Pensil vs Spidol

4
Pensil vs Spidol Assalamu’alaiakum, saudaraku yang Insya Allah selalu berada dijalan yang dirahmati Allah. Pada Kesempatan kali ini Cicik akan membahas tema yang paling digemari oleh remaja masa kini, yaitu Cinta. Tentunya semua sudah tahu kan cinta? Atau mungkin pernah merasakan yang namanya jatuh cinta? Ya, cinta begitu sering kita dengar dan jumpai. Dimanapun kita berada yang namanya cinta pasti bisa bikin kita tersenyum maupun menangis. Lalu apa hubungannya cinta dengan judul kita kali ini? Hemm… Saudaraku, seperti halnya cinta. Kita juga sering menggunakan peralatan tulis kan? Apalagi bagi pembaca yang masih pelajar ataupun mahasiswa, tentunya kalian juga sering menggunakan pensil dan spidol untuk mengerjakan tugas atau sekedar menuangkan hobi kalian melalui menggambar. Karena keduanya begitu sering hadir dalam kehidupan kita, maka tak ada salahnya kan kalau kita tarik garis lurus menyambungkan antara cinta dan peralatan tulis disini khususnya pensil dan spidol. Saudaraku, pernakah kalian berpikir kesepian? Galau karena jomblo? Mengapa cicik bertanya demikian ? alsannya mudah, karena cicik pun pernah merasakan sebelumnya, hehe. Perasaan galau, sedih dan kesepian itu tentunya pernah menghinggapi kita para muslim dan muslimah yang memegang teguh prinsip “pacaran itu mendekati zina ”. Lalu bagaimana menanggulangi perasaan yang demikian ini? Tipsnya mudah namun mungkin perlu perjuangan yang keras agar kita bisa menjadi hamba Allah yang taat. Cara pertama : tentunya mendekatkan diri kepada Allah, bisa melalui rajin ibadah wajib dan sunnah. Cara kedua : Seperti yang kita tahu bahwa Al Qur’an sebagai pedoman bagi umat nabi Muhammad SAW, maka jadikanlah Al-Qur’an itu sebagaimana mestinya yaitu sebagai pedoman untuk kita selalu memegang teguh prinsip awal kita bahwa “pacaran itu mendekati zina” dan sesuai dalam firman Allah di Al-Qur’an : اَ لَ و واُ بَ رْ قَ ت اَ نِ ّ ز ل اُ هَ ّ نِ اَ انَ كً هَ ! شِ ح اَ فَ اءَ سَ و اً ل( يِ * بَ س

description

karangan terkait tenang dakwah. membicarakan tentang cinta.

Transcript of Pensil vs Spidol

Page 1: Pensil vs Spidol

Pensil vs Spidol

Assalamu’alaiakum, saudaraku yang Insya Allah selalu berada dijalan yang dirahmati Allah.

Pada Kesempatan kali ini Cicik akan membahas tema yang paling digemari oleh remaja masa kini, yaitu Cinta. Tentunya semua sudah tahu kan cinta? Atau mungkin pernah merasakan yang namanya jatuh cinta? Ya, cinta begitu sering kita dengar dan jumpai. Dimanapun kita berada yang namanya cinta pasti bisa bikin kita tersenyum maupun menangis. Lalu apa hubungannya cinta dengan judul kita kali ini? Hemm…

Saudaraku, seperti halnya cinta. Kita juga sering menggunakan peralatan tulis kan? Apalagi bagi pembaca yang masih pelajar ataupun mahasiswa, tentunya kalian juga sering menggunakan pensil dan spidol untuk mengerjakan tugas atau sekedar menuangkan hobi kalian melalui menggambar. Karena keduanya begitu sering hadir dalam kehidupan kita, maka tak ada salahnya kan kalau kita tarik garis lurus menyambungkan antara cinta dan peralatan tulis disini khususnya pensil dan spidol.

Saudaraku, pernakah kalian berpikir kesepian? Galau karena jomblo? Mengapa cicik bertanya demikian ? alsannya mudah, karena cicik pun pernah merasakan sebelumnya, hehe.

Perasaan galau, sedih dan kesepian itu tentunya pernah menghinggapi kita para muslim dan muslimah yang memegang teguh prinsip “pacaran itu mendekati zina ”. Lalu bagaimana menanggulangi perasaan yang demikian ini? Tipsnya mudah namun mungkin perlu perjuangan yang keras agar kita bisa menjadi hamba Allah yang taat.

Cara pertama : tentunya mendekatkan diri kepada Allah, bisa melalui rajin ibadah wajib dan sunnah.

Cara kedua : Seperti yang kita tahu bahwa Al Qur’an sebagai pedoman bagi umat nabi Muhammad SAW, maka jadikanlah Al-Qur’an itu sebagaimana mestinya yaitu sebagai pedoman untuk kita selalu memegang teguh prinsip awal kita bahwa “pacaran itu mendekati zina” dan sesuai dalam firman Allah di Al-Qur’an :

�وا َو�اَل� ُب �ْقَر� �ا َت َن �ُه� الِّز� �َن �اَن� ِإ ًة� َك اَء� َف�اِح�َش� �ياًل� َو�َس� ِب َس�

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan sesuatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra [17] : 32).

Asagfirullah, Allah saja sudah memperingatkan melalui lantunan keajaiabanNya. Masa iya kita masih melanjutkan pacaran syar’i ini? Yuk kita kembali kan cinta kita kepada penciptanya agar cinta ini kembali kepada pemiliknya. Iya kamu Akhi….

Jomblo-jomblo yang berbahagia, apa salahnya jadi jomblo? Kurang update atau bagaimana? Salah kali, mereka yang sudah berani mengikat cintanya dengan pacaran lah yang kurang update. Iya kurang update imannya buktinya mereka belum mengamalkan Al Qur’an. Eits jangan berbangga hati terlebih dahulu ya para jomblo. Kita masih punya tugas untuk menjadi lebih baik lagi, tidak dengan menggunjing ataupun gibah. Selain itu sebagai muslim/muslimah, kita wajib mengajak dan membantu saudara-saudara kita yang masih belum beruntung seperti kita untuk hijrah meninggalkan budaya lama mereka yaitu pacaran tapi tetap dengan cara yang benar. Karena sesungguhnya menjaga iman itu lebih sulit daripada menata iman.

Sampai kita pada cara yang ketiga :

Page 2: Pensil vs Spidol

Jika bagi kalian cara pertama dan kedua itu masih sulit makakita akan lakukan cara ini yaitu berpikir dan menganalogikan Cinta seperti pensil dan spidol.

Nah lo, katanya cara simpel. Kok Ribet? Tidak seribet yang saudara-saudaraku bayangkan. Malah ini cara paling klasik yang mungkin bisa menyentuh, iya bagi yang tersentuh.

Bagi cicik cinta itu bisa datang dari dua alam yang berbeda. Wah kayak yang di tipi2 ya? Bukan seperti itu juga kali, hehe. Lalu bagaimana?

Cinta dari manusia dan cinta dari Allah, dua hal ini begitu dekat dengan kita namun sering kita abaikan. Coba kita analogikan masing-masing cinta ini.

Yang pertama adalah cinta dari manusia, yang dapat kita ibaratkan seperti pensil. Coba deh pikir lagi mengapa bisa demikian. Iya, pensil memiliki goresan tipis agar mudah dihapus dan memiliki gresan yang tebal namun meninggalkan bekas ketika dihapus. Bagaimana dengan cinta si dia? Kenangan yang manis nan menyakitkan apabila si dia tak lagi menjadi punggawa cinta kita akan membekas dimemori hidup, seperti goresan tebal itu kan? Sedangkan goresan tipis itu sepert cinta yang belum matang hanya sesaat dan cenderung tak menyisakan luka, orang bilang “hanya main-main”. Cinta tidak seperti itu, saudaraku.

