PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KALOR DAN
PERPINDAHANNYA DENGAN PENGGUNAAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS
TOGETHER (NHT) DENGAN METODE WORD SQUARE PADA SISWA
KELAS V DI MI KAUMAN KIDUL KOTA SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Meraih Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh :
MUTIA NUR INDAH SAPUTRI
23040-15-0124
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KALOR DAN
PERPINDAHANNYA DENGAN PENGGUNAAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS
TOGETHER (NHT) DENGAN METODE WORD SQUARE PADA SISWA
KELAS V DI MI KAUMAN KIDUL KOTA SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Meraih Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh :
MUTIA NUR INDAH SAPUTRI
23040-15-0124
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
2019
iv
v
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Mutia Nur Indah Saputri
NIM : 23040-15-0124
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa sekripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah. Skripsi ini diperkenakan untuk dipublikasikan pada e-
reponsitory IAIN Salatiga.
Salatiga, 26 Maret 2019
Yang Menyatakan
Mutia Nur Indah Saputri
vii
MOTTO
Satu orang bisa menjadi bahan penting dalam sebuah tim, namun satu orang
tidak dapat membuat sebuah tim.
– Kareem Abdul-Jabbar-
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
1. Yang paling utama dari segalanya. Sembah sujud serta syukur kepada
Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-MU telah memberikanku
kekuatan dan kemudahan untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Kepada kedua orang tuaku tercintaaa... ibuku (Sunarti) dan bapakku
(Tugimin) yang selalu mendoakan anaknya untuk mencapai cita-cita agar
tercapai, selalu membimbing dan memberi arahan.
3. Adikku tercinta tersayangggg.... Diah Ayu Nur Saputri. Walaupun sering
berantem kalau kakaknya habis pulang dari salatiga. Tapi di sisi lain dia
selalu memberi semangatt dan selalu WA udah sampai bab berapa..?hihihi
4. Dosen pembimbing skripsiku ibu Peni Susapti, M.Si. terimakasih
banyakkk ya bu.. buat bimbingan dan saran-sarannya. Akhirnya skripsi
selesai juga ini skripsi.
5. Teruntuk My Best Friend’s yang selalu ada, yang selalu berantakin kos
untuk bikin tugas, ngerumpi, dan juga ngerjain skripsi ini (Nurul, Rahma,
Devia, Mutik, Icha, Isna) yang nggk pernah absen kasih dukugan untuk
cepet nyelesain skripsi ini dan tak lupa selalu memberi semangatt.. buat
temanku Agung terimakasih udah selalu ngasih semangattt buat selesain
skripsi ini.. dan juga buat temanku SMA Yogha I yang sampai sekarang
masihh selalu buat aku tertawa, tersenyum dan semangat untuk
mengerjakan skripsi ini.
6. Buat PGMI angkatan 2015, PGMI konsentrasi IPA, temen-temen KKN
dan PPL makasih buat kenangan dan tawa kalian.
viii
7. Seluruh Dosen IAIN berserta stafnya terimakasih untuk ilmu, pengalaman
dan bantuan yang kalian berikan.
8. Semua pihak yang sudah membantu untuk menyelesaikan skripsi ini..
terimakasihhh banyakk.
ix
KATA PENGANTAR
حم اللبسم حيمنالر الر
Syukur Alhamdulilah penulis haturkan kehedirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul
Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Kalor Dan Perpindahannya Dengan
Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
Dengan Metode Word Square Pada Kelas V Di Mi Kauman Kidul, Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019 bisa selesai Amin. Shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW semoga beliau
selalu dirahmati Allah SWT. Penulis menyusun skripsi ini guna untuk memenuhi
tugas dan syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Semoga penulis
dan pembaca bisa umumnya dapat mengambil manfaat dari tulisan ini.
Penulis skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, bimbingan, dan
bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu, penulis
sampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. H Rahmat HarIyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Saalatiga;
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga dan
selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing,
x
memberikan saran, motivasi, arahan dan meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini;
4. Bapak Imam Mas Arum, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan bimbingannya sejak awal sampai
akhir semester;
5. Bapak dan ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang
telah memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis;
6. Bapak Drs.Marno selaku Kepala Sekolah MI Kauman Kidul yang telah
memberikan izin dalam penelitian ini;
7. Ibu Sri Lestari, S.Pd selaku Wali Kelas V MI Kauman Kidul yang telah
membantu dan meluangkan waktu untuk Pelaksanaan penelitian
Tindakan Kelas hingga selesai;
8. Dewan guru dan karyawan MI Kauman Kidul;
9. Siswa-siswi MI Kauman Kidul.
xi
ABSTRAK
Saputri, Mutia Nur Indah. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Kalor
Dan Perpindahannya Dengan Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Dengan Metode Word
Square Pada Siswa Kelas V Di Mi Kauman Kidul, Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam
Negri Salatiga. Dosen Pembimbing Peni Susapti. M.Si
Kata Kunci: Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam, Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Metode Word
Square.
Pembelajaran IPA di MI Kauman Kidul Kota Salatiga belum menggunakan
berbagai model pembelajaran aktif dan masih bersifat konvensional. Hal ini
menyebabkan siswa kurangnya memmperhatikan materi yang disampaikan oleh
guru terutama materi kalor dan perpindahannya. Terbukti dari rendahnya hasil
belajar siswa yang belum mencapai KKM 70. Rumusan masalah penelitian ini
adalah apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heard
Together dengan metode Word Square dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi kalor dan perpindahannya pada kelas V di MI Kauman Kidul, Kota
Salatiga tahun pelajaran 2018/2019?. Tujuan penelitian untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar IPA materi kalor dan perpindahannya dengan
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heard Together
dengan metode Word Square pada kelas V di MI Kauman Kidul, Kota Salatiga
tahun pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V MI
Kauman Kidul Kota Salatiga yang berjumlah 26 siswa meliputi 10 siswa
perempuan dan 16 laki-laki. Instrumen penelitian meliputi RPP, lembar obsrvasi
guru, dan tes evaluasi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Data dianalisis secara statitik
menggunakan rumus presentase, apabila ˃ 85% siswa tuntas belajar maka siklus
dihentikan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dengan evaluasi menggunakan metode word square dapat meningkatkan
hasil belajar siswa MI Kauman Kidul Kota Salatiga tahun 2019. Peningkatan
siswa yang tuntas belajar dari Pra Siklus ke Siklus I 32% dan Siklus I ke siklus II
15%. Hal ini dapat dilihat perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada Pra
Siklus memiliki rata-rata 70, Siklus I memiliki rata-rata 76 dan Siklus II memiliki
rata-rata 85,3. Siswa telah mencapai KKM secara klasikal sebesar 92%. Siswa
yang belum tuntas belajar pada siklus II akan diberikan tindakan mandiri berupa
latihan-latihan atau remediasi yang dipantau oleh guru sehingga diharapkan
semua siswa dapat tuntas belajar pada materi kalor dan perpindahannya.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
LEMBAR LOGO ............................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
xiii
D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ...................................... 8
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 9
1. Bagi Guru .......................................................................................... 9
2. Bagi Siswa ........................................................................................ 9
3. Bagi peneliti ...................................................................................... 9
F. Definisi Operasional ................................................................................. 9
1. Hasil Belajar....................................................................................... 10
2. Ilmu Pengetahuan Alam..................................................................... 10
3. Kajian Materi Kalor dan Perubahannya ............................................ 10
4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ....................................... 10
5. Metode Word Square ......................................................................... 11
G. Metodelogi Penelitian ............................................................................... 11
1. Rancangan Penelitian ......................................................................... 11
2. Subjek Penelitian ............................................................................... 13
3. Langkah-langkah Penelitian............................................................... 13
4. Instrumen Penelitian .......................................................................... 18
5. Pengumpulan Data ............................................................................. 19
6. Analisis Data ...................................................................................... 19
H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 22
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar ............................................................................. 25
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................................ 27
xiv
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ............................................ 29
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ..................................... 29
2. Pengertian NHT................................................................................. 31
3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ......... 31
C. Metode Pembelajaran Word Square ......................................................... 36
1. Pengertian Word Square ................................................................... 36
2. Langkah-langkah Metode Word Square ........................................... 37
3. Kelebihan dan Kekurangan ................................................................ 37
D. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ........................................... 38
E. Materi Kalor dan Perpindahannya ............................................................ 39
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Subyek Penelitian ........................................................ 44
1. Identitas Sekolah ................................................................................ 44
2. Sejarah Berdirinya ............................................................................ 45
3. Visi dan Misi ...................................................................................... 45
4. Sarana dan Prasarana ........................................................................ 46
5. Keadaan Guru dan Pegawai .............................................................. 47
6. Keadaan Siswa Kelas V ..................................................................... 48
B. Subjek Penelitian ..................................................................................... 48
C. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 49
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .......................................................... 49
a. Perencanaan ............................................................................... 50
b. Tindakan ..................................................................................... 50
xv
c. Pengamatan/observasi ................................................................. 53
d. Refleksi ....................................................................................... 54
2. Deksripsi Pelaksanaan Siklus II ......................................................... 55
a. Perencanaan ............................................................................... 55
b. Tindakan ..................................................................................... 55
c. Pengamatan/observasi ................................................................. 58
d. Refleksi ....................................................................................... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................................... 60
1. Deskripsi Pra Siklus ........................................................................... 60
2. Deskripsi Siklus I ............................................................................... 63
3. Deskripsi Siklus II.............................................................................. 68
B. Pembahasan ............................................................................................... 75
1. Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ............................... 75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 78
B. Saran ......................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 80
LAMPIRAN - LAMPIRAN ............................................................................ 82
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Keadaan Sarana Prasarana MI Kauman Kidul ................................... 46
Tabel 3.2 Keadaan Guru Dan Pegawai MI Kauman Kidul ................................ 47
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Kauman Kidul ................................ 48
Tabel 4.1 Daftar Hasil Rata-Rata Kondisi Pra Siklus Siswa ............................. 61
Tabel 4.2 Hasil Presentase Kondisi Pra Siklus Siswa ........................................ 62
Tabel 4.3 Hasil Performasi Guru Siklus I .......................................................... 64
Tabel 4.4 Daftar Rata-Rata Belajar Siswa Siklus I ............................................ 66
Tabel 4.5 Hasil Presentase Kondisi Nilai Siswa Siklus I ................................... 67
Tabel 4.6 Hasil Performasi Guru Siklus II ......................................................... 69
Tabel 4.7 Daftar Hasil Rata-Rata Belajar Siswa Siklus II ................................. 72
Tabel 4.8 Hasil Presentase Kondisi Nilai Siswa Siklus II ................................. 73
Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan ................................................... 75
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 12
Gambar 2.1 Bagan Model Sistem Pembelajaran IPA ........................................ 28
Gambar 2.2 Perpindahan Kalor Secara Konduksi.............................................. 41
Gambar 2.3 Pepindahan Kalor Secara Konveksi ............................................... 41
Gambar 2.4 Perpindahan Kalor Secara Radiasi ................................................. 42
Gambar 4.1 Diagram Hasil Presentase Kondisi Awal Nilai Siswa .................... 62
Gambar 4.2 Diagram Hasil Presentase Siklus I Nilai Siswa .............................. 68
Gambar 4.3 Diagram Hasil Presentase Siklus II Nilai Siswa ............................ 74
Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Pra Siklus – siklus II....... 76
Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Ketidaktuntasan Belajar Pra Siklus - Siklus II 77
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I................................ 83
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .............................. 94
Lampiran 3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ............................................... 103
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ............................................. 105
Lampiran 5 Lembar Soal Evaluasi Siswa Siklus I ........................................... 107
Lempiran 6 Lembar Soal Evaluasi Siswa Siklus II .......................................... 110
Lampiran 7 Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ........................ 113
Lampiran 8 Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................ 114
Lampiran 9 Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus II ........................... 115
Lampiran 10 Foto Kegiatan ............................................................................. 116
Lampiran 11 Lembar Konsultasi Skripsi ......................................................... 121
Lampiran 12 Surat Permohonan Izin Penelitian .............................................. 122
Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 123
Lampiran 14 Foto Hasil Belajar Tertinggi Siklus I .......................................... 124
Lampiran 15 Foto Hasil Belajar Terrendah Siklus I ........................................ 125
Lampiran 16 Foto Hasil Belajar Tertinggi Siklus II ........................................ 126
Lampiran 17 Foto Hasil Belajar Terrendah Siklus II ....................................... 127
Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... 128
Daftar Nilai SKK.............................................................................................. 129
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan kehidupan
manusia. Pendidikan dapat membuat orang cerdas, kreatif bertanggung jawab
dan produktif. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini,
pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan
yang cukup menarik yang berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan
disebabkan masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Terutama daerah-
daerah yang berada di pedesaan atau pegunungan yang belum tersentuh oleh
yang namanya sistem pendidikan.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu adanya pengembangan
dan pembaharuan mengenai relevansi model pembelajaran. Model
pembelajaran dikatakan relevan apabila mampu mengantar siswa mencapai
tujuan pendidikan melalui pembelajaran. Proses pembelajaran dalam
pendidikan formal (sekolah) misalnya siswa diajarkan untuk disiplin, aktif,
kreatif, berpikir kritis, dan bertanggung jawab. Hal inilah yang dibutuhkan
untuk mengembangkan pemikiran dan kreatifitas yang dimiliki oleh manusia.
Selain itu juga dibutuhkan kemampuan untuk berpikir sistematis, logis, dan
kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran IPA. IPA dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-
kejadian yang ada di alam ini (Asih dan Eka, 2013: 23). IPA merupakan mata
2
pelajaran yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Sebagai
ilmu yang dikembangkan manusia.
IPA learning has in essence a tangible contribution in preparing for
the life of the student in the future. Because the essence of IPA is ascience
that has a special characteristic that is studying natural phenomena both
factual fact/event based on experiment (induction), and developed based on
the theory (deduction)( pembelajaran IPA pada dasarnya memiliki kontribusi
nyata dalam mempersiapkan kehidupan siswa di masa depan. Karena esensi
yang memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam baik
fakta fakta / peristiwa berdasarkan percobaan (induksi) dan dikembangkan
berdasarkan teori (deduksi)) (Sultoni, 2018: 75). Samatowa menyatakan
bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah aktivitas anak yang melalui
berbagai kegiatan nyata dengan alam menjadi hal utama dalam pembelajaran
IPA. (Ariyanto, 2016: 135)
Pelajaran IPA di MI memuat materi tentang pengetahuan-pengetahuan
alam yang dekat dengan kehidupan siswa MI. Siswa diharapkan dapat
mengenal dan mengetahui pengetahuan-pengetahuan alam tersebut dalam
kehidupan sehari-harinya. Pembelajaran IPA di MI merupakan wahana untuk
membekali siswa dengan pengetahuan keterampilan, dan sikap yang
diperlukan untuk melanjutkan pendidikan dan untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan disekelilingnya. Pembelajaran IPA sejak dini
akan menghasilkan generasi dewasa yang faham tentang sains yang dapat
menghadapi tantangan hidup dalam dunia yang makin maju ini, sehingga
3
mereka mampu turut serta memilih dan mengolah informasi untuk digunakan
dalam mengambil keputusan.
Pendidikan IPA seharusnya dilaksanakan dengan baik dalam proses
pembelajaran di sekolah mengingat pentingnya pelajaran tersebut seperti
yang telah diungkapkan di atas. Pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila
semua tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai, yang
terungkap dalam hasil belajar IPA. Namun dalam kenyataannya, masih ada
sekolah-sekolah menerapkan konsep pembelajaran IPA itu kurang baik dan
hanya beberapa murid faham dengan materi yang diajarkan guru.
Berdasarkan hasil wawancara pada hari Kamis tanggal 29 November
2018 dengan guru kelas V di MI Kauman Kidul, Kota Salatiga (Sri Lestari,
S.Pd.), dalam melaksanakan pembelajaran IPA belum menggunakan berbagai
model pembelajaran aktif dan masih bersifat konvensional. Biasanya dalam
melaksanakan pembelajaran, guru hanya menggunakan metode ceramah,
tanya jawab, dan penugasan saja. Guru lebih banyak menerangkan,
sedangkan siswa hanya menyimak melalui buku pegangannya. Setelah selesai
penyampaian materi, guru langsung memberikan tugas kepada siswa untuk
mengerjakan soal-soal latihan yang ada di lembar kerja siswa. Guru tidak
pernah meminta siswa untuk aktif berdiskusi maupun mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan teman-temannya.
