Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

download Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

of 54

Transcript of Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    1/54

    Penggunaan Antibiotik

    yang BijaksanaMardiyati HasanahApoteker angkatan II

    2016

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    2/54

    PendahuluanPenggunaan antibiotik dalam pelayanan kesehatan

    seringkali tidak tepat sehingga dapat menimbulkanpengobatan kurang efektif, peningkatan risikoterhadap keamanan pasien, meluasnya resistensi dan

    tingginya biaya pengobatan.Meluasnya penggunaan antibiotik yang tidak tepat

    menimbulkan berbagai permasalahan dan merupakananaman global bagi kesehatan, terutama resistensibakteri terhadap antibiotik. !ntuk itu penggunaanantibiotik seara rasional dan bi"ak merupakan kunipengendalian penyebaran bakteri yang resistenterhadap antibiotik, dan keterlibatan seluruh

    profesional kesehatan sangat dibutuhkan, terutama

    peran apoteker.

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    3/54

    #erbagai studi menemukan bah$a sekitar %0&62' antibiotik digunakan seara tidak tepatantara lain untuk penyakit&penyakit yangsebenarnya tidak memerlukan antibiotik. Padapenelitian kualitas penggunaan antibiotik diberbagai bagian rumah sakit ditemukan (0'

    sampai dengan )0' tidak didasarkan padaindikasi *Hadi, 200+.

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    4/54

    #eberapa kuman resisten antibiotik sudahbanyak ditemukan di seluruh dunia, yaitu

    Methiillin&-esistant taphyloous Aureus*M-A, /anomyin&-esistant nterooi */-,Peniillin&-esistant Pneumooi, lebsiellapneumoniae yang menghasilkan tended&petrum #eta3atamase *#3, 4arbapenem&-esistant Ainetobater baumannii danMultiresistant Myobaterium tuberulosis*5umanlano et al. 20007 te8enson et al.2009.

    uman resisten antibiotik tersebut ter"adi akibatpenggunaan antibiotik yang tidak bi"ak danpenerapan ke$aspadaan standar *standardpreaution yang tidak benar di fasilitas

    pelayanan kesehatan.

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    5/54

    Hal-hal yang harusdipertimbangkan dalampenggunaan AB

    1. Resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik 

    -esistensi adalah kemampuan bakteri untuk menetralisirdan melemahkan daya ker"a antibiotik. Hal ini dapat ter"adi

    dengan beberapa ara, yaitu *:rlia ; Perlin, 2011<1 Merusak antibiotik dengan enim yang diproduksi.

    2 Mengubah reseptor titik tangkap antibiotik.

    ( Mengubah =siko&kimia$i target sasaran antibiotik padasel bakteri.

    % Antibiotik tidak dapat menembus dinding sel, akibatperubahan sifat dinding sel bakteri.

    9 Antibiotik masuk ke dalam sel bakteri, namun segeradikeluarkan dari dalam sel melalui mekanisme transportaktif ke luar sel

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    6/54

    atuan resistensi dinyatakan dalam satuanHM *adar Hambat Minimal atau MinimumInhibitory 4onentration *MI4 yaitu kadarterendah antibiotik *>g?m3 yang mampu

    menghambat tumbuh dan berkembangnyabakteri. Peningkatan nilai HMmenggambarkan tahap a$al menu"u resisten.

    Permenkes RI 24!"211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    7/54

    -dipertimbangkan dalampenggunaan AB

    2. #aktor #armakokinetik dan #armakodinamikPemahaman mengenai sifat farmakokinetik danfarmakodinamik antibiotik sangat diperlukan untukmenetapkan "enis dan dosis antibiotik seara

    tepat. Agar dapat menun"ukkan akti8itasnyasebagai bakterisida ataupun bakteriostatik,antibiotik harus memiliki beberapa sifat berikut ini<

    a. Akti8itas mikrobiologi. Antibiotik harus terikat

    pada tempat ikatan spesi=knya *misalnyaribosom atau ikatan penisilin pada protein.

    b. adar antibiotik pada tempat infeksi harus ukuptinggi. emakin tinggi kadar antibiotik semakin

    banyak tempat ikatannya pada sel bakteri.

    Permenkes RI 24!"211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    8/54

    . Antibiotik harus tetap berada pada tempatikatannya untuk $aktu yang ukup memadaiagar diperoleh efek yang adekuat.

    d. adar hambat minimal *MI4. adar inimenggambarkan "umlah minimal obat yangdiperlukan untuk menghambat pertumbuhanbakteri.

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    9/54

    eara umum terdapat dua kelompok antibiotik berdasarkansifat farmakokinetikanya, yaitu7

    a. $ime dependent killing. 3amanya antibiotik beradadalam darah dalam kadar di atas HM sangat pentinguntuk memperkirakan outome klinik ataupunkesembuhan. Pada kelompok ini kadar antibiotik dalamdarah di atas HM paling tidak selama 90' inter8al dosis.

    4ontoh antibiotik yang tergolong time dependent killingantara lain penisilin, sefalosporin, dan makrolida.

    b. %on&entration dependent. emakin tinggi kadarantibiotika dalam darah melampaui HM maka semakintinggi pula daya bunuhnya terhadap bakteri. !ntuk

    kelompok ini diperlukan rasio kadar?HM sekitar 10. Inimengandung arti bah$a re"imen dosis yang dipilihharuslah memiliki kadar dalam serum atau "aringan 10 kalilebih tinggi dari HM. @ika gagal menapai kadar ini ditempat infeksi atau "aringan akan mengakibatkankegagalan terapi. ituasi inilah yang selan"utnya men"adisalah satu penyebab timbulnya resistensi.

    Permenkes RI 24!"211

    H

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    10/54

    Ha - a yang arusdipertimbangkan dalampenggunaan AB'. #aktor Interaksi dan ()ek *amping +bat

    Pemberian antibiotik seara bersamaan denganantibiotik lain, obat lain atau makanan dapatmenimbulkan efek yang tidak diharapkan. fek dari

    interaksi yang dapat ter"adi ukup beragam mulai dariyang ringan seperti penurunan absorpsi obat ataupenundaan absorpsi hingga meningkatkan efek toksikobat lainnya. ebagai ontoh pemberian siprooksasinbersama dengan teo=lin dapat meningkatkan kadarteo=lin dan dapat berisiko ter"adinya henti "antungatau kerusakan otak permanen. :emikian "ugapemberian doksisiklin bersama dengan digoksin akanmeningkatkan efek toksik dari digoksin yang bisa fatal

    bagi pasien.

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    11/54

    -dipertimbangkan dalampenggunaan AB

    4. #aktor biayaAntibiotik yang tersedia di Indonesia bisa dalam

    bentuk obat generik, obat merek dagang, obatoriginator atau obat yang masih dalam lindungan hak

    paten *obat paten. Harga antibiotik pun sangatberagam. Harga antibiotik dengan kandungan yangsama bisa berbeda hingga 100 kali lebih mahaldibanding generiknya. Apalagi untuk sediaanparenteral yang bisa 1000 kali lebih mahal dari

    sediaan oral dengan kandungan yang sama.

    Peresepan antibiotik yang mahal, dengan harga di luarbatas kemampuan keuangan pasien akan berdampakpada tidak terbelinya antibiotik oleh pasien, sehingga

    mengakibatkan terjadinya kegagalan terapi.

    Permenkes RI 24!"211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    12/54

    Prinsip Penggunaan Antibiotik*e&ara Bijak 

    1. Penggunaan antibiotik bijak yaitu penggunaanantibiotik dengan spektrum sempit, pada indikasiyang ketat dengan dosis yang adekuat, inter8al danlama pemberian yang tepat.

    2. ebi"akan penggunaan antibiotik *antibiotic policy ditandai dengan pembatasan penggunaan antibiotikdan mengutamakan penggunaan antibiotik linipertama.

    '. Pembatasan penggunaan antibiotik dapatdilakukan dengan menerapkan pedomanpenggunaan antibiotik, penerapan penggunaanantibiotik seara terbatas *restricted, danpenerapan ke$enangan dalam penggunaan

    antibiotik tertentu *reserved antibiotics.

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    13/54

    4. Indikasi ketat penggunaan antibiotik  dimulai denganmenegakkan diagnosis penyakit infeksi, menggunakaninformasi klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium seperti

    mikrobiologi, serologi, dan penun"ang lainnya. Antibiotiktidak diberikan pada penyakit infeksi yang disebabkan oleh8irus atau penyakit yang dapat sembuh sendiri *self&limited.

