Pengertian KELUARGA SEHAT Secara Fisik

7/26/2019 Pengertian KELUARGA SEHAT Secara Fisik

1/34

Pengertian KELUARGA SEHAT secara

fisik, mental, dan sosial

Keluargasehatdapat didefinisikan sebagai suatu kondisi atau keadaan yang sejahtera baik

dari segi dari fisik, mental, dan sosial yang kemudian memungkinkan sebuah keluarga yang

utuh (terdiri dari individu-individu yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga yang tinggal

dalam satu lingkungan) agar dapat hidupnormal secara sosial dan ekonomi.

Dalam keluarga terjadi hubungan multi-fungsional, dimana di dalamnya terjadi banyak

interaksi dalam keluarga. Interaksi atau hubungan yang terjalin antara lain adalah hubungan

orangtua dan anak, adik dan kakak, serta suami dan istri. Masing-masing hubungan memilikikarakteristik individual dan kepribadian yang dapat menjadifaktorpembangun dari keluarga

tersebut.

ak jarang juga terjadi konflik dalam keluarga, seperti adanya ketegangan antara orangtua

dan anak, antar saudara, suami dan istri, dan sebagainya. !ebuah keluarga dikatakan sehat

jika dapat mengatasi masalah atau konflik tersebut serta menjaga hubungan yang sehat antar

anggota keluarga. "al yang terpenting, terutama bagi orangtua adalah bagaimana memahami

karakteristik hubungan keluarga sehat agar setiap anggota keluarga merasa didukung dan

tidak ada yang merasa dikucilkan.

Beberapa karakteristik kelarga se!at dipandang dari berbagai sdt adala! sebagaiberikt "

Segi #isik

!ebuah keluarga dapat dikatakan sehat secara fisik jika memenuhi kriteria berikut ini #

$ %eluarga memiliki dan menggunakan air bersih di lingkungan tempat tinggalnya.

$ %eluarga memiliki dan menggunakan oilet yang bersih.

$ !eluruh anggota keluarga tidak merokok dan menggunakan &at aditif lainnya.

$ %eluarga memastikan setiap anggota keluarganya cukup gi&i.

$ %eluarga memiliki dan menggunakan 'lokasi Dana untuk pemeliharaan kesehatan.
http://sehat.link/info/keluargahttp://sehat.link/info/sehathttp://sehat.link/info/mentalhttp://sehat.link/info/hiduphttp://sehat.link/info/faktorhttp://sehat.link/info/kesehatan-2http://sehat.link/info/sehathttp://sehat.link/info/mentalhttp://sehat.link/info/hiduphttp://sehat.link/info/faktorhttp://sehat.link/info/kesehatan-2http://sehat.link/info/keluarga


2/34

Segi $ental dan Sosial

!ebuah keluarga yang sehat umumnya juga harus bisa menjaga dan mengembangkan

kesehatan mentalsetiap anggota keluarganya, serta menjaga agar proses sosialisasi tetap

terlaksana dengan baik. eberapa faktor yang dapat menjadi indikator keberhasilannya

adalah sebagai berikut #

Waktu keluarga (family time).Menghabiskan aktu bersama keluarga adalah ibarat

memperkokoh sebuah bangunan dasarikatan keluarga. %eluarga yang sehat biasanya

berbagi aktu dan berkumpul saat makan dan bersantai. *erbandingan aktu keluarga

dan aktu pribadi yang seimbang dapat menjadi kunci utama untuk membentuk

keluarga yang sehat.

Komunikasi. Menghabiskan aktu dengan keluarga adalah salah satu cara untuk

menjaga komunikasi agar tetap terjalin baik antar anggota keluarga. %omunikasi ini

biasanya terjalin saat berada di meja makan, menonton +, lari pagi bersama, dan

berbagai aktifitas yang dapat mendukung komunikasi. %elancaran komunikasi dalam

keluarga juga mampu mencairkan suasana yang kaku, sehingga setiap anggota

keluarga tidak akan merasa takut untuk mengekspresikan suatu emosi, ketakutan, dan

kekhaatirannya akan hal lain pada keluarga.

Kepercayaan. asa saling percaya akan otomatis tumbuh dalamjiasetiap anggota

keluarga yang sehat. amun terkadang orangtua cenderung memunculkan sikap yang

overprotective terhadap anak meraka dengan alasan ingin terus menjaga mereka dari

hal buruk yang mungkin terjadi. *adahal seharusnya orangtua dapat mulai

memberikan kepercayaan anak-anak mereka untuk sesekali membuat keputusan yang

tepat berdasarkan nilai-nilai baik yang sudah ditanamkan oleh keluarga.

Saling Memahami Kebutuhan masing-masing. !etiap anggota keluarga memiliki

keinginan dan kebutuhan yang berbeda. Dalam keluarga yang sehat, sudah selayaknya

untuk saling memberi dukungan dan saling membantu ketika salah satu anggota

keluarga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya, bukannya malah

mengucilkan dan saling bersaing.
http://sehat.link/info/kesehatan-mentalhttp://sehat.link/info/dasarhttp://sehat.link/info/jiwahttp://sehat.link/info/kesehatan-mentalhttp://sehat.link/info/dasarhttp://sehat.link/info/jiwa


3/34

K%&SEP SEHAT '()A*+

A. KONSEP SEHAT JIWA "Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan

perkembangan fsik, intelektual dan emosional yang optimal dari

seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang

lain".Makna kesehatan jiwa mempunyai siat-siat yang harmonis serasi!

danmemperhatikan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam

hubungannya dengan manusia lain.Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan jiwa adalah bagian integral

dari kesehatan dan merupakan kondisi yang memungkinkan

perkembangan fsik, mental dan sosial indiidu se#ara optimal, dan yang

selaras dengan perkembangan orang lain.

!eseorang yang sehat jia/ mempunyai ciri-ciri sebagai berikut#

0. Merasa senang terhadap dirinya serta#

o Mampu menghadapi situasi.

o Mampu mengatasi kekeceaan dalam hidup.

o *uas dengan kehidupannya sehari-har.i

o Mempunyai harga diri yang ajar.

o Menilai dirinya secara realistis, tidak berlebihan dan tidak pula

Merendahkan.

1. Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain serta#

o Mampu mencintai orang lain.

o Mempunyai hubungan pribadi yang tetap.

o Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbeda.


4/34

o Merasa bagian dari suatu kelompok

o idak 2mengakali2 orang lain

3. Mampu memenuhi tuntutan hidup serta

o Menetapkan tujuan hidup yang realistis

o Mampu menerima tanggungjaab

o Mampu merancang masa depan

o Dapat menerima ide dan pengalaman baru

o *uas dengan pekerjaannya

4ntuk mencapai jia yang sehat diperlukan usaha dan aktu untuk mengembangkan

dan membinanya. 5ia yang sehat dikembangkan sejak masa bayi hingga deasa, dalam

berbagai tahapan perkembangan. *engaruh lingkungan terutama keluarga sangat penting

dalam membina jia yang sehat.

!alah satu cara untuk mencapai jia yang sehat adalah dengan penilaian diri yaitu

bagaimana seseorang melihat dirinya yang berkaitan erat dengan cara berpikir, cara berperan,dan cara bertindak.

*enilaian diri seseorang positif apabila seseorang cenderung#

o Menemukan kepuasan dalam hidup

o Membina hubungan yang erat dan sehat

o Menetapkan tujuan dan mencapainya

o Menghadapi maju mundurnya kehidupan

o Mempunyai keyakinan untuk menyelesaikan masalah

*enilaian diri seseorang negatif apabila seseorang cenderung#

o Merasa hidup ini sulit dikendalikan

o Merasa stres

o Menghindari tantangan hidupo Memikirkan kegagalan


5/34

eberapa upaya untuk membangun penilaian diri#

0. !eseorang harus jujur terhadap diri sendiri.

1. erupaya mengenali diri sendiri dan belajar menerima semua kekurangan dan

kelebihannya.

3. ersedia memperbaiki diri sendiri untuk mengatasi kekurangannya.

6. Menetapkan tujuan dan berusaha mencapainya dengan tidak membandingkan diri sendiridengan orang lain.

7. !elalu berusaha untuk mencapai yang terbaik sesuai dengan kemampuan, tetapi tidak boleh

terlalu memaksakan diri sendiri.

B TERAP( KELUARGA - '()A .

*eran serta keluarga dalam peraatan klien gangguan jia !angat penting karena #

0. %eluarga merupakan tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dengan

lingkungannya

1. %eluarga dipandang sebagai satu system# gangguan yang terjadi pada salah satu anggota

dapat mempengaruhi sistem # disfungsi dalam keluarga dapat sebagai penyebab gangguan

3. erbagai layanan keperaatan jia bukan tempat klien seumur hidup

6. !alah satu faktor penyebab gangguan jia adalah keluarga tidak tahu cara meraat klien

dirumah

%eluarga berperan penting dalam peristia terjdinya ganguan jia dan penyesuaian kembali

setiap klien.

M'8'' 9'*I %9:4';' #

%lien

0. Mempercepat proses penyembuhan

1. Memperbaiki hubungan interpersonal

3. Menurunkan angka kekambuhan

%eluarga

0. Memperbaiki fungsi dan struktur keluarga


6/34

1. %eluarga mampu meningkatkan pengertian terhadap klien sehingga lebih dapat menerima,

toleran dan menghargai klien sebagai manusia

3. %eluarga dapat meningkatkan kemampuan dalam membantu klien dalam proses rehabilitasi

*9' *9'


7/34

Masuk secara paksa yang tidak di tentukan atau merupakan perpanjangan# digunakan

untuk orang-orang yang membutuhkan peraatan di rumah sakit jia dalam jangka panjang

tetapi menolak untuk masuk rumah sakit secaraa sukarela.

aat jalan# pengadilan memerintahkan pengobatan raat jalan untuk mempertahankan

stabilisasi orang yang berpenyakit jia.

