PENGEMBANGAN AGROWISATA KARAMBA SEBAGAI ASET ...
Transcript of PENGEMBANGAN AGROWISATA KARAMBA SEBAGAI ASET ...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGEMBANGAN AGROWISATA KARAMBA SEBAGAI
ASET WISATA DI KABUPATEN WONOGIRI
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya
Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Disusun Oleh :
ISTAMI FAJARRI
C9407013
PROGRAM STUDI DIII USAHA PERJALANAN WISATA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau lakukan hari
ini.( Penulis )
Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya
yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukkandiri sendiri.(
ibu Kartini )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada :
1. Orang tua tercinta ayah dan ibu terimakasih atas dukungannya
2. Kakakku terimakasih selalu memberi semangat dan dukungannya
3. Gayuh kekasih tercinta
4. Sahabat – sahabatku tersayang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik
dan tanpa halangan serta hambatan. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi
sebagian persyaratan untuk menyelasaikan studi bagi mahasiswa program DIII
Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas
Maret. Penulis menyadari tanpa bantuan dari beberapa pihak TA ini tidak
mungkin dapat terselesaikan dengan lancar dan baik.
Selama proses penelitian yang melelahkan hingga pengelohan data,
penulis telah melibatkan banyak pihak yang sangat membantu sehingga
terselesaikannya penelitian ini kerenanya penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Sudarno, M.A Selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
yang telah mengijinkan dan mengesahkan tugas akhir ini
2. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd selaku ketua program DIII Usaha
Perjalanan Wisata yang telah memberi petunjuk dan saran serta
pengarahan yang sangat berharga sehingga dapat terselesainya
penulisan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Dr. Warto, M.Hum selaku pembimbing pertama. Terima kasih
atas kesediaan waktu, ketelitian, semangat, bimbingan dan dukungan
bagi penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
untuk memberikan yang terbaik sehingga Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan.
4. Bapak Achmad Mujtahid, BA selaku pembimbing kedua atas waktu
dan saran untuk memberikan bimbingan penulisan tugas akhir
5. Segenap Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu, bekal
pengetahuan dan ijin on the job training selama masa perkuliahan
hingga penyusunan tugas akhir ini.
6. Ibu Ruly Ashayati, SE selaku staf kepala lab tour DIII Usaha
Perjalanan Wisata yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir ini
7. Ibu Syarifa Husna B selaku bagian tata usaha DIII Usaha Perjalanan
Wisata yang telah membantu penulis dalam membuatkan surat ijin
berhubungan dengan penyelesaian tugas akhir.
8. Teman- teman DIII Usaha Perjalanan Wisata 2007 terima kasih atas
kebersamaan selama ini,dukungan dan semangat kalian sangat berarti
bagi penulis.
9. Keluarga besarku yang selalu memberi cinta,semangat dan dukungan.
10. Pimpinan dan segenap karyawan dinas pariwisata Kabupaten Wonogiri.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini
dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Surakarta, 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
ABSTRAK
Istami Fajarri, C9407013, 2010 Pengembangan Agrowisata
Karamba Sebagai Aset Wisata Di Kabupaten Wonogiri. Program Diploma
III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas
Sebelas Maret.
Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang Pengembangan Agrowisata
Karamba sebagai Aset Wisata Di Kabupaten Wonogiri. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata dan
pengelola untuk mengembangkan infrastruktur yang ada di karamba, upaya
promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan pengelola, dan upaya apa
saja yang dilakukan Dinas Pariwisata dalam meningkatkan sumber daya
manusia yang ada di Agrowisata Karamba. penelitian ini menggunakan metode
kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan narasumber
yang mengetahui tentang karamba, observasi langsung di karamba sebagai
tempat penelitian, serta studi dokumen dan pustaka untuk memperkaya sumber
data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) karamba dikelola oleh dua
instansi pemerintah yaitu Dinas Pariwisata dan Dinas Perikanan, Peternakan
dan Kelautan, (2) agrowisata Karamba dikategorikan dalam wisata minat
khusus yang sedang dikembangkan oleh Dinas Pariwisata, (3) walaupun
berada pada satu kawasan dengan obyek Waduk Gajah Mungkur, karamba
memiliki potensi wisata yang bagus yang tidak kalah dengan obyek Waduk
Gajah Mungkur, dan (4) masih banyak kendala dalam berbagai aspek yang
dihadapi Dinas pariwisata dalam mengembangkan karamba.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa Agrowisata Karamba
merupakan salah satu obyek wisata yang ada di Wonogiri yang mempunyai
potensi untuk dikembangkan, Meskipun demikian masih banyak kendala
dalam pengembangan karamba yang dihadapi antara lain : (1) keterbatasan
dana yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata untuk melakukan perbaikan dalam
beberapa aspek, (2) kurangnya peran Dinas Pariwisata dalam mengembangkan
karamba karena terbentur kepemilikan dan kepemilikan karamba, (3)
kurangnya kesadaran masyarakat sekitar karamba dalam ikut serta dan
berpartisipasi dalam mensukseskan program Dinas Pariwisata untuk
mengembangkan karamba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING…………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN……………………………….…… iii
HALAMAN MOTTO…………………………………………………….. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………. v
HALAMAN KATA PENGANTAR……………………………………… vi
HALAMAN ABSTRAK…………………………………………………. viii
HALAMAN DAFTAR ISI ………………………………………………. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN ……………………. xi
HALAMAN GAMBAR …………………………………………………. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………….. 6
C. Tujuan Penelitian……………………………………………… 7
D. Manfaat Penelitian…………………………………………….. 7
E. Tinjauan Pustaka……………………………………………… 8
F. Metode Penelitian……………………………………………… 11
G. Sistematika Penulisan…………………………………………. 14
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK YANG DITELITI
A. Potensi Wisata Di Kota Solo………………………………….. 15
B. Sejarah Pasar Gede Solo……………………………………… 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
C. Potensi Wisata Budaya dan Kuliner di Pasar Gede………… 28
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN MASALAH
A. Peran Pasar Gede Dalam Sejarah Kota Solo………………… 35
B. Potensi Pasar Gede Sebagai Obyek dan Daya Tarik Wisata
Budaya dan Kuliner di Kota Solo …………………………… 39
C. Potensi Wisata Budaya dan Kuliner di Pasar Gede Dilihat
Dari Analisa Pendekatan 4A+1P…………………………… 52
D. Usaha Pemerintah Dalam Pemberdayaan Pasar Gede
Sebagai Objek Wisata Budaya dan Kuliner…………………. 64
E. Kendala-Kendala Dalam Pemberdayaan Pasar Gede
Sebagai Objek Wisata Budaya dan Kuliner…………………. 69
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………. 72
B. Saran……………………………………………………… 73
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 75
DAFTAR INFORMAN……………………………………………… 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………… 77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN
Tabel : Analisa Potensi Wisata Budaya dan Kuliner di Pasar Gede
Solo Berdasarkan Metode Pendekatan 4A+1P……………………. 62
Lampiran 1 : Surat Ijin Observasi di Pasar Gede ………………………… 83
Lampiran 2 : Surat Tembusan dari Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta …. 84
Lampiran 3 : Denah Bangunan Pasar Gede 1 …………………………… 85
Lampiran 4 : Denah Bangunan Pasar Gede 2 …………………………… 86
Lampiran 5 : Denah Potensi Pasar Gede Untuk Wisata Kuliner ………… 87
Lampiran 6 : Peta Wisata Kuliner di Kota Solo ………………………….. 88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Proses Perjalanan Sejarah Pasar Gede ……………………… 24
Gambar B.1 : Dawet Tlasih “Bu Dermi”…………………………………… 42
Gambar B.2 : Brambang asem & Cabuk Rambak”Bu Ngatmini”………….. 43
Gambar B.3 : Gempol Pleret di Pasar Gede………………………………... 45
Gambar B.4 : Lenjongan di Pasar Gede……………………………………. 46
Gambar B.5 : Timlo Sastro Solo di Pasar Gede……………………………. 47
Gambar B.6 : Babi Pincuk dan Bakpia Balong…………………………….. 49
Gambar B.7 : Garebeg Sudiro di Pasar Gede……………………………… 51
Gambar 2 : Pasar Gede Tempo Dulu…………………………………….. 77
Gambar 3 : Bangunan Pasar Gede Sekarang…………………………….. 77
Gambar 4 : Bangunan Pasar Gede 1 ……………………………………. 78
Gambar 5 : Bangunan Pasar Gede 2 ……………………….. ………….. 78
Gambar 6 : Los dan kios buah di Pasar Gede………………………….. 79
Gambar 7 : Los dan kios sayuran ……………………………………… 79
Gambar 8 : Jajanan pasar khas Solo di Pasar Gede……………………. 80
Gambar 9 : Keadaan dan penataan ruang di Pasar Gede……………….. 80
Gambar 10 : Keadaan pedagang oprokan di luar Pasar Gede…………… 81
Gambar 11 : Fasilitas umum dan kantor di dalam Pasar Gede………….. 81
Gambar 12 : Lahan parkir dan keadaan ruas jalan di depan
Pasar Gede ………………………………………………... 82
Gambar 13 : Lahan parkir dan keadaan ruas jalan di belakang
Pasar Gede ………………………………………………… 82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pariwisata Jawa Tengah sedang mengalami banyak perkembangan. Sektor
pariwisata merupakan salah satu sector penting dalam mengembangkan suatu
kawasan. Sektor pariwisata yang menjadi salah satu sektor penting yang
berpotensi untuk meningkatkan devisa Negara, mendorong pertumbuhan
perekonomian yang berdampak pada kemajuan pemberdayaan sektor
perekonomian bagi masyarakat serta pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat.
Pariwisata pada hakekatnya berlandaskan pada keindahan alam, flora, fauna
,air laut, khatulistiwa yang hangat sepanjang masa,kebudayaan multi-etnis, adat-
istiadat, busana dan makanan, way of live yang ramah, situs dengan benda-benda
sejarah purbakala dan sebagainya, (Nyoman S. Pendit, 2005:51).