    ,. Pemilihan jenis antibiotik harus berdasar pada<

    a.Informasi tentang spektrum kuman penyebab infeksi danpola kepekaan kuman terhadap antibiotik.

    b.Hasil pemeriksaan mikrobiologi atau perkiraan kumanpenyebab infeksi.

    .Pro=l farmakokinetik dan farmakodinamik antibiotik.

    d.Melakukan de&eskalasi setelah mempertimbangkan hasilmikrobiologi dan keadaan klinis pasien serta ketersediaanobat.

    e.4ost eBeti8e< obat dipilih atas dasar yang paling ost

    eBeti8e dan aman.

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    14/54

    !. Penerapan penggunaan antibiotik se&ara bijakdilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut

    a.Meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan terhadap

    penggunaan antibiotik seara bi"ak.b.Meningkatkan ketersediaan dan mutu fasilitas penun"ang,

    dengan penguatan pada laboratorium hematologi,imunologi, dan mikrobiologi atau laboratorium lain yangberkaitan dengan penyakit infeksi.

    .Men"amin ketersediaan tenaga kesehatan yang kompetendi bidang infeksi.

    d.Mengembangkan sistem penanganan penyakit infeksiseara tim *team $ork.

    e.Membentuk tim pengendali dan pemantau penggunaan

    antibiotik seara bi"ak yang bersifat multi disiplin.f.Memantau penggunaan antibiotik seara intensif dan

    berkesinambungan.

    g.Menetapkan kebi"akan dan pedoman penggunaanantibiotik seara lebih rini di tingkat nasional, rumah sakit,

    fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dan masyarakat.

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    15/54

    Prinsip Penggunaan

    Antibiotik Prolaksis BedahPemberian antibiotik sebelum, saat dan hingga 2% "am pasa operasi pada kasus yang seara klinistidak didapatkan tanda&tanda infeksi dengan tu"uan

    untuk menegah ter"adi infeksi luka operasi.:iharapkan pada saat operasi antibiotik di"aringantarget operasi sudah menapai kadar optimal yangefektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri*A8enia, 200+.

    Prinsip penggunaan antibiotik pro=laksis selain tepatdalam pemilihan "enis "uga mempertimbangkankonsentrasi antibiotik dalam "aringan saat mulai danselama operasi berlangsung. Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    16/54

    Antibiotik untuk

    pro=laksis Cu"uan pemberian antibiotik pro=laksis pada kasus

    pembedahan<

    a. Penurunan dan penegahan ke"adian Infeksi 3uka

    Dperasi *I3D.b. Penurunan morbiditas dan mortalitas pasa operasi.

    . Penghambatan munul ora normal resisten.

    d. Meminimalkan biaya pelayanan kesehatan.

    Indikasi penggunaan antibiotik pro=laksis didasarkankelas operasi, yaitu operasi bersih dan bersihkontaminasi.

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    17/54

    Antibiotik untuk

    pro=laksis:asar pemilihan "enis antibiotik untuk tu"uan

    pro=laksis<

    a. esuai dengan sensiti8itas dan pola bakteri

    patogen terbanyak pada kasus bersangkutan.

    b. pektrum sempit untuk mengurangi risikoresistensi bakteri.

    . Coksisitas rendah.

    d. Cidak menimbulkan reaksi merugikan terhadappemberian obat anestesi.

    e. #ersifat bakterisidal.

    f. Harga ter"angkau.Permenkes RI 24!"211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    18/54

     kombinasi

    1. Antibiotik kombinasi adalah pemberian antibiotik lebihdari satu "enis untuk mengatasi infeksi.

    2.  Cu"uan pemberian antibiotik kombinasi adalah<

    a.Meningkatkan akti8itas antibiotik pada infeksi spesi=k*efek sinergis.

    b.meperlambat dan mengurangi risiko timbulnyabakteri resisten.

    (. Indikasi penggunaan antibotik kombinasi *#runton et.Al, 200)7 Arher, 53., 200)<

    a.Infeksi disebabkan oleh lebih dari satu bakteri*polibakteri.

    b.Abses intra abdominal, hepatik, otak dan salurangenital *infeksi ampuran aerob dan anaerob.

    . Cerapi empiris pada infeksi berat.