%riteria raat jalan untuk klien dan masyarakat

%riteria klien#

0. idak membahayakan diri sendiri dan orang lain.

1. Mengungkapkan ingin hidup di tengah masyarakat.

3. Menyadari pengalaman-pengalaman sulit terdahulu saat mencoba hidup di tengah

masyarakat.

6. Memahami kebutuhan untuk raat jalan.

%riteria masyarakat

0. !istem penanganan raat inap mendukung dan bekerja sama dengan sistem penanganan

raat jalan.

1. Memberikan penanganan yang efektif sesuai dengan diagnosis dan situasi klien.3. Memberikan penanganan yang ditugaskan dan berpartisipasi dalam mempertinggi

kepatuhan terhadap penanganan tersebut.

6. Mengenbangkan dan melaksanakan sistem pemantauan terhadap layanan yang diberikan.

7. Menyusun beberapa program terapi yang diperlukan dan mencukupi kebutuhan klien dan

meningkatkan kemampuan klien untuk tinggal di masyarakat.

BAB (((

PE&UTUP

'. %esimpulan

kesehatan jia adalah bagian integral dari kesehatan dan merupakan kondisi yang

memungkinkan perkembangan fisik, mental dan sosial individu secara optimal, dan yang

selaras dengan perkembangan orang lain.

. !aran

4ntuk menjaga kesehatan jia seseorang, peran penting di lakukan oleh pihak keluarga.

erhati-hati dengan orang yang terkena gangguan jia.

5angan mengambil keputusan tentang faktor psikologis secara sembarangan atau individual.

=. *enutup

Demikian makalah yang kami buat tentang konsep sehat jia mungkin jauh dari

sempurna, untuk itu dari kelompok kami meminta kritik dan saran yang membangun guna

menyempurnakan makalah ini.

D'8' *4!'%'

=opel, :inda =arman. 1@@A. %esehatan jia dan psikiatri jakarta #

9;=.

"amid, 'chir Bani !..0CCC. 'suhan %eperaatan %esehatan 5ia pada

'nak dan emaja. 5akarta #


8/34

;9>>;:9

K$%&'( &')A* &AK+* M'%* )$

K$%&'( &')A* &AK+* M'%* )$

Menurut )$ /012! &ehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu

keadaan yang sempurna baik se#ara fsik, mental dan sosial serta tidak

hanya bebas dari penyakit atau kelemahan )$, /012!.

3efnisi )$ tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang

dapat meningkatkan konsep sehat yang positi 'delman dan Mandle.

/001! 4

/. Memperhatikan indiidu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.

5. Memandang sehat dengan mengidentifkasi lingkungan internal dan

eksternal.

6. (enghargaan terhadap pentingnya peran indiidu dalam hidup.

&')A* M'%* 3'(K'& +

%o.56,/005 tentang Kesehatan menyatakan bahwa 4

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan hidup produkti se#ara sosial dan ekonomi. 3alam

pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang

utuh terdiri dari unsur 7unsur fsik, mental dan sosial dan di dalamnya

kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan

3alampengertian yang paling luassehat merupakan suatu keadaan

yang dinamis dimana indiidu menyesuaikan diri dengan perubahan-


9/34

perubahan lingkungan internal psikologis, intelektua, spiritual dan

penyakit! dan eksternal lingkungan fsik, social, dan ekonomi! dalam

mempertahankan kesehatannya.

. 3efnisi sakit4 seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita

penyakit menahun kronis!, atau gangguan kesehatan lain yang

menyebabkan aktiitas kerja8kegiatannya terganggu. alaupun seseorang

sakit istilah sehari -hari! seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak

terganggu untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia di anggap tidak

sakit5!.

(engertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi

impersonal dan sistematik, yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan

atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh

manusia

9++-9++ &')A*

Kesehatan fsik terwujud apabila sesorang tidak merasa

dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang se#ara

objekti tidak tampak sakit. &emua organ tubuh berungsi normal atau

tidak mengalami gangguan. Kesehatan mental jiwa! men#akup 6 komponen, yakni

pikiran, emosional, dan spiritual./. (ikiran sehat ter#ermin dari #ara berpikir atau jalan pikiran.5. 'mosional sehat ter#ermin dari kemampuan seseorang untuk

mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan

sebagainya.


10/34

6. &piritual sehat ter#ermin dari #ara seseorang dalam mengekspresikan

rasa syukur, pujian, keper#ayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar

alam ana ini, yakni *uhan :ang Maha Kuasa Allah &*dalam agama

+slam!. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaanseseorang.

1. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan

dengan orang lain atau kelompok lain se#ara baik, tanpa membedakan

ras, suku, agamaatau keper#ayan, status sosial, ekonomi, politik, dan

sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.;. Kesehatandari aspek ekonomiterlihat bila seseorang dewasa! produkti,

dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat

menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya se#ara fnansial.


11/34

dukungan dan alokasi sumber daya untuk menjaga agar yang sehat tetap

sehat namun teta p mengupayakan yang sakit segera sehat. (ada

prinsipnya kebijakan tersebut menekankan pada masyarakat untuk

mengutamakan kegiatan kesehatan daripada mengobati penyakit. *elah

dikembangkan pengertian tentang penyakit yang mempunyai konotasi

biomedik dan sosio kultural.

