Sistem Penilaian Hasil Belajar Seni Rupa Siswa Sekolah Menengah Pertama
PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA
-
Upload
m-abdul-ghofur -
Category
Documents
-
view
16 -
download
1
description
Transcript of PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA
PENILAIAN HASIL BELAJAR
(Up loaded by Agung Banendro)
DAFTAR ISI
HAL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. . Latar Belakang ...................................................... 1
B. . Tujuan .................................................................. 1
C. . Ruang Lingkup ..................................................... 2
D. . Sasaran Pengguna .................................................... 2
BAB II. KONSEP DASAR PENILAIAN
A. . Pengertian Penilaian .............................................. 3
B. . Manfaat Penilaian ................................................. 4
C. . Fungsi Penilaian ................................................... 4
D. . Rambu-rambu Penilaian ......................................... 5
1. .. Kriteria Penilaian ............................................. 5
2. .. Prinsip Penilaian ............................................. 6
3. .. Penilaian Hasil Belajar Kelompok Mata Pelajaran 7
4. .. Penetapan KKM ............................................. 8
E. Jenis Penilaian ........................................................ 10
BAB III. TEKNIK PENILAIAN
A. . Penilaian Unjuk Kerja ............................................. 13
B. . Penilaian Sikap ..................................................... 15
C. . Penilaian Tes Tertulis ............................................. 20
D. . Penilaian Proyek ................................................... 20
E. . Penilaian Portofolio .............................................. 21
F. . Penilaian Diri ........................................................ 24
BAB IV.PELAKSANAAN PENILAIAN
A. . Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi ......... 27
B. . Pemetaan Penilaian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator 28
C. . Penetapan Teknik Penilaian ................................... 29
D. . Contoh Alat dan Penskoran dalam Penilaian ........... 29
BAB V. PENGELOLAAN HASIL PENILAIAN
A. . Pengolahan Hasil Penilaian .................................... 33
B. . Interpretasi Hasil Penilaian .................................... 35
BAB VI.PEMANFAATAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR
A. . Pemanfaatan Penilaian .......................................... 38
B. . Pelaporan Hasil Belajar ......................................... 40
BAB VII.PENUTUP
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. .. Contoh Tabel Penilaian Sikap ................................. 48
2. .. Contoh Kisi-kisi dan Pengembangan Soal .............. 52
3. .. Contoh Format LEGER ......................................... 53
4. .. Contoh Format RAPOR ......................................... 55
5. .. Contoh Format TRANSKRIP................................... 57
6. .. Contoh Format PASPOR KETERAMPILAN ............. 58
7. Contoh Perumusan Kalimat Soal
..... Sesuai Tingkat Kesulitan ....................................... 59
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Implementasi PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan membawa implikasi terhadap sistem penilaian, termasuk model dan teknik penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah.
Penilaian hasil belajar pada sekolah menengah kejuruan, selain dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah juga oleh masyarakat (Du/Di). Penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment) dalam rangka penjaminan mutu, sedangkan penilaian oleh pemerintah dan masyarakat (Du/Di) merupakan penilaian eksternal (external assessment) sebagai pengendali mutu.
Kurikulum berbasis kompetensi menuntut model dan teknik penilaian yang dilakukan secara internal dan eksternal sehingga dapat diketahui perkembangan dan ketercapaian berbagai kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, dibutuhkan panduan penilaian yang diperuntukkan bagi pelaksanaan penilaian proses hasil belajar peserta didik oleh pendidik dan satuan pendidikan.
B. Tujuan
Penyusunan Panduan Penilaian ini bertujuan sebagai berikut.
1. Memberikan penjelasan mengenai orientasi baru dalam penilaian hasil belajar yang berbasis kompetensi.
2. Memberikan wawasan secara umum tentang konsep penilaian internal dan eksternal.
3. Memberikan penjelasan tentang prinsip-prinsip pengolahan dan pelaporan hasil penilaian.
4. Memberikan rambu-rambu proses penilaian hasil belajar.
C. Ruang lingkup
Ruang lingkup pedoman penilaian ini meliputi konsep dasar penilaian, teknik penilaian, langkah-langkah pelaksanaan penilaian, pengelolaan hasil penilaian, serta pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian.
§ Konsep dasar penilaian menjelaskan tentang maksud penilaian, manfaat penilaian, fungsi penilaian, dan rambu-rambu penilaian.
§ Teknik penilaian menjelaskan berbagai cara dan alat penilaian.
§ Langkah-langkah pelaksanaan penilaian memberikan arahan penetapan indikator, pemetaan kompetensi dan teknik penilaian yang sesuai serta contoh penilaiannya.
