PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR...

343
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III B SD KANISIUS MURUKAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Ambarwati NIM : 141134045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR...

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI

PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III B

SD KANISIUS MURUKAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Ambarwati

NIM : 141134045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Allah Subhanahuwata’ala

Orangtuaku yaitu Bapak Karyana dan Ibu Jumiyati

Kakakku Pujiyati dan adikku Rahmawati

Keluarga besar Hardi Jikun Siswoyo dan Arjo Suwandi

Sahabat-sahabatku yang tidak bisa kusebutkan satu-persatu

Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

v

MOTTO

“Bertaqwalah kepada Allah, maka Dia akan membimbingmu. Sesungguhnya

Allah mengetahui segala sesuatu” (Qs. Al Baqarah: 282)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI

PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III B

SD KANISIUS MURUKAN

Ambarwati (141134045)

Universitas Sanata Dharma

Latar belakang penelitian ini adalah masih kurangnya hasil belajar dan

kemampuan berpikir kritis siswa kelas III B SD Kanisius Murukan pada mata

pelajaran matematika materi perkalian dan pembagian berdasarkan hasil

pengamatan dan wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan

meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata

pelajaran matematika materi perkalian dan pembagian siswa kelas III B SD

Kanisius Murukan melalui pendekatan kontekstual.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek

penelitian adalah siswa kelas III B SD Kanisius Murukan yang berjumlah 30

siswa pada tahun ajaran 2017/2018. Objek penelitian adalah hasil belajar dan

kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika materi perkalian

dan pembagian siswa kelas III B SD Kanisius Murukan melalui pendekatan

kontekstual. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah pedoman

wawancara, lembar pengamatan, lembar kuesioner, serta soal tes. Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis

kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) peningkatan hasil belajar dan

kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan tujuh komponen pendekatan

kontekstual yaitu a) konstruktivisme, b) menemukan, c) bertanya, d) masyarakat

belajar, e) pemodelan, f) refleksi, dan g) penilaian yang sebenarnya; (2) penerapan

pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata

kondisi awal 69 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebanyak 46%,

kemudian nilai rata-rata meningkat menjadi 70 dengan persentase siswa yang

mencapai KKM sebanyak 60% pada siklus I, dan pada siklus II terjadi

peningkatan nilai rata-rata menjadi 82 dengan persentase siswa yang mencapai

KKM sebesar 100% ; (3) penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa kelas III B SD Kanisius Murukan dari rata-rata

kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

peningkatan lagi menjadi 89 dengan kriteria sangat baik.

Kata kunci : hasil belajar, kemampuan berpikir kritis, pendekatan kontekstual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

ix

ABSTRACT

The Improvement of Learning Outcome and Critical Thinking Skill in

Mathematics by Contextual Teaching and Learning For Third Grade B in

SD Kanisius Murukan

Ambarwati (141134045)

Sanata Dharma University

The background of this research was concern about the low of learning

outcome and critical thinking skill in mathematics about multiplication and divion

materials for III grade B student in SD Kanisius Murukan based on observation

and interview. This research aims to describe and improve the student’s learning

outcome and critical thinking skill in mathematics about multiplication and divion

materials for grade III B student in SD Kanisius Murukan by Contextual Teaching

and Learning.

The type of this research is classroom action research. The research

subject were 30 grade III B student in SD Kanisius Murukan of academic year

2017/2018. The research object were learning outcome and critical thinking skill

in mathematics about multiplication and division materials for grade III B student

in SD Kanisius Murukan by Contextual Teaching and Learning. The instruments

were observation check list, questionnaire, and test. The data analysis techniques

were quantitative and qualitative.

The result show that : (1) the improvement of learning outcome and

critical thinking skill by apply seven component of contextual teaching and

learning; a) contructivism, b) inquiry, c) questioning, d) learning community, e)

modeling, f) reflection, g) authentic assessment ; (2) the implementation of

Contextual Teaching and Learning could improve student’s learning outcome

from 69 with 46% of the students who achieved the standard into 70 with 60% of

the students achieved the standard on cycle I. The average of student’s

achievement was 82 with 100% of the students achieved the standard ; (3) the

implementation of Contextual Teaching and Learning could improve the student’s

criticall thinking skill from 67 into 77 on cycle I. The other improvement was

achieved on cycle II with score 89 that was very good.

Keywords: learning outcome, critical thinking skill, Contextual Teaching and

Learning (CTL)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil

Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika

Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas III B SD Kanisius Murukan.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan.

Peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada banyak pihak yang membantu

penyelesaian skripsi ini. Ucapan terimakasih peneliti ucapkan kepada:

1. Allah Subhanahuwata’ala yang senantiasa memberikan kesehatan,

kemudahan dan kelancaran pada pelaksanaan penelitian sampai pada

penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan.

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing I yang selalu

memberikan bimbingan, arahan, dan pendampingan selama proses

penelitian dan penulisan skripsi.

6. Drs. Albertus Hartana, SJ., M.Pd. Dosen Pembimbing II yang selalu

memberikan bimbingan, arahan, dan pendampingan selama proses

penelitian dan penulisan skripsi.

7. St. Karyanto, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Murukan yang

telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian sehingga penelitian

ini dapat terlaksana dengan lancar.

8. Cicilia Erni Widyastuti, S.Pd. selaku Wali Kelas III B SD Kanisius

Murukan yang bersedia dengan senang hati untuk mengijinkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................

vii

ABSTRAK .................................................................................................. viii

ABSTRACT .................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xviii

DAFTAR BAGAN ….................................................................................. xix

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. xx

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

xiii

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 8

C. Batasan Masalah .............................................................................. 8

D. Rumusan Masalah …....................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian …......................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 10

G. Definisi Operasional ....................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 14

A. Kajian Pustaka ................................................................................. 14

1. Hasil Belajar ................................................................................ 14

2. Kemampuan Berpikir Kritis ........................................................ 17

3. Matematika ……......................................................................... 22

4. Perkalian dan Pembagian …........................................................ 24

5. Pendekatan Kontekstual …………………………….................. 25

B. Penelitian yang Relevan .................................................................. 32

C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 35

D. Hipotesis Tindakan .......................................................................... 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

xiv

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 37

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 37

B. Setting Penelitian ............................................................................. 40

C. Persiapan Penelitian ......................................................................... 41

D. Rencana Tindakan Setiap Siklus ..................................................... 42

E. Teknik Penumpulan Data ................................................................ 50

F. Instrumen Penelitian …………………………................................ 52

G. Teknik Pengujian Instrumen ……………………………………… 58

H. Teknik Analisis Data ……………………………………………... 72

I. Indikator Keberhasilan …………………………………………… 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 77

A. Kegiatan Pra Penelitian ................................................................... 77

B. Deskripsi Pelaksanaan Setiap Siklus ............................................... 80

C. Hasil Penelitian ................................................................................ 85

D. Pembahasan Penelitian .................................................................... 90

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 99

A. Kesimpulan ...................................................................................... 99

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

xv

C. Saran ................................................................................................ 100

DAFTAR REFERENSI ............................................................................... 101

LAMPIRAN ................................................................................................ 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan dan Kuesioner Kondisi Awal

Kemampuan Berpikir Kritis SiswaHasil Pengamatan dan

Kuesioner Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.

4

Tabel 1.2 Nilai siswa kelas III B pada tahun ajaran 2015/2016 dan

2016/2017 Pada Materi Perkalian dan Pembagian ………….

5

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara ………………….................................. 53

Tabel 3.2 Indikator Berpikir Kritis ……………………......................... 54

Tabel 3.3 Ketentuan Skor Skala Likert …………................................... 55

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis ................... 55

Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I .............................................. 56

Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ............................................. 57

Tabel 3.7 Kriteria Kelayakan Perangkat Pembelajaran ……….............. 59

Tabel 3.8 Hasil Validasi Silabus ………………..................................... 60

Tabel 3.9 Hasil Validasi RPP …………………...................................... 61

Tabel 3.10 Hasil Validasi LKS …............................................................. 62

Tabel 3.11 Hasil Validasi Materi Ajar ………………….......................... 63

Tabel 3.12 Hasil Validasi Soal Evaluasi ................................................... 64

Tabel 3.13 Hasil Validasi Lembar Observasi ........................................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

xvii

Tabel 3.14 Hasil Validasi Lembar Kuesioner ........................................... 65

Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I ………......................... 67

Tabel 3.16 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Sesudah Divalidasi …........... 68

Tabel 3.17 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II .................................... 68

Tabel 3.18 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Sesudah Divalidasi ............. 69

Tabel 3.19 Klasifikasi Reliabilitas …….................................................... 70

Tabel 3.20 Reliability Statistics Soal Evaluasi Siklus I …........................ 71

Tabel 3.21 Reliability Statistics Soal Evaluasi Siklus II ........................... 72

Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan ………………..…………………...... 75

Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa ............................... 78

Tabel 4.2 Data Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ……. 79

Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I …………………………... 86

Tabel 4.4 Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus I …………... 87

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ………………………….. 88

Tabel 4.6 Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus II ………….. 89

Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus …………… 91

Tabel 4.8 Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siklus …... 93

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Penelitian ……………………………….. 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Mc Taggart 38

Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa ……..….................... 92

Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa .......... 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

xix

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Desain Penelitian yang Relevan ............................................... 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus .................................................................................. 104

Lampiran 2 Rencana Pelaksananaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus I dan Siklus II ………………………………………

108

2a. RPP Pertemuan I Siklus I ............................................... 109

2b. RPP Pertemuan II Siklus I .............................................. 127

2c. RPP Pertemuan I Siklus II .............................................. 145

2d. RPP Pertemuan II Siklus II ............................................. 163

Lampiran 3 Lembar Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis ............... 180

Lampiran 4 Lembar Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis .................. 184

Lampiran 5 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II ……………... 187

5a. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I …………….................. 188

5b. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ………………………. 189

Lampiran 6 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II dan Siklus II … 190

6a. Soal Evaluasi I ................................................................ 191

6b. Kunci Jawaban Soal Evaluasi I ...................................... 194

6c. Soal Evaluasi Siklus II ………………………………… 195

6d. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ……………….. 198

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

xxi

Lampiran 7 Perhitungan SPSS Hasil Validitas dan Reliabilitas Soal

Evaluasi ……………………………………………………

199

7a. Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I …......................... 200

7b. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ……………… 202

7c. Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II ............................ 203

7d. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II …………...… 205

Lampiran 8 Validasi Oleh Ahli ………………………………………… 206

8a. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ……………….. 207

8b.Hasil Validasi Lembar Pengamatan Kemampuan

Berpikir Kritis ………………………………………….

255

8c. Hasil Validasi Lembar Kuesioner Kemampuan Berpikir

Kritis ...............................................................................

260

Lampiran 9 Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa ………………………... 265

9a. Nilai Matematika Siswa Tahun Ajaran 2015/2016 ..….. 266

9b. Nilai Matematika Siswa Tahun Ajaran 2016/2017 …… 267

Lampiran 10 Skor Pengamatan Kondisi Awal Kemampuan Berpikir

Kritis ……………………………………………………….

268

Lampiran 11 Skor Kuesioner Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis 269

Lampiran 12 Perhitungan Skor Pengamatan Hasil Belajar Siklus I dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

xxii

Siklus II …………………………………………………… 271

12a. Perhitungan Skor Hasil Belajar Siklus I ……………... 272

12b. Perhitungan Skor Hasil Belajar Siklus II …………….. 273

Lampiran 13 Perhitungan Skor Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis 274

13a. Skor Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Siklus I ……………………………………………….

275

13b. Skor Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Siklus II ……………………………………………

276

Lampiran 14 Perhitungan Skor Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis ... 277

14a. Skor Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Siklus I ……………………………………………….

278

14b. Skor Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Siklus II ……………………………………………...

280

Lampiran 15 Sampel Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II …… 282

15a. Sampel Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I ……………. 283

15b. Sampel Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus II …………… 286

Lampiran 16 Sampel Pekerjaan LKS Pada Setiap Pertemuan …………... 288

16a. Sampel Pekerjaan LKS Pada Pertemuan 1 …………... 289

16b. Sampel Pekerjaan LKS Pada Pertemuan 2 …………... 292

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

xxiii

16c. Sampel Pekerjaan LKS Pada Pertemuan 3 …………... 295

16d. Sampel Pekerjaan LKS Pada Pertemuan 4 …………... 298

Lampiran 17 Sampel Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa …. 301

Lampiran 18 Hasil Wawancara ………………………………………… 305

Lampiran 19 Sampel Pengerjaan Kuesioner …………………...………... 307

Lampiran 20 Surat Ijin Penelitian ……………………………………….. 316

Lampiran 21 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ………... 317

Lampiran 22 Foto 318

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab I ini, peneliti membahas tentang latar belakang masalah,

identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,

masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan

atau latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat,

untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam

berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan

adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan

formal, non-formal, dan informal di sekolah dan luar sekolah, yang

berlangsung seumur hidup yang bertujuan untuk optimalisasi pertimbangan

kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan

peranan hidup secara tepat (Mudyahardjo dalam Ahmadi, 2014:36).

Selaras dengan pengertian di atas, pendidikan berarti proses

menyiapkan peserta didik untuk menghadapi kehidupan di masa depan.

Hamalik (dalam Suardi, 2016) menyatakan bahwa fungsi dan kegunaan

pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. “Menyiapkan” diartikan bahwa

peserta didik pada hakikatnya belum siap, tetapi perlu disiapkan dan sedang

menyiapkan dirinya sendiri. Hal ini menunjuk pada proses yang berlangsung

sebelum peserta didik itu siap ke kancah kehidupan yang nyata, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

2

pendidikan memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan, potensi,

serta membentuk sikap dan karakter peserta didik.

Tujuan pendidikan menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

2003 menyebutkan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab”. Kemampuan-kemampuan yang telah disebutkan di atas

dapat dilaksanakan melalui disiplin ilmu yang berada di sekolah. Salah satu

disiplin ilmu yang dikembangkan adalah Matematika.

Reys, dkk (dalam Runtuhaku & Kandou, 2016: 28) menyatakan bahwa

matematika adalah studi tentang pola dan hubungan, cara berpikir dengan

strategi organisasi, analisis dan sintesis, seni, bahasa, dan alat untuk

memecahkan masalah-masalah abstrak dan praktis. Selain digunakan dalam

kepentingan kegiatan pembelajaran, matematika juga diharapkan dapat

memberikan keterampilan kepada siswa untuk memecahkan masalah-masalah

yang ada dalam kehidupan sehari-hari, maka dari itu mata pelajaran

matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

dipelajari oleh peserta didik.

Pada kenyataannya, sampai saat ini matematika masih dianggap

sebagai mata pelajaran yang sulit bagi peserta didik. Baik peserta didik di

sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), maupun sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

3

menengah atas (SMA). Anggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran

yang sulit untuk dipelajari, dapat menyebabkan peserta didik malas untuk

mendalami materi-materi pada mata pelajaran matematika. Sebagian besar

peserta didik mengikuti pelajaran dengan malas, tidak bersungguh-sungguh,

dan kurang berpikir kritis. Peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran

matematika semata-mata hanya untuk mendapatkan nilai, sedangkan dalam

belajar matematika sesungguhnya siswa akan belajar bernalar secara kritis dan

kreatif. Berpikir kritis adalah ketepatan penggunaan kemampuan berpikir

untuk memecahkan suatu masalah, yang dipertimbangkan sebagai wilayah

permasalahan sesuai dengan disiplin materi (McPeck dalam Kuswana,

2011:21). Menurut Kuswana (2011:21) siswa dikatakan memiliki kemampuan

berpikir kritis apabila (1) melakukan observasi atau penilaian berdasarkan

kriteria dengan metode atau teknik pengambilan keputusan yang relevan

dengan konteksnya, (2) memahami masalah, (3) mengajukan pertanyaan, dan

(4) tidak hanya melibatkan logika, tetapi ada kesiapan kriteria intelektual yang

luas seperti kejelasan, kredibilitas, akurasi, presisi, relevansi, kedalaman,

keluasan makna, dan keseimbangan.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan oleh peneliti

kepada guru kelas III B, peneliti kemudian menyiapkan sebuah lembar

pengamatan dan kuesioner yang akan digunakan untuk memperkuat hasil

wawancara dan melihat kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa di kelas

III B. Hasil pengamatan dan kuesioner menunjukkan hasil seperti pada tabel

1.1 berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

4

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan dan Kuesioner Kondisi Awal Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa

Indikator 1 2 3 4 5 6 7

Rata-

rata

Pengamatan 46 67 53 58 56 51 52

Kuesioner 76 85 78 91 80 65 88

Rata-rata 61 76 65 74 68 58 70 67

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, maka dapat dilihat bahwa nilai indikator

1 diperoleh nilai rata-rata sebesar 61, indikator 2 diperoleh nilai rata-rata

sebesar 76, indikator 3 diperoleh nilai rata-rata sebesar 65, indikator 4

diperoleh nilai rata-rata 74, indikator 5 diperoleh nilai rata-rata sebesar 68,

indikator 6 diperoleh nilai rata-rata sebesar 58, dan indikator terakhir yaitu

indikator 7 diperoleh nilai sebesar 70. Nilai tersebut kemudian dicari rata-

ratanya sehingga memperoleh nilai sebesar 67. Nilai rata-rata ini kemudian

digunakan sebagai nilai kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa.

Masih rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat

menyebabkan hasil belajar yang diperoleh rendah, karena ketika peserta didik

mampu untuk berpikir kritis maka peserta didik tersebut akan lebih mudah

dalam menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hasil

belajar adalah tingkat keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor dan diperoleh dari hasil tes

mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu (Brahim dalam Susanto, 2013:5).

Hasil belajar dapat dikatakan rendah apabila nilai atau skor yang diperoleh

peserta didik belum mencapai KKM yang telah ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

5

Sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilaksanakan oleh peneliti

dengan guru kelas III B, beberapa siswa di SD Kanisius Murukan mengalami

permasalahan dalam kemampuan berpikir kritis. Hal tersebut ditandai dengan

siswa yang masih enggan untuk mengajukan pertanyaan dan menjawab

pertanyaan, masih sulit untuk mempertahankan keputusan, masih kesulitan

dalam memahami masalah serta memecahkan masalah, dan masih enggan

untuk mencari cara dalam memecahkan masalah. Pada saat kegiatan

pembelajaran matematika, peserta didik cenderung hanya menerima apa yang

disampaikan oleh gurunya saja. Kemampuan berpikir kritis yang masih kurang

ini berpengaruh pada hasil belajar siswa. Beberapa siswa belum memahami

secara mendalam mengenai materi perkalian dan pembagian. Ada beberapa

peserta didik yang nilainya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang telah ditetapkan. Nilai KKM pada mata pelajaran matematika di

SD Kanisius Murukan adalah 70. Berikut ini adalah nilai siswa pada tahun

ajaran 2015/2016 dan 2016/2017 yang akan dijadikan sebagai kondisi awal

pada hasil belajar.

Tabel 1.2 Nilai siswa kelas III B pada tahun ajaran 2015/2016 dan 2016/2017

Pada Materi Perkalian dan Pembagian

Tahun ajaran KKM Rata-rata Ketuntasan Jumlah

siswa Ya Tidak

2015/2016 70 69 10 siswa

(43%)

13 siswa

(57%)

23 siswa

2016/2017 70 69 18 siswa

(48%)

19 siswa

(52%)

37 siswa

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa siswa pada tahun ajaran 2015/2016

diketahui bahwa jumlah siswa kelas III B adalah sebanyak 23. Siswa yang

telah mencapai KKM adalah sebanyak 10 siswa, sedangkan siswa yang belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

6

mencapai KKM sebanyak 13 siswa. Maka dari itu jika dihitung secara

persentase jumlah siswa yang telah mencapai KKM adalah 43% dan siswa

yang belum mencapai KKM adalah 57%. Rata-rata nilai kelas adalah 69,

sedangkan pada tahun ajaran 2016/2017, jumlah siswa kelas III B adalah

sebanyak 37. Siswa yang telah mencapai nilai KKM sebanyak 18 siswa,

sedangkan siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 19 siswa. Oleh

karena itu, jika dihitung secara persentase siswa yang telah mencapai KKM

adalah 48% dan siswa yang belum mencapai KKM adalah 52%. Rata-rata

nilai kelas diperoleh 69.

Menanggapi permasalahan tersebut, peneliti berupaya mencari solusi

dalam rangka meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar

peserta didik kelas III B SD Kanisius Murukan. Salah satu solusi yang

diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah menerapkan

pendekatan kontekstual. Medsker (dalam Mudlofir, 2016 : 90) menyatakan

bahwa pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata atau

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dihadapi oleh peserta didik.

Pendekatan ini dapat melatih peserta didik dalam membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka

sehari-hari sebagai anggota keluarga maupun sebagai anggota masyarakat.

Alasan peneliti memilih solusi menerapkan pendekatan kontekstual adalah

membantu peserta didik untuk lebih berpikir kritis dalam kegiatan

pembelajaran matematika di kelas, karena kegiatan pembelajaran dalam

pendekatan ini dikaitkan dengan situasi pada kehidupan sehari-hari, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

7

peneliti berharap agar peserta didik lebih mudah untuk menerima dan

memahami materi yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu, pendekatan

ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi siswa maupun guru.

Dengan begitu, diharapkan hasil belajar peserta didik juga dapat meningkat.

Pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen yang harus ada di dalamnya

yaitu, Constructivism (Konstruktivisme), Inquiry (Menemukan), Questioning

(Bertanya), Learning Community (Masyarakat Belajar), Modeling

(Pemodelan), Reflection (Refleksi), Authentic Assessment (Penilaian yang

Sebenarnya). Penerapan tujuh komponen pendekatan kontekstual tersebut juga

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa karena

beberapa komponen dari pendekatan kontekstual memiliki kesamaan dengan

indikator dari berpikir kritis yaitu, Inquiry hampir sama dengan indikator dari

berpikir kritis mengidentifikasi masalah dan mencari cara untuk memecahkan

masalah. Selanjutnya komponen dari pendekatan kontekstual, yaitu

Questioning hampir sama dengan indikator mampu bertanya dan menjawab

pertanyaan.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Dan Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui

Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas III B SD Kanisius Murukan”.

Tujuan peneliti menerapkan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Peningkatan dua variabel

tersebut telah disesuaikan dengan permasalahan yang terdapat pada peserta

didik kelas III B SD Kanisius Murukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi perkalian dan pembagian pada

siswa kelas III B SD Kanisius Murukan.

2. Rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa pada materi perkalian dan

pembagian siswa kelas III B SD Kanisius Murukan.

C. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti maka tidak semua

masalah dibahas dalam penelitian ini. Sesuai dengan judul penelitian, maka

yang menjadi fokus utama penelitian adalah:

1. Mengetahui peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis

peserta didik kelas III B SD Kanisius Murukan melalui penerapan

pendekatan kontekstual.

2. Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pada mata

pelajaran matematika kelas III B materi operasi hitung perkalian dan

pembagian pada tahun ajaran 2017/2018.

3. Hasil belajar ranah kognitif dalam penelitian ini difokuskan pada

menelaah, menghitung, dan memecahkan masalah.

4. Kemampuan berpikir kritis peserta didik dibatasi pada indikator mampu

bertanya dan menjawab pertanyaan, menganalisis argumen,

mengidentifikasi masalah, mencari cara memecahkan masalah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

9

mengumpulkan data sesuai kebutuhan (observasi) dan membuat keputusan

atau kesimpulan.

5. Pendekatan Kontekstual yang digunakan dalam penelitian ini berfokus

pada penerapan tujuh komponen pendekatan kontekstual yaitu,

kontruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi

dan penilaian yang sebenarnya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis

siswa pada mata pelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual

pada siswa kelas III B SD Kanisius Murukan?

2. Apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran matematika siswa kelas III B SD

Kanisius Murukan?

3. Apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika siswa

kelas III B SD Kanisius Murukan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini

adalah untuk:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

10

1. Mendeskripsikan upaya peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir

kritis siswa pada mata pelajaran matematika melalui pendekatan

kontekstual pada siswa kelas III B SD Kanisius Murukan.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika melalui

pendekatan kontekstual siswa kelas III B SD Kanisius Murukan.

3. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran

matematika kelas III B SD Kanisius Murukan.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa

pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini dikategorikan menjadi dua macam,

antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan berharga terhadap

perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada penerapan pendekatan

kontekstual dalam pembelajaran matematika.

b. Menambah wawasan pengetahuan mengenai penerapan pendekatan

kontekstual dalam pembelajaran matematika.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan kepada pihak sekolah untuk memahami mengenai pentingnya

penggunaan pendekatan kontekstual dalam rangka mengoptimalkan

hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

11

b. Bagi guru dan calon guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan bagi guru maupun calon guru untuk memahami

mengenai pentingnya penggunaan pendekatan kontekstual dalam

rangka mengoptimalkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis

peserta didik.

c. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis melalui pendekatan kontekstual.

d. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan wahana untuk

memperdalam cakrawala pengalaman meneliti dan sebagai pemikiran

awal guna melakukan penelitian lanjutan.

G. Definisi Operasional

Untuk memberikan gambaran tentang permasalahan yang akan diteliti,

diperlukan batasan pengertian guna menjelaskan dan membatasi makna

terhadap istilah-istilah yang terkait dengan penelitian ini. Di bawah ini

merupakan istilah yang terdapat pada penelitian, di antaranya:

1. Hasil belajar

Hasil belajar adalah suatu hasil pencapaian tujuan pembelajaran

peserta didik melalui kegiatan pembelajaran dan perubahan yang dialami

oleh peserta didik, baik perubahan tingkah laku, pengetahuan,

keterampilan, dan nilai peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

12

2. Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah disiplin berpikir mandiri yang mencontohkan

berpikir, untuk memecahkan masalah, membuat keputusan dan menjawab

berbagai pertanyaan.

3. Matematika

Matematika adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan yang

mempelajari tentang bilangan, angka dan simbol-simbol yang ada dalam

matematika yang dapat digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan

dalam kehidupan sehari-hari.

4. Perkalian

Perkalian sama dengan penjumlahan berulang. Misal peraturan pada

peminuman obat dengan aturan 3x1. Maka peraturan minumnya adalah 1

pada pagi hari, 1 pada siang hari dan 1 pada sore hari. Atau dapat ditulis

dengan 1 + 1 + 1 = 3, atau 3 x 1 = 3.

5. Pembagian

Pembagian adalah operasi pengurangan berulang sampai habis atau

sampai hasilnya nol. Misal pada pembagian bantuan beras. Jika jumlah

seluruh beras adalah 27kg, kemudian beras tersebut dibagi untuk 3 kepala

keluarga. Maka jumlah beras yang diperoleh untuk setiap kepala keluarga

dapat dihitung dengan cara 27 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0.

Pengurangan tersebut dilakukan sebanyak 9 kali sampai mendapatkan

hasil 0, maka pembagian tersebut dapat ditulis dengan 27 ÷ 3 = 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

13

6. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual adalah suatu konsep belajar yang mengaitkan

materi yang dipelajari dengan kondisi dunia nyata peserta didik dengan

tujuan agar peserta didik dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam

kehidupan sehari-hari. Pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen

yang harus ada di dalamnya yaitu, Constructivism (Konstruktivisme),

Inquiry (Menemukan), Questioning (Bertanya), Learning Community

(Masyarakat Belajar), Modeling (Pemodelan), Reflection (Refleksi),

Authentic Assessment (Penilaian yang Sebenarnya).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

14

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab II ini, peneliti membahas tentang kajian teori, penelitian yang

relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.

A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Brahim (dalam Susanto, 2013: 5) menyatakan bahwa hasil belajar

dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan peserta didik dalam

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor

yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran

tertentu. Hasil belajar peserta didik merupakan kemampuan yang

diperoleh peserta didik setelah melalui proses kegiatan belajar di

sekolah, karena belajar merupakan suatu usaha untuk memperoleh

suatu perubahan dan ilmu yang baru. Maka dari itu dalam kegiatan

belajar, seorang guru harus memiliki dan menetapkan tujuan

pembelajaran. Tujuan pembelajaran digunakan sebagai target yang

harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran.

Pengertian hasil belajar tersebut senada dengan Gagne (dalam

Dahar, 2011: 118) yang menyatakan bahwa kegiatan mengajar harus

selalu mengetahui tujuan yang harus dicapai dalam mengajarkan suatu

pokok bahasan. Ada lima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil

belajar Gagne, yaitu (1) keterampilan intelektual, (2) strategi kognitif,

(3) sikap, (4) informasi verbal, dam (5) ketrampilan motorik. Senada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

15

dengan pendapat Gagne, terdapat pengertian bahwa hasil belajar

peserta didik pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku

setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil

belajar dalam pengertian luas mencakup tiga aspek yaitu (1) kognitif,

(2) afektif, dan (3) psikomotor (Majid, 2014:27).

Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil pencapaian

tujuan pembelajaran peserta didik melalui kegiatan pembelajaran dan

perubahan yang dialami oleh peserta didik, baik perubahan tingkah

laku, pengetahuan, keterampilan, dan nilai peserta didik.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu proses perkembangan, artinya yaitu

bahwa secara kodrati jiwa raga setiap peserta didik mengalami

perkembangan. Perkembangan memerlukan sesuatu baik yang berasal

dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari luar. Gesalt (dalam

Susanto, 2013: 12) menyatakan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi

oleh dua hal, yaitu siswa sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa;

dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi,

minat, dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua,

lingkungan: yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas

guru, sumber-sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan,

keluarga, dan lingkungan.

Pendapat tersebut senada dengan pendapat Wasliman (dalam

Susanto, 2013: 12) yang menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

16

oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor

yang mempengaruhi, baik faktor internal dan faktor eksternal. Berikut

ini merupakan uruaian dari faktor internal dan faktor eksternal:

1) Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber

dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan

belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat, dan

perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar,

serta kondisi fisik dan kesehatan.

2) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik

yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh hasil belajar terhadap

hasil belajar siswa.

Selain dua pendapat di atas, (dalam Baharudin & Wahyuningsih,

2015: 23-24) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam

proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.

Adapun faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari

dalam individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-

faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan psikologis.

1) Faktor fisiologis

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang

berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini

dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

17

Keadaan tonus jasmani pada umumnya akan mempengaruhi

aktivitas belajar seseorang. Kedua, keadaan fungsi jasmani. Selama

proses belajar berlangsung, peran fungsi jasmani pada tubuh

manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra.

2) Faktor psikologis

Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis

seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa

faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah

kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap dan bakat.

Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada

dua, yaitu :

1) Faktor internal; faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik,

meliputi: motivasi belajar, minat, kecerdasan, kebiasaan belajar, dan

kesehatan peserta didik.

2) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik,

meliputi: keluarga, sarana dan prasarana, kreativitas guru, dan sumber-

sumber belajar.

2. Kemampuan Berpikir Kritis

a. Pengertian Berpikir Kritis

Paul (dalam Kuswana, 2012 :205-206) menyatakan bahwa berpikir

kritis adalah suatu disiplin berpikir mandiri yang mencontohkan

kesempurnaan berpikir sesuai dengan mode tertentu atau ranah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

18

berpikir. Standar berpikir kritis bagi pendidikan dasar dalam model

Paul adalah upaya untuk mengidentifikasi komponen kualitas berpikir

kritis. Standar berpikir kritis model Paul meliputi: clarity (kejelasan),

precision (presisi), specificity (spesial), accuracy (akurasi), relevance

(relevan), consistency (konsisten), logic (logis), dept (mendalam),

completeness (kelengkapan), significance (signifikan), adequacy

(kecukupan), dan fairness (keadilan). Paul menambahkan bahwa

berpikir kritis merupakan pentingnya kepercayaan diri dan

kemampuan seseorang untuk menggunakan alasan yang tepat, untuk

memecahkan masalah, dan menjawab berbagai pertanyaan.

Pendapat tersebut senada dengan pendapat Ennis (dalam Kuswana,

2011:19) bahwa berpikir kritis merupakan berpikir wajar dan reflektif

yang artinya fokus dalam menentukan apa yang harus dipercaya atau

dilakukan. Berpikir kritis merupakan suatu ketepatan penggunaan

skeptif reflektif dari suatu masalah, yang dipertimbangkan sebagai

wilayah permasalahan sesuai dengan disiplin materi (McPeck dalam

Kuswana 2011:21). Kedua pendapat tersebut sama-sama menyatakan

apabila berpikir kritis merupakan suatu disiplin berpikir yang

digunakan untuk membuat suatu keputusan dalam memecahkan

masalah. Selain pengertian yang telah disebutkan di atas, (dalam

Soyomukti, 2016: 415) juga menyatakan bahwa berpikir kritis adalah

sebuah keterampilan kognitif yang memungkinkan seseorang untuk

menginvestigasi sebuah situasi, masalah, pertanyaan, atau fenomena

untuk bisa membuat sebuah penilaian atau keputusan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

19

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

berpikir kritis merupakan disiplin berpikir mandiri yang mencontohkan

kesempurnaan berpikir, untuk memecahkan masalah, membuat

keputusan dan menjawab berbagai pertanyaan.

b. Indikator Berpikir Kritis

Dalam berpikir kritis ada beberapa indikator yang harus terpenuhi

agar seseorang dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis.

Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai indikator

berpikir kritis.

Berikut adalah indikator berpikir kritis dalam Kuswana (2011:21):

1) Melakukan observasi atau penilaian berdasarkan kriteria dengan

metode atau teknik pengambilan keputusan yang relevan dengan

konteksnya.

2) Memahami masalah

3) Mengajukan pertanyaan

4) Tidak hanya melibatkan logika, tetapi ada kesiapan kriteria

intelektual yang luas seperti kejelasan, kredibilitas, akurasi, presisi,

relevansi, kedalaman, keluasan makna, dan keseimbangan.

Sedangkan Kuswana (2012:198) menyatakan bahwa indikator

berpikir kritis adalah sebagai berikut.

1) Menjelaskan

a. Mengidentifikasi fokus masalah, pertanyaan, dan kesimpulan.

b. Menganalisis argumen.

c. Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi atau tantangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

20

d. Mengidentifikasi istilah keputusan dan menangani sesuai

alasan.

2) Menilai dasar keputusan

a. Menilai kredibilitas sumber.

b. Mengamati dan menilai laporan observasi.

3) Menduga

a. Mengidentifikasi asumsi tak tertulis.

b. Menyimpulkan dan menilai keputusan.

c. Menilai induksi dan generalisasi.

d. Membuat dan menilai pertimbangan nilai.

4) Membuat pengandaian dan mengintegrasikan kemampuan

a. Mempertimbangkan alasan tanpa membiarkan

ketidaksepakatan atau keraguan yang mengganggu pemikiran

(berpikir yang disangka benar).

b. Mengintegrasikan kemampuan lain dan disposisi dalam

membuat dan mempertahankan keputusan.

5) Menggunakan kemampuan berpikir kritis

a. Dilakukan secara tertib sesuai situasi

b. Peka terhadap perasaan, tingkat pengetahuan, dan derajat

kehebatan orang lain.

c. Menerapkan strategi retorika yang tepat dalam diskusi dan

presentasi.

Selain dua pendapat di atas, Ruggiero (dalam Soyomukti: 2016)

menyatakan bahwa faktor-faktor berpikir kritis meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

21

1) Menemukan bukti

2) Memutuskan apa arti bukti itu

3) Mencapai kesimpulan berdasarkan bukti itu

Berdasarkan pendapat dari ahli tentang indikator kemampuan berpikir

kritis tersebut, peneliti mencari kesamaan dari indikator-indikator yang

telah dipaparkan di atas. Indikator-indikator yang dipilih oleh peneliti

yaitu (1) mampu bertanya, (2) mampu menjawab pertanyaan, (3)

menganalisis argumen (4) mengidentifikasi masalah, (5) mencari cara

untuk memecahkan masalah (6) mengumpulkan data sesuai dengan

kebutuhan (7) membuat keputusan atau kesimpulan. Peneliti memilih

indikator di atas karena indikator di atas hampir sama dengan komponen

pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian

yaitu pendekatan kontekstual. Indikator yang sama yaitu (1)

mengidentifikasi masalah dan (5) mencari cara untuk memecahkan

masalah, indikator tersebut hampir sama dengan komponen dalam

pendekatan pembelajaran kontekstual yaitu inquiry. Indikator (2) mampu

bertanya dan (3) mampu menjawab pertanyaan, juga hampir sama dengan

komponen pendekatan pembelajaran kontekstual yaitu questioning. Tujuh

indikator ini digunakan peneliti untuk membuat lembar pengamatan dan

lembar kuesioner kemampuan berpikir kritis siswa. Pada lembar

pengamatan, tujuh komponen tersebut langsung digunakan dan diberikan

rentang skor yang telah ditetapkan. Sedangkan pada lembar kuesioner,

tujuh komponen tersebut dijabarkan dalam duapuluh pernyataan yang

dibuat dalam bentuk skala Likert.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

22

3. Matematika

a. Pengertian Matematika

Kata matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau

mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”, sedangkan

dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti,

yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Susanto, 2013:184).

Matematika memiliki bahasa dan aturan yang terdefinisi baik,

penalaran yang jelas dan sistematis, dan struktur atau keterkaitan

antarkonsep yang kuat.

Reys, dkk (dalam Runtuhaku & Kandou, 2014:28) menyatakan

bahwa matematika adalah studi tentang pola dan hubungan, cara

berpikir dengan strategi organisasi, analisis, dan sintesis, seni, bahasa,

dan alat untuk memecahkan masalah-masalah yang abstrak dan

praktis. Senada dengan pendapat tersebut, Johson dan Myklebust

(dalam Agustin, 2011:47) menyatakan bahwa matematika sebagai

bahasa simbolis yang memiliki fungsi praktis dan teoritis. Fungsi

praktisnya untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif, sedangkan

fungsi teoritisnya untuk mempermudah dalam berpikir.

Lerner (dalam Agustin, 2011:47) menambahkan bahwa

matematika selain sebagai bahasa simbolis, matematika juga

merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia berpikir,

mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan

kuantitas. Pendapat tersebut didukung oleh Reys, dkk (dalam

Runtuhaku & Kandou, 2014:28) yang menyatakan bahwa matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

23

disamakan dengan berhitung atau aritmatika. Aritmatika atau berhitung

adalah pengetahuan tentang bilangan dan merupakan bagian dari

matematika. Matematika dapat digunakan untuk mengkomunikasikan

elemen dan kuantitas dalam bentuk bilangan.

Berdasarkan dari beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa matematika adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan yang

mempelajari tentang bilangan, angka dan simbol-simbol yang ada

dalam matematika yang dapat digunakan untuk memecahkan suatu

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Langkah-langkah Pembelajaran Matematika

Heruman (2007:21) menyatakan bahwa langkah-langkah

pembelajaran matematika di sekolah dasar dibedakan menjadi tiga

sebagai berikut:

1) Penanaman konsep dasar, yaitu pembelajaran suatu konsep baru

matematika. Dalam pembelajaran konsep dasar ini penggunaan

media sangat diperlukan untuk membantu pola pikir peserta didik.

2) Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman

konsep yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep

matematika.

3) Pembinaan keterampilan adalah pembelajaran lanjutan dari

penanaman konsep dan pemahaman konsep yang bertujuan agar

peserta didik terampil dalam menggunakan konsep matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

24

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran matematika di atas,

peneliti memutuskan untuk mengikuti langkah-langkah tersebut dalam

pembelajaran matematika pada penelitian ini.

4. Perkalian dan Pembagian

a. Pengertian Perkalian

Heruman (2007:22) menyatakan bahwa perkalian sama dengan

penjumlahan berulang. Berikut ini adalah contoh dari perkalian:

Ada 3 wadah yang berisi kelereng. Setiap kelereng berisi 5 kelereng.

Banyak kelereng sepenuhnya yaitu dapat dihitung dengan cara:

5 + 5 + 5 = 15

Bentuk 5 + 5 + 5 menunjukkan penjumlahan 5 sebanyak 3 kali.

Jadi 5 + 5 + 5 dapat ditulis menjadi 3 x 5 =15

b. Pengertian Pembagian

Heruman (2007:26) menyatakan bahwa pembagian adalah lawan

dari perkalian. Pembagian juga disebut pengurangan berulang sampai

habis atau sampai hasilnya nol. Berikut ini adalah contoh dari

pembagian:

27 ÷ 3 = 9

Pengurangan berulang oleh bilangan 3 sebanyak 9 kali.

27 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0

Jadi 27 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0, Berarti 27 ÷ 3 = 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

25

5. Pendekatan Kontekstual

a. Pengertian Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu

guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia

nyata peserta didik. Pendekatan ini dapat melatih peserta didik dalam

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagai anggota

keluarga maupun sebagai anggota masyarakat (Medsker dalam

Mudlofir, 2016 : 90). Peserta didik diharapkan memiliki hasil belajar

yang lebih bermakna melalui pendekatan ini, karena proses

pembelajaran berlangsung secara ilmiah dalam bentuk kegiatan peserta

didik bekerja dan mengalami, bukan mentransfer ilmu pengetahuan

dari guru ke peserta didik.

Pendapat tersebut hampir sama dengan pendapat Hamdayama

(2014: 51) bahwa pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar

yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya

dengan situasi dunia nyata peserta didik dengan mendorong peserta

didik untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka sebagai keluarga

dan masyarakat. Kesamaan dari kedua pendapat tersebut adalah

pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang membantu guru

untuk mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata

peserta didik.

Pendapat tersebut semakin diperkuat oleh pendapat Nurhadi

(dalam Hosnan, 2014:267) yang menyatakan bahwa pendekatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

26

kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru dalam

mengaitkan antara materi yang dipelajarinya dengan situasi dunia

nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari dengan melibatkan tujuh komponen

pembelajaran efektif yaitu konstrukvisme (Constructivism), bertanya

(Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning

Community), pemodelan (Modeling), penilaian sebenarnya (Authentic

Assessment), dan refleksi (Reflection).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar yang

mengaitkan materi yang dipelajari dengan kondisi dunia nyata peserta

didik dengan tujuan agar peserta didik dapat menerapkan ilmu yang

diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

b. Komponen Pendekatan Kontekstual

Reigeluth (dalam Mudlofir, 2016 : 91) menyatakan bahwa,

pendekatan kontekstual memiliki tujuh asas yang tidak dapat

ditinggalkan dalam aplikasinya. Asas-asas tersebut adalah sebagai

berikut ini:

1) Constructivism (Konstruktivisme)

Asas ini berasumsi bahwa membangun pemahaman dilakukan

sendiri dari pengalaman baru berdasarkan pada pengetahuan awal.

Oleh karena itu, pembelajaran harus dikemas menjadi proses

“mengkonstruksi atau membangun” bukan menerima pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

27

2) Inquiry (Menemukan)

Asas ini berasumsi bahwa proses perpindahan dari pengamatan

adalah menjadi pemahaman. Oleh karena peserta didik belajar

menggunakan keterampilan berpikir kritis.

3) Questioning (Bertanya)

Asas ini berasumsi bahwa proses kegiatan guru untuk mendorong,

membimbing dan menilai kemampuan berpikir peserta didik.

Dengan demikian peserta didik merupakan bagian penting dalam

pembelajaran yang berbasis inquiry.

4) Learning Community (Masyarakat Belajar)

Asas ini berasumsi bahwa belajar adalah terdiri dari sekelompok

orang yang terikat dalam kegiatan belajar, bekerja sama dengan

orang lain lebih baik daripada belajar sendiri, bertukar pengalaman,

dan berbagi ide.

5) Modeling (Pemodelan)

Asas ini berasumsi bahwa proses penampilan suatu contoh adalah

penting, agar orang lain berpikir, bekerja, dan belajar, serta

mengerjakan apa yang guru inginkan agar peserta didik

mengerjakannya.

6) Reflection (Refleksi)

Asas ini berasumsi bahwa seseorang mempunyai cara berpikir

tentang apa yang telah dipelajari, mencatat apa yang telah

dipelajari, membuat jurnal, karya seni, dan diskusi kelompok.

Komponen refleksi ini merupakan kegiatan mengurutkan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

28

mengingat kembali pengalaman belajar yang telah dilakukan

dengan maksud untuk menguatkan pengetahuan yang telah

dimiliki.

7) Authentic Assessment (Penilaian yang Sebenarnya)

Asas ini berasumsi bahwa kegiatan kontekstual dalam assessment

adalah mengukur pengetahuan dan keterampilan peserta didik,

penilaian produk (kinerja), dan tugas yang relevan serta

kontekstual.

Senada dengan pendapat tersebut, Sanjaya (dalam Hartono,2013 :

89-96) menyatakan bahwa pendekatan kontekstual memiliki tujuh pilar

atau komponen yang melandasi pembelajaran. Tujuh komponen

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan proses menyusun pengetahuan baru

dalam struktur kognitif siswa melalui pengalaman.

2) Inkuiri

Inkuiri adalah pembelajaran berdasarkan pada pencarian dan

penemuan melalui proses berpikir secara sistematis dan logis.

Proses inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu

merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data,

menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan, dan membuat

kesimpulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

29

3) Bertanya

Bertanya dan menjawab pertanyaan adalah bagian penting dalam

proses belajar mengajar. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi

keingintahuan, dan menjawab pertanyaan mencerminkan

kemampuan seseorang dalam berpikir.

4) Masyarakat Belajar

Masyarakat belajar yaitu pembagian kelompok belajar secara

heterogen, baik dilihat dari kemampuan dan kecepatan belajarnya,

maupun dilihat dari bakat dan minat siswa.

5) Pemodelan

Asas modeling adalah proses pembelajaran dengan memeragakan

sesuatu sebagai contoh yang dapat diitiru siswa. Seperti guru

memberikan peragaan cara mengoperasikan sebuah alat komputer

atau alat peraga.

6) Refleksi

Refleksi adalah proses internalisasi pengalaman dengan cara

mengurutkan kembali kejadian-kejadian sebelumnya dengan penuh

makna. Refleksi dapat mengantarkan pengalaman belajar masuk

dalam struktur kognitif siswa yang pada gilirannya bisa menjadi

bagian pengetahuan yang dimilikinya.

7) Penilaian Nyata

Penilaian nyata merupakan proses yang dilakukan guru untuk

mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang

dilakukan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

30

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa pendekatan kontekstual memiliki tujuh komponen di dalamnya,

yaitu 1) Konstruktivisme, 2) Inkuiri, 3) Bertanya, 4) Masyarakat

Belajar, 5) Pemodelan, 6) Refleksi, dan 7) Penilaian yang Sebenarnya.

Tujuh komponen tersebut akan diterapkan dalam penyusunan langkah-

langkah pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

c. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Pendekatan pembelajaran kontekstual memiliki beberapa kelebihan

dan kelemahan (Mudlofir, 2016:95-96) :

1) Kelebihan

a) Melibatkan kegiatan aktif baik fisik maupun mental.

b) Melatih peserta didik dalam kehidupan nyata, karena belajar

tidak hanya berteori di kelas tetapi belajar merupakan aplikasi

antara teori dan fakta.

c) Melatih kemandirian peserta didik dalam mengkonstruk

pengetahuannya.

2) Kelemahan

a) Apabila guru tidak menjadi fasilitator yang baik (menghadirkan

situasi yang nyata dalam kelas dan pembimbingan), proses

pembelajaran akan kacau dan pembagian penugasan tidak

berimbang. Sebab kegiatan belajar pada pendekatan

kontekstual diharapkan dapat sesuai dengan konteks kehidupan

nyata peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

31

b) Membutuhkan pengelolaan waktu yang cukup baik, karena

ketika guru tidak waspada terhadap waktu pembagian

kelompok dengan cara moving class, maka waktu yang dipakai

dalam belajar hanya sedikit, karena waktu lainnya dihabiskan

pada saat pembagian kelompok atau pada tahap pendahuluan.

c) Evaluasi yang dilakukan adalah authentic assessment, sebagai

konsekuensinya guru harus selalu mengajar dan mendampingi

peserta didik di kelas. Apabila guru tidak hadir di dalam kelas,

atau tidak melakukan observasi kelas secara langsung, maka

authentic assessment tidak berlangsung dengan baik.

Berdasarkan kelebihan dan kelemahan di atas, peneliti

memutuskan untuk menggunakan pendekatan kontekstual pada

penelitian ini karena kelebihan pada pendekatan kontekstual ini

dianggap dapat menyelesaikan permasalahan pada penelitian ini.

Selain kelebihan di atas, kelemahan pada pendekatan ini dianggap

dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan perubahan cara

mengajar oleh guru agar kegiatan pembelajaran yang akan datang akan

menjadi lebih baik dan kondusif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

32

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa penelitian ini masih

relevan digunakan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Widyatmoko (2016)

Penelitian ini berjudul “Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas III SD Negeri Karangmloko 1 Pada Materi

Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Melalui Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran Matematika materi operasi hitung

perkalian dan pembagian dan kemampuan berpikir kritis siswa. Kedua

tujuan tersebut dilaksanakan melalui suatu pendekatan yaitu pendekatan

kontekstual. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).

Peningkatan hasil belajar ditunjukkan pada kondisi awal rata-rata hasil

belajar, yaitu 64,51 dengan persentase ketuntasan 44,44%, meningkat pada

siklus I rata-rata hasil belajar menjadi 76,53 dengan persentase ketuntasan

73,33%, pada siklus II rata-rata hasil belajar menjadi 87,2 dengan

persentase ketuntasan 86,66%. Kemampuan berpikir kritis siswa

menunjukkan kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh

nilai 58,17 pada kriteria “tidak kritis”, setelah dilakukan tindakan nilai

kemampuan berpikir kritis meningkat menjadi 79,36 pada kriteria “cukup

kritis”, persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis pada kondisi

awal 33,33% dikondisi akhir meningkat menjadi 83,33%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

33

2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nurchasanah (2010)

Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Menghitung

Perkalian dan Pembagian Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Pada

Siswa Kelas II Sekolah Dasar Gendingan 5 Widodaren Ngawi Tahun

Pelajaran 2009/2010”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan menghitung perkalian dan pembagian dengan pembelajaran

kontekstual. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari empat

tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil dari

penelitian ini adalah (1) adanya peningkatan rata-rata nilai yang diperoleh

siswa dari sebelumnya pada tes awal 56,11 kemudian pada siklus pertama

menjadi 69,44 dan pada siklus II menjadi 78,15. Persentase hasil

peningkatan pada penelitian ini adalah pada kondisi awal yaitu 40,74%,

dan pada siklus pertama 70,37% kemudian pada siklus kedua menjadi

100%.

3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nurmaningsih (2010)

Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Menghitung

Perkalian dan Pembagian Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa

Kelas III SD Negeri 1 Bendo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali

Tahun Pelajaran 2009/2010”. Penelitan ini bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam melakukan operasi hitung perkalian dan

pembagian. Hasil penelitian ini adalah (1) Adanya peningkatan rata-rata

nilai yang diperoleh siswa dari sebelumnya pada tes awal 42,72; kemudian

pada tes siklus pertama 70,45, menjadi 82,72 pada siklus kedua, (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

34

Adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa yang tes awal

hanya 36,36%, pada tes siklus pertama menjadi 81,82%, kemudian pada

siklus kedua menjadi 100%.

Ketiga penelitian di atas meneliti tentang peningkatan hasil belajar

siswa dan salah satu penelitian tersebut juga meneliti tentang peningkatan

kemampuan berpikir kritis peserta didik. Penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti adalah tentang peningkatan hasil belajar dan kemampuan

berpikir kritis peserta didik. Maka dari itu itu, peneliti mengambil ketiga

penelitian di atas sebagai pendukung penelitian ini, untuk meningkatkan

hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis melalui pendekatan

kontekstual. Berikut ini merupakan bagan dari penelitian yang relevan:

Bagan 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan

Hasil Belajar dan Berpikir Kritis Hasil Belajar

Peningkatan Hasil Belajar dan

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas

III SD Negeri Karangmloko 1 Pada

Materi Operasi Hitung Perkalian dan

Pembagian Melalui Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual Tahun Ajaran

2015/2016, Widiyatmoko (2016)

Peningkatan Kemampuan Menghitung

Perkalian dan Pembagian Mealui Model

Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa

Kelas II Sekolah Dasar Gendingan 5

Widodaren Ngawi Tahun Pelajaran

2009/2010, Nurchasanah (2010)

Peningkatan Kemampuan Menghitung

Perkalian dan Pembagian Melalui

Pendekatan Kontekstual Pada Siswa

Kelas III SD Negeri 1 Bendo

Kecamatan Nogosari Kabupaten

Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010,

Nurmaningsih (2010)

Peningkatan Hasil Belajar Dan

Kemampuan Berpikir Kritis

Matematika Melalui Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual Pada

Siswa Kelas III B SD Kanisius

Murukan, Ambarwati (2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

35

C. Kerangka Berpikir

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus ada di

Sekolah Dasar. Matematika merupakan suatu pengetahuan yang berhubungan

dengan kegiatan berhitung dan menggunakan bilangan atau angka, serta

simbol-simbol matematika untuk memecahkan masalah matematis dalam

penerapan kehidupan sehari-hari. Pada kenyataannya, dalam pembelajaran

matematika kelas III B di SD Kanisius Murukan guru belum mengaitkan

materi yang dibahas dengan masalah-masalah matematis dalam kehidupan

sehari-hari. Hal ini akan berpengaruh pada kemampuan berpikir kritis siswa

dalam menerima pengetahuan baru. Rendahnya kemampuan berpikir kritis

peserta siswa akan berpengaruh juga dengan hasil belajar siswa. Hasil belajar

siswa dapat menjadi rendah karena para siswa kurang memaknai pengetahuan

yang diterima dari guru. Kondisi tersebut terjadi di kelas III B SD Kanisius

Murukan.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakuan oleh peneliti dengan

wali kelas III B di SD Kanisius Murukan, peneliti mendapatkan informasi

bahwa hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa masih perlu

ditingkatkan lagi. Hasil belajar beberapa siswa masih berada di bawah KKM.

Salah satu upaya dalam menghadapi permasalahan tersebut dapat dengan

menggunakan pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual merupakan

suatu konsep belajar yang mengaitkan materi yang dipelajari dengan kondisi

dunia nyata. Tujuannya yaitu agar peserta didik dapat menerapkan ilmu yang

diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

36

Kelebihan dari pendekatan ini adalah melibatkan kegiatan aktif baik fisik

maupun mental, melatih peserta didik dalam kehidupan nyata karena

pembelajaran dikaitkan dengan permasalahan kehidupan sehari-hari, dan

melatih kemandirian peserta didik dalam membentuk pengetahuannya. Jadi

penerapan pendekatan kontekstual diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa terutama pada mata pelajaran

matematika materi perkalian dan pembagian.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka

berpikir tersebut, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar dan

kemampuan berpikir kritis siswa kelas III B SD Kanisius Murukan

semester ganjil tahun ajaran 2017/2018, dengan menerapkan tujuh

komponen pada pendekatan kontekstual yaitu a) Kontruktivisme, b)

Inkuiri, c) Bertanya, d) Masyarakat Belajar, e) Pemodelan, f) Refleksi, dan

g) Penilaian Nyata.

2. Penerapan Pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar

matematika pada materi perkalian dan pembagian siswa kelas III B SD

Kanisius Murukan semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.

3. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningatkan kemampuan

berpikir kritis matematika pada materi perkalian dan pembagian siswa

kelas III B SD Kanisius Murukan semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

37

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini, peneliti membahas tentang jenis penelitian, setting penelitian,

persiapan penelitian, rencana tindakan setiap siklus, teknik pengumpulan data,

instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, teknik analisis data, dan

imdikator keberhasilan.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Carr dan

Kemmis (dalam Kusumah & Dwitagama, 2010: 8) menyatakan bahwa

penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian refleksi diri (self

reflective) yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi untuk

memperbaiki rasionalitas dan kebenaran. Pendapat tersebut senada dengan

pendapat (dalam Tampubolon, 2014: 19) yang menyatakan bahwa penelitian

tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh pendidik di dalam

kelasnya sendiri melalui refleksi diri. Tujuannya adalah untuk memperbaiki

kinerjanya sebagai pendidik, sehingga hasil belajar peserta didik menjadi

meningkat dan secara sistem mutu pendidikan pada satuan pendidikan juga

meningkat. Sedangkan Arikunto (dalam Suyadi 2012: 3) menyatakan bahwa

penelitian tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan

terhadap suatu tindakan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

kelas secara umum.

Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan penelitian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

38

dilakukan oleh guru di kelas melalui refleksi diri yang digunakan untuk

memperbaiki kualitas kelas.

Penelitian tindakan kelas memiliki beberapa model, dalam penelitian ini

peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc

Taggart. Berikut adalah gambar mengenai penelitian tindakan kelas menurut

Kemmis dan Mc Taggart.

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc

Taggart

Sukardi (2012: 212-213) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas

pada umumnya terdiri dari empat langkah penting yang diuraikan sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

39

1. Perencanaan Tindakan (Planning)

Perencanaan Tindakan (Planning) merupakan serangkaian tindakan

terencana yang dapat meningkatkan hal yang telah terjadi dan diamati

sebelumnya. Dalam menyusun perencanaan tindakan harus menekankan

pada sifat-sifat strategi yang mampu menjawab tantangan atau masalah

yang muncul sehingga rencana tindakan harus berorientasi ke depan.

Hal-hal yang disusun dalam perencanaan tindakan diantaranya terkait

tentang pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau

strategi pembelajaran, media pembelajaran, materi pembelajaran, dan

sebagainya. Perencanaan tindakan ini hampir sama dengan persiapan yang

perlu dilakukan ketika akan melakukan kegiatan belajar mengajar.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari tindakan yang telah

direncanakan yang dapat meliputi strategi pembelajaran, materi ajar dan

sebagainya. Pelaksaan tindakan perlu dilakukan secara terkontrol dan

seksama dan dilakukan dengan hati-hati, karena merupakan kegiatan

praktis yang terencana dan dibantu atau mengacu pada rencana yang

rasional dan terstruktur.

3. Pengamatan (Observing)

Pengamatan atau observasi merupakan tindakatan mendokumentasi

implikasi tindakan yang diberikan kepada subjek penelitian. Pengamatan

dapat dilakukan sendiri oleh peneliti maupun berkolaborator. Pada saat

kegiatan pengamatan, peneliti mencatat semua peristiwa atau hal yang

terjadi selama penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

40

Pengamatan atau observasi perlu dilakukan dengan hati-hati untuk

mengatasi keterbatasan tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Pengamatan

yang baik adalah pengamatan yang fleksibel dan terbuka dalam

mengamati hal-hal yang terjadi dalam penelitian.

4. Refleksi (Reflecting)

Langkah keempat dalam penelitian tindakan kelas adalah refleksi.

Refleksi merupakan sarana yang dilakukan untuk melakukan pengkajian

kembali tindakan yang telah dilakukan peneliti yang telah dicatat

melakukan kegiatan pengamatan atau observasi. Dalam kegiatan refleksi

peneliti berusaha mencari alur pemikiran yang logis untuk menyelesaikan

masalah dan hambatan yang muncul dalam perencanaan dan tindakan.

Hasil kegiatan refleksi dapat menimbulkan kemungkinan yang terjadi

terhadap subjek penelitian, misalnya diberhentikan, dimodifikasi atau

dilanjutkan kegiatan selanjutnya.

B. Setting Penelitian

Setting dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini meliputi tempat,

subjek, objek, dan waktu penelitian.

1. Tempat Penelitian

Tempat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Kanisius

Murukan, Kalitengah, Wedi, Klaten, Jawa Tengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

41

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah 30 peserta didik

kelas III B di SD Kanisius Murukan, Kalitengah, Wedi, Klaten, Jawa

Tengah.

3. Objek Penelitian

Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah peningkatan

hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran

matematika siswa kelas III B SD Kanisius Murukan melalui pendekatan

kontekstual.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018

yang dimulai pada tanggal 15 Mei sampai dengan 31 Agustus 2017.

C. Persiapan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan berbagai hal yang

diperlukan diantaranya (1) meminta ijin kepada kepala sekolah SD Kanisius

Murukan, (2) melakukan wawancara kepada wali kelas III B SD Kanisius

Murukan mengenai pembelajaran matematika, (3) melakukan observasi di

kelas III B SD Kanisius Murukan selama proses pembelajaran matematika, (4)

peneliti mengidentifikasi permasalahan yang muncul selama proses

pembelajaran matematika, (5) peneliti meminta dokumen nilai siswa dua

tahun sebelumnya kepada guru kelas, (6) peneliti menyusun rencana

penelitian, (7) peneliti mengkaji standar kompetensi, kompetensi datar,

indikator dan tujuan pembelajaran serta materi ajar yang akan digunakan, (8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

42

peneliti menyusun perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, dan

instrumen penelitian, (9) peneliti melaksanakan validasi perangkat

pembelajaran kepada ahli yaitu dua guru dan dua dosen (10) peneliti

menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dalam

pembelajaran, dan (11) peneliti melaksanakan penelitian.

D. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengambil

permasalahan di dalam kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus.

Setiap siklus terdiri atas 2 pertemuan. Dalam setiap siklusnya, peneliti akan

melaksanakan penelitian sesuai dengan model Kemmis dan Mc. Taggart.

Model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas empat tindakan yaitu

meliputi perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting),

pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Langkah pertama yang

dilaksanakan peneliti setelah memperoleh gambaran keadaan kelas yaitu

melaksanakan tindakan kelas siklus I.

Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan tindakan meliputi perencanaan perangkat

pembelajaran yang akan digunakan dalam proses penelitian, yaitu

membuat silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar

Kerja Siswa (LKS), materi ajar, serta menyusun soal evaluasi. Selain

menyusun perangkat pembelajaran, peneliti juga menyiapkan instrumen

kuesioner dan observasi untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

43

Peneliti juga mempersiapkan penilaian untuk validasi instrumen

pembelajaran, kuesioner, dan lembar observasi. Kemudian peneliti

melakukan validasi perangkat pembelajaran dengan para ahli yaitu dosen

dan guru.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus I ini peneliti melakukan kegiatan pembelajaran

dengan langkah-langkah berikut ini :

Pertemuan 1

a. Kegiatan Awal

1) Siswa dan guru melakukan apersepsi dengan cara bertanya jawab isi

sebuah lagu gubahan mengenai perkalian, serta melakukan tanya

jawab mengenai permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan

materi perkalian untuk menggali pengetahuan siswa.

(Konstruktivisme).

b. Kegiatan Inti

1) Siswa diberikan 5 soal perkalian yang berkaitan dengan

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

2) Siswa mencoba mengerjakan soal yang telah diberikan guru

(Menemukan).

3) Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai soal

yang telah dikerjakan (Bertanya).

4) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi perkalian

sebagai konsep penjumlahan berulang.

5) Siswa membentuk kelompok sebanyak 8 kelompok (Masyarakat

belajar).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

44

6) Siswa memperhatikan contoh penggunaan media pembelajaran

yang dilakukan oleh guru (Pemodelan).

7) Siswa menerima LKS kemudian mengerjakan secara berkelompok.

8) Siswa mendengarkan kembali penjelasan guru mengenai materi

perkalian dengan cara bersusun pendek dan cara penyelesaian soal

cerita.

9) Siswa mengerjakan kembali LKS.

10) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk

menyampaikan hasil pengerjaan LKS (Penilaian yang

sebenarnya).

c. Kegiatan Akhir

1) Setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk menanyakan materi

yang belum dipahami.

2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk menyimpulkan

materi dan dilanjutkan dengan melakukan refleski (Refleksi).

3) Salah satu siswa memimpin doa penutup.

Pertemuan 2

a. Kegiatan Awal

1) Siswa dan guru melakukan apersepsi sebelum kegiatan belajar

dimulai dengan melakukan tanya jawab mengenai pembagian yang

dikaitkan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari

(Konstruktivisme).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

45

b. Kegiatan Inti

1) Siswa diberikan 5 soal pembagian yang berkaitan dengan

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

2) Siswa mencoba mengerjakan soal yang telah diberikan guru

(Menemukan).

3) Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai soal

yang telah dikerjakan (Bertanya).

4) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pembagian

sebagai konsep pengurangan berulang.

5) Siswa membentuk kelompok sebanyak 8 kelompok (Masyarakat

belajar).

6) Siswa memperhatikan contoh penggunaan media pembelajaran

yang dilakukan oleh guru (Pemodelan).

7) Siswa menerima LKS kemudian mengerjakan secara berkelompok.

8) Siswa mendengarkan kembali penjelasan guru mengenai materi

pembagian dengan cara bersusun pendek dan cara penyelesaian

soal cerita.

9) Siswa mengerjakan kembali LKS.

10) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk

menyampaikan hasil pengerjaan LKS (Penilaian yang

sebenarnya).

c. Kegiatan Akhir

1) Setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk menanyakan materi

yang belum dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

46

2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk menyimpulkan

materi dan dilanjutkan dengan melakukan refleski (Refleksi).

3) Salah satu siswa memimpin doa penutup

3. Pengamatan

Setiap pertemuan pada siklus I, peneliti melakukan pengamatan untuk

mengetahui hasil belajar matematika pada materi operasi hitung perkalian

dan pembagian. Peneliti melakukan setiap akhir siklus. Hal ini dilakukan

peneliti untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Peneliti juga

mengamati selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar

observasi untuk melihat kemampuan berpikir kritis siswa.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk melihat ketercapaian indikator selama proses

belajar mengajar. Refleksi bertujuan untuk mengetahui apakah tindakan

yang telah dilakukan menunjukkan keberhasilan atau tidak. Jika siklus I

belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan,

maka penelitian tetap akan dilanjutkan ke siklus II untuk lebih

memantapkan hasil penelitian.

Siklus II

Pada siklus II ini akan diadakan selama 2 pertemuan (2jp) dengan alokasi

waktu setiap pertemuan adalah 2x35 menit. Pada siklus kedua dilaksanakan

kegiatan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan

refleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

47

1. Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti mencoba untuk memperbaiki hal-

hal yang perlu diperbaiki berdasarkan refleksi peneliti pada tahap siklus I.

2. Pelaksanaan tindakan

Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu

2x35 menit pada setiap pertemuan.

Pertemuan 1

a. Kegiatan Awal

1) Siswa dan guru melakukan sebuah permaian yaitu bermain peran

secara singkat dengan tema yang berkaitan dengan materi

perkalaian.

2) Siswa dan guru melakukan apersepsi sebelum kegiatan belajar

dimulai dengan melakukan tanya jawab mengenai perkalian yang

dikaitkan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari

(Konstruktivisme).

b. Kegiatan Inti

1) Siswa diberikan 5 soal cerita perkalian yang berkaitan dengan

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

2) Siswa mencoba mengerjakan soal yang telah diberikan guru

(Menemukan).

3) Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai soal

yang telah dikerjakan (Bertanya).

4) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi perkalian

dengan cara bersusun pendek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

48

5) Siswa membentuk kelompok sebanyak 8 kelompok (Masyarakat

belajar).

