PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

90

Click here to load reader

Transcript of PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

Page 1: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA

BAHASA MANDARIN MELALUI

METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE

DI SD NEGERI 03 JATEN KARANGANYAR

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai

Derajat Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR

Universitas Sebelas Maret

Oleh:

FITRIA LIANAWATI

C 9608044

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSEMBAHAN

Penulis mempersembahkan karya ini untuk:

Orangtua yang selalu memberi doa dan dukungan moral maupun materiil,

Kedua kakakku yang juga selalu memberikan semangat,

Semua teman yang selalu mendukungku.

Page 5: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

天下无难事,只怕有心人

tiān xià wú nán shì, zhǐ pà yǒu xīn rén

Di bawah langit ini tidak ada hal yang sulit bagi orang yang bersungguh-sungguh.

(anonim)

Page 6: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala limpahan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini dengan judul “Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa

Mandarin melalui Metode Total Physical Response di SD Negeri 03 Jaten

Karanganyar” ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai

gelar Ahli Madya Bahasa China pada Program Studi DIII Bahasa China Fakultas

Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret..

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam

penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati akan

menerima setiap masukan untuk mencapai hasil yang lebih baik. Terima kasih

penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang yang telah membantu selesainya tugas

akhir ini:

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret, yang telah memberi kesempatan pada

penulis untuk menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Program D3 Bahasa

China, yang telah memberikan nasehat dan bimbingan pada penulis

sehingga dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

3. M. Bagus Sekar Alam, S.S., M.Si., selaku Pembimbing Akademik, yang

telah memberikan nasehat dan bimbingan pada penulis.

Page 7: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

4. Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum., selaku Pembimbing I, yang telah

memberikan nasehat, bimbingan dan arahan pada penulis sehingga dapat

menyelesaikan penulisan tugas akhir dengan baik.

5. Feng Huai Zhong selaku Pembimbing II, yang telah memberikan nasehat,

bimbingan dan arahan pada penulis sehingga dapat menyelesaikan

penulisan tugas akhir dengan baik.

6. Hj. Endang Widowati, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 03 Jaten

Karanganyar, yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk

magang di SD Negeri 03 Jaten.

7. Reni ANS, S.E. ,S.Pd., selaku Ketua Program RSBI, yang telah membantu

penulis sehingga bisa mengajar dan mengambil data sekolah yang

diperlukan.

8. Istianah, S.Pd. dan Sih Armiati, S.Pd., selaku Guru Kelas 1 B, yang telah

banyak membantu penulis dalam pengajaran.

9. Orangtua yang selalu memberi doa dan dukungan moral maupun materiil

pada penulis

10. Semua teman dari D3 Bahasa China angkatan 2008, terutama Fenti,

Anggun, Andri dan Anna yang selalu membantu dalam semua hal.

Akhirnya penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi semua

pihak yang membutuhkan informasi tentang pembelajaran bahasa Mandarin.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

Page 8: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Fitria Lianawati, 2011. Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Mandarin

Melalui Metode Total Physical Response di SD Negeri 03 Jaten Karanganyar.

Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Sebelas Maret Surakarta

Pengajaran bahasa Mandarin yang baik sangat dipengaruhi oleh pemilihan

metode yang tepat. Penelitian ini lebih ditekankan pada masalah:

a) Bagaimanakah penerapan metode Total Physical Response dalam membantu

pengenalan kosakata di kelas 1 B SDN 03 Jaten? b) Apa sajakah hambatan yang

dihadapi siswa dalam mengenalkan kosakata Bahasa Mandarin di kelas 1 B SDN

03 Jaten? c) Bagaimanakah penanganan hambatan pengenalan kosakata dengan

menggunakan metode Total Physical Response di kelas 1 B SDN 03 Jaten?

Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk: a) menjelaskan penerapan metode

Total Physical Response dalam membantu pengenalan kosakata di kelas 1 B SDN

03 Jaten. b) mengetahui hambatan yang dihadapi siswa dalam mempelajari

kosakata Bahasa Mandarin di kelas 1 B SDN 03 Jaten. c) mengetahui penanganan

hambatan pengenalan kosakata dengan menggunakan metode Total Physical

Response di kelas 1 B SDN 03 Jaten. Laporan tugas akhir ini disusun berdasarkan

hasil penelitian dengan pengumpulan data melalui kegiatan belajar mengajar

dengan siswa, observasi dan studi pustaka.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode Total Physical Response

dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Mandarin di kelas. Hal ini

dibuktikan dengan peningkatan nilai yang dicapai sebelum dan sesudah

penggunaan metode Total Physical Response. Dalam kegiatan belajar mengajar

terdapat hambatan-hambatan seperti, kesulitan siswa dalam memahami makna

kosakata dan pelafalan nada yang kurang tepat, tidak adanya buku bahasa

Mandarin sebagai acuan, serta alokasi waktu yang terbatas. Adapun solusi dari

hambatan-hambatan tersebut antara lain, guru praktikan akan melafalkan kosakata

berulang-ulang dengan nada yang tepat, memberikan materi ajar yang menarik,

serta mengarahkan siswa untuk lebih fokus dalam kegiatan belajar mengajar.

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah metode Total

Physical Response dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dalam proses

pembelajaran kosakata. Pelaksanaan metode tersebut dalam kelas bahasa

Mandarin dapat membangun motivasi siswa dalam belajar kosakata. Selain itu,

dengan memberikan dan melakukan perintah dapat membantu siswa dalam

menghafal kosakata. Oleh karena itu, metode Total Physical Response dapat

digunakan sebagai pertimbangan dalam meningkatkan penguasaan kosakata

bahasa Mandarin.

Page 9: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN .......................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

MOTTO ......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................... viii

摘要 ............................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 7

E. Metode Penelitian ................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 9

A. Pembelajaran Bahasa Mandarin pada Anak .......................... 9

1. Bahasa Mandarin ............................................................... 9

2. Pembelajaran Bahasa Mandarin pada Anak ...................... 12

B. Penguasaan Kosakata ............................................................. 15

Page 10: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

1. Pengertian Kosakata .......................................................... 15

2. Proses Penguasaan Kosakata ............................................. 17

3. Pengajaran Kosakata .......................................................... 19

C. Metode TPR (Total Physical Response) ................................ 21

1. Pengertian Metode TPR ..................................................... 21

2. Karakteristik Metode TPR ................................................. 24

3. Bentuk Aktivitas dengan Metode dalam PBM .................. 25

4. Teori Pembelajaran Metode TPR ...................................... 26

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode TPR ......................... 28

BAB III PEMBAHASAN ......................................................................... 31

A. Gambaran Umum Sekolah ..................................................... 31

B. Kegiatan Praktik Kerja ........................................................... 34

1. Kegiatan Observasi ............................................................ 34

2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............... 35

3. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar ........................... 62

C. Hasil Evaluasi Pembelajaran .................................................. 69

D. Hambatan dalam Proses Belajar Mengajar ............................ 71

E. Upaya Penanganan ................................................................. 72

BAB IV PENUTUP .................................................................................. 74

A. Kesimpulan ............................................................................ 74

B. Saran............................................................................... ....... 75

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 76

LAMPIRAN .................................................................................................. 77

Page 11: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Daftar Siswa 1 B SD Negeri 03 Jaten………………………... 34

TABEL 3.2 Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar…………………………... 62

TABEL 3.3 Daftar Nilai Ujian…………………………………………….. 70

Page 12: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA

MANDARIN MELALUI METODE TOTAL PHYSICAL

RESPONSE DI SD NEGERI 03 JATEN

KARANGANYAR

Fitria Lianawati1

Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum2 Feng Huai Zhong

3

ABSTRAK

2011. Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pengajaran bahasa Mandarin yang baik sangat dipengaruhi oleh

pemilihan metode yang tepat. Penelitian ini lebih ditekankan pada

masalah: a) Bagaimanakah penerapan metode Total Physical

Response dalam membantu pengenalan kosakata di kelas 1 B SDN

03 Jaten? b) Apa sajakah hambatan yang dihadapi siswa dalam

mengenalkan kosakata Bahasa Mandarin di kelas 1 B SDN 03

Jaten? c) Bagaimanakah penanganan hambatan pengenalan

kosakata dengan menggunakan metode Total Physical Response di

kelas 1 B SDN 03 Jaten?

Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk: a) menjelaskan

penerapan metode Total Physical Response dalam membantu

pengenalan kosakata di kelas 1 B SDN 03 Jaten. b) mengetahui

hambatan yang dihadapi siswa dalam mempelajari kosakata

Bahasa Mandarin di kelas 1 B SDN 03 Jaten. c) mengetahui

penanganan hambatan pengenalan kosakata dengan menggunakan

metode Total Physical Response di kelas 1 B SDN 03 Jaten.

Laporan tugas akhir ini disusun berdasarkan hasil penelitian

dengan pengumpulan data melalui kegiatan belajar mengajar

dengan siswa, observasi dan studi pustaka.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode Total Physical

Response dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa

1 Mahasiswa Jurusan D III Bahasa China dengan NIM C9608044

2 Dosen Pembimbing I

3 Dosen Pembimbing II

Mandarin di kelas. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai

yang dicapai sebelum dan sesudah penggunaan metode Total

Physical Response. Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat

hambatan-hambatan seperti, kesulitan siswa dalam memahami

makna kosakata dan pelafalan nada yang kurang tepat, tidak

adanya buku bahasa Mandarin sebagai acuan, serta alokasi waktu

yang terbatas. Adapun solusi dari hambatan-hambatan tersebut

antara lain, guru praktikan akan melafalkan kosakata berulang-

ulang dengan nada yang tepat, memberikan materi ajar yang

menarik, serta mengarahkan siswa untuk lebih fokus dalam

kegiatan belajar mengajar.

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah metode

Total Physical Response dapat memenuhi kebutuhan peserta didik

dalam proses pembelajaran kosakata. Pelaksanaan metode tersebut

dalam kelas bahasa Mandarin dapat membangun motivasi siswa

dalam belajar kosakata. Selain itu, dengan memberikan dan

melakukan perintah dapat membantu siswa dalam menghafal

kosakata. Oleh karena itu, metode Total Physical Response dapat

digunakan sebagai pertimbangan dalam meningkatkan penguasaan

kosakata bahasa Mandarin.

Page 13: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini bahasa Mandarin menjadi mata pelajaran yang sudah diajarkan

sejak usia anak-anak. Banyak sekolah-sekolah di Indonesia mengajarkan bahasa

Asing seperti bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Perancis dan bahasa

Mandarin. Sekolah- sekolah SD di Indonesia sudah mulai memperkenalkan

bahasa Mandarin sebagai salah satu mata pelajaran intrakulikuler maupun

ekstrakulikuler. Hal itu disebabkan karena pengenalan bahasa Asing pada usia

anak-anak lebih mudah. Perlu diketahui bahwa bahasa merupakan kebiasaan,

begitulah teori bahasa yang sering dikenal karena usia anak-anak merupakan usia

pembentukan kepribadian, pengembangan bakat, termasuk keterampilan bahasa.

Dalam pembelajaran bahasa Asing (khususnya bahasa Mandarin),

penguasaaan kosakata memainkan peran yang sangat penting. Kosakata

merupakan komponen bahasa yang menghubungkan empat keterampilan bahasa

yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Penguasaan kosakata pada

anak-anak dapat dilakukan dengan cara mendengar, membaca, menulis, melatih

pengucapan, terus menerus dan berulang-ulang. Tiga tahapan dalam belajar

bahasa harus dikuasai, yaitu pengenalan, pemahaman, dan pengembangan. Usia

anak-anak adalah usia yang paling mudah untuk mempelajari bahasa, dan

penyampaian materi pada anak-anak tentulah berbeda dengan cara penyampaian

untuk orang dewasa. Pengenalan bahasa merupakan tahap yang bagus untuk

1

Page 14: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mempelajari bahasa pada anak-anak selanjutnya merupakan tahap pemahaman

dan pengembangan. Beberapa pakar bahasa mendukung pandangan “semakin dini

anak belajar bahasa asing, semakin mudah anak menguasai bahasa itu”.