Aspek-aspek pendukung kesehatan

AK*$->AK*$ :A%@ M'M('%@A)+ K':AK+%A% 3A% *+%3AKA% K'&')A*A%

/. >aktor +nternal

a. Tahap Perkembangan

Artinya status kesehatan dapat ditentukan oleh aktor usia dalam hal ini

adalah pertumbuhan dan perkembangan, dengan demikian setiap rentang


12/34

usia bayi-lansia! memiliki pemahaman dan respon terhadap perubahan

kesehatan yang berbeda-beda.

ntuk itulah seorang tenaga kesehatan perawat! harus

mempertimbangkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan klien pada

saat melakukan pern#anaan tindakan. 9ontohnya4 se#ara umum seorang

anak belum mampu untuk mengenal keseriusan penyakit sehingga perlu

dimotiasi untuk mendapatkan penanganan atau mengembangkan

perilaku pen#egahan penyakit..

b. Pendidikan atau Tingkat Pengetahuan

Keyakinan seseorang terhadap kesehatan terbentuk oleh ariabel

intelektual yang terdiri dari pengetahuan tentang berbagai ungsi tubuh

dan penyakit , latar belakang pendidikan, dan pengalaman masa lalu.

Kemampuan kogniti akan membentuk #ara berfkir seseorang termasuk

kemampuan untuk memehami aktor-aktor yang berhubungan dengan

penyakit dan menggunakan pengetahuan tentang kesehatan untuk

menjaga kesehatan sendirinya.

c. Persepsi tentang ungsi

Cara seseorang merasakan ungsi fsiknyaakan berakibat pada keyakinan

terhadap kesehatan dan #ara melaksanakannya. Contoh, seseorang

dengan kondisi jantung yang kronik merasa bahwa tingkat kesehatan

mereka berbeda dengan orang yang tidak pernah mempunyai masalah

kesehatan yang berarti. Akibatnya, keyakinan terhadap kesehatan dan

#ara melaksanakan kesehatan pada masing-masing orang #enderung

berbeda-beda. &elain itu, indiidu yang sudah berhasil sembuh dari

penyakit akut yang parah mungkin akan mengubah keyakinan mereka

terhadap kesehatan dan #ara mereka melaksanakannya.

ntuk itulah perawat mengkaji tingkat kesehatan klien, baik data subjekti

yiatu tentang #ara klien merasakan ungsi fsiknya tingkat keletihan,

sesak napas, atau nyeri!, juga data objekti yang aktual seperti, tekanandarah, tinggi badan, dan bunyi paru!. +normasi ini memungkinkan


13/34

perawat meren#anakan dan mengimplementasikan perawatan klien

se#ara lebih berhasil.

d. Faktor Emosi

>aktor emosional juga mempengaruhi keyakinan terhadap kesehatan dan

#ara melaksanakannya.

Seseorang yang mengalami respons stres dalam setiap perubahan

hidupnya #enderung berespons terhadap berbagai tanda sakit, mungkin

dilakukan dengan #ara mengkhawatirkan bahwa penyakit tersebut dapat

mengan#am kehidupannya.

Seseorang yang secara umum terlihat sangat tenang mungkin

mempunyai respons emosional yang ke#il selama ia sakit.

Seorang individu yang tidak mampu melakukan koping secara emosional

terhadap ancaman penyakit mungkin akan menyangkal adanya gejala

penyakit pada dirinya dan tidak mau menjalani pengobatan. Contoh4

seseorang dengan napas yang terengah-engah dan sering batuk mungkin

akan menyalahkan #ua#a dingin jika ia se#ara emosional tidak dapatmenerima kemungkinan menderita penyakit saluran pernapasan.


14/34

&piritual bertindak sebagai suatu tema yang terintegrasi dalam kehidupan

seseorang. &piritual seseorang akan mempengaruhi #ara pandangnya

terhadap kesehatan dilihat dari perspekti yang luas. >ryba#k /005!

menemukan hubungan kesehatan dengan keyakinan terhadap kekuatanyang lebih besar, yang telah memberikan seseorang keyakinan dan

kemampuan untuk men#intai. Kesehatan dipandang oleh beberapa orang

sebagai suatu kemampuan untuk menjalani kehidupan se#ara utuh.

(elaksanaan perintah agama merupakan suatu #ara seseorang berlatih

se#ara spiritual.

Ada beberapa agama yang melarang penggunaan bentuk tindakan

pengobatan tertentu, sehingga perawat hams memahami dimensi

spiritual klien sehingga mereka dapat dilibatkan se#ara eekti dalam

pelaksanaan asuhan keperawatan.

5. >aktor 'ksternal

a. Praktik di eluarga

9ara bagaimana keluarga menggunakan pelayanan kesehatan biasanya

mempengaruhi #ara klien dalam melaksanakan kesehatannya.

Misalnya4

o Jika seorang anak bersikap bahwa setiap irus dan penyakit dapat

berpotensi mejadi penyakit berat dan mereka segera men#ari

pengobatan, maka bisasnya anak tersebut akan malakukan hal yang

sama ketika mereka dewasa.

o Klien juga kemungkinan besar akan melakukan tindakan pen#egahan jika

keluarganya melakukan hal yang sama. Misal4 anak yang selalu diajak

orang tuanya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, maka

ketika punya anak dia akan melakukan hal yang sama.

b. Faktor Sosioekonomi


15/34

>aktor sosial dan psikososial dapat meningkatkan risiko terjadinya

penyakit dan mempengaruhi #ara seseorang mendefnisikan dan bereaksi

terhadap penyakitnya.

ariabel psikososial men#akup4 stabilitas perkawinan, gaya hidup, dan

lingkungan kerja.

&esorang biasanya akan men#ari dukungan dan persetujuan dari

kelompok sosialnya, hal ini akan mempengaruhi keyakinan kesehatan dan

#ara pelaksanaannya.

c. !atar "elakang "udaya

?atar belakang budaya mempengaruhi keyakinan, nilai dan kebiasaan

indiidu, termasuk sistem pelayanan kesehatan dan #ara pelaksanaan

kesehatan pribadi.

ntuk perawat belum menyadari pola budaya yang berhubungan dengan

perilaku dan bahasa yang digunakan.

entang sehat 7sakit

&uatu skala ukur se#ara relatie dalam mengukur keadaan

sehat8kesehatan seseorang.

Kedudukannya pada tingkat skala ukur 4 dinamis dan bersiat indiidual.

Jarak dalam skala ukur 4 keadaan sehat se#ara optimal pada satu titik dan

kematian pada titik yang lain.

tahapan sakit menurut &u#hman

/. terbagi menjadi ; tahap yaitu *ahap mengalami gejala

*ahap transisi 4 indiidu per#aya bahwa ada kelainan dalam tubuhnya B

merasa dirinya tidak sehat8merasa timbulnya berbagai gejala8merasa ada

bahaya.


16/34

Mempunyai 6 aspek 4

&e#ara fsik 4 nyeri, panas tinggi

Kogniti 4 interprestasi terhadap gejala

espon emosi terhadap ketakutan8ke#emasan

Konsultasin dengan orang terdekat 4 gejala C perasaan, kadang-kadangh

men#oba pengobatan di rumah.

5. tahap asumsi terhadap peran sakit si#k ole!

(enerimaan terhadap sakit

+ndiidu men#ari kepastian sakitnya keluarga atau teman 4 menghasilkan

peran sakit.

Men#ari pertolongan dari proesi kesehatan, yang lain mengobati sendiri,

mengikuti nasehat teman8keluarga.

Akhir dari tahap ini dapat ditemukan bahwa gejala telah berubah dan

merasa lebih baik. +nidu masih men#ari penegasan dari keluarga tentang

sakitnya. en#ana pengobatan dipenuhi8dipengaruhi oleh pengetahuan

dan pengalaman selanjutnya.

6. *ahap kontak dengan pelayanan kesehatan.

+ndiidu yang sakit 4 meminta nasehat dari proesi kesehatan atas inisiati

sendiri.

6 tipe inormasi

alidasi keadaan sakit

(enjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti

Keyakinan bahwa mereka akan baik


17/34

Jika tidak ada gejala 4 indiidu mempersepsikan dirinya sembuh jika ada

gejala kembali pada proesi kesehatan.

*ahap ketergantungan

Jika proesi kesehatan memalidasi memantapkan! bahwa seseorang

sakuit 4 menjadi pasien yang tergantung untuk memperoleh bantuan.

&etiap orang mempunyai tingkat ketergantungan yang berbeda sesuai

dengan kebutuhan.

1. *ahap penyembuhan

(asien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada peran sakit

dan ungi sebelum sakit.

Kesiapan untuk ungsi so#ial.

7 Membantu pasien untuk berungsi dengan meningkatkan kemandirian

- Memberi harapan dan support.

3. &AK+* 3A% ('+?AK &AK+*

&akit adalah keadaan dimana fsik, emosional, intelektual, sosial,

perkembangan, atau seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya

keadaan terjadinya proses penyakit.

$leh karena itu sakit tidak sama dengan penyakit. &ebagai #ontoh

klien dengan ?eukemia yang sedang menjalani pengobatan mungkin akan


18/34

mampu berungsi seperti biasanya, sedangkan klien lain dengan kanker

payudara yang sedang mempersiapkan diri untuk menjalanaio operasi

mungkin akan merasakan akibatnya pada dimensi lain, selain dimensi

fsik.

(erilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi4 #ara

seseorang memantau tubuhnyaB mendefnisikan dan menginterpretasikan

gejala yang dialamiB melakukan upaya penyembuhanB dan penggunaan

sistem pelayanan kesehatan.

&eorang indiidu yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit

bisa berungsi sebagai mekanisme koping.

uman /0D;!

