Pengelompokan Babi

37
Pengelompokan Babi Home Pemeliharaan dan perawatan babi merupakan salah satu kunci penting dalam usaha ternak babi. Sebab pemeliharaan akan menentukan berhasil / tidaknya suatu usaha. Pada garis besarnya pemeliharaan itu bisa dikelompok-kelompokkan antara lain : 1. Pemeliharaan induk 2. Pemeliharaan anak 3. Pemeliharaan dara 4. Pemeiharaan pejantan 1. Pemeliharaan induk

Transcript of Pengelompokan Babi

Page 1: Pengelompokan Babi

Pengelompokan Babi

Home 

Pemeliharaan dan perawatan babi merupakan salah satu kunci penting dalam usaha ternak

babi. Sebab pemeliharaan akan menentukan berhasil / tidaknya suatu usaha.

Pada garis besarnya pemeliharaan itu bisa dikelompok-kelompokkan antara lain :

1. Pemeliharaan induk

2. Pemeliharaan anak

3. Pemeliharaan dara

4. Pemeiharaan pejantan

1. Pemeliharaan induk

Pemeliharaan induk memerlukan perhatian khusus terutama induk bunting, induk akan

melahirkan dan sehabis melahirkan.

A. Induk bunting

1. Makanan 

Makanan yang harus diberikan yaitu  makanan yang baik / cukup dan dalam bentuk basah.

Page 2: Pengelompokan Babi

•Makanan yang baik.

   Bagi induk bunting, makanan yang disediakan harus berkualitas bagus dan mencukupi bagi

kebutuhan  mereka. Oleh karena itu di dalam penyusunan ransum, yang penting ialah ransum

tersebut harus bisa menjamin pertumbuhan dan keselamatan induk itu sendiri dan anak yang

dikandungnya.

•Makanan basah dan halus

   Pada saat pemberian makanan halus dimaksudkan untuk menghindari kotoran mengeras.

Sebab kotoran yang mengeras akan menimbulkan konstipasi dan stress babi induk yang

bersangkutan, sehingga mempersulit kelahiran. Apabila seekor induk yang sedang beranak

mengalami konstipasi (kesulitan dalam membuang kotoran), maka perlu diberikan obat

pencahar.

2. Gerak badan babi (exercise)

   Babi-babi yang sedang bunting perlu diberi kesempatan untuk bergerak (memiliki ruang

gerak). Sebab babi yang tidak pernah bergerak, ada kemungkinan badannya menjadi terlampau

gemuk. Tubuh yang terlalmpau gemuk akan mengakibatkan peredaran darah kurang lancar,

sehingga menimbulkan kesulitan di dalam kelahiran dan anak yang dilahirkan menjadi lemah. 

3. Pindah kandang

Induk-induk yang hendak melahirkan harus dipindahkan ke kandang beranak.

•Pemindahan induk yang sudah pernah beranak

Mereka dipindahkan 2 – 3 hari sebelum melahirkan, guna memperkenalkan tempat yang baru, di

mana mereka akan melahirkan.

•Pemindahan induk yang belum pernah beranak

Mereka harus dipindahkan lebih awal, yaitu 4 – 5 hari sebelum melahirkan. Hal ini

dimaksudkan agar mereka tidak menjadi bingung atau asing di tempat yang baru. Sebab

kandang beranak konstruksinya berbeda dengan kandang biasa. Karena pada kandang beranak

diperlukan guard-rail (penghalang).

B. Pemeliharaan induk yang sedang melahirkan 

Setelah berhasil dilakukan pemeliharaan terhadap induk bunting, selanjutnya perlu ada

persiapan untuk anak-anaknya, agar anak babi yang lahir itu selamat dan sehat. Dalam rangka

mempersiapkan kelahiran anak babi, yang perlu mendapatkan perhatian ialah mengenai tanda-

Page 3: Pengelompokan Babi

tanda babi yang akan melahirkan, proses kelahiran dan sanitasi.

1. Tanda-tanda babi yang akan melahirkan

• Perut turun ke bawah.

• Urat daging di sekitar vulva mengendor.

• Vulva membengkak, berwarna merah dan keluar lendir.

• Ambing mengeras, putting berwarna kebiruan.

• Nafsu makan menurun.

2. Proses kelahiran

Proses kelahiran biasanya berlangsung 1 – 12 jam. Apabila dalam waktu 1 – 12 jam induk

belum juga selesai melahirkan, berarti ada suatu kelainan. Pada kelahiran yang normal ditandai

adanya 3 stadium, yaitu :

 a. Stadium persiapan

Pada minggu-minggu terakhir sebelum melahirkan timbul gejala-gejala sebagai berikut :

• Ikatan rahim mengendor, letaknya menurun

• Pada sisi tubuh mencengkung, sedang pinggangnya turun ke bawah, jaringan pengikat lebih

elastis.

• Bibir vulva membesar, berwarna merah.

• Ambing menjadi tegang, puting berwarna kebiruan dan kalau puting dipijit akan keluar air

susu. Hal ini menunjukkan bahwa anak akan lahir. Air susu ini akan keluar kurang lebih 12 jam

sebelum induk melahirkan.

• Induk mulai mengumpulkan sarang.

 b. Stadiun pembukaan

Pada stadium ini rahim mulai berkontraksi (mengerut). Tentu saja hal ini tidak akan Nampak

dari luar, tetapi yang bisa diamati adalah tingkah lakunya, yaitu :

• Babi Nampak gelisah, tidur berdiri dan memukul-mukulkan ekor /mengentak-entakkan kaki.

Enam jam sebelum melahirkan, induk sering berbaring , dan tidak mau makan.

• Sebentar-sebentar kencing.

• Akibat kontraksi rahim, janin mencapai letak yang tepat, di mana perut turun ke bawah dan

tubuh Nampak memanjang. Dan pada saat itu cervix mulai terbuka lebar. Cervix yang tidak bisa

terbuka akan mempersulit kelahirkan dan berbahaya.

 c. Stadium pelepasan

Page 4: Pengelompokan Babi

Setelah mencapai stadium pembukaan yang diikuti adanya kontraksi rahim beserta kekejangan

daging perut, kemudian janin terdorong ke luar atau lahir. Babi yang sedang melahirkan selalu

dalam keadaan berbaring. Pada saat itu harus betul-betul diciptakan situasi yang tenang,

supaya induk tidak terganggu. 

3. Sanitasi

  Sanitasi adalah penjagaan kesehatan lewat kebersihan. Kebersihan tersebut meliputi kandang

dan tubuh babi itu sendiri.

a. Kandang beranak harus bersih

Keadaan kandang yang udaranya segar, hangat dan kering merupakan tempat ideal atau

nyamal bagi penghidupan babi. Oleh karena itu kandang yang akan ditempati harus bersih

betul-betul, memenuhi persyaratan yang bisa memberikan ketenangan bagi induk yang akan

melahirkan. Keadaan kadang yang dimaksudkan ialah :

• Ventilasi sempurna.

• Ruangan cukup mendapat sinar matahari.

• Ukuran kandang cukup, dilengkapi dengan guard-rail, guna mencegah anak babi yang baru

lahir mati tertindih.

• Lantai diusahakan selalu bersih, kering dan diberikan alas dari serbuk gergaji atau jerami

yang dipotong pendek-pendek, sebab jerami yang panjang akan mempersulit jalanyan anak

babi. Sebelum diberi alas, lantai perlu didesinfektan dengan Lysol, creolin atau bahan lainnya.

• Dilengkapi lampu, sehingga apabila sewaktu-waktu lampu tadi diperlukan siap dinyalakan.

b. Induk yang akan melahirkan harus bersih

Sebelum induk dipindahkan ke kandang beranak, mereka harus dibersihkan dahulu dengan jalan

memandikkan.

Pelaksanaan :

Pada pagi hari panas babi bisa dimandikan, dengan air sabun yang hangat. Tetapi apabila hari

itu mendung, babi cukup disikat dan didesinfektan dengan menggunakan insektisida powder.

