PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6800/1/TESIS...
Transcript of PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6800/1/TESIS...
i
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA
BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Oleh :
BUDI ANI FATMAWATI
NIM.12020150012
Tesis Diajukan sebagai Pelengkap Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA
BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Oleh :
BUDI ANI FATMAWATI
NIM. 12020150012
Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri Salatiga
sebagai pelengkap persyaratan untuk
gelar Magister Pendidikan
Salatiga, 9 September 2019
Ttd
Dr. Muna Erawati, M.Si
PEMBIMBING
iii
iv
v
MOTTO
vi
PERSEMBAHAN
Tesis ini saya persembahkan untuk:
1. Almamater Pascasarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut
Agama Islam Negeri Salatiga
2. Bapak Noercahyo Ahmad Somyani, yang selalu mendukung dengan restu
dan doanya.
3. Suamiku Adolf Ferdinand Laan, yang telah memberiku kesempatan untuk
terus belajar
4. Anak-anakku tercinta Adam Nur Izzudin, Yusuf Haidar Arif, Ahmad
Maulana Ibnu Asyraf, Hafiz Silmi Arfan Pamungkas yang telah
memberikan semangat untuk terus belajar.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah banyak memberikan
kesempatan dan kemudahan sehingga penulisan tesis dengan judul
“PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS
PENDEKATAN SAINTIFIK” dapat terselesaikan dengan baik.Tesis ini disusun
untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Magister Pendidikan di
IAIN Salatiga.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis penelitian
pengembangan ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan kaliini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Profesor. Dr. Zakiyuddin, selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Profesor. Dr. Phil Widiyanto, M.A, selaku Direktur Program Studi
Pascasarjana PGMI IAIN Salatiga.
3. Ibu Dr Hj. Maslikhah, S.Ag, M.Si, selaku Ketua Program Studi
Pascasarjana PGMI IAIN Salatiga
4. Ibu Dr Muna Erawati, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan dan saran dengan penuh kesabaran sehingga tesis ini
dapat erselesaikan dengan baik
5. Ibu Nur Hidayati, S.PdI, selaku Kepala MI Tarbiyatul Aulad Jombor yang
telah memberikan dorongan dan motivasi dalam menyelesaikan tesis ini
6. Bapak Ibu Guru MI Tarbiyatul Aulad Jombor yang senantiasa
memberikan semangat dan bantuan ketika mengalami kesulitan
viii
7. Keluargaku tercinta, Mas Adolf Ferdinand Laan, Adam Nur Izzudin,
Yusuf Haidar Arif, Ahmad Maulana Ibnu Asyraf, Hafiz Silmi Arfan
Pamungkas, yang selalu memberikan semangat dan bantuan kepada
penulis baik secara moril dan spiritual
8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah
banyak memberikan bantuan, semangat, dorongan, motivasi, sehingga
penulisan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tesis ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan Tesis ini.
Salatiga, 9 September 2019
Penulis
Budi Ani Fatmawati, S.Pd.I
NIM. 12020150012
ix
ABSTRAK
Budi, Ani Fatmawati, 2019. Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis
Saintifik. Tesis. Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi
Pascasarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Muna Erawati, M.Si
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
development). Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan bahan ajar matematika
berbasis pendekatan saintifik yang menarik.
Metode pengembangan bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik
menggunakan metode langkah-langkah penelitian pengembangan (Research and
development) yang dikembangkan oleh Dick and Carry, biasa dikenal
pengembangan ADDIE. Langkah-langkah pengembangan tersebut yang terdiri
dari 5 tahapan yaitu: 1) Analysis (Analisis), Design (Desain), Development
(Pengembangan), Implementation (Implementasi), Evaluation (Evaluasi). Teknis
analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Instrumen yang
digunakan meliputi lembar pedoman wawancara, lembar penilaian bahan ajar, dan
lembar angket respon siswa terhadap kemenarikan bahan ajar.
Hasil penelitian berdasarkan penilaian oleh ahli materi dan ahli media
bahwa, kelayakan bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik mendapat
nilai validasi yang sangat valid dan termasuk kategori sangat baik, dengan
persentase keidealan 86,67% sehingga layak digunakan. Berdasarkan pengolahan
data nilai hasil angket respon siswa, menunjukkan bahwa diperoleh jumlah nilai
rata-rata 32,94. Hasil nilai respon siswa dikonversikan dengan tabel distribusi
frekuensi respon siswa adalah 32,5 <32,94<40, sehingga dapat disimpulkan
bahwa respon siswa akan kemenarikan bahan ajar matematika berbasis
pendekatan saintifik adalah sangat positif. Kepraktisan bahan ajar berdasarkan
respon siswa, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar matematika berbasis
pendekatan saintifik adalah sangat praktis digunakan oleh siswa.
Kata Kunci: Pengembangan, Bahan Ajar, Pendekatan Saintifik
x
ABSTRACT
Budi, Ani Fatmawati, 2019. The Development of Mathematic Teaching Material
based on the Scientific Approach. Thesis. The Department of Islamic
School Teacher Training and Education of Post Graduate, Islamic State
Institute of Salatiga. The Guidance: Dr. MunaErawati, M.Si
This research is a Research and Development (R&D). The objection of this
research is to create an interesting Mathematic Teaching Material based on the
scientific approach.
The method to develop the teaching material uses the steps of research and
development that developed by Dick and Carry. It is used to be called the ADDIE
Development. The steps of the development are Analysis, Design, Development,
Implementation, and Evaluation. The technique to analyze the data uses
descriptive qualitative. The instrument used in this research include the guidelines
to interview, the scoring of teaching material, and the questionnaire of students’
responses to ward the interesting of teaching material.
The results of the research based on the assessment by material experts and
media experts, that the appropriateness of the mathematics teaching materials
based on the scientific approach gets a very valid and includes an excellent
category with a percentage of ideality of 86.67% and appropriate to be used as the
source of learning in the classroom. Based on data processing the results of the
questionnaire responses of students showed that the average number of scores was
32.94. The results of the students response values were converted to a table of the
frequency distribution of student responses 32.5 <32.94 <40, it can be concluded
that the students' responses to the attractiveness of mathematics teaching materials
based on the scientific approach were very positive. The practicality of teaching
materials based on student responses, it can be concluded that mathematics
teaching materials based on scientific approaches are very practical to use.
Keywords: Development, Teaching Materials, Scientific Approach
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO .............................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... v
MOTTO ......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
ABSTRAK .................................................................................................... ix
ABSTRACT ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 7
C. Hipotesis Pengembangan ........................................................ 8
D. Signifikasi Penelitian .............................................................. 9
E. Landasan Teori ....................................................................... 10
F. Metode Penelitian ................................................................... 20
G. Sistematika Pembahasan ......................................................... 27
BAB II KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS
PENDEKATAN SAINTIFIK
A. Hasil Penelitian Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar ....... 29
B. Pembahasan Hasil Penelitihan Kebutuhan Pengembangan
Bahan Ajar .............................................................................. 33
BAB III PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS
PENDEKATAN SAINTIFIK
A. Hasil Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis
Pendekatan Saintifik ............................................................... 35
B. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Bahan Ajar
xii
Matematika Berbasis Pendekatan Saintifik ............................ 45
BAB IV KEMENARIKAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS
PENDEKATAN SAINTIFIK
A. Hasil Penelitian Kemenarikan Bahan Ajar Matematika Berbasis
Pendekatan Saintifik ............................................................... 47
B. Pembahasan Hasil Penelitian Kemenarikan Bahan Ajar
Matematika Berbasis Pendekatan Saintifik ............................ 48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 50
B. Saran ....................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 53
LAMPIRAN .................................................................................................. 58
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Kategori Penelitian ........................................................................ 25
Tabel 1.2 Kategori Validitas Produk Pengembangan ................................... 26
Tabel 1.3 Kategori Kepraktisan Berdasarkan Respon Siswa ........................ 27
Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Respon Siswa ............................................... 27
Tabel 3.1 Analisis Hasil Validasi .................................................................. 44
Tabel 3.2 Analisis Kualitas Bahan Ajar ........................................................ 45
Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Respon Siswa ................................................... 48
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Respon Siswa ............................................... 49
Tabel 4.3 Kategori Kepraktisan Berdasarkan Respon Siswa ........................ 49
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Model Pengembangan ADDIE ................................................... 22
Gambar 3.1 Cover sebelum revisi ................................................................. 38
Gambar 3.2 Cover setelah direnisi ................................................................. 39
Gambar 3.3 Halaman kurang penuh sebelum revisi ..................................... 39
Gambar 3.4 Halaman setelah revisi .............................................................. 40
Gambar 3.5 Langkah kegiatan menanya setelah direvisi .............................. 40
Gambar 3.6 Besaran font huruf sebelum revisi ............................................. 41
Gambar 3.7 Besaran font huruf setelah revisi ............................................... 41
Gambar 3.8 Latihan soal sebelum revisi ....................................................... 42
Gambar 3.9 Latihan soal setelah revisi .......................................................... 42
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pedoman Wawancara ............................................................ 58
Lampiran 2. Rangkuman Hasil Wawancara ............................................... 59
Lampiran 3. Lembar Validasi Bahan Ajar Matematika Berbasis
PendekatanSaintifik ............................................................... 63
Lampiran 4. Hasil Validasi Bahan Ajar Matematika Berbasis Pendekatan
Saintifik oleh Ahli Materi ...................................................... 66
Lampiran 5. Hasil Validasi Bahan Ajar Matematika Berbasis Pendekatan
Saintifik oleh Ahli Media ...................................................... 69
Lampiran 6. Penghitungan kualitas/Kevalidan Bahan Ajar Matematika
Berbasis Pendekatan Saintifik ............................................... 72
Lampiran 7. Angket Respon Siswa Terhadap Kemenarikan Bahan Ajar
Matematika Berbasis Pendekatan Saintifik ............................ 77
Lampiran 8. Hasil Analisis Angket Respon Siswa Terhadap Kemenarikan
Bahan Ajar Matematika Berbasis Pendekatan Saintifik ........ 79
Lampiran 9. Foto-foto kegiatan ................................................................... 83
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penerapan pembelajaran pada kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah
biasa disebut pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik diterapkan dalam
berbagai aspek pendidikan, termasuk dalam penyusunan bahan ajar.
Realita pendidikan di lapangan banyak madrasah yang kekurangan bahan
ajar terutama buku pelajaran. Anjuran pemerintah satu siswa satu buku
belum bisa terpenuhi di madrasah, terutama madrasah swasta. Hal ini
mendorong pendidik menggunakan bahan ajar tinggal pakai yang
disediakan di pasaran, seperti bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa
(LKS). Pada kenyataannya bahan ajar ini masih belum sesuai dengan
kurikulum yang dicanangkan pemerintah yaitu Kurikulum 2013 dengan
pendekatan saintifik.
Kurikulum 2013 merupakan upaya pendidikan yang mempunyai
peran sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan matematika merupakan salah satu mata pelajaran dalam
kurikulum 2013 yang bertujuan mendidik siswa untuk mampu berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, serta kreatif. Suherman dalam Aries
Yuwono memaparkan bahwa tujuan pelajaran matematika antara lain agar
siswa mampu bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis,
2
cermat, jujur, dan efektif.1
Pembelajaran matematika khususnya pada
tingkat pendidikan dasar, memerlukan perhatian yang serius untuk
mencapai tujuan pelajaran matematika.
Undang-Undang Nomor 20 Pasal 3 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa potensi peserta didik yang perlu
ditingkatkan dalam pembelajaran matematika meliputi aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut memiliki peran yang
sangat penting dalam menciptakan generasi bangsa yang cerdas dan
berkarakter. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 19 ayat 1
tentang Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa pembelajaran
dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik.2
Pembelajaran matematika sebaiknya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berperan aktif membangun pengetahuannya. Selain
itu, guru perlu menanamkan dan mengembangkan keterampilan siswa
dalam memecahkan masalah. Seperti yang dijelaskan oleh Schroeder &
Lester yang menyatakan bahwa pemecahan masalah adalah hal yang
sangat penting karena pemecahan masalah merupakan sarana mempelajari
ide matematika dan keterampilan matematika.3
1Aries Yuwono, “Problem Solving dalam Pembelajaran Matematika”, UNION: Jurnal
Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1 (2016), 144. 2Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, 2005,17. 3 NCTM, “Principles and Standars for School Mathematic”, Reston, VA: The National
Council of Teacher of Mathematics, Inc. 2000, 182.
