PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB...

98
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) BERBASIS MUATAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF SISWA Tesis Oleh MAIYA HAEJELIA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020

Transcript of PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB...

Page 1: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICSPROJECT (MMP) BERBASIS MUATAN LOKAL UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIRREFLEKTIF SISWA

Tesis

Oleh

MAIYA HAEJELIA

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2020

Page 2: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF MISSOURI MATHEMATICS PROJECT(MMP) BASED ON THE LOCAL CONTENT TO IMPROVE STUDENTS

REFLECTIVE THINKING ABILITY

By

Maiya Haejelia

One of the causes of low reflective thinking ability is the inappropriate applicationof learning models. Student have difficult to understand, resolve and buildconclusions of mathematical problems that are presented. These problem was thereason for this research. The purpose of this study was to produce products in theform of Missouri Mathematics Project (MMP) models syntax/steps base on thelocal content and knowing their effectiveness to improve reflective thinkingstudents ability. This research and development methods following the steps ofBorg and Gall. Data collection techniques used observation, interviews,questionnaires, and tests. Data analysis techniques used are descriptive statisticsand t-test. The research subjects were students of grade 8th SMP Negeri 17Pesawaran in the academic 2019/2020. The results showed that (1) the MissouriMathematics Project (MMP) model base on the local content had a valid andpractical category, and (2) the Missouri Mathematics Project (MMP) model baseon the local content to improve students reflective thinking ability.

Keywords : Reflective thinking, Missouri Mathematics Project (MMP), local

content.

Page 3: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURIMATHEMATICS PROJECT (MMP) BERBASIS MUATAN

LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUANBERPIKIR REFLEKTIF SISWA

Oleh :

Maiya Haejelia

Salah satu penyebab rendahnya kemampuan berpikir reflektif adalah penerapanmodel pembelajaran yang kurang tepat. Siswa sulit memahami, memecahkanmasalah dan membuat kesimpulan dari permasalahan matematika yangdisajikan. Permasalahan tersebut merupakan alasan dilakukannya penelitian ini.Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupasintaks/langkah model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatanlokal untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif siswa. penelitian danpengembangan (research and development) ini mengikuti langkah-langkah Borgdan Gall. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket,dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan Uji-t.Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahunpelajaran 2019/2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). model MissouriMathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal memiliki kategori valid danpraktis, dan (2) model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatanlokal efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif siswa.

Kata kunci: berpikir reflektif, Missouri Mathematics Project (MMP), muatanlokal.

Page 4: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICSPROJECT (MMP) BERBASIS MUATAN LOKAL UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIRREFLEKTIF SISWA

Oleh

MAIYA HAEJELIA

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarMAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Magister Pendidikan MatematikaFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2020

Page 5: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran
Page 6: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran
Page 7: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran
Page 8: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang,pada tanggal 6 Mei 1994. Penulis adalah

anak pertama dari empat bersaudara pasangan dari Bapak Nur Abduh dan Ibu

Masyati, memiliki tiga orang adik bernama Febrizal Antama, Junita Meliana dan

Novia Melinda

Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Diniyah Putri

Lampung pada tahun 2000, pendidikan dasar di SD Negeri 1 Palapa pada tahun

2006, pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 28 Bandar Lampung pada

tahun 2009, sekolah kejuruan di SMK Trisakti Bandar Lampung pada tahun 2012.

Penulis menyelesaikan sarjana program studi Pendidikan Matematika di STKIP-

PGRI Bandar Lampung pada tahun 2016. Penulis menjadi guru Matematika di

SMP IT AL-FARABI pada tahun 2017-sekarang. Penulis melanjutkan pendidikan

pada program studi Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Lampung

tahun 2017.

Page 9: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

MOTTO(“Untuk mendapatkan sebuah kesuksesan, keberanianmu harusjauh lebih besar dari pada ketakutanmu”)

Maiya Haejelia

Page 10: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur atas limpahan rahmat dan nikmat Allah SWT, karya ini

penulis persembahkan untuk,

Kedua orangtuaku tercinta Ayahanda (Nur Abduh) dan Ibunda (Masyati) yangtelah membesarkan,

mendidik, mencurahkan kasih sayang, dan selalu mendoakan kebahagiaan dankeberhasilanku.

Adik-adik ku Febrizal Antama, Junita Meliana, dan Novia Melinda yang telahmemberikan dukungan dan semangatnya.

Keluarga besar penulis, yang selalu mendukung, mendoakan dan menantikankeberhasilan penulis.

Seluruh keluarga besar magister pendidikan matematika 2017 yang terusmemberikan doanya, terima kasih.

Para pendidik yang kuhormati.

Almamater Universitas Lampung tercinta.

Page 11: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

i

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena kasih sayang dan

rahmat-Nya tesis ini dapat terselesaikan. Tesis dengan judul “Pengembangan

Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) Berbasis Muatan

Lokal untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Reflektif Siswa” sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya penyusunan tesis ini tidak

lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terimakasih yang tulus ikhlas kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Karomani, M.Si, selaku Rektor Universitas Lampung, beserta

staf dan jajarannya yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam

menyelesaikan tesis.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Lampung beserta staf dan jajarannya yang telah

memberikan bantuan dan kemudahan dalam menyelesaikan tesis ini.

3. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung

beserta staf dan jajarannya yang telah memberikan bantuan dan kemudahan

dalam menyelesaikan tesis ini.

Page 12: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

ii

4. Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan perhatian,

motivasi, semangat, serta kritik dan saran yang membangun kepada penulis

sehingga tesis ini selesai dan menjadi lebih baik.

5. Bapak Dr. Undang Rosidin M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan sumbangan pemikiran,

perhatian, motivasi, semangat, serta kritik dan saranyang membangun kepada

penulis sehingga tesis ini selesai dan menjadi lebih baik.

6. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd., selaku Dosen Pembahas I yang telah

memberikan masukan, kritik dan saran yang membangun kepada penulis

sehingga tesis ini selesai dan menjadi lebih baik.

7. Ibu Dr. Asmiati, M.Si., selaku Dosen Pembahas II dan Validator Model,

Silabus, RPP dan LKPD pada penelitian ini yang telah memberikan masukan,

kritik, dan saran yang membangun kepada penulis sehingga tesis ini selesai

dan menjadi lebih baik.

8. Bapak Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Magister

Pendidikan Matematika dan Validator Model, Silabus, RPP dan LKPD pada

penelitian ini yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran yang

membangun kepada penulis sehingga tesis ini selesai dan menjadi lebih baik.

9. Ibu Dr. Nurhanurawati, M.Pd., selaku Validator Model, Silabus, RPP dan

LKPD pada penelitian ini yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran

yang membangun kepada penulis sehingga tesis ini selesai dan menjadi lebih

baik.

Page 13: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

iii

10. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Magister Pendidikan

Matematika dan Jurusan Pendidikan MIPA.

11. Dewan guru serta siswa-siswi SMP Negeri 17 Pesawaran atas bantuan dan

kerjasamanya.

12. Sahabat-sahabatku yang selalu ada dalam suka dan duka: Rani Safitri,

Nurhasanah, Agista Siskaria, Reva Winanda, Marenti Puji Astuti, Metami

Septiana, dan Ni Made Fitriani yang selalu memberikan motivasi dan

semangat.

13. Teman-temanku tercinta Intan Anggi Saputri, Mba Prabti Utami, Cahya

Furqona, Sinta Widya Ningtias, Rosmaya, Mba Umairo Daraswita, Mba

Nurmayani, Masyurah Muzaimah, Indri Kurnia, dan Nilam Jelpa Gumanti

yang selama ini memberiku semangat dan kenangan yang indah selama

menjadi mahasiswa.

14. Teman-teman seperjuangan, seluruh angkatan 2017 Magister Pendidikan

Matematika.

15. Almamater tercinta yang telah mendewasakanku.

16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.

Semoga dengan kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan kepada

penulis mendapat balasan pahala dari Allah SWT, dan semoga tesis ini

bermanfaat. Aamin ya Rabbal’ Aalamiin.

Bandar Lampung, Januari 2020

Penulis,

Maiya Haejelia

Page 14: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

iv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI...................................................................................................... ivDAFTAR TABEL ............................................................................................ viDAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................................... 9C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9D. Kegunaan Penelitian................................................................................ 10E. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan .............................................. 11

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Kemampuan Berpikir Reflektif............................................................... 12B. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)................. 16C. Mutan Lokal ............................................................................................ 21D. Penelitian yang Relevan.......................................................................... 25E. Kerangka Pikir ........................................................................................ 26F. Desain Pengembangan Missouri Mathematics Project (MMP) Berbasis

Muatan Lokal .......................................................................................... 31G. Hipotesis.................................................................................................. 38

III. METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian........................................................................................ 40B. Tempat, Waktu, dan Subjek Penelitian ................................................... 40C. Prosedur Penelitian.................................................................................. 42D. Instrumen Penelitian ............................................................................... 47

1. Intrumen Nontes .............................................................................. 482. Instrumen Tes .................................................................................. 54

E. Teknik Analisis Data............................................................................... 601. Analisis Data Pendahuluan .............................................................. 612. Analisis Data Angket Validasi ........................................................ 633. Analisis Kepraktisan Model dan Perangkat Pembelajaran ............ 644. Analisis Efektivitas Pembelajaran Menggunakan Pengembangan

Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) berbasisMuatan Lokal .................................................................................. 66

Page 15: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

v

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian ...................................................................................... 72

1. Hasil Penyusunan Pengembangan Model Missouri MathematicsProject (MMP) berbasis Muatan Lokal .......................................... 74

3. Hasil Validasi Ahli .......................................................................... 794. Hasil Revisi Uji Ahli ....................................................................... 865. Uji Coba Lapangan Awal ................................................................ 906. Revisi Hasil Uji Coba ...................................................................... 917. Uji Coba Lapangan .......................................................................... 92

B. Pembahasan ............................................................................................ 97

V. Simpulan dan SaranA. Simpulan .......................................................................................... 104B. Saran................................................................................................. 105

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Hasil Belajar Matematika Siswa Semester Ganjil Kelas VIII SMPNegeri 17 Pesawaran. ................................................................................ 4

2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Reflektif ................................................. 162.2 Sintaks Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project.................... 362.3 Sintaks Pengembangan Model Pembelajaran Missouri Mathematics

Project Berbasis Muatan Lokal untuk Meningkatkan KemampuanBerpikir Reflektif Siswa ............................................................................ 37

3.1 Desain Uji Coba Produk Penelitian ........................................................... 473.2 Indikator Instrumen Validasi Model Pembelajaran ................................... 483.3 Indikator Instrumen Validasi Silabus ........................................................ 493.4 Indikator Instrumen Validasi RPP............................................................. 493.5 Indikator Instrumen Validasi LKPD oleh Ahli Media .............................. 503.6 Indikator Instrumen Validasi LKPD oleh Ahli Materi ............................. 503.7 Instrumen Validasi Pretes dan Posttes oleh Ahli Materi........................... 513.8 Indikator Instrumen Tanggapan Guru Matematika .................................. 513.9 Indikator Instrumen Tanggapan Siswa ..................................................... 523.10 Indikator Instrumen Tanggapan Guru Terhadap LKPD ........................... 533.11 Indikator Instrumen Tanggapan Siswa terhadap LKPD ........................... 533.12 Pedoman Pemberian Skor Kemampuan Berpikir Reflektif ...................... 543.13 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Reflektif ........................ 553.14 Validitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Reflektif ......................... 573.15 Interpretasi Koefisien Reliabilitas ............................................................ 583.16 Interpretasi Nilai Daya Pembeda .............................................................. 593.17 Interpretasi Nilai Taraf Kesukaran ........................................................... 603.18 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba .............................................................. 603.19 Interpretasi Kriteria Penilaian Validator Instrumen ................................. 643.20 Interval Nilai Tiap Kategori Penilaia Kepraktisan ................................... 653.21 Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Reflektif ....................................... 673.22 Uji Homogenitas Populasi Skor Awal Kemampuan Berpikir Reflektif .... 693.23 Kriteria Indeks N-Gain .............................................................................. 714.1 Langkah-langkah Missouri Mathematics Project (MMP) Berbasis

Muatan Lokal ............................................................................................ 744.2 Penilaian Validasi Pengembangan Model oleh Ahli ................................ 794.3 Rangkuman Uji Q-Cochran Validasi Pengembangan Model oleh Ahli .. 804.4 Penilaian Validasi Silabus dan RPP Pembelajaran oleh Ahli ................... 814.5 Rangkuman Uji Q-Cochran Validasi Silabus dan RPP Pembelajaran

oleh Ahli .................................................................................................... 81

Page 17: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

vii

4.6 Penilaian Validasi LKPD Pembelajaran oleh Ahli Media dan AhliMateri......................................................................................................... 82

4.7 Rangkuman Uji Q-Cochran Validasi LKPD Pembelajaran oleh AhliMedia dan Ahli Materi .............................................................................. 82

4.8 Penilaian Validasi Tes Kemampuan Berpikir oleh Ahli ........................... 834.9 Rangkuman Uji Q-Cochran Validasi Tes Kemampuan Berpikir oleh

Ahli .......................................................................................................... 834.10 Kategori Penilaian Tanggapan Guru Matematika terhadap Model ........... 844.11 Kategori Penilaian Tanggapan Siswa Terhadap Model ............................ 854.12 Kategori Penilaian Tanggapan Guru Terhadap LKPD ............................. 864.13 Kategori Penilaian Tanggapan Siswa Terhadap LKPD............................. 864.14 Data Kemampuan Awal Berpikir Reflektif .............................................. 924.15 Hasil Uji t Skor Awal Berpikir Reflektif .................................................. 934.16 Data Skor Akhir Kemampuan Berpikir Reflektif Siswa .......................... 944.17 Hasil Uji t Skor Akhir Berpikir Reflektif .................................................. 954.18 Data Indeks Gain Kemampuan Berpikir Reflektif ................................... 96

Page 18: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Diagram KerangkaPikir ............................................................................. 312.2 Model ADDIE Branch .............................................................................. 323.1 Alur Desain Penelitian Borg&Gall (2003) ............................................... 424.1 Contoh Revisi oleh Ahli Desain Pembelajaran ......................................... 874.2 Contoh Revisi Ahli Desain Perangkat Pembelajaran ................................ 884.3 Contoh Revisi Ahli Desain LKPD oleh Ahli Materi ................................. 894.4 Contoh Revisi Ahli Desain LKPD oleh Ahli Media ................................. 90

Page 19: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A. PERANGKAT PEMBELAJARANA.1 Silabus Model MMP .......................................................................... 113A.2 RPP Model MMP............................................................................... 128A.3 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)................................................. 146

B. INSTRUMEN PENELITIAN DAN ANGKETB.1 Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Reflektif .................................... 186B.2 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Reflektif ........................ 188B.3 Soal Kemampuan Berpikir Reflektif .................................................. 189B.4 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Reflektif.......................... 193B.5 Kisi–Kisi Angket Kepraktisan Model Pembelajaran untuk Guru ...... 203B.6 Angket Kepraktisan Model Pembelajaran untuk Guru ...................... 205B.7 Angket Kepraktisan Model Pembelajaran untuk Siswa..................... 206B.8 Angket Tanggapan LKPD oleh Guru ................................................ 208B.9 Kisi-kisi Respon Siswa Terhadap LKPD .......................................... 212B.10 Angket Respon Siswa Terhadap LKPD ........................................... 213B. 11 Lembar Wawancara dengan Guru .................................................... 216B. 12 Lembar Wawancara dengan Siswa.................................................... 217

C. ANALISIS DATAC.1 Analisis Validasi Tes Kemampuan Berpikir Reflektif....................... 219C.2 Analisis Reliabilitas Tes Kemampuan Berpikir Reflektif .................. 220C.3 Daya Pembeda Soal............................................................................ 221C.4 Tingkat Kesukaran Soal ..................................................................... 222C.5 Analisis Validasi Pengembangan Model MMP Berbasis Muatan

Lokal oleh Ahli Pengembangan Pembelajaran................................... 224C.6 Analisis Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi ............. 227C.7 Analisis Validasi LKPD oleh Ahli Materi dan Ahli Media ............... 232C.8 Analisis Validasi Tes Kemampuan Berpikir Reflektif oleh Ahli

Materi ................................................................................................. 239C.9 Analisis Angket Tanggapan Guru Terhadap Model MMP Berbasis

Muatan Lokal...................................................................................... 242C.10 Analisis Angket Tanggapan Siswa Terhadap Model MMP Berbasis

Muatan Lokal...................................................................................... 244C.11 Analisis Angket Tanggapan Guru Terhadap LKPD .......................... 246C.12 Analisis Angket Tanggapan Siswa Terhadap LKPD ........................ 248C.13 Data Kemampuan Berpikir Reflektif Kelas MMP Berbasis Muatan

Lokal................................................................................................... 250

Page 20: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

x

C.14 Data Kemampuan Berpikir Reflektif Kelas MMP ............................ 251C.15 Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kemampuan Berpikir

Reflektif .............................................................................................. 252C.16 Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Kemampuan Berpikir

Reflektif .............................................................................................. 253C.17 Uji t Data Pretest dan Posttest Kemampuan Berpikir Reflektif ......... 254C.18 Data Indeks Gain Kemampuan Berpikir Reflektif Kelas MMP

Berbasis Muatan Lokal....................................................................... 256C.19 Data Indeks Gain Kemampuan Berpikir Reflektif Kelas MMP ....... 257

D. LEMBAR PENILAIAN AHLID.1 Lembar Penilaian Ahli Pengembangan Pembelajaran ....................... 259D.2 Lembar Penilaian Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi ............ 268D.3 Lembar Penilaian LKPD oleh Ahli Media......................................... 292D.4 Lembar Penilaian LKPD oleh Ahli Materi ........................................ 310D.5 Lembar Penilaian Soal Tes Kemampuan Berpikir Reflektif oleh

Ahli Materi ......................................................................................... 328

Page 21: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, dan

kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Peran

pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai,

terbuka dan demokratis. Pentingnya dilakukan pembaharuan pendidikan yaitu

agar kualitas pendidikan suatu bangsa dapat meningkat. Kemajuan bangsa

Indonesia dapat dicapai melalui penataan kualitas pendidikan yang baik, dengan

adanya berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat

meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.

