Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

27
ARTIKEL ILMIAH PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI LPTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA MENGANALISIS TEORI SISTEM ANALISA ADMINISTRASI MELALUI METODE INKUIRI Oleh : Dra. Sri Giyanti, MM Dra. Tellys Corliana, M.Hum Supriansyah, S.Pd Dibiayai oleh : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Dengan surat perjanjian pelaksanaan penelitian Nomor : 74/D4.3/K/2008 Tanggal 29 Februari 2008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA 2008 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Transcript of Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

Page 1: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

ARTIKEL ILMIAH

PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI LPTK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA MENGANALISIS TEORI SISTEM ANALISA ADMINISTRASI

MELALUI METODE INKUIRI

Oleh : Dra. Sri Giyanti, MM

Dra. Tellys Corliana, M.Hum Supriansyah, S.Pd

Dibiayai oleh : Departemen Pendidikan Nasional

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Dengan surat perjanjian pelaksanaan penelitian

Nomor : 74/D4.3/K/2008 Tanggal 29 Februari 2008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

2008

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 2: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA MENGANALISIS

TEORI SISTEM ANALISA ADMINISTRASI MELALUI METODE INKUIRI

Sri Giyanti, Tellys Corliana, Supriansyah

INTISARI

Masalah bagaimanakah metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis teori Sistem Analisa Administrasi dalam praktek pemecahan masalah dalam organisasi.

Tujuan mendapatkan model pembelajaran yang cocok dikembangkan serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pengu asaan konsep, kemampuan berpikir kreatif, keterampilan proses dan keterampilan mengaplikasikan teori.

Metode pengembangan melalui 3 tahap yaitu : tahap persiapan, dosen merancang model pembelajaran, evaluasi, penugasan, mencari masalah sampai cara pemecahan masalah. Tahap penugasan observasi, mahasiswa mencari masalah, data fakta sampai bagaimana memecahkan masalah tersebut. Tahap pelaporan dan evaluasi, aspek yang dievaluasi adalah penguasaan konsep, keterampilan proses dan kemampuan memecahkan masalah dengan teori yang sudah dipelajari dan laporan hasil observasi.

Hasil temuan, metode ini baru diujicobakan pada mata kuliah ini, namun hasil cukup baik dengan jumlah mahasiswa 24 orang : kategori baik sekali 11 orang, kategori baik 8 orang, kategori sedang 4 orang.

Kata Kunci : Sistem Analisa Administrasi – Metode Inkuiri

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

Kemampuan menganalisa teori Sistem Analisa Administrasi untuk

menemukan masalah dan memecahkan masalahnya adalah suatu

kemampuan yang harus dimiliki peserta didik yang nantinya akan

berkecimpung dalam dunia perkantoran, tanpa memiliki kemampuan

tersebut, berarti mahasiswa/peserta didik yang bersangkutan nantinya

tidak akan dapat menjadi pengelola kantor yang memiliki kemampuan

untuk menemukan permasalahan pengelolaan suatu kantor sampai pada

bagaimana memecahkan permasalahan tersebut secara efektif dan

efisien.

kurang memiliki kemampuan untuk menganalisis teori Sistem Analisa

Administrasi hal ini terlihat mereka ketika diberi tugas untuk menemukan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 3: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

2

dan memecahkan masalah kasus di lapangan perkantoran menunjukan

hasil yang kurang mengembirakan yaitu mereka kurang bisa

mengidentifikasikan masalah secara tepat yang pada gilirannya tidak

dapat merumuskan dan memecahkan masalah tersebut secara pas

dengan teori Sistem Analisa Administrasi yang sudah dipelajari. Hal ini

cukup mengkhawatirkan mengingat tujuan pembelajaran Sistem Analisa

Administrasi adalah mahasiswa mampu menemukan dan memecahkan

masalah pengelolaan perkantoran sehingga diperoleh hasil yang lebih

effektif dan effisien.

Kondisi tersebut terjadi dimungkinkan karena :

1. Terbatasnya bahan bacaan sebagai referensi yang ada terkait dengan

mata kuliah tersebut sangat terbatas dan kurang up to date

2. Kesalahan dalam proses pembelajaran baik dari peserta didik sendiri

maupun dari dosen pengampu mata kuliah tersebut.

a. Proses yang berasal dari mahasiswa (peserta didik) yaitu

mahasiswa kurang mampu menerima pengetahuan kemudian

memahami pengetahuan tersebut untuk diaplikasikan dan dianalisis

dalam kondisi yang seharusnya secara tepat, mereka cenderung

lebih menyukai menghafal sebagai teori, sehingga akan mudah

dilupakan

b. Sementara proses yang berasal dari Dosen adalah terlalu sedikit

memberikan contoh pemecahan masalah kasus juga terlalu sedikit

memberikan tugas latihan ke lapangan dengan panduan yang

cukup kongkrit.

Guna memecahkan masalah tersebut dimungkinkan dapat diperbaiki

dengan :

1. Dosen memberikan bekal kemampuan memahami teori-teori, konsep-

konsep, dan prinsip-prinsip secara jelas

2. Dosen menyediakan petunjuk terhadap pemecahan masalah secara

tepat

3. Dosen mengajak mahasiswa untuk mencari dan menemukan masalah

untuk dipecahkan baik secara kelompok maupun perorangan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 4: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

3

4. Mahasiswa/peserta didik ditugaskan merencanakan dan melakukan

analisis pemecahan masalah langsung di perkantoran. Dengan

petunjuk yang jelas

5. Mahasiswa/peserta didik dengan tetap diberi bimbingan menyusun

laporan hasil penugasan secara lengkap

6. Mahasiswa/peserta didik melaporkan hasil temuan masalah dan solusi

pemecahan masalah secara lengkap

Dengan pemilihan alternatif di atas diharapkan kemampuan

mahasiswa dalam menganalisis teori Sistem Analisa Administrasi tidak

sebatas dikuasainya teori, konsep dan prinsip saja sehingga mudah

dilupakan tetapi sampai pada bagaimaan teori tersebut dipahami,

diaplikasikan dalam bentuk penemuan masalah, pemecahan masalah,

sampai pada evaluasi dalam bentuk penulisan harapan akhir. Untuk

memenuhi laporan tersebut dimungkinkakan adanya perbaikan sistem

pembelajaran baik dari mahasiswa/peserta didik maupun dari metode

mengajar dosen, dimana proses mengajar dosen pengampu selama ini

sebatas memberikan materi pembelajaran dan sangat sedikit memberikan

contoh pemecahan masalah dengan panduan yang kongkrit dan

pengawasan yang rutin dalam bentuk praktek.

