PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

55
PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO Management Resiko Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko. Proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan /pengelolaan sumberdaya Istilah lain dari pengertian resiko adalah (risk) atau risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. [3] Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut: * Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian). Chance of loss Berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian.Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada. * Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian). Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif. * Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).

description

man res

Transcript of PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Page 1: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Management Resiko

Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko.

Proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan /pengelolaan sumberdaya

Istilah lain dari pengertian resiko adalah (risk) atau risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. [3] Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut:

* Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).

Chance of lossBerhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian.Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.

* Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian).

Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.

* Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).

* Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut.

* Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan). Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.

* Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan). Menurut definisi di

Page 2: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

atas, risiko bukan probabilita dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilita dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan.

Derajat Risiko

Derajat risiko – degree of risk adalah ukuran risiko lebih besar atau risiko lebih kecil. Jika suatu risiko diartikan sebagai ketidakpastian, maka risiko terbesar akan terjadi bila terdapat dua kemungkinan hasil yang masing-masing mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi

Klasifikasi Risiko

* Risiko yang dapat diukur dan risiko yang tidak dapat diukur

* Risiko financial dan risiko non financial

* Risiko statis dan risiko dinamis

* Risiko fundamental dan risiko khusus

* Risiko murni dan risiko spekulatif

Risiko Dalam Manajemen RisikoKlasifikasikan ke dalam :

* Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena tidak berfungsinya sistem internal yang berlaku, kesalahan manusia, atau kegagalan sistem. Sumber terjadinya risiko operasional paling luas dibanding risiko lainnya yakni selain bersumber dari aktivitas di atas juga bersumber dari kegiatan operasional dan jasa, akuntansi, sistem tekhnologi informasi, sistem informasi manajemen atau sistem pengelolaan sumber daya manusia.

* Risiko hazard ( BAHAYA ) factor –faktor yang mempengaruhi akibat akibat yang ditimbulkan dari suatu peristiwa. Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadp bencana yang menimbulkan kerugian. Dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang tindih) di antara kategori-kategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya.

* Risiko Finansial adalah resiko yang diderita oleh investor sebagai akibat dari ketidakmampuan emiten saham dan obligasi memenuhi kewajiban pembayaran deviden atau bunga atau bunga serta pokok pinjaman.

* Risiko strategic adalah risiko terjadinya serangkaian kondisi yang tidak terduga yang dapat mengurangi kemampuan manajer untuk mengimplementasikan strateginya secara signifikan.

Page 3: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

PROSES MANAJEMEN RESIKO

Pemahaman risk management memungkinkan manajemen untuk terlibat secara efektif dalam menghadapi uncertainty dengan risiko dan peluang yang berhubungan dan meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan nilai tambah. Menurut COSO, proses manajemen risiko dapat dibagi ke dalam 8 komponen (tahap)

(1) Internal environment (Lingkungan internal)Komponen ini berkaitan dengan lingkungan dimana instansi Pemerintah berada dan beroperasi. Cakupannya adalah risk-management philosophy (kultur manajemen tentang risiko), integrity (integritas), risk-perspective (perspektif terhadap risiko), risk-appetite (selera atau penerimaan terhadap risiko), ethical values (nilai moral), struktur organisasi, dan pendelegasian wewenang.

(2) Objective setting (Penentuan tujuan)Manajemen harus menetapkan objectives (tujuan-tujuan) dari organisasi agar dapat mengidentifikasi, mengakses, dan mengelola risiko. Objective dapat diklasifikasikan menjadi strategic objective dan activity objective. Strategic objective di instansi Pemerintah berhubungan dengan pencapaian dan peningkatan kinerja instansi dalam jangka menengah dan panjang, dan merupakan implementasi dari visi dan misi instansi tersebut. Sementara itu, activity objective dapat dipilah menjadi 3 kategori, yaitu (1) operations objectives; (2) reporting objectives; dan (3) compliance objectives.

Risk tolerance dapat diartikan sebagai variation dalam pencapaian objective yang dapat diterima oleh manajemen. Dalam penerapan pelayanan pajak modern seperti pengiriman SPT WP secara elektronik, diperkirakan 80% Wajib Pajak (WP) Besar akan mengimplementasikannya. Bila ditentukan risk tolerance sebesar 10%, dalam hal 72% WP Besar telah melaksanakannya, berarti tujuan penyediaan fasilitas tersebut telah terpenuhi. Disamping itu, terdapat pula aktivitas suatu organisasi seperti peluncuran roket berawak dengan risk tolerance adalah 0%.

(3) Event identification (Identifikasi risiko)Komponen ini mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial baik yang terjadi di lingkungan internal maupun eksternal organisasi yang mempengaruhi strategi atau pencapaian tujuan dari organisasi. Kejadian tersebut bisa berdampak positif (opportunities), namun dapat pula sebaliknya atau negative (risks).

Terdapat 4 model dalam identifikasi risiko, yaitu(1) Exposure analysis; (2) Environmental analysis; (3) Threat scenario; (4) Brainstorming questions. Salah satu model, yaitu exposure analysis, mencoba mengidentifikasi risiko dari sumber daya organisasi yang meliputi financial assetsphysical assets seperti tanah dan bangunan, human assets yang mencakup pengetahuan dan keahlian, dan intangible assets seperti reputasi dan penguasaan informasi. Atas setiap sumber daya yang dimiliki organisasi dilakukan penilaian risiko kehilangan dan risiko penurunan. seperti kas dan simpanan di bank,

(4) Risk assessment (Penilaian risiko)Komponen ini menilai sejauhmana dampak dari events (kejadian atau keadaan) dapat

Page 4: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

mengganggu pencapaian dari objectives. Besarnya dampak dapat diketahui dari inherent dan residual risk, dan dapat dianalisis dalam dua perspektif, yaitu: likelihood (kecenderungan atau peluang) dan impact/consequence (besaran dari terealisirnya risiko). Dengan demikian, besarnya risiko atas setiap kegiatan organisasi merupakan perkalian antara likelihood dan consequence.

Penilaian risiko dapat menggunakan dua teknik, yaitu: (1) qualitative techniques; dan (2) quantitative techniques. Qualitative techniques menggunakan beberapa tools seperti self-assessment (low, medium, high), questionnaires, dan internal audit reviews. Sementara itu, quantitative techniques data berbentuk angka yang diperoleh dari tools seperti probability based, non-probabilistic models (optimalkan hanya asumsi consequence), dan benchmarking.

Yang perlu dicermati adalah events relationships atau hubungan antar kejadian/keadaan. Events yang terpisah mungkin memiliki risiko kecil. Namun, bila digabungkan bisa menjadi signifikan. Demikian pula, risiko yang mempengaruhi banyak business units perlu dikelompokkan dalam common event categories, dan dinilai secara aggregate.

(5) Risk response (Sikap atas risiko)Organisasi harus menentukan sikap atas hasil penilaian risiko. Risk response dari organisasi dapat berupa: (1) avoidance, yaitu dihentikannya aktivitas atau pelayanan yang menyebabkan risiko; (2) reduction, yaitu mengambil langkah-langkah mengurangi likelihood atau impact dari risiko; (3) sharing, yaitu mengalihkan atau menanggung bersama risiko atau sebagian dari risiko dengan pihak lain; (4) acceptance, yaitu menerima risiko yang terjadi (biasanya risiko yang kecil), dan tidak ada upaya khusus yang dilakukan.

Dalam memilih sikap (response), perlu dipertimbangkan faktor-faktor seperti pengaruh tiap response terhadap risk likelihood dan impact, response yang optimal sehingga bersinergi dengan pemenuhan risk appetite and tolerances, analis cost versus benefits, dan kemungkinan peluang (opportunities) yang dapat timbul dari setiap risk response.

(6) Control activities (Aktifitas-aktifitas pengendalian)Komponen ini berperanan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan (policies) dan prosedur-prosedur untuk menjamin risk response terlaksana dengan efektif. Aktifitas pengendalian memerlukan lingkungan pengendalian yang meliputi: (1) integritas dan nilai etika; (2) kompetensi; (3) kebijakan dan praktik-praktik SDM; (4) budaya organisasi; (5) filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen; (6) struktur organisasi; dan (7) wewenang dan tanggung jawab.

Dari pemahaman atas lingkungan pengendalian, dapat ditentukan jenis dan aktifitas pengendalian. Terdapat beberapa jenis pengendalian, diantaranya adalah preventive, detective, corrective, dan directive. Sementara aktifitas pengendalian berupa: (1) pembuatan kebijakan dan prosedur; (2) pengamanan kekayaan organisasi; (3) delegasi wewenang dan pemisahan fungsi; dan (4) supervisi atasan. Aktifitas pengendalian hendaknya terintegrasi dengan manajemen risiko sehingga pengalokasian sumber daya yang dimiliki organisasi dapat menjadi optimal.

(7) Information and communication (Informasi dan komunikasi)

Page 5: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Fokus dari komponen ini adalah menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyampaiaan informasi dan komunikasi adalah kualitas informasi, arah komunikasi, dan alat komunikasi.

Informasi yang disajikan tergantung dari kualitas informasi yang ingin disampaikan, dan kualitas informasi dapat dipilah menjadi: (1) appropriate; (2) timely; (3) current; (4) accurate; dan (5) accessible. Arah komunikasi dapat bersifat internal dan eksternal. Sedangkan alat komunikasi berupa diantaranya manual, memo, buletin, dan pesan-pesan melalui media elektronis.

(8) MonitoringMonitoring dapat dilaksanakan baik secara terus menerus (ongoing) maupun terpisah (separate evaluation). Aktifitas monitoring ongoing tercermin pada aktivitas supervisi, rekonsiliasi, dan aktivitas rutin lainnya.

Monitoring terpisah biasanya dilakukan untuk penugasan tertentu (kasuistis). Pada monitoring ini ditentukan scope tugas, frekuensi, proses evaluasi metodologi, dokumentasi, dan action plan.

Pada proses monitoring, perlu dicermati adanya kendala seperti reporting deficiencies, yaitu pelaporan yang tidak lengkap atau bahkan berlebihan (tidak relevan). Kendala ini timbul dari berbagai faktor seperti sumber informasi, materi pelaporan, pihak yang disampaikan laporan, dan arahan bagi pelaporan.

Jenis Manajemen Resiko dalam kehidupan sehari – hari

Resiko Bank – Pasar

• Risiko pasar adalah sebagai risiko kerugian pada posisi neraca serta pencatatan tagihan dan kewajiban diluar neraca yang timbul dari pergerakan harga pasar (on-and off-balance sheet)

• Faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Risiko pasar :

• Risiko pasar umum

• Risiko residual

Faktor yang Menentukan Harga Pasar Terkait dengan Risiko

• Penawaran dan permintaan (supply and demand)

• Likuiditas (liquidity)

• Intervensi pemerintah (official intervention)

• Arbitrase (arbitrage)

Page 6: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

• Peristiwa ekonomi dan politik (economic and political events)

• Faktor-faktor indikator ekonomi (underlying economic factors)

2.1 Pengertian Etika Kepemimpinan

Etika adalah perilaku berstandar normatif berupa nilai-nilai moral , norma-norma dan hal-hal yang baik . Etika Kepemimpinan adalah sejumlah sifat –sifat utama yang harus dimiliki seorang pemimpin agar kepemimpinannya dapat efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sesuai norma dan nilai yang berlaku .

2.2 Prinsip Etika Pemimpin

Prinsip etika pemimpin antara lain adalah :• Menjaga perasaan orang lain,• Memecahan masalah dengan rendah hati • Menghindari pemaksaan kehendak tetapi menghargai pendapat orang lain,• Mengutamakan proses dialogis dalam memecahkan masalah • Menanggapi suatu masalah dengan cepat, dan sesuai dengan keahlian • Menyadari kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki serta mengedepankan sikap

jujur,disiplin, dan dapat dipercaya.

2.3 Nilai-nilai Pemimpin yang Bermoral

Beberapa nilai kepemimpinan yang perlu dimiliki seorang pemimpin antara lain adalah sebagai berikut :

- Integritas dan moralitas.Integritas menyangkut mutu, sifat dan keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh

sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Moralitas menyangkut ahlak, budi pekerti, susila, ajaran tentang baik dan buruk, segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket, adat sopan santun.

- Tanggung jawab.Seorang pemimpin harus memikul tanggung jawab untuk menjalankan misi dan mandat yang

dipercayakan kepadanya. Pemimpin harus bertanggungjawab atas apa yang dilakukan dan tidak dilakukannya untuk mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam organisasi. Ia harus memiliki keberanian untuk mempertanggungjawabkan tindakan yang telah dilakukan dan mengambil risiko atau pengorbanan untuk kepentingan organisasi dan orang-orang yang dipimpinnya. Tanggung jawab dan pengorbanan adalah dua hal yang saling berhubungan erat. Pemimpin harus mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadi atau keluarga termasuk pengorbanan waktu. Di sisi lain, pemimpin harus melatih bawahan untuk menerima tanggung jawab serta mengawasi pelaksanaan tugasnya.

- Visi Pemimpin.Kepemimpinan seorang pemimpin nyaris identik dengan visi kepemimpinannya. Visi adalah

arah ke mana organisasi dan orang-orang yang dipimpin akan dibawa oleh seorang pemimpin. Pemimpin ibarat seorang nakhoda yang harus menentukan ke arah mana kapal dengan penumpangnya akan di arahkan. Visi sama pentingnya dengan navigasi dalam pelayaran.

Page 7: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Semua awak kapal menjalankan tugasnya masing-masing tetapi hanya nakhoda yang menentukan arah kapal untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Visi pemimpin akan menginspirasi tindakan dan membantu membentuk masa depan. Visi adalah masa depan yang realistis, dapat dipercaya dan menjembatani masa kini dan masa depan yang lebih baik sesuai kondisi (sosial politik, ekonomi, budaya) yang diharapkan. Visi juga mengandung harapan-harapan, atau bahkan “mimpi” yang memberi semangat bagi orang-orang yang dipimpin. Pemimpin adalah “pemimpi” yang sanggup mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan. Burt Nanus dalam bukunya Kepemimpinan Visioner mengatakan : “ Tak ada mesin penggerak organisasi yang lebih bertenaga dalam meraih keunggulan dan keberhasilan masa depan, kecuali visi yang menarik, berpengaruh dan dapat diwujudkan serta mendapat dukungan luas.”

- Kebijaksanaan.Kebijaksanaan (wisdom) yaitu kearifan seorang pemimpin dalam memutuskan sesuatu

sehingga keputusannya adil dan bijaksana. Kebijaksanaan memiliki makna lebih dari kepandaian atau kecerdasan. Pemimpin setiap saat dihadapkan kepada situasi yang rumit dan sulit untuk mengambil keputusan karena terdapat perbedaan kepentingan antar kelompok masyarakat dan mereka yang akan terkena dampak keputusannya. Seringkali pemimpin seperti menghadapi “buah simalakama”, sulit untuk menentukan pilihan karena sama-sama berisiko. Selain upaya manusia menekuni dan mencari kebijaksanaan, perlu upaya meminta kebiaksanaan kepada Tuhan sebagai sumber untuk memutuskan keputusan yang terbaik dan bijaksana.

- Keteladanan.Keteladanan seorang pemimpin adalah sikap dan tingkah laku yang dapat menjadi contoh bagi

orang-orang yang dipimpinnya. Keteladanan berkaitan erat dengan kehormatan, integritas dan moralitas pemimpin. Keteladanan yang dibuat-buat atau semu dan direkayasa tidak akan langgeng. Pemimpin sejati melakukan hal-hal baik dengan wajar tanpa pamrih, bukan sekedar untuk mendapat pujian manusia. Sifat-sifat baiknya dirasakan orang lain sehingga dapat mempengaruhi lingkungan dan masyarakat luas sebagai suatu teladan yang hidup.

- Menjaga Kehormatan.Seorang pemimpin harus menjaga kehormatan dengan tidak melakukan perbuatan tercela

karena semua perbuatannya menjadi contoh bagi bawahan dan orang-orang yang dipimpinnya. Ia tidak boleh mudah terjebak dalam godaan “Tiga Ta” yaitu “harta” (memperoleh materi atau uang secara tidak sah/ melanggar hukum), “tahta” (mendapatkan kekuasaan dengan menghalalkan sebagal cara) dan “wanita” ( perselingkuhan, hubungan seks di luar pernikahan) yang sering menjatuhkan kehormatan sebagai pemimpin. Budaya lokal (Jawa) juga mengajarkan pemimpin harus menghindari 5 M (Mo Limo ) yaitu maling (mencuri/ korupsi), madat (narkoba), madon (main perempuan), main (berjudi) dan minum (mabuk alkohol). Setiap daerah atau suku bangsa memiliki rambu-rambu kehormatan yang tidak boleh dilanggar oleh seorang pemimpin. Mahatma Gandhi mengatakan ada 7 dosa sosial yang mematikan yaitu : “kekayaan tanpa kerja”, “kenikmatan tanpa nurani”, “ilmu tanpa kemanusiaan”, “pengetahuan tanpa karakter”, “politik tanpa prinsip”, “bisnis tanpa moralitas” dan “ibadah tanpa pengorbanan.” Semua itu merupakan rambu-rambu peringatan bagi pemimpin untuk menjaga kehormatannya.

- Beriman.Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa sangat penting karena pemimpin adalah manusia biasa

dengan semua keterbatasannya secara fisik, pikiran dan akal budi sehingga banyak masalah yang tidak akan mampu dipecahkan dengan kemampuannya sendiri. Iman dapat menjembatani

Page 8: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

antara keterbatasan manusia dengan kesempurnaan yang dimiliki Tuhan, agar kekurangan itu dapat diatasi. Iman juga merupakan perisai untuk meredam keinginan dan nafsu-nafsu duniawi serta godaan untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan dalam menjalankan kepemimpinannya. Penting bagi seorang pemimpin untuk selalu menyadari bahwa Tuhan itu Maha Kuasa, Maha Mengetahui dan Maha Hadir. “Mahakuasa” berarti tidak ada satu pun yang bisa terjadi tanpa perkenan dan pengendalian-Nya. “Maha Mengetahui” berarti tidak ada satu pun bisa terjadi tanpa pengetahuan dan keterlibatan-Nya. “Maha Hadir” berarti tidak ada satu pun bisa terjadi tanpa Ia ada di sana. Implikasi pemahaman seperti itu bagi pemimpin adalah sesgala sesuatu yang terjadi, termasuk kepemimpinan yang dijalankannya, bukan sekedar kebetulan atau by chance belaka. Pemimpin yang beriman menyadari bahwa semua perbuatannya diketahui dan diawasi Tuhan yang hadir di mana-mana sehingga ia takut mengkhianati amanat sebagai pemimpin. Apabila mengalami kesulitan dan masalah yang berat, ia harus bersandar kepada Tuhan karena tidak ada satu pun kejadian tanpa perkenan dan pengendalian-Nya. Tuhan itu Pemilik kehidupan, Penyelenggara dan Pemberi apa yang kita butuhkan.

- Kemampuan Berkomunikasi.Suatu proses kepemimpinan pada hakikatnya mengandung beberapa komponen yaitu :

pemimpin, yang dipimpin, komunikasi dan interkasi antara pemimpin dan yang dipimpin, serta lingkungan dari proses komunikasi tersebut. Peter Koestenbaum, seorang pakar kepemimpinan, melalui bukunya berjudul : Leadership, The Inner Side of Greatness” (1991) mengatakan bahwa : “Kepemimpinan yang bermoral adalah suatu proses moralitas untuk mencapai suatu tingkat atau keadaan dimana para pemimpin mampu mengikat (dalam arti berkomunikasi dan berinteraksi) dengan yang dipimpinnya berdasarkan kebersamaan motif, nilai dan tujuan – yaitu berdasarkan kebutuhan-kebutuhan hakiki para pengikut maupun pemimpin itu sendiri.” Di sini tampak bahwa antara pemimpin dan yang dipimpin terdapat suatu ikatan kuat sebagai satu keutuhan dan memiliki ketergantungan satu sama lain. Untuk mencapai hal tersebut maka seorang pemimpin harus mampu membangun komunikasi dengan orang-orang yang dipimpinnya sehingga kepemimpinannya dapat efektif dan efisien. Sebaliknya, kegagalan dalam menjalankan komunikasi dapat menimbulkan keadaan yang kurang harmonis dalam organisasi bahkan dapat menjurus kepada situasi konflik yang mengganggu pelaksanaan tugas. Kemampuan berkomunikasi juga diperlukan untuk menggalang para tokoh masyarakat (tomas), tokoh agama (toga) dan tokoh adat (todat) karena mereka memiliki pengaruh dan pengikut di masyarakat.

- Komitmen Meningkatkan Kualitas SDMSumber daya manusia (SDM) adalah faktor strategis dan penentu dalam kemajuan organisasi,

dan pemimpin harus memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas SDM. Ada pepatah kuno yang kurang lebih berbunyi sebagai berikut : “Kalau Anda ingin memetik hasil jangka pendek, tanamlah jagung atau padi. Kalau ingin memetik hasil jangka panjang, tanamlah pohon kelapa. Tetapi kalau ingin memetik hasil sepanjang masa, didiklah manusia !” Dari semua sumber daya yang tersedia bagi manajemen – uang, bahan, peralatan dan manusia – maka sumber terpenting adalah manusia. SDM merupakan faktor strategis yang menentukan suatu proses produksi atau pembangunan ekonomi, tetapi ironisnya ada kecenderungan umum untuk lebih memperhatikan investasi aset modal atau finansial, material, dan pembangunan fisik ketimbang aset manusia atau SDM. Dari 16 bab dan 240 pasal dalam Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (termasuk perubahan-perubahannya) hanya ada 1 bab

Page 9: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

dan 7 pasal yang berkaitan dengan sumber daya manusia yaitu Bab V tentang Kepegawaian Daerah.

Selain nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, etika yang baik juga harus dimiliki. Etika adalah perilaku berstandar normatif berupa nilai-nilai moral, norma-norma, dan hal-hal yang baik-baik. Etika difungsikan sebagai penuntun dalam bersikap dan bertindak menjalankan kehidupan menuju ke tingkat keadaan yang lebih baik. Kepemimpinan beretika akan membuat suasana hubungan kerja dalam organisasi lebih nyaman dan terhindar dari konflik vertikal maupun konflik horisontal. Sebab, pelaku-pelaku organisasi menyadari keberadaan pedoman dan penuntun berupa prinsip-prinsip etika yang membatasi gerak bersikap dan bertindak.

2.4 Kepemimpinan , tanggung jawab sosial dan menciptakan budaya organisasi yang etis

Seorang pemimpin tidak hanya berhubungan dengan bawahannya saja. Mereka juga berhubungan dengan masyarakat luas. Langkah paling mudah untuk mewujudkan tanggung jawab sosial kepada masyarakat adalah dengan jalan berperilaku etis dan selalu berusaha melakukan segala sesuatu dengan baik, benar, dan transparan.

Tanggung jawab sosial didefinisikan sebagai kewajiban seorang individu/perusahaan untuk peduli terhadap masyarakat akan dampak-dampak yang mungkin ditimbulkan dari adanya kepemimpinan seseorang atau keberadaan sebuah perusahaan. Ide tanggung jawab sosial perusahaan terus berkembang, dan baru-baru ini telah dijelaskan sebagai proses dimana para manajer dalam suatu organisasi berpikir dan mendiskusikan tentang hubungan dengan para pemangku kepentingan, dan bagaimana mereka akan bekerja ke arah mencapai kebaikan bersama. Untuk menganalisis tanggung jawab sosial perusahaan, suatu perusahaan perlu untuk memahami apa yang dipikirkan, dikatakan, dan cenderung dilakukan oleh orang lain. Menurut profesor R. Edward Freeman, tanggung jawab sosial perusahaan tidak lagi merupakan tambahan, tetapi dibangun dalam tujuan inti dari bisnis.

Inisiatif tindakan para pemimpin yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tanggung jawab sosial, serta menciptakan budaya organisasi yang mendorong perilaku etis, diuraikan dalam Gambar 6-1.

1. Pemberian Strategi Kepemimpinan untuk Etika dan Tanggung Jawab SosialRute yang paling efektif untuk sebuah organisasi yang etis dan bertanggung jawab secara sosial yaitu memberikan strategi kepemimpinan untuk manajemen senior ke arah itu. Dengan cara ini, manajer senior menjadi pemimpin etika : kebijakan dan tindakan mengatur etika dan tanggung jawab sosial bagi organisasi. Jika top level memiliki etika tinggi, pekerja di semua tingkat lebih mungkin untuk berperilaku etis. Ketika Paul O'Neil menjadi CEO dan ketua di Alcoa tahun yang lalu, ia percaya bahwa keselamatan instalasi adalah kewajiban. Ia mengunjungi Alcoa, berkomunikasi dengan manajer dan pekerja tentang perlunya keselamatan kerja. Perilaku etis yang dihargai kemungkinan akan bertahan. Linda Klebe Trevino dan Michael E. Brown mengamati bahwa perilaku etis dapat dihargai dengan mempromosikan dan memberikan kompensasi orang-orang yang tampil baik dan telah mengembangkan reputasi integritas dengan manajer, rekan kerja, dan pelanggan. Selain itu, pekerja yang melakukan perilaku tidak etis tidak perlu diberikan penghargaan, dan mungkin diberikan tindakan disiplin.

