PENGESAHAN PANITIA UJIAN -...
Transcript of PENGESAHAN PANITIA UJIAN -...
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “ Efektifitas Social Entrepreneurship Rumah Perubahan
Prof. Rhenald Kasali, Ph.D terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada RT.
002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat) “ telah
diujikan dalam sidang Munaqasah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 09 Desember 2010. Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Islam pada jurusan Muamalat.
Jakarta, 09 Desember 2010
Mengesahkan,
DEKAN
Prof. Dr. H.Muhammad Amin Suma. SH., MA., MM NIP. 195505051982031012
Ketua : Dr. Djawahir Hejazziey, SH.,MA NIP. 195510151979031002 (………...…….…………….)
Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, M.A NIP. 196404121994031004 (………………………....….)
Pembimbing : Dr. Djawahir Hejazziey, SH.,MA NIP. 195510151979031002 (…………………………….)
Penguji I : Drs. H. Ahmad Yani, M.A NIP. 196404121994031004 (…………………………….)
Penguji II : Sri Hidayati, M.Ag NIP. 197102151997032002 (…………………………….)
EFEKTIFITAS SOCIAL ENTREPRENEURSHIP
RUMAH PERUBAHAN PROF. RHENALD KASALI, PH.D
TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi pada RT. 002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni
Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy)
Oleh:
SYIFA FAUZIAH 206046103889
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/ 2010 M
EFEKTIFITAS SOCIAL ENTREPRENEURSHIP RUMAH PERUBAHAN PROF. RHENALD KASALI, PH.D
TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi pada RT. 002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni
Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy)
Oleh:
SYIFA FAUZIAH 206046103889
Di Bawah Bimbingan
Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA NIP: 195510151979031002
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/ 2010 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diaujukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli Saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka Saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, November 2010
SYIFA FAUZIAH
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan Rahmat dan Karunia-nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat
dan salam semoga senantiasa tercurah kepada pembibing umat, Rasulullah
Muhammad SAW. Bagi keluarganya, para sahabatnya dan umatnya.
Dengan penuh kesadaran penulis menyadari bahwa skripsi yang berjudul ”EFEKTIFITAS SOCIAL ENTREPRENEURSHIP RUMAH
PERUBAHAN PROF. RHENALD KASALI, PH.D TERHADAP
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi pada RT. 002 RW. 06 Kelurahan
Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat)” ini jauh dari kesempurnaan
dan tidak akan selesai tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara
moril maupun materil. Seperti juga perjalanan studi yang penulis lalui dari awal
hingga akhir, tidak ada pekerjaan yang sukses dilalui dalam kesendirian. Dibalik
keberhasilan selalu ada lingkaran lain yang memberikan semangat, motivasi
bimbingan serta doa. Untuk itu penulis sangat berterima kasih atas bantuan dan jasa
yang diberikan oleh beberapa pihak dalam menyelesaikan skripsi ini untuk
mempersembahkan yang terbaik, diantaranya:
i
1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH.,MA.,MM selaku Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum.
2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Muamalah Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, MA,g,
selaku sekretaris Jurusan Muamalah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta: Bapak Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA., selaku Ketua
Program Non-Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN syarif Hidayatullah
Jakarta dan Bapak Drs. Ahmad Yani, MA., selaku Sekretaris Progaram Non-
Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA., selaku pembimbing yang telah sabar
membimbing, memberikan arahan dan meluangkan waktunya kepada penulis
sehingga skripsi ini selesai.
4. Drs. H. Ahmad Yani, M.A dan Sri Hidayati, M.Ag selaku penguji I dan II
Munaqasyah, yang telah memberikan saran yang terbaik bagi penulis. Tanpa kritik
konstruktif dari beliau, tentu skripsi ini akan berbeda hasilnya.
5. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Muamalah Fakultas dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu yang telah banyak memberikan pembelajaran kepada penulis.
6. Pimpinan dan seluruh Staf Karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyediakan fasilitas untuk
studi kepustakaan.
ii
7. Ayahanda Sulaeman dan Ibunda Yusa Ahmad Harun Terima kasih atas segala
kasih sayang, perhatian dan motivasinya baik moril maupun materil yang sangat
berperan dalam hidup, semoga Ayah dan Ibu selalu diberikan kesehatan,
kebahagian dan umur panjang. Kepada adik-adikku, Ulfa Azizah, Amd (towards)
dan Arief Fadhillah terimakasih atas motivasi dan dukungan kalian, u are my
Beloved.
8. Staf Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D yang telah membantu
menyelesaikan skripsi terutama Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pertanian
Rumah Perubahan yaitu Robby Mulyana, SE ini dengan memberikan segala
informasi yang dibutuhkan penulis, mas Joseph selaku asisten Bapak Robby
Mulyana, Prof. Lukas selaku Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas
Atmajaya, dan terakhir kepada Ketua RT.002 RW.006 Bapak Mardjani yang telah
dengan tulus memberikan informasi yang sangat bermanfaat bagi kemajuan diri
penulis.
9. Teman-teman PS A 2006 Ekstensi dan teman-teman Fakultas Syariah Ekstensi
tahun 2006, terimakasih atas kebersamaannya selama kita 4 tahun kita saling
mengenal dan menjalin persahabatan bahkan persaudaraan.
10. Sahabat terbaikku sepanjang masa yaitu dr.Sitti Umniyatul Azkiyah (towards),
Retno Dwi Jayanti, Ismi Mey Gunanti, ST., Hanani Fisafarani, ST.,Yuke Agustin,
SE (towards), Paramita Widya Kirana Damayanti, S.I.A., Anggraita Primatami,
SE.,ME (towards), Dita Pramita, Amd., terimakasih kalian sudah sangat membuat
diriku termotivasi untuk menjadi wanita cerdas yang juga harus peduli terhadap
iii
11. Teman terbaikku Yuliyana SEI., Rindy Antika Rosnia SEI., dan Ista Muthia S.Pd
terimakasih atas kebaikan, dukungan dan semangat kalian, semoga persahabatan
kita tidak akan pernah putus meskipun kita tidak bersama lagi.
Mengakhiri kata pengantar ini, atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya
dapat memanjatkan do’a kepada Allah SWT semoga kebaikan yang telah diberikan
dapat bernilai ibadah dan dibalas oleh Allah SWT.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua.
Amin.
Jakarta, November 2010
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL.................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. ix
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah.......................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 6
D. Review Studi Terdahulu............................................................. 7
E. Metode Penelitian dan Teknik penulisan .................................... 8
F. Sistematika Penulisan ................................................................. 21
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................... 23
A. Efektifitas .................................................................................... 23
B. Entrepreneurship ......................................................................... 25
C. Pemberdayaan Masyarakat.......................................................... 34
BAB III GAMBARAN UMUM ...................................................................... 42
A. Biografi founder Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D 42
B. Sejarah singkat Rumah Perubahan Prof.Rhenald Kasali, Ph.D .. 45
C. Visi dan Misi Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D…. 46
v
D. Struktur Organisasi Rumah Perubahan
Prof. Rhenald Kasali, Ph.D……………………………………… 47
E. Slogan Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D……….... 47
F. Program-program Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D..…… 48
G. Keadaan lingkungan RT.002 RW.06 Kelurahan
Jatimurni KecamatanPondok Melati Bekasi Barat…………….…. 55
H. Social entrepreneurship di Rumah Perubahan................................ 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………. 61
A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas.............................................. 61
B. Gambaran Umum Responden......................................................... 64
C. Analisis dan Pembahasan Importance and Performance Scale.. 68
D. Diagram Kartesius..................................................................... 72
E. Penilaian tingkat Efektifitas...................................................... 73
F. Penilaian tingkat Kepentingan................................................. ... 75
BAB V PENUTUP........................................................................................... 77
A. Kesimpulan ................................................................................. 77
B. Saran............................................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 82
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ 85
vi
DAFTAR GAMBAR dan TABEL
Gambar 1.1. Tingkat Persentase Efektifitas…………………………………… 16
Gambar 1.2 Diagram the Performace Rating Analyst……………………………. 19
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Perubahan………………………….. 42
Gambar 3.2 Bagan Kegiatan Rumah Perubahan………………………………. 57
Gambar 4.1 Diagram Kartesius……………………………………………… 72
Gambar 4.2 Tingkat Efektifitas……………………………………………. 74
Gambar 4.3 Tingkat Kepentingan……………………………………………. 76
Table 1.1 Kriteria Korelasi............................................................................. 14
Tabel 1.2 Pengukuran tingkat efektifitas penerapan social
entrepreneurship............................................................................... 15
Tabel 1.3 Pengukuran tingkat kepentingan unsur kinerja Rumah
Perubahan........................................................................................ 15
Tabel 1.4 Operasional Variabel……………………………….…………….. 20
Table 4.1 Uji Validitas Instrumen Efektifitas……………………………….. 61
Table 4.2 Uji Validitas Instrumen Kepentingan …………………………… 62
Table 4.3 Uji Reliabilitas Efektifitas…...…………………………………… 63
Table 4.4 Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan………………………...…… 63
Table 4.5 Responden berdasarkan jenis kelamin……………………………. 64
Tabel 4.6 Responden berdasarkan agama…………………………………….. 65
Table 4.7 Responden berdasarkan usia……………………………………… 65
vii
viii
Table 4.8 Responden berdasarkan pendidikan terakhir……………………. 66
Table 4.9 Responden berdasarkan pekerjaan………………………………… 67
Table 4.10 Penilaian efektifitas (Performance)……………………………… 69
Table 4.11 Penilaian tingkat kepentingan (Importance)………………..……. 69
Table 4.12 Penilaian tingkat kesesuaian…………………………………....… 70 Table 4.13 Perhitungan rata-rata……………………………………….……… 71 Table 4.14 Tingkat Efektifitas………………………………………….…….... 74 Table 4.15 Tingkat Kepentingan …………………………………………..… 75
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semenjak negara kita dilanda krisis ekonomi, masyarakat berusaha
dengan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhannya. PHK kerap terjadi,
terbatasnya lapangan pekerjaan juga meningkatkan jumlah pengangguran di
Indonesia. Melihat kondisi tersebut, maka dunia pendidikan harus mampu
berperan aktif menyiapkan SDM terdidik yang mampu menghadapi berbagai
tantangan kehidupan baik lokal, regional, nasional maupun internasional. Ia tidak
cukup hanya menguasai teori-teori, tetapi juga mau dan mampu menerapkannya
dalam kehidupan sosial. Ia tidak hanya mampu menerapkan ilmu yang diperoleh
di bangku sekolah/kuliah, tetapi juga mampu memecahkan berbagai persoalan
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan yang sebagaimana
tersebut adalah pendidikan yang berorientasi pada pembentukan jiwa
entrepreneurship, ialah jiwa keberanian dan kemauan menghadapi problema
hidup dan kehidupan secara wajar, jiwa kreatif untuk mencari solusi dan
mengatasi problema tersebut, jiwa mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
Pendidikan yang berwawasan kewirausahaan, adalah pendidikan yang
menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi ke arah pembentukan kecakapan
1
2
hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikulum yang terintegrasi yang
dikembangkan.1
Sebagai warga negara Indonesia, tentunya setiap dari kita, mungkin 99%
dari jumlah penduduk Indonesia, memiliki mimpi untuk melihat negeri ini dapat
menjadi negara maju dalam kancah dunia. Sejauh ini, Indonesia masih setia
berada di garis negara berkembang, suatu kondisi yang telah cukup lama
bertahan, salah satu hasil perjuangan Bapak-bapak bangsa yang berhasil
membawa Indonesia dari negara miskin yang telah lama dijajah beralih menjadi
negara berkembang. Mungkin sekarang saatnya, generasi tua-muda saat ini
berkolaborasi bersama untuk melanjutkan langkah tersebut demi membawa
Indonesia beranjak satu tahap lebih lagi menuju kondisi sebagai negara maju.