Bagian ambing harus betul-betul bersih dan diusahakan lekas menjadi kering. Maksud

memandikan atau menyikat babi tersebut agar semua kotoran dan parasit serta bibit-bibit

penyakit lainnya bisa musnah. Sehingga kemungkinan adanya infeksi dapat dikurangi. Apabila

anak babi sensitive terhadap infeksi, terutama cacing dan coli.

c. Perawatan induk yang sedang melahirkan

Page 5: Pengelompokan Babi

Setalah selesai melahirkan, induk harus mendapat kesempatan untuk berisitirahat, sebab sehabis

janin keluar, seluruh jalan janin terbuka sehingga ada kemungkinan rahim ikut keluar. Dan juga

harus diperlihatkan keluarnya placenta, jangan sampai placenta termakan oleh induknya. Sebab

hal ini bisa berakibat :

• Adanya gangguan di dalam perut dan usus pada induk.

• Induk bisa kanibalis, suka makan anaknya.

Babi induk tersebut diusahakan jangan sampai terlalu lama berbaring. Sebab babi yang terlalu

lama berbaring pada saat melahirkan ataupun sesudah melahirkan akan menimbulkan babi

menjadi kurang sehat, sebab kotoran serta air kencingnya basi.

2. Pemeliharaan anak babi

A. Anak babi yang baru lahir  

• Anak babi yang baru lahir harus segera dibebaskan dari selaput lendir yang menutupi lubang

mulut dan hidung, karena setelah tali pusar putus mereka harus segera bisa bernafas lewat

mulut dan hidung.

• Tali pusar dibiarkan putus dengan sendirinya. Setelah tali pusar ini putus barulah bisa

dipotong sepanjang kurang lebih 2,5 cm dan didesinfektan dengan yodium tinctuur 7% atau obat

merah, untuk menghindari infeksi. Sebenarnya lendir yang menutupi tubuh itu akan menjadi

kering sendirinya, demikian pula tali pusarnya pun akan putus dengan sendirinya. Tetapi bagi

peternak yang baik, membiarkan keadaan semacam itu tanpa ada suatu pertolongan adalah

kurang bijaksana.

• Anak babi yang baru lahir diusahakan segera bisa menyusu, sebab air susu pertama

(colustrum) penuh dengan zat-zat dan antibiotic yang sangat diperlukan bagi kehidupan anak

babi yang baru lahir. Biasanya anak babi yang kuat akan memperoleh puting yang air susunya

lancar. Tetapi sebaliknya babi yang lemah akan terdesak dan akan memperoleh putting yang

jelek, yang air susunya sedikit.

B. Pemeliharaan anak babi umur 3 – 10 hari

Anak babi umur 3 – 10 hari mengalami masa kritis. Pada saat itu mereka sangat sensitive dan

tiada berdaya menghadapi lingkungan yang berat. Sehubungan dengan hal tersebut maka para

pertenakan harus betul-betul memberikan perlakuan yang cermat.

Kemungkinan-kemungkingan yang biasa dihadapi ialah :

Page 6: Pengelompokan Babi

• Anak babi mudah kedinginan

Beberapa hari sesudah lahir, anak babi keadaannya sangat berbahaya yaitu mudah menggigil

kedinginan, karena kulitnya tidak memiliki perlindungan bulu seperti anak sapi atau domba,

maupun kambing. Maka pada saat itu lampu di dalam indukan harus dinyalakan, agar ruangan

menjadi hangat dan dengan adanya sinar lampu anak babi akan merasa senang, sebab mereka

sangat tertarik terhadap sinar lampu.

• Anak babi banyak mati tertindih

Sebab pada saat itu mereka sangat lemah, belum lincah bergerak menghindari kemungkinan-

kemungkinan yang merugikan atau menimpa dirinya.

• Anak babi mati lemas

Sering terjadi induk yang habis melahirkan kena infeksi agalactia atau konstipasi. Sehingga

ambing mengeras dan tidak menghasilkan susu. Peristiwa atau kegagalan air susu induk ini bisa

mengakibatkan anak babi mati lemas. Sebab satu-satunya sumber makanan tidak dapat

dipenuhi.

C. Anak babi yang kehilangan induk

Sering terjadi induk jatuh sakit, atau mati pada waktu melahirkan. Sehingga anak-anaknya tidak

bisa diasuh lagi. Apabila ada peristiwa semacam ini maka peternak harus segera bisa mengatasi

atau memberikan pertolongan. 

Mereka bisa ditolong dengan berbagai cara :

• Diberi air susu sapi

Dengan cara ini biasanya anak babi banyak tidak bisa tertolong, sebab susunan air susu sapi

berbeda.

• Dititipkan atau diasuh oleh induk lain

Anak babi bisa dititipkan kepada induk yang mempunyai anak yang umurnya sebaya dengan

anak yang akan dititipkan. Cara ini biasanya juga mendapat kesulitan, sebab induk babi dengan

mudah bisa membedakan anak sendiri dan anak titipan, sehingga anak babi yang berasal dari

luar selalu dimusuhi.

Hal ini bisa diatasi dengan cara, pertama anak-anak babi dari induk lain, sebelum dimasukkan

ke dalam kandang induk baru, terlebih dulu harus dicampur dengan anak-anak sendiri dalam

satu kotak, agar baunya menjadi sama. Kedua atau dengan cara lain, anak babi dari induk lain

ataupun anaknya sendiri diberi bau-bauan yang sama, misalnya dengan memberikan minyak

Page 7: Pengelompokan Babi

tanah atau minyak kayu putih. Yang dioleskan pada sekitar mukanya. Dengan cara demikian

bisanya mereka dengan mudah bisa diterima oleh induk baru yang akan mengasuh.

D.Pemotongangigi

Anak babi yang baru lahir giginya sudah tumbuh sempurna, dan tajam. Namun demikian gigi

tersebut belum berfungsi, bahkan merugikan induk yang sedang menyusui, ataupun sesame anak

babi, karena saling menggigit. Akibat gigitan tersebut puting terluka sehingga induk merasa

kurang enak karena kesakitan saat menyusui. Untuk menghindari hal tersebutm perlu adanya

pemotongan gigi anak babi. Pemotongan bisa dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang

berbentuk seperti tang. Apabila lat tersebut tidak ada, bisa menggunakan gunting kecil yang

tajam.

E. Menambah zat besi pada anak babi

Anak babi sampai dengan umur 10 hari merupakan hari-hari yang kritis, terutama terhadap

penyakit kekurangan zat besi (anemia). Ada beberapa penyebab anemia yaitu :

• Karena anak babi kedinginan dan keadaan kandang lembab.

• Kekurangan mineral, khususnya zat besi, tembaga, dan colbalt.

Zat besi adalah unsur yang penting di dalam haemoglobin yang berfungsi untuk mengangkut

oxygen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi ini menyebabkan anemia. Dan hal ini sangat

banyak dialami pada anak babi yang dipiara di dalam kandang terus-menerus, sedang air susu

induk sendiri hanya mengandung zat besi yang jumlahnya sangat rendah. Untuk mengatasi

supaya anak babi terhindar dari penyakit anemia, maka semua anak babi yang baru lahir harus

ditambahkan zat besi dengan cara oral atau injeksi.

Cara-cara penambahan zat besi yang biasa dilakukan adalah :

• Diberikan capsul zat besi atau pasta yang diberi lewat mulut pada saat anak babi itu berumur

3 hari, 7 hari dan 10 hari.

• Diinjeksi dengan sulpha ferros  (preparat anti anemia), atau ferdex.

• Diberi mineral tablet yang berisikan zat besi, cobalt pada waktu anak babi berumur 24 jam

dan kemudian diulangi pada hari ke-7 dan ke-10.

F. Pengobatan cacing

Pada umumnya babi muda mudah kena infeksi cacing bulat. Untuk menghindari infeksi tersebut,

semua babi sapihan harus diberi obat cacing, sebelum mereka dipindahkan ke kandang lain.

