Pengertian Ruang Terbuka.docx

7/23/2019 Pengertian Ruang Terbuka.docx

1/25

Pengertian Ruang Terbuka

Ruang terbuka (Open Space) merupakan ruang terbuka yang selalu terletak di luar

massa bangunan yang dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang serta

memberikan kesempatan untuk melakukan bermacam-macam kegiatan. Yang dimaksud

dengan ruang terbuka antara lain jalan, pedestrian, taman lingkungan, plaa, lapangan

olahraga, taman kota dan taman rekreasi (Hakim, 2003 : 50).

!enurut "ao #e adalah bukan hanya sesuatu yang dibatasi secara fisik oleh lantai,

dinding dan langit-langit, tetapi $kekosongan% yang terkandung di dalam bentuk

pembatas ruang tadi (ITS, 1976 : 9).

Ruang terbuka ini terbentuk karena adanya kebutuhan akan perlunya tempat untuk

bertemu atau berkomonikasi satu sama lain. &alam satu ka'asan permukiman baik

yang tradisional maupun permukiman kota sering kita jumpai sebuah alahan kosong

yang dijadikan sebagai ruang bersama bagi penghuni yang ada disekitarnya dengan

jarak radius tertentu (Bappeda Tk I Ba!i , 1992 : 2").

#a$am%ma$am Bentuk Ruang Terbuka

Ruang terbuka sebagai 'adah kegiatan bersama, dapat dibedakan menjadi duakelompok besar, yaitu

(Hakim, 2003 : 50)

Ruang Terbuka &mum, dapat diuraikan menjadi berikut

* +entuk dasar dari ruang terbuka selalu terletak diluar massa bangunan

* &apat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang ('arga)

* !emberi kesempatan untuk bermacam-macam kegiatan (multi fungsi).

ontoh ruang terbuka umum adalah jalan, pedestrian, taman lingkungan, plaa lapangan

olahraga, taman kota dan taman rekreasi.

. Ruang Terbuka '(u)u), pengertiannya adalah sebagai berikt

* +entuk dasar ruang terbuka selalu terletak di luar massa bangunan.

* &imanfaatkan untuk kegiatan terbatas dan dipergunakan untuk keperluan khususspesifik.


2/25

ontoh ruang terbuka khusus adalah taman rumah tinggal, taman lapangan upacara,

daerah lapangan terbang, dan daerah untuk latihan kemiliteran.

Ruang terbuka ditin*au dari kegiatan+a, menurut kegiatann+a ruang terbuka

terbagi ata) dua *eni) ruang terbuka, +aitu ruang terbuka akti dan ruang terbuka

pa)i -Hakim, 2003 : 51.

/ Ruang terbuka akti, adalah ruang terbuka yang mempunyai unsur-unsur kegiatan

didalamnya misalkan, bermain, olahraga, jala-jalan. Ruang terbuka ini dapat berupa

plaa, lapangan olahraga, tempat bermain anak dan remaja, penghijauan tepi sungai

sebagai tempat rekreasi.

/ Ruang terbuka pa)i, adalah ruang terbuka yang didalamnya tidak mengandung

unsur-unsur kegiatan manusia misalkan, penghijauan tepian jalur jalan, penghijauan

tepian rel kereta api, penghijauan tepian bantaran sungai, ataupun penghijauan daerah

yang bersifat alamiah. Ruang terbuka ini lebih berfungsi sebagai keindahan /isual dan

fungsi ekologis belaka.

ung)i Ruang Terbuka

0ada dasarnya fungsi ruang terbuka dapat dibedakan menjadi dua fungsi utama yaitu

(1akim, 223 4)

/ ung)i S)ia!

5ungsi sosial dari ruang terbuka anatar lain

a. tempat bermain dan berolahraga6

b. tempat bermain dan sarana olahraga6

c. tempat komunikasi sosial

d. tempat peralihan dan menunggu6

e. tempat untuk mendapatkan udara segar

f. sarana penghubung satu tempat dengan tempat lainnya6

g. pembatas diantara massa bangunan6

h. sarana penelitian dan pendidikan serta penyuluhan bagi masyarakat untuk

membentuk kesadaran lingkungan6

i. sarana untuk menciptakan kebersihan, kesehatan, keserasian, dan keindahan

lingkungan.

/ ung)i k!gi)


3/25

5ungsi ekologis dari ruang terbuka antara lain (7#S, 89:

a. penyegaran udara, mempengaruhi dan memperbaiki iklim mikro6

b. menyerap air hujan6

c. pengendali banjir dan pengatur tata air6

d. memelihara ekosistem tertentu dan perlindungan plasma nuftah6e. pelembut arsitektur bangunan.

nt( peri!aku manu)ia pada pen )pa$e p!a4a :

P!a4a i(ampe!a) a!k

ihampelas ;alk merupakan sebuah pusat perbelanjaan di +andung yang didesain

mengikuti konsep pusat-pusat perbelanjaan di


4/25

ktiita) #anu)ia

+anyak sekali akti/itas yang dapat dilakukan di plaa ini. Seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya, di plaa ini sering diadakan konser, baar, pameran, festi/al, dan lain

sebagainya. 0ada momen-momen tersebut, biasanya plaa dirancang sesuai dengan

konsep acaranya masing-masing. Sedangkan jika tidak ada acara khusus yang

berlangsung, plaa ini biasanya berfungsi sebagai jalur sirkulasi, tempat menunggu

orang, dan tempat duduk serta berdiskusi. >amun, terkadang open space ini kurang

direncanakan dengan baik sehingga kurang memberikan rasa nyaman bagi manusia

untuk melakukan akti/itas didalamnya.

