Penyajian Data
Transcript of Penyajian Data
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 1/45
Tabel 5. Penyajian Data (Variabel, Tolak Ukur, Data yang Ditemukan dan Masalah)
DAMPAK
No Variabel Tolak ukur
variabel ini (E)
Data yang Dihitung (O) Masalah
(E-O)1 Angka kesakitan
( Incidence Rate)
< 20 kasus per 100.000 penduduk 37
IR = ---------- X 100.00013.963
= 264,99 per 100.000 penduduk
+
2 Angka kematian
(Case Fatality Rate)
< 1% 0
CFR = -------- X 100%
37
= 0%
-
3 Kejadian Luar Biasa
(KLB)
0 0 -
KELUARAN
No Variabel Tolak ukur
Variabel ini (E)
Data yang Dihitung (O) Masalah
(E-O)
1 Angka Bebas Jentik >95%
(berdasarkan KEPMENKES (No. 1457/2003)
24102
ABJ = ------------- x 100%25741
= 93,63%
+
2 House Index < 5% 1639
HI = ------------- x 100%
25741
+
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 2/45
= 6,37%
I. Pelayanan Medis/Non Medis
1 Laporan Kasus DBD
yang ditindak lanjuti
dengan PE
100 % laporan kasus DBD ditindaklanjuti dengan
Penyelidikan Epidemiologi (PE)
24
PE = ----------- X 100%37
= 64,86%
+
2 Kasus PE (+) yang
ditindak lanjuti
dengan fogging
100 % kasus yang di fogging berdasarkan hasil
Penyelidikan Epidemiologi yang positif (+)
7Fogging = ---------X 100%
9
= 77,78%
+
3 Jumlah rumah yang
dilakukan PJB
100 sampel rumah/ bangunan yang dipilih secara acak Jumlah bangunan yang diperiksa
sebanyak 25.741 selama bulan
Januari-Maret 2010.
-
4 Jumlah rumah yang
melakukan PSN 3M
selama 30 menit.
100% rumah dan TTU yang melakukan PSN 30 menit Semua rumah kecuali rumah yang
kosong (karena seluruh penghuninya
sedang keluar rumah) melaksanakan
program PSN minimal 30 menit yang
dilaksanakan tiap Jumat pukul 09.00-
selesai.
-
II. Penyuluhan Kesehatan
1 Persentase kehadiran 100% Tidak ada penyuluhan kelompok, -
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 3/45
Penyuluhan
kelompok saat PE
dilakukan penyuluhan Door to Door
saat PE
2 Persentase kehadiran
Penyuluhan kader(jumantik) dan tokoh
masyarakat.
100% 100%
(diadakan sebelum pelaksanaan PSNsetiap hari Jumat)
-
PROSES
No Variabel Tolak ukur
variabel ini (E)
Data yang Dihitung (O) Masalah
(E-O)
Perencanaan
1 Rencana penemuan
dan penatalaksanaan
penderita DBD
Ada dan berjalan Ada dan berjalan -
2 Rencana pencatatan
dan pelaporan kasus
yang berjenjang dan
berkesinambungan
Ada dan berjalan Ada dan berjalan -
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 4/45
3 Rencana
penyelidikan
epidemiologi (PE).
Ada dan berjalan Ada dan berjalan
4 Rencanapemberantasan dan
pengendalian vektor:
fogging, PSN dan
PJB
Ada dan berjalan Ada dan berjalan, tetapi hanyaterbatas pada fogging fokus saja.
Karena rencana fogging massal, PSN
dan PJB (termasuk para jumantik)
sudah menjadi tanggung jawab
Petugas Kantor Kelurahan sejak
tahun 2007 (Melalui Perda No. VI
tahun 2007).
-
5 Rencana
pemeriksaan
cholinesterase
petugas fogging bila
menggunakan
insektisida
malathion
Ada dan berjalan Tidak ada karena sudah tidak
menggunakan insektisida malathion
-
6 Rencana penyuluhan
secara perseorangan
dan/ atau kelompok
Ada dan berjalan Ada dan berjalan, tetapi penyuluhan
perorangan terbatas hanya pada saat
pasien berobat ke Puskesmas
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 5/45
(penyuluhan oleh petugas kesehatan)
dan penyuluhan kelompok terbatas
hanya saat PE dan fogging fokus.
Sebenarnya penyuluhan perorangan
dan kelompok mengenai DBD sudah
menjadi tanggung jawab Petugas
Kantor Kelurahan sejak tahun 2007
(Melalui Perda No. VI tahun 2007).
7 Rencana pelatihan
jumantik dan tenaga
kesehatan secara
berkala
Ada dan berjalan Ada dan berjalan, tetapi terbatas pada
pelatihan tenaga kesehatan
Puskesmas saja.
Karena pelatihan jumantik sudah
menjadi tanggung jawab Petugas
Kantor Kelurahan sejak tahun 2007
(Melalui Perda No. VI tahun 2007).
-
8 Rencana pembinaan
peran serta
masyarakat dalam
penggerakkan
program nasional
PSN
Ada dan berjalan Tidak ada.
Karena sudah menjadi tanggung
jawab Petugas Kantor Kelurahan
sejak tahun 2007 (Melalui Perda No.
VI tahun 2007).
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 6/45
Pengorganisasian
1 Struktur organisasi
jelas dan tertulis
Jelas dan tertulis Jelas dan tertulis -
2 Pembagian tugas
antar petugas
Tertulis dengan syarat :
Jelas.
Tidak saling merangkap jabatan.
Dijalankan dengan baik.
Tidak tertulis dengan jelas dan
penanggung jawab P2P DBD
Puskesmas kelurahan Tugu Utara III
memiliki tugas rangkap.
+
Pelaksanaan Medis
1 Penemuan danpenatalaksanaan
penderita
Pedoman diagnosis penyakit DBD dan tatalaksanakasus tersedia dan dilaksanakan sesuai standar.
Pedoman diagnosis penyakitDBD dan tatalaksana kasus
tersedia dan dilaksanakan sesuai
standar.
Melalui observasi dan sampling
dari status pasien, didapatkan:
Semua pasien dengan gejala
DBD, yang keadaan umumnya
masih baik, dianjurkan
melakukan pemeriksaan
laboratorium darah di lab
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 7/45
(biasanya di Puskesmas
Kecamatan Koja) dan
membawa hasilnya. Jika
memang memenuhi kriteria
diagnosis DBD, akan langsung
didiagnosis DBD. Sementara
pasien yang datang dengan
gejala DBD disertai keadaan
umum kurang baik akan
langsung dirujuk ke RS.
