PENGARUH TINGKAT NISBAH BAGI HASIL,...
-
Upload
vuongthien -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of PENGARUH TINGKAT NISBAH BAGI HASIL,...
PENGARUH TINGKAT NISBAH BAGI HASIL, PENERAPAN AKAD,
CITRA MEREK, PROMOSI, DAN KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP MINAT MENABUNG PADA LEMBAGA KEUANGAN
PERBANKAN SYARIAH
( STUDI KASUS MASYARAKAT TANGERANG SELATAN)
SKRIPSI
Oleh:
EDWIN PRASSETIO
NIM : 1112086000035
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVWESITAS UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2017 M
i
PENGARUH TINGKAT NISBAH BAGI HASIL, PENERAPAN AKAD,
CITRA MERK, PROMOSI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
MINAT MENABUNG PADA LEMBAGA PERBANKAN SYARIAH
(STUDI KASUS MASYARAKAT TANGERANG SELATAN)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
Edwin Prassetio
NIM: 1112086000035
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Ali Rama, SE., M,Ec
19840628201503 1 002
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2017 M
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Edwin Prassetio
2. Tempat & tanggal lahir : Jakarta, 25 maret 1994
3. Alamat : jl. Cendrawasih Gg. Dadali
pintu air 1 no. 60
4. Telepon : 021-7494432 / 083897496904
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. SDN Jurang Mangu (2001-2006)
2. SMPN 2 ciputat (2006-2009)
3. SMAN 1 kota Tangerang Selatan (2009-2012)
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : DRS. Muhammad Rasyidin
2. Tempat & tanggal lahir : Padang, 12 Agustus 1966
3. Ibu : Mira Wati
4. Tempat & tanggal lahur : Padang, 22 Mei 1968
5. Anak, dari ke : 1 dari 3 bersaudara
vi
ABSTRAK
Edwin Prassetio (NIM: 1112086000035), Pengaruh Tingkat Nisbah Bagi
Hasil, Penerapan Akad, Citra Merk, Promosi , dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Minat Menabung Pada Lembaga Keuangan Bank Syariah,
Skripsi, Program Studi Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta,
2016.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya sistem nisbah bagi hasil yang
terdapat pada lembaga keuangan bank syariah. Peneliti ingin meneliti bagaimana
lembaga perbankan syariah menerapkan sistem akad yang sesuai dengan syariat
islam, kemudian juga peneliti ingin menganalisis pengaruh tingkat nisbah bagi
hasil, penerapan akad, citra merk, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap minat
menabung yang didapat oleh masyarakat sekitar Tangerang Selatan terhadap
lembaga perbankan bank syariah. Penelitian ini merupakan penelitian regresi
linier berganda, dengan sampel penelitian sebanyak 100 responden yang berasal
dari masyarakat sekitar daerah tangerang selatan, menggunakan teknik random
sampling. Instrumen dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket,
dan diolah dengan menggunakan software SPSS versi 22. Hasil dari penelitian ini
menunjukan variable tingkat nisbah bagi hasil dengan nilai p-value 0.554 > 0.05
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menabung, variable
penerapan akad dengan nilai p-value 0.435>0.05 secara parsial tidak berpengaruh
terhadap minat menabung, variable citra merk dengan p-value 0.000<0.05 secara
parsial berpengaruh terhadap minat menabung, variable promosi dengan nilai p-
value 0.191 secara parsial tidak berpengaruh terhadap minat menabung, variable
kualitas pelayanan dengan nilai p-value 0.024<0.05 secara parsial berpengaruh
terhadapminat menabung. Hasil penelitian ini menunjukan ke lima variable yaitu
tingkat nisbah bagi hasil, penerapan akad, citra merk, promosi, dan kualitas
pelayanan dengan nilai (F-hitung) 16/373 > (F-tabel) 2.31 secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap minat menabung.
Kata kunci: tingkat nisbah bagi hasil, penerapan akad, citra merk, promosi
kualitas pelayanan, dan minat menabung
vii
ABSTRACT
Edwin Prassetio (NIM: 1112086000035), Influence Of Level Of Profit
Sharing Ratio, Application Of Akad, Brand Image, Promotion, And Service
Quality On Interest In Saving At Bank Of Syariah Financial Institution,
Thesis, Sharia Economics Study Program Uin Syarif Hidayatullah, Jakarta,
2017
This research is based on system of profit sharing ratio that is found in
syariah bank financial institution. Research want to examine how sharia banking
institute apply system of akad accordance with syariat islam. Then also researcher
wish to analyze influence of level of profit sharing ratio, application of akad,
brand image, promotion, and service quality to interest of saving obtained by
society around South Tangerang toward institution of sharia banks. this study is a
multiple linear regression research, tih a sample of 100 respondens who came
from the community around the South Tangerang area, using random sampling
technique. Instrument and technique of data collection used is questionnaire, and
processed by using software SPSS version 22. The results of this research show
variabel of profit sharing ratio with p-value 0.554>0.05 partiallty no significant
effect to interest saving, variable of application of akad with p-value 0.435>0.05
partially no significant effect to interest saving, variable of brand image with p-
value 0.000>0.05 partially significant effect to interest saving, variable of
promotion with p-value 0.181>0.05 partially no significant effect to interest
saving, variable of service quality with p-value 0.435>0.05 partially significant
effect to interest saving. The results of this study show the five variables are the
level of profit sharing ratio, application of akad, brand image, promotion, and
service quality with F-hitung 16.373 > F-table 2.31 simultaneosly significant
effect on interest in saving,
Keywords: level of profit sharing ratio, application of akad, brand image,
promotion, service quality, and interest of saving.
viii
KATA PENGANTAR
Tak ada kata yang tepat yang dapat diuntaikan Penulis, selain
mengucapkan “Alhamdulillah”, Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan cahaya ilmuNya. Atas berkat RahmatNya pulalah, Penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Dialah sang Motivator sejati yang selalu mendorong
Penulis untuk terus berusaha menuntaskan kewajiban dan tanggung jawab mulia
ini. Serta shalawat dan salam semoga selalu tercurah ke hadirat Rasul pembawa
cahaya, Muhammad SAW. Di balik terselesaikannya skripsi dengan judul
“pengaruh tingkat nisbah bai hasil, promosi, dan tingkat kualitas pelayanan
terhadap minat menabung pada lembaga keuangan bank syariah)”, maka penulis
ingin mengucapkan terima kasih terutama kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si dan Ibu Endra Kasni Laila, M.Si Ketua
dan Sekretaris Program studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Ali Rama, SE., MEc Dosen Pembimbing I atas segenap waktu, dan
pengarahan dalam membimbing penulis hingga akhir penulisan skripsi ini.
4. Segenap dosen fakultas ekonomi dan bisnis univestitas UIN Syarif
hidayatullah Jakarta atas ilmu yang diberikan terhadap penulis, semoga
ilmu yang telah didapat oleh penulis dapat dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya.
ix
5. Ayahanda tercinta drs. Muhammad rasyidin dan ibunda tersayang mira
wati karena doa, kesabaran, kasih sayang, dan motivasi yang diberikan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripi ini sampai akhir.
6. Teruntuk adik adik-ku yang penulis sangat cintai yaitu Verdi novaliando
dan Alvin tri septio. Terima kasih atas dukungannya yang diberikan
kepada penulis selama penyelesaian skripsi ini.
7. Sahabat-sahabatku dedi iskandar, fajrul fallah, sauqi dawam, aidil amril,
muh nurdin, rayhan dika aziz yang selama 4 tahun bersama menjalani
studi.
8. Sahabat KKN-ku irham, kukuh dipo, hermawan, teguh, dedi, herdi, iqbal,
halim, risky, rio, agung, reza, vinny, dara, sarah, ufa, terima kasih banyak
atas jasa kalian dalam menjalani aktifitas selama sebulan dalam sama sama
mendapatkan nilai.
9. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian
skripsi ini baik moril maupun materil yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................. i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .......................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ........................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 12
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 13
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tingkat Nisbah Bagi Hasil .................................................. 15
1. Definisi Nisbah Bagi Hasil .............................................. 15
2. Konsep Bagi Hasil .......................................................... 16
3. Karakteristik Nisbah Bagi Hasil ..................................... 17
xi
4. Mekanisme Penghitungan Bagi Hasil ............................ 18
B. Penerapan Akad ................................................................... 20
1. Definisi Akad .................................................................. 20
2. Konsep Akad ................................................................... 20
3. Karakteristik Akad ......................................................... 22
C. Citra Merk ........................................................................... 27
D. Promosi .............................................................................. 30
E. Tingkat Kualitas Pelayanan ................................................. 35
F. Minat Menabung ................................................................. 38
G. Kerangka Pemikiran ............................................................ 40
H. Penelitian Terdahulu ........................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN
A Ruang Lingkup Penelitian ................................................... 47
B Metode Penentuan Sampel .................................................. 47
1. Populasi .......................................................................... 47
2. Sampel ............................................................................ 48
C Metode Pengumplan Data ................................................... 49
1. kuesioner ........................................................................ 49
2. observasu ........................................................................ 50
D Metode Analisis Data .......................................................... 50
1. Analisis Deskriptif ........................................................... 50
2. Analisis Kuantitatif .......................................................... 51
a. Uji Asumsi Klasik ..................................................... 51
xii
b. Uji Multikolinieritas .................................................. 52
c. Uji Heterokedastisitas ................................................ 53
d. Uji Normalitas ........................................................... 54
3. Uji validitas dan Reabilitas ............................................. 54
a. Uji Vakiditas .............................................................. 54
b. Uji Reabilitas ............................................................. 55
4. Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 56
5. Pengujian hipotesis .......................................................... 57
a. Uji T (Parsial) ............................................................ 57
b. Uji F (Simultan) ......................................................... 58
c. Uji Koefisien Determinasi ......................................... 59
d. Koefisien Korelasi Berganda ..................................... 60
E Operasional Variabel Penelitian .......................................... 61
1. Variabel bebas (independen) .......................................... 61
2. Variable terkat (dependen) ............................................. 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Validitas dan reabilitas ........................................................ 65
1. Validitas ........................................................................... 65
2. Rebilitas .......................................................................... 68
B. Penemuan dan bahasan ....................................................... 69
1. Karakteristik Responden ................................................ 69
2. Tingkat Nisbah Bagi Hasil ............................................. 72
3. Penerapan Akad .............................................................. 74
xiii
4. Citra Merk ...................................................................... 77
5. Promosi ........................................................................... 79
6. Kualitas Pelayanan ......................................................... 81
7. Minat Menabung ............................................................ 83
C. Uji asumsi klasik ................................................................. 85
1. Uji Normalitas ................................................................ 85
2. Uji Multikolinieritas ....................................................... 87
3. Uji Heterokedastisitas ..................................................... 89
4. Uji Autokolinieritas ........................................................ 89
D. Uji hipotesis ........................................................................ 90
1. Uji Normalitas ................................................................ 90
2. Uji F (Simultasn) ............................................................ 91
3. Uji T (Parsial) ................................................................. 97
4. Uji regresi Berganda ....................................................... 98
E. Intepretasi ............................................................................ 99
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 105
B. Implikasi .............................................................................. 107
C. Saran .................................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 110
LAMPIRAN I KUESIONER ..................................................................... 113
LAMPITAN II TABULASI ....................................................................... 120
LAMPIRAN III HASIL PENGHITUNGAN ........................................... 124
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Lembaga Bank Syariah .................................... 3
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................. 42
Tabel 3.1 Skala Likert ............................................................................... 50
Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Intepretasi Koefisien Korelasi .. 59
Tabel 3.3 Operasional Variabel Penelitian ............................................... 60
Tabel 4.1 Data hasil Try Out ..................................................................... 64
Tabel 4.2 Hasil Data Try Out Item Total Statistics .................................. 66
Tabel 4.3 Reliability Statistics .................................................................. 67
Tabel 4.4 Usia ........................................................................................... 68
Tabel 4.5 Jenis Kelamin ............................................................................ 68
Tabel 4.6 Pekerjaan ................................................................................... 69
Tabel 4.7 Pendidikan Terakhir .................................................................. 70
Tabel 4.8 Risbah bagi Hasil ...................................................................... 70
Tabel 4.9 Return atau Pengembalian ........................................................ 71
Tabel 4.10 Penghitungan besarnya tingkat return risbah ............................ 72
Tabel 4.11 Dalam transaksi tidak ada unsur gharar .................................... 72
Tabel 4.12 Rincian isi dari akad yang akan dilaksanakan .......................... 73
Tabel 4.13 akad yang dilaksanakan harus tertulis dengan jelas .................. 74
Tabel 4.14 Pemilik Modal Wajib mengetahui siklus perputaran alur dana 74
Tabel 4.15 Shahibul maal (Pemilik Modal) ................................................ 75
Tabel 4.16 Merk Suatu Lembaga harus memiliki keunikan ....................... 75
Tabel 4.17 Merk Suatu Lembaga harus memiliki tampilan warna ............. 76
xv
Tabel 4.18 Merk Suatu Lembaga harus memiliki nama atau merk ............ 77
Tabel 4.19 Tertarik Menyimpan dana di perbankan syariah karena iklan .. 77
Tabel 4.20 Promosi dilakukan pihak secara langsung ................................ 78
Tabel 4.21 Pemberian hadiah oleh pihak bank ........................................... 79
Tabel 4.22 Memiliki Lokasi Strategis dan Mudah dijangkau ..................... 79
Tabel 4.23 Melakukan Pembaharuan Fasilitas ........................................... 80
Tabel 4.24 Staff Perbankan Syariah harus memiliki pengetahuan ............ 81
Tabel 4.25 Berminat Menabung di bank Syariah ....................................... 81
Tabel 4.26 Berminat Menggunakan jasa .................................................... 82
Tabel 4.27 Berminat Menabung di Bank Syariah ....................................... 83
Tabel 4.28 Uji Multikolinieritas ................................................................. 85
Tabel 4.29 Uji R2 ........................................................................................ 87
Tabel 4.30 Uji F .......................................................................................... 89
Tabel 4.31 Uji T .......................................................................................... 90
Tabel 4.32 Uji Regresi Berganda ................................................................ 95
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................. 41
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas .......................................................... 84
Gambar 4.2 Histogram .......................................................................... 84
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 87
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada perekonomian suatu Negara, peranan bank begitu penting bagi
kegiatan ekonomi, dapat dikatakan bahwa bank sebagai darahnya
perekonomian suatu Negara. Oleh karena itu kemajuan suatu bank di suatu
Negara dapat dijadikan ukuran kemajuan Negara yang bersangkutan.
Semakin maju suatu Negara, maka semakin besar peranan perbankan dalam
mengendalikan Negara tersebut (Kasmir, 2012: 2).
Bedasarkan Undang Undang No.10 tahun 1998 bank adalah suatu
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup manusia. Menurut Kasmir
(2012: 4-5), bank mempunyai kegiatan berupa menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan, menyalurkan dana ke masyarakat dengan
memberikan pinjaman kepada masyarakat yang mengajukan permohonan
serta memberikan jasa- jasa bank lainnya seperti transfer, clearing, inkaso
dan lain-lain. Dalam kegiatan operasionalnya bank dibagi menjadi bank
konvensional dan bank syariah.
Konsep bank syariah pada awal tahun 1990-an belum terlalu dikenal
dikalangan para bankir dan regulator. Undang-Undang Perbankan No.
14/1968 belum mengenal istilah bank syariah. Undang-undang tersebut hanya
membolehkan suatu bank beroperasi dengan sistem bunga. Namun demikian
2
dikarenakan adanya desakan dari masyarakat dan dari berbagai perkumpulan
organisasi Islam, utamanya dari MUI dan ICMI maka Undang-Undang Bank
No. 7/1992 disahkan. Pemerintah kemudian mendukung melalui Peraturan
Pemerintah No. 72/1992. Dalam Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah
tersebut diakui adanya suatu bentuk bank berbasis bagi hasil. Dengan adanya
regulasi tersebut memungkinkan hadirnya suatu sistem perbankan yang
beroperasi sesuai dengan prinsip syariah. Hasilnya, bank syariah pertama
dengan nama Bank Muamalat Indonesia diresmikan pada bulan November
1992. Kehadiran regulasi dan Bank Muamalat Indonesia mengantarkan
Indonesia pada sebuah sistem perbankan yang menganut dual banking
system, yakni suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perbankan syariah
dan konvensional beroperasi secara bersama-sama sesuai dengan
karakteristiknya masing-masing dalam kerangka sistem perbankan nasional
Indonesia. (Ali Rama dalam The Journal of tauhidinomics. 2015: 107)
Perbankan syariah berkembang dengan sangat pesat, sesuai dengan
analisa Prof Khursid Ahmad dan laporan International Association of Islamic
Bank, hingga akhir 1999 tercatat lebih dari 200 lembaga keuangan Islam yang
beroperasi di seluruh dunia, baik di Negara-Negara berpenduduk muslim
maupun di Eropa, Australia dan Amerika (Antonio, 2001:18).
3
Tabel 1.1
Perkembangan Lembaga Bank Syariah
2010 2011 2012 2013 2014
Bank Umum
Syariah
11 11 11 11 11
Unit Umum
Syariah
23 24 23 23 23
Bprs 150 155 158 163 163
Sumber: Statistik Perbankan Syariah juni 2014
Konsep tabungan di perbankan syariah sangat berbeda dengan
tabungan di perbankan konvensional perbedaan ini terjadi karena perbankan
syariah tidak mengenal suku bunga tertentu yang dijanjikan. Yang ada adalah
nisbah atau persentase bagi hasil pada tabungan mudharabah dan bonus pada
tabungan wadiah (Wiroso, 2011:153)
Keraguan banyak pihak tentang eksistensi Sistem Ekonomi Islam
sebagai model alternatif sebuah sistem tak terelakan, pandangan beberapa
pakar mengatakan Sistem Ekonomi Islam hanyalah akomodasi dari Sistem
Kapitalis dan Sosialis nyaring disuarakan, tetapi hal tersebut terbantahkan
baik melalui pendekatan historis dan faktual karena dalam kenyataanya,
terlepas dari beberapa kesamaan dengan sistem ekonomi lainnya terdapat
karakteristis khusus bagi Sistem Ekonomi Islam sebagai landasan bagi
terbentuknya suatu sistem yang berorientasi terhadap kesejahteraan
masyarakat.
4
Dalam penelitian Anny Ratnawati, et al, (2000:28) tentang potensi,
preferensi & perilaku masyarakat di wilayah Jawa Barat menyimpulkan,
bahwa faktor pertimbangan keagamaan (diproksi dengan dengan halal/haram
terhadap bunga) bukanlah menjadi faktor penting dalam mempengaruhi
kecenderungan menggunakan jasa bank syariah.
Pada tahun yang sama Jazim Hamidi, et al, (2000) melakukan
penelitian tentang persepsi dan sikap masyarakat santri Jawa Timur terhadap
Bank Syariah. Salah satu kesimpulannya menunjukkan, bahwa 10,2%
responden menyatakan bahwa bank syariah sama saja dengan bank
konvensional. Enam belas koma lima (16.5%) responden meyatakan bagi
hasil sama saja dengan bunga. Karenanya masyarakat berpersepsi faktor
pertimbangan keagamaan bukanlah menjadi faktor penting dalam
mempengaruhi kecenderungan menggunakan jasa bank syariah.
Sedangkan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
pertimbangan agama menjadi motivator utama nasabah dalam memanfaatkan
bank syariah. Penelitian PPKP LEMLIT Undip (2000) tentang persepsi dan
sikap masyarakat Jawa Tengah terhadap Bank Syariah menghasilkan salah
satu kesimpulan bahwa faktor agama adalah motivator terpenting untuk
mendorong penggunaan jasa bank syariah.
Dalam disertasi Muchlis (2011:38), penelitian terhadap 300 muslim
yang tinggal di Inggris menunjukkan bahwa alasan agama merupakan
motivasi pokok bagi muslim di Inggris untuk memilih lembaga keuangan
islam.
5
Sistem Ekonomi Islam tidak terlepas dari seluruh sistem ajaran Islam
secara integral dan komprehensif. Sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi
Islam mengacu pada saripati ajaran Islam. Kesesuaian Sistem tersebut dengan
Fitrah manusia tidak ditinggalkan, keselarasan inilah sehingga tidak terjadi
benturan-benturan dalam implementasinya, kebebasan berekonomi terkendali
menjadi ciri dan Prinsip Sistem Ekonomi Islam, kebebasan memiliki unsur
produksi dalam menjalankan roda perekonomian merupakan bagian penting
dengan tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka
lebar, tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia
untuk aktif berkarya dengan segala potensi yang dimilikinya, kecenderungan
manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tak
terbatas di kendalikan dengan adanya kewajiban setiap individu terhadap
masyarakatnya, keseimbangan antara kepentingan individu dan kolektif inilah
menjadi pendorong bagi bergeraknya roda perekonomian tanpa merusak
Sistem Sosial yang ada.
Islam, sebagai cara hidup, memanifestasikan pentingnya dasar-dasar
unsur-unsur Islam termasuk aqidah (keyakinan dan iman), ibadah (ibadah)
dan akhlaq (moralitas dan etika). Mereka dapat dimasukkan dalam “kegiatan
duniawi” seperti ekonomi dan bisnis, terutama aqidah (Percaya dan iman) dan
akhlaq (nilai-nilai) yang berfungsi sebagai seperangkat nilai-nilai dan prinsip-
prinsip yang permanen, membuat Islam tangguh dan semua-merangkul
(Dusuki, 2008).
6
Dengan nisbah bagi hasil yang tinggi masyarakat akan tertarik untuk
menitipkan dananya pada bank dengan harapan mendapatkan imbalan yang
diterima oleh kedua pihak baik pihak bank maupun nasabah. Namun, bukan
hanya besaran bagi hasilnya saja yang membuat nasabah tertarik tetapi
ketentuan dalam pembagian bagi hasil juga yang membuat nasabah yang
memiliki dana untuk menyimpan dananya pada bank syariah (Abdul Ghofur
Ansori,2007: 90-92).
Bagi hasil adalah bentuk return (perolehan kembalinya) dari kontrak
investasi, dari waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak tetap (Karim, 2007).
Besar kecilnya perolehan kembali itu tergantung pada hasil usaha yang benar-
benar terjadi. Jika usaha mendapatkan keuntungan, porsi bagi hasil adalah
sesuai kesepakatan misalnya 60:40 yang berarti atas hasil usaha yang
diperoleh akan didistribusikan sebesar 60% pada pemilik dana (shahibul
mall) dan 40% bagi pengelola dana (mudharib). Namun jika terjadi kerugian
maka porsi bagi hasil disesuaikan dengan kontribusi masing-masing pihak.
Dapat disimpulkan bahwa bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata
cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana (shahibul mall) dengan
pengelola dana (mudharib). (Muhammad, 2005).
Pada prinsipnya mudharabah sifatnya mutlak dimana shahibul ala
maal tidak menetapkan syarat syarat tertentu kepada si mudharib. Bentuk
shahibul ala maal boleh menetapkan batasan-batasan atau syarat-syarat
tertentu guna menyelamatkan modalnya dari resiko kerugian. Syarat syarat
atau batasan-batasan ini harus dipenuhi oleh mudharib. Apabila mudharib
7
melanggar batasan-batasan ini, ia disebut mudharib muqayyadah (
Adiwarman. A. Karim, 2007:212)
Penerapan akad mudharabah pada bank Islam masih sangat kurang.
Hal ini dikarenakan kontrak mudharabah yang sangat rentan dengan risiko.
Mudharabah lebih banyak digunakan dalam bisnis komersil jangka pendek
sehingga bank dapat mengurangi risiko sampai ke level terendah dan
pengembaliannya benar-benar terjamin (Rivai, Veithzal, Abdul Hadi Sirat,
Tatik Mariyanti, 2014). Oleh karena itu, eksistensi mudharabah di lembaga
keuangan syari‟ah, khususnya bank syari‟ah, menjadi semakin berkurang.
Akad mudharabah ini menjadi kalah “pamor-nya” jika dibandingkan dengan
akad yang lainnya. Contohnya adalah akad murabahah, yang saat ini telah
menjadi “primadona” lembaga keuangan syari‟ah karena risikonya yang lebih
rendah.
Dalam penerapan ilmu bagi hasil terdapat beberapa implementasi
akad, contohnya yaitu mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah.
Mudharabah Mutlaqah, prinsip mudharabah tanpa pembatasan yaitu bentuk
kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas
dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.
Dalam fiqh seringkali dicontohkan dengan ungkapan if‟al ma syi‟ta (lakukan
sesukamu) dari shaibul mal kepada mudharib yang memberi kewenangan
penuh. Sedangkan Mudharabah muqayyadah merupakan akad kerja sama
usaha antara dua belah pihak yang mana pihak pertama sebagai pemilik dana
(shahibul maal) dan pihak kedua sebagai pengelola dana (mudharib).
8
Shahibul maal menginvestasikan dananya kepada mudharib, dan memberi
batasan atas penggunaan dana yang diinvestasikannya. Batasannya antara lain
tentang tempat dan cara berinvestasi. Jenis investasi, objek investasi, dan
jangka waktu.
Penelitian Wirdayani Wahab (2016) menemukan bahwa tingkat bagi
hasil berpengaruh secara signifikan terhadap minat menabung nasabah. Hasil
temuan ini terjadi karena tingkat bagi hasil adalah hal yang begitu dominan
dalam mendorong seseorang nasabah dalam membuka rekening tabungan di
bank syariah. Pihak manajemen bank harus melakukan persaingan tingkat
bagi hasil dengan bank pesaing secara berkelanjutan, karena nasabah
mempertimbangkan tingkat bagi hasil dalam menentukan apakah ia akan
menabung atau tidak di suatu bank syariah. Atau manajemen bank syariah
harus mengeluarkan biaya yang besar untuk mempromosikan kepada
masyarakat bahwa bank yang dikelolanya memiliki sistem bagi hasil yang
menggiurkan.
Persaingan yang semakin ketat saat ini terjadi dengan semakin
pesatnya bank syariah di Indonesia. Pada dasarnya persaingan utama bank
syariah, bukanlah dengan sesama perbankan syariah, melainkan dengan
perbankan konvensional. Oleh karena itu, persaingan ini menuntut para
pemasar untuk selalu menginovasi strategi bisnisnya. Salah satu cara untuk
mencapai hal tersebut adalah melalui manajemen merek.
Jamal dan Al Khatib (1999) menegaskan bahwa nama bank, logo,
kerahasiaan, kerabat dan pengaruh keluarga dan penyediaan kualitas layanan
9
sama-sama penting bagi pelanggan, ketika membuat keputusan tentang
pilihan pada merek bank.
Hanya produk yang memiliki ciri khas ataupun yang memiliki merek
yang kuat saja yang mampu membedakan dengan produk yang lainnya, dan
akan mudah diingat oleh konsumen. Jadi, jika sebuah merek sudah dikenal
dan kemudian dalam benak konsumen merek tersebut dipersepsikan memiliki
kualitas yang tinggi.
Pada tingkat persaingan yang rendah, merek hanya sekedar menekan
antara satu produk dengan produk lainnya atau merek sekedar nama (just a
name), sedangkan pada tingkat persaingan yang tinggi, merek memberikan
kontribusi dalam menciptakan dan menjaga daya saing sebuah produk. Merek
akan dibandingkan dengan citra khusus yang mampu memberikan asosiasi
tertentu dalam benak konsumen. Dalam perkembangannya, perusahaan
semakin menyadari merek sebagai asset perusahaan yang paling bernilai.
Peniltian Rao dan Monroe (1989) ,dan Monroe dan Grewal (1991)
dalam Eva sheilla (2007) menyatakan bahwa produsen yang mempunyai citra
merek yang tinggi akan menimbulkan minat beli. Jika sebuah merek sudah
dikenal dan kemudian dalam benak konsumen ada asosiasi tertentu terhadap
sebuah merek untuk membedakannya dengan merek lain lalu konsumen akan
mempersepsikan dengan kualitas yang tinggi dan membuat mereka merasa
puas, maka merek tersebut memiliki ekuitas merek yang tinggi.
Dalam menunjukkan produk yang dimiliki bank juga harus
memberikan informasi kepada masyarakat melalui promosi. Promosi yang
10
dapat dilakukan bank harus memberikan informasi yang tepat dimana
komunikasi berperan penting, dalam hal ini promosi menjadi suatu yang
berharga. Morgan dan Hunt pernah mengatakan komunikasi merupakan
karakter yang penting dalam membangun hubungan (1994: 22).
Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang
berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan
tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal
sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut (Fajar
Laksana, 2008:133).
Dengan diadakan promosi maka masyarakat mengetahui apa saja
yang diberikan oleh bank serta menambah minat masyarakat untuk menabung
(Indriyo, 2000: 235). Promosi memberikan pengetahuan tentang semua
informasi yang dimiliki oleh nasabah mengenai berbagai macam produk dan
jasa serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk jasa bank syariah.
Promosi ini meliputi kategori produk, atribut atau fitur produk, harga produk
dan kepercayaan mengenai produk (Daiwan, 2013).
Namun tindakan promosi oleh bank juga bisa mengurangi niat
masyarakat bila dilakukan dengan tujuan yang tidak tepat atau berlebihan
oleh karena itu bank harus dapat memanfaatkan dengan benar media promosi
seperti iklan media cetak atau elektronik, promosi langsung atau mengadakan
event/acara yang tersedia (Tri Astuti, 2013: 5).
Ketika masyarakat telah memiliki informasi yang telah didapat maka
tindakan masyarakat selanjutnya untuk menjadi nasabah adalah melakukan
11
kegiatan sebagai nasabah. Dalam hal ini, kualitas pelayanan mendapatkan
peran, dimana kualitas pelayanan yang diterima konsumen menjadi penilaian
atas pelanggan (Zeithaml et. Al ,1990: 19). Selain itu, untuk
memaksimumkan daya saing diantara lembaga keuangan yang ada, perlu
adanya peningkatan kualitas produk / jasa, proses dan manusia (Ali Hasan
,2010: 88). Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai penilaian pelanggan
atas keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara
menyeluruh. Kualitas layanan merupakan suatu proses evaluasi menyeluruh
pelanggan mengenai kesempurnaan kinerja layanan (Sofyan Assauri,
2007:213). Pelayanan yang baik akan memberikan dampak positif bagi setiap
anggota maupun calon anggota sehingga dapat menarik minat anggotaa atau
calon anggota untuk menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan.
Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara
membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata
mereka terima atau peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka
harapkan atau inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan.
Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang
diharapkan, maka kualitas. Pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan,
jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas
pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa
yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas
pelayanan dipersepsikan buruk
12
Bagi hasil dan kualitas pelayanan yang berbeda menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi nasabah untuk memutuskan menjadi anggota pada
lembaga keuangan yang diinginkan (Anis Magfiroh, 2013:8). Keputusan
sebagai pemilihan suatu tindakan dua atau lebih pemilihan alternatif. Seorang
konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan
alternative (Ujang Sumarwan, 2011: 357).
Banyaknya macam bank syariah dan produk tabungan mudharabah
yang ditawarkan menjadikan banyak alternatif. Jika konsumen telah
memutuskan alternatif yang akan dipilih dan mungkin penggantinya jika
diperlukan, maka ia akan melakukan pembelian (Ujang Sumarwan, 2011:
377). Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “pengaruh tingkat nisbah bagi hasil, promosi, dan
kualitas pelayanan terhadap minat menabung pada lembaga keuangan
perbankan syariah). “
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh Nisbah Bagi Hasil terhadap minat menabung
masyarakat pada lembaga perbankan syariah?
2. Bagaimana pengaruh Penerapan Akad terhadap minat menabung
masyarakat pada lembaga perbankan syariah?
3. Bagaimana pengaruh Citra Merk terhadap minat menabung masyarakat
pada lembaga perbankan syariah?
13
4. Bagaimana pengaruh Promosi terhadap minat menabung masyarakat
pada lembaga perbankan syariah?
5. Bagaimana pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap minat menabung
masyarakat pada lembaga perbankan syariah?
6. Bagaimana pengaruh Bagi Hasil, Penerapan akad, Citra Merk, Promosi,
dan Kualitas Pelayanan terhadap minat menabung masyarakat pada
lembaga perbankan syariah?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan
penelitian yang dilakukan penulis adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial antara variabel nisbah bagi
hasil terhadap minat menabung masyarakat pada lembaga perbankan
syariah.
2. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial antara variabel penerapan
akad terhadap minat menabung masyarakat pada lembaga perbankan
syariah.
3. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial antara variabel citra merk
terhadap minat menabung masyarakat pada lembaga perbankan syariah.
4. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial antara variabel promosi
terhadap minat menabung masyarakat pada lembaga perbankan syariah.
5. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial antara variabel kualitas
pelayanan terhadap minat menabung masyarakat pada lembaga
perbankan syariah,
14
6. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan antara variabel nisbah bagi
hasil, penerapan akad, citra merk, promosi, dan kualitas pelayanan
terhadap minat menabung masyarakat pada lembaga perbankan syariah.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan, di antaranya:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi minat nasabah dalam penggunaan jasa perbankan syariah
dan diharapkan penelitian ini dapat dijadikan refrensi untuk penelitian
sejenis di masa yang akan datang
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, sebagai penambah pengetahuan penulis dalam
pemahaman mengenai akad Mudharabah, serta media untuk belajar
dalam memecahkan masalah.
b. Bagi pihak luar, penelitian ini dapat digunakan bahan masukan bagi
nasabah yang lain dalam memilih jasa perbankan Syariah.
c. Bagi akademisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tingkat Nisbah Bagi Hasil
Dalam sistem ekonomi islam, pembagian hasil usaha harus
ditentukan di awal terjadinya kontrak kerjasama. Bagi hasil dalam kontrak
kerjasama berupa persentase yang ditentukan berdasarkan kedua belah pihak
yaitu pemilik modal dan pengelola usaha.
1. Definisi Nisbah
Nisbah adalah rasio atau perbandingan. Rasio pembagian
keuntungan (bagi hasil) antara shahibul mal dan mudharib. Kemudian
pengertian lain dari nisbah adalah Angka yang menunjukkan
perbandingan antara satu nilai dan nilai lainnya secara nisbi, yang bukan
perbandingan antara dua pos dalam laporan keuangan dan dapat
digunakan untuk menilai kondisi perusahaan.
Menurut Antonio (2001:37) berpendapat bahwa perbedaan antara
sistem ekonomi islam dengan sistem ekonomi lainnya adalah terletak
pada penerapan bunga. Dalam ekonomi islam, bunga dinyatakan sebagai
riba yang diharamkan oleh syariat islam. Sehingga dalam ekonomi yang
berbasis syariah, bunga tidak diterapkan dan sebagai gantinya diterapkan
sistem bagi hasil yang dalam syariat islam dihalakan untuk dilakukan.
16
2. Konsep bagi hasil
Menurut Antonio (2001:15) berpendapat bahwa islam memiliki
dua sistem distribusi utama, yakni distribusi secara komersial dan
mengikuti mekanisme pasar serta sistem distribusi yang bertumpu pada
aspek keadilan sosial masyarakat. Sistem distribusi pertama, bersifat
komersial, berlangsung melalui proses ekonomi. Menurut Yusuf
Qardhawi, dalam Antonio (2001:43) ada 4 aspek terkait keadilan
distribusi yaitu:
a) gaji yang setara (al ujrah al mitsl) bagi para pekerja.
b) profit atau keuntungan untuk pihak yang menjalankan usaha atau
yang melakukan perdagangan melalui mekanisme mudharabah
maupun bagi hasil (profit sharing) untuk modal dana melalui
mekanisme musyarakah.
c) biaya sewa tanah serta alat produksi lainnya.
d) tanggung jawab pemerintah terkait dengan peraturan dan
kebijakannya.
Konsep bagi hasil ini sangat berbeda sekali dengan konsep bunga
yang diterapkan oleh sistem ekonomi konvensional. Dalam ekonomi
syariah, konsep bagi hasil dapat dijabarkan sebagai berikut.
a) Pemilik dana menanamkan dananya melalui institusi keuangan yang
bertindak sebagai pengelola dana.
b) Pengelola mengelola dana-dana tersebut dalam sistem yang dikenal
dengan sistem pengehimpunan dana, selanjutnya pengelola akan
17
menginvestasikan dana-dana tersebut kedalam proyek atau usaha-
usaha yang layak dan menguntungkan serta memenuhi semua aspek
syariah.
3. Karakteristik Nisbah Bagi Hasil
Menurut Karim (2004), terdapat lima karakteristik nisbah bagi
hasil yang terdiri dari:
a) Presentase. Nisbah bagi hasil harus dinyatakan dalam persentase
(%), bukan dalam nominal uang tertentu (Rp).
b) Bagi untung dan bagi rugi. Pembagian keuntungan berdasarkan
nisbah yang telah disepakati, sedangkan pembagian kerugian
berdasarkan porsi modal masing-masing pihak.
c) Jaminan. Jaminan yang akan diminta terkait dengan charachter risk
yang dimiliki oleh mudharib karena jika kerugian diakibatkan oleh
keburukan karakter mudharib, maka yang menanggungnya adalah
mudharib. Akan tetapi, jika kerugian diakibatkan oleh business risk,
maka shahibul mal tidak diperbolehkan untuk meminta jaminan pada
mudharib.
d) Besaran nisbah. Angka besaran nisbah bagi hasil muncul sebagai
hasil tawar menawar yang dilandasi oleh kata sepakat dari pihak
shahibul mal dan mudharib.
e) Cara menyelesaikan kerugian. Kerugian akan ditanggung dari
keuntungan terlebih dahulu karena keuntungan adalah pelindung
18
modal. Jika kerugian melebihi keuntungan, maka akan diambil dari
pokok modal.
4. Mekanisme Penghitungan Bagi Hasil
Bagi hasil menurut terminologi asing (inggris) dikenal dengan
profit sharing. profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan dengan
pembagian laba. Secara definitif profit sharing dikatakan “disitribusi
beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan”.hal
ini dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada
laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya atau dapat berbentuk
pembayaran mingguan atau bulanan.
a) Pendekatan Profit Sharing
Sistem profit sharing dalam pelaksanaannya merupakan
bentuk dari perjanjian kerja sama antara pemodal dan pengolala
modal dalam menjalankan kegiatan usaha ekonomi, di mana di
antara keduanya akan terikat kontrak bahwa di dalam usaha tersebut.
Jika mendapat keuntungan akan dibagi kedua pihak sesuai nisbah
kesepakatan di awal perjanjian, dan begitu pula bila usaha
mengalami kerugian maka akan ditanggung bersama sesuai porsi
masing-masing. Keuntungan yang dibagikan adalah keuntungan
bersih net profit yang merupakan lebihan dari selisih atas
pengurangan total cost terhadap revenue.
19
b) Pendekatan Revenue Sharing
Revenue sharing merupakan sistem bagi hasil yang dihitung
dari total pendapatan pengelolaan dana tanpa dikurangi dengan
pembiayaan pengelolaan dana. Lebih jelasnya revenue sharing
dalam arti perbankan adalah perhitungan bagi hasil didasarkan pada
total seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurang dengan
biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
tersebut. Pola ini dapat memperkecil kerugian ansabah, hanya saja
jika bagi hasil didasarka pada profit sharing, maka persentase bagi
hasil untuk nasabah akan jauh lebih tinggi.
5. Landasan Hukum Bagi Hasil
Dalam Al-Quran
أفضتن هي عرفات ليس عليكن جناح أى تبتغوا فضلا هي ربكن فإذا
عند الوشعر الحرام واذكروه كوا ىداكن وإى كنتن هي قبلو فاذكروا للاه
اليي لوي الضه
“Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil
perniagaan) dari tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari
Arafah, berdzikirlah kepada Allah di Masy’aril haram. Dan
berdzikrirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukan-
Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benara
termasuk orang0orang yang sesat,” ( Al-Baqarah: 198)
20
الة فانتشروا في األرض وابتغوا من فضل للا فإذا قضيت الص
كثيرا لعلكم تفلحون واذكروا للا
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di
muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung”.
B. Penerapan Akad
1. Definsi Akad
Kata akad berasal dari bahasa Arab, al-„aqd yang secara etimologi
berarti perikatan, perjanjian, dan permufakatan. (al-ittifaq [1] ). Secara
terminologi fiqh, akad didefiniskan dengan “pertalian ijab dan Kabul
sesuai dengan kehendak syariat yang berpengaruh pada objek perikatan”.
“menurut Hasbi Ashidieqy, yang mengutip defiinisi yang dikemukakan
Al-Sanhury, akad ialah: perikatan ijab dan Kabul yang dibenarkan syara‟
yang menetapkan kerelaan dua belah pihak.
2. Konsep Akad
Mudharabah
Menurut Wiroso (2011:140) Mudharabah adalah suatu kerjasama
kemitraan yang terdapat pada zaman jahiliah yang diakui Islam. Diantara
orang yang melakukan kegiatan mudharabah ialah Nabi Muhammad
s.a.w. sebelum beliau menjadi rasul, beliau ber mudharabah dengan calon
istrinya, Khadijah dalam melakukan perniagaan antara negeri Mekkah
dengan Sham (Syria). Hati Khadijah tertarik dengan sifat-sifat amanah,
jujur dan kebijaksanaan Muhammad dalam perniagaan dengan mendapat
21
keuntungan berlipat ganda, akhirnya mereka dijodohkan oleh Allah
S.W.T. sebagai suami istri yang dikaruniakan dengan zuriat yang sholeh.
Muhammad terus berdagang hingga menjelang saat beliau dilantik Allah
S.W.T menjadi Rasul. Dalam transaksi dengan prinsip mudharabah harus
dipenuhi rukun mudharabah yaitu:
1. Shahibul maal / Rabulmal (pemilik dana / nasabah)
2. Mudharib (pengelola dana/ pengusaha / bank)
3. Amal ( Usaha / pekerjaan)
4. Ijab Qabul
Dilihat dari segi kuasa yang diberikan kepada pengusaha,
mudharabah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Mudharabah mutlaqah
Mudaharabah mutlaqahah adalah akad mudharabah dimana
shahibul maal memberikan kebebasan kepada pengelola dana
(mudharib) dalam pengelolaan investasinya. (PAPSI, 2003). Dalam
penerapan akadnya, mudharabah mutlaqahah merupakan akad
perjanjian antara dua pihak yaitu shahibul mal dan mudharib. Pemilik
modal menyerahkan sepenuhnya kepada pengelola dana investasi yang
di sini yaitu lembaga keuangan syariah untuk mengelola usahanya
sesuai dengan prinsip syariah. Shahibul mal tidak memberikan batasan
jenis usaha waktu yang diperlukan, waktu yang diperlukan, strategi
pemasarannya, serta wilayah bisnis yang dilakukan.
22
b. Mudharabah muqayyadah
Mudharabah muqayyadah merupakan akad kerja sama usaha
anatar dua belah pihak yang mana pihak pertama sebagai pemilik adna
(shahibul mal) dan pihak kedua sebagai pengelola dana (mudharib)
shahibul mal menginvestasikan dananya kepada mudharib, dan
memberikan batasan atas penggunaan dana yang diinvestasikannya,
batasannya antara lain tentang:
1) Tempat dan cara berinvestasi,
2) Jenis investasi,
3) Objek investasi,
4) Jangka waktu.
3. Karakteristik akad
Menurut Wiroso (2011:142) Beberapa karakteristik akad
mudharabah adalah sebagai berikut:
a. Kedua belah pihak yang mengadakan kontrak
Pemilik dana dan mudharib akan menentukan kapasitas baik sebagai
nasabah maupun pemilik. Di dalam akad yang tercantum pernyataan
yang harus dilakukan dua belah pihak yang mengadakan kontrak,
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Di dalam perjanjian tersebut harus dinyatakan secara tersurat
ataupun tersirat mengenai tujuan dari kontrak
2) Penawaran dan penerimaan harus disepakati oleh kedua belah
pihak di dalam kontrak tersebut.
23
3) Maksud penawaran dan penerimaan merupakan suatu kesatuan
informasi yang sama penjelasannnya. Perjanjian bisa saja
berlangsung melalui proposal tertulis dan langsung di tanda
tanagani, melainkan juga bisa dilakukan melalui surat menyurat
b. Modal adalah sejumlah uang pemilik dana dan diberikan kepada
mudharib untuk diinvestasikan (dikelola) dengan kegiatan usaha
Mudharabah. Adapun syarat syarat yang tercakup dalam modal
adalah sebagai berikut:
1) Jumlah modal harus diketahui secara pasti termasuk jenis mata
uangnya.
2) Modal harus dalam bentuk tunai, tidak dalam bentuk piutang.
Seandainya berbentuk asset, menurut Jumhur Ulama Fiqh
diperbolehkan asal dalam berbentuk barang niaga dan
mempunyai nilai atau biaya historinya pada saat mengadakan
kontrak.
3) Modal mudharabah hanya dapat ditarik pada jangka waktu
tertentu (tidak dapat ditarik setiap saat). \
4) Modal Mudharabah langsung dibayar kepada Mudharib.
Beberapa Fuqaha berbeda pendapat mengenai cara realisasi
pencairan dana, yaitu dibayar langsung dengan cara
mentransfer dari rekening pemilik dana kepada Mudharib,
atau dengan cara lain dilaksanakan dengan memungkinkan
Mudharib untuk memperoleh manfaat dari modal tersebut,
24
bagaimanapun cara akuisisinya sesuai dengan pendapat kedua,
pengadaan kontrak dapat dilaksanakan untuk keseluruhan
modal, dan pembayarannya kepada Mudharib dapat dibuat
dalam beberapa angsuran. (Wiroso, 2011:143)
c. Keuntungan adalah jumlah yang melebihi jumlah modal dan
merupakan tujuan Mudharabah, dengan syarat-syarat seperti
berikut ini:
1) Keuntungan ini haruslah berlaku bagi kedua belah pihak, dan
tidak ada satu pihak pun yang akan memilikinya.
2) Haruslah menjadi perhatian dari kedua belah pihak dan tidak
terdapat pihak ketiga yang akan turut memperoleh bagi hasil
darinya. Porsi bagi hasil keuntungan untuk masing-masing
pihak harus disepakati bersama pada saat perjanjian
ditandatangai. Bagi hasil Mudharib harus secara jelas
dinyatakan pada saat pengadaan kontrak dilakukan.
3) Pemilik dana akan menanggung semua kerugian, sebaliknya
Mudharib tidak menanggung kerugian sedikitpun. Akan
tetapi, Mudharib harus menanggung kerugian bila kerugian
timbul dari pelanggaran perjanjian atau penghilangan dana
tersebut. (wiroso, 2011:144)
d. Jenis Usaha / Pekerjaan diharapkan mewakili / menggambarkan
adanya kontribusi Mudharib dalam usahanya untuk
mengembalikan / membayar modal kepada penyedia dana Jenis
25
pekerjaan dalam hal ini berhubungan dengan masalah
managemen dari pembiayaan Mudharabah itu sendiri. Di bawah ini
merupakan syarat-syarat yang harus diterapkan dalam
usaha/pekerjaan Mudharabah:
1) Bentuk pekerjaan/usaha merupakan hak khusus Mudharib, tidak
ada intervensi manajemen dari pemilik dana. Meskipun
demikian menurut madzhab Hanbali, membolehkan adanya
peran serta/partisipasi pemilik dana dalam pekerjaan/usaha
tersebut.
2) Penyedia dana tidak harus boleh membatasi kegiatan Mudharib,
seperti melarang Mudharib agar tidak sukses dalam pencarian
laba/keuntungan.
3) Mudharib tidak boleh melanggar hukum Syari'ah Islam dalam
usahanya dan juga harus mematuhi praktik-praktik usaha yang
berlaku.
4) Mudharib harus mematuhi syarat-syarat yang diajukan pemilik
dana, asalkan syarat-syarat tersebut tidak bertentangan dengan
kontrak Mudharabah tersebut.
a. Pembatasan Masa / Periode Pembiayaan Mudharabah, sebagian
Fuqaha membolehkan untuk membatasi waktu dalam pembiayaan
Mudharabah untuk selama periode tertentu, namun sebagian lainn
melarangnya karena hal itu menjadi tidak penting apabila dalam
26
perjanjian tersebut dinyatakan bahwa masing-masing berhak untuk
membatalkan perjanjian kapan saja.
b. Garansi dalam Mudharabah untuk menunjukkan adanya
tanggungjawab Mudharib dalam mengembalikan modal kepada
pemilik dana. Peraturan jaminan dalam Mudharabah, hal ini berarti
bahwa Mudharib akan bertanggung jawab untuk mengembalikan
modal kepada pemilik dana dalam hal apa pun. Hal ini tidak
diperbolehkan, kepemilikan dana oleh Mudharib sebagai suatu
kepercayaan (trust), dan dengan demikian tidak menjamin dana
tersebut terkecuali dalam hal pelanggaran akad oleh mudharib.
Dengan demikian Fuqaha mengijinkan pemilik dana untuk
meminta jaminan dari Mudharib terhadap pelanggaran atau
penghilangannya, yang disebut sebagai jaminan terhadap
pelanggaran. Juga dimungkinkan bagi peraturan sesuai madzhab
Maliki, bahwa pihak ketiga di luar Mudharabah memberikan suatu
jaminan. Hal ini telah diterapkan di Jordania, dengan menciptakan
suatu dana agunan risiko, dan Akademi Fiqih Islam dari
Organisasi Konferensi Islam telah menyetujuinya, asalkan bahwa
agunan tersebut dibuat bebas atau tanpa pertimbangan apapun.
(wiroso, 2011:148)
27
C. Citra Merek
Citra merek menurut Tatik Suryani (2008:113 adalah segala hal yang
terkait dengan merek yang ada di benak ingatan konsumen. Citra merek
mempresentasikan keseluruhan persepsi konsumen terhadap merek yang
terbentuk karena informasi dan pengalaman konsumen terhadap suatu merek.
Keterampilan pemasar professional yang paling mencolok adalah
kemampuan mereka untuk menciptakan, menjaga, melindungi, dan
menaikkan citra merek. Pemberian merek (Branding) adalah seni dan batu
pertama dalam pemasaran. Merek sebagai nama, istilah, tanda, symbol, atau
desain atau kombinasjinya, yang ditunujukkan agar dapat mengenali barang
atau jasa dari satu atau sekelompok penjual dan membedakannya dari prduk
dan jasa para pesaing (kotler dkk, 2006:97)
Knapp dalam Eva sheilla Rahma (2001: 20) mendefiniskan merek
sebagai internalisasi sejumlah kesan yang diterima oleh pelanggan dan
konsumen yang mengakibatkan adanya suatu posisi khusus dalam ingatan
mereka terhadap manfaat emosional dan fungsional yang dirasakan. Sebuah
merek dikatakan khusus jika konsumen merasa yakin bahwa merek-merek
tersebut benar-benar khusus.
Untuk memiliki merek tertentu, perusahaan setidaknya memenuhi
beberapa pernyataan sebagai berikut:
1. Apakah merek benar-benar berbeda, penting dan bernilai bagi konsumen.
2. Apakah merek memiliki komitmen untuk menyediakan manfaat
emosional dan fungsional tertentu bagi konsumen.
28
3. Apakah merek secara konsisten memenuhi janji dan menyampaikan
komitmennya kepada konsumen.
Dengan demikian, jelas bahwa pemberian merek bukan merupakan
instuisi, bukan hanya sebuah kata, melainkan konsep nyata tentang
keinginan,komitmen dan janji kepada konsumennya.
Dari beberapa pendapat di atas jelaslah bahwa citra merek sangat
berkaitan erat dengan kesan yang ditimbulkan. Kesan-kesan positif yang
diperoleh pelanggan merupakan pengalaman dan pengetahuan yang
didapatnya dari merek yang ditawarkan tersebut. Maka persepsi maupun
pemahaman pelanggan dalam mengidentifikasi bermacam informasi
mengenai merek yang berangkutan, serta kemampuan pelanggan untuk
menyimpan informasi merek tersebut dalam ingatan. Pemahaman pelanggan
terhadap sebuah merek merupakan sebuah cerminan dari penilaian pelanggan
atas merek produk-produk yang ditawarkan.
Merek sebagai perusahaan (corporate branding), didefinisikan
sebagai merek yang mempresentasikan perusahan dimana nilai-nilai korporasi
diperluas ke berbagai macam kategori produk jasa (De Chernatory, 2003
dalam Fandy Tjptono,2007).
Menruut pendapat Kotler (2003:78) dalam M.Yani (2008) bahwa
pengukur citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek
yaitu:
29
1. Kekuatan (strengtheness)
Dalam hal ini adalah keunggulan yang dimiliki oleh merek yang
bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan
merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek tersebut sehingga
dianggap sebagai sebuah kelebihan dibanding dengan merek lainnya.
Yang termasuk pada sekelompok kekuatan (strength) : penampilan fisik,
keberfungsian semua fasilitas fasilitas produk, harga produk maupun
penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut.
2. Keunikan (Uniqueness)
Adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara
merek lainnya. Kesan ini muncul dari atribut produk tersebut yang
menjadi bahan pembeda atau difrensiasi dengan produk-produk lainnya.
Yang termasuk dalam kelompok unik ini adalah variasi layanan. Variasi
harga. Maupun penampilan atau nama dari sebuah merek dari fisik
produk itu sendiri.
3. Favorable
Yang termasuk dalam kelomppok favorable ini antara lain
kemudahan merk produk diucapkan serta kemampuan merek untuk tetap
diingat oleh pelanggan maupun kesesuaian antara kesan merk dibentuk
pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek yang
bersangkutan.
30
D. Promosi
Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang
berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan
tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal
sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut (Fajar
Laksana, 2008:133). Menurut Indriyo (2000:237) promosi merupakan
kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat
menjadi kenal akan produk yang ditawarkan dan menjadi senang lalu
membeli produk tersebut. Pada bagian promosi peran komunikasi menjadi
penting karena komunikasi merupakan pertukaran informasi antar pembeli
dan penjual, pertukaran informasi sangat penting bagi peningkatan hubungan
pemasaran, hal ini karena informasi akan memberikan kesadaran dan
pengertian diantara pembeli dan penjual, uang pada akhirnya akan
memberikan kepuasan dan hubungan saling menguntungkan (Selnes,
1996:310). Keberhasilan promosi sendiri ada 2 faktor yaitu pemilihan media
promosi yang tepat serta perumusan pesan yang persuasif.
Dalam kegiatan promosi dibutuhkan empat sarana yaitu (Fajar
Laksana, 2008:147-162 dan Indriyo, 2000:238-240):
1. Periklanan
Iklan menurut Kotler (2001:578) adalah segala bentuk penyajian non
personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu
yang memerlukan pembayaran. Bedasarkan pengertian tersebut maka
pengiklanan dilakukan perusahaan yang beriklan ke berbagai target pasar
31
(konsumen). Faktor kunci utama periklanan adalah iklan harus menggugah
perhatian calon konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan
perusahaan, kemudian para konsumen dibuat untuk memerhatikan produk
yang memberikan manfaat atau alasan bagi mereka untuk membeli dan
mengingatkan kembali apa alasan konsumen membeli produk (Agus
Hermawan, 2012: 72)
2. Promosi penjualan
Promosi penjualan merupakan kegiatan penjualan yang bersifat jangka
pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin yang
ditujukan untuk mendorong lebih kuat mempercepat respon pasar yang
ditargetkan sebagai alat promosi lainnyan dengan menggunakan bentuk
yang berbeda.
3. Penjualan tatap muka
Penjualan tatap muka adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan
dengan satu atau lebih calon pembeli untuk tujuan penciptakan penjualan.
4. Publisitas
Publisitas adalah ruang editorial yang terdapat disemua media yang dibaca,
dilihat atau didengar untuk membantu mencapai tujuan- tujuan penjualan
dan tidak dibayar. Publisitas disebut juga hubungan masyarakat atau public
relation
Keempat bentuk promosi diatas oleh pengusaha haruslah
dikombinasikan sedemikian rupa sehingga secara efektif mempengaruhi
konsumen agar tertarik membeli produk yang dipasarkan. Keempat bentuk
32
cara promosi terseut sering disebut “bauran promosi”. Adapun sifat bauran
promosi sesuai dengan media atau variabelnya (Indriyo, 2000: 242-245):
1. Periklanan
Periklanan mempunyai sifat sebagai berikut
a) Memasyarakat
Dengan iklan yang baik dan tepat akan dapat menjangkau
masyarakat luas dengan cepat karena pesan dirancang untuk semua
konsumen sehingga motivasi pembelian konsumen akan dapat
dikenali.
b) Kemampuan membujuk
Periklanan mempunyai daya bujuk yang tinggi, hal ini disebabkan
periklanan dapat dimuat berkali- kali. Dengan demikian para calon
pembeli dapat membandingkan dengan iklan yang dibuat pesaing.
c) Ekspresif
Periklanan mempunyai kemampuan untuk mendramatisir produk
sekaligus juga perusahaannya. Hal ini disebabkan periklanan
menggunakan seni cetak, warna, suara dan format yang yang
menarik.
d) Impersonal
Periklanan hanya merupakan bentuk komunikasi yang monolog.
Oleh kaena itu konsekuensinya tidak dapat menerima respon dari
penerima iklan
33
e) Efisien
Periklanan dikatakan efisien karena menjangkau masyarakat luas.
Sehingga biaya untuk promosi menjadi rendah.
2. Penjualan perorangan
Penjualan perorangan meliputi hal sebagau berikut:
a) Personal
Personal merupakan alat promosi yang terlibat langsung,
menanggapi dan berinteraksi secara lansung pula dengan pribadi
atau beberapa pribadi yang lainnya.
b) Tanggapan langsung
Karena penjualan perorangan mampu memberikan tanggapan atau
reaksi pada konsumen secara langsung, sehingga dapat memberikan
kesan baik perusaaan pada konsumennya.
c) Mempererat hubungan perusahaan dan konsumen
Jika penjualan perorangan yang dilakukan perusahaan dapat berjalan
secara efektif maka dapat mempererat hubungan perusahaan dengan
konsumen. Dikatakan efektif bila komunikator mampu
meningkatkan minat dan membina hubungan baik secara jangka
panjang.
d) Biaya tinggi
Karena bertatap muka langsung dan memerlukan kesempatan yang
banyak, maka biaya persatuan yang ditanggung pembeli menjadi
lebih mahal.
34
3. Promosi penjualan
Promosi meliputi hal sebagai berikut:
a) Komunikasi
Promosi penjualan mampu menarik informasi dan sikap konsumen
terhadap perusahaan.
b) Insentif
Promosi penjualan dapat dengan jalan memberikan insentif, insentif
yang diberikan dapat berupa potongan harga, premi dan sebagainya,
sehingga menimbulkan motivasi yang kuat serta kesan yang positif
bagi konsumen.
c) Mengundang
Mampu mengundang konsumen dengan segera karena daya tariknya
yang tinggi, tetapi efeknya tidak dapat dalam jangka panjang.
4. Publisitas
Publisitas meliputi hal sebagai berikut:
a) Kredibilitasnya tinggi
Suatu berita, pernyataan ataupun komentar dimedia, baik media
cetak ataupun media elektronik yang dapat dipercaya dan familiar
sangat berpengaruh besar bagi pembaca terhadap kesan perusahaan
dan barangnya. Kredibilitas tinggi karena publikasi bukan
merupakan propaganda, karena tidak dibiayai oleh perusahaan
pemilik produk atau jasa.
35
b) Dapat menembus batas perasaaan (tak disangka sangka)
Publisitas ini mampu menjangkau konsumen yang tidak menyukai
iklan. Karena kesan yang timbul dari publisitas ini adalah berita yang
bersifat bebas dan tidak memihak.
c) Dapat mendramatisir
Publisitas juga mamu mendramatisir seperti halnya iklan tetapi
pendramatisiran publisitas lebih dipercaya daripada iklan karena
yang melakukannya bukan perusahaan yang bersangkutan.
Perlu diketahui bahwa tujuan utama perusahaan mengadakan
promosi adalah:
1) Memberikan informasi
2) Untuk mempengaruhi
3) Untuk mengingatkan kembali konsumen terhadap produk
perusahaan. (Indriyo, 2000:240-241)
E. Kualitas Pelayanan
Menurut Lovelock (1988:229) bahwa kualitas adalah tingkat mutu
yang diharapkan dan pengendalian keragaman dalam mencapai mutu tersebut
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kualitas menunjukkan sesuatu yang
sudah sesuai dengan standar seperti yang tertuang dalam ISO 8420 (Vincent
Gaspersz, 1997:5) bahwa kualitas adalah totalitas dari suatu karakteristik
pelayanan yang sesuai dengan standar atau persyaratan. Kualitas berkaitan
erat dengan kepuasan pelanggan (Fandy Tjiptono,2005:115).
36
Pelayanan (service) menurut Kotler (1996: 578) adalah suatu
tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak
lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Jasa bukan saja hadir sebagai produk utama, namun juga
dalam wujud layanan pelengkap dalam pembeian produk fisik kini tiap
konsumen tidak lagi sekedar sebuah produk fisik, tetapi juga segala aspek
jasa atau layanan yang melekat pada produk tersebut, mulai dari tahap pra-
pembelian hingga purna-beli (Fandy Tjiptono, 2005: 2)
Secara umum tingkat kualitas pelayanan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, dalam studinya Parasuraman (1988:23) menyimpulkan:
a) tangible (penampilan elemen fisik).
Adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memajukan eksistensinya
kepada pihak ekstensi. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana
fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata
dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa yang meliputi fasilitas
fisik ( gedung dan lain sebagainya).
b) Reliability (kehandalan)
Adalah kemampuan organisasi untuk memberikan pelayanan sesuai yang
dijanjikan secara akurat dan terpecaya. Kinerja harus sesuai dengan
akurasi yang tinggi.
c) Responsiveness (tanggapan)
Adalah suatu kemampuan untuk membantu dan memberikan pelayanan
yang cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampain
37
informasi yang jelas. Mebiarkan konsumen menunggu tanpa adanya
suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi negatif dalam kualitas
pelayanan.
d) Assurance (jaminan dan kepastian)
Adalah pengetahuan kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai
perusahaan untuk menimbulkan rasa percaya pada pelanggan kepada
perusahaan. Terdiri beberapa komponen antara lain, komunikasi,
kredibilitas, keamanan, kompeten, dan sopan santun.
e) Emphaty (perhatian).
Memberikan yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang
diberikan kepada pelanggan dengan berupaya memahami keinginanan
konsumen. Di mana suatu perusahaan diharapkan memiliki perhatian dan
pengetahuan tentang pelanggan. Memahami kebutuhan pelanggan secara
spesifik, serta meiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan
(Tjiptono, 2005:133-135).
Pada dasarnya, definisi kualitas pelayanan berfokus kepada upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan
penyampaianya untuk mengimbangi harapan pelanggan.
A. Definisi Kualitas
Kualitas secara sederhana dapat diartikan sebagai “keseuaian
untuk digunakan”. Definisi ini mencakup keistimweaan produk yang
memenuhi kebutuhan konsumen dan bebas dari defisiensi. (juran.
1989:16-17).
38
Control kualitas adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang
atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan yang tampak jelas maupung tersembunyi (Render Herizer,
1997:92).
B. Konsep pelayanan yang baik
Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara
membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-
nyata mereka terima atau peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya
mereka harapkan atau inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu
perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service)
sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas. Pelayanan dipersepsikan
baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui harapan
konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan
berkualitas. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada
yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.
F. Minat Menabung
Menurut syah dalam Bari‟ah, Zaenal Abidin,Herlina Nurtjahjanti
(2008:3) menjelaskan bahwa minat (nterest) berarti kecenderungan atau
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap suatu. Minat
bukan istilah yang popular karena ketergantungannya pada faktor-faktor
internal seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.
rangsangan yang diberikan oleh bank untuk menarik minat menabung
masyarakat terbatas pada rangsangan yang hasilnya dapat dirasakan langsung
39
oleh nasabah. Nasabah saat ini lebih berhati-hati sebelum memutuskan bank
manakah yang akan dipilih sebagai tempat menginvestasikan dananya.
Penilaian masyarakat terhadap bank tidak hanya terpaku pada masalah
kuantitas seperti Bunga bank, tetapi sudah berkembang pada persoalan
kualitas, baik mengenai produk bank maupun layanannya.
Bank pemerintah berusaha mengembalikan kepercayaan masyarakat
dan merangsang minat masyarakat untuk menabung dengan melakukan
berbagai strategi marketing mix untuk menghimpun dana dari masyarakat.
Strategi ini dilakukan dengan mengeluarkan variasi produk penawaran tingkat
Bunga yang cukup tinggi, pembukaan kantor cabang, undian berhadiah, dan
kampanye di media massa.
Strategi tersebut diharapkan dapat menarik minat masyarakat dalam
menabung di bank. Menabung merupakan suatu aktivitas yang memerlukan
adanya keinginan dalam diri seseorang ntuk menyisihkan dan menyimpan
uangnya dibank. Menabung memerlukan minat agar perilakunya terarah pada
aktivitas tersenut (menabung).
Menabung merupakan tindakan yang dianjurkan oleh agama karena
dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk
pelaknsaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi
hal-hal yang tidak diinginkan, dalam ayat Al=Qur‟an terdapat ayat-ayat yang
secara tidak langsung telah memerintahkan kaum muslimin untuk
mempersiapkan hari esok secara lebih baik, seperti terjemahan surat Al-
Baqarah ayat 266:
40
ة من نخيل وأعناب تجري من تحتها أيود أحدكم أن تكون له جن
ة ضعفاء فأصابها األن ي مرات وأصابه الكبر وله ذر هار له فيها من كل الث
رون لكم اليات لعلكم تتفك لك يبين للا إعصار فيه نار فاحترقت كذ
“ apakah ada salah seorang diantaramu yang ingin mempunyai
kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawah sungai-sungai; dia
mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian
datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang
masih kecil-kecil (lemah).” (al-baqarah:266)
Ayat tersebut memerintahkan kita untuk bersiap-siap dan
mengantisipasi masa depan keturunan, baik secara rohani (iman/takwa)
maupun secara ekonomi harus dipikirkan lagkah-langkah perencanaannya.
Salah satu perencanaannya ialah dengan menabung.
Dalam kamus bahasa Indonesia “menabung” diartikan menyimpan
uang. Perilaku menabung sendiri mensyaratkan seseorang untuk bisa disiplin
dalam hal mengatur keuangan. Menabung sebagai sifat hemat dapat dijadikan
sifat positif yang apabila dengan konsisten akan meningkatkan kualitas hidup
yang lebih baik.
G. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan sitensa dari serangkaian teori yang
tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran
sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternative solusi
dari serangkaian masalah yang ditetapkan. Kerangka pemikiran dapat
41
disajikan dalam bentuk bagan, deskriptif kualitatif, dan atau gabungan
keduanya. Abdul Hamid (2007:26).
Sedangkan menurut M. Hariwiaya (2008:44) kerangka pemikiran
merupakan pondasi tempat proyek penelitian secara keseluruhan didasarkan.
Hal ini dikembangkan dan digambarkan secara logis dan diperluas jaringan
asosiasi antar variabel-variabel yang telah didefiniskan melalui proses-proses
seperti wawancara, observasi dan survey literature. Jadi kerangka pemikiran
merupakan suatu langkah yang penting dalam proses penelitian.
Jadi pemaparan landasan teori di atas, maka dapat dikembangkan
suatu kerangka pemikiran yang dapat dilihat pada gambar berikut
42
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Tingkat nisbah
bagi hasil
promosi Kualitas pelayaanan
Minat menabung
Uji Validitas dan
Uji Asumsi
i. Normalitas j. Heteroskedasitas k. multikolinearitas
Regresi Linier Berganda
Uji Signifikansi Model:
i. Uji R2
j. Uji t
k. Uji F
Kesimpulan
Penerapan
akad
Citra
merek
43
H. Penelitian Terdahulu
Sebelum peneliti melakukan penelitian ini, telah ada penelitian
terdahulu yang meneliti mengenai variabel kepuasan nasabahpada suatu
lembaga pengelolaan dana. Diantaranya seperti yang akan penulis jabarkan
pda pembahasan dibawah ini.
Tabel 2.1
No Nama Peneliti,
Tahun dan Judul
Penelitian
Model
Analisis
Hasil
Penelitian
Persamaan dan
Perbedaan
1 Muhammad Fatibut
Timani dan Ady Soejoto.
(2012):
Pengaruh Dan Manfaat
Bagi Hasil Terhadap
Jumlah Simpanan
Deposito Mudharabah
Bank Syariah Mandiri Di
Indonesia
Analisis
Regresi
Berganda
Penelitian ini
menunjukkan hubungan
yang signifikan dan
positif diantara bagi
hasil dengan jumlah
simpanan deposito
persamaan
penelitian ini
terletak pada
variabel bebas yang
digunakan adalah
bagi hasil dan
memakai model
analisis yang sama
perbedadaan pada
penelitian ini
terletak pada studi
kasus yang berbeda
2 Nurjanah
dan Sumiyarti,
(2010):
Pengaruh Nisbah Bagi
Hasil, Produk Domestic
Bruto, Suku Bunga
Deposito Dan Inflasi
Analisis
Regresi
Berganda
Penelitian ini
menunjukkan variabel
nisbah bagi hasil secara
statistik tidak signifikan
dalam mempengaruhi
variabel simpanan
mudharabah, dan
Persamaan pada
variabel ini terletak
pada variabel bebas
yang digunakan
adalah nisbah bagi
hasil dan memakai
model analisis yang
44
Terhadap Simpanan
Mudharabah Di
Perbankan Indonesia
koefisien pada variabel
ini bertanda negative.
Hal ini menunjukkan
bahwa besar kecilnya
nisbah bagi hasil yang
ditawarkan oleh pihak
pengelola dana bukan
erupakan daya tarik
utama bagi masyarakat
untuk menyimpan dana
di lembaga keuagan
syariah.
sama
Perbedaan pada
penilitian ini terletak
pada variabel bebas
lain yang digunakan
adalah produk
domestic bruto,
suku bunga, dan
inflasi.
3 Asih Fitri Cahyani,
Saryadi & Sendhang
Nurseto,
(2013):
Pengaruh Persepsi Bunga
Bank Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap
Minat Menabung Pada
Bank BNI Syariah Di
Kota Semarang
Analisis
Regresi
Berganda
Penelitian ini
menunjukkan variabel
kualitas pelayanan
memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap
variabel minat
menabung dan memiliki
koefisien bertanda
positif diantara kualitas
pelayanan dan minat
menabung
persamaan
penelitian ini
terletak pada
variabel bebas yang
digunakan adalah
kualitas pelayanan
dan memakai model
analisis yang sama
perbedaan penelian
ini terletak pada
variabel bebas lain
yaitu bunga bank
sedangkan
penelitian sekarang
memakain variabel
bebas lain nisbah
bagi hasil.
45
4 Atanasius Hardian
Permana Yogiarto,
(2015):
Pengaruh Bagi Hasil,
Promosi, Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap
Keputusan Penggunaan
Jasa Perbankan Syariah
Tabungan Mudharabah
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
Bagi Hasil berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan
penggunaan jasa
perbankan syariah
tabungan mudharabah.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
promosi berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan
penggunaan jasa
perbankan syariah
tabungan mudharabah.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan penggunaan
jasa perbankan syariah
tabungan mudharabah.
Persamaan
penelitian ini
terletak pada
variabel bebas yaitu
nisbah bagi hasil,
promosi, dan tingkat
kualitas pelayanan.
Perbedaan penelitian
ini terletak pada
terspesifikasinya
studi kasus
penggunaan jasa
perbankan syariah
tabungan
mudharabah
sedangkan
penelitian yang akan
dilaksanakan hanya
secara umum
5 Raihanah Daulay,
(2010):
Analisis Pelayanan Dan
Bagi Hasil Terhadap
Keputusan Menabung
Nasabah Pada Bank
Syariah Di Kota Medan
Analisis
Regresi
Berganda
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
pelayanan dan bagi hasil
sama-sama memiliki
pengaruh tang sangat
signifikan terhadap
minat menabung dan
Persamaan
penelitian ini
terletak pada
variabel bebas yang
digunakan yaitu
nisbah bagi hasil
dan pelayanan
46
secara parsial variabel
pelayanan dan bagi hasil
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
minat nasabah. Namun,
variable pelayanan
merupakan variabel
paling dominan yang
mempengaurhi
keputusan minat
menabung.
Perbedaan penelitian
ini terletak pada
variabel bebas, yaitu
pada penelitian ini
variabel bebas
hanya nisbah bagi
hasil dan pelayanan
sedangkan pada
penelitian yang akan
dilaksanakan
menambah satu
variabel bebas lain
yaitu variabel
promosi
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam ruang lingkup diperlukan adanya penekanan batasan lokasi ,
waktu atau sektor dan variabel-variabel yang dibahas. Hal ini sangat
diperlukan agar penelitian tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya, dan
sangat akan berguna bagi para pemula (Abdul Hamid.2007:28)
Ruang lingkup ditunjukkan untuk mempermudah kegiatan penilitian
agar penelitian berjalan linear, teliti, dan hemat waktu. Untuk itu
permasalahan akan dibatasi pada masalah-masalah yang berkaitan dengan
tingkat nisbah bagi hasil, penerapan akad, citra merk, promosi, dan kualitas
pelayanan terhadap minat menabung pada perbankan syariah. Dan obyek
lokasi yang akan diteliti adalah masyarakat Tangerang Selatan.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun
pengukuran, baik kuantitatif maupun kulaitatif. Dari pada mengenai
karakteristik tertentu mengenai sekelompok obyek yang lengkap dan
jelas. (Dr Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar. 2004:43)
Populasi dalam penelitian harus disebutkan secara tersurat yaitu
yang berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah
penelitian yang dicakup. Tujuan diadakannya anggota sampel yang
48
diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah
generalisasi.
Oleh karena itu, untuk penelitian ini populasi yang digunakan
ialah masyarakat daerah tangerang selatan yang belum dan akan menjadi
nasabah pada perbankan syariah,
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas
sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah
tapi tidak semua. Elemen populasi akan membentuk sampel , jadi dengan
mempelajari sampel, peneliti akan menarik kesimpulan yang dapat
digeneralisasikan terhadap populasi penelitian. (Uma sekaran. 2006:123)
Sedangkan menurut Dr. Husaini Usman dan Purnomo Setiady
Akbar (2004:45) menyatakan bahwa sampel ialah sebagian anggota
populasi yang diambil dengan menggunakan tekhnik tertentu yang
disebut dengan tekhnik sampling. Tekhnik sampling berguna agar:
Mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang mewakili
populasinya
Lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak
Menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
Dan jenis sampling yang digunakan adalah random sampling,
tekhnik random sampling yaitu metode penarikan dari sebuah populasi
dengan cara tertentu sehingga setiap anggota dapat memiliki peluang
yang sama untuk terpilih atau terambil. Kerlinger (2006:188).
49
Pada penelitian ini akan mengambil sampel dengan sejumlah 100
responden, hal ini merujuk pada pendapat dari Gay dan Diel (dalam Nina
Herlina, 2009:58) yang menyatakan bahwa besarnya sampel minimum
untuk sebuah penelitian adalah sebanyak 100 responden, karena jumlah
minimum tersebut sudah memenuhi uji distribusi Z sehingga data akan
mendekati sempurna atau batas sampel minimum.
Keputusn ini juga diperkuat oleh Roscoe (dalam Sugiyono: 2007)
yang menyatakan bahwa “bila dalam penelitian akan melakukan analisis
multivariat (lebih dari dua variable, variable bebas dan terikat), maka
jumlah anggota sampel minimal adalah 10 kali dari jumlah variable yang
diteliti. Misalnya jumlah variable adalah 5, maka jumlah sampelnya 5 x
10 = 50”. Maka dalam hal ini jumlah responden yang di pilih oleh
peneliti termasuk dalam kategori yang sudah dijelaskan di atas.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Berikut penjelasan data primer yang akan digunakan dalam penelitian ini:
1. kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto,1998: 139). Metode ini
dilakukan untuk pengambilan data tentang tingkat nisbah bagi hasil,
penerapan akad, citra merk, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap
50
minat menabung pada lembaga perbankan sariah pada masyarakat
Tangerang Selatan.
2. obeservasi
yaitu suatu metode di mana penelitian melakukan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap kegiatan yang ada untuk
memperkuat penelitian skripsi ini.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis persaman regresi linier berganda, uji f, uji t, koefisien determinasi,
dan asumsi klasik (multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan normalitas).
Adapun tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif
Yaitu analisis yang bertujuan mengubah kumpulan data mentah
menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas.
Dan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
skala likert. Skala ini meminta responden untuk menunjukkan tingkat
persetujuannya terhadap serangkaian pernyataan tentang suatu obyek.
Skala likert banyak dijumpai dalam riset-riset pemasaran yang
menggunakan metode survey dan dapat dikategorikan sebagai skala
interval (Istijanto, 2009”90).
Pembobotan skor menggunakan skala likert. Menurut sugiyono
(2006:87), skala likert adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi orang atau sekelompok orang tentang
51
fenomena sosial.untuk mengisi skala likert dalam instrument penelitian
telah disediakan alternative jawaban dari setiap butir pertanyaan dan
responden dapat memilih satu dari jawaban yang sesuai, setiap jawaban
yang dipilih dari masing-masing pernyataan. Kelima penilaian penilaian
tersebut diberikan bobot sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skala likert
Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak
setuju
5 4 3 2 1
Sumber : Istijanto, Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, 2009, Hal 90
2. Analisis kuantitatif
Analisis kuantitaif merupakan analisis data yang diperlukan
terhadap data yang diperoleh dari hasil responden yang diberikan.
Kemudian dilakukan analisa berdasarkan metode statistik dan data
tersebut. Diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan
tabel untuk mempermudah dalam menganalisa.
Adapun alat analisis kuantitatif sebagai berikut:
a. Uji Asumsi Klasik
Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas
dari penyimpangan data yang terdiri dari multikolinieritas,
heteroskedastisitas dan normalitas. Cara yang digunakan untuk
52
menguji penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut
(Ghozali, 2001:57-74):
1) Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas artinya antar variabel independen yang
terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linier yang
sempurna atau mendekati sempurna (keefisien korelasinya tinggi
atau bahkan satu).
Ada beberapa metode uji multikolinieritas, yaitu:
Dengan membandingkan nilai koefisiensi determinasi individual
(r2) nilai determinasi secara serentak (R
2)
Dengan melihat nilai tolerance dan inflation factor (VIF) pada
model regresi
Bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya
korelasi varieabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Jika variabel
bebas saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.
Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara
sesama variabel bebas sama dengan nol.menganalisis matriks
korelasi variabel-variabel bebas. Langkah-langkah asumsi
multikolinieritas yaitu jika nilau VIF lebih kecil dari angka 10, maka
tidak terjadi problem multikolinieritas, dan jika nilai VIF lebih dari
angka 10 maka terjadi problem multikolinieritas
53
2) Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama
pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan yang tetap, maka disebut homoskedastisitas atau
yang terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section
mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini mengimpun
data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar). Cara
menganilisis asumsi heteroskedasitas dengan melihat grafik scatter
plot dimana:
Jika penyebaran data pada scatter plot teratur dan membentuk
pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka
dapat disimpulkan terjadi problem heteroskedastisitas.
Jika penyebaran data pada scatter plot tidak teratur dan tidak
membentuk pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi
satu) maka dapat disimpulkan tidak terjadi problem
heteroskedastisitas.
54
3) Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal (Imam Ghozali, 2008:110). Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Caranya
adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dan distribusi nomal. Distribusi normal akan
membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data adalah
normal maka garis yang menggambarkan data sesungghuhnya akan
mengikuti garis diagonal. Adapun cara analisis yang digunakan
adalah dengan menggunakan grafik normal plot.
b. Uji Validitas dan Reabilitas
1) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan
tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen
(Arikunto, 1998: 60). Instrumen dikatakan valid jika mampu
mengukur apa yang diinginkan, apabila dapat mengungkapkan
data variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini
validitas yang digunakan adalah dengan uji Pearson
Correlation. Pengujian validitas data dapat diperoleh dengan
cara mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap item
pertanyaan dengan skor total dari masing-masing variabel.
55
Apabila koefisien pearson yang diperoleh memiliki signifikan di
bawah level 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid
2) Uji Reabilitas
Pengujian realibilitas adalah indeks yang menunjukkan
tingkat kekuatan suatu alat pengukuran dapat dipercaya dan
diandalkan. Realibilitas menunjukkan sejauh mana hasil
pengukuran dau kali atau lebih terhadap gejala yang sama.
Dengan alat pengukuran yang sama Teguh Wahyono (2006:267)
dalam Sudartik (2009:58). Sedangkan menurut Imam Ghoxali
(2001:41) adalah alat ukur untuk mengukur sautu kuesioner
yang merupakan suatu indikator dari variabel konstruk. Cara
menghitung tingkat ralibilitas suatu data yaitu dengan rumus
Alpha Cronbach. Adapun rumus penghitungannya adalah
sebagai berikut:
Dimana:
a = koefisien realibilitas
k = jumlah item pervariabel x
r = mean korelasi antar item
a = k.r
1 + (r-1)
56
Hasil pengujian dikatakan reliable apabila nila r Alpha
Cronbach > 0.60 Nunnaly (1987) dalam Imam Ghozali
(2001:42). Di mana pada pengujian reliabilitas ini menggunakan
bantuan computer program SPSS 22.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda adalah suatu alat analisis
peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel
terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau
hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu
variabel terikat. (Sambas Ali Dan Maman Abdurahman. 2009:198).
Untuk mempermudah dan menghemat waktu, maka dalam
penelitian ini dibantu dengan program SPSS versi 22 dalam proses
peghitungan rumus:
Ŷ = a + b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+e
Dimana:
Ŷ = minat menabung nasabah
X1= tingkat nisbah bagi hasil
X2 = penerapan akad
X3 = citra merk
X4 = promosi
X5 = kualitas pelayanan
b1 = koefisien regresi variabel antara X1 dan y
b2 = koefisien regresi variabel antara X2 dan y
57
b3 = koefisien regresi variabel antara X3 dan y
b4 = koefisien regresi variabel antara X4 dan y
b5 = koefisien regresi variabel antara X5 dan y
a = konstanta
e = eror
4. Pengujian hipotesis
a. Uji T (Uji Parsial)
Uji parsial (uji-t) digunakan untuk mendeteksi seberapa baik
variabel bebas (independent variabel) dapat menjelaskan variabel
tidak bebas (Dependent Variabel) secara individu. Langkah-langkah
yang harus dilakukan dengan uji-t yaitu dengan merumuskan
hipotests, yaitu:
Ho : b1=0
artinya, apakah suatu variabel independen bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadaap variabel dependen.
Hipotesis alternatifnya (Ha), parameter atau variabel tidak sama
dengan nol, atau:
Ha:b1≠0
Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen.
58
Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan statistik t,
statistik t dihitung dari formula sebagai berikut:
t=
dimana S = deviasi standar, yang dihitung dari akar varians.
Varians. Varians atau S2, diperoleh dari SSE dibagi dengan jumlah
derajat kebebasan (degreeof freedom). Dalam hal ini, bila jumlah
degree of freedom adalah 20 atau lebih dan derajat kepercayaan
sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai
t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita
menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa suatu
variabel independen secara individual mempengaruhi variabel
dependen. (Kuncoro,2003:219).
b. Uji F (Uji Simultan)
Kuncoro (2003: 219) menjelaskan bahwa Uji statistik F
digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel bebas yang
dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji
adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau:
Ho : = = = . . . = = 0
Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
alternatifnya (Ha), tidak semua parameter secara simultan sama
dengan nol, atau:
59
Ha : . . .
Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
alternatif (Ha), tidak semua parameter secara simultan sama dengan
nol, atau:
F =
Dimana : SSR = sum of square due regression = ∑
SSR = sum of square error = ∑ ;
n = jumlah observasi ;
k = jumlah parameter (termasuk intersep) dalam model.
Dalam hal ini, pada dasarnya nilai F diturunkan dari tabel
ANOVA, bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho yang
menyatakan = = =... =0 dapat ditolak pada derajat
kepercayaan 5%. Dengan kata lain bahwa menerima hipotesis
alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel indepanden.
Untuk selanjutnya, jika membandikan nilai F tabel maka hipotesis
alternatif diterima. Ini menunjukan bahwa semua variabel
independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen (Kuncoro, 2003: 220):
c. Uji koefisien determinasi
Koefisien determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
60
dependen. Dalam output SPSS. Koefisien determinasi terletak pada
model dan tertulis R square. Namun untuk regresi linier
berganda sebaliknya mengunakan R square yang sudah disesuaikan
atau tertulis adjusted R square. Karena disesuaikan dengan jumalah
variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini.
Dalam kenyataan nilai adjusted R square dapat bernilai
negatif. Walaupun yang dikehendaki bernilai positif. Jika dalam uji
empiris didapat nilai adjust R square ( ) negatif. Maka nilai adjust
R square ) dianggap nol. (Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2011:
97).
d. Koefisien Korelasi Berganda
Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan
untuk mengukur keeratan suatu hubungan anatara variabel
Tabel 3.2
Pedoman Untuk Memberikan Intepretasi Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0.00-0.199 Sangat rendah
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.60-0.799 Kuat
0.80-1.00 Sangat kuat
61
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas (variabel independen)
Merupakan sejumlah gejala dengan berbagai unsur atau faktor
yang di dalamnya yang menentukan atau yang mempengaruhi adanya
variabel- variabel terikat. Dalam hal ini yang menjadi variabel (X) adalah
tingkat nisbah bagi hasil (X1), penerapan akad (X2), citra merk (X3),
promosi (X4), kualitas pelayanan (X5).
2. Variabel terikat (variabel dependen)
Yaitu sejumlah gejala dengan berbagai unsur atau faktor di
dalamnya yang ada ditentukan atau dipengaruhi oleh adanya variabel
lain, variabel ariabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah minat
menabung (Y)
Dengan membaca definisi operasional dalam penelitian, seorang
peneliti akan mengetahui pengukuran variabel sehingga dia dapat
mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut. Untuk lebih jelasnya
berikut ini tabel definisi operasional variabel dalam kelompok sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Operasional Variabel Penelitian
VARIABEL INDIKATOR SKALA
Tingkat
nisbah bagi
hasil
(X1)
1. Nisbah Bagi Hasil Lebih
Baik Jika Dibandingkan
Dengan Bunga Bank
Interval
2. Return Atau Pengembalian
62
Yang Didapat Tergantung
Kepada Hasil Kinerja
Bisnis
3. Penghitungan Besarnya
Tingkat Return Nisbah Bagi
Hasil Berdasarkan Modal
Yang Dimiliki
Penerapan
akad
(X2)
1. Dalam Transaksi Tidak Ada
Unsur Gharar, Riba Dan
Maitsir
Interval
2. Pihak Bank Menjelaskan
Secara Detail Tentang
Rincian Isi Dari Akad Yang
Akan Dilaksanakan
3. Akad Perjanjian Yang
Dilaksanakan Harus
Tertulis Dengan Jelas Agar
Kedua Belah Pihak Tidak
Ada Yang Merasa
Dirugikan
4. Shahibul Maal (Pemilik
Modal) Wajib Menngetahui
Siklus Perputaran Alur
Dana Yang Dilakukan Oleh
Pihak Mudharib (Pengelola
Dana / Bank)
Citra merk
(X3)
1. Merek Suatu Lembaga
Perbankan Syariah Harus
Mempunyai Keunikan
Tersendiri Jika
Dibandingkan Dengan
Kompetitor Lainnya
interval
2. Merek Suatu Lembaga
Perbankan Syariah Harus
Memiliki Tampilan Warna
Yang Lebih Menarik
Dibandingkan Dengan
Kompetitor Lainnya
3. Merek Suatu Lembaga
Perbankan Syariah Harus
63
Memiliki Nama Atau
Merek Yang Mudah
Diingat Dan Diucapkan
Promosi
(X4)
1. Tertarik Menyimpan Dana
Di Perbankan Syariah
Karena Iklan Yang
Dilakukan Bank Di Media
Cetak Ataupun Elektronik
interval
2. Tertarik Menyimpan Dana
Di Tabungan Apabila
Promosi Yang Dilakukan
Oleh Perbankan Syariah
Kepada Nasabahnya Secara
Langsung
3. Saya Tertarik Menyimpan
Dana Di Perbankan Syariah
Karena Pemberian Hadiah
Yang Diberikan Oleh Bank
Kepada Nasabah
Kualitas
pelayanan
(X5)
1. Perbankan Syariah Harus
Memiliki Lokasi Strategis
Dan Mudah Dijangkau
Interval
2. Melakukan Pembaharuan
Fasilitas Dan Sistem
Perbankan Dalam
Pelayanan Nasabah
3. Staff Perbankan Syariah
Harus Memiliki
Pengetahuan Yang Cukup
Untuk Menjawab
Pertanyaan Dan
Permasalahan Nasabah
Minat
menabung
(Y)
1. Berminat Menabung Di
Bank Syariah Karena Sudah
Banyak Orang
Menginvestasikan Dananya
Di Perbankan Syariah
interval
2. Berminat Menggunakan
Jasa Bank Syariah Karena
Bank Syariah Memenuhi
64
Syarat Dalam Bermualat
Sesuai Yang Diajarkan
Dalam Agama Islam
3. Berminat Menabung Di
bank Syariah Karena
Mempunyai Banyak Pilihan
Produk Atau Jasa Yang
Menguntungkan Nasabah
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Validitas dan Reabilitas
1. Validitas
Menurut Imam Ghozali (2001) uji validitas (uji kesahihan) adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur sah valid atau tidaknya suatu
kuesioner mampu mengungkapkan sesutau yang akan diukur oleh
kuesioner. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas
tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah.
Pengujian validitas digunakan untuk menguji sejauh mana alat
pengukur dapat mengungkapkan ketepatan gejala yang dapat diukur. Alat
ukur yang digunakan dalam pengujian validitas adalah daftar pertanyaan
yang telah diisi oleh responden dan akan diuji hasilnya guna menunjukkan
valid tidaknya suatu data. Bila valid, ketetapan pengukuran data tersebut
akan semakin tepat alat ukur tersebut.
66
Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu
dengan cara menghitung korelasi antar skor masing-masing butir
pertanyaan atau pernyataan dengan total skor mempunyai tingkat
signifikan > N=30 r tabel =0.361 maka butir pertanyaan tersebut
dinyatakan valid dan sebaliknya (Ghozal, 2005:40 Dalam Li Khaerul
Sidik. 2010)
Kemudian untuk dapat menguji apakah tiap tiap pertanyaan itu
valid, maka dilakukan try out, yakni penyebaran kuesioner kepada 30
responden pada masayarakat yang hendak ingin menabung pada lembaga
perbankan syariah pada daerah sekitar Tangerang Selatan, dengan
memberikan 19 butir pernyataan dengan tujuan untuk menguji validitas
dan reabilitas dari semua pernyataan tersebut.
Dalam hal ini, kuesioner dibagi dalam enam variabel yaitu tingkat
nisbah bagi hasil, penerapan akad, citra merk, promosi, kualitas pelayanan,
dan minat menabung
Setelah dilakukan try out terhadap 30 responden dan 19 butir
pernyataan dapat dilihat perhitungan hasil try out sebagai berikut:
67
Tabel 4.1
Data hasil try out
Item-Total Statistics
No. Pernyataan Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
1 .506 .804
2 .342 .815
3 .364 .811
4 .081 .826
5 .248 .818
6 .545 .805
7 .473 .806
8 .679 .793
9 .464 .807
10 .560 .802
11 .511 .803
12 -.126 .828
13 .170 .823
14 .267 .816
15 .509 .804
16 .413 .809
17 .653 .791
18 .308 .814
19 .528 .802
Dari hasil try out pada tabel di atas terdapat data yang tidak valid
sebanyak 3 butir pernyataan. Hal ini dikarenakan nilai korelasi dari
masing- masing butir pernyataan sangat rendah, dan berdasarkan arahan
dosen pembimbing, maka pernyataan yang tidak valid pun diubah dan
mengembangkan kuesioner yang ada, maka dilanjutkan dengan
penyebaran kuesioner terhadap 100 responden.
Setelah melakukan penelitian atau membagikan kuesioner kepada
100 responden yaitu pada masyarakat sekitar daerah Tangerang Selatan,
68
kemudian dilanjut dengan mengolah data tersebut dengan menggunakan
SPSS versi 22, dan hasilnya tidak ada satupun pernyataan yang memiliki
nilai korelasi yang negative ( N=100 r tabel =0.178 )
Tabel 4.2
Hasil data try out Item-Total Statistics
No. pernyataan Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
1 .180 .749
2 .162 .749
3 .335 .735
4 .393 .730
5 .257 .741
6 .463 .726
7 .425 .728
8 .426 .730
9 .307 .737
10 .560 .716
11 .193 .747
12 .180 .749
34 .218 .744
14 .343 .734
15 .295 .739
16 .297 .738
17 .183 .748
18 .560 .717
19 .420 .727
2. Reabilitas
Realibilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat pengukuran yang sama
(Teguh Wahyono, 2099:267)) sedangkan menurut Imam Ghozali
(2001:41) adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang
69
merupakan indikator dari variabel konstruk. Cara menghitung realibilitas
suatu data yaitu dengan menggunakan rumus alpha cronbach.
Hasil pengujian dikatakan reliabel apabila r Alpha Conbach > 0.60
Nunnanly (1967) dalam Imam Ghozali (2001:42). Pada pengujian
realibilitas ini menggunakan bantuan program SPSS versi 22. Tabel
realibilitas dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini:
Tabel 4.3
Sumber: Hasil out put SPSS 22
Dari tabel di atas nilai Alpha Cronbach‟s sebesar 0.747 > 0.60
maka dapat dismpulkan bahwa ke-19 butir pernyataan tersebut adalah
valid dan realibel untuk mengukur pengaruh tingkat nisbah bagi hasil,
penerapan akad, citra merk, promosi dan kualitas pelayanan terhadap
minat menabung masyarakat.
B. Penemuan Dan Bahasan
1. Karakteristik Responden
Penelitian ini menggambarkan keadaan responden yang berjumlah
100 responden yang terdiri dari berbagai masyarakat pada wilayah
Tangerang Selatan, yang terdiri dari Usia,Pendidikan Terakhir, Jenis
70
Kelamin, dan Pekerjaan. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner maka
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.4
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari hasil tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang
berusia 18 sampai 20 tahun berjumlah 30 atau 30% dari keseluruhan
responden. Kemudian yang berusia 21-30 tahun berjumlah 43 orang atau
43% dari keseluruhan responden. Kemudian yang berusia 31-40 tahun
berjumlah 11 orang atau 11% dari keseluruhan responden. Kemudian yang
berusia 41-50 tahun berjumlah 16 orang atau 16% dari keseluruhan
responden.
Tabel 4.5
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
71
Dari hasl tabel di atas diperoleh responden yang berjenis kelamin
laki-laki berjumlah 66 atau 66% dari keseluruhan responden, sebaliknya
dapat diperoleh yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 34 orang atau
34% dari keseleuruhan responden.
Tabel 4.6
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas dapat diperoleh responden yang berprofesi
sebagai PNS berjumlah 13 orang ata 13% dari keseluruhan responden.
Kemudian responden yang berprofesi sebagai pegawai swasta dapat
diperoleh berjumlah 23 orang atau 23% dari keseluruhan responden.
Kemudian yang berprofesi masih sebagai mahasiswa dapat diperoleh
berjumlah 43 orang atau 43% dari keseluruhan responden. Kemudian yang
berprofesi lain-lain dapat diperoleh berjumlah 21 orang atau 21% dari
keseluruhan responden.
72
Tabel 4.7
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas dapat diperoleh responden yang berpendidikan
terakhir SMK berjujmlah 24 orang atau 24% dari keseluruhan responden.
Kemudian dapat diperoleh responden yang berpendidikan terakhir SMA
berjumlah 42 orang atau 42% dari keseluruhan responden. Kemudian
dapat diperoleh responden yang berpendidikan terakhir S1 berjumlah 28
oran atau 28% dari keseluruhan responden. Kemudian dapat diperoleh
responden yang berpendidikan terakhif S2 berjumlah 7 i7 % dari
keseluruhan responden.
2. Tingkat Nisbah Bagi Hasil (X1)
Tabel 4.8
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
73
Dari tabel di atas penilaian respomden mengenai nisbah bagi hasil
lebih baik jika dibandingkan dengan bunga bank, terdapat 13 respon atau
14% menyatakan ragu-ragu, 19 respon atau 19% menyatakan setuju, 67
respon atau 67% menyatakan sangat setuju. Hal berikut menyakatakan
bahwa responden sepakat jika nisbah bagi hasil lebih baik dibandingkan
dengan bunga bank.
Tabel 4.9
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai teturn atau
pengembalian yang didapat tergantung pada hasil kinerja bisnis, terdapat
15 respon atau 15% menyatakan ragu- ragu, 50 respon atau 50%
menyatakan setuju, 35 respon atau 35% menyatakan sangat setuju. Hal
berikut menunjukkan bahwa responden sepakat jika return atau
pengembalian yang didapat tergantung pada hasil kinerja bisnis.
74
Tabel 4.10
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai penghitungan
besarnya tingkat return nisbah bagi hasil berdasarkan modal yang dimiliki,
terdapat 5 respon ata 5 % meyatakan tidak setuju, 29 respon atau 29%
menyatakan ragu- ragu, 57 respon atau 57% menyatakan setuju, 9 respon
atau 9% menyatakan sangat setuju. Hal berikut menunjukkan bahwa
responden sepakat jika penghitungan besarnya tingkat return nisbah bagi
hasil berdasarkan modal yang dimiliki.
3. Penerapan Akad (X3)
Tabel 4.11
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
75
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai dalam transaksi
tidak ada unsur gharar, riba, dan maitsir terdapat 8 respon atau 8%
menyatakan ragu- ragu, 54 respon atau 54% menyatakan setuju, 38 respon
atau 38% menyatakan sangat setuju. Hal berikut menunjukkan bahwa
responden sepakat jika dalam transaksi tidak ada unsur gharar, riba,
maitsir.
Tabel 4.12
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai pihak bank
menjelaskan secara detail tentang rincian isi dari akad yang akan
dilaksanakan terdapat 16 respon atau 16% menyatakan ragu- ragu, 60
respon atau 60% menyatakan setuju, 24 respon atau 24% menyatakan
sangat setuju. Hal berikut menunjukkan bahwa responden sepakat jika
pihak bank mejelaskan secara detail tentang rincian isi dari akad yang akan
dilaksanakan.
76
Tabel 4.13
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai akad yang
dilaksanakan harus tertulis dengan jelas terdapat 5 respon atau 5%
menyatakan ragu- ragu, 61 respon atau 61% menyatakan setuju, 34 respon
atau 34% menyatakan sangat setuju. Hal berikut menunjukkan bahwa
responden sepakat jika akad yang akan dilaksanakan harus tertulis dengan
jelas.
Tabel 4.14
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai akad yang
dilaksanakan harus tertulis dengan jelas terdapat 5 respon atau 5%
menyatakan ragu- ragu, 61 respon atau 61% menyatakan setuju, 34 respon
atau 34% menyatakan sangat setuju. Hal berikut menunjukkan bahwa
responden sepakat jika akad yang akan dilaksanakan harus tertulis dengan
jelas.
77
Tabel 4.15
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai shahibul maal
(pemilik modal) wajib mengetahui siklus perputaran alur dana yang
dilakukan oleh pihak mudharib (pengelola dana) terdapat 24 respon atau
24% menyatakan ragu- ragu, 61 respon atau 61% menyatakan setuju, 15
respon atau 15% menyatakan sangat setuju. Hal berikut menunjukkan
bahwa responden sepakat jika shahibul maal (pemilik modal) wajib
mengetahui siklus perputaran alur dana yang dilakukan oleh pihak
mudharib (pengelola dana)
4. Citra Merk (X3)
Tabel 4.16
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
78
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai merk suatu
lembaga perbankan syariah harus memiliki keunikan tersendiri
terdapat 4 respon atau 4% menyatakan ragu- ragu, 69 respon atau
69% menyatakan setuju, 27 respon atau 27% menyatakan sangat
setuju. Hal berikut menunjukkan bahwa responden sepakat jika
merk suatu lembaga perbankan syariah harus memiliki keunikan
tersendiri.
Tabel 4.17
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai merk suatu
lembaga perbankan syariah harus memiliki tampilan warna yang
lebih menarik terdapat 34 respon atau 34% menyatakan ragu-
ragu, 42 respon atau 32% menyatakan setuju, 24 respon atau 24%
menyatakan sangat setuju. Hal berikut menunjukkan bahwa
responden sepakat jika merk suaru lembaga perbankan syariah
harus memiliki tampilan warna yang lebih menarik.
79
Tabel 4.18
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai merk suatu
lembaga perbankan syariah harus memiliki nama atau merk yang mudah
diingat dan mudah diucapkan terdapat 18 respon atau 18% menyatakan
ragu- ragu, 54 respon atau 54% menyatakan setuju, 36 respon atau 36%
menyatakan sangat setuju. Hal berikut menunjukkan bahwa responden
sepakat jika merk suatu lembaga perbankan syariah harus memiliki nama
atau merk yang mudah diingat dan mudah diucapkan.
5. Promosi (X4)
Tabel 4.19
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
80
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai tertarik
menyimpan dana di perbankan syariah karena iklan media cetak atau
elektronik terdapat 42 respon atau 42% menyatakan ragu- ragu, 42 respon
atau 42% menyatakan setuju, 15 respon atau 15% menyatakan sangat
setuju. Hal berikut menunjukkan bahwa responden sepakat jika tertarik
menyimpan dana di perbankan syariah karena iklan media cetak atau
elektronik.
Tabel 4.20
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai tertarik
menyimpan dana di perbankan syariah apabila promosi dilakukan oleh
pihak bank secara langsung terdapat 25 respon atau 25% menyatakan ragu-
ragu, 72 respon atau 72% menyatakan setuju, 3 respon atau 3%
menyatakan sangat setuju. Hal berikut menunjukkan bahwa responden
sepakat jika tertarik menyimpan dana di perbankan syariah apabila
promosi dilakukan oleh pihak bank secara langsung.
81
Tabel 4.21
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai tertarik
menyimpan dana di perbankan syariah dikarenakan pemberian hadiah oleh
pihak bank terdapat 32 respon atau 32% menyatakan ragu- ragu, 52 respon
atau 52% menyatakan setuju, 16 respon atau 16% menyatakan sangat
setuju. Hal berikut menunjukkan bahwa responden sepakat jika tertarik
menyimpan dana di perbankan syariah dikarenakan pemberian hadiah oleh
pihak bank.
6. Kualitas Pelayanan (X5)
Tabel 4.22
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
82
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai perbankan syariah
harus memiliki lokasi strategis dan mudah dijangkau terdapat 5 respon
atau 5% menyatakan ragu- ragu, 37 respon atau 37% menyatakan setuju,
58 respon atau 58% menyatakan sangat setuju. Hal berikut menunjukkan
bahwa responden sepakat jika perbankan syariah harus memiliki lokasi
strategis dan mudah dijangkau.
Tabel 4.23
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai melakukan
pembaharuan fasilitas dan sistem perbankan dalam pelayanan kepada
nasabah terdapat 1 respon atau 1% menyatakan tidak seutuju, 18 respon
atau 18% menyatakan ragu- ragu, 39 respon atau 39% menyatakan setuju,
42 respon atau 42% menyatakan sangat setuju. Hal berikut menunjukkan
bahwa responden sepakat jika melakukan pembaharuan fasilitas dan sistem
perbankan dalam pelayanan kepada nasabah.
83
Tabel 4.24
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai staff perbankan
syariah harus memiliki pengetahuan yang cukup terdapat 8 respon atau 8%
menyatakan ragu- ragu, 62 respon atau 62% menyatakan setuju, 32 respon
atau 32% menyatakan sangat setuju. Hal berikut menunjukkan bahwa
responden sepakat jika staff perbankan syariah harus memiliki
pengetahuan yang cukup.
7. Minat Menabung (Y)
Tabel 4.25
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
84
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai berminat
menabung di bank syariah karena sudah banyak orang menginvestasikan
dananya di perbankan syariah terdapat 1 respon atau 1 % menyatakan
tidak setuju, 25 respon atau 25% menyatakan ragu- ragu, 53 respon atau
53% menyatakan setuju, 21 respon atau 21% menyatakan sangat setuju.
Hal berikut menunjukkan bahwa responden sepakat jika mengenai
berminat menabung di bank syariah karena sudah banyak orang
menginvestasikan dananya di perbankan syariah.
Tabel 4.26
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai berminat
menggunakan jasa bank syariah karena sesuai dengan ajaran agama islam
terdapat 15 respon atau 15% menyatakan ragu- ragu, 63 respon atau 63%
menyatakan setuju, 22 respon atau 22% menyatakan sangat setuju. Hal
berikut menunjukkan bahwa responden sepakat jika berminat
menggunakan jasa bank syariah karena sesuai dengan ajaran agama islam.
85
Tabel 4.27
Sumber: Data Diolah SPSS 22. 2017
Dari tabel di atas penilaian responden mengenai berminat
menabung di bank syariah karena mempunyao banyak pilihan produk dan
atau jasa terdapat 17 respon atau 17% menyatakan ragu- ragu, 55 respon
atau 55% menyatakan setuju, 28 respon atau 28% menyatakan sangat
setuju. Hal berikut menunjukkan bahwa responden sepakat jika berminat
menggunakan jasa bank syariah karena sesuai dengan ajaran agama islam.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji nomalitas data ini untuk mengetahui data dalam variabel yang
akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan
dalam penelitian ini adalah data yang memiliki distribusi normal.
Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara diantaranya:
1) Normal P-Plot
Uji normalitas data dengan Normal P-Plot, suatu variabel
dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang
86
menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuti garis diagonal.
Berukur gambar 4.1 hasil uji normalitas dapa kurva Normal P-
Plot:
Gambar 4.1
Sumber: data diolah SPSS 22. 2017
Gambar 4.2
Sumber: data diolah SPSS 22. 2017
87
Dengan melihat tampilan grafik Normal P-Plot maupun
histogram, dapat disimpulkan grafik Normal P-Plot terlihat titik-titik
menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebarannya tidak terlalu
jauh atau melebar, kemudian dilihat pada grafik histogram yang di
mana memberikan pola distribusi yang melenceng ke kanan yang
artinya adalah data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.28
Sumber: data diolah SPSS 22. 2017
Menurut Bhuwono (2005:58), model regresi yang terbebas dari
masalah multikolinieritas bisa dideteksi dengan melihat beberapa hal yaitu:
a. Jika nilai VIF (variabce inflatin factor) tidak lebih dari 10 dan nilai
tolerance tidak kurang dari 0.1.
b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel bebas
kurang dari 0.70 maka dinyatakan bebas dari asumsi klasik
multikolinieritas.
88
c. Jika nilai R2 maupun R square di atas dari 0.60, tapi tidak ada variabel
bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat, maka model terkena
multikolinieritas.
Hasil uji melalui VIF pda output SPSS 22 dapat dilihat pada
tabel coefficients, di mana masing-masing variabel independents
memiliki VIF sebesar (1.384). (1896), (1.396), (1.195), (1.438),
dengan nilai tolerance (.723), (.628), (716), (637), (695) pada masing-
masing variabel. Hasil tersebut memenuhi syarat poin 1. Maka dapat
disimpulkan bahwa regresi terbebas dari Multikolinieritas hasil
asumsi klasik terebut bisa dilihat melalui tabel coefficients.
Hasil perhitungan nilai juga menunjukkan tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 yang
berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya
lebih dari 95%. Hasil perhitungan variance inflation factor (VIF) juga
menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen pun
yang memiliki nilai VIF lebih adri 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak ada multikolinieritas antar variabel indpenden dalam model
regresi.
89
3. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.3
Sumber:
data diolah SPSS 22. 2017
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.
hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk menganalisis
pengaruh tingkat nisbah bagi hasil, penerapan akad, citra merk, promosi,
dan kualitas pelayanan terhada minat menabung masyarakat.
4. Uji Autokolinieritas
Sumber : data diolah SPSS 22. 2017
90
Dari hasil output di atas didapat nilai Durbin Watson yang dihasilkan dari
model regresi sebesar 2.046. sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi sebesar
0.05 dan jumlah data (n) = 100, dan K = 5 ( jumlah variabel independen) diperoleh
nilai dL sebesar 1.571 dan dU sebesar 1.780, karena nilai DW (2.046) berada pada
daerah diantara dU ( 1.780) dan 4-dU (2.220), maka nilai dU<DW<4-dU
(1.780<2.046<2.220) yang berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
autokolerasi pada data yang sedang diteliti.
D. Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil pengujian kefisien determinasi yang telah dilakuka
terhadap data yang ada, maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.29
Sumber: data diolah SPSS 2017
Berdasarkan output SPSS 22 di atas, koefisien korelasi berganda
antara variabel tingkat nisbah bagi hasil, penerapan akad, citra merk,
promosi, dan kualitas pelayan sebesar 0.682. ini menunjukkan bahwa
variabel tingkat nisbah bagi hasil, penerapan akad, citra merk, promosi,
dan kualitas pelayanan memiliki hubungan dengan katagori “kuat”
(Sugiono. 2005:2016) dalam Nina Herliyana (2008:117).
91
Koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R
Square) adalah sebesar 0.437 artinya 43,7% variabel minat menabung
dijelaskan oleh variabel bebas yaitu tingkat nisbah bagi hasil, penerapan
akad, citra merk,promosi, dan kualitas pelayanan. Karena R square
berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin besar angka R
Square maka semakin kuat variabelnya.
Seperti diketahui 0.465 atau 46.5% minat menabung pada
masyarakat tangerang selatan dapat dijelaskan oleh variabel tingkat
nisbah bagi hasil, penerapan akad, citra merk, promosi, dan kualitas
pelayanan, dan ini artinya 53.5% diperngaruhi oleh variabel lain, yang
tidak dalam cakupan penelitian.
2. Uji F (simultan)
Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh tingkat nisbah
bagi hasil, penerapan akad, citra merk, promosi, dan kualitas pelayanan
secara bersama-sama terhadap minat menabung nasabah. Kemudian
kriteria pengujinya adalah jika F hitung < F tabel. Maka H0 diterima dan
Ha ditolak. Begitu juga sebaliknya jika F hitung > Ftabel, maka H0
ditolak dan Ha diterima. (Duwi Priyatno. 2009:146). Setelah melakukan
pengujian maka diperoleh data sebagai berikut:
92
Tabel 4.30
Sumber: data diolah SPSS 22. 2017
Pada tabel di atas dalam model ANOVA dapat diperoleh Fhitung
sebesar 16.375. dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 5 dan
df2 = 94, didapat nilai F tabel – 2.31. karena nilai Fhitung (16.373) > nilai
Ftabel (2.31) maka dapat disimpulkan bahwa ke lima variabel bebas yaitu
tingkat nisbah bagi hasil, penerapan akad, citra merk, promosi, kualitas
pelayanan dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar
terhaadap variabel minat menabung. Sehingga model regresi yang
didapatkan layak digunakan untuk memprediksi. Maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
3. Uji T (parsial)
Uji T yaitu suatu uji untuk mengetahui tingkat nisbah bagi hasil,
penerapan akad, citra merk, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap
minat menabung masyarakat secara parsial. Apa bila Thitung > Ttabel atau
signifikansi < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima dan begitu juga
93
sebaliknya (Duwi Priyatno. 2009:146). Hasil uji T bisa dilihat di bawah
ini:
Tabel 4.31
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.999 1.538 1.300 .197
tingkat nisbah bagi hasil .055 .093 .053 .594 .554
penerapan akad .073 .093 .081 .783 .435
citra merk .537 .085 .560 6.284 .000
promosi -.124 .094 -.109 -1.318 .191
kualitas pelayanan .229 .100 .207 2.290 .024
a. Dependent Variable: minat menabung
Sumber: data diolah SPSS 2017
Berdasarkan pada tabel hasil uji t di atas untuk mengetahui
besarnya masing-masing variabel independen secara parsial (individu)
terhadap variabel independen adalah sebagai berikut:
1) Menguji signifikansi variabel tingkat nisbah bagi hasil (X1)
Terlihat bahwa Thitung koefisien tingkat nisbah bagi hasil
adalah 0.594, sedangkan Ttabel di hitung pada Ttest, dengan α= 0.05,
karena menggunakan hipotesis dua arah, ketika mencari Ttabel, nilai α
dibagi 2 menjadi 0.025 dan df= 94 di dapat dari rumus n-k, di mana
n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen, di
dapat ttabel adalah 1.969.
94
Variabel tingkat nisbah bagi hasil memiliki nilai p-value
0.554 > 0.05 artinya tidak signifikan. Sedangkan Thitung < Ttabel
(0.594<1.969). maka Ha ditolak dan H0 diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien tingkat nisbah bagi hasil secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menabung, hal ini
disebabkan karena bagi hasil antara nasabah dengan pihak bank
(Bank Muamalat) adalah sebesar 22% : 78%
(www.muamalatbank.com), itu mengartikan bagi hasil tersebut
sangat berbeda yang ada pada bank-bank konvensional, sehingga
bagi sebagian masyarakat beranggapan menabung di perbankan
syariah kurang menguntungkan dibandingkan dengan bank-bank
konvensional
2) Menguji signifikansi variabel penerapan akad (X2)
Terlihat bahwa Thitung koefisien penerapan akad adalah
0.783, sedangkan Ttabel di hitung pada Ttest, dengan α= 0.05, karena
menggunakan hipotesis dua arah, ketika mencari Ttabel, nilai α dibagi
2 menjadi 0.025 dan df= 94 di dapat dari rumus n-k, di mana n
adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen, di
dapat ttabel adalah 1.969.
Variabel penerapan akad memiliki nilai p-value 0.435 > 0.05
artinya tidak signifikan. Sedangkan Thitung < Ttabel (0.435<1.969).
maka Ha ditolak dan H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien variabel penerapan akad secara parsial tidak berpengaruh
95
signifikan terhadap variabel minat menabung, hal ini disebabkan
karena dewasa ini masyarakat sebagian masih belum memahami
betul aturan-aturan yang telah di tetapkan dalam syariat islam.
Sehingga sebagian beranggapan bahwa menabung di bank syariah
maupun menabung di bank konvensional merupakan hal yang sama.
3) Menguji signifikansi variabel citra merk (X3)
Terlihat bahwa Thitung koefisien citra merk adalah 6.284,
sedangkan Ttabel di hitung pada Ttest, dengan α= 0.05, karena
menggunakan hipotesis dua arah, ketika mencari Ttabel, nilai α dibagi
2 menjadi 0.025 dan df= 94 di dapat dari rumus n-k, di mana n
adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen, di
dapat ttabel adalah 1.969.
Variabel citra merk memiliki nilai p-value 0.000 < 0.05
artinya signifikan. Sedangkan Thitung < Ttabel (0.6284>1.969). maka
Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien citra merk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
minat menabung hal ini disebabkan karena citra merk mempunyai
peran penting dalam mempengaruhi keputusan menabung, yang
artinya maksud dari hadirnya brand image itu dinilai mampu
mendukung kualitas suatu produk, jadi nasabah akan menilai cocok
atau tidaknya akan suatu kualitas dengan citra positif merk, hal ini
ditunjukkan oleh bank muamalat ketika dalam menghadapi krisis
96
keuangan pada tahun 1998, sehingga bank muamalat mampu
bertahan sampai saat ini.
4) Menguji signifikansi variabel promosi (X4)
Terlihat bahwa Thitung koefisien promosi adalah -1.318,
sedangkan Ttabel di hitung pada Ttest, dengan α= 0.05, karena
menggunakan hipotesis dua arah, ketika mencari Ttabel, nilai α dibagi
2 menjadi 0.025 dan df= 94 di dapat dari rumus n-k, di mana n
adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen, di
dapat ttabel adalah 1.969.
Variabel promosi memiliki nilai p-value 0.191 > 0.05 artinya
tidak signifikan. Sedangkan Thitung < Ttabel (-1.318<1.969). maka Ha
ditolak dan H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien
promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap minat
menabung, hal ini disebabkan karena frekuensi promosi yang
dilakukan oleh pihak perbankan syariah baik melalui televise, media
sosial ataupun media cetak tidak segencar yang dilakukan oleh pihak
perbankan konvensional, karena perbankan syariah hanya
melayangkan promosinya hanya pada media cetak tertentu sajadan
hanya beberapa kali pada tangan televise, sehingga dapat
disimpulkan bahwa promosi yang dilakukan oleh pihak perbankan
syaiah kurang mengena di benak mayarakat.
5) Menguji signifikansi variabel kualitas pelayanan (X5)
97
Terlihat bahwa Thitung koefisien kualitas pelayanan adalah
2.290, sedangkan Ttabel di hitung pada Ttest, dengan α= 0.05, karena
menggunakan hipotesis dua arah, ketika mencari Ttabel, nilai α dibagi
2 menjadi 0.025 dan df= 94 di dapat dari rumus n-k, di mana n
adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen, di
dapat ttabel adalah 1.969.
Variabel kualitas pelayanan memiliki nilai p-value 0.024 <
0.05 artinya signifikan. Sedangkan Thitung < Ttabel (2.290 > 1.969).
maka Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap minat menabung, hal ini di sebabkan karena nasabah akan
cenderung selektif dalam memilih jasa pelayanan yang akan
diberikan oleh bank, karena antara suatu bank dengan bank yang lain
menawarkan produk dan jasa yang hampir sama, seperti tabungan
ataupun pinjaman. Kunci perbedaan antara satu bank dengan bank
yang lainnya adalah bagaimana kecepatan dan efesiensi pelayan
yang diberikan sebagai salah satu keunggulan kompetitif. Pelayanan
suatu bank sangat berpengaruh terhadap preferensi nasabah dalam
memilih suatu bank.
4. Uji Regresi Berganda
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan sebagai
alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti
98
variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel independen terhadap
variabel dependen. Dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini
lebih dari satu. Untuk menentukan persaman regresi, maka dapat dilihat
dari tabel berikut:
Tabel 4.32
Sumber: data diolah SPSS 2017
Berdasarkan tabel coefficients di atas, dapat diperoleh persamaan
regresi berganda sebagai berikut:
Y= a+b1X1+b2X2+b3X4+b4X4+b5X5+e
Y= 1.999+0.053 X1+0.081 X2+0.560 X3+-0.109 X4+0.207 X5+e
Di mana:
Y : Minat Menabung
X1 : Tingkat Nisbah Bagi Hasil
X2 : Penerapan Akad
X3 : Citra Merk
X4 : Promosi
X5 : Kualitas Pelayanan
Dari persamaan di atas, maka dapat diinterpresentasikan bahwa
koefisien regresi variabel citra merk dan kualitas pelayanan menunjukan
99
arah positif terhadap minat menabung berdasarkan nilai B sebesar secara
berturut-turut 0.537 dan 0.229, artinya setiap penambahan satu satuan
variabel citra merk dan kualitas pelayanan dapat menyebabkan kenaikan
pada minat menabung masyarakat
E. Interpretasi
1. Pengaruh tingkat nisbah bagi hasil terhadap minat menabung
Dari hasi pengujian hitpotesis di atas dapat diketahui bahwa
Thitung < Ttabel (0.594<1.969) dan nilai sig > α (0.554 > 0.05) maka dapat
disimpulkan bahwa variabel tingkat nisbah bagi hasil mempunyai
pengaruh negatif terhadap minat menabung nasabah. Artinya Ha ditolak
dan H0 diterima.
Kemudian nilai regresi yang didapat sebesar 0.055 artinya jika
terjadi penambahan nilai tingkat nisbah bagi hasil sebanyak 1, maka
minat menabung meningkat sebesar 0.055 , secara teoritis konsep ini
kurang mendukung dalam minat menabung nasabah, tidak seperti apa
yang diutarakan oleh Raihanah Daulay (2010) Bagi hasil merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi keinginan nasabah untuk
menyimpan dananya di bank syariah. Bila perusahaan mampu untuk
mengelola dengan baik dana yang disimpan nasabah maka bagi hasil
yang diperoleh akan lebih baik pula. Selain keuntungan dalam prinsip
bagi hasil juga terdapat unsur keadilan, yakni tidak ada satu pihak pun
yang diuntungkan dan pihak lain dirugikan. Besar benefit yang diperoleh
nasabah sangat tergantung kepada kemampuan bank dalam
100
menginvestasikan dana-dana yang diamanahkan kepadanya. Berarti
keuntungan yang diperoleh tidak hanya bagi nasabah juga bank sebagai
pengelola. Dengan sistem ini dimaksudkan akan menjadi tantangan bagi
bank sebagai pengelola untuk lebih meningkatkan pengelolaan pada
sektor riil yang lebih besar, menguntungkan dan memberi manfaat
sehingga terwujud kesejahteraan semua pihak, yang dimana dapat
diperoleh dari hasil penelitiannya yaitu” Analisis Pelayanan Dan Bagi
Hasil Terhadap Keputusan Menabung Pada Bank Syariah Di Kota
Medan”. Berdasarkan hasil analisis statistik untuk pengujian pengaruh
bagi hasil terhadap minat menabung menunjukan hasil uji parsial (uji t)
diperoleh Thitung bagi hasil sebesar 4.600 dan hasil signifikansinya
sebesar 0.011 < 0.05. sehingga hasil hipotesis dari penelitian terdahulu
ini diterima, yakni bagi hasil berpengaruh secara signifikan terhadap
minat menabung.
2. Pengaruh penerapan akad terhadap minat menabung
Dari hasi pengujian hipotesis di atas dapat diketahui bahwa
Thitung < Ttabel (0.783<1.969) dan nilai sig > α (0. 435 > 0.05) maka dapat
disimpulkan bahwa variabel penerapan akad mempunyai pengaruh
negatif terhadap minat menabung nasabah. Artinya Ha ditolak dan H0
diterima.
Kemudian nilai regresi yang didapat sebesar 0.073 artinya jika
terjadi penambahan nilai penarapan akad sebanyak 1, maka minat
menabung meningkat sebesar 0.073 , secara teoritis konsep ini kurang
101
mendukung dalam minat menabung nasabah, hal ini sama seperti apa
yang diutarakan oleh Azka Amalia Jihad (2015), penyebab lahirnya
lembaga keuangan syariah, khususnya perbankan syariah dimotori oleh
akad midharabah. Bank dengan prinsip mudharabah dianggap solusi
oleh bank dalam menggantikan bunga bank (konvensional). Namun pada
kenyataanya mudharabah sedikit kehilangan pamornya dan lagi bukan
sebagai promadona bagi lembaga keuangan syariah karena telah
digantikan oleh akad lain seperti murabahah yang lebih menguntungkan
para pihak dengan resiko yang lebih rendah.
3. Pengaruh citra merk terhadap minat menabung
Dari hasi pengujian hipotesis di atas dapat diketahui bahwa
Thitung < Ttabel (6.284>1.969) dan nilai sig > α (0.000 < 0.05) maka dapat
disimpulkan bahwa variabel penerapan akad mempunyai pengaruh positif
terhadap minat menabung nasabah. Artinya Ha diterima dan H0 ditolak.
Kemudian nilai regresi yang didapat sebesar 0.537, artinya jika
terjadi penambahan nilai citra merk sebanyak 1, maka minat menabung
meningkat sebesar 0.537, secara teoritis konsep ini mendukung dalam
minat menabung nasabah sama seperti yang diutarakan Rangkuti
(2002:244-245) citra merk merupakan sekumpulan asosiasi merk yang
terbentuk dan melekat di benak pelanggan. Pelanggan terbiasa
menggunakan merk tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap
brand image. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan eva Sheila rahma (2007) yaitu “Analisis pengaruh
102
kualitas layanan dan citra merk terhadap minat beli dan dampaknya pada
keputusan pembelian”. Berdasarkan hasil analisis statistik untuk
pengujian pengaruh citra merk terhadap minat beli menunjukan nilai CR
2.514 dan dengan probabilitas sebesar 0.012<0.05, kedua nilai tersebut
diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H1, dan dari hasil
penelitian terdahulu ini dapat diketahui bahwa citra merk berpengaruh
terhadap minat beli.
4. Pengaruh promosi terhadap minat menabung
Dari hasi pengujian hipotesis di atas dapat diketahui bahwa
Thitung < Ttabel (-1.318 < 1.969) dan nilai sig > α (0.181 > 0.05) maka
dapat disimpulkan bahwa variabel promosi mempunyai pengaruh negatif
terhadap minat menabung nasabah. Artinya Ha ditolak dan H0 diterima.
Kemudian nilai regresi yang didapat sebesar -0.124 artinya jika
terjadi penambahan nilai citra merk sebanyak 1, maka minat menabung
meningkat sebesar -0.124, secara teoritis konsep ini tidak mendukung
dalam minat menabung nasabah. Hal ini tidak sejalan dengan yang
diutarakan oleh Indriyo (237:243) promosi merupakan kegiatan yang
ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi
kenal akan produk yang ditawarkan dan menjadi senang lalu membeli
produk tersebut. Pada bagian promosi peran komunikasi menjadi penting
karena komunikasi merupakan pertukaran informasi antar pembeli dan
penjual, pertukaran informasi sangat penting bagi peningkatan hubungan
pemasaran. Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian terdahulu
103
yang dilakukan oleh Neneng Fajriyah (2013) dengan judul Pengaruh
Promosi, Reputasi, dan Lokasi Strategis terhadap Keputusan Nasabah
menggunakan Produk Tabungan Haji Bank Mandiri KCP Tangerang
Bintaro Sektor III. Diketahui, penelitian ini mengindikasi bahwa motivasi
promosi, reputasi, dan lokasi strategis berpengaruh terhadap keputusan
nasabah dalam menggunakan tabungan haji baik secara parsial maupun
simultan. Penelitian ini juga disimpulkan bahwa variabel yang paling
besar pengaruhnya adalah reputasi sebesar 3,301 atau 33,01%, dan
variabel yang paling kecil pengaruhnya adalah lokasi strategis sebesar
2,708 atau 27,08%.
5. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat menabung
Dari hasi pengujian hipotesis di atas dapat diketahui bahwa
Thitung < Ttabel (2.290 > 1.969) dan nilai sig > α (0.24 < 0.05) maka dapat
disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan mempunyai pengaruh
positif terhadap minat menabung nasabah. Artinya Ha diterima dan H0
ditolak.
Kemudian nilai regresi yang didapat sebesar 0.229, artinya jika
terjadi penambahan nilai citra merk sebanyak 1, maka minat menabung
meningkat sebesar 0.229 , secara teoritis konsep ini mendukung dalam
minat menabung nasabah.
Menurut Lovelock (1988:229) bahwa kualitas adalah tingkat
mutu yang diharapkan dan pengendalian keragaman dalam mencapai
mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kualitas
104
menunjukkan sesuatu yang sudah sesuai dengan standar seperti yang
tertuang dalam ISO 8420 (Vincent Gaspersz, 1997:5) bahwa kualitas
adalah totalitas dari suatu karakteristik pelayanan yang sesuai dengan
standar atau persyaratan. Kualitas berkaitan erat dengan kepuasan
pelanggan (Fandy Tjiptono,2005:115). Kualitas memberikan dorongan
khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling
menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Raihanah Daulay (2010) dengan judul Pengaruh kualitas pelayanan dan
bagi hasil terhadap keputusan menabung pada bank Mandiri syariah
dikota Medan, diketahui 1) pengaruh kualitas pelayanan (X1) terhadap
keputusan menabung (Y) nilai thitung sebesar 3,163 > t tabel 1,96 serta
nilai signifikan sebesar 0.002 dan standardized coefficient variabel
kualitas pelayanan adalah 0.258. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh
kualitas pelayanan terhadap keputusan menabung tinggi, yaitu pada
tingkat kepercayaan 95 %.
105
BAB V PENUTUP
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan mengenai pengaruh tingkat
nisbah bagi hasil, penerapan akad, citra merk, promosi, dan kualitas
pelayanan terhadap minat menabung masyarakat adalah sebagau berukut:
1. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama)
berpengaruh signifikan terhadap minat menabung. Perhitungan statistik
menghasilkan F = 16.373 Ftabel = 2.31 (16.373>2.31). Dalam uji
koefisiensi determinasi diperoleh hasil bahwa nilai R Square adalah
0.465 atau 46.5%. hal ini berarti bahwa variabel independent yaitu
tingkat bagi hasil, penerapan akad, citra merk, promosi, kualitas
pelayanan berpengaruh terhadap variabel dependent yaitu minat
menabung masyarakat sebesar 46.5% dan selebihnya 53.5% (100%-
46.5$) ditentukan atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk
dalam analisa atau penelitian regresi ini.
2. Diantara variabel tingkat nisbah bagi hasil, penerapan akad, citra merk,
promosi, dan kualitas pelayanan yang paling dominan terhadap minat
menabung masyarakat yaitu variabel citra merk, Variabel citra merk
memiliki nilai p-value 0.000 < 0.05 artinya signifikan. Sedangkan Thitung
< Ttabel (0.6284>1.969). maka Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat
106
disimpulkan bahwa koefisien citra merk secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap minat menabung hal ini disebabkan karena citra merk
mempunyai peran penting dalam mempengaruhi keputusan menabung,
yang artinya maksud dari hadirnya brand image itu dinilai mampu
mendukung kualitas suatu produk, jadi nasabah akan menilai cocok atau
tidaknya akan suatu kualitas dengan citra positif merk, hal ini
ditunjukkan oleh bank muamalat ketika dalam menghadapi krisis
keuangan pada tahun 1998, bank muamalat mampu bertahan hingga saat
ini.
3. Selain variabel citra merk, variabel kualitas pelayanan menduduki
peringkat ke dua yang paling dominan diantara variabel lainnya. Variabel
kualitas pelayanan memiliki nilai p-value 0.024 < 0.05 artinya signifikan.
Sedangkan Thitung < Ttabel (2.290 > 1.969). maka Ha diterima dan H0
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien kualitas pelayanan
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat menabung, hal ini
di sebabkan karena nasabah akan cenderung selektif dalam memilih jasa
pelayanan yang akan diberikan oleh bank, karena antara suatu bank
dengan bank yang lain menawarkan produk dan jasa yang hampir sama,
seperti tabungan ataupun pinjaman. Kunci perbedaan antara satu bank
dengan bank yang lainnya adalah bagaimana kecepatan dan efesiensi
pelayan yang diberikan sebagai salah satu keunggulan kompetitif.
Pelayanan suatu bank sangat berpengaruh terhadap preferensi nasabah
dalam memilih suatu bank.
107
B Implikasi
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh yang
kuat antara tingkat nisbah bagi hasil (X1), penerapan akad (X2), citra merk
(X3), promosi (X4), dan kualitas pelayanan (X5) terhadap minat menabung
(Y) pada masyarakat. Maka implikasi penelitian ini adalah untuk memberikan
bahan masukan dan pertimbangan terhadap masyarakat dalam rangka
pengambilan keputusan yang akan hendak menabung pada lembaga
perbankan syariah, selain itu, juga diharapkan dapat memotivasi perbankan
syariah untuk dapat lebih baik lagi dalam menarik perhatian masyarakat, serta
sebagai bahan informasi dalam mengetahui besarnya pengaruh tingkat nisbah
bagi hasil, penerapan akad, citra merk, promosi, dan kualitas pelayanan
terhadap minat menabung msyarakat, hal ini mengingatkan bahwa persaingan
dengan perbankan konvensional sangatlah ketat, sehingga bagi perbankan
syariah mampu tetap bersaing dengan terus berkembang.
Jika dilihat dari hasil penelitian, tingkat nisbah bagi hasil, dan
penerapan akad, tidak berpengaruh positif terhadap minat menabung
masyarakat, hal ini dikarena pada masyarakat awam masih mengartikan jika
nisbah bagi hasil dengan bunga bank merupakan dua hal yang sama, hal ini
ditunjukkan juga karena kurangnya sosialisasi antara pihak perbankan syariah
dengan masyarakat setempat.
Jika dilihat dari hasil penelitian, varabel promosi yang menunjukkan
hasil yang tidak berpengaruh positif, tentunya pihak bank juga harus bisa
lebih baik menjelaskan isi dari sebuah promosi yang akan hendak di
108
sampaikan sehingga masyarakat akan lebih tertarik untuk menabung. Karena
pada saat ini promosi yang sudah dilaksanakan di nilai kurang mengena dan
pesan yang diasampaikan kurang dipahami oleh masyarakat.
C Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang
diperoleh, maka saran yang dapat diberikan sebagai baerikut:
1. Bagi lembaga perbankan syariah tangerang selatan
a. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pada variabel bagi hasil
mendapatkan hasil yang kurang signifikan. Oleh karena itu, pihak
lembaga perbankan syariah tangerang selatan disarankan untuk
mengelola dana dengan semaksimal mungkin agar bagi hasil dan
keuntungan yang diterima nasabah semakin menignkat sesuai
dengan nisbah yang telah ditetapkan. Sehingga para nasabah
terdorong lebih jauh untuk menggunakan jasa perbankan syariah.
b. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada variabel promosi
pada indikator publisitas mendapatkan penilaian yang paling rendah
dari responden, oleh karena itu, pihak lembaga perbankan syariah
tangerang selatan disarankan untuk meningkatkan publisitas dengan
cara sosialisasi dan edukasi tentang bank syariah melalui media
massa seperti Koran, internet, buku, majalah, maupun dialog dan
seminar. Sosialisasi dan edukasi ini tentu saja bukan hanya masalah
halal atau haram tentang riba atau label syariah saja, tetapi juga
109
mengedeoankan aspek rasional dan objektif, sehingga masyarakat
tertarik unutk menggunakan jasa perbankan syariah.
2. Peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya agar dapat lebih mengembangkan penelitian
ini dengan meneliti faktor lain yang dapat memengaruhi keputusan
penggunaan jasa perbankan syariah, misalnya faktor personal atau
individual, faktor pemasaran produk, keuntungan dan fasilitas
penggunaan produk. Peneliti selanjutnya dapat mengunakan metode lain
dalam meneliti keputusan menggunakan jasa perbankan syariah,
misalnya melalui metode wawancara mendalam terhadap masyarakat
110
DATAR PUSTAKA
Abdul Ghofur Ansori. (2007). Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta:
UGM Press
Abdul Hamid. Buku Penulisan Skripsi, 2007
Al Arif, M. N. R, (2012). Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis
Praktis. Bandung: CV Pustaka setia.
Alma, Buchari, D. J. P. (2009). Manajemen Bisnis Syariah. Bandung: Alfabeta.
Antonio, Muhammad Syafi‟I & Perwataatmadja, Karnaen, (1992), Apa dan
Bagaimana BANK ISLAM, Yogyakarta: Veresia Grafika.
________ , (2001), Bank Syariah dan praktek, Jakarta :Gema
Insani
Daulay, Raihanah. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Bagi Hasil terhadap
Keputusan Menabung Nasabah pada Bank Mandiri Syariah di kota
Medan. Jurnal Manajemen & Bisnis Vol 10 NO. 01 APRIL 2010 ISSN
1693-7619.
Djamil, F. (2012). Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di Lembaga
Keuangan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.
Fajriyah, Neneng. (Pengaruh Promosi, Reputasi, dan Lokasi Strategis terhadap
Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Tabungan Haji Bank
Mandiri) KCP Tangerang Bintaro Sektor III. Skripsi: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra. (2005). Service, Quality, & Satisfaction.
Yogyakarta: Andi Offset Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra. (2005).
Service, Quality, & Satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset
Ghozali, Imam. (2006).”Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hadi, Sutrisno. (2000). Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset
Hasan, Ali, (2010), Marketing Bank Syariah, Bogor: Ghalia Indonesia,
111
Ismail. (2011). Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana.
Ismaniyati, N. S. (2013). Perbankan Syariah dalam Perspektif Hukum Ekonomi.
Bandung: CV Mandar Maju.
Karim, Adiwarman A, (2013), Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta:
PT. Raja. Grafindo Persada.
Karim, H. (1997). Fiqh Muamalah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Kasmir. Pemasaran Bank, Edisi Revisi, Prenade Media Group, Jakarta, 2008.
Kettel, B. (2011). Introduction To Islamic Banking And Finance. United
Kingdom: Printhause Northamton.
Kotler, Philip. (1996). Principles Of Marketing, Prentice Hall International Inc.
. (2001). Markeing Management. Pretince Hall Inc.\
LoveLock, Chritoper H. (1988). Service Marketing. America: Prentice Hall.inc
Vol49. Pp 41-50.
Muhammad. (2008). Manajemen Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah:
Strategi Memaksimalkan Return dan Meminimalkan Return Pembiayaan
di 163 Bank Syariah sebagai Akibat Masalah Agency. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada..
Nurjanah, Surmiyati. (pengaruh nisbah bagi hasil, produk domestic bruto, suku
bunga deposito dan inflasi terhadap simpanan mudharabah di
perbankan syariah Indonesia). periode 2004.
Parasuraman. (1988). Services Quality, A Multiple Item Scale for Measuring
Consumer Perceptions of Service Quality.
Rama, Ali, (2013). Perbankan Syariah Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia,
Jurnal, Signifikan Vol. 2 No. 1. Jakarta.
________. (2015). Analisis Deskriptif Perkembangan Perbankan Syariah Di Asia
Tenggara, Jurnal, The Journal of Tauhidinomics Vol. 1 No. 2: 105-
128,
________. (2017). An Exploration Of Customers’ Switching Behavior In Islamic
Banking Idustry, Jurnal, Jurnal of Islamic Monetary Economic And
Finance , Vol.2, No. 2. Jakarta
112
Sekaran. Uma, “Metodologi Penelitian Untuk Bisnis”, Salemba Empat, Jakarta.
2006
Soemitra, A. (2009). Bank & Lembaga Keuangan Islam (1st ed.). Jakarta:
Kencana.
Sugiyono. (2013). Cara Mudah Menyusun:STD. Bandung: Alfabeta.
________. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
________. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
________. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, (1993), Prosedur Penelitian: Suatu Pendekeatan Praktik,
Jakarta: Rineka Cipta.
Suhendi, H. (2013). Fiqh Muamalah. Jakarta: Kencana..
Suryani, Tatik. (2008). Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
113
LAMPIRAN 1
KUESIONER
KUESIONER PENELITIAN
NO. RESPONDEN
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Sehubungan dengan diadakannnya penelitian untuk tugas akhir program studi
Strata Satu (S1)dengan judul “PENGARUH TINGKAT NISBAH BAGI
HASIL, PENERAPAN AKAD, CITRA MERK, PROMOSI, DAN
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT MENABUNG PADA
LEMBAGA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS PADA
MASYARAKAT TANGERANG SELATAN)” maka saya yang
mengidentifikasi di bawah ini:
Nama : Edwin Prasetio
NIM : 1112086000035
Jurusan : Ekonomi Syariah
Fakuktas : Ekonomi dan Bisnis
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Maka saya memohon kesediaan anda untuk meneliti kusioner penelitian ini
yang telah disediakan sebagai bahan peneltian dan pengumpulan data sesuai
114
dengan judul skripsi di atas. Saya akan menjamin kerahasiaan data yang anda
berikan, karena jawaban tersebut hanya sebagai bahan penelitian dan tidak
dipublikasikan. Besar kiranya harapan saya atas bantuan anda untuk membantu
penelitian ini dalam rangka penyusunan tugas akhir sebagai salah satu syarat
kelulusan. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
115
IDENTITAS RESPONDEN
Mohon bapak/ibu/saudara/I untuk mengisi pertanyaan berikut ini:
Nama :
Usia : □ 18-20 tahun □ 31-40 tahun □51-60 tahun
□ 21-30 tahun □ 41-50 tahun
Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan
Pekerjaan : □ PNS □ wiraswasta
□ Pegawai Swasta □ Lain-Lain, Sebutkan ……
Tanda tangan
( )
116
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Isilah semua nomor dalam kuesioner ini dengan memberikan tanda silang
(X).
2. Untuk setiap pertanyaan berisi satu jawaban saja dan diharapakan tidak
ada yang terlewatkan
3. Kuesioner ini terdiri dari 5 jawaban yaitu:
Sangat setuju (SS)
Setuju (S)
Ragu-ragu (RR)
Tidak setuju (TS)
Sangat tidak setuju (STS)
Pernyataan Untuk Nisbah Bagi Hasil (X1)
No. Pernyataan SS S RR TS ST
S
1. Nisbah Bagi Hasil Lebih Baik Jika Dibandingkan Dengan
Bunga Bank
2. Return Atau Pengembalian Yang Didapat Tergantung
Kepada Hasil Kinerja Bisnis
3. Penghitungan Besarnya Tingkat Return Nisbah Bagi Hasil
Berdasarkan Modal Yang Dimiliki
117
Pernyataan Untuk penerapan akad (X2)
No. Penyataan SS S RR TS STS
1. Dalam Transaksi Tidak Ada Unsur Gharar,
Riba Dan Maitsir
2. Pihak Bank Menjelaskan Secara Detail
Tentang Rincian Isi Dari Akad Yang Akan
Dilaksanakan
3. Akad Perjanjian Yang Dilaksanakan Harus
Tertulis Dengan Jelas Agar Kedua Belah
Pihak Tidak Ada Yang Merasa Dirugikan
4. Shahibul Maal (Pemilik Modal) Wajib
Menngetahui Siklus Perputaran Alur Dana
Yang Dilakukan Oleh Pihak Mudharib
(Pengelola Dana / Bank)
Pernyataan Untuk Variabel Citra Merek (X3)
No. Pernyataan SS S RR TS ST
S
1. Merek Suatu Lembaga Perbankan Syariah Harus
Mempunyai Keunikan Tersendiri Jika Dibandingkan
Dengan Kompetitor Lainnya
2. Merek Suatu Lembaga Perbankan Syariah Harus Memiliki
Tampilan Warna Yang Lebih Menarik Dibandingkan
Dengan Kompetitor Lainnya
3. Merek Suatu Lembaga Perbankan Syariah Harus Memiliki
Nama Atau Merek Yang Mudah Diingat Dan Diucapkan
118
Pernyataan Untuk Variabel Promosi (X4)
No. Pernyataan SS S RR TS ST
S
1. Tertarik Menyimpan Dana Di Perbankan Syariah Karena
Iklan Yang Dilakukan Bank Di Media Cetak Ataupun
Elektronik
2. Tertarik Menyimpan Dana Di Tabungan Apabila Promosi
Yang Dilakukan Oleh Perbankan Syariah Kepada
Nasabahnya Secara Langsung
3. Saya Tertarik Menyimpan Dana Di Perbankan Syariah
Karena Pemberian Hadiah Yang Diberikan Oleh Bank
Kepada Nasabah
Pernyataan Untuk Variabel Kualitas Pelayanan (X5)
No. Pernyataan SS S RR TS ST
S
1. Perbankan Syariah Harus Memiliki Lokasi Strategis Dan
Mudah Dijangkau
2. Melakukan Pembaharuan Fasilitas Dan Sistem Perbankan
Dalam Pelayanan Nasabah
3. Staff Perbankan Syariah Harus Memiliki Pengetahuan
Yang Cukup Untuk Menjawab Pertanyaan Dan
Permasalahan Nasabah
119
Pernyataan Untuk Variabel Minat Menabung (Y)
No. Pernyataan SS S RR TS STS
1. Berminat Menabung Di Bank Syariah Karena Sudah
Banyak Orang Menginvestasikan Dananya Di Perbankan
Syariah
2. Berminat Menggunakan Jasa Bank Syariah Karena Bank
Syariah Memenuhi Syarat Dalam Bermualat Sesuai Yang
Diajarkan Dalam Agama Islam
3. Berminat Menabung Di bank Syariah Karena Mempunyai
Banyak Pilihan Produk Atau Jasa Yang Menguntungkan
Nasabah
120
LAMPRIAN II
TABULANSI
No.
Nisbah bagi
hasil Penerapan akad Citra merk promosi
Kualitas
pelayanan
Minat
menabung
1 5 3 3 11 5 5 5 3 18 5 3 4 12 3 3 4 10 5 3 3 11 3 3 5 11
2 4 3 4 11 4 4 5 4 17 4 4 5 13 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 4 12
3 4 5 4 13 5 5 4 3 17 4 4 5 13 3 4 5 12 4 3 5 12 3 4 4 11
4 4 3 5 12 4 4 4 4 16 4 4 4 12 3 4 3 10 4 4 4 12 4 4 5 13
5 5 4 3 12 4 5 4 4 17 5 3 4 12 3 3 4 10 5 5 4 14 5 5 4 14
6 4 4 5 13 4 4 4 4 16 5 4 4 13 3 4 3 10 4 4 4 12 4 5 5 14
7 5 3 3 11 5 5 5 3 18 4 3 5 12 3 3 5 11 5 3 5 13 3 3 4 10
8 5 4 5 14 4 5 5 4 18 4 3 4 11 3 3 4 10 5 2 4 11 2 3 4 9
9 5 5 3 13 5 4 4 3 16 5 4 4 13 3 4 3 10 5 4 4 13 5 4 5 14
10 5 5 4 14 5 4 4 3 16 5 3 4 12 3 5 5 13 5 3 4 12 3 3 5 11
11 5 5 3 13 3 5 3 3 14 4 3 3 10 3 3 4 10 4 3 4 11 3 3 4 10
12 3 3 4 10 4 3 4 3 14 4 4 4 12 4 4 4 12 5 3 4 12 3 4 4 11
13 5 4 3 12 4 3 4 3 14 4 3 3 10 3 4 3 10 3 5 4 12 4 3 3 10
14 3 4 2 9 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 3 11 4 3 4 11 4 4 4 12
15 4 4 5 13 4 5 4 4 17 4 5 4 13 3 4 5 12 5 3 3 11 5 5 5 15
16 4 5 5 14 4 5 5 4 18 3 4 4 11 3 3 4 10 4 4 5 13 4 4 5 13
17 4 4 5 13 3 3 5 4 15 4 3 5 12 4 5 3 12 3 4 4 11 3 3 4 10
18 4 4 3 11 3 4 4 5 16 3 4 4 11 3 4 4 11 5 4 4 13 4 4 4 12
19 5 5 4 14 5 4 5 5 19 5 4 4 13 3 4 4 11 5 5 3 13 5 4 3 12
20 5 5 4 14 5 4 4 4 17 4 3 4 11 3 4 4 11 5 5 3 13 4 3 3 10
21 5 5 4 14 4 4 5 5 18 5 4 5 14 3 4 3 10 5 4 3 12 5 4 5 14
22 3 4 2 9 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 4 12
23 5 4 4 13 4 5 5 5 19 5 5 5 15 5 4 4 13 5 5 4 14 4 5 5 14
24 5 4 4 13 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12
25 5 5 4 14 5 4 4 4 17 4 5 5 14 4 4 5 13 4 4 5 13 4 4 4 12
121
26 5 4 4 13 4 4 4 4 16 4 3 4 11 4 4 5 13 5 5 4 14 4 4 4 12
27 3 5 3 11 4 3 4 4 15 4 5 5 14 5 3 3 11 5 3 5 13 5 4 3 12
28 5 5 4 14 5 4 4 4 17 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 4 4 4 12
29 5 4 4 13 4 4 5 4 17 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
30 4 4 4 12 4 4 4 5 17 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 4 13 4 4 4 12
31 3 5 3 11 4 3 4 4 15 4 5 5 14 5 3 3 11 5 3 5 13 5 4 3 12
32 4 4 4 12 4 4 5 4 17 4 4 5 13 4 4 3 11 4 5 4 13 4 4 4 12
33 5 4 4 13 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12
34 5 5 4 14 5 4 4 4 17 4 5 5 14 4 4 5 13 4 4 5 13 4 4 4 12
35 3 5 3 11 4 3 4 4 15 4 5 5 14 5 3 3 11 5 3 5 13 5 4 3 12
36 5 5 4 14 5 4 4 4 17 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 4 5 4 13
37 5 4 4 13 4 4 5 4 17 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
38 5 5 3 13 5 4 5 5 19 5 3 4 12 3 3 4 10 5 5 5 15 3 5 5 13
39 5 5 3 13 5 5 5 3 18 5 3 5 13 3 3 4 10 5 5 5 15 3 5 5 13
40 5 4 4 13 5 4 4 4 17 5 4 4 13 3 4 3 10 5 4 4 13 5 4 5 14
41 5 4 4 13 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12
42 5 5 4 14 5 4 4 4 17 4 5 5 14 4 4 5 13 4 4 5 13 4 4 4 12
43 5 4 4 13 4 4 4 4 16 4 3 4 11 4 4 5 13 5 5 4 14 4 4 4 12
44 3 5 3 11 4 3 4 4 15 4 5 5 14 5 3 3 11 5 3 5 13 5 4 3 12
45 5 4 4 13 5 4 4 4 17 4 3 4 11 3 4 4 11 5 5 4 14 4 4 3 11
46 5 4 4 13 4 4 5 5 18 5 4 5 14 5 4 3 12 5 4 4 13 5 4 5 14
47 5 4 4 13 5 4 4 4 17 4 3 4 11 3 4 4 11 5 5 4 14 4 4 3 11
48 5 5 3 13 5 5 5 3 18 5 3 5 13 3 3 4 10 5 5 5 15 3 5 5 13
49 5 4 4 13 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12
50 5 5 4 14 5 4 4 4 17 4 5 5 14 4 4 5 13 4 4 5 13 4 4 4 12
51 5 4 4 13 4 4 4 4 16 4 3 4 11 4 4 5 13 5 5 4 14 4 4 4 12
52 5 4 4 13 4 4 4 4 16 4 3 4 11 4 4 5 13 5 5 4 14 4 4 4 12
53 5 4 4 13 5 4 4 4 17 4 3 4 11 3 4 4 11 5 5 4 14 4 4 3 11
54 5 4 4 13 3 5 4 4 16 4 4 4 12 5 4 4 13 5 4 4 13 5 5 4 14
55 4 4 4 12 4 4 5 4 17 4 4 5 13 4 4 3 11 4 5 4 13 4 4 4 12
122
56 5 5 3 13 5 4 5 5 19 5 3 4 12 3 3 4 10 5 5 5 15 3 5 5 13
57 5 5 3 13 5 5 5 3 18 5 3 5 13 3 3 4 10 5 5 5 15 3 5 5 13
58 5 4 4 13 5 4 4 4 17 5 4 4 13 3 4 3 10 5 4 4 13 5 4 5 14
59 5 5 3 13 5 4 5 5 19 5 3 4 12 3 3 4 10 5 5 5 15 3 5 5 13
60 5 4 3 12 3 5 3 3 14 4 3 3 10 3 3 4 10 4 5 4 13 3 4 4 11
61 3 4 4 11 4 3 4 3 14 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 4 13 3 4 4 11
62 5 4 3 12 4 3 4 3 14 4 3 3 10 3 4 3 10 3 5 4 12 4 5 3 12
63 5 4 4 13 4 4 5 4 17 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
64 4 4 4 12 4 4 4 5 17 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 4 13 4 4 4 12
65 5 5 3 13 5 5 5 3 18 5 3 5 13 3 3 4 10 5 5 5 15 3 5 5 13
66 4 4 4 12 4 4 5 4 17 4 4 5 13 4 4 3 11 4 5 4 13 4 4 4 12
67 5 4 4 13 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12
68 5 5 4 14 5 4 4 4 17 4 5 5 14 4 4 5 13 4 4 5 13 4 4 4 12
69 3 5 3 11 4 3 4 4 15 4 5 5 14 5 3 3 11 5 3 5 13 5 4 3 12
70 5 5 4 14 5 4 4 4 17 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 4 5 4 13
71 5 4 4 13 4 4 5 4 17 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
72 5 5 3 13 5 5 5 3 18 5 3 5 13 3 3 4 10 5 5 5 15 3 3 5 11
73 4 4 4 12 4 4 5 4 17 4 4 5 13 4 4 3 11 4 5 4 13 4 4 4 12
74 4 5 4 13 5 5 4 5 19 4 4 5 13 5 4 5 14 4 4 5 13 5 4 4 13
75 4 4 5 13 4 4 4 4 16 5 4 4 13 3 4 3 10 4 4 4 12 4 4 5 13
76 5 4 4 13 3 5 4 4 16 4 4 4 12 5 4 4 13 5 4 4 13 5 4 4 13
77 4 3 2 9 3 3 3 3 12 3 3 3 9 3 3 3 9 4 3 3 10 3 3 3 9
78 5 5 3 13 5 5 5 5 20 3 3 3 9 3 4 3 10 5 5 5 15 3 3 4 10
79 5 5 4 14 5 5 5 4 19 4 5 5 14 5 5 4 14 5 5 5 15 3 4 4 11
80 5 4 4 13 5 4 4 4 17 5 4 4 13 3 4 3 10 5 5 4 14 5 5 5 15
81 5 5 3 13 5 4 5 3 17 5 5 5 15 3 3 4 10 5 3 5 13 3 5 5 13
82 5 4 3 12 5 5 3 3 16 4 3 3 10 3 3 4 10 4 3 4 11 3 3 4 10
83 3 4 4 11 4 3 4 3 14 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 4 13 3 4 4 11
84 5 4 3 12 4 3 4 3 14 4 3 3 10 3 4 3 10 3 5 4 12 4 3 3 10
85 3 4 2 9 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 4 12
123
86 4 5 5 14 5 4 5 4 18 5 5 5 15 4 4 4 12 5 5 5 15 5 5 5 15
87 5 4 4 13 4 5 5 5 19 5 5 5 15 5 4 4 13 5 5 4 14 4 5 5 14
88 5 3 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
89 5 3 4 12 5 4 4 4 17 4 5 5 14 4 4 5 13 4 4 5 13 4 4 4 12
90 5 3 4 12 4 4 4 4 16 4 3 4 11 4 4 5 13 5 4 4 13 4 4 4 12
91 3 3 3 9 4 3 4 4 15 4 5 5 14 5 3 3 11 5 4 5 14 5 4 3 12
92 5 3 4 12 5 4 4 4 17 4 3 4 11 3 4 4 11 5 4 4 13 4 4 3 11
93 5 3 4 12 4 4 5 5 18 5 4 5 14 5 4 3 12 5 5 4 14 5 5 5 15
94 4 3 5 12 5 4 5 4 18 5 5 5 15 4 4 4 12 5 5 5 15 5 5 5 15
95 5 3 4 12 4 5 5 5 19 5 5 5 15 5 4 4 13 5 4 4 13 4 5 5 14
96 5 3 4 12 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12
97 5 4 3 12 3 5 3 3 14 4 3 3 10 3 3 4 10 4 3 4 11 3 3 4 10
98 3 4 4 11 4 3 4 3 14 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 4 13 3 4 4 11
99 5 5 3 13 4 3 4 3 14 4 3 3 10 3 4 3 10 3 3 4 10 4 3 3 10
100 3 4 2 9 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 4 12
124
LAMPIRAN III
HASIL PENGHITUNGAN STATISTIK MENGGUNAKAN SPSS 22
125
126
127
128
129
130
131
132
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 1.999 1.538 1.300 .197
tingkat nisbah
bagi hasil .055 .093 .053 .594 .554
penerapan akad .073 .093 .081 .783 .435
citra merk .537 .085 .560 6.284 .000
promosi -.124 .094 -.109 -1.318 .191
kualitas
pelayanan .229 .100 .207 2.290 .024