Pengenalan H2S

38
TABLE OF CONTENTS What is H2S ………………………………………………………………………………2 Where do you find H2S …………………………………………………………………. 2 H2S General ……………………………………………………………………………...2 Hazard of H2S ……………………………………………………………………………4 Detection ………………………………………………………………………………….4 Breathing Equipment ……………………………………………………………………. 5 Resusciator ……………………………………………………………………………….5 Other Equipment …………………………………………………………………………5 Fixed Monitoring System ……………………………………………………………….. 6 Personal Continous Electric Monitor …………………………………………………..7 Personal Detector ……………………………………………………………………….. 7 Protection …………………………………………………………………………………7 Escape Unit ……………………………………………………………………………….8 Workline Unit …………………………………………………………………………….. 8 Rescue Unit ………………………………………………………………………………8 Emergency Rescue …………………………………………………………………….8 Artificial Respiration Mouth to Mouth Method …………………………………………9 Contingency Plans ………………………………………………………………………. 9 Training Program ………………………………………………………………………... 10 Station Bill Hydrogen Sulfide …………………………………………………………… 10

description

h2s

Transcript of Pengenalan H2S

TABLE OF CONTENTS 

What is H2S ……………………………………………………………………………… 2Where do you find H2S …………………………………………………………………. 2

H2S General ……………………………………………………………………………... 2Hazard of H2S …………………………………………………………………………… 4

Detection …………………………………………………………………………………. 4Breathing Equipment …………………………………………………………………….5Resusciator ………………………………………………………………………………. 5Other Equipment …………………………………………………………………………5Fixed Monitoring System ……………………………………………………………….. 6Personal Continous Electric Monitor ………………………………………………….. 7

Personal Detector ……………………………………………………………………….. 7Protection ………………………………………………………………………………… 7

Escape Unit ………………………………………………………………………………. 8Workline Unit …………………………………………………………………………….. 8

Rescue Unit ……………………………………………………………………………… 8

Emergency Rescue ……………………………………………………………………. 8Artificial Respiration Mouth to Mouth Method …………………………………………9Contingency Plans ………………………………………………………………………. 9Training Program ………………………………………………………………………...10

Station Bill Hydrogen Sulfide …………………………………………………………… 10  

PENDAHULUAN

Gas hidrogen sulfida (H2S) sangat beracun dan mematikan, pekerja-pekerja pada pemboran minyak dan gas bumi mempunyai resiko besar atas keluarnya gas H2S.  A. APAKAH GAS H2S ITUDimana anda temukan H2SPengetahuan umum tentang H2SBahaya H2S

 B. DETEKSI / PEMANTAUANPeralatan pencegahanSistem pemantauan tetapPemantauan elektronik pribadiDetektor pribadi

C. PROTEKSIPeralatan untuk menyelamatkan diriPeralatan untuk bekerjaPeralatan untuk menyelamatkan orang lain D. ALAT PERTOLONGAN DARURATPernapasan dari mulut ke mulutRencana untuk menghadapi berbagai kemungkinanProgram pelatihanProsedur pertolongan darurat

E. PERATURAN PEMBAGIAN TUGAS

Tugas dan Tanggungjawab :

Rig SuperintendentMechanic SupervisorElectrical SupervisorTool pusherDrillerAss. DrillerDerrickmanCementerMud LoggerOperator radioH2S Engineer Setiap orang yang berada dilokasi pemboran harus memahami semua prosedur keselamatan dan harus ikut berpartisipasi dalam program latihan.

 

Latihan untuk para personil harus dimulai sesegera mungkin dalam safety meeting setelah pengeboran yang rutin dimulai dan pelatihan semakin intensif dilakukan apabila operasi pemboran sedang berlangsung.

 

PENJELASAN A. APAKAH GAS H2S ITU Hidrogen sulfida adalah gas yang sifatnya sangat beracun, tidak terlihat dan dapat meledak, lebih berat daripada udara. Rumus kimianya adalah H2S. Hidrogen Sulfida mempunyai bau yang menyengat seperti telor busuk dan pada konsentrasi tinggi dengan cepat membunuh syaraf penciuman. Karena itu anda tidak dapat tergantung pada hidung untuk mendeteksi adanya H2S.

Gas H2S juga disebut : H2SGas AsamGas Telor BusukAsam BelerangUap Bau

 

 

1. Dimana anda temukan H2S Gas itu adalah hasil degradasi zat organis binatang dan/atau tanaman dan tidak terbatas pada suatu tempat tertentu. Gas itu dapat ditemukan dimana saja pembusukan organis terjadi dan merupakan suatu bahaya serius terhadap kesehatan para pekerja dalam operasi pengeboran minyak, gas, kilang minyak, tempat-tempat perindustrian, peternakan, pekerjaan pembuangan kotoran dan industri perikanan dan banyak lagi.  2. Pengetahuan umum tentang H2S Hidrogen Sulfida (H2S) adalah gas yang sangat beracun dan dapat melumpuhkan sistem pernapasan serta dapat mematikan dalam beberapa menit. Dalam jumlah yang sedikitpun gas H2S sangat berbahaya untuk kesehatan. Gas hidrogen sulfida terbentuk dari proses penguraian bahan-bahan organis oleh bakteri. Maka dari itu H2S terdapat dalam minyak dan gas bumi, selokan, air yang tergenang, misalnya rawa-rawa dan juga terbentuk pada proses-proses industri maupun proses biologi lain.

 

Karakteristik gas H2S:

Sangat beracun dan mematikan.Tidak berwarna.Lebih berat daripada udara sehingga cenderung berkumpul dan diam pada daerah yang rendah.Dengan mudah tertiup dan dihamburkan oleh udara/angin.Pada konsentrasi yang rendah berbau seperti telor busuk dan sering melumpuhkan indera penciuman manusia.

Catatan: Jangan lakukan deteksi H2S hanya dengan mengandalkan indera penciuman saja.

Sangat korosif mengakibatkan berkarat pada logam tertentu.Gas H2S lebih mematikan daripada gas karbon mono-oksida (CO) dan sama beracunnya seperti gas Hydrogen Cyanide (HCN).Sangat mudah terbakar dan membentuk gas yang dapat meledak apabila tercampur dengan udara atau oksigen.

 

Apabila sesorang menghirup gas H2S, maka gas tersebut akan masuk kedalam paru-paru untuk kemudian diserap oleh aliran darahnya. Untuk bisa bertahan hidup, maka tubuh mengoksidasi gas H2S tersebut secepat mungkin hingga terbentuk senyawa yang tidak berbahaya. Apabila seseorang menghirup gas H2S dalam jumlah besar dan tubuh tidak mampu mengoksidasi gas tersebut, maka jumlah gas H2S dalam darah akan bertambah dan akan mulai meracuninya. Kemudian pusat-pusat urat saraf pada otak yang mengontrol pernafasan akan dilumpuhkan dan paru-paru akan berhenti bekerja dan orang tersebut akan mulai teracuni.

Efek gas H2S pada tubuh manusia bergantung pada: Lamanya waktu seseorang teracuni H2S.

Frekuensi seseorang berapa sering teracuni gas H2S.

Besar konsentrasi gas H2S dimana seseorang teracuni.

Kemampuan ketahanan seseorang dalam lingkungan gas H2S tersebut

 

PPM % EFEK FISIK0,13 0,000013 Konsentrasi minimal dimana gas

H2S dapat tercium.

4,60 0,00046 Mudah dideteksi, bau mudah tercium.

10 0,001 Mata iritasi dan mulai berair serta bau tidak menyenangkan.

27 0,0027

Sangat kuat, bau tidak menyenangkan, tidak dapat ditoleransi dan masih aman di lingkungan ini dalam 15 menit.

100 0,01Batuk-batuk, mata berair, hilang indera penciuman sesudah 2-5 menit.

200-300 0,02-0,03Indera penciuman hilang dengan cepat, mata terasa pedas, rasa kekeringan di tenggorokan.

500-700 0,05-0,07 Hilang kesadaran dan bisa mematikan dalam 30 menit-1 jam.