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    19/54

     kombinasi

    %. Hal&hal yang perlu perhatian *#runton et. Al,7 4unha, #A.,2010<

    a.ombinasi antibiotik yang beker"a pada target yangberbeda dapat meningkatkan atau mengganggukeseluruhan akti8itas antibiotik.

    b.uatu kombinasi antibiotik dapat memiliki toksisitas yangbersifat aditif atau superaditif. 4ontoh< /ankomisin searatunggal memiliki efek nefrotoksik minimal, tetapipemberian bersama aminoglikosida dapat meningkatkantoksisitasnya.

    .:iperlukan pengetahuan "enis infeksi, data mikrobiologi danantibiotik untuk mendapatkan kombinasi rasional denganhasil efektif.

    d.Hindari penggunaan kombinasi antibiotik untuk terapiempiris "angka lama.

    e.Pertimbangkan peningkatan biaya pengobatan pasien.Permenkes RI 24!"211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    20/54

    Pertimbangan #armakokinetik /an#armakodinamik Antibiotik 

    Earmakokinetik *pharmaokineti, P membahas tentangper"alanan kadar antibiotik di dalam tubuh, sedangkanfarmakodinamik *pharmaodynami, P: membahas tentanghubungan antara kadar&kadar itu dan efek antibiotiknya.

    :osis antibiotik dulunya hanya ditentukan oleh parameterP sa"a. Famun, ternyata P: "uga memainkan peran yangsama, atau bahkan lebih penting. Pada abad resistensiantibiotika yang terus meningkat ini, P: bahkan men"adilebih penting lagi, karena parameter&parameter ini bisadigunakan untuk mendesain re"imen dosis yang mela$an

    atau menegah resistensi.

     @adi $alaupun e=kasi klinis dan keamanan masih men"adistandar emas untuk membandingkan antibiotik, ukuranfarmakokinetik dan farmakodinamik telah semakin seringdigunakan.

    Permenkes RI 24!"211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    21/54

    Pertimbangan #armakokinetik /an#armakodinamik Antibiotik 

    !kuran utama akti8itas antibiotik adalah adar HambatMinimum *HM. HM adalah kadar terendah antibiotik yangseara sempurna menghambat pertumbuhan suatumikroorganisme seara in 8itro. Galaupun HM adalahindikator yang baik untuk potensi suatu antibiotik, HM tidak

    menun"ukkan apa&apa tentang per"alanan $aktu akti8itasantibiotik.

    Parameter&parameter farmakokinetik menghitung per"alanankadar serum antibiotika. Cerdapat ( parameter farmakokinetikyang paling penting untuk menge8aluasi e=kasi antibiotik,

    yaitu kadar pun&ak serum *4ma, kadar minimum *4min,dan area under &ur0e *A!4 pada kur8a kadar serum 8s$aktu. Galaupun parameter&parameter ini mengkuanti=kasiper"alanan kadar serum, parameter&parameter teresebut tidakmendeskripsikan akti8itas bakterisid suatu antibiotik.

    Permenkes RI 24!"211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    22/54

    Pertimbangan #armakokinetik /an#armakodinamik Antibiotik 

    Akti8itas antibiotik dapat dikuanti=kasi denganmengintegrasikan parameter&parameter P?P: dengan HM.Parameter tersebut yaitu< rasio kadar punak?HM,$aktuHM, dan rasio A!4&2% "am?HM.

    Permenkes RI 24!"211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    23/54

    Pertimbangan #armakokinetik /an#armakodinamik Antibiotik 

     Ciga sifat farmakodinamik antibiotik yang palingbaik untuk men"elaskan akti8itas bakterisidal

    adalah time&dependene, onentration&dependene, dan efek persisten. eepatanbakterisidal ditentukan oleh pan"ang $aktuyang diperlukan untuk membunuh bakteri*time&dependene, atau efek meningkatkankadar obat *onentration&dependene. fekpersisten menakup Post&Antibioti Bet *PA.PA adalah supresi pertumbuhan bakteri searapersisten sesudah paparan antibiotik.

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    24/54

    Pertimbangan #armakokinetik /an#armakodinamik Antibiotik 

    !ntuk antibiotik tipe concentrationdependence dan efek persisten yang lama*Aminoglikosid" #luorokuinolon " danetolid re"imen dosis yang ideal adalahmemaksimalkan kadar, karena semakin tinggikadar, semakin ekstensif dan epat tingkatbakterisidalnya. arena itu, rasio A!4 2%

     "am?HM, dan rasio kadar punak?HMmerupakan prediktor e=kasi antibiotik yangpenting.