Dipilihnya metode pembelajaran berbasis Inkuri karena metode ini

dapat mendorong peserta didik untuk belajar secara aktif dan mandiri,

sehingga mereka memiliki pengalaman sendiri dalam menemukan konsep

dan prinsip dasar serta melakukan percobaan yang memungkinkan

mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.

2. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

Bagaimanakah metode pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan

kemampuan Mahsiswa Administrasi Perkantoran FKIP UHAMKA

menganalisis teori Sistem Annalisa Administrasi dalam praktek

menemukan masalah pemecahan masalah secara langsung di lapangan?

Adapun yang dimaksud dengan peningkatan kemampuan adalah

meningkatnya dan berubahnya kemampuan mahasiswa dalam memahami

teori, konsep, dan prinsip mata kuliah Sistem Analisa Administrasi.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 5: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

4

Sebagai bekal menemukan dan menganalisa masalah dalam praktek

langsung di perkantoran.

Menganalisa masalah teori Sistem Analisa Administrasi dalam

praktek adalah upaya mahasiswa memahami teori tersebut kemudian

menganalisa dalam bentuk pemecahan masalah Administrasi dengan

penerapan teori-teori yang sudah dipelajari di perkantoran secara

langsung.

Metode pembelajaran inkuiri adalah cara guru mengajar dengan

membagi asiswa dalam beberapa kelompok yang mendapat tugas untuk

mengerjakan sesuatu. Kemudian mempelajari, menemukan masalah

meneliti, membahas dan menjawab masalah kemudian tugas dan

membuat laporan.

3. Penelitian ini bertujuan untuk :

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mendapatkan karakteristik model pembelajaran yang cocok

dikembangkan bagi mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah

Sistem Analisa Administrasi baik dalam bentuk penguasaan konsep,

keterampilan berpikir kreatif dan mengaplikasikan ke dalam praktek.

2. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran Sistem

Analisa Administrasi yang semula hanya diberikan dalam bentuk

teori di dalam kelas kedalam perumusan dan pemecahan masalah

secara langsung di organisasi ataupun di perkantoran dalam bentuk

penugasan

3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis teori

Sistem Analisa Administrasi dalam aplikasi praktek pemecahan

masalah secara langsung di organisasi atau perkantoran

4. Indikator keberhasilan mengaplikasikan teori Sistem Analisa

Administrasi yang dipelajari di kelas dalam bentuk :

1) Dapat menemukan dan mengidentifikasikan masalah yang

dihadapi di organisasi yang diobservasi

2) Merumuskan masalah sesuai spesifikasi organisasi masing-

masing, serta dapat mencari berbagai data dan fakta pendukung

yang diperlukan dalam pemecahan masalah

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 6: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

5

3) Merumuskan masalah dengan berbagai teori yang sudah

dipelajari dalam bentuk memberikan saran terhadap solusi

pemecahan masalah tersebut secara tepat berdasarkan teori

yang dipelajari

4) Membuat laporan secara lengkap dari hasil observasi dan

penelitian yang telah ditugaskan sesuai yang diarahkan dosen

dan hasil temuannya.

4. Manfaat Hasil Penelitian

a. Terciptanya kemampuan mahasiswa dalam menganalisis teori Sistem

Analisa Administrasi dalam praktek penemuan dan pemecahan

masalah di lapangan perkantoran sehingga mahasiswa menjadi aktif,

kreatif, produkif, dan bergairah dalam mempelajari teori-teori Sistem

Analisa Administrasi sampai pada mengaplikasikan pengetahuan

tersebut dalam berbagai pemecahan permasalahan secara spesifik

dan langsung

b. Bagi dosen penerapan metode pembelajaran yang paling tepat untuk

mata kuliah Sistem Analisa Administrasi segai salah satu alternatif

pilihan

c. Bagi program studi hasil penelitian ini sebagai informasi yang sangat

bermanfaat untuk melakukan koreksi yang sangat bermanfaat untuk

melakukan perbaikan kualitas pembelajaran secara menyeluruh yang

pada giliranya memperbaiki kualitas lulusan

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Metode Pembelajaran Inkuiri

Secara umum “metode” diartikan sebagai cara yang digunakan

sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan.

Sedangkan “metode belajar mengajar” adalah cara yang

melukiskan prosedur yang sistematis dalam melakukan pembelajaran

untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman

dalam merancang pengajaran bagi para pengajar dalam melaksanakan

aktivitasnya, dengan demikian aktivitas belajar benar-benar merupakan

kegiatan dengan tujuan yang tertata secara sistematis.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 7: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

6

Sebagaimana ditegaskan oleh “Joyce dan Weil” hakikat mengajar

atau “teaching”. Membantu para pelajar memperoleh informasi, ide,

mulai dari cara berfikir dan sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan

cara bagaimana belajar, dalam kenyataan sesungguhnya, hasil akhir

atau hasil jangka panjang dari proses belajar mengajar ialah “the

student increased capabilities to learn more casily and effektively in the

future” kemampuan siswa yang tinggi untuk dapat belajar lebih mudah

dan effektif dimasa yang akan datang, karena itu proses belajar

mengajar tidak hanya memiliki makna deskriptif dan kekinian, akan

tetapi juga bermakna perspektif dan berorientasi ke depan.