SDN 03 Jaten adalah sekolah tingkat Sekolah Dasar RSBI (Rintisan

Sekolah Berbasis Internasional). Di sekolah tersebut bahasa Indonesia dan bahasa

Inggris menjadi bahasa pengantar dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Bahasa Mandarin adalah mata pelajaran baru yang diajarkan dan menjadi mata

pelajaran tambahan ekstra sekolah di SDN 03 Jaten. Waktu yang dialokasikan

untuk mata pelajaran adalah 35 menit setiap pertemuan. Penulis menyadari bahwa

waktu yang diberikan untuk memberikan materi sangatlah sedikit yaitu 35 menit

setiap pertemuan dan satu pertemuan setiap minggu. Dengan alokasi waktu yang

sangat sedikit, penulis berusaha menggunakan waktu itu sebaik-baiknya untuk

bisa mengajar dengan baik dan bisa membuat siswa tertarik pada pelajaran bahasa

Mandarin. Untunglah di setiap kelas terdapat media pembelajaran yang lengkap

sehingga sangat menunjang dalam proses belajar mengajar, sehingga penulis

dapat memaksimalkan pengajaran bahasa Mandarin di sekolah tersebut.

Dalam kegiatan pembelajaran bahasa Asing, banyak siswa yang merasa

bosan dengan teknik mengajar bahasa Asing secara tradisional, dan mereka

menginginkan cara baru yang lebih menyenangkan. Begitu pula yang terjadi pada

siswa kelas 1 B di SDN 03 Jaten. Guru biasanya akan mengajar dengan metode

konvensional yaitu metode ceramah yang mengharapkan siswa duduk tenang,

mendengarkan, mencatat dan menghafal materi yang diajarkan. Kegiatan Belajar

Mengajar ( KBM ) menjadi monoton dan kurang menarik perhatian siswa.

Page 15: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Kondisi seperti itu tidak akan menyulitkan penulis untuk mengajarkan bahasa

Mandarin. Para siswa cenderung pasif dalam menerima materi pelajaran. Banyak

siswa yang lebih senang main bersama teman yang lain daripada memperhatikan

materi pelajaran. Pada usia anak-anak sebenarnya lebih mudah untuk

menyampaikan materi pelajaran berupa pengenalan kosakata karena anak-anak

akan cenderung lebih mudah mengingat daripada orang dewasa. Namun, mereka

lebih suka bermain daripada belajar. Penulis memilih metode pembelajaran yang

tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Pemilihan metode yang tepat untuk mengajarkan bahasa Mandarin pada

para siswa sangat penting. Penggunaan metode yang konvensional akan membuat

para siswa tidak mau memperhatikan pelajaran dan bermain sendiri dengan teman

yang lain. Sering ditemukan di lapangan bahwa guru menguasai materi suatu

subjek dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan baik. Hal itu terjadi karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada model

pembelajaran tertentu sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa rendah. Timbul

pertanyaan apakah mungkin dikembangkan suatu model pembelajaran yang

sederhana, sistematik, bermakna dan dapat digunakan oleh para guru sebagai

dasar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga dapat

membantu meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar. Berkenaan

dengan hal itu, maka dengan memperhatikan berbagai konsep dan teori belajar

dikembangkanlah suatu metode pembelajaran yang disebut dengan metode

pembelajaran Total Physical Response (TPR). Penulis memilih metode Total

Page 16: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Physical Response (TPR) untuk mengajarkan bahasa Mandarin di kelas 1 B SDN

03 Jaten.

Metode Total Physical Response (TPR) adalah metode pengajaran bahasa

asing yang didasarkan pada koordinasi ucapan dan gerakan. Pendengaran anak-

anak akan lebih berkembang daripada pengucapan. Guru akan memberikan

instruksi secara jelas dan pelan sehingga para siswa dapat mengerti maksud guru.

Menurut penulis metode tersebut dirasakan dapat meningkatkan minat siswa

dalam mempelajari bahasa Mandarin. Para siswa akan lebih menyukai metode

pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Metode tersebut juga

dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat lebih

memudahkan pengenalan kosakata bahasa Mandarin pada siswa.

Metode TPR (Total Physical Response Method) yang dikembangkan oleh

James Asher, seorang profesor psikologi Universitas Negeri San Jose California,

dipandang sebagai metode yang sesuai untuk mengajarkan bahasa Mandarin pada

usia anak-anak yang pembelajarannya lebih mengutamakan kegiatan langsung

berhubungan dengan kegiatan fisik dan gerakan. Dalam metode TPR ini, Asher

mengatakan bahwa semakin sering atau semakin intensif memori seseorang

diberikan stimulasi maka semakin kuat asosiasi memori berhubungan dan

semakin mudah untuk mengingat. Kegiatan mengingat ini dilakukan secara verbal

dengan aktivitas gerak. Dari sisi perkembangan, Asher melihat keberhasilan

belajar bahasa kedua pada orang dewasa adalah sebagai proses yang paralel

dengan pencapaian bahasa pertama anak. Dia mengklaim bahwa berbicara

langsung kepada anak adalah suatu proses memberi perintah dimana anak

Page 17: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

merespon secara fisik lebih dulu sebelum dia mampu menghasilkan respon secara

verbal. Lebih lanjut, Asher yang juga menyimpulkan bahwa peran faktor emosi

sangat efektif dalam pembelajaran bahasa anak, artinya belajar bahasa dengan

melibatkan permainan dengan bergerak yang bisa dikombinasikan dengan

bernyanyi atau bercerita akan dapat mengurangi tekanan belajar bahasa seseorang.

Dia percaya bahwa dengan keceriaan dalam diri anak akan memberikan dampak

yang baik bagi belajar bahasa anak.

Metode TPR ini sangat mudah dan ringan dalam segi penggunaan bahasa

dan juga mengandung unsur gerakan permainan sehingga dapat menghilangkan

stres pada peserta didik karena masalah-masalah yang dihadapi dalam

pelajarannya terutama pada saat mempelajari bahasa asing, dan juga dapat

menciptakan suasana hati yang positif pada peserta didik yang dapat memfasilitasi

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam

pelajaran tersebut. Makna atau arti dari bahasa sasaran dipelajari selama

melakukan aksi.

Kegiatan pengenalan bahasa Mandarin dengan metode ini diharapkan

dapat berlangsung secara terus menerus dan bertahap apalagi dengan

pembelajaran dengan cara menarik sehingga anak bisa senang dan ceria akan bisa

memaksimalkan kemampuan belajar bahasa Asing pada anak. Penulis memilih

judul “Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Mandarin melalui Metode Total

Physical Response di SD Negeri 03 Jaten Karanganyar”.

Page 18: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka

dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah penerapan metode Total Physical Response (TPR) dalam

membantu pengenalan kosakata di kelas 1 B SDN 03 Jaten?

2. Apa sajakah hambatan yang dihadapi siswa dalam mengenalkan kosakata

Bahasa Mandarin di kelas 1 B SDN 03 Jaten?

3. Bagaimanakah penanganan hambatan pengenalan kosakata dengan

menggunakan metode Total Physical Response (TPR) di kelas 1 B SDN

03 Jaten?

C. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk :

1. menjelaskan penerapan metode Total Physical Response (TPR) dalam

membantu pengenalan kosakata di kelas 1 B SDN 03 Jaten.

2. mengetahui hambatan yang dihadapi siswa dalam mempelajari kosakata

Bahasa Mandarin di kelas 1 B SDN 03 Jaten.

3. mengetahui penanganan hambatan pengenalan kosakata dengan

menggunakan metode Total Physical Response (TPR) di kelas 1 B SDN

03 Jaten.

Page 19: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Manfaat teoretis :

Menambah wawasan tentang penerapan metode yang inovatif selain metode lain

yang sudah sering digunakan di sekolah-sekolah, diharapkan dapat dijadikan

sebagai referensi bagi penelitian tentang penggunaan metode TPR dalam

pembelajaran bahasa Asing pada umumnya dan bahasa Mandarin pada khususnya.

2. Manfaat praktis :

a. Bagi siswa :

Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pengenalan kosakata

bahasa Asing setelah mengikuti proses belajar mengajar yang kreatif,

inovatif dan menyenangkan melalui metode Total Physical Response

(TPR).

b. Bagi guru :

Diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru, khususnya guru bahasa

Asing untuk menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dalam

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Permasalahan pengajaran kosakata

dapat terpecahkan dengan menggunakan metode Total Physical

Response (TPR).

c. Bagi SDN III Jaten :

Diharapkan dapat menambahkan metode pembelajaran Total Physical

Response (TPR) dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah.

Page 20: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

d. Bagi Mahasiswa :

Diharapkan dapat dijadikan panduan mengerjakan penelitian tentang

metode Total Physical Response dalam pembelajaran bahasa.

E. Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara mengamati dan mengadakan pencatatan

secara sistematis mengenai tingkah laku siswa pada waktu kegiatan belajar

mengajar maupun di luar kelas. Penulis melakukan pengamatan yang

bertujuan untuk mendapatkan gambaran serta data yang akurat.

2. Studi pustaka

Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan berbagai

literatur dan buku yang sesuai dengan tema yang diteliti maupun yang berkaitan

dengan materi penelitian. Penulis mengumpulkan literatur dan buku dari

perpustakaan pusat Universitas Sebelas Maret dan perpustakaan Fakultas Sastra

dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Page 21: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Bahasa Mandarin pada Anak

1. Bahasa Mandarin

Dalam pengertian yang sempit, Mandarin berarti Putonghua (普通话) dan

Guoyu (國語) yang merupakan dua bahasa standar yang hampir sama yang

didasarkan pada bahasa lisan Beifanghua. Putonghua adalah bahasa resmi Cina

dan Guoyu adalah bahasa resmi Taiwan. Putonghua - yang biasanya malah

dipanggil Huayu juga adalah salah satu dari empat bahasa resmi Singapura.

Dalam pengertian yang luas, Mandarin berarti Beifanghua (secara harafiah

berarti bahasa percakapan Utara), yang merupakan sebuah kategori yang luas

yang mencakup beragam jenis dialek percakapan yang digunakan sebagai bahasa

lokal di sebagian besar bagian utara dan barat daya Cina, dan menjadi dasar bagi

Putonghua dan Guoyu. Beifanghua mempunyai lebih banyak penutur daripada

bahasa apapun yang lainnya dan terdiri dari banyak jenis termasuk versi-versi

yang sama sekali tidak dapat dimengerti.

Dalam bahasa Mandarin, ada 3 hal yang harus diperhatikan sebagai berikut

:

a. Pelafalan Bahasa Mandarin

1. Suku kata dalam bahasa Mandarin dibedakan menjadi 3 bagian; initial, final

dan nada. Lafal awal adalah initial, bagian yang lain adalah final, nada adalah

9

Page 22: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

seluruh tinggi rendahnya suara. Nada juga dianggap sebagai bagian yang

membentuk suku kata, karena nada berfungsi untuk membedakan makna dalam

bahasa Mandarin.. contoh “tāng, táng, tăng, tàng” 4 huruf ini initial semuanya

[tang], finalnya semuanya [ang] (dalam tanda kurung adalah tanda internasional,

tanda internasional dalam daftar dihilangkan), hanya karena nada berbeda, makna

tentu tidak sama, masing-masing mewakili 4 sifat yang berbeda dalam bahasa

Mandarin (minimal ada satuan bahasa yang bermakna), dalam penulisannya

menjadi 4 huruf yang berbeda.

Sejak tahun 1918 ketika itu ponetik alfabet nasional bahasa Mandarin yang

dikeluarkan departemen pendidikan menggunakan 1 set alfabet cara baca yang

dirumuskan berbentuk huruf Han. 1 set alfabet ini vokal yang utama dan suara

akhir digabung menggunakan sebuah indikasi tanda (contoh

:ㄠ=[au],ㄢ=[an]), mencerminkan tradisi dua jiwa, yaitu initial dan final.

Ponetik alfabet tersebar luas dan merata, dampaknya sangat besar. Propinsi

Taiwan terus menggunakannya sampai sekarang. Tahun 1958 rancangan Hanyu

Pinyin yang menggunakan huruf latin (daftar 2 initial Beijing , daftar 3 final

Beijing ). Mulai sejak tahun 1978, nama orang nama tempat di Tiongkok secara

bersama-sama ditulis menggunakan alfabet hanyu pinyin, telah menggantikan

semua macam cara baca lama “wei tuo ma shi deng”.

