PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA MELALUI …

6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner” Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017 Rosyadi, Peningkatan Pemahaman Mahasiswa 225 available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/ PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATAKULIAH STATISTIKA Improved Understanding of Students through Project Based Learning on Statistics Alfiani Athma Putri Rosyadi Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas 246 Malang, 65144, HP. 08125269030 e-mail korespondensi: [email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana peningkatan pemahaman mahasiswa PGSD setelah penerapan pembelajaran berbasis proyek pada matakuliah statistika.Statistika merupakan salah satu matakuliah yang termasuk dalam kurikulum dalam hampir setiap jurusan.Setelah menempuh matakuliah statistika, diharapkan mahasiswa dapat menyelesaikan melakukan kegiatan mengumpulkan data, menyajikan data, menganalisis data kemudian menyimpulkan dari hasil analisisnya tersebut. Pemahaman mahasiswa pada matakuliah statistika dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa mengaplikasikan materi yang disampaikan pada kehidupan sehari-hari.Misalnya pada saat menyelesaikan.Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek ini, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun ( a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam multisiklus.Dalam penelitian ini, peneliti merancang metode penelitian yang meliputi, refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi, metode dan instrument pengumpulan data, dan analisis data.Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan PGSD semester 3 yang sedang menempuh matakuliah statistika.Objek penelitian ini adalah peningkatan aktivitas siswa, langkah-langkah, dan respons mahasiswa dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek.Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat peningkatan pemahaman dari siklus I , II, dan III. Pada siklus I skor mahasiswa 61 , pada siklus II skor mahasiswa 81 dan pada siklus III skor mahasiswa 95,25. Peningkatan pemahaman disini dapat dilihat dengan adanya kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan konsep dan mengkaitkan konsep yang sudah diperoleh dalam menyelesaikan proyek yang disusun.Saran untuk penelitian selanjutnya adalah perlunya bahan ajar yang mendukung pembelajaran berbasis proyek. Hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Kata kunci: Pemahaman, Pembelajaran Berbasis Proyek, Statistika ABSTRACT The purpose of this study was to describe how increased understanding PGSD students after the implementation of project-based learning on the subject of statistics. Statistics is one of the subjects included in the curriculum in almost every department. After a statistics course, students are expected to complete the activities of collecting data, presenting data, analyze the data and then infer from the results of the analysis. Students 'understanding on the subject of statistics can be seen from the students' ability to apply the material presented in the daily life at the time. Project Based Learning designed for use on complex issues that required learners in doing investigation and undertanding. Based Learning Project, inquiry process begins by generating guiding questions (a guiding question) and guiding learners in a collaborative project that integrates a wide range of subject (matter) in the curriculum. This study uses the design of classroom action research conducted in multisiklus.Dalam this study, the researchers designed a study method that includes, early reflection, action planning, action, observation / evaluation, and reflection, methods and instruments of data collection, and analysis data.Subjek in this study is a student of 3rd semester PGSD.Objek course of this study is to increase student activity, steps, and student responses in the application-based learning model project.Data analyzed using descriptive techniques of quantitative and qualitative descriptive. The conclusion in this study is that there is an increased understanding of the cycle I, II, and III. In the first cycle of students score 61, the student scores 81 second cycle and the third cycle student score 95.25. Increased understanding here can be seen with the students' ability to convey concepts and relate concepts which have been obtained in completing the project compiled. Suggestions for further research is the need of teaching materials that support project-based learning. This is done to support the success of the learning process. Keywords: Understanding, Project Based Learning, Statistics Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik yang di dalamnya terdapat sumber belajar dan lingkungan tempat berlangsungnya pembelajaran tersebut. Pembelajaran dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh semua aspek yaitu pendidik, peserta didik, dan lingkungan.Salah satu aspek yang berpengaruh dalam pembelajaran yaitu kondisi dan lingkungan belajar yang mendukung.Kurikulum pembelajaran matematika merupakan pilar penting dalam berlangsungnya pembelajaran yang efektif.