Sebagian besar guru bergantung pada metode ceramah, murid pasif,
sedikit tanya jawab, dan mengerjakan soal-soal yang diberikan. Model
pembelajaran yang kurang tepat dan renggangnya interaksi antara murid dan
4
guru bisa menjadi salah satu penyebab lemahnya tingkat pemahaman murid
dalam mencerna pelajaran yang diberikan. Hal ini diakui oleh guru tersebut
bahwa dengan cara yang diterapkannya ini masih banyak siswa yang kurang
menguasai materi terutama pada materi kalor dan perpindahannya. Kalor
adalah panas yang dipindahkan. Panas merupakan salah satu bentuk energi.
Energi panas adalah energi yang dimiliki oleh benda-benda yang dapat
menimbulkan panas atau kalor, contohnya matahari dan api (Tutuk dan Dewi,
2010: 178). Di dalam Al-Qur’an juga sudah menjelaskan tentang materi
tersebut, Allah Berfirman :
ن لٱ ضر نارا فإذا ٱلشجر ٱذى جعل لكم م خأ نأه توق لأ أنتم م دن
Artinya: yaitu tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau,
maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu (QS Yasin:80).
Terbukti dari hasil belajar siswa pada materi kalor masih banyak di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu dari 26 siswa hanya 10
siswa yang dapat mencapai KKM, sedangkan 16 siswa masih di bawah
KKM. Nilai KKM mata pelajaran IPA di MI ini adalah 70. Jadi di sini saya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heard Together
(NHT) dengan metode Word Square untuk meningkatkan hasil belajar sisiwa
kelas V MI Kauman Kidul.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka untuk menciptakan
pembelajaran yang lebih bermakna adalah dengan mencoba menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heard Together.
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis
5
kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau
diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih
diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-
pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang
untuk membantu perserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru
biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas. (Suprijono,
2009: 54-56) kooperatif berarti berkerjasama, model kooperatif merupakan
suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan pencapaian akademik
dan sikap sosial peserta didik melalui kerja sama diantara mereka. Model
pembelajaran kooperatif bertujuan dalam peningkatan pencapaian akademik,
peningkatan rasa toleransi dan menghargai perbedaan, serta membangun
keterampilan sosial perserta didik.
Kerja sama yang dilakukan oleh perserta didik dalam pelaksanaan
model pembelajaran kooperatif menitikberatkan pada rasa tanggung jawab
pribadi untuk pencapaian kelompok. Pelaksanaan model pembelajaran
kooperatif yang sesungguhnya bukan hanya menyerahkan pada kelompok,
tetapi bagaimana seorang perserta didik mempunyai tanggung jawab untuk
dapat bersama-sama dalam kelompok dalam mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan (Asih dan Eka, 2013:53-54).
Numbered Head Together adalah merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi dan berbagai
alternatif terhadap struktur kelas tradisional (Rusmawati Tati Dkk, hlm: 2),
Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada dasarnya merupakan sebuah
6
varian diskusi kelompok, dengan ciri khasnya adalah guru hanya menunjuk
salah satu siswa yang dapat mewakili kelompoknya tanpa memberi tahu
dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya (Marti dkk, 2014: 22).
Kelebihan dari model pembelajaran ini adalah dapat membuat siswa lebih
aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa juga dilatih untuk
saling tukar pikiran dan melatih keberaniannya untuk mempresentasikan hasil
diskusi secara bergantian. Model pembelajaran ini diharapkan dapat
diterapkan salah satunya dalam mata pelajaran IPA kelas V materi kalor .
Pemilihan kelas dan materi ini dianggap sangat tepat untuk menerapkan
model pembelajaran Numbered Heard Together. Model pembelajaran ini,
siswa dilatih berdiskusi dengan teman-temannya untuk memecahkan masalah
yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan
diberikannya nomor kepada setiap siswa dan secara acak guru memanggil
nomor siswa, akan menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam
mempelajari materi dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Oleh
karena itu, diharapkan siswa dapat memahami materi dengan baik.
Tidak hanya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
di sini saya juga menggunakan metode Word Square untuk penigkatan hasil
belajar dan evaluasi pembelajaran yang maksimal. Metode ialah cara
sistematis dan terpikir dengan baik untuk dilaksanakan dalam mencapai
tujuan (Samsiudin, 2016: 114). Metode Word Square dipilih dengan
pertimbangan bahwa metode ini mudah untuk diimplementsikan karena
sebenarnya metode ini mirip dengan permainan teka-teki silang yang
7
notabennya tidak asing lagi bagi guru maupun siswa. Perbedaan metode
Word Square dengan teka-teki silang adalah pada metode Word Square
jawaban sudah ada namun disamarkan dan diacak sedemikian rupa. Tujuan
dari disamarkan dan diacaknya jawaban bukan untuk mempersulit siswa
namun untuk melatih sikap teliti dan kritis. Metode Word Square diterapkan
untuk menjawab berbagai penyebab rendahnya minat belajar siswa. Melalui
metode Word Square dapat merubah anggapan siswa bahwa pembelajaran
IPA itu membosankan dan sulit.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin melakukan sebuah
penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Kalor dan
Perpindahannya Dengan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Metode Word Square
dada Kelas V di MI Kauman Kidul Kota Salatiga Tahun Pelajaran
2018/2019.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah
penelitian yaitu: apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heard Together (NHT) dengan metode Word Square dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi kalor dan perpindahannya pada kelas
V Di MI Kauman Kidul, Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini
adalah: untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi kalor dan
8
perpindahannya dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heard Together (NHT) dengan metode Word Square pada kelas V
di MI Kauman Kidul, Kota Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.
D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir serta
mempertimbangkan konsep yang ada, maka “Melalui penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heard Together (NHT) dengan
metode Word Square Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Materi
Kalor dan Perpindahannya Pada Siswa Kelas V di MI Kauman Kidul
Kota Salatiga Tahun Ajaran 2018/2019”.
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan model pembelajaran NHT dengan metode word
square dapat dikatakan efektif apabila hasil belajar yang diharapkan dapat
tercapai. Adapun indikatornya dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Secara Individu
Adanya peningkatan hasil belajar IPA materi kalor dan
perpindahannya mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
lebih dari 70.
b. Secara Klasikal
Ketuntasan perserta didik secara klasikal dalam materi kalor dan
perpindahannya mencapai > 85% perserta didik mencapai KKM.
9
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan, antara lain:
1. Bagi Guru
Sebagai masukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heard Together (NHT) dengan metode Word Square dapat
digunakan sebagai alternatif dalam upaya meningkatkan dan
menciptakan kegiatan belajar yang menarik serta memberikan alternatif
model pembelajaran yang dapat dilakukan guru dalam proses
pembelajaran.
2. Bagi Siswa
Meningkatkan keaktifan dan keberanian dalam mengungkapkan
pendapat. Siswa juga dapat saling bertukar informasi dan saling
menguatkan pemahaman materi yang diajarkan satu sama lain.
3. Bagi Peneliti
Memberikan sumbangan pemikiran tentang model pembelajaran
yang lebih efektif, kreatif dan menyenangkan serta sebagai calon
pendidik agar dapat menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam
pembelajaran IPA.
F. Definisi Operasional
Adapun definisi dari beberapa istilah yang dipakai dalam penelitian ini
adalah:
10
a. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perubahan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Bloom menyatakan
hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
(Agus, 2009:5-6)
b. Ilmu Pengetahuan Alam
IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab
dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Asih dan Eka, 2013:
23) IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari peristiwa-peristiwa
yang terjadi di alam. Pelajaran IPA di MI memuat materi tentang
pengetahuan-pengetahuan alam yang dekat dengan kehidupan siswa MI.
Siswa diharapkan dapat mengenal dan mengetahui pengetahuan-
pengetahuan alam tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.
c. Kajian Materi Kalor dan Perubahannya
Kalor bisa disebut juga dengan istilah panas, kalor merupakan
bentuk energi yang dapat berpindah dari benda yang memeliki kelebihan
panas ke benda yang kekurangan panas. Di ibaratkan perpindahan kalor
itu seperti aliran air di sungai, dimana hulu sungai sebagai benda yang
kelebihan panas dan hilir sungai sebagai benda yang kekurangan panas.
d. Model Pembelajaran kooperatif Tipe NHT
Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu Numbered Head
Together (NHT) atau Kepala Bernomor Bersama. Model ini dapat
dijadikan alternatif variasi model pembelajaran dengan membentuk
11
kelompok heterogen, setiap kelompok beranggotakan 3-5 siswa, setiap
anggota memiliki satu nomor. Kemudian guru mengajukan pertanyaan
untuk didiskusikan bersama dalam kelompok dengan menunjukkan salah
satu nomor untuk mewakili kelompok(Marianingsih dkk, 2018: 56).
e. Metode Word Square
Word Square adalah sejumlah kata yang disusun sehingga kata-
kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang. Word Square
merupakan salah satu alat bantu/media pembelajaran berupa kotak-kotak
kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulan huruf tersebut
terkandung konsep-konsep yang harus ditemukan oleh siswa sesuai
dengan pertanyaan yang berorientasi pada tujuan pembelajaran
(Marianingsih dkk, 2018: 123).
G. Metodeogi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Tindakan yang direncanakan dalam penelitian berupa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan metode
Word Square dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V MI Kauman Kidul Salatiga.
Secara harfiah Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa
Inggris yaitu Classroom Action Research yang berarti penelitian
dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Menurut Arikunto,
Penelitian Tindakan Kelas yaitu pencermatan dalam bentuk tindakan
12
terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersamaan. Penelitian Tindakan Kelas adalah
bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek
pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.
Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek
pembelajaran dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu (Suyadi,
2011:17 ).
Penelitian ini menggunakan PTK dengan pertimbangan adanya
permasalahan yang terjadi di pada kelas V di MI Kauman Kidul
Salatiga yaitu rendahnya konsep pembelajaran dalam mata
pembelajaran IPA. Hal ini diketahui oleh peneliti dari hasil diskusi
dengan guru kelas pada kelas V di MI Kauman Kidul Salatiga bahwa
penyebabnya adalah kurang pemahaman materi dari guru dan
efektifnya pelaksanaan proses pembelajaran. Tujuan dari pelaksanaan
PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional
pendidik dalam menangani proses belajar mengajar (Arikunto,
2014:106).
Jadi dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
diharapkan peneliti mampu mengatasi permasalahan yang terjadi
dalam pelaksanaan proses pembelajaran guna meningkatkan hasil
belajar pembelajaran IPA di kelas V di MI Kauman Kidul, Kota
Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.
13
2. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah guru mata pelajaran IPA beserta
kelas V di MI Kauman Kidul, Kota Salatiga tahun pelajaran
2018/2019. Siswa kelas V ini berjumlah 26 terdiri dari 16 laki-laki dan
10 perempuan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan januari .
Penelitian dilakukan dengan siklus yaitu Siklus I dilanjutkan Siklus II
yang disesuaikan dengan situasi pembelajaran yang alamiah, artinya
tidak mengubah jadwal pelajaran.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Gambar: 1.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas
(Sumber: Suyadi, 2014: 50)
14
a. Siklus I
1) Perencanaan Tindakan (planning) Kegiatan yang dilakukan
dalam tahap perencanaan tindakan ini adalah:
a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaaran (RPP)
b) Mempersiapkan sarana yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
c) Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan
yang akan digunakan pada setiap pembelajaran.
d) Mempersiapkan soal LKS, pre test dan post test yang akan
diberikan pada setiap siklus yang disusun oleh peneliti.
e) Pembentukan kelompok belajar.
f) Mempersiapkan Reward (hadiah).
Pada setiap siklus, siswa dibagi dalam kelompok 5
kelompok kecil. Setiap kelompok berjumlah 5 orang siswa dan
ada 6 orang siswa. Anggota kelompok terdiri dari siswa
dengan kemampuan dan jenis kelamin yang hiterogen.
Pembagian kelompok dilakukan pada awal pembelajaran yaitu
pada Siklus I kemudian pada siklus berikutnya juga masih
menggunakan kelompok yang sama. Adapun cara
pembentukan kelompok adalah dengan menggunakan data
nilai IPA siswa kelas V pada pra siklus yaitu sebelum
dilaksanakannya Siklus I dan Siklus II.
15
Berdasarkan hasil pra siklus tersebut, nilai siswa
diurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah. Siswa
dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang mana masing-
masing terdiri dari siswa yang mempunyai kemampuan yang
hiterogen.
2) Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pada tahap ini peneliti
mendesain model kooperatif Tipe Numbered Heads Together
dengan Strategi Word Square dengan tiga tahap kegiatan yaitu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Kegiatan pendahuluan terdiri dari appersepsi dan motivasi.
Kegiatan inti meliputi pembentukan kelompok belajar, diskusi
kelompok, presentasi dan tes akhir (post test). Selama
pembelajaran berlangsung, guru dalam mengajar menggunakan
RPP yang telah disusun oleh peneliti. Peneliti bertugas sebagi
observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disiapkan.
3) Observasi (Observing) Observasi dilakukan oleh peneliti dan
guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran. Observasi
dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh
peneliti. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui
jalannya pembelajaran dengan menggunakan kooperatif Tipe
Numbered Heads Together dengan metode Word Square.
16
4) Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini peneliti mengumpulkan
dan mengidentifikasi data yang telah diperoleh. Yaitu meliputi
lembar observasi dan catatan lapangan kemudian peneliti
melakukan refleksi. Setelah melakukan evaluasi terhadap hasil
yang telah diperoleh yaitu dengan cara melakukan penilaian
terhadap proses selama pembelajaraan berlangsung,
mengidentifikasi masalah yang muncul berkaitan dengan
halhal yang telah dilakukan berupa kekurangan/kelemahan
selanjutnya merencanakan suatu perbaikannya. Setelah
melakukan refleksi kemudian peneliti merumuskan
perencanaan untuk siklus selanjutnya.
b. Siklus II
Pada tahap siklus kedua ini mengikuti tahapan siklus
pertama. Artinya rencana tindakan kedua disusun berdasarkan
hasil refleksi pada siklus pertama. Kegiatan pada siklus kedua
dilakukan sebagai penyempurnaan atau perbaikan pada siklus
pertama terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan kooperatif Tipe Numbered Heads Together dengan
metode Word Square. Pada siklus kedua ini juga terdiri dari
empat tahapan yaitu; perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi hasil yang telah dilakukan.
Jika pada Siklus II hasilnya belum mencapai KKM yang
ditentukan, peneliti melanjutkan siklus selanjutnya sampai
17
mencapai hasil yang diharapkan. Model dan metode yang
digunakan dalam Penelitian Tindakan kelas ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan
metode Word Square, dimana dalam satu siklus terdiri dari;
perencanaan (planning), tindakan (acting), observiasi (observing)
dan refleksi (reflecting).
4. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang karakteristik data secara objektif.
Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah:
a. Lembar Observasi digunakan sebagai pedoman untuk
melaksanakan pengamatan di dalam kelas. Berdasarkan lembar
observasi inilah peneliti bisa mengetahui gambaran aktivitas yang
dilakukan guru dan siswa dalam pembelajaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together dengan metode Word Square. Lembar observasi
berupa lembar checklist tentang aktivitas pembelajaran yang
dilakukan guru bersama para siswa. Melalui lembar observasi ini ,
peneliti dapat mengatasi kendala-kendala yang dihadapi guru serta
memperbaiki kekurangan-kekurangan selama pembelajaran
berlangsung.
b. Soal Test adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan
penilaian di bidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas
18
atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan atau
perintah-perintah sehingga dapat dihasilkan nilai yang
melambangkan tingkah laku atau pretasi (Sudijono, 2011: 66).
Untuk mengukur hasil belajar siswa, peneliti menggunakan naskah
soal berupa LKS soal menggunakan metode Word Square. Tes
digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
terhadap materi yang telah dipelajari dan untuk mengetahui
kemajuan hasil belajar siswa.
c. Dokumen. Melalui dokumentasi peneliti bisa mengetahui berita,
data-data yang terkait dengan siswa seperti nilai hasil belajar dan
foto yang menggambarkan situasi saat pembelajaran berlangsung.
Dokumentasi ini sangat membantu dalam pengumpulan data dan
sebagai pendukung dalam proses penelitian.
5. Pengumpulan Data
Adapun pengumpulan data yang dipakai sebagai berikut:
a. Observasi Peneliti melakukan observasi dengan cara melakukan
pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di
kelas. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi
yang telah dipersiapkan. Lembar observasi digunakan untuk
mancatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas.
Data diperoleh dari apa yang peneliti lihat, dialami dan didengar.
