PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi...

105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG MENARIK DAN EFEKTIF UNTUK SISWA SMP KELAS VII Skripsi Skripsi Oleh : Dwi Nuryani K 2307006 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi...

Page 1: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG MENARIK

DAN EFEKTIF UNTUK SISWA SMP KELAS VII

Skripsi

Skripsi

Oleh :

Dwi Nuryani

K 2307006

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG MENARIK

DAN EFEKTIF UNTUK SISWA SMP KELAS VII

Oleh :

Dwi Nuryani

K 2307006

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada hari : Jum’at

Tanggal : 12 Oktober 2011

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M. Pd Sukarmin, S. Pd., M. Si. Ph. D

NIP. 19520116 198003 1 001 NIP. 19610802 200012 1 001

Page 4: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Pada hari : Selasa

Tanggal : 17 Januari 2012

Tim Penguji Skripsi :

Ketua : Drs. Supurwoko, M. Si. ( …………… )

Sekretaris : Drs. Pujayanto, M. Si. ( …………… )

Penguji I : Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M. Pd. ( …………… )

Penguji II : Sukarmin, M. Si., Ph. D. ( …………… )

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan.

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd.

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Dwi Nuryani. K2307006. PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK

BAHASAN GERAK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG MENARIK

DAN EFEKTIF UNTUK SISWA SMP KELAS VII . Skripsi, Surakarta : Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober

2011.

Tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan produk komik yang

memenuhi kriteria baik, menarik dan efektif sebagai media pembelajaran pada

pokok bahasan gerak untuk siswa SMP kelas VII.. Penelitian ini termasuk

penelitian pengembangan yang menggunakan metode research and development

(R&D). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif yang menunjukkan langkah-

langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk berupa media

pembelajaran. Data diperoleh melalui dokumentasi, angket, tes dan wawancara.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian, komik fisika pada pokok bahasan gerak

untuk siswa SMP kelas VII yang telah dikembangkan, disimpulkan dalam kriteria

baik, menarik dan efektif untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran (hasil

penilaian ahli materi, ahli media, dan siswa memberikan rata-rata penilaian

81,494%).

Page 6: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Dwi Nuryani. K2307006. DEVELOPMENT PHYSICS COMICS

SUBJECT MOTION AS A INTERESTING AND EFFECTIVE LEARNING

MEDIA FOR JUNIOR HIGH SCOOL STUDENT CLASS VII. Thesis,

Surakarta: The Faculty of Teacher Training and Education Sciences. Sebelas

Maret University of Surakarta, October 2011.

The purpose of this research is to produce products physics comics that

meet the criteria of a good comic, interesting and effective as a medium of

learning on the subject of the motion for class VII junior high school students.

This research includes the development of research that uses methods of research

and development (R&D). Development model used in this research is the

procedural model descriptive model that shows the steps to be followed to

produce a medium of learning. Data are obtained through the documentation,

questionnaires, tests and interviews. Data used data analysis technique is a

qualitative descriptive analysis.

Based on the results of research, physics comics on the subject of the

motion for class VII junior high school students that have been developed, it was

concluded in good criteria, interesting and effective for use as a medium of

learning (assessment results matter experts, media experts, and students gave an

average value of 81.494% ).

Page 7: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah

selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. "

(QS. Insyirah :6-8)

“…Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan

memudahkannya di dunia dan di akhirat…”

(HR. Muslim)

“Imajinasi jauh lebih penting daripada pengetahuan.”

(Albert Einstein)

Page 8: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Ibu dan Bapakku tercinta yang telah

memberikan segalanya untukku.

2. Kakak dan Adikku yang selalu memberiku

semangat dan dukungan.

3. Teman-temanku semua.

Page 9: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan untuk memenuhi

sebagian dari persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penulisan Skripsi

ini. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan tersebut dapat

dapat teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuannya, penulis

mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan ijin penelitian.

2. Bapak Sukarmin, S.Pd, M.Si, Ph.D. Selaku Ketua Jurusan P.MIPA Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah menyetujui permohonan penyusunan Skripsi ini.

3. Bapak Supurwoko, M.Si. Selaku Ketua Program Fisika Jurusan P. MIPA

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M. Pd. Selaku Dosen Pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.

5. Bapak Sukarmin, S.Pd, M.Si, Ph.D. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.

6. Bapak Tugiyono, S. Pd. Selaku Kepala SMP N I Plupuh yang telah memberikan

izin untuk mengadakan penelitian.

7. Bapak Drs. Suparman, M.M. Selaku Kelapa MTs N Plupuh yang telah

memberikan izin untuk mengadakan Tryout.

8. Bapak Joko Purwanto, S.Pd. Selaku guru mata pelajaran Fisika SMP N I

Plupuh yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama penulis

melakukan penelitian.

9. Siswa-siswi kelas VIIA dan VIIB SMP N I Plupuh . Terima kasih atas bantuan

dan kerjasamanya.

Page 10: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

10. Siswa-siswi kelas VIIA MTs N Plupuh. Terima kasih atas bantuan dan

kerjasamanya.

11. Ibu dan Bapak yang telah memberikan do’a restu dan dorongan sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

12. Kakak dan adikku tercinta yang senantiasa menjadi motivator.

13. Teman-teman di kost Asma’ yang selalu memberi keceriaan.

14. Teman-teman gelang kecap yang selalu memberi warna tersendiri untuk segala

dukungan dan kekeluargaannya.

15. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga amal baik semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Penulis menyadari sepenuhnya skripsi yang telah dikerjakan ini masih

belum sempurna maka penulis menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Oktober 2011

Penulis

Page 11: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ v

HALAMAN ABSTRACT ............................................................................... vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 4

D. Perumusan Masalah .......................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan .......................................... 5

G. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ........................................ 6

BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 7

A. Kajian Teori ...................................................................................... 7

1. Media Pembelajaran .................................................................... 7

a. Pengertian Media Pembelajaran............................................ 7

b. Ciri-ciri Media Pembelajaran ................................................ 9

c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ............................. 10

d. Macam-macam Media Pembelajaran .................................... 14

Page 12: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

e. Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran ................. 19

f. Prinsip Pengembangan Media Pembelajaran ........................ 21

g. Evaluasi Media Pembelajaran ............................................... 22

2. Komik Sebagai Media Pembelajaran .......................................... 24

a. Pengertian Komik ................................................................. 24

b. Tahapan Pembuatan Komik .................................................. 26

c. Bagian-bagian Komik ........................................................... 28

d. Bentuk Komik ....................................................................... 28

e. Kelebihan dan Kelemahan Komik ........................................ 29

f. Fungsi Komik ........................................................................ 30

g. Aplikasi Komik dalam Pembelajaran ................................... 30

3. Konsep Gerak .............................................................................. 32

a. Pengertian Gerak ................................................................... 32

b. Arti Gerak Lurus ................................................................... 32

c. Gerak Relatif ......................................................................... 32

d. Perpindahan dan Jarak .......................................................... 32

e. Kecepatan dan Kelajuan........................................................ 33

f. Gerak Lurus Beraturan .......................................................... 33

g. Gerak Lurus Berubah Beraturan ........................................... 34

B. Penelitian yang Relevan .................................................................... 36

C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 37

D. Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 39

BAB III. METODE PENELITIAN................................................................ 40

A. Model Pengembangan ....................................................................... 40

B. Prosedur Pengembangan ................................................................... 40

1. Analisis Potensi dan Masalah ..................................................... 42

2. Pengumpulan Data ...................................................................... 42

3. Pembuatan Desain Media............................................................ 42

4. Pembuatan Media ........................................................................ 43

5. Validasi ....................................................................................... 44

6. Revisi .......................................................................................... 44

Page 13: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

C. Uji Coba ............................................................................................ 45

1. Desain Uji Coba .......................................................................... 45

2. Subjek Coba ................................................................................ 46

3. Jenis Data .................................................................................... 46

4. Teknik Pengambilan Data ........................................................... 46

5. Instrumen Pengambilan Data ...................................................... 47

6. Teknik Analisis Data ................................................................... 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN .................................................................... 55

A. Pengembangan Media Komik Pembelajaran .................................... 55

1. Analisis Potensi dan Masalah ..................................................... 55

a. Potensi ................................................................................... 55

b. Masalah ................................................................................. 56

2. Pengumpulan Data ...................................................................... 57

a. Pengkajian Materi ................................................................. 57

b. Perangkat Pembuat Media .................................................... 59

3. Pembuatan Desain Media............................................................ 59

4. Pembuatan Media ........................................................................ 60

a. Tahap Pembuatan Gambar .................................................... 60

b. Tahap Editing ........................................................................ 66

c. Tahap Penyelesaian ............................................................... 71

B. Validasi ............................................................................................. 71

1. Validasi oleh Ahli Isi/ Materi ..................................................... 71

2. Validasi oleh Ahli Media ............................................................ 71

3. Uji Coba ..................................................................................... 72

a. Uji Coba One on One ............................................................ 72

b. Uji Coba Kelompok Kecil .................................................... 74

c. Uji Coba Kelompok Besar .................................................... 76

C. Revisi Produk .................................................................................... 80

1. Ahli Materi .................................................................................. 80

2. Ahli Media .................................................................................. 81

D. Kajian Produk Akhir ......................................................................... 83

Page 14: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 86

A. Simpulan Tentang Produk ................................................................. 86

B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 87

C. Saran Diseminasi, Pemanfaatan, dan Pengembangan ....................... 87

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 88

LAMPIRAN ................................................................................................... 91

Page 15: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1 Komponen Angket Media ........................................................... 48

Tabel 4.1 Analisis SK dan KD Materi Gerak .............................................. 58

Tabel 4.2 Indikator Materi Gerak ................................................................ 58

Tabel 4.3 Rangkuman Data untuk Aspek Kelayakan Isi/ Materi ................ 71

Tabel 4.4 Rangkuman Data untuk Aspek Kelayakan Media ...................... 72

Tabel 4.5 Rangkuman Data dari Angket Siswa .......................................... 73

Tabel 4.6 Rangkuman Data dari Angket Siswa .......................................... 75

Tabel 4.7 Rangkuman Data dari Angket Siswa .......................................... 77

Tabel 4.8 Rangkuman Data untuk Setiap Aspek dari Angket Siswa .......... 77

Page 16: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Grafik Hubungan Kecepatan dan Waktu pada GLB .............. 34

Gambar 2.2 Grafik Hubungan antara (a) s-t, (b) v-t, (c) a-t

pada GLBB ............................................................................. 35

Gambar 2.3 Kerangka Berfikir ................................................................... 39

Gambar 3.1 Alur Pengembangan Media Dalam Bentuk Komik ................ 41

Gambar 3.2 Desain Bentuk Komik Pembelajaran ...................................... 43

Gambar 3.3 Alur Desain Uji Coba Komik Pembelajaran .......................... 45

Gambar 3.4 Interval Kriteria Penilaian ...................................................... 54

Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Siswa yang Suka Membaca Komik ........ 55

Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Siswa yang Bersemangat Belajar

Menggunakan Media Komik .................................................. 56

Gambar 4.3 Diagram Respon Siswa terhadap Pelajaran Fisika ................. 56

Gambar 4.4 Diagram Respon Siswa terhadap Pembelajaran Fisika di

Kelas ....................................................................................... 57

Gambar 4.5 Tampilan Awal Toondoo ........................................................ 61

Gambar 4.6 Tampilan Sign In pada Toondoo ............................................ 61

Gambar 4.7 Tampilan Pilihan Layout pada Toondoo ................................ 62

Gambar 4.8 Tampilan Pilihan Background pada Panel Toondoo .............. 62

Gambar 4.9 Hasil Penempatan Background pada Panel Toondoo ............. 63

Gambar 4.10 Hasil Penempatan Tokoh pada Panel Toondoo ...................... 63

Gambar 4.11 Tampilan Akhir Toondoo ....................................................... 64

Gambar 4.12 Pilihan Balon Kata pada Toondoo .......................................... 64

Gambar 4.13 Hasil Akhir Gambar Adegan 1 ............................................... 65

Gambar 4.14 Tampilan Main Menu Toondoo.............................................. 65

Gambar 4.15 Penyimpanan Gambar pada Toondoo .................................... 66

Gambar 4.16 Page Setup Ms. Word ............................................................. 67

Gambar 4.17 Borders and Shading Ms. Word ............................................. 67

Gambar 4.18 Footer pada Lembar Microsoft Word .................................... 68

Gambar 4.19 Komik pada Lembar Ms. Word .............................................. 68

Page 17: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Gambar 4.20 Lembar Paint Penyeleksi Gambar .......................................... 69

Gambar 4.21 Hasil Akhir Komik pada Lembar Ms. Word ......................... 69

Gambar 4.22 Halaman Pendahuluan dan Daftar Isi Komik ......................... 70

Gambar 4.23 Cover Komik Fisika ............................................................... 70

Gambar 4.24 Diagram Hasil Pre Tes dan Pos Tes Uji

Coba One On One .................................................................. 74

Gambar 4.25 Diagram Hasil Pre Tes dan Pos Tes Uji

Coba Kelompok Kecil ............................................................ 76

Gambar 4.26 Diagram Hasil Pre Tes Uji Coba Kelompok Besar ................ 79

Gambar 4.27 Diagram Hasil Pos Tes Uji Coba Kelompok Besar............... 79

Gambar 4.28 Contoh Benda Bergerak Setelah Revisi ................................. 81

Gambar 4.29 Ukuran Obyek Sebelum Revisi .............................................. 82

Gambar 4.30 Ukuran Obyek Setelah Revisi ................................................ 82

Page 18: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Analisis Potensi dan Masalah ................................................. 91

Lampiran 2 Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi ..

untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ..................... 94

Lampiran 3 Naskah Desain Komik ............................................................ 101

Lampiran 4 Kisi-kisi Angket...................................................................... 103

Lampiran 5 Instrumen Angket ................................................................... 106

Lampiran 6 Kisi-kisi Tes Try Out .............................................................. 113

Lampiran 7 Instrumen Tes Try Out ........................................................... 114

Lampiran 8 Analisis Butir Soal Try Out .................................................... 123

Lampiran 9 Soal Pre Tes-Pos Tes .............................................................. 124

Lampiran 10 ` Kisi-kisi Wawancara .............................................................. 128

Lampiran 11 `Hasil Angket ............................................................................ 129

Lampiran 12 ` Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................ 144

Lampiran 13 ` Surat-surat............................................................................... 149

Page 19: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat penting

untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan

merupakan sarana yang paling tepat untuk meningkatkan dan mengembangkan

kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan masyarakat dan

kebutuhan yang meningkat, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas

pendidikan. Hal yang harus dilakukan oleh dunia pendidikan yaitu

mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif, mampu memecahkan

persoalan-persoalan yang aktual dalam kehidupan dan mampu menghasilkan

teknologi baru yang merupakan perbaikan dari teknologi sebelumnya.

Untuk dapat menciptakan teknologi baru dan agar tidak terbelakang dari

dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta mempersiapkan sumber

daya manusia yang kreatif dalam memecahkan persoalan-persoalan aktual

kehidupan, maka peranan fisika sangat penting bahkan dapat dikatakan teknologi

tidak akan ada tanpa fisika. Oleh karena itu penguasaan suatu konsep fisika sangat

penting dalam mendukung hal tersebut. Dalam belajar fisika hendaknya fakta

konsep dan prinsip-prinsip fakta tidak diterima secara prosedural tanpa

pemahaman dan penalaran.

Dengan cara mengajar yang cocok dan media pembelajaran fisika yang

menarik, memahami fisika dengan mudah bukanlah sesuatu yang mustahil. Oleh

karena itu, pemilihan media pembelajaran oleh guru sangat penting. Media

pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang

bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran.

Penggunaan media yang tepat akan meningkatkan hasil belajar dan membuat

proses belajar menjadi menarik dan menyenangkan, serta dapat mengurangi

kesalahpahaman dan ketidakjelasan. Ada banyak media pembelajaran yang dapat

digunakan, salah satunya yaitu media komik.

Page 20: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Komik sebagai media berperan sebagai alat yang mempunyai fungsi

menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud menunjuk pada

sebuah proses komunikasi antara pembelajar dan sumber belajar (dalam hal ini

komik pembelajaran). Komunikasi belajar akan berjalan dengan maksimal jika

pesan pembelajaran disampaikan secara jelas, runtut, dan menarik. Namun, komik

masih sering dianggap rendah oleh berbagai kalangan masyarakat, serta dianggap

bacaan anak-anak yang sangat sederhana, miskin seni dan bahasa. Sehingga

komik dijadikan sebagai bacaan terpinggirkan yang keberadaannya dilarang di

perpustakaan sekolah. Padahal jika ditilik lebih dalam lagi, komik dapat dijadikan

media pembelajaran yang sangat efektif. Terutama untuk menjelaskan konsep-

konsep yang sangat abstrak dan memerlukan objek yang konkret pada beberapa

mata pelajaran, seperti fisika, kimia atau matematika. Atau memberi

penggambaran yang konkret pada masa lalu suatu kejadian, misalnya pada mata

pelajaran sejarah.

Jepang merupakan salah satu negara yang memandang komik secara

positif. Penduduk Jepang menjadikan komik sebagai salah satu media komunikasi

untuk menyampaikan ide-ide pemikiran, nilai-nilai kehidupan, serta pengetahuan

dengan gaya cerita yang menarik, tema bervariasi dan cerita yang telah disusun

secara matang sehingga menghasilkan alur cerita yang menarik dan selalu

membuat para pembaca semakin penasaran. Scott McCloud (1993) dalam

bukunya Understanding Comics menjelaskan bahwa komik adalah seni visual

berturutan dalam jarak yang berdekatan dan bersebelahan. Menurut Cloud komik

memanfaatkan ruang dalam media gambar untuk meletakkan gambar demi

gambar sehingga membentuk suatu alur cerita yang utuh. Komik bukan hanya

sebatas cerita ”fiksi” atau ”dongeng untuk anak tidur” melainkan komik juga bisa

sebagai media komunikasi visual yang dapat diterapkan sebagai alat bantu

pendidikan, menjadi alat promosi bisnis, alat penyuluhan, alat kampanye, media

propaganda, dan pembentuk opini dalam pers.

Leif Packalen beserta komikus Frank Odoi dalam bukunya “Comics with

an Attitude,” (2005) memperlihatkan banyak contoh penggunaan komik sebagai

media kampanye pendidikan masyarakat di negara-negara Afrika. Sebagian besar

Page 21: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

warga Afrika buta huruf, namun komik dapat mengatasi masalah tersebut. Isu-isu

yang diangkat dalam komik sangat beragam, mulai dari pemecahan AIDS,

penanganan penyakit malaria, cara bercocok tanam, sampai isu sosial seperti

pentingnya anak perempuan bersekolah dan pencegahan kekerasan dalam rumah

tangga. Komik untuk informasi pendidikan, baik cerita maupun desainnya

dirancang khusus untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan. Inti pesan harus

dapat diterima dengan jelas.

Komik merupakan salah satu media yang baik untuk pembelajaran.

Selain karena sifatnya yang menghibur, siswa cenderung lebih tertarik membaca

komik dibandingkan dengan membaca buku pelajaran. Namun, komik yang

beredar di Indonesia masih banyak yang kurang mendidik. Akibatnya, tanggapan

orang tua dan masyarakat terhadap komik di Indonesia sangat negatif dan potensi

edukasi komik menjadi terabaikan. Menurut sebagian orang tua, guru dan tokoh

pendidikan komik bernilai negatif, bahkan mayoritas sekolah melarang siswa

untuk membawa dan membaca komik. Komik dianggap media penyebab

kemalasan belajar siswa. Padahal komik adalah salah satu media komunikasi

yang efektif bagi anak. Dengan komik anak menjadi lebih mudah termotivasi

belajar, konsep-konsep yang abstrak dapat disederhanakan, dan prinsip-prinsip

dapat secara langsung diterapkan. Dengan demikian pembelajaran menjadi lebih

menggairahkan, belajar lebih mudah dan tujuan dapat tercapai lebih optimal.

Pelaksanaan kegiatan pengajaran fisika dengan menggunakan komik

yang dilakukan oleh Tukidi pada tahun 2002 di SMP Negeri 2 Moyudan

menunjukkan pemahaman konsep IPA siswa pada pokok bahasan energi

meningkat untuk tindakan I, II dan III berturut-turut adalah 27,41%; 21,85% dan

36,67%. Tahun 2002 komik “Fisika itu Asyik” dimuat dalam berbagai media

seperti Tabloid Fantasi, Kompas, Media Indonesia dan Koran Tempo. Meskipun

demikian, masih jarang komik fisika yang dicetak dalam bentuk buku sehingga

kurang bisa dinikmati anak-anak dan masih jarang pula komik yang membahas

khusus satu materi pembelajaran.

Dari uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul:

Page 22: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

“Pengembangan Komik Fisika Pokok Bahasan Gerak sebagai Media

Pembelajaran yang Menarik dan Efektif untuk Siswa SMP Kelas VII”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,

maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang timbul sebagai berikut:

1. Pelajaran sains fisika merupakan pelajaran yang sulit dipahami dan kurang

menarik bagi siswa.

2. Pelajaran fisika merupakan pelajaran berat dan serius yang tidak jauh dari

persoalan konsep, pemahaman konsep, penyelesaian soal-soal yang rumit

melalui pendekatan matematis hingga kegiatan praktikum yang menuntut

ketelitian tinggi.

3. Penggunaan buku fisika yang menyajikan materi secara kaku dan

menggunakan bahasa formal membuat siswa kurang bergairah dan merasa

enggan membaca.

4. Menurut sebagian orang tua, guru dan tokoh pendidikan komik bernilai

negatif, bahkan mayoritas sekolah melarang siswa untuk membawa dan

membaca komik.

5. Komik dianggap media penyebab kemalasan belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah yang

muncul, maka dalam penelitian ini penulis bermaksud mengatasi permasalahan

yang muncul dengan mengembangkan komik fisika yang memenuhi kriteria baik,

menarik dan efektif sebagai media pembelajaran. Adapun pembatasan masalah

dalam penelitian ini antara lain :

1. Media komik yang dikembangkan dibatasi pada pokok bahasan Gerak untuk

siswa SMP kelas VII.

2. Media komik yang memenuhi kriteria baik dapat dilihat dari hasil pengisian

angket oleh ahli dan siswa.

Page 23: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

3. Media komik yang menarik dapat dilihat dari hasil pengisian angkat dan

wawancara dengan siswa.

4. Keefektifan media komik dapat dilihat dari hasil tes kognitif siswa sebelum

dan sesudah proses pembelajaran menggunakan media komik.

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut: Bagaimana mengembangkan komik fisika pokok bahasan gerak yang

memenuhi kriteria baik, menarik dan efektif sebagai media pembelajaran untuk

siswa SMP kelas VII?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk

komik yang memenuhi kriteria baik, menarik dan efektif sebagai media

pembelajaran fisika pokok bahasan gerak untuk siswa SMP kelas VII.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini berupa media

pembelajaran fisika dalam bentuk komik. Komik merupakan suatu kartun yang

mengungkapkan suatu karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang

erat, dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan

kepada para pembaca. Komik fisika yang dikembangkan harus mampu

menggambarkan konsep-konsep yang abstrak dalam pokok bahasan gerak yang

dilengkapi dengan gambar serta komposisi warna yang sesuai sehingga dapat

lebih mudah dipahami oleh siswa. Komik fisika dikembangkan sebagai media

pembelajaran, lebih ditekankan untuk mempermudah siswa dalam memahami dan

mengingat kembali materi yang disajikan dalam komik. Media ini juga dapat

digunakan guru pada saat kegiatan belajar mengajar dengan panduan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain itu komik dikemas dalam bentuk buku

cetak sehingga mempermudah ketika dipergunakan. Oleh karena itu dalam

pembuatannya diperlukan penataan layout yang tepat, cetakan yang bagus dan

penyusunan cerita yang runtut agar komik fisika dapat dengan mudah dipelajari.

Page 24: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

G. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian pengembangan komik

fisika ini antara lain :

1. Secara Teoritis

Hasil pengembangan dan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan acuan pengembangan media pembelajaran guna meminimalisasi

kejenuhan dan kebosanan dalam pembelajaran fisika di kelas.

2. Secara Praktis

a. Bagi Pengembang

Untuk menambah pengetahuan dan sebagai sarana untuk menerapkan

pengetahuan di bangku kuliah terhadap masalah yang nyata dan dihadapi

oleh dunia pendidikan.

b. Bagi Guru

Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan alternatif

pemilihan media untuk memberikan tingkat pemahaman secara visual dalam

pembelajaran; penelitian pengembangan ini dapat dimanfaatkan sebagai alat

bantu media dalam merangsang siswa berfikir secara visual.

c. Bagi Siswa

Dapat membantu siswa memahami konsep fisika dengan tingkat

pemahaman yang lebih mudah melalui membaca media visual dalam bentuk

komik, serta menumbuhkan minat dalam belajar fisika, dengan adanya

minat belajar dan rasa senang yang muncul dalam belajar diharapkan bisa

memberikan pengalaman yang lebih konkret dan mudah diingat siswa.

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Dalam pengembangan media pembelajaran ini dimungkinkan adanya

halangan dalam pengembangannya seperti :

1. Peneliti belum mahir dalam membuat komik serta belum menguasai tentang

desain grafis.

2. Diperlukannya imajinasi yang tinggi untuk membuat alur cerita dalam komik

agar tercipta komik yang menarik dan mudah dimengerti.

Page 25: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

a) Pengertian Media Pembelajaran

Arsyad (2007:6) menyatakan bahwa media pembelajaran mempunyai

beberapa istilah diantaranya alat pandang dengar, bahan pengajaran (instructional

material), komunikasi pandang dengar (audio visual communication), pendidikan

alat peraga pandang (visual education), teknologi pendidikan (educational

technology), alat peraga dan alat penjelas. Istilah-istilah yang beragam tentang

media pembelajaran menunjukkan beragamnya definisi dan batasan media

pembelajarn. Beberapa ciri utama media pembelajaran diantaranya merupakan

media fisik atau non fisik, karakter utamanya pada bentuk visual audio, sebagai

alat bantu pada proses belajar mengajar dan berperan dalam kerangka komunikasi

dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran serta dapat

digunakan secara massal, kelompok besar, kelompok kecil dan perorangan.

Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2007:3 ) mengatakan bahwa media

apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian

yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku

teks, dan lingkungan sekolah adalah media. Secara khusus, media dalam

proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun

kembali informasi visual atau verbal.

Heinich, dkk mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang

mengantar informasi antara sumber dan penerima. Apabila media itu membawa

pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung

maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium dari bahasa Latin.

Medium dapat didefinisikan sebagai tengah, perantara atau pengantar terjadinya

komunikasi dari pengirim menuju penerima. Dalam bahasa Arab, media diartikan

sebagai perantara atau pengirim pesan kepada penerima pesan (Arsyad, 2007:3).

Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa

Page 26: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

pesan dari komunikator menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat

dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses

pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator),

bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan

pembelajaran. Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi

terhadap siswa. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media

pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan

data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan

memadatkan informasi.

Menurut Daru Wahyuningsih (2011;283), media pembelajaran dapat

digunakan untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara guru dan murid dan

sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar

kelas. Hal ini disampaikan dalam Seminar Nasional FKIP UNS 2011.

Menurut Sadiman (2009:6), banyak batasan yang diberikan orang tentang

media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education

and Communication Technology/ AECT) di Amerika, membatasi media sebagai

segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan

pesan/informasi.

Menurut para pakar yaitu Gagne dan Briggs dalam Arsyad (2007:4)

bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset,

video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi

dan komputer. Media sebagai suatu komponen sumber belajar atau sebagai

wahana fisik dan non-fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan

siswa sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diungkapkan. Jadi, media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan (bahan pembelajaran) baik fisik maupun non-fisik, sehingga dapat

Page 27: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar

mengajar untuk mencapai tujuan belajar.

b) Ciri-ciri Media Pembelajaran

Gerlach dan Ely (1971) dalam Arsyad (2007:12) mengemukakan tiga ciri

media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja

yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin tidak mampu (atau kurang

efisien) melakukannya. Adapun ketiga ciri tersebut adalah:

1) Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri fiksatif menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Dengan ciri ini,

media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau obyek yang terjadi pada

satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu. Ciri ini amat

penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau obyek yang telah direkam

atau disimpan dengan format media yang dapat digunakan setiap saat.

2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media

memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat

disajikan pada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik

pengambilan gambar time-lapse recording. Kemampuan media dari ciri

manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi

kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau pemotongan

bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang

tentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat

mengubah sikap mereka ke arah yang tidak diinginkan.

3) Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian

ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut

disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus penngalaman yang

relatif sama mengenai kejadian itu.

Page 28: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

c) Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Hamalik (1986) dalam Arsyad (2007:15) mengemukakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media

pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan

data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan

memadatkan informasi.

Levie & Lentz (1982) dalam Arsyad (2007:16) mengemukakan empat

fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:

1) Fungsi Atensi

Media dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi

pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan dalam

materi pelajaran.

2) Fungsi Afektif

Fungsi media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa/mahasiswa ketika

proses belajar mengajar berlangsung.

3) Fungsi Kognitif

Media dapat mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar

memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi

atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4) Fungsi Kompensatoris

Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian konteks untuk memahami

teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan

informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:85) dalam Arsyad

(2007:19), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk

perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu (1)

memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi

instruksi.

Page 29: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan:

1) menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah,

2) membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya,

3) membuat konsep abstrak ke konsep konkret,

4) member kesamaan persepsi,

5) mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak,

6) menyajikan ulang informasi secara konsisten, dan

7) member suasana belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik, sehingga

dapat mencapai tujuan pembelajaran. (Sanaky, 2009:6)

Menurut Kemp & Dayton (1985:3-4) dalam Arsyad (2007:21), meskipun

telah lama disadari bahwa banyak keuntungan penggunaan media pembelajaran,

penerimaannya serta pengintegrasiannya ke dalam program-program pengajaran

berjalan amat lambat. Mereka mengemukakan beberapa hasil penelitian yang

menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral

pengajaran di kelas atau sebagai cara utama pengajaran langsung sebagai berikut:

1) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku.

2) Pengajaran bisa lebih menarik.

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar

dengan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa,

umpan balik, dan penguatan.

4) Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena

kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan

pesan dan isi pelajaran.

5) Kualitas belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar

sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen

pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan

jelas.

6) Pengajaran dapat diberikan kapan dan di mana di inginkan atau diperlukan.

7) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses

belajar dapat ditingkatkan.

8) Peran guru dapat berubah kea rah yang lebih positif; beban guru untuk

menjelaskan isi pelajaran dapat dikurangi sehingga guru dapat memusatkan

perhatian kepada aspek penting lain, misalnya sebagai konsultan atau

penasihat siswa.

Page 30: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:

(1) bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak

bersifat verbalistik; (2) metode pembelajaran lebih bervariasi; (3) siswa menjadi

lebih aktif melakukan beragam aktivitas; (4) pembelajaran lebih menarik; dan (5)

mengatasi keterbatasan ruang. (Trianto, 2009:234)

Sudjana & Rivai (1992:2) dalam Arsyad (2007:24-25) mengemukakan

manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:

1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan

motivasi belajar;

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan

pengajaran;

3) Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan, dan

guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar pada setiap jam pelajaran;

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Sedangkan Encyclopedia of Educational Reserch dalam Hamalik

(1994:15) yang dikutip Arsyad (2007:25) merincikan manfaat media

pembelajaran sebagai berikut:

1) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu

mengurangi verbalisme.

2) Memperbesar perhatian siswa.

3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh

karena itu membuat pelajaran lebih mantap.

4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha

sendiri di kalangan siswa.

5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui

gambar hidup.

6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan

kemampuan berbahasa.

Page 31: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan

membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Selain manfaat yang telah dikemukakan para ahli di atas, manfaat media

pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar, sebagai berikut:

1) Manfaat media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:

a) memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan,

b) menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik,

c) memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik,

d) memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran,

e) membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi pelajaran,

f) membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar, dan

g) meningkatkan kualitas pengajaran.

2) Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar, yaitu:

a) meningkatkan motivasi belajar pembelajar,

b) memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar,

c) memberikan struktur materi pelajaran dan memudahkan pembelajar untuk

belajar,

d) memberikan inti informasi, pokok-pokok, secara sistematik sehingga

memudahkan pembelajar untuk belajar,

e) merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis,

f) menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan, dan

g) pembelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang

disajikan pengajar lewat media pembelajaran.

Dari uraian dan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan beberapa

manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar

sebagai berikut:

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak

sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung

Page 32: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar

sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, indera, dan waktu;

a) obyek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang

kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio atau

model;

b) obyek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat

disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide atau gambar;

c) kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam

puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide

di samping secara verbal;

d) obyek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat

ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi

komputer;

e) kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan

dengan media seperti komputer, film, dan video;

f) peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang

dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong

menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti

time-lapse untuk film, video, slide atau simulasi komputer.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa

tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan

terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.

(Arsyad, 2007:25-27).

d) Macam-macam Media Pembelajaran

Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang paling

sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh

guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di

lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang. Berikut

taksonomi media menurut beberapa ahli yang terdapat dalam Sadiman, dkk,

2009:20-27;

Page 33: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

1) Taksonomi menurut Rudy Bretz

Bertz mengklasifikasikan media ke dalam 8 bentuk yaitu : media audio

visual gerak, media audio visual diam, media audio semi-gerak, media visual

gerak, media visual diam, media semi-gerak, media audio, dan media cetak.

2) Taksonomi menurut Duncan

Taksonomi Duncan disusun menurut tingkat kerumitan perangkat dan

media yang dipergunakan. Semakin rumit jenis perangkat media yang

dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya,

tetapi juga semakin umum penggunaannya dan semakin luas ruang

sasarannya. Sebaliknya, semakin sederhana perangkat media yang digunakan

biayanya akan lebih murah, pengadaannya lebih mudah, sifat penggunaannya

lebih khusus dan lingkup penggunaannya lebih terbatas.

3) Taksonomi menurut Briggs

Taksonomi Briggs mengarah pada karakteristik menurut stimulus atau

rangsangan yang dapat ditimbulkan dari media. Briggs membagi media

menjadi 13, yakni : objek, model, suara langsung, rekaman audio, media

cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai,

film bingkai, film, televise dan gambar.

4) Taksonomi menurut Gagne

Gagne membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu benda untuk

didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar

gerak, film bersuara, dan mesin belajar.

5) Taksonomi menurut Edling

Menurut Edling, media merupakan bagian dari enam unsur rangsangan

belajar, yaitu dua untuk pengalaman audio meliputi kodisifikasi subjektif

visual dan kodifikasi objektif audio, dua untuk pengalaman visual meliputi

kodifikasi subjektif audio dan kodifikasi objektif visual, dan dua pengalaman

belajar tiga dimensi meliputi pengalaman langsung dengan orang dan

pengalaman langsung dengan benda-benda.

Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam

proses belajar mengajar, antara lain :

Page 34: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

1) Media Grafis

Media grafis termasuk media visual, berfungsi menyalurkan pesan dari

sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera

penglihatan.pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol

komunikasi visual. Banyak jenis media grafis diantaranya:

a) Gambar atau Foto

Di antara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling umum

dipakai. Gambar/foto merupakan bahasa yang paling umum, yang dapat

dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana.

b) Sketsa

Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan

bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal

dapat belajar menggambar, maka setiap guru yang baik dapatlah

menuangkan ide-idenya kedalam bentuk sketsa. Sketsa, selain dapat

menarik perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas

penyampaian pesan, harganya pun tidak perlu dipersoalkan sebab media

ini dibuat langsung oleh guru.

c) Diagram

Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan

simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek

secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antar

komponennya atau sifat-sifat proses yang ada. Diagram pada umumnya

berisi petunjuk-petunjuk. Diagram menyaderhanakan hal yang kompleks

sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.

d) Bagan (Chart)

Sepeti halnya media grafis yang lain, bagan atau carta termasuk media

visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-

konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara

visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari

suatu persentasi. Pesan yang akan disampaikan biasanya burupa ringkasan

visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.

Page 35: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

e) Grafik (Graphs)

Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang

menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Untuk melengkapinya sering

kali simbol-simbol verbal digunakan pada grafik. Fungsi grafik adalah

untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan

perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling

berhubungan secara singkat dan jelas. Berbeda dengan bagan, grafik

disusun berdasarkan prisip-prinsip matematik dan menggunakan data-data

komparatif.

f) Kartun

Kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-

simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau

sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.

Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian, mempengaruhi

sikap maupun tingkah laku. Kalau makna kartu mengena, pesan yang besar

bisa disajikan secara ringkas dan kesannya akan tahan lama di ingatan.

g) Poster

Poster dapat digunakan untuk menyampaikan kesan serta untuk

mempengaruhi orang-orang membeli produk baru dari suatu perusahaan

atau mengikuti saran dari pemerintah. Poster dapat dibuat di atas kertas,

kain, batang kayu, seng dan semacamnya.

h) Peta dan Globe

Peta dan globe digunakan untuk menyajikan data-data lokasi.

i) Papan Flanel

Papan flannel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan

pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Gambar-gambar yang

akan disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat

dipakai berkali-kali.

2) Teks

Media ini membantu pembelajar fokus pada materi yang disukai karena

pembelajar cukup mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang

Page 36: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

menuntut konsentrasi, serta sangat cocok bila digunakan sebagai media untuk

memberikan motivasi.

3) Audio

Media audio memudahkan dalam mengidentifikasi obyek-obyek,

mengklasifikasikan obyek, mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu

obyek, membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret. Contoh dari

media audio ialah radio dan tape recorder.

4) Animasi

Media animasi mampu menunjukkan suatu proses abstrak di mana pengguna

ingin melihat pengaruh perubahan suatu variabel terhadap proses tersebut.

Namun media animasi menyediakan suatu tiruan yang bila dilakukan pada

peralatan yang sesungguhnya terlalu mahal untuk mendapatkannya atau

berbahaya dan berbagai macam kendala lainnya.

5) Video

Video mungkin saja kehilangan detail dalam pemaparan materi karena siswa

harus mampu mengingat detail dari scene to scene (per adegan). Umumnya

pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan

melalui teks sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam

berinteraksi dengan materi. Video memaparkan keadaan riil dari suatu proses,

fenomena atau kejadian sehingga dapat memperkaya pemaparan. Video

sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau

psikomotor.

Kemp dan Dayton mengelompokkan media yang banyak dianut oleh para

pengelola pendidikan menjadi 8 kelompok yaitu:

1) Cetak

2) Pajang

3) Proyeksi Visual Diam (OverHead Transparan/OHT)

4) Rekaman dengan Audiotape

5) Seri slide dan filmstrips

6) Multi-image

7) Rekaman video dan film hidup

8) Komputer (Arsyad, 2007:37)

Page 37: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

e. Pemilihan dan Penggunaan Media

Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis

yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media

adalah sebagai berikut:

1) Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari

pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan

latihan.

2) Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang

berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan intelijensi, tingkat

pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan

kesiapan siswa untuk belajar.

3) Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka

pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam

pembelajaran semakin besar.

4) Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah dipahami jika isi dan

prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan

diorganisasikan ke dalam urutan-urutan yang bermakna.

5) Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik

pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai

yang mungkin merupakan prasyarat untuk menggunakan media dengan

sukses.

6) Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta

kecakapan amat berpengaruh dan bertahan.

7) Partisipasi. Partisipasi aktif oleh siswa jauh lebih baik daripada

mendengarkan dan menonton secara pasif. Partisipasi artinya kegiatan mental

atau fisik yang terjadi di sela-sela penyajian materi pelajaran.

8) Umpan balik. Pengetahuan tentang hasil belajar, pekerjaan yang baik, atau

kebutuhan untuk perbaikan pada sisi-sisi tertentu akan memberikan

sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.

Page 38: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

9) Penguatan (reinforcement). Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan

amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif

mempengaruhi tingkah laku.

10) Latihan dan pengulangan. Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapat

menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah

pengetahuan atau keterampilan itu sering diulangi dan dilatih dalam berbagai

konteks.

11) Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan

seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau

situasi baru.

Sementara itu kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa

media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Ada

beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media.

1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip,

atau generalisasi.

3) Praktis, luwes, dan bertahan.

4) Guru terampil dalam menggunakannya.

5) Pengelompokkan sasaran.

6) Mutu teknis.

Pertimbangan media yang akan digunakan dalam pembelajaran menjadi

pertimbangan utama, karena media yang dipilih harus sesuai dengan:

1) tujuan pengajaran,

2) bahan pelajaran,

3) metode mengajar,

4) tersedia alat yang dibutuhkan,

5) pribadi pengajar,

6) minat dan kemampuan pembelajar, dan

7) situasi pengajaran yang sedang berlangsung. (Hamalik, 1989 dalam Sanaky,

2004:6)

Keterkaitan antara media pembelajaran dengan tujuan, materi, metode,

dan kondisi pembelajar, harus menjadi perhatian dan pertimbangan pengajar

untuk memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran di kelas,

sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan

Page 39: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

pembelajaran. Sebab media pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri, tetapi terkait

dan memiliki hubungan secara timbal balik dengan empat aspek tersebut. Dengan

demikian, alat-alat, sarana, atau media pembelajaran yang digunakan harus

disesuaikan dengan empat aspek tersebut, untuk mencapai tujuan pembelajaran

secara efektif dan efisien.

f. Prinsip Pengembangan Media Pembelajaran

Urutan dalam mengembangkan media pembelajaran dapat diutarakan

sebagai berikut:

1) Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa

Sebagai perancang program media maka harus mengetahui pengetahuan atau

keterampilan awal siswa. Suatu program media akan dikatakan terlalu mudah

jika siswa tersebut memiliki sebagian besar pengetahuan/keterampilan yang

disajikan program media tersebut. Sebaliknya program akan dipandang terlalu

sulit apabila siswa belum memiliki keterampilan/pengetahuan prasyarat yang

diperlukan siswa sebelum menggunakan program media tersebut.

2) Perumusan Tujuan

Tujuan merupakan pernyataan yang menunjukkan perilaku yang harus dapat

dilakukan siswa setelah ia mengikuti proses instruksional tertentu. Untuk

dapat menentukan tujuan instruksional dengan baik ada beberapa ketentuan

yang perlu diperhatikan:

a) Tujuan instruksional harus berorientasi pada siswa bukan pada guru.

b) Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional.

3) Pengembangan Materi Pembelajaran

Untuk dapat mengembangkan bahan instruksional yang mendukung

tercapainya tujuan, tujuan yang telah dirumuskan harus dianalisis lebih lanjut.

Penyajian materi harus diorganisasikan menurut urutan yang logis, artinya

dari yang sederhana ke yang rumit atau dari yang konkret ke yang abstrak.

Dalam membuat urutan penyajian materi perlu diingat bahwa ada

kemampuan atau keterampilan yang saling bergantung.

Page 40: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

4) Perumusan Alat Pengukur Keberhasilan

Alat pengukur keberhasilan siswa perlu dirancang dengan seksama sebaiknya

dikembangkan sebelum naskah program media ditulis atau sebelum kegiatan

belajar mengajar dilaksanakan. Alat pengukur keberhasilan dapat berupa tes,

penugasan, ataupun daftar cek perilaku.

5) Penulis Naskah Media

Pada tahap ini pokok–pokok materi instruksional yang telah diuraikan pada

bab terdahulu perlu diuraikan lebih lanjut untuk kemudian disajikan kepada

siswa. Agar materi instruksional yang telah dibuat dapat disampaikan melalui

media, materi perlu dituangkan dalam tulisan dan atau gambar yang disebut

naskah program media.

6) Evaluasi Program Media

Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang dibuat dapat

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Ada dua bentuk

pengujicobaan media yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. (Sadiman,

dkk, 2009:99-181)

g. Evaluasi Media Pembelajaran

Evaluasi media pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara,

seperti dengan diskusi kelas atau diskusi kelompok, wawancara, dan observasi.

Menurut Walker & Hess dalam Arsyad (2007:175) memberikan kriteria dalam

mereview perangkat lunak media pembelajaran yang berdasarkan kepada kualitas,

yaitu:

1) Kualitas isi dan tujuan meliputi ketepatan, kepentingan, kelengkapan,

keseimbangan, minat/perhatian, keadilan, dan kesesuaian dengan situasi

siswa.

2) Kualitas instruksional meliputi memberikan kesempatan belajar, memberikan

bantuan untuk belajar, kualitas memotivasi, flekssibilitas instruksionalnya,

kualitas tes dan penilaiannya, dapat memberi dampak bagi siswa, dapat

membawa dampak bagi guru dan pembelajarnya.

Page 41: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

3) Kualitas teknis meliputi keterbacaan, mudah digunakan, kualitas

tampilan/tayangan, kualitas penanganan jawaban, kualitas pengelolaan

programnya, dan kualitas pendokumentasiannya.

Aspek dan kriteria penilaian media pembelajaran hasil dari penyusunan

dan diskusi tentang aspek dan kriteria penilaian media pembelajaran

(www.romisatriawahono.net) adalah:

1) Aspek Rekayasa Perangkat Lunak

a) Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media

pembelajaran.

b) Reliable (handal).

c) Maintainable (dapat dipelihara/dikelola dengan mudah).

d) Usabilitas (mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya).

e) Ketepatan pemilihan jenis aplikasi/software/tool untuk pengembangan.

f) Kompatibilitas (media pembelajaran dapat diinstalasi/dijalankan di

berbagai hardware dan software yang ada).

g) Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam

eksekusi.

h) Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi:

petunjuk instalasi (jelas, singkat, lengkap), trouble shooting (jelas,

terstruktur, dan antisipatif), desain program (jelas, menggambarkan alur

kerja program).

i) Reusable (sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat

dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran lain).

2) Aspek Desain Pembelajaran

a) Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan, realistis).

b) Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/KD/Kurikulum.

c) Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran.

d) Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran.

e) Interaktivitas.

f) Pemberian motivasi belajar.

g) Kontekstualitas dan aktualitas.

Page 42: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

h) Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar.

i) Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran.

j) Kedalaman materi.

k) Kemudahan untuk dipahami.

l) Sistematis, runut, alur logika jelas.

m) Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, latihan.

n) Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran.

o) Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi.

p) Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi.

3) Aspek Komunikasi Visual

a) Komunikatif; sesuai dengan pesan dan dapat diterima/sejalan dengan

keinginan sasaran.

b) Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan.

c) Sederhana dan memikat.

d) Audio (narasi, sound effect, backsound,musik).

e) Visual (layout design, typography, warna).

f) Media bergerak (animasi, movie).

g) Layout Interactive (ikon navigasi).

2. Komik Sebagai Media Pembelajaran

a. Pengertian Komik

Komik berasal dari bahasa Inggris comics yang merupakan perwujudan

utama dari gejala sastra gambar, sedangkan istilah komik dalam bahasa Prancis

dikenal istilah bande dessinee yang memiliki arti sama dengan komik bersambung

yang dimuat dalam surat kabar.

Komik merupakan cerita bergambar disertai dengan sedikit teks yang

biasa ditulis dalam suatu gelembung (Esti Swatika Sari, 2001: 29). Sedangkan

Heru Dwi Waluyanto (2005: 51) menyatakan bahwa komik adalah suatu bentuk

media komunikasi visual yang mempunyai kekuatan menyampaikan informasi

secara populer dan mudah dimengerti. Menurut Achyar Sikumbang (2008: 192),

komik adalah media yang terdiri dari perpaduan rangkaian kata-kata atau teks

Page 43: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dengan gambar yang bertujuan menyampaikan suatu cerita, informasi,

pengetahuan, atau pesan-pesan tertentu yang dikemas dalam suatu alur cerita yang

khas melalui proses cetak (untuk membedakan dengan animasi).

Menurut McCloud (2008:9), komik merupakan pilihan yang

berkesinambungan terdiri dari pencitraan, alur cerita, dialog, komposisi gestur dan

satu ton pilihan lainnya. Sedangkan Lubis dalam Nelly Yani BP (2006: 28)

mengatakan bahwa komik dianggap sebagai salah satu media komunikasi yang

identik dengan gambar meskipun komik memberi kesempatan berekspresi secara

verbal dan visual akan tetapi sebagi media seni, komik tetap berada dalam batas-

batas komunikasi.

Komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang

mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat

dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada

para pembaca (Sudjana, 2007:64). Adapun karakteristik komik antara lain:

1) komik terdiri atas berbagai situasi cerita bersambung,

2) komik bersifat humor,

3) perwatakan lain dari komik harus dikenal agar kekuatan medium bisa

dihayati,

4) komik memusatkan perhatian di sekitar rakyat,

5) cerita pada komik mengenai diri pribadi sehingga pembaca dapat segera

mengidentifikasikan dirinya melalui perasaan serta tindakan dan perwatakan

tokoh utamanya,

6) ceritanya ringkas dan menarik perhatian,

7) dilengkapi dengan aksi bahkan dalam lembaran surat kabar dan buku-buku,

dan

8) komim dibuat lebih hidup serta diolah dengan pemakaian warna-warna utama

secara bebas.

Namun para ahli masih belum sependapat mengenai definisi komik,

sebagian di antaranya berpendapat bahwa bentuk cetaknya perlu ditekankan, yang

lain lebih mementingkan kesinambungan image dan teks dan sebagian yang lain

lebih menekankan sifat kesinambungannya.

Page 44: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b. Tahapan Pembuatan Komik

Komik memiliki sesuatu yang saling berkaitan dan menjadi rangkaian

yang menguatkan suatu alur cerita yaitu pencitraan, alur cerita, dialog, komposisi,

gesture dan bermacam pilihan lainnya. Pilihan-pilihan itu terbagi menjadi lima

tipe dasar :

1) Pilihan Momen

Pemilihan momen adalah memilih momen-momen yang ingin

ditampilkan ke dalam panel dan momen-momen yang harus dibuang.

Dotambah dengan pemilihan transisi panel yang baik, komikus dapat

menghemat panel demi efisiensi, menambah panel demi penekanan, mengatur

intensitas cerita, dan hal-hal lainnya.

2) Pilihan Bingkai

Pemilihan bingkai adalah tahap ketika komikus menetukan seberapa

dekat bingkai sebuah aksi untuk menunjukkan rincian yang pantas atau

seberapa jauh bingkai agar pembaca dapat melihat tempat aksi berlangsung

dan mungkin membangkitkan kesan berada di tempat kejadian. Proses ini

ditentukan oleh faktor-faktor komposisi sepeti cropping (tata pandang),

balance (keseimbangan), dan tilt (kemiringan) yang mempengaruhi

tanggapan pembaca terhadap dunia di dalam komik serta posisi mereka di

sana. Dalam proses cropping misal komikus memilih pengambilan sudut

pandang atas/ tengah/ bawah maupun close up/ middle shot/ long shot.

Sedangkan dalam balance, komikus mengatur rona agar keseimbangan fokus

dalam panel tepat. Adapun tilt digunakan untuk memberi efek tertentu seperti

kesan gerak maupun dramastis.

3) Pilihan Citra

Pemilihan citra adalah bagaimana komikus mengisi bingkai dengan

gambar yang membawa dunia cerita yang ia buat ke dalam bentuk rupa yang

terlihat hidup. Pemilihan citra untuk komik tentu saja berbeda-beda sesuai

dengan gaya setiap komikus, ada yang realistis-naturalis, ada yang kartun,

dan lain-lain. Tentu saja, apaun gaya yang dipilih masing-masing komikus,

yang utama dan yang terpenting adalah bagaimana berkomunikasi dengan

Page 45: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

cepat, jelas dan tepat kepada pembaca. Untuk komik bergenre tertentu,

mungkin lebih tepat pemilihan gaya realis sedangkan untuk genre yang lain

gaya kartun lebih cocok. Tentu saja perihal pemilihan citra ini tidak hanya

terbatas pada karakter komik saja melainkan meliputi background dan detil-

detilnya. Pemilihan citra yang baik akan sangat mempengaruhi kesan

pembaca terhadap dunia di dalam komik itu sendiri.

4) Pilihan Kata

Dalam komik, kata dapat muncul dalam beberapa hal. Pertama, kata

dapat menjadi narasi untuk menjelaskan gambar. Kedua, kata dapat berperan

maksimal sebagai dialog atau percakapan dalam komik. Hal ini dapat

terwujud dalam bentuk balon kata dan semacamnya. Ketiga, kata juga dapat

mengambil fungsi sound effect (efek suara) untuk membuat pembaca

“mendengar” bunyi yang terjadi dalam komik. Yang terakhir, kata dapat

menjadi bagian langsung dari gambar sebagai bentuk terintegrasi. Sebagai

contoh adalah penggunaan kata dalam gambar rumah makan atau gapura desa

dan lain-lain.

5) Pilihan Alur

Terakhir, pemilihan alur dalam komik sangat berkaitan dengan tata

panel. Tujuan utama pemilihan alur adalah untuk menuntun pembaca

mengikuti jalan cerita komik dari awal sampai akhir. Dalam komik, alur baca

yang baik ditentukan dengan pengaturan panel ke panel yang tepat, baik itu

penempatan panel maupun jarak antar panel. Di berbagai negara, alur baca

yang disepakati oleh komikus dan pembaca melalui perjanjian tidak tertulis

adalah dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Dalam manga, alur kiri-

kanan menjadi kanan-kiri. Oleh karena itu, pengaturan alur yang baik dapat

menuntun pembaca untuk menyusuri panel demi panel dari awal sampai

akhir, tanpa meyebabkan kebingungan, sesuai naluri alamiah setiap pembaca,

entah yang menggunakan alur kiri-kanan atau sebaliknya. Sedangkan media

lain seperti :

a) Animasi menggunakan efek suara atau dialog yang menguatkan alur

cerita.

Page 46: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b) Sketsa adalah bentuk dasar gambar berupa garis sebagai acuan dalam

menggambar (tahap awal pembuatan objek gambar)

c) Kartun adalah sebuah gambar yang dibuat berdasarkan bentuk asli tetapi

lebih disederhanakan lagi.

d) Karikatur adalah gambar ilustrasi yang menonjolkan karakteristik objek.

c. Bagian-Bagian Komik

Mengembangkan media yang menggunakan ilustrasi komik penting

diperhatikan juga bagian-bagian dari komik itu sendiri. Bagian-bagian tersebut

antara lain:

1) Karakter adalah semua tokoh yang ada dalam komik.

2) Frame adalah ruangan yang membatasi adegan cerita yang satu dengan yang

lain.

3) Balon kata, adalah ruangan bagi percakapan yang iducapkan oleh para

karakter.

4) Narasi adalah merupakan kalimat penjelas yang dikemukakan oleh komikus.

5) Efek suara adalah efek yang diberikan pada visualisasi kata atau uraian

kalimat yang diucapkan karakternya.

6) Latar belakang adalah penggambaran suasana tempat karakter yang sedang

dibicarakan oleh komikus.

d. Bentuk Komik

Setiyono (2007: 13) menyatakan bahwa komik dibedakan menjadi 4

bentuk yaitu:

1) Komik satu panel adalah komik yang terbit hanya satu kali tanpa memiliki

tokoh cerita yang dapat muncul setiap kali penerbitan.

2) Komik harian (daily comic) adalah komik yang setiap hari terbit pada surat

kabar dan berganti kisah dengan tokoh komik yang tetap.

3) Komik strip (comic strip) merupakan bentuk komik yang disiapkan untuk

muncul sebagian-sebagian secara teratur dan berurutan dengan demikian

memiliki tokoh cerita dengan kisah yang berkesinambungan.

4) Komik buku (comic book) merupakan pengembangan dari komik strip yang

disusun dalam bentuk buku atau majalah.

Page 47: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

e. Kelebihan dan Kekurangan Komik

1) Kelebihan Media Komik

Sebagai salah satu media visual, media komik tentunya memiliki

kelebihan tersendiri jika dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar.

Kelebihan media komik tersebut antara lain:

a) Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah

kemampuannya dalam menciptakan minat peserta didik,

b) Membimbing minat baca yang menarik pada peserta didik,

c) Melalui bimbingan dari guru, komik dapat berfungsi sebagai jembatan

untuk menumbuhkan minat baca,

d) Komik menambah pembendaharaan kata-kata pembacanya,

e) Mempermudah anak didik menangkap hal-hal atau rumusan yang

abstrak,

f) Dapat mengembangkan minat baca anak pada salah satu bidang studi

yang lain,

g) Seluruh jalan cerita komik menuju satu hal yakni kebaikan atau studi

yang lain (http://digilib.unnes.ac.20/04/2011).

2) Kelemahan Media Komik

Media komik di samping mempunyai kelebihan, juga memiliki

kelemahan dan keterbatasan kemampuan dalam hal-hal tertentu. Kelemahan

media komik antara lain :

a) Guru harus menggunakan motivasi potensial dari buku-buku komik,

tetapi tidak boleh berhenti di situ saja, apabila minat baca telah

dibangkitkan cerita bergambar harus dilengkapi oleh materi bacaan film,

gambar, model tetap (foto), percobaan serta berbagai kegiatan yang

kreatif (Rohani, 1997:78).

b) Kemudahan orang membaca komik membuat malas membaca sehingga

menyebabkan penolakan-penolakan atas buku-buku yang tidak

bergambar.

c) Banyak aksi-aksi yang menonjolkan kekerasan ataupun tingkah laku

yang tidak baik (http://digilib.unnes.ac.20/04/2011).

Page 48: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

f. Fungsi Komik

Dalam www.wikipedia.com, komik merupakan media komunikasi yang

kuat. Fungsi-fungsi yang bisa dimanfaatkan oleh komik antara lain adalah komik

untuk informasi pendidikan, komik untuk advertising, maupun komik sebagai

sarana hiburan. Tiap jenis komik memiliki kriteria-kriteria tertentu yang harus

dipenuhi agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan jelas.

Komik untuk informasi pendidikan, baik cerita maupun desainnya

dirancang khusus untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan. Inti pesan baru

harus dapat diterima dengan jelas, misalnya ”hindari pemecahan masalah dengan

cara kekerasan.” Namun komik ini juga harus memiliki alur cerita yang menarik

bagi pembaca. Jika tidak, komik akan terasa menggurui dan membosankan.

Komik juga dapat dimanfaatkan sebagai media advertising. Maskot suatu

produk dapat dijadikan tokoh utama dengan sifat-sifat sesuai dengan citra yang

diinginkan produk tersebut. Sementara pembaca dengan senang hati membaca

komik, pesan-pesan promosi produk dapat tersampaikan (soft selling).

Komik sebagai sarana hiburan merupakan jenis komik yang paling umum

dibaca oleh anak-anak dan remaja. Bahkan sebagai hiburan sekali pun komik

dapat dapat memiliki muatan yang baik. Nilai-nilai seperti kesetiakawanan,

persahabatan dan semangat pantang menyerah dapat digambarkan secara dramatis

dan menggugah hati pembaca.

g. Aplikasi Komik dalam Pembelajaran

Nilai edukatif media komik dalam proses belajar mengajar tidak

diragukan lagi. Media komik dalam proses belajar mengajar menciptakan minat

para peserta didik, mengefektifkan proses belajar mengajar, dapat meningkatkan

minat belajar dan menimbulkan minat apresiasinya. Komik menjadi pilihan

karena adanya kecenderungan banyak siswa lebih menyenangi bacaan media

hiburan seperti komik dibandingkan dengan menggunakan waktu mereka untuk

belajar atau mengerjakan tugas rumah.

Pengorganisasian komik yang baik akan membawa siswa melalui

pengalaman belajar yang sesuai dan terorganisir dari satu konsep ke konsep

berikutnya. Kondisi yang demikian akan sangat membantu siswa dalam

Page 49: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

membentuk struktur fisika. Pemahaman konsep harus diikuti latihan-latihan untuk

memberikan keyakinan diri bahwa konsep-konsep yang dipelajari benar-benar

dipahami secara mantap sebelum beralih ke konsep berikutnya.

Komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan stimulus

berpikir kreatif. Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan

mengembangkan komunikasi lisan, mengembangkan proses berpikir kognitif,

ungkapan perasaan, dan meningkatkan kepekaan seni (Rothlein dan Meinbach,

1991).

Sedangkan menurut Davis (1997) komik yang begitu menarik sebagai

suatu alat pendidikan disebabkan karena:

(a) a built-in desire to learn through comics; (b) easy accessibility in

daily newspaper and bookstand; (c) the novel and ingenious way in

which this authentic medium depicts real-life language and “every facet

of people and society”; and (d) the variety of visual and linguistic

element and codes tahet appeal to student with different learning style.

Media komik dalam pembelajaran sebaiknya tidak menggunakan kata-

kata kotor tetapi menggunakan kata-kata yang mengandung pesan-pesan

pengetahuan gambar-gambar pelaku kekerasan diganti dengan contoh-contoh

perilaku bernuansa moral, adegan percintaan diganti dengan adegan yang

mengarahkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama makhluk dan

penciptaNya. Selain itu, komik yang dikembangkan juga disesuaikan dengan

tujuan dan materi yang akan diajarkan.

Hal ini dikarenakan gambar-gambar kartun disukai oleh siswa. Fungsi

gambar tersebut hanya sebagai ilustrasi dari cerita yang disajikan yang sesuai

dengan materi yang dibahas. Meskipun demikian, tokoh yang digunakan tetap

sama sesuai dengan materi yang disajikan nanti. Komik dapat menyampaikan

materi-materi fisika yang masih abstrak bagi siswa. Salah satunya adalah materi

Gerak.

Page 50: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3. Konsep Gerak

a. Pengertian Gerak

Benda dikatakan bergerak jika mengalami perubahan kedudukan terhadap

titik acuan tertentu. Titik acuan merupakan sembarang titik yang dipakai

sebagai patokan.

b. Arti Gerak Lurus

Benda bergerak lurus, jika benda itu berpindah posisi sepanjang garis lurus.

Contoh :

- Buku yang dijatuhkan

- Bola bilyar yang di sodok

- Pelari 100 m

c. Gerak Relatif

Gerak bersifat relatif artinya, benda dapat dikatakan bergerak terhadap titik

acuan tertentu, tetapi tidak bergerak terhadap benda lain. Gerak benda

tergantung dari titik acuan yang ditetapkan.

(Surya, 2008:33-38)

d. Jarak dan Perpindahan

1) Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi benda dihitung dari

dari titik awal.

Perpindahan selalu dituliskan besar dan arahnya, dan tergolong dalam

besaran vektor.

2) Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh benda.

Jarak tidak mempunyai arah, sehingga tergolong besaran skalar.

Contoh :

Sebuah mobil bergerak dari titik O-W-O-Y-Z-Y, maka jarak dan

perpindahan benda adalah :

Jarak = 5+5+3+3+3 = 19 satuan

Perpindahan = O-Y = 3 satuan

Page 51: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

e. Kelajuan dan Kecepatan

Kelajuan adalah jarak yang ditempuh dibagi dengan waktu yang

diperlukan untuk menempuh jarak tersebut.

𝐾𝑒𝑙𝑎𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑚 =𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ (𝑚)

𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ (𝑠)

Kelajuan rata-rata adalah hasil bagi jarak total yang ditempuh dengan

waktu tempuh.

𝑣 = 𝑠

𝑡 (2.1)

Keterangan :

𝑣 = kelajuan rata-rata (𝑚/𝑠)

𝑠 = jarak total (𝑚)

𝑡 = waktu tempuh total (𝑠)

Kecepatan dapat didefinisikan sebagai tingkat perubahan posisi terhadap

waktu. Kecepatan merupakan besaran vektor, yang mempunyai arah

maupun besar.

𝑣 =∆𝑥

∆𝑡 (2.2)

Keterangan :

𝑣 = kecepatan (𝑚/𝑠)

∆𝑥 = perpindahan (𝑚)

∆𝑡 = perubahan waktu (𝑠)

Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan (bukan dalam

jarak tempuh total) dibagi dengan selang waktu.

𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =𝑃𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛

𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ

(Sugiyarto,2008:185-188)

f. Gerak Lurus Beraturan

Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus dengan kecepatan tetap (konstan).

Karena lintasannya yang lurus maka pada GLB perpindahan dan jarak

besarnya sama, sehingga secara matematis hubungan jarak, kecepatan dan

waktu tempuh dapat dituliskan :

Page 52: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

𝑣 =𝑠

𝑡 (2.3)

Keterangan :

𝑣 = kecepatan (𝑚/𝑠)

𝑠 = jarak/perpindahan (𝑚)

𝑡 = waktu tempuh (𝑠)

Secara grafik dapat dilukiskan sebagai berikut :

Gambar 2.1. Grafik Hubungan Kecepatan dan Waktu pada GLB

g. Gerak Lurus Berubah Beraturan

GLBB adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan memiliki

kecepatan setiap saat berubah secara beraturan (besar percepatan tetap).

Percepatan adalah perubahan kecepatan terhadap selang waktu.

𝑎 =∆𝑣

𝑡=

𝑣2−𝑣1

𝑡 (2.4)

Keterangan :

𝑎 = percepatan (𝑚/𝑠2)

∆𝑣 = perubahan kecepatan (𝑚/𝑠)

𝑣1 = kecepatan awal (𝑚/𝑠

𝑣2 = kecepatan akhir ( 𝑚/𝑠)

𝑡 = selang waktu (𝑠)

Jika 𝑣0 menyatakan kelajuan benda mula-mula (𝑡 = 0) dan 𝑣𝑡menyatakan

kelajuan benda benda pada waktu 𝑡, maka kelajuan rata-rata benda (𝑣 ) dapat

dituliskan :

𝑣 =𝑣𝑡 + 𝑣0

2

Page 53: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Dan jaraknya 𝑠 = 𝑣 . 𝑡, maka 𝑠 =𝑣𝑡+𝑣0

2. 𝑡

Percepatan 𝑎 =𝑣𝑡−𝑣𝑜

𝑡 maka 𝑡 =

𝑣𝑡−𝑣0

𝑎 atau

𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎. 𝑡 (2.5)

Dari persamaan di atas diperoleh

𝑠 =𝑣𝑡 + 𝑣0

2.𝑣𝑡 − 𝑣0

𝑎=

𝑣𝑡2 − 𝑣0

2

2. 𝑎

Atau 𝑣𝑡2 − 𝑣0

2 = 2. 𝑎. 𝑠 maka

𝑣𝑡2 = 𝑣0

2 + 2. 𝑎. 𝑠 (2.6)

𝑠 =(𝑣0+𝑎 .𝑡+𝑣0)

2. 𝑡 atau 𝑠 =

(2.𝑣0 .𝑡+𝑎 .𝑡2)

2

Jadi,

𝑠 = 𝑣0 . 𝑡 +1

2. 𝑎. 𝑡2 (2.7)

Keterangan :

𝑎 = percepatan (𝑚/𝑠2)

𝑣0 = kecepatan awal (𝑚/𝑠

𝑣𝑡 = kecepatan akhir ( 𝑚/𝑠)

𝑡 = selang waktu (𝑠)

𝑠 = jarak (𝑚)

𝑠 menyatakan jarak yang ditempuh benda yang bergerak dengan percepatan

tetap 𝑎 selama waktu 𝑡 dari kedudukan mula-mulanya.

Gambar 2.2. Grafik Hubungan antara (a) s-t, (b) v-t, (c) a-t pada GLBB

Contoh GLBB dalam kehidupan sehari-hari adalah gerak jatuh bebas kelereng

dari atas meja.

(Winarsih, 2008:205-211)

Page 54: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Beberpa penelitian yang relevan dengan penelitian ini dapat dipaparkan

hasilnya sebagai berikut:

1. Hasil penelitian pengembangan yang telah dilakukan oleh Riska Dwi

Novianti pada tahun 2005 dengan judul “Pengembangan Media Komik

Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Bentuk Soal

Cerita Bab Pecahan pada Siswa Kelas V SDN Ngembung ” telah disimpulkan

termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan perhitungan dengan taraf

signifikasi 5%, bd=23-1=22 sehingga diperoleh t table 2,04 ternyata t hitung

lebih besar dari t table yaitu 5,56>2,04. Hal ini menunjukkan bahwa hasil

pemahaman siswa telah mengalami peningkatan setelah memanfaatkan Media

Komik Pembelajaran. Pada uji kelompok besar media komik yang dihasilkan

memiliki aspek daya tarik 96,5%, materi 96,85%, dan cerita 96,8%.

2. Penelitian Sortino pada tahun 2003 dengan judul “The comics of Clamat’:the

use of a comics as a linguistic mediator” menunjukkan bahwa dengan

menggunakan media komik dapat mendorong perkembangan diagram mental

atau logika yang menggunakan simbol matematis tertentu, mendorong untuk

mengingat suatu formula atau untuk memahami suatu situasi masalah secara

lebih baik dan hubungan antara data pada masalah tertentu.

3. Pengembangan media oleh Istianah Qudsi FT dengan judul “Pengembangan

Komik Fisika pada Pokok Bahasan Bunyi sebagai Media Pembelajaran yang

Efektif dan Menarik untuk siswa SMP kelas VIII” tahun 2008, dari hasil

evaluasi mahasiswa didapatkan persentase hasil keseluruhan untuk kualitas

komik sebesar 70,62% dinyatakan cukup valid dan 73,75% untuk daya tarik

komik dinyatakan cukup tinggi. Evaluasi ahli mendapatkan persentase hasil

keseluruhan untuk kualitas komik adalah 78,33% untuk ahli materi

dinyatakan cukup valid, dan 84,44% untuk ahli media dinyatakan valid.

Sedangkan dari hasil uji coba pada audiens/siswa menghasilkan persentase

kualitas komik keseluruhan 80,81% dan dinyatakan valid, persentase daya

tarik komik keseluruhan 83,00% dinyatakan memiliki daya tarik tinggi, dan

hasil tes nilai rata-rata kelas mencapai 77,50 lebih tinggi dari SKM yaitu 72.

Page 55: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Berdasarkan hasil tersebut dinyatakan komik yang dihasilkan valid, menarik,

dan efektif sebagai media pembe-lajaran fisika pokok bahasan bunyi untuk

siswa SMP kelas VIII.

4. Sedangkan hasil penelitian Ramlan tahun 2004 menunjukkan: (1) agar

gambar seni rupa yang digunakan untuk media pembelajaran dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa, harus memenuhi persyaratan-

persyaratan, antara lain ilustrasi gambar harus erat kaitannya dengan

kehidupan sehari-hari, diproduksi bagus, menyatu dengan teks, ukurannya

besar, komposisi yang baik, berwarna dan bervariasi; (2) apabila gambar seni

rupa digunakan sebagai media pembelajaran, akan melahirkan aktivitas pada

proses pembelajaran; (3) Pembelajaran dengan menggunakan media gambar

seni rupa dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar; dan (4)

media gambar seni rupa apabila digunakan untuk pembelajaran akan

berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.

C. Kerangka Berfikir

Dalam proses belajar mengajar dibutuhkan suatu alat bantu untuk

menyampaikan materi pembelajaran, agar lebih mudah diterima oleh siswa. Alat

bantu itulah yang banyak disebut sebagai media pembelajaran. Media pembajaran

yang digunakan sekarang ini tidak terbatas hanya papan tulis, alat praktikum dan

buku-buku pelajaran, tetapi telah berkembang menggunakan sarana yang lebih

mudah menggunakan multimedia. Meskipun demikian media cetak tampaknya

tidak akan ditinggalkan sebagai sarana pengajaran dan sudah nyata bahwa bahan

cetak akan selalu memegang peranan penting dalam pendidikan, serta tidak semua

sekolah dan guru siap menggunakan multimedia.

Pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dan peserta didik

untuk mencapai tujuan tertentu. Media pembelajaran diperlukan sebagai alat bantu

untuk menjembatani proses komunikasi interaksi edukatif yang lebih efektif.

Komunikasi dapat dikatakan efektif bila pesan yang disampaikan dapat diterima

dengan persepsi yang sama oleh penerima pesan, dalam hal ini penerima pesan

adalah peserta didik. Menyampaikan pesan dengan menampilkannya dalam

Page 56: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

bentuk gambar-gambar visual yang menarik melalui media komik dapat

merangsang peserta didik untuk belajar dan memudahkan memahami makna atau

pesan yang ingin disampaikan dalam pembelajaran.

Gambar yang disajikan dalam media komik pembelajaran adalah

peristiwa-peristiwa yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari yang ada

kaitannya dengan fisika. Dan diatur sedemikian rupa agar siswa tidak jenuh dalam

membacanya, khususnya dalam merealisasi konsep-konsep pelajaran yang bersifat

abstrak apabila disajikan dalam bentuk teori saja dan perlu adanya penyajian

konkrit, seperti konsep-konsep pada ilmu sains. Dalam hal inilah komik

pembelajaran berperan besar dalam menyajikan konsep-konsep abstrak tersebut

ke dalam contoh yang konkrit dalam ke hidupan sehari-hari. Komik sebagai alat

untuk memecahkan permasalahan dalam proses belajar, sehingga proses

pembelajaran dapat berjalan efektif, efisien, dan menarik.

Komik sebagai salah satu media pembelajaran cetak telah banyak

dikembangkan oleh para pendidik untuk menjadi media pembelajaran yang efektif

dan menarik. Pada media komik pembelajaran, pesan/materi yang akan

disampaikan dikemas terlebih dahulu dalam sebuah gambar menggunakan

software online di alamat web www.toondoo.com. Pesan atau materi yang

dikemas berupa teks, gambar seri, panel, dan balon kata, yang dikombinasikan

dalam satu kesatuan yang utuh untuk memudahkan siswa memahami materi

palajaran.

Untuk mengetahui bahwa media yang dikembangkan memenuhi kriteria

baik, menarik dan efektif maka dilakukan evaluasi terhadap aspek kelayakan

isi/materi dan media. Selanjutnya dapat dilihat kerangka berpikir pada Gambar

2.3.

Page 57: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Gambar 2.3 Kerangka Berfikir

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka diajukan

beberapa pertanyaan penelitian berkaitan dengan pengembangan komik sebagai

media pembelajaran pokok bahasan Gerak untuk siswa SMP kelas VII, sebagai

berikut:

1. Apakah media komik yang dikembangkan memenuhi kriteria baik pada aspek

kelayakan isi/materi?

2. Apakah media komik yang dikembangkan memenuhi kriteria baik pada aspek

media?

3. Apakah media komik yang dikembangkan menarik?

4. Apakah komik yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan pemahaman

siswa pada materi Gerak?

Komik mampu menggambarkan hal Abstrak menjadi mudah dipahami

Analisis Potensi dan Masalah

Pengumpulan Data

Pengembangan Komik Pembelajaran

Komik Pembelajaran dalam Bentuk Media Cetak

Uji Coba Komik Pembelajaran

Produk Komik Pembelajaran yang Baik, Menarik dan Efektif

Fisika sukar dan sulit dipahami

Page 58: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menggunakan

metode research and development (R&D). Produk yang dikembangkan dalam

penelitian ini berupa media pembelajaran dalam bentuk komik untuk materi Fisika

SMP pokok bahasan Gerak.

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah

yang harus diikuti untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian pengembangan akan memaparkan prosedur yang

ditempuh dalam membuat produk. Prosedur memaparkan komponen rancangan

produk yang dikembangkan. Dalam prosedur, disebutkan sifat-sifat komponen

pada setiap tahapan dalam pengembangan, dijelaskan secara analitis fungsi

komponen dalam setiap tahapan pengembangan produk, dan dijelaskan hubungan

antar komponen dalam sistem.

Untuk memperoleh media pembelajaran berupa komik pembelajaran

yang memenuhi unsur kriteria baik, menarik, dan efektif, maka dilakukan

penelitian pengembangan dengan menggunakan langkah-langkah yang masih

umum dan akan dijabarkan menjadi lebih jelas sehingga diperoleh alur penelitian

seperti pada Gambar 3.1.

Page 59: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Gambar 3.1 Alur Pengembangan Komik sebagai Media Pembelajaran

Pengumpulan Data

Pembuatan Desain Media

Pembuatan Media

Validasi Ahli Materi

Siswa

Draft Final

Tidak

Analisis Potensi dan Masalah

Mulai

Selesai

Memenuhi

kriteria baik

Validasi Ahli Media

Ya

Revisi

Revisi

Page 60: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Berikut ini secara lebih terperinci langkah-langkah pengembangan media

pembelajaran dalam bentuk komik:

1. Analisis Potensi dan Masalah

Pada tahap ini dilakukan studi literatur dan survei untuk mengetahui

potensi dan masalah yang ada pada peserta didik sebagai sasaran produk media.

Harapannya produk media yang dikembangkan benar-benar dapat mengatasi

masalah siswa dalam proses pembelajaran serta penggunaannya sesuai dengan

potensi siswa. Masalah dikhususkan yang berkaitan dengan pembelajaran fisika

dikelas serta kegemaran membaca komik di kalangan siswa SMP.

2. Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan analisis materi dan pengkajian perangkat

pembuat media yang akan dikembangkan. Isi dari materi yang akan disampaikan

dalam media harus relevan dan sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus

dikuasai oleh siswa. Sehingga harus dilakukan pengkajian terhadap SK dan KD

yang sesuai. Proses pengkajian yang meliputi analisis SK/KD, analisis sumber

belajar, pemilihan materi, dan penentuan pengguna (user) dilakukan secara

bersamaan karena saling berkaitan dan tidak bisa berdiri sendiri. Materi yang

dipilih dalam penelitian ini adalah materi gerak untuk siswa SMP. Sehingga

materinya disesuaikan dengan mata pelajaran fisika SMP. Dalam tahap ini juga

dilakukan pengumpulan data-data yang berkaitan erat dengan materi dan

perangkat pembuat media.

3. Pembuatan Desain Media

Tahapan ini menentukan konsep dari media pembelajaran yang akan

dikembangkan. Desain yang baik dan terencana akan mempermudah pembuatan

media selanjutnya. Sebelum membuat desain pada media yang digunakan, perlu

dipersiapkan naskah dan rancangan awal dari program yang akan dibuat. Naskah

perlu dibuat secara detail dan pesan visual tampilan program hendaknya mudah

dipahami. Perencanaan program harus dipersiapkan secara matang untuk

memperlancar proses selanjutnya. Pada tahapan ini dianalisa tujuan dari

pembuatan media pembelajaran. Tujuan ditentukan berdasarkan Materi Ajar

beserta silabus materi yang akan diajarkan, selanjutnya mengumpulkan objek

Page 61: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

yang akan digunakan. Tahapan pengumpulan objek yang akan digunakan

berdasarkan konsep dan rancangan. Pada tahapan ini pengumpulan objek dapat

dilakukan berupa:

a. Pengumpulan materi yang akan disampaikan.

b. Pengumpulan gambar.

Desain konsep awal yang disusun berisi standar kompetensi, kompetensi

dasar, judul materi ajar dan sub-sub materi ajar didiskusikan dengan tim ahli yang

menguasai pengembangan media pembelajaran khususnya dalam hal komik. Hasil

revisi/masukan terhadap desain konsep awal sebagai narasi komik, digunakan

sebagai acuan dalam tahap pengembangan media pembelajaran.

Gambar 3.2. Desain Bentuk Komik Pembelajaran

4. Pembuatan Media

Dalam mengembangkan media pembelajaran yang berbentuk komik

secara umum harus memuat judul, kompetensi yang dicapai, tujuan pembelajaran,

konten atau isi materi pembelajaran dan daftar pustaka yang membantu siswa

dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran yang dibuat ini nantinya akan

Halaman Soal

Daftar Pustaka

Halaman Cover

Halaman Pendahuluan

Halaman Daftar Isi

Halaman Indikator

Halaman Karakter Tokoh

Isi/Materi

Page 62: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

dibukukan sehingga perlu sedikit sentuhan agar komik yang dibuat benar-benar

dapat dinikmati pengguna. Hal-hal yang perlu dikembangkan dalam media ini

meliputi unsur isi/materi, narasi cerita dan sajian media. Unsur kelayakan

isi/materi terwakili dari naskah. Pembuatan tampilan komik harus dibuat

berdasarkan naskah yang telah dirancang sebelumnya dengan matang. Pesan

visual yang disajikan harus disusun sebaik mungkin sehingga mudah dimengerti

oleh pengguna. Ini merupakan bagian dari penilaian yang menentukan baik

tidaknya media yang dibuat sehingga menentukan kelayakan media yang dibuat.

Di sini dituntut kreativitas dan keahlian pengembang dalam menghasilkan gambar

komik. Kemudian gambar diedit (editing) dan dilakukan penempatan gambar.

Editing dan penempatan gambarpun harus dilakukan secara teliti dan hati-hati.

Karena pada prinsipnya, komik merupakan gabungan dari naskah dan gambar

yang didasarkan pada suatu cerita yang diangkat. Kemudian dilakukan proses

finishing sehingga dihasilkan komik pembelajaran yang dapat dibaca oleh siswa

kapanpun dan dimanapun.

5. Validasi

Pada tahapan ini akan dilakukan validasi terhadap komik pembelajaran

pokok bahasan gerak. Validasi ini terdiri dari:

a. Validasi materi oleh ahli materi Fisika.

b. Validasi media oleh ahli media pembelajaran.

Ahli disini adalah dosen fisika yang berkompeten dibidangnya. Ahli diminta

mengisi angket penilaian dan memberikan komentar, kritrik serta saran untuk

perbaikan produk.

6. Revisi

Revisi dilakukan ketika pengembangan media yang dibuat masih terdapat

kekurangan. Revisi mengacu pada hasil validasi oleh ahli dan juga hasil ujicoba

produk. Jika dirasa tidak perlu, maka pengembangan produk dinyatakan selesai.

Page 63: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

C. Uji Coba

1. Desain Uji Coba

Desain uji coba yang akan dilakukan sebagai berikut:

Gambar 3.3. Alur Desain Uji Coba Komik Pembelajaran

Setelah mendapat validasi dari ahli materi dan ahli media maka

dilakukan revisi sampai para ahli menyatakan media sudah layak (baik) untuk

dilanjutkan ujicoba. Selanjutnya media dapat diujicobakan kepada siswa sebagai

pengguna utama dengan tahapan sebagai berikut:

a. Uji Coba One on One

Uji coba perorangan melibatkan 2 orang siswa yang telah menyatakan

kesediaanya menjadi subyek penelitian. Kedua siswa diberikan komik

pembelajaran kemudian diminta mengisi angket. Selanjutnya siswa diminta

pendapatnya tentang komik pembelajaran tersebut dalam wawancara informal.

Dalam tahap ini juga dilakukan pre tes dan post tes untuk mengetahui peningkatan

pemahaman siswa tentang materi gerak.

b. Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil dilakukan dengan kelompok yang terdiri atas 6

siswa yang dipilih secara acak. Uji coba dilakukan dengan cara memberikan

komik pembelajaran pada responden dan memberi penjelasan tentang komik

pembelajaran yang sedang dikembangkan, meminta responden membaca sendiri

komik pembelajaran tersebut, kemudian diberi angket tanggapan terhadap komik

Validasi Ahli Media Validasi Ahli Materi

Siswa

Media Memenuhi Kriteria Baik

Revisi

Produk Akhir

Page 64: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

pembelajaran oleh responden, setelah itu dilakukan wawancara. Berdasarkan

hasil angket dan wawancara, komik pembelajaran tersebut kemudian dievaluasi

dan direvisi. Dalam tahap ini juga dilakukan pre tes dan post tes untuk mengetahui

peningkatan pemahaman siswa tentang materi gerak.

c. Uji Coba Kelompok Besar

Uji coba kelompok besar dilakukan pada siswa SMP Negeri 1 Plupuh

kelas VII yang dipilih sebanyak 1 kelas. Uji coba dilakukan dengan cara

memberikan komik pembelajaran pada responden dan memberi penjelasan

tentang komik pembelajaran yang sedang dikembangkan, meminta responden

membaca sendiri komik pembelajaran tersebut, kemudian diberi angket tanggapan

terhadap komik pembelajaran oleh responden, setelah itu dilakukan wawancara.

Berdasarkan hasil analisis angket serta masukan-masukan dari responden, komik

pembelajaran tersebut kemudian dievaluasi dan direvisi. Pada tahap ini dilakukan

pre test dan postest untuk menentukan peningkatan pemahaman siswa terhadap

materi yang diberikan.

2. Subjek Coba

Subjek coba dalam penelitian ini adalah siswa SMP N I Plupuh kelas VII.

3. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dari hasil angket ahli media, ahli materi, guru

dan siswa yang merupakan data kualitatif. Data yang bersifat kuantitatif yaitu

data tentang evaluasi terhadap kelayakan isi/ materi dan media serta hasil tes

kognitif siswa.

4. Teknik Pengambilan Data

Pengambilan data dalam penelitian dilakukan dengan beberapa teknik

sebagai berikut:

a. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan selama tahap penelitian dari tahap analisis

potensi dan masalah hingga produk selesai dikembangkan.

b. Teknik Angket (Quesioner)

Tehnik angket untuk mengukur kelayakan isi/materi dan media dalam

komik pembelajaran. Angket diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan siswa

Page 65: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

sesuai kebutuhan dan tujuannya. Kisi-kisi dan instrument angket dijelaskan lebih

lanjut dalam lampiran 4.

c. Teknik Wawancara

Dilakukan terhadap para narasumber yaitu ahli materi dan media dalam

bentuk tanya jawab. Hal ini dilakukan selama proses validasi media komik

pembelajaran.Wawancara juga dilakukan kepada siswa-siswa kelas VII di SMP N

I Plupuh. Bentuk wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur

dengan kisi-kisinya dapat dilihat pada lampiran 10.

d. Teknik Pengukuran Tes

Tes digunakan untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep fisika.

Tes diberikan dua kali tiap siklus pembelajaran sebagai pre tes dan post tes.

1) Pre Test

Pre test dilakukan pada awal penelitian sebelum produk diberikan. Pre test

digunakan untuk mengungkap kemampuan awal siswa dalam pokok bahasan

yang akan diajarkan.

2) Post Test

Post test dilakukan pada akhir pembelajaran untuk pokok bahasan yang telah

diberikan kepada siswa. Post test digunakan untuk mengungkap kemampuan

siswa setelah pembelajaran dan juga setelah mengingukti pembelajaran Fisika

menggunakan produk media pembelajaran komik.

5. Instrumen Pengambilan Data

Instrumen dalam penelitian berupa angket dan tes tertulis.

a. Angket yaitu suatu daftar pernyataan yang harus ditanggapi oleh responden

sendiri dengan memilih alternatif jawaban yang sudah ada.

1) Kisi-kisi angket

Kisi-kisi dibuat disesuaikan dengan tujuan dan sasaran angket. Sehingga

angket untuk ahli materi, ahli media, dan siswa akan berbeda. Sebelum menyusun

angket, terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang sesuai dengan penelitian

yang dilakukan. Konsep alat ukur ini berupa kisi-kisi angket. Konsep ini

dijabarkan ke dalam variabel dan indikator yang dijadikan pedoman dalam

menyusun item-item angket sebagai instrumen pengukuran.