3
Kurikulum 2013 menuntut pembelajaran yang berorientasi pada
siswa sehingga diharapkan siswa aktif dalam pembelajaran. Tercapainya
tujuan pembelajaran salah satunya dapat dilihat dari keaktifan siswa
selama proses pembelajaran. Sikap positif siswa terhadap matematika
perlu ditingkatan. Tujuan penting dari pendidikan matematika adalah
untuk mengembangkan sikap positif siswa terhadap matematika.4
Ada tiga komponen dalam sikap meliputi respon emosional,
keyakinan, dan lingkungan yang terkait terhadap subjek. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Manoah, Indoshi, & Othuon yang menyatakan
bahwa dalam pembelajaran matematika sebaiknya sikap siswa
ditingkatkan karena dapat meningkatkan prestasi akademik.5 Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan Tri Achmad Budi Susilo, Pengaruh
Sikap Siswa Pada Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika di
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada pengaruh positif dan signifikan antara sikap siswa pada matematika
terhadap hasil belajar matematika sebesar 0,475 atau berpengaruh
22,56%.6 Pentingnya sikap positif siswa dalam pembelajaran matematika
4R. Rusnilawati, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Bercirikan Active
Knowledge Sharing dengan Pendekatan Saintifik Kelas VIII”, Jurnal Riset Pendidian Matematika,
Volume 3, Nomor 2, (2016), 245-258. 5S.A. Manoah, F.C. Indoshi, & A. L.O. Othuon, “Influence of Attitude on Performance of
Students in Mathematics Curriculum”, Educational Research, Volume 2, Number 3 (2011), 965-
981. 6Budi Susilo, “Pengaruh Sikap Siswa Pada Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika
di SMP”, Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 3, Nomor 1 (2015), 2337-8166.
4
ternyata kontradiksi dengan fakta di lapangan. Sebagian besar siswa di
Indonesia masih bersikap negatif terhadap matematika.7
Pendekatan saintifik mengadopsi langkah-langkah saintis dalam
membangun pengetahuan, yakni penonjolan pada dimensi pengamatan,
penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu
kebenaran. Dengan demikian proses pembelajaan harus dilaksanakan
dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Kriteria
ilmiah tersebut salah satunya adalah materi pembelajaran harus berbasis
pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau
penalaran tertentu, sehingga terbangun sikap ilmiah.8
Dewi Masithoh
mengungkapkan, ...the learning process is emphasized on the dimension of
modern pedagogy namely a learning process that demands an
approach that will be able to inculcate the scientific attitudes into the
students.9
Proses pembelajaran ditekankan pada kompetensi pedagogik
modern yaitu proses pembelajaran yang menuntut pendekatan yang akan
mampu menanamkan sikap ilmiah pada siswa.
Pendekatan saintifik merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pembelajaran dalam pendekatan
saintifik berupaya untuk mengarahkan siswa aktif membangun
7 R. Setiawan, & I. Harta, ”Pengaruh Pendekatan Open-Ended dan Pendekatan Kontekstual
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Sikap Siswa Terhadap Matematika” Jurnal Riset
Pendidikan Matematika, Volume 1, Nomor 2, (2014), 242. 8Kusaeri, K, & Sa'adillah, R., “Telaah Epistemologis Pendekatan Saintifik Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam”, ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, Volume 9, Nomor 2 (2016), 344-
372. 9 Dewi Masyithoh, “Teachers’ Scientific Approach Implementation in Inculcating the
Student’s Scientific Attitudes”, Jurnal Prima Edukasia, Volume 6, Nomor 1 (2018), 32-43.
5
pengetahuan dan keterampilannya. Siswa didorong untuk melakukan
penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau
kejadian yaitu menemukan kebenaran ilmiah. Siswa dilatih untuk berpikir
logis, runtut, dan sistematis, dengan menggunakan kapasitas berpikir
tingkat tinggi (Higher Order Thinking/HOT).10
Menurut Atkin “…
problem solving as the core of scientific method and also for his emphasis
on studies of the student’s own community”. Proses pemecahan masalah
merupakan inti dari metode saintifik. Metode saintifik juga menekankan
pada terciptanya masyarakat belajar agar siswa aktif dalam
pembelajaran.11
Proses pembelajaran, pemilihan metode, strategi, dan bahan ajar
harus diperhatikan. Bahan ajar dapat didesain dalam berbagai macam
format baik cetak maupun non cetak. Bahan ajar sebaiknya didesain
sedemikian rupa yang disesuaikan dengan kondisi siswa dan lingkungan
belajar agar mampu menarik minat siswa untuk mempelajarinya maupun
membuat siswa membelajarkan diri sendiri.12
Bahan ajar ini bisa dalam
bentuk LKS yang disusun secara menarik sehingga siswa terbangun
pengetahuannya dan semangat untuk belajar sebagaimana penelitian yang
dilakukan oleh Novia Indriani, Aan Subhan Pamungkas, dan Trian
Pamungkas Alamsyah dalam judul Pengembangan Lembar Aktivitas
10
Ahmad Sudrajad, Pendekatan Ilmiah/ Saintifik dalam Proses Pembelajaran, dalam
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/07/18/pendekatan-saintifikilmiah-dalam-proses-
pembelajaran/. 11
Atkin, M. J. & Paul, B.,Ways of knowing in science and mathematics series,New York:
Teachers College Press, 2003, 81-82. 12
Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, Padang: Akedemia
Permata, 2013, 1.
6
Matematika Berorientasi Pendekatan Saintifik. Penelitian ini didapatkan
hasil rata-rata kelayakan lembar aktivitas matematika mencapai 84,6%,
yang masuk kategori sangat layak. Respon siswa memperoleh rata-rata
97% yang termasuk dalam kategori sangat baik. Tes pemahaman siswa
memperoleh nilai rata-rata 86,03.13
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Nafsiyah
Aminan selaku guru kelas II di MI Tarbiyatul Aulad Jombor, diperoleh
informasi bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
mengajarkan peserta didik agar dapat berpikir logis sesuai dengan yang
diamati dan berpikir ilmiah. Madrasah ini sudah menerapkan kurikulum
2013 sehingga pembelajaran yang dilakukan menggunakan pendekatan
saintifik.
Bahan ajar yang digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran
di dalam kelas hanya Lembar Kerja Siswa (LKS). Sedangkan LKS yang
digunakan, masih banyak komponen yang belum sesuai dengan langkah-
langkah pendekatan saintifik, sekalipun ada kegiatan saintifik belum
ditunjukkan secara maksimal. Penyajian pembelajaran terutama
matematika hanya penyajian materi yang terlalu singkat dan latihan soal.
Guru belum mampu mengembangkan bahan ajar secara mandiri
dikarenakan kendala waktu dan kemampuan IT 14
13
Novia Indriani, Aan Subhan Pamungkas, dan Trian Pamungkas Alamsyah,
Pengembangan Lembar Aktivitas Matematika Berorientasi Pendekatan Saintifik. Penelitian,
Desimal: Jurnal Matematika, Vol. 2, No. 2, 2019. 14
Hasil wawancara dengan Ibu Nafsyiah Aminan, Wali Kelas II MI Tarbiyatul Aulad
Jombor, 15 Juli 2019, pukul 11.00 WIB.
7
Hasil wawancara dengan Ibu Nur Hidayati, selaku kepala madrasah
menyampaikan bahwa, dikarenakan kurangnya dana, sehingga pengadaan
buku teks belum bisa dilakukan. Hal ini menyebabkan sangat kurangnya
referensi bahan ajar siswa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor.15
Berdasarkan paparan di atas peneliti bermaksud mengembangkan
bahan ajar matematika berbentuk LKS berbasis pendekatan saintifik
dengan judul Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Pendekatan
Saintifik. Pengembangan untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar yang
sesuai dengan kurikulum 2013 bagi siswa kelas II MI Tarbiyatul Aulad
Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Minimnya bahan ajar sebagai sumber belajar bagi siswa;
b. Bahan ajar yang ada kurang menarik minat siswa untuk belajar dan
membaca;
c. Siswa merasa kesulitan terutama dalam matematika dikarenakan
pemaparan bahan ajar yang terlalu singkat dan latihan soal yang
sedikit;
d. Metode pembelajaran kurang menarik sehingga siswa cenderung
pasif dan jenuh; dan
e. Kurangnya motivasi dan sikap positif siswa terhadap matematika.
15
Hasil wawancara dengan Ibu Nurhidayati, Kepala Madrasah Tarbiyatul Aulad Jombor,
15 Juli 2019, pukul 09.00 WIB.
8
2. Batasan Masalah
Lingkup pembatasan masalah dalam penelitian ini terbatas pada
kegiatan pengembangan bahan ajar matematika berbasis saintifik pada
materi bilangan cacah di kelas II MI. Masalah ini dipilih karena
minimnya bahan ajar terutama matematika di kelas II yang kegiatan
pembelajarannya berbasis pendekatan saintifik terutama di MI
Tarbiyatul Aulad Jombor.
3. Rumusan Masalah
a. Bagaimana kebutuhan pengembangan bahan ajar matematika
berbasis pendekatan saintifik?
b. Bagaimana pengembangan bahan ajar matematika berbasis
pendekatan saintifik?
c. Bagaimana kemenarikan siswa terhadap bahan ajar matematika
berbasis pendekatan saintifik?
C. Hipotesis Pengembangan
Hipotesis pengembangan dari rumusan masalah adalah jika bahan ajar
matematika berbasis pendekatan saintifik dikembangkan dengan baik,
maka dapat memenuhi kebutuhan bahan ajar matematika berbasis
pendekatan saintifik di kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang.
9
D. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian adalah
menghasilkan bahan ajar matematika berupa LKS yang berbasis
saintifik untuk siswa kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor yang
menarik.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
Menambah khasanah ilmu pengetahuan bagaimana menyusun
bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik untuk siswa
kelas II MI.
b. Secara Praksis
1) Bagi Guru
Memberikan wawasan mengenai model bahan ajar LKS
matematika materi bilangan cacah berbasis pendekatan saintifik
untuk siswa kelas II MI.
2) Bagi Siswa
Meningkatkan motivasi belajar matematika dengan bahan ajar
LKS yang menarik.
3) Bagi Peneliti
Hasil penelitian dapat dijadikan kajian teori untuk penelitian
selanjutnya.
10
E. Landasan Teori
1. Kajian Pustaka
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Iis Juniati
Lathifah, Zulkardi & Somakim (2015) dengan judul Pengembangan
Bahan Ajar Materi Aturan Pencacahan Menggunakan Pembelajaran
Berbasis Masalah di SMA.16
Persamaan dengan Tesis ini adalah sama-
sama mengembangkan bahan ajar matematika berbentuk LKS.
Perbedaan dengan Tesis ini adalah pendekatan yang digunakan dalam
pengembangan ini adalah pembelajaran berbasis masalah, materi yang
dikembangkan dalam bahan ajar yakni aturan pencacahan.
Pengembangan pada Tesis yang peneliti tulis fokus pada pendekatan
saintifik, dengan materi bilangan cacah. Relevansi dengan Tesis ini
adalah sama-sama mengembangkan bahan ajar matematika sehingga
bisa dijadikan sumber rujukan.
Nurul Hidayah, Sri Latifah, dan Mayza Puteri Adha (2017)
dengan judul Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Matematika dengan Pendekatan Saintifik Kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 4 Bandar Lampung.17
Persamaan dengan Tesis ini adalah
penelitian pengembangan yang dilakukan menghasilkan produk yang
dihasilkan LKS matematika berbasis pendekatan saintifik di Madrasah
16
Iis Juniati Lathifah, Zulkardi, & Somakim, “Pengembangan Bahan Ajar Materi Aturan
Pencacahan Menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah di SMA”, Universitas Sriwijaya
Palembang, Jurnal Didaktik Matematika, (2015), 2355-4185. 17Nurul Hidayah, Sri Latifah, dan Mayza Puteri Adha, “Pengembangan Lembar Kegiatan
Siswa (LKS) Matematika dengan Pendekatan Saintifik Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4
Bandar Lampung”, UIN Raden Intan Lampung, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan
Pendidikan Matematika, (2017)
11
Ibtidaiyah. Perbedaan dengan Tesis ini yaitu metode penelitian yang
digunakan mengadopsi metode research and development (R&D) yang
dikemukakan oleh Borg & Gall. Metode penelitian pengembangan pada
Tesis ini menggunakan metode pengembangan ADDIE. Relevansi
pada Tesis ini adalah produk yang dikembangkan berupa LKS berbasis
pendekatan saintifik, sehingga dapat digunakan untuk menguatkan
Tesis ini.
Eka Romiati dan Roseli Theis dalam judul Pengembangan LKS
Berbasis Pendekatan Saintifik dan Strategi Pembelajaran PQ4R pada
Materi Himpunan Kelas VII SMPN 11 Kota Jambi.18
Persamaan
dengan Tesis ini adalah model penelitian yang diambil model ADDIE.
Perbedaan dengan Tesis ini yakni, fokus pengembangannya pada LKS
berbasis pendekatan saintifik dan strategi pembelajaran PQ4R, sedang
pada Tesis ini pengembangan bahan ajar berbasis pendekatan saintifik.
Relevansi dengan Tesis ini, dalam pengembangan penelitian sama-
sama menggunakan model ADDIE sehingga dapat dijadikan sumber
rujukan.
Penelitian pengembangan serupa dilakukan oleh Dwi Putri
Julianti, dan Ramadhan Sumarmin dengan judul The Development of
Student Worksheet Based on Scientific Approach on Environmental
18
Eka Romiati, Roseli Theis, “Pengembangan LKS Berbasis Pendekatan Saintifik dan
Strategi Pembelajaran PQ4R pada Materi Himpunan Kelas VII SMPN 11 Kota Jambi”,
Universitas Jambi, Edumatica, Jurnal Pendidikan Mtematika, Volume 07, No. 01, 2017.
12
Pollution Topic For Junior High School Student Grade VII.19
Persamaan dengan Tesis ini adalah sama-sama penelitian
pengembangan LKS berbasis pendekatan saintifik. Perbedaan terletak
pada topik yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pencemaran
lingkungan, sedangkan materi yang dikembangkan dalam Tesis ini
bilangan cacah. Relevansi dengan Tesis ini adalah penelitian
pengembangan berbasis pendekatan saintifik, sehingga dapat dijadikan
rujukan untuk menguatkan Tesis ini.
2. Kajian Teori
a. Pengembangan
Pengembangan merupakan kegiatan yang menghasilkan rancangan
atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang
ada atau aktual. Pengembangan ini memanfaatkan teori-teori,
konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk
memecahkan masalah.20
b. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses
pembelajaran di kelas.21
Bahan ajar merupakan seperangkat sarana
19
Dwi Putri Julianti, Ramadhan Sumarmin, “The Development of Student Worksheet Based
on Scientific Approach on Environmental Pollution Topic For Junior High School Student Grade
VII”, International Journal o Progressive Sciences ang Technologies, Vol. 10, No. 1 (2018) 20
Mustaji dan Rusjiono, Penelitian Teknologi Pembelajaran, Surabaya, Unesa University
Press, 2009, 39 21
Indri Lestari, “Pengembangan Bahan Ajar Matematia Dengan Memanfaatkan Geogebra
Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep”, Gauss: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 01,
Nomor 01 (2018), 2620-956.
13
atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode,
batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang didesain sistematis dan
menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu
mencapai kompetensi atau sub kompetensi dengan segala
kompleksitasnya. 22
Bahan ajar memiliki beragam jenis yaitu bahan ajar cetak dan
bahan ajar noncetak. Menurut Direktorat pembinaan SMA (dalam
Nurhairunnisah)23
bahan ajar cetak terdiri dari hand out, buku,
modul, poster, brosur, LKS, wallchart, gambar, dan leaflet,
sedangkan bahan ajar noncetak terdiri dari audio, audiovisual, bahan
ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) dan bahan
ajar berbasis web.
LKS menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah sarana
pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan
keterlibatan atau aktifitas siswa dalam proses belajar
mengajar.24
Menurut Sugiyono (dalam Alvina Putri Purnama Sari,
Agil Lepiyanto)25
Lembar Kerja Siswa (LKS) atau worksheet
merupakan suatu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mendukung proses belajar siswa dalam membangun
22
Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, Padang, Akedemia
Permata, 2013, 1 23
Nurhairunnisah, Pengembangan Bahan Ajar Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Matematika Pada Siswa SMA Kelas X, Tesis, Universitas Negeri Yogyakarta, 2017, 29 24
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen P & K, Jakarta, Balai Pustaka, 1998, 512. 25
Alvina Putri Purnama Sari, Agil Lepiyanto, Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta
Didik (LKPD) Berbasis Scientific Approach Siswa SMA Kelas X pada Materi Fungsi,”
Universitas Muhammadiyah Metro, Bioedukasi Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 7, No 1 (2016)
14
pengetahuannya. Lembar Kerja Siswa merupakan bahan ajar cetak
yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi ringkasan, dan
petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan
siswa, baik teoritis maupun praktik, yang mengacu pada kompetensi
dasar yang harus dicapai.26
Dapat disimpulkan bahwa LKS
merupakan bahan ajar cetak yang berisi materi, petunjuk
pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan siswa sehingga membantu
siswa untuk menemukan konsep-konsep melalui aktivitas mandiri.
Diharapkan dengan LKS siswa dapat melaksanakan kegiatan
pembelajaran dan menuangkan ide-ide kreatifitasnya baik secara
perorangan maupun kelompok, mampu berfikir kritis dan menjalin
kerjasama yang baik dengan anggota kelompok.27
Jenis-jenis LKS menurut Sofan:28
1) Lembar Kerja Siswa yang membantu penemuan konsep
Lembar Kerja Siswa jenis ini memuat apa yang harus dilakukan
siswa meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis,
membantu siswa mengaitkan fenomena yang diamati dengan
konsep yang akan dibangun siswa dalam benaknya.
26
Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik: Tinjauan Teoritis dan Praktik,
Jakarta,Kencana Prenadamedia group, 2014, 269. 27
Murni Ariyatu, Nina Kadaritna, Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Pendekatan
Saintifik pada Materi Laju Reaksi, Jurnal FKIP Universitas Lampung, 2016. 28
Sofan Amri, Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, Jakarta,
Prestasi Pustakaraya, 2013, 101-102.
15
2) Lembar Kerja Siswa untuk membantu penerapan dan
pengintegrasian berbagai konsep yang telah ditemukan siswa.
Lembar Kerja Siswa ini bertujuan membantu siswa yang telah
berhasil menemukan konsep untuk menerapkan konsep tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Lembar Kerja Siswa yang berfungsi sebagai penuntun belajar
Lembar Kerja Siswa ini berisi pertanyaan yang jawabannya ada di
dalam buku. Sehingga siswa dapat mengerjakan LKS jika
membaca buku. Lembar Kerja Siswa ini akan membantu siswa
dalam memahami materi pembelajaran yang terdapat dalam buku.
4) Lembar Kerja Siswa yang berfungsi sebagai penguatan
Lembar Kerja Siswa jenis ini diberikan setelah siswa mempelajari
topik tertentu. Materi dikemas lebih mengarah pada pendalaman
materi yang terdapat dalam buku pelajaran.
c. Pendekatan Pembelajaran Saintifik
1) Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan kumpulan metode dan
cara yang digunakan oleh tenaga pendidik dalam melakukan
pembelajaran.29
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan
dalam pembelajaran matematika adalah pendekatan saintifik.
Menurut Hosnan (dalam Feri Setiawan, Abdur Rahman Asy’ari,
29
Mustafiqon, HM, Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik, Nizamia Learning
Center, Sidoarjo, 2015, 37.
16
Furaidah)30
pengertian pendekatan saintifik adalah suatu proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa aktif
membangun konsep melalui tahap-tahap mengamati, merumuskan
masalah, mengumpulkan data, menganalisis, menyimpulkan dan
mengkomunikasikan.
Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa
pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang dirancang untuk
menemukan pengetahuan tentang sebuah konsep atau materi
dengan menggunakan 5M yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menghubungkan
dan mengkomunikasikan.
2) Karakteristik Pendekatan Saintifik
Daryanto (dalam Nur Syafa’atun Hidayah)31
menjelaskan
karakteristik pembelajaran dengan pendekatan saintifik sebagai
berikut:
a) Berpusat pada siswa;
b) Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkontruksi
konsep, hukum, atau prinsip;
c) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial merangsang
perkembangan keterampilan berfikir tingkat tinggi siswa; dan
30Feri Setiawan, Abdur Rahman Asy’ari, Furaidah, “Penggunaan Modul Berdasarkan
Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Di Sekolah Dasar”,
Prosiding TEP & PDsTransformasi Pendidikan Abad 21, Tema 6, Nomor 15, (2017), 668 31
Nur Syafa’atun Hidayah, “Pengembangan Bahan Ajar Melalui Pendekatan Saintifik Mata
Pelajaran Al-Qur’an Hadis Kelas VII di MTs Negeri Krian Sidoarjo”, Tesis, UIN Sunan Ampel
Surabaya, 2017, 41.
17
d) Mengembangkan karakter siswa
3) Komponen-Komponen Dalam Mengajar Menggunakan
Pendekatan Saintifik
Komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan
pendekatan saintifik32
:
a) Menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa
keingintahuan (foster a sense of wonder);
b) Meningkatkan keterampilan mengamati (encourage
observation);
c) Melakukan analisis (push for analysis); dan
d) Berkomunikasi (require communication).
4) Langkah-Langkah Umum Pembelajaran dalam Pendekatan
Saintifik
a) Mengamati (observing)
Kegiatan mengamati, mengutamakan meaningfull learning,
yaitu kebermaknaan dalam proses pembelajaran. Kelebihan
kegiatan ini siswa disajikan obyek nyata, atau model, sehingga
akan menumbuhkan rasa keingintahuan siswa tentang obyek
tersebut. Selain itu juga meningkatkan semangat untuk belajar.
Kegiatan mengamati dapat dilakukan dengan melihat,
menyimak, mendengar, dan membaca.
32
Mustafiqon, HM, Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik, …, 38.
18
b) Menanya (questioning)
Kegiatan menanya ini akan memberikan ruang yang luas bagi
siswa untuk mengungkapkan rasa keingintahuannya pada
kegiatan mengamati. Guru membuka kesempatan siswa untuk
menanyakan informasi yang belum dipahami dari apa yang
diamati atau bertanya untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati. Agar siswa aktif bertanya guru perlu
melakukan stimulasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan,
supaya siswa dapat terpancing untuk mengajukan pertanyaan
yang dapat mengungkapkan pikiran dan ide-idenya lebih lanjut
mengenai materi yang dipelajari. Pertanyaan yang dimaksud
adalah mendapatkan tanggapan verbal. Istilah pertanyaan tidak
selalu dalam bentuk kalimat tanya, tetapi dapat juga dalam
bentuk pernyataan dengan catatan memperoleh tanggapan
verbal dari siswa.
c) Menalar (asosiasi)
Menalar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
kegiatan yang memungkinkan berfikir logis, sistematis
terhadap fakta-fakta yang ada. Mengasosiasi yakni mengolah
informasi yang sudah dikumpulkan dari kegiatan mengamati,
dan menanya. Dalam kegiatan ini siswa berusaha
menghubungkan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa,
sehingga menghasilkan konsep atau pengetahuan yang baru.
19
d) Mencoba (eksperimen)
Kegiatan mencoba akan memberikan kesempatan siswa untuk
melakukan secara langsung konsep yang sudah ditemukan,
sehingga pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa dan
menumbuhkan pemahaman jangka panjang. Dalam kegiatan
ini dapat mengembangkan ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
e) Mengkomunikasikan
Pendekatan saintifik memberikan kesempatan siswa untuk
menyajikan atau mengkomunikasikan hasil dari kegiatan
mengamati, manalar, mencoba, baik dalam bentuk tulisan dan
lisan. Kegiatan mengkomunikasikan dalam pembelajaran
adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan analisis, secara lisan, tertulis, atau media
lainnya.33
Pendekatan saintifik lebih menekankan pada keaktifan siswa
dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai
jembatan perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran. Sudrajat
menyampaikan bahwa banyak para ahli yang meyakini bahwa
melalui pendekatan saintifik dapat menjadikan peserta didik lebih
33Kemendikbud., “Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013”, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013, 225.
20
aktif dalam mengkontruksi pengetahuan dan keterampilannya,
juga dapat mendorong peserta didik melakukan penelitian.34
F. MetodePenelitian
1. JenisPenelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan
(reasearch and development). Penelitian dan pengembangan atau
research and development (R&D) atau sering disebut “pengembangan“
adalah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk
memperbaiki praktik pembelajaran.35
Menurut Sugiyono metode penelitian dan pengembangan
(Research and development) merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk baru dan selanjutnya menguji
keefektifan produk tersebut.36
Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE
Analysis (analisis), Design (perencanaan), Development
(pengembangan), Implemetation (implementasi atau penerapan), dan
Evaluation (evaluasi). Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and
34
Syaifuddin, Yusminah Hala, Muhammad Danial, “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Biologis Berbasis Pendekatan Saintifik Peserta didik MAN Dampang Bantaeng”,
Jurnal Bionature, Volume 17, Nomor 1 (2017), 48-57. 35I Made Tegeh, I Made Kirna, “Pengembangan Bahan Ajar Metode Penelitian Pendidikan
Dengan ADDIE Model”, Jurnal Ika,Volume 11, Nomor 1 (2013), 1829-5282. 36
Budiyono Saputro, Manajemen Penelitian Pengembangan (Research & Development)
bagi Penyusun Tesis dan Disertasi, Yogyakarta, Aswaja Presindo, 2017, 10.
21
Carry (1996) untuk merancang sistem pembelajaran.37
Model ADDIE
adalah salah satu model yang paling umum digunakan di bidang desain
instruksional panduan untuk memproduksi sebuah desain yang efektif.38
Model ini sesuai dengan namanya, terdiri dari lima tahap utama, yaitu
Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation.39
2. Langkah-langkah Penelitian Pengembangan
Menurut Branch40
bagan langkah-langkah pengembangan model
ADDIE disajikan sebagaimana pada Gambar 1.1
Gambar 1.1 Model Pengembangan ADDIE
(Sumber: Branch, 2009:2)
a. Analysis (Analisis)
Analisis dilakukan untuk mengumpulkan informasi sebelum
penelitian dilakukan dengan cara studi pustaka dan studi lapangan.
Studi pustaka digunakan untuk menganalisis kebutuhan secara
37
Bintari Kartika Sari, “Desain Pembelajaran Model Addie Dan Implementasinya Dengan
Teknik Jigsaw”,Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Sidoarjo, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. 38
Budi Cahyono, Dyah Falasifa Tsani, Aulia Rahma, “Pengembangan Buku Saku
Matematika Berbasis Karakter Pada Materi Trigonometri”, Jurnal Phenomenon, Volume 8,
Nomor 2 (2018), 185-199. 39
Nizaruddin, “Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Dengan Model Guide
Note Taking (GNT) di Sekolah Menengah Pertama”,Aksioma: Jurnal Matematika dan Pendidian
Matematika,Volume 4,Nomor 2 (2013), 1-7. 40
Robert Maribe Branch, Instructional Design the ADDIE Approach, New Yor: Springer,
2009, 2.
22
mendalam guna menemukan literatur penelitian yang relevan.
Kebutuhan studi lapangan digunakan untuk menganalisis kebutuhan
di lapangan tentang pengembangan bahan ajar.
b. Design (Desain)
Desain yang dikembangkan oleh peneliti adalah bahan ajar
berbentuk LKS matematika berbasis pendekatan saintifik.
c. Development (Pengembangan)
Pengembangan produk bahan ajar meliputi langkah-langkah (1)
mengembangkan bahan ajar, (2) pembimbingan dengan validator,
dan (3) validasi dari ahli media dan ahli materi.
d. Implementation (Penerapan)
Kegiatan implemetasi atau penerapan dengan mengujicobakan bahan
ajar matematika berbasis pendekatan saintifik kepada siswa di kelas.
Penerapan pengembangan bahan ajar dilakukan pada siswa kelas II
MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang.
e. Evaluation (Evaluasi)
Tahap evaluasi bisa dilakukan pada setiap tahap kegiatan karena
bertujuan untuk kebutuhan revisi. Kegiatan evaluasi juga dilakukan
untuk mengetahui dan mengukur apakah implementasi pembelajaran
dengan bahan ajar dapat dilaksanakan sesuai desain
pengembangannya. Evaluasi terhadap bahan ajar yang
23
dikembangkan bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan
produk setelah melalui tahap implementasi.
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, yang berjumlah 36 siswa.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada Januari – September 2019.
4. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah ahli materi Bapak Adi
Hermawan, M.PdI, ahli desain Bapak Sobirin S.PdI, guru dan siswa
kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang, serta buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Informasi yang diperoleh terkait observasi lapangan dan analisis
kebutuhan tentang pengembangan bahan ajar berbasis pendekatan
saintifik diperoleh melalui kegiatan wawancara dengan guru di MI
Tarbiyatul Aulad Jombor, yang digunakan sebagai analisis awal
pengembangan bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik.
b. Angket
Data dari ahli materi, ahli desain, dan subjek pengguna diperoleh
dengan menggunakan angket. Hasil angket selanjutnya dianalisis dan
digunakan sebagai pedoman untuk revisi produk, demi
kesempurnaan dan kelayakan hasil penelitian. Angket juga diberikan
24
kepada siswa berupa angket respon siswa terhadap kemenarikan
bahan ajar yang dikembangkan.
6. Teknik Analisis Data
a. Analisis Kevalidan
Angket penilaian digunakan untuk menganalisa kevalidan. Data
angket penilaian bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik
dianalisa dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Tabulasi data oleh validator yang diperoleh dari ahli materi dan
ahli media. Tabulasi data dilakukan dengan memberikan penilaian
pada aspek penilaian dengan memberikan skor 5, 4, 3, 2, 1
2) Mengkonversi skor rata-rata yang diperoleh menjadi nilai kualitas
sesuai kriteria penilain pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Kategori Penilaian41
No. Rentang skor (i) kuantitatif Kriteria kualitatif
1 X >( xι + 1,50 SBᵢ) Sangat Baik
2 ( xι + SBᵢ) <X ( xι + 1,50 SBᵢ) Baik
3 ( xι - 0,5 SBᵢ) <X ( xι + SBᵢ) Cukup Baik
4 ( xι - 1,50 SBᵢ) <X ( xι - 0,50 SBᵢ) Kurang
5 X ( xι - 1,50 SBᵢ) Sangat Kurang
Sumber: Saifuddin Azwar: 2010, 163
Keterangan
Skor maksimal ideal = skor tertinggi
Skor minimal ideal = skor terendah
X = rata skor tiap butir
xι =
(skor maksimal + skor minimal ideal)
41
Saifuddin Azwar, Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar,
Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010, 163
25
SBᵢ =
(skor maksimal + skor minimal ideal)
Persentase keidealan bahan ajar (P) yaitu:
P =
x 100%
b. Analisis Kevalidan Bahan Ajar
Kevalidan bahan ajar ditentukan dengan menghitung rata-rata nilai
aspek untuk tiap-tiap validator. Nilai rata-rata dari validator
dicocokkan dengan tabel kriteria validitas produk pengembangan,
sebagai berikut:
Tabel 1.2 Kategori Validitas Produk Pengembangan
Interval Kategori
X> 4 Sangat Valid
3,67 <X 4 Valid
2,67 <X 3,67 Cukup Valid
2 <X 2,67 Kurang Valid
X 2 Tidak Valid
Sumber: Pengolahan Data Peneliti
Keterangan: X= rata-rata skor aktual dari validator
Tabel 1.2 di atas merupakan pengembangan dari tabel 1.1,
dengan skor maksimal ideal 5, dan skor minimal ideal 1. Produk
yang sudah dikembangkan, dikatakan memiliki derajat validitas yang
baik, jika minimal tingkat validitas yang dicapai adalah tingkat valid.
c. Analisis Kemenarikan Bahan Ajar
Data kemenarikan bahan ajar diperoleh dari angket respon siswa
akan kemenarikan bahan ajar matematika berbasis pendekatan
saintifik. Data angket selanjutnya dianalisis dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
26
1) Tabulasi diperoleh dari 36 siswa kelas II, yang memberikan
penskoran pada angket siswa, dengan memberikan tanda centang
(√). Pilihan respon siswa yaitu: SS/Sangat Setuju (skor 4) ,
S/Setuju (skor 3), TS/Tidak Setuju (skor 2), STS/Sangat Tidak
Setuju (skor 1).
2) Mengkonversi rata-rata skor yang diperoleh menjadi nilai
kualitatif sesuai kriteria penilaian dalam tabel 1.1, dengan skor
maksimal ideal adalah 5, dan skor minimal ideal adalah 1. Tabel
disajikan berikut ini:
Tabel 1.3 Kategori Kepraktisan Berdasarkan Respon Siswa
Interval Kategori
X> 3,25 Sangat Praktis
3 <X 3,25 Praktis
2,25 <X 3 Cukup Praktis
1,75 <X 2,25 Kurang Praktis
X 1,75 Tidak Praktis
Sumber: Pengolahan Data Peneliti
Keterangan: X = rata-rata skor aktual dari siswa
3) Membuat tabel distribusi frekuensi respon siswa terhadap bahan
ajar matematika berbasis pendekatan saintifik.
Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Respon Siswa
Interval Kategori
Respon Sangat Positif Q3< x < Maks
Respon Positif Me< x < Q3
Respon Negatif Q1 < x < Me
Respon Sangat Negatif Min < x < Q1
Sumber: Pengolahan Data Peneliti
27
4) Menganalisis kepraktisan bahan ajar matematika berbasis
pendekatan saintifik.
Nilai rata-rata dari respon siswa kemudian dicocokkan dengan
tabel 1.3 dan 1.4. kriteria kepraktisan berdasarkan respon siswa.
Produk yang dikembangkan dikatakan tingkat kepraktisan baik
dan positif, jika minimal mendapatkan tingkat praktis dan respon
siswa positif.
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan Tesis ini adalah sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan. Bab ini merupakan kerangka dasar Tesis yang
terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, kajian teori, metodologi penelitian,
hipotesis pengembangan, dan sistematika pembahasan.
Bab II Analisis kebutuhan pengembangan yang berisi hasil
wawancara dengan guru akan adanya kebutuhan pengembangan bahan ajar
matematika kelas II MI.
Bab III Pengembangan bahan ajar matematika berbasis
pendekatan saintifik, yang berisi prosedur pengembangan, penyajian data
dan pembahasan.
Bab IV Kemenarikan bahan ajar matematika berbasis pendekatan
saintifik. Berisi penyajian data respon siswa terhadap kemenarikan produk
28
yang dikembangkan. Sedangkan pembahasan berisi tentang analisis tingkat
kemenarikan bahan ajar.
Bab V Penutup. Merupakan pembahasan akhir Tesis ini berisi
tentang kesimpulan dan saran.
29
BAB II
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
A. Hasil Penelitian Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar
Langkah awal dalam penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa
(LKS) ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis
kebutuhan dilakukan dengan mewawancarai guru kelas II pada tanggal 15
Juli 2019 pukul 11.00 WIB di ruang guru MI Tarbiyatul Aulad Jombor.
Wawancara ini untuk mengetahui dan mengidentifikasi tentang
pemahaman guru terhadap LKS menggunakan pendekatan saintifik. Hasil
wawancara selanjutnya dijadikan acuan dalam mengembangkan bahan ajar
berbasis pendekatan saintifik.
Analisis kebutuhan dilakukan dengan kegiatan wawancara. Berikut
data hasil wawancara dengan guru kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor
yang dijelaskan setiap butir.
Pertanyaan pertama, apakah dalam mengajar Bapak/Ibu sering
menggunakan LKS sebagai bahan ajar di kelas?
(Guru) “Ya, yang pertama buku paketnya tidak mencukupi, kalau
dituntut satu buku per anak, sekolah tidak mampu menyediakan sehingga
solusinya menggunakan LKS. Dan juga LKS bisa dibawa pulang sehingga
dapat mengerjakan langsung di LKS, kalau buku paket tidak bisa dibawa
pulang. Tuntutan dari orang tua, anak bisa belajar dengan buku yang bisa
dikerjakan secara langsung.”
Pertanyaan kedua, apakah keunggulan dan kelemahan mengajar
menggunakan LKS?
30
(Guru) “Keunggulan mengajar menggunakan LKS. 1)Efektif karena
bahan ajar merupakan milik individu siswa sehingga siswa bisa langsung
mengerjakan kegiatan pembelajaran di LKS tersebut. 2) Lebih praktis
juga,siswa bisa terkondisikan karena asyik dengan tugas-tugas yang
dikerjakan. Kelemahan mengajar menggunakan LKS, 1) Guru menjadi
kurang kreatif karena sudah dimanjakan dengan LKS dari penerbit,
artinya tidak membuat sendiri. 2) LKS yang dari penerbit lebih
menitikberatkan pada aspek kognitif saja, 3) Tampilan layoutnya kurang
menarik dan huruf-hurunya terlalu kecil dan rapat sehingga membuat
beberapa anak malas membaca.4) LKS yang dijual kadang kurang sesuai
dengan silabus dan RPP”
Pertanyaan ketiga, apakah Bapak/Ibu sudah terampil dalam membuat
LKS?
(Guru) “Jika LKS yang dimaksud yang seperti daripenerbit atau yang
dibukukan belum pernah membuat. LKS yang sederhana hanya sekedar
lembar kerja siswa yang sesuai dengan pelajaran di hari itu yang pernah
saya buat.”
Pertanyaan keempat, apakah Bapak/Ibu sudah menerapkan media LKS
yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang berbasis pendekatan
saintifik?
(Guru) “Sudah pernah mencoba yang sederhana pada RPP dan
ulangan harian saja.”
31
Pertanyaan kelima, sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu tentang
komponen-komponen yang harus ada di dalam LKS berbasis pendekatan
saintifik?
(Guru) “Komponen yang harus ada dalam LKS berbasis saintifik ya
harus ada kegiatan mengamati, menanya, menganalisa, menalar, mencoba
dan mengkomunikasikan.”
Pertanyaan keenam, apakah kesulitan yang Bapak/Ibu hadapi dalam
menyusun dan mengembangkan LKS menggunakan pendekatan saintifik
terutama muatan pelajaran matematika?
(Guru) “Kesulitan yang dihadapi ada pada waktu yang dibutuhkan
untuk menulis. Juga kemampuan dalam mendesain atau IT supaya LKS
menarik yang belum saya kuasai.”
Pertanyaan ketujuh, bagaimana usaha mengatasi kesulitan-kesulitan
dalam menyusun LKS berbasis pendekatan saintifik terutama muatan
pelajaran matematika?
(Guru) “Usaha yang dilakukan dengan kerjasama dalam kegiatan
KKG yang secara kerja kelompokyang hasil kerjanya digunakan bersama-
sama. LKS yang dibuat disesuaikan dengan tahapan perkembangan siswa
kelas II yaitu berfikir secara konkret terutama muatan pelajaran
matematika.”
Pertanyaan kedelapan, bagaimana karakteristik LKS yang baik yang
Bapak/Ibu butuhkan dengan mengacu pada pendekatan saintifik terutama
muatan pelajaran matematika?
32
(Guru) “Karakteristik LKS yang baik menurut saya: 1) Memiliki
kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan benda konkret tidak langsung
main angka. Sehingga sesuai dengan tingkat berfikir siswa. 2) Ada
komponen pendukung seperti kata pengantar dan daftar isi. 3) Susunannya
atau tampilannya menarik. 4) Bahasanya mudah dipahamidengan kalimat
yang jelas, singkat dan menguji pemahaman siswa. 5) Pertanyaan yang
disajikan mendorong siswa untuk berikir kritis. 6) Kegiatan
pembelajarannya mendorong siswa menemukan konsep yang dipelajari.”
Pertanyaan kesembilan, apakah Bapak/Ibu membutuhkan contoh LKS
muatan pelajaran matematika yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013
yaitu berbasis pendekatan saintifik?
(Guru) “Ya, saya sangat membutuhkan contoh format LKS yang sesuai
dengan pendekatan saintifik. Terutama matematika karena LKS
matematika di kelas II belum ada. Matematika disajikan terintregrasi
dengan pelajaran lain dalam tema.”
Pertanyaan kesepuluh, saran apa yang Bapak/Ibu berikan terkait
dengan penyusunan dan pengembangan LKS berbasis pendekatan
saintifik?
(Guru) “Saran saya: 1) Lebih disederhanakan dan disesuaikan dengan
perkembangan berfikir siswa. 2) Susunan LKSnya harus lengkap. 3) LKS
harus mengikuti perkembangan informasi yang ada dan muatan materinya
disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing.”
33
B. PembahasanHasil Penelitian Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar
Kesimpulan yang peneliti ambil berdasarkan wawancara yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Kenyataan di lapangan, LKS menjadi alternatif utama dalam
menangani kebutuhan bahan ajar. Hal ini dikarenakan LKS lebih
praktis serta efektif digunakan oleh siswa karena dapat dibawa pulang
dan siswa bisa mengerjakan langsung di LKS tersebut. Berbeda
dengan buku paket yang hanya boleh dipinjamkan dan tidak boleh
dicorat-coret karena merupakan inventaris madrasah yang bisa
digunakan untuk tahun selanjutnya.
2. Guru juga menyadari adanya kelemahan mengajar menggunakan
LKS, yakni mengurangi kreatifitas guru dalam pengembangan
pembuatan LKS, juga materi yang disajikan terlalu singkat sehingga
bagi siswa yang kurang tingkat pemahamannya menjadi kesulitan
memahami materi dan sering kali soal-soal dalam LKS terlalu luas
dan kurang sesuai dengan RPP dan silabus.
3. Guru sudah memiliki pemahaman bagaimana LKS berbasis saintifik
yang mengandung unsur mengamati, menanya, menalar dengan
diskusi, mengeksplor dan mengkomunikasikan.
4. Guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan LKS dikarenakan
kendala waktu dan kemampuan IT. LKS yang pernah dibuat hanya
bentuk sederhana berupa latihan soal yang sesuai dengan silabus dan
RPP. Sehingga LKS berbasis saintifik sangat dibutuhkan oleh guru.
34
5. Saran yang diberikan untuk pengembangan LKS hendaknya dibuat
lebih sederhana, dilengkapi dengan gambar-gambar menarik yang
dapat mengasah siswa untuk bertanya dan mudah memahami soal
terutama soal cerita. LKS diberi latihan soal yang banyak sehingga
bisa digunakan untuk latihan siswa di rumah, juga dilengkapi dengan
soal remidial dan pengayaan.
35
BAB III
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA
BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
A. Hasil Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Matematika
Berbasis Pendekatan Saintifik
Langkah-langkah pengembangan bahan ajar matematika berbasis
pendekatan saintifik menggunakan model ADDIE, sebagai berikut:
1. Analysis (Analisis)
Kegiatan pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan dan penentuan
materi yang akan dikembangkan dalam LKS. Penentuan materi
menjadi langkah awal dalam pengembangan produk bahan ajar. Materi
yang dipilih dalam pengembangan ini adalah bilangan cacah kelas II.
Yang terdiri dari membaca bilangan cacah sampai ratusan, menulis
bilangan cacah, dan nilai tempat.
2. Design (Desain)
Perancangan produk dilakukan setelah tahap perencanaan sehingga
dapat menghasilkan draf produk awal. Berikut akan disajikan
pengembangan produk awal bahan ajar matematika berbasis saintifik
sebagai berikut:
a. Sampul (cover)
Sampul pada produk pengembangan bahan ajar berbasis
pendekatan saintifik ini berisi judul bahan ajar, yakni Asyiknya
Belajar Matematika, dilengkapi gambar siswa yang asyik belajar,
36
menggambarkan bahwa belajar matematika itu mengasyikkan dan
menyenangkan, serta penyusun bahan ajar.
Warna pada sampul didesain full colour dengan harapan
dapat menarik siswa untuk membuka dan membaca bahan ajar
sehingga semangat belajar dan mempelajari matematika.
b. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan syukur kepada Allah SWT yang
telah menganugerahkan kenikmatan dan kemudahan sehingga
penulisan bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik
dapat selesai dengan baik. Ucapan terima kasih disampaikan juga
kepada semua pihak yang telah banyak membantu terselesainya
penulisan ini.
c. Daftar isi
Daftar isi berisi daftar-daftar yang ada dalam bahan ajar beserta
halamannya. Diharapkan daftar isi ini dapat memudahkan siswa
dalam mencari materi yang dibutuhkan berdasarkan nama dan
halamannya.
d. Kegiatan Pembelajaran
Bahan ajar matematika berbasis saintifik ini disajikan dalam
kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran mengacu
pada pendekatan saintifik yaitu kegiatan mengamati, menanya,
menalar,menganalisa, mengeksplor dan kegiatan mencoba. Materi
yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran adalah membaca
37
bilangan sampai ratusan, menulis bilangan, dan nilai tempat.
Kegiatan pembelajaran pada pembelajaran terakhir adalah uji
kompetensi dari seluruh materi yang disajikan.
e. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka merupakan bagian akhir dari produk bahan
ajar yang dikembangkan. Bagian ini terdiri dari semua buku dan
referensi yang digunakan untuk mengembangkan bahan ajar
matematika berbasis pendekatan saintifik.
3. Development (Pengembangan)
Pengembangan merupakan tahap penilaian terhadap kelayakan
bahan ajar berbasis pendekatan saintifik oleh para ahli. Produk awal
yang telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing selanjutnya
dilakukan revisi berdasarkan hasil konsultasi. Langkah selanjutnya
dilakukan validasi oleh validator, yakni pakar kurikulum atau materi,
pakar media. Instrumen yang digunakan dalam dalam pengambilan
data adalah angket atau kuesioner. Tujuan validasi untuk mendapatkan
masukan dan mengevaluasi bahan ajar yang telah disusun. Selanjutnya
berdasarkan masukan tersebut dilakukan revisi produk. Validasi juga
untuk mengetahui kelayakan dari bahan ajar matematika berbasis
saintifik untuk digunakan di madrasah.
38
a. Revisi Produk
Revisi produk merupakan pengembangan bahan ajar
matematika berbasis pendekatan saintifik berdasarkan validasi para
ahli. Revisi tersebut dijabarkan berikut:
1) Kesesuaian cover dengan judul kurang pas, warna juga terlalu
rame. Banyak bentuk-bentuk yang tidak perlu dibuat, lebih baik
hanya bermain pada warna huruf saja, sehingga terkesan tidak
kaku dan lebih menarik minat siswa untuk belajar bahan ajar
LKS matematika berbasis saintifik yang ada di dalamnya.
Dilakukan revisi desain cover sesuai dengan saran yang
diberikan. Berikut disajikan hasil revisi sampul/cover bahan ajar
yang dikembangkan:
Gambar 3.1 Cover sebelum revisi
Sumber: Dokumentasi Peneliti
39
Gambar 3.2 Cover setelah direvisi
Sumber: Dokumentasi Peneliti
2) Masih banyak halaman yang kurang penuh, bisa ditambahi
dengan bentuk soal latihan yang lain atau kata-kata motivasi.
Halaman yang kosong diberi tambahan latihan soal dan kata-
kata motivasi sesuai saran yang diberikan.
Gambar 3.3 Halaman kurang penuh sebelum revisi
Sumber: Dokumentasi Peneliti
40
Gambar 3.4 Halaman setelah revisi
Sumber: Dokumentasi Peneliti
3) Materi sudah sesuai dengan langkah-langkah saintifik, hanya
diperbanyak lagi kegiatan menanya, kegiatan melakukan
sehingga langkah-langkah saintifiknya lebih lengkap. Dilakukan
revisi sesuai saran yang diberikan.
Gambar 3.5 Langkah kegiatan menanya setelah direvisi
Sumber: Dokumentasi Peneliti
41
4) Penulisan font huruf sudah sesuai dengan perkembangan siswa
kelas II yaitu comic sans MS sehingga menarik dan tidak
terkesan kaku, hanya saja besaran hurufnya dibuat sama.
Penulisan font sudah disamakan.
Gambar 3.41 Besaran font huruf sebelum revisi
Sumber: Dokumentasi Peneliti
Gambar 3.7 Besaran font huruf setelah revisi
Sumber: Dokumentasi Peneliti
5) Latihan-latihan soal ditambahi lagi dengan bentuk soal lebih
variasi. Direvisi sesuai saran yang diberikan.
42
Gambar. 3.8 Latihan soal sebelum revisi
Sumber: Dokumentasi Peneliti
Gambar. 3.9 Latihan soal setelah revisi
Sumber: Dokumentasi Peneliti
a. Uji Kelayakan oleh Validator
Bahan ajar yang telah dikembangkan dan direvisi,
selanjutnya dinilai kelayakannya oleh pakar kurikulum atau
materi yakni Bapak Adi Hermawan, M.Pd.I. Beliau merupakan
pengawas pendidikan madrasah Kabupaten Semarang. Beliau juga
merupakan asesor madrasah di Kabupaten Semarang. Kelayakan
bahan ajar juga dinilai oleh pakar media, yakni Bapak Sobirin,
43
S.Pd.I, beliau merupakan desainer grafis pada percetakan Azzam
Assobirin Salatiga. Beliau juga sebagai guru di SDN Kalibeji I
Kecamatan Tuntang, sehingga selain menguasai tentang media,
beliau juga faham tentang pembelajaran berbasis saintifik. Adapun
hasil penilaian bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel. 3.1. Analisis Hasil Validasi
No. Kriteria Validator
Ʃ Rata-
rata Kategori
V1 V2
Identitas
1
Kesesuaian judul pada bahan
ajar LKS dengan materi
Bilangan Cacah
4 5 9 4,5 Sgt.
Valid
2 Mencantumkan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai 4 5 9 4,5
Sgt.
Valid
3 Mencantumkan petunjuk
penggunaan bahan ajar LKS. 3 5 8 4 Valid
Tampilan
1 Kesesuaian cover dengan topik
bahasan. 4 4 8 4 Valid
2
Tampilan gambar dan warna
pada LKS menarik perhatian
siswa
4 4 8 4 Valid
Bahasa
1
Penggunaan bahasa Indonesia
yang digunakan dalam LKS
baku dengan tata bahasa dan
EYD
4 5 9 4,5 Sgt.
Valid
2
Bahasa yang digunakan pada
LKS sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa
4 4 8 4 Valid
Isi
1
Memuat ringkasan materi yang
dapat membantu siswa dalam
menemukan pokok bahasan.
3 5 8 4 Valid
2
Gambar dan contoh-contoh
pada tahap mengamati yang
diberikan dapat membantu
siswa dalam menemukan
konsep.
4 5 9 4,5 Sgt.
Valid
44
KarakteristikPendekatan
Saintifik
1 LKS memfasilitasi siswa untuk
mengamati 4 4 8 4 Valid
2 LKS memancing siswa untuk
bertanya 4 4 8 4 Valid
3
LKS memfasilitasi siswa untuk
menalar (proses berfikir logis
dan sistematis) dan menganalisa
5 5 10 5
Sgt.
Valid
4
LKS mengarahkan peserta didik
untuk menemukan konsep
secara mandiri
4 5 9 4,5
Sgt.
Valid
5 LKS memfasilitasi siswa untuk
mencoba 5 5 10 5
Sgt.
Valid
6
LKS menyajikan pembelajaran
yang bernuansa aktif dan
menyenangkan
4 5 9 4,5 Sgt.
Valid
Jumlah Total 65
Rata-rata
4,3 Sgt
Valid
Sumber: Pengolahan Data Peneliti
Keterangan:
V1 = Adi Hermawan
V2 = Sobirin
Hasil penilaian validator, selanjutnya digunakan untuk
menganalisa kualitas bahan ajar matematika berbasis pendekatan
saintifik, dapat dilihat pada table 3.2
Tabel. 3.2 Analisis Kualitas Bahan Ajar
No. Indikator Penilaian Rata-rata Persentase Keidealan
(%)
1 Identitas 13 86,67
2 Tampilan 8 80
3 Bahasa 8,5 85
4 Isi 8,5 85
5 Karakteristik Pendekatan
Saintifik 27 90
Rata-rata 65
Sumber: Pengolahan Data Peneliti
45
Penilaian rata-rata setiap komponen indikator adalah 65
Persentase keidealan (P) =
x 100% = 86,67%
b. Implementation (Penerapan)
Implementasi merupakan tahap penerapan bahan ajar matematika
berbasis pendekatan saintifik pada siswa kelas II MI Tarbiyatul
Aulad Jombor yang berjumlah 36 siswa. Implementasi digunakan
untuk mendapatkan data tingkat kemenarikan bahan ajar
matematika berbasis pendekatan saintifik.
c. Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi merupakan tahap akhir dari tahapan model ADDIE. Tahap
evaluasi dilakukan setelah proses penerapan bahan ajar matematika
berbasis pendekatan saintifik pada siswa kelas II MI Tarbiyatul
Aulad selesai. Evalusi dilakukan dengan menganalisa angket
tanggapan siswa terhadap produk bahan ajar matematika berbasis
pendekatan saintifik yang dikembangkan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Matematika
Berbasis Pendekatan Saintifik
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik
menggunakan model ADDIE, yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Analysis (analisis); analisa terhadap adanya kebutuhan akan
pengembangan bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik di
MI Tarbiyatul Aulad Jombor kelas II.
46
2. Design (perancangan); penyusunan draf produk awal dengan
melakukan perancangan akan tampilan bahan ajar matematika berbasis
pendekatan saintifik.
3. Development (pengembangan); meminta bimbingan kepada ahli materi
dan media, kemudian melakukan revisi draf produk awal sesuai saran
dan masukan yang diberikan. Hasil penilaian para ahli tersaji pada tabel
3.1 dan tabel 3.2. Kriteria penilaian menunjukkan bahwa bahan ajar
matematika berbasis pendekatan saintifik memiliki validasi yang
sangat valid dan termasuk katagori sangat baik dengan persentase
keidealan 86,67% sehingga layak digunakan.
4. Implementation (penerapan); penerapan bahan ajar matematika berbasis
pendekatan saintifik kepada siswa kelas II MI Tarbiyatul Aulad
Jombor; dan
5. Evaluation (evaluasi); mengevalusai bahan ajar matematika berbasis
pendekatan saintifik yang sudah digunakan guna perbaikan.
Penelitian pengembangan yang dilaksanakan mempunyai beberapa
keterbatasan pada saat menyusun, mengembangkan bahan ajar matematika
berbasis pendekatan saintifik, serta pada saat implementasi di madrasah.
Keterbatasan tersebuat diantaranya:
1. Materi bahan ajar terbatas pada bilangan cacah; dan
2. Implementasi bahan ajar matematika hanya dilakukan pada satu
madrasah saja
47
BAB IV
KEMENARIKAN BAHAN AJAR MATEMATIKA
BERBASISPENDEKATAN SAINTIFIK
A. Hasil Penelitian Kemenarikan Bahan Ajar Matematika Berbasis
Pendekatan Saintifik
Produk akhir yang sudah direvisi berdasarkan saran dan masukan
para ahli selanjutnya diujicobakan pada siswa untuk mengetahui
bagaimana respon siswa ketika belajar menggunakan bahan ajar
matematika berbasis pendekatan saintifik. Pelaksanaan pengambilan data
tanggapan atau respon siswa terhadap kemenarikan bahan ajar matematika
berbasis pendekatan saintifik dengan menggunakan angket yang terdiri
dari 10 penyataan yang ditanggapi oleh 36 siswa dengan jujur, tenang dan
tidak tergesa-gesa. Hasil angket inilah yang nantinya dijadikan kesimpulan
mengenai tanggapan atau respon siswa terhadap kemenarikan produk yang
dikembangkan.
Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Respon Siswa
No Rata-rata Skor
1 3,28
2 3,25
3 3,19
4 3,36
5 3,31
6 3,42
7 3.05
8 3,14
9 3,44
10 3,50
Jumlah 32,94
Sumber: Pengolahan Data Peneliti
48
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Respon Siswa
Kategori Siswa Kaegori skor
Respon Sangat Positif 32,5 <X <40
Respon Positif 25 <X <32,5
Respon Negatif 17,5 <X <25
Respon Sangat Negatif 10 <X <17,5
Sumber: Pengolahan Data Peneliti
Tabel 4.3 Kategori Kepraktisan Berdasarkan Respon Siswa
Interval Kategori
X> 3,25 Sangat Praktis
3 <X 3,25 Praktis
2,25 <X 3 Cukup Praktis
1,75 <X 2,25 Kurang Praktis
X 1,75 Tidak Praktis
Sumber: Pengolahan Data Peneliti
B. Pembahasan Hasil Penelitian Kemenarikan Bahan Ajar Matematika
Berbasis Pendekatan Saintifik
Bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik, yang telah
direvisi dan divalidasi, selanjutnya diujicobakan kepada siswa kelas II MI
Tarbiyatul Aulad Jombor untuk diperoleh data respon siswa akan
kemenarikan produk yang dikembangkan. Data respon siswa diambil
dengan cara mengisi angket respon siswa yang peneliti bagikan seusai
ujicoba. Pada tahap ini dilakukan juga analisis kepraktisan bahan ajar
matematika berbasis pendekatan saintifik digunakan kepada siswa.
Hasil angket respon siswa berdasarkan data dan pengolahan data pada
tabel 4.1, menunjukkan bahwa rata-rata skor diperoleh jumlah 32,94.
Hasil nilai respon siswa dikonversikan dengan tabel 4,2 distribusi
frekuensi respon siswa 32,5 < 32,94 < 40, sehingga dapat disimpulkan
49
bahwa respon siswa akan kemenarikan bahan ajar matematika berbasis
pendekatan saintifik adalah sangat positif.
Kepraktisan berdasarkan respon siswa pada tabel 4.3, menunjukkan
bahwa bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik adalah sangat
praktis digunakan pada siswa.
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut:
1. Bahan ajar yang digunakan di kelas II MI Tarbiyatul Aulad Jombor adalah
buku paket dan LKS. Hanya saja penyediaan buku paket belum memadai,
sehingga pengadaan bahan ajar LKS menjadi alternatif. Bahan ajar
matematika masih terintregrasi dengan tema. Langkah-langkah
pembelajaran belum sesuai dengan tahapan dalam pendekatan saintifik
dalam kurikulum 2013. Penyajian bahan ajar yang ada kurang menarik,
juga masih kurangnya media visual yang dapat membantu siswa dalam
menemukan dan memahami konsep. Permasalahan ini menjadikan adanya
kebutuhan akan bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik yang
menarik sehingga dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar
matematika.
2. Penelitian ini berhasil mengembangkan bahan ajar matematika berbasis
pendekatan saintifik yang menarik. Produk yang dihasilkan berupa Lembar
Kerja Siswa (LKS) dengan judul Asyiknya Belajar Bilangan Cacah.
Metode pengembangan bahan ajar matematika berbasis pendekatan
saintifik menggunakan model ADDIE, dengan tahapan analysis (analisis),
design (perencanaan), development (pengembangan), implementation
(implementasi), evaluation (evaluasi). Validasi bahan ajar yang
dikembangkan dinilai oleh ahli materi dan ahli media, dengan perolehan
51
nilai validasi yang sangat valid dan termasuk kategori sangat baik
dengan persentase keidealan 86,67% sehingga layak digunakan.
3. Hasil respon siswa terhadap kemenarikan bahan ajar matematika berbasis
pendekatan saintifik yang dikembangkan diambil dari angket siswa yang
dibagikan setelah tahap implementasi. Hasil angket respon siswa
berdasarkan data dan pengolahan data pada tabel 4.1, menunjukkan bahwa
rata-rata skor diperoleh jumlah 32,94. Hasil nilai respon siswa
dikonversikan dengan tabel 4,2 distribusi frekuensi respon siswa berada
pada 32,5 < 32,94<40, dapat disimpulkan bahwa respon siswa akan
kemenarikan bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik adalah
sangat positif. Kepraktisan berdasarkan respon siswa pada tabel 4.3,
menunjukkan bahwa bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik
adalah sangat praktis digunakan pada siswa.
B. Saran
Peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Hasil pengembangan bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik
dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar bagi guru dan siswa kelas II
di MI Tarbiyatul Aulad Jombor, khususnya materi bilangan cacah.
2. Pengembangan bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik,
hendaknya dapat dikembangkan dengan materi yang berbeda supaya
siswa lebih tertarik dan semangat dalam belajar matematika.
3. Tahapan implemetasi pada penelitian ini hanya pada satu madrasah,
dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya. Diharapkan peneliti
52
selanjutnya dapat mengembangkan bahan ajar dengan tahapan
implemetasi yang lebih luas, sehingga dapat dihasilkan bahan ajar yang
lebih optimal.
4. Pengembangan bahan ajar matematika dapat dikembangkan oleh peneliti
selanjutnya dengan pendekatan yang berbeda.
53
DAFTAR PUSTAKA
Amri,Sofan, Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013,
Jakarta, Prestasi Pustakaraya, 2013.
Ariyatu , Murni, Nina Kadaritna, Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis
Pendekatan Saintifik pada Materi Laju Reaksi,Jurnal FKIP Universitas
Lampung, 2016
Azwar,Saifuddin Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010
Branch , Robert Maribe, Instructional Design the ADDIE Approach, New Yor:
Springer, 2009.
Cahyono, Budi, Dyah Falasifa Tsani, Aulia Rahma, “Pengembangan Buku Saku
Matematika Berbasis Karakter Pada Materi Trigonometri”, Jurnal
Phenomenon, Volume 8, Nomor 2 (2018): 185-199.
Falah , Khoerul Hanif, “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Cergam
Berkarakter Dengan Pendeatan ontetual Pada Materi SPLDV Untuk Siswa
Kelas VIII SMP/MTs, Skripsi, UIN Walisongo, 2017.
Hidayah, Nurul, Sri Latifah, dan Mayza Puteri Adha, “Pengembangan Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) Matematika dengan Pendekatan Saintifik Kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Bandar Lampung”, UIN Raden Intan
Lampung, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika, (2017)
Indriani, Novia, Aan Subhan Pamungkas, dan Trian Pamungkas Alamsyah,
Pengembangan Lembar Aktivitas Matematika Berorientasi Pendekatan
Saintifik. Penelitian, Desimal: Jurnal Matematika, Vol. 2, No. 2, 2019.
Julianti, Dwi Putri, Ramadhan Sumarmin, “The Development of Student
Worksheet Based on Scientific Approach on Environmental Pollution Topic
For Junior High School Student Grade VII”, International Journal of
Progressive Sciences and Technologies, Vol. 10, No. 1 (2018)
K, Kusaeri, & Sa'adillah, R. “Telaah Epistemologis Pendekatan Saintifik Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam”, ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman,
Volume 9, Nomor 2 (2016): 344-372.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen P & K, Jakarta, Balai Pustaka, 1998,
512
54
Kartika , Sari, Bintari , “Desain Pembelajaran Model Addie Dan Implementasinya
Dengan Teknik Jigsaw”, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Sidoarjo,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo.
Kemendikbud., “Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013”, Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
Lasmiyati, Idris Harta, “Pengembangan Modul Pembelajaran untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Minat SMP”, Pythagorat: Jurnal Pendidikan
Matematika, Volume 9, Nomor 2 (2014), available online at:
http//jornal.uny.ac.id/index.php/pythagoras, diakses 20 April 2019
Lathifah, Iis Juniati, Zulkardi, & Somakim, “Pengembangan Bahan Ajar Materi
Aturan Pencacahan Menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah di
SMA”, Universitas Sriwijaya Palembang, Jurnal Didaktik Matematika,
(2015), 2355-4185.
Lestari, Ika, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, Padang, Akedemia
Permata, 2013, 1.
Lestari , Indri, “Pengembangan Bahan Ajar Matematia Dengan Memanfaatkan
Geogebra Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep”, Gauss: Jurnal
Pendidikan Matematika, Volume 01, Nomor 01 (2018): 2620-956.
M, Rina Devita, “Pengembangan Bahan Ajar Modul Matematika Kelas XI IPA
SAM di Bandar Lampung”, Jurnal Teknologi Informasi omuniasi
Pendidikan, Volume 1, Nomor 7 (2013): 1-14
M. J , Atkin,. & Paul, B. Ways of knowing in science and mathematics series.
New York, NY: Teachers College Press 2003.
Manoah , S.A., F.C. Indoshi, & A. L..O. Othuon, “Influence of Attitude on
Performance of Students in Mathematics Curriculum”, Educational
Research, Volume 2, Number 3 (2011): 965-981.
MasyithohDewi, “Teachers’ Scientific Approach Implementation in Inculcating
the Students’ Scientific Attitudes”, Jurnal Prima Edukasia, Volume 6,
Nomor 1 (2018): 32-43.
Mustafa, D, “The Application of Problem Solving Method on Science Teacher
Trainess on the Solution of the Environmental Problems”,International
Journal of Environmental& Science Educat , Volume 3, Number 1, (2008):
9-18.
55
Mustafiqon, HM, Nurdyansyah, Pendekatan Pembelajaran Saintifik, Nizamia
Learning Center, Sidoarjo, 2015.
________________ Pendekatan Pembelajaran Saintifik, Nizamia Learning
Center, Sidoarjo, 2015.
Mustaji dan Rusjiono, Penelitian Teknologi Pembelajaran, Surabaya, Unesa
University Press, 2009
NCTM , Principles and standars for school mathematic, Reston, VA: The
National Council of Teacher of Mathematics, Inc. 2000.
Nizaruddin, “Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Dengan Model
Guide Note Taking (GNT) di Sekolah Menengah Pertama”, Aksioma:
Jurnal Matematika dan Pendidian Matematika, Volume 4, Nomor 2 (2013):
1-7.
Nugrahanti , Tri Wahyu, “Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika
Berbasis Pendekatan Saintifik Materi Pecahan Untuk MI/SD Kelas IV”,
Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015, 89.
Nurhairunnisah, Pengembangan Bahan Ajar Interaktif untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Matematika Pada Siswa SMA Kelas X, Tesis,
Universitas Negeri Yogyakarta, 2017
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19, Tahun 2005, tentang
Standar Nasional Pendidikan, 2005.
Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik: Tinjauan Teoritis dan Praktik,
Jakarta, Kencana Prenadamedia group, 2014
Purwanto, Aristo R, dan Suharto L, Pengembangan Modul, Depdiknas, Jakarta,
2007.
Romiati,Eka, Roseli Theis, “Pengembangan LKS Berbasis Pendekatan Saintifik
dan Strategi Pembelajaran PQ4R pada Materi Himpunan Kelas VII SMPN
11 Kota Jambi”, Universitas Jambi, Edumatica, Jurnal Pendidikan
Mtematika, Volume 07, No. 01, 2017
Rusnilawati, R, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Bercirikan
Active Knowledge Sharing Dengan Pendekatan Saintifik elas VIII”, Jurnal
Riset Pendidian Matematika, Volume 3, Number 2, (2016), 245-258.
56
Saputro, Budiyono , Manajemen Penelitian Pengembangan (Research &
Development) bagi Penyusun Tesis dan Disertasi, Yogyakarta, Aswaja
Presindo, 2017.
Sari , Alvina Putri Purnama, Agil Lepiyanto, Pengembangan Lembar Kegiatan
Peserta Didik (LKPD) Berbasis Scientific Approach Siswa SMA Kelas X
pada Materi Fungsi,” Universitas Muhammadiyah Metro, Bioedukasi Jurnal
Pendidikan Biologi, Vol 7, No 1 (2016)
Setiawan, Feri, Abdur Rahman Asy’ari, Furaidah, “Penggunaan Modul
Berdasarkan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kemandirian
Belajar Siswa Di Sekolah Dasar”, Prosiding TEP & PDsTransformasi
Pendidikan Abad 21, Tema 6, Nomor 15, (2017)
Setiawan,R,& I. Harta, ”Pengaruh Pendekatan Open-Ended dan Pendekatan
Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Sikap Siswa
Terhadap Matematika” Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 1,
Nomor 2, (2014): 242.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Alfabet, 2016.
Sudrajad , Ahmad, Pendekatan Ilmiah/ Saintifik dalam Proses Pembelajaran,
dalam http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/07/18/pendekatan-
saintifikilmiah-dalam-proses-pembelajaran/.
Susilo, Budi, “Pengaruh Sikap Siswa Pada Matematika Terhadap Hasil Belajar
Matematika di SMP”, Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 3, Nomor 1
(2015): 2337-8166.
Syafa’atun, Nur Hidayah, “Pengembangan Bahan Ajar Melalui Pendekatan
Saintifik Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis Kelas VII di MTs Negeri Krian
Sidoarjo”, Tesis, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2017,
Syaifuddin, Hala , Yusminah, Muhammad Danial, “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Biologis Berbasis Pendekatan Saintifik Peserta didik MAN
Dampang Bantaeng”, Jurnal Bionature, Volume 17, Nomor 1 (2017): 48-57.
Tegeh, I Made, I Made Kirna, “Pengembangan Bahan Ajar Metode Penelitian
Pendidikan Dengan ADDIE Model”, Jurnal Ika,Volume 11, Nomor 1
(2013): 1829-5282.
Tjiptiany, Endang Novita, Abdur Rahman, Mabul Muksar, “Pengembangan
Modul Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Inkuiri Untuk
Membantu Siswa SMA Kelas X dalam Memahami Materi Peluang”, Jurnal
57
Pendidian: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, Volume 1, Nomor 10
(2016): 1938-1942.
Wahyuni , Dentika Aprilia, “Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran
Matematika Berbasis Multimedia Pada Materi Peluang Untuk Siswa Kelas
XI”, Skripsi, Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017, 10-11.
Yuwono,Aries, “Problem Solving dalam Pembelajaran Matematika”, UNION:
Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1 (2016): 144.
LAMPIRAN
58
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA
(Studi Pendahuluan)
A. Identitas Informan
1. Nama :
2. Instansi :
3. Guru Kelas :
B. Daftar Pertanyaan
1. Apakah dalam mengajar Bapak/Ibu sering menggunakan LKS sebagai
bahan ajar di kelas?
2. Apakah keunggulan dan kelemahan mengajar menggunakan LKS?
3. Apakah Bapak/Ibu sudah terampil dalam membuat LKS?
4. Apakah Bapak/Ibu sudah menerapkan media LKS yang sesuai dengan
tuntutan kurikulum 2013 yang berbasis pendekatan saintifik?
5. Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu tentang komponen-komponen
yang harus ada di dalam LKS berbasis pendekatan saintifik?
6. Apakah kesulitan yang Bapak/Ibu hadapi dalam menyusun dan
mengembangkan LKS menggunakan pendekatan saintifik terutama
muatan pelajaran matematika?
7. Bagaimana usaha mengatasi kesulitan-kesulitan dalam menyusun LKS
berbasis pendekatan saintifik terutama muatan pelajaran matematika?
8. Bagaimana karakteristik LKS yang baik yang Bapak/Ibu butuhkan
dengan mengacu pada pendekatan saintifik?
9. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan contoh LKS muatan pelajaran
matematika yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yaitu
berbasis pendekatan saintifik?
10. Saran apa yang Bapak/Ibu berikan terkait dengan penyusunan dan
pengembangan LKS berbasis pendekatan saintifik?
59
Lampiran 2
RANGKUMAN WAWANCARA
INSTRUMEN SURVEI KEBUTUHAN
No Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1 Apakahdalam mengajar
Bapak/Ibu sering
menggunakan LKS sebagai
bahan ajar di kelas?
Ya, yang pertama buku paketnya tidak
mencukupi, kalau dituntut satu buku per
anak, sekolah tidak mampu menyediakan
sehingga solusinya menggunakan LKS.
LKS bisa dibawa pulang sehingga bisa
mengerjakan langsung di LKS, kalau
buku paket tidak bisa dibawa pulang
Tuntutan dari orang tua anak bisa belajar
dengan buku yang bisa dikerjakan.
2 Apakah keunggulan dan
kelemahan mengajar
menggunakan LKS?
Keunggulan mengajar menggunakan
LKS:
1. Efektif karena bahan ajar merupakan
milik individu siswa sehingga siswa
bisa langsung mengerjakan kegiatan
pembelajaran di LKS tersebut.
2. Lebih praktis juga,siswa bisa
terkondisikan karena asyik dengan
tugas-tugas yang dikerjakan
Kelemahan mengajar menggunakan
LKS:
1. Guru menjadi kurang kreatif karena
sudah dimanjakan dengan LKS dari
penerbit, artinya tidak membuat
sendiri.
2. LKS yang dari penerbit lebih
menitikberatkan pada aspek kognitif
60
saja.
3. Tampilan layoutnya kurang menarik
dan huruf-hurunya terlalu kecil dan
rapat sehingga membuat beberapa
anak malas membaca.
4. LKS yang dijual kadang kurang
sesuai dengan silabus dan RPP
3 Apakah Bapak/Ibu sudah
terampil dalam membuat LKS?
Jika LKS yang dimaksud yang seperti
daripenerbit atau yang dibukukan belum
pernah membuat. LKS yang sederhana
hanya sekedar lembar kerja siswa yang
sesuai dengan pelajaran di hari itu yang
pernah saya buat
4 Apakah Bapak/Ibu sudah
menerapkan media LKS yang
sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2013 yang berbasis
pendekatan saintifik?
Sudah pernah mencoba yang sederhana
pada RPP dan ulangan harian saja
5 Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu tentang komponen-
komponen yang harus ada di
dalam LKS berbasis
pendekatan saintifik?
Komponen yang harus ada dalam LKS
berbasis saintifik ya harus ada kegiatan
mengamati, menanya, menganalisa,
menalar, mencoba dan
mengkomunikasikan
6 Apakah kesulitan yang
Bapak/Ibu hadapi dalam
menyusun dan
mengembangkan LKS
Kesulitan yang dihadapi ada pada waktu
yang dibutuhkan untuk menulis. Juga
kemampuan dalam mendesain atau IT
supaya LKS menarik yang belum saya
61
menggunakan pendekatan
saintifik terutama muatan
pelajaran matematika?
kuasai
7 Bagaimana usaha mengatasi
kesulitan-kesulitan dalam
menyusun LKS berbasis
pendekatan saintifik terutama
muatan pelajaran matematika?
Usaha yang dilakukan dengan kerjasama
dalam kegiatan KKG yang secara kerja
kelompokyang hasil kerjanya digunakan
bersama-sama. LKS yang dibuat
disesuaikan dengan tahapan
perkembangan siswa kelas II yaitu
berfikir secara konkret terutama muatan
pelajaran matematika.
8 Bagaimana karakteristik LKS
yang baik yang Bapak/Ibu
butuhkan dengan mengacu
pada pendekatan saintifik
terutama muatan pelajaran
matematika?
Karakteristik LKS yang baik menurut
saya:
1. Memiliki kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dengan benda konkret tidak
langsung main angka. Sehingga
sesuai dengan tingkat berfikir siswa
2. Ada komponen pendukung seperti
kata pengantar dan daftar isi
3. Susunannya atau tampilannya
menarik
4. Bahasanya mudah dipahamidengan
kalimat yang jelas, singkat dan
menguji pemahaman siswa
5. Pertanyaan yang disajikan mendorong
siswa untuk berikir kritis
6. Kegiatan pembelajarannya
mendorong siswa menemukan konsep
yang dipelajari
62
9 Apakah Bapak/Ibu
membutuhkan contoh LKS
muatan pelajaran matematika
yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2013 yaitu berbasis
pendekatan saintifik?
Ya, saya sangat membutuhkan contoh
format LKS yang sesuai dengan
pendekatan saintifik. Terutama
matematika karena LKS matematika di
kelas II belum ada. Matematika disajikan
terintregrasi dengan pelajaran lain dalam
tema.
10 Saran apa yang Bapak/Ibu
berikan terkait dengan
penyusunan dan
pengembangan LKS berbasis
pendekatan saintifik?
Saran saya:
1. Lebih disederhanakan dan
disesuaikan dengan perkembangan
berfikir siswa
2. Susunan LKSnya harus lengkap
3. LKS harus mengikuti perkembangan
informasi yang ada dan muatan
materinya disesuaikan dengan potensi
daerah masing-masing
63
Lampiran 3
LEMBAR VALIDASI
BAHAN AJAR MATEMATIKA
BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
A. Pengantar
Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk memberikan penilaian terhadap Bahan
Ajar LKS dengan judulAsyiknya Belajar Matematika Berbasis
Pendekatan Saintifik yang telah saya kembangkan. Data-data penilaian
yang Bapak/Ibu berikan akan saya gunakan sebagai bahan untuk merevisi
bahan ajar tersebut supaya menghasilkan bahan ajar yang valid.
Atas kesediaan Bapak/Ibu memberikan penilaian terhadap bahan ajar ini
saya mengucapkan terima kasih.
B. Identitas
Nama : .........................................
Profesi : .........................................
C. Petunjuk Pengisian
1. Isilah terlebih dahulu identitas Anda pada lembar yang telah
disediakan
2. Berilah tanda check list(√) pada salah satu alternatif skor validasi yang
tersedia sesuai dengan penilaian Anda.
3. Keterangan:
Skor 1 = T = Tidak Baik
Skor 2 = K = Kurang Baik
Skor 3 = C = Cukup Baik
Skor 4 = B = Baik
Skor 5 = SB = Sangat Baik
64
D. Lembar Validasi
No Kriteria Nilai
T K C B SB
A. IDENTITAS
1 Kesesuaian judul pada bahan ajar LKS
dengan materi Bilangan Cacah
2 Mencantumkan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
3 Mencantumkan petunjuk penggunaan bahan
ajar LKS.
B. TAMPILAN
1 Kesesuaian cover dengan topik bahasan.
2 Tampilan gambar dan warna pada bahan
ajar LKS menarik perhatian siswa
C. BAHASA
1 Penggunaan bahasa Indonesia yang
digunakan dalam bahan ajar LKS baku
dengan tata bahasa dan EYD
2 Bahasa yang digunakan pada bahan ajar
LKS sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa
D. ISI
1 Memuat ringkasan materi yang dapat
membantu siswa dalam menemukan pokok
bahasan.
2 Gambar dan contoh-contoh pada tahap
mengamati yang diberikan dapat membantu
siswa dalam menemukan konsep.
E. KARAKTERISTIK PENDEKATAN
SAINTIFIK
1 Bahan ajar LKS memfasilitasi siswa untuk
mengamati
2 Bahan ajar LKS memancing siswa untuk
bertanya
3 Bahan ajar LKS memfasilitasi siswa untuk
menalar (proses berfikir logis dan
sistematis) dan menganalisa
4 Bahan ajar LKS mengarahkan peserta didik
untuk
menemukan konsep secara mandiri
5 Bahan ajar LKS memfasilitasi siswa untuk
mencoba
65
6 Bahan ajar LKS menyajikan pembelajaran
yang bernuansa aktif dan menyenangkan
E. Komentar/saran perbaikan
......................................................................................................................
......................................................................................................................
.....................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
F. Kesimpulan.
Dari hasil evaluasi validasi dapat disimpulkan bahwa bahan ajar LKS
Asyiknya Belajar Matematika berbasis pendekatan saintifik ini: (Mohon
untuk dipilih salah satu)
a. Layak digunakan tanpa revisi
b. Layak digunakan dengan revisi sesuai saran
c. Belum layak digunakan di lapangan
Validator
............................................
66
Lampiran 4
Hasil Validasi Ahli Materi
67
68
69
Lampiran 5
Hasil Validasi Ahli Media
70
71
72
Lampiran 6
PENGHITUNGAN KUALITAS/KEVALIDAN BAHAN AJAR
MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
A. Analisis Hasil Validasi
No. Kriteria Validator
Ʃ Rata-
rata Kategori
V1 V2
Identitas
1
Kesesuaian judul pada bahan
ajar LKS dengan materi
Bilangan Cacah
4 5 9 4,5 Sgt.
Valid
2 Mencantumkan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai 4 5 9 4,5
Sgt.
Valid
3 Mencantumkan petunjuk
penggunaan bahan ajar LKS. 3 5 8 4 Valid
Tampilan
1 Kesesuaian cover dengan topik
bahasan. 4 4 8 4 Valid
2
Tampilan gambar dan warna
pada LKS menarik perhatian
siswa
4 4 8 4 Cukup
Valid
Bahasa
1
Penggunaan bahasa Indonesia
yang digunakan dalam LKS
baku dengan tata bahasa dan
EYD
4 5 9 4,5 Sgt.
Valid
2
Bahasa yang digunakan pada
LKS sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa
4 4 8 4 Sgt.
Valid
Isi
1
Memuat ringkasan materi yang
dapat membantu siswa dalam
menemukan pokok bahasan.
3 5 9 4,5 Valid
2
Gambar dan contoh-contoh
pada tahap mengamati yang
diberikan dapat membantu
siswa dalam menemukan
konsep.
4 5 9 4 Sgt.
Valid
KarakteristikPendekatan
Saintifik
1 LKS memfasilitasi siswa untuk
mengamati 4 4 8 4,5
Sgt.
Valid
73
2 LKS memancing siswa untuk
bertanya 4 4 8 4
Sgt.
Valid
3
LKS memfasilitasi siswa untuk
menalar (proses berfikir logis
dan sistematis) dan menganalisa
5 5 10 4,5
Sgt.
Valid
4
LKS mengarahkan peserta didik
untuk menemukan konsep
secara mandiri
4 5 9 4,5
Sgt.
Valid
5 LKS memfasilitasi siswa untuk
mencoba 5 5 10 5
Sgt.
Valid
6
LKS menyajikan pembelajaran
yang bernuansa aktif dan
menyenangkan
4 5 9 4,5 Sgt.
Valid
Jumlah Total 65
Rata-rata
4,3 Sgt
Valid
Keterangan:
V1 = Adi Hermawan
V2 = Sobirin
B. Kriteria Kualitas/Kevalidan
Data penilaian yang berupa data kualitatif diubah menjadi data kuantitatif
dengan menentukan nilai rata-ratanya. Setelah itu diubah menjadi nilai
kualitatif yang mencerminkan kualitas bahan ajar, sesuai kategori
penilaian ideal sebagai berikut:
Tabel Kriteria Penilaian
No. Rentang skor (i) kuantitatif Kriteria kualitatif
1 X >( xι + 1,50 SBᵢ) Sangat Baik
2 ( xι + SBᵢ) <X ( xι + 1,50 SBᵢ) Baik
3 ( xι - 0,5 SBᵢ) <X ( xι + SBᵢ) Cukup Baik
4 ( xι - 1,50 SBᵢ) <X ( xι - 0,50 SBᵢ) Kurang
5 X ( xι - 1,50 SBᵢ) Sangat Kurang
74
Penghitungan selang persentase rata-rata:
Skor maksimal ideal = 15 x 5 = 75
Skor minimal ideal = 15 x 1 = 15
X = 65
xι =
(75 + 15) = 45
SBᵢ =
(75 – 15) = 10
1. xι = 45
SBᵢ = 10
X >( xι + 1,50 SBᵢ)
X >( 45 + 1,50x10)
X >60
Persentase rata-rata =
x 100%
Persentase rata-rata =
x 100% = 80%
X >80%
2. ( xι + SBᵢ) <X ( xι + 1,50 SBᵢ)
55 <X 60
Persentase rata-rata =
x 100% = 73%
73% <X 80%
3. ( xι - 0,5 SBᵢ) <X ( xι + SBᵢ)
40 <X 55
Persentase rata-rata =
x 100% = 53%
53% <X 73%
75
4. ( xι - 1,50 SBᵢ) <X ( xι - 0,50 SBᵢ)
30 <X 40
Persentase rata-rata =
x 100% = 53%
40% <X 53%
5. X ( xι - 1,50 SBᵢ)
X 40%
6. Dari perhitungan di atas didapat selang persentase rata-rata sebagai
berikut:
Hasil Perhitungan Persentase Rata-rata yang diperoleh
No. Rentang skor (i) Kuantitatif Kreteria Kualitatif
1 X >80% Sangat Baik
2 73% <X 80% Baik
3 53% <X 73% Cukup Baik
4 40% <X 53% Kurang
5 X 40% Sangat Kurang
7. Kualitas bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik
a. Aspel Identitas
Persentase rata-rata =
x 100%
Persentase rata-rata =
x 100% = 86,67%
b. Tampilan
Persentase rata-rata =
x 100%
Persentase rata-rata =
x 100% = 80%
c. Bahasa
Persentase rata-rata =
x 100%
76
Persentase rata-rata =
x 100% = 85%
d. Isi
Persentase rata-rata =
x 100%
Persentase rata-rata =
x 100% = 85%
e. Karakteristik Pendekatan Saintifik
Persentase rata-rata =
x 100%
Persentase rata-rata =
x 100% = 90%
Analisis kualitas bahan ajar berdasarkan hasil penilaian validator
No. Indikator Penilaian Rata-rata Persentase Keidealan (%)
1 Identitas 13 86,67
2 Tampilan 8 80
3 Bahasa 8,5 85
4 Isi 8,5 85
5 Karakteristik Pendekatan
Saintifik 27 90
Rata-rata 65
Penilaian rata-rata setiap komponen indikator adalah 65
Persentase keidealan (P) =
x 100% = 86,67%
Hasil analisis kualitas bahan ajar jika didasarkan pada tabel persentase
kriteria kualitas bahan ajar, maka dapat dapat dilihat kriteria penilaian
menunjukkan bahwa bahan ajar matematika berbasis pendekatan
saintifik memiliki validasi yang sangat valid dan termasuk katagori
sangatbaikdengan persentase keidealan 86,67% sehingga layak
digunakan.
77
Lampiran 7
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP KEMENARIKAN
BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
A. Petunjuk Pengisian
1. Identitas Siswa:
Nama : ................................................
Kelas : ................................................
No. Absen : ................................................
2. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan
3. Jawablah dengan jujur apa adanya
4. Keterangan jawaban
Jawaban Keterangan
SS Sangat Setuju
S Setuju
TS Tidak Setuju
STS Sangat Tidak Setuju
B. Pernyataan Angket
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Tampilan LKS matematika berbasis saintifik
menarik bagi saya.
2. LKS Matematika Berbasis Pendekatan
Saintifik membuat saya semangat belajar
bilangan cacah.
3. Dengan menggunakan LKS Matematika
Berbasis Pendekatan Saintifik, belajar
matematika menjadi tidak membosankan.
4. Kata-kata motivasi di dalamLKS
Matematika Berbasis Pendekatan Saintifik,
78
membuat saya ingin bersikap dan
belajarlebih baik lagi
5. Materi pada LKS Matematika Berbasis
Pendekatan Saintifik mudah dipahami
6. Adanya tes atau latihan soal padaLKS
Matematika Berbasis Pendekatan
Saintifik,sehingga saya dapat mengukur
pemahaman saya tentang bilangan cacah
7. Kegiatan pembelajaran dalam LKS
Matematika Berbasis Pendekatan Saintifik,
membuat saya lebih berani mengeluarkan
pendapat
8. Bahasa yang digunakan dalam LKS
Matematika Berbasis Pendekatan Saintifik,
mudah saya pahami
9 LKS Matematika Berbasis Pendekatan
Saintifik berbeda dengan LKS yang biasa
dipakai
10 Kalimat dan huruf dalam LKS Matematika
Berbasis Pendekatan Saintifik mudah dibaca
79
Lampiran 8
HASIL ANALISIS ANGKET RESPON SISWA TERHADAP
KEMENARIKAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS
PENDEKATAN SAINTIFIK
Skor respon siswa terhadap bahan ajar matematika berbasis pendekatan
saintifik, diperoleh dari daftar siswa yang telah mengisi angket yang berisi 10
pertanyaan
A. Hasil Angket Respon Siswa
NO NAMA NO. PERNYATAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 ARM 2 3 4 3 3 4 3 4 3 2
2 ANAN 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4
3 ANH 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4
4 ARS 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3
5 AFO 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4
6 AI 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4
7 ADA 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3
8 DS 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
9 HM 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4
10 JN 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3
11 MD 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4
12 MA 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3
13 MB 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4
14 MFAF 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
15 PAP 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3
16 RFR 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4
17 RPA 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4
18 RA 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
19 SAM 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4
20 WA 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4
21 AM 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4
22 ASLP 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4
23 AFA 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
24 BCR 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
25 DRA 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3
80
26 FAA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
27 MES 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3
28 MAA 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3
29 MIA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
30 MMH 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4
31 NS 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3
32 RANS 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4
33 RAB 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3
34 SAP 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
35 SNK 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4
36 ZNS 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4
Jumlah 118 117 115 121 119 123 110 113 124 126
Sumber: Pengolahan Data Peneliti
Dari tabel di atas diperoleh rata-rata skor setiap butir pernyataan sebagai berikut:
No.
Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
Rata-rata
Skor 3,27 3,25 3,19 3,36 3,30 3,41 3,05 3,13 3,44 3,5 32,94
Sumber: Pengolahan Data Peneliti
Rata-rata semua komponen = X
X = Ʃ
= 3,294
B. Tahapan Menghitung Skor
Skor angket diperoleh melalui tahapan penghitungan sebagai berikut:
1. Menentukan skor maksimal
Skor maksimal = Ʃ butir kriteria x skor tertinggi = 10 x 4 = 40
2. Menentukan skor minimal
Skor minimal = Ʃ butir kriteria x skor terendah = 10 x 1 = 10
3. Menentukan nilai median
Median =
=
= 25
81
4. Menentukan nilai kuartil 1
Kuartal 1 (Q1) =
=
= 17,5
5. Menentukan nilai kuartil 2
Kuartal 2 (Q2) =
=
= 32,5
6. Membuat skala yang menggambarkan skor minimal, kuartil 1, kuartil 2, dan
skor kuartil maksimal
10 17,5 25 32,5 40
Min Q1 Me Q2 Maks
Sumber: Pengolahan Data Peneliti
7. Membuat tabel distribusi frekuensi respon siswa terhadap kemanarikan
bahan ajar matematika berbasis pendekatan saintifik
Tabel Distribusi Frekuensi Respon Siswa
Kategori Siswa Kaegori skor
Respon Sangat Positif 32,5 <X <40
Respon Positif 25 <X <32,5
Respon Negatif 17,5 <X <25
Respon Sangat Negatif 10 <X <17,5
Sumber: Pengolahan Data Peneliti
Tabel 4.3 Kategori Kepraktisan Berdasarkan Respon Siswa
Interval Kategori
X> 3,25 Sangat Praktis
3 <X 3,25 Praktis
2,25 <X 3 Cukup Praktis
1,75 <X 2,25 Kurang Praktis
X 1,75 Tidak Praktis
Sumber: Pengolahan Data Peneliti
82
8. Mendeskripsikan nilai rata-rata hasil angket yang diperoleh dengan tabel
distribusi frekuensi
Hasil pengolahan data respon siswa terhadap kemenarikan bahan ajar
matematika berbasis pendekatan saintifik, diperoleh jumlah 32,94 dan rata-
rata 3,294. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi respon siswa dapat dilihat
bahwa hasil data respon siswa adalah 32,5 < 32,94 < 40, dapat disimpulkan
bahwa respon siswa terhadap kemenarikan bahan ajar matematika berbasis
pendekatan saintifik adalah sangat positif dan kriteria sangat baik dan praktis
digunakan oleh siswa.
83
Lampiran 9
FOTO KEGIATAN
Validasi oleh ahli materi Bapak Adi Hermawan, M.Pd.I
84
Validasi oleh ahli media Bapak Sobirin, S.Pd.I
85
Foto Respon Siswa