PENGUATAN IKLIM INVESTASI DAERAH DALAM … · sama di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah...

27
invest in Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in Invest in Invest in able indonesia Invest November © 2013 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved Manado, 11 Agustus 2014 Badan Koordinasi Penanaman Modal PENGUATAN IKLIM INVESTASI DAERAH DALAM MENDORONG INVESTASI DAN DAYA SAING DAERAH

Transcript of PENGUATAN IKLIM INVESTASI DAERAH DALAM … · sama di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah...

invest in

Invest in remarkable indonesia Invest in

remarkable indonesia indonesia

Invest in remarkable indonesia

Invest in remarkable indonesia

Invest in remarkable indonesia

indonesia

Invest in

Invest in remarkable indonesia

Invest in remarkable indonesia

Invest in remarkable indonesia

indonesia

Invest in

Invest in

Invest in

able indonesia Invest

November © 2013 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved

Manado, 11 Agustus 2014 Badan Koordinasi Penanaman Modal

PENGUATAN IKLIM INVESTASI DAERAH DALAM MENDORONG INVESTASI DAN DAYA SAING DAERAH

2

Daftar Isi

3 Upaya Peningkatan Daya Saing Nasional: Kemudahan

Berusaha di Indonesia

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1

4

Perkembangan Realisasi Penanaman Modal

Penyederhanaan Perizinan dan Nonperizinan

2 Daya Saing dan Persepsi Dunia Usaha

5

3

Perkembangan Realisasi Penanaman Modal

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

4

Perkembangan Realisasi Investasi 2010 - Juni 2014 : Per Triwulan Perkembangan Realisasi Investasi : Tahun 2010 - Juni 2014

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II

2010 2011 2012 2013 2014

PMDN 6.7 15.2 16.6 22.0 14.1 18.9 19.0 24.0 19.7 20.8 25.2 26.5 27.5 33.1 33.5 34.1 34.6 38.2

PMA 35.4 35.6 40.1 36.9 39.5 43.1 46.5 46.2 51.5 56.1 56.6 56.8 65.5 66.7 67.0 71.2 72.0 78.0

Total 42.1 50.8 56.7 58.9 53.6 62.0 65.5 70.2 71.2 76.9 81.8 83.3 93.0 99.8 100.5 105.3 106.6 116.2

0

20

40

60

80

100

120

Rp

Tri

liun

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

5

Perkembangan Realisasi Investasi 2010 - Juni 2014 : Proyek Baru dan Perluasan

PMDN 2010 2011 2012 2013 Jan-Jun 2014

I % I % I % I % I %

Baru 30,8 50,9 34,3 45,1 46,0 49,9 74,8 58,3 54,4 74,7

Perluasan 29,7 49,1 41,7 54,9 46,2 50,1 53,4 41,7 18,4 25,3

Total 60,5 100,0 76,0 100,0 92,2 100,0 128,2 100,0 72,8 100,0

I = Investasi (Rp Triliun)

PMA 2010 2011 2012 2013 Jan-Jun 2014

I % I % I % I % I %

Baru 65,2 44,1 78,3 44,7 115,7 52,4 176,0 65,1 98,7 65,8

Perluasan 82,8 55,9 97,0 55,3 105,3 47,6 94,4 34,9 51,3 34,2

Total 148,0 100,0 175,3 100,0 221,0 100,0 270,4 100,0 150,0 100,0

Perkembangan Realisasi Investasi : Tahun 2010 - Juni 2014

2010 2011 2012 2013 Jan-Jun 2014

Baru 96.0 112.6 161.7 250.8 153.1

Perluasan 112.5 138.7 151.5 147.8 69.7

Total 208.5 251.3 313.2 398.6 222.8

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450R

p T

riliu

n

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

6

Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia 2010 - Juni 2014 : Per Triwulan Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II

2010 2011 2012 2013 2014

PMDN 46,055 92,331 115,212 133,053 73,046 91,533 100,991 137,217 107,674 141,625 144,784 149,617 148,521 239,810 150,016 159,315 67,697 82,250

PMA 78,625 118,709 131,410 329,959 123,860 134,271 232,165 266,822 250,711 209,888 126,864 158,343 213,403 386,566 261,527 270,792 192,459 268,553

Total 124,680 211,040 246,622 463,012 196,906 225,804 333,156 404,039 358,385 351,513 271,648 307,960 361,924 626,376 411,543 430,107 260,156 350,803

0

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

Ora

ng

7

Daya Saing dan Persepsi Dunia Usaha

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

8

“Indonesia: Top 4 Prospective host economies for 2013 – 2015”

Daya Saing dan Persepsi Dunia Usaha

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

9

Indonesia rank 38 from

148 economies in

Global Competitiveness

Index (GCI) 2013-2014.