8pen Spa$e reai(ampe!a) a!k


5/25

Ruang Terbuka Hi*au pada pen )pa$e p!a4a

@eberadaan ruang terbuka hijau pada open space plaa sangatlah penting. 1al ini

dikarenakan R#1 membantu sirkulasi udara. 0ada siang hari dengan adanya R#1,

maka secara alami udara panas akan terdorong ke atas, dan sebaliknya pada malam

hari, udara dingin akan turun di ba'ah tajuk pepohonan. 0ohon, adalah pelindung yang

paling tepat dari terik sinar matahari, di samping sebagai penahan angin kencang,

peredam kebisingan dan bencana alam lain, termasuk erosi tanah. !aka dari itu,

keberadaan R#1 ini pada open space plaa sangatlah penting, karena dapat melindungi

manusia yang sedang melakukan akti/itas di dalamnya seperti memberikan keteduhan

saat sedang berjalan, menunggu orang, dan saat duduk santai maupun berdiskusi.


6/25

Peri!aku #anu)ia Pada Ruang TerbukaHi*au

Peri!aku manu)ia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan

dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, danatau genetika.

0erilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku 'ajar, perilaku dapat diterima,

perilaku aneh, dan perilaku menyimpang.&alam sosiologi, perilaku dianggap sebagai

sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu

tindakan sosial manusia yang sangat mendasar. 0erilaku tidak boleh disalahartikan

sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi,

karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain.

0enerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap norma sosialdan diatur

oleh berbagai kontrol sosial. &alam kedokteran perilaku seseorang dan keluarganya

dipelajari untuk mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat

timbulnya masalah kesehatan. 7nter/ensi terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam

rangka penatalaksanaan yang holistikdan komprehensif.

0erilaku manusia dipelajari dalam ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi dan

kedokteran

aktr%aktr +ang mempengaru(i peri!aku manu)ia

Aenetika

Sikap B adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku

tertentu.

>orma sosial B adalah pengaruh tekanan sosial.

@ontrol perilaku pribadi B adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit

tidaknya melakukan suatu perilaku.

Ruangpublik terbuka khususnya ruang terbuka hijaumerupakan salah satu

kebutuhan masyarakat perkotaan saat ini dan itu menjadi paru-paru kota. &i

ruang publik terbuka itu, 'arga dapat bersosialisasi melalu berbagai

kegiatan seperti olahraga, bercengkerama, rekreasi, diskusi, pameranbaar,

dan lainnya.=nak-anak mungkin bisa bermain dengan leluasa di ba'ah
http://amiramira.ngeblogs.com/2010/03/28/perilaku-manusia-pada-ruang-terbuka-hijau/http://amiramira.ngeblogs.com/2010/03/28/perilaku-manusia-pada-ruang-terbuka-hijau/http://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Adathttp://id.wikipedia.org/wiki/Sikaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Emosihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nilai&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Etikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kekuasaanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persuasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Genetikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perilaku_sosial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Norma_sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Norma_sosialhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kontrol_sosial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteranhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Holistik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komprehensif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Antropologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteranhttp://id.shvoong.com/tags/ruang/http://id.shvoong.com/tags/hijau/http://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Adathttp://id.wikipedia.org/wiki/Sikaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Emosihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nilai&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Etikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kekuasaanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Persuasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Genetikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perilaku_sosial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Norma_sosialhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kontrol_sosial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteranhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Holistik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komprehensif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Antropologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteranhttp://id.shvoong.com/tags/ruang/http://id.shvoong.com/tags/hijau/http://amiramira.ngeblogs.com/2010/03/28/perilaku-manusia-pada-ruang-terbuka-hijau/http://amiramira.ngeblogs.com/2010/03/28/perilaku-manusia-pada-ruang-terbuka-hijau/


7/25

teduhnya pohon-pohon yang rimbun. Singkatnya,ini menjadi tempat rekreasi

dan olahraga yang menyenangkan tanpa harus mengeluarkan biaya.

&i ?akarta, tepatnya di daerah !enteng masih memiliki banyak ruang

terbuka publik terbuka misalnya taman bermain, taman kompleks

( perumahan ), dan taman rekreasi. Salah satu ruang terbuka hijau yang

masih bertahan hingga saat ini ialah #aman Suropati. #aman ini merupakan

salah satu taman yang sering didatangi oleh masyarakat baik pagi, siang,

maupun malam hari. #aman ini sering dipadati masyarakat karena banyak

orang mengatakan bah'a tempat ini asri, sejuk, dan tenang dibandingkan

dengan ruang public tetutup lainnya sehingga orang senang datang ke sini

untuk menikmati sejuknya tanaman yang ada di taman ini.

?enis taman terbagi jadi yaitu

a. #aman aktif

Yang memiliki fungsi sebagai tempat bermain, dengan dilengkapi elemen-elemen

pendukung taman bermain antara lain ayunan, petung, dan sebagainya.

b. #aman pasif

#aman ini hanya sebagai elemen estetis saja, sehingga kebanyakan untuk menjaga

keindahan tanaman di dalam taman tersebut akan dipasang pagar di sepanjang sisi luar

taman.

#iga nilai utama yang seharusnya dimiliki oleh ruang public agar menjadi ruang publik

yang baik ialah 6

a. Ruang yang responsi/e

=rtinya ruang public didesain dan diatur untuk melayani kebutuhan pemakainya. Selain

itu ruang public menjadi suatu tempat menemukan hal-hal baru akan dirinya atau orang

lain. 0ada ruang public masyarakat juga dapat menemukan ide-ide baru, sehingga dapat

dikatakan sebagai tempat mencari inspirasi.

b. Ruang yang demokratis

Ruang public harus dapat melindungi hak-hak kelompok pemakainya. Ruang public

dapat dipakai oleh semua kelompok dan memberikan kebebasan bertindak bagi
http://id.shvoong.com/tags/taman/http://id.shvoong.com/tags/taman/


8/25

pemakainya sehingga untuk sementara mereka dapat memiliki ruang public tersebut. 7ni

berarti pada suatu ruang public, seseorang dapat bebas melakukan apa saja yang

mereka inginkan tetapi tetap memperhatikan batasan ( norma ) yang berlaku sehingga

tidak mengganggu kebebasan orang lain.

c. Ruang yang mempunyai arti atau makna

Ruang public harus dapat memberikan pemakainya berhubungan kuat dengan ruang

public itu sendiri, kehidupan pribadinya, dan dunia yang lebih luas. Ruang public yang

memberikan arti seperti ini akan membuat masyarakat selalu ingin berkunjung ke sana

lagi.

