Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi
-
Upload
dani-caiiankk-kmuu -
Category
Documents
-
view
90 -
download
3
description
Transcript of Pengertian Prospekting Ekplorasi Migas Dan Panas Bumi
PENGERTIAN PROSPEKTING DAN EKSPLORASI
MINYAK GAS DAN PANAS BUMI ( GEOTHERMAL )
Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang
melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak Untuk kajian dasar riset
dilakukan oleh para geologis yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian Mereka
adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut Perlu
diketahui bahwa minyak di dalam bumi bukan berupa wadah yang menyerupai danau
namum berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air Secara ilmu geologi
untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi maka ada
beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut Jika salah satu saja tidak ada maka
daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon Kondisi itu
adalah
Batuan Sumber (Source Rock)
Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon biasanya yang
berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih batuan ini kaya akan kandungan unsur
atom karbon (C) yang didapat dari cangkang - cangkang fosil yang terendapkan di batuan
itu Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia
hidrokarbon
Tekanan dan Temperatur
Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon tekanan dan temperatur yang tinggi
di perlukan Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada
dibatuan menjadi rantai hidrokarbon
Migrasi
Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat
dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi Di batuan sumbernya
sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di
sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir Sehingga tahapan ini sangat penting
untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut
Reservoar
Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses
migrasinya Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat karena kedua
jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon Reservoar
sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi
Perangkap (Trap)
Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap tujuannya agar
hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja Jika perangkap ini
tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya
akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2
yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi
Kajian geologi merupakan kajian regional jika secara regional tidak memungkinkan
untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan Jika semua
kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak
bumi atau pun gas bumi Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya
diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan Maka
penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya setelah kajian secara regional dengan
menggunakan metoda geologi dilakukan dan hasilnya mengindikasikan potensi
hidrokarbon maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika Pada tahapan ini
metoda - metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna
memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi
Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan
sifat-sifat batuan di dalam bumi Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan
tersebut memiliki sifat - sifat sebagai batuan sumber reservoar dan batuan perangkap
atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon Metoda-metoda ini
menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering
Metoda tersebut adalah
1 Eksplora siseismik Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran
kajiannya meliputi daerah yang luas dari hasil kajian ini akan didapat gambaran
lapisan batuan didalam bumi
2 Data resistiviti Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi
oleh fluida Fluida ini bisa berupa air minyak atau gas Membedakan kandungan
fluida didalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada
pada fluida Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan
minyak demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas dari data
log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi bukan jenis
fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah sebagai dasar
analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida didalam batuan daerah tersebut
sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita
miliki
3 Data porositas
4 Data berat jenis
Secara singkat geothermal didefinisikan sebagai panas yang berasal dari dalam
bumi Sedangkan energi panas bumi adalah energi yang ditimbulkan oleh panas tersebut
Panas bumi menghasilkan energi yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau
dapat diperbarui Sumberdaya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan batuan
panas di dekat permukaan bumi sampai beberapa kilometer di bawah permukaan Bahkan
jauh lebih dalam lagi sampai pada sumber panas yang ekstrim dari batuan yang mencair
atau magma Untuk menangkap panas bumi tersebut harus dilakukan pemboran sumur
seperti yang dilakukan pada sumur produksi minyakbumi Sumur tersebut menangkap air
tanah yang terpanaskan kemudian uap dan air panas dipisahkan Uap air panas
dibersihkan dan dialirkan untuk memutar turbin Air panas yang telah dipisahkan
dimasukkan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi yang dapat membantu
untuk menimbulkan lagi sumber uap Tenaga panas bumi adalah listrik yang dihasilkan
dari panas bumi Panas bumi dapat menghasilkan listrik yang reliabel dan hampir tidak
mengeluarkan gas rumah kaca Panas bumi sebagaimana didefinisikan dalam Undang-
undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas bumi adalah sumber energi panas yang
terkandung di dalam air panas uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas
lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas
bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan Panas bumi mengalir
secara kontinyu dari dalam bumi menuju ke permukaan yang manifestasinya dapat
berupa gunung berapi mata air panas dan geyser
Secara universal setiap penurunan 1 km kedalaman ke perut bumi temperatur
naik sebesar 25 - 30ordmC Atau setiap kedalaman bertambah 100 meter temperatur naik
sekitar 25 sampai 3ordmC Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi suhu batuan akan makin
tinggi Bila suhu di permukaan bumi adalah 27ordmC maka untuk kedalaman 100 meter suhu
bias mencapai sekitar 295ordmC Untuk kedalaman 1 km suhu batuan dapat mencapai 52-
60ordmC Pertambahan panas tersebut dikenal sebagai gradien geotermal Untuk tempat-
tempat tertentu di sekitar daerah volkanik gradien geotermal dapat lebih besar lagi
Variasinya 1 - 25degC 100m Di dalam kulit bumi ada kalanya aliran air dekat sekali
dengan batuan panas dengan suhu bisa mencapai 148ordmC Air tersebut tidak menjadi uap
(steam) karena tidak ada kontak dengan udara Bila air panas tadi bisa keluar ke
permukaan bumi melalui celah atau terjadi rekahan di kulit bumi maka muncul air panas
yang biasa disebut dengan hot spring Air panas alam ini biasa dimanfaatkan sebagai
kolam air panas dan banyak pula yang sekaligus menjadi tempat wisata Mata air panas
di Indonesia tak terhitung jumlahnya Karena diperlukan kondisi tertentu agar supaya
magma dapat berada di dekat permukaan bumi sehingga memungkinkan untuk
memanaskan batuan dan air tanah di dalam reservoir maka di permukaan bumi hanya
sedikit tempat yang mempunyai potensi panas bumi Terutama yang berada di area
Pacific Rim atau dikenal juga sebagai ring of fire yaitu gugusan gunung berapi di
kepulauan maupun pinggir benua yang membentang melingkari Samudra Pasifik Pada
lokasi-lokasi tersebut rekahan-rekahan dalam tubuh batuan di kulit bumi jauh di bawah
permukaan memberi jalan bagi magma untuk mengalir naik menuju posisi yang cukup
dekat dengan permukaan tanah sehingga mampu memanaskan air tanah yang mengalir
kebawah dan menempati lapisan batuan yang berdekatan dengan magma tersebut
Bagaimana Merubah Panas Bumi Menjadi Tenaga Listrik
Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara
langsung sebagai pemanas Selain bermanfaat sebagai pemanas panas bumi dapat
dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik Air panas alami bila bercampur dengan
udara akan menimbulkan uap panas (steam) Air panas dan uap inilah yang kemudian
dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik Agar panas bumi dapat
dikonversi menjadi energi listrik maka diperlukan pembangkit (power plants) Reservoir
panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah
(lt150ordmC) dan yang bersuhu tinggi (gt150ordmC) Yang dapat digunakan untuk sumber
pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan adalah yang masuk kategori high
temperature Namun dengan perkembangan teknologi sumber panas bumi dengan
kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50ordmC
Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu
berkisar antara 50 sd 250ordmC Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan uap Uap
dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk
menghasilkan listrik Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil
untuk mendidihkan air guna menghasilkan uap Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi
(PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hanya saja
pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler sedangkan pada PLTP uap
berasal dari reservoir panas bumi Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas
bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan
power plant lain yang bukan berbasis panas bumi yaitu terdiri dari generator turbin
sebagai penggerak generator heat exchanger chiller pompa dan sebagainya Ada tiga
macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu dry steam flash steam dan
binary cycle PLTP sistem dry steam mengambil sumber uap panas dari bawah
permukaan Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi
berupa fasa uap Uap tersebutyang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan
kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan
memutar generator untuk menghasilkan energi listrik yang langsung dimanfaatkan untuk
memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi
gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik PLTP sistem Flash
Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan
Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan
temperatur lebih besar dari 182degC Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui
pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri Karena mengalir keatas tekanannya
menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap Uap ini kemudian dipisahkan dari air
dan dialirkan untuk memutar turbin Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian
disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir yang memungkinkan
sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui PLTP sistem Binary Cycle
dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107deg-182degC
Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk mendidihkan fluida kerja yang
biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang mempunyai titik didih rendah
Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan
untuk memutar turbin Air kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui
sumur injeksi untuk dipanaskan kembali Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan
fluida kerja terpisah sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara
Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi
Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi
perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah
dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi
sumber panas bumi adalah seperti berikut
1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit
2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi
3 Pemetaan geologi dan strutur geologi
4 Survei geokimia
5 Survei geofisika
6 Pemboran eksplorasi
Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas
bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar
gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi
temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi
di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam
memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik adalah sebagai berikut
bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap
untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun
bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah
sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi
bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan
tanah
bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan
terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal
Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan
dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta
memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei
2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)
3 Pemboran Eksplorasi
4 Studi kelayakan (Feasibility study)
5 Perencanaan
6 Pengembangan dan pembangunan
7 Produksi
8 Perluasan
I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)
Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari
daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya
sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan
gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut
Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari
1 Studi Literatur
2 Survei Lapangan
3 Analisa Data
4 Menentukan Daerah Prospek
5 Spekulasi Besar Potensi Listrik
6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya
1 Studi Literatur
Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi
adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah
dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran
mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan
fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan
kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan
untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan
laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan
akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan
1 Survei Lapangan
Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah
yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2
tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari
tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta
di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta
topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei
yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan
menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa
Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua
penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah
tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran
temperatur pH dan kecepatan air
Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi
dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta
junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce
yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan
dengan survei detail selama 3-6 bulan
Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih
lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup
baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan
mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada
sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan
dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun
1 Analisis dan Interpretasi Data
Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk
mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah
tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek
yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari
hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur
reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir
1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi
Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian
seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya
sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir
dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari
penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara
global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas
prospek)
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk
dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila
tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan
I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)
Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap
survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika
Tujuan dari survei tersebut adalah
Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan
bawah permukaan
Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi
Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran
batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi
hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi
listriknya
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-
tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei
tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah
sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2
Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-
jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya
siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit
listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan
tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan
model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun
Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan
untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai
termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya
mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang
diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey
geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-
feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara
kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek
lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih
lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran
1 Survei Geologi LanjutRinci
Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi
dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas
Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah
orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya
diperlukan sekitar 3-6 bulan
Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar
maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam
kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan
luas daerah prospek dan sumber panasnya
1 Survei Geokimia Lanjut
Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper
sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus
diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah
sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium
Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas
permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan
unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas
hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang
menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas
permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan
temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di
bawah permukaan
Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema
yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi
tersebut dimanfaatkan dikemudian hari
1 Survei Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja
yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat
fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah
permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah
tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih
lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat
diperkirakan
Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu
1 Survei resistivity
2 Survei gravity
3 Survei magnetic
4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5 Survei aliran panas
6 Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang
akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi
data
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash
Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya
murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk
disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)
atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan
kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh
metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai
beberapa ratus meter saja
1 Survei Geografi
Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn
survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status
lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi
yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk
1 Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo
mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program
pemboran
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi
hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam
reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat
dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi Di batuan sumbernya
sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di
sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir Sehingga tahapan ini sangat penting
untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut
Reservoar
Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses
migrasinya Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat karena kedua
jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon Reservoar
sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi
Perangkap (Trap)
Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap tujuannya agar
hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja Jika perangkap ini
tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya
akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2
yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi
Kajian geologi merupakan kajian regional jika secara regional tidak memungkinkan
untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan Jika semua
kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak
bumi atau pun gas bumi Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya
diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan Maka
penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya setelah kajian secara regional dengan
menggunakan metoda geologi dilakukan dan hasilnya mengindikasikan potensi
hidrokarbon maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika Pada tahapan ini
metoda - metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna
memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi
Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan
sifat-sifat batuan di dalam bumi Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan
tersebut memiliki sifat - sifat sebagai batuan sumber reservoar dan batuan perangkap
atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon Metoda-metoda ini
menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering
Metoda tersebut adalah
1 Eksplora siseismik Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran
kajiannya meliputi daerah yang luas dari hasil kajian ini akan didapat gambaran
lapisan batuan didalam bumi
2 Data resistiviti Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi
oleh fluida Fluida ini bisa berupa air minyak atau gas Membedakan kandungan
fluida didalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada
pada fluida Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan
minyak demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas dari data
log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi bukan jenis
fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah sebagai dasar
analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida didalam batuan daerah tersebut
sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita
miliki
3 Data porositas
4 Data berat jenis
Secara singkat geothermal didefinisikan sebagai panas yang berasal dari dalam
bumi Sedangkan energi panas bumi adalah energi yang ditimbulkan oleh panas tersebut
Panas bumi menghasilkan energi yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau
dapat diperbarui Sumberdaya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan batuan
panas di dekat permukaan bumi sampai beberapa kilometer di bawah permukaan Bahkan
jauh lebih dalam lagi sampai pada sumber panas yang ekstrim dari batuan yang mencair
atau magma Untuk menangkap panas bumi tersebut harus dilakukan pemboran sumur
seperti yang dilakukan pada sumur produksi minyakbumi Sumur tersebut menangkap air
tanah yang terpanaskan kemudian uap dan air panas dipisahkan Uap air panas
dibersihkan dan dialirkan untuk memutar turbin Air panas yang telah dipisahkan
dimasukkan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi yang dapat membantu
untuk menimbulkan lagi sumber uap Tenaga panas bumi adalah listrik yang dihasilkan
dari panas bumi Panas bumi dapat menghasilkan listrik yang reliabel dan hampir tidak
mengeluarkan gas rumah kaca Panas bumi sebagaimana didefinisikan dalam Undang-
undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas bumi adalah sumber energi panas yang
terkandung di dalam air panas uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas
lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas
bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan Panas bumi mengalir
secara kontinyu dari dalam bumi menuju ke permukaan yang manifestasinya dapat
berupa gunung berapi mata air panas dan geyser
Secara universal setiap penurunan 1 km kedalaman ke perut bumi temperatur
naik sebesar 25 - 30ordmC Atau setiap kedalaman bertambah 100 meter temperatur naik
sekitar 25 sampai 3ordmC Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi suhu batuan akan makin
tinggi Bila suhu di permukaan bumi adalah 27ordmC maka untuk kedalaman 100 meter suhu
bias mencapai sekitar 295ordmC Untuk kedalaman 1 km suhu batuan dapat mencapai 52-
60ordmC Pertambahan panas tersebut dikenal sebagai gradien geotermal Untuk tempat-
tempat tertentu di sekitar daerah volkanik gradien geotermal dapat lebih besar lagi
Variasinya 1 - 25degC 100m Di dalam kulit bumi ada kalanya aliran air dekat sekali
dengan batuan panas dengan suhu bisa mencapai 148ordmC Air tersebut tidak menjadi uap
(steam) karena tidak ada kontak dengan udara Bila air panas tadi bisa keluar ke
permukaan bumi melalui celah atau terjadi rekahan di kulit bumi maka muncul air panas
yang biasa disebut dengan hot spring Air panas alam ini biasa dimanfaatkan sebagai
kolam air panas dan banyak pula yang sekaligus menjadi tempat wisata Mata air panas
di Indonesia tak terhitung jumlahnya Karena diperlukan kondisi tertentu agar supaya
magma dapat berada di dekat permukaan bumi sehingga memungkinkan untuk
memanaskan batuan dan air tanah di dalam reservoir maka di permukaan bumi hanya
sedikit tempat yang mempunyai potensi panas bumi Terutama yang berada di area
Pacific Rim atau dikenal juga sebagai ring of fire yaitu gugusan gunung berapi di
kepulauan maupun pinggir benua yang membentang melingkari Samudra Pasifik Pada
lokasi-lokasi tersebut rekahan-rekahan dalam tubuh batuan di kulit bumi jauh di bawah
permukaan memberi jalan bagi magma untuk mengalir naik menuju posisi yang cukup
dekat dengan permukaan tanah sehingga mampu memanaskan air tanah yang mengalir
kebawah dan menempati lapisan batuan yang berdekatan dengan magma tersebut
Bagaimana Merubah Panas Bumi Menjadi Tenaga Listrik
Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara
langsung sebagai pemanas Selain bermanfaat sebagai pemanas panas bumi dapat
dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik Air panas alami bila bercampur dengan
udara akan menimbulkan uap panas (steam) Air panas dan uap inilah yang kemudian
dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik Agar panas bumi dapat
dikonversi menjadi energi listrik maka diperlukan pembangkit (power plants) Reservoir
panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah
(lt150ordmC) dan yang bersuhu tinggi (gt150ordmC) Yang dapat digunakan untuk sumber
pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan adalah yang masuk kategori high
temperature Namun dengan perkembangan teknologi sumber panas bumi dengan
kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50ordmC
Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu
berkisar antara 50 sd 250ordmC Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan uap Uap
dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk
menghasilkan listrik Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil
untuk mendidihkan air guna menghasilkan uap Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi
(PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hanya saja
pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler sedangkan pada PLTP uap
berasal dari reservoir panas bumi Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas
bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan
power plant lain yang bukan berbasis panas bumi yaitu terdiri dari generator turbin
sebagai penggerak generator heat exchanger chiller pompa dan sebagainya Ada tiga
macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu dry steam flash steam dan
binary cycle PLTP sistem dry steam mengambil sumber uap panas dari bawah
permukaan Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi
berupa fasa uap Uap tersebutyang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan
kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan
memutar generator untuk menghasilkan energi listrik yang langsung dimanfaatkan untuk
memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi
gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik PLTP sistem Flash
Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan
Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan
temperatur lebih besar dari 182degC Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui
pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri Karena mengalir keatas tekanannya
menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap Uap ini kemudian dipisahkan dari air
dan dialirkan untuk memutar turbin Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian
disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir yang memungkinkan
sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui PLTP sistem Binary Cycle
dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107deg-182degC
Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk mendidihkan fluida kerja yang
biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang mempunyai titik didih rendah
Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan
untuk memutar turbin Air kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui
sumur injeksi untuk dipanaskan kembali Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan
fluida kerja terpisah sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara
Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi
Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi
perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah
dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi
sumber panas bumi adalah seperti berikut
1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit
2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi
3 Pemetaan geologi dan strutur geologi
4 Survei geokimia
5 Survei geofisika
6 Pemboran eksplorasi
Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas
bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar
gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi
temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi
di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam
memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik adalah sebagai berikut
bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap
untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun
bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah
sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi
bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan
tanah
bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan
terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal
Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan
dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta
memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei
2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)
3 Pemboran Eksplorasi
4 Studi kelayakan (Feasibility study)
5 Perencanaan
6 Pengembangan dan pembangunan
7 Produksi
8 Perluasan
I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)
Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari
daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya
sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan
gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut
Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari
1 Studi Literatur
2 Survei Lapangan
3 Analisa Data
4 Menentukan Daerah Prospek
5 Spekulasi Besar Potensi Listrik
6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya
1 Studi Literatur
Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi
adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah
dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran
mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan
fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan
kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan
untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan
laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan
akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan
1 Survei Lapangan
Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah
yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2
tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari
tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta
di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta
topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei
yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan
menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa
Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua
penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah
tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran
temperatur pH dan kecepatan air
Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi
dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta
junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce
yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan
dengan survei detail selama 3-6 bulan
Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih
lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup
baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan
mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada
sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan
dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun
1 Analisis dan Interpretasi Data
Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk
mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah
tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek
yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari
hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur
reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir
1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi
Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian
seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya
sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir
dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari
penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara
global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas
prospek)
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk
dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila
tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan
I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)
Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap
survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika
Tujuan dari survei tersebut adalah
Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan
bawah permukaan
Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi
Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran
batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi
hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi
listriknya
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-
tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei
tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah
sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2
Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-
jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya
siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit
listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan
tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan
model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun
Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan
untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai
termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya
mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang
diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey
geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-
feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara
kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek
lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih
lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran
1 Survei Geologi LanjutRinci
Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi
dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas
Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah
orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya
diperlukan sekitar 3-6 bulan
Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar
maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam
kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan
luas daerah prospek dan sumber panasnya
1 Survei Geokimia Lanjut
Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper
sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus
diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah
sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium
Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas
permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan
unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas
hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang
menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas
permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan
temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di
bawah permukaan
Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema
yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi
tersebut dimanfaatkan dikemudian hari
1 Survei Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja
yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat
fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah
permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah
tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih
lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat
diperkirakan
Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu
1 Survei resistivity
2 Survei gravity
3 Survei magnetic
4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5 Survei aliran panas
6 Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang
akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi
data
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash
Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya
murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk
disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)
atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan
kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh
metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai
beberapa ratus meter saja
1 Survei Geografi
Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn
survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status
lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi
yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk
1 Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo
mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program
pemboran
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi
hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam
reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
tersebut memiliki sifat - sifat sebagai batuan sumber reservoar dan batuan perangkap
atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon Metoda-metoda ini
menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering
Metoda tersebut adalah
1 Eksplora siseismik Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran
kajiannya meliputi daerah yang luas dari hasil kajian ini akan didapat gambaran
lapisan batuan didalam bumi
2 Data resistiviti Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi
oleh fluida Fluida ini bisa berupa air minyak atau gas Membedakan kandungan
fluida didalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada
pada fluida Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan
minyak demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas dari data
log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi bukan jenis
fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah sebagai dasar
analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida didalam batuan daerah tersebut
sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita
miliki
3 Data porositas
4 Data berat jenis
Secara singkat geothermal didefinisikan sebagai panas yang berasal dari dalam
bumi Sedangkan energi panas bumi adalah energi yang ditimbulkan oleh panas tersebut
Panas bumi menghasilkan energi yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau
dapat diperbarui Sumberdaya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan batuan
panas di dekat permukaan bumi sampai beberapa kilometer di bawah permukaan Bahkan
jauh lebih dalam lagi sampai pada sumber panas yang ekstrim dari batuan yang mencair
atau magma Untuk menangkap panas bumi tersebut harus dilakukan pemboran sumur
seperti yang dilakukan pada sumur produksi minyakbumi Sumur tersebut menangkap air
tanah yang terpanaskan kemudian uap dan air panas dipisahkan Uap air panas
dibersihkan dan dialirkan untuk memutar turbin Air panas yang telah dipisahkan
dimasukkan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi yang dapat membantu
untuk menimbulkan lagi sumber uap Tenaga panas bumi adalah listrik yang dihasilkan
dari panas bumi Panas bumi dapat menghasilkan listrik yang reliabel dan hampir tidak
mengeluarkan gas rumah kaca Panas bumi sebagaimana didefinisikan dalam Undang-
undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas bumi adalah sumber energi panas yang
terkandung di dalam air panas uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas
lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas
bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan Panas bumi mengalir
secara kontinyu dari dalam bumi menuju ke permukaan yang manifestasinya dapat
berupa gunung berapi mata air panas dan geyser
Secara universal setiap penurunan 1 km kedalaman ke perut bumi temperatur
naik sebesar 25 - 30ordmC Atau setiap kedalaman bertambah 100 meter temperatur naik
sekitar 25 sampai 3ordmC Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi suhu batuan akan makin
tinggi Bila suhu di permukaan bumi adalah 27ordmC maka untuk kedalaman 100 meter suhu
bias mencapai sekitar 295ordmC Untuk kedalaman 1 km suhu batuan dapat mencapai 52-
60ordmC Pertambahan panas tersebut dikenal sebagai gradien geotermal Untuk tempat-
tempat tertentu di sekitar daerah volkanik gradien geotermal dapat lebih besar lagi
Variasinya 1 - 25degC 100m Di dalam kulit bumi ada kalanya aliran air dekat sekali
dengan batuan panas dengan suhu bisa mencapai 148ordmC Air tersebut tidak menjadi uap
(steam) karena tidak ada kontak dengan udara Bila air panas tadi bisa keluar ke
permukaan bumi melalui celah atau terjadi rekahan di kulit bumi maka muncul air panas
yang biasa disebut dengan hot spring Air panas alam ini biasa dimanfaatkan sebagai
kolam air panas dan banyak pula yang sekaligus menjadi tempat wisata Mata air panas
di Indonesia tak terhitung jumlahnya Karena diperlukan kondisi tertentu agar supaya
magma dapat berada di dekat permukaan bumi sehingga memungkinkan untuk
memanaskan batuan dan air tanah di dalam reservoir maka di permukaan bumi hanya
sedikit tempat yang mempunyai potensi panas bumi Terutama yang berada di area
Pacific Rim atau dikenal juga sebagai ring of fire yaitu gugusan gunung berapi di
kepulauan maupun pinggir benua yang membentang melingkari Samudra Pasifik Pada
lokasi-lokasi tersebut rekahan-rekahan dalam tubuh batuan di kulit bumi jauh di bawah
permukaan memberi jalan bagi magma untuk mengalir naik menuju posisi yang cukup
dekat dengan permukaan tanah sehingga mampu memanaskan air tanah yang mengalir
kebawah dan menempati lapisan batuan yang berdekatan dengan magma tersebut
Bagaimana Merubah Panas Bumi Menjadi Tenaga Listrik
Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara
langsung sebagai pemanas Selain bermanfaat sebagai pemanas panas bumi dapat
dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik Air panas alami bila bercampur dengan
udara akan menimbulkan uap panas (steam) Air panas dan uap inilah yang kemudian
dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik Agar panas bumi dapat
dikonversi menjadi energi listrik maka diperlukan pembangkit (power plants) Reservoir
panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah
(lt150ordmC) dan yang bersuhu tinggi (gt150ordmC) Yang dapat digunakan untuk sumber
pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan adalah yang masuk kategori high
temperature Namun dengan perkembangan teknologi sumber panas bumi dengan
kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50ordmC
Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu
berkisar antara 50 sd 250ordmC Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan uap Uap
dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk
menghasilkan listrik Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil
untuk mendidihkan air guna menghasilkan uap Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi
(PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hanya saja
pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler sedangkan pada PLTP uap
berasal dari reservoir panas bumi Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas
bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan
power plant lain yang bukan berbasis panas bumi yaitu terdiri dari generator turbin
sebagai penggerak generator heat exchanger chiller pompa dan sebagainya Ada tiga
macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu dry steam flash steam dan
binary cycle PLTP sistem dry steam mengambil sumber uap panas dari bawah
permukaan Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi
berupa fasa uap Uap tersebutyang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan
kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan
memutar generator untuk menghasilkan energi listrik yang langsung dimanfaatkan untuk
memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi
gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik PLTP sistem Flash
Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan
Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan
temperatur lebih besar dari 182degC Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui
pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri Karena mengalir keatas tekanannya
menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap Uap ini kemudian dipisahkan dari air
dan dialirkan untuk memutar turbin Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian
disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir yang memungkinkan
sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui PLTP sistem Binary Cycle
dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107deg-182degC
Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk mendidihkan fluida kerja yang
biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang mempunyai titik didih rendah
Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan
untuk memutar turbin Air kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui
sumur injeksi untuk dipanaskan kembali Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan
fluida kerja terpisah sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara
Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi
Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi
perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah
dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi
sumber panas bumi adalah seperti berikut
1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit
2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi
3 Pemetaan geologi dan strutur geologi
4 Survei geokimia
5 Survei geofisika
6 Pemboran eksplorasi
Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas
bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar
gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi
temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi
di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam
memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik adalah sebagai berikut
bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap
untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun
bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah
sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi
bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan
tanah
bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan
terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal
Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan
dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta
memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei
2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)
3 Pemboran Eksplorasi
4 Studi kelayakan (Feasibility study)
5 Perencanaan
6 Pengembangan dan pembangunan
7 Produksi
8 Perluasan
I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)
Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari
daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya
sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan
gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut
Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari
1 Studi Literatur
2 Survei Lapangan
3 Analisa Data
4 Menentukan Daerah Prospek
5 Spekulasi Besar Potensi Listrik
6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya
1 Studi Literatur
Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi
adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah
dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran
mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan
fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan
kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan
untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan
laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan
akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan
1 Survei Lapangan
Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah
yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2
tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari
tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta
di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta
topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei
yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan
menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa
Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua
penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah
tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran
temperatur pH dan kecepatan air
Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi
dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta
junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce
yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan
dengan survei detail selama 3-6 bulan
Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih
lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup
baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan
mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada
sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan
dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun
1 Analisis dan Interpretasi Data
Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk
mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah
tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek
yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari
hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur
reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir
1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi
Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian
seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya
sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir
dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari
penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara
global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas
prospek)
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk
dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila
tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan
I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)
Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap
survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika
Tujuan dari survei tersebut adalah
Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan
bawah permukaan
Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi
Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran
batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi
hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi
listriknya
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-
tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei
tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah
sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2
Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-
jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya
siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit
listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan
tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan
model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun
Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan
untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai
termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya
mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang
diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey
geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-
feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara
kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek
lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih
lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran
1 Survei Geologi LanjutRinci
Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi
dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas
Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah
orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya
diperlukan sekitar 3-6 bulan
Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar
maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam
kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan
luas daerah prospek dan sumber panasnya
1 Survei Geokimia Lanjut
Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper
sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus
diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah
sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium
Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas
permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan
unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas
hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang
menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas
permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan
temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di
bawah permukaan
Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema
yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi
tersebut dimanfaatkan dikemudian hari
1 Survei Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja
yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat
fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah
permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah
tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih
lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat
diperkirakan
Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu
1 Survei resistivity
2 Survei gravity
3 Survei magnetic
4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5 Survei aliran panas
6 Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang
akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi
data
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash
Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya
murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk
disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)
atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan
kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh
metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai
beberapa ratus meter saja
1 Survei Geografi
Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn
survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status
lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi
yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk
1 Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo
mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program
pemboran
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi
hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam
reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
seperti yang dilakukan pada sumur produksi minyakbumi Sumur tersebut menangkap air
tanah yang terpanaskan kemudian uap dan air panas dipisahkan Uap air panas
dibersihkan dan dialirkan untuk memutar turbin Air panas yang telah dipisahkan
dimasukkan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi yang dapat membantu
untuk menimbulkan lagi sumber uap Tenaga panas bumi adalah listrik yang dihasilkan
dari panas bumi Panas bumi dapat menghasilkan listrik yang reliabel dan hampir tidak
mengeluarkan gas rumah kaca Panas bumi sebagaimana didefinisikan dalam Undang-
undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas bumi adalah sumber energi panas yang
terkandung di dalam air panas uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas
lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas
bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan Panas bumi mengalir
secara kontinyu dari dalam bumi menuju ke permukaan yang manifestasinya dapat
berupa gunung berapi mata air panas dan geyser
Secara universal setiap penurunan 1 km kedalaman ke perut bumi temperatur
naik sebesar 25 - 30ordmC Atau setiap kedalaman bertambah 100 meter temperatur naik
sekitar 25 sampai 3ordmC Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi suhu batuan akan makin
tinggi Bila suhu di permukaan bumi adalah 27ordmC maka untuk kedalaman 100 meter suhu
bias mencapai sekitar 295ordmC Untuk kedalaman 1 km suhu batuan dapat mencapai 52-
60ordmC Pertambahan panas tersebut dikenal sebagai gradien geotermal Untuk tempat-
tempat tertentu di sekitar daerah volkanik gradien geotermal dapat lebih besar lagi
Variasinya 1 - 25degC 100m Di dalam kulit bumi ada kalanya aliran air dekat sekali
dengan batuan panas dengan suhu bisa mencapai 148ordmC Air tersebut tidak menjadi uap
(steam) karena tidak ada kontak dengan udara Bila air panas tadi bisa keluar ke
permukaan bumi melalui celah atau terjadi rekahan di kulit bumi maka muncul air panas
yang biasa disebut dengan hot spring Air panas alam ini biasa dimanfaatkan sebagai
kolam air panas dan banyak pula yang sekaligus menjadi tempat wisata Mata air panas
di Indonesia tak terhitung jumlahnya Karena diperlukan kondisi tertentu agar supaya
magma dapat berada di dekat permukaan bumi sehingga memungkinkan untuk
memanaskan batuan dan air tanah di dalam reservoir maka di permukaan bumi hanya
sedikit tempat yang mempunyai potensi panas bumi Terutama yang berada di area
Pacific Rim atau dikenal juga sebagai ring of fire yaitu gugusan gunung berapi di
kepulauan maupun pinggir benua yang membentang melingkari Samudra Pasifik Pada
lokasi-lokasi tersebut rekahan-rekahan dalam tubuh batuan di kulit bumi jauh di bawah
permukaan memberi jalan bagi magma untuk mengalir naik menuju posisi yang cukup
dekat dengan permukaan tanah sehingga mampu memanaskan air tanah yang mengalir
kebawah dan menempati lapisan batuan yang berdekatan dengan magma tersebut
Bagaimana Merubah Panas Bumi Menjadi Tenaga Listrik
Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara
langsung sebagai pemanas Selain bermanfaat sebagai pemanas panas bumi dapat
dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik Air panas alami bila bercampur dengan
udara akan menimbulkan uap panas (steam) Air panas dan uap inilah yang kemudian
dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik Agar panas bumi dapat
dikonversi menjadi energi listrik maka diperlukan pembangkit (power plants) Reservoir
panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah
(lt150ordmC) dan yang bersuhu tinggi (gt150ordmC) Yang dapat digunakan untuk sumber
pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan adalah yang masuk kategori high
temperature Namun dengan perkembangan teknologi sumber panas bumi dengan
kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50ordmC
Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu
berkisar antara 50 sd 250ordmC Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan uap Uap
dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk
menghasilkan listrik Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil
untuk mendidihkan air guna menghasilkan uap Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi
(PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hanya saja
pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler sedangkan pada PLTP uap
berasal dari reservoir panas bumi Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas
bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan
power plant lain yang bukan berbasis panas bumi yaitu terdiri dari generator turbin
sebagai penggerak generator heat exchanger chiller pompa dan sebagainya Ada tiga
macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu dry steam flash steam dan
binary cycle PLTP sistem dry steam mengambil sumber uap panas dari bawah
permukaan Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi
berupa fasa uap Uap tersebutyang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan
kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan
memutar generator untuk menghasilkan energi listrik yang langsung dimanfaatkan untuk
memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi
gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik PLTP sistem Flash
Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan
Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan
temperatur lebih besar dari 182degC Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui
pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri Karena mengalir keatas tekanannya
menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap Uap ini kemudian dipisahkan dari air
dan dialirkan untuk memutar turbin Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian
disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir yang memungkinkan
sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui PLTP sistem Binary Cycle
dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107deg-182degC
Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk mendidihkan fluida kerja yang
biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang mempunyai titik didih rendah
Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan
untuk memutar turbin Air kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui
sumur injeksi untuk dipanaskan kembali Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan
fluida kerja terpisah sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara
Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi
Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi
perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah
dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi
sumber panas bumi adalah seperti berikut
1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit
2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi
3 Pemetaan geologi dan strutur geologi
4 Survei geokimia
5 Survei geofisika
6 Pemboran eksplorasi
Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas
bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar
gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi
temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi
di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam
memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik adalah sebagai berikut
bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap
untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun
bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah
sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi
bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan
tanah
bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan
terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal
Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan
dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta
memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei
2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)
3 Pemboran Eksplorasi
4 Studi kelayakan (Feasibility study)
5 Perencanaan
6 Pengembangan dan pembangunan
7 Produksi
8 Perluasan
I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)
Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari
daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya
sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan
gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut
Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari
1 Studi Literatur
2 Survei Lapangan
3 Analisa Data
4 Menentukan Daerah Prospek
5 Spekulasi Besar Potensi Listrik
6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya
1 Studi Literatur
Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi
adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah
dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran
mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan
fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan
kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan
untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan
laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan
akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan
1 Survei Lapangan
Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah
yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2
tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari
tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta
di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta
topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei
yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan
menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa
Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua
penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah
tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran
temperatur pH dan kecepatan air
Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi
dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta
junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce
yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan
dengan survei detail selama 3-6 bulan
Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih
lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup
baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan
mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada
sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan
dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun
1 Analisis dan Interpretasi Data
Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk
mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah
tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek
yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari
hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur
reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir
1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi
Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian
seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya
sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir
dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari
penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara
global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas
prospek)
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk
dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila
tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan
I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)
Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap
survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika
Tujuan dari survei tersebut adalah
Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan
bawah permukaan
Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi
Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran
batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi
hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi
listriknya
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-
tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei
tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah
sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2
Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-
jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya
siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit
listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan
tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan
model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun
Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan
untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai
termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya
mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang
diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey
geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-
feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara
kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek
lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih
lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran
1 Survei Geologi LanjutRinci
Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi
dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas
Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah
orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya
diperlukan sekitar 3-6 bulan
Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar
maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam
kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan
luas daerah prospek dan sumber panasnya
1 Survei Geokimia Lanjut
Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper
sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus
diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah
sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium
Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas
permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan
unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas
hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang
menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas
permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan
temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di
bawah permukaan
Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema
yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi
tersebut dimanfaatkan dikemudian hari
1 Survei Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja
yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat
fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah
permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah
tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih
lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat
diperkirakan
Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu
1 Survei resistivity
2 Survei gravity
3 Survei magnetic
4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5 Survei aliran panas
6 Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang
akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi
data
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash
Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya
murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk
disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)
atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan
kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh
metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai
beberapa ratus meter saja
1 Survei Geografi
Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn
survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status
lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi
yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk
1 Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo
mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program
pemboran
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi
hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam
reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
kepulauan maupun pinggir benua yang membentang melingkari Samudra Pasifik Pada
lokasi-lokasi tersebut rekahan-rekahan dalam tubuh batuan di kulit bumi jauh di bawah
permukaan memberi jalan bagi magma untuk mengalir naik menuju posisi yang cukup
dekat dengan permukaan tanah sehingga mampu memanaskan air tanah yang mengalir
kebawah dan menempati lapisan batuan yang berdekatan dengan magma tersebut
Bagaimana Merubah Panas Bumi Menjadi Tenaga Listrik
Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara
langsung sebagai pemanas Selain bermanfaat sebagai pemanas panas bumi dapat
dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik Air panas alami bila bercampur dengan
udara akan menimbulkan uap panas (steam) Air panas dan uap inilah yang kemudian
dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik Agar panas bumi dapat
dikonversi menjadi energi listrik maka diperlukan pembangkit (power plants) Reservoir
panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah
(lt150ordmC) dan yang bersuhu tinggi (gt150ordmC) Yang dapat digunakan untuk sumber
pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan adalah yang masuk kategori high
temperature Namun dengan perkembangan teknologi sumber panas bumi dengan
kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50ordmC
Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu
berkisar antara 50 sd 250ordmC Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan uap Uap
dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk
menghasilkan listrik Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil
untuk mendidihkan air guna menghasilkan uap Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi
(PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hanya saja
pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler sedangkan pada PLTP uap
berasal dari reservoir panas bumi Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas
bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan
power plant lain yang bukan berbasis panas bumi yaitu terdiri dari generator turbin
sebagai penggerak generator heat exchanger chiller pompa dan sebagainya Ada tiga
macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu dry steam flash steam dan
binary cycle PLTP sistem dry steam mengambil sumber uap panas dari bawah
permukaan Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi
berupa fasa uap Uap tersebutyang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan
kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan
memutar generator untuk menghasilkan energi listrik yang langsung dimanfaatkan untuk
memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi
gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik PLTP sistem Flash
Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan
Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan
temperatur lebih besar dari 182degC Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui
pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri Karena mengalir keatas tekanannya
menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap Uap ini kemudian dipisahkan dari air
dan dialirkan untuk memutar turbin Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian
disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir yang memungkinkan
sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui PLTP sistem Binary Cycle
dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107deg-182degC
Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk mendidihkan fluida kerja yang
biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang mempunyai titik didih rendah
Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan
untuk memutar turbin Air kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui
sumur injeksi untuk dipanaskan kembali Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan
fluida kerja terpisah sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara
Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi
Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi
perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah
dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi
sumber panas bumi adalah seperti berikut
1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit
2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi
3 Pemetaan geologi dan strutur geologi
4 Survei geokimia
5 Survei geofisika
6 Pemboran eksplorasi
Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas
bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar
gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi
temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi
di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam
memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik adalah sebagai berikut
bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap
untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun
bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah
sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi
bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan
tanah
bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan
terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal
Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan
dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta
memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei
2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)
3 Pemboran Eksplorasi
4 Studi kelayakan (Feasibility study)
5 Perencanaan
6 Pengembangan dan pembangunan
7 Produksi
8 Perluasan
I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)
Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari
daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya
sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan
gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut
Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari
1 Studi Literatur
2 Survei Lapangan
3 Analisa Data
4 Menentukan Daerah Prospek
5 Spekulasi Besar Potensi Listrik
6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya
1 Studi Literatur
Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi
adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah
dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran
mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan
fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan
kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan
untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan
laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan
akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan
1 Survei Lapangan
Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah
yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2
tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari
tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta
di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta
topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei
yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan
menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa
Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua
penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah
tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran
temperatur pH dan kecepatan air
Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi
dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta
junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce
yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan
dengan survei detail selama 3-6 bulan
Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih
lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup
baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan
mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada
sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan
dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun
1 Analisis dan Interpretasi Data
Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk
mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah
tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek
yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari
hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur
reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir
1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi
Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian
seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya
sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir
dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari
penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara
global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas
prospek)
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk
dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila
tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan
I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)
Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap
survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika
Tujuan dari survei tersebut adalah
Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan
bawah permukaan
Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi
Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran
batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi
hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi
listriknya
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-
tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei
tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah
sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2
Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-
jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya
siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit
listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan
tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan
model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun
Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan
untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai
termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya
mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang
diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey
geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-
feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara
kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek
lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih
lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran
1 Survei Geologi LanjutRinci
Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi
dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas
Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah
orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya
diperlukan sekitar 3-6 bulan
Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar
maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam
kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan
luas daerah prospek dan sumber panasnya
1 Survei Geokimia Lanjut
Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper
sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus
diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah
sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium
Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas
permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan
unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas
hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang
menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas
permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan
temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di
bawah permukaan
Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema
yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi
tersebut dimanfaatkan dikemudian hari
1 Survei Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja
yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat
fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah
permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah
tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih
lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat
diperkirakan
Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu
1 Survei resistivity
2 Survei gravity
3 Survei magnetic
4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5 Survei aliran panas
6 Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang
akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi
data
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash
Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya
murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk
disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)
atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan
kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh
metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai
beberapa ratus meter saja
1 Survei Geografi
Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn
survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status
lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi
yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk
1 Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo
mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program
pemboran
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi
hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam
reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah
(lt150ordmC) dan yang bersuhu tinggi (gt150ordmC) Yang dapat digunakan untuk sumber
pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan adalah yang masuk kategori high
temperature Namun dengan perkembangan teknologi sumber panas bumi dengan
kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50ordmC
Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu
berkisar antara 50 sd 250ordmC Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan uap Uap
dipakai untuk memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk
menghasilkan listrik Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil
untuk mendidihkan air guna menghasilkan uap Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi
(PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hanya saja
pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler sedangkan pada PLTP uap
berasal dari reservoir panas bumi Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas
bumi menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan
power plant lain yang bukan berbasis panas bumi yaitu terdiri dari generator turbin
sebagai penggerak generator heat exchanger chiller pompa dan sebagainya Ada tiga
macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu dry steam flash steam dan
binary cycle PLTP sistem dry steam mengambil sumber uap panas dari bawah
permukaan Sistem ini dipakai jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi
berupa fasa uap Uap tersebutyang langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin dan
kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan
memutar generator untuk menghasilkan energi listrik yang langsung dimanfaatkan untuk
memutar turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi
gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik PLTP sistem Flash
Steam merupakan PLTP yang paling umum digunakan
Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan
temperatur lebih besar dari 182degC Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui
pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri Karena mengalir keatas tekanannya
menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap Uap ini kemudian dipisahkan dari air
dan dialirkan untuk memutar turbin Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian
disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir yang memungkinkan
sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui PLTP sistem Binary Cycle
dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107deg-182degC
Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk mendidihkan fluida kerja yang
biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang mempunyai titik didih rendah
Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan
untuk memutar turbin Air kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui
sumur injeksi untuk dipanaskan kembali Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan
fluida kerja terpisah sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara
Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi
Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi
perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah
dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi
sumber panas bumi adalah seperti berikut
1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit
2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi
3 Pemetaan geologi dan strutur geologi
4 Survei geokimia
5 Survei geofisika
6 Pemboran eksplorasi
Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas
bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar
gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi
temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi
di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam
memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik adalah sebagai berikut
bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap
untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun
bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah
sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi
bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan
tanah
bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan
terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal
Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan
dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta
memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei
2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)
3 Pemboran Eksplorasi
4 Studi kelayakan (Feasibility study)
5 Perencanaan
6 Pengembangan dan pembangunan
7 Produksi
8 Perluasan
I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)
Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari
daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya
sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan
gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut
Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari
1 Studi Literatur
2 Survei Lapangan
3 Analisa Data
4 Menentukan Daerah Prospek
5 Spekulasi Besar Potensi Listrik
6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya
1 Studi Literatur
Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi
adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah
dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran
mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan
fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan
kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan
untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan
laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan
akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan
1 Survei Lapangan
Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah
yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2
tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari
tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta
di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta
topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei
yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan
menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa
Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua
penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah
tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran
temperatur pH dan kecepatan air
Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi
dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta
junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce
yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan
dengan survei detail selama 3-6 bulan
Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih
lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup
baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan
mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada
sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan
dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun
1 Analisis dan Interpretasi Data
Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk
mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah
tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek
yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari
hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur
reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir
1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi
Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian
seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya
sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir
dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari
penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara
global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas
prospek)
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk
dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila
tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan
I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)
Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap
survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika
Tujuan dari survei tersebut adalah
Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan
bawah permukaan
Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi
Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran
batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi
hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi
listriknya
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-
tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei
tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah
sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2
Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-
jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya
siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit
listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan
tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan
model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun
Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan
untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai
termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya
mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang
diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey
geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-
feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara
kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek
lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih
lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran
1 Survei Geologi LanjutRinci
Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi
dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas
Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah
orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya
diperlukan sekitar 3-6 bulan
Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar
maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam
kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan
luas daerah prospek dan sumber panasnya
1 Survei Geokimia Lanjut
Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper
sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus
diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah
sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium
Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas
permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan
unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas
hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang
menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas
permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan
temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di
bawah permukaan
Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema
yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi
tersebut dimanfaatkan dikemudian hari
1 Survei Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja
yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat
fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah
permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah
tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih
lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat
diperkirakan
Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu
1 Survei resistivity
2 Survei gravity
3 Survei magnetic
4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5 Survei aliran panas
6 Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang
akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi
data
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash
Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya
murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk
disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)
atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan
kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh
metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai
beberapa ratus meter saja
1 Survei Geografi
Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn
survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status
lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi
yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk
1 Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo
mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program
pemboran
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi
hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam
reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
Pembangkit jenis ini memanfaatkan reservoir panas bumi yang berisi air dengan
temperatur lebih besar dari 182degC Air yang sangat panas ini dialirkan ke atas melalui
pipa sumur produksi dengan tekanannya sendiri Karena mengalir keatas tekanannya
menurun dan beberapa bagian dari air menjadi uap Uap ini kemudian dipisahkan dari air
dan dialirkan untuk memutar turbin Sisa air dan uap yang terkondensasi kemudian
disuntikkan kembali melalui sumur injeksi kedalam reservoir yang memungkinkan
sumber energi ini berkesinambungan dan terbarui PLTP sistem Binary Cycle
dioperasikan dengan air pada temperatur lebih rendah yaitu antara 107deg-182degC
Pembangkit ini menggunakan panas dari air panas untuk mendidihkan fluida kerja yang
biasanya senyawa organik (misalnya iso-butana) yang mempunyai titik didih rendah
Fluida kerja ini diuapkan dengan heat exchanger yang kemudian uap tersebut digunakan
untuk memutar turbin Air kemudian disuntikkan kembali kedalam reservoir melalui
sumur injeksi untuk dipanaskan kembali Pada seluruh proses dalam sistem ini air dan
fluida kerja terpisah sehingga hanya sedikit atau tidak ada emisi udara
Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi
Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi
perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah
dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi
sumber panas bumi adalah seperti berikut
1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit
2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi
3 Pemetaan geologi dan strutur geologi
4 Survei geokimia
5 Survei geofisika
6 Pemboran eksplorasi
Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas
bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar
gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi
temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi
di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam
memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik adalah sebagai berikut
bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap
untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun
bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah
sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi
bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan
tanah
bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan
terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal
Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan
dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta
memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei
2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)
3 Pemboran Eksplorasi
4 Studi kelayakan (Feasibility study)
5 Perencanaan
6 Pengembangan dan pembangunan
7 Produksi
8 Perluasan
I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)
Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari
daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya
sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan
gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut
Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari
1 Studi Literatur
2 Survei Lapangan
3 Analisa Data
4 Menentukan Daerah Prospek
5 Spekulasi Besar Potensi Listrik
6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya
1 Studi Literatur
Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi
adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah
dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran
mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan
fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan
kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan
untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan
laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan
akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan
1 Survei Lapangan
Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah
yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2
tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari
tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta
di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta
topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei
yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan
menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa
Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua
penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah
tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran
temperatur pH dan kecepatan air
Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi
dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta
junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce
yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan
dengan survei detail selama 3-6 bulan
Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih
lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup
baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan
mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada
sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan
dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun
1 Analisis dan Interpretasi Data
Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk
mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah
tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek
yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari
hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur
reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir
1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi
Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian
seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya
sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir
dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari
penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara
global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas
prospek)
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk
dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila
tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan
I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)
Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap
survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika
Tujuan dari survei tersebut adalah
Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan
bawah permukaan
Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi
Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran
batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi
hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi
listriknya
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-
tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei
tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah
sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2
Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-
jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya
siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit
listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan
tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan
model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun
Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan
untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai
termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya
mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang
diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey
geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-
feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara
kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek
lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih
lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran
1 Survei Geologi LanjutRinci
Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi
dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas
Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah
orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya
diperlukan sekitar 3-6 bulan
Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar
maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam
kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan
luas daerah prospek dan sumber panasnya
1 Survei Geokimia Lanjut
Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper
sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus
diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah
sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium
Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas
permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan
unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas
hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang
menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas
permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan
temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di
bawah permukaan
Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema
yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi
tersebut dimanfaatkan dikemudian hari
1 Survei Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja
yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat
fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah
permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah
tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih
lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat
diperkirakan
Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu
1 Survei resistivity
2 Survei gravity
3 Survei magnetic
4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5 Survei aliran panas
6 Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang
akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi
data
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash
Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya
murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk
disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)
atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan
kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh
metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai
beberapa ratus meter saja
1 Survei Geografi
Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn
survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status
lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi
yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk
1 Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo
mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program
pemboran
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi
hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam
reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
Bagaimana Mencari Sumber Panas Bumi
Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain untuk sampai kepada tahap produksi
perlu dilakukan survei atau eksplorasi Cara untuk memperoleh sumber panas bumi adalah
dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap Tahapan survey eksplorasi
sumber panas bumi adalah seperti berikut
1 Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit
2 Kajian kegunungapian atau studi volkanologi
3 Pemetaan geologi dan strutur geologi
4 Survei geokimia
5 Survei geofisika
6 Pemboran eksplorasi
Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari energi panas
bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan Semakin besar
gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang dibutuhkan Semakin tinggi
temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan akan semakin mengurangi beaya produksi
di permukaan Selain temperatur faktor-faktor lain yang biasanya dipertimbangkan dalam
memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik adalah sebagai berikut
bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap
untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun
bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah
sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi
bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan
tanah
bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan
terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal
Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan
dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta
memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei
2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)
3 Pemboran Eksplorasi
4 Studi kelayakan (Feasibility study)
5 Perencanaan
6 Pengembangan dan pembangunan
7 Produksi
8 Perluasan
I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)
Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari
daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya
sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan
gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut
Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari
1 Studi Literatur
2 Survei Lapangan
3 Analisa Data
4 Menentukan Daerah Prospek
5 Spekulasi Besar Potensi Listrik
6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya
1 Studi Literatur
Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi
adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah
dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran
mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan
fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan
kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan
untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan
laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan
akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan
1 Survei Lapangan
Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah
yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2
tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari
tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta
di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta
topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei
yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan
menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa
Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua
penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah
tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran
temperatur pH dan kecepatan air
Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi
dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta
junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce
yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan
dengan survei detail selama 3-6 bulan
Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih
lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup
baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan
mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada
sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan
dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun
1 Analisis dan Interpretasi Data
Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk
mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah
tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek
yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari
hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur
reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir
1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi
Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian
seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya
sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir
dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari
penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara
global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas
prospek)
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk
dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila
tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan
I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)
Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap
survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika
Tujuan dari survei tersebut adalah
Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan
bawah permukaan
Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi
Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran
batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi
hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi
listriknya
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-
tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei
tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah
sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2
Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-
jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya
siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit
listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan
tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan
model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun
Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan
untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai
termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya
mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang
diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey
geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-
feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara
kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek
lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih
lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran
1 Survei Geologi LanjutRinci
Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi
dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas
Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah
orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya
diperlukan sekitar 3-6 bulan
Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar
maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam
kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan
luas daerah prospek dan sumber panasnya
1 Survei Geokimia Lanjut
Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper
sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus
diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah
sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium
Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas
permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan
unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas
hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang
menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas
permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan
temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di
bawah permukaan
Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema
yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi
tersebut dimanfaatkan dikemudian hari
1 Survei Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja
yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat
fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah
permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah
tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih
lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat
diperkirakan
Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu
1 Survei resistivity
2 Survei gravity
3 Survei magnetic
4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5 Survei aliran panas
6 Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang
akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi
data
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash
Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya
murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk
disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)
atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan
kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh
metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai
beberapa ratus meter saja
1 Survei Geografi
Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn
survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status
lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi
yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk
1 Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo
mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program
pemboran
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi
hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam
reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
memutuskan apakah suatu sumberdaya panas bumi layak untuk dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik adalah sebagai berikut
bull Mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar sehingga mampu memproduksi uap
untuk jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25-30 tahun
bull Menghasilkan fluida yang mempunyai pH hampir netral agar laju korosinya relative rendah
sehingga fasilitas produksi tidak cepat terkorosi
bull Kedalaman reservoir tidak terlalu besar biasanya tidak lebih dari 300 m di bawah permukaan
tanah
bull Berada di daerah yang relatif tidak sulit dicapai Berada di daerah dengan kemungkinan
terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah Proses produksi fluida panas bumi dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal
Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan
dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi membuktikan adanya sumberdaya serta
memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
1 Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survei
2 Eksplorasi lanjut atau rinci (Pre-feasibility study)
3 Pemboran Eksplorasi
4 Studi kelayakan (Feasibility study)
5 Perencanaan
6 Pengembangan dan pembangunan
7 Produksi
8 Perluasan
I EKSPLORASI PENDAHULUAN (RECONNAISANCE SURVEY)
Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari
daerah prospek panas bumi yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya
sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan serta untuk mendapatkan
gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut
Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari
1 Studi Literatur
2 Survei Lapangan
3 Analisa Data
4 Menentukan Daerah Prospek
5 Spekulasi Besar Potensi Listrik
6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya
1 Studi Literatur
Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi
adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah
dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran
mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan
fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan
kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan
untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan
laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan
akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan
1 Survei Lapangan
Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah
yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2
tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari
tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta
di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta
topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei
yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan
menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa
Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua
penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah
tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran
temperatur pH dan kecepatan air
Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi
dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta
junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce
yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan
dengan survei detail selama 3-6 bulan
Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih
lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup
baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan
mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada
sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan
dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun
1 Analisis dan Interpretasi Data
Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk
mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah
tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek
yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari
hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur
reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir
1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi
Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian
seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya
sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir
dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari
penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara
global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas
prospek)
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk
dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila
tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan
I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)
Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap
survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika
Tujuan dari survei tersebut adalah
Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan
bawah permukaan
Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi
Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran
batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi
hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi
listriknya
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-
tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei
tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah
sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2
Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-
jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya
siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit
listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan
tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan
model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun
Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan
untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai
termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya
mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang
diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey
geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-
feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara
kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek
lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih
lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran
1 Survei Geologi LanjutRinci
Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi
dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas
Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah
orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya
diperlukan sekitar 3-6 bulan
Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar
maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam
kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan
luas daerah prospek dan sumber panasnya
1 Survei Geokimia Lanjut
Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper
sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus
diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah
sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium
Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas
permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan
unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas
hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang
menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas
permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan
temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di
bawah permukaan
Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema
yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi
tersebut dimanfaatkan dikemudian hari
1 Survei Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja
yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat
fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah
permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah
tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih
lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat
diperkirakan
Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu
1 Survei resistivity
2 Survei gravity
3 Survei magnetic
4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5 Survei aliran panas
6 Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang
akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi
data
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash
Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya
murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk
disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)
atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan
kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh
metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai
beberapa ratus meter saja
1 Survei Geografi
Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn
survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status
lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi
yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk
1 Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo
mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program
pemboran
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi
hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam
reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari
1 Studi Literatur
2 Survei Lapangan
3 Analisa Data
4 Menentukan Daerah Prospek
5 Spekulasi Besar Potensi Listrik
6 Menentukan Jenis Survei yang Akan Dilakukan Selanjutnya
1 Studi Literatur
Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi
adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah
dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki guna mendapat gambaran
mengenai geologi regional lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan
fenomena vulkanik geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan
kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei Waktu yang diperlukan
untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan
laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya tetapi diperkirakan
akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan
1 Survei Lapangan
Survei lapangan terdiri dari survei geologi hidrologi dan geokomia Luas daerah
yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas yaitu sekitar 5000-20000 km2
tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi 1990) Survei biasanya dimulai dari
tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta
di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta
topografi citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei
yang pernah dilakukan sebelumnya Pada tahap ini survei dilakukan dengan
menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa
Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua
penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah
tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran
temperatur pH dan kecepatan air
Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi
dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta
junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce
yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan
dengan survei detail selama 3-6 bulan
Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih
lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup
baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan
mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada
sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan
dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun
1 Analisis dan Interpretasi Data
Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk
mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah
tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek
yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari
hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur
reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir
1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi
Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian
seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya
sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir
dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari
penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara
global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas
prospek)
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk
dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila
tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan
I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)
Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap
survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika
Tujuan dari survei tersebut adalah
Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan
bawah permukaan
Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi
Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran
batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi
hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi
listriknya
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-
tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei
tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah
sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2
Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-
jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya
siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit
listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan
tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan
model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun
Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan
untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai
termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya
mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang
diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey
geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-
feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara
kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek
lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih
lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran
1 Survei Geologi LanjutRinci
Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi
dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas
Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah
orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya
diperlukan sekitar 3-6 bulan
Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar
maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam
kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan
luas daerah prospek dan sumber panasnya
1 Survei Geokimia Lanjut
Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper
sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus
diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah
sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium
Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas
permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan
unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas
hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang
menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas
permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan
temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di
bawah permukaan
Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema
yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi
tersebut dimanfaatkan dikemudian hari
1 Survei Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja
yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat
fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah
permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah
tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih
lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat
diperkirakan
Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu
1 Survei resistivity
2 Survei gravity
3 Survei magnetic
4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5 Survei aliran panas
6 Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang
akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi
data
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash
Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya
murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk
disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)
atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan
kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh
metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai
beberapa ratus meter saja
1 Survei Geografi
Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn
survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status
lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi
yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk
1 Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo
mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program
pemboran
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi
hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam
reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua
penyebaran batuan struktur geologi jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah
tersebut besertas karakteristiknya mengambil sampel fluida melakukan pengukuran
temperatur pH dan kecepatan air
Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi
dan luas daerah yang akan diselidiki kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta
junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan Survei lapangan reconnaisabnce
yang dilakukan pada satu daerah biasanya plusmn 2 minggu sampai 1 bulaln dilanjutkan
dengan survei detail selama 3-6 bulan
Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih
lama Menurut Baldi (1990) bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup
baik serta daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas maka survei lapangan
mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan Akan tetapi bila data yang ada
sangat terbatas dan daerah yang akan diselidiki cukup luas maka survey lapangan
dan analisis data akan memakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun
1 Analisis dan Interpretasi Data
Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk
mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah
tersebut Dari kajian data geologi hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek
yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi Dari
hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir temperatur
reservoir asal sumber air dan jenis batuan reservoir
1 Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi
Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas Meskipun demikian
seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat ldquoberspekulasirdquo mengenai besarnya
sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki Jenis dan temperatur reservoir
dapat diperkirakan Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari
penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara
global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas
prospek)
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk
dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila
tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan
I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)
Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap
survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika
Tujuan dari survei tersebut adalah
Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan
bawah permukaan
Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi
Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran
batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi
hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi
listriknya
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-
tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei
tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah
sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2
Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-
jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya
siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit
listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan
tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan
model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun
Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan
untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai
termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya
mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang
diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey
geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-
feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara
kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek
lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih
lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran
1 Survei Geologi LanjutRinci
Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi
dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas
Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah
orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya
diperlukan sekitar 3-6 bulan
Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar
maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam
kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan
luas daerah prospek dan sumber panasnya
1 Survei Geokimia Lanjut
Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper
sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus
diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah
sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium
Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas
permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan
unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas
hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang
menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas
permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan
temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di
bawah permukaan
Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema
yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi
tersebut dimanfaatkan dikemudian hari
1 Survei Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja
yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat
fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah
permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah
tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih
lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat
diperkirakan
Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu
1 Survei resistivity
2 Survei gravity
3 Survei magnetic
4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5 Survei aliran panas
6 Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang
akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi
data
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash
Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya
murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk
disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)
atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan
kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh
metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai
beberapa ratus meter saja
1 Survei Geografi
Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn
survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status
lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi
yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk
1 Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo
mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program
pemboran
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi
hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam
reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara
global tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas
prospek)
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk
dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak Apabila
tidak maka daerah yang diteliti ditinggalkan
I EKSPLORASI LANJUT ATAU RINCI (PRE-FEASIBILITY STUDY)
Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap lsquopre-feasibility studyrsquo atau tahap
survey lanjut Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi geokimia dan geofisika
Tujuan dari survei tersebut adalah
Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan
bawah permukaan
Mengidentifikasi daerah yang ldquodidugardquo mengandung sumberdaya panasbumi
Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran
batuan struktur geologi daerah alterasi hydrothermal geometri cadangan panas bumi
hidrologi system panasbumi temperatur reservoir potensi sumberdaya serta potensi
listriknya
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas survei umumnya dilakukan di tempat-
tempat yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan Luas daerah yang akan disurvei
tergantung dari keadaan geologi morfologi tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah
sekitar 500-1000 km2 namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2
Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki jenis-
jenis pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat Bila sumberdaya
siperkirakan mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit
listrik biasanya luas daerah yang diselidiki cukup luas sehingga untuk menyelesaikan
tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan
model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun
Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan
untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai
termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya
mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang
diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey
geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-
feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara
kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek
lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih
lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran
1 Survei Geologi LanjutRinci
Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi
dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas
Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah
orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya
diperlukan sekitar 3-6 bulan
Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar
maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam
kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan
luas daerah prospek dan sumber panasnya
1 Survei Geokimia Lanjut
Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper
sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus
diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah
sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium
Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas
permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan
unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas
hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang
menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas
permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan
temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di
bawah permukaan
Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema
yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi
tersebut dimanfaatkan dikemudian hari
1 Survei Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja
yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat
fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah
permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah
tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih
lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat
diperkirakan
Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu
1 Survei resistivity
2 Survei gravity
3 Survei magnetic
4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5 Survei aliran panas
6 Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang
akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi
data
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash
Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya
murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk
disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)
atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan
kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh
metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai
beberapa ratus meter saja
1 Survei Geografi
Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn
survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status
lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi
yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk
1 Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo
mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program
pemboran
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi
hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam
reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
tahap pre-feasibility study (survei lapangan interpretasi dan analisis data pembuatan
model hingga pembuatan laporan) diperlukan waktu sekitar plusmn satu tahun
Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan
untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai
termperatur sedang Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya
mempunyai temperatur sedang maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang
diselidiki bisa lebih kecil dan didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey
geofisika saja Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahap pre-
feasibility study menjadi lebih pendek yaitu hanya beberapa bulan saja Sementara
kelompok lain berpendapat bahwa untuk daerah panasbumi dengan tingkatan prospek
lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan justru memerlukan survey yang lebih
lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu banyaknya kegagalan pemboran
1 Survei Geologi LanjutRinci
Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi
dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas
Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah
orang yang terlibat dalam penyelidikan tetpi hingga penulisan laporan biasanya
diperlukan sekitar 3-6 bulan
Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar
maupun secara vertikal struktur geologi tektonik dan sejarah geologi dalam
kaitannya dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan
luas daerah prospek dan sumber panasnya
1 Survei Geokimia Lanjut
Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hamper
sama dengan pada tahap survei pendahuluan tetapi pada tahap ini sampel harus
diambil dari semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah
sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium
Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas
permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan
unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas
hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang
menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas
permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan
temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di
bawah permukaan
Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema
yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi
tersebut dimanfaatkan dikemudian hari
1 Survei Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja
yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat
fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah
permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah
tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih
lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat
diperkirakan
Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu
1 Survei resistivity
2 Survei gravity
3 Survei magnetic
4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5 Survei aliran panas
6 Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang
akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi
data
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash
Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya
murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk
disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)
atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan
kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh
metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai
beberapa ratus meter saja
1 Survei Geografi
Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn
survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status
lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi
yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk
1 Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo
mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program
pemboran
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi
hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam
reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
sekitarnya untuk dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium
Analisis geokimia tidak hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas
permukaan tetapi juga pada daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan
unsure-unsur tertentu yang terkadanga dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas
hydrothermal Selain itu juga perlu dibuat manifestasi permukaan yaitu peta yang
menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi panas bumi di daerah tersebut
Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas
permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan
temperature reservoir asal sumber air karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di
bawah permukaan
Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema
yang munkin terjdadi (korosi dan scale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi
tersebut dimanfaatkan dikemudian hari
1 Survei Geofisika
Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya
lebih mahal Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja
yang harus disurvei geofisika Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat
fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah
permukaan Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah
tempat terjadinya anomali yang dosebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih
lanjut geometri prospek serta lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat
diperkirakan
Ada beberapa jenis survei geofisika yaitu
1 Survei resistivity
2 Survei gravity
3 Survei magnetic
4 Survei Macro Earth Quake (MEQ)
5 Survei aliran panas
6 Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang
akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi
data
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash
Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya
murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk
disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)
atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan
kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh
metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai
beberapa ratus meter saja
1 Survei Geografi
Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn
survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status
lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi
yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk
1 Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo
mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program
pemboran
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi
hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam
reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
5 Survei aliran panas
6 Survei Self Potential
Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang
akan diselidiki serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi
data
Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivityndash
Schlumberger gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya
murah Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk
disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT)
atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan
kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh
metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai
beberapa ratus meter saja
1 Survei Geografi
Selain survei geologi geokimia dan geofisika pada tahap ini biasanya dilakuakn
survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status
lahan distribusi kemiringan lereng prasarana jalan fasilitas listrik air kominaksi
yang tersedia jumlah dan kepadatan penduduk
1 Analisis dan Interpretasi Data
Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau ldquomodel awalrdquo
mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program
pemboran
Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi stratigrafi
hidrologi atau pola sirkulasi fluida perkiraan sumber panas dan temperatur dalam
reservoir serta sistem panas buminya Model harus dibuat mulai dari permukaan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
hingga kedalaman 1 ndash 4 km selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan
besarnya potensi sumber daya (resources) cadangan (recoverable reserve) dan
potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi
I PEMBORAN EKSPLORASI
Apabila dari data geologi data geokimia dan data geofisika yang diperoleh dari
hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya
panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan maka tahap selanjutnya adalah tahap
pemboran sumur eksplorasi Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah
membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji
model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci
Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga
mengandung energi panasbumi Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 ndash 5 sumur
eksplorasi Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari
data hasil survei rinci batasan anggaran dan teknologi yang ada tetapi sumur eksplorasi
umumnya dibor hingga kedalaman 1000 ndash 3000 meter
Menurut Cataldi (1982) tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur
panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak Success ratio dari pemboran sumur
panasbumi umumnya 50 ndash 70 Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor ada 2
ndash 3 sumur yang menghasilkan
Setelah pemboran selesai yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang
diinginkan dilakukan pengujian sumur Jenis ndash jenis pengujian sumur yang dilakukan di
sumur panasbumi adalah
Uji hilang air (water loss test)
Uji permeabilitas total (gross permeability test)
Uji panas (heating measurement)
Uji produksi (discharge output test)
Uji transien (transient test)
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang
lebih persis mengenai
1 Jenis dan sifat fluida produksi
2 Kedalaman reservoir
3 Jenis reservoir
4 Temperatur reservoir
5 Sifat batuan reservoir
6 Laju alir massa fluida entalpi dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
sumur
7 Kapasitas produksi sumur (dalam MW)
Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah
perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain ataukah sumur eksplorasi yang ada telah
cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya Apabila beberapa
sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan
tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak
I STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi
menghasilkan fluida panas bumi Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah
sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
menarik untuk diproduksikan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
Mengevaluasi data geologi geokimia geofisika dan data sumur
Memperbaiki model sistem panas bumi
Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable
reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya
Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya
Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta
memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale
Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik untuk apa dan berapa banyak
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik
Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan
I PERENCANAAN
Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut
menarik untuk dikembangkan baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis maka
tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan
secara rinci mengenai fasilitas kepala sumur fasilitas produksi dan injeksi di permukaan
sistem pipa alir dipermukaan fasilitas pusat pembangkit listrik Pada tahap ini gambar
teknik perlu dibuat secara rinci mencangkup ukuran pipa alir uap pipa alir dua fasa
penempatan valve perangkat pembuang kondensat dan lain-lain
Keunggulan Energi Panas bumi dari Sumber Energi Lain
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta
dapat memberikan keuntungan yang signifikan Emisi energi panas bumi tak mengandung
polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandung sebagian besar air yang
diinjeksikan kembali kedalam bumi Energi panas bumi adalah sumber tenaga yang andal yang
dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil Panas bumi juga dapat terbarukan karena
praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada batasnya Beberapa keunggulan sumber
energi panas bumi adalah
bull Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan tempat
bull Terbarui dan berkesinambungan
bull Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
bull Dapat mengrdquoconserverdquo bahan bakar fosil
bull Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
bull Dapat dikontrol secara jarak jauh
bull Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil
Energi Panas Bumi di Dunia
Tenaga panas bumi dapat memberikanmenyediakan 100 kebutuhan listrik dari 39
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika Amerika Tengah dan Selatan dan di Negaranegara
Pasifik Penemuan reservoir panas bumi diyakini akan bertambah dengan meningkatkan kegiatan
eksplorasi Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan dengan jumlah
gabungan sumber energi dari batubara minyak dan gasbumi serta uranium yang sekarang ada
Perkembangan panas bumi di dunia pada dekade terakhir ini menunjukkan kemajuan yang pesat
Kapasitas terpasang total pada tahun 2000 sebesar 8661 MW diperkirkan dapat naik 55
menjadi 13500 MW atau lebih pada tahun 2010 Pada tahun 2000 hanya 21 negara yang
memproduksi tenaga panas bumi Sampai tahun 2005 sedikit naik menjadi 24 negara Tetapi jika
22 negara yang sekarang sedang melakukan eksplorasi dapat berhasil pada tahun 2010 maka
jumlahnya akan menjadi 46 negara yang memproduksi tenaga dari panas bumi Amerika Serikat
masih menjadi negara nomor satu di dunia sebagai produser energi geotermal terbesar Dengan
memanfaatkan teknologi saat ini energi panas bumi dari reservoir yang telah teridentifikasi
diproyeksikan dapat berkontribusi 10 dari kebutuhan listrik di Amerika pada tahun 2050
Sedangkan Pilipina pada beberapa tahun belakangan telah melakukan usaha luar biasa untuk
memenuhi ambisinya menjadi negara produser energi panas bumi terdepan di dunia pada dua
dekade mendatang Untuk memenuhi ambisinya Pilipina mengundang investor asing menarik
Bank Dunia serta mengijinkan perusahan swasta dari seluruh dunia untuk tender kepemilikan
PLTP di seluruh wilayahnya Di New Zealand dan Australia pengembangan energi panas bumi
dilakukan bersama antara dana pemerintah dan sektor swasta
PENGEMBANGAN PANASBUMI INDONESIA Indonesia memiliki sumber daya panasbumi terbesar di dunia Hingga saat ini
telah diketahui 251 lokasi panasbumi dengan total potensi sebesar 27000 MW Energi
panasbumi memiliki keunggulan yaitu bersih dan sustainable Akan tetapi tidak seperti
kebanyakan sumber energi lainnya sumber energi panasbumi tidak dapat
ditransportasikan sehingga harus dikembangkan ditempat dekat sumber panasbumi yang
pada umumnya berada di daearah perbukitan dan terpencil Pertumbuhan pemanfaatan
energi panasbumi belum menggembirakan antara lain disebabkan kalah bersaing
terutama dengan bahan bakar minyak karena adanya subsidi BBM Disamping itu adanya
risiko di sisi hulu pada saat eksplorasi yang harus dipikul pengembang
Perhatian Pemerintah untuk mengembangkan panasbumi begitu besar terutama sejak
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
1974 dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan Pemerintah menugaskan Pertamina
dengan memberikan kuasa pengusahaan baik dengan dilakukan sendiri atau kerjasama
dengan pihak lain melalui Kontrak Operasi Bersama untuk mengembangkan panasbumi
dan menjualnya kepada PLN Kontrak Penjualan Energi yang pernah dilakukan melalui
penugasan ini berjumlah sebesar 3600 MW Namun hingga saat ini baru 807 MW listrik
yang sudah dapat dihasilkan Sejak tahun 2000 monopoli Pertamina dalam
pengembangan panasbumi dicabut
Undang-undang No 27 tahun 2004 tentang Panasbumi memberikan kepastian hukum
pengembangan panasbumi di Indonesia yang lebih transparan dalam pengusahaannya
Pemerintah diberi tugas untuk menanggung risiko di sisi hulu sebelum ditawarkan kepada
pengembang melalui lelang Setidaknya upaya ini dapat memberikan kepastian cadangan
uap panasbumi yang dapat dikembangkan Tugas pengawasan dan pembinaan dilakukan
oleh Pemerintah yang dahulunya dijalankan oleh Pertamina Undang-undang ini juga
memberikan penegasan bahwa kontrak-kontrak dan wilayah kerja yang pernah
dikeluarkan tetap dihormati sampai habis masa berlakunya Demikian pula bagi hasil
Pusat-Daerah (2080) dari hasil produksi uap panasbumi ditetapkan dalam undang-
undang Dua peraturan pemerintah tengah disusun sebagai turunan dari undang-undang
ini yaitu tentang pengusahaan dan tentang pemanfaatan langsung panasbumi
Kedepan sesuai dengan Kebijakan Energi dan didukung oleh UU No 202002 tentang