Data yang diperoleh adalah bukti keterlaksanaan rencana-rencana
tindakan yang telah disusun sebelumnya serta reaksi siswa
19
terhadap metode pembelajaran yang diterapkan dan perubahan
yang terjadi dalam proses pembelajaran.
b. Test Dalam penelitian ini, peneliti memberikan soal berupa soal
post test yang harus dikerjakan secara individu setiap pertemuan
disetiap siklus.
c. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai
hasil belajar siswa dan foto pada saat pembelajaran berlangsung
dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together dengan metode Word Square.
6. Analisis Data
Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna
mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian
untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2011:85). Dalam penelitian ini
penulis menganalisa data dengan menyusun dan mengolah data yang
terkumpul melalui hasil tes dan catatan observasi.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif kantitatif dan kualitatif, yaitu menggambarkan data
dengan menggunakan angka-angka kemudian dijelaskan melalui
kalimat secara jelas dan terperinci. Teknik analisis data dalam
penelitian ini untuk menguji hasil belajar IPA kelas V MI Kauman
Kidul dengan cara memberikan post test pada setiap siklus. Analisa
data kuantitatif digunakan untuk membandingkan konsep hasil belajar
sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
20
Numbered Heads Together dengan metode Word Square yaitu pada
pra siklus, siklus I, Siklus II dan seterusnya sampai mencapai KKM
yang ditentukan.
Data disajikan dalam bentuk table yang mudah dipahami secara
keseluruhan. Untuk menghitung data-data yang berupa angka dari hasil
post test peneliti akan menggunakan rumus statistika ukuran rata-rata
kelas. Rata-rata kelas dapat dihitung dengan rumus
(Arikunto,2010:271 ):
Keterangan:
X : Nilai Rata-Rata Siswa
∑X : Jumlah Nilai Siswa
N : Jumlah Siswa
Untuk mencari presentase tiap-tiap kegiatan dengan
menggunakan rumus presentase (Sugiyono, 2010:43)
Keterangan:
P : Jumlah Nilai Dalam Persen
F : Jumlah Nilai Siswa
N : Jumlah Seluruh Siswa
Pengukuran dalam rangka menilai keberhasilan belajar siswa
pada umumnya menggunakan ukuran-ukuran yang bersifat kuantitatif
21
yang berupa angka-angka. Angka angka itu kemudian dianalisis
dengan menggunakan strategi statistic kemudian dijelaskan secara
kualitatif. Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil belajar dapat
digunakan nilai standard berskala yaitu berupa rentangan nilai dari 1-
100. Selanjutnya nilai tersebut dikonversi ke dalam beberapa
kelompok dengan kategori sebagai berikut (Arikunto,2010:249):
80-100 : sangat tinggi
66-80 : tinggi
56-65 : sedang
40-55 : rendah
< 40 : sangat rendah
Peneliti akan menggunakan nilai rata-rata siswa untuk
menentukan tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Dalam hal ini akan
digunakan penilaian berstandard berskala dengan rentangan nilai 1–
100 seperti tersebut diatas.
7. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo, halaman
judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan
keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian Inti
22
BAB I PENDAHULUAN
1) Latar Belakang Masalah
2) Rumusan Masalah
3) Tujuan Penelitian
4) Hipotesis Penelitian
5) Manfaat Penelitian
6) Definisi Operasional
7) Metodologi Penelitian
a) Rancangan Penelitian
b) Subyek Penelitian
c) Langkah-langkah Penelitian
d) Instrumen Penelitian
e) Teknik Pengumpulan Data
f) Analisis Data
g) Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
a. Hasil Belajar
b. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
c. Materi Kalor dan Perubahannya
d. Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
dengan metode Word Square.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
a. Subyek Penelitian
23
b. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I
c. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Observasi pada Tahap Pra Penelitian
b. Hasil Penelitian Deskripsi Per Siklus
c. Pembahasan
BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
3. Bagian Akhir Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran
dan daftar riwayat hidup penulis.
24
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar dalam arti luas merupakan suatu proses yang
memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku baru
yang bukan disebabkan oleh kematangan dan suatu hal yang bersifat
sementara sebagai hasil terbentuknya respons utama (Muh.sain
Hanafy, 2014: 68). Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan
seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui
pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Seorang ibu yang
mengikuti seminar tentang pengaturan uang keluarga akan
mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana mengelola uang
keluarga yang kemudian memengaruhi caranya mengelola uang
keluarga. Sebelum seseorang bisa mengendarai sepeda, ia belajar lebih
dahulu bagaimana caranya mengendarai sepeda. Dari contoh tersebut
jelaslah bahwa belajar bukan hanya aktivitas yang dilakukan oleh
pelajar saja melainkan ibu rumah tangga dan yang lainnya.
Dengan demikian, belajar dapat membawa perubahan bagi si
pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
Dengan perubahan-perubahan tersebut, tentunya si pelaku juga akan
terbantu dalam memecahkan permasalahan hidup dan bisa
25
menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Baharuddin dan Esa, 2007:
13).
Belajar menurut pandangan Robert M. Gagne. Gagne sebagai
yang dikutip oleh sagala memandang bahwa belajar adalah perubahan
yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar terus menerus
yang bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja.
Pandangan Gagne menunjukan bahwa belajar adalah adanya stimulus
yang secara bersamaan dengan isi ingatan memengaruhi perubahan
tingkah laku dari waktu ke waktu. Karena itu, belajar dipengaruhi oleh
faktor internal berupa isi ingatan dan faktor eksternal berupa stimulus
yang bersumber dari luar diri individu yang belajar (Muh.sain Hanafy,
2014: 69).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis
belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.
Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan
untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Disini usaha unuk mencapai
kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum
dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi
tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang
sesuatu (Baharuddin dan Esa, 2007: 13).
26
2. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar
individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.
a. Faktor internal
Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam individu dan dapat
mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini
meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
a) Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan
menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani.
Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi
aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan
bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan
belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau
sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang
maksimal. Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama
proses belajar berlangsung peran fungsi fisiologis pada tubuh
manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama
pancaindra. Pancaindara yang berfungsi dengan baik akan
mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula.
27
b) Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang
dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor
psikologis yang utama memengaruhi proses belajar adalah
kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat. Pada
umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-
fisik mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian
kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja,
tetapi juga organ-organ tubuh yang lain. Kecerdasan
merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam
proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar
siswa. Semakin tinggi tingkat inteligensi seorang individu,
semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam
belajar. Sebaliknya semakin rendah tingkat inteligensi
individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan
belajar (Baharuddin dan Esa, 2007: 19-21).
b. Faktor eksternal
Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti
faktor-faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor
eksternal terdiri dari faktor nonsoial dan faktor sosial.
a) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada di
lingkungan sekolah, keluarga, maupun di masyarakat. Aspek
28
fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar,
gedung, dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan
rumah, iklim dan cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana
transportasi yang tersedia dan sejenisnya.
b) Faktor sosial
Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah
menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat (termasuk teman
pergaulan).
B. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran, suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan kegiatan di kelas.
Model tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk
mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Model pembelajaran adalah pola interaksi perserta didik dengan guru
di dalam kelas yang menyangkut pendekatan, strategi, metode, teknik
pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Dalam suatu model pembelajaran ditentukan bukan
hanya apa yang harus dilaksanakan oleh guru, tetapi menyangkut
tahapan-tahapan, prinsip-prinsip reaksi guru dan perserta didik, serta
sistem penunjang yang disyaratkan (Himawan,2017: 3). Trianto
menyatakan bahwa fungsi model pembelajaran adalah sebagai
29
pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan
pembelajaran. Untuk memilih model ini sangat dipengaruhi oleh sifat
dari materi yang akan diajarkan, dan juga dipengaruhi oleh tujuan yang
akan dicapai dalam pengajaran tersebut serta tingkat kemampuan
perserta didik (Darmadi, 2017: 42).
Salah satu model pembelajaran yang didasarkan pada pandangan
kontruktivisme adalah pembelajaran kooperatif. Menurut Kagan
belajar kooperatif adalah suatu istilah yang digunakan dalam prosedur
pembelajaran interatif, dimana siswa belajar bersama-sama dalam
kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan berbagai masalah.
setiap siswa tidak hanya menyelesaikan tugas individunya, tetapi juga
berkewajiban membantu tugas teman kelompoknya, sampai semua
anggota kelompok memahami suatu konsep.
Tujuan akhir yang ingin dikembangkan dari pembelajaran
kooperatif adalah mengoptimalkan kompetensi individu pembelajaran
bersama, hal ini memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat
terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar, sebangai
fondasi yang baik untuk meningkatkan prestaasi siswa (Darmadi,
2017: 364). Pembelajaran kooperatif memberi kesempatan kepada
perserta didik untuk menyampaikan hasil kerja atau informasi dengan
kelompok lain. Adanya sharing pendapat antar kelompok dapat
membiasakan perserta didik untuk saling menghargai pendapat orang
30
lain dan belajar mengemukakan pendapat kepada orang lain (Dwi
Sulisworo dkk, 2018: 5).
2. Pengertian Numbered Head Together (NHT)
Model pembelajaran kooperatif tipe NHT atau kepala bernomor
bersama pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kangen tahun 1993.
NHT dilaksanakan dengan tujuan untuk melibatkan lebih banyak siswa
dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran serta
mengecek pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tersebut. Model
pembelajaran ini dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa
dan merupakan salah satu alternatif terhadap kelas tradisional. Model
pembelajaran NHT merupakan model yang mengutamakan berbagai
aktivitas siswa dalam mencari dan mengolah serta melaporkan
informasi yang dipengaruh dari berbagai sumber. Pada dasarnya model
ini dibuat agar siswa dapat saling berkerja sama bergantung pada
kelompok-kelompok kecil serta kooperatif.
3. Langkah-Langkah Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT.
1) Tahap Pertama Penomoran,
Kelas dibagi dalam beberapa kelompok (terdiri dari 3-5 siswa)
setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor. Adapun dasar
dalam pembuatan kelompok tersebut bisa dilakukan berdasarkan
nilai tes perbedaan jenis kelamin, sifat, dll.
2) Tahap Kedua Pembagian tugas/pertanyaan,
31
Guru memberikan tugas untuk dikerjakan masing-masing
kelompok dan memastikan bahwa setiap kelompok memiliki
sumber informasi yang relevan seperti buku paket, modul dan
lainnya sehingga siswa mampu menyelesaikan tugas yang
diberikan guru.
3) Tahap Ketiga Berfikir bersama,
Setiap kelompok menyatukan pendapatnya terhadap jawaban
pertanyaan dan menyakinkan bahwa setiap anggota dapat
mengerjakan atau mengetahui jawaban. Pada terhadap ini masing-
masing siswa dalam setiap kelompok berpikir bersama dalam usaha
menemukan jawaban yang tepat.
4) Tahap Keempat Menjawab,
Guru memanggil nomor tertentu, kemudian bagi siswa yang
nomornya sesuai dengan yang dipanggil mengacungkan tangan dan
mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
5) Tahap Kelima Tanggapan,
Dari siswa lain perlu didengarkan. Siswa yang nomornya tidak
disebut berusaha memberi tanggapan atas jawaban dari siswa yang
menyampaikan hasil kerja kelompoknya, jika sudah selesai guru
dapat menunjuk nomer berikutnya.
6) Tahap Keenam Kesimpulan,
32
Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan jawaban akhir yang
benar dari setiap pertanyaan terkait dengan materi yang telah
dibahas(Marianingsih dkk, 2018: 57-58).
Melalui pengelolaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT,
maka dapat diketahui antara lain:
1. Aktifitas guru dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Adapun aktifitas guru dalam pembelajaran kooperatif tipe
NHT dapat diketahui aktifitas guru dalam mengelola pembelajaran
kooperatif tipe HNT. Aktifitas guru dalam mengelola pembelajaran
mengalami peningkatan di setiap siklus. Hal ini dikarenakan guru
mengelola pembelajaran kooperatif tipe NHT sesuai dengan sintaks
pembelajaran yang dikemukakan oleh Ibrahim (dalam Trianto,
2010: 48) yang menyatakan bahwa tahap pertama dalam
pembelajaran kooperatif guru menyampaikan tujuan dan motivasi
kepada siswa, tahap kedua menyajikan informasi, tahap tiga
mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar,
tahap ke empat membimbing kelompok bekerja dan belajar, tahap
kelima evaluasi, dan tahap keenam memberikan penghargaan.
2. Aktifitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Adapun aktifitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe
NHT dapat diketahui bahwa aktifitas siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran kooperatif tipe NHT. Dalam buku Rohani, 2007
menyebutkan bahwa suatu proses pembelajaran dapat dikatakan
33
berhasil jika siswa giat dan aktif dalam proses belajar. Dalam
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini siswa
dituntut ikut berperan aktif dalam diskusi. Hal ini dikarenakan
mereka memiliki tanggung jawab masing-masing dalam memahami
materi yang disampaikan, merekka tidak dapat bergantung pada
siswa lain. Sehingga hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan
aktifitas siswa.
Hasil siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT, dari
tes rata-rata pada setiap siklus terdapat peningkatan hasil belajar
dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, dapat
diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam penerapan model
pembelajaran kooperatife tipe NHT pada tiap siklusnya mengalami
peningkatan.
Hal ini menunjukan bahwa dengan diterapkannya model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas secara bertahap. Peningkatan tersebut dapat
terjadi karena masing-masing siswa memiliki tanggung jawab yang
sama dalam setiap kelompok, sehingga mereka dituntut untuk
benar-benar memahami materi tentang inflasi dan indeks harga.
Karena dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
guru menunjuk siswa secara sepontan dan pada saat guru
menunjuk, guru tidak mengetahui siapa murid yang akan ditunjuk.
Oleh sebab itu, model pembelajaran ini sangat efektif untuk
34
diterapkan karena dalam proses pembelajaran berlangsung siswa
memiliki tanggung jawab untuk memahami materi yang sedang
diajarkan dan mereka juga tidak dapat bergantung pada siswa yang
lain.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT guru hanya
berperan sebagai fasilitator dan mediator. Selain itu, pada model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada setiap akhir pelajaran guru
memberikan penghargaan berupa hadiah kepada kelompok yang
mendapatkan skor tertinnggi. Meskipun hadiah yang diberikan
memiliki harga yang tidak seberapa tetapi siswa merasa senang
ketika mereka menerima hadiah setelah pelajaran usai. Hal ini
dapat membuat siswa lain lebih aktif dan belajar lebih giat pada
setiap pertemuan agar mereka juga bisa mendapatkan penghargaan.
(Yulhendri dkk, 2016: 54-55).
4. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
a. Dapat meningkatkan penilaian proses dan hasil siswa.
b. Menjadikan siswa lebih terkesan dalam mengikuti pembelajaran
di kelas karena menyenangkan.
c. Dapat membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa.
d. Siswa yang pandai membantu siswa yang kurang pandai dalam
pemahaman materi.
5. Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
a. Memerlukan waktu yang lama untuk pembelajaran
35
b. Harus memilih materi pembelajaran yang sesuai
c. Semua siswa belum dapat menerapkan tipe NHT karena halini
dipengaruhi pengalaman belajar pada saat pelaksanaan
pembelajaran sebelumnya.
d. Nomor yang sudah dipanggil kemungkinan akan dipanggil lagi.
e. Tidak semua siswa aktif dalam pembelajaran. (Rusmawati Tati
Dkk.hlm: 5)
C. Metode Pembelajaran Word Square
1. Pengertian Word Square
Salah satu pengembangan dari metode ceramah adalah metode
Word Square. Mujimin, mendefinikan metode word square merupakan
metode ceramah yang diperkaya dan berorentasi kepada keaktifan
siswa dalam pembelajaran. Dalam metode word square dibutuhan
kejelian dalam mencocokkan pada kotak-kotak jawaban yang terlah
disediakan oleh guru. Dapat dikatakan metode ini mirip dengan
mengisi teka-teki silang dimana jawabannya sudah disediakan dan
disamarkan dengan huruf-huruf lain sebanagn pengecoh. Metode ini
sesuai dengan semua mata pelajaran khususnya bagi siswa TK/SD.
Kemampuan guru dalam memprogram sejumlah pertanyaan yang
dapat merangsang siswa untuk berpikir sangat diperlukan dalam
metode ini. Adapun tujuan dibuatkan kotak-kotak pengecoh adalah
untuk melatih ketrampilan dan kesabaran siswa.
