani, melainkan ia adalah suatu penyakit ruhani (jiwa) yang

berdampak pada jasmani. Ia adalah psikosomatik. Menurutnya tidak jarang

seseorang merasa sesak nafas atau dada bagaikan tertekan karena adanya

ketidakseimbangan ruhani.94

5. Surah al- Syu’ara’ ayat 75-80

“Ibrahim berkata:” Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang

selalu kamu sembah, kamu dan nenek moyang kamu dahulu? Karena

seseungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musushku, kecuali

Tuhan semesta alam, (Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan aku, maka

Dialah yang menunjuki aku, dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan

93

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Republik Indonesia, Al-

Qur‟ān Dan Terjemahnya Special For Women,....290. 94

M Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: pesan, kesan dan keserasian al-Qur‟ān, (Jakarta:

Lentera Hati, 2002), 531.

Page 66: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

53

minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan

aku.(QS.as-Syu‟ara (26):75-80)”95

Asbab al- Nuzul : Tidak ditemukan

Penafsiran Ayat :

Menurut Ibnu Katsir, kata Yasfīn mengandung menyembuhkan. Ayat ini

menceritakan tentang lanjutan dialog antara Nabi Ibrahim dengan ayahnya.

Ibrahim berkata:” Aku tidak menyembah Tuhan yang menciptakan akudan

yang menunjukkan jalan bagiku, yang memberi makan dan minum kepadaku

dan apabila aku sakit Dialah yang menyembuhkan penyakitku.”96

6. Surah Fusshilat ayat 44

“Dan Jikalau kami jadikan Al-Qur‟ān itu sesuatu bacaan dalam bahasa

selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “ Mengapa tidak dijelaskan

ayat-ayatnya?” Apakah (patut Al-Qur‟ān) dalam bahasa asing sedang

(Rosul adalah orang) Arab? Katakanlah: “Al-Qur‟ān itu adalah petunjuk

dan penawar bagi orang-orang Mukmin, dan orang-orang yang yang tidak

beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al-Qur‟ān itu suatu

kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari

tempat yang jauh.” (QS. Fusshilat (41):44)97

Yang dimaksud suatu kegelapan bagi mereka ialah tidak memberi

petunjuk bagi mereka.

Asbab al- Nuzul :

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Sa‟ad bin Jubair, bahwa

orang-orang Quraisy berkata: “Mengapa Al-Qur‟ān itu tidak diturunkan dengan

bahasa „Ajam dan bahasa Arab?”. Maka turunlah ayat ini sebagai jawaban

95

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Republik Indonesia, Al-

Qur‟ān Dan Terjemahnya Special For Women,....370. 96

Ibnu Katsir, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir 6,....58 97

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Republik Indonesia, Al-

Qur‟ān Dan Terjemahnya Special For Women,....481.

Page 67: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

54

kepada mereka, bahwa walaupun Al-Qur‟ān itu diturunkan bukan dalam

bahasa Arab, pasti mereka akan menolak dengan meminta perincian lebih

lanjut dengan bahasa “Ajam dan bahasa Arab. Kemudian turunlah ayat

selanjutnya (Surah Fusshilat ayat 45 yang menegaskan bahwa apapun yang

diturunkan oleh Allah SWT, akan dipersilahkan oleh mereka sebagaimana

terjadi pada Kitab Taurat Musa).98

Penafsiran Ayat :

Menurut M Quraish Shihab, kata Syifā‟un berarti penyembuh. Salah satu

yang dikatakan oleh orang kafir menyangkut Al-Qur‟ān adalah bahwa: “Hati

kami berada dalam tutupan dari apa yang engkau seru kami kepadanya” (ayat

5), sedang sebelum itu Allah SWT telah menmegaskan bahwa Al-Qur‟ān

adalah “Kitab yang dirinci ayat-ayatnya” (ayat 2). Nah, di sini para pendurhaka

itu dikecam oleh ayat di atas dengan menyatakan: Sungguh kami telah

menurunkan Al-Qur‟ān dalam bahasa yang mereka mengerti dan jika

seandainya kami menjadikannya yakni Al-Qur‟ān ini suatu bacaan dalam

bahasa non Arab atau bahasa Arab yang tidak jelas bagi orang kafir itu

maknanya, tentulah mereka mengatakan:” Mengapa tidak dijelaskan dan

dirinci ayat-ayatnya?” Komentar kaum musyrikin dibantah bahwa: Apakah

patut Al-Qur‟ān dalam bahasa asing, sedang Rosul yang menyampaikannya

adalah orang Arab dan masyarakat pertama yang ditemuinya adalah

masyarakat yang berbahasa Arab: Katakanlah : Ia yakni Al-Qur‟ān itu secara

khusus bagi orang-orang yang beriman adalah petunjuk yang dapat

menyingkap kebingungan dan segala mcam penyakit kejiwaan. Mata dan

telingan mereka terbuka lebar memperhatikan dan mendengarkannya. Dan

orang-orang yang tidak beriman, pada telinga mereka ada sumbatan, karena itu

mereka tidak memperoleh manfaat dari kehadiran Al-Qur‟ān sedang ia yakni

Al-Qur‟ān ini bagi mereka secara khusus adalah suatu kebutaan yakni mereka

98

Imam asy-Syuyuthi, Asbabun Nuzul Sebab-Sebab Turunnya Ayat Al-Qur‟ān, ...382

Page 68: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

55

itu adalah seperti orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh sehingga

tidak heran jika mereka tidak mendengar.99

Syaikh Wahbah Zuhaili menggunakan ayat-ayat al- Syifā‟ di atas sebagai

wasīlah untuk memperoleh kesembuhan dari penyakit. Adapun caranya ialah

dengan membacakan surah al-Isrā‟ ayat 82, Surah al-Nahl ayat 69, Surah

Fusshilat ayat 44, Surah Yunus ayat 57, Surah al-Taubah ayat 14, Surah al-

Mukminun ayat 115-118 dan Surah Hasyr ayat 21-24. Kemudian bacakan ayat-

ayat tersebut berurutan dengan niat memperoleh kesembuhan. Bisa pula

dibacakan pada anggota badan yang sakit atau orang lain yang sedang sakit.

Insyaallah anda akan mendapat kesembuhan. Apabila sakit itu semakin parah

hingga menimbulkan kematian, maka insyaallah dosa-dosanya akan

diampuni.100

E. Pandangan Ulama Tentang al- Syifā

Perkataan ulama di sini adalah orang-orang yang telah ahli dan menguasai

ilmu yang haq, baik pemahamannya dan pengalamannya. Ulama ialah seorang

hamba Allah SWT yang sangat takut dan ta‟at kepadanya, ia memiliki potensi

kenabian yang telah Allah SWT anugerahkan kepadanya sebagai ahli waris

para Nabi-Nya. Dengan potensi itulah ia mampu dan mahir untuk menjalankan,

meneruskan, dan mengembangkan dan memelihara esensi ajaran keimanan,

keislaman, keikhlasan dan ketauhidan secara baik, utuh dan sempurna.101

Pada hakikatnya, Allah SWT lah yang Maha Penyembuh, Maha Obat dan

Maha Penyehat. Dan adakalanya adalam proses secara lansung (pribadi),

adakalanya diutus dengan seorang Malaikat-Nya atau Nabi-Nya atau ahli waris

Nabi-Nya. Mereka itu adalah sebagai berikut:

1. Syaikh Imam Abi Qasim al-Qusyairi yang menerangkan bahwa “Suatu

waktu anaknya yang sedang mengalami sakit yang mengkhawatirkan,

99

M Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan keserasian Al-Qur‟ān, (Jakarta:

Lentera Hati,2002), 428-429. 100

Muhammad Zairul Haq, Kumpulan khasiat dan Keutamaan Surah-Surah Al-Qur‟ān

Untuk Pengatoban dan Mengatasi Persoalan Hidup Sehari-Hari, (Jakarta: Wali Pustaka, 2014),

95- 99. 101

Nurul Hikmah, Al- Syifa dalam Perspektif Al-Qur‟ān (Kajian Surat Al-Isrā‟ (17):82,

QS.Yunus (10):56 Dan QS.An-Nahl (16):69 Dalam Tafsir Al-Misbah),...27.

Page 69: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

56

sehingga beliau berasa putus asa. Kemudian dalam tidurnya dia langsung

bermimpi bertemu dengan Rosulullah SAW. Lalu beliau bertanya:

“Apakah ada suatu penyakit yang telah di derita seorang

anaknya?”Kemudian Rosulullah SAW berkata:” Apakah engkau tidak

mengetahui suatu ayat al- Syifā‟ (ayat-ayat penyembuh)”. Tatkala aku

bangun dari tidur, maka kubuka Al-Qur‟ān dan kuperhatikan. Maka

terdapat ayat-ayat al- syifā‟. Kemudian, segera kutulis di atas kertas, lalu

kuberikan minuman air tersebut kepada anakku.” Tidak beberapa lama,

anak yang sedang mengalami kesakitan itu berangsur sembuh, hingga

akhirnya ia benar-benar sembuh dari penyakitnya.102

Ibnu al-Hajj menerangkan dalam kitabnya al-madkhal, sebagai berikut: “

Tidak mengapa melakukan pengobatan dengan Nasyrah, yaitu

melunturkan suatu tulisan ayat-ayat Al-Qur‟ān yang dituliskan di atas103

.