2. Bahasa Mandarin adalah bahasa yang bernada. Pembelajaran nada baca (

shēngdiào ) dalam bahasa Mandarin sangat penting digunakan dalam suatu

Page 23: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

percakapan atau kosakata sehari-hari. Nada baca mempunyai peranan penting

dalam menentukan arti dari kata yang

dilafalkan. Nada baca bahasa Mandarin memiliki 4 nada, yaitu :

a. Nada 1, dengan simbol ( — ) : nada datar, dilafalkan dengan nada dibaca datar

dan panjang.

b. Nada 2, dengan simbol ( / ) : nada naik, dilafalkan seperti orang bertanya.

c. Nada 3, dengan simbol ( V ) : nada manja, dilafalkan dengan nada turun

kemudian naik.

d. Nada 4, dengan simbol ( \ ) : nada marah, dilafalkan dengan nada tinggi.

b. Hanyu Pinyin

Hanyu Pinyin adalah huruf latin yang mewakili huruf han (汉字) yang

digunakan untuk mempermudah membaca huruf han (汉字). Dahulu kala dalam

pengucapan lafal huruf Han kebanyakan menggunakan cara baca “dua huruf yang

sesuai”. Contoh : “东” (semua setuju). Cara ini jelas terlalu sepele, susah

membaca yang standar. Tahun 1610 Masehi, seorang Misionaris Perancis datang

ke Tiongkok, dia adalah penghubung Tiongkok. Tahun 1626 dia menulis sebuah

Buku [biaya pengetahuan Confusianism Barat tengah], pertama-tama mencatat

pengucapan huruf Han menggunakan alfabet kombinasi dalam huruf Latin.

Selama di Tiongkok dia berkenalan dengan Hanyun, seorang raja petualang yang

berkelas, menggabungkan pertolongan mereka dengan dasar buku barat ponetik

Page 24: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

bahasa Mandarin Misionaris Limadoudeng [keajaiban huruf barat], menyusun

buku Tiongkok bagian pertama yang diubah dalam glosarium kombinasi huruf

Latin.

c. Huruf Han

Perkembangan huruf Han bisa kita bedakan menjadi dua tahap besar.

Sejak tulisan dalam

batok kura-kura dinasti Shang sampai bentuk kaligrafi zaman dinasti Qing adalah

satu tahap, sejak masa pemerintahan dinasti Qin dan Han kebawah adalah satu

tahap yang lain. Tulisan kuno termasuk kategori yang terlebih dahulu, tulisan

modern termasuk kategori yang selanjutnya. Intinya, struktur huruf dari zaman

dinasti sampai sekarang ini tidak mengalami perubahan yang terlalu besar. Bahasa

Mandarin memiliki tulisan yang menggunakan karakter tertentu sejak lebih dari

6.500 tahun. Pembentukan tulisan yang disebut Hanzi ini didasarkan pada bentuk-

bentuk gambaran rupa suatu benda yang mewakilinya. Tercatat lebih dari 25.000

karakter yang telah diciptakan bangsa China, namun untuk sekarang ini yang

sering digunakan dalam pembelajaran Bahasa Mandarin hanya 5.000 hingga

12.000 karakter saja.

2. Pembelajaran Bahasa Mandarin pada Anak

Dalam pembelajaran bahasa Mandarin ada empat aspek keterampilan

bahasa, yaitu :

1. Menyimak

Page 25: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2. Menulis

3. Mendengar

4. Berbicara

Menyimak merupakan salah satu aspek dalam pembelajaran bahasa

Mandarin yang dapat mempermudah mengenal nada dan huruf-huruf Mandarin.

Keterampilan menyimak merupakan bagian dari keterampilan berbahasa yang

sangat esensial, sebab keterampilan menyimak merupakan dasar untuk menguasai

suatu bahasa. Seseorang mulai belajar berbahasa, dimulai dengan menyimak

beberapa bunyi yang didengar, belajar menirukan, kemudian mencoba untuk

menerapkan dalam percakapan. Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan menyimak

tak pernah terlewati. Menyimak dilakukan untuk memperoleh informasi,

menangkap isi atau pesan, dan memahami komunikasi. Menyimak pada

hakikatnya adalah mendengarkan atau memahami suatu bahan.

Menulis merupakan salah satu aspek dalam pembelajaran bahasa

Mandarin yang penting dan sulit. Menulis berpengaruh terhadap bisa tidaknya

dalam penulisan huruf-huruf Mandarin. Setiap penulisan huruf-huruf Mandarin,

terdapat urutan-urutan goresan yang sudah ditentukan. Dalam pembelajaran

bahasa Mandarin diharuskan sering menulis huruf-huruf Mandarin, agar dapat

menghafal dan menulis dengan benar setiap kata atau kosakata dalam bahasa

Mandarin.

Dalam aspek keterampilan mendengar, pendengar harus mendengarkan

setiap kosakata atau kalimat yang menggunakan nada. Karena setiap nada

bunyinya berbeda-beda. Jika pendengar mendengar salah satu kosakata salah,

Page 26: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

maka artinya pun juga berbeda dan salah. Dalam aspek mendengar ini harus

benar-benar membutuhkan konsentrasi tinggi.

Berbicara merupakan salah satu aspek yang dimiliki setiap manusia.

Berbicara selalu tidak jauh-jauh dengan bahasa, karena bahasa merupakan unsur

penting dalam berkomunikasi dengan orang lain. Di dalam pembelajaran bahasa

Mandarin berbicara sangat dibutuhkan untuk melatih agar dalam mengucapkan

setiap kalimat menggunakan nada dapat benar dan tepat. Berbicara dalam bahasa

Mandarin juga dapat dilakukan dengan sering menirukan setiap kata-kata yang

diucapkan guru.

Metode pembelajaran bahasa Mandarin untuk anak-anak hendaklah

memperhatikan unsur-unsur berikut ini :

1. Kata-kata saja tidaklah cukup. Aktivitas untuk anak-anak harusnya

meliputi gerakan dan melibatkan rasa dari bahasa tersebut.

2. Bermain dalam belajar bahasa dengan menyanyi lagu bahasa Mandarin

atau menceritakan cerita.

3. Variasi dalam kelas. Ketika konsentrasi atau perhatian siswa mulai

berkurang, variasi dalam mengajar adalah hal yang baik.

4. Anak-anak akan lebih mudah akrab dengan situasi kegiatan belajar

mengajar yang menyenangkan jika dilakukan secara rutin.

5. Anak-anak suka bekerja-sama dengan teman-teman lainnya dalam

kegiatan belajar-mengajar. Mereka akan lebih merasa senang jika dapat

bermain sekaligus belajar.

Page 27: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Dalam belajar bahasa Mandarin anak-anak cukup mendengar dan

berbicara apa yang diajarkan guru. Dalam aspek tersebut, anak-anak akan

mendengarkan kosakata yang diajarkan oleh guru, kemudian anak-anak akan

berbicara dengan pelafalan yang benar.

Anak-anak cukup dikenalkan dengan huruf Hanzi, tidak perlu mampu

menulis dengan benar. Hanyu-pinyin dapat membantu dalam mempelajari bahasa

Mandarin, anak-anak akan lebih mudah mengerti. Anak-anak akan cenderung

lebih mudah dalam melafalkan bahasa Mandarin dengan benar. Guru hanya cukup

melafalkan kosakata berulang-ulang dengan nada yang benar, kemudian anak-

anak akan menirukan yang dilafalkan oleh guru.

B. Penguasaan Kosakata

1. Pengertian Kosakata

Kosakata menurut Coady dan Huckin (1997:210) adalah perbendaharaan

kata yang dimiliki oleh seseorang. Kekayaan kata yang berada dalam ingatannya,

yang akan menimbulkan reaksi bila didengar atau dibaca.

Menurut Teuku Iskandar (1985:1), kosakata atau perbendaharaan kata

adalah keseluruhan kata dalam suatu bahasa. Begitu pula pendapat Tarigan

(1985:959), kosakata merupakan sejumlah kata yang membuat atau membentuk

suatu bahasa.

Menurut Soedjito (1992:1) kosakata (perbendaharaan kata) dapat diartikan

sebagai berikut :

1. Semua kata yang terdapat dalam satu bahasa.

Page 28: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2. Kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara atau penulis.

3. Kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan.

4. Daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan

praktis.

Kosakata atau perbendaharaan kata adalah satuan bahasa yang kita pakai

untuk mengacu pada barang, perbuatan, sifat atau gagasan apa saja yang bertalian

dengan kehidupan kita (Depdikbud, 1998:16).

Menurut Hari Mukti Kridalaksana (1984;89) kosakata sama dengan

leksikon. Adapun yang dimaksud leksikon itu sendiri adalah :

1. Komponen bahasa yang memuat secara informatif tentang makna dan

pemakaian kata dalam bahasa.

2. Kekayaan kosakata yang dimiliki seseorang pembicara atau penulis.

3. Daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan penjelasan singkat dan

praktis.

Dari berbagai batasan atau definisi tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa kosakata itu merupakan sejumlah kata yang dimiliki oleh seseorang atau

sekelompok orang atau merupakan kata-kata yang terdapat dalam suatu bahasa

yang mengandung informasi makna dan pemakaiannya. Jadi seseorang dikatakan

menguasai kosakata apabila ia mengetahui maknanya serta dapat

menggunakannya dalam kegiatan berbahasa sehari-hari dimanapun ia berada. Dan

secara fungsional, anak mampu menguasai dan menggunakan sejumlah kosakata

yang dipelajarinya dalam komunikasi kehidupan sehari-hari.

Page 29: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2. Proses Penguasaan Kosakata

Proses penguasaan kosakata telah dimulai seseorang sejak masih bayi.

Anak dapat merespon dengan baik kosakata yang diucapkan orang lain. Oleh

karena itu, kosakata yang pertama kali dikuasai adalah kosakata dengar.

Kemudian baru dapat menguasai kosakata bicara.

Ketika anak mulai dapat membaca, maka anak mulai menguasai kosakata

baca. Kosakata tulis dikuasai seseorang paling akhir setelah seseorang menguasai

dengar, kosakata bicara, dan kosakata baca.

Siswa SD kelas 1 termasuk pada masa kanak-kanak, dalam tahap

penguasaan kosakata akan senantiasa tertarik untuk mengenal dan mempelajari

kata-kata baru seperti kosakata bahasa Mandarin.

Dalam artikel lepas yang ditulis oleh E. Kosasih, masa emas belajar

bahasa, beberapa pakar bahasa mendukung pandangan”semakin dini anak belajar

bahasa asing, semakin mudah anak menguasai bahasa itu” Mc Laughlin dan

Ganesee menyatakan bahwa anak-anak lebih mudah memperoleh bahasa tanpa

banyak kesukaran dibandingkan dengan orang dewasa.

Menurut Tarigan (1985:2), kualitas keterampilan bahasa seseorang jelas

bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin

kaya kosakata yang dimiliki maka semakin besar pula kemungkinan untuk

terampil berbahasa. Pendapatnya adalah :

Page 30: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

1. Kuantitas dan kualitas, tingkatan dan kedalaman kosakata sesorang merupakan

indeks pribadi yang terbaik bagi perkembangan mentalnya.

2. Perkembangan kosakata adalah merupakan perkembangan konseptual:

merupakan suatu tujuan pendidikan dasar bagi setiap sekolah atau perguruan.

3. Semua pendidikan pada prinsipnya adalah pengembangan kosakata yang juga

merupakan pengembangan konseptual.

4. Suatu program yang sistematis bagi pengembangan kosakata akan dipengaruhi

oleh usia, jenis kelamin, pendapatan kemampuan bawaan dan status sosial.

5. Faktor-faktor geografis juga turut mempengaruhi perkembangan kosakata.

6. Seperti juga halnya dalam proses membaca yang membimbing seseorang dari

yang telah diketahui ke arah yang belum atau tidak diketahui; maka telaah

kosakata yang efektif pun beranjak dengan arah yang sama; dari kata-kata

yang sudah diketahui menuju kata-kata yang belum diketahui.