36
Sebelumnya guru dapat membagikan lembar kegiatan atau
lembar kerja sebagai alat untuk mengukur pemahaman siswa terhadap
materi. Jadi instrumen utama dalam metode ini adalah lembar jawaban
pada susunan huruf acak di kolom yang disediakan. Selain cocok
digunakan bagi siswa TK maupun siswa SD, metode ini juga dapat
diterapkan pada siswa SMP/SMK dengan tujuan sebagai selingan
dalam melakukan evaluasi.
2. Langkah-langkah dalam Metode Word Square adalah:
1) Guru menyiapkan materi.
2) Guru membagikan lembar kegiatan yang berisi kata-kata yang
bersangkutan dengan materi.
3) Siswa mencari kata-kata kemudian mengasir huruf dalam kotak
yang sesuai (bisa vertikal, horizontal, bahkan diagonal).
4) Mendiskusikan dan mencocokkan jawaban siswa.
5) Guru memberikan poin kepada siswa yang jawabannya benar.
3. Kelebihan
Beberapa kelebihan dari metode word square adalah:
1) Melatih ketelitian dan kesabaran siswa dalam mencari jawaban.
2) Mendorong siswa memahami materi lebih dalam
3) Menarik karena adannya unsur permainan dan teka-teki.
4) Merangsang siswa untuk berpikir kritis dan efektif.
4. Kelemahan
Berikut dijelaskan kelemahan metode word square:
37
1) Siswa tidak dapat mengembangkan materi sesuai potensinya.
2) Dapat mematikan kreativitas siswa bila tidak dilaksanakan dengan
baik
3) Siswa hanya menerima bahan mentah saja dari guru. Jawaban dari
lembar kerja biasanya kurang bersifat analisis (Marianingsih dkk,
2018: 123-125).
D. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada
perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan teori (deduktif). Ada dua hal yang berkaitan yang tidak
terpisahkan dengan IPA, yaitu IPA sebagai produk, pengetahuan IPA yang
berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, dan
IPA sebagai proses, yaitu kerja ilmiah. Saat ini objek kajian IPA menjadi
semakin luas, meliputi konsep IPA, proses, nilai, dan sikap ilmiah, aplikasi
IPA dalam kehidupan sehari-hari, dan kreativitas. Belajar IPA berarti
belajar kelima objek atau bidang kajian tersebut.
Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah, pengetahuan yang
dipengaruhi secara ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah. Dua
sifat utama ilmu adalah rasional, artinya masuk akal, logis, atau dapat
diterima akal sehat, dan objektif. Artinya sesuai dengan objeknya, sesuai
dengan kenyataannya, atau sesuai dengan pengamatan. Dengan pengertian
ini, IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan
38
akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Asih dan Eka, 2013: 22-
23).
Pembelajaran IPA dapat digambarkan sebagai suatu sistem, yaitu
sistem pembelajaran IPA. Sistem pembelajaran IPA, sebagaimana sistem-
sistem lainnya terdiri atas komponen masukan pembelajaran, proses
pembelajaran, dan keluaran pembelajaran. Pembelajaran IPA sebagai suatu
sistem dapat digambarkan sebagaimana terdapat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.1 Bagan Model Sistem Pembelajaran IPA
(Sumber : Asih dan Eka, 2013:27)
E. Materi Kalor dan Perpindahannya
Kalor merupakan salah satu bentuk energi. Besarnya kalor suatu zat
menunjukan berapa besar energi kinetik dari partikel-partikel
penyusunannya. Kalor mempunyai satuan Joule (SI) atay kalori. Pengaruh
kalor terhadap suatu benda selain akan meningkatkan suhu suatu benda
bisa mengakibatkan terjadinya perubahan wujud zat. Kalor adalah panas
yang dipindahkan. Panas merupakan salah satu bentuk energi. Energi
panas adalah energi yang dimiliki oleh benda-benda yang dapat
Masukan instrumental, Kurikulum,
Guru, Metode, Media,
Sarana/Prasarana
Preses Pembelajaran IPA
Masukan Lingkungan (Sosial dan
Alamiah)
Masukan
Perserta Didik
Keluaran
Peserta Didik
yang Berhasil
Lulusan yang
Berhasil
39
menimbulkan panas atau kalor, contohnya matahari dan api (Tutuk dan
Dewi 2010:178). Contoh lain sumber energi panas adalah:
1. Matahari, merupakan sumber energi utama dibumi. Energi panas
bermanfaat bagi makhluk hidup. Misalnya, untuk fotosintetis pada
tumbuhan hijau dan peryumbuhan tulang manusia dan hewan.
2. Api, energi panas api dapat digunakan untuk: memasak, penerangan,
menyetrika, menghangatkan tubuh. Api dapat diperoleh dari: kompor
minyak tanah, kompor gas, korek api, lilin, kayu.
3. Panas Bumi (Energi Endogen), panas bumi dipakai untuk memanaskan
air sehingga menghasilkan uap. Kemudian uap panas memutar turbin
yang menyebabkan generator bergerak, lalu generator dapat dihasilkan
energi listrik.
4. Batu Bara, berasal sari tumbuhan tropis yang sudah mati di rawa-rawa
dalam waktu ribuan tahun. Bermanfaat untuk: bahan mentah bensin
tiruan, keperluan industri, bahan bakar pembangkit listrik, bahan bakar
kereta api atau kapal laut (Nurhayati, 2014: 55-56).
Dalam aktifitas keseharian, apa yang terjadi kegiatan kita tidak
terlepas dari konsep kalor. Banyak peralatan rumah tangga dibuat dengan
memakai prinsip-prinsip perpindahan kalor. Perpindahan kalor adalah
perpindahan energi yang terjadi pada benda atau meterial yang bersuhu
tinggi ke benda atau material yang bersuhu rendah, hingga tercapainya
kesetimbangan panas.
Terdapat tiga macam proses perpindahan energi kalor yaitu :
40
1. Perpindahan Kalor secara Konduksi
Perpindahan kalor secara Konduksi yaitu perpindahan kalor
pada suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan molekul-molekul zat
tersebut. Perpindahan kalor secara konduksi hanya terjadi pada zat
padat. Benda-benda yang dapat menghantarkan kalor dengan baik
dinamakan konduktor. Logam dan besi merupakan contoh konduktor
yang baik. Sebaliknya, benda-benda yang tidak dapat menghantarkan
kalor dengan baik dinamakan isolator. Contoh benda yang termasuk
isolator adalah kaca, kayu, dan plastik.
Gambar 2.2 Perpindahan Kalor Secara Konduksi
(Sumber: https://blog.ruangguru.com/perpindahan-kalor)
2. Perpindahan Kalor secara Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor
yang disertai perpindahan molekulnya. Perpindahan kalor secara
konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Perpindahan panas secara
konveksi juga terjadi dalam peristiwa alam, seperti terjadinya angin
laut dan angin darat.
41
Gambar 2.3 Perpindahan Kalor Secara Konveksi
(Sumber:https://www.ayosekolahfisika.com/2016/06/perpindaha
n-kalor-secara-konveksi.html)
3. Perpindahan Kalor secara Radiasi
Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak
memerlukan zat perantara. Contohnya kalor secara radiasi adalah
panas matahari (Aslizar 2017: 281-282).
Gambar 2.4 Perpindahan Kalor Secara Radiasi
(Sumber : http://www.mikirbae.com/2016/12/jenis-jenis-perpindahan-
kalor.html)
Jadi Kalor yaitu panas yang dipindahkan. Panas merupakan salah
satu bentuk energi salah satu contohnya yaitu matahari. Perpindahan kalor
terbagi menjadi 3 jenis yaitu, perpindahan kalor secara Konduksi yaitu
42
perpindahan kalor pada suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan
molekul-molekul zat tersebut, perpindahan kalor secara konveksi yaitu
perpindahan kalor yang disertai perpindahan molekulnya, dan perpindahan
kalor secara Radiasi yaitu kalor tanpa memerlukan zat perantara.
44
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Kauman kidul Kota Salatiga.
Dalam bagian ini penulis ingin paparkan lokasi dilaksanakan penelitian
ini. Hal ini penulis pandang perlu karena untuk menghindari persepsi yang
salah tentang lokasi penelitian yang nantinya juga sangat berpengaruh
pada analisis data yang akan dilakukan. Secara garis besar lokasi
penelitian dapat penulis sampaikan sebagai berikut:
1. Identitas Sekolah
Nama Madrasah : MI Islamiyah Kauman Kidul, Sidorejo Kota
Salatiga
Alamat : Jln. Ki. Jayengrono 35
Jenjang : MI
Jumlah Siswa : 159
Jumlah Guru : 10
Jumlah Kelas : 6
Kode pos : 50716
Status Madrasah : Swasta
Tahun Berdirinya : Tahun 1959
45
2. Sejarah Berdirinya MI Kauman Kidul Kota Salatiga
MI Islamiyah Kauman Kidul, Sidorejo Kota Salatiga, berdiri
sejak tahun 1959. MI ini berdiri atas prakarsa dari sesepuh jaman
dahulu yang menginginkan adanya sekolah formal di desa kauman
kidul dan didukung perangkat desa terkait. Sebelumnya MI Islamiyah
kauman kidul merupakan madrasah diniyah atau sekolah in-formal
yang khusus mempelajari al qur’an disore hari.
MI Islamiyah Kauman Kidul beralamat di jalan ki. Jayengrono
no.35 kelurahan Kauman Kidul telp. (0298 3404288). Berdiri sejak
tahun 1959 berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Replubik Indonisia Nomor lk.3c/204/PGM. MI/uj/1978 tanggal 2
januari 1978. Nomor statistic MI Islamiyah kauman kidul adalah
111233730011, sedangkan nomor NPWP nya 000.382.319.2.505.000.
3. Visi dan Misi MI Kauman Kidul
a. Visi
“Terwujudnya perserta didik yang berkualitas bertaqwa, cerdas,
unggul dalam prestasi dan berakhlak mulia serta mampu mengikuti
perkembangan teknologi dan seni, untuk mencintai lingkungan dan
tanah air”
b. Misi
1) Mewujudkan proses belajar mengajar dan bimbingan secara
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang mampu
mengembangkan siswa secara maksimal.
46
2) Mewujudkan penghayatan, keterampilan, dan pengalaman
terhadap ajaran agama islam menuju terbentuknya insan yang
beriman dan bertaqwa.
3) Mewujudkan pendidikan yang demokratis, berakhlakul
karimah, cerdas, sehat, disiplin, dan bertanggung jawab.
4) Mewujudkan pendidikan yang berkepribadian dinamis,
trampil, mengusai pengetahuan pengetahuan, teknologi, dan
seni.
5) Membimbing siswa untuk dapat mengenal lingkungan
sehingga memiliki rasa keperdulian terhadap lingkungan.
4. Sarana dan Prasarana MI Kauman Kidul
Sarana dan prasarana di mi kauman kidul cukup memadai untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan aktivitas di sekolah. Berikut
ini adalah sarana dan prasarana yang ada di MI Kauman Kidul:
Tabel 3.1 Keadaan Sarana Prasarana MI Kauman Kidul
No Ruang Jumlah Keadaan
1. Ruang Kelas 6 Terrawat
2. Ruang Tamu 1 Terrawat
3. Ruang Perpustakaan 1 Terrawat
4. Ruang Kepala Sekolah 1 Terrawat
5. Ruang Guru 1 Terrawat
6 Ruang BK/BP 1 Terrawat
Bersambung. . .
47
7 Ruang UKS 1 Terrawat
8 Koprasi/Toko 1 Terrawat
9 Kamar Mandi/WC Siswa 2 Terrawat
10 Kamar Mandi/WC Guru 2 Terrawat
11 Gudang 1 Terrawat
12 Ruang Ibadah/Musolah 1 Terrawat
5. Keadaan Guru Dan Pegawai di MI Kauman Kidul
Guru dan pegawai di MI Kauman Kidul memiliki latar belakang
pendidikan dan jabatan yang berbeda. Keadaan guru dan pegawai di
MI Kauman Kidul dapat dilihat pada tabel dibawah:
Tabel 3.2 Keadaan Guru dan Pegawai MI Kauman Kidul
No Jabatan Nama
1 Kepala Madrasah Drs. Marno
2 Seketaris Muslih M.Syukron A.Ma
3 Bendahara H. Burhan Latifah S.Pd.I
4 Guru kelas 1 Syarifah, S.Pd.I
5 Guru kelas 2 M.Syukron,A.Ma
6 Guru kelas 3 Chusmiyati,S.Ag
7 Guru kelas 4 Zaenal A, S.Pd.I
8 Guru kelas 5 Sri Lestari,S.Pd.I
9 Guru kelas 6 Latifah, S.Pd.I
10 Guru Agama Jumali
11 Guru Bahasa Inggris Syarifah, S.Pd.I
12 Guru Penjas Gustian R.P, S.Pd
13 Guru Extra M.Syukron,A.Ma
14 Tenaga Kebersihan dan
Penjaga Sekolahan Moh Munajat
48
6. Siswa Kelas V MI Kauman Kidul
Siswa kelas V MI Kauman Kidul berjumlah 26 siswa yang
terdiri dari 16 siswa laki-lagi dan 10 siswa perempuan.
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Kauman Kidul
NO NAMA JENIS KELAMIN
1 A B S L
2 A K P P
3 A A S P
4 A D P L
5 A L
6 D L O P
7 E Y L
8 F A P
9 G N A L
10 H A L
11 H I S L
12 I K K P
13 M R H L
14 M H A L
15 M A H Z L
16 M K Y L
17 M S S L
18 M T L
19 M Z A L
20 N R P
21 P I R P
22 R F K L
23 S W S P
24 Y P
25 Z A W P
26 Z O M A L
B. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas V madrasah Ibtidaiyah MI
Kauman Kidul yang berjumlah 26 siswa, yang terdiri dari 16 siswa laki-
49
laki dan 10 siswa perempuan, yang pada tahun 2018-2019 tercatat sebagai
siswa kelas V MI Kauman Kidul Kota Salatiga.
Mata pelajaran yang dijadikan objek penelitian adalah mata
pelajaran IPA sesuai dengan kompetensi dasar atau silabus pada saat
penelitian ini dilaksanakan. Pokok bahasan yang diambil adalah Kalor dan
Perpindahannya.
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA materi kalor dan
perpindahannya semester genap tahun 2018 dan dilaksanakan dengan
menggunakan jam pelajaran IPA sesuai dengan jadwal pelajaran IPA kelas
V di MI Kauman Kidul Kota Salatiga.
Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan pra siklus untuk observasi dilaksanakan pada bulan 03
Januari 2018
2. Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 27 Febuari 2019
3. Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 09 Maret 2019
Penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT,
dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 4 tahapan,
yaitu dengan perencnaan (planning), tindakan (acting), observasi
50
(observing), dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan
dpat di deskrepsikan sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan pada siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Penelitian tindak kelas dilaksanakan pada 27 Febuari 2019,
2) Menyiapkan RPP pembelajaran IPA materi kalor dan
perpindahnnya melalui model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dan metode Word Square,
3) Menyiapkan perangkat pembelajaran tentang materi kalor dan
perpindahannya melalui model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dan metode Word Square.
Perangkat yang dipersiapkan pada siklus meliputi
absensi, lembar observasi guru, buku paket tema 6, dan media
pembelajaran.
b. Tindakan (Acting)
Tindakan kelas siklus I berlangsung selama satu kali tatap
muka (2x35) menit. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini
adalah pengertian sumber energi panas dan contohnya. Langkah-
langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa membaca asmaul husna dan
surat-surat pendek kemudian berdo’a.
Guru mengecek kesiapan diri dengan
15
menit
51
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan materi tematik.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
Inti Guru meminta siswa untuk membuka
buku tematik tema 6 subtema 1 pelajaran
ke 1 halaman 1 . (ayo lakukan)
Guru memberikan beberapa pertanyaan
untuk menstimulus rasa ingin tahu siswa,
tentang topik yang akan dibahas pada
tema.
Apakah menurutmu panas bisa
berpindah?
Bagaimana caranya panas
berpindah?
Apakah kamu pernah memegang
gagang panci di atas kompor yang
menyala?
Apakah kamu merasakan panas?
Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Siswa mencermati gambar yang
disajikan di Buku Siswa, guru
mengarahkan diskusi dengan meminta
siswa untuk mengamati gambar tersebut.
Mengapa baju yang basah apabila
dijemur dibawah sinar matahari
bisa kering?
45
Menit
52
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Apa yang terjadi pada air di dalam
panci tersebut?
Apakah kamu pernah melihat
peristiwa-peristiwa seperti dalam
gambar?
Sumber panas apa saja yang dapat
kamu temukan dalam gambar?
Siswa membaca teks bacaan yang
berjudul “Sumber Energi Panas” di
dalam hati. Siswa diperbolehkan untuk
menggaris bawahi informasi penting
yang ia temukan dalam bacaan. (ayo
membaca).
Siswa membaca kembali bacaan Sumber
Energi Panas, kemudian menjawab
pertanyaan yang berhubungan dengan isi
bacaan
Siswa menuliskan kata-kata kunci yang
ia temukan di setiap paragraf. Guru
memberikan penjelasan tentang makna
kata kunci, bahwa kata kunci adalah
kata-kata yang dianggap penting dalam
paragraf terkait.
Hasil dari kegiatan pembelajaran pada
tahap ini, dapat digunakan untuk
memahamkan KD Bahasa Indonesia
tentang meringkas teks penjelasan,
khususnya mengenai kata kunci dalam
teks penjelasan.
Siswa membuat kesimpulan dari bacaan
dan menjelaskan kepada teman
sebangkunya.
Siswa menjawab pertanyaan yang
disediakan berdasarkan informasi yang
ia dapatkan dari bacaan.
Siswa di bagi menjadi 5 kelompok,
setiap kelompok mendiskusikan materi
yang diberikan oleh guru.
Siswa diminta berkumpul sesuai
kelompoknya dengan posisi tempat
duduk yang tidak berdekatan dengan
kelompok yang lain.
Guru memberikan topi bernomor 1-5
pada tiap-tiap kelompok. Guru
53
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
menyampaikan langkah-langkah
pembelajaran dengan NHT.
Guru mengawasi jalannya diskusi dan
memberi batasan waktu saat diskusi
kelompok.
Setelah selesai guru meminta
perwakilan perkelompok maju untuk
mempersentasikan hasil diskusi tadi.
Penutup Guru meminta siswa untuk tepuk tangan
untuk kita semua.
Guru bertanya tentang materi tadi yang
belum jelas, dan siswa diminta untuk
menyimpulkan semua materi yang sudah
dipelajari tadi.
Guru mengevaluasi dengan membagikan
soal
Guru meminta salah satu siswa
memimpin doa.
Guru mengucapkan salam.
10
menit
c. Observasi (Observing)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalam mengamati
kegiatan guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mengetahui
proses pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dan metode Word Square sebagai evaluasinya nanti.
Kegiatan observasi juga untuk mengamati siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
dan metode Word Square.
Observasi dilaksanakan secara langsung dengan
menggunakan format observasi yang telah disusun. Observasi
54
dilaksanakan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan metode Word
Square materi kalor dan perpindahannya.
d. Refleksi (Reflecting)
Hasil belajar siklus I ini menunjukan bahwa keaktifan siswa
dalam peoses pembelajaran meningkat dibandingkan pra siklus.
Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator.
Pusat pembelajaran berada pada siswa. Model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dan metode word square ini membuat semua
siswa aktif karena dalam pembelajaran siswa dapat berinteraksi
dengan kelompoknya dan juga dapat melatih keberanian siswa
pada saat mengutarakan hasil diskusinya di depan kelas.
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-
masalah yaitu: pengelolaan waktu yang kurang optimal saat
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan
metode word square, suara guru kurang lantang dalam
menjelaskan materi, siswa masih banyak yang bingung dan
bergantung kepada temannya saat diskusi berlangsung, masih ada
siswa yang malu-malu saat guru memberi pertanyaan yang
berkaitan dengan materi.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti
akan melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil
belajar pada siklus I.
55
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan pada siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Penelitian tindak kelas dilaksanakan pada 09 Maret 2018,
2) Menyiapkan RPP pembelajaran IPA materi kalor dan
perpindahnnya melalui model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dan metode word square,
3) Menyiapkan perangkat pembelajaran tentang materi kalor dan
perpindahannya melalui model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dan metode word square.
Perangkat yang dipersiapkan pada siklus meliputi absensi,
lembar observasi guru, buku paket tema 6, dan media
pembelajaran.
b. Tindakan (Acting)
Tindakan kelas siklus I berlangsung selama satu kali tatap
muka (2x35) menit. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini
adalah pengertian sumber energi panas dan contohnya. Langkah-
langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan
mengajak semua siswa membaca
asmaul husna dan surat-surat pendek
kemudian berdo’a.
Guru mengecek kesiapan diri dengan
15
menit
56
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan materi tematik.
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran.
Inti Guru meminta siswa untuk membuka
buku tematik tema 6 subtema 2
pelajaran ke 1 halaman 68 . (ayo
lakukan)
Siswa berdiskusi bersama dengan
temannya untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru.
Guru mengingatkan kembali tentang
sumber energi panas yang ada di
sekitar.
Guru meminta siswa untuk
menyebutkan kembali sumber-
sumber energi panas tersebut. (ayo
berdiskusi)
Siswa mencari informasi tentang
bagaimana panas bisa berpindah pada
bacaan yang berjudul “Perpindahan
Panas atau Kalor”.
Siswa menggarisbawahi informasi-
informasi penting yang ia temukan
dari bacaan, siswa diperbolehkan
untuk membuat catatan kecil tentang
konsep-konsep penting yang ia
temukan dalam bacaan.
Guru memberikan penekanan pada
paragraph terakhir: Konduksi adalah
cara perindahan panas melalui zat
perantara. Perpindahan panas yang
disertai dengan perpindahan partikel
zat disebut konveksi. Sedangkan
radiasi adalah cara perindahan panas
dengan pancaran disebut dengan
radiasi.
Guru memberikan penjelasan, bahwa
teks bacaan yang disajikan pada Buku
Siswa adalah teks bacaan yang
diperoleh dari sebuah buku pelajaran.
Guru meminta siswa untuk membaca
45
Menit
57
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
kembali bacaan sebelumnya, siswa
mencermati kembali bacaan yang
disajikan dan mencari katakata kunci
atau hal- hal penting dari setiap
paragraf.
Siswa menuliskan hal-hal penting
yang ia temukan dalam setiap
paragraf dalam table yang disediakan.
Siswa menggunakan contoh yang
diberikan sebagai acuan. (ayo
menulis)
Siswa di bagi menjadi 5 kelompok,
setiap kelompok mendiskusikan
materi yang diberikan oleh guru.
Siswa diminta berkumpul sesuai
kelompoknya dengan posisi tempat
duduk yang tidak berdekatan
dengan kelompok yang lain.
Guru memberikan topi bernomor 1-
5 pada tiap-tiap kelompok. Guru
menyampaikan langkah-langkah
pembelajaran dengan NHT.
Guru mengawasi jalannya diskusi
dan memberi batasan waktu saat
diskusi kelompok.
Setelah selesai guru meminta
perwakilan perkelompok maju
untuk mempersentasikan hasil
diskusi tadi.
Penutup Guru meminta siswa untuk tepuk
tangan untuk kita semua.
Guru bertanya tentang materi tadi
yang belum jelas, dan siswa diminta
untuk menyimpulkan semua materi
yang sudah dipelajari tadi.
Guru mengevaluasi dengan
membagikan soal
Guru meminta salah satu siswa
memimpin doa.
Guru mengucapkan salam.
10
menit
58
c. Observasi (Observing)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalam mengamati
kegiatan guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mengetahui
proses pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dan metode word square sebagai evaluasinya nanti. Kegiatan
observasi juga untuk mengamati siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
dan metode word square.
Observasi dilaksanakan secara langsung dengan
menggunakan format observasi yang telah disusun. Observasi
dilaksanakan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan metode word square
materi kalor dan perpindahannya.
d. Refleksi (Reflecting)
Hasil belajar siklus II ini menunjukan bahwa keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran meningkat dari proses pembelajaran
siklus I. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan
metode Word Square. Guru berperan sebagai fasilitator,
pembimbing, dan motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa.
Model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan metode Word Square
ini membuat semua siswa aktif karena dalam pembelajaran siswa
dapat berinteraksi dengan kelompoknya dan juga dapat melatih
59
keberanian siswa pada saat mengutarakan hasil diskusinya di depan
kelas.
Selama pengamatan berlangsung permasalahan-permasalahan
yang ditemukan ada siklus I sudah menurun dan diperbaiki.
Kebingungan siswa dalam berdiskusi dan siswa lebih senang
evaluasinya menggunakan metode Word Square karena siswa akan
lebih tertantang untuk menjawab soal. Pada pratikum siswa juga
dapat melakukan dengan baik sesuai dengan petunjuk yang
diberikan. Siswa juga sudah berani dan percaya diri dalam
menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh guru.
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V MI Kauman
Kidul Kota Salatiga. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam II
siklus untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan Word Square dalam pembelajaran
IPA materi Kalor dan Perpindahannay.
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, mulai dari pemeriksaan
tahap studi awal sampai pada siklus II diperoleh data sebagai berikut:
1. Deskripsi Hasil Pra Siklus
Data yang diperoleh dari observasi dengan guru kelas diperoleh
penjelasan bahwa masih ada beberapa siswa mendapat nilai IPA yang
belum tuntas atau belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) IPA yang ditetapkan di MI kauman kidul yaitu 70.
Selain itu siswa juga memiliki keaktifan yang rendah dalam mengikuti
pelajaran IPA.
Berdasarkan pengamatan singkat terhadap siswa sebelum
penelitian, menunjukan bahwa kemampuan siswa masih rendah
terhadap mata pelajaran IPA. Hal tersebut terdapat nilai ulangan harian
yang menunjukan rendahnya kemampuan siswa belajar IPA. Kondisi
awal tersebut digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian.
61
Adapun hasil kondisi awal siswa sebelum menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan metode Word Square yaitu:
Tabel 4.1 Daftar Hasil Rata-Rata Kondisi Pra Siklus Siswa
NO NAMA KKM NILAI
KETERANGAN
TUNTAS TIDAK
TUNTAS
1 A B S 70 56 V
2 A K P 70 88 V
3 A A S 70 73 V
4 A D P 70 60 V
5 A 70 65 V
6 D L O 70 46 V
7 E Y 70 50 V
8 F A 70 76 V
9 G N A 70 65 V
10 H A 70 60 V
11 H I S 70 100 V
12 I K K 70 100 V
13 M R H 70 80 V
14 M H A 70 100 V
15 M A H Z 70 75 V
16 M K Y 70 70 V
17 M S S 70 50
V
18 M T 70 70 V
19 M Z A 70 68
V
20 N R 70 36
V
21 P I R 70 100 V
22 R F K 70 77 V
23 S W S 70 65
V
24 Y 70 96 V
25 Z A W 70 96 V
26 Z O M A 70 12 V
Jumlah 1834 14 12
Rata-Rata nilai 70,5
62
Tabel 4.2 Hasil Presentase Kondisi Pra Siklus Nilai Siswa
No Kategori Frekuensi Presentase Jumlah Nilai
1.
2.
Tuntas
Belum Tuntas
14
12
54%
46%
1201
633
Jumlah 26 100% 1834
Tabel di atas dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
Gambar 4.1 Diagram Hasil Prosentase Kondisi Awal Nilai Siswa
Nilai rata-rata siswa menjunjukan bahwa hasil belajar siswa
kurang memuaskan, sebanyak 12 siswa belum mencapai batas KKM.
Batas KKM di MI Kauman Kidul untuk mata pelajaran IPA adalah 70.
Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 54%(14 siswa) dan 46%
(12 siswa) belum mencapai KKM. Berdasarkan hal ini peneliti
mencoba melakukan tindakan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dengan metode Word Square untuk
meningkatkan hasil belajar dan juga keaktifan belajar siswa.
11
11,5
12
12,5
13
13,5
14
Category 1
Hasil Prosentase Kondisi Pra Siklus Nilai Siswa
Tuntas Belum Tuntas Column1
63
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Proses pembelajaran pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu,
27 Februari 2019. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2x35
menit). Peneliti menggunakan model pembelajarn NHT dengan
Metode Word Square. Materi pokok yang diajarkan pada siklus I
adalah suhu dan panas. Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus I,
mencakup performasi guru dan hasil belajar siswa. Pada deskripsi
performer guru di dapatkan data kemampuan guru dalam
melaksanakan kemampuan mengajar sesuai dengan RPP yang telah
disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan
metode Word Square. Pada data hasil belajar siswa kita dapat melihat
rata-rata kelas dan presentase ketuntasan belajar siswa. Deskripsi pada
penelitian tindakan siklus I antara lain sebagai berikut:
a. Performansi Guru
Pengambilan data digunakan mengetahui aktivitas guru
pada siklus I menggunakan lembar observasi performasi guru.
Lembar observasi guru yang digunakan berjumlah 25 aktivitas
yang harus diamati oleh peneliti. Dengan rentang sekor 1 sampai
4, sehinggga skor maksimal yang diperoleh adalah 100 dan skor
minimalnya adalah 25. Data ini diambil untuk mengetahui
seberapa besar aktivitas guru dalam pembelajaran IPA materi
kalor dan perpindahannya menggunakan model pembelajaran
64
kooperatif tipe NHT dengan Word Square. Hasil observasi
performasi guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3 Hasil Performansi Guru Siklus I
No Aspek yang Diamati Skor
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa V
2. Memotivasi siswa secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran
V
3. Memberikan apresepsi (kaitan dengan
materi) V
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran,
cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus
V
Sikap Guru Selama Proses Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi V
6. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa V
7. Antusiasme dalam penampilan V
Penguasaan Bahan Belajar Materi Pelajaran
8. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-
langkah yang direncanakan dalam RPP V
9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar V
10. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar V
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
11. Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan V
12. Memiliki ketrampilan dalam
menanggapi dan merespon pertanyaan
siswa
V
13. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan V
14. Menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar
V
Kemampuan Menerapkan Model Pembelajaran
15. Menerapkan model pembelajaran NHT
dengan baik dan benar V
Bersambung. . .
65
16. Melibatkan siswa dalam penerapan
model pembelajaran NHT V
17 Memberikan motivasi, pengarahan dan
bimbingan pada saat pembelajaran V
18 Memfasilitasi siswa melalui
pertanyaan, pemberian tugas, diskusi,
untuk memunculkan gagasab baru baik
secara lisan maupun tertulis
V
Evaluasi Pembelajaran
19 Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
V
20 Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
V
21 Menerapkan metode word square
dengan baik dan benar
V
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
22. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
V
23. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
V
24. Menginformasikan pembelajaran
berikutnya
V
25. Menutup pembelajaran dengan baik
dan benar
V
Jumlah 2
8
33 14 -
Total 75
Presentase (%) 75%
Katagori Baik
Keterangan:
1) Skor Nilai
A = 4 (Sangat Baik)
B = 3 (Baik)
C = 2 (Cukup)
D = 1 (Kurang)
2) Rentangan Kategori
Nilai 76% - 100%(Sangat
Baik)
Nilai 51% - 75%(Baik)
Nilai 26% - 50%(Cukup)
Nilai 0% - 25%(Kurang)
Rumus =𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
66
Jumlah skor yang diperoleh adalah 75. Aktivitas yang
memperoleh skor 4 ada 7 butir, yang memperoleh skor 3 ada 11
butir, dan yang memperoleh skor 2 ada 7 butir. Jika dihitung
dalam presentase, aktivitas guru memperoleh presentase sebesar
75%.
b. Nilai Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran mengunakan metode
Word Square, diketahui nilai rata-rata kelas dan presentase
ketuntasan belajar. Adapun hasil belajar siswa siklus I yaitu:
Tabel 4.4 Daftar Hasil Rata-Rata Belajar Siswa Siklus I
NO NAMA KKM NILAI
KETERANGAN
TUNTAS TIDAK
TUNTAS
1 A B S 70 60 V
2 A K P 70 90 V
3 A A S 70 80 V
4 A D P 70 60 V
5 A 70 70 V
6 D L O 70 65 V
7 E Y 70 80 V
8 F A 70 90 V
9 G N A 70 75 V
10 H A 70 70 V
11 H I S 70 80 V
12 I K K 70 90 V
13 M R H 70 75 V
14 M H A 70 90 V
15 M A H Z 70 95 V
16 M K Y 70 50 V
17 M S S 70 60 V
18 M T 70 60 V
19 M Z A 70 80 V
20 N R 70 60 V
21 P I R 70 95 V
22 R F K 70 95 V
Bersambung. . .
67
23 S W S 70 95 V
24 Y 70 80 V
25 Z A W 70 85
26 Z O M A 70 45 V
Jumlah 1975 18 8
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 45
Rata-Rata nilai 76
Tabel 4.5 Hasil Presentase Kondisi Nilai Siswa Siklus I
No Kategori Frekuensi Presentase Jumlah Nilai
1.
2.
Tuntas
Belum Tuntas
20
6
77%
23%
1675
300
Jumlah 26 100% 1975
Keterangan:
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
Presentase ketuntasan =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100%
= 20
26 𝑥 100%
= 77%
Hasil tes evaluasi pada siklus I mengalami peningkatan
yang cukup baik apabila dibandingkan dengan nilai pra siklus.
Nilai rata-rata siswa menunjukan bahwa hasil belajar siswa cukup
memuaskan. Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 77% (20
siswa) dan 23% (6 siswa) belum mencapai KKM.
Diagram ketuntasan belajar siswa pad siklus I dapat
digambarkan pada diagram sebagai berikut:
68
Gambar 4.2 Diagram Hasil Presentase Siklus I Nilai Siswa
c. Refleksi
Berdasarkan nilai yang diperoleh pada siklus I belum
memuaskan, karena secara klasikal belum mencapai ketuntasan
85%. Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 77% (20 siswa)
dan 23% (6 siswa) belum mencapai KKM. Kurang berhasilnya
proses pebelajaran yang terjadi pada siklus I, jadi peneliti perlu
melaksanakan tindakan pada siklus II sebagai rangkaian dari
penelitian kelas ini.
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Proses pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada hari
Senin, 09 Maret 2019. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x
35 menit). Peneliti menggunakan model pembelajarn NHT dengan
metode Word Square. Materi pokok yang diajarkan pada siklus II
adalah perpindahan kalor di sekitar kita. Deskripsi pelaksanaan
0
5
10
15
20
Siklus 1
Hasil Presentase Siklus I Nilai
Siswa
Tuntas Belum Tuntas Column1
69
tindakan siklus II, mencakup performasi guru dan hasil belajar siswa.
Pada deskripsi performer guru di dapatkan data kemampuan guru
dalam melaksanakan kemampuan mengajar sesuai dengan RPP yang
telah disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
dengan metode Word Square. Pada data hasil belajar siswa kita dapat
melihat rata-rata kelas dan presentase ketuntasan belajar siswa.
Deskripsi pada penelitian tindakan siklus II antara lain sebagai berikut:
a. Performasi Guru
Pengambilan data digunakan mengetahui aktivitas guru
pada siklus II karena di siklus I belum memenuhi kreteria yang
ditentukan menggunakan lembar observasi performasi guru.
Lembar observasi guru yang digunakan berjumlah 25 aktivitas
yang harus diamati oleh peneliti. Dengan rentang sekor 1 sampai
4, sehinggga skor maksimal yang diperoleh adalah 100 dan skor
minimalnya adalah 25. Data ini diambil untuk mengetahui
seberapa besar aktivitas guru dalam pembelajaran IPA materi
kalor dan perpindahannya menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dengan Word Square. Hasil observasi
performasi guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.6 Hasil Performansi Guru Siklus II
No Aspek yang Diamati Skor
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa V
2. Memotivasi siswa secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran
V
70
3. Memberikan apresepsi (kaitan
dengan materi) V
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran,
cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus
V
Sikap Guru Selama Proses Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi V
6. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa V
7. Antusiasme dalam penampilan V
Penguasaan Bahan Belajar Materi Pelajaran
8. Bahan belajar disajikan sesuai
langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
V
9. Kejelasan dalam menjelaskan
bahan belajar V
10. Memiliki wawasan yang luas
dalam menyampaikan bahan
belajar
V
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
11. Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan V
12. Memiliki ketrampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
V
13. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan V
14. Menggunakan beragam
pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar
V
Kemampuan Menerapkan Model Pembelajaran
15. Menerapkan model pembelajaran
NHT dengan baik dan benar V
16. Melibatkan siswa dalam
penerapan model pembelajaran
NHT
V
17 Memberikan motivasi,
pengarahan dan bimbingan pada
saat pembelajaran
V
18 Memfasilitasi siswa melalui
pertanyaan, pemberian tugas,
diskusi, untuk memunculkan
gagasab baru baik secara lisan
maupun tertulis
V
71
Bersambung. . .
Evaluasi Pembelajaran
19 Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
V
20 Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
V
21 Menerapkan metode word square
dengan baik dan benar
V
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
22. Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
V
23. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
V
24. Menginformasikan pembelajaran
berikutnya
V
25 Menutup pembelajaran dengan
baik dan benar
V
Jumlah 60 30 - -
Total 90
Presentase (%) 90%
Katagori Sangat Baik
Keterangan:
3) Skor Nilai
A = 4 (Sangat Baik)
B = 3 (Baik)
C = 2 (Cukup)
D = 1 (Kurang)
4) Rentangan Kategori
Nilai 76% - 100%(Sangat Baik)
Nilai 51% - 75%(Baik)
Nilai 26% - 50%(Cukup)
Nilai 0% - 25%(Kurang)
Rumus =𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
Jumlah skor yang diperoleh adalah 90. Aktivitas yang
memperoleh skor 4 ada 15 butir, yang memperoleh skor 3 ada 10
72
butir. Jika dihitung dalam presentase, aktivitas guru memperoleh
presentase sebesar 90%.
b. Nilai Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran mengunakan metode
Word Square, diketahui nilai rata-rata kelas dan presentase
ketuntasan belajar. Adapun hasil belajar siswa siklus II yaitu:
Tabel 4.7 Daftar Hasil Rata-Rata Belajar Siswa Siklus II
NO NAMA KKM NILAI
KETERANGAN
TUNTAS TIDAK
TUNTAS
1 A B S 70 70 V
2 A K P 70 95 V
3 A A S 70 90 V
4 A D P 70 60 V
5 A 70 85 V
6 D L O 70 95 V
7 E Y 70 85 V
8 F A 70 95 V
9 G N A 70 85 V
10 H A 70 80 V
11 H I S 70 85 V
12 I K K 70 85 V
13 M R H 70 90 V
14 M H A 70 95 V
15 M A H Z 70 90 V
16 M K Y 70 70 V
17 M S S 70 80 V
18 M T 70 85 V
19 M Z A 70 85 V
20 N R 70 75 V
21 P I R 70 95 V
22 R F K 70 95 V
23 S W S 70 95 V
24 Y 70 95 V
25 Z A W 70 95
26 Z O M A 70 65 V
Jumlah 2220 24 2
73
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 65
Rata-Rata nilai 85,3
Tabel 4.8 Hasil Presentase Kondisi Nilai Siswa Pada Siklus II
No Kategori Frekuensi Presentase Jumlah Nilai
1.
2.
Tuntas
Belum Tuntas
24
2
92%
8%
2090
130
Jumlah 26 100% 2220
Keterangan:
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
Presentase ketuntasan =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100%
= 24
26 𝑥 100%
= 92%
Hasil tes evaluasi pada siklus II mengalami peningkatan
yang sangat memuaskan apabila dibandingkan dengan nilai pra
siklus dan siklus I. Nilai rata-rata siswa menunjukan bahwa hasil
belajar siswa memuaskan. Siswa yang telah mencapai KKM
sebanyak 92% (24 siswa) dan 8% (2 siswa) belum mencapai
KKM.
Diagram ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat
digambarkan pada diagram sebagai berikut:
74
Gambar 4.3 Diagram Hasil Presentase Siklus II Nilai Siswa
c. Refleksi
Berdasarkan hasil refleksi tindakan pada siklus II, maka
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA materi kalor dan
perpindahannya pada siswa kelas V MI Kauman Kidul Kota
Salatiga berdampak positif pada: perolehan rata-rata belajar siswa
materi kalor dan perpindahannya yang mencapai rata-rata 85,3 ,
Presentase siswa yang tuntas belajar mencapai 92%, presentase
performasi guru meningkat menjadi 90% atau masuk dalam
kategori sangat baik.
Dengan demikian, pembelajaran IPA materi kalor dan
perpindahannya kelas V di MI Kauman Kidul Kota Salatiga
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan
metode Word Square dikatakan telah berhasil, sehingga penelitian
dihentikan sampai siklus II.
0
5
10
15
20
25
Siklus II
Hasil Presentase Siklus II
Nilai Siswa
Tuntas Belum Tuntas Column1
75
B. Pembahasan
1. Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan
a. Rekapitulasi Gabungan Hasil Belajar
Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan
Kategori
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Siswa % Siswa % Siswa %
Tuntas 14 54% 18 77% 24 92%
Belum
Tuntas
12 46% 8 23% 2 8%
Jumlah 26 100
%
26 100
%
26 100%
Rata-rata 70 76 85,3
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa adanya
peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan.
Peningkatan hasil belajar siswa salam proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan
metode Word Square adalah sebagai bukti keberhasilan penerapan
model pembelajaran ini.
Tabel 4.6 menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pra
siklus terdapat 14 siswa (54%) tuntas belajar dan 12 siswa (46%)
belum tuntas belajar. Dari hasil tersebut peneliti melakukan
penelitian dan memperoleh hasil hasil belajar siswa pada siklus I
76
diperoleh data yang menunjukan bahwa terdapat 18 siswa (77%)
tuntas belajar dan 8 siswa (23%) belum tuntas belajar.
Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh data yang
menunjukan bahwa terdapat 24 siswa (92%) tuntas belajar dan 2
siswa (8%) belum tuntas belajar. Pembahasan tersebut dapat
digambarkan dengan menggunakan Gambar 4.4 dan Gambar 4.5
dengan diagram lingkaran.
Gambar 4.4 Diagram lingkaran Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus
I dan Siklus II
24%
35%
41%
TUNTAS
Pra Siklus Siklus I Siklus II
77
Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Ketidaktuntasan Belajar Pra Siklus,
Siklus I dan Siklus II
60%30%
10%
Belum Tuntas
Pra Siklus Siklus I Siklus II
78
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dilakukan di MI Kauman Kidul Kota
Salatiga tahun pelajaran 2018/2019, model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dengan metode Word Square dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi materi kalor dan perpindahannya. Peningkatan siswa yang tuntas
belajar dari Pra Siklus ke Siklus I 32% dan Siklus I ke siklus II 15%. Hal
ini dapat dilihat perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada Pra Siklus
memiliki rata-rata 70, Siklus I memiliki rata-rata 76 dan Siklus II memiliki
rata-rata 85,3. Siswa telah mencapai KKM secara klasikal sebesar 92%.
Siswa yang belum tuntas belajar pada siklus II akan diberikan tindakan
mandiri berupa latihan-latihan atau remediasi yang dipantau oleh guru
sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar pada materi kalor
dan perpindahannya.
B. Saran
1. Bagi Siswa
a. Memperhatikan penjelasan guru baik teori yang diberikan maupun
teknik pembelajaran pembelajaran yang dilaksanakan;
b. Siswa hendaknya lebih aktif dalam pengetahuan;
c. Siswa hendaknya percaya diri saat mempersentasikan hasil diskusi
dan saat mengerjakan tugas.
79
2. Bagi Guru
a. Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
dengan evasluasi berupa metode Word Square pada mata pelajaran
IPA melalui pokok bahasan yang lain;
b. Guru hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe NHT dengan evaluasi berupa metode Word Square.
3. Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya memberikan pembinaan kepada guru
tentang penerapan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta
dapat mengajak siswa dalam ranah berfikir.
80
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010 . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Ariyanto, Metta. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Kenampakan Rupa
Bumi Menggunakan Model Scramble. Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 3, No.
2, Desember 2016
Asih, W.W.,Eka, S. 2013. Metodologi Pembelajaran IPA. Yogyakarta: Bumi
Aksara
Aslizar. 2017. Hafal Mahir Materi IPA SD/MI Kelas 4,5,6. Jakarta:PT Grasindo
Baharuddin Dan Wahyuni Nur E. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA
Buchari, Alma, dkk. 2009. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil
Mengajar. Bandung: Alfabeta
Darmadi H. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam
Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia
Hanafy Sain Muh. Konsep Belajar dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan Vol 17
No 1 Juni 2014
Marianingsih Nining Dan Hidayati Mistina. 2018. Bukan Kelas Biasa Teori dan
Praktik Berbagai Model dan Metode Pembelajaran Menerakan Inovasi
Pembelajaran di Kelas-Kelas Inspiratif. Surakarta: CV KEKATA Group
Murti, dkk. 2014. Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered
Heads Together) Dengan Media Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa
Padamateri Organisasi Kehidupan Di Kelas VII SMP Rehoboth. Jurnal
Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5. No. 2. Juli 2014
Nurhayati Siti. 2014. Buku Cerdas IPA TERPADU SD Kelas 4, 5, Dan 6. Jakarta:
Niaga Swadaya
Putranta Himawan. 2017. Model Pembelajaran Kelompok Sistem Perilaku.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Rukmono T dan Damayanti D. 2010. Rapel IPA SD Kelas 4,5,&6. Jakarta:Cmedia
81
Rusmawati Tati Dkk. Tipe Numbered Head Together dalam Peningkatan
Pembelajaran IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar. FKIP, PGSD Universitas
Sebelas Maret Kampus VI Kebumen, Jl.Kepodang 67A Kebumen 54312
Samsiudin. 2016. Peran Metode untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran. Jurnal
Studi Islam, Volume 11, No 2 Desember 2016.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Sulisworo Dwi dkk. 2018. Panduan pelatihan mobile cooperative learning.
Yogyakarta:CV budi utama
Sultoni.2018. Building a scientific attitude for Islamic elementary school students
on Science Education learning based on science technology and society
approach. Mudarrisa: Jurnal Kajian Pendidikan Islam, Vol. 10, No. 1, 2018
Suprijono Agus. 2006. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suyadi. 2011 . Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press
Yulhendri dan Syofyan Rita. 2016. Pendidikan Ekonomi Untuk Sekolah
Menengah Perencanaan, Strategi, dan Materi Pembelajaran. Jakarta:
Kencana
LAMPIRAN-LAMPIRAN
82
Lampiran 1 RPP Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI KAUMAN KIDUL
Kelas / Semester : 5 /2
Tema : Kalor dan Perubahannya (Tema 6)
Sub Tema : Suhu dan Panas (Subtema 1)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 2x35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : Bahasa Indonesia
Kompetensi dasar
3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.
83
4.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara lisan,
tulis, dan visual
Indikator
3.3.1 Membuat ringkasan narasi teks video/gambar yang disajikan
3.3.2 Membuat kesimpulan bacaan, siswa mampu menyajikan ringkasan teks secara
tepat.
4.3.1 Menuliskan kata-kata kunci yang ditemukan dalam tiap paragraph bacaan,
siswa mampu meringkas teks eksplanasi pada media cetak secara tepat.
Muatan : IPA
Kompetensi dasar
3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
4.6 Melaporkan hasil pengamatan tentang perpindahan kalor.
Indikator
3.6.1 Mengidentifikasikan benda-benda sekitar yang dapat menghantarkan panas
3.6.2 Mendemonstrasikan kegiatan untuk membedakan suhu dan kalor
3.6.3 Mendiskusikan perubahan suhu benda dengan konsep kalor dilepaskan dan
kalor diterima oleh benda
4.6.1 Memahami perbedaan suhu dan kalor
C. TUJUAN
1. Dengan menuliskan kata-kata kunci yang ditemukan dalam tiap paragraf bacaan,
siswa mampu meringkas teks eksplanasi pada media cetak secara tepat.
2. Dengan membuat kesimpulan bacaan, siswa mampu menyajikan ringkasan teks
secara tepat.
3. Dengan melakukan percobaan tentang bagaimana sumber energi panas dapat
menyebabkan perubahan, siswa mampu menerapkan konsep perpindahan kalor
dalam kehidupan sehari-hari secara bertangung jawab.
84
4. Dengan membuat laporan percobaan, siswa mampu melaporkan hasil pengamatan
tentang perpindahan kalor secara tepat.
D. MATERI
1. Kalor dan Perpindahannya
2. Suhu dan kalor
3. Perpindahan kalor
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Model : NHT
Metode : Word Square
F. SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan Perpindahannya. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
karton
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua
siswa membaca asmaul husna dan surat-surat
pendek kemudian berdo’a.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan materi tematik.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
15 menit
Inti Guru meminta siswa untuk membuka buku
tematik tema 6 subtema 1 pelajaran ke 1
halaman 1 . (ayo lakukan)
45 Menit
85
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk
menstimulus rasa ingin tahu siswa, tentang
topik yang akan dibahas pada tema.
Apakah menurutmu panas bisa
berpindah?
Bagaimana caranya panas berpindah?
Apakah kamu pernah memegang gagang
panci di atas kompor yang menyala?
Apakah kamu merasakan panas?
Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Siswa mencermati gambar yang disajikan di
Buku Siswa, guru mengarahkan diskusi
dengan meminta siswa untuk mengamati
gambar tersebut.