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    25/54

    !ntuk antibiotik tipe time dependence dan efek persisten

    minimal *arbapenem" *e)alosporin" (ritromisin"ine3olid" dan Peni&illin menun"ukkan sifat yang sama

    sekali berla$anan. -e"imen dosis ideal untuk antibiotik inidiperoleh dengan memaksimalkan durasi paparan.

    Parameter yang paling berkorelasi dengan e=kasi adalahapabila $aktu *t di atas HM. !ntuk beta&laktam daneritromisin, efek bakterisidal maksimum diperoleh bila

    $aktu di atas HM minimal 0' dari inter8al dosis.!ntuk antibiotik tipe time dependence dan efek persisten

    sedang sampai lama *A3itromisin" lindamisin"+ksa3olidinon" $etrasiklin" dan ankomisin memilikisifat ampuran, yaitu tergantung&$aktu dan efek

    persisten yang sedang. -e"imen dosis ideal untukantibiotik ini diperoleh dengan memaksimalkan "umlahobat yang masuk dalam sirkulasi sistemik. =kasi obatditentukan oleh rasio A!4 2% "am?HM. !ntuk 8ankomisin,

    diperlukan rasio A!4 2% "am?HM minimal 129.

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    26/54

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    27/54

    Perhatian Pada Penggunaan Antibiotik 

    1. 5asalah hipersensiti0itasHipersensiti8itas antibiotik merupakan suatu keadaanyang mungkin di"umpai pada penggunaan antibiotik,antara lain berupa pruritus&urtikaria hingga reaksiana=laksis. Profesi medik $a"ib me$aspadai kemungkinan

    ter"adi kerentanan terhadap antibiotik yang digunakanpada penderita. Ana=laksis "arang ter"adi tetapi bilater"adi dapat berakibat fatal. :ua pertiga kematian akibatana=laksis umumnya ter"adi karena obstruksi salurannapas. @enis hipersensiti8itas akibat antibiotik<

    a. Hipersensiti0itas $ipe %epat < 5ambaran klinikditandai oleh sesak napas karena ke"ang di laring danbronkus, urtikaria, angioedema, hipotensi dan kehilangankesadaran. -eaksi ini dapat ter"adi beberapa menitsetelah suntikan penisilin. *reaksi syok ana=laksis

    Permenkes RI 24!"211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    28/54

    b. Hipersensiti0itas Perantara Antibodi 6Antibody5ediated $ype II Hypersensiti0ity7 < Manifestasiklinis pada umumnya berupa kelainan darah seperti

    anemia hemolitik, trombositopenia, eosino=lia,granulositopenia. Cipe reaksi ini "uga dikenal sebagaireaksi sitotoksik. ebagai ontoh, kloramfenikol dapatmenyebabkan granulositopeni, obat beta&laktam dapatmenyebabkan anemia hemolitik autoimun, sedangkan

    penisilin antipseudomonas dosis tinggi dapatmenyebabkan gangguan pada agregasi trombosit.

    &. Immune Hypersensi0ity -&omple8 5ediated 6$ipeIII7 < Manifestasi klinis dari hipersensiti8itas tipe III inidapat berupa eritema, urtikaria dan angioedema. :apat

    disertai demam, artralgia dan adenopati. 5e"ala dapattimbul 1 & ( minggu setelah pemberian obat pertamakali, bila sudah pernah reaksi dapat timbul dalam 9 hari.5angguan seperti 3, neuritis optik, glomerulonefritis,dan 8askulitis "uga termasuk dalam kelompok ini.

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    29/54

    d. /elayed $ype Hypersensiti0ity  Hipersensiti8itas tipeini ter"adi pada pemakaian obat topikal "angka lamaseperti sulfa atau penisilin dan dikenal sebagai kontak

    dermatitis. -eaksi paru seperti sesak, batuk dan efusidapat disebabkan nitrofurantoin. Hepatitis *karenaisoniaid, nefritis interstisial *karena antibiotik beta&laktam dan ensefalopati *karena klaritromisin yangre8ersibel pernah dilaporkan.

    Penegahan ana=laksis < elalu sediakan obat?alat untuk mengatasi keadaan

    darurat

     Canyakan apakah ada ri$ayat alergi A# dan u"i kulit*khusus untuk penisilin. !"i kulit tempel *patht test

    dapat menentukan reaksi tipe I dan obat yang diberitopikal *tipe I/.