Siswa SD yang termasuk pada masa anak-anak memiliki rasa ingin tahu

yang besar terhadap segala sesuatu yang terindera oleh dirinya. Rasa ingin tahu ini

memotivasi siswa untuk mencari sesuatu yang baru saja dikenalnya. Pada usia

SD, siswa akan mempelajari kata-kata baru untuk memperluas pengetahuan

kosakatanya baik secara individual atau dengan bantuan orang lain, dalam hal ini

dapat dibantu oleh guru atau teman sekelas, baik menggunakan atau tanpa media,

serta dengan cara atau teknik-teknik tertentu.

Ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam proses pembelajaran bahasa

yaitu :

1. Siswa yang berkemauan besar

Page 31: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2. Adanya keinginan untuk berhasil.

3. Tujuan yang realistis dan mudah dicapai.

4. Adanya silabus yang sesuai.

5. Adanya situasi pembelajaran yang sesuai.

6. Adanya materi pengajaran yang memadai.

7. Tersedianya tenaga pengajar yang cukup terlatih dan memiliki pengabdian

tinggi.

Penelitian ini akan mengujicobakan cara mempermudah siswa kelas 1 SD

dalam belajar bahasa Mandarin, terutama dalam hal penguasaan terhadap kosakata

bahasa Mandarin. Penggunaan metode Total Physical Response (TPR) dalam

merangsang tumbuhnya motivasi belajar siswa terhadap materi kosakata yang

diberikan.

3. Pengajaran Kosakata

Pengajaran bahasa dapat diartikan sebagai kegiatan belajar mengajar yang

bertujuan membimbing siswa agar dapat menerima dan mempergunakan bahasa

sesuai dengan fungsinya. Pengajaran kosakata merupakan bagian dari pengajaran

bahasa. Dengan demikian, pengajaran kosakata itu merupakan kegiatan belajar

mengajar yang berusaha membimbing siswa agar dapat menerima dan

mempergunakan kosakata sesuai dengan fungsinya. Pada prinsipnya tujuan

pengajaran adalah agar para siswa terampil berbahasa yaitu terampil menyimak,

terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis.

Page 32: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Tujuan pengajaran kosakata adalah agar siswa mampu memahami kata

atau istilah dan mampu mempergunakannya dalam tindak berbahasa baik itu

berbicara., membaca, ataupun menulis. Berbagai metode, serta strategi maupun

teknik pengajaran kosakata dapat dipilih dan diterapkan oleh seorang guru untuk

mencapai hasil yang optimal. Keoptimalan ini berarti siswa dapat menguasai

kosakata sebanyak-banyaknya dan dapat mempergunakannya dalam tindak

berbahasa secara tepat.

Dalam keterampilan berbahasa Mandarin, penguasaan kosakata memegang

peranan penting. Kualitas keterampilan berbahasa Mandarin seseorang jelas

bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Tarigan

(1985:2) menyatakan bahwa semakin kaya kosakata yang dimiliki maka semakin

besar pula kemungkinan terampil dalam berbahasa.

Penerapan dalam pengajaran bahasa Mandarin di Sekolah Dasar

menyiratkan bahwa :

1. Pokok bahasan dikembangkan menjadi bahan pembelajaran yang mencakup

unsur-unsur bahasa dan penggunaan bahasa melalui empat ketrampilan

bahasa.

2. Unsur-unsur bahasa Mandarin yaitu tata bahasa, kosakata, ejaan dan lafal

hendaknya disajikan dalam lingkup kebahasaan maupun lingkup situasi yang

juga mencakup lingkup budaya sasaran dan budaya siswa.

3. Pembelajaran unsur bahasa ditujukan untuk mendukung penguasaan dan

pengembangan empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara,

Page 33: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

membaca, dan menulis, bukan untuk kepentingan penguasaan unsur-unsur

bahasa itu sendiri.

4. Dalam proses belajar mengajar, keempat keterampilan bahasa pada hakikatnya

tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu, ketrampilan berbahasa harus

dikembangkan secara terpadu.

Teknik yang dilakukan guru untuk meningkatkan penguasaan kosakata

bahasa Mandarin SD biasanya dilakukan dengan cara langsung. Artinya kosakata

tersebut dihubungkan secara langsung dengan benda-benda, situasi atau gerak

yang terkandung di dalamnya.

Siswa dalam belajar bahasa Mandarin sangat bergntung pada guru,

sehingga pengajaran bahasa Mandarin di SD masih bersifat tradisional. Padahal

jika guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat dapat menunjang

keberhasilan pengajaran kosakata.

Penelitian ini akan mengujicobakan metode Total Physical Response

(TPR) sebagai upaya untuk mempermudah proses penguasaan kosakata bahasa

Mandarin pada siswa kelas 1 SD.

C. Metode TPR (Total Physical Response)

1. Pengertian Metode TPR (Total Physical Response)

Menurut Richards J dalam bukunya Approaches and Methods in Language

Teaching, TPR didefinisikan:

“a language teaching method built around the coordination of speech and action;

it attempts to teach language through physical (motor) activity”.

Page 34: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Jadi metode TPR (Total Physical Response) merupakan suatu metode

pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah (command), ucapan

(speech) dan gerak (action); dan berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui

aktivitas fisik (motor).

Sedangkan menurut Larsen dan Diane dalam Technique and Principles in

Language Teaching, TPR atau disebut juga ”the comprehension approach” atau

pendekatan pemahaman yaitu suatu metode pendekatan bahasa asing dengan

instruksi atau perintah.

Metode ini dikembangkan oleh seorang professor psikologi di Universitas

San Jose California yang bernama James J. Asher yang telah sukses dalam

pengembangan metode ini pada pembelajaran bahasa asing pada anak-anak. Ia

berpendapat bahwa pengucapan langsung pada anak atau siswa mengandung suatu

perintah, dan selanjutnya anak atau siswa akan merespon kepada fisiknya sebelum

mereka memulai untuk menghasilkan respon verbal atau ucapan.

Metode TPR ini sangat mudah dan ringan dalam segi penggunaan bahasa

dan juga mengandung unsur gerakan permainan sehingga dapat menghilangkan

stress pada peserta didik karena masalah-masalah yang dihadapi dalam

pelajarannya terutama pada saat mempelajari bahasa asing, dan juga dapat

menciptakan suasana hati yang positif pada peserta didik yang dapat memfasilitasi

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam

pelajaran tersebut. Makna atau arti dari bahasa sasaran dipelajari selama

melakukan aksi.

Page 35: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Guru atau instruktur memiliki peran aktif dan langsung dalam menerapkan

metode TPR ini. Menurut Asher ”The instructor is the director of a stage play in

which the students are the actors”, yang berarti bahwa guru (instruktur) adalah

sutradara dalam pertunjukan cerita dan di dalamnya siswa sebagai pelaku atau

pemerannya. Guru yang memutuskan tentang apa yang akan dipelajari, siapa yang

memerankan dan menampilkan materi pelajaran.

Siswa dalam TPR mempunyai peran utama sebagai pendengar dan pelaku.

Siswa mendengarkan dengan penuh perhatian dan merespon secara fisik pada

perintah yang diberikan guru baik secara individu maupun kelompok.

Pengertian lain dari TPR adalah sebuah model pembelajaran yang

mengoptimalkan kinerja anggota tubuh kita. model ini didasari dari teori

pemerolehan bahasa pada anak dan model TPR sangatlah cocok dalam

pembelajaran bahasa lain selain bahasa asli. Mengapa TPR sangat cocok dalam

pembelajaran bahasa Mandarin, menurut pendapat ahli bahwa:

1. Model ini mudah dimengerti karena siswa di buat untuk mengalaminya,

2. Model ini memberikan pemahaman kepada siswa tentang fungsi dari kata

tertentu,

3. Model ini sangat menyenangkan dan siswa tidak sadar sedang belajar

4. Model ini cocok untuk siswa pemula dan siswa remaja.

Asher percaya baahwa sangat penting untuk belajar dasar bahasa asing

dilihat dari bagaimana anak-anak belajar bahasa ibu mereka. Dalam hal ini , TPR

menganggap bahwa seorang siswa yang baik ketika dia belajar dengan aktif dan

dapat menangkap arti yang dia dengar.

Page 36: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2. Karakteristik Metode TPR (Total Physical Response)

Latihan dengan menggunakan perintah adalah merupakan aktivitas utama

yang dilakukan guru di dalam kelas dari metode TPR. Latihan berguna untuk

memperoleh gerakan fisik dan aktivitas dari siswa. Dalam hal ini, para siswa

dapat memainkan peran sebagai pendengar dan penampil.

Mereka akan mendengarkan dengan seksama dan akan merespon secara

fisik apa yang diperintahkan oleh guru.

Para siswa perlu merespon dengan baik secara individu maupun

berkelompok. Mereka hanya memberikan pengaruh yang kecil dalam isi

pembelajaran karena pembahasannya ditentukan oleh guru. Pada awal

pembelajaran, para siswa juga diharapkan dapat mengenali dan merespon

kombinasi yang sebelumnya telah diajarkan. Misalnya, guru mengarahkan para

siswa dengan "Jalanlah ke meja!" dan "Duduklah di kursi". Itu adalah ucapan

yang sering didengar uuntuk melatih respon. Selain itu, para siswa mengaevaluasi

kemajuan mereka sendiri. Mereka didorong siap untuk berbicara setiap waktu.

Dalam metode TPR, seorang guru memainkan peran secara aktif dan

langsung: sebagai sutradara panggung yang bermain dimana para siswa sebagai

pemainnya.Guru memutuskan apa yang akan diajarkan, bagaimana model

pembelajarannya, menyajikan bahan pengajarandan memilih sarana pendukung

yang bisa digunakan di dalam kelas. Oleh karena itu, guru harus menyiapkan

Page 37: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dengan baik pelajaran yang akan diajarkan. Guru sangat disarankan untuk menulis

apa saja yang diucapkan, terutama ucapan perintah. Biasanya tidak ada waktu

untuk membuat secara spontan.

Dalam memberikan umpan balik pada para siswa, guru diwajibkan untuk

mengikuti contok pemberian umpan balik dari orang tua ke anak-anak mereka.

Demikian dengan guru yang seharusnya menolerir sedikit kesalahan dalam

berbicara, dia harus menghindari banyak koreksi. Dalam hal ini sangat tidak

disarankan untuk mengoreksi kesalahan karena akan menghambat para siswa

dalam melakukan gerakan fisik atau berbicara.

Singkatnya, dalam TPR, para guru bertanggungjawab untuk memberikan

perintah dan memantau gerakan fisik yang dibuat siswa. Sebaliknya, para siswa

menirukan guru secara lisan maupun tertulis.

Dalam proses belajar-mengajar, guru memerintahkan pada para siswa

kemudian mereka melakukan gerakan fisik. Para siswa menunjukkan bahwa

mereka memahami perintah dan melakukan gerakan sendiri, sedangkan guru

hanya memantau gerakan siswa. Interaksi antara guru dan siswa dpat dilakukan

secara lisan ataupun tertulis. Selanjutnya, para siswa akan menanggapi dengan

lisan dan guru akan menanggapi secara tertulis.

3. Bentuk Aktivitas dengan Metode TPR (Total Physical Response)

dalam PBM (Proses Belajar Mengajar)

Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode TPR ini

banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa antara lain:

Page 38: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

a. Latihan dengan menggunakan perintah (Imperative Drill), merupakan

aktivitas utama yang dilakukan guru di dalam kelas dari metode TPR.

Latihan berguna untuk memperoleh gerakan fisik dan aktivitas dari siswa.

b. Dialog atau percakapan (conversational dialogue).

c. Bermain peran (Role Play), dapat dipusatkan pada aktivitas sehari-hari

seperti di sekolah, restoran, pasar, dll.

d. Presentasi dengan OHP atau LCD

e. Aktivitas membaca (Reading) dan menulis (Writing) untuk menambah

perbendaharaan kata dan juga melatih pada susunan kalimat berdasarkan

tenses dan sebagainya.

