Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Campylobacter...

3
Drh Ardilasunu Wicaksono, MSi | Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Campylobacter jeju Copyright Ardilasunu Wicaksono [email protected] http://ardilasunu.staff.ipb.ac.id/pengobatan-dan-pencegahan-infeksi-campylobacter-jejuni/ Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Campylobacter jejuni Infeksi Campylobacteriosis pada manusia adalah infeksi saluran pencernaan atau infeksi darah yang disebabkan oleh bakteri Campylobacter jejuni berdasarkan hasil diagnosis pemeriksaan darah, feses atau cairan tubuh lainnya. Sebagian besar sembuh sendiri dalam 5-8 hari tanpa pengobatan antimikrobial, jika lebih berat akan berlangsung lebih lama. Pengobatan melalui antibiotika digunakan untuk pasien yang mengalami demam tinggi, diare berdarah, atau diare lebih dari delapan kali dalam sehari. Isolat Campylobacter jejuni biasanya peka terhadap eritromisin, ciprofloksasin, serta tetrasiklin, dan terapi ini memperpendek lamanya pengeluaran bakteri dalam tinja,dengan prinsip memberikan antimikroba yang sesuai. Campylobacter jejuni sensitif terhadap eritromisin dan quinolon. Maka dapat diberikan terapi antibiotik,yakni eritromisin 500 mg 2 kali sehari secara oral selama 5 hari cukup efektif serta didukung dengan diberikan penggantian cairan dan elektrolit, Eritromisin menjadi antibiotika pilihan untuk pengobatan infeksi Campylobacter jejuni dikarenakan mudah digunakan, memiliki efikasi yang tinggi, dan sedikit toksisitas (Trachoo 2002). Dapat juga diberikan Ciproflxacin sebagai antibiotik kelas floroquinolones yang mampu mencegah infeksi dari bakteri Campylobacter jejuni dan membunuhnya. Campylobacter jejuni dapat dicegah dan dikendalikan, dengan mengkonsumsi makanan atau bahan pangan segar daripada makanan atau bahan pangan yang telah diawetkan. Dapat juga dicegah dengan mengkonsumsi makanan yang telah diproses dekontaminasi yang terkontrol dengan baik seperti pasteurisasi, sterilisasi dan direbus. page 1 / 3

Transcript of Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Campylobacter...

Page 1: Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Campylobacter jejuniachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Drh Ardilasunu...... dan terapi ini memperpendek lamanya pengeluaran bakteri

Drh Ardilasunu Wicaksono, MSi | Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Campylobacter jejuniCopyright Ardilasunu Wicaksono [email protected]://ardilasunu.staff.ipb.ac.id/pengobatan-dan-pencegahan-infeksi-campylobacter-jejuni/

Pengobatan dan Pencegahan InfeksiCampylobacter jejuni

Infeksi Campylobacteriosis pada manusia adalah infeksi saluran pencernaan atauinfeksi darah yang disebabkan oleh bakteri Campylobacter jejuni berdasarkan hasildiagnosis pemeriksaan darah, feses atau cairan tubuh lainnya. Sebagian besarsembuh sendiri dalam 5-8 hari tanpa pengobatan antimikrobial, jika lebih beratakan berlangsung lebih lama. Pengobatan melalui antibiotika digunakan untukpasien yang mengalami demam tinggi, diare berdarah, atau diare lebih dari delapankali dalam sehari.

Isolat Campylobacter jejuni biasanya peka terhadap eritromisin, ciprofloksasin,serta tetrasiklin, dan terapi ini memperpendek lamanya pengeluaran bakteri dalamtinja,dengan prinsip memberikan antimikroba yang sesuai. Campylobacter jejunisensitif terhadap eritromisin dan quinolon. Maka dapat diberikan terapiantibiotik,yakni eritromisin 500 mg 2 kali sehari secara oral selama 5 hari cukupefektif serta didukung dengan diberikan penggantian cairan dan elektrolit,Eritromisin menjadi antibiotika pilihan untuk pengobatan infeksi Campylobacterjejuni dikarenakan mudah digunakan, memiliki efikasi yang tinggi, dan sedikittoksisitas (Trachoo 2002). Dapat juga diberikan Ciproflxacin sebagai antibiotik kelasfloroquinolones yang mampu mencegah infeksi dari bakteri Campylobacter jejunidan membunuhnya.

Campylobacter jejuni dapat dicegah dan dikendalikan, dengan mengkonsumsimakanan atau bahan pangan segar daripada makanan atau bahan pangan yangtelah diawetkan. Dapat juga dicegah dengan mengkonsumsi makanan yang telahdiproses dekontaminasi yang terkontrol dengan baik seperti pasteurisasi, sterilisasidan direbus.

page 1 / 3

Page 2: Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Campylobacter jejuniachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Drh Ardilasunu...... dan terapi ini memperpendek lamanya pengeluaran bakteri

Drh Ardilasunu Wicaksono, MSi | Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Campylobacter jejuniCopyright Ardilasunu Wicaksono [email protected]://ardilasunu.staff.ipb.ac.id/pengobatan-dan-pencegahan-infeksi-campylobacter-jejuni/

Contoh makanan yang aman yaitu susu yang telah dipasteurisasi, roti, tepung,selai, madu, acar, dan manisan buah. Pencegahan yang lain yaitu dengan menjagakebersihan diri (mencuci tangan dengan sabun, khususnya selama mengolahmakanan.) dan kebersihan lingkungan. Pencegahan dari air sebagai sumberpatogen adalah dengan melakukan klorinasi pada air sehingga dapat menurunkantingkat resiko kejadian penyakit (Trachoo 2002).

Untuk mengurangi jumlah kontaminasi dari bahan pangan asal hewan, perludilakukan upaya untuk menekan jumlah Campylobacter jejuni pada bahan panganasal hewan sesuai dengan SNI (2009) dimana untuk susu segar syarat minimaladanya Campylobacter adalah negatif/25ml, daging ayam segar, beku dan cincangminimal negatif/25 mg, dan daging segar, beku dan cincang minimal negatif/25mg.Hal ini dapat dilakukan dengan manajemen kesehatan ternak yang baik dipeternakan, rumah pemotongan, dan penanganan pengolahan bahan pangan asalhewan yang higienis dan sehat.

Menurut Altekruse et al. (1999), upaya kontrol kontaminasi Campylobacter jejuni dipeternakan ayam dapat mengurangi resiko terkontaminasinya karkas ayam. Studiepidemiologis mengindikasikan bahwa penerapan higiene yang ketat dapatmengurangi jumlah mikroba patogen usus pada hewan.

Pemberian klorin pada air minum ternak juga dapat meminimalkan tingkatkolonisasi mikroba pada usus ayam bagian bawah dibandingkan dengan peternakanyang tidak memberikan klorinasi pada air minum ternaknya. Dapat juga dilakukan

page 2 / 3

Page 3: Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Campylobacter jejuniachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Drh Ardilasunu...... dan terapi ini memperpendek lamanya pengeluaran bakteri

Drh Ardilasunu Wicaksono, MSi | Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Campylobacter jejuniCopyright Ardilasunu Wicaksono [email protected]://ardilasunu.staff.ipb.ac.id/pengobatan-dan-pencegahan-infeksi-campylobacter-jejuni/

pemberian antibiotika pada ternak dengan dosis yang tepat untuk mengurangijumlah Campylobacter jejuni pada usus ternak, dan juga pengebalan terhadapternak sebagai indukan atau yang sudah siap potong.

Pada proses pengolahan karkas di rumah pemotongan unggas sedapat mungkinmenghilangkan kontaminasi feses pada saat proses eviscerasi. Penyimpanan karkaspada suhu 4ºC dapat mengurangi jumlah cemaran pada karkas. Pengolahan dagingayam dilakukan minimal pada suhu 55ºC dalam waktu 1 menit dapat mematikanbakteri Campylobacter jejuni (Bhunia 2008).

Perlu dilakukan penekanan terhadap penggunaan antibiotika yang berlebihan padahewan dan manusia karena dapat meningkatkan resistensi terhadap antibiotikayang peka terhadap Campylobacter jejuni . Media penyuluhan bagi masyarakatdapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakityang bersifat foodborne diseases.

page 3 / 3