PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL MIND...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL MIND...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL MIND
MAPPING PADA SISWA KELAS IV
MI MIFTAHUN NAJIHIN KAUMAN LOR
KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh :
ABID KHOIRUDDIN
NIM 115-13-038
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
ii
iii
PERSETUJUAN
Dr. H. Wahyudhiana, M.M.Pd.
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Hal : Naskah skripsi
Lampiran : 4 Eksemplar
Kepada
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Abid Khoiruddin
NIM : 115-13-038
Fakultas : Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : IMPLEMENTASI MODEL MIND MAPPING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL DAN KREATIFITAS BELAJAR
IPS PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUN NAJIHIN
KAUMAN LOR, KECAMATAN PABELAN, KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut di atas segera
dimunaqosahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Salatiga, 14 Sebtember 2018
Pembimbing,
Dr. H. Wahyudhiana, M.M.Pd
NIP. 19550320 198203 1 0
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Abid Khoiruddin
NIM : 115-13-038
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 13 Sebtember 2018
Yang menyatakan,
Abid Khoiruddin
NIM. 115-13-038
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL
MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV
MI MIFTAHUN NAJIHIN KAUMAN LOR
KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Disusun Oleh:
ABID KHOIRUDDIN
NIM: 115-13-038
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga, pada tanggal 2 oktober 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji:
Ketua Penguji : Achmad Maiumun, M.Ag.
Sekretaris : Dr. Wahyudhiana, M.M.Pd.
Penguji I : Dra. Ulfah Susilawati, MSI
Penguji II : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd
Salatiga, 2 Oktober 2018
Dekan FTIK IAIN Salatiga,
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
vi
MOTTO
Suro Diro Joyo Diningrat Lebur Dening Pangastuti
Segala kesempurnaan hidup apapun itu (kesaktian, kepandaian, kejayaan, dan
kekayaan) dapat diluluhkan dengan budi pekerti
(Ki Hajar Harjo Oetomo)
vii
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak Nur Arif (Almarhum), Ma’e Srilatun (Almarhumah) dan beserta
keluarga tercinta yang telah membesarkan, mendidik, membimbing dengan
penuh cinta dan kasih sayang, serta memberikan semangat dan do’a yang
tiada henti,
2. Kak fudin, mbak Hiroh, kak Maftuh, kak Haris, mbak Yazah , kak Ilmi
(almarhum), mbak Umi (almarhumah) yang selalu memimpikan untuk dapat
mendapimpingi wisuda, terima kasih atas semangatnya,
3. Para dosenku dan dosen pembimbingku Dr. H. Wahyudhiana, M.M.Pd yang
telah memberikan bekal ilmu,
4. Rekan-rekan PGMI khususnya konsentrasi IPS Tiara, Malik, Umam dkk
terima kasih atas motivasi dan semangatnya,
5. Rekan-rekan PSHT komisariat IAIN Salatiga yang senantiasa memberikan
dukungan,
6. Rekan-rekan PPL MI Pulutan, KKN Dusun Tepus Wetan terima kasih atas
do’a serta dukungan,
7. Rekan-rekan OJOL (ojek online) BC seruni semoga selalu di berikan
kesehatan selalu,
8. Ananda Dina M semoga Allah selalu menyertaimu
viii
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Syukur Alhamdulillah dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada penulis,
Shalawat serta salam kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
yang telah menjadi penganut di bumi ini seta memberikan bekal Ilmu keislaman
maupun pengetahuan, sehingga dapat menjadi bekal di dunia maupun di akhirat
kelak.
Selanjutnya penulis sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak atas
segala motivasi, semangat, bimbingan, bantuan, serta do’a yang telah membawa
penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu:
1. Bapak Dr.H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.
4. Bapak Dr. H. Wahyudhiana, M.M.Pd selaku Dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan arahan, bimbingan serta keikhlasan untuk memberikan
bimbingan dalam penulisan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak Taufik Ismail S.Pd selaku Kepala Sekolah MI Miftahun Najihin
Kauman Lor, yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.
6. Bapak Mahasin Billah, S.Pd.I selaku Guru Kelas IV MI Miftahun Najihin
Kauman Lor.
7. Bapak/ibu guru dan karyawan MI Miftahun Najihin Kauman Lor yang telah
membantu penulisan selama melakukan penelitian di Madrasah tersebut.
8. Murid-murid kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor yang telah
mendukung peneliti untuk melakukan penelitian.
9. Teman-teman seperjuangan PGMI 2013 selama ini telah berjuang bersama.
ix
10. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon do’a serta amal mereka
mendapat balasan yang baik serta mendapatkan kesuksesan baik di dunia maupun di
akhirat.
Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya.
Semoga Allah SWT memberikan keberkahan ilmu bagi kita semua. Aamiin.
Salatiga, 14 Sebtember 2018
Penulis
Abid Khoiruddin
x
ABSTRAK
Khoiruddin, Abid. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Model Mind
Mapping Pada Siswa Kelas IV Mi Miftahun Najihin Kauman Lor
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2017/2018 .
Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing : Dr. H. Wahyudhiana, M.M.Pd
Kata Kunci : Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial, Model Mind Mapping.
Penelitian ini merupakan upaya peningkatan hasil belajar siswa yang
dilatarbelakangi dengan adanya kenyataan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahun
Najihin Kauman Lor dalam pembelajaran IPS tergolong masih rendah. Oleh karena
itu Guru diharapkan menerapkan metode pembelajaran yang meningkatkan hasil
belajar. Masalah utama yang akan dijawab dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
adalah : Apakah penerapan Model Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar
IPS materi Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi pada siswa kelas IV MI
Miftahun Najihin Kauman Lor tahun pelajaran 2017/2018
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas sebanyak
dua putaran (siklus). Setiap putaran dilakukan dengan empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek dari penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor tahun ajaran 2017-2018 dengan
jumlah siswa 27 terdiri atas laki-laki 12 dan perempuan 15. Data yang didapat dari
test dan pengamatan.
Berdasarkan hasil temuan dan analisis didapatkan kesimpulan bahwa
model mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Teknologi
produksi, komunikasi dan transportasi siswa kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman
Lor tahun ajar 2017/2018. Peningkatan hasil belajar tersebut dibuktikan dengan
meningkatnya nilai rata-ratahasil belajar dan presentase ketuntasan belajar siswa.
pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa 74,4% dan pada siklus II mengalami
peningkatan menjadi 91,8%. Siswa yang telah mencapai tingkat ketuntasan pada
siklus I sebanyak 16 orang dan naik menjadi 27 orang atau keseluruhan pada siklus
II.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ................................................................................... ii
PERSETUJUAN ........................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv
PENGESAH KELULUSAN .......................................................................... v
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. viii
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ x
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ xi
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xiv
HALAMAN LAMPIRAN ............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
F. Defnisi Oprasional ............................................................................. 5
G. Metode Penelitian............................................................................... 6
H. Indikator Keberhasilan ....................................................................... 14
I. Sistematika Penulisan ........................................................................ 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ....................................................................................... 16
1. Pengertian Belajar ........................................................................ 17
2. Ciri-ciri Belajar ............................................................................ 17
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar .................................. 17
xii
4. Pengertian Hasil belajar ............................................................... 29
5. Macam-macam Hasil Belajar ....................................................... 29
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar .......................... 30
B. Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................................... 30
1. Pengertian IPS .............................................................................. 30
2. Hakekat IPS .................................................................................. 31
3. Tujuan IPS .................................................................................... 31
4. Standar Kompetensi untuk SD/MI Kelas IV Semester 2 ............. 31
C. Model Mind Mapping ........................................................................ 34
1. Pengertian Mind Mapping ........................................................... 34
2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Mind Mapping ............. 34
3. Langkah-langkah Membuat Mind Mapping ................................ 35
4. Kelebihan Mind Mapping............................................................ 35
5. Kelemahan Mind Mapping .......................................................... 36
6. Prosedur Penetapan KKM ........................................................... 36
D. Telaah Penelitian Terdahulu .............................................................. 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Miftahun Najihin ............................................ 42
1. Letak Geografis MI Miftahun Najihin ......................................... 42
2. Identitas MI Miftahun Najihin ..................................................... 42
3. Keadaan Gedung MI Miftahun Najihin ....................................... 43
4. Visi dan Misi Madrasah ............................................................... 43
5. Tenaga Pendidik ........................................................................... 44
6. Keadaan Siswa ............................................................................. 45
7. Data Siswa Kelas IV Mi Miftahun Najihin .................................. 45
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus ............................................................. 47
1. Deskripsi Kegiatan Siklus I .......................................................... 47
2. Deskripsi Kegiatan Siklus II ........................................................ 47
xiii
BAB IV PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus .................................................... 55
1. Data Hasil Pengamatan Nilai Siswa ............................................. 55
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .......................................................... 58
1. Data Hasil Belajar siklus I............................................................ 59
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ......................................................... 61
1. Data Hasil Belajar Siklus II ......................................................... 62
D. Pembahasan ........................................................................................ 64
1. Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II .......... 64
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan .................................................................................. 68
2. Saran ............................................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 70
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... 73
LAMPIRAN – LAMPIRAN .......................................................................... 74
xiv
DAFTAR TABEL
Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas ..................................... 8
Tabel 2.1 Standart Kompetensi kelas IV SD/MI ........................................... 33
Tabel 3.1 Data Guru MI Miftahun Najihin Kauman Lor ............................... 44
Tabel 3.2 Data siswa Kelas IV Mi Miftahun Najihin Kauman Lor ............... 45
Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus IPS Kelas IV ............................................. 55
Tabel 4.2 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I ................................................. 59
Tabel 4.3 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II ................................................ 62
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ..... 65
Grafik 4.5 Hasil Belajar Siswa ....................................................................... 66
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Riwayat Hidup .................................................................................... 73
Daftar Siswa Kelas IV Mi Miftahun Najihin ................................................. 74
Rencana PelaksanaanPembelajaran Siklus I .................................................. 75
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................................ 82
Soal Tes Siklus I ............................................................................................ 89
Soal Tes Siklus II ........................................................................................... 92
Lembar Pengamatan Guru Siklus I ................................................................ 94
Lembar pengamatan Guru Siklus II ............................................................... 96
Nilai Pra Siklus .............................................................................................. 99
Nilai Hasil Belajar Siklus I ............................................................................ 100
Nilai Hasil Belajar Siklus II .......................................................................... 101
Surat permohonan Ijin Penelitian ................................................................... 102
Surat Balasan ijin Penelitan .......................................................................... 103
Dokumentasi Kelas IV .................................................................................. 104
Satuan Keterangan Kegiatan .......................................................................... 107
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan bukan hanya berlaku selama sekolah, tetapi pendidikan itu
berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di lingkungan keluarga,
masyarakat serta sekolah. Pada umumnya tujuan pendidikan adalah untuk
menciptakan manusia yang berkualitas. Salah satu faktor yang perlu
diperhatikan untuk mencapai tujuan tersebut di maksud adalah dengan
meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan yang berlangsung di sekolah
pada dasarnya untuk melatih, mendidik, dan membina agar siswa mampu
berfikir. Guru berperan sebagai pendidik yang dituntut untuk bisa berinovasi
dalam menyampaikan materi, sehingga dengan cara pembelajaran yang baik
dan benar materi bisa dihayati oleh siswa.
Dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah dasar Ilmu pengetahuan
sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS adalah sebuah mata
pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta
mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Ciri khas IPS sebagai mata pelajaran pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sifat terpadu (integrated) dari
sejumlah mata pelajaran dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna
bagi peserta didik (Sapriya, 2009:7).
2
Berdasarkan hasil observasi di MI Miftahun Najihin,Kauman Lor,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial di kelas IV, proses pembelajaran umumnya masih menggunakan
model lama, seperti guru mencatat di papan tulis dan siswa menyalin ke buku
catatan. Hal ini menyebabkan pembelajaran berjalan kurang efektif dan
membosankan sehingga minat belajar siswa berkurang dan siswa menjadi
susah mengerti pelajaran. Setelah mengamati kegiatan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial, dapat dipaparkan beberapa masalah diantaranya: (1)
semangat siswa dalam pembelajaran masih kurang.(2) model pembelajaran
mencatat siswa masih kurang di minati.(3) hasil belajar kurang memuaskan.
Salah satu faktor yang memicu adanya masalah tersebut yaitu cara guru yang
masih menggunakan model lama sehingga siswa tidak dapat menguasai
materi dengan baik.
Pada dasarnya solusi-solusi sudah dibuat oleh para ahli. Mulai dari
mengubah kurikulum, memberikan pelatihan terhadap guru-guru agar lebih
berkompeten. Dari semua solusi yang telah di keluarkan, terutama proses
pembelajaran masih bisa dikatakan berada jauh dari apa yang di harapkan.
Salah satu solusi yang di tawarkan oleh para ahli dalam memperbaiki
pendidikan di Indonesia adalah penggunaan model-model pada pembelajaran.
Banyak model pembelajaran salah satunya dengan penerapan model
mind mapping membantu para siswa mempermudah untuk menempatkan
informasi kedalam otak danmengambil informasi dari luar otak.
3
Menurut Buzan dalam Sholihah (2013:4) mind mapping adalah cara
mencatat yang kreatif, efektif, dansecara harfiah akan memetakan pikiran-
pikiran kita mind mapping juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan,
memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupasehingga
cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal.
Sebuahkreativitas dan teknik untuk meningkatkan produktivitas yang
dapat meningkatkan pembelajaran dan efisiensi individu dan organisasi. Ini
adalah sebuah sistem revolusioner untuk menangkap ide-ide dan wawasan
horizontal di atas kertas. Hal ini dapat digunakan dalam hampir setiap
kegiatan di mana pikiran, perencanaan, ingatan atau kreativitas yang terlibat.
Dimulai dengan gambar pusat dan kata kunci, warna, kode, dan simbol, mind
mapping dengan cepat menggantikan metode yang lebih tradisional dalam
menguraikan dan pencatatan di tempat kerja di seluruh dunia(Buzan,2012:3).
Berdasarkan pemikiran di atas maka peneliti berinisiatif mengadakan
penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS
Dengan Model Mind Mapping pada Siswa Kelas IV MI Miftahun Najihin
Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang”.
B. Rumusan Masalah
Apakah dengan penerapan model mind mapping meningkatkan hasil
belajar pada belajar IPS siswa Kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor ,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
4
C. Tujuan penelitian
Dengan penerapan model mind mapping dapat meningkatkan hasil
belajar IPS kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor, Kecamatan Pabelan,
Kabupaten Semarang.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis yang di gunakan adalah Penerapan model mind mapping
dapat meningkatkan hasil Kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoristis
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat menjadi sumbangan teoritis
bagi guru kelas khususnya pada mata pelajaran IPS di Madrasah
Ibtidaiyah.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
1) Agar siswa dapat memahami materi yang di berikan oleh guru
secara baik dan mendetail
2) Siswa dapat mencatat dan mudah mengingat
3) Motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran
4) Meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar siswa dalam materi
ini
5
b. Bagi guru: sebagai bahan pertimbangan dan rujukan dalam
melaksanakan pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih aktif,
kreatif, dan menyenangkan.
c. Bagi sekolah: meningkatkan prestasi sekolah dalam penyelenggaraan
pendidikan.
F. Definisi Operasional
1. Belajar
Belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh Sardiman dalam Afandi
(2013:7), bahwa “Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,
mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya”.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) menurut Rasimin (2012:11)
mempelajari kehidupan sosial, dimana dalam kajiannya mengintergrasikan
bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar sebagaimana dikemukakan oleh Sanjaya dalam Afandi
(2013:10) Mengemukakan bahwa hasil belajartingkah laku sebagai hasil
belajar dirumuskan dalam bentuk kemampuan dan kompetensi. Hasil
belajar yaitu perubahan yang terjadi pada seseorang setelah melakukan
kegiatan belajar dalam jangka yang tidak bisa di tentukan.
6
4. Mind mapping
Menurut Huda (2013: 307) mind mapping merupakan model untuk
melejitkan pemikiran siswa. Mind mapping bisa digunakan untuk
membentuk, menvisualisasi, mendesain, mencatat, memecahkan masalah,
membuat keputusan, merevisi, dan mengklarifikasi topik utama, sehingga
siswa bisa mengerjakan tugas-tugas yang banyak sekalipun. Pada
hakikatnya, mind mapping digunakan untuk memunculkan penyelesaian
suatu topik sekaligus ampuh bagi belajar siswa.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
ini merupakan PTK kolaboratif yaitu peneliti bekerjasama dengan guru di
kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah Penelitian yang mengangkat
masalah-masalah aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan
pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki
dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional.
Menurut Saminanto (2011:2), PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian
yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasioanal dan tindakan-tindakan mereka dalam
melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-
tindakan yang dilakukan itu, memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek
pembelajaran tersebut dilakukan, serta dilakukan secara kolaboratif.
7
Menurut Hasan dalam Munawaroh (2012:35) menyatakan penelitian
tindakan merupakan upaya mengujicobakan ide-ide ke dalam praktik
untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu agar memperoleh dampak
nyata situasi.
Menurut Suharsimi (2006:53) menyatakan penelitian merupakan
kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan aturan tertentu
untuk memperoleh informasi yang bermanfaat.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di Kelas
Kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor kecamatan Pabelan
Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 27anak laki-laki 12
perempuan 15. Dan diampu oleh seorang guru yang bernama Mahasin
Billah S.Pd.I penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 April 2018 pada
siklus I, dan pada tanggal 4 Mei 2018 pada siklus II.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahahap, yaitu 1. Perencanaan,
2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan, 4. Refleksi.
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai
berikut:
8
Gambar 1.1
Tahap-tahap penelitian tindakan kelas
Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (Saminanto,2011)
Penelitian tindakan kelas memiliki tahapan kegiatan yang terdiri
dari dua siklus atau lebih tergantung dalam implementasinya. Setiap
tahapan dirancang dengan melalui tahapan: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, refleksi.
a. Perencanaan Tindakan
1) Identifikasi masalah
a) Mewawancarai siswa
b) Melakukan observasi langsung di kelas
PERENCANAAN
SIKLUS 1
PENGAMATAN
PERENCANAAN
SIKLUS II
PENGAMATAN
PELAKSANAAN
REFLEKSI PELAKSANAAN
REFLEKSI
?
9
b. Formulasi solusi dalam bentuk hipotensi tindakan
1) Membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah
yang dilakukan oleh guru dan bentuk kegiatan siswa.
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan.
3) Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai
proses dan hasil tindakan perbaikan.
4) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan.
c. Pelaksanaan tindakan
1) Guru memberikan penjelasan tentang mind mapping.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran .
3) Guru mengajak siswa membuat mind mapping.
4) Guru memberikan soal yang berhubungan dengan materi.
5) Menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.
d. Pengamatan
1) Selama proses pembelajaran mengetahui keaktifan siswa.
2) Mencatat keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami
dalam proses belajar.
e. Refleksi
1) Guru dan peneliti menganalisis dan mendiskusikan hasil
pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi mana yang perlu
dipertahankan dan mana yang perlu diperbaiki untuk siklus
selanjutnya.
10
2) Membuat simpulan sementara terhadap siklus I.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Obsevasi
Menurut Sukmadinata (2010:220) Observasi atau pengamatan
adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan peneliti dengan melakukan
pengamatan terhadap aktifitas siswa, kegiatan guru dalam mengelola
kelas serta. mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS
dengan menggunakan model mind mapping pada siswa kelas IV Mi
Miftahunnajihin Kauman Lor.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data
dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik
dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumentasi digunakan
untuk mengetahui nilai IPS siswa kelas IV Mi Miftahun Najihin
sebelum diterapkan penelitian tindakan kelas.
c. Tes
Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil-hasil belajar
yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu .Digunakan lembar tes
yang dikerjakan oleh siswa, tes yang digunakan berupa tes akhir untuk
mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa.
11
5. Analisis Data
Analisis data ini digunakan untuk mengetahui peningkatan dengan
model mind mapping yang digunakan peneliti dalam usaha meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik
deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Menghitung nilai rata kelas dengan rumus sebagai berikut:
M =
Keterangan:
M = Nilai rata-rata
X = Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa
b. Sedangkan untuk menghitung presentasi jumlah belajar siswa
digunakan rumus sebagai berikut:
P =
Keterangan:
P = Nilai dalam persen
F = Frekuensi
N = Jumlah keseluruhan
12
c. Penilaian untuk Ketuntasan Belajar
Kategori ketuntasan belajar yitu secara individu dan secara
klasikal. Berdasarkan petunjuk teknis siswa dikatakan telah tuntas
belajar secara individu bila telah mencapai nilai batas terendah
kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari mata pelajaran yang telah
ditentukan untuk mata pelajaran IPS yaitu nilai 70. Selanjutnya
kelas disebut tuntas belajar secara klasikal apabila jumlah siswa
yang memenuhi KKM mencapai 85% atau lebih. Penetapkan
KKM ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan:
a) Dilakukan melaluianalisis ketuntasan belajar minimal pada
setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya
dukung, dan intake peserta didik.
b) KKMKompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari KKM
indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasartersebut.
c) Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)
merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang
terdapat dalam SK tersebut.
d) Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata
dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau
satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan
Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik
13
e) Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan
adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.
d. Langkah-langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:
a) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran
dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan
skema sebagai berikut:
KKM Indikator KKM Kopetensi Dasar KKM
Standar Kopetensi KKM Mata pelajaran
b) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan
guru dalam melakukan penilaian
c) KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas
pendidikan
d) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik
Ketuntasan belajar secara klasikal akan digunakan untuk
menentukan banyaknya siklus penelitian, khususnya dalam
penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai
ketuntasan belajar secara klasikal tercapai 85%.