    Penderita perlu menunggu 20 menit setelah mendapatterapi parenteral antibiotik untuk mengantisipasitimbulnya reaksi hipersensiti8itas tipe 1.Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    30/54

    $atalaksana Analaksis

    a. 5e"ala prodromal meliputi rasa lesu, lemah, kurang nyamandi dada dan perut, gatal di hidung dan palatum. Hidungkemudian mulai tersumbat, leher seperti terekik, suaraserak, sesak, mulai batuk, disfagia, muntah, kolik, diare,urtikaria, edema bibir, lakrimasi, palpitasi, hipotensi,aritmia dan ren"atan.

    b.  Cerapi untuk mengatasi ana=laksis adalah epinefrin,

    diberikan 0,01 ml?kg## subkutan sampai maksimal 0,( mldan diulang setiap 19 menit sampai (&% kali. Pada keadaanberat dapat diberikan seara intramuskuler.

    . :i bekas suntikan penisilin dapat diberikan 0,1&0,( mlepinefrin 1

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    31/54

    e. Pada kondisi obstruksi total dapat dilakukan punksi

    membran kortikotiroid dengan "arum berukuran besarmengingat hanya tersedia ( menit untuk menyelamatkan

    penderita. elan"utnya diberikan oksigen %J 6 l?menit.elain itu perlu diberikan salbutamol dalam nebulier danamino=lin 9 mg?kg## dalam 0,+' Fa4l atau :ekstrosa9' selama 19 menit.

    f. #ila tekanan darah tidak kembali normal $alaupun sudah

    diberikan koloid 0,9&1 3 dapat diberikan 8asopressor yangdienerkan seara i.8. dan segera diamankan denganentral 8erous pressure *4/P. ortikosteroid danantihistamin dapat diberikan untuk mempersingkat reaksiana=laksis akut. Permenkes RI 24!"

    211

    P AB d k l k

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    32/54

    Penggunaan AB pada kelompokkhusus1. Penggunaan Antibiotik Pada Anak

    Perhitungan dosis antibiotik berdasarkan per kilogramberat badan ideal sesuai dengan usia dan petun"uk yangada dalam formularium profesi.

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    33/54

    Penggunaan Antibiotik Pada Anak

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    34/54

    2. Penggunaan Antibiotik Pada 9anita Hamil dan5enyusui

    Hindari penggunaan antibiotik pada trimester

    pertama kehamilan ke&uali dengan indikasi kuat.Indeks keamanan penggunaan obat pada $anita hamil

    meru"uk pada ketetapan !&E:A

    1 ategori A< tudi pada $anita menun"ukkan tidakadanya risiko terhadap "anin di trimester pertamakehamilan.

    2 ategori #< tudi pada he$an perobaan sedangreproduksi tidak menun"ukkan adanya gangguan padafetus dalam trimester pertama tidak ada studi pada

    $anita hamil.( ategori 4< tudi pada he$an perobaan menun"ukkan

    gangguan teratogenik?embrio tetap pada $anita hamiltidak ada penelitian. Hanya digunakan bila bene=t&riskratio menguntungkan. Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    35/54

    % ategori :< @elas ada gangguan pada "aninmanusia. Hanya dapat digunakan padakeadaan untuk menyelamatkan nya$a

    penderita.

    9 ategori K< tudi pada he$an perobaanmaupun manusia menun"ukkan adanyagangguan pada "anin. Dbat ini merupakankontra&indikasi untuk dipakai padakehamilan.

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    36/54

    Penggunaan Antibiotik Pada9anita Hamil dan 5enyusui

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    37/54

    /a)tar AB yang perlu dihindaripada :anita menyusui

    Permenkes RI 24!"211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    38/54

    /a)tar AB yang dikontraindikasikanterhadap ibu menyusui

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    39/54

    /a)tar AB yang dikontraindikasikanterhadap ibu menyusui

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    40/54

    '. Penggunaan AB

    pada lansiaHal yang harus diperhatikan pada pemberian antibiotik padausia lan"ut<

    a. Pada penderita usia lan"ut *69 tahun sudah dianggap

    mempunyai mild renal impairement *gangguan fungsigin"al ringan sehingga penggunaan antibiotik untukdosis pemeliharaan perlu diturunkan atau diperpan"anginter8al pemberiannya.

    b. omorbiditas pada usia lan"ut yang sering menggunakan

    berbagai "enis obat memerlukan pertimbangan ter"adinyainteraksi dengan antibiotik.