2. Menciptakan Kenyamanan Tempat KerjaSebuah inisiatif tanggung jawab sosial yang secara langsung mempengaruhi kesejahteraan karyawan adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, menyenangkan, dan dan merangsang intelektual lingkungan kerja. Karena banyak orang menghabiskan sekitar sepertiga

Page 10: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

dari waktu mereka di tempat kerja, lingkungan kerja yang menyenangkan meningkatkan kemungkinan bahwa kehidupan mereka akan diperkaya. Benefit yang biasanya diberikan perusahaan adalah jam kerja fleksibel; tempat penitipan anak; layanan concierge, seperti Penjemputan dry cleaning; dan cuti dibayar. Berikut ini adalah tiga perusahaan yang dinilai memiliki kenyamanan tempat kerja paling tinggi:· Google, Mountain View, California : Perusahaan yang namanya telah menjadi kata kerja standar untuk Silicon Valley. Fasilitas yang diberikan antara lain gratis makanan gourmet, spa, renang, dan layanan kesehatan gratis di tempat. Google menerima 1.300 resume pekerjaan yang tidak diminta per hari. Standar mempekerjakan yang sulit, menekankan kecemerlangan, baik keterampilan tim-player, dan kepentingan yang beragam. Data gaji tidak diumumkan, tetapi banyak karyawan Google menjadi kaya melalui pelaksanaan opsi saham yang sah. Sembilan puluh persen dari karyawan menerima opsi saham.· Quicken Loans, Livonia, Michigan: pemberi pinjaman hipotek ini memiliki reputasi untuk menjadi perusahaan berbasis etika. Quicken menghindari krisis kredit rumah dengan membatasi dirinya untuk hipotek tradisional. Quicken membayar gaji tahunan rata-rata untuk staf adalah $ 75.765, dan $ 41.780 untuk staf per jam.· Wegmans Food Markets, Inc., Rochester, New York: Landasan kepercayaan perusahaan swasta yang memiliki 71-toko kelontong ini adalah "Karyawan pertama, pelanggan kedua." The Wegman percaya bahwa ketika karyawan senang, pelanggan juga akan senang. Membayar gaji tahunan rata-rata adalah $ 49.411, dan $ 27, 414 untuk staf per jam.

3. Membantu Membangun Lingkungan BerkelanjutanPara pemimpin yang bertanggung jawab sosial memiliki pengaruh untuk mempertahankan dan melestarikan lingkungan eksternal melalui berbagai tindakan mengelola limbah beracun. Membantu membangun lingkungan yang berkelanjutan dapat melibatkan ratusan tindakan yang berbeda seperti membuat kemasan yang lebih kecil, memanfaatkan lebih luas pencahayaan, dan jika memungkinkan menggunakan energi dari panel surya dan turbin angin untuk menggantikan pembakaran bahan bakar fosil. Selain itu, banyak perusahaan membangun tim mensponsori taman bermain atau membarui sebuah rumah tua di lingkungan menurun. Melestarikan sebuah bangunan tua, dan tindakan yang sama meningkatkan estetika lingkungan. Tiga dari perwakilan inisiatif kepemimpinan untuk membantu menciptakan lingkungan yang berkelanjutan:· Beberapa perusahaan ban, termasuk Bridgestone Corp dan Michelin SA, yang manufaktur ban dengan daya tahan gelinding yang lebih kecil, atau kekuatan ban harus diatasi untuk memindahkan kendaraan. Lebih sedikit bahan bakar yang dikonsumsi oleh kendaraan ketika telah mengurangi daya tahan gelinding, namun ada kekhawatiran bahwa ban tidak akan bertahan lama dan mungkin berhenti lagi jarak pada permukaan basah..· Katrina Markoff, pemilik dan pendiri Vosges Haut Chocolat, menjalankan markas Chicago nya dengan 100 persen energi yang dapat diperbaharui. "Tapi kami sedang membidik untuk LEED tingkat platinum, yang berarti pada dasarnya tidak memiliki limbah dan hampir 70 persen dari grid (power supply), " Jelas Markoff.· Dipelopori oleh CEO Lee Scott, Wal-Mart telah mengambil inisiatif besar menjadi toko ramah lingkungan. Di antara tujuan Scott adalah untuk (a) meningkatkan efisiensi armada energinya dengan 25 persen dalam tiga tahun, dan efisiensi ganda dalam sepuluh tahun, (b) mengurangi limbah padat dari toko-toko AS sebesar 25 persen, (c) berinvestasi $ 500 dalam proyek keberlanjutan, (d) bekerja dengan pemasok untuk mencari tahu cara untuk mengurangi

Page 11: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

limbah kemasan, seperti cara baru untuk mengurangi penggunaan energi, dan (e) mendorong pelanggan untuk beralih pada lampu neon hemat energi.Cara lain bagi seorang pemimpin untuk membantu lingkungan adalah bisnis daur ulang secara langsung. Daur ulang elektronik sangat penting karena elektronik adalah aliran limbah padat dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dan mengandung racun seperti merkuri dan kromium.

4. Terlibat dalam FilantropiPendekatan kepemimpinan untuk tanggung jawab sosial organisasi adalah dengan menyumbangkan uang untuk amal dan berbagai penyebab lainnya. Sebagian besar badan amal sangat bergantung pada dukungan perusahaan. Contoh paling mencolok adalah Bill dan Melinda Gates dari Microsoft, yang membentuk lembaga mereka sendiri yang tujuan utama secara global untuk mengurangi kemiskinan, memerangi AIDS, dan vaksinasi anak-anak terhadap penyakit. Di Amerika Serikat lebih fokus pada pendidikan dan akses ke teknologi informasi. Selanjutnya, Bill Gates telah menyerukan revisi kapitalisme di mana orang miskin menerima lebih banyak benefit. Gates mengatakan dia bermasalah karena kemajuan teknologi, perawatan kesehatan, dan pendidikan cenderung untuk membantu orang kaya. Pendekatan lain untuk mendapatkan perputaran yang cepat untuk sumbangan amal adalah perusahaan merespon secara langsung kebutuhan mendesak, sehingga menampilkan kepemimpinan yang tegas. Ketika kebakaran hutan menghancurkan ribuan rumah di California pada bulan Oktober 2007, karyawan toko di daerah tersebut menyumbangkan ratusan selimut dan barang-barang rumah tangga. Dalam sebulan program untuk mengumpulkan dana untuk dana pembangunan kembali bencana San Diego terkumpul. Pembeli didorong untuk menyumbangkan ke badan amal, dan yayasan amal, perusahaan memperoleh sumbangan sebesar $ 50 atau lebih. Sebagai Pemimpin yang menyertai dalam aksi tersebut, filantropiselain menyumbangkan uang untuk penyebab. Hal ini dapat mempengerahui orang lain untuk memberikan sumbangan.

5. Bekerja dengan Pemasok untuk Meningkatkan Kondisi KerjaSebuah kesempatan untuk berlatih tanggung jawab sosial bagi para pemimpin perusahaan untuk bekerja dengan pemasok untuk meningkatkan kondisi kerja fisik dan mental. Membantu pemasok memperbaiki kondisi kerja dengan cara bahwa karyawan pemasok sering membutuhkan pekerjaan dengan gaji. Hampir pekerjaan apapun lebih baik daripada tidak ada pekerjaan untuk orang yang menghadapi kemiskinan ekstrim atau yang tergantung pada upah sederhana untuk makanan dan tempat tinggal. Membantu pemasok untuk memperbaiki kondisi kerja telah dikonseptualisasikan sebagai kendaraan perusahaan untuk perubahan-sosial yang positif untuk menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan.Gap Inc mengambil inisiatif utama untuk mulai memperbaiki kondisi kerja di pemasok. Pimpinan perusahaan mengeluarkan laporan bahwa kondisi kerja yang jauh dari sempurna di banyak 3.000 pabrik di seluruh dunia bahwa pakaian manufaktur untuk Gap. Di antara pelanggaran-kondisi kerja adalah bahwa antara 10 dan 25 persen dari pabrik-pabrik Cina yang digunakan pemaksaan psikologis atau pelecehan verbal. Lebih dari 50 persen dari pabrik-pabrik yang dikunjungi di sub-Sahara Afrika dioperasikan mesin tanpa alat pengaman yang tepat. Perwakilan Gap sekarang berinvestasi lebih banyak waktu dalam pelatihan dan membantu pabrik-pabrik mengembangkan program untuk memenuhi kode kondisi kerja.

6. Menetapkan Kode Etik Tertulis

Page 12: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Banyak organisasi menggunakan kode etik tertulis sebagai pedoman perilaku etika dan sosial yang bertanggung jawab. Pedoman semakin penting karena pekerja dalam tim self-managing memiliki kepemimpinan kurang dari sebelumnya. Bagaimanapun industri, sebagian besar kode menangani masalah sangat mirip. Patricia Breeding, staf kepatuhan integritas untuk Perjanjian Kesehatan, di Knoxville, Tennessee, mengatakan, "Mereka semua konflik kepentingan, hadiah dan hal-hal seperti hubungan vendor. Mereka menggunakan kata 'pelanggan' dalam suatu tempat dan 'pasien' di tempat lain tapi mereka semua melakukan hal yang benar. " Larangan suap dari pemerintah dimasukkan lebih sering dalam kode etik untuk memerangi potensi besar masalah. Sebagai contoh, perusahaan Jerman Siemens AG membayar $ 280.000.000 AS karena telah membayar suap di Nigeria, Rusia, dan Libya untuk membantu menerima kontrak. The Sarbanes-Oxley Act, yang dipicu oleh skandal keuangan di sekitar tahun 2000, mengharuskan perusahaan publik untuk mengungkapkan apakah mereka telah mengadopsi kode etik untuk pejabat kantor keuangan. Dalam beberapa perusahaan-perusahaan, seperti Boeing Company, pekerja di semua tingkatan diminta untuk menandatangani kode etik. Sebuah kode etik yang ditulis etik lebih mungkin untuk mempengaruhi perilaku ketika kedua pemimpin resmi dan informal di seluruh perusahaan sering menyebutnya. Selanjutnya, kepatuhan kode harus dihargai, dan pelanggaran kode harus dihukum.

7. Mengembangkan Mekanisme Formal untuk Menghadapi Masalah EtisBanyak pengusaha besar memiliki program etika dari berbagai jenis. Organisasi besar sering membentuk komite etika untuk membantu memastikan perilaku etis dan bertanggung jawab secara sosial. Partisipasi kepemimpinan tingkat atas dalam mekanisme resmi lebih memberikan mereka pengaruh. Anggota Komite mencakup perwakilan manajemen puncak ditambah manajer lain di seluruh organisasi. Spesialis dari departemen sumber daya manusia mungkin juga bergabung dengan grup.Panitia menetapkan kebijakan tentang etika dan tanggung jawab sosial dan mungkin melakukan audit etika kegiatan perusahaan. Selain itu, anggota komite mungkin meninjau keluhan tentang masalah etika. Pemerintah federal AS memiliki unit yang disebut Standar Pentagon Perilaku untuk menangani masalah etika. Senjata paling ampuh adalah sebuah Ensiklopedia kegagalan Etika, daftar kegagalan etika dalam pemerintahan yang diterbitkan di Internet oleh pengacara Pentagon Stephen Epstein. Salah satu contoh adalah kasus seorang petugas perlindungan Bea dan Perbatasan yang mendarat helikopter pemerintah di tempat bermain sekolah dasar putrinya. meskipun memiliki izin atasan untuk terbang ke sana, petugas itu dipecat karena menyalahgunakan milik pemerintah. Dalam kasus lain, seorang pejabat Angkatan Darat tertangkap menyalurkan bisnis palsu untuk dirinya sendiri dan pacar anak perempuannya. Fokus di sini adalah bahwa perilaku yang tidak etis dalam sebuah organisasi besar mungkin diberitahukan kepada publik, sehingga rasa malu dan kemunduran karir untuk terdakwa.

8. Menerima Whistleblower (pelapor)Whistleblower adalah seorang karyawan yang mengungkapkan kesalahan organisasi kepada pihak yang dapat mengambil tindakan. Whistleblower sering pergi langsung ke biro pemerintah federal untuk melaporkan apa yang mereka anggap sebagai penipuan dan penyimpangan etika oleh majikan mereka. Whistleblower sering dikucilkan dan dipermalukan oleh perusahaan. Sebagai contoh, mereka mungkin tidak menerima promosi lebih. Selain itu, banyak pelapor yang dipecat atau diturunkan. The Sarbanes-Oxley Act memberikan beberapa perlindungan bagi pelapor. Karyawan yang melaporkan penipuan yang berkaitan dengan akuntansi perusahaan, dan audit memiliki cara untuk mendapatkan pemulihan, serta membayar kembali

Page 13: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

dan biaya hukum. Namun demikian, lebih dari setengah dari permintaan whistleblower diabaikan. Jadi, penting bagi para pemimpin di semua tingkatan untuk menciptakan iklim yang nyaman untuk whistleblowing yang sah. Pemimpin perlu memilah perbedaan whistleblower yang onar dan benar. Menjadi whistleblower membutuhkan tindakan kecil kepemimpinan, dalam arti mengambil inisiatif untuk membawa perubahan.

9. Memberikan Pelatihan di Etika dan Tanggung Jawab SosialBentuk pelatihan etika mencakup pesan tentang etika dan tanggung jawab sosial dari pimpinan perusahaan, kelas etika di perguruan tinggi, dan latihan dalam etika. Program pelatihan ini memperkuat gagasan bahwa perilaku etis dan bertanggung jawab secara sosial secara moral benar dan baik untuk bisnis. Latihan program dalam etika dan tanggung jawab sosial yang paling mungkin untuk menjadi efektif ketika budaya organisasi mendorong perilaku etis.Caterpillar, produsen peralatan konstruksi dan pertambangan, menggunakan pendekatan modern untuk pelatihan etika. Selama pelatihan tahunan, semua 95.000 karyawan merenungkan serangkaian pertanyaan yang disajikan kepada mereka baik lewat internet atau di atas kertas. Skenario yang ditulis di rumah, mendorong pekerja untuk mempertimbangkan yang terbaik cara untuk berperilaku dalam situasi tertentu. Karyawan dapat berkonsultasi dengan kode etika karena mereka refleks pada skenario.

10. Menempatkan Kepentingan Perusahaan diatas Kepentingan PribadiBanyak pelanggaran etika,seperti manajer senior memutuskan kompensasi berdasarkan keinginannya sendiri, manajer menempatkan kepentingan pribadi mereka atas kesejahteraan perusahaan dan karyawan lainnya. Jonathan M. Tish, ketua dan CEO Loews Hotel, mengatakan bahwa "Kami" pemimpin, atau orang-orang yang melihat melampaui kepentingan pribadi untuk membangun kemitraan dalam mengejar kebaikan yang lebih besar. "Kami" pemimpin menyatukan daripada membagi, berkolaborasi daripada bersaing, dan percaya bahwa mungkin untuk "melakukannya dengan baik" dan "berbuat baik" pada saat yang sam. Suatu persyaratan utama untuk membangun kemitraan adalah keadilan dalam memperoleh manfaat.

2.5 Perilaku Etis dan Kinerja Perusahaan

Etika yang tinggi dan tanggung jawab sosial kadang-kadang terkait dengan kinerja keuangan perusahaan yang dapat menimbulkan efek yang baik. Sebuah model baru ini dikembangkan dari hubungan antara kinerja perusahaan dan keuntungan yang menekankan peran penawaran dan permintaan. Model ini menyatakan bahwa ketika permintaan untuk investasi tanggung jawab sosial meningkat, maka manajer akan memaksimalkan nilai kepentingan diri mereka untuk melakukan investasi ini meskipun arus kas berkurang. Meskipun akan membuat pengeluaran yang banyak tetapi nilai pasar dari perusahaan dapat meningkatkan ketika permintaan untuk peluang investasi ini lebih besar dari penawaran.Sebuah contoh mungkin bahwa investasi dalam program-program untuk meningkatkan keaksaraan antara anak-anak miskin mungkin memiliki hasil karena ada permintaan besar untuk jenis investasi. Antara tanggung jawab sosial dan keuntungan juga dapat bekerja dalam dua arah, yaitu perusahaan lebih menguntungkan baik mampu untuk berinvestasi dalam tanggung jawab sosial yang memiliki inisiatif yang memberikan efek yang menyebabkan lebih banyak keuntungan.

Page 14: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Para peneliti menemukan bahwa kesuksesan finansial dengan menyisakan uang yang cukup untuk berinvestasi dalam kinerja sosial perusahaan. Studi ini juga menemukan bahwa kinerja sosial perusahaan yang baik memberikan kontribusi untuk peningkatan kinerja keuangan yang diukur dengan return on asset dan laba atas penjualan. Tanggung jawab sosial perusahaan kadang-kadang dapat meningkatkan keuntungan karena secara sosial tindakan yang bertanggung jawab adalah biaya-efektif. Etika juga dapat menghindari biaya membayar denda yang besar karena yang disebabkan karena perlakuan yang tidak etis, termasuk tuduhan diskriminasi dan class action tuntutan hukum karena tidak tepat dalam pelaporan keuangan. Contohnya, denda besar dikenakan pada Siemens, seperti yang disebutkan sebelumnya, dimana menggambarkan biaya potensi menjadi tidak etis. Penuduhan dalam sisi tidak etis dan ilegal.Perilaku tersebut juga dapat mengakibatkan penurunan tiba-tiba pada pelanggan dan klien. Singkatnya, seorang pemimpin yang berhasil membangun iklim etika yang tinggi dan tanggung jawab sosial dapat memperoleh dan menyelamatkan perusahaan untuk mendapatkan banyak uang.

2.6 Strategi Menjadi Pemimpin yang BeretikaPenulis menyajikan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh seorang pemimpin

sebelum mengambil sebuah keputusan agar keputusan tersebut dinilai etis oleh bawahan maupun pihak-pihak lain:- Apakah ini benar?Dengan bertanya kepada diri sendiri apakah yang dilakukan telah benar apa adanya merupakan langkah evaluasi dan antisipatif seorang pemimpin efektif di dalam rangka mewujudkan perilaku etis.- Apakah ini adil?Dengan bertanya kepada diri sendiri apakah yang dilakukan telah memenuhi prinsip keadilan merupakan langkah preventif di dalam mewujudkan perilaku etis.- Siapa yang akan tersinggung?Dengan mengetahui siapa saja yang akan tersinggung dengan keputusan anda, anda akan lebih siap di dalam mempersiapkan langkah-langkah di dalam menyikapi konsekuensi dari keputusan anda. Dan hal ini merupakan langkah preventif dalam berperilaku etis.- Jika keputusan ini dipublikasikan apakah anda siap dengan konsekuensinya?Pertanyaan ini merupakan langkah awal di dalam usaha untuk mengevaluasi serta memperbaiki keputusan yang akan dibuat agar tidak berdampak luas pada masyarakat.- Seberapa sensitifkah keputusan yang akan saya ambil?Pertanyaan ini ditujukan untuk menguji daya intuisi anda. Dengan bisa meramalkan seberapa jauh konsekuensi yang ditimbulkan dari keputusan ini akan berdampak pada perilaku etis.

Seorang pemimpin efektif paling tidak harus mampu bertanya pada dirinya sendiri mengenai lima butir pertanyaan di atas, sehingga mereka mampu untuk menciptakan strategi di dalam memperbaiki perilaku mereka agar beretika tinggi..

.

.

Pengukuran dan Penanggulangan Risiko

Page 15: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Metode Pengidentifikasian Risiko1.Menggunakan daftar pertanyaan/kuesioner2.Menggunakan laporan keuangan: menganalisis neraca, laporan pengoperasian, dan catatan pendukung lainnya.3.Observasi/pemeriksaaan langsung ke lokasi4.Mengadakan interaksi dengan departemen/bagian perusahaan5.Mengadakan interaksi dengan pihak luar: perusahaan lain, akuntan, penasehat hukum, konsultan manajemen, dll.6.Melakukan analisis terhadap kontrak-kontrak yang telah dibuat7.Membuat dan menganalisis catatan/statistik tentang data-data kerugian-kerugian yang pernah diderita8.Melakukan analisis lingkungan

PENGUKURAN RISIKO1.Dimensi yang diukur dalam pengukuran risiko:a)Besarnya frekuensi kerugian : berapa kali terjadinya suatu kerugian selama periode tertentu dari data-data periode sebelumnya.b)Tingkat kegawatan (severity) : keparahan atau kerugian yang berisiko dari total kekayaan, perkirakan nilai yang hilang.Pengukuran risiko ini menggunakan konsep probabilitas (kemungkinan). Ada 2 cara perhitungan, yaitu tanpa bobot dan dengan bobot. Contoh : kecelakaan motor di Padang selama tahun 2009 sebanyak 200 kali. 50 kali dari jumlah tersebut ditabrak mobil dan sisanya karena ditabrak sesama motor. Berapa probabilitas terjadinya kecelakaan motor ditabrak mobil?•Tanpa bobot P(E) = 50/200 = 0,25.•Pembobotan P(E) = 2X50/(2X50)+(1X150) = 0,4.2.Analisis laporan keuangan•Vertikal: ration aktiva (current assets, fixed assets)•Horizontal: laporan keuangan 3 tahun terakhir

PENANGGULANGAN RISIKOA.Risk Control (avoiding and minimizing)1.Menghindari : menghindari harta, orang, dan kegiatan dari peril.Caranya dengan menolak memiliki/menerima/melaksanakan kegiatan yang mengandung risiko.2.Mengendalikan : untuk memperkecil peluang terjadi atau mengurangi dampak dengan pencegahan dan pengurangan dampak.Program pengendalian berdasarkan sebab:•Engineering approach , pengendalian pada sebab sebab fisik/mekanis •Human relation approach, kecerobohan dll3.Memisahkan : memisahkan penempatan harta dalam risiko yang sama. Tujuannya untuk memperkecil kemungkinan dan mengurangi kerugian.4.Kombinasi : menambah exposure unit dalam batas kendali usaha. Tujuannya untuk law of the large number (kerugian dapat diramalkan). 5.Memindahkan : aktivitas dipindahkan ke pihak lain

Page 16: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

B.Risk Financing1.Asuransi2.Retensi : penyediaan dana untuk penanggulangan kemungkinan terjadi risiko. Banyak alasan perusahaan melakukan retensi, seperti biaya yang dikeluarkan lebih rendah daripada membayar premi ke asuransi,, pertimbangan biaya, dll.

ASURANSIAsuransi adalah suatu perjanjian, dimana seorang penanggung (insurer) mengikatkan diri pada tertanggung (insured) dengan menerima suatu premi, untuk memberi penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan, yang mungkin diderita karena suatu peristiwa yang tidak tertentu. (KUHP 246).Macam-macam asuransi :1.Menurut sifat : sosial (jemkeskin), wajib (jasa raharja di kendaraaan bermotor), sukarela (Bumiputera, PT. Jiwasraya, dll).2.Menurut jenis objek : asuransi orang (asuransi kesehatan, asuransi hari tua, dll) dan umum (asuransi pengangkutan barang, asuransi penerbangan, dll).3.Menurut jenis perusahaan (UU No.2 tahun 1992) : asuransi umum/kerugian, asuransi jiwa, asuransi sosial, reasuransi.Prinsip-prinsip asuransi :1.Insurable interest (kepentingan yang dapat diasuransikan)Harus ada kepentingan yang jelas untuk diasuransikan, artinya jika sebuah peristiwa menimbulkan kerugian pada seseorang, maka orang yang bersangkutan punya kepentingan terhadap kerugian itu. 2.Proximate Cause Sesuatu yang dijamin adalah penyebab aktif yang disebutkan dalam kerugian. Misalnya sebuah rumah diasuransikan yang di sebelahnya ada pohon tinggi besar. Petir menyambar pohon dan pohon langsung hancur menimpa rumah. Pada perjanjian disebutkan bahwa rumah jika tersambar petir, akan diberikan ganti rugi oleh perusahaan asuransi, walaupun petir tidak secara langsung menyambar rumah. Maka, prinsip ini berlaku. 3.SubrigationPengalihan hak untuk memperoleh pergantian dan proses secara hukum ke perusahaan asuransi.4.Utmost Good FaithPrinsip adanya itikad baik dengan saling percaya untuk tidak saling mencari keuntungan. Sebelum kontrak asuransi ditandatangani, calon tertanggung harus membuat pernyataan (representasi). 5.IndemnityPrinsip bahwa yang diasuransikan akan dikembalikan pada posisi sesaat sebelum kejadian. Maka tidak akan melebihi kerugian sebenarnya.

.

.

.

Page 17: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

.

MANAJEMEN RESIKO

BAB I KONSEP RESIKO

Dunia penuh ketidakpastian

Ketidakpastian mengakibatkan adanya resiko (yang merugikan) bagi pihak-pihak yang berkepentingan

Apalagi bagi dunia bisnis, resiko tidak dapat diabaikan begitu saja

Oleh karena itu, pengusaha harus selalu berusaha untuk menanggulanginya.

Artinya berupaya untuk meminimumkan ketidakpastian agar kerugian yang timbul dapat dihilangkan atau diminimumkan

Pengelolaan berbagai cara penanggulangan resiko disebut Manajemen Resiko.

Langkah-langkah pengelolaan resiko:

1. Berusaha mengidentifikasi unsur-unsur ketidapastian dan tipe-tipe resiko yang dihadapi2. Berusaha menghindari dan menanggulangi semua unsur ketidakpastian, mis. Membuat

perencanaan yg baik3. Berusaha mengetahui korelasi dan konsekuensi antar peristiwa, sehingga dapat diketahui

resiko-resiko yang terkandung di dalamnya4. Berusaha mencari dan mengambil langkah-langkah (metode) untuk mennagani reiko-

resiko yang telha berhasil diidentifikasi (mengelola resiko yang dihadapi)

Risk Management Paradigm

DEFINISI

RESIKO adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu (Arthur Williams dan Richard M.H.)

Resiko adalah ketidakpastian yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss) (A.Abbas Salim)

Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Soekarto)

Resiko merupakan penyebaran/penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan (Herman Darmawi)

Resiko adalah probabilitas seseuatu hasil/outcome yang berbeda dengan yang diharapkan (Herman Darmawi)

Wujud Resiko

1. Kerugian atas harta benda/kekayaan atau penghasilan, misalnya yag diakibatkan oleh kebakaran, pencurian, pengangguran dsb.

2. Penderitaan seseorang, misalnya sakit atau cacat karena kecelakaan

Page 18: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

3. Tanggung jawab hukum, misalnya resiko dari perbuatan atau peristiwa yang merugika orang lain

4. Kerugian karena perubahan pasar, misalnya karena terjadi perubahan harga, perubahan selera konsumen, dll.

Risiko Bisnis mengancam kelangsungan perusahaan yang berhubungan dengan : Penciptaan produk yang tidak sesuai dengan strategi bisnis perusahaan

Pembangunan produk dimana bag. pemasaran tidak tahu bagaimana harus menjualnya.

Kehilangan dukungan dari manajemen senior sehubungan dgn perubahan manusia

Kehilangan hal-hal yg berhububungan dgn biaya

KETIDAKPASTIAN

1. KETIDAKPASTIAN EKONOMI (economic uncertaity), yaitu kejadian-kejadian yang timbul sebagai akibat kondisi dan perilaku dari pelaku ekonomi, misalnya perubahan sikap konsumen, perubahan selera konsumen, perubahan harga, perubahan teknologi, penemuan baru, dsb.

2. KETIDAKPASTIAN ALAM (uncertainty of nature) yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh alam, misalnya banjir, gempa bumi, kebakaran, dsb.

3. KETIDAKPASTIAN KEMANUSIAAN (human uncertainty) yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia mis.peperangan, pencurian, penggelapan, pembunuhan, dsb.

Macam Resiko

MENURUT SIFATNYA

1. Resiko yang tidak disnegaja (resiko murni), adalah resiko yang apabila terjadi tentu menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja, mis.bencana alam, kebakaran, kekacauan

2. Resiko yang disengaja(resiko spekulatif) adalah resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan kepadanya, mis.resiko hutang piutang, perjudian, perdagnagan berjangka (hedging), dll

3. Resiko fundamental adalah resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kpd seseorang dan diderita byk org mis. Banjir, angin topan

4. Resiko khusus adalah resiko yg bersumber pd peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya mis. Kapal kandas, pesawat jatuh, tabrakan mobil

Menurut Sumber/penyebab timbulnya resiko

a. Resiko intern, yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri seperti kerusakan aktiva krn ulah karyawannya, kecelakaan kerja, mis manajemen, dll.

Page 19: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

b. Resiko ekstern, yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan seperti resiko pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan kebijakan pemerintah

MANAJEMEN RESIKO Manajemen resiko adalah pelaksanaan fungsi-fungai manajemen dalam penanggulangan resiko

terutama resiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga, dan masyarakat.

Manajemen resiko mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, mengkoordinir, dan mengawasi program penanggulangan resiko

Program manajemen resiko mencakup tugas-tugas: mengidentifikasi resiko yg dihadapi, mengukur/menentukan besarnya resiko, mencari jalam untuk menghadapi atau menanggulangi resiko, menyusun strategi untuk memerkecil atau mengendalikan resiko, mengkoordinir pelaksanaan penanggulangan resiko serta mengevaluasi program pennaggulangan resiko yang telah dibuat.

BEBERAPA ISTILAH

PERIL

Adalah peristiwa atau kejadian yang menimbulkan kerugian. Jadi merupakan kejadian/peristiwa penyebab langsung terjadinya suatu kerugian, mis. Kebakaran, kecelakaan, pencurian

HAZARD

Adalah keadaan dan kondisi yang memperbesar kemungkinan terjadinya peril. Mis. Jalan licin, tikungan tajam.

HAZARD DAPAT DIBEDAKAN ATAS:

A. Physical Hazard

Adalah keadaan dan kondisi yang memperbesar kemungkinan terjadinya peril yg bersumber dar karakteristik secara fisik dari objek, baik yg bisa diawasi/diketahui maupun yg tidakB. Moral Hazard

Adalah keadaan dan kondisi seseorang yang memperbesar kemungkinan terjadinya peril yg bersumber pada sikap mental, pandangan hidup, ekbiasaan orang yg bersangkutan. Mis. pelupa

C. Legal Hazard

Adalah perubahan yg mengabaikan peraturan-perutaran atau perundangan2an yg berlaku (melanggar hukum) sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya peril. Mis. Pelanggaran UU keselamatan kerja

DEFINISI

Definisi konseptual mengenai resiko : (Robert Charette)

Page 20: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Resiko berhubungan dengan kejadian di masa yg akan datang.

Resiko melibatkan perubahan (spt. perubahan pikiran, pendapat, aksi, atau tempat)

Resiko melibatkan pilihan & ketidakpastian bahwa pilihan itu akan dilakukan.

Pengertian

Pengelolaan perusahaan menurut Henry Fayol memiliki enam fungsi dasar: kegiatan teknis, komersil, keuangan, keamanan, akuntansi, dan manajerial.

Maka manajemen resiko berkaitan dengan kegiatan keamanan yg bertujuan menjaga harta benda dan personil perusahaan thd kerugian.

STRATEGI REAKTIF vs PROAKTIF

Strategi reaktif memonitor perusahaan terhadap kemungkinan resiko. Sumber-sumber daya dikesampingkan, padahal seharusnya sumber-sumberdaya menjadi masalah yang sebenarnya / penting.

Strategi proaktif dimulai sebelum kerja teknis diawali.

Resiko potensial diidentifikasi, probabilitas & pengaruh proyek diperkirakan, dan diprioritaskan menurut kepentingan, kemudian membangun suatu rencana untuk manajemen resiko.

Sasaran utama adalah menghindari resiko.

PEMBAGIAN RESIKO

Karakteristik resiko :

Ketidakpastian

Kerugian

Kategori resiko :

Resiko proyek

Resiko teknis

Resiko bisnis

Kategori resiko oleh Robert Charette :

Resiko yang sudah diketahui

Resiko yang dapat diramalkan

Resiko yang tidak diharapkan

@ Resiko proyek

Resiko proyek mengancam rencana proyek.

Page 21: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Bila resiko proyek menjadi kenyataan maka ada kemungkinan jadwal proyek akan mengalami slip & biaya menjadi bertambah.

Resiko proyek mengidenifikasi :

- biaya - sumber daya

- jadwal - pelanggan

- personil (staffing & organisasi)

- masalah persyaratan

@ Resiko teknis

Resiko teknis mengancam kualitas & ketepatan waktu pelaksanaan yg akan dihasilkan. Bila resiko teknis menjadi kenyataan maka implementasinya menjadi sangat sulit atau tidak mungkin.

Resiko teknis mengidentifikasi :

- desain potensial - ambiquitas

- implementasi - spesifikasi

- interfacing - ketidakpastian teknik

- verifikasi - keusangan teknik

- masalah pemeliharaan

- teknologi yg leading edge

@ Resiko bisnis

Resiko bisnis mengancam kelanjutan operasi perusahaan.

Resiko bisnis membahayakan produk/jasa yang dihasilkan.

5 RESIKO BISNIS UTAMA

1. Resiko Pasar2. Resiko Strategi3. Resiko Pemasaran4. Resiko Manajemen5. Resiko Biaya

@ Resiko yg sudah diketahui adalah resiko yg dpt diungkap setelah dilakukan evaluasi secara hati2 terhadap rencana proyek,

bisnis, & lingkungan dimana operasi sedang dikembangkan, dan sumber informasi reliable lainnya, seperti :

tgl penyampaian yg tdk realitas

kurangnya persyaratan yg terdokumentasi

Page 22: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

kurangnya ruang lingkup proyek

lingkungan pengembangan yg buruk

@ Resiko yg dapat diramalkan

diekstrapolasi dari pengalaman perusahaan sebelumnya.

Misalnya :

pergantian staf

komunikasi yg buruk dgn para pelanggan

mengurangi usaha staff bila permintaan pemeliharaan sedang berlangsung dilayani

@ Resiko yg tidak diharapkan

resiko ini dapat benar-benar terjadi, tetapi sangat sulit untuk diidentifikasi sebelumnya.

BAB II FUNGSI MANAJEMEN RISIKO

1. Fungsi manajemen resiko lebih baik dijelaskan dan dipahami melalui langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan.

2. Proses ini dimulai dengan mengenal berbagai resiko yang sedang dihadapi (disebut identifikasi/diagnosa resiko)

3. Selanjutnya resiko diukur, dianalisis dan dievaluasi dalam ukuran frekuensi, keparahan dan variabilitasnya.

4. Keputusan diambil untuk memilih dan menggunakan metode-metode penanganan resiko (menanggung sendiri, menghindari, mengasuransikan)

5. Setelah metode penanganan resiko telah dipilih, maka langkah berikutnya adalah rencana pengadministrasian program secara melembaga.

STRATEGI REAKTIF vs PROAKTIF Strategi reaktif memonitor perusahaan terhadap kemungkinan resiko dan merencanakan upaya

penanggulangan resiko.

Strategi proaktif dimulai sebelum kerja diawali.

Resiko potensial diidentifikasi, probabilitas & pengaruh operasi perusahaan, dan diprioritaskan menurut kepentingan, kemudian membangun suatu rencana untuk mencegah terjadi resiko.

Sasaran utama adalah menghindari resiko.

FUNGSI MANAJEMEN RESIKO

1. Menemukan Kerugian Potensial

Page 23: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

artinya berupaya untuk menemukan/ mengidentifikasi seluruh resiko murni yang dihadapi perusahaan, meliputi:

a. Kerusakan fisik atas harta kekayaan perushb. Kehilangan pendapatan akibat terganggunya operasi perusahaanc. Kerugian akibat tuntutan hukum dari pihak laind. Kerugian yang timbul krn tindakan kriminal

2. Mengevalusi Kerugian Potensial

Artinya melakukan evaluasi dan penilaian thd semua kerugian potensial yg dihadapi perush, mengenai:

a. Besarnya kemungkinan frekuensi terjadinya kerugianb. Besarnya kegawatan dari tiap kerugianc. Memilih teknik/cara yg tepat atau menentukan suatu kombinasi dari teknik yang tepat

guna menanggulangi kerugian.

CARA PENANGGULANGAN RESIKO: 1. IDENTIFIKASI RISIKO

Identifikasi resiko adalah usaha sistematis untuk menentukan ancaman terhadap rencana perusahaan.

Tujuan identifikasi risiko :

untuk menghindari resiko bilamana mungkin, serta menghindarinya setiap saat diperlukan.

Tipe risiko :

risiko generik

merupakan ancaman potensial pd setiap kegiatan usaha.

@ risiko produk spesifik

hanya dapat diidentifikasi dgn pemahaman khusus mengenai teknologi, manusia, serta lingkungan yg spesifik terhadap operasi perusahaan.

Metode untuk mengidentifikasi resiko adalah menciptakan checklist item risiko.

Kategori checklist item resiko :

resiko ukuran produk

resiko yg mempengaruhi bisnis

resiko yg dihubungkan dgn karakteristik pelanggan

resiko definisi proses

Page 24: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

resiko teknologi yang akan dibangun

resiko lingkungan pengembangan

resiko yg berhubungan dgn ukuran dan pengalaman staf

2. MENILAI PENGARUH RESIKOTiga faktor yg mempengaruhi konsekuensi jika suatu resiko benar-benar terjadi :

Sifatnya ; resiko yang menunjukkan masalah yg muncul bila ia terjadi

Ruang lingkupnya; menggabungkan kepelikannya (seberapa seriusnya masalah ini?) dengan keseluruhan operasi perusaaan ( berapa banyak operasi perusahaan yg akan dipengaruhi atau berapa banyak pelanggan terganggu?)

Timingnya; berkaitan dengan kapan dan untuk berapa lama pengaruh itu dirasakan.

BAB III IDENTIFIKASI RISIKO

• Identifikasi resiko adalah usaha sistematis untuk menentukan ancaman terhadap rencana perusahaan.

• Identifikasi resiko adalah suatu proses dengan mana suatu perusahaan secara sistematis dan terus menerus mengidentifikasi property, liability, dan personel exposures sebelum terjadinya peril.

• Tujuan identifikasi risiko :

untuk menghindari resiko bilamana mungkin, serta menghindarinya setiap saat diperlukan.

• Manfaat Daftar Kerugian Potensial

1. Mengingatkan Manajer Resiko tentang kerugian-kerugian yang dapat menimpa bisnisnya2. Sebagai tempat mengumpulkan informasi yg akan menggambarkan dgn cara apa dan

bgmn bisnis khusus yg dapat dimanfaatkan utk menanggulangi resiko potensial yg dihadapi

3. Sebagai bahan perbandingan dalam mereview dan mengevaluasi program penanggulangan resiko yg telah dibuat

• SUMBER-SUMBER INFORMASI UTK MEMBUAT DAFTAR KERUGIAN POTENSIAL

1. Data dari perusahaan asuransi2. Informasi dari Badan Penerbitan Asuransi3. Informasi dari Ikatan Manajer Resiko dan Asuransi4. Informasi/rilase dari Kepolisian

Tipe risiko : – risiko generik

Page 25: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

merupakan ancaman potensial pd setiap proyek atua kegiatan usaha.

– risiko produk spesifik

hanya dapat diidentifikasi dgn pemahaman khusus mengenai teknologi, manusia, serta lingkungan yg spesifik terhadap operasi perusahaan.

• Metode untuk mengidentifikasi resiko adalah menciptakan checklist item risiko.

KLASIFIKASI KERUGIAN POTENSIAL:

1. Kerugian atas harta Kekayaan (property exposure), yg meliputi:

a. Kerugian yg langsung dapat dihubungkan dengan biaya penggantian atau perbaikan thd harta yang terkena peril mis.gedung yg terbakar, peralatan yg dicuri. Jenis kerugian ini disebut kerugian langsung.

b. Kerugian yg tidak dapat secara langsung dihubungkan dgn peril yg terjadi yaitu kerugian yg diakibatkan oleh rusaknya brg yang terkena peril. Disebut kerugian tdk langsung

c. Kerugian atas pendapatan misalnya sebagai akibat tidak berfungsinya alat produksi krn terkena peril. mis. Batalnya kontrak penjualan krn perusahaan tdk berproduksi utk sementara waktu krn alat produksinya rusak berat

2. Kerugian berupa kewajiban kpd pihak lain: adalah kerugian berupa kewajiban kpd pihak lain yg merasa dirugikan akibat kesalahan bisnisnya. Mis.ganti rugi yg harus diberikan perusahaan angkutan umum kpd penumpang yg cedera akibat kecelakaan yg disebabkan oleh kesalahan pengemudi

3. Kerugian personil (personel exposure)

Adalah kerugian akibat peril yg menimpa personil atau orang-orang yg menjadi anggota dari karyawan perusahaan (termasuk keluarganya). Mis.

• Kematian, ketidakmampuan krn cacat, ketidakmampuan krn usia tua

• Kerugian yg menimpa keluarga karyawan akiat kematian dan ketidakmampuan

1. Menggunakan daftar pertanyaan (quesioner) utk menganalisis resiko. Dari jawaban diharapkan dpt diberikan petunjuk ttg dinamika informasi khusus

2. Menggunakan laporan keuangan, yaitu dgn menganalisis neraca, laporan operasi dan catatan-catatan pendukung lainnya, akan dapat diketahui semua kekayaan, hutang piutang,dsb.

3. Membuat flow chart aliran barang mulai dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi akan dapat diketahui resiko-resiko yg dihadapi pd masing-masing tahap aliran tsb. 4. Dengan inspeksi langsung ditempat, artinya dengan mengadakan pemeriksaan secara langsung di tempat dimana operasi perusahaan dilakukan

Page 26: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

5. Mengadakan interaksi dgn departemen lain dalam perusahaan, dgn cara:

a. Mengadakan kunjungan ke departemen lain sehingga dapat menjalin kerjasama b. Menerima, mengevaluasi, memonitor dan menanggapi laporan-laporan dari departemen

lain yg akan meningkatkan pemahaman ttg aktivitas dan resiko yg dihadapi

6. Mengadakan interaksi dengan pihak luar, artinya mengadakan hubungan dgn perusahaan lain terutama pihak-pihak yg dapat membantu perusahaan dlm menanggulangi resiko spt.akuntan, penasehat hukum, asuransi. 7. Melakukan analisis thd kontrak-kontrak yg telah dibuat dgn pihak lain. Dari analisis tsb akan dapat diketahui kemungkinan adanya resiko dari kontrak tsb

8. Membuat dan menganalisis catatan atau statistik mengenai berbagi macam kerugian yg pernah diderita sehingga dapat diperhitungkan kemungkinan terulangnya kerugian seklaigus penyebabnya.

9. Mengadakan analisis lingkungan yg sangat diperlukan utk mengetahui kondisi yg mempengaruhi timbulnya resiko potensial spt konsumen, pemasok, penyalur, pesaing, dan pemerintah.

• Manajer resiko dapat melakukan sendiri tugasnya utk mengidentifikasi resiko , namun juga dapat menugaskan bawahannya atau menggunakan jasa pihak ketiga spt konsultan manajemen, broker asuransi, atau perusahaan asuransi.

BAB IV PEMBELANJAAN RESIKO (RISK FINANCING)

PENDAHULUAN

Membahas tentang pembelanjaan (pembiayaan) yang berhubungan dengan cara-cara pengadaan dana untuk memulihkan kerugian, terdiri dari:

1. Risk financing transfer (memindahkan resiko disertai dengan pembiayaan)2. Risk retention (resiko ditangani sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan)

RISK FINANCING TRANSFER Memindahkan resiko melalui risk financing berarti perusahaan pihak tertanggung mencari dana

eksternak yang akan membayar kerugian yang bersangkutan jika kerugian nanti sungguh terjadi

Risk financing transfer dapat dilakukan dengan cara:

1. Transfer resiko kepada perusahaan asuransi 2. Transfer resiko kepada perusahaan lain yang bukan perusahaan asuransi (non insurance

transfer)

@ Noninsurance Transfer

Page 27: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Kebanyakan pemindahan resiko kepada pihak non asuransi ini dilakukan melalui kontrak-kontrak bisnis biasa, dan melalui kontrak khusus untuk pemindahan resiko.

Banyak isi kontrak berkaitan dengan pemindahan tanggung jawab keuangan atas:

1. Harta 2. Kerugian atas net income3. Kerugian personil 4. Tanggung gugat kepada pihak ketiga

Noninsurance transfer mempunyai beberapa keterbatassan yang harus diperhatikan oleh manajer resiko

1. Kontrak mungkin hanya memindahkan sebagian resiko daripada resiko yang menurut pendapat manajer telah dipindahkan kepda pihak luar. Karena itu manajer harus mempelajari isi kontrak dengan hati-hati.

2. Bahasa yang tertulis di dalamnya adalah bahasa “hukum” yang sangat sukar dipahami, akrean itu bisa salah emngerti

3. Surat kontrak bisa dibatalkan oleh pengadilan jika isinya bertentangan dengan undang-undang atau peraturan pemerintah atau kebiajksanaan pemerintah atau tidak wajar bagi

Contoh noninsurance risk financing transfer

1. Melalui suatu perjanjian leasing, lessor bisa memindahkan kepada penyewa tanggung jawab keuangan untuk kerusakan harta atau kecelakaan badan bagi pihak ketiga. Sebelum ditandatangani perjanjian, tanggung jawab ada pada lessor

2. Melalui suatu perjanjian lessing (lessee=penyewa) juga bisa menggeserkan kerugian potensialnya kepada lessor, tergantung atas bagaimana bunyi perjanjian.

Dengan melakukan leasing, berarti lessee bebas dari resiko turunnya harga barang yang disewa, atau resiko keusangan ekonomis, maupun keusangan teknologi, dibandingkan jika barang itu miliknya sendiri

3. Pemindahan resiko juga terjadi pada kontrak pengririman barang, kontrak penyimpanan barang, kontrak pembuatan suatu bangunan dan sebagainya, dimana dalam kontrak dicantumkan adanya pembayaran premi resiko

4. Surety bond

Dalam kontrak yang disebut surety bond terlibat 3 pihak, yaitu pihak surety (penjamin), pihak obligee (yang dijamin) dan pihak participal

5. Neutralization

Merupakan proses menyeimbangkan peluang kerugian atas peluang keuntungan. Contoh adalah hedging. Hedging dilaksanakan dengan jalan misalnya bersamaan dengan pembuatan kontrak penjualan, maka penjual mengadakan kontrak pembelian dengan pendagang lain untuk barang yang sama jenisnya. Dengan demikian dapat ditutup resiko kenaikan harga, resiko putusnya persediaan dan sebagainya.

MENANGGUNG SENDIRI RESIKO (RISK RETENTION)

Page 28: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Metode yang paling umum dalam penanganan resiko

Sumber dana diusahakan sendiri oleh perusahaan

Penanggungan bisa bersifat pasif atau tidak direncanakan atau bisa bersifat aktif (direncanakan)

RETENSI DILAKUKAN SEBAB;

1. Jika biaya lebih rendah dari biaya yang dibebankan pihak perusahaan asurans 2. Jika kerugian-harapan (expected losess) lebih rendah dari perkiraan perusahaan asuransi 3. Jika unit yang mengahadapi resiko banyak, sehingga resiko akan menjadi lebih rendah

4. Pembayaran expense dan kerugian membengkak selama jangka waktu panjang, yang menhasilkan opportunity cost yang besar

5. Peluang yang kuat bagi investasi yang mengakibatkan opportunity cost yang besar

BAB V

PENGUKURAN RESIKO

Setelah manajer resiko mengidentifikasi berbagai jenis resiko yang dihadapi perusahaan, maka selanjutnya resiko itu harus diukur.

Perlunya pengukuran resiko adalah:

a. Untuk menentukan relatif pentingnya b. Untuk memperoleh informasi yang akan menolong untuk menetapkan kombinasi

peralatan manajemen resiko yang tepat untuk menanganinya

Dimensi yang harus Diukur Informasi yang diperlukan berkenaan dengan dua dimensi resiko yang perlu diukur yaitu:

1. Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan terjadi 2. Keparahan dari kerugian tersebut

Dari penilaian tersebut, dapat diketahui:

1. rata-rata nilainya dalam periode anggaran 2. Variasi nilai dari satu periode anggaran ke periode anggaran sebelum dan berikutnya 3. Dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian itu jika seandainya kerugian tersebut

ditanggung sendiri

KONSEP PROBABILITASPengukuran kerugian menyangkut kemungkinan (probabilitas) dari kerugian potensial.

Maka dalam mengukur resiko seorang Manajer Resiko harus memahami konsep probabilitas tersebut, sehingga strategi yang diterapkan tepat

Page 29: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Secara umum probabilitas: “kesempatan/kemungkinan terjadinya suatu kejadian” atau “kemungkinan jangka panjang terjadinya sesuatu”

KONSEP “SAMPEL SPACE” DAN “EVENT”

Untuk mempelajari konsep probabilitas, perlu dipahami konsep sample space dan event.

Sample space (Set S) adalah suatu set dari kejadian tertentu yang diamati.

Mis. Jumlah kecelakaan mobil di wilayah Kota Malang selama 2009.

Suatu Set S biasanya terdiri dari beberapa segmen yang disebut sub set atau event (Set E).

Mis. Jumlah kecelakaan mobil terdiri atas segmen moobil pribadi dan mobil penumpang umum

Untuk menghitung secara cermat probablitas kecelakaan mobil tersebut, masing-masing event perlu diberi bobot.

Pembobotan didasarkan pada bukti empiris pengalaman sebelumnya

Dimana masing-masing event mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga mempunyai probablitas yang berbeda.

Mis. Untuk mobil pribadi diberi bobot 2, sedang utk mobip pengangkutan umum diberi bobot 1, maka probabilitas kecelakaan mobil dapat dihitung dengan rumus:

a. Bila tanpa bobot:b. Bila dengan bobot:

Dimana:P(E) = probabilitas terjadinya event

E = sub set atau event

S = sample space atau set

w = bobot dari masing-masing event

Contoh: dari catatan polisi diketahui bahwa jumlah kecelakaan mobil di Kota Malang selama 2008 sebanyak 10.000 kali, dimana dari jumlah tersebut yang 1.000 menimpa mobil pribadi dan 9.000 menimpa mobil penumpang umum.

Maka probabilitas terjadinya kecelakaan mobil pribadi adalah:

a. Tanpa bobot:b. Dengan bobot

AKSIOMA DEFINISI PROBABILITAS

1. Probabilitas adalah suatu nilai/angka yang besarnya berkisar antara 0 sampai 1, yang diberikan pada masing-masing event

2. Jumlah hasil penambahan keseluruhan probabilitas dari event-event (Set E) yang saling pilah dalam sample space (Set S) adalah 1

Page 30: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

3. Probabilitas suatu event yang terdiri dari sekelompok event yang saling pilah dalam suatu set (sample space) merupakan hasil penjumlahan dari masing-masing probablitas yang terpisah.

NILAI HARAPAN (EXPECTED VALUE)Expected value dari suatu event dapat ditentukan dengan membuat tabel (tabel binomial) untuk hasil-hasil yang mungkin diperoleh dari menilai masing-masing hasil tersebut berdasarkan probabilitasnya.

Dengan menjumlahkan hasil dari masing-masing event akan diperoleh expected valuenya.

Contoh: diketahui bahwa dari 100 buah rumah kemungkinan terbakarnya satu rumah adalah 27% dan rata-rata kerugian untuk setiap kebakaran adalah Rp 100.000.000,-.

Maka expected lossnya adalah Rp 27.000.000,- (27% x Rp 100.000.000,-).

Bila kemungkinan terbakarnya dua rumah adalah 19%, maka expected lossnya: Rp. 38jt (19%x2xRp100.000.000,-). Sehingga expected loss untuk satu rumah sebesar Rp 19jt.

Kemudian bila kemungkinan terbakarnya sepuluh rumah adalah sebesar 1% maka expected lossnya adalah

1% x 10 x Rp 100.000.000,- = Rp 10 jt

Maka expected loss untuk satu rumah sebesar

Rp 1.000.000,-

Konsep expected value

Konsep expected value sering ditemui terutama di dunia bisnis.

Misalnya: seorang kontraktor diminta membangun sebuag gedung dimana jika semuanya berjalan baik ia akan mendapat keuntungan sebesar Rp 10.000.000.000,-

Karena menyadari selalu ada hal-hal yang tidak terduga, maka probabilitas utk mendapatkan keuntungan diperkirakan hanya 80%, dimana yang 20% adalah pengeluaran-pengeluaran yang tidak terduga.

Jadi expected value dari pekerjaan tersebut sebesar Rp 6.000.000.000,-

PENANGGULANGAN RESIKO

Setelah manajer resiko melakukan identifikasi dan mengukur resiko, maka tahap selanjutnya adalah memilih cara penanggulangan resiko

Seorang manajer resiko pada prinsipnya dapat menggunakan du pendekatan/cara menanggulangi resiko:

1. Penanganan Resiko (Risk Control)2. Pembiayaan Resiko (Risk Financing)

1.Penanganan Resiko Beberapa metode yang dapat digunakan:

Page 31: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

1. Menghindari resiko2. Mengendalikan kerugian3. Pemisahan resiko4. Melakukan kombinasi atau pooling5. Memindahkan resiko

1. Menghindari ResikoMenghindari suatu resiko murni adalah menghindarkan harta, orang atau kegiatan dari exposure, dengan cara:

1. Menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan yang mengandung resiko, walaupun hanya sementara. Mis. Tidak mau menerima pengemudi mabuk, tidak menjual barang secara kredit

2.Menyerahkan kembali resiko yang terlanjur diterima atau segera menghentikan yang diketahui mengandung resiko. Mis. Membatalkan pembelian barang yang murah harganya stlh tahu barang tersebut adalah barang selundupan

Beberapa karaktersitik penghindaran resiko segarusnya diperhatikan:

1. Boleh jadi tidak ada kemungkinan menghindari resiko. Mis. Jika ingin menghindari semua resiko tanggung jawab maka semua kegiatan perlu dihentikan

2. Manfaat atau laba potensial yang akan diterima sebab kepemilikan suatu harta, mempekerjakan pegawai tertentu, atau bertanggung jawab atas suau kegiatan, akan hilang jika melaksanakan penghindaran resiko

3. Makin sempit resiko yang dihadapi, maka akan semakin besar kemungkinan akan tercipta resiko yang baru. Misalnya menghindari resiko pengangkutan dengan kapal laut dan menggantinya dengan angkutan darat, akan memunculkan resiko baru yakni resiko pengangkutan darat.

2. Mengendalikan Kerugian

Pengendalian kerugian bertujuan utk:

1. Memperkecil kemungkinan terjadinya kerugian2. Mengurangi keparahan bila suatu resiko memang terjadi.

Tujuan tersebut dapat tercapai dgn cara:

a. Melakukan tindakan pencegahan dan pengurangan kerugian. Yakni berusaha untuk mengurangi atau jika bisa menghilangkan peluang terjadinya kerugian

Misal• Peluang terjadinya kebakaran dapat dikurangi dgn menggunakan konstruksi tahan api

• Peluang kecelakaan kerja dapat dihindari dengan menerapkan peraturan keselamatan kerja (masker, kaca mata las, dsb.)

Program pengurangan kerugian dapat dibedakan atas:

Page 32: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

1.Program minimisasi (minimization program) Program yang dijalankan sblm kerugian terjadi atau selama kerugian sdg terjadi dengan tujuan membatasi besarnya kerugian. Mis. Tindakan memadamkan kebakaran

2. Program penyelamatan (salvage program)

Program penyelamatan barang-barang yang selamat dari peril. Mis. Menyelamatkan barang2 yang tidak terbakar.

Program Pengendalian Kerugian Berdasarkan Sebab-sebab terjadinya.

Ada dua macam pendekatan:

1. Pendekatan engineering; program pengendalian yang menekankan pada pengendalian sebab-sebab yang bersifat fisik dan mekanis. Mis. Memperbaiki kabel listrik yang tidak memenuhi syarat

2. Pendekatan hubungan kemanusiaan; menekankan pada pencegahan terjadinya kecelakaan krn faktor manusia spt lengah, suka menantang bahaya, tidak memakai alat keselamatan, faktor psikologis.

c. Pengendalian kerugian menurut lokasi Menurut W.Haddon kemungkinan dan keparahan kerugian kecelakaan lau lintas tergantung pada kondisi dari:

1. Orang yang menggunakan jalan2. Kendaraan 3. Lingkungan umum jalan yg meliputi faktor2 seperti desain, pemeliharaan, rambu-rambu,

keadaan lalu lintas

d. Pengendalian menurut timingPendekatan ini berkaitan dengan malsaah kapan metode pencegahan/pengendalian digunakan, yg dapat terjadi:

1. Sebelum terjadinya peril2. Selama terjadinya peril3. Sesudah terjadinya peril

3. Pemisahan Pemisahan artinya memisahkan penempatan dari harta yang menghadapi resiko yang

sama. Jadi dengan cara menambah banyaknya”independent exposure unit” sehingga probabilitas kerugian dapat diperkecil. Maksud pemisahan adalah utk mengurangi jumlah kerugian akibat terjadinya peril.

4. Kombinasi atau Pooling Adalah usaha menambah banyaknya exposure unit dalam batas kendali perusahaan

dengan tujuan agar kerugian yang akan dialami lebih dapat diramalkan, sehingga resikonya lebih kecil.

Page 33: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Mis. Perusahaan tranportasi memperbanyak armadanya agar peluang terjadinya kecelakaan diperkecil

5. Pemindahan Resiko Dapat dilakukan dengan cara:

1. Harta milik atau kegiatan yang menghadapi resiko dipindahkan ke pihak lain yang dinyatakan dgn tegas dalam transaksi atau kontrak. Mis. Perusahaan menyerahkan pengangguktan produknya pd perusahaan transportasi.

2. Resikonya sendiri yang dipindahkan

mis. Dalam perjanjian sewa menyewa rumah, biasanya pemilik rumah memindahkan resiko kerusakan akibat kelalaian penyewa pada penyewa 2. Pembiayaan Resiko Cara/metode yang dapat digunakan adalah:

a. Pemindahan resiko dengan pembiayaan (risk financing transfer)b. Melakukan retensi (menangani sendiri resiko yang dihadapi)

a. Risk Financing Transfers Pemindahan resiko dengan cara ini berarti pennaggung harus mencari dana eksternal utk membayar kerugian yang diderita oleh tertanggung.

Dapat dilakukan dengan cara:

1. Transfer resiko pada perusahaan asuransi (mengasuransikan)2. Transfer resiko pada perusahaan yang bukan perusahaan asuransi (noninsurance

transfer)Noninsurance transferBiasanya dilakukan melalui kontrak-kontrak bisnis biasa atau melalui kontrak khusus utk pemindahan resiko.

Isi kontrak berkenaan dengan pemindahan tanggung jawab atas kerugian terhadap:

a. Harta kekayaanb. Net incomec. Personild. Tanggung jawab kpd pihak ketiga

b. Meretensi Artinya perusahaan menanggung sendiri resiko keuangan dari suatu peril dan merupakan bentuk penanggulangan resiko yang paling umum.

Sumber dana penanggulangan resiko ditanggung sendiri oleh perusahaan ybs.

Penanggulangan dapat bersifat pasif (tidak direncakana) atau aktif (direncanakan)

Beberapa alasan mengapa suatu perusahaan melakukan retensi dalam penanggulangan resiko:

Page 34: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

1. Merupakan keharusan krn tidak ada alternatif lain. mis. Kerugian krn bencana alam, tindakan kriminal, keusangan, dll.

2. Berdasarkan pertimbangan biaya, artinya jika dipindahkan resiko tsb biayanya lebih mahal

3. Bila perkiraan expected loss dari manajer resiko lebih rendah dari perkiraan perusahaan asuransi

4. Berdasarkan prinsip “opportunity cost” dimana manajer resiko berpendapat bhw penggunaan dana utk kepentingan investasi lebih menguntungkan drpd membayar premi 5. Kualitas layanan dari penanggung dianggap kurang memuaskan dibandingkan dengan bila resiko tersebut ditangani sendiri. Kelemahan Retensi Resiko

Sering biaya yang dikeluarkan dengan meretensi lbh besar dari biaya yang dibebankan perusahaan asuransi

Expected lossnya lebih besar dari yang diperkirakan perusahaan asuransi Exposure unitnya sedikit sehingga resiko tinggi Ketidakmampuan keuangan perusahaan utk menopang maximum possible losses atau

maximum probable losses dalam jangka pendek

.

.

Pengertian Dasar Asuransi Umum

“Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”.

Definisi ini adalah definisi standard menurut  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian Bab 1 pasal 1.

Tujuan Asuransi

Memberikan jaminan perlindungan dari risiko kerugian yang diderita satu pihak.

Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya.

Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.

Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.

Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar -> khusus untuk asuransi jiwa.

Page 35: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha pada saat ia tidak dapat berfungsi (bekerja)

Prinsip-prinsip Dasar Asuransi

Terdapat beberapa prinsip dasar dalam asuransi yang menjiwai dan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan perasuransian.

1. Insurable Interest (kepentingan yang diasuransikan)

Bahwa pihak yang mengansuransikan harus memiliki kepentingan (interest) atas harta benda yang dapat diasuransikan (insurable); kepentingan dan objek tersebut harus legal dan equitable (tidak melawan hukum dan layak). Memiliki kepentingan atas obyek yang diasuransikan apabila Anda menderita kerugian keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian atau kerusakan atas obyek tersebut.

Pelanggaran prinsip ini bisa berakibat klaim tidak dapat dibayarkan. Apabila terjadi musibah atas obyek yang diasuransikan dan terbukti bahwa Anda tidak memiliki kepentingan keuangan atas obyek tersebut, maka Anda tidak berhak menerima ganti rugi.

2. Utmost  Good  Faith (itikad terbaik)

Tertanggung berkewajiban memberitahukan sejelas-jelasnya dan teliti mengenai segala fakta-fakta penting yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan (fakta material yang akan mempengaruhi Penanggung dalam menerima atau menolak suatu permohonan asuransi). Sedangkan pihak Penanggung berkewajiban menjelaskan risiko-risiko yang dijamin maupun yang dikecualikan, segala persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas serta teliti. Kewajiban untuk memberikan fakta-fakta penting tersebut berlaku :

Sejak perjanjian mengenai perjanjian asuransi dibicarakan sampai kontrak asuransi selesai dibuat,

Selama masa kontrak dan pada saat perpanjangan kontrak asuransi. Pada saat terjadi perubahan pada kontrak asuransi dan mengenai hal-hal yang ada

kaitannya dengan perubahan-perubahan itu.

3. Indemnity (ganti rugi indemnitas)

Bertujuan mengembalikan posisi Tertanggung pada posisi sesaat sebelum terjadi kerugian yang dijamin polis. Apabila obyek yang diasuransikan terkena musibah sehingga menimbulkan kerugian maka kami akan memberi ganti rugi untuk mengembalikan posisi keuangan Anda setelah terjadi kerugian menjadi sama dengan sesaat sebelum terjadi kerugian. Dengan demikian Anda tidak berhak memperoleh ganti rugi yang lebih besar (mengambil keuntungan) daripada kerugian yang Anda derita.

Beberapa cara pembayaran ganti rugi yang berlaku:

Pembayaran dengan uang tunai, atau Perbaikan, atau Penggantian, atau Pemulihan kembali.

4. Subrogation (subrogasi)

Page 36: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Sebagai konsekuensi dari prinsip Indemnity adalah pengalihan hak (subrogasi) dari Tertanggung kepada Penanggung jika Penanggung telah membayar ganti rugi kepada Tertanggung.

Prinsip subrogasi diatur dalam pasal 284 kitab Undang-Undang Hukum Dagang, yang berbunyi: “Apabila seorang penanggung telah membayar ganti rugi sepenuhnya kepada tertanggung, maka penanggung akan menggantikan kedudukan tertanggung dalam segala hal untuk menuntut pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian pada Tertanggung.

5. Contribution (kontribusi)

Jika suatu objek diasuransikan ke beberapa parusahaan asuransi maka akan berlaku prinsip kontribusi atas masing-masing perusahaan asuransi tersebut.

Contoh:

Anda mengasuransikan satu unit bangunan rumah tinggal + isinya seharga 200 juta rupiah kepada tiga perusahaan asuransi :

Misal Asuransi A 200 juta, B 100 juta dan C 100 juta rupiah.

Bila bangunan tersebut terbakar habis (mengalami kerugian total) maka maksimum ganti rugi yang Anda peroleh dari masing-masing asuransi adalah :

A = 200 juta/ 400 juta x 200 juta = 100 juta rupiah

B = 100 juta/ 400 juta x 200 juta = 50 juta rupiah

C = 100 juta/ 400 juta x 200 juta = 50 juta rupiah

Berarti jumlah ganti rugi yang Anda terima dari ke-3 perusahaan asuransi tersebut bukanlah Rp. 400.000.000,00 melainkan Rp. 200.000.000,00 sesuai dengan harga yang sebenarnya.

6. Proximate Cause (kausa proksimal)

Prinsip penyebab utama yang aktif dan efisien menimbulkan suatu kerugian dalam suatu kejadian.

Apabila kepentingan yang diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama-tama kami akan mencari sebab-sebab yang aktif dan efisien yang menggerakkan suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus sehingga pada akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan tersebut.

Suatu prinsip yang digunakan untuk mencari penyebab kerugian yang aktif dan efisien adalah: “Unbroken Chain of Events” yaitu suatu rangkaian mata rantai peristiwa yang tidak terputus.

 PENGERTIAN ASURANSI

Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 :

“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan dimana pihak Penanggung tersebut mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, agar memberikan pengganti terhadap tertanggung karena kecelakaan kerugian atau kehilangan keuntungan yang bisa diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau

Page 37: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

juga untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”.Pada hakekatnya asuransi adalah  suatu perjanjian yang di sepakati antara nasabah asuransi (tertanggung) dengan perusahaan asuransi (penanggung) mengenai pengalihan resiko dari nasabah kepada perusahaan asuransi.

Resiko yang dialihkan meliputi: kemungkinan kerugian material yang dapat dinilai dengan uang yang dialami oleh nasabah, sebagai akibat terjadinya suatu peristiwa yang mungkin/belum pasti akan terjadi (Uncertainty of Occurrence & Uncertainty of Loss). Misalnya :

1. Resiko terbakarnya bangunan dan/atau Harta Benda di dalamnya sebagai akibat sambaran petir, atau kelalaian manusia, arus pendek.

2. Resiko kerusakan mobil karena kecelakaan lalu lintas, kehilangan barang atau hal lainya karena pencurian.

3. Meninggal atau cedera akibat  kecelakaan, sakit.4. Banjir, Angin topan, badai, Gempa, Tsunami

 

MANFAAT ASURANSI

Setiap asuransi pasti bermanfaat, yang secara umum manfaatnya adalah :

1. Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu pihak.2. Meningkatkan efisiensi, karena tidak khusus mengadakan pengamanan dan pengawasan

untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak sekali tenaga, waktu dan biaya.3. Transfer Resiko; Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan

dapat juga  memindahkan ketidakpastian atas hidup dan harta bendanya (resiko) ke perusahaan asuransi.

4. Pemerataan biaya, yaitu hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.

5. Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.

6. Sebagai tabungan, karena jumlah yang akan dibayar kepada pihak asuransi akan dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini berlaku untuk asuransi jiwa.

7. Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha

.

.

.

Jenis Asuransi: 

Asuransi ini memiliki banyak jenis dan macamnya.

Ada asuransi kesehatan, jelas dari namanya asuransi ini bergerak di bidang penjaminan kesehatan nasabahnya.

Kemudian ada lagi asuransi kendaraan bermotor Asuransi property Asuransi Jiwa.

Page 38: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Asuransi Pendidikan Asuransi perjalanan Dll

Asuransi di Indonesia

Penggunaan jasa asuransi di Indonesia sendiri sudah diatur dalam undang-undang tentang asuransi. Saat ini masyarakat Indonesia memiliki satu asuransi yang diwajibkan, yaitu BPJS Kesehatan, yang sesuai namanya, bergerak di bidang kesehatan masyarakat.

Selain menggunakan asuransi BPJS kesehatan yang bersifat wajib tersebut, masyarakat bisa memilih asuransi asuransi lain yang ditawarkan dari berbagai macam perusahaan yang bergerak di bidang asuransi. Mulai dari asuransi dengan premi atau biaya wajib yang rendah, hingga premi yang tinggi.

Walaupun sebagai nasabah yang mengikuti program asuransi, anda diwajibkan membayar premi dalam jumlah tertentu, namun manfaat dari asuransi ini sangatlah besar dan benar-benar sangat berguna bagi anda.

Asuaransi Memberikan Ketenangan

Manfaat asuransi yang paling utama adalah memberikan anda ketenangan. Bagaimana asuransi bisa memberikan ketenangan untuk anda?

Contoh 1:

ketika anda sedang berpergian dengan kendaraan pribadi anda, anda tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi pada kendaraan anda. Kemungkinan untuk mengalami kecelakaan selalu ada dan membayang-bayangi anda. Nah, dengan adanya asuransi, anda akan menjadi lebih tenang. Mengapa? Karena anda tahu, bahwa kendaraan yang anda gunakan sudah terjamin oleh pihak asuransi, sehingga nantinya bila terjadi kecelakaan atau hal lain yang diluar dugaan, anda tidak perlu memikirkan biaya ganti rgi, karena semua biaya akan dibayarkan oleh pihak asuransi.

Contoh 2:

Selain itu, ketika anda sedang dirawat di rumah sakit, apabila anda memiliki asuransi kesehatan, maka anda tidak perlu khawatir dengan besarnya biaya yang harus anda keluarkan untuk berobat di rumah sakit tersebut. Asuransi kesehatan akan membantu anda dalam melakukan pembayaran di rumah sakit.

Jadi, apabila anda ingin mencoba hidup tenang, cobalah untuk mengikuti program asuransi, agar anda tidak perlu khawatir dengan biaya-biaya ganti rugi yang harus anda bayarkan nantinya.

Asuransi Sebagai Investasi dan Tabungan

Anda akan mendapatkan manfaat asuransi apabila anda melakukan klaim, dan biaya ganti rugi kita dibayarkan oleh pihak asuransi. Namun, bagaimana jika sampai pada kontrak asuransi anda habis, namun anda belum pernah melakukan klaim sekalipun? Nah inilah manfaat lain dari asuransi, yaitu sebagai investasi dan tabungan anda. apabila anda sudah mengikuti program asuransi, namn tidak melakukan klaim, maka jumlah total premi yang sudah anda bayarkan kepada pihak asuransi dapat anda tarik. Namun hal ini hanya berlaku apabila anda belum pernah melakukan klaim kepada pihak asuransi.

Page 39: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

Asuransi Membantu Meminimalkan Kerugian

Seperti sudah dibahas sebelumnya, asuransi dapat membantu membayar dan mengganti biaya-biaya yang harus anda keluarkan ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,

Contoh :

Biaya rumah sakit, Biaya kecelakaan, Biaya kebakaran

Hal – hal tersebut merupakan suatu bentuk kerugian, terutama dalam bentuk materil. Bayangkan, berapa yang harus anda bayarkan untuk membangun kembali rumah anda yang hangus terbakar? Namun apabila anda mengikuti program asuransi, maka kerugian yang akan anda derita dapat dikontrol.

Studi Kasus Asuaransi Rumah :

Apabila ketika rumah anda habis terbakar, anda akan menderita kerugian, katakanlah sebesar 1M bila anda tidak mengikuti program asuransi. Namun bila anda mengikuti program asuransi, maka kerugian yang akan anda alami bisa terkontrol, karena pihak asuransi akan mengganti kerugian anda dalam jumlah tertentu, sehingga anda tidak perlu khawatir akan mengalami kerugian yang sangat besar.

Asuransi Membantu Anda Dalam Mengatur Keuangan

Ketika anda harus mngeluarkan biaya lebih untuk melakukan ganti rugi dari asset anda yang rusak, ataupun biaya rumah sakit yang besar, sudah pasti nerca keuangan anda akan mengalami masalah. Keuangan anda bisa saja menjadi deficit, pengeluaaran anda untuk mengeluarkan biaya dalam mengganti kerugian anda jauh lebih besar dari kemampuan keuangan anda. maka dari itu, asuransi dapat membantu anda dalam mengatur pengeluaran dan juga mengatur keuangan anda. Anda tidak harus mengeluarkan biaya penuh dalam melakukan ganti rugi, karena pihak asuransi juga memiliki andil besar dalam membayar biaya ganti rugi anda. Ketika asuransi sudah bisa meng-cover biaya ganti rugi anda, maka secara otomatis, anda tidak perlu mengeluarkan biaya penuh, dan hal itu akan berdampak positif pada kondisi keuangan anda.

Manfaat Asuransi Sesuai Jenisnya

1. Asuransi Kesehatan : Anda Akan Mendapatkan Jaminan Kesehatan bagi Anda dan Keluarga

Ini adalah manfaat yang akan anda terima apabila anda mengikuti program asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan, menjamin dana yang tersedia akan cukup untuk memenuhi kebutuhan kesehatan anda dan keluarga.

Apabila suatu saat anda terserang suatu penyakit, maka biaya anda saat berobat ditanggung oleh pihak asuransi. Inilah manfaat jaminan kesehatan dari asuransi yang anda miliki.

Selain itu, asuransi kesehatan biasanya juga menjamin biaya rawat inap bagi anda, di ruangan tertentu di rumah sakit. Ini adalah manfaat asuransi yang paling penting bagi anda, karena menyangkut kesehatan diri anda sendiri.

Page 40: PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO

2. Asuransi Pendidikan : Menjamin Biaya Pendidikan

Asuransi pendidikan akan membantu anda dalam menjamin biaya-biaya yang harus anda keluarkan dalam menempuh pendidikan tertentu. Tidak semua orang mampu membayar biaya pendidikan yang melambung tinggi. Namnu, tidak semua orang juga rajin dalam menabung agar biaya pendidikan yang tinggi itu dapat terpenuhi. Nah disinal anda dapat merasakan manfaat asuransi pendidikan. Anda akan diwajibkan untuk membayar premi asuransi, agar nantinya biaya pendidikan anda akan di bayarkan oleh pihak asuransi. Apabila anda adalah orang yang sulit untuk menabung, maka mengikuti asuransi pendidikan akan memberikan manfaat besar bagi anda dalam mengikuti kegiatan pendidikan.

3. Asuransi Kendaraan : Kendaraan Bermotor Akan Lebih Aman

Pernahkah kendaraan bermotor anda hilang karena dimaling? Atau kendaraan anda rusak parah karena kecelakaan? Bayangkan berapa kerugian yang anda terima. Apabila pernah, anda dapat memanfaatkan asuransi agar anda dapat memperkecil kerugian anda karena hal tersebut.

Asuransi kendaraan bermotor akan menjamin biaya perbaikan, kendaraan anda yang mengalami kerusakan. Namun, perbaikan ini tergantung kesepakatan antara pemilik kendaraan dengan pihak asuransi. Tidak semua bagian kendaraan dapat diasuransikan, seperti mesin, roda, dan interior. Namun, terlepas dari hal itu, asuransi akan membat kendaraan anda menjadi lebih aman. Paling tidak aman dari kerugian besar karena hilang ataupun mengalami kerusakan yang sangat parah.

4. Asuransi Properti : Menjamin Aset – Aset Properti yang Anda Miliki.

Selain itu, apabila anda memiliki asset asset penting, seperti rumah, kantor, atau gedung, anda juga dapat mendaftarkan asset anda ke dalam asuransi. Hal ini harus dilakukan, agar nanti asset asset yang anda miliki dapat dijamin oleh ihak asuransi ketika terjadi musibah terhadap asset asset anda. musibah yang terjadi bisa kebakaran total, rusak karena demonstrasi dan sebagainya. Apabila anda mengasuransikan asset asset anda, maka anda tidak perlu khawatir tentang ganti rugi yang harus anda keluarkan, karena hal ini akan dijamin oleh pihak asuransi.

Nah, itu tadi adalah beberapa manfaat yang bisa anda peroleh apabila anda mengikuti berbagai program asuransi yang ditawarkan. Pada dasarnya, asuransi adalah hal yang bersifat opsional, semuanya tergantung pada kebutuhan – kebutuhan yang anda miliki. Namun demikian, karena manfaat yang dimiliki oleh asuransi sangatlah banyak dan sangat baik manfaatnya, maka disarankan agar anda bisa bergabung dalam program asuransi. Minimal adalah anda bergabung dengan program asuransi kesehatan terlebih dahulu.

Apabila anda sudah mendaftar dan mengikuti program asuransi secara rutin, maka cepat atau lambat, manfaat – manfaat dari asuransi seperti yang telah disebutkan di atas akan anda rasakan sendiri. Karena pada dasarnya, mengikuti program asuransi tidaklah merugikan, malahan dapat meminnimalisir dan mengontrol kerugian yang anda terima.