PENGELOLAAN KEGIATAN POSYANDU LANSIA UNTUK...
Transcript of PENGELOLAAN KEGIATAN POSYANDU LANSIA UNTUK...
PENGELOLAAN KEGIATAN POSYANDU LANSIA UNTUK MENCIPTAKAN KESEHATAN MENTAL
MASYARAKAT LANJUT USIA DI POSYANDU RW 006 KELURAHAN PAPANGGO JAKARTA UTARA
Oleh :
FERIKA RAHMADIAN WULANDARI
1515130210
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
SKRIPSI
Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan
Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamiin, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena
atas rahmat dan karunia-Nya skripsi yang berjudul “Pengelolaan Kegiatan
Posyandu Lansia Untuk Mneciptakan Kesehatan Mental Masyarakat Lanjut
Usia Di Posyandu RW 006 Kelurahan Papanggo Jakarta Utara” dapat
diselesaikan.
Peneliti menyadari sepenuhnya, dalam menyelesaikan tugas akhir ini
bukan semata-mata hasil kerja keras penulis sendiri. Dukungan dari berbagai
pihak, khususnya kedua orang tua, keluarga serta dari para pembimbing,
para dosen yang telah mendorong penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Untuk itu, peniliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada berbagai pihak.
Pertama, pada ibu dan bapak yang tiada lelah berjuang sekuat tenaga,
mulutnya tiada berhenti mengucap nama peneliti disetiap doanya, juga
kepada sanak keluarga dan kakak-kakak yang selalu ada dan terus
memotivasi peneliti, sebagai penguat agar terus berjuang.
Kedua, kepada Drs. Widio Prihanadi,MM selaku pembimbing I dan Dr
. Durotul Yatimah, M.Pd, selaku pembimbing II. Keduanya telah meluangkan
waktu, pikiran serta tenaganya untuk membimbing peneliti dalam menyusun
skripsi ini.
Ketiga, Kepada Dr. Sofia Hartati, M.Si. Anan Sutisna, M.Pd selaku
Dekan dan Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Jakarta yang telah memberi ijin kepada peneliti untuk melaksanakan
penelitian.
Keempat, Kepada Dr. Karta Sasmita, M.Si. Ph.D selaku Ketua
Program studi Pendidikan Luar Sekolah, dan seluruh dosen Program Studi
Pendidikan Luar Sekolah serta bu Yuli, yang telah membimbing, membantu
dan memberikan berbagai ilmunya bagi peneliti selama menempuh studi dan
menyelesaikan skripsi di Universitas Negeri Jakarta.
Kepada Ibu Leni selaku petugas Kelurahan Papanggo yang
memberikan izin untuk mengadakan penelitian di Posyandu Lansia RW 006
dan Ibu Nurjannah sebagai ketua pengelola di Posyandu Lansia RW 006
tersebut yang telah memberi izin serta membantu saya dalam melakukan
penelitian di Posyandu tersebut. Terimakasih juga kepada teman-teman
seperjuangan Program studi Pendidikan Luar Sekolah angkatan 2013 yang
telah memberikan kesan dan pelajaran selama dalam perjuangan menempuh
studi di bangku kuliah, terutama untuk Dina, Nathalia, Nandia, Hilal, Win,
Novia yang selalu mensuport peneliti dalam keadaan apapun, serta kepada
semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini
baik dari segi moril maupun materil.
Semoga, skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi civitas
akademika Universitas Negeri Jakarta. Terimakasih.
Jakarta, Juli 2017
Peneliti,
Ferika Rahmadian
Wulandari
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
ABSTRAK ................................................................................................ iii
ABSTRAC ................................................................................................ iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ v
LEMBAR PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR .............................................................................. viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMasalah ............................................................. 1
B. Fokus Penelitian ........................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7
D. Kegunaan Hasil Penelitian ......................................................... 7
BAB II ACUAN TEORITIK
A. Kerangka Teoritik
1. Hakikat Manajemen .............................................................. 9
a. Pengertian Manajemen ................................................... 9
b. Fungsi-fungsi Manajemen ............................................. 10
2. Hakikat Lanjut Usia ............................................................. 16
a. Pengertian Lanjut Usia ....................................................... 16
b. Klasifikasi Lansia ................................................................ 17
c. Ciri-ciri Perubahan Fisik Lansia .......................................... 18
d. Perubahan Fisiologis Lansia ............................................... 19
3. Hakikat Posyandu Lansia ................................................... 22
xi
a. Pengertian Posyandu Lansia .............................................. 22
b. Kegiatan-kegiatan yang ada di Posyandu Lansia ............... 23
c. Tujuan Posyandu Lansia .................................................... 24
d. Tugas-tugas Kader Posyandu ............................................ 25
4. Hakikat Kesehatan Mental .................................................. 26
a. Pengertian Kesehatan Mental ............................................ 26
b. Cara Menjaga Kesehatan Mental ....................................... 27
c. Prinsip-prinsip Kesehatan Mental ....................................... 29
d. Faktor-faktor Kesehatan Mental .......................................... 31
B. Kajian Penelitian Yang Relevan ............................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian ..................................................................... 34
B. Pendekatan Penelitian ............................................................. 34
C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 36
D. Metodologi Penellitian .............................................................. 36
E. Data dan Sumber Data ............................................................ 37
F. Prosedur Pengumpulan Data ................................................... 37
G. Analisis Data ............................................................................ 39
H. Pemeriksaan atau Pengecekkan Keabsahan Data .................. 41
BAB IV PAPARAN DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Data ......................................................................... 43
B. Temuan Penelitian ................................................................... 48
C. Pembahasan ........................................................................... 51
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 58
B. Implikasi ................................................................................... 60
C. Saran ....................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 62
xii
LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
Lampiran 2. Catatan Lapangan
Lampiran 3. Analisis Data Hasil Penelitian
Lampiran 5.Dokumentasi
Lampiran 6. Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 7. Daftar Riwayat Hidup
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Teknik Pengumpulan Data ................................................... 42
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Posyandu .............................................. 46
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen ................................................................ 64
Lampiran 2. Catatan Lapangan................................................................ 70
Lampiran 3. Hasil Wawancara ................................................................. 80
Lampiran 4. Reduksi Data ....................................................................... 97
Lampiran 5. Pedoman Wawancara Pengelola ....................................... 100
Lampiran 6. Pedoman Wawancara Masyarakat Lansia ......................... 103
Lampiran 7.Dokumentasi ....................................................................... 104
Lampiran Surat-surat
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang No.20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untukmemilki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara. Pendidikan
sangatlah penting untuk masyarakat karena melalui pendidikan kita
bisa merubah diri dan menambah ilmu secara sadar sehingga bisa
mengembangkan potensi yang ada dalam diri individu. Pendidikan
mempunyai 3 jalur yaitu, pendidikan formal, pendidikan informal dan
Pendidikan Luar Sekolah.
Pendidikan memang sangat penting untuk semua masyarakat,
bukan hanya pendidikan formal saja yang dapat dilakukan, pendidikan
di jalur non formal juga dapat dilakukan oleh semua masyarakat yang
berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan non formal adalah jalur
pendidikan luar sekolah yang dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang. Masyarakat dapat belajar dan mengembangkan dirinya
dalam pendidik non formal. Pendidikan Luar Sekolah salah satunya
2
adalah lembaga pelatihan. Lembaga pendidikan atau tempat
berlangsungnya proses pendidikan atau belajar mengajar yang
dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingakah laku individu
menuju jearah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan
sekitar. Fungsi Pendidikan Non Formal adalah membina lansia.
Lansia perlu dibimbing, dibina fisik mentalnya agar lansia
tersebut merujuk warga masyarakat yang umumnya sudah tidak
produktif, namun demikian dapat memenuhi kebutuhann dirinya.
Lansia melalui Posyandu lansia hak hidup untuk mendapatkan
kegiatan yang positif sperti pendidikan yang membangun kesehatan
mentalnya diantaranya dalam kesehatan. Kegiatan yang dibangun di
Posyandu lansia merupakan kegiatan yang positif bagi para
masyarakat lanjut usia, khususnya para lansia yang mempunyai
masalah dengan kesehatan. Kesehatan di lanjut usia harus yang
benar-benar dijaga apalagi kesehatan mental, karena kesehatan
mental merupakan kesehatan yang bersangkut pautkan dengan
kesehatan fisik.
Kesehatan merupakan hak azasi pada setiap manusia. Demikian menurut UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Kesehatann merupakan investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen bangsa, agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat, dan pada akhirnya dapat mewujudkan derjt kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini perlu dilakukan karena kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja, namun merupakan
3
tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat, termasuk swasta.1
Kesehatan perlu ditingkatkan karena kesehatan itu penting bagi
semua masyarakat. Kesehatan bukanlah untuk orang lain tetapi untuk
diri sendiri. Kesehatan termasuk keadaan yang dirasakan oleh diri
sendiri dan bukan menjadi tanggungan orang lain. Kesehatan juga
merupakan sumber daya manusia, menjaga kesehatan dapat
dilakukan dengan cara berolaharaga, karena olaharaga dapat
membangun semangat dan dapat memperkuat otot-otot.
Kesehatan bagi lansia merupakan salah satu hal yang penting
untuk dirinya sendiri terutama kesehatan mental yang harus benar-
benar dijaga oleh para lansia. Kesehatan mental merupakan
kesehatan yang bersangkutpautkan dengan kesehatan fisik. Lansia
menua semakin lemah kesehatan fisik dan mental lansia yang dialami.
Kesehatan mental yang dihadapi oleh lansai saat ini adalah adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling
berinteraksi satu sama lain. Lansia sangat berpeluang mengalami
berbagai gangguan fisik, sosial, dan psikologis yang memicu terjadi
depresi oleh karena itu lansia membutuhkan penangangan khusus,
diantaranya melalui Posyandu lansia. Posyandu lansia juga dapat
1Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011, Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu hal. 1
4
membantu masyarakat yang tidak mampu untuk lansia yang ingin
periksa ke Rumah Sakit.
Posyandu lansia merupakan sarana yang didirikan oleh
swadaya masyarakat untuk menangani kesehatan lanjut usia.
Bertambahnya umur Lansia semakin melemah fisik yang dialami lansia
akibatnya ada lansia yang terganggu syaraf otaknya sehingga
mengalami pikun. Lansia terkadang tidak terima perubahan yang
mereka alami sehingga terkadang ada lansia yang malas dan
berpasrah karena berfikir hidup mereka sudah tidak berguna lagi.
Posyandu lansia di RW 006 ini menyediakan saran dan
prasarana untuk para lansia yang ingin memeriksa kesehatan
tubuhnya. Posyandu lansia ini masih kurangnya sosialisasi untuk para
warga masyarakat lansia di sekitar RW 006 dan cara
mensosialisasikannya masih tradisional sehingga masih ada
masyarakat lansia di RW 006 ini belum mengetahui adanya Posyandu
lansia ini.
Sarana dan prasarana yang disediakan di Posyandu lansia
untuk menjaga kesehatan mental ialah dengan olahraga. Olahraga
merupakan kegiatan yang membantu perekembangan ataupun untuk
membina potensi-potensi dan rohani untuk seorang lanjut usia.
Kegiatan olahraga yang diadakan di Posyandu lansia di RW 006 ini
diadakan setiap setiap minggunya. Olahraga kesehatan mental lansia
5
akan terjaga, olahraga juga bisa menenangkan pikiran dan
menyegarkan badan.
Cholik Mutoir olahraga adalah proses sistematik yang terdiri atas setiap kegiatan dan uasaha yang dapat membantu perkembangan atau pun membina potensi-potensi jasmani dan rohani seseorang sebagai perorangan ataupun angggota masyarakat. Olahraga dapat berupa permainan, pertandingan, serta prestasi puncak didalam pembentukan manusia tang memiliki ideologi yang seutuhnya dan berkualitas yang didasarkan pada dasar Negara dan Pancasila.2
Olahraga merupakan hal penting yang dilakukan oleh semua
masyarakat, apalagi masyarakat yang sudah memasuki lanjut usia.
Olahraga itu menjadi salah satu kegiatan yang bisa menjaga
kesehatan mental tubuh dari yang muda sampai lanjut usia sehingga
olahraga itu wajib dilakukan oleh semua orang. Warga masyarakat
lansia yang harus mengikuti olahraga tersebut. Lansia sangat
berpeluang mengalami berbagai gangguan fisik, sosial, dan psikologis
yang memicu terjadi depresi oleh karena itu lansia membutuhkan
penanganan khusus, diantaranya melalui Posyandu Lansia. Posyandu
lansia merupakan suatu sarana yang didalamnya diadakan kegiatan
yang sesuai dengan kebutuhan para lansia tersebut. Posyandu lansia
juga dapat membantu masyarakat yang tidak mampu untuk lansia
yang ingin periksa ke Rumah Sakit.
2http://pengertiandefinisi.com/pengertian-olahraga-menurut-pendapat-para-ahli/ dikutip pada
tanggal 22.06.2016 1:31
6
Posyandu Lansia memiliki tugas untuk menciptakan
keberdayaan dan kesehatan mental pada warga masyarakat
lansia.Pelayanan yang dilakukan di Posyandu lansia selalu mengacu
pada terpenuhinya kebutuhan lansia seperti kebutuhan biologis,
psikologis, sosial intelektual, dan spiritual serta kegiatan pengisian
waktu luang, selain itu dapat bermanfaat untuk memperpanjangusia
harapan hidup dan produktivitas lanjut usia. Posyandu lansia RW 006
ialah pemeriksaan status kesehatan dan indeks masa tubuh lansia,
penyuluhan dan pemberian makanan tambahan, dan pelayanan
kesehatan atau pengobatan.
Posyandu Lansia mempunyai masalah dalam pengelolaan yaitu
pengelolaan Posyandu lansia masih tradisional dan belum
mensosialisasikan program-programnya dengan optimal, akibatnya
partisipasi masyarakat partisipasi warga masyarakat lanjut usia masih
rendah, penyebabnya adalah belum adanya kesadaran masyarakat
lanjut usia untuk datang keposyandu dan kurangnya pengetahuan
tentang pentingnya merawat kesehatan,karena kesehatan lansia harus
benar-benar dijaga.Posyandu lansia dengan pentingnya merawat
pentingnya kesehatan untuk lansia.
Peneliti tertarik meneliti dengan judul ”Pengelolaan Kegiatan
Posyandu Lansia Untuk Menciptakan Kesehatan Mental Masyarakat
7
Lanjut Di Posyandu Dahlia RW 006 Kelurahan Papanggo Jakarta
Utara”.
B. Fokus Penelitian
Latar balakang masalah berdasarkan yang diungkapkan diatas,
maka peniliti memfokuskan penelitian kepada warga masyarakat lanjut
usia diposyandu lansia.”Bagaimana pengelolaan kegiatan Posyandu
lansia untuk kesehatan mental para lansia ?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi,
mendekskripsikan tentang pentingnya pengelolaan kegiatan Posyandu
lansia untuk menciptakan kesehatan mental para lansia.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis
dan praktis, antara lain:
1. Peneliti, kegunaan penelitian ini adalah untuk peneliti mengatahui
kondisireal pada posyandu lansia di RW 006 pengelolaan kesehatan
yang bagaimana yang diterapkan oleh posyandu lansia RW 006
meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan.
2. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, kegunaan penelitian untuk
penelitian ini adalah mengetahui pengelolaan dalam satuan
8
Pendidikan Luar Sekolah. Proses perencanaan, penggorganisasian,
penggerakan dan pengawasan apakah sudah berjalan dengan baik.
3. Mahasiswa, kegunaan penelitian ini adalah untuk menambah ilmu
baru mengenai pengelolaan, khususnya pengelolaan pada Pendidikan
Luar Sekolah.
4. Pihak Lembaga yang diteliti, kegunaan untuk pihak lembaga yang
diteliti adalah sebagai bahan masukan untuk pengelola program dalam
menyelenggarakan dan mengelola kegiatan di Posyandu lansia.
9
BAB II
ACUAN TEORITIK
A. AcuanTeori dan Fokus Penelitian
1. Hakekat Manajemen
a. Pengertian Manajemen
Lansia yang ingin melaksanakan sebuah kegiatan harus memiliki
manajemen yang pas agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan
baik. Manajemen merupakan proses dari rancangan kegiatan yang
akan dilakasanakan. Rancangan dari manajemen adalah
perencenanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu katamanagement yang merupakan bentuk nouns dari kata kerja to manage yang bermakna mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola. Sehingga manajemen adalah pengurusan, pengaturan, pelakasanaan, dan pengelola.3 Ricky w. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sumber proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasikan dan pengontrolan suber daya manusia untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektiv berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.4
Manajemen ialah suatu seni yang mengatur, mengarahkan
orang lain melalui pekerjaan. Manajemen tersebut juga mempunyai
3Ayon Triyono, Pradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta : Orzaya,2012)
hal 12 4Usman Hasani,Manajemen Teori,Praktek,dan Riset Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara,200)
hal 13
10
fungsi tersendiri. Fungsi manajemen merupakan konsep awal yang
dijadikan acuan manajerial dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan organisasi. Manajemen juga merupakan sumber yang
berasal dari perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan dan
penggerakan yang dilaksanakan secara benar sesuai apa yang telah
dirancang.
b. Fungsi-fungsi Management
George R.Terry menyatakan fungsi-fungsi manajemen
mencakup : Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan,
Pengawasan.
1) Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan yang akan dilakukan
dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan. Perencanaan
adalah fungsi manajemen yang paling besar karena manajemen
meliputi penyeleksian diantara bagian pilihan dari tindakan.
Perencanaan juga merupakan rancangan kegiatan supaya berjalan
dengan benar dan terorganisir. Perencanaan termasuk kedalam
fungsi managemen yang pertama karena perencanaan adalah
tahap awal sebelum melakukan kegiatan dimanapun yang
bersangkutan dengan manajemen.
11
Empat tujuan yang penting dari perencanaan
a) Mengurangi atau mengimbangi ketidakpastian dan perubahan yang akan datang
b) Memusatkan perhatian kepada sasaran c) Menjamin atau mendapatkan proses pencapaian tujuan
terlaksana secara efesien dan efektif d) Memudahkan pengendalian e) Jadi perencanaan dalam manajemen perlu dilakukan, yaitu
sebagai patokan dalam melaksanakan kegiatan.5
Perencanaan merupakan fungsi dari manajemen yang
dilakukan dimasa yang akan datang untuk memncapai tujuan.
Perencanaan juga merupakan rancangan kegiatan yang
mempunyai tujuan sebelum melakukan kegiatan tersebut.
Perencanaan juga dapat memudahkan pengendalian untuk
melakukan kegiatan yang akan dilaksanakan.
2) Pengorganisasian
Kegiatan perencaan telah disusun dalam rangka mencapai tujuan organisasi, maka untuk pelaksanaan atau implementasi kegiatan tersebut harus diorganisasikan. Pengorganisasian sebagai alat untuk mencapai tujuan yang efektif, oleh karena itu dala fungsi pengorganisasian adalah merupakan pembagian tugas dan tanggung jawab orang-orang atau karyawan yang akan melakukan kegiatan masing-masing dalamm rangka mencapai tujuan organisasi.6
Pengorganisasian juga dilakukan untuk mencapai sebuah
perencaan yang sudah dirancang dan direncakan sebelum
mengadakan kegiatan. Pengorganisasian ini dapat disebut sebagai
5https://ristiyantihp25.wordpress.com/2015/10/26/4-fungsi-utama-dalam-manajemen-poac/ dikutip pada tanggal 06.06.2016 1:30 6Ibid hal 89
12
pelengkap dari perencaan karena dengan adanya pengorganisasian
ini semua orang atau karyawan yang mengikuti semua kegiatan
diberikan tanggungjawab untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi mempunyai dua pengertian umum, pertama
organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok
fungsional, misalnya, sebuah perusahaan, sebuah sekolah, sebuah
perkumpulan, badan-badan pemerintahan, kedua, merujuk pada
proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur
dialokasikan diantara para anggota sehingga tujuan organisasi itu
sendiri diartikan sebagai kupulan orang dengan sistem kerjasama
untuk mencapai tujuan bersama. Sistem kerjasama secara teratur
diatur siapa menjalankan apa, siapa bertanggungjawab atas siapa,
arus komunikasi, dan memfokuskan sumber daya pada tujuan.
Pengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikan dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi. 7
Pengorganisasian juga merupakan pembagian tugas-tugas
kepada para anggota sehingga semua anggota dapat meringankan
pekerjaan dan mencapai tujuan yang telah direncanakan. Tugas-
tugas yang telah dibagikan kepada semua anggota bertujuan agar
7Nanang Fattah,Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2008) hal
71.
13
semua anggota dapat bekerja dibidang yang telah dimiliki dan dapat
menyelesaikan semua kegiatan sesuai yang telah direncanakan
sebelumnya.
Pengorganisasian adalah suatu lembaga atau kelompok
yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dalam
melaksanakan kegiatan yang dilakukan. Pengorganisasian juga
sebagai proses pembagian kerja sesuai dengan kemampuannya
dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi.
3) Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan tersebut dapat berjalan efektif diperlukan arahan (actuating) dari pimpinan, pada suatu organisasi yang besar, pengarahan ini tidak mungkin dilakukan oleh manajer itu sendiri, melainkan didelegasikan kepada orang lain yang diberi wewenang untuk itu.8
Pelaksanaan kegiatan merupakan kegiatan yang
memerlukan arahan penting dari seorang pimpinan, karena arahan
yang diberikan oleh seorang pimpinan merupakan arahan yang
penting dan berguna untuk melakukan sebuah kegiatan untuk
mencapai keberhasilan. Pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan
ketika suatu organisasi sudah mendapatkan pengarahan yang
diberikan oleh manajer itu sendiri, ketika pelaksanaan sudah
dilaksanakan semua orang yang menjalankan kegiatan
8Ibid hal 90
14
pelaksanaan tersebut diberi wewenang agar mendapatkan
tanggungjawab.
Pelaksanaan yang dilakukan setelah organisasi
memilikiperencanaan dan melakukan pengorganisasian dengan
memiliki struktur organisasi termasuk tersedianya personil sebagai
pelaksana sesuai dengan kebutuhan unit atau satuan yang
dibentuk. Struktur dari pelaksanaan tersebut merupakan dari bagian
dari organisasi yang telah disusun setelah perencanaan dibuat
bersama.
4) Pengawasan
“Pengertian controllingdi dalam bahasa Indonesia dapat
ditafsirkan sebagai pengawasan atau pengendalian sehingga
dalam bahasa Inggris pengertian pengawasan dan
pengendalian tetap dipergunakan dengan Istilah controlling”.9
Pengawasan dapat dilakukan dengan menggunakan cara
kontroling atau memantau setiap jalannya kegiatan yang
dilakukan. Pengawasan dilakukan untuk mengetahui
bagaimana caranya kegiatan tersebut berhasil dilaksanakan
dan pengawasan juga dapat mengetahui apakah kegiatan
tersebut berhasil dilaksanakan.
9Nur Aedi,Dasar-dasar Manajemen Pendidikan. (Yogyakarta:Gosyen Publishing 2012), h.
234
15
Pengawasan menurut George R. Terry ialah “untuk
menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi
atasannya, dan mengambil tindakan-tindakan korektif, bila
diperlukan, untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan
rencana”.10 Pengawasan ialah untuk mengetahui hasil dari
serangkaian kegiatan-kegiatan yang telah disusun sesuai dengan
perencanaa, pengorganisasian, dan pelaksanaan.
Pengawasan ini mempunyai fungsi dalam manajemen sebagai suatu sistem yang tidak terpisahkan dalam suatu siklus sistem organisasi dan fungsi pengawasan berfungsi untuk melakukan bimbingan profesional pada proses pelaksanaan untuk mempertahankan quality in pact agar tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan secara bersama sebelumnya.11
Fungsi pengawasan itu sendiri adalah mengawasi jalannya
kegiatan tersebut dan mengetahui hasil dari kegiatan yang
dilaksanakan. Pengawasan ini tidak dilakukan oleh sembarangan
orang, karena pengawasan ini dilakukan oleh orang yang sudah
diberi tanggung jawab oleh ketua pelaksana kegiatan.
Pengawasan merupakan cara untuk mengetahui
keberhasilan program yang diadakan di lembaga tersebut. Program
dikatakan berhasil jika hasilnya sesuai dengan tujuan. Fungsi dari
pengawasan itu sendiri adalah mengontrol apa yang dilakukan oleh
10
Ibid, h. 235 11
Ibid, h.231
16
lembaga itu sendiri dan mencari tahu bagaimana kegiatan yang
dilaksanakan di lembaga itu.
2. Hakekat Lanjut Usia (lansia)
a. Pengertian Lanjut Usia
Seseorang yang sudah mencapai umur 55 tahun lebih itu
dapat dinyatakan sebagai lansia (Lanjut Usia). “Undang-Undang no
4 tahun 1965 menyatakan bahwa seseorang yang mencapai umur
55 tahuntidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan
hidupnya sehari-hari”.12Lanjut usia sudah tidak bisa lagi
memperdayakan hidupnya sendiri karena pertama faktor umur dan
kesehatan yang dimilki lansia tidaklah sama seperti waktu saat
lansia itu muda.
Proses menjadi tua merupakan proses individual. Proses
menua yang terjadi pada lansia satu dengan lansia lainnya tidak
semua sama. Lansia mempunyai kebiasaan yang berbeda.Warga
masyarakat lansia di RW 006 tidak ada satupun yang mencegah
penuaan mereka. Lansia menua itu adalah proses yang terjadi
secara perlahan yang akan dialami oleh setiap orang.
Gerontologi adalahadalah suatu tahap dalam hidup manusia
mulai dari bayi, anak-anak, remaja, tua dan usia lanjut dan bukan
12
http://lpkeperawatan.blogspot.co.id/2013/12/lanjut-usia-lansia.html#.V1ZhrJF97IU dikutip pada tanggal 07.06.2016 1:24
17
penyakit melainkan suatu proses alami yang tidak bisa dihindarkan.
Grentologi juga merupakan ilmu yang menyangkut tentang lanjut
usia. Grentologi mempunyai tujuan yaitu membantu para lansia
untuk memahami perubahan pada diri lansia lansia yang berkaitan
dengan proses penuaan. Penuaan memang terjadi pada semua
lansia.
Lansia merupakan proses ilmiah terus menerus dan berkesinambungan yang dalam keadaan lanjut menyebabkan perubahan anatomi, fisiologi dan biokimia pada jaringan atau organ yang pada akhirnya mempengaruhi keadaan, fungsi dan kemampuan badan secara keseluruhan.13
Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami
oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak
bisa dihindari oleh siapapun. Usia lanjut akan terjadi berbagai
kemunduran pada organ tubuh.
b. Klasifikasi Lansia
Word Healty Organisation (WHO) usia lanjut meliputi:
1. Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45-59 tahun. 2. Lanjut usia (elderly) antara 60-74 tahun. 3. Lanjut usia tua (old) antara 75-90 tahun. 4. Lanjut usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun. 5. Lansia dapat diklasifikasikan setiap lanjut usia mempunyai
kelompoknya masing-masing.14
13
Deparetemn Kesehatan RI dan kelompok kerja posbindu. (Jakarta: Departemen Kesehatan RI,2005) 14https://id.scribd.com/doc/163762157/KLASIFIKASI-LANSIA dikutip pada tanggal 23.06.2016 pukul 12.00
18
c. Ciri-ciri Perubahan Fisik Lanjut Usia
1. Perubahan pada Sistem Pernafasan 2. Perubahan pada Pendengaran 3. Perubahan pada Penglihatan 4. Perubahan pada Indera Pengecap, Pembau, dan Peraba 5. Perubahan pada Sistem Syaraf 6. Perubahan Sistem Kardiovaskuler 7. Sistem Genito Urinaria 8. Sistem Endokrin/ Metabolik 9. Sistem Pencernaan 10. Sistem Muskoleskeletal 11. Sistem kulit dan Jaringan Ikat 12. Sistem reproduksi dan Kegiatan Seksual.15
Ciri-ciri pada perubahan fisik lanjut diatas tidak semua
perubahan tersebut dimiliki oleh lanjut usia.Lansia dikategorikan
sehat bukan hanya dilihat nerdasarkan keadaan atau kondisi
fisiknya saja, namun terdapat beberapa aspek diantaranya fisik,
psikis, sosial dan spritualnya.
Lansia merupakan seseorang yang mencapai umur 55 tahun
dan tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya.
Kesehatan lansia juga akan berubah sesuai dengan perubahan
tubuhnya. Perubahan lansia juga merupakan proses ilmiah terus
menerus dan berkesinambungan.
d. Perubahan Fisiologis Lansia
Meningkatnya usia, jantung dan pembuluh darah mengalami
perubahan baik struktural maupun fungsional, secara
15
http://www.binasyifa.com/039/77/25/ciri-ciri-perubahan-fisik-pada-lansia.htm dikutip pada tanggal 23.06.2016 pukul 12.02
19
umumperubahan yang disebabkan oleh penuaan berlangsung
lambat dan dengan awitan yang tidak disadari.Penurunan yang
terjadi berangsur-angsur ini sering terjadi ditandai dengan
penurunan kebutuhan darah yang teroksigenasi, namun, perubahan
yang menyertai penuaan ini menjadi lebih jelas ketika sistem
ditekan untuk meningkatkan dalam memenuhi peningkatan
kebutuhan tubuh.
1) Perubahan Struktural Pada Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer, kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, elastisitas dinding aorta menurun, katup jatung menebal dan menjadi kaku kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun seudah berumur 20 tahun, hal ini menyebkan merunnya kontraksi dan volumenya. 16
Lanjut usia, umumnya besar jantung akan sedikit
mengecil, yang paling banyak mengalami penurunan adalah
rongga bilik kiri, akibat semakin berkurangnya aktivitas, yang
juga mengalami penurunan adalah besarnya sel-sel otot jantung
hingga menyebabkan menurunnya kekuatan otot jantung.
2) Perubahan Fungsional Pada Sistem Kardiovaskuler
Prinsip perubahan fungsional terkait usia yang
dihubungkan dengan pembuluh darah secara progresif
16
Nugroho dan Marlynn E. Doenges, Rencana Asuhan Keperawatan, (Jakarta: Perpustakaan Nasional 2012), h.116
20
meningkatkan tekanan sistolik. Perubahan dalam tekanan
diastolic adalah normal, kemungkinan diakibatkan oleh
kekakuan pembuluh darah atau karena selama bertahun-tahun
menerima aliran darah bertekanan tinggi, baroreseptor yang
terletak di arkus aorta dan sinus karotis menjadi tumpul atau
kurang sensitive.
Perubahan yang jauh lebih bermakna dalam kehidupan lanjut usia adalah yang terjadi pada pembuluh darah. Proses yang disebut sebagai arteriosklerosis atau pengapuran dinding pembuluh darah dapat terjadi dimana-mana.Proses pengapuran akan belanjut menjadi proses yang menghambat aliran darah yang pada suatu saat akan menutupi pembuluh darah tadi
17.
Lansia tidak mengalami perubahan seperti
arteriosklerosis atau pengapuran dinding pembuluh darah.
Lansia yang dapat menjaga kesehatannya tidak mengalami
perubahan seperti itu. Perubahan arteriosklerosis dengan rajin
belolahraga lansia dapat terhindar dari perubahan pengapuran
tersbut.
Artreoklorosi yang sejauh ini merupakan proses patologis
paling sering memengaruhi sistem kardiovaskuler, adalah
proses penyakit yang secara umum memiliki dampak pada
semua arteri, namun, secara individual bervariasi dalam derajat
sampai berbagai area tubuh yang terpengaruh.
17
Ibid h.150
21
Artreoklorosistidak memiliki perbedaan pada orang yang masih
muda ataupun pada yang telah tua. Proses penyakit mungkin
lebih jelas pada orang yang lebih tua karena terdapat akumulasi
yang lebih besar bertahun-tahun.Penyakit aterosklorosis
terutama mempengaruhi tunika intima (bagian paling dalam)
dari arteri, yang memiliki permukaan endothelial yang halus
untuk memfasilitasi aliran darah.Stanleymengatakanpada
kondisi normal, hanya plasma darah yang melakukan kontak
dengan endothelial, sedangkan komponen seluler (misalnya
faktor koagulasi) tetap ditengah-tengah aliran darah,ketika
permukaan endothelial menjadi kasar, walaupun hanya plasma
darah yang melakukan kontak dengan endotel, maka tibul
potensi untuk terbentuknya thrombus ketika factor koagulasi
melakukan kontak dengan endothelium .
Perubahan fisiologis lansia merupakan perubahan secara
umum yang disebabkan oleh penuaan berlangsung lambat dan
dengan awitan yang tidak disadari. Perubahan lansia yang
menyertai penuaan menjadi lebih jelas ketika sistem ditekan
untuk meningkatkan keluarannya dalam memenuhi peningkatan
kebutuhan tubuh.
22
3. Hakekat Posyandu Lanjut Usia
a. Pengertian Posyandu Lansia
Wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok
lansia pemerintah telah mencenangkan pelayanan lansia melalui
beberapa jenjang. Pelayanan kesehatan ditingkat masyarakat
adalah Posyandu lansia, pelayanan lansia tingkat dasar. Posyandu
lansia memiliki arti penting. Posyandu lansia merupakan kegiatan
swadaya dan masyarakat dibidang kesehatan.
Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk
masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah
disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu dikelola dan
diselenggrakan oleh masyarakat untuk dan bersama masyarakat
dalam pembangunan kesehatandan guna memperdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarkaat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Posyandu juga
digerakkan untuk masyarakat yang ingin memperbaiki gizi dan
dapat mensejahterakan kesehatan semua masyarkata dari anak-
anak hingga lanjut usia.
b. Kegiatan-kegiatan yang ada diposyandu Lansia
Pelayanan sosialLansia selalu mengacu pada terpenuhinya
kebutuhan lanjut usia yang meliputi kebutuhan biologis,
23
psikologis, sosial intelektual, dan spiritual serta kegiatan
pengisian waktu luang, selain itu dapat bermanfaat untuk
memperpanjang usia harapan hidup dan produktivitas lanjut
usia.Kegiatan diposyandu lansia RW 006 ialah pemeriksaa
status kesehatan dan indeks masa tubuh lansia, penyuluhan
dan pemberian makanan tambahan, dan pelayanan kesehatan
atau pengobatan.
Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan
setempat seperti pemberian makanan tambahan dengan
memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lansia, selain itu
kegiatan lainnya ialah olahraga lansia seperti senam lansia.
Senam lansia dapat menyehatkan badan dan dapat
memperkuat otot-otot motorik para masyarakat lansia.
c. Tujuan Posyandu Lansia
Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar
antara lain:
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat lanjut usia, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat lanjut usia .18
18
Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. (Jakarta: Departemen Kesehatan RI,2011)
24
Posyandu mempunyai tujuan utama adalah
mensejahterakan kesehatan masyarakat lansia. Kesehatan
lansia merupakan kesehatan yang harus dipertahankan karena
kesehatan lansia merupakan kesehatan yang seharusnya
dijaga benar-benar, menjaga kesehatan tujuan dari Posyandu
adalah meningkatkan komunikasi dan meningkatkan
silaturahmi antara masyarakat.
d. Tugas-tugas Kader Posyandu
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari,
oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu
kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader sering
dikaitkan dengan pelayanan rutin di Posyandu. Kader yang
dibentuk sesuai dengan keperluan menggerakan pastisipasi
masyarakat atau sasarannya dalam program pelayanan
kesehatan.
Kader lansia mempunyai tugas sebelum Posyandu dimulai
adalah mempersiapkan untuk Posyandu lansia agar kegiatan
berjalan dengan lancar, tugas kader sebelum Posyandu dimulai
ialah mempersiapkan alat dan bahan seperti timbangan,
tensimeter, stetoskop, KMS, alat peraga, obat-obatan yang
dibutuhkan dan penambahan makanan sehat, selain itu tugas
kader sebelum Posyandu dimulai adalah mengundang dan
25
menggerakan masyakarat untuk mengundang lansia untuk
datang ke Posyandu lansi dan yang terahir membagi tugas
untuk menentukan untuk bertugas di 5 meja. Tugas kader pas
hari buka Posyandu yaitu tugas-tugas untuk melaksanakana 5
meja. 5 meja tersebut terdiri dari meja 1 yaitu pendaftaran, meja
2 melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan
darah, meja 3 pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat), meja 4
pemberian makanan sehat tambahan menurut KMS masing-
masing lansia, meja 5 pelayanan medis berupa pemeriksaan
dan pengobatan ringan.
4. Hakikat Kesehatan Mental
a. Pengertian Kesehatan Mental
Dr. Jalaluddin dalam bukunya ”Psikologi Agama” bahwa : Kesehatan mental merupakan suatu kondisi batrin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram, dan upayan untuk menemukan ketenangan batin dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara resignasi ( penyerahan diri sepenuhnya pada Tuhan).19 ”Sehat adalah sehat pribadi seseorang seutuhnya meliputi
sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial yang ketiganya tidak
dapat dipisahkan”20.
19
Wayan Kusuma http://sumber93.blogspot.co.id/2015/05/makalah-hakikat-dan-konsep.htmldikutip pada tanggal 3 April 2017 20
Mu,rifah, pendidikan kesehatan, (Jakarta : Buku Kesehatan untuk PGSD,1991), h.2
26
Kesehatan mental adalah terhindar seseorang dari gangguan dan penyakit kejiwaan, mampu menyesuaikan diri, sanggup menghadapi masalah dan kegoncangan-kegoncangan biasa, adanya keserasiaan fungsi-fungsi jiwa ( tidak ada konflik dan merasa dirinya berharga, berguna dan bahagia serta dapat menggunakan potensi yang ada padanya seoptimal mungkin21. Orang yang sedang mengalami proses perkembangan
menuju lanjut usia perlu memahami semua perubahan.
Perubahan yang barangkali yang tidak dipahami dan tidak
disadari. Lansia akan membuat seseorang akan mengalami
penurunan semua fungsi indra, lansia juga akan menurunkan
kemampuan motorik. Kesehatan mental lansia juga akan
berpengaruh pada gizi lansia.
Kesehatan mental lansia sangatlah penting untuk dijaga
oleh lansia karena kesehatan mental merupakan kesehatan
yang berkaitan dengan jiwa manusia. Kejiwaan lansia semakin
lama semakin menurun dan hal yang ditakutkan ialah
berpengaruh kepada kesehatan mental lansia, shingga mental
lansia terganggu.
b. Cara Menjaga Kesehatan Mental
Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai
adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang
saling berinteraksi satu sama lain. Lansia itu cenderung
21
Zakiah Dradjat, Islam dan Kesehatan Mental, Gunung Agung, Jakarta,1983,hal.9
27
berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum
maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia. Lansia
memasuki masa lansianya mulai dihinggapinya kondisi tidak
sehat berganda misalnya, tenaga berkurang, energi menurun,
kulit keriput, gigi makin rontok, tulang makin rapuh dan
sebagainya.
Kondisi fisik yang sudah memasuki lansia memasuki masa lansianya mengalami penurunan secara berlipat ganda, hal ini menimbulkan gangguan atau kelainan fungsi fisik, psikologis, maupun sosial, sehingga dapat menyebabkan suatu keadaan ketergantungan kepada orang lain. Kondisi fisik yang sehat, maka perlu menyelaraskan kebutuhan fisik dengan kondisi psikologis maupun sosial, sehingga mau tidak mau perlu untuk mengurangi kegiatan yang bersifat mem-forsir fisiknya.Lansia perlu mengatur cara hidupnya dengan baik, misalnya makan, tidur, istirahat, dan olahraga yang seimbang.22 Kondisi tubuh agar tetap sehat terdapat beberapa cara
untuk menjaganya, salah satunya dengan menerapkan pola
hidup sehat dalam kegiatan sehari-hari, dimana setiap harinya
harus mampu menyeimbangkan antara aktivitas dan asupan
tubuh masuk dalam tubuh kita. Kesehatan mental juga harus
dijaga apalagi yang sudah memasuki lanjut usia. Usia menua
semakin kesehatan mental akan tumbuh karena beberapa
22
Dokter Sehat http://doktersehat.com/kesehatan-jiwa-lansia/#ixzz4kcGsbS5C dikutip pada tanggal 20 Juni 2017
28
faktor yang menyebabkan kesehatan lanjut usia terganggu
mentalnya.
Kesehatan mental lanjut usia dapat dijaga dengan beberapa cara yaitu:
1. Tersenyum dan tertawa. 2. Olahraga 3. Konsumsi makanan dan minuman sehat. 4. Hindari stress. 5. Pola fikir.23
Kesehatan mental adalah terhindar seseorang dari
gangguang dan penyakit kejiwaan, mampu menyesuaikan
diri, sanggup menghadapi masalah-masalah yang dilalui.
Kesehatan mental pada lansia ini membuat perubahan yang
tidak dipahami dana tidak disadari. Ketika seseorang lansia
mengalami penurunan semua fungsi indra.
c. Prinsip-prinsip Kesehatan Mental
Prinsip-prinsip kesehatan mental dapat ditunjukan dengan
melalui hakekat dan kriteria kesehatan mental. Kondisi-kondisi
yang mempengaruhi atau menentukan hubungan antara
kesehatan mental atau kepribadian dengan aspek-aspek lainnya
yang beragam. Schenelders mengungkapkan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
23
Zakiah Daradjat,Kesehatn Mental,Gunung Agung 1975, hal.15
29
1) Prinsip Berdasarkan Hakekat Manusia a) Kesehatan mental dan penyesuaian diri tergantung
kondisi jasmani yang bailk dan integrasi organisme. b) Untuk memelihara kesehatan mental dan penyesuaian
diri, maka perilaku individu harus sesuai dengan hakikat kemanusiaanya, sebagai makhluk yang memiliki moral, intelektual, agama, emosional, dan sosial.
c) Kesehatan mental dan penyesuaian diri dapat dicapai melalui integrasi dan kontrol diri baik dalam cara berfikir, menghayal, memuaskan, keinginan, mengekspresikan perasaan, dan bertingkah laku.
d) Dalam mencapai dan memelihara kesehatan mental dan penyesuaian diri, perlu memperluas pengetahuan tentang diri sendiri (self-insight).
e) Kesehatan mental memerlukan konsep diri : pengetahuan dan sikap terhadap kondisi fisik, dan psikis diri sendiri secara sehat yang meliputi : penerimaan diri dan penghargaan terhadap status diri sendiri secara realistik atau wajar.
f) Untuk mencapai kesehatan mental dan penyesuaian diri, maka pemahaman diri (self acceptance), perlu disertai dengan upaya-upaya perbaikan diri (self improvement), dan perwujudan diri.
g) Kesetabilan mental dan penyesuaian diri yang baik dapat dicapai dengan pengembangan moral yang luhur dalam diri sendiri seperti, seperti : sikap adil, hati-hati, keteguhan hati, semangat, integrasi pribadi, rendah hati, dan kejujuran.
h) Pencapaian dan pemeliharaan kesehatan mental dan penyesuaian diri bergantung pada penanaman dan pengembangan kebiasaan yang baik (good habits).
i) Kesetabilan mental dan penyesuaian diri menuntut adanya kemampuan melakukan perubahan sesuai dengan keadaan (kondisi lingkungan) dan kepribadian.
j) Kesehatan mental dan penyesuaian diri memerlukan uasaha yang terus menerus untuk mencapai kematangan berpikir, mengambil keputusan, mengekspresikan emosi, dan melakukan tindakan.
k) Kesehatan mental dan penyesuaian diri dapat dicapai dengan belajar mengatasi konflik dan fristasi serta ketegangan-ketegangan secara efektif.
30
2) Prinsip Berdasarkan pada Hubungan Manusia dengan Lingkungan
a) Kesehatan mental dan penyesuaian diri tergantung pada antar pribadi yang harmonis, terutama dalam kehidupan keluarga.
b) Penyesuaian diri baik dan ketenangan batin tergantung pada kepuasan dalam bekerja.
c) Kesehatan mental dan peneysuaian diri dicapai dengan sikap yang realisti, termasuk penerimaan terhadap kenyataan secara sehat dan objektif.
3) Prinsip berdasarkan pada Hubungan Manusia dengan Tuhan a) Kesetabikan mental tercapai dengan perkembangan
kesadaran terhadap sesuatu yang lebih luhur daripada dirinya sendiri tempat ia bergantung : Allah SWT.
b) Kesehatan mental dan ketenangan batin (equanimity) dicapai dengan kegiatan yang tetap dan teratur dalam hubungan manusia dengan Tuhan, seperti melalui shalat dan berdoa.24
Prinsip kesehatan mental dapat ditunjukan dengan
melalui hakekat dan kriteria kesehatan mental. Prinsip-prinsip
kesehatan mental juga dapat didasarkan pada beberapa
kategori seperti hakekat manusia sebagai organisme, hubungan
manusia dengan lingkungan, dan hubungan manusia dengan
Tuhan.
d. Faktor-faktor Kesehatan Mental
Kesehatan mental secara langsung maupun tidak
langsung dipengaruhi juga oleh faktor biologis yang sangat
berpengaruh terhadap kesehatan mental diantaranya otak,
sistem endokrin, genetik, sensorik. Kesehatan mental
24
Syaeful Azizi https://blog.uad.ac.id/syaeful1300001097/2015/01/13/kesehatan-mental/dikutip pada tanggal 3 April 12.36
31
merupakan suatu komponen mayor dari keberhasilan proses
menua bersama dengan fisik pendapatan yang akudet dan
support siste yang akudet ( keluarga, teman, kegiatan agama,
dan tetangga).
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental : 1) Pertama-tama perubahan fisik khususnya organ
perasa. 2) Kesehatan umum 3) Tingkat pendidikan 4) Hereditas 5) Lingkungan 25
Kesehatan mental secara langsung dan tidak langsung
dipengaruhi juga oleh faktor biologis yang sangat berpengaruh
terhadap kesehatan mental diantaranya sistem otak, sistem
endorin, genetik, dan sensorik.
B. Kajian Hasil Peneliti yang Relevan
Kajian yang relevan dengan study ini yang berjudul “Peran
Posyandu Dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Di
Dusun Karangwatu, Desa Pucungrejo, Kecamatan Muntilan,
Kabupaten Magelang. “Diterbitkan oleh Universitas Negeri
Yogyakarta, sebuah skripsi yang ditulis oleh Devi Punikasari”.26
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Posyandu
merupakan upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar dan
25
http://radiefwisnu.blogspot.co.id.2012/08/kesehatan-mental-pada-lansia-lanjut-usia.html dikutip pada tanggal 05 Mei 2017. 11.45 26.http://eprints.uny.ac.id/22087/1/Skripsi%20Devi%20Punikasari.pdf dikutip pada tanggal 22.06.2016. 12.36
32
peningkatan status gizi masyarakat. Posyandu merupakan bagian
dari pembangunan untuk mencapai keluarga kecil, bahagia dan
sejahtera, dilaksanakan oleh keluarga bersama dengan masyarakat
dibawah bimbingan petugas kesehatan dari Puskesmas
setempat.Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan
perpaduan antara pos KB (Keluarga Berencana), pos imunisasi, pos
timbang, pos vaksunasi dan pos kesehatan desa. Posyandu telah
memainkan peranan penting dalam melakukan mobilitas
masyarakat terutama dikalangan bawah untuk ikut serta dalam
program-program kesehatan masyarakat.
Persamaan penelitian yang peneliti teliti yang ditulis oleh Devi
Punikasari ialah meneliti pengelolaan pada sebuah posyandu
lansia.Meliputi perencanaan, pengorganisasian,penggerakan dan
pengawasan.
Perbedaannya ialah yang diteliti oleh Devi Punikasari
merupakan peran dari posyandu tersebut untuk kesehatan lansia
yang ada di Dusun Karangwatu kabupaten Magelang.
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Khusus Penelitian
Peneliti ini dalam melakukan penelitian ini bertujuan untuk
medeskripsikan tentang Pengelolaan Kegiatan Posyandu Lansia Untuk
Menciptakan Kesehatan Mental Masyarakat Lanjut Usia di Posyandu
Lansia Dahlia RW 006 Kelurahan Papanggo.
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini akan mengkaji dan mendeskripsikan tentang
“Pengelolaan Kegiatan Posyandu Lansia Untuk Menciptakan Kesehatan
Mental Masyarakat Lanjut Usia di Posyandu Lansia”. Peneliti ini
menggunakan pendekatan berparadigma deskriptif kualitatif, ditinjau dari
jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif.
Penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistic (menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan), sehingga penelitian kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variable penelitian, tetapi keseluruhan situasi soisal yang diteliti yang meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor) dan aktivitas(activity) yang berinteraksi secara sinergis.27
Pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang penelitiannya
berdasarkan dengan situasi yang peneliti teliti. Penelitian kualitatif
akan menetapkan penelitiannya tidak hanya berpacu berdasarkan
27
Sugiyono, MetodePenelitianPendidikan, PendekatanKuantitatifKualitatifdan R&D, ( Bandung: Alfabeta, 2013),
hal.285
34
variabel penelitian tetapi keseluruhan berdasarkan tempat, pelaku,
dan aktifitas yang berinteraksi dengan peneliti secara
langsung.“Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati”.28
Penelitian ini, peneliti melakukan wawancara langsung atau
tatap muka dengan ketua pengelola Posyandu Lansia di RW 006
Kelurahan Papanggo, penanggung jawab program Posyandu lansia,
dan masyarakat lansia yang rutin mengikuti kegiatan di Posyandu
lansia Papanggo RW 006.
Penelitian deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi pada masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga tergambar ciri, karakter, sifat, dan model dari fenomena tersebut.29 Pendekatan di atas dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa
pendekatan deskriptif kualitatif adalah unutk menggambarkan
secara mendalam mengenai segala perubahan yang terjadi pada
seeseorang yang telah berusia lanjut, dimana sering mengalami
berbagai penyakit, serta pandangan masyarakat mengenai lansia
yang dianggap sebagai seseorang yang tidak berguna karena
28
Anan Sutisna, Metode Penelitian Pendidikan Tinjauan Praktis Bagi Peneliti Pemula,(Jakarta:FIP Press,2012),h.65 29
Prof.Dr.H. Wina Sanjaya, M.Pd, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode, dan Prosedur, h.47
35
dianggap tenaganya dianggap sudah tidak bisa digunakan lagi
untuk mensejahterakan hidupnya. Lansia sebagai manusia ciptaan
Tuhan dan merupakan makhluk sosial tetap sehat agar mampu
mensejahterakan dirinya dan tetap produktif hidupnya. Hak yang
dimilikinya perlu diadakannya pelayanan kesehatan yang layak bagi
para masyarakat lansia untuk mempertahankan kesehatannya,
karena kesehatan lansia merupakan kesejahteraan bagi hidupnya.
C. Latar Penelitian (Tempat dan Waktu)
Penelitian ini dilakukan di kantor RW 006 Kelurahan
Papanggo, yang beralamat di Jl. BismaTimur II Papanggo
Kelurahan Papanggo Kecamatan Tanjung Priok , Jakarta Utara.
D. Metode Penelitian
“Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk
memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan”.30
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif, dimana peneliti mendeskripsikan mengenai
penerapanpengelolaan kegiatan Posyandu lansia untuk
menciptakan kesehatan mental lansia.
30
Anan Sutisna, Metode Penelitian Tinjauan Praktis Bagi Peneliti Pemula,(Jakarta: FIP Press,2012),h.21
36
E. Data dan Sumber Data
Data dansumber data yang didapat oleh peneliti berasal dari
data primer dan data sekunder seperti di bawah ini:
1. Data Primer
Peneliti mendapatkan data primer dengan menggunakan
instrument penelitian berupa pedoman wawancara. Data primer
diperoleh dari hasil wawancara dengan warga masyarakat
Posyandu RW 006.
2. Data Sekunder
Data Sekunder diperoleh dari study kepustakaan baik yang
berasal dari buku, media massa, media internet, maupun
dokumentasi kegiatan ( foto kegiatan).
F. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam suatu penelitian merupakan suatu
prosedur. Perolehan data yang tepat dan sesuai perlu penyusunan
jenis instrumen yang akan digunakan selama proses penelitian
berlangsung. Pengumpulan data dalam penelitian survei ini
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Mengurus perizinan melakukan penelitian dan pengambilan data.
2. Menyusun pedoman observasi wawancara
3. Melakukan kelayakan instrumen kepada Dosen Pembimbing
37
4. Melakukan pengamatan dan wawancara dengan beberapa
narasumber (lansia) dan pengelola posyandu lansia.
5. Menganalisis data, dengan melalui tiga tahapan yaitu mereduksi
data, mendisplay data, dan verivikasi dan penarikan kesimpulan.
Data yang dianalisis berasala dari seluruh data yang diperoleh
selama proses penelitian berlangsung seperti catatan lapangan,
hasil wawancara dan dokumentasi.
Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan selama
proses penelitian berjalan guna memperoleh data atau informan
yang dibutuhkan oleh peneliti. Instrumen penelitian bisa berupa
pedoman observasi, pedoman wawancara, dan angket. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang
disertai dengan pedoman wawancara.
Langkah-langkah yang digunakan dalam pengumpulan data
adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan melibatkan
semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau,
perasa) untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam
penelitian. Peneliti melakukan pengamatan terhadap suatu objek
38
yang akan diteliti baik. Peneliti melakukan pengamatan di Posyandu
RW 006.
2. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Wawancara yang
dilakukan oleh peneliti adalah wawancara terstruktur, oleh karena
itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah
menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan
tertulis yang alternative jawabannya pun telah disiapkan.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau
dokumen yang ada pada responden atau tempat, dimana
responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-hari.
Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat,
catatan harian, foto kegiatan.
G. Analisis Data
“Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terusmenerus sampai tuntas. Sehingga datanya
jenuh.
39
Langkah-langkah analisis ditunjukkan sebagai berikut“:31
1. Tahap Reduksi Data
Reduksi data bukanlah sesuatu yang terpisah dari analisis ,ia
merupakan bagian dari analisis. Data yang diperoleh dilapangan
jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan
rinci. Peneliti harus memilih hal-hal pokok yang didapat dari hasil
pengamatan terhadap objek yang diteliti yaitu informan yang benar-
benar paham dengan situasi dan keadaan di warga masyarakat
lanjut usia di Posyandu RW 006.
2. TahapPenyajian Data
Tahap penyajian data , langkah berikutnya mendisplaykan
data atau penyajian data. Penyajian data adalah proses
pengumpulan informasi yang disusun berdasarkan kategori atau
pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan. Penyajian data
dalam penelitian kualitatif biasa dilakukan dalam bentuk: uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya,
maka peneliti setelah mendapatkan data dan informasi hasil
pengamatan, maka peneliti menyajikan data yang sudah didapatkan
mengenai hasil pengamatan, yaitu berupa hasil catatan lapangan
dan hasil wawancara.
31
Eko Danu Agustinova, MemahamiMetodePenelitianKualitatif, Yogyakarta, Calpulis, 2015, hal.64-68
40
3. Tahap Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan/ verifikasi merupakan proses
perumusan makna dari hasil penelitian yang diungkapkan dengan
kalimat yang singkat padat dan mudah difahami, serta dilakukan
dengan cara berulang kali melakukan peninjauan mengenai
kebenaran dari penyimpulan itu, khususnya berkaitan dengan
relevansi dan konsistensinya terhadap judul, tujuan, dan perumusan
masalah yang ada, pada pengambilan keputusan ini peneliti
mendalami makna yang diperoleh dari data atau informasi yang
diperlukan kedalam suatu kesimpulan terhadap pengelolaan
kegiatan Posyandu Lansia.
H. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data
Data dan informasi yang telah didapatkan akan diuji tingkat
keabsahannya melalui derajat kepercayaan, mengetahui derajat
kepercayaan data dan informasi yang didapatkan, peneliti akan
menggunakan teknik triangulasi yang menurut Sugiyono adalah
“teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah
ada”.32
32
Sugiyono,Memahami Penelitian Kualitatif,(Bandung:Alfabeta,2014), hal 241
41
Observasi
Gambar. 3.1Teknik pengumpulan data
Wawancara Dokumentasi
Sumber Data Sama
42
BAB IV
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Hasil pengumpulan informasi yang diperolah di lapangan
deskripsi data yang diperoleh dalam penelitian ini menjelaskan dan
menggambarkan pengelolaan kegiatan posyandu lansia untuk
menciptakan kesehatan mental masyarakat lanjut usia di RW 006
kelurahan papanggo Jakarta Utara, mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
1. Gambaran Umum Program Posyandu Lansia RW 006
Papanggo
Wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok
lansia, pemerintah telah mencenangkan pelayanan lansia melalui
beberapa jenjang. Pelayanan kesehatan ditingkatkan masyarakat
adalah Posyandu lansia. Pelayanan kesehatan ditingkat masyarakat,
Posyandu lansia memilki arti penting. Posyandu lansia merupakan
kegiatan swadaya dan masyarakt dibidang kesehatan.
Posyandu lansia adalah suatu forum komunikasi alih teknologi
dan pelayanan bimbingan kesehatan masyarakat oleh dan pelayanan
bimbingan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang
mempunyai nilai starategis dalam mengembangkan sumberdaya
manusia sejak dini. Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya
43
kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk oleh
masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan masyarakat itu
sendiri, khususnya penduduklanjut usia. UKBM adalah wahana
pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar
kebutuhanmasyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama
masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sekot
dan lembaga terkait lainnya.
Posyandu lansia yang merupakan salah satu program yang
diterapkan di Kelurahan Papanggo ini bertujuan untuk
mensejahterakan para masyarakat lanjut usia di daerah Kelurahan
Papanggo dengan memberikan berbagai informasi kesehatan dan
kegiatan-kegiatan yang dapat menyehatkan dan mensejahterakan
masyarakat lansia. Penyelenggra setiap kegiatan yang diterapkan di
posyandu lansia RW 006 dilakukan oleh pengelola Posyandu lanjut
usia itu sendiri yang bekerja sama dengan Puskesmas, hal ini
bertujuan agar informasi yang diberikan maupun informasi yang
diterima oleh lansia merupakan informasi yang menerapkannya.
Kegiatan yang dilakukan di posyandu lansia RW 006 sebagai
pelayanan kesehatan lanjut usia diantaranya :
1. Senam Lansia yang diadakan setiap minggunya
2. Pemeriksaan Kesehatan setiap bulan
3. Penyuluhan kesehatan
44
Visi dan Misi Posyandu Lansia RW 006
Visi
Mensejahterakan lansia agar kesehatan lansia tetap terjaga.
Misi
Memberdayakan lanjut usia untuk mewujudkan lanjut usia yang
sehat, mandiri aktif dan produktif selama mungkin
45
Struktur Organisasi Posyandu Lansia RW 006
Papanggo, Jakarta Utara
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Posyandu Lansia
Ketua Posyandu
Siti Nurjannah
Wakil Posyandu
Hartati
Sekertaris
Dyah Haryanti
Bendahara
Sarmi
Anggota
1. Wasriah 3. Rahayu 6. Lilis Suherni
2. Suteni 4. Bpk. Tohir
3. Bpk. Salim 5. Sarmi 7. Rodiatun
46
2. Pengelolaan Kegiatan Posyandu Lansia di Kelurahan
Papanggo RW 006 Jakarta Utara
Peneliti melakukan penelitian terhadap subyek-subyek yang
terlibat dalam program kegiatan Posyandu Lansia Jakarta Utara,
berikut ini merupakan penyajian data hasil penelitian. Proses
pengumpulan data peneliti melakukan proses pemilihan atau
reduksi data yang kemudian disajikan dalam bentuk hasil
penelitian.
Tugas dan fungsi tersebut denganakan berjalan baik, maka
diperlukan adanya manajemen program kegiatan yang baik pula.
Posyandu Lansia Kelurahan Papanggo Jakarta Utara RW 006
dalam mengelola/ melaksanakan program pembinaanyang telah
memenuhi fungsi-fungsi manajemen. Program pengelolaan dalam
pengelolaan program kegiatan posyandu lansia dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsinya. Penelitian ini
pengelolaan program kegiatan posyandu lansia di Keluraha
Papanggo Jakarta Utara RW 006 terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
47
B. Temuan Peneliti
1. Perencanaan Program
a. Latar Belakang Mendirikan Posyandu
Latar belakang mendirikan Posyandu Lansia di RW 006
ini adalah agar para masyarakat lansia bisa menikmati masa
lansianya dengan kondisi tubuh yang sehat dan supaya di RW
006 ini lebih peduli lagi dengan kesehatan masyarakat lansia
dengan adanya Posyandu Lansia di RW 006 ini.
b. Tujuan Mendirikan Posyandu Lansia
Tujuan dari mendirikan Posyandu Lansia adalah untuk
memberitahukan kepada lansia betapa pentingnya kesehatan di
masa lanjut usia dan supaya lansia dapat menjaga
kesehatannya.
c. Sosialisasi Posyandu
Pengelola mensosialisasikan tentang Posyandu lansia ini
dengan menyebar surat undangan, menyebarkan melalu acara
kegiatan lain seperti diacara pengajian ibu-ibu dan arisan ibu-
ibu.Kader Posyandu lansia datang langsung kerumah lansia
untuk menjemput lansia agar dapat mengikuti kegiatan
Posyandu lansia tersebut.
Surat undangan untuk kegiatan posyandu lansia,
masyarakat lansia menjadi tahu bahwa adanya posyandu lansia
48
di RW 006 dan masyarakat lansia menjadi banyak yang datang
ke Posyandu lansia.
2. Pengorganisasian
a. Anggaran Posyandu
Anggaran penyelenggara kegiatan Posyandu Lansia di
Kelurahan Papanggo RW 006 Jakarta Utara berasal dari iuran
senam masyakarat lansia pihak kelurahan.
b. Layanan yang di Berikan Posyandu
Hasil wawancara yang diperoleh oleh peneliti mengenai
pelayanan Posyandu adalah kegiatan yang dilakukan di
Posyandu lansia Kelurahan Papanggo RW 006 Jakarta Utara
ialah pelayananya sudah melengkapi untuk menangani
kesehatan lansia.
c. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di Posyandu lansia
belum lengkap, belum lagi ada alat yang rusak karena sudah
keseringan dipakai, untuk mengantisipasi kedepannya, agar
fasillitas dan kenyamanan Posyandu lansia ini mencapai 100%
maka perlu diadakannya peningkatan penyediaan fasilitas yang
sesuai dengan kebutuhan para lansia yag datang, terutama
untuk kebutuhan kesehatan mental lansia. Sarana dan
prasarana yang ada di Posyandu Lansia RW 006 diantaranya :
49
1. Kantor pengelola
2. Aula serbaguna
3. Lapangan
4. Tempat pemeriksaan
d. Media yang digunakan
Media yang digunakan untuk menjaga kesehatan mental
lansia ialah baru dengan media senam lansia yang diadakan
setiap minggunya.
3. Pelaksanaan
a. Upaya Dalam Menumbuhkan Minat Lansia
Masyarakat lansia untuk berkunjung ke Posyandu lansia
merupakan cara yang tidak mudahdilakukan, karena setiap
lansia saat ini cuek akan kesehatan yang dimilikinya.
b. Agenda Kegiatan Posyandu
Kegiatan yang ada di Posyandu lansia hanya dilakukan
sebulan sekali, kecuali senam lansia yang dilakukan setiap
minggu sekali.
c. Motivasi Pengelola
Motivasi pengelola mengadakan Posyandu lansia ini
ialah mempererat silaturahmi dan bersama-sama menjaga
kesehatan dilanjut usia ini.
50
4. Pengawasan
a. Proses pengawasan
Proses pengawasan yang ada di Posyandu lansia ini
adalah kegiatan Posyandu yang dilaksanakan di lapangan
adalah kegiatan untuk menciptakan kesehatan mental lanjut
usia. Pengawasan yang didalamnya terdapat penyuluhan dan
olahraga lansia untuk menciptakan kesehatan mental lansia.
Kendala proses dalam pengelolaan kegiatan di Posyandu ini
adalah kurangnya prasarana dan dana sehingga ini menjadi
kendala untuk melaksanakan kegiatan. Pengawasan yang
dilaksanakan secara teratur dapat meningkatkan motivasi
bagi para lanjut usia maupun semua pengelola di Posyandu
lansia tersebut, begitu penuturan dari Ibu Nurjannah selaku
ketua pengelola di Posyandu lansia.
C. Pembahasan
Hasil temuan penelitian kemudian dihubungkan
dengan teori yang releva. Tujuan justifikasi teori adalah agar
data atau informasi yang diperolah dari hasil wawancara,
pengamatan langsung (observasi), dan dokumentasi
mengenai pengelolaan kegiatan posyandu lansia untuk
menciptakan kesehatan mental masyarakat lanjut usia di
RW 006 Kelurahan Papanggo Jakarta Utara dan relevan
51
teori yang ada. Temuan yang terkait dengan keseimbangan
teori, peneliti melihat temuan pada beberapa indikator
dalam pengelolaan program diantaranya :
1. Perencanaan
Perencanaaan dalam pengelolaan kegiatan posyandu
lansia di RW 006 Kelurahan Papanggo terdiri dari :
a. Latar Belakang Mendirikan Posyandu
Latar belakang mendirikan Posyandu Lansia di RW
006 ini adalah agar para masyarakat lansia bisa menikmati
masa lansianya dengan kondisi tubuh yang sehat dan
supaya di RW 006 ini lebih peduli lagi dengan kesehatan
masyrakat lansia dengan adanya Posyandu Lansia di RW
006 ini.
b. Tujuan Mendirikan Posyandu Lansia
Tujuan dari mendirikan Posyandu Lansia adalah untuk
memberitahukan kepada lansia betapa pentingnya
kesehatan di masa lanjut usia dan supaya lansia dapat
menjaga kesehatannya.
c. Sosialisasi Posyandu
Sosialisasikan merupakan cara yang tidak mudah
dilakukan oleh semua pengelola, terutama pengelolaan
dalam Posyandu lansia ini. Pengelola mensosialisasikan
52
tentang Posyandu lansia ini dengan menyebar surat
undangan, menyebarkan melalu acara kegiatan lain seperti
diacara pengajian ibu-ibu dan arisan ibu-ibu dan jika
masyarakat lansia belum ada yang mendapatkan undangan
atau tidak ikut acara pengajian dan arisan pengelola juga
mensosialisasikan melalui speaker disetiap RT yang ada di
RW 006 Keluarahan Papanggo tersebut, terkadang para
kader menjemput langsung ke rumah lansia agar dapat
mengikuti kegiatan di Posyandu lansia tersebut.
2. Pengorganisasian
a. Anggaran Posyandu
Hasil penelitian yang didapat dana Posyandu lansia di
RW 006 tersebut pertama dari dana pribadi, yang dimaksud
dana pribadi disini adalah dana dari iuran pengelola
Posyandu lansia di RW 006 untuk membeli alat-alat yang
diperlukan. Dana pribadi dana yang didapat juga dari iuran
senam lansia yang diadakan setiap minggunya dan sudah
beberapa saat ini ada dana tambahan yaitu dana dari
pembayaran pengecekkan gla darah, asam urat dan
kolesterol, lalu pengelola Posyandu lansia mengajukan dan
kepada pihak kelurahan untuk membeli alat-alat yang belum
kebeli di posyandu lansia tersebut dan untuk memberikan
53
makanan sehat setiap bulannya kepada masyarakat lansia
saat mengikuti kegiatan di Posyandu lansia RW 006 ini.
b. Layanan yang di Berikan Posyandu
Hasil wawancara yang diperoleh oleh peneliti mengenai
pelayanan Posyandu adalah kegiatan yang dilakukan di
Posyandu lansia Kelurahan Papanggo RW 006 Jakarta
Utara ialah pelayananya sudah melengkapi untuk
menangani kesehatan lansia. Layanan yang diberika di
Posyandu lansia RW 006 ini seperti registrasi, pengukuran
tinggi badan, penimbangan, tensi darah dan jika ingin
mengecek gula darah, kolesterol, dan asam urat akan
dikenakan biaya lagi.
c. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di Posyandu lansia
belum lengkap, belum lagi ada alat yang rusak karena
sudah keseringan dipakai, untuk mengantisipasi
kedepannya, agar fasillitas dan kenyamanan Posyandu
lansia ini mencapai 100% maka perlu diadakannya
peningkatan penyediaan fasilitas yang sesuai dengan
kebutuhan para lansia yang datang, terutama untuk
kebutuhan kesehatan mental lansia.
54
d. Media yang digunakan
Hasil wawancara peneliti oleh ketua dan wakil pengelola
Posyandu mengenai media yang digunakan untuk menjaga
kesehatan mental lansia ialah baru dengan media senam
lansia yang diadakan setiap minggunya. Pengelola memilih
senam lansia sebagai media untuk menjaga kesehatan
mental karena lansia akan mengalami perubahan dan
perkembangan pada tubuhnya secara alamiah dan biologis,
namun pada diri lansia perubahan dan perkembangan yang
dialaminya merupakan sebuah penurunan fungsi organ,
baik itu tulang, otot maupun sendi, namun bukan berarti
dengan perubahan yang cenderung menurun ini,
menyebabkan para lansia hanya pasrah, justru para lansia
harus tetap memperjuangkan dirinya untuk tetap sehat dan
berproduktif dalam kehidupannya.
a. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pada Posyandu lansia di RW
006 Keluarahan Papanggo Jakarta Utara dilakukan oleh
ketua pengelola yaitu Ibu Siti Nurjannah, pelaksanaan
dilakukan dengan pendekatan melalui surat undangan,
mensosialisasikan ke ibu-ibu pengajian dan arisan.
55
Sarana prasarana di Posyandu lansia ini belum
begitu lengkap dan belum ada mitra yang ingin bekerjasama
dalam pengelolaan posyandu ini.
Kegiatan pengelola di Posyandu lansia ini untuk
menciptkaan kesehatan mental adalah mengadakan
kegiatan olahraga, memberi penyuluhan tentang kesehatan
pada lanjut usia, mengadakan tes asam urat dan kolesterol.
b. Pengawasan
Hasil penelitian, pengawasan yang dilakukan oleh
pengelola Posyandu lansia RW 006 adalah dengan
memantau secara langsung kegiatan yang sedang
berjalan.Pengawasan dilaksanakan untuk mendaptkan
informasi mengenai berjalannya program kegiatan tersebut,
kegiatan penyuluhan dan olahraga lansia dilakukan secara
rutin oleh Posyandu lansia untuk menciptakan kesehatan
mental lansia. Hasil dari penyuluhan dan olahraga proses
pelaksanaan kegiatan tersebut akan dibahas saat evaluasi
saat berjalnnya kegiatan tersebut, kegiatan apa yang belum
terlaksana serta solusi untuk kedepannya, dengan adanya
kegiatan pengawasan-pengawasan kegiatan di Posyandu
lansia diharapkan untuk kegiatan selanjutnya dapat berjalan
lebih baik.
56
Hasil yang diperoleh peneliti di Posyandu lansia RW
006 Papanggo Jakarta Utara, dapat disimpulkan bahwa
proses pengelolaan di Posyandu lansia berjalan dengan
baik dan sesuai dengan yang telah direncanakan dapat
dilihat dengan program kegiatan yang masih berjalan
sampai sekarang walaupun masih ada aspek-aspek dalam
pengelolaan yang masih perlu diperbaiki agar hasil untuk
kedepannya menjadi lebih baik.
57
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian yang peneliti kemukakan dalam bab IV, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kesehatan merupakan hak azazi pada seriap makhluk
hidup, semua makhluk hidup akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi secara biologis dalam tubuhnya. Manusia
akan melalui beberapaafase dalam kehidupannya mulai dari mereka
dalam kandungan, masa bayi, anak-anak, remaja, dewasa tua hingga
lansia. Fase usia lanjut, dimana perubahan-perubahan yang terjadi
cenderung engalami penurunan fungsi dari berbagai organ di dalam diri,
sehingga menyebabkan orang-orang pada fase usia lanjut rentan dengan
berbagai penyakit baik yang berasal dari dalam tubuh maupun dari luar
tubuhnya.aPemerintah telah menetapkan pembinaan bagi para lansia
dari segi kesehatan dan kesejahteraan, karena masyarakat lanjut usia
juga memiliki hak untuk hidup sehat.pPembinaan tersebut diberikan
kepada kaum lansia demi menunjang kesejahteraan hidupnya, baik dari
segi fisik, psikologis, sosial,budaya, dan ekonomi.
Kesehatan mental lansia dapat dilihat dari fisik,psikis, sosial dan
spiritualnya. Analisis dan pembahasan hasil penelitian yang telah
dipaparkan dapat ditarik kesimpulan hal-hal sebagai berikut :
58
A. Perencanaan
Program posyandu adalah satu fungsi manajemen yang harus
dilalui sebelum melaksanakan kegiatan. Penjelasan yang telah
diuraikan bahwa perencanaan program kegiatan posyandu lansia
yang telah dilakukan adalah sudah sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan didalamnya terdiri dari latar belakang mendirikan
Posyandu lansia, visi dan misi posyandu, tujuan mendirikan
posyandu, dan mensosialisasikan posyandu lansia kepada
masyarakat lansia. Tahapan perencanaan program kegiatan
posyandu lansia dapat dilaksanakan sesuai dengan tahapan yang
telah direncakan sebelumnya.
B. Pengorganisasian
Alat untuk mencapai tujuan yang efektif.Hasil penelitian di
Posyandu lansia RW 006 pengorganisasian terdiri dari dana atau
anggran, layanan yang diberikan Posyandu, sarana dan
prasarana,dan media yang digunakan posyandu untuk
menciptakan kesehatan mental masyarakt lanjut usia.
C. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan posyandu lansia di RW 006 dapat
berjalan efektif diperlukan arahan dari ketua
pengelola.Posyandu lansia Kelurahan Papanggo Jakarta Utara
bentuk pelaksanaannya sebagai penanggungjawab atas semua
59
terlaksananya seluruh program kegiatan yang berada di
Posyandu. Pelaksanaannya dengan cara menyebar undangan
kemasyarakat lansia, mensosialisasikan ke pengajian dan
arisan.
D. Pengawasan
Pengawasan untuk mengatur kegiatan, agar kegiatan-
kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana serta untuk dapat
mencari jalan keluar atau pemecahan masalah apabila terjadi
hambatan dalam pelaksanaan kegiatan yaitu pemantauan terhadap
pelaksanaannya program kegiatan tersebut untuk mengetahui
apakah kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
B. IMPLIKASI
Implikasi dari penelitian tentang Pengelolaan Kegiatan Posyandu
Lansia Untuk Menciptakan Kesehatan Mental Masyarakat Lanjut Usia Di
Posyandu RW 006 Kelurahan Papanggo Jakarta Utara yaitu, agar
manajemen pengelolaan lansia lebih baik lagi maka perlu dilakukan
pencatatan yang lebih menyuluh kesegala aspek. Pencatatan harus
secara rutin dilakukan supaya terlihat point mana target yang telah
tercapai dan target yang belum tercapai sehingga dapat diambil langkah
penyelesaian. Partisipasi peserta program agar meningkat maka perlu
adanya kerjasama antara pengelola dengan masyarakat serta peserta
dalam meningkatkan sarana dan prasarana di pelayanan posyandu lebih
60
baik lagi dan benar-benar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
lansia.
C. SARAN
Kegiatan mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitu pula dalam
penelitian mengenai kegiatan posyandu lansia untuk menciptakan
kesehatan mental lansia saat ini.Kegiatan yang dilakukan harus membuat
sebuah memperhatikan dan mengatur segala sesuatu mulai dari
pelaksanaa, pemberian informasi dan dampak bagi lansia itu sendiri.
Kegiatan pengelola menginformasikannya kepada setiap
perwakilan RT, serta mengedarkan surat pemberitahuan mengenai
pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan, untuk bekerjasama dengan
mitra lain pengelola harus rajin-rajin mensosialisasikan bahwa adanya
posyandu lansia di RW 006 Kelurahan Papanggo dan meminta bantuan
kepada pihak Keluarahan papanggo juga.
61
DAFTAR PUSTAKA
` Sumber Buku
Agustinova,Danu Eko.2015. Memahami Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. (Yogyakarta : Calpulis).
Anan Sutisna. Metode Penelitian Pendidikan Tinjauan Praktis Bagi Peneliti
Pemula,(Jakarta: FIP Press,2012) Herdiansyah, Haris. 2015. Metodologi Peneltian Kualitatif. (Jakarta: Salemba
Humanika). Kementerian Kesehatan RI 2011, Pedoman Umum Pengelolaan
Posyandu.Jakarta Manullang, M. 2006. Dasar-Dasar Manajemen. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press). Mu,rifah, pendidikan kesehatan, (Jakarta : Buku Kesehatan untuk
PGSD,1991) Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif
Kualitati dan R & D. (Bandung: Alfabeta). Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode, dan Prosedur, Zakiah Dradjat, Islam dan Kesehatan Mental, Gunung Agung, Jakarta,1983,
62
Sumber Internet Bina Syifa.Ciri-ciri \perubahan Fisik Pada Lansia.23 Juni
2016.http://www.binasyifa.com/039/77/25/ciri-ciri-perubahan-fisik-pada-lansia.html
Devi,Punikasari. Peran Posyandu Dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Di Dusun Karangwatu, DesaPucungrejo, KecamatanMuntilan, Kabupaten Magelang. 23 Juni 2016.http://eprints.uny.ac.id/22087/1/Skripsi%20Devi%20Punikasari.pdf
Dokter,Sehat. Kesehatan Jiwa Lansia. 20 Juni 2017 http://doktersehat.com/kesehatan-jiwa-lansia/#ixzz4kcGsbS5C
Orami.Pengertian Olahraga Menurut Para Ahli.22 Juni
2016.http://pengertiandefinisi.com/pengertian-olahraga-menurut-
pendapat-para-ahli/
Radief,Wisnu. Kesehatan Mental Pada Lansia. 05 Mei 2017
http://radiefwisnu.blogspot.co.id.2012/08/kesehatan-mental-pada-
lansia-lanjut-usia.html
Setiawandimas, Definisi Pelatihan. 27 Mei2016
http://definisimu.blogspot.co.id/2012/08/definisipelatihan.html
Syaeful, Azizi. Kesehatan Mental 03 April 2017 https://blog.uad.ac.id/syaeful1300001097/2015/01/13/kesehatan-
mental/
Wayan, Kusuma. Makalah hakikat dan konsep lansia. 3 April 2017
http://sumber93.blogspot.co.id/2015/05/makalah-hakikat-dan-
konsep.html
Wiwing, Setiyono. Lanjut Usia.07 Juni 2016. http://lpkeperawatan.blogspot.co.id/2013/12/lanjut-usia-lansia.html#.V1ZhrJF97IU
63
LAMPIRAN
64
Kisi-kisi Instrumen Wawancara
”Pengelolaan Kegiatan Posyandu Lansia Untuk Menciptakan Kesehatan Mental Masyarakat Lanjut Di
Posyandu Dahlia RW 006 Kelurahan Papanggo Jakarta Utara”
Kisi-kisi Instrumen Wawawncara Penelitian Untuk Pengelola di Posyandu Lansia
Variabel Indikator Deskriptor Metode Narasumber No. Item
Pengelola Posyandu Lansia
1. Perencanaan 1.1 Latar belakang mendirikan Posyandu
1.2 Visi, misi Posyandu
1.3 Tujuan mendirikan Posyandu
1.4 Sosialisasi Posyandu
1.1 Observasi 1.2 Wawancara 1.3 Dokumentasi
1.1 Pengelola Posyandu Lansia
1 2 3 4,5
65
2. Pengorganisasian 2.1 Data atau anggaran Posyandu
2.2 Layanan yang di berikan Posyandu
2.3 Sarana dan prasarana Posyandu
2.4 Media yang digunakan di Posyandu
2.5 Struktur Organisasi Posyandu
2.1 Observasi 2.2 Wawancara 2.3 Dokumentasi
2.1 Pengelola Posyandu Lansia
6 7, 8 9 10 11
66
3 Pelaksanaan 3.1 Upaya dalam menumbuhkan minat lansia untuk menjaga kesehatan
3.2 Upaya dalam mengadakana pelayanan kesehatan
3.3 Agenda kegiatan di Posyandu
3.4 Motivasi pengelola
3.5 Partisipasi masyarakat dalam Posyandu Lansia setiap kegiatan yang diselenggarakan.
3.1 Observasi 3.2 Wawancara 3.3 Dokumentasi
3.1 Pengelola Posyandu Lansia
12,13,14 15 16 17 18
4 Pengawasan 4.1 Proses pengawasan
4.2 Pelaku pengawasan
4.3 Sistem pengawasan
4.4 Tujuan pengawasan
4.1 Observasi 4.2 Wawancara 4.3 Dokumentasi
4.1 Pengelola Posyandu Lansia
19 20 21
67
Kisi-kisi Instrumen Wawancara
”Pengelolaan Kegiatan Posyandu Lansia Untuk Menciptakan Kesehatan Mental Masyarakat Lanjut Di
Posyandu Dahlia RW 006 Kelurahan Papanggo Jakarta Utara”
Variable Indikator Deskriptor Item Metode Narasumber No. Item
Kesehatan / Kebugaran
1. Olahraga Fisik
1.1 Mengetahui manfaat senam lansia
1.2 Kemampuan dalam aktivitas ringan
1.3 Kekuatan motorik
1.1 Pengetahuan apa saja yang diketahui dari manfaat melakukan olahraga ?
1.2 Apa yang dirasakan nenek setelah melakukan senam lansia ?
1.3 Apakah dengan melakukan kegiatan di Posyandu lansia nenek merasa nyaman ?
1.4 Bagaimana kekuatan otot setelah melakukan senam lansia ?
1.4 Observasi 1.5 Wawancara 1.6 Dokumentasi
1.1 Masyarakat
lansia
1 2 3 4
68
2. Mental
3. Kemampuan memilih makanan/minuman sesuai dengan kesehatan tubuh lansia
3.1 Berfikir positif terhadap kesehatan
3.2 Berfikir positif pada keadaan
3.3 Tidak stress dengan perubahan yang dialami
3.1 Konsumsi makanan/ minuman sehat 3.2 Pemenuhan komposisi makanan seperti kalsium vitamin, protein dan lain-lain
2.1 Apakah waktu istirahat nenek seimbang dengan waktu kerja dan tidur ? 2.2 Apakah nenek selalu diberi perhatian lebih pada keluarga saat sesudah memasuki lanjut usia ini ? 2.3 Apakah adanya perubahan yang terjadi pada tubuh dan penurunan kekuatan motorik juga akan menurunkan minat dan kemauan nenek untuk tetap sehat dan bias melakukan berbagai aktivitas ? 3.1 Apakah nenek suka makan buah, sayur, dan minum susu ? 3.2 Apakah nenek tahu manfaat dari makan buah sayur dan minum susu ? 3.3 Apa ada
2.1 Observasi 2.2 Wawancara 2.3 Dokumentasi 3.1 Observasi 3.2 Wawancara 3.3 Dokumentasi
2.1 Masyarakat
lansia
3.1 Masyarakat
lansia
5 6 7 8 9 10
69
makanan khusus untuk nenek disaat daya tahan tubuh nenek melemah ? 3.4 Apakah jadwal nenek makan teratur ? 3.5 Setiap kali makan apa saja menu makan nenek ?
11 12
70
CATATAN LAPANGAN
Catatan lapangan 1
Hari/tanggal : Senin, 23 Januari 2017
Jam : 10.00 WIB
Tempat : Kel. Papanggo Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara
Kegiatan : Observasi lokasi
Hari Senin setelah dari kampus, saya melakukan perjalanan menuju
Kelurahan Papanggo yang berlokasi di Jl. Bisma Timur II, Kec. Tanjung Priok,
Jakarta Utara. Setelah sampai dilokasi saya menemui Ibu Leni selaku pihak
Kelurahan Papanggo di Seksi KEMAS( Kesejahteraan Masyarakat). Saya
menjelaskan maksud dan tujuan saya datang kemari, yaitu untuk melakukan
penelitian untuk skripsi serta menanyakan prosedur perizinan resmi yang
harus saya lalui untuk melakukan penelitian ditempat ini. Saya diminta
membuat surat resmi dari kampus untuk melakukan penelitian di tempat ini.
71
Catatan lapangan 2
Hari/tanggal : Kamis, 26 Januari 2017
Jam : 10.00 WIB
Tempat : Kel. Papanggo Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara
Kegiatan : Permohonan Perizinan Penelitian
Setelah mengetahui prosedur perizinan dalam melakukan penelitian,
saya membuat surat pengantar dari kampus untuk melakukan penelitian
skripsi. Saya mengantar atau menyerahkan surat pengantar dari kampus hari
Kamis jam 10.00 WIB. Saya menyerahkan surat pengantar ini ke Ibu Ima
selaku sekertaris di Kelurahan Papanggo. Karena struktur di Kelurahan
Papanggo tersebut ialah jika ada keperluan dengan surat menyurat harus
diberikan kepada Ibu Ima terlebih dahulu setelah itu diberikan kepada pihak
yang bersangkutan.
72
Catatan lapangan 3
Hari/tanggal : Jum’at 03 Febuari 2017
Jam : 14.00 WIB
Tempat : Kelurahan Papanggo
Kegiatan : Bertemu Ibu Leni
Minggu berikutnya saya telah membuat surat perizinan yang ditujukan
untuk pihak Kelurahan. Surat saya telah disetujui oleh Ibu Leni dan saya
pada hari Jum’at pukul 14.00 saya bertemu Ibu Leni untuk melakukan
wawancara tidak berstruktur mengenai program atau kegiatan yang dilakkan
oleh Keluarahan Papanggo tersebut. Selama proses wawancara
berlangsung, saya sangat tertarik dengan kegiatan Posyandu Lansia yang
ada Kelurahan Papanggo RW 006, karena menurut saya tidak banyak
daerah yang menerapkan adanya program Posyandu lansia sebagai program
kesehatan masyarakat untuk lansia. Berawal dari rasa ketertarikan saya
terhadap kegiatan atau program Posyandu Lansia yang merupakan program
kesehatan masyarakat, saya lebih mengutamakan informasi-informasi
mengenai kegiatan posyandu lansia tersebut. Sehingga saya tertarik untuk
meneliti di Posyandu Lansia RW 006 dan Ibu Leni memberikan kontak Ibu
Nurjannah sebagai ketua pengelola posyandu lansia di RW 006.
73
Catatan lapangan 4
Hari/tanggal : Rabu, 08 Febuari 2017
Jam : 10.00 WIB
Tempat : Posyandu Lansia
Kegiatan : Bertemu Ibu Nurjannah
Hari Rabu jam 10.00 saya bertemu dengan Ibu Nurjannah selaku
ketua pengelola Posyandu Lansia di RW 006. Sebelum saya bertemu dengan
Ibu Nurjannah saya sudah janjian dengan beliau melalui kontak yang diberi
oleh Ibu Leni minggu lalu. Saya menjelaskan maksud dan tujuan saya datang
dan bertemu dengan Ibu Leni yaitu untuk melakukan penelitian skripsi di
Posyandu Lansia tersebut. Sebelum saya melakukan wawancara kepa Ibu
Nurjannah , beliau meminta surat pengantar dari kampus agar saya dapat
meneliti di Posyandu tersebut.
74
Catatan lapangan 5
Hari/tanggal : Senin, 13 Febuari 2017
Jam : 10.00 WIB
Tempat : Posyandu Lansia
Kegiatan : Memberikan Surat Pengantar
Hari selanjutnya saya memberikan surat pengantar dari kampus untuk
pihak Posyandu Lansia agar saya bisa meneliti di Posyandu Lansia tersebut.
Setelah memberikan surat pengantar kepada Ibu Nurjannah dan beliau
menyetujuinya , saya langsung mewawancarai Ibu Nurjannah secara tidak
berstruktur. Saya dijelaskan sedikit mengenai program atau kegiatan yang
dijalani di Posyandu lansia ini.
75
Catatan Lapangan 6
Hari/tanggal : Kamis, 23 Febuari 2017
Jam : 07.00 WIB
Tempat : Posyandu Lansia
Kegiatan : Mengikuti Kegiatan Posyandu
Pada hari Kamis 20 Febuari jam 07.00 saya datang ke Posyandu
Lansia di RW 006 untuk mengikuti kegiatan lansia. Kegiatan Kamis pagi di
utamakan dengan kegiatan sena lansia. Senam lansia dilakukan supaya
dapat mempertahankan kesehatan lansia dan kekuatan motorik pada lansia.
Selain itu senam dapat juga sebagai pencegah gangguan kesehatan mental.
Pada kegiatan senam lansia ini, bukan semata-mata hanya melakukan
gerakan senam saja namun juga terdapat pemberian informasi secara ringan.
Setelah senam lansia dilakukan kegiatan selanjutnya ialah pemeriksaan tensi
kepada para lansia yang telah mengikuti kegiatan senam lansia.
76
Catatan Lapangan 7
Hari/tanggal : Sabtu, 25 Febuari
Jam : 08.00 WIB
Tempat : Posyandu Lansia
Kegiatan : Mengikuti Kegiatan Posyandu
Selang sehari setelah melakukan senam lansia di posyandu lansia Rw
006 melakukan kegiatan lainnya. Kegiatan tersebut berupa pengukuran tinggi
badan, penimbangan berat badan, tensi darah jika ingin melakukan
pengecekkan kolesterol, gula darah, dan asam urat dikenakan biaya lagi.
77
Catatan Lapangan 8
Hari/tanggal : 26 Maret 2017
Jam : 07.00 WIB
Tempat : Posyandu Lansia
Kegiatan : Mengikuti Senam Lansia
Pada hari Minggu tanggal 26 Maret jam 07.00 pagi di Posyandu
mengadakan kegiatan senam lansia. Saya mengikuti kegiatan senam lansia
tesebut dan setelah mengadakan senam saya bertanya-tanya kepada
masyarakat lansia mengenai senam lansia tersebut. sebenarnya senam ini
diadakan setiap minggunya dan dikenakan iuran sebesar Rp.6.000,00 setiap
kegiatan senam tersebut. Senam tersebut juga menggunakan intruktur
senam, tetapi instruktur senam tersebut tidak dibayar.
78
Catatan Lapangan 9
Hari/tanggal : 23 April 2017
Jam : 08.00 WIB
Tempat : Posyandu Lansia
Kegiatan : Mengikuti kegiatan Posyandu lansia
Bulan berikutnya saya kembali ke Posyandu lansia dan mengikuti
kegiatan Posyandu hari ini. Kegiatan Posyandu hari ini adalah penyuluhan
tentang kesehatan dimasa lanjut usia. Dokter tersebut memberikan arahan
untuk para lanjut usia agra tidak mengkonsumsi makanan sembarangan dan
harus menjaga kesehatan mental mereka karena kesehatan mereka sudah
melemah diusia yang lanjut ini.
79
Catatan Lapangan 10
Hari/tanggal : 21 Mei 2017
Jam : 08.00 WIB
Tempat : Posyandu Lansia
Hari ini saya lembali ke posyandu lansia untuk mengiktui acara
penutupan karena bulan depan sudah memasuki bulan puasa. Hari ini juga
saya melakukan wawancara kepada pengelola dan masyarakat lanjut usia.
80
CATATAN LAPANGAN
Catatan lapangan 1
Hari/tanggal : Senin, 23 Januari 2017
Jam : 10.00 WIB
Tempat : Kel. Papanggo Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara
Kegiatan : Observasi lokasi
Hari Senin setelah dari kampus, saya melakukan perjalanan menuju
Kelurahan Papanggo yang berlokasi di Jl. Bisma Timur II, Kec. Tanjung Priok,
Jakarta Utara. Setelah sampai dilokasi saya menemui Ibu Leni selaku pihak
Kelurahan Papanggo di Seksi KEMAS( Kesejahteraan Masyarakat). Saya
menjelaskan maksud dan tujuan saya datang kemari, yaitu untuk melakukan
penelitian untuk skripsi serta menanyakan prosedur perizinan resmi yang
harus saya lalui untuk melakukan penelitian ditempat ini. Saya diminta
membuat surat resmi dari kampus untuk melakukan penelitian di tempat ini.
81
Catatan lapangan 2
Hari/tanggal : Kamis, 26 Januari 2017
Jam : 10.00 WIB
Tempat : Kel. Papanggo Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara
Kegiatan : Permohonan Perizinan Penelitian
Setelah mengetahui prosedur perizinan dalam melakukan penelitian,
saya membuat surat pengantar dari kampus untuk melakukan penelitian
skripsi. Saya mengantar atau menyerahkan surat pengantar dari kampus hari
Kamis jam 10.00 WIB. Saya menyerahkan surat pengantar ini ke Ibu Ima
selaku sekertaris di Kelurahan Papanggo. Karena struktur di Kelurahan
Papanggo tersebut ialah jika ada keperluan dengan surat menyurat harus
diberikan kepada Ibu Ima terlebih dahulu setelah itu diberikan kepada pihak
yang bersangkutan.
82
Catatan lapangan 3
Hari/tanggal : Jum’at 03 Febuari 2017
Jam : 14.00 WIB
Tempat : Kelurahan Papanggo
Kegiatan : Bertemu Ibu Leni
Minggu berikutnya saya telah membuat surat perizinan yang ditujukan
untuk pihak Kelurahan. Surat saya telah disetujui oleh Ibu Leni dan saya
pada hari Jum’at pukul 14.00 saya bertemu Ibu Leni untuk melakukan
wawancara tidak berstruktur mengenai program atau kegiatan yang dilakkan
oleh Keluarahan Papanggo tersebut. Selama proses wawancara
berlangsung, saya sangat tertarik dengan kegiatan Posyandu Lansia yang
ada Kelurahan Papanggo RW 006, karena menurut saya tidak banyak
daerah yang menerapkan adanya program Posyandu lansia sebagai program
kesehatan masyarakat untuk lansia. Berawal dari rasa ketertarikan saya
terhadap kegiatan atau program Posyandu Lansia yang merupakan program
kesehatan masyarakat, saya lebih mengutamakan informasi-informasi
mengenai kegiatan posyandu lansia tersebut. Sehingga saya tertarik untuk
meneliti di Posyandu Lansia RW 006 dan Ibu Leni memberikan kontak Ibu
Nurjannah sebagai ketua pengelola posyandu lansia di RW 006.
83
Catatan lapangan 4
Hari/tanggal : Rabu, 08 Febuari 2017
Jam : 10.00 WIB
Tempat : Posyandu Lansia
Kegiatan : Bertemu Ibu Nurjannah
Hari Rabu jam 10.00 saya bertemu dengan Ibu Nurjannah selaku
ketua pengelola Posyandu Lansia di RW 006. Sebelum saya bertemu dengan
Ibu Nurjannah saya sudah janjian dengan beliau melalui kontak yang diberi
oleh Ibu Leni minggu lalu. Saya menjelaskan maksud dan tujuan saya datang
dan bertemu dengan Ibu Leni yaitu untuk melakukan penelitian skripsi di
Posyandu Lansia tersebut. Sebelum saya melakukan wawancara kepa Ibu
Nurjannah , beliau meminta surat pengantar dari kampus agar saya dapat
meneliti di Posyandu tersebut.
84
Catatan lapangan 5
Hari/tanggal : Senin, 13 Febuari 2017
Jam : 10.00 WIB
Tempat : Posyandu Lansia
Kegiatan : Memberikan Surat Pengantar
Hari selanjutnya saya memberikan surat pengantar dari kampus untuk
pihak Posyandu Lansia agar saya bisa meneliti di Posyandu Lansia tersebut.
Setelah memberikan surat pengantar kepada Ibu Nurjannah dan beliau
menyetujuinya , saya langsung mewawancarai Ibu Nurjannah secara tidak
berstruktur. Saya dijelaskan sedikit mengenai program atau kegiatan yang
dijalani di Posyandu lansia ini.
85
Catatan Lapangan 6
Hari/tanggal : Kamis, 23 Febuari 2017
Jam : 07.00 WIB
Tempat : Posyandu Lansia
Kegiatan : Mengikuti Kegiatan Posyandu
Pada hari Kamis 20 Febuari jam 07.00 saya datang ke Posyandu
Lansia di RW 006 untuk mengikuti kegiatan lansia. Kegiatan Kamis pagi di
utamakan dengan kegiatan sena lansia. Senam lansia dilakukan supaya
dapat mempertahankan kesehatan lansia dan kekuatan motorik pada lansia.
Selain itu senam dapat juga sebagai pencegah gangguan kesehatan mental.
Pada kegiatan senam lansia ini, bukan semata-mata hanya melakukan
gerakan senam saja namun juga terdapat pemberian informasi secara ringan.
Setelah senam lansia dilakukan kegiatan selanjutnya ialah pemeriksaan tensi
kepada para lansia yang telah mengikuti kegiatan senam lansia.
86
Catatan Lapangan 7
Hari/tanggal : Sabtu, 25 Febuari
Jam : 08.00 WIB
Tempat : Posyandu Lansia
Kegiatan : Mengikuti Kegiatan Posyandu
Selang sehari setelah melakukan senam lansia di posyandu lansia Rw
006 melakukan kegiatan lainnya. Kegiatan tersebut berupa pengukuran tinggi
badan, penimbangan berat badan, tensi darah jika ingin melakukan
pengecekkan kolesterol, gula darah, dan asam urat dikenakan biaya lagi.
87
Catatan Lapangan 8
Hari/tanggal : 26 Maret 2017
Jam : 07.00 WIB
Tempat : Posyandu Lansia
Kegiatan : Mengikuti Senam Lansia
Pada hari Minggu tanggal 26 Maret jam 07.00 pagi di Posyandu
mengadakan kegiatan senam lansia. Saya mengikuti kegiatan senam lansia
tesebut dan setelah mengadakan senam saya bertanya-tanya kepada
masyarakat lansia mengenai senam lansia tersebut. sebenarnya senam ini
diadakan setiap minggunya dan dikenakan iuran sebesar Rp.6.000,00 setiap
kegiatan senam tersebut. Senam tersebut juga menggunakan intruktur
senam, tetapi instruktur senam tersebut tidak dibayar.
88
Catatan Lapangan 9
Hari/tanggal : 23 April 2017
Jam : 08.00 WIB
Tempat : Posyandu Lansia
Kegiatan : Mengikuti kegiatan Posyandu lansia
Bulan berikutnya saya kembali ke Posyandu lansia dan mengikuti
kegiatan Posyandu hari ini. Kegiatan Posyandu hari ini adalah penyuluhan
tentang kesehatan dimasa lanjut usia. Dokter tersebut memberikan arahan
untuk para lanjut usia agra tidak mengkonsumsi makanan sembarangan dan
harus menjaga kesehatan mental mereka karena kesehatan mereka sudah
melemah diusia yang lanjut ini.
89
Catatan Lapangan 10
Hari/tanggal : 21 Mei 2017
Jam : 08.00 WIB
Tempat : Posyandu Lansia
Hari ini saya lembali ke posyandu lansia untuk mengiktui acara
penutupan karena bulan depan sudah memasuki bulan puasa. Hari ini juga
saya melakukan wawancara kepada pengelola dan masyarakat lanjut usia.
90
Wawancara Peneliti dengan Beberapa Informan Dengan Tidak
Berstruktur
Informan 1
Nama : Astuti
Tempat Tgl Lahir : Magelang, 24-07- 1958
Alamat : Jl. Damai RT 008/006 Papanggo Jakarta Utara
Usia : 59
Jenis Kelamin : Perempuan
No Pertanyaan Jawaban
1. Sudah berapa lama nenek mengikuti kegiatan di Posyandu Lansia ini ?
Baru ini saya mengikuti kegiatan di Posyandu lansia ini, karena saya belum tahu kalau ada posyandu lansia di RW 006 ini dan saya juga baru sempat untuk datang ke posyandu ini.
2. Dari mana nenek tahu tentang Posyandu lansia di RW 006 ?
Dengar dari orang dan dari speaker masjid, karena saya orangnya jarang keluar rumah.
3. Apakah nenek tahu manfaat Posyandu Lansia untuk nenek sendiri ?
Saya belum begitu paham tentang Posyandu ini, tapi saya baru tahu ini karena baru pertama datang kesini. Manfaat untuk diri nenek sendiri sih sangat berguna untuk keehatan nenek, apalagi kalau habis melakukan senam lansia, badan menjadi segar dan kembali seperti muda.
4. Dari umur berapa nenek mengikuti kegiatan di Posyandu lansia RW 006 ini ?
Baru ini, jadi baru di umur di 59 ini nenek baru tahu tentang Posyandu lansia ini.
91
5. Kegiatan apa yang paling nenek sukai di Posyandu lansia ini ?
Kalo bagi nenek si ya semua kegiatan nenek suka, karena semua kegiatan di Posyandu ini sangat berguna untuk nenek sendiri.
6. Apakah nenek tahu manfaat dari kegiatan tersebut ?
Nenek cuma tahu manfaat dari beberapa kegiatan aja, seperi senam itu gunanya untuk kesehatan nenek, cek tensi darah, untuk tahu berapa tensi darah nenek saat ini, pengukurang tinggi badan un tuk mengukur tinggi nenek apa nenek semakin tinggi atau nenek sudah semakin membungkuk, penimbang badan untuk mengetahui berat badan nenek saat ini, cek kolesterol untuk mengetahui kolesterol nenek naik atau tidak karena nenek mempunyai kolesterol.
7. Apakah kegiatan di Posyandu lansia ini membuat nenek merasa jadi lebih baik ?
Belum berasa, karena baru pertama ini datang ke Posyandu ini, mungkin kalau nenek rutin mengikuti kegiatannya akan menjadi lebih baik.
8. Bagaimana pelayanan di Posyandu lansia ini ?
Baik, pelayanan disini sangat memuaskan , kadernya ramah semua.
9. Apakah nenek mengenal semua kader yang di Posyandu lansia ini ?
Belum semua kenal, hanya beberapa saja karena tetangga nenek.
10. Apakah nenek merasa senang dengan adanya Posyandu lansia ini ?
Iya, senang, karena banyak membantu para lansia yang membutuhkan.
92
Hasil Wawancara Peneliti dengan Beberapa Informan Dengan Tidak
Berstruktur
Informan 2
Nama : Atika
Tempat Tgl Lahir : Jakarta, 10-10-1950
Alamat : Jl. Damai RT 008/006 Papanggo Jakarta Utara
Usia : 67
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Pertanyaan Jawaban
1. Sudah berapa lama nenek mengikuti kegiatan di Posyandu Lansia ini ?
Nenek sudah 4 kali ini mengikuti kegiatan Posyandu ini, tetapi kalo senamnya nenek setiap minggu ikut senam, kan kalo senam diadakan setiap minggunya tetapi kalo kegiatan di Posyandu ini setiap bulan.
2. Dari mana nenek tahu tentang Posyandu lansia di RW 006 ?
Nenek mengetahui Posyandu ini dari Ibu Nurjannah karena Ibu Nurjannah teman ngaji, dia pernah menyiarkan tentang posyandu lansia di RW 006 ini.
3. Apakah nenek tahu manfaat Posyandu Lansia untuk nenek sendiri ?
Manfaat Posyandu lansia kalau untuk nenek sendiri itu untuk membantu menyehatkan badan nenek. Udah gitu tidak jauh dari rumah nenek.
4. Dari umur berapa nenek mengikuti kegiatan di Posyandu lansia RW 006 ini ?
Nenek ikut Posyandu ini yaa dari umur segini, karena jugakan kata Bu Nurjannah posyandu ini emang baru diadakan di RW 006 ini
5. Kegiatan apa yang paling nenek sukai di Posyandu lansia ini ?
Kegiatan yang paling nenek suka itu kegiatan senam, karena kegiatan paling seru dan membuat nene menjadi segar.
93
6. Apakah nenek tahu manfaat dari kegiatan tersebut ?
Yang nenek tahu kalo ikut senam itu menjaga kesehatan tubuh nenek, pokonya kalo ikut senam semua yang nenek rasa tuh jadi tidak seperti nenek rasa, apalagi disaat nenek ada pikiran, bisa menghilangkan stres juga dan kesehatan mental nenek tetap terjaga.
7. Apakah kegiatan di Posyandu lansia ini membuat nenek merasa jadi lebih baik ?
Ya, kegiatan di Posyandu ini memebuat nenek jadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
8. Bagaimana pelayanan di Posyandu lansia ini ?
Sangat memuaskan untuk nenek, karena sudah sangat membantu lansia di RW 006 ini.
9. Apakah nenek mengenal semua kader yang di Posyandu lansia ini ?
Saat ini nenek mengenal semua kader, tadinya hanya Ibu Nurjannah saja , karena nenek sering mengikuti kegiatan disini jadinya nenek sudah kenal semua.
10. Apakah nenek merasa senang dengan adanya Posyandu lansia ini ?
Iya, nenek sangat senang dengan adanya Posyandu ini, banyak manfaatnya dan banyak juga penghetahuan yang nenek ketahui tentang kesehatan.
94
Hasil Wawancara Peneliti dengan Beberapa Informan
Informan 1
Nama : Een
Tempat Tgl Lahir : Jakarta, 19-08-1961
Alamat : Gang Damai RT005/006
Usia : 56
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Pertanyaan Jawaban
1. Pengetahuan apa saja yang diketahui dari manfaat melakukan olahraga ?
Olahraga itu membuat badan nenek menjadi sehat, sehat fikiran juga, dan badan nenek menjadi lebih segar.
2. Apa yang dirasakan nenek setelah melakukan senam lansia ?
Yang dirasakan nenek habis senam itu menjadi lebih bugar lebih sehat dan lebih enka dibadan.
3. Apakah dengan melakukan kegiatan Posyandu lansia nenek merasa nyaman ?
Iya, kebetulan nenek rutin ikut sena dan kegiatan di Posyandu lansia ini, jadi nenek merasa nyaman sudah terbiasa mengikuti kegiatan di Posyandu lansia ini.
4. Bagaimana kekuatan otot seleah melakukan senam lansia ?
Ototnya ya menjadi lebih kencang gitu seperti anak muda kembali.
5. Apakah waktu istirahat nenek seimbang dengan waktu kerja nenek ?
Iya, seimbang bahkan nenek kebanyakan istirahat karena kan ada anak yang bekerja dirumah.
6. Apakah nenek selalu diberi perhatian lebih pada keluarga saat sesudah memasuki lanjut usia ini ?
Alhamdulillah anak-anak nenek dari dulu sampai sekrang perhatian semua sama nenek, apalagi semenjak suami nenek meninggal, perhatiannya tambah besar untuk nenek.
95
7. Apakah adanya perubahan yang terjadi pada tubuh dan penurunan kekuatan motorik juga akan menurunkan minat dan kemauan nenek untuk tetap sehat dan biasa melakukan berbagai aktivitas?
Kalau nenek orangnya memang engga bisa diam, apa yang masih bisa nenek lakukan ya nenek lakukan, bahkan terkadang nenek diomelin sama anak nenek karena nenek dbilanginnya susah, jadi apapun kondisi nenek , nenek tetap semangat.
8.
Apakah nenek suka makan buah, sayur, dan minum susu?
Iya, nenek suka sekali dengan makanana itu. Tetapi kala susu nenek tidak terlalu suka kecuali rasa coklat, dan kalau buah juga yang paling nenek sukain itu buah pisang dan apel.
9.
Apakah nenek tahu manfaat makan dari makan buah, sayur, dan minum susu ?
Yang nenek tahu itu kalau makan buah pisang itu memperlancar pencernaan.
10. Apa ada makanan khusus untuk nenek disaat daya tahan tubuh nenek melemah ?
Tidak ada sih, paling nenek diberi makan bubur saja , buah dan sayuran untuk menambah stamina tubuh nenek.
11. Apakah jadwal makan nenek teratur ?
Iya teratur, itu karena anak nenek yang sangat rajing mentiaokan makan untuk nenek, kadang nenek saja lupa sudah makan atau belum, tetappi anak nenek yang rajin menyiapkan makanan nenek setiap sarapan, makan siang , makan malam bahkan minum vitamin juga disiapkan.
12. Setiap kali makan apa saja menu makan nenek ?
Menu makan nenek itu ganti-ganti, kadang sayur sama nasi, kadang bubur saja. Tetapi kalo siang nenek selalu disiapkan jus buah oleh anak nenek.
96
Informan 2
Nama : Yani
Tempat Tgl Lahir : Jakarta, 19-04-1957
Alamat : Gang Damai RT007/006
Usia : 60
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Pertanyaan Jawaban
1. Pengetahuan apa saja yang diketahui dari manfaat melakukan olahraga ?
Saya memang dari muda sudah suka olahraga, jadi menurut saya olahraga itu sangat penting bagi kesehatan tubuh. Bisa menghilangkan stress dan dapat memebuat tubuh segar.
2. Apa yang dirasakan nenek setelah melakukan senam lansia ?
Yang saya rasakan setelah mengikuti senam itu badan saya segar dan saya semangat untuk melakukan apapun padahal saya sudah 60 tahun.
3. Apakah dengan melakukan kegiatan Posyandu lansia nenek merasa nyaman ?
Iya, nyaman banget. Saya jadi bisa mengontrol kesehatan badan saya setiap bulannya tanpa harus ke rumah sakit atau puskesmas, apalagi Posyandu ini dekat dengan rumah saya.
4. Bagaimana kekuatan otot seleah melakukan senam lansia ?
Ototnya ya menjadi lebih kencang gitu seperti anak muda kembali. Dan saya juga lebih semangat, yang tadinya badan saya sakit menjadi tidak sakit.
5. Apakah waktu istirahat nenek seimbang dengan waktu kerja nenek ?
Iya, seimbang . karena saya selalu jaga jaga antara waktu saya tidr dan saya melakukan aktivitas gitu.
97
6. Apakah nenek selalu diberi perhatian lebih pada keluarga saat sesudah memasuki lanjut usia ini ?
Dari dulu saya tinggal sama anak saya, sampai saat ini pun saya masih tinggal sama anak saya jadi perhatian anak saya kesaya itu lebih banget , apalagi saya sudah masuk 60 tahun, saya masih saja suka yang namanya mengerjakan pekerjaan rumah dan saya masiih semangat terkadang anak saya memarahi saya takut saya kecapean dan jatuh sakit.
7. Apakah adanya perubahan yang terjadi pada tubuh dan penurunan kekuatan motorik juga akan menurunkan minat dan kemauan nenek untuk tetap sehat dan biasa melakukan berbagai aktivitas?
Kalau saya orangnya memang engga bisa diam, apa yang masih bisa saya lakukan ya saya lakukan, bahkan terkadang saya diomelin sama anak saya karena nenek dbilanginnya susah, jadi apapun kondisi nenek , saya tetap semangat.
8.
Apakah nenek suka makan buah, sayur, dan minum susu?
Kalau buah saya suka banget , sayuar Cuma berapa sayuran doang yang saya suka, seperti bayam dan sop doang, kalau susu saya minum susu khusus buat tulang. Makanya saya alhamdulillah gapernah mengeluh kalau masalah tulang diumur saya yang 60 tahun ini.
9.
Apakah nenek tahu manfaat makan dari makan buah, sayur, dan minum susu ?
Ya jelas tahu , karena makanan seperti buah dan sayur itu makanan sehat. Dan bermanfaat juga untuk pencernaan dan tubuh saya.
10. Apa ada makanan khusus untuk nenek disaat daya tahan tubuh nenek melemah ?
Alhamdulillah saya jarang sakit gitu, paling juga Cuma ngerasa pegel sebentar doang itu juga saya buat istirahat saja nanti juga hilang sendiri rasa pegalnya, jadi saya tidak ada makanan khusus jika saya lemah.
98
11. Apakah jadwal makan nenek teratur ?
Sangat teratur, kadang lebih makanya saya badannya berisi gini. Belum lagi anak saya selalu ngasih makan yang saya suka. Setiap pulang kerja.
12. Setiap kali makan apa saja menu makan nenek ?
Ganti-ganti. Tergantung sayamaunya makan apa gitu , anak saya selalu masak sebelom berangkat kerja.
99
Hasil Wawancara Peneliti Dengan Pengelola Posyandu Lansia RW 006
Nama : Hartati
Jabatan : Wakil Ketua Pengelola Posyandu Lansia
Tempat Tgl Lahir : Kebumen, 24 Agustus 1957
Alamat : Jalan Papanggo III RW 006
Usia : 60
Jenis Kelamin : Perempuan
No Pertanyaan Jawaban
1. Alasan apa mendirikan Posyandu Lansia ?
Saya mendidirkan Posyandu ini beralasan untuk mengajak warga lansia menjaga kesehatannya.
2. Apa Visi dan Misi dalam mendirikan Posyandu Lansia ?
Visi misi saya mendirikan Posyandu ini ingin mensejahterakan kesehatan para lanjut usia di lingkungan sekitar
3. Apa tujuan mendirikan Posyandu Lansia ?
Tujuan saya itu untuk memperat tali silaturahmi dan untuk mengajak masyarakat lanjut usia supaya lebih memperhatikan kesehatnnya lagi.
4. Apakah pernah mensosialisasikan tentang Posyandu Lansia ke masyarakat sekitar ?
Pernah, saya mensosialisasikan Posyandu lansia ini disaat ada acara, seperti acar RW, acara arisan Ibu-ibu dan membuat surat undangan dari Posyandunya langsung.
5. Mengapa para lansia harus datang ke Posyandu Lansia ?
Lansia harus datang ke Posyandu ini karena lansia harus benar-benar memperhatikan kesehatannya. Karena selain dirinya siapa lagi yang mau menjaga kesehatannya. Kalau anaknya kan pasti Cuma
100
memberi perhatian itu juga kalau dirumah.
6. Selama ini dana atau anggaran dalam pengelola Posyandu Lansia didapat dari mana ?
Sebenarnya sebelum posyandu ini berkembang kaya gini, dana yang diperoleh itu dari dana pribadi, dana pribadi. Nah setelah itu saya mengajukan ke pihak kelurahan.
7. Layanan apa yang diberikan oleh Posyandu Lansia ?
Layanan yang diberikan di Posyandu lansia ini pertama pendaftaran, pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, tes kolesterol, tes gula darah.
8. Mengapa layanan tersebut diadakan di Posyandu tersebut ?
Layanan tersebut diadakan di Posyandu karena tempatnya startegis dan memang rata-rata lanjut usia membutuhkan semua layanan itu.
9. Sarana dan prasarana yang tersedia sudah cukup baik dalam menarik minat masyarakat untuk hadir dalam kegiatan posyandu ?
Sarana dan prasarana yang di Posyandu ini belum begitu memadai , belum lengkap.
10. Apakah Posyandu memiliki mitra ? Bermitra dengan siapakah Posyandu tersebut ?
Belum ada. Sampai saat ini sih masih mencari. Agak susah juga ya nyari mitra untuk bekerja sama dengan posyandu ini . Apalgi Posyandunya baru aja buka setahun yang lalu.
11. Media apa yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan dalam rangka meningkatkan kesehatan mental lansia ?
Media yang digunakan dalam meningkatkan kesehatan mental lansia disini hanya olahraga saja yang diadakan setiap minggunya.
101
12. Apakah ada struktur organisasi dalam Posyandu ? Bagaimana struktur organisasi di Posyandu Lansia tersbut ?
Ada, struktur organisasi di Posyandu ini sudah cukup baik dan kompak.
13. Bagaimana cara menarik masyarakat untuk berkunjung ke Posyandu Lansia?
Cara saya menarik masyarakat lansia disini dengan cara menyebar undangan pemberitahuan bahwa ada kegiatan Posyandu lansia, melalu speaker juga iya, dankadang saya dan penanggung jawab lainnya bergantian untuk menjeput ke rumahnya langsung agar lansia bisa datang dan mengikuti kegiatan yang ada di Posyandu lansia RW 006 ini.
14. Bagaimana cara memberikan pengarahan kepada lansia tentang program kesehatan?
Pengarahan yang diberikan kepada lansia tentang kesehatan ialah pengarahan dari dokter untuk lansia. Pengarahan tentang makanan sehat yang harus dikonsumsi, pengarahan tentang kesehatan mental atau fisik yang dialami oleh para lansia.
15. Apakah ingin diadakan program tambahan untuk menciptakan kesehatan mental pada lansia ?
Semua pengelola disini sih lagi berencana untuk menambah kegiatan lagi , entah itu dengan menambah alat atau yang lainnya . Tergantung nanti kita dapat dananya berapa gitu . Karenakan semuanya butuh dana.
16. Bagaimana upaya mengadakan pelayanan kesehatan ?
Upayanya yaitu dengan cara memberikan makanan tambahan sehat setelah melakukan kegiatan di posyandu lansia ini.
17. Bagaimana agenda dalam melaksanakan kegiatan yang ada ?
Agenda kegiatan di Posyandu lansia ini tiap akhir bulan. Seperti apa yang dibilang oleh Ibu Nur Jannah
102
18. Apa motivasi pengelola untuk mencapai tujuan ?
Motivasi saya untuk mencapai tujuan adalah harus semangat ya trus saya ingin meningkatkan kesehatan warga lansia di RW 006 ini juga.
19. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu Lansia yang diselenggarakan ?
Alhamdulillah partisipasi masyarakat disini sangat baik. Meskipun agak susah untuk diajak ke Posyandu ini.
20. Bagaimana proses pengawasan dalam kegiatan Posyandu lansia ini ?
Proses pengawasan di Posyandu ini dilakukan oleh semua pengelola posyandu lansia ini. Dan proses pengawasan ini dilakukan di lapangan dengan mengadakan senam lanjut usia setiap minggunya
21. Siapa saja yang menjadi penanggung jawab setiap ada kegiatan di Posyandu lansia ini ?
Yang menjadi penanggung jawab disetiap kegiatan ini adalah semua kader dari Posyandu lansia ini.
22. Apa tujuan pengawasan dalam pengelolaan kegiatan Posyandu lansia ini ?
Tujuan pengawasan pengelolaan di Posyandu ini untuk mengetahui bagaimana perkembangan kegiatan yang dilaksanakan dalam posyandu lansia ini terutama dalam meningkatkan kesehatan mental para lanjut usia.
103
Hasil Wawancara Peneliti Dengan Pengelola Posyandu Lansia RW 006
Nama : Siti Nurjannah
Jabatan : Ketua Pengelola
Tempat Tgl Lahir : Solo, 9-9-1961
Alamat : Jl. Papanggo III RT 008/006 Gang Damai
Usia : 56
Jenis Kelamin : Perempuan
No Pertanyaan Jawaban
1. Alasan apa mendirikan Posyandu Lansia ?
Sebenarnya alasan saya mendirikan Posyandu lansia ini banyak, tetapi alasan saya yang paling kuat adalah karena di sini belum ada Posyandu lansia.
2. Apa Visi dan Misi dalam mendirikan Posyandu Lansia ?
Visi misi saya mendirikan Posyandu ini ingin mensejahterakan kesehatan para lanjut usia yang ada di RW 006 ini dan saya ingin para lanjut usia akan kesehatannya.
3. Apa tujuan mendirikan Posyandu Lansia ?
Saya ingin memajukan kesehatan para lanjut usia.
4. Apakah pernah mensosialisasikan tentang Posyandu Lansia ke masyarakat sekitar ?
Pernah, saya mensosialisasikan Posyandu ini melalui speaker, Ibu-ibu pengajian dan surat undangan.
5. Mengapa para lansia harus datang ke Posyandu Lansia ?
Selain saya ingin mensejahterakan kesehatan lansia , saya juga ingin supaya silatirahmi para warga lanjut usia disini tidak putus dan salling mengenal satu sama lain.
104
6. Selama ini dana atau anggaran dalam pengelola Posyandu Lansia didapat dari mana ?
Sebenarnya sebelum posyandu ini berkembang kaya gini, dana yang diperoleh itu dari dana pribadi, dana pribadi. Nah setelah itu saya mengajukan ke pihak kelurahan.
7. Layanan apa yang diberikan oleh Posyandu Lansia ?
Layanan yang diberikan di Posyandu lansia ini pertama pendaftaran, pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, tes kolesterol, tes gula darah.
8. Mengapa layanan tersebut diadakan di Posyandu tersebut ?
Layanan tersebut diadakan di Posyandu karena tempatnya startegis dan memang rata-rata lanjut usia membutuhkan semua layanan itu.
9. Sarana dan prasarana yang tersedia sudah cukup baik dalam menarik minat masyarakat untuk hadir dalam kegiatan posyandu ?
Sarana dan prasarana yang di Posyandu ini belum begitu memadai , belum lengkap. Tetapi sudah cukup baik ko ya sekitar 90%.
10. Apakah Posyandu memiliki mitra ? Bermitra dengan siapakah Posyandu tersebut ?
Belum ada. Karena Posyandu ini belum begitu banyak yanag tahu, karena posyandu ini juga baru diadakan baru satu tahun.
11. Media apa yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan dalam rangka meningkatkan kesehatan mental lansia ?
Media yang digunakan dalam meningkatkan kesehatan mental lansia disini hanya olahraga saja yang diadakan setiap minggunya.
12. Apakah ada struktur organisasi dalam Posyandu ? Bagaimana struktur organisasi di Posyandu Lansia tersbut ?
Ada, saya sendiri sebagai ketua pengelola di Posyandu , Ibu Hartati sebagai wakil , Ibu Dyah Haryanti sebagai sekertaris, Ibu Sarmi sebagai bendahara, dan ada 7 anggota di organisasi ini. Struktur organisasi disini sudah cukup baik.
105
13. Bagaimana cara menarik masyarakat untuk berkunjung ke Posyandu Lansia?
Cara saya menarik masyarakat lansia disini dengan cara menyebar undangan pemberitahuan bahwa ada kegiatan Posyandu lansia, melalu speaker juga iya, dankadang saya menjeputnya ke rumahnya langsung agar lansia bisa datang dan mengikuti kegiatan yang ada di Posyandu lansia RW 006 ini.
14. Bagaimana cara memberikan pengarahan kepada lansia tentang program kesehatan?
Pengarahan yang diberikan kepada lansia tentang kesehatan ialah pengarahan dari dokter untuk lansia. Pengarahan tentang makanan sehat yang harus dikonsumsi, pengarahan tentang kesehatan mental atau fisik yang dialami oleh para lansia.
15. Apakah ingin diadakan program tambahan untuk menciptakan kesehatan mental pada lansia ?
Rencananya sih ada, tetapi masih di musyawarakan dahulu. nanti selain olahraga ada satu kegiatan tambahan untuk kesehatan mental lansia.
16. Bagaimana upaya mengadakan pelayanan kesehatan ?
Upayanya yaitu dengan cara memberikan makanan tambahan sehat setelah melakukan kegiatan di posyandu lansia ini.
17. Bagaimana agenda dalam melaksanakan kegiatan yang ada ?
Agenda kegiatan di Posyandu lansia ini tiap akhir bulan.
106
18. Apa motivasi pengelola untuk mencapai tujuan ?
Motivasi saya untuk mencapai tujuan ialah semangat, bersabar, dan mempererat silaturahmi.
19. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu Lansia yang diselenggarakan ?
Alhamdulillah partisipasi masyarakat disini sangat baik, apalagi kalau kader melayaninya dengan ramah dan sabar mereka semua senang.
20. Bagaimana proses pengawasan dalam kegiatan Posyandu lansia ini ?
Pengawasan yang dilakukan di Posyandu lansia ini diawasi oleh semua penanggung jawab dan dilakukan di lapangan. Pengawasan yang ada di Posyandu ini diadakan dengan kegiatan olahraga dan penyuluhan tentang kesehatan pada mental lanjut usia.
21. Siapa saja yang menjadi penanggung jawab setiap ada kegiatan di Posyandu lansia ini ?
Yang menjadi penanggung jawab disetiap kegiatan ini adalah semua kader dari Posyandu lansia ini.
22. Apa tujuan pengawasan dalam pengelolaan kegiatan Posyandu lansia ini ?
Tujuan pengawasan pengelolaan di Posyandu ini untuk mengetahui bagaimana perkembangan kegiatan yang dilaksanakan dalam posyandu lansia ini terutama dalam meningkatkan kesehatan mental para lanjut usia.
107
97
REDUKSI DATA
Fokus Sub fokus Kesimpulan Pengelolaan Kegiatan Posyandu Lansia Untuk Menciptakan Kesehatan Mental Lansia Di Posyandu Lansia Kelurahan Papanggo Jakarta Utara
Perencanaan Perencanaan pelaksanaan kegiatan di Posyandu lansia mengikuti prosedur yang telah ditentukan oleh pengelola. Latar belakang pengelola mendirikan Posyandu lansia di Papanggo karena belum ada suatu sarana di RW 006 untuk mengajak para lansia menjaga kesehatannya. Visi misi Posyandu lansia ini adalah untuk mensejahterakan kesehatan lansia. Tujuan pengelola mendirikan posyandu lansia ini adalah memajukan kesehatan lansia karena lansia pada saat ini banyak yang maish kurang memperhatikan kesehatannya. Cara pengelola mensosialisasikan posyandu lansia ini adalah dengan cara menyebar undangan dan membertiyahukan lewat acara-acara seperti arisan ibu-ibu dan pengajian ibu-ibu.
98
Pengorganisasian Dari hasi penelitian, Posyandu lansia RW 006 mempunyai sarana dan prasana yang kurang memadai. Untuk alat-alat masih ada yang rusak dan belum komplit. Sehingga ini merupakan salah satu kendala dari berjalannya kegiatan di posyandu tersbut. Dana yang diperoleh dari Posyandu lansia RW 006 awal merupakan dana pribadi, tetapi saat ini dana yang diperoleh berasal dari lansia yang ingin memeriksa gula, kolesterol dan asam urat. Tetapi pengelola sedang mengajukan ini kepada pihak kelurahan agar mendapatkan dana yang cukup. Layanan yang diberikan oleh Posyandu lansia ini yang pertamma adalah pendaftaran,pengukuran tinggi badan,penimbangan berat badan cek darah, cek gula, cek kolesterol, asam urat. Saat ini Posyandu lansia ini belum bekerjasama dengan mitra lain karena Posyandu ini belum lama dibuka. Media yang digunakan Posyandu untuk meingkatkan kesehatan mental para lansia adalah olahraga saja dan penyuluhan tentang kesehatan mental. Struktur organisasi yang ada di Posyandu lansia sudah berstruktur dengan baik dan berjalan dengan baik.
99
Pelaksanaan Fungsi dari pelaksanaan sleuruh kegiatan yang ada di Posyandu lansia ini adalah utntuk menjaga kesehatan mental lansia. Pelaksanaan yang dilakukan oleh seluruh pengelola Posyandu dan tanggungjawab seluruh pengelola Posyandu lansia RW 006 Jakarta Utara ini merupakan upaya dalam menumbuhkan minat untuk menjaga kesehatan dengan cara memberikan tambahan makanan sehatn setelah melakukan kegiatan di Posyandu lansia. Kegiatan Posyandu lansia ini dilakukan sebulan sekali.
Pengawasan Fungsi pengawasan pada kegiatan Posyandu lansia di Jakarta Utara secara terstruktur, yaitu dilakukannnya setiap akhir bulan. Pengawasan yang dilakukan di Posyandu lansia imerupakan tanggungjawab seluruh pengelola. Tujuan pengawasan pengelolaan di Posyandu ini untuk mengetahui bagaimana perkembangan kegiatan yang dilaksanakan dalam posyandu lansia ini terutama dalam meningkatkan kesehatan mental para lanjut usia.
100
100
Pedoman Wawancara
PENGELOLAAN KEGIATAN POSYANDU LANSIA UNTUK
MENCIPTAKAN KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT LANJUT USIA DI
RW 006 KELURAHAN PAPANGGO JAKARTA UTARA
Untuk Pengelola Posyandu
Nama Lengkap :
Jabatan :
Tepat Tgl Lahir :
Alamat :
Usia :
Jenis Kelamin :
1. Alasan apa mendirikan Posyandu Lansia ?
2. Apa Visi dan Misi dalam mendirikan Posyandu Lansia ?
3. Apa tujuan mendirikan Posyandu Lansia ?
4. Apakah pernah mensosialisasikan tentang Posyandu Lansia ke
masyarakat sekitar ?
5. Mengapa para lansia harus datang ke Posyandu Lansia ?
6. Selama ini dana atau anggaran dalam pengelola Posyandu Lansia
didapat dari mana ?
7. Layanan apa yang diberikan oleh Posyandu Lansia ?
8. Mengapa layanan tersebut diadakan di Posyandu tersebut ?
9. Sarana dan prasarana yang tersedia sudah cukup baik dalam menarik
minat masyarakat untuk hadir dalam kegiatan posyandu ?
10. Media apa yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan dalam rangka
meningkatkan kesehatan mental lansia ?
101
11. Apakah ada struktur organisasi dalam Posyandu ? Bagaimana struktur
organisasi di Posyandu Lansia tersbut ?
12. Bagaimana cara menarik masyarakat untuk berkunjung ke Posyandu
Lansia?
13. Bagaimana cara memberikan pengarahan kepada lansia tentang
program kesehatan?
14. Apakah ingin diadakan program tambahan untuk menciptakan
kesehatan mental pada lansia ?
15. Bagaimana upaya mengadakan pelayanan kesehatan ?
16. Bagaimana agenda dalam melaksanakan kegiatan yang ada ?
17. Apa motivasi pengelola untuk mencapai tujuan ?
18. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu Lansia
yang diselenggarakan ?
19. Bagaimana proses pengawasan dalam kegiatan Posyandu lansia ini ?
20. Siapa saja yang menjadi penanggung jawab setiap ada kegiatan di
Posyandu lansia ini ?
21. Apa tujuan pengawasan dalam pengelolaan kegiatan Posyandu lansia
ini ?
102
Pedoman Wawancara
PENGELOLAAN KEGIATAN POSYANDU LANSIA UNTUK
MENCIPTAKAN KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT LANJUT USIA DI
RW 006 KELURAHAN PAPANGGO JAKARTA UTARA
Nama Lengkap :
Tepat Tgl Lahir :
Alamat :
Usia :
Jenis Kelamin :
1. Pengetahuan apa saja yang diketahui dari manfaat melakukan olahraga ?
2. Apa yang dirasakan nenek setelah melakukan senam lansia ? 3. Apakah dengan melakukan kegiatan di Posyandu lansia nenek
merasa nyaman? 4. Bagaimana kekuatan otot setelah melakukan senam lansia ? 5. Apakah waktu istirahat nenek seimbang dengan waktu kerja dan tidur
? 6. Apakah nenek selalu diberi perhatian lebih pada keluarga saat
sesudah memasuki lanjut usia ini ?
7. Apakah adanya perubahan yang terjadi pada tubuh dan penurunan
kekuatan motorik juga akan menurunkan minat dan kemauan nenek
untuk tetap sehat dan biasa melakukan berbagai aktivitas ?
8. Apakah nenek suka makan buah, sayur, dan minum susu ?
9. Apakah nenek tahu manfaat dari makan buah sayur dan minum susu ?
10. Apa ada makanan khusus untuk nenek disaat daya tahan tubuh nenek
melemah ?
11. Apakah jadwal nenek makan teratur ?
12. Setiap kali makan apa saja menu makan nenek ?
103
Pedoman Wawancara
PENGELOLAAN KEGIATAN POSYANDU LANSIA UNTUK
MENCIPTAKAN KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT LANJUT USIA DI
RW 006 KELURAHAN PAPANGGO JAKARTA UTARA
Untuk Masyarakat Lansia
Nama Lengkap :
Tepat Tgl Lahir :
Alamat :
Usia :
Jenis Kelamin :
1. Sudah berapa lama nenek mengikuti kegiatan di Posyandu lansia ini ?
2. Dari mana nenek tau tentang Posyandu lansia di RW 006 ini ?
3. Apakah nenek tahu manfaat Posyandu lansia ini untuk nenek sendiri ?
4. Dari umur berapa nenek mengikuti kegiatan di Posyandu lansia ini ?
5. Kegiatan apa yang paling nenek sukai di Posyandu lansia ini ?
6. Apakah nenek tahu manfaat dari kegiatan tersebut ?
7. Apakah kegiatan di Posyandu lansia ini membuat nenek merasa
menjadi lebih baik ?
8. Bagaimana pelayanan di Posyandu lansia ini ?
9. Apakah nenek mengenal semua kader yang ada di Posyandu lansia
ini ?
10. Apakah nenek merasa senang dengan adanya Posyandu lansia ini ?
104
Pedoman Wawancara
PENGELOLAAN KEGIATAN POSYANDU LANSIA UNTUK
MENCIPTAKAN KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT LANJUT USIA DI
RW 006 KELURAHAN PAPANGGO JAKARTA UTARA
Nama Lengkap :
Jabatan :
Tepat Tgl Lahir :
Alamat :
Usia :
Jenis Kelamin :
1. Alasan apa mendirikan Posyandu Lansia ?
2. Apa Visi dan Misi dalam mendirikan Posyandu Lansia ?
3. Apa tujuan mendirikan Posyandu Lansia ?
4. Apakah pernah mensosialisasikan tentang Posyandu Lansia ke
masyarakat sekitar ?
5. Mengapa para lansia harus datang ke Posyandu Lansia ?
6. Selama ini dana atau anggaran dalam pengelola Posyandu Lansia
didapat dari mana ?
7. Layanan apa yang diberikan oleh Posyandu Lansia ?
8. Mengapa layanan tersebut diadakan di Posyandu tersebut ?
9. Sarana dan prasarana yang tersedia sudah cukup baik dalam menarik
minat masyarakat untuk hadir dalam kegiatan posyandu ?
10. Media apa yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan dalam rangka
meningkatkan kesehatan mental lansia ?
11. Apakah ada struktur organisasi dalam Posyandu ? Bagaimana struktur
organisasi di Posyandu Lansia tersbut ?
105
12. Bagaimana cara menarik masyarakat untuk berkunjung ke Posyandu
Lansia?
13. Bagaimana cara memberikan pengarahan kepada lansia tentang
program kesehatan?
14. Apakah ingin diadakan program tambahan untuk menciptakan
kesehatan mental pada lansia ?
15. Bagaimana upaya mengadakan pelayanan kesehatan ?
16. Bagaimana agenda dalam melaksanakan kegiatan yang ada ?
17. Apa motivasi pengelola untuk mencapai tujuan ?
18. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu Lansia
yang diselenggarakan ?
19. Bagaimana proses pengawasan dalam kegiatan Posyandu lansia ini ?
20. Siapa saja yang menjadi penanggung jawab setiap ada kegiatan di
Posyandu lansia ini ?
21. Apa tujuan pengawasan dalam pengelolaan kegiatan Posyandu lansia
ini ?
106
DOKUMENTASI
107
108
109
110
111
112
113
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ferika Rahmadian Wulandari, lahir di Jakarta 19
Februari 1995. Anak pertama dari tiga bersaudara dari
pasangan Bpk. Ahmad Wuryadi dan Ibu Sutari. Jenjang
pendidikan formal yang telah di tempuh mulai dari SDN
Martadinata 02 pagi Jakarta Utara, pada tahun 2000-
2006, kemudian melanjutkan ke SMPN 116 Jakarta Utara pada tahun 2007-
2009. Pada periode 2010-2012 melanjutkan pendidikan di SMAN 18 Jakarta
Utara Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Selepas SMA melanjutkan studi ke
Universitas Negeri Jakarta mengambil program studi Pendidikan Luar
Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan.