Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis
-
Upload
thomas-f-seiei -
Category
Documents
-
view
104 -
download
1
Transcript of Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis
ARTIKEL ILMIAH
PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI LPTK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA MENGANALISIS TEORI SISTEM ANALISA ADMINISTRASI
MELALUI METODE INKUIRI
Oleh : Dra. Sri Giyanti, MM
Dra. Tellys Corliana, M.Hum Supriansyah, S.Pd
Dibiayai oleh : Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Dengan surat perjanjian pelaksanaan penelitian
Nomor : 74/D4.3/K/2008 Tanggal 29 Februari 2008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2008
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1
PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA MENGANALISIS
TEORI SISTEM ANALISA ADMINISTRASI MELALUI METODE INKUIRI
Sri Giyanti, Tellys Corliana, Supriansyah
INTISARI
Masalah bagaimanakah metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis teori Sistem Analisa Administrasi dalam praktek pemecahan masalah dalam organisasi.
Tujuan mendapatkan model pembelajaran yang cocok dikembangkan serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pengu asaan konsep, kemampuan berpikir kreatif, keterampilan proses dan keterampilan mengaplikasikan teori.
Metode pengembangan melalui 3 tahap yaitu : tahap persiapan, dosen merancang model pembelajaran, evaluasi, penugasan, mencari masalah sampai cara pemecahan masalah. Tahap penugasan observasi, mahasiswa mencari masalah, data fakta sampai bagaimana memecahkan masalah tersebut. Tahap pelaporan dan evaluasi, aspek yang dievaluasi adalah penguasaan konsep, keterampilan proses dan kemampuan memecahkan masalah dengan teori yang sudah dipelajari dan laporan hasil observasi.
Hasil temuan, metode ini baru diujicobakan pada mata kuliah ini, namun hasil cukup baik dengan jumlah mahasiswa 24 orang : kategori baik sekali 11 orang, kategori baik 8 orang, kategori sedang 4 orang.
Kata Kunci : Sistem Analisa Administrasi – Metode Inkuiri
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah
Kemampuan menganalisa teori Sistem Analisa Administrasi untuk
menemukan masalah dan memecahkan masalahnya adalah suatu
kemampuan yang harus dimiliki peserta didik yang nantinya akan
berkecimpung dalam dunia perkantoran, tanpa memiliki kemampuan
tersebut, berarti mahasiswa/peserta didik yang bersangkutan nantinya
tidak akan dapat menjadi pengelola kantor yang memiliki kemampuan
untuk menemukan permasalahan pengelolaan suatu kantor sampai pada
bagaimana memecahkan permasalahan tersebut secara efektif dan
efisien.
kurang memiliki kemampuan untuk menganalisis teori Sistem Analisa
Administrasi hal ini terlihat mereka ketika diberi tugas untuk menemukan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2
dan memecahkan masalah kasus di lapangan perkantoran menunjukan
hasil yang kurang mengembirakan yaitu mereka kurang bisa
mengidentifikasikan masalah secara tepat yang pada gilirannya tidak
dapat merumuskan dan memecahkan masalah tersebut secara pas
dengan teori Sistem Analisa Administrasi yang sudah dipelajari. Hal ini
cukup mengkhawatirkan mengingat tujuan pembelajaran Sistem Analisa
Administrasi adalah mahasiswa mampu menemukan dan memecahkan
masalah pengelolaan perkantoran sehingga diperoleh hasil yang lebih
effektif dan effisien.
Kondisi tersebut terjadi dimungkinkan karena :
1. Terbatasnya bahan bacaan sebagai referensi yang ada terkait dengan
mata kuliah tersebut sangat terbatas dan kurang up to date
2. Kesalahan dalam proses pembelajaran baik dari peserta didik sendiri
maupun dari dosen pengampu mata kuliah tersebut.
a. Proses yang berasal dari mahasiswa (peserta didik) yaitu
mahasiswa kurang mampu menerima pengetahuan kemudian
memahami pengetahuan tersebut untuk diaplikasikan dan dianalisis
dalam kondisi yang seharusnya secara tepat, mereka cenderung
lebih menyukai menghafal sebagai teori, sehingga akan mudah
dilupakan
b. Sementara proses yang berasal dari Dosen adalah terlalu sedikit
memberikan contoh pemecahan masalah kasus juga terlalu sedikit
memberikan tugas latihan ke lapangan dengan panduan yang
cukup kongkrit.
Guna memecahkan masalah tersebut dimungkinkan dapat diperbaiki
dengan :
1. Dosen memberikan bekal kemampuan memahami teori-teori, konsep-
konsep, dan prinsip-prinsip secara jelas
2. Dosen menyediakan petunjuk terhadap pemecahan masalah secara
tepat
3. Dosen mengajak mahasiswa untuk mencari dan menemukan masalah
untuk dipecahkan baik secara kelompok maupun perorangan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3
4. Mahasiswa/peserta didik ditugaskan merencanakan dan melakukan
analisis pemecahan masalah langsung di perkantoran. Dengan
petunjuk yang jelas
5. Mahasiswa/peserta didik dengan tetap diberi bimbingan menyusun
laporan hasil penugasan secara lengkap
6. Mahasiswa/peserta didik melaporkan hasil temuan masalah dan solusi
pemecahan masalah secara lengkap
Dengan pemilihan alternatif di atas diharapkan kemampuan
mahasiswa dalam menganalisis teori Sistem Analisa Administrasi tidak
sebatas dikuasainya teori, konsep dan prinsip saja sehingga mudah
dilupakan tetapi sampai pada bagaimaan teori tersebut dipahami,
diaplikasikan dalam bentuk penemuan masalah, pemecahan masalah,
sampai pada evaluasi dalam bentuk penulisan harapan akhir. Untuk
memenuhi laporan tersebut dimungkinkakan adanya perbaikan sistem
pembelajaran baik dari mahasiswa/peserta didik maupun dari metode
mengajar dosen, dimana proses mengajar dosen pengampu selama ini
sebatas memberikan materi pembelajaran dan sangat sedikit memberikan
contoh pemecahan masalah dengan panduan yang kongkrit dan
pengawasan yang rutin dalam bentuk praktek.