Transcript of PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA MELALUI …

Page 1: PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA MELALUI …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”

Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)

Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Rosyadi, Peningkatan Pemahaman Mahasiswa 225

available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/

PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS

PROYEK PADA MATAKULIAH STATISTIKA Improved Understanding of Students through Project Based Learning on Statistics

Alfiani Athma Putri Rosyadi

Universitas Muhammadiyah Malang

Jl. Raya Tlogomas 246 Malang, 65144, HP. 08125269030

e-mail korespondensi: [email protected]

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana peningkatan pemahaman mahasiswa PGSD setelah penerapan pembelajaran berbasis proyek pada matakuliah statistika.Statistika merupakan salah satu matakuliah yang

termasuk dalam kurikulum dalam hampir setiap jurusan.Setelah menempuh matakuliah statistika, diharapkan

mahasiswa dapat menyelesaikan melakukan kegiatan mengumpulkan data, menyajikan data, menganalisis data

kemudian menyimpulkan dari hasil analisisnya tersebut. Pemahaman mahasiswa pada matakuliah statistika dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa mengaplikasikan materi yang disampaikan pada kehidupan sehari-hari.Misalnya

pada saat menyelesaikan.Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek

yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.Melalui Pembelajaran Berbasis

Proyek ini, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam multisiklus.Dalam penelitian

ini, peneliti merancang metode penelitian yang meliputi, refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

observasi/evaluasi, dan refleksi, metode dan instrument pengumpulan data, dan analisis data.Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan PGSD semester 3 yang sedang menempuh matakuliah statistika.Objek penelitian ini

adalah peningkatan aktivitas siswa, langkah-langkah, dan respons mahasiswa dalam penerapan model pembelajaran

berbasis proyek.Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.

Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat peningkatan pemahaman dari siklus I , II, dan III. Pada siklus I skor mahasiswa 61 , pada siklus II skor mahasiswa 81 dan pada siklus III skor mahasiswa 95,25. Peningkatan pemahaman

disini dapat dilihat dengan adanya kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan konsep dan mengkaitkan konsep

yang sudah diperoleh dalam menyelesaikan proyek yang disusun.Saran untuk penelitian selanjutnya adalah perlunya

bahan ajar yang mendukung pembelajaran berbasis proyek. Hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran.

Kata kunci: Pemahaman, Pembelajaran Berbasis Proyek, Statistika

ABSTRACT The purpose of this study was to describe how increased understanding PGSD students after the implementation of project-based learning on the subject of statistics. Statistics is one of the subjects included in the curriculum in almost

every department. After a statistics course, students are expected to complete the activities of collecting data,

presenting data, analyze the data and then infer from the results of the analysis. Students 'understanding on the

subject of statistics can be seen from the students' ability to apply the material presented in the daily life at the time. Project Based Learning designed for use on complex issues that required learners in doing investigation and

undertanding. Based Learning Project, inquiry process begins by generating guiding questions (a guiding question)

and guiding learners in a collaborative project that integrates a wide range of subject (matter) in the curriculum.

This study uses the design of classroom action research conducted in multisiklus.Dalam this study, the researchers designed a study method that includes, early reflection, action planning, action, observation / evaluation, and

reflection, methods and instruments of data collection, and analysis data.Subjek in this study is a student of 3rd

semester PGSD.Objek course of this study is to increase student activity, steps, and student responses in the application-based learning model project.Data analyzed using descriptive techniques of quantitative and qualitative

descriptive. The conclusion in this study is that there is an increased understanding of the cycle I, II, and III. In the

first cycle of students score 61, the student scores 81 second cycle and the third cycle student score 95.25. Increased

understanding here can be seen with the students' ability to convey concepts and relate concepts which have been obtained in completing the project compiled. Suggestions for further research is the need of teaching materials that

support project-based learning. This is done to support the success of the learning process.

Keywords: Understanding, Project Based Learning, Statistics

Pembelajaran adalah proses interaksi antara

peserta didik dengan pendidik yang di dalamnya terdapat

sumber belajar dan lingkungan tempat berlangsungnya

pembelajaran tersebut. Pembelajaran dapat berjalan

dengan baik apabila didukung oleh semua aspek yaitu

pendidik, peserta didik, dan lingkungan.Salah satu aspek

yang berpengaruh dalam pembelajaran yaitu kondisi dan

lingkungan belajar yang mendukung.Kurikulum

pembelajaran matematika merupakan pilar penting dalam

berlangsungnya pembelajaran yang efektif.

Page 2: PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA MELALUI …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”

Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)

Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Rosyadi, Peningkatan Pemahaman Mahasiswa 226

available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/

Adapun prinsip-prinsip utama dalam “kurikulum”

pembelajaran matematika yang disimpulkan oleh

Suherman (2003:147) sebagai berikut: (1) didominasi

oleh masalah-masalah dalam konteks; (2) perhatian

diberikan pada pengembangan model-model, situasi,

skema, dan simbol-simbol; (3) sumbangan dari para

siswa, sehingga siswa dapat membuat pembelajaran

menjadi konstruktif dan produktif; (4) interaktif sebagai

karakteristik dari proses pembelajaran matematika; dan

(5) intertwining (membuat jalinan) antar topik atau antar

pokok bahasan.

Statistika merupakan salah satu matakuliah yang

termasuk dalam kurikulum dalam hampir setiap

jurusan.Pada jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah

Dasar) matakuliah statistika diberikan pada semester

III.Matakuliah statistika ini dilengkapi dengan kegiatan

praktikum di laboratorium dengan menggunakan program

Excel dan SPSS. Matakuliah statistika disajikan dalam 2

sks.Dalam satu minggu disajikan dalam satu kalitatap

muka di kelas selama 2 × 50 menit dan satu kali

praktikum.Mata kuliah statistika pada jurusan PGSD ini

meliputi statistika deskriptif dan statistika inferensial.

Setelah menempuh matakuliah statistika, diharapkan

mahasiswa dapat menyelesaikan melakukan kegiatan

mengumpulkan data, menyajikan data, menganalisis data

kemudian menyimpulkan dari hasil analisisnya tersebut.

Pembelajaran yang berlangsung matakuliah

statistika selama ini, mahasiswa hanya terampil dalam

menggunakan rumus statistika, misalnya menentukan

mean, modus, median, standar deviasi dll tanpa

mengetahui aplikasi dari rumus tersebut.Hal ini

mengakibatkan mahasiswa bosan dan cenderung

menghafal rumus-rumus.

Pemahaman konsep merupakan bagian yang paling

penting dalam pembelajaran matematika seperti yang

dinyatakan Zulkardi (2003:7) bahwa ”mata pelajaran

matematika menekankan pada konsep”. Artinya dalam

mempelajari matematika peserta didik harus memahami

konsep matematika terlebih dahulu agar dapat

menyelesaikan soal-soal dan mampumengaplikasikan

pembelajaran tersebut di dunia nyata.Konsep-konsep

dalam matematika terorganisasikan secara sistematis,

logis, dan hirarkis dari yang paling sederhana ke yang

paling kompleks.Pemahaman terhadap konsep-konsep

matematika merupakan dasar untuk belajar matematika

secara bermakna.

Pemahaman mahasiswa pada matakuliah

statistika dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa

mengaplikasikan materi yang disampaikan pada

kehidupan sehari-hari. Misalnya pada saat menyelesaikan.

Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan

pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta

didik dalam melakukan insvestigasi dan

memahaminya.Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek ini,

proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan

penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta

didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang

mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam

kurikulum.Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung

peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama

sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang

sedang dikajinya.Pembelajaran Berbasis Proyek ini

merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik

dunia nyata, hal ini akanberharga bagi atensi dan usaha

peserta didik.

Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan

sebuah strategi yang sesuai untuk mengatasinya.

Pembelajaran berbasis proyek dapat dijadikan salah satu

alternatif menciptakan pembelajaran yang bermakna di

kelas. Ellis (2008) yang memaparkan bahwa

pembelajaran berbasis proyek merupakan ajang

kesempatan berdiskusi yang bagus bagi mahasiswa,

merangsang penemuan langsung mahasiswa terhadap

masalah dunia nyata, memberi mahasiswa kesenangan

dalam pembelajaran dan dapat dijadikan strategi mengajar

yang efektif.Pada pertemuan awal, mahasiswa sudah

dibekali dengan sebuah topik permasalahan yang mereka

temukan dalam kehidupan mereka, tentunya setiap

mahasiswa mempunyai topik yang berbeda. Kemudian

selama proses pembelajaran, mereka mengumpulkan

informasi, materi, dan rumus yang sesuai dengan

permasalahan yang mereka ambil. Tujuan akhir mereka

adalah menyelesaikan permasalahan yang sudah mereka

temukan di awal dengan serangkaian kegiatan dan

aktivitas di kelas maupun di luar kelas.

Tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan bagaimana peningkatan pemahaman

mahasiswa PGSD semester III setelah penerapan

pembelajaran berbasis proyek pada matakuliah statistika.

KAJIAN PUSTAKA

Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran Berbasis Proyek menurut

Ikhsanudin (2014) merupakan model belajar yang

menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam

mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru

berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara

nyata. Hal ini berarti bahwa pembelajaran yang

berlangsung di kelas diawali dengan sebuah permasalahan

yang di dalamnya memuat sebuah langkah-langkah untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut. Selama proses

pembelajaran, peserta didik mempunyai sebuah proyek

untuk menyelesaikan permasalahan yang sudah

dimunculkan pada awal pembelajaran. Pada matakuliah

statistika ini, permasalahan yang dapat diselesaikan oleh

mahasiswa adalah sebuah tema penelitian kuantitatif yang

sudah dikonsultasikan pada dosen pengampu.

Menurut Rajabi (2014) langkah-langkah umum

pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai berikut.

1. Timbulnya masalah dari para peserta didik. Dalam hal

ini terkait dengan cara mengahadapi masalah,

mendefinisikan masalah dan mengkatagorikannya.

2. Memunculkan sebuah proyek sebagai alternatif

pemecahan masalah.

3. Pembentukan tim pembelajaran kolaboratif/kooperatif

untuk menyelesaikan masalah.

Page 3: PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA MELALUI …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”

Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)

Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Rosyadi, Peningkatan Pemahaman Mahasiswa 227

available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/

4. Setelah kajian lebih lanjut dalam tim mereka, para

peserta didik yang cepat belajar membantu rekannya

yang lambat belajar sehingga tidak mengganggu

kelangsungan proyek.

5. Mengerjakan serangkaian tugas berkelanjutan bagi

semua anggota tim yang memungkinkan terciptanya

hasil pemikiran peserta didik. Hasil pemikiran tersebut

harus nyata, dapat dilihat dan dipublikasikan.

Kelebihan dari pembelajaran berbasis proyek ini

antara lain: 1) Meningkatkan motivasi belajar peserta

didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka

untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu

untuk dihargai, 2) Memberikan pengalaman kepada

pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek,

dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain

seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas, 3)

Melibatkan peserta didik untuk belajar mengambil

informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki,

kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata, 4)

Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan,

sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati

proses pembelajaran. Selain itu, pembelajaran berbasis

proyek ini juga mempunyai kelemahan antara lain: 1)

Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah

dan 2) Peserta didik yang lemah dalam percobaan dan

pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.Untuk

meminimalisir kelemahan dari pembelajaran berbasis

proyek tersebut, diperlukan sebuah modul pembelajaran

yang di dalamnya memuat langkah-langkah dari

pembelajaran berbasis proyek. Modul tersebut sudah

didesain sehingga mahasiswa secara mudah dapat

menyelesaikannya di dalam kelas maupun di luar kelas.

Pemahaman Konsep

Menurut Rosser (dalam waluya, 2008) konsep

adalah suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek,

kejadian-kejadian, atau hubungan-hubungan yang

mempunyai atribut-atribut yang sama. Konsep

merupakan penyajian-penyajian internal dari stimulus.

Pemahaman konsep mahasiswa merupakan salah satu

hasil pemikiran yang dinyatakan dalam sebuah ide,

definisi, teori, dan hukum.

Pemahaman konsep adalah kemampuan

menangkap pengertian-pengertian seperti mampu

mengungkapkan suatu materi yang disajikan dalam

bentuk yang lebih dipahami, mampu menginterpretasikan

kemudian mampu mengaplikasikan. Mahasiswa dikatakan

memahami konsep apabila: 1) mampu menjelaskan

pengertian dari suatu konsep, 2) dapat menjelaskan

konsep tersebut dalam bahasa atau bentuk lain yang lebih

mudah dipahami menggunakan bahasa sendiri, 3) Mampu

mengkaitkan konsep tersebut dengan konsep lain, dan 4)

mampu menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

Matakuliah Statistika

Statistika adalah matakuliah yang disajikan di

semester III pada jurusan PGSD. Standar kompetensinya

memberikan seperangkat kompetensi yang berkaitan

dengan konsep dasar statistika danpenggunaannya dalam

mendiskriptifkan informasi pendidikan serta untuk

kepentingan penelitian pendidikan. Deskripsi dari

matakuliah statistika ini antara lain terdiri dari: 1) Hakikat

statistika pendidikan, 2) Daftar distribusi frekuensi dan

penerapannya, 3) Ukuran gejala pusat dan ukuran letak, 4)

Ukuran penyebaran, 5) Teknik korelasi dan

penggunaannya, dan 6) Teknik komparasi dan

penggunaannya.Matakuliah ini disajikan dalam 2 sks

dimana pada setiap minggunya dapat dilakukan

pertemuan di dalam kelas selama 2 × 50 menit, kemudian

ditunjang dengan praktikum di laboratorium komputer

dengan menggunakan program excel dan SPSS.

METODE

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian

tindakan kelas yang dilakukan dalam multisiklus. Dalam

penelitian ini, peneliti merancang metode penelitian yang

meliputi, refleksi awal, perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi,

metode dan instrument pengumpulan data, dan analisis

data. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa

jurusan PGSD semester 3 yang sedang menempuh

matakuliah statistika.Objek penelitian ini adalah

peningkatan aktivitas siswa, langkah-langkah, dan

respons mahasiswa dalam penerapan model pembelajaran

berbasis proyek. Data dianalisis dengan menggunakan

teknik deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

adalah:

a. Angket mahasiswa. Tujuan dari pemberian angket

respon mahasiswa ini adalah untuk mengetahui respon

mahasiswa terhadap pembelajaran berbasis proyek

yang sudah diterapkan.

b. Lembar observasi. Pelaksanaan pembelajaran di kelas

dengan mengguankan pembelajaran berbasis proyek

diamati dengan menggunakan lembar observasi.

c. Lembar Penilaian Proyek. Selama kegiatan proses

pembelajaran berbasis proyek, mahasiswa diberi

kesempatan untuk menyelesaikan serangkaian

permasalahan yang pada pertemuan akhir dinilai

menggunakan lembar penilaian proyek. Lembar

penilaian ini digunakan untuk mengetahui tingkat

pemahaman mahasiswa

d. Wawancara untuk mengetahui kemampuan mahasiswa

dalam menyelesaikan proyek yang diberikan.

Adapun kriteria ketuntasan pada setiap siklus

adalah ≥ 70 yang ditunjang dengan aktivitas dan kegiatan

penugasan proyek mahasiswa.

