Pengkfdajian Gerontik Iki
-
Upload
rachmiyanti -
Category
Documents
-
view
259 -
download
1
description
Transcript of Pengkfdajian Gerontik Iki
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTRIC
HARI/TANGGAL PENGKAJIAN : KAMIS/28 OKTOBER 2015
TEMPAT : Paguyaman, Desa tangkobu. Kab. Boalemo
WAKTU : 18- 30 WITA
A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
1. Identitasdiriklien
- Nama lengkap : Maryam Polamolo
- Tempa ttanggal lahir : Paguyaman, 8 februari 1934
- Jenis kelamin : Perempuan
- Status perkawinan : Menikah
- Agama : Islam
- Suku bangsa : Gorontalo
- Pendidikan terakhir : SD
- Diagnose medis : Hipertensi
- Alamat : Paguyaman, Desa tangkobu. Kab. Boalemo
2. Keluargaatau orang lain yang penting/dekat yang dapatdihubungi
- Nama : Ina Maleba
- Alamat : Desa Titidu, kec kwandang. Kab Gorontalo
Utara
- No.telpon : 085399204858
- Hubungan dengan klien: Anak mantu
3. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi
- Pekerjaan saat ini : klien mengatatakan yaitu sebagai Tukang urut
dan bidan kampung
- Pekerjaan sebelumnya: klien mengatakan yaitu sama sebagai tukang
urut dan juga bidan kampung, yang sudah ditekuni sejak klien berusia
30tahun.
- Sumber pendapatan : klien mengatakan dari pekerjaan saat ini
merupakan sumber pendapatan satu-satunya
- Kecukupan pendapatan : klien mengatakan dari sumber
pendapatan klien sudah merasa cukup memenuhi kebutuhannya
sendiri.
4. Aktivitas rekreasi
- Hobi : klien mengatakan hobi dulunya klien suka
memasak makanan-makanan tradisional gorontalo diantaranya kue-
kue seperti : kue onde-onde, popolulu dll. Untuk mengisi waktu
luangnya , tapi sekarang karena usia sudah tak muda lagi klien sudah
tidak lagi menekuni hobinya tersebut.
- Bepergian/wisata : klien mengatakan jarang sekali berpergian
untuk berwisata, paling tidak jika berpergian ia hanya mengunjungi
sanak saudaranya.
- Keangotaan organisasi : klien mengatakan tidak mengikuti
keanggotaan organisasi, tapi hubungannya dengan masyarakat di
kampungnya tetap terjalin baik.
- Lain-lain : -
5. Riwayat keluarga
a. Saudarakandung
- Nama :Jano Polamolo
- Umur : 65
- Keadaan saat ini : masih hidup sama seperti klien
b. Riwayatkematiandalamkeluarga (1 tahunterakhir)
- Nama : Laguni Polamolo
- Umur : 60 tahun
- Penyebab kematian : sakit
B. POLA KEBIASAAN SETIAP HARI
1. Nutrisi
- Frekuensi makan : klien mengatakan klien makan 1-3
sehari pada pagi, siang, dan malam harinya.
- Nafsu makan : klien mengatakan nafsu makannya baik
tapi untuk porsi makannya klien sering makan setengah porsi
- Jenis makanan : klien mengatakan jika makan, klien
menyukai makan lauk pauk
- Kebiasaan sebelum makan : klien mengatakan sebelum makan
kebiasaannya itu minum kopi
- Makanan yang tidakdisukai : klien mengatakan klien tidak suka
makan ikan cakalang , ikan garam, dan daging
- Alergi terhadap makanan : klien mengatakan alergi terhadap
makanan yang tidak disukai tersebut
- Pantangan makanan : daging
- Keluhan berhubungan dengan makanan : klien mengatakan jika
makan makanan yang mengandung lemak dan garam,berkolestrol
tinggi dan mengandung kafein seperti daging, ikan garam. Dan kopi .
2. Eliminasi
a. BAK :
- Frekuensi danwaktu : klien mengatakan untuk
BAKnya 2-3 kali sehari ,pokoknya disaat klien ingin miksi
- Kebiasaan BAK malamhari : klien mengatakan tidak
memiliki kebiasaan BAK pada malam hari, klien BAK pada
waktu bangun untuk sholat subuh biasanya jam 4 pagi.
- Keluhan yang berhubungan BAK : klien mengatakan tidak
memiliki keluhan BAK.
b. BAB :
- Frekuensi dan waktu : klien mengatakan untuk BAB 1
hari sekali , misalnya pada waktu pagi
- Konsistensi :klien mengatakan konsistensinya itu
berbentuk padat , kuning kecoklatan, dan tidak encer.
- Keluhan berhubungan BAB : tidak lancer
- Pengalaman memakai obatpencahar/laxantif : klien mengatakan
tidak memakai obat pencahar
3. Personal hygiene
a. Mandi
- Ferkuensi dan waktu mandi :klien mengatakan waktu
mandinya 2 kali sehari pada saat pagi dan sore hari
- Pemakaian sabun (ya/tidak) :klien mengatakan ya, lansia M
mandi menggunakan sabun
b. Oral hygiene
- Frekuensi dan gosok gigi :klien mengatakan 2 kali sehari
pada saat mandi pagi dan sore hari
- Menggunakan pasta gigi :klien mengatakan ya, ;klien
menggosok gigi menggunakan pasta gigi
- Memeriksakan gigi ke klinik :klien mengatakan klien belum
pernah memeriksakan gigi ke klinik karena memang tidak ada
masalah dengan giginya.
c. Cucirambut
- Frekuensi :klien mengatakan 1 minggu 3
kali pada saat mandi
- Penggunaan sampo) :klien mengatakan ya, klien
menggunakan shampoo untuk membersihkan rambutnya ketika
mandi
d. Kuku dan tangan
- Frekuensi gunting kuku :klien mengatakan 1 minggu 1
kali klien menggunting kukunya, biasanya klien meminta tolong
anak atau cucunya
- Kebiasaan cuci tangan :klien mengatakan sebelum
makan dan sesudah makan klien mencuci dan membersihkan
tangannya.