&eseorang menggunakan tiga #riteria untuk menentukan apakah mereka

sakit 4

/. Adanya gejala 4 naiknya temperature, nyeri

5.(ersepsi tentang bagaimana mereka merasakan 4 baik, buruk,

sakit

6.Kemampuan untuk melaksanakan aktiitas sehari-hari 4 bekerja,

sekolah.

9++-9++ &AK+*

/. +ndiidu per#aya bahwa ada kelainan dalam tubuh B merasa dirinya tidak

sehat 8 merasa timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya.

Mempunyai 6 aspek 4

- se#ara fsik 4 nyeri, panas tinggi.

- Kogniti 4 interprestasi terhadap gejala.

- espons emosi terhadap ketakutan 8 ke#amasan.5. Asumsi terhadap peran sakit si#k ok!.(enerimaan terhadap sakit.


19/34

>aktor->aktor :ang Mempengaruhi (erilaku &akit

/. Faktor #nternal

a. (ersepsi indiidu terhadap gejala dan siat sakit yang dialami

Klien akan segera men#ari pertolongan jika gejala tersebut dapat

mengganggu rutinitas kegiatan sehari-hari.

$isal4 *ukang Kayu yang menderitas sakit punggung, jika ia merasa hal

tersebut bisa membahayakan dan mengan#am kehidupannya maka ia

akan segera men#ari bantuan.

Akan tetapi persepsi seperti itu dapat pula mempunyai akibat yang

sebaliknya.


20/34

Misalnya4 orang yang mengalami bibir kering dan pe#ah-pe#ah

mungkin akan lebih #epat men#ari pertolongan dari pada orang dengan

serak tenggorokan, karena mungkin komentar orang lain terhadap gejala

bibir pe#ah-pe#ah yang dialaminya.

b. Kelompok &osial

Kelompok sosial klien akan membantu mengenali an#aman

penyakit, atau justru meyangkal potensi terjadinya suatu penyakit.

Misalnya4 Ada 5 orang wanita, sebut saja %y. A dan %y.< berusia 6;

tahun yang berasal dari dua kelompok sosial yang berbeda telah

menemukan adanya benjolan pada (ayudaranya saat melakukan &A3A+.

Kemudian mereka mendisukusikannya dengan temannya masing-masing.

*eman %y. A mungkin akan mendorong men#ari pengobatan untuk

menentukan apakah perlu dibiopsi atau tidakB sedangkan teman %y. rang tua yang terlalu sibuk dan jarang di rumah.

A. !alah satu orang tua mempunyai kelainan kepribadian.

. !uasana rumah tangga yang penuh ketegangan dan ketiadaan kehangatan.Dari apa yang telah diuraikan di atas, maka dapatlah dipahami betapa pentingnya faktor

afeksional bagi mempertahankan hidup perkainan yang sehat dan bahagia (sakinah) dan

mencegah terjadinya disfungsi perkainan yang dampaknya amat tidak baik bagi

perkembangan jia anak.

>leh para ahli disebutkan baha sedikitnya ada dua faktor yang dominan pada kasus-kasus

disfungsi keluarga/ ini yaitu faktor kepribadian dari masing-masing, pasangan dan faktor

psikososial. Dan para ahli pun berupaya membuat sejumlah kriteria mengenai apa yang

dinamakan keluarga yang bahagia dan sehat itu, disamping kriteria yang telah baku/ dari

adat istiadat maupun agama.

%epribadian

8aktor kepribadian memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu keluarga. Diakui

baha tiada seorang pun yang sempurna, namun setidak-tidaknya mendekati apa yang telah

disepakati bersama, yaitu apa yang dinamakan kcpribadian atau jia yang sehat itu.

'dapun yang dimaksud dengan kepribadian menurut kesehatan jia adalah# !egala corak

kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya, yang digunakan untuk bereaksi serta

menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan, baik yang timbul dari lingkungannya (dunia

luar) maupun yang datang dari dirinya sendiri (dunia dalam), sehingga corak dan kebiasaan

itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk individu itu./

>rganisasi kesehatan sedunia (


32/34

mengeceakan.

C. Mempunyai daya kasih sayang yang besar.

*erkembanganEpembentukan kepribadian seseorang tidaklah dengan begitu saja, melainkan

merupakan perpaduan antara faktor konstitusi biologik (keadaan jasmani), psiko edukatif di

mana pengaruh orang amat penting dan kondisi lingkungan sosial kultural.

%eluarga !ehat dan ahagia (!akinah)anyak orang berpendapat baha kebahagiaan suatu perkainan terutama tergantung pada

hubungan suami isteri semata yang menitikberatkan kepada faktor cinta dan pemenuhan

biologik. "akikat suatu perkainan sebenarnya terletak sampai berapa jauh kemampuan

masing-masing pasangan untuk saling berintegrasi dari dua kepribadian suami dan isteri.

!ampai berapa jauhkah kemampuan adaptasinya.

ekal cinta/ dan kepuasan biologikEseksual pada aal suatu perkainan, sering kali tidak

berlangsung lama dikarenakan masing-masing pasangan tidak mampu untuk saling

berintegrasi dan beradaptasi untuk jangka aktu yang relatif lama, bahkan kalau mungkin

hingga akhir hayat.

