Pengertian Dan Definisi Kebakaran Hutan

28
PENGERTIAN DAN DEFINISI KEBAKARAN HUTAN Kebakaran Hutan merupakan suatu faktor lingkungan dari api yang memberikan pengaruh terhadap hutan , menimbulkan dampak negatif maupun positif. Kebakaran Hutan yang terjadi adalah akibat ulah manusia maupun faktor alam. Penyebab Kebakaran Hutan yang terbanyak karena tindakan dan kelalaian manusia. Ada yang menyebutkan hampir 90% Kebakaran Hutan disebabkan oleh manusia sedangkan hanya 10% yang disebabkan oleh alam. Pengertian dan definisi lain yang diberikan untuk Kebakaran Hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga berakibat timbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian lingkungan. Upaya pencegahan Kebakaran Hutan merupakan suatu usaha Perlindungan Hutan agar kebakaran hutan yang berdampak negatif tidak meluas. Menurut Kamus Kehutanan, Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Kebakaran Hutan (Wild Fire Free Burning, Forest Fire) didefinisikan sebagai : 1. Kebakaran yang tidak disebabkan oleh unsur kesengajaan yang mengakibatkan kerugian. Kebakaran terjadi karena faktor-faktor: o alam (misalnya musim kemarau yang terlalu lama) o manusia (misalnya karena kelalaian manusia membuat api di tengah-tengah hutan di musim kemarau atau di hutan -hutan yang mudah terbakar. 2. Bentuk Kerusakan Hutan yang disebabkan oleh api di dalam areal hutan negara.

description

ipa

Transcript of Pengertian Dan Definisi Kebakaran Hutan

PENGERTIAN DAN DEFINISI KEBAKARAN HUTAN

Kebakaran Hutan merupakan suatu faktor lingkungan dari api yang memberikan pengaruh terhadap hutan, menimbulkan dampak negatif maupun positif. Kebakaran Hutan yang terjadi adalah akibat ulah manusia maupun faktor alam. Penyebab Kebakaran Hutan yang terbanyak karena tindakan dan kelalaian manusia. Ada yang menyebutkan hampir 90% Kebakaran Hutan disebabkan oleh manusia sedangkan hanya 10% yang disebabkan oleh alam.

Pengertian dan definisi lain yang diberikan untuk Kebakaran Hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga berakibat timbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian lingkungan. Upaya pencegahan Kebakaran Hutan merupakan suatu usaha Perlindungan Hutan agar kebakaran hutan yang berdampak negatif tidak meluas.

Menurut Kamus Kehutanan, Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Kebakaran Hutan (Wild Fire Free Burning, Forest Fire) didefinisikan sebagai :1. Kebakaran yang tidak disebabkan oleh unsur kesengajaan yang mengakibatkan kerugian. Kebakaran terjadi karena faktor-faktor: alam (misalnya musim kemarau yang terlalu lama) manusia (misalnya karena kelalaian manusia membuat api di tengah-tengah hutan di musim kemarau atau di hutan-hutan yang mudah terbakar.2. Bentuk Kerusakan Hutan yang disebabkan oleh api di dalam areal hutan negara.Istilah Kebakaran hutan di dalam Ensiklopedia Kehutanan Indonesia disebut juga Api Hutan. Selanjutnya dijelaskan bahwa Kebakaran Hutan atau Api Hutan adalah Api Liar yang terjadi di dalam hutan, yang membakar sebagian atau seluruh komponen hutan. Dikenal ada 3 macam kebakaran hutan, Jenis-jenis kebakaran hutan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:1. Api Permukaan atau Kebakaran Permukaan yaitu kebakaran yang terjadi pada lantai hutan dan membakar seresah, kayu-kayu kering dan tanaman bawah. Sifat api permukaan cepat merambat, nyalanya besar dan panas, namun cepat padam. Dalam kenyataannya semua tipe kebakaran berasal dari api permukaan.2. Api Tajuk atau Kebakaran Tajuk yaitu kebakaran yang membakar seluruh tajuk tanaman pokok terutama pada jenis-jenis hutan yang daunnya mudah terbakar. Apabila tajuk hutan cukup rapat, maka api yang terjadi cepat merambat dari satu tajuk ke tajuk yang lain. Hal ini tidak terjadi apabila tajuk-tajuk pohon penyusun tidak saling bersentuhan.3. Api Tanah adalah api yang membakar lapisan organik yang dibawah lantai hutan. Oleh karena sedikit udara dan bahan organik ini, kebakaran yang terjadi tidak ditandai dengan adanya nyala api. Penyebaran api juga sangat lambat, bahan api tertahan dalam waktu yang lama pada suatu tempat.

Ketahuilah bahwa kebakaran hutan merupakan faktor utama penyebab kerusakan hutan di Indonesia, dan setiap tahunnya puluhan bahkan ratusan ribu hektar hutan di Indonesia terbakar. Ini merupakan suatu kerugian yang begitu besar bagi Indonesia mengingat kita tidak bisa memanfaatkan hutan yang terbakar tersebut. Dan inilah pembahasan mengenai penyebab dan dampak kebakaran hutan.

Source : https://www.flickr.com/photos/pldove/6086616723/

Penyebab Kebakaran Hutan1. Aktivitas VulkanisSalah satu penyebab kebakaran hutan adalah karena aktivitas vulkanis dari gunung berapi seperti hutan yang terbakar karena terkena aliran lahar atau hawa panas (wedus gembel) letusan gunung merapi. Berdasarkan pengalaman yang ada kebakaran seperti ini sulit untuk diantisipasi, tetapi mungkin bisa diminimaliasir.2. Sambaran PetirSambaran petir juga bisa menjadi sebab terjadinya kebakaran hutan, terlebih ketika musim kemarau. Kita semua tahu bahwa musim kemarau hutan-hutan akan menjadi kering dan keringnya hutan ini akan memudahnya terjadinya kebakaran ketika petir datang menyambar. Hal ini bisa diminimalisir dengan menyiramnya.3. Ulah Tangan ManusiaSalah satu yang menyebabkan terbakarnya hutan adalah karena ulah tangan manusia seperti membersihkan lahan pertanian, membuka lahan pertanian bahkan hingga tindakan vandalisme dari segelintir atau sekelompok orang. Tindakan-tindakan seperti ini harus segera dihentikan dengan sosialiasi kepada masyarakat.4. Kecerobohan ManusiaKebakaran hutan yang disebabkan manusia tidak hanya yang sifanya disengaja seperti yang telah dijelaskan pada no 3 sebelumnya, melainkan juga karena ketidaksengajaan atau kecerobohan manusia. Tindakan dari kecerobohan manusia tersebut antara lain membuang puntung rokok dan lupa mematikan api ungun.

Dampak Kebakaran HutanDampak kebakaran hutan tentulah merugikan bagi kehidupan, oleh sebab itu kita harus berusaha agar hutan tidak terbakar dan senantiasa lestari. Dan inilah beberapa point dampak kebakaran hutan bagi kehidupan dimuka bumi.1. Menghasilkan gas emisi garbon dioksida penyebab utama global warming.2. Mematikan berbagai jenis flora dan fauna yang ada didalam hutan tersebut.3. Dapat menyebabkan banjir (musim hujan) dan kekeringan (musim kemarau).4. Kekeringan yang terjadi bisa menyebabkan gagal panen dan kelaparan.5. Kekeringan juga bisa menyebabkan tidak beroperasinya PLTA.6. Hilangnya potensi keuntungan yang digunakan sebagai sumber pendapatan.7. Bisa menyebabkan semakin banyaknya orang-orang yang menderita ISPA.8. Dapat merusak sarana dan prasarana seperti banguna, rumah, mobil, dll.9. Menyebabkan gangguan dalam pekerjaan seperti penundaan penerbangan.

Penyebab Dari Rumah#1. Boros ListrikPenggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu prilaku manusia bijak. Semua orang menginginkan hal tersebut bisa di lakukan oleh setiap individu. Tapi, ternyata untuk hemat dalam penggunaan listrik bukanlah pekerjaan yang mudah bagi sebagian besar orang. Akibatnya, hal ini sebagai penyumbang pemanasan global terjadi.Himbaun atau kampanye hemat listrik (save energy) sudah banyak di lakukan, tapi tetap saja banyak rumah yang boros dalam pemakaian listrik.#2. Halaman Rumah tanpa pepohonan

Tumbuhan hijau atau pepohonan bisa membuat udara menjadi sejuk dan menetralkan suhu udara sehingga bisa di simpulkan bahwa pohon (tumbuhan) bisa mengatasi suhu panas yang tinggi. Jika memang benar demikian, maka selayaknya setiap rumah mau menanam pohon di pekarangan rumahnya. Tapi hal ini juga tidak dilakukan oleh banyak rumah, apakah lagi rumah di perkotaan yang lebih memilih membangun gedung daripada menanam pepohonan hijau.Kalau setiap pekarangan atau halaman rumah tidak ada pohon, maka wajarlah yang namanya pemanasan global itu terjadi.#3. Model Rumah KacaSalah satu dari banyaknya pemanasan global terjadi karena model rumah atau gedung dengan konsep rumah kaca. Sehingga dari rumah kaca memantulkan cahaya ke udara, bukan menyerap sinar matahari. Jika satu atau dua rumah saja maka tidak terlalu berdampak. Namun yang terjadi bukan saja rumah, gedung -gedung pencakar langit pun memakai konsep bangunan kaca. Jika yang terjadi demikian, maka pemanasan global adalah prestasi yang di hasilkan dari banyak rumah dan gedung yang bermodelkan kaca.Kembali ke halaman atas.Penyebab Dari Lingkungan

#4. Bahan Bakan KenderaanBahan bakan dari kendaran selain mengganggu bagi kesehatan manusia, juga bisa memberikan bertambahnya pemasanasan global dari polusi udara yang di hasilkan.Kita ketahui, jumlah kendaraan terus bertambah, tidak ada pengurangan. Pengguna sepeda motor dari tahun ketahun terus meningkat penggunanya. Begitu juga dengan pengendara mobil tidak mau kalah. Sementara sepeda motor dan mobil yang lama tidak di musnahkan atau tetap di biarkan beredar.Update jumlah kendaraan di Indonesia bisa di lihat di sini _http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=17ab=12#5. Polusi asap dari industri PabrikDengan alasan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia, maka banyak pabrik industri yang tumbuh dan berkembang. Tidak lain dan tidak bukan untuk mensejahterakan rakyat. Supaya bisa mendapatkan penghasilan dengan bekerja. Masuk akal?# mikirJika pernyataan di atas benar, maka wajar jika kita mendapatkannya, ya mendapatkan rasa panasnya bumi karena banyak polusi asap dari pabrik industri. Ini memang dilema, di satu sisi untuk kepentingan rakyat, tapi di sisi lain mengorbankan eksistensi bumi.Untuk mengetahui jumlah pabrik besar dan sedang di Indonesia, maka Anda bisa lihat di sini _http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=09ab=2#6. Pembakaran Hutan dan ilegal logingApakah Anda tahun berapa hektar jumlah hutan Indonesia? Dan sudah berapa berkurang akibat pembakaran hutan dan ilegal loging?Sumber mangatakan bahwa sekitar 50 % pemanasan global disebabkan oleh CO2, dimana emisi CO2 disebabkan oleh penggunaan bahan bakarfosil dan kerusakan/pembakaran hutan.Hutan banyak fungsi, di samping bisa mencegah terjadinya banjir, hutan juga bisa mereduksi suhu panas bumi yang cendrung meningkat.Tapi apa yang terjadi jika hutan sebagai warisan nenek moyang di bakar dan di tebang (baca: di curi) oleh oknum yang tidak bertanggung jawab?Dalam mencegah pembakaran hutan dan ilegal loging, peran pemerintah harus serius dalam menanganinya , karena sudah banyak terjadi dan terus terjadi beberapa bulan lalu di provinsi Riau.Penyebab Dari Alam#7. Usia Bumi Yang sudah tuaPlanet bumi yang sudah mencapai usia 4,6 miliar tahun menjadi penyebab juga. Artinya sudah sangat tua. Ibarat manusia jika sudah tua, pasti banyak penyakit yang mudah menyerang. Begitu juga bumi. Penyakit yang diderita bumi hari ini adalah pemanasan global dan hujan asam serta banyak lagi yang lain.Nah, yang menjadi pertanyaan adalah apakah karena bumi sudah tua, lalu pemasanan global tidak bisa di atasi? Jika ada solusi, bagaimana cara mengatasi pemanasan global yang terjadi ? Anda bisa baca di sini untuk jawaban dari pertanyaan tersebut. klik sekarang.#8. Bocornya lapisan ozonSinar matahai yang memancar kebumi tidak langsung sampai kebumi, karena ada laipsan ozon yang melakukan filter terlebih dahulu. Hal itu jika memang lapisan ozon memang masih normal. Yang terjadi sekarang ini adalah lapisan ozon sudah menipis bahkan ada yang bilang sudah bocor.Sebuah sumber mengatakan bahwa: Berdasarkan pemantauan menggunakan instrumen Total Ozone Mapping Spectrometer (TOMS) pada satelit Nimbus 7 dan Meteor 3, kerusakan ini telah menimbulkan sebuah lubang yang dikenal sebagai lubang ozon di kedua kutub bumi._http://riorenhardputra13030.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id/?cat=2Oleh sebab itu ada di peringati hari ozon internasional yang jatuh setiap tanggal 16 Setember. Anda sudah tahukan?

Penyebab Dari Kebijakan PemerintahPemerintah bisa mencegah atau minimal mengurangi terjadinya pemanasan global khususnya di Indonesia. Karena pemerintah punya power yang bisa membuat regulasi regulasi. Tapi apa yang terjadi sekarang ini dengan program pemerintah dalam mengatasi masalah pemanasan global? Di bawah ini beberaapa fakta yang terjadi#9. Minimnya ruang terbuka hijau

Pakar tata kota dari Universitas Trisakti, Jakarta, Nirwono Yoga, menilai sejauh ini belum ada lonjakan persentase yang berarti terhadap jumlah ruang terbuka hijau (RTH) yang ada di Jakarta, sebagaimana di lansir dari media online _http://koran-jakarta.com.Upaya pemerintah di setiap daerah sangat minim untuk membangun ruang terbuka hijau. Hal ini bisa di lihat dengan susah sekali kita menemukannya. Walau sekarang ada beberapa kota seperti Bandung dan Surabaya yang sedang menggalakkan. Maka hal itu bisa di jadikan contoh bagi kota-kota lain.#10.Jumlah kendaraan terus bertambah

Hal ini sudah di bahas di atas, tapi ini hal ini harus mendapat sikap dari pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan dalam kendaraan bermotor. Misal dengan keluarnya kendaraan terbaru, maka kendaraan tahun lama bisa di cabut atau di daur ulang atau apalah. Yang penting jumlah kendaraan bermotor bisa berkurang, bukan malah bertambah.Yang terjadi saat ini adalah jumlah kendaraan bermotor bertambah, namun tidak di barengi dengan infrasrtuktur jalan, sehingga bukan hanya polusi udara yang berdampak kepada pemanasan global terjadi, kemacetan pun selalu menghiasi jalan.http://silontong.com/2014/06/03/10-penyebab-dari-pemanasan-global-dan-pengertian-global-warming/ Kenaikan permukaan lautKenaikan permukaan laut (Bahasa Inggris: sea level rise) adalah fenomena naiknya permukaan laut yang disebabkan oleh banyak faktor yang kompleks.Permukaan laut telah mengalami kenaikan setinggi 120 meter sejak puncak zaman es 18.000 tahun yang lalu. Kenaikan tertinggi muka air laut terjadi sebelum 6.000 tahun yang lalu. Sejak 3.000 tahun yang lalu hingga awal abad ke-19, muka air laut hampir tetap hanya bertambah 0,1 hingga 0,2 mm/tahun; sejak tahun 1900, permukaan laut naik 1 hingga 3 mm/tahun; sejak tahun 1992 satelit altimetri TOPEX/Poseidon mengindikasikan laju kenaikan muka laut sebesar 3 mm/tahun. Perubahan ini bisa jadi merupakan pertanda awal dari efek pemanasan global terhadap kenaikan muka air laut. Pemanasan global diperkirakan memberikan pengaruh yang signifikan pada kenaikan muka air laut pada abad ke-20 ini.Muka air laut lokal dan eustatikMuka laut rata-rata lokal (local mean sea level atau disingkat LMSL) didefinisikan sebagai tinggi laut terhadap titik acu (benchmark) di darat, dirata-ratakan terhadap suatu periode waktu tertentu yang cukup panjang, sebulan atau setahun, sehingga fluktuasi akibat gelombang dan pasang surut sebisa mungkin dapat dihilangkan. Kita juga harus menyesuaikan perubahan LMSL yang diketahui untuk memasukkan pergerakan vertikal daratan yang bisa jadi memiliki orde yang sama dengan orde perubahan muka air laut (mm/tahun). Pergerakan daratan terjadi karena penyesuaian isostatik mantel akibat melelehnya lempengan es di akhir zaman es terakhir. Tekanan atmosferik (efek inversi barometrik), arus laut, dan perubahan temperatur air laut setempat semua dapat memengaruhi LMSL.Perubahan eustatik (kebalikan dari perubahan setempat) menghasilkan perubahan terhadap muka air laut global, seperti perubahan volume air di lautan dunia atau perubahan volume di samudera.Perubahan jangka pendek dan periodikAda beberapa faktor yang dapat menghasilkan perubahan jangka pendek permukaaan air laut (dari orde beberapa menit hingga 14 bulan).Penyebab jangka pendek (periodik)Skala waktu(P = periode)Pengaruh vertikal

Perubahan muka air laut periodik

Pasang surut astronomis612 jam P0,210+ m

Pasang surut periode panjang

Variasi Rotasional (Chandler wobble)14 bulan P

Fluktuasi meteorologis and oseanografis

Tekanan atmosferJam hingga bulan0,7 hingga 1,3 m

Angin (storm surges)15 hariHingga 5 m

Evaporasi and presipitasi (yang mungkin saja mengikuti pola jangka panjang)Hari hingga minggu

Topografi permukaan laut (perubahan densitas air dan arus)Hari hingga mingguHingga 1 m

El Nio/osilasi selatan6 bulan setiap 510 tahunHingga 0,6 m

Variasi musiman

Kesetimbangan air di antara Samudera (Atlantik, Pasifik, Hindia)

Variasi musiman kemiringan permukaan air laut

Runoff/banjir sungai2 bulan1 m

Perubahan musiman densitas air (temperatur dan salinitas)6 bulan0,2 m

Seiches

Seiches (gelombang berdiri)Menit hingga jamHingga 2 m

Gempa Bumi

Tsunami (yang membangkitkan gelombang periode panjang yang membawa petaka)JamHingga 10 m

Perubahan tiba-tiba permukaan tanahMenitHingga 10 m

Perubahan jangka panjang

Perubahan muka air laut dan temperatur relatifBermacam-macam faktor memengaruhi volume dan massa lautan yang mengakibatkan perubahan muka laut eustatik dalam jangka panjang. Dua pengaruh paling utama adalah temperatur (karena volume air bergantung pada temperatur), dan massa air yang tersimpan di darat dan laut sebagai air segar (fresh water) di sungai, danau, glasier, tutupan es di kutub, dan es di lautan. Pada skala waktu yang panjang (skala geologis), perubahan bentuk samudera dan distribsi daratan/lautan akan memengaruhi tinggi muka laut.Hasil pengamatan memperkirakan bahwa peningkatan muka laut akibat meningkatnya temperatur adalah sekitar 1 mm/tahun di dekade terakhir ini. Studi yang didasarkan pada pengamatan dan pemodelan hilangnya massa glasier dan tutupan es menunjukkan sumbangannya terhadap naiknya muka laut rata-rata sebesar 0,2 s.d. 0,4 mm/tahun pada abad ke-20.Glasier dan tutupan esSetiap tahun sekitar 8 mm air dari seluruh permukaan laut mengalir ke lempengan es Antartika dan Greenland sebagai hujan salju. Jika tidak ada dari es itu yang kembali ke laut, maka muka laut akan turun 8 mm setiap tahunnya. Meskipun air dalam jumlah yang hampir sama kembali ke laut dalam gunung es dan dari melelehnya es di tepinya, para ilmuwan tidak tahu mana yang lebih besar - es yang masuk atau es yang keluar. Perbedaan antara input dan output es disebut sebagai kesetimbangan massa (mass balance). Kesetimbangan ini sangat penting karena menyebabkan perubahan muka laut global.Paparan-paparan es (ice shelves) yang melayang di permukaan laut jika mencair tidak akan mengubah permukaan laut. Demikian juga halnya dengan mencairnya tutupan es di kutub utara yang terdiri dari kumpulan es yang melayang yang tidak akan menaikkan muka laut secara signifikan. Hal ini terjadi karena yang mencair adalah air segar yang meskipun akibat mencairnya mereka dapat menaikkan permukaan laut, namun ordenya cukup kecil dan umumnya dapat diabaikan. Namun demikian hal itu dapat juga dibantah dengan menyatakan bahwa jika paparan es mencair, maka ia adalah sebuah pertanda dari mencairnya lempengan es di Greenland dan Antartika. Masih kurangnya pemahaman para ilmuwan tentang perubahan penyimpanan air teresterial (terrestrial storage of water). Antara tahun 1910 dan 1990 perubahan sedemikian rupa bisa jadi memberikan kontribusi 1,1 hingga +0,4 mm/tahun. Jika semua glasier dan tutupan es mencair, kenaikan muka laut diproyeksikan sekitar 0,5 m. Jika pencairan juga terjadi pada lempengan es di Greenland dan Antartika (keduanya memiliki es di atas permukaan laut), maka kenaikan akan menjadi lebih drastis lagi, 68,8 m. Keruntuhan reservoir interior lempengan es Antartika Barat akan menaikan permukaan laut setinggi 5-6 m.

Akibat Lain Kenaikan Permukaan Laut Dunia

Indonesia Kehilangan 26 PulauKerusakan lingkungan, terutama akibat penambangan pasir laut dan abrasi dianggap sebagai biang keladi lenyapnya secara fisik 26 pulau di Indonesia. Dari 17.506 pulau, kini jumlahnya melorot menjadi 17.480 pulau. Data ini dihimpun oleh Departemen Kelautan dan Perikanan, yang masih terus melakukan pendataan dan akan selesai dirangkum tahun 2009 mendatang. Hilangnya pulau-pulau ini semakin kentara sejak 8 tahunan lalu, pada saat penambangan pasir laut semakin marak. Yang menjadi kekhawatiran Departemen Kelautan dan Perikanan adalah jumlah pulau yang hilang diperkirakan semakin menjadi dengan adanya perubahan iklim. Diperkirakan hingga tahun 2030, akan hilang sekitar 2000 an pulau di Indonesia, bila tidak dilakukan pencegahan sedini mungkin. Kembali Hutagalung: Pemanasan global telah mengakibatkan kenaikan air laut. Di Jakarta saja 5 hinga 8 milimeter tiap tahunnya. Ini serius untuk masa depan. Diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan 25 tahun ke depan lah, lebih dari 2000 pulau yang akan tenggelam. Departemen Kelautan dan Perikanan menyatakan perlindungan laut juga merupakan faktor penting dalam memperlambat perubahan iklim. Apalagi, terumbu karang, padang lamun, dan biota laut lainnya dapat menyerap karbondioksida sebanyak 246 juta ton per tahun. Untuk itu, Departemen Kelautan dan Perikanan akan mengupayakan bantuan perlindungan kelautan Indonesia dalam Konferensi Iklim Internasional yang akan berlangsung di Bali Desember mendatang.http://www.dw-world.de/dw/article/0,2144,2977544,00.htmlDesa di Alaska menerima bantuan untuk relokasi karena perubahan iklimDesa di Newtok dan 400 penduduk Yupik Eskimo menerima US$3 juta dari negara bagian Alaska, AS untuk membantu merelokasi diri mereka ke tanah yang lebih aman dan lebih tinggi. Dari 213 desa asli di Alaska, kurang lebih 86 persen daerahnya sudah dapat dilihat fenomena mencairnya es secara permanen, es abadi yang tenggelam, banjir besar, badai yang hebat, dan erosi daerah pantai. Enam desa harus mengambil tindakan segera untuk memastikan keselamatan penduduknya. Dengan dana bantuan dari negara bagian, penduduk Yupik Eskimo di Newtok sekarang dapat mulai membangun kembali desa di tanah yang lebih tinggi dan lebih terlindungi. Pemerintah mengalokasikan tambahan US$13 juta untuk perlindungan Desa Yupik yang rapuh di tahun berikutnya.http://ap.google.com/article/ALeqM5iWeAsairnfC4lqysPZN42yNHRUgAD91924D00Selandia Baru membantu penduduk Pulau Kiribati dalam menghadapi perubahan iklimKarena kenaikan permukaan air laut, 94.000 orang yang tinggal di Pulau Kiribati yang ada di daratan rendah harus memindahkan rumah mereka. Presiden Kiribati, Anote Tong telah menyampaikan ucapan terima kasihnya atas bantuan Selandia Baru yang mengizinkan keluarga Kiribati yang terkena dampak ini untuk berimigrasi dan berharap agar negara lain akan bertindak sama. Selandia Baru dan Kiribati juga telah menandatangani deklarasi bersama yang akan menyediakan Kiribati US$30 juta dalam pendanaan untuk upaya seperti proyek kota yang berkelanjutan. http://www.radioaustralia.net.au/news/stories/200806/s2269300.htm?tab=latestOrang Kanada di barat daya Kolombia bersiaga terhadap kenaikan permukaan laut

Laporan baru dari pemerintah federal Kanada mengatakan bahwa kenaikan permukaan laut satu meter dapat memberi dampak kepada 220.000 orang yang hidup di area pantai Vancouver. Permukaan air laut telah naik 4 sampai 5 mm setiap tahunnya. Laporan juga menyatakan bahwa jika air laut terus naik, maka 4600 hektar lahan pertanian dan 15.000 hektar area pemukiman di Kolumbia akan terkena banjir. Lois Jackson, walikota dari Delta, Kolombia, berkata: Fenomena ini sekarang telah terjadi, dan bukan teori lagi.http://www.canada.com/theprovince/news/story.html?id=9d54cfd8-874f-4c89-bd64-f3f7e2b17bd1&k=25491Pulau Tuvalu di Jepang Hampir TenggelamAhli lingkungan Jepang, Shuichi Endo sedang mencoba mengambil photo Pulau Tuvalu yang dihuni oleh 10 ribu orang di negara kepulauan Pasifik untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman serius dari penduduk di Pulau Tuvalu. Pulau ini terletak hanya beberapa meter di atas permukaan laut dan terancam tenggelam karena permukaan air laut naik secara signifikan karena pemanasan global.http://www.abc.net.au/ra/news/stories/200803/s2196990.htm?tab=pacific Garis Pesisir Pantai Skotlandia Terkikis Akibat Perubahan IklimPemerintah Skotlandia mengeluarkan laporan yang menyatakan erosi di pesisir sepanjang 740 mil, bersama dengan naiknya permukaan air laut. Air yang berubah menjadi semakin asam juga membahayakan satwa liar. Richard Lochhead, sekretaris kabinet urusan pedesaan dan lingkungan berkata tentang situasi darurat ini, Ini terjadi sekarang dan kita harus bertindak.http://news.scotsman.com/scotland/740-miles-of-Scottish-coast.3960702.jpTingkat Kenaikan Air Laut Mungkin Lebih Tinggi Daripada Prediksi SebelumnyaSelama konferensi ilmu geologi Eropa, ilmuwan-ilmuwan memprediksi bahwa mencairnya lapisan es dan memanasnya air laut bisa menaikkan ketinggian air laut sebesar 1,5 meter. Ramalan ini tiga kali lebih besar daripada yang dilaporkan oleh Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (IPCC) tahun lalu. Temuan ini telah menaikkan keprihatinan dari para imuwan maupun para pemerintah dari negara-negara yang ada di tepi pantai dan kepulauan. Dr. Benjamin Fong Chao adalah Dekan dari Institut Ilmu Bumi di Universitas Nasional Pusat di Taiwan serta mantan peneliti di NASA mengatakan: "Salah satu dampak utama dari pemanasan global adalah peningkatan level air laut. Hal ini benar-benar menjadi masalah yang serius karena bagian penting dari peradaban kita berada beberapa meter di atas permukaan laut. Jadi kenaikan air laut berapa pun dan kapan pun akan mempunyai dampak yang besar bagi ekonomi dunia dan kehidupan manusia. Sebagai negara kepulauan, Taiwan seharusnya sangat bersungguh-sungguh dengan masalah ini. Selain itu permukaan laut seperti thermometer yang menunjukkan keseriusan dari pemanasan global. Dalam pandangan itu, masalah kenaikan air laut harus dimonitor dari dekat." Berdasarkan analisis terakhir yang dilakukan oleh tim Inggris-Finlandia, permukaan laut selama 2000 tahun telah stabil. Pengukuran menunjukkan peningkatan hanya 2 cm di abad ke-18 dan 6 cm di abad ke-19, tapi tiba-tiba menjadi 19 cm atau lebih dari setengah kaki di abad yang lalu. Hal ini karena mencairnya lapisan sungai es. Bagi ahli iklim, angka yang kecil ini sangatlah berarti, dengan implikasi yang lebih kompleks dari yang dimengerti sejauh ini.Kepulauan Torres Strait Dilanda Kenaikan Level Laut Karena Perubahan IklimSetengah dari penduduk kepulauan Torres Strait 18 Australia mengalami banjir dalam dua tahun terakhir sebagai akibat dari air pasang yang terus-menerus. Penduduk lokal percaya bahwa peningkatan banjir yang terus-menerus ini disebabkan oleh pemanasan global. Dr. Donna Green, seorang ilmuwan di Universitas New South Wales Australia, telah memulai bantuan secara pribadi kepada penduduk dengan mengatur lokakarya dan pertemuan untuk membantu mereka beradaptasi terhadap pengaruh perubahan iklim. Saat ini ada diskusi tentang berpindah ke area yang lebih tinggi sebagai satu-satunya cara melindungi mereka dari naiknya permukaan air laut.http://www.independent.co.uk/environment/climate-change/sinking-without-trace-australias-climate-change-victims-821136.htmlDesa-desa Pantai di India Timur Akan TenggelamKenaikan permukaan air laut sehubungan dengan perubahan iklim telah mengakibatkan lebih dari 100 keluarga dari Desa Satabhaya dan Kanhupur mencari tempat penampungan di pedalaman. Air diperkirakan telah naik paling sedikit 9 meter ke arah Desa Kanhupur hanya tahun ini saja dan telah membanjiri rumah-rumah, lahan pertanian, sekolah dasar, dan sumur yang digunakan oleh penduduk setempat. Di Satabhaya, sebuah kuil berusia 800 tahun yang berdiri dua kilometer dari laut 10 tahun yang lalu, sekarang berdiri di atas air pada waktu pasang.http://southasia.oneworld.net/article/view/160270/1http://www.pemanasanglobal.net/kutub/kenaikan_permukaan_laut_dunia.htm

Kepunahan Hewan Akibat Problematika Lingkungan dan Ulah Manusiahttp://bangjuju.com/kepunahan-hewan-akibat-problematika-lingkungan-dan-ulah-manusia/ Di dalam dunia fauna, seperti yang diketahui secara luas, masih berlaku hukum rimba di mana siapa yang kuat dan mampu bertahan hidup, dialah yang menang. Sementara, belakangan ini yang terjadi justru manusia memaksakan tangan-tangannya pada fauna sampai mereka pun tergolong pada kategori hewan langka yang nyaris punah.Tangan manusia nakal tidak secara langsung mengganggu habitat hewan, misalnya saja manusia yang melakukan aktivitas yang menyebabkan pemanasan global dan pemanasan global inilah yang memicu kepunahan hewan. Fisik beberapa spesies hewan tidak didesain untuk tahan pada cuaca yang cukup panas.Dengan pemanasan global di mana suhu Bumi kian menghangat dari waktu ke waktu, tidak mengherankan bila pemberitaan mengenai kepunahan satu jenis hewan dalam beberapa periode sering ditayangkan. Sebenarnya tidak hanya fauna yang semakin langka, flora pun begitu, namun mungkin tidak terlalu heboh. Berikut ini beberapa alasan atau penyebab kelangkaan dan kepunahan hewan.1. Kolektor, Kuliner, dan Obat.Langkanya hewan dan tumbuhan bukan sekadar akibat gelap matanya manusia yang melakukan perburuan terhadap mereka dengan berbagai alasan. Alasan yang bukan hanya dari sisi finansial, hewan dan tumbuhan langka diburu oleh manusia bermata hijau untuk diserahkan para kolektor kaya raya, namun juga karena keperluan obat-obatan atau makanan.Seperti hiu yang diburu demi memuaskan hasrat para pecinta masakan sirip ikan hiu dan olahan lainnya, karena menurut mereka hiu selain lezat juga berkhasiat untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan stamina. Begitupun dengan tokek yang nasibnya sama naas karena dipercaya bahwa daging tokek dapat menyembuhkan penyakit tertentu.2. Bahan peledak.Contohnya saja terumbu karang rusak karena pemakaian bahan peledak dalam proses penangkapan ikan, biasanya oleh para nelayan. Padahal, polip atau ribuan hewan kecil seperti terumbu karang memiliki peran sangat baik untuk menyeimbangkan sistem panas Bumi. Maka, sudah sepantasnya untuk tidak merusak terumbu karang demi menjaga keberlangsungan dunia, sama halnya dengan menjaga kelebatan dan kelestarian hutan.Salah satu caranya, tentu saja dengan menghindari memakai bom ikan saat menangkap ikan, karena masih banyak cara lain yang lebih aman dan nyaman bagi semua pihak. Pemakaian bahan peledak sendiri juga dapat membahayakan si pemakai (nelayan atau siapa pun yang memakai bom ikan untuk menangkap ikan).3. Pemanasan global.Dari semua fauna di dunia, tanpa mengecilkan yang lainnya, tidak bisa dimungkiri bahwa beruang kutub merupakan fauna yang terkena dampaknya secara langsung. Bahaya pemanasan global yang diterima oleh beruang kutub terbilang cukup besar. Tidak bisa tidak, habitat beruang kutub sangat terpengaruh oleh bahaya tren perubahan iklim yang mengarah pada pemanasan global.Sebagaimana penelitian oleh para ilmuwan, pemanasan global menyebabkan es di kutub mencair. Cairnya es di kutub memang secara perlahan, namun bila itu terus berlanjut, hitungan kira-kira 20.000 sampai 25.000 ekor beruang kutub yang masih bertualang dengan bebas di habitatnya sana, diperkirakan akan benar-benar punah dalam 100 tahun mendatang.4. Pembalakan liar.Gorila merupakan salah satu hewan langka yang rawan punah bila pembalakan liar terus-menerus dilakukan. Pembalakan liar, sebagaimana yang diketahui umum, menggunakan cara-cara yang keliruselain fakta bahwa aktivitas penebangan ini dilakukan di luar hukum yang berlakujuga sembarangan dan cenderung membahayakan habitat yang ada di dalam hutan itu sendiri.Terutama spesies gorila gunung yang tinggal 720 ekor, hal ini sangat memprihatinkan mengingat gorila gunung merupakan bagian dari ekosistem yang harus dijaga keseimbangannya.