4. Istirahat dan tidur
- Lama tidur malam :klien mengatakan 8 jam , mulai
dari jam 10 malam dan bangun jam 4 atau jam 5 pagi
- Lama tidur siang :klien mengatakan 2 jam sehari
- Keluhan berhubungan dengan tidur :klien mengatakan tidak ada,
kecuali disaat klien merasakan sakit kepala saat itu klien susah tidur
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
(olahraga, nontontv, berkebun/memasak, lain-lain) :klien mengatakan jika
tak ada kesibukan klien mengisi waktu luangnya untuk nonton tv
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan (jenis/frekuensi/jumlah/lama
pakai)
- Merokok : -
- Minuman keras : -
- Ketergantungan obat : -
7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
Jenis kegiatan Lama waktu untuk setiap kegiatan
1. Bangun tidur
2. Sholat subuh
3. Mandi
4. Minum kopi dan duduk
5. Sarapan pagi
6. Mencuci baju
7. Menekuni pekerjaan sebagai
tukang urut jika ada yang
memerlukan
8. Makan siang
9. Istirahat siang
10. Duduk sore
11. Makan Malam sambil menonton
12. Tidur malam
05.00 WITA
05.00 - 05.30 WITA
05.30 - 06.00 WITA
06.00 –
07.00 WITA
07.00 – 08.30 WITA
09.30 – 13.00 WITA
13.00 WITA
14.00 WITA
16.00 WITA
19.00 WITA
22.00 – 05.00 WITA
C. STATUS KESEHATAN
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir :klien mengatakan dalam
1 tahun terakhir ini, keluhan yang sering klien rasakan yaitu
Hipertensi
b. Gejala yang dirasakan :klien mengatakan gejala
yang sering dirasakan yakni pusing, sakit kepala, mual, pernah
mengalami sakit dada tetapi itu jarang dirasakan.
c. Factor pencetus :klien mengatakan sering emosi (jika klien
sedang marah) , dan jika klien sering makan makanan yang belemak.
d. Timbul keluhan :klien mengatakan timbul
keluhannya itu disaat klien sedang marah dan juga factor makannan
e. Waktu mulai timbulnyakeluhan :klien mengatakan
sebagian besar waktu timbulnya keluhan pada siang hari.
f. Upaya mengatasi
- Pergi ke RS/klinikpengobatan :klien mengatakan jika
timbul keluhan klien pergi ke puskesmas.
- Pergi kebidan atau perawat : -
- Mengonsumsi obatsendiri :klien mengatakan klien
mengonsumsi obat sendiri seperti catoprin
- Mengonsumsi obat tradisional : -
- Lain-lain : -
2. Riwayat kesehatan masa lalu
a. Penyakit yang pernahdiderita :klien mengatakan klien
pernah menderita penyakit gastritis. pada saat itu klien tidak
memperhatikan pola makannya sehari-hari, misalnya terlambat makan.
b. Riwayat alergi : klien mengatakan
pernah mengalami alegi pada saat makan ikan garam dan ikan
cakalang badannya terasa gatal
c. Riwayat kecelakaan yang dialami :klien mengatakan
sewaktu kecil klien pernah mengalami kecelakaan jatuh pada saat
pergi ke gunung bersama teman” masa kecilnya, akibat kecelakaan
jatuh itu lengan kiri klien mengalami fraktur, tetapi bisa sembuh
walampun sekarang lengan kirinya agak sedikit bengkok.
d. Riwayat dirawat di RS :klien mengatakan pernah
dirawat di RS karena hipertensi ringan
e. Riwayat pemakaian obat :klien mengatakan
sebagian besar klien memakai obat resep dari dokter dan RS
3. Pengkajian/pemeriksaanfisik
a. Keadaanumum
(kesadaran, TTV, penampilanumum) : TD : 140/90 , S : 36 C, RR : 20
normal,
Penampilan umum : lansia M terlihat cukup rapid an bersih, ia
menggunakan penutup kepala.
b. Beratbadan/tinggibadan : 145 / 140
c. Rambut (inspeksidanpalpasi)
- Jenis rambut : dilihat dari jenis rambut
lansia M yakni Ikal panjang dan tebal
- Warna rambut : karena sudah lansia
rambutnya sebagian besar sudah berwarna putih
- Kebersihan rambut/kulitkepala : dilihat dari kebersihan
rambut lansia, kurang dirawat karena ada sedikit kotoran rambut
seperti ketombe.
d. Mata
- Fungsi penglihatan : dari fungsi penglihatan
lansia M , yakni kabur ( mata kanan) Klien mengatakan
matanya kabur, orang yang jauh sudah tidak bisa dilihatnya,
saat dilakukan pemeriksaan klien sudah tidak bisa melihat jari
pemeriksa dengan jarak 3 meter, tidak memakai kacamata,
- Palpebra : tidak ada
- Ukuran pupil : ukuran pupilnya normal,
tapi jika terkena cahaya, ukuran pupil lansia M mengecil
- Konjungtiva : konjungtiva dari lansia
normal, tidak anemis
- Lensa/iris : yang sebelah kanan
mulai kabur
- Oedema palpebra : tidak ada
- Pupil : pupil dari lansia M
normal
- Reflex cahaya : lansia M pupilnya
mengecil jika terkena cahaya.
e. Telinga
- Fungsi pendengaran : fungsi pendengaran dari
lansia M masih normal.
