Pengaruh Total Assets Turnover (TATO), Fixed Assets ...repository.umrah.ac.id/1581/1/Aulina Astri...
Transcript of Pengaruh Total Assets Turnover (TATO), Fixed Assets ...repository.umrah.ac.id/1581/1/Aulina Astri...
1
Pengaruh Total Assets Turnover (TATO), Fixed Assets Turnover (FITO),
Inventory Turnover (ITO), Return On Assets (ROA) Terhadap Perubahan
Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2016
Aulina Astri Pratiwi, Inge Lengga Sari Munthe, Fatahurrazak
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji,
Tanjungpinag Timur
ABSTRAK
Penelitian ini betujuan untuk menganalisis pengaruh total asset turnover, fixed asset turnover, inventory turnover, dan return on assets terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2016. Metode penelitian pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan laporan keuangan untuk menguji hipotesis yang telah disusun terhadap variabel-variabel yang akan diteliti. Metode pengambilan sampel penelitian ini adalah purposive sampling dan didapatkan 60 sampel yang memenuhi kriteria dari 138 perusahaan yang menjadi data observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return on assets memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan laba dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,003 < 0,05, sedangkan total asset turnover nilai signifikansi sebesar 0,534 > 0,05, fixed assets turnover nilai signifikansi sebesar 0,470 > 0,05 dan inventory turnover nilai signifikansi sebesar 0,186 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa total asset turnover, fixed assets turnover, dan inventory turnover tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba. Nilai signifikan 0,000 < 0,05 hal ini membuktikan total asset turnover, fixed assets turnover, inventory turnover, return on assets secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Kata kunci : perubahan laba, total assets turnover, fixed assets turnover, inventory turnover, return on asset
PENDAHULUAN
Saat ini perkembangan perekonomian semakin berkembang dengan
banyaknya bisnis dan perusahaan-perusahaan yang meraih keberhasil atau
keuntungan yang stabil, hal ini dibuktikan dengan data statistik BPS tahun 2017
mengatakan bahwa Ekonomi Indonesia tahun 2017 tumbuh 5,07 persen lebih
tinggi dibanding capaian tahun 2016 sebesar 5,03 persen. Pada triwulan IV-2017
bila dibandingkan triwulan IV-2016 (y-on-y) tumbuh 5,19 persen. Dari sisi
produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Perusahaan
sebesar 9,25 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 8,50 persen, (BPS 2015). Setiap
2
perusahaan pasti menginginkan kelancaran usahanya dengan mencapai semua
tujuan yang inginkannya. Tujuan utama berdirinya suatu usaha yang pasti untuk
mencapai laba yang ditargetkan. Untuk mencapai laba yang diinginkan dengan
melakukan penjualan barang maupun jasa. Laba dapat diperoleh saat pengeluaran
atau beban lebih kecil dari penjualan. Jika penjualan barang maupun jasa tinggi
maka laba yang diterima perusahaan juga tinggi. Dengan tingginya laba yang
diperoleh suatu perusahaan dapat menarik para investor untuk menanamkan
modalnya di perusahaan tersebut.
Para investor perlu mengetahui terhadap perkembangan suatu perusahaan
dengan melihat kondisi keuangan perusahaan tersebut dalam laporan keuangan
yang dipublikasikan dengan maksud agar perusahaan tersebut mampu
berkembang menjadi lebih baik (Qhunaifi, 2017). Perubahan laba merupakan
kenaikan atau penurunan laba per tahun. Penilaian tingkat keuntungan investasi
oleh investor didasarkan oleh kinerja keuangan perusahaan yang dapat dilihat dari
tingkat perusahaan laba dari tahun ke tahun (Ghozali, 2001) dalam Hastuti (2014).
Perubahan laba yang telah diperoleh perusahaan cukup penting nilainya bagi
pemakai laporan keuangan karena dengan mengetahui perubahan laba pada
perusahaan, mereka dapat menentukan apakah terdapat peningkatan atau
penurunan kinerja keuangan pada suatu perusahaan, Nurauni dan Suhermin
(2016). Salah satu teknik untuk menganalisis dan menilai kondisi keuangan
perusahaan yang dihasilkan dapat bermanfaat untuk memprediksi perubahan laba,
termasuk kondisi keuangan di masa depan adalah dengan analisis rasio keuangan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
Total Assets Turnover (TATO), Fixed Assets Turnover (FITO), Inventory
Turnover (ITO), Return on Assets (ROA) terhadap perubahan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016
baik secara persial maupun simultan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengaruh Total Assets Turnover (TATO), Fixed Assets
Turnover (FITO), Inventory Turnover (ITO), Return on Assets (ROA) terhadap
perubahan laba.
BAHAN DAN METODE
Perubahan Laba
. Menurut Nuraini dan Suhermin (2016) Perubahan laba adalah
peningkatan ataupun penurunan laba yang diperoleh perusahaan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Perubahan laba yang telah diperoleh perusahaan cukup
penting nilainya bagi pemakai laporan keuangan karena dengan mengetahui
perubahan laba pada perusahaan, mereka dapat menentukan apakah terdapat
peningkatan atau penurunan kinerja keuangan pada suatu perusahaan. Terjadinya
peningkatan ataupun penurunan laba pada perusahaan dipengaruhi oleh perubahan
komponen-komponen dalam laporan keuangan. Perubahan laba yang disebabkan
oleh perubahan komponen pada laporan keuangan, misalnya adanya perubahan
pada penjualan, perubahan harga pokok penjualan, perubahan beban bunga,
perubahan beban operasi, dan lain-lain.
3
ΔYit =
Yit – Y(it-1)
Y(it -1)
Keterangan :
ΔYit = Perubahan Laba
Yit = Laba tahun t (tahun yang diteliti)
Y(it -1)= Laba tahun t -1 (laba tahun sebelumnya)
Hasil dari perhitungan perubahan laba perusahaan manufaktur yangakan
dijadikan sampel dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam dua kategori
yaitu:
Y= 1, apabila perubahan laba perusahaan pada tahun tertentu positif (profitable).
Y= 0, apabila perubahan laba perusahaan pada tahun tertentu negatif (non
profitable).
Total Assets Turnover
Menurut Hery (2016, hal 187) “Merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur keefektifan total aset yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan
penjualan atau dengan kata lain untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang
akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset”. Rasio ini
dihitung sebagai hasil bagi antara besarnya penjualan (tunai maupun kredit)
dengan rata-rata total aset. Perputaran total aset yang rendah berarti perusahaan
memiliki kelebihan total aset di mana total aset yang ada belum dimanfaatkan
secara maksimal untuk menciptakan penjualan.
Total Assets Turnover = Penjualan (Sales)
Total Aset
Fixed Assets Turnover
Selanjutnya menurut Kasmir (2013:184) “Fixed assets turnover
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang
ditanamkan dalam aset tetap berputar dalam satu periode”. Atau dengan kata lain,
untuk mengukur apakah perusahaan sudah menggunakan kapasitas aset tetap
sepenuhnya atau belum. Untuk mencari rasio ini dengan cara membandingkan
antara penjualan bersih dengan aset tetap dalam satu periode. Rumus yang
digunakan untuk mencari Fixed Assets Turnover dapat digunakan sebagai berikut:
Fixed Assets Turnover = Penjualan (Sales)
Total Aset Tetap (Total Fixed Assets)
Inventory Turnover
Menurut Hery (2016:182) Merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur barapa kali dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar dalam
satu periode atau berapa lama (dalam hari) rata-rata persediaan tersimpan
digudang hingga akhirnya terjual. Rasio ini menunjukkan kualitas persediaan
barang dagang dan kemampuan manajemen dalam melakukan aktivitas penjualan.
Dengan kata lain, rasio ini menggambarkan sebarapa cepat persediaan barang
dagang berhasil dijual kepada pelanggan.
4
Inventory Turnover = Penjualan
Persediaan
Return on Assets
Menurut Fahmi (2014:137), “Rasio return on assets (ROA) ini melihat
sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian
keuntungan sesuai yang diharapkan”. Sedangkan menurut Widhi (2011) Return on
asset menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan
menggunakan total aset yang dimiliki. Return on asset menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba berdasarkan pemanfaatan aset-aset yang
dimiliki sehingga memiliki nilai prediktif dalam menghasilkan laba.
Kerangka Pemikiran
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Total Asset Turover terhadap perubahan laba
Perputaran total aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
keefketifan total aset yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan
atau dengan kata lain untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang akan
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset (Hery,
2016:187), jadi TAT yang semakin besar menunjukkan bahwa perusahaan
semakin efisien dalam menggunakan aset yang dimilikinya untuk memperoleh
penjualan. Semakin tinggi nilai TATO menunjukkan semakin tinggi nilai
Return On Assets = Laba bersih
Total Aset
5
penjualan bersih yang diperoleh dari perusahaan, dengan nilai penjualan yang
tinggi memberikan harapan perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi pula.
H1 : Diduga Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh terhadap perubahan
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2016.
Pengaruh Fixed Asset Turover terhadap perubahan laba
Menurut Hery (2016:185) “Perputaran aset tetap merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur keefektifan asset tetap yang dimiliki perusahaan
dalam menghasilkan penjualan atau dengan kata lain untuk mengukur seberapa
efektif kapasitas aset tetap turut berkontribusi menciptakan penjualan”. Perputaran
aset tetap yang rendah berarti perusahaan memiliki kelebihan kapasitas aset tetap,
dimana aset tetap yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal untuk
menciptakan penjualan. Dan semakin tinggi nilai aset tetap maka semakin efektif
berkontribusi menciptakan penjualan bersih yang diperoleh perusahaan.
H2 : Diduga Fixed Asset Turnover (FITO) berpengaruh terhadap perubahan
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2016.
Pengaruh Inventory Turover terhadap perubahan laba
Menurut Hery (2016:182) Merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur barapa kali dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar dalam
satu periode atau berapa lama (dalam hari) rata-rata persediaan tersimpan
digudang hingga akhirnya terjual. Semakin tinggi rasio perputaran persedian
menunjukkan bahwa modal kerja yang tertanam dalam persediaan barang dagang
semakin kecil dan hal ini berarti semakin baik bagi perusahaan. Dikatakan
semakin baik karena lamanya penjualan persediaan barang dagang semakin cepat
atau dengan kata lain bahwa persediaan barang dagang dapat dijual dalam jangka
waktu yang relative semakin singkat sehingga perusahaan tidak terlalu lama
menunggu dananya yang tertanam dalam persediaan barang dagang untuk dapat
dicairkan (“berputar” atau “berganti”) menjadi uang kas.
H3 : Diduga Inventory Turnover (ITO) berpengaruh terhadap perubahan laba
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2013-2016.
Pengaruh Return on Assets terhadap perubahan laba
Menurut Hery (2016:193) “Hasil pengambalian atas aset merupakan rasio
yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba
bersih”. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar
jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam
dalam total aset. Semakin tinggi hasil pengembalian atas aset berarti semakin
tinggi pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang
tertanam dalam total asset. Sebaliknya, semakin rendah hasil pengembalian atas
aset berarti semakin rendah pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap
rupiah dana yang tertanam dalam total aset.
6
H4 : Diduga Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap perubahan laba
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2013-2016.
Pengaruh Total Assets Turnover (TATO), Fixed Assets Turnover (FITO),
Inventory Turnover (ITO), Return On Assets (ROA) Terhadap Perubahan
Laba
Total Assets Turnover, Fixed Assets Turnover, Inventory Turnover, dan
Return On Assets secara simultan berpengaruh terhadap perubahan laba
sebagaimana yang telah dijelaskan diatas.
H5 : Diduga Total Assets Turnover (TATO), Fixed Assets Turnover (FITO),
Inventory Turnover (ITO), dan Return On Assets (ROA) berpengaruh
terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang tesedia di link www.idx.co.id. Objek yang menjadi
penelitian pada penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang
manufaktur. Penelitian dilakukan pada laporan keuangan dari tahun 2013-2016.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang meneliti mengenai
pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap perubahan laba perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Penelitian ini
dilakukan dengan menganalisa bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel
lainnya.
Teknik Penentuan Populasi dan Sempel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:80).
Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 138 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2016.
Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2013:85). Kriteria yang digunakan untuk pengambilan sempel
pada penelitian ini adalah:
1. Perusahaan bidang manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2016.
2. Menerbitkan atau menyediakan laporan keuangan auditan31 Desember dari
tahun 2013-2016.
3. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang rupiah.
4. Perusahaan yang memperoleh laba selama periode penelitian
7
HASIL
Analisis Statistik Deskripsi
Uji Statistik deskriptif memberikan gambaran nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, maksimum dan minimum dari data observasi penelitian. Tabel
penelitian 4.2 menunjukkan statistik deskriptif variabel independen.
Tabel 1 Hasi Uji Analisis Statistik Deskriptif Variabel Independen
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TATO 240 .1876 2.8861 1.215143 .5191675
FITO 240 .2775 21.5017 4.801167 3.9260413
ITO 240 1.3285 50.3713 7.541136 6.5459667
ROA 240 .0004 .6572 .100724 .0970469
Valid N (listwise) 240
Sumber : Data diolah, 2018
Tabel 2 Hasil Uji Frekuensi Variabel Dependen
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Perubahan Laba Negatif 96 40.0 40.0 40.0
Perubahan Laba Positif 144 60.0 60.0 100.0
Total 240 100.0 100.0
Sumber : Data diolah, 2018
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 240 sampel penelitian,
terdapat 144 perusahaan yang memperoleh nilai perubahan laba positif atau
sebesar 60% dari keseluruhan data, dan sisanya 96 perusahaan yang memperoleh
laba negatif atau sebesar 40% dari keseluruhan data yang diolah.
Uji Kelayakan Model Regresi
Tabel 3 Uji Kelayakan Model Regresi
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 11.584 8 .171
Sumber : Data diolah, 2018
Uji kelayakan model regresi, pengujian yang menggunakan Homer and
Lemeshow Test, dimana dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai sig
lebih dari 0,05 maka tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang
diprediksi dan yang diamati. Dan berdasarkan tabel 3, nilai sig adalah 0,171 itu
artinya tidak ada perubahan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dan yang
diamati, berarti model dalam penelitian ini dapat dikatakan layak.
8
Menilai Keseluruhan Model (Overall Model FitI)
Tabel 4 Hasi Uji Block 0 : Beginning Block
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood Coefficients
Constant
Step 0
1 323.047 .400
2 323.046 .405
3 323.046 .405
Sumber : Data diolah, 2018
Tabel 5 Hasi Uji Block 1 : Method = Enter
Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log
likelihood
Coefficients
Constant TATO FITO ITO ROA
Step 1
1 299.793 -.653 .402 -.015 .030 4.077
2 297.582 -.884 .516 -.035 .037 6.226
3 297.523 -.923 .534 -.039 .039 6.663
4 297.523 -.924 .534 -.039 .039 6.676
5 297.523 -.924 .534 -.039 .039 6.676
Sumber : Data diolah, 2018
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah model yang digunakan telah fit
dengan data atau belum. Dalam pengujian ini yang haru diperhatikan adalah
angka pada bagia -2 Log likelihood. Apabila angka -2 Log likelihood pada awal
(tabel Iteration History Block Number = 0) lebih tinggi daripada angka -2 Log
Likelihood pada Iteration History Block Number = 1 maka hal ini menunjukkan
bahwa model regresi tersebut baik atau fit dengan data. Dan dari tabel 4 dan tabel
5 yang merupakan hasil dari pengujian penelitian ini didapatkan bahwa nilai -2
Log likelihood awal (323.047) lebih tinggi dari nilai pada Iteration History Block
Number = 1 (299.793) yang artinya model yang dihipotesiskan cocok dengan
data.
Koefisien Determinasi
Tabel 6 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Step -2 Log
likelihood
Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 297.523a .101 .136
Sumber : Data diolah, 2018
Nilai Nagelkerke R Square pada tabel 6 Model Summary menjelaskan
tentang hubungan variabel independen terhadap dependen. Dari tabel tersebut
didapatkan angka 0,136 yang berarti variasi variabel independen (TATO, FITO,
9
ITO, ROA) mampu mengartikan ragam dari variabel dependen (Perubahan Laba)
sebesar 13,6% sedangkan sisanya diartikan oleh variabel lain yang tidak masuk
dalam model regresi.
Analisis Regresi Logistik
Adapun tujuan dari regresi logistik adalah pembuatan sebuah model
regresi untuk memprediksi besar variabel dependen yang berupa sebuah variabel
binary yang menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui
besarnya (Santoso, 2015 : 216).
Tabel 7 Hasil Uji Analisis Regresi Logistik
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for
EXP(B)
Lower Upper
Step 1a
TATO .534 .404 1.753 1 .185 1.707 .774 3.764
FITO -.039 .054 .523 1 .470 .962 .866 1.069
ITO .039 .029 1.745 1 .186 1.039 .981 1.101
ROA 6.676 2.268 8.663 1 .003 793.288 9.303 67644.56
7
Constan
t
-.924 .399 5.372 1 .020 .397
Sumbar : Data diolah 2018
Model persamaan regresi dalam penelitian ini adalah :
Perubahan Laba = -0,924 + 0,534TATO- 0,039FITO + 0,039ITO + 6,676ROA
Uji Parsial
Pengujian ini dilakukan untuk melakukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen terhadap variabel dependen dengan memperhatikan nilai
pada tabel Variabel in the Equation, apabila nilai sig kurang dari (<) 0,05 maka
koefisien regresi signifikan.
1. Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah diduga Total Assets Turnover
berpengaruh terhadap Perubahan Laba. Dan hasil pengujian menunjukkan
bahwa nilai koefisien regresi variabel ini adalah 0,534 dan hasil signifikansi
adalah 0,185 lebih besar dari 0,05. Maka dapat diketahui bahwa Total Assets
Turnover tidak berpengaruh terhadap Perubahan Laba atau dengan kata lain
H1 ditolak.
2. Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah diduga Fixed Assets Turnover
berpengaruh terhadap Perubahan Laba. Dan hasil pengujian menunjukkan
bahwa nilai koefisien regresi variabel ini adalah -0,039 dan hasil signifikansi
adalah 0,470 lebih besar dari 0,05. Maka dapat diketahui bahwa Fixed Assets
Turnover tidak berpengaruh terhadap Perubahan Laba atau dengan kata lain
H2 ditolak.
3. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah diduga Inventory Turnover
berpengaruh terhadap Perubahan Laba. Dan hasil pengujian menunjukkan
bahwa nilai koefisien regresi variabel ini adalah 0,039 dan hasil signifikansi
adalah 0,186 lebih besar dari 0,05. Maka dapat diketahui bahwa Total Assets
10
Turnover tidak berpengaruh terhadap Perubahan Laba atau dengan kata lain
H3 ditolak.
4. Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah diduga Return on Assets
berpengaruh terhadap Perubahan Laba. Dan hasil pengujian menunjukkan
bahwa nilai koefisien regresi variabel ini adalah 6,676 dan hasil signifikansi
adalah 0,003 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat diketahui bahwa Return on
Assets berpengaruh terhadap Perubahan Laba atau dengan kata lain H4
diterima.
Uji Simultan
Tabel 8 Uji Simultan
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square Df Sig.
Step 1
Step 25.522 4 .000
Block 25.522 4 .000
Model 25.522 4 .000
Sumber : data diolah, 2018
Dari Pengujian Regresi logistic dengan melihat tabel 8 diketahui nilai Chi-
Square sebesar 25,544 dengan degree of freedom adalah 4. Adapun tingkat
signifikan sebesar 0,000 yang mana lebih kecil dari signifikan 0,05. Sehingga
hasil uji Omnimbus Test of Model Coefficients dapat disimpulkan bahwa dengan
signifikan 4% variabel Total Assets Turnover, Fixed Assets Turnover, Inventory
Turnover, Return on Assets secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perubahan
Laba. Dengan demikian H5 diterima.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Total Assets Turover terhadap Perubahan Laba
Dalam penelitian ini Total Assets Turnover merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur seberapa efektif total aset dalam menghasilkan
penjualan, semakin tinggi nilai perputaran aset maka semakin tinggi penjualan
yang diperoleh. Rasio ini diperoleh dengan cara membandingakan antara
penjualan dengan total aset yang dimiliki perusahaan dalam satu periode.
Penjualan yang tinggi diharapkan mampu memberikan kontribusi laba yang tinggi
pula. Dan dalam penelitian ini hasil pengujian dari variabel Total Assets Turnover
adalah nilai signifikansinya 0,185> 0,05 (lebih besar dari 0,05) atau tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan laba, yang mana artinya
perusahaan memiliki kelebihan total aset di mana total aset yang ada belum
dimanfaatkan secara maksimal untuk menciptakan penjualan.
Hal ini sesuai dengan penelitian Jonrosl (2015) yang memperoleh hasil
bahwa Total Assets Turnover tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
perubahan laba. Ini terjadi karena tidak efektifnya penggunaan total aset dan
perlunya evaluasi strategis pemasarannya dan pengeluaran modalnya (investasi).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis serta teori, pendapat, maupun
penelitian terdahulu yang telah dikemukakan diatas mengenai pengaruh Total
Assets Turnover terhadap Perubahan Laba, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa Total Assets Turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap Perubahan
Laba.
11
Pengaruh Fixed Assets Turover terhadap Perubahan Laba
Dalam penelitian ini Fixed Assets Turnover merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam aset tetap
berputar dalam satu periode. Rasio ini dihitung dengan cara membandingkan
antara penjualan dengan aset tetap dalam satu periode. Semakin tinggi nilai
perputaran atas aset tetap yang dimiliki akan memberikan kontribusi yang tinggi
pada penjualan. Hasil dari pengujian ini menunjukkan nilai signifikan untuk Fixed
Assets Turnover adalah 0,470 yang mana nilai tersebut lebih besar dari 0,05
sehingga menyatakan bahwa variabel ini tidak berpengaruh terhadap perubahan
laba, yang mana artinya perusahaan memiliki kelebihan kapasitas aset tetap dan
masih banyak perusahaan belum efektif dalam menggunakan aset tetap untuk
berkontribusi menghasilkan penjualan.
Hal ini sejalan dengan penelitian Riana dan Lucia (2016) yang
memperoleh hasil bahwa Fixed Assets Turnover tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap perubahan laba. Ini terjadi karena tidak efektifnya penggunaan
aset tetap dan perlunya evaluasi strategis pemasarannya dan pengeluaran
modalnya (investasi). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis serta
teori, pendapat, maupun penelitian terdahulu yang telah dikemukakan diatas
mengenai pengaruh Fixed Assets Turnover terhadap Perubahan Laba, maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa Fixed Assets Turnover tidak berpengaruh
signifikan terhadap Perubahan Laba.
Pengaruh Inventory Turover terhadap Perubahan Laba
Inventory Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
barapa kali dana yang tertanam dalam persediaan akan berputar dalam satu
periode atau berapa lama rata-rata persediaan tersimpan digudang hingga akhirnya
terjual. Untuk menghitung variabel ini dengan cara membandingkan antara
penjualan dengan persedian yang dimiliki perusahaan dalam satu periode. Hasil
dari pengujian ini menunjukkan nilai signifikan untuk Inventory Turnover adalah
0,186 yang mana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dinyatakan bahwa
variabel ini tidak berpengaruh terhadap perubahan laba, yang mana artinya modal
kerja yang tertanam dalam persediaan barang dagang semakin besar dan hal ini
berarti samakin tidak baik bagi perusahaan. Dengan kata lain, semakin rendah
rasio perputaran persediaan maka berarti semakin banyak persediaan barang
dagang yang menumpuk di gudang karena lambatnya penjualan persediaan dan
hal ini akan mengakibatkan tingkat pengembalian investasi yang rendah.
Hal ini sejalan dengan penelitian Fahmi (2013) yang memperoleh hasil
bahwa Inventory Turnover tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
perubahan laba. Ini terjadi karena jumlah Inventory Turnover yang rendah dari
jumlah rata-rata pendapatan perusahaan sehingga keadaan perutaran persediaan
pada perusahaan cenderung rendah atau normal. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan penulis serta teori, pendapat, maupun penelitian terdahulu yang telah
dikemukakan diatas mengenai pengaruh Inventory Turnover terhadap Perubahan
Laba, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Inventory Turnover tidak
berpengaruh signifikan terhadap Perubahan Laba.
12
Penaruh Return on Assets terhadap Perubahan Laba
Return on Assets merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar
kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini
digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Rasio ini
dihitung dengan membagi laba bersih terhadap total asset. Dalam penelitian ini
hasil dari variabel Return on Assets adalah nilai signifikansinya 0,003< 0,05 (lebih
rendah dari 0,05) atau berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba, yang
mana artinya semakin tinggi hasil pengembalian atas aset berarti semakin tinggi
pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam
dalam total asset.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nuraini dan Suhermin (2016) yang
memperoleh hasil bahwa Return on Assets berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perubahan laba. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu
memanfaatkan total aset yang dimiliki dalam melakukan kegiatan operasionalnya
untuk menghasilkan pendapatan, sehingga dengan meningkatnya pendapatan
perusahaan pada akhirnya juga akan meningkatkan laba perusahaan.
Meningkatnya laba menunjukan tingkat profitabilitas yang tinggi pada perusahaan
tersebut, dengan tingkat profitabilitas yang tinggi mencerminkan perusahaan
tersebut berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
penulis serta teori, pendapat, maupun penelitian terdahulu yang telah
dikemukakan diatas mengenai pengaruh Return on Assets terhadap Perubahan
Laba, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Return on Assets berpengaruh
signifikan terhadap Perubahan Laba.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, adapun kesimpulan peneitian ini
adalah :
1. Total Assets Turnover (TATO) tidak berpengaruh terhadap perubahan
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2013-2016.
2. Fixed Assets Turnover (FITO) tidak berpengaruh terhadap perubahan laba
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2013-2016.
3. Inventory Turnover (ITO) tidak berpengaruh terhadap perubahan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2013-2016.
4. Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap perubahan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2013-2016.
5. Total Assets Turnover (TATO), Fixed Assets Turnover (FITO), Inventory
Turnover (ITO), dan Return On Assets (ROA) secara simultan
berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.
13
SARAN
. Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian diatas, saran-saran
yang dapat diajukan untuk kesempurnaan penelitian berikutnya yang dapat
diajukan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Saran penulis untuk perusahaan adalah agar terus menjaga tingkat laba
agar tidak berfluktuatif sehingga mendapat kepercayaan dari investor dan
melaporkan keadaan keuangan yang sesungguhnya (real) karena itu
merupakan kewajiban perusahaan untuk menyatakan atau mengungkapkan
profit secara full disclosure.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Saran untuk peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan perubahan laba
sebaiknya menggunakan variabel yang lebih banyak dan lebih variatif
dalam satu rasio penelitian seperti rasio sovalibilitas dan rasio likuiditas.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. dan Nur Fadilah. A. (2013). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Perubahan Laba Pada Perusahaan Yang Go Public Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013).
Baroroh, Ali. Analisis Multivariat dan Time Series dengan SPSS 21. Jakarta.
Kompas Gramedia.
Fahmi, Irham. 2014. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan ketiga. Bandung:
Alfabeta.
Fahmi, Riza. N. (2013). Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Rasio Aktivitas Terhadap
Perubahan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indinesia (BEI) Periode 2009-2011.Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Fajariansyah,M. A. (2014). Pengaruh Rasio Laverage dan Aktivitas Terhadap
Return On Assets Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jawa Timur : Politeknik Negeri
Sriwijaya Palembang.
Gani, Engelawati. dan Almitra Indira (2011). Analisarasiokeuangan untuk
memprediksiPerubahan laba pada perusahaanTelekomunikasi Indonesia.
Binus Business Review Vol. 2 No. 2 November 2011: 883-898
Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan
Keempat. Semarang :Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunawan, Ade. dan Sri Fitri. W. (2013). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perdagangan Di Indonesia.Jurnal
Manajemen & Bisnis Vol 13 No. 01 April 2013 Issn 1693-7619..
14
Hastuti, Diana. (2014). Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Perubahan Laba
Pada Perusahaan Keuangan Dan Perbankan Yang Go Public Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2010-2011. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan (Integrated And Comprehensive
Edition).Jakarta: Pt. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Janrosl, Viola. S. E. (2015). Pengaruh Inventory Turnover, Total Assets Turnover
Dan Net Profit Margin Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Magister
Manajemen Vol 1 No. 2.
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Edisi satu. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Kuncoro, Mudrajad. 2011. Analisis Kuantitatif, Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis
Dan Ekonomi Bisnis. Edisi 4. Yogjakarta : UPP STIM YKPN.
Masyitoh, Ananda. Ratu. (2016). Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio,
Net Profit Margin, Dan Return On Investment Terhadap Perubahan Laba
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar
Di BEI Periode 2011-2014. Tanjungpinang : Universitas Maritim Raja Ali
Haji.
Munawir, S. 2004. Analisis Lapora Keuangan. Edisi Keempat. Liberty.
Yogyakarta.
Nuraini, Noni. dan Suhermin. (2016). Pengaruh Perubahan ROA, BOPO, NPM
Dan LDR Terhadap Perubahan Laba.Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen :
Volume 5, Nomor 7.
Qhunaifi, Muhammad. S. (2017). Analisis Tingkat Kebangkrutan, Dan Total
Assets Turnover Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Bidang
Kelautan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015.
Tanjungpinang : Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Riana, Devi. dan Lucia Ari Diyani. (2016). Pengaruh Rasio Keuangan Dalam
Memprediksi Perubahan Laba Pada Industri Farmasi Studi Kasus Pada
BEI Tahun 2011-2014. Jurnal Online Insan Akuntan, Vol.1, No.1, Juni
2016, 16 - 42E-Issn: 2528-0163.
Santoso, Singgih. 2015. Menguasai Statistik Multivariat Konsep Dasar dan
Aplikasi dengan SPSS. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Widhi, Metta.Siddhayatri. (2011). Analisis Kemampuan Rasio-Rasio Keuangan
Dalam Memprediksi Perubahan Laba.Tanjungpinang : Universitas
Maritim Raja Ali Haji.
15
Widiyanti, Septi. Tri. (2013). Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi
Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Surabaya : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas
https://www.bps.go.id
http://www.idx.co.id