Pengukuran Valid Dan Reliabel

download Pengukuran Valid Dan Reliabel

of 62

description

semoga berguna

Transcript of Pengukuran Valid Dan Reliabel

KUALITAS PENGUKURAN

PENGUKURANMITRA, SKM, MKMDefinisi Pengukuran Pemberian batas kuantitatif tertentu pada variabel sehingga dapat diketahui nilai atau besar variasinya dengan menggunakan aturan tertentu.

ATURAN:Definisi operasional Suatu pernyataan yg jelas dan rinci tentang variabel, shg tidak menimbulkan interpretasi yg berbeda Pemilihan skala pengukuran

PendahuluanTahapan yang penting dalam proses penelitian ilmiah adalah menyusun alat ukur (instrument) penelitian sebagai pedoman utk mengukur variabel-variabel penelitian. Alat ukur tersebut harus valid dan reliable. Pengukuran pada dasarnya mengambarkan suatu hubungan. Dalam arti luas dapat didefiniskan sebagai suatu usaha memberi nomor pada benda-benda atau peristiwa-peristiwa menurut aturan tertentu.2SYARAT-SYARAT PENGUKURAN(1)ISOMORFISME(1)Ukuran harus sedekat mungkin dengan benda/ kejadian yang diukurnya (identik dengan yang diukur)Kesulitannya: Yg diukur adalah (umumnya) sebagian karakteristik/properti dari obyek yang diukurSeringkali bahkan hanya indikan-nya saja Indikan= sesuatu yang dapat menunjukkan keadaan/sifat dari benda/peristiwa yang akan kita ukur.Mengukur kondisi fisik lebih sederhana drpd. kondisi psikologis (BB vs. Komitmen bekerja)SYARAT-SYARAT PENGUKURAN(2)ISOMORFISME(2)Misal:Tangan berkeringat sbg indikan kecemasanKesehatan terpaksa hanya diukur dengan tk sakit/matiKepuasan pasien diukur berdasarkan ekspresi persepsi pasien terhadap berbagai dimensi pelayanan kesehatanSYARAT-SYARAT PENGUKURAN(3)EXHAUSTIVEPengukuran harus meliputi seluruh kemungkinan ukuran sesuai dengan tujuan studiMisal:Jenis kelamin: Lk/PrPendidikan: Buta-huruf s/d PTMUTUALLY EXCLUSIVEPengukuran tidak tumpang tindihMisal:Kategorisasi umur: 0-1| 2-5| 6-10| dstTAHAPAN PENGUKURANTAHAP PERSIAPANMerumuskan variabel secara operasional Menentukan skala pengukuran variabelMemilih metode dan alat ukur yang tepat DEFINISI OPERASIONALTAHAPAN PENGUKURANTAHAP PRA PENGUKURAN UJI COBA ALAT UKUR SAMPEL KECIL (25-30 orang) Tujuan : mengetahui sejauh mana alat ukur (kuesioner) memiliki validitas dan reliabilitas.TAHAP PENGUKURAN Pengumpulan data

SKALA PENGUKURAN VARIABELTerdiri dari 4 macam:NominalOrdinalIntervalRatio

NOMINALPengukuran yang paling lemah tingkatannya, terjadi apabila bilangan atau lambang yang digunakan untuk mengklasifikasikan objek pengamatan. Setiap objek akan masuk salah satu lambang atau kelompokContoh : Agama dapat dikelompokkan menjadi Islam, Kristen, Budha, Hindu. Jenis kelamin, warna, golongan darah OrdinalPengukuran ini membagi kelompok-kelompok, tetapi antara kelompok itu ada hubungan (rangking). Hubungan antara kelompok ini dapat ditulis lebih besar, lebih kecil. Jadi dari kelompok yang sudah ditentukan dapat diurut menurut besar kecilnya.Contoh: pendidikan (dikelompokkan menjadi rendah, sedang, tinggi), sosial ekonomi. Interval Kalau dalam skala ordinal kita hanya dapat menentukan urutan dari kelompok, maka didalam skala interval selain membagi objek dalam kelompok tertentu dan dapat diurutkan juga dapat ditentukan jarak dari urutan kelompok tersebut. Tidak ada nol mutlakContoh: pengukuran suhu, IQ Rasio Dengan skala ratio kita dapat mengelompokkan data, kelompok itupun dapat diurutkan dan jarak urutanpun dapat ditentukan. Selain itu sifat lain untuk data dengan skala ratio kelompok tersebut terdapat nilai nol mutlakContoh: pengukuran tinggi badan, berat badan Struktur tingkatan skala SIFAT SKALANOMINALORDINAL INTERVALRATIOKlasifikasi++++Urutan pengamatan-+++Jarak antar kelompok--++Titik nol mutlak---+KUALITAS PENGUKURANVALIDITAS RELIABILITASVALIDITASMenggambarkan seberapa jauh pengukuran yang dilakukan mengukur nilai yang sebenarnya ingin diukur.Misal : Bila ingin mengukur berat benda timbangan Timbangan adalah alat pengukur yg valid utk mengukur berat.

RELIABILITASMenggambarkan seberapa jauh pengukuran yang diperoleh dengan menggunakan instrument (termasuk kuesioner) jika diulangi lagi akan menghasilkan hasil yang sama KonsistenMisalnya : pengukuran BB I dg timbangan adalah 20 kg, pengukuran ke II tetap : 20 kg alat tsb reliabelContohSi A memiliki berat badan 68 kg pada saat ditimbang dg menggunakan timbangan standar penelitian. Di sebuah mall si A melakukan penimbangan dan hasilnya berat badannya 75 kg. Karena kurang percaya dg hasilnya, si A melakukan penimbangan lagi ditimbangan yg sama pada mall tsb dan beratnya tetap 75 kgContoh tsb menggambarkan timbangan di mall tsb memiliki reliabilitas yang baik (hasilnya selalu konsisten), tetapi validitasnya buruk (tidak mengukur hal yang sebenarnya)19**************VALIDITASRELIABILITASHIGHLOWHIGHLOW***************19Seseorang yang belajar memanah, pertama kali yang harus dipelajari adalah belajar memanah secara tepat mengenai pusat dari target sasaran, dan sesudah itu kemudian belajar melakukan hal tersebut secara konsisten. Ini adalah analog dari reability dan validity. Reliability atau Konsistensi dari pengukuran digambarkan dengan betapa dekatnya hasil tembakan-tembakan satu sama lain, di manapun hasil tembakan itu menuju sasaran. Validity digambarkan seperti tujuan memanah, betapa dekatnya hasil tembakan-tembakan satu sama lain dan tertuju pada pusat dari target sasaran. Idealnya sejumlah tembakan-tembakan seharusnya jatuh pada pusat dari target sasaran (reliable dan valid), tetapi sejumlah tembakan-tembakan mungkin jatuh berdekatan satu sama lain tetapi menyimpang jauh dari pusat target sasaran. Ini yang dikatakan reliable tetapi tidak valid, dan kemungkinan disebabkan karena bias dalam pengukuran.

VALIDITASCONTENT VALIDITY (VALIDITAS ISI)CRITERION VALIDITY (VALIDITAS KRITERIA)CONSTRUCT VALIDITY (VALIDITAS KONSTRUK)

CONTENT VALIDITYMenggambarkan seberapa jauh kumpulan variabel (item) yg menghasilkan indeks komposit menggambarkan satu konsep tertentuContoh : kumpulan pertanyaan utk mengukur depresiPenilaian content lebih pada keilmuwan bukan statistikCRITERION VALIDITYMenggambarkan seberapa jauh hasil satu pengukuran sesuai dengan hasil pengukuran lain dengan menggunakan instrumen yang dianggap standarCriterion validity dinilai dengan membandingkan hasil satu pengukuran dengan pengukuran menurut gold standardCRITERION VALIDITYSensitifitas Probabilitas hasil test menunjukkan hasil positif jika pada gold standar hasilnya positifSpesifisitas Probabilitas hasil test menunjukkan hasil negatif jika pada gold standar hasilnya negatifNilai Prediktif Positif Probabilitas diperolehnya hasil gold standard positif jika hasil test positifNilai Prediktif Negatif Probabilitas diperolehnya hasil gold standar negatif jika hasil test negatif

CRITERION VALIDITYTestGold StandarJumlah+-+ABA + B-CDC + DJumlahA + CB + DA + B + C + D SENSITIFITAS : A / (A + C) SPESIFISITAS : D / ( B + D) NILAI PREDIKSI POSITIF : A / (A + B) NILAI PREDIKSI NEGATIF : C / (C + D)

PenIlaian validitas dalam mendeteksi infeksi HIV antara ELISA vs Western BoltGold standartWestern BoltPositifNegatifELISA

Positif69131200Negatif1204920507021802250CONSTRUCT VALIDITYMenggambarkan seberapa jauh hasil satu pengukuran sesuai dengan hasil pengukuran lain secara teoritis menggambarkan konsep yang diukurContoh : utk mengetahui apakah kuesioner yg telah disusun mengukur apa yang hendak kita ukur uji korelasi product moment. Apabila kuesioner tsb telah memiliki validitas konstruk, berarti semua item (pertanyaan) yg ada didlm kuesioner itu mengukur konsep yang akan kita ukurKonstruk adalah kerangka dari suatu konsep. Misalnya peneliti ingin mengukur konsep religiusitas. Pertama yg harus dilakukan peneliti ialah mencari apa saja yg merupakan kerangka dr konsep tsb. Dg diketahuinya kerangka tsb, seorang peneliti dapat menyusun tolak ukur operasional konsep tersebut.Utk mencari kerangka konsep tsb dpt ditempuh berbagai cara :Mencari definisi-definisi konsep yg dikemukakan para ahli yang tertulis di dalam literaturKalau sekiranya di dalam literatur tidak dapat diperoleh konsep yang ingin diukur, peneliti harus mendefiniskan sendiri konsep tsb. Saran : mendiskusikan 26RELIABILITASTemporal / intra observer reliabilityAgreement / inter observer reliabilityInternal ConsistencyTemporal / intra observer reliabilityPengukuran pada subyek yang sama oleh orang yang sama pada waktu berbeda menghasilkan hasil yang samaDapat diukur dengan test-retest correlationMasalah : Jika pertanyaan yang sama diulang pada jangka waktu pendek, ingatan dari respons yang pertama dapat mempengaruhi respons yang kedua sehingga nilai r cenderung tinggi

Selang waktu yang memenuhi persyaratan adalah 15-30 hariReliabilitas : TEST - RE TESTSubyekSkor Ke-IKe-IIAli2022Ani1920Adi2222Ami1718Abdi2424Ina1716Inu2021Ima1517Ira2423Ida1919rxy = 0.933

Agreement / inter observer reliabilityMengukur seberapa jauh dua atau lebih pengamat setuju pada pengelompokkan seluruh individu pada kelompok yang diamati.Diukur dg koefisien KappaNilai k =1 Perfect Agreement0.80 0.99 Excellent Agreement0.60 0.79 Good Agreement0.40 0.59 Fair agreement< 0.40 Poor Agreement Kesepakatan inter observerPengamat pertamayatidakPengamat kedua

yaaba+btidakcdc+da+cb+dNInternal ConsistencyDigunakan untuk mengukur apakah sejumlah pertanyaan/pengukuran mengukur hal yang samaContoh : pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS diukur dg pertanyaan ya/tidak. Pengetahuan diukur dg menjumlahkan pertanyaan yang dijawab secara benar. Internal consistency menilai apakah 10 pertanyaan tsb mengukur hal yang samaInternal ConsistencyInternal consistency diukur dengan menggunakan koefisien Cronbach AlphaPenilaian Cronbach Alpha sama dengan penilaian pada Koefisien Kappa34KUESIONER YANG BAIKKUESIONER VALID: Menghasilkan jawaban yg benar dan akuratMengukur apa yg ingin diukur

KUESIONER RELIABLE: Siapapun pewawancara, kapanpun dan dimanapun; responden yg sama akan memberi jawaban yg sama 35KUESIONER YG VALID DAN RELIABLE KUESIONER DIRANCANG DG BAIK DEFINISI OPERASIONAL UJI COBA/PRE-TEST KUESIONER

Yang harus diperhatikan dalam merancang kuesioner1. Pakai bahasa yang sederhana, yang mudah dimengerti oleh responden, hindari menggunakan bahasa yang sulit dimengertiContoh:Apakah Ibu mengikuti program ASI Eksklusif?Apakah Ibu memberikan makanan tambahan selain ASI pada bayi ibu? (lebih mudah dimengerti)Apakah bayi ibu diberikan colustrum ?Apakah ibu memberikan ASI yang berwarna kekuningan pada 3 hari pertama setelah dilahirkan ? (lebih mudah dimengerti)

2. Pertanyaan jangan terlalu luasContoh :Dimana ibu melahirkan?Dimana Ibu melahirkan anak yang terakhir? (lebih fokus)

3. Pertanyaan tidak boleh doubleApakan Ibu sudah mengikuti KB, dan siapa yang menyuruh? (double pertanyaan)Apakah Ibu sudah ikut KB?Siapakah yang mempengaruhi Ibu ikut KB?

4. Pertanyaan tidak boleh memimpin atau mengarahkanIbu sudah ikut KB, bukan? (mengarahkan)Apakan Ibu sudah ikut KB?

5. Pertanyaan diusahakan mudah dijawab respondenApa alasan Ibu ikut KB?A. PenyakitB. EkonomiC. Kesejahteraan IbuD. Dipaksa SuamiE. Lain-lain

6. Hindari pertanyaan biasBerapa umur Ibu sekarang?A. 20 25 tahunB. 25 30 tahunC. 30 35 tahunD. > 35 tahun

Jenis Pertanyaan pad KuesionerA. Pertanyaan TerbukaApakah Saudara setuju Puskesmas Merpati dipindahkan ke lokasi Pondok?Apa alasan Saudara tidak setuju?

B. Pertanyaan Tertutup Apakah Saudara setuju Puskesmas Peterongan dipindahkan ke wilayah Pondok?A. SetujuB. Tidak Setuju

Apa alasan Saudara tidak setuju?A.JauhB. Lahan sempitC. Tidak ada transportasiD. TerpencilE. Lain-lain

C. Dichotomous ChoiceApakah Ibu pernah membicarakan masakah ASI Eksklusif dengan teman/tetangga?A. PernahB. Tidak pernah

D. Multiple ChoiceSiapakah yang mendorong Ibu datang ke Posyandu?A. SuamiB. Orang tuaC. TetanggaD. Tokoh masyarakatE. Tokoh AgamaF. Lain-lain

E. Check ListSarana pelayanan kesehatan yang ada di Kecamatan: Puskesmas Polindes Posyandu Dukun Dokter Praktek Swasta Lain-lain

F. Ranking QuestionerMenurut Saudara siapakah Presiden yang paling jujur? (Berikan urutan dengan memberi nomor didepan nama presiden) Sukarno Suharto Habibi Gus Dur Megawati SBY

G. SKALA LIKERTcontoh: mengukur persepsi, sikap, perilakuSkala Likert Persepsi1 = Sangat tidak tepat2 = Tidak tepat3 = Cukup tepat4 = Tepat5 = Sangat Tepat

Skala Likert Sikap1 = Sangat tidak setuju2 = Tidak setuju3 = Cukup setuju4 = Setuju5 = Sangat Setuju

Skala Likert Perilaku1 = Tidak pernah2 = Jarang3 = Kadang-kadang4 = Sering5 = Selalu

UJI INSTRUMENTMASALAH PENELITIAN ; MENDAPATKAN DATA AKURAT

AKURAT : VALIDITAS DAN RELIABILITAS

UJI INSTRUMEN --- UJI KUESIONER

KUESIONER : KUMPULAN PERTANYAN

PERTANYAAN SPT APA YANG PERLU DI UJI ?

PERTANYAAN YANG DIBUAT UNTU MENGUKUR VARIABELKONSEP/ABSTRAK/LATEN

VARIABEL ABSTRAK VARIABEL YANG HARUS DIUKUR OLEH BEBERAPA PERTANYAAN-- MIS: MOTIVASI, SIKAP, KINERJA, KEPUASAN DLL

VALIDITASValiditas : ketepatan/kecermatan pengukuranUntuk uji validitas : digunakan uji korelasi pearson (r)Prinsip uji : melakukan korelasi skor masing-masing pertanyaan dengan skor Total.Keputusan : bila nilai r hitung(r komputer) > r tabel validbila nilai r hitung < r tabel tidak valid

utk mencari r tabel : DF = n-2 alpha = 5 % (0,05)Proses uji dilakukan berulang-ulang, berhenti kalau semua variabel sudah valid.

ReliabilitasReliabilitas : kestabilan pengukuran: diukur berulang-ulang hasilnya sama . Uji yg digunakan : uji crombach alpha. Prinsip uji: membandingkan nilai crombach alpha dengan nilai konstanta (0,6)Ketentuan :bila Crombach 0,6 kuesioner reliabelbila Crombach < 0,6 kuesioner tidak reliabelPre-testDiambil sampel sekitar 15-30 orangResponden yang sudah digunakan utk pre-test tidak boleh dipakai untuk penelitianTest reliabilitas tidak bisa disatukan antara beberapa variabel konsep, harus satu persatu Hasil uji validitas dan reliabilitas : sebagai alat pertimbangan penelitiVariabel yg tak valid dan reliabel,, kalimatnya di edit lalu dipakai utk penelitian, atau pertanyaan tetap dipakai krn pertanyannya sangat vital, atau bisa dibuang pertanyaanyaRasa Percaya Diri IbuLakukan Uji Instrumen (Validitas dan Reliabilitas kuesioner) dari suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan rasa percaya diri ibu dengan pemberian ASI Eksklusif. Untuk mengukur variabel rasa percaya diri digunakan 5 pertanyaan dengan menggunakan skala Likert, yaitu Sangat Setuju (SS) diberi skor 4Setuju (S) diberi skor 3Tidak Setuju (TS) diberi skor 2Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 155NoPernyataanSSSTSSTS1Saya percaya bahwa ASI saya paling cocok untuk bayi saya, tidak menyebabkan alergi.2Saya semakin percaya diri jika saya mampu menyusui secara eksklusif.3Saya percaya dengan memberikan ASI kepada bayi akan menambah kedekatan kasih sayang antara ibu dan anak.4Saya tidak merasa malu untuk menyusui bayi walaupun sedang berada di luar rumah.5Saya rasa, menyusui ASI tidak akan merubah bentuk payudara saya.Data hasil pre-testNoP1P2P3P4P5133413222322344434433313533332633223722212822322931333104344411333231243333134443414334341533413INTERRATER RELIABILITYTUJUAN : UNTUK MENGUJI PENYAMAAN PERSEPSI ANTARA PENELITI DENGAN NUMERATOR TERHADAP SATU ASPEK OBSERVASI TERTENTU

Tuj : uji kesepakatan/kesepahaman antara dua pengamat/observer

SUBJEK : OBSERVASI

UJI YANG DIGUNAKAN : UJI KAPPA COHEN

PRINSIP UJI KAPPACARA PERTAMA:MENGGUNAKAN KOEFISIEN KAPPA, BILA NILAI KOEFISEN KAPPA > 0,6 ARTINYA ADA PERSAMAAN PERSEPSI ANTARA PENELITI DENGAN NUMERATOR

CARA KEDUA :Menggunakan hasil uji statistik kappa, bila p value < alpha maka kesimpulannya ada persamaan persepsi antara peneliti dengan numerator, sebaliknya:Bila p value > alpha, maka disimpulkan terjadi perbedaan persepsi antara peneliti dengan numeratorpertanyaan:Apakah dalam melakukan komunikasi dengan pasien dilakukan dengan ramah ?1. ya2. tidak

Dengan Uji kappa akan diketahui apakah ada kesepahaman atau tidak ada kesepahaman persepsi antara peneliti dng numeratorNo pasienPenelitiNumerator1122223114215116227118229221022Terimakasih