Mengapa baju yang basah apabila
dijemur dibawah sinar matahari bisa
kering?
Apa yang terjadi pada air di dalam panci
tersebut?
86
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Apakah kamu pernah melihat peristiwa-
peristiwa seperti dalam gambar?
Sumber panas apa saja yang dapat kamu
temukan dalam gambar?
Siswa membaca teks bacaan yang berjudul
“Sumber Energi Panas” di dalam hati. Siswa
diperbolehkan untuk menggaris bawahi
informasi penting yang ia temukan dalam
bacaan. (ayo membaca).
Siswa membaca kembali bacaan Sumber
Energi Panas, kemudian menjawab
pertanyaan yang berhubungan dengan isi
bacaan
Siswa menuliskan kata-kata kunci yang ia
temukan di setiap paragraf. Guru memberikan
penjelasan tentang makna kata kunci, bahwa
kata kunci adalah kata-kata yang dianggap
penting dalam paragraf terkait.
Hasil dari kegiatan pembelajaran pada tahap
ini, dapat digunakan untuk memahamkan KD
Bahasa Indonesia tentang meringkas teks
penjelasan, khususnya mengenai kata kunci
dalam teks penjelasan.
Siswa membuat kesimpulan dari bacaan dan
menjelaskan kepada teman sebangkunya.
Siswa menjawab pertanyaan yang disediakan
berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari
bacaan.
Siswa di bagi menjadi 5 kelompok, setiap
87
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
kelompok mendiskusikan materi yang
diberikan oleh guru.
Siswa diminta berkumpul sesuai
kelompoknya dengan posisi tempat duduk
yang tidak berdekatan dengan kelompok
yang lain.
Guru memberikan topi bernomor 1-5 pada
tiap-tiap kelompok. Guru menyampaikan
langkah-langkah pembelajaran dengan
NHT.
Guru mengawasi jalannya diskusi dan
memberi batasan waktu saat diskusi
kelompok.
Setelah selesai guru meminta perwakilan
perkelompok maju untuk mempersentasikan
hasil diskusi tadi.
Penutup Guru meminta siswa untuk tepuk tangan
untuk kita semua.
Guru bertanya tentang materi tadi yang belum
jelas, dan siswa diminta untuk menyimpulkan
semua materi yang sudah dipelajari tadi.
Guru mengevaluasi dengan membagikan soal
Guru meminta salah satu siswa memimpin
doa.
Guru mengucapkan salam.
10 menit
88
H. PENILAIAN
Instrumen Soal Post Test Siklus I
Nama :
Kelas :
No.Absen :
Soal word square
Carilah kata-kata dibawah ini dan tariklah garis pada kata tepat!
A C D R T Y U G T R D V K B N M K
S T R E M A T A H A R I W E R T Y
A E X E R W T Y U J R M U I M H T
Y R K A L O R E W T D V X C E N B
Q M Z X S W R T S R T B P A N A S
S O C C E L S I U S B N T E G D F
W M C R T Y L U I O P S U H U H J
S E D F G H E N E R G I Y U A T Y
T T Y U I O P L K J H G F D P S A
S E T R I K A T Y U I O P S G D S
S R D F G H J K L O I U Y T R E S
Jawaban
1. Temperatur
2. Kalor
3. Setrika
4. Matahari
5. Celsius
6. Energi
7. Suhu
8. Panas
9. Listrik
10. Menguap
89
Pilihlah jawablah pertanyaan berikut dengan tanda (X) pada jawaban
yang kamu anggap paling benar!
1. Kalor merupakan istilah lain dari energi.....
a. Kinetik
b. Potensial
c. Panas
d. Dingin
2. Berikut yang bukan merupakan sumber energi panas adalah....
a. Matahari
b. Kompor
c. Dua benda yang saling bergesekan
d. Dua benda yang saling sejajar
3. Peralatan elektronik berikut merupakan benda yang dapat menghasilkan
kalor, kecuali.......
a. Seterika
b. Solder
c. Rice cooker
d. Blender
4. Kabel listrik yang ada dipinggir jalan sengaja dipasang kendur bertujuan
agar.....
a. Tidak putus waktu memuai di siang hari
b. Tidak putus waktu menyusut dimalam hari
c. Tidak putus saat arus listrik mengalir
d. Tidak terbakar saat tegangan listrik naik
5. Kegiatan dibawah ini yang memeanfaatkan kalor adalah.....
a. Membuat es krim
b. Membuang sampah
c. Menanam pohon kelor
d. Membakar sampah
6. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat disebut....
a. Mencair
b. Membeku
c. Menguap
90
d. Menyublim
7. Es batu dipanaskan dibawah trik matahari akan berubah wujud menjadi
air. Perubahan wujud yang terjadi dinamakan......
a. Menguap
b. Mencair
c. Mengembun
d. Membeku
8. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut.....
a. termometer
b. dinamometer
c. kalorimeter
d. animometer
9. Berikut yang bukan termasuk satuan suhu adalah......
a. Celcius
b. Kelvin
c. Joule
d. Reamur
10. Perhatikan teks dibawah ini!
......................................
Benda yang dapat menghasilkan energi panas disebut sumber energi
panas. Sumber energi panas dapat kita jumpai di alam, salah satunya
adalah matahari. Matahari merupakan sumber energi panas terbesar.
Semua makhluk hidup memerlukan energi panas matahari. Energi panas
matahari membantu proses pembuatan makanan pada tumbuhan yang
disebut sebagai proses fotosintesis. Makanan yang dihasilkan dari hasil
fotosintesis menjadi sumber energi bagi makhluk hidup lainnya, termasuk
manusia.
Judul yang pas untuk bacaan diatas adalah.......
a. Energi panas
b. Sumber energi panas
c. Manfaat energi panas
d. Energi alternatif
91
Jawaban
1. C
2. D
3. D
4. A
5. D
6. B
7. B
8. A
9. C
10. B
𝑺𝒌𝒐𝒓 =𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑩𝒆𝒏𝒂𝒓
𝟐 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Salatiga, 27 Februari 20019
92
Lampiran 2RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI KAUMAN KIDUL
Kelas / Semester : 5 /2
Tema : Kalor dan Perubahannya (Tema 6)
Sub Tema : Perpindahan Kalor di Sekitar kita (Subtema 2)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 2x35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : Bahasa Indonesia
Kompetensi dasar
3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.
93
4.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara lisan,
tulis, dan visual.
Indikator
3.3.1 Membuat ringkasan narasi teks video/gambar yang disajikan.
3.3.2 Membuat kesimpulan bacaan, siswa mampu menyajikan ringkasan teks secara
tepat.
4.3.1 Menuliskan kata-kata kunci yang ditemukan dalam tiap paragraph bacaan,
siswa mampu meringkas teks eksplanasi pada media cetak secara tepat.
Muatan : IPA
Kompetensi dasar
3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
4.6 Melaporkan hasil pengamatan tentang perpindahan kalor.
Indikator
3.6.1 Mengidentifikasikan benda-benda sekitar yang dapat menghantarkan panas
3.6.2 Mendemonstrasikan kegiatan untuk membedakan suhu dan kalor
3.6.3 Mendiskusikan perubahan suhu benda dengan konsep kalor dilepaskan dan
kalor diterima oleh benda
4.6.1 Memahami perbedaan suhu dan kalor
C. TUJUAN
1. Dengan menuliskan kata-kata kunci yang ditemukan dalam tiap paragraf
bacaan, siswa mampu meringkas teks eksplanasi pada media cetak secara
tepat.
2. Dengan membuat kesimpulan bacaan, siswa mampu menyajikan ringkasan
teks secara tepat.
3. Dengan berdiskusi siswa mampu membuktikan perpindahan kalor secara
konduksi secara mandiri.
D. MATERI
94
1. Kalor dan Perpindahannya
2. Suhu dan kalor
3. Perpindahan kalor
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Model : NHT
Metode : Word Square
F. SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan Perpindahannya. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Karton
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua
siswa membaca asmaul husna dan surat-surat
pendek kemudian berdo’a.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan materi tematik.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
15 menit
Inti Guru meminta siswa untuk membuka buku
tematik tema 6 subtema 2 pelajaran ke 1 halaman
68 . (ayo lakukan)
Siswa berdiskusi bersama dengan temannya
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru.
45 Menit
95
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru mengingatkan kembali tentang sumber
energi panas yang ada di sekitar.
Guru meminta siswa untuk menyebutkan
kembali sumber-sumber energi panas tersebut.
(ayo berdiskusi)
Siswa mencari informasi tentang bagaimana
panas bisa berpindah pada bacaan yang berjudul
“Perpindahan Panas atau Kalor”.
Siswa menggarisbawahi informasi-informasi
penting yang ia temukan dari bacaan, siswa
diperbolehkan untuk membuat catatan kecil
tentang konsep-konsep penting yang ia temukan
dalam bacaan.
Guru memberikan penekanan pada paragraph
terakhir: Konduksi adalah cara perindahan panas
melalui zat perantara. Perpindahan panas yang
disertai dengan perpindahan partikel zat disebut
konveksi. Sedangkan radiasi adalah cara
perindahan panas dengan pancaran disebut
dengan radiasi.
Guru memberikan penjelasan, bahwa teks bacaan
yang disajikan pada Buku Siswa adalah teks
bacaan yang diperoleh dari sebuah buku
pelajaran. Guru meminta siswa untuk membaca
kembali bacaan sebelumnya, siswa mencermati
kembali bacaan yang disajikan dan mencari
katakata kunci atau hal- hal penting dari setiap
paragraf.
Siswa menuliskan hal-hal penting yang ia
temukan dalam setiap paragraf dalam table yang
96
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
disediakan. Siswa menggunakan contoh yang
diberikan sebagai acuan. (ayo menulis)
Siswa di bagi menjadi 5 kelompok, setiap
kelompok mendiskusikan materi yang diberikan
oleh guru.
Siswa diminta berkumpul sesuai kelompoknya
dengan posisi tempat duduk yang tidak
berdekatan dengan kelompok yang lain.
Guru memberikan topi bernomor 1-5 pada
tiap-tiap kelompok. Guru menyampaikan
langkah-langkah pembelajaran dengan NHT.
Guru mengawasi jalannya diskusi dan
memberi batasan waktu saat diskusi kelompok.
Setelah selesai guru meminta perwakilan
perkelompok maju untuk mempersentasikan
hasil diskusi tadi.
Penutup Guru meminta siswa untuk tepuk tangan untuk
kita semua.
Guru bertanya tentang materi tadi yang belum
jelas, dan siswa diminta untuk menyimpulkan
semua materi yang sudah dipelajari tadi.
Guru mengevaluasi dengan membagikan soal
Guru meminta salah satu siswa memimpin doa.
Guru mengucapkan salam.
10 enit
H. PENILAIAN
Instrumen Soal Post Test Siklus II
97
Nama :
Kelas :
No.Absen :
Soal word square
Carilah kata-kata dibawah ini dan tariklah garis pada kata tepat!
A C D Z A T U G T R D V A B N M K
S T R E M A W A S A R R W E R T Y
A E X E R W T Y U I R A U I M H T
Y A K A L O R E S G D D X C E N B
Q M Z X S W R K Y R T I P A N A S
J O U L E L E I A S B A T E G D F
W A C R T V E U I I P S U H U H J
S E D F N H E N E R G I Y U A T Y
T A Y O I O P L K J H G F D P S A
S E K S I Q A T Y U I O P S G D S
S K O N D U K S I O I U Y T R E S
Jawaban:
1. Zat
2. Kalor
3. Joule
4. Konduksi
5. Konveksi
6. Energi
7. Radiasi
8. Panas
9. Suhu
10. Menguap
Pilihlah jawablah pertanyaan berikut dengan tanda (X) pada jawaban
yang kamu anggap paling benar!
1. Perpindahan kalor melalui zat perantara disebut .....
a. Radiasi
b. Potensial
c. Konveksi
d. Konduksi
2. Alat yang dignakan untuk mengukur besar kecilnya suhu dinamakan ....
98
a. Termometer
b. Amperemeter
c. Dinamometer
d. Speedomoter
3. Benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik apabila
terkena api maka akan ....
a. Mudah dingin
b. Mudah terbakar
c. Mudah memuai
d. Mudah menyerap api
4. Di bawah ini yang bukan termasuk contoh perpindahan panas secara
radiasi yaitu ...
a. Orang-orang yang merasa hangat di sekitar api unggun
b. Air panas yang mendidih
c. Cahaya matahari sampai ke bumi
d. Panas api lilin yang terasa di dekatnya
5. Di bawah ini yang termasuk benda yang baik dimanfaatkan untuk
gagang panci yaitu....
a. Kayu
b. Alumunium
c. Besi
d. Kain
6. Di bawah ini alat yang dapat menghasikan panas yaitu ....
a. Setrika dan kipas angin
b. Televisi dan kipas angin
c. Oven dan blender
d. Oven dan setrika
7. Solder memanfaatkan perpindahan panas (kalor) secara ....
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Respirasi
8. Sinar atau panas matahari sampai ke bumi merupakan contoh
perpindahan panas (kalor) secara.........
99
a. Evaporasi
b. Radiasi
c. Konduksi
d. Konveksi
9. Perpindahan panas tanpa melalui perantara disebut......
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Respiras
10. Jaket yang terbuat dari bahan wol akan membuat badan kita
hangat,walaupun cuaca sedang dingin karena kain wol ....
a. Meneruskan panas udara dari dalam tubuh
b. Menahan panas badan di dalam baju
c. Menyerap panas dari luar
d. Menahan panas udara di dalam tubuh
Jawaban:
1. D
2. A
3. B
4. B
5. A
6. D
7. A
8. B
9. C
10. B
𝑺𝒌𝒐𝒓 =𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑩𝒆𝒏𝒂𝒓
𝟐 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Salatiga, 09 Maret 2019
100
Lampiran 3
Lembar Pengamatan Guru Siklus I
No Aspek yang Diamati Skor
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa V
2. Memotivasi siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran V
3. Memberikan apresepsi (kaitan dengan materi) V
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran, cakupan
materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus
V
Sikap Guru Selama Proses Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi V
6. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa V
7. Antusiasme dalam penampilan V
Penguasaan Bahan Belajar Materi Pelajaran
8. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-langkah
yang direncanakan dalam RPP V
9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar V
10. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar V
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
11. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan V
12. Memiliki ketrampilan dalam menanggapi dan
merespon pertanyaan siswa V
13. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan V
14. Menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar
V
Kemampuan Menerapkan Model Pembelajaran
15. Menerapkan model pembelajaran NHT dengan
baik dan benar V
16. Melibatkan siswa dalam penerapan model
pembelajaran NHT V
17 Memberikan motivasi, pengarahan dan
bimbingan pada saat pembelajaran V
18 Memfasilitasi siswa melalui pertanyaan,
pemberian tugas, diskusi, untuk memunculkan
gagasab baru baik secara lisan maupun tertulis
V
Evaluasi Pembelajaran
101
19 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
V
20 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP V
21 Menerapkan metode word square dengan baik
dan benar
V
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
22. Meninjau kembali materi yang telah diberikan V
23. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran V
24. Menginformasikan pembelajaran berikutnya V
25. Menutup pembelajaran dengan baik dan benar V
Jumlah 28 33 14 -
Total 75
Presentase (%) 75%
Katagori Baik
102
Lampiran 4
Lembar Pengamatan Guru Siklus II
No Aspek yang Diamati Skor
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa V
2. Memotivasi siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran V
3. Memberikan apresepsi (kaitan dengan materi) V
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran, cakupan
materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus
V
Sikap Guru Selama Proses Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi V
6. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa V
7. Antusiasme dalam penampilan V
Penguasaan Bahan Belajar Materi Pelajaran
8. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-langkah
yang direncanakan dalam RPP V
9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar V
10. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar V
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
11. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan V
12. Memiliki ketrampilan dalam menanggapi dan
merespon pertanyaan siswa V
13. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan V
14. Menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar
V
Kemampuan Menerapkan Model Pembelajaran
15. Menerapkan model pembelajaran NHT dengan
baik dan benar V
16. Melibatkan siswa dalam penerapan model
pembelajaran NHT V
17 Memberikan motivasi, pengarahan dan
bimbingan pada saat pembelajaran V
18 Memfasilitasi siswa melalui pertanyaan,
pemberian tugas, diskusi, untuk memunculkan
gagasab baru baik secara lisan maupun tertulis
V
Evaluasi Pembelajaran
103
19 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
V
20 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP V
21 Menerapkan metode word square dengan baik
dan benar
V
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
22. Meninjau kembali materi yang telah diberikan V
23. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran V
24. Menginformasikan pembelajaran berikutnya V
25. Menutup pembelajaran dengan baik dan benar V
Jumlah 60 30 - -
Total 90
Presentase (%) 90%
Katagori Sangat Baik
104
Lampiran 5
Lembar Soal Evaluasi Siswa Siklus I
Instrumen Soal Post Test Siklus I
Nama :
Kelas :
No.Absen :
Soal word square
Carilah kata-kata dibawah ini dan tariklah garis pada kata tepat!
A C D R T Y U G T R D V K B N M K
S T R E M A T A H A R I W E R T Y
A E X E R W T Y U J R M U I M H T
Y R K A L O R E W T D V X C E N B
Q M Z X S W R T S R T B P A N A S
S O C C E L S I U S B N T E G D F
W M C R T Y L U I O P S U H U H J
S E D F G H E N E R G I Y U A T Y
T T Y U I O P L K J H G F D P S A
S E T R I K A T Y U I O P S G D S
S R D F G H J K L O I U Y T R E S
Pilihlah jawablah pertanyaan berikut dengan tanda (X) pada jawaban yang
kamu anggap paling benar!
1. Kalor merupakan istilah lain dari energi.....
a. Kinetik
b. Potensial
c. Panas
d. Dingin
2. Berikut yang bukan merupakan sumber energi panas adalah....
a. Matahari
b. Kompor
c. Dua benda yang saling bergesekan
d. Dua benda yang saling sejajar
105
3. Peralatan elektronik berikut merupakan benda yang dapat menghasilkan
kalor, kecuali.......
a. Seterika
b. Solder
c. Rice cooker
d. Blender
4. Kabel listrik yang ada dipinggir jalan sengaja dipasang kendur bertujuan
agar.....
a. Tidak putus waktu memuai di siang hari
b. Tidak putus waktu menyusut dimalam hari
c. Tidak putus saat arus listrik mengalir
d. Tidak terbakar saat tegangan listrik naik
5. Kegiatan dibawah ini yang memeanfaatkan kalor adalah.....
a. Membuat es krim
b. Membuang sampah
c. Menanam pohon kelor
d. Membakar sampah
6. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat disebut....
a. Mencair
b. Membeku
c. Menguap
d. Menyublim
7. Es batu dipanaskan dibawah trik matahari akan berubah wujud menjadi
air. Perubahan wujud yang terjadi dinamakan......
a. Menguap
b. Mencair
c. Mengembun
d. Membeku
8. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut.....
a. termometer
b. dinamometer
c. kalorimeter
d. animometer
9. Berikut yang bukan termasuk satuan suhu adalah......
106
a. Celcius
b. Kelvin
c. Joule
d. Reamur
10. Perhatikan teks dibawah ini!
......................................
Benda yang dapat menghasilkan energi panas disebut sumber energi
panas. Sumber energi panas dapat kita jumpai di alam, salah satunya
adalah matahari. Matahari merupakan sumber energi panas terbesar.
Semua makhluk hidup memerlukan energi panas matahari. Energi panas
matahari membantu proses pembuatan makanan pada tumbuhan yang
disebut sebagai proses fotosintesis. Makanan yang dihasilkan dari hasil
fotosintesis menjadi sumber energi bagi makhluk hidup lainnya, termasuk
manusia.
Judul yang pas untuk bacaan diatas adalah.......
a. Energi panas
b. Sumber energi panas
c. Manfaat energi panas
d. Energi alternatif
𝑺𝒌𝒐𝒓 =𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑩𝒆𝒏𝒂𝒓
𝟐 𝒙 𝟏𝟎𝟎
107
Lampiran 6
Lembar Soal Evaluasi Siswa Siklus II
Instrumen Soal Post Test Siklus II
Nama :
Kelas :
No.Absen :
Soal word square
Carilah kata-kata dibawah ini dan tariklah garis pada kata tepat!
A C D Z A T U G T R D V A B N M K
S T R E M A W A S A R R W E R T Y
A E X E R W T Y U I R A U I M H T
Y A K A L O R E S G D D X C E N B
Q M Z X S W R K Y R T I P A N A S
J O U L E L E I A S B A T E G D F
W A C R T V E U I I P S U H U H J
S E D F N H E N E R G I Y U A T Y
T A Y O I O P L K J H G F D P S A
S E K S I Q A T Y U I O P S G D S
S K O N D U K S I O I U Y T R E S
Pilihlah jawablah pertanyaan berikut dengan tanda (X) pada jawaban yang
kamu anggap paling benar!
1. Perpindahan kalor melalui zat perantara disebut .....
a. Radiasi
b. Potensial
c. Konveksi
d. Konduksi
2. Alat yang dignakan untuk mengukur besar kecilnya suhu dinamakan ....
a. Termometer
b. Amperemeter
c. Dinamometer
d. Speedomoter
108
3. Benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik apabila
terkena api maka akan ....
a. Mudah dingin
b. Mudah terbakar
c. Mudah memuai
d. Mudah menyerap api
4. Di bawah ini yang bukan termasuk contoh perpindahan panas secara
radiasi yaitu ...
a. Orang-orang yang merasa hangat di sekitar api unggun
b. Air panas yang mendidih
c. Cahaya matahari sampai ke bumi
d. Panas api lilin yang terasa di dekatnya
5. Di bawah ini yang termasuk benda yang baik dimanfaatkan untuk
gagang panci yaitu....
a. Kayu
b. Alumunium
c. Besi
d. Kain
6. Di bawah ini alat yang dapat menghasikan panas yaitu ....
a. Setrika dan kipas angin
b. Televisi dan kipas angin
c. Oven dan blender
d. Oven dan setrika
7. Solder memanfaatkan perpindahan panas (kalor) secara ....
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Respirasi
8. Sinar atau panas matahari sampai ke bumi merupakan contoh
perpindahan panas (kalor) secara.........
a. Evaporasi
b. Radiasi
c. Konduksi
d. Konveksi
109
9. Perpindahan panas tanpa melalui perantara disebut......
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Respiras
10. Jaket yang terbuat dari bahan wol akan membuat badan kita
hangat,walaupun cuaca sedang dingin karena kain wol ....
a. Meneruskan panas udara dari dalam tubuh
b. Menahan panas badan di dalam baju
c. Menyerap panas dari luar
d. Menahan panas udara di dalam tubuh
𝑺𝒌𝒐𝒓 =𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑩𝒆𝒏𝒂𝒓
𝟐 𝒙 𝟏𝟎𝟎
110
Lampiran 7
Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
NO NAMA KKM NILAI
KETERANGAN
TUNTAS TIDAK
TUNTAS
1 A B S 70 56 V
2 A K P 70 88 V
3 A A S 70 73 V
4 A D P 70 60 V
5 A 70 65 V
6 D L O 70 46 V
7 E Y 70 50 V
8 F A 70 76 V
9 G N A 70 65 V
10 H A 70 60 V
11 H I S 70 100 V
12 I K K 70 100 V
13 M R H 70 80 V
14 M H A 70 100 V
15 M A H Z 70 75 V
16 M K Y 70 70 V
17 M S S 70 50
V
18 M T 70 70 V
19 M Z A 70 68
V
20 N R 70 36
V
21 P I R 70 100 V
22 R F K 70 77 V
23 S W S 70 65
V
24 Y 70 96 V
25 Z A W 70 96 V
26 Z O M A 70 12 V
Jumlah 1834 14 12
Rata-Rata nilai 70,5
111
Lampiran 8
Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO NAMA KKM NILAI
KETERANGAN
TUNTAS TIDAK
TUNTAS
1 A B S 70 60 V
2 A K P 70 90 V
3 A A S 70 80 V
4 A D P 70 60 V
5 A 70 70 V
6 D L O 70 65 V
7 E Y 70 80 V
8 F A 70 90 V
9 G N A 70 75 V
10 H A 70 70 V
11 H I S 70 80 V
12 I K K 70 90 V
13 M R H 70 75 V
14 M H A 70 90 V
15 M A H Z 70 95 V
16 M K Y 70 50 V
17 M S S 70 60 V
18 M T 70 60 V
19 M Z A 70 80 V
20 N R 70 60 V
21 P I R 70 95 V
22 R F K 70 95 V
23 S W S 70 95 V
24 Y 70 80 V
25 Z A W 70 85
26 Z O M A 70 45 V
Jumlah 1975 18 8
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 45
Rata-Rata nilai 76
112
Lampiran 9
Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO NAMA KKM NILAI
KETERANGAN
TUNTAS TIDAK
TUNTAS
1 A B S 70 70 V
2 A K P 70 95 V
3 A A S 70 90 V
4 A D P 70 60 V
5 A 70 85 V
6 D L O 70 95 V
7 E Y 70 85 V
8 F A 70 95 V
9 G N A 70 85 V
10 H A 70 80 V
11 H I S 70 85 V
12 I K K 70 85 V
13 M R H 70 90 V
14 M H A 70 95 V
15 M A H Z 70 90 V
16 M K Y 70 70 V
17 M S S 70 80 V
18 M T 70 85 V
19 M Z A 70 85 V
20 N R 70 75 V
21 P I R 70 95 V
22 R F K 70 95 V
23 S W S 70 95 V
24 Y 70 95 V
25 Z A W 70 95
26 Z O M A 70 65 V
Jumlah 2220 24 2
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 65
Rata-Rata nilai 85,3
113
Lampiran 10
Dokumentasi Kegiatan
Pelaksanaan SIKLUS I
Guru sedang mendampingi siswa saat berdiskusi dengan kelompok
Siswa sedang berdiskusi dengan kelompoknya
114
Salah satu siswa maju kedepan untuk mempersentasikan hasil diskusi
115
Siswa sedang mengerjakan soal menggunakan metode word square
116
Pelaksanaan Siklus II
Siswa sedang berdiskusi dengan kelompoknya
Perwakilan perkelompok maju untuk mempersentasikan hasil diskusi
117
Siswa mengerjakan soal menggunakan metode word square
118
Lampiran 11
Lembar Konsultasi Skripsi
119
Lampiran 12
Surat Permohonan Izin Penelitian
120
Lampiran 13
Surat Keterangan Penelitian
121
Lampiran 14
Foto Hasil Belajar Tertinggi Siklus I
122
Lampiran 15
Foto Hasil Belajar Terrendah Siklus I
123
Lampiran 16
Foto Hasil Belajar Tertinggi Siklus II
124
Lampiran 17
Foto Hasil Belajar Terrendah Siklus II
125
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup saya, sebagai berikut:
1. Nama : Mutia Nur Indah Saputri
2. NIM : 23040150124
3. TTL : Sragen, 04 Juli 1997
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Alamat : Gandu RT02/01 Nganti, Kec. Gemolong, Kab.Sragen
7. No HP : 081381068723
8. Riwayat Pendidikan :
a. SD N Nganti lulus tahun 2008
b. SMP N 2 Sumberlawang lulus tahun 2011
c. SMA Muhammadiyah 2 Gemolong lulus tahun 2013
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 26 Maret 2019
Penulis,
Mutia Nur Indah Saputri
NIM. 23040-15-0124
126
SATUAN KREDIT KEGIATAN
(SKK)
Nama : Mutia Nur Indah S Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
NIM : 23040150124 Dosen Pembimbing Akademik : Imam Mas Arum, S.Pd., M.Pd
127
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai
1 SK HMI Cabang Salatiga Komisariat
Karnoto Zarkasyi Periode 2017-2018
25 Desember
2017 Pengurus 10
2 Sertifikat Nasional “Pemuda,
Peradaban Islam, Dan Kemandirian”
(KARISMA Learning Dan Training
Center)
02 September
2015 Perserta 8
3 Sertifikat Nasional “ Muslimah Sejati
Bertabur Inspirasi” (LDK Fathirn Ar
Rasyid IAIN SALATIGA)
29 November
2015 Perserta 8
4 Sertifikat Seminar Internasional
“Petani Untuk Negeri”
24 September
2016 Perserta 8
5 Seminar Nasional “Sejarah Dan
Revitalisasi Identitas Bangsa” (HMJ
SKI IAIN SALATIGA)
08 November
2016 Perserta 8
6 Sertifikat Nasional Edupreneurship
“Strategi Marketing Kunci Sukses
Wirausaha” (IAIN SALATIGA)
13 November
2016 Perserta 8
7 Penghargaa Seminar Internasional
“Menjadi Mobilepreuner Dalam Era
E-Commerce” (Karida Taruna Bumi
Persada Dan Tapp)
25 April 2017 Perserta 8
8 Sertifikat Seminar Internasional
“Menjadi Mobilepreuner Dalam Era
E-Commerce” (Karida Taruna Bumi
Persada Dan Tapp)
25 April 2017 Perserta 8
9 Sertifikat pelantikan pengurus cabang
dan kohati HMI Cabang Salatiga
periode 2017-2018 dan seminar
nasional “ peneguhan kembali ikhtiar
perjuangan HMI dalam Rangka
Mengawal Kemaslahatan Umat dan
Bangsa” (HMI Cabang Salatiga)
29 Agustus 2017 Perserta 8
10 Sertifikat Nasional “ Pentingnya
Advokasi Bagi Masyarakat” (OSSOS-
F IAIN SALATIGA)
27 November
2018 Perserta 8
11 Sertifikat Nasional “Bunga Rampai
Untuk Ibu:Rezim Gender Indonesia
Dalam Kilas Balik 2018” (IMM
KOTA SALATIGA)
18 Desember
2018 Perserta 8
12 Sertifikat Nasional “Indonesia
Budayaku Indonesia Warisanku
(Salatiga Kota Pustaka)” (HMJ PGMI
IAIN SALATIGA)
02 Juni 2016 Perserta 6
13 Seritifikat SIBA (Oleh Unit
Pelaksanaan Teknis Pengembangan 30 Juni 2016 Perserta 6
128
Bahasa (UPTPB) IAIN SALATIGA)
14 Seritifikat SIBI (Oleh Unit
Pelaksanaan Teknis Pengembangan
Bahasa (UPTPB) IAIN SALATIGA)
30 Juni 2016 Perserta 6
15 Sertifikat Kegiatan Pesantren Kilat
(Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam
(LDMI-HMI) Cabang Salatiga)
09 Mei – 16 Juni
2017 Pemateri 6
16 Sertifikat Panitia Nasional kegiatan
training Senior Course se-Indonesia
(pengurus HMI Cabang Salatiga)
21-29 Desember
2017 Panitia 6
17 Sertifikat Kegiatan Pendidikan Dan
Latihan Calon Pramuka
Pandega(PLCPP) XXVI (Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi IAIN
SALATIGA)
30 September -
02 Oktober 2016 Perserta 4
18 Sertifikat Opak Iain Salatiga 2015
“Integrasi Pendidik Karakter
Mahasiswa Melalui Kampus Edukatif
Humanis Dan Religius”
13 Agustus 2015 Perserta 3
19 Sertifikat OPAK “Penguatan Nilai-
Nilai Islam Indonesia Menuju Negara
yang Aman dan Damai” (Dewan
Mahasiswa (DEMA) IAIN
SALATIGA)
14 Agustus 2016 Perserta 3
20 Sertifikat UPT Perpustakaan “Library
User Education” IAIN SALATIGA 21 Agustus 2015 Perserta 2
21 Sertifikat Pengakraban Mahasiswa
Baru Jurusan PGMI “ One Soul, One
Fight, One Goal Membentuk
Mahasiswa PGMI yang Unggul dan
Berkarakter” (HMJ PGMI IAIN
SALATIGA)
5 September 2015 Perserta 2
22 Sertifikat Kegiatan Talkshow Sukses
Kuliah (KAMMI Salatiga)
16 September
2015 Perserta 2
23 Sertifikat Pratikum Mata Kuliah
Kewirausahaan “Keren Itu
Mahasiswa Kreatif, Inovatif, Mandiri
Dan Berani Berwirausaha”
(Mahasiswa Jurusan PAI, PGMI, Dan
PGRA)
14 Desember
2016 Perserta 2
24 Sertifikat Kegiatan Sarasehan
Memperingati 51 Tahun Milat
22 September
2017 Perserta 2
129
KOHATI “51 Tahun KOHATI Untuk
Negri” (KOHATI Cabang Salatiga)
25 Sretifikat Kegiatan Sarasehan Milat
KOHATI Ke-52 “KOHATI Pelopor
Literasi: Perempuan Cerdas, Generasi
Berkualitas” (Korps Hmi-Wati
(KOHATI) Cabang Salatiga)
26 September
2018 Perserta 2
Total 144