14
H. Indikator Keberhasilan
Indicator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
1. Pemahaman IPS pada siswa berdasarkan tes akhir siklus dikatakan
meningkat apabila dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan
jumlah siswa yang tuntas pemahaman dari pra siklus berikutnya dengan
kriteria 75% dari total siswa dalam kelas, tuntas minimal pada tingkat 3
atau memuaskan dengan sedikit kekurangan.
2. Aktivitas belajar siswa di katakana meningkat apabila dalam proses
pembelajaran terlihat adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari
minimum aktivitas belajar siswa berkategori aktif atau baik.
3. Prasentase hasil belajar siswa mengalami peningakatan dari pra siklus
berikutnya dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70.
15
I. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan disusun dalam lima bab, secara sistematik dapat
dilihat di bawah ini:
Bab I : Pendahuluan, pada bab pendahuluan terdiri dari latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, strategi penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II : Kajian pustaka, pada bab ini penulis mengemukakan landasan
teori dari tiap-tiap variabel penelitian.
Bab III : Pelaksanaan penelitian, pada bab ini berisi tentang gambaran
umum MI Miftahun Najihin Kauman Lor.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini berisi hasil
penelitian meliputi diskripsi per siklus dan pembahasan.
Bab V :kesimpulandan Saran.
16
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhikebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata
dalam seluruh aspek tingkah laku.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
(Slameto, 2013: 2).
Menurut R.Gagne dalam Susanto (2013:1) belajar dapat didefinisikan
sebagai suatu proses dimana suatu organism berubah perilakunya sebagai
akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu
kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa
dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Menurut Afandi (2013: 2) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa
raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
17
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
2. Ciri-Ciri Belajar
Menurut Baharuddin & Esa N.W dalam Sriyanti (2013), ciri-ciri belajar
meliputi :
a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.
b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanen.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat
berlangsungnya proses belajar, perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat
potensial.
d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Banyak hal yang dapat menghambat dan mengganggu kemajuan
belajar siswa, Selameto (2013:54) menggolongkan kesulitan belajar
menjadi dua faktor:
a. Faktor-faktor Intern
1) Faktor Jasmaniah
(a) Faktor Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan
seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah,
18
kurang darah ataupoun ada gangguan-gangguan/kelainan-
kelainan fungsi alat inderanya serta tubunya.
Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah
mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara
selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja,
belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah.
(b) Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik
atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan.
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar.Siswa yang
cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi,hendaknya
ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan
alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh
kecacatanya itu.
2) Faktor Psikologis
(a) Inteligensi
Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam
situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara
efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
19
Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar.
Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat
inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang
mempunyai tingkat inteligensi yang rendah. Walaupun begitu
siswa yang mempumyai tingkat inteligensi yang tinggi belum
pasti berhasil dalam belajarnya.
(b) Perhatian
Menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa
itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal)
atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar
yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap
bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi
perhatian siswa , maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak
lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik,
usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan
cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau
bakatnya.
(c) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang beberapa kegiatan.Kegiatan yang diminati
seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan
rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian
20
sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum
tentu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperolah
kepuasan.
minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bhan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,
siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak
ada daya tariknya baginya.
Jika terdapat siswa yang kurang berminatnterhadap belajar,
dapatlah diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar
dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna
bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-
cita serta kaitanya dengan bahan perlajaran yang dipelajari itu.
(d) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru
akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar
atau berlatih. Jika baha pelajaran yang dipelajari siswa sesuai
dengan bakatnya, maka hasilnya lebih baik karena ia senang
belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam
belajarnya itu.
(e) Motif
Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan
dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau
21
tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat,
sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu
sendiri sebagai daya penggerak/pendorongnya. Motif-motif
dapat juga ditanamkan kepada diri siswa dengan cara
memberikan latihan-latihan/kebiasaan-kebiasaan yang kadang-
kadang juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
(f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan
seseorang, di mana alat-alat tubuhnya siap untuk melaksanakan
kecakapan baru. Misalnya anak dengan kakinya sudah siap
untuk berjalan. Kematangan belum berarti anak dapat
melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu
diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak
yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan
kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil
jika anak suah siap. Jadi kemajuan baru untuk memiliki
kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.
(g) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk member respone atau
bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan
juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan
berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini
22
perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa
belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya
akan lebih baik.
3) Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan
tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani.
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan
timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Ini disebabkan
karena terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam
tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-bagian
tertentu.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala
dengan pusing-pusing sehingga sulit untuk berkonsentrasi, seolah-
olah otak kehabisan daya untuk bekerja.
b. Faktor-faktor Ekstern
1) Faktor Keluarga
(a) Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya
terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurang meperhatikan
23
pendidikan anaknya, dapat menyebabkan anak kurang berhasil
dalam belajarnya.
(b) Relasi Antar anggota Keluarga
Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu
diusahakan relasi yang lebih baik di dalam keluarga anak
tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh
pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan
bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar
anak sendiri.
(c) Suasana Rumah
Suasana yang dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-
kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak
berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh dan ramai tidak
akan memberi ketenangan kepadaanak yang belajar. Agar anak
dapat belajar dengan baik diperlukan suasana yang tentram dan
nyaman.
(d) Keadaan Ekonomi Keluarga
Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan
pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang
belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku
dan lain-lain. Jika anak hidup dalam kekurangan, akibatnya
belajaranak bisa terganggu. Walaupun tidak dapat dipungkiri
24
tentang adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan
selalu menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah, justru
keadaan yang begitu menjadi cambuk baginya untuk belajar
lebih giat dan akhirnya sukses besar.
(e) Pengertian Orang Tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila
anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugasdi
rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat,
orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya,
membatu kesulitan yang dialami anak di sekolah.
(f) Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak
ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong
semangat anak untuk belajar.
2) Faktor Sekolah
(a) Model Mengajar
Model mengajar suatu perencanaan atau pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Model
mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar
siswa. Model mengajar yang kurang baik dapat terjadi
25
misalnya guru kurang persiapan dan kurang menguasai dalam
pembelajaran sehingga guru tersebut menyajikan tidak jelas.
(b) Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang
diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah
menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai
dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Jelaslah bahan
pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang
kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar.
Kurikulum yang tidak baik itu misalnya kurikulum yang terlalu
padat, diatas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat,
minat dan perhatian siswa.
(c) Relasi guru dengan siswa
Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa akan
menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang
diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-
baiknya. Hal tersebut juga terjadi sebaliknya, siswa membenci
gurunya. Ia segan mempelajari mata pelajaran yang
diberikannya. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa
secara akrab, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang
lancar. Juga siswa merasa jauh dariguru, maka segan
berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
26
(d) Relasi siswa dengan siswa
Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang
kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri
atau mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan dari
kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan
mengganggu belajarnya. Lebih-lebih lagi ia menjadi malas
untuk berangkat sekolah dengan alasan-alasan yang tidak-tidak
karena di sekolah mengalami perlakuan yang kurang
menyenangkan dari teman-temannya. Jika hal itu terjadi,
segeralah siswa diberi pelayanan bimbingan atau penyuluhan
agar ia dapat diterima kembali ke dalam kelompoknya.
Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar
dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar
siswa.
(e) Disiplin sekolah
Seluruh staf sekolah yang mengikuti tatatertib dan bekerja
dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu
juga memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya.
Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang,
sehingga mempengaruhi sikap siswa dalam belajar, kurang
bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan tugas, toh
tidak ada sangsi. Hal mana dalam proses belajar, siswa perlu
27
disiplin, untuk mengembangkan motivasi yang kuat. Dengan
demikian agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di
dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan diperpustakaan.
Agar siswa disiplin haruslah guru beserta staf yang laindisiplin
pula.
(f) Alat pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa,
karena alat pelajaran yang di pakai oleh guru pada waktu
mengajar di pakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang
diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan
memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan
kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan
menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan
lebih maju. Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan
lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik
sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baikserta
dapat belajar dengan baik pula.
(g) Waktu sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar
mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang,
sore/malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar
siswa. Jika terjadi siswa terpaksa masuk sekolah di sore hari,
28
sebenarnya kurang baik. Di mana siswa harus beristirahat,
tetapi terpaksa masuk sekolah. Jika siswa bersekolah pada
waktu kondisi badannya sudah lelah/lemah, misalnya pada
siang hari, akan mengalami kesulitan dalam menerima
pelajaran. Kesulitan itu disebabkan karena siswa sukar
berkonsentrasi dan berpikir pada kondisi badan yang lemah
tadi. Jadi memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi
pengaruh positif terhadap belajar.
(h) Keadaan gedung
Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi
karakterisrtik mereka masing-masing menuntut keadaan
gedung yang memadai di dalam setiap kelas, agar anak dapat
belajar dengan aman dan nyaman.
3) Faktor masyarakat
(a) Keadaan siswa dalam masyarakat
Kegiatan ini dapat menguntungkan terhadap
perkembangan pribadi. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam
kegiatan masyarakat terlalu banyak, belajarnya akan terganggu.
Kiranya membatasi kegiatan siswa dalam masyarakat supaya
jangan sampai menganggu belajarnya.
29
(b) Teman bergaul
Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat
masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul
yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu
juga sebaliknya.
Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah
diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik
dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari
orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana.
4. Pengertian hasil belajar
Hasil belajar adalah perubahan-perubahanyang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar.Pengertian di atas dipertegas lagi oleh
Nawawi dalam Susanto (2013:5) yang menyatakan hasil belajar dapat
diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil
tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
5. Macam-macam hasil belajar
a. Pemahaman konsep
Pemahaman menurut Bloom dalam Susanto (2013:6) yang
menggolongkan kedalam tiga ranah yang perlu diperhatikan dalam
setipa proses belajar mengajar. Tiga ranah tersebut adalah ranah
30
kognitif, efektif, dan psikomotor. Ranah kognitif mencakup hasil
belajar yang berhubungan dengan ingatan, pengetahuan, dan
kemampuan intelektual. Ranah efektif mencakup hasil belajar yang
berhubungan dengan sikap, nilai -nilai, perasaan, dan minat. Ranah
psikomotor mencakup hasil belajar yang berhubungan dengan
keterampilan fisik atau gerak yang ditunjang oleh kemampian psikis.
b. Ketrampilan proses
Usman dan Setiawati dalam Susanto (2013:9) mengemukakan
bahwa ketrampilan proses merupakan ketrampilan yang mengarah
kepada pembangunan kemampuan mental fisik dan sosial yang
mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri
individu siswa. Ketrampilan berarti kemampuan menggunakan
pikiran, nalar dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya.
c. Sikap
Menurut Lange dalam Susanto (2013:10), sikap tidak hanya
merupakan aspek mental semata , melainkan mencakup pula aspek
respon fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan
fisik secara serempak.Jika mental saja yang dimunculkan, maka belim
tampak secara jelas sikap seseorang yang ditunjukkannya. Selanjutnya
Azwar mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas tiga
komponen yang saling menunjang, yaitu: kognitif,afektif, dan konatif.
31
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
a. Faktor intern
Faktor intern merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri
peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor
intern ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
b. Faktor ekstern
Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
B. Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Pengertian IPS
Istilah “Ilmu Pengetahuan Sosial”, disingkat IPS, menurut Sapriya
(2009:19) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah dasar dan
menengah atau nama program studi di perguruan tinggi. Istilah IPS di
sekolah dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai
integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains
bahkan berbagai isu dan masalah kehidupan. Materi IPS untuk jenjang
sekolah dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena yang lebih
dipentingkan adalah dimensi pedagogik dan psikologis serta karakteristik
kemampuan berpikir peserta didik.
32
2. Hakikat IPS
Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial adalah kehidupan sosial
manusia di masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat inilah yang menjadi
sumber utama dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Aspek
kehidupan sosial apapun yang kita pelajari, baik yang berhubungan
dengan sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografi dan politik,
semuanya bersumber dari masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat bisa
dikatakan sebagai laboratorium bagi pembelajaran ilmu pengetahuan
sosial (Rasimin, 2012: 44).
3. Tujuan IPS
IPS mempunyai tujuan membentuk warga negara yang baik, dengan
memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
kehidupan di masyarakat. Selain itu memiliki tujuan aplikatif yaitu
sebagai pendidikan yang memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan
sosial dalam kehidupan sehari-hari (Rasimin, 2012: 40).
4. Standart Kompetensi untuk SD/MI Kelas IV Semster II
Untuk jenjang SD/MI, pengorganisasian materi mata pelajaran IPS
menganut pendekatan terpadu (integrated). Standart Kompetensi dan
Kompetensi Dasat untuk SD/MI dikembangkan sebagai berikut.
33
Tabel 2.1
Standar kompetensi dan kompetensi dasar
Tahun 2017/2018
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Mengenal sumber daya
alam, kegiatan ekonomi,
dan kemajuan teknologi di
lingkungan
kabupaten/kota dan
provinsi
1. Mengenal aktivitas
ekonomi yang berkaitan
dengan sumber daya alam
dan potensi lain di
daerahnya
2. Mengenal pentingnya
koperasi dalam
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
3. Mengenal perkembangan
teknologi produksi,
komunikasi, dan
transportasi serta
pengalaman
menggunakannya
4. Mengenal permasalahan
sosial di daerahnya
34
C. Model Mind Mapping
1. Pengertian Mind Mapping
Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke
dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari mind map, mind map
adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secra harfiah akan
memetakan pikiran kita (Buzan 2005:4)
2. Langkah-langkah model pembelajaran mind mapping
a) Persiapan
1) Merumuskan tujuan model pembelajaran
2) Menyiapkan siswa dan model mind mapping
3) Memastikan setiap siswa membawa alat tulis yang di butuhkan
4) Kelas dalam keadaan nyaman
b) Pelaksanaan
1) Guru menginstruksikan kepada siswa untuk menyiapkan kertas
kosong dan pensil warna
2) Guru berhadapan dengan siswa untuk melakukan percakapan.
3) Guru menjelaskan materi dengan model mind mapping
4) Siswa membuat mind mapping secara kreatif
5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
35
c) Evaluasi
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperlihatkan hasil mind mapping.
2) Jika siswa tidak memberikan jawaban maka guru mengatakan
salah tetapi menyebutkan kata yang benar dan mengajak siswa
untuk mengulangi kembali
3. Langkah-langkah membuat mind mapping
Langkah-langkah mind mapping menurut (Buzan, 2001 : 21-23)
a) Mulai dari bagian tengah permukaan secarik kertas kosong yang di
letakkan dalam posisi memanjang.
b) Gunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral.
c) Gunakan warna pada seluruh mind mapping.
d) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral dan hubungkan
cabang-cabang tingkat pertama dan kedua, dan seterusnya.
e) Buatlah mind mapping berbentuk melengkung bukan garis lurus.
f) Gunakan satu kata perbaris.
g) Gunakan gambar di seluruh mind mapping
4. Kelebihan mind mapping
Kelebihan mind mapping menurut sholihah (2015:3)
a) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas
b) Dapat bekerjasama dengan teman lainnya
c) Catatan lebih padat dan jelas
36
d) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan
e) Catatan lebih terfokus pada inti materi
f) Mudah melihat gambar secara keseluruhan
g) Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan dan
membuat hubungan
h) Memudahkan penambahan informasi baru
i) Setiap peta bersifat unik
5. Kelemahan mind mapping
Kelemhan mind mapping dalam
(http://www.dkampus.com/2017/03/manfaat-model-pembelajaran-mind-
map/amp/) menurut kurniawati:
a) Hanya siswa yang aktif yang terlibat
b) Tidak sepenuhnya murid yang belajar
c) Mind mapping siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan
memeriksa mind mapping
6. Prosedur Penetapan KKM
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam
https://www.tendikpedia.com/2017/08/prosedur-penentuan-
kkm.html?m=1 adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh
satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan,
dengan mempertimbangkan setidaknya 3 aspek, yakni:
37
a) Karakteristik peserta didik (intake), yaitu memperhatikan kualitas
peserta didik yang dapat diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil
ujian jenjang sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh sekolah,
atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin
tinggi pula nilai KKMnya.
b) Karakteristik muatan atau mata pelajaran (kompleksitas), yaitu
memperhatikan kompleksitas KD dengan mencermati kata kerja yang
terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data empiris dari
pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu
sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi
pada KD maka nilai KKMnya semakin rendah tetapi semakin mudah
KD maka nilai KKM semakin tinggi.
c) Kondisi satuan pendidikan (pendidik dan daya dukung), yaitu
memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian latar belakang
pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru
(misalnya hasil Uji Kompetensi Guru), rasio jumlah peserta didik
dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan
kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek guru dan daya dukung,
semakin tinggi pula nilai KKMnya.
Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus merumuskannya
secara bersama-sama kepala sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan
lainnya. KKM dicantumkan dalam Dokumen I KTSP dan bersifat dinamis,
38
serta dapat dibuat berbeda untuk setiap mata pelajaran atau dapat juga
dibuat sama untuk semua mata pelajaran pada suatu sekolah.
D. Telaah penelitian terdahulu
Beberapa penelitian yang relevan terkait model mind mapping telah
dilakukan
1. Skripsi yang di tulis oleh Friezsya Puti Chandramica Fakultas Ilmu
Keguruan dan Pendidikan Universitas Lampung dengan judul “Pengaruh
Penerapan Model Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPS pada Siswa
kelas IV SD Negeri 2 Gunung Terang Bandar Lampung Tahun Pelajaran
2016/2017”. Kesimpulan dari penelitian tersebut bahwa model mind
mapping dapat meningkatkan proses belajar siswa. Hal ini disebabkan
karena pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran
konvensional dan siswa pasif dalam proses pembelajaran. Penerapan
model pembelajaran mind mapping dalam proses pembelajaran
diharapkan dapat menimbulkan suasana kelas yang aktif serta kondusif
sehingga aktivitas yang timbul dari siswa dapat membentuk pengetahuan
dan keterampilan yang mengarah pada peningkatan hasil belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model
pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas
IV SD Negeri 2 Gunung Terang Bandarlampung tahun pelajaran
2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Desain pada
penelitian ini menggunakan pre-test post-test control group design. Subjek
39
penelitian sebanyak 50 siswa yang terbagi atas 2 kelas. IVA sebagai kelas
kontrol dan IVB sebagai kelas eksperimen. Instrumen utama yang
digunakan adalah tes. Data dianalisis dengan menggunakan Dependent
Sample Test pada taraf kepercayaan 5% (sig = 0,05). Hasil perhitungan
menunjukkan nilai rata-rata selisih pre-test dan post-test hasil belajar IPS
pada kelas kontrol adalah 6,00 sedangkan pada kelas eksperimen adalah
17,00 dan jika dibandingkan nilai ratarata selisih pre-test dan post-test
kelas kontrol dengan kelas eksperimen, nilai ratarata selisih pre-test dan
post-test kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hasil
uji dependent sample test pada taraf kepercayaan (significance level) 5%
menunjukkan nilai t hitung sebesar 16,333 dengan probabilitas lebih kecil
dari 0,05 yaitu 0,000. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diambil
kesimpulan bahwa model pembelajaran mind mapping berpengaruh
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 2 Gunung Terang
Bandarlampung tahun pelajaran 2016/2017.
2. Skripsi yang di tulis Natriani Syam Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Makassar dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Mind
Mapping Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial siswa kelas IV SDN 54 Kota Parepare” Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses penerapan model
pembelajaran Mind Mapping pada mata pelajaran IPS tentang
perkembangan teknologi di kelas IV SDN 54 Kota Parepare dan untuk
40
meningkatkan hasil belajar IPS tentang perkembangan teknologi siswa
kelas IV SDN 54 Kota parepare melalui penerapan model pembelajaran
Mind Mapping. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK).
Subjek penelitian ini adalah peneliti dan siswa kelas IV SDN 54 Kota
Parepare, sebanyak 26 orang yang terdiri dari 11 laki-laki dan 15
perempuan dan peneliti. Data diperoleh melalui teknik tes, observasi, dan
dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
analisis data deskriptif kualitatif dengan cara mengelompokan data aspek
guru dan aspek siswa. Tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan.
Pada siklus I hasil belajar masih dalam kategori cukup. Pada siklus II hasil
belajar telah mencapai indikator keberhasilan dengan kategori baik.
Kesimpulan hasil penelitian yaitu terjadi peningkatan hasil belajar IPS
melalui penerapan model pembelajaran Mind Mapping pada siswa kelas
IV SDN 54 Kota Parepare.