102

Ibid, 30. 103

Ibid, 30.

Page 70: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

57

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN DI RUMAH SEHAT

NUR AL-FATH MAYANG MANGURAI JAMBI

A. Konsep Dasar Pengobatan dengan Ayat Al-Qur’ān

1. Pengertian pengobatan dengan Al-Qur‟ān

Pengobatan adalah suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari

penyakit yang mengganggu hidup. Kebudayaan tidak saja dipengaruhi oleh

lingkungan, tetapi juga oleh kepercayaan dan keyakinan, karena manusia

telah merasa di alam ini ada sesuatu yang lebih kuat dengan dia, baik yang

dapat diarasakan oleh panca indra maupun yang tidak dapat dirasakan dan

bersifat ghaib. Pengobatan inipun tidak lepas dari pengaruh kepercayaan

atau agama yang dianut manusia.104

Ada beberapa prinsip pengobatan menurut standar Islam, yakni:

1. Tidak berobat dengan zat yang diharamkan.

2. Berobat kepada ahlinya (ahlinya).

3. Tidak menggunakan mantra (sihir).

Pengobatan Al-Qur‟ān adalah pengobatan dengan cara ayat-ayat al-

Qur‟ān dibacakan kepada orang yang sakit ditambah pula dengan doa-doa

ma‟tsur, yang dilakukan secara berulang kali sampai sembuh dengan izin

Allah. Jadi, hal yang mempengaruhi pasien adalah bacaan al-Qur‟ān.

Bacaan al-Qur‟ān terdiri dari dua hal, yaitu suara orang yang

menyembuhkan dan makna yang dikandung oleh ayat al-Qur‟ān.105

Kata pengobatan berasal dari bahasa latin yaitu ars medicana yang

berarti Seni penyembuhan.106

Sedangkan pengobatan dengan Al-Qur‟ān

ialah pengobatan dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur‟ān sebagai

wasīlah dalam medapatkan kesembuhan dari suatu penyakit. Menurut

104

Umar Latif, Al-Qur‟ān Sebagai Sumber Rahmat Dan Obat Penawar (Syifā) Bagi

Manusia, Jurnal Al-Bayan, Vol-21, No.30, 2014, 82. 105

Abdel Daem Al- Kaheel, Pengobatan Qur‟āni Manjurnya Berobat Dengan Al-Qur‟ān,

(Jakarta: PT Amzah, 2012),5. 106

Feransis Samuel rinaldi,”arti pengobatan‟‟diakses dengan alamat

http://sites.gogle.com/fransiskussamuelrenaldi/my-notes-on-introduktion-to-intermation-

Techonologiy/arti pengobatan,pada tanggal 21 februari2019.

Page 71: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

58

Mustamir,107

Al-Qur‟ān di samping dapat mengobati penyakit rohani juga

dapat mengobati penyakit jasmani. Menurutnya, ada 4 hal yang menjadi

mekanisme Al-Qur‟ān dalam mengobati penyakit fisik, yaitu: Pertama, Al-

Qur‟ān mengajarkan cara bernafas yang baik. Kedua, huruf-huruf Al-Qur‟ān

ketika dibaca dapat melatih organ-organ di hidung, mulut, tenggorokan,

bahkan organ-organ dada dan perut. Ketiga bacaan Al-Qur‟ān yang merdu

dapat berperan sebagai terapi music. Keempat,dengan konse

religiopsikoneoruimonologi (seni penyembuhan dengan menggabungkan

antara dimensi ruhani, psikologis, dan fisik.108

Namun adapula yang melakukan penyembuhan dengan Al-Qur‟ān

dengan cara Ruqyah, yaitu bacaan-bacaan untuk pengobatan yang syar‟i

(berdasarkan nash-nash yang pasti dan shahih yang terdapat dalam Al-Qur‟ān

dan al-Sunnah) sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan tata cara yang telah

disepakati oleh ulama‟.109

2. Tata Cara Penyembuhan

Apabila seorang hamba diuji terserang sihir, maka hendaknya ia

bertaqwa kepada Allah SWT. Bertawakal kepadanya dan menyerahkan

semua perkara kepada Allah SWT dan menggunakan senjata dengan selalu

berdo‟a dan bertobat dengan cara-cara yang disyari‟atkan. Di antara

penyembuhan yang disyari‟atkan hendaknya ia pergi ke seseorang yang

agamanya kuat serta bagus ketaqwaannya, minta padanya supaya di

Ruqyah dengan Al-Qur‟ān.110

107

Mustamir adalah seorang dokter muda yang menguji kemuliaan kemukjizat Al-Qur‟ān

dalam bidang kesehatan. Dengan konsep terbarunya yakni dengan metode

religiopsikoneoruimonologi yang mengupas secara mendalam tentang beragam manfaat Al-

Qur‟ān bagi kesehatan tubuh dan jiwa. Lihat Syamsuri Ali, Pengobatan Alternatif dalam Perspektif

Hukum Islam, Jurnal, dengan alamat https://media.neliti.com/media/publications/57585-ID-

Pengobatan-Alternatif-dalam-perspektif-h.pdf,tanggal21 Februari 2019 108

Syamsuri Ali, Pengobatan Alternatif Dalam Perspektif Hukum Islam, Jurnal, dengan

alamathttps://media.neliti.com/media/publications/57585-ID-Pengobatan-Alternatif-dalam-

perspektif-h.pdf,tanggal21 Februari 2019 109

Muhammad Faiz bin Mohd Nazri, Fungsi Ruqyah Syar‟iyah Dalam Mengobati

Penyakit Non Medis, Skripsi, (Banda Aceh: UIN Ar-Raniry, 2018), 9. 110

Abul Mundzir Khalil, Pengobatan Syar‟iyyah dari Gangguan Jin, Sihir dan Penyakit

Jiwa, (Jakarta:Pustaka Progresif, 2005),183.

Page 72: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

59

Perhatikan ungkapan Al-Qur‟ān pada kata Syifā‟un yang berarti

penawar dan tidak menggunakan kata Dawa‟un yang berarti obat. Sebab

nyatanya, terkadang dengan obat orang bisa sembuh dan terkadang tidak

mempunyai pengaruh.111

Di antara syarat agar obat bermanfaat bagi

seseorang yang sakit adalah sikapnya yang menerima obat tersebut dan

meyakini manfaatnya bagi kesembuhan dirinya.

Konsep dasar pengobatan dengan ayat Al-Qur‟an yang pertama

adalah طب ا لنبوى (Thibb al Nabawi), Bekam, Gurah, Ruqyah, Ramu-

Ramuan, Al-Fasdhu. Al-Fasdhu adalah pengobatan yang ke lima dimana

pengobatan Al-Fasdhu ini belum banyak diketahui dan memang

terafisnya yang bisa melakukan ini, baik Ustadz atau Ustadzah yang

pertama harus bertanggung jawab, mengetahui ilmunya, harus tau kadar

penyakit pasiennya, berapa banyak jumlah darah yang diambil serta

menentukan kapan pasiennya kembali lagi untuk terapi ke dua dan yang

ke tiga.

B. Praktek penyembuhan Alternatif menggunakan ayat Al-Qur’ān melalui

metode Al-Fasdhu

Metode pengobatan Al-Fasdhu adalah mengeluarkan darah kotor dari

dalam tubuh yang berisi kotoran darah atau sampah darah sisa-sisa dari

metabolisme berupa kolesterol jahat kadar gula yang berlebih, asam urat,dan

dikeluarkan lewat pembuluh darah (tidak semua pembuluh berisi darah kotor)

jadi seorang Ustadz harus mengetahui tata cara serta tempat dan titik sumber

penyakit tersebut, adapun darah yang bersih dinamakan darah donor,

sedangkan darah kotor dinamakan dengan Al-Fasdhu Yang diyakini dapat

mengobati penyakit jasmani.112 Cara sehat dengan Al-Fasdhu, Fasdhu adalah

teknologi penyembuhan cara Islami yang di sunnahkan Nabi kita Muhammad

SAW, akan tetapi Fasdhu ini belum banyak diketahui oleh masyarakat umum,

111

Abdullah al-Sadhan, Cara Pengobatan dengan al-Qur‟ān, Penerjemah Muzaffar

Sahidu, (Islam house.com,2009),24. 112

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Metode Pengobatan Nabi Shallahu ‟Alaihi Wasallam,

(Bandung: Griya Ilmu,2016), 123

Page 73: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

60

karena tingkat kesulitan dan kemahiran dalam melakukan tindakan Al-Fasdhu,

itulah sebabnya tindakan Al-Fasdhu masih sangat jarang di Negeri kita ini.

Adapun tindakan Al-Fasdhu adalah suatu cara mengeluarkan darah kotor

dan cairan hitam dari dalam tubuh yang berisi kotoran-kotoran dan endapan-

endapan sisa-sisa metabolisme dari dalam tubuh (Fasdhu beberapa tingkat dari

Bekam). Fasdhu sangat efektif dan tepat juga akurat untuk mencegah dan

menangani semua penyakit-penyakit degeneratif, yaitu penyakit-penyakit yang

ditimbulkan dari mengkonsumsi makanan yang tidak baik dan berlebih.113

Contoh berlebih mengkonsumsi gula mengakibatkan diabetes, berlebih

mengkonsumsi lemak, menyebabkan kolesterol, jantung, struk, kelelahan,

darah tinggi, migren, sering pusing, kista, miyoma, rematik, urat terjepit,

gangren, juga sangat baik untuk rehabilitasi narkoba, stress, penyakit aneh dan

tidak jelas. Praktisi atau Fasdhuter haruslah seseorang yang bertanggung jawab

dan benar memiliki ilmu, tentang fungsi organ, penampang darah, dan

mengerti tentang tindakan yang dilakukan sesuai dengan syari‟at Islam serta

menjaga kaidah-kaidah kesehatan, penggunaan alat-alat steril dan penggunaan

akibat positif dan negatifnya.

Dikarenakan hal tersebutlah tidak banyak Fasdhuter yang benar-benar

ahli dalam tindakan Al-Fasdhu ini. Rumah Sehat Nur Al-Fath adalah salah satu

pewaris yang memiliki keahlian khusus dan benar bertanggung jawab dan

mengerti apa yang dilakukan untuk mencegah dan penyembuhan berbagai

macam penyakit, tentunya semua itu atas izin dan ridho Allah SWT. Yang

dilakukan dalam praktek Al-Fasdhu ini adalah:

1. Bertemu dengan pasien

2. Melihat kondisi pasien

3. Kasi air do‟a dan di do‟a saat itulah di bacakan ayat Al-Qur‟ān yakni:

Bismillah, Syahadat, Shalawat, Istighfar, Tasbih, Ayat kursi/ Surat Al-

Fath ayat yang terakhir

4. Ayat menghentikan darah

113

Diakses melalui alamat:http://rumahsehatalfath.blogspot.com/2016/05/14 dilanjutkan

dengan wawancara dengan Ustadz Adam pada tanggal 16 Desember 2019

Page 74: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

61

C. Media penyembuhan di Rumah Sehat Nur Al-Fath

Berikut media yang digunakan dalam penyembuhan yang dilakukan di

Rumah Sehat Nur-Al-Fath.

Di Rumah Sehat Nur al-Fath mengambil keyakinan adanya khasiat

sebagai penyembuh dari ayat-ayat Al-Qur‟ān. Adapun ayat yang sering

digunakan oleh Pemilik Rumah Sehat Nur al-Fath dalam media penyembuhan

ialah sebagai berikut:

a. Ayat Al-Qur‟an

Ayat Al-Qur‟ān yang biasa digunakan oleh Rumah Sehat Nur Al-

Fath sebagai media penyembuhan ialah Surah Al-Fatihah, Surah Al-

Baqarah : 1-5, ayat Kursi, Al-Baqarah : 256-257, At-Taubah : 128-129,

Al-Kahfi : 1-10, An-Nur : 35, Al-Fath : 1-5, Al-Hasyr : 21-24, Al-Mulk,

Al-Waqi‟ah.

1. Surah al-Fātihah

“1. Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pemurah lagi maha

penyayang. 2. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. 3. Maha

pemurah lagi maha penyayang. 4. Yang menguasai di hari pembalasan. 5.

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami

meminta pertolongan. 6. Tunjukilah kami jalan yang lurus. 7. (yaitu) jalan

orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan( jalan)

mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”114

114

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Republik Indonesia, Al-

Qur‟ān Dan Terjemahnya Special For Woman,...1.

Page 75: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

62

2. Surah al-Baqarah 1-5

“1. Alif Lam Mim. 2. Kitab (Al-Qur‟ān) ini tidak ada keraguan padanya;

petunjuk bagi mereka yang bertakwa. 3. (yaitu) mereka yang beriman

kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki

yang kami berikan kepada mereka.4. dan mereka yang beriman kepada

(Al-Qur‟ān) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab)

yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya

akhirat. 5. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka

itulah orang-orang yang beruntung.”115

3. Ayat Kursi

“Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Yang maha hidup, yang terus menerus,

mengurus( makhluknya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Miliknya apa

yang ada di Langit dan apa yang ada di Bumi. Tidak ada yang dapat

memberi syafa‟at di sisinya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di

hadapan mereka dan apa yang dibelakang mereka. Dan mereka tidak

mengetahui sesuatu apapun tentang ilmu Nya selain apa yang Dia

kehendaki. Kursinya meliputi Langit dan Bumi. Dan Dia tidak merasa

berat memelihara keduanya, dan Dia maha tinggi, maha besar.”116

115

Ibid, 2. 116

Ibid, 42

Page 76: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

63

4. Surah Al-Baqarah 256-257

“256. Tidak ada paksaan dalam menganut agama (Islam),

sesungguhnya telah jelas( perbedaan) antara jalan yang benar dan jalan

yang sesat. Barang siapa yang ingkar kepada Tagut (setan dan apa saja

yang disembah selain Allah SWT. Dan beriman kepada Allah, maka

sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang

tidak akan putus. Allah maha Mendengar maha Mengetahui. 257. Allah

pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari

kegelapan kepada cahaya (Iman). Dan orang-orang yang kafir,

pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari

cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni Neraka. Mereka

kekal di dalamnya.117

5. Surah Al- Taubah ayat 128-129

“ 128. Sungguh telah datang kepadamu seorang Rosul dari kaummu

sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia)

menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan

penyayang terhadap orang-orang yang beriman. 129. Maka jika mereka

(berpaling dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “cukuplah

Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepadanya aku

bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy (singgasana)

yang agung.”118

117

Ibid, 42-43 118

Ibid, 207

Page 77: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

64

6. Surah Al-Kahfi ayat 1-10

7. Surah Al-Nur ayat 35

8. Surah Al-Fath ayat 1-5 dan ayat terakhir (29)

Page 78: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

65

Basmalah

Syahadat,

الله ك ا شه د ا ف م مد الرس وؿ الله الو الا ا شه د ا ف لا Sholawat,

ا ل له م ص ل ع لى س يدنا م مد ك ع لى اؿ س يدنا م مد Istighfar,

ستػ غفر الله الع ظيم ا Tasbih.

س بح اف الله ك ب مده س بح اف الله الع ظيمb. Air

Air merupakan sumber bagi kehidupan, berpengaruh dalam proses

mengobati tubuh yang kekurangan cairan. Air yang bisa dijadikan

wasīlah penyembuhan ini ialah air Aqua gelas yang sudah dibacakan

basmalah, syahadat, istighfar, tasbih,

c. Jarum (untuk mengeluarkan darahnya)

Di semprot alkohol dibersihkan daerah yang hendak di keluarkan

darah kotornya, letak titik darah kotornya disinilah harus memiliki

Page 79: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

66

keahlian khusus menentukan titik letak tempat injek, atau bagian mana

saja di keluarkan darah hitam yang isinya kolesterol LDL (Low Density

Lipo Protein) HDL (Hight Density Lipo Protein) dari sisi kolesterol ini

yang merusak jaringan manusia timbullah penyakit darah tinggi,

kolesterol tinggi, jantung, struk, dan lain-lain. Selain itu keluar juga

cairan bening dan keruh yang berisi glukosa (gula), yang sebenarnya ini

adalah saripati makanan atau energi yang bersumber dari makanan dan

harusnya dipergunakan manusia untuk beraktifitas, akan tetapi jika

saripati ini atau zat gizi tidak dipergunakan olahraga atau beraktifitas

maka lama-kelamaan akan timbul diabetes.119

d. Alkohol (untuk mensterilkan kulit yang hendak di fasdhu)

Standar operasional (SOP) Al- Fasdhu diharuskan membersihkan

bagian yang hendak dikeluarkan darah kotornya atau harus steril

tempatnya. Setelah dibersihkan baru di ambil tindakan mengeluarkan

darah kotor dengan menusuk jarum di urat tertentu atau FENA tempat

beredarnya sumber penyakit pasien tersebut.

e. Baksteril (untuk tempat darah yang keluar)

Bak tampung darah kotor diharuskan steril penggunaannya,

sebaiknya berbahan stenglis jika berbahan plastik minimal tiga bulan

harus diganti.

f. Sarung tangan (untuk kebersihan supaya tidak terkontaminasi penyakit

pasien kepada kita lewat percikan darah)

g. Masker (untuk menjaga tidak tertular penyakit pasien)

h. Air bersih (untuk mencuci bekas darah)

i. Cairan atau darah kotor

Jumlah darah yang dikeluarkan tidak lebih dari jumlah donor, jika

jumlah donor (darah bersih) mencapai 1 kantongnya 250-300 ml,

tentunya dalam tindakan al-Fasdhu seperempatnya saja atau 50-80 cc, itu

tergantung dari kondisi pasien yang hendak kita Fasdhu meliputi : berat

119 Hasil wawancara dengan pemilik Klinik Rumah Sehat Nūr Al-Fath yang bernama

Ustadz Muhammad Adam Kurniawan pada tanggal 30 Januari 2020

Page 80: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

67

badan, usia, riwayat penyakit, kondisi psikis dari pasien yang hendak di

Fasdhu. Sekilas prosesnya 10-15 menit kecuali untuk kasus tertentu

bahkan sampai setengah jam.

j. Penanganan limbah

Jarum suntik tanpa spuit atau pompa pistol yang selesai digunakan,

tidak boleh dibuang sembarangan atau berceceran. Karna penggunaan

setiap satu pasien menggunakan jarum baru. Maka limbah tersebut

harus dikumpulkan dalam satu botol atau tabung kaca yang

selanjutnya harus dicuci dan diserahkan ke tempat pembuangan

limbah medis di Rumah sakit atau tempat-tempat yang ditunjuk.

Limbah darah, darah buangan atau limbah darah tidak boleh dibuang

sembarangan di atas tanah karena akan manimbulkan penyakit.

Limbah darah harus di buang ke dalam kloset dan masuk ke dalam

tanah dan akan terurai oleh bakteri-bakteri sehingga tidak

menimbulkan gangguan disekitar tempat praktek Al-Fasdhu.

k. Melepas Jarum dari pasien ( )

D. Implementasi ayat-ayat Al-Qur’ān sebagai media penyembuhan di

Rumah Sehat Nur-Al-Fath Mayang Mangurai Jambi

Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara pada lima informan di

Rumah Sehat Nur Al-Fath. Berikut sekilas pemaparan wawancara tersebut:

1. Nama : Japri

Umur : 59 Tahun

Pekerjaan :Pemborong perumahan

Penyakit : Asam Urat, Kolesterol, Hipertensi

Penyembuhan : Fasdhu

Tanggal Wawancara :16 Desember 2019

Daftar pertanyaan

Pewawancara :Maaf sebelumnya bapak, mengganggu

waktunya, kalo boleh tau bapak keluhannya

apa?

Page 81: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

68

Narasumber :”iya ngga papa. Saya kolesterol dik, asam

urat, hipertensi”

Pewawancara :Lalu sekarang bagaimana keadaanya pak?

Narasumber :”Alhamdulilah penyakitnya berkurang sudah

ada perubahan”

Pewawancara : sudah berapa lama bapak mengidap

penyakit ini?

Narasumber :”sudah tiga tahun dik”

Pewawancara : baiklah bapak, semoga bapak diberi

kesehatan selalu oleh Allah Swt.

Narasumber :”Amiin” trimakasih dik.120

2. Nama :Thoha Anshori

Umur :47 Tahun

Pekerjaan :Peternak/Tani

Penyakit :Gejala darah tinggi, mudah lelah

Penyembuhan :Al- Fasdhu

Tanggal wawancara :16 Desember 2019

Daftar pertanyaan

Pewawancara :Apakahbapak pernah melakukanpengobatan

dengan ayat Al-Qur‟an”

Narasumber :”Iya pernah. Waktu terkena gejala darah tinggi

Dan mudah sekali lelah dik.. saya ini jarang

berobat ke dokter, kalau sakit biasanya hanya

pakai obat kampung”

Pewawancara :sudah berapa lama bapak berobat ke klinik

Rumah Sehat Nur Al-Fath ini?

Narasumber : “baru 2 kali berobat”

Pewawancara :Sembuh pak?

120

Hasil wawancara dengan Pak Japri pada tanggal 16 Desember 2019.

Page 82: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

69

Narasumber :“Alhamdulillah sudah ada perubahan, dan

sekarang bila terjadi keluhan saja baru

datang lagi ke klinik ini.

Pewawancara :Alhamdulillah kalo begitu pak, semoga diberi

kesehatan selalu ya pak.

Narasumber :”Amiin Terimakasih dik..”121

3. Nama :Darmawanti

Umur :41 Tahun

Pekerjaan :U-R-T

Penyakit :Kesemutan, Asam Urat, Tangan bengkak

Penyembuhan :Al- Fasdhu

Tanggal wawancara :16 Desember 2019

Daftar pertanyaan

Pewawancara :Maaf buk, jika mengganggu. Apakah ibu

dulu pernah tangannya bengkak?

Narasumber :”Iya udah 3 minggu yang lalu, pergelangan

sendi-sendi di Jari bengkak. Setelah di

Fasdhu 1 minggu bengkaknya hilang.

Sebelum di Fasdhu itu Ustadznya membaca

Bismillah, Syahadat, Sholawat, Istighfar,

Tasbih.”

Pewawancara :Alhamdulillah ya buk,

Narasumber :”Iya, kita kan hanya ambil syarat, kita

yakin yang menyembuhkan tadi Allah

lah.”122

4. Nama : Zulfahmi

121

Hasil wawancara dengan Pak Thoha Anshori pada tanggal 16 Desember 2019. 122

Hasil wawancara dengan Ibu Darmawanti pada tanggal 16 Desember 2019.

Page 83: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

70

Alamat : Kota Baru

Umur : 63 Tahun

Pekerjaan : Dagang

Penyakit : Darah tinggi, Kolesterol

Penyembuhan : Al- Fasdhu

Tanggal wawancara : 16 Desember 2019

Daftar pertanyaan

Pewawancara : Pak, sayo ke sini mau tanya, kalo boleh

tau bapak keluhannya apa?

Narasumber :”Saya darah tinggi, kelesterol.”

Pewawancara : Sudah berapa lama pak terkena penyakit

ini?

Narasumber : “Sudah 3 tahunanlah

Pewawancara : Apakah sekarang sudah sembuh pak?

Narasumber :”Kalo dikatakan sembuh itu belum tapi

jauh lebih berkurang. Kadang kalo makan

daging kuduk agak berat, jadi setelah di

Fasdhu sekarang agak ringan.”

Pewawancara : Sudah berapa lama bapak menjalani

peberobatan di sini?

Narasumber :”Baru dua kali, dan Alhamdulillah ada

perubahan.”123

5. Nama : Linda

Umur :50 Tahun

Pekerjaan :Guru

Penyakit : Kepala sering pusing, dan pundak sakit

Penyembuhan : Al- Fasdhu

Daftar pertanyaan

Pewawancara : Apa kabar Pak te?

Narasumber : “Alhamdulillah sekarang sehat”.

123

Hasil wawancara dengan Pak Zulfahmi pada tanggal 16 Desember 2019.

Page 84: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

71

Pewawancara : Saya ada yang mau ditanya, Pak te. Obat

penyakit liver, batuk empedu kaki bengkak

itu Pak te biasa pake obat apa?

Narasumber : “Gunakan rumput pacar puyuh 1

genggam, tebu hitam 2 jengkal, gula batok

20 gram, induk temulawak 30 gram, induk

kunyit 50 gram, air 7 gelas direbus hingga

mendidih.

Pewawancara :Pak te udah pernah coba?

Narasumber : “Iya pernah”.

Pewawancara : Sembuh Pak te?

Narasumber : “Alhamdulillah, kita yakin Allah lah

yang sembuhkan, obat ini perantara saja

lah.

Pewawancara : Iyalah Pak te, Terimakasih waktunya.

Narasumber : “Iya sama-sama”.124

No Nama Alamat Umur Keterangan

Sakit

1 Kadri Pasir Putih 69 Jantung

2 Dwi Jambi 31 Diabetes

3 Elmi Zumaila Talang Banjar 45 Struk

4 Aldila Bogor 39 Tensi Tinggi

5 Sutarni Sabak 45 Kaki Kebas dan berat

6 Wulan Kebun Kopi 26 Kolesterol

7 Joni Asni Jl. Pangeran Hidayat 49 Asam Urat

8 Pak Roji Lorong Akbi Utama 45 Ngeluari darah Kotor

9 Karya Yuni Telanai 48 Asam Lambung, Kolesterol

10 Zaharuddin Palmerah 45 Gejala Vertigo

124

Hasil wawancara dengan Ibu Linda pada tanggal 16 Desember 2019.