:ebih dari dua puluh tahun masyarakat arat telah mencoba pola hidup baru untuk mencari

kebahagiaan sesuai dengan modernisasi yang bercorak individual materialistikdan sekular.Mereka tidak menginginkan hidup perkainan itu terikat dengan tradisi dan agama mereka

menginginkan kebebasan sesuai dengan hak-hak asasi perorangan (individual).

amun, apa yang terjadiN ernyata mereka menemukan kebahagiaan yang semu belaka.

Mereka tidak menemukan kebahagiaan dalam keluarga, hingga banyak keluarga yang

mengalami disfungsi perkainan dan berakhir dengan berantakan (broken home). :ambat

laun masyarakat arat meragukan keberadaan lembaga perkainan itu sendiri.

'pa yang dapat disaksikan dalam masyarakat arat adalah antara lain#

0. *ergaulan bebas (hubungan seksual sebelum nikah dan di luar nikah) meningkat.

1. %ehamilan di luar nikah meningkat.

3. :ebih senang hidup bersama (kumpul kebo) daripada menikah resmi.

6. 'ngka-angka perceraian (divorce) dan pisah (separation) semakin meningkat.

7. %etidaksetiaan (penyeleengan) suamiEisteri semakin banyak.

?. !emakin banyak kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkotika.

A. Dan lain sebagainya

Masyarakat arat telah kehilangan pola dan identitas hidup perkainan. !ehingga paraahli

banyak meragukan bagaimana kelak masa depan kehidupan perkainan E keluarga, bentuk

bagaimanakah yang akan terjadiN Ikatan perkainan E keluarga di negara-negara arat

(terutama di 'merika !erikat) telah semakin longgar dan rapuh.

!ehubungan dengan kehidupan perkainan dan keluarga yang sedang melanda masyarakat

'merika !erikat deasa ini, maka dua ahli yaitu *rof. ick !tinnet dan *rof. 5ohn De8rain

telah melakukan studi dan penelitian yang berjudul he ational !tudy on 8amily!trengths/) guna mencari jaaban dan terapi (pengobatan) terhadap gejala yang tidak sehat

ini. Dari hasil penelitiannya terhadap keluarga-keluarga 'merika, kedua sarjana tersebut

mendapatkan rumusan untuk menjadi syarat suatu keluarga yang disebut %eluarga bahagia

dan sehat (happy and healthy family), yaitu paling sedikit harus terpenuhi beberapa kriteria

berikut, yaitu#

0. %ehidupan beragama dalam keluarga,

1. ersedia aktu untuk bersama sesama anggota keluarga,

3. Mempunyai komunikasi yang baik antar anggota keluarga,

6. !aling harga-menghargai sesama anggota keluarga,

7. Masing-masing anggota keluarga terikat satu dengan lainnya dalam ikatan keluarga

sebagai ikatan kelompok, dalam mengatasi berbagai krisis, sepakat untuk menyelesaikan


33/34

secara positif dan konstruktif.

4raian lebih jauh dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut#

0. Mempunyai :andasan 'gama

Masyarakat modem akhimya menyadari, baha agama merupakan unsur fundamental bagi

kebahagiaan suatu perkainan rumah tangga. %ehidupan beragama (penghayatan danpengamalannya) dalam rumah tangga sangat dianjurkan. %arena hanya dalam agamalah

terkandung nilai-nilai moral yang sifatnya abadi. ila kita mengkaji masalah perkainan itu

sendiri, sebenarnya perkainan adalah suatu ikatan antara dua insan yang bersifat

keagamaan, ketimbang suatu ikatan yang bersifat keduniaan.

1. !elalu ersama %eluarga

Dalam masyarakat modem, ikatan keluarga sering mudah longgar. !uami maupun isteri

masing-masing dengan kesibukannya jarang mempunyai aktu untuk bersama, sehingga

merupakan faktor yang kondusif (mendukung) bagi terjadinya kesenjangan, tidak saja antara

suami dan isteri, tetapi juga antara orang tua dan anak.

>leh karena itu sesibuk-sibuknya seorang suami, adakanlah aktu untuk keluarga, untuk

anak-anak, dan terutama untuk keluarga. =iptakanlah suatu acara di mana masing-masinganggota keluarga dapat bersama turut serta, di samping penggunaan aktu khusus bagi suami

isteri yang lebih bersifat pribadi (tanpa anak dan anggota keluarga lainnya).

3. Mempunyai *ola %omunikasi yang aik

%risis rumah tangga ataupun kesenjangan yang terjadi antara suami dan isteri, sering kali

terjadi disebabkan karena tidak adanya komunikasi yang baik antara keduanya. %omunikasi

yang terjadi sering kali satu arah dan instruktif sifatnya (dari ayahEsuami kepada isteri dan

anak-anaknya). ila demikian halnya, maka kondisi demikian itu merupakan faktor yang

kondusif bagi terjadinya disfungsiEdisharmoni keluarga.

uatlah komunikasi yang bersifat dua arah, demokratis dan emosional (dengan perasaan)

yang hangat antara suami, isteri dan anak-anak. !aat makan bersama (makan pagi, makan

malam ataupun makan di luar) dapat dijadikan sarana komunikasi. Demikian pula shalat

berjamaah antara ayah sebagai imam dan isteri serta anak-anak sebagai makmumnya di

aktu !ubuh, Maghrib atau Isya. !elepas shalat berjamaah itu, komunikasi keluarga dapat

berjalan. Dengan demikian, bila terjadi suatu masalah, cepat dapat ditanggapi dan

diselesaikan, hingga tidak terpendam yang pada gilirannya bisa eksplosif (meledak) dan

merugikan semua pihak.

6. !aling Menghargai

!aling harga-menghargai antara suami isteri, demikian juga pada anak-anak, amatlah

dianjurkan bagi hubungan yang baik antara sesama anggota keluarga. 'pa yang telah

diperbuat oleh isteri ataupun anak-anak berupa sesuatu yang baik, meskipun nampaknya tidak

berarti di mata suami, berikanlah atensi (perhatian) ataupun penghargaan dan support agaryang akan datang dapat lebih baik. Memandang rendah atau merendahkan sikap isteri,

kuranglah bijaksana. "al demikian hanya akan membuat rasa kepercayaan diri isteri

berkurang, bahkan bisa hilang sama sekali.

%ejadian yang sering dialami adalah sang suami tidak berkomunikasi dengan isterinya karena

perbedaan umur atau pendidikan yang cukup jauh. *embicaraan sang suami sering tidak

nyambung/ dengan isterinya, sehingga sering suami mengatakan baha isterinya telmi/

(telat mikir). ila demikian, maka keajiban suaminyalah agar sang isteri mendapatkan

pendidikan non-formal, agar baik pengetahuan maupun sikapnya dapat menjaga standing/

(kedudukan) suami.

7. 'danya Ikatan %ekeluargaan

%eluarga adalah suatu matriks sosial, suatu kelompokEorganisasi bio-psikososial, di manapara anggotanya terikat dengan suatu ikatan khusus untuk hidup bersama , bukan suatu ikatan


34/34

yang sifatnya statis dan membelenggu. Ia merupakan suatu ikatan dinamis yang

memungkinkan para anggota keluarga itu berkembang dan tumbuh. >leh karena itu keluarga

sebagai suatu kelompok, perlu dijaga integritas antar anggotanya dengan komunikasi,

pembagian peran, hubungan emosional dan sebagainya.

*erubahan-perubahan sosial sebagai konsekuensi modernisasi sering kali menyebabkan tali

ikatan keluarga menjadi longgar. Dan apabila hal ini tidak disadari dapat berakibat lebih jauhyang pada gilirannya masing-masing anggota keluarga itu bercerai-berai (masing-masing

berjalan sendiri-sendiri).

?. erpikir *ositif %etika ada %risis

'dalah suatu hal yang lumrah. 5ika suatu saat hunungan antara suami dan isteri mengalami

krisis. *enyebab krisis itu sendiri tidak selalu datang dari dalam rumah, juga dari luar rumah

ataupun dari diri masing-masing pasangan. ila terjadi suatu krisis, maka usahakanlah suatu

penyelesaian bersama. %urang bijaksana kalau saling menyalahkan atau mau menang sendiri

saja. ilamana persetujuan atau negosiasi antara suami dan isteri tidak tercapai, lalu

mencapai jalan buntu (deadlock), maka jangan ragu-ragu dan bimbang jika harus

berkonsultasi dengan orang profesional (ahli) untuk mendapatkan suatu marriage

counseling/ (nasehat perkainan) agar krisis tersebut tidak berlarut dan berkepanjangan yangpada gilirannya dapat meruntuhkan tiang rumah tangga (broken home family).

idaklah mudah membuat perumusan mengenai bagaimana hubungan perkainan yang baik

itu (good marital relationship). amun, apa yang telah diuraikan dl muka, kiranya dapat

dijadikan pegangan atau ukuran bagi diri kita masing-masing. "ubungan suami isteri yang

serasi, selaras dan seimbang dapat dijabarkan sebagaimana diutarakan di muka yang

menyangkut masalah kepribadian yang sehat, maupun keluarga bahagia dan sejahtera.

Membentuk keluarga yang sehat dan bahagia (sakinah) ini penting. idak saja untuk

kebahagiaan suami dan isteri, namun yang lebih penting adalah merupakan sarana yang baik

untuk pembinaan perkembangan jia anak.

etapa pentingnya membentuk keluarga sehat dan bahagia (sakinah).Ia merupakan keajiban

dan tanggung jaab para orang tua, demi masa depan anak-anak yang merupakan generasi

penerus dapat dikaji dari berbagai hadis abi Muhammad !'

Pengertian KELUARGA SEHAT Secara Fisik

Documents

Transcript of Pengertian KELUARGA SEHAT Secara Fisik