Berdasarkan hasil penelitian Friezsya Puti Chandramica dan Natriani
Syam dapat di ambil kesimpulan bahwa dengan model mind mapping
berpengaruh terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Ada keterkaitan
dalam penelitian tersebut sehingga dapat dijadikan acuan oleh peneliti
dalam penelitian.sehubungan dengan hasil penelitiantersebut maka peneliti
mengembangkan penelitian dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial
engan menerapkan model mind mapping agar dapat meningkatkan hasil
41
belajar dan kreatifitas siswa. Dari penelitian di atasmenunjukkan model
mind mapping sanggat berpengaruh terhadap kemampuan siswa baik
dalam hasil belajar dan kreatifitas. Sehubungan dengan hal tersebutmaka
perlu di kembangakan penelitian-penelitian yang dapat meningkatkan
hasil dan kertifitas. Oleh karena itu peneliti merasa perlu untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Implementasi Model Mind
Mapping untuk Meningkatkan Hasil dan Kreatifitas Belajar IPS pada
Siswa Kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor kecamatan Pabelan
Kabupaten Semarang”.
42
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Miftahun Najihin Kaumann Lor Kecamatan
Pabelan Kab. Semarang
1. Letak Geografis MI Miftahun Najihin Kauman Lor
MI Miftahun Najihin Kauman Lor terletak di Desa Kauman Lor,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Adapun batas-batasnya adalah
sebagai berikut:
a. Sebelah timur dengan batas Mts Tarqiyatul Himmah
b. Sebelah selatan dengan batas pekarangan rumah warga
c. Sebelah barat dengan batas rumah warga
d. Sebelah utara dengan batas jalan kampung
2. Identitas MI Miftahun Najihin
Nama : MI Miftahun Najihin
N.S.S : 1123321
Provinsi : Jawa Tengah
Kabupaten : Semarang
Kecamatan : Pabelan
Desa/Kelurahan : Kauman Lor
Kode Pos : 50771
43
Daerah : Pedesaan
Status Sekolah : Swasta
Kelompok Sekolah : Inti
Tahun Berdiri : 27 Januari 1979
Waktu Pendidikan : Pagi
Bangunan Sekolah : Milik Sendiri
3. Keadaan Gedung MI Miftahun Najihin
Jumlah gedung MI Miftahun Najihin sudah layak dan memadahi
sebagai salah satu sarana pendidikan. MI Miftahun Najihin telah memiliki
gedung yang meliputi :
a. Enam lokal kelas untuk kelas I – VI dengan ukuran 7 x 5
b. Satu lokal ukuran 7 x 5 terbagi menjadi ruang kepala sekolah dan
ruang guru, dan ruang komputer.
c. Halaman sekolah
d. Tempat ibadah
e. Enam lokal WC dan kamar mandi untuk siswa, dan 1 untuk guru
dengan ukuran 2 x 1
4. Visi dan Misi Madrasah
a. Visi Madrasah
Visi : Terdidik, Terampil, dan Berakhlakul karimah
b. Misi Madrasah
44
1) Pengembangan proses belajar mengajar secara optimal
2) Bimbingan pelatihan dan keterampilan
3) Memupuk kesadaran menjalankan ibadah dan mengamalkan
dalam kehidupan sehari-hari
5. Tenaga Pendidik
Guru MI Miftahun Najihin berjumlah 11 orang. Adapun nama dari
sepuluh guru tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1
Data Guru MI Miftahun Najihin Kauman Lor Tahun pelajaran
2017/2018
No. Nama
1 Tri Handayani, S.Pd.I
2 Umi Shobihah,S.Pd.I
3 Umi Nadziroh, S.Pd.I
4 Sriyanti, S.Pd.I
5 Mahasin Billah, S.Pd.I
6 Julikatun, S.Pd.I
7 Ning Siti Soimah, S.Pd.I
8 Alfiana Taufiq, S.Pd.I
9 Taufiq Ismail, S.Pd.I
10 Muhammad Zainuri
45
11 Ikhda Malik Ibrahim, S.Pd
6. Keadaan Siswa
Jumlah peserta didik MI Miftahun Najihin adalah 174, dengan
jumlah siswa 93 orang dan jumlah siswi 81orang pada tahun ajaran
2017/2018
7. Data siswa kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor
Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV
semester genap tahun pelajaran 2017/2018 MI Miftahun Najihin Kauman
Lor , Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Dengan jumlah siswa
sebanyak 27 siswa. Dengan rincian siswa laki-laki 13 anak dan
perempuan 14 anak. Adapun nama-nama siswa atau subjek penelitian
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Data siswa Kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor Tahun
Pelajaran 2017/1018
NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN
1 Adistya Angga Alfintya L
2 Airin Damayanti P
3 Alfia Shafira Maulita P
4 Alivia Izatun Na’im P
46
5 Anik Rahmawati P
6 Anjanie Fardha Ushani P
7 Erlan Edi Maulana L
8 Estu Apsarini P
9 Ginanjar Wahyu R P
10 Hadiyah Alya P
11 Mala Lailatun Nisa P
12 Muhamad Bahrurridho L
13 Muhammad Khoirul A L
14 Muhammad Rifat M L
15 Naakhl Arkham Kautsar L
16 Nawal Habib Ibrahim L
17 Nazwa Kayla Baharudin P
18 Putri Aisyah P
19 Rendika Yefta A C L
20 Rindy Agil Widyastuti P
21 Salwa Kamila Wiskha P
22 Zaky Firman Maulana L
23 Vassallia Keysha A.A P
24 Satria Bagus Prayitna L
25 Evan Luthfi Prayogi L
47
26 M.Adlu S L
27 Danang Fahmi A L
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan dengan masing-masing
siklus satu kali pertemuan selama kurang lebih dua jam pelajaran
(2x35menit). Siklus I dilaksanakan pada hari rabu tanggal 30 April 2018 dan
siklus II dilaksanakan pada hari senin 4 Mei 2018.
1. Deskripsi Kegiatan Siklus I
Siklus ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30 April 2018 pada
jam(08.30-10.00) dan diikuti oleh 27 siswa. Secara garis besar
pelaksanaan penelitian siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa halsebagai
berikut :
1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran di
kelas serta hasil belajar siswa.
2) Membuat desain pembelajaran (RPP) dengan penerapan model
mind mapping.
3) Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
48
4) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.
5) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran IPS.
6) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran IPS.
7) Melakukan dokumentasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus I membahas tentang masalah di lingkunagan
sekitar. Tiap pertemuan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
Dalam proses pembelajaran siklus I peneliti memfokuskan agar siswa
dapat mengetahui tentang teknologi produksi. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam tahap pelaksanaan tindakan sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
b) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
c) Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa dengan
penuh khidmad.
d) Guru menanyakan kabar siswa.
e) Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat tulis.
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Tahap Eksplorasi
49
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a) Guru bertanya mengenai teknologi produksi di sekitar
lingkungan
b) Guru mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
Tahap Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a) Guru menyampaikan materi pelajaran.
b) Guru menyiapkan mind mapping
c) Guru membagikan lembar kertas kosong/HVS.
d) Siswa di minta untuk menyiapkan pensil warna
e) Guru mencatat di papan tulis menggunakan model mind mapping
f) Siswa diminta untuk memperhatikan cara menulisan dengan
model mind mapping.
g) Siswa mencatat mengunakan model mind mapping dengan penuh
kreatifitas.
h) Siswa diminta untuk menyebutkan contoh kemudian di catat
mind mapping yang sudah di buat.
i) Siswa diminta untuk menjelaskan hasil catatan mind mapping.
Tahap Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Menanyakan pada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami
siswa.
50
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3) Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir, guru:
a) Guru menanyakan tentang hal hal yang belum diketahui siswa.
b) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman,
memberikan penguatan, dan penyimpulan.
c) Guru memberikan soal evaluasi
c. Refleksi
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat
melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil
pembelajaran siklus I dan mendiskusikan aspek-aspek yang perlu
ditingkatkan pada pembelajaran siklus II.
2. Deskripsi Kegiatan Siklus II
Siklus ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 4 Mei 2018 pada jam
(08.30-10.00) dan diikuti oleh 27 siswa. Secara garis besar pelaksanaan
penelitian siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal
sebagai berikut :
1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran di
kelas serta hasil belajar siswa.
51
2) Merencanakan pembelajaran dengan membuat silabus dan RPP.
3) Mempersiapkan sumber dan mind mapping.
4) Membuat lembar kerja siswa dan alat evaluasi hasil belajar berupa
tes tertulis.
5) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.
6) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran IPS.
7) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
8) Melakukan dokumentasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus II membahas tentang teknologi komunikasi. Tiap
pertemuan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Dalam proses
pembelajaran siklus II peneliti memfokuskan agar siswa dapat
mendeskripsikan teknologi komunikasi pada zaman dahulu dan
sekarang. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan
tindakan sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
b) Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa dengan
penuh khidmad.
c) Guru menanyakan kabar siswa.
52
d) Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat tulis.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
Tahap Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a) Guru bertanya mengenai teknologi komunikasi di sekitar
lingkungan
b) Guru mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran.
Tahap Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a) Guru menyampaikan materi pelajaran.
b) Guru menyiapkan mind mapping
c) Guru membagikan lembar kertas kosong/HVS
d) Siswa diminta untuk menyiapkan pensil warna
e) Guru mencatat di papan tulis menggunakan model mind
mapping
f) Siswa diminta untuk memperhatikan cara menulisan dengan
model mind mapping.
g) Siswa mencatat mengunakan model mind mapping dengan
penuh kreatifitas.
53
h) Siswa diminta untuk menyebutkan contoh kemudian di catat
mind mapping yang sudah di buat.
i) Siswa diminta untuk menjelaskan hasil catatan mind mapping.
Tahap Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru menanyakan tentang hal hal yang belum diketahui siswa.
b) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman,
memberikan penguatan, dan penyimpulan.
c) Guru memberikan soal evaluasi
2) Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir, guru:
a) Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan
dengan bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
b) Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan siswa
untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.
c) Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan
salam.
c. Refleksi
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Pada
siklus II ini jumlah peserta didik yang memperhatikan pembelajaran
semakin banyak dibandingkan dengan pembelajaran siklus I, hal ini
54
karena cara guru memotivasi dan memberikan semangat terhadap
peserta didik untuk lebih percaya diri berhasil, sehingga peserta didik
dapat mengikuti pembelajaran secara maksimal serta aktivitas dan
hasil belajar peserta didik pun menjadi lebih baik dari pada siklus I.
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)
Tahap pra siklus dilakukan sebelum melakukan tahap siklus 1. Peneliti
melakukan pengamatan pada proses pembelajaran. Hasil pra siklus diambil
dari nilai harian siswa, banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM
atau belum tuntas. Dari 27 siswa kelas IV hanya 13 siswa yang mencapai
KKM atau tuntas dan 14 siswa lainnya masih belum mencapai KKM. Adapun
kriteria ketuntasan minimal (KKM) pelajaran IPS yaitu 70. Dari keterangan
tersebut artinya masih banyak siswa yang belum mencapai KKM.
1. Data Hasil Pengamatan Nilai Siswa Pra Siklus
Tabel 4.1
Daftar Nilai Pra Siklus IPS Kelas IV Tahun Pelajaran 2017/2018
No Nama KKM Nilai
Kondisi
Awal
Keterangan
Tuntas Belum
Tuntas
1 AAA 70 100
2 AD 70 80
3 ASM 70 60
4 AIN 70 100
56
5 AR 70 100
6 AFU 70 60
7 EEM 70 60
8 EA 70 100
9 GWR 70 60
10 HA 70 80
11 MLN 70 80
12 MB 70 60
13 MKA 70 60
14 MRM 70 60
15 NAK 70 60
16 NHI 70 80
17 NKB 70 100
18 PA 70 60
19 RYAC 70 40
20 RAW 70 100
21 SKW 70 60
22 ZFM 70 40
23 VKA.A 70 80
24 SBP 70 60
25 ELP 70 100
57
26 M.AS 70 60
27 DFA 70 70
Jumlah 1970 13
(44,4%)
14
(55,6%)
KKM : 70
Tuntas: 13 (44,4%)
Belum tuntas : 14 (55,6%)
Dari data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang tuntas mencapai KKM
yaitu sebanyak 13 siswa. Sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14
siswa dengan rata-rata kelas sebanyak 72,9%. Hasil nilai menunjukkan bahwa
masih rendahnya nilai ketuntasan yang tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan
minimal yang diharapkan.Berdasarkan data nilai pra siklus pada mata
pelajaran IPS materi pengertian pentingnya koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat ini akan dilakukan perbaikan pada siklus I.
Pada siklus I ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPS materi Teknologi produksi, komunikasi dan transportasi
dengan menggunakan model mind mapping , dan jika belum ditemukan hasil
yang sesusai maka akan dilkakukan perbaikan lagi pada siklus II.
2. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran sebagai berikut:
58
a. Pelaksanaan tes yang diberikan oleh guru kepada siswa belum
sesuai yang diharapkan masih banyak siswa yang belum mencapai
ketuntasan.
b. Siswa masih sulit memahami materi yang diberikan.
c. Model pembelajaran yang digunakan guru juga masih sangat
sederhana, akibatnya siswa sulit memahami materi yang
disampaikan.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari rabu tanggal 30 April2018 pada jam
(08.30-10.00). Tujuan siklus I adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS
materi teknologi komunikasi dengan menggunakan model pembelajaran mind
mapping. Pada tahap siklus I peneliti mengajak guru untuk melakukan
kerjasama yaitu menyuruh siswa untuk menyebutkan macam-macam
teknologi komunikasi dilingkungan sekitar. Dalam proses pembelajaran
peneliti berkolaborasi dengan guru yaitu bagaimana cara agar siswa mengerti
dan langkah apa saja yang harus dilakukan oleh guru.
Pada tahapan siklus 1 ini banyak siswa yang belum fokus terhadap
pembelajaran, mereka lebih asyik sendiri karena banyak siswa yang kurang
fokus. Dan hanya beberapa siswa yang memperhatikan guru yang sedang
menjelaskan.
59
1. Data Hasil Belajar Siklus I
Tabel 4.2
Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
Tuntas Belum
Tuntas
1 AAA 70 90
2 AD 70 80
3 ASM 70 60
4 AIN 70 100
5 AR 70 100
6 AFU 70 60
7 EEM 70 60
8 EA 70 60
9 GWR 70 80
10 HA 70 80
11 MLN 70 90
12 MB 70 60
13 MKA 70 70
14 MRM 70 60
15 NAK 70 70
60
16 NHI 70 80
17 NKB 70 100
18 PA 70 60
19 RYAC 70 50
20 RAW 70 100
21 SKW 70 80
22 ZFM 70 40
23 VKA.A 70 100
24 SBP 70 70
25 ELP 70 100
26 M.AS 70 60
27 DFA 70 70
Jumlah 2010 16
(59,3%)
11
(40,7%)
KKM : 70
Tuntas : 16 (59,3%)
Belum tuntas : 11 (40,7%)
Data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang belum tuntas lebih sedikit
dari pada sebelum menggunakan dengan model mind mapping yaitu sebanyak
61
13 siswa dengan presentase sebanyak 44,4%.Sedangkan siswa yang tuntas
mengalami peningkatan menjadi 16 siswa dengan persentase sebanyak 59,3%.
1. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I, peneliti menemukan
kelemahan yang terdapat pada siklus I yaitu:
a. Siswa menjadi fokus, hal ini dikarenakan siswa lebih focus ke
objek pada pembelajaran model mind mapping.
b. Pengolaan siswa yang sangat sulit. Karena, pembelajaran ini
biasanya siswa lebih aktif.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilakukan yaitu dengan tujuan melakukan perbaikan pada
silklus I. Siklus II dilaksanakan pada hari senin tanggal 4 Mei 2018 pada jam
(08.30-10.00). Dari hasil pembelajaran siklus I banyak siswa yang belum
mencapai KKM, pada siklus II ini peneliti juga menerapkan model mind
mapping dengan hasil sangat memuaskan yaitu peserta didik mencapai tuntas
100%. Telah terjadi banyak perubahan pada siklus II ini, siswa banyak yang
antusias dalam model mind mapping dan mereka lebih fokus terhadap objek
yang mereka pelajari. Selain itu, siswa juga berani menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru dan mengajukan pertanyaan yang mereka belum pahami.
Peningkatan siklus II ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
62
1. Data Hasil Belajar siklus II :
Tabel 4.3
Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
Tuntas Belum
Tuntas
1 AAA 70 100
2 AD 70 80
3 ASM 70 100
4 AIN 70 100
5 AR 70 100
6 AFU 70 100
7 EEM 70 100
8 EA 70 100
9 GWR 70 100
10 HA 70 80
11 MLN 70 100
12 MB 70 80
13 MKA 70 80
14 MRM 70 80
15 NAK 70 100
63
16 NHI 70 80
17 NKB 70 100
18 PA 70 80
19 RYAC 70 100
20 RAW 70 80
21 SKW 70 100
22 ZFM 70 100
23 VKA.A 70 100
24 SBP 70 80
25 ELP 70 80
26 M.AS 70 80
27 DFA 70 100
Jumlah 2480 27(100%) 0
KKM : 70
Keterangan:
Tuntas: 27 (100%)
Belum tuntas: 0 (0%)
Data tersebut menunjukkan bahwa nilai ketuntasan siswa sangat tinggi,
yaitu 27 atau 100% siswa tuntas dan tidak ada siswa yang tidak tuntas. Dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus II ini dikatakan berhasil. Rata-
64
rata nilai kelas yang diperoleh yaitu 91,8% yang berarti bahwa pada tahap
siklus II ini pembelajaran IPS tuntas sehingga peneliti tidak lagi melanjutkan
ketahap selanjutnya.
D. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui dua siklus ini
dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran mind
mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV di MI
Miftahun Najihin Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, menunjukkan bahwa hasil belajar
IPS dengan menggunakan pembelajaran mind mapping mulai dari siklus I
sampai dengan siklus II terlihat ada peningkatan dalam hasil belajar siswa
pada materi teknologi produksi dan komunikasi di kelas IV MI Miftahun
Najihin Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Pembelajaran
mind mapping dapat memotivasi belajar siswa dan membuat siswa lebih
kreatif sehingga hasil belajar siswa lebih meningkat.
Gambaran hasil belajar siswa selama berlangsungnya pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping, dapat dilihat dari
hasil tes siswa.
1. Perbandingan Hasil Belajar Persiklus
65
Tabel 4.4
Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
NO Tahap Hasil Belajar
Nilai
rata-
rata
Tuntas Persentase Belum
Tuntas
Presentase
1. Pra Siklus 72,9% 13 44,4% 14 55,6%
2. Siklus I 74,4% 16 59,3% 11 40,7%
3. Siklus II 91,8% 27 100% 0 0%
Berdasarkan perbandingan hasil belajar diatas, bahwa nilai dari pra
siklus yang semula siswa mencapai KKM hanya 13 orang, kemudian siklus I
menjadi 16 orang, dan yang terakhir siklus II yang meningkat menjadi 27
siswa yang mencapai KKM, dengan kriteria ketuntasan minimal sebesar 70
sehingga siklus dihentikan sampai dengan siklus II.
66
Grafik 4.5 Hasil Belajar siswa
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa nilai ketuntasan pada tahap pra
siklus sebesar 44,4%, pada siklus I tahap ketuntasan sebesar 59,7.% dan pada
siklus II tahap ketuntasan sebesar 100%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
nilai ketuntasan hasil belajar siswa dari tahap pra siklus di lanjut tahap siklus I
dan yang paling akhir yaitu tahap siklus II siswa mengalami peningkatan yang
sangat baik.
Hasil belajar siswa tersebut dipengaruhi oleh tingginya minat belajar
siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan
model pembelajaran mind mapping. Adapaun tahapan belajar yang dilakukan
yaitu, menyampaikan tujuan yang ingin dicapai, memberikan tes kepada
peserta didik, menyimpulkan hasil pembelajaran yang dilakukan, siswa
menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan.
0
5
10
15
20
25
30
Ketuntasan
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
67
Dari semua siklus mengalami peningkatan, yang semula nilai pra siklus
siswa hanya 13 siswa yang mendapat nilai tuntas, dilakukan tahap siklus I
dengan hasil ketuntasan mencapai 59,3% atau 16 siswa tuntas, dan tahap
terakhir yaitu siklus II dengan hasil ketuntasan siswa mncapai 100% atau 27
siswa tuntas semua. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan menggunaan model pembelajaran mind mapping
pada siswa kelas IV MI Miftahun Najihin telah mengalami peningkatan
dengan KKM mencapai 100%.
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas IV semester 2 MI
Miftahun Najihin Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang
tahun pelajaran 2017/2018 mengalami peningkatan dengan menggunakan
model pembelajaran mind mapping. Berdasarkan hasil belajar siswa kelas IV
Mi Miftahun Najihin Kauman Lor dari pra siklus, siklus I dan siklus II dengan
KKM 70 dapat disimpulkan dibawah ini :
1. Pada tahap pra siklus terdapat 13 siswa yang tuntas dengan presentase
44,4%.
2. Pada tahap siklus I terdapat 16 siswa yang mendapat nilai tuntas dengan
persentase sebesar 59,3%.
3. Pada tahap siklus II siswa telah mengalami peningkatan hasil belajar dari
siklus I, yaitu ada 27 siswa yang tuntas dengan presentase 100% , maka
PTK ini di nyatakan berhasil.
Dari hasil di atas siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal
dengan hasil belajar tersebut maka pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
dikatakan tuntas.