Page 85: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

72

11 Huzaini Kerinci 51 Terapi

12 Almi Kerinci 45 Pundak Sakit

13 Jon Kuswanto Kerinci 46 Sakit Dada

14 Sarmidi Mayang 68 Struk Ringan

Darah kotor yang keluar dari penyembuhan Al-Fasdhu ini beda penyakit

beda pula warna darah yang keluar diantaranya:

1. Darah biru : Kecenderungan penyakit gula, pengentalan darah, diabetes

2. Darah hitam : Asam urat, Kolesterol

3. Darah Coklat : Hormonal, Kangker

4. Darah Merah : Darah Tinggi, Hipertensi, rehabilitas narkoba atau pasien

dakun perawatan cuci darah (HD) hemodialis.

Dari sekilas wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengobatan dengan ayat Al-Qur‟ān hanya sebagai perantara dalam

penyembuhan. Serta adanya khasiat Al-Qur‟ān sebagai Syifā‟.Sehingga

memberikan kesembuhan bagi yang meyakininya. Namun, masyarakat

berkeyakinan bahwa penyembuhan ini dapat menyembuhkan penyakit

jasmani, sementara Al-Qur‟ān menjelaskan penyakit yang berhubungan

dengan jiwa dan rohani. Tentu saja, sekilas tidak terjadi sinkronisasi

antara penyembuhan yang dilakukan di Rumah Sehat Nur Al-Fath

dengan apa yang ditentukan dalam Al-Qur‟ān. Namun penyakit rohani

yang dimaksud oleh Rumah Sehat Nur Al-Fath bisa berdampak pada

kesehatan fisik seseorang.

Secara garis besar penggunaan ayat Al-Qur‟ān pada penyembuhan

yang dipraktekkan oleh Ustadz Adam Kurniawan adalah praktek

pembacaan ayat-ayat yang dapat direspon oleh keluhan pasien. Media

dalam penyembuhan tersebut menggunakan media lantunan bacaan ayat

Qur‟ān dan menggunakan bahan-bahan alami seperti suara, air, madu,

kertas yang semua itu di bumbui dengan bacaan ayat Qur‟ān.

Pembacaan ayat disini bertujuan sebagai perantara agar rahmat

Allah SWT turun sebagai penawar dari segala masalah yang dihadapi

Page 86: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

73

manusia. Cara yang digunakan Ustadz Adam Kurniawan adalah melalui

doa dan berpasrah diri karena menurut beliau Allah SWT berjanji

mengabulkan setiap doa sehingga kembali kepada Allah SWT.

Dengan penjelasan ini bukan berarti seseorang meninggalkan

penyembuhan secara medis, seperti pergi ke rumah sakit untuk

mendiagnosa jenis penyakit. Akan tetapi penyembuhan suatu penyakit

pada dasarnya menggunakan ayat Al-Qur‟ān disertai penyembuhan

secara medis, dengan disertai suatu keyakinan bahwa kesembuhan

datangnya dari Allah SWT. Sebab Allah telah berfirman :

“Apabila aku sakit maka dialah yang menyembuhkan aku” (QS. As-

Syu‟ara: 80)

E. Pemahaman Masyarakat tentang penyembuhan dengan menggunakan

ayat - ayat Al-Qur’ān

a. Tokoh Masyarakat

1) Alfin Falah, (Imam Masjid) Mayang Mangurai

penyembuhan dengan metode Al-Fasdhu sangat bagus sekali

dan lebih efektif karena reaksinya cepat dan akurat. Dan memang darah

kotor itu tersimpan banyak penyakit, dan saya mengalami sendiri.

Setelah beberapa kali di Fasdhu alhamdulillah sekarang sudah sembuh.

Penyembuhan ini tidak memakai obat namun, ada satu ramuan yakni

Jus Garlic -C (racikan pemilik Rumah Sehat itu sendiri) yang begitu

banyak sekali khasiatnya, diantaranya : untuk penyakit jantung, asma,

bengek, sesak nafas, kanker, kista, momi, kanker payudara, bau mulut,

migren, vertigo, panas, rematik, paru-paru, program diet, dan lain-lain.

Tentu penyembuhan ini jauh lebih efektif dibanding bekam dan lain-

lain.125

2) Usman Umar (Imam Masjid) Desa Pematang Gadung

125

Wawancara bersama pak Alfin Alfalah pada Tanggal 30 Januari 2020

Page 87: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

74

Ia mengatakan bahwa melalui penyembuhan dengan Al-Qurān

mampu menjadikan hidup ini semakin bermakna. Baru kita ketahui

akan kekayaan kandungan pesan dalam Al-Qur‟ān. Yang selama ini

kita ketahui bahwa Al-Qur‟ān adalah bahasan agama saja. Selain itu

nihil. Namun adanya praktek penyembuhan ini memberikan pesan

kepada setiap manusia bahwa rugilah kita tidak mengamalkan isi

kandungan Al-Qur‟ān, karena segala urusan kita baik di dunia maupun

di akhirat tak lain sudah dikemas dalam ayat-ayat Al-Qur‟ān.126

3) Abu Bakar (Lembaga Adat) desa sungai Duren

Menurutnya, tidak diragukan lagi bahwa penyembuhan dengan

Al-Qur‟ān dan dengan apa yang diajarkan oleh Nabi SAW berupa

Ruqyah, merupakan penyembuhan yang bermanfaat sekaligus penawar

yang sempurna. Tidak setiap orang mampu dan mempunyai

kemampuan untuk melakukan penyembuhan dengan Al-Qur‟ān. Jika

pengobatan dan penyembuhan itu dilakukan secara baik terhadap

penyakit, dengan didasari kepercayaan dan keimanan, penerimaan yang

penuh, keyakinan yang pasti, terpenuhi syarat-syaratnya, maka tidak

ada satu penyakitpun yang mampu melawan Al-Qur‟ān untuk

selamanya. Karna Al-Qur‟ān merupakan penyembuh yang sempurna

diantara seluruh obat hati dan juga obat fisik, sekaligus sebagai obat

bagi seluruh penyakit dunia dan akhirat. 127

b. Guru

1) Muhammad Adam Kurniawan (Pemilik Klinik Rumah Sehat Nur Al-

Fath)

Penyembuhan Thibb al- Nabawi ini adalah penyembuhan yang

berkualitas akan tetapi memiliki perbedaan dan cara dari persoalan

medis. Penyembuhan Thibb al-Nabawi tidak menggunakan obat akan

tetapi menggunakan ramu-ramuan, tumbuh-tumbuhan khasiat. Itulah

126

Wawancara bersama bapak Usman Umar, Imam Masjid Pematang Gadung, pada

tanggal 17 April 2020 127

Wawancara bersama bapak Abu Bakar Lembaga Adat Desa Sungai Duren, Pada

Tanggal 17 April 2020. Rekaman Audio.

Page 88: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

75

sebabnya penyembuhan Thibb al-Nabawi tidak boleh disebut

pengobatan jelas sudah hal tersebut di atas.

Penyembuhan Thibb al-Nabawi ini alhamdulillah saya

menyaksikan sendiri alhamdulillah izin Allah banyak pasien yang

datang dengan kondisi susah berjalan, digotong dengan kursi roda,

kejang-kejang, kesurupan, tidak bisa punya anak, sulit mendapatkan

jodoh, alhamdulillah yang meraka sebelumnya sulit berjalan setelah di

Fasdhu berangsur-angsur sembuh.128

Penyembuhan yang dapat diperoleh di Klinik ini memberikan

harapan bagi setiap pasien yang datang. Pasien merasa ada motivasi

besar untuk memperoleh kesembuhan penyakit. Adanya Klinik ini

memberikan harapan besar kesembuhan bagi semua kalangan.

Umumnya bagi semua yang hadir khususnya kalangan kaum ekonomi

menengah ke bawah. Penyembuhan setiap pasien akan diperoleh

keseluruhan jika hati pasien tersebut mantap dan yakin. Karena

sesungguhnya keraguan adalah salah satu hal yang menjadi penghadang

untuk mendapatkan keberhasilan penyembuhan penyakit.129

2) Ustadz Muhammad Syukron

Saya pribadi selaku seorang muslim sangat senang dan suka

dengan metode penyembuhan yang menggunakan ayat-ayat Al-Qur‟an.

