Penyakit Measles

48
Campak Kel 9

description

1. Definisi Kasus2. Besaran Masalaha. Duniai. Prevalensii. Insidensiii. CFRb. Indonesiai. Prevalensii. Insidensiii. CFR3. Gambaran Penyakita. Orangb. Tempatc. Waktu4. Riwayat Alamiah Penyakit5. 5 Level Of PreventionP. Promosi KesehatanQ. Perlindungan KhususR. Diagnosis Dini dan Pengobatan SegeraS. Pembatasan KecatatanT. Rehabilitasi6. Tantangan Dalam Pengendalian Penyakit7. Solusi

Transcript of Penyakit Measles

Page 1: Penyakit Measles

CampakKel 9

Page 2: Penyakit Measles

Hello!Andreas Billy FalianInnes Candra DevitaNadia ShalihaNuraeni YusupR Moch Wachyu RA

Page 3: Penyakit Measles

OutlineDefinisi kasus

Besarnya masalah di Indonesia dan dunia

Gambaran penyakit

Riwayat alamiah penyakit

5 level prevention and primordial

Tantangan dalam menghadapi penyakit

Solusi

Page 4: Penyakit Measles

1. Definisi Kasus

Page 5: Penyakit Measles

CampakCampak adalah

penyakit menular (Rubella) termasuk

golongan Paramyxovirus.

Menular lewat tetesan dari hidung, mulut atau tenggorokan dari orang yang terinfeksi (Udara).

Gejala kemerahan berbentuk makulopapular pada kulit, demam tinggi > 38 c, flu, mata merah (konjungtivitas), dan bintik-bintik putih kecil di bagian dalam mulut.

Page 6: Penyakit Measles

2. Besarnya Masalah

Page 7: Penyakit Measles

Di Dunia• Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian

pada anak-anak di seluruh dunia yang meningkat sepanjang tahun. • 2005 345.000 kematian 311.000 kematian terjadi pada anak-

anak usia dibawah lima tahun.• 2006 242.000 kematian karena campak atau 27 kematian terjadi

setiap jamnya (WHO, 2007). • 2007 197.000 kematian 177.000 kematian terjadi pada anak-

anak usia dibawah lima tahun. • Lebih dari 95% kematian campak terjadi di negara-negara

berpenghasilan rendah dengan infrastruktur kesehatan lemah (WHO, 2008).

Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20063/5/Chapter%20I.pdf

Page 8: Penyakit Measles
Page 9: Penyakit Measles
Page 10: Penyakit Measles
Page 11: Penyakit Measles
Page 12: Penyakit Measles
Page 13: Penyakit Measles

Insiden Measles di Indonesia

Page 14: Penyakit Measles

Insiden measles di Indonesia

Page 15: Penyakit Measles
Page 16: Penyakit Measles
Page 17: Penyakit Measles

CFR Measles• CFR (WHO) low

income countries 0.05-6%

• CFR area terisolasi/permasalahan kompleks (tanpa vaksinasi atau mengandalkan imunitas yang rendah) 10-30%

Sumber: http://ije.oxfordjournals.org/content/38/1/192.full

Page 18: Penyakit Measles

3. Gambaran Penyakit

Page 19: Penyakit Measles

Person

Anak-anak pada usia dibawah 15

bulan

Anak usia sekolah atau remaja

kadang kala orang dewasa

Endemis di Masyarakat Metropolitan

Penderita campak lebih banyak pada

anak laki-laki yakni 62%

Page 20: Penyakit Measles

Place

• Campak timbul terutama di akhir musim dingin dan pada awal musim semi

Di daerah Iklim Sedang

• Campak timbul biasanya pada musim panas

Didaerah tropis

• Pernah ada peningkatan insidensi campak pada tahun 1989-1991.

Di Amerika Serikat

• Campak masih dapat menginfeksi sekitar 30 juta orang setiap tahunnya dengan tingkat kefatalan 900.000 kematian.

Di Afrika dan Asia

Page 21: Penyakit Measles

Time

Kejadian Campak relatif tinggi pada musim kemarau

Kebanyakan kasus campak terjadi pada akhir musim dingin dan awal musim semi di daerah empat musim

Virus campak dapat bertahan selama beberapa hari pada temperatur 0 C dan selama 15 minggu pada sediaan beku

Masa Inkubasi antara 10-12 hari

Campak ditularkan sejak 1 hari sebelum timbulnya gejala klinis sampai 4 hari sesudah munculnya ruam

Page 22: Penyakit Measles

4. Riwayat Alamiah Penyakit

Page 23: Penyakit Measles

PrepatogenesisInteraksi antara Agent-Host-Environtment

Agen

• Measles virus yang termasuk dalam famili paramyxoviridae anggota genus morbilivirus

Host

• Manusia• Umur• Jenis

Kelamin• Pendidikan• Status gizi• Umur

pemberian imuninaisasi

• Pekerjaan• Imunisasi

Environtment

• Fisik• Suhu• Musim

• Sosial Ekonomi• Pendidikan

Page 24: Penyakit Measles

Patogenesis

Fase sub klinisPenyakit belum bermanifestasi dengan nyata tapi telah

terjadi perubahan-perubahan dalam jaringan tubuh (Seperti terjadinya perubahan fungsi jaringan epitel nosofaring dan kelenjar lympa akibat dari paparan virus)

Masa InkubasiMasa inkubasi berlangsung sekitar 10-12 hari, tapi

bisa berkisar antara 7-18 hari dari saat terpajan sampai timbul gejala demam. Biasanya 14 hari sampai timbul ruam

Page 25: Penyakit Measles

Klinis

Stadium kataral (prodormal) Biasanya stadium ini berlangsung selama 4-5 hari dengan

gejala demam, malaise, batuk, fotofobia, dan konjungtivitis. Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul eksantema, timbul bercak Koplik

Stadium erupsi Stadium ini berlangsung selama 4-7 hari. Gejala yang

biasanya terjadi adalah keluar bercak-bercak kemerahan, dengan gejala batuk yang bertambah serta timbulnya ruam atau eritema yang berbentuk makula-papula disertai naiknya suhu badan

Page 26: Penyakit Measles

konvalesen

Insert your desiredtext here.

Stadium konvalesenErupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih

tua (hiperpigmentasi) yang lama-kelamaan akan menghilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering ditemukan pula kulit yang bersisik. Selanjutnya suhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi

Page 27: Penyakit Measles

Modus Penularan

Insert your desiredtext here.

• Melalui udara dengan penyebaran droplet, kontak langsung, melalui sekret hidung atau tenggorokan dari orang-orang yang terinfeksi dan jarang melalui benda-benda yang terkena sekret hidung atau sekret tenggorokan

• Masa penularan penyakit campak berlangsung mulai dari hari pertama sebelum munculnya gejala prodromal sampai 4 hari setelah timbul ruam

Page 28: Penyakit Measles

5. Five Level Prevention

Page 29: Penyakit Measles

Health Promotion

Penyuluhan tentang PHBS

Pola makan yang sehat (asupan gizi

baik)

Edukasi Campak

Page 30: Penyakit Measles

General and Spesific ProtectionMMR Vaccine

➜ Pertama kali usia 9-15 bulan

➜ Kedua kali usia 4-6 tahun

➜ Wanita hamil

➜ Orang HIV

➜ Pasien TBC yg tidak diobati

➜ Penderita leukimia

Don’t

Page 31: Penyakit Measles

Cont’

➜ Menjaga jarak ketika berada endemik campak

➜ Membawa peralatan makan, mandi, dan tidur sendiri

➜ Tidak bersentuhan kulit dan menggunakan masker

Page 32: Penyakit Measles

Early Diagnosis and Prompt Treatment

Blood testPemeriksa

an serologik

Biakan

virusPEP

IGAcetaminophen

Page 33: Penyakit Measles

Disability Limitation

➜ Pemberian vitamin A

➜ Antibiotik

➜ Isolation

Usia Dosis

< 6 bulan 50.000 IU

6-11 bulan 100.000 IU

1-5 tahun 200.000 IU

Page 34: Penyakit Measles

Rehabilitation

Fisik Sosial

Page 35: Penyakit Measles

5. Primordial

Page 36: Penyakit Measles

➜ Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 552/Menkes/SK/VII/2006 tentang Penyelenggaraan Kampanye Imunisasi Campak

➜ Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi

➜ Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 239/Menkes/SK/IV/2006 tentang Penunjukkan Laboratorium Virologi Nasional Polio dan Laboratorium Virologi Nasional Campak

Page 37: Penyakit Measles

6. Tantangan dan Solusi

Pengendalian Penyakit

Page 38: Penyakit Measles

Pengendalian di Indonesia

Page 39: Penyakit Measles

Strategi eradikasi campak di Indonesia1. Peningkatan cakupan

imunisasi rutinUsia 9 bulanKelas 1 SD2. Pemberian imunisasi

tambahanKampanye campak 5-59 bulan3. Penguatan surveilans

campak4. Memperbaiki

management kasus

Page 40: Penyakit Measles

Tantangan reduksi campak di Indonesia

• Kelengkapan data/laporan rutin Rumah Sakit dan Puskesmas yang masih rendah

• Pemantauan dini (SKD – KLB) campak pada desa-desa berpotensi KLB pada umumnya belum dilakukan dengan baik terutama di Puskesmas

• Belum semua unit pelayanan kesehatan baik Pemerintah maupun Swasta ikut berkontribusi melaporkan bila menemukan campak

• Dukungan dana yang belum memadai, terutama untuk melaksanakan aktif surveilans ke Rumah Sakit dan pengembangan surveilans campak pada umumnya

• Belum kuatnya komitmen, dukungan biaya operasional, dan dukungan sumber daya lainnya dari jajaran pemerintah daerah untuk imunisasi

Page 41: Penyakit Measles

Pengendalian di Dunia

Page 42: Penyakit Measles

Global Measles and Rubella Strategic Plan

2012-2020

Page 43: Penyakit Measles

TantanganFinancial risks

High population density and highly mobile populations

Weak immunization systems and inaccurate reporting of vaccination coverage

Managing perceptions and misperceptions

Conflict and emergency settings

Page 44: Penyakit Measles

Solusi

Achieve and maintain high levels of population immunity by providing high vaccination coverage with two doses of measles and rubella containing vaccines.Monitor diseases using effective surveillance and evaluate programmatic efforts to ensure progress.

Develop and maintain outbreak preparedness, respond rapidly to outbreaks, and manage cases.

Communicate and engage to build public confidence and demand for immunization.

Perform the research and development needed to support cost-effective operations and improve vaccination and diagnostic tools.

Page 45: Penyakit Measles

Thanks!Any questions?

You can find us at:G 105

Page 46: Penyakit Measles

• World Health Organization. (2015). Media Centre : Measles. [online] Tersedia di : http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs286/en/ Diakses pada 13 Maret 2016

• World Health Organization. (2015). Health Topics: Measles. [online] Tersedia di : http://www.who.int/topics/measles/en/ Diakses pada 13 Maret 2016

• Centers for Disease Control and Prevention. (2015). Measles (Rebeola). [online] Tersedia di : http://www.cdc.gov/measles/hcp/ Diakses pada 13 Maret 2016

• Centers for Disease Control and Prevention. (2015). Global Health – Masles, Rubella, and CRS. [online] Tersedia di http://www.cdc.gov/globalhealth/measles/ Diakses pada 13 Maret 2016

• Kementerian Kesehatan RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta: Kemenetrian Kesehatan Republik Indonesia.

• Meadow, R., & Newell, S. (ND). Pediatrika. In R. Meadow, & S. Newell, Pediatrika (pp. 237-238). Jakarta: Erlangga.

➜ Public Health Agency Of Canada. (2015). Measles: Global Update. [online] Tersedia di : http://www.phac-aspc.gc.ca/tmp-pmv/notices-avis/notices-avis-eng.php?id=98 Diakses pada 13 Maret 2016

Referensi

Page 47: Penyakit Measles

• Kunoli, Firaus J. 2013. Pengantar epidemiologi penyakit menular.Jakarta : TIM

• Kandun, I Nyoman. 2009. Manual pemberantasan penyakit menular. Jakarta: CV Informedika

• Dewi, Elmirillia farah .2008 .Hubungan cakupan imunisasi campak dengan kejadian campak di Kota Bogor Tahun 2005-2007. Skripsi. Universitas Indonesia . Available from:

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125942-S-5525-Hubungan%20cakupan-Literatur.pdf [ Accessed on 13 March 2016]• Fiebelkorn, Amy Parker and Goodson, James L. Measles

(Rubeola). CDC [Serial on the internet]. September 10 2016. [cited 2016 17 April]. Available from: http://wwwnc.cdc.gov/travel/yellowbook/2016/infectious-diseases-related-to-travel/measles-rubeola

• Anonym. Vaccine and Immunizations. Available from http://www.cdc.gov/vaccines/vpd-vac/measles/faqs-dis-vac-risks.htm [cited 22 April 2016]

• Anonym. Measles Prevention: Recommendation of the Immunization Practices Advisory Committee (ACIP). Available from http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/00041753.htm [cited 23 April 2016]

Referensi