Laporan penderita dari sarana P2P Dinkes DKI Jakarta
dan dari dokter atau RS tempat penderita dirawat
tersedia dan dijalankan dengan baik.
Laporan penderita dari sarana
P2P Dinkes DKI Jakarta
tersedia melalui website
http://www.surveilans-
dinkesdki.net.Website dapat
diakses dan beroperasi dengan
baik.
Laporan dari dokter/ tempat
penderita dirawat tidak berjalan
dengan baik.
Dari 15 kasus DBD yang
+
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 8/45
tercatat dalam laporan kasus
DBD bulan April (diunduh dari
website http://www.surveilans-
dinkesdki.net), hanya 1 kasus
yang laporannya diterima secara
langsung oleh Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara III
(dilaporkan oleh keluarga
pasien dengan membawa
formulir pemberitahuan pasien
DBD dari RS yang merawat).
2 Penyelidikan
Epidemiologi (PE)
Dilakukan dalam 3 x 24 jam setelah pelaporan dan
dicatat dalam formulir PE.
PE dilakukan segera setelah
pelaporan baik dari warga, Dinkes,
ataupun dari Puskesmas Kecamatan
Koja. PE dilakukan selambat-
lambatnya 3 x 24 jam setelah laporan
diterima dan semua dicatat dalam
formulir PE.(Berdasarkan sampling (melakukan
crosscheck) data kasus DBD bulan
April 2010 dengan data PE, dan
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 9/45
dengan formulir pemberitahuan
pasien DBD yang ada di PKL Tugu
Utara III:
- Ada 1 kasus DBD yang dilaporkan,
atas nama Tn. Paulus, laporan
diterima PKL Tugu Utara III tanggal
20 April 2010 dan PE dilaksanakan
tanggal 22 April 2010).
3 Pemberantasan dan
pengendalian vektor,
PSN, PJB, dan
fogging.
Fogging
Terhadap nyamuk dewasa untuk memutus mata rantai
penularan DBD :
1. Fogging fokus dilakukan 2 siklus dengan radius
100 meter dan selang waktu 1 minggu. Fogging
fokus dilakukan selambat-lambatnya 3 (tiga) kali
24 jam setelah PE dinyatakan Positif.
o Dari data PE dan laporan fogging
bulan Maret-Mei 2010 (via
internet) didapatkan bahwa ada 2
kasus DBD yang tidak
ditindaklanjuti dengan fogging
fokus. Setelah dicrosscheck pada
Bapak Dedi, ternyata fogging
telah dilaksanakan di daerah
tersebut, tetapi belum dimasukkan
dalam data di website.
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 10/45
2. Fogging masal dilakukan 2 siklus di seluruh
wilayah suspek KLB dengan selang waktu 1
bulan.
PSN
Terhadap jentik nyamuk untuk menghilangkan tempat
perindukan nyamuk (PSN):
1. 3M minimal dilaksanakan 1 kali/minggu oleh
setiap keluarga
2. 100% tempat penampungan air yang sukar
dikuras diberi larvasida setiap 3 bulan
Pengamatan Jentik Berkala (PJB)
Dilaksanakannya PJB
o Sementara semua kasus DBD
dengan PE (+) yang
ditindaklanjuti dengan fogging
fokus, fogging fokus dilaksanakan
paling lambat 2 x 24 jam setelah
PE dinyatakan (+).
o Semua fogging fokus
dilaksanakan sebanyak dua siklus
dengan selang waktu 1 minggu.
- Fogging masal dilaksanakan oleh
Petugas Kantor Kelurahan. Fogging
masal terakhir kali dilakukan pada
tahun 2008 (saat KLB), dan
dilaporkan pada Sudinkes, serta
dihadiri oleh Wali Kota Jakarta
Utara.
- Pelaksanaan PSN dilakukan setiap
Jumat pukul 09.00 oleh jumantik (di
bawah Koordinator Jumantik dari
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 11/45
Kantor Kelurahan).
-Larvasida dibagikan secara gratis
oleh jumantik kepada masyarakat
pada saat KLB dan pada saat
didapatkan Larvasida dari Pusat
(Kantor Walikota/ Gubernur).
o PJB dilaksanakan oleh jumantik
tanpa waktu yang tetap
(disesuaikan dengan kesibukan si
jumantik itu sendiri), dilakukan
seminggu sekali (bisa hari apa
saja dan berbeda-beda setiap RT).
o Pada setiap kunjungan PJB,
jumantik selalu mengingatkan
penghuni rumah untuk senantiasa
melakukan PSN mandiri, yaitu
dengan 3M, bubuk larvasida dan
memelihara ikan.
4 Pemeriksaan
cholinesterase
Dilakukan 1 x pertahun dan kadar cholinesterase pada
petugas fogging tidak boleh < 75%. Bila < 50% - 75%.
Seiiring dengan penggunaan
Malathion kembali, dengan tujuan
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 12/45
petugas fogging bila
menggunakan
insektisida
malathion
Tidak boleh mengikuti kegiatan selama 2 minggu. Hanya
dilakukan bila menggunakan insektisida malathion.
untuk mengurangi resistensi nyamuk
terhadap insektisida, maka
pemeriksaan ini masih digunakan dan
akan diadakan lagi tahun 2011 (1x
per tahun). Bila kadarnya melebihi
standar, petugas tersebut akan
diistirahatkan dan diganti dengan
petugas lainnya.
5 Penyuluhan secara
individu dan
kelompok
Penyuluhan perorangan (individu): setiap kali
pelayanan dan PJB.
Penyuluhan kelompok : 6 x per tahun.
- Penyuluhan perorangan
dilaksanakan oleh dokter umum
ketika pelayanan di Puskesmas.
-Penyuluhan perorangan
dilaksanakan oleh jumantik pada
setiap kunjungan PJB.
-Penyuluhan kelompok dilakukan
oleh Puskesmas Kecamatan Koja
bersama PKL Tugu Utara III
bersamaan dengan PE dan fogging
fokus.
-
6 Pelatihan jumantik
dan tenaga
Pelatihan dokter
Dokter mengikuti pelatihan tatalaksana penderita DBD
Pelatihan dokter: Ada, tetapi tidak
rutin. Hanya dilakukan jika ada
+
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 13/45
kesehatan secara
berkala
dalam waktu 1 minggu dengan kategori lulus dan
dilakukan penyegaran kembali dalam waktu 2 tahun
berikutnya.
Pelatihan jumantik
Jumantik dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan
untuk melakukan PSN dan PJB, serta untuk memberikan
penyuluhan tentang DBD, minimal setahun sekali.
peningkatan kasus.
Pelatihan jumantik (yang adalah
tanggung jawab kantor Kelurahan
Tugu Utara) tidak dilaksanakan
karena jumantik dianggap telah
memiliki keterampilan dari
pengalamannya sebagai jumantik
selama ini.
7 Pembinaan peran
serta masyarakat
dalam penggerakkan
program nasional
PSN
Dilaksanakannya pembinaan peran serta masyarakat Tidak dilaksanakan oleh
Puskesmas
(karena sudah menjadi tanggung
jawab Petugas Kantor Kelurahan);
Kunjungan ke rumah (PJB)
dilakukan oleh jumantik secara
teratur setiap minggu sekali,
disertai dengan motivasi warga
melakukan PSN.
- Hasil pemeriksaan jentik dicatat.
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 14/45
Pencatatan dan Pelaporan
1 Ketersediaan catatan
harian dan form-
form untuk
pencatatan dan
pelaporan
Catatan harian penderita DBD:
Data penderita/tersangka DBD.
Form laporan So
Formulir pemberitahuan penderita/tersangka DBD dari
puskesmas, RS, praktek dokter swasta menurut
golongan umur, jenis kelamin, tanggal mulai sakit dan
hasil pemeriksaan.
Form K- DBD
Laporan bulanan DBD.
Form W2
Laporan mingguan kasus DBD puskesmas.
Form W1
Laporan bila terjadi KLB.
Formulir PE untuk melakukan pencatatan hasil
Penyelidikan Epidemiologi.
Adanya pencatatan hasil pengamatan jentik oleh kader
yang ditujukan untuk menghitung Angka Bebas Jentik
yang kemudian dilaporkan ke Puskesmas Kecamatan.
Catatan harian penderita DBD:Ada
Pelaporan dengan form laporan So:
Ada.
Laporan mingguan dan bulanan
DBD: Ada (Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara mendapatkannya dari
website http://www.survailans-
dinkesdki.net)
Pencatatan hasil Penyelidikan
Epidemiologi pada formulir PE:
Ada.
Pencatatan dan pelaporan hasil
pengamatan jentik oleh jumantik:
Tidak ada, baik di Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara III maupun
di Puskesmas Kecamatan Koja.
Pencatatan dan pelaporan hasil
pengamatan jentik hanya ada di
Kantor Kelurahan Tugu Utara saja.
+
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 15/45
Formulir 1a
Untuk Pemantauan jentik berdasarkan lokasi spesifik
indoor/outdoor dan dikteahui oleh RT/RW setempat
Formulir PJB 1b
Untuk rekapitulasi pemantauan jentik berkala diketahui
oleh ketua RT/RW setempat.
Formulir PJB 2
Formulir untuk pencatatan rumah sesuai RT/RW
setempat, diketahui oleh Lurah setempat.
Formulir PJB 2 AA
Untuk tempat umum, tempat kerja dan industri
F1-PE
Untuk laporan hasil penyelidikan epidemiologi kasus
DBD di Kelurahan, diketahui oleh kepala Puskesmas
Kelurahan setempat.
Form PE 1
Data identitas penderita dan konfirmasi hasil PE yang
menyatakan bahwa penderita tersebut merupakan
penderita DBD atau bukan, diketahui oleh ketua
RT/RW setempat dan pelaksana PE
Form PE 2
Laporan hasil pengamatan jentik
bulan April dan Mei 2010 belum
ada.
Laporan hasil pengamatan jentik
yang ada (bulan Januari-Maret
2010) masih dalam bentuk laporan
per RW yang belum direkapitulasi
jumlahnya, dan tidak disertai
dengan perhitungan ABJ (kolom
ABJ dikosongkan).
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 16/45
Form penyelidikan epidemiologi untuk 20 rumah di
sekitar kasus rumah penderita demam berdarah.
Pengawasan
1 Supervisi program
oleh Puskesmas
Kecamatan
dilakukan 4 kali
dalam setahun
Pengawasan dari Puskesmas kecamatan, 4x/tahun ada
dan berjalan.
Pengawasan program oleh Puskesmas
Kecamatan setiap bulan (dilakukan
dalam bentuk kunjungan dan
pemeriksaan laporan kasus oleh
Koordinator Petugas P2P DBD
Puskesmas Kecamatan Koja ke
masing-masing Puskesmas
Kelurahan).
-
INPUT
No Variabel Tolak Ukur Keberhasilan
Variabel Ini (E)
Data yang Dihitung (O) Masalah
(E-O)
Tenaga
1 Dokter Umum Jumlah: 1 orang
Waktu kerja Senin-Kamis, pukul 07.30-16.00 WIB;
Jumlah: 1 orang
Waktu kerja Senin-Kamis, pukul
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 17/45
Jumat pukul 07.30-16.30 WIB; jam kerja rata-rata 8,5
jam/hari)
Tugas:
Sebagai koordinator dan penanggung jawab
kegiatan Puskesmas.
Sebagai pelaksana kegiatan pelayanan kesehatan
umum berupa pemeriksaan dan pengobatan.
07.30-16.00 WIB; Jumat pukul
07.30-16.30 WIB; jam kerja rata-
rata 8,5 jam/hari)
Tugas:
Sebagai koordinator dan
penanggung jawab kegiatan
Puskesmas (dalam jabatan
sebagai Wakil Manajemen Mutu
Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara III).
Sebagai pelaksana kegiatan
pelayanan kesehatan umum
berupa pemeriksaan dan
pengobatan.
2 Perawat Jumlah: 1 orang
Waktu kerja Senin-Kamis, pukul 07.30-16.00 WIB;
Jumat pukul 07.30-16.30 WIB; jam kerja rata-rata 8,5
jam/hari)
Tugas:
Membantu dokter umum dalam melakukan kegiatan
pelayanan kesehatan.
Jumlah: 1 orang
Waktu kerja Senin-Kamis, pukul
07.30-16.00 WIB; Jumat pukul
07.30-16.30 WIB; jam kerja rata-
rata 8,5 jam/hari)
Tugas:
Membantu dokter umum dalam
+
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 18/45
Membantu dokter umum untuk melakukan
penyuluhan pengendalian penyakit DBD.
melakukan kegiatan pelayanan
kesehatan.
Memiliki jabatan sebagai: (1)
Penanggung Jawab Program
Pengendalian DBD, (2)
Penanggung Jawab Poli TB
Paru, (3) Penanggung Jawab
KesMas Paru, (4) Penanggung
Jawab Survailans, (5)
Penanggung Jawab Lansia, (6)
Penanggung Jawab UKS dan
UKGS, (7) Penanggung jawab
Promosi Kesehatan Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara III.
3 Petugas P2P DBD
dan Petugas PE
Jumlah: 1 orang
Waktu kerja Senin – Kamis, pukul 07.30-16.00 WIB;
Jumat pukul 07.30-16.30 WIB; jam kerja rata-rata 8,5
jam/hari)Tugas:
Manajemen penanggulangan penyakit DBD meliputi:
pencatatan kasus DBD, koordinasi kegiatan
Jumlah: 1 orang, merangkap
jabatan sebagai perawat dan
penanggung jawab program-
program lainnya. Waktu kerja Senin-Kamis, pukul
07.30-16.00 WIB; Jumat pukul
07.30-16.30 WIB; jam kerja rata-
+
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 19/45
penyelidikan epidemiologi dan fogging. rata 8,5 jam/hari)
Tugas:
Manajemen penanggulangan
penyakit DBD meliputi:
pencatatan kasus DBD,
koordinasi kegiatan penyelidikan
epidemiologi dan fogging.
4 Petugas Laboratorium Jumlah: 1 orang
Waktu kerja Senin-Kamis, pukul 07.30-16.00 WIB;
Jumat pukul 07.30-16.30 WIB; jam kerja rata-rata 8,5
jam/hari)
Tugas:
Melakukan pemeriksaan laboratorium berkaitan
dengan penyakit DBD.
Tidak ada (karena PKL Tugu Utara
III tidak memiliki laboratorium
sendiri).
-
5 Kader/jumantik Jumlah: 1 orang tiap RW, dengan target kerja
minimal 500 rumah per bulan.
Tugas:
Sebagai panutan dan penggerak masyarakat dalam
pelaksanaan dan penanggulangan demam berdarah.
Tidak ada,
karena para jumantik berada di
bawah tanggung jawab Petugas
Kantor Kelurahan sejak tahun 2007
(Melalui Perda No. VI tahun 2007).
Berdasarkan data di kantor kelurahan:
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 20/45
Ada 1 jumantik untuk masing-masing
RT (total 59 orang jumantik) dan 1
orang koordinator jumantik untuk
masing-masing RW (total 7
koordinator jumantik) di wilayah
kerja Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara III).
Waktu kerja (hari untuk melakukan
pemeriksaan jentik) tidak tetap,
karena disesuaikan dengan kesibukan
jumantik tersebut.
Waktu untuk menggerakkan warga
melakukan PSN (3M) adalah hari
Jumat pukul 09.00-selesai.
6 Petugas fogging Jumlah: 10 orang; 2 orang kepala regu dan 8 orang
anggota.
Tugas:
Melakukan fogging di wilayah kerja Puskesmas.
Sebagai panutan dan penggerak masyarakat dalam
pelaksanaan dan penanggulangan demam berdarah.
PKL Tugu Utara III tidak memiliki
petugas fogging.
Petugas fogging ada di Puskesmas
Kecamatan Koja.
Pada setiap pelaksanaan fogging, ada
14 orang yang bertugas, yaitu 1 orang
sebagai Supervisor, 1 orang kepala
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 21/45
regu, dan 12 orang sebagai
penyemprot.
Pelayanan Medis/Non Medis
1 Subsidi APBD APBD: Menyediakan anggaran untuk kegiatan pelatihan,
supervisi dan monitoring, jaminan mutu laboratorium,
sarana diagnosis, kegiatan pemecahan masalah,
pengembangan SDM, untuk operasional, pemeliharaan,
pelaksanaan, pencegahan, dan penanggulangan DBD
Keterangan: jumlahnya mencukupi dan waktu pemberian
tidak terlambat.
Jumlahnya mencukupi dan pemberian
tidak terlambat.
Tetapi tidak ada anggaran dana untuk
jumantik (karena anggaran dana
untuk jumantik berasal dari Kantor
Kelurahan Tugu Utara)
-
Sarana Medis Inventaris
1 Tensimeter dewasa 1 buah, berfungsi baik 1 buah, berfungsi baik -
2 Tensimeter anak 1 buah, berfungsi baik 1 buah, berfungsi baik -
2 Stetoskop 1 buah, berfungsi baik 2 buah, berfungsi baik -
3 Termometer 1 buah, berfungsi baik 1 buah, berfungsi baik -
4 Senter 1 buah, berfungsi baik 1 buah, berfungsi baik -
5 Alat laboratorial o Alat Hb meter Sahli: 1 buah
o Rak : 1 buah
o Pipet Sahli : 1 buah
Tidak ada
(karena tidak ada laboratorium di
PKL Tugu Utara III)
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 22/45
o Tabung : 2 buah
o Pipet eritrosit : 1 buah
o Pengaduk : 1 buah
o Kamar hitung : 1 buah
o Mikroskop cahaya : 1 buah
o Microsentrifuge : 1 buah
Tersedia ruang laboratorium, cukup pencahayaan dan
ventilasi, dilengkapi dengan keran air yang airnya
harus dapat mengalir, handschoen (sarung tangan),
baju petugas.
6 Tourniquet 1 buah, berfungsi baik 1 buah, berfungsi baik
Sarana Medis Habis Pakai
1 Obat-obatan
(antipiretika seperti
parasetamol atau
ibuprofen)
Ada dalam keadaan baik, mencukupi, dan stok tidak
pernah habis
Ada dalam keadaan baik, mencukupi,
dan stok tidak pernah habis
-
2 Jarum suntik uk. 23
untuk pengambilan
darah tersedia.
Ada dalam keadaan baik, mencukupi, dan stok tidak
pernah habis
Ada dalam keadaan baik, mencukupi,
dan stok tidak pernah habis
3 Cairan kristaloid, Ada dalam keadaan baik, mencukupi, dan stok tidak Tidak ada -
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 23/45
koloid, dan infus set. pernah habis (Puskesmas Tugu Utara III tidak
melayani rawat inap)
4 Bahan pemeriksaan
hematologi
o Alkohol
o Larutan Rees-Ecker
o HCl 0,1 N
o Aquadest
Ada dalam keadaan baik, mencukupi, dan stok tidak
pernah habis
Alkohol ada, lain-lainnya tidak ada
(Puskesmas Tugu Utara III tidak
memiliki laboratorium)
-
Sarana Non Medis Inventaris
1 Buku panduan tata
laksana kasus
menurut WHO
Ada Ada -
2 Kamar Periksa Ada dan berfungsi baik Ada dan berfungsi baik -
3 Lemari tempat
perabotan
Ada dan berfungsi baik Ada dan berfungsi baik -
4 Tempat cuci
tangan, sabun, lap
tangan, air mengalir
Ada dan berfungsi baik Ada dan berfungsi baik -
5 Alat komunikasi Ada dan berfungsi baik Ada sebuah pesawat telepon dan
berfungsi dengan baik
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 24/45
6 Alat bantu
penyuluhan (leaflet,
poster, dan
sejenisnya)
Ada dalam jumlah yang cukup dan berfungsi baik Tidak ada
(Ada di Puskesmas Kecamatan Koja)
+
7 Senter Ada dan berfungsi baik Ada dan berfungsi baik -
8 Tempat cuci tangan
beserta
peralatannya
Ada dan berfungsi baik Ada dan berfungsi baik -
9 Mesin fogging Ada dan berfungsi baik Tidak ada
(Ada 7 buah mesin fogging di
Puskesmas Kecamatan Koja,
berfungsi baik)
-
10 Alat transportasi Ada dan berfungsi baik Sebuah motor berfungsi baik -
Sarana Non Medis Habis Pakai
1 Bubuk larvasida Tersedia dalam jumlah cukup dan stok tidak pernah habis Tidak ada
(Penyediaannya telah menjadi
tanggung jawab Petugas Kantor
Kelurahan)
-
2 Status Tersedia dalam jumlah cukup dan stok tidak pernah habis Tersedia dalam jumlah cukup dan
stok tidak pernah habis
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 25/45
3 Kertas resep Tersedia dalam jumlah cukup dan stok tidak pernah habis Tersedia dalam jumlah cukup dan
stok tidak pernah habis
-
4 Alat administrasi
(pencatatan)
o Formulir pencatatan pasien (LB1)
o Formulir pemeriksaan jentik
o Formulir penyelidikan epidemologi
o Formulir K-DBD sebagai laporan bulanan
o Formulir W2 sebagai laporan mingguan
o Formulir W1 bila terjadi KLB
o Formulir pelaporan kasus DBD ke Dinkes (KD/RS
DBD)
o Formulir K-DBD, W2, W1, dan KD/RS
o Formulir PE, Formulir 1a, Formulir PJB 1b,
Formulir PJB 2, Formulir PJB 2 AA , F1-PE, Form
PE 1, Form PE 2 tersedia di Puskesmas Kelurahan
Sunter Agung I lalu dilaporkan ke Puskesmas
Kecamatan Tanjung Priok lalu dilaporkan ke Suku
Dinas Kesehatan Jakarta Utara.
Tersedia dalam jumlah cukup dan stok tidak pernah
habis
Formulir pencatatan pasien tersedia
dalam jumlah cukup dan stok tidak
pernah habis
-
5 Insektisida, solar,
bensin
Tersedia dalam jumlah cukup dan stok tidak pernah habis Tidak ada
(Ada di Puskesmas Kecamatan Koja,
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 26/45
insektisida SOLVAX (Cifultrine),
SERUNI®
(Cipermetrine),
Malathion®, dan solar serta bensin
dalam jumlah cukup dan stok tidak
pernah habis)
Metode Medis
1 Penemuan dan
penatalaksanaan
penderita
Metode Penemuan dan Penatalaksanaan Kasus DBD
Penderita yang datang dengan tanda dan gejala
penyakit DBD maka dilakukan pemeriksaan sebagai
berikut:
1. Auto dan allo anamnesa
2. Observasi kulit dan konjungtiva
3. Periksa keadaan umum, tensi, nadi
4. Penekanan pada epigastrium, adanya nyeri / rasa sakit
5. Perabaan hati
6. Uji tourniquet
Pemeriksaan laboratorium klinik :
a. Pemeriksaan trombosit dengan cara
Rees-Ecker
b. Pemeriksaan hematokrit dengan “micro-
Penderita dengan keluhan demam > 3
hari dengan atau tanpa gejala DBD
seperti sakit kepala, nyeri retro
orbital, myalgia, mual muntah,
petechie, perdarahan spontan
(mimisan, gusi berdarah, melena)
maka dilakukan pemeriksaan
laboratorium Hematokrit dan
Trombosit (pemeriksaan lab
dilakukan di luar Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara III, karena
tidak memiliki laboratorium sendiri).
Bagi pasien yang keadaan umumnya
masih baik diminta kembali ke
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 27/45
Hematokrit centrifuge”
c. Pemeriksaan kadar hemoglobin dengan
Kalorimeter fotoelektrik atau metode Sahli
Diagnosis penderita DBD ditegakkan dengan kriteria:
Panas tinggi yang timbul mendadak dan terus menerus
selama 2-7 hari tanpa sebab yang jelas.
Ada tanda-tanda perdarahan :
1. Rumple Leed Test ( uji Tourniquet ) +
2. Petechie, purpura, echimosis, hematoma
3. Epistaksis
4. Perdarahan gusi
5. Perdarahan saluran cerna (hematemesis-melena-
hematoskesia)
6. Hematuria
Hepatomegali
Tanpa atau dengan gejala syok seperti:
1. Nadi lemah, cepat, kecil sampai tak teraba
2. Tekanan nadi turun 20 mmHg atau kurang
3. Kulit teraba dingin terutama daerah akral
4. Sianosis sekitar mulut, ujung jari tangan dan kaki
Jumlah trombosit < 100.000 / ul (tombositopenia)
Puskesmas Kelurahan dengan
membawa hasil labnya. Jika pasien
tersebut memenuhi kriteris diagnosis
DBD, maka pasien didiagnosis
sebagai penderita DBD dan
dianjurkan untuk dirawat di RS.
Bagi pasien yang keadaan umumnya
kurang baik, pasien akan langsung
dirujuk ke RS.
Pemeriksaan laboratorium darah yang
dilakukan di Puskesmas Kecamatan
Koja sudah menggunakan alat
fotometer.
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 28/45
Hematokrit meningkat 20 % atau lebih menurut
estándar umur dan jenis kelamin.
Bila didapatkan 2 atau lebih gejala klinis disertai
trombositopenia dengan atau tanpa hemokonsentrasi,
maka diagnosis dapat ditegakkan.
Metode Tatalaksana Kasus
Bila pada penderita ditemukan tanda-tanda
kedaruratan seperti renjatan, muntah terus-menerus,
kesadaran menurun, perdarahan spontan (muntah/berak
darah) maka penderita perlu dirujuk untuk segera dirawat
di Rumah Sakit.
Bila tidak ada tanda kedaruratan, periksa rumple leede
dan hitung trombosit :
Bila rumple leede + dan atau trombosit
<150.000/ul, penderita harus segera dirujuk dan
dirawat.
Bila rumple leede – dan trombosit > 150.000/ ul,
penderita boleh pulang dengan pesan untuk kontrol setiap hari sampai hari ke-7 dan bila
keadaan umum memburuk, segera pergi ke rumah
sakit.
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 29/45
Metode Non Medis
1 Pencatatan dan
Pelaporan
Metode Pelaporan dan Pencatatan Kasus DBD
(pencatatan nama penderita, umur, jenis kelamin, tanggal
sakit, alamat lengkap, RS dimana penderita dirawat)
Dokter atau petugas kesehatan yang menemukan
penderita/tersangka penyakit DBD diwajibkan
melapor dalam waktu kurang dari 24 jam kepada
Puskesmas sesuai domisili penderita.
Laporan penderita/tersangka penyakit DBD dari
rumah sakit menggunakan formulir KD/RS dikirimkan
ke Dinkes Dati II/ Kandepkes dengan tembusan ke
Puskesmas yang bersangkutan.
Laporan dari Puskesmas dan sarana kesehatan lainnya
menggunakan formulir KD/RS atau surat tersendiri
yang memuat nama, jenis kelamin, umur, alamat, dan
jika ada nomor telepon penderita.
Sedangkan pelaporan rutin dari Puskesmas ke Dinkes
Dati II dilakukan melalui mekanisme sbb :
o Menggunakan formulir K-DBD sebagai laporan
bulanan.
- Laporan kasus DBD (baik dari
masyarakat, dari RS/ dokter, baik
malalui surat ataupun melalui
website) sering terlambat, bahkan
baru ada laporan kasus yang masuk
di website, 1 bulan setelah diagnosis
ditegakkan.
- Bila ada laporan Kasus (baik dari
masyarakat, dari RS/ dokter, baik
malalui surat ataupun melalui
website) yang diterima oleh PKL
Tugu Utara III, maka laporan akan
diteruskan ke P2P DBD
Puskesmas Kecamatan Koja untuk
ditindaklanjuti.
Berdasarkan sampling (crosscheck)
data kasus DBD bulan April 2010
dengan formulir pemberitahuan
pasien DBD yang ada di PKL Tugu
+
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 30/45
o Menggunakan formulir W2 sebagai laporan
mingguan.
o Menggunakan formulir W1 bila terjadi KLB.
Utara III):
Dari 15 kasus DBD, hanya 1 kasus
yang laporannya diterima secara
langsung oleh Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara III (dilaporkan oleh
keluarga pasien dengan membawa
formulir pemberitahuan pasien DBD
dari RS yang merawat).
Kasus yang dilaporkan tersebut atas
nama Tn. Paulus, masuk RS 17 April
2010, formulir pemberitahuan pasien
DBD dari RS tertanggal 18 April
2010, diterima oleh Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara III tanggal 20
April 2010, lalu langsung
disampaikan pada P2P DBD
Puskesmas Kecamatan Koja pada
hari yang sama.
Formulir pemberitahuan pasien DBD
dari RS memuat identitas pasien
secara lengkap, tetapi tanpa disertai
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 31/45
nomor telepon.
2 Penyelidikan
Epidemiologi (PE)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
PE DBD
1) PE adalah Kegiatan pencarian penderita DBD dan
atau tersangka penderita DBD dan pemeriksaan
jentik nyamuk menular DBD di tempat tinggal
penderita, rumah dan atau bangunan sekitar,
termasuk tempat-tempat umum dalam radius
sekurang-kurangnya 100 m.
2) PE dilaksanakan oleh petugas kesehatan
Puskesmas Kelurahan setelah menerima laporan
dari masyarakat dan atau Rumah Sakit dan atau
Dinas Kesehatan (melalui Internet).
3) Petugas Pelaksana PE Wajib mendapatkan
pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas
Kesehatan.
4) PE dilakukan sebagai berikut ;
Mencatat data penderita DBD yang
diterima kedalam buku catatan harian
penderita DBD.
- PE dilaksanakan oleh seorang
petugas dari Puskesmas Kecamatan
Koja dan seorang petugas Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara III sesuai
SOP.
-Hasil PE dilaporkan pada Sudinkes
melalui website
http://www.survailans-dinkesdki.net
Entry data dilakukan pada hari yang
sama dengan waktu pelaksanaan PE
(pada siang harinya).
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 32/45
Melaksankan PE sekurang-kurangnya tiga
hari setelah laporan penderita DBD
diterima.
Menyiapkan peralatan PE seperti;
Tensimeter, Termometer, Senter, Formulir
PE dan Surat Tugas.
Memberitahukan kepada Lurah dan Ketua
RW/RT bahwa di wilayahnya ada
penderita DBD dan akan dilaksanakan PE.
Hasil PE dinyatakan Positif bila
ditemukan 1 (satu) atau lebih penderita
DBD lainnya dan atau 3 (tiga) atau lebih
penderita panas tanpa diketahui
penyebabnya dan ditemukan jentik 5%.
Hasil PE dinyatakan Negatif bila tidak
ditemukan 1 (satu) atau lebih penderita
DBD lainnya dan atau 3 (tiga) atau lebih
penderita panas tanpa diketahui
penyebabnya dan tidak ditemukan jentik
sampai 5%.
Hasil PE dinyatakan bukan DBD bila
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 33/45
kasus yang dilaporkan ternyata bukan
DBD oleh Rumah Sakit/ dokter yang
merawat.
Hasil PE dinyatakan tidak ditemukan bila
penderita tidak ditemukan pada alamat
penderita yang dilaporkan.
Hasil PE Positif ditindaklanjuti dengan
penanggulanganFogging Fokus.
Hasil PE Negatif dan alamat tidak
ditemukan dilakukan pemeriksaan silang,
penyuluhan, PSN dan Larvasidasi
Selektif.
Hasil pelaksanaan PE dilaporkan secara
berjenjang kepada Kepala Dinas
Kesehatan.
Hasil PE Positif ditindaklanjuti dengan
penanggulanganFogging Fokus.
Hasil PE Negatif dan alamat tidak ditemukan
dilakukan pemeriksaan silang, penyuluhan, PSN dan
Larvasidasi Selektif selambat-lambatnya 3 x 24 jam
setelah PE dilakukan.
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 34/45
Hasil pelaksanaan PE dicatat dalam formulir PE
dilaporkan secara berjenjang kepada Kepala Dinas
Kesehatan.
3 Pemberantasan dan
pengendalian
vektor, PSN, PJB,
dan fogging.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KEGIATAN FOGGING FOKUS DBD
1. Penanggulangan Fokus adalah kegiatan
pemberantasan nyamuk penular DBD yang
dilaksanakan dengan melakukan Fogging dan
atau ULV.
2. Fogging dan atau ULV dilaksanakan sebagai
berikut ;
Dilakukan dalam radius 200 meter
sebanyak 2 siklus dengan interval 1 (satu)
minggu setiap siklus.
Fogging fokus dilakukan selambat-
lambatnya 3 (tiga) kali 24 jam setelah PE
dinyatakan Positif.
Fogging dan atau ULV dilaksanakan oleh
petugas kesehatan dan atau petugas
lainnya yang sudah dilatih dan dibawah
pengawasan petugas kesehatan.
-Fogging fokus dilaksanakan sesuai
SOP oleh Puskesmas Kecamatan
Koja, sebagai tindak lanjut PE (+)
dan dilaporkan pada Sudinkes/
Dinkes dengan cara meng-entry data
melalui website
http://www.survailans-dinkesdki.net
Entry data dilakukan pada hari yang
sama dengan waktu pelaksanaan
fogging fokus (siang harinya).
- Fogging masal, PSN dan PJB
(termasuk para jumantik)
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 35/45
Pencampuran insektisida mengacu kepada
ketentuan sesuai dengan jenis insektisida.
Menyebarkan pemberitahuan akan
dilakukan fogging dan atau ULV kepada
masyarakat yang terkena radius, dibantu
oleh masyarakat dan aparat setempat agar
pelaksanaan fogging berjalan lancar.
Penyuluhan, PSN dan Larvasida selektif
dilaksanakan oleh petugas Puskesmas
dengan mengikut sertakan masyarakat
dalam radius 200 meter selambat-
lambatnya 3 x 24 jam setelah PE
dilakukan.
Penanggulangan fogging fokus dilaporkan secara
berjenjang dari Puskesmas ke Sudinkes sampai Dinas
Kesehatan.
Terhadap jentik nyamuk untuk menghilangkan tempat
perindukan nyamuk (PSN):
1. Secara fisik (3 M) :
Menguras tempat-tempat penampungan air
bersih seperti bak mandi / WC, tempayan, dll,
dilaksanakan oleh Petugas Kantor
Kelurahan. Fogging masal terakhir
kali dilakukan pada tahun 2008 (saat
KLB), dan dilaporkan pada Sudinkes,
serta dihadiri oleh Wali Kota Jakarta
Utara.
Jumantik mengadakan kunjungan
rumah, memotivasi, dan mengawasi
penghuni rumah saat melakukan 3M,
larvasidasi, dan senantiasa
menghimbau warga untuk
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 36/45
seminggu sekali.
Menutup rapat tempat penampungan air.
Mengubur / menyingkirkan barang-barang
bekas lainnya yang bisa menampung air
seperti: ban bekas, kaleng bekas, plastik
bekas, dan lain-lain.
2. Larvasida, yaitu menaburkan bubuk abate pada
tempat-tempat penampungan air (TPA) yang
sudah dikuras dengan dosis 1 sendok makan
peres (10 gram) larvasida (Abate) untuk 100 liter
air.
3. Biologis, dengan memelihara ikan pemakan
jentik (ikan kepala timah, ikan guppi, dll).
memelihara ikan sebagai PSN
biologis..
Metode Pengamatan Jentik Berkala (PJB)
Kegiatan pengamatan jentik dilakukan untuk
memantau keberhasilan/kesinambungan PSN.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh seorang jumantik yang
direkrut dan dilantik oleh setiap puskesmas.
Pada tiap RW dengan asumsi terdiri dari 400 rumah
ditempatkan 1 orang jumantik yang bertanggung
Tidak ada
Ada di kantor Kelurahan, sebagai
berikut:
- Jumantik direkrut dan dilantik oleh
Kantor Kelurahan.
- Pelaksanaan PJB oleh jumantik di
setiap RT (masing-masing RT 1
+
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 37/45
jawab untuk melaksanakan pengamatan jentik
terhadap seluruh rumah tersebut dalam waktu 1 bulan.
orang), yaitu memeriksa apakah
ditemukan jentik nyamuk di tempat-
tempat penampungan air, seperti bak
mandi, guci air, bagian bawah
dispenser air minum, air
penampungan pembuangan AC,
dengan peralatan senter dan
membawa buku dan alat tulis untuk
pencatatan.
-Hasil setiap PJB dicatat oleh
jumantik.
-Catatan tersebut diserahkan pada
Koordinator Jumantik di masing-
masing RW di akhir minggu.
-Koordinator jumantik di masing-
masing RW mengisi form ”Lembaran
Rekapitulasi Laporan Pemantauan
Angka Bebas Jentik (ABJ) Kelurahan
Tugu Utara Kecamatan Koja Kota
Adminstrasi Jakarta Utara”, lalu
menyerahkan form tersebut pada
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 38/45
Petugas Kelurahan.
-Petugas kelurahan hanya
menyimpan data tersebut dan tidak
menyampaikannya pada Puskesmas
Kecamatan Koja ataupun Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara III.
-Petugas kelurahan tidak menagih
laporan bulanan PJB untuk bulan
April dan Mei 2010 dari koordinator
jumantik masing-masing RW.
4 Pemeriksaan
cholinesterase
petugas fogging
bila menggunakan
insektisida
malathion
Metode pemeriksaan cholinesterase
Dengan pengambilan darah dan pemeriksaan
laboratorium darah.
Tidak ada
(Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III
tidak memiliki laboratorium sendiri)
Dapat dilakukan di Puskesmas
Kecamatan Koja: Pengambilan darah
dan pemeriksaan dengan
menggunakan alat.
-
5 Penyuluhan secara
individu dan
kelompok
Metode Penyuluhan Masyarakat
Perorangan atau kelompok yang dilakukan secara
langsung atau tidak langsung mengenai pencegahan
Penyuluhan perorangan oleh
dokter secara dua arah yang
singkat, padat dan jelas, dengan
+
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 39/45
dan penanggulangan DBD.
Materi penyuluhan: PSN, abatisasi selektif, tanda dan
gejala penyakit DBD, penganggulangan penyakit DBD
di rumah.
Metode disesuaikan dengan sasaran, situasi dan
kondisi.
menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh masyarakat awam
(tidak menggunakan bahasa/
istilah-istilah kedokteran), tetapi
tanpa alat bantú/ peraga,
dilaksanakan di dalam ruang
praktek yang ber-AC dan tidak
banyak suara yang mengganggu.
Penyuluhan kelompok secara
dua arah yang singkat, padat
dan jelas, serta melibatkan
anggota kelompok secara aktif
untuk bertanya ataupun
mengemukakan pendapat,
penyuluhan disampaikan
dengan menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti oleh
masyarakat awam (tidak
menggunakan bahasa/ istilah-
istilah kedokteran), dengan
alat bantú berupa banner saja,
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 40/45
diselenggarakan di kantor RW
saat dilaksanakan PE dan
fogging fokus. Ruang RW
seringkali terlalu sempit dan
menjadi pengap dengan
banyaknya orang yang berada
di dalamnya.
6 Pelatihan jumantik
dan tenaga
kesehatan secara
berkala
Pelatihan dokter
Pelatihan tentang teori terbaru/ hasil penelitian terbatu
tentang tatalaksana penderita DBD. Pelatihan
diselenggarakan dalam waktu 1 minggu, meliputi
penyampaian teori dan pelatihan keterampilan dalam
melakukan tes, misalnya tes Rumpel-Leede.
Metode Pengawasan dan Pelatihan Kinerja Jumantik
Metode pengawasan setiap bulan.
Metode pelatihan: Penyampaian materi tentang
penyakit DBD dan teknis penghitungan jentik (alat
yang dibutuhkan, seperti senter, membedakan dan
mengenali jentik nyamuk Aedes aegypti,
Hanya dalam bentuk penyampaian
teori dan tanya jawab saja,
diselingi acara ramah tamah dan
bagi pengalaman, dalam waktu 5
hari.
Tidak ada
Ada di kantor kelurahan, sebagai
berikut:
Pengawasan kinerja jumantik tidak
berjalan (data hasil PJB bulan
April-Mei 2010 masih belum
+
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 41/45
diterima Petugas Kantor Kelurahan
hingga tanggal 23 Juni 2010).
Pelatihan jumantik yang adalah
tanggung jawab Petugas Kantor
Kelurahan tidak dilaksanakan
karena jumantik dianggap telah
memiliki keterampilan dari
pengalamannya sebagai jumantik
selama ini.
7 Pembinaan peran
serta masyarakatdalam
penggerakkan
program nasional
PSN
Metode Pembinaan Peran Serta Masyarakat
(Penggerakan PSN 30 menit). Berupa kunjungan ke rumah/tempat umum secara
teratur sekurangnya 3 bulan sekali untuk melakukan
penyuluhan dan memotivasi warga melakukan PSN
secara terus menerus.
Penggerakan PSN di rumah dilaksanakan oleh kader
atau jumantik.
Hasil pemeriksaan jentik dicatat pada kartu PSN untuk
ditinggalkan di rumah atau tempat umum dan formulir
PJB.
Tidak ada.
Ada di Kantor Kelurahan, metodePSN oleh Kantor Kelurahan:
- Kunjungan ke rumah (PJB)
dilakukan oleh jumantik secara
teratur setiap minggu sekali,
disertai dengan motivasi warga
melakukan PSN.
- Hasil pemeriksaan jentik dicatat.
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 42/45
UMPAN BALIK
No Variabel Tolak ukur
variabel ini (E)
Data yang Dihitung (O) Masalah
(E-O)
1 Rapat kerja
membahas
pelaksanaan
program P2DBD
Setiap kali terjadi peningkatan kasus/ 2x pertahun Setiap kali ada peningkatan kasus
DBD/
2 kali pertahun
-
2 Evaluasi P2DBD
oleh Puskesmas
Kecamatan
Ada dan berjalan
Tiap 3 bulan
Evaluasi dilakukan sebulan sekali -
LINGKUNGAN
No Variabel Tolak ukur
variabel ini (E)
Data yang Dihitung (O) Masalah
(E-O)
Fisik
1 Lokasi Mudah dicapai, lokasi tidak banjir. Puskesmas berada di tengah
pemukiman padat penduduk.
Puskesmas juga berada di lingkungan
penduduk dengan tipe rumah sangat
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 43/45
sederhana dan sederhana yang
biasanya dihuni oleh beberapa kepala
keluarga. Daerah sekitar Puskesmas
kotor, selokan tidak jalan, tergenang
air dan dipenuhi kotoran serta banyak
sampah, berwarna kehitaman dan
juga berbau tidak sedap. Jalan di
daerah sekitar Puskesmas sempit dan
kebersihan lingkungan ridak baik.
2 Transportasi Mudah didapat, murah dan mudah dicapai dengan jalan
kaki/kendaraan umum.
Transportasi umum menuju
Puskesmas relatif mudah didapat bagi
penduduk sekitar yaitu dengan
menggunakan sepeda motor (ojek),
bajaj, becak atau angkutan umum.
-
3 Fasilitas kesehatan
lainnya
Ada dan terdapat kerjasama yang baik terutama dalam
hal pencatatan dan pelaporan.
Dari 15 kasus DBD pada bulan April
2010, hanya 1 kasus yang laporannya
diterima secara langsung oleh
Puskesmas Tugu Utara III melalui
formulir pemberitahuan pasien DBD,
yaitu dari RS Pelabuhan.
+
Non fisik
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 44/45
1 Tingkat pendidikan Tidak menjadi hambatan dan tidak berpengaruh Sebagian besar penduduk tamat
SLTA (35,70%), namun di sisi lain
masih terdapat sejumlah penduduk
yang tidak tamat SD (9,02%). Hal ini
menimbulkan kesulitan dalam
pemberian penyuluhan yang optimal
dalam bentuk tulisan maupun
penjelasan yang detail tentang P2P
DBD.
+
2 Sosial ekonomi Tidak menjadi hambatan dan tidak berpengaruh Tingkat sosial ekonomi yang
bervariasi mempengaruhi program.
Kegiatan penyuluhan PSN, PJB,
larvasidasi selektif dan fogging lebih
mudah menjangkau kawasan
pemukiman sosial ekonomi rendah
dibandingkan dengan rumah yang elit
(golongan sosial ekonomi menengah
ke atas).
+
3 Agama Tidak menjadi hambatan dan tidak berpengaruh Tidak menjadi hambatan dan tidak
berpengaruh
-
4 Adat istiadat Tidak menjadi hambatan dan tidak berpengaruh Tidak menjadi hambatan dan tidak
berpengaruh
-
5/16/2018 Penyajian Data - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyajian-data-55ab56cde8806 45/45