Ada suatu pernyataan menarik yang menyatakan bahwa rata-rata negara maju
harus memiliki minimal 2% pengusaha, atau yang kini marak dengan istilah
entrepreneur. Dengan jumlah penduduk sekitar 230-an juta, Indonesia dapat
menjadi negara maju bila memiliki minimal 4,6 juta entrepreneur.2
Fakta yang mengejutkan tentang Negara ini adalah, menurut data statistic
Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2010, pekerja pada jenjang
pendidikan SD ke bawah masih tetap tinggi yaitu sekitar 55,31 juta orang
2
1Diakses pada tanggal 10 september 2010 dari http://www.deeto88.wordpress/category/
entrepreneurship 2 Ibid.,
3
(51,50%) sedangkan jumlah pekerja dengan pendidikan tinggi masih relatif kecil.
Pekerja dengan pendidikan Diploma hanya sebesar 2,89 juta orang (2,69%) dan
pekerja dengan pendidikan Sarjana hanya sebesar 4,94 juta orang (4,60%).
Penyerapan tenaga kerja dalam enam bulan terakhir (Agustus 2009–Februari
2010) masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah. Jumlah
pengangguran pada Februari 2010 mencapai 8,59 juta orang atau 7,41% dari
total angkatan kerja. Secara umum Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
cenderung menurun, dimana TPT Februari 2010 sebesar 7,41% turun dari TPT
Agustus 2009 sebesar 7,87% dan TPT Februari 2009 sebesar 8,14%. Jika
dibandingkan keadaan Agustus 2009 TPT untuk semua tingkat pendidikan
mengalami penurunan kecuali TPT untuk tingkat pendidikan Diploma dan
Sarjana yang mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,05% dan 1,16%.
Hal ini diduga karena lapangan kerja yang tersedia belum mensyaratkan
pendidikan tinggi. Pada semester ini, TPT untuk pendidikan Diploma
mendominasi, yaitu sebesar 15,71%.3
Singapura, menurut laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM)
tahun 2005, memiliki jumlah entrepreneur sebanyak 7,2% dari total penduduk,
padahal tahun 2001 hanya tercatat sebesar 2,1%. Jumlah ini dibandingkan
dengan Amerika Serikat, lokomotif ekonomi selama satu abad terakhir ini, pada
tahun 1983 dengan penduduk 280 juta sudah memiliki 6 juta entrepreneur, atau
3
3Diakses pada tanggal 10 Agustus 2010 dari http://www.bps.go.id/download_file/IP_Agustus
_2010_pdf
4
2,14% dari seluruh penduduknya. Menurut data statistik, hanya 400.000 orang
yang tercatat menjadi pelaku usaha yang mandiri, atau sekitar 0,18% dari
populasi4. Bandingkan dengan jumlah pelaku usaha Indonesia yang berjumlah
45 juta, ternyata hanya 0,88% saja yang benar-benar entrepreneur dalam kategori
kita. Indonesia memerlukan 12 kali entrepreneur lebih banyak dari yang ada hari
ini.5
`Sebagai konsekuensi pentingnya kegiatan entrepreneurship, Islam
menekankan pentingnya pembangunan dan penegakkan budaya
entrepreneurship dalam kehidupan setiap muslim. Budaya entrepreneurship
muslim itu bersifat manusiawi dan religius, berbeda dengan budaya profesi
lainnya yang tidak menjadikan pertimbangan agama sebagai landasan kerjanya.
Dengan demikian pendidikan entrepreneur muslim akan memiliki sifat – sifat
dasar yang mendorongnya untuk menjadi pribadi yang kreatif dan handal dalam
menjalankan usahanya atau menjalankan aktivitas pada perusahaan tempatnya
bekerja. Oleh karena itu disinilah diperlukannya suatu perubahan, terobosan,
transformasi atau reformasi dari system kultur yang ada sekarang ini dengan
menggerakkan orang-orang yang mau menjadi pelaku ekonomi, yaitu sebagai
entrepreneur. Gerakan itu tidak perlu secara menyeluruh, tetapi cukup dalam
4
4Diakses pada tanggal 10 Agustus 2010 dari http://www.cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/
09/ 03255985lompatan.kuantum.jiwa.entrepreneur/
5Diakses pada tanggal 12 Agustus 2010 dari http://www.indonesiaberprestasi.web.id/ 2010/05/bukan-hanya-menjadi-pencari-kerja-3
5
suatu lingkungan yang kecil misalnya dari lingkungan rumah, perguruan tinggi,
pondok pesantren, perusahaan dan lain-lain karena untuk memakmurkan bangsa
cukup digerakkan oleh para pelaku ekonomi yang jumlahnya hanya 2 % dari
jumlah penduduk Indonesia.6
Gerakan entrepreneurhip seperti yang telah diuraikan di atas telah
dilakukan oleh sebuah yayasan bernama Rumah Perubahan yang didirikan oleh
Prof. Rhenald Kasali, Ph.D khususnya kegiatan social entrepreneurship. Sesuai
dengan latar belakang tersebut maka penulis sangat tertarik untuk mengambil
judul penelitian “Efektifitas Social Entrepreneurship Rumah Perubahan
Prof. Rhenald Kasali, Ph.D terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi
pada RT. 002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati
Bekasi Barat”
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
Mengingat topic penelitian di atas tentang “Efektifitas Social
Entrepreneurship Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D terhadap
Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada RT.002 RW.06 Kelurahan Jatimurni
Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat)” maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah efektifitas kegiatan social entrepreneurship Rumah
Perubahan. Agar pembahasan skripsi ini lebih terarah dan sistematis dalam
5
6Frinces Heflin, Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis, (Yogyakarta: Penerbit Darussalam, 2004, cet ke-1), h.7.
6
mencapai tujuan penelitian, penulis memberikan batasan masalah sebagai
berikut:
1. Objek penelitian adalah warga masyarakat RT.002 RW.06 Kelurahan Jatimurni
kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat.
2. Efektifitas social entrepreneurship pada penelitian ini diukur dengan variabel
efektifitas dan kepentingan terhadap kinerja Rumah Perubahan. Dari latar
belakang masalah tersebut maka menarik bagi penulis mengangkat
permasalahan seperti dipaparkan berikut ini:
a. Bagaimana penerapan social entrepreneurship di Rumah Perubahan Prof.
Rhenald Kasali, Ph.D?
b. Bagaimana efektifitas social entrepreneurship di Rumah Perubahan Prof.
Rhenald Kasali, Ph.D terhadap pemberdayaan masyarakat RT.002 dan
RW.006 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan penulisan skripsi ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan social entrepreneurship di Rumah
Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D.
6
7
b. Seberapa efektif pengaruh social entrepreneur Rumah Perubahan Prof.
Rhenald Ksali, Ph. D dapat bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat
RT.002 RW.006 Kelurahan Jatimurni kecamatan Jatimurni, Bekasi Barat.
2. Penelitian ini diharapkan mempunyai beberapa manfaat antara lain:
a. Manfaat Akademis
Bagi penulis penelitian ini merupakan pengaplikasian ilmu yang penulis
peroleh selama melaksanakan kegiatan perkuliahan pada jurusan
Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta.
b. Manfaat Praktis
Bagi Rumah Perubahan penelitian ini diharapkan akan mampu
meningkatkan semangat untuk terus mengembangkan kegiatan social
entrepreneur sehingga sejalan dengan peningkatan kinerja yang dihasilkan
dalam rangka mendayagunakan masyarakat sekitar.
D. Review Studi Terdahulu
Dalam tinjauan literatur peneliti memperoleh hanya satu tema yang serupa dengan
tema yang kana peneliti bahas yaitu:
1. Pada tahun 2009 Deden Fajar Badruzzaman Mahasiswa Fakultas Syariah UIN
Jakarta, membahas judul skripsi : “Pemberdayaan Kewirausahaan terhadap
7
8
Santri di Pondok Pesantren (Studi kasus pada Pondok Pesantren Al-
Ashriyyah, Nurul Iman, Parung, Bogor)”.
Dalam skripsi ini penulis menjelaskan tentang bagaimana kegiatan
kewirausahaan di Pondok Pesantren dan manfaat yang dapat diambil dari
kegiatan tersebut. Penulis dalam skripsi ini menggunakan analisa deskriptif
kualitatif tentang konsep dan pemberdayaan kewirausahaan di pondok
pesantren tersebut.
Sementara, penelitian yang penulis lakukan lebih difokuskan kepada
bagaimana kegiatan social entrepreneurship berpengaruh terhadap
pemberdayaan masyarakat sekitar Rumah Perubahan yang dalam hal ini
penulis melakukan penelitian di tempat tersebut. Penulis menggunakan analisis
deskriptif kuantitatif untuk mengetahui secara nyata seberapa efektif
penyelenggaraan Social entrepreneurship Rumah Perubahan terhadap
pemberdayaan masyarakat sekitarnya.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun pembahasan
hasil penelitian menggunakan pendekatan deskriptif analisis, yaitu penulis
menggambarkan permasalahan didasari data-data dan kemudian dianalisis
selanjutnya penarikan kesimpulan. 8
9
2. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu
dengan melakukan penelitian lapangan ke Rumah Perubahan Prof. Rhenald
Kasali, Ph.D dan ke lingkungan RT. 002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni
Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat
3. Data Penelitian
a. Sumber Data
1). Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari responden yaitu warga
masyarakat RT. 002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok
Melati Bekasi Barat melalui kuesioner dan wawancara.
2). Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari:
a) Penelitian-penelitian terkait
b) Buku-buku yang berkaitan dengan social entrepreneurship
c) Majalah, brosur, jurnal yang memuat artikel-artikel mengenai social
entrepreneurship
9
10
b. Jenis data
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu diperoleh dari data
primer yang terdiri dari hasil kuesioner kemudian dilakukan pengolahan data
numeric melalui satuan-satuan angka.
4. Teknik dan Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini diaplikasikan model penelitian empiris dengan
pendekatan survey. Dilihat dari sudut pandang yang dihimpunnya penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisa statistic. Penulis bertatap
muka langsung dengan responden yang disebut survey individu yang
menggunakan alat sebagai berikut:
a. Kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang bersifat tertutup yang
diajukan kepada responden untuk kemudian penulis dapat memperoleh
informasi dari jawaban responden
b. Wawancara, yaitu dialog dengan pihak Rumah Perubahan Prof. Rhenald
Kasali, Ph.D dan juga warga masyarakat serta Ketua RT. 002 RW.06
Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat
c. Studi Pustaka, yaitu pengumpulan data dari berbagai literatur yang
berkaitan dengan penelitian ini
10
11
5. Subjek-Objek Penelitian
a. Populasi dan Sample
Populasi yang dipilih adalah Masyarakat di sekitar lokasi Rumah
Perubahan berada yaitu RT.002 RW.06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan
Pondok Melati, Bekasi Barat.
Sampel akan ditentukan berdasarkan rumus sebagai berikut:7
n = N
N. (e 2) + 1
n = 317
317. (0,12) + 1
n = 76,01 orang responden yang digenapkan menjadi 80 orang
responden, dengan pengambilan keputusan bahwa semakin banyak
sampel yang diambil maka data yang diperoleh akan semakin akurat.
Dimana :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir 10 % (0.1)
11 7Sugiyono, Metode Kualitatif Kuantitaif dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2008), cet.ke-4, h.85
12
b. Teknik Pengambilan Sample
Pengambilan sampel digunakan teknik non probability sampling
yaitu menggunakan teknik random sampling dimana teknik penentuan
sampel dilaksanakan secara acak tetapi lingkup dibatasi pada populasi
yaitu masyarakat RT.002 RW.006 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok
Melati Bekasi Barat.
c. Lokasi dan Waktu Penelitian
Kurun waktu pengambilan data adalah mulai dari bulan Agustus 2010
yang mengacu pada Kartu Keluarga penduduk yang masih berlaku yang
didapatkan penulis dari dokumentasi Ketua RT.002 RW.06 Kelurahan
Jatimurni Kecamatan Jatisampurna Bekasi Barat. Responden yang dipilih
berasal dari berbagai strata agama, social, dan ekonomi seperti pendidikan,
pekerjaan, dan lain sebagainya.
6. Teknik Analisis Data
a. Metode Analisis
Dalam melakukan pengujian pada penelitian ini, ada beberapa tahapan
yang dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Untuk tahap awal terlebih
dahulu dilakukan pengujian instrument penelitian yaitu kuesioner yang akan
disebar kepada responden. Tujuannya agar kuesioner tersebut dapat
12
13
dijadikan istrumen yang tepat atau layak untuk pengukuran dalam penelitian
ini. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kuadran, adapun
penjelasannya sebagai berikut:
1) Uji Validitas
Suatu instrument pengukur dikatakan valid jika instrumen terse but
mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan kata lain instrumen
tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan oleh
peneliti. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
construct validity yaitu untuk mengukur construct tertentu, yang artinya
apakah suatu instrument mengukur construct sesuai dengan yang
diharapkan.8 Pendekatan ini bertujuan menghindari adanya subjective
judgment dari seseorang dan pernyataan yang ada di dalam instrument
penelitian diketahui benar konsisten internal. Suatu instrumen (setiap butir
pernyataan) dikatakan valid bila angka korelasional yang diperoleh dari
perhitungan lebih besar atau sama dengan r tabel. Untuk menentukan r
hitung didapat dari perhitungan dengan rumus teknik korelasi product
moment dengan menggunakan aplikasi SPSS I6, dan untuk menetukan r
table dengan menggunakan table angka kritis nilai r.
13
8Nur Indrianto, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta:
BPFE, 2002), h.183
14
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada pengertian apakah sebuah instrument
dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke
waktu9. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alpha
Cronbach karena menggunakan jenis data likert/ essay. Teknik ini dapat
menafsirkan korelasi antara skala diukur dengan variabel yang ada.
Penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 16 dalam menghitung Alpha
Cronbach, untuk menginterpretasikan nilai alpha yang diperoleh,
digunakan kriteria korelasi yaitu10:
Tabel 1.1
Kriteria Korelasi
< 0,2 Tidak ada Korelasi
0,2 – 0,399 Korelasi Rendah
0,4 – 0,599 Korelasi Cukup
0,6 – 0,799 Korelasi Tinggi
0,8 – 1,00 Korelasi Sangat Tinggi
Sumber : Imam Ghazali
3) Analisa Kuadran
a. Penyajian Data
14
9 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, (Semarang: Undip,
2006), Cet ke-5, h.44 10 Ibid, h.46
15
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert dengan skor 5
sebagai skor tertinggi dan 1 sebagai skor terendah. Analisa yang
dilakukan untuk mencari persentase tingkat efektivitas social
entrepreneurship terhadap pemberdayaan masyarakat RT.002 RW.006
Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati Bekasi Barat.
Tabel 1.2
Pengukuran Tingkat Efektivitas Social Entrepreneurship
Kinerja Bobot
Sangat Efektif (SE) 5
Efektif (E) 4
Cukup Efektif (CE) 3
Kurang Efektif (KE) 2
Tidak Efektif (TE) 1
Tabel 1.3
Pengukuran Tingkat Kepentingan Unsur Kinerja Rumah Perubahan
Kinerja Bobot
Sangat Penting (SP) 5
Penting (P) 4
Cukup Penting (CP) 3
Kurang Penting (KP) 2
Tidak Penting (TP) 1
15
16
b. Perhitungan Penyebaran Data
Gambar 1.1
Tingkat persentase efektifitas
Kuadran II
Efektif
60 % - 79 %
Kuadran I
Sangat Efektif
80 % - 100 %
Kuadran III
Cukup Efektif
40 % - 59 %
Kuadran IV
Kurang Efektif
< 40 %
7. Analisis Data Penelitian
Teknik pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan menggunakan
statistic descriptif, karena penilaian ini adalah penelitian deskriptif untuk
mengetahui tingkat kesesuaian antara efektivitas (kinerja) Rumah Perubahan
dan persepsi masyarakat sekitar Rumah Perubahan, digunakan metode
“importance performance analisis” berdasarkan rumus John A Martilla dan
John C James dari Philip Kottler (1997: 481).11 Tingkat kesesuaian adalah
hasil perbandingan skor EFEKTIFITAS DENGAN SKOR KEPENTINGAN
kepentingan. Tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas
peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan masyarakat. Variabel
16
11 J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk menaikkan Pangsa Pasar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), h.239-240
17
X adalah efektivitas social entrepreneurship sedangkan variable Y adalah
kepentingan adanya Rumah Perubahan menurut masyarakat sekitar.
Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian menurut
J. Supranto (1997:241-243) sebagai berikut:
Tki = Χi x 100%
Yi
Keterangan:
Tki = Tingkat kesesuaian
Xi = Skor penilaian kinerja
Yi = Skor penilaian kepentingan
Dari hasil kuesioner, akan dicari nilai atau skor rata-rata dari masing-
masing variable dengan rumus:
X = nXi∑ Y =
nYi∑
Keterangan:
X = Skor rata-rata kinerja/tingkat pelaksanaan
Y = Skor Rata-rata kepuasan
n = Jumlah responden
Selain itu juga dibuat diagram kartesius yang merupakan suatu bangun
yang dibagi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-
titik (X,Y), dimana X merupakan rata-rata dari rata-rata skor efektivitas
17
18
sedangkan Y adalah rata-rata dari skor kepentingan seluruh factor yang
mempengaruhi kepuasan masyarakat terhadap kinerja Rumah Perubahan.
Seluruh factor atau atribut terdiri dari 7 items. Selanjutnya seluruh
factor ini akan dinyatakan dengan K. Dalam hal ini K = 7 yang
selanjutnya dirumuskan sebagai berikut:
X = K
xiNi∑ =
1 Y = K
xiNi∑ =
1
Keterangan:
K = Banyaknya atribut atau faktor yang mempengaruhi efektivitas
social entrepreneurship serta faktor yang mempengaruhi kepentingan
masyarakat.
i = 1, 2, 3,….N
Nilai rata-rata yang telah diperoleh dengan perhitungan masing-masing
factor tersebut, kemudian ditempatkan pada diagram kartesius secara
berurutan dari nilai tertinggi sampai nilai terendah, dalam empat kategori
kuadran seperti tampak pada gambar berikut ini:
18
19
Gambar 1.2
19
Diagram the Performance-Rating Analysist
Sumber
menunjukkan factor atau kualitas kinerja yang dianggap
berhasil
masyarakat
8. Operasional Variabel dan Pengukurannya
Operasional variable merupakan pendefinisian variable yang digunakan dalam
penelitian ini. Operasional variable yang digunakan adalah sebagai berikut:
: Jurnal Kipas Volume 1, Oktober 2009
Diagram KartesiusKepentinganY Prioritas Utama Pertahankan Prestasi= Prioritas Rendah BerlebihanX = = - -
X1 X2 X1 X2
Keterangan :
1. Kuadran A
mempengaruhi kepentingan masyarakat, tetapi obyek penelitian
melaksanakan belum baik sehingga dinilai mengecewakan
2. Kuadran B, menunjukkan unsur kinerja yang telah
dilaksanakan untuk itu wajib dipertahankan, dianggap sangat penting.
3. Kuadran C, menunjukkan beberapa factor yang kurang penting
pengaruhnya bagi masyarakat, sehingga kurang penting.
4. Kuadran D, menunjukkan factor yang mempengaruhi
kurang penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan, hal ini
dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan.
20
Tabel 1.4
Operasional Variabel
20
Variabel Dimensi Indikator No. Pernyataan
Skala Pengukuran
Efektivitas Penerapan
Entr hip
Keuntumateri
pengangguran Berkurang atau pendapatan bertambah
1 Skala Ordinal
ngan il
Dengan adanya Rumah Perubahan maka
Social epreneurs
Pengelolaan limbaberjalan baik sehingga lingkungan bersih, nyaman,
h sampah
2
Infrastruktur semenjak 3 adanya Rumah Perubahan menjadi lebih baik
Kepentinga masyarakat
terhadap kinerja Rumah
Pengembangan Insani
4
Perubahan
Program-program (modul) kewirausahaan Rumah Perubahan menjadikan keterampilan masyarakat bertambah
)
n pendidikan bermutu dan meringankan
5 Pendidikan gratis (PAUDRumah Perubahan telah menyediaka
beban Dengan adanya Rumah
Perubahan semakin bertambahnya semangat kewirausahaan di lingkungaRT.002
n RW.06
6
Dengan adanya Rumah Perubahan tata nilai masyarakat menjadi lebih baik
7
21
21
8. Teknik Penulisan Data
Untuk penulisan dalam skripsi ini, penulis merujuk pada buku
“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2007”.
Sist
diba mahami dan melihat hubungan antara satu
bab dengan bab lain dalam skripsi ini:
BAB I PENDAHULUAN
serta metode penelitian.