§ Pengelolaan hasil penilaian memberikan arahan dalam menganalisis, menginterpretasi, dan menentukan nilai pada setiap proses dan hasil pembelajaran.
§ Pemanfaatan hasil penilaian dan pelaporan hasil penilaian mencakup pemanfaatan hasil, bentuk laporan hasil penilaian, dan penentuan kenaikan kelas.
D. Sasaran Pengguna
Pedoman Penilain ini diperuntukkan bagi pihak-pihak berikut:
1. Para guru di sekolah untuk menyusun program penilaian peserta didik.
2. Pembina/Penanggungjawab langsung sekolah (pengawas dan kepala sekolah) untuk merancang program supervisi pendidikan di sekolah.
3. Para penentu kebijakan di daerah untuk membuat kebijakan dalam penilaian pendidikan kejuruan.
BAB II
KONSEP DASAR PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
A. Pengertian Penilaian
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan. Sedangkan penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam hal ini, keputusan berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berbasis kompetensi.
Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai bentuk antara lain: penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan.
B. Manfaat Penilaian
Manfaat penilaian antara lain sebagai berikut:
1. Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya dalam proses pencapaian kompetensi.
2. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.
3. Untuk umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
4. Memberikan informasi kepada orangtua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan.
5. Memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Dinas Pendidikan Daerah) dalam meningkatkan kualitas penilaian yang digunakan.
C. Fungsi Penilaian
Penilaian memiliki fungsi untuk:
1. Menggambarkan sejauhmana peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.
2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk perencanaan program belajar, pengembangan kepribadian, maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
3. Menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik, dan sebagai alat diagnosis yang membantu guru menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
5. Pengendali bagi guru dan sekolah tentang kemajuan perkembangan peserta didik.
D. Rambu-rambu Penilaian
1. Kriteria Penilaian
a. Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Misal, dalam pelajaran bahasa Indonesia, guru ingin menilai kompetensi berbicara. Bentuk penilaian valid jika menggunakan tes lisan. Jika menggunakan tes tertulis penilaian tidak valid.
b. Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal, guru menilai dengan proyek, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh
itu cenderung sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan proyek dan penskorannya harus jelas.
c. Berfokus pada kompetensi
Dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berbasis kompetensi, penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan hanya pada penguasaan materi (pengetahuan).
d. Menyeluruh/Komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik.
e. Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara objektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
f. Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
2. Prinsip Penilaian
Dalam melaksanakan penilaian mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara terpadu.
b. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri.
c. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.
d. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
e. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik.
f. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk portofolio, unjuk kerja, proyek, dan pengamatan tingkah laku.
g. Melakukan Penilaian secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil, dalam bentuk: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Ulangan harian dapat dilakukan bila sudah menyelesaikan satu atau beberapa indikator atau satu kompetensi dasar, ulangan tengah semester dilakukan bila telah menyelesaikan beberapa kompetensi dasar, ulangan akhir semester dilakukan setelah menyelesaikan semua kompetensi dasar semester bersangkutan, sedangkan ulangan kenaikan kelas dilakukan pada akhir semester genap dengan menilai semua kompetensi dasar semester ganjil dan genap, dengan penekanan kompetensi dasar semester genap.
h. Penilaiankompetensi pada uji kompetensi melibatkan pihak sekolah dan Institusi Pasangan/Asosiasi Profesi, dan pihak lain terutama DU/DI. Idealnya, lembaga yang menyelenggarakan uji kompetensi ini independen; yakni lembaga yang tidak dapat diintervensi oleh unsur atau lembaga lain.
Agar penilaian objektif, guru harus berupaya secara optimal untuk (1) memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja peserta didik dari sejumlah penilaian, (2) membuat keputusan yang adil tentang penguasaan kompetensi peserta didik dengan mempertimbangkan hasil kerja (karya).
3. Penilaian Hasil Belajar Kelompok Mata Pelajaran
a. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui:
1). Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik.
2). Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.
b. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai,
c. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik.
d. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,dan kesehatan dilakukan melalui:
1). Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik, dan
2). Ulangan dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.
4. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal untuk setiap mata pelajaran yang ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar antara 0-100%.
a. KKM Program Normatif dan Adaptif
Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator program normatif dan adaptif adalah 75%.
KKM program normatif dan adaptif ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, dan kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran dengan rincian sebagai berikut:
1) Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik ”A”
· Rata-rata nilai = 80 - 100, A diberi skor 3
· Rata-rata nilai = 60 - 79, A diberi skor 2
· Rata-rata nilai = < 60, A diberi skor 1
2) Tingkatkompleksitas/kesulitan kompetensi ”B”
· Kompleksitas/kesulitan rendah, B diberi skor 3
· Kompleksitas/kesulitan sedang,B diberi skor 2
· Kompleksitas/kesulitan tinggi, B diberi skor 1
3) Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan) ”C”
· Dukungan tinggi, C diberi skor 3
· Dukungan sedang, C diberi skor 2
· Dukungan rendah, C diberi skor 1
Contoh penentuan KKM
Jika dalam pembelajaran suatu kompetensi/mata pelajaran memiliki kondisi: kemampuan rata-rata peserta didik ”65”, tingkat kesulitan/kompleksitas ”sedang”, dan sumber daya pendukung ”sedang”, maka nilai KKM-nya adalah :
(A + B + C)
KKM = ---------------- X 100
9
(2 + 2 + 2)
= ---------------- X 100
9
= 66,7 atau dibulatkan 67
b. KKM Program Produktif
KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing kompetensi dasar (KD) adalah terpenuhinya indikator yang dipersyaratkan (diberi lambang 7,00 apabila memenuhi persyaratan minimal).
E. Jenis-Jenis Penilaian
Jenis penilaian berdasarkan Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan berikut bentuk pengadministrasiannya seperti tabel di bawah ini
Tabel Jenis-jenis Penilaian
NoJenis
PenilaianUnsur yang
terlibat
Ruang lingkup
materiBentuk Administrasi
Penilaian
Produktif Normatif dan
Adaptif
1Ulangan Harian (Penilaian pro-ses akhir KD/tatap muka)
Guru KD KHS KHS
2
Ulangan Tengah Semester (Penilaian akhir beberapa KD atau akhir sebuah SK)
Guru
(Internal/QA)
dan Unsur Eksternal/ QC
Beberapa KD atau SK
KHS/Skill Passport
KHS
3
Ulangan Akhir Semester Ganjil (komprehensif, seluruh kompe-tensi dalam satu semester)
Guru,
dan UnsurEksternal
Dapat berupa beberapa KD atau SK
¨KHS/ Skills
¨Passport
¨Laporan
Hasil
Belajar
¨Leger
¨Raport
¨Leger
4Ulangan Kenaikan Kelas/ akhir semester genap
Guru dan UnsurEksternal
SKL yang dipelajari pada tahun yang bersangkutan
¨KHS/Skill
Passport
¨Laporan
Hasil
Belajar
¨Transkrip
¨Leger
¨Raport
¨Leger
No
Jenis
PenilaianUnsur yang
terlibat
Ruang lingkup
materi
Bentuk Administrasi Penilaian
ProduktifNormatif
dan Adaptif
5Ujian Sekolah
¨Sekolah, Pemerintah
¨(Internal/ QA dan atau Eksternal/ QC)
Matapelajaran yang tidak diujikan dalam UN untuk seluruh SKL yang sudah diajarkan
¨ KHS/ Skill Pasport
¨ Laporan
Hasil
Belajar
¨ Transkrip
¨ Ijazah
¨ Leger
¨Ijazah
¨Transkrip
¨Leger
6Ujian Nasional (UN)
Pemerintah dan Du/Di
Seluruh SKL Ujian Nasional
¨ Transkrip
¨ Ijazah
¨ SKHUN
¨ Sertifikat Kompetensi
¨Ijazah
¨SKHUN
¨Leger
Keterangan jenis penilaian:
1. Ulangan Harian
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur proses pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih dalam proses pembelajaran.
2 Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran program normatif dan adaptif. Sedangkan untuk program produktif cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh KD dan indikator yang merepresentasikan standar kompetensi (SK) pada periode tersebut.
3 Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil. Cakupan materi meliputi indikator-indikator yang merepresentasikan semua standar kompetensi (SK) pada semester tersebut.
4 Ulangan Kenaikan Kelas
Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap, untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap. Cakupan materi meliputi indikator-indikator yang merepresentasikan standar kompetensi (SK) pada tahun tersebut dengan mengutamakan materi yang dipelajari pada semester genap.
5 Ujian Sekolah
Ujian sekolah adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan merupakan salah satu syarat kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang diatur dalam Permendiknas yang dikeluarkan oleh Depdiknas untuk tahun yang bersangkutan dan Prosedur Operasional Standar (POS) ujian sekolah yang diterbitkan oleh BSNP.
6 Ujian Nasional
Ujian nasional adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan merupakan salah satu syarat lulus dari satuan pendidikan. Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan Prosedur Operasional Standar (POS) yang diterbitkan oleh BSNP.