Ada beberapa alasan yang membuat saya senang dan suka dengan

penyembuhan yang menggunakan ayat-ayat Al-Qur‟ān. Pertama, saya

sangat meyakini bahwa Al-Qur‟ān merupakan obat, sebagaimana yang

telah dijelaskan dalam Al-Qur‟ān tersendiri. Kedua, penyembuhan

dengan Al-Qur‟ān sangatlah praktis, yang berbeda dengan pengobatan

dirumah sakit atau puskesmas. Ketiga, kelebihan berobat dengan ayat-

ayat Al-Qur‟ān lebih ekonomis bila dibandingkan dengan berobat ke

dokter atau ke rumah sakit pada umumnya, walaupun ada juga bayaran

128

Wawancara bersama Ustdz Muhammad Adam Kurniawan pada Tanggal 23 Januari

2020 129

Wawancara bersama Ustadz Adam Kurniawan Pemilik Rumah Sehat Nur Al-Fath

Pada Tanggal 30 Januari 2020

Page 89: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

76

yang murah, akan tetapi semakin parah penyakitnya lebih tinggi juga

biaya yang dibutuhkan, sebagaimana kita ketahui bersama.130

3) Ustadz Ahmad Mahbubi (pemilik Rumah Qur‟ān para Sahabat)

Karena Al-Qur‟ān berfungsi bagi kehidupan sehari-hari, maka

Al-Qur‟ān pula bisa sebagai penawar segala penyakit. Sesungguhnya

penyakit itu berasal dari manusia itu sendiri. Jika manusia itu

bermasalah dengan dirinya dan kehidupan maka penyakitpun mudah

untuk menyerang. Kemudian peran Al-Qur‟ān mampu menetralkan diri

manusia yang dilanda permasalahan hidup seperti penyakit. Al-Qur‟ān

mampu mendatangkan penyembuhan segala penyakit ini tergantung

oleh manusia itu sendiri. Dengan keyakinanlah penyembuhan itu akan

mudah diperoleh. Tanpa hal itu manusia akan mustahil memperoleh apa

uang diinginkan.131

Menurut pemaparan Ustadz Adam Kurniawan, bahwa

penyembuhan alternatif di Klinik Rumah Sehat Nur Al-Fath ini

menggunakan ayat Al-Qur‟ān sebagai penyembuh segala penyakit. Hal

itu didasari oleh pemahaman Masyarakat terhadap peran Al-Qur‟ān

sebagai pedoman hidup yang memiliki kekuatan berupa khasiat

penyembuhan segala penyakit. Tidak hanya faktor itu saja, namun

berdasarkan pengalaman Tabib sendiri dalam menimbah ilmu agama

selama di dunia pesantren yang cukup memadai. Sehingga bekal

pengalaman bersosial kemasyarakatan dengan adanya Klinik ini sangat

membantu kesulitan Masyarakat setempat yang dilanda kegundahan

dalam mendapatkan penyembuhan penyakit.

c. Pemahaman Masyarakat

1) Masyarakat Mayang Mangurai,Tobroni

Masyarakat Mayang Mangurai meyakini bahwa Al-Qur‟ān

memiliki khasiat sebagai Al- Syifā‟ (penyembuh). Namun yang

130

Wawancara bersama Ustadz Muhammad Syukron, Pada Tanggal 17 April 2020,

Rekaman Audio. 131

Wawancara bersama Ustadz Mahbubi, Pemilik Rumah Qur‟ān Para Sahabat, pada

tanggal 02 Maret 2020, Rekaman Audio.

Page 90: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

77

dimaksud penyembuh bagi masyarakat Mayang Mangurai adalah

penyembuh bagi penyakit fisik. Sementara Al-Qur‟ān menyebutkan

tentang penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jiwa, seperti

keraguan, kegelisahan, dan sebagainya. Jika difahami, ternyata antara

jiwa dan fisik saling memberikan dampak satu sama lain. Apabila

seseorang mengalami penyakit jiwa, akan memberikan dampak bagi

kesehatan fisik tubuh. Masyarakat Mayang Mangurai hanya menjadikan

ayat Al-Qur‟ān sebagai media penyembuhan dalam rangka ingin

menghidupakan Al-Qur‟ān di tengah kehidupan masyarakat. Sehingga

Al-Qur‟ān akan dibaca terus-menerus dalam segi pengobatan.132

2. Masyarakat Perumahan Mendalo Hill, Rusi Maya Sari

Salah satu Masyarakat Perumahan Mendalo Hill bernama Rusi

Maya sari berpendapat bahwa penyembuhan penyakit dengan

menggunakan ayat- ayat Al-Qur‟ān adalah sebaik-baiknya

penyembuhan. Ia mengatakan “kita hidup di dunia ini tidak lepas dari

namanya ujian, dan berbagai macam ujian menjelma dalam segala

macam rupa, diantaranya bisa berupa ujian ekonomi keluarga, hati yang

petang akan hidayah, serta pula ada ujian yang berupa penyakit yang

bermacam-macam menggerogoti umur kita hidup di dunia ini.133

3. Masyarakat Sungai Duren, Sumarlin

Bagi saya, penyembuhan dengan menggunakan ayat Al-Qur‟ān

ini sangatlah luar biasa sekali, karena saya sudah merasakan sendiri,

sungguh keadaan saya jauh lebih baik, maksud saya bukan berarti tidak

perlu ke Rumah Sakit lagi, boleh-boleh saja ke Rumah Sakit untuk

mendiagnosa. Kalo dengan ayat Al-Qur‟ān sudah jelas tertulis di dalam

Al-Qur‟ān bahwa Al-Qur‟ān adalah obat. Penyembuh bagi semua jenis

penyakit. Tentu harus tau juga bagaimana penyembuhan yang

berdasarkan syari‟at Islam. Jadi tanggapan saya mengenai

132

Wawancara bersama Linda pasien Rumah Sehat Nur Al-Fath pada Tanggal 30 Januari

2020 133

Wawancara bersama Rusi Maya Sari pasien Rumah Sehat Nur Al-Fath pada Tanggal

19 Desenber 2019

Page 91: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

78

penyembuhan dengan ayat Al-Qur‟ān ini sangat bagus sekali. Dan

tentunya semua atas ridho dan izin Allah SWT lah yang

menyembuhkan kita.

d. Pasien

1) Muslim

Pandangan pasien terhadap prakktek penyembuhan dengan

menggunakan ayat-ayat Al-Qur‟ān, penyembuhan alternatif Al-Qur‟ān

sebagai sarana medis sangat membantu mereka bagi yang

membutuhkan. Penyembuhan yang selama ini hanya diperoleh mereka

kalangan orang kaya, karena biaya penyembuhan sangat mahal di

Rumah Sakit, dengan alternatif penyembuhan bacaan Al-Qur‟ān ini

memberikan motivasi mereka khususnya Masyarakat yang kurang

mampu untuk memperoleh kesembuhan. Dengan alternatif bacaan Al-

Qur‟ān secara Dzohir tidak bisa disamakan dengan penanganan medis

di Rumah Sakit umumnya, tetapi dari itu terdapat keyakinan yang

mendalam terhadap proses penyembuhan menggunakan Al-Qur‟ān di

Klinik Rumah Sehat Nur Al-Fath ini, introspeksi diri manusia terhadap

penyakit yang diderita membuat pasien mengingat kekuasaan Allah

SWT terhadap penderitaan manusia.

2) Non Muslim

Tanggapan orang non muslim yang berobat kerumah sehat Nur

Al-Fath. Setelah melakukan observasi ke rumah sehat Nur Al-Fath,

yang dilanjutkan dengan wawancara bersama pendiri rumah sehat Nur

Al-Fath (Ustazd Adam) dan dengan para pasien yang datang berobat ke

rumah Nur Al-Fath. Pasien yang datang berobat ke rumah sehat Nur Al-

Fath datang dari berbagai kalangan, berbagai keluhan (penyakit),

berbagai daerah dan berbagai agama. Ada beberapa orang non muslim

yang datang ke rumah Nur Al-Fath untuk berobat, seperti bapak Robin,

(50) yang beragama Budha, keturunan Cina, ia tinggal di Kota Jambi,

bapak ini punya keluhan asam urat dan kolesterol, setelah empat kali di

Page 92: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

79

Fasdhu bapak Robin sekarang sudah sembuh dari penyakit yang ia

alama selama bertahun-tahun.

Pasien Non Muslim ke dua yakni bapak Andre, (40) yang

beragama Kristen, suku Batak, ia tinggal di kota baru, bapak Andre ini

mengidap penyakit kolesterol, alhasil setelah empat kali di Fasdhu

bapak Andre mengatakan bahwa merasa jauh lebih baik, dan perlahan-

lahan akan sembuh ini.

Pasien Non Muslim ke tiga yakni bapak rudolp, (45)yang

beragama Kristen protestan, ia menderita penyakit gejala kangker

kolon. Alhasil tanggapan ketiga pasien Non Muslim ini sama-sama

merasakan perubahan jauh lebih baik setelah di Fasdhu.

Pasien-pasien Non Muslim yang datang berobat ke rumah Sehat

Nur Al-Fath, tidak keberatan dengan tata cara pengobatan yang

diterapkan di Rumah Sehat Nur Al-Fath, yang mana tata cara

pengobatan yang diterapkan di Rumah Sehat Nur Al-Fath adalah

pengobatan Islami (Thibbun Al- Nabawi).

Adapun kesimpulan dari semua tanggapan di atas, bahwa baik

masyarakat maupun yang lainnya mempunyai keyakinan dalam

menggunakan dan mengamalkan surat dan ayat-ayat tersebut adalah

memperoleh berkah dari Al-Qur‟ān itu sendiri, yang di tanamkan oleh

yang mengobati atau manyarakat yang meyakini bahwa dengan cara

penyembuhan tersebut akan diberikan kesembuhan atas izin Allah

SWT. Mereka hanya mempercayai dan yakin bahwa surah dan ayat-

ayat tersebut dapat memberikan manfaat dan kesembuhan atas izin

Allah.

Dan perlu kita ketahui bahwa penyakit jasmani serupa dengan

penyakit yang menyerang hati. Sebagaimana Allah menurunkan obat

bagi penyakit yang menyerang hati, Dia juga menurunkan obat bagi

penyakit yang menyerang tubuh. Jika seseorang mengetahui obat

tersebut dan menggunakannya dengan tepat, dengan izin Allah

penyakitnya akan sembuh.

Page 93: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa:

1. Konsep dasar pengobatan dengan ayat Al-Qur‟ān yang pertama adalah

,Bekam, Gurah, Ruqyah, Ramu-Ramuan ,(Thibb al Nabawi) طب ا لنبوى

Al-Fasdhu. Al-Fasdhu adalah pengobatan yang ke lima dimana

pengobatan Al-Fasdhu ini belum banyak diketahui dan memang

terafisnya yang bisa melakukan ini, baik Ustadz atau Ustadzah yang

pertama harus bertanggung jawab, mengetahui ilmunya,harus tau kadar

penyakit pasiennya, berapa banyak jumlah darah yang diambil serta

menentukan kapan pasiennya kembali lagi untuk terapi ke dua dan yang

ke tiga.

2. Dalam proses penyembuhan yang dilakukan dengan ayat-ayat Al-

Qur‟ān perlu belajar mendalami, mengetahui, dan dapat mengeluarkan

Khowas Al-Qur‟ān. Demikian juga dengan penyembuhan Al-Fasdhu

ini. Barang siapa yang ingin melakukan penyembuhan dengan cara Al-

Fasdhu Ustadz tersebut harus belajar mendalami Khowas Qur‟ān dan

tata cara Al-Fasdhu. Dalam proses penyembuhan Al-Fasdhu bisa saja

pasien atau orang yang sakit tersebut mengalami kerasukan pingsan,

muntah, demikian itu adalah hal yang biasa yang sering terjadi ketika

pengobatan berlangsung. Ketika pasien mengalami kerasukan atau

kesurupan ketika di Fasdhu maka pasien tersebut di Ruqyah

(dibacakan) ayat Al-Quran, Ruqyah Mandiri adalah Ruqyah yang

dilakukan oleh orang itu sendiri, atau pergi kepada orang yang

mengetahui pengobatan tersebut.

3. Pemahaman Masyarakat Mayang Mangurai meyakini bahwa Al-Qur‟ān

memiliki khasiat sebagai al- Syifā‟ (penyembuh). Namun yang

dimaksud penyembuh bagi masyarakat Mayang Mangurai adalah

penyembuh bagi penyakit fisik. Sementara Al-Qur‟ān menyebutkan

Page 94: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

81

tentang penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jiwa, seperti

keraguan, kegelisahan, dan sebagainya. Jika difahami, ternyata antara

jiwa dan fisik saling memberikan dampak satu sama lain. Apabila

seseorang mengalami penyakit jiwa, akan memberikan dampak bagi

kesehatan fisik tubuh. Masyarakat Mayang Mangurai hanya menjadikan

ayat Al-Qur‟ān sebagai media pengobatan dalam rangka ingin

menghidupakan Al-Qur‟ān di tengah kehidupan masyarakat. Sehingga

Al-Qur‟ān akan dibaca terus-menerus dalam segi pengobatan.

Adapun pandangan penulis terhadap penggunaan ayat-ayat Al-

Qur‟ān dalam penyembuhan ini diperbolehkan. Selama yang

menggunakan penyembuhan ini masih menggunakan ayat-ayat Al-

Qur‟ān dan meminta pertolongan kepada Allah SWT. Serta mereka

meyakini bahwa yang maha menyembuhkan itu ialah Allah SWT.

B. Rekomendasi Penelitian

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, maka penulis ingin

memberikan saran sebagai berikut:

Peneliti berharap kepada pembaca dan khususnya bagi peneliti, tulisan

ini dijadikan suatu bahan peringatan bahwa kajian al- Syifā‟ ini sangat luas.

Untuk itu juga, penulis perlu untuk mengkaji ulang dan terus-menerus dilakukan

evaluasi, agar kajian tentang al- Syifā ini dapat menjadi lebih baik. Maka dari itu

peneliti sangat menyarankan kepada pembaca untuk dapat menerapkan hal yang

sama dimaksud, agar dapat melanjutkan penulisan seperti ini, bahkan pada skala

yang lebih besar.

Page 95: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

DAFTAR PUSTAKA

A. Karya Ilmiah

Abu Qasim Jarullah Mahmud bin Umar bin Ahmad Az-Zamakhsyari, Asas al-

Balaghoh, (Beirut: Darul Kutubul Ilmiyyah, 1998), Juz 1.

Abul Mundzir Khalil. Pengobatan Syar‟iyyah dari Gangguan Jin, Sihir dan Penyakit

Jiwa, (Jakarta:Pustaka Progresif, 2005).

Abdel Daem Al- Kaheel, Pengobatan Qur‟āni Manjurnya Berobat Dengan Al-

Qur‟ān, (Jakarta: PT Amzah, 2012).

Al-Sadhan, Abdullah. Cara Pengobatan dengan al-Qur‟ān, Penerjemah Muzaffar

Sahidu, (Islamhouse.com,2009).

As Suyuthi, Imam. Asbabun Nuzul Sebab-Sebab Turunnya Ayat Al-Qur‟ān

(Jakarta: Qisthi Press,2018).

Ahmad Dairobi Al-Kabir. Kitab Mujarobat Referensi Terhadap Ilmu

Pengobatan dan Penyembuhan Islam, (Jakarta : Wali Pustaka, 2015).

Al-Jauziyyah, Qayyim Ibnu. Thibbul Qulub Klinik Penyakit Hati, (Jakarta:

Pustaka al-Kautsar,2018).

Al-Jauziyyah, Qayyim Ibnu. Metode Pengobatan Nabi Shallahu ‟Alaihi

Wasallam, (Bandung: Griya Ilmu,2016).

Al Malawi, Ramadhan. The Living Qur‟ān Ayat-Ayat Pengobatan Untuk

Kesembuhan Berbagai Penyakit, (Yogyakarta: Araska, 2016).

Ali, Syamsuri. “Pengobatan Alternatif Dalam Perspektif Hukum Islam”,

Jurnal AL-ADALAH, XII, NO.4 (2016).

Daniel, Moeharl. MS, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2005).

Faiz, Muhammad.“ Fungsi Ruqyah Syar‟iyyah Dalam Mengobati Penyakit

Non Medis”, Skripsi (Banda Aceh: Fakultas Dakwah Dan Komunikasi

Jurusan Menejemen Dakwah UIN Ar Raniry Darussalam Banda Aceh

Tahun 2018).

Hamka, Tafsir al-Azhar, (Singapura : Pustaka Nasional PTE LTD), Jilid 5.

Iqbal, M Sirojudin dan A Fadluli.Pengantar Ilmu Tafsir,(Bandung:

Angkasa,2009).

Page 96: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

Kholid, Abdul Mudzir.“ Pengobatan Syar‟iyyah Dari Gangguan Jin, Sihir

Dan Penyakit Jiwa.” (Jakarta: Pustaka Progresif, 2005).

Katsir, Ibnu. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir 4, (Surabaya: PT Bima

Ilmu,2005).

Luthfiyyah. Kesehatan Jasmani Dalam Al-Aquran Studi Tematik Ayat-Ayat

Syifā‟ dalam Al-Qurān (Semarang:Program Sarjana Institut Agama Islam

Walisongo, 2012).

Lathif, Umar. Al-Qurān Sebagai Sumber Rahmat Dan Obat Penawar (Syifā‟)

Bagi Manusia, (Jurnal Al-Bayan,2014).

Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟ān Departemen Agama Indonesia, Al-Qur‟ān

dan Terjemahnya Special For Women, (Bandung: Syaamil al-Qur‟ān,

2005).

Mansyur, M dkk.Metodologi Penelitian Living Qurān dan Hadits,

(Yogyakarta: TERAS, 2007).

Muhammad Faiz bin Mohd Nazri, Fungsi Ruqyah Syar‟iyah Dalam Mengobati

Penyakit Non Medis, Skripsi, (Banda Aceh: UIN Ar-Raniry, 2018

Muhammad Lutfi Zamani. Pasti Mustajab Koleksi Do‟a Penyembuh Dan

Pelindung Dari Penyakit, (Yogyakarta: Laksana,2017).