69
B. Saran
Ada beberapa saran yang harus diperhatikan agar hasil belajar siswa dapat
meningkat, yaitu:
1. Bagi guru
Mengingat pelaksanaan penelitian perlunya lebih menciptakan
kreatifitas supaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa agar siswa tidak
cepat bosan dan siswa lebih cepat memahami materi yang telah
disampaikan.
2. Bagi sekolah
Mengingat model mind mapping ternyata terbukti mampu m
eningkatkan prestasi siswa perlu diadakan pembinaan supaya guru-guru
lebih dapat meningkatkan kreatifitas sehingga hasil belajar siswa lebih
memuaskan dan lebih meningkatkan sarana dan prasarana demi
kenyamanan siswa.
70
DAFTAR PUSTAKA
Afandi. Muhamad.2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang:
UNISSULA Pres
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo
Bahrudin & Esa, N.w. 2007. Teori Belajar & Pembelajaran. Yogya: R-RUZZ
Buzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Buzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Chandramica, Puti F. 2017. “Pengaruh Penerapan Model Mind Mapping Terhadap
Hasil Belajar IPS pada Siswa kelas IV SD Negeri 2 Gunung Terang Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017” Skripsi. Fakultas Ilmu Keguruan dan
Pendidikan Universitas Lampung. Lampung.Pdf
Dkampus. “Manfaat Model Pembelajaran Mind Map”. 21 Februari 18.
https://www.dkampus.com/2017/03/manfaat-model-pembelajaran
mind/map/amp/
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Mudyahardjo, Redja. 2010. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
71
Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta:
PT Bumu Aksara
Rasimin, 2013. Belajar IPS, Salatiga: STAIN Salatiga Pres
Rasimin.2012. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: CV. Orbittrust
Corp
Sapriya. 2014. Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sholihah ,Mar’atus. 2013. Penerapan Model pembeljaran Mind mapping Untuk
Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPS di SMA
Negeri 8 Malang Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014, Skripsi.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Malang
Slameto, 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
cipta
Suharsimin, Arikunto dkk. 2006 Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup
Syam,Natriani. 2017. “Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
siswa kelas IV SDN 54 Kota Parepare”, Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Makassar. Makassar. Pdf
Tendikpedia. “Prosedur Penentuan kkm” 3 oktober 2018 .
https://www.tendikpedia.com/2017/08/prosedur-penentuan-kkm.html?m=1
72
Yamin. Muhammad. 2009. Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan. Jogjakarta:
Divapers
73
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut:
Nama : Abid Khoiruddin
NIM : 115-13-038
Tempat, Tanggal lahir : Demak, 28 Juni 1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Nama Ayah : Nur Arif
Nama Ibu : Srilatun
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SDN Mutih Wetan lulus tahun 2006
2. MTS I’anatuth Thullab lulus tahun 2009
3. MA I’anatuth Thullab lulus tahun 2013
4. IAIN SALATIGA,
Demikian daftar riwayat hidup saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 14 September 2018
Abid khoiruddin
74
Daftar Siswa Kelas IV MI Miftahun Najihin
NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN
1 Adistya Angga Alfintya L
2 Airin Damayanti P
3 Alfia Shafira Maulita P
4 Alivia Izatun Na’im P
5 Anik Rahmawati P
6 Anjanie Fardha Ushani P
7 Erlan Edi Maulana L
8 Estu Apsarini P
9 Ginanjar Wahyu R P
10 Hadiyah Alya P
11 Mala Lailatun Nisa P
12 Muhamad Bahrurridho L
13 Muhammad Khoirul A L
14 Muhammad Rifat M L
15 Naakhl Arkham Kautsar L
16 Nawal Habib Ibrahim L
17 Nazwa Kayla Baharudin P
18 Putri Aisyah P
19 Rendika Yefta A C L
20 Rindy Agil Widyastuti P
21 Salwa Kamila Wiskha P
22 Zaky Firman Maulana L
23 Vassallia Keysha A.A P
24 Satria Bagus Prayitna L
25 Evan Luthfi Prayogi L
26 M.Adlu S L
27 Danang Fahmi A L
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Sekolah : MI Miftahun Najihin
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester : IV/II
Materi Pokok : Teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
Hari dan Tanggal : Senin 30 April 2018
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Standard Kompetensi
1. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi
di lingkungan kabupaten dan provinsi
B. Kompetensi dasar
2.2 mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya
C. Indikator
2.2.1 Membandingkan jenis-jenis produksi untuk berproduksi yang
digunakan masyarakat pada masa lalu dan masa kini
76
2.2.2 Membuat diagram alur tentang proses produksi dari kekayaan alam
yang tersedia
2.2.3 Memberikan contoh bahan baku yang dapat diolah menjadi beberapa
barang
D. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat dapat menyebutkan jenis-jenis teknologi masa lalu dan
sekarang
2. Siswa dapat menyimpulkan alur proses produksi
3. Siswa dapat menyebutkan contoh bahan baku dari hasil produksi
E. Materi Pembelajaran
1. Teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
a. Pengertian teknologi
Teknologi adalah keseluruhan sarana atau alat yang digunakan
manusia untuk menghasilkan barang misalnya televisi memunculkan
gambar-gambar yang di siarkan langsung dari stasiun televisi
b. Perkembangan teknologi produksi
Kegiatan yang dilakukan untuk membuat barang-barang disebut
dengan kegiatan produksi misalnya alat-alat sekolah yang di jual di
toko-toko berasal dari pabrik
77
c. Macam-macam proses produksi
Proses produksi dimulai dari menyiapkan bahan baku. Bahan baku
biasanya berupa kekayaan alam. Bahan baku adalah bahan pokok atau
untuk membuat hasil produksi, misalnya pembuatan minyak goring
dari kelapa sawit secara modern
d. Teknologi produksi di sekitar kita
Peralatan dan cara yang digunakan untuk membuat suatu barang itulah
di sebut teknologi produksi, misalnya seorang ibu membuat batik tulis
membutuhkan peralatan-peralatan seperti canting, wajan kecil, tungku
api kecil, arang, kain, lilin untuk membatik
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
G. Model pembelajaran
1. Mind mapping
H. Alat, dan Sumber Belajar
1. Alat Pembelajaran
Pensil warna
78
HVS
2. Sumber Belajar
Buku IPS kelas IV
Sumber yang relevan
I. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Jenis
Kegiatan
Kegiatan Guru Alokasi
Waktu
Kegiatan
Awal
a. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam.
b. Guru mengawali proses pembelajaran dengan
berdoa dengan penuh khidmad.
c. Guru menanyakan kabar siswa.
d. Guru mempersilahkan siswa untuk
menyiapkan alat tulis.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
10 menit
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
a. Guru bertanya mengenai teknologi produksi
50 menit
79
di sekitar lingkungan
b. Guru mendorong siswa untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran.
Elaborasi
a. Guru menyampaikan materi pelajaran.
b. Guru menyiapkan mind mapping
c. Guru membagikan lembar kertas
kosong/HVS.
d. Siswa di minta untuk menyiapkan pensil
warna
e. Guru mencatat di papan tulis menggunakan
model mind mapping
f. Siswa diminta untuk memperhatikan cara
menulisan dengan model mind mapping.
g. Siswa mencatat mengunakan model mind
mapping dengan penuh kreatifitas.
h. Siswa diminta untuk menyebutkan contoh
kemudian di catat mind mapping yang sudah
80
di buat.
i. Siswa diminta untuk menjelaskan hasil
catatan mind mapping
Konfirmasi
d) Guru menanyakan tentang hal hal yang belum
diketahui siswa.
e) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan
kesalah pahaman, memberikan penguatan,
dan penyimpulan.
f) Guru memberikan soal evaluasi
Kegiatan
Akhir
d) Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang
telah dilakukan dengan bertanya tentang
kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.
e) Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan
mengingatkan siswa untuk belajar materi
pembelajaran selanjutnya.
f) Guru menutup pembelajaran dengan berdoa
10 menit
81
dan mengucapkan salam.
J. Penilaian
1. Jenis / teknik penilaian
Soal essay 10 setiap soal benar 1 mendapat skor 10, apabila salah atau
tidak di jawab maka nilainya 0.
2. Instrumen penilaian
a. Lembar Soal Tes
82
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Sekolah : MI Miftahun Najihin
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester : IV/II
Materi Pokok : Teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
Hari dan Tanggal : Jumat 4 Mei 2018
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Standard Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi
di lingkungan kabupaten dan provinsi
B. Kompetensi dasar
2.2 mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya
C. Indikator
2.2.4 Membandingkan alat-alat teknologi komunikasi yang di gunakan
nasyarakat setempat pada masa lalu dan masa kini
83
2.2.5 menunjukan cara-cara penggunaan alat teknologi komunikasi pada
masa lalu dan sekarang
2.2.6 menunjukkan cara-cara penggunaan alat-alat teknologi komunikasi
pada masa lalu dan sekarang
D. Tujuan pembelajaran
4. Siswa dapat membandingkan alat-alat teknologi komunikasi dahulu dan
sekarang
5. Siswa dapat menyebutkan kekurangan dan kelebihan alat komunikasi
dahulu dan sekarang
6. Siswa dapat menyebutkan contoh alat-alat komunikasi
E. Materi Pembelajaran
1. Perkembangan teknologi komunikasi
e. Teknologi komunikasi di sekitar kita
Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting, kita
dapat berhubungan dengan orang lain di tempat yang jauh, misalnya
siaran sepak bola yang di siarkan dari stasiun luar negeri dapat di
tonton di dalam negeri
f. Teknologi komunikasi zaman dahulu
a) Kentongan
84
Kentongan merupakan alat komunikasi yang digunakan pada
zaman dahulu, salah satu fungsinya memanggil warga untuk
berkumpul
b) Telik sandi
Telik sandi atau mata-mata adalah orang yang di pilih untuk
menyusup dan mencari informasi pertahanan musuh, telik sandi
digunakan pada saat peperangan
c) Kurir
Kurir adalah orang di tunjung untuk menyampaikan pesan
(surat, lisan atau barang)
d) Tali pohon
Tali pohon digunakan pada zaman peperangan. Dimana seutas
tali yang panjang dibentangkan dari pohon satu kepohon
lainnya
g. Teknologi komunikasi saat ini
a) Surat
Mengirim atau mendapatkan surat yang sering dilakukan pada
saat ini, keuntungan menggunakan surat salah satunya bisa
berkomunikasi dengan teman, keluarga, sahabat yang jauh
b) Telegram
Telegram adalah berita-berita yang di sampaikan menggunakan
kode-kode atau isyarat
85
c) Telepon
Telepon merupakan alat komunikasi yang sering digunakan,
telepon pertama kali dibuat oleh Alesander Graham Bell di
Amerika serikat. Sistem pembicaraan telpon ada yang di sebut
lokal (kota yang berdekatan) interlokal (jaringan sambungan
jauh). Saat ini perkembangan telepon berkembang pesat yang
biasa di sebut dengan telepon genggam.
d) HT (Handy Talkie)
HT termasuk alat komunikasi yang menyerupai telepon
genggam yang sering digunakan polisi, tentara, satpam,
pendaki gunung dan tim SAR
e) Pager
Pager (radio panggilan) adalah alat komunikasi sattu arah. Jika
ada pesan masuk pager akan berbunyi dan pesannya akan
tertulis pada layar pager.