Metode pembelajaran inkuiri memiliki keunggulan yang dapat

dikemukakan sebagai berikut :

a. Dapat membentuk dan mengembangkan “self consept” pada diri

mahasiswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan

ide-ide lebih baik

b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi

proses belajar yang baru

c. Mendorong mahasiswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri,

bersikap obyektif, jujur dan terbuka

d. Mendorong mahasiswa berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya

sendiri

e. Dapat mengembagkan bakat atau kecakapan individu

Sistem Analisa Administrasi Sistem adalah seperangkat komponen yang untuk beroperasi

diperlukan kekompakan dan keterpaduan.

Analisa Administrasi (Administrative Analysis) adalah suatu usaha

pemecahan tentang sebab-sebab timbulnya masalah administrasi dan

pemecahan masalah, hal ini meliputi tanggung jawab pokok tentang

pemecahan dan penyempurnaan prosedur-prosedur, metode dan struktur

organisasi.

Pengetahuan tentang Analisa Administrasi makin lama makin

bertambah penting dengan usaha-usaha penelitian yang berhasil

mengungkapkan terjadinya pemborosan yang tidak perlu dalam

melaksanakan pekerjaan di organisasi pemerintah maupun swasta.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 8: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

7

Pemborosan tesebut nampak di sebabkan oleh faktor intern seperti

ketidak effisisenan pelaksanaan pekerjaan, kesalahan bekerja, tiadanya

koordinasi, prosedur yang berliku-liku, struktur organisasi yang ruwet dan

sebagainya.

Suatu analisa yang seksama atas sejumlah besar kegagalan

perusahaan atau organisasi menunjukan bahwa sebab-sebab utama dari

kegagalan tersebut adalah dari dalam perusahaan sendiri dan pada hal-

hal yang dapat dikuasai oleh manajemen perusahaan tersebut.

Oleh karena itu perlu sekali mahasiswa sebagai calon pemimpin

generasi masa depan dilatih untuk meneliti, menemukan masalah

kemudian mengadakan pengamatan analisa dan mencari solusi

pemecahan masalah dalam organisasi atau perusahaan sehingga mereka

tidak hanya belajar secara teori tetapi dalam bentuk praktek di lapangan

dengan penugasan.

C. PROSEDUR DAN PELAKSANAAN PENELITIAN Rancangan Penelitian

Rancangan pengembangan perkuliahan dengan metode inkuiri

dirancang melalui 3 tahap yaitu :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dosen mulia merancang model perkuliahan evaluasi

serta penugasan bagi mahasiswa secara langsung ke lapangan. Agar

rencana ini dapat berjalan dengan baik.

Kemudian dibuatkan rancangan penugasan observasi, penemuan

masalah sampai pada bagaimana memecahkan dan pelaporan akhir.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan penerapan model pembelajaran yang

dbuatkan oleh dosen dengan kegiatan :

a. Pada awal perkuliahan dilaksanakan di kelas dengan pembekalan

materi 4 kali tatap muka, dimana dalam proses perkuliahan tersebut

dosen sudah mengarahkan mahasiswa untuk kreatif menemukan

masalah dan memecahkan masalah dalam bentuk simulasi dan

mengadakan observasi awal.

b. Tahap Penugasan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 9: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

8

Pada tahap berikutnya mahasiswa secara kelompok diberikan

tugas untuk observasi ke organisasi/perusahaan yang tidak terlalu

besar atau organisasi besar tetapi mengambil obyek satu bagian

saja agar pengamatan dapat berjalan secara menyeluruh,

kemudian menemukan masalah, mencari solusi pemecahan

masalah dan memberikan jalan keluar pemecahan masalah

c. Tahap Pelaporan Hasil

Pada tahap ini mahasiswa diminta untuk membuat laporan akhir

hasil observasi yang ditemukan dan jalan keluar yang disarankan

secara lengkap, yang dilandasai oleh teori-teori yang sudah

dipelajari dalam bentuk makalah yang harus dipresentasikan.

3. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini dosen menganalisa apakah penerapan model

perkuliahan yang dirancang dapat mencapai tujuan yang diharapkan

atau tidak dengan menganalisa proses pembelajaran , nilai UTS, Uas

dan laporan yang telah dibuat oleh mahasiswa dalam bentuk

kelompok-kelompok tersebut.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di program studi pendidikan ekonomi

administrasi perkantoran (AP) FKIP UHAMKA, ini diambil berdasarkan

permasalahan yang terjadi pada mahasiswa kurang dapat

mengaplikasikan teori sistem analisa administrasi di lapangan. Hal

tersebut dimungkinkan karena metode pengajaran selama ini hanya

bersifat teoritis di kelas. Artinya mahasiswa tidak diharuskan

mengaplikasikan teori dengan terjun langsung ke perusahaan atau

organisasi.

Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun 2007-2008. hal ini

dikarenakan mata kuliah sistem analisa administrasi diberikan pada

semester genap.

Subyek Pengembangan

Sasaran penelitian berbasis inkuiri lebih tepat disebut sebagai

subyek dari pada obyek penelitian, hal ini di karenakan yang aktif

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 10: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

9

melakukan kegiatan tidak hanya peneliti tetapi juga mereka yang

menjadi sasaran penelitian.

Yaitu mahasiswa semester IV tahun ajaran 2007-2008 program

studi pendidikan ekonomi administrasi perkantoran FKIP UHAMKA.

Dalam penelitian berbasis inkuiri ini, mahasiswa dituntut untuk aktif

dalam mengobservasi permasalahan di lapangan (perusahaan) dan

mengaplikasikan teori analisa administrasi yang diberikan di kelas.

Secara teoritis di kelas, mahasiswa cukup memahami teori-teori

analisa administrasi yang diberikan. Hal ini dapat terdeteksi melalui

kuis-kuis atau tes-tes yang diberikan diawal perkuliahan . kondisi ini

menunjukan bahwa ketidakmampuan mahasiswa dalam menghadapi

permasalahan di lapangan bukan karena ketidakmampuan mahasiswa

tetapi dari asumsi awal dimungkinkan karena mereka (mahasiswa)

tidak dibiasakan memecahkan masalah dalam kondisi yang real.

Dengan demikian mahasiswa tidak terlatih mengaplikasikan teori ke

dalam praktek.

Perlakuan terhadap subyek penelitian dimungkinkan karena

penelitian berbasis inkuiri dirancang untuk memberikan pengalaman

mempelajari sesuatu yang nyata pada pseserta didik (subyek

penelitian) secara aktif dan mandiri dimana peneliti hanya bersikap

sebagai pendamping dan konsultan.

Dalam pelaksanaan penelitian, sebyek mengikuti tahap demi

tahap dengan antusias. Hal ini dikarenakan pada tahap aplikasi teori

subyek berhadapan langsung dengan permasalahan-permasalahan

nyata sering kali memiliki permasalahan-permasalahan administrasi

yang komplek.

Prosedur Pengembangan dalam Tugas Mahasiswa

Proses pembelajaran inkuiri ini melalui lima tahapan yang

tersusun dalam jenjang/tahapan belajar sebagai berikut :

Tahap Penyajian Masalah

Setelah melalui pembekalan materi selama 4 kali pertemuan yang

meliputi pengertian, ruang lingkup, prinsip-prinsip sistem yang baik,

pengumpulan masalah, fakta, penganalisaan, fungsi rangkaian sistem,

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 11: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

10

tata ruang dan lain-lain, mahasiswa memulai tahap penyajian masalah

sesuai dengan asumsi dasar dari modul pembelajaran inkuiri, pada

tahap inkuiri, tahap pertama/awal mahasiswa diminta untuk mencari

masalah yang terkait dengan keadministrasian suatu perusahaan. Hal

ini dimaksudkan sebagai rangsanagan bagi mahasiswa untuk mencari

solusi bagi perencanaan yang ada.

Sebelum dapat mengemukakan masalah, mahasiswa diminta

untuk melakukan observasi di suatu perusahaan. Mencari, permasalah

yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan tersebut.

1. Tahap Pengumpulan dan Verifikasi

Pada tahap kedua ini, mahasiswa diharapkan memilah objek dan

kondisi yang mendukung permasalahan yang timbul dalam suatu

managemen. Artinya mahasiswa dapat mengakaitkan antara hal yang

satu dengan hal yang lainnya.

Pada tahap ini, mahasiswa diharapkan dapat memilah-milah

peristiwa dan data-data yang mendukung munculnya suatu

permasalahan administrasi di suatu perusahaan.

Tahap Mengadakan Eksperimen dan Pengumpulan Data

Pada tahap ketiga, mahasiswa diharapkan sudah dapat

mengidentifikasi masalah sehingga mahasiswa mampu

menghubungkan hal-hal yang relevan dengan permasalahan dan

pemecahan masalah.

Setelah dapat mengidentifikasi masalah dan mengaitkan

hubungan atau relevansi suatu masalah dengan masalah lainnya,

maka mahasiswa diharuskan dapat membuat suatu keputusan dan

mengukur hubungan sebab akibat untuk membuat suatu analisa

pemecahan masalah.

Tahap Perumusan Penyelidikan

Pada tahap keempat ini, mahasiswa sudah dapat merumuskan

penelitian yang dilakukan dari mulai munculnya permasalahan hingga

membuat satu rumusan tahap-tahap penyelesaian masalah.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 12: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

11

Tahap mengadakan Analisa Proses

Tahap kelima ini, merupakan tahap rangkuman yang dilakukan

oleh peneliti terhadap hasil kerja mahasiswa (subjek penelitian) dari

mulai penyusunan masalah hingga penyelesaian masalah.

Tahap ini sebenarnya tahap peneliti menganalisa proses inkuiri

yang dilakukan mahasiswa. Apakah proses cukup strategis untuk

pembelajaran sehingga mahasiswa (subjek penelitian) mampu berpikir

kritis, membuat keputusan rasional tentang apa yang diperbuat atau

yang diyakini.

Kemudian berdasarkan hasil analsis tersebut peneliti dapat

mengembangkan metode inkuiri tersebut menjadi lebih efektif dalam

meningkatkan mutu mahasiswa dalam proses belajar mengajar dan

mengaplikasikan teori dalam praktek di lapangan.

Instrumen Pengembangan

Instrumen pengembangan terdiri dari :

1. Format pemantauan kegiatan mahasiswa di lapangan

2. Lembar kerja dosen untuk mengevaluasi tahap-tahap kerja mahasiswa

3. Laporan tugas mahasiswa

4. Lembar ujian tengah semester

5. lembar ujia akhir semester

Analisis Data

Analisis dilakukan dari hasil pemantauan kegiatan dengan lembar

kerja, nilai UTS, nilai UAS dan tugas mahasiswa dari mulai menentukan

objek kajian, menemukan masalah dan memecahkan masalah tersebut

kemudian memberikan saran perbaikan terhadap permasalahan yang ada.

D. HASIL PENELITIAN

Hasil pengembangan model inkuiri terhadap proses pembelajaran

sisten analisa administrasi (SAA) melalui 3 tahap yaitu :

1. Tahap Persiapan

a. Merancang model perkuliahan dalam bentuk silabus yang isinya

deskripsi mata kuliah, tujuan yang akan dicapai dan program

pembelajaran serta yang digunakan pada tiap perkuliahan;

b. Menyiapkan materi perkuliahan dalam bentuk power point yang

berisi tentang berbagai teori, konsep, prinsip sistem administrasi

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 13: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

12

yang baik dalam rangka meningkatkan penguasaan konsep-konsep

keterampilan berpikir kreatif;

c. Menyiapkan rancangan penugasan kepada mahasiswa dalam

bentuk tugas kelompok untuk melakukan observasi awal dan

menentukan obyek penelitian;

d. Merancang instrumen evaluasi dalam bentuk-bentuk soal UTS,

UAS, dan lembar kerja penugasan;

e. Merancang kerangka isi pelaporan tugas kelompok mahasiswa di

akhir penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Terdiri dari :

a. Penyampaian silabus perkuliahan dan kesepakatan kontrak belajar

dengan mahasiswa

b. Pembekalan materi berupa teori, prinsip sistem analisa administrasi

(SAA) yang baik dengan tujuan mahasiswa memiliki pemahaman

teoritis yang memadai untuk melakukan suatu penelitian.

Pemberian materi dilakukan dalam 4 kali tatap muka :

c. Penugasan

Pada tahap penugasan, mahasiswa dikelompokan menjadi 6

kelompok dengan rincian 5 kelompok terdiri dari 4 mahasiswa dan 1

kelompok terdiri dari 3 mahasiswa. Dengan demikian ada 6 laporan

penelitian dengan judul :

1) Disiplin dan Kinerja pegawai kantor walikota Jakarta Utara

(terdiri dari 4 mahasiswa)

2) Analisa sistem layout ruang jembatan dan keselamatan kerja

pada PT Bukaka Teknik Industri (terdiri dari 4 mahasiswa)

3) Analisa layout kantor terhadap efisiensi kerja karyawan PT

Krama Yuda Ratu Motor (terdiri dari 4 mahasiswa)

4) Sistem analisa administrasi kepegawaian, layout kantor dan

distribusi formulir di kantor kecamatan Makasar (terdiri dari 4

mahasiswa)

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 14: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

13

5) Analisa sistem korespondensi, kearsipan dan efekifitas kerja

karyawan pada badan kepegawaian negara (BKN), (terdiri dari 4

mahasiswa)

6) Observasi pelayanan jasa, layout kantor dan kearsipan PT Jasa

Marga (persero) Tbk cabang Cawang-Tomang-Cengkareng

Plaza tol Cililitan, Jalan Cililitan Besar Jakarta (terdiri dari 3

mahasiswa)

3. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi tugas dibuat format dengan 4 kategori penilaian,

yaitu kategori I untuk bab 1, kategori II untuk bab 2 dan 3, kategori III

untuk bab 4 dan 5, kategori IV untuk presentasi laporan. Bobot

penilaian untuk kategori I = 20%, kategori II = 20%, kategori III = 40%,

kategori IV = 20%.

Berdasarkan format kategori tersebut maka masing-masing hasil

laporan dapat dievaluasi sebagai berikut :

1. Kelompok kategori baik sekali

Format penilaian tugas kelompok I (4 orang mahasiswa)

Mata Kuliah : Sistem Analisa Administrasi

Program Studi : Pendidikan Ekonomi Adm. Perkantoran

Semester : IV tahun 2007-2008

Obyek pengamatan : Kantor Waikota Jakarta Utara

Judul : Dispilin dan kinerja pegawai kantor

walikotaJakarta Utara

No. Klpk Uraian yang dinilai Skor Pencapaian

Skor Max

1 Pemilihan dan penentuan obyek

5

2 Logika munculnya latar belakang

5

3 Logika munculnya masalah 5 I

4 Penetapan dan penentuan tujuan dan manfaat

5

20%

20

II 1 Ketepatan menulis riwayat

organisasi yang menjadi objek

10 20%

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 15: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

14

2 Ketepatan memilih metodologi pemecahan masalah

20

20 1 Ketepatan merumuskan

masalah dan menganalisisnya

15

2 Ketepatan memeberi solusi pemecahan masalah dan masukan terhadap pemecahan masalah

15 III

3 Ketepatan dalam membuat kesimpulan dan saran

10

40%

40 1 Kelancaran penyajian laporan 7 2 Keruntutan membuat

menyamapaikan isi laporan 6

3 Penguasaan materi dan kelancaran dalam menjawab berbagai pertanyaan

7

20

20% IV

100% 100%

Rentang skor dalam % (Kategori baik sekali)

55-67 : C

68-79 : B

79-100 : A

Format penilaian tugas kelompok II (4 orang mahasiswa)

Mata Kuliah : Sistem Analisa Administrasi

Program Studi : Pendidikan Ekonomi Adm. Perkantoran

Semester : IV tahun 2007-2008

Obyek pengamatan : Badan Kepegawaian Negara

Judul : Analisis sistem korespondensi, Kearsipan dan

efektifitas kerja karyawan pada Badan

Kepegawaian Negara (BKN)

No. Klpk Uraian yang dinilai Skor Pencapaian

Skor Max

1 Pemilihan dan penentuan obyek

5 I

2 Logika munculnya latar belakang

5

20%

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 16: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

15

3 Logika munculnya masalah 5 4 Penetapan dan penentuan

tujuan dan manfaat 5

20 1 Ketepatan menulis riwayat

organisasi yang menjadi objek

10

II 2 Ketepatan memilih

metodologi pemecahan masalah

20 20%

20 1 Ketepatan merumuskan

masalah dan menganalisisnya

15

2 Ketepatan memeberi solusi pemecahan masalah dan masukan terhadap pemecahan masalah

15 III

3 Ketepatan dalam membuat kesimpulan dan saran

10

40%

40 1 Kelancaran penyajian laporan 7 2 Keruntutan membuat

menyamapaikan isi laporan 6

3 Penguasaan materi dan kelancaran dalam menjawab berbagai pertanyaan

7

20

20% IV

100% 100%

Rentang skor dalam % (Kategori baik sekali)

55-67 : C

68-79 : B

79-100 : A

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 17: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

