Pengolahan sampah dengan sistem destilasi (wkti)
-
Upload
benny-ferdianto -
Category
Documents
-
view
1.930 -
download
2
Transcript of Pengolahan sampah dengan sistem destilasi (wkti)
PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM DESTILASI
Penulis :
• Muluk Ahmadi
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangHingga saat ini sampah masih menjadi masalah serius diberbagai kota besar di
Indonesia. Sistem penanganan sampah kota yang ada sekarang masih mengandalkan pada Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) sebagai tempat pembuangan sampah. Karena masalah ini pula penulis mencoba menggali potensi dari sampah organik yang terdapat di jalan hertasning untuk diolah menjadi bahan lebih mempunyai manfaat dari pada hanya dibuang begitu saja dan tidak memberikan dampak positif.
Dari beberapa cara pengelolaan secara modern, metode ini lebih efisien karena hanya mengelola limbah organik tanpa “merebut jatah” para pengumpul barang bekas.
B. Tujuan PenulisanMaksud dari penulisan karya tulis ini adalah penyampaian tinjauan pemanfaatkan
limbah organik khususnya limbah pasar yang di konversikan menjadi alkohol melalui proses destilasi dan sisa/ampas dari buah dan sayuran yang dapat dijadikan pupuk.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
B. Pengertian Destilasi
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Metode destilasi ada beberapa jenis, yaitu :
1. Destilasi sederhana
2. Destilasi bertingkat (fraksionasi)
3. Destilasi azeotrop
4. Destilasi vakum(destilasi tekanan rendah)
5. Refluks/ destrusi
C. Pengertian Alkohol
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
D. Pengertian Titik Didih
Titik didih suatu cairan ialah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan luar. Titik didih suatu cairan bergantung pada tekanan luar. Penurunan tekanan uap suatu cairan akibat adanya zat terlarut membawa konsekuensi bagi titik didih cairan tersebut.
E. Pengertian Kompos
Menurut J.H. Crawford (2003), kompos adalah hasil dekomposisi parsial/tidak lengkap, dipercepat secara artifisial dari campuran bahan-bahan organik oleh pupulasi berbagai macam mikroba dalam konsisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik.
Dibawah ini adalah berbagai jenis sampah :
v Berdasarkan sumbernya :
Sampah alam.
Sampah manusia.
Sampah konsumsi.
Sampah nuklir.
Sampah industri.
Sampah pertambangan. Sampah organik – dapat diurai (degradable). Sampah anorganik – tidak terurai (undegradable). Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3),
v Berdasarkan sifatnya :
merupakan sisa suatu usaha yang yang mengandung bahan berbahaya atau beracun, baik secara langsung atau tidak langsung dapat merusak atau mencemarkan dan membahayakan lingkungan
G. Macam-Macam Metode Pembuangan Akhir Sampah
Metode pembuangan sampah yang diterapkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) meliputi :
1. Open Dumping
2. Controll Landfill
3. Sanitary Landfill
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode eksperimen
dan deskriptif.Metode penelitian ini bersifat uji laboratorium dengan menekankan pada uji bakteri, dan temperatur yang optimal untuk di dapatkan alkohol yang berkadar tinggi.
B. Bahan Penelitian
Bahan yang penulis gunakan sebagai sample untuk uji coba dilaboratorium adalah:
1. Buah dan sayuran busuk.
2. Ragi untuk proses fermentasi
C. Alat Praktikum
Alat yang digunakan untuk proses fermentasi dan pengomposan, yaitu :
3. 1(satu) buah drum untuk proses fermentasi.
4. 1(satu) buah drum untuk prose pengomposan.
Sedangkan alat yang di gunakan untuk praktikum destilasi limbah organik menjadi alkohol dilaboratorium adalah :
1. Labu destilasi,
2. Steel Head,
3. Thermometer,
4. Kondensor,
5. Labu didih
6. Mantel,
7. Pipa dalam = pipa destilasi
8. Adaptor (Recervoir Adaptor),
Prosedur Penelitian
A. Prosedur penelitian yang penulis lakukan saat proses fermentasi, yaitu :
• Siapkan sample sampah.
• Tambahkan ragi pada sampah tersebut.
• Diamkan selama 9 hari.
A. Prosedur penelitian yang penulis gunakan saat proses destilasi, yaitu :
1. Siapkan sampel, ukuran maximum 1l, masukkan kedalam batu didih. Pasangkan dengan alat destilasi dengan posisi miring.
2. Pada leher batu didih dan pada sambungan diberi vaselin untuk melicinkan, sehingga pada saat selesai kerja dapat dibuka tanpa pecah dan untuk menghindari pemuaian.
3. Selang dimasukkan pada celah masuk dan celah keluar. Celah masuk terhubung dengan pompa aquarium, celah keluar dihubungkan dengan wadah tempat pembuangan erlenmeyer sebagai wadah tampungan dibawah.
4. Nyalalakan pompa aquarium, air akan masuk mengisi kondensor, air harus berjalan terus, air harus keluar dari celah yang menunjukkan bahwa kondensor berisi penuh.
5. Hidupkan bunsen.
6. Sampel yang telah dipanaskan akan menguap dan masukan pipa destilasi, setelah dipasangkan dengan kondensasi, maka uap akan berubah menjadi air.
7. Air akan menetes dari alat destilasi dan dihasilkan air destilata.
PEMBAHASAN
Sistem Pengelolaan Sampah
Secara umum pengelolaan sampah di perkotaan dilakukan melalui 3 tahapan kegiatan, yakni pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir/pengolahan.
Dengan metode ini tentu saja sampah tidak mempunyai manfaat sama sekali, belum lagi proses pengangkutan yang jauh mengakibatkan biaya transportasi begitu mahal.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Pengelolaan sampah akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Karenanya diperlukan penyediaan fasilitas dan perlakuan yang benar agar keamanan tersebut dapat dicapai dengan baik.
Karenanya masih diperlukan pengawasan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang telah ditutup.
Sistem Pengelolaan Sampah Dengan Metode Fermentasi dan Destilasi
Dari berbagai metode destilasi, penulis menggunakan destilasi bertingkat
Secara umum teknologi pengelolaan limbah organik ini adalah proses pembusukan suatu bahan organik dan penyulingan suatu zat yang akan menguap pada titik didihnya, dalam hal ini gugus alkohol adalah zat yang di cari dari proses destilasi ini.
Proses Pengomposan
Proses pengomposan secara sederhana dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap aktif dan tahap pematangan.
dll.
Beberapa bahan-bahan organik padat yang dapat dijadikan kompos, seperti limbah organik rumah tangga, sampah-sampah organik kota, kertas, kotoran/limbah peternakan, limbah-limbah pertaniah,
Manfaat Kompos
Menghema
t biaya
Mengurangi
volume/ukuran limbah.
Meningkatkan kesubur
an tanah
Mengurangi
kebutuhan lahan untuk
penimbunan
KESIMPULAN
1. Perubahan pengelolaan sampah dari sistem lama ke sistem baru yang menekankan pada proses pemilahan, pengumpulan, pemprosesan manjadi bahan yang bernilai ekonomis
2. Sistem pengelolaan sampah menjadi alkohol dan kompos memberikan banyak keuntungan secara ekonomis
3. Manajemen pengelolaan sampah secara makro akan memberikan dampak yang sangat positif
DAFTAR PUSTAKA
“http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol“
“”http://id.wikipedia.org/wiki/Destlasi”
“http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah“
TERIMA KASIH