No. Countries

Ranking

2009 - 2010 2010 - 2011 2011 - 2012 2012 - 2013 2013-2014

1. Swiss 1 1 1 1 1

2. USA 2 4 5 7 5

3. Singapura 3 3 2 2 2

4. Jepang 8 6 9 10 9

5. Malaysia 24 26 21 25 24

6. China 29 27 26 29 29

7. Thailand 36 38 39 38 37

8. Indonesia 54 44 46 50 38

9. India 49 51 56 59 60

10. Brazil 56 58 53 48 56

11. Russia 63 63 66 67 64

12. Vietnam 75 59 65 75 70

13. Filipina 87 85 75 65 59

s/d

148

Total 131 139 140 144 148

Source: World Economic Forum

Daya Saing dan Persepsi Dunia Usaha

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

10

Rank 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 China China China China China China China China Indonesia

2 India India India India India India India India India

3 Thailand Vietnam Vietnam Vietnam Vietnam Vietnam Thailand Indonesia Thailand

4 Vietnam Thailand Thailand Russia Thailand Thailand Vietnam Thailand China

5 US US Russia Thailand Russia Brazil Indonesia &

Brazil Vietnam Vietnam

6 Russia Russia US Brazil Brazil Indonesia - Brazil Brazil

7 Korea Brazil Brazil US US Russia Russia Mexico Mexico

8 Indonesia Korea Indonesia Indonesia Indonesia US US Rusia Myanmar

9 Brazil Indonesia Korea Korea Korea Korea Malaysia US Rusia

10 Taiwan Taiwan Taiwan Taiwan Malaysia Malaysia &

Taiwan Taiwan Myanmar US

Indonesia: The most promising country for overseas business (Japan Bank for International Cooperation Survey 2013)

Source: JBIC, November 2013

Faktor positif:

1. Potensi pertumbuhan pasar domestik

2. Upah tenaga kerja yang bersaing

3. Pasar domestik besar

4. Basis pasokan assembler

5. Perkembangan klaster industri

Isu yang menjadi perhatian:

1.Kenaikan upah

2.Keterbatasan infrastruktur

3.Ketidakpastian hukum

4.Kompetisi tinggi dengan perusahaan lain

5.Sulitnya mempertahankan staf level manager 6.Masalah ketenagakerjaan

Daya Saing dan Persepsi Dunia Usaha

11

Upaya Peningkatan Daya Saing Nasional:

Kemudahan Berusaha di Indonesia

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

12

Perbaikan Kemudahan Berusaha di Indonesia

Perbaikan Kemudahan Berusaha di Indonesia

8 fokus perbaikan

Kemudahan berusaha mencakup…

• Kemudahan memulai usaha

• Kemudahan penyambungan listrik

• Kemudahan pembayaran pajak dan premi asuransi

• Kemudahan penegakkan kontrak

• Kemudahan penyelesaian perkara kepailitan

• Kemudahan pendaftaran properti

• Kemudahan perizinan terkait pendirian bangunan

• Kemudahan akses perkreditan

1. Pembentukan Badan Hukum PT secara Online

2. Penyederhanaan persyaratan dan percepatan penerbitan SIUP dan TDP

3. Percepatan pendaftaran tenaga kerja

4. Pendaftaran kepesertaan program jaminan sosial (BPJS) secara online

5. Penyederhanaan prosedur, pengurangan biaya, dan percepatan waktu penyambungan tenaga listrik

6. Pelaporan pajak secara online

7. Pembayaran iuran kepesertaan program jaminan sosial (BPJS) melalui mekanisme e-payment

8. Percepatan penyelesaian perkara perdata kaitannya dengan penegakkan kontrak

9. Percepatan penyelesaian perkara perdata kaitannya dengan penyelesaian perkara kepailitan

10. Percepatan pelayanan pengecekan sertifikat tanah dan percepatan pelayanan peralihan hak jual-beli atas tanah

11.Pengurusan IMB secara online

12. Percepatan penyambungan layanan PDAM

13. Percepatan penyambungan layanan telepon

14. Peraturan pelaksanaan pembentukan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) swasta

15.Pelayanan jaminan fidusia secara online

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

13

No. Area

Kemudahan Berusaha 2014 Perbaikan

Prosedur (jumlah)

Waktu (hari)

Biaya (% of income

per capita)

Prosedur (jumlah)

Waktu (hari)

Biaya (% of income

per capita)

1 Memulai Berusaha 10 48 20.5 5 5 16.6

2 Penyambungan Listrik 6 101 370.6 4 15 311.5

3 Pembayaran Pajak dan Premi Asuransi

52 259

jam/tahun 32.2

(% keuntungan) 7

136 jam/tahun

32.2 (% keuntungan)

4 Penegakan Kontrak 40 498 139.4

(% nilai klaim) 24 175

1.28**) (% nilai klaim)

5 Penyelesaian Perkara Kepailitan

- 4.5

Tahun 18

(% nilai aset) -

1 tahun, 9 bulan

5.08 (% nilai aset)

6 Pendaftaran Properti 6 22 10.9

(% nilai properti) 6 12

10.9 (% nilai

properti)

7 Perizinan Terkait Pendirian Bangunan

13 158 87.2 5 22 36.2

8. Akses Perkreditan *) Depth of credit information index: 4 Depth of credit information index: 5

Strength of legal rights index : 5 Strength of legal rights index : 6

Perbaikan Kemudahan Berusaha di Indonesia

Catatan: *) Bank Indonesia sebagai responden indikator akses perkreditan perbankan.

**) 1.28% dari klaim berasal dari biaya pengajuan gugatan (Rp. 922,000) dibagi 200% dari pendapatan percapita.

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

14

Pemantauan Implementasi Kemudahan Berusaha

1. Pemantauan capaian implementasi kemudahan berusaha yang

dilakukan Kementerian/Lembaga.

2. Survei implementasi kemudahan berusaha berdasarkan

persepsi dunia usaha dan institusi pemerintah bekerjasama

dengan LPEM UI.

3. Survei hambatan kemudahan berusaha berdasarkan persepsi

dunia usaha bekerjasama dengan KPPOD.

4. Monitoring implementasi kemudahan berusaha bekerjasama

dengan Ikatan Notaris Indonesia.

Analisis dan Program Meningkatkan Daya

Saing Daerah

Badan Koordinasi Penanaman Modal 15

BKPM akan bekerjasama dengan National University of Singapore

untuk melakukan analisa daya saing 33 provinsi di Indonesia.

Indikator yang akan dianalisa antara lain:

a. faktor-faktor yang menunjukkan disparitas daya saing antar

daerah;

b. daya saing berdasarkan cluster/sektor seperti kesehatan dan

pariwisata;

c. produktivitas perusahaan;

dalam rangka meningkatkan daya saing daerah untuk menarik

investasi.

16

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

1. Penyelesaian RPerpres mengenai Penyelenggaraan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu (PTSP) dengan Nomenklatur lembaga yang

sama di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah Badan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal.

2. Tugas BKPM:

a. Penyederhanaan perizinan dan nonperizinan penanaman

modal baik di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota

dengan membangun sistem pelayanan online terintegrasi

secara nasional.

b. Simplifikasi perizinan yang bersifat lintas kewenangan dan

lintas sektor di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

c. Interkoneksi sistem data kementerian/lembaga, provinsi, dan

kabupaten/kota.

Rakortas Menko Perekonomian Tanggal 18 Juli 2014

NO DAERAH JUMLAH

DAERAH

PTSP YANG TELAH TERBENTUK BELUM

TERBENTUK

PTSP JUMLAH

FUNGSI PM

GABUNG PISAH

(A) (B) (C) (D) (E) (F) (G)

1 PROVINSI 34 33 27 6 1

2 KABUPATEN 413 358 222 136 55

3 KOTA 98 97 54 43 1

4 KPBPB 5 4 0 4 1

5 KEK 2 1 0 1 1

TOTAL 552 493 303 190 59

61,46% 38,54% -

Sumber: BKPM

Keterangan:

(C): Jumlah daerah di Indonesia

(D): Jumlah daerah yang sudah terbentuk PTSP

(E): Jumlah daerah yang sudah terbentuk PTSP dengan penyelenggaran fungsi PTSP dan fungsi penanaman modal tergabung dalam 1 lembaga

(F): Jumlah daerah yang sudah terbentuk PTSP dengan penyelenggaran fungsi PTSP dan fungsi penanaman modal pada 2 lembaga yang terpisah

(G): Jumlah daerah yang belum terbentuk PTSP

KPBPB: Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

KEK: Kawasan Ekonomi Khusus

Penyelenggaraan PTSP Secara Nasional Sampai 30 Juni 2014

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

19

10 Nominee Penyelenggara PTSP Provinsi Terbaik Hasil Kualifikasi Tahun 2014

(nomor urut bukan merupakan ranking)

No Nama PTSP Provinsi

1. Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jambi

2. Badan Kerjasama dan Penanaman Modal Gerai Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi D.I. Yogyakarta

3. Badan Promosi dan Perizinan Penanaman Modal Daerah Provinsi Sumatera Selatan

4. Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi

Sulawesi Selatan

5. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

6. Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur

7. Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Provinsi Nusa Tenggara Barat

8. Badan Penanaman Modal Daerah Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah

9. Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Timur

10. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

20

20 Nominee Penyelenggara PTSP Kabupaten Terbaik Hasil Kualifikasi Tahun 2014

(nomor urut bukan merupakan ranking)

No Nama PTSP Kabupaten

1. Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Agam, Sumatera Barat

2. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Demak, Jawa Tengah

3. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Garut, Jawa Barat

4. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat

5. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

6. Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

7. Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan

8. Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Indragiri Hulu, Riau

9. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur

10. Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

21

No Nama PTSP Kabupaten

11. Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah

12 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat

13 Kantor Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur

14 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan

15 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

16 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, Riau

17 Badan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan

18 Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau

19 Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Barru , Sulawesi Selatan

20 Badan Pelayanan Terpadu Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Rokan Hulu, Riau

20 Nominee Penyelenggara PTSP Kabupaten Terbaik Hasil Kualifikasi Tahun 2014

(nomor urut bukan merupakan ranking)

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

22

10 Nominee Penyelenggara PTSP Kota Terbaik Hasil Kualifikasi Tahun 2014

(nomor urut bukan merupakan ranking)

No Nama PTSP Kota

1. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Tarakan, Kalimantan Utara

2. Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Payakumbuh, Sumatera Barat

3. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga, Jawa Tengah

4. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kota Surakarta, Jawa Tengah

5. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Pasuruan, Jawa Timur

6. Kantor Pelayanan Perizinan Kota Parepare, Sulawesi Selatan

7. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang, Jawa Tengah

8. Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Pekanbaru , Riau

9. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Banjar, Kalimantan Selatan

10. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Daerah Kota Bitung, Sulawesi Utara

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

23

Inovasi Pelayanan pada PTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota

1. Pelimpahan seluruh kewenangan perizinan dan nonperizinan dari

Gubernur, Bupati/Walikota kepada Kepala PTSP.

2. Penyatuan kelengkapan dokumen single submission application untuk

beberapa perizinan.

3. Standarisasi pelayanan yang ada di daerah melalui sertifikasi antara

lain: ISO.

4. Penerapan sistem pelayanan on-line bagi perizinan dan nonperizinan

yang menjadi kewenangan daerah, antara lain: IMB on-line.

5. Terbangunnya daerah dengan pelayanan investasi terbaik sebagai

inspirasi perbaikan pelayanan bagi daerah lainnya.

Direncanakan pada akhir September 2014 akan diselenggarakan acara

pemberian penghargaan kepada 5 instansi penyelenggara Pelayanan Terpadu

Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal Provinsi, Kabupaten dan Kota.

24

Penyederhanaan Perizinan dan Nonperizinan

Perizinan dan Nonperizinan Sistem Pelayanan Informasi dan

Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) melalui Online

1. Izin Prinsip Penanaman Modal

2. Izin Usaha Penanaman Modal meliputi: a. Izin Usaha di sektor Pertanian b. Izin Usaha di sektor Kehutanan c. Izin Usaha di sektor Kelautan dan Perikanan d. Izin Usaha di sektor ESDM e. Izin Usaha di sektor Perindustrian f. Izin Usaha di sektor Pertahanan dan Keamanan g. Izin Usaha di sektor Pekerjaan Umum h. Izin Usaha di sektor Perdagangan i. Izin Usaha di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif j. Izin Usaha di sektor Perhubungan k. Izin Usaha di sektor Komunikasi dan Informatika l. Izin Usaha di sektor Tenaga Kerja dan Transmigrasi m. Izin Usaha di sektor Pendidikan dan Kebudayaan n. Izin Usaha di sektor Kesehatan

o. Izin Usaha di sektor Perumahan Rakyat

3. Persetujuan Pembebasan Bea Masuk atas Importasi Barang Modal dan Barang/Bahan Baku (masterlist)

TIMELINE ON-LINE SYSTEM

Badan Koordinasi Penanaman Modal 26

2012

Tracking system on-line

2013

Masterlist on-line

2014

Izin Prinsip PM dan Izin Usaha on-line

2015-2016

Penyempurnaan system aplikasi on-line

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Investment Coordinating Board Jln. Jend. Gatot Subroto No. 44 Jakarta 12190 - Indonesia

t . +62 21 525 2008

f . +62 21 525 4945

e . [email protected]

www.bkpm.go.id

Terima Kasih

Thank You

Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC)