PengenalanBahasa Indonesia di Kamboja...

13
Pengenalan Bahasa Indonesia di Kamboja Melalui Pengajaran BIPA: Perwujudan Wacana Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asean” Exti Budihastuti Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Transcript of PengenalanBahasa Indonesia di Kamboja...

“Pengenalan Bahasa Indonesia di KambojaMelalui Pengajaran BIPA: Perwujudan Wacana

Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asean”

Exti BudihastutiBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

kepergian pengajar BIPA ke luar negeri menjadi momen penting untuk memperkenalkan Indonesia.

PENDAHULUAN

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Program kerja sama antara PPSDK, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) danSEAMOLEC (South East Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Center), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Surat undangan dari Regional Polytechnic Institute Techno Sen (RPITS) Takeo, Kamboja untukmengajar bahasa Indonesia.

Kepergian pengajar BIPA ke luar negeri menjadi momen penting untuk memperkenalkanIndonesia.

Tempat pengajaran BIPA bukan di ibu kota negara, melainkan pada sebuah wilayah yang terletaksekitar delapan puluh kilometer dari Pnom Penh, ibu kota Kamboja.

METODE PENELITIAN

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metodeanalisis deskriptif yang menggunakan cara pengumpulan data melaluipengamatan, wawancara, dan studi pustaka. Pengamatan dilakukanterhadap 175 orang siswa RPITS Takeo dan wawancara dilakukanterhadap 20 orang di RPITS Takeo yang terdiri atas guru, kepalasekolah, direktur, staf pendidikan, staf keuangan, pemilik kantinsekolah, dan pengelola pemondokan. Waktu pelaksanaannya adalahketika peneliti melaksanakan tugas sebagai pengajar BIPA pada tanggal1 Maret s.d. 30 Juni 2016.

kepergian pengajar BIPA ke luar negeri menjadi momen penting untuk memperkenalkan Indonesia.

PEMBAHASAN

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Pengenalan BahasaMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi V versi daring, pengenalan adalah proses, cara,perbuatan atau mengenali. Proses mengenal bahasa yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah prosesmengenal bahasa Indonesia sebagai bahasa asing bagi siswa RPITS Takeo.

Dalam KBBI Edisi V versi daring itu disebutkan bahwa bahasa asing adalah bahasa milik bangsa lain yang dikuasai, biasanya melalui pendidikan formal dan yang secara sosiokultural tidak dianggap sebagai bahasasendiri. Hal itu berarti ada pendidikan khusus untuk mempelajari bahasa asing.

Pengenalan bahasa (Indonesia) yang dilaksanakan di RPITS Takeo, Kamboja ini memang tidak semudah di tempat lain yang memang mempunyai motivasi kuat untuk mempelajarinya.

kepergian pengajar BIPA ke luar negeri menjadi momen penting untuk memperkenalkan Indonesia.

PEMBAHASAN

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Pengajaran Bahasa IndonesiaPengajaran bahasa Indonesia di RPITS Takeo dikategorikan sebagai mata kuliah ekstrakurikuler.

Pengajaran BIPA di RPITS Takeo itu diawali dengan mengenalkan Indonesia melalui tayangan video lagukebangsaan “Indonesia Raya” dan melalui bola dunia kecil.

Selanjutnya, pengajaran bahasa Indonesia dimulai dari pengenalan diri, lalu pengenalan alfabet bahasaIndonesia, dan pengucapan salam.

Materi pelajaran harus sering diulang dengan harapan para siswa sering mendengar kosakata baru bahasaIndonesia.

Tabel 2 Materi Pengajaran BIPA

No. Pertemuan ke… Materi

1 1 Memperkenalkan diri, yaitu perkenalan nama guru.

2 2 Mengenal alfabet (A—Z), berikut cara melafalkan dalam bahasa Indonesia dan perbedaannya dengan lafal bahasa Inggris.

3 3 Mengucapkan salam, menanyakan kabar, mengucapkan terima kasih, meminta maaf, dan mengucapkan selamat tinggal.

4 4 Mengenalkan nama benda di sekitar kita.

5 5 Mengenalkan nama hari dan bulan.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

(Sumber: Laporan Pengajaran BIPA di Kamboja Tahun 2016)

kepergian pengajar BIPA ke luar negeri menjadi momen penting untuk memperkenalkan Indonesia.

PEMBAHASAN

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Faktor BudayaDi Indonesia masyarakat beragama Budha menjadi kaum minoritas. Sebaliknya, di Kamboja masyarakatberagama Islam menjadi kaum minoritas.

Di Takeo banyak dijumpai pria berpakaian pendeta Budha. Kehidupan mereka hampir sama dengankebanyakan masyarakat pada umumnya. Mereka juga bersekolah di RPITS Takeo, juga sekolah umumlainnya

Terjadi kompentensi interkultural ketika penulis mengajarkan bahasa Indonesia di Kampus Takeo.

Foto 1 Siswa berpakaian pendeta

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

• Faktor lain yang menjadi kendala yang dihadapi dalam upayapenyebaran bahasa Indonesia di Takeo adalah faktor geografis.Dengan alam yang panas dan gersang, Takeo menjadi provinsi yangjauh dari jangkauan wisatawan.

• Tempat penginapan yang ada adalah guesthouse, hotel kecil.

• Di Takeo tidak ditemukan bus, baik ukuran kecil maupun besar. Modatransportasi taksi masih jarang.

• Dengan terbatasnya alat transportasi, membuat masyarakat Takeosulit berkomunikasi dengan dunia luar.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

kepergian pengajar BIPA ke luar negeri menjadi momen penting untuk memperkenalkan Indonesia.

PEMBAHASAN

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Bahasa ASEAN

Meurut akademisi dari Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang, Simon Sabon, bahasa Indonesia memang layak menjadi bahasa penutur di kawasan regional ASEAN. Hal itu terjadi karena bahasaIndonesia sudah lebih banyak penggunanya.

Menurut Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Suhartono, bahasa Indonesia itu sudah banyak dipelajaripada banyak negara, mudah dikuasai, laju perkembangannya fantastis, dan sebagian kosakata Indonesia juga ada di dalam bahasa negara-negara ASEAN.

PENUTUP

• Upaya pengenalan bahasa Indonesia di Takeo, Kamboja melaluipengajaran BIPA dapat dikatakan cukup berhasil dengan materi ajaryang terbatas. Namun, peneliti menemui beberapa kendala, diantaranya adalah faktor budaya yang berbeda, salah satunya adalahtenang keyakinan. Indonesia berpenduduk mayoritas beragama Islamdan berpenduduk minoritas agama lain, termasuk agama Budha.Sementara itu, di Kamboja berpenduduk mayoritas Budha danberpenduduk minoritas agama lain, termasuk agama Islam.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

• Penelitian ini merekomendasikan segera terbentuknya kamus bahasaIndonesia-Khmer dan Khmer-Indonesia sebagai pendukung upayaperwujudan wacana bahasa Indonesia sebagai bahasa ASEAN.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

TERIMA KASIH

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018