6) Siswa memperhatikan contoh penggunaan media pembelajaran

yang dilakukan oleh guru (Pemodelan).

7) Siswa menerima LKS kemudian mengerjakan secara berkelompok.

8) Siswa mendengarkan kembali penjelasan guru mengenai materi

cara menyelesaikan soal cerita apabila dalam bentuk soal essay.

9) Setiap kelompok maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil

pengerjaan LKS (Penilaian yang sebenarnya).

c. Kegiatan Akhir

1) Setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk menanyakan materi

yang belum dipahami.

2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk menyimpulkan

materi dan dilanjutkan dengan melakukan refleski (Refleksi).

3) Salah satu siswa memimpin doa penutup

Pertemuan 2

a. Kegiatan Awal

1) Siswa dan guru melakukan sebuah permaian yaitu bermain peran

secara singkat dengan tema yang berkaitan dengan materi

pembagian.

2) Siswa dan guru melakukan apersepsi sebelum kegiatan belajar

dimulai dengan melakukan tanya jawab mengenai pembagian yang

dikaitkan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari

(Konstruktivisme).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

49

b. Kegiatan Inti

1) Siswa diberikan 5 soal cerita pembagian yang berkaitan dengan

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

2) Siswa mencoba mengerjakan soal yang telah diberikan guru

(Menemukan).

3) Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai soal

yang telah dikerjakan (Bertanya).

4) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pembagian

dengan cara bersusun pendek.

5) Siswa membentuk kelompok sebanyak 8 kelompok (Masyarakat

belajar).

6) Siswa memperhatikan contoh penggunaan media pembelajaran

yang dilakukan oleh guru (Pemodelan).

7) Siswa menerima LKS kemudian mengerjakan secara berkelompok.

8) Siswa mendengarkan kembali penjelasan guru mengenai materi

cara menyelesaikan soal cerita apabila dalam bentuk soal essay.

9) Setiap kelompok maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil

pengerjaan LKS (Penilaian yang sebenarnya).

c. Kegiatan Akhir

1) Setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk menanyakan materi

yang belum dipahami.

2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk menyimpulkan

materi dan dilanjutkan dengan melakukan refleski (Refleksi).

3) Salah satu siswa memimpin doa penutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

50

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik pengumpulan data

dengan tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Teknik

pengumpulan data non tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir

kritis peserta didik. Teknik pengumpulan data non tes yang digunakan oleh

peneliti meliputi wawancara, observasi, dan kuesioner. Berikut merupakan

pemaparan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini:

1. Wawancara

Goetz dan LeCompte (dalam Wiriaatmadja, 2007: 117) menyatakan

bahwa wawancara merupakan pertanyaaan-pertanyaan yang diajukan

secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan

informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Wawancara ada

tiga macam yaitu wawancara baku dan terjadwal, wawancara baku dan

tidak terjadwal, dan wawancara tidak baku. Sedangkan dalam Kusumah &

Dwitagama (2009:77) menyatakan bahwa wawancara adalah metode

pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada

subjek yang diteliti. Wawancara memiliki sifat yang luwes, pertanyaan

yang diajukan sesuai dengan subjek penelitian sehingga segala sesuatu

yang ingin diungkap dapat digali dengan baik. Wawancara ada dua macam

yaitu wawancara terstuktur dan wawancara tidak terstruktur.

Pada penelitian ini, wawancara yang digunakan oleh peniliti adalah

wawancara tidak terstruktur. Oleh karena itu, dalam pedoman wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

51

hanya memuat pertanyaan secara garis besar yang akan ditanyakan kepada

wali kelas. Wawancara dilakukan dengan wali kelas III B SD Kanisius

Murukan. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan informasi

mengenai kondisi kelas dan permasalahan kelas yang terjadi selama

pembelajaran terutama pada mata pelajaran matematika.

2. Pengamatan atau Observasi

Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana

peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai

digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi interaksi

belajar-mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok. Tipe-tipe

observasi ada yaitu observasi terstruktur atau dengan pedoman dan

observasi tidak terstruktur atau tidak menggunakan pedoman (Kusumah &

Dwitagama: 2009: 66). Observasi pada penelitian ini digunakan untuk

mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik. Kegiatan observasi

untuk kemampuan berpikir kritis siswa dilakukan oleh peneliti sebanyak

tiga kali, yaitu satu pada tahap persiapan (pra penelitian), akhir pertemuan

pada siklus I dan akhir pertemuan pada siklus II.

3. Kuesioner

Kuesioner adalah instrumen di dalam komunikasi tidak langsung yang

harus dijawab secara tertulis oleh responden. Indikator untuk menyusun

kuesioner dapat disesuaikan dan dikembangkan dari permasalahan yang

ingin digali oleh peneliti (Kusumah & Dwitagama 2009:77). Kuesioner

merupakan informasi yang dikumpulkan dengan perantaraan daftar

pertanyaan tertulis yang diberikan kepada subjek yang diteliti. Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

52

ada dua macam yaitu kuesioner berstruktur berisi pertanyaan dan pilihan

jawaban dan kuesioner tak berstruktur yang berisi pertanyaan tidak disertai

dengan jawaban. Pada penelitian ini, kuesioner digunakan untuk mengukur

kemampuan berpikir kritis peserta didik.

4. Tes

Tes merupakan alat ukur data yang berharga dalam penelitian. Tes

adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada peserta

didik dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang

dijadikan penetapan skor angka (Kusumah & Dwitagama: 2009: 78). Pada

penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman

wawancara, lembar observasi, lembar kuesioner dan soal tes. Pedoman

wawancara digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran matematika,

hasil belajar peserta didik kelas III B, dan kemampuan berpikir kritis peserta

didik. Lembar observasi dan lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui

kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran matematika. Soal tes

digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

matematika khususnya pada materi perkalian dan pembagian. Peneliti akan

menguraikan masing-masing instrumen pengumpulan data sebagai berikut.

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara disusun oleh peneliti sebelum melaksanakan

wawancara kepada guru kelas III B SD Kanisius Murukan. Pedoman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

53

wawancara disusun untuk mempermudah dan membantu peneliti dalam

mendapatkan data awal. Pedoman wawancara digunakan untuk mencari

informasi mengenai proses pembelajaran matematika, hasil belajar peserta

didik kelas III B, dan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Pedoman

wawancara dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara

No Pertanyaan

1 Berapa jumlah siswa kelas III B?

2 Bagaimana proses pembelajaran matematika di kelas?

3 Apakah kendala yang ibu hadapi dalam pembelajaran metematika?

4 Apabila ada kesulitan, dalam materi apa?

5 Menurut ibu apa penyebab peserta didik kesulitan dengan materi tersebut?

6 Bagaimana usaha ibu untuk mengatasi kesulitan tersebut?

7 Apakah ibu selalu menggunakan media saat pembelajaran matematika?

8 Bagaimana pendekatan pembelajaran yang ibu gunakan untuk mengatasi

rendahnya hasil belajar peserta didik?

9 Apakah ada permasalahan lain di kelas yang tidak berhubungan dengan materi

pelajaran?

10 Jika ada, permasalahan apa yang muncul di kelas pada saat pembelajaran

matematika?

Tabel 3.1 menjelaskan secara garis besar pedoman wawancara yang

akan digunakan peneliti untuk mengetahui proses pembelajaran

Matematika yang pernah berlangsung di kelas III B. Terdapat 10

pertanyaan yang digunakan oleh peneliti.

2. Lembar Pengamatan atau Observasi

Lembar observasi disusun untuk mengetahui kemampuan berpikir

kritis peserta didik dalam pembelajaran matematika. Observasi dilakukan

selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara memberikan tanda

cheklist (√) pada lembar observasi yang telah disusun. Lembar observasi

ini disusun berdasarkan indikator dari kemampuan berpikir kritis menurut

beberapa ahli. Indikator berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 3.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

54

Tabel.3.2 Indikator Berpikir Kritis

No Indikator berpikir kritis

1 Mampu bertanya

2 Mampu menjawab pertanyaan

3 Manganalisis argument

4 Mengidentifikasi masalah

5 Mencari cara untuk memecahkan masalah

6 Mengumpulkan data sesuai dengan kebutuhan

7 Membuat keputusan atau kesimpulan

Tabel 3.2 menjelaskan indikator kemampuan berpikir kritis yang

diambil dari beberapa ahli yang akan digunakan peneliti digunakan untuk

mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis pada siswa kelas IIIB.

3. Lembar Kuesioner

Lembar kuesioner digunakan untuk gambaran awal dan akhir

mengenai kemampuan berpikir kritis peserta didik. Dalam membuat kisi-

kisi lembar kuesioner, peneliti menggunakan 7 indikator berpikir kritis

yang telah dipilih. Adapun jawaban yang peneliti sediakan pada lembar

kuesioner yaitu, sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat

tidak setuju (STS). Pilihan jawaban yang disediakan peneliti mengacu

pada skala Likert (dalam Arifin, 2009:161). Skala Likert digunakan untuk

mengukur kemampuan berpikir kritis siswa dengan memilih pernyataan-

pernyataan positif maupun pernyataan-pernyataan negatif sesuai dengan

kondisi siswa saat itu. Ketentuan skor dalam skala Likert dapat dilihat

pada tabel 3.3 dan kisi-kisi kuesioner kemampuan berpikir kritis dapat

dilihat pada tabel 3.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

55

Tabel 3.3 Ketentuan Skor Skala Likert

Pilihan jawaban Skor

Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable

Sangat setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Berdasarkan tabel 3.3, dapat diketahui bahwa prosedur pemberian skor

dalam pengisian lembar kuesioner untuk pernyataan positif, siswa yang

memilih jawaban sangat setuju (SS) mendapatkan skor empat, setuju (S)

mendapatkan skor tiga, tidak setuju (TS) mendapatkan skor dua, sangat

tidak setuju (STS) mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk pernyataan

negatif, siswa yang memilih jawaban sangat setuju (SS) mendapatkan skor

satu, setuju (S) mendapatkan skor dua, tidak setuju (TS) mendapatkan skor

tiga, dan sangat tidak setuju (STS) mendapatkan skor empat.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

No Indikator berpikir kritis Pernyataan Jumlah

Favorable Unfavorable

1 Mampu bertanya 1 dan 11 2 dan 12 4

2 Mampu menjawab pertanyaan 3 4 2

3 Menganalisis argument 5 dan 6 7 dan 8 4

4 Mengidentifikasi masalah 9 10 2

5 Mencari cara untuk memecahkan

masalah

13 dan 15 14 dan 16 4

6 Mengumpulkan data sesuai

dengan kebutuhan

17 18 2

7 Membuat keputusan atau

kesimpulan

19 20 2

Total 20

Tabel 3.4 menjelaskan kisi-kisi lembar kuesioner kemampuan berpikir

kritis. Lembar kuesioner kemampuan terdiri atas 10 pernyataan favorable

dan 10 pernyataan unfavorable. Lembar kuesioner disusun berdasarkan

indikator berpikir kritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

56

4. Soal Tes

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis

berupa soal pilihan ganda. Soal pilihan ganda terdiri dari 20 soal yang

disusun berdasarkan indikator materi pelajaran matematika yang diteliti.

Soal evaluasi akan diujikan dua kali pada setiap akhir siklus. Pada tabel

3.5 di bawah ini merupakan kisi-kisi siklus I yang digunakan untuk

mengukur hasil belajar siswa melalui tes soal pilihan ganda.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I

Indikator Nomor soal

1. Menelaah konsep perkalian sebagai penjumlahan

berulang

1, 2, 3

2. Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan dua angka

secara bersusun pendek

4, 5, 6, 7

3. Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari

8, 9, 10, 11, 12, 13,

14, 15

4. Menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan

berulang

16, 17, 18

5. Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan

bilangan satu angka

19, 20, 21, 22

6. Memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari

23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30

Jumlah 30

Tabel 3.5 memberikan gambaran bahwa soal evaluasi yang

digunakan adalah 20 soal di mana pada indikator pertama menelaah

konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang dibuat menjadi 2 butir

soal. Indikator kedua menghitung perkalian yang hasilnya bilangan dua

angka secara bersusun panjang dibuat menjadi 3 butir soal. Indikator

ketiga memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari dibuat menjadi 5 butir soal. Indikator keempat

menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan berulang dibuat

menjadi 2 butir soal. Indikator kelima menghitung pembagian bilangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

57

tiga angka dengan bilangan dua angka dibuat menjadi 3 butir soal.

Indikator keenam memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari dibuat menjadi 5 butir soal.

Pada siklus II peneliti juga menggunakan soal pilihan ganda. Berikut

tabel 3.6 merupakan kisi-kisi soal yang digunakan peneliti untuk

mengetahui hasil belajar siswa.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II

Indikator Nomor soal

1. Mengitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka

secara bersusun pendek

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

2. Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari

8, 9, 10, 11, 12, 13,

14, 15

3. Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan

bilangan dua angka secara berusun pendek

16, 17, 18, 19, 20,

21, 22

4. Memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari

23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30

Jumlah 30

Tabel 3.6 memberikan gambaran bahwa soal evaluasi yang

digunakan adalah 20 soal di mana pada indikator pertama menghitung

perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka secara bersusun pendek dibuat

menjadi 4 butir soal. Indikator kedua memecahkan soal cerita pada

perkalian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dibuat menjadi 6

butir soal. Indikator ketiga menghitung pembagian bilangan tiga angka

dengan bilangan dua angka secara berusun pendek dibuat menjadi 4 butir

soal. Indikator keempat memecahkan soal cerita pada pembagian yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dibuat menjadi 6 butir soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

58

G. Teknik Pengujian Instrumen

Pada bagian ini, peneliti akan membahas tentang pengujian instrumen

penelitian dan instrumen pembelajaran yang terdiri dari uji validitas dan uji

reliabilitas. Berikut ini adalah teknik pengujian instrumen yang digunakan

oleh peneliti.

1. Validitas

Karakteristik pertama dan memiliki peranan sangat penting dalam

instrumen yaitu valid. Gay dan Johnson (dalam Sukardi, 2009 : 31)

menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Senada

dengan pendapat tersebut, (dalam Widoyoko, 2013:141) menyatakan

bahwa validitas adalah ketepatan dalam mengukur apa yang hendak

diukur. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat

dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas secara garis

besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu validitas internal (internal

validity) dan validitas eksternal (external validity).

Validitas internal disebut juga dengan validitas logis. Istilah “validitas

logis” mengandung kata “logis” berasal dari kata “logika” yang berarti

penalaran atau rasional. Validitas internal dibedakan menjadi dua, yaitu

validitas isi dan validitas konstruk, sedangkan validitas eksternal disebut

juga dengan validitas empiris, karena kriteria dalam validitas eksternal

didasarkan pada fakta empiris atau pengalaman. Kriteria yang digunakan

sebagai pembanding instrumen ada dua, yaitu yang sudah tersedia dan

belum tersedia. Oleh karena itu, validitas eksternal dibagi menjadi dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

59

yaitu validitas kesejajaran dan validitas prediksi. Penelitian ini

menggunakan validitas isi dan validitas empiris.

a. Validitas isi

Instrumen yang harus mempunyai validitas isi adalah instrumen

yang berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar. Sebuah tes dikatakan

mempunyai validitas isi apabila dapat mengukur kompetensi yang

dikembangkan beserta indikator dan materi pembelajarannya. Uji

validitas isi perangkat pembelajaran yang digunakan peneliti meliputi

silabus, RPP, LKS, materi pembelajaran, dan soal evaluasi yang

diujikan kepada dua dosen ahli dalam pendidikan matematika dan dua

guru kelas III, sedangkan uji validitas perangkat penelitian berupa

lembar observasi kemampuan berpikir kritis dan kuesioner

kemampuan berpikir kritis diujikan kepada dua dosen ahli di bidang

Psikologi. Penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengukur

validasi silabus, RPP, LKS, materi pembelajaran, dan soal evaluasi.

Skala yang diambil adalah skala positif dengan skor 5, 4, 3, 2, 1. Skor

5 berarti sangat baik, skor 4 berarti baik, skor 3 berarti sedang, skor 2

berarti kurang dan skor 1 berarti kurang sekali. Kriteria kelayakan

perangkat pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.7.

Tabel 3.7 Kriteria Kelayakan Perangkat Pembelajaran

Nilai Keterangan

0-20 Sangat kurang layak

21-40 Kurang layak

41-60 Cukup layak

61-80 Layak

81-100 Sangat layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

60

Berikut merupakan hasil validasi perangkat pembelajaran. Hasil

validasi yang pertama yaitu hasil validasi silabus, dapat dilihat pada

tabel 3.8.

Tabel 3.8 Hasil Validasi Silabus

Valida-

tor

Komponen Penilaian Total

skor

Rata-

rata

Kategori

A B C D E F G H I

1 4 5 4 3 3 5 4 4 3 35 77,8 Layak

2 5 4 4 5 5 4 5 4 4 40 8,89 Layak

3 5 5 4 5 4 5 4 5 4 41 91,1 Sangat

layak

4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 42 93,3 Sangat

layak

Jumlah 19 19 17 18 17 18 18 17 15 158 87,8 Sangat

layak

Dari tabel 3.8 di atas, validator 1 adalah salah satu dosen

Universitas Widya Dharma yang ahli dalam bidang Matematika.

Validator 2 juga merupakan dosen Universitas Widya Dharma yang

ahli dalam bidang Matematika. Validator 3 adalah guru kelas III B SD

Kanisius Murukan, sedangkan validator 4 adalah guru gelas IIIA SD

Kanisius Murukan. Komponen penilaian silabus meliputi (A)

kelengkapan unsur-unsur silabus, (B) kesesuaian antara SK, KD, dan

indikator, (C) sistematika kegiatan pembelajaran, (D) penggunaan

media belajar, (E) kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, (F)

keruntutan dan sistematika materi, (G) kesesuaian materi dengan

alokasi waktu, (H) penggunaan bahasa dan tata tulis, dan (H)

kesesuaian penilaian dengan indikator. Tabel 3.6 menunjukkan bahwa

hasil rata-rata validitas silabus adalah 87,8, maka silabus tersebut

masuk dalam kategori sangat layak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

61

Selain silabus, peneliti juga melakukan validasi Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada dua dosen ahli Matematika dan

dua guru kelas III yaitu guru kelas III A dan guru kelas III B SD

Kanisius Murukan. Berikut tabel hasil validasi RPP yang telah

dilakukan.

Tabel 3.9 Hasil Validasi RPP

Komponen validator Jumlah

1 2 3 4

A 4 5 5 5 19

B 4 5 5 4 18

C 4 5 4 5 18

D 4 4 4 4 16

E 3 5 5 4 17

F 4 4 4 5 17

G 4 5 5 5 19

H 4 5 5 4 18

I 4 4 4 5 17

J 4 4 5 4 17

K 4 4 5 5 18

L 4 4 5 5 18

M 4 4 4 4 16

N 4 4 5 5 18

O 4 5 4 5 18

P 4 5 5 4 18

Q 4 5 5 5 19

R 4 4 5 5 18

S 4 4 5 5 18

T 4 5 5 5 19

U 4 5 4 4 17

V 4 5 5 4 18

Total skor 87 100 103 101 391

Rata-rata 79,1 90,1 93,6 91,8 88,8

Kategori Layak Sangat

Layak

Sangat

Layak

Sangat

Layak

Sangat

Layak

Tabel 3.9 menunjukkan rata-rata skor rencana pelaksanaan

pembelajaran sebesar 88,8. Skor tersebut menandakan bahwa RPP

yang akan digunakan untuk penelitian sudah sangat layak untuk

digunakan. Komponen yang dinilai antara lain (A) kejelasan rumusan,

(B) kelengkapan cakupan rumusan indikator, (C) kesesuaian dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

62

KD, (D) kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai, (E)

kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, (F) keruntutan dan

sistematika materi, (G) kesesuaian materi dengan alokasi waktu, (H)

kesesuaian sumber belajar atau media pembelajaran dengan

kompetensi tujuan yang ingin dicapai, (I) kesesuaian sumber belajar

atau media pembelajaran dengan materi pembelajaran, (J) kesesuaian

sumber belajar atau media pembelajaran dengan karakteristik peserta

didik, (K) kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan

kompetensi atau tujuan yang ingin dicapai, (L) kesesuaian strategi dan

metode pembelajaran dengan materi pembelajaran, (M) kesesuaian

strategi pembelajaran dan metode pembelajaran dengan karakteristik

peserta didik, (N) kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan tujuh

komponen pendekatan kontekstual, (O) kelengkapan langkah-langkah

dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi

waktu, (P) kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin

dicapai, (Q) kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak

lanjut), (R) kelengkapan instrumen (soal, rubrik, dan kunci jawaban),

(S) ketepatan ejaan, (T) ketepatan pilihan kata, dan (U) kebakuan

struktur kalimat, (V) kebakuan bentuk huruf dan angka.

Perangkat pembelajaran selanjutnya yang divalidasi yaitu Lembar

Kerja Siswa (LKS). Berikut tabel 3.10 hasil validasi LKS.

Tabel 3.10 Hasil Validasi LKS

Validator Komponen Penilaian Total

skor

Rata-

rata

Kategori

A B C D E F G H

1 5 4 5 3 5 3 4 4 33 82,5 Sangat layak

2 5 4 4 5 5 4 5 5 37 92,5 Sangat layak

3 4 5 5 5 4 4 5 4 36 90 Sangat layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

63

4 5 5 5 5 4 5 4 4 37 92,5 Sangat layak

Jumlah 19 18 19 18 18 16 18 17 143 89,4 Sangat

layak

Tabel 3.10 menunjukkan hasil validasi lembar kerja siswa.

Komponen yang dinilai meliputi (A) kelengkapan unsur-unsur LKS,

(B) rumusan rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah untuk

dipahami siswa, (C) LKS membantu dalam memahami materi, (D)

urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut, (E) kegiatan

pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator/tujuan

pembelajaran, (F) bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat

perkembangan siswa, (G) penggunaan Bahasa Indonesia dan tata tulis

baku, dan (H) tampilan LKS menarik. Berdasarkan tabel 3.10, rata-rata

validasi LKS adalah 89,4. Hasil tersebut menunjukkan bahwa LKS

sangat layak untuk digunakan.

Materi ajar yang digunakan untuk penelitian juga divalidasi oleh

empat validator, yaitu dua dosen ahli Matematika dari Universitas

Widya Dharma dan dua guru kelas III SD Kanisius Murukan. Hasil

validasi materi ajar dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut.

Tabel 3.11 Hasil Validasi Materi Ajar

Validator Komponen Penilaian Total skor Rata-rata Kategori

A B C D

1 4 4 4 4 16 80 Layak

2 5 4 4 4 17 85 Sangat layak

3 4 5 5 4 18 90 Sangat layak

4 4 5 4 4 17 85 Sangat layak

Jumlah 17 18 17 16 68 85 Sangat layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

64

Berdasarkan tabel di 3.11 di atas, rata-rata hasil validasi adalah 85,

maka materi sangat layak untuk digunakan. Komponen penilaian

materi ajar meliputi (A) kesesuaian materi dengan indikator/tujuan

pembelajaran, (B) kesesuaian materi dengan karakteristik siswa, (C)

cakupan materi yang luas dan memadai, dan (D) materi tersusun runtut

dan sistematis.

Perangkat pembelajaran terakhir yang divalidasi adalah soal

evaluasi. Berikut hasil validasi dapat dilihat pada tabel 3.12.

Tabel 3.12 Hasil Validasi Soal Evaluasi

Validator Komponen Penilaian Skor

total

Rata-

rata

Kategori

A B C D E F

1 4 4 5 4 4 4 25 83,3 Sangat layak

2 4 4 5 4 4 4 25 83,3 Sangat layak

3 4 5 4 5 5 5 28 93,3 Sangat layak

4 5 4 5 5 4 4 27 90 Sangat layak

Jumlah 17 17 18 18 17 17 105 87,5 Sangat layak

Hasil validasi soal evaluasi pada tabel 3.12 menunjukkan bahwa

rata-rata 87,5. Dari hasil tersebut, maka soal evaluasi sangat layak untuk

digunakan. Komponen penilaian soal evaluasi meliputi (A) kesesuaian

dengan indikator, tujuan pembelajaran, SK, KD, (B) keluasan cakupan

soal, (C) soal dirumuskan dengan singkat dan jelas, (D) soal menggunakan

Bahasa Indonesia dan tata tulis baku, (E) menggunakan bahasa yang

sederhana dan familiar bagi siswa, dan (F) soal tidak mengandung

jawaban dan bukan berisi jebakan yang tidak ada jawabannya.

Selain perangkat pembelajaran, validitas isi juga digunakan untuk

memvalidasi lembar observasi dan lembar kuesioner. Validasi dilakukan

oleh dua dosen ahli di bidang Psikologi dari Universitas Widya Dharma.

Hasil validasi lembar observasi dapat dilihat pada tabel 3.13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

65

Tabel 3.13 Hasil Validasi Lembar Observasi

Validator Komponen Penilaian Skor

total

Rata-

rata

Kategori

A B C D E

1 5 5 5 5 5 25 100 Sangat layak

2 4 4 3 3 4 18 72 Layak

Jumlah 9 9 8 8 9 43 86 Sangat layak

Hasil validasi lembar observasi pada tabel 3.13 diperoleh rata-rata

86. Oleh karena itu, lembar observasi sangat layak untuk digunakan dalam

penelitian ini. Komponen penilaian pada validasi lembar observasi ini

meliputi (A) kejelasan petunjuk pengisian lembar pengamatan

kemamapuan berpikir kritis siswa, (B) kesesuaian antara indikator berpikir

kritis siswa dengan pernyataan yang diamati, (C) penggunaan bahasa, (D)

ketepatan pemilihan kata dalam pernyataan lembar pengamatan, dan (E)

kesesuaian antara indikator kemampuan berpikir kritis dengan pendekatan

kontekstual.

Lembar kuesioner pada penelitian ini juga divalidasi oleh dua

dosen ahli Psikologi dari Universitas Widya Dharma. Hasil validasi

lembar kuesioner dapat dilihat pada tabel 3.14.

Tabel 3.14 Hasil Validasi Lembar Kuesioner

Validator Komponen penilaian Total

skor

Rata-

rata

Kategori

A B C D E F G H I J

1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 100 Sangat

layak

2 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 34 68 Layak

Jumlah 9 9 9 7 8 9 8 8 8 9 84 84 Sangat

layak

Berdasarkan hasil validasi lembar kuesioner pada tabel 3.14 didapatkan

rata-rata 84. Maka lembar kuesioner sudah sangat layak untuk digunakan.

Komponen penilaian pada validasi lembar kuesioner meliputi (A)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

66

kelengkapan unsur-unsur kuesioner, (B) kejelasan perintah pengisian

kuesioner, (C) kesesuaian antara indikator kemampuan berpikir kritis

dengan pertanyaan, (D) ketepatan pemilihan kata dalam kuesioner, (E)

terdapat pernyataan favorable dan unfavorable, (F) penggunaan Bahasa

Indonesia dan tata tulis baku, (G) pernyataan tidak bermakna ganda, (H)

pernyataan tidak membuat responden bingung, (I) pernyataan tidak terlalu

panjang, dan (J) urutan pernyataan dari umum ke khusus.

b. Validitas Empiris

Validitas empiris mengandung arti kata pengalaman. Sebuah

instrumen dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji

dengan pengalaman (dalam Amirono & Daryanto, 2016:191). Suatu

soal dikatakan valid apabila koefisien korelasi product moment atau r-

hitung lebih besar daripada r-product moment atau r-tabel dengan N

sejumlah sampel siswa yang diambil dan taraf signifikan 5% atau 0,05.

Uji validitas dilakukan dengan memberikan soal kepada kelas IV SD

Negeri 1 Randulanang yang berjumlah 25 siswa. Selanjutnya hasil

diujikan menggunakan korelasi product moment yang terdapat pada

aplikasi SPSS 23. Sesuai dengan jumlah sampel siswa yang diambil

sebanyak 25 siswa dengan taraf signifikan 5%, maka r-product moment

atau r-tabel adalah 0,369. Berikut adalah tabel perhitungan validasi

melalui SPSS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

67

Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I

No.

soal

r-hitung r-tabel Keterangan Tindak lanjut No. soal setelah

divalidasi

1 0,822** 0,369 Valid Dipakai 1

2 0,822** 0,369 Valid Dipakai 2

3 0,794** 0,369 Valid Dibuang

4 0,694** 0,369 Valid Dipakai 3

5 0,817** 0,369 Valid Dipakai 4

6 0,450* 0,369 Valid Dibuang

7 0,179 0,369 Tidak valid Dibuang

8 0,035 0,369 Tidak valid Dibuang

9 0,660** 0,369 Valid Dipakai 5

10 0,712** 0,369 Valid Dipakai 6

11 0,474* 0,369 Valid Dipakai 7

12 0,385 0,369 Tidak valid Dibuang

13 0,495* 0,369 Valid Dipakai 8

14 0,474* 0,369 Valid Dipakai 9

15 0,567** 0,369 Valid Dipakai 10

16 0,699** 0,369 Valid Dipakai 11

17 0,072 0,369 Tidak valid Dibuang

18 0,392 0,369 Tidak valid Dibuang

19 0,450* 0,369 Valid Dipakai 12

20 0,447* 0,369 Valid Dipakai 13

21 0,822** 0,369 Valid Dipakai 14

22 0,661** 0,369 Valid Dipakai 15

23 0,660** 0,369 Valid Dipakai 16

24 0,641** 0,369 Valid Dipakai 17

25 0,661** 0,369 Valid Dipakai 18

26 0,362 0,369 Tidak valid Dibuang

27 0,447* 0,369 Valid Dipakai 19

28 0,225 0,369 Tidak valid Dibuang

29 0,820** 0,369 Valid Dipakai 20

30 0,721** 0,369 Valid Dibuang

Keterangan :

* : koefisien korelasi yang diperoleh signifikan pada taraf

signifikansi 1% (0,01)

** : koefisien korelasi yang diperoleh signifikan pada taraf

signifikansi 5% (0,05)

Berdasarkan tabel 3.15 dapat dilihat bahwa dari 30 soal yang

diujikan pada 25 siswa kelas IV SD Negeri 1 Randulanang, terdapat 7 soal

yang tidak valid. Ketujuh soal tersebuh tidak dipakai atau dibuang. Lalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

68

dari 23 soal yang valid, peneliti mengambil 20 soal yang akan digunakan

sebagai soal evaluasi siklus I. berikut tabel kisi-kisi soal evaluasisi siklus I.

Tabel 3.16 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Sesudah Divalidasi

Indikator Nomor soal

1. Menelaah konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang 1, 2

2. Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan dua angka secara

bersusun pendek

3, 4

3. Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari

5, 6, 7, 8, 9, 10

4. Menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan berulang 11

5. Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu

angka

12, 13, 14, 15

6. Memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari

16, 17, 18, 19,

20

Jumlah 20

Tabel 3.16 menunjukkan kisi-kisi soal evaluasi siklus I yang

digunakan peneliti untuk mengukur prestasi siswa kelas III SD Kanisius

Murukan. Peneliti mengambil 20 soal yang telah divalidasikan di SD

Negeri 1 Randulanang.

Peneliti juga mengujikan 30 soal evaluasi siklus II pada siswa yang

sama ketika mengujikan soal evaluasi I. Setelah diujikan, lalu hasilnya

dihitung menggunakan aplikasi SPSS 23 hingga diperoleh hasil seperti

pada tabel 3.17.

Tabel 3.17 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II

No. soal r-hitung r-tabel keterangan Tindak

lanjut

No. soal

setelah

divalidasi

1 0,457* 0,369 Valid Dipakai 1

2 0,111 0,369 Tidak valid Dibuang

3 0,103 0,369 Tidak valid Dibuang

4 0,639** 0,369 Valid Dipakai 2

5 0,669** 0,369 Valid Dipakai 3

6 0,539* 0,369 Valid Dipakai 4

7 0,510** 0,369 Valid Dipakai 5

8 0,542** 0,369 Valid Dipakai 6

9 0,394 0,369 Tidak valid Dibuang

10 0,589** 0,369 Valid Dipakai 7

11 0,716** 0,369 Valid Dipakai 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

69

12 0,073 0,369 Tidak valid Dibuang

13 0,420* 0,369 Valid Dibuang

14 0,473* 0,369 Valid Dipakai 9

15 0,442** 0,369 Valid Dipakai 10

16 0,743** 0,369 Valid Dipakai 11

17 0,685** 0,369 Valid Dipakai 12

18 0,639** 0,369 Valid Dipakai 13

19 0,518** 0,369 Valid Dipakai 14

20 0,743** 0,369 Valid Dipakai 15

21 0,425* 0,369 Valid Dibuang

22 0,306 0,369 Tidak valid Dibuang

23 0,234 0,369 Tidak valid Dibuang

24 0,743** 0,369 Valid Dipakai 16

25 0,669** 0,369 Valid Dipakai 17

26 0,539** 0,369 Valid Dibuang 18

27 0,621** 0,369 Valid Dipakai 19

28 0,542** 0,369 Valid Dipakai 20

29 0,101 0,369 Tidak valid Dibuang

30 0,549** 0,369 Valid Dibuang

Keterangan:

* : koefisien korelasi yang diperoleh signifikan pada taraf

signifikansi 1% (0,01)

** : koefisien korelasi yang diperoleh signifikan pada taraf

signifikansi 5% (0,05)

Berdasarkan tabel 3.17 dapat dilihat bahwa dari 30 soal yang

diujikan pada 25 siswa kelas IV SD Negeri 1 Randulanang, terdapat 7 soal

yang tidak valid. Lalu dari 23 soal yang valid, peneliti mengambil 20 soal

yang akan digunakan sebagai soal evaluasi. Berikut adalah tabel 3.18 kisi-

kisi soal evaluasi siklus II yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar

siswa sesudah divalidasi.

Tabel 3.18 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II

Indikator Nomor soal

1. Mengitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka

secara bersusun pendek 1, 2, 3, 4, 5

2. Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari 6, 7, 8, 9, 10

3. Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan

bilangan dua angka secara berusun pendek 11, 12, 13, 14, 15

4. Memecahkan soal cerita pada pembagian yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari 16, 17, 18, 19, 20

Jumlah 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

70

2. Reliabilitas

Widoyoko (2013: 157) menyatakan bahwa kata reliabilitas dalam

bahasa Indonesia diambil dari kata reliability, sedangkan dalam bahasa

Inggris, berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Instrumen

tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang tetap

atau ajeg (konsisten) apabila diteskan berkali-kali. Senada dengan

pendapat Widoyoko, menurut Masidjo (2010: 209) reliabilitas suatu tes

adalah taraf sampai suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil

pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan petelitian hasil.

Suatu tes dikatakan reliabel jika menunjukkan ketepatan dan ketelitian

hasil dalam suatu atau berbagai pengukuran. Dengan kata lain, skor-skor

dari berbagai pengukuran tidak menunjukkan perbedaan-perbedaan yang

berarti. Kriteria untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas

dapat ditentukan berdasarkan kualifikasi reliabilitas seperti pada tabel

3.19.

Tabel 3.19 Kualifikasi Reliabilitas

Koefisien korelasi Kualifikasi

0,91-1,00 Sangat tinggi

0,71-0,90 Tinggi

0,41-070 Cukup

0,21-0,40 Rendah

Negatif-0,20 Sangat rendah

Tabel 3.19 menunjukkan kualifikasi reliabilitas yang dapat

digunakan sebagai pedoman. Jika nilai koefisien antara 0,91-1,00 berarti

kualifikasi reliabilitas sangat tinggi. Jika nilai koefisien antara 0,71-0,90

maka kualifiasi reliabilitas tinggi. Lalu nilai koefisien antara 0,41-0,70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

71

maka kualifikasi reliabilitas cukup. Apabila nilai koefisien antara 0,21-

0,40 maka kualifikasi reliabilitas rendah, dan jika nilai koefisien negatif

sampai 0,200 maka kualifikasi reliabilitasnya sangat rendah.

Dari 23 soal evaluasi siklus I yang dinyatakan valid, kemudian

peneliti menghitung reliabilitas soal tersebut dengan menggunakan

aplikasi SPSS 23. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel

3.20

Tabel 3.20 Reliability Statistics Soal Evaluasi Siklus I

Cronbach's Alpha N of Items

.930 23

Tabel 3.20 menunjukkan bahwa reliabilitas soal evaluasi siklus I

yang valid yang berjumlah 23 soal adalah 0,930. Tingkat relibilitas soal

dapat diketahui dengan membandingkan antara hasil perhitungan

reliabilitas soal dengan taraf kualifikasi reliabilitas. Hasil perhitungan

reliabilitas soal menunjukkan kualifikasi yang sangat tinggi, karena berada

dalam taraf koefisien korelasi antara 0,91-1,00.

Pada siklus II peneliti menghitung reliabilitas 23 soal yang valid

dengan menggunakan aplikasi SPSS 23. Hasil perhitungan reliabilitas

dapat dilihat pada tabel 3.21 berikut ini.

Tabel 3.21 Reliability Statistics Soal Evaluasi Siklus II

Cronbach's Alpha N of Items

.903 23

Tabel 3.21 menunjukkan bahwa reliabilitas soal siklus II yang

valid dengan jumlah soal 23 adalah 0,903. Hasil tersebut menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

72

taraf reliabilitas yang sangat tinggi. Hal itu dapat diketahui dengan

membandingkan hasil perhitungan reliabilitas dengan taraf kualifikasi.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses mengolah data dan menginterpretasikan

data dengan tujuan untuk menjadikan berbagai informasi sesuai dengan

fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan

penelitian. Pada penelitian ini, ada dua data yang akan dianalisis yaitu data

mengenai hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. Teknik analisis

data dilakukan dengan menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data

kualitatif diperoleh dari data hasil pengamatan kemampuan berpikir kritis

siswa. Data kuantitatif diperoleh dari data hasil tes soal evaluasi disetiap akhir

siklus.

1. Analisis data hasil belajar siswa

Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh dari hasil nilai soal

evaluasi. Analisis hasil belajar dapat dilakukan dengan cara

membandingkan kondisi awal dengan hasil pengerjaan soal evaluasi setiap

akhir siklus. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan

langkah sebagai berikut:

a. Menghitung nilai hasil belajar setiap siswa dengan menggunakan

rumus:

1) Penilaian evaluasi siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

73

2) Penilaian evaluasi siklus II

b. Menghitung rata-rata hasil belajar siswa secara keseluruhan dengan

menggunakan rumus:

c. Menghitung persentase siswa yang telah mencapai KKM dengan

menggunakan rumus:

d. Membandingkan tingkat hasil belajar siswa kedua siklus dengan

kondisi awal untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar atau

tidak.

2. Analisis data kemampuan berpikir kritis siswa

Data mengenai kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh melalui nilai

rata-rata data pengamatan dan kuesioner. Analisis kemampuan berpikir

kritis siswa dapat dilakukan dengan cara membandingkan kondisi dari

kedua siklus. Peningkatan kemampuan berpikir kritis dapat dihitung

dengan langkah-langkah berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

74

a. Pengamatan

4) Melakukan perhitungan kemampuan berpikir kritis setiap siswa

menggunakan rumus:

2) Melakukan perhitungan rata-rata kemampuan berpikir kritis secara

keseluruhan dengan menggunakan rumus:

3) Membandingkan tingkat kemampuan berpikir kritis siswa pada

setiap siklus untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan

berpikir kritis atau tidak.

b. Kuesioner

1) Melakukan perhitungan kemampuan berpikir kritis setiap siswa

menggunakan rumus:

2) Melakukan perhitungan rata-rata kemampuan berpikir kritis secara

keseluruhan dengan menggunakan rumus:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

75

3) Membandingkan tingkat kemampuan berpikir kritis siswa pada

setiap siklus untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan

berpikir kritis atau tidak.

Setelah menganalisis data dari hasil pengamatan dan kuesioner, maka

langkah selanjuttnya untuk menghitung hasil akhir dari kemampuan

berpikir kritis siswa yaitu dengan cara seperti berikut:

I. Indikator Keberhasilan

Pada penelitian ini, variabel yang akan ditingkatkan oleh peneliti adalah

hasil belajar dan kemampuan kemampuan berpikir kritis. Indikator

keberhasilan dari penelitian ini dapat dilihat dari ketercapaian target setiap

indikator yang telah ditentukan. Indikator keberhasilan pada penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 3.22

Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan

Variabel penelitian Indikator Kondisi Awal Target

Hasil belajar siswa Nilai rata-rata hasil belajar

siswa

69

80

Persentase jumlah siswa yang

telah mencapai KKM

46%

85%

Kemampuan berpikir

kritis siswa

Nilai rata-rata kemampuan

berpikir siswa

67

85

Berdasarkan tabel 3.22, dapat diketahui bahwa target akhir siklus untuk

hasil belajar siswa adalah 80 dari kondisi awal 69. Kemudian persentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

76

jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 85% dari kondisi awal 46%,

sedangkan target akhir siklus untuk kemampuan berpikir kritis siswa adalah

85 dari kondisi awal yaitu 67.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

77

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini, peneliti membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan.

kegiatan pra penelitian, deskripsi pelaksanaan setiap siklus, hasil penelitian, dan

pembahasan penelitian.

A. Kegiatan Pra Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melaksanakan wawancara kepada

guru kelas III B SD Kanisius Murukan dan melaksanakan pengamatan di kelas

III B. Wawancara dan pengamatan tersebut bertujuan untuk mengumpulkan

informasi mengenai masalah yang terjadi ketika pembelajaran matematika.

Setelah melaksanakan wawancara dan pengamatan, peneliti menemukan

permasalahan yang terjadi pada siswa saat pembelajaran matematika

berlangsung. Permasalahan tersebut yaitu kurangnya kemampuan berpikir

kritis siswa dan hasil belajar pada materi perkalian dan pembagian.

Permasalahan pada hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai materi perkalian

dan pembagian. Permasalahan pada hasil belajar siswa kelas III B SD

Kanisius Murukan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Hasil Belajar Siswa

Data kondisi awal hasil belajar siswa kelas III B diperoleh dari nilai

matematika materi perkalian dan pembagian pada semester satu tahun

ajaran 2015/2016 dan tahun ajaran 2016/2017, yang disajikan pada

tabel 4.1 berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

78

Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa

Tahun ajaran KKM Rata-rata Ketuntasan Jumlah

siswa Ya Tidak

2015/2016 70 69 10 siswa

(43%)

13 siswa

(57%)

23 siswa

2016/2017 70 69 18 siswa

(48%)

19 siswa

(52%)

37 siswa

Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa kondisi awal nilai

matematika materi perkalian dan pembagian adalah 69. Perhitungan

kondisi awal nilai matematika materi perkalian dan pembagian diperoleh

dari jumlah rata-rata siswa pada nilai semester satu tahun ajaran

2015/2016 dan 2016/2017, kemudian jumlah dari kedua rata-rata tersebut

dibagi dua.

2. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Data kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh hasil

pengamatan yang dilaksanakan pada hari 15 Mei 2017. Dalam

pengumpulan data tersebut peneliti menggunakan lembar pengamatan

yang berfungsi sebagai pedoman ketika melakukan pengamatan dan

lembar kuesioner yang diisi oleh siswa kelas III B SD Kanisius Murukan

dengan jumlah siswa sebanyak 30. Tujuan dari pengisian lembar kuesioner

untuk memperkuat kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa selain

menggunakan data hasil pengamatan. Data kondisi awal kemampuan

berpikir kritis siswa tersaji pada tabel 4.2 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

79

Tabel 4.2 Data Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

No. Nama Data

Pengamatan

Data Kuesioner Rata-

rata

Kriteria

1 SISWA A 57 64 61 Cukup

2 SISWA B 57 56 57 Cukup

3 SISWA C 52 51 52 Cukup

4 SISWA D 33 58 46 Cukup

5 SISWA E 81 78 80 Baik

6 SISWA F 62 70 66 Baik

7 SISWA G 48 66 57 Cukup

8 SISWA H 67 81 74 Baik

9 SISWA I 38 75 57 Cukup

10 SISWA J 67 83 75 Baik

11 SISWA K 52 79 66 Baik

12 SISWA L 52 86 69 Baik

13 SISWA M 62 83 73 Baik

14 SISWA N 38 71 55 Cukup

15 SISWA O 71 89 80 Baik

16 SISWA P 33 70 52 Cukup

17 SISWA Q 81 83 82 Sangat baik

18 SISWA R 57 86 72 Baik

19 SISWA S 38 89 64 Baik

20 SISWA T 81 89 85 Sangat baik

21 SISWA U 67 88 78 Baik

22 SISWA V 52 79 66 Baik

23 SISWA W 76 90 83 Sangat baik

24 SISWA X 33 86 60 Cukup

25 SISWA Y 62 83 73 Baik

26 SISWA Z 57 90 74 Baik

27 SISWA AA 71 88 80 Baik

28 SISWA AB 38 83 61 Cukup

29 SISWA AC 38 89 64 Baik

30 SISWA AD 33 89 61 Cukup

Total 1654 2372 2013 Baik

Rata-rata 55 79 67

Dengan melihat tabel 4.2, dapat diketahui bahwa rata-rata kemampuan

berpikir kritis siswa berdasarkan hasil pengamatan dan kuesioner adalah

67 dengan kriteria baik. Perhitungan rata-rata kondisi awal kemampuan

berpikir kritis siswa diperoleh dari skor data pengamatan ditambah skor

data kuesioner, kemudian jumlah skor yang diperoleh dibagi dua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

80

B. Deskripsi Pelaksanaan Setiap Siklus

1. Pelaksanaan Siklus I

Deskripsi penelitian siklus I dalam penelitian ini meliputi perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut

pemaparan yang dilaksanakan oleh peneliti.

a. Perencanaan tindakan

Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas untuk

mengetahui permasalahan yang ada di kelas III B SD Kanisius

Murukan khususnya dalam pembelajaran Matematika. Selain

melakukan wawancara, peneliti juga melakukan observasi di kelas.

Berdasarkan hasil observasi wawancara dan observasi yang dilakukan

oleh peneliti menunjukkan adanya permasalahan dalam proses

pembelajaran. Permasalahan yang muncul yaitu rendahnya

kemampuan berpikir kritis siswa, sehingga menyebabkan rendanya

hasil belajar siswa. Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan

perangkat pembelajaran dan perangkat penelitian. Perangkat

pembelajaran meliputi silabus, RPP, materi ajar, LKS, dan soal

evaluasi siklus I. Perangkat penelitian meliputi lembar observasi dan

lembar kuesioner.

Pelaksanaan pembelajaran direncanakan selama dua kali

pertemuan. Pertemuan pertama dengan alokasi waktu dua jam

pelajaran (2x35 menit). Pertemuan kedua dengan alokasi waktu dua

jam pelajaran (2x35 menit).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

81

b. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama dua kali pertemuan.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Agustus

2017 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2x35 menit). Materi

ajar yang disampaikan yaitu tentang perkalian sebagai konsep

penjumlahan berulang, perkalian yang hasilnya bilangan dua angka

dengan cara bersusun pendek, dan memecahkan soal cerita pada

perkalian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dibagi

menjadi 8 kelompok belajar untuk mengerjakan LKS.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 24

Agustus 2017. Alokasi pada pertemuan dua masih sama dengan

pertemuan pertama yaitu dua jam pelajaran (2x35menit). Materi ajar

pada pertemuan dua adalah pembagian sebagai konsep pengurangan

berulang, pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua angka

dengan cara bersusun pendek, dan memecahkan soal cerita pada

pembagian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dibagi

menjadi 8 kelompok untuk mengerjakan LKS, Sedangkan soal

evaluasi dikerjakan secara mandiri.

Peneliti bertindak sebagai penyampai materi di kelas selama

penelitian berlangsung. Hal tersebut telah dirundingkan dengan wali

kelas III B sebelum penelitian dilaksanakan. Wali kelas III B juga

merekomendasikan agar peneliti yang menyampaikan materi, karena

peneliti lebih memahami skenario atau langkah-langkah dalam

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

82

c. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan untuk mengetahui kualitas proses

pembelajaran. Kualitas proses tersebut adalah hasil belajar siswa dan

kemampuan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran.

Pengamatan hasil belajar siswa dibantu dengan soal evaluasi.

Sedangkan pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa dibantu

dengan lembar obsevasi.

d. Refleksi

Refleksi dilaksanakan untuk melihat kembali kekurangan yang

terjadi pada pertemuan pertama dan kedua. Selain itu, refleksi juga

digunakan untuk melihat ketercapaian indikator hasil belajar dan

kemampuan berpikir kritis siswa.

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama yaitu pada tanggal

22 Agustus 2017. Pada pertemuan ini secara keseluruhan sudah

berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana. Hal yang perlu

diperbaiki yaitu dalam pembentukan kelompok, karena masih ada

beberapa siswa yang belum bisa menerima teman kelompoknya. Hal

tersebut mengakibatkan siswa menjadi kurang kompak dalam

mengerjakan soal pada LKS. Ada beberapa siswa yang masih malas

untuk ikut mengerjakan. Ada juga siswa yang menggunakan media

pembelajaran (kacang tanah) untuk bermain, yaitu dilemparkan kepada

teman yang lainnya, sehingga suasana kelas menjadi sedikit ramai.

Pada pertemuan kedua, yaitu tanggal 24 Agustus proses

pembelajaran sudah semakin membaik. Hampir seluruh siswa sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

83

dapat saling menerima anggota kelompoknya, sehingga proses

pembelajaran menjadi lebih tenang jika dibandingkan dengan

pertemuan yang pertama.

2. Pelaksanaan Siklus II

Deskripsi penelitian siklus II dalam penelitian ini meliputi

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Berikut adalah pemaparan yang dilaksanakan oleh peneliti.

a. Perencanaan tindakan

Pada siklus II di tahap perencanaan, peneliti menyiapkan

perangkat penelitian, perangkat pembelajaran. Perangkat penelitian

berupa lembar pengamatan dan lembar kuesioner kemampuan

berpikir kritis siswa. Adapun perangkat pembelajaran terdiri atas

silabus, RPP, materi ajar, LKS, dan soal evaluasi siklus II.

Peneliti akan melaksanakan siklus II sebanyak dua kali

pertemuan. Pertemuan pertama yaitu pada hari Selasa tanggal 29

Agustus 2017 dan pertemuan kedua pada hari Kamis, tanggal 31

Agustus 2017. Alokasi waktu pada setiap pertemuan yaitu dua jam

pelajaran (2x35 menit).

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan sebanyak dua

kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan selama dua jam

pelajaran (2x35 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Selasa, 29 Agustus 2017. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini

adalah menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

84

secara bersusun pendek dan memecahkan soal cerita pada perkalian

yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dibagi menjadi

8 kelompok belajar untuk mengerjakan LKS.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Agustus

2017. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini adalah menghitung

pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua angka secara

bersusun pendek dan memecahkan soal cerita pada pembagian yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dibagi menjadi 8

kelompok untuk mengerjakan LKS, sedangkan soal evaluasi

dikerjakan secara mandiri.

c. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan untuk mengetahui kualitas proses

pembelajaran. Kualitas proses tersebut adalah hasil belajar siswa

dan kemampuan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran.

Pengamatan hasil belajar siswa dibantu dengan soal evaluasi,

sedangkan pengamatan kemampuan berpikir kritis siswa dibantu

dengan lembar observasi.

d. Refleksi

Refleksi dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan

permasalahan yang terjadi pada setiap pertemuan. Dengan begitu

peneliti akan dapat melihat ketercapaian indikator kemampuan

berpikir kritis siswa dan hasil belajar siswa pada askhir siklus II.

Pelaksanaan pembelajaran pertama pada siklus II yang telah

dilaksanakan pada hari 29 Agustus 2017, secara keseluruhan sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

85

baik dan sesuai dengan rencana. Pada pertemuan ini siswa belajar

untuk menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka,

jadi peneliti akan melihat peningkatan kemampuan menghitung

dari siklus I. Materi pada pertemuan pertama ini sudah dapat

disampaikan secara keseluruhan.

Pelaksanaan pembelajaran kedua pada siklus II juga berjalan

dengan baik dan sesuai dengan rencana. Siswa mempelajari materi

pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua angka. Jadi

peneliti dapat melihat peningkatan kemampuan menghitung dari

siklus I.

C. Hasil Penelitian

Cakupan hasil penelitian ini meliputi kemampuan berpikir kritis dan hasil

belajar siswa dari siklus I dan siklus II. Hasil penelitian pada siklus I dan

siklus II mengenai hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa

dapat dilihat di bawah ini:

1. Hasil Penelitian Siklus I

a. Hasil Belajar Siswa

Dari data hasil belajar siswa pada siklus I didapat dari hasil

penilaian evaluasi pada siklus I. Nilai hasil belajar siswa siklus I tersaji

pada tabel 4.3 berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

86

Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

No. Nama KKM Nilai Keterangan

1 SISWA A 70 70 Tuntas

2 SISWA B 70 70 Tuntas

3 SISWA C 70 65 Tidak Tuntas

4 SISWA D 70 65 Tidak Tuntas

5 SISWA E 70 90 Tuntas

6 SISWA F 70 90 Tuntas

7 SISWA G 70 65 Tidak Tuntas

8 SISWA H 70 70 Tuntas

9 SISWA I 70 60 Tidak Tuntas

10 SISWA J 70 75 Tuntas

11 SISWA K 70 65 Tidak Tuntas

12 SISWA L 70 60 Tidak Tuntas

13 SISWA M 70 70 Tuntas

14 SISWA N 70 60 Tidak Tuntas

15 SISWA O 70 80 Tuntas

16 SISWA P 70 70 Tuntas

17 SISWA Q 70 75 Tuntas

18 SISWA R 70 75 Tuntas

19 SISWA S 70 70 Tuntas

20 SISWA T 70 75 Tuntas

21 SISWA U 70 75 Tuntas

22 SISWA V 70 65 Tidak Tuntas

23 SISWA W 70 80 Tuntas

24 SISWA X 70 60 Tidak Tuntas

25 SISWA Y 70 70 Tuntas

26 SISWA Z 70 60 Tidak Tuntas

27 SISWA AA 70 75 Tuntas

28 SISWA AB 70 70 Tuntas

29 SISWA AC 70 65 Tidak Tuntas

30 SISWA AD 70 60 Tidak Tuntas

Total 2100

Rata-rata 70

Persentase Siswa Tuntas 60%

Persentase Siswa Tidak

Tuntas

40%

Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai hasil belajar

siswa pada siklus I adalah 70. Selain itu diketahui pula jumlah siswa

yang lulus dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak

60%. Peneliti menargetkan rata-rata nilai hasil belajar siswa sebesar

80, sehingga peneliti belum mencapai target akhir siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

87

b. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Data kemampuan berpikir kritis siswa siklus I diperoleh dari hasil

pengamatan dan kuesioner ketika pelaksanaan siklus I. Data

kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4 Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus I

No. Nama Data

Pengamatan

Data

Kuesioner

Rata-

rata

Kriteria

1 SISWA A 67 69 68 Baik

2 SISWA B 76 70 73 Baik

3 SISWA C 67 60 64 Baik

4 SISWA D 62 68 65 Baik

5 SISWA E 86 88 87 SangatBaik

6 SISWA F 76 83 80 Baik

7 SISWA G 67 78 73 Baik

8 SISWA H 81 86 84 Sangat Baik

9 SISWA I 57 85 71 Baik

10 SISWA J 81 90 86 Sangat Baik

11 SISWA K 67 91 79 Baik

12 SISWA L 62 93 78 Baik

13 SISWA M 76 90 83 Sangat Baik

14 SISWA N 57 88 78 Baik

15 SISWA O 76 94 85 Sangat Baik

16 SISWA P 52 83 68 Baik

17 SISWA Q 86 94 90 Sangat baik

18 SISWA R 67 93 80 Baik

19 SISWA S 57 94 76 Baik

20 SISWA T 81 94 88 Sangat baik

21 SISWA U 76 93 85 SangatBaik

22 SISWA V 62 91 77 Baik

23 SISWA W 81 90 86 Sangat baik

24 SISWA X 57 94 76 Baik

25 SISWA Y 62 94 78 Baik

26 SISWA Z 67 95 81 Baik

27 SISWA AA 86 94 90 Sangat Baik

28 SISWA AB 52 90 71 Baik

29 SISWA AC 57 89 73 Baik

30 SISWA AD 62 93 78 Baik

Total 1977 2614 2296 Baik

Rata-rata 66 87 77

Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa rata-rata kemampuan

berpikir kritis siswa adalah 77 dengan kriteria baik. Perhitungan rata-

rata kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari skor

data pengamatan ditambah skor data kuesioner, kemudian dibagi dua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

88

Pencapaian dari pelaksanaan siklus I dinyatakan belum berhasil, sebab

belum mencapai target akhir siklus. Target akhir siklus adalah 85.

2. Hasil Penelitian Siklus II

a. Hasil Belajar Siswa

Dari data hasil belajar siswa pada siklus I didapat dari hasil

penilaian evaluasi pada siklus I. Nilai hasil belajar siswa siklus I tersaji

pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

No. Nama KKM Nilai Keterangan

1 SISWA A 70 85 Tuntas

2 SISWA B 70 85 Tuntas

3 SISWA C 70 80 Tuntas

4 SISWA D 70 75 Tuntas

5 SISWA E 70 100 Tuntas

6 SISWA F 70 95 Tuntas

7 SISWA G 70 80 Tuntas

8 SISWA H 70 85 Tuntas

9 SISWA I 70 75 Tuntas

10 SISWA J 70 70 Tuntas

11 SISWA K 70 85 Tuntas

12 SISWA L 70 75 Tuntas

13 SISWA M 70 80 Tuntas

14 SISWA N 70 75 Tuntas

15 SISWA O 70 90 Tuntas

16 SISWA P 70 80 Tuntas

17 SISWA Q 70 90 Tuntas

18 SISWA R 70 80 Tuntas

19 SISWA S 70 80 Tuntas

20 SISWA T 70 90 Tuntas

21 SISWA U 70 85 Tuntas

22 SISWA V 70 80 Tuntas

23 SISWA W 70 90 Tuntas

24 SISWA X 70 70 Tuntas

25 SISWA Y 70 80 Tuntas

26 SISWA Z 70 75 Tuntas

27 SISWA AA 70 95 Tuntas

28 SISWA AB 70 80 Tuntas

29 SISWA AC 70 75 Tuntas

30 SISWA AD 70 80 Tuntas

Total 2465

Rata-rata 82

Persentase Siswa Tuntas 100%

Persentase Siswa Tidak

Tuntas

0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

89

Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai hasil belajar

siswa pada siklus II adalah 82. Jumlah siswa yang tuntas KKM adalah

100%. Peneliti menargetkan rata-rata nilai hasil belajar siswa sebesar

80, sehingga peneliti telah mencapai target akhir siklus.

b. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Data kemampuan berpikir kritis siswa siklus II diperoleh dari hasil

pengamatan dan kuesioner ketika pelaksanaan siklus II. Data

kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:

Tabel 4.6 Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siklus II

No. Nama Data

Pengamatan

Data

Kuesioner

Rata-

rata

Kriteria

1 SISWA A 76 79 78 Baik

2 SISWA B 86 80 83 Baik

3 SISWA C 86 74 80 Baik

4 SISWA D 76 80 78 Baik

5 SISWA E 100 96 98 Sangat Baik

6 SISWA F 81 93 87 Sangat Baik

7 SISWA G 86 93 90 Sangat Baik

8 SISWA H 100 90 95 Sangat Baik

9 SISWA I 81 95 88 Sangat Baik

10 SISWA J 95 94 95 Sangat Baik

11 SISWA K 86 93 90 Sangat Baik

12 SISWA L 86 93 90 Sangat Baik

13 SISWA M 90 93 92 Sangat Baik

14 SISWA N 76 96 86 Sangat Baik

15 SISWA O 90 96 93 Sangat Baik

16 SISWA P 76 93 85 Sangat Baik

17 SISWA Q 95 95 95 Sangat baik

18 SISWA R 90 93 92 Sangat Baik

19 SISWA S 76 95 86 Sangat Baik

20 SISWA T 95 96 96 Sangat baik

21 SISWA U 86 96 91 SangatBaik

22 SISWA V 81 93 87 Sangat Baik

23 SISWA W 95 94 95 Sangat baik

24 SISWA X 71 95 83 Sangat Baik

25 SISWA Y 81 95 88 Sangat Baik

26 SISWA Z 90 95 93 Sangat Baik

27 SISWA AA 95 96 96 Sangat Baik

28 SISWA AB 76 94 85 Sangat Baik

29 SISWA AC 81 94 88 Sangat Baik

30 SISWA AD 86 93 90 Sangat Baik

Total 2526 2762 2644 Sangat

Baik

Rata-rata 86 92 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

90

Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa rata-rata kemampuan berpikir

kritis siswa adalah 89 dengan kriteria sangat baik. Perhitungan rata-

rata kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari skor data

pengamatan ditambah dengan data kuesioner, kemudian dibagi dua.

Pencapaian dari pelaksanaan siklus II dinyatakan telah mencapai target

akhir siklus. Target akhir siklus yaitu sebesar 85.

D. Pembahasan Penelitian

Peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan

untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa pada

mata pelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas

III B SD Kanisius Murukan. Penerapan pendekatan kontekstual menerapkan

tujuh komponen pada pendekatan kontekstual, yaitu: konstruktivisme, inkuiri,

bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian yang

sebenarnya. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menerapkan dua siklus

dengan mengacu pada model Kemmis dan McTaggart yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pembahasan mengenai

objek penelitian yang berupa hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir

kritis siswa dipaparkan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Hasil Belajar Siswa

Peningkatan hasil belajar siswa diukur berdasarkan data yang

didapatkan kondisi awal, evaluasi siklus I, dan evaluasi siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

91

Perbandingan hasil belajar siswa dari kondisi awal, evaluasi siklus I dan

evaluasi siklus II tersaji pada tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus

No Nama KKM Kondisi

Awal

Evaluasi Siklus

I

Evaluasi Siklus

II

1 SISWA A 70 69 70 85

2 SISWA B 70 69 70 85

3 SISWA C 70 69 65 80

4 SISWA D 70 69 65 75

5 SISWA E 70 69 90 100

6 SISWA F 70 69 90 95

7 SISWA G 70 69 65 80

8 SISWA H 70 69 70 85

9 SISWA I 70 69 60 75

10 SISWA J 70 69 75 70

11 SISWA K 70 69 65 85

12 SISWA L 70 69 60 75

13 SISWA M 70 69 70 80

14 SISWA N 70 69 60 75

15 SISWA O 70 69 80 90

16 SISWA P 70 69 70 80

17 SISWA Q 70 69 75 90

18 SISWA R 70 69 75 80

19 SISWA S 70 69 70 80

20 SISWA T 70 69 75 90

21 SISWA U 70 69 75 85

22 SISWA V 70 69 65 80

23 SISWA W 70 69 80 90

24 SISWA X 70 69 60 70

25 SISWA Y 70 69 70 80

26 SISWA Z 70 69 60 75

27 SISWA AA 70 69 75 95

28 SISWA AB 70 69 70 80

29 SISWA AC 70 69 65 75

30 SISWA AD 70 69 60 80

Total 2070 2100 2465

Rata-rata 69 70 82

Persentase Siswa Tuntas 60% 100%

Persentase Siswa Tidak Tuntas 40% 0%

Berdasarkan tabel 4.7, terlihat bahwa hasil belajar siswa

mengalami peningkatan pada setiap siklus. Data kondisi awal sebelum

peneliti melaksanakan penelitian, rata-rata hasil belajar siswa kelas III B

adalah 69. Selama pelaksanaan siklus I dengan menerapkan pendekatan

kontekstual menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

92

dibandingkan dengan kondisi awal. Diketahui bahwa rata-rata hasil belajar

siswa pada siklus I adalah 70. Setelah pelaksanaan siklus I, dapat dilihat

bahwa hasil dari evaluasi siklus I belum mencapai target peneliti. Oleh

karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian pada siklus

II.

Setelah peneliti melaksanakan siklus II, hasil yang diperoleh

selama pelaksanaan siklus II dengan menerapkan pendekatan kontekstual

menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Rata-rata hasil

belajar pada siklus II adalah 82. Berdasarkan rata-rata hasil belajar siswa

pada siklus II yaitu sebesar 82, maka menunjukkan bahwa evaluasi siklus

II telah mencapai target akhir yang ditetapkan oleh peneliti yaitu 80.

Dengan demikian, peneliti tidak melanjutkan penelitian ke siklus

berikutnya.

Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan gambar 4.1, dapat diketahui bahwa terjadi

peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

93

Pada kondisi awal diperoleh hasil 69, pada siklus I diperoleh hasil 70 dan

pada siklus II diperoleh hasil 82.

2. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa diukur berdasarkan

data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan kuesioner pada kondisi

awal, siklus I, dan siklus II. Perbandingan kemampuan berpikir kritis

siswa dari kondisi awal, siklus I dan siklus II tersaji pada tabel 4.8

Tabel 4.8 Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Setiap Siklus

No Nama Kondisi Awal Siklus I Siklus II

1 SISWA A 61 68 78

2 SISWA B 57 73 83

3 SISWA C 52 64 80

4 SISWA D 46 65 78

5 SISWA E 80 87 98

6 SISWA F 66 80 87

7 SISWA G 57 73 90

8 SISWA H 74 84 95

9 SISWA I 57 71 88

10 SISWA J 75 86 95

11 SISWA K 66 79 90

12 SISWA L 69 78 90

13 SISWA M 73 83 92

14 SISWA N 55 78 86

15 SISWA O 80 85 93

16 SISWA P 52 68 85

17 SISWA Q 82 90 95

18 SISWA R 72 80 92

19 SISWA S 64 76 86

20 SISWA T 85 88 96

21 SISWA U 78 85 91

22 SISWA V 66 77 87

23 SISWA W 83 86 95

24 SISWA X 60 76 83

25 SISWA Y 73 78 88

26 SISWA Z 74 81 93

27 SISWA AA 80 90 96

28 SISWA AB 61 71 85

29 SISWA AC 64 73 88

30 SISWA AD 61 78 90

Total 2013 2296 2644

Rata-rata 67 77 89

Kriteria Baik Baik Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

94

Berdasarkan tabel 4.8, terlihat bahwa kemampuan berpikir kritis

siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Data kondisi awal

sebelum peneliti melaksanakan penelitian, rata-rata kemampuan berpikir

kritis siswa adalah 67 dengan kriteria baik. Selama pelaksanaan siklus I

dengan menerapkan pendekatan kontekstual menunjukkan adanya

peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan

kondisi awal. Rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa meningkat

menjadi 77. Dikarenakan pada siklus I belum mencapai target akhir yaitu

85, maka peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian pada siklus

II. Setelah siklus II dilaksanakan, rata-rata kemampuan berpikir kritis

siswa meningkat menjadi 89. Dengan demikian peneliti merasa bahwa

penelitian tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Berdasarkan gambar 4.2, dapat diketahui bahwa terjadi

peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dari kondisi awal, siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

95

dan siklus II. Pada kondisi awal diperoleh hasil sebesar 67, siklus I

diperoleh hail 77, dan siklus II 89.