4. Teori pembelajaran Metode TPR (Total Physical Response)

Teori pembelajaran bahasa TPR yang diterapkan pertama kali oleh Asher

ini mengingatkan pada beberapa pandangan para psikolog, misalnya Arthur

Jensen yang pernah mengusulkan sebuah model 7 langkah unutk mendeskripsikan

perkembangan pembelajaran verbal anak. Model ini sangat mirip dengan

pandangan Asher tentang penguasaan bahasa anak. Asher menyajikan 3 hipotesa

pembelajaran yang berpengaruh yaitu:

a. Terdapat bio-program bawaan yang spesifik untuk pembelajaran bahasa

yang menggambarkan sebuah alur yang optimal untuk pengembangan

bahasa pertama dan kedua.

b. Lateralisasi otak menggambarkan fungsi pembelajaran yang berbeda pada

otak kiri dan kanan.

Page 39: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

c. Stres mempengaruhi aktivitas pembelajaran dan apa yang akan dipelajari

oleh peserta didik, stress yang lebih rendah kapasitasnya maka

pembelajaran menjadi lebih baik.

Asher juga menjelaskan lebih lanjut tentang 3 hipotesa yang berpengaruh

diatas yaitu:

1. Bio-Program

TPR merupakan metode yang sangat cocok untuk pembelajaran bahasa

asing. Asher menyatakan bahwa proses pengajaran dan pembelajaran bahasa

kedua harus mencerminkan proses yang natural. Untuk alasan tersebut. ada 3

proses yang penting yaitu:

a. Sebelum anak-anak mengembangkan kemampuan berbicara, mereka lebih

mengembangkan kemampuan mendengar.

Pada fase pembelajaran bahasa yang pertama mereka pelajari, mereka

mampu memahami pengucapan yang rumit, yang sangat susah untuk ditiru

secara spontan. Asher menyatakan bahwa sangat memungkinkan untuk

menghasilkan bahasa lisan selama periode mendengarkan.

b. Kemampuan anak-anak dalam pemahaman mendengarkan dapat diperoleh

karena anak-anak menaggapi secara fisik untuk bahasa lisan dalam bentuk

perintah.

c. Ketika dasar kemampuan mendengarkan diperkuat, maka kemampuan

berbicara akan berkembang secara alami. Metode yang lain juga memgang

prinsip-prinsip ini.

2. Lateralisasi Otak

Page 40: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Asher menyatakan bahwa Total Physical Response menekankan untuk

belajar melalui belahan otak kanan, sedangkan metode pengajaran bahasa kedua

melalui belahan otak kiri. Asher menyatakan bahwa otak dibedakan sesuai dengan

fungsinya. Dia mengklaim bahwa pembelajaran bahasa pada anak melalui gerakan

motorik melalui belahan otak kanan. Aktivitas otak kanan terjadi sebelum otak

kiri dapat memproduksi proses bahasa.

3. Mengurangi Stres

Dalam pembelajaran bahasa yang terpenting adalah tidak adanya tekanan.

Kesuksesan dari pembelajaran bahasa pertama terjadi dalam lingkungan yang

bebas tekanan. Menurut Asher, lingkungan pembelajaran bahasa orang dewasa

sering menyebabkan kestresan dan kecemasan. Dengan berfokus pada gerakan

dapat menghindarkan dari tekanan dan dapat menciptakan suasana yang

menyenangkan. Para siswa juga akan dapat mencurahkan semua energi untuk

belajar.

Demikian tentang metode pembelajaran TPR yang mungkin terdengar asing di

telinga Anda. Metode TPR ini bukanlah metode baru yang sekiranya lebih baik di

antara metode-metode pembelajaran yang lain. Namun, ada baiknya menurut saya

jika seorang instruktur atau guru mempergunakan metode ini karena metode ini

sangat bermanfaat dalam meningkatkan motivasi belajar anak terutama dalam

bahasa.

5. Kelebihan dan kekurangan Metode TPR (Total Physical Response)

Page 41: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Setiap metode, seperti metode TPR (Total Physical Response) pasti

mempunyai kelebihan maupun kekurangan dalam penerapannya. Dalam kegiatan

belajar-mengajar diharapkan pengajar dapat menerapkan metode tersebut

semaksimal mungkin.

Kelebihan dari metode TPR adalah sebagai berikut:

1. Metode TPR jika digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dapat

menciptakan suasana yang menyenangkan. Para siswa akan menikmatinya,

dan metode ini dapat menggantikan suasana yang biasanya membosankan

menjadi sangat menyenangkan.

2. Metode TPR sangat mengesankan. Dalam penerapannya dapat membantu

siswa mengenali frase atau kata-kata.

3. Membantu para siswa yang sangat aktif dikelas karena pembeajaran ini

banyak dilakukan dengan gerakan fisik.

4. Metode ini dapat digunakan dalam kelas besar dan kelas kecil. Dalam hal

ini, tidak masalah berapa banyak siswa yang akan diberi materi pelajaran,

para siswa akan mengikuti.

5. Metode ini dapat digunakan dalam kelas campuran. Gerakan fisik bisa

dipahami secara efektif jadi para siswa mampu memahami dan

menerapkan target yang akan dipelajari.

6. Dalam metode ini tidak perlu banyak persiapan atau bahan pengajaran.

Dalam hal ini, guru yang paling berhak dalam menentukan materi dan apa

yang akan dilatih (latihan sebelumnya akan sangat membantu), serta tidak

banyak menghabiskan waktu untuk mempersiapkan materi pelajaran.

Page 42: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

7. Metode ini sangat efektif diterapkan untuk anak-anak atau remaja.

8. Metode ini memanfaatkan kerja otak kiri dan otak kanan, sehingga dapat

meningkatkan kemampuan bahasa siswa.

Selain kelebihan tersebut, TPR memiliki beberapa kekurangan sebagai

berikut:

1. Siswa yang tidak terbiasa melakukan gerakan atau cenderung pasif

mungkin akan merasa malu jika melakukan gerakan fisik. Hal itu akan

menyebabkan guru yang menunjukkan gerakannya bukan para siswa. Para

siswa akan lebih senang untuk menulis daripada melakukan gerakan.

2. Siswa yang berada dalam kelompok tidak dapat menampilkan gerakan

yang dia pahami pada seluruh siwa, kemungkinan hanya guru yang dapat

menampilkan pada seluruh siswa.

3. Metode ini hanya cocok untuk siswa pemula atau anak-anak, meskipun

mungkin cocok juga untuk orang dewasa.

Page 43: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Sekolah SD Negeri 03 Jaten

SD Negeri 03 Jaten berdiri tahun 1974 dengan nama SD Inpres. Dulu

sebelum SD Negeri 03 Jaten terbentuk, awalnya adalah tanah milik penduduk

yang luasnya 4375 m2. Pertama-tama perkembangannya, SD Negeri 03 Jaten

memiliki jumlah murid hanya sedikit yang dibagi atas bagian A dan bagian B

dengan tenaga pengajar yang terbatas pula. Sebagai kepala sekolah yang pertama

adalah, H Soepadmi Umar. Pada permulaanya SD Negeri 03 Jaten masih berstatus

swasta penuh. Kemudian dengan seiring waktu disahkan oleh pemerintah

menetapkan sekolah yang berstatus negeri.

Dengan berjalannya waktu SD Negeri 03 Jaten berkembang menjadi salah

satu Sekolah Dasar Negeri favorit di Karanganyar. Pada tahun 2009 SD Negeri 03

Jaten melakukan sebuah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI).

Dengan adanya RSBI SD Negeri 03 Jaten menjadi Sekolah Dasar yang paling

dituju oleh masayarakat. Sejak awal berdirinya SD Negeri 03 Jaten telah beberapa

kali mengalami pergantian kepemimpinan, yakni antara lain:

1. H. Soepadmi Umar S

2. Dra. Hj. Sri Hartinah

3. Hj. Purwanti, B.A.

4. Drs. Agus Saptomo

31

Page 44: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

5. Hj. Endang Widowati, S.Pd.

2. Visi dan Misi SDN 03 Jaten

Visi

“Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, berwawasan perspektif

global dan menjadi insan yang cerdas, berprestasi, dan bermartabat”.

Misi

1) Menjadi sarana pengembangan bakat dan minat bagi siswa.

2) Membentuk siswa menjadi manusia cerdas yang dapat berkompetensi di

dunia pendidikan.

3) Memberikan bekal untuk dapat survive dan menghadapi tantangan hidup.

4) Mewujudkan pendidikan yang mampu menghasilkan insan yang bermoral.

Tujuan

1) Memberi fasilitas bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat

istimewa untuk memperoleh pendidikan khusus.

2) Mengembangkan potensi bakat dan minat siswa untuk lebih maksimal.

3) Untuk mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dimasyarakat dan mampu

menjawab tantangan perubahan zaman yang sangat cepat di era

globalisasi.

Page 45: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3. Kegiatan Ekstrakurikuler SD Negeri 03 Jaten

a. Drumband

b. Tari

c. Taewondo

d. Rebana

e. Seni Rupa

f. Pramuka

g. Musik dan Vokal

h. Mading

i. Kelompok Ilmiah

4. Keadaan Sekolah dan Lingkungan Belajar Mengajar

SD Negeri 03 Jaten beralamat di :

Jalan : Jl. Raya Solo-Tawangmangu km 09

Telepon : (0271) 821234

Desa : Jaten

Kecamatan: Jaten

Kabupaten : Karanganyar

Kode Pos : 57771

Provinsi : Jawa Tengah

Berdasarkan letaknya yang berada di tepi jalan raya, maka lokasi SD

Negeri 03 Jaten mudah dijangkau oleh kendaraan umum dan mempunyai letak

Page 46: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

yang strategis. Dengan demikian akan mendukung kelancaran proses belajar

mengajar.

B. Kegiatan Praktik Kerja

1. Kegiatan Observasi

Kelas yang di observasi adalah kelas I B. Kelas I B mempunyai ruangan

yang cukup luas, ditempati oleh siswa-siswi sebanyak 30 orang dengan perincian

13 putra dan 17 putri. Kelas I B yang digunakan untuk praktik mengajar oleh

praktikan menggunakan metode Total Physical Response (TPR) dalam mengajar

bahasa Mandarin di kelas I B SD Negeri 03 Jaten.

Daftar Nama Siswa Kelas 1 B SDN 3 Jaten

Tahun Pelajaran 2010/2011

TABEL 3.1 Daftar Siswa 1 B SDN 03 Jaten

No No

Induk

Nama Siswa Jenis

Kelamin

1 4018 ADIMAS PUTRA PAMUNGKAS Laki-laki

2 4019 ADINDA RISKY DEWI Perempuan

3 4020 AHNAF TSAQIF FADHILAH Laki-laki

4 4021 ALIFA'AN PUTRA KISTRI FIRDAUSA

RAMADANI

Laki-laki

5 4022 ALYA YOFINTA Perempuan

6 4023 ANNORA ORLEN INDA NATHANIELA Perempuan

7 4024 APRISIAN SETYO AJI Laki-laki

8 4025 ATHA RILIES ADINE ARIFSANO Laki-laki

9 4026 BERLIANA AYU SANCANA Perempuan

10 4027 BINTANG ARDI NUR NUGRAHA Laki-laki

11 4028 DAIVA BILLIE SUSANTO Laki-laki

12 4029 DEDRA LANJAR RIFATH DWIWANDA Laki-laki

13 4030 FAHREZA MUHAMMAD DESNATA Laki-laki

14 4031 FARAH NUR SALSABILLA YUSUF Perempuan

Page 47: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

15 4032 GHALUH LINTANG KEDHATON ARDHOLESTA Perempuan

16 4033 GARDASUARA MISTORTOIFY Laki-laki

17 4034 GILANG PERMATASARI Perempuan

18 4035 IRBAH RAKHA CITRATSANI Perempuan

19 4036 KARTIKA SEPTIA ASMARA Perempuan

20 4037 KHAERUNIAH HIKMAH TAULANI Perempuan

21 4038 MAHAZANNI NAJWA AL-SYIFA ODE Perempuan

22 4039 NABILLA PUTRI SARI FATIKHAH Perempuan

23 4040 NADYA NURHALIZA Perempuan

24 4041 NAOMI CAHAYA DEWI Perempuan

25 4042 RELODYA SINARGALIH GHIFARI Perempuan

26 4043 RIZKY AKNAN DWI NANDA Laki-laki

27 4044 RIZKY VERA OKTARINA Perempuan

28 4045 WHENA SEPTYA MULYA Laki-laki

29 4046 ZARENA ISDIHAR NURTARISA Perempuan

30 4076 ADITYA PRASETYO Laki-laki

2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran

yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas

tertentu sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan penyajian

materi kurikulum yang telah dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan

setempat.

Dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Mandarin di SDN 03 Jaten, guru

praktikan mempersiapkan materi ajar sendiri. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dibuat 4 kali sesuai dengan materi ajar, dengan perinciannya sebagai

berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP

Sekolah : SDN 03 Jaten

Mata pelajaran : Bahasa Mandarin

Page 48: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Judul : Pekerjaan / 工作(gōngzuò)

Kelas/ semester : 1 B/ 2

Alokasi waktu : 1x 35 menit

Pertemuan ke : 1 dan 2

1. Standar kompetensi:

Siswa mampu mengucapkan kosakata dalam Bahasa Mandarin dengan benar.

2. Kompetensi dasar :

Siswa mampu mengucapkan kata-kata dalam kalimat Bahasa Mandarin dengan

pelafalan dan nada yang benar dengan materi pelajaran yang diajarkan oleh guru

praktikan.

3. Indikator:

a) Mampu menulis huruf pinyin mengenai profesi.

b) Mengenal kosakata bahasa Mandarin tentang profesi.

c) Mampu mengucapkan kosakata dengan pelafalan dan nada yang

benar.

4. materi pelajaran:

1. Nada (shēng diào)

Nada baca bahasa Mandarin memiliki 4 nada, yaitu :

a. Nada 1, dengan simbol ( — ) :nada datar, dilafalkan dengan nada dibaca datar

dan panjang.

Page 49: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b. Nada 2, dengan simbol ( / ) :nada naik, dilafalkan seperti orang bertanya.

c. Nada 3, dengan simbol ( V ) :nada manja, dilafalkan dengan nada turun

kemudian naik.

d. Nada 4, dengan simbol ( \ ) :nada marah, dilafalkan dengan nada tinggi.

2. Kosakata 生词 (shengci)

PEKERJAAN

gōng zuò (工作)

(KONG CUO)

Page 50: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

1. KEPALA SEKOLAH

Xiào Zhǎng (校长)

(Siao Cang)

2. GURU

Lǎo Shī (老师)

(Lao Se)

3. SATPAM

Bǎo ān Rén Yuán (保安人员)

(Pao an Ren Yuen)

4. TUKANG KEBUN

Yuán Dīng (园丁)

(Yuen Ting)

5. PETANI

Nóng Mín (农民)

(Nong Min)

Page 51: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

6. POLISI

Jǐng Chá(警察)

(Cing Ca)

7. DOKTER

Dài Fu (大夫)

(Tai Fu)

Yī Shēng (医生)

(I Seng)

8. PERAWAT

Hù Shi (护士)

(Hu Se)

9. PILOT

Fēi Xíng Yuán (飞行员)

(Fei Sing Yuen)

10. SOPIR

Sī Jī(司机)

(Se Ci)

Page 52: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

3. Pertanyaan:

1. a. zhè shì shén me tú huà?(ini gambar apa?)

zhè shì ...... (ini adalah ......)

b. nà shì shén me tú huà?(itu gambar apa?)

nà shì ...... (itu adalah ......)

5. Metode pembelajaran :

Model Pembelajaran Ceramah

6. Media pembelajaran:

a) Kertas kerja

b) Power point

c) Papan Tulis (white board)

7. Sumber belajar:

Dari Pengajar

8. Pola pembelajaran :

No Kegiatan Belajar Waktu

1.

2.

1.

2.

PENDAHULUAN

Guru mengucapkan salam pada para siswa

Guru mengabsen setiap siswa

KEGIATAN INTI

Guru melafalkan setiap kosakata

Guru menjelaskan arti setiap kata dalam bahasa Indonesia

5’

25’

Page 53: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

3.

4.

5.

6.

1.

2.

Siswa menirukan setiap kosakata yang dilafalkan oleh guru

Guru menunjukkan gambar berbagai macam profesi

Guru memerintahkan setiap siswa menyebutkan setiap kata sesuai gambar

Setiap siswa menebak setiap gambar dalam bahasa Mandarin

KEGIATAN AKHIR

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran

Guru mengucapkan salam

5’

9. Penilaian

1) Indikator, Teknik, dan Bentuk Penilaian

Indikator teknik bentuk Contoh instruksi

Mampu menulis huruf

pinyin mengenai profesi.

Tes tulis Menulis huruf

pinyin

Terjemahkan kata-

kata di bawah ini

ke dalam bahasa

China!

Mengenal kosakata

bahasa Mandarin

tentang profesi.

Tes tulis Menempelkan

gambar

Tempelkanlah

gambar pada kata

yang tepat!

Mampu mengucapkan

kata-kata dengan

pelafalan dan nada yang

benar.

Tes lisan Mengucapkan

setiap kosakata

sesuai dengan

gambar yang

Sebutkanlah setiap

kosakata dalam

bahasa Mandarin!

Page 54: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

ditentukan guru.

2) Instrumen Penilaian

A. Terjemahkan kata-kata di bawah ini ke dalam bahasa China!

1. Perawat =

2. Kepala Sekolah=

3. Dokter =

4. Sopir =

5. Guru =

B. Tempelkanlah gambar pada kata yang tepat!

1. Bao An Ren Yuan (Pao An Ren Yuen)

2. Jing Cha (Cing Ca)

3. Yuan Ding (Yuen Ting)

4. Fei Xing Yuan (Fei Sing Yuen)

5. Nong Min (Nong Min)

No uraian Skor jumlah

I Pinyin benar

Pinyin kurang tepat

Pinyin salah

II Gambar benar

Gambar salah

Page 55: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

III Pelafalan benar

Pelafalan kurang tepat

Pelafalan salah

Page 56: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP

Sekolah : SDN 03 Jaten

Mata pelajaran : Bahasa Mandarin

Judul : Tempat Umum /公共场所(gōng gòng chǎng suǒ)

Kelas/ semester : 1 B/ 2

Alokasi waktu : 1x 35 menit

Pertemuan ke : 3 dan 4

1. Standar kompetensi:

Siswa mampu mengucapkan kosakata dalam Bahasa Mandarin dengan benar.

2. Kompetensi dasar :

Siswa mampu mengucapkan kata-kata dalam kalimat Bahasa Mandarin dengan pelafalan

dan nada yang benar dengan materi pelajaran yang diajarkan oleh guru praktikan.

3. Indikator:

a) Mengenal kosakata bahasa Mandarin tentang tempat umum.

b) Mampu menulis huruf pinyin mengenai tempat umum.

c) Mampu mengucapkan kata-kata dengan pelafalan dan nada yang benar.

4. materi pelajaran:

1. Kosakata 生词 (shengci)

Page 57: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tempat Umum

Public Places

gōng gòng chǎng suǒ(公共场所)

(Kong Kong Cang Suo)

Page 58: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

1. Sekolah

School

Xué Xiào (学校)

(Sue Siao)

2. Bank

Bank

Yín Háng (银行)

(Yin Hang)

3. Kantor Pos

Post Office

Yóu Jú (邮局)

(You Ji)

4. Pasar

Market

Shì Chǎng (市场)

(Se Cang)

5. Mal

Mall / Department Store

Bǎi Huò Gōng Sī (百货公司)

(Pai Huo Kong Se)

Page 59: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

6. Rumah

House

Jiā (家)

(Cia)

7. Rumah Sakit

Hospital

Yī Yuàn (医院)

(i yuen)

8. Terminal

Bus Stasion

Chē Zhàn (车站)

(Ce Can)

9. Bandara

Airport

Fēi Jī Chǎng (飞机场)

(Fei Ci Cang)

10. Stasiun

Railway Station

Huǒ Chē Zhàn (火车站)

(Huo Ce Can)

Page 60: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

5. Metode pembelajaran :

Model Pembelajaran Ceramah

6. Media pembelajaran:

a) Kertas kerja

b) Power point

c) Papan Tulis ( white board )

7. Sumber belajar:

Dari Pengajar menyesuaikan dengan materi pelajaran bahasa Inggris.

8. Pola pembelajaran :

No Kegiatan Belajar Waktu

1.

2.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

1.

2.

PENDAHULUAN

Guru mengucapkan salam pada para siswa

Guru mengabsen setiap siswa

KEGIATAN INTI

Guru melafalkan setiap kosakata

Guru menjelaskan arti setiap kata dalam bahasa Indonesia

Siswa menirukan setiap kosakata yang dilafalkan oleh guru

Guru menunjukkan gambar berbagai macam tempat umum

Guru memerintahkan setiap siswa menyebutkan setiap kata sesuai

gambar

Setiap siswa menebak setiap gambar dalam bahasa Mandarin

KEGIATAN AKHIR

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran

Guru mengucapkan salam

5’

25’

5’

Page 61: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

9. Penilaian

1) Indikator, Teknik, dan Bentuk Penilaian

Indikator teknik bentuk Contoh instruksi

Mampu menulis huruf

pinyin mengenai profesi.

Tes tulis Menghubungkan

kata

Artikanlah kata-kata di sebelah

kiri kemudian hubungkanlah ke

kata-kata yang ada di sebelah

kanan dengan tepat!

Mengenal kosakata

bahasa Mandarin

tentang profesi.

Tes tulis Menulis huruf

pinyin dan

bahasa

Indonesia

Gambar apakah ini? Tulislah

dalam bahasa Indonesia dan

bahasa China!

Mampu mengucapkan

kosakata dengan

pelafalan dan nada yang

benar.

Tes lisan Mengucapkan

setiap kosakata

sesuai dengan

gambar yang

ditentukan guru.

Sebutkanlah setiap kosakata

dalam bahasa Mandarin!

2) Instrumen Penilaian

A. Artikanlah kata-kata di sebelah kiri kemudian hubungkanlah ke kata-kata yang

ada di sebelah kanan dengan tepat!

a. Huǒ Chē Zhàn

b. Yín Háng

c. Jiā

d. Xué Xiào

e. Bǎi Huò Gōng Sī

1. Sekolah

2. Stasiun

3. Mal

4. Bank

5. Rumah

Page 62: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

B. Gambar apakah ini? Tulislah dalam bahasa Indonesia dan bahasa China!

1.

zhè shì shén me tú huà?

=

=

2.

zhè shì shén me tú huà?

=

=

3.

zhè shì shén me tú huà?

=

=

4.

zhè shì shén me tú huà?

=

=

5.

zhè shì shén me tú huà?

=

=

Page 63: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

No uraian Skor jumlah

I Arti benar

Arti salah

II Arti dan pinyin benar

Arti dan pinyin kurang tepat

Arti dan pinyin salah

III Pelafalan benar

Pelafalan kurang tepat

Pelafalan salah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP

Sekolah : SDN 03 Jaten

Mata pelajaran : Bahasa Mandarin

Judul : Pekerjaan /教学设备 (jiào xué shè bèi)

Kelas/ semester : 1 B/ 2

Alokasi waktu : 1x 35 menit

Pertemuan ke : 5 dan 6

1. Standar kompetensi:

Siswa mampu mengucapkan kosakata dalam Bahasa Mandarin dengan benar.

Page 64: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2. Kompetensi dasar :

Siswa mampu mengucapkan kata-kata dalam kalimat Bahasa Mandarin dengan pelafalan

dan nada yang benar dengan materi pelajaran yang diajarkan oleh guru praktikan.

3. Indikator:

a) Mampu menulis huruf pinyin mengenai alat-alat sekolah.

b) Mengenal kosakata bahasa Mandarin tentang alat-alat sekolah.

c) Mampu mengucapkan kosakata dengan pelafalan dan nada yang benar.

4. materi pelajaran:

1. Kosakata 生词 (shengci)

ALAT – ALAT SEKOLAH

jiào xué shè bèi(教学设备)

(ciao sue se pei)

1. Buku

shū (shu)

2. Buku pelajaran

课本

kè běn (ke pen)

3. Pensil

铅笔

qiān bǐ (cien pi)

4. Bolpoin

圆珠笔

Page 65: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

yuán zhū bǐ (yuen cu pi)

5. Penggaris

尺子

chĕ zi (ce ce)

6. Penghapus

橡皮

xiàng pí (xiang pi)

7. Tas Sekolah

书包

shū bāo (shu pao)

8. Meja

桌子

zhuō zi (chuo ce)

9. Kursi

椅子

yī zi (yi ce)

10. Papan Tulis

白般

bǎi bān (pai pan)

11. Komputer

Page 66: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

电脑 diàn nǎo (tien nao)

5. Metode pembelajaran :

Model Pembelajaran TPR (Total Physical Response)

6. Media pembelajaran:

a) Kertas kerja

b) Power point

c) Papan Tulis ( white board )

7. Sumber belajar:

Dari Pengajar

8. Pola pembelajaran :

No Kegiatan Belajar Waktu

1.