Page 66: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2) Butir angket

Penyusunan butir-butir angket sebagai alat ukur disasarkan pada kisi-kisi

yang telah dibuat. Setelah indikator ditetapkan, kemudian dibuat butir-butirnya

3) Prosedur penyusunan angket

Prosedur yang ditempuh dalam penyusunan angket adalah sebagai

berikut:

a) Menetapkan tujuan

Untuk menentukan bahwa media yang dibuat telah memenuhi kriteria baik.

b) Menetapkan aspek yang ingin diungkap

Untuk memperjelas aspek yang diungkap maka digunakan kisi-kisi angket.

c) Menentukan jenis dan bentuk angket

Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket tertutup.

e) Menyusun angket

Angket tersusun atas item-item terdiri dari pertanyaan atau pernyataan yang

dibuat dengan mengacu pada kisi-kisi angket.

f) Menentukan skor

Angket menggunakan format respon lima poin dari skala Likert, dimana

alternatif responnya adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju

(KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Kemungkinan-

kemungkinan skor 5 bagi Sangat Setuju (SS), skor 4 bagi Setuju (S), skor 3

bagi Kurang Setuju (KS), skor 2 bagi Tidak Setuju (TS), dan skor 1 bagi

Sangat Tidak Setuju (STS). Penilaian dilakukan dengan memberi tanda check

(v) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian responden. Penilaian/skor

tampak seperti pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Komponen Angket Media

No KOMPONEN SS ST RG TS STS

1. 1

2. 2

3. 3

4. 4

(Sugiyono, 2010:136)

Page 67: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

b. Tes Obyektif

Tes objektif adalah suatu tes atau butir soal yang telah mengandung

kemungkinan jawaban yang harus dipilih atau dikerjakan oleh peserta tes.

Peserta tes hanya harus memilih jawaban dari alternatif jawaban yang

disediakan. Sehingga tidak dimungkinkan adanya pilihan jawaban diluar yang

telah disediakan. Dalam penelitian ini digunakan tes obyektif dengan empat

pilihan jawaban. Lagkah-langkah penyusunan tes obyektif adalah sebagai

berikut:

1) Penyusunan soal

Langkah-lagkah dalam penyusunan soal tes adalah sebagai berikut:

a) Menentukan materi.

b) Menentukan alokasi waktu untuk mengerjakan.

c) Menentukan kisi-kisi soal.

d) Membuat perangkat tes, yaitu dengan membuat tes objektif bentuk pilihan

ganda sebanyak 30 butir, sekaligus membuat kunci jawaban.

e) Mengujicobakan instrumen

f) Menganalisis hasil uji coba, dalam hal validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran dan daya beda soal.

2) Uji coba tes

Untuk mengetahui mutu perangkat tes, soal-soal yang telah dibuat

diujicobakan terlebih dahulu kepada siswa diluar kelas penelitian. Uji coba

dalam penelitian ini dilaksananan di MTs N Plupuh kelas VII A.

3) Analisis uji coba instrumen tes

Hasil uji coba kemudian dianalisis. Suatu tes dapat dikatakan baik sebagai

alat ukur hasil belajar harus memenuhi persyaratan tes yaitu validitas,

reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran.

a) Validitas item soal.

Validitas berkaitan dengan ketepatan alat ukur terhadap aspek-aspek

yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

Menghitung validitas item digunakan rumus korelasi biseral, sebagai berikut:

Page 68: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

rpbis =Mp − Mt

St

p

q

di mana :

rpbis = koefisien korelasi biseral

Mp = rerata skor dari subyek yang menjawab benar bagi butir yang

dicari validitasnya

Mt = rerata skor total

St = standart deviasi dari skor total

p = proporsi siswa yang menjawab benar

q = proporsi siswa yang menjawab salah

harga rhitung kemudian dikonsultasikan dengan harga kritik product moment

untuk mengetahui valid tidaknya soal item dengan dk = n-2 taraf signifikasi

= 5%. Apabila harga rhitung > rtabel, maka dikatakan perangkat tes tersebut valid

(Arikunto, 2005:79).

Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan, dengan dk = 20-2

dan harga = 5% didapat rtabel = 0,444. Jadi butir soal dikatakan valid jika

rhitung > 0,444. Hasil uji coba 30 soal pemahaman konsep diperoleh 21 soal

yang valid yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21,

22, 23, 24, 29.

b) Reliabilitas

Reliabilitas suatu soal menunjukkan tingkat keterandalan keajegan

soal. Jadi suatu soal atau alat ukur dapat dipercaya sehingga alat ukur tersebut

dapat digunakan sebagai pengumpul.

Dalam penelitian ini untuk mengukur reliabilitas dilakukan dengan

mengukur koefisien reliabilitas berdasarkan bentuk instrumen yang dibuat,

yaitu soal tes obyektif dengan empat pilihan ganda. Rumus yang digunakan

untuk uji reliabilitas adalah rumus Kuder Richardson (KR-20)

r11 = n

n − 1

S2 − pq

S2

Page 69: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

di mana :

r11 = reliabilitas instrumen

p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p)

pq = jumlah hasil perkalian anatar p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes (standar devisai adalah akar varians)

Adapun kriteria reliabilitas (r11) adalah :

0,00 ≤ 𝑟11 < 0,20 : reliabilitas soal sangat rendah

0,20 ≤ 𝑟11 < 0,40 : reliabilitas soal rendah

0,40 ≤ 𝑟11 < 0,70 : reliabilitas soal cukup

0,70 ≤ 𝑟11 < 0,90 : reliabilitas soal tinggi

0,90 ≤ 𝑟11 ≤ 1,00 : reliabilitas soal sangat tinggi atau sempurna (Arikunto,

2005:100-101).

Berdasarkan hasil uji coba dengan nilai n=30 didapatkan r11 bernilai

0,94, sehingga dapat disimpulkan reliabilitas soal sangat tinggi/sempurna.

c) Indeks kesukaran

Taraf kesukaran ditunjukkan dengan indeks kesukaran yaitu dilangan

yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal, yang harganya dapat dicari

dengan rumus sebagai berikut:

P =b

Js

di mana :

P : indeks kesukaran

b : banyaknya siswa yang menjawab benar

Js : jumlah peserta

Penggolongan derajat kesukaran suatu tes adalah sebagai berikut:

- Soal dengan P;0,00 ≤ P <0,30 adalah soal dikatakan sukar

- Soal dengan P;0,30 ≤ P <0,70 adalah soal dikatakan sedang

- Soal dengan P;0,70 ≤ P ≤ 1,00 adalah soal dikatakan mudah (Arikunto,

2005:208).

Page 70: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Berdasarkn hasil iji coba dimana Js = 20, didapatkan soal dengan

kategori mudah sebanyak 15 soal yaitu nomor 1, 2, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 26, dan 27. Sedangkan soal dengan kategori sedang sejumlah

14 soal yaitu nomor 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 17, 21, 28, 29, 30. Dan untuk

kategori sukar hanya soal nomor 3.

d) Daya pembeda

Daya pembeda soal memberikan gambaran tentang tingkat

kemampuan butir-butir soal membedakan antara mereka yang berkemampuan

rendah dan mereka yang berkemampuan tinggi, atau mereka yang pandai dan

mereka yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk mencari daya

pembeda adalah :

D =Ba

Ja−

Bb

Jb

di mana :

D = daya pembeda

Ja = banyaknya peserta kelompok atas

Jb = banyaknya peserta kelompok bawah

Ba = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

Bb = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Penggolongan daya pembeda suatu soal tes adalah sebagai berikut :

D;0,00 ≤ D < 0,20 : soal tes mempunyai daya pembeda jelek

D;0,20 ≤ D < 0,40 : soal tes mempunyai daya pembeda jelek cukup

D;0,40 ≤ D < 0,70 : soal tes mempunyai daya pembeda jelek baik

D;0,70 ≤ D ≤ 1,00 : soal tes mempunyai daya pembeda jelek baik sekali

Butir soal yang baik adalah butir soal yang mempunyai daya pembeda D;0.40

sampai 0.70 (Arikunto, 2005:211)

Berdasarkan hasil ujicoba yang telah dilakukan maka diperoleh satu

nomor soal tes dengan golongan daya pembeda jelek yaitu nomor 12.

Golongan soal tes dengan daya pembeda cukup baik sebanyak 5 soal yaitu

nomor 7, 26, 27, 28, 30. Untuk golongan soal dengan daya pembeda baik

sebanyak 22 soal yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18,

Page 71: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 29. Sedangkan soal denngan daya pembeda baik

sekali sejumlah 2 nomor yaitu nomor 5 dan 9. Berdasarkan hasil try out dan

analisis maka jumlah soal yang digunakan untuk penelitian sebanyak 20 item.

Secara lebih lengkap analisis soal try out dapat dilihat pada lampiran 8.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan dan memaknai data yang

bersifat kualitatif. Sebelum dianalisis, dilakukan proses kuantifikasi data dari

kuesioner selanjutnya data tersebut dianalisis secara kualitatif. Untuk data hasil

wawancara dan dokumentasi dianalisis dengan analisis kualitatif.

a. Data Angket

Data berdasarkan angket perlu dilakukan perhitungan agar dapat

disajikan secara kualitatif. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1) Angket yang telah diisi responden, diperiksa kelengkapan jawabannya,

kemudian disusun sesuai dengan kode responden.

2) Mengkuantitatifkan jawaban setiap pertanyaan dengan memberikan skor

sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya.

3) Membuat tabulasi data.

4) Menghitung persentase dari komponen angket dengan rumus sebagai berikut:

P(k)

= S/N x 100%

Keterangan:

P(v)

= persentase komponen

S = jumlah skor komponen hasil penelitian

N = jumlah skor maksimum

5) Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam

interval seprti pada Gambar 3.4 agar pembacaan hasil penelitian menjadi

mudah karena data akan diubah menjadi data kualitatif.

Page 72: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Gambar. 3.4. Interval Kriteria Penilaian.

(Sugiyono, 2010:144)

b. Data Tes

Sebelum dan setelah proses pembelajaran, dilakukan tes pemahaman

konsep untuk mengetahui sejauh mana pemahaman konsep Fisika siswa terhadap

materi dalam pengembangan yaitu materi gerak. Pre tes dan post tes dilakukan

dengan menggunakan tes.

Untuk setiap tahapan uji coba, diadakan evaluasi untuk mengetahui

peningkatan pemahaman konsep setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

komik fisika. Gain ternormalisasi yaitu dengan mengukur gain nilai sisiwa

sebelum dan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan persamaan gain

ternormalisasi Hake berikut:

< 𝑔 > = < sf > −< si >

100−< si >

di mana :

g = gain

Sf = nilai rata-rata kelas akhir

Si = nilai rata-rata kelas mula-mula

Keputusan uji:

1. g dikategorikan tinggi jika (<g>) ≥ 0.7;

2. g dikategorikan sedang jika 0.7 > (<g>) ≥ 0.3;

3. g dikategorikan rendah jika (<g>) < 0.3.

Indikator keberhasilan penelitian pengembangan ini adalah peningkatan

perolehan gain hasil analaisis pre test dan post test sekurang-kurangnya sedang

(medium). Ini berarti apabila gain yang diperoleh lebih dari 0,3 maka penelitian

pengembangan ini dikatakan berhasil. Dan media yang dikembangkan efektif. Jika

tidak demikian maka penelitian pengembangan ini dikatakan belum berhasil.

Kurang Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik

25% 0% 75% 50% 100%

Sangat Baik

Page 73: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Pengembangan Media Komik Pembelajaran

Penelitian ini menghasilkan produk media pembelajaran komik fisika

pada pokok bahasan gerak dalam bentuk buku yang dapat di baca kapanpun dan

dimanapun. Setelah melalui beberapa tahap pengembangan, maka diperoleh data

sebagai berikut:

1. Analisis Potensi dan Masalah

Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap potensi dan masalah pada

siswa kelas VII SMP. Dilakukan pengumpulan data dengan melakukan studi

pustaka dan survei terhadap 60 siswa, yaitu kelas VIIA dan VIIB SMP N I

Plupuh. Data yang diperoleh dalam tahap ini sebagai berikut:

a. Potensi

1) Dari hasil survei kepada 60 siswa 72% atau sebanyak 43 siswa

menyatakan suka membaca komik. Hal ini menunjukkan ada potensi yang

besar untuk memanfaatkan komik sebagai media pembelajaran fisika.

Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Siswa yang Suka

Membaca Komik

2) Sebanyak 87% siswa menyatakan akan bersemangat belajar jika

menggunakan komik sebagai media pembelajaran.

Ya

72%

Tidak

28%

Suka Membaca Komik

Page 74: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Siswa yang Bersemangat

Belajar Menggunakan Media Komik

3) Semua siswa yang disurvei juga menyatakan belum pernah membaca

komik fisika sebelumnya.

b. Masalah

1) Dari hasil survei 75% siswa menyatakan pelajaran fisika sulit. Didalam

pelajaran fisika terdapat pemahaman konsep dan materi-materi di

dalamnya cenderung abstrak. Sehingga dibutuhkan sebuah media

pembelajaran untuk memudahkan siswa belajar, sehingga siswa tidak

kesulitan belajar fisika. Salah satu media yang bisa dimanfaatkan adalah

media pembelajaran komik.

Gambar 4.3 Diagram Respon Siswa terhadap Pelajaran Fisika

2) Dari hasil survei 78% siswa menyatakan bahwa pempelajaran fisika

dikelas tidak menyenangkan. Hal ini karena kebanyakan guru mengajar

masih menggunakan metode ceramah. Dan penggunaan media

pembelajaran masih jarang dilakukan, khususnya media pembelajaran

komik.

Ya

87%

Tidak

13%

Bersemangat Belajar

dengan Komik

Ya

85%

Tidak

15%

Pelajaran Fisika Sulit

Page 75: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Gambar 4.4 Diagram Respon Siswa terhadap Pembelajaran

Fisika di Kelas

Berdasarkan potensi dan masalah yang ada pada siswa. Media komik

dikembangkan atas dasar masalah siswa SMP kelas VII khususnya untuk

memudahkan siswa mencapai kompetensi dasar materi gerak, dan untuk membuat

pembelajaran fisika menjadi lebih menyenagkan sehingga semangat belajar siswa

meningkat. Minat siswa yang besar terhadap komik, membuat komik berpotensi

untuk dikembangkan sebagai media pembelajaran. Hasil survei analisis potensi

dan masalah secara lebih rinci dijelaskan dalam lampiran 1.

2. Pengumpulan Data

Untuk mengatasi masalah yang telah ditemukan pada tahap sebelumnya,

maka perlu dilakukan pengumpulan data dengan melakukan pengkajian terhadap

materi dan pengkajian terhadap perangkat pembuatan media sehingga diperoleh

data sebagai berikut:

a. Pengkajian Materi

Pada tahap ini ditentukan materi yang akan disampaikan pada siswa,

perangkat media dan penggunaannya. Materi yang dipilih dalam penelitian ini

adalah materi Gerak untuk siswa SMP kelas VII. Materi disesuaikan dengan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah

Tsanawiyah (MTs) sebagai berikut:

Ya

22%

Tidak

78%

Pembelajaran Fisika di

Kelas Menyenangkan

Page 76: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 4.1. Analisis SK dan KD Materi Gerak

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Memahami

gejala-gejala alam

melalui

pengamatan.

5.2 Menganalisis data percobaan gerak

lurus beraturan dan gerak lurus

berubah beraturan serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Materi gerak dipilih karena materi ini banyak mengandung konsep-

konsep yang abstrak sehingga tepat untuk divisualisasikan ke dalam sebuah

komik. Kemudian ditentukan indikator dari materi yang dipilih. Dalam

menentukan indikator perlu dilakukan konsultasi dengan ahli materi agar dapat

didapatkan indikator yang tepat untuk nantinya dikembangkan sebagai rambu-

rambu dalam pembuatan komik pembelajaran. Secara lebih rinci diperoleh

indikator seperti yang terdapat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Indikator Materi Gerak

Indikator Sebelum Konsultasi Indikator Setelah Konsultasi

1. Menemukan ciri Gerak Lurus

Beraturan (GLB).

2. Menemukan persamaan laju

yang ditempuh.

3. Menyelidiki Gerak Lurus

Berubah Beraturan (GLBB).

4. Menerapkan konsep kecepatan

dan kelajuan dalam kehidupan

sehari-hari.

5. Menunjukkan konsep GLBB

dalam kehidupan sehari-hari.

6. Mendefinisikan percepatan

sebagai perubahan kecepatan

setiap satuan waktu.

1. Membedakan dan menerapkan konsep

kelajuan dan kecepatan dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Menemukann ciri Gerak Lurus

Beraturan (GLB).

3. Menemukan persamaan hubungan

antara jarak, laju dan waktu pada GLB.

4. Mendefinisikan percepatan dan

perlambatan sebagai perubahan

kecepatan setiap satuan waktu.

5. Menyelidiki Gerak Lurus Berubah

Beraturan (GLBB).

6. Menunjukkan konsep GLB dan GLBB

dalam kehidupan sehari-hari.

Page 77: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

b. Perangkat Pembuatan Media

Setelah ditetapkan materi yang akan dikemas dalam media komik

pembelajaran, tahap selanjutnya adalah pengkajian perangkat pembuatan media.

Dalam pembuatan media komik pembelajaran digunakan perangkat keras dan

perangkat lunak sebagai berikut:

1) Perangkat keras

Perangkat keras yang digunakan untuk membuat media ini adalah :

a) 1 unit laptop dengan spesifikasi : processor 1.6 GHz, 1 GB RAM, Space

harddisk 250 GB, Resolusi 1024 x 600

b) 1 unit Printer

c) 1 unit modem untuk koneksi internet

d) Kertas HVS 70 gsm

e) Tinta warna Cyan, Yellow, Magenta dan Black

2) Perangkat lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran

komik ini dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya :

a) Perangkat lunak untuk sistem operasi : Microsoft Windows 7 Ultimate

b) Perangkat lunak pembuat gambar : aplikasi online di alamat web

www.toondoo.com

c) Perangkat lunak pengolah gambar : Paint

d) Perangkat lunak pembuat komik : Microsoft Office Word 2007

3. Pembuatan Desain Media

Dalam tahap ini dilakukan penentuan konsep dari media komik

pembelajaran yang akan dikembangkan. Media komik didesain sebagai alat bantu

pembelajaran. Komik sebagai alat bantu dalam pembelajaran lebih ditekankan

untuk mempermudah siswa memahami dan untuk mengingat kembali materi yang

disajikan dalam komik. Media komik juga dapat digunakan guru pada saat

kegiatan belajar-mengajar dengan panduan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Setelah itu media komik dikemas dan dicetak menjadi sebuah buku komik

edukatif. Hasil dari tahap ini adalah desain media berupa naskah.

Page 78: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Naskah yang dibuat menunjukkan gambaran kasar dari komik yang akan

dikembangkan. Dimulai dari cover, kemudian masuk menuju halaman motivasi

media komik pembelajaran. Setelah itu baru masuk ke halaman daftar ini dan

halaman tujuan pembelajaran agar siswa tahu tujuan akhir dari pembuatan media

komik. Baru setelah itu mulai masuk materi utama komik fisika yang meliputi

pemahaman konsep, aplikasi dalam kehidupan, rumus-rumus, dan diakhiri dengan

latihan soal. Di halaman akhir komik dicantumkan daftar pustaka untuk

menghindarkan dari plagiarisme. Berdasarkan naskah desain yang telah dibuat

selanjutnya dibuat gambar adegan tokoh dari tiap-tiap pembahasan. Dalam komik

tidak hanya memuat gambar adegan tokoh tetapi juga gambar fenomena sehari-

hari yang berkaitan dengan gerak. Untuk itu perlu dikumpulkan gambar melalui

berbagai sumber seperti buku dan internet. Naskah hasil pendesainan komik

terdapat pada lampiran 3.

4. Pembuatan Media Pembuatan media komik dilaksanakan setelah pendesainan karena

pembuatan media merupakan pengembangan dari desain yang sudah dibuat

sebelumnya. Tahap pembuatan secara teknis dibagi menjadi 3 tahap meliputi

tahap pembuatan gambar, tahap editing, dan tahap penyelesaian.

a. Tahap Pembuatan Gambar

Pada tahap ini dilakukan pembuatan gambar sesuai dengan naskah desain

komik. Pembuatan gambar dilakukan dengan aplikasi online di alamat web

www.toondoo.com. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) PC laptop yang telah terkoneksi internet dengan bantuan modem, dibuka

opera dan diketik alamat www.toondoo.com. Akan muncul tampilan seperti

dibawah. Kursor diarahkan pada menu toons diklik creat toons.

Page 79: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Gambar 4.5 Tampilan Awal Toondoo

2) Muncul tampilan seperti di bawah, kemudian dimasukkan username serta

password pada kolom yang tersedia, diklik sign in.

.

Gambar 4.6 Tampilan Sign In pada Toondoo

3) Dipilih vertikal layout satu panel untuk pembuatan gambar.

Page 80: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Gambar 4.7 Tampilan Pilihan Layout pada Toondoo

4) Kursor diarahkan pada menu background dan klik scenery. Akan muncul

beberapa pilihan background, kemudian dipilih salah satu background sesuai

dengan setting pada naskah yang telah dibuat.

Gambar 4.8 Tampilan Pilihan Background pada Panel Toondoo

5) Background yang dipilih didrag dan diletakkan pada panel yang tersedia.

Page 81: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Gambar 4.9 Hasil Penempatan Background pada Panel Toondoo

6) Penambahan obyek tokoh dilakukan dengan mengarahkan kursor pada menu

characters dan diklik kids, akan muncul beberapa gambar karakter tokoh

anak kecil, kemudian dipilih tiga tokoh, yaitu Bela, Anton, dan Dion. Gambar

tokoh-tokoh tersebut didrag dan diletakkan pada panel.

Gambar 4.10 Hasil Penempatan Tokoh pada Panel Toondoo

7) Pada masing-masing tokoh diaktifkan dengan cara diklik sampai muncul garis

pupus-putus mengelilingi tokoh, kemudian atur posisi, ukuran, raut muka dan

gerak tubuh. Langkah ini dilakukan dengan menu yang tersedia seperti

Page 82: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

enlarge, flip, posture, to back, to front, dan emotion yang berada di bawah

panel.

Gambar 4.11 Tampilan Akhir Tokoh

8) Ditambahkan balon kata sebagai tulisan percakapan antar tokoh. Kursor

diarahkan pada menu Teks dan diklik English 1. Balon kata diklik dan

ditempatkan di atas gambar tokoh, kemudian dialog dituliskan di dalamnya.

Gambar 4.12 Pilihan Balon Kata pada Toondoo

Page 83: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Gambar 4.13 Hasil Akhir Gambar Adegan 1

9) Gambar yang telah selesai dibuat disimpan, dengan cara kursor diarahkan

pada main menu dan klik save as.

Gambar 4.14 Tampilan Main Menu pada Toondoo

10) Muncul tampilan seperti dibawah, nama gambar dimasukkan pada kolom

Title kemudian diklik publish. Dengan demikian gambar yang dibuat telah

berhasil disimpan.

Page 84: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Gambar 4.15 Penyimpanan Gambar pada Toondoo

11) Dengan cara yang sama dibuat gambar-gambar untuk adegan selanjutnya.

b. Tahap Editing

Pada tahap ini ada beberapa langkah yang dilakukan untuk menempatkan

gambar yang telah dibuat agar dapat dikembangkan menjadi komik yang

diinginkan. Hal-hal yang dilakukan dalam tahap ini sebagai berikut:

1) Dibuka lembar Microsoft Word, size kertas diatur dengan mengklik page

layout-size-more paper sizes, masukkan ukuran width 19 cm dan height 24

cm, diklik ok.

Page 85: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Gambar 4.16 Page Setup Ms. Word

2) Agar terlihat cantik dan menarik, ditambahkan Page Border pada lembar

Microsoft Word. Dengan klik page layout-page border. Dipilih salah satu

page borders pada pilihan art dan klik ok.

Gambar 4.17 Borders and Shading Ms. Word

3) Ditambahkan Footers berisi juduk komik dan halaman.

Page 86: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Gambar 4.18 Footer pada Lembar Microsoft Word

4) Pada ujung atas dituliskan judul “GERAK” dan pokok bahasan yang pertama

“Arti Diam dan Bergerak”.

5) Narasi cerita dituliskan pada teks box.

Gambar 4.19 Komik pada Lembar Microsoft Word

6) Gambar yang telah dibuat dalam toondoo dibuka kembali dan print screen

tampilan toondoo, kemudian dipaste pada lembar paint.

7) Dalam komik hanya dibutuhkan gambar panel, untuk itu dipilih panel dengan

bantuan select kemudian diklik copy.

Page 87: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Gambar 4.20 Lembar Paint Penyeleksi Gambar

8) Gambar di paste pada lembar Microsoft Word. Langkah tersebut diulangi

hingga dihasilkan sebuah komik pembelajaran fisika materi gerak.

Gambar 4.21 Hasil Akhir Komik pada Lembar Microsoft Word

9) Dibuat awalan komik seperti pendahuluan, daftar isi, indikator, dan karakter

tokoh, serta daftar pustaka. Langkah pembuatannya adalah sebagai berikut:

- Dibuka lembar Microsoft Word, kertas diubah dengan ukuran 19x24 cm.

- Ditambahkan Page Borders. Kemudian dituliskan seperti biasa hal yang

ingin dituliskan misalnya “DAFTAR ISI” seperti gambar berikut:

Page 88: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Gambar 4.22 Halaman Pendahuluan dan Daftar Isi Komik

- Dengan cara yang sama dibuat halaman indikator, karakter tokoh dan daftar

pustaka.

10) Pembuatan cover, dengan langkah sebagai berikut:

- Gambar tokoh pada lembar toondoo dibuka, kemudian print screen dan

dipaste ke lembar paint. Select panel dari gambar dan klik copy, setelah itu

paste pada lembar Microsoft Word.

- Tentunya lembar Microsoft Word telah diatur ukuran kertas sesuai dengan

yang sebelumnya yaitu ukuran 19 x 24 cm.

- Ditambahkan tulisan Judul, sasaran media dan nama penulis.

Gambar 4.23 Cover Komik Fisika

Page 89: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

c. Tahap Penyelesaian

File komik yang telah dibuat dan tersimpan dalam suatu folder

kemudian dicetak/diprint menggunakan printer. Agar media komik pembelajaran

mudah dalam penggunaannya maka dijilid dan dijadikan buku.

5. Validasi Media

a. Validasi Oleh Ahli Isi/ Materi

Validasi produk media ahli yang pertama dilakukan kepada ahli materi

dan memberikan informasi bahwa:

a. Pendahuluan terdapat kata-kata yang perlu ditambahkan.

b. Penulisan SK dan KD diberi nomor kode.

c. Dapat ditambahkan contoh benda bergerak lain sesuai dengan imajinasi anak

didik SMP.

Dari catatan tersebut dilakukan revisi ulang terhadap motivasi yang

disampaikan dalam komik, dilakukan penambahan nomor kode pada SK dan KD

dan ditambahkna gambar benda bergerak lain yang sesuai dengan imajinasi siswa

SMP seperti yang disarankan oleh ahli materi.

Tabel 4.3. Rangkuman Data untuk Aspek Kelayakan Isi/ Materi

Kriteria Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju 1 10

Setuju 9 90

Kurang Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 10 100

Berdasarkan validasi ahli materi juga diperoleh data kuantitatif yang

menunjukkan bahwa komik pembelajaran dalam aspek kelayakan isi termasuk

dalam kriteria baik (82%). Selanjutnya komik pembelajaran ini mendapatkan

rekomendasi dari ahli materi untuk dapat diujicobakan kepada siswa. Hasil

validasi ahli materi secara lebih lengkap diungkapkan pada lampiran 11.

b. Validasi Ahli Media

Validasi produk media selanjutnya dilakukan oleh ahli media dan

diperoleh informasi bahwa:

Page 90: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

a. Proporsi orang dengan obyek kurang sesuai.

b. Obyek kurang besar.

c. Obyek perlu ditambahkan contohnya.

Dari validasi oleh ahli media didapati catatan mengenai kekurangan dari

komik pembelajaran ini yaitu mengenai kekurangsesuaian antara proporsi

orang/tokoh dengan obyek di sekitarnya. Serta perlunya penambahan obyek dalam

media komik pembelajaran. Dari catatan dan informasi tersebut dilakukan revisi

ulang terhadap ukuran tokoh dalam komik, yaitu obyek diperbesar dan tokoh

diperkecil. Serta penambahan oyek lain dalam komik.

Tabel 4.4. Rangkuman Data untuk Aspek Kelayakan Media

Kriteria Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju 6 35

Setuju 11 65

Kurang Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 16 100

Berdasarkan validasi ahli media juga diperoleh data kuantitatif yang

menunjukkan komik pembelajaran dalam aspek kelayakan media termasuk dalam

kategori baik (87%). Selanjutnya komik pembelajaran ini mendapatkan

rekomendasi dari ahli media untuk dapat diujicobakan kepada siswa. Hasil

validasi ahli media secara lebih lengkap diungkapkan pada lampiran 11.

6. Uji Coba Media

a. Uji Coba One On One

Pengujian dilakukan dengan cara memberikan komik yang

dikembangkan kepada siswa kelas VII di SMP N I Plupuh yang telah memperoleh

materi Gerak. Komik diujicobakan kepada 2 siswa kemudian diberikan angket

berisi 19 item pernyataan yang mengacu kepada aspek kelayakan isi/materi dan

aspek media (sajian/tampilan). Pengujian dilakukan untuk mengetahui tanggapan

siswa terhadap komik pembelajaran yang dikemas menjadi sebuah buku. Dalam

pengujian ini dilakukan pre tes diawal pembelajaran dan post tes di akhir

pembelajaran.

Page 91: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

1) Data Berdasarkan Angket

Berdasarkan ujicoba diperoleh data kuantitatif yang menunjukkan bahwa

komik pembelajaran ini 75,79% dalam aspek kelayakan isi dan aspek media

sehingga termasuk dalam kriteria baik. Hasil isian angket terhadap semua aspek

yang dinilai disajikan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Rangkuman Data dari Angket Siswa

Jumlah Nilai Item

Hasil Penilaian

Jumlah Total

Nilai Item Persentase

144 190 75,79%

Secara terperinci untuk masing-masing aspek hasil yang dinilai oleh

siswa akan diungkapkan lebih lanjut dalam lampiran 11. Selanjutnya komik

pembelajaran ini mendapatkan beberapa catatan penting, yaitu:

a) Tulisan pada komik kurang besar.

b) Siswa kurang setuju jika materi dalam komik ini mudah dipahami.

c) Siswa kurang setuju jika materi dalam komik mudah untuk dipelajari.

d) Siswa kurang setuju jika narasi dalam komik sesuai dengan gambar yang

ditampilkan.

e) Bahasa yang digunakan dalam komik kurang jelas.

f) Siswa kurang setuju jika komik dapat mempermudah siswa memahami materi

gerak.

g) Semua siswa menyatakan komik fisika yang dikembangkan menarik.

Berdasarkan hasil angket, maka komik dilakukan revisi terhadap catatan-

catatan yang diperoleh. Kemudian komik dipersiapkan untuk diujicobakan kepada

kelompok kecil.

2) Data Berdasarkan Tes

Berdasarkan pre tes dan pos tes dapat ditemukan adanya peningkatan

pemahaman siswa. Hal ini dapat dilihat dari gain yang diperoleh. Secara lebih

detail hasil pre tes dan post tes dapat dilihat pada lampiran 11.

Page 92: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Gambar 4.24. Diagram Hasil Pre Tes dan Pos Tes

Uji Coba One On One

Berdasarkan hasil pre tes dan post tes maka dapat ditentukan gain atau

peningkatan pemahaman siswa tentang materi gerak yang disajikan dalam komik.

Nilai rata-rata pre tes sebesar 65 dan nilai rata-rata post tes sebesar 80. Dengan

persamaan gain ternormalisasi Hake maka diperoleh nilai gain sebesar 0,43.

Berdasarkan hasil tersebut, maka ada peningkatan tingkat pemahaman siswa yang

ditunjukkan dengan nilai gain tersebut. Artinya media pembelajaran berbasis

komik untuk materi gerak dalam kategori sedang. Komik ini berhasil

dikembangkan sebagai media pembelajaran yang menarik dan efektif.

b. Uji Kelompok Kecil

Pengujian dilakukan dengan cara memberikan komik fisika kepada siswa

kelas VII di SMP N I Plupuh yang telah memperoleh materi Gerak. Komik

diujicobakan kepada 6 siswa kemudian diberikan angket yang berisi 19 item

pernyataan yang mencakup aspek kelayakan isi/ materi dan aspek media

(sajian/tampilan). Pengujian dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa

terhadap komik pembelajaran yang dikemas dalam bentuk buku. Dalam pengujian

ini dilakukan pre tes di awal pembelajaran dan post tes di akhir pembelajaran.

1) Data Berdasarkan Angket

Berdasarkan ujicoba diperoleh data kuantitatif yang menunjukkan bahwa

komik pembelajaran ini 78,42% dalam aspek kelayakan isi dan aspek media

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 2

Nila

i Sis

wa

Nomor Siswa

Pre tes

pos tes

Page 93: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

sehingga termasuk dalam kriteria baik. Hasil isian angket terhadap semua aspek

yang dinilai disajikan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Rangkuman Data dari Angket Siswa

Jumlah Nilai Item

Hasil Penilaian

Jumlah Total

Nilai Item Persentase

447 570 78,42%

Secara terperinci untuk masing-masing aspek hasil yang dinilai oleh siswa

akan diungkapkan lebih lanjut dalam lampiran. Selanjutnya komik pembelajaran

ini mendapatkan beberapa catatan penting, yaitu:

a) Siswa tidak mudah mempelajari materi dalam komik.

b) Siswa kurang setuju jika komik merupakan media pembelajaran yang baru

bagi mereka.

c) Tulisan dalam komik kurang jelas.

d) Bahasa yang digunakan dalam komik ini tidak mudah untuk dipahami.

e) Media komik dapat dibaca kapan-pun dan dimana-pun.

f) Media komik dapat digunakan sebagai media untuk belajar.

g) Seluruh siswa menyatakan komik fisika yang dikembangkan menarik.

2) Data Berdasarkan Tes

Berdasarkan pre tes dan pos tes dapat ditemukan adanya peningkatan

pemahaman siswa. Hal ini dapat dilihat dari gain yang diperoleh. Secara lebih

detail hasil pre tes dan post tes dapat dilihat pada lampiran 11.

Page 94: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Gambar 4.25. Diagram Hasil Pre Tes dan Pos Tes

Uji Coba Kelompok Kecil

Berdasarkan hasil pre tes dan post tes maka dapat ditentukan gain atau

peningkatan pemahaman siswa tentang materi gerak yang disajikan dengan media

komik. Nilai rata-rata pre tes sebesar 61,67 dan nilai rata-rata post tes sebesar 80.

Dengan persamaan gain ternormalisasi Hake maka diperoleh nilai gain sebesar

0,48. Berdasarkan hasil tersebut maka, ada peningkatan tingkat pemahaman siswa

yang ditunjukkan dengan nilai gain. Artinya media pembelajaran berbasis komik

untuk materi gerak dalam kategori sedang. Komik ini berhasil dikembangkan dan

layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik dan efektif.

c. Uji Kelompok Besar

Pengujian dilakukan dengan cara memberikan komik kepada siswa kelas

VII SMP N I Plupuh yang telah memperoleh materi Gerak. Komik diujicobakan

kepada 30 siswa yaitu kelas VIIA kemudian diberikan angket yang berisi 19 item

pernyataan yang mencakup aspek kelayakan isi/materi dan aspek media

(sajian/tampilan). Selain melalui angket data juga diperoleh dari wawancara

kepada siswa. Pengujian dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

komik pembelajaran yang dikemas dalam bentuk buku. Hasil uji coba angket

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 2 3 4 5 6

Nila

i Sis

wa

Nomor Siawa

Pre Tes

Pos Tes

Page 95: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

tanggapan siswa dan hasil pre test dan pos test secara lebih lengkap diungkapkan

pada lampiran 11.

1) Data Berdasarkan Angket

Berdasarkan ujicoba diperoleh data kuantitatif yang menunjukkan bahwa

video pembelajaran ini 84,46% dalam aspek kelayakan isi dan aspek media

sehingga termasuk dalam kriteria baik. Hasil isian angket terhadap semua aspek

yang dinilai disajikan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Rangkuman Data dari Angket Siswa

Jumlah Nilai Item

Hasil Penilaian

Jumlah Total

Nilai Item Persentase

2407 2850 84,46%

Tabel 4.8. Rangkuman Data untuk Setiap Aspek dari Angket Siswa

Aspek Kriteria Frekuensi Persentase (%)

Isi/Materi

Sangat Setuju 55 36,67

Setuju 75 50,00

Kurang Setuju 17 11,33

Tidak Setuju 2 1,33

Sangat Tidak Setuju 1 0,67

Jumlah 150 100,00

Media

Sangat Setuju 158 37,62

Setuju 203 48,33

Kurang Setuju 52 12,38

Tidak Setuju 6 1,43

Sangat Tidak Setuju 1 0,24

Jumlah 420 100,00

Selanjutnya komik pembelajaran ini mendapatkan beberapa catatan

penting, yaitu:

a) Mayoritas siswa menyukai komik karena gambar dan komposisi warna yang

menarik.

b) Alangkah baiknya apabila dibuat komik fisika yang membahas materi lain

selain gerak.

c) Komik fisika dapat digunakan sebagai media untuk belajar bagi para siswa.

Sesuai hasil pengisian angket pada item ke-18 “Komik ini dapat saya gunakan

sebagai media untuk belajar” 15 dari 30 siswa atau 50% siswa menyatakan

Page 96: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

sangat setuju, 13 siswa atau 43,33% menyatakan setuju, dan sisanya satu

siswa kurang setuju dan satu siswa tidak setuju.

d) Melalui angket, komik fisika dapat menunjukkan tingkat konsep diri siswa

dalam aspek afektif sesuai item ke-5 “Saya dapat dengan mudah memahami

materi dalam komik ini” 1 dari 30 siswa atau 3,33% siswa menyatakan tidak

setuju, 4 siswa atau 13,33% siswa menyatakan kurang setuju, 16 dari 30

siswa atau 53,33% siswa menyatakan setuju dan 9 dari 30 siswa atau 30%

siswa menyatakan sangat setuju. Hal ini juga sesuai dengan item ke-17

“Media komik dapat mempermudah saya memahami materi gerak” 5 dari 30

siswa atau 16,67% siswa menyatakan kurang setuju, 14 dari 30 siswa atau

46,67% siswa menyatakan setuju dan 11 dari 30 siswa atau 36,67% siswa

menyatakan sangat setuju.

e) Seluruh siswa menyatakan komik yang dikembangkan menarik.

2) Data Berdasarkan Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara terhadap perwakilan siswa, diperoleh

beberapa catatan sebagai berikut:

a) Siswa senang membaca komik.

b) Komik fisika merupakan sesuatu yang baru bagi siswa, dan baru kali pertama

siswa membaca komik fisika.

c) Komik fisika membantu lebih mudah memahami materi yang disampaikan.

d) Media pembelajaran dalam bentuk komik membantu mengingat materi yang

telah dipelajari khususnya materi Gerak.

e) Komik fisika yang dikembangkan menarik dan dapat digunakan sebagai

media untuk belajar.

3) Data Berdasarkan Tes

Berdasarkan pre tes dan pos tes dapat ditemukan adanya peningkatan

pemahaman siswa. Hal ini dapat dilihat dari gain yang diperoleh. Secara lebih

detail hasil pre tes dan post tes dapat dilihat di lampiran 11.

Page 97: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Gambar 4.26. Diagram Hasil Pre Tes Uji Coba Kelompok Besar

Gambar 4.27. Diagram Hasil Post Tes Uji Coba Kelompok Besar

Berdasarkan hasil pre tes dan post tes maka dapat ditentukan gain atau

peningkatan pemahaman siswa tentang materi gerak yang disajikan dengan media

komik. Nilai rata-rata pre tes sebesar 61,83 dan nilai rata-rata pos tes sebesar

0

10

20

30

40

50

60

70

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Nila

i Sis

wa

Nomor Siswa

Pre Tes

Pre Tes

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Nila

i Sis

wa

Nomor Siswa

Post Tes

Post Tes

Page 98: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

79,50. Dengan persamaan gain ternormalisasi Hake maka diperoleh nilai gain

sebesar 0,46. Berdasarkan hasil tersebut maka, ada peningkatan tingkat

pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain tersebut. Artinya media

pembelajaran komik untuk materi gerak dalam kategori sedang. Komik ini

berhasil dikembangkan serta menarik dan efektif sebagai media pembelajaran.

7. Revisi Produk

Berdasarkan validasi dari ahli materi dan ahli media, diperoleh beberapa

catatan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk revisi terhadap media.

Beberapa revisi yang dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Ahli Materi

1) Pendahuluan

Dalam pendahuluan terdapat kalimat yang perlu ditambahkan. Sebelum

revisi kalimat dalam pendahuluan “ jika kamu berada di dalam mobil yang sedang

berjalan dan memandang sebuah pohon di pinggir jalan, kamu akan melihat

seolah-olah pohon tersebut bergerak. Demikian pula sebuah kereta yang berangkat

meninggalkan stasiun. Apa sebenarnya gerak itu?”. Setelah revisi menjadi “jika

kamu berada di dalam mobil yang sedang berjalan dan memandang sebuah pohon

di pinggir jalan, kamu akan melihat seolah-olah pohon tersebut bergerak.

Demikian pula sebuah kereta yang berangkat meninggalkan stasiun, dan kamu

berada di dalamnya. Apa sebenarnya gerak itu?”.

2) Perlu ditambahkan contoh benda bergerak sesuai imajinasi siswa SMP

Dalam komik diberikan dua contoh benda bergerak yaitu burung terbang,

dan pesawat terbang. Sehingga dilakukan revisi dengan menambahkan contoh

benda bergerak.

Page 99: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Gambar 4.28. Contoh Benda Bergerak Setelah Revisi

b. Ahli Media

1) Proporsi Orang dengan Obyek Kurang Sesuai

Masih ada gambar yang antara orang dengan obyek ukurannya kurang

sesuai. Seperti gambar tokoh dan sumur, tokoh dibuat lebih meninjol.besar dari

pada sumur dan ini kurang sesuai. Untuk itu dilakukan revisi dengan

memperbesar ukuran gambar sumur.

Contoh Benda Bergerak

Lainnya…..

Mobil melaju di jalan Kereta api berjalan

di atas rel Buah kelapa jatuh dari pohonnya

Mengendarai sepeda

Page 100: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Gambar 4.29. Ukuran Obyek Sebelum Revisi

Kemudian dilakukan perbaikan dengan memperbesar gambar sumur.

Dengan membuka kembali gambar pada toondoo, kemudian diaktifkan gambar

dan klik enlarge.

Gambar 4.30. Ukuran Obyek Setelah Revisi

Page 101: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

2) Obyek perlu ditambah contohnya

Masukan dari ahli media ini sama dengan ahli materi. Sehingga revisinya

juga sama dengan ahli materi, yaitu ditambahkan obyek berupa contoh benda

bergerak seperti telah di cantumkan di atas.

D. Kajian Produk Akhir

Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yaitu penelitian yang

berorientasi pada produk baik atau tidak digunakan sebagai media pembelajaran.

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa media komik

pembelajaran dalam bentuk cetak untuk materi Fisika SMP pokok bahasan Gerak.

Setelah melalui berbagai tahap pengembangan maka dihasilkan sebuah

komik pembelajaran untuk materi gerak yang dapat dibaca kapanpun dan

dimanapun. Dalam komik ini disajikan pertanyaan motivasi sesuai materi yang

akan dibahas yang kemudian diikuti penyajian materi untuk menjawab motivasi

yang disampaikan. Gambar visual lebih ditonjolkan dalam komik ini dimaksudkan

untuk dapat menggambarkan konsep-konsep yang abstrak dalam materi gerak

agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Komik menjelaskan materi secara urut

dari definisi gerak, jarak dan perpindahan, kelajuan dan kecepatan, Gerak Lurus

Beraturan, dan Gerak Lurus Berubah Beraturan. Masing-masing pembahasan

diberikan gambar ilustrasi yang sesuai yang dapat menggambarkan konsep yang

disajikan. Di bagian tengah dan bagian akhir komik diberikan suatu pernyataan

untuk memancing siswa berfikir hal yang sama seperti yang disajikan dalam

komik. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat merasakan pengalaman secara

langsung yang sangat penting untuk pemahaman materi dan menjadi nilai lebih

dari pengembangan media ini. Sesuai desain awal, media komik dikembangkan

sebagai alat bantu pembelajaran. Komik sebagai alat bantu dalam pembelajaran

lebih ditekankan untuk mempermudah siswa memahami dan untuk mengingat

kembali materi yang disajikan dalam komik. Media ini juga dapat digunakan guru

pada saat kegiatan belajar mengajar dengan panduan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

Page 102: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Produk komik yang dihasilkan selanjutnya divalidasi oleh ahli materi dan

ahli media yang bertujuan untuk mendapatkan masukan dan saran serta untuk

mendapatkan rekomendasi agar komik dapat diujicobakan kepada pengguna, yaitu

siswa SMP kelas VII. Beberapa catatan dihasilakn dari validasi tersebut. Dari ahli

materi perlu dilakukan beberapa revisi seperti motivasi, contoh benda bergerak

perlu ditambahkan, dan penomoran SK, dan KD. Sedangkan dari ahli media

diperoleh catatan tentang gambar obyek yang kurang besar dan kurang jelas, serta

obyek perlu ditambahkan. Selanjutnya dapat dilakukan revisi agar komik

memenuhi kriteria baik sehingga dapat diujicobakan. Sebelum dilakukan revisi,

hanya terdapat dua contoh benda bergerak. Oleh karena itu dilakukan revisi

dengan menambahkan gambar contoh benda bergerak. Penulisan SK dan KD

sebelum direvisi tanpa menggunakan nomor kode, dan setelah direvisi SK dengan

nomor 5 dan KD dengan nomor 5.2 sesuai dengan standar isi IPA fisika SMP.

Sedangkan masukan dari ahli media, bahwa obyek dalam komik kurang

besar maka gambar obyek diperbesar dalam lembar toondoo dengan klik enlarge

pada obyek. Serta ditambahkan obyek berupa mobil yang sedang melaju, kereta

api melaju di atas rel, dan buah jatuh dari pohon untuk contoh benda bergerak.

Berdasarkan ahli materi, produk komik ini termasuk dalam kriteria baik dengan

persentase 82%. Menurut ahli media, komik ini dalam kriteria baik dengan

persentase 87%.

Pada tahap uji coba one on one, komik diperlihatkan kepada 2 orang

siswa. Hasil angket menunjukkan komik dalam kategori baik dengan persentase

sebesar 75,59% dan komik yang dikembangkan menarik. Hasil pre tes diperoleh

nilai rata-rata 65 dan hasil post tes diperoleh nilai rata-rata 80. Berdasarkan hasil

tersebut maka, ada peningkatan pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai

gain sebesar 0,43. Nilai gain juga menunjukkan bahwa media komik untuk materi

gerak dalam kategori sedang dan efektif sebagai media pembelajaran. Selanjutnya

pada tahap uji coba kelompok kecil, komik diperlihatkan kepada 6 orang siswa.

Hasil angket menunjukkan komik dalam kategori baik dengan persentase sebesar

78,42% dan komik dinyatakan menarik. Hasil pre tes diperoleh nilai rata-rata

61,67 dan hasil post tes diperoleh nilai rata-rata 70. Berdasarkan hasil tersebut

Page 103: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

maka, ada peningkatan pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain

sebesar 0,48. Nilai gain juga menunjukkan bahwa media komik untuk materi

gerak dalam kategori sedang dan efektif sebagai media pembelajaran. Ujicoba

terakhir yaitu uji coba kelompok besar, komik diberikan kepada 30 siswa SMP

kelas VII dan kemudian diberikan angket dan dilakukan wawancara untuk

mengetahui tanggapan siswa terhadap komik pembelajaran ini. Mereka

menjumpai hal baru dari media ini ternyata materi fisika yang sulit dapat dikemas

dalam bentuk komik yang menyenangkan. Berdasarkan angket dan wawancara

diperoleh tanggapan yang baik dari siswa dan catatan penting yang dapat

digunakan untuk pengembangan lebih lanjut. Siswa menilai komik ini dalam

kriteria baik dengan persentase 84,46%. Sesuai dengan penilaian siswa ternyata

komik dapat digunakan sebagai media untuk belajar yang menarik. Dalam ujicoba

kelompok besar/lapangan juga dilakukan kegiatan pre tes dan pos tes untuk

mengetahui ada tidaknya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang

diberikan. Hasil pre tes diperoleh nilai rata-rata 61,83 dan hasil post tes diperoleh

nilai rata-rata 79,50. Berdasarkan hasil tersebut maka, ada peningkatan

pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain sebesar 0,46. Nilai gain

juga menunjukkan bahwa media komik untuk materi gerak dalam kategori sedang

dan efektif sebagai media pembelajaran. Media ini layak untuk digunakan sebagai

media pembelajaran.

Akhirnya diperoleh produk komik fisika yang memenuhi kriteria baik,

menarik, dan efektif sebagai media pembelajaran pada pokok bahasan gerak untuk

siswa SMP kelas VII. Produk komik pembelajaran dapat dilihat pada lampiran.

Page 104: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan tentang Produk

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk

mendapatkan produk akhir media pembelajaran berupa komik fisika yang

memenuhi kriteria baik, menarik dan efektif, langkah pengembangan media

komik yang dilakukan yaitu analisis potensi dan masalah siswa, pengumpulan

data, pembuaatan desain media, pembuatan media, dan validasi dan pengujian

media. Hasil validasi ahli materi pada aspek kelayakan isi/materi, media yang

telah dibuat termasuk dalam kriteria baik dengan penilaian sebesar 82%. Hasil

validasi ahli media pada aspek kelayakan media, media yang telah dibuat

termasuk dalam kriteria baik dengan penilaian sebesar 87%.

Pada tahap ujicoba one on one menunjukkan media komik dalam kategori

baik dengan persentase sebesar 75,79% dan komik dinyatakan menarik.

Selanjutnya pada tahap uji coba kelompok kecil menunjukkan media komik dalam

kategori baik dengan persentase sebesar 78,42% dan komik dinyatakan menarik.

Hasil pengujian terhadap 30 siswa memberikan hasil bahwa media termasuk

dalam kriteria baik dengan penilaian sebesar 84,46% dan komik dinyatakan

menarik.

Pada uji coba one on one hasil pre tes diperoleh nilai rata-rata 65 dan hasil

post tes diperoleh nilai rata-rata 80 maka ada peningkatan pemahaman siswa yang

ditunjukkan dengan nilai gain sebesar 0,43. Nilai gain juga menunjukkan bahwa

media komik dalam kategori sedang dan efektif sebagai media pembelajaran. Pada

uji coba kelompok kecil hasil pre tes diperoleh nilai rata-rata 61,67 dan hasil post

tes diperoleh nilai rata-rata 80,00 maka ada peningkatan pemahaman siswa yang

ditunjukkan dengan nilai gain sebesar 0,48. Nilai gain juga menunjukkan bahwa

media komik untuk materi gerak dalam kategori sedang dan efektif sebagai media

pembelajaran. Dan pada uji coba kelompok besar hasil pre tes diperoleh nilai rata-

rata 61,83 dan hasil post tes diperoleh nilai rata-rata 79,50. Berdasarkan hasil

tersebut maka, ada peningkatan pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai

Page 105: PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Skripsi Oleh : Dwi Nuryani commit to user i PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN GERAK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

gain sebesar 0,46. Nilai gain juga menunjukkan bahwa media komik untuk materi

gerak dalam kategori sedang dan efektif sebagai media pembelajaran. Selanjutnya

dapat disimpulkan bahwa komik fisika pokok bahasan gerak untuk siswa SMP

kelas VII yang telah dikembangkan, termasuk dalam kriteria baik, menarik, dan

efektif untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran (hasil penilaian ahli

materi, ahli media, dan siswa memberikan rata-rata penilaian 81,49%).

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian pengembangan komik fisika pokok bahasan gerak untuk siswa

SMP kelas VII ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut:

1. Pengembang kesulitan dalam membuat alur cerita dalam keseluruhan materi.

Sehingga cerita yang disajikan terbatas untuk tiap bahasan saja.

2. Dalam tahap pembuatan gambar terbatas oleh aplikasi yang ada dalam

www.toondoo.com. Gambar yang diinginkan tidak tersedia.

3. Komik fisika yang dicetak memerlukan biaya yang tidak sedikit.

4. Dalam tahap uji coba hanya diperoleh tanggapan siswa mengenai komik. Hal

ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pemahaman penulis tentang

penelitian pengembangan.

C. Saran Pemanfaatan dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut

1. Saran Pemanfaatan

a. Komik dapat dimanfaatkan untuk belajar secara mandiri. Namun, alangkah

lebih baiknya apabila komik dapat dimanfaatkan untuk belajar secara

kelompok agar dapat dilakukan diskusi tentang materi yang disajikan dalam

komik.

b. Dalam media komik yang dikembangkan hanya berisi materi, untuk latihan

soal sebaiknya siswa dilengkapi dengan LKS.

2. Pengembangan Produk Lebih Lanjut

a. Dilakukan perbaikan pengembangan khususnya alur cerita yang dihasilkan

dari komik.

b. Dikembangkan pembuatan komik fisika untuk materi selain Gerak.