PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS...

18
PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS KOMODITAS PERKEBUNAN

Transcript of PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS...

Page 1: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK

BERBASIS KOMODITAS PERKEBUNAN

Page 2: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

LATAR BELAKANGKementerian Pertanian telah menetapkan Rencana Strategis tahun 2015 –

2019 melalui Peraturan Menteri Pertanian nomor 19/Permentan/HK.140/4/2015.

Kabinet Kerja RI juga menetapkan Nawacita atau agenda prioritas kabinet kerja

yang mengarahkan pembangunan pertanian ke depan untuk mewujudkan

kedaulatan pangan, agar bangsa Indonesia dapat mengatur dan memenuhi

kebutuhan pangan rakyatnya secara berdaulat.

Salah satu agenda dalam Nawacita adalah mewujudkan kemandirian ekonomi

dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik, dengan sub agenda

peningkatan kedaulatan pangan yang salah satu sasarannya yaitu “1000 desa

pertanian organik”.

Page 3: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

Pengembangan 1000 desa pertanian organik sejalan dengan program “go

organic” yang dicanangkan Kementerian Pertanian pada tahun 2010.

Pengembangan 1000 desa pertanian organik membuka peluang yang baik bagi

komitmen jajaran Kementerian Pertanian untuk memperbaiki lahan kritis dan

menumbuhkan petani mandiri, mengingat bahwa seluruh bahan input dalam

pertanian organik dipenuhi melalui kearifan lokal.

Penelitian oleh Puslibangtanak 1997, bahwa lahan yang mengalami degradasi

(penurunan kualitas) semakin meningkat dari tahun ke tahun, baik dari segi

luasan maupun tingkat degradasinya. Oleh karena itu diperlukan suatu usaha

untuk mempercepat laju pemulihan lahan antara lain dengan penerapan sistem

pertanian organik yang dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Page 4: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

Budidaya pertanian organik menggunakan pendekatan ekosistem yang selaras

dengan proses ekologi dan biologi, seperti hubungan dalam jaringan makanan,

pemeliharaan kesuburan tanah, pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT)

secara alami dan penganekaragaman makhluk hidup lain dalam ekosistem. Pertanian

organik mengedepankan hubungan yang harmonis antara unsur yang ada di alam.

Prinsip dasar pertanian organik mencakup tiga hal, yaitu prinsip

lingkungan (biodiversitas), sosial (lapangan kerja dan kesehatan) serta

ekonomi (daya saing dan pendapatan).

Pengembangan sistem pertanian organik telah dimulai sejak tahun 2003 berupa

pengembangan capacity building antara lain penyusunan dan pengembangan kebijakan

pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang mendukungnya),

pengembangan Lembaga Sertifikasi Organik (LSO), dan peningkatan kapabilitas inspektor

serta harmonisasi standar organik di tingkat ASEAN.

Page 5: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

Pengembangan desa pertanian organik pada subsektor perkebunan

dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2015 s.d tahun 2019. Tahapan

dalam pelaksanaannya adalah: (1). penetapan CP/CL (2). tahapan inisiasi :

berupa sosialisasi dan pengadaan input / sarana prasarana produksi (3). penyiapan

dokumen, persiapan sertifikasi, sertifikasi produk, apresiasi produk organik.

Pengembangan desa pertanian organik subsektor perkebunan di

Sumatera Selatan dilaksanakan pada kelompok tani yang mengusahakan

komoditi perkebunan dengan hasil produk yang dikonsumsi dalam bentuk

segar yaitu pada komoditi kopi. Dalam pengembangan pertanian organik berbasis

komoditi perkebunan akhir yang akan dicapai adalah tersertifikasinya produk

perkebunan organik oleh Lembaga Sertifikasi Organik.

Page 6: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

TUJUAN

1. Menerapkan kegiatan budidaya perkebunan yang ramah lingkungan

dengan pola pemenuhan input usaha tani secara mandiri berbasis

kepada potensi agroekosistem dan keanekaragaman hayati.

2. Dihasilkannya komoditas perkebunan yang berkualitas dan aman

untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Page 7: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

SASARAN DI SUMSEL

Terbangun dan tersedianya Desa Pertanian Organik berbasis

komoditas Perkebunan yang siap disertifikasi dan mandiri

dalam penyediaan Input Produksi berbahan Organik

Page 8: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

BENTUK KEGIATAN

Bentuk kegiatan adalah sosialisasi pengembangan pertanian

organik dengan kegiatan pembuatan kompos,

pengembangan ternak, Pengenalan Pembuatan Agen

Pengendali Hayati (APH) dan pembuatan Mikro Organisme

Lokal (MOL) secara sederhana

Page 9: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

Calon petani dan calon lokasi

1. Petani yang telah menerapkan budidaya pertanian

organik atau

2. Petani alumni SL-PHT yang siap beralih menuju

pertanian organik atau

3. Petani alumni pelaksana kegiatan pengembangan

rendah emisi karbon atau

4. Petani konvensional (menggunakan bahan kimia

untuk pemupukan dan pengendalian OPT) tetapi

berkomitmen untuk melaksanakan pertanian organik

atau

5. Petani pemilik kebun organik secara alami.

Page 10: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

Petugas pendamping

1. Petugas lapang atau

2. Petugas penyuluh atau

3. Petugas pengamat atau

4. Petugas POPT atau

5. Fasilitator Daerah atau

6. Petugas Teknis Perlindungan

Berdomisili/berkedudukan dekat

dengan lokasi desa pertanian organik

dan diutamakan berstatus PNS.

Page 11: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

Tugas petugas pendamping

Memberikan pendampingan teknis

kepada petani terkait dengan:

1. Budidaya tanaman yang baik,

2. Pemeliharaan ternak,

3. Pembuatan pupuk kompos,

4. Pemanfaatan pupuk kompos,

5. Penyiapan dokumen sertifikasi dan

6. Hal teknis lainnya.

Page 12: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

1

2

3

4

5

Ternak: Sapi/Kambing

Kandang Ternak dan Rumah Kompos

Alat pertanian kecil dan Peralatan laboratorium mini

Tanaman Pakan Ternak (TPT)

Palawija

Page 13: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

Persyaratan teknis

1. Luas hamparan minimal setara 15 ha.

2. Calon lokasi merupakan hamparan yang

relatif kompak.

3. Calon petani/kelompok tani tergabung

dalam kelompok tani yang aktif dan telah

terdaftar di Badan Koordinasi Penyuluhan

(Bakorluh)

4. Penyediaan ruminansia besar/kecil

berupa sapi/kambing disesuaikan dengan

kebutuhan dan kebiasaan pengelolaan

ternak dari setiap kelompok tani calon

pelaksana kegiatan.

Page 14: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

5. Jenis sapi/kambing yang disediakan adalah

sapi/kambing lokal yang sudah biasa

dibudidayakan oleh kelompok tani pelaksana

kegiatan.

6. Sapi/kambing yang diadakan adalah

sapi/kambing bakalan.

7. Jumlah ternak yang disediakan pada setiap desa

(kelompok) untuk sapi adalah sebanyak minimal

6 ekor, atau kambing 30 ekor

8. Setiap kelompok tani pada setiap desa harus

menyediakan lahan yang akan digunakan untuk

membuat kandang ternak, rumah kompos,

penanaman tanaman pakan ternak dan

penanaman palawija.

Page 15: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

9. Ternak dipelihara dalam satu kandang (kandang

komunal) dan dikelola bersama oleh seluruh

anggota kelompok tani peserta kegiatan.

10. Jenis tanaman palawija yang diadakan

disesuaikan dengan kebutuhan kelompok tani.

11. Jenis tanaman pakan ternak yang disediakan

antara lain berupa rumput gajah/rumput

raja/rumput pakan budidaya lainnya.

12. Pengelolaan ternak, pembuatan pupuk kompos,

pembuatan bahan pengendali OPT berupa

pestisida nabati/agens pengendali hayati dan

pemanfaatannya dilaksanakan dan diatur oleh

anggota kelompok tani didampingi oleh petugas

pendamping dan aparat desa setempat.

Page 16: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

13. Kompos/pestisida nabati/APH yang dihasilkan

digunakan untuk seluruh anggota KT.

14. Jumlah ternak pada setiap kelompok tani sampai

dengan akhir tahapan kegiatan (tahun 2019) tidak

boleh berkurang, apabila berkurang, harus

dibuktikan dengan berita acara dan pemeriksaan

ternak.

15. Apabila dalam perjalanannya jumlah ternak

tersebut berkembang, maka ternak tersebut

menjadi milik anggota kelompok tani bersangkutan.

16. Pemanfaatan hasil/anakan dari ternak yang

dipelihara diatur dan dimusyawarahkan oleh

seluruh anggota kelompok tani pelaksana kegiatan.

Page 17: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang

Peringatan:

selama mengikuti kegiatan pembinaan dan sertifikasi desa pertanian organik, kelompok

tani pelaksana kegiatan tidak boleh mempergunakan pupuk/pestisida kimia dan

menerima paket bantuan lain berupa pupuk/pestisida kimia khusus pada lokasi

komoditi perkebunan yang telah didaftarkan

untuk pelaksanaan kegiatan desa organik

Page 18: PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN ORGANIK BERBASIS …disbun.sumselprov.go.id/wp-content/uploads/2017/10/WEBSITE-102017...pertanian organik (SNI Sistem Pertanian Organik dan Permentan yang