700-1000 0,07-0,10Hilang kesadaran dengan cepat dan berlanjut dengan kematian dalam beberapa menit.

Catatan: 1%=10,000 ppm

3. Bahaya H2S 

Pengenaan dalam tingkat rendah dapat menyebabkan gejala berikut, tersendiri atau gabungan:

Sakit kepalaBatuk-batukKehilangan napsu makanPusingKulit yang perihKelesuan,muakKantukKekeringan dan perasaan sakit dihidung,

tenggorokan dan dada

• Bahaya utama ialah kematian karena penghirupan. Pada konsentrasi menengah maka gas akan melumpuhkan sistem pernapasan dan pada konsentrasi tinggi segera dapat mematikan. Bilamana jumlah gas yang diserap kedalam saluran darah melebihi dari yang sudah dioksidasikan maka hasilnya ialah keracunan darah. Dalam waktu dekat terdapat kesulitan dalam pernafasan dan kelumpuhan pernafasan segera akan menyusul pada konsentrasi yang lebih tinggi.

• Kematian akan terjadi karena kekurangan nafas, kecuali bila orang yang teracuni segera dipindahkan ke udara segar dan diberikan pernafasan buatan.

Tingkat pengaruh fisik atas pengenaan tergantung pada empat faktor: Lamanya pengenaan Tingkat konsentrasi Kondisi fisik orang itu Frekwensi pengenaan (daya tahan menurun oleh pengenaan yang berulang kali) Konsumsi alkohol dalam 24 jam sebelum pengenaan terhadap H2S akan membuat anda lebih mudah tertekan pada reaksi yang berlawanan pada tingkat konsentrasi yang lebih rendah. Perorangan dengan kondisi berpenyakit asma juga lebih mudah terkena.

B. PEMANTAUAN

I. Peralatan pencegahan

1. H2S Monitor Monitoring gas H2S secara otomatis harus dipasang dengan kombinasi system alarm lampu dan sirene pada lokasi dimana dapat dilihat dan didengar dalam lingkungan lokasi pemboran. Sistem alarm harus mempunyai kemampuan untuk diaktifkan oleh oleh beberapa buah monitor yang di-set otomatis untuk dapat mengaktifkan lampu dan sirine, apabila konsentrasi H2S di udara mencapai lebih dari 10 PPM.

Alat monitor gas H2S yang dioperasi-kan secara manual harus selalu tersedia untuk pemeriksaan tingkat konsentrasi gas H2S di sekitar lokasi pemboran.

Alat tube detector harus selalu tersedia berikut tube untuk mendeteksi gas H2S dan gas SO2. Explosimeter untuk pengukuran gas hidrocarbon di sekitar lokasi pemboran harus disediakan. 

2. Peralatan pernafasan

Alat pernafasan dengan pengisian udara sendiri (SCBA) adalah alat

pernafasan yang direkomendasikan untuk digunakan dalam operasi

pemboran dimana dimungkinkan munculnya gas H2S.

Kebutuhan udara segar bertekanan yang sesuai dengan kebutuhan

alat pernafasan memberikan proteksi disetiap keadaan udara yang

terkonsentrasi gas H2S. Alat ini mempunyai alarm yang dapat

memberikan tanda ketika cadangan udara yang dimiliki dalam

botol sudah dalam posisi yang kurang dan dapat diisi dari botol

cadangan udara.

•Kegunaan umum dari Resque Unit SCBA bersilinder dapat

mensuplai udara selama 30 menit dan SCBA-Escape Unit

bersilinder dapat mensuplai udara selama 5 menit.

•Alat bantu pernafasan ini harus disimpan di protection center yang

letaknya strategis di sekitar daerah operasi. Kebutuhan udara segar

bertekanan untuk penyangga alat bantu sistem pernapasan

disediakan pada manifold udara segar yang dihubungkan dengan

botol-botol cascade dan dipasangkan pada beberapa tempat penting

dan strategis di sekitar daerah operasi pemboran.

3. Resuscitator

Resuscitator dengan botol cadangan gas oksigen

harus selalu tersedia disekitar lokasi kerja; alat

ini harus dioperasikan oleh pekerja yang sudah

terlatih.

4. Peralatan lain

Alat petunjuk arah angin (Wind shock) harus dipasangkan ditempat-tempat yang dapat terlihat dari seluruh lokasi kerja.Papan tanda bahaya gas beracun H2S harus dipasangkan dibeberapa tempat untuk peringatan bahwa di tempat tersebut memungkinkan akan adanya gas H2S.Papan No Smoking dipasangkan pada tempat tempat yang srategis di sekitar lokasi pemboran untuk mengurangi kemungkinan adanya penyalaan gas. Peraturan dilarang merokok harus dijalankan dengan ketat.

Papan Safe Briefing Area. Seluruh personil akan berkumpul di daerah safe briefing area yang direncanakan untuk dijadikan tempat memberikan instruksi.

Setiap operasi pemboran umumya memiliki sadikitnya 2 lokasi safe briefing area untuk memberikan instruksi, kedua lokasi umumnya berseberangan sehingga selalu didapatkan salah satu lokasi yang berlawanan dengan arah angin.

Bug blower fan dapat digunakan untuk meniup gas H2S dari tempat kerja terutama apabila angin bertiup pelan.

 

II. Sistem pemantauan tetap        

Gas H2S terkena sensor electronis.

Selanjutnya mengirimkan signal 4 – 20 mA ke control panel display melalui

J-Box dengan menggunakan Core Cable.

Control panel display akan menampilkan data harga/nilai dari konsentrasi

gas yang di detect. Control panel display mengirimkan data nilai ke ADC

melalui core cable kemudian dari ADC di tampilkan dan direcord oleh

computer melalui software H2S.

Bersamaan dengan konsentrasi H2S 10 sampai dengan 20 PPM akan

mengaktifkan melalui relay box yang terkoneksi dengan control panel

display. 

III. Personal Electronic Monitor yang Berkesinambungan

Satuan ini biasanya dipegang dengan tangan atau dipakai di ikat pinggang setelah di-ON- kan akan selalu mungukur konsentrasi H2S melalui kepala sensornya. Alat ini harus dipakai serendah mungkin tidak lebih tinggi dari pinggul sipemakai.

Alat ini mempunyai beberapa keunggulan :Ringan dan dapat dibawa-bawa.Mendeteksi gas H2S dalam 2-3 detik.Alarm Setting dapat disetel.Kepekaan tidak berkurang karena kurangnya terkena H2S.Tidak akan teracuni karena banyaknya paparan H2S.Dijalankan dengan baterai.

 

IV. Personal Detector 

Yang berikut adalah beberapa peralatan deteksi yang umum : PITA LEAD ACETAT, AMPUL ATAU PITA YANG DILAPISI.

Perubahan warna terjadi bila terkena H2S, juga bisa mengukur perubahan warna. Hanya cocok untuk konsentrasi gas yang rendah saja. Cara ini harus dipakai sebagai alternatif deteksi H2S..

       

TUBE DETECTOR YANG DIOPERASIKAN DENGAN TANGAN.

Pada jenis detektor ini terdiri dari gabungan pompa, tube detektor pengukur warna dan sebuah skala pembacaan H2S. Pompa menghisap udara yang akan diuji melalui tube detektor untuk bereaksi dengan butir silika gel yang dilapisi dengan asetat timah hitam. Kehadiran dan jumlah gas di tube diperlihatkan oleh panjangnya perubahan warna pada tube. Bacalah skala untuk menentukan konsentrasinya. Bagi perlindungan anda, disarankan untuk sering melakukan pembacaan dengan detektor jenis ini.

Angin menceraiberaikan H2S dengan sangat cepat .Oleh karena itu pasanglah petunjuk angin di berbagai ketinggian untuk menunjukan arah angin. Semua pegawai harus membiasakan diri untuk memeriksa petunjukan arah angin. Kipas angin besar (Bug Blower) dapat digunakan untuk menceraiakan gas H2S. Pada saat angin tenang dan sepoi sepoi, alat itu efectifuntuk mengurangi konsentrasi di daerah sekitar pekerjaan. 

C. PROTEKSI

Begitu kehadiran H2S dideteksi di atmosfir, maka tindakan pertama yang harus diambil ialah melindungi diri sendiri terhadap bahaya langsung menghirup gas itu dengan mengenakan alat pernafasan. Segera setelah pekerja itu sendiri sudah terlindungi, maka pegawai-pegawai yang penting diharapkan bahwa mereka yang tinggal di daerah yang tercemar H2S untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan dalam mengendalikan paparan H2S itu. Petugas yang lain harus menyelamatkan diri ke tempat Safe Breafing Area.

Tiga jenis peralatan pernafasan yang akan didapatkan pada suatu lokasi. 

1. Peralatan untuk menyelamatkan diri (Escape Unit) 

Ini ditempatkan dekat pangkalan kerja dan tempat akomodasi. Alat ini mempunyai persediaan udara sendiri yang dirancangkan untuk memberi udara yang cukup selama kira kira 5 hingga 15 menit, untuk mengungsi dari daerah berbahaya dan tidak untuk bekerja disana.

2. Peralatan untuk bekerja (Work Line Unit)

 Alat ini dipakai untuk bekerja di atmosfer yang beracun, yang langsung membahayakan jiwa atau kesehatan. Alat ini terdiri dari botol udara untuk 5 atau 10 menit, dengan sambungan cepat keselang udara yang dihubungkan dengan suatu saluran udara tetap (air cascade unit @ 1 botol 300 kaki kubik). Bila perlu, selang dapat dilepaskan dan dipakai botol untuk lima atau sepuluh menit untuk meninggalkan daerah bahaya. Peralatan demikian cocok untuk dipakai dalam penanggulangan lingkungan hidup (Resque Unit)

   

3. Peralatan untuk menyelamatkan orang lain 

Pemasangan alat pernafasan. SCBA ini memberikan udara selama 30 menit. Peralatan ini memberi perlindungan pernapasan kepada si pemakai sambil melakukan pekerjaan di lingkungan yang langsung membahayakan kehidupan dan kesehatan. Pengatur satuan ini dilengkapi tanda bahaya yang akan berbunyi bila udara didalam botol tinggal kira-kira 5 menit. Tinggalkan tempat itu segera dan pindah kelingkungan yang aman untuk bernafas bila berbunyi tanda tekanan rendah. Si pemakai harus dilatih dengan cara memakai berbagai jenis peralatan untuk bernapas yang tersedia. Karena salah pemakaian dapat menghasilkan cacat yang serius atau kematian. Kacamata jangan dipakai dengan masker gas karena batang dipelipis akan mencegah penutupan rapat oleh masker. Rambut diwajah dapat menyebabkan muka tidak tertutup dengan rapat. Jangan pula memakai contact lens karena pertikel kecil yang terkumpul didalam topeng gas dapat meniup ke mata sebelum satuan itu dipakai dan menyebabkan gangguan yang hebat.

D. PERTOLONGAN DARURAT 

Bagian terpenting dalam suatu usaha penyelamatan di lingkungan yang

terdapat H2S ialah untuk melindungi diri dulu sebelum berusaha

menyelamatkan orang lain. Harap diingat bahwa sangat penting untuk tetap

berkepala dingin dalam penyelamatan, jadi berperilaku tenang. 

Pakailah alat pernafasan seperti biasanya.Pindahkan si korban segera ketempat yang terdapat udara segar dengan berpindah melawan arah angin melintang arah angin.Bila korban pingsan dan berhenti bernafas berikan pernapasan dari mulut ke mulut segera dan dilanjutkan hingga alat pernapasan tersedia, atau pernapasan sudah pulih kembali.Setelah dapat menolong korban, jagalah kondisinya agar tetap hangat dan

jangan sekali-kali meninggalkan dia.Hubungi dokter.

1. Pernapasan buatan dari mulut ke mulut 

a) Angkat kepala korban kebelakang untuk membuka saluran udara. Letakkan satu tangan di bawah leher korban, yang lain didahinya.

b)  Tutup hidung korban dengan ibu jari dan telunjuk tangan yang menekan dahi.

c)  Tutup mulut korban rapat dengan mulut anda. Tutup kedalam mulut korban sehingga anda melihat dadanya naik. (Untuk bayi dan anak kecil, tutuplah hidung dan mulut sekaligus dengan meniupnya). Anda harus beri sekurang-kurangnya satu tarikan nafas dalam setiap 5 detik atau 12 kali per menit.

d)  Perhatikan dada korban. Bila anda melihat dadanya naik, hentikan tiupan. Lepaskan mulut anda dari dia dan lihat, dengar dan rasakan udara kembali dan dada korban turun lagi. Apabila pengeluaran udara oleh korban telah berakhir, ulangi daur peniupan. Bilamana korban berusaha untuk bernapas, koordinasi peniupan anda dengan pernafasanya.

e)  Pernapasan buatan selalu harus diteruskan sampai korban mulai bernapas sendiri atau sampai ia dinyatakan meninggal.

Rencana untuk menghadapi berbagai kemungkinan 

Ini suatu program tindakan pengamanan yang direncanakan untuk: 1) Pencegahan untuk keselamatan dan evakuasi.2) Suatu rencana tindakan seandainya tiba-tiba terjadi pelepasan H2S di atmosfer.3) Prosedur darurat untuk pengungsian semua pegawai yang dapat terancam bahaya

H2S.4) Pertolongan pertama bagi pekerja yang luka.

 Suatu rencana untuk menghadapi berbagai kemungkinan harus dinilai atas dasar dari sumur ke sumur lain. Setiap sumur yang dapat menghasilkan konsentrasi H2S sebesar 20 ppm atau lebih harus menyiapkan suatu rencana untuk menghadapi berbagai kemungkinan. rencana itu harus dibuat sedemikian rupa sehingga cocok bagi sumur sebenarnya dan lingkungannya dan juga harus mencakup betapa gawat konsentrasinya yang mungkin terjadi dan sejauh mana gas itu dapat menjalar. Rencana untuk menghadapi berbagi kemungkinan harus mencakup pengamanan bagi semua karyawan yang bekerja ditempat pengeboran dan orang yang tinggal didaerah sekeliling tempat pengeboran, yang dapat merasakan akibat H2S bilamana gas itu ke udara.

Akhirnya, rencana untuk menghadapi segala kemungkinan itu harus memenuhi semua undang-undang pemerintah dan peraturan setempat mengenai pemberitahuan, tindakan pencegahan, prosedur pengungsian dan setiap peraturan lain yang dibutuhkan oleh badan ini. Pastikan bahwa anda membacakan rencana untuk menghadapi segala kemungkinan yang telah dipersiapkan untuk tempat kerja anda.

Program pelatihan 

Program pelatihan untuk personil harus mencakup materi sebagai berikut: 1. Menerangkan secara rinci berbagai aspek tentang gas H2S.2. Menerangkan secara rinci tentang betapa berbahanya apabila

muncul gas H2S pada operasi pemboran.3. Menerangkan secara rinci tata letak perlengkapan pemboran,

mengamati arah angin dan penggunaan alat petunjuk arah angin, perlunya ventilasi yang memadai, gerakan personil yang berlawanan dengan arah angin dan jalur evakuasi apabila diperlukan.

4. Praktek langsung dalam penggunaan alat -alat bantu pernafasan. Praktek ini juga harus dilaksanakan dengan latihan dadakan (H2S drill). Dengan membunyikan alarm bila muncul gas H2S. Seluruh personil harus memenuhi prosedur evakuasi yang sudah direncanakan menuju lokasi briefing dan sesuai dengan prosedur keadaan bahaya yang sesungguhnya dan kemudian menunggu instruksi.Peringatan : Personil yang berambut panjang,berjampang, berjenggot memakai alat pendengar, berkaca mata atau memakai lensa kontak dapat mempengaruhi operasi alat penutup muka. Yakinkan bahwa bagian penutup muka selalu tidak bocor.

5. Mempelajari dengan baik penggunaan, pemeliharaan dan perbaikan alat alat bantu pernapasan sehingga menjamin peralatan selalu dalam kondisi siap pakai/baik.

6. Melatih cara pernapasan buatan.

7. Mengondisikan personil agar selalu saling mengawasi antar sesamanya apabila ada kondisi yang berbahaya. Apabila mungkin bekerja selalu berpasangan (buddy system).

8. Menekankan untuk melarang personil memasuki daerah telarang dimana terdapat ke mungkinan adanya gas H2S tanpa menggunakan alat bantu pernapasan.

9. Dalam keadaan dimana terdapat gas H2S yang tidak terdeteksi, personil diintruksikan untuk mengambil langkah langkah sebagai berikut:

a. Tahan napas.b. Kenakan alat bantu pernafasan.c. Berikan bantuan bagi personil yang memperlukan bantuan.d. Menuju lokasi briefing yang direncanakan dan menunggu

instruksi dari supervisor.e. Jangan panik.

 

E. PERATURAN PEMBAGIAN TUGAS JIKA TIMBUL H2S       

Tugas dan tanggung jawab 

Bila ditemukan H2S , segala usaha harus dilakukan untuk menjamin keselamatan para karyawan dan masyarakat umum di sekelilingnya. Untuk melaksanakan rencana yang berubah ubah tak terduga, Telah disusun suatu daftar karyawan yang diperlukan dengan tugas tugas dan tanggung jawab masing masing .  Karyawan penting bertanggung jawab atas pengambilan tindakan yang diperlukan untuk mengawasi sumur dan mengurangi dan mengurangi pemusatan konsentrasi H2S dan menyiagakan pengoperasian serta karyawan bagian keamanan, bila diperlukan evakuasi untuk pengungsian.

1. Rig SuperintendetLangsung pergi menuju rig flow untuk mengetahui situasi dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengontrol sumur. 2. Mechanical Supervisor Langsung pergi menuju daerah briefing yang aman dan berlawanan dengan arah angin dan bersiap-siap untuk menutup peralatan bila diperlukan. 3. Electrical SupervisorTerus pergi menuju daerah briefing yang aman dan berlawanan dengan arah angin dan bersiap siaplah untuk menutup peralatan bila diperlukan. 4. Tool pusherPada waktu bertugas, terus langsung pergi kelantai rig untuk mengetahui situasi dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengontrol dan memeriksa sumur atas kebijaksanaan pengawas rig. Setelah bertugas, terus pergi kedaerah briefing yang aman dan berlawanan dengan arah angin dan bersiap siaplah untuk membantu bila diperlukan.

     

5. DrillerPada waktu bertugas, tetap tinggal di rig flow dan harus bertindak seperlunya untuk mengontrol sumur. Driller yang tidak bertugas terus pergi ke daerah briefing aman yang berlawanan arah angin dan bersiap siaplah untuk mem,bantu bila diperlukan. 6. Assistant DrillerPada waktu bertugas, supaya terus pergi kelantai rig dan bertindak seperlunya untuk untuk mengontrol sumur. Ass. Driller yang tidak bertugas terus pergi kedaerah briefing yang aman dan berlawanan arah angin dan bersiap siaplah untuk membantu bila diperlukan.

7. DerrickmanPada waktu bertugas, supaya terus pergi ke lantai rig dan bertindak seperlunya untuk mengontrol sumur. Derickman yang tidak bertugas terus pergi kedaerah briefing yang aman dan berlawanan dengan arah angin dan bersiap siaplah untuk membantu bila diperlukan. 8. CementerBersiap siaplah di daerah briefing yang aman untuk membantu bila diperlukan.

 

9. Mud LoggerPada waktu bertugas, agar tinggal di unit untuk memantau gas, kecuali bila diperintahkan yang sebaiknya setelah bertugas menuju ke daerah briefing yang aman. 10. Operator radioPada waktu bertugas, agar tetap berada diruang radio, setelah bertugas berada di daerah briefing yang aman. 11. H2S Safety Representative

a) Periksa semua personel, tolonglah semua orang yang sedang stres/ terguncang.

b) Pasang "tanda peringatan" untuk mengatasi situasi.c) Amankan pintu masuk kedalam lokasi.d) Pindahkan personel yang "tidak aktif" ke area dengan jarak yang

aman.