Pendidikan merupakan proses atau usaha yang dilakukan seseorang dalam rangka

mengembangkan pengetahuan, kepribadian dan kemampuan sebagai usaha

mendewasakan diri baik itu di dalam maupun di luar sekolah. Pendidikan

berperan dalam menciptakan insan yang cerdas, kreatif, terampil, bertanggung

jawab, produktif, dan berakhlak. Melalui pendidikan yang bermutu, akan tercipta

sumber daya manusia yang berkualitas. Seiring berkembangnya zaman, maka

mutu pendidikan akan terus berubah mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

Page 22: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

2

Pembelajaran matematika merupakan langkah awal dalam membentuk ilmu

pengetahuan dan teknologi pada siswa, agar kemampuan mereka sesuai dengan

perkembangan zaman. Matematika termasuk dalam disiplin ilmu pengetahuan dan

teknologi karena dianggap mampu meningkatkan potensi perkembangan siswa.

Menurut Susanto (2013: 121) bahwa salah satu disiplin ilmu yang berkaitan

dengan pengetahuan dan pengembangan teknologi adalah matematika yang saat

ini dapat meningkatkan kemampuan bepikir dan memberikan konstribusi dalam

masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Permendikbud No. 58 Lampiran I Tahun 2013 tentang kurikulum 2013 SMP/MTs

menyatakan bahwa setiap disiplin ilmu termasuk pembelajaran matematika

bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecermelangan

akademik. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Nitko & Brokhart (2011:18)

“the focus of your teaching should be on student achievement as well as on the

learning process” yang berarti bahwa fokus pembelajaran seharusnya ditekankan

pada prestasi siswa dan proses belajarnya. Oleh karena itu, keberhasilan

pembelajaran dapat dilihat berdasarkan kemampuan berpikir dan prestasi belajar

siswa.

Kegiatan belajar yang menekankan pada proses belajar tentu akan menghadirkan

kegiatan berpikir dalam berbagai bentuk dan level. Proses berpikir yang dibangun

sejak awal dalam upaya menyelesaikan suatu masalah hendaknya berlangsung

secara sengaja dan sampai tuntas. Ketuntasan dalam hal ini dimaksudkan bahwa

siswa harus menjalani proses tersebut agar telah terlatih dan memperoleh

Page 23: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

3

kesempatan untuk memberdayakan dan memfungsikan kemampuannya yang ada

sehingga siswa memahami serta menguasaiapa yang dipelajari dan yang

dikerjakannya. Dengan demikian siswa harus dilatih agar memiliki keterampilan

berpikir matematika, salah satunya berpikir reflektif matematis.

Noer (2008: 274), menyatakan kemampuan berpikir reflektif dalam belajar adalah

kemampuan seseorang dalam memberi pertimbangan tentang proses belajarnya.

Pertimbangan dalam proses belajar misalnya tentang apa yang mereka ketahui,

apa yang mereka perlukan untuk mengetahui, dan bagaimana mereka

menjembatani kesenjangan selama proses belajar. Dalam prosesnya melibatkan

pemecahan masalah, perumusan kesimpulan, memperhitungkan hal-hal yang

berkaitan, dan membuat keputusan-keputusan. Sejalan dengan itu Chee dalam

Mentari, (2018: 72), menyatakan bahwa pemikiran reflektif merupakan kesadaran

tentang apa yang diketahui dan apa yang dibutuhkan, hal ini sangat penting untuk

menjembatani kesenjangan situasi belajar.

Kemampuan berpikir reflektif matematis merupakan salah satu kemampuan yang

diperlukan dalam pembelajaran matematika. Hal ini disebabkan, target

pembelajaran matematika, dan kemampuan lainnya akan dimiliki oleh siswa

dengan baik apabila mampu menyadari apa yang dilakukan sudah tepat,

menyimpulkan apa yang seharusnya dilakukan bila mengalami kegagalan, dan

mengevaluasi yang telah dilakukan. Berdasarkan pendapat diatas kemampuan

berpikir reflektif matematis sangat penting, dengan memiliki kemampuan berpikir

reflektif matematis tentu siswa akan mengetahui apa yang dibutuhkan dalam

proses belajar.

Page 24: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

4

Gurol (2011) menyatakan bahwa berpikir reflektif sangat penting bagi siswa dan

pendidik.Namun hal ini sangat berbeda dengan fakta di lapangan bahwa berpikir

reflektif kurang mendapat perhatian. Hal ini dapat terlihat dari cara siswa

menyelesaikan masalah.Kondisi yang serupaterjadi di SMP Negeri 17 Pesawaran

Hal ini didapat dari hasil wawancara dengan beberapa guru matematika SMP

Negeri 17 Pesawaran diketahui bahwa kemampuan berpikir reflektif siswa masih

rendah sehingga hasil belajar pada pelajaran matematikapun rendah, selain itu

diperoleh bahwa banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika.

Beberapa kesulitan siswa misalnya pada saat diberikan masalah konstektual, siswa

cenderung tidak tahu apa yang harus dilakukannya dan darimana siswa mulai

menjawabnya, serta siswa lemah dalam proses analisis. Siswa kesulitan

menghubungkan pengetahuan lama yang dimilikinya yang berguna untuk

mendapatkan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Jika siswa ditanya

mengenai pendapatnya siswa merasa takut, gugup dan tegang dalam

mengungkapkan pendapatnya terkait penyelesaaian masalah yang ada. Selain itu

dari hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran dapat

dilihat pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Hasil Belajar Matematika Siswa Semester Ganjil Kelas VIII SMPNegeri 17 Pesawaran.

KelasInterval Nilai

Jumlah Siswax <60 x ≥60

VIII A 21 11 32VIII B 19 12 32VIII C 23 9 32VIII D 26 5 31Jumlah 88 36 124

Persentase 71% 29% 100%Sumber: Dokumentasi Guru Matematika SMP Negeri 17 Pesawaran

Page 25: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

5

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa hasil pembelajaran matematika siswa di SMP

Negeri 17 Pesawaran masih tergolong rendah. Pada tabel tersebut menunjukkan

bahwa 88 siswa mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran, yaitu 60 dengan persentase sebesar 71%

dari 100%. Hal ini menunjukkan bahwa proses belajar yang selama ini terjadi

belum mencapai hasil yang memuaskan karena lebih dari sebagian siswa masih

mendapat nilai di bawah KKM.

Beberapa kesulitan belajar matematika siswa tersebut disebabkan oleh kegiatan

pembelajaran matematika di sekolah tersebut masih banyak didominasi oleh

aktivitas guru dan siswa pasif dalam belajar. Ketika guru menjelaskan materi,

guru menyampaikan semua materi yang ada dibuku mata pelajaran, memberi

contoh latihan soal, namun kurang mengajak seluruh siswa untuk berdiskusi

menggunakan pengetahuan lama dalam menemukan konsep baru yang sedang

dipelajari. Akibatnya kemampuan siswa dalam berpikir reflektif matematis masih

rendah.

Ellianawati dalam Hadi (2017: 5), menyatakan bahwa hal yang penting tetapi

jarang dilakukan oleh siswa dalam penyelesaian masalah adalah mengevaluasi dan

menyelidiki kembali solusi yang telah diperoleh dan menggunakannya sebagai

bahan pertimbangan untuk membuat kesimpulan. Selama ini pola pemecahan

masalah terutama soal-soal matematika dan sains dilakukan dengan tahapan 2D-J

yaitu diketahui, ditanyakan, dan jawab, Tahapan ini telah menjadi pola umum

yang digunakan. Keterampilan pemecahan masalah dengan pola ini telah

diberikan guru selama bertahun-tahun mulai dari bangku sekolah dasar hingga

Page 26: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

6

sekolah menengah, sehingga wajar jika pola ini begitu melekat pada diri siswa.

Namun, pada kenyataannya, dengan pola ini siswa masih sangat jarang melakukan

evaluasi terhadap hasil pemecahan masalahnya.

Menanggapi masalah di atas, maka diperlukan sebuah pembelajaran yang tepat

dan sesuai sebagai pola interaksi siswa dengan guru yang diterapkan dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Pembelajaran yang akan

mendorong siswa untuk aktif dalam menggali pengetahuannya dan

menyampaikan gagasannya dalam menyelesaikan masalah diperlukan untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa. Pembelajaran yang

aktif dapat memotivasi siswa lebih maksimal sehingga dapat menghindarkan

siswa dari sifat malas, mengantuk, melamun, dan sejenisnya. Pembelajaran ini

bertujuan memberikan kepada siswa kesempatan untuk berdiskusi dengan siswa

lainnya. Untuk itu diperlukan pembelajaran yang aktif dalam matematika yang

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa.

Salah satu model pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk aktif dalam

menggali pengetahuannya dan menyampaikan gagasannya dalam menyelesaikan

masalah diperlukan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir reflektif matematis

siswa adalah pembelajaran dengan Missouri Mathematics Project. Model

pembelajaran Missouri Mathematics Project adalah model pembelajaran yang

pertama kali dikembangkan oleh Goods dan Grouws yang berorientasi seluruh

kelas dengan penekanan pada pengajaran aktif, pertanyaan dan umpan balik serta

pengelolaan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.

karakteristik dari model pembelajaran Missouri Mathematics Project adalah

Page 27: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

7

penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan dalam prestasi

belajar mereka. Penggunaan latihan dalam hal ini adalah pemberian proyek

ataupun masalah-masalah yang dikemas dalam bentuk lembar kegiatan.

Pada model pembelajaran Missouri Mathematics Project masalah yang diberikan

bevariasi, baik itu masalah yang bersifat rutin untuk memperdalam kemampuan

siswa dalam komputasi karena masalah rutin sifatnya hanya langsung menerapkan

konsep atau rumus yang telah dipelajari. Masalah yang diberikan juga dapat

berupa masalah nonrutin. Maksudnya soal atau masalah matematika yang

membutuhkan pemikiran yang produktif yang tidak mempunyai akses langsung

untuk sampai kepada solusi, disinilah dibutuhkan kemampuan berpikir reflektif

dimana siswa berusaha menghubungkan pengetahuan yang diperolehnya untuk

menyelesaikan permasalahan baru yang berkaitan dengan pengetahuan lamanya

untuk menyelesaikan soal yang diberikan.

Agar dapat memotivasi siswa dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan

maka peneliti ingin mengaitkan persoalan matematika yang diberikan pada siswa

dengan mengaitkan sesuatu yang dekat dengan siswa. Seseorang tentu akan dapat

belajar dengan baik jika materi yang dipelajari adalah hal yang dekat dengan

kehidupan mereka. Jadi lingkungan merupakan sumber yang sangat baik bagi

siswa dalam belajar. Lingkungan tersebut dapat berupa kebiasaan, lingkungan

sosial, budaya setempat, dan lain sebagainya. Pembelajaran matematika dengan

pendekatan budaya tidak hanya bisa menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dari

kebudayaan tersebut pada siswa tapi juga karena pembelajaran tersebut akan

dimulai berdasarkan pengetahuan awal siswa dan juga akan menggunakan apa

Page 28: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

8

yang merupakan bagian dari keseharian siswa itu sendiri yaitu kebudayaannya

maka pembelajaran tersebut akan lebih bermakna. Hal ini di perkuat oleh

pendapat Arisetiawan (2015) yang menjelaskan bahwa untuk membantu anak

menguasai matematika yang lebih formal, pembelajaran matematika di sekolah

haruslah dimulai dari budaya lokal yang berkembang di sekitar. Hal yang dekat

dengan kehidupan siswa yang berkonteks budaya dapat kita sebut muatan lokal.

Muatan lokal dapat diartikan segala potensi dan karya di suatu daerah yang

menjadi karakteristik daerah tersebut.Muatan lokal ini juga berarti sumber daya

alam dan manusia yang terdapat di suatu daerah. Muatan lokal ini merupakan

paduan dari pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan kemampuan untuk

menyesuaikan pendidikan dengan kondisi aktual di setiap daerah. Sehingga

pembelajaran menjadi aktual dan mengarah pada pemecahan masalah yang

dihadapi masyarakat setempat. Dengan demikian muatan lokal merupakan ciri

khas daerah yang dihasilkan dari potensi alam dan potensi sumber daya manusia.

Secara umum, muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan,

keterampilan dan sikap hidup kepada siswa agar memiliki wawasan yang mantap

tentang lingkungan dan masyarakat sesuai dengan nilai yang berlaku di daerah

masing-masing dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta

pembangunan nasional.

Berdasarkan uraian dan masalah di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian

yang berjudul “Pengembangan model pembelajaran Missouri Mathematics

Project (MMP) berbasis muatan lokal untuk meningkatkan kemampuan berpikir

reflektif siswa”.

Page 29: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana proses dan hasil (produk) model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal untuk meningkatkan

kemampuan berpikir reflektif siswa?

2. Bagaimanakah efektivitas model pembelajaran Missouri Mathematics Project

(MMP) berbasis muatan lokal yang dikembangkan untuk meningkatkan

kemampuan berpikir reflektif siswa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menghasilkan produk berupa model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal yang mencakup

sintaks/langkah pembelajaran, sistem sosial, sistem pendukung, serta dampak

pembelajaran dan dampak pengiring pembelajaran yang valid dan praktis

untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif siswa.

2. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran menggunakan pengembangan

model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal untuk

meningkatkan kemampuan berpikir reflektif siswa.

Page 30: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

10

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan atau sumbangan

bagi guru dan institusi pendidikan yang akan memilih strategi atau pendekatan

pembelajaran apa yang akan digunakan untuk mencapai tingkatan pemahaman

dan hasil yang baik.

2. Secara Praktis

2.1 Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik untuk

sekolah yang bersangkutan atau sekolah lain sebagai upaya untuk meningkatkan

mutu pendidikan.

2.2 Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan guru dapat memperoleh suatu pendekatan belajar

yang lebih efektif.

2.3 Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat tercipta suasana pembelajaran yang

menyenangkan, sehingga siswa dapat lebih menyerap materi, berupa pengetahuan

sehingga prestasi belajarnya menjadi lebih baik, serta lebih siap untuk

menghadapi Pelaksanaan Kurikulum 2013.

2.4 Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, menambah wawasan

dan pemahaman tentang pembelajaran matematika untuk bekal di masa depan.

Page 31: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

11

E. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Adapun asumsi pengembangan model pembelajaran Missouri Mathematics

Project (MMP) berbasis muatan lokal, yaitu:

1. Guru matematika sudah memahami tentang mode pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal pada pembelajaran

matematika.

2. Guru mengetahui aspek-aspek kemampuan berpikir reflektif siswa.

3. Siswa telah menguasai materi prasyarat.

Keterbatasan pengembangan model pembelajaran Missouri Mathematics Project

(MMP) berbasis muatan lokal, yaitu:

1. Pengembangan model pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini

hanya terbatas pada materi SMP/MTs kelas VIII semester genap.

2. Pengembangan model pembelajaran yang dikembangkan hanya berorientasi

pada kemampuan berpikir reflektif siswa.

Page 32: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

12

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kemampuan Berpikir Reflektif

1. Pengertian Kemampuan Berpikir Reflektif

Berpikir reflektif dilain pihak, menjadi bagian dari proses berpikir kritis yang

menunjuk secara khusus pada proses-proses dan pembuatan pertimbangan tentang

yang telah terjadi. Dewey dalam Nisak (2013:11) mendefinisikan berpikir reflektif

sebagai berikut,”active, persisten, and careful consideration of any belief or

supposed from of knowledge in the light of the grounds that support it and the

conclusion to which it tends”. Berpikir reflektif adalah aktif, berkelanjutan dan

mempertimbangkan dengan seksama tentang semua hal yang dipercaya kebenaran

pengetahuannya jika dipandang dari sudut pandang yang mendukung dan menuju

pada sebuah kesimpulan.

Lebih lanjut Dewey dalam Noer (2008: 273) mengungkapkan jika berpikir

reflektif tidak hanya sekedar proses urutan dari ide-ide, melainkan suatu proses

yang berurutan sedemikian hingga masing-masing ide berurutan tumbuh bersama-

sama, saling terhubung, saling mendukung satu sama lain dan memiliki peran

berkelanjutan untuk mendapatkan suatu kesimpulan umum.

Berpikir reflektif terlibat secara mental dalam proses kognitif siswa untuk

memahami faktor-faktor yang menimbulkan konflik pada situasi dan kondisi

Page 33: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

13

tertentu (Zumaulida,2012: 8). Berpikir reflektif mampu membuat siswa merespon

terhadap informasi yang baru diperolehnya dan mengembangkan ide yang telah

dimiliki untuk menentukan strategi yang akan dilakukan selanjutnya. Sedangkan

Nisak (2013: 12) berpendapat bahwa, berpikir reflektif adalah mampu

menjelaskan sesuatu dan mencoba menghubungkan dengan ide-ide lain yang

terkait. Berpikir tingkat tinggi dapat terjadi jika seseorang memperoleh informasi

baru kemudian menghubungkan dengan informasi yang tersimpan dan

mengembangkannya untuk mencapai tujuan atau menemukan solusi dari sebuah

permasalahan.

Berpikir reflektif menurut Nindiasari (2011: 2) adalah kemampuan seseorang

untuk mereview, memantau dan memonitor proses solusi di dalam penyelesaian

masalah. Sementara itu Noer (2008: 2) berpendapat bahwa berpikir reflektif

termasuk pemikiran yang memiliki makna dan mengacu alasan dan tujuan,

merupakan jenis penyelesaian masalah, perumusan, kesimpulan, menghitung

kemungkinan yang terjadi, dan menentukan langkah atau strategi yang

berpengaruh pada tercapainya tujuan pembelajaran. Strategi yang diambil

merupakan hasil dari dorongan untuk menghubungkan pengetahuan baru dan

pemahaman terdahulu yang telah dimiliki, berpikir konkrit untuk menentukan

strategi belajar mereka sendiri.

Given dalam Nindiasari (2011: 2) mengatakan bahwa berpikir reflektif meminta

siswa untuk memikirkan proses berpikir mereka sendiri yaitu dengan

mempertimbangkan keberhasilan dan kegagalan proses belajar, mencari tahu apa

yang sudah dikerjakan dan apa yang tidak, serta apa yang perlu diperbaiki.

Page 34: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

14

Menurut Sabandar (2013: 3) Berpikir reflektif dapat dimunculkan dan

dikembangkan ketika siswa sedang dalam proses yang intens tentang penyelesaian

masalah. Artinya setiap siswa dengan tidak membedakan level kemampuan

matematika maupun jenjang pendidikan perlu mengalami dan dilatih dalam

kemampuan penyelesaian masalah. Oleh karenanya, pembelajaran matematika di

kelas perlu menyentuh aspek penyelesaian masalah dan dilakukan secara sengaja

dan terorganisir.

Dari uraian tentang pengertian kemampuan berpikir reflektif, dapat disimpulkan

bahwa kemampuan berpikir reflektif adalah kemampuan siswa dalam

mengidentifikasi masalah, mengajukan alternatif penyelesaian dengan

mempertimbangkan informasi yang berkaitan untuk menyelesaikan sebuah

permasalahan guna memperoleh sebuah kesimpulan.

2. Manfaat Kemampuan Berpikir Reflektif

Kemampuan berpikir reflektif merupakan salah satu kemampuan yang diperlukan

dalam pembelajaran matematika. Hal ini disebabkan, target pembelajaran

matematika, dan kemampuan lainnya akan dimiliki oleh siswa dengan baik

apabila mampu menyadari apa yang dilakukan sudah tepat, menyimpulkan apa

yang seharusnya dilakukan bila mengalami kegagalan, dan mengevaluasi yang

telah dilakukan. Dari pendapat diatas kemampuan berpikir reflektif matematis

sangat penting, dengan memiliki kemampuan berpikir reflektif matematis tentu

siswa akan mengetahui apa yang dibutuhkan dalam proses belajar.

Page 35: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

15

Manfaat dari proses berpikir reflektif diungkapkan oleh Scanlan dan Chernomas

Dalam Tok dan Sevda (2013:267) “the process of reflection facilitates

understandingof the self within the dimensions of practice, and encourages

critical thinking skills in students”. Proses refleksi memudahkan pemahaman diri

dalam dimensi praktik,dan mendorong kemampuan berpikir kritis pada siswa.

Ditambahkan pula menurut Phan (2009:582) “In the teaching and

learningprocesses, reflective thinking cultivates meaningful learning and helps

students and educators alike to develop specific skills that may assist them to be

more vocal and critical, and to develop expertise in their areas of

professionalism”. Dalam proses belajar mengajar, pemikiran reflektif memupuk

pembelajaran yang berarti, dan membantu siswa dan pendidik untuk

mengembangkan keterampilan khusus yang dapat membantu mereka menjadi

lebih vokal dan kritis, dan untuk mengembangkan keahlian di bidang

profesionalisme mereka.

3. Fase Berpikir Reflektif

Kemampuan berpikir reflektif memiliki tiga fase/tingkatan seperti halnya yang di

ungkapkan oleh Noer (2010:43-44), yaitu sebagai berikut

a. Reacting, yaitu bereaksi dengan pemahaman pribadi terhadap peristiwa,

stimulasi, atau masalah matematis dengan berfokus pada sifat alami situasi.

b. Comparing, yaitu melakukan analisis dan klarifikasi pengalaman individual apa

yang diyakini dengan cara membandingkan reaksi dengan pengalaman yang

lain, seperti mengacu pada suatu prinsip umum maupun suatu teori.

Page 36: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

16

c. Contemplating, yaitu mengutamakan pengertian pribadi yang mendalam.

Dalam hal ini fokus terhadap suatu tingkatan pribadi dalam proses-proses

seperti menguraikan, menginformasikan, mempertimbangkan dan merekon-

struksi situasi atau masalah.

4. Indikator Kemampuan Berpikir Reflektif

Berdasarkan fase berpikir reflektif di atas, maka indikator yang digunakan untuk

mengukur kemampuan berpikir reflektif menurut Noer (2010:43-44), yang

terdapat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Reflektif

Indikator Pengertian

Reacting Berpikir reflektif untuk aksi. Menuliskan sifat-sifat yangdimiliki oleh situasi kemudian menjawab permasalahan.

Comparing Berpikir reflektif untuk evaluasi. Membandingkan suatureaksi dengan prinsip umum atau teori dengan memberialasan kenapa memilih tindakan tersebut.

Contemplating Berpikir reflektif untuk inkuiri kritis. Menginformasikanjawaban berdasarkan situasi masalah, mempertentangkanjawaban dengan jawaban lain kemudian merekonstruksisituasi-situasi.

B. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

1. Definisi Model Missouri Mathematics Project (MMP)

Di dalam suatu proses pembelajaran terdapat berbagai komponen pembelajaran

yang harus dikembangkan dalam upaya mendukung tercapainya tujuan dan

keberhasilan pembelajaran. Komponen-komponen tersebut antara lain guru,

siswa, model pembelajaran, metode pembelajaran, serta sumber dan media

Page 37: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

17

pembelajaran. Sebagai salah satu komponen pembelajaran, pemilihan model

pembelajaran akan sangat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Missouri

Mathematic Project (MMP) merupakan salah satu model pembelajaran yang

dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika.

Missouri Mathematic Project (MMP) adalah suatu model pembelajaran

matematika yang diterapkan di Missouri, suatu negara bagian Amerika Serikat

dibawah Departemen Missouri Pendidikan Dasar dan Menengah. Penelitian

tentang Missouri Mathematic Project (MMP) yang dilakukan oleh Good dan

Grouws pada tahun 1977 yang ditujukkan untuk membuat matematika lebih

mudah dipahami sehingga materi yang dipelajari siswa lebih bermakna dan

dengan demikian hasil belajar matematika siswa menjadi lebih meningkat.

Menurut Good, Grows, dan Ebmeier (Aprisal, 2018: 30) mengatakan bahwa

“missouri mathematic project or mmp is a program designed to help teacher

effectively use practices that had been indentified from earlier correlational

research to be characteristic of teacher whose students made outstanding gains in

achievement”. Maksudnya adalah Missouri Mathematic Project (MMP)

merupakan suatu program yang dirancang untuk membantu para guru dalam hal

efektivitas penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan prestasi

belajar.

Selanjutnya Jannah, Triyanto dan Ekana (2013: 62) menjelaskan bahwa model

pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP) dirancang untuk mamfasilitasi

siswa dalam memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya pada kegiatan

berkelompok dan mengasah kemampuannya secara mendiri. Jannah, Triyanto,

Page 38: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

18

dan Ekana menambahkan bahwa pembelajaran Missouri Mathematics Project

(MMP) adalah pembelajaran yang menekankan pada pengajaran aktif dalam hal

efektivitas penggunaan latihan. Handayani, Januar dan Purwanto (2018: 2)

mengungkapan bahwa pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

merupakan pembelajaran yang terdiri dari tahap kegiatan yang sistematik dan

terstruktur yang di dalamnya terdapat kegiatan secara berkelompok dan kegiatan

individu dan diakhiri oleh menarik kesimpulan serta penugasan.

Menurut Widyawati, (2017: 15) dalam penerapan pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP) guru memfasilitasi siswa untuk melatih mereka

saling bekerja sama dan berbagi pengetahuan dalam memecahkan masalah yang

disajikan dalam lembar kerja. Selanjutnya Menurut Heprilia, dkk (2015:155)

Model Missouri Mathematics Project (MMP) yaitu salah satu model

pembelajaran yang terstruktur dengan pengembangan ide dan perluasan konsep

matematika dengan disertai adanya latihan soal baik itu berkelompok maupun

individu. Pada model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) ini

siswa diberikan kesempatan juga keleluasaan untuk berpikir secara berkelompok

dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru berkaitan dengan

materi pembelajaran. Sejalan dengan itu dalam penelitian Setyawan dan Slamet

(2017: 2) menyatakan bahwa Missouri Mathematics Project (MMP) merupakan

pembelajaran yang mengembangkan ide dan perluasan konsep matematika dengan

struktur.

Menurut Jannah (2013) karakteristik dari model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP) ini adalah latihan soal. Latihan-latihan soal ini

Page 39: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

19

antara lain dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dalam memecahkan

masalah siswa. Latihan-latihan soal ini merupakan suatu tugas yang meminta

siswa untuk menghasilkan sesuatu (konsep baru) dari dirinya (siswa) sendiri.

Jadi, dari uraian materi di atas dapat disimpulkan bahwa Missouri Mathematics

Project (MMP) adalah model pembelajaran terstruktur yang menekankan pada

pengajaran aktif dalam hal efektivitas penggunaan latihan-latihan baik itu

berkelompok maupun individu agar siswa mencapai peningkatan prestasi belajar.

2. Sintaks Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) .

Convey dalam Latifahdan Madio (2014: 163) menyebutkan Model Missouri

Mathematics Project (MMP) dikemas dalam langkah-langkah sebagai berikut:

1) Pendahuluan (Review)

Guru dan peserta didik meninjau ulang apa yang telah tercakup pada pelajaran

yang lalu (10 menit). Yang ditinjau adalah: PR, mencongak, atau membuat

prakiraan.

2) Pengembangan

Guru menyajikan ide baru dan perluasan konsep terdahulu. Peserta didik diberi

tahu tujuan pelajaran yang memiliki “antisipasi” tentang sasaran pelajaran.

Penjelasan dan diskusi interaktif antara guru dan peserta didik harus disajikan

termasuk demonstrasi kongkrit yang sifatnya piktorial atau simbolik.

3) Kerja kooperatif (latihan terkontrol)

Peserta didik diminta merespon satu rangkaian soal sambil guru mengamati siswa.

Pada latihan terkontrol ini respon setiap peserta didik sangat menguntungkan bagi

guru dan peserta didik. Pengembangan dan latihan terkontrol dapat saling

Page 40: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

20

mengisi. Guru harus memasukan rincian khusus tanggung jawab kelompok dan

ganjaran individual berdasarkan pencapaian materi yang telah dipelajari. Peserta

didik bekerja sendiri atau dalam kelompok belajar kooperatif.

4) Seat work / Kerja mandiri

Guru memberikan soal/ide dan peserta didik bekerja sendiri untuk

latihan/perluasan mempelajari konsep yang disajikan guru pada langkah 2

(pengembangan).

5) Penugasan/ PR (Pekerjaan Rumah)

Agar peserta didik belajar di rumah sebagai pendalaman materi.

3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Missouri Mathematics

Project (MMP)

Setiap model, strategi dan metode pembelajaran selalu terdapat kelebihan dan

kelemahan. Namun dengan kelebihan dan kelemahan tersebut diharapkan menjadi

perhatian bagi guru untuk meningkatkan pada hal-hal yang positif dan

meminimalisir kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan pembelajaran. Menurut

Aprisal (2018: 67) adapun kelebihan model pembelajaran Missouri Mathematics

Project (MMP) antara lain:

a. Melibatkan para siswa untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan

pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.

b. Banyaknya latihan sehingga siswa mudah terampil dengan beragam soal.

c. Melatih kerjasama antar siswa pada langkah kerja kooperatif, mengerjakan

lembar kerja secara berkelompok akan membuat siswa saling membantu

kesulitan masing-masing dan saling bertukar pikiran

Page 41: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

21

d. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Siswa menjadi lebih aktif

dan tertantang untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah yang lebih

kompleks.

Sedangkan kekurangan atau kelemahan model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP), yaitu:

a. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.

b. Bagi siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan

informasi akan mengalami kesulitan.

c. Apabila siswa tidak paham atau tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan

baik, maka siswa akan mengalami kesulitan dengan berbagai soal yang

diberikan oleh guru.

Model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) mengarahkan siswa

pada latihan-latihan terkontrol guna mendapatkan peningkatan belajar yang

signifikan. Pemberian model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

ini tidak hanya didukung oleh guru, peserta didik dan lingkungan, tetapi perlu

dukungan orang tua juga sebagai pembimbing peserta didik apabila ada

penugasan dari sekolah yang mengharuskan ada bimbingan dari orang tua.

C. Muatan Lokal

Matematika pada umumnya bersifat abstrak, sehingga kebanyakan siswa merasa

kesulitan dalam mempelajarinya. Sifat abstrak dari materi matematika itu

menimbulkan pemikiran untuk bagaimana cara menyampaikan atau menyajikan

agar terasa lebih nyata dan mampu dipahami oleh siswa. Hal ini sesuai dengan

Page 42: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

22

pendapat Depaepe, De Corte dan Verschaffel dalam Afandi (2016: 23) yang

menjelaskan bahwa siswa banyak mengalami kesulitan dalam belajar matematika

dikarenakan pendekatan yang dilakukan oleh guru lebih menekankan pada

struktur matematikanya dari pada aspek kontekstualnya. Sementara itu Wager

(2012: 10) menjelaskan bahwa kekuatan matematika tidak dapat dirasakan oleh

siswa dikarenakan adanya gap antara matematika di sekolah dengan penerapan

dalam kehidupan sehari-hari. Wager (2012: 10) juga memberikan solusi untuk

mengatasi hal tersebut yaitu dengan mengajarkan materi matematika yang terkait

dengan materi matematika siswa dan menghubungkan kehidupan siswa dengan

materi matematika di sekolah sehingga pembelajaran matematika lebih efektif.

Penjelasan di atas mengindikasikan perlunya suatu model pembelajaran yang

menghubungkan materi matematika di sekolah dengan hal yang dekat dengan

siswa. Seseorang tentu akan dapat belajar dengan baik jika materi yang dipelajari

adalah hal yang dekat dengan kehidupan mereka. Salah satu hal yang dekat

dengan siswa adalah lingkungan, lingkungan merupakan sumber yang sangat baik

bagi siswa dalam belajar. Lingkungan tersebut dapat berupa kebiasaan,

lingkungan sosial, budaya setempat, dan lain sebagainya. Hal ini di perkuat oleh

pendapat Arisetiawan (2015) yang menjelaskan bahwa untuk membantu anak

menguasai matematika yang lebih formal, pembelajaran matematika di sekolah

haruslah dimulai dari budaya lokal yang berkembang di sekitar. Salah satu hal

yang dekat dengan kehidupan siswa yang berkonteks budaya dapat kita sebut

muatan lokal.

Page 43: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

23

Menurut Marliana dan Noor (2013: 107) Muatan lokal diartikan sebagai program

pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan

alam, lingkungan sosial dan lingkungan budaya serta kebutuhan pembangunan

daerah setempat yang perlu diajarkan kepada siswa. Selain itu Asmani (2012)

mengatakan bahwa pendidikan berbasis keunggulan lokal merupakan pendidikan

yang mengandalkan kekuatan dari dalam sehingga ada kebanggaan dengan

kekuatan sendiri dengan mengelola dan mengembangkannya secara produktif,

efektif, dan kompetitif. Kegiatan tersebut diharapkan mampu menjadi awal

kebangkitan daerah, dan lahir keunggulan demi keunggulan yang bersumber dari

potensi lokal sehingga masyarakat semakin cerdas, kreatif, sejahtera, serta mandiri

dan kompetitif dalam mengarungi tantangan hidup pada era globalisasi dan

modernisasi sekarang.

Muatan lokal di sini dapat diartikan segala potensi dan karya di suatu daerah yang

menjadi karakteristik daerah tersebut. Muatan lokal ini juga berarti sumberdaya

alam dan manusia yang terdapat di suatu daerah. Muatan lokal ini merupakan

paduan dari pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan kemampuan untuk

menyesuaikan pendidikan dengan kondisi aktual di setiap daerah. Sehingga

pembelajaran menjadi aktual dan mengarah pada pemecahan masalah yang

dihadapi masyarakat setempat. Dengan demikian muatan lokal merupakan ciri

khas daerah yang dihasilkan dari potensi alam dan potensi manusia yang ada di

suatu daerah. Muatan lokal inilah yang menjadi bahan untuk terus dikembangkan

setiap daerah sehingga menjadi kumpulan potensi yang telah dikembangkan dan

menjadi barometer pengembangan daerah setempat.

Page 44: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

24

Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar masyarakatnya

menggantungkan hidup pada bidang pertanian. Tanah yang subur, sumber air

yang melimpah serta iklim yang hangat merupakan faktor-faktor yang mendukung

hal ini. Sejak dahulu budaya bertani tidak bisa dilepaskan dari kehidupan

masyarakat Indonesia dan sudah menjadi jati diri bangsa Indonesia. Budaya

bertani atau bercocok tanam secara menetap masyarakat Indonesia telah dimulai

sejak jaman kerajaan dan diwariskan secara turun-temurun. Provinsi Lampung

memiliki komoditas perkebunan yang diunggulkan (kopi, lada, cengkeh, karet,

kelapa, tebu, tembakau, vanilli, kayu manis, kapuk, kakao, dan kelapa sawit),

yang pada umumnya berasal dari perkebunan rakyat sebagai pelaku usaha

perkebunan.

Tanaman kakao adalah salah satu komoditas perkebunan unggulan Provinsi

Lampung yang tersebar hampir di seluruh Kabupaten di Provinsi Lampung. Salah

satu daerah di Provinsi Lampung yang menjadikan kakao sebagai komoditas

perkebunan andalan adalah Kabupaten Pesawaran. Keunggulan Kabupaten

Pesawaran yang menjadikannya salah satu sentral perkebunan rakyat khusus

komoditas kakao, dikarenakan mayoritas dari masyarakat di Kabupaten

Pesawaran bertumpu pendapatannya dari berusahatani kakao. Salah satu daerah

penghasil kakao di Pesawaran yaitu di daerah Gedung Tataan.

Dengan demikian jika permasalahan pada matematika kita kaitkan dengan

lingkungan sekitar siswa, maka secara tidak langsung siswa akan lebih termotivasi

dan akan berpartisispasi aktif dalam mengukuti proses pembelajaran. Oleh karena

Page 45: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

25

itu penulis ingin mengaitkan model pembelajaran Missouri Mathematic Project

(MMP) berbasis muatan lokal dengan sumber daya alam di daerah setempat.

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan untuk penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian

sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Fatimatuz Zahroh (2016)

tentang pengembangan model Missouri Mathematics Project (MMP) dengan

pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan keruangan siswa

menyimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP) dengan pendekatan konstektual dapat meningkatkan

kemampuan keruangan siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Aprisal (2018) tentang keefektifan pembelajaran

Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pendekatan Problem solving

ditinjau dari kemampuan penalaran matematika, kemampuan komunikasi

matematis, dan self-efficacy menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika

dengan Missouri Mathematisc Project dengan pendekatan problem solving efektif

ditinjau dari kemampuan penalaran matematika, kemampuan komunikasi

matematis, dan self-efficacy.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurcholif Diah Sri Lestari dan Abi Suwito (2015)

tentang pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis budaya lokal

melalui scientific approach untuk meningkatkan kemampuan mathematical

literacy siswa SMP di Jember menyimpulkan bahwa penelitian pengembangan

perangkat pembelajaran untuk mengajarkan kemampuan mathematical literacy

Page 46: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

26

melalui pendekatan scientific dan berbasis budaya lokal yang valid pada tahun

pertama ini telah tercapai.

Penelitian yang dilakukan oleh Juzan Afandi (2016) tentang pengembangan

perangkat pembelajaran matematika smp dengan pendekatan kontekstual budaya

Lombok berorientasikan prestasi belajar matematika dan apresiasi nilai budaya

bangsa menyimpulkan bahwa perangkat pembelajaran matematika smp dengan

pendekatan kontekstual budaya Lombok berorientasikan prestasi belajar

matematika dan apresiasi nilai budaya bangsa siswa kelas VII yang terdiri dari rpp

dan lks memenukhi kriteria efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Nindiasari (2011) mengenai pengembangan bahan

ajar dan instrumen untuk meningkatkan berpikir reflektif matematika berbasis

pendekatan metakognitif pada siswa sekolah menengah pertama. Dari penelitian

tersebut menyimpulkan bahwa bahan aja, instrumen kemampuan berpikir

matematis layak untuk digunakan.

Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan tersebut, diperoleh bahwa besar

kemungkinan pengembangan model pembelajaran Missouri Mathematics project

berbasis muatan lokal dapat meningkatkan kemampuan berpikir reflektif siswa.

E. Kerangka Pikir

Matematika merupakan salah satu bidang pengetahuan yang sangat dekat dengan

kehidupan manusia. Hampir semua aspek kehidupan manusia menggunakan

matematika, baik yang sifatnya sederhana maupun kompleks. Oleh karena itu,

matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di semua

Page 47: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

27

jenjang pendidikan khususnya tingkat menengah (SMP). Dalam matematika ada

banyak kemampuan yang perlu dikembangkan bagi siswa sehingga berguna bagi

kehidupannya. Oleh karena itu siswa perlu memiliki keterampilan berpikir agar

dapat menemukan cara yang tepat untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Salah satu kemampuan berpikir yang penting untuk dikembangkan adalah

kemampuan berpikir reflektif.

Kemampuan berpikir reflektif adalah kemampuan siswa dalam mengidentifikasi

masalah, mengajukan alternatif penyelesaian dengan mempertimbangkan

informasi yang berkaitan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan guna

memperoleh sebuah kesimpulan. Kemampuan berpikir reflektif penting untuk

dimiliki siswa karena dengan kemampuan berpikir reflektif, siswa mampu

mengembangkan kemampuan berpikir dalam menganalisis, mengidentifikasi apa

yang sudah diketahui, membuat sintesis, mengevaluasi hasil pekerjaan siswa

kembali, dan mampu menerapkan hasil yang diperoleh.

Salah satu model pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk aktif dalam

menggali pengetahuannya dan menyampaikan gagasannya dalam menyelesaikan

masalah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa

adalah pembelajaran dengan Missouri Mathematics Project (MMP). Karakteristik

dari model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) adalah

penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan dalam prestasi

belajar mereka. Penggunaan latihan dalam hal ini adalah pemberian proyek

ataupun masalah-masalah yang dikemas dalam bentuk lembar kegiatan.

Page 48: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

28

Dalam model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) fase pertama

adalah review. Pada fase ini, guru dan siswa meninjau ulang apa yang telah

tercakup pada pelajaran yang lalu yang berkaitan dengan materi yang akan di

pelajari siswa. Hal yang ditinjau adalah: PR, mencongak, atau membuat prakiraan.

Fase kedua, yaitu orientasi pada masalah. Pada tahap ini guru menyajikan suatu

permasalahan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Agar dapat

memotivasi siswa dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan maka penulis

ingin mengaitkan persoalan matematika yang diberikan pada siswa dengan

mengaitkan sesuatu yang dekat dengan siswa. Hal yang dekat dengan dengan

kehidupan siswa salah satunya yaitu muatan lokal. Muatan lokal di sini berupa

sumber daya alam daerah setempat. Pada fase pertama dan kedua dapat

mengembangkan indikator berpikir reflektif, yaitu reacting dimana siswa bereaksi

dengan pemahaman pribadi terhadap peristiwa, situasi, atau masalah matematis

yang disajikan oleh guru.

Tahap ketiga, yaitu pengembangan. Pada tahap ini, siswa di bagi dalam beberapa

kelompok. guru menyajikan ide baru dan perluasan konsep matematika pada

langkah ke II, konsep matematika disajikan dalam bentuk penjelasan dan diskusi

intraktif antara guru dan siswa termasuk demonstrasi kongkrit yang sifatnya

piktorial atau simbolik berupa pemberian masalah. Pada fase ini dapat

mengembangkan indikator berpikir reflektif, yaitu comparing yaitu dimana siswa

melakukan analisis dan klarifikasi pengalaman individual, serta makna dan

informasi untuk mengevaluasi apa yang diyakini dengan cara membandingkan

reaksi dengan pengalaman lain yang disajikan oleh guru.

Page 49: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

29

Tahap keempat, yaitu latihan terkontrol. Pada tahap ini siswa dalam kelompok

berdiskusi dengan teman satu kelompoknya untuk merespon dan mendiskusikan

satu rangkaian soal sambil guru mengamati kalau-kalau terjadi miskonsepsi. Pada

latihan terkontrol ini respon setiap siswa sangat menguntungkan bagi guru dan

siswa. Guru harus memasukkan rincian khusus tanggung jawab kelompok dan

ganjaran individual berdasarkan pencapaian materi yang dipelajari. Siswa bekerja

sendiri atau dalam kelompok belajar kooperatif. Dengan demikian, pada fase ini

dapat mengembangkan indikator berpikir reflektif, yaitu reacting dimana siswa

menuliskan sifat-sifat yang dimiliki oleh situasi kemudian menjawab

permasalahan, dan comparing berpikir reflektif untuk evaluasi, dimana siswa

membandingkan suatu reaksi dengan prinsip umum atau teori dengan memberi

alasan kenapa memilih tindakan tersebut. Selain itu, dalam kegiatan diskusi, siswa

juga dituntut untuk dapat menganalisis dan menyelesaikan masalah sesuai dengan

fakta, dan berani menanggung segala sesuatu (konsekuensi) dari jawaban yang

diberikan.

Tahap kelima, yaitu konfirmasi. Pada tahap ini guru memberikan konfirmasi

terhadap hasil latihan siswa yang telah dikerjakan pada langkah ke 4. Guru

membantu siswa melakukan evaluasi dan mengklarifikasi hasil diskusi serta siswa

bersama guru menyimpulkan hasil diskusi. Pada fase ini siswa mengevaluasi

tindakan dan apa yang diyakini dengan suatu prinsip umum atau teori,

memberikan alasan mengapa memilih tindakan tersebut. Jelaslah bahwa pada

tahap ini mendukung untuk mengembangkan kemampuan berpikir reflektif, yaitu

pada indikator comparing berpikir reflektif untuk evaluasi, dimana siswa

Page 50: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

30

membandingkan suatu reaksi dengan prinsip umum atau teori dengan memberi

alasan kenapa memilih tindakan tersebut.

Tahap keenam, yaitu kerja mandiri. Pada tahap ini guru memberikan soal yang

diberikan dan dikerjakan siswa secara individu, ini dilakukan untuk

latihan/perluasan mempelajari konsep materi yang disajikan guru pada tahap ke 4.

Selanjutnya siswa mengevaluasi tindakan dan apa yang diyakini dengan cara

membandingkan reaksi dengan suatu prinsip umum atau teori, memberi alasan

atas tindakan yang diambil. Selain itu, siswa juga menguraikan, meng-

informasikan, mempertentangkan jawaban dengan jawaban lainnya kemudian

merekonstruksi situasi-situasi. Dengan demikian, pada fase ini dapat

mengembangkan indikator kemampuan berpikir reflektif, yaitu comparing

berpikir reflektif untuk evaluasi, dimana siswa membandingkan suatu reaksi

dengan prinsip umum atau teori dengan memberi alasan kenapa memilih tindakan

tersebut dan contemplating dimana menginformasikan jawaban berdasarkan

situasi masalah, mempertentangkan jawaban dengan jawaban lain kemudian

merekonstruksi situasi-situasi.

Tahap terakhir, yaitu penugasan. Pada tahap ini siswa membuat rangkuman

pelajaran, membuat renungan tentang hal-hal baik yang sudah dilakukan serta hal-

hal kurang baik yang harus dihilangkan dan guru memberikan PR. Berdasarkan

uraian diatas, diharapkan pembelajaran berbasis masalah, dapat meningkatkan

kemampuan berpikir reflektif matematis siswa. Adapun diagram kerangka pikir

terdapat pada Gambar 2.1

Page 51: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

31

Gambar 2.1. Diagram Kerangka Pikir

F. Desain Pengembangan Missouri Mathematics Project (MMP) Berbasis

Muatan Lokal.

Model pengembangan desain Missouri Mathematics Project (MMP) pada

penelitian ini adalah dengan menggunakan model pengembangan desain

pembelajaran ADDIE yang merupakan singkatan dari analisys, design,

development, implementasion, dan evaluation. Menurut Branch (2009:2)

ADDIE is an acronym for analyze, Design, Develop, and Evaluate.Creating products using an ADDIE procces remains one of today’s mosteffective tools. Because ADDIE is merely a procces that serves as aguidingframework for complex situations, it is appropriate for developingeducational products and other learning resources.

Materi Matematika jauh dari kehidupan sehari-hari siswa

Kemampua berpikir reflektifperlu ditingkatkan dalampembelajaran matematika

Diperlukan pengembangan modelpembelajaran matematika yang

dapat meningkatkan kemampuanberpikir reflektif

Model PembelajaranMissouri Mathematics

Project (MMP)

1. Review2. Pengembangan3. Latihan Terkontrol4. Kerja Mandiri5. Penugasan

Pengembangan ModelPembelajaran Missouri

Mathematics Project berbasisMuatan Lokal

1. Review2. Penyajian Masalah Berbasis

Muatan Lokal3. Pengembangan4. Latihan Terkontrol5. Konfirmasi6. Kerja Mandiri7. Penugasan

Kemampuan Berpikir Reflektif Siswa Meningkat

Page 52: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

32

Pembelajaran ADDIE merupakan salah satu alat yang paling efektif, karena

ADDIE adalah proses yang berfungsi sebagai penuntun kerangka kerja untuk

situasi yang kompleks, hal ini tepat untuk mengembangkan produk pendidikan

dan sumber belajar lainnya.

Selanjutnya Branch (2009:3) berpendapat bahwa “ADDIE is used with in

educational environments to facilitate the construction of knowledge and skill

during episodes of guided learning”. Hal tersebut berarti bahwa prinsip dasar

ADDIE adalah untuk memfasilitasi lingkungan pendidikan dalam mengkonstruk

pengetahuan dan kemampuan siswa selama pelajaran. Dengan demikian model

pengembangan ADDIE sesuai apabila diterapkan dalam pengembangan

pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP). Berikut ini adalah hasil

modifikasi model ADDIE menurut Branch (2009:2). Terdapat pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Model ADDIE Branch

Penjelasan dari masing-masing tahapan model desain pengembangan

pembelajaran ADDIE yang akan dilakukan pada model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP) adalah sebagai berikut.

Page 53: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

33

1. Tahap Analysis

Analisis adalah langkah yang paling penting tahapan model ADDIE. Tahap

analisis ini yang membantu mengidentifikasi siswa dalam proses desain. Menurut

Branch (2009:17) tujuan dari fase analyze adalah untuk mengidentifikasi

kemungkinan masalah yang terjadi. Dalam penelitian ini, tahap analisis

merupakan tahap praperencanaan pengembangan Missouri Mathematics Project

(MMP) berbasis muatan lokal.

Hasil wawancara yang dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 17

Pesawaran teridentifikasi beberapa masalah, yaitu: (1) siswa masih kesulitan

dalam mengidentifikasi masalah kontekstual ke dalam bentuk model matematika;

(2) siswa kesulitan dalam menentukan strategi yang digunakan dalam menjawab

soal matematika; (3) Siswa kesulitan dalam memberikan alasan jawaban dari

suatu persoalan matematika; (4) Siswa kesulitan menghubungkan pengetahuan

lama yang dimilikinya yang berguna untuk mendapatkan pengetahuan baru yang

sedang dipelajari. Setelah bertanya lebih lanjut kepada siswa, keempat masalah

tersebut muncul karena siswa sendiri tidak yakin dalam mengerjakan soal

matematika. Masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tersebut adalah terkait

dengan kemampuan berpikir reflektif. Menurut guru mata pelajaran matematika

SMP Negeri 17 Pesawaran, ketuntasan siswa dalam mata pelajaran matematika

untuk KKM 60, hanya 29% siswa dapat menuntaskan KKM.

2. Tahap Desain (Design)

Tahap desain adalah langkah brainstorming. Ini adalah tahap menggunakan

informasi yang diperoleh dalam tahap analisis untuk membuat produk

Page 54: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

34

pengembangan yang memenuhi kebutuhan siswa. Menurut Branch (2009:17)

Tujuan dari tahap desain adalah untuk memverifikasi produk yang akan

dikembangkan. Fase yang digunakan dalam penerapan pembelajaran, Missouri

Mathematics Project (MMP) meliputi empat langkah/tahapan kegiatan Good dan

Grouws (1979: 357), yaitu: (1) Daily Review(ulasan singkat); (2) Development

(pengembangan); (3) Homework Assigment; (4) Spesial Review (ulasan khusus).

Handayani, Januar, dan Purwanto (2018: 2) juga mengungkapkan bahwa langkah

atau tahapan dalam pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP), antara

lain: (1) Langkah I: Review, Secara kolaboratif siswa dan guru membahas secara

singkat pelajaran yang lalu atau meninjau PR, melakukan kegiatan mencongak

atau membuat prakiraan; (2) Langkah II: Pengembangan, Pada langkah ini, ide

baru atau konsep matematika disajikan dalam bentuk demonstrasi berupa

pemberian masalah yang terkait dengan permasalahan dunia nyata atau dalam

bentuk ilustrasi. Pengembangan akan lebih bijaksana bila dikombinasikan dengan

latihan terkontrol untuk meyakinkan bahwa siswa mengikuti penyajian materi

baru itu; (3) Langkah III: Kerja Kooperatif, Pada langkah ini, siswa akan

menghadapi sejumlah rangkaian soal untuk diselesaikan dan guru bertugas untuk

membantu siswa jika menemui kesulitan atau mengalami miskonsepsi dalam

menyelesaikan soal. Pada kerja secara kooperatif ini, respon siswa sangat

dibutuhkan baik secara kelompok maupun secara individu.Pada pembelajaran

missouri mathematic project (MMP) langkah pengembangan dan latihan

terkontrol dapat saling mengisi; (4) Langkah IV: Seat work/kerja mandiri untuk

latihan/perluasan mempelajari konsep yang disajikan guru pada pengembangan;

(5) Langkah V: Penugasan /PR.

Page 55: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

35

Menurut Jannah (2013) Karakteristik model pembelajaran Missouri Mathematics

Project (MMP) ini adalah latihan soal. Latihan-latihan soal ini antara lain

dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dalam memecahkan masalah

siswa. Latihan-latihan soal ini merupakan suatu tugas yang meminta siswa untuk

menghasilkan sesuatu (konsep baru) dari dirinya (siswa) sendiri.

Menurut Marliana dan Noor (2013: 107) Muatan lokal diartikan sebagai program

pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan

alam, lingkungan sosial dan lingkungan budaya serta kebutuhan pembangunan

daerah setempat yang perlu diajarkan kepada siswa. Seseorang tentu akan dapat

belajar dengan baik jika materi yang dipelajari adalah hal yang dekat dengan

kehidupan mereka. Jadi lingkunagan merupakan sumber yang sangat baik bagi

siswa dalam belajar. Lingkungan tersebut dapat berupa kebiasaan, lingkungan

sosial, budaya setempat, dan lain sebagainya. Hal ini diperkuat oleh pendapat

Arisetiawan (2015) yang menjelaskan bahwa untuk membantu anak menguasai

matematika yang lebih formal, pembelajaran matematika di sekolah haruslah

dimulai dari budaya lokal yang berkembang di sekitar. Hal yang dekat dengan

dengan kehidupan siswa yang berkonteks budaya dapat kita sebut muatan lokal.

Dengan demikian jika permasalahan pada matematika kita kaitkan dengan

lingkungan sekitar siswa maka secara tidak langsung siswa akan lebih termotivasi

dan akan berpartisispasi aktif dalam mengukuti proses pembelajaran.

Page 56: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

36

3. Tahap Pengembangan (Development)

Tahap pengembangan berfokus pada pengembangan produk dari tahap desain.

Pengembangan produk berupa pengembangan sintaks model pembelajaran

Missouri Mathematics Project (MMP) yang terdapat pada Tabel 2.2

Tabel. 2.2 Sintak Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Langkah I:Review

Guru dan siswa meninjau ulang apa yang telah tercakuppada pelajaran yang lalu. Hal yang ditinjau adalah: PR,mencongak, atau membuat prakiraan.

Langkah II:Pengembangan

Guru menyajikan ide baru dan perluasan konsepmatematika terdahulu. Siswa diberi tahu tujuanpelajaran yang memiliki “antisipasi” tentang sasaranpelajaran. Penjelasan dan diskusi intraktif antara gurudan siswa harus disajikan termasuk demonstrasikongkrit yang sifatnya piktorial atau simbolik. Gurumerekomendasikan 50% waktu pelajaran untukpengembangan. Pengembangan akan lebih bijaksanabila dikombinasikan dengan kontrol latihan untukmeyakinkan bahwa siswa mengikuti penyajian materibaru itu.

Langkah III:Latihan Terkontrol

Siswa diminta merespon satu rangkaian soal sambilguru mengamati kalau-kalau terjadi miskonsepsi. Padalatihan terkontrol ini respon setiap siswa sangatmenguntungkan bagi guru dan siswa. Pengembangandan latihan terkontrol dapat saling mengisi dengan totalwaktu 20 menit. Guru harus memasukkan rinciankhusus tanggung jawab kelompok dan ganjaranindividual berdasarkan pencapaian materi yangdipelajari. Siswa bekerja sendiri atau dalam kelompokbelajar kooperatif.

Langkah IV:Seat Work/Kerja

Mandiri

Untuk latihan/perluasan mempelajari konsep yangdisajikan guru pada langkah 2 (pengembangan)

Langkah V:Penugasan/PR

Siswa membuat rangkuman pelajaran, membuatrenungan tentang hal-hal baik yang sudah dilakukanserta hal-hal kurang baik yang harus dihilangkan danguru memberikan PR.

Convey dalam Latifahdan Madio (2014: 163)

Page 57: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

37

Tabel. 2.3 Sintak Pengembangan Model Pembelajaran Missouri MathematicsProject Berbasis Muatan Lokal untuk Meningkatkan KemampuanBerpikir Reflektif Siswa

TahapPembelajaran

Proses Pembelajaran Pengembangan

Langkah I:Review

Guru dan siswa meninjau ulang apa yang telah tercakuppada pelajaran yang lalu yang berkaitan dengan materiyang akan dipelajari siswa.Pada fase pertama dapatmengembangkan indikator berpikir reflektif, yaitu reacting

Langkah II:PenyajianMasalah

Berbasis MuatanLokal

Guru menyajikan suatu masalah yang dikaitkan denganmuatan lokal daerah setempat. Pada tahap orientasi padamasalah siswa melakukan identifikasi masalah denganmengaitkan pengetahuan yang sebelumnya pernahdipelajari oleh siswa yang berhubungan dengan materiyang sedang dipelajari oleh siswa. Pada fase kedua dapatmengembangkan indikator berpikir reflektif, yaitu reacting

Langkah III:Pengembangan

Pada tahap ini, siswa di bagi dalam beberapa kelompok.guru menyajikan ide baru dan perluasan konsepmatematika pada langkah ke II, konsep matematikadisajikan dalam bentuk penjelasan dan diskusi intraktifantara guru dan siswa termasuk demonstrasi kongkrit yangsifatnya piktorial atau simbolik berupa pemberian masalah.Pada fase ini dapat mengembangkan indikator berpikirreflektif, yaitu comparing

Langkah IV:Latihan

Terkontrol

Pada tahap ini siswa dalam kelompok berdiskusi denganteman satu kelompoknya untuk merespon danmendiskusikan satu rangkaian soal sambil guru mengamatikalau-kalau terjadi miskonsepsi. Pada latihan terkontrol inirespon setiap siswa sangat menguntungkan bagi guru dansiswa. Guru harus memasukkan rincian khusus tanggungjawab kelompok dan ganjaran individual berdasarkanpencapaian materi yang dipelajari. Siswa bekerja sendiriatau dalam kelompok belajar kooperatif. Pada fase inidapat mengembangkan indikator berpikir reflektif, yaitureacting, comparing dan contemplating

Langkah V:Konfirmasi

Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil latihan siswayang telah dikerjakan pada langkah ke 4.fase ini dapatmengembangkan indikator berpikir reflektif, yaitucomparing.

Langkah VI:Seat Work/Kerja

Mandiri

Untuk latihan/perluasan mempelajari konsep yangdisajikan guru pada langkah 3 (pengembangan).fase inidapat mengembangkan indikator berpikir reflektif, yaitureacting, comparing dan contemplating.

Langkah VII:Penugasan/PR

Siswa membuat rangkuman pelajaran, membuat renungantentang hal-hal baik yang sudah dilakukan serta hal-halkurang baik yang harus dihilangkan dan guru memberikanPR.

Page 58: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

38

4. Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan proses penyajian produk yang telah

dikembangkan. Menurut Branch (2009:18) tujuan dari tahap implementasi adalah

mempersiapkan lingkungan belajar dan melibatkan siswa. Pada tahap

implementasi dilakukan uji coba desain pembelajaran Missouri Mathematics

Project (MMP) dalam kelompok kolaboratif untuk meningkatkan kemampuan

berpikir reflektif siswa. Uji coba dilakukan adalah uji coba lapangan pada sekolah

yang dijadikan subjek peneliti untuk menguji kualitas produk.Implementasi

dilakukan untuk mendapatkan data kepraktisan dan keefektifan produk yang

dikembangkan. Data kepraktisan diperoleh dari hasil penilaian yang dilakukan

oleh guru dan siswa, sedangkan data keefektifan diperoleh dari hasil tes

kemampuan berpikir reflektif siswa.

5. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Menurut Branch (2009:18) tujuan dari tahap evaluasi adalah untuk menilai

kualitas produk pengembangan dan proses pembelajaran, baik sebelum dan

sesudah implementasi. Tahap evaluasi umumnya dilakukan pada setiap tahapan

ADDIE. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan tujuan

atau tidak. Jika tidak maka dilakukan siklus ulang pada tahap sebelumnya.

G. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan hasil kajian teoritis, maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Pengembangan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

berbasis muatan lokal menghasilkan model pembelajaran yang lebih efektif

Page 59: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

39

dibandingkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

biasa.

2. Adanya peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa setelah

diterapkan pada model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

berbasis muatan lokal dilihat dari peningkatan ketuntasan belajar pada siswa

pada pokok bahasan Sistem Persamaa Linear Dua Variabel.

Page 60: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

40

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R & D).Menurut Borg and

Gall (2003) “educational research and development is a process usedto develop

and validate educational product” atau dapat diartikan bahwa penelitian

pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yang digunakan untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Produk yang

dikembangkan padapenelitian ini adalah pengembanganmodel pembelajaran

Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal untuk meningkatkan

kemampuan berpikir reflektif siswa.

B. Tempat, Waktu, dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Pesawaran pada semester ganjil

tahun pelajaran 2019/2020. Subjek dalam penelitian ini dibagi dalam beberapa

tahap berikut.

1. Studi Pendahuluan

Pada studi pendahuluan dilakukan analisis kebutuhan berupa observasi dan

wawancara. Subjek pada saat observasi adalah siswa kelas IX C terdiri dari 30

siswa bertujuan untuk mengetahui kepraktisan model pembelajaran yang

dikembangkan. Subjek pada saat wawancara adalah satu orang guru dari dua

Page 61: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

41

orang guru yang mengajar matapelajaran matematika kelas IX di SMP Negeri 17

Pesawaran.

2. Validasi Pengembangan Pembelajaran

Subjek validasi pengembangan pembelajaran dalam penelitian ini adalah tiga

orang ahli yang terdiri atas ahli pengembangan model pembelajaran, ahli materi,

dan ahli media yaitu Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd., Dr. Nurhanurawati, M.Pd., dan

Dr. Asmiati, M.Si.

3. Uji Coba Lapangan Awal

Subjek uji coba lapangan awal untuk model pembelajaran yang dikembangkan

adalah seluruh siswa kelas IXC yang sedang menempuh materi Statistika dan

seorang guru mata pelajaran matematika kelas IX. Selanjutnya, subjek uji coba

LKPD adalah enam orang siswa kelas IX C yang sedang menempuh materi sistem

persamaan linear dua variabel. Pemilihan keenam siswa tersebut berdasarkan

saran dari guru kelas IX dan didasarkan pada kemampuan matematis yang tinggi

sedang dan rendah.

4. Uji Lapangan

Subjek uji lapangan adalah seluruh siswa kelas VIII A dan VIII C. Dua kelas yang

diambil sebagai sampel yaitu kelas VIII A dan VIII C, masing-masing kelas

terdiri dari 32 siswa. Kelas VIII A sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang

belajar dengan model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatan

lokal sedangkan kelas VIII C sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang belajar

menggunakan model Missouri Mathematics Project (MMP).

Page 62: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

42

C. Prosedur Penelitian

Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan mengacu pada prosedur R&D dari

Borg dan Gall (Sukmadinata, 2008) ada 10 langkah pelaksanaan strategi

penelitian dan pengembangan, yaitu research and information collecting

(penelitian dan pengumpulan data), planning (perencanaan), develop preliminary

form of product (pengembangan desain/draf produk awal), preliminary field

testing (uji coba lapangan awal), main product revision (revisi hasil uji coba

lapangan awal), main field testing (uji coba lapangan), Operasional product

revision (revisi produk hasil uji coba lapangan), Operasional field testing (uji

pelaksanaan lapangan), Final product revision (penyempurnaan produk akhir),

dan dissemination and implentation (diseminasi dan implementasi). Desain

penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Alur Desain Penelitian Borg&Gall (2003)

research andinformationcollecting

planningdevelop

preliminary formof product

preliminaryfield testing

main productrevision

main fieldtesting

Operasionalproduct revision

Operasional fieldtesting

Final productrevision

disseminationand implentation

Page 63: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

43

Akan tetapi, penelitian ini hanya akan dilakukan sampai pada langkah ke–6

(enam). Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang

dimiliki oleh peneliti.Penjelasan mengenai langkah penelitian dan pengembangan

di atas sebagai berikut.

1. Research and information collecting (Penelitian dan pengumpulan data)

Langkah awal dalam melakukan studi pendahuluan adalah melakukan penelitian

dan pengumpulan data berkaitan dengan model pembelajaran yang diterapkan

guru mata pelajaran matematika yang mengajar di kelas IX. Wawancara

dilakukan dengan guru tersebut terkait dengan hasil observasi agar hasil

pengamatan yang diperoleh lebih akurat dan memperjelas beberapa hal mengenai

kebutuhan siswa dalam pembelajaran dan menentukan model pembelajaran yang

tepat untuk mengatasinya. Analisis terhadap kompetensi inti dan kompetensi

dasar matematika, silabus matematika kelas IX, indikator kemampuan berpikir

reflektif dilakukan sebagai bahan pertimbangan penyusunan materi dan evaluasi.

Setelah melakukan pengumpulan data dan menganalisis kebutuhan siswa, maka

dilakukan pengembangan model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis

muatan lokal. Langkah selanjutnya melakukan studi literatur terkait model

Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal. Kajian literatur

mengenai karakteristik model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis

muatan lokal juga dilakukan untuk merancang sintaks pembelajaran yang akan

diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran pada RPP.

Page 64: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

44

2. Planning (Perencanaan)

Perencanaan dalam penelitian ini meliputi merumuskan tujuan penelitian,

memperkirakan hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian, dan merumuskan

kualifikasi peneliti. Rencana penelitian meliputi kemampuan yang diperlukan

dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai pada

penelitian, desain atau langkah-langkah penelitian, dan kemungkinan dalam

lingkup terbatas. Pada tahap perencanaan, akan dilakukan perencanaan

penyusunan pengembangan model pembelajaran Missouri Mathematics Project

(MMP) berbasis muatan lokal. Perencanaan yang dilakukan juga meliputi

penyusunan silabus, RPP, serta soal pretest-posttest terkait berpikir reflektif

siswa sebagai penunjang dalam proses pembelajaran. Tahap selanjutnya yaitu

menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian menentukan ahli

materi, ahli media, ahli pendidikan untuk pengembangan model pembelajaran

3. Develop preliminary form of product (Pengembangan desain produk awal)

Tahapan ini meliputi: 1) membuat desain produk yang akan dikembangkan; 2)

menentukan sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama penelitian; 3)

menentukan tahap-tahap pengujian desain di lapangan. Produk yang

dikembangkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Missouri

Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal yang berorientasi pada

kemampuan berpikir reflektif siswa. Desain pengembangan pada penelitian ini

adalah dengan menggunakan desain pengembangan pembelajaran ADDIE yang

merupakan singkatan dari analysis, design, development, implementation, dan

evaluation. Setelah menyelesaiakan produk pengembangan model pembelajaran

Page 65: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

45

Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal, kemudian

dilakukan validasi oleh ahli pendidikan untuk pengembangan model

pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal dan

validasi oleh ahli materi serta ahli media untuk perangkat yang digunakan dalam

memfasilitasi pengembangan model pembelajaran Missouri Mathematics Project

(MMP) berbasis muatan lokal, sehingga akan diperoleh desain produk awal yang

pada tahap selanjutnya bisa diuji lapangan awal.

4. Preliminary field testing (Uji Coba Lapangan Awal)

Setelah pengembangan produk awal selesai, maka tahap berikutnya adalah uji

coba lapangan awal. Produk Missouri Mathematics Project (MMP) yang telah

dianalisis dan direvisi serta mendapat validasi dari ahli materi, ahli desain

pembelajaran, dan ahli media, kemudian diujicobakan di lapangan. Produk

pengembangan Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal

diujicobakan kepada siswa kelas IX yang berbeda dengan kelas penelitian.

Selanjutnya penulis memberikan angket kepraktisan model pembelajaran kepada

seluruh siswa dalam kelas uji coba dan guru matapelajaran matematika.

Kemudian untuk produk pengembangan LKPD diujicobakan dalam skala kecil,

yaitu kepada enam siswa kelas IX di SMP Negeri 17 Pesawaran yang berbeda

dengan kelas penelitian. Enam siswa tersebut dipilih dari siswa yang

berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.

Hal ini dilakukan agar produk pengembangan nantinya bisa digunakan oleh

seluruh siswa baik dari kemampuan tinggi, sedang maupun rendah. Selanjutnya

penulis memberikan angket yang berisi uji keterbacaan produk yang

Page 66: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

46

dikembangkan untuk keenam siswa dan angket tangapan guru matematika

mengenai LKPD tersebut. Angket-angket tersebut kemudian dianalisis dan

dijadikan acuan untuk kembali melakukan revisi dan penyempurnaan.

5. Main product revision(Revisi hasil uji coba lapangan)

Pada tahap ini dilakukan perbaikan dari hasil uji coba lapangan awal. Perbaikan

mengacu pada hasil analisis kualitas soal dilihat dari tingkat validitas, reliabilitas,

daya beda, dan tingkat kesukaran. Perbaikan juga dilakukan pada pengembangan

model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal dengan

melihat angket siswa dan guru matematika. Hal ini bertujuan agar model

Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal benar-benar sesuai

dan dapat digunakan oleh sekolah yang lebih luas lagi.

6. Main field testing(Uji coba lapangan)

Tahap ini berkaitan dengan uji produk secara luas, yang meliputi: (1) menguji

efektivitas desain produk; (2) uji efesiensi produk; (3) hasil uji lapangan.

Efektivitas produk pengembangan adalah desain yang efektif baik dari sisi

subtansi maupun metodologi. Data terkait penggunaan produk dikumpulkan

untuk melihat efektivitas dan efesiensi produk.

Pada tahap uji coba lapangan, desain penelitian yang digunakan adalah pretest-

postest control group design sebagaimana yang dikemukakan Frenkel dan

Wallen (1993) yang ditunjukkan pada Tabel 3.1

Page 67: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

47

Tabel 3.1 Desain Uji Coba Produk Penelitian

KelompokPerlakuan

Pretest Model Pembelajaran yang diterapkan Postest

E Y1Missouri Mathematics Project (MMP)

berbasis muatan lokalY2

K Y1 Missouri Mathematics Project (MMP) Y2

Keterangan:

E = kelas eksperimen

K = kelas kontrol

Y1 = dilaksanakan pretest instrument tes kemampuan berpikir reflektif

Y2 = dilaksanakan posttest instrument tes kemampuan berpikir reflektif

Sebelum melakukan uji coba produk, terlebih dahulu siswa pada kelas

eksperimen dan kontrol diberikan pretest dengan tujuan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Produk yang

berupa pengembangan model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis

muatan lokal selanjutnya diujikan pada kelas eksperimen dengan cara

menerapkannya pada proses pembelajaran. Setelah siswa menerapkan

pembelajaran dengan model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis

muatan lokal, siswa diberikan posttest untuk mengetahui efektivitas dari model

pembelajaran yang telah dikembangkan yang menitik beratkan pada peningkatan

kemampuan berpikir reflektif siswa. Selain kelas eksperimen, kelas kontrol juga

diberikan posttest untuk melihat perbandingan antara kedua kelas.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua jenis instrumen,

yaitu nontes dan tes. Instrumen–instrumen tersebut akan dijelaskan sebagai

berikut:

Page 68: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

48

1.1 Instrumen Nontes

Instrumen nontes ini terdiri dari beberapa bentuk yang disesuaikan dengan

langkah – langkah dalam penelitian pengembangan. Terdapat dua jenis instrumen

nontes yang digunakan yaitu pedoman wawancara dan angket. Pedoman

wawancara digunakan saat studi pendahuluan, untuk mengetahui kondisi awal

siswa dan pemakaian bahan ajar di sekolah.Instrumen yang kedua, yaitu angket

digunakan pada beberapa tahapan penelitian. Beberapa jenis angket dan fungsinya

dijelaskan sebagai berikut:

a. Angket Validasi Pengembangan Model Pembelajaran.

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui isi rancangan dari pengembangan

medel pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal.

Instrumen ini berupa pernyataan yang diberikan kepada ahli pendidikan untuk

dinilai dengan skala likert empat pilihan jawaban yaitu 1 sangat kurang, 2 kurang,

3 baik, 4 sangat baik, serta dilengkapi saran dari ahli desain pembelajaran.

Instrumen ini digunakan oleh ahli pengembangan model pembelajaran untuk

menguji konstruks model pembelajaran yang dikembangkan. Adapun indikator

instrumen terdapat pada Tabel 3.2 Secara lengkap terdapat pada Lampiran D.1

halaman 259.

Tabel 3.2 Indikator Instrumen Validasi Model Pembelajaran

Indikator Butir AngketTeori Pendukung 1, 2, 3Struktur model MMP berbasis muatan lokal 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12Hasil belajar yang diinginkan 13

Page 69: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

49

b. Angket Validasi Perangkat Pembelajaran

Adapun indikator instrumen untuk validasi silabus terdapat pada Tabel 3.3.

Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan silabus dalam pelaksanaan

pembelajaran matematika model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis

Muatan lokal pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Secara lengkap

terdapat pada Lampiran D.2 halaman 268.

Tabel 3.3 Indikator Instrumen Validasi Silabus

Aspek yang Dinilai Nomor Soal

Isi yang disajikan 1, 2, 3, 4, 5Bahasa 6, 7Alokasi Waktu 8, 9, 10

Indikator instrumen untuk validasi RPP terdapat pada Tabel 3.4. Instrumen ini

digunakan untuk mengukur kevalidan RPP dalam pelaksanaan pembelajaran

matematika model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis Muatan lokal

pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Secara lengkap terdapat pada

Lampiran D.2 halaman 272.

Tabel 3.4 Indikator Instrumen Validasi RPP

Aspek Yang Dinilai Nomor SoalPerumusan Tujuan Pembelajaran 1, 2, 3, 4Isi yang disajikan 5, 6, 7Bahasa 8, 9, 10Waktu 11, 12

c. Angket Validasi LKPD oleh Ahli Media

Instrumen ini digunakan untuk menguji konstruksi LKPD yang dikembangkan.

Adapun indikator instrumen lengkap terdapat pada Tabel 3.5. Secara lengkap

terdapat pada Lampiran D.3 halaman 292.

Page 70: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

50

Tabel 3.5 Indikator Instrumen Validasi LKPD oleh Ahli Media

Kriteria Indikator Nomor SoalAspek KelayakanKegrafikan

Desain Isi LKPD 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

Aspek KelayakanBahasa

Lugas 10, 11, 12Komunikatif 13, 14Kesesuaian dengan kaidahbahasa

15, 16

Penggunaan istilah,simbol, maupun lambang

17,18

d. Angket Validasi LKPD oleh Ahli Materi

Instrumen ini digunakan untuk menguji subtansi LKPD yang dikembangkan,

meliputi kesesuaian indikator dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar

(KD) pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel yang ada pada LKPD

dengan model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis Muatan lokal.

Indikator instrumen lengkap terdapat pada Tabel 3.6. Secara lengkap terdapat

pada Lampiran D.4 halaman 310.

Tabel 3.6 Indikator Instrumen Validasi LKPD oleh Ahli Materi

Kriteria Indikator Nomor Soal

Aspek Kelayakan Isi Kesesuaian Materi dengan KD 1, 2, 3Keakuratan Materi 4, 5, 6, 7, 8Mendorong Keingintahuan 9

Aspek KelayakanPenyajian

Teknik penyajian 10, 11Kelengkapan Penyajian 12, 13, 14Penyajian Pembelajaran 15, 16Koherensi dan KeruntutanBerpikir

17, 18

Penilaian Missourimathematics Project(MMP)berbasismuatan lokal

Karakteristik PembelajaranMissouri Mathematics Project(MMP) berbasis muatan lokal

19, 20, 21, 22,23, 24, 25

Page 71: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

51

e. Angket Validasi Soal Pretest dan Posttest

Instrumen untuk memvalidasi soal pretest dan posttest diserahkan kepada ahli

materi. Indikator instrumen untuk validasi soal pretest dan posttest terdapat pada

Tabel 3.7. Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan soal pretest dan

posttest pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Secara lengkap

terdapat pada Lampiran D.5 halaman 328.

Tabel 3.7 Instrumen Validasi Pretest dan Posttest oleh Ahli Materi

Aspek Yang Dinilai Nomor Soal

Kesesuaian Teknik Penilaian 1, 2Kelengkapan Instrumen 3Kesesuaian Isi 4, 5Konstruksi Soal 6, 7, 8, 9Bahasa 10, 11, 12

f. Angket Tanggapan Guru Matematika terhadap Model

Instumen ini digunakan untuk mengetahui tanggapan guru matematika mengenai

kepraktisan penggunaan model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis

muatan lokal pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Adapun

indikator instrumen terdapat pada Tabel 3.8. Secara lengkap terdapat pada

Lampiran B.5 halaman 207.

Tabel 3.8 Indikator Instrumen Tanggapan Guru Matematika

Indikator Butir AngketKejelasan petunjuk 1, 2, 3, 4Ketercapaian kompetensi dan tujuanpembelajaran

5, 6, 7, 8

Respon Siswa 9, 10, 11Tingkat Kesulitan dalammengimplementasikan

12, 13, 14, 15, 16

Page 72: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

52

g. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Model

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai kepraktisan

dan keterlaksanaan model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis Muatan

lokal pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Instrumen yang

diberikan berupa skala likert yaitu, 1 tidak setuju, 2 kurang setuju, 3 setuju, 4

sangat setuju, serta dilengkapi dengan tanggapan siswa terhadap proses

pembelajaran. Adapun indikator instrumen terdapat pada Tabel 3.9. Secara

lengkap terdapat pada Lampiran B.6 halaman 209.

Tabel 3.9 Indikator Instrumen Tanggapan Siswa

Indikator Butir AngketPendahuluan 1, 2Inti 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9Penutup 10

h. Angket Tanggapan Guru Terhadap LKPD

Instrumen ini berupa angket yang diberikan kepada guru sebagai koreksi produk

pendukung dalam pembelajaran. Angket ini berfungsi untuk mengetahui

kepraktisan dan keterlaksanaan LKPD yang telah buat dalam pelaksanaan

pembelajaran matematika dengan model Missouri Mathematics Project (MMP)

berbasis Muatan lokal pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.

Angket ini sebagai dasar untuk merevisi LKPD. Instrumen yang diberikan berupa

skala likert yaitu, 1 tidak setuju, 2 kurang setuju, 3 setuju, 4 sangat setuju, serta

dilengkapi dengan saran dari guru. Indikator instrumen yang digunakan untuk

validasi dijelaskan pada Tabel 3.10 secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran

B.8 halaman 211.

Page 73: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

53

Tabel 3.10 Indikator Instrumen Tanggapan Guru terhadap LKPD

Aspek Indikator Butir AngketTeknik Penyajian Kesesuaian susunan penyajian LKPD 1, 2

Kesesuaian gambar/ilustrasi denganmateri

15, 17

Kejelasan teks 16Kesesuaianbahasa

Kesederhanaan bahasa 18, 19Kejelasan struktur kalimat 20

Kesesuaian materi Kualitas materi dengan KD 4, 6, 7, 14, 24Keakuratanmateri

Kualitas LKPD terhadap pemahaman dankemampuan siswa

3, 5, 8, 9, 10,13

Kemudahan Kemudahan penggunaan LKPD 11, 12, 21, 22,23, 25

i. Angket Tanggapan Siswa Terhadap LKPD

Instrumen ini berupa angket yang diberikan kepada siswa sebagai pengguna

produk pendukung berupa LKPD. Angket ini berfungsi untuk mengetahui

keterbacaan, ketertarikan, dan tanggapannya terhadap LKPD yang telah dibuat.

Indikator instrumen yang digunakan untuk validasi dijelaskan pada Tabel 3.11

secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran B.9 halaman 214

Tabel 3.11 Indikator Instrumen Tanggapan Siswa terhadap LKPD

Aspek Indikator Butir AngketAspek Tampilan Kemenarikan tampilan LKPD 1, 2, 3, 4

Kesesuaian gambar/ilustrasi denganmateri

5, 6

Kejelasan teks 7Aspek Penyajianmateri

Kemudahan pemahaman materi 8Ketepatan penggunaan lambang dansimbol

9

Kelengkapan dan ketepatan sistematikapenyajian

10, 11, 12

Kesesuaian LKPD dengan materi 13Aspek Manfaat Kemudahan belajar 14, 15

Ketertarikan menggunakan LKPD 16

Page 74: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

54

1.2 Instrumen Tes

Instrumen tes yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir reflektif matematis.

Tes ini berupa soal-soal uraian yang diberikan secara individu bertujuan untuk

mengukur kemampuan berpikir reflektif matematis siswa. Soal tes yang

digunakan disusun berdasarkan indikator kemampuan berpikir reflektif matematis.

Indikator soal tes kemampuan berpikir reflektif dapat dilihat pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12 Tabel Pedoman Pemberian Skor Kemampuan Berpikir Reflektif

IndikatorKemampuan

BerpikirReflektif

Indikator Pencapaian Hasil Belajar NomorSoal

Reacting 3.5.2 Menjelaskan cara menentukanpenyelesaian sistem persamaan linear duavariabel menggunakan metode grafik. 1

Comparing

Contemplating

Reacting 4.5.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitandengan sistem persamaan linear duavariabel dengan cara subtitusi.

2Comparing

Contemplating

Reacting 3.5.4 Menerapkan prosedur penyelesaian sistempersamaan linear dua variabelmenggunakan metode eliminasi 3Comparing

Contemplating

Reacting 4.5.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitandengan sistem persamaan linear duavariabel. 4

Comparing

Contemplating

Adapun pedoman penskoran kemampuan berpikir reflektif dalam Noer (2010, 43-

44) yaitu reacting, comparing, dan contemplating. Pedoman penskoran tes

kemampuan berpikir reflektif dinyatakan dalam Tabel 3.13

Page 75: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

55

Tabel 3.13 Pedoman Pensekoran Tes Kemampuan Berpikir Reflektif

No Indikator Reaksi Terhadap Soal/Masalah Skor1. Reaching Tidak menjawab 0

Bereaksi dengan perhatian pribadi terhadap situasimasalah dengan cara langsung menjawab, tetapijawaban salah

1

Bereaksi dengan perhatian pribadi terhadap situasimasalah dengan cara menuliskan sifat yang dimilikioleh situasi, kemudian menjawab permasalahan,tetapi tidak selesai.

2

Bereaksi dengan perhatian pribadi terhadap situasimasalah dengan cara menuliskan sifat yang dimilikioleh situasi, kemudian menjawab permasalahan,tetapi jawaban salah.