    .  Cerapi antibiotik empiris pada pasien usia lan"ut perlusegera dikon=rmasi dengan pemeriksaan mikrobiologidan penun"ang yang lain. Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    41/54

    4. Penggunaan Antibiotik Pada

    Insusiensi ;injala. Pada gangguan fungsi gin"al dosis antibiotik

    disesuaikan dengan bersihan kreatinin *reatininelearane. :osis obat penting untuk obat dengan

    rasio toksik&terapetik yang sempit, atau yangsedang menderita penyakit gin"al.

    b. Pada umumnya dengan bersihan kreatinin %0&60ml?menit dosis pemeliharaan diturunkan dengan90'. #ila bersihan kreatinin 10&%0 ml?menit selainturun 90' perlu "uga memperpan"ang "arakpemberian dua kali lipat. !sahakan menghindariobat yang bersifat nefrotoksis.

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    42/54

    AB dengan eliminasi utama pada ginjal

    dan memerlukan penyesuaian dosis

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    43/54

    Penggunaan Antibiotik Pada

    Insu=siensi HatiPada gangguan fungsi hati kesulitan yang

    di"umpai adalah bah$a tidak tersediapengukuran tepat untuk e8aluasi fungsi hati.

    :alam praktik sehari&hari penilaian klinik akanmenentukan. 5angguan hati yang ringan atausedang tidak perlu penyesuaian antibiotik.

     Lang berat membutuhkan penyesuaian dan

    pada umumnya sebesar 90' dari dosis biasaatau dipilih antibiotik dengan eliminasinonhepatik dan tidak hepatotoksik.

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    44/54

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    45/54

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    46/54

    d. Apoteker menyiapkan antibiotik yang dibutuhkan seara unitdose dispensing *!:: ataupun seara asepti dispensing*penampuran sediaan parenteral seara aseptis "ika :M dansarana tersedia. Dbat yang sudah disiapkan oleh InstalasiEarmasi diserahkan kepada pera$at ruangan.

    e. Pera$at yang memberikan antibiotik kepada pasien *sediaanparenteral?nonparentral?oral harus menatat "am pemberiandan memberi paraf pada -PA, sesuai "am pemberian antibiotikyang sudah ditentukan?disepakati.

    f. Antibiotik parenteral dapat diganti per oral, apabila setelah 2%&%) "am *FH, 200+<

    1 ondisi klinis pasien membaik.

    2 Cidak ada gangguan fungsi penernaan *muntah, malabsorpsi,gangguan menelan, diare berat.

    ( esadaran baik.% Cidak demam *suhu (6o4 dan ()o4, disertai tidak lebih

    dari satu kriteria berikut< a7 Fadi +0 kali?menit b7Pernapasan 20 kali?menit atau Pa4D2 (2 mmHg &7 Cekanan darah tidak stabil d7 3eukosit %.000 sel?dl atau

    12.000 sel?dl *tidak ada neutropeni.

    Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    47/54

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    48/54

    b. 5onitoring e)ek samping>Ad0erse /rug Rea&tions 6(*+>A/Rs7

    1. fek samping?A:-s akibat penggunaan antibiotik yang perludi$aspadai seperti syok ana=laksis, te8en @ohnsonNs yndrome atautoi epidermal nerolysis *CF.

    2. Penggunaan kloramfenikol perlu di$aspadai terkait efek sampingyang mungkin ter"adi pada sistem hematologi

    (. Penggunaan antibiotik golongan aminoglikosida dapat menyebabkanefek samping nefrotoksisitas dan ototoksisitas

    &. 5onitoring kadar antibiotik dalam darah 6$/5 ? $herapeuti&drug monitoring7

    %. Pemantauan kadar antibiotik dalam darah perlu dilakukan untukantibiotik yang mempunyai rentang terapi sempit.

    9.  Cu"uan pemantauan kadar antibiotik dalam darah adalah untukmenegah ter"adinya toksisitas?A:-s yang tidak diinginkan danuntuk mengetahui keukupan kadar antibiotik untuk membunuh

    bakteri.6. Antibiotik yang perlu dilakukan C:M adalah golongan aminoglikosida

    seperti gentamisin dan amikasin, serta 8ankomisin.