HASIL

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada hari

Sabtu tanggal 12 Desember 2015 – 9 Januari 2016

Berikut adalah jadwal penelitian yang sudah dilakukan:

Page 4: PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA MELALUI …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”

Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)

Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Rosyadi, Peningkatan Pemahaman Mahasiswa 228

available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/

Tabel 1.Jadual Penelitian

No Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan

1 Sabtu,

12 Desember 2015

Koordinasi awal dengan TIM dan asisten laboratorium

computer serta penyusunan instrument penelitian dan

persiapan awal

Selama proses pembelajaran,

asisten laboratorium menjadi

observer

2 Senin,

14 Desember 2016

Pelaksanaan Kegiatan I dengan memberikan hand out

kepada mahasiswa yang di dalamnya terdapat tugas proyek

Materi yang dibahas adalah

teknik pengumpulan data

3 Rabu, 16 Desember 2015

Pelaksanaan Kegiatan II dengan menggunakan computer untuk menyajikan data. Pelaksanaan proyek

I

Materi yang dibahas adalah penyajian data

4 Jumat,

18 Desember 2015

Review dengan TIM terkait dengan refleksi

pembelajaran pada siklus I sekaligus merencanakan

untuk kegiatan berikutnya

Siklus I terdiri dari kegiatan I

dan kegiatan II

5 Senin,

21 Desember 2015

Penyampaian materi tentang pengolahan data yang

termasuk dalam kegiatan III

Mahasiswa menggunakan

modul yang disediakan oleh

laboratorium

6 Rabu,

23 Desember 2015

Pelaksanaan kegiatan IV yaitu penyampaian materi

tentang penjelasan beberapa metode untuk menganalisis data.

Mahasiswa diberi penugasan

yang dikerjakan dengan kelompok

7 Sabtu, 26 Desemebr 2015

Review dengan TIM terkait dengan refleksi pembelajaran pada siklus II sekaligus merencanakan

untuk kegiatan berikutnya

Siklus II terdiri dari kegiatan III dan IV

8 Senin,

28 Desember 2015

Pelaksanaan kegiatan V yaitu teknik menyimpulkan

data sesuai dengan teknik analisis data yang ditentukan

Diberikan Penugasan proyek

untuk pertemuan berikutnya

9 Rabu,

30 Desember 2015

Pelaksanaan kegiatan VI yaitu menjelaskan dari

merumuskan masalah sampai dengan menjawab

permasalahan yang diajukan. Pelaksanaan proyek II

Siklus III terdiri dari kegiatan

V dan VI

10 Kamis,

31 Desember 2015

Review dengan TIM terkait dengan refleksi

pembelajaran pada siklus III.

11 Senin

4 Januari 2016

Pemberian angket kepada mahasiswa

a. Deskripsi Kegiatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus dengan

masing-masing siklus terdiri dari dua kali

pertemuan.Siklus pertama berlangsung pada senin 14

Desember 2015 dan rabu 16 Desember 2015.Materi yang

dibahas adalah teknik pengumpulan data dan penyajian

data.Siklus kedua berlangsung pada Senin 21 Desember

2015 dan Rabu 23 Desember 2015.Materi yang dibahas

adalah teknik pengolahan data yang di dalamnya terdapat

beberapa metode untuk menganalisis data. Siklus ketiga

berlangsung pada Senin 28 desember 2015 dan rabu 30

Desember 2015 yang di dalamnya terdapat materi teknik

menyimpulkan data.

Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Menyediakan perangkat pembelajaran yang

didalamnya terdapat RPP, Lembar Observasi,

Angket dan lembar penilaian proyek

Menyediakan Handout yang di dalamnya terdapat

langkah-langkah pembelajaran berbasis Proyek

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus I berlangsung dua kali

pertemuan. Pertemuan Pertama pada Senin 14

Desember 2015. Materi yang dibahas adalah

teknik pengumpulan data. Mahasiswa diminta

untuk menentukan permasalahan yang akan

diselesaikan. Misalnya: Ingin mengetahui apakah

IPK berpengaruh terhadap motivasi belajar

mahasiswa, Apakah ada hubungan antara skor

UTS dengan lama belajar mahasiswa dst. Dari

permasalahan yang sudah ditentukan oleh

mahasiswa tersebut maka ditentukan bagaimana

teknik pengumpulan data yang sesuai. Materi yang

dibahas di kelas adalah macam-macam teknik

pengumpulan data. Selanjutnya diharapkan

mahasiswa melakukan diskusi kelompok untuk

berbagi informasi dalam menggunakan materi

yang dibahas di kelas untuk menjawab

permasalahan masing-masing.

Pada pertemuan kedua mahasiswa diminta untuk

menyajikan data hasil pengumpulan datanya

dengan menggunakan table, grafik, diagram dll.

Proses penyajian data dapat dilakukan dengan

menggunakan program komputer, sehingga

pelaksanaan perkuliahan dilakukan di lab

komputer. Di akhir perkuliahan dilakukan

penilaian penugasan proyek. Proyek yang

dilakukan mahasiswa pada siklus I adalah:

merumuskan permasalahan, kemudian menentukan

teknik pengumpulan data apayang sesuai dan

menyajikan data yang sudah dikumpulkan dengan

tabel atau diagram.

c. Tahap Refleksi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana pemahaman mahasiswa terkait dengan materi

yang sudah disajikan. Skor penugasan proyek

Page 5: PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA MELALUI …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”

Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)

Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Rosyadi, Peningkatan Pemahaman Mahasiswa 229

available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/

mahasiswa pada siklus I ini dapat dilihat pada tabel 2

berikut. berdasarkan kriteria ketuntasan yang sudah

ditetapkan, maka diperlukan siklus II untuk

memperbaiki hasil skor yang diperoleh mahasiswa

pada pertemuan I dan II.

Siklus II

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, mahasiswa

masih belum bisa berkerja dengan tim yang sudah

dibentuk sehingga pada tahap perencanaan ini

kelompok hanya terdiri dari 2-3 mahasiswa yang

ditentukan langsung oleh dosen pengampu

berdasarkan skor yang diperoleh sebelumnya. Hal ini

diharapkan mahasiswa dapat focus bekerja sama

dengan kelompoknya.

b. Pelaksanaan

Siklus kedua dilakukan pada pertemuan ke- 3 dan ke-

4 yaitu pada Senin 21 Desember 2015 dan Rabu 23

Desember 2015. Materi yang dibahas adalah teknik

pengolahan data yang di dalamnya terdapat beberapa

metode untuk menganalisis data. Selama proses

pembelajaran mahasiswa mendapatkan informasi dari

modul lab yang sudah disediakan serta hand out yang

di dalamnya terdapat pembelajaran berbasis proyek

yang sudah di susun. Penugasan proyek pada siklus ke

II ini mahasiswa masih melanjutkan permasalahan

yang dipilih sebelumnya kemudian melakukan analisis

data sesuai dengan permasalahan tersebut.Setiap

mahasiswa dapat menggunakan minimal satu metode

dalam menganalisisnya. Proses analisis data

menggunakan program SPSS.

c. Refleksi

Berdasarkan hasil penilaian tugas proyek pada siklus

II dapat dilihat pada tabel 3 berikut.Hal ini

menunjukkan bahwa masih diperlukan siklus III untuk

memperbaikinya.Perbaikan difokuskan pada keaktifan

dan pemahaman. Berdasarkan hasil wawancara dan

penyebaran angket juga diperoleh data bahwa

mahasiswa masih belum bisa mendeskripsikan

langkah-langkah yang ada pada SPSS sehingga

diperlukan cara agar mahasiswa dapat lebih

mengeksplor kemampuan naratifnya.

Siklus III

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II maka

diperlukan penugasan yang komprehensif sehingga

mahasiswa dapat mengkaitkan informasi yang

diperoleh sebelumnya dengan materi yang di bahas.

Penugasan proyek pada siklus III ini ditekankan pada

penyusunan portofolio dimana mahasiswa diminta

untuk mengumpulkan draft yang ada pada pertemua

pertama yang berisi permasalahan awal,

mengumpulkan data, kemudian menyajikan data,

selanjutnya dilanjutkan dengan menganalisis dan

menyimpulkan. Hal ini dapat membuat mahasiswa

agar dapat menceritakan dan membuat hubungan dari

serangkaian kegiatan yang dilakukan pada pertemuan

pertama sampai dengan pertemuan terakhir.

b. Pelaksanaan

Siklus ketiga berlangsung pada Senin 28 desember

2015 dan rabu 30 Desember 2015 yang di dalamnya

terdapat materi teknik menyimpulkan data. Selama

proses pembelajaran, mahasiswa masih menggunakan

modul SPSS yang disediakan oleh laboratorium serta

menggunakan handout yang sudah disediakan. Selama

proses pembelajaran mahasiswa melakukan diskusi

dengan anggota kelompoknya dalam menyelesaikan

penugasan proyeknya. Pada dasarnya setiap

mahasiswa memiliki permasalahan yang berbeda-beda

sehingga langkah yang ditempuh untuk menyelesaikan

permasalahannya juga berbeda.Hal ini menunjukkan

bahwa kemandirian mahasiswa dalam menyelesaikan

penugasan proyek masih terjaga meskipun pada

kenyatannya mereka masih tetap melakukan sharing

informasi dengan anggota kelompoknya.

c. Refleksi

Skor akhir diperoleh mahasiswa dari penilaian

proyeknya.Skor yang diperoleh dapat dilihat pada

tabel 3.Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

peningkatan dari siklus II ke siklus III. Dari hasil

wawancara yang dilakukan kepada beberapa orang

mahasiswa juga diperoleh informasi bahwa mereka

sudah bisa mengkaitkan informasi yang diperoleh

selama pembelajaran dengan permasalahan yang

mereka temukan sehari-hari.Hal ini menunjukkan

bahwa pemahaman mahasiswa terhadap materi

statistika berkategori baik.

Untuk peningkatan skor dari siklus I,II dan III

dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Peningkatan skor pemahaman mahasiswa

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Page 6: PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA MELALUI …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”

Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)

Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Rosyadi, Peningkatan Pemahaman Mahasiswa 230

available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada pembahasan, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman dari

siklus I , II, dan III. Pada siklus I skor siswa 61 , pada

siklus II skor siswa 81 dan pada siklus III skor siswa

95,25. Peningkatan pemahaman disini dapat dilihat

dengan adanya kemampuan mahasiswa dalam

menyampaikan konsep dan mengkaitkan konsep yang

sudah diperoleh dalam menyelesaikan proyek yang

disusun.

Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah perlunya

bahan ajar yang mendukung pembelajaran berbasis

proyek. Hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan

proses pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar

Inovatif: Menciptakan Metode yang Menarik dan

Menyenangkan, Diva Press. 2011.

Anas Sudijono. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ellis, T. J. 2008. “Building A Frame work to Support

Project-Based Collaborative Learning

Experience in An Ansyachronous Learning

Network (ALN)”. Interdisciplinary Journal of E-

Learning and Learning Objects.4(1). Tersedia

pada: http://ijklo.org/volume4/IJELLOv4p167-

190Ellis454.pdf. Diakses pada tanggal 7

September 2012.

Ikhsanudin, Eka. 2014.Model Pembelajaran Project

Based Learning. Jakarta

Markham, T. (2003). Project-Based Learning Handbook

(2nd ed.). Novato, CA: Buck Institute for

Education.

Rajabi, Muhammad, 2014. Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Instalasi Sistem Operasi Dengan

model Pembelajaran Berbasis Proyek. Surabaya:

UNESA

Savery, J. R. (2006). Overview of problem-based

learning: Definitions and distinctions. The

Interdisciplinary Journal of Problem-Based

Learning, 1(1), 9–20. Journal of Problem-Based

Learning, 3(1), 12–43

Suherman, E. dkk. 2003. Strategi Pembelajaran

Matematika Kontemporer. Bandung: UPI

Waluya, B. (2008) Penggunaan Model Pembelajaran

Generatif untuk Meningkatkan Pemahaman

Siswa Pada Konsep Geografi: FPIPS

Wiyarsi, dkk . 2010. Penerapan Pembelajaran Berbasis

Proyek Pada Perkuliahan Workshop Pendidikan

Kimia untuk Meningkatkan kemandirian dan

Prestasi Belajar Mahasiswa

Zulkardi. 2003. Pendidikan Matematika di Indonesia :

Beberapa Permasalahan dan Upaya

Penyelesaiannya. Palembang: Unsri.