- Fungsi keseimbangan : antara telingan kiri dan
kanan fungsi pendengarannya masih seimbang
- Kebersihan : kebersihan telinga dari
lansia M kurang diperhatikan agak sedikit kotor
- Dauntelinga : daun telinga simteris
antara kiri dan kanan
- Mastoid :telinganya tidak bengkak
dan tidak ada nyeri tekan
- Secret : telinga lansia M tidak
terdapat secret
- Warna secret : tidak ada
f. Mulut, gigi,dan bibir
- Membrane mukosa : agak sedikit kering dan
pucat
- Kebersihan mulut : kebersihan mulut dari
lansia M kurang diperhatikan
- Keadaan gigi : jumlah dan keadaan gigi
lansia M masih utuh hanya saja 4 diantaranya sudah hitam dan
berlubang
- Tanda radang (bibir, gusi, lidah) : terdapat gigi yang hitam
- Kesulitan menelan : tidak ada
g. Dada
(inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi) :
Inspeksi ; dada lansia M ukurannya simetris yang kiri dan kanan
Palpasi : tidak terdapat benjolan atau massa
Perkusi : terdapat bunyi sonor
Auskultasi : suara bunyi nafas vasikulernya terdengar dismua lapang
paru normal bersifat halis, nada rendah, inspirasi lebih panjang dari
ekspirasi
h. Abdomen
(inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi) :
Inspeksi : bagian abdomen lansia simetris
Palpasi : tidak terdapat benjolan atau massa
Perkusi : timpani dan pekak yakni normal
Auskultasi : terdengar peristalik ususnya normal yakni 5-30 kali
permenit.
Kulit
- Warnakulit
(sianosis, ikterus, pucat, eritemadll) : warna kulit lansia M
agak sedikit pucat
- Kelembapan : kelembaban kulitnya
kurang
- Turgor kulit : kulit dari lansia M
berkeriput dan jikan dicubit kembali pada kulit kondisi normal
semula
- Edema : tidak ada
i. Ekstremitas atas dan bawah :
Pada lengan kiri terdapat bekas fraktur klien saat masih kecil,
lengannya agak sedikit bengkok. Dan ekstremitas bawah normal.
D. HASIL PENGKAJIAN KHUSUS (Format Terlampir)
1. Masalah kesehatan kronis :
Saat pengkajian masalah kesehatan kronis Lansia M didapatkan hasil 26
( masalah kesehatankronis sedang )
2. Fungsi kognitif :
Saat pengkajian fungsi kognitif lansia M didapatkan hasil 8 ( tidak ada
gangguan )
3. Status fungsional :
Saat pengkajian status fungsional lansia M didapatkan hasil 12
( ketergantungan)
4. Status psikologis (skala depresi) :
Saat pengkajian status psikologis lansia M didapatkan hasil 9 ( depresi
ringan sampai sedang )
5. Dukungan keluarga : lansia M kadang merasa sedih jika sendiri, karena
suaminya yang telah meninggal 25 tahun yang lalu. Tapi Alhamdulillah
meski hidup dalam kesederhanaan anak-anaknya tetap memperhatikan dan
member dukungan bagi kehidupan lansia.
E. LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL
1. Kebersihan dan kerapian ruangan: cukup, di dalam rumah lansia M meski
rumahnya kecil dan sederhana tetapi kebersihan dan kerapian ruangannya
cukup rapi.
2. Penerangan : di dalam ruangan penerangannya
cukup
3. Sirkulasiudara : sirkulasi udara di dalam rumah lansia
M, cukup dari jendela misalnya ada ventilasi.
4. Keadaan kamar mandi dan WC : keadaan kamar mandi dan WC meski
sederhana tapi cukup bersih
5. Pembuangan air kotor : melalui saluran air di samping rumah
lansia M
6. Sumber air minum : Sumber air minum lansia M dan
keluarganya dari sumur , dan dimasak airnya.
7. Pembuangan sampah : ada, disamping rumah lansia M jika
sudah cukup banyak sampahnya dibakar.
8. Sumber pencemaran : tidak ada
9. Penataan halaman (kalauada) : meski halamannya kecil tetapi terdapat
tanaman seperti bunga
10. Privasi : tidak ada
11. Resiko injury : tidak ada
Resume :
Ny M berusia 80 tahun dengan keluhan utama sering merasakan nyeri
kepala,terasa berat pada punggung leher dan pusing. Selain itu gejala yang sering
muncul yang dirasakan klien yakni pusing, sakit kepala, mual dan pasien pernah
mengalami sakit dada tetapi itu jarang dirasakan. Klien mengatakan waktu
timbulnya keluhan itu saat klien sedang emosi ( marah ), factor makanan. waktu
timbulnya itu pada siang hari.jika timbul keluhan klien pergi ke puskesmas dan
juga pernah dirawat di RS karena hipertensi ringan.klien juga pernah
mengonsumsi obat sendiri seperti catoprin.klien mengatakan pernah menderita
penyakit gastritis karena pola makan klien tidak teratur. Klien juga mengatakan
pernah mengalami alergi pada saat makan ikan garam dan ikan cakalang badan
klien terasa gatal. dari hasil TTV: TD : 140/90 , S : 36 C, RR : 20
normal.penampilan umun klien terlihat cukup rapih dan bersih,BB/TB : 145 /
140. Rambut klien ikal panjang dan tebal,warna rambut putih ( beruban ),
kebersihan rambut masih kurang bersih. Dari fungsi penglihatan klien yakni
kabur ( mata kanan ),palpebra tidak ada,ukuran pupil normal,konjungtiva normal
tidak anemis, lensa/iis ada gangguan ( mata sebelah kanan mulai kabur ), oedema
palpebra tidak ada. Pupil : pupil dari lansia M normal,pupil normal, reflex cahaya
pupilnya mengecil jika terkena cahaya. Pada telinga klien,fungsi pendengarannya
normal,telinga kiri dan kanan masih seimbang.mulut,kebersihan mulut kurang
diperhatikan.keadaan gigi klien masih utuh hanya saja 4 sudah hitam.pada dada
klien,ukuran dada simentris yang kiri dan kanan,tidak terdapat benjolan atau
massa,terdapat bunyi sonor,dan terdapat suara bunyi nafas vasikuler terdengar
dismua lapang paru nomal bersifat halus. Pada bagian abdomen:abdomen klien
simentris tidak terdapat benjolan atau massa,bunyi timpani dan pekak wakni
normal,peristaltic ususnya normal. Kulit, warna kulit klien sedikit
pucat,kelembabanya kurang,tidak terdapat edema. Pada ekstremitas atas dan
bawah : pada lengan kiri terdapat bekas fraktur, dan ekstremitas bawah norml.
BAB 1
KONSEP MEDIS
1. Pengertian
Beberapa definisi hipertensi adalah sebagai berikut :
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140
mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. (Brunner dan Suddarth, 896 ;
2002).
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang abnormal dan diukur palingtidak pada
tiga kesempatan yang berbeda. (Elizabeth J. Corwin, 484; 2009).
Hipertensi adalah kondisi abnormal dari hemodinamik, dimana menurut WHO
tekanan saitolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan diastoliknya > 90 mmHg (untuk
usia < 60 tahun) dan sistolik ≥ 90 dan atau tekanan diastoliknya > 95 mmHg
(untuk usia > 60 tahun). (Taufan Nugroho, 2011).
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah
diastoliknya ≥ 90 mmHg, atau bila paien memakai obat antihipertensi. ( Arif
Mansjoer, 2001).
Dari beberapa definisi mengenai hipertensi di atas dapat disimpulkan bahwa
hipertensi adalah tekanan darah diatas 140/90 mmHg, tinggi rendahnya juga
tergantung pada usia.
2. Adapun Klasifikasi
tekanan darah orang dewasa berusia 18 tahun keatas menurut Joint National
Committee on Prevenion, Detectoion, Evaluation, and Treatment of High Blood
pressure, dalam buku Brunner dan suddarth (896, 2002). Yaitu :
Tabel 2.1. Klasifikasi Tekanan Darah
KATEGORI SISTOLIK DIASTOLIK
Normal
Tinggi Normal Hipertensi
Stadium 1 (ringan)
Stadium 2 (Sedang)
< 130
130 – 139
140 – 159
160 – 179
< 85
85 – 89
90 – 99
100 – 109
Stadium 3 (berat)
Stadium 4 (sangat berat)
180 – 209
> 210
110 – 119
> 120
Sumber : Brunner dan suddarth (896, 2002).
3. Etiologi
Penyebab terjadinya hipertensi menurut Elizabeth J. Corwin, (2009 ; 485), antara
lain :
a. Kecepatan denyut jantung
b. Volume sekuncup
c. Asupan tinggi garam
d. Vasokontriksi arterio dan arteri kecil
e. Stres berkepanjangan
f. Genetik
Sedangkan menurut Jan Tambayong (2000) etiologi dari hipertensi adalah sebagai
berikut :
a. Usia
Insidens hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia. Hipertensi pada
yang kurang dari 35 tahun dengan jelas menaikkan insiden penyakit arteri
koroner dan kematian prematur.
b. Kelamin
Pada umumnya insidens pada pria lebih tinggi daripada wanita, namun pada uia
pertengahan dan lebih tua, insidens pada waktu mulai meningkat, sehingga pada
usia diatas 65 tahun, insidens pada wanita lebih tinggi.
c. Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada yang
berkulit putih. Akibat penyakit ini umumnya lebih berat pada ras kulit hitam.
Misalnya mmortalitas pasien pria hitam dengan diastole 115 atau lebih, 3,3 kali
lebih tinggi daripada pria berkulit putih, dan 5,6 kali bagi wanita putih.
d. Pola hidup
Faktor seperti pendidikan, penghasilan, dan faktor pola hidup lain telah diteliti,
tanpa hasil yang jelas. Penghasilan rendah, dan kehidupan atau pekerjaan yang
penus stes agaknya berhubungan dengan insidens hipertensi yang lebih tinggi
e. Diabetes melitus
Hubungan antara diabetes melitus dan hipertensi kurang jelas, namun secara
statistik nyata ada hubungan antara hipertensi dan penyakit arteri koroner.
f. Hipertensi sekunder
Seperti dijelaskan sebelumnya, hipertensi dapat terjadi akibat yang tidak
diketahui. Bila faktor penyebab dapat diatasi, tekanan darah dapat kembali
normal.
4. Insiden
Penyakit hipertensi lebih banyak menyerang wanita daripada pria, Sekitar 20%
populasi dewasa mengalami hipertensi ; lebih dari 90% diantara mereka
menderita hipertensi esensial (primer), dimana tidak dapat ditentukan penyebab
medisnya. Sisanya mengalami kenaikan tekanan darah dengan penyebab
tertentu (hipertensi sekunder), seperti penyempitan renalis atau penyakit
parenkim ginjal, berbagai obat, disfungsi organ, tumor dan kehamilan. (Brunner
& suddarth, 2001 ; 897).
5. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
di pusat pasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula
jarak saraf simpatis, yang berlanjut kebawah ke korda spinalis dan keluar dari
kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak
ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini,
neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf
pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilapaskannya norepinefrin
mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan
dan ketakutan dapat mempengaruhi respons penbuluh darah terhadap rangsang
vasokonstriktor.