    . Apabila hasil pemeriksaan kadar obat dalam darah sudah ada, makaApoteker dapat memberikan rekomendasi?saran kepada dokterapabila perlu dilakukan penyesuaian dosis Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    49/54

    '. Interaksi dengan obat lain

    a. Apoteker mengka"i kemungkinan interaksiantibiotik dengan obat lain?larutan

    infus?makanan&minuman. Pemberianantibiotik "uga dapat mempengaruhi hasilpemeriksaan laboratorium.

    b. Apoteker dapat memberikan rekomendasikepada dokter?pera$at? pasien terkaitdengan masalah interaksi yang ditemukan.

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    50/54

    4. Pemberian In)ormasi dan onseling

    a. Pelayanan In)ormasi +bat 6PI+7

    1 Apoteker dapat memberikan informasi kepadadokter?pera$at tentang antibiotik parenteral?nonparenteralmaupun topikal yang digunakan pasien.

    2 Informasi yang diberikan antara lain adalah tentang regimendosis, rekonstitusi, pengeneran?penampuran antibiotikdengan larutan infus. Penampuran antibiotik dengan larutaninfus memerlukan pengetahuan tentang kompatibilitas danstabilitas. Penyimpanan obat sediaan asli?yang sudahdirekonstitusi a$al?dalam larutan infus "uga memerlukankondisi tertentu.

    ( Pemberian informasi oleh farmasis?apoteker dapat dilakukanseara lisan maupun tertulis. Informasi tertulis tentangantibiotik dibuat oleh !nit Pelayanan Informasi Dbat *PIDInstalasi Earmasi -umah akit

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    51/54

    b. onseling

    1 onseling terutama ditu"ukan untuk meningkatkankepatuhan pasien menggunakan antibiotik sesuai instruksi

    dokter dan untuk menegah timbul resistensi bakteri sertameningkatkan ke$aspadaan pasien?keluarganya terhadapefek samping? ad8erse drug reations *A:-s yangmungkin ter"adi, dalam rangka menun"ang pelaksanaanprogram patient safety di rumah sakit.

    2 onseling tentang penggunaan antibiotik dapat diberikanpada pasien?keluarganya di ra$at "alan maupun ra$at inap.

    ( onseling pasien ra$at "alan dilakukan seara aktif olehapoteker kepada semua pasien yang mendapat antibiotikoral maupun topikal.

    % onseling pasien ra$at "alan sebaiknya dilakukan di ruangkonseling khusus obat yang ada di apotik, untuk men"aminpri8ay pasien dan memudahkan farmasis?apoteker untukmenilai kemampuan pasien?keluarganya menerimainformasi yang telah disampaikan. Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    52/54

    9 onseling pada pasien ra$at inap dilakukanseara aktif oleh farmasis?apoteker kepadapasien?keluarganya yang mendapat antibiotik

    oral maupun topikal, dapat dilakukan padasaat pasien masih dira$at *bed&sideounseling maupun pada saat pasien akanpulang *disharge ounseling.

    6 onseling sebaiknya dilakukan denganmetode sho$ and tell, dapat disertai denganpemberian informasi tertulis berupa leaetdan lain&lain. Permenkes RI 24!"

    211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    53/54

    Peran Apoteker /alamPanitia>omite #armasi $erapi

    6#$7Apoteker terlibat aktif dalam kegiatan omite Earmasi dan Cerapi

    khususnya terkait pengendalian penggunaan antibiotik, melalui<

    a. Pemilihan "enis antibiotik yang akan dimasukkan dalampedoman penggunaan antibiotik, formularium, dan yang diu"i

    kepekaanb. Analisis hasil e8aluasi penggunaan antibiotik seara

    kuantitatif maupun kualitatif 

    . Pembuatan kebi"akan penggunaan antibiotik di rumah sakit.

    d. Analisis ost eBeti8e, :rug !se 8aluation *:!, dan

    e8aluasi kepatuhan terhadap pedoman penggunaan antibiotikmaupun kebi"akan terkait yang telah ditetapkan

    e. Analisis dan pelaporan fek amping Dbat *D?-eaksiDbat yang Cidak :iinginkan *-DC:.

    BI@#AR RI ,!" 211

  • 8/17/2019 Penggunaan Antibiotik yang Bijaksana.pptx

    54/54

    :aftar Pustakaepmenkes -I Fo. 2%06 tahun 2011eputusan :ier"en #ina Earmasi dan Alat

    esehatan Fo. 96+ tahun 2011