Dipilihnya metode pembelajaran berbasis Inkuri karena metode ini
dapat mendorong peserta didik untuk belajar secara aktif dan mandiri,
sehingga mereka memiliki pengalaman sendiri dalam menemukan konsep
dan prinsip dasar serta melakukan percobaan yang memungkinkan
mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
2. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
Bagaimanakah metode pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan
kemampuan Mahsiswa Administrasi Perkantoran FKIP UHAMKA
menganalisis teori Sistem Annalisa Administrasi dalam praktek
menemukan masalah pemecahan masalah secara langsung di lapangan?
Adapun yang dimaksud dengan peningkatan kemampuan adalah
meningkatnya dan berubahnya kemampuan mahasiswa dalam memahami
teori, konsep, dan prinsip mata kuliah Sistem Analisa Administrasi.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4
Sebagai bekal menemukan dan menganalisa masalah dalam praktek
langsung di perkantoran.
Menganalisa masalah teori Sistem Analisa Administrasi dalam
praktek adalah upaya mahasiswa memahami teori tersebut kemudian
menganalisa dalam bentuk pemecahan masalah Administrasi dengan
penerapan teori-teori yang sudah dipelajari di perkantoran secara
langsung.
Metode pembelajaran inkuiri adalah cara guru mengajar dengan
membagi asiswa dalam beberapa kelompok yang mendapat tugas untuk
mengerjakan sesuatu. Kemudian mempelajari, menemukan masalah
meneliti, membahas dan menjawab masalah kemudian tugas dan
membuat laporan.
3. Penelitian ini bertujuan untuk :
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mendapatkan karakteristik model pembelajaran yang cocok
dikembangkan bagi mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah
Sistem Analisa Administrasi baik dalam bentuk penguasaan konsep,
keterampilan berpikir kreatif dan mengaplikasikan ke dalam praktek.
2. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran Sistem
Analisa Administrasi yang semula hanya diberikan dalam bentuk
teori di dalam kelas kedalam perumusan dan pemecahan masalah
secara langsung di organisasi ataupun di perkantoran dalam bentuk
penugasan
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis teori
Sistem Analisa Administrasi dalam aplikasi praktek pemecahan
masalah secara langsung di organisasi atau perkantoran
4. Indikator keberhasilan mengaplikasikan teori Sistem Analisa
Administrasi yang dipelajari di kelas dalam bentuk :
1) Dapat menemukan dan mengidentifikasikan masalah yang
dihadapi di organisasi yang diobservasi
2) Merumuskan masalah sesuai spesifikasi organisasi masing-
masing, serta dapat mencari berbagai data dan fakta pendukung
yang diperlukan dalam pemecahan masalah
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
5
3) Merumuskan masalah dengan berbagai teori yang sudah
dipelajari dalam bentuk memberikan saran terhadap solusi
pemecahan masalah tersebut secara tepat berdasarkan teori
yang dipelajari
4) Membuat laporan secara lengkap dari hasil observasi dan
penelitian yang telah ditugaskan sesuai yang diarahkan dosen
dan hasil temuannya.
4. Manfaat Hasil Penelitian
a. Terciptanya kemampuan mahasiswa dalam menganalisis teori Sistem
Analisa Administrasi dalam praktek penemuan dan pemecahan
masalah di lapangan perkantoran sehingga mahasiswa menjadi aktif,
kreatif, produkif, dan bergairah dalam mempelajari teori-teori Sistem
Analisa Administrasi sampai pada mengaplikasikan pengetahuan
tersebut dalam berbagai pemecahan permasalahan secara spesifik
dan langsung
b. Bagi dosen penerapan metode pembelajaran yang paling tepat untuk
mata kuliah Sistem Analisa Administrasi segai salah satu alternatif
pilihan
c. Bagi program studi hasil penelitian ini sebagai informasi yang sangat
bermanfaat untuk melakukan koreksi yang sangat bermanfaat untuk
melakukan perbaikan kualitas pembelajaran secara menyeluruh yang
pada giliranya memperbaiki kualitas lulusan
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Metode Pembelajaran Inkuiri
Secara umum “metode” diartikan sebagai cara yang digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan.
Sedangkan “metode belajar mengajar” adalah cara yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam melakukan pembelajaran
untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman
dalam merancang pengajaran bagi para pengajar dalam melaksanakan
aktivitasnya, dengan demikian aktivitas belajar benar-benar merupakan
kegiatan dengan tujuan yang tertata secara sistematis.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
6
Sebagaimana ditegaskan oleh “Joyce dan Weil” hakikat mengajar
atau “teaching”. Membantu para pelajar memperoleh informasi, ide,
mulai dari cara berfikir dan sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan
cara bagaimana belajar, dalam kenyataan sesungguhnya, hasil akhir
atau hasil jangka panjang dari proses belajar mengajar ialah “the
student increased capabilities to learn more casily and effektively in the
future” kemampuan siswa yang tinggi untuk dapat belajar lebih mudah
dan effektif dimasa yang akan datang, karena itu proses belajar
mengajar tidak hanya memiliki makna deskriptif dan kekinian, akan
tetapi juga bermakna perspektif dan berorientasi ke depan.
Metode pembelajaran inkuiri memiliki keunggulan yang dapat
dikemukakan sebagai berikut :
a. Dapat membentuk dan mengembangkan “self consept” pada diri
mahasiswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan
ide-ide lebih baik
b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi
proses belajar yang baru
c. Mendorong mahasiswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri,
bersikap obyektif, jujur dan terbuka
d. Mendorong mahasiswa berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya
sendiri
e. Dapat mengembagkan bakat atau kecakapan individu
Sistem Analisa Administrasi Sistem adalah seperangkat komponen yang untuk beroperasi
diperlukan kekompakan dan keterpaduan.
Analisa Administrasi (Administrative Analysis) adalah suatu usaha
pemecahan tentang sebab-sebab timbulnya masalah administrasi dan
pemecahan masalah, hal ini meliputi tanggung jawab pokok tentang
pemecahan dan penyempurnaan prosedur-prosedur, metode dan struktur
organisasi.
Pengetahuan tentang Analisa Administrasi makin lama makin
bertambah penting dengan usaha-usaha penelitian yang berhasil
mengungkapkan terjadinya pemborosan yang tidak perlu dalam
melaksanakan pekerjaan di organisasi pemerintah maupun swasta.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
7
Pemborosan tesebut nampak di sebabkan oleh faktor intern seperti
ketidak effisisenan pelaksanaan pekerjaan, kesalahan bekerja, tiadanya
koordinasi, prosedur yang berliku-liku, struktur organisasi yang ruwet dan
sebagainya.
Suatu analisa yang seksama atas sejumlah besar kegagalan
perusahaan atau organisasi menunjukan bahwa sebab-sebab utama dari
kegagalan tersebut adalah dari dalam perusahaan sendiri dan pada hal-
hal yang dapat dikuasai oleh manajemen perusahaan tersebut.
Oleh karena itu perlu sekali mahasiswa sebagai calon pemimpin
generasi masa depan dilatih untuk meneliti, menemukan masalah
kemudian mengadakan pengamatan analisa dan mencari solusi
pemecahan masalah dalam organisasi atau perusahaan sehingga mereka
tidak hanya belajar secara teori tetapi dalam bentuk praktek di lapangan
dengan penugasan.
C. PROSEDUR DAN PELAKSANAAN PENELITIAN Rancangan Penelitian
Rancangan pengembangan perkuliahan dengan metode inkuiri
dirancang melalui 3 tahap yaitu :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dosen mulia merancang model perkuliahan evaluasi
serta penugasan bagi mahasiswa secara langsung ke lapangan. Agar
rencana ini dapat berjalan dengan baik.
Kemudian dibuatkan rancangan penugasan observasi, penemuan
masalah sampai pada bagaimana memecahkan dan pelaporan akhir.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan penerapan model pembelajaran yang
dbuatkan oleh dosen dengan kegiatan :
a. Pada awal perkuliahan dilaksanakan di kelas dengan pembekalan
materi 4 kali tatap muka, dimana dalam proses perkuliahan tersebut
dosen sudah mengarahkan mahasiswa untuk kreatif menemukan
masalah dan memecahkan masalah dalam bentuk simulasi dan
mengadakan observasi awal.
b. Tahap Penugasan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
8
Pada tahap berikutnya mahasiswa secara kelompok diberikan
tugas untuk observasi ke organisasi/perusahaan yang tidak terlalu
besar atau organisasi besar tetapi mengambil obyek satu bagian
saja agar pengamatan dapat berjalan secara menyeluruh,
kemudian menemukan masalah, mencari solusi pemecahan
masalah dan memberikan jalan keluar pemecahan masalah
c. Tahap Pelaporan Hasil
Pada tahap ini mahasiswa diminta untuk membuat laporan akhir
hasil observasi yang ditemukan dan jalan keluar yang disarankan
secara lengkap, yang dilandasai oleh teori-teori yang sudah
dipelajari dalam bentuk makalah yang harus dipresentasikan.
3. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini dosen menganalisa apakah penerapan model
perkuliahan yang dirancang dapat mencapai tujuan yang diharapkan
atau tidak dengan menganalisa proses pembelajaran , nilai UTS, Uas
dan laporan yang telah dibuat oleh mahasiswa dalam bentuk
kelompok-kelompok tersebut.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di program studi pendidikan ekonomi
administrasi perkantoran (AP) FKIP UHAMKA, ini diambil berdasarkan
permasalahan yang terjadi pada mahasiswa kurang dapat
mengaplikasikan teori sistem analisa administrasi di lapangan. Hal
tersebut dimungkinkan karena metode pengajaran selama ini hanya
bersifat teoritis di kelas. Artinya mahasiswa tidak diharuskan
mengaplikasikan teori dengan terjun langsung ke perusahaan atau
organisasi.
Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun 2007-2008. hal ini
dikarenakan mata kuliah sistem analisa administrasi diberikan pada
semester genap.
Subyek Pengembangan
Sasaran penelitian berbasis inkuiri lebih tepat disebut sebagai
subyek dari pada obyek penelitian, hal ini di karenakan yang aktif
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
9
melakukan kegiatan tidak hanya peneliti tetapi juga mereka yang
menjadi sasaran penelitian.
Yaitu mahasiswa semester IV tahun ajaran 2007-2008 program
studi pendidikan ekonomi administrasi perkantoran FKIP UHAMKA.
Dalam penelitian berbasis inkuiri ini, mahasiswa dituntut untuk aktif
dalam mengobservasi permasalahan di lapangan (perusahaan) dan
mengaplikasikan teori analisa administrasi yang diberikan di kelas.
Secara teoritis di kelas, mahasiswa cukup memahami teori-teori
analisa administrasi yang diberikan. Hal ini dapat terdeteksi melalui
kuis-kuis atau tes-tes yang diberikan diawal perkuliahan . kondisi ini
menunjukan bahwa ketidakmampuan mahasiswa dalam menghadapi
permasalahan di lapangan bukan karena ketidakmampuan mahasiswa
tetapi dari asumsi awal dimungkinkan karena mereka (mahasiswa)
tidak dibiasakan memecahkan masalah dalam kondisi yang real.
Dengan demikian mahasiswa tidak terlatih mengaplikasikan teori ke
dalam praktek.
Perlakuan terhadap subyek penelitian dimungkinkan karena
penelitian berbasis inkuiri dirancang untuk memberikan pengalaman
mempelajari sesuatu yang nyata pada pseserta didik (subyek
penelitian) secara aktif dan mandiri dimana peneliti hanya bersikap
sebagai pendamping dan konsultan.
Dalam pelaksanaan penelitian, sebyek mengikuti tahap demi
tahap dengan antusias. Hal ini dikarenakan pada tahap aplikasi teori
subyek berhadapan langsung dengan permasalahan-permasalahan
nyata sering kali memiliki permasalahan-permasalahan administrasi
yang komplek.
Prosedur Pengembangan dalam Tugas Mahasiswa
Proses pembelajaran inkuiri ini melalui lima tahapan yang
tersusun dalam jenjang/tahapan belajar sebagai berikut :
Tahap Penyajian Masalah
Setelah melalui pembekalan materi selama 4 kali pertemuan yang
meliputi pengertian, ruang lingkup, prinsip-prinsip sistem yang baik,
pengumpulan masalah, fakta, penganalisaan, fungsi rangkaian sistem,
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
10
tata ruang dan lain-lain, mahasiswa memulai tahap penyajian masalah
sesuai dengan asumsi dasar dari modul pembelajaran inkuiri, pada
tahap inkuiri, tahap pertama/awal mahasiswa diminta untuk mencari
masalah yang terkait dengan keadministrasian suatu perusahaan. Hal
ini dimaksudkan sebagai rangsanagan bagi mahasiswa untuk mencari
solusi bagi perencanaan yang ada.
Sebelum dapat mengemukakan masalah, mahasiswa diminta
untuk melakukan observasi di suatu perusahaan. Mencari, permasalah
yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan tersebut.
1. Tahap Pengumpulan dan Verifikasi
Pada tahap kedua ini, mahasiswa diharapkan memilah objek dan
kondisi yang mendukung permasalahan yang timbul dalam suatu
managemen. Artinya mahasiswa dapat mengakaitkan antara hal yang
satu dengan hal yang lainnya.
Pada tahap ini, mahasiswa diharapkan dapat memilah-milah
peristiwa dan data-data yang mendukung munculnya suatu
permasalahan administrasi di suatu perusahaan.
Tahap Mengadakan Eksperimen dan Pengumpulan Data
Pada tahap ketiga, mahasiswa diharapkan sudah dapat
mengidentifikasi masalah sehingga mahasiswa mampu
menghubungkan hal-hal yang relevan dengan permasalahan dan
pemecahan masalah.
Setelah dapat mengidentifikasi masalah dan mengaitkan
hubungan atau relevansi suatu masalah dengan masalah lainnya,
maka mahasiswa diharuskan dapat membuat suatu keputusan dan
mengukur hubungan sebab akibat untuk membuat suatu analisa
pemecahan masalah.
Tahap Perumusan Penyelidikan
Pada tahap keempat ini, mahasiswa sudah dapat merumuskan
penelitian yang dilakukan dari mulai munculnya permasalahan hingga
membuat satu rumusan tahap-tahap penyelesaian masalah.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
11
Tahap mengadakan Analisa Proses
Tahap kelima ini, merupakan tahap rangkuman yang dilakukan
oleh peneliti terhadap hasil kerja mahasiswa (subjek penelitian) dari
mulai penyusunan masalah hingga penyelesaian masalah.
Tahap ini sebenarnya tahap peneliti menganalisa proses inkuiri
yang dilakukan mahasiswa. Apakah proses cukup strategis untuk
pembelajaran sehingga mahasiswa (subjek penelitian) mampu berpikir
kritis, membuat keputusan rasional tentang apa yang diperbuat atau
yang diyakini.
Kemudian berdasarkan hasil analsis tersebut peneliti dapat
mengembangkan metode inkuiri tersebut menjadi lebih efektif dalam
meningkatkan mutu mahasiswa dalam proses belajar mengajar dan
mengaplikasikan teori dalam praktek di lapangan.
Instrumen Pengembangan
Instrumen pengembangan terdiri dari :
1. Format pemantauan kegiatan mahasiswa di lapangan
2. Lembar kerja dosen untuk mengevaluasi tahap-tahap kerja mahasiswa
3. Laporan tugas mahasiswa
4. Lembar ujian tengah semester
5. lembar ujia akhir semester
Analisis Data
Analisis dilakukan dari hasil pemantauan kegiatan dengan lembar
kerja, nilai UTS, nilai UAS dan tugas mahasiswa dari mulai menentukan
objek kajian, menemukan masalah dan memecahkan masalah tersebut
kemudian memberikan saran perbaikan terhadap permasalahan yang ada.
D. HASIL PENELITIAN
Hasil pengembangan model inkuiri terhadap proses pembelajaran
sisten analisa administrasi (SAA) melalui 3 tahap yaitu :
1. Tahap Persiapan
a. Merancang model perkuliahan dalam bentuk silabus yang isinya
deskripsi mata kuliah, tujuan yang akan dicapai dan program
pembelajaran serta yang digunakan pada tiap perkuliahan;
b. Menyiapkan materi perkuliahan dalam bentuk power point yang
berisi tentang berbagai teori, konsep, prinsip sistem administrasi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
12
yang baik dalam rangka meningkatkan penguasaan konsep-konsep
keterampilan berpikir kreatif;
c. Menyiapkan rancangan penugasan kepada mahasiswa dalam
bentuk tugas kelompok untuk melakukan observasi awal dan
menentukan obyek penelitian;
d. Merancang instrumen evaluasi dalam bentuk-bentuk soal UTS,
UAS, dan lembar kerja penugasan;
e. Merancang kerangka isi pelaporan tugas kelompok mahasiswa di
akhir penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Terdiri dari :
a. Penyampaian silabus perkuliahan dan kesepakatan kontrak belajar
dengan mahasiswa
b. Pembekalan materi berupa teori, prinsip sistem analisa administrasi
(SAA) yang baik dengan tujuan mahasiswa memiliki pemahaman
teoritis yang memadai untuk melakukan suatu penelitian.
Pemberian materi dilakukan dalam 4 kali tatap muka :
c. Penugasan
Pada tahap penugasan, mahasiswa dikelompokan menjadi 6
kelompok dengan rincian 5 kelompok terdiri dari 4 mahasiswa dan 1
kelompok terdiri dari 3 mahasiswa. Dengan demikian ada 6 laporan
penelitian dengan judul :
1) Disiplin dan Kinerja pegawai kantor walikota Jakarta Utara
(terdiri dari 4 mahasiswa)
2) Analisa sistem layout ruang jembatan dan keselamatan kerja
pada PT Bukaka Teknik Industri (terdiri dari 4 mahasiswa)
3) Analisa layout kantor terhadap efisiensi kerja karyawan PT
Krama Yuda Ratu Motor (terdiri dari 4 mahasiswa)
4) Sistem analisa administrasi kepegawaian, layout kantor dan
distribusi formulir di kantor kecamatan Makasar (terdiri dari 4
mahasiswa)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
13
5) Analisa sistem korespondensi, kearsipan dan efekifitas kerja
karyawan pada badan kepegawaian negara (BKN), (terdiri dari 4
mahasiswa)
6) Observasi pelayanan jasa, layout kantor dan kearsipan PT Jasa
Marga (persero) Tbk cabang Cawang-Tomang-Cengkareng
Plaza tol Cililitan, Jalan Cililitan Besar Jakarta (terdiri dari 3
mahasiswa)
3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi tugas dibuat format dengan 4 kategori penilaian,
yaitu kategori I untuk bab 1, kategori II untuk bab 2 dan 3, kategori III
untuk bab 4 dan 5, kategori IV untuk presentasi laporan. Bobot
penilaian untuk kategori I = 20%, kategori II = 20%, kategori III = 40%,
kategori IV = 20%.
Berdasarkan format kategori tersebut maka masing-masing hasil
laporan dapat dievaluasi sebagai berikut :
1. Kelompok kategori baik sekali
Format penilaian tugas kelompok I (4 orang mahasiswa)
Mata Kuliah : Sistem Analisa Administrasi
Program Studi : Pendidikan Ekonomi Adm. Perkantoran
Semester : IV tahun 2007-2008
Obyek pengamatan : Kantor Waikota Jakarta Utara
Judul : Dispilin dan kinerja pegawai kantor
walikotaJakarta Utara
No. Klpk Uraian yang dinilai Skor Pencapaian
Skor Max
1 Pemilihan dan penentuan obyek
5
2 Logika munculnya latar belakang
5
3 Logika munculnya masalah 5 I
4 Penetapan dan penentuan tujuan dan manfaat
5
20%
20
II 1 Ketepatan menulis riwayat
organisasi yang menjadi objek
10 20%
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
14
2 Ketepatan memilih metodologi pemecahan masalah
20
20 1 Ketepatan merumuskan
masalah dan menganalisisnya
15
2 Ketepatan memeberi solusi pemecahan masalah dan masukan terhadap pemecahan masalah
15 III
3 Ketepatan dalam membuat kesimpulan dan saran
10
40%
40 1 Kelancaran penyajian laporan 7 2 Keruntutan membuat
menyamapaikan isi laporan 6
3 Penguasaan materi dan kelancaran dalam menjawab berbagai pertanyaan
7
20
20% IV
100% 100%
Rentang skor dalam % (Kategori baik sekali)
55-67 : C
68-79 : B
79-100 : A
Format penilaian tugas kelompok II (4 orang mahasiswa)
Mata Kuliah : Sistem Analisa Administrasi
Program Studi : Pendidikan Ekonomi Adm. Perkantoran
Semester : IV tahun 2007-2008
Obyek pengamatan : Badan Kepegawaian Negara
Judul : Analisis sistem korespondensi, Kearsipan dan
efektifitas kerja karyawan pada Badan
Kepegawaian Negara (BKN)
No. Klpk Uraian yang dinilai Skor Pencapaian
Skor Max
1 Pemilihan dan penentuan obyek
5 I
2 Logika munculnya latar belakang
5
20%
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
15
3 Logika munculnya masalah 5 4 Penetapan dan penentuan
tujuan dan manfaat 5
20 1 Ketepatan menulis riwayat
organisasi yang menjadi objek
10
II 2 Ketepatan memilih
metodologi pemecahan masalah
20 20%
20 1 Ketepatan merumuskan
masalah dan menganalisisnya
15
2 Ketepatan memeberi solusi pemecahan masalah dan masukan terhadap pemecahan masalah
15 III
3 Ketepatan dalam membuat kesimpulan dan saran
10
40%
40 1 Kelancaran penyajian laporan 7 2 Keruntutan membuat
menyamapaikan isi laporan 6
3 Penguasaan materi dan kelancaran dalam menjawab berbagai pertanyaan
7
20
20% IV
100% 100%
Rentang skor dalam % (Kategori baik sekali)
55-67 : C
68-79 : B
79-100 : A
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
16
Format penilaian tugas kelompok III (3 orang mahasiswa)
Mata Kuliah : Sistem Analisa Administrasi
Program Studi : Pendidikan Ekonomi Adm. Perkantoran
Semester : IV tahun 2007-2008
Obyek pengamatan : PT Jasa Marga (persero) Tbk
Judul : Observasi pelayanan jasa, layout kantor dan
kearsipan PT Jasa Marga (pesero) Tbk
Cabang cawang-tomang - cengkareng plaza
Tol Cililitan jln cililitan besar, Jakarta
No. Klpk Uraian yang dinilai Skor Pencapaian
Skor Max
1 Pemilihan dan penentuan obyek
5
2 Logika munculnya latar belakang
5
3 Logika munculnya masalah 5 I
4 Penetapan dan penentuan tujuan dan manfaat
5
20%
20 1 Ketepatan menulis riwayat
organisasi yang menjadi objek
9
II 2 Ketepatan memilih
metodologi pemecahan masalah
11 20%
20 1 Ketepatan merumuskan
masalah dan menganalisisnya
13
2 Ketepatan memeberi solusi pemecahan masalah dan masukan terhadap pemecahan masalah
15 III
3 Ketepatan dalam membuat kesimpulan dan saran
12
40%
40 1 Kelancaran penyajian laporan 7 2 Keruntutan membuat
menyamapaikan isi laporan 7
3 Penguasaan materi dan kelancaran dalam menjawab berbagai pertanyaan
6
20
20% IV
100% 100%
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
17
Rentang skor dalam % (Kategori baik sekali)
55-67 : C
68-79 : B
79-100 : A
Berdasarkan hasil pengembangan tersebut ada tiga kategori hasil yaitu
kelompok yang kategori hasil baik sekali, kelompok dengan kategori baik
dan kelompok dengan kategori sedang. Indikator masing-masing hasil
yang dilanjutkan tiap kelompok akan dibahas pada sub berikut :
1. Kategori kelompok baik sekali
Kelompok dengan kategori baik sekali terdiri dari 3 kelompok atau
terdiri dari 11 orang mahasiswa. Dalam melakukan observasi hingga
pelaporan ketiga kelompok ini telah memenuhi 4 kriteria penilaian
dengan skor maksimal yang diharapkan, pada kriteria pernilaian
pertama yang terdir dari pemilihan dan penentuan obyek, logika latar
belakang, logika munculnya masalah dan penetapan tujuan dan
manfaat sudah sangat baik, ada alur yang runtun dan benang merah
yang jelas sehingga pembaca laporan dapat ikut tergiring pada
situasi yang ada pada permasalahan yang diobservasi.
Pada tahap ini mahasiswa dapat merumuskan obyek permasalahan
dengan tepat, dengan logika yang logis dan tidak mengada-ada.
Terkait dengan penentuan obyek masalah, pada kriteria penilaian
kedua yang terdiri dua point yaitu ketepatan menulis riwayat
organisasi yang menjadi obyek dan ketepatan memilih metodologi,
pemecahan masalah kerja kelompok tersebut juga cukup rinci dalam
menuliskan riwayat/identifikasi organisasi atau perusahaan yang
menjadi obyek tersebut, sehingga akan terlihat keterkaitan antara
struktur organisasinya dengan permasalahan yang mungkin timbul
dalam permasalahan tersebut.
Dalam menemukan permasalahan di lapangan masalah dengan
kriteria baik sekali ini memiliki kejelian yang tinggi, demikian juga
dengan analisis yang dilakukan terhadap permasalahan tersebut.
Setelah permasalahan dianalisis masing-masing kelompok tersebut
juga sangat tepat dalam memberikan solusi pemecahan masalah.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
18
Point penilaian kelompok dengan kategori baik sekali ini juga
didukung oleh penyampaian materi dan presentasi laporan.
2. Kelompok Kategori Baik
Format penilaian tugas kelompok IV (4 orang mahasiswa)
Mata Kuliah : Sistem Analisa Administrasi
Program Studi : Pendidikan Ekonomi Adm. Perkantoran
Semester : IV tahun 2007-2008
Obyek pengamatan : PT Krama Yudha Ratu Motor
Judul : Analisa Layout Kantor terhadap
Efisiensi Kerja karyawan
No Klpk Uraian yang dinilai Skor Pencapaian
Skor Max
1 Pemilihan dan penentuan obyek
5
2 Logika munculnya latar belakang
4
3 Logika munculnya masalah 4 I
4 Penetapan dan penentuan tujuan dan manfaat
5
20%
18 1 Ketepatan menulis riwayat
organisasi yang menjadi objek
9
II 2 Ketepatan memilih
metodologi pemecahan masalah
9 20%
18 1 Ketepatan merumuskan
masalah dan menganalisisnya
10
2 Ketepatan memeberi solusi pemecahan masalah dan masukan terhadap pemecahan masalah
15 III
3 Ketepatan dalam membuat kesimpulan dan saran
10
40%
35 1 Kelancaran penyajian laporan 3 2 Keruntutan membuat
menyamapaikan isi laporan 3
IV
3 Penguasaan materi dan kelancaran dalam menjawab
3
20%
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
19
berbagai pertanyaan 9 90% 100%
Rentang skor dalam % (Kategori baik sekali)
55-67 : C
68-79 : B
79-100 : A
Format penilaian tugas kelompok V (4 orang mahasiswa)
Mata Kuliah : Sistem Analisa Administrasi
Program Studi : Pendidikan Ekonomi Adm. Perkantoran
Semester : IV tahun 2007-2008
Obyek pengamatan : PT Bukaka Tehnik Industri
Judul : Analisa sistem layout ruang produksi
Jembatan dan keselamatan kerja
karyawan
No. Klpk Uraian yang dinilai Skor Pencapaian
Skor Max
1 Pemilihan dan penentuan obyek
4
2 Logika munculnya latar belakang
4
3 Logika munculnya masalah 5 I
4 Penetapan dan penentuan tujuan dan manfaat
5
20%
18 1 Ketepatan menulis riwayat
organisasi yang menjadi objek
10
II 2 Ketepatan memilih
metodologi pemecahan masalah
8 20%
18 1 Ketepatan merumuskan
masalah dan menganalisisnya
10
2 Ketepatan memeberi solusi pemecahan masalah dan masukan terhadap pemecahan masalah
12 III
3 Ketepatan dalam membuat kesimpulan dan saran
13
40%
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
20
35 1 Kelancaran penyajian
laporan 3
2 Keruntutan membuat menyamapaikan isi laporan
3
3 Penguasaan materi dan kelancaran dalam menjawab berbagai pertanyaan
3
9
20% IV
90% 100%
Rentang skor dalam % (Kategori baik sekali)
55-67 : C
68-79 : B
79-100 : A
2. Kelompok kategori baik
Kelompok dengan kategori baik terdiri dari dua kelompok atau 8
orang mahasiswa ada kesalahan yang berbeda dari 2 kelompok
tersebut sehingga dimasukan kedalam kategori baik. Kelompok
dengan obyek kajian PT Bukaka, kesalahan terjadi pada kategori nilai
yang pertama yaitu antara judul dan tujuan belum tepat. Disamping
itu dalam merumuskan masalah juga masih belum tepat dan fokus.
Sementara itu dengan obyek kajian PT Krama Yudha Ratu Motor,
kesalahan tertitik pada solusi pemecahan masalah, cara pemecahan
tidak terinci sehingga tidak terlihat alur berpikir yang relevan, namun
demikian saran yang diberikan sudah cukup baik dan tergambar
jelas.
3. Kelompok kategori sedang
Format penilaian tugas kelompok VI (4 orang mahasiswa)
Mata Kuliah : Sistem Analisa Administrasi
Program Studi : Pendidikan Ekonomi Adm. Perkantoran
Semester : IV tahun 2007-2008
Obyek pengamatan : PT Jasa Marga (persero) Tbk
Judul : Observasi pelayanan jasa, layout
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
21
Kantor dan kearsipan PT Jasa Marga
(pesero) Tbk Cabang cawang-tomang-
cengkareng plaza Tol Cililitan jln
cililitan besar, Jakarta
No. Klpk Uraian yang dinilai Skor Pencapaian
Skor Max
1 Pemilihan dan penentuan obyek
4
2 Logika munculnya latar belakang
4
3 Logika munculnya masalah 4 I
4 Penetapan dan penentuan tujuan dan manfaat
4
20%
16 1 Ketepatan menulis riwayat
organisasi yang menjadi objek
10
II 2 Ketepatan memilih
metodologi pemecahan masalah
8 20%
18 1 Ketepatan menganalisa dan
menentukan langkah pemecahan masalah
10
2 Ketepatan memeberi solusi pemecahan masalah dan masukan terhadap pemecahan masalah
10 III
3 Ketepatan dalam membuat kesimpulan dan saran
10
40%
30 1 Kelancaran penyajian laporan 6 2 Keruntutan membuat
menyamapaikan isi laporan 5
3 Penguasaan materi dan kelancaran dalam menjawab berbagai pertanyaan
5
16
20% IV
80% 100% Rentang skor dalam % (Kategori baik sekali)
55-67 : C
68-79 : B
79-100 : A
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
22
4. Kelompok Kategori Sedang
Kelompok dengan kategori sedang hanya terdiri dari satu kelompok
atau terdiri dari 4 anggotan, untuk kelompok ini pemaparan hasil
penelitian dalam laporan tertulis masih banyak yang tidak sesuai
dengan analisisnya. Analisis tidak tepat dengan masalah yang
ditentukan sehingga menjadi tidak relevan. Di awal masalah terkait
dengan layout tetapi dianalisis lebih banyak bicara tentang arsip.
Apabila dilihat hasil nilai mid tes (UTS) sebelum pembelajaran dan post
tes (UAS) sesudah pembelajaran dari 6 kelompok yang ada, kelompok baik
sekali ditempati oleh mahasiswa yang memiliki nilai rata-rata mid tes (UTS)
81, kelompok baik ditempat mahasiswa dengan rata-rata nilai mid tes 72 dan
kelompok sedang rata-rata nilai mid tes 62.
Rata-rata nilai untuk kelompok sangat baik sekali, baik, dan sedang
terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.
rata-rata nilai UTS, UAS kelompok mahasiswa kemampuan baik sekali, baik, sedang dan kurang
Rata-rata nilai
Kelompok N Mid Tes UAS
Baik Sekali 10 81 84 Baik 9 72 79 Sedang 4 62 69
Tabel di atas menunjukan bahwa ada peningkatan penguasaan konsep
baik pada masing-masing maupun kelompok mahasiswa sebelum dan
sesudah pembelajaran
a. Ketrampilan Proses Berpikir Kreatif
Adapun indikator ketrampilan proses berpikir kreatif meliputi
penguasaan konsep, teori, prinsip, melakukan pengamatan, menafsirkan
pengamatan, menerapkan kerangka teori dan prinsip.
Berdasarkan indikator tersebut penilaian ketrampilan proses ini
mengalami kemajuan bila dibandingkan nilai mid tes, dimana mahasiswa
dapat memproses penguasaan konsep belum pada pengaplikasian, untuk
itu dapat terlihat peningkatannya pada tabel berikut :
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
23
Tabel 2. nilai rata-rata mid tes dan ketrampilan proses berpikir kreatif (tugas
lapangan)
Rata-rata Nilai No Kelompok N
Mid Tes Tugas Ket
1. Baik Sekali 10 81 100 2. Baik 9 72 90 3. Sedang 4 62 80
Berdasarkan hasil observasi dapat dikemukakan bahwa mahasiswa
telah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan
rancangan model pembelajaran. Namun demikian kondisi tidak selalu
sesuai dengan apa yang tercantum dalam model pembelajaran, sebab
kondisi di lapangan (perusahaan) dimana mahasiswa melakukan
observasi tidak selalu sama.
Dari hasil observasi, peneliti mengamati bagaimana mahasiswa
menganalisis aspek afektif yang dilakukan mahasiswa selama kegiatan
persiapan dan kegiatan di lapangan.
Tabel 3.
Aspek afektif dalam kegiatan persiapan lapangan
Diskripsi No. Aspek yang diakses
Ya Tidak
1. Kerjasama dalam kelompok √
2. Aktivitas dalam diskusi √
Tabel 4. Aspek afektif dalam kegiatan lapangan
Diskripsi No. Aspek yang diakses
Ya Tidak
1. Kejujuran dalam menulis data √
2. Kecermatan dalam bekerja √
3. Mengkaji pendapat teman √
4. Kecermatan dalam analisis data √
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
24
Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa model pembelajaran
berbasis inkuiri dalam Sistem Analisa Administrasi dapat mengembangkan
aspek afektif peserta didik.
Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa model pembelajaran
berbasis inkuiri dalam Sistem Analisa Administrasi dapat mengembangkan
aspek afektif peserta didik.
Dari 23 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah sistem analisa
administrasi (SAA), 11 mahasiswa sudah dapat melakukan observasi dan
pengidentifikasian masalah dengan baik. Dalam memecahkan masalahpun 11
mahasiswa yang terdiri di 3 kelompok ini sudah sangat baik sesuai dengan
alur permasalahan, sehingga mereka masuk dalam kategori baik sekali.
Sementara 2 kelompok (8 orang) masuk dalam kategori baik, sebab masih
ada berbagai hal yang masih belum sesuai. Meskipun demikian dari 6
kelompok (23 mahasiswa) hanya 1 kelompok (4 orang) yang masuk dalam
kategori sedang karena masih ditemukan penjelasan yang tidak sesuai
dengan permasalahan yang diindentifikasikan.
Tingkat pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah sistem analisa
administrasi dengan metode inkuiri menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan
mahasiswa tidak hanya bersifat pasif, hanya mendengarkan ceramah dosen
tetapi juga harus dapat merancang suatu observasi dan mengaplikasikan
masalah dan pemecahan masalahnya.
Dengan metode ini kemajuan mahasiswa sangat baik, terutama dalam
pengaplikasian teori, sehingga ilmu yang didapat tidak berhenti pada
kemampuan teoritis saja tetapi juga kemampuan pada kondisi yang
sesungguhnya.
E. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengembangan, pembahasan dan analisis
peneliti terhadap mahasiswa baik di kelas dan observasi di lapangan atau
perusahaan-perusahaan dapat di simpulkan bahwa metode inkuiri yang
diterapkan dalam mata kuliah Sistem Analisa Administrasi (SAA) memberi
banyak perkembangan bagi mahasiswa terhadap pengaplikasian mata
kuliah SAA tersebut, perkembangan tersebut dapat dirinci sebagai berikut
:
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
25
1. Dari 23 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah sistem analisa administrasi
(SAA), 11 mahasiswa sudah dapat melakukan observasi dan
pengidentifikasian masalah dengan baik. Dalam memecahkan
masalahpun 11 mahasiswa yang terdiri di 3 kelompok ini sudah sangat
baik sesuai dengan alur permasalahan, sehingga mereka masuk dalam
kategori baik sekali. Sementara 2 kelompok (8 orang) masuk dalam
kategori baik, sebab masih ada berbagai hal yang masih belum sesuai.
Meskipun demikian dari 6 kelompok (23 mahasiswa) hanya 1 kelompok (4
orang) yang masuk dalam kategori sedang karena masih ditemukan
penjelasan yang tidak sesuai dengan permasalahan yang
diindentifikasikan.
2. Tingkat pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah sistem analisa
administrasi dengan metode inkuiri menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan
mahasiswa tidak hanya bersifat pasif, hanya mendengarkan ceramah
dosen tetapi juga harus dapat merancang suatu observasi dan
mengaplikasikan masalah dan pemecahan masalahnya.
3. Dengan metode ini kemajuan mahasiswa sangat baik, terutama dalam
pengaplikasian teori, sehingga ilmu yang didapat tidak berhenti pada
kemampuan teoritis saja tetapi juga kemampuan pada kondisi yang
sesungguhnya.
Metode inkuiri sangat teapt diterapkan pada mata kuliah sistem analisa
administrasi. Sebab esensi dari kuliah ini adalah pada praktek lapangan
dan ternyata melalui metode ini mahasiswa menjadi lebih memiliki
keterampilan lapangan, tidak hanya sekedar mengetahui teori
DAFTAR PUSTAKA
Arif Sidharta, Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium Sebagai Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP. Tersedia pada http://www.Sedc-pppgipa.info diakses pada tanggal 07 Mei 2007.
Mansur (2000) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta Universitas Terbuka Prof. Dewa Komang Tantra (2006) Penelitisn Tindakan Kelas, Jakarta
Makalah Seminar
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
26
Prof. Dewa Komang Tantra (2006) Model Pembelajaran Inkuiri, Jakarta, Makalah Seminar.
Prof. Pramuji, MPA (1997) Analisa Administrasi, Jakarta Bina Aksara Rosfiah MK (1988) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta Bina Aksara Silbermon Kelvin l. (2004) Aktive Learning, Bandung, Nusa Media. Warkitsi dkk. (2001) Program Pengalaman Lapangan, Jakarta, Universitas
Terbuka Walkitsi dkk. (2001) Penilaian Pencapaian Hasil Belajar, Jakarta Universitas
Terbuka
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.