Pensil ketika diraut akan semakin tajam namun juga semakin pendek, kalau tak diraut tak bisa dipakai namun tetap pajang. Itu namanya menyelesaikan masalah dengan masalah. Ya, kesepian itu akan terobati namun cinta juga akan habis seiring dengan detik waktu yang akan terbuang sia-sia bersamanya. Karena hidup kita tak akan se abadi Dia sang pencipta cinta.

Semakin diraut semakin tajam namun jika diraut lagi ketajamannya hanya akan jadi potongan kecil karbon yang tak terpakai. Itulah sebabnya mengapa kita tak boleh meraut pensil terlalu tajam seperti halnya kita tidak boleh mencintai seseorang terlalu dalam agar tak patah hati akhirnya.

Begitulah cinta dari manusia yang sering kita harapkan namun tidak bisa menjanjikan kebahagian. Beda dengan cinta yang kedua ini, cinta yang tak akan habis walaupun bumi akan bergoncang sekali pun karena cinta ini dari Dia sang penciptanya, seperti halnya spidol yang tak pernah pendek walaupun tintanya telah kering.

Goresan tinta spidol tak akan pernah tipis dan selalu membekas meskipun akan habis, hal ini menggambarkan betapa cinta Allah yang selalu tegas dan tak pernah ragu-ragu. Lihatlah bahwa rasa cinta Nya benar nyata dan tak dibuat-buat. Buktinya kita masih bernapas disini iu karena rasa cinta Allah yang begitu besar, memberi kesempatan untuk kita berbenah diri. Ketegasan cintanya dapat kita baca dalam Al-Qur’an :

Allah SWT menjanjikan kepada orang-orang yang mu’min lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah SWT adalah lebih besar; Itu adalah keberuntungan yang besar. (QS. At-Taubah:72)

Page 3: Pensil vs Spidol

Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. QS. At-Taghabun [64] : 10

Kedua ayat tersebut menunjukkan kita bahwa cinta Allah itu tegas dan tak pernah ragu. Tegas karena Allah akan menjanjikan nikmat diakhirat bagi orang-orang yang begitu dicintai dan mencintai Nya dengan surga And dan neraka bagi mereka yang tak pernah membalas cinta Allah. Astagfirullah.

Spidol selalu meninggalkan bekas ketika dihapus dan bekasnya itu akan selalu terlihat walau ribuan kali kita berusaha untuk menutupinya. Seperti halnya cinta Allah kepada kita, sejauh apapun kita berlari dan menjauh pergi, Cinta Allah masih dapat kita rasakan.

Lalu cinta seperti apa yang kita inginkan? Seperti pensil atau spidol? Hanya Allah yang tahu apa yang kita pikirkan.

Demikianlah, saudaraku semoga cinta yang kita harapkan bukan hanya sekedar cinta dunia namun cinta akhirat yang dapat membawa kita kembali kepencipta cinta sesungguhnya, Allah SWT. Untuk itu bagi kalian yang sudah menjalankan prinsip awal mari kita kuatkan lagi, pasrahkan cinta kita kepada sang pencipta agar cinta kita kembali kepemiliknya. Dan bagi kalian yang belum, silahkan ajak pasangan kalian ke jalan yang Allah Ridhoi yaitu pernikahan, bila mereka belum siap katakanlah “ya habibi (cintaku) marilah kita sama-sama memantaskan diri dihadapan Allah agar kelak kita berdua menjadi pasangan dunia akhirat”.

Sekian dulu catatan dari Cicik, maaf apabila salah kata dan penulisan. Semua yang sempurna hanya milik Allah, kita hanya hamba yang penuh salah dan mencoba kembali kepadaNya untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki.

Wassalamu’alaikum,..