16

Format penilaian tugas kelompok III (3 orang mahasiswa)

Mata Kuliah : Sistem Analisa Administrasi

Program Studi : Pendidikan Ekonomi Adm. Perkantoran

Semester : IV tahun 2007-2008

Obyek pengamatan : PT Jasa Marga (persero) Tbk

Judul : Observasi pelayanan jasa, layout kantor dan

kearsipan PT Jasa Marga (pesero) Tbk

Cabang cawang-tomang - cengkareng plaza

Tol Cililitan jln cililitan besar, Jakarta

No. Klpk Uraian yang dinilai Skor Pencapaian

Skor Max

1 Pemilihan dan penentuan obyek

5

2 Logika munculnya latar belakang

5

3 Logika munculnya masalah 5 I

4 Penetapan dan penentuan tujuan dan manfaat

5

20%

20 1 Ketepatan menulis riwayat

organisasi yang menjadi objek

9

II 2 Ketepatan memilih

metodologi pemecahan masalah

11 20%

20 1 Ketepatan merumuskan

masalah dan menganalisisnya

13

2 Ketepatan memeberi solusi pemecahan masalah dan masukan terhadap pemecahan masalah

15 III

3 Ketepatan dalam membuat kesimpulan dan saran

12

40%

40 1 Kelancaran penyajian laporan 7 2 Keruntutan membuat

menyamapaikan isi laporan 7

3 Penguasaan materi dan kelancaran dalam menjawab berbagai pertanyaan

6

20

20% IV

100% 100%

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 18: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

17

Rentang skor dalam % (Kategori baik sekali)

55-67 : C

68-79 : B

79-100 : A

Berdasarkan hasil pengembangan tersebut ada tiga kategori hasil yaitu

kelompok yang kategori hasil baik sekali, kelompok dengan kategori baik

dan kelompok dengan kategori sedang. Indikator masing-masing hasil

yang dilanjutkan tiap kelompok akan dibahas pada sub berikut :

1. Kategori kelompok baik sekali

Kelompok dengan kategori baik sekali terdiri dari 3 kelompok atau

terdiri dari 11 orang mahasiswa. Dalam melakukan observasi hingga

pelaporan ketiga kelompok ini telah memenuhi 4 kriteria penilaian

dengan skor maksimal yang diharapkan, pada kriteria pernilaian

pertama yang terdir dari pemilihan dan penentuan obyek, logika latar

belakang, logika munculnya masalah dan penetapan tujuan dan

manfaat sudah sangat baik, ada alur yang runtun dan benang merah

yang jelas sehingga pembaca laporan dapat ikut tergiring pada

situasi yang ada pada permasalahan yang diobservasi.

Pada tahap ini mahasiswa dapat merumuskan obyek permasalahan

dengan tepat, dengan logika yang logis dan tidak mengada-ada.

Terkait dengan penentuan obyek masalah, pada kriteria penilaian

kedua yang terdiri dua point yaitu ketepatan menulis riwayat

organisasi yang menjadi obyek dan ketepatan memilih metodologi,

pemecahan masalah kerja kelompok tersebut juga cukup rinci dalam

menuliskan riwayat/identifikasi organisasi atau perusahaan yang

menjadi obyek tersebut, sehingga akan terlihat keterkaitan antara

struktur organisasinya dengan permasalahan yang mungkin timbul

dalam permasalahan tersebut.

Dalam menemukan permasalahan di lapangan masalah dengan

kriteria baik sekali ini memiliki kejelian yang tinggi, demikian juga

dengan analisis yang dilakukan terhadap permasalahan tersebut.

Setelah permasalahan dianalisis masing-masing kelompok tersebut

juga sangat tepat dalam memberikan solusi pemecahan masalah.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 19: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

18

Point penilaian kelompok dengan kategori baik sekali ini juga

didukung oleh penyampaian materi dan presentasi laporan.

2. Kelompok Kategori Baik

Format penilaian tugas kelompok IV (4 orang mahasiswa)

Mata Kuliah : Sistem Analisa Administrasi

Program Studi : Pendidikan Ekonomi Adm. Perkantoran

Semester : IV tahun 2007-2008

Obyek pengamatan : PT Krama Yudha Ratu Motor

Judul : Analisa Layout Kantor terhadap

Efisiensi Kerja karyawan

No Klpk Uraian yang dinilai Skor Pencapaian

Skor Max

1 Pemilihan dan penentuan obyek

5

2 Logika munculnya latar belakang

4

3 Logika munculnya masalah 4 I

4 Penetapan dan penentuan tujuan dan manfaat

5

20%

18 1 Ketepatan menulis riwayat

organisasi yang menjadi objek

9

II 2 Ketepatan memilih

metodologi pemecahan masalah

9 20%

18 1 Ketepatan merumuskan

masalah dan menganalisisnya

10

2 Ketepatan memeberi solusi pemecahan masalah dan masukan terhadap pemecahan masalah

15 III

3 Ketepatan dalam membuat kesimpulan dan saran

10

40%

35 1 Kelancaran penyajian laporan 3 2 Keruntutan membuat

menyamapaikan isi laporan 3

IV

3 Penguasaan materi dan kelancaran dalam menjawab

3

20%

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 20: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

19

berbagai pertanyaan 9 90% 100%

Rentang skor dalam % (Kategori baik sekali)

55-67 : C

68-79 : B

79-100 : A

Format penilaian tugas kelompok V (4 orang mahasiswa)

