PENGERINGAN GAMBAS
-
Upload
witi-ekasari -
Category
Documents
-
view
197 -
download
5
Transcript of PENGERINGAN GAMBAS
PENGERINGAN GAMBAS
I. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa dapat mengeringkan suatu bahan padat
Mahasiswa dapat menghitung kadar air dari suatu zat padat
Memahami system pengeringan
II. ALAT DAN BAHAN
Alat :
Timbangan
Nampan
Pisau
Bahan :
Gambas/oyong
III. DASAR TEORI
Pengeringan
Bahasa ilmiah pengeringan adalah penghidratan, yang berarti
menghilangkan air dari suatu bahan. Proses pengeringan atau penghidratan
berlaku apabila bahan yang dikeringkan kehilangan sebahagian atau keseluruhan
air yang dikandungnya. Proses utama yang terjadi pada proses pengeringan adalah
penguapan. Penguapan terjadi apabila air yang dikandung oleh suatu bahan teruap,
yaitu apabila panas diberikan kepada bahan tersebut. Panas ini dapat diberikan
melalui berbagai sumber, seperti kayu api, minyak dan gas, arang baru ataupun
tenaga surya.
Pengeringan juga dapat berlangsung dengan cara lain yaitu dengan
memecahkan ikatan molekul-molekul air yang terdapat di dalam bahan. Apabila
ikatan molekul-molekul air yang terdiri dari unsur dasar oksigen dan hidrogen
dipecahkan, maka molekul tersebut akan keluar dari bahan. Akibatnya bahan
tersebut akan kehilangan air yang dikandungnya.
Cara ini juga disebut pengeringan atau penghidratan. Untuk memecahkan
ikatan oksigen dan hidrogen ini, biasanya digunakan gelombang mikro.
Gelombang mikro merambat dengan frekuensi yang tinggi. Apabila gelombang
mikro disesuaikan setara dengan getaran molekul-molekul air maka akan terjadi
resonansi yaitu ikatan molekul-molekul oksigen dan hidrogen digetarkan dengan
kuat pada frekuensi gelombang mikro yang diberikan sehingga ikatannya pecah.
Hal ini yang menyebabkan air tersebut menguap. Proses yang sama terjadi
pada oven gelombang mikro (microwave) yang digunakan untuk memasak
makanan.Pada pembahasan selanjutnya kita tidak akan menyinggung proses
pengeringan menggunakan gelombang mikro, tetapi difokuskan pada pengeringan
menggunakan tenaga panas. Hal ini disebabkan sistem pengeringan gelombang
mikro mahal dan tidak digunakan secara luas untuk mengeringkan suatu bahan
terutama dalam sektor pertanian.
Gambas
Gambas atau oyong, memiliki bahasa latin Luffa acutangula. Sayuran ini
masuk suku labu-labuan dan merupakan jenis komoditi sayuran minor.
Budidayanya belum terlalu serius. Di negeri kita penanamannya biasanya
dilakukan di pekarangan atau bagian ladang yang tidak digunakan untuk tanaman
lain. Gambas ini dipanen buahnya saat masih muda, dan sering kita jumpai di
meja dapur Indonesia, China, dan Vietnam.
gambas atau oyong ini kalau orang barat sering menyebutnya sebagai
Chinese Okra, meskipun tidak ada hubungan kekerabatan dengan okra sama
sekali. Sedangkan orang China sendiri menyebutnya dengan sinqua.
Bentuknya memanjang seperti mentimun jepang. Jenis yang sering kita
temui di pasar adalah dari varietas Angled Luffa Summer Long, yang kulitnya
keras dan berbelimbing. Yang kita konsumsi adalah bagian dalamnya yang mirip
spon, empuk-empuk tapi agak basah. Padahal sebenarnya ada beberapa varietas
lain yang tak kalah menariknya, yaitu Edible Luffa yang lebih mirip mentimun
jepang atau zucchini, dengan kulit yang lebih soft dan bisa langsung dikonsumsi.
Gambas ini termasuk sayuran merambat, sehingga untuk penanamannya
membutuhkan para-para. Lebih baik ditanam pada menjelang akhir musim hujan.
Dapat mulai panen usia 1,5 bulan, ketika buah gambas masih muda. Untuk
gambas yang tua, sudah tidak enak, jadi rada berlendir. Tidak asik. Pada varietas
gambas yang lain, buah yang tua diambil serat-serat di kulitnya itu, untuk
dijadikan sabut cuci. Itu kenapa kadang gambas ini disebut juga buah dishcloth
luffa. (Jadi ingat, bisa buat nggosokin tumit kaki yang pecah-pecah kali ya.. )
Sayang sekali informasi nutrisi sayur gambas ini sangat terbatas, dari
literatur terbatas hanya disebutkan bahwa gambas ini rendah kalori. Dalam setiap
3 ons gambas terdapat 20 kalori dan 20 persen kebutuhan vitamin C saja.
Cara Memilih dan Menyimpan
Memilih gambas mudah saja. Pilih yang kulitnya masih mulus. Tekan gambas
dengan jari, pilih yang masih ‘keras’ atau cukup sampai agak lunak saja. Semakin
empuk berarti gambas semakin tua. Tapi kalau terlalu keras, itu berarti buahnya
muda dan biasanya kulitnya jadi lebih tebal. Nanti kalau dikupas, ’spon’ jadi kecil
saja. Rugi. Untuk penyimpanan, gambas cukup dibungkus dengan koran atau
kertas dan masukkan ke lemari pendingin. Dengan cara ini gambas tahan hingga
beberapa minggu. Cuma, ngapain juga ya disimpan lama-lama. Toh kita dengan
mudah membelinya di pasar tradisional.
Daerah asal gambas adalah India, namun tanaman ini telah beradaptasi
lama di daerah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bagian yang dapat
dimanfaatkan sebagai sayuran adalah buah muda, pucuk daun dan bakal bunga.
Buah tua tidak dapat dimakan karena sangat pahit dank eras. Dalam 100 g buah
muda terkandung 93 g air, 0.6‐1.2 g protein, 0.2 g lemak, 4‐4.9 g karbohidrat, 16‐20 mg Ca, 0.4‐0.6 mg Fe, 24‐32 mg P, 45‐410 IU vitamin A, 0.04‐0.05 mg
vitamin B1, 0.02‐0.06 mg vitamin B2, 0.3‐0.4 mg niacin, 7‐12 mg vitamin C
dengan total energy sebesar 85 kJ.
IV. PROSEDUR KERJA
Menyiapkan sebuah sampel gambas/oyong
Kemudian dipotong tipis
Menimbang Gambas yang sudah dipotong-potong
Menyusun Gambas/Oyong di atas nampan dan kemudian dijemur dengan
sinar matahari
Melakukan penjemuran selama 3 jam
Gambas/oyong yang telah di jemur selama 3 jam didinginkan, kemudian
ditimbang beratnya
V. DATA PENGAMATAN
Sebelum Pengeringan Sesudah Pengeringan
Berat :
Berat sebelum pengeringan : 100 gr
Berat sesudah pengeringan : 30 gr
Berat yang menguap : 70 gr
VI. PERHITUNGAN
Penentuan Kadar Air
% kadar air =
Berat sesudah pengeringanBerat sebelum pengeringan
×100 %
=
30 gr100 gr
× 100 %
= 30 %
VII. ANALISA
Dari hasi percobaan dapat dianalisa, pengeringan merupakan suatu metode
untuk mengurangi kandungan air yang terkandung dalam suatu bahan. dalam hal
ini pengeringan di bedakan meliputi pengeringan adiabatic, pengeringan non
adiabatic dan gabungan keduanya. Pengeringan adiabatic dimana zat padat
bersentuhan langsung dengan gas panas sebagai media pengering. pengering non
adiabatik dimana perpindahan kalor berlangsung dari medium luar atau disebut
juga pengeringan tak langsung.
Dalam percobaan ini, melakukan pengeringan untuk mengetahui
kandungan air dalam Sayur Gambas . Daerah asal gambas adalah India, namun
tanaman ini telah beradaptasi lama di daerah Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai sayuran adalah buah muda, pucuk daun
dan bakal bunga. Buah tua tidak dapat dimakan karena sangat pahit dank Keras
Dari hasil pengeringan terlihat perbedaan yang jauh dari berat sebelum
pengeringan dan sesudah pengeringan. Perbedaan berat yang terjadi adalah 70 gr.
Dengan kadar air yang diperoleh 30% .
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan
Pengeringan merupakan suatu metode untuk mengurangi kandungan air
yang terkandung dalam suatu bahan
Proses utama yang terjadi pada proses pengeringan adalah penguapan.
kadar air Gambas yang dikeringkan adalah 30 %
IX. DAFTAR PUSTAKA
http://www.wikipedia.org
http://www.plantamor.com/index.php?plant=794
http://dapurmlandhing.dagdigdug.com/?s=gambas
http://www.bunyu-online.com/2010/01/khasiat-buah-oyong-gambas-sebagai-
obat.html
X. GAMBAR ALAT
Timbangan
Proses Penimbangan
TUGAS LAPORANPERPINDAHAN MASA TERMAL
PENGERINGAN GAMBAS
Disusun oleh :
Abdus Cahyadi R
Kelas 5 KB
Dosen Pembimbing :
Ir. Muhammad Yerizam, M.T
JURUSAN TEKNIK KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2010