Ketenagalistrikan yang memberikan prioritas pada energi terbarukan untuk pembangkitan
tenaga listrik diharapkan pada 2020 diperkirakan sebesar 6000 MW listrik dapat
dihasilkan dari panasbumi Strategi yang ditempuh untuk meraih target ini yaitu
mengoptimalkan penggunaan panasbumi pada wilayah kerja panasbumi yang pernah
dikeluarkan Setidaknya terdapat potensi sebesar 5500 MW yang ada di seluruh wilayah
kerja tersebut Diantaranya sebesar 3600 MW yang telah terikat kontrak operasi bersama
dan kontrak penjualan energi perlu mendapat prioritas utama untuk diselesaikan
Pengembangan panasbumi dapat juga dilakukan dari wilayah kerja baru terutama pada
lokasi-lokasi yang pernah disurvai oleh Pertamina dan Pemerintah Setidaknya ada 13
lokasi panasbumi yang pernah diselidiki dan ini berpotensi untuk dipromosikan untuk
dikembangkan Demikian pula pengembangan lapangan panasbumi untuk listrik sekala
kecilpedesaan akan terus dilakukan Pemerintah terutama untuk daerah-daerah yang tidak
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
memiliki sumber energi selain panasbumi
Dalam rangka optimalisasi sumber daya panasbumi pemanfaatan panasbumi untuk
penggunaan langsung dapat dikembangkan bersamaan dengan pengembangan panasbumi
untuk listrik atau terpisah terutama pada lapangan-lapangan panasbumi bersuhu rendah
Dalam jangka panjang perhatian harus dilakukan untuk memperdalam data dan informasi
panasbumi dan juga mengidentifikasi lokasi-lokasi baru sumber panasbumi baik untuk
kepentingan penggunaan listrik maupun manfaat langsung Atas dasar ini akan semakin
banyak daerah-daerah yang dapat dipromosikan untuk dikembangkan Demikian pula
kelembagaan panasbumi baik yang berhubungan dengan pengaturan pengawasan survai
dan penelitian baik di Pusat maupun Daerah perlu dievaluasi mengingat target dan ruang
lingkup tugas yang cukup besar dalam pengembangan panas bumi
Prospek Panas bumi di Indonesia dan di Jawa Timur
Pada tahun 2000 Indonesia mempunyai tidak lebih dari 91 miliar barel minyak (kurang
dari 1 dari cadangan dunia) 137 triliun kubik feet gas (2 cadangan dunia) 36 miliar ton
batubara (3 cadangan dunia) Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM)
saat ini diperkirakan total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW Potensi ini
setara dengan 40 dari cadangan panas bumi dunia Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di
252 tempat mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra Jawa Nusa Tenggara
Sulawesi sampai Maluku Dari 252 lokasi panas bumi yang ada baru 31 yang telah dilakukan
survei secara rinci Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survei
Potensi panas bumi di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 27000 MW memilki peluang
besar untuk dikembangkan Pemanfaatannya secara optimal akan dapat memenuhi kebutuhan
energi listrik masyarakat indonesia yang terus meningkat setiap tahun Menurut PERTAMINA
pada tahun 2020 energi listrik panas bumi dapat dikembangkan dan memberi kontribusi bagi
penyediaan energi listrik nasional sebesar 6000 MW Hal ini menunjukkan tingginya peluang
pengembangan sumber energi ini di masa depan Pemerintah telah mentargetkan dapat
memproduksi 2000 MW pada tahun 2008 Tetapi karena berbagai kendala Indonesia baru
mencapai output total mendekati 1000 MW pada tahun 2007 yang lalu Produksi pada tahun 2010
diharapkan dapat mencapai 2000 MW menjadi 9500 MW pada tahun 2025 Berarti pada saat ini
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
produksi total listrik tenaga panas bumi baru mencapai kurang dari 37 dari potensi total panas
bumi Indonesia dan direncanakan meningkat menjadi 35 pada tahun 2025 Di Jawa Timur
terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total energi 12065 MW atau hampir 5
dari total potensi di Indonesia Kesebelas lokasi tersebut tersebar di Tirtosari Pandan Cangar-
Tulungrejo Songgoriti Arjuno-Welirang Telaga Ngebel Argopuro Tiris-Lamongan Blawan
Ijen Rejosari dan Melati Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain terdapat di
Iyang-Argopuro 285 MW Ngebel-Wilis 120 MW Ijen 270 MW Arjuno-Welirang 230 MW dan
Tiris-Lamongan 140 MW Dari potensi yang ada di Jawa Timur belum ada satupun yang
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah
yang lebih luas sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang diperkirakan
sekarang Selain memberikan kemungkinan untuk menghilangkan ketergantungan akan bahan
bakar fosil sumber energi panas bumi juga memungkinkan sebagai sumber PNBP Pada era
sekarang hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang menarik yang perlu direspons dengan
keberanian dan kecerdasan dari pemerintah daerah
Kendala dan Upaya Mengatasinya
Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di
Indonesia antara lain adalah mahalnya beaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi
Besarnya beaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman padahal
untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus member lebih dalam Konsekuensinya sumur
eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehingga tingkat ketidak-pastian
keberhasilan masih tinggi Kendala yang lain adalah investor ragu dengan proyek di Indonesia
karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung dan tidak kembali sampai energi
terjual kepada pelanggan Pemerintah telah mengimplementasikan pemotongan pajak dan
mendorong investor asing untuk meningkatkan pengembangan pemanfaatan sumber daya panas
bumi di Indonesia Dengan UU Nomor 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi diharapkan dapat
memberikan kepastian hukum bagi investor untuk melakukan usaha di bidang panas bumi di
negeri dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia Harga minyak yang terus melambung
serta pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil mestinya lebih mendorong lagi
pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih menarik investor Persoalan teknis yang tidak
kalah penting untuk mendukung peningkatan produksi energi listrik dari panas bumi adalah perlu
segera dilakukan atau menjadi fokus perhatian usaha mengembangkan riset di bidang
1048707 Ilmu kebumian yang difokuskan kepada karakterisasi sumberdaya dan reservoir panas bumi
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
1048707 Rekayasa dan sain yang ditujukan kepada pemahaman kelakuan batuan bawah permukaan
untuk memgembangkan metode penambangan panas yang efektif
1048707 Teknologi pemboran untuk penambangan panas bumi
1048707 Test lapangan pada daerah dengan karakter geologi yang berbeda-beda
1048707 Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi
Sebagai penutup saya sampaikan pesan Gawell dan Greenberg dari World Geothermal
Development (2007) yang mengatakan bahwa keberhasilan dari pengembangan energi eothermal
tergantung pada kebijakan dan inisiatif pemerintah setempat Keberlangsungan proyek
pengembangan akan lebih tergantung kepada faktor cukupnya pendanaan dan dukungan
kebijakan yang terus menerus dibanding faktor geologi
I RESIKO EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS
BUMI
1 Resiko yang berkaitan dengan sumber daya yaitu resiko yang berkaitan dengan
Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang
sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi)
Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari
yang diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan
kemungkinan potensi sumur (well output) baik sumur explorasi lebih kecil dari
yg diperkirakan semula (resiko eksplorasi)
kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg
diharapkan (resiko pengembangan)
kemungkinan biaya eksplorasi pengembangan lapangan dan pengembangan
PLTP lebih mahal dari yg diperkirakan semula
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
kemungkinan terjadinya problem-problem teknis seperti korosi dan scaling
(resiko teknologi) dan problem2 lingkungan
1 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi penurunan
temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)
2 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market
access dan price risk)
3 Resiko pembangunan (construction risk)
4 Resiko yang berkaitan dengan perubahan management
5 Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan
kebijaksanaan pemerintahan (legal dan regulatory risk)
6 Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju
inflasi (interest dan inflation risk)
7 Force majeure
Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan
awal pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau
sumber energi yang ditemukan tidak komersial
Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan
sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut
terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan
Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di
daerah tersebut terdapat sumber panas bumi hal ini disebabkan karena masih adanya
ketidakpastian mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan
kemampuan produksi (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan
datang
Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang
ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi
panas bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil
dikembangkan biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup
ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas
bumi
Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah
tersebut setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30
dari total fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP
Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida
kedalam reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak
menimbulkan permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun
permasalahan lingkungan
Meskipun besar cadangan potensi listrik kemampuan produksi sumur dan
kapasitas injeksi telah diketahui dengan lebih pasti tetapi resiko masih tetap ada karena
masih ada ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun
untuk menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP Hal ini
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena
pengembalian dana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang
diproyeksikan
Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di
dalam sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan
mungkin juga dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk
meningkatkan kapasitas PLTP
Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan
laju dan temperatur fluida produksi (enthalpy) kenaikan tekanan injeksi perubahan
kandungan kimia fluida terhadap waktu yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan
atau bahkan hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat Penurunan
kinerja reservoir terhadap waktu sebenarnya dapat diramalkan dengan cara simulasi
reservoir Hasil peramanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
dengan menggunakan data produksi yang cukup lama tapi jika model hanya dikalibrasi
dengan data produksi yang relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih
mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi
Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak
terduga ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi Resiko yang disebabkan oleh hal
tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain termasuk di dalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan
sumber daya manusia dan manajemen
Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan
sumber daya di antaranya
1 Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan
lapangan dibuat
2 Menentukan kriteria keuntungan yang jelas
3 Memilih proyek dengan lebih hati-hati dengan cara melihat pengalaman
pengembang sebelumnya baik secara teknis maupun secara manajerial
4 Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani
perjanjian pendanaan
5 Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan
skenario yang terjelek
6 Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan
7 Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan
jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
8 Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan
sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan
9 Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program
untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
METODE ANALISA FLUIDA BERDASARKAN
GEOTHERMOMETER UNTUK MENENTUKAN DAERAH
PROSPEK
Geothermometry adalah suatu metode yang digunakan untuk memperkirakan
temperatur bawah permukaan bumi (reservoir) berdasarkan konsep ketergantungan
kesetimbangan kimia (larutan maupun gas) terhadap temperatur Metode ini biasa
digunakan dalam asesmen potensi panasbumi suatu daerah maupun dalam penelitian
ilmiah lain Suatu set kesetimbangan kimia yang telah terdefinisi persamaan
kesetimbangannya terhadap temperatur biasa disebut geotermometer Contohnya
geotermometer Na-K silika gas isotop dan sebagainya Sebagai contoh sederhana
kelarutan garam akan semakin besar bila temperatur juga semakin tinggi Maka dengan
mengetahui komposisi garam tersebut akan dapat diketahui temperatur kesetimbangan
saat garam tersebut terlarut Tentu saja proses yang terjadi di dalam bumi jauh lebih
kompleks ketimbang apa yang terjadi dalam beaker glass di laboratorium sehingga
nantinya dalam interpretasi data geothermometry perlu adanya asumsi-asumsi dan
sinkronisasi antar berbagai hasil perhitungan geothermometer
Geotermometri ini dapat diaplikasikan dengan mengasumsikan beberapa hal
(1) fluida panasbumi berada dalam kesetimbangan dengan mineral yang ada dalam
reservoir (2) tidak ada mixing dengan airtanah dangkal (3) tidak ada pengendapan
selama fluida naik menuju permukaan
Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya
alam yang berlimpah Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah sehingga
kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa Keterbatasan ilmu untuk mengolah
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi
terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut Sehingga kita merasa perlu untuk
mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam
perut bumi Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah
dengan menggunakan metode survei geofisika Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat) magnetik seismik geolistrik
(resistivitas) dan elektromagnetik
1Metode Gravitasi ( gaya berat ) Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di
bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling ( r = gramcm3 ) Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap
perubahan vertikal oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi
batuan dasar struktur geologi endapan sungai purba lubang di dalam massa batuan
shaft terpendam dan lain-lain Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau
lintasan penampang Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda
dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika Pada saat inidi
pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal )
sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil
Hanya saja dalam metode pengukuran data tetap harus dilakukan dengan sangat teliti
untuk mendapatkan hasil yang akurat
Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi di kapal maupun dari udara
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap) Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan
lainnya Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya Dengan demikian struktur bawah
permukaan dapat diketahui Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting
untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya
2 Metode Magnetik Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau
permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya Perbedaan
permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic
paramagnetic dan diamagnetic Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical
umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi batuan dasar urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic struktur geologi Dan metode ini juga sangat
disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan
sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan
untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomaly magnetic yang ingin diselidiki Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet
dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di
permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang
medan yang relatif besar Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian
ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan yang kemudian
dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi kedua metode sama-
sama berdasarkan kepada teori potensial sehngga keduanya sering disebut sebagai
metoda potensial Namun demikian ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat
keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar Dalam magnetik harus
mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi sedangkan dalam gravitasi
hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi Data pengamatan magnetik lebih
menunjukan sifat residual yang kompleks Dengan demikian metode magnetik memiliki
variasi terhadap waktu jauh lebih besar Pengukuran intensitas medan magnetik bisa
dilakukan melalui darat laut dan udara Metode magnetik sering digunakan dalam
eksplorasi pendahuluan minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta serta bisa
diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
3 Metode Seismik Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan
untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi
dengan bantuan gelombang seismik Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat
kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang
seismiknya Dalam metoda seismik pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik ( ledakan vibroseis dll ) Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan
gelombang di dalam medium ( tanahbatuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel tersebut direkam
sebagai fungsi waktu Berdasar data rekaman inilah dapat lsquodiperkirakanrsquo bentuk
lapisanstruktur di dalam tanah (batuan) Metode seismik didasarkan pada gelombang
yang menjalar baik refleksi maupun refraksi
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut
a Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik
dengan kecepatan berbeda Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin
kompak
b Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah
Panjang gelombang seismik ketebalan lapisan bumi Hal ini memungkinkan setiap
lapisan bumiakan terditeksi Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang
memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens Pada batas antar lapisan gelombang
seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya Kecepatan
gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman Metode seismik sering
digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon batubara pencarian airtanah ( ground
water )kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock
surface ) pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi
geoteknik
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
4 Metode Geolistrik ( resistivas ) Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di
permukaan bumi Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam
bumi Ada beberapa macam metoda geolistrik antara lain metode potensial diri arus
telluric magnetoteluric elektromagnetik IP (Induced Polarization) resistivitas (tahanan
jenis) dan lain-lain Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui
dua elektroda arusKemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda
yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing
lapisan di bawah titik ukur (sounding point) Metoda ini lebih efektif jika digunakan
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal jarang memberikan informasi lapisan di
kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet Oleh karena itu metode ini jarang
digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang
engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar pencarian reservoar air
juga digunakan dalam eksplorasi geothermal Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-
elektroda arus dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis antara lain
a Metode Schumberger
b Metode Wenner
c Metode Dipole ndash dipole
5 Metode Elektromagnetik Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi
geofisika adalah metode elektromagnetik Metode elektromagnetik ini biasanya
digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif Perubahan komponen-komponen
medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah
permukaan Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja
seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi
pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif Contoh metode ini adalah
Turam elektromagnetik Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh
besarnya sumber yang dibuat Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif
yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan Gelombang elektromagnetik
seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang
digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam Teknik ini lebih praktis dan
mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas
6 Metode GPR ( Ground Penetrating Radar ) Ground Penetrating Radar (GPR) biasa
disebut georadar Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan
dari radio detection and ranging Jadi arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi
menggunakan gelombang radio GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal
(nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi sehingga mampu mendeteksi
benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter
sekali pun
GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang
elektromagnetik Karena itu GPR tergolong metode geofisika tidak merusak
(nondestructive) Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah prosedur
pengerjaan mudah dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi) Kelemahannya
penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan
meter (plusmn 100 meter) Itu sebabnya metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs
(atau harta karun) Dengan catatan tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang
yang tempatnya tidak terlalu dalam Karena panjang gelombang itu mencerminkan
ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi Makin tinggi frekuensi makin kecil
panjang gelombang sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin
tinggi pula ketelitiannya) Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam
ketebalan permukaan aspal jalan jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas
guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis Seperti
dijelaskan di awal radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang
kemudian ditangkap balik oleh sensor alat Spektrum frekuensi yang digunakan
disesuaikan kebutuhan pengukurannya Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang
pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi Respons data yang
diterima diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang)
Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan
Secara keseluruhan alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram sehingga sangat
leluasa bergerak Alat ini bekerja dengan dua antena Satu berfungsi sebagai transmiter
yaitu bertugas memancarkan gelombang radar Lainnya sebagai receiver bertugas
menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah
grafiknya ke dalam komputer Pada prinsipnya metode georadar dengan metode seismik
sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi Perbedaannya hanya pada
jenis gelombang yang digunakan