RI
ntang kerangka
teori yang bersifat khusus tentang tema yang diangkat yaitu mengenai social
entrepreneurship dan pemberdayaan masyarakat
BAB III OBYEK PENELITIAN
Mendeskripsikan biografi founder dari obyek atau sasaran penelitian yaitu Prof.
Rhenad Kasali, P.hd dan juga mendeskripsikan profil Rumah Perubahan Prof.
F. Sistematika Penulisan
ematika penulisan merupakan uraian singkat mengenai hal-hal pokok yang
has guna mempermudah dalam me
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian
BAB II LANDASAN TEO
Bab ini menyajika kajian kepustakaan. Pertama dibahas tentang kerangka teori
yang bersifat umum, yaitu etrepreneurhip. Kemudian dibahas te
22
22
Pondok Melati, Bekasi Barat
serta m social entrepreneurship Rumah Perubahan
dilaksanakan dan juga gambaran umum responden yang merupakan warga RT.
pulan
Rhenald Kasali, P.hd. Selain itu dipaparkan pula keadaan lingkungan masyarakat
RT.002 RW.06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan
enjelaskan bagaimana kegiatan
002 RW.06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati, Bekasi Barat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini diuraikan tentang rancangan penelitian, berupa variable dan
pengukuran, yaitu analisis data efektifitas social entrepreneurship di Rumah
Perubahan, dan uji hipotesis penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi intisari atau kesimpulan hasil penelitian. Berdasarkan kesim
itulah penulis akan memberikan saran kepada pihak-pihak yang terkait dalam
upaya meningkatkan kinerja Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D.
42
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Biografi Founder Rumah Perubahan (Prof. Rhenald Kasali, Ph.D)1
Rhenald Kasali, lahir di Jakarta, pada tanggal 13 Agustus 1960; umur 50
tahun adalah akademisi dan praktisi bisnis asal Indonesia. Ia juga merupakan guru
besar bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Rhenald Kasali dikukuhkan sebagai Guru Besar pada 4 Juli 2009.
Rhenald Kasali adalah dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan
Ketua Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi universitas
tersebut. Selain bergerak sebagai akademisi, pria bergelar Ph. D. dari University of
Illnois ini juga produktif menulis. Buku-buku yang ditulisnya selalu menjadi
perhatian kalangan bisnis dan dikoleksi oleh banyak mahasiswa. Berikut beberapa
buku yang telah Prof. Rhenald Kasali, Ph.D tulis:
a. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan
Positioning, Gramedia Pustaka Utama (1998)
b. Sukses Melakukan Presentasi, Penerbit Gramedia (2000)
c. Myelin: Mobilisasi intangibles sebagai kekuatan perubahan, Gramedia
Pustaka Utama (2010)
1 Diakses pada tanggal 02 September 2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Rhenald_Kasali
43
d. Wirausaha Muda Mandiri, Gramedia Pustaka Utama (2010)
Selain mengajar di Universitas Indonesia, ia juga menjadi dosen
terbang di Program Magister di Universitas Sam Ratulangi, Universitas Tanjung
Pura, Universitas Udayana, dan Universitas Lampung.
Atas kerja kerasnya, Prof. Rhenald Kasali, Ph.D mendapatkan beberapa
penghargaan sebagai berikut:
a. Mendapat Piagam Penghargaan Satya Lencana Karya Satya 10 tahun
dari Presiden Republik Indonesia , Piagam No. 112451/4-22/2004.
b. Mendapat Penghargaan "KREATIVITAS" di bidang Pendidikan dari Yayasan
Pengembangan Kreativitas, Yayasan Pengembangan Kreatifitas , Surat No.
46/SK-YPK/IV/2005.
c. Mendapat Piagam Penghargaan dari Rektor Universitas Indonesia sebagai
Penulis Buku , UI , Piagam Penghargan Rektor UI tgl. 9 Mei 2005.
d. Alice & Charlote Biester Award (1995)
e. Dosen Terbaik, FEUI (2003)
Pada 4 Juli 2009, Rhenald dinobatkan menjadi guru besar Ilmu Manajemen
di Universtas Indonesia. Saat pengukuhannya sebagai guru besar, Rhenald
membawakan orasi ilmiah berjudul "Keluar dari Krisis: Membangun Kekuatan
Baru Melalui Core Belief dan Tata Nilai.
44
Bagi Rhenald, bisnis adalah perihal membuat sesuatu menjadi hal yang luar
biasa, itulah bisnis. Dalam pengembangkan bisnis, ia menegaskan bahwa pola
pikir kewirausahaan (entrepreneurship diperlukan bukannya
keberuntungan (luck). Rhenald mengatakan bahwa kewirausahaan bukanlah ada
sendiri, tetap harus diciptakan. Baginya, keberuntungan sebenarnya adalah ketika
kesempatan bertemu dengan persiapan. Artinya, keberuntungan sendiri
tampaknya mempunyai sifat yang sama dengan kewirausahaan yang pada
dasarnya “diciptakan”. Keberuntungan tidak akan datang dengan
sendirinya. Keberuntungan ada karena ada usaha sebelumnya. Dari sinilah dapat
dipahami betapa pentingnya latihan yang terus menerus dan pantang menyerah
oleh mereka yang ingin terjun dalam dunia bisnis.
Akan tetapi, seorang wirausahawan (entrepreneur) harus melakukan
reinvestasi. Baginya, tujuan orang berwirausaha bukan untuk menjadi kaya,
karena kaya hanyalah akibat. Rhenald menyatakan bahwa seorang wirausahawan
yang hanya menjadikan kekayaan sebagai tujuan utama dalam berwirausaha
adalah bentuk pengkhiatan terhadap kewirausahaan.
Dalam buku terbarunya, Myelin: Mobilisasi Intengibles sebagai Kekuatan
Perubahan (Gramedia Pustaka Utama, 2010), Rhenald menyatakan bahwa myelin
(muscle memory) sebagai faktor penting untuk menjembatani gagasan yang
dihasilkan "brain memory" bisa sampai di tujuan dengan "mengendarai" myelin
yang terlatih. Artinya, tidak ada keraguan atas kecerdasan sumber daya manusia
45
Indonesia. Sebagai contoh, sudah banyak anak-anak Indonesia yang
memenangi olimpiade fisika atau matematika dunia. Namun, Rhenald
menegaskan bahwa pengetahuan saja tidaklah cukup untuk meraih
kesuksesan. Kunci kesuksesan adalah terus berlatih. Semakin sering berlatih
maka jaminan untuk sukses semakin nyata.
B. Sejarah Singkat Rumah Perubahan Rhenald Kasali, Ph.D
Tidak cukup dengan mendorong perubahan bagi perusahaan-perusahaan,
Rhenald Kasali juga membangun gerakan pembaruan di lingkungan tempat
tinggalnya. Berbekal uang dari hasil penjualan buku-bukunya, ia membeli tanah
sekitar 1 hektar di daerah Jati Murni, Bekasi, dan mendirikan apa yang disebutnya
Rumah Perubahan. Rhenald Kasali kini berteman akrab dengan sampah.
Rumah Perubahan ini disebut Rhenald Kasali sebagai sebuah powerhouse
perubahan. Melalui Rumah Perubahan, Rhenald mengubah sampah yang diambil
dari lingkungan sekitarnya menjadi biomass dan juga kompos yang sangat
menguntungkan. Ide Rumah Perubahan ini muncul ketika Rhenald mendapati
begitu kompleksnya permasalahan sampah. Apalagi ketika ada peristiwa warga
tertimbun tumpukan sampah di Leuwigajah, Cimahi beberapa waktu lalu.
Keprihatinan Rhenald itu pun bertemu dengan temannya yang juga lulusan
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bernama Hidayat. Hidayat, menurut
Rhenald ia sebagai orang yang sangat senang berkreasi menciptakan mesin-mesin
unik, dan salah satunya adalah mesin pengolah sampah itu. Rumah Perubahan juga
46
sekaligus menjadi wujud kepedulian Rhenald dan keluarganya terhadap lingkungan
sekitarnya. Rumah Perubahan mempekerjakan para anak putus sekolah,
pengangguran, mantan narapidana dan para preman kampung. Jumlahnya sekitar
20 orang. Mereka dipekerjakan dengan sistem yang sangat simpel. Setor KTP,
kerja dan pulang mendapat uang. Rhenald berharap bisnis ini terus berkembang,
sementara masalah lingkungan bisa terpecahkan, termasuk juga masalah
pengangguran. Menurut dia, "Kalau tidak berubah, ibarat orang mengayuh sepeda.
Meskipun sudah kencang mengayuhnya, tapi kalau berhenti, ia akan jatuh".2
C. Visi dan Misi Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D3
Visi dan misi Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D sebagai berikut:
1. Didirikan untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik melalui misi
perubahan, baik pada level individu, komunitas, organisasi usaha sosial dan
pemerintah.
2. Menggairahkan semangat entrepreneurship terutama semangat social
entrepreneurship sehingga diharapkan Indonesia menjadi Negara yang
mandiri.
D. Struktur Organisasi Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D
2Hasil wawancara penulis dengan Bapak Robby Mulyana (Business Development)Rumah
Perubahan pada tanggal 20 Agustus 2010. 3Hasil wawancara penulis dengan Direktur Rumah Perubahan Bapak Anto pada tanggal 01
Oktober 2010
47
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Rumah Perubahan
E. Slogan Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D4
Slogan Rumah Perubahan Prof.Rhenald Kasali, Ph.D adalah:
“Apa yang telah kita lakukan semata-mata untuk diri sendiri, akan mati bersama
kita. Perubahan yang kita lakukan dan bermanfaat bagi orang lain akan kekal
abadi”, dan
“PERUBAHAN…
Belum tentu menjadikan sesuatu lebih baik, tapi tanpa Perubahan tidak ada
Pembaruan, TAKKAN ADA KEMAJUAN”
4 Diakses pada tanggal 10 Agustus 2010 dari http://rumahperubahan.com/?laman=About_Us
48
F. Program-Program Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D5
Kami melibatkan masyarakat untuk melakukan perubahan. Melalui komunitas
yang telah terbina sejak awal kami berdiri, kami membangun kekuatan untuk
menciptakan perbaikan kesejahteraan masyarakat. beberapa sektor yang menjadi
perhatian kami adalah sektor pertanian, perikanan, pemberdayaan, pendidikan usia
dini, juga pengolahan sampah.
Bersama dengan masyarakat dan komunitas Rumah Perubahan melakukan
berbagai kegiatan yang konkret dan berdampak langsung bagi masyarakat sekitar.
Titik pengembangan yang kami bangun adalah kesadaran berwirausaha oleh
masyarakat. Kegiatan ini kami maksudkan untuk memberikan stimulasi-stimulasi
agar muncul wirausahawan-wirausahawan baru yang memiliki mimpi besar.
Dukungan dari berbagai perusahaan semakin memperbesar semangat kami
untuk menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik.
Program-program Rumah Perubahan adalah sebagai berikut:6
1. Pemberdayaan Pertanian
2. Pemberdayaan Perikanan
5Hasil wawancara penulis dengan Business Development Rumah Perubahan, Bapak Robby
Mulyana pada tanggal 01 Oktober 2010 6Data didapatkan dari brosur-brosur milik Rumah Perubahan
49
3. Pemberdayaan Pemuda
4. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
5. Taman Bacaan (Manca)
6. Pengolahan Sampah
7. Pelatihan Kewirausahaan (Rhenald Kasali School for Entrepreneur) dan
Pelatihan Consultant Change (SC-CMC)
a. Pelatihan Kewirausahaan terdiri dari:
1) Pensiunpreneur
2) Dynamic Entrepreneur
3) UKM Naik Kelas
4) Intrapreneuring
5) Social Entrepreneur
b. Pelatihan & Consultant Change
Memberikan pelatihan yang berkaitan dengan perubahan, strategi
perusahaan, corporate values, dan konsultasi perubahan.
1) Layanan Change Solution:
a) Consulting and Research
50
Change Solution penyedia jasa konsultansi dan
kegiatan penelitian dalam rangka menciptakan sumber
keunggulan daya saing organisasi. Kegiatannya meliputi
aspek:Center of excellence development, Strategic
management audit (SMA), Corporate and business strategy,
Strategic human capital and organization effectiveness,
Knowledge management solution,
b) Training and Education
1) In-company Accelerated Learning (ICAL)
ICAL adalah program yang dirancang khusus
untuk menambah nilai lebih dari human capital
organisasi Anda dengan meningkatkan kompetensinya.
Program ini ditawarkan sering meningkatnya
permintaan terhadap para profesional dalam
memengkan persaingan yang berbasis pengetahuan.
Tujuannya adalah untuk menjamin keunggulan daya
saing di masa depan.
1) a) ICAL: Management Development Program
(MDP). Program ini ditawarkan sebagai
51
jawaban atas tantangan semakin meningkatnya
kebutuhan atas para pemimpin stratejik yang
mampu memenangkan persaingan di era
ekonomi baru. Target utama ICAL adalah
menciptakan modal insani sebagai sumber
keunggulan bersaing yang mampu menghadapi
realitas persaingan saat ini dan mengamankan
kemakmuran perusahaan di masa depan.
Kegiatannya meliputi aspek: Strategic
thinking, decision making, and planning,
Leadership and change management therapy,
Facilitating workforce effectiveness and cross-
border team, Dynamic capability and
sustainable competitive advantage
Durasi: 3-4 hari atau 24-32 jam kerja efektif
b) ICAL: Corporate Boot-camp training. Para
leaders mewakili institusinya dimana mereka
berhubungan secara intensif, memimpin dan
memotivasi tim serta melakukan aktivitasnya
secara dinamis.
52
Modul pada program ini adalah: Team
effectiveness and organizational alignment,
Changepreneurship in dynamic environment,
Effective team communication beyond
language, Mentoring and supervisory
management programme
Durasi: 2-3 hari atau 16-24 jam kerja efektif
c) ICAL: Corporate Executive Training. Program
ini diperuntukkan untuk memperbaharui
keahlian dan pengetahuan, serta untuk
mencerahkan pikiran dan sikap para peserta
terhadap semangat profesionalisme serta
mendorong penciptaan organisasi pembelajar.
Program ini disampaikan dalam format
pelatihan dan/atau seminar dengan pilihan tema
sebagai berikut: Business communication skills,
Communication up-down and across
organization, Co-operation: Surviving the war
of competition, Re-code your change DNA
53
Myelin: Mobilisasi intangible menjadi kekuaran
perubahan
Durasi: 1 hari atau 8 jam kerja efektif
2) Public Education & Accelerated Learning (PEAL)
Change Solution menyelenggarakan pelatihan publik,
seminar, dan lokakarya yang didedikasikan untuk
pebelajaran dan akuisisi pengetahuan peserta secara
cepat. Komitmen kami adalah untuk mendukung
proses belajar yang cepat, dan menjadikan manusia
berpengetahuan sebagai sumber keunggulan daya saing
yang berkelanjutan bagi organisasi. PEAL: Executive
Training & Workshop pelatihan dan seminar yang
diperuntukan bagi peningkatan pengetahuan dan
keahlian interpersonal human capital. Progam ini
didesain dengan periode waktu yang singkat. Modul
pada program ini adalah:-Creating effective and
powerful team, Emotional branding strategy, The spirit
of the winning team, Executive effective competitive
intelligence, Strategic channel distribution
Durasi: 1-2 hari atau 8-16 jam kerja efektif
54
2) a) PEAL: Strategic Management Executive Seminar.
Program ini dirancang berbasis pada konsep terbaru
dari ilmu manajemen stratejik dan dikembangkan
oleh tim doktor di luar Change Solution. Seminar
dan lokakarya disampaikan dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami dan diserap oleh
peserta walaupun dari latar belakang “non trategic
management”. Serial program ini adalah: Change
management: Strategic competitive dynamic in
turbulence, Establishing competitiveness to cope
with globalization, Facing the challanges of
knowledge-based competitive, Human capital as the
source of sustained competitive advantage,
Knowledge-based economy: The new paradigm of
economy, Resource-based versus market based view
strategy
Durasi: 0,5-1 hari atau 4-8 jam kerja efektif
c) Special Projects Change Solution melayani beberapa pekerjaan
khusus yang masih relevan dengan bidang keahlian kami di
ranah manajemen stratejik, seperti: Small and medium
55
enterprises, Project management, Top executive recruitment,
Interim management solution.
G. Keadaan Lingkungan RT.002 RW.006 Kelurahan Jatimurni Kecamatan
Pondok Melati, Bekasi Barat
Dahulu, sebelum adanya Rumah Perubahan keadaan lingkungan sangat tidak
bagus, sebenarnya keadaan lingkungan ini dahulunya adalah kebun-kebun yang
tidak diurus oleh warga, banyak pepohonan yang letaknya sangat tidak beraturan
hampir sama seperti hutan. Banyak pohon bambu disini sehingga kadang suasana
disini begitu seram. Sebelum adanya Rumah Perubahan, masyarakat juga sangat
sering membuang sampah di sembarabg tempat misalnya saja jika ada
kebun/tanah yang kosong maka lahan tersebut dijadikan lahan untuk membuang
sampah seenaknya sehingga kebersihan lingkungan disini dahulu tidak begitu
baik. Mungkin karena taraf pendidikan warga yang rendah, dahulu itu warga
sering sekali juga membuang hajat (buang air besar/kecil atau bahkan mandi)
bukan di tempat yang seharusnya, missal di empang, di tanah kosong bahkan
karena memang dahulu banyak warga yang belum mempunyai kamar mandi
sendiri. Dilihat dari segi infrastruktur, dahulu RT.002 ini yang letaknya paling
belakang diantara RT-RT lainnya dan yang juga jauh dari jalan raya sehingga
infrastruktur yang dimilki juga sangat tidak layak, jalan-jalan kecil di sekitar
kampong masih berupa tanah merah yang di atasnya disusun oleh batu-batu, yang
56
bertujuan apabila hujan turun maka jalan tidak begitu licin dan menghindari
terjadinya banjir. Untuk masa sekarang jumlah penduduk RT. 002 RW. 06 sekitar
65 kepala keluarga bermukim, 50 kepala keluarga merupakan warga tetap
sedangkan sisanya yaitu sekitar 15 kepala keluarga merupakan warga pendatang
yang tidak menetap dalam arti lain mereka hanya mengontrak rumah di sekitar
RT. 002 RW. 06. Berdasarkan data yang diperoleh penulis sebanyak 20% dari
warga RT. 002 RW.06 merupakan karyawan swasta, pedagang mencapai 20%
dari total penduduk yaitu sekitar 300 orang, Pegawai Negeri Sipil sebenyak 10%,
mahasiswa dan pelajar sebanyak 10%, buruh atau biasa disebut sebagai pekerja
kasar sebanyak 30% dan ini merupakan mayoritas pekerjaan yang dimiliki
penduduk RT. 002 RW. 006 sedangkan sisanya adalah pengangguran sebanyak
10%.7
H. Social Entrepreneurship di Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D
7Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ketua RT.002 RW.06 Bapak Mardjani pada
tanggal 2 Oktober 2010
57
Secara garis besar kegiatan Rumah Perubahan ditunjukkan pada bagan di bawah
ini yaitu:
Gambar 3.2
Bagan Kegiatan Rumah Perubahan
Penjelasan bagan :
1. Rumah Perubahan memiliki pos Business Entrepreneurship yang berfungsi
sebagai pos pencari dana untuk kemudian profit/keuntungan yang didapatkan
digunakan sebagai dana kegiatan social entrepreneurship disamping gaji
karyawan Rumah Perubahan
2. Dari bagan di atas pos business entrepreneurship terdiri dari Rhenald Kasali
School for Entrepreneurs (RKSE), Change Management Consulting (CMC)
58
merupakan kegiatan bisnis Rumah Perubahan berupa kegiatan
seminar/workshop/training bagi masyarakat umum, karyawan/eksekutif dan
pelajar/mahasiswa. Sedangkan Unit pengolahan Sampah (SIMASTER)
merupakan kegiatan pengolahan sampah dimana sampah yang diolah
merupakan sampah hasil limbah industry rumah tangga sekitar rumah
perubahan di kecamatan Jati Murni. Jumlah total sampah yang didapatkan dari
sekitar 3000 kepala keluarga adalah 15 ton setiap harinya. Setelah Sampah
diolah kemudian hasil yang didapatkan adalah pupuk (cair dan kompos),
biomassa (pengganti bahan bakar solar di industri). Pupuk cair, kompos dan
biomassa inilah yang kemudian di jual kepada masyarakat umum bahkan ke
industry seperti PT. Indocement, Tbk. Pupuk cair dan kompos yang dihasilkan
dari pengolahan sampah selain dijual juga dimanfaatkan oleh Rumah Perubahan
sebagai pupuk pada kegiatan pertanian Potting Plant agar lebih menghasilkan.
Dari kegiatan potting plant ini maka kemudian tanaman yang dihasilkan
sebagian ada yang khusus didistribusikan kembali kepada warga masyarakat
sebagian lainnya dijual ke masyarakat umum.
3. Sedangkan pada pos kedua dijelaskan bahwa kegiatan social entrepereneurship
Rumah Perubahan adalah subsidi silang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Taman Bacaan (Manca), Mass Empowerement (pemberdayaan masyarakat) dan
renovasi rumah warga. Subsidi silang PAUD maksudnya adalah kebanyakan
para orang tua murid di PAUD dan TK Kutilang milik Rumah Perubahan
59
sekarang sudah berbeda keadaannya jika dibandingkan tahun awal pendirian
PAUD ini. Sekarang para orangtua telah banyak yang berasal dari kalangan
yang mampu maka PAUD Kutilang sekarang merupakan PAUD yang
komersial, artinya sebagian besar orang tua murid mampu membayar uang
murid dan sebagian kecil lainnya merupakan murid yang sama sekali tidak
membayar apapun karena Rumah Perubahan sudah menerapkan program
subsidi silang. Taman Bacaan (Manca) digagas pertama kali oleh Ibu Elisa
Kasali yang merupakan istri dari Prof. Rhenald Kasali pada tahun 2007 lalu.
Manca berlokasi di Kecamatan Jatimurni merupakan program yang diharapkan
dapat membantu masyarakat tidak mampu terutama anak-anak sekitar
memperoleh ilmu secara gratis, Manca dibuka setiap hari dan kebanyakan
pengunjung Manca adalah anak-anak dan ibu-ibu sekitar. Mass Empowerement
di Rumah Perubahan meliputi kegiatan perbaikan infrastruktur jalan sekitar
kecamatan Jatimurni, sebagian karyawan di Rumah Perubahan berasal dari
warga setempat, Rumah Perubahan juga mengadakan program permberdayaan
Ibu-Ibu rumah tangga yaitu diadakan tiap 2 (dua) minggu sekali seperti kegiatan
posyandu, kreativitas pembuatan kerajinan dan bidang kuliner, semua kegiatan
tersebut bersifat gratis. Sedangkan kegiatan renovasi oleh Rumah Perubahan
merupakan proyek yang sangat besar selain membutuhkan banyak dana dan
waktu juga prinsip kerahasiaan diterapkan dalam program ini. Contohnya
seperti ini pihak manajemen Rumah Perubahan mengadakan kegiatan survey
60
sebelum menentukan rumah mana yang layak untuk direnovasi, setelah
dianggap layak untuk direnovasi maka pihak Rumah Perubahan akan langsung
menyampaikan keinginan untuk merenovasi rumah tersebut.
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
1. Pengujian Validitas Instrument
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah sampel. Pada
penelitian ini jumlah sampel (n) = 80 dan besarnya df dapat dihitung 80-2
dengan df = 78 dan alpha = 0.05 didapat rtabel = 0.185. Suatu kuesioner
dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel, uji validitas dari sepuluh variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu efektivitas social entrepreneurship (X).
Hal ini dapat dilihat pada1
Tabel 4.1
Uji Validitas Instrumen Efektifitas Social Entrepreneurship Rumah Perubahan
Pernyataan Nilai r Hitung Nilai r table Kriteria 1 0,332 0.185 Valid
Lanjutan tabel 4.1
1Imam Ghazali, Aplikasi analisis Multivariate dengan program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009), h.45
61
62
2 0,254 0.185 Valid 3 0,361 0.185 Valid 4 0,624 0.185 Valid 5 0,614 0.185 Valid 6 0,624 0.185 Valid 7 0,513 0.185 Valid
Sumber : Data diolah dari hasil lapangan 2010
Untuk hasil uji variable tingkat kepuasan kinerja Rumah Perubahan dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 4.2
Uji Validitas Instrumen Kepentingan Kinerja Rumah Perubahan
Pernyataan Nilai r Hitung Nilai r table Kriteria 1 0,821 0,185 Valid 2 0,711 0,185 Valid 3 0,771 0,185 Valid 4 0,772 0,185 Valid 5 0,787 0,185 Valid 6 0,593 0,185 Valid 7 0,787 0,185 Valid
Sumber: Data diolah dari hasil lapangan 2010
2. Hasil uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian.
Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha
berada diatas 0.602. Tabel 4.8 dan 4.9 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk
dua variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.3
Uji Reliabilitas Efektifitas Social Entrepreneurship
2 Ibid., h.45
62
63
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.741 7
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 16
Tabel 4.4
Uji Reliabilitas Tingkat kepentingan Social Entrepreneurship
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.914 7
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 16
Tabel 4.3 dan 4.4 masing-masing menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas
variabel tingkat efektifitas social entrepreneurship Rumah Perubahan sebesar
0,741 dan tingkat kepentingan social entrepreneurship sebesar 0.914, sehingga
dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena
mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60.3
B. Gambaran Umum Responden
63
3 Ibid, h.42
64
Gambaran umum responden penelitian akan diuraikan secara deskriptif dan
dibantu dengan penyajian dalam bentuk table dari jumlah responden dengan
membagi ke dalam beberapa table yaitu jenis kelamin, kelompok usia, agama,
pendidikan terakhir, jenis pekerjaan dan uraian identitas responden ini diharapkan
dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi responden dan kaitannya
dengan masalah-masalah dan tujuan penelitian.
1. Responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.5
Responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki-Laki 47 58 % Perempuan 33 42 %
Total 80 100 % Sumber: Data diolah dari hasil lapangan tahun 2010
Profil berdasarkan jenis kelamin ternyata menunjukkan bahwa yang menjadi
responden pada penelitian ini lebih banyak jumlah laki-laki yaitu sebesar 58%
dari jumlah total 80 responden yaitu 47 orang, sedangkan perempuan hanya
sebesar 42% dari jumlah keseluruhan total responden yaitu sebanyak 33 orang
saja.
2. Responden berdasarkan Kelompok Agama
64
65
Tabel 4.6
Responden berdasarkan Agama
Agama Frekuensi Persentase Islam 77 96 %
Katolik 1 1 % Protestan 2 3 %
Hindu 0 0 % Lainnya
Total 80 100 % Sumber: Data diolah dari hasil lapangan tahun 2010
Profil berdasarkan jenis agama yang dianut ternyata menunjukkan bahwa
kebanyakan responden beragama Islam yaitu sebesar 96% yaitu sebanyak 77
orang responden. Sedangkan sisanya adalah penganut Protestan sebesar 3%
sebanyak 2 orang, dan penganut agama Katolik sebesar 1% saja yaitu
sebanyak hanya 1 orang saja.
3. Responden Berdasarkan usia
Tabel 4.7
Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase 18-25 23 29 % 26-35 34 42 % 36-45 15 19 % 46-55 8 10 % � 55 Total 80 100%
Sumber: Data diolah dari hasil lapangan tahun 2010
Profil responden berdasarkan usianya sebagai sampel adalah bahwa responden
yang berusia 18-25 tahun sebanyak 23 orang atau 29%, usia 26-35 sebanyak
65
66
34 orang atau 42%, sedangkan yang berumur 36-45 sebanyak 15 orang atau
19%, dan usia 46-35 sebanyak 8 orang saja atau 10%. Dari data yang
diperoleh peneliti maka responden pada rate usia 26-35 merupakan yang
terbesar dari keseluruhan responden.
4. Responden berdasarkan pendidikan terakhir
Tabel 4.8
Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase < SLTA/MA 39 48 % SLTA/MA 31 39 % Diploma 7 9 %
Sarjana/S1 3 4 % � Sarjana S1
Total 80 100 % Sumber: Data diolah dari hasil lapangan tahun 2010
Profil berdasarkan tingkat pendidikan ternyata menunjukkan bahwa tingkat
pendidikan yang menjadi responden pada penelitian ini lebih banyak berasal
dari tingkat pendidikan belum/tidak tamat SLTA/MA yaitu sebesar 48% dari
jumlah total 80 responden yaitu 39 orang, sedangkan yang tamat pendidikan
SLTA/MA hanya sebesar 39% dari jumlah keseluruhan total responden yaitu
sebanyak 31 orang saja. Pada tingkat pendidikan Diploma tercatat sebanyak 7
orang atau sekitar 9%, dan pada tingkat pendidikan Sarjana S1 atau lebih dari
S1 tercatat masing-masing 3 orang atau 4 % dan 0% atau 0.
5. Responden Berdasarkan Pekerjaan
66
67
Tabel 4.9
Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase Mahasiswa 14 18 % Karyawan 10 13 %
PNS/TNI/POLRI 5 6 % Informal 28 39 %
Pengangguran/ Ibu Rumah Tangga
23 25 %
Total 80 100 % Sumber: Data diolah dari hasil lapangan tahun 2010
Profil berdasarkan jenis pekerjaan ternyata menunjukkan bahwa yang
menjadi responden pada penelitian ini lebih banyak berasal dari jenis
pekerjaan informal yaitu sebesar 39% dari jumlah total 80 responden atau
28 orang, sedangkan jenis pekerjaan karyawan hanya sebesar 13% dari
jumlah keseluruhan total responden yaitu sebanyak 10 orang saja. Pada jenis
pekerjaan pengangguran/ibu rumah tangga tercatat sebanyak 23 orang atau
sekitar 25%, dan pada jenis pekerjaan mahasiswa dan PNS/TNI/POLRI
masing-masing 14 orang atau 18% dan 6% atau 5 orang saja. Hal ini
menyatakan bahwa di lingkungan Rt.002 Rw.006 jumlah pengangguran
lumayan tinggi dengan persentase 25%.
D. Analisis dan Pembahasan Importance and Performance Scale
Dalam penelitian ini responden diberikan 7 pernyataan. Pernyataan tersebut
diisi dengan 2 kolom yaitu kolom pertama berkaitan dengan tingkat efektifitas dan 67
68
kolom kedua berkaitan dengan tingkat kepentingan. Setiap unsur efektifitas social
entrepreneurship berdasarkan tingkat efektifitas dan tingkat kepentingan yang
diberikan bobot nilai sehingga diperoleh angka yang menggambarkan tingkat
efektifitas social entrepreneurship yaitu dengan menggunakan tingkat kesesuaian
antara kedua variable yang menjadi penentu urutan prioritas factor yang
mempengaruhi efektifitas social entrepreneurship. Hasil pernyataan tersebut akan
digambarkan dalam diagram kartesius. Penulis akan menganalisis jawaban dari 80
orang responden.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 80 orang responden dihasilkan jawaban
yang telah terangkum yaitu menunjukkan perbandingan antara tingkat
pelaksanaan/kinerja dengan tingkat kepentingan atas penerapan social
entrepreneurship. Tabel di bawah menunjukkan secara keseluruhan hasil
kuesioner dari responden terhadap efektifitas atas penerapan social
entrepreneurship.