2.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

PENDAHULUAN

Guru mengucapkan salam pada para siswa

Guru mengabsen setiap siswa

KEGIATAN INTI

Guru melafalkan setiap kosakata

Guru menjelaskan arti setiap kata dalam bahasa Indonesia

Siswa menirukan setiap kosakata yang dilafalkan oleh guru

Guru menunjukkan gambar berbagai macam profesi

Guru memerintahkan setiap siswa menyebutkan setiap kata sesuai gambar

Setiap siswa menebak setiap gambar dalam bahasa Mandarin

KEGIATAN AKHIR

5’

25’

Page 67: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

1.

2.

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran

Guru mengucapkan salam

5’

9. Penilaian

1) Indikator, Teknik, dan Bentuk Penilaian

Indikator teknik bentuk Contoh instruksi

Mampu menulis huruf

pinyin mengenai alat-

alat sekolah.

Tes tulis Menulis huruf

pinyin

Terjemahkan kata-kata di

bawah ini ke dalam bahasa

China!

Mengenal kosakata

bahasa Mandarin

tentang alat-alat sekolah.

Tes tulis Menulis huruf

pinyin dan bahasa

Indonesia

Gambar apakah ini?

Tulislah dalam bahasa

Indonesia dan bahasa

China!

Mampu mengucapkan

kosakata dengan

pelafalan dan nada yang

benar.

Tes lisan Menyebutkan

benda yang

dimaksud guru

dalam bahasa

Mandarin

Sebutkan benda-benda

tersebut dalam bahasa

Mandarin!

2) Instrumen Penilaian

A. Terjemahkan kata-kata di bawah ini ke dalam bahasa China!

1. Papan Tulis =

2. Buku =

3. Bolpoin =

Page 68: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

4. Tas Sekolah =

5. Komputer =

B. Gambar apakah ini? Tulislah dalam bahasa Indonesia dan bahasa China!

1.

=

=

2.

=

=

3.

=

=

4.

=

=

5.

=

=

Page 69: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

No uraian Skor jumlah

I Pinyin benar

Pinyin kurang tepat

Pinyin salah

II Arti dan pinyin benar

Arti dan pinyin kurang tepat

Arti dan pinyin salah

III Pelafalan benar

Pelafalan kurang tepat

Pelafalan salah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP

Sekolah : SDN 03 Jaten

Mata pelajaran : Warna-warna/ 颜 色 (yánsè)

Kelas/ semester : 1 B/ 2

Alokasi waktu : 1x 35 menit

Pertemuan ke : 7 dan 8

1. Standar kompetensi:

Siswa mampu mengucapkan kosakata dalam Bahasa Mandarin dengan benar.

2. Kompetensi dasar :

Page 70: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Siswa mampu mengucapkan kata-kata dalam kalimat Bahasa Mandarin dengan pelafalan

dan nada yang benar dengan materi pelajaran yang diajarkan oleh guru praktikan.

3. Indikator:

a) Mampu menulis huruf pinyin mengenai berbagai macam warna.

b) Mengenal kosakata bahasa Mandarin tentang berbagai macam warna.

c) Mampu mengucapkan kosakata dengan pelafalan dan nada yang benar.

4. materi pelajaran:

1. Kosakata 生词 (shengci)

WARNA-WARNA

颜色

yánsè

(yen se)

1. merah

red

红色

hóng sè

(hong se)

2. hijau

green

绿色

lǜ sè

(lu se)

3. kuning

yellow

黄色

huáng sè

(huang se)

4. biru

blue

蓝色

Page 71: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

lán sè

(lan se)

Page 72: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

5. putih

white

白色

bái sè

(pai se)

6. hitam

black

黑色

hēi sè

(hei se)

7. jingga

orange

橙色

chéng sè

(ceng se)

8. ungu

purple

紫色

zǐ sè

(ce se)

Page 73: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

5. Metode pembelajaran :

Model Pembelajaran TPR (Total Physical Response)

6. Media pembelajaran:

a) Kertas kerja

b) Power point

c) Papan Tulis ( white board )

7. Sumber belajar:

Dari Pengajar

8. Pola pembelajaran :

No Kegiatan Belajar Waktu

1.

2.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

PENDAHULUAN

Guru mengucapkan salam pada para siswa

Guru mengabsen setiap siswa

KEGIATAN INTI

Guru melafalkan setiap kosakata

Guru menjelaskan arti setiap kata dalam bahasa Indonesia

Siswa menirukan setiap kosakata yang dilafalkan oleh guru

Guru menunjukkan gambar berbagai macam warna

Guru memerintahkan setiap siswa menyebutkan setiap kata sesuai

gambar

Setiap siswa menebak setiap gambar dalam bahasa Mandarin.

Guru menyanyikan lagu tentang warna dalam bahasa Mandarin.

Siswa menirukan menyanyikan lagu tersebut.

KEGIATAN AKHIR

5’

25’

Page 74: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

1.

2.

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran

Guru mengucapkan salam

5’

9. Penilaian

1) Indikator, Teknik, dan Bentuk Penilaian

Indikator teknik bentuk Contoh instruksi

Mampu menulis huruf

pinyin mengenai

berbagai macam warna.

Tes tulis Menghubungkan

kata

Artikanlah kata-

kata di sebelah kiri

kemudian

hubungkanlah ke

kata-kata yang ada

di sebelah kanan

dengan tepat!

Mengenal kosakata

bahasa Mandarin

tentang berbagai macam

warna.

Tes tulis Menempelkan

gambar

Tempelkanlah

gambar pada kata

yang tepat!

Mampu mengucapkan

kosakata dengan

pelafalan dan nada yang

benar.

Tes lisan Mengucapkan

setiap kosakata

sesuai dengan

gambar yang

ditentukan guru.

Sebutkanlah setiap

kosakata dalam

bahasa Mandarin!

Page 75: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

2) Instrumen Penilaian

A. Artikanlah kata-kata di sebelah kiri kemudian hubungkanlah ke kata-kata yang

ada di sebelah kanan dengan tepat!

a. Hitam

b. Ungu

c. Merah

d. Putih

e. Jingga

6. chéng sè (ceng se)

7. hēi sè (hei se)

8. bái sè (pai se)

9. hóng sè (hong se)

10. zǐ sè (ce se)

B. Tempelkanlah gambar pada kata yang tepat!

1. 绿色

lǜ sè (lu se)

2. 蓝色

lán sè (lan se)

3. 黄色

huáng sè (huang se)

4. 红色

hóng sè (hong se)

5. 黑色

hēi sè (hei se)

Page 76: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

No uraian Skor jumlah

I Arti benar

Arti salah

II Gambar benar

Gambar salah

III Pelafalan benar

Pelafalan kurang tepat

Pelafalan salah

Page 77: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

3. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar bahasa Mandarin di kelas 1 B SDN 03 Jaten dilaksanakan dalam

8 pertemuan, 4 kali pertemuan untuk pemberian materi ajar dan 4 kali pertemuan untuk

mengadakan tes uji kompetensi.

Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar

TABEL 3.2 Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar

Pertemuan

ke

Tanggal Materi

1 4 Februari 2011 kosakata tentang Pekerjaan (gōngzuò)

2 10 Februari 2011 Uji Kompetensi

3 17 Februari 2011 kosakata tentang Tempat Umum (gōng gòng chǎng suǒ)

4 24 Februari 2011 Uji Kompetensi

5 3 Maret 2011 kosakata tentang Alat-alat Sekolah (jiào xué shè bèi)

6 10 Maret 2011 Uji Kompetensi

7 18 Maret 2011 Ksakata tentang Warna (yánsè)

8 25 Maret 2011 Uji Kompetensi

Bahasa Mandarin bukanlah mata pelaran inti di SDN 03 Jaten, melainkan mata

pelajaran tambahan dan waktu yang diberikan hanya 35 menit untuk setiap pertemuan.

Guru praktikan harus membuat para siswa merasa senang dalam mengikuti mata

pelajaran bahasa Mandarin, karena bahasa Mandarin merupakan bahasa yang baru untuk

mereka. Untuk itu guru praktikan menerapkan metode pembelajaran Total Physical

Response (TPR). Siswa merasa sangat senang mengikuti kegiatan belajar mengajar

dengan menerapkan metode pembelajaran ini karena mereka bisa merasakan belajar

sambil bermain.

1. Pertemuan 1 dan 2

Bahasa Mandarin merupakan mata pelajaran tambahan di kelas 1 B SDN Jaten

03, para siswa belum mengenal kata-kata yang umum dalam bahasa Mandarin. Pada

pertemuan pertama, guru praktikan mengajarkan siswa ucapan salam dalam bahasa

Page 78: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Mandarin seperti: “shàng wǔ hǎo!” yang berarti “selamat pagi!”, menanyakan kabar

seperti: “nǐ men hǎo ma?” yang berarti “bagaimana kabar kalian?”, kemudian

menjawab dengan kalimat “wǒ hěn hǎo,xiè xiè” yang berarti “saya baik-baik saja,

terima kasih”. Selain ucapan salam, guru praktikan juga mengajarkan kalimat perintah

yang akan digunakan dalam setiap pertemuan yaitu: “qǐng nǐ zhàn qǐ lái” yang berarti

“tolong berdiri sebentar” dan “qǐng nǐ dú zhè ge cí yī biàn” yang berarti “tolong baca

kata ini”.

Guru praktikan kemudian menjelaskan tentang 4 nada yang ada dalam bahasa

Mandarin, kemudian siswa menirukan setiap nada yang dilafalkan guru. Setelah siswa

mengerti tentang nada, guru menjelaskan kosakata tentang Pekerjaan (gōngzuò). Guru

menampilkan gambar melalui ms. power point tentang 10 kosakata tentang Pekerjaan

(gōngzuò) yaitu:

Pekerjaan

gōng zuò (工作)

1. Kepala Sekolah

Xiào Zhǎng (校长)

2. Guru

Lǎo Shī (老师)

3. Satpam

Bǎo ān Rén Yuán (保安人员)

4. Tukang Kebun

Yuán Dīng (园丁)

5. Petani

Nóng Mín (农民)

Page 79: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

6. Polisi

Jǐng Chá(警察)

7. Dokter

Dài Fu (大夫)

Yī Shēng (医生)

8. Perawat

Hù Shi (护士)

9. Pilot

Fēi Xíng Yuán (飞行员)

10.Sopir

Sī Jī(司机)

Materi ajar bahasa Mandarin menggunakan hanzi dan pinyin, tetapi para siswa

cukup mengerti pinyin dengan nada, hanzi hanya digunakan

untuk pengenalan karakter huruf Mandarin. Guru melafalkan setiap kosakata dengan

nada yang benar, kemudian para siswa menirukan setiap kosakata.

Pada pertemuan kedua, guru praktikan mengadakan uji kompetensi untuk

mengetahui pemahaman kosakata oleh para siswa. Sebelum tes dimulai, guru praktikan

mengulang kembali materi ajar tentang Pekerjaan (gōngzuò). Uji kompetensi meliputi tes

lisan 20 menit dan tes tertulis 10 menit.

Page 80: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

2. Pertemuan 3 dan 4

Pada pertemuan ketiga, guru praktikan menjelaskan 10 kosakata tentang Tempat

Umum (gōng gòng chǎng suǒ) dengan menggunakan ms. power point. Penjelasan

kosakata tersebut terdiri dari hanzi dan pinyin. Guru melafalkan setiap kosakata dengan

nada yang benar, kemudian para siswa menirukan setiap kosakata.

Guru menampilkan gambar melalui ms. power point tentang 10 kosakata tentang

Tempat Umum (gōng gòng chǎng suǒ) yaitu:

Tempat Umum

gōng gòng chǎng suǒ(公共场所)

1.Sekolah

Xué Xiào (学校)

2.Bank

Yín Háng (银行)

3.Kantor Pos

Yóu Jú (邮局)

4.Pasar

Shì Chǎng (市场)

5.Mal

Bǎi Huò Gōng Sī (百货公司)

6.Rumah

Jiā (家)

7.Rumah Sakit

Yī Yuàn (医院)

8.Terminal

Chē Zhàn (车站)

9.Bandara

Fēi Jī Chǎng (飞机场)

10.Stasiun

Huǒ Chē Zhàn (火车站)

Page 81: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Pada pertemuan keempat, guru praktikan mengadakan uji kompetensi untuk

mengetahui pemahaman kosakata oleh para siswa. Sebelum tes dimulai, guru praktikan

mengulang kembali materi ajar tentang Tempat Umum (gōng gòng chǎng suǒ). Uji

kompetensi meliputi tes lisan 20 menit dan tes tertulis 10 menit.

3. Pertemuan 5 dan 6

Pada pertemuan kelima, guru praktikan menjelaskan 11 kosakata dengan tema

Alat-alat Sekolah (jiào xué shè bèi). Dalam pejelasan kosakata tersebut menggunakan

gambar melalui ms. power point dan menggunakan media realia (benda nyata). Guru

akan menunjuk setiap benda sesuai dengan materi ajar, kemudian melafalkan dalam

bahasa Mandarin dengan nada yang tepat. Setiap siswa menirukan kosakata tersebut.

Setelah itu, guru akan menunjuk setiap benda, kemudian para siswa akan menebak benda

tersebut dengan bahasa Mandarin. Setiap siswa menyiapkan alat-alat sekolah, kemudian

guru menunjuk setiap siswa untuk menebak benda yang dimaksud guru. Setelah itu,

siswa akan berdiri dan melafalkan benda tersebut dalam bahasa Mandarin dengan keras.

Kosakata yang diajarkan yaitu:

Alat – Alat Sekolah

jiào xué shè bèi(教学设备)

1.Buku

书 (shū)

2.Buku teks

课本 (kè běn)

3.Pensil

铅笔 (qiān bǐ)

Page 82: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

4.Bolpoin

圆珠笔 (yuán zhū bǐ)

5.Penggaris

尺子 (chĕ zi)

6.Penghapus

橡皮 (xiàng pí)

7.Tas Sekolah

书包 (shū bāo

)8.Meja

桌子 (zhuō zi)

9.Kursi

椅子 (yī zi)

10.Papan Tulis

白般 (bǎi bān)

11.Komputer

电脑 (diàn nǎo)

Pada pertemuan keenam, guru praktikan mengadakan uji kompetensi untuk

mengetahui pemahaman kosakata oleh para siswa. Sebelum tes dimulai, guru praktikan

mengulang kembali materi ajar tentang Alat-alat Sekolah (jiào xué shè bèi). Uji

kompetensi meliputi tes lisan 20 menit dan tes tertulis 10 menit.

4. Pertemuan 7 dan 8

Pada pertemuan ketujuh, guru praktikan menjelaskan 8 kosakata dengan tema

Warna (yánsè). Dalam penjelasan kosakata tersebut guru menampilkan video yang berisi

nyanyian tentang warna dalam bahasa Mandarin. Para siswa terlihat antusias menonoton

dan mendengar nyanyian dalam video tersebut. Guru menyanyikan lagu tersebut,

kemudian para siswa menirukan dengan menyanyikan lagu tersebut. Setelah itu, guru

melafalkan setiap warna dalam bahasa Mandarin dengan nada yang benar, kemudian

Page 83: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

siswa menirukan setiap kosakata dan menulis kosakata tersebut. Kosakata yang diajarkan

yaitu:

WARNA-WARNA

颜色

yánsè

1.merah

红色 (hóng sè)

2.hijau

绿色 (lǜ sè)

3.kuning

黄色 (huáng sè)

4.biru

蓝色 (lán sè)

5.putih

白色 (bái sè)

6.hitam

黑色 (hēi sè)

7.jingga

橙色 (chéng sè)

8.ungu

紫色 (zǐ sè)

Pada pertemuan kedelapan, guru praktikan mengadakan uji kompetensi untuk

mengetahui pemahaman kosakata oleh para siswa. Sebelum tes dimulai, guru

praktikan mengulang kembali materi ajar tentang Warna (yánsè). Uji kompetensi

meliputi tes lisan 20 menit dan tes tertulis 10 menit.

Page 84: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

C. Hasil Evaluasi Pembelajaran

Berikut merupakan tabel penilaian kelas 1 B dengan menggunakan metode

Ceramah pada tes 1 dan tes 2, metode Total Physical Response pada tes 3 dan 4

melalui tes tertulis dan tes lisan.

Page 85: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

TABEL 3.3 Daftar Nilai Ujian

No Nama Tes 1 Tes 2 Tes 3 Tes 4

1 ADIMAS PUTRA 50 50 75 80

2 ADINDA RISKY 40 50 70 80

3 AHNAF TSAQIF 55 55 80 80

4 ALIFA'AN PUTRA 50 55 80 85

5 ALYA YOFINTA 50 40 70 80

6 ANNORA ORLEN 55 45 85 85

7 APRISIAN SETYO 50 55 70 85

8 ATHA RILIES 50 50 70 80

9 BERLIANA AYU 40 55 75 85

10 BINTANG ARDI 50 40 70 70

11 DAIVA BILLIE 40 50 70 80

12 DEDRA LANJAR 50 60 80 80

13 FAHREZA 50 40 80 70

14 FARAH NUR 55 55 75 85

15 GHALUH 45 55 85 80

16 GARDASUARA 50 50 80 80

17 GILANG 55 45 85 85

18 IRBAH RAKHA 70 70 70 80

19 KARTIKA SEPTIA 55 55 85 85

20 KHAERUNIAH 55 55 85 85

21 MAHAZANNI 50 50 70 80

72 72

Page 86: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

22 NABILLA PUTRI 45 50 75 85

23 NADYA 45 55 70 80

24 NAOMI CAHAYA 55 60 85 85

25 RELODYA 55 55 85 85

26 RIZKY AKNAN 50 60 70 80

27 RIZKY VERA 55 50 70 85

28 WHENA SEPTYA 45 50 85 80

29 ZARENA ISDIHAR 50 50 80 85

30 ADITYA 55 45 85 85

D. Hambatan-hambatan dalam Proses Belajar Mengajar

Penerapan Kegiatan Belajar Mengajar menggunakan metode Total

Physical Response (TPR) sebenarnya sudah baik dalam meningkatkan penguasaan

kosakata bahasa Mandarin. Namun ada beberapa hambatan-hambatan yang

dihadapi siswa yaitu sebagai berikut:

a. Bahasa Mandarin yang terdiri dari hanyu pinyin dan 4 nada yang berbeda

membuat para siswa kesulitan untuk melafalkan setiap kata dengan nada

yang benar. Para siswa juga kesulitan untuk memahami makna dari setiap

kata bahasa Mandarin. Guru praktikan lebih menekankan aspek mendengar

dan berbicara. Ada beberapa siswa yang belum bisa berbicara kosakata

bahasa Mandarin dengan nada yang benar.

73

Page 87: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b. Tidak adanya buku bahasa Mandarin sebagai acuan mengajar bahasa

Mandarin, sehingga guru praktikan mencari materi ajar sendiri.

c. Alokasi waktu yang terbatas yaitu 35 menit dalam setiap pertemuan. Guru

praktikan menjadi kurang maksimal dalam mengajarkan kosakata bahasa

Mandarin. Guru mengajarkan materi ajar harus sesuai dengan waktu yang di

berikan, sehingga guru kurang bisa mengawasi perkembangan penguasaan

kosakata setiap siswa.

d. Dalam penerapan metode TPR, siswa belajar sambil bermain, tetapi hal itu

membuat siswa tidak fokus dalam pemahaman materi kosakata. Mereka

akan lebih cenderung bermain-main dengan temannya dan tidak

memperhatikan yang diajarkan oleh guru praktikan.

e. Siswa selalu ramai dan sulit untuk mengendalikan siswa agar bisa tenang

dan memperhatikan yang diajarkan guru.

E. Upaya Penanganan dalam Proses Belajar Mengajar

Ada beberapa upaya penanganan yang dilakukan penulis untuk mengatasi

hambatan dalam proses belajar mengajar yaitu:

a. Bahasa Mandarin yang terdiri dari hanyu pinyin dan nada mempersulit

siswa dalam pelafalan dan pemahaman makna, maka guru praktikan akan

melafalkan kosakata yang sudah diajarkan berulang-ulang dengan nada yang

benar. Para siswa akan terbiasa untuk mendengarkan dan dapat melafalkan

kosakata tersebut dengan benar.

74

Page 88: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

b. Guru praktikan harus mempersiapkan materi ajar dengan baik, sehingga

dapat menarik perhatian siswa untuk belajar bahasa Mandarin. Penyampaian

materi ajar dapat melalui microsoft power point, gambar atau realia.

c. Alokasi waktu yang terbatas dapat menghambat pembelajaran kosakata. Hal

itu dapat diatasi dengan cara pengulangan materi setiap pertemuan dan

secara terus-menerus, sehingga para siswa dapat cepat memahami dan

menghafal materi yang diajarkan.

d. Guru praktikan mengarahkan siswa untuk lebih fokus dalam pemahaman

materi kosakata. Guru akan membuat suasana yang menyenangkan dan

tidak monoton, sehingga mereka dapat belajar sambil bermain.

e. Jika ada siswa yang ramai dan sulit dikendalikan maka guru praktikan akan

menasehati siswa untuk lebih memperhatikan pelajaran.

75

Page 89: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari penelitian, penulis menyimpulkan bahwa metode Total

Physical Response (TPR) dapat digunakan sebagai teknik dalam meningkatkan

penguasaan kosakata dan meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.

Hasil akhir menunjukkan adanya kemajuan yang signifikan pada prestasi siswa

dalam tes penguasaan kosakata setelah penelitian dilakukan. Hal ini dapat dilihat

dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis dalam mengajar bahasa Mandarin.

Kesimpulan-kesimpulan yang dapat di ambil adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan pelafalan dalam bahasa Mandarin dapat ditingkatkan. Hal ini

bisa dilihat dari evaluasi keterlibatan siswa saat kegiatan belajar mengajar dan

proses pengamatan saat melakukan gerakan. Dengan melakukan tahapan

pelafalan hanyu pinyin yang berulang -ulang dengan nada yang benar, siswa

bisa melatih kemampuan dalam pelafalan yang benar setiap pertemuan.

2. Siswa akan lebih akrab dengan kata-kata bahasa Mandarin. Mereka bisa

merespon perintah penulis dengan benar. Dengan belajar kosakata

menggunakan TPR, para siswa bisa mengingat kata-kata bahasa Mandarin

tanpa ketegangan.

3. Motivasi siswa dalam belajar kosakata dapat ditingkatkan. Dengan belajar

kosakata menggunakan TPR, para siswa dapat bermain saat mereka belajar

kosakata.

75

Page 90: PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TPR

dapat memenuhi kebutuhan peserta didik muda dalam proses pembelajaran

kosakata. Pelaksanaan metode TPR dalam kelas bahasa Mandarin dapat

membangun motivasi siswa dalam belajar kosakata. Selain itu, dengan

memberikan dan melakukan perintah dapat membantu siswa dalam menghafal

kosakata. Oleh karena itu, TPR dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam

meningkatkan penguasaan kosakata.

B. Saran

1. Guru bahasa Mandarin

Guru Mandarin harus mempelajari karakteristik setiap siswa agar mengetahui

apa yang siswa butuhkan dan masalah tentang perkembangan mereka. Guru

harus memilih cara yang paling cocok untuk meningkatkan motivasi siswa

dalam belajar bahasa Mandarin.

2. Praktikan lain

Penelitian ini hanyalah salah satu upaya dalam peningkatan penguasaan

kosakata siswa. Ada banyak teknik yang dapat digunakan sebagai objek

penelitian. Oleh karena itu, penulis berharap bahwa penelitian ini dapat

digunakan sebagai acuan tambahan untuk penelitian lebih lanjut tentang

masalah efektivitas pengajaran kosakata untuk para siswa.