F. Metode Pembelajaran
4. Ceramah
5. Tanya jawab
6. Penugasan
86
G. Model pembelajaran
1. Mind mapping
H. Alat, dan Sumber Belajar
1. Alat Pembelajaran
Pensil warna
HVS
2. Sumber Belajar
Buku IPS kelas IV
Sumber yang relevan
I. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Jenis
Kegiatan
Kegiatan Guru Alokasi
Waktu
Kegiatan
Awal
a. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam.
b. Guru mengawali proses pembelajaran dengan
berdoa dengan penuh khidmad.
c. Guru menanyakan kabar siswa.
10 menit
87
d. Guru mempersilahkan siswa untuk
menyiapkan alat tulis.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
a. Guru bertanya mengenai teknologi
komunikasi di sekitar lingkungan
b. Guru mendorong siswa untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran.
Elaborasi
a. Guru menyampaikan materi pelajaran.
b. Guru menyiapkan mind mapping
c. Guru membagikan lembar kertas kosong/HVS
d. Siswa diminta untuk menyiapkan pensil
warna
e. Guru mencatat di papan tulis menggunakan
model mind mapping
f. Siswa diminta untuk memperhatikan cara
menulisan dengan model mind mapping.
g. Siswa mencatat mengunakan model mind
50 menit
88
mapping dengan penuh kreatifitas.
h. Siswa diminta untuk menyebutkan contoh
kemudian di catat mind mapping yang sudah
di buat.
i. Siswa diminta untuk menjelaskan hasil
catatan mind mapping
Konfirmasi
a. Guru menanyakan tentang hal hal yang belum
diketahui siswa.
b. Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan
kesalah pahaman, memberikan penguatan,
dan penyimpulan.
c. Guru memberikan soal evaluasi
Kegiatan
Akhir
a. Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang
telah dilakukan dengan bertanya tentang
kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.
b. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan
mengingatkan siswa untuk belajar materi
10 menit
89
pembelajaran selanjutnya.
c. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa
dan mengucapkan salam.
J. Penilaian
1. Jenis / teknik penilaian
Soal essay 10 setiap soal benar 1 mendapat skor 10, apabila salah atau
tidak di jawab maka nilainya 0.
2. Instrumen penilaian
b. Lembar Soal Tes
90
Soal dan kunci jawaban siklus I
Nama :
No Absen :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Cangkul merupakan teknologi tradisional yang di gunakan dalam
bidang.............
2. Alat modern yang di gunakan petani untuk membajak sawah adalah..........
3. Nama alat tradisional yang di gunakan petani untuk memanen padi
adalah............
4. Kegiatan produksi adalah...........
5. Sebutkan satu manfaat teknologi............
6. Sebutkan satu kekurangan teknologi...............
7. Canting merupakan alat tradisional untuk................... dalam produksi
tradisional
8. Bahan baku minyak goreng adalah................
9. Alat-alat sekolah di produksi oleh........secara besar-besaran
10. Bahan baku biasanya di peroleh dari...............
91
Kunci jawaban
1. Pertanian
2. Telaktor
3. Ani-ani
4. Mengolah bahan mentah menjadi barang jadi
5. Tidak menimbulkan pencemaran suara
6. Tergantung pada peralatan
7. Membatik
8. Sawit
9. Pabrik
10. Kekayaan alam
92
Soal dan kunci jawaban siklus II
Nama :
No Absen :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Sebutkan satu contoh alat komunikasi zaman dahulu..............
2. Sebutkan alat komunikasi media cetak....................
3. Radio termasuk dalam media..............
4. Nama perusahaan yang melayani pengiriman surat adalah...........
5. Salah satu kekurangan alat komunikasi modern adalah............
6. Siapa nama penemu alat komunikasi telpon.............
7. Komunikasi zaman dahulu yang sering di gunakan oleh para raja
adalah.............
8. Fungsi alat komunikasi kentongan adalah............
9. Nama alat komunikasi yang sering di pakai polisi dan tentara adalah...............
10. Komunikasi zaman dahulu dimana seutas tali di bentangkan dari pohon satu ke
pohon lain. Alat komunikasi ini dinamakan.............
93
Kunci Jawaban:
1. Kentongan
2. Koran
3. Elektronik
4. PT POS Indonesia
5. Sulit di perbaiki
6. Alesander Graham Bell
7. Kurir
8. Memanggil warga
9. HT (Handy Talkie)
10. Tali pohon
94
Lembar Pengamatan Guru Siklus I
No
.
Aspek yang diamati Aspek Penelitian
A B C D
1. Persiapan guru dalam mengajar
Guru menyiapkan RPP
Guru mengabsen siswa
Guru mengajak siswa untuk berdo’a
√
√
√
2. Penguasaan materi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru menyampaikan materi dengan jelas
Guru menjelaskan materi dengan lancar
√
√
√
3. Pengkondisian selama pembelajaran
Guru mengkondisikan kelas dengan baik
Siswa tidak ramai saat pembelajaran berlangsung
Siswa memperhatikan guru di depan
√
√
√
4. Penguasaan konsep model pembelajaran mind mapping
Guru memotivasi siswa
Guru menyampaikan materi dengan menggunakan
model mind mapping
Guru membagikan soal secara individu tentang materi
teknologi produksi
Siswa mengerjakan soal setelah mengikuti
pembelajaran
√
√
√
√
95
5. Pemanfaatan fasilitas belajar
Guru menggunakan buku LKS untuk menjelaskan
materi
Guru melihatkan model mind mapping pada siswa
Guru mengajarkan model mind mapping pada siswa
√
√
√
6. Kemampuan mengaktifkan dan memotivasi siswa
Guru menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
Guru memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran
Guru menjadikan siswa aktif bertanya
√
√
√
7. Kemampuan menyimpulkan
Guru mengarahkan siswa dapat memberikan
kesimpulan pembelajaran
Guru memberikan evaluasi terhadap penguasaan
materi
√
√
8. Kemampuan mengorganisasi waktu
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu
yang direncanakan
Guru menyimpulkan materi diakhir pembelajaran
Guru menutup pelajaran sesuai waktunya
√
√
√
A. Skore 4 ( Sangat Baik )
B. Skore 3 ( Baik )
C. Skore 2 ( Sedang )
D. Skore 1 ( kurang )
96
Lembar Pengamatan Guru Siklus II
No
.
Aspek yang diamati Aspek Penelitian
A B C D
1. Persiapan guru dalam mengajar
Guru menyiapkan RPP
Guru mengabsen peserta didik
Guru mengajak peserta didik untuk berdo’a
√
√
√
2. Penguasaan materi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru menyampaikan materi dengan jelas
Guru menjelaskan materi dengan lancar
√
√
√
3. Pengkondisian selama pembelajaran
Guru mengkondisikan kelas dengan baik
Peserta didik tidak ramai saat pembelajaran
berlangsung
Peserta didik memperhatikan guru di depan
√
√
√
4. Penguasaan konsep model pembelajaran mind mapping
Guru memotivasi peserta didik untuk mengamati
lingkungan alam dan buatan
Guru menyampaikan materi dengan menggunakan
model pembelajaran mind mapping
Guru membagikan soal secara individu tentang materi
masalah sosial di lingkungan setempat
Siswa mengerjakan soal setelah mengikuti pelajaran.
√
√
√
√
97
5. Pemanfaatan fasilitas belajar
Guru menggunakan buku LKS untuk menjelaskan
materi
Guru melihatkan model mind mapping dalam materi
teknologi komunikasi
Guru mengajarkan model mind mapping pada siswa
√
√
√
6. Kemampuan mengaktifkan dan memotivasi peserta didik
Guru menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
Guru memotivasi peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran
Guru menjadikan peserta didik aktif bertanya
√
√
√
7. Kemampuan menyimpulkan
Guru mengarahkan peserta didik dapat memberikan
kesimpulan pembelajaran
Guru memberikan evaluasi terhadap penguasaan
materi
√
√
8. Kemampuan mengorganisasi waktu
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu
yang direncanakan
Guru menyimpulkan materi diakhir pembelajaran
Guru menutup pelajaran sesuai waktunya
√
√
√
98
A. Skore 4 ( Sangat Baik )
B. Skore 3 ( Baik )
C. Skore 2 ( Sedang )
D. Skore 1 ( kurang )
99
Daftar Nilai Pra Siklus IPS Kelas IV Tahun Pelajaran 2017/2018
No Nama Nilai
Kondisi
Awal
1 AAA 100
2 AD 80
3 ASM 60
4 AIN 100
5 AR 100
6 AFU 60
7 EEM 60
8 EA 100
9 GWR 60
10 HA 80
11 MLN 80
12 MB 60
13 MKA 60
14 MRM 60
15 NAK 60
16 NHI 80
17 NKB 100
18 PA 60
19 RYAC 40
20 RAW 100
21 SKW 60
22 ZFM 40
23 VKA.A 80
24 SBP 60
25 ELP 100
26 M.AS 60
27 DFA 70
Jumlah 1970
100
Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I
No Nama Nilai
1 AAA 90
2 AD 80
3 ASM 60
4 AIN 100
5 AR 100
6 AFU 60
7 EEM 60
8 EA 60
9 GWR 80
10 HA 80
11 MLN 90
12 MB 60
13 MKA 50
14 MRM 60
15 NAK 70
16 NHI 80
17 NKB 100
18 PA 60
19 RYAC 50
20 RAW 100
21 SKW 80
22 ZFM 40
23 VKA.A 100
24 SBP 70
25 ELP 100
26 M.AS 60
27 DFA 70
Jumlah 2010
101
Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II
No Nama Nilai
1 AAA 100
2 AD 80
3 ASM 100
4 AIN 100
5 AR 100
6 AFU 100
7 EEM 100
8 EA 100
9 GWR 100
10 HA 80
11 MLN 100
12 MB 80
13 MKA 80
14 MRM 80
15 NAK 100
16 NHI 80
17 NKB 100
18 PA 80
19 RYAC 100
20 RAW 80
21 SKW 100
22 ZFM 100
23 VKA.A 100
24 SBP 80
25 ELP 80
26 M.AS 80
27 DFA 100
Jumlah 2480
102
Surat permohonan ijin penelitian
103
Surat balasan penelitian
104
Dokumentasi Kelas IV Siklus I
105
106
Dokumentasi Kelas IV siklus II