Nurhayati. “Kesehatan Dan Perobatan Dalam Islam:Kajian Shohih Al-

Bukhori”.Jurnal Ahkam,XVI,NO.2 (2016).

Hikmah, Nurul. Syifa Dalam Perspektif Al-Qur‟an (kajian surat al-Isra

(17):82, Q.S. Yunus (10):57 dan Q.S. an-Nahl (16):69 Dalam Tafsir Al-

Misbah), skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010).

Said, Shalahuddin. Terapi Al-Qur‟ān Menghindari Kefakiran Agar Rezeki

Berlimpah Materi Dan Non Materi”, (Depok Indonesia : Pustaka Liman,

2007).

Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung:

Penerbit Alfabeta Bandung,2017,Cet, Ke 25).

Shihab, M Quraish dkk. Sejarah & Ulum Al-Qur‟ān,(Jakarta: Pustaka Firdaus

2008).

Thaimiyyah, Ibnu. Majmu‟ al- Fatawa, (Cairo:1965), Jilid 10.

Page 97: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

Tim Penyusun. Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas

Ushuluddin Dan Studi Agama UIN STS JAMBI. Jambi: Fakultas

Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS Jambi, 2016.

Yunus, Mahmud. Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Hida Karya Agung,1990).

Zairul Haq, Muhammad. Kumpulan khasiat dan Keutamaan Surah-Surah Al-

Qur‟ān Untuk Pengatoban dan Mengatasi Persoalan Hidup Sehari-Hari,

(Jakarta: Wali Pustaka, 2014).

B. Website

Ali, Syamsuri. Pengobatan Alternatif Dalam Perspektif Hukum Islam, Jurnal,

dengan alamat0XC Februari 2019

Feransis Samuel rinaldi,”arti pengobatan‟‟diakses dengan alamat

http://sites.gogle.com/fransiskussamuelrenaldi/my-notes-on-

introduktion-to-intermation-Techonologiy/arti pengobatan,pada tanggal

21 februari2019

Ihsan, Muhammad. Pengobatan Ala Rosulullah Saw Sebagai Pendekatan

Antropologis Dalam Dakwah Islamiah Di Desa Rensing Kecamatan

Sakra Barat, Jurnal, Volume 4 Nomor 2, 156. Diakses melalui Alamat:

https://media.neliti.com, Publications, tanggal 11 November 2018.

Syafiq, Ahmad.Tinjauan Atas Kesehatan Dan Gizi Anak Usia Dini, Bappenas,

Jurnal, (Jakarta:Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, FKMUI,2007).

1. http://staff.ui.ac.id, pada tanggal 15 November 2018.

C. Wawancara

Muhammad Adam Kurniawan pemilik Rumah Sehat Nur Al-Fath, wawancara

langsung dengan penulis, 6 Juli 2019. Mayang Mangurai Jambi.

Rusi Maya Sari Istri pemilik Rumah Qur‟ān Ghaza, wawancara langsung

dengan penulis pada tanggal 5 November 2019

Adam Kurniawan, wawancara dengan penulis 1 Februari 2020, Kabupaten

Kota Jambi, Rekaman audio.

Wawancara bersama Linda pasien Rumah Sehat Nur Al-Fath pada Tanggal 30

Januari 2020

Page 98: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

“Penyembuhan Penyakit Fisik dengan Ayat Al-Qur’ān Melalui Metode Al-

Fasdhu (Studi Kasus di Rumah Sehat Nūr Al-Fath Mayang Mangurai

Jambi)”

NO JENIS DATA METODE SUMBER DATA

1. Letak Geografis Rumah Sehat

Nūr Al-Fath Mayang Mangurai

Jambi

-Observasi

-Dokmentasi

-Wawancara

-Setting Penelitian

-Dokumen Geografis

-Pemilik Rumah

Sehat Nur Al-Fath

2. Proses Berdirinya Rumah Sehat

Nūr Al-Fath Mayang Mangurai

Jambi

-Wawancara

-Dokumentasi

-Pemilik Rumah

Sehat Nūr Al-Fath

-Dokumentasi

3. Struktur Organisasi Rumah

Sehat Nūr Al-Fath Mayang

Mangurai Jambi

-Dokumentasi -Bagan Struktur

Organisasi

-Dan nama-nama

Pengurus Rumah

Sehat Nūr Al-Fath

4. Praktek penyembuhan dengan

metode Al-Fasdhu di Rumah

Sehat Nur Al-Fath

-Wawancara

-Dokumentasi

-Pasien

A. Panduan Observasi

NO Jenis Data Objek Observasi

1. Letak Geografis Rumah Sehat

Nūr Al-Fath Mayang Mangurai

Jambi

-Keadaan dan Letak Geografis

2. Sarana dan Fasilitas Di Rumah

Sehat Nūr Al-Fath Mayang

-Sarana dan Prasarana yang Tersedia di

Rumah Sehat Nūr Al-Fath, seperti:

Page 99: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

Mangurai Jambi Ruangan Tempat Pasien Berobat Serta

alat-alat atau media Yang digunakan

untuk Penyembuhan Pasien

3. Praktek Penyembuhan di Rumah

Sehat Nūr Al-Fath Mayang

Mangurai Jambi

-Metode yang diterapkan dalam Praktek

Penyembuhan

-Alokasi Waktu yang dibutuhkan untuk

Praktek Penyembuhan

B. Panduan Dokumentasi

NO Jenis Data Data Dokumenter

2. Sejarah Klinik Rumah Sehat Nūr

Al-Fath

-Data Dokumentasi Tentang Sejarah

Berdirinya dan Perkembangan Rumah

Sehat Nūr Al-Fath

3. Struktur Organisasi

Kepengurusan Klinik Rumah

Sehat Nūr Al-Fath

-Data Dokumentasi Tentang Struktur

Organisasi Dan Kepengurusan pada Klinik

Rumah Sehat Nūr Al-Fath

C. Butir-Butir Wawancara

NO Jenis Data Sumber Data dan Substansi Wawancara

1. Proses Berdirinya Rumah Sehat

Nūr Al-Fath

Pimpinan/Pemilik Rumah Sehat Nūr Al-

Fath:

-Bagaimana Proses Berdirinya Rumah

Sehat Nūr Al-Fath?

-Kapan dan oleh Siapa Rumah Sehat Nūr

Al-Fath didirikan?

-Bagaimana perkembangan hingga saat

ini?

2. Sarana/Fasilitas Rumah Sehat

Nūr Al-Fath

-Apa saja sarana yang dimiliki Rumah

Sehat Nūr Al-Fath?

3. Implementasi Penyembuhan Pada -Bagaimana program penyembuhan yang

Page 100: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

Rumah Sehat Nūr Al-Fath diterapkan pada Rumah Sehat Nūr Al-

Fath?

-Apa saja aturan administrasinya?

-Apa saja Metode yang digunakan?

-Apa saja amalan-amalan yang dilakukan

ketika berobat di Rumah Sehat Nūr Al-

Fath?

4. Implementasi Penyembuhan

dengan metode Al-Fasdhu di

Rumah Sehat Nur Al-Fath dalam

mengatasi berbagai penyakit

-Pasien memperlihatkan kesembuhan

secara nyata penyembuhan dengan metode

Al-Fasdhu

D. Time Line

No Kegiatan Desember Januari Februari

Bulan Ke

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi, Wawancara

2 Dokumentasi

3 Wawancara

4 Pengolahan Data

5 Validasi Data

Page 101: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

CURRICULUM VITAE

Informasin Diri

Habibah dilahirkan di Desa Pematang Gadung, Kecamatan Mersam, Kabupaten

Batanghari, Provinsi Jambi pada tanggal 30 Juli 1995, Putri dari Usman dan

Sutinah.

Riwayat Pendidikan

Lulusan UIN STS Jambi pada Tahun 2020

Alumni Pondok Pesantren Dzulhijjah Muara Bulian Batanghari pada

Tahun 2015

Alumni SDN 100/1 Desa Pematang Gadung, pada Tahun 2008

Page 102: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1:Pemilik Rumah Sehat Nur Al-Fath

Foto bersama pemilik Rumah Sehat Nur Al-Fath

Page 103: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

Gambar 2: Proses penyembuhan dengan metode Al-Fasdhu

Gambar 3 : Proses Penyembuhan Dengan Metode Fasdhu

Page 104: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

Gambar 4: kolesterol maka warna darah hitam

Gambar 5:

Page 105: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

Gambar :6

Gambar :7

Page 106: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

Gambar : 8

Page 107: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

Gambar 10: Pusing yang bersangatan

Gambar 11: penyakit diabetes ketika di fasdhu maka warna darah hitam dan membiru

Page 108: PENYEMBUHAN PENYAKIT FISIK DENGAN AYAT AL- QUR ...repository.uinjambi.ac.id/3341/1/Habibah,UT.160076.pdfpasien yang non Muslim) dan percaya bahwa segala macam penyakit hanya bisa disembuhkan

Gambar: 12

Gambar: 13