Tabel 4.10
Penilaian efektivitas (Performance) penerapan social entrepreneurship
N Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan social Responden
68
69
o entrepreneurship SE
E CE
KE
TE
Nilai
1. Dengan adanya Rumah Perubahan maka pengangguran Berkurang atau pendapatan bertambah
7 50 12 1 10 283
2. Pengelolaan limbah sampah berjalan baik sehingga lingkungan bersih, nyaman,
8 40 15 16 1 278
3. Infrastruktur semenjak adanya Rumah Perubahan menjadi lebih baik
6 56 15 2 1 304
4. Program-program (modul) kewirausahaan Rumah Perubahan menjadikan keterampilan masyarakat bertambah
3 26 40 10 1 260
5. Pendidikan gratis (PAUD) Rumah Perubahan telah menyediakan pendidikan bermutu dan meringankan beban
10 46 18 4 2 298
6. Dengan adanya Rumah Perubahan semakin bertambahnya semangat kewirausahaan di lingkungan RT.002 RW.06
3 26 40 10 1 260
7. Dengan adanya Rumah Perubahan tata nilai masyarakat menjadi lebih baik
10 48 16 4 2 300
Total 1983
Tabel 4.11
Penilaian tingkat kepentingan (Importance) atas penerapan Social Entrepreneurship
Responden No
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan Social Entrepreneurship SP P CP KP TP Nilai
1. Dengan adanya Rumah Perubahan maka pengangguran Berkurang atau pendapatan bertambah
17 31 23 3 6 290
2. Pengelolaan limbah sampah berjalan baik sehingga lingkungan bersih, nyaman,
20 29 26 0 5 299
3. Infrastruktur semenjak adanya Rumah Perubahan menjadi lebih baik
30 31 10 0 9 313
4. Program-program (modul) kewirausahaan Rumah Perubahan menjadikan keterampilan masyarakat bertambah
9 50 14 2 5 296
Lanjutan tabel 4.11
69
70
5. Pendidikan gratis (PAUD) Rumah Perubahan telah menyediakan pendidikan bermutu dan meringankan beban
19 48 8 0 5 316
6. Dengan adanya Rumah Perubahan semakin bertambahnya semangat kewirausahaan di lingkungan RT.002 RW.06
12 55 13 0 0 319
7. Dengan adanya Rumah Perubahan tata nilai masyarakat menjadi lebih baik
16 44 14 0 6 304
Total 2137
Tabel 4.12
Penilaian tingkat kesesuaian terhadap factor-faktor yang mempengaruhi efektifitas dan tingkat kepentingan Social Entrepreneurship pada Rumah
Perubahan Prof.Rhenald Kasali, Ph.D
No
Faktor-faktor yang mempengaruhi Social Entrepreneurship
Tingkat Pelaksanaan
(Nilai)
Tingkat Kepentingan
(Nilai)
Tingkat Kesesuaian
1. Dengan adanya Rumah Perubahan maka pengangguran Berkurang atau pendapatan bertambah
283 290 97,6 %
2. Pengelolaan limbah sampah berjalan baik sehingga lingkungan bersih, nyaman,
278 299 93 %
3. Infrastruktur semenjak adanya Rumah Perubahan menjadi lebih baik
304 313 97,1 %
4. Program-program (modul) kewirausahaan Rumah Perubahan menjadikan keterampilan masyarakat bertambah
260 296 87,8 %
5. Pendidikan gratis (PAUD) Rumah Perubahan telah menyediakan pendidikan bermutu dan meringankan beban
298 316 94,3 %
6. Dengan adanya Rumah Perubahan semakin bertambahnya semangat kewirausahaan di lingkungan RT.002 RW.06
260 319 81,5 %
7. Dengan adanya Rumah Perubahan tata nilai masyarakat menjadi lebih baik
300 304 98,7 %
Tabel 4.13
70
71
Perhitungan rata-rata dari penilaian efektivitas social entrepreneurship dan penilaian tingkat kepentingan social entrepreneurship pada factor-faktor yang
mempengaruhi kedua variabel
No Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan Social Entrepreneurship
Tingkat Pelaksanaan
Tingkat Kepentingan
- X
- Y
1. Dengan adanya Rumah Perubahan maka pengangguran Berkurang atau pendapatan bertambah
283 290 3,53 3,63
2. Pengelolaan limbah sampah berjalan baik sehingga lingkungan bersih, nyaman,
278 299 3,48 3,73
3. Infrastruktur semenjak adanya Rumah Perubahan menjadi lebih baik
304 313 3,80 3,91
4. Program-program (modul) kewirausahaan Rumah Perubahan menjadikan keterampilan masyarakat bertambah
260 296 3,25 3,7
5. Pendidikan gratis (PAUD) Rumah Perubahan telah menyediakan pendidikan bermutu dan meringankan beban
298 316 3,72 3,95
6. Dengan adanya Rumah Perubahan semakin bertambahnya semangat kewirausahaan di lingkungan RT.002 RW.06
260 319 3,25 3,98
7. Dengan adanya Rumah Perubahan tata nilai masyarakat menjadi lebih baik
300 304 3,75 3,80
Rata-rata 3,54 3,81
E. Diagram Kartesius 71
72
Gambar 4.1
Diagram Kartesisus
72
Sumber: Diagram kartesius menggunakan Microsoft Visio 2003
Keterangan:
1. Kuadran A menunjukkan factor atau kualitas kinerja yang dianggap
mempengaruhi kepuasan masyarakat, tetapi Rumah Perubahan belum
melaksanakannya sesuai dengan keinginan masyarakat sehingga kinerja dinilai
mengecewakan.
2. Kuadran B, menunjukkan unsur kinerja yang telah berhasil dilaksanakan untuk
itu wajib dipertahankan, dianggap sangat penting dan memuaskan. Rumah
Perubahan dalam hal ini menempati kuadran B untuk semua pertanyaan yang
diberikan penulis dalam kuesioner yang telah dibagikan dan diolah. Hal ini
73
menunjukkan keberadaan Rumah Perubahan di lingkungan RT.002 RW.06
Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati dianggap sangat penting dan
memuaskan.
3. Kuadran C, menunjukkan beberapa factor social entrepreneurship yang kurang
penting pengaruhnya bagi masyarakat, sehingga pelaksanaannya dianggap
biasa saja.
4. Kuadran D, menunjukkan factor social entrepreneurship yang mempengaruhi
masyarakat kurang penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan, hal ini
dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan.4
E. Penilaian Tingkat Efektifitas
Perhitungan rata-rata digunakan untuk memperoleh tingkat efektivitas secara
keseluruhan digunakan analisis statistik rata-rata (average) adalah nilai yang
mewakili himpunan atau sekelompok data (asset of data).
Jumlah skor kriterium = Skor tertinggi x jumlah pernyataan x jumlah responden
Tki = Xi x 100 %
Yi
Keterangan :
Tki = Tingkat Kesesuaian
Xi = Skor Penilaian Efektifitas
73 4 Jurnal Kipas, Volume 1 no.13, Jakarta:Oktober 1999, h.19
74
Yi = Skor Penilaian Kepentingan
Tabel 4.14
Tingkat Efektivitas
Kategori Persentase Sangat Efektif 80 – 100 %
Efektif 60 – 79 % Cukup Efektif 40 – 59 % Kurang Efektif < 40 %%
Jumlah Skor kriterium (Yi) = 5 x 7 x 80
= 2800
Tingkat kesesuaian = 1983 x 100 %
2800
= 71 %
Hal ini berarti, tingkat efektivitas social entrepreneurship adalah sebesar 71 %.
Jika disesuaikan dengan criteria efektivitas maka social entrepreneurship Rumah
Perubahan menurut warga RT. 002 RW.06 Kelurahan Jatimunri Kecamatan
Pondok Melati Bekasi Barat adalah efektif yang berada pada kuadran II (lihat
gambar 4.2)
Gambar 4.2
Tingkat Efektivitas
Efektif
60 – 79 %
Sangat Efektif
80 – 100 %
Cukup Efektif
40 – 59 %
Kurang Efektif
< 40 %
F. Penilaian Tingkat Kepentingan Social Entrepreneurship Rumah Perubahan
74
75
Tingkat kepentingan Rumah Perubahan dengan hasil maksimal merupakan
keinginan dari masyarakat di sekitar Rumah Perubahan yaitu masyarakat RT.002
RW.06 Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Jatisampurna, Bekasi Barat. Untuk
mengetahui seberapa besar kepentingan masyarakat RT.002 RW.06
= Jumlah rata-rata keseluruhan tingkat pelaksanaan
= Jumlah rata-rata keseluruhan tingkat pelaksanaan
Tabel 4.15
Tabel Tingkat Kepentingan adanya Rumah Perubahan
Kategori Persentase Sangat Penting 80 – 100 %
Penting 60 – 79 % Cukup Penting 40 – 59 % Kurang Penting < 40 %%
Jumlah Skor Kriterium (Y) = 3,54 x 100%
3,81
= 93 %
Hal ini berarti tingkat kepentingan Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali,
Ph.D bagi warga sekitar adalah sebesar 93%. Jika disesuaikan dengan kriteria
kepentingan maka tingkat kepentingan Rumah Perubahan adalah sangat
penting yang berada pada kuadran I (lihat gambar 4.3 )
Gambar 4.3
75 Tingkat Kepentingan adanya Rumah Perubahan
76
76
Penting 60 – 79 %
Sangat Penting 80 – 100 %
Cukup Penting 40 – 59 %
Kurang Penting < 40 %
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari analisis maupun pembahasan yang telah dilakukan penulis
sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis adalah sebagai
berikut:
1. Bahwa kegiatan social entrepreneurship Rumah Perubahan Prof. Rhenald
Kasali, Ph.D dimulai dari sampah yang dikumpulkan setiap hari oleh Rumah
Perubahan dibantu masyarakat sekitar mencakup sampah dari 3000 kepala
keluarga se-Kecamatan Pondok Melati, Bekasi Barat dan kemudian diolah
sampah tersebut menjadi kompos dan biomassa. Kompos yang dihasilkan
kemudian dijual dan sebagian lainnya digunakan sendiri oleh Rumah
Perubahan sebagai kompos pada program potting plant, dan kemudian hasil
penanaman potting plant tersebut dijual kembali dan sebagian diberikan
secara gratis kepada masyarakat sebagai bentuk dukungan Rumah Perubahan
terhadap program penghijauan kawasan Bekasi. Hasil dari pengolahan sampah
lainnya, biomassa dijual kepada pabrik-pabrik sebagai pengganti bahan bakar
solar yang telah bekerjasama dengan Rumah Perubahan. Untuk mendanai pos
kegiatan social entrepreneurship Rumah Perubahan, kegiatan Business
Entrepreneurship lainnya yang dilakukan adalah mengadakan kegiatan
78
workshop, consulting bagi perusahaan-perusahaan maupun pribadi yang
menghendaki adanya perubahan baik pada diri sendiri maupun lingkungan.
Kegiatan social entrepreneurship Rumah Perubahan dapat dirinci sebagai
berikut: Pengadaan Taman Baca (Manca) gratis bagi masyarakat sekitar,
pengadaan subsidi silang bagi murid yang tidak mampu di Taman Kanak-
Kanak Kutilang dan PAUD milik Rumah Perubahan, kegiatan renovasi
rumah-rumah yang sudah tidak layak huni di sekitar RW. 06, dan sekarang
mulai digerakkan mass empowerment bagi ibu-ibu rumah tangga yang tidak
memiliki pekerjaan apapun seperti kegiatan memasak, dan kegiatan kreatifitas
lain yang dapat membangun semangat kewirausahaan mereka.
2. Berdasarkan persepsi warga masyarakat RT. 002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni
Kecamatan Pondok Melati, Bekasi Barat mayoritas warga masyarakat
menunjukkan respon yang positif terhadap kegiatan social entrepreneurship
yang dilakukan oleh Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D. Maksud
dari respon positif ini adalah mayoritas warga masyarakat RT. 002 RW. 06
bahwa Rumah Perubahan dianggap memiliki kinerja yang baik, hal ini
terbukti dari hasil jawaban yang didapat langsung dari responden melalui
kuesioner. Respon positif tersebut terbentuk karena sensasi sebagai hasil dari
pengamatan dan pengalaman warga masyarakat RT. 002 RW. 06 yang
didapatkan warga masyarakat melalui program-program social
entrepreneurship Rumah Perubahan. Hasil penelitian dapat disimpulkan
79
bahwa tingkat kesesuaian antara efektivitas social entrepreneurship dengan
kepentingan warga masyarakat RT. 002 RW. 06 Kelurahan Jatimurni
Kecamatan Pondok Melati terhadap kinerja Rumah Perubahan Prof. Rhenald
Kasali, Ph.D telah memenuhi 93% dari harapan warga masyarakat RT. 002
RW. 06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati. Hal ini berarti warga
masyarakat RT. 002 RW. 06 tersebut sangat puas dengan kinerja Rumah
Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D melalui penerapan social
entrepreneurship. Hasil perhitungan tingkat efektivitas menunjukkan
penerapan social entrepreneurship pada Rumah Perubahan Prof. Rhenald
Kasali, Ph.D efektif yaitu sebesar 71%.
80
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Dalam penyusunan skripsi ini penulis sangat mungkin mengalami human error
sehingga hasil yang penulis harapkan tidak sesuai dengan yang telah
direncanakan. Sehingga banyak hal juga yang belum sepenuhnya terselesaikan
dengan sangat baik mengingat keterbatasan ruang dan waktu. Untuk itu agar
lebih membangun jiwa entrepreneurship khususnya social entrepreneurship
para pemuda Indonesia maka penulis berharap ada penelitian selanjutnya yang
serupa yang diharapkan jauh lebih baik lagi dan lebih sempurna lagi mulai
dari tempat penelitian, proses penelitian dan penyampaian hasil penelitian
juga tidak pula melupakan metode yang seharusnya dipakai dalam penelitian
yang akan dibahas.
2. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan meningkatkan khazanah
keilmuan kita yang secara formal memang mengambil jurusan perbankan
syariah. Tetapi hal yang utama adalah bagaimana khazanah keilmuan tentang
ke-syariahan tersebut dapat bermanfaat bagi orang lain terlebih menciptakan
lapangan pekerjaan baru yaitu menjadi seorang entrepreneur yang syariah dan
peduli terhadap lingkungan, tata nilai serta perkembangan ekonomi di Negara
kita tercinta ini, Indonesia.
81
3. Dalam upaya meningkatkan kualitas kinerja Rumah Perubahan, pihak
manajemen Rumah Perubahan harus berupaya lebih giat lagi dalam
meyakinkan warga masyarakat di sekitar Rumah Perubahan khususnya dan
masyarakat Indonesia umumnya bahwa kegiatan social entrepreneurship
dapat menciptakan perubahan, karena tanpa perubahan yang dilakukan oleh
tangan kita sendiri maka takkan ada kemajuan.
DAFTAR PUSTAKA
……., Kewirausahaan Indonesia dengan Semangat 17-8-45, PT.Putra Timur bekerja-sama dengan Puslatkop dan PK Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Ke-cil, 1995. Aziz, Moh.Ali dan Suhartini,RR, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat:Paradigma
Aksi Metodologi. Yogyakarta: Pustaka Pesantren bekerjasama dengan Dakwah Press, Cetakan I, 2005
Badadu-Zein, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Sinar Harapan, 1997 Braun, Karen, Social Entrepreneurship: Perspectives on an Academic Discipline,
(Theory in Action, Vol. 2, No. 2, April 2009) DEPAG RI, Al-Qur’an al-karim dan terjemahnya DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1999. Elkington, John, dan Hartigan, Pamela, The Power of Unreasonable People: How
Social Entrepreneurs Create Markets That Change the World Chapter 1: Creating Successful Business Models, USA: Harvard business school press
Hasan, Muhammad Tolhah, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Lantabora Press, 2003. Heflin, Frinces, Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis, Yogyakarta: Penerbit Darus-
salam, cet ke-1, 2004 Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Semarang:
Undip, 2006), Cet ke-5 Indrianto, Nur, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen,
Yogyakarta: BPFE, 2002 Jurnal Kipas, Volume 1 no.13, Jakarta:Oktober 1999 Machendrawati, Nanih dan Syafi’I, Agus Achmad, Pengembangan Masyarakat
Islam: Dari Ideologi, Strategi sampai Tradisi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet ke-I. 2001
82 Mubyartanto, Membangun Sistem Ekonomi, Yogyakarta: BPFE, 2000.
Mudzakir, Djauzi, Teori dan Praktek Pengembangan Masyarakat, Surabaya: Usaha Nasional, 1986.
Randy dan Nugroho, Riant, Manajemen Pemberdayaan, Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2007. Shadily, Hassan, Ensiklopedia Indonesia, Jakarta :PT Ikhtiar Baru Van Houve, vol.2 Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: Reflika
Aditama, cet ke-I, 2005 Supranto, J, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk menaikkan Pangsa
Pasar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001. Suryanto (ed), Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Apollo, 1977. Vasakaria, Asudha, A Study on Social Entrepreneurship and the Characteristics of
Social Entrepreneur, (The Icfaian Journal of Management Research, Vol. VII, No. 4), 2008
Winardi, J, Entrepreneur dan Entrepreneurship, Jakarta: Prenada Media, 2004. Wojowasito, S dkk, Kamus Lengkap (Inggris-Indonesia, Indonesia Inggris), Ban-
dung: HASTA, 1980. Yunus, Muhammad, Islam dan Kewirausahaan Inovatif, Jakarta:UIN-Malang Press,
2008. Yusanto, M.Ismail dan Wijayakusuma, M.Karebet, Menggagas Bisnis Islami.
Jakarta: Gema Insani Press, 2002 Yuwono, Sonny, Petunjuk Praktis Pelaksanaan Balance Scorecard Menuju
Organisasi yang Berfokus pada Strategi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002.
http//www.cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/09/03255985/lompatan.kuantum.jiwa
.entrepreneur http://ashoka-fellows.org/ http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/
83 http://ddjogja.org/berita/6-we-are-volunteers/
84
http://id.wikipedia.org/wiki/Rhenald_Kasali http://omahkeong.blogspot.com/2009/12/entrepreneurship-dalam-islam.html http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/02/menyikapi_globalisasi.pdf http://rumahperubahan.com/?laman=About_Us http://www.bps.go.id/download_file/IP_Agustus_2010_pdf http://www.deeto88.wordpress.com/category/entrepreneurship http://www.indonesiaberprestasi.web.id/2010/05/bukan-hanya-menjadi-pencari-
kerja-3
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Pengajuan Dosen Pembibing
Lampiran 2 : Surat pernyatan telah melakukan penelitian di Rumah
Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D
Lampiran 3 : Pedoman wawancara penulis dengan narasumber
Lampiran 4 : Lembar kuesioner
Lampiran 4 : Tabel hasil kuesioner
Lampiran 5 : Hasil uji statistika menggunakan SPSS 16
ix
ANGKET KUESIONER “Efektifitas Penerapan Social Entrepreneurship terhadap Pemberdayaan
Masyarakat RT.002 RW.06 Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati
Bekasi Barat”
(Studi Kasus pada Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D)
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah petunjuk pengisian ini.
2. Periksalah kelengkapan halaman angket.
3. Pada dasarnya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dibawah ini bebas,
caranya dengan mengisi jawaban pada tempat/ruang yang telah tersedia atau
memberi tanda (�) pada kode alternative jawaban pada masing-masing
pertanyaan sesuai dengan Bapak/Ibu.
4. Tulis identitas pribadi lengkap.
5. Kerahasian identitas dan jawaban Bapak/Ibu terjamin.
6. Terdapat 2 (dua) kolom pengisian yaitu:
a. Kolom pernyataan tentang tingkat efektifitas, dengan penjelasan:
SE Sangat Efektif
E Efektif
CE Cukup Efektif
KE Kurang Efektif
TE Tidak Efektif
b. Kolom pernyataan tentang tingkat kepentingan, dengan
penjelasan:
SP Sangat Penting
P Penting
CP Cukup Penting
KP Kurang Penting
TP Tidak Penting
7. Terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi angket/kuesioner ini.
A. PROFIL RESPONDEN
Nama : Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan Agama : a. Islam b. Katolik c. Protestan d. Hindu e. Lainnya Umur : a. 18-25 Tahun b. 26-35 Tahun c. 36-45 Tahun d. 46-55 Tahun e. � 55 Tahun
Pendidikan Terakhir :
a. < SLTA/MA
b. SLTA/MA c. Diploma d. Sarjana/S1 e. � Sarjana S1
Pekerjaan : a. Mahasiswa b. Karyawan c. PNS/TNI/POLRI d. Informal e. Pengangguran/ Ibu Rumah Tangga
B. TINGKAT EFEKTIFITAS PENERAPAN SOCIAL
ENTREPRENEURSHIP RUMAH PERUBAHAN
Tingkat Efektifitas No
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan social entrepreneurship SE E CE KE TE
1. Dengan adanya Rumah Perubahan maka pengangguran Berkurang atau pendapatan bertambah
2. Pengelolaan limbah sampah berjalan baik sehingga lingkungan bersih, nyaman,
3. Infrastruktur semenjak adanya Rumah Perubahan menjadi lebih baik
4. Program-program (modul) kewirausahaan Rumah Perubahan menjadikan keterampilan masyarakat bertambah
5. Pendidikan gratis (PAUD) Rumah Perubahan telah menyediakan pendidikan bermutu dan meringankan beban
6. Dengan adanya Rumah Perubahan semakin bertambahnya semangat kewirausahaan di lingkungan RT.002 RW.06
7. Dengan adanya Rumah Perubahan tata nilai masyarakat menjadi lebih baik
C. TINGKAT KEPENTINGAN MASYARAKAT RT.002 RW.06 DENGAN
ADANYA RUMAH PERUBAHAN
Tingkat Kepentingan No
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan social entrepreneurship SP P CP KP TP
1. Dengan adanya Rumah Perubahan maka pengangguran Berkurang atau pendapatan bertambah
2. Pengelolaan limbah sampah berjalan baik sehingga lingkungan bersih, nyaman,
3. Infrastruktur semenjak adanya Rumah Perubahan menjadi lebih baik
4. Program-program (modul) kewirausahaan Rumah Perubahan menjadikan keterampilan masyarakat bertambah
5. Pendidikan gratis (PAUD) Rumah Perubahan telah menyediakan pendidikan bermutu dan meringankan beban
6. Dengan adanya Rumah Perubahan semakin bertambahnya semangat kewirausahaan di lingkungan RT.002 RW.06
7. Dengan adanya Rumah Perubahan tata nilai masyarakat menjadi lebih baik