Pariwisata merupakan sektor utama sebagai penggerak perekonomian di pulau
Jawa khususnya di Jawa Tengah. Sektor pariwisata mempunyai peran penting
dalam pengembangan Jawa Tengah yang dapat dikembangakan secara luas dan
mendalam. Jawa Tengah merupakan pangsa pasar yang sangat potensial dan
strategis.
Potensi pariwisata yang ada pun juga beragam baik wisata budaya, wisata
religi, wisata alam ataupun wisata sejarah. Demikian juga dengan Wonogiri salah
satu Kabupaten yang terdapat di wilayah Surakarta ini mempunyai potensi wisata
yang sangat bagus untuk dikembangkan. Latar belakang Surakarta yang terkenal
dengan budaya dan sejarah sebagai kerajaan yaitu Keraton Kasunanan Surakarta
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
yang telah terkenal sejak dahulu menjadikan nilai tambah untuk lebih
memperkenalkan potensi yang ada di Kabupaten Wonogiri. Kabupaten Wonogiri
yang sekarang terus berkembang dengan pariwisatanya patut diperhitungakan
untuk dikembangkan menjadi industri pariwisata. Keindahan alam dan budaya
serta ritualnya memberikan daya tarik khusus untuk dikunjungi. Kondisis
geografis yang berupa pegunungan dan bukit menjadi nilai tambah untuk menarik
wisatawan yang menyukai tantangan atau wisata minat khusus, seperti panjat
tebing, gantole/air modeling, Adat dan kepercayaan yang masih dipegang erat
oleh masyarakat menjadi kekhasan tersendiri bagi Kabupaten Wonogiri.
Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri adalah
Agrowisata Karamba yang merupakan salah satu objek wisata yang sedang
dikembangkan oleh Pemkab Wonogiri khususnya Dinas Pariwisata dan Dinas
Peternakan dan Perikanan Wonogiri. Keadaan alam dan letaknya yang strategis
menyatu dengan Waduk Gajah Mungkur menjadikan Agrowisata Karamba
tersebut mempunyai prospek yang bagus untuk menjadi obyek andalan.
Karamba sebagai objek wisata juga merupakan salah satu kawasan yang
digunakan sebagian masyarakat Wonogiri untuk menjadi lahan mata
pencahariannya sebagai petani ikan. Sehubungan dengan hal ini, perlu diteliti
lebih lanjut tentang Agrowisata Karamba sebagai salah satu obyek wisata yang
mempunyai prospek bagus kedepannya melalui “Pengembangan Agrowisata
Karamba Sebagai Aset Wisata di Kabupaten Wonogiri”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini :
1. Upaya apa sajakah yang dilakukan Dinas Pariwisata Wonogiri dan
Pengelola obyek Agrowisata Karamba dalam mengembangkan
fasilitas/ infrastruktur di Agrowisata Karamba Wonogiri?
2. Bagaimanakah upaya promosi atau pemasaran yang dilakukan Dinas
Pariwisata Wonogiri dan Pengelola obyek Agrowisata Karamba untuk
menarik minat wisatawan supaya berkunjung di Agrowisata Karamba
Wonogiri?
3. Upaya apa sajakah yang dilakukan Dinas Pariwisata Wonogiri dan
masyarakat dalam meningkatkan SDM terkait untuk lebih
mengembangkan Agrowisata Karamba Wonogiri?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui upaya yang telah dilakukan DInas Pariwisata dan
Pengelola dalam meningkatkan fasilitas / infrastruktur di Agrowisata
Karamba Wonogiri
2. Untuk mengetahui upaya promosi yang telah dilakukan Dinas
Pariwisata dan Pengelola dan faktor yang mendorong wisatawan
berkunjung di Agrowisata Karamba.
3. Untuk mengetahui upaya Dinas Pariwisata dan Pengelola dalam
meningkatkan SDM di Agrowisata Karamba tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
D. Manfaat Penelitian
Di dalam mengadakan suatu penelitian sudah pasti ingin mendapatkan
sesuatu manfaat yang berguna bagi penulis bagi obyek itu sendiri maupun
bagi akademik.
1. Manfaat Teoritis
Dalam penelitian karya ilmiah ini dimaksudkan untuk dapat menambah
referensi tentang wisata minat khusus terutama wisata agro yang mulai
berkembang di Indonesia. Selain itu memeperkenalkan agrowisata karamba
yang mulai berkembang di Kabupaten Wonogiri.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam karya ilmiah ini adalah bisa menjadi bahan
masukan/referensi bagi Pemda Wonogiri dalam mengembangkan pariwisata
daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Memberikan
peluang untuk memperoleh kesempatan kerja dalam mengelola Agrowisata
ataupun di sekitar Agrowisata Karamba. Membantu memberikan pemasukan
dana bagi pemerintah daerah dari adanya wisatawan yang berkunjung,
mengurangi angka penganguran dan bisa membantu pemerintah dalam
mensejahterakan masyarakat sekitar Agrowisata Karamba. Selain itu dengan
adanya penulisan tentang Agrowisata Karamba Di Kabupaten Wonogiri dapat
memberikan gambaran tentang potensi wisata yang ada di Wonogiri dan ikut
berpartisipasi dalam menyumbangkan ide untuk pengembangan Agrowisata
tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
E. Kajian Pustaka
1. Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah Segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha – usaha yang
terkait di bidang tersebut. Sedangkan Kepariwisataan adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Wisata adalah
kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut juga dilakukan secara
suka rela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata
(Oka. A. Yoeti, 2001: 146).
Istilah pariwisata terlahir dari bahasa Sansekerta yang komponen
komponennya terdiri dari : Pari : penuh, lengkap, komunitas, Wis (man):
rumah, property, kampung, komunitas, Ata: pergi, terus menerus,
mengembara. Yang dirangkai menjadi satu kata melahirkan istilah pariwisata,
berarti : pergi secara lengkap meninggalkan rumah (kampung) berkeliling
terus menerus. Mereka yang meninggalkan rumah untuk mengadakan
perjalanan tanpa mencari nafkah ditempat-tempat yang dikunjungi sambil
menikmati kunjungan mereka (Nyoman S.Pendit, 2003:1).
2. Pengertian Wisatawan
Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Pengertian
“wisatawan” tercantum dalam instruksi Presiden RI No. 9 tahun 1969, yaitu
setiap orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke
tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Untuk tujuan praktisnya Departemen pariwisata menggunakan definisi
“wisatawan” sebagai berikut wisatawan bisa saja adalah setiap orang yang
melakukan perjalanan dan menetap ditempat lain selain tempat tinggalnya,
untuk salah satu atau beberapa alasan, selain mencari pekerjaan ( Happy
Marpaung. 2002: 36-37).
3. Pengertian Objek Wisata
Menurut Happy Marpung objek wisata adalah suatu bentuk atau aktivitas
dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau
pengujung untuk datang kesuatu daerah atau tempat tertentu (Happy Marpung.
2002: 78).
Objek Wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni
budaya, serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai
daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. (Kodhayat-Ramaini. 1992: 80).
Dalam buku Ilmu Pariwisata, Nyoman S. Pandit (1994:41),
mengemukakan bahwa jenis pariwisata terdiri dari 14 macam, yaitu :
a. Wisata Budaya
Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan
untuk memperluas pandangan hidup seorang dengan jalan mengadakan
kunjungan/peninjauan ke tempat lain/keluar negeri. Mempelajari
keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup, budaya
dan seni mereka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
b. Wisata kesehatan
Hal ini dimaksudkan perjalanan seorang wisatawan dengan tersebut
untuk menemukan keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana
ia tinggal demi kepentingan kesehatan baginya dalam arti jasmani dan
rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air
panas mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang
mempunyai ikllim udara menyehatkan/tempat yang menyediakan
fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.
c. Wisata Olahraga
Ini dimaksudkan wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan
dengan biolahraga sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam
pesta olahraga di suatu tempat lingkungan.
d. Wisata komersil
Dalam jenis ini termasuk untuk mengunjungi pameran-pameran dua
pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran
dagang.
e. Wisata Industri
Yang erat dengan wisata komersil adalah wisata industri pengalaman
yang dilakukan pelajar maupun mahasiswa, orang-orang awam ke
suatu komplek / daerah perindustrian dan terdapat pabrik-pabrik /
bengkel-bengkel hias dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan
tinjauan / penelitian termasuk dalam golongan wisata industri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
f. Wisata Politik
Jenis ini meliputi perjalanan yang dilakukan untuk mengurangi /
mengambil bagian secara aktif dalam pesta politik seperti peringatan
ultah suatu Negara di Mosko.
g. Wisata konversi
Yang dekat dengan wisata politik adalah wisata konversi. Bagai
Negara dewasa ini membangun wisata konversi dengan menyediakan
fasilitas bangunan ruangan dan suatu konferensi, musyawarah,
konversi dan pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun
internasional.
h. Wisata Sosial
Dalam jenis ini termasuk pula wisata (youth tourism) yang
dimaksudkan dengan jenis wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan murah mudah untuk memberi kesempatan kepada
gabungan.
i. Wisata Pertanian
Wisata pertanian adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan
keproyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembimbitan dan
sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan
kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat lihat
keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan
suburnya pembibitan berbagai jenis sayur mayur dan palawija disekitar
perkebunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
j. Wisata Maritim (Marina) atau Bahari
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga air, lebih-
lebih didanau, bengawan, pantai, teluk, atau laut lepas seperti
memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan,
berkeliling melihat-lihat taman laut dengan pemandangan indah
dibawah permukaan air.
k. Wisata Cagar Alam
Wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman, lindung, hutan daerah
pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang.
l. Wisata Pilgrim
Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan sejarah, agama, adat
istiadat dan kepercayaan umat/kelompok dalam masyarakat. Wisata
pilgrim banyak dilakukan oleh perorangan/rombongan ke tempat-
tempat suci, makam-makam orang besar/pimpinan yang diagungkan ,
bukit/gunung yang dianggap keramat. Tempat pemukiman
tokoh/pimpinan sebagai manusia ajaib penuh legenda. Wisata ini
banyak dihubungkan dengan niat/hasrat sang wisatawan. Untuk
memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak jarang
pula untuk memperoleh berkah kekayaan melimpah.
m. Wisata Bulan Madu
Yaitu suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan,
pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-
fasilitas khusus tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
n. Wisata Petualangan
Seperti masuk hutan belantara yang tadinya belum pernah dijelajahi
penuh binatang buas, mendaki tebing teramat terjal, terjun ke dalam
sungai yang sangat curam, arum jeram disungai yang arusnya liar
masuk goa penuh misteri dan sebagainya.
4. Analisis Obyek Wisata
Untuk mengembangkan suatu obyek wisata, perlu diketahui
terlebih dahulu potensi wisata yang ada, begitu juga dengan Agrowisata
Karamba di Kabupaten Wonogiri. Untuk mengetahui potensi suatu obyek
maka digunakan analisis 4A, yaitu yang pertama Aksesibilitas yang
termasuk dalam aksessibilitas adalah letak obyek wisata, jarak tempuh
dari pusat kota, sarana jalan untuk menuju objek, tanda lalu lintas dan
penunjuk arah. Analisa yang kedua adalah Amenitas yang termasuk dalam
amenitas adalah akomodasi/penginapan, restaurant, rumah makan, warung
makan, Tourist Information Center (TIC), jasa komunikasi, jasa
kelontong, jasa angkutan, toko cideramata, air bersih, pusat kesehatan, jasa
pemandu, papan interpretasi / keterangan objek. Analisa yang ketiga
adalah Atraksi segala sesuatu yang unik yang ada di obyek wisata yang
bisa untuk dinikmati. Yang termasuk dalam atraksi adalah wisata alam,
peninggalan sejarah, kesenian tradisional, upacara adat, wisata minat
khusus (spiritual, kerajinan argo, ziarah dan lain-lain). Analisa yang
terakhir adalah Aktivitas merupakan kegiatan yang bisa dilakukan oleh
wisatawan saat berada di obyek wisata, yang termasuk dalam aktivitas
adalah aktivitas wisatawan yang berkaitan dengan objek wisata alam,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
peninggalan sejarah, budaya dan minat khusus, aktivitas yang dilakukan
penduduk setempat berkaitan dengan kegiatan wisata di daerahnya.
Analisa yang kedua mempergunakan analisa swot yang berisikan tentang
pertama kekuatan objek Agrowisata Karamba menjelaskan kelebihan yang
dimiliki oleh karamba yang dijadikan sebagai salah satu objek wisata di
Wonogiri , kedua kelemahan karamba menjelaskan kekurangan yang ada
di objek wisata karamba faktor apa saja yang masih kurang sehingga
kurang menarik wisatawan untuk mengunjungi, ketiga ancaman objek
wisata karamba dalam pengembangannya faktor apa saja yang bisa
membuat Agrowisata Karamba terancam dari keaslinya termasuk adat dan
norma-norma yang berlaku dimasyarakat karena kunjungan wisatawan
yang tidak hanya dari dalam tetapi juga luar negeri, yang terakhir peluang
yaitu faktor apa saja yang bisa memberikan dampak bagi pengembangan
Agrowisata Karamba supaya makin berkembang dan banyak diminati
wisatawan.
5. Pengertian Agrowisata
Agrowisata adalah jenis wisata yang termasuk dalam wisata minat
khusus yaitu ekowisata. Dalam bahasa Indonesia istilah ecotourism
diterjemahkan menjadi ekowisata yaitu jenis pariwisata yang berwawasan
lingkungan. Ekowisata dalam penyelenggaraannya tidak menuntut
tersedianya fasilitas, akomodasi yang modern yang dilengkapi dengan
peralatan serba mewah atau bangunan berlebihan tetapi
penyelenggaraannya dilakukan dengan kesederhanaan, memelihara
keaslian seni dan budaya, adat istiadat, kebiasaan hidup, menciptakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
ketenangan,memelihara flora dan fauna, serta terpeliharanya lingkungan
hidup sehingga tercipta keseimbangan antara kehidupan manusia dengan
alam sekitarnya.
Ekowisata adalah pariwisata yang berwawasan lingkungan dan
pengembangannya selalu memperhatikan keseimbangan nilai-nilai (Oka
A.Yoeti. 2000: 37).
Di Indonesia pengertian Agrowisata adalah wisata yang menjadikan
alam sebagai daya tarik wisata. Agrowisata atau agroturisme didefinisikan
sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro
(agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas
pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang
pertanian. Agrowisata tidak lain adalah suatu jenis pariwisata yang khusus
menjadikan hasil pertanian, peternakan atau perkebunan sebagai daya tarik
bagi wisatawan (Oka A.Yoeti. 2000: 45).
Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal
dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan
petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya
maupun teknologi lokal yang umumnya telah sesuai dengan kondisi
lingkungan alaminya. ( http://database.deptan.go.id 26 April 20:03 ).
F. Metode Penelitian
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan langsung di Agrowisata Karamba yang
terletak di Jalan Raya Wonogiri Praci Kampung Cakaran Desa Sendang
Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Agrowisata Karamba tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
dibuka untuk umum setiap hari mulai dari jam 7.00 sampai dengan jam
17.00. Agrowisata Karamba dari pusat kota kira – kira memerlukan waktu
15 menit atau sekitar 17 km. Sepanjang perjalanan menuju lokasi
Agrowisata Karamba terbentang pemandangan alam dan waduk Gajah
Mungkur yang terbentang luas dan indah.
B. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini untuk mendapatkan data
yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka teknik
pengumpulan data yang dipakai sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati keadaan sebenarnya
dengan usaha yang disengaja untuk memperoleh dan mengatur tanpa
memanipulasi (Nasution 2001:106). Dalam penelitian ini, observasi
dilakukan dengan cara mengamati langsung ke Agrowisata Wisata
Karamba pada tanggal 22 April dan 26 April. Observasi dilakukan untuk
memperoleh data antara lain mengenai lokasi Agrowisata, keunikan daya
tarik wisata yang ada di Agrowisata Karamba, kegiatan yang ada di
Agrowisata dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Agrowisata
Karamba tersebut.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan narasumber yaitu orang- orang yang
benar-benar tahu tentang sejarah dan perkembangan Agrowisata
Karamba. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang
perkembangan awal adanya Karamba hingga menjadi daya tarik wisata di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Kabupaten Wonogiri. Dalam wawancara melibatkan beberapa narasumber
antara lain adalah : (a) Warto Petugas Dinas Peternakan, Perikanan Dan
Kelautan, (b) Sulaso Petani Karamba, (c) Agus .R Petugas Dinas
Kebudayaan, Pariwisata dan Olah Raga, (d) Asih pengunjung Agrowisata
Karamba, (e) Darno salah satu pemilik warung makan di Agrowisata
Karamba
3. Studi Pustaka.
Untuk menunjang data dalam pengembangan karya tulis ini, dilakukan
pula dengan membaca dan mempelajari sumber dari buku referensi DIII
UPW, perpustakaan pusat, booklet, karya tulis dan sumber lainnya yang
sehingga diperoleh data yang mendukung penelitian di Agrowisata
Karamba tersebut.
6. Studi Dokumen
Untuk semakin memperkaya data dalam karya tulis ini
mempergunakan juga sunber data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata
Kabupaten Wonogiri berupa data statistik tentang jumlah kunjungan
wisatawan, selain itu juga melampirkan gambar yang berhubungan dengan
Agrowisata Karamba yang diperoleh baik dari Dinas Pariwisata ataupun
milik pribadi.
C. Teknik Analisa Data
Dalam penyusunan karya tulis ini digunakan teknik analisa interaktif
yaitu data-data yang terkumpul kemudian dikaji, dibandingkan antara sumber
yang satu dengan yang lain, dan kemudian dianalisis isinya setelah itu dibuat
kesimpulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
G. Sistematika Penulisan Laporan
Bab I Merupakan Pendahuluan yang meliputi tentang latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat
penulisan, metode penelitian, kajian pustaka dan sistematika
penulisan.
Bab II Menjelaskan Pengembangan fasilitas di Agrowisata Karamba
kabupaten Wonogiri, gambaran umun tentang agrowisata karamba.
Bab III Menjelaskan Upaya promosi yang telah dilakukan supaya
pengunjung tertarik untuk mengunjungi Agrowisata Karamba.
Bab IV Menjelaskan upaya Peningkatan Kualitas SDM dalam
pengembangan Agrowisata Karamba .
Bab V Berupa Penutup yang berisis Kesimpulan Dan Saran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
31
BAB III
UPAYA PROMOSI DAN PEMASARAN YANG DILAKUKAN DALAM
MENGEMBANGKAN WADUK GAJAH MUNGKUR DI KABUPATEN
WONOGIRI
A. Promosi Dan Pemasaran Agrowisata Karamba
1. Langkah Pemasaran Yang Dilakukan Dinas Pariwisata
Dalam upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan Agrowisata
Karamba sebagai obyek wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri perlu
adanya promosi supaya makin banyak masyarakat yang mengenalnya.
Setelah adanya Karamba di kawasan Waduk Gajah Mungkur sudah
banyak masyarakat yang mengetahui dari orang ke orang atau orang
yang berkunjung ke karamba kemudian bercerita ke orang lain atau
dalam bahasa Jawa sering disebut ( Gethok tular ). Sebelumnya
pengunjung luar Wonogiri yang datang di Karamba hanya untuk
melakukan penelitian dan masyarakat sekitar yang hanya ingin belajar
tentang karamba atau masyarakat yang beralih profesi pekerjaan
sebagai petani ikan atau juga hanya untuk memancing.
Lambat laun mulai banyak yang mulai mengunjungi karamba
apalagi setelah karamba dijadikan sebagai objek wisata, banyak
masyarakat yang ingin tahu tentang karamba walaupun itu baru
masyarakat Wonogiri dan sekitar Surakarta. Upaya untuk
memperkenalkan obyek wisata itu pun tidak hanya dari orang ke
orang. Walaupun masih banyak masyarakat yang belum tahu tetang
adanya Agrowisata Karamba tetapi Dinas Pariwisata mulai berupaya
lewat media cetak dan elektronik untuk lebih memperkenalkan objek
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
31
wisata yang ada di Wonogiri kepada masyarakat luas. Seiring makin
berkembang dan mudahnya mendapatkan informasi maka tidak sulit
bagi masyarakat Wonogiri atau sekitarnya untuk mendapatkan
informasi tentang pariwisata Wonogiri. Upaya Promosi yang dilakukan
Pemerintah melalui Dinas Pariwisat sebagai berikut :
a. Melalui bahan promosi yaitu leaflat dan brosur tentang objek
wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri. Leaflat atau brosur
bahan promosi tersebut biasanya satu leaflat berisikan satu
obyek wisata yang bisa memberikan gambaran tentang objek
wisata tersebut kepada pengunjung yang membacanya. Untuk
mendapatkan bahan promosi tersebut para pengunjung atau
wisatawan kebanyakan memang harus datang ke Dinas
Pariwisata Wonogiri karena untuk bahan promosi belum bisa
bebas didapatkan dan apabila menginginkan penjelasan lebih
tentang obyek wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri, tetapi
sekarang Dinas Pariwisata juga berupaya dengan TIC yang
ada di obyek wisata Waduk Gajah Mungkur sebagai tempat
untuk mempermudah wisatawan atau pengunjung untuk
mendapatkan leaflat dan brosur sehingga tidak perlu
mendatangi kantor Dinas Pariwisata Wonogiri.
Leaflat berisikan tentang obyek-obyek unggulan yang
ada di Kabupaten Wonogiri seperti Pengembangan Museum
Karst Wonogiri yang didalamnya menjelaskan tentang
Museum Karst, selain itu juga Pesona Wisata Taman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
31
Rekreasi Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur berisi
informasi tentang obyek wisata Waduk Gajah Mungkur
dengan segala fasilitasnya, selain itu juga ada Sekilas
Pandang Kepariwisataan Kabupaten Wonogiri yang berisi
keterangan tentang obyek-obyek yang ada di Kabupeten
Wonogiri (lebih lanjut lihat lampiran). Waduk Gajah
Mungkur sebagai obyek wisata unggulan yang menjadi
tujuan utama kunjungan wisata di Wonogiri diharapakan bisa
menjadi perantara untuk memperkenalkan obyek wisata
lainnya yang ada di Wonogiri. Penyebaran bahan promosi
juga dilakukan di beberapa obyek wisata lainnya.
b. Melalui media elektronik yaitu setiap tiga kali dalam setahun
Dinas Pariwisata melakukan dialog interaktif di Radio
Pemerintahan Wonogiri (RSPD) untuk mempromosikan
objek dan daya tarik di Kabupaten Wonogiri. Tanggal
pelaksanaan biasanya ditentukan satu bulan sebelum dialog
interaktif dilakukan dan tidak selalu sama dengan tanggal
pelaksanaan diaolog interaktif bulan sebelumnya. Biasanya
dialog interaktif dilakukan langsung oleh Kepala Dinas
Pariwisata Wonogiri dengan didampingi beberapa pegawai
dinas lainnya.
Isi tentang diaolog interaktif tersebut tentang obyek
wisata yang ada di Wonogiri, kemudian tentang upaya
promosi, yang apabila ada pendengar yang menanggapi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
31
dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk
memperbaiki lagi kerja dinas dalam mengelola pariwisata
yang ada di Kabupaten Wonogiri.
Semakin berkembangnya kemudahan untuk
mendapatkan informasi wisatawan dapat dengan mudah
mengakses tentang obyek wisata Agrowisata Karamba
melalui internet melalui website Dinas Pariwisata
Wonogiri/Pemerintah Wonogiri http//:www.wonogiri.org
atau http//:www.wonogirikab.go.id. Apabila pengguna
internat membuka link tersebut didalamnya berisikan tentang
informasi tentang Wonogiri tidak hanya pariwisata tetapi juga
tentang Dinas Pariwisata mulai dari struktur sampai dengan
sejarahnya.
Selain itu Agrowisata Karamba Wonogiri juga pernah
diliput oleh stasiun televisi swasta dalam acara tentang alam
yaitu stasiun tv Trans TV dalam acara Harmoni Alam dan itu
merupakan promosi secara langsung yang bisa langsung
disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia yang
diharapkan bisa menarik minat penonton untuk mengunjungi
tempat yang baru diliatnya di televisi tersebut. Informasi
tentang Agrowisata Karamba juga dapat ditemukan diobyek
wisata Waduk Gajah Mungkur yang terdapat papan informasi
tentang Agrowisata Karamba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
31
c. Dinas Pariwisata bekerja sama dengan biro perjalanan yang
ada di Wonogiri mengusahakan adanya pembuatan paket
wisata one day tour yaitu Wonogiri One Day Tour yang
apabila ada wisatawan yang berminat bisa menghubungi
kantor Dinas Pariwisata untuk mendapatkan keterangan lebih
lengkap yang bisa menjadi alternatif pilihan bagi wisatawan.
Paket wisata Wonogiri One Day Tour berisi tentang objek
wisata, jam dan tujuan wisata. Obyek wisata tujuannya
adalah Waduk Gajah Mungkur, Museum Wayang, Goa Putri
Kencana, Museum Karst, Pantai Nampu dan Pantai
Sembukan. Paket wisata one day tour Wonogiri dimulai jam
perjalanan dari jam 08.00 berkumpul di Wonogiri dan
kunjungan selesai pukul 14.30.
Diakui Dinas Pariwisata memang masih kurang upaya
dalam promosi dengan paket wisata dan masih kurangnya
kerjasama dengan pihak lain yaitu Biro Perjalanan. Biro
Perjalanan hanya sebagai perantara Dinas Pariwisata untuk
mempromosikan paket wisata yang dibuat oleh Dinas
Pariwisata. Penjulan paket wisata tersebut masih berada pada
lingkup instansi pemerintah, ke Dinas-Dinas lainnya baik
yang berada di Wonogiri ataupun luar Wonogiri yang pernah
menggunakan paket wisata Dinas Pariwisata antara lain Ibu-
ibu Darma Wanita Kabupaten Wonogiri dan juga dari Dinas
Kabupaten Sleman, peminatnya dari wisatawan memang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
31
masih kurang yang kebanyakan apabila ada yang berkunjung
di Wonogiri sudah satu paket perjalanan yang dipesan dari
Biro Perjalanan pilihannya. Pengupayaan untuk
mempromosikan pariwisata yang ada di Wonogiri tetap
dilakukan oleh Dinas Pariwisata.
2. Upaya Pemasaran Yang Dilakakukan Oleh Masyarakat
Promosi untuk memperkenalkan Agrowisata Karamba tidak
hanya dilakukan oleh Dinas Pariwisata tetapi juga masyarakat
setempat. Walaupun dilakukan dengan sederhana tetapi mampu
menberikan dampak positif bagi Agrowisata Karamba. Para petani
ikan yang menjual ikannya sampai keluar kota secara tidak langsung
juga telah melakukan promosi memperkenalkan produk hasil dari
karamba di Wonogiri. Selain itu dari pihak swasta yang menyewa
lahan di karamba untuk pembudidayaan ikan yang dimana penjualan
ikannya telah di ekspor sampai di luar negeri yaitu sampai Amerika
dan itu menjadikan satu langkah untuk memperkenalkan Wonogiri
khususnya Agrowisata Karamba di internasional walupun mungkin
kecil kemungkinanan yang akan didapat tetapi upaya itu telah
dilakukan untuk lebih mengembangkan Agrowisata Karamba.
Inisiatif lain yang dilakukan oleh petani ikan adalah memperbaiki
karamba untuk lebih menarik wisatawan yang berkunjung juga ada
beberapa petani ikan yang membuka usaha warung makan terapung
meskipun hanya di buka waktu hari libur saja dengan modal pribadi
tetapi secara tidak langsung itu merupakan langkah promosi positif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
31
yang dilakukan oleh petani ikan. Ada juga beberapa petani ikan yang
menyewakan perahu untuk berkeliling karamba. Langkah positif yang
dilakukan oleh masyarakat sekitar menjadikan usaha promosi dan
pemasaran yang baik untuk bisa lebih menarik wisatawan supaya betah
dan mau berkunjung di Agrowisata Karamba.
3. Kendala Yang Dihadapi Dalam Promosi Agrowisata Karamba
di Kabupaten Wonogiri
Upaya promosi yang telah dilakukan baik oleh Dinas Pariwisata,
pengelola khususnya petani ikan dalam memperkenalkan Agrowisata
Karamba memang bukanlah hal yang mudah. Para pihak terkait sudah
berusaha yang terbaik untuk lebih mengembangkan dan
memperkenalkan Agrowisata Karamba kepada masyarakat luas tetapi
kendala yang dihadapi pun juga tidak mudah dan masih banyak hal
yang menjadi halangan dalam upaya meningkatkan promosi dan
mengembangkan Agrowisata Karamba. Kendala itu adalah :
a. Keterbatasan dana yang dimiliki Dinas Pariwisata untuk
melakukan promosi yang berdampak masih belum
maksimalnya usaha yang dilakukan.
b. Masih kurangnya pemahaman pengelola atau petani ikan di
Karamba untuk lebih berperan aktif dalam bekerjasama dengan
Dinas Pariwisata untuk mengembangkan Agrowisata Karamba.
c. Masih sedikitnya fasilitas dan sarana yang ada di Agrowisata
menjadikan kesulitan tersendiri untuk membuat makin
menariknya Agrowisata dalam membuat promosi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
31
d. Sedikitnya peran yang bisa dilakukan oleh Dinas Pariwisata di
Agrowisata Karamba dikarenakan Agrowisata Karamba milik
dari 4 instasi. Dua instansi pemerintah yaitu Dinas Peternakan
dan Perikanan dan juga Dinas Pariwisata yang dimana
mayoritas peran msih di pegang oleh Dinas Perikanan dan
Peternakan Wonogiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
BAB II
PENGEMBANGAN FASILITAS DI AGROWISATA KARAMBA
KABUPATEN WONOGIRI
A. Gambaran Umum Agrowisata Karamba
1. Waduk Gajah Mungkur
Agrowisata karamba yang berada satu kawasan dengan Waduk
Gajah Mungkur sangat terkait dengan asal mula pembuatan Waduk Gajah
Mungkur. Waduk Gajah Mungkur merupakan daya tarik utama di
Kabupaten Wonogiri sering disebut juga Taman Rekreasi Sendang Asri
Waduk Gajah Mungkur. Mulai dari awal pembuatannya hingga menjadi
ikon pariwisata yang paling diminati di Kabupaten Wonogiri. Proses
pembuatannya yang panjang, banyak kendala menjadikan daya tarik
tersendiri yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Bendungan Serba Guna
yang lebih dikenal dengan Waduk Gajah Mungkur. Bendungan ini
merupakan waduk terbesar se-Asia Tenggara yang dibangun dengan
fungsi utama sebagai pengendali banjir (Flood Control) Sungai Bengawan
Solo.
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Waduk Gajah Mungkur
dibangun dari tahun 1976 sampai dengan tahun 1981. Dan mulai
beroperasi pada tahun 1983. Luas daerah genangan lebih dari 8.800 ha dan
luas daerah yang dibebaskan 90 km2 yang terdiri dari 51 desa di 7
Kecamatan. Pengerjaan pembangunan Waduk Gajah Mungkur dilakukan
dengan bantuan pihak asing juga yaitu dengan bantuan konsultan dari
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Nippon Koei Co, Ltd Jepang. Pada saat pembebasan daerah genangan ini
mengorbankan 12.525 kepala keluarga (KK) dari 51 desa yang terdiri dari
+ 68.750 jiwa yang secara sukarela melakukan Program Bedhol Desa
dengan bertransmigrasi ke berbagai daerah antara lain : a. Sitiung
(Propinsi Sumatera Barat), b. Jujuhan, Rimbo Bujang, Alai ilir,Pemenang
(Propinsi Jambi), c. Air Lais, Sebelat, Ketahun, Ipuh (Propinsi Bengkulu),
d. Panggang, Baturaja (Propinsi Sumatera Selatan).
1) Kondisi secara umum Waduk Gajah Mungkur adalah sebagai
berikut:
a. Luas daerah tangkapan air seluas kurang lebih 1.350 km2.
b. Waduk Gajah Mungkur memiliki 6 (enam) Daerah Aliran Sunga
/DAS seluas 1.260 km2 yaitu Sub DAS Keduang, Tirtomoyo,
Temon, Bengawan Solo Hulu, Alang, Ngunggahan.
c. 74% daerah tangkapan air masuk wilayah Kabupaten Wonogiri.
d. Daerah pasang surut seluas kurang lebih 6.000 Ha, dan yang
digunakan oleh masyarakat untuk budidaya pertanian seluas kurang
lebih 804 H.
e. Luas daerah sabuk hijau atau Green Belt kurang lebih 996 Ha.
2) Berbagai manfaat yang diperoleh dari Pembangunan Waduk Gajah
Mungkur antara lain :
a. Pengendalian banjir (flood control) sungai Bengawan Solo, dari
4000 m3/detik menjadi 400 m3/detik, sesuai kapasitas maksimum
alur sungai di hilir bendungan.
b. Penyediaan air irigasi untuk kurang lebih 23.600 ha di daerah
Kabupaten Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, dan Sragen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
c. Penyediaan tenaga listrik untuk daerah Kabupaten Wonogiri
dengan kapasitas maksimum 12,4 MW.
d. Obyek pariwisata disekeliling Waduk Gajah Mungkur. Obyek
wisata yang paling terkenal adalah Obyek Wisata Sendang Asri
Wonogiri yang menyediakan berbagai fasilitas sarana rekreasi.
e. Budidaya perikanan air tawar, terutama untuk budidaya Karamba
Jala Apung ikan nila.
Perkembangan Waduk Gajah Mungkur yang sangat pesat mulai dari awal
terbentuk hingga menjadi ikon bagi Kabupaten Wonogiri merupakan kebanggaan
tersendiri bagi masyarakat sekitar. Waduk Gajah Mungkur yang memiliki banyak
fungsi dan manfaat bagi masyarakat Wonogiri secara keseluruhan. Saat
pembuatan Waduk Gajah Mungkur diperkirakan Waduk bisa bertahan sampai
dengan 100 tahun, dengan seiring perkembangan jaman perkiraan tentang 100
tahun Waduk bisa bertahan ternyata meleset.
Ini terbukti dari semakin kelihatan begitu tingginya endapan lumpur
membuat sangsi apakah umurnya bisa 100 tahun. Pada akhir tahun 2006 saat
kemarau permukaan waduk menurun sehingga menjadi jalan yang
menghubungkan kota kecamatan Eromoko dengan Baturetno. Ini disebabkan
pengelolaan hutan sabuk hijau yang tidak benar. Sejak krisis moneter
mengguncang negeri ini pencurian/penebangan pohon akasia di sekitar genangan
air tak terkendali lagi. Pemerintah telah berupaya untuk menagngulangi dengan
reboisasi lagi tetapi memerlukan waktu yang lama untuk pemulihan. Kabupaten
Wonogiri yang terkenal sebagai wilayah kering ternyata mempunyai fungsi besar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
sebagai daerah pengendali banjir di wilayah Surakarta. Waduk Gajah Mungkur
yang sebelumnya hanya sebagai bendungan pengendali banjir sekarang telah
berubah menjadi daerah tujuan utama wisata di Kabupaten Wonogiri. Sejak tahun
1985 telah diresmikan sebagai obyek wisata di kabupaten Wonogiri.
2. Analisa Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur Dengan Metode 4A
a. Aksessibilitas
Waduk Gajah Mungkur berlokasi 7 km kearah selatan Kota
Wonogiri tepat dibagian hilir pertemuan kali Keduan. Akses jalan yang
mudah dijangkau baik dari pusat Kota Wonogiri ataupun daerah
sekitarnya memberikan kemudahan bagi wisatawan yang akan
berkunjung di Waduk Gajah Mungkur.
Lokasi Waduk Gajah Mungkur yang berada di pinggir jalan tidak
akan menyulitkan wisatawan untuk menemukan lokasi obyek wisata
Waduk Gajah Mungkur. Akan terdapat papan penunjuk yang akan
membantu wisatawan memasuki kawasan wisata terdapat gerbang
besar pula ketika akan memasuki wilayah obyek wisata. Tidak jauh
dari waduk gajah mungkur sekitar 3 km kearah selatan terdapat
kawasan obyek Agrowisata Karamba.
Letaknya yang mudah dijangkau dan tidak sulit ditemukan bisa
menjadi alternatif pilihan bagi wisatawan untuk berkunjung juga di
Agrowisata Karamba. Penunjuk jalan juga ada yang memudahkan
wisatawan mengetahui lokasi karamba. Obyek wisata yang masih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
berada pada satu kawasan dengan Waduk Gajah Mungkur memberikan
pesona alam yang indah. Ketika akan memasuki lokasi wisata akan
terdapat gerbang besar yang menunjukan lokasi karamba. Diobyek
wisata Waduk Gajah Mungkur terdapat papan informasi yang
menunjukan tentang Agrowisata Karamba yang bisa mempermudah
wisatawan mengetahui tentang karamba.
b. Amenitas
Fasilitas pariwisata diobyek wisata Waduk Gajah Mungkur sudah
memadai. Fasilitas akomodasi yang cukup banyak terdapat di
sepanjang jalan menuju obyek wisata bisa menjadikan pilihan bagi
pengunjung untuk beristirahat dan lebih lama dalam melakukan
perjalanan di Kabupaten Wonogiri. Jarak tempuh yang tidak jauh dari
obyek wisata dan dekat dengan kota Wonogiri serta tidak jauh untuk
menuju lokasi wisata lainnya akan menambah nilai lebih supaya
pengunjung makin tertarik untuk mengetahui lebih tentang wisata yang
ada di Kabupaten Wonogiri. Fasilatas yang bisa dinikmati di Waduk
Gajah Mungkur antara lain : a.Taman Satwa, b. Kolam Renang ( Tarif
2.000,- ), c.Mainan anak-anak, d. Jet ski, e. Perahu ( Tarif 3.000,-
/sesuai route), f. Sepeda air, g. Sarana olah raga gantole, h. Rumah
makan terapung (karamba), h. Tempat ibadah, Toilet, Tempat Parkir, i.
Kereta Kelinci (Tarif Rp 1.500,-/ perjalanan ), j. Tiket Naik Gajah Rp
3.500,-/ per orang sesuai route. Tiket masuk di obyek wisata Waduk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Gajah Mungkur, untuk Hari biasa Rp. 1.600,- hari Libur/besar/minggu
Rp.3.100,-, dan Paket Lebaran Rp. 6.000,-.
Penginapan yang ada pun juga bermacam-macam mulai dari
motel sampai hotel melati juga ada dengan fasilitas yang lumayan
memadai. Di obyek wisata Waduk Gajah Mungkur sudah terdapat TIC
(Tourist Information Center), tempat yang bisa memberikan penjelasan
kepada wisatawan mengenai obyek wisata Waduk Gajah Mungkur.
Rumah makan/restoran juga banyak terdapat baik di lokasi wisata
ataupun disepanjang jalan menuju lokasi wisata, berbagai menu jenis
ikan merupakan menu unggulan di lokasi wisata tersebut karena ikan
yang dijadikan beraneka ragam makanan merupakan hasil dari
pembudidayaan karamba oleh masyarakat setempat yang berada di
Agrowisata karamba yang masih satu kawasan dengan Waduk Gajah
Mungkur. Berbagai arena bermain untuk anak-anak telah terdapat di
Waduk Gajah Mungkur Wonogiri supaya makin menarik dan tidak
membosankan.
Selain itu didekat pintu air Waduk Gajah Mungkur terdapat
Monumen Bedhol Desa yang dibangun Pemkab Wonogiri untuk
menghormati penduduk Wonogiri yang melakukan transmigrasi karena
tempat tinggalnya dibangun untuk Waduk Gajah Mungkur. Masih
berada satu tempat dengan Monumen Bedhol Desa terdapat PLASA
(Plataran Santai), sebutan masyarakat Wonogiri bagi kawasan yang
sering dijadikan untuk bersantai dan berkumpul pada waktu hari libur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
khususnya hari minggu yang akan padat dikunjungi oleh warga
Wonogiri tidak hanya anak atau remaja para orang tua juga tidak ikut
ketinggalan. Meskipun Agrowisata Karamba belum selengkap Waduk
Gajah Mungkur fasilitasnya tetapi tidak menyurutkan minat
pengunjung untuk mengetahui apa itu Agrowisata Karamba di
Wonogiri.
Disepanjang jalan menuju lokasi agrowisata karamba terdapat
masyarakat setempat yang menjajakan makanan dari ikan khas dari
karamba baik yang sudah siap dimakan atau yang masih berupa ikan
mentah juga ada. Msekipun di agrowisata karamba belum terdapat TIC
tetapi masayarakat sekitar atau petani ikan karamba bisa memberikan
penjelasan tentang lokasi agrowisata karamba.
c. Atraksi
Dilokasi wisata Waduk Gajah Mungkur terdapat beberapa
atraksi wisata yang bisa dinikmati oleh pengunjung meskipun tidak
setiap hari. Atraksi yang menonjolkan kesenian dan budaya
Kabupaten Wonogiri merupakan daya tarik wisata yang tidak
dijumpai didaerah lain. Atraksi wisata itu antara lain :
a) Pekan Gajah Mungkur adalah event tahunan yang selalu
diselenggarakan setiap Hari Raya Idul Fitri selama satu
minggu diobyek wisata Waduk Gajah Mungkur. Acara ini
ditutup dengan. atraksi sedekah bumi sebagai puncak acara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
yaitu dengan penyebaran ketupat yang dilakukan oleh Bupati
Wonogiri.
b) Disetiap bulan – bulan tertentu di obyek wisata Waduk Gajah
Mungkur sering diadakan event wisata ritual dan olahraga,
antara lain Bulan Muharam/Bulan Suro terdapat Jamasan
Pusaka Mangkunegaran.
Dalam pariwisata atraksi wisata merupakan faktor penting
juga untuk menambah daya tarik wisata obyek wisata yang
dikunjungi. Selain itu juga memperkenalkan kepada
masyarakat luas tentang kesenian dan keunikan dari lokasi
wisata yang dikunjungi. Meskipun di Agrowisata Karamba
belum terdapat atraksi budaya atau kesenian yang bisa
dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung. Agrowisata
Karamba merupakan salah satu objek wisata yang sedang
berkembang dan masih berada satu kawasan dengan obyek
wisata Waduk Gajah Mungkur. Sehingga apabila ada acara
atau event budaya yang diselenggarakan di Waduk Gajah
Mungkur maka secara tidak langsung karamba juga akan
makin dikenal oleh pengunjung serta tidak adanya adanya
atraksi khusus yang bisa dinikmati di Agrowisata Karamba ini
dikarenakan wisata yang disedikan adalah wisata agro yang
menampilkan alam sebagai daya tarik utamanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
d. Aktivitas
Dilokasi wisata yang terpenting yang harus ada supaya wisatawan
bisa tertarik untuk mengunjungi adalah tiga hal yaitu something to see,
something to do and something to buy. Apabila tiga hal bisa terdapat
atau tersedia di obyek wisata yang dikunjung pastia aka n
menimbulkan kesan dalam bagi wisatawan dan berkeinginan untuk
bisa mengunjunginya kembali.
Di objek wisata Waduk Gajah Mungkur selain pengunjung bisa
melihat dan menikmati keindahan alam yang ada dan masih alami,
hamparan air yang seakan tiada batas masih banyak kegiatan yang bisa
dilakukan di lokasi wisata tersebut. seperti melakukan wisata olahraga
di air baik berperahu, jet sky atau bagi yang menyukai tantangan dapat
melakukan olahraga gantole atau air modeling. Apabila datang dihari-
hari tertentu pengunjung bisa menikmati event kesenian atau budaya
yang dilakukan di Waduk Gajah Mungkur. Pengunjung yang
mengunjungi Agrowisata Karamba dapat melakukan kegiatan yang
bisa dilakukan di Agrowisata Karamba. Karamba merupakan wisata
agro yang menjadikan alam sebagai daya tarik utamanya, terutama di
hari libur seperti wisatawan yang berkunjung selain bisa membeli ikan
langsung dari keramba milik petani juga bisa menyaksikan transaksi
jual beli ikan.
Transaksi yang dilakukan petani ikan dengan pembeli ikan yang
biasanya dilakukan 2 kali sehari pada pagi hari jam 7.00 dan siang hari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
jam 13.30. Pengunjung juga bisa menyewa kapal untuk berkeliling di
kawasan karamba dengan menyewa kapal tarifnya sebesar Rp. 50.000
/ 10 orang untuk berkeliling karamba dan bisa melihat karamba milik
petani dan menikmati makananan di rumah makan apung di tengah
karambamemancing, melihat langsung karamba milik petani dan ikut
langsung dalam pemeliharaan ikannya, selain itu juga bisa berkeliling
karamba dengan perahu, melihat proses limbah ikan diolah menjadi
pakan ikan, hanya sekedar untuk menikmati keindahan panorama alam
yang ada.
3. Analisa SWOT Objek Agrowisata Karamba
Tabel 1.1 Analisa SWOT Objek Agrowisata Karamba
Kekuatan (S) Kelemahan (W) Peluang (O) Hambatan (T)
1. Keindahan
alam yang
masih alami
2. Keunikan
karamba
sebagai
potensi
utama
1. Sarana dan
prasarana
yang kurang
memadai
2. Lemahnya
pendukung
atraksi dan
daya tarik
wisata
1. Banyaknya
permintaan
wisata
minat
khusus
2. Berkemban
gnya objek
wisata yang
berada
dalam
kawasan
wisata di
1. Hak
Kepemilik
an dan
pengelolaa
n
2. Lemahnya
kepedulian
masyarakat
terhadap
keberadaan
karamba
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
3. Letak
agrowisata
karamba
berada pada
satu kawasan
dengan
Waduk
Gajah
Mungkur
3. Tidak
adanya
Souvenir
Shop di
sekitar objek
wisata ini
4. Kurangnya
Promosi
Wonogiri. 3. Lemahnya
kepedulian
masyarakat
terhadap
keberadaan
4. Faktor Pendorong Wisatawan Mengunjungi Agrowisata Karamba
Agrowisata Karamba merupakan salah satu objek wisata yang sedang
berkembang di Wonogiri. Walaupun karamba masih termasuk objek
wisata minat khusus yang sedang berkembang tetapi karamba memiliki
potensi yang bagus untuk dikembangkan menjadi objek wisata andalan di
Wonogiri. Kunjungan wisata yang dilakukan wisatawan yang melakukan
wisata di Wonogiri biasanya rombongan wisatawan yang melakukan
kunjungan wisata di Surakarta. Motivasi wisatawan yang berkunjung di
Agrowisata Karamba adalah (1) untuk membeli ikan nila merah di
karamba yang menjadi potensi utama di karamba, (2) pengunjung yang
datang kebanyakan ingin mengetahui tentang karamba yang ada di
Wonogiri juga mendapat informasi juga dari TIC Waduk Gajah Mungkur
, (3) selain itu juga wisatawan yang datang di karamba untuk mengetahui
karamba yang pernah dijadikan penelitian bagi wisatawan yang melakukan
kunjungan untuk pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
5. Data Kunjungan Wisatawan
Berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung di obyek
wisata yang ada di Wonogiri berdasarkan data pengunjung dari Dinas
Pariwisata Kabupaten Wonogiri yaitu sebagai berikut :
Tabel 1. 2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Di Beberapa Objek Wisata
Kabupaten Wonogiri Tahun 2005-2009
No Objek Wisata Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1 Waduk Gajah Mungkur 167.368 171.339 222.090 192.860 247.332
2 Karamba 2.716 2.600 3.130 2.750 2.500
3 Khayangan 9.033 9.739 10.321 10.372 116.617
4 Gua Putri Kencana 319 984 997 1.248 1.359
5 Sendang Sewani 2.720 2.504 2.037 400 840
6 Pantai Sembukan 2.237 2.356 4.029 5.135 7.234
7 Museum Wayang 737 836 789 935 1.046
Jumlah 187.130 190.338 243.393 213.700 376.928
Sumber : Sub Dinas Pariwisata Wonogiri, 2010
Dari sumber data diatas terjadi peningkatan pengunjung di Wonogiri mulai
dari tahun 2005-2009. Dari ketujuh objek wisata diatas yang menjadi
penyumbang utama dalam sektor pariwisata di Kabupaten Wonogiri adalah
Waduk Gajah Mungkur, Khayangan, dan Pantai Sembukan. Agrowisata Karamba
dalam kurun waktu empat tahun mulai dari tahun 2005-2008 mengalami jumlah
kunjungan yang tidak stabil terkadang meningkat kadang menurun. Pada tahun
2009 dari data diatas jumlah pengunjung karamba 0 hal tersebut dikarenakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
bukan karena tidak adanya pengunjung. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada
tahun 2009 jumlah pengunjung karamba dijadikan satu dengan jumlah
pengunjung di Waduk Gajah Mungkur.
B. Sejarah Agrowisata Karamba di Kabupaten Wonogiri
Adanya karamba di Wonogiri setelah adanya pembangunan Waduk Gajah
Mungkur di tahun 1982, dimana Karamba tersebut masih berada pada satu
kawasan di Waduk Gajah Mungkur . Karamba mulai ada setelah adanya
penelitian di perairan Waduk Gajah Mungkur yang dari hasil penelitian tersebut
menyebutkan bahwa perairan di Waduk Gajah Mungkur cocok untuk
pembudidayaan ikan air tawar. Terdapat Pembagian Zonasi atau Kawasan Di
Perairan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang terdapat pada Peraturan Daerah
Kabupaten Wonogiri No. 9 Tahun 2003 yaitu :
I. Zona Bahaya yaitu kawasan atau zona yang terletak dipintu air Waduk
Gajah Mungkur.
II. Zona Wisata yaitu kawasan atau zona yang digunakan sebagai wisata
untuk keseluruhan kegiatan wisata .
III. Zona Suaka yaitu kawasan atau zona yang di pergunakan untuk
melindungi keseluruhan potensi bawah air di Waduk Gajah Mungkur dan
penduduk atau masyarakat dilarang untuk merusak atau menagkap ikan di
kawasan tersebut.
IV. Zona Bebas yaitu kawasan atau zona yang bebas di pergunakan untuk
kegiatan menangkap ikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
V. Zona Usaha yaitu kawasan atau zona yang bisa di pergunakan untuk
kegiatan perikananan seperti pembudidayaan ikan bagi petani ikan.
Pada awalnya belum ada petani ikan yang membudidayakan ikan,
masyarakat sekitar hanya berprofesi sebagai nelayan dan menjadikannya tempat
memancing. Pada awal tahun 90an diadakan penelitian yang dilakukan oleh
Badan Penelitian tentang perikanan dan air dari Jakarta yang dari hasil penelitian
yang dilakukan ternyata model pembudidayaan ikan air tawar yang cocok untuk
wilayah Waduk Gajah Mungkur adalah model Jaka Apung yaitu kepanjangan dari
jala dan karamba terapung sebagai lahan untuk budidaya ikan. Segala jenis ikan
air tawar bisa dibudidayakan tetapi yang paling menguntungkan dan khusus dari
karamba di Waduk Gajah Mungkur adalah ikan nila merah. Setelah adanya
penelitian dari Badan Penelitian Jakarta banyak pihak yang juga menjadikan
Karamba di Waduk Gajah Mungkur sebagai obyek penelitian contohnya dari
UNS, universitas di Jogjakarta dan bahkan lembaga atau instansi dari Semarang.
Sejak dilakukan penelitian di Waduk Gajah Mungkur, Dinas Perikanan dan
Kelauatan mulai memberikan pembinaan dan penyuluhan tentang Jaka Apung dan
pembuatannya kepada masyarakat. Dari pemberdayaan yang dilakukan oleh Dinas
Perikanan mulai banyak penduduk sekitar yang beralih profesi menjadi petani
ikan. Pada tahun 1999 Dinas Pariwisata Wonogiri kemudian menjadikan Karamba
tersebut sebagai obyek wisata di kawasan Waduk Gajah Mungkur dan menjadi
Agrowisata Karamba yang selain memanfaatkan keindahan alam yang ada juga
menjadikan pembudidayaan ikan sebagai daya tarik wisata. Selain penduduk lokal
yang menjadi petani ikan dan pemilik karamba terdapat juga pihak swasta yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
ikut membudidayakan ikan di wilayah tersebut yaitu PT.Aqua Farm. Jadi dalam
pengelolaannya karamba adalah milik dari beberapa pihak yaitu :
a. Instansi pemerintah yaitu : Dinas Pariwisata dan Dinas Peternakan,
Perikanan dan Kelautan Wonogiri.
b. Pemilik karamba yaitu : petani ikan dan juga pihak swasta PT.Aqua
Farm.
C. Pengembangan Infrastruktur Pariwisata
1. Pengembangan Infrastruktur Agrowisata Karamba Yang Dilakukan
Pemerintah Kabupaten Wonogiri
Sejak karamba menjadi salah satu obyek wisata di kawasan
Waduk Gajah Mungkur, baik Dinas Pariwisata ataupun Pemkab Kabupaten
Wonogiri mulai memperbaiki dan membangun infrastruktur yang memadai
baik di karamba atau pun disekitar obyek wisata. Baik memperbaiki akses
jalan untuk mempermudah menuju Agrowisata Karamba dan membangun
jalan di lokasi wisata yang cukup memadai supaya memberikan nilai
tambah bagi wisatawan yang berkunjung. Pemkab melalui Dinas Pariwisata
juga menyediakan fasilitas lain yang dibutuhkan dan mudah didapat oleh
wisatawan, disekitar obyek wisata tersebut pengunjung juga mudah untuk
mendapatkan fasilitas akomodasi, mulai hotel melati yang ada pinggir jalan
menuju lokasi wisata, tempat makan yang banyak dan mudah dijumpai di
sepanjang jalan dan penjual ikan baik mentah ataupun matang yang
bermacam – macam menyediakan jenis ikan dengan harga murah yang juga
bisa menjadi buah tangan. Penambahan atau pembangunan fasilitas di
obyek wisata tersebut belum akan dilakukan lagi. Pembangunan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
penambahan fasilitas lain yang lebih mendukung dan memadai lagi oleh
Dinas Pariwisata dikarenakan keterbatasan dana dan Dinas Pariwisata
hanya mempunyai sedikit peran dalam pengelolaan Agrowisata tersebut.
Meskipun masih terdapat keterbatasan akan fasilitas namun keindahan alam
hamparan air yang sangat luas memberikan keindahan dan kenyamanan
tersendiri bagi para pengunjungnya. Fasilitas yang ada di Agrowisata
Karamba sekarang sudah jauh lebih baik daripada beberapa tahun yang lalu
mesikipun masih banyak kekurangan dan penanganan perbaikan yang
dilakukan tetapi Dinas Pariwisata berupaya untuk memberikan yang terbaik
bagi wisatawan.
Harga karcis masuk atau retribusi di Agrowisata Karamba sebesar Rp.
1100,00 setiap hari. Setiap hari Agrowisata karamba ini juga membuka
tempat pemancingan umum yang dikenai retribusi Rp. 750 / orang.
Di Agrowisata Karamba hanya terdapat satu kantor yang dipakai oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan sedangkan Dinas Pariwisata belum
mempunyai kantor tersendiri dikarenakan obyek Agrowisata Karamba
merupakan obyek di kawasan Waduk Gajah Mungkur. Di wilayah perairan
setiap tahunnya pihak swasta yaitu PT.Aqua Farm dan juga petani karamba
membayar sewa atas lahan yang ditempati kepada Dinas Perikanan sebesar
Rp. 360 / m3 / tahun sesuai dengan PERDA Kabupaten Wonogiri N0.23
tahun 2003. Sedangkan Dinas Pariwisata menjadi pengelola di wilayah
darat, seperti retribusi, pengadaan kegiatan wisata dsb. Keterbatasan peran
yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata menjadi kendala mendasar bagi Dinas
Pariwisata untuk bisa lebih mengembangkan fasilitas yang memadai di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Agrowisata Karamba dan untuk rencana kedepannya Dinas Pariwisata
belum ada rencana untuk menambahi ataupun membangun fasilitas di
Agrowisata Karamba. Pengembangan yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata memang dilakukan secara bertahap mulai dari menjadikannya
karamba menjadi agrowisata yang ada di Kabupaten Wonogiri hingga
pengadaan fasilitas/infrastruktur pariwisata untuk lebih menambah
kenyamanan wisatawan yang berkunjung.
2. Pengembangan Infrastruktur Agrowisata Karamba Yang Dilakukan
Oleh Masyarakat Setempat
Apabila Pemkab melalui Dinas Pariwisata melakukan
pengembangan dalam kaitannya fasilitas yang bisa dipakai untuk umum.
Fasilitas yang bisa mendukung terlaksanakannya wisata dengan baik tetapi
tidak begitu dengan masyarakat setempat, khususnya petani ikan dan warga
yang mempunyai usaha di Agrowisata Karamba. Apabila dulu petani ikan
hanya mempunyai karamba untuk pembudidayaan dan setelah itu hasilnya
dijual dan seperti itu seterusnya, sekarang petani ikan mulai
mengembangkannya dengan menambah fasilitas di karambanya, meskipun
hanya beberapa petani ikan. Di karambanya sekarang terdapat rumah
makan apung yang bisa dijadikan pengunjung untuk beristirahat walaupun
hanya di buka kalau hari libur saja. Ada beberapa petani ikan dan warga
yang mempunyai perahu motor yang juga disewakan bagi wisatawan yang
ingin berkeliling karamba. Jadi dengan adanya inisiatif dari masyarakat
tersebut secara tidak langsung telah memberikan hal menarik lain yang bisa
di nikmati di Agrowisata Karamba meskipun itu bersifat milik pribadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
tetapi telah membantu pemerintah untuk menambah fasilitas yang ada di
obyek wisata. Bagi pihak swasta yaitu PT. Aqua Farm tidak ada upaya yang
dilakukan dikarenakan pihak swasta tersebut menyewa lahan di karamba
hanya untuk pembudidayaan ikan untuk perusahaannya sendiri itu
menjadikan batasan antara Pemerintah, masyarakat serta pihak swasta.
Terdapat juga larangan dari pihak swasta seperti tidak diperbolehkannya
menangkap ikan diwilayah pembudiyaan ikan milik PT. Aqua Farm. Kerja
sama yang dilakukan dengan pemerintah hanya sebatas penyewaan lahan
menjadikan pihak swasta tidak terkait dengan pengembangan wisata di
karamba. Pembangunan fasilitas yang dilakukan oleh masyarakat
khususnya petani ikan untuk menarik wisatawan supaya berkunjung di
Agrowisata Karamba merupakan inisiatif yang positif agar pengunjung
yang berkunjung merasa terkesan dan mempunyai keinginan untuk
mengunjungi karamba kembali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
BAB IV
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI
AGROWISATA KARAMBA
A. Upaya Yang Dilakukan Dinas Dalam Mengembangkan Kualitas
Sumber Daya Manusia Di Agrowisata Karamba
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Agrowisata
Karamba juga merupakan tanggung jawab dari Dinas terkait bukan hanya
merupakan tanggung jawab petani ikan dan masyarakat sekitar karamba.
Upaya yang telah dilakukan oleh Dinas terkait walupun belum signifikan
atau maksimal tetapi Dinas terkait telah berusaha dan berupaya untuk
memajukan. Setelah diadakan penelitian di karamba, Dinas Peternakan
Dan Perikanan mulai melakukan pemberdayaan kepada masyarakat yang
tertarik untuk menjadi petani ikan yang kebanyakan dahulunya berprofesi
sebagai nelayan. Pelatihan tentang cara pembudidayaan ikan khususnya
ikan mas dilakukan hingga petani ikan mahir Dinas Peternakan dan
Perikanan tetap mengawasi dan membimbing hingga petani ikan mampu
untuk mandiri dalam melakukan pembudidayaan sendiri.
Selain itu juga pelatihan – pelatihan di luar kota juga sering
diadakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan para petani ikan
tentang cara pembudidayaan, perawatan bahkan sampai dengan pemasaran
yang dilakukan bergilir. Dinas Peternakan Dan Perikanan juga
memberikan bantuan berupa subsidi pakan ikan.
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Upaya pemberdayaan juga dilakukan oleh Dinas Pariwisata yang tidak hanya
untuk petani ikan tetapi seluruh masyarakat yang mempunyai usaha di sekitar
Agrowisata Karamba. Permberdayaan yang dilakukan memang masih menjadi
satu dengan obyek wisata Waduk Gajah Mungkur yaitu tentang pengetahuan
pariwisata seperti sapta pesona dan penerapannya, cara berinteraksi dengan
pengunjung dsb. Bagi para petani ikan atau masyarakat yang ingin
menyewakan perahu bagi para pengunjung yang datang sesuai dengan arahan
dari Dinas Pariwisata mulai dari tarip dan ketentuan lain yang telah disepakati
juga oleh semuanya. Walaupun belum banyak yang bisa dilakukan oleh Dinas
Pariwisata tetapi Dinas Pariwisata optimis masyarakat mampu untuk mandiri
dan mempraktekan arahan yang telah diberikan. Masyarakat telah mampu
untuk mandiri dan mengembangkan usahanya. .
B. Peran Serta Masyarakat Dalam Mengembangkan Agrowisata
Karamba di Kabupaten Wonogiri
Semakin berkembang dan majunya teknologi memberikan banyak
kemudahan untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Begitu juga dengan
pariwisata yang semakin berkembang dan maju yang kemudian
mengharuskan untuk selalu mempunyai wawasan yang lebih tentang hal –
hal baru dan memiliki pengetahuan yang lebih karena semakin banyaknya
saingan atau pangsa pasar wisata yang menarik yang dapat dan mudah di
jumpai. Sarana dan fasilitas yang lengkap di obyek wisata apabila tidak
didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas tidak akan
berjalan dengan baik. Interaksi antara instansi terkait dengan masyarakat
sekitar obyek wisata sangat penting untuk menjalin kerja sama dan saling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
mendukung dalam rangka memajukan obyek wisata tersebut. Begitu juga
dengan Agrowisata Karamba, Dinas terkait berusaha dalam
mengupayakan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan
pemberdayaan dan pelatihan yang kemudian akan di praktekan sendiri
oleh masyarakat dan Dinas hanya mendampingi.
Sebelum karamba dijadikan sebagai salah satu obyek Agrowisata
di Wonogiri, masyarakat hanya tahu tentang bagaimana cara
membudidayakan dan menjual ikan serta mendapatkan untung besar. Bagi
petani ikan, karamba merupakan sumber mata pencaharian pokok dan
sangat tergantung dari keberhasilan pembudidayaan ikan. Sifat dan cara
berpikir yang masih sederhana itu yang menjadikan masyarakat sekitar
karamba sampai sekarang kurang merespon rencana positif Dinas
Pariwisata walaupun ada sebagian kecil yang merespon. Bagaimana pun
juga petani ikan dan masyarakat sekitar karamba telah mendukung usaha
pariwisata di Wonogiri tanpa adanya mereka belum tentu karamba bisa
dikenal masyarakat luas.
Petani ikan di karamba lebih banyak memdapatakan pemberdayaan
dan pelatihan dari Dinas Peternakan Dan Perikanan sedangkan Dinas
Pariwisata lebih banyak memberikan sosialisi terhadap masyarakat yang
memanfaatkan lahan di darat untuk berusaha seperti warung makan,
pedagang asongan, penyewaan perahu dll. Walaupun juga memberikan
pemberdayaan kepada petani ikan tentang pariwisata. Memang belum ada
organisasi atau paguyuban wisata di Agrowisata Karamba yang ada baru
kelompok petani ikan dan kelompok nelayan dan itu merupakan bagian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
dari Dinas Peternakan dan Perikanan. Belum di bentuknya paguyuban atau
organisasi wisata di Agrowisata Karamba dikarenakan belum
maksimalnya atau dianggap belum sesuai dengan syarat yang ada apabila
ingin mengadakan paguyuban atau kelompok wisata selain itu.
Agrowisata Karamba masih dianggap menjadi satu dengan obyek
wisata Waduk Gajah Mungkur yang belum perlu berdiri sendiri dalam
pengembangannya.n Petani ikan yang mempunyai karamba untuk modal
pembuatan karamba selalu dengan modal sendiri, pengusahaan untuk bibit
ikan dan makanan ikan juga dengan dana sendiri. Hal itu membuktikan
bahwa petani ikan di Agrowisata Karamba berusaha sendiri dan mandiri.
Hingga sekarang terdapat kurang lebih 4 kelompok petani ikan yaitu Mina
Unggul, Lumintu, Tirta Mina Sari, Sendang Asri yang dimana setiap
kelompok tersebut anggotanya mulai dari 8 – 10 orang. Perkumpulan juga
sering di adakan oleh petani ikan untuk mediskusikan dan bermusyawarah
tentang kesepakatan harga jual ikan sehingga tidak menimbulkan konflik
dan hal – hal yang tidak di inginkan. Bagi para pedagang makanan di darat
hal itu belum ada karena masih sedikitnya penjual baik usaha warung
makan ataupun asongan. Modal usaha untuk memulai usaha pun juga
dengan modal sendiri. Proses transaksi jual beli yang dilakukan oleh
petani ikan dengan pengepul ikan juga dilakukan sendiri. Pengepul ikan
pun juga tidak hanya berasal dari Wonogiri kebanyakan berasal dari luar
Wonogiri yang secara tidak langsung telah memperkenalkan karamba
kepada masyarakat luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
C. Kendala Yang Di Hadapi Dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia Di Agrowisata Karamba
1. Kendala Yang Dihadapi Dari Dinas Terkait :
a. Keterbatasan dana yang dimiliki baik dari Dinas Pariwisata
ataupun Dinas Peternakan Dan Perikanan untuk melakukan
pemberdayaan yang lebih baik kepada masyarakat di
Agrowisata Karamba.
b. Belum adanya rencana lanjut yang akan dilakukan Dinas
Pariwisata untuk lebih mengembangkan Agrowisata Karamba
yang menyebabkan kurang optimalnya pemasaran yang
dilakukan
2. Kendala Yang Dihadapi Dari Masyarakat Di Agrowisata Karamba :
a. Masih banyaknya sikap masyarakat yang bersikap acuh atau
tidak peduli terhadap program atau pembinaan tentang
pariwisata yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata karena mereka
menganggap bahwa apa yang telah dilakukan atas modal
sendiri dan tidak banyak campur tangan yang dilakukan oleh
Dinas terkait.
b. Menganggap tidak pentingnya saran atau bimbingan yang
diberikan oleh Dinas, sesama petani ikan atau yang lain yang
mendapatkan kesempatan ikut pelatihan diluar daerah ketika
menyampaikan banyak diantara mereka yang tidak merespon.
Dikarenakan mereka menganggap dirinya telah mampu dan
tidak perlu saran dari orang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa obyek wisata Agrowisata Karamba merupakan salah
satu obyek wisata yang ada di Kabupaten Wonogiri yang memiliki potensi
untuk dikembangkan dan menjadi obyek wisata yang diminati oleh
wisatawan. Dalam pengembangannya Agrowisata Karamba masih
memiliki beberapa kendala dibeberapa aspek (1) pengembangan
infrastruktur di karamba yang belum maksimal masih memerlukan
perbaikan dan pengelolaannya. Walaupun sudah ada banyak perubahan
dari awal berdirinya, (2) selain itu dalam pemasaran dan promosi yang
dilakukan oleh Dinas Pariwisata masih terdapat beberapa kendala salah
satunya adalah kendala dana milik Dinas Pariwisata yang terbatas dan
masih kurangnya upaya untuk lebih meningkatkan promosi diberbagai
daerah dalam rangka memperkenalkan pariwisata di Kabupaten Wonogiri,
(3) upaya Dinas Pariwisata dalam meningkatkan kualitas manusia yang
ada di karamba supaya bisa meningkatkan pengembangan karamba
sebagai obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi akan tetapi masih
terbentur kurang terbukanya sikap masyarakat untuk menerima program
Dinas Pariwisata dan masih sempitnya pemikiran masyarakat sekitar
karamba.
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
B. Saran
Saran bagi Dinas Pariwisata untuk pengembangan Agrowisata
Karamba supaya semakin dikenal oleh masyarakat luar yaitu supaya
makin diperbanyak leaflat atau brosur tentang Agrowisata Karamba.
Semakin lebih memperbanyak papan penunjuk jalan untuk makin
mempermudah sampai di Agrowisata Karamba. Semakin dilengkapi
sarana dan fasilitas yang ada di Agrowisata Karamba supaya semakin
menarik wisatawan untuk berkunjung. Selain itu makin berperannya
Dinas Pariwisata dalam melakukan andil untuk pengelolaan
Agrowisata Karamba.