Mata Kuliah : Sistem Analisa Administrasi

Program Studi : Pendidikan Ekonomi Adm. Perkantoran

Semester : IV tahun 2007-2008

Obyek pengamatan : PT Bukaka Tehnik Industri

Judul : Analisa sistem layout ruang produksi

Jembatan dan keselamatan kerja

karyawan

No. Klpk Uraian yang dinilai Skor Pencapaian

Skor Max

1 Pemilihan dan penentuan obyek

4

2 Logika munculnya latar belakang

4

3 Logika munculnya masalah 5 I

4 Penetapan dan penentuan tujuan dan manfaat

5

20%

18 1 Ketepatan menulis riwayat

organisasi yang menjadi objek

10

II 2 Ketepatan memilih

metodologi pemecahan masalah

8 20%

18 1 Ketepatan merumuskan

masalah dan menganalisisnya

10

2 Ketepatan memeberi solusi pemecahan masalah dan masukan terhadap pemecahan masalah

12 III

3 Ketepatan dalam membuat kesimpulan dan saran

13

40%

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 21: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

20

35 1 Kelancaran penyajian

laporan 3

2 Keruntutan membuat menyamapaikan isi laporan

3

3 Penguasaan materi dan kelancaran dalam menjawab berbagai pertanyaan

3

9

20% IV

90% 100%

Rentang skor dalam % (Kategori baik sekali)

55-67 : C

68-79 : B

79-100 : A

2. Kelompok kategori baik

Kelompok dengan kategori baik terdiri dari dua kelompok atau 8

orang mahasiswa ada kesalahan yang berbeda dari 2 kelompok

tersebut sehingga dimasukan kedalam kategori baik. Kelompok

dengan obyek kajian PT Bukaka, kesalahan terjadi pada kategori nilai

yang pertama yaitu antara judul dan tujuan belum tepat. Disamping

itu dalam merumuskan masalah juga masih belum tepat dan fokus.

Sementara itu dengan obyek kajian PT Krama Yudha Ratu Motor,

kesalahan tertitik pada solusi pemecahan masalah, cara pemecahan

tidak terinci sehingga tidak terlihat alur berpikir yang relevan, namun

demikian saran yang diberikan sudah cukup baik dan tergambar

jelas.

3. Kelompok kategori sedang

Format penilaian tugas kelompok VI (4 orang mahasiswa)

Mata Kuliah : Sistem Analisa Administrasi

Program Studi : Pendidikan Ekonomi Adm. Perkantoran

Semester : IV tahun 2007-2008

Obyek pengamatan : PT Jasa Marga (persero) Tbk

Judul : Observasi pelayanan jasa, layout

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 22: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

21

Kantor dan kearsipan PT Jasa Marga

(pesero) Tbk Cabang cawang-tomang-

cengkareng plaza Tol Cililitan jln

cililitan besar, Jakarta

No. Klpk Uraian yang dinilai Skor Pencapaian

Skor Max

1 Pemilihan dan penentuan obyek

4

2 Logika munculnya latar belakang

4

3 Logika munculnya masalah 4 I

4 Penetapan dan penentuan tujuan dan manfaat

4

20%

16 1 Ketepatan menulis riwayat

organisasi yang menjadi objek

10

II 2 Ketepatan memilih

metodologi pemecahan masalah

8 20%

18 1 Ketepatan menganalisa dan

menentukan langkah pemecahan masalah

10

2 Ketepatan memeberi solusi pemecahan masalah dan masukan terhadap pemecahan masalah

10 III

3 Ketepatan dalam membuat kesimpulan dan saran

10

40%

30 1 Kelancaran penyajian laporan 6 2 Keruntutan membuat

menyamapaikan isi laporan 5

3 Penguasaan materi dan kelancaran dalam menjawab berbagai pertanyaan

5

16

20% IV

80% 100% Rentang skor dalam % (Kategori baik sekali)

55-67 : C

68-79 : B

79-100 : A

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 23: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

22

4. Kelompok Kategori Sedang

Kelompok dengan kategori sedang hanya terdiri dari satu kelompok

atau terdiri dari 4 anggotan, untuk kelompok ini pemaparan hasil

penelitian dalam laporan tertulis masih banyak yang tidak sesuai

dengan analisisnya. Analisis tidak tepat dengan masalah yang

ditentukan sehingga menjadi tidak relevan. Di awal masalah terkait

dengan layout tetapi dianalisis lebih banyak bicara tentang arsip.

Apabila dilihat hasil nilai mid tes (UTS) sebelum pembelajaran dan post

tes (UAS) sesudah pembelajaran dari 6 kelompok yang ada, kelompok baik

sekali ditempati oleh mahasiswa yang memiliki nilai rata-rata mid tes (UTS)

81, kelompok baik ditempat mahasiswa dengan rata-rata nilai mid tes 72 dan

kelompok sedang rata-rata nilai mid tes 62.

Rata-rata nilai untuk kelompok sangat baik sekali, baik, dan sedang

terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.

rata-rata nilai UTS, UAS kelompok mahasiswa kemampuan baik sekali, baik, sedang dan kurang

Rata-rata nilai

Kelompok N Mid Tes UAS

Baik Sekali 10 81 84 Baik 9 72 79 Sedang 4 62 69

Tabel di atas menunjukan bahwa ada peningkatan penguasaan konsep

baik pada masing-masing maupun kelompok mahasiswa sebelum dan

sesudah pembelajaran

a. Ketrampilan Proses Berpikir Kreatif

Adapun indikator ketrampilan proses berpikir kreatif meliputi

penguasaan konsep, teori, prinsip, melakukan pengamatan, menafsirkan

pengamatan, menerapkan kerangka teori dan prinsip.

Berdasarkan indikator tersebut penilaian ketrampilan proses ini

mengalami kemajuan bila dibandingkan nilai mid tes, dimana mahasiswa

dapat memproses penguasaan konsep belum pada pengaplikasian, untuk

itu dapat terlihat peningkatannya pada tabel berikut :

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 24: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

23

Tabel 2. nilai rata-rata mid tes dan ketrampilan proses berpikir kreatif (tugas

lapangan)

Rata-rata Nilai No Kelompok N

Mid Tes Tugas Ket

1. Baik Sekali 10 81 100 2. Baik 9 72 90 3. Sedang 4 62 80

Berdasarkan hasil observasi dapat dikemukakan bahwa mahasiswa

telah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan

rancangan model pembelajaran. Namun demikian kondisi tidak selalu

sesuai dengan apa yang tercantum dalam model pembelajaran, sebab

kondisi di lapangan (perusahaan) dimana mahasiswa melakukan

observasi tidak selalu sama.

Dari hasil observasi, peneliti mengamati bagaimana mahasiswa

menganalisis aspek afektif yang dilakukan mahasiswa selama kegiatan

persiapan dan kegiatan di lapangan.

Tabel 3.

Aspek afektif dalam kegiatan persiapan lapangan

Diskripsi No. Aspek yang diakses

Ya Tidak

1. Kerjasama dalam kelompok √

2. Aktivitas dalam diskusi √

Tabel 4. Aspek afektif dalam kegiatan lapangan

Diskripsi No. Aspek yang diakses

Ya Tidak

1. Kejujuran dalam menulis data √

2. Kecermatan dalam bekerja √

3. Mengkaji pendapat teman √

4. Kecermatan dalam analisis data √

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 25: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

24

Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa model pembelajaran

berbasis inkuiri dalam Sistem Analisa Administrasi dapat mengembangkan

aspek afektif peserta didik.

Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa model pembelajaran

berbasis inkuiri dalam Sistem Analisa Administrasi dapat mengembangkan

aspek afektif peserta didik.

Dari 23 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah sistem analisa

administrasi (SAA), 11 mahasiswa sudah dapat melakukan observasi dan

pengidentifikasian masalah dengan baik. Dalam memecahkan masalahpun 11

mahasiswa yang terdiri di 3 kelompok ini sudah sangat baik sesuai dengan

alur permasalahan, sehingga mereka masuk dalam kategori baik sekali.

Sementara 2 kelompok (8 orang) masuk dalam kategori baik, sebab masih

ada berbagai hal yang masih belum sesuai. Meskipun demikian dari 6

kelompok (23 mahasiswa) hanya 1 kelompok (4 orang) yang masuk dalam

kategori sedang karena masih ditemukan penjelasan yang tidak sesuai

dengan permasalahan yang diindentifikasikan.

Tingkat pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah sistem analisa

administrasi dengan metode inkuiri menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan

mahasiswa tidak hanya bersifat pasif, hanya mendengarkan ceramah dosen

tetapi juga harus dapat merancang suatu observasi dan mengaplikasikan

masalah dan pemecahan masalahnya.

Dengan metode ini kemajuan mahasiswa sangat baik, terutama dalam

pengaplikasian teori, sehingga ilmu yang didapat tidak berhenti pada

kemampuan teoritis saja tetapi juga kemampuan pada kondisi yang

sesungguhnya.

E. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengembangan, pembahasan dan analisis

peneliti terhadap mahasiswa baik di kelas dan observasi di lapangan atau

perusahaan-perusahaan dapat di simpulkan bahwa metode inkuiri yang

diterapkan dalam mata kuliah Sistem Analisa Administrasi (SAA) memberi

banyak perkembangan bagi mahasiswa terhadap pengaplikasian mata

kuliah SAA tersebut, perkembangan tersebut dapat dirinci sebagai berikut

:

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 26: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

25

1. Dari 23 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah sistem analisa administrasi

(SAA), 11 mahasiswa sudah dapat melakukan observasi dan

pengidentifikasian masalah dengan baik. Dalam memecahkan

masalahpun 11 mahasiswa yang terdiri di 3 kelompok ini sudah sangat

baik sesuai dengan alur permasalahan, sehingga mereka masuk dalam

kategori baik sekali. Sementara 2 kelompok (8 orang) masuk dalam

kategori baik, sebab masih ada berbagai hal yang masih belum sesuai.

Meskipun demikian dari 6 kelompok (23 mahasiswa) hanya 1 kelompok (4

orang) yang masuk dalam kategori sedang karena masih ditemukan

penjelasan yang tidak sesuai dengan permasalahan yang

diindentifikasikan.

2. Tingkat pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah sistem analisa

administrasi dengan metode inkuiri menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan

mahasiswa tidak hanya bersifat pasif, hanya mendengarkan ceramah

dosen tetapi juga harus dapat merancang suatu observasi dan

mengaplikasikan masalah dan pemecahan masalahnya.

3. Dengan metode ini kemajuan mahasiswa sangat baik, terutama dalam

pengaplikasian teori, sehingga ilmu yang didapat tidak berhenti pada

kemampuan teoritis saja tetapi juga kemampuan pada kondisi yang

sesungguhnya.

Metode inkuiri sangat teapt diterapkan pada mata kuliah sistem analisa

administrasi. Sebab esensi dari kuliah ini adalah pada praktek lapangan

dan ternyata melalui metode ini mahasiswa menjadi lebih memiliki

keterampilan lapangan, tidak hanya sekedar mengetahui teori

DAFTAR PUSTAKA

Arif Sidharta, Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium Sebagai Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP. Tersedia pada http://www.Sedc-pppgipa.info diakses pada tanggal 07 Mei 2007.

Mansur (2000) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta Universitas Terbuka Prof. Dewa Komang Tantra (2006) Penelitisn Tindakan Kelas, Jakarta

Makalah Seminar

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 27: Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis

26

Prof. Dewa Komang Tantra (2006) Model Pembelajaran Inkuiri, Jakarta, Makalah Seminar.

Prof. Pramuji, MPA (1997) Analisa Administrasi, Jakarta Bina Aksara Rosfiah MK (1988) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta Bina Aksara Silbermon Kelvin l. (2004) Aktive Learning, Bandung, Nusa Media. Warkitsi dkk. (2001) Program Pengalaman Lapangan, Jakarta, Universitas

Terbuka Walkitsi dkk. (2001) Penilaian Pencapaian Hasil Belajar, Jakarta Universitas

Terbuka

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.