Individu dengan hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun
tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat
bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah seebagai
rangsang respons emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan
tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medula adrenal mensekresi epinefrin, yang
menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kkortisol dan steroid
lainnya, yang dapat mempekuat respon vasokonsriktor pembiluh darah.
Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal,
menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I
yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriksi striktor kuat,
yang pada gilirannya merangsang sekresi aldesteron oleh korteks adenal.
Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut
cenderung mencetuskan keadaan hipertensi. (Brunner & Suddarth, 898; 2001).
6. Manisfestasi Klinis
Adapun manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada penderita hipertensi menurut
Elizabeth J. Corwin (2009 ; 487), antara lain :
a. Sakit kepala saat terjaga kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
peningkatan tekanan darah intrakranium.
b. Penglihatan kabur akibat kerusakan hipertensif pada retina.
c. Cara berjalan yang tidak mantap karena kerusakan susuna saraf pusat.
d. Nokturia yang disebabkan peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi
glomerulus.
e. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
Sedangkan menurut Marllyn Doengoes (2000). Tanda dari hipertensi adalah
kelemahan, napas pendek, frekuensi jantung meningkat, ansietes, depresi,
obesitas, pusing, sakit kepala, tekanan darah meningkat.
7. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada hipertensi menurut Elizabeth J. Corwin (2009),
antara lain :
a. Stroke
b. Infark miokard
c. Gagal ginjal
d. Ensefalopati (kerusakan otak)
e. Kejang
Sedangkan menurut Sjaifoellah (2002) komplikasi pada hipertensi adalah angina
pectoris, infark miokard, hipertropi ventrikel kiri menyebabkan kegagalan
jantung kongestif dan kerusakan ginjal permanen menyebabkan kegagalan
ginjal.
1. Penatalaksanaan Medis & Keperawatan
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan
pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.
Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
a. Terapi tanpa Obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan
sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa
obat ini meliputi :
a) Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr
Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
Penurunan berat badan
Penurunan asupan etanol
Menghentikan merokok
b) Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan
untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat
prinsip yaitu :
Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging,
bersepeda, berenang dan lain-lain
Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas
aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona
latihan.
Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona
latihan
Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x
perminggu
c) Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :
a. Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk
menunjukkan pada subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh
yang secara sadar oleh subyek dianggap tidak normal.
Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi
gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk
gangguan psikologis seperti kecemasan dan ketegangan.
b. Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan
untuk mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara
melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam
tubuh menjadi rileks
d) Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan
pasien tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien
dapat mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih
lanjut.
b. Terapi dengan Obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah
saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi
agar penderita dapat bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya
perlu dilakukan seumur hidup penderita. Pengobatan standar yang
dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi ( JOINT NATIONAL
COMMITTEE ON DETECTION, EVALUATION AND TREATMENT OF
HIGH BLOOD PRESSURE, USA, 1988 ) menyimpulkan bahwa obat
diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium, atau penghambat ACE dapat
digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan
penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita.
Pengobatannya meliputi :
1. Step 1
Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker, Ca antagonis, ACE
inhibitor
2. Step 2
Alternatif yang bisa diberikan :
Dosis obat pertama dinaikkan
Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama
Ditambah obat ke –2 jenis lain, dapat berupa diuretika , beta
blocker, Ca antagonis, Alpa blocker, clonidin, reserphin,
vasodilator
3. Step 3
Alternatif yang bisa ditempuh
Obat ke-2 diganti
Ditambah obat ke-3 jenis lain
4. Step 4
Alternatif pemberian obatnya
Ditambah obat ke-3 dan ke-4
Re-evaluasi dan konsultasi
c. Follow Up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan
komunikasi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan ( perawat,
dokter ) dengan cara pemberian pendidikan kesehatan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam interaksi pasien dengan
petugas kesehatan adalah sebagai berikut :
1) Setiap kali penderita periksa, penderita diberitahu hasil pengukuran
tekanan darahnya
2) Bicarakan dengan penderita tujuan yang hendak dicapai mengenai
tekanan darahnya
3) Diskusikan dengan penderita bahwa hipertensi tidak dapat sembuh,
namun bisa dikendalikan untuk dapat menurunkan morbiditas dan
mortilitas
4) Yakinkan penderita bahwa penderita tidak dapat mengatakan tingginya
tekanan darah atas dasar apa yang dirasakannya, tekanan darah hanya
dapat diketahui dengan mengukur memakai alat tensimeter
5) Penderita tidak boleh menghentikan obat tanpa didiskusikan lebih
dahulu
6) Sedapat mungkin tindakan terapi dimasukkan dalam cara hidup
penderita
7) Ikutsertakan keluarga penderita dalam proses terapi
8) Pada penderita tertentu mungkin menguntungkan bila penderita atau
keluarga dapat mengukur tekanan darahnya di rumah
9) Buatlah sesederhana mungkin pemakaian obat anti hipertensi misal 1 x
sehari atau 2 x sehari
10) Diskusikan dengan penderita tentang obat-obat anti hipertensi, efek
samping dan masalah-masalah yang mungkin terjadi
11) Yakinkan penderita kemungkinan perlunya memodifikasi dosis atau
mengganti obat untuk mencapai efek samping minimal dan efektifitas
maksimal
12) Usahakan biaya terapi seminimal mungkin
13) Untuk penderita yang kurang patuh, usahakan kunjungan lebih sering
14) Hubungi segera penderita, bila tidak datang pada waktu yang
ditentukan.
Melihat pentingnya kepatuhan pasien dalam pengobatan maka sangat
diperlukan sekali pengetahuan dan sikap pasien tentang pemahaman dan
pelaksanaan pengobatan hipertensi.
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama,umur, jenis kelamin, agama, alamat, pekerjaan,
2. Keluhan utama
Nyeri kepala, punggung leher, dan pusing.
Kaji nyeri:
Apa yang dilakukan pasien sebelum dirasakan nyeri
Apakah nyeri terlokalisasi
Bagaimana pasien menjelaskan nyeri
Apakah nyeri menjalar
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Kapan keluhan dirasakan, apakah sesudah beraktivitas kerja atau setelah
beraktifitas.
Daerah mana yang mengalami nyeri
Bagaimana karakteristik nyeri yang dirasakan
b. Riwayat penyakit dahulu
Apakah klien sebelumnya pernah mengalami sakit seperti ini
c. Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini
4. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum
Tekanan darah
Nadi
Respirasi
Suhu
5. Pemeriksaan diagnostik
Test dignostik
Jenis pemeriksaan diagnostik pada penyakit hipertensi menurut Elizabeth J.
Corwin (2009 ; 487), antara lain :
a. Pengukuran diagnostik pada tekanan darah menggunakan sfigmomanometer
akan memperlihatkan peningkatan tekanan sistolik dan diastolik jauh sebelum
adanya gejala penyakit.
b. Dijumpai proteinuria pada wanita preklamsia.
Sedangkan menurut Lyndon Saputra (2009), Pemeriksaan khusus pada
penderita hipertensi antara lain :
a. Tujuan semua pemeriksaan khusus adalah untuk menemukan penyebab, derajat
dan adanya kerusakan pada ”end organ”.
b. Kimia darah meliputi tes untuk fungsi ginjal dan elektrolit serum.
c. Rontgen toraks.
d. EKG
e. Urinalisasi
f. Tes lebih spesifik bila terdapat kecurigaan yang lebih besar, aortogram untuk
koarktasio aorta atau kelainan vaskuler ginjal.
g. Aktivitas renin plasma dan ekskresi aldosteron untuk aldosteronisme.
h. ”Rapid-sequnce intravenous pyelogram”, arteriogram arteri renalis, aktivitas
renin vena renalis dan biopsi ginjal untuk penyakit ginjal.
i. Pemeriksaan terhadap asam vanillymandelic dan katekolamin pada urin
untuk mencari adanya feokromosotioma.
j. 17-hidroksikortikosteroid dalam urin untuk sindrom Cushing.
k. Tes fungsi tiroid untuk penyakit.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung
2. Nyeri Akut
F. DIAGNOSE MEDIC : HIPERTENSI
G. ANALISA DATA
- Nama : Maryam Polamolo
- Alamat : Desa Titidu, kec Kwandang Kab. Gorontalo Utara
- Diagnosemedis: Hipertensi
Data Etiologi Masalah
DS : lansia M mengatakan
pusing dan merasa tegang
pada punggung dan leher
DO : Kulit klien lembab
dan dingin, RR
20Xpermenit
Peningkatan tekanan darah
Peningkatan beban kerja
jantung
Dalam waktu lama jatung
mengalami kelelahan
Dekompensasi kordis
Cardiac out put menurun
Peningkatan tekanan darah
Vasokontriksi pembuluh darah
Peredaran darah ke seluruh
tubuh berkurang sehingga
suplai o2 ke otak berkurang
Penurunan curah
jantung
DS:
- lansia M
mengatakan sakit
kepala,
-
DO:
-
-
peningkatan tekanan intra
kranial
Nyeri kepala
Nyeri akut
H. Diagnose yang muncul : Penurunan curah jantung, Nyeri akut.
I. Nursing Care Planning (NCP) : Nanda NIC NOC
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
Dx : Penurunan Curah
Jantung
NOC :
Cardiac Pump effectiveness
NIC :
Cardiac Care
Domain : 4 (aktivitas /
istirahat)
Kelas : IV (respon
kardiovaskular / pulmonal)
Defenisi : ketidakefektifan
pompa darah oleh jantung
untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme
tubuh
Circulation Status
Vital Sign Status
Setelah dilakukakn tindakan
keperawatan 1 x 24 jam diharapkan
pasien :
Tanda Vital dalam rentang normal
(Tekanan darah, Nadi, respirasi)
Dapat mentoleransi aktivitas, tidak
ada kelelahan
1. Evaluasi adanya nyeri
dada
(intensitas,lokasi,
durasi)
2. Catat adanya disritmia
jantung
3. Catat adanya tanda
dan gejala penurunan
cardiac
4. Monitor status
kardiovaskuler
5. Monitor status
pernafasan yang
menandakan gagal
Jantung
1. Monitor abdomen
sebagai indicator
penurunan perfusi
2. Monitor balance
cairan
3. Monitor adanya
perubahan tekanan
darah
4. Monitor respon pasien
terhadap efek
pengobatan
antiaritmia
1. Atur periode latihan
dan istirahat untuk
menghindari
kelelahan
1. Monitor toleransi
aktivitas pasien
2. Monitor adanya
dyspneu, fatigue,
tekipneu dan ortopneu
3. Anjurkan untuk
menurunkan stress
Fluid Management
1. Pertahankan catatan
intake dan output
yang akurat
2. Pasang urin kateter
jika diperlukan
3. Monitor status hidrasi
( kelembaban
membran mukosa,
nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik ), jika
diperlukan
4. Monitor hasil lAb
yang sesuai dengan
retensi cairan (BUN ,
Hmt , osmolalitas urin
)
5. Monitor status
hemodinamik
termasuk CVP, MAP
Fluid Monitoring
1. Tentukan riwayat
jumlah dan tipe intake
cairan dan eliminaSi
2. Tentukan
kemungkinan faktor
resiko dari ketidak
seimbangan
cairan(Hipertermia,
terapi diuretik,
kelainan renal, gagal
jantung, diaporesis,
disfungsi hati, dll )
3. Monitor berat badan
4. Monitor serum dan
elektrolit urine
5. Monitor serum dan
osmilalitas urine
6. Monitor BP<HR, dan
RR
7. Monitor tekanan
darah orthostatik dan
perubahan irama
jantung
8. Monitor parameter
hemodinamik infasif
9. Catat secara akutar
intake dan output
10. Monitor membran
mukosa dan turgor
kulit, serta rasa haus
11. Catat monitor warna,
jumlah dan
12. Monitor adanya
distensi leher, rinchi,
eodem perifer dan
penambahan BB
13. Monitor tanda dan
gejala dari odema
14. Beri cairan sesuai
keperluan
15. Kolaborasi pemberian
obat yang dapat
meningkatkan output
urin
16. Lakukan hemodialisis
bila perlu dan catat
respons pasien
Vital Sign Monitoring
1. Monitor TD, nadi,
suhu, dan RR
2. Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
3. Monitor VS saat
pasien berbaring,
duduk, atau berdiri
4. Auskultasi TD pada
kedua lengan dan
bandingkan
5. Monitor TD, nadi,
RR, sebelum, selama,
dan setelah aktivitas
6. Monitor kualitas dari
nadi
7. Monitor adanya
pulsus paradoksus
8. Monitor adanya
pulsus alterans
9. Monitor jumlah dan
irama jantung
10. Monitor bunyi
jantung
11. Monitor frekuensi dan
irama pernapasan
12. Monitor pola
pernapasan abnormal
13. Monitor suhu, warna,
dan kelembaban kulit
14. Monitor sianosis
perifer
15. Monitor adanya
cushing triad (tekanan
nadi yang melebar,
bradikardi,
peningkatan sistolik)
16. Identifikasi penyebab
dari perubahan vital
sign
Nyeri akut (00132)
Domain 12 :
kenyamanan
Kelas 1 : kenyamanan
fisik
Definisi :
Sensori yang tidak
menyenangkan dan
pengalaman emosional
yang muncul secara aktual
atau potensial kerusakan
jaringan atau
menggambarkan adanya
kerusakan (Asosiasi Studi
Nyeri Internasional):
serangan mendadak atau
pelan intensitasnya dari
ringan sampai berat yang
dapat diantisipasi dengan
akhir yang dapat diprediksi
dan dengan durasi kurang
NOC :
Pain Level,
Pain control,
Comfort level
Kriteria Hasil :
Mampu mengontrol nyeri (tahu
penyebab nyeri, mampu
menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri, mencari
bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala,
intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang
NIC:
Pain Management
Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor
presipitasi
Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan
Kaji kultur yang
mempengaruhi respon
nyeri
Evaluasi pengalaman
nyeri masa lampau
Bantu pasien dan
keluarga untuk mencari
dan menemukan
dukungan
Kontrol lingkungan yang
dari 6 bulan.
Batasan karakteristik :
Laporan secara
verbal atau non
verbal
Posisi antalgic
untuk menghindari
nyeri
Gangguan tidur
(mata sayu, tampak
capek, sulit atau
gerakan kacau,
menyeringai)
Tingkah laku
distraksi, contoh :
jalan-jalan,
menemui orang
lain dan/atau
aktivitas, aktivitas
berulang-ulang)
Respon autonom
(seperti
diaphoresis,
perubahan tekanan
darah, perubahan
nafas, nadi dan
dilatasi pupil)
Perubahan dalam
nafsu makan dan
minum
Faktor yang
berhubungan :
dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan
dan kebisingan
Kurangi faktor
presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
Monitor penerimaan
pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic Administration
Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
Pilih analgesik yang
diperlukan atau
kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih
dari satu
Tentukan pilihan
analgesik tergantung tipe
dan beratnya nyeri
Tentukan analgesik
pilihan, rute pemberian,
Agen injuri (biologi,
kimia, fisik, psikologis)
dan dosis optimal
Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan gejala
(efek samping)
Lampiran
1. Masalah kesehatan kronis
No Keluhan kesehatan atau gejala yang
dirasakan klien dalam waktu 3
bulan terakhir berkaitan dengan
fungsi-fungsi
Selalu
( 3 )
Sering
( 2 )
Jarang
( 1 )
T. pernah
( 0 )
A. Fungsi penglihatan
1. Penglihatan kabur
2. Mata berair
3. Nyeri pada mata
3
1
1
B. Fungsi pendengaran
4. Pendengaran berkurang
5. Telinga berdenging
1
1
C. Fungsi paru ( pernapasan )
6. Batuk lama disertai keringat
malam
7. Sesak nafas
8. Berdahak atau spatum 1
0
0
D. Fungsi jantung
9. Jantung berdebar-debar
10. Cepat lelah
11. Nyeri dada
2
2
1
E. Fungsi pencernaan
12. Mual/muntah
13. Nyeri ulu hati
14. Makan dan minum banyak (
berlebihan )
15. Perubahan kebiasaan buang
air besar ( mencret atau
sembelit )
2
2
1
1
G. Fungsi pendengaran
16. Nyeri kaki saat berjalan
17. Nyeri pinggang atau tulang
belakang
1
1
1
18. Nyeri persendian/bengkak
H. Fungsi persarafan
19. Lumpuh/kelemahan pada
kaki atau tangan
20. Kehilangan rasa
21. Gemetar/tremor
22. Nyeri/pegal pada daerah
tengkuk
1
0
0
0
I. Fungsi saluran perkemihan
23. Buang air kecil banyak
24. Sering buang air kecil pada
malam hari
25. Tidak mampu mengontrol
pengeluaran air kemih
(ngompol )
2
1
0
Jumlah 26
Analisis hasil
Skor : < 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalah kesehatan kronis ringan
Skor : 26-50 : masalah kesehatan kronis sedang
Skor : > 51 : masalah kesehatan kronis berat
2. Fungsi Kongnitif
Pengkajian fungsi kongnitif dilakukan dalam rangka mengkaji kemampuan
klien berdasarkan daya orientasi terhadap waktu, orang, tempat, serta daya ingat.
No Item pertanyaan Benar Salah
1. Jam berapa sekarang ?
2. Tahun berapa sekarang ?
3. Kapan bapak/ibu lahir ?
4. Berapa umur bapak/ibu sekarang ?
5 Dimana alamat bapak/ibu sekarang ?
6. Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama
bapak/ibu sekarang ?
7. Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama
bapak/ibu ?
8. Tahun berapa hari kemerdekaan Indonesia ?
9. Siapa nama presiden Indonesia sekarang ?
10. Coba hitung angka terbalik dari angka 20 ke 1
JUMLAH BENAR 8 benar
Analisa hasil :
Skor benar : 8-10 : tidak ada gangguan
Skor salah : 0-7 : ada gangguan
3. Status Fungsional
Modifikasi indeks kemandirian katz
Pengkajian status fungsional didasarkan pada kmandirian klien dalam,
menjalankan aktivitas sehari-hari. Kemandirian berarti tanpa pengawasan,
pengarahan, atau bantuan orang lain. Pengkajian ini didasarkan pada kondisi actual
klien dan bukan pada kemampuan, artinya jika klien menolak untuk melakukan suatu
fungsi, dianggap sebagai tidak melakukan fungsi meskipun ia sebenarnya mampu.
No AktivitasMandiri
(nilai 1)
Tergantung
(0)
1. Mandi dikamar mandi (menggosok,
membersihkan, dan mengeringkan badan )1
2. Menyiapkan pakaian, membuka dan
mengenakannya1
3. Memakan makanan yang telah disiapkan 1
4. Memelihara kebersihan diri untuk penampilan
diri (menyisir rambut, mencuci rambut,
menggosok gigi, mencukur kumis).
1
5. Buang air besar di WC (membersihkan dan
mengeringkan daerah bokong)1
6. Dapat mengontrol pengeluaran feses (tinja) 1
7. Buang air kecil dikamar mandi (membersihkan
dan membersihkan daerah kemaluan)1
8. Dapat mengontrol pengeluaran air kemih 1
9. Berjalan dilingkungan tempat tinggal atau keluar
ruangan tanpa alat bantu, seperti tongkat1
10. Menjalankan ibadah sesuai agama dan
kepercayaan yang dianut1
11. Melakukan pekerjaan rumah seperti : merapikan
tempat tidur, mencuci pakaian, memasak, dan
membersihkan ruangan.
1
12. Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau
kebutuhan keluarga0
13. Megelolah keuangan (menyimoan dan
menggunakan uang sendiri)1
14. Menggunakan sarana transportasi umum untuk
berpergian 0
15. Menyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan
aturan (takaran obat dan waku minum obat
0
tepat )
16. Merencanakan dan mengambil keputusan untuk
kepentingan keluarga dalamhal penggunaan
uang, aktivitas social yang dilakukan dan
kebutuhan akan pelayanan kesehatan
0
17. Melakukan aktivitas diwaktu luang (kegiatan
keagamaan, social, rekreasi, olahraga, dan
menyalurkan hobi).
1
JUMLAH POIN MANDIRI 12 poin
Analisa Hasil :
Point : 13-17 : mandiri
Point : 0-12 : ketergantungan
4. Status psikologis (skala depresi geriantik yesavage, 1983 )
No Apakah bapak ibu dalam satu minggu terakhir Ya Tidak
1. Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani ya
2. Banyak meninggalkan kesenangan/ minat dan aktifitas ya
anda ?
3. Merasa bahwa kehidupan anda hampa ? ya
4. Sering merasa bosan ? Tidak
5. Penuh pengharapan akan masa depan ? ya
6. Mempunyai semangat yang baik setiap waktu ? ya
7. Diganggu oleh pikiran-pikiran yang tidak dapat
diungkapkan ?
ya
8. merasa bahagia disebagian besar waktu ?
9. Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda ? ya
10. Sering kali tidak merasa berdaya ? ya
11. Sering merasa gelisa dan gugup ? ya
12. Memilih tinggal dirumah dari pada pergi melakukan
sesuatu yang bermanfaat ?
tidak
13. Sering kali kawatir aan masa depan ? tidak
14. Merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan daya
ingat dibandingkan orang lain ?
ya
15. Berfikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan
sekarang ?
ya
16 Sering kali merasa merana ? tidak
17. merasa kurang bahagia ?
18. Sangat kawatir terhadap masa lalu ? tidak
19. Merasa bahwa hidup ini sangat menggairahkan ? tidak
20. Merasa berat untuk melalui sesuatu yang baru ? tidak
21. Merasa dalam keadaan penuh semangat ? ya
22. Berfikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan ? tidak
23. Berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik dari pada
anda ?
ya
24. Seringkali kesal dengan hal sepele ? ya
25. Sering kali merasa ingin menangis ? tidak
26. merasa sulit untuk berkonsentrasi ? ya
27. Menikmati tidur ? ya
No Apakah bapak / ibu dalam satu minggu terakhir :
28. Memilih menghindari dari perkumpulan social ? tidak
29. Mudah mengambil keputusan ? ya
30. Mempunyai fikiran yang jernih ? ya
Jumlah item yang terganggu 9
Analisa hasil :
Tergantung nilai 1
Normal nilai 0
Nilai : 6-15 : depresi ringan sampai sedang
Nilai : 16-30 : depresi berat
Nilai :0-5 : normal