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Penelitian

Peubah Indikator Kondisi

Awal

Target

Akhir

Siklus

Capaian

Siklus I

Capaian

Siklus II

Hasil

Belajar

Siswa

Nilai rata-rata

hasil belajar

siswa

69

80

70

82

Persentase

jumlah siswa

yang mencapai

KKM

46%

85%

60%

100%

Kemampuan

Berpikir

Kritis

Nilai rata-rata

kemampuan

berpikir kritis

siswa

67

85

77

89

Berdasarkan tabel 4.9, dapat diketahui bahwa dua peubah yang

menjadi objek penelitian terjadi peningkatan pada setiap siklus. Untuk

kondisi awal hasil belajar diperoleh data nilai rata-rata 69 dengan

persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 46%. Pada siklus I, hasil

belajar siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 70 dan

persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 60%. Pada siklus II, hasil

belajar siswa juga mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 82 dan

persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 100%.

Sementara itu, kemampuan berpikir kritis siswa juga mengalami

peningkatan seperti pada hasil belajar siswa. Rata-rata kemampuan berpikir

kritis siswa pada kondisi awal memperoleh hasil sebesar 67. Pada siklus I,

kemampuan berpikir kritis siswa meningkat menjadi 77 dan pada siklus II

meningkat menjadi 89. Setiap indikator pada kemampuan berpikir kritis

mengalami peningkatan dalam setiap siklus. Indikator (1) mampu bertanya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

96

pada kondisi awal memiliki nilai sebesar 61, kemudian mengalami

peningkatan pada siklus I menjadi 67 dan meningkat kembali pada siklus II

menjadi 76. Indikator (2) mampu menjawab pertanyaan, pada kondisi awal

memiliki nilai sebesar 76, kemudian mengalami peningkatan pada siklus I

menjadi 88 dan meningkat kembali pada siklus II menjadi 92. Indikator (3)

menganalisis argumen, pada kondisi awal memiliki nilai sebesar 66, kemudian

mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 73 dan meningkat kembali pada

siklus II menjadi 86. Indikator (4) mengidentifikasi masalah, pada kondisi

awal memiliki nilai sebesar 75, kemudian meningkat pada siklus I menjadi 92

dan meningkat kembali pada siklus II menjadi 99. Indikator (5) mencari cara

untuk memecahkan masalah, pada kondisi awal memiliki nilai sebesar 68,

kemudian mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 78 dan meningkat

kembali pada siklus II menjadi 84. Indikator (6) mengumpulkan data sesuai

dengan kebutuhan, pada awal memiliki nilai sebesar 58, kemudian mengalami

peningkatan pada siklus I menjadi 73 dan meningkat kembali pada siklus II

menjadi 82. Kemudian indikator terakhir yaitu indikator (7) membuat

keputusan atau kesimpulan, pada kondisi awal memiliki nilai sebesar 70,

kemudian mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 81 dan meningkat

kembali pada siklus II menjadi 88.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian telah berhasil

karena hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa yang menjadi

objek penelitian dengan menerapkan pendekatan kontekstual telah

menunjukkan adanya peningkatan dan target akhir siklus telah tercapai.

Pendekatan kontekstual pada penelitian ini menerapkan tujuh komponen,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

97

komponen yang pertama yaitu 1) kontruktivisme, komponen ini merupakan

proses siswa dalam menyusun pengetahuan baru melalui pengalaman

langsung yang dimiliki siswa. Komponen ini dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis siswa karena pada kemampuan berpikir kritis, siswa dituntut

untuk dapat memahami masalah dan mencari cara untuk memecahkan

masalah agar mendapatkan pengetahuan yang baru. Oleh karena itu komponen

kontruktivisme ini juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Komponen

yang kedua yaitu 2) inkuiri, komponen ini hampir sama dengan komponen

yang pertama yaitu merupakan proses siswa untuk memahami sesuatu melalui

kegiatan pencarian, pengamatan, dan penemuan. Komponen ini dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa karena komponen ini

mendukung siswa untuk dapat memahami masalah dan mencari cara untuk

memecahkan masalah agar mendapatkan pengetahuan yang baru. Oleh karena

itu komponen kontruktivisme ini juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Komponen yang ketiga yaitu 3) bertanya, komponen ini merupakan proses

dimana siswa diharapkan dapat mengajukan pertanyaan dan menjawab

pertanyaan dari guru. Komponen ini diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa karena salah satu indikator dari kemampuan

berpikir kritis siswa yaitu mampu bertanya dan menjawab pertanyaan. Oleh

karena itu komponen ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan

hasil belajar siswa. Komponen yang keempat yaitu 4) masyarakat belajar,

pada komponen ini siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok belajar

dengan tujuan agar siswa dapat saling bertukar pendapat dan pengalaman

untuk membentuk suatu pengetahuan yang baru. Oleh karena itu, komponen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

98

ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil

belajar siswa. Komponen yang kelima yaitu 5) pemodelan, pada komponen ini

peran guru adalah sebagai model dalam kegiatan belajar. Contoh dari

komponen ini yaitu guru memperagakan media pembelajaran di kelas,

sehingga diharapkan siswa dapat melihat, mengamati, meniru, dan

memperagakan untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Oleh karena itu,

komponen ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan

hasil belajar siswa karena melibatkan kemampuan siswa untuk melihat,

mengamati, meniru, dan memperagakan. Komponen yang keenam yaitu 6)

refleksi, pada komponen ini siswa dan guru mengurutkan kembali pengalaman

belajar yang telah dilaksanakan guna untuk memperkuat pengetahuan yang

telah dimiliki siswa. Oleh karena itu, komponen ini dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa karena siswa mengingat

kembali apa yang telah dipelajari sebelumnya. Komponen yang terakhir yaitu

7) penilaian yang sebenarnya, pada komponen ini peran guru adalah

mengukur pengetahuan dan mengumpulkan informasi perkembangan belajar

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

99

BAB V

PENUTUP

Pada bab V ini, peneliti membahas tentang kesimpulan, keterbatasan

penelitian, dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan

pada siswa kelas III B SD Kanisius Murukan, Wedi, Klaten, peneliti

menyimpulkan sebagai berikut:

1. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis

siswa pada mata pelajaran matematika materi perkalian dan pembagian

melalui pendekatan kontekstual dapat dilaksanakan dengan menerapkan

tujuh komponen pendekatan kontekstual, yaitu konstruktivisme, bertanya,

menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, penilaian yang sebenarnya,

dan refleksi.

2. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas III B SD Kanisius Murukan. Peningkatan hasil belajar siswa dapat

ditunjukkan melalui peningkatan hasil belajar pada setiap siklus. Kondisi

awal hasil belajar diperoleh data nilai rata-rata 69 dengan persentase siswa

yang mencapai KKM sebesar 46%. Pada siklus I, hasil belajar siswa

mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 70 dan persentase siswa

yang mencapai KKM sebesar 60%. Pada siklus II, hasil belajar siswa juga

mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 82 dan persentase siswa

yang mencapai KKM sebesar 100%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

100

3. Pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis

siswa kelas III B SD Kanisius Murukan. Peningkatan kemampuan berpikir

kritis siswa dapat ditunjukkan melalui peningkatan kemampuan berpikir

kritis pada setiap siklus. Kondisi awal memperoleh hasil sebesar 67

dengan kriteria baik. Pada siklus I, kemampuan berpikir kritis siswa

meningkat menjadi 77 dengan kriteria baik, dan pada siklus II meningkat

menjadi 89 dengan kriteria sangat baik.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menyadari adanya keterbatasan,

yaitu selama pelaksanaan siklus I dan II peneliti mengalami kesulitan dalam

pengalokasian waktu. Hal tersebut disebabkan waktu lebih terbuang dalam

pembagian kelompok belajar.

C. Saran

Saran dalam penelitian ini yaitu bagi guru maupun peneliti yang akan

melaksanakan kegiatan pembelajaran, peneliti menyarankan agar kelak lebih

memperhatikan waktu pada saat pembelajaran berlangsung. Hal tersebut

dikarenakan dalam pembagian kelompok belajar akan membutuhkan waktu

yang banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

101

DAFTAR REFERENSI

Abdul, Majid. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Agustin, Mubiar. 2011. Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran.

Bandung: PT Refika Aditama

Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan Asas & Filsafat Pendidikan Asas &

Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Amirono & Daryanto. 2016. Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum

2013. Yogyakarta: Gava Media

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Baharudin & Wahyuni, Esa Nur 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Hamdayana, Jumanta 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter. Jakarta: Ghalia Indonesia

Hartono, Rudi. 2013. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid.

Yogyakarta: DIVA Press

Heruman 2007. Model Pembelajaran Matematika di SD. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia

Kandou, Selpius & Runtukahu, Tombokan. 2014. Pembelajaran Matematika

Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Kusumah, Wijaya & Dwitagama, Dedi. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta: PT Indeks

Kuswana, Wowo Sunaryo. 2011. Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Kuswana, Wowo Sunaryo. 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Masidjo. 2010. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

102

Mudlofir, Ali & Rusydiyah, Evi Fatimatur. 2016. Desain Pembelajaran Inovatif

Dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Nurchasanah, Fitri. 2010. Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian dan

Pembagian Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Siswa Kelas II

Sekolah Dasar Gendingan 5 Widodaren Ngawi Tahun Pelajaran

2009/2010. Diunduh pada 8 April 2017 pukul 19.24 melalui

file:///C:/Users/asus/AppData/Local/Temp/PTK%20FULL%20TAXT%20

FITRI%20NURCHASANAH(X7108677)-1.pdf

Nurmaningsih, Erna. 2009. Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian dan

Pembagian Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas III SD

Negeri 1 Bendo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun

Pelajaran 2009/2010. Diunduh pada 8 April 2017 pukul 19.29 melalui

https://eprints.uns.ac.id/5169/1/162252608201006541.pdf

Soyomukti Nurani 2016. Pengantar Filsafat Umum. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Suardi Muhammad. 2016. Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi. Jakarta

Barat: PT. Indeks

Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta Timur:

PT Bumi Aksara

Sukardi. 2012. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Suyadi. 2012. Buku Panduan Guru Profesional-Penelitian Tindakan Kelas dan

Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Andi

Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga

Widyatmoko, Frengki. 2016. Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas III SD Negeri Karangmloko 1 Pada Materi

Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Melalui Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual. Diunduh pada 8 April 2017 pukul 18.27

melalui https://repository.usd.ac.id/4716/2/121134195_full.pdf

Widoyoko, Eko Putro. 2013. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wiraatmadja, Rochati. 2006. Metode Penelitian Kelas Untuk Meningkatkan Kerja

Guru dan Dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

103

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

104

Lampiran 1. Silabus

SILABUS

Siklus &

Pertemuan

Kompetensi

Dasar

Indikator Materi

Pokok

Kegiatan Pembelajaran Penialian Media Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

Siklus I

pertemuan

1

1.3

Melakukan

perkalian

yang

hasilnya

bilangan

tiga angka

dan

pembagian

tiga angka.

1.3.1 Menelaah

konsep

perkalian

sebagai

penjumlahan

berulang.

1.3.2 Menghitung

perkalian

yang

hasilnya

bilangan dua

angka secara

bersusun

pendek

1.3.3 Memecahkan

soal cerita

pada

perkalian

yang

berkaitan

dengan

kehidupan

sehari-hari.

Operasi

hitung

perkalian

1. Guru memberikan 5

soal perkalian kepada

siswa.

2. Guru dan siswa

membahas soal yang

telah dikerjakan.

3. Guru menjelaskan

materi tentang

perkalian

4. Siswa melakukan

percobaan dengan

benda konkrit yaitu

kacang untuk

menyelesaikan

masalah perkalin

5. Siswa secara

kelompok

mengerjakan soal pada

LKS

6. Siswa

mendomenstrasikan

cara penggunaan

media dan

mempresentasikan

hasil kerja kelompok

7. Siswa kembali

mengerjakan LKS.

Tertulis :

Pengerjaan

LKS

Kacang

tanah

2 x 35

menit

Murtini,

Sunardi dan

Suwanto.

2011. Ayo

Melakukan

Pembelajara

n Tematik

Kelas III.

Yogyakarta:

Penerbit

Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

105

Siklus &

Pertemuan

Kompetensi

Dasar

Indikator Materi

Pokok

Kegiatan Pembelajaran Penialian Media Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

Siklus I

Pertemuan

2

1.3

Melakukan

perkalian

yang

hasilnya

bilangan

tiga angka

dan

pembagian

tiga angka.

1.3.1 Menelaah

konsep

pembagian

sebagai

pengurangan

berulang.

1.3.2 Menghitung

pembagian

bilangan tiga

angka

dengan

bilangan satu

angka secara

bersusun

pendek.

1.3.3 Memecahkan

soal cerita

pada

pembagian

yang

berkaitan

dengan

kehidupan

sehari-hari.

Operasi

hitung

pembagi-

an

1. Guru memberikan 5

soal pembagian.

2. Guru dan siswa

membahas soal yang

telah dikerjakan.

3. Guru menjelaskan

materi pembagian

4. Siswa melakukan

percobaan dengan

benda konkrit yaitu

jagung.

5. Siswa mengerjakan

kembali LKS secara

berkelompok.

Siswa mengerjakan soal

evaluasi

Tertulis :

Pengerjaan

LKS dan

soal

evaluasi

Jagung 2 x 35

menit

Murtini,

Sunardi

dan

Suwanto.

2011. Ayo

Melaku-

kan

Pembelaja

-ran

Tematik

Kelas III.

Yogyakar-

ta:

Penerbit

Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

106

Siklus &

Pertemuan

Kompetensi

Dasar

Indikator Materi

Pokok

Kegiatan Pembelajaran Penialian Media Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

Siklus II

Pertemuan

1

1.3

Melakukan

perkalian

yang

hasilnya

bilangan tiga

angka dan

pembagian

tiga angka

1.3.1 Menghitung

perkalian

yang

hasilnya

bilangan tiga

angka secara

bersusun

pendek.

1.3.2 Memecahkan

soal cerita

perkalian

yang

berhubungan

dengan

kehidupan

sehari-hari.

Operasi

hitung

perkalian

1. Guru mengajak siswa

untuk melakukan

permainan bermain

peran tentang

perkalian yang

berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

2. Guru memberikan 5

soal cerita perkalian

3. Guru menjelaskan

materi perkalian

dengan bersusun

pendek.

4. Siswa secara

kelompok

mengerjakan soal pada

LKS

Tertulis :

Pengerjaan

LKS dan

soal

evaluasi

Kancing

Baju

2 x 35

menit

Murtini,

Sunardi dan

Suwanto.

2011. Ayo

Melakukan

Pembelajara

n Tematik

Kelas III.

Yogyakarta:

Penerbit

Kanisius

Siklus II

Pertemuan

2

1.3

Melakukan

perkalian

yang

hasilnya

bilangan tiga

angka dan

pembagian

tiga angka

1.3.1 Menghitung

pembagian

bilangan tiga

angka dengan

bilangan dua

angka secara

bersusun

pendek.

1.3.2 Memecahkan

soal cerita

pembagian

yang

berhubungan

Operasi

hitung

pembagi-

an

1. Guru mengajak siswa

untuk melakukan

permainan bermain

peran tentang

pembagian yang

berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

2. Guru memberikan 5

soal cerita pembagian.

3. Guru menjelaskan

materi pembagian

dengan bersusun

pendek.

Tertulis :

Pengerjaan

LKS dan

soal

evaluasi

Manik-

manik

2 x 35

menit

Murtini,

Sunardi dan

Suwanto.

2011. Ayo

Melakukan

Pembelajara

n Tematik

Kelas III.

Yogyakarta:

Penerbit

Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

108

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

109

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 1

SIKLUS I PERTEMUAN 1

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan

Kelas/Semester : III/1

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 22/ 08/ 2017

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)

A. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung sampai tiga angka.

B. Kompetensi Dasar

1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan

pembagian tiga angka.

C. Indikator

Aspek pengetahuan

1.3.1 Menelaah konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.

1.3.2 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan dua angka secara

bersusun pendek.

1.3.3 Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

Aspek sikap

1.3.4 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar.

1.3.5 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi

kelompok.

Aspek keterampilan

1.3.6 Menggunakan media pembelajaran perkalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

110

D. Tujuan Pembelajaran

Aspek pengetahuan

1.3.1.1 Melalui media pembelajaran dan penjelasan guru, siswa mampu

menelaah konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang dengan

benar.

1.3.2.1 Melalui pengerjaan LKS, siswa mampu menghitung perkalian yang

hasilnya bilangan dua angka dengan bersusun pendek secara benar.

1.3.3.1 Melalui pengerjaan LKS, siswa mampu memecahkan soal cerita

pada perkalian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari secara

benar.

Aspek Sikap

1.3.4.1 Melalui kegiatan belajar, siswa mampu menunjukkan sikap kritis

dengan baik.

1.3.5.1 Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu menunjukkan sikap

percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan

baik.

Aspek Ketrampilan

1.3.6.1 Melalui kegitan kelompok, siswa mampu menggunakan media

pembelajaran perkalian dengan benar.

E. Materi Ajar

Perkalian (Terlampir)

F. Pendekatan, dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Kontekstual

Metode : Diskusi, Tanya jawab, dan penugasan

G. Karakter yang Dikembangkan

Kritis, percaya diri, aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

111

H. Kegiatan Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Sintaks

Kegiatan awal (10 menit)

a. Salam pembuka, doa, dan absensi

1. Guru menyapa siswa

2. Salah satu siswa untuk memimpin doa

3. Guru mengabsen siswa

b. Motivasi

Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

gubahan “Satu Ditambah Satu”.

c. Apersepsi

Guru melakukan apersepsi dengan kegiatan

tanya jawab tentang lagu gubahan yang telah

dinyanyikan. Kemudian pertanyaan dilanjutkan

dengan menanyakan “Apakah yang dimaksud

dengan perkalian?” “Bagaimana cara

menghitung perkalian?” “Apakah kalian pernah

menerapkan operasi hitung perkalian pada

kehidupan sehari-hari?”.

d. Orientasi

Guru menyampaikan tujuan, kompetensi dasar

yang akan dicapai serta pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

Komponen 1

pendekatan

kontekstual:

Menggali

Pengetahuan

Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1. Guru mendiktekan 5 soal operasi hitung

perkalian yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari.

2. Setiap siswa mengerjakan soal yang telah

didiktekan oleh guru.

Komponen 2

pendekatan

kontekstual:

Menemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

112

3. Siswa dan guru melakukan tanya jawab

tentang soal siswa yang telah dikerjakan.

4. Guru menjelaskan materi mengenai perkalian

sebagai konsep penjumlahan berulang.

b. Elaborasi

5. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok.

6. Guru menjelaskan penggunaan media

pembelajaran (kacang tanah) kepada siswa.

7. Guru membagikan media pembelajaran dan

lembar kegiatan siswa (LKS) kepada setiap

kelompok.

8. Setiap kelompok mencoba untuk mengerjakan

soal pada LKS

c. Konfirmasi

9. Kelompok ditunjuk secara acak untuk maju

ke depan kelas menyampaikan hasil diskusi

kelompok.

10. Guru memberikan tanggapan dan membahas

hasil diskusi kelompok.

Komponen 3

pendekatan

kontekstual:

Bertanya

Komponen 4

pendekatan

kontekstual:

Masyarakat belajar

Komponen 5

pendekatan

kontekstual:

Pemodelan

Komponen 7

pendekatan

kontekstual:

Penilaian yang

sebenarnya

Kegiatan penutup (10 menit)

a. Siswa dan guru membuat kesimpulan

b. Siswa dan guru melakukan refleksi

c. Guru memberikan salam penutup

Komponen 6

pendekatan

kontekstual:

Refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

114

Lampiran : Materi ajar

PERKALIAN

A. Perkalian dengan konsep penjumlahan berulang

4 + 4 + 4 = 3 x 4 = 12

7 + 7 + 7 + 7 = 4 x 7 = 28

Selain itu perhatikan juga contoh di bawah ini !

Perkalian dengan bilangan 2

Contoh :

2 x 1 = 2 1 + 1 = 2

2 x 3 = 6 3 + 3 = 6

Perkalian dengan bilangan 10

Contoh :

3 x 10 = 30 10 + 10 + 10 = 30

6 x 10 = 60 10 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10 = 60

B. Perkalian dengan cara bersusun pendek

Selain menghitung menggunakan cara penjumlahan berulang,

perkalian juga dapat dihitung dengan cara bersusun pendek. Coba

perhatikan contoh berikut ini!

+

Perkalian adalah penjumlahan berulang. Untuk membuktikan bahwa

perkalian merupakan penjumlahan berulang, perhatikan contoh berikut!

12 satuan x satuan (4 x 2 = 8)

4 satuan x puluhan ( 2 x 2 = 40)

8

40

48

Jadi hasil dari 12 x 4 = 48

x

x

Atau dengan cara cepat

12

4

4 8 +

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

115

C. Memecahkan soal cerita pada operasi hitung perkalian

Dalam kehidupan sehari-hari, pastinya kita akan menemukan

permasalahan yang akan melibatkan operasi hitung perkalian. Oleh karena

itu, kita harus mempelajari operasi hitung perkalian dengan baik. Berikut

adalah contoh pemecahan masalah melalui operasi hitung perkalian :

Liburan tahun lalu Rinto dan keluarganya pergi ke kebun Stroberi.

Mereka memetik buah stroberi. Rinto memetik 2 tangkai stroberi.

Setiap tangkai ada 3 buah stroberi. Berapa banyak buah stroberi

yang dipetik Rinto?

Jawaban :

Diketahui : Jumlah tangkai yang dipetik = 2, Jumlah strobri

setiap tangkai = 3

Ditanya : Jumlah seluruh buah stroberi?

Jawab : 2 x 3 = 3 + 3

= 6

Jadi jumlah seluruh buah stroberi yang dipetik oleh Rinto adalah 6

buah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

116

Lampiran : LKS

Lembar Kegiatan Siswa

(LKS)

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 22/08/2017

Kelas/Semester : III/1

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)

1. Indikator hasil belajar

1.3.1 Menelaah konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.

1.3.2 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan dua angka secara

bersusun pendek.

1.3.3 Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

2. Petunjuk (untuk siswa)

a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.

b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran berupa kacang.

c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.

3. Kegiatan belajar

Kegiatan belajar 1 “mengenal konsep perkalian sebagai penjumlahan

berulang”

a. Masuklah ke dalam kelompokmu !

b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !

Nama kelompok :

Nama anggota kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

117

Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan bantuan media

pembelajaran (kacang tanah) sesuai dengan contoh !

No Soal Bentuk penjumlahan berulang Hasil

2 x 3 3 + 3 6

1 3 x 4

2 5 x 7

3 6 x 6

4 10 x 3

5 12 x 4

Kerjakan soal perkalian di bawah ini dengan cara bersusun pendek!

Contoh :

14 x 3 = . . .

Jawab :

1. 12 x 2 = . . .

Jawab :

Kegiatan Belajar 1

x

x

Kegiatan Belajar 2

1 4

4

3

2

x

2. 13 x 3 = . . .

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

118

Ayo, coba kita bantu mengitung banyaknya buah apel yang dibeli oleh

Indah!

Pada hari minggu yang lalu, keluarga Indah berlibur ke kebun buah

apel di Malang, Jawa Timur. Indah membeli buah apel sebanyak 3kg buah

untuk oleh-oleh semua keponakannya. Setiap 1kg berisi 10 buah apel. Jadi

berapa jumlah apel seluruhnya?

Coba, kalian hitung apel yang dibeli oleh Indah!

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

119

Lampiran : Kunci Jawaban

Lembar Kegiatan Siswa

(LKS)

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 22/08/2017

Kelas/Semester : III/1

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)

1. Indikator hasil belajar

1.3.1 Menelaah konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.

1.3.2 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan dua angka secara

bersusun pendek.

1.3.3 Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

2. Petunjuk (untuk siswa)

a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.

b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran berupa kacang.

c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.

3. Kegiatan belajar

Kegiatan belajar 1 “mengenal konsep perkalian sebagai penjumlahan

berulang”

a. Masuklah ke dalam kelompokmu !

b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

120

Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan bantuan media

pembelajaran (kacang tanah) sesuai dengan contoh !

No Soal Bentuk penjumlahan berulang Hasil

2 x 3 3 + 3 = 6 6

1 3 x 4 4 + 4 + 4 = 12 12

2 5 x 7 7 + 7 + 7+ 7 + 7 = 35 35

3 6 x 6 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6 = 36 36

4 10 x 3 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 30 30

5 12 x 4 4+4+4 +4+4+4+4+4+4+4+4+4 = 48 48

Kerjakan soal perkalian di bawah ini dengan cara bersusun pendek!

Contoh :

14 x 3 = . . .

Jawab :

1. 12 x 2 = . . .

Jawab : 1 2

2

2 4

x

1 4

4

3

2

1 3

3

2. 13 x 3 = . . .

Jawab :

3

Kegiatan Belajar 2

9 x

x

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

121

Ayo, coba kita bantu mengitung banyaknya buah apel yang dibeli oleh

Indah!

Kegiatan Belajar 3

Pada hari minggu yang lalu, keluarga Indah berlibur ke kebun buah

apel di Malang, Jawa Timur. Indah membeli buah apel sebanyak 3kg buah

untuk oleh-oleh semua keponakannya. Setiap 1kg berisi 10 buah apel. Jadi

berapa jumlah apel seluruhnya?

Coba, kalian hitung apel yang dibeli oleh Indah!

Jawab :

Diketahui : Jumlah apel = 3kg

Jumlah apel setiap 1kg = 10 buah

Ditanya : Jumlah seluruh apel

Jawaban : 3 x 10 = 30

Jadi jumlah seluruh apel yang dibeli Indah adalah 30 buah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

122

Lampiran : Media Pembelajaran

Kacang tanah

Gubahan lagu “Satu ditambah satu”

Satu dikali satu

Sama dengan satu

Dua dikali dua

Sama dengan empat

Empat dikali empat

Sama dengan enam’blas

Delapan dikali delapan

Sama dengan enam empat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

123

Lampiran : Lembar penilaian

1. Penilaian aspek pengetahuan

Teknik : tertulis

Instrumen : Soal essay

Indikator :

1.3.1 Menelaah konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.

No. Rubrik Skor

1. Merubah perkalian menjadi penjumlahan berulang dengan benar 1

Menghitung hasil perkalian dengan benar 1

2. Merubah perkalian menjadi penjumlahan berulang dengan benar 1

Menghitung hasil perkalian dengan benar 1

3. Merubah perkalian menjadi penjumlahan berulang dengan benar 1

Menghitung hasil perkalian dengan benar 1

4 Merubah perkalian menjadi penjumlahan berulang dengan benar 1

Menghitung hasil perkalian dengan benar 1

5 Merubah perkalian menjadi penjumlahan berulang dengan benar 1

Menghitung hasil perkalian dengan benar 1

Skor maksimal 10

Indikator:

1.3.2 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan dua angka secara

bersusun pendek.

No. Rubrik Skor

1. Merubah perkalian menjadi bentuk perkalian bersusun pendek 1

Menghitung hasil perkalian dengan benar 2

2. Merubah perkalian menjadi bentuk perkalian bersusun pendek 1

Menghitung hasil perkalian dengan benar 2

Skor total 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

124

Indikator :

1.3.3 Memecahkan soal cerita pada perkalian yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

No. Rubrik Skor

1 Siswa mampu memenuhi 4 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 1

2 Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 1

3 Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 1

4 Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 1

Skor maksimal 4

Pedoman penilaian :

Siswa mampu :

1. Menuliskan apa yang diketahui pada soal.

2. Menuliskan apa yang ditanyakan pada soal

3. Memperoleh jawaban yang benar.

4. Menuliskan kesimpulan jawaban.

2. Penilaian aspek sikap

Teknik : Observasi

Instrumen : Lembar Observasi

Indikator :

1.3.4 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar.

Rubrik Skor

Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 3

Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 2

Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

125

Kriteria penilaian

Siswa mampu :

1. Aktif bertanya pada saat proses belajar mengajar di kelas

2. Aktif menjawab pertanyaan pada saat proses belajar mengajar di kelas

3. Kuat dalam membuat dan mempertahankan pendapat atau kesimpulan

Keterangan nilai :

Skor Kriteria

66-100 A

33-65 B

<32 C

Indikator :

1.3.5 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi

kelompok.

No Rubrik Skor

1 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang lantang, tidak

banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.

4

2 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,

tidak banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru

kelas.

3

3 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,

banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.

2

4 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,

banyak bergerak, dan tidak berani memandang keseluruh penjuru

kelas.

1

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25

Keterangan nilai:

Skor Kriteria

80-100 A

70-79 B

51-69 C

<50 D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

126

3. Penilaian aspek keterampilan

Teknik : Observasi

Instrumen : Lembar Observasi

Indikator :

1.3.6 Menggunakan media pembelajaran perkalian

No Rubrik Skor

1. Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)

dengan benar tanpa bantuan guru

4

2 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)

dengan benar tetapi dibantuan guru

3

3 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)

dengan tidak benar dan masih dibantu guru

2

4 Kelompok tidak mampu menggunakan media pembelajaran (kancing

baju) sama sekali

1

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25

Keterangan nilai :

Skor Kriteria

80-100 A

70-79 B

51-69 C

<50 D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

127

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 1

SIKLUS I PERTEMUAN 2

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan

Kelas/Semester : III/1

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 24/08/2017

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)

A. Standar Kompetensi

2. Melakukan operasi hitung sampai tiga angka.

B. Kompetensi Dasar

1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan

pembagian tiga angka.

C. Indikator

Aspek pengetahuan

1.3.1 Menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan berulang.

1.3.2 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu

angka secara bersusun pendek.

1.3.3 Memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

Aspek sikap

1.3.4 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar.

1.3.5 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi

kelompok.

Aspek keterampilan

1.3.6 Menggunakan media pembelajaran pembagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

128

D. Tujuan Pembelajaran

Aspek pengetahuan

1.3.1.1 Melalui media pembelajaran dan penjelasan guru, siswa mampu

menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan berulang

dengan benar.

1.3.2.1 Melalui pengerjaan LKS, siswa mampu menghitung pembagian

bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka dengan bersusun

pendek secara benar.

1.3.3.1 Melalui pengerjaan LKS, siswa mampu memecahkan soal cerita

pada pembagian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

secara benar.

Aspek Sikap

1.3.4.1 Melalui kegiatan belajar, siswa mampu menunjukkan sikap kritis

dengan baik.

1.3.5.1 Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu menunjukkan sikap

percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan

baik.

Aspek Ketrampilan

1.3.6.1 Melalui kegitan kelompok, siswa mampu menggunakan media

pembelajaran pembagian dengan benar.

E. Materi Ajar

Pembagian (Terlampir)

F. Pendekatan, dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Kontekstual

Metode : Diskusi, Tanya jawab, dan penugasan

G. Karakter yang Dikembangkan

Kritis, percaya diri, aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

129

H. Kegiatan Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Sintaks

Kegiatan awal (10menit)

a. Salam pembuka, doa, dan absensi

1. Guru menyapa siswa

2. Salah satu siswa untuk memimpin doa

3. Guru mengabsen siswa

b. Motivasi

Guru mengajak siswa untuk melakukan tepuk

semangat.

c. Apersepsi

Guru melakukan apersepsi dengan kegiatan

tanya jawab. “Apakah yang dimaksud dengan

pembagian?” “Bagaimana cara menghitung

pembagian?” “Apakah kalian pernah

menerapkan operasi hitung pembagian pada

kehidupan sehari-hari?”.

d. Orientasi

Guru menyampaikan tujuan, kompetensi dasar

yang akan dicapai serta pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

Komponen 1 pada

pendekatan

kontekstual:

Menggali

Pengetahuan

Kegiatan Inti (50 menit)

a. Eksplorasi

1. Guru mendiktekan 5 soal operasi hitung

pembagian kepada siswa. yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari.

2. Setiap siswa mengerjakan soal yang telah

didiktekan oleh guru.

3. Siswa dan guru melakukan tanya jawab

tentang soal siswa yang telah dikerjakan.

Komponen 2 pada

pendekatan

kontekstual:

Menemukan

Komponen 3 pada

pendekatan

kontekstual :

Bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

130

4. Guru menjelaskan materi tentang

pembagian sebagai konsep pengurangan

berulang.

b. Elaborasi

5. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok

6. Guru menjelaskan penggunaan media

pembelajaran (jagung) kepada siswa.

7. Guru membagikan media pembelajaran

dan lembar kegiatan siswa (LKS) kepada

setiap kelompok.

8. Setiap kelompok mencoba untuk

mengerjakan soal pada LKS.

c. Konfirmasi

9. Kelompok ditunjuk secara acak untuk

maju ke depan kelas menyampaikan hasil

diskusi kelompok.

10. Guru memberikan tanggapan dan

membahas hasil diskusi kelompok.

Komponen 4 pada

pendekatan

kontekstual:

Masyarakat belaja

Komponen 5 pada

pendekatan

kontekstual:

Pemodelan

Komponen 7 pada

pendekatan

kontekstual :

Penilaian yang

sebenarnya

Kegiatan penutup (10 menit)

a. Siswa dan guru membuat kesimpulan

b. Siswa dan guru melakukan refleksi

c. Guru memberikan salam penutup

Komponen 6 pada

pendekatan

kontekstual :

Refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

132

Lampiran : Materi ajar

PEMBAGIAN

A. Pembagian dengan konsep pengurangan berulang

a. 4 x 6 = 24 b. 18 : 3 = 6

24 : 6 = 4 6 x 3 = 18

24 : 4 = 6 3 x 6 = 18

Contoh 2

12 : 3 = 4

Pengurangan berulang oleh bilangan 3 sebanyak 4 kali.

12 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0

Jika 12 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0, berarti 12 : 3 = 4

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembagian

adalah pengurangan berulang.

B. Pembagian dengan cara bersusun pendek

Selain menghitung menggunakan cara pengurangan berulang,

pembagian juga dapat dihitung dengan cara bersusun pendek. Coba

perhatikan contoh berikut ini!

Pembagian merupakan pengurangan berulang. Pembagian merupakan

kebalikan dari perkalian. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

133

C. Memecahkan soal cerita pada operasi hitung pembagian

Dalam kehidupan sehari-hari, pastinya kita akan menemukan

permasalahan yang akan melibatkan operasi hitung pembagian. Oleh

karena itu, kita harus mempelajari operasi hitung pembagian dengan baik.

Berikut adalah contoh pemecahan masalah melalui operasi hitung

pembagian :

Nama kelompok :

Nama anggota kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

Hari ini adalah hari minggu. Intan ikut ibunya pergi ke pasar. Ibunya

membeli 150 buah jeruk untuk dibagikan kepada tetangganya dalam

acara syukuran. Jumlah tetangga Intan yang akan diundang adalah

orang 15. Jadi berapa jumlah buah jeruk yang akan diterima setiap

orang?

Jawab :

Diketahui : Jumlah buah jeruk =150 buah

Jumlah undangan = 15 orang

Ditanya : Jeruk yang diterima setiap orang.

Jawaban : 150 : 15 = 10

Jadi jumlah jeruk yang akan diterima oleh setiap orang adalah

15buah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

134

Lampiran : LKS

Lembar Kegiatan Siswa

(LKS)

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 24/08/2017

Kelas/Semester : III/1

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)

1. Indikator hasil belajar

1.3.1 Menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan berulang.

1.3.2 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu

angka secara bersusun pendek.

1.3.3 Memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

2. Petunjuk (untuk siswa)

a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.

b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran berupa kacang.

c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.

3. Kegiatan belajar

Kegiatan belajar 1 “mengenal konsep pembagian sebagai pengurangan

berulang”

a. Masuklah ke dalam kelompokmu !

b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

135

Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan bantuan media

pembelajaran (jagung) sesuai dengan contoh !

No Soal Bentuk pengurangan berulang Hasil

9 : 3 9 – 3 – 3 – 3 = 0 3

1 16 : 4

2 25 : 5

3 35 : 7

4 40 : 10

5 45 : 9

Kerjakan soal pembagian di bawah ini dengan cara bersusun pendek!

2. 242 : 2 = . . .

Jawab :

Kegiatan Belajar 2

2. 124 : 4 = . . .

Jawab :

Kegiatan Belajar 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

136

Ayo, coba kita bantu menghitung banyaknya kue kranjang untuk setiap

anak !

Kegiatan Belajar 3

Setiap perayaan Imlek, Bibi Mei selalu membuat kue keranjang. Pada

tahun ini Bibi Mei membuat 220 potong. Bibi Mei akan membagikan kue

keranjang ini kepada keluarga dan saudaranya. Jumlah saudara yang akan

menerima kue keranjang adalah 20 keluarga. Berapa jumlah kue keranjang

yang akan diterima untuk setiap keluarga?

Coba kalian hitung di bawah ini !

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

137

Lampiran : Kunci Jawaban

Lembar Kegiatan Siswa

(LKS)

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 24/08/2017

Kelas/Semester : III/1

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)

1. Indikator hasil belajar

1.3.1 Menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan berulang.

1.3.2 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu

angka secara bersusun pendek.

1.3.3 Memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

2. Petunjuk (untuk siswa)

a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.

b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran berupa kacang.

c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.

3. Kegiatan belajar

Kegiatan belajar 1 “mengenal konsep pembagian sebagai pengurangan

berulang”

a. Masuklah ke dalam kelompokmu !

b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

138

Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan bantuan media

pembelajaran (jagung) sesuai dengan contoh !

No Soal Bentuk pengurangan berulang Hasil

9 : 3 9 – 3 – 3 – 3 = 0 3

1 16 : 4 16 – 4 – 4 – 4 – 4 = 0 4

2 25 : 5 25 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 = 0 5

3 35 : 7 35 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 = 0 5

4 40 : 10 40 – 10 – 10 – 10 – 10 = 0 4

5 45 : 9 45 – 9 – 9 – 9 – 9 – 9 = 0 5

Kerjakan soal pembagian di bawah ini dengan cara bersusun pendek!

1. 242 : 2 = 121

Jawab :

121

2

4

4

2

2

0

-

Kegiatan Belajar 2

-

2. 124 : 4 = 31

Jawab :

31

12

4

4

0

- -

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

139

Ayo, coba kita bantu menghitung banyaknya kue kranjang untuk setiap

anak !

Setiap perayaan Imlek, Bibi Mei selalu membuat kue keranjang.

Pada tahun ini Bibi Mei membuat 220 potong. Bibi Mei akan membagikan

kue keranjang ini kepada keluarga dan saudaranya. Jumlah saudara yang

akan menerima kue keranjang adalah 20 keluarga. Berapa jumlah kue

keranjang yang akan diterima untuk setiap keluarga?

Coba kalian hitung di bawah ini !

Jawab :

Diketahui : Jumlah kue keranjang = 220 potong

Jumlah saudara = 20

Ditanya : Jumlah kue setiap keluarga

Jawaban : 220 : 20 = 11

Jadi jumlah kue keranjang yang akan diterima setiap keluarga adalah 11

potong.

Kegiatan Belajar 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

140

Lampiran : Media Pembelajaran

Jagung

Tepuk Semangat

Tepuk semangat , prok 3x

Ayo teman, prok 3x

Kita B’lajar, prok 3x

Agar kita, prok 3x

Jadi pintar, prok 3x

Semangat semangat yey!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

141

Lampiran 5 : Lembar penilaian

1. Penilaian aspek pengetahuan

Teknik : tertulis

Instrumen : Soal Essay

Indikator :

1.3.1 Menelaah konsep pembagian sebagai pengurangan berulang.

No. Rubrik Skor

1 Merubah pembagian menjadi pengulangan berulang dengan

benar

1

Menghitung hasil pembagian dengan benar 1

2 Merubah pembagian menjadi pengulangan berulang dengan

benar

1

Menghitung hasil pembagian dengan benar 1

3 Merubah pembagian menjadi pengulangan berulang dengan

benar

1

Menghitung hasil pembagian dengan benar 1

4 Merubah pembagian menjadi pengulangan berulang dengan

benar

1

Menghitung hasil pembagian dengan benar 1

5 Merubah pembagian menjadi pengulangan berulang dengan

benar

1

Menghitung hasil pembagian dengan benar 1

Skor maksimal 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

142

Indikator :

1.3.2 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu

angka secara bersusun pendek.

No. Rubrik Skor

1. Merubah pembagian menjadi bentuk pembagian bersusun

pendek

1

Menghitung hasil pembagian dengan benar 2

2. Merubah pembagian menjadi bentuk pembagian bersusun

pendek

1

Menghitung hasil pembagian dengan benar 2

Skor total 6

Indikator :

1.3.3 Memecahkan soal cerita pada pembagian yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

No. Rubrik Skor

1 Siswa mampu memenuhi 4 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 4

Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 3

Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 2

Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 1

Skor maksimal 4

Pedoman penilaian :

Siswa mampu :

1. Menuliskan apa yang diketahui pada soal.

2. Menuliskan apa yang ditanyakan pada soal

3. Memperoleh jawaban yang benar.

4. Menuliskan kesimpulan jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

143

2. Penilaian aspek sikap

Teknik : Observasi

Instrumen : Lembar Observasi

Indikator :

1.3.4 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar.

Rubrik Skor

Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 3

Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 2

Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 1

Kriteria penilaian

Siswa mampu :

1. Aktif bertanya pada saat proses belajar mengajar di kelas

2. Aktif menjawab pertanyaan pada saat proses belajar mengajar di kelas

3. Kuat dalam membuat dan mempertahankan pendapat atau kesimpulan

Keterangan nilai :

Skor Kriteria

66-100 A

33-65 B

<32 C

Indikator :

1.3.5 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi

kelompok.

No Rubrik Skor

1 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang lantang, tidak

banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.

4

2 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,

tidak banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru

kelas.

3

3 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,

banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.

2

4 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,

banyak bergerak, dan tidak berani memandang keseluruh penjuru

kelas.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

144

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25

Keterangan nilai :

Skor Kriteria

80-100 A

70-79 B

51-69 C

<50 D

3. Penilaian aspek keterampilan

Teknik : Observasi

Instrumen : Lembar Observasi

Indikator :

1.3.6 Menggunakan media pembelajaran pembagian

No Rubrik Skor

1. Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)

dengan benar tanpa bantuan guru

4

2 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)

dengan benar tetapi dibantuan guru

3

3 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)

dengan tidak benar dan masih dibantu guru

2

4 Kelompok tidak mampu menggunakan media pembelajaran (kancing

baju) sama sekali

1

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25

Keterangan nilai :

Skor Kriteria

80-100 A

70-79 B

51-69 C

<50 D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

145

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 1

SIKLUS II PERTEMUAN 1

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan

Kelas/Semester : III/1

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 29/08/2017

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)

A. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.

B. Kompetensi Dasar

1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan

pembagian tiga angka.

C. Indikator

Aspek pengetahuan

1.3.1 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka secara

bersusun pendek.

1.3.2 Memecahkan soal-soal perkalian yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari.

Aspek Sikap

1.3.3 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar.

1.3.4 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi

kelompok.

Aspek Keterampilan

1.3.5 Menggunakan media perkalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

146

D. Tujuan Pembelajaran

Aspek Pengetahuan

1.3.1.1 Melalui media pembelajaran dan penjelasan guru, siswa mampu

menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka secara

bersusun pendek dengan benar.

1.3.2.1 Melalui pengerjaan LKS, siswa mampu memecahkan soal cerita pada

perkalian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari secara benar.

Aspek Sikap

1.3.3.1 Melalui kegiatan belajar, siswa mampu menunjukkan sikap kritis

dengan baik.

1.3.4.1 Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu menunjukkan sikap

percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan

baik.

Aspek Keterampilan

1.3.5.1 Melalui kegitan kelompok, siswa mampu menggunakan media

pembelajaran perkalian dengan benar.

E. Materi Ajar

Perkalian (Terlampir)

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Kontekstual

Metode : Bermain peran, diskusi, tanya jawab, dan penugasan

G. Karakter yang Dikembangkan

Kritis, percaya diri, aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

147

H. Kegiatan Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Sintaks

Kegiatan Awal (15 menit)

a. Salam pembuka, doa, dan absensi

1. Guru menyapa siswa

2. Salah satu siswa untuk memimpin doa

3. Guru mengabsen siswa

b. Motivasi

Siswa melakukan sebuah permaian yaitu

bermain peran yang berhubungan dengan

perkalian dalam kehidupan sehari-hari.

c. Apersepsi

Guru melakukan apersepsi dengan kegiatan tanya

jawab tentang permaian yang telah dilakukan

oleh siswa.

d. Orientasi

Guru menyampaikan tujuan, kompetensi dasar

yang akan dicapai serta pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

Komponen 1

pendekatan

kontekstual:

Menggali

Pengetahuan

Kegiatan Inti (45 menit)

a. Eksplorasi

1. Guru mendiktekan 5 soal operasi hitung

perkalian yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari.

2. Setiap siswa mengerjakan soal yang telah

didiktekan oleh guru.

3. Siswa dan guru melakukan tanya jawab

tentang soal siswa yang telah dikerjakan.

4. Guru menjelaskan materi mengenai perkalian

dengan cara bersusun pendek.

Komponen 2

pendekatan

kontekstual:

Menemukan

Komponen 3

pendekatan

kontekstual:

Bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

148

b. Elaborasi

5. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok.

(Cooperating = Langkah 3 pada

pendekatan kontekstual)

6. Guru menjelaskan penggunaan media

pembelajaran (kancing baju) kepada siswa.

7. Guru membagikan media pembelajaran dan

lembar kegiatan siswa (LKS) kepada setiap

kelompok.

8. Setiap kelompok mencoba untuk

mengerjakan soal pada LKS.

c. Konfirmasi

9. Kelompok ditunjuk secara acak untuk maju ke

depan kelas menyampaikan hasil diskusi

kelompok.

10. Guru memberikan tanggapan dan membahas

hasil diskusi kelompok.

Komponen 4

pendekatan

kontekstual:

Masyarakat

belajar

Komponen 5

pendekatan

kontekstual:

Pemodelan

Komponen 7

pendekatan

kontekstual:

Penilaian yang

sebenarnya

Kegiatan penutup (10 menit)

a. Siswa dan guru membuat kesimpulan

b. Siswa dan guru melakukan refleksi

c. Guru memberikan salam penutup

Komponen 6

pendekatan

kontekstual:

Refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

150

Lampiran : Materi Ajar

A. Perkalian dengan konsep penjumlahan berulang

4 + 4 + 4 = 3 x 4 = 12

7 + 7 + 7 + 7 = 4 x 7 = 28

Selain itu perhatikan juga contoh di bawah ini !

Perkalian dengan bilangan 2

Contoh :

2 x 1 = 2 1 + 1 = 2

2 x 3 = 6 3 + 3 = 6

Perkalian dengan bilangan 10

Contoh :

3 x 10 = 30 10 + 10 + 10 = 30

6 x 10 = 60 10 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10 = 60

B. Perkalian dengan cara bersusun pendek

Selain menghitung menggunakan cara penjumlahan berulang,

perkalian juga dapat dihitung dengan cara bersusun pendek. Coba

perhatikan contoh berikut ini!

+

Perkalian adalah penjumlahan berulang. Untuk membuktikan bahwa

perkalian merupakan penjumlahan berulang, perhatikan contoh berikut!

12 satuan x satuan (4 x 2 = 8)

4 satuan x puluhan ( 2 x 2 = 40)

8

40

48

Jadi hasil dari 12 x 4 = 48

x

x

Atau dengan cara cepat

12

4

4 8 +

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

151

C. Memecahkan soal cerita pada operasi hitung perkalian

Dalam kehidupan sehari-hari, pastinya kita akan menemukan

permasalahan yang akan melibatkan operasi hitung perkalian. Oleh karena itu,

kita harus mempelajari operasi hitung perkalian dengan baik. Berikut adalah

contoh pemecahan masalah melalui operasi hitung perkalian :

Liburan tahun lalu Rinto dan keluarganya pergi ke kebun Stroberi.

Mereka memetik buah stroberi. Rinto memetik 2 tangkai stroberi.

Setiap tangkai ada 3 buah stroberi. Berapa banyak buah stroberi

yang dipetik Rinto?

Jawaban :

Diketahui : Jumlah tangkai yang dipetik = 2, Jumlah strobri

setiap tangkai = 3

Ditanya : Jumlah seluruh buah stroberi?

Jawab : 2 x 3 = 3 + 3

= 6

Jadi jumlah seluruh buah stroberi yang dipetik oleh Rinto adalah 6

buah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

152

Lampiran : LKS

Lembar Kegiatan Siswa

(LKS)

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 29/08/2017

Kelas/Semester : III/1

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)

1. Indikator hasil belajar

1.3.1 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka secara bersusun

pendek.

1.3.2 Memecahkan soal-soal perkalian yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari.

2. Petunjuk (untuk siswa)

a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.

b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran kancing baju.

c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.

3. Kegiatan belajar

a. Masuklah ke dalam kelompokmu !

b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !

Nama kelompok :

Nama anggota kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

153

Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan bantuan media

pembelajaran (kancing baju berwarna merah menunjukkan ratusan,

kancing berwarna hitam menunjukkan puluhan, dan kancing berwarna biru

menunjukkan satuan)

Contoh :

X = . . . .

Jawab :

21 satuan x satuan 2 x 1 = 2

12 satuan x puluhan 2 x 2 = 4

42 ----- > puluhan x satuan 1 x 1 = 1

31 ----- > puluhan x puluhan 1 x 2 = 2

252

Jadi hasil dari 21 x 12 = 252

x

x

Kegiatan Belajar 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

154

Dedede

Selamat mengerjakan!

Kegiatan Belajar 2

Ibu-ibu di desa Suka Maju mendapatkan juara 1 pada saat

mengikuti lomba gerak jalan. Juara 1 lomba gerak jalan mendapatkan

hadiah sebanyak 23 lusin piring. Setiap lusin berisi 12 piring. Jadi

berapa jumlah seluruh piring yang diperoleh Ibu-ibu di desa Suka Maju?

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

155

Lampiran : Kunci Jawaban

Lembar Kegiatan Siswa

(LKS)

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 29/08/2017

Kelas/Semester : III/1

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)

1. Indikator hasil belajar

1.3.1 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka secara bersusun

pendek.

1.3.3 Memecahkan soal-soal perkalian yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari.

2. Petunjuk (untuk siswa)

a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.

b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran kancing baju.

c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.

3. Kegiatan belajar

a. Masuklah ke dalam kelompokmu !

b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

156

Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunaan bantuan media

pembelajaran (kancing baju berwarna merah menunjukkan ratusan,

kancing berwarna hitam menunjukan puluhan, dan kancing berwarna biru

menunjukkan satuan)!

Jawab :

25

34

100

750

850

Jadi hasil dari 25 x 34 = 850

jvfdvf

Jawab :

15

21

1 5

3 0

315

Jadi hasil dari 15 x21 = 315

x

+

x

+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

157

Kegiatan Belajar 2

Ibu-ibu di desa Suka Maju mendapatkan juara 1 pada saat

mengikuti lomba gerak jalan. Juara 1 lomba gerak jalan mendapatkan

hadiah sebanyak 23 lusin piring. Setiap lusin berisi 12 piring. Jadi

berapa jumlah seluruh piring yang diperoleh Ibu-ibu di desa Suka Maju?

Jawab :

Jawab :

Diket : Jumlah lusin = 23 lusin, Jumlah setiap lusin = 12 piring

Ditanya : jumlah seluruh piring?

Jawab :

23

12

46

23

276

Jadi jumlah seluruh piring adalah 276 piring.

x

+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

158

Lampiran : Media Pembelajaran

Kancing baju berwarna

merah

Kancing baju berwarna

biru

Kancing baju berwarna

hitam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

159

Lampiran : Lembar Penilaian

1. Penilaian aspek pengetahuan

Teknik : tertulis

Instrumen : Soal Essay

Indikator :

1.3.1 Menghitung perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka secara

bersusun pendek.

No. Rubrik Skor

1. Mampu mmenuliskan soal melalui media pembelajaran dengan benar 1

Mampu melakukan perkalian dengan cara bersusun pendek dengan benar 1

Mendapatkan hasil perhitungan yang benar 1

2. Mampu mmenuliskan soal melalui media pembelajaran dengan benar 1

Mampu melakukan perkalian dengan cara bersusun pendek dengan benar 1

Mendapatkan hasil perhitungan yang benar 1

Skor maksimal 6

Indikator :

1.3.2 Memecahkan soal-soal perkalian yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari.

No. Rubrik Skor

1 Siswa mampu memenuhi 4 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 4

2 Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 3

3 Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 2

4 Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 1

Skor maksimal 4

Pedoman penilaian :

Siswa mampu :

1. Menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.

2. Menghitung perkalian dengan menggunakan cara bersusun pendek

3. Memperoleh jawaban yang benar.

4. Menuliskan kesimpulan jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

160

Lembar Penilaian Pengetahuan

No Nama Nilai

1

2

3

2. Penilaian Aspek Sikap

Teknik : Observasi

Instrumen : Lembar Observasi

Indikator :

1.3.3 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar

Rubrik Skor

Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 3

Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 2

Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 1

Kriteria penilaian

Siswa mampu :

1. Aktif bertanya pada saat proses belajar mengajar di kelas

2. Aktif menjawab pertanyaan pada saat proses belajar mengajar di kelas

3. Kuat dalam membuat dan mempertahankan pendapat atau kesimpulan

Keterangan nilai :

Skor Kriteria

66-100 A

33-65 B

<32 C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

161

Indikator :

1.3.4 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil

diskusi kelompok

No Rubrik Skor

1 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang lantang, tidak

banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.

4

2 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,

tidak banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru

kelas.

3

3 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,

banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.

2

4 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,

banyak bergerak, dan tidak berani memandang keseluruh penjuru

kelas.

1

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25

Keterangan nilai:

Skor Kriteria

80-100 A

70-79 B

51-69 C

<50 D

3. Penilaian Aspek Keterampilan

Teknik : Observasi

Instrumen : Lembar Observasi

Indikator :

1.3.5 Menggunakan media pembelajaran perkalian

No Rubrik Skor

1. Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)

dengan benar tanpa bantuan guru

4

2 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)

dengan benar tetapi dibantuan guru

3

3 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (kancing baju)

dengan tidak benar dan masih dibantu guru

2

4 Kelompok tidak mampu menggunakan media pembelajaran (kancing

baju) sama sekali

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

162

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25

Keterangan nilai :

Skor Kriteria

80-100 A

70-79 B

51-69 C

<50 D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

163

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 1

SIKLUS II PERTEMUAN 2

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan

Kelas/Semester : III/1

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 31/08/2107

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)

A. Standar Kompetensi

1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.

B. Kompetensi Dasar

1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian

tiga angka.

C. Indikator

Aspek pengetahuan

1.3.1 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua

angka secara bersusun pendek.

1.3.2 Memecahkan soal-soal pembagian yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari.

Aspek Sikap

1.3.3 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar.

1.3.4 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi

kelompok.

Aspek Keterampilan

1.3.5 Menggunakan media perkalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

164

D. Tujuan Pembelajaran

Aspek Pengetahuan

1.3.1.1 Melalui media pembelajaran dan penjelasan guru, siswa mampu

menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua

angka secara bersusun pendek dengan benar.

1.3.2.1 Melalui pengerjaan LKS, siswa mampu memecahkan soal cerita pada

pembagian yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari secara

benar.

Aspek Sikap

1.3.3.1 Melalui kegiatan belajar, siswa mampu menunjukkan sikap kritis

dengan baik.

1.3.4.1 Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu menunjukkan sikap percaya

diri dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan baik.

Aspek Keterampilan

1.3.5.1 Melalui kegitan kelompok, siswa mampu menggunakan media

pembelajaran perkalian dengan benar.

E. Materi Ajar

Pembagian (Terlampir)

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Kontekstual

Metode : Bermain peran, diskusi, tanya jawab, dan penugasan

G. Karakter yang Dikembangkan

Kritis, percaya diri, aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

165

H. Kegiatan Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Sintaks

Kegiatan Awal (15 menit)

a. Salam pembuka, doa, dan absensi

1. Guru menyapa siswa

2. Salah satu siswa untuk memimpin doa

3. Guru mengabsen siswa

b. Motivasi

Siswa melakukan sebuah permaian yaitu

bermain peran yang berhubungan dengan

pembagian dalam kehidupan sehari-hari.

c. Apersepsi

Guru melakukan apersepsi dengan kegiatan tanya

jawab tentang permaian yang telah dilakukan

oleh siswa.

d. Orientasi

Guru menyampaikan tujuan, kompetensi dasar

yang akan dicapai serta pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

Komponen 1

pendekatan

kontekstual:

Menggali

Pengetahuan

Kegiatan Inti (45 menit)

a. Eksplorasi

1. Guru mendiktekan 5 soal operasi hitung

pembagian yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

2. Setiap siswa mengerjakan soal yang telah

didiktekan oleh guru

3. Siswa dan guru melakukan tanya jawab

tentang soal siswa yang telah dikerjakan

Komponen 2

pendekatan

kontekstual:

Menemukan

Komponen 3

pendekatan

kontekstual:

Bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

166

4. Guru menjelaskan materi mengenai

pembagian dengan cara bersusun pendek.

b. Elaborasi

9. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok.

10. Guru menjelaskan penggunaan media

pembelajaran (manik-manik) kepada siswa.

11. Guru membagikan media pembelajaran dan

lembar kegiatan siswa (LKS) kepada setiap

kelompok.

12. Setiap kelompok mencoba untuk

mengerjakan soal pada LKS.

c. Konfirmasi

13. Kelompok ditunjuk secara acak untuk maju ke

depan kelas menyampaikan hasil diskusi

kelompok.

14. Guru memberikan tanggapan dan membahas

hasil diskusi kelompok.

Komponen 4

pendekatan

kontekstual:

Masyarakat

belajar

Komponen 5

pendekatan

kontekstual:

Pemodelan

Komponen 7

pendekatan

kontekstual:

Penilaian yang

sebenarnya

Kegiatan penutup (10 menit)

a. Siswa dan guru membuat kesimpulan

b. Siswa dan guru melakukan refleksi

c. Guru memberikan salam penutup

Komponen 6

pendekatan

kontekstual:

Refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

168

Lampiran : Materi

PEMBAGIAN

A. Pembagian dengan konsep pengurangan berulang

b. 4 x 6 = 24 b. 18 : 3 = 6

24 : 6 = 4 6 x 3 = 18

24 : 4 = 6 3 x 6 = 18

Contoh 2

12 : 3 = 4

Pengurangan berulang oleh bilangan 3 sebanyak 4 kali.

12 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0

Jika 12 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0, berarti 12 : 3 = 4

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembagian

adalah pengurangan berulang.

B. Pembagian dengan cara bersusun pendek

Selain menghitung menggunakan cara pengurangan berulang,

pembagian juga dapat dihitung dengan cara bersusun pendek. Coba

perhatikan contoh berikut ini!

Pembagian merupakan pengurangan berulang. Pembagian merupakan

kebalikan dari perkalian. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

169

C. Memecahkan soal cerita pada operasi hitung pembagian

Dalam kehidupan sehari-hari, pastinya kita akan menemukan

permasalahan yang akan melibatkan operasi hitung pembagian. Oleh

karena itu, kita harus mempelajari operasi hitung pembagian dengan baik.

Berikut adalah contoh pemecahan masalah melalui operasi hitung

pembagian :

Nama kelompok :

Nama anggota kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

Hari ini adalah hari minggu. Intan ikut ibunya pergi ke pasar. Ibunya

membeli 150 buah jeruk untuk dibagikan kepada tetangganya dalam

acara syukuran. Jumlah tetangga Intan yang akan diundang adalah

orang 15. Jadi berapa jumlah buah jeruk yang akan diterima setiap

orang?

Jawab :

Diketahui : Jumlah buah jeruk =150 buah

Jumlah undangan = 15 orang

Ditanya : Jeruk yang diterima setiap orang.

Jawaban : 150 : 15 = 10

Jadi jumlah jeruk yang akan diterima oleh setiap orang adalah

15buah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

170

Lampiran : LKS

Lembar Kegiatan Siswa

(LKS)

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 31/08/2017

Kelas/Semester : III/1

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)

1. Indikator hasil belajar

1.3.1 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua

angka secara bersusun pendek.

1.3.2 Memecahkan soal-soal pembagian yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari.

2. Petunjuk (untuk siswa)

a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.

b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran manik-manik.

c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.

3. Kegiatan belajar

a. Masuklah ke dalam kelompokmu !

b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !

Nama kelompok :

Nama anggota kelompok :

1.

2.

3.

4.

5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

171

Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan bantuan media

pembelajaran (manik-manik berwarna merah menunjukkan ratusan,

manik-manik berwarna hitam menunjukkan puluhan, dan manik-manik

berwarna biru menunjukkan satuan) !

Kegiatan Belajar 1

Contoh : 465 : 15

31

Jadi hasil dari 465 : 15 = 31

-

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

172

Selamat mengerjakan!

Kegiatan Belajar 2

Sebanyak 960 teh botol akan dimasukkan ke dalam 30 krat dengan

jumlah yang sama banyak. Berapa banyak the botol pada masing-masing

krat? Kerjakan dengan cara bersusun pendek!

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

173

Lampiran : Kunci Jawaban

Lembar Kegiatan Siswa

(LKS)

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Murukan

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal/Pertemuan ke : 31/08/2017

Kelas/Semester : III/1

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2JP)

1. Indikatpr hasil belajar

1.3.1 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua

angka secara bersusun pendek.

1.3.2 Memecahkan soal-soal pembagian yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari.

2. Petunjuk (untuk siswa)

a. Seluruh siswa masuk ke dalam kelompok masing-masing.

b. Setiap kelompok menerima media pembelajaran manik-manik.

c. Setiap kelompok mengerjakan LKS secara bersama-sama.

3. Kegiatan belajar

a. Masuklah ke dalam kelompokmu !

b. Cobalah mengerjakan soal dengan bantuan media pembelajaran !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

174

Kerjakan soal di bawah ini dengan menggunakan bantuan media

pembelajaran (manik-manik berwarna merah menunjukkan ratusan,manik-

manik berwarna hitam menunjukkan puluhan, dan manik-manik berwarna

biru menunjukkan satuan) !

Kegiatan Belajar 1

448 : 14 = 32

32

14√448

72

28

28

0

Jadi hasil dari 448 : 14 = 32

-

525 : 25 = 21

21

25√525

50

25

25

0

Jadi hasil dari 525 : 25 = 21

-

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

175

Selamat mengerjakan!

Kegiatan Belajar 2

Sebanyak 960 teh botol akan dimasukkan ke dalam 30 krat dengan

jumlah yang sama banyak. Berapa banyak the botol pada masing-masing

krat? Kerjakan dengan cara bersusun pendek!

Jawab :

Cara bersusun panjang :

Diketahui : Jumlah teh botol = 960, jumlah krat = 30

Ditanya : Jumlah teh botol pada setiap krat.

Jawab :

32

30√960

90

60

60

0

-

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

176

Lampiran : Penilaian

1. Penilaian Aspek Pengetahuan

Teknik : tertulis

Instrumen : Soal Essay

Indikator :

1.3.1 Menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan dua

angka secara bersusun pendek.

No. Rubrik Skor

1. Mampu menuliskan soal melalui media pembelajaran dengan benar 1

Mampu melakukan pembagian dengan cara bersusun pendek dengan

benar

1

Mendapatkan hasil perhitungan yang benar 1

2. Mampu mmenuliskan soal melalui media pembelajaran dengan benar 1

Mampu melakukan ppembagian dengan cara bersusun pendek dengan

benar

1

Mendapatkan hasil perhitungan yang benar 1

Skor maksimal 6

Indikator :

1.3.2 Memecahkan soal-soal pembagian yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

No. Rubrik Skor

1 Siswa mampu memenuhi 4 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 4

2 Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 3

3 Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 2

4 Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian. 1

Skor maksimal 4

Pedoman penilaian :

1. Menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.

2. Menghitung perkalian dengan menggunakan cara bersusun pendek

3. Memperoleh jawaban yang benar.

4. Menuliskan kesimpulan jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

177

Lembar Penilaian Pengetahuan

No Nama Nilai

1

2

3

2. Penilaian Aspek Sikap

Teknik : Observasi

Instrumen : Lembar Observasi

Indikator :

1.3.3 Menunjukkan sikap kritis dalam kegiatan belajar

Rubrik Skor

Siswa mampu memenuhi 3 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 3

Siswa mampu memenuhi 2 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 2

Siswa mampu memenuhi 1 kriteria yang menjadi kriteria penilaian 1

Kriteria penilaian

Siswa mampu :

1. Aktif bertanya pada saat proses belajar mengajar di kelas

2. Aktif menjawab pertanyaan pada saat proses belajar mengajar di kelas

3. Kuat dalam membuat dan mempertahankan pendapat atau kesimpulan

Keterangan nilai :

Skor Kriteria

66-100 A

33-65 B

<32 C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

178

Indikator :

1.3.4 Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan hasil

diskusi kelompok

No Rubrik Skor

1 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang lantang, tidak

banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.

4

2 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,

tidak banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru

kelas.

3

3 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,

banyak bergerak, dan berani memandang keseluruh penjuru kelas.

2

4 Menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang kurang lantang,

banyak bergerak, dan tidak berani memandang keseluruh penjuru

kelas.

1

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25

Keterangan nilai:

Skor Kriteria

80-100 A

70-79 B

51-69 C

<50 D

3. Penilaian Aspek Keterampilan

Teknik : Observasi

Instrumen : Lembar Observasi

Indikator :

1.3.6 Menggunakan media pembelajaran pembagian

No Rubrik Skor

1. Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (manil-manik)

dengan benar tanpa bantuan guru

4

2 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (manik-

manik) dengan benar tetapi dibantuan guru

3

3 Kelompok mampu menggunakan media pembelajaran (manik-

manik) dengan tidak benar dan masih dibantu guru

2

4 Kelompok tidak mampu menggunakan media pembelajaran (manik-

manik) sama sekali

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

179

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 25

Keterangan nilai :

Skor Kriteria

80-100 A

70-79 B

51-69 C

<50 D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

180

Lampiran 3. Lembar Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

LEMBAR PENGAMATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Berilah tanda centang (√ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan yang Anda lihat dikelas selama

pembelajaran!

No Nama Siswa Aspek Yang Diamati

Indikator 1

(Mampu

Bertanya)

Indikator 2

(Mampu

Menjawab

Pertanyaan)

Indikator 3

(Menganalisis

Argumen)

Indikator 4

(Mengidentif

ikasi

Masalah)

Indikator 5

(Mencari

Cara Untuk

Memecahkan

Masalah)

Indikator 6

(Mengumpulk

an Data Sesuai

Dengan

Kebutuhan)

Indikator 7

(Membuat

Keputusan

Atau

Kesimpulan)

3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0

1 SISWA A

2 SISWA B

3 SISWA C

4 SISWA D

5 SISWA E

6 SISWA F

7 SISWA G

8 SISWA H

9 SISWA I

10 SISWA J

11 SISWA K

12 SISWA L

13 SISWA M

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

181

No Nama Siswa Indikator 1

(Mampu

Bertanya)

Indikator 2

(Mampu

Menjawab

Pertanyaan)

Indikator 3

(Menganalisis

Argumen)

Indikator 4

(Mengidentif

ikasi

Masalah)

Indikator 5

(Mencari

Cara Untuk

Memecahkan

Masalah)

Indikator 6

(Mengumpulk

an Data Sesuai

Dengan

Kebutuhan)

Indikator 7

(Membuat

Keputusan

Atau

Kesimpulan)

3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0

14 SISWA N

15 SISWA O

16 SISWA P

17 SISWA Q

18 SISWA R

19 SISWA S

20 SISWA T

21 SISWA U

22 SISWA V

23 SISWA W

24 SISWA X

25 SISWA Y

26 SISWA Z

27 SISWA AA

28 SISWA AB

29 SISWA AC

30 SISWA AD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

182

KRITERIA PENILAIAN:

INDIKATOR 1

Skor 0 = Tidak pernah bertanya kepada guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.

Skor 1 = Jarang bertanya kepada guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.

Skor 2 = Sering bertanya kepada guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.

Skor 3 = Selalu bertanya kepada guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.

INDIKATOR 2

Skor 0 = Tidak menjawab pertanyaan dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.

Skor 1 = Jarang menjawab pertanyaan dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.

Skor 2 = Sering menjawab pertanyaan dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.

Skor 3 = Selalu menjawab pertanyaan dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.

INDIKATOR 3

Skor 0 = Tidak pernah menganalisis argumen dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.

Skor 1 = Jarang menganalisis argumen dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.

Skor 2 = Sering menganalisis argumen dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.

Skor 3 = Selalu menganalisis argumen dari guru atau teman pada saat pelajaran berlangsung.

INDIKATOR 4

Skor 0 = Tidak pernah bisa mengidentifikasi masalah sama sekali.

Skor 1 = Jarang bisa mengidentifikasi masalah.

Skor 2 = Sering bisa mengidentifikasi masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

183

Skor 3 = Selalu bisa mengidentifikasi masalah.

INDIKATOR 5

Skor 0 = Tidak pernah mencari cara untuk memecahkan masalah.

Skor 1 = Jarang mencari cara untuk memecahkan masalah.

Skor 2 = Sering mencari cara untuk memecahkan masalah.

Skor 3 = Selalu mencari cara untuk memecahkan masalah.

INDIKATOR 6

Skor 0 = Tidak pernah mencari data sesuai dengan kebutuhan.

Skor 1 = Jarang mencari data sesuai dengan kebutuhan.

Skor 2 = Sering mencari data sesuai dengan kebutuhan.

Skor 3 = Selalu mencari data sesuai dengan kebutuhan.

INDIKATOR 7

Skor 0 = Tidak pernah membuat keputusan atau kesimpulan.

Skor 1 = Jarang membuat keputusan atau kesimpulan.

Skor 2 = Sering membuat keputusan atau kesimpulan.

Skor 3 = Selalu membuat keputusan atau kesimpulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

184

Lampiran 4. Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

KUESIONER KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan

kemampuan berpikir kritis siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Jawaban

yang kamu berikan di dalam kuesioner tidak akan mempengaruhi nilaimu pada

pelajaran matematika. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan sesuai dengan

keadaanmu saat mengikuti pembelajaran matematika pada materi perkalian dan

pembagian. Hasil kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya akan digunakan untuk

kepentingan penelitian.

A. Identitas Siswa

Nama : ______________________________

Nomor Presensi : ______________________________

Kelas : ______________________________

B. Petunjuk Pengisian

1. Isilah kuesioner di bawah ini dengan jujur dan sesuai dengan keadaanmu!

2. Jawablah setiap pertanyaan dengan memberikan tanda centang (√) pada

kolom yang tersedia!

3. Pilihan jawaban yang diberikan sebagai berikut:

a. SS = Jika kamu “Sangat Setuju” dengan pernyataan tersebut.

b. S = Jika kamu “Setuju” dengan pernyataan tersebut.

c. TS = Jika kamu “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut.

d. STS = Jika kamu “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut.

4. Contoh cara menjawab:

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Saya senang belajar matematika. √

5. Bila kamu ingin mengganti jawaban, berilah coretan pada tanda centang

(√), kemudian berilah tanda (√) pada kolom lain sesuai denagn jawaban

yang kamu inginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

185

C. Lembar Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya berani untuk bertanya kepada guru ketika saya belum

paham dengan materi perkalian dan pembagian.

2 Saya tidak berani untuk bertanya kepada guru ketika saya

belum paham dengan materi perkalian dan pembagian.

3 Saya berani untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru ketika mempelajari materi perkalian dan pembagian.

4 Saya tidak berani untuk menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru ketika mempelajari materi perkalian dan pembagian.

5 Saya mendiskusikan perbedaan pendapat dengan teman satu

kelompok, agar mendapatkan jawaban yang tepat.

6 Saya berusaha untuk membedakan pendapat teman antara

pendapat yang menurut saya benar dan pendapat yang menurut

saya salah.

7 Saya tidak mendiskusikan perbedaan pendapat dengan teman

satu kelompok, agar mendapatkan jawaban yang tepat.

8 Saya tidak berusaha untuk membedakan pendapat teman

antara pendapat yang menurut saya benar dan pendapat yang

menurut saya salah.

9 Saya mampu memahami soal-soal yang diberikan oleh guru

saya pada materi perkalian dan pembagian.

10 Saya mengalami kesulitan dalam memahami soal-soal yang

diberikan oleh guru saya pada materi perkalian dan

pembagian.

11 Saya senang ketika diberikan kesempatan untuk mengajukan

pertanyaan pada materi perkalian dan pembagian.

12 Saya malas untuk bertanya kepada guru saya meskipun saya

belum memahami materi perkalian dan pembagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

186

13 Saya selalu berusaha untuk menyelesaikan permasalahan pada

soal perkalian dan pembagian.

14 Saya malas untuk menyelesaikan permasalahan pada soal

perkalian dan pembagian.

15 Saya mencoba untuk menghitung lebih dari satu kali pada saat

mengerjakan soal perkalian dan pembagian.

16 Saya hanya menghitung satu kali pada saat mengerjakan soal

perkalian dan pembagian.

17 Saya mengecek ulang kesesuaian antara jawaban dengan soal

yang diberikan oleh guru.

18 Saya jarang mengecek ulang kesesuaian antara jawaban dengan

soal yang diberikan oleh guru.

19 Saya selalu percaya diri dengan hasil perhitungan atau jawaban

yang saya kerjakan sendiri pada saat belajar perkalian dan

pembagian.

20 Saya tidak yakin dengan hasil perhitungan atau jawaban yang

saya kerjakan sendiri pada saat belajar perkalian dan pembagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

187

KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS I DAN

SIKLUS II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

188

Lampiran 5. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus 1 san Soal Evaluasi Siklus II

a. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I

KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Kelas/Semester Indikator Soal No.Soal/Item

Soal

Instrumen/Soal

2. Melakukan

operasi hitung

bilangan

sampai tiga

angka.

1.3 Melakukan

perkalian yang

hasilnya

bilangan tiga

angka dan

pembagian tiga

angka.

III/1 1.3.4 Menelaah konsep perkalian

sebagai penjumlahan

berulang.

1,2, Terlampir

1.3.5 Menghitung perkalian

yang hasilnya bilangan dua

angka secara bersusun

pendek

3,4

1.3.6 Memecahkan soal cerita

pada perkalian yang

berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

5,6,7,8,9,10

1.3.1 Menelaah konsep

pembagian sebagai

pengurangan berulang

11

1.3.2 Menghitung pembagian

bilangan tiga angka dengan

bilangan satu angka

12,13,14,15

1.3.3Memecahkan soal cerita

pada pembagian yang

berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari

16,17,18,19,20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

189

b. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II

KISI-KISI SOAL EVALUASI SIKLUS II

Nama Sekolah : SD Kanisius Murukan

Mata Pelajaran : Matematika

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas/Semester Indikator Soal No.Soal/Item

Soal

Instrumen/Soal

1. Melakukan operasi

hitung bilangan

sampai tiga angka.

1.3 Melakukan

perkalian yang

hasilnya bilangan

tiga angka dan

pembagian tiga

angka.

III/1 1.3.1 Mengitung perkalian

yang hasilnya

bilangan tiga angka

secara bersusun

pendek

1,2,3,4,5 Terlampir

1.3.2 Memecahkan soal

cerita pada perkalian

yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari

6,7,8,9,10

1.3.1 Menghitung

pembagian bilangan

tiga angka dengan

bilangan dua angka

secara berusun pendek

11,12,13,14,15

1.3.2 Memecahkan soal

cerita pada pembagian

yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari

16,17,18,19,20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

190

SOAL EVALUASI DAN KUNCI JAWABAN

SIKLUS I DAN SIKLUS II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

191

Lampiran 6. Soal Evaluasi & Kunci Jawaban

SOAL EVALUASI SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b,

atau c pada jawaban yang benar !

1. Bentuk perkalian dari 3 + 3 + 3 + 3

+ 3 + 3 = 18 adalah . . .

a. 3 x 6

b. 6 x 3

c. 6 x 6

2. Perhatikan gambar di bawah ini !

Gambar penjumlahan di atas,

apabila diubah menjadi bentuk

perkalian akan menjadi . . .

a. 3 x 12

b. 12 x 3

c. 3 x 3

3.

4.

5. Pohon mangga milik Pak Jarwo

sedang berbuah. Pohon tersebut

memiliki 8 cabang, dan setiap

cabang menghasilkan 9 buah. Jadi

jumlah seluruh buah manga Pak

Jarwo adalah…

a. 73

b. 72

c. 71

6. Meisha adalah seorang anak tukang

jahit. Pada suatu hari ia diminta

ibunya untuk membelikan kancing

baju. Ia diminta untuk membeli 6

pack. Setiap pack berisi 12 buah

kancing baju. Jadi jumlah seluruh

kancing baju yang dibeli Meisha

adalah . . .

a. 72

b. 73

c. 74

7. Ibu-ibu di desa Suka Maju

mendapatkan juara 1 pada saat

mengikuti lomba gerak jalan. Juara

1 lomba gerak jalan mendapatkan

hadiah sebanyak 8 lusin piring.

Setiap lusin berisi 12 piring. Jadi

jumlah seluruh piring yang

diperoleh Ibu-ibu di desa Suka

Maju adalah …

a. 76

b. 86

c. 96

Nama :

No/Kelas :

+

= +

1 2

2

x

… …

Hasil perkalian di samping

adalah . . . .

a. 24

b. 26

c. 28

a.

2 3

6 4

x

Angka yang tepat untuk

mengisi titik-titik pada

kotak yang kosong agar

menjadi bentuk perkalian

yang benar adalah . . .

a. 2

b. 3

c. 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

192

8. Wali kelas IV akan memberikan

hadiah kepada seluruh siswa karena

kelasnya mendapat juara

kebersihan. Hadiah yang akan

diberikan adalah bolpoin sebanyak

3. Jika jumlah siswa kelas IV

adalah 32, maka bolpoin yang

harus dibeli oleh wali kelas IV

adalah ...

a. 96

b. 97

c. 98

9. Para pemuda di desa Kauman akan

berekreasi adalah 25 orang. Setiap

orang akan dibagikan air mineral

sebanyak 2 botol. Jadi jumlah air

mineral yang harus dibeli oleh

panitia adalah . . .

a. 30

b. 40

c. 50

10. Indra adalah anak yang gemar

membaca buku. Ia rutin membaca

buku sebanyak 13 lembar setiap

harinya. Maka jumlah bacaan yang

dibaca oleh Indra dalam 1 minggu

adalah . . . halaman.

a. 91

b. 81

c. 71

11. Bentuk pengurangan berulang dari

pembagian 75 : 15 = 5 adalah . . .

a. 75 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5

– 5 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 – 5 = 0

b. 75 – 15 – 15 – 15 – 15 – 15 = 0

c. 75 – 25 – 25 – 25 = 0

……

12. 3 333

Hasil pembagian di atas adalah . . .

a. 111

b. 222

c. 333

……

13. 5 255

Hasil pembagian di atas adalah . . .

a. 41

b. 51

c. 61

…….

14. 6 306

Hasil pembagian di atas adalah . . .

a. 71

b. 61

c. 51

…….

15. 2 428

Hasil pembagian di atas adalah . . .

a. 214

b. 114

c. 224

16. Bu Siti akan melaksanakan ibadah

di rumahnya. Beliau membeli buah

jeruk sebagai bingkisan ketika

pulang. Jumlah seluruh jeruk yang

dibeli Bu Siti adalah 150, dan

jumlah orang yang ikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

193

melaksanakan ibadah sebanyak 6

orang. Jadi Bu Siti harus

mengisikan buah jeruk sebanyak . .

. . ke dalam setiap tas plastik

a. 25

b. 30

c. 35

17. SMP Tunas Bangsa akan

mengadakan bakti sosial di sebuah

panti asuhan. Bakti sosial ini akan

menyumbangkan baju bekas.

Jumlah baju bekas yang terkumpul

adalah sebanyak 135 potong.

Jumlah anak di panti asuhan

tersebut adalah 9 anak. Jadi baju

yang akan diterima setiap anak

adalah . . . potong

a. 30

b. 20

c. 15

18. Pada hari minggu yang lalu, Novan

membantu ayahnya untuk

memasukkan cilok ke dalam wadah

untuk dijual di warung. Jumlah

cilok yang dibuat oleh ayah Novan

adalah 800 gelintir, dan akan

disetorkan ke 5 warung. Jadi

jumlah cilok yang harus

dimasukkan Novan ke dalam setiap

wadah adalah . . .

a. 200

b. 180

c. 160

19. Ibu mengadakan pertemuan rutin di

rumah. Untuk menjamu tamu-tamu

yang datang, Ibu menyiapkan 270

buah jajan kudapan/snack. Jajan

tersebut ditaruh di dalam kardus

kecil. Apabila tiap-tiap kardus

berisi 5 buah jajan, jadi jumlah

tamu Ibu adalah . . .

a. 55

b. 54

c. 53

20. Pak Aldo adalah seorang penjual

sepatu. Dalam waktu 5 hari beliau

menjual sebanyak 320 sepatu. Jadi

jumlah sepatu yang dijual Pak Aldo

dalam sehari adalah . . . sepatu.

a. 64

b. 54

c. 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

194

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI

SIKLUS I

1. B

2. A

3. A

4. A

5. B

6. A

7. C

8. A

9. C

10. A

11. B

12. A

13. B

14. C

15. A

16. A

17. C

18. C

19. B

20. A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

195

SOAL EVALUASI SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : III

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b,

atau c pada jawaban yang benar !

1. 15 x 9 = . . .

a. 135

b. 145

c. 155

2. 13 x 15 = . . .

a. 195

b. 185

c. 175

3. 20 x 22 = . . .

a. 220

b. 440

c. 880

4.

5.

6. Fian akan merayakan ulang tahun

ke 9. Ia mengundang teman

kelasnya. Ibunya Fian akan

memberikan bingkisan berupa

snack ringan sebanyak 4 macam.

Jumlah teman Fian adalah 35.

Maka Ibu Fian harus membeli

snack sebanyak . . .

a. 120

b. 130

c. 140

7. Anton memiliki kelereng sebanyak

13 kantong. Setiap kantong berisi

kelereng sebanyak 12. Jadi jumlah

seluruh kelereng yang dimiliki oleh

Anton adalah . . .

a. 156

b. 146

c. 136

8. Karang taruna di desa Sumberejo

akan mengadakan penggalangan

dana untuk korban banjir di desa

sebelahnya. Jumlah seluruh

anggota karang taruna adalah 30

orang. Setiap orang memiliki tugas

untuk membawa botol bekas

sebanyak 5 botol. Jadi setelah

Nama :

No/Kelas :

3 5

..

. x

4 5 2

Angka yang tepat untuk

mengisi kotak di samping

agar menjadi perkalian yang

benar adalah . . .

a. 7

b. 6

c. 5

4 3

4 7 3

X

Angka yang tepat untuk mengisi

kotak di samping agar menjadi

perkalian yang benar adalah . . .

a. 11

b. 21

c. 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

196

semua botol dikumpulkan

jumlahnya adalah . . . botol.

a. 150

b. 250

c. 350

9. Pak Tio akan mengadakan syukuran

atas rumah barunya. Beliau

mengundang seluruh warga desa

yang berjumlah 42 orang untuk

melaksanakan doa di rumahnya.

Pak Tio akan memberikan sembako

berupa gula pasir sebanyak 3kg.

maka jumlah gula pasir yang harus

disediakan oleh Pak Tio adalah. .

.kg.

a. 116

b. 126

c. 136

10. Maya memiliki kegemaran

menggambar sejak kecil. Ia selalu

menghabiskan 5 lembar setiap

minggu. Jadi jumlah buku gambar

yang dihabiskan Maya selama 5

bulan adalah . . .

a. 100

b. 50

c. 25

11. 275 : 25 = . . .

a. 11

b. 21

c. 31

12. 315 : 15 = . . .

a. 31

b. 21

c. 11

13. 448 : 14 = . . .

a. 52

b. 42

c. 32

14. 621 : 23 = . . .

a. 26

b. 27

c. 28

15. . . . . .

21 441

Hasil pembagian di atas adalah . . .

a. 21

b. 31

c. 41

16. SD Negeri Keputran akan

mengadakan rapat Komite di Aula

sekolah. Jumlah wali murid yang

akan datang adalah 195. Kursi yang

akan digunakan akan ditata menjadi

15 baris. Jadi jumlah kursi pada

setiap baris adalah . . .

a. 12

b. 13

c. 14

17. Pak Teo adalah seorang peternak

ayam. Beliau akan memasukkan

ayam-ayamnya ke dalam 15

kandang dengan jumlah yang sama

pada setiap kendang. Jika jumlah

ayam Pak Teo adalah 225, maka

jumlah ayam pada setiap kendang

adalah . . .

a. 15

b. 25

c. 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

197

18. Yasmin sedang membantu ayahnya

yang sedang memanen buah

manga. Jumlah seluruh buah manga

yang dipetik adalah 375 buah. Buah

tersebut akan dimasukkan ke dalam

karung. Jika setiap karung berisi 25

buah, maka karung yang

dibutuhkan Yasmin adalah . . .

a. 17

b. 16

c. 15

19. Bu Marion adalah wali kelas IVA.

Beliau akan memberikan oleh-oleh

berupa permen coklat untuk seluruh

siswa IV A yang berjumlah 35

anak. Jika Bu Marion membawa

350 permen coklat, maka jumlah

permen untuk setiap anak adalah . .

.

a. 5

b. 10

c. 15

20. Cak Roni adalah penjual sate

keliling di desa Sukamaju. Cak

Roni mendapatkan pesanan 455

tusuk yang akan dijadikan

sebanyak 35 bungkus. Maka jumlah

sate dalam setiap bungkus adalah . .

.

a. 13

b. 16

c. 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

198

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI II

1. A

2. A

3. B

4. A

5. A

6. C

7. A

8. A

9. B

10. A

11. A

12. B

13. C

14. B

15. A

16. B

17. A

18. C

19. B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

199

Hasil SPSS Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Soal Evaluasi

Siklus I dan Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

200

Lampiran 7. Hasil Perhitungan SPSS Validitas dan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II

a. Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus I

soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 soal26 soal27 soal28 soal29 soal30 jumlah

Pearson

Correlation1 1.000

**.799

**.590

**.799

** .283 -.060 -.166 .345 .676**

.457* .221 .345 .457

*.590

**.692

** -.087 .345 .283 .430*

1.000**

.457* .345 .676

**.457

* -.012 .457* .144 .676

**.676

**.822

**

Sig. (2-

tailed)0.000 .000 .002 .000 .170 .775 .429 .091 .000 .022 .288 .091 .022 .002 .000 .679 .091 .170 .032 0.000 .022 .091 .000 .022 .955 .022 .491 .000 .000 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation1.000

** 1 .799**

.590**

.799** .283 -.060 -.166 .345 .676

**.457

* .221 .345 .457*

.590**

.692** -.087 .345 .283 .430

*1.000

**.457

* .345 .676**

.457* -.012 .457

* .144 .676**

.676**

.822**

Sig. (2-

tailed)0.000 .000 .002 .000 .170 .775 .429 .091 .000 .022 .288 .091 .022 .002 .000 .679 .091 .170 .032 0.000 .022 .091 .000 .022 .955 .022 .491 .000 .000 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.799

**.799

** 1 .739**

.621** .355 .553

** -.208 .621**

.510** .345 .123 .242 .345 .431

*.553

** -.109 .242 .108 .274 .799** .345 .621

**.846

** .345 .108 .799** .044 .846

**.510

**.794

**

Sig. (2-

tailed).000 .000 .000 .001 .082 .004 .320 .001 .009 .091 .558 .243 .091 .032 .004 .604 .243 .606 .184 .000 .091 .001 .000 .091 .606 .000 .835 .000 .009 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.590

**.590

**.739

** 1 .431* .080 .408

* -.281 .739**

.600** .221 0.000 .123 .590

** .250 .408* .221 .123 .080 .086 .590

**.590

**.739

**.873

** .221 .080 .590** -.089 .873

**.600

**.694

**

Sig. (2-

tailed).002 .002 .000 .032 .704 .043 .174 .000 .002 .288 1.000 .558 .002 .228 .043 .288 .558 .704 .684 .002 .002 .000 .000 .288 .704 .002 .672 .000 .002 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.799

**.799

**.621

**.431

* 1 .355 -.075 .081 .242 .510** .345 .431

*.621

** .345 .739**

.553** -.109 .242 .355 .538

**.799

** .345 .242 .510**

.799** .108 .345 .318 .510

**.510

**.817

**

Sig. (2-

tailed).000 .000 .001 .032 .082 .720 .701 .243 .009 .091 .032 .001 .091 .000 .004 .604 .243 .082 .006 .000 .091 .243 .009 .000 .606 .091 .121 .009 .009 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.283 .283 .355 .080 .355 1 .196 -.022 .108 -.017 .283 .280 .108 -.012 .080 .196 -.307 .355 .199 .487

* .283 -.012 .108 .201 .283 .840** .283 .064 .201 -.017 .450

*

Sig. (2-

tailed).170 .170 .082 .704 .082 .347 .915 .606 .934 .170 .175 .606 .955 .704 .347 .136 .082 .341 .013 .170 .955 .606 .336 .170 .000 .170 .760 .336 .934 .024

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation-.060 -.060 .553

**.408

* -.075 .196 1 -.115 .553** -.089 -.060 -.102 -.075 -.060 -.102 -.042 -.060 -.075 -.212 -.140 -.060 -.060 .553

**.468

* -.060 .196 .692** -.127 .468

* -.089 .179

Sig. (2-

tailed).775 .775 .004 .043 .720 .347 .585 .004 .672 .775 .627 .720 .775 .627 .843 .775 .720 .308 .504 .775 .775 .004 .018 .775 .347 .000 .544 .018 .672 .391

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation-.166 -.166 -.208 -.281 .081 -.022 -.115 1 -.208 .010 -.166 .187 .081 -.166 .187 -.115 -.166 -.208 .352 -.185 -.166 -.166 -.208 -.245 .180 -.022 -.166 .901

** -.245 .010 .035

Sig. (2-

tailed).429 .429 .320 .174 .701 .915 .585 .320 .961 .429 .370 .701 .429 .370 .585 .429 .320 .084 .377 .429 .429 .320 .237 .391 .915 .429 .000 .237 .961 .869

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.345 .345 .621

**.739

** .242 .108 .553** -.208 1 .510

** .345 .123 .242 .345 .123 .553** .345 .242 .108 .011 .345 .799

**1.000

**.510

** .345 .355 .345 -.230 .846**

.510**

.660**

Sig. (2-

tailed).091 .091 .001 .000 .243 .606 .004 .320 .009 .091 .558 .243 .091 .558 .004 .091 .243 .606 .960 .091 .000 0.000 .009 .091 .082 .091 .268 .000 .009 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.676

**.676

**.510

**.600

**.510

** -.017 -.089 .010 .510** 1 .273 .055 .175 .676

** .327 .468* .273 .175 .419

* .168 .676**

.676**

.510**

.405* .273 -.017 .273 .214 .702

**1.000

**.721

**

Sig. (2-

tailed).000 .000 .009 .002 .009 .934 .672 .961 .009 .186 .796 .404 .000 .110 .018 .186 .404 .037 .421 .000 .000 .009 .045 .186 .934 .186 .305 .000 0.000 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.457

*.457

* .345 .221 .345 .283 -.060 -.166 .345 .273 1 .590** .345 -.087 .221 .692

** -.087 .345 -.012 .114 .457*

.457* .345 .273 .457

* .283 -.087 -.184 .273 .273 .474*

Sig. (2-

tailed).022 .022 .091 .288 .091 .170 .775 .429 .091 .186 .002 .091 .679 .288 .000 .679 .091 .955 .588 .022 .022 .091 .186 .022 .170 .679 .379 .186 .186 .017

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.221 .221 .123 0.000 .431

* .280 -.102 .187 .123 .055 .590** 1 .431

* -.147 .250 .408* -.147 .123 .280 .086 .221 .221 .123 .055 .590

** .280 -.147 .134 .055 .055 .385

Sig. (2-

tailed).288 .288 .558 1.000 .032 .175 .627 .370 .558 .796 .002 .032 .482 .228 .043 .482 .558 .175 .684 .288 .288 .558 .796 .002 .175 .482 .524 .796 .796 .057

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.345 .345 .242 .123 .621

** .108 -.075 .081 .242 .175 .345 .431* 1 -.109 .431

*.553

** -.109 .242 .108 .274 .345 .345 .242 .175 .799** .108 -.109 .044 .175 .175 .459

*

Sig. (2-

tailed).091 .091 .243 .558 .001 .606 .720 .701 .243 .404 .091 .032 .604 .032 .004 .604 .243 .606 .184 .091 .091 .243 .404 .000 .606 .604 .835 .404 .404 .021

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.457

*.457

* .345 .590** .345 -.012 -.060 -.166 .345 .676

** -.087 -.147 -.109 1 .221 -.060 .457* -.109 .283 .114 .457

*.457

* .345 .273 -.087 -.012 .457* .144 .676

**.676

**.474

*

Sig. (2-

tailed).022 .022 .091 .002 .091 .955 .775 .429 .091 .000 .679 .482 .604 .288 .775 .022 .604 .170 .588 .022 .022 .091 .186 .679 .955 .022 .491 .000 .000 .017

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.590

**.590

**.431

* .250 .739** .080 -.102 .187 .123 .327 .221 .250 .431

* .221 1 .408* -.147 .123 .280 .300 .590

** .221 .123 .327 .590** -.120 .221 .356 .327 .327 .567

**

Sig. (2-

tailed).002 .002 .032 .228 .000 .704 .627 .370 .558 .110 .288 .228 .032 .288 .043 .482 .558 .175 .145 .002 .288 .558 .110 .002 .567 .288 .080 .110 .110 .003

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.692

**.692

**.553

**.408

*.553

** .196 -.042 -.115 .553**

.468*

.692**

.408*

.553** -.060 .408

* 1 -.060 .553** .196 .298 .692

**.692

**.553

**.468

*.692

** .196 -.060 -.127 .468*

.468*

.699**

Sig. (2-

tailed).000 .000 .004 .043 .004 .347 .843 .585 .004 .018 .000 .043 .004 .775 .043 .775 .004 .347 .149 .000 .000 .004 .018 .000 .347 .775 .544 .018 .018 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation-.087 -.087 -.109 .221 -.109 -.307 -.060 -.166 .345 .273 -.087 -.147 -.109 .457

* -.147 -.060 1 -.109 -.012 .114 -.087 .457* .345 -.129 -.087 -.012 -.087 -.184 .273 .273 .072

Sig. (2-

tailed).679 .679 .604 .288 .604 .136 .775 .429 .091 .186 .679 .482 .604 .022 .482 .775 .604 .955 .588 .679 .022 .091 .540 .679 .955 .679 .379 .186 .186 .733

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

soal17

soal11

soal12

soal13

soal14

soal15

soal16

soal5

soal6

soal7

soal8

soal9

soal10

soal1

soal2

soal3

soal4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

201

Pearson

Correlation.345 .345 .242 .123 .242 .355 -.075 -.208 .242 .175 .345 .123 .242 -.109 .123 .553

** -.109 1 .108 .538** .345 .345 .242 .175 .345 .355 -.109 -.230 .175 .175 .392

Sig. (2-

tailed).091 .091 .243 .558 .243 .082 .720 .320 .243 .404 .091 .558 .243 .604 .558 .004 .604 .606 .006 .091 .091 .243 .404 .091 .082 .604 .268 .404 .404 .053

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.283 .283 .108 .080 .355 .199 -.212 .352 .108 .419

* -.012 .280 .108 .283 .280 .196 -.012 .108 1 .144 .283 .283 .108 -.017 .283 .199 -.012 .421* .201 .419

*.450

*

Sig. (2-

tailed).170 .170 .606 .704 .082 .341 .308 .084 .606 .037 .955 .175 .606 .170 .175 .347 .955 .606 .492 .170 .170 .606 .934 .170 .341 .955 .036 .336 .037 .024

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.430

*.430

* .274 .086 .538**

.487* -.140 -.185 .011 .168 .114 .086 .274 .114 .300 .298 .114 .538

** .144 1 .430* .114 .011 .168 .430

* .316 .114 -.046 .168 .168 .447*

Sig. (2-

tailed).032 .032 .184 .684 .006 .013 .504 .377 .960 .421 .588 .684 .184 .588 .145 .149 .588 .006 .492 .032 .588 .960 .421 .032 .124 .588 .828 .421 .421 .025

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation1.000

**1.000

**.799

**.590

**.799

** .283 -.060 -.166 .345 .676**

.457* .221 .345 .457

*.590

**.692

** -.087 .345 .283 .430* 1 .457

* .345 .676**

.457* -.012 .457

* .144 .676**

.676**

.822**

Sig. (2-

tailed)0.000 0.000 .000 .002 .000 .170 .775 .429 .091 .000 .022 .288 .091 .022 .002 .000 .679 .091 .170 .032 .022 .091 .000 .022 .955 .022 .491 .000 .000 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.457

*.457

* .345 .590** .345 -.012 -.060 -.166 .799

**.676

**.457

* .221 .345 .457* .221 .692

**.457

* .345 .283 .114 .457* 1 .799

** .273 .457* .283 -.087 -.184 .676

**.676

**.661

**

Sig. (2-

tailed).022 .022 .091 .002 .091 .955 .775 .429 .000 .000 .022 .288 .091 .022 .288 .000 .022 .091 .170 .588 .022 .000 .186 .022 .170 .679 .379 .000 .000 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.345 .345 .621

**.739

** .242 .108 .553** -.2081.000

**.510

** .345 .123 .242 .345 .123 .553** .345 .242 .108 .011 .345 .799

** 1 .510** .345 .355 .345 -.230 .846

**.510

**.660

**

Sig. (2-

tailed).091 .091 .001 .000 .243 .606 .004 .320 0.000 .009 .091 .558 .243 .091 .558 .004 .091 .243 .606 .960 .091 .000 .009 .091 .082 .091 .268 .000 .009 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.676

**.676

**.846

**.873

**.510

** .201 .468* -.245 .510

**.405

* .273 .055 .175 .273 .327 .468* -.129 .175 -.017 .168 .676

** .273 .510** 1 .273 -.017 .676

** -.029 .702**

.405*

.641**

Sig. (2-

tailed).000 .000 .000 .000 .009 .336 .018 .237 .009 .045 .186 .796 .404 .186 .110 .018 .540 .404 .934 .421 .000 .186 .009 .186 .934 .000 .890 .000 .045 .001

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.457

*.457

* .345 .221 .799** .283 -.060 .180 .345 .273 .457

*.590

**.799

** -.087 .590**

.692** -.087 .345 .283 .430

*.457

*.457

* .345 .273 1 .283 -.087 .144 .273 .273 .661**

Sig. (2-

tailed).022 .022 .091 .288 .000 .170 .775 .391 .091 .186 .022 .002 .000 .679 .002 .000 .679 .091 .170 .032 .022 .022 .091 .186 .170 .679 .491 .186 .186 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation-.012 -.012 .108 .080 .108 .840

** .196 -.022 .355 -.017 .283 .280 .108 -.012 -.120 .196 -.012 .355 .199 .316 -.012 .283 .355 -.017 .283 1 -.012 -.114 .201 -.017 .362

Sig. (2-

tailed).955 .955 .606 .704 .606 .000 .347 .915 .082 .934 .170 .175 .606 .955 .567 .347 .955 .082 .341 .124 .955 .170 .082 .934 .170 .955 .587 .336 .934 .075

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.457

*.457

*.799

**.590

** .345 .283 .692** -.166 .345 .273 -.087 -.147 -.109 .457

* .221 -.060 -.087 -.109 -.012 .114 .457* -.087 .345 .676

** -.087 -.012 1 .144 .676** .273 .447

*

Sig. (2-

tailed).022 .022 .000 .002 .091 .170 .000 .429 .091 .186 .679 .482 .604 .022 .288 .775 .679 .604 .955 .588 .022 .679 .091 .000 .679 .955 .491 .000 .186 .025

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.144 .144 .044 -.089 .318 .064 -.127 .901

** -.230 .214 -.184 .134 .044 .144 .356 -.127 -.184 -.230 .421* -.046 .144 -.184 -.230 -.029 .144 -.114 .144 1 -.029 .214 .225

Sig. (2-

tailed).491 .491 .835 .672 .121 .760 .544 .000 .268 .305 .379 .524 .835 .491 .080 .544 .379 .268 .036 .828 .491 .379 .268 .890 .491 .587 .491 .890 .305 .280

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.676

**.676

**.846

**.873

**.510

** .201 .468* -.245 .846

**.702

** .273 .055 .175 .676** .327 .468

* .273 .175 .201 .168 .676**

.676**

.846**

.702** .273 .201 .676

** -.029 1 .702**

.820**

Sig. (2-

tailed).000 .000 .000 .000 .009 .336 .018 .237 .000 .000 .186 .796 .404 .000 .110 .018 .186 .404 .336 .421 .000 .000 .000 .000 .186 .336 .000 .890 .000 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.676

**.676

**.510

**.600

**.510

** -.017 -.089 .010 .510**

1.000** .273 .055 .175 .676

** .327 .468* .273 .175 .419

* .168 .676**

.676**

.510**

.405* .273 -.017 .273 .214 .702

** 1 .721**

Sig. (2-

tailed).000 .000 .009 .002 .009 .934 .672 .961 .009 0.000 .186 .796 .404 .000 .110 .018 .186 .404 .037 .421 .000 .000 .009 .045 .186 .934 .186 .305 .000 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlation.822

**.822

**.794

**.694

**.817

**.450

* .179 .035 .660**

.721**

.474* .385 .459

*.474

*.567

**.699

** .072 .392 .450*

.447*

.822**

.661**

.660**

.641**

.661** .362 .447

* .225 .820**

.721** 1

Sig. (2-

tailed).000 .000 .000 .000 .000 .024 .391 .869 .000 .000 .017 .057 .021 .017 .003 .000 .733 .053 .024 .025 .000 .000 .000 .001 .000 .075 .025 .280 .000 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

soal29

soal30

jumlah

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

soal23

soal24

soal25

soal26

soal27

soal28

soal18

soal19

soal20

soal21

soal22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

202

b. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I

Cronbach's Alpha N of Items

.930 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

203

c. Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus II

soal

1

soal

2 soal3

soal

4

soal

5 soal6

soal

7

soal

8 soal9

soal1

0

soal1

1 soal12 soal13

soal1

4 soal15

soal1

6

soal1

7

soal1

8 soal19

soal2

0

soal2

1 soal22 soal23 soal24 soal25 soal26 soal27 soal28 soal29 soal30 jumlah

Pearson

Correlatio

n

1 .196 -.022 .108 -.017 .283 .280 .108 -.012 .080 .196 -.307 .355 .199 .487* .283 -.012 .108 .201 .283 .840

** .283 .064 .201 -.017 .283 .352 .108 .196 -.120 .457*

Sig. (2-

tailed).347 .915 .606 .934 .170 .175 .606 .955 .704 .347 .136 .082 .341 .013 .170 .955 .606 .336 .170 .000 .170 .760 .336 .934 .170 .084 .606 .347 .567 .022

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.196 1 -.115 .553** -.089 -.060 -.102 -.075 -.060 -.102 -.042 -.060 -.075 -.212 -.140 -.060 -.060 .553

**.468

* -.060 .196 .692** -.127 .468

* -.089 -.060 -.115 -.075 -.042 -.102 .111

Sig. (2-

tailed).347 .585 .004 .672 .775 .627 .720 .775 .627 .843 .775 .720 .308 .504 .775 .775 .004 .018 .775 .347 .000 .544 .018 .672 .775 .585 .720 .843 .627 .596

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

-.022 -.115 1 -.208 .010 -.166 .187 .081 -.166 .187 -.115 -.166 -.208 .352 -.185 -.166 -.166 -.208 -.245 .180 -.022 -.166 .901** -.245 .010 -.166 .123 .081 -.115 .187 .103

Sig. (2-

tailed).915 .585 .320 .961 .429 .370 .701 .429 .370 .585 .429 .320 .084 .377 .429 .429 .320 .237 .391 .915 .429 .000 .237 .961 .429 .559 .701 .585 .370 .625

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.108 .553** -.208 1 .510

** .345 .123 .242 .345 .123 .553** .345 .242 .108 .011 .345 .799

**1.000

**.510

** .345 .355 .345 -.230 .846**

.510** .345 .081 .242 -.075 .431

*.639

**

Sig. (2-

tailed).606 .004 .320 .009 .091 .558 .243 .091 .558 .004 .091 .243 .606 .960 .091 .000 0.000 .009 .091 .082 .091 .268 .000 .009 .091 .701 .243 .720 .032 .001

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

-.017 -.089 .010 .510** 1 .273 .055 .175 .676

** .327 .468* .273 .175 .419

* .168 .676**

.676**

.510**

.405* .273 -.017 .273 .214 .702

**1.000

** .273 .266 .175 -.089 .327 .669**

Sig. (2-

tailed).934 .672 .961 .009 .186 .796 .404 .000 .110 .018 .186 .404 .037 .421 .000 .000 .009 .045 .186 .934 .186 .305 .000 0.000 .186 .199 .404 .672 .110 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.283 -.060 -.166 .345 .273 1 .590** .345 -.087 .221 .692

** -.087 .345 -.012 .114 .457*

.457* .345 .273 .457

* .283 -.087 -.184 .273 .273 1.000**

.525** .345 -.060 .221 .539

**

Sig. (2-

tailed).170 .775 .429 .091 .186 .002 .091 .679 .288 .000 .679 .091 .955 .588 .022 .022 .091 .186 .022 .170 .679 .379 .186 .186 0.000 .007 .091 .775 .288 .005

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.280 -.102 .187 .123 .055 .590** 1 .431

* -.147 .250 .408* -.147 .123 .280 .086 .221 .221 .123 .055 .590

** .280 -.147 .134 .055 .055 .590**

.890**

.431* -.102 .250 .510

**

Sig. (2-

tailed).175 .627 .370 .558 .796 .002 .032 .482 .228 .043 .482 .558 .175 .684 .288 .288 .558 .796 .002 .175 .482 .524 .796 .796 .002 .000 .032 .627 .228 .009

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.108 -.075 .081 .242 .175 .345 .431* 1 -.109 .431

*.553

** -.109 .242 .108 .274 .345 .345 .242 .175 .799** .108 -.109 .044 .175 .175 .345 .369 1.000

** -.075 .431*

.542**

Sig. (2-

tailed).606 .720 .701 .243 .404 .091 .032 .604 .032 .004 .604 .243 .606 .184 .091 .091 .243 .404 .000 .606 .604 .835 .404 .404 .091 .070 0.000 .720 .032 .005

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

-.012 -.060 -.166 .345 .676** -.087 -.147 -.109 1 .221 -.060 .457

* -.109 .283 .114 .457*

.457* .345 .273 -.087 -.012 .457

* .144 .676**

.676** -.087 .180 -.109 -.060 .221 .394

Sig. (2-

tailed).955 .775 .429 .091 .000 .679 .482 .604 .288 .775 .022 .604 .170 .588 .022 .022 .091 .186 .679 .955 .022 .491 .000 .000 .679 .391 .604 .775 .288 .051

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.080 -.102 .187 .123 .327 .221 .250 .431* .221 1 .408

* -.147 .123 .280 .300 .590** .221 .123 .327 .590

** -.120 .221 .356 .327 .327 .221 .421*

.431* -.102 .750

**.589

**

Sig. (2-

tailed).704 .627 .370 .558 .110 .288 .228 .032 .288 .043 .482 .558 .175 .145 .002 .288 .558 .110 .002 .567 .288 .080 .110 .110 .288 .036 .032 .627 .000 .002

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.196 -.042 -.115 .553**

.468*

.692**

.408*

.553** -.060 .408

* 1 -.060 .553** .196 .298 .692

**.692

**.553

**.468

*.692

** .196 -.060 -.127 .468*

.468*

.692** .363 .553

** -.042 .408*

.716**

Sig. (2-

tailed).347 .843 .585 .004 .018 .000 .043 .004 .775 .043 .775 .004 .347 .149 .000 .000 .004 .018 .000 .347 .775 .544 .018 .018 .000 .074 .004 .843 .043 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

-.307 -.060 -.166 .345 .273 -.087 -.147 -.109 .457* -.147 -.060 1 -.109 -.012 .114 -.087 .457

* .345 -.129 -.087 -.012 -.087 -.184 .273 .273 -.087 -.166 -.109 -.060 .221 .073

Sig. (2-

tailed).136 .775 .429 .091 .186 .679 .482 .604 .022 .482 .775 .604 .955 .588 .679 .022 .091 .540 .679 .955 .679 .379 .186 .186 .679 .429 .604 .775 .288 .727

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.355 -.075 -.208 .242 .175 .345 .123 .242 -.109 .123 .553** -.109 1 .108 .538

** .345 .345 .242 .175 .345 .355 -.109 -.230 .175 .175 .345 .081 .242 .553** .123 .420

*

Sig. (2-

tailed).082 .720 .320 .243 .404 .091 .558 .243 .604 .558 .004 .604 .606 .006 .091 .091 .243 .404 .091 .082 .604 .268 .404 .404 .091 .701 .243 .004 .558 .036

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.199 -.212 .352 .108 .419* -.012 .280 .108 .283 .280 .196 -.012 .108 1 .144 .283 .283 .108 -.017 .283 .199 -.012 .421

* .201 .419* -.012 .352 .108 -.212 .280 .473

*

Sig. (2-

tailed).341 .308 .084 .606 .037 .955 .175 .606 .170 .175 .347 .955 .606 .492 .170 .170 .606 .934 .170 .341 .955 .036 .336 .037 .955 .084 .606 .308 .175 .017

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.487* -.140 -.185 .011 .168 .114 .086 .274 .114 .300 .298 .114 .538

** .144 1 .430* .114 .011 .168 .430

* .316 .114 -.046 .168 .168 .114 .217 .274 .298 .086 .442*

Sig. (2-

tailed).013 .504 .377 .960 .421 .588 .684 .184 .588 .145 .149 .588 .006 .492 .032 .588 .960 .421 .032 .124 .588 .828 .421 .421 .588 .298 .184 .149 .684 .027

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.283 -.060 -.166 .345 .676**

.457* .221 .345 .457

*.590

**.692

** -.087 .345 .283 .430* 1 .457

* .345 .676**

.457* -.012 .457

* .144 .676**

.676**

.457*

.525** .345 -.060 .221 .743

**

Sig. (2-

tailed).170 .775 .429 .091 .000 .022 .288 .091 .022 .002 .000 .679 .091 .170 .032 .022 .091 .000 .022 .955 .022 .491 .000 .000 .022 .007 .091 .775 .288 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

-.012 -.060 -.166 .799**

.676**

.457* .221 .345 .457

* .221 .692**

.457* .345 .283 .114 .457

* 1 .799** .273 .457

* .283 -.087 -.184 .676**

.676**

.457* .180 .345 -.060 .590

**.685

**

Sig. (2-

tailed).955 .775 .429 .000 .000 .022 .288 .091 .022 .288 .000 .022 .091 .170 .588 .022 .000 .186 .022 .170 .679 .379 .000 .000 .022 .391 .091 .775 .002 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

soal9

soal10

soal11

soal12

soal13

soal14

soal1

soal2

soal3

soal17

soal15

soal16

soal5

soal6

soal7

soal8

soal4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

204

Pearson

Correlatio

n

.108 .553** -.2081.000

**.510

** .345 .123 .242 .345 .123 .553** .345 .242 .108 .011 .345 .799

** 1 .510** .345 .355 .345 -.230 .846

**.510

** .345 .081 .242 -.075 .431*

.639**

Sig. (2-

tailed).606 .004 .320 #### .009 .091 .558 .243 .091 .558 .004 .091 .243 .606 .960 .091 .000 .009 .091 .082 .091 .268 .000 .009 .091 .701 .243 .720 .032 .001

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.201 .468* -.245 .510

**.405

* .273 .055 .175 .273 .327 .468* -.129 .175 -.017 .168 .676

** .273 .510** 1 .273 -.017 .676

** -.029 .702**

.405* .273 .266 .175 -.089 .055 .518

**

Sig. (2-

tailed).336 .018 .237 .009 .045 .186 .796 .404 .186 .110 .018 .540 .404 .934 .421 .000 .186 .009 .186 .934 .000 .890 .000 .045 .186 .199 .404 .672 .796 .008

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.283 -.060 .180 .345 .273 .457*

.590**

.799** -.087 .590

**.692

** -.087 .345 .283 .430*

.457*

.457* .345 .273 1 .283 -.087 .144 .273 .273 .457

*.525

**.799

** -.060 .590**

.743**

Sig. (2-

tailed).170 .775 .391 .091 .186 .022 .002 .000 .679 .002 .000 .679 .091 .170 .032 .022 .022 .091 .186 .170 .679 .491 .186 .186 .022 .007 .000 .775 .002 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.840** .196 -.022 .355 -.017 .283 .280 .108 -.012 -.120 .196 -.012 .355 .199 .316 -.012 .283 .355 -.017 .283 1 -.012 -.114 .201 -.017 .283 .165 .108 .196 .080 .425

*

Sig. (2-

tailed).000 .347 .915 .082 .934 .170 .175 .606 .955 .567 .347 .955 .082 .341 .124 .955 .170 .082 .934 .170 .955 .587 .336 .934 .170 .431 .606 .347 .704 .034

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.283 .692** -.166 .345 .273 -.087 -.147 -.109 .457

* .221 -.060 -.087 -.109 -.012 .114 .457* -.087 .345 .676

** -.087 -.012 1 .144 .676** .273 -.087 .180 -.109 -.060 -.147 .306

Sig. (2-

tailed).170 .000 .429 .091 .186 .679 .482 .604 .022 .288 .775 .679 .604 .955 .588 .022 .679 .091 .000 .679 .955 .491 .000 .186 .679 .391 .604 .775 .482 .136

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.064 -.127 .901** -.230 .214 -.184 .134 .044 .144 .356 -.127 -.184 -.230 .421

* -.046 .144 -.184 -.230 -.029 .144 -.114 .144 1 -.029 .214 -.184 .275 .044 -.127 .134 .234

Sig. (2-

tailed).760 .544 .000 .268 .305 .379 .524 .835 .491 .080 .544 .379 .268 .036 .828 .491 .379 .268 .890 .491 .587 .491 .890 .305 .379 .183 .835 .544 .524 .259

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.201 .468* -.245 .846

**.702

** .273 .055 .175 .676** .327 .468

* .273 .175 .201 .168 .676**

.676**

.846**

.702** .273 .201 .676

** -.029 1 .702** .273 .266 .175 -.089 .327 .734

**

Sig. (2-

tailed).336 .018 .237 .000 .000 .186 .796 .404 .000 .110 .018 .186 .404 .336 .421 .000 .000 .000 .000 .186 .336 .000 .890 .000 .186 .199 .404 .672 .110 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

-.017 -.089 .010 .510**1.000

** .273 .055 .175 .676** .327 .468

* .273 .175 .419* .168 .676

**.676

**.510

**.405

* .273 -.017 .273 .214 .702** 1 .273 .266 .175 -.089 .327 .669

**

Sig. (2-

tailed).934 .672 .961 .009 #### .186 .796 .404 .000 .110 .018 .186 .404 .037 .421 .000 .000 .009 .045 .186 .934 .186 .305 .000 .186 .199 .404 .672 .110 .000

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.283 -.060 -.166 .345 .273 1.000**

.590** .345 -.087 .221 .692

** -.087 .345 -.012 .114 .457*

.457* .345 .273 .457

* .283 -.087 -.184 .273 .273 1 .525** .345 -.060 .221 .539

**

Sig. (2-

tailed).170 .775 .429 .091 .186 0.000 .002 .091 .679 .288 .000 .679 .091 .955 .588 .022 .022 .091 .186 .022 .170 .679 .379 .186 .186 .007 .091 .775 .288 .005

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.352 -.115 .123 .081 .266 .525**

.890** .369 .180 .421

* .363 -.166 .081 .352 .217 .525** .180 .081 .266 .525

** .165 .180 .275 .266 .266 .525** 1 .369 -.115 .187 .621

**

Sig. (2-

tailed).084 .585 .559 .701 .199 .007 .000 .070 .391 .036 .074 .429 .701 .084 .298 .007 .391 .701 .199 .007 .431 .391 .183 .199 .199 .007 .070 .585 .370 .001

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.108 -.075 .081 .242 .175 .345 .431*1.000

** -.109 .431*

.553** -.109 .242 .108 .274 .345 .345 .242 .175 .799

** .108 -.109 .044 .175 .175 .345 .369 1 -.075 .431*

.542**

Sig. (2-

tailed).606 .720 .701 .243 .404 .091 .032 #### .604 .032 .004 .604 .243 .606 .184 .091 .091 .243 .404 .000 .606 .604 .835 .404 .404 .091 .070 .720 .032 .005

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.196 -.042 -.115 -.075 -.089 -.060 -.102 -.075 -.060 -.102 -.042 -.060 .553** -.212 .298 -.060 -.060 -.075 -.089 -.060 .196 -.060 -.127 -.089 -.089 -.060 -.115 -.075 1 -.102 -.010

Sig. (2-

tailed).347 .843 .585 .720 .672 .775 .627 .720 .775 .627 .843 .775 .004 .308 .149 .775 .775 .720 .672 .775 .347 .775 .544 .672 .672 .775 .585 .720 .627 .963

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

-.120 -.102 .187 .431* .327 .221 .250 .431

* .221 .750**

.408* .221 .123 .280 .086 .221 .590

**.431

* .055 .590** .080 -.147 .134 .327 .327 .221 .187 .431

* -.102 1 .549**

Sig. (2-

tailed).567 .627 .370 .032 .110 .288 .228 .032 .288 .000 .043 .288 .558 .175 .684 .288 .002 .032 .796 .002 .704 .482 .524 .110 .110 .288 .370 .032 .627 .004

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

Pearson

Correlatio

n

.457* .111 .103 .639

**.669

**.539

**.510

**.542

** .394 .589**

.716** .073 .420

*.473

*.442

*.743

**.685

**.639

**.518

**.743

**.425

* .306 .234 .734**

.669**

.539**

.621**

.542** -.010 .549

** 1

Sig. (2-

tailed).022 .596 .625 .001 .000 .005 .009 .005 .051 .002 .000 .727 .036 .017 .027 .000 .000 .001 .008 .000 .034 .136 .259 .000 .000 .005 .001 .005 .963 .004

N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25

soal29

soal30

jumlah

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

soal21

soal22

soal23

soal24

soal25

soal26

soal27

soal28

soal18

soal19

soal20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

205

d. Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II

Cronbach's Alpha N of Items

.903 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

206

Hasil Validasi oleh Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

207

Lampiran 8. Hasil Validasi Oleh Ahli

a. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

208

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

209

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

211

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

212

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

213

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

214

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

215

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

216

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

217

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

218

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

219

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

220

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

221

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

223

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

224

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

225

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

226

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

227

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

228

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

229

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

230

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

231

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

232

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

233

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

234

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

235

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

236

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

237

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

238

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

239

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

240

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

241

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

242

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

243

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

244

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

245

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

246

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

247

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

248

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

249

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

250

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

251

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

252

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

253

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

254

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 278: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

255

b. Hasil Validasi Lembar Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 279: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

256

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 280: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

257

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 281: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

258

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 282: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

259

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 283: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

260

c. Hasil Validasi Lembar Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 284: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

261

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 285: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

262

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 286: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

263

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 287: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

264

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 288: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

265

Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 289: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

266

Lampiran 9. Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa

a. Nilai Matematika Siswa Tahun Ajaran 2015/2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 290: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

267

b. Nilai Matematika Siswa Tahun Ajaran 2016/2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 291: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

268

Lampiran 10. Perhitungan Skor Pengamatan Kondisi Awal Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa

No Nama Siswa Skor

1 SISWA A 57

2 SISWA B 57

3 SISWA C 52

4 SISWA D 33

5 SISWA E 81

6 SISWA F 62

7 SISWA G 48

8 SISWA H 67

9 SISWA I 38

10 SISWA J 67

11 SISWA K 52

12 SISWA L 52

13 SISWA M 62

14 SISWA N 38

15 SISWA O 71

16 SISWA P 33

17 SISWA Q 81

18 SISWA R 57

19 SISWA S 38

20 SISWA T 81

21 SISWA U 67

22 SISWA V 52

23 SISWA W 76

24 SISWA X 33

25 SISWA Y 62

26 SISWA Z 57

27 SISWA AA 71

28 SISWA AB 38

29 SISWA AC 38

30 SISWA AD 33

Jumlah 1654

Rata-rata 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 292: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

269

Lampiran 11. Perhitungan Skor Kuesioner Kondiwi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Siswa Item Jumlah Rata-

rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 2 3 3 2 2 2 2 4 4 2 2 3 3 2 2 2 2 4 3 51 64

2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 45 56

3 2 2 1 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 41 51

4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 46 57

5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 62 77

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 56 70

7 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 53 66

8 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 65 81

9 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 60 75

10 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 66 83

11 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 63 79

12 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 69 86

13 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 66 83

14 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 57 71

15 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 71 89

16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 56 70

17 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 66 83

18 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 69 86

19 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 69 86

20 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 71 89

21 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 70 88

22 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 63 79

23 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 72 90

24 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 69 86

25 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 66 83

26 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 72 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 293: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

270

27 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 70 88

28 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 66 83

29 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 71 89

30 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 71 89

Jumlah 2372

Rata-rata 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 294: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

271

Perhitungan Skor Hasil Belajar

Siklus I dan Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 295: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

272

Lampiran 12. Perhitungan Skor Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

a. Perhitungan Skor Hasil Belajar Siklus I

No. Nama KKM Nilai Keterangan

1 SISWA A 70 70 Tuntas

2 SISWA B 70 70 Tuntas

3 SISWA C 70 65 Tuntas

4 SISWA D 70 65 Tidak Tuntas

5 SISWA E 70 90 Tuntas

6 SISWA F 70 90 Tuntas

7 SISWA G 70 65 Tuntas

8 SISWA H 70 70 Tuntas

9 SISWA I 70 60 Tidak Tuntas

10 SISWA J 70 75 Tuntas

11 SISWA K 70 65 Tuntas

12 SISWA L 70 60 Tidak Tuntas

13 SISWA M 70 70 Tuntas

14 SISWA N 70 60 Tidak Tuntas

15 SISWA O 70 80 Tuntas

16 SISWA P 70 70 Tuntas

17 SISWA Q 70 75 Tuntas

18 SISWA R 70 75 Tuntas

19 SISWA S 70 70 Tuntas

20 SISWA T 70 75 Tuntas

21 SISWA U 70 75 Tuntas

22 SISWA V 70 65 Tuntas

23 SISWA W 70 80 Tuntas

24 SISWA X 70 60 Tidak Tuntas

25 SISWA Y 70 70 Tuntas

26 SISWA Z 70 60 Tuntas

27 SISWA AA 70 75 Tuntas

28 SISWA AB 70 70 Tuntas

29 SISWA AC 70 65 Tidak Tuntas

30 SISWA AD 70 60 Tuntas

Total 2100

Rata-rata 70

Presentase Siswa Tuntas 60%

Presentase Siswa Tidak Tuntas 40%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 296: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

273

b. Perhitungan Skor Hasil Belajar Siklus II

No. Nama KKM Nilai Keterangan

1 SISWA A 70 85 Tuntas

2 SISWA B 70 85 Tuntas

3 SISWA C 70 80 Tuntas

4 SISWA D 70 75 Tuntas

5 SISWA E 70 100 Tuntas

6 SISWA F 70 95 Tuntas

7 SISWA G 70 80 Tuntas

8 SISWA H 70 85 Tuntas

9 SISWA I 70 75 Tuntas

10 SISWA J 70 70 Tuntas

11 SISWA K 70 85 Tuntas

12 SISWA L 70 75 Tuntas

13 SISWA M 70 80 Tuntas

14 SISWA N 70 75 Tuntas

15 SISWA O 70 90 Tuntas

16 SISWA P 70 80 Tuntas

17 SISWA Q 70 90 Tuntas

18 SISWA R 70 80 Tuntas

19 SISWA S 70 80 Tuntas

20 SISWA T 70 90 Tuntas

21 SISWA U 70 85 Tuntas

22 SISWA V 70 80 Tuntas

23 SISWA W 70 90 Tuntas

24 SISWA X 70 70 Tuntas

25 SISWA Y 70 80 Tuntas

26 SISWA Z 70 75 Tuntas

27 SISWA AA 70 95 Tuntas

28 SISWA AB 70 80 Tuntas

29 SISWA AC 70 75 Tuntas

30 SISWA AD 70 80 Tuntas

Total 2465

Rata-rata 82

Presentase Siswa Tuntas 100%

Presentase Siswa Tidak Tuntas 0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 297: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

274

Perhitungan Skor Pengamatan Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Siklus I dan Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 298: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

275

Lampiran 13. Perhitungan Skor Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa

a. Pengamatan Siklus I

No Nama Siswa Skor

1 SISWA A 67

2 SISWA B 76

3 SISWA C 67

4 SISWA D 62

5 SISWA E 86

6 SISWA F 76

7 SISWA G 67

8 SISWA H 81

9 SISWA I 57

10 SISWA J 81

11 SISWA K 67

12 SISWA L 62

13 SISWA M 76

14 SISWA N 57

15 SISWA O 76

16 SISWA P 52

17 SISWA Q 86

18 SISWA R 67

19 SISWA S 57

20 SISWA T 81

21 SISWA U 76

22 SISWA V 62

23 SISWA W 81

24 SISWA X 57

25 SISWA Y 62

26 SISWA Z 67

27 SISWA AA 86

28 SISWA AB 52

29 SISWA AC 57

30 SISWA AD 62

Jumlah 1977

Rata-rata 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 299: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

276

b. Pengamatan Siklus II

No Nama Siswa Skor

1 SISWA A 76

2 SISWA B 86

3 SISWA C 86

4 SISWA D 76

5 SISWA E 100

6 SISWA F 81

7 SISWA G 86

8 SISWA H 100

9 SISWA I 81

10 SISWA J 95

11 SISWA K 86

12 SISWA L 86

13 SISWA M 90

14 SISWA N 76

15 SISWA O 90

16 SISWA P 76

17 SISWA Q 95

18 SISWA R 90

19 SISWA S 76

20 SISWA T 95

21 SISWA U 86

22 SISWA V 81

23 SISWA W 95

24 SISWA X 71

25 SISWA Y 81

26 SISWA Z 90

27 SISWA AA 95

28 SISWA AB 76

29 SISWA AC 81

30 SISWA AD 86

Jumlah 2526

Rata-rata 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 300: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

277

Perhitungan Skor Kuesioner Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa

Siklus I dan Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 301: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

278

Lampiran 14. Perhitungan Skor Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

a. Perhitungan Skor Kuesioner Siklus I

Siswa Item Jumlah Rata-

rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 55 69

2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 56 70

3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 48 60

4 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 54 68

5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 70 88

6 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 4 4 66 83

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 62 78

8 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 69 86

9 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 68 85

10 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 72 90

11 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 73 91

12 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 74 93

13 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 72 90

14 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 70 88

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 75 94

16 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 4 4 66 83

17 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 75 94

18 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 74 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 302: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

279

19 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 75 94

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 75 94

21 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 74 93

22 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 73 91

23 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 72 90

24 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 75 94

25 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 75 94

26 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 76 95

27 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 75 94

28 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 72 90

29 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 71 89

30 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 74 93

Jumlah 2614

Rata-rata 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 303: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

280

b. Perhitungan Skor Kuesioner Siklus II

Siswa Item Jumlah Rata-

rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 63 79

2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 64 80

3 3 3 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 59 74

4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 64 80

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 77 96

6 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 74 93

7 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 74 93

8 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 72 90

9 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 76 95

10 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 75 94

11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 74 93

12 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 74 93

13 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 74 93

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 77 96

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 77 96

16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 74 93

17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 76 95

18 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 74 93

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 76 95

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 77 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 304: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

281

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 77 96

22 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 74 93

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 75 94

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 76 95

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 76 95

26 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 76 95

27 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 77 96

28 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 75 94

29 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 75 94

30 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 74 93

Jumlah 2762

Rata-rata 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 305: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

282

Sampel Pengerjaan Soal Evaluasi

Siklus I dan Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 306: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

283

Lampiran 15. Sampel Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II

a. Soal Evaluasi Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 307: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

284

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 308: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

285

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 309: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

286

b. Soal Evaluasi Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 310: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

287

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 311: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

288

Sampel Pekerjaan Lembar Kerja Siswa Pada

Setiap Pertemuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 312: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

289

Lampiran 16. Sampel Pekerjaan LKS Pada Setiap Pertemuan

a. Pertemuan 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 313: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

290

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 314: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

291

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 315: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

292

b. Pertemuan 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 316: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

293

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 317: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

294

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 318: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

295

c. Pertemuan 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 319: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

296

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 320: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

297

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 321: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

298

d. Pertemuan 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 322: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

299

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 323: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

300

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 324: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

301

Lampiran 17. Sampel Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 325: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

302

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 326: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

303

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 327: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

304

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 328: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

305

Lampiran 18. Hasil Wawancara dengan Wali Kelas III B

Peneliti : “Berapa jumlah siswa kelas III B Bu?”

Wali Kelas : “Ada 30 mbak”

Peneliti : “Bagaimana proses pembelajaran matematika di kelas Bu?”

Wali Kelas : “Ya begitu mbak, seperti pada umumnya. Kok pelajaran

matematika itu pada dianggap susah ya sama anak-anak.”

Peneliti : “Adakah kendala yang Ibu hadapi pada saat pelajaran

matematika?”

Wali Kelas : “Ada mbak, anak-anak sedikit kesulitan dalam memahami

perkalian dan pembagian.”

Peneliti : “Kira-kira apa ya Bu penyebab siswa kesulitan dengan materi

itu?”

Wali Kelas : “Wah saya juga kurang paham mbak, yang jelas anak-anak itu

kalau belajar matematika sedikit kurang semangat. Mereka Cuma

iya-iya saja kalau dijelaskan. Tapi kalau saya suruh mengerjakan

banyak yang belum bisa.”

Peneliti : “Apakah Ibu sudah mencoba menggunakan media pembelajaran

pada saat menjelaskan materi perkalian dan pembagian bu?”

Wali Kelas : “Kalau itu saya jarang mbak, saya lebih sering menjelaskan

dengan menulis di papan tulis.”

Peneliti : “Untuk mata pelajaran matematika sendiri KKM-nya berapa ya

Bu?”

Wali Kelas : “Disini KKM-nya 70 mbak”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 329: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

306

Peneliti : “Lalu bagaimana dengan nilai siswa di kelas ini Bu?”

Wali Kelas : “Ya masih ada yang di bawah KKM mbak untuk nilainya”.

Peneliti : “Baik Bu terimakasih, kemudian selain masalah di bidang

pelajaran ini, adakah permasalahan lain di kelas ini bu?”

Wali Kelas : “Ya tadi itu mbak, saat saya menjelaskan ke anak-anak mereka

diam saja, jarang tanya-tanya juga mbak. Tapi giliran saya minta

untuk mengerjakan soal masih ada beberapa anak yang bingung.”

Peneliti : “Berarti kemungkinan siswa kurang kritis pada saat pelajaran di

kelas ya Bu?”

Wali Kelas : “Iya bak, itu tepatnya. Khusus pelajaran matematika ini anak-

anak memang kurang kritis untuk bertanya-tanya seperti itu.”

Peneliti : “Baiklah kalau begitu Bu, mungkin dari wawancara ini saya dapat

mengambil tema mengenai rendahnya hasil belajar dan

kemampuan berpikir kritis siswa ya Bu?”

Wali Kelas : “Iya mbak silahkan”.

Peneliti : “Baik terimakasih Bu”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 330: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

307

Lampiran 19. Sampel Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 331: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

308

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 332: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

309

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 333: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

310

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 334: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

311

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 335: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

312

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 336: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

313

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 337: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

314

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 338: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

315

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 339: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

316

Lampiran 20. Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 340: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

317

Lampiran 21. Surat Keterangan Telah Melaksanaka Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 341: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

318

Lampiran 22. Foto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 342: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

319

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 343: PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.usd.ac.id/26873/2/141134045_full.pdf · kondisi awal 67 meningkat pada siklus I sebesar 77 dan pada siklus II terjadi

320

BIOGRAFI PENULIS

Ambarwati lahir di Klaten pada tanggal 3 Oktober 1996.

Anak kedua dari Bapak Karyana dan Ibu Jumiyati, tinggal

di Kemalang, Klaten. Pendidikan Dasar ditempuh di SD N

2 Dompol pada tahun 2008. Pada tahun 2008 melanjutkan

studi di SMP N 2 Kemalang. Setelah menyelesaikan

Pendidikan menengah pertama, kemudian melanjutkan

studi di SMA N KARANGNONGKO dan lulus pada tahun 2014. Sejak tahun

2014 terdaftar sebagai mahasiswi di Universitas Sanata Dharma pada Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Studi ini diakhiri dengan mengerjakan

tugas akhir yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual

Pada Siswa Kelas III B SD Kanisius Murukan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI