Pengelolaan Laboratorium

32
PENGELOLAAN LABORATORIUM

Transcript of Pengelolaan Laboratorium

  • PENGELOLAAN LABORATORIUM

  • ii

  • Daftar Isi

    I. Definisi dan Fungsi ..........................................................................................................1A. Definisi.......................................................................................................................1B. Fungsi........................................................................................................................1

    1. Fungsi Laboratorium Tradisional ..........................................................................12. Fungsi Laboratorium Modern ...............................................................................1

    C. Pembangunan Laboratorium......................................................................................3II. Organisasi dan Pengelolaan............................................................................................7

    A. Organisasi Pendidikan Sains .....................................................................................7B. Penyimpanan Alat......................................................................................................8C. Pengadaan dan Penerimaan Alat ............................................................................12D. Pemeliharaan Umum Alat-alat .................................................................................13

    1. Alat-alat dari kaca dan bahan tahan korosi ........................................................142. Alat-alat dari logam ............................................................................................143. Pemeliharaan cegah alat-alat khusus.................................................................14

    III. Keselamatan dalam Laboratorium .................................................................................18A. Kecelakaan Kerja.....................................................................................................18

    1. Bahaya Listrik ....................................................................................................182. Bahaya Radiasi..................................................................................................183. Bahaya Hayati/Biologi ........................................................................................194. Zat Kimia Potensial Berbahaya ..........................................................................195. Bahaya Mekanik ................................................................................................226. Kerja Lapangan..................................................................................................237. Pipa Kaca dan Lubang Sumbat..........................................................................238. Kebakaran .........................................................................................................249. Menghindari Kecelakaan Kerja...........................................................................2410. PPPK .................................................................................................................26

    IV. Limbah ..........................................................................................................................27V. Bahan bacaan lanjutan yang disarankan: ......................................................................27

  • 1Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    I. Definisi dan Fungsi

    A. Definisi

    Laboratorium Sains/ Laboratorium IPA di sekolah didefinisikan sebagai tempatmelakukan pengamatan dan percobaan sebagai bagian integral pendidikan sains.

    B. Fungsi

    1. Fungsi Laboratorium TradisionalLaboratorium tradisional berfungsi sebagai tempat siswa melakukan percobaan sains.Umumnya siswa sudah dibekali dengan petunjuk percobaan. Kegiatan percobaan yangdilakukan di laboratorium tradisional umumnya untuk memverifikasi suatu konstanta fisis,dan membuktikan kebenaran materi pelajaran. Susunan perabot laboratorium sainstradisional umumnya bersifat tetap, tidak dapat dipindah-pindahkan.

    Gambar I.1. Model laboratorium tradisional SMP.

    2. Fungsi Laboratorium ModernLaboratorium modern umumnya berfungsi sebagai tempat siswa membangun ilmu sainsmelalui percobaan dan belajar. Laboratorium modern banyak dipengaruhi pandangankonstruktivisme dalam pendidikan. Kegiatan yang berlangsung dalam laboratorium sainsmodern dapat berupa percobaan, guru menerangkan, demonstrasi percobaan oleh guru,demonstrasi percobaan oleh siswa, diskusi kelompok kecil, diskusi kelas terbimbing, danlainnya. Percobaan yang dilakukan umumnya dilakukan untuk membangun konsep

  • 2Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    sains. Susunan perabot laboratorium sains modern umumnya bersifat fleksibel, mudahdipindah-pindahkan.

    Gambar I.2. Ruang laboratorium modern yang difungsikan sebagai ruang kelas.

    Gambar I.3. Ruang laboratorium modern yang difungsikan untuk melakukan percobaan.

  • 3Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    C. Pembangunan Laboratorium

    Syarat Rancang Bangun Laboratorium:

    Dekat dengan ruang-ruang yang lain Mendapat sinar matahari langsung yang cukup. Dua pintu, daun pintu dibuka ke luar Fasilitas untuk menggelapkan ruang Penerangan 500 lux Fleksibel, dapat digunakan sebagai ruang kelas, tempat percobaan, tempat

    berdiskusi, tempat guru berdemonstrasi

    Perabotan Laboratorium

    Perabotan (mebeler/furnitur) laboratorium harus mudah dipindah-pindahkansesuai keperluan.

    Perabotan tidak perlu dapat dipindahkan-pindahkan: stasion layanan servicestation, lemari alat, dan meja demonstrasi.

    Seluruh atau sebagian besar stasion layanan dapat dibuat di sekeliling ruangan(pada tembok ruangan). Sebagian kecil dapat di buat di tengah ruang.

    Besar ruang kerja 1 siswa ideal: 2,5 m2 3,5 m2. Jumlah meja sesuai jumlah kelompok, jumlah kursi sesuai jumlah siswa. Idealnya

    1 kelompok terdiri atas 2 atau 3 siswa.

    Meja Siswa

    Untuk laboratorium kimia dan biologi sebaiknya tahan terhadap bahan-bahankimia korosif. Meja dilapisi dengan bahan vinyl, resin, formika, HPL atau bahanlain yang tahan korosi.

    Bebas dari bahan ferromagnetik (besi dan baja), agar percobaan-percobaanyang berkaitan dengan kemagnetan tidak mengalami gangguan.

    Ukuran meja standar 120 cm 60 cm, dengan tinggi 80 cm. Kursi disesuaikandengan tinggi meja.

    Kursi 25 cm lebih pendek dari tinggi meja. Daun meja berpinggir menonjol ke luar 10 cm dari kaki-kaki Di bawah daun meja ada satu rak tempat menyimpan buku-buku siswa.

    Gambar I.4. Meja percobaan harus memiliki daun meja.

  • 4Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    Stasion Layanan

    Daun meja berpinggir menonjol ke luar 10 cm dari kaki-kaki Di bawah daun meja ada satu rak tempat menyimpan buku-buku siswa. Bak cuci cukup satu untuk dua kelompok. Soket listrik stasion layanan bertegangan 220 V mampu menangani arus min.

    1A. Seluruh jaring-jaring listrik stasion layanan dapat dikendalikan (dimatikan dan

    dihidupkan) secara sentral dari ruang persiapan guru (supervisor).

    Gambar I.5. Stasion layanan untuk dua kelompok siswa

    Stasion layanan dapat berbentuk seperti gambar diatas. Model inimenggabungkan dua stasion layanan menjadi satu, dirancang untuk dapatdigunakan oleh dua kelompok siswa.

    Ukuran stasion layanan sama dengan ukuran meja siswa, yaitu 120 cm 60 cm.

    Ruang di bagian bawah stasion layanan digunakan untuk ruang penyimpananalat.

    Meja Demonstrasi

    Meja demonstrasi terletak dekat papan tulis, Berukuran kira-kira 200 cm 80 cm, dengan tinggi 90 cm. Salah satu ujung daun meja demonstrasi menonjol ke luar kira-kira 10 cm untuk

    menjepitkan katrol meja dan lain-lain.

  • 5Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    Gambar I.6. Meja demonstrasi guru

    Lantai di bawah meja demonstrasi dan papan tulis ditinggikan 15 cm. Meja demonstrasi dilengkapi dengan 2 (dua) stopkontak, satu untuk alat-alat

    biasa dan lainnya untuk alat-alat proyeksi. Stopkontak untuk alat biasa disarankan 220 V 3 A, untuk alat-alat proyeksi 220 V

    6 A. Stop kontak untuk alat-alat proyeksi sebaiknya

    ditempatkan di ujung meja.

    Lemari Alat

    Ketinggian rak dapat diatur Alat-alat yang berat dan tinggi diletakkan di bawah

    lemari. Sebagian atau seluruh pintu lemari alat hendaknya

    terbuat dari kaca sehingga tembus pandang. Rak-rak yang ada di bagian bawah lemari dapat

    dibuat tidak tembus pandang.

    Lemari Asap

    Lemari asap : tempat melakukan percobaan yangmenghasilkan uap atau gas yang berbahaya bagitubuh.

    Tujuan : untuk menghindari ruang laboratorium daripencemaran (kontaminasi) oleh zat-zat (gas atauuap) berbahaya.

    Terbuat dari bahan yang tahan api, tahan asam dantahan karat.

    Pintu geser lemari asap harus mudah dibuka danditutup.

    Dilengkapi mesin penyedot untuk menyalurkan gas-gas hasil reaksi ke luar laboratorium dengan baik. Gambar I.8. Lemari

    asap/asam

    Gambar I.7. Lemaripenyimpanan alat

  • 6Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    Upaya Pengamanan dan Keselamatan

    Listrik. Seluruhan jaring-jaring listrik untuk siswa hendaknya dapat dikendalikan(dimatikan dan dihidupkan) secara sentral dari dekat tempat duduk guru, ataudari ruang persiapan.

    Pintu Lab. Pintu sebaiknya lebih dari satu. Daun pintu dibuka ke luar,memungkinkan siswa dapat keluar dengan lebih mudah apabila ada bahaya didalam ruang lab.

    Kipas Sirkulasi. Kipas berfungsi sebagai ventilasi paksa untuk membantusirkulasi udara jika diperlukan.

    Tirai dan gorden. Tirai atau gorden untuk menggelapkan ruang sebaiknyaterbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.

    Kebakaran. Harus disediakan alat pemadam kebakaran. Jenis yang baik ialahkelas ABC.

    Alat dan bahan yang berbahaya. Ada lemari atau rak yang digunakan khususuntuk menyimpan alat dan bahan yang berbahaya. Lemari khusus ini selaluterkunci. Pengambilan alat dan bahan dari dalamnya hanya boleh dilakukan olehguru atau laboran.

    PPPK. Di setiap lab (bahkan di setiap sekolah) harus tersedia sejumlah kotakPPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).

  • 7Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    II. Organisasi dan Pengelolaan

    A. Organisasi Pendidikan Sains

    Komponen organisasi dalam laboratorium: Pimpinan laboratorium (kepala sekolah) Penanggung-jawab sarana-prasarana (wakasek) Penanggung-jawab proses laboratorium (guru, laboran, teknisi) Pelaksana kegiatan laboratorium (siswa)

    Umumnya laboratorium memiliki susunan organisasi seperti berikut.

    Walaupun demikian, susunan organisasi dapat berbeda antar sekolah, tergantung padakomponen sekolah yang ditunjuk mengurusi laboratorium.

    Berdasarkan struktur organisasi diatas, dibutuhkan tenaga bantu laboratorium selainguru, yaitu laboran dan teknisi, tugasnya: Laboran:

    - Menyiapkan alat percobaan untuk guru dan siswa- Memelihara dan memeriksa keadaan alat dan jumlahnya- Melaporkan keadaan alat dan jumlahnya pada penanggung jawab laboratorium- Mengusulkan perbaikan, pengadaan, dan pembelian alat yang diperlukan- Administrasi peminjaman alat oleh siswa

    Teknisi:- Perbaikan alat hingga tingkat kesulitan tertentu- Bongkar-pasang alat- Menyiapkan larutan- Memelihara hewan dan tumbuhan (lingkup percobaan)- Membantu guru

    Gambar II.1. Struktur organisasi laboratorium

    Penanggung-jawab laboratorium

  • 8Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    Laboratorium memerlukan penjadwalan. Penjadwalan laboratorium perlu dibuat sebelummulai tahun ajaran. Yang perlu diperhatikan:

    Hindari dua kelas belajar sains pada saat yang sama Banyak pertemuan tiap pelajaran tiap minggu Waktu senggang untuk ruang laboratorium Jumlah jam pelajaran tiap minggu Lama sekolah dibuka Banyak kelas

    Gambar II.2. Contoh jadwal laboratorium

    B. Penyimpanan Alat

    Yang perlu diperhatikan dari penyimpanan alat dan bahan antara lain: Keselamatan/keamanan pemakai dan alat pada waktu alat diambil dan dikembalikan Kemudahan menemukan dan mengambil alat Frekuensi pemakaian alat Tempat alat-alat digunakan

    Untuk bahan-bahan kimia, harus diperlakukan dengan lebih seksama, hal-hal yangharus diperhatikan antara lain: Peralatan yang sering digunakan harus mudah diambil dan dikembalikan Alat elektronik dan alat bantu dari logam disimpan jauh dari tempat menyimpanan zat

    kimia Tempat penyimpanan diberi nama Pipet dan buret disimpan dalam keadaan berdiri, tertutup Sumbat karet dan sumbat gabus disimpan di laci/ bak khusus Sumbat karet dan sumbat gabus disimpan berdasarkan ukuran

  • 9Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    Bahan kimia disimpab berdasarkan tingkat bahaya nya Jauh dari sumber panas/api dan terlindung dari cahaya matahari Zat kimia dalam botol diberi tanggal diterima dan pertamakali dibuka Label harus dalam keadaan jelas. Botol berisi zat kimia tidak diletakkan dan disimpan di lantai Botol berisi zat kimia tidak diletakkan dan disimpan di lemari asap Botol berisi asam kuat dan basa kuat tidak diletakkan berdekatan Bahan kimia yang reaktif dengan air disimpan di tempat dingin, atau gunakan larutan

    khusus (Natrium dalam minyak tanah)

    Administrasi alat dan bahan juga merupakan satu hal yang penting untuk diperhatikandalam administrasi laboratorium. Dalam melakukan pengadministrasian alat dan bahan,perlu diperhatikan hal-hal berikut:

    - Nama alat- Jumlah alat (yang berfungsi dan tidak)- Spesifikasi- Tanggal pengadaan- Tanggal dikeluarkan dari catatan (habis atau rusak)- Kondisi alatAdministrasi alat dan bahan dapat menggunakan buku, atau kartu alat. Seiring denganperkembangan teknologi disarankan menggunakan bantuan komputer. Selain itu,pencatatan alat sebaiknya dipisahkan dari pencatatan bahan.

    Gambar II.3. Format buku penyimpanan alat.

  • 10Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    Gambar II.4. Contoh format kartu alat.

  • 11Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    Gambar II.5. Contoh format buku peminjaman alat dan bahan laboratorium. Buku ini diisi oleh siswasebelum mengambil alat dan bahan yang dibutuhkan.

    Percobaan : GelombangJudul Percobaan : Pemantulan gelombang mekanikKelompok : III kelas IANama Anggota : Agus, Ari, Bambang

    Nama barang Kode Jumlah keteranganTangki Riak PL-EM-054 1Pembangkitfrekuensi audio

    PL-EM-002 1

    Mengetahui

    (laboran)

    Gambar II.6. Contoh kartu peminjaman alat oleh siswa. Kartu ini diberikan pada siswa saat meminjam danmenggunakan alat. Setelah selesai percobaan siswa mengembalikan kartu ke laboran untuk diarsipkan.

  • 12Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    Administrasi alat juga mencakup proses ketika siswa melakukan peminjaman alat danbahan untuk percobaan, prosesnya: Siswa mengisi form peminjaman alat, ditandatangani laboran Laboran mengisi buku peminjaman alat, ditandatangani siswa Laboran menyerahkan alat-alat dan bahan yang dibutuhkan Form diserahkan siswa pada laboran saat mengembalikan alat, arsip. Laboran memberikan catatan bila ada alat yang rusak atau hilang selama percobaan---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Siswa melakukan penggantian bila ada alat yang rusak Laboran melakukan pengajuan bila ada bahan yang habis

    C. Pengadaan dan Penerimaan Alat

    Pengadaan alat dapat berupa penggantian maupun pengadaan alat baru.

    Pengadaan untuk penggantian dilakukan pada alat yang rusak dan tidak dapatdiperbaiki. Yang perlu diperhatikan ketika akan melakukan penggantian: Apakah percobaan masih dilakukan? Jenis percobaan yang didukung oleh alat? Bandingkan dengan jenis percobaan yang lebih baru !

  • 13Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    Pengadaan alat baru dilakukan untuk menambah peralatan yang ada di laboratorium,dan untuk mengisi laboratorium yang masih kosong. Hal-hal yang perlu diperhatikanketika melakukan pengadaan alat baru: Terikat/tidak dengan kurikulum Memecah materike dalam pokok2 bahasan Menganalisis pokok bahasan/sub untuk mendapatkan judul percobaan Menguraikan secara teliti alat dan bahan yg dibutuhkan dalam tabel analisis materi

    Gambar II.7. Contoh tabel analisis materi.

    Gambar II.8. Contoh tabel analisis materi yang disederhanakan.

    D. Pemeliharaan Umum Alat-alat

    Secara umum, alat laboratorium terdiri atas- Alat yang terbuat dari logam- Alat yang terbuat dari kaca dan porselain

  • 14Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    - Alat elektronik

    Alat-alat tersebut memerlukan perawatan agar dapat bertahan lama,dan berfungsidengan baik ketika digunakan.Secara umum terdapat dua asas dalam pemeliharaan alat:- Asas pertama: menjaga kebersihan alat atau kebersihan tempat menyimpan bahan.

    (Periodik)- Asas kedua: menjaga atau menghindari dari zat-zat yang korosif, atau mudah

    bereaksi dengan alat.

    1. Alat-alat dari kaca dan bahan tahan korosiAlat-alat dari kaca, terutama wadah, perlu dibersihkan dengan baik sehabis digunakan.Percobaan menggunakan bahan kimia dapat terganggu jika terdapat sisa-sisa zat ataukotoran yang menempel pada wadah yang digunakan untuk reaksi kimia.

    Alat-alat yang terbuat dari bahan tahan korosi (stainless steel, aluminium) cukup dijagadengan menempatkannya di tempat yang tidak terlalu lembab, dan secara periodikdibersihkan dari debu atau kotoran lain yang melekat padanya. Percobaan yang bersifatmekanis yang banyak menggunakan alat dari logam dapat terganggu akibat kotoranyang menempel pada logam mengakibatkan: baut sulit dibuka/dikencangkan, statif tidakdapat masuk ke lubangnya, roda-gigi terganggu kotoran.

    2. Alat-alat dari logamAlat-alat logam lebih aman jika diletakkan (disimpan) di tempat yang kering, tidaklembab, dan bebas dari uap yang korosif. Uap korosif dapat bersumber dari bahan-bahan kimia yang tercecer, kandungan air di udara, dan keringat manusia.

    Bagian-bagian alat dari logam ada yang bergesekan satu sama lain, seperti roda denganporos, dan gerigi dengan gerigi. Agar tidak mudah aus, bagian-bagian yang bergesekanini selalu harus berminyak pelumas.

    3. Pemeliharaan cegah alat-alat khusus

    MultimeterSiswa jangan menghubungkan amperemeter langsung di antara terminal-terminalsumber tegangan (PLN).

    Pada waktu menggunakan amperemeter atau voltmeter yang memiliki rentang ukurbanyak (multirange), mulailah dengan menggunakan rentang yang paling tinggi.

    Ketika siswa pertama kali menggunakan alat-alat ukur listrik, wajibkan siswa memintaguru memeriksa rangkaian yang dibuatnya, sebelum mengalirkan arus.

    Simpanlah alat-alat ukur listrik di tempat yang kering (tidak lembab) dan bebas dari uapkorosif.

    Basic meterBasic meter hanya boleh digunakan untuk mengukur tegangan DC, dan ketikadigunakan untuk mengukur harus selalu dimulai dari rentang ukur yang paling tinggi.

  • 15Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    Untuk lebih memahami basic meter, lakukan percobaan pada modul Seri PendalamanInkuiri Basic Meter.

    Catu dayaCatu daya ilengkapi sekring dan sekring elektronik. Sekring yang putus dapat digantidengan sekring dengan ukuran yang sama yang banyak dijual di took elektronik.Toleransi catu daya adalah 10%. Jika catu daya dihubungkan dengan rangkaianelektronik, tegangannya dapat saja menyimpang sedikit hingga 10% dari tegangan yangditentukan.Sebagai contoh, ketika diset pada 6 volt dan dihubungkan dengan rangkaian elektronik,tegangan keluaran dapat berkisar antara 5,4 volt hingga 6,6 volt.

    Slinki

    Slinki tidak boleh digunakan sebagai mainan. Slinki yang kusut sulit untuk diperbaiki.Slinki yang mengalami perubahan bentuk (termasuk bengkok sedikit) tidak dapatdigunakan sebagaimana mestinya, sehingga harus dilakukan pemotongan.

    Neraca pegasNeraca pegas tidak disarankan untuk digunakan menggantung beban pada rentangwaktu yang lama. Hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya elastisitas pegas. Gurudisarankan menghitung dan memperkirakan beban yang akan digunakan, jangansampai jauh melebihi kapasitas neraca pegas.

    Stopwatch analog

    Jangan sampai terjatuh, dekat dengan magnet, terkena sinar matahari langsung dalamwaktu yang cukup lama. Hal-hal tersebut dapat saja mengganggu/mempengaruhi posisiroda gigi dalam stopwatch mengakibatkan macet pada stopwatch. Ketika disimpan,stopwatch harus dalam keadaan nyala (jarum dibiarkan berputar) sehingga posisi pegasdalam stopwatch dapat kembali seperti semula setelah digunakan.

    Kereta dinamika bermotorBuka sekrup atas untuk mengganti baterai. Pasang baterai sesuai keadaan semula.Beberapa kereta dinamika memiliki 3 slot baterai namun hanya 2 yang digunakan.

    Kendorkan sekrup samping untuk memasang roda yang lepas, lalu kencangkan kembalinamun jangan terlalu kencang agar roda dapat berputar luwes.

    Pewaktu ketikKetika menggunakan pewaktu ketik, sesuaikan tegangan yang dibutuhkan. Umumnyapewaktu ketik menggunakan tegangan sebesar 6 volt.

    Jika getaran dirasa kurang stabil, perlu dilakukan pengaturan dengan cara memutar bautpengatur. Beberapa model terbaru menggunakan penyelaras getaran elektroniksehingga pengaturan tidak dibutuhkan.

    Pita ketik digunakan sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan, jadi sebelum digunakanharus dipotong sesuai kebutuhan. Pita ketik juga dapat digunakan bolak balik.

  • 16Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    ThermometerJangan menggunakan termometer untuk mengaduk zat cair, sebab tandonnyaberdinding tipis. Hanya thermometer tertentu yang khusus dibuat untuk digunakansekaligus sebagai pengaduk.

    Ketika akan digunakan siswa perlu diperingatkan agar tidak memasukkan termometer kenyala api atau ke benda yang diperkirakan suhunya lebih tinggi daripada kemampuanmengukur termometer.

    Pembakar spiritusJangan membiarkan spiritus berada dalam pembakar dalam waktu yang cukup lama.Spiritus yang dibiarkan lama dapat menguap menyisakan pelarut air. Sehingga spiritussisa percobaan harus disimpan di tempat khusus spiritus bekas.

    Sebelum percobaan perlu dipastikan spirtus yang digunakan mencukupi. Ketikamemeriksa keadaan spiritus dalam pembakar, harus dengan membuka tutup atas. Tidakboleh memeriksa jumlah spiritus dalam pembakar dengan menggoyang untukmenimbulkan bunyi gemercik karena spiritus dapat tembus melalui celah padapembakar. Bahan bakar spiritus mudah terbakar.

    Labu erlenmeyer dapat digunakan pada suhu tinggi, namun usahakan untukmenghindari perubahan suhu secara mendadak. Oleh karena itu, ketika dibakar, labuerlenmeyer harus selalu berisi cairan untuk menyerap kalor yang disalurkan padadinding labu.

    Pipa lubang kecil umumnya digunakan bersamaan dengan sumbat karet. Ketikadimasukkan ke dalam sumbat karet, terlebih dahulu gunakan air atau vaselin untukmelumasi.

    Lensa dan prismaLensa-lensa, prisma dan cermin perlu disimpan di tempat yang kering (tidak lembab)untuk menghindari jamur. Salah satu sisi dibuat buram untuk diletakkan sebelah bawahsebagai alas sehingga sinar yang melewati bagian tersebut dapat terlihat jelas. Ketikadibersihkan, harus menggunakan lap kering yang lembut, terutama pada lensa ataubenda optik yang terbuat dari plastik akrilik. Untuk membersihkan lensa dapatmenggunakan lap micro-fiber, plas-chamois, atau lap khusus lensa. Jangan sampaiterjatuh ke lantai karena dapat mengakibatkan lensa pecah.

    MagnetBatang magnet disimpan berpasangan dengan arah kutub-kutub magnet salingberlawanan, Lebih baik jika dilekatkan "batang penjaga" (keepers) yang terbuat dari besilunak. Magnet harus dihindarkan dari benturan dan panas karena jelas dapatmengurangi kemagnetannya.

    Resistor memiliki tutup yang terbuat dari plastik. Saat resistor rusak atau tidak berfungsidengan baik, dapat dignti menggunakan resistor yang umum berada di pasaran.Caranya adalah dengan membuka tutup resistor dari dasarnya, lalu cabut resistor lama(gunakan solder untuk melunakkan patrian) lalu ganti dengan yang baru (rekatkandengan solder).

  • 17Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    Serbuk besi jarang dijual di pasaran, untuk itu jumlah serbuk besi perlu dipertahankan.Biasakan untuk menggunakan alas ketika melakukan percobaan sehingga memudahkanmengembalikan kedalam botol setiap selesai digunakan.

    Mikrometer sekrup dan jangka sorongSetelah digunakan, jangka sorong dan mikrometer selalu dibersihkan terlebih dahulu laludisimpan dalam keadaan kering di tempat yang kering. Poros geser diberi pelumassecukupnya dan diperiksa setiap 2 bulan sekali.

    Jangka sorong yang macet harus terlebih dahulu diperbaiki oleh laboran sebelumdigunakan oleh siswa. Jangka sorong yang macet dilonggarkan terlebih dahulu dengancara dicongkel perlahan menggunakan obeng. Setelah dapat digerakkan baru dilumasidan dibersihkan berulang-ulang.

    Neraca 311Neraca 311 harus disimpan dalam keadaan bersih, ada baiknya jika ditutup plasticselama penyimpanan. Neraca 311 yang sudah sulit dikalibrasi perlu ditambah ataudikurangi bebannya. Model terbaru dari neraca 311 dapat digunakan untuk menimbangbenda dalam zat cair. Untuk lebih memahami cara menggunakan dan cara memperbaikineraca 311, lakukan percobaan pada modul Seri Pendalaman Inkuiri Neraca 311.

  • 18Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    III. Keselamatan dalam Laboratorium

    A. Kecelakaan Kerja

    Kecelakaan kerja dalam laboratorium dapat berupa:

    - Terluka- Terbakar- Terkena Racun- Terkena Zat Korosif- Terkena Radiasi- Terkena Kejutan Listrik

    Kecelakaan dalam laboratorium dapat disebabkan oleh keteledoran manusia, maupunkondisi alat, sarana, dan prasarana laboratorium yang memang berbahaya jika tidakdiperlakukan secara khusus.

    1. Bahaya ListrikPenyebab:

    - I > 80 mA (DC), I > 20 mA 50 Hz (AC)- Kulit basah- Terkonduksi dengan bumi

    Pencegahan:

    - Memastikan casis alat elektronik tidak hidup (mengalami kebocoran listrik)secara periodik

    - Kapasitor > 10000 uF disimpan dalam keadaan short- Memakai alas kaki dari karet- Memakai sarung tangan karet

    2. Bahaya RadiasiPenyebab:

    - Radiasi meng-ion-kan: tabung sinar-X, zat radioaktif.- Laser berdaya > 10-2 W/cm2- Sinar ultraviolet

    Pencegahan:

    - Tidak mengarahkan sinar radiasi langsung ke tubuh- Tidak memindahkan sumber radioaktif dari tempat yang sudah disediakan- Tidak mengarahkan laser ke mata- Tidak melihat langsung sumber ultraviolet- Tidak mengarahkan mata ke proses las

  • 19Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    3. Bahaya Hayati/BiologiBahaya hayati dapat disebabkan oleh bakteri patogenik

    No. Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan1. Salmonella typhosa Tifus2. Shigella dysenteriae Disentri basiler3. Vibrio comma Kolera4. Haemophilus influenza Influensa

    5. Diplococcus pneumoniae Pneumonia (radang paru-paru)

    6. Mycobacterium tuberculosis TBC paru-paru7. Clostridium tetani Tetanus

    8. Neiseria meningitis Meningitis (radang selaput otak)

    9. Neiseria gonorrhoeae Gonorrhaeae (kencing nanah)

    10. Treponema pallidum Sifilis atau Lues atau raja singa

    11. Mycobacterium leprae Lepra (kusta)12. Treponema pertenue Puru atau patek

    Untuk menghindari terjadinya bahaya biologi perlu dilakukan tindakan-tindakanpencegahan:

    - Disarankan tidak menggunakan mikroba patogenik untuk percobaan- Untuk kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan mikroorganisme : prinsip

    kerja aseptik, alat-alat yang digunakan harus steril (disterilisasi denganautoklaf), seka meja kerja dengan alkohol 70%, mencuci tangan,dll.

    - Limbah mikroorganisme harus dimusnahkan sebelum dibuang, dengan jalan diotoklaf atau didesinfeksi menggunakan natrium hipoklorit 5% selama 30 ataularutan desinfektan.

    - Untuk sisa hewan yang sudah mati, lebih baik dikubur dan jangan dibuang ketempat sampah, jika masih hidup lebih baik dikembalikan lagi ke habitatnya.

    - Menyimpan kultur di tempat khusus, di-isolasi- Ruang percobaan harus tertutup

    4. Zat Kimia Potensial BerbahayaAda beberapa jenis zat kimia yang potensial berbahaya.

    - Zat korosif zat yang dapat merusak zat yang dikenainya, yaitu :

    Asam : asam nitrat, asam asetat, asam sulfat Basa : NaOH, KOH, larutan amonia dengan air Zat-zat yang menghasilkan zat korosif dengan air HCl, AlCl2, Br2, fenol,

    fosfor, SO2.

  • 20Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    - Zat beracun zat yang menyebabkan orang menjadi sakit bahkan kematian logam berat, gas CO,H2S, asbes dll.

    - Zat karsinogenik menyebabkan kanker

    Contohnya adalah jenis amina aromatik, metil yodida, karbon tetraklorida,benzena, hasil reaksi formaldehida dengan hirdogen klorida yaitubischloromethyl eter,

    Untuk mencegah terjadinya bahaya kimia, laboratorium disarankan mengajarkansiswanya mengenai simbol-simbol/tanda peringatan yang terdapat pada labelbahan kimia. Hal ini perlu dilakukan agar siswa mengerti tingkat kewaspadaanyang diperlukan, dan penanganan yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan.

    Beberapa tanda peringatan yang paling penting untuk diperhatikan dalamlaboratorium:

    Keamanan hewan: keamanan

    hewan dan siswaharus

    diperhatikan

    Benda tajam

    Benda panas Benda kaca(glassware)

    Bahan beracun Aliran listrik

    Bahan kimia yangbisa mengiritasi

    mata

    Bahan yangmudah terbakar

  • 21Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    Bahaya biologis :Mikroorganisme Bahaya laser

    Bahan radioaktif Bahan mudahmeledak

    Bahaya tegangantinggi

    Bahankarsinogenik

    Sinar UV Baju pelindungharus dipakai

    Bahan berbahayadan bersifat iritasi

    Bahan yangmudah teroksidasi

    Berbahaya bagilingkungan

    Bahan bersifatkorosif

    Penempatan bahan kimia pun diusahakan agar aman. Beberapa bahan kimiamudah bereaksi sehingga dapat membahayakan. Bahan kimia yang mudahbereaksi misalnya asam sulfat (H2SO4) pekat dan natrium hidroksida (NaOH) pekatyang bereaksi menghasilkan air (H2O) dan garam sulfat (Na2SO4). Kedua zattersebut bahkan bereaksi dengan cepat ketika berwujud uap dan uap garam sulfatmembahayakan jika terhirup. Berikut tabel petunjuk penempatan bahan kimiamenurut Ibnu Susanto.

  • 22Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    Sumber: http://sarahdianafianti.wordpress.com/2011/05/15/bahan-kimia-berbahaya/

    5. Bahaya MekanikBahaya mekanik dapat diakibatkan oleh :

    - Alat: posisi alat yang kurang tepat memiliki bentuk yang dapat melukai (mesin potong, dsb) dll.

    - Manusia: pakaian yang longgar rambut panjang tidak diikat rapi, dll.

  • 23Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    Untuk mencegah kecelakaan akibat bahaya mekanik, lakukan hal-hal berikut:

    - memperhatikan kondisi tubuh sebelum melakukan percobaan- menjaga kerapihan penampilan sebelum melakukan percobaan- menutup benda-benda tajam dan berbahaya agar tidak mudah disentuh- menempelkan tanda bahaya pada alat-alat mengandung bahaya mekanik.

    6. Kerja LapanganKerja lapangan juga mengandung bahaya. Untuk itu perlu dilakukan persiapanyang matang sehingga masalah yang mungkin timbul dapat diatasi. Berikut hal-halyang perlu diperhatikan ketika melakukan kerja lapangan:

    - Survey lokasi dan kondisinya- Kalkulasi waktu, biaya, cuaca, dll.- Administrasi : perizinan, perlengkapan pengamatan.- Persiapan kondisi fisik peserta dan perlengkapan P3K.- Selalu menjaga kebersihan & ketertiban

    7. Pipa Kaca dan Lubang SumbatSalah satu jenis kecelakaan yang dapat terjadi di laboratorium adalah ketikamembuat lubang pada sumbat. Untuk itu perlu diperhatikan cara membuat sumbatlubang berikut:

    a. Tumpulkan/licinkan ujung pipa yangakan dimasukkan (Gambar 9a) denganjalan memanaskannya pada nyala yangcukup tinggi suhunya, misalnya padanyala pembakar gas elpiji. (a)

    ujung ditumpulkandengan memanaskan

    pipa kaca

    b. Pilih pelubang sumbat (pelubanggabus) yang garis tengahnya tepat ataupaling dekat dengan garis tengah pipa(Gambar 9b).

    (b)

    pelubang sumbat

    c. Lumasi pipa pelubang yang akandimasukkan ke dalam sumbatmenggunakan sabun cair atau gliserol.

    d. Lubangi sumbat dengan memasukkanpelubang dengan cara memutar-mutarseperti biasa. Setelah tembus, biarkanpelubang berada di dalam sumbatdengan gagangnya dihadapkan ke pipayang akan dimasukkan (Gambar 9c).

    (c)sisa sumbat

    e. Pilih dan lumasi pelubang sumbat yangukurannya setingkat lebih besardaripada ukuran sumbat yangdigunakan tadi. Masukkan pelubang inimenelusuri pelubang pertama ke dalamsumbat (Gambar 9d).

    (d)

  • 24Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    f. Keluarkan pelubang yang lebih kecildari sumbat dan masukkan pipa kedalam pelubang yang lebih besar tadi(Gambar 9e). (e)

    g. Keluarkan/tarik pelubang dari sumbat(Gambar 9f).

    (f)

    Sumber: Laboratorium sekolah dan Pengelolaannya, Nyoman Kertiasa (2006)

    8. KebakaranHakikat api dari segi pandang sains api yaitu proses oksidasi gas yangberlangsung "hebat". Diperlukan 3 faktor agar dapat terjadi api yaitu bahan bakar,oksigen, dan kalor. Untuk memadamkan api harus dengan menghilangkan minimalsalah 1 dari ke-3 faktor tersebut.

    Cara yang umum untuk memadamkan kebakaran adalah menggunakan alatpemadam kebakaran. Sebelumnya kita perlu mengenal 4 kelas/tingkat kebakaran.

    - Kelas A, yang melibatkan benda-benda biasa seperti kayu, kertas, plastik, dll.- Kelas B, yang melibatkan cairan yang mudah terbakar seperti oli, cat minyak,

    pelarut, dan bensin.- Kelas C, yang disebabkan oleh arus listrik.- Kelas D, yang berasal dari logam yang mudah terbakar seperti magnesium,

    titanium, natrium, fosfor, dan kalium.- Kelas K, yang disebabkan oleh alat-alat memasak/dapur

    Alat pemadam kebakaran yang umu digunakan di sekolah adalah jenis ABC, yaituyang dapat menanggulangi kebakaran kelas A, kelas B, dan kelas C.

    9. Menghindari Kecelakaan KerjaUntuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja dalam laboratorium, gurudisarankan untuk pernah membahas 27 peraturan-peraturan yang perludiperhatikan dalam laboratorium agar siswa memiliki kewaspadaan terhadapbahaya yang mungkin terjadi. 27 peraturan laboratorium tersebut adalah sebagaiberikut.

    1. Mengetahui letak keran utama gas, keran utama air, dan saklar utama listrik.2. Mengetahui letak alat pemadam kebakaran dan kotak P3K.3. Jika tidak ada petugas atau guru, laboratorium harus dikunci.4. Jangan bekerja sendirian di laboratorium.5. Bekerja dengan zat-zat beracun harus dilakukan di lemari asap atau di tempat

    bersirkulasi udara yang baik.6. Gunakan jas laboratorium, terutama jika bekerja dengan zat-zat korosif. Jangan

    yang terlalu longgar atau terlalu panjang tangannya.7. Gunakan pelindung jika bekerja dengan zat-zat yang dapat meledak atau

    menyembur.

  • 25Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    8. Gunakan penutup hidung jika sedang menggerus bahan kimia.9. Gunakan sarung tangan khusus anti panas dan peralatan yang tepat saat

    mengambil benda-benda dari otoklaf.10. Lepaskan sarung tangan ketika membuka pintu atau menjawab telfon.11. Jika membawa benda berupa pipa gelas panjang seperti buret, pegang lah pipa

    pada posisi berdiri, jangan mendatar atau miring.12. Memindahkan botol besar, gunakan meja dorong atau peganglah pada

    badannya jangan memegang hanya pada leher botol.13. Zat yang mudah terbakar hanya dibawa secukupnya ke dalam ruang

    laboratorium, maksimal 500 ml. Sisanya disimpan di tempat khusus.14. Botol-botol kosong yang tidak dipakai lagi, disingkirkan dari tempat

    penyimpanan bahan.15. Reagen disimpan di tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung.16. Ketika mengencerkan asam sulfat pekat, masukkan asam sulfat ke dalam air

    sedikit demi sedikit, jangan masukkan air ke dalam asam sulfat.17. Bila kulit terkena bahan kimia, segera cuci dengan air sampai bersih, jangan

    digaruk agar zat tersebut tidak menyebar atau masuk ke dalam kulit.18. Jangan menghirup bahan kimia. Jika harus dilakukan, lakukan dengan hati-hati

    dengan cara mengibaskan tangan.19. Jangan mengambil zat cair menggunakan pipet dengan menghisapnya

    menggunakan mulut.20. Tas dan jaket siswa disimpan di tempatnya(di bawah meja), jangan di atas

    meja praktikum.21. Rambut yang panjang harus diikat rapih ke belakang.22. Jangan menggunakan perhiasan ketika bekerja di laboratorium23. Jangan menggunakan sandal, sepatu terbuka, atau sepatu hak tinggi ketika

    bekerja di laboratorium.24. Jangan makan, minum, dan merokok di laboratorium dan menggunakan wadah

    laboratorium untuk minum/makan.25. Jangan berlari di dalam ruang laboratorium.26. Menjaga kebersihan bak air dan tempat sampah, dan sucihamakan secara

    teratur.27. Tumpahan bahan kimia apa pun, termasuk air, harus segera dibersihkan

    Pada laboratorium perlu dipasang poster petunjuk keselamatan

  • 26Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    10.PPPKBerikut adalah keadaan orang yang membutuhkan pertolongan pertama:

    - Mengalami pendarahan hebat- Tidak bernafas namun jantungnya masih berdenyut- Mengalami luka di mata- Dalam keadaan terkejut (shock)

    Yang perlu diperhatikan:

    - Tujuan PPPK adalah untuk membuat pasien merasa nyaman- Pasien tidak boleh diberi minum, terkecuali untuk membuat pasien muntah dan

    mengatasi bisa- Jika nantinya pasien memerlukan anestetika, pemberian minum dapat

    menyebabkan pasien muntah

  • 27Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com

    IV. Limbah

    Limbah laboratorium mencakup:

    - Pecahan kaca- Zat padat basah (kertas filter)- Plastik- Bahan-bahan hayati- Pelarut tidak terpakai

    Limbah-limbah tersebut perlu ditangani sesuai jenisnya. Berikut hal-hal yang harusdiperhatikan ketika menangani limbah:

    - Larutan kimia harus dinetralkan (6 < pH < 8) lalu diencerkan sebelum dibuang kealam

    - Nilai ambang batas senyawa ber-oksigen (natrium sulfit, garam besi (II) dan tiosulfat)ditetapkan 50 mg/L air limbah

    - Nilai ambang batas senyawa fenol ditetapkan 0,025 mg/L air limbah- Padatan dipanaskan di suhu tinggi (insenerasi) sebelum dibuang/dikubur

    V. Bahan bacaan lanjutan yang disarankan:

    - Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya (2006), Nyoman Kertiasa, PudakScientific

  • 28Jl. PUDAK No. 4 Bandung 40113, Jawa Barat-INDONESIA - Phone +62-22-723 1046 (Hunting)

    Fax. +62-22-720 7252 - E-mail: [email protected] - Website: www.pudak.com