BAB III
TEKNIK PENILAIAN
Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar, sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi dilakukan melalui pengukuran indikator-indikator pada setiap kompetensi dasar. Dalam penilaian hasil belajar dapat digunakan berbagai teknik penilaian diantaranya adalah: penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
A. Penilaian Unjuk Kerja
1. Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan suatu pekerjaan/tugas. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian penguasaan kompetensi yang menuntut peserta
didik melakukan tugas tertentu, seperti: praktik di bengkel/laboratorium, praktik sholat, praktik olah raga, presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis, karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. langkah-langkah kerja yang diharapkan untuk dilakukan peserta didik dalam menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
b. kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
c. kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
d. kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak (hanya yang esensial), sehingga semua dapat diamati.
e. kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati.
2. Teknik Penilaian Unjuk Kerja
Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya, untuk menilai kemampuan berbicara peserta didik perlu dilakukan pengamatan atau observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut:
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (”ya”/”tidak”), terhadap indikator-indikator pada setiap KD. Peserta didik dinyatakan kompeten apabila seluruh indikator terpenuhi (ya) dan tidak kompeten apabila ada salah satu indikator yang tidak terpenuhi.
Contoh
Format Penilaian Pembuatan Telor Asin
Nama peserta didik: ___________ Kelas: ________
No. KD/Indikator YaTidak
A. Memilih telor:
1.Telor dipilih berdasarkan kesegarannyamenurut candle system
2. Telor dipilih berdasarkan keutuhannya
B. Membuat adonan
1. Komposisi garam dan bahan pembungkus 1:3
2. Dst.
C. Dst.
Keterangan
§Jika seluruh indikator terpenuhi dinyatakan kompeten diberi skor 7,00
B. Penilaian Sikap
1. Pengertian
Penilaian sikap merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati sikap peserta didik dalam berperilaku di lingkungan tempat belajar.
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan bertindak seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk untuk terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan.
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek, komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek, adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut:
a. Sikap terhadap materi pelajaran; Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap materi pelajaran. Dengan sikap`positif dalam diri peserta didik, akan tumbuh
dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan.
b. Sikap terhadap guru/pengajar; Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru, akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.
c. Sikap terhadap proses pembelajaran; Peserta didik juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran di sini mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan.
Proses pembelajaran yang menarik, nyaman, dan menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
d. Sikap berkaitan dengan nilai-nilai atau norma-norma tertentu berhubungan dengan suatu materi pelajaran;
Misalnya: kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan dengan materi Biologi atau Kimia. Peserta didik juga perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya, peserta didik memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang lain, peserta didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor kayu glondongan ke luar negeri.
e. Sikap-sikap lain yang dimuat dalam tujuan pendidikan Misalnya: mandiri, kreatif, bertanggung jawab, demokratis, dan lain-lainyang secara umum digunakan pada unjuk kerja.
2. Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan melakukan observasi perilaku peserta didik. Penggunaan skala penilaian (rating scale) memungkinkan penilai memberi skor/nilai terhadap sikap/perilaku tertentu secara lebih cermat.
Berikut contoh penggunaan penilaian skala:
NoJenis/Aspek
Sikap
Standar PencapaianStrategi Penilaian
Deskripsi Skor
1Sikap
percaya diri Mampu tampil Observasi aktivitas
NoJenis/Aspek
Sikap
Standar Pencapaian
Strategi Penilaian
secara wajar dalam kegiatan di depan massa
siswa dalam berdiskusi, kegiatan massa di
sekolah/ber- masyarakat
§ selalu 5
§ sering 4
§ kadang-kadang
3
§ jarang 2
§ sangat jarang 1
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku harian catatan khusus tentang kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah. Berikut contoh format buku catatan harian.
Contoh: Halaman sampul Buku Catatan Harian
BUKU CATATAN HARIAN TENTANG
PESERTA DIDIK
( nama sekolah )
Mata Pelajaran : ___________________
Kelas : ___________________
Program : ___________________
Tahun Pelajaran : ___________________
Nama Guru : ___________________
Jakarta, 2008
Contoh: Isi Buku Catatan Harian
No. Hari/tanggal
Nama
peserta didikKejadian Tanda tangan peserta didik
Catatan dalam lembaran buku tersebut untuk menilai perilaku peserta didik. Kejadian yang ditulis mencakup sikap positif maupun negatif peserta didik.
Contoh: Format Penilaian Sikap
No.
(n)Aspek Sikap /ranah Non-instruksional/ (Attitude)
Skor Perolehan
Believe (B) Evaluation (E)
(Preferensi oleh Peserta didik ybs.)
(Oleh Guru/ mentor)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Kedisiplinan
2. Kejujuran
3. Kerja sama
4.Mengakses dan mengorganisasi informasi
5 Tanggung jawab
6 Memecahkan masalah
… Kemandirian
nmax Ketekunan