PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENDAPATAN, MOTIVASI DAN PROMOSI TERHADAP...

118
i PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENDAPATAN, MOTIVASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) DISUSUN OLEH ARINAL KHASANAH NIM: 21312035 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Transcript of PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENDAPATAN, MOTIVASI DAN PROMOSI TERHADAP...

i

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENDAPATAN, MOTIVASI

DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI

NASABAH LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

DISUSUN OLEH

ARINAL KHASANAH

NIM: 21312035

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

iii

PENGESAHAN

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

v

MOTTO

Awali segala sesuatu dengan: Basmalah & Solawat

حيم حمه الر د بسم للا الر اللهم صل على سيدوا محم

ان مع العسر يسرا فاذا فرغت فاوصب والى ربك فارغب

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhan-mulah engkau berharap. [Q.S Al-Insyirah : 6-8]

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Kedua orang tua atas kasih sayang, do’a dan pengorbanan tanpa syarat demi kebaikan masa depanku

Adik-adik, kakak, dan nenek tercinta yang telah memberikan motivasi dan do'a untukku

Nila Rahmawati yang selalu memberi motivasi dan mendo'akanku Rekan-rekan yang mendukung terselesaikannya skripsi ini

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan,

Pendapatan, Motivasi dan Promosi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah

Lembaga Keuangan Syariah” untuk memenuhi salah satu gelar Sarjana S1

Ekonomi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,

yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang

benderang yakni agama islam.

Penulis menyadari skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dorongan,

bantuan dan kerjasama dari pihak-pihak yang berperan dalam penyusunan

skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Salatiga.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku Kaprodi Jurusan Perbankan Syariah

IAIN Salatiga.

4. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M.Ag yang telah meluangkan banyak waktunya

untuk memberikan saran, petunjuk dan bimbingan yang sangat berarti

kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Segenap dosen yang telah membimbing dan mengajar penulis selama

belajar di bangku kuliah.

6. Seluruh staf dan karyawan akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

(FEBI) yang telah banyak membantu penulis dalam menjalani perkuliahan

dan menyelesaikan skripsi.

7. Kedua orang tua yang telah merawat, menjaga dan memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menggali ilmu pengetahuan melalui tingkat

vii

pendidikan yang setinggi ini, juga atas semangat dan do’a tiada henti

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini. Semoga ilmu yang penulis

raih dapat membahagiakan orang tua, berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

8. Teman-teman seangkatan “2012” Perbankan Syari’ah S1 yang selama ini

telah berjuang bersama-sama dalam suka maupun duka.

9. Semua pihak yang tidak mungkin penulis menyebutkan satu persatu, terima

kasih banyak atas bantuannya.

Semoga Allah memberikan keberkahan kepada mereka.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik

dan saran dari pembaca dan berbagai pihak yang sifatnya konstruktif demi

kesempurnaan skripsi ini, atas perhatian dan masukan, kami ucapkan

terimakasih.

Wasalamu’alaikum wr. wb.

Salatiga, 22 Agustus 2016

Penulis

Arinal Khasanah

NIM: 213 12 035

viii

ABSTRAK

Khasanah, Arinal. 2016. “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Motivasi dan

Promosi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Lembaga Keuangan

Syariah”. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi

Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr.

Nafis Irkhami, M.Ag

Kata Kunci: Pendidikan, Pendapatan, Motivasi, Promosi, Keputusan Menjadi

Nasabah

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan untuk

menganalisis pengaruh pendidikan, pendapatan, motivasi, dan promosi terhadap

keputusan menjadi nasabah di BMT Al-Mu’aawanah Bringin. Objek penelitian

adalah nasabah BMT Al-Mu’aawanah dengan sampel penelitian sebanyak 98 nasabah yang diperoleh menggunakan teknik random sampling. Adapun metode

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik regresi linier berganda

dengan bantuan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial

variabel pendidikan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan

menjadi nasabah dengan tingkat sig. 0.747. Pendapatan berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah dengan tingkat sig. 0.046. Motivasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah dengan

tingkat sig. 0.002. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menjadi nasabah dengan tingkat sig. 0.000. Secara simultan pendidikan, pendapatan,

motivasi, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menjadi nasabah. Dari hasil regresi menunjukkan bahwa variabel yang paling

dominan dalam mempengaruhi keputusan menjadi nasabah adalah promosi yang

dibuktikan dari nilai koefisien variabel promosi lebih besar dari nilai koefisien

variabel lain.

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................ ii

PENGESAHAN .......................................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................................... iv

MOTTO........................................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ........................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi

ABSTRAK ................................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 7

E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................... 9

A. Kajian Teori............................................................................................... 9

1. Pendidikan .......................................................................................... 9

2. Pendapatan ....................................................................................... 16

3. Motivasi............................................................................................ 21

4. Promosi ............................................................................................ 30

x

5. Keputusan ......................................................................................... 33

B. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 40

C. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 43

D. Hipotesis .................................................................................................. 44

BAB III METODE PENELITIAN............................................................................. 47

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .............................................................. 47

B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................... 47

C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 47

1. Populasi ............................................................................................ 47

2. Sampel .............................................................................................. 48

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 48

1. Data Primer ...................................................................................... 49

2. Data Sekunder .................................................................................. 49

E. Skala Pengukuran .................................................................................... 49

F. Definisi Konsep dan Definisi Operasional .............................................. 50

1. Definisi Konsep ................................................................................ 50

2. Definisi Operasional......................................................................... 51

G. Metode Analisis....................................................................................... 52

1. Uji Instrumen ................................................................................... 52

2. Uji Statistik....................................................................................... 53

3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 55

H. Alat Analisis ............................................................................................ 57

BAB IV ANALISIS DATA ....................................................................................... 59

A. Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................... 59

1. Identitas BMT Al-Mu’aawanah ....................................................... 59

xi

2. Sejarah BMT Al-Mu’aawanah ......................................................... 59

3. Visi dan Misi BMT Al-Mu’aawanah Bringin .................................. 60

4. Struktur Organisasi BMT Al-Mu’aawanah Bringin ........................ 60

5. Produk-produk BMT Al-Mu’aawanah Bringin ............................... 61

6. Gambaran Umum Responden .......................................................... 63

B. Analisa Data ............................................................................................ 66

1. Uji Instrumen ................................................................................... 66

2. Uji Statistik....................................................................................... 68

3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 71

C. Uji Hipotesis ............................................................................................ 75

1. Pengaruh Pendidikan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah ........ 75

2. Pengaruh Pendapatan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah ........ 76

3. Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah ............ 77

4. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah ............. 78

BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 79

A. Kesimpulan.............................................................................................. 79

B. Saran ........................................................................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu ..................................................................... 40

Tabel 3.1 : Variabel dan indikator penelitian ................................................... 52

Tabel 4.1 : Karateristik responden berdasarkan jenis kelamin ........................ 63

Tabel 4.2 : Karateristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ................ 63

Tabel 4.3 : Karateristik responden berdasarkan jenis pekerjaan ...................... 64

Tabel 4.4 : Karateristik responden berdasarkan rata-rata pendapatan

tiap bulan ......................................................................................... 65

Tabel 4.5 : Karateristik responden berdasarkan informasi mengenai

BMT Al-Mu’aawanah Bringin ....................................................... 66

Tabel 4.6 : Uji Reliabilitas ............................................................................... 66

Tabel 4.7 : Uji Validitas ................................................................................... 67

Tabel 4.8 : Uji T-test ........................................................................................ 68

Tabel 4.9 : Uji F test ......................................................................................... 69

Tabel 4.10 : Uji Determinasi .............................................................................. 70

Tabel 4.11 : Uji Multicollinearity....................................................................... 71

Tabel 4.12 : Uji Heteroscedasticity .................................................................... 72

Tabel 4.13 : Uji Linearity ................................................................................... 74

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Proses motivasi ............................................................................ 24

Gambar 2.2 : Hierarki kebutuhan Maslow ........................................................ 28

Gambar 2.3 : Model proses pengambilan keputusan ......................................... 37

Gambar 2.4 : Kerangka pemikiran ..................................................................... 43

Gambar 4.1 : Histogram .................................................................................... 73

Gambar 4.2 : Normal Plot .................................................................................. 74

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dewasa ini dapat dinilai

sangat pesat. Di samping pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah di

Indonesia, ternyata diikuti pula dengan perkembangan lembaga keuangan sejenis

yang berprinsip syariah diantaranya yaitu Baitul Mal Wat Tamwil (BMT).

Keberadaan BMT ini merupakan alternatif usaha untuk memenuhi kebutuhan

khususnya sebagian umat Islam yang menginginkan jasa layanan bank syariah

untuk mengelola perekonomian.

Baitul Mal wat Tamwil (BMT) merupakan suatu lembaga yang terdiri dari

dua istilah, yaitu baitul mal dan baitul tamwil. Baitul mal lebih mengarah pada

usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang nonprofit, seperti: zakat,

infaq, dan sedekah. Adapun Baitul Tamwil sebagai usaha pengumpulan dan

penyaluran dana komersial (Huda & Heykal, 2010: 363). Ilmi (2002: 65)

mengartikan Baitul Mal adalah lembaga keuangan berorientasi sosial keagamaan

yang kegiatan utamanya menampung serta menyalurkan harta masyarakat

berupa zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) berdasarkan ketentuan yang telah

ditetapkan Al-Qur’an dan Sunnah Rosul-Nya. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)

adalah lembaga keuangan yang usaha produknya memberikan kredit dan jasa-

jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi

disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah dan berorientasi mengikuti

ketentuan-ketentuan syariat Islam (Julia, 2014:3).

2

Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) pada dasarnya merupakan pengembangan

dari konsep ekonomi Islam terutama dalam bidang keuangan (Widodo, 2000:

81). Dalam operasionalnya BMT bergerak dalam dua fungsi yakni sebagai baitul

mal dan baitul tanwil yang bertujuan menyelenggarakan berbagai jenis produk

pelayanan dan jasa keuangan kepada masyarakat untuk mengembangkan usaha-

usaha produktif dan investasi dalam rangka menunjang kegiatan usaha kecil dan

menengah di masyarakat dengan menggunakan prinsip bagi hasil.

Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya industri lembaga keuangan

syariah (BMT) di Indonesia mengakibatkan persaingan semakin ketat. Agar

mampu bertahan dan berkembang, perusahaan harus pandai menarik pelanggan

dan mempertahankannya. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui perilaku

konsumen untuk melakukan strategi pemasaran yang tepat. Swastha dan Irawan

(2001:105) mengemukakan bahwa dengan mempelajari perilaku konsumen,

manajer akan mengetahui kesempatan yang baru yang berasal dari belum

terpenuhinya kebutuhan dan kemudian mengidentifikasikannya untuk

mengadakan segmentasi pasar. Perilaku konsumen merupakan proses yang

dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi

dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa, maupun ide yang diharapkan bisa

memenuhi kebutuhannya (Prasetijo & Ihalauw, 2005: 15).

Kotler (1999) menyebutkan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen dalam mengambil keputusan, yaitu: faktor kebudayaan,

faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Di antara yang termasuk

faktor pribadi adalah keadaan ekonomi dan pekerjaan. Keadaan ekonomi

3

seseorang yang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan

kekayaan, akan berpengaruh terhadap pemilihan produk. Menurut Essael yang

dikutip oleh Efendi (2009: 20), ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan

keputusan konsumen yaitu: faktor individual konsumen yang meliputi

pendidikan dan penghasilan konsumen, pengaruh lingkungan, dan strategi

pemasaran.

Pendidikan merupakan faktor individual (pribadi) yang mempengaruhi

pengambilan keputusan. Pendidikan akan mempengaruhi cara berfikir seseorang

dalam menyikapi suatu masalah. Menurut Ikhsan (2003) makna pendidikan

dalam pengertian yang sederhana dan umum adalah usaha manusia untuk

menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani

maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan

kebudayaan. Rondonuwu (2013) mengartikan pendidikan sebagai proses

perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan

secara tidak langsung mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan,

konsumen yang berpendidikan tinggi mempunyai pandangan yang berbeda

mengenai penilaian terhadap suatu produk dibandingkan dengan konsumen

berpendidikan lebih rendah. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh

Solomon (1975) yang mencoba menemukan hubungan antara pendidikan dengan

perilaku menabung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang

memiliki pendidikan yang lebih tinggi rata-rata memiliki kecenderungan untuk

menabung yang tinggi. Secara tidak langsung pendidikan akan menambah

4

wawasan seseorang mengenai keuangan dan memberikan kontribusi terhadap

pendapatan dan kekayaan seseorang.

Selain pendidikan, besar kecilnya pendapatan juga akan mempengaruhi

keputusan membeli. Pendapatan yang dimaksud dalam hal ini merujuk pada

pengertian menurut Sumitro (1990: 27), yang mengartikan pendapatan sebagai

pendapatan uang yang diterima dan diberikan kepada subjek ekonomi

berdasarkan prestasi-prestasi yang diserahkan yaitu berupa pendapatan dari

profesi yang dilakukan sendiri atau usaha perorangan dan pendapatan dari

kekayaan. Pendapatan setiap individu tidak sama karena profesi yang berbeda-

beda. Pendapatan yang diperoleh tidak semua dibelanjakan untuk barang dan

jasa, ketika kebutuhan sudah terpenuhi sebagian dari pendapatannya akan

ditabungkan untuk keperluan di masa yang akan datang. Besar kecilnya tingkat

tabungan bergantung pada besar kecilnya pendapatan yang siap dibelanjakan.

Oleh sebab itu motivasi menabung akan meningkat sesuai dengan tingkat

pendapatan.

Selain faktor pribadi yaitu pendidikan dan pendapatan, motivasi merupakan

faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil

keputusan. Wahyuni (2010: 3) mengartikan motivasi sebagai daya penggerak

bagi individu yang mendorong mereka ke arah tindakan tertentu. Daya

penggerak ini timbul dari suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi. Motivasi

merupakan proses timbulnya dorongan sehingga konsumen tergerak untuk

membeli suatu produk (Suryani, 2008: 27). Alasan yang memotivasi untuk

5

membeli disebut motif, motif ini muncul saat kebutuhan mencapai tingkat

tertentu.

Selain tingkat pendidikan, pendapatan dan motivasi yang mempengaruhi

keputusan konsumen, salah satu upaya yang perlu dilakukan perusahaan agar

produk yang dihasilkan dapat diterima konsumen yaitu dengan melakukan

promosi secara tepat. Gemilang (2013: 15) mengartikan promosi sebagai suatu

usaha untuk menginformasikan dan mengenalkan suatu produk atau ide.

Promosi memberikan informasi, menghimbau dan mempengaruhi khalayak

ramai (Stanton, 1996: 157).

Perusahaan harus mampu memberikan informasi yang meyakinkan

konsumen untuk mendapatkan perhatian sehingga konsumen tertarik dan

bersedia membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan. Tujuan dari

promosi bank menurut Kasmir (2005: 175) adalah untuk menginformasikan

segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang

baru. Promosi juga berfungsi mengingatkan nasabah akan produk,

mempengaruhi nasabah untuk membeli, dan akhirnya promosi juga akan

meningkatkan citra perusahaan di mata nasabah.

Seperti hasil penelitian yang telah dilakukan Rondonuwu (2013) mengenai

tingkat pendidikan, motivasi dan promosi terhadap keputusan penggunaan

produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari beberapa variabel tersebut

promosi merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi

keputusan. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chotimah (2014)

6

menunjukkan bahwa promosi tidak berpengaruh terhadap masyarakat memilih

bank syariah.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti mencoba untuk

melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan,

Motivasi, dan Promosi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Lembaga

Keuangan Syariah”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan masalah

yang akan diteliti yaitu:

1. Apakah pendidikan mempengaruhi keputusan untuk menjadi nasabah

Lembaga Keuangan Syariah?

2. Apakah pendapatan mempengaruhi keputusan untuk menjadi nasabah

Lembaga Keuangan Syariah?

3. Apakah motivasi mempengaruhi keputusan untuk menjadi nasabah

Lembaga Keuangan Syariah?

4. Apakah promosi mempengaruhi keputusan untuk menjadi nasabah Lembaga

Keuangan Syariah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh pendidikan terhadap keputusan menjadi nasabah Lembaga

Keuangan Syariah.

7

2. Pengaruh pendapatan terhadap keputusan menjadi nasabah Lembaga

Keuangan Syariah.

3. Pengaruh motivasi terhadap keputusan menjadi nasabah Lembaga Keuangan

Syariah.

4. Pengaruh promosi terhadap keputusan menjadi nasabah Lembaga Keuangan

Syariah.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara ilmiah maupun

secara praktis, adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti sebagai wahana aplikasi ilmu yang telah didapat selama

kuliah.

2. Bagi Lembaga IAIN Salatiga, diharapkan hasil penelitian ini dapat

memberikan kontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya

dalam bidang ilmu ekonomi sehingga dapat dijadikan referensi untuk

penelitian selanjutnya.

3. Bagi pihak lain, sebagai bahan bacaan dan literatur untuk memberikan

informasi dan wawasan untuk penelitian berikutnya.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran singkat, penelitian ini dibagi dalam lima bab

di mana di dalamnya terdapat sub-sub bab sebagai penjelasnya.

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

8

BAB II. LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang digunakan,

pengamatan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis.

BAB III. METODE PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan tentang jenis dan pendekatan penelitian,

lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan

data, skala pengukuran, definisi konsep dan operasional, metode

analisis, dan alat analisis data.

BAB IV. ANALISIS DATA

Bab ini menguraikan hasil dari pengujian statistik yang digunakan dan

selanjutnya dapat ditarik suatu simpulan dari hasil penelitian sebagai

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disebutkan dalam rumusan

masalah.

BAB V. PENUTUP

Penutup berisi tentang simpulan hasil penelitian, dan saran-saran yang

perlu disampaikan.

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pendidikan

Manusia merupakan mahluk filosofis artinya makhluk yang mempunyai

kemampuan untuk berilmu pengetahuan. Dengan melalui pendidikan manusia

akan mengetahui dan menguasai apa yang belum diketahui sebelumnya.

Crow and Crow yang dikutip oleh Fattah dalam bukunya yang berjudul

Landasan Menejemen Pendidikan (2004) mengartikan pendidikan sebagai

proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk

kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya serta

kelembagaan sosial dari generasi ke generasi. John Dewey dalam bukunya

Democracy and Education yang dikutip oleh Ikhsan (2003: 3) menyebutkan

bahwa proses tersebut berupa pengajaran dan bimbingan, bukan paksaan yang

terjadi didalam interaksi dengan masyarakat.

Menurut Ki Hajar Dewantara yang dikutip oleh Idris & Jamal (1992: 1),

hakikat pendidikan ialah proses penanggulangan masalah-masalah serta

penemuan dan peningkatan kualitas hidup pribadi serta masyarakat yang

berlangsung seumur hidup. Sedangkan Ikhsan (2003:1) memaknai pendidikan

dalam pengertian yang sederhana dan umum sebagai usaha manusia untuk

menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik

jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam

masyarakat dan kebudayaan.

10

Suryosubroto (1990: 11) mengemukakan bahwa pendidikan merupakan

usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi

dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai

seorang individu dan sebagai warga negara atau masyarakat, dengan memilih

isi (materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 mendefinisikan pendidikan

sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Yustisia, 2013: 2).

Dari beberapa definisi pendidikan di atas, dapat ditarik simpulan secara

garis besar bahwa pendidikan adalah aktivitas atau usaha manusia untuk

mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri baik jasmani, rohani

maupun keterampilan-keterampilan untuk meningkatkan kepribadian dan

kualitas hidup sesuai dengan nilai dan kebudayaan yang ada di masyarakat.

Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan

pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha

untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga

tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan (Ikhsan, 2003: 4).

a. Ruang lingkup pendidikan

Menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 BAB VI pasal 13 point (1)

jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal

11

yang saling melengkapi dan memperkarya (Yustisia, 2013: 8), yang mana

masing-masing jalur akan diuraikan sebagai berikut:

1) Pendidikan formal

Pendidikan formal ialah pendidikan yang mempunyai bentuk atau

organisasi tertentu dengan jalur pendidikan yang terstruktur dan

berjenjang seperti di sekolah atau universitas. Pendidikan formal

terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan

tinggi.

2) Pendidikan non-formal

Pendidikan nonformal tidak kalah penting dengan pendidikan formal,

pendidikan non-formal meliputi berbagai usaha khusus yang

diselenggarakan secara terorganisasi agar masyarakat yang tidak

berkesempatan mengikuti pendidikan sekolah dapat memiliki

pengetahuan dan keterampilan dasar yang dibutuhkan sebagai

masyarakat produktif. Pendidikan non-formal meliputi pendidikan

anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan

perempuan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan

kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk

mengembangkan potensi diri. Pendidikan non-formal biasanya

memiliki program untuk mencapai tujuan yang khusus seperti kursus

dan pelatihan, diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan

bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk mengembangkan

12

diri, bekerja, usaha mandiri, dan atau melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi.

3) Pendidikan informal

Pendidikan informal ialah pendidikan yang diperoleh seseorang dalam

lingkungan keluarga (MKDK IKIP Semarang, 1991: 7). Pendidikan

ini dilakukan secara mandiri, tanpa organisasi dan jangka waktu

tertentu, meski demikian pendidikan informal sangat dibutuhkan

dalam membentuk karakter atau kepribadian seseorang. Pengaruh

orang tua dan lingkungannya akan menentukan sikap dan nilai-nilai

yang dijadikan sebagai pedoman hidupnya. Contoh pendidikan

informal yaitu agama, budi pekerti, etika, sopan santun, moral, dan

sosialisasi (Julia, 2014: 21).

b. Tujuan pendidikan

Secara umum tujuan pendidikian membantu perkembangan

seseorang untuk mencapai kedewasaan dengan mengembangkan potensi

fisik, emosi, sikap, moral, pengetahuan dan keterampilan yang ada dalam

diri mereka agar sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

kebudayaan. Hirarki tujuan pendidikan menurut Soemitro yang dikutip

oleh Idris & Jamal (1992: 29) sebagai berikut:

1) Tujuan umum pendidikan atau tujuan akhir, disebut juga tujuan yang

disempurnakan baik jasmani maupun rohani. Pribadi dewasa akan

memahami, mengerti, dan mencintai dirinya sendiri (individualitas)

dan orang lain (sosialitas), sadar akan norma kesusilaan dan nilai

13

kemanusiaan, serta bertindak sesuai nilai-nilai hidup dan bertanggung

jawab atas kebahagiaan dirinya dan kebahagiaan masyarakat.

2) Tujuan umum: tujuan setiap lembaga pendidikan yang disesuaikan

dengan cita-cita pembangunan suatu bangsa. Misalnya tujuan

pendidikan di TK, SD, SMP, SMA.

3) Tujuan khusus pendidikan dibedakan menjadi empat, yaitu:

a) Tujuan sementara yaitu tujuan yang dicapai anak pada tahap

tertentu dari pendidikan.

b) Tujuan tidak lengkap yaitu tujuan yang berkaitan dengan aspek

kepribadian tertentu. Seperti pendidikan agama dan pendidikan

pancasila.

c) Tujuan intermedier (perantara) yaitu tujuan sebagai alat untuk

mencapai tujuan berikutnya. Contohnya agar anak dapat mengikuti

pelajaran disekolah maka anak harus dapat membaca dan menulis.

d) Tujuan insidental yaitu tujuan pendidikan yang bersifat sesaat

(seketika). Seperti ayah memanggil anaknya dengan tujuan agar

anaknya patuh.

Lengeveld (dalam Achmadi, 1983: 3) membagi tujuan pendidikan

menjadi enam macam, yaitu:

1) Tujuan umum: tercapainya kedewasaan jasmani dan rohani anak

didik. Tujuan umum ini dapat disebut juga dengan tujuan lengkap,

atau tujuan total.

2) Tujuan khusus: merupakan pengkhususan dari tujuan umum.

14

3) Tujuan insindental (sesaat): tujuan ini hanya bersifat seketika di mana

situasi dan kondisi memerlukannya.

4) Tujuan sementara: merupakan tahapan dan landasan dalam mencapai

tujuan akhir.

5) Tujuan tak lengkap (partial): tujuan ini menyangkut aspek kepribadian

manusia, yang muncul sebagai fungsi rokhaniyah dan bakat tertentu

yang ada pada seseorang.

6) Tujuan intermedier (pengantar): fungsi utama dari tujuan ini adalah

sebagai alat untuk mencapai tujuan berikutnya.

c. Pandangan Islam mengenai pendidikan

Pandangan Islam mengenai pentingnya pendidikan, disebutkan

dalam Q.S. An-Nahl (16) ayat 43:

اليهم كز ان وما ارسلىا مه قثلك الا رجالا وىح ا اهل الذ فســـ لى

كىتم ل تعلمىن

Artinya: “Dan kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad),

melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka;

maka bertanyatalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan

jika kamu tidak mengetahui”. (QS. An-Nahl: 43)

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa ketika seseorang tidak

mengetahui akan suatu hal maka bertanyalah kepada orang yang

mengetahuinya. Selain ayat diatas pentingnya menuntut ilmu juga

ditunjukkan oleh sabda nabi Muhammad SAW:

15

“Tak wajar bagi orang yang bodoh berdiam diri atas

kebodohannya, dan tak wajar bagi orang yang berilmu berdiam diri

atas ilmunya”. (HR. Ath-Thabrani)

Hadis di atas menunjukkan bahwa seseorang yang bodoh tidak boleh

berdiam diri, untuk menghilangkan kebodohannya maka ia harus belajar

atau menuntut ilmu, baik dengan cara formal, informal, maupun

nonformal. Islam mengharuskan umatnya menghilangkan kebodohan.

Karena kebodohan dapat membawa kepada kesesatan. Jelas kiranya

bahwa pengetahuan itu penting, pengetahuan dapat didapat melalui

pendidikan. Orang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki

wawasan luas dan memiliki pola fikir dan tindakan yang berbeda

dibandingkan orang yang berpendidikan lebih rendah dalam menyikapi

suatu masalah termasuk dalam mengambil keputusan.

Seperti hasil penelitian yang dilakukan Solomon (1975) dengan

judul “The Relation between Schooling and Savings Behavior: An

Example of the Indirect Effects of Education”. Penelitian ini mencoba

untuk menemukan hubungan antara pendidikan dengan perilaku

menabung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki

pendidikan yang lebih tinggi rata-rata memiliki kecenderungan untuk

menabung yang tinggi. Hal ini disebabkan karena pencapaian pendidikan

yang lebih tinggi akan menambah wawasan seseorang mengenai

keuangan dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan dan kekayaan

seseorang. Di samping itu pendidikan juga memberi dampak yang

signifikan terhadap penghematan terhadap individu.

16

2. Pendapatan

Istilah pendapatan dan penghasilan merupakan dua kata yang memiliki

arti sama. Menurut Baridwan dalam bukunya yang berjudul Intermediate

Accounting Edisi 8 (2004), pendapatan (revenue) adalah aliran masuk atau

kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utangnya (atau

kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari penyerahan atau

pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan

kegiatan utama badan usaha.

Sumitro (1990: 27) mengartikan pendapatan sebagai pendapatan uang

yang diterima dan diberikan kepada subjek ekonomi berdasarkan prestasi-

prestasi yang diserahkan yaitu berupa pendapatan dari profesi yang dilakukan

sendiri atau usaha perorangan dan pendapatan dari kekayaan.

Sedangkan definisi pendapatan dalam UU PPh adalah setiap tambahan

kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang

berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk

konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan,

dengan nama dan dalam bentuk apapun (dalam Regar, 1995: 18). Dalam ilmu

ekonomi pendapatan merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh

seseorang dalam suatu periode dengan harapan di akhir periode tetap

memiliki kemakmuran yang sama pada awal periode.

Dari beberapa definisi mengenai pendapatan di atas yang dimaksud

pendapatan dalam hal ini yaitu hasil yang diterima atas upaya yang telah

17

dilakukan sebagai balas jasa baik berupa uang maupun barang yang memiliki

nilai ekonomis dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

a. Macam-macam pendapatan

Setiap individu memiliki kebutuhan dan sumber pendapatan yang

berbeda-beda. Pendapatan yang mereka peroleh dapat bersifat tetap dan

tidak tetap (sampingan). Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter

Evers yang dikutip oleh Widodo (2000: 64), pendapatan dapat

digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1) Pendapatan berupa uang: semua penghasilan berupa uang yang

diterima sebagai balas jasa dan bersifat reguler.

2) Pendapatan berupa barang: yaitu segala bentuk barang yang diterima

atas upaya yang telah dilakukan sebagai balas jasa dan bersifat

reguler.

3) Lain-lain penerimaan uang dan barang: yaitu penghasilan yang

diterima selain dalam bentuk uang dan barang. Seperti penjualan

barang-barang yang dipakai, pinjaman uang hasil undian, warisan,

penagihan piutang dan lain-lain.

Sudarsono (2007: 68) membagi pedapatan menjadi tiga bagian yaitu:

1) Pendapatan pokok: adalah pendapatan yang tiap bulan diharapkan

diterima dari pekerjaan utama yang bersifat rutin. Seperti gaji

pegawai, gaji karyawan, gaji guru, dan lain-lain.

18

2) Pendapatan sampingan: adalah pendapatan yang diperoleh dari

pekerjaan di luar pekerjaan pokok, tidak semua orang mempunyai

pendapatan sampingan. Pendapatan ini bersifat tidak tetap.

3) Pendapatan lain-lain: pendapatan yang berasal dari pemberian pihak

lain, baik bentuk barang maupun bentuk uang, pendapatan bukan dari

usaha.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan menurut

Widodo (2000: 64) adalah sebagai berikut :

1) Kesempatan kerja yang tersedia. Semakin banyak kesempatan kerja

yang tersedia berarti semakin banyak penghasilan yang diperoleh dari

hasil kerja tersebut.

2) Kecakapan dan keahlian. Bermodal kecakapan dan keahlian yang

tinggi mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berupaya

yang pada akhirnya berpengaruh terhadap penghasilan.

3) Motivasi atau dorongan. Semakin besar dorongan seseorang untuk

melakukan pekerjaan, semakin maksimal hasilnya sehingga semakin

besar pula penghasilan yang diperoleh.

4) Keuletan bekerja. Keuletan dapat disamakan dengan ketekunan,

kegigihan dan keberanian untuk menghadapi segala macam tantangan.

Ketika berhadapan dengan suatu rintangan, maka tak mudah gentar

baginya dan hal tersebut akan menjadi pengalaman dan pelajaran

sebagai modal untuk meniti ke arah kesuksesan dan keberhasilan.

19

5) Banyak sedikitnya modal yang digunakan. Besar kecilnya usaha yang

dilakukan seseorang sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya modal

yang dipergunakan. Suatu usaha yang besar akan dapat memberikan

peluang yang besar pula terhadap pendapatan yang akan diperoleh.

c. Teori pendapatan

Tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang siap dibelanjakan

namun tidak digunakan untuk konsumsi dalam periode yang sama.

Menurut Keynes besar kecilnya tabungan tidak dipengaruhi oleh tingkat

suku bunga melainkan tergantung pada besar kecilnya pendapatan yang

diterima. Semakin besar pendapatan yang diterima seseorang semakin

besar pula keinginannya untuk menabung.

Pada lingkup mikro, dilihat dari penggunaan penghasilan, perilaku

menabung dapat dikaitkan dengan teori perilaku konsumsi. Ada dua

macam alokasi penghasilan keluarga, yaitu pengeluaran konsumsi dan

tabungan. Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan (C),

sedangkan tabungan (S) adalah bagian pendapatan yang tidak

dibelanjakan. Oleh karena itu, pengeluaran konsumsi seseorang

dipengaruhi oleh besarnya pendapatan yang diterimanya.

Tidak semua pendapatan yang diperoleh dibelanjakan untuk

konsumsi, ketika kebutuhan sudah terpenuhi sebagian dari pendapatan

akan ditabungkan. Pendapatan perseorangan dirumuskan berbanding

lurus dengan jumlah konsumsi dan tabungan, sehingga besar kecilnya

tabungan dipengaruhi secara positif oleh besar kecilnya pendapatan.

20

Menurut Friedman (1957) yang dikutip oleh (Pohan, Suroso,

Pattiwael, & Fordian, 2014), ada dua macam pendapatan yaitu

pendapatan sementara (transitory income) dan pendapatan tetap

(permanent income). Kedua macam pendapatan dan besarnya kekayaan

akan mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang, yang secara tidak

langsung juga akan mempengaruhi perilaku menabung mereka.

d. Pandangan islam mengenai pendapatan

Secara tidak langsung Islam menyuruh umatnya untuk memikirkan

masa depan yaitu dengan menabung. Seperti yang disebutkan dalam QS.

Al-Furqan (25) ayat 67 yaitu:

ا والاذيه اذا اوفقىا لم يسزفىا ولم يقتزوا وكان تيه ذلك قىاما

Artinya: "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),

mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah

(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (Al-

Furqan: 67)

Selain ayat di atas, hadis yang menjelaskan untuk menyimpan

hartanya demi kebaikan masa depan yaitu hadits Riwayat Bukhari:

“Simpanlah sebagian dari hartamu untuk kebaikan masa depanmu,

karena itu jauh lebih baik bagimu.”

Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW dengan tegas

menganjurkan untuk menabung.

21

3. Motivasi

Motivasi berasal dari keinginan seseorang untuk memenuhi suatu

kebutuhan, sedangkan kebutuhan manusia beraneka ragam dan tidak terbatas.

Motivasi akan mendorong individu untuk melakukan suatu tindakan tertentu,

perilaku ini dipengaruhi karena adanya tujuan tertentu atau kebutuhan yang

belum terpenuhi. Motivasi berperan penting dalam mempengaruhi perilaku

konsumen, maka dari itu motivasi konsumen sangat penting untuk dipahami.

Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan.

Seorang konsumen tergerak hatinya untuk membeli suatu produk karena ada

sesuatu yang menggerakkan. Menurut Artkinson yang dikutip oleh Prawira

(2013: 319) motivasi dijelaskan sebagai suatu tendensi sesorang untuk

berbuat yang meningkat guna menghasilkan satu hasil atau lebih pengaruh.

Selanjutnya Prawira juga mengutarakan pendapat Bernard yang mengartikan

motivasi sebagai fenomena yang dilibatkan dalam perangsangan tindakan

kearah tujuan-tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan

sama sekali ke arah tujuan tertentu.

Menurut Jeffrey yang dikutip oleh Suryani (2008: 27) proses motivasi

terjadi karena adanya kebutuhan, keinginan maupun harapan yang tidak

terpenuhi yang menyebabkan timbulnya ketegangan, pada tingkat tertentu

ketegangan ini akan berubah menjadi hasrat yang mendorong individu

melakukan suatu perilaku tertentu guna memenuhi kebutuhan, keinginan dan

hasratnya tersebut.

22

Motivasi adalah kekuatan baik dari dalam maupun dari luar yang

mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan

sebelumnya (Uno, 2007). Abraham Maslow (dalam Prawira, 2013: 320)

mendefinisikan motivasi adalah sesuatu yang bersifat konstan (tetap), tidak

pernah berakhir, berfluktuasi dan bersifat kompleks, dan hal itu kebanyakan

merupakan karakteristik universal pada setiap kegiatan organisme.

Dari beberapa definisi motivasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

sebenarnya motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul dari luar

maupun dari dalam yang mempengaruhi perilaku sesorang dalam mencapai

suatu tujuan. Termasuk didalamnya motivasi untuk menabung yaitu segala

bentuk tindakan yang mendorong seseorang untuk melakukan kegitan

menabung, melihat kebutuhan manusia yang tidak hanya untuk saat ini tapi

mereka juga harus mempersiapkan untuk kebutuhan yang akan datang.

a. Fungsi Motivasi

Proses timbulnya dorongan sehingga konsumen tergerak untuk

membeli suatu produk itulah yang disebut motivasi, sedangkan yang

memotivasi untuk membeli disebut motif (Suryani, 2008: 27), motif juga

bisa diartikan sebagai suatu alasan seseorang dalam melakukan suatu

tindakan, dari sinilah motivasi mempengaruhi perilaku konsumen.

Menurut Fudyartanto yang dikutip oleh Prawira (2013: 320) menuliskan

fungsi-fungsi motivasi sebagai berikut:

1) Motif bersifat mengarahkan dan mengatur tingkah laku individu.

Tingkah laku individu dikatakan bermotif jika tindakannya bergerak

23

menuju kearah tertentu. Ketika seseorang memiliki tujuan tertentu,

maka setiap tindakan yang dilakukan akan mengarah pada hal-hal

yang dapat mencapai tujuan yang dikehendakinya.

2) Motif sebagai penyeleksi tingkah laku individu. Motif yang terdapat

dalam diri seseorang akan membuat sesorang tersebut bertindak secara

terarah pada suatu tujuan yang diniatkan diawal.

3) Motif memberi energi dan menahan tingkah laku individu. Motif

merupakan kekuatan atau dorongan pada individu yang menyebabkan

dirinya melakukan tindakan yang tampak, semakin kuat motif yang

ada pada diri seseorang maka akan semakin kuat pula energi psikis

yang dimiliki, demikian sebaliknya.

b. Proses Motivasi

Motivasi muncul karena adanya suatu kebutuhan atau tujuan yang

belum terpenuhi sehingga seseorang terdorong untuk memenuhi

tercapainya tujuan tersebut. Setelah kebutuhan yang diinginkan

terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan-kebutuhan lain yang menuntut

untuk dipenuhi. Inilah dinamika motivasi yang terjadi pada diri manusia.

Timbulnya proses motivasi didasari oleh tiga unsur utama yaitu:

kebutuhan, perilaku dan tujuan yang akan dijelaskan dalam model proses

motivasi Schiffman dan Kanuk (2008).

24

Tekanan

Tujuan: Memenuhi

kebutuhan

Kebutuhan dan Keinginan yang

Tidak terpenuhi Tekanan Dorongan Perilaku

Belajar

Proses kognitif

Tekanan

Berkurang

Gambar 2.1

Proses Motivasi

Sumber: Schiffman & Kanuk (2008)

Motivasi terjadi ketika keadaan saat ini tidak sesuai dengan keadaan

yang diinginkan, sehingga timbulah dorongan seseorang untuk

melakukan tindakan dalam rangka mencapai keadaan yang diinginkan.

Tiga unsur utama dalam proses motivasi yaitu:

1) Kebutuhan: sebagai individu setiap orang memliki kebutuhan yang

berbeda-beda. Seperti dalam teori yang dikemukakan oleh A. Maslow

bahwa manusia memiliki lima kebutuhan dasar yang bertingkat-

tingkat. Manusia akan mengutamakan kebutuhan yang paling dasar

yaitu fisik sebelum mereka memikirkan kebutuhan berikutnya. Ketika

kebutuhan dasar telah terpenuhi maka barulah ia memikirkan

kebutuhan berikutnya, dan demikian seterusnya.

25

2) Perilaku: adalah suatu tindakan yang muncul karena adanya dorongan

dalam diri seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Perilaku individu

dapat dilihat dari bentuk pengambilan keputusan dan respon terhadap

suatu produk.

3) Tujuan: merupakan hasil akhir atas perilaku yang dilakukan. Dalam

pemilihan tujuan konsumen tergantung pada pengalaman pribadinya,

kemampuan fisiknya, norma dan nilai-nilai budaya serta kemampuan

untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan juga bisa berubah karena

situasi dan kondisi, seperti karena perubahan dalam norma-norma

sosial dan perubahan gaya hidup, lingkungan juga turut

mempengaruhi tujuan seseorang.

Motivasi konsumen akan berubah dan berkembang sejalan dengan

berkembangnya kebutuhan yang terjadi dilingkungan masyarakat.

Menurut Suryani (2008: 30) pada umumnya motif atau kebutuhan

manusia memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

1) Kebutuhan tidak pernah terpuaskan. Kebanyakan kebutuhan manusia

tidak pernah terpuaskan sepenuhnya, karena pada dasarnya manusia

memang memiliki sifat serakah dan tidak pernah puas.

2) Kebutuhan berikutnya muncul setelah kebutuhan lama terpenuhi. Jika

suatu kebutuhan terpenuhi, timbul kebutuhan baru yang berbeda, yang

lebih tinggi atau yang dinilai lebih cocok dengan kondisinya yang

akan datang.

26

3) Keberhasilan dalam mencapai tujuan akan mempengaruhi tujuan

berikutnya. Ketika konsumen gagal mencapai suatu tujuan, biasanya

konsumen akan menentukan tujuan yang lebih rendah atau tujuan

yang dapat dicapainya sesuai kemampuannya.

4) Motif bersifat majemuk. Dalam mengambil suatu tindakan, mayoritas

konsumen tidak hanya didasarkan pada satu motif saja, tetapi

didorong oleh beberapa motif sekaligus. Misalnya ketika seseorang

membeli hp android, selain terdorong untuk mengikuti trend juga

untuk memenuhi kebutuhan akan fitur-fitur yang disediakan

didalamnya.

Motivasi sebagai pendorong individu untuk melakukan suatu

tindakan tertentu karena adanya kebutuhan, keinginan maupun harapan

yang tidak terpenuhi. Tindakan atau dorongan untuk memenuhi

kebutuhan tersebut berdasarkan atas suatu motif bahkan beberapa motif

sekaligus.

c. Teori Motivasi

Motivasi merupakan sebuah konsep mengenai suatu kegiatan yang

dipengaruhi oleh persepsi dan tingkah laku seseorang untuk mengubah

situasi yang tidak memuaskan dan tidak menyenangkan. Beberapa teori

motivasi menurut Sumarwan (2011: 26) yaitu sebagai berikut:

1) Teori hierarki kebutuhan

Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow (Malow’s

Hierarchy of Needs). Maslow mengemukakan bahwa manusia

27

memiliki lima kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya,

kebutuhan tersebut yaitu:

a) Kebutuhan fisiologis: kebutuhan untuk mempertahankan hidup

seperti kebutuhan makan, minum, pakaian, istirahat atau tempat

tinggal, seksual, dan kebutuhan fisik lain-lain.

b) Kebutuhan rasa aman: yaitu kebutuhan yang diperlukan individu

untuk melindungi diri baik secara fisik maupun psikologis

(Suryani, 2008: 40), seperti kebutuhan rasa aman dari serangan

atau ancaman fisik, kebutuhan untuk mendapatkan keamanan dari

aspek finansial, dan lain-lain. Konsumen membutuhkan jasa

tabungan, asuransi, pendidikan agar masa depannya aman.

c) Kebutuhan sosial: sebagai makhluk sosial maka konsumen

mempunyai kebutuhan untuk bersama, diterima dan bergabung

dengan masyarakat. Manusia membutuhkan kasih sayang dari

orang lain, rasa memiliki dan dimiliki, serta diterima oleh orang-

orang disekelilingnya (Sumarwan, 2011: 28).

d) Kebutuhan akan penghargaan: kebutuhan akan penghargaan

meliputi kebutuhan untuk memperoleh prestasi, kepercayaan diri,

penghargaan diri dan penghargaan dari orang lain, dan lain-lain.

e) Kebutuhan aktualisasi: kebutuhan ini berupa kebutuhan untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki, baik potensi fisiologis

maupun psikologis. Kebutuhan aktualisasi diri juga

menggambarkan keinginan seseorang untuk mengetahui,

28

memahami dan membentuk suatu sistem nilai untuk mempengaruhi

orang lain.

Menurut teori Maslow, dari kelima kebutuhan tersebut manusia

berusaha memenuhi kebutuhannya dari tingkat yang paling dasar

sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Ketika kebutuhan

dasar telah terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih

tinggi dan begitu seterusnya. Dari kelima macam kebutuhan tersebut,

kebutuhan yang diprioritaskan terlebih dahulu adalah kebutuhan yang

dirasa kurang dan harus segera dipenuhi.

Gambar 2.2

Hierarki Kebutuhan Maslow

Sumber: Suryani (2008)

Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan akan

penghargaan

Kebutuhan sosial

Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan fisiologi

29

2) Teori tiga kebutuhan (Trio of Needs)

Teori ini dikemukakan oleh David McClelland. Teori ini

menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi seorang

individu untuk berperilaku (Sumarwan, 2011: 29), yaitu:

a) Kebutuhan untuk sukses (needs for achievement): keinginan

manusia untuk berprestasi, mencapai reputasi, dan karir yang baik.

b) Kebutuhan berafiliasi (needs for affiliation): kebutuhan berafiliasi

merupakan kebutuhan individu untuk mendapatkan kehangatan dan

menjalin hubungan secara lebih dekat dengan orang lain (Suryani,

2008: 43). Keinginan manusia untuk membina hubungan dengan

sesamanya, mencari teman yang bisa menerimanya, ingin dimiliki

dan memiliki orang-orang disekelilingnya.

c) Kebutuhan kekuasaan (needs for power): keinginan untuk bisa

mengontrol lingkungannya, termasuk mempengaruhi orang-orang

disekelilingnya dengan tujuan agar bisa mempengaruhi,

mengarahkan dan mengatur orang lain.

Motivasi memainkan peran penting dalam mempengaruhi

perilaku konsumen, oleh karena itu pemahaman terhadap motivasi

konsumen sangat penting diketahui oleh pemasar karena dengan

memehami motif dan motivasi konsumen, perusahaan dapat

melakukan upaya yang mendorong konsumen untuk tertarik dan

membeli produknya.

30

4. Promosi

Untuk menarik calon konsumen maka perusahaan perlu melakukan

promosi agar produknya dikenal oleh konsumen, yang mana dengan

dilakukannya promosi diharapkan nasabah tertarik dan berkenan membeli

atau menggunakan produk tersebut. Swasta (1999: 237) mengartikan promosi

sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

pertukaran dalam pemasaran. Promosi sebagai suatu usaha untuk

menginformasikan dan mengenalkan suatu produk atau ide (Gemilang, 2013:

15).

Tjiptono (2004) menyatakan bahwa promosi adalah suatu aktivitas

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi,

membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan

produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang

ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Saekhoni (2012: 65)

promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

menginformasikan, mempengaruhi, membujuk dan pada akhirnya konsumen

mengambil tindakan melaksanakan transaksi pembelian pada produk atau jasa

yang dipromosikan.

Kotler (2001) dalam tesis Nasution, (2008: 36) menyatakan bahwa

promosi adalah kegiatan yang mengkomunikasikan jasa produk dan

menganjurkan pelanggan sasaran untuk membelinya. Promosi memberikan

31

informasi, menghimbau dan mempengaruhi khalayak ramai (Stanton, 1996:

157).

Dari beberapa definisi promosi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

promosi merupakan suatu kegitan yang bertujuan untuk memberikan

informasi, membujuk, dan mempengaruhi konsumen agar bersedia untuk

membeli, atau menerima produk yang ditawarkan oleh produsen.

a. Tujuan promosi

Perusahaan melakukan promosi dengan tujuan mengajak masyarakat

untuk merubah image terhadap suatu produk atau jasa. Tujuan dari

promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang

ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru (Kasmir,

2005: 175). Promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara

perusahaan dengan pelanggan, melainkan juga sebagai alat untuk

mempengaruhi pelanggan (Ratnasari & Aksa, 2011: 79). Kemudian

promosi juga berfungsi mengingatkan konsumen akan produk,

mempengaruhi untuk membeli dan akhirnya promosi akan meningkatkan

citra perusahaan dan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.

b. Bentuk-bentuk promosi

Secara umum bentuk-bentuk promosi memliki fungsi yang sama

meskipun memiliki tujuan yang berbeda-beda, ada 4 macam sarana

promosi yang dapat digunakan yang disebut dengan bauran promosi

(promotional mix). Keempat sarana promosi yang dapat digunakan

(Kasmir, 2005: 176), antara lain:

32

1) Periklanan (Advertising)

Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya,

melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga

non-laba, serta individu-individu (Swasta, 1999: 245). Perikalanan

merupakan bagian dari promosi yang dilakukan dalam bentuk

tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam media

masa. Tujuan dari periklanan untuk memberikan informasi,

membujuk, sebagai pengingat, dan memantabkan konsumen mengenai

suatu produk. Selain itu iklan juga akan menciptakan kesan tersendiri

di benak konsumen.

2) Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Selain promosi lewat iklan, peningkatan penjualan atau jumlah

konsumen dapat dilakukan memalui promosi penjualan. Promosi

penjualan merupakan kegiatan untuk meningkatkan penjualan dengan

menggunakan program, pameran, dan demonstrasi seperti potongan

harga, kupon, atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barang-barang

tertentu.

3) Publisitas (Publicity)

Merupakan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra

perusahaan yang berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik

yang lebih besar, seperti kegiatan pameran dan sponsorship terhadap

suatu kegiatan amal, sosial atau olahraga.

33

4) Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Personal selling adalah interaksi antar individu saling bertemu muka

yang bertujuan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau

mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan

dengan pihak lain (Swasta, 1999). Kegitan promosi ini bersifat

pribadi dan lebih fleksibel dibandingkan dengan bentuk promosi yang

lain.

Dari bentuk-bentuk promosi yang disebutkan di atas, pada dasarnya

memiliki fungsi yang sama yaitu untuk menginformasikan dan

mengenalkan suatu produk kepada konsumen, membujuk dan

mempengaruhi konsumen agar bersedia menggunakan produk yang

ditawarkan. Dengan adanya promosi akan membantu konsumen untuk

mendapatkan informasi mengenai suatu produk. Dari berbagai informasi

yang diterimanya akan dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum

akhirnya konsumen menentukan pilihan terhadap suatu produk yang

dirasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.

5. Keputusan

Menurut Robbins yang dikutip oleh Syafaruddin & Anzizhan (2004)

pengambilan keputusan adalah memilih dua alternatif atau lebih untuk

melakukan suatu tindakan tertentu baik secara pribadi maupun kelompok.

Menurut Amirullah dalam Efendi (2009: 40) pengambilan keputusan

merupakan suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif

sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu

34

pilihan yang dianggap paling menguntungkan. Keputusan adalah pilihan akhir

individu setelah melakukan berbagai pertimbangan dari beberapa alternatif

yang ada.

a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Ada dua faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang

selanjutnya akan menentukan respon konsumen (Suryani, 2008: 11).

Pertaman adalah faktor yang terdapat dalam diri konsumen itu sendiri,

yaitu pikiran konsumen diantaranya meliputi kebutuhan, motivasi,

persepsi dan sikap, dan karakteristik konsumen yang meliputi, gaya

hidup, dan kepribadian konsumen. Kedua adalah faktor lingkungan yang

terdiri atas nilai budaya, pengaruh lintas budaya, kelas sosial, dan situasi

lain.

Menurut Kotler (1999: 109) ada empat faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen dalam mengambil keputusan, yaitu:

1) Faktor Budaya: meliputi kebudayaan (sumber yang paling dasar dari

keinginan dan tingkah laku seseorang), subkultur (kelompok budaya

yang lebih kecil: bangsa, agama, suku, daerah), dan kelas sosial

(kelompok yang relatif abadi dalam suatu masyarakat yang

mempunyai nilai, minat, dan tingkah laku yang sama).

2) Faktor Sosial: perilaku seorang konsumen dipengaruhi faktor-faktor

sosial seperti kelompok acuan, keluarga, peran dan status.

3) Faktor Pribadi: meliputi usia, tahap daur hidup, pekerjaan, keadaan

ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep-diri pembeli.

35

4) Faktor Psikologis: faktor psikologi utama yaitu motivasi, persepsi,

pengetahuan, serta keyakinan dan pendirian.

b. Proses Pengambilan Keputusan

Kotler (2002: 204) mengemukakan bahwa dalam pengambilan

keputusan membeli, konsumen melewati lima tahap, yaitu:

1) Pengenalan masalah: proses pembelian dimulai dari suatu kebutuhan

yang muncul akibat faktor internal maupun faktor eksternal.

2) Pencarian informasi: karena kebutuhan yang belum terpenuhi, maka

timbulah dorongan untuk mencari informasi lebih banyak mengenai

kebutuhan tersebut.

3) Evaluasi alternatif: sebelum membeli konsumen akan melakukan

berbagai pertimbangan terhadap suatu produk berdasarkan informasi-

informasi yang diterimanya, manfaat dan resiko yang akan

didapatkannya.

4) Keputusan pembelian: setalah melakukan berbagai pertimbangan pada

akhirnya konsumen akan memutuskan pembelian, namun sikap orang

lain dan faktor situasional akan mempengaruhi keputusan dan tujuan

pembelian.

5) Perilaku pasca pembelian: setelah mengambil keputusan, konsumen

akan melakukan penilaian terhadap produk. Kepuasan dan

ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan berpengaruh

terhadap perilaku berikutnya.

36

Pengambilan keputusan merupakan proses penting yang

mempengaruhi perilaku konsumen, menurut Schiffman dan Kanuk

(2008: 492) seperti terlihat pada gambar 2.3, proses pengambilan

keputusan konsumen terdiri dari tiga tahap, yaitu: masukan, proses dan

keluaran.

37

Gambar 2.3

Model Proses Pengambilan Keputusan

Sumber: Schiffman & Kanuk (2008)

Pengaruh Eksternal Masukan

Pengambilan keputusan Konsumen

Proses

Perilaku Setelah Keputusan

Keluaran

Usaha Pemasaran Perusahaan 1. Produk 2. Promosi 3. Harga 4. Saluran distribusi

Lingkungan Sosialbudaya 1. Keluarga 2. Sumber Informal 3. Sumber Nonkomersial

lain 4. Kelas sosial 5. Subbudaya & budaya

Pengenalan Kebutuhan

Penelitian sebelum

pembelian

Evaluasi Alternatif

Bidang Psikologi 1. Motivasi 2. Persepsi 3. Pembelajaran 4. Kepribadian 5. Sikap

Pengalaman

Pembelian 1. Percobaan 2. Pembelian Ulang

Evaluasi Setelah Pembelian

38

1) Masukan.

Proses pengambilan keputusan tidak hanya dipengaruhi faktor

internal saja, pengaruh dari luar dapat menjadi sumber informasi dan

dapat mempengaruhi nilai sikap dan perilaku konsumen dalam

mengambil keputusan. Lingkungan ekternal tersebut meliputi usaha

pemasaran yang dilakukan perusahaan dan lingkungan sosial budaya.

2) Proses

Dalam komponen proses, terdapat tiga tahapan dalam mengambil

keputusan yaitu:

a) Pengenalan kebutuhan. Kebutuhan setiap konsumen berbeda-beda,

ketika seseorang menyadari bahwa apa yang dialaminya tidak

sesuai dengan apa yang diharapkannya, maka akan tumbuh

dorongan untuk memenuhinya.

b) Penelitian sebelum pembelian. Konsumen dapat memenuhi

kebutuhannya dengan membeli atau mengonsumsi suatu produk.

Sebelum memilih suatu produk, konsumen akan berpedoman pada

pengalaman sebelumnya. Pengalaman ini cukup memberinya

informasi sebagai bahan pertimbangan dalam memilih produk.

Sedangkan konsumen yang tidak mempunyai pengalaman

sebelumnya, mungkin ia harus melakukan penelitian terlebih

dahulu untuk memperoleh informasi sebagai dasar pemilihan.

c) Penilaian berbagai alternatif. Informasi yang diperoleh dari

berbagai sumber tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bagi

39

konsumen untuk mengambil keputusan (Suryani, 2008: 18).

Konsumen akan mempertimbangkan manfaat dan resiko yang akan

diterima ketika memilih suatu produk. Konsumen akan memilih

alternatif yang paling menguntungkan sesuai dengan kemampuan

yang dimilikinya.

3) Keluaran

Pada konponen ini menunjukkan perilaku konsumen pasca beli

yang berkaitan dengan perilaku pembelian dan penilaian pasca

pembelian.

c. Pengambilan Keputusan dalam Perspektif Islam

Menurut pandangan Islam, dasar pengambilan keputusan disebutkan

dalam QS. Al-Maidah ayat 100 yaitu:

O قل لا يستىي الخثيث والطاية ولى اعجثك كثزج الخثيث فاتاقىا لل

اول ال ل ثاب لعلاكم تفلحىن ي

Artinya : “Katakanlah (Muhammad) tidak sama yang buruk dengan

yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu,

maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang

mempunyai akal sehat, agar kamu beruntung”.(QS. Al-Maidah: 100)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa sebagai manusia yang berakal

Islam menyuruh untuk berbuat kebaikan sekalipun keburukan itu lebih

menggiurkan dan menggoda. Islam juga menyerukan pada umatnya

untuk melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan “amar ma’ruf nahi

munkar” agar senantiasa dalam keridha’an-Nya. Seperti harus menjauhi

40

riba yang jelas telah diharamkan namun terlanjur mengakar di

masyarakat.

Riba diharamkan dengan dikaitkan kepada suatu tambahan yang

berlipat ganda. Allah berfirman dalam surat Al-Imran ayat 130:

ضعفحا تىا اضعافاا م ـايها الاذيه امىىا ل تاكلىا الز لعلاكم ي واتاقىا لل

تفلحىن

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu

memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah

agar kamu beruntung”.(QS. Ali-Imron: 130)

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul Penelitian Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

1 Lutfi Efendi

(2009)

Analisis Faktor-

faktor yang

Mempengaruhi

Pengambilan

Keputusan

Nasabah pada

Bank Muamalat

Malang

Faktor Usia,

Tingkat

Pendidikan,

Tanggungan

Keluarga,

Pendapatan

Perbulan,

Pelayanan

Yang Baik,

dan Faktor

Syariah.

Pendidikan,

tanggungan

keluarga,

pelayanan yang

baik, dan faktor

syariah

berpengaruh

signifikan terhadap

keputusan nasabah.

Sedangkan usia

dan pendapatan

perbulan tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

keputusan nasabah.

2 Vita Widian

Priaji

(2011)

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Intensi Menabung

di Bank Syariah

Sikap, norma

subyektif,

perseived

behavior

control,

religiusitas,

Sikap, norma

subyektif, dan

penghasilan

berpengaruh

terhadap intensi

menabung di bank

41

penghasilan,

pendidikan

dan usia

syariah.

Sedangkan

pendidikan, usia,

religiusitas, dan

perseived behavior

control tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

intensi menabung

di bank syariah.

3 Nurul Julia

(2014)

Pengaruh Faktor

Sosial dan Tingkat

Pendidikan

Terhadap

Keputusan Menjadi

Nasabah BMT

Sahara

Tulungagung

Faktor sosial

dan tingkat

pendidikan

Tingkat pendidikan

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

keputusan menjadi

nasabah BMT

Sahara

Tulungagung,

sedangkan Faktor

sosial konsumen

berpengaruh

signifikan terhadap

keputusan menjadi

nasabah BMT

SAHARA

Tulungagung

4 Supriyanto

(2012)

Pendidikan

pendapatan dan

motivasi Menjadi

nasabah

Pendidikan,

pendapatan,

dan motivasi

Tingkat pendidikan

dan pendapatan

nasabah

berpengaruh secara

signifikan terhadap

motivasi menjadi

nasabah.

5 Marshel

Rondonuwu

(2013)

Tingkat

Pendidikan,

Motivasi dan

Promosi

Pengaruhnya

Terhadap

Keputusan

Penggunaan

Produk Nasabah

Priority Banking

Bank Sulut

Pendidikan,

motivasi, dan

promosi

Tingkat pendidikan

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

keputusan menjadi

nasabah.

Sedangkan

motivasi dan

promosi secara

parsial

berpengaruh secara

signifikan terhadap

keputusan menjadi

nasabah.

Variabel yang

42

paling berpengaruh

terhadap keputusan

nasabah adalah

variabel promosi.

6 Husma

Fadillah

Nasution

(2008)

Analisis Pengaruh

Promosi dan

Komunikasi

Terhadap

Keputusan

Nasabah Untuk

Menabung di Bank

Syariah Mandiri

Cabang Tebing

Tinggi

Promosi,

Komunikasi,

Keputusan

Nasabah

Promosi dan

komunikasi

berpengaruh secara

signifikan terhadap

respon konsumen,

juga berpengaruh

signifikan terhadap

keputusan nasabah

menabung di Bank

Syariah Mandiri

cabang Tebing

Tinggi.

7 Chusnul

Chotimah

(2014)

Pengaruh Produk,

Pelayanan,

Promosi dan

Lokasi Terhadap

Masyarakat

Memilih Bank

Syariah di

Surakarta

Produk,

pelayanan,

promosi, dan

lokasi

Pelayanan dan

lokasi berpengaruh

terhadap

masyarakat

memilih bank

syariah,

sedangkan produk

dan promosi tidak

berpengaruh

terhadap

masyarakat

memilih bank

syariah.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitan sebelumnya terdapat pada variasi

variabelnya. Efendi (2009) dan Priaji (2011) memfokuskan pada analisis faktor

yang dijadikan sebagai pertimbangan nasabah memilih Bank Syariah, penelitian

ini terfokus pada variabel pendidikan, pendapatan, motivasi dan promosi.

Penelitian Julia (2014) memfokuskan pada pengaruh faktor sosial dan tingkat

pendidikan terhadap keputusan menjadi nasabah, demikian juga penelitian

Chotimah (2014) yang terfokus pada pengaruh produk, pelayanan, promosi dan

lokasi terhadap pemilihan Bank Syariah. Nasution (2008) yang melakukan

penelitian dengan fokus variabel promosi dan komunikasi. Sedangkan penelitian

43

ini memfokuskan pada pengaruh tingkat pendidikan, pendapatan, motivasi dan

promosi terhadap keputusan menjadi nasabah yang mana merupakan hasil

penggabungan dari penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto (2012) yang

melakukan penelitian mengenai pendidikan, pendapatan dan motivasi menjadi

nasabah, dan Rondonuwu (2013) dalam penelitiannya pengaruh tingkat

pendidikan, motivasi dan promosi terhadap keputusan penggunaan produk

nasabah.

C. Kerangka Pemikiran

Untuk memperjelas faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen

menjadi anggota atau nasabah BMT Al-Mu’aawanah Bringin, berikut kerangka

pemikiran dalam penelitian ini:

Gambar 2.4

Kerangka Pemikiran

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil

kepututsan. Di antaranya adalah tingkat pendidikan, pendapatan, motivasi dan

promosi, hal ini berdasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Kotler (1999),

bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam

mengambil keputusan, yaitu: faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan

faktor psikologis. Namun dugaan kuat dalam penelitian ini meliputi empat faktor

yang ada didalamnya, yaitu: pendidikan, pendapatan, motivasi, dan promosi. Di

Pendidikan

Pendapatan Keputusan Nasabah

Motivasi

Promosi

44

mana pendidikan, pendapatan, dan motivasi merupakan suatu hal yang melekat

pada individu. Untuk bertahan hidup seorang individu harus berpendapatan

untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan sekarang maupun kebutuhan

yang akan datang. Sedangkan pendidikan akan membantunya dalam menyikapi

dan menyelesaikan masalah yang dihadapai, individu dengan pendidikan lebih

tinggi memiliki pola fikir yang berbeda dengan individu yang berpendidikan

lebih rendah. Motivasi mempengaruhinya dalam melakukan tindakan atau

mengambil keputusan. Di samping itu, promosi merupakan upaya dari

perusahaan atau lembaga yang dapat mempengaruhi keputusan individu.

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang kebenarannya masih harus

diuji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka

(Martono, 2011: 63). Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis dan hasil

penemuan beberapa penelitian, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Pengaruh Pendidikan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah

Lembaga Keuangan Syariah

Salah satu faktor individual yang mempengaruhi keputusan konsumen

adalah pendidikan. Menurut Essael (dalam Efendi, 2009:20), konsumen

yang berpendidikan tinggi mempunyai pandangan yang berbeda terhadap

altenatif merk dan harga dibandingkan dengan konsumen berpendidikan

lebih rendah. Pengaruh pendidikan terhadap keputusan menjadi nasabah

didukung penelitian yang dilakukan oleh Efendi (2009), hasil penelitian

45

menunjukkan bahwa pendidikan berpengaruh signifikan terhadap keputusan

nasabah. Senada dengan penelitian Supriyanto (2012), menunjukkan bahwa

tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap motivasi menjadi

nasabah. Dari uraian tersebut, maka dinyatakan hipotesis sebagai berikut:

H1: Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menjadi nasabah lembaga keuangan syariah

2. Pengaruh Pendapatan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah

Lembaga Keuangan Syariah

Pendapatan merupakan hasil yang diterima atas upaya yang telah

dilakukan. Pendapatan seseorang digunakan untuk memenuhi

kebutuhannya. Ketika kebutuhan terpenuhi maka sebagian dari pendapatan

akan ditabungkan untuk kebutuhan yang akan datang. Menurut Keynes

besar kecilnya tabungan tergantung pada besar kecilnya pendapatan yang

diterima. Semakin besar pendapatan seseorang semakin besar pula

keinginannya untuk menabung. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Supriyanto (2012) yang menemukan pengaruh signifikan antara pendapatan

terhadap motivasi menjadi nasabah. Dari uraian tersebut, maka dinyatakan

hipotesis sebagai berikut:

H2: Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menjadi nasabah lembaga keuangan syariah

3. Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Lembaga

Keuangan Syariah

46

Motivasi merupakan suatu dorongan yang muncul akibat adanya

kebutuhan yang belum terpenuhi. Menurut teori Maslow, manusia akan

cenderung untuk memenuhi kebutuhan yang paling dasar terlebih dahulu.

Ketika kebutuhan dasar telah terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan lain

yang lebih tinggi dan begitu seterusnya. Setelah kebutuhan yang diinginkan

terpenuhi maka akan muncul kebutuhan lain yang menuntut untuk dipenuhi.

Dalam mengambil keputusan, manusia akan cenderung mengutamakan

kebutuhan yang kurang dan mendesak. Dari uraian tersebut, maka

dinyatakan hipotesis sebagai berikut:

H3: Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menjadi nasabah lembaga keuangan syariah

4. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Lembaga

Keuangan Syariah

Promosi merupakan salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk

mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan. Menurut Kasmir

(2005: 175) tujuan promosi adalah untuk menginformasikan segala jenis

produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah agar berkenan

menggunakan poduk yang ditawarkan. Dengan adanya promosi akan

membantu konsumen untuk mendapatkan informasi mengenai suatu produk

sebelum akhirnya konsumen menentukan pilihan yang dirasa sesuai dengan

kebutuhan. Dari uraian tersebut, maka dinyatakan hipotesis sebagai berikut:

H4: Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menjadi nasabah lembaga keuangan syariah

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Berdasarkan jenis permasalahan yang ada dalam judul penelitian, maka

penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif, yaitu penelitian yang dilakukan

dengan mengumpulkan data berupa angka, kemudian data yang diperoleh akan

diolah dan dianalisis untuk mendapatkan informasi (Martono, 2011: 20).

Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dengan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpulan data yang utama. Selain data yang berupa angka,

dalam penelitian kuantitatif juga ada data berupa informasi kualitatif.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BMT Al-Mu’aawanah Bringin yang berlokasi di

Jalan Diponegoro No. 104 Bringin Kab. Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.

Penelitian ini dilakukan selama bulan September 2015 hingga Agustus 2016.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang

ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti (Bawono,

2006: 28). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

konsumen (nasabah) BMT Al-Mu’aawanah Bringin yang berjumlah kurang

lebih 4.172 anggota.

48

2. Sampel

Sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna mewakili

keseluruhan dari populasi (Bawono, 2006: 28). Dalam pengambilan sampel

penelitian ini menggungakan metode simple random sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata

yang ada dalam populasi tersebut (Martono, 2011: 75). Semua anggota

populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian.

Dari 4.172 jumlah populasi, peneliti akan menggunakan 98 orang sebagai

sampel yang diperoleh berdasarkan rumus (Bawono, 2006: 29):

( )

( )

Di mana:

s : Sampel

P : Populasi

e : Error atau tingkat kesalahan yang diyakini

Dari hasil perhitungan diperoleh angka sebesar 97,65918 yang dibulatkan

menjadi 98 responden.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik atau metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang

dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah

untuk menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 29). Adapun jenis data

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

49

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan.

Dalam penelitian ini data diperoleh melalui angket (questionare) yang disebar

langsung kepada nasabah BMT Al-Mu’aawanah Bringin. Angket adalah

daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau

memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Bawono, 2006:

29). Angket dalam penelitian ini berisikan daftar pertanyaan mengenai

gambaran umum tentang pendidikan, pendapatan, motivasi dan promosi

terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa BMT Al-Mu’aawanah

Bringin.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau

penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu (Bawono, 2006: 30). Data

sekunder dapat diperoleh dari buku, jurnal, majalah, koran, dan internet.

E. Skala Pengukuran

Agar penelitian yang dilakukan lebih bersifat objektif dan lebih terukur

maka diperlukan penskalaan. Skala merupakan perbandingan antar kategori

dimana masing-masing kategori diberi bobot nilai yang berbeda (Cakka, 2015).

Untuk memberikan nilai pada suatu variabel maka diperlukan pengukuran yaitu

dengan menggunakan angka pada suatu variabel berupa notasi bilangan tertentu.

Untuk mengukur variabel pendidikan, penelitian ini menggunakan skala nominal

yaitu jenis skala pengukuran dimana angka dikenakan pada objek atau kelas

objek untuk tujuan identifikasi. Variabel pendapatan, motivasi, promosi serta

50

keputusan diukur menggunakan skala interval, yaitu salah satu jenis pengukuran

dimana angka-angka yang dikenakan memiliki satuan pengukuran yang standar

dan jarak antar kategori dapat diketahui.

Berikut rentang pengukuran skala interval:

Sangat Tidak Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju

F. Definisi Konsep dan Definisi Operasional

1. Definisi Konsep

Pendidikan merupakan aktivitas atau usaha manusia untuk

mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri baik jasmani, rohani

maupun keterampilan-keterampilan untuk meningkatkan kepribadian dan

kualitas hidup sesuai dengan nilai dan kebudayaan yang ada dimasyarakat.

Pendapatan merupakan hasil yang diterima atas upaya yang telah

dilakukan sebagai balas jasa baik berupa uang maupun barang yang memiliki

nilai ekonomis dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

Motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dari luar maupun dari dalam

yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam mencapai suatu tujuan.

Motivasi berasal dari keinginan seseorang untuk memenuhi suatu kebutuhan,

perilaku ini dipengaruhi karena adanya tujuan tertentu atau kebutuhan yang

belum terpenuhi.

Promosi lebih mengarah pada kegitan yang dilakukan perusahaan untuk

memberikan informasi, membujuk, dan mempengaruhi konsumen agar

bersedia untuk membeli, atau menerima produk yang ditawarkan.

51

Menurut Amirullah dalam Efendi (2009: 40) pengambilan keputusan

merupakan suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif

sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu

pilihan yang dianggap paling menguntungkan. Keputusan adalah pilihan akhir

individu setelah melakukan berbagai pertimbangan dari beberapa alternatif

yang ada.

Keputusan konsumen berawal dari suatu kebutuhan yang dipengaruhi

dari luar maupun dari dalam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka

timbulah dorongan untuk mencari informasi. Dari berbagai informasi yang

diperoleh akan dipertimbangkan manfaat dan resiko yang akan didapatkan

sebelum akhirnya konsumen mengambil keputusan.

2. Definisi Operasional

Untuk menjelaskan konsep data secara empiris dapat dilakukan dengan

mengubah suatu konsep menjadi variabel atau sesuatu yang mempunyai nilai.

Secara singkat, variabel dapat didefinisikan sebagai konsep yang memiliki

variasi atau memiliki lebih dari satu nilai (Martono, 2011: 55).

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu variabel

bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independent variable) yaitu

variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel

dependen. Dalam penelitian ini yaitu variabel pendidikan (X1), pendapatan

(X2), motivasi (X3), dan promosi (X4). Sedangkan keputusan konsumen (Y)

sebagai variabel terikat (dependent variable), yaitu variabel yang dipengaruhi

atau menjadi akibat dari variabel bebas.

52

Untuk mengukur variabel-variabel diatas diperlukan penjabaran dari

masing-masing variabel berupa indikator-indikator yang membentuknya.

Indikator-indokator tersebut antara lain:

Tabel 3.1

Variabel dan Indikator Penelitian

No Variabel Indikator Skala Ukur

1 Tingkat

Pendidikan Jenjang pendidikan Skala Nominal

2 Pendapatan

Jumlah rata-rata penghasilan yang

diperoleh dalam jangka waktu 1

bulan

Skala Interval

3 Motivasi

Kebutuhan fisik

Skala Interval Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan sosial

Kebutuhan penghargaan

Kebutuhan aktualisasi diri

4 Promosi

Periklanan

Skala Interval Promosi penjualan

Publisitas

Penjualan pribadi

Pemasaran langsung

5 Keputusan

Kesadaran terhadap kebutuhan

untuk menabung

Skala Interval Aktif mencari informasi

Teliti dengan tawaran menabung

Kepuasan memiliki tabungan

Manabung keputusan yang tepat

G. Metode Analisis

1. Uji Instrumen

Agar diperoleh hasil penelitian yang akurat, maka perlu dilakukan uji

instrumen sebelum menggunakannya dalam penelitian, yaitu dengan

melakukan uji reliabilitas dan uji validitas.

53

a. Uji Reliabilitas

Analisis ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data

dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak berbeda jika diukur

ulang pada subjek yang sama, sehingga dapat dilihat konsistensi atau

keterandalan alat ukur (kuesioner) (Hadi, 1991 dalam Bawono, 2006: 63).

b. Uji Validitas

Analisis ini dipakai untuk mengukur seberapa cermat suatu test

melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar dapat mencerminkan

variabel yang di ukur (Hadi, 1991 dalam Bawono, 2006: 68).

2. Uji Statistik

a. Uji Ttest (Uji secara Individu)

Uji T dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sebera besar tingkat

signifikan variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara

individu. Berikut langkah dalam melakukan uji Ttest:

1) Menentukan hipotesis

Ho : 1 = 0; tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap

variabel dependen.

Ha : 1 ≠ 0; terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap

variabel dependen.

2) Menentukan t tabel

Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan

(df) = n-k. Di mana “n” merupakan jumlah data dan “k” adalah jumlah

variabel yang digunakan.

54

3) Mengambil keputusan

Jika t hitung > t tabel, dan nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak

Jika t hitung < t tabel , dan nilai sig > 0,05 maka Ho diterima

b. Uji Ftest (Uji secara serempak)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sebera besar tingkat

signifikan variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara

bersama-sama. Berikut langkah dalam melakukan uji Ftest:

1) Menentukan hipotesis

Ho: β1, β2, .... βn = 0; variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ha: β1, β2, .... βn ≠ 0; variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Menentukan f tabel

Dengan menggunakan tingkat signifikan = 5% dan derajat

kebebasan (df) = n-k.

3) Mengambil keputusan

Jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak artinya terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap

variabel dependen.

Jika f hitung < f tabel, maka Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh

yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen.

55

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan

variebel dependen (Y) dengan variebel independen (X1,2,3..). Besarnya nilai

determinasi terletak antara 0 dan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Nilai 0 berarti tidak ada

hubungan antara kedua variabel. Sedangkan nilai 1 menunjukkan adanya

hubungan yang sempurna di antara kedua variabel dependen dan

independen. Jika nilai R2 semakin mendekati angak 1, itu artinya semakin

besar pengaruh variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen. Demikian sebaliknya, jika R2 bergerak mendekati angka 0,

menunjukkan bahwa variabel independen tidak dapat menjelaskan variabel

dependen.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multicollinearity

Uji multicollinearitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

korelasi antara variabel bebas satu dengan yang lainnya. Masalah

multikolinearitas biasanya muncul pada data time series, yang apabila

masalah multikolinieritas ini serius dapat mengakibatkan berubahnya

tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006: 116).

Penelitian ini menggunakan metode VIF (Varian Inflation Faktor) dan

nilai tolerance untuk mendeteksi gejala multikolinieritas. Nilai VIF

berlawanan dengan nilai tolerance. Ketika nilai tolerance-nya besar maka

nilai VIF nya kecil dan sebaliknya. Data bisa dikatakan bias dan terjangkit

gejala multikolinieritas apabila nilai VIF lebih besar dari 5 (lima), dan

56

sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala

Multicollinearitas. Demikian juga dengan nilai tolerance.

b. Uji Heteroscedasticity

Heteroskedastisitas tejadi apabila varian dan variabel pengganggu

tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul apabila terjadi

heteroscedasticitas adalah penaksir tidak bias, tetapi tidak efisien lagi baik

dalam sempel besar maupun sampel kecil, serta uji Ttest dan Ftest akan

menyebabkan kesimpulan yang salah (Bawono, 2006: 133).

Penelitian ini menggunakan metode Park untuk mengetahui ada

tidaknya gejala heteroskedastisitas. Metode Park mengemukakan bahwa

σ2 merupakan fungsi dari variabel-variabel bebas, yang dinyatakan dalam

bentuk:

σ2i= αXi

β.

Persamaan ini dijadikan linier dalam bentuk persamaan log sehingga

menjadi: LnU2

i = α + β Ln Xi + Vi. Apabila koefisien parameter β dari

persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan

bahwa dalam data model empiris yang diestimasi tersebut terdapat

heteroscendasticity, dan sebaliknya jika β tidak signifikan secara statistik,

maka asumsi homokedasticity pada model tersebut tidak dapat ditolak

(Bawono, 2006:137).

c. Uji Normality

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah ke dua variabel

(variabel dependen dan independen) dalam model regresi yang digunakan

57

berdistribusi normal atau tidak. Sebuah data penelitian yang baik adalah

datanya yang berdistribusi normal (Bawono, 2006: 174).

Ada beberapa cara untuk melakukan uji normalitas data, salah satunya

dengan analisa grafik, yaitu dengan melihat histogram dan normal

probability plot.

d. Uji Linearity

Pengujian linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi

model yang kita gunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi

model bentuk lain (Bawono, 2006:179).

Dalam penelitian ini, untuk melakukan uji linieritas menggunakan uji

lagrange multiplier yaitu mengalikan jumlah data observasi dengan R2

(n*R2) untuk memperoleh nilai 𝑥2

. Kemudian 𝑥2 hitung dibandingkan

dengan 𝑥2 tabel. Jika 𝑥2

hitung > 𝑥2 tabel, maka spesifikasi model

persamaan linier tidak benar. Begitu sebaliknya jika 𝑥2 hitung < 𝑥2

tabel

maka spesifikasi model persamaan linier adalah benar.

H. Alat Analisis

Data penelitian yang diperoleh dari objek penelitian yaitu berupa angka,

kemudian diaplikasikan kedalam olah data SPSS for windows versi 16, hasilnya

akan dijabarkan secara deskriptif.

SPSS (Statistical Product and Service Solution) merupakan software

pengolah data statistik yang bekerja dengan cepat dan tepat, dan menghasilkan

variasi output yang dikehendaki oleh pengambil keputusan. Sedangkan statistik

lebih mengarah pada kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data

58

kemudian menganalisisnya dengan metode tertentu dan menginterpretasikan

hasil analisis. Dalam perhitungan statistik, SPSS for windows adalah alat yang

sering digunakan untuk membantu dalam proses pengolahan data, selain cara

kerja yang cepat dan tepat hasilnyapun dapat dipertanggungjawabkan dan dapat

dipercaya.

59

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Identitas BMT Al-Mu’aawanah

Nama lembaga : BMT Al-Mu’aawanah

Alamat : Jl. Diponegoro No. 104 Bringin Rt 07 Rw 01

Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang 50772

Telepon / Fax : 02983420572

No badan hukum : 084/BH/KDK.11.1.IV/1999

2. Sejarah BMT Al-Mu’aawanah

BMT Al-Mu'aawanah adalah lembaga ekonomi swadaya yang tumbuh

dan berkembang di wilayah kecamatan Bringin. Didirikan oleh 25 orang

dengan semboyan “Dari umat, oleh umat, untuk umat” pada tanggal 8

Agustus 1998. Mulai beroperasi pada tanggal 14 Oktober 1998 dan disahkan

sebagai badan hukum berdasarkan Surat Keputusan dari Departemen

Koperasi Kecil dan Menengah Kabupaten Semarang No

084/BH/KDK/11.1/IV/1999 pada tanggal 5 April 1999.

Tujuan didirikannya BMT Al-Mu’aawanah itu sendiri adalah untuk

berperan aktif dalam memberdayakan dan mengembangkan ekonomi umat

melalui sebuah lembaga keuangan rakyat yang berdasarkan syariat islam

sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi umat.

60

Kegiatan usaha BMT Al-Mu’aawanah Bringin bergerak di bidang

simpan pinjam yang berdasarkan pada prinsip syariah. Sebagai unit usaha

simpan pinjam BMT Al-Mu’aawanah Bringin melayani berbagai macam

jenis simpanan uang, baik dalam bentuk simpanan harian maupun berjangka.

Selain melayani simpanan BMT Al-Mu’aawanah Bringin juga melayani

pembiayaan.

3. Visi dan Misi BMT Al-Mu’aawanah Bringin

a. Visi BMT Al-Mu’aawanah Bringin

Menjadi mitra yang handal dalam kegiatan ekonomi umat melalui sebuah

lembaga keuangan yang berdasarkan syariah islam.

b. Misi BMT Al-Mu’aawanah Bringin

Menjalankan usaha syariah yang efektif, efisien, dan transparan, dalam

menyelenggarakan pelayanan yang handal dan prima.

4. Struktur Organisasi BMT Al-Mu’aawanah Bringin

Adapun bagian-bagian dalam struktur organisasi BMT Al-Mu'aawanah

Bringin sebagai berikut:

a. Pengurus

Ketua : Drs. H Munashir MM

Sekretaris : H. Ahmad Mughni, SH

Bendahara : Susamto

b. Pengelola

Manajer : Umy Solichatun, SE

Pembukuan : Aang Krisdiana, SE

61

Kasir : Nurhidayati

: Ir. Budi Indriyanto

Pembiayaan : Fahrodi

: Zufrita Maslahatun U

Pemasaran : Supriyati

: Andiyono

: Latifatul Mufidah

: Erfan Nurmansyah

c. Pengawas

Ketua : KH. Ma’ruf

Wakil Ketua : Hadihi Tamam, S.Pd

Anggota : KH. Fathur Rohman

: KH. Imam Muslim Sholeh

: H. M. Nizar

: Drs. H. Damroji Hadi

5. Produk-produk BMT Al-Mu’aawanah Bringin

Adapun produk-produk yang ditawarkan oleh BMT Al-M'uaawanah

Bringin antara lain:

a. Produk simpanan

1) Simpanan harian (SIRELA)

Merupakan jenis simpanan yang dapat disetor setiap saat dan dapat

diambil sewaktu-waktu.

2) Simpanan berjangka (SISUKA)

62

Merupakan jenis simpanan yang hanya boleh diambil dalam jangka

waktu yang telah ditentukan atau semacam deposito.

b. Produk pembiayaan

1) Mudharabah (MDA)

Penyediaan modal kerja yang diberikan oleh BMT (shahibul maal),

sedangkan nasabahnya bertindak selaku pengelola (mudharib) untuk

melakukan kegiatan usaha dengan porsi keuntungan sesuai dengan

kesepakatan.

2) Musyarokah (MSA)

Merupakan suatu akad kerjasama antara BMT dengan nasabah

dimana bagi hasil dan resiko usahanya ditanggung bersama sesuai

dengan komposisi modal masing-masing.

3) Murabahah (MBA)

Merupakan jual beli barang dengan tambahan keuntungan atau bagi

hasil yang telah disepakati, dengan syarat penjual harus

memberitahukan harga pokok pembelian.

4) Qordul hasan (QH)

Merupakan jenis pembiayaan yang bersifat sosial (non profit)

dimana nasabah tidak dikenai kewajiban memberikan bagi hasil atau

margin atas pembiayaan tersebut.

63

6. Gambaran Umum Responden

Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi responden dalam

penelitian ini perlu dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu.

Gambaran umum responden dalam penelitian ini meliputi sebagai berikut:

Pada tabel 4.1 memperlihatkan hasil penelitian karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah responden perempuan

lebih banyak dengan jumlah 62 orang (64,29%) dari pada jumlah responden

pria yaitu 36 orang (35,71%).

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah %

1 SD 12 12,24%

2 SMP 21 21,43%

3 SMA 45 45,92%

4 Sarjana S1 20 20,41%

Total 98 100%

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

No. Jenis kelamin Jumlah %

1 Laki-laki 36 35,71%

2 Perempuan 62 64,29%

Total 98 100%

64

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki latar belakang pendidikan SMA atau sederajat, yaitu

sebanyak 45 orang (45,92%), kemudian responden dengan latar belakang

pendidikan SMP atau sederajat sebanyak 21 orang (21,43%), responden

dengan latar belakang pendidikan Sarjana S-1 yaitu sebanyak 20 orang

(20,41%)., dan responden yang paling sedikit adalah responden dengan latar

pendidikan SD sebanyak 12 orang (12,24%)

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No. Jenis pekerjaan Jumlah %

1 Pelajar / Mahasiswa 4 4,08%

2 Pegawai negeri /

ABRI 8 8,16%

3 Pegawai swasta /

Karyawan 5 5,10%

4 Wiraswasta 40 40,82%

5 Pedagang 32 32,65%

6 Lainnya 9 9,18%

Total 98 100%

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

Tabel di atas menunjukkan hasil penelitian karakteristik responden

berdasarkan jenis pekerjaan. Dari tebel tersebut diketahui bahwa sebagian

besar responden bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 40 orang (40,82%),

kamunidan responden dengan jenis pekerjaan pedagang sebanyak 32 orang

(32,65%), responden dengan jenis pekerjaan lainnya sebanyak 9 orang

(9,18%), sebagai pegawai negeri sebanyak 8 orang (8,16%), sebagai pegawai

swasta sebanyak 5 orang (5,10%), responden yang berstatus pelajar atau

mahasiswa sebanyak 4 orang (4,08%).

65

Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan rata-rata pendapatan

tiap bulan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata Pendapatan Tiap Bulan

No. Rata-rata pendapatan tiap bulan Jumlah %

1 <500.000,- 24 24,49%

2 500.000,- s/d 1.000.000,- 36 36,73%

3 1.000.000,- s/d 2.000.000,- 15 15,31%

4 2.000.000,- s/d 3.000.000,- 9 9,18%

5 3.000.000,- s/d 4.000.000,- 4 4,08%

6 4.000.000,- s/d 5.000.000,- 6 6,12%

7 >5.000.000,- 4 4,08%

Total 98 100%

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden adalah responden dengan rata-rata pendapatan perbulan 500.000,-

s/d 1.000.000,- sebanyak 36 orang (36,73%), kemudian responden dengan

rata-rata pendapatan perbulan <500.000,- sebanyak 24 orang (24,49%),

responden dengan rata-rata pendapatan perbulan 1.000.000,- s/d 2.000.000,-

sebanyak 15 orang (15,31%), responden dengan rata-rata pendapatan

perbulan 2.000.000,- s/d 3.000.000,- sebanyak 9 orang (9,18%), responden

dengan rata-rata pendapatan perbulan 4.000.000,- s/d 5.000.000,- sebanyak 6

orang (6,12%), dan responden dengan rata-rata pendapatan 3.000.000,- s/d

4.000.000,- dan lebih dari 5.000.000,- masing-masing sebanyak 4 orang

(4,08%)

Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan informasi mengenai

BMT Al-Mu’aawanah Bringin adalah sebagai berikut:

66

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Informasi Mengenai BMT Al-

Mu’aawanah Bringin

No. Informasi Jumlah %

1 Diri sendiri 7 7,14%

2 Keluarga 21 21,43%

3 Teman 26 26,53%

4 Iklan - 0,00%

5 Brosur / spanduk 2 2,04%

6 Lainnya 42 42,86%

Total 98 100%

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden adalah responden mengetahui BMT Al-Mu’aawanah Bringin

melalui lainnya yaitu sebesar 42 orang (42,86%) mereka didatangi langsung

oleh karyawan dari lembaga, kemudian yang melalui teman yaitu sebanyak

26 orang (26,53%), yang melalui keluarga yaitu sebanyak 21 orang (21,43%),

kemudian responden yang mengetahui melalui diri sendiri sebanyak 7 orang

(7,14%), dan yang mengetahui melalui brosur atau spanduk sebanyak 2 orang

(2,04%).

B. Analisa Data

1. Uji Instrumen

a. Uji Reliabilitas

Tabel 4.6

Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Keterangan

Motivasi .883 Reliable

Promosi .853 Reliable

Keputusan .900 Reliable

Sumber: Data primer yang diolah 2016

67

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel

memiliki Crombach Alpha ≥ 0.60. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

motivasi, promosi, dan keputusan menjadi nasabah dapat dikatakan

reliable.

b. Uji Validitas

Hasil uji validitas dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.7

Uji Validitas

Variabel Item Correted item total

Correlation Keterangan

Motivasi Butir 1 .862** Valid

Butir 2 .836** Valid

Butir 3 .844** Valid

Butir 4 .841** Valid

Butir 5 .763** Valid

Promosi Butir 6 .768** Valid

Butir 7 .782** Valid

Butir 8 .670** Valid

Butir 9 .768** Valid

Butir 10 .855** Valid

Butir 11 .763** Valid

Keputusan Butir 12 .833** Valid

Butir 13 .768** Valid

Butir 14 .685** Valid

Butir 15 .834** Valid

Butir 16 .735** Valid

Butir 17 .883** Valid

Butir 18 .795** Valid

Sumber: Data primer yang diolah 2016

Tabel di atas menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan dalam

varaiabel motivasi, promosi, dan keputusan berbintang dua. Hal ini

menunjukkan korelasi signifikan pada level 1% (0,01), berarti bahwa

68

semua pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner dinyatakan valid

sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus.

2. Uji Statistik

a. Uji Ttest (Uji secara Individu)

Uji ini digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara individu. Berikut

merupakan tabel koefisien untuk melihat nilai t hitung yang akan

dibandingkan dengan nilai t tabel.

Tabel 4.8

Uji T-test

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.784 .379 7.338 .000

Pendidikan .042 .129 .025 .324 .747

Pendapatan -.151 .075 -.163 -2.021 .046

Motivasi .255 .078 .326 3.264 .002

Promosi .489 .084 .541 5.792 .000

a. Dependent Variable: Keputusan

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

Secara sendiri-sendiri variabel independen dikatakan berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen apabila t hitung > ttabel dan nilai

signifikan < dari 0,05 (5%). Cara mencari ttabel yaitu dengan menggunaan α

5% dan derajat kebebasan (dk) = n-1-k (Bawono, 2006: 89). Di mana:

n = jumlah data

k = jumlah variabel yang dipakai

69

t-tabel = 0,05/2 = 0,025

k = 98 - 1 - 5 = 92

Maka diperoleh nilai ttabel sebesar: 1,6614

Nilai thitung variabel Pendidikan (0.324) < ttabel (1,6614), dan nilai

signifikansi 0.747 > dari 0,05. Dengan kata lain tidak terdapat pengaruh

yang signifikan antara pendidikan terhadap keputusan menabung. Nilai

thitung variabel Pendapatan (-2.021) > ttabel (1,6614), dan nilai signifikansi

0.046 > dari 0,05. Dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan

antara pendapatan terhadap keputusan menabung. Nilai thitung variabel

Motivasi (3.264) > ttabel (1,6614), dan nilai signifikansi 0.002 < dari 0,05.

Dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi

terhadap keputusan menabung. Nilai thitung variabel Promosi (5.792) > ttabel

(1,6614), dan nilai signifikansi 0.000 < dari 0,05. Dengan kata lain

terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap keputusan

menabung.

b. Uji Ftest (Uji secara serempak)

Tabel 4.9

Uji F test

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 131.323 4 32.831 32.329 .000a

Residual 94.443 93 1.016

Total 225.766 97

a. Predictors: (Constant), Promosi, Pendapatan, Pendidikan, Motivasi

b. Dependent Variable: Keputusan

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

70

Untuk mengetahui seberapa jauh secara bersama-sama variabel

independen mempengaruhi variabel dependen dapat dilihat dengan

mambandingkan nilai Fhitung dan Ftabel.

Berdasarkan Tabel 4.9 anova di atas menunjukan bahwa nilai Fhitung

sebesar 32,831. Ftabel dapat dicari dengan melihat kolom df pembilang 4

dan df penyebut 93 sedangkan α: 5%, maka nilai F tabel adalah 2, 47. Dari

hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel, sehingga dapat

disimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel

pendidikan, pendapatan, motivasi dan promosi secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan. Sehingga dapat

dikatakan variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi

variabel dependen secara signifikan.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.10

Uji Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .763a .582 .564 1.00773

a. Predictors: (Constant), Promosi, Pendapatan, Pendidikan, Motivasi

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa nilai R sebesar 0.763, artinya

terdapat korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen

sebesar 0.763, karena nilainya mendekati angka 1 dan positif maka

dikatakan hubungannya erat dan positif.

71

Nilai Adjusted R Square menunjukkan angka sebesar 0.582, artinya

variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu

menjelaskan variasi variabel dependen sebesar 58,2% sedangkan sisanya

yang 41,8% dijelaskan oleh variasi variabel lain di luar model.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multicollinearity

Tujuan dari uji multikolinearitas adalah menguji apakah pada sebuah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Tabel 4.11

Uji Multicollinearity

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.784 .379 7.338 .000

Pendidikan .042 .129 .025 .324 .747 .736 1.359

Pendapatan -.151 .075 -.163

-

2.021 .046 .693 1.444

Motivasi .255 .078 .326 3.264 .002 .452 2.212

Promosi .489 .084 .541 5.792 .000 .515 1.941

a. Dependent Variable: Keputusan

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

Dari hasil uji VIF di atas, menunjukkan bahwa nilai VIF dari variabel

bebas pendidikan, pendapatan, motivasi dan promosi memiliki nilai VIF

dibawah angka 5. Dengan kata lain dapat disimpulkan tidak adanya

masalah multikolinearitas dalam model regresi.

72

b. Uji Heteroscedasticity

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala heteroscedasticity,

penelitian ini menggunakan metode park.

Tabel 4.12

Uji Heteroscedasticity

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.574 .334 -1.720 .089

Pendidikan -.042 .114 -.044 -.370 .712

Pendapatan .055 .066 .104 .839 .403

Motivasi -.043 .069 -.096 -.626 .533

Promosi .058 .074 .113 .787 .434

a. Dependent Variable: LnU2i

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai ttest dari setiap variabel lebih

kecil dari ttabel (1,6614). Persamaan regresi tersebut tidak signifikan secara

statistik, dengan kata lain data empiris yang diestimasi terdapat

homokedasticity, atau model persamaan yang digunakan tidak terdapat

gejala heteroskendastisitas.

c. Uji Normality

Untuk melihat data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak

yaitu dengan melihat histogram dan normal probability plot. Dalam grafik

histogram di bawah ini terlihat bahwa grafik hitogram berbentuk simetris

menunjukkan pola distribusi mendekati normal, sehingga bisa disimpulkan

bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas (Bawono, 2006: 176).

73

Gambar 4.1

Uji Normalitas

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

Normalitas data juga dapat dilihat dalam grafik normal plot seperti

dalam gambar 4.2 terlihat adanya titik-titik yang menyebar disekitar garis

diagonal sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya.

Dengan kata lain model regresi yang digunakan memenuhi asumsi

normalitas.

74

Gambar 4.2

Uji Normalitas

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

d. Uji Linearity

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah spesifikasi model

yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dari model lain. Pengujian ini

menggunakan uji langrange multiplier untuk mendapatkan nilai X2hitung

yang akan dibandingkan dengan nilai X2tabel.

Tabel 4.13

Uji Linierity

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .051a .003 -.040 1.01654398

a. Predictors: (Constant), X42, X22, X12, X32

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

75

Jika X2hitung > X

2tabel: Spesifikasi model persamaan regresi linier tidak

benar. Tapi jika X2hitung < X

2tabel: Spesifikasi model persamaan regresi

linier adalah benar (Bawono, 2006:186).

Dimana: X2hitung = 98*0.003= 0,294

X2tabel = 117,6320 dengan tingkat signifikan 5% dan Df= 94

Dari hasil perhitungan uji linieritas diatas menunjukkan X2hitung <

X2tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa spesifikasi model persamaan

regresi linier adalah benar.

C. Uji Hipotesis

1. Pengaruh Pendidikan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah

Pendidikan akan mempengaruhi cara berfikir seseorang dalam menyikapi

suatu masalah termasuk dalam mengambil keputusan, konsumen yang

berpendidikan tinggi mempunyai pandangan yang berbeda mengenai

penilaian terhadap suatu produk dibandingkan dengan konsumen

berpendidikan lebih rendah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan berpengaruh positif

terhadap keputusan menjadi nasabah namun tidak signifikan, ditunjukkan

dengan nilai koefisien 0,042 dan nilai thitung variabel Pendidikan (0.324) <

ttabel (1,6614), dengan nilai signifikasnsi 0.747 > dari 0,05. Dengan demikian

hipotesis yang menyatakan bahwa pendidikan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah Lembaga Keuangan Syariah

ditolak.

76

Seseorang yang berpendidikan tinggi belum tentu lebih memilih

menggunakan jasa lembaga keuangan syariah. Hal ini dikarenakan

pendidikan dalam variabel ini bersifat umum, diasumsikan bahwa pendidikan

memiliki keterkaitan dengan variabel pengetahuan terhadap lembaga

keuangan syariah. Orang yang berpendidikan tinggi namun jika ia tidak

memiliki pengetahuan mengenai lembaga keuangan syariah, kemungkinan

tidak akan tertarik menggunakan jasa Lembaga Keuangan Syariah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Julia (2014)

yang menemukan tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan menjadi nasabah BMT Sahara Tulungagung dengan tingkat sig.

0,679.3. Penelitian dengan hasil negatif juga terdapat pada penelitian yang

dilakukan oleh Randonuwu (2013), menjelaskan mengenai pengaruh tingkat

pendidikan, motivasi dan promosi terhadap keputusan penggunaan produk

nasabah priority banking Bank Sulut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Senada

dengan hasil penelitian Priaji (2011) yang menemukan bahwa pendidikan

tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi menabung di bank syariah.

2. Pengaruh Pendapatan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan berpengaruh signifikan

dan negatif terhadap keputusan menjadi nasabah, ditunjukkan dengan nilai t

hitung (-2.021) < t tabel (1,6614), dan nilai signifikansi 0.046 < dari 0,05.

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa pendapatan berpengaruh

77

positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah Lembaga

Keuangan Syariah ditolak.

Seacara teori, semakin tinggi penghasilan seseorang kemungkinan

menabung juga semakin tinggi. Namun, hasil penelitian ini justru sebaliknya.

Semakin tinggi pendapatan seseorang justru keputusan untuk menjadi

nasabah semakin menurun. Hal ini dikarenakan keamanan dalam pelayanan

jasa yang diberikan lembaga dirasa kurang. Dilihat dari hasil jawaban

responden dalam variabel motivasi pada indikator keamanan. Responden

dengan penghasilan tinggi cenderung memberikan nilai kurang setuju pada

butir pernyatan mengenai keamanan. Dengan demikian semakin tinggi

pendapatan seseorang maka semakin ia tidak bermaksud menggunakan jasa

Lembaga Keuangan Syariah, karena dirasa kurang aman secara finansial.

Kemanan yang dimaksud yaitu dalam proses penarikan uang. Penarikan

uang bisa dilakukan oleh siapa saja asal membawa buku tabungan, sekalipun

tanpa persetujuan dari pemilik buku. Kemudian penarikan diatas 10 juta harus

memberitahukan terlebih dahulu pada pihak lembaga beberapa hari

sebelumnya. Dalam arti tidak dapat seketika mengambil uang di atas 10 juta

ketika ada kebutuhan mendadak.

3. Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah. Hal ini dibuktikan dengan

hasil analisis regresi linier berganda didapatkan nilai β untuk variabel

motivasi sebesar 0.255, selain itu dari hasil uji Ttest (uji parsial) nilai thitung

78

variabel Motivasi (2.599) > ttabel (1,6614), dan nilai signifikasnsi 0.011< dari

0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah

Lembaga Keuangan Syariah diterima.

4. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah. Hal ini dibuktikan dengan

hasil analisis regresi linier berganda didapatkan nilai β untuk variabel

promosi sebesar 0.489, selain itu dari hasil uji Ttest (uji parsial) nilai thitung

variabel promosi (5.792) > ttabel (1,6614), dan nilai signifikasnsi 0.000 < dari

0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa promosi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah

Lembaga Keuangan Syariah diterima.

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, maka dapat kita tarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendidikan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan

nasabah, ditunjukkan dari hasil uji Ttest dengan nilai thitung < ttabel dan tingkat

sig. 0.747 > dari 0,05.

2. Pendapatan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan nasabah,

ditunjukkan dari hasil uji Ttest dengan nilai thitung > ttabel dan tingkat sig.

0.046 < dari 0,05.

3. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah,

ditunjukkan dari hasil uji Ttest dengan nilai thitung > ttabel dan tingkat sig.

0.002 < dari 0,05.

4. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah,

ditunjukkan dari hasil uji Ttest dengan nilai thitung > ttabel dan tingkat sig.

0.000 < dari 0,05.

5. Secara bersama-sama, pendidikan, pendapatan, motivasi dan promosi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah, dilihat dari

nilai Fhitung > Ftabel dengan tingkat signifikan 0.000 lebih kecil dari 0,05.

6. Variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan nasabah

adalah promosi, ditunjukkan dari nilai koefisien variabel promosi 0.489

80

lebih besar dari nilai koefisien variabel lain, yaitu 1 Pendidikan = 0.042 >

2 Pendapatan = -0.151 < 3 Motivasi = 0.255.

B. Saran

1. Bagi BMT Al-Mu’aawanah Bringin untuk lebih meningkatkan promosi mengenai

produk-produk yang ditawarkan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat

mengetahui adanya BMT Al-Mu’aawanah Bringin dan dapat memilih produk

yang sesuai dengan kebutuhan. BMT Al-Mu’aawanah Bringin tidak perlu

mempertimbangkan pendidikan konsumen dalam mengenalkan produk-produk

BMT karena faktor pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan untuk menjadi nasabah. Selain itu prosedur dalam penarikan uang

untuk lebih diketatkan lagi, agar nasabah merasa aman dalam menyimpan uang

atau menggunakan jasa BMT Al-Mu’aawanah Bringin.

2. Penelitian ini belum mencakup semua faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen dalam mengambil keputusan, maka dari itu untuk penelitian selanjutnya

diharapkan untuk menambah variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam

penelitian ini, karena masih terdapat variabel-variabel lain yang mempengaruhi

keputusan konsumen untuk menjadi nasabah, misalnya kualitas pelayanan. Selain

itu penelitian ini akan lebih akurat dan maksimal apabila sempel yang diambil

diperluas pada beberapa lembaga keuangan syariah yang diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. (1983). Ilmu Pendidikan 2. Salatiga: Fakultas Tarbiah IAIN Walisongo.

Baridwan, Z. (2004). Intermediate Accounting Edisi 8. Yogyakarta: BPFE .

Bawono, A. (2006). Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga

Press.

Cakka, R. A. (2015, Mei 16). Gudang Teori. Dipetik Juli 03, 2016, dari

http://www.gudangteori.xyz/2016/05/pengertian-skala-pengukuran-dan-

teknik.html?m=0

Chotimah, C. (2014). "Pengaruh Produk, Pelayanan, Promosi dan Lokasi Terhadap

Masyarakat Memilih Bank Syariah di Surakarta". Skripsi. Progdi Akuntansi.

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Efendi, L. (2009). "Analisis faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan

Keputusan Nasabah pada Bank Muamalat Malang". Skripsi. Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi. UIN Malang.

Fattah, N. (2004). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Offset.

Gemilang, J. (2013). I'm Marketing Makelar of Everything. Yogyakarta: Mantra

Books.

Huda, N., & Heykal, M. (2010). Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoretis dan

Praktis. Jakarta: Kencana.

Idris, Z., & Jamal, L. (1992). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Ikhsan, F. (2003). Dasar-Dasar Kependidikan Komponen MKDK. Jakarta: Rineka

Cipta.

Ilmi, M. (2002). Teori dan Praktek Mikro Keuangan Syariah: Beberapa

Permasalahan dan Alternatif Solusi. Yogyakarta: UII Press.

Julia, N. (2014). "Pengaruh Faktor Sosial dan Tingkat Pendidikan Terhadap

Keputusan Menjadi Nasabah BMT Sahara Tulungagung". Skripsi. Jurusan

Perbankan Syariah. IAIN Tulungagung.

Kasmir. (2005). Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana.

Kotler, P. (1999). Marketing. Alih Bahasa. Herujati Purwoko. Jakarta: Erlangga.

Kotler, P. (2002). Manajemen Pemsaran Jilid 1. Alih bahasa Hendra Teguh. Jakarta:

Prenhalindo.

Martono, N. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data

Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers.

MKDK, T. P. (1991). Dasar-Dasar Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.

Nasution, H. F. (2008). "Analisis Pengaruh Promosi dan Komunikasi Terhadap

Keputusan Nasabah Untuk Menabung di Bank Syariah Mandiri Cabang

Tebing Tinggi". Tesis. Sekolah Pasca Sarjana. Universitas Sumatra Utara.

Pohan, H. L., Suroso, P. C., Pattiwael, J. F., & Fordian, D. (2014). "Perilaku

Menabung Kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di

Perkotaan dan Pedesaan: Sebuah Kajian Awal". Laporan Penelitian.

Prasetijo, R., & Ihalauw, J. J. (2005). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: ANDI.

Prawira, P. A. (2013). Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media.

Priaji, V. W. (2011). "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Menabung di Bank

Syariah". Skripsi. Fakultas Psikologi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ratnasari, R. T., & Aksa, M. (2011). Teori dan Kasus Manajemen Pemasaran Jasa.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Regar, M. (1995). Pajak Penghasilan 1994: Suatu interpretasi dan catatan. Jakarta:

Erlangga.

Rondonuwu, M. (2013). "Tingkat Pendidikan, Motivasi dan Promosi Pengaruhnya

Terhadap Keputusan Penggunaan Produk Nasabah Priority Banking Bank

Sulut". Jurnal EMBA 257 Vol. 1 No. 3. Jurusan Manajemen. Universitas Sam

Ratulangi.

Saekhoni. (2012). "Pengaruh Pendapatan Nasabah dan Bagi Hasil Terhadap Minat

Masyarakat Menabung Di BMT Istiqomah Karang Rejo Tulungagung".

Skripsi. Progdi Muamalah. STAIN Tulungagung.

Schiffman, L., & Kanuk, L. L. (2008). Perilaku Konsumen. Edisi ke tujuh. Pengalih

Bahasa Zoelkifli Kasip. Jakarta: Indeks.

Solomon, L. C. (1975). "The Relation between Schooling and Savings Behavior: An

Example of the Indirect Effects of Education". National Bureau of Economic

Research.

Stanton, W. J. (1996). Prinsip Pemasaran. Edisi ke tujuh jilid 2. Alih bahasa oleh

Sadu Sundaru. Jakarta: Erlangga.

Sudarsono, H. (2007). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan

Ilustrasi. Yoyakarta: Ekonosia .

Sumarwan, U. (2011). Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sumitro, D. (1990). Sejarah Pemikiran Ekonomi . Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Supriyanto. (2012). Pendidikan Pendapatan dan Motivasi. JPPI, Jilid 6, Nomor 1.

Universitas Kanjuruhan Malang.

Suryani, T. (2008). Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suryosubroto, B. (1990). Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Swasta, B. (1999). Azaz-azaz Marketing. Yogyakarta: Liberty Offset.

Swastha, B., & Irawan. (2001). Manajemen Pemasaran Modern.

Syafaruddin, & Anzizhan. (2004). Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan.

Jakarta: Grasindo.

Tjiptono, F. (2004). Strategi Pemasaran Edisi Kedua. Yogyakarta: ANDI.

Uno, H. B. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Uyun, K. (2012). "Pengaruh Produk Syari’Ah dan Bauran Promosi Terhadap

Keputusan Nasabah Menabung di BNI Syari’Ah Cabang Semarang". Skripsi.

Fakultas Syari’Ah. Institut Agama Islam Negeri Walisongo. Semarang.

Wahyuni, E. T. (2010). "Pengaruh Faktor Syariah, Tingkat Keuntungan Bagi Hasil,

dan Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Perbankan

Syariah". Jurnal.

Widodo, H. (2000). PAS (Pedoman Akuntansi Syariah) Panduan Praktis

Operasional BMT. Bandung: Mizan.

Yustisia, T. R. (2013). Perundangan Tentang Kurikulum Sistem Pendidikan Nasional

2013. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

LAMPIRAN

Bantar, Desember 2015

Kepada

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Anggota

BMT Al-Mu’aawanah Bringin

Di –

Tempat

Perihal: Permohonan Mengisi Kuisioner

Assalamu’alaikum wr. wb.

Pertama-tama kami sampaikan bahwa dalam rangka meraih gelar kesarjanaan di Institut

Agama Islam Negeri Salatiga, kami diwajibkan melaksanakan penelitian skripsi. Kami

bermaksud melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pendidikan, Pendapatan, Motivasi,

dan Promosi Terhadap Keputusan Menjadi Anggota BMT Al-Mu’aawanah Bringin.

Demi terselesaikannya penelitian ini, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk

membantu proses pelaksanaan penelitian ini dengan memberikan jawaban pada setiap item

pernyataan yang telah disediakan sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Kami mengucapkan terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i dalam membantu

penelitian ini dan apabila terdapat tutur kata atau sikap kami yang kurang berkenan kami mohon

maaf yang sebesar-besarnya.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Hormat kami,

Peneliti

Arinal Khasanah

DAFTAR PERNYATAAN PENELITIAN

PENGARUH PENDIDIKAN, PENDAPATAN, MOTIVASI, DAN PROMOSI

TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI ANGGOTABMT AL-MU’AAWANAH BRINGIN

A. IDENTITAS RESPONDEN

Bagian ini merupakan pernyataan yang berhubungan dengan indentitas responden. Berilah

tanda (✓) pada kotak sesuai dengan pilihan anda.

Nama : ............................................................................

Alamat : ............................................................................

Usia saat ini : ............ tahun

Jenis kelamin : ⧠ Laki-Laki ⧠ Perempuan

Pendidikan terakhir* :

⧠ SD / Sederajat ⧠ Sarjana S1

⧠ SMP / Sederajat ⧠ Lainnya....................... (Sebutkan)

⧠ SMA / Sederajat

Pekerjaan :

⧠ Pelajar / Mahasiswa ⧠ Wiraswasta

⧠ Pegawai Negeri / ABRI ⧠ Pedagang

⧠ Pegawai swasta / Karyawan ⧠ Lainnya........................ (Sebutkan) Rata-rata pendapatan tiap bulan* :

⧠ < Rp 500.000,-

⧠ Rp 500.000,- s/d Rp 1.000.000,-

⧠ Rp 1.000.000,- s/d Rp 2.000.000,-

⧠ Rp 2.000.000,- s/d Rp 3.000.000,-

⧠ Rp 3.000.000,- s/d Rp 4.000.000,-

⧠ Rp 4.000.000,- s/d Rp 5.000.000,-

⧠ > Rp 5.000.000,-

Pertama mengetahui BMT Al-Mu’aawanah Bringin*:

⧠ Diri sendiri ⧠ Iklan

⧠ Keluarga ⧠ Brosur / Spanduk

⧠ Teman ⧠ Lainnya........................ (Sebutkan)

*Harus diisi

B. DAFTAR PERNYATAAN

Berilah tanda (✘) pada salah satu angka disetiap pernyataan sesuai dengan apa yang anda

rasakan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Sangat Tidak Setuju 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat Setuju

Semakin mendekati angka 0 menunjukkan bahwa anda semakin tidak setuju dengan

pernyataan yang ada di dalam kuisioner. Semakin mendekati angka 10 menunjukkan bahwa

anda semakin menyetujui pernyataan yang ada dalam kuisioner.

1. Pernyataan yang berkaitan dengan Motivasi

NO. PERNYATAAN LEVEL

a. Saya menabung untuk mempersiapkan

kebutuhan yang akan datang 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

b. Saya merasa aman menabung di BMT Al-

Mu’aawanah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

c. Saya memilih BMT Al-Mu’aawanah karena

partisipasinya dalam kegiatan sosial 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

d. Saya senang menggunakan jasa BMT Al-

Mu’aawanah karena akad yang sesuai syariah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

e. BMT Al-Mu’aawanah memberikan hadiah

atau bonus bagi para anggotanya 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2. Pernyataan yang berkaitan dengan Promosi

NO. PERNYATAAN LEVEL

a. Saya mengetahui BMT Al-Mu’aawanah dari

iklan atau brosur 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

b. Saya mengetahui BMT Al-Mu’aawanah dari

mulut-ke mulut 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

c. Saya memilih BMT Al-Mu’aawanah karena

karyawan datang ke tempat saya 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

d. Saya menabung di BMT Al-Mu’aawanah

karena ada kupon atau hadiah langsung 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

e. Saya menabung di BMT Al-Mu’aawanah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

karena BMT ikut serta dalam kegiatan sosial

f. Saya menabung di BMT Al-Mu’aawanah

karena keikutsertaannya dalam berbagai acara 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3. Pernyataan yang berkaitan dengan Keputusan

NO. PERNYATAAN LEVEL

a. Saya memilih BMT Al-Mu’aawanah karena

keinginan diri sendiri 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

b. Saya memilih BMT Al-Mu’aawanah karena

merupakan kebutuhan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

c. Saya memilih BMT Al-Mu’aawanah setelah

meminta saran dari teman dan keluarga 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

d. Saya memilih BMT Al-Mu’aawanah setelah

mendapat penjelasan dari BMT 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

e. Sebagian dari pendapatan saya, saya

tabungkan ke BMT Al-Mu’aawanah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

f. Saya senang menjadi bagian dari anggota

BMT Al-Mu’aawanah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

g. Saya yakin dengan keputusan yang saya ambil 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Terimakasih atas waktu dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i.

Hasil Olah Data Kuesioner

No Nama Alamat Usia X1 X2 X3 X4 Y

1 Nasrudin Popongan 55 1 1 3 3 5 3 5 2 5 2 4 3 5 6 4 7 3 5 6 7

2 Budi

Rahmanto Bringin Rt 2/1 31 4 4 2 3 9 8 10 8 9 9 8 10 7 8 7 6 9 8 10 9

3 Rukiyem Bringin Rt 9/1 40 3 2 7 8 7 9 10 7 9 7 8 10 7 8 7 7 7 9 7 9

4 Nasir Bringin 54 3 2 10 6 9 7 8 9 7 8 7 9 10 8 7 9 7 7 8 10

5 Umi S. Bringin 45 2 2 10 9 9 10 8 6 7 7 8 9 10 8 7 9 10 8 9 10

6 Jarmi Petet Rt 3/2 Popongan 50 1 1 3 4 4 4 3 3 2 1 2 3 4 3 4 3 4 5 5 6

7 Susanto Tlogo Rt 8/1 Kalijambe 36 4 4 7 6 5 4 5 6 5 3 4 5 5 5 6 7 6 5 4 4

8 Sugeng Bojong ¾ Bringin 33 3 2 7 8 9 10 7 1 2 6 3 2 4 3 4 5 6 7 7 7

9 Dwi Rohim Bringin Rt 2/1 25 4 3 3 2 3 5 2 3 4 2 5 3 2 4 2 5 1 3 3 5

10 Alifah N Popongan 19 2 1 2 3 2 4 2 2 4 1 3 5 2 2 3 5 3 2 4 5

11 Istianah Popongan 50 3 2 6 9 8 9 7 5 6 5 6 10 8 9 7 9 7 8 9 7

12 Zuhriyah Bantar Rt 4/1 40 2 1 6 6 6 6 6 1 1 7 8 9 10 10 7 9 7 10 9 7

13 Rusri Rahayu Bringin RT 1/1 47 1 1 7 6 5 8 10 8 7 10 9 10 8 8 7 9 10 6 5 8

14 Maulida A. Bringin Rt 2/1 33 3 2 8 9 8 7 6 8 8 9 3 5 5 9 8 9 9 9 9 9

15 Sugiyanti Bringin Rt 2/1 38 2 1 5 10 10 7 2 3 6 10 2 3 3 10 10 9 10 5 10 9

16 Nurhidayah Bantar Rt 4/1 48 3 1 5 5 5 8 5 5 5 8 5 5 4 10 6 4 4 4 8 8

17 Iftitah H Bantar Rt 4/1 40 3 3 1 2 3 4 4 1 2 1 2 3 4 2 3 4 4 4 3 2

18 Niltu Alfa A. Bantar Rt 4/1 20 3 1 5 5 5 9 5 5 5 8 5 5 5 8 5 6 5 5 8 8

19 Anda Ariyati Candi Kidul Rt 3/8 Salatiga 41 3 3 8 7 7 9 8 8 9 7 9 8 9 6 7 9 7 6 7 8

20 Yahmin Kalijambe 31 3 2 5 6 4 5 2 2 5 5 2 4 3 5 3 2 5 5 4 5

21 Widiyastuti Bantar Rt 4/1 46 4 4 4 5 5 7 6 5 6 7 6 5 6 7 6 4 5 7 7 7

22 Sumini Bantar Rt 4/1 62 1 5 4 6 2 4 1 1 1 4 3 2 5 5 4 7 6 5 6 7

23 Fitrotul A. Bantar Rt 4/1 29 2 1 5 4 3 2 1 1 4 5 3 3 2 4 2 3 4 5 5 6

24 Badrul Pakis 35 3 1 2 6 5 2 1 5 2 1 4 3 4 3 5 3 4 6 5 7

25 Rubiyati Krajan Rejosari Bancak 35 3 2 2 1 3 2 4 4 2 3 4 5 3 5 3 5 4 6 7 6

26 Siti R. Bantar Rt 4/1 23 3 3 9 9 6 7 6 3 6 7 6 6 6 9 6 6 5 7 9 9

27 Fahmi L. Bantar Rt 4/1 24 3 1 5 5 4 9 5 5 5 6 4 4 4 6 5 7 4 5 7 7

28 Walid A. Padaan Rt 3/1 34 3 2 9 9 8 5 8 4 3 4 5 5 6 9 8 5 8 9 8 7

29 Siti Aisyah Bantar Rt 4/1 36 2 1 2 3 2 1 3 1 3 1 3 4 2 4 2 4 3 5 4 6

30 Siti Rohmah Bantar Rt 4/1 40 2 2 1 2 3 3 5 5 7 1 5 3 3 5 3 6 5 4 5 6

31 Paryati Watu Lemper Rt 1/2 42 3 2 2 3 3 4 3 4 5 5 4 5 3 7 5 3 6 5 6 7

32 Titik

Musiyati

Kembang Kerep RT 3/3

Sendang 39 4 3 2 5 3 6 4 4 6 3 4 4 2 4 2 6 5 3 6 6

33 Munawaroh Padus Rt 2/1 Bringin 35 3 2 2 3 4 4 4 2 2 4 3 5 5 5 4 7 5 5 4 6

34 Edi Kusnanto Bringin 33 3 2 2 5 3 3 5 6 3 5 3 4 2 6 4 4 9 7 7 8

35 Rati Bringin 54 1 1 3 3 4 2 4 2 5 1 4 3 2 5 6 4 7 5 5 7

36 Cicik Wijaya Bantar Rt 4/1 22 3 1 1 3 4 5 4 1 4 1 3 2 4 7 4 6 5 4 5 6

37 Nur Arifah Gogodalem Barat 33 2 1 2 5 3 5 3 3 2 1 4 3 5 2 5 7 3 5 6 7

38 T. Handayani Bringin 28 3 2 1 2 4 5 5 4 5 7 2 3 4 9 7 6 9 7 7 9

39 Sukiem Bringin 60 2 1 4 2 4 2 1 4 1 6 5 2 4 6 5 8 6 5 7 7

40 Kartika R. Dompon Rt 11/2 Suruh 37 2 1 3 4 5 4 2 2 4 2 5 3 4 3 3 5 5 4 3 6

41 Naimah Petet Rt 1/3 Popongan

Bringin 49 3 2 1 3 2 3 5 2 4 7 5 2 5 5 4 5 3 3 5 7

42 Suwarni Bringin Rt 2/1 45 1 2 5 4 5 4 3 5 6 6 3 5 4 5 4 3 4 5 4 3

43 Sri Wahyuni Pakis RT 5/1 29 4 4 10 8 9 6 7 8 10 10 9 6 6 10 8 9 10 6 8 10

44 Yamah Sari Bringin Rt 01/1 59 4 3 10 9 7 9 6 10 8 10 7 6 6 10 6 10 8 7 8 9

45 Kristiyono Pakis Rt 3/1 Bringin 48 3 2 8 6 9 7 7 6 8 8 8 7 7 6 9 8 9 10 9 8

46 Harjanti Pakis Rt 3/1 Bringin 35 3 2 5 3 4 3 5 6 3 6 5 4 2 7 5 8 7 6 7 8

47 Faisal A Popongan 22 2 1 3 4 5 2 4 2 3 4 3 5 4 5 4 6 3 2 4 6

48 Khotiah Dompon Rt 11/4 Banding 51 1 1 5 3 4 5 6 3 3 5 6 3 2 5 5 6 5 5 6 7

49 Abu Soleh Poncol 70 1 3 2 4 5 5 5 1 5 3 5 4 3 4 5 7 4 5 5 6

50 Evi W. Jl Patimura Rt 4/8 Salatiga 42 3 2 5 3 5 4 3 5 6 5 3 5 4 5 6 5 4 5 7 7

51 Sri Mugiyarti Gintungan Rt 3/1 Ngajaran 55 2 2 2 3 4 3 3 3 4 5 7 5 3 5 6 4 6 4 5 5

52 Kusno Pakis Rt 3/1 Bringin 30 1 2 4 2 5 3 5 2 5 8 3 4 3 4 3 5 6 5 5 6

53 Indrayati Takan Kidul Rt 3/5 Pabelan 37 4 4 5 3 4 5 2 4 6 9 3 4 3 5 5 7 3 4 6 7

54 Sri Wahyuni Rekesan Rt 2/2 31 3 1 5 3 3 4 2 2 5 5 4 4 4 4 6 6 4 5 5 5

55 Suparti Bantar Rt 4/1 35 1 1 5 4 3 4 3 2 2 5 2 3 4 5 4 3 4 4 5 5

56 Priyadi Watulemper Rt 1/2 35 3 3 2 3 4 6 1 4 5 6 2 5 3 4 5 6 4 3 5 7

57 Nur Jannah Domas Rt 3/8 Salatiga 35 3 2 8 9 5 7 4 6 8 6 5 4 4 7 9 6 8 9 8 7

58 Irwan Dwi S Bringin Rt 3/1 35 3 2 3 5 4 2 3 3 4 6 3 2 5 4 3 5 6 4 6 7

59 Suparjan Karanglo Rt 1/2 Bringin 60 2 2 4 5 5 4 3 1 3 4 2 3 4 5 3 7 4 5 6 6

60 Supriyati Gemah RT 3/ 2 Pakis 41 2 1 1 4 2 1 2 4 3 5 2 4 3 5 6 7 7 7 7 7

61 Jaenab Jati Sari Rt 1/3 Banding 35 3 2 2 3 4 5 5 1 4 2 5 4 3 4 6 8 3 5 6 6

62 Sukwindratno Pakis 3/1 Bringin 45 3 2 5 4 5 3 4 4 5 8 3 4 4 7 4 6 5 5 6 5

63 Roch Mulyani Bringin Rt 2/1 45 2 2 2 5 2 4 6 1 5 8 5 3 2 5 4 7 6 5 7 5

64 Chabibah Bringin Rt 2/1 30 3 2 5 7 4 4 4 3 5 8 5 4 3 6 4 9 6 5 8 7

65 Tri Sudarti Bringin Rt 4/1 32 3 3 8 9 5 5 7 2 8 4 6 6 3 6 7 8 5 8 9 9

66 Sri Wahyuni Tlogo Rt 8/1 Klijambe 37 4 3 7 6 8 7 9 8 6 9 8 10 7 7 8 10 9 6 9 10

67 Siti Solikhah Doplang II Rt 2/3 Pakis 33 2 2 3 5 3 2 4 5 7 6 3 5 5 6 4 8 8 7 9 9

68 Zuhriyah Pondok Rt 2/2 Sendang

Bringin 45 3 2 1 3 3 2 1 2 7 10 7 5 6 6 4 7 7 8 9 10

69 Musiyanti Tlompakan Rt 1/3 Tuntang 32 2 1 2 6 3 3 5 4 5 8 6 5 6 8 6 10 8 5 10 10

70 Jumiati Jlumpung Rt 2/1 30 3 1 1 3 2 4 5 5 5 5 2 3 4 5 3 6 4 4 6 7

71 Rundiyawi

Hikmah

Petet Rt 1/3 Popongan

Bringin 30 2 2 6 5 6 3 4 4 5 8 6 4 3 5 7 5 8 6 7 9

72 Ngatini Bantar Rt 2/5 32 3 2 4 5 3 2 5 5 3 4 2 3 2 6 6 8 7 6 8 8

73 Sriyatun Watulemper Rt 1/2 30 4 3 10 10 4 6 7 6 7 10 8 6 6 10 7 9 10 10 10 10

74 Hariyanto Bringin Rt 4/1 38 3 2 5 9 4 6 5 2 5 6 7 5 5 7 5 8 8 6 7 7

75 Suman Watulemper Rt 1/2 50 2 2 5 4 3 2 5 3 4 10 5 4 3 5 3 8 7 8 9 10

76 Supriyati Watulemper Rt 1/2

Jlumpung 35 3 2 3 1 3 2 4 4 5 6 5 6 5 7 5 9 8 7 8 7

77 Sri Nahyati Bantar Rt 4/1 Popongan

Bringin 46 3 3 5 6 4 3 2 3 5 7 3 3 3 7 6 5 9 5 7 9

78 Sriatun Nisa Bringin 50 1 6 4 7 5 9 5 4 9 7 9 7 8 4 6 5 5 4 6 7

79 Yeni Bringin Rt 01/1 43 4 7 9 7 8 9 6 8 5 2 9 6 8 10 9 9 6 7 9 10

80 Multazam Bringin Rt 01/1 61 1 5 8 5 4 6 9 8 5 2 0 4 8 1 2 5 4 5 4 5

81 Nizar Bringin Rt 01/1 49 4 7 10 6 4 7 5 3 7 8 4 4 3 6 4 5 4 3 5 4

82 Basir Bringin 54 2 6 9 7 3 3 1 1 4 1 1 1 1 5 3 4 2 1 1 3

83 Arip Bringin Rt 02/1 41 4 6 7 8 7 9 6 7 6 4 4 8 5 7 8 6 6 9 8 10

84 Taufik Bringin Rt 02/1 46 4 7 9 8 7 8 8 7 5 4 7 6 6 8 7 8 8 6 7 9

85 Budi Bringin 52 4 5 5 4 6 5 4 3 5 6 5 4 6 4 7 4 6 5 4 4

86 Upik Bringin 47 3 6 4 6 4 6 5 6 8 4 4 7 6 3 2 5 3 4 3 4

87 Partini Tengaran Duren RT 3/ 8

Bandungan 36 4 7 8 8 7 8 7 8 7 8 5 6 5 6 4 5 7 7 6 6

88 Sanjaya Bringin 48 3 4 9 6 5 3 6 3 5 6 3 5 6 5 5 3 5 4 5 5

89 Sri Pakis Rt 5/1 66 3 3 9 8 9 7 6 5 6 7 5 6 5 7 8 5 6 7 7 9

90 Sumbodo Bringin 36 4 5 6 7 5 7 6 6 6 5 7 6 7 5 7 4 6 6 8 7

91 Ida Wiru 34 4 6 10 8 8 9 7 8 5 1 6 6 6 4 3 2 4 2 6 7

92 Likul Bringin 31 3 4 9 8 8 7 8 7 5 5 5 8 5 2 1 3 4 2 5 4

93 Muni Bringin Rt 01/1 39 3 3 8 5 5 5 5 0 0 0 1 0 0 2 1 3 2 2 3 4

94 Joko Bringin 43 3 4 10 6 5 6 6 6 6 6 6 5 4 7 8 8 8 8 8 8

95 Indro Bringin 44 3 2 4 5 3 4 8 3 4 0 8 5 6 3 3 4 3 3 4 5

96 Titi Bringin 37 4 4 9 8 8 8 8 4 6 4 2 7 8 7 5 5 5 7 8 9

97 N. Rahmanto Pondok Seneng 49 2 3 6 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4

98 Mutmainnah Doplang II Rt 2/3 Pakis 35 4 6 8 8 7 7 10 7 7 7 8 7 7 4 2 3 1 2 3 4

Deskripstif Statistik

RELIABILITAS

a. Motivasi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.883 .887 5

Inter-Item Correlation Matrix

Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5

Butir_1 1.000 .741 .654 .580 .531

Butir_2 .741 1.000 .622 .627 .465

Butir_3 .654 .622 1.000 .689 .579

Butir_4 .580 .627 .689 1.000 .612

Butir_5 .531 .465 .579 .612 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Butir_1 20.3061 55.390 .748 .624 .855

Butir_2 20.1327 62.982 .740 .614 .853

Butir_3 20.5102 65.386 .763 .592 .851

Butir_4 20.2857 61.835 .742 .588 .852

Butir_5 20.5204 66.252 .634 .442 .877

b. Promosi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.853 .861 6

Inter-Item Correlation Matrix

Butir_6 Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10 Butir_11

Butir_6 1.000 .593 .355 .450 .624 .527

Butir_7 .593 1.000 .514 .500 .585 .426

Butir_8 .355 .514 1.000 .378 .389 .302

Butir_9 .450 .500 .378 1.000 .658 .591

Butir_10 .624 .585 .389 .658 1.000 .739

Butir_11 .527 .426 .302 .591 .739 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Butir_6 24.4388 72.290 .646 .479 .827

Butir_7 23.6020 74.902 .683 .512 .821

Butir_8 23.2755 73.356 .478 .286 .868

Butir_9 23.9184 74.096 .656 .485 .825

Butir_10 23.7959 70.948 .781 .689 .803

Butir_11 23.9796 75.360 .656 .575 .826

c. Keputusan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.900 .900 7

Inter-Item Correlation Matrix

Butir_12 Butir_13 Butir_14 Butir_15 Butir_16 Butir_17 Butir_18

Butir_12 1.000 .654 .477 .628 .491 .682 .655

Butir_13 .654 1.000 .386 .628 .509 .573 .490

Butir_14 .477 .386 1.000 .468 .378 .586 .503

Butir_15 .628 .628 .468 1.000 .615 .660 .595

Butir_16 .491 .509 .378 .615 1.000 .659 .439

Butir_17 .682 .573 .586 .660 .659 1.000 .741

Butir_18 .655 .490 .503 .595 .439 .741 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Butir_12 36.8673 81.663 .757 .612 .879

Butir_13 37.4694 86.231 .677 .517 .889

Butir_14 36.6020 89.624 .570 .366 .901

Butir_15 36.9898 81.515 .758 .593 .879

Butir_16 37.1429 88.784 .640 .515 .893

Butir_17 36.4286 81.485 .832 .737 .871

Butir_18 35.7653 86.986 .719 .612 .884

Validitas Keputusan

Correlations

Butir_12 Butir_13 Butir_14 Butir_15 Butir_16 Butir_17 Butir_18 Y

Butir_12 Pearson Correlation 1 .654** .477

** .628

** .491

** .682

** .655

** .833

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98

Butir_13 Pearson Correlation .654** 1 .386

** .628

** .509

** .573

** .490

** .768

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98

Butir_14 Pearson Correlation .477** .386

** 1 .468

** .378

** .586

** .503

** .685

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98

Butir_15 Pearson Correlation .628** .628

** .468

** 1 .615

** .660

** .595

** .834

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98

Butir_16 Pearson Correlation .491** .509

** .378

** .615

** 1 .659

** .439

** .735

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98

Butir_17 Pearson Correlation .682** .573

** .586

** .660

** .659

** 1 .741

** .883

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98

Butir_18 Pearson Correlation .655** .490

** .503

** .595

** .439

** .741

** 1 .795

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98

Y Pearson Correlation .833** .768

** .685

** .834

** .735

** .883

** .795

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Keputusan 6.1254 1.52561 98

Pendidikan 2.7449 .92292 98

Pendapatan 2.6633 1.64939 98

Motivasi 5.0878 1.94609 98

Promosi 4.7670 1.68983 98

Correlations

Keputusan Pendidikan Pendapatan Motivasi Promosi

Pearson Correlation Keputusan 1.000 .262 .151 .633 .727

Pendidikan .262 1.000 .458 .382 .346

Pendapatan .151 .458 1.000 .455 .285

Motivasi .633 .382 .455 1.000 .687

Promosi .727 .346 .285 .687 1.000

Sig. (1-tailed) Keputusan . .005 .069 .000 .000

Pendidikan .005 . .000 .000 .000

Pendapatan .069 .000 . .000 .002

Motivasi .000 .000 .000 . .000

Promosi .000 .000 .002 .000 .

N Keputusan 98 98 98 98 98

Pendidikan 98 98 98 98 98

Pendapatan 98 98 98 98 98

Motivasi 98 98 98 98 98

Promosi 98 98 98 98 98

Variables Entered/Removed

b

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Promosi, Pendapatan, Pendidikan, Motivasi

a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Keputusan

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .763a .582 .564 1.00773

a. Predictors: (Constant), Promosi, Pendapatan, Pendidikan, Motivasi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 131.323 4 32.831 32.329 .000a

Residual 94.443 93 1.016

Total 225.766 97

a. Predictors: (Constant), Promosi, Pendapatan, Pendidikan, Motivasi

b. Dependent Variable: Keputusan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.784 .379 7.338 .000

Pendidikan .042 .129 .025 .324 .747

Pendapatan -.151 .075 -.163 -2.021 .046

Motivasi .255 .078 .326 3.264 .002

Promosi .489 .084 .541 5.792 .000

a. Dependent Variable: Keputusan

Multikolinieritas

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.784 .379 7.338 .000

Pendidikan .042 .129 .025 .324 .747 .736 1.359

Pendapatan -.151 .075 -.163 -2.021 .046 .693 1.444

Motivasi .255 .078 .326 3.264 .002 .452 2.212

Promosi .489 .084 .541 5.792 .000 .515 1.941

a. Dependent Variable: Keputusan

Coefficient Correlations

a

Model Promosi Pendapatan Pendidikan Motivasi

1 Correlations Promosi 1.000 .092 -.148 -.633

Pendapatan .092 1.000 -.353 -.321

Pendidikan -.148 -.353 1.000 -.074

Motivasi -.633 -.321 -.074 1.000

Covariances Promosi .007 .001 -.002 -.004

Pendapatan .001 .006 -.003 -.002

Pendidikan -.002 -.003 .017 .000

Motivasi -.004 -.002 .000 .006

a. Dependent Variable: Keputusan

Collinearity Diagnostics

a

Model Dimension Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) Pendidikan Pendapatan Motivasi Promosi

1 1 4.649 1.000 .00 .00 .01 .00 .00

2 .183 5.041 .04 .00 .81 .01 .03

3 .087 7.295 .14 .30 .01 .19 .12

4 .047 9.971 .79 .69 .11 .02 .01

5 .034 11.644 .03 .00 .07 .78 .84

a. Dependent Variable: Keputusan

Heteroscedastisity

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .114a .013 -.029 .88613

a. Predictors: (Constant), Promosi, Pendapatan, Pendidikan, Motivasi

ANOVA

b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .962 4 .240 .306 .873a

Residual 73.025 93 .785

Total 73.987 97

a. Predictors: (Constant), Promosi, Pendapatan, Pendidikan, Motivasi

b. Dependent Variable: LnU2i

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.574 .334 -1.720 .089

Pendidikan -.042 .114 -.044 -.370 .712

Pendapatan .055 .066 .104 .839 .403

Motivasi -.043 .069 -.096 -.626 .533

Promosi .058 .074 .113 .787 .434

a. Dependent Variable: LnU2i

Normalitas

Linieritas

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .051a .003 -.040 1.01654398

a. Predictors: (Constant), X42, X22, X12, X32

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Arinal Khasanah

Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 17 April 1994

Alamat : RT. 04 RW. 01 Bantar Popongan

Kec. Bringin, Kab. Semarang

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Riwayat Pendidikan : - TK Harapan Popongan Lulus Tahun 2000

- SDN Popongan Lulus Tahun 2006

- SMPN 1 Pabelan Lulus Tahun 2009

- MA HM Tribakti Kediri Lulus Tahun 2012

Demikian daftar riwayat hidup ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 10 Agustus 2016

Arinal Khasanah NIM. 213 12 035