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Flora dan Fauna

Perubahan Iklim Membahayakan Kelangsungan Spesies Wilayah TropisSebuah studi baru yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Science menunjukkan bahwa hanya satu atau dua derajat pemanasan dapat menghilangkan spesies wilayah tropis. Ilmuwan dari Universitas Washington di AS telah menemukan bahwa flora dan fauna yang hidup di iklim tropis telah beradaptasi terhadap temperatur tertinggi yang dapat ditoleransi oleh mereka. Namun, sedikit saja kenaikan dalam pemanasan dapat menciptakan kondisi yang melampaui kemampuan spesies itu untuk beradaptasi. Para ilmuwan juga memperingatkan bahwa wilayah tropis mengandung mayoritas dari spesies dunia. http://www.cbc.ca/consumer/story/2008/05/05/polar-bears.html Keadaan Rapuh dari Tanaman Obat Membahayakan Kesehatan PublikSuatu penelitian internasional yang dilakukan oleh Perlindungan Kebun Raya Internasional menunjukkan bahwa kira-kira 400 tanaman obat menghadapi resiko punah karena efek perubahan iklim pada ekosistem dan juga praktik-praktik seperti pemungutan hasil panen dan penebangan hutan yang berlebihan. Spesies-spesies tanaman obat yang terancam saat ini termasuk magnolia,yang telah lama digunakan sebagai obat tradisionil China untuk kehilangan ingatan sehubungan dengan usia dan penyakit jantung. Lebih dari setengah resep obat dunia saat ini diambil dari tanaman. Selain itu mayoritas penduduk dunia tergantung dari obat-obatan berbasis tanaman. Pengarang laporan itu, Belinda Hawkins, menyatakan Bukan suatu pernyataan yang berlebihan untuk mengatakan bahwa jika penurunan cepat dari spesies-spesies ini tidak dihentikan, maka hal ini dapat menurunkan stabilitas perawatan kesehatan global di masa mendatang.http://www.naturalnews.com/023402.html Pemanasan Global Mengakibatkan Migrasi HewanPenelitian telah menunjukkan bahwa 30 spesies reptil dan amfibi berpindah menuju tempat yang lebih tinggi ke ekosistem yang lebih dingin. Ahli biologi Christopher Raxworthy dari Museum Amerika untuk Sejarah Alam mengatakan bahwa pada akhirnya tidak ada lahan yang lebih tinggi yang tersedia. Dua spesies katak dan tokek sekarang berada dalam bahaya kepunahan.http://news.xinhuanet.com/english/2008-06/18/content_8393537.htm Perubahan Iklim dapat Membuat Spesies Burung Australia di Tepi Jurang KepunahanDengan 10 spesies burung yang sudah punah dan 60 lainnya yang berada di ambang nasib yang sama. Profesor David Paton dari Unversitas Adelaide di Australia mengatakan, Ada risiko nyata bahwa Anda akan kehilangan setengah spesies burung dari wilayah ini. Saya pikir itu adalah sesuatu yang tidak boleh ditolerir oleh masyarakat mana pun. Profesor Paton merencanakan sebuah proyek berskala besar untuk menumbuhkan tanaman hingga 150.000 hektar di Gunung Lofty Ranges di Australia selatan yang akan melindungi flora dan fauna asli dari kepunahan. Diperkirakan bahwa pekerjaan ini membutuhkan minimum hampir US$19 juta untuk meluncurkan Inisiatif Pemulihan Hutan. Dr. Paton optimis bahwa kehilangan spesies yang bertambah dapat dihindari jika habitat yang cocok dan subur dipulihkan kembali.http://www.abc.net.au/news/stories/2008/06/18/2277949.htm?section=justinIkan-ikan Hiu Terancam Punah Akibat Perubahan IklimStudi baru-baru ini yang dimuat dalam jurnal Pelestarian Biologi menyatakan bahwa populasi dari banyak spesies ikan hiu yang berkurang dengan cepat membuat para ilmuwan prihatin tentang dampaknya terhadap ekosistem laut secara keseluruhan. Kelompok-kelompok pelestarian menyerukan agar dilakukan langkah-langkah global untuk melindungi ikan hiu itu, bahkan beberapa jenis hampir lenyap sama sekali.http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/7446112.stm

Spesies Anjing Laut Pertama Kali Dideklarasikan Punah Akibat dari Kegiatan ManusiaSetelah tidak terlihat selama lebih dari 50 tahun, anjing laut di Karibia atau India Barat sekarang dinyatakan punah. Anjing laut subtropis yang pernah ditemukan secara berlimpah di Laut Karibia, Teluk Meksiko, dan sebelah barat Samudera Atlantik, pada dasarnya diburu sampai punah. Dua spesies berhubungan lainnya, anjing laut Mediteranian dan Hawai baru-baru ini terdaftar sebagai satwa yang terancam punah, dengan perlindungan intensif yang diperlukan untuk menghindari kepunahan mereka juga.http://www.ens-newswire.com/ens/jun2008/2008-06-09-02.asp Hewan primata lebih terancam daripada yang diperkirakanDr. Russell Mittermeier, Ketua dari Konservasi Internasional dan ketua dari Persatuan Internasional untuk Pelestarian Alam, telah melaporkan bahwa hampir separuh dari semua spesies monyet dan kera berada dalam ancaman kepunahan akibat kegiatan penebangan hutan dan perburuan untuk daging. Hal ini menunjukkan pengurangan hampir 10% dari sebuah penelitian yang dilaksanakan 5 tahun lalu. Dr. Mittermeier menyatakan, Kami memiliki data yang kuat untuk menunjukkan bahwa situasi tersebut lebih parah daripada yang kita bayangkan. Ia melanjutkan dengan berkata bahwa 304 spesies dari simpanse, orang hutan, kera berlengan panjang, dan kukang mungkin akan lenyap kecuali jika dilakukan tindakan yang cukup untuk melestarikan habitat mereka serta melindungi mereka.http://www.enn.com/wildlife/spotlight/37847http://www.primate-sg.org/ram.htm Naiknya Kandungan CO2 di Atmosfer Mengganggu Kehidupan LautPara ilmuwan dari Universitas Plymouth di Inggris melakukan evaluasi dampak karbon dioksida yang diserap laut melalui sebuah studi di lubang CO2 alamiah yang ditemukan di Laut Mediterania. Studi tersebut menunjukkan bahwa di dekat lubang dasar laut ini, CO2 membuat air menjadi lebih asam dan mengakibatkan hilangnya keanekaragaman laut dalam perbandingan yang sama dengan pengasaman. Karena berkurangnya kalsium di air yang asam, kerangka keong menjadi hancur dan terumbu karang tidak dapat terbentuk. Dr. Carol Turley dari Laboratorium Laut Plymouth mengatakan, Ini berarti satu-satunya cara untuk mengurangi pengasaman laut adalah dengan pengurangan emisi CO2 dalam jumlah yang besar."http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/7437862.stm