3

Bereaksi dengan perhatian pribadi terhadap situasimasalah dengan cara menuliskan sifat yang dimilikioleh situasi, kemudian menjawab permasalahan, danjawaban benar

4

2. Comparing Tidak menjawab 0Tidak melakukan evaluasi terhadap tindakan dan apayang diyakini. 1

Mengevaluasi tindakan dan apa yang diyakini dengancara membandingkan reaksi dengan suatu prinsipumum atau teori tetapi tidak memberi alasanmengapa memilih tindakan tersebut

2

Mengevaluasi tindakan dan apa yang diyakini dengancara membandingkan reaksi dengan suatu prinsipumum atau teori tetapi tidak memberi alasanmengapa memilih tindakan tersebut tetapi jawabansalah

3

Mengevaluasi tindakan dan apa yang diyakini dengancara membandingkan reaksi dengan suatu prinsipumum atau teori tetapi tidak memberi alasanmengapa memilih tindakan tersebut dan jawabanbenar

4

3. Contemplating Tidak menjawab 0Menguraikan, menginformasikan jawabanberdasarkan situasi masalah yang dihadapi tetapijawaban salah

1

Menguraikan, menginformasikan jawabanberdasarkan situasi masalah yang dihadapi danjawaban benar

2

Menguraikan, menginformasikan jawabanberdasarkan situasi masalah yang dihadapi,mempertentangkan jawaban dengan jawaban lainnya

3

Menguraikan, menginformasikan jawabanberdasarkan situasi masalah yang dihadapi,mempertentangkan jawaban dengan jawaban lainnya,kemudian merekonstruksi situasi-situasi

4

Page 76: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

56

Sebelum digunakan, instrumen ini di ujicobakan terlebih dahulu pada kelas IX C

yang telah menempuh materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel untuk

mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.Uji-

uji tersebut dijelaskan sebagai berikut.

a. Uji Validitas

Validitas yang dilakukan terhadap instrumen tes berpikir reflektif didasarkan pada

validitas empiris.Validitas isi dari tes kemampuan berpikir reflektif divalidasi oleh

validator. Validitas isi dapat diketahui dengan cara membandingkan isi yang

terkandung dalam tes kemampuan berpikir reflektif dengan indikator

pembelajaran yang telah ditentukan. Tes yang dikategorikan valid adalah yang

telah dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur, maka

validitas instrumen tes ini didasarkan pada penilaian dosen pembimbing.

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas ini dilakukan dengan

menggunakan rumus korelasi product moment (Widoyoko, 2012).

= ∑ − (∑ )(∑ )(( ∑ − (∑ ) )(( ∑ ) − (∑ ) )Keterangan:

= Koefisien korelasi antara variable X dan YN = Jumlah siswa∑ = Jumlah skor siswa pada setiap butir soal∑ = Jumlah total skor siswa∑ = Jumlah hasil perkalian skor siswa pada setiap butir soal dengan total

skor siswa

Penafsiran harga korelasi dilakukan dengan membandingkan harga kritik

untuk validitas butir instrument yaitu 0,3610. Artinya apabila ≥ 0,3610,

nomor butir tersebut dikatakan valid dan memuaskan (Widoyoko,2012). Tabel

Page 77: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

57

3.14 menyajikan hasil validitas instrument tes berpikir reflektif. Perhitungan

selengkapnya terdapat pada Lampiran C.1 halaman 219.

Tabel 3.14 Validitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Reflektif

No. Soal Kriteria1 0,83 Valid2 0,83 Valid3 0,85 Valid4 0,81 Valid

b. Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam hasil

ukurnya sehingga dapat dipercaya, sehingga akan menghasilkan data yang dapat

reliabel atau apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama

akan menghasilkan data yang sama. Bentuk soal tes yang digunakan pada

penelitian ini adalah soal tes tipe uraian. Menurut Arikunto (2012: 100) yang

menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus Alpha,

yaitu:

= − 1 1 − ∑Keterangan:

= Koefisien reliabilitas alat evaluasi= Banyaknya butir soal∑ = Jumlah varians skor tiap soal= Varians skor total

Selanjutnya koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan ke dalam

klasifikasi koefisien reliabilitas menurut Guilford (Suherman, 2003: 139), yang

terdapat pada Tabel 3.15

Page 78: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

58

Tabel 3.15 Interpretasi Koefisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Kriteriar11 < 0,20 Sangat Rendah

0,20 ≤ r11 < 0,40 Rendah0,40 ≤ r11 < 0,70 Sedang0,70 ≤ r11 < 0,90 Tinggi0,90 ≤ r11< 1,00 Sangat Tinggi

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen kemampuan berpikir reflektif,

diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,84 . Hal ini menunjukkan bahwa

instrumen yang diuji cobakan memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga insrumen

tes ini dapat digukan untuk mengukur kemampuan berpikir reflektif siswa. Hasil

perhitungan reliabilitas uji coba instrument dapat dilihat pada Lampiran C.2

halaman 220.

c. Daya Pembeda

Arikunto (2012: 226) menyatakan bahwa daya pembeda suatu butir tes adalah

kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta tes yang berkemampuan

tinggi dan berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya

pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Untuk menentukan indeks

diskriminasi didasarkan pada pendapat Arikunto (2012: 228) yang menyatakan

bahwa untuk menghitung indeks diskriminasi digunakan rumus :

B

B

A

A

J

B

J

BDP

Keterangan :

DP : Indeks diskriminasiJA : Banyak peserta kelompok atasJB : Banyak peserta kelompok bawahBA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar

Page 79: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

59

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal denganbenar

Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasikan berdasarkan klasifikasi yang

tertera dalam Tabel 3.16

Tabel 3.16 Interpretasi Nilai Daya Pembeda

Nilai Interpretasi0,00 ≤ D ≤ 0,20 Jelek (Poor)0,21 ≤ D ≤ 0,40 Cukup (Satisfifactory)0,41 ≤ D ≤ 0,70 Baik (Good)0,71 ≤ D ≤ 1,00 Baik Sekali (Excellent)

Setelah dilakukan perhitungan didapat daya pembeda butir item soal yang telah

diujicobakan disajikan pada Tabel 3.18. Hasil perhitungan daya pembeda butir

item soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.3 halaman 221.

d. Tingkat Kesukaran

Arikunto (2012: 222) menyatakan bahwa suatu soal dikatakan baik jika tidak

terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan

mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks

kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks kesukaran ini menunjukkan

taraf kesukaran soal. Dalam istilah evaluasi, indeks kesukaran diberi simbol P,

yang merupakan singkatan dari kata “Proporsi”. Perhitungan taraf kesukaran

suatu butir soal didasarkan pada pendapat Arikunto (2012: 223) yang menyatakan

bahwa untuk menghitung taraf kesukaran dapat digunakan rumus sebagai berikut :

P=JS

B

Page 80: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

60

Keterangan :

P : Indeks kesukaranB : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benarJS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Arikunto (2012: 225) menginterpretasikan nilai taraf kesukaran suatu butir soal

seperti pada Tabel 3.17

Tabel 3.17 Interpretasi Nilai Taraf Kesukaran

Nilai Interpretasi0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar0,31 ≤ P ≤ 0,70 Sedang0,71 ≤ P ≤ 1,00 Mudah

Setelah dilakukan perhitungan didapatkan tingkat kesukaran butir soal yang

disajikan pada Tabel 3.18. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran C.4 halaman 222. Setelah dilakukan analisis reliabilitas, daya pembeda

dan tingkat kesukaran soal tes kemampuan berpikir reflektif siswa diperoleh

rekapitulasi hasil tes uji coba dan kesimpulan yang disajikan pada Tabel 3.18

Tabel 3.18 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba

No.Soal

Reliabilitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Kesimpulan

1

0,84

0,425 (Baik) 0,580 (Sedang) Dipakai2 0,413 (Baik) 0,573 (Sedang) Dipakai3 0,438 (Baik) 0,527 (Sedang) Dipakai4 0,4,13 (Baik) 0,480 (Sedang) Dipakai

E. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis kemudian digunakan untuk

merevisi model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis

Page 81: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

61

Muatan lokal yang dikembangkan, sehingga diperoleh model pembelajaran

Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis Muatan lokal yang layak sesuai

dengan kriteria yang ditentukan yaitu valid, praktis dan efektif. Teknik analisis

data pada penelitian ini dijelaskan berdasarkan jenis instrumen yang digunakan

dalam setiap tahapan penelitian pengembangan, yaitu:

1. Analisis Data Pendahuluan

Data studi pendahuluan berupa hasil observasi dan wawancara dianalisis secara

deskriptif sebagai latar belakang diperlukannya pengembangan model

pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis Muatan lokal.

Observasi dilakukan pada kelas IX di SMP Negeri 17 Pesawaran. Wawancara

dilakukan dengan guru mata pelajaran matematika yang mengajar kelas IX dan

siswa kelas IX.

Studi pendahuluan dilakukan sebelum dilaksanakan penelitian untuk melihat

masalah yang terjadi di lapangan. Studi ini diawali dengan melakukan observasi

di kelas dilanjutkan wawancara kepada satu guru mata pelajaran matematika yang

mengajar di kelas VIII untuk memperjelas hasil observasi. Selanjutnya melihat

proses pembelajaran oleh guru bidang studi matematika di kelas yang sedang

berlangsung, dan dilanjutkan wawancara dengan siswa. Dari beberapa tahapan di

atas ada beberapa hal yang menjadi perhatian khusus yaitu:

a. Hasil observasi menunjukkan bahwa guru masih menggunakan metode

pembelajaran yang konvensional dalam pembelajaran matematika, dimana

guru secara langsung menjelaskan materi dan memberikan contoh soal

beserta penyelesaiannya, selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal-

Page 82: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

62

soal yang ada pada buku cetak. Respon siswa kurang aktif terhadap

pembelajaran di kelas dan terpaku pada pengerjaan soal-soal. Hanya siswa

yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dapat menyelesaikan

soal yang diberikan, itupun tidak semuanya dapat diselesaikan, sedangkan

siswa lainnya hanya berdiam diri tanpa ingin mencoba menyelesaikan soal

yang diberikan. Pada saat pembelajaran berlangsunsg siswa kelihatan

kesulitan dalam menyelesaikan soal, karena soal yang diberikan tidak sama

dengan contoh yang sudah dijelaskan. Untuk dapat menyelesaikan masalah

ini, guru sudah pernah mencoba menerapkan pembelajaran saintifik dalam

pembelajaran matematika, namun dalam pelaksanaannya belum berjalan

maksimal dan kembali lagi kepada pembelajaran konvensional.

b. Hasil wawancara terhadap salah satu guru mata pelajaran matematika yang

mengajar dikelas IX tentang kebiasaan siswa pada saat pembelajaran

matematika yaitu (1) siswa kurang aktif dalam mengajukan pertanyaan atau

ide/gagasan; (2) siswa kesulitan dalam menginformasikan jawaban dari suatu

persoalan; (3) siswa kurang percaya diri dalam mempresentasikan hasil

diskusinya; (4) siswa masih kesulitan dalam menginterpretasi, mengaitkan

dan mengevaluasi; (5) LKPD yang tersedia tidak mengarahkan keaktifan

belajar siswa sehingga siswa masih menerima konsep dalam bentuk final dan

menghafalnya. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir reflektif

siswa masih perlu dikembangkan karena karakteristik pembelajaran yang

digunakan oleh guru selama ini memang belum memfasilitasi siswa untuk

mengembangkan kemampuan berpikir reflektif siswa.

Page 83: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

63

c. Saran yang diberikan oleh guru pada saat wawancara adalah menggunakan

model pembelajaran yang tepat yang dibuat khusus untuk menunjang

kemampuan berpikir reflektif siswa saat pembelajaran, serta LKPD yang

dapat mendorong keaktifan dan partisipasi siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

2. Analisis Data Angket Validasi

Data yang diperoleh dari validasi model pembelajaran, silabus, RPP, LKPD, dan

soal tes kemampuan berpikir reflektif adalah hasil validasi para ahli melalui

angket skala kelayakan. Analisis yang digunakan berupa deskriptif kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif berupa komentar dan saran dari validator

dideskripsikan secara kuantitatif sebagai acuan untuk memperbaiki model

pembelajaran, silabus, RPP, LKPD, dan soal tes kemampuan berpikir reflektif.

Data kualitatif berupa skor penilaian ahli materi dan ahli media dideskripsikan

secara kuantitatif menggunakan skala likert dengan 4 skala, kemudian dijelaskan

secara kuantitatif. Skala yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini

adalah 4 skala yaitu:

1) Skor 1 adalah kurang baik

2) Skor 2 adalah cukup baik

3) Skor 3 adalah baik

4) Skor 4 adalah sangat baik

Berdasarkan data angket validasi yang diperoleh, rumus yang digunakan untuk

menghitung hasil angket dari validator adalah sebagai berikut:

= ∑∑ × 100%

Page 84: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

64

Keterangan:

= Persentase yang dicari∑ = Jumlah nilai jawaban responden∑ = Jumlah nilai ideal

Sebagai dasar pengambilan keputusan untuk merevisi produk yang dikembangkan

yaitu menggunakan kriteria penilaian yang terdapat pada Tabel 3.19

Tabel 3.19 Interpretasi Kriteria Penilaian Validator Instrumen

Persentase (%) Kriteria Validasi76 - 100 Valid56 - 75 Cukup Valid40 - 55 Kurang Valid0 - 39 Tidak Valid

Hasil pertimbangan dari validator, kemudian dianalisis dengan menggunakan Uji

Q-Cochran. Analisis tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat keseragaman

validator dalam memvalidasi. Adapun hipotesis yang diujikan adalah:

H0 : para validator memberikan pertimbangan yang seragam atau sama

H1 : para validator memberikan pertimbangan yang tidak seragam atau berbeda

Dengan kriteria keputusan yang digunakan, jika nilai asymp.sig> ( = 0,05)maka H diterima.Pada kondisi lain H ditolak.

3. Analisis Kepraktisan Model dan Perangkat Pembelajaran

Data kepraktisan model dan perangkat pembelajaran hasil pengembangan akan

diperoleh dari penilaian guru bidang studi terhadap perangkat pembelajaran.

Analisis yang akan digunakan berupa deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data

kualitatif berupa komentar dan saran dari guru dideskripsikan secara kualitatif

Page 85: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

65

sebagai acuan untuk memperbaiki perangkat pembelajaran dan model

pembelajaran. Data kuantitatif berupa skor penilaian, dideskripsikan secara

kuantitatif kemudian dijelaskan kualitatif. Kategori penilaian dan interval menurut

Arikunto (2013) nilai untuk setiap kategori ditunjukkan pada Tabel 3.20

Tabel 3.20 Interval Nilai tiap Kategori Penialain Kepraktisan

No Nilai Interval Nilai1 85-100 Sangat Praktis2 70-84 Praktis3 55-69 Cukup Praktis4 50-54 Kurang Praktis5 0-49 Tidak Praktis

Rumus yang digunakan untuk menghitung angket dari siswa adalah sebagai

berikut.

= ∑∑ × 100%Keterangan:

S : Skor respondenP : Panjang Interval Kelas

: Skor Terendah: Skor Tertinggi

Langkah-langkah penyusunan kriteria penilaian di atas adalah

a) Menentukan jumlah interval.

b) Menentukan rentang skor, yaitu skor maksimum dan minimum.

c) Menghitung panjang kelas ( ) yaitu rentang skor dibagi jumlah kelas.

d) Menyusun kelas interval dimulai dari skor terkecil sampai terbesar.

Page 86: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

66

4. Analisis Efektivitas Pembelajaran Menggunakan Pengembangan Model

Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis Muatan

lokal

Data untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran Missouri Mathematics

Project (MMP) berbasis muatan lokal dalam penelitian ini dilakukan dengan

memberikan tes kemampuan berpikir reflektif sebelum pembelajaran (pretes) dan

setelah pembelajaran (posttest) pada kelas eksperimen dan kontrol. Data yang

diperoleh dari pretest dan posttest dianalisis menggunakan uji statistik. Sebelum

melakukan analisis uji statistik perlu dilakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas

dan homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah data yang didapat berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan uji

Kolmogorof-Smirnov Z. Adapun hipotesis sebagai berikut:

H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorof-Smirnov Z (K-S Z) meng-

gunakan software SPSS versi 18.0 dengan kriteria pengujian yaitu jika nilai

probabilitas (sig) dari Z lebih besar dari = 0,05 maka hipotesis nol diterima

(Trihendradi, 2009). Setelah dilakukan pengujian normalitas pada skor awal

(pretest) dan skor akhir (posttest) didapat hasil yang disajikan pada Tabel 3.21

Page 87: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

67

Tabel 3.21 Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Reflektif

Data KeteranganStatistic .

Pretest Kelas Eksperimen 0,13 32 0,17 Sig > 0,05 = normalPosttest Kelas Eksperimen 0,16 32 0,14 Sig > 0,05 = normalPretest Kelas Kontrol 0,09 32 0,20 Sig > 0,05 = normalPosttest Kelas Kontrol 0,13 32 0,14 Sig > 0,05 = normal

Hasil uji normalitas sebaran data pretest di kelas eksperimen diketahui bahwa data

tersebut memiliki signifikansi 0,17, dengan demikian hasil signifikansi lebih dari

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas eksperimen berdistribusi

normal. Hasil perhitungan normalitas sebaran data pretest di kelas kontrol

diketahui bahwa data tersebut memiliki signifikansi 0,20, dengan demikian hasil

signifikansi lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas

kontrol berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas sebaran data posttest kelas eksperimen diketahui bahwa data

tersebut memiliki signifikansi 0,14, dengan demikian hasil signifikansi lebih dari

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data posttest kelas eksperimen berdistribusi

normal. Hasil perhitungan normalitas sebaran data posttest di kelas kontrol

diketahui bahwa data tersebut memiliki signifikansi 0,14, dengan demikian hasil

signifikansi lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data posttest kelas

kontrol berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas selengkapnya

terdapat pada Lampiran C.15 halaman 252.

b. Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

data memiliki variansi yang homogen atau tidak. Dengan menggunakan SPSS,

Page 88: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

68

penulis akan melakukan perhitungan test of homogeneity of variance melalui

menu (tool) (analyze-compare means –one way anova). Uji hipotesis ini akan

menggunakan statistik uji Levene, dengan mengambil taraf signifikansi 5%.

Kriteria pengujian adalah jika nilai probabilitas (Sig) lebih besar dari = 0,05

maka hipotesis nol diterima (Trihendradi, 2009).

1. Hipotesis untuk uji homogenitas data adalah:

H0: = (kedua kelompok populasi memiliki varians yang homogen)

H1: ≠ (kedua kelompok populasi memiliki varians yang tidak homogen)

2. Kriteria pengambilan keputusan:

a. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka diterima dan varians pada tiap

kelompok sama atau homogen.

b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka ditolak dan varians pada tiap

kelompok tidak sama atau tidak homogen.

3. Hasil Perhitungan

Berdasarkan asil uji normalitas pada data skor awal (pretest) kemampuan berpikir

reflektif matematis diketahui bahwa kedua kelas berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Sehingga selanjutnya dilakukan uji homogenitas terhadap

skor awal kemampuan berpikir reflektif matematis. Setelah dilakukan perhitungan

diperoleh hasil uji homogenitas yang disajikan pada Tabel 3.22

Page 89: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

69

Tabel 3.22 Uji Homogenitas Populasi Skor Awal Kemampuan BerpikirReflektif

Data Sig. Keterangan

Pretest Kelas Kontroldan Eksperimen

0,13 1 62 0,71 Sig > 0,05 =homogen

Posttest Kelas Kontroldan Eksperimen

0,90 1 62 0.34 Sig > 0,05 =homogen

Hasil uji homogenitas sebaran data pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen

diketahui bahwa data tersebut memiliki signifikansi = 0,71. Dengan demikian,

signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas

kontrol dan kelas eksperimen mempunyai varian pada tiap kelompok sama atau

homogen.

Hasil perhitungan uji homogenitas sebaran data posttest kelas kontrol dan kelas

eksperimen diketahui bahwa data tersebut memiliki signifikansi = 0,34. Dengan

demikian, signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data posttest

kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai varian pada tiap kelompok sama

atau homogen. Hasil perhitungan uji normalitas selengkapnya terdapat pada

Lampiran C.16 halaman 253.

c. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji normalitas, diperoleh bahwa data skor awal (pretest) dan

data skor akhir (posttest) kelas kontrol dan eksperimen berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Menurut Sudjana (2005: 243), apabila data dari kedua

sampel berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama maka analisis data

Page 90: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

70

dilakukan dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata, yaitu Uji-t dengan

hipotesis uji sebagai berikut.

1. Hipotesis data skor awal (pretest): = (tidak ada perbedaan kemampuan awal berpikir reflektif siswa kelas

kontrol dengan kelas eksperimen): = (ada perbedaan kemampuan awal berpikir reflektif siswa kelas

kontrol dengan kelas eksperimen)

2. Hipotesis data skor akhir (posttest)

: = (tidak ada perbedaan kemampuan akhir berpikir reflektif siswa yang

mengikuti pembelajaran menggunakan model Missouri

Mathematics Project (MMP) berbasis Muatan lokal dengan

kemampuan akhir berpikir reflektif siswa yang menggunakan

pembelajaran model Missouri Mathematics Project (MMP) biasa)

: = (ada perbedaan kemampuan akhir berpikir reflektif siswa yang

mengikuti pembelajaran menggunakan model Missouri

Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal dengan

kemampuan akhir berpikir reflektif siswa yang menggunakan

pembelajaran model Missouri Mathematics Project (MMP) biasa).

3. Kriteria pengambilan keputusan:

a. Jika nilai sig > 0,05 maka diterima

b. Jika nilai sig ≤ 0,05 maka diterima

Page 91: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

71

Pada data skor akhir (posttest), jika hipotesis nol ditolak maka perlu dianalisis

lanjutan untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir reflektif siswa yang

menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

berbasis muatan lokal lebih tinggi daripada kemampuan berpikir reflektif siswa

yang menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

biasa. Adapun analisis lanjutan tersebut melihat data sampel mana yang rata-

ratanya lebih tinggi.

Data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest kemampuan berpikir reflektif

dianalisis untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan berpikir reflektif

siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics

Project (MMP) berbasis muatan lokal dan siswa yang mengikuti model

pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) umum yang dilakukan.

Menurut Meltzer (dalam Noer, 2010: 102) besarnya peningkatan dihitung dengan

rumus gain ternormalisasi (normalized gain) = g, yaitu:

= − −Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan

klasifikasi dari Hake (Noer, 2010) seperti terdapat pada Tabel 3.23

Tabel 3.23 Kriteria Indeks N-Gain.

Indeks Gain (g) Kriteriag > 0,7 Tinggi

0,3 < g ≤ 0,7 Sedangg ≤ 0,3 Rendah

Page 92: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

104

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, diperoleh simpulan sebagai

berikut:

1. Pengembangan model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatan

lokal untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif siswa diawali dari

studi pendahuluan yang menunjukkan kebutuhan dikembangkannya model

Missouri Mathematics Project (MMP). Hasil validasi menunjukkan bahwa

model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal pada

materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel telah valid/layak digunakan

dan termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil akhir dari penelitian

pengembangan ini adalah sintak/tahapan model Missouri Mathematics

Project (MMP) berbasis muatan lokal untuk meningkatkan kemampuan

berpikir reflektif siswa.

2. Model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal praktis

untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif siswa. Kriteria praktis

diambil berdasarkan uji coba terhadap keterlaksanaan model pembelajaran

yang dikembangkan.

3. Model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal efektif

untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif siswa. Hal ini dapat dilihat

Page 93: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

105

dari kemampuan berpikir reflektif siswa yang menggunakan model Missouri

Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal lebih tinggi dari pada

kemampuan berpikir reflektif siswa yang mengikuti pembelajaran dengan

model Missouri Mathematics Project (MMP) biasa. Selain itu, peningkatan

kemampuan berpikir reflektif siswa yang menggunakan model Missouri

Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal dikategorikan tinggi.

B. Saran

Berdasarkan simpulan, dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Guru dapat menggunakan model Missouri Mathematics Project (MMP)

berbasis muatan lokal sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan

berpikir reflektif siswa pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.

2. Pembaca dan peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian lanjut

mengenai model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis muatan lokal

hendaknya:

a. Mengembangkan model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis

muatan lokal pada materi yang lain.

b. Pendekatan, metode atau model yang digunakan harus sesuai dengan

materi pembelajaran.

c. Memperhatikan karakteristik masing-masing siswa dalam pembentukan

kelompok diskusi. Selain memperhatikan tingkat kemampuan matematis

siswa, kemampuan interaksi sosial siswa juga harus diperhatikan agar

diskusi dapat berjalan secara aktif dan dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan.

Page 94: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

106

DAFTAR PUSTAKA

Adam, S. 2004. Ethnomathematics Ideas in The Curriculum. MathematicsEducation Research Journal. Vol. 16, No. 2.

Afandi, Juza’an. 2016. Pengembangan perangkat pembelajaran matematika SMPdengan pendekatan kontekstual budaya Lombok berorientasikanprestasi belajar matematika dan apresiasi nilai budaya bangsa. TesisUniversitas Negeri Yogyakarta. 239 hlm.

Angkotasan, Nurma. 2013. Model PBL dan Cooperative Learning Tipe TAIDitinjau dari Aspek Kemampuan Berpikir Reflektif dan PemecahanMasalah Matematis. Phytagoras: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 8,No.1, Hal 45-47,Juni 2013.

Aprisal. 2018. Keefektifan pembelajaran missouri mathematic project denganpendekatan problem solving ditinjau dari kemampuan penalaranmatematika, kemampuan komunikasi matematis, dan self-eficacy. TesisUniversitas Negeri Yogyakarta. 252 hlm.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian. Edisi revisi 6. Jakarta: RinekaCipta. 244 hlm.

Arisetyawan, A. 2015. Etnomatematika Masyarakat Baduy. Disertasi. UniversitasPendidikan Indonesia. Bandung.

Asmani, Jamal Ma’ruf. 2012. Kiat Mengembangkan Bakat Anak di Sekolah.Yogyakarta: DIVA Pres.

Branch, R. M. 2009. Instructional Design: the ADDIE Aproach. New York:Springer Science.

Choy. 2001. Reflektif Thinking and Teaching Practices: A Precursor ForIncorporating Critical Thinking Into The Classroom?. InternationalJournal of Intruction, Vol. 5, No. 1, hal. 1308-1470.

Dahar, R. W. 2011. Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Diah, Sri L dan Abi Suwito. 2015. Pengembangan Perangkat PembelajaranMatematika Berbasis Budaya Lokal melalui Scientific Approach untukMeningkatkatkan Kemampuan Mathematical Literacy siswa SMP diJember. Penelitian Hibah Bersaing dari Universitas Jember.

Page 95: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

107

Gagne, R.M.1968. Contributions of Learning and Theory of Instruction, NewYork: Holt Renehart and Winston.

Gall, M.D., Gall, JI.P.dan Borg, W.R. 2003. Educational Research, An.Introduction (edisi 7). Pearson, Boston.

Guroll, A. 2011. Determining The Reflective Thinking Skills of Pre- ServiceTeacher in Learning and Teaching Process. Energy Education Scienceand Technology PartB: Social and Educational Studies. Volume (issue)3(3) : 387-402

Hadi, Aida Rukmana. 2017. Pengembangan perangkat pembelajaran matematikaSMP berbasis model, search, solves, create, and share (sscs) yangberorientasi pada kemampuan berpikir reflektif, rasa ingintahu, danprestasi belajar siswa. Tesis. Universitas Negeri Yogyakarta.

Hamzah, A. dan Muhlisrarini. (2014). Perencanaan dan Strategi PembelajaranMatematika. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Handayani, L., Januar, R. L., dan Purwanto. 2018. The effect of Missourimathematic project learning model on students’ mathematical problemsolving ability. IOP Con. Series: Jurnal of Physics, DOI:10.1088/17426596/948/1/012046.

Heprilia, V., Susanto, dan Setiawan. 2015. Penerapan Model PembelajaranMissouri Mathematics Project dalam Meningkatkan Aktivitas Siswadan Hasil Belajar Siswa Sub Pokok Bahasan Menggambar GrafikFungsi Aljabar Sederhana dan Fungsi Kuadrat pada Siswa Kelas XSMA Negeri Balung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014. JurnalPendidikan dan Pembelajaran FKIP Jember. Vol 4, No. 2.

Ibrahim. 2011. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif SiswaSMP dalam Matematika melalui Pendekatan Advokasi denganPenyajian Masalah Open Ended. Tesis. UPI: Bandung.

Jannah, M., Triyanto, dan Ekana, H. 2013. Penerapan model Missouri MathematicProject (MMP) untuk meningkatkan pemahaman dan sikap positif siswapada materi fungsi. Jurnal pendidikan matematika solusi. Vol.1, no.1,hal 60-66.

Latifah, D., dan Madio. 2014. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan MasalahMatematis Siswa melalui Model Pembelajaran Missouri MatematicsProject (MMP). Jurnal pendidikan matematika. Vol.3, No. 3, hal 159-168

Marliana,dan Noor Hikmah. 2013. Pendidikan Berbasis Muatan Lokal SebagaiSub Komponen Kurikulum. Jurnal Dinamika Ilmu,Vol.13, No.1, hal105-119.

Page 96: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

108

Mentari, Nia.,Nindiasari, dan Pamungkas, A. 2018. Analisis Kemampuan BerpikirReflektif Siswa SMP Berdasarkan Gaya Belajar. Numerical: JurnalMatematika dan Pendidikan Matematika,Vol.2, No.1, hlm 69-98.

Nindiasari, H. 2011. Pengembangan Bahan Ajar dan Instrumen untukMeningkatkan Berfikir Reflektif Matematis Berbasis PendekatanMetakognitif Pada Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). ProsidingSeminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. UniversitasNegeri Yogyakarta

Nisak, L.2013. Analisis Kemampuan Berfikir Reflektif dalam MemecahkanMasalah Berbentuk Semantik, Figural dan Simbolik pada Subpokokbahasan Fungsi Kelas XI IPA di MAN Nglawak Kertosono Nganjuk.Thesis. IAIN Surabaya.

Nitko, A. J., & Brookhart, S.M. 2011. Education assessment of student. UpperSaddle River: Pearson Education, Inc.

Noer, Sri Hastuti. 2008. Problem Based Learning dan Kemampuan BerfikirReflektif dalam Pembelajaran Matematika. Prosiding Seminar NasionalMatematika dan Pendidikan Matematika. FKIP Universitas Lampung

--------------------. 2010. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif, danReflektif (K2R) Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran BerbasisMasalah. Disertasi. UPI, Bandung.

Permendikbud No. 58 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah MenengahPertama/ Madrasah Tsanawiyah.Jakarta :Kemendikbud.

Phan, Huy Phuong. 2009. Exploring students’ reflective thinking practice, deepprocessing strategies, effort, and achievement goal orientations.International Journal of Experimental Educational Psychology, 29:3,297-313, DOI: 10.1080/01443410902877988.

Ruseffendi, E. T. 1998. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang NonEksakta Lainnya.Semarang: IKIP Semarang Press.

Sabandar, J. 2013. Reflektif dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal UPI.Tersedia: http:// file.upi.edu Diakses pada 20 Februari 2019.

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode dan Prosedur.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Setyawan, L., Budiyono, dan Slamet, I. 2017. The comparasion of Missourimathematics project and teams games tournament viewed fromemotional quotient eight grade student of junior school. AIP ConferenceProceeding 1868,DOI: 10.1063/1.4995140.

Shermis, S. S. 1999. Reflective Thought, Critical Thinking. [Online]. Tersedia:http://www.indiana.edu/~eric_rec/ieo/digests/d143.html

Page 97: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

109

Sudjana. 2005. Metode Statistik Edisi ke 6. Bandung: Tarsito

Suhana, H. dkk. 2013. Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam MenyelesaikanMasalah Matematika. Jurnal KNPM V, Himpunan MatematikaIndonesia.Tersedia: http:// fmipa.um.ac.id Diaksespada 19 OktoberPukul 19.00 WIB.

Suherman, E. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA-UPI

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.

Sundayana, R. 2010. Statistika Penelitian Pendidikan. Garut: STKIP Garut Press.

Susanto, Amad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta:Kencana Perdana Media Group.

Tok, Şükran & Sevda Doğan Dolapçıoğlu. 2013. Reflective teaching practices inTurkish primary school teachers, Teacher Development: Aninternational journal of teachers' professional development, 17:2, 265-287, DOI: 10.1080/13664530.2012.753940.

Trihendradi, C. 2009. Langkah Mudah Melakukan Analisis StatistikMenggunakan SPSS 17. Yogyakarta: Andi Publisher. 228 hlm.

Van De Walle, John A. 2007. Matematika Sekolah dasar dan Menengah EdisiKeenam. Terjemahan Oleh Suyono. 2008. Jakarta: Erlangga.

Wager, A. A. 2012. Incorporating out-of-school mathematics: From culturalcontext to embedded practice. Journal of mathematics teachereducation (JMTE), 15, 9-23.

Wahyuni, Eka. 2016.Pengembangan LKPD Berbasis Reciprocal Teaching untukMeningkatkan Pemahaman Konsep Matematika dan MengatasiKecemasan Siswa. Tesis. Lampung: UNILA.

Weast, D. 1996. Alternative teaching strategies: The case for critical thinking.Teaching Sociology, Vol. 24, Hal. 189-194.

Widoyoko, Eko Putro. 2013. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Widyawati, N. 2017 .Applying Missouri mathematics project model in enhancingmath learning outcomes. International Journal of Managerial Studiesand Research (IJMSR), 5(1) 15-18.

Page 98: PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI …digilib.unila.ac.id/61116/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Pesawaran tahun pelajaran

110

Zahroh, Fatimatuz. 2016. Pengembangan model Missouri Mathematic Project(MMP) dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuankeruangan siswa. Tesis. Surabaya: UIN Sunan Ampel

Zumaulida, R. 2012. Pengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan Proses BerfikirReflektif terhadap Peningkatan Kemamapuan Koneksi dan BerfikirKritis Matematis Matematika Siswa.Tesis. Bandung: FMIPA UPI.