@ualitas ruang public dapat ditinjau dari dua pokok segi yaitu segi fisik dan non fisik.

+eberapa criteria yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas seara fisik, antara lain

C Dkuran

Ruang terbuka yang ada harus sesuai dengan keputusan serta standar penyediaan

sarana yang ada. ontoh misalnya kebutuhan pedestrian 'ays yang baik ialah

sekitar,4 sampai E meter sehingga pejalan kaki merasa bebas bergerak.

C @elengkapan sarana elemen pedukung

@elengkapan saranan pendukung dalam suatu ruang public sangat menentukan kualitas

ruang tersebut. +eberapa kelengkapan pendukung dalam suatu ruang public khususnya

taman misalnya tempat duduk, papan anjuran, tempat sampah, dan lampu jalan atau

taman.

C &esain

&esain dalam suatu ruang public akan menunjang fungsi serta akti/itas di dalamnya.

C @ondisi

@ondisi suatu sarana lingkungan akan sangat menentukan terhadapa kualitas yang ada.

&i mana dengan kondisi sarana yang baik akan menunjang kenyamanan, keamanan,

dan kemudahan dalam menggunakan ruang public.

Sedangkan kualitas non fisik dapat dilihat melalui beberapa criteria, antara lain yaitu

C @enyamanan ( comfort )


9/25

Yaitu ruang terbuka harus memiliki lingkungan yang nyaman serta terbebas dari

gangguan aktifitas di sekitarnya.

C @eamanan dan keselamatan ( safety and security )

Yaitu terjamin keamanan dan keselamatan dari berbagai gangguan ( aktifitas lalu-lintas,

kriminalitas, dan lain-lain.

C @emudahan ( accessibility )

Yaitu kemudahan memperoleh pelayanan dan kemudahan akses transportasi untuk

menuju ruang public tersebut.

Seni taman sebagai bagian dari =rsitektur ialah suatu bagian dari bidang seni yangberorientasi pada benda-benda hidup yang mempunyai e/olusi yang tak henti-hentinya.

=rsitektur "ansekap adalah perpaduan antara pengetahuan arsitektur dan perencanaan

yang tidak hanya berbentuk gerombol penghijauan tapi juga meliputi pengerjaan konture,

pembentukan kolam air, perencanaan jalan-jalan, menciptakan kerja antara benda hidup

dan benda mati serta banyak lagi.

Ruang #erbuka 1ijau (R#1) kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka ( open spaces)

suatu 'ilayah

perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan /egetasi (endemik, introduksi) guna

mendukung

manfaat langsung danatau tidak langsung yang dihasilkan oleh R#1 dalam kota

tersebut yaitu

keamanan, kenyamanan, kesejahteraan dan keindahan 'ilayah perkotaan tersebut.

+erdasarkan bobot

kealamiannya, bentuk R#1 dapat diklasifikasi menjadi

(a) bentuk R#1 alami (habitat liaralami, ka'asan lindung) dan

(b) bentuk R#1 non alami atau R#1 binaan (pertanian kota, pertamanan kota, lapangan

olah raga,

pemakaman, )


10/25

+erdasarkan sifat dan karakter ekologisnya diklasifikasi menjadi

a) bentuk R#1 ka'asan (areal, non linear), dan

b) bentuk R#1 jalur (koridor, linear),

+erdasarkan penggunaan lahan atau ka'asan fungsionalnya diklasifikasi menjadi

a) R#1 ka'asan perdagangan,

b) R#1 ka'asan perindustrian,

c) R#1 ka'asan permukiman,

d) R#1 ka'asan pertanian,

e) R#1 ka'asan-ka'asan khusus, seperti pemakaman, hankam, olah raga, alamiah.

Status kepemilikan R#1 diklasifikasikan menjadi

a) R#1 publik, yaitu R#1 yang berlokasi pada lahan-lahan publik atau lahan yang dimiliki

oleh

biropembangunan.acehpro/.go.id

pemerintah (pusat, daerah), dan

b) R#1 pri/at atau non publik, yaitu R#1 yang berlokasi pada lahan-lahan milik pri/at.

ung)i Ruang Terbuka Hi*au

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi lingkungan perkotaan

yang rusak

adalah dengan pembangunan ruang terbuka hijau kota yang mampu memperbaiki

keseimbangan

ekosistem kota. Dpaya ini bisa dilakukan dengan cara membangun ruang terbuka hijau

yang memiliki

beranekaragam manfaat. !anfaat ruang terbuka hijau diantaranya adalah sebagai

berikut


11/25

o 7dentitas @ota

?enis tanaman dapat dijadikan simbol atau lambang suatu kota yang dapat dikoleksi

pada areal R#1.

0ropinsi Sumatra +arat misalnya, flora yang dikembangkan untuk tujuan tersebut di atas

adalah ilai


12/25

akibat menyusutnya luasan hutan akibat perladangan, pembalakan dan kebakaran,

maka perlu dibangun

R#1 untuk membantu mengatasi penurunan fungsi R#1 tersebut. ?enis tanaman yang

baik sebagai

penyerap gas @arbondioksida (O) dan penghasil oksigen adalah damar (Agathis

alba), daun kupukupu

(Bauhinia purpurea), lamtoro gung (Leucaena leucocephala), akasia (Acacia

auriculiformis), dan

beringin (Ficus benjamina). 0enyerapan karbon dioksida oleh R#1 dengan jumlah

2.222 pohon

berumur :-2 tahun mampu mengurangi karbon dioksida sebanyak G22 ton per tahun

(Simpson and

!c0herson, 888).

o 0elestarian =ir #anah

Sistem perakaran tanaman dan serasah yang berubah menjadi humus akan mengurangi

tingkat erosi,

menurunkan aliran permukaan dan mempertahankan kondisi air tanah. 0ada musim

hujan laju aliran

permukaan dapat dikendalikan oleh penutupan /egetasi yang rapat, sedangkan pada

musim kemarau

3 biropembangunan.acehpro/.go.id

potensi air tanah yang tersedia bisa memberikan manfaat bagi kehidupan di perkotaan.

R#1 dengan

luas minimal setengah hektar mampu menahan aliran permukaan akibat hujan dan

meresapkan air ke

dalam tanah sejumlah 2.8 m3 setiap tahun (Urban Forest Research, 22).

o 0enahan =ngin


13/25

R#1 berfungsi sebagai penahan angin yang mampu mengurangi kecepatan angin 94 B

G2 H ( 1akim

dan utomo, 22E ). +eberapa faktor yang harus diperhatikan dalam mendesain R#1

untuk menahan

angin adalah sebagai berikut

* ?enis tanaman yang ditanam adalah tanaman yang memiliki dahan yang

kuat.

a. &aunnya tidak mudah gugur oleh terpaan angin dengan kecepatan sedang

b. !emiliki jenis perakaran dalam.

c. !emiliki kerapatan yang cukup (42 B :2 H).

d. #inggi dan lebar jalur hutan kota cukup besar, sehingga dapat melindungi 'ilayah

yang

diinginkan.

* 0enanaman pohon yang selalu hijau sepanjang tahun berguna sebagai

penahan angin pada

musim dingin, sehingga pada akhirnya dapat menghemat energi sampai dengan 42

persen

energi yang digunakan untuk penghangat ruangan pada pemakaian sebuah rumah.

0ada musim

panas pohon-pohon akan menahan sinar matahari dan memberikan kesejukan di dalam

ruangan

(Forest Service Publications. Trees save energ, 223).

o =meliorasi 7klim

R#1 dapat dibangun untuk mengelola lingkungan perkotaan untuk menurunkan suhu

pada 'aktu siang


14/25

hari dan sebaliknya pada malam hari dapat lebih hangat karena tajuk pohon dapat

menahan radiasi

balik (reradiasi) dari bumi. ?umlah pantulan radiasi matahari suatu R#1 sangat

dipengaruhi oleh

panjang gelombang, jenis tanaman, umur tanaman, posisi jatuhnya sinar matahari,

keadaan

cuaca dan posisi lintang. Suhu udara pada daerah berhutan lebih nyaman daripada

daerah yang tidak

ditumbuhi oleh tanaman. Selain suhu, unsur iklim mikro lain yang diatur oleh R#1 adalah

kelembaban.

0ohon dapat memberikan kesejukan pada daerah-daerah kota yang panas (heat island)

akibat pantulan

panas matahari yang berasal dari gedung-gedung, aspal dan baja. &aerah ini akan

menghasilkan suhu

udara 3-2 derajat lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. 0enanaman

pohon pada suatu

areal akan mengurangi temperature atmosfer pada 'ilayah yang panas tersebut ( Forest

Service

Publications, 223. Trees !odif Local Climate, 223).

o 1abitat 1idupan "iar

R#1 bisa berfungsi sebagai habitat berbagai jenis hidupan liar dengan keanekaragaman

hayati yang

cukup tinggi. 1utan kota dapat menciptakan lingkungan alami dan keanekaragaman

tumbuhan dapat

menciptakan ekosistem lokal yang akan menyediakan tempat dan makanan untuk

burung dan binatang


15/25

lainnya (Forest Service Publications, 223. Trees Reduce "oise Pollution and Create

#ildlife and

Plant $iversit, 223).

E biropembangunan.acehpro/.go.id

Ruang Terbuka Hi*au Sebagai $uan Peren$anaan Tata Ruang

0ada dasarnya, penataan ruang bertujuan agar pemanfaatan ruang yang ber'a'asan

lingkungan,

pengaturan pemanfaatan ruang pada ka'asan lindung dan budi daya dapat terlaksana,

dan pemanfaatan

ruang yang berkualitas dapat tercapai. Dpaya penataan ruang juga dilakukan untuk

menciptakan

pembangunan yang berkelanjutan dalam kaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan

pemerataannya.

0engembangan tata ruang ditujukan untuk memberikan hasil yang sebesar besarnya

dan bermanfaat

bagi kesejahteraan masyarakat, pendekatan yang akan dikembangkan mencakup dua

hal

I 0engaturan pemanfaatan ruang yang adil untuk masyarakat

I !emelihara kualitas ruang agar lestari dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya.

&i dalam Dndang-Dndang 0enataan Ruang >omor : tahun 229 pasal 8 ayat ()

dijelaskan bah'a

proporsi 32 (tiga puluh) persen merupakan ukuran minimal untuk menjamin

keseimbangan ekosistem

kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan sistem mikrolimat, maupun sistem

ekologis lain, yang

selanjutnya akan meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat,

serta sekaligus


16/25

dapat meningkatkan nilai estitika kota. Dntuk lebih meningkatkan fungsi dan proporsi

ruang terbuka

hijau di kota, pemerintah, masyarakat, dan s'asta didorong untuk menanam tumbuhan

di atas

bangunan gedung miliknya.

#ujuan perencanaan tata ruang 'ilayah kota adalah me'ujudkan rencana tata ruang

kota yang

berkualitas, serasi dan optimal, sesuai dengan kebijaksanaan pembangunan daerah

serta sesuai dengan

kebutuhan pembangunan dan kemampuan daya dukung lingkungan. 5ungsi rencana

tata ruang 'ilayah

kota adalah

. Sebagai penjabaran dari rencana tata ruang pro/insi dan kebijakan regional tata

ruang lainnya.

. Sebagai matra ruang dari pembangunan daerah.

3. Sebagai dasar kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang di 'ilayah kota.

E. Sebagai alat untuk me'ujudkan keseimbangan perkembangan antar 'ilayah kota dan

antar

ka'asan serta keserasian antar sektor.

4. Sebagai alat untuk mengalokasikan in/estasi yang dilakukan pemerintah, masyarakat

dan s'asta.

:. Sebagai pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang ka'asan.

9. Sebagai dasar pengendalian pemanfaatan ruang

G. Sebagai dasar pemberian iin lokasi pembangunan skala besar.

"ebih jauh, rencana tata ruang kota dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan

maupun


17/25

pelaksanaan program pembangunan di 'ilayah kota yang bersangkutan

J +agi departemeninstansi pusat dan pemerintah pro/insi, digunakan dalam

penyusunan

program-program dan proyek-proyek pembangunan lima tahunan dan tahunan secara

terkoordinasi dan terintegrasi.

J +agi pemerintah kota, digunakan dalam penyusunan program-program dan proyek-

proyek

pembangunan lima tahunan dan tahunan di 'ilayah kota yang bersangkutan.

4 biropembangunan.acehpro/.go.id

J +agi pemerintah kota dalam penetapan in/estasi yang dilaksanakan pemerintah,

masyarakat dan

s'asta, digunakan sebagai acuan dalam perijinan pemanfaatan ruang serta

pelaksanaan kegiatan

pembangunan di 'ilayah kota.

!ateri dalam rencana tata ruang kota memuat E (empat) bagian utama yaitu

#ujuan pemanfaatan ruang 'ilayah kota, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dan

pertahanan kemanan, yang meliputi

a. #ujuan pemanfaatan ruang

b. @onsep pembangunan tata ruang kota

c. Strategi pembangunan tata ruang kota

Rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang 'ilayah kota, yang meliputi

a. Rencana struktur tata ruang, yang berfungsi memberi arahan kerangka

pengembangan 'ilayah,


18/25

yaitu

- Rencana sistem kegiatan pembangunan

- Rencana sistem permukiman perdesaan dan perkotaan

- Rencana sistem prasarana 'ilayah

b. Rencana pola pemanfaatan ruang, yang ditujukan sebagai penyebaran kegiatan

budidaya dan

perlindungan.

Rencana umum tata ruang 'ilayah, meliputi

a. Rencana pengelolaan ka'asan lindung dan ka'asan budidaya.

b. Rencana pengelolaan ka'asan perkotaan, perdesaan dan ka'asan tertentu.

c. Rencana pembangunan ka'asan yang diprioritaskan.

d. Rencana pengaturan penguasaan dan pemanfaatan serta penggunaan ruang 'ilayah.

Pengenda!ian pemanaatan ruang i!a+a( kta

0engendalian merupakan upaya-upaya penga'asan, pelaporan, e/aluasi dan

penertiban terhadap

pengelolaan, penanganan dan inter/ensi sebagai implementasi dari strategi

pengembangan tata ruang

dan penatagunaan sumber daya alam, agar kegiatan pembangunan yangmemanfaatkan ruang sesuai

dengan per'ujudan rencana tata ruang kota yang telah ditetapkan.

+erdasarkan uraian tersebut, maka rencana tata ruang merupakan suatu rencana yang

mengikat semua

pihak, yang berbentuk alokasi peruntukan ruang di suatu 'ilayah perencanaan. Rencana

tata ruang


19/25

dengan demikian merupakan keputusan publik yang mengatur alokasi ruang, dimana

masyarakat,

s'asta dan pemerintah perlu mengacunya. Oleh karena itu, suatu rencana tata ruang

akan dimanfaatkan

untuk di'ujudkan apabila dalam perencanaannya sesuai dan tidak bertentangan dengan

kehendak

seluruh pemanfaatnya serta karakteristik dan kondisi 'ilayah perencanaannya, sehingga

dapat

digunakan sebagai acuan dalam pemanfaatan ruang bagi para pemanfaatnya.

: biropembangunan.acehpro/.go.id

Pendekatan P)ik!gi r)itektur da!am Peran$angan Ruang Terbuka Hi*au -RTH. di

'ta%'ta #u!tiku!tura!

Yulia unik ?unara

0ada kota-kota dengan penduduk yang multikultural, permasalahan lingkungan hidup

acap kali berkaitan dengan meningkatnya jumlah pendatang dan kurangnya rasa

memiliki dari masyarakat pendatang terhadap kota tersebut. itra kota pun terdegradasi

akibat kenyataan ini. @arenanya, penyediaan R#1 sebagai salah satu jalan penyelesaian

permasalahan lingkungan hidup, selain mempertimbangkan faktor-faktor fisik, juga harus

mempertimbangkan faktor-faktor psikologis penduduk yang multikultural ini. &ari sudut

pandang psikologi arsitektur, faktor-faktor psikologis yang tidak kasat mata justru

berpengaruh besar terhadap keberhasilan perancangan arsitektur. @arena itu,

pendekatan ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam perancangan R#1 di kota

multikultural. &engan pendekatan psikologi arsitektur, pemerintah dapat lebih bertindak

sebagai pendorong dan pengarah. 0emerintah dapat menanamkan rasa bangga dan ikut

memiliki kepada masyarakat pendatang. Salah satu contoh penerapan konsep ini adalah

dengan lomba taman yang tampaknya sederhana. !asyarakat pendatang berperan

melalui paguyubannya masing-masing untuk menampilkan segi-segi positif daerahnya

pada R#1 yang disediakan. Seluruh penduduk pun dapat menyaksikan bah'a para
http://yuliaonarchitecture.wordpress.com/2010/01/23/pendekatan-psikologi-arsitektur-dalam-perancangan-ruang-terbuka-hijau-rth-di-kota-kota-multikultural/http://yuliaonarchitecture.wordpress.com/2010/01/23/pendekatan-psikologi-arsitektur-dalam-perancangan-ruang-terbuka-hijau-rth-di-kota-kota-multikultural/http://yuliaonarchitecture.wordpress.com/2010/01/23/pendekatan-psikologi-arsitektur-dalam-perancangan-ruang-terbuka-hijau-rth-di-kota-kota-multikultural/http://yuliaonarchitecture.wordpress.com/2010/01/23/pendekatan-psikologi-arsitektur-dalam-perancangan-ruang-terbuka-hijau-rth-di-kota-kota-multikultural/


20/25

pendatang telah ikut berpartisipasi dalam pemeliharaan lingkungan kota. #aman-taman

itu menjadi daya tarik /isual yang tidak sekedar menunjukkan eksistensi masyarakat

pendatang, tetapi juga mendorong mereka untuk menjadi bagian dari kota yang mereka

tinggali. &engan demikian, citra kota punmeningkat, baik di mata penduduknya sendiri

maupun di mata para 'isata'an%

Penda(u!uan

0erkembangan setiap kota, sejak a'al peradaban manusia hingga abad-abad terakhir,

selalu di'arnai oleh pergerakan dan interaksi penduduknya dengan penduduk kota

lainnya. 0ergerakan dan interaksi ini dapat hanya berupa pergerakan sementara, namun

dapat pula berupa perpindahan (migrasi) penduduk dari satu kota ke kota lain. 1al ini

merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari, seiring dengan berkembangnya

kebutuhan dan keinginan manusia di dalam setiap peradaban. Suatu kota yang pada

a'alnya secara kuantitas didominasi oleh etnis tertentu, dapat menjadi kota multikultural

karena banyaknya pendatang dari berbagai daerah yang menetap di kota itu. +eberapa

kota di 7ndonesia yang dapat dijadikan contoh kota multikultural ini adalah ?akarta,

Surabaya, 0alembang, Samarinda, Yogyakarta, !alang, !akassar dan +alikpapan.

0ada kota-kota dengan penduduk yang multikultural inilah, permasalahan lingkungan

hidup acap kali berkaitan dengan meningkatnya jumlah pendatang. !eningkatnya jumlah

pendatang seringkali tidak terprediksi sebelumnya oleh pemerintah kota yang

bersangkutan. 1al ini mengakibatkan daya tampung kota yang terbatas terpaksa

diperbesar dengan membuka daerah-daerah baru di sekeliling kota, yang sebenarnya

merupakan daerah penyangga ekosistem kota dari bahaya banjir, peningkatan suhu dan

polusi. +esarnya tekanan ekonomi akibat persaingan 'arga kota dengan pendatang juga

kerap menyebabkan permasalahan-permasalahan lingkungan ini diabaikan. 0usat kota

kian padat dengan akti/itas ekonomi, sehingga fungsi Ruang #erbuka 1ijau (R#1) yang

ada pun disele'engkan menjadi tempat transaksi jual-beli dilakukan. #ingginya lajupertumbuhan penduduk pada berbagai ka'asan menyebabkan munculnya masalah

umum yang menyertai pertumbuhan perkotaan yang amat cepat, seperti pengangguran,

perumahan yang tak layak huni, kebakaran, menularnya penyakit, sanitasi yang buruk,

drainase yang tersumbat, pencemaran air dan udara, sampah yang menumpuk,

kerusakan lingkungan, sistem transportasi yang tidak manusia'i, dan sebagainya

(&yayadi, 22G).

&i balik fenomena-fenomena fisik yang dipaparkan di atas, ternyata terdapat pulabanyak faktor nonfisik, di antaranya faktor psikologis, yang menyebabkan permasalahan

lingkungan hidup di kota multikultural kian kompleks. 0ermasalahan yang tidak kasat


21/25

mata, seperti kurangnya rasa memiliki oleh 'arga pendatang akan kota yang mereka

tinggali, merupakan salah satu faktor utama bertambah parahnya permasalahan

lingkungan hidup ini. =sas untung-rugi ekonomi yang sering dijadikan pertimbangan

seseorang untuk menetap di suatu daerah menjadikan tidak terciptanya ikatan

emosional mereka dengan kota itu, dibandingkan dengan ikatan emosional merekadengan kota asal atau kota kelahiran mereka.

"ebih jauh, kesalahan dalam penanganan masalah-masalah nonfisik ini dapat

meniadakan hubungan emosional antara para penduduk pendatang dengan kota yang

mereka tinggali. 0enanganan yang refresif seringkali tidak menghasilkan perbaikan pada

tataran pemikiran. @ecenderungan manusia untuk bertindak defensif ketika diperlakukan

secara represif telah banyak diperlihatkan di berbagai belahan dunia. &yayadi dalam

bukunya, $#ata @ota menurut 7slam%, menyatakan pula bah'a upaya mengatasiurbanisasi dengan pendekatan kon/ensional hanya melahirkan kegagalan, karena

birokrasi tidak mampu memahami kebutuhan, motif dan ketegaran kaum migran

(&yayadi, 22G). 0ada akhirnya, perbaikan pada tataran fisik pun tidak dapat bertahan

lama, karena tidak dibarengi perbaikan pada tataran pemikiran dan cara pandang.

Secara keseluruhan, seluruh permasalahan lingkungan hidup di atas akan berkaitan pula

dengan citra kota yang bersangkutan, baik citra internal maupun citra eksternal. Secara

internal, tidak ditemui keharmonisan dalam kehidupan penduduk di dalamnya, karenatidak adanya keterikatan emosional yang baik antara mereka dengan kota yang mereka

tinggali. @ecenderungan-kecenderungan yang tampaknya sederhana namun

sebenarnya merusak dapat diamati dari kebiasaan membuang sampah sembarangan di

jalan ataupun di sungai. Secara eksternal, citra kota mengalami penurunan, baik di mata

para 'isata'an atau pengunjung, maupun di mata penduduk kota lain. #erdegradasinya

citra kota ini pada gilirannya akan berakibat pula pada penurunan tingkat ekonomi kota

yang bersangkutan. 7nilah lingkaran setan yang harus diputus, agar dapat

menyelesaikan permasalahan lingkungan di kota multikultural.

Dntuk itu, penyediaan R#1 sebagai salah satu jalan penyelesaian permasalahan

lingkungan hidup, selain mempertimbangkan faktor-faktor fisik, juga harus

mempertimbangkan faktor-faktor psikologis penduduk yang multikultural ini.

0ertimbangan-pertimbangan psikologis ini meliputi perilaku keruangan (territorialit) dan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia (basic human needs). &ari sudut pandang

psikologi arsitektur, faktor-faktor psikologis yang tidak kasat mata ini justru berpengaruh

besar terhadap keberhasilan perancangan arsitektur. @arena itu, pendekatan psikologi


22/25

arsitektur dapat dijadikan salah satu alternatif dalam perancangan R#1 di kota

multikultural.

Pemba(a)an

&ari penelitian ini dapat ditarik beberapa poin penting dalam aspek psikologis manusia

yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan kependudukan dan lingkungan

hidup yang dihadapi oleh kota-kota multikultural. &ari teori-teori teritorialitas, diketahui

bah'a personalisasi pada suatu teritori, 'alaupun teritori itu bukan hak milik secara

mutlak, akan memberikan kesempatan kepada seseorang atau sekelompok orang untuk

memenuhi kebutuhan mereka akan citra diri dan pengakuan dari orang lain. Sementara

itu, dari paparan tentang kebutuhan dasar manusia diketahui bah'a secara umum,

manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan fisik dan psikologis berupa kebutuhan fisiologis

(phsiological needs), keamanan (safet), rasa memiliki (belongingness), penghargaan

(esteem), dan aktualisasi-diri (self&actuali'ation). #iga di antaranya, yaitu rasa memiliki,

penghargaan dan aktualisasi-diri merupakan faktor yang sangat signifikan dalam

membentuk kesadaran manusia secara persuasif.

!elalui pemahaman akan pentingnya pendekatan psikologi arsitektur ini, pemerintah

dapat lebih bertindak sebagai pendorong dan pengarah, dibandingkan bertindak sebagai

pengatur dan pemaksa. 0eraturan-peraturan pemerintah yang sebagian besar bersifat

fisikal harus didukung pula dengan tindakan-tindakan persuasif berdasarkan

pemahaman akan kondisi psikologis para penduduknya. #elah jamak terjadi di berbagai

negara, tindakan-tindakan anarkis dan defensif dari penduduk sebagai buah dari

tindakan-tindakan represif pemerintahnya. +uruknya hubungan antara pemerintah

dengan penduduk ini pada gilirannya mengakibatkan buruknya citra kota yang

bersangkutan di mata para penduduk kota itu sendiri. 0ada akhirnya, setiap peraturan

yang dikeluarkan hanya dituruti dalam penga'asan ketat dan keadaan terpaksa. @etika

penga'asan itu berkurang, peraturan itu pun tidak lagi dituruti oleh masyarakat, baikpendatang maupun penduduk asli kota itu.

Sebaliknya, dengan pendekatan yang persuasif, pemerintah dapat menanamkan rasa

bangga dan ikut memiliki kepada masyarakat pendatang. 0engetahuan-pengetahuan

akan pentingnya teritorialitas, personalisasi dan kebutuhan psikologis berupa rasa

memiliki, penghargaan dan aktualisasi-diri, seperti dipaparkan di atas, semestinya

merupakan bekal yang sangat berharga dalam pendekatan yang persuasif ini. @etika

para penduduk merasa cukup dihargai, didengarkan dan diberi kesempatan untuk turutmemperbaiki kota yang mereka tinggali, maka rasa memiliki itu akan muncul dengan


23/25

sendirinya dan kesadaran untuk memelihara dan menjaga lingkungan kotanya akan

tertanam lebih kuat di dalam diri mereka.

Salah satu contoh aplikasi konsep ini adalah dengan lomba taman yang tampaknya

sederhana. 0emerintah dapat bertindak selaku pencetus diadakannya lomba semacam

ini, sekaligus sebagai pengatur R#1 yang tersedia. !asyarakat asli dan pendatang

dapat berperan melalui paguyubannya masing-masing untuk menampilkan segi-segi

positif yang diba'a dari daerah asal mereka pada R#1 yang disediakan. #entu saja,

pemerintah harus tetap melakukan penga'asan agar segi-segi positif itu tidak malah

menyinggung atau merendahkan daerah lainnya.

Salah satu contoh kota yang pernah memberi kesempatan kepada paguyuban-

paguyuban masyarakat pendatang untuk menampilkan segi-segi positif daerahnya

adalah kota +alikpapan. @ota yang didominasi oleh para pendatang ini membagi satu

lokasi R#1 menjadi beberapa ka/ling yang berdampingan sebagai area kreati/itas para

pendatang. 0eran pemerintah ini pada gilirannya mampu mengangkat citra kota

+alikpapan sesuai dengan slogannya, yaitu kota yang bersih, indah, aman dan nyaman.

&ampak positif yang dapat diamati dari aplikasi pendekatan psikologi arsitektur pada

lomba taman di atas adalah seluruh penduduk, baik asli maupun pendatang, dapat

menyaksikan bah'a masyarakat pendatang telah ikut berpartisipasi dalam pemeliharaan

lingkungan kota mereka. 1al ini pada gilirannya dapat pula berimbas pada kondusifnya

situasi keamanan di kota multikultural itu. Selain itu, taman-taman kota itu menjadi daya

tarik /isual yang tidak sekedar menunjukkan eksistensi masyarakat pendatang, tetapi

juga mendorong mereka untuk menjadi bagian dari kota yang mereka tinggali.

@eterikatan emosional yang terjadi karena adanya rasa memiliki, aktualisasi-diri dan

penghargaan pada diri masyarakat pendatang merupakan dasar yang kuat bagi

timbulnya kesadaran untuk menjaga lingkungan alam dan lingkungan sosialnya. &engan

kondusifnya kondisi lingkungan alam dan lingkungan sosial ini, citra kota pun akanmeningkat, baik di mata penduduknya sendiri maupun di mata para 'isata'an.

&i balik semua itu, tentu pada konsep dan pendekatan ini terdapat kekurangan-

kekurangan yang harus pula dipaparkan. >amun demikian, pemaparan kekurangan-

kekurangan dari konsep dan pendekatan ini diharapkan dapat memacu lahirnya konsep-

konsep dan pendekatan-pendekatan yang jauh lebih baik di kemudian hari. Selain itu,

kekurangan-kekurangan itu diyakini bukan tanpa jalan keluar. 0emaparan ini

dimaksudkan pula sebagai instrumen yang dapat digunakan untuk mencari jalan keluardari kekurangan-kekurangan itu sendiri.


24/25

@ekurangan pertama adalah kemungkinan berlebihnya keinginan dari masing-masing

penduduk pendatang untuk menonjolkan kelebihan dirinya sendiri. 1al ini dapat

menimbulkan persaingan yang tidak sehat di antara para penduduk pendatang itu.

;alaupun begitu, adanya pendampingan yang intensif dari pemerintah dapat mencegah

hal-hal yang tidak diinginkan semacam itu.

@ekurangan kedua adalah adanya kemungkinan berbedanya kemampuan masing-

masing paguyuban untuk menyediakan sarana dan prasarana pendukung diadakannya

lomba taman ini. @etidakmampuan pemerintah untuk dapat mendorong kreati/itas

mereka dalam kondisi yang terbatas itu dapat berimbas pada makin inferiornya mereka

terhadap kelompok masyarakat pendatang lainnya. &engan demikian, pemerintah

diharapkan dapat mendorong kreati/itas itu dengan moti/asi-moti/asi yang tepat, serta

dapat pula memberikan bantuan dana kepada setiap paguyuban peserta lomba.

@etiga, adanya kemungkinan menurunnya semangat masing-masing paguyuban pada

saat pemeliharaan pasca-lomba. 1al ini, salah satunya dapat diatasi dengan pengalihan

pemeliharaan kepada instansi terkait yang memang bertanggung ja'ab dalam

pemeliharaan taman dan ruang terbuka hijau di kota itu.

Selain salah satu contoh penerapan pengetahuan psikologi arsitektur di atas, tentu

masih banyak lagi alternatif perancangan R#1 dengan pendekatan ini. 1al ini dapat

dikembangkan lebih lanjut oleh masing-masing pemerintah kota, sesuai dengan

karakteristik dan potensi yang ada di masing-masing 'ilayah.

Penutup

&ari paparan panjang di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai aplikasi

pendekatan psikologi arsitektur dalam konsep perancangan ruang terbuka hijau (R#1),

khususnya pada kota-kota multikultural, sebagai berikut

. 0entingnya pengetahuan dan pemahaman akan adanya aspek-aspek

psikologis yang turut menentukan keberhasilan penanganan masalah

kependudukan dan lingkungan hidup di kota-kota multikultural.

. =spek-aspek psikologis yang mempengaruhi itu antara lain adalah

teritorialitas, personalisasi, kebutuhan akan rasa memiliki, penghargaan dan

aktualisasi-diri.

3. 0endekatan psikologi arsitektur berdasarkan aspek-aspek psikologis di atas

terutama ditekankan pada peran pemerintah sebagai pendorong dan


25/25

pengarah kepada partisipasi masyarakat pendatang dalam penyelesaian

masalah lingkungan hidup dan kependudukan di kota yang bersangkutan.

E. &ampak positif yang dapat diamati dari aplikasi pendekatan psikologi

arsitektur pada lomba taman di atas adalah seluruh penduduk, baik asli

maupun pendatang, dapat menyaksikan bah'a masyarakat pendatang telah

ikut berpartisipasi dalam pemeliharaan lingkungan kota mereka. Selain itu,

taman-taman kota itu menjadi daya tarik /isual yang tidak sekedar

menunjukkan eksistensi masyarakat pendatang, tetapi juga mendorong

mereka untuk menjadi bagian dari kota yang mereka tinggali.

4. @eterikatan emosional yang terjadi karena adanya rasa memiliki, aktualisasi-

diri dan penghargaan pada diri masyarakat pendatang merupakan dasar

yang kuat bagi timbulnya kesadaran untuk menjaga lingkungan alam dan

lingkungan sosialnya. &engan demikian, citra kota pun akan meningkat, baik

di mata penduduknya sendiri maupun di mata para 'isata'an.

:. @ekurangan dari konsep ini adalah adanya kemungkinan-kemungkinan

persaingan yang tidak sehat akibat keinginan yang berlebih untuk

menonjolkan diri, berbedanya kemampuan masing-masing paguyuban untuk

menyediakan sarana dan prasarana pendukung, dan menurunnya semangat

masing-masing paguyuban pada saat pemeliharaan pasca-lomba.

9. 0engembangan dari pendekatan psikologi arsitektur dalam perancangan

R#1 di masing-masing kota multikultural dapat dilakukan oleh pemerintah

kota berdasarkan karakteristik dan potensi masing-masing 'ilayah

Pengertian Ruang Terbuka.docx

Documents

Transcript of Pengertian Ruang Terbuka.docx