Hari Lautan Sedunia Menawarkan Kesempatan untuk Melindungi LautanUntuk menghormati hari tersebut yang dirayakan secara informal oleh PBB dan organisasi-organisasi lain pada tanggal 8 Juni, Badan Pelestarian Alam yang berbasis di AS telah mengeluarkan daftar perubahan sederhana yang bisa dilakukan orang untuk merawat lautan dunia yang rapuh dengan lebih baik. Daftar paling atas adalah meminimalkan pemakaian plastik dengan beralih keproduk yang bisa dipakai ulang seperti tas belanja kain. Perubahan yang lain adalah membuang bahan kimia dengan benar dan tidak menuangnya ke dalam saluran air karena mereka bisa mengalir langsung ke sungai dan laut.http://www.prweb.com/releases/nature_conservancy/world_ocean_day/prweb1000324.htmPopulasi Ikan Dunia MenyusutOrganisasi Pangan dan Pertanian PBB menyatakan bahwa 75% dari semua spesies ikan komersial telah ditangkap secara berlebihan. Callum Roberts, profesor konservasi laut di Universitas York, Inggris, serta para ilmuwan lainnya, mengatakan bahwa penangkapan ikan berskala industri sejak 90 tahun yang lalu telah menyebabkan bukan hanya hilangnya ikan, tetapi seluruh rantai makanan biologis. Dr. Roberts menyarankan penetapan segera area perlindungan permanendi seluruh lautan di dunia, untuk memungkinkan pemulihan ikan sebelum terlalu terlambat.http://www.guardian.co.uk/environment/2008/may/11/fishing.foodPerubahan Perilaku Burung Berhubungan dengan Perubahan IklimPara peneliti Universitas Oxford di Inggris menemukan bahwa burung gelatik batu sekarang bertelur kira-kira 2 minggu lebih awal daripada setengah abad yang lalu, sebagai penyesuaian terhadap pemanasan global. Sementara itu, terlihatnya dua burung tropis di dekat Pulau Po Toi di bagian paling selatan Hong Kong, untuk yang pertama kalinya, juga disebabkan oleh temperatur yang lebih hangat. Ketua Lembaga Pemantau Burung Hong Kong, Cheung Ho-fai mengatakan, Burung-burung sangat sensitif terhadap perubahan iklim dan mengamati mereka adalah cara yang baik untuk memahami perubahan-perubahan.http://www.earthtimes.org/articles/show/204511,global-warming-brings-tropical-birds-to-hong-kong-watchers-say.htmlPerubahan Iklim dan Polusi Mempengaruhi Burung-burung di Seluruh DuniaProgram Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) berkata pada hari Selasa bahwa penurunan secara keseluruhan jumlah burung yang bermigrasi adalah tanda bahaya adanya perubahan dalam keanekaragaman hayati di seluruh dunia. Burung-burung amat sensitif terhadap perubahan iklim dan karena itu bisa menjadi indikator yang tepat akan perubahan pola iklim. Burung-burung air seperti pinguin secara khusus rentan terharap efek perubahan iklim. Heidi Geisz, ahli biologi laut di Institut Ilmu Laut Virginia di AS, telah menemukan pestisida terlarang DDT dalam badan pinguin Adlie. Diperkirakan bahwa zat tersebut terperangkap dalam lapisan es pada tahun 1960 ketika DDT diproduksi dan sekarang terlepas karena perubahan iklim.http://www.telegraph.co.uk/earth/main.jhtml?xml=/earth/2008/05/08/eatoxic108.xmlPara pembuat Undang-Undang AS mulai memperhatikan lautan dan perubahan iklimSebuah simposium 3-hari di Washington, DC, berakhir tanggal 5 Juni, dimana ilmuwan-ilmuwan terkemuka, konsultan-konsultan pelestarian lingkungan, dan para pembuat kebijakan AS membicarakan keprihatiaan mengenai dampak pemanasan global terhadap lautan.

Dr. Lara Hansen, Chief Scientist, World Wildlife Fund International Climate Change Programme: Kita terus menambah emisi CO2 kita secara global. Kita perlu menguranginya, idealnya sebesar 90 persen lebih karena masalah-masalah seperti laut yang semakin bersifat asam akan terus terjadi selama lautan terus menyerap CO2 dari atmosfer. Para ahli Dana Margasatwa Dunia mengatakan bahwa kehidupan laut belum pernah berada dalam keadaan rentan seperti saat ini. Mereka menunjuk dampak besar terhadap populasi hewan yang tergantung dari lautan seperti beruang kutub dan singa laut. Topik lain yang diangkat dalam simposium itu mulai dari terumbu karang sampai dengan sampah dan adaptasi makhluk laut. Salah satu diskusi panel berfokus pada hubungan antara lautan dan kesehatan manusia. Dr. Paul Sandifer dan Senator John Kerry adalah dua orang yang ikut dalam diskusi ini. Dialong disimpulkan dengan langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan oleh individu untuk membantu melindungi perairan di Bumi agar kehidupansemua spesies terjamin.Dr. Paul Sandifer, Senior Scientist, National Oceanic and Atmospheric Administration, USA: Kita dapat bertindak dengan hati-hati saat memakai dan membuang bahan-bahan kimia kita, juga pemakaian bahan kimia yang umum dalam rumah tangga, semua yang bisa dibawa air dari halaman, hutan, dan ladang.Senator John Kerry, Democratic Party Massachusetts, USA: Orang awam bisa melakukan berbagai hal. Buatlah pilihan yang cerdas untuk jenis produk yang mereka beli. Belajarlah sendiri dari internet mengenai produk-produk hijau dan berbagai hal yang bisa dilakukan. Kurangi mengemudi, mengemudilah lebih efisien, gantilah lampu pijar, perbaikilah efisiensi energi di rumah, jadilah lebih peduli dengan jejak karbon, dengan satu atau lain cara, dan hormatilah lingkungan.

Bottom of Form