G. Kematian anak babi dan mengurangi jumlah kematian

Page 8: Pengelompokan Babi

Jumlah kematian anak babi sebelum dipisahkan dapat mencapai 30 – 50%. Sedangkan kematian

sesudah disapih 5 – 10%. Hal ini terjadi pada peternakan babi yang pemeliharaannya kurang

cermat.

Faktor-faktor yang menyebabkan kematian anak babi , antara lain :

1. Perhatian pemelihara terhadap babi yang melahirkan kurang, sehingga anak babi mati

terimpit atau terinjak induknya.

2. Perlengkapan kandang kurang, misalnya tidak ada kotak, dinding penghalang, sehingga anak

babi tidur bersama induknya terimpit badan induknya.

3. Air susu kurang, tidak keluar sama sekali, atau jumlah anak yang lebih banyak dari putting

induk.

4. Kekurangan zat-zat makanan, akibat ransum induk yang kurang baik.

5. Sifat buas induk (kanibalis), sehingga anaknya digigit dan dimakan induknya, induk tidak bisa

mengasuh anaknya dengan baik.

Beberapa cara mengurangi jumlah kematian :

1. Di dalam praktek usaha yang biasa dilakukan ialah pada waktu induknya tidur harus

dipisahkan dengan pintu penghalang, atau anak-anaknya ditaruh di dalam kotak.

2. Bila udara dingin diusahakan pemanasan, atau bagi anak babi yang sudah agak besar pada

lantai tempat mereka tidur bisa diberi alas dari brambut, serbuk gergaji, jerami kering.

3. Peternak harus memperhatikan induk-induk yang mempunyai sifat kanibalis, yang kemudian

mengafkirnya.

4. Member makanan yang gizinya cukup.

5. Menjaga kebersihan kandang.

  

3. Pemeliharaan dara umur 6 bulan ke atas

    Babi-babi calon bibit yang sudah terpilih perlu pemeliharaan baik-baik. Pemeliharaan

tersebut meliputi :

A. Latihan (exercise)

Agar kaki dan kukunya menjadi kuat, sehingga pada waktu babi dikawinkan tidak mengalami

gangguan, maka perlu latihan di luar kandang. Latihan ini dilakukan pada saat babi-babi

tersebut sudah mencapai berat 90 kg. Babi-babi yang dilepas di kandang terbuka akan berlari-

lari , menyesuaikan dengan tempat yang baru dan bisa mendapatkan udara segar.

Page 9: Pengelompokan Babi

B. Pemberian makanan

Bila mungkin, mereka disediakan tempat makan individual untuk menghindarkan babi lain yang

serakah makannya. Setiap ekor induk atau dara memerlukan makanan 3 kg/hari dengan ransum

dara.

C. Mengawinkan babi dara

• Babi mulai baliq pada umur 5 – 6 bulan. Pada saat itu babi yang mengalami birahi sudah mau

menerima pejantan.

• Tetapi perkawinan yang pertama kali baru boleh dilakukan pada saat mereka telah berumur 8

bulan atau mencapai berat 110 – 120 kg.

• Untuk mencapai konsepsi (pembuatan) yang tinggi hendaknya babi itu dikawinkan 2 kali

selama mereka sedang birahi.

• Babi yang habis dikawinkan hendaknya ditempatkan terpisah dari babi-babi yang lain, selama

2 hari. Mereka diberikan makanan yang baik dan ditempatkan di lingkungan yang tenang.

Selama babi itu birahi, pada ovariumnya diproduksi 18 – 20 buah telur yang bisa dibuahi. Telur

yang sudah dibuahi akan melekat pada dinding uterus dan berkembang menjadi foetus. Suatu

hal yang merugikan babi dara yang baru saja mengalami stress akibat ketakutan, pukulan,

gangguan babi lain, pindah kandang terus menerus. Akibat stress tersebut telur-telur yang sudah

dibuahi akan diabsorpsi kembali ke dalam darah induk.

Peristiwa semacam inilah yang akan mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam kebuntingan.

Itulah sebabnya babi yang habis dikawinkan harus terpisah dengan yang lain dan mendapatkan

tempat yang tenang.

D. Cara mengawinkan

Perkawinan babi biasanya berlangsung selama 10 – 15 menit. Babi induk yang akan dikawinkan

dimasukkan ke dalam kandang pejantan. Jika babi pejantan terlampau besar, babi betina bisa

ditempatkan pada tempat perkawinan khusus seperti terlihat pada gambar, di mana kedua kaki

depan pejantan bisa tertahan pada sangkar yang sudah dipersiapkan.

E. Cara menguasai dan menangkap babi

Ada berbagai cara untuk melakukan penangkapan dan pengekangan babi. Hal ini sangat

berbeda-beda tergantung kepada besar atau kecilnya babi yang bersangkutan. Babi-babi kecil

tentu saja akan mudah ditangkap daripada babi-babi yang besar.

  - Cara penangkapan anak babi

Page 10: Pengelompokan Babi

Cara-cara yang biasanya dilakukan untuk menangkap anak babi ialah cukup dengan memegang

salah satu kaki belakang yang diangkat ke atas dan babi menghadap kelantai.

  - Cara penangkapan babi muda

Cara-cara yang biasa dilakukan untuk menangkap babi yang lebih besar, yang beratnya sekitar

50 kg, ialah dengan memegang babi yang bersangkutan pada bahu belakang dengan kedua

tangan.

  - Cara penangkapan babi besar

Untuk menangkap babi-babi yang besar, misalnya untuk diijeksi. Pergunakanlah seutas tali dari

plastic atau bambu yang diikatkan pada rahang atas. Dengan cara tersebut maka babi akan

mudah dikuasai. 

F. Menguasai babi untuk dipindahkan ke tempat lain

Babi-babi dewasa biasa dipindahkan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Pemidahan ini

dengan mudah dulakukan asal digunakan suatu teknik yang betul.

Cara pemindahan babi yang mudah ialah dengan mempergunakan perlengkapan khusus,

misalnya sebuah papan dan tongkat. Papan ini bisa diganti dengan bahan-bahan lain seperti

triplek, karton atau bahan lain yang berukuran 70 x 70 cm, yang dilengkapi pegagangan. Papan

tersebut fberfungsi sebagai dinding penghalang yang bisa dipergunakan untuk menghalangi

salah satu pandangan samping apabila babi hendak membelok. Sedangkan tongkat yang

berukuran kurang lebih 1 m dimaksudkan untuk menguasai babi yang tidak mau jalan atau

mogok.

G. Penimbangan babi muda

Penimbangan babi dilakukan secara rutin adalah merupakan salah satu program penting dalam

management usah ternak babi. Sebab dengan hasil penimbangan yang dilakukan secara rutin,

baik penambahan berat ataupun konversi terhadap makanan dengan mudah bisa diketahui.

Penimbangan yang baik ialah penimbangan yang dilakukan secara periodic, seminggu atau

sebulan sekali, dan dilaksanakan pada saat perut babi itu sedang kosong. Pada umumnya

penimbangan itu dilakukan pada pagi hari sesudah babi dimandikan dan sehabis kandang

dibersihkan.

Untuk mempermudah teknik penimbangan ini, tentu saja pada setiap individu harus ada tanda

pengenal, misalnya telinga dikerat.

Dengan sistem ini, hasil penimbangan babi tersebut, baik secara individual ataupun kelompok

Page 11: Pengelompokan Babi

yang ada di dalam kandang dengan mungdah bisa dilakukan pencatatan (recording) secara

saksama.

4.    Pemeliharaan pejantan

    Walaupun babi jantan pada umumnya umur 5 – 6 bulan telah masak sexual, akan tetapi

tindaklah bijaksana apabila pada umur tersebut terus dipergunakan sebagai pemacek.

a. Sebagai pedoman, pejantan itu baru bisa dipakai sebagai pemacek apabila mereka telah

berumur ± 8  bulan dan mencapai berat 100 kg. Pada saat itu pejantan bisa dipakai sekali

seminggu. Sampai dengan umur 12 – 15 bulan, pemakaian pejantan itu harus dibatasi. 

b. Babi pejantan yang sudah masak, dapat mencukupi sampai 40 ekor betina/bulan. Akan tetapi

bila peternak memiliki 40 ekor induk, disarankan memiliki 12 ekor pejantan, guna menghindari

kemungkinan bila ada pejantan yang sakit dan karena alasan lain pejantan itu tidak bisa

dipergunakan lagi. Di samping itu kadang-kadang sering dialami adanya 2 – 3 ekor betina

birahi bersama dalam waktu satu hari.

c.  Pejantan harus dikandangkan di tempat yang kuat dan luas, aga mereka bisa mengadakan

latihan. Dan setiap hari pejantan itu sedapat mungkin harus diusahakan agar ia bisa melihat

beberapa ekor betina. 

d.    Pejantan harus selalu diberikan makanan yang baik dan cukup, agar tetap sehat dan kuat.

e.   Untuk menghindarkan agar pejantan tidak menjadi gemuk dan subur, maka ia harus diberi

kesempatan berlatih.

Page 12: Pengelompokan Babi

Pakan babi

Pakan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha ternak babi. Sebab 60% dari

keseluruhan biaya dihabiskan untuk keperluan babi-babi induk (bibit), dan 80% untuk keperluan

babi fattening. Oleh karena itu suatu hal yang perlu diperhatikan di sini ialah bahwa walaupun

babi itu secara alamiah tergolong hewan yang makannya sangat rakus, dan suka makan apapun,

namun mereka perlu diberi makanan dengan perhitungan yang betul. Sebab, di samping ternak

babi itu banyak makan dan rakus, konversi terhadap makanan pun sangant bagus, sehingga

apabila pemeliharaannya baik, laju pertumbuhannya pun akan baik pula.

Tetapi perlu diingat bahwa babi termasuk hewan yang memiliki alat pencernaan sederhana,

yang tak mampu mencerna bahan makanan yang kadar serat kasarnya tinggi. Maka kepada

para peternak babi harus diberikan makanan yang serat kasarnya rendah, dan kandungan

energinya yang cukup tinggi.  

Yang harus di perhatikan dalam makanan babi antara lain: 

1. Susunan zat-zat di dalam makanan. 

2. Bahan makanan yang biasa diberikan kepada babi.

3. Penyusunan rasum.

4. Teknik pemberian makanan dan jumlah yang diberikan.

1. Susunan zat-zat makanan

Semua bahan makanan yang diperlukan oleh babi terutama terdiri dari enam unsur pokok :

karbohidrat, serat kasar, lemak, protein, vitamin-vitamin, mineral dan air.

a.    Karbohidrat dan serat kasar

- Karbohidrat (carbon dan hydrogen)

Karbohidrat terdiri dari unsur-unsur carbon, hydrogen dan oxygen. Unsureunsur tadi

merupakan suatu kesatuan, tetapi masing-masing berbeda-beda besarnya. 

Fungsi karbohidrat:

• Terutama untuk keperluan energy yang bisa mempertahankan pengaturan panas tubuh ,

aktivitas tubuh dan mempertahankan tubuh yang normal

Page 13: Pengelompokan Babi

• Kelebihan lemak ini disimpan di dalam hati dalam bentuk glycogen atau diubah menjadi lemak

yang disimpan di dalam tubuh, di bawah kulit.

- Serat kasar

Serat kasar merupakan karbohidrat yang kompleks, yang terdiri dari cellulose dan lognin. Bagi

hewan ruminansia (memamah biak) serat kasar ini bias dihancurkan menjadi gula sederhana

oleh kerja bakteri di dalam alat pencernaan. Akan tetapi bagi hewan non-ruminansia yang

memiliki alat pencernaan yang sederhana seperti halnya babi, maka jumlah serat kasar yang

bias dicernakan hanyalah sedikit sekali. Bagi babi, serat kasar yang terdapat di dalam makanan

ini hanya diperlukan untuk :

• Menstimulir sekresi enzym-enzym.

• Dan menstimulir gerak peristaltic pada alat pencernaan.

Serat kasar yang terlampau banyak akan mengganggu pencernaan atau merupakan daya cerna,

karena enzym-enzym tadi tak bias menembus jaringan serat kasar. Itulah sebabnya, maka

kepada ternak babi harus diberikan makanan yang kadar serat kasarnya rendah, lebih-lebih

babi muda. Apabila mereka diberikan makanan yang serat kasarnya tinggi, pertumbuhannya

akan lambat. Sebab babi dewasa saja hanya mampu menggunakan serat kasar yang jumlahnya

kurang lebih 60%.

b     

      b. Lemak

Lemak juga terdiri dari unsure-unsur H,C, dan O. Baik lemak maupun hidrat arang kedua-

duanya berfungsi:

• Untuk menimbulkan energy (tenaga), sehingga babi dapat bergerak, berjalan, mencerna

makanan.

• Sebagai pelarut vitamin-vitamin A, D, E, K.

Karena hidrat-arang dan lemak berfungsi untuk menimbulkan tenaga, maka bahan makanan

yang mengandung lemak dan hidrat-arang disebut juga makanan energi. 

Tanda-tanda babi yang kekurangan lemak:

• Kulit bersisik.

• Bulu sekitar bahu dan leher rontok.

Untuk mengatasi kekurangan zat lemak ini, bisa ditambahkan zat lemak 10% pada rasumnya.

Page 14: Pengelompokan Babi

            c. Protein

Protein terdiri dari unsure-unsur C,H,O, nitrogen dan sulphur, unsure-unsur ini bergabung

membentuk asam amino dan amiden. Protein itu sendiri sangat kompleks, yakni terdiri dari 20-

25 unsur atau unit yang disebut asam amino. Akan tetapi tidaklah semua unsure asam animo

dalam protein ini diperlukan untuk pertumbuhan secara maksimal. Ada 10 macam asam amino

yang sangat vital, yakni yang disebut asam amino esensial.

Asam amino esensial tersebut ialah : lysine, methionine, tryptophane, histidine, arginine, valine,

leucine, isoleucine, phenylaneline dan threonine. Dan di antara kesepuluh asam amino tersebut

yang terpenting ialah : lysine, tryptophane dan methionine. Protein yang memiliki keseimbangan

asam amino yang tepat dikatakan nilai biologinya tinggi.

Fungsi Protein ialah :

• Membentuk sel-sel atau jaringan tubuh, misalnya pada pertumbuhan anak-anak babi dan babi

muda.

• Menggantikan sel-sel rusak, misalnya pada babi-babi yang sudah tua.

• Berproduksi, misalnya memproduksi air susu.

Kekurangan Protein dapat berakibat :

• Pertumbuhan lambat.

• Nafsu makan kurang, akibatnya berat badan menurun.

• Penggunaan bahan makanan yang lain kurang efisien.

Bahan makanan yang pada umumnya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein pada

ternak babi ialah tepung ikan dan bungkil kedelai.

.    d. Mineral 

    Babi secara alamiah memerlukan unsur-unsur mineral yang diperoleh dari bahan makanan

yang berasal dari hijauan dan akar-akar dari dalam tanah. Di dalam kodisi semacam itu babi

tidak akan kekurangan mineral, akan tetapi babi-babi yang dipelihara di dalam kandang terus

menerus perlu pemeliharaan yang cermat dan hati-hati. Unsur-unsur mineral yang diperlukan

ternak babi bias digolongkan menjadi 2 yaitu : unsur mayor (mayor elements) dan unsur minor

(trace elements).

    1). Unsur Mayor (Major elements)

    Adalah unsur-unsur mineral yang diperlukan dalam jumlah yang relative besar. Termasuk

Page 15: Pengelompokan Babi

unsur  mayor ialah : calcium, magnesium, phosphor, sodium, potassium, chlorine, besi dan

sulphur.

a). Calsium (ca)

Calcium diperlukan oleh semua hewan untuk pembentukan tulang dan jaringan-jaringan

lainnya, dan juga untuk pembentukan darah serta produksi air susu. Oleh karena itu Ca sangat

penting buat induk babi bunting yang dan menyusui, dan anak-anak babi.

Kekurang Ca akan berakibat :

• Kehilangan nafsu makan, dan pertumbuhan terlambat.

• Mengganggu perkembanganbiakan.

• Produksi air susu pada masa laktasi rendah.

• Anak di dalam kandungan lemah atau mati.

b). Phosphor (P)

Phospor berguna untuk pembentukan tulang, sel-sel tubuh, memproduksi sel jantan dan betina,

metabolism karbohidrat dan lemak.

Kekurangan unsure P sangat erat hubungannya dengan Ca dalam pembentukan tulang,

pembentukan sel-sel tubuh, dan sel jantan/betina dalam alat reproduksi. Sehingga apabila

kekurangan unsure P di dalam makanan, akan berakibat seperti pada kekurangan Ca. dari

seluruh unsure mineral, unsure Ca dan P yang paling besar, dengan perbandingan Ca : P = 2 :

1. Biasanya makanan ynag banyak mengandung protein banyak pula mengandung phosphor.

Biji-bijian cukup mengandung phosphor, maka babi yang banyak mendapatkan makanan biji-

bijian tidak akan kekurangan atau menderita unsure P.

c). Sodium, potassium dan chlorine

Ada 3 macam unsur mineral, yang diperoleh sebagai garam dalam cairan tubuh, keringat dan

saliva (air ludah). 

Chlorine diperlukan untuk membuat asam hydro-chloric yang terdapat di dalam alat

pencernaan. Bahan makanan yang berasal dari hewan seperti tepung ikan hanya kaya akan

unsure sodium dan chlorine. Sedangkan bahan makanan hijauan biasanya kaya akan potassium.

Babi yang mendapatkan garam terlampau banyak dapat menimbulkan keracunan. Tetapi hal ini

tak mungkin terjadi, jika rasum yang diberikan itu dalam imbangan yang sesuai dengna

persediaan air minum yang cukup dan bersih.

d). Besi (Fe)

Page 16: Pengelompokan Babi

Zat besi merupakan unsure yang sangat penting di dalam darah, yakni untuk membentuk

haemoglobine yang berguna untuk mengangkut O2 (Oxygen) ke seluruh tubuh.

Definisenzi zat besi (Fe) menyebabkan anemi, yang biasa diderita oleh babi-babi kecil yang

berada di dalam kandang terus-menerus. Akan tetapi babi yang hidupnya di atas tanah terus-

menerus tidak akan kekurangan zat besi.

2). Unsur Minor (Trace Mineral) 

 a). Tembaga (Copper)

Zat tembaga berhubungan erat dengan zat besi dalam pembentukan darah. Pada babi, unsur

tersebut juga penting bagi pertumbuhan dan konversi makanan. Kekurangan unsur ini akan

menyebabkan babi mudah scours (mencret)

b). Mangan (Mg)

Zat ini diperlukan untuk pembentukan tulang dan reproduksi yang normal. Kekurangan usur ini

menyebabkan babi menjadi lumpuh. Katul banyak terdapat unsur Mg. karena pada umumnya

babi-babi di Indonesia banyak mendapatkan makanan dari katul, maka kemungkinan defisiensi

unsur Mg jarang terjadi.

c). Yodium

Yodium diperlukan untuk kelenjar tyroid, yang menghasilkan suatu bahan yang disebut

thyroxine. Thyroxine diperlukan untuk mengatur fungsi tubuh yang normal. Kekurangna unsur

ini berakibat kesuburan menurun dan anak yang dikandung bias mati atau bulu rontok.

d). Seng (Zinc)

Kekurangan unsur ini akan menyebabkan penyakit yang disebut “Parakeratosis”. Adapun gejala

dari penyakit ini adalah pertumbuhan lambat, Efisiensi terhadap makanan rendah, nafsu makan

berkurang, kulit luka atau rusak, warna kulit merah, terutama di atas perut, kemudian diikuti

keadaan kulit pecah-pecah atau seperti sisik. Hal ini biasanya terjadi pada babi-babi muda.

Bisa dilakukan pencegahan dengan memberikan 150-200 gram Zinc Carbonat/ton makanan

kepada ternak.

e). Vitamin-vitamin

Vitamin merupakan zat makanan yang diperlukan tubuh untuk mengatur atau mengolah zat-zat

makanan lainnya hingga bias dipergunakan oleh tubuh. Adapun vitamin-vitamin yang penting

adalah :

- Vitamin A

Page 17: Pengelompokan Babi

Diperlukan untuk babi segala umur. Kekurangan vitamin A secara umum dapat berakibat

abortus, rheumatic, anak babi lemah, penyakit mata, scours (mencret), mudah kena infeksi, pada

babi muda menyebabkan kematian pertumbuhan menjadi kerdil, pada babi dewasa dapat

mempengaruhi kesuburan dan kemampauan dalam menghasilkan air susu. Vitamin A bias

diperoleh pada minyak ikan (levertraan), tanaman-tanaman yang berwarna hijau, wortel,

jagung kuning. Vitamin ini bisa ditambahkan pada rasum dalam bentuk premix.

- Vitamin B

Yang dimaksud dengan vitamin B, ialah gabungan atau suatu kompleks dari banyak vitamin

(Vitamin B1, B2, B6 & B12).

• Vitamin B1 (Thimine)

Kekurangan vitamin B2 pada babi menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan

pencernaan, bulu kasar, menimbulkan kematian yang tiba-tiba. Vitamin B1 terdapat banyak

pada jagung, kacang-kacangan, air susu.

• Vitamin B2 (Riboflavine)

Vitamin ini penting untuk pertumbuhan dan berat badan. Pada babi bunting yang kekurangan

vitamin B2 dapat mengakibatkan abortus. Vitamin B2 terdapat pada bahan makanan yang

mengandung B1.

• Vitamin B6 (Pyridoxine)

Vitamin ini berguna untuk mengolah asam amino. Kekurangan vitamin ini pada babi dapat

berakibat nafsu makan berkurang, pertumbuhan dan berat badan menurun, urat-urat menjadi

kaku dan kekurangan darah. Vitamin ini banyak terdapat pada biji-bijian dan air susu.

• Vitamin B12

Vitamin ini penting untuk pertumbuhan dan pembuatan darah. Kekurangan vitamin B12 dapat

berakibat babi menderita anemia, babi yang dilahirkan berat badan berkurang, lemah, banyak

kematian, anak babi kecil. Vitamin B12 banyak terdapat pada bahan makanan yang berasal dari

hewan, yaitu tepung ikan, maupun kotoran lembu atau ayam.

- Vitamin C

Kekurangan vitamin C dapat menimbulkan darah keluar di bawah kulit, dan persendian, gigi

menjadi longgar. Umumnya defisiensi terhadap vitamin C jarang terjadi asal babi banyak diberi

hijauan.

- Vitamin D

Page 18: Pengelompokan Babi

Vitamin D berguna untuk mengatur imbangan kerja Ca dan P, di dalam pembentukan tulang,

terlebih-lebih pada babi bunting atau babi-babi muda. Mereka yang kekurangna vitamin D

dapat menderita rachitis.

Untunglah vitamin D bias dibuat oleh babi sendiri di dalam tubuh, karena di bawah kulit

terdapat pro-vitamin D, yang apabila mendapat sinar matahari menjadi vitamin D. oleh karena

itu babi-babi muda (grower) dan babi induk (bibit) harus dipiara di tempat terbuka, yang setiap

pagi bias mendapatkan sinar matahari. Babi-babi yang dipiara secara terkurng harus banyak

mendapat tambahan vitamin D (sintetis), atau pro-vitamin D dalam bentuk minyak ikan, tanam-

tanaman dari bangsa leguminosa yang berwarna hijau, tanaman yang terdapat sinar matahari.

- Vitamin E

Vitamin E dikenal sebagai vitamin anti steril. Babi membutuhkan vitamin E untuk kesuburan

yang normal, baik jantan maupun betina. Vitamin ini banyak terdapat pada kecambah, biji-

bijian sebangsa padi, dan leguminosa (bagian yang berwarna hijau).

f). Air

Fungsi air dalam tubuh ternak babi sangat penting, yakni untuk mengatur temperatur (panas)

tubuh, melumatkan makanan dalam proses pencernaan, membawa zat-zat makanan ke seluruh

tubuh, mengeluarkan bahan-bahan yang tak berguna. Apabila ternak kekurangan air, kesehatan

akan terganggu. Misalnya darah yang mengandung serum terlalu sedikit, maka panas badan

menjadi tinggi, sehingga protein menjadi binasa dan ternak babi menjadi kurus. Oleh kareana

itu air harus selalu tersedia, sehingga babi tidak akan kekurangan air. Dan ransum bias

sekaligus dicampur dengan air.

g). Antibiotic

Di samping babi memerlukan zat-zat makanan dan vitamin tersebut di atas, baiklah apabila

rasum ditambah dengan antibiotic. Karena dengan menambahkan sedikit antibiotic kepada

makanan dapat meningkatkan berat hidup babi, meningkatkan atau menstimulir pertumbuhan

dan mencegah penyakit, meningkatkan efisiensi terhadap pengubahan makanan. Dalam hal ini

kita bisa memberikan atau menambahkan antibiotic dalam bentuk premix seperti TM 10.

Biasanya tentang dosis sudah ada petunjuk dari pabrik.

2. Bahan makanan yang biasa diberikan kepada babi

a. Bahan makanan yang banyak mengandung protein

Page 19: Pengelompokan Babi

1). Tepung ikan

Tepung ikan di buat dari sisa-sisa ikan atau ikan afkir, yang terdiri dari kepala, kerangkan dan

ekor. Kuailitas tepung ikan yang paling baik ialah yang berasal dari ikan putih, sebab kadar

minyaknya tidak lebih dari 6% dan kadar garamnya 4%. Sedangkan tepung ikan kualitas kedua

dibuat dari ikan afal yang kadar minyak dan garamnya cukup tinggi, sehingga bisa

menimbulkan efek negative pada babi. Di samping kandungan protein, tepung ikan juga

mengandung unsure-unsur mineral penting, seperti Ca, P dan Chlorine. Tepung ikan ini bisa

diberikan kepada anak babi sebanyak 15%, untuk babi bibit, dan 10% untuk babi grower.

2). Susu skim

Susu skim ialah susu yang sudah diturunkan kadar lemaknya menjadi kurang lebih 0,1%. Susu

skim ini merupakan salah satu bahan makanan yang bermutu, terutama bagi babi-babi induk

yang sedang menyusui dan babi muda. Sebab susu skim kaya akan protein dan lysine serta

lactosenya pun cukup tinggi, sehingga dapat menggantikan sebagai daripada bahan makanan

yang berasal dari biji-bijian.

3). Susu skim bubuk

Susu skim bubuk mengandung 35% protein, sedangkan mineral, fat dan vitaminnya rendah.

4). Bungkil kedelai

kacang tanah yang kadar proteinnya 41%. Akan tetapi kedelai kaya akan lysine, atau

merupakana sumber protein nabati yang sangat penting untuk babi. Warna bungkil ini kuning

pucat, serat kasar dan kadar Ca-nya rendah. Jika ingin menggunakan bungkil kedelai untuk

pengganti tepung ikan, pada rasum harus ditambah mineral. Biasanya bungkil kedelai diberikan

sebanyak 5%, tepung ikan 5% untuk grower, dan 10% untuk finisher.

5). Bungkil kacang tanah

Adalah hasil ikutan kacang tanah yang sudah diambil minyaknya. Bahan ini kurang cocok untuk

babi, karena kandungan lysine dan Ca-nya rendah. Apabila bungkil kedelai sulit diperoleh atau

terlampau mahal, bungkil kacang tanah ini bisa dipakai pengganti dengan ketentuan zat yang

kurang diperhitungan dan diganti dengan bahan lain.

b. Bahan makanan sebagai sumber energy

1) Jagung

Page 20: Pengelompokan Babi

Jagung adalah bahan makanan babi yang sangat bagus, karena banyak mengandung

karbohidrat. Tetapi bahan makanan ini harus digiling halus, sebab bila tidak akan kurang

bermanfaat. Baik jagung kuning maupun putih keduanya bisa dipergunakan walaupun yang

putih kadar vitamin A lebih rendah.

2) Katul

Kualitas katul bermacam-macam. Keadaan kualitas ini tergantung pada jumlah brambut yang

terdapat di dalam katul itu sendiri. Katul yang persentase btambutnya tinggi berarti berkualitas

rendah. Dan katul banyak mengandung fat, sehingga pada musim panas atau lembab, katul

mudah tengik. Katul yang rusak atau tengik akan mengganggu alat pencernaan dan

menyebabkan vitamin-vitamin yang terdapat di dalamnya hancur.

Babi yang banyak mendapatkan makanan katul, bacon menjadi lunak. Oleh karena itu

pemberian katul ini hendaknya dibatasi dalam jumlah sedang dan dalam keadaan baru (fresh),

tak banyak brambut.

3) Mellase

Mellase bisa diberikan pada babi dalam campuran makanan sebanyak 5%. Mellase ini bisa

mengikat makanan, sehingga makanan tak terhambur. Mellase juga meningkatkan nafsu makan.

Kepada babi-babi fattening bisa diberikan dalam jumlah sampai 20%. Sedangakan kepada babi

kecil tidak lebih dari 5%.

c. Bahan makanan hijauan

1) Hijauan segar

Hijauan merupakan salah satu bahan makanan yang sangat penting bagi pemeliharaan babi-

babi kecil dan babi-babi bibit. Tetapi yang perlu dipikirkan ialah bahwa babi kecil tidak mampu

mencerna serat kasar, maka kepada babi-babi kecil tersebut tidak bisa diberikan bahan

makanan hijauan yang serat kasarnya terlampau tinggi. 

Hijauan makanan yang biasa diberikan daun ketela rambat, rumput muda yang dipotong-potong

dan berbagai jenis leguminose.

2) Tepung daun lamtoro

Tepung daun lamtoro sering ditambahkan pada makanan, terutama babi induk bibit dan anak-

anak babi. Sebab bahan tersebut kandungan mineral dan vitaminnya tinggi. Akan tetapi karena

bahan ini mengandung toxic (racun) maka jumlah jumlah yang bisa diberikan atau ditambahkan

Page 21: Pengelompokan Babi

kepada ransum tidak boleh melebihi 5% dari seluruh campuran makanan. Pemakaian yang

berlebihan atau terlampau banyak berarti akan menambah toxic yang lebih besar pula. Hal ini

bisa berakibat pada babi, bulunya rontok, dan babi bunting bisa menyebabkan keguguran.

3. Penyusunan ransum

Apabila jumlah babi yang dipiara itu hanya bebarapa ekor saja, maka kepada babi tersebut

bisa diberikan sisa-sisa bahan makanan dari dapur, seperti kulit pisang, pepaya, sayuran, nasi

dan lain sebagainya. Akan tetapi betapapun banyak sisa makanan yang bisa diberikan, namun

praktek pemberian makanan semacam itu kurang bisa dipertanggung jawabkan. Sebab bahan

makanan tersebut bukanlah merupakan rasum yang mempunyai susunan zat makanan dalam

imbangan yang tepat seperti yang diperlukan tubuh babi untuk keperluan pertumbuhan dan

berproduksi.

Sedangkan yang dimaksud dengan ransum ialah sejumlah campuran dari berbagai macam

bahan makanan yang diberikan kepada hewan ternakdalam waktu tertent, misalnya satu hari

satu malam (24 jam). Di dalam waktu 24 jam babi harus mendapatkan zat-zat dalam

perhitungan yang benar dan teliti. Penyusunan ransum ini sangat bervariasi atau berbeda-beda.

Titik berat perbedaan tersebut terletak pada kadar protein dan hidratarang. Sebab pedoman

penyusunan ransum yang dikemukakan di sini ialah dengan dasar Imbangan Protein (IP).

IP ini menunjukkan suatu perbandingan antara protein dapat dicerna (Prdd) dengan

Martabat Pati (MP).

Protein dapat dicerna ialah hasil pencernaan protein kasar yang terdapat dalam suatu

bahan makanan yang dapat diabsorpsi oleh diding usus.

Sedangkan MP = Martabat Pati dari suatu bahan makanan atau ransum ialah angka yang

menunjukkan kg (gr) pati murni yang sama dayanya dengan 100 kg (gr) dari bahan makanan itu

untuk membentuk lemak badan di dalam tubuh. Hal ini dimaksudkan, bila bahan makan atau

ransum itu dikatakan memiliki MP 70, artinya 100 kg bahan makanan atau ransum tersebut

mempunyai daya yang sama dengan 70 kg pati murni dalam membentuk lemak badan di dalam

tubuh. Dan MP dari suatu bahan makanna juga menggambarkan kandungan energy.

Contoh IP

Page 22: Pengelompokan Babi

Bungkil kepala, Prdd = 16,8%; MP = 81% 

IP = Prdd : MP = 16,8 : 81 => IP 1 : 482

Cara memperhitungkan MP suatu bahan makan.

Sebagai contoh jagung. 

     Jagung mengandung Prdd 6,6%, lemak 3,7%, serat 1% dan karbohidrat 64,8%. 

     Karena besarnya MP dari tiap-tiap zat makanan telah diketahui maka :

1 kg pati murni = 1 satuan kg MP 

1 kg BETN = 1 satuan kg MP

1 kg serat kasar = 1 satuan kg MP 

1 kg lemak dari biji-bijian = 0,94 satuan kg MP 

1 kg Lemak dari biji-bijian = 2,44 satuan kg MP

Maka MP jagung tersebut bisa diperhitungkan sebagai berikut :

6,6 kg Prdd mempunyai MP 6,6 x 0,94                                   = 6,20

3,7 kg lemak dapat dicerna mempunyai MP 3,7 x 2,41          = 8,917 

1,0 kg serat kasar dapat dicerna mempunyai MP 1,0 x 1        = 1,00 

64,8 kg karbohidrat dapat dicerna mempunyai MP 64,8 x 1  = 64,80

                                                                                           Jumlah                       = 80,917

Jadi setiap 100 kg jagung mempunyai MP = 80, 9 atau dengan kata lain, bahwa setiap 100 kg

bahan makan sama dayanya dengan pati murni sebesar 80,9 kg.

Catatan :

• Bahan makanan yang memiliki IP = 1 : 2, berarti separuh dari zat-zat makanan terdiri dari

protein.

• Dan bahan makanan yang IP –nya 1 : 10, berarti zat proteinnya hanya sepersepuluhnya.

• Babi-babi umur 6 bulan, diberi ransum dengan IP 1 :5 – 1 : 6

• Babi induk menyusui diberi ransum dengan IP 1 : 6 – 1 : 7

• Babi fattening diberi ransum, dengan IP 1 : 8 – 1 : 10

Kandungan IP di dalam ransum terletak pada kadar protein dan MP (IP). Kandungan IP di

dalam ransum itu sendiri di perhitungkan berdasarkan beberapa factor diantaranya :

1) Tujuan peternakan itu sendiri, misalnya sebagai babi fattening, bibit. 

2) Fase hidup babi, starter, grower, finisher atau berat babi. 

Page 23: Pengelompokan Babi

3) Pedoman yang telah ada seperti zat-zat makanan yang diperlukan dan pertimbangan

ekonomis, serta bahan yang tersedia pada sepanjang tahun.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, maka bisa disusun berbagai macam ransum sesuai

dengan kebutuhan babi dan tujuan peternak

a.       Berbagai Macam Ransum

1)      Ransum starter

Yang dimaksud dengan babi starter ialah anak babi yang masih menyusui dengan umur 8 – 10

minggu. Pada fase atau periode ini mereka harus mendapatkan ransum starter, yaitu ransum

yang terdiri dari :

• Komposisi bahan makanan yang mudah dihisap oleh anak babi dan pula mudah dicerna (creep

feeder).

• Kandungan serat kasarnya rendah, misalnya dari bahan jagung giling halus, tepung susu skim.

Sebab susu kandungan proteinnya tinggi, sedangkan jagung memiliki kadar cerna yang tinggi

dan merupakan sumber karbohidrat.

• Kandungan protein 20 – 22 %, MP 70

• Serat kasar 3 %.

2)      Ransum Grower Babi grower yaitu anak babi sesudah melampaui fase starter sampai umur 5

bulan. Babi-babi yang telah melewati fase grower dan mencapai berat 50 kg. Hal ini

dimaksudkan agar :

• Babi tumbuh cepat, sehat dan kuat.

• Bisa menghasilkan babi-babi fattening yang tidak banyak lemak atau spek, melainkan banyak

daging.

• Babi bibit (breeding) dalam periode menyusui nanti akan bisa memproduksi air susu cukup

banyak.

Babi-babi yang hidup pada fase ini harus mendapatkan ransum grower, yaitu ransum yang

terdiri dari :

• Bahan yang agak kasar sedikit dari pada ransum starter.

• Kadar protein kurang lebih 17%, MP 68.

• Serat kasar 5%.

• Ditambah ekstra hijauan segar, vitamin-vitamin dan mineral.

Page 24: Pengelompokan Babi

3)      Ransum Fattening

Babi fattening adalah babi-babi yang digemukkan sebagai babi potongan yang beratnya 50 –

100 kg. penggemukan ini dimulai semenjak mereka sudah melewati fase grower yang berat

hidupnya 50 kg sampai dengan bisa dipotong yaitu pada waktu mencapai berat 100 kg. Ransum

yang diberikan ialah ransum fattening, yang terdiri dari :

• Bahan makanan yang agak kasar

• Kadar protein 14%, MP 69.

4)      Ransum bibit

Ransum bibit merupakan ransum yang diberikan kepada babi dara, sebagai pengganti makanan

fase grower atau babi bunting3 bulan pertaman. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini ialah

babi tidak boleh terlampau gemuk dan banyak fat. Untuk menghindarkan keadaan ini maka babi

tersebut harus diberikan ransum khusus yaitu ransum bibit yang terdiri dari: 

• Bahan-bahan makanan yang kadar serat kasarnya relative tinggi kurang lebih 8,5%.

• Protein 14,5 %, MP 64.

• Ditambah hijauan.

5)      Ransum induk menyusui

Ransum induk menyusui yaitu ransum yang diberikan pada bulan terakhir pada masa bunting

dan selama mereka menyusui. Ransum tersebut terdiri dari :

• Bahan yang kandungan serat kasarnya relative rendah, 7%.

• Kadar protein tinggi, 18,5%, MP 66.

Protein yang tinggi diperlukan untuk :

• Pertumbuhan embryo.

• Persiapan produksi air susu.

Serat kasar yang tidak terlalu tinggi dimaksudkan untuk menghidari kemungkinan terjadinya

kesukaran buang kotoran (konstipasi) pada saat hendak melahirkan. Untuk mengatasi konstipasi

ini babi bisa ditolong dengan diberikan obat pencahar (urus-urus), misalnya garam inggris

sebanyak 1 (satu) sendok makan yang dicampur makanan. Pemberiannya dilakukan beberapa

hari sebelum dan sesudah melahirkan. Pada saat ini jumlah ransum bisa dikurangi, tetapi harus

betul-betul bermutu.

b. Cara Penyusunan Ransum

Page 25: Pengelompokan Babi

Untuk menyusun ransum yang baik, perhatikan tabel di bawah beserta diagram berikut :

 Keterangan Starter % Grower % Fattening %  Lactasi  Bibit

 1. Jagung  35 - 60  25 - 60  25 -60  20 - 50  15 - 40

 2. Katul  -  0 - 10  0 - 25  10 - 15  0 - 15

 3. Tepung ikan  5 - 10  5 - 20  -  5 -10  2 - 10

 4. Dedak gandum  -  5 - 10  0 - 15  10 -  25  10 - 30

 5. Susu skim  (Powder)  0 - 20  -  -  -  -

 6. Tepung tulang  -  0 - 5  2 - 7  0 -5  0 - 5

 7. Bungkil kedelai  5 - 15  2 - 10  2 - 5  5 - 10  2 - 7

 8. Bungkil kelapa  -  0 -3  2 - 7  0 - 7  0 - 7

 9. Tepung daun  lamtoro  0 - 3  5  5  5  5

 10. Mellase  0 - 3  5  5  5  5

 11. Mineral  1  1,5  1,5  1,5  1,5

 12. Gula  0 - 10  -  -  -  -

 13. Vitamin  -  -  -  -  -

 14. Antibiotic  -  -  -  -  -

 Protein kasar  19  16  14,5  18,5  14,5

 MP  70  68  69  66  64

 Serat kasar  4  6  6  7  8,5

Catatan

• Campuran bisa terdiri dari 60% kulit kerang giling/tepung kulit kerang, 30% tepung tulang, 10

gram yosium.

• Perbandingan Ca dan P yang baik 1,5 – 2.

• Mineral dalam ransum 1,5%.

• Vitamin-vitamin dan antibiotic hanya bisa diperoleh dari pabrik dan mengenai jumlah yang

harus ditambahkan pada ransum ada petunjuknya dari pabrik yang bersangkutan

• Antibiotic berguna untuk merangsang pertumbuhan dan memberantas penyakit.

Page 26: Pengelompokan Babi

Contoh untuk ransum dan menghitung ransum induk menyusui. Pada tabel diatas terlihat bahwa

kadar dan MP pada ransum induk menyusui 18,5 % , MP 66 maka hal ini bisa diperhitungkan

sebagai berikut :

Diagram penyusunan ransum

 Bahan  Bag/kg  Prot. KASAR  MP

 1. Jagung  35  35 x 8,5 = 297,5  35 x 80 = 2.800

 2. Katul  50  50 x 13,5 = 675  50 x 60 = 3.000

 3. Bungkil kedelai  5  5 x 48,5 = 242,5  5 x 69  = 345

 4. Tepung ikan  10  10 x 53 = 530  10 x 49 = 490

 5. Tepung daun lamtoro  5  5 x 19,5 = 97,5  5 x 45 = 225

Jumlah                             100                          1842,5                     6.860

                                  Prot. kasar = 1842,5 = 18,425    MP = 6860 = 68,6

                                                         100                                 100

Angka-angka pada tabel atau diagram di atas adalah sekedar pedoman saja, sehingga para

peternak bisa menyusun sendiri menurut bahan baku yang ada di lingkungan masing-masing

dengan menggunakan suatu pedoman yang telah ada.

4. Teknik pemberian makanan dan jumlah yang diberikan

a. Teknik Pemberian Makanan

Pada pokoknya ada 2 macam cara pemberian makanan, yaitu sistem basah dan kering. Pada

umumnya pemilihan sistem tersebut didasarkan kepada tujuan di dalam pemeliharaan, bahan

makanan yang tersedia serta keadaan tempat (kadang).

1)      Sistem basah

Teknik pemberian makanan semacam ini bertujuan intuk mendapatkan kualitas babi bacon

yang baik. Semua bahan maknaan dibiki halus, kemudia dicampur air atau dibasahi.

Makanan ini bisa diberikan kepada babi pada bak makanan atau ditaruh di atas lantai. Hal 

Page 27: Pengelompokan Babi

ini juga sangat tergantung kepada jumlah babi dan tempat. Jika babi itu dipiara secara

kelompok, di mana jumlah babi dalam satu ruang cukup besar, sedang tempat tidak

memungkinkan, maka pemberian makan ini cukup ditaruh di atas lantai saja, sehingga

modal bisa di hemat. Tetapi pada sitem pemeliharaan individual, sebaiknya makanan

tersebut ditaruh pada bak makanan.

Kebaikan pemberian makanan sistem basah

• Makanan basah ini lebih mudah dimakan dan dicerna.

• Menambah napsu makan, sebab babi lebih suka makanan basah.

• Makanan yang basah dengan mudah bisa ditaruh di atas lantai.

Kelemahannya

• Lebih banyak tenaga, karena harus menyiapkan atau membasahi makanan terlebih dahulu.

• Sisa makanan dengan sangat mudah menjadi basi.

• Kandang lebih cepat menjadi kotor.

2)      Sistem kering

Tujuan pemberian makanan semacam ini ialah untuk memberikan rangsangan agar bisa

diperoleh berat hidup yang maksimal. Maka sistem ini sangat baik buat babi-babi pork, yang

umur sekitar 3 ½ - 4 bulan dengan berat 45 – 55 kg. Pemberian makanan ini sebaiknya ditaruh

pada bak makanan atau tempat khusus seperti tempat makanan otomatis.

Keuntungan pemberian makanan sistem kering

• Pengisian makanan cukup dilakukan sekali sehari.

• Makanan yang tersisa tidak mudah menjadi basi.

• Tempat atau kandang tidak mudah kotor.

• Lebih menghemat tenaga, karena peternak tidak setiap kali harus membersihkan tempat dan tidak

selalu mengisikan makanan.

Kelemahanya

• Agak sulit dimakan, karena hanya bisa diperoleh sedikit-demi sedikit.

• Makanan mudah terhambur.

b.    Jumlah Makanan Yang Harus Diberikan

    Jumlah makanan yang diberikan kepada babi sebaiknya dilaksanakan menurut pedoman.

Semua pemberian makanan harus disesuaikan dengan berat babi atau pertumbuhannya. Pada

fase pertama, pemeberian ransum itu hanyalah untuk keperluan pertumbuhan yang maksimal.

Page 28: Pengelompokan Babi

Akan tetapi sesudah babi itu mencapai berat hidup 70 kg, pemberian makanan harus dibatasi

agar babi tidak terlalu banyak fat. Untuk babi-babi bacon seperti Large White, Saddle Back.

Makanan harus dibatasi sampai 2,5 kg/hari semenjak mereka itu mencapai berat 60 kg ke atas.

Hal ini sangat penting untuk mencegah fat yang berlebihan dan untuk memperbaiki karkas.

Suatu hal yang mudah diingat dan praktis untuk melaksanakan jumlah makanan yang harus

diberikan kepada setiap ekor babi ialah bahwa untuk :

 Berat babi/kg  Umur (minggu)  Jumlah/kg

 15  8 (habis dipisah)  0,75

 20  10  0.90

 25  12 (3 bulan)  1,10

 30  14  1,30

 35  15  1,50

 40  17  1,70

 50  19  2,00

 55  20  2,10

 60  21  2,30

 65  22  2,40

 70  23  2,50

 75  24 (6 bulan)  2,60

 80  25  2,70

 85  26  2,80

 90  27  2,90

 95  28  3,00

 100  29  3,50

Sedangkan jumlah makanan untuk babi induk, dara, bibit dan induk menyusui bisa diberikan

menurut fase hidup atau mereka masing-masing. Bisa dilihat tabel di bawah ini :

Page 29: Pengelompokan Babi

 Periode/umur  Makanan  Jenis makanan

 1. Induk  1 - 21/2 kg + hijauan  makanan induk bibit

 2. Dara

- bunting 3 bulan  2 kg + hijauan  makanan induk bibit

- akhir kebuntingan  3 kg + hijauan makanan induk

menyusui

 3. Induk bibit dewasa

- bunting 3 bulan  1,5 kg + hijauan  makanan bibit

- akhir bulam

kebuntingan

 2,5 kg + hijauan  makanan induk

menyusui

 4. Induk menyusui

- muda  2,5 kg + (0,5 kg per

ekor anak)

 makanan induk

menyusui

- dewasa  2 kg + 0,25 kg (per

ekor anak)

 makanan induk

menyusui

http://ternak-babi.blogspot.com/2012_04_01_archive.html

sumber : http://budidayaternak.comxa.com