PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi...

77
PENGARUH KURS DOLAR AMERIKA SERIKAT, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK JAKARTA (Periode Januari 2000 – Mei 2008) OLEH AJID HAJIJI H 14084005 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R 2008

Transcript of PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi...

Page 1: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

PENGARUH KURS DOLAR AMERIKA SERIKAT, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP

PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK JAKARTA

(Periode Januari 2000 – Mei 2008)

OLEH AJID HAJIJI H 14084005

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R

2008

Page 2: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

RINGKASAN AJID HAJIJI. Pengaruh Kurs Dolar Amerika Serikat, Suku Bunga SBI dan Inflasi terhadap Perubahan Indeks Harga Saham gabungan di Bursa Efek Jakarta. Di bawah bimbingan NUNUNG NURYARTONO.

Dalam sistem keuangan, pasar uang (money market) dan pasar modal (capital

market) merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market). Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang berpengaruh dari pasar keuangan seperti kurs Dolar Amerika Serikat, suku bunga SBI dan inflasi terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) dan perkembangannya digunakan metode analisis deskriptif dan model AutoRegressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH) dan Generalized AutoRegressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH).

Untuk mengetahui pengaruh kurs Dolar Amerika Serikat, suku bunga SBI dan

inflasi terhadap IHSG digunakan analisis deskriptif dan model ARCH dan GARCH. Perkembangan nilai indeks harga saham gabungan (IHSG) dipengaruhi oleh

beberapa faktor dalam sistem pasar keuangan di Indonesia. IHSG selama periode penelitian mengalami fluktuasi namun secara umum mengalami kenaikan. Suku bunga SBI dan tingkat inflasi selama periode penelitian mengalami fluktuasi. Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika juga berfluktuasi namun pergerakannya cukup stabil.

Perkembangan nilai IHSG secara simultan dipengaruhi oleh instrumen pasar

keuangan seperti kurs Rupiah terhadap Dolar AS, suku bunga SBI dan inflasi. Kurs signifikan berpengaruh negatif terhadap IHSG sedangkan suku bunga SBI dan inflasi juga berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan secara statistik. Hal ini menunjukkan bahwa investor selama periode penelitian tidak terlalu memperhatikan pergerakan SBI dan inflasi namun cenderung lebih memperhatikan pergerakan Rupiah terhadap Dolar AS.

Perubahan dalam IHSG dapat dijelaskan oleh kurs Dolar Amerika, suku

bunga SBI dan inflasi sebesar 26,5 persen. Kecilnya pengaruh faktor-faktor pasar keuangan di atas dalam mempengaruhi nilai IHSG karena banyak informasi dan faktor-faktor lain yang juga dijadikan bahan pertimbangan oleh para investor dalam menanamkan investasinya di bursa saham.

Untuk penelitian berikutnya maka diharapkan ada penelitian yang sama yang

memasukkan informasi atau faktor-faktor selain kurs, suku bunga SBI dan inflasi, baik dari pasar keuangan dalam negeri ataupun mungkin dari luar negeri.

i

Page 3: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

PENGARUH KURS DOLAR AMERIKA SERIKAT, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP

PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK JAKARTA

(Periode Januari 2000 – Mei 2008)

Oleh: AJID HAJIJI H14084005

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

ii

Page 4: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh:

Nama : Ajid Hajiji

NIM : H14084005

Departemen : Ilmu Ekonomi

Judul : Pengaruh Kurs Dolar Amerika Serikat, Suku Bunga SBI dan Inflasi terhadap Perubahan Indeks Harga Saham gabungan di Bursa Efek Jakarta

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Nunung Nuryartono, MS. NIP. 132 104 952

Mengetahui, Ketua Departemen

Dr. Ir. Rina Oktaviani, M.S. NIP. 131 846 872

Tanggal lulus:

iii

Page 5: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI MAUPUN LEMBAGA

MANAPUN.

Bogor, September 2008 Penulis

Ajid Hajiji H14084005

iv

Page 6: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Ajid Hajiji lahir di Serang pada tanggal 7 November 1979.

Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari Bapak Iyad dan Ibu

Jikah. Penulis menamatkan sekolah dasar pada SD Negeri Sarandakan, Pontang

Serang pada tahun 1991, selanjutnya menamatkan jenjang SLTP pada SMP Negeri

Pontang Serang pada tahun 1994. Pada tahun yang sama penulis masuk ke SMU

Negeri 1 Serang dan tamat pada tahun 1997.

Setelah tamat SMU, pada tahun 1997 penulis melanjutkan pendidikan ke

Sekolah Tingi Ilmu Statistik (STIS) Jakarta, tamat pada tahun 2001 dengan gelar

Sarjana Sains Terapan (S.ST). Selama menempuh pendidikan di STIS Jakarta penulis

mengambil konsentrasi Komputasi Statistik.

Pada tahun 2008, penulis melanjutkan pendidikan pada Sekolah Pasca Sarjana

Institut Pertanian Bogor Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor. Sebagai bagian syarat memasuki jenjang strata dua (S-2)

pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, maka penulis

menyusun skripsi ini.

v

Page 7: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur yang tiada henti hanya terlimpah-curah kehadirat Allah

Azza wa Jalla atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kurs Dolar Amerika

Serikat, Suku Bunga SBI dan Inflasi terhadap Perubahan Indeks Harga Saham

gabungan di Bursa Efek Jakarta” ini dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ekonomi Fakultas

Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak

yang telah membantu penyelesaian penyusunan skripsi ini. Akhirnya, penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, September 2008

Ajid Hajiji H14084005

vi

Page 8: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

UCAPAN TERIMA KASIH

Puja dan puji syukur yang tiada henti hanya terlimpah kehadirat Allah SWT

atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan dan penulisan skripsi ini. Penulis berkewajiban mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moral-spritual dan

material kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Dr. Rusman Heriawan, M.S, sebagai Kepala BPS beserta staf dan jajarannya

yang telah memberikan kesempatan sangat berharga kepada penulis untuk

melanjutkan studi ke IPB.

2. Dr. Satwiko Darmesto, M.Sc, sebagai Kepala Pusdiklat BPS beserta staf dan

jajarannya yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis guna

melanjutkan studi ke IPB.

3. Irlan Indrocahyo, M.Si, sebagai Kepala BPS Propinsi Riau beserta staf dan

jajarannya yang telah memberikan dukungan yang sangat berharga kepada

penulis dalam melanjutkan studi ke IPB.

4. Drs. Morhan Tambunan sebagai Kepala BPS Kabupaten Rokan Hilir beserta

staf dan jajarannya yang telah memberikan dukungan yang sangat berharga

kepada penulis.

5. Dr. Ir. Rina Oktaviani, M.S, sebagai Ketua Departemen Ekonomi Fakultas

Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor beserta staf dan jajarannya

atas semua keramahtamahannya menerima penulis sebagai peserta didiknya.

6. Dr. Ir. Nunung Nuryartono, M.S, selaku dosen pembimbing, semoga Allah

SWT senantiasa memberikan cucuran pahala atas kesabaran, ketelatenan dan

kesungguhan dalam mendampingi penulis menyusun skripsi ini.

7. Dr. Ir. Manuntun Parulian Hutagaol, MS., selaku dosen penguji dalam sidang

skripsi ini. Terima kasih atas lontaran pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan

dan kritik yang diberikan tentu saja menjadi justifikasi ilmiah atas skripsi ini.

vii

Page 9: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

8. Yos Rusdiansyah, SE,MM., sebagai Kabid Statistik Neraca BPS Propinsi Riau

yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berharga kepada penulis

dalam penusunan skripsi ini.

9. Kedua orang tuaku tercinta yang selalu mendo’akan untuk kebaikan penulis dan

anak-cucunya. Restumu adalah kunci surga bagiku.

10. Yang penuh kesabaran, ketabahan dan kesetiaan selalu memberi motivasi dan

menyemangatiku, Leni Wahyuni istriku tersayang, Rani Indah Hajiji dan Aji

Satria Hajiji buah hatiku, semoga Allah SWT senantiasa melindungi kalian.

Bersama kalian hidupku semakin berarti.

11. Dosen dan staf pengajar selama matrikulasi; Pak Toni, Pak Alla, Pak Dedi, Pak

Parulian, Pak Fahmi, Pak Firdaus, Pak Samsul, Pak Findi, Bu Rina, Bu Wid, Bu

Henny, Bu Tanti, Bu Wiwiek, Bu Sri, Bu Fifi dan Bu Win, juga Kang Iwan

(beserta crew cleaning servicenya).

12. Neles, Rindang, Evi, Risqal, Ananta serta teman-teman seperjuangan lainnya.

Semoga kita terus bersatu dan berkarya.

viii

Page 10: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………..……………. ix

DAFTAR GAMBAR……………………………………….…………. xii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….. xiii

I. PENDAHULUAN ………………………………………..…………… 1

1.1 Latar belakang Masalah ……………………………………….. 1

1.2 Perumusan masalah …………………………………………….. 6

1.3 Tujuan penelitian ……………………………………………….. 7

1.4 Mafaat penelitian ………………………….……………………. 7

II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………….. 9

2.1 Tinjauan Teori-teori …………………….………….………….. 9

2.1.1 Pengertian Saham ……………………………………... 9

2.1.2 Pengertian IHSG …………….......................................... 10

2.1.3 Pengertian Kurs (Valta Asing/Valas) …………………… 12

2.1.4 Pengertian Tingkat Suku Bunga SBI ………………….. 12

2.1.5 Pengertian Inflasi ……………………………………… 13

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ………………………………… 15

2.3 Kerangka Pemkiran …………………………………….............. 16

2.4 Hipotesis ……….……………………………………………….. 18

III. METODOLOGI ……………………………………………………… 20

3.1 Sumber Data ……………………………………………………. 20

3.2 Metode Analisis ………………………………………………… 20

3.2.1 Analisis Deskriptif ……………………........................... 21

3.2.2 Model AutoRegressive Conditional Heteroscedasticity

(ARCH) dan Genealized AutoRegressive Conditional

Heteroscedasticity (GARCH) …………………………… 21

3.2.2.1 Uji Akar-akar Unit (Unit Root Test) ……………… 22

ix

Page 11: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

3.2.2.2 Penyusunan Persamaan regresi ……………............ 24

3.2.2.3 Pengujian Asumsi regresi …………………………. 24

3.2.2.3.1 Normalitas ………………………………. 25

3.2.2.3.2 Non Multikolinieritas ……………........... 25

3.2.2.3.3 Homoskedastisitas ………………………. 26

3.2.2.3.4 Non Otokorelasi …………………………. 26

3.2.2.4 Pengujian Kelayakan Model ………………………. 26

3.2.2.4.1 Pengujian Koefesien Determinasi (R 2 26) ….

273.2.2.4.2 Pengujian Koefesien Regresi Simultan ....

283.2.2.4.3 Pengujian Koefesien Regresi Parsial ….....

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………. 29

294.1 Analisis Deskriptif ……………………………………………….

294.1.1 Indeks Harga Saham Gabungan …………………………..

324.1.2 Kurs Dolar Amerika ………………………………………

344.1.3 Suku Bunga SBI ……………………………..……………

364.1.4 Inflasi ……………………………………………………..

374.2 Analisis Inferensia ………………………………………………

374.2.1 Pemeriksaan Asumsi regresi ………………………………

374.2.1.1 Pemeriksaan Stasioneritas ………………………..

384.2.1.2 Pemeriksaan Kenormalan Sisaan ……..................

384.2.1.3 Pemeriksaan Multikolinieritas ……………………

384.2.1.4 Pemeriksaan Homoskedastisitas …………………

394.2.1.5 Pemeriksaan Otokorelasi ………………………….

394.2.2 Pembahasan Model Persamaan Regresi …………………..

404.2.3 Pengujian Kelayakan Model ………………………………

4.2.3.1 Pengujian Koefesien Determinasi (R 2) ………….. 40

4.2.3.2 Pengujian Koefesien Regresi Simultan .................. 40

4.2.3.3 Pengujian Koefesien Regresi Parsial ….................. 41

x

Page 12: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………. 42

5.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 42

5.2 Saran …………………………………………………………….. 43

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 44

LAMPIRAN …………………………………………………………… 46

xi

Page 13: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1.1 Pergerakan Nilai IHSG (Januari 2000-Mei 2008) ………………….. 2 2.1 Kerangka Pemikiran ………………………………………………… 17 4.1 Pergerakan Nilai IHSG (Januari 2000-Mei 2008) …………………... 29 4.2 Pergerakan Kurs Dolar Amerika (Januari 2000-Mei 2008) …........... 32 4.3 Pergerakan Suku Bunga SBI (Januari 2000-Mei 2008) ………......... 34 4.4 Pergerakan Tingkat Inflasi (Januari 2000-Mei 2008) …………......... 36

xii

Page 14: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Data Peneltian ……................................................................................. 46

Uji Stasioneritas pada Level ……………………………………………. 2. 49

Uji Stasioneritas pada First Difference ………………………………… 3. 53

4. Hasil Estimasi ARCH dan GARCH ……………………………………. 57

5. Pemeriksaan Kenormalan Sisaan ………………………………………. 59

6. Pemeriksaan Otokorelasi …………………………………………........ 60

7. Pemeriksaan Multikolinieritas ……………………………………….. 62

8. Pemeriksaan Homoskedastisitas ……………………………………… 62

xiii

Page 15: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

“Pasar saham memprediksi semua dari lima resesi terakhir”, pernyataan

terkenal Paul Samuelson ini menunjukkan reliabilitas pasar saham sebagai

indikator ekonomi. Ketika pasar saham mengalami penurunan yang berarti, ada

alasan untuk khawatir bahwa resesi akan muncul. Walaupun pasar saham dalam

kenyataannya cukup berubah-ubah, dan dapat memberi kita tanda-tanda yang

salah tentang masa depan perekonomian. Meskipun demkian, kita seharusnya

tidak mengabaikan keterkaitan antara pasar saham dan perekonomian (Mankiw,

2007).

Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi

fluktuasi pada indeks harga saham gabungan (IHSG) tapi cenderung mengalami

kenaikan seperti terlihat pada gambar 1.1. Penurunan suku bunga, membuat

investor memindahkan uangnya dari tabungan ke investasi, karena investasi

dianggap lebih menguntungkan. Para investor beinvestasi ke pasar modal

sehingga terjadi peningkatan pembelian saham yang berarti kenaikan pada IHSG.

Inflasi merupakan kecenderungan terjadinya kenaikan harga produk secara

keseluruhan, sehingga menaikkan pendapatan dan biaya perusahaan. Kenaikan biaya

produksi yang lebih besar daripada kenaikan harga akan mengakibatkan keuntungan

Page 16: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

2

IHSG

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

investor dan return investasi menurun sehingga investasi kurang menarik akibatnya

harga saham akan menurun.

Melemahnya kurs akan berakibat mengalirnya dana ke pasar valas yang dapat

bersumber dari pasar uang maupun pasar modal, pengalihan dana dari pasar uang

akan mengakibatkan likuiditas rupiah ketat sehingga suku bunga meningkat yang

mengakibatkan penurunan harga saham pada pasar modal karena aksi jual.

Gambar 1.1. Pergerakan nilai IHSG (Januari 2000 – Mei 2008)

Dalam sistem keuangan, pasar uang (money market) dan pasar modal

(capital market) merupakan bagian dari pasar keuangan (financial markets). Pasar

Page 17: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

3

uang dan pasar modal sering diartikan sama, padahal kedua jenis pasar tersebut

memiliki karakteristik yang berbeda. Pasar uang adalah pasar yang menyediakan

sarana pengalokasian dan pinjaman jangka pendek, karena itu pasar uang merupakan

pasar likuiditas primer. Sebaliknya, pasar modal berkaitan dengan surat-surat

berharga yang berjangka panjang dengan dana yang diperjualbelikan bersifat

permanen atau semi permanen. Persamaan kedua pasar tersebut adalah kedua pasar

merupakan sarana bagi investor dalam melakukan investasi disamping sebagai

sarana mobilisasi dana bagi pihak yang membutuhkan dana. Dengan kata lain pasar

uang dan pasar modal merupakan sarana investasi dan mobilisasi dana. Sedangkan

pasar valuta asing (valas) adalah suatu mekanisme dimana orang dapat mentransfer

daya beli antar negara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi

perdagangan internasional, dan meminimalkan resiko kerugian akibat terjadinya

fluktuasi kurs mata uang.

Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat yang terorganisasi

dimana efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek. Bursa efek atau stock

exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan

pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan melalui wakil-

wakilnya. Fungsi bursa efek antara lain adalah menjaga komunitas pasar dan

menciptakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan

penawaran.

Untuk menggairahkan kembali pasar modal, pemerintah melakukan

Page 18: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

4

deregulasi di sektor keuangan dan perbankan termasuk pasar modal. Deregulasi

yang dapat dianggap sangat mempengaruhi pasar modal Indonesia antara lain

adalah Paket 27 Oktober 1988 (Pakto 27, 1988) dan Paket 20 Desember1988 (Pakdes

20, 1988). Sebelum itu pernah dikeluarkan Paket 24 Desember 1987 yang berkaitan

dengan usaha pengembangan pasar modal meliputi pokok-pokok antara lain

kemudahan syarat go public (antara lain laba tidak harus mencapai 10 %) dan

investor asing boleh membeli sahamnya setelah go public, diperkenalkan bursa

paralel, penghapusan fee pendaftaran dan pencatatan di bursa. Selanjutnya dalam

Pakto 27, 1988 yang berkaitan dengan pengembangan pasar modal antara lain

adalah dikenakannya pajak atas bunga deposito/tabungan secara final sebesar 15 %.

Dalam Pakdes 20, 1988 juga memberikan kemudahan dan kesempatan kepada

swasta nasional untuk menyelenggarakan Bursa Efek swasta dan diperkenalkannya

company listing yang memungkinkan perusahaan-perusahaan dapat mencatatkan

seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh di Bursa.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai salah satu instrumen pasar

modal pertama kali diperkenalkan pada 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan

harga saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ), baik saham biasa maupun

saham preferen. IHSG menggunakan semua saham yang tercatat di BEJ sebagai

komponen penghitungan indeks. IHSG dihitung dengan menggunakan rata-rata

tertimbang dari nilai pasar. Setelah dilakukan deregulasi tersebut minat emiten

maupun investor dalam memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pembiayaan bagi

Page 19: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

5

perusahaan di satu pihak dan sarana investasi bagi pemodal meningkat secara drastis

yang tercermin dari banyaknya perusahaan yang melakukan emisi saham dan

obligasi serta naiknya kapitalisasi dana. Naiknya minat investor tercermin pula

dari peningkatan volume perdagangan serta indeks harga saham gabungan (IHSG).

Sebagai ilustrasi IHSG pada awal tahun 1977, sebelum dilakukan deregulasi

adalah 93,87 poin dan saat ini berfluktuasi pada level diatas 2000 poin.

Krisis moneter yang berkembang menjadi krisis ekonomi yang

berkepanjangan semenjak pertengahan tahun 1997, telah membawa dampak yang

kurang menguntungkan bagi perekonomian dan perkembangan moneter

Indonesia. Gejolak kurs yang terjadi sejak pertengahan tahun tersebut telah

berdampak luas terhadap kegiatan perekonomian Indonesia. Pada akhir tahun

anggaran 1997/1998 jumlah uang yang beredar dan laju inflasi meningkat tajam, serta

kurs terhadap Dolar Amerika Serikat (US $) melemah. Angka pertumbuhan ekonomi

dari rata-rata sekitar 7 persen selama sekurang-kurangnya dua dekade menjadi

minus lebih dari 13 persen di tahun 1998, Rupiah terdepresiasi lebih dari 70

persen ketika kurs rata-rata hariannya mencapai Rp. 16.700 per US$, inflasi meroket

menjadi 77,6 persen dan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia satu bulan

mencapai 70 persen.

Kinerja Bursa Efek Indonesia yang terlihat mengalami pertumbuhan fantastis

sebelum pertengahan 1997 kemudian mengalami penurunan terus-menerus setelah

krisis tersebut. Hal ini berdampak terhadap investasi di pasar modal sebab dengan

Page 20: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

6

beralihnya investor ke pasar uang, investasi yang ditanamkan menjadi berkurang dan

kaitannya dengan pasar modal, IHSG menjadi turun karena kondisi pasar

sekuritas yang mengalami kelesuan dan penurunan. Dari gambaran tersebut pelaku

pasar atau investor perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi saham,

instrumen pasar keuangan serta faktor makroekonomi maupun mikroekonomi.

1.2 Perumusan Masalah

Investasi pemodal yang dituangkan dalam bentuk saham mempunyai banyak

resiko. Seperti bila ada perubahan instrumen pasar keuangan yang menjadi indikator

makroekonomi seperti pergerakan kurs terhadap Dolar Amerika Serikat, tingkat

suku bunga SBI, dan tingkat inflasi serta variabel lain seperti faktor sosial, politik, luar

negeri dan keamanan.

Perubahan pada indikator makro seperti pergerakan kurs terhadap Dolar

Amerika Serikat, tingkat suku bunga SBI, dan tingkat inflasi dapat mempengaruhi

indeks harga saham gabungan. Terjadinya aliran dana dari pasar uang ke pasar modal,

akan mempengaruhi nilai IHSG.

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat

diidentifikasikan masalah apakah terdapat pengaruh perubahan variabel makro dalam

sistem pasar keuangan seperti pergerakan kurs Dolar Amerika, tingkat suku bunga

SBI, dan tingkat inflasi terhadap perubahan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Karena keterbatasan waktu serta minat penulis penelitian ini dibatasi pada

Page 21: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

7

masalah apakah dalam sistem pasar keuangan di Indonesia; pasar valas, pasar

uang, dan pasar riil/barang mempunyai pengaruh (positif ataupun negatif)

terhadap pasar modal. Sedangkan instrumen yang diambil hanya satu instrumen

dari setiap bagian pasar keuangan yaitu kurs terhadap Dolar Amerika dari pasar

valuta asing, tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 bulan dari

pasar uang, dan indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk pasar modal serta

dari sektor/pasar riil diambil tingkat inflasi bulanan month to month. Alasan

pemilihan setiap instrumen dikarenakan peranan masing-masing instrumen yang

sangat penting di dalam mencirikan atau menjelaskan masing-masing pasar.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan:

Untuk melihat perkembangan indeks harga saham gabungan, kurs terhadap

Dolar Amerika Serikat, tingkat suku bunga SBI dan tingkat inflasi dan mengetahui

pengaruh masing-masing variabel tersebut baik secara simultan maupun

secara parsial terhadap perkembangan indeks harga saham gabungan (IHSG).

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat:

Bagi peneliti, untuk memperdalam pengetahuan tentang pasar keuangan

khususnya pergerakan harga saham di pasar modal dan faktor-faktor yang

Page 22: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

8

mempengaruhinya. Bagi khalayak umum semoga penelitian ini dapat mempertajam

analisis dan memberikan manfaat tentang pasar modal.

Page 23: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tori-teori

2.1.1 Pengertian Saham

Seperti telah dijelaskan pada bagian diawal bahwa dalam pasar modal,

tempat dimana efek-efek yang diperdagangkan disebut juga dengan Bursa Efek atau

stock exchange salah satu instrumennya adalah saham. Saham atau stocks adalah

surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perseroan terbatas.

Dalam transaksi jual-beli di Bursa Efek, saham yang sering pula disebut shares

merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Saham dapat dibedakan

antara saham biasa dan saham preferen.

Pada saham biasa deviden dibagikan sepanjang perusahaan memperoleh laba,

memiliki hak suara dan hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila

bangkrut. Jenis saham biasa antara lain saham unggul (blue chips), growth stocks,

emerging growth stocks. Sedangkan dalam saham preferen memiliki hak paling

dahulu memperoleh deviden, dapat mempengaruhi manajemen namun tidak

memiliki hak suara, memiliki hak pembayaran sebesar nominal saham, dan ada

kemungkinan memperoleh tambahan dari pembagian laba perusahaaan disamping

yang tetap.

Page 24: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

10

2.1.2 Pengertian IHSG

Suatu perkembangan variabel dari waktu ke waktu banyak dianalisis

dengan menggunakan angka indeks. Indeks merupakan suatu angka yang dibuat

sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan

antara kegiatan yang sama (Supranto;1994). Dalam keputusan direksi PT. Bursa

Efek Jakarta, Indeks dapat berupa satu saham, sekumpulan saham dalam suatu

industri tertentu atau semua saham gabungan (IHSG). Indeks harga saham terdiri

dari :

a. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dimana semua saham tercatat

sebagai komponen penghitungan indeks.

b. Indeks Sektoral dimana saham yang termasuk dalam masing-masing

sektor (primer, sekunder dan tersier) tercatat.

c. Indeks LQ-45 yaitu indeks yang menggunakan 45 saham terpilih setelah

dilakukan seleksi.

d. Indeks Individual yaitu harga masing-masing saham terhadap harga

dasarnya.

IHSG yang dihitung di Bursa Efek Jakarta adalah indeks rata-rata tertimbang

dari nilai pasar (market value weighted average price index).

Rumus dasar penghitungannya adalah:

∑ Nilai Pasar IHSG =

∑ Nilai Dasar X 100

Page 25: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

11

dimana : Nilai Pasar = jumlah saham hari ini x harga pasar hari ini/penutupan reguler

(kapitalisasi pasar).

Nilai Dasar = jumlah saham pada hari dasar x harga pasar hari dasar.

Dengan melihat kesederhanaan penghitungannya dan variasi perdagangan efek

di bursa, penghitungan IHSG ini mempunyai beberapa kelemahan:

1. IHSG memasukkan semua saham yang tercatat di BEJ, sehingga beberapa

saham yang tidak aktif diperdagangkan tetap ikut mempengaruhi

penghitungan indeks tersebut.

2. IHSG sangat sensitif terhadap perubahan harga saham dari perusahaaan

besar.

3. IHSG dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor bukan harga.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan, mulai tanggal 14 Agustus 1989 BEJ

memberlakukan cara penghitungan indeks harga saham baru. Caranya dengan

membuat nilai dasar baru, yaitu:

dimana : NPS = Nilai Pasar Sebelumnya

NP = Nilai Pasar Perdana

NDS = Nilai Dasar Sebelumnya

NPS + NP Nilai Dasar Baru =

NPS X NDS

Page 26: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

12

2.1.3 Pengertian Kurs (Valuta Asing/Valas)

Kurs Nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara (Mankiw, 2007).

Pasar valas adalah lembaga atau pasar dimana orang memperoleh fasilitas-

fasilitas untuk melaksanakan pembayaran kepada penduduk negara lain atau

menerima pembayaran dari penduduk negara lain. Di dalam pasar valas terjadi

permintaan dan penawaran valuta asing. Sistem kurs valuta asing adalah:

a. Sistem kurs yang berubah-ubah yaitu perubahan kurs tergantung pada

beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valas.

b. Sistem kurs stabil, sistem ini dilakukan pemerintah untuk menstabilkan

kurs, dapat timbul secara aktif (pemerintah menyediakan dana untuk

tujuan stabilisasi kurs) maupun pasif (pemerintah dalam suatu negara

menggunakan standar emas).

Untuk bahasan ini, kurs dibatasi pada kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika.

2.1.4 Pengertian Tingkat Suku Bunga SBI

Sertifikat Bank Indonesia atau SBI pada prinsipnya adalah surat berharga atas

unjuk dalam Rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank

Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek. SBI pertama kali

diterbitkan pada tahun 1970 dengan sasaran utama untuk menciptakan suatu

instrumen pasar uang yang hanya diperdagangkan antara bank-bank. Namun

setelah dikeluarkan kebijaksanaan yang memperkenankan bank-bank menerbitkan

Page 27: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

13

sertifikat deposito pada tahun 1971, dengan terlebih dahulu memperoleh ijin dari

Bank Indonesia, maka SBI tidak lagi diterbitkan karena sertifikat deposito

dianggap akan dapat menggantikan SBI. Oleh karena itu, SBI sebenarnya hanya

sempat beredar kurang lebih satu tahun. Namun sejalan dengan berubahnya

pendekatan kebijaksanaan moneter pemerintah terutama setelah deregulasi

perbankan 1 Juni 1983, maka Bank Indonesia kembali menerbitkan SBI sebagai

instrumen dalam melakukan kebijaksananan operasi pasar terbuka, terutama untuk

tujuan kontraksi moneter.

Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan instrumen SBI, yaitu:

a. SBI lelang yaitu SBI yang dijual secara lelang kepada bank dan atau

pialang, yang didasarkan atas target kuantitas dalam rangka pelaksanaan

kebijakan pengendalian moneter.

b. SBI repo (repurchase agreement) adalah SBI yang dibeli kembali oleh

Bank Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan likuiditas bank

dengan perjanjian bank akan membeli kembali sesuai jangka waktu repo

yang diperjanjikan. 2.1.5 Pengertian Inflasi

Inflasi selalu dan dimanapun merupakan fenomena moneter (Friedman

dalam Mankiw, 2007). Inflasi pada dasarnya merupakan suatu kecenderungan dari

harga-harga untuk menaik secara umum dan terus-menerus. Jika harga cenderung

turun disebut deflasi. Inflasi dihitung dari Indeks harga Konsumen (IHK).

Page 28: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

14

dimana :

Inf (t) = Inflasi bulan t

IHK (t) = Indeks Harga Konsumen bulan t

IHK (t-1) = Indeks Harga Konsumen bulan t-1

Penyebab inflasi dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. Demand pull inflation, inflasi yang disebabkan oleh adanya peningkatan

permintaan sehingga terjadi inflation gap.

b. Wage cost-push inflation yaitu inflasi yang disebabkan oleh kenaikan upah

buruh atau harga barang.

c. Import cost-push inflation yaitu inflasi yang disebabkan oleh kenaikan

harga impor sehingga mendorong kenaikan harga domestik.

d. Expectional inflation yaitu inflasi yang disebabkan oleh upah dan harga

yang naik akibat adanya dugaan bahwa inflasi akan terus berlangsung.

e. Inertial inflation yaitu inflasi yang disebabkan oleh para penentu upah dan

harga yang mengacu pada pesaingnya dan bersikap hati-hati dalam

mengurangi upah dan harga yang ditentukan.

Sedangkan Tambunan (1996) dalam Syaifuddin (2005), mengatakan bahwa

penyebab inflasi di Indonesia adalah ongkos produksi yang tinggi (cost-push

inflation) dan atau permintaan agregat yang tinggi (demand-pull inflation).

[ IHK (t) – IHK (t-1) ] Inf (t) =

IHK (t-1) X 100

Page 29: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

15

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Sakhowi (2004), menganalisis pengaruh kurs Rupiah terhadap Dolar AS,

inflasi dan tingkat bunga terhadap kinerja saham di BEJ dengan model

autoregresif hasilnya kurs dan inflasi berpengaruh secara signifikan sedangkan

tingkat bunga riil tidak berpengaruh. Syaifuddin (2005), menganalisis pengaruh

perubahan suku bunga, inflasi dan kurs terhadap perubahan IHSG dengan metode

analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda dan hasilnya hanya kurs yang

berpengaruh cukup signifikan. Oktanindya (2007), menganalisis pengaruh indeks harga

saham, kurs mata uang dan tingkat suku bunga dari negara di kawasan Asia Pasifik

terhadap IHSG dengan metode Vector Autoregression (VAR) dan hasilnya IHSG

dipengaruhi secara signifikan oleh indeks harga saham, kurs mata uang dan tingkat suku

bunga dari negara di kawasan Asia Pasifik, kecuali indeks harga saham Jepang dan

Amerika Serikat, mata uang Australia dan suku bunga Indonesia.

Direja (2004), meneliti pengaruh variabel makro ekonomi terhadap harga

saham (IHSG) dari Mei 1998-maret 2004 (secara triwulanan), hasilnya tingkat

bunga dan kurs berpengaruh negatif sedangkan inflasi tidak berpengaruh secara

signifikan.

Manurung (1996) dalam Syaifuddin (2005), meneliti pengaruh variabel

makro ekonomi terhadap IHSG dengan menggunakan model ekonometrik dari

tahun 1989-1995 (77 observasi), hasilnya tingkat bunga dan kurs rupiah

berpengaruh negatif serta inflasi berpengaruh positif.

Page 30: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

16

2.3 Kerangka Pemikiran

Inflasi memiliki hubungan yang positif dengan kurs. Jika inflasi kita relatif lebih

tinggi daripada inflasi Amerika Serikat, maka mata uang kita cenderung terdepresiasi.

Negara-negara dengan inflasi yang tinggi cenderung memiliki tingkat bunga nominal

yang tinggi, dan sebaliknya negara-negara dengan inflasi rendah cenderung memiliki

tingkat bunga nominal yang rendah. Sedangkan obligasi bergerak berkebalikan dengan

tingkat bunga (Mankiw, 2007).

Keterkaitan antar variabel/antar pasar dapat dilihat dari aliran dana yang

terjadi antara satu pasar dengan pasar lainnya. Faktor yang dapat mendorong

terjadinya aliran dana antar pasar tersebut adalah adanya motivasi pelaku pasar yang

dipengaruhi kesejahteraan (wealth), ekspekstasi suku bunga, ekspektasi inflasi,

risiko, dan keadaan likuiditas serta terjadi karena adanya perubahan return pada

salah satu pasar. Pergerakan dana antarpasar antara lain dipengaruhi oleh

perubahan suku bunga pada pasar uang, pergerakan kurs pada pasar valas, dan

peningkatan yield pada pasar modal.

Kerangka pemikiran yang disusun adalah:

Page 31: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

17

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

Kenaikan suku bunga akan berakibat mengalirnya dana ke pasar uang

yang dapat berasal dari pasar modal maupun pasar valas (capital inflow) yang

akan mengakibatkan aksi jual pada pasar modal yang menyebabkan turunnya

harga saham. Kondisi berlawanan akan terjadi jika suku bunga turun.

Melemahnya kurs akan berakibat mengalirnya dana ke pasar valas yang dapat

bersumber dari pasar uang maupun pasar modal, pengalihan dana dari pasar uang

akan mengakibatkan likuiditas rupiah ketat sehingga suku bunga meningkat yang

mengakibatkan penurunan harga saham pada pasar modal karena aksi jual, dan

sebaliknya.

Inflasi merupakan kecenderungan terjadinya kenaikan harga produk

secara keseluruhan, sehingga menaikkan pendapatan dan biaya perusahaan.

Pasar Keuangan

Pasar Uang Pasar Valas

Pasar / Sektor Riil

Pasar Modal

S B I I H S G Kurs Dolar

Inflasi

Page 32: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

18

Kenaikan biaya produksi yang lebih besar daripada kenaikan harga akan

mengakibatkan keuntungan investor dan return investasi menurun sehingga investasi

kurang menarik akibatnya harga saham akan menurun.

2.4 Hipotesis

Hipotesis yang disusun dalam penelitian ini adalah:

a. H 0 : kurs rupiah tidak berpengaruh negatif terhadap pergerakan indeks

harga harga saham gabungan (IHSG).

H a : kurs rupiah berpengaruh negatif terhadap pergerakan indeks harga

harga saham gabungan (IHSG).

b. H 0 : tingkat suku bunga SBI tidak berpengaruh negatif terhadap

pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).

H a : tingkat suku bunga SBI berpengaruh negatif terhadap pergerakan

indeks harga saham gabungan (IHSG).

c. H 0 : inflasi tidak berpengaruh negatif terhadap pergerakan indeks harga

harga saham gabungan (IHSG).

H a : inflasi berpengaruh negatif terhadap pergerakan indeks harga harga

saham gabungan (IHSG).

d. H 0 : tingkat suku bunga SBI, tingkat inflasi, dan kurs tidak berpengaruh

negatif terhadap pergerakan indeks harga harga saham gabungan

(IHSG).

Page 33: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

19

H a : tingkat suku bunga SBI, tingkat inflasi, dan kurs berpengaruh negatif

terhadap pergerakan indeks harga harga saham gabungan (IHSG).

Page 34: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

20

BAB III

METODOLOGI 3.1 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tingkat suku bunga Sertifikat Bank

Indonesia (SBI) dan kurs terhadap Dolar Amerika (kurs tengah)

diperoleh dari Publikasi Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia, sedangkan data tingkat inflasi diperoleh dari

Publikasi Indikator Ekonomi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Data yang diambil berupa data runtun waktu (time series) bulanan mulai Januari

2000 sampai dengan Mei 2008. Alasan pengambilan periode ini adalah untuk

menghilangkan pengaruh krisis ekonomi.

3.2 Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan untuk mendukung dan mencapai tujuan

penelitian adalah analisis deskriptif dan model AutoRegressive Conditional

Heteroscedasticity (ARCH) dan Generalized AutoRegressive Conditional

Heteroscedasticity (GARCH).

Page 35: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

21

3.2.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran tentang

uraian dan perilaku data setiap variabel yang akan diteliti. Variabel yang diteliti

dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kurs Rupiah

terhadap Dollar Amerika, tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan

tingkat inflasi selama periode Januari 2000 sampai dengan Mei 2008.

3.2.2 Model AutoRegressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH) dan Generalized AutoRegressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH)

Metode dalam penelitian ini menggunakan model AutoRegressive Conditional

Heteroscedasticity (ARCH) dan Generalized AutoRegressive Conditional

Heteroscedasticity (GARCH), yaitu suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui

pengaruh suatu variabel yang disebut variabel independen terhadap satu atau beberapa

variabel dependen. Kelebihan model ini dibandingkan dengan analisis regresi linear

berganda adalah model ini tidak memandang heteroskedastisitas sebagai suatu

permasalahan, tetapi justru memanfaatkan kondisi tersebut untuk membuat model,

bahkan dengan memanfaatkan heteroskedastisitas dalam error yang tepat, maka akan

diperoleh estimator yang lebih efisien (Nachrowi dan Usman, 2006).

Ada berbagai bentuk ARCH dan GARCH, antara lain:

1. ARCH in Mean (M-ARCH)

2. Treshold ARCH (TARCH)

3. Eksponential ARCH/GARCH (E-(G)ARCH)

Page 36: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

22

4. Simple asymmetric ARCH (SAARCH)

5. Power ARCH (PARCH)

6. dan sebagainya.

3.2.2.1 Uji Akar-akar Unit (Unit Roots Test)

Sebelum mengestimasi data runtun waktu maka terlebih dahulu dilakukan

pengujian stasionaritas data untuk masing-masing variabel. Estimasi dengan data

yang tidak stasioner akan menimbulkan regresi palsu/spurious regression (Nachrowi

dan Usman, 2006).

Sekumpulan data dinyatakan stasioner jika nilai rata-rata dan variannya tidak

mengalami perubahan secara sistematik sepanjang waktu, atau rata-rata dan variannya

konstan.

Dalam uji akar unit, hipotesis yang dibentuk adalah

Ho : ρ* = 0 (data mengandung akar unit/tidak stasioner)

Ha : ρ* < 0 (data tidak mengandung akar unit/stasioner)

Statistik ADF dihitung dengan:

ρ* ADF =

SE (ρ*)

Data akan dikatakan menolak Ho artinya tidak mengandung akar unit atau sudah

stasioner jika nilai statistik uji Augmented Dickey-Fuller (ADF) lebih besar negatif

dari nilai kritis tabel Mackinnon.

Page 37: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

23

Jika pengujian akar unit pada level belum stasioner maka dilanjutkan

pada pengujian pembeda (differencing) yaitu meregresikan bentuk pembeda untuk

setiap variabel dimana asumsi model dimodifikasi dengan nilai lag dependen

variabel ∆Y.

Yt = ψ1 Yt-1 + ψ2 Yt-2 + ... + ψp Yt-p + μ t

atau

∆Yt = ψ* Yt-1 + ψ1 ∆Yt-1 + ψ2 ∆Yt-2 + ... + ψp-1 ∆Yt-p + μ t

dimana :

ψ* = ψ1+ ψ2+ ... + ψp-1 = nilai koefesien

Penentuan besarnya k berdasarkan perkiraan banyaknya lag yang diperlukan untuk

membuat μ t tidak berkorelasi satu sama lainatau sampai data sudah stasioner.

Hipotesis untuk pengujian pembeda adalah

Ho : ψ* = 0 (data mengandung akar unit/tidak stasioner)

Ha : ψ* < 0 (data tidak mengandung akar unit/stasioner)

Data akan dikatakan menolak Ho artinya tidak mengandung akar unit atau sudah

stasioner jika nilai statistik uji Augmented Dickey-Fuller (ADF) lebih besar negatif dari

nilai kritis tabel Mackinnon.

Page 38: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

24

3.2.2.2 Penyusunan Persamaan Regresi

Model persamaan regresi linear ber ganda adalah

Yt = β0 + βi Xit + εt

dimana :

Yt = variabel dependen pada akhir bulan ke-t

Xit = variabel independen i pada akhir bulan ke-t (i = 1,2,3, ...)

βi = koefesien regresi berganda

εt = error term ke-t

Sedangkan model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

yt = b0 + b1 x1t + b2 x2t + b3 x3t

dimana :

yt = IHSG pada akhir bulan ke-t

bi = koefesien masing-masing variabel independen (i = 1,2,3, ...)

x1t = tingkat suku bunga SBI pada akhir bulan ke-t

x2t = tingkat inflasi pada akhir bulan ke-t

x3t = kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika (kurs tengah) pada akhir bulan ke-t

3.2.2.3 Pengujian Asumsi Regresi

Suatu model regresi dapat dikatakan sebagai model regresi terbaik apabila

Page 39: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

25

memenuhi asumsi-asumsi regresi berikut:

3.2.2.3.1. Normalitas

Analisis regresi linier klasik mengasumsikan bahwa setiap sisaan

berdistribusi normal dengan kriteria sebagai berikut:

Mean : E(εi ) = 0

Varian : E(εi2 ) = σ2

Covarian : E(εi , εj ) = 0

Pengujian asumsi normalitas ini dilakukan dengan melihat nilai Jarque-

Berranya yang dibandingkan dengan nilai tabel Chi-Square ( χ2 ) dengan besarnya

“v” adalah sesuai dengan jumlah lag-nya. Jika nilai Jarque-Berra-nya lebih kecil dari

nilai kritis tabelnya maka lolos dari adanya ketidaknormalan distribusi residual.

3.2.2.3.2. Asumsi Nonmultikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah pengujian bahwa tidak ada hubungan yang

eksak/linier antar variabel independen. Metode yang digunakan untuk mendeteksi

multikolinieritas adalah dengan melihat nilai R2otokorelasi (AC) tidak melebihi 0,5 baik

+ atau -.

Page 40: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

26

3.2.2.3.3. Asumsi Homoskedastisitas

Asumsi homoskedastisitas atau nonheteroskedastisitas yaitu bahwa varians tiap

unsur gangguan μ i , tergantung pada nilai yang dipilih dari variabel yang menjelaskan

(suatu angka konstan yang sama dengan σ2). Heteroskedastisitas dideteksi dengan

melihat probabilitas Obs*R-Squared pada Uji ARCH LM Test.

3.2.2.3.4. Asumsi Nonotokorelasi

Artinya tidak ada korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan

menurut waktu atau ruang, atau kovarian antara μ i dan X i , nol. Untuk mendeteksinya

digunakan korelogram.

3.2.2.4 Pengujian kelayakan Model

3.2.2.4.1. Pengujian Nilai Koefesien Determinasi ( R2 )

Koefesien determinasi adalah rasio dari jumlah kuadrat regresi dengan jumlah

kuadrat total. Kelayakan suatu model regresi dapat dilihat dari koefesien determinasi

(R2) yang menunjukkan proporsi variasi dalam variabel dependen yang dijelaskan oleh

variabel-variabel independen secara bersam-sama. R2 sangat dipengaruhi oleh

penambahan jumlah variabel penjelas, maka untuk menyesuaikannya digunakan

adjusted R2 (R2adj), yang dirumuskan sebagai berikut:

Jumlah kuadrat regresi ESS R2 = Jumlah kuadrat total = TSS

Page 41: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

27

atau

RSS ∑ei2

R2 = 1 -TSS

= 1 -∑yi

2

(n – 1) R2

adj = 1 – (1 – R2 )

(n – p)

dimana :

0 < R2, R2adj < 1

Residual Sum of Square = RSS = ∑ei2 = ∑( ŷi – ў)2

Explained Sum of Square = ESS = ∑( yi – ŷi)2

Total Sum of Square = TSS = ∑ yi 2

3.2.2.4.2. Pengujian Koefesien Regresi Secara Simultan

Pengujian koefesien regresi secara simultan dilakukan dengan menggunakan

tabel ANOVA atau tabel Estimate Equation pada Eviews dengan hipotessis sebagai

berikut :

Ho : bi = 0 , untuk semua i

Ha : sekurang-kurangnya satu bi ≠ 0 , i = banyak parameter

Statistiki uji F yang digunakan dalam pengujian koefesien regresi secara simultan

adalah :

Page 42: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

28

ESS RSS Fobs

= (p – 1)

: (n – p)

Ho ditolak jika Fobs > Fα;(p-1)(n-p) yang berarti ada pengaruh dari variabel independen

terhadap variabel dependen yaitu indeks harga saham gabungan.

3.2.2.4.3. Pengujian Koefesien Regresi Secara Parsial

Pengujian koefesien regresi secara parsial menggunakan statistik uji t, dengan

hipotesis sebagai berikut:

Ho : bi = 0 , (tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y)

Ha : bi ≠ 0 , (ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y)

Statistik uji :

bi

tobs =

SE( bi )

Ho ditolak jika׀tobs׀ > tα/2;(n-p) yang berarti ada pengaruh dari variabel independen

terhadap variabel dependen yaitu indeks harga saham gabungan

Page 43: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

29

IHSG

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan

variabel instrumen yang dipakai dalam suatu penelitian. Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kurs terhadap

Dolar Amerika Serikat (kurs tengah), suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dan

inflasi.

4.1.1 Indeks Harga Saham Gabungan

Gambar 4.1. Pergerakan Nilai IHSG (Januari 2000 - Mei 2008)

Page 44: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

30

Pada periode pengamatan, yaitu Januari 2000 hingga Mei 2008, Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung mengalami kenaikan. Pada bulan

Januari 2000 berada pada level 636,37 poin, kemudian berfluktuasi tetapi

cenderung naik hingga pada bulan Mei 2008 IHSG berada pada level 2.444,349.

Pada Januari 2000 hingga Januari 2001 IHSG mengalami penurunan dari

636,37 menjadi 392,03 poin, bahkan penah menyentuh angka 380,31 pada November

2001. IHSG terus mengalami fluktuasi hingga akhirnya pada pertengahan tahun 2003

IHSG mencapai level 505.

Faktor keamanan juga sangat mempengaruhi IHSG. Bulan Agustus 2000,

terjadi ledakan bom di Bursa Efek Jakarta (BEJ), akibatnya IHSG turun sangat

tajam dari 492,19 menjadi 466,38.

Tidak adanya langkah pemerintah yang baik untuk mendorong iklim

investasi di Indonesia dan kembali memanasnya iklim politik dengan

diberhentikannya Gus Dur dari kursi kepresidenan dan digantikan Megawati

menyebabkan rupiah mengalami depresiasi sehingga untuk mengatasinya

SBI kembali dinaikkan akibatnya indeks mengalami penurunan. Indeks sempat

naik menjadi 444,08 poin pada Juli 2001. Runtuhnya menara kembar World

Trade Center (WTC) di Amerika Serikat pada bulan September 2001 juga berdampak

buruk terhadap IHSG sehingga melemah dan berada pada level 380,31 poin pada

bulan Nopember 2001. Setelah itu indeks terus mengalami fluktuasi di kisaran

400-500 poin.

Page 45: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

31

Pada bulan Oktober 2003 indeks menembus level 600-an kembali dan terus

meningkat sampai akhir periode pengamatan. Semakin kondusifnya iklim

investasi di Indonesia yang ditandai dengan tingkat suku bunga SBI dibawah 10

persen, inflasi dibawah 2 persen dan relatif stabilnya kurs Dolar Amerika membuat

indeks mengalami kenaikan terus menerus.

Penyelenggaraan Pemilu 2004 yang dianggap banyak kalangan berhasil,

dengan terpilihnya wakil rakyat dan Susilo Bambang Yudoyono sebagai

Presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat yang membuat kondisi sosial

politik stabil sehingga investor percaya akan kondisi makro Indonesia yang stabil

juga memicu kenaikan IHSG sehingga dapat menembus level 1000-an. IHSG

terus berfluktuasi dan terus menembus level baru diatas 1000 poin pada akhir

tahun 2004.

Tahun 2005 hingga bulan April 2007 IHSG berada pada level 1000-an,

bahkan pada Mei 2007 IHSG menembus level 2000-an. IHSG terus berfluktuasi

diatas level 2000-an hingga akhir periode pengamatan.

Page 46: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

32

KURS

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

4.1.2 Kurs Dolar Amerika Serikat

Gambar 4.2. Pergerakan kurs Dolar Amerika (Januari 2000-Mei 2008)

Keberhasilan pelaksanaan Pemilu 1999 dengan aman membuat

Rupiah terapresiasi kembali dan berada pada level Rp. 7.000-an. Pada bulan januari

2000 Rupiah berada pada level 7.425 per Dolar. Suhu politik yang memanas ditandai

dengan turunnya Gus Dur dari kursi kepresidenan dan digantikan oleh Megawati

serta cenderung meningkatnya permintaan Dolar dalam rangka pembayaran

utang luar negeri yang mulai jatuh tempo membuat Rupiah kembali terdepresiasi

hingga pada puncaknya sebesar Rp. 11.675 per Dolar pada bulan April 2001. Pada

bulan Juli hingga September 2001 Rupiah terapresiasi, namun kembali melemah pada

Page 47: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

33

Oktober hingga Februari tahun berikutnya. Tragedi runtuhnya menara WTC di

Amerika secara tidak langsung berdampak negatif terhadap Rupiah.

Memasuki tahun 2002 dan semakin membaiknya kondisi sosial politik

membuat kurs menjadi lebih stabil dan inflasi cenderung menurun cukup tajam.

Rupiah terus berada pada level Rp. 8000-9000-an. Hal ini disebabkan keberhasilan

BI menerapkan kebijakan moneter yang ketat serta iklim ekonomi dan politik

Indonesia yang berjalan lancar dan cukup stabil.

Bulan Agustus hingga November 2005, rupiah kembali terdepresiasi hingga

berada pada level diatas Rp. 10.000 per Dolar. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama,

mulai Desember 2005 hingga akhir periode penelitian rupiah berfluktuasi dan berada

pada level Rp. 9.000-an per Dolar Amerika.

Page 48: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

34

SBI

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

18,00

20,00

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

4.1.3 Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia

Gambar 4.3. Pergerakan suku bunga SBI (Januari 2000-Mei 2008)

Pada awal periode penelitian tingkat suku bunga SBI sebesar 11,16 persen.

Tetapi terus naik hingga akhir tahun 2000 mencapai 14,53 persen.

Kurangnya kemampuan pemerintah dalam mempertahankan iklim investasi

yang baik dan semakin memanasnya iklim politik membuat kurs terus merosot.

Untuk mengatasi masalah tersebut BI mulai menaikkan kembali tingkat suku

bunga SBI hingga pada bulan Agustus 2001 berada titik tertinggi setelah

mengalami penurunan pada tahun sebelumnya yaitu pada tingkat 17,67 persen.

Tingkat suku bunga SBI terus berada diatas tingkat 10 persen sampai bulan

Mei 2003, hal ini dinilai masih terlalu tinggi oleh sektor usaha. Hingga

Page 49: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

35

akhirnya BI menurunkan tingkat suku bunga SBI menjadi lebih rendah dibawah

10 persen yang merupakan tingkat bunga yang cukup ideal untuk

mendorong berkembangnya sektor riil ekonomi di Indonesia. Keadaan

Indonesia yang semakin kondusif selama tahun 2004 karena pemilu secara

langsung berjalan lancar dan aman membuat SBI stabil hingga awal 2005 berada

pada tingkat 7 persen.

Bulan Juni hingga Agustus 2005, suku bunga SBI kembali naik, bahkan

pada September mencapai 10 persen. Suku bunga SBI terus berada diatas 10 persen

hingga akhir tahun 2006, sebelum akhirnya turun kembali menjadi 9,75 persen

pada bulan Desember 2006.

Kondisi perekonomian Indonesia yang stabil, membuat suku bunga SBI

terus stabil berada di bawah 10 persen. Mulai 9,5 persen pada Januari 2007

menjadi 8 persen pada Desember 2007. Tingkat suku bunga SBI sempat turun

menjadi 7 persen pada awal 2008 dan berada pada posisi 8,31 persen pada akhir

periode penelitian.

Page 50: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

36

INFLASI

-2,00

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

4.1.4 Inflasi

Gambar 4.4. Pergerakan tingkat inflasi (Januari 2000-Mei 2008)

Inflasi merupakan salah satu alat untuk melihat kondisi perkembangan

perekonomian suatu negara. Selama tahun 2000, inflasi terus berfluktuasi pada level

dibawah 2 persen. Hal ini terus berlangsung hingga tahun 2005, walaupun sempat

mencapai puncak tertinggi pada bulan Juli 2001 sebesar 2,12 persen kemudian

bergerak stabil karena kebijakan BI yang menerapkan aturan moneter yang ketat.

Inflasi mengalami kenaikan hingga di atas satu persen terjadi hanya pada saat perayaan

hari besar Idul Fitri ataupun perayaan Natal dan Tahun Baru.

Page 51: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

37

4.2 Analisis Inferensia

Analisis deskriptif di atas belum memperlihatkan bagaimana sebenarnya

pengaruh kurs Dolar, suku bunga SBI dan inflasi terhadap indeks harga saham

gabungan (IHSG). Analisis regresi ini digunakan untuk memperjelas dan

memperlihatkan bagaimana sebenarnya dan seberapa besar pengaruh variabel-

variabel tersebut terhadap IHSG pada periode Januari 2000 hingga Mei 2008.

4.2.1 Pemeriksaan Asumsi Regresi

4.2.1.1 Pemeriksaan Stasionaritas

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang berupa data runtun

waktu maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian stasionaritas data untuk

masing-masing variabel. Estimasi dengan data yang tidak stasioner akan

menyebabkan superinkonsistensi dan timbulnya regresi palsu (spurious

regression), sehingga sebenarnya metode inferensia klasik tidak dapat diterapkan.

Berdasarkan pengujian stasionaritas dengan metode pengujian akar-akar unit

menunjukkan:

Variabel IHSG dan SBI pada pengujian level belum stasioner yang

ditunjukkan dengan nilai statistik Uji Dickey-Fuller masih lebih besar dari tabel

MacKinnon, sehingga dilanjutkan dengan uji akar-akar unit pada pembeda

(differencing). Pada tahap uji pembeda ini menghasilkan nilai statistik uji

ADF lebih besar negatif dari tabel MacKinnon, sehingga variabel IHSG dan SBI

Page 52: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

38

Dolar dapat dikatakan telah stasioner.

Sedangkan variabel kurs terhadap Dolar dan tingkat inflasi pada pengujian

level sudah menghasilkan nilai statistik uji DF lebih besar negatif dari tabel

MacKinnon sehingga memperlihatkan bahwa kurs dan inflasi telah stasioner.

4.2.1.2 Pemeriksaan Kenormalan Sisaan

Berdasarkan output dengan menggunakan perangkat lunak Eviews 5

diperoleh nilai Jarque-Berra sebesar 6,57 dengan probabilitas 0,7165, angka ini jauh

diatas 0,05, sehingga membuktikan bahwa pada tingkat ketelitian 5 % asumsi

kenormalan terpenuhi.

4.2.1.3 Pemeriksaan Multikolinieritas

Metode yang digunakan untuk mendeteksi multikolinieritas adalah dengan

melihat nilai r2 otokorelasi (AC) tidak melebihi 0,5 baik (+/-). Pada lampiran

dengan pengujian Collerogram-Q Statistik dapat dibuktikan bahwa asumsi

nonmultikolinieritas terpenuhi dimana nilai AC tidak ada yang melebihi nilai

+/- 0,5.

4.2.1.4 Pemeriksaan Homoskedastisitas

Pada pengujian Heteroskedastisitas dengan metode Langrange Multiplier Test

(LM Test) diperoleh besarnya nilai probabilitas Obs*R_Square = 0,8126 yang

Page 53: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

39

berarti lebih besar dari α = 5 %, maka telah asumsi nonheteroskedastisitas

terpenuhi.

4.2.1.5 Pemeriksaan Otokorelasi/Serial Korelasi

Pemeriksaan adanya otokorelasi/serial korelasi dengan metode pengujian

korelogram. Dari korelogram terlhat bahwa data tdak mengandung autokorelasi,

sehingga dapat dibuktikan asumsi nonotokorelasi terpenuhi.

4.2.2 Pembahasan Model Persamaan Regresi

Model persamaan regresi yang dihasilkan setelah dilakukan pengujian

stasionaritas dimana ada dua variabel yang stasioner pada level pembeda yaitu

IHSG dan kurs terhadap Dolar AS sehingga semua variabel yang digunakan harus

ikut didifferensikan, adalah:

IHSG = 0,195 – 58,288*GARCH – 1,125*KURS – 0,008*SBI – 0,001*INFLASI

GARCH = 0,002 + 0,115*RESID(-1)^2 + 0,212*GARCH(-1)

Arti model persamaan regresi:

Jika ketiga variabel (tingkat inflasi, kurs dan suku bunga SBI terhadap

Dolar AS) tidak mengalami perubahan (konstan) maka IHSG akan berubah

sebesar 0,195 poin.

Perubahan kurs Rupiah terhadap Dolar AS sebesar 1 % akan

Page 54: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

40

menyebabkan IHSG menurun sebesar 1,125 poin dengan asumsi faktor yang

lain tetap.

Perubahan tingkat suku bunga SBI sebesar 1 % akan menyebabkan IHSG

menurun sebesar 0,008 poin dengan asumsi faktor yang lain tetap.

Perubahan tingkat inflasi sebesar 1 % akan menyebabkan IHSG menurun

sebesar 0,001 poin dengan asumsi faktor yang lain tetap.

4.2.3 Pengujian kelayakan Model

4.2.3.1 Pengujian Nilai Koefisien Determinasi

Dari output model persamaan regresi menghasilkan R2 sebesar 0,265 dan

R2adjusted sebesar 0,209 dengan nilai Log-likelihood 145,0539. Hal ini

menunjukkan bahwa keragaman dalam IHSG yang dapat dijelaskan oleh variabel

pasar keuangan yaitu tingkat suku bunga SBI, tingkat inflasi dan kurs terhadap Dolar

AS adalah sebesar 26,5 persen saja. Kecilnya pengaruh ini karena dalam

memutuskan berinvestasi dalam bentuk saham dan pergerakan harga saham yang

dicerminkan IHSG itu sendiri banyak faktor-faktor lain diluar ketiga variabel

tersebut yaitu 73,5 persen yang juga berpengaruh dan dijadikan dasar

pertimbangan oleh investor dalam berinvestasi di bursa saham.

4.2.3.2 Pengaruh Variabel Secara Simultan

Tabel output menunjukkan dengan tingkat kepercayaan 95 persen, model

Page 55: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

41

persamaan linier sudah layak untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas

dengan IHSG. Nilai F-hitung dari model persamaan regresi sebesar 4,747 lebih

besar dari F-tabel dengan db (3,100) adalah 2,68. Berarti secara simultan kurs Rupiah

terhadap Dolar AS, tingkat suku bunga SBI dan inflasi berpengaruh terhadap indeks

harga saham gabungan (IHSG).

4.2.3.3 Pengaruh Variabel Secara Parsial

Tabel output menunjukkan dengan tingkat kepercayaan 95 persen hanya

variabel kurs terhadap Dolar AS saja yang berpengaruh negatif secara signifikan

terhadap IHSG, sedangkan tingkat suku bunga SBI dan inflasi walaupun

berpengaruh negartif terhadap IHSG tetapi tidak signifikan.

Page 56: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya baik analisis

deskriptif maupun analisis inferensia dapat diambil kesimpulan:

1. Perkembangan nilai indeks harga saham gabungan (IHSG) dipengaruhi oleh

beberapa faktor dalam sistem pasar keuangan di Indonesia. IHSG selama

periode penelitian mengalami fluktuasi namun secara umum mengalami

kenaikan. Suku bunga SBI dan tingkat inflasi selama periode penelitian

mengalami fluktuasi. Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika juga berfluktuasi

namun pergerakannya cukup stabil.

2. Perkembangan nilai indeks harga saham gabungan (IHSG) secara simultan

dipengaruhi oleh instrumen pasar keuangan seperti suku bunga SBI, inflasi dan

kurs Rupiah terhadap Dolar AS. Kurs berpengaruh negatif dan signifikan

secara statistik terhadap IHSG sedangkan suku bunga SBI dan inflasi juga

berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan secara statistik. Hal ini menunjukkan

bahwa investor selama periode penelitian tidak terlalu memperhatikan

pergerakan SBI dan inflasi namun cenderung lebih memperhatikan pergerakan

Rupiah terhadap Dolar AS.

3. Perubahan dalam IHSG dapat dijelaskan oleh kurs Dolar Amerika, suku bunga

Page 57: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

43

SBI dan inflasi sebesar 26,5 persen. Kecilnya pengaruh faktor-faktor pasar

keuangan di atas dalam mempengaruhi nilai IHSG karena banyak informasi dan

faktor-faktor lain yang juga dijadikan bahan pertimbangan oleh para investor

dalam menanamkan investasinya di bursa saham.

5.2 Saran

1. Untuk penelitian berikutnya maka diharapkan ada penelitian yang sama yang

memasukkan informasi atau faktor-faktor selain inflasi, kurs dan suku bunga

SBI, baik dari pasar keuangan dalam negeri ataupun mungkin dari luar negeri.

2. Diharapkan ada penelitian lain dengan metode berbeda dengan tujuan

memperkuat dan memperjelas hubungan antara faktor-faktor yang dipakai dalam

penelitian ini seperti kausalitas atau metode persamaan simultan.

Page 58: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

44

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik [BPS]. (berbagai terbitan). Indikator Ekonomi. Jakarta: BPS.

Bank Indonesia [BI]. (berbagai terbitan). Laporan Keuangan dan Moneter

Indonesia [Laporan Tahunan], Jakarta: BI.

Boediono. 2001. Ekonomi Moneter. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Direja, S. 2004. Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta Periode riwulan IV Tahun 1998

- Triwulan I Tahun 2004 [Skripsi]. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

Enders,W. 2004. Applied Economic Times Series. New York: John Wiley and Son.

Gujarati, D. 1995. Basic Econometric. New York: McGraw-Hill.

Hadi, H. 1999. Ekonomi internasional: Teori dan Kebijakan Keuangan

Internasional buku II. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mankiw, N. Gregory. 2007. Teori Makroekonomi. Jakarta: Erlangga.

Nachrowi, D Nachrowi dan Usman, Hardius. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Syaifuddin. 2005. Pengaruh Perubahan Suku Bunga, Inflasi dan Kurs Dolar terhadap

Perubahan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta (Periode

Januari 1999 – April 2005) [Skripsi]. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

Page 59: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

45

Sakhowi, A. 2004. Analisis Perubahan Kurs Rupiah, inflasi dan suku bunga Terhadap

Kinerja Saham, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 2. No.1. Maret 2004:1-16.

Supranto, J. 1995. Ekonometrik buku II. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Urusan Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter. 1999. Tinjauan Kebijakan

Moneter. Jakarta: Bank Indonesia.

Page 60: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

46

LAMPIRAN 1. Data Penelitian

Data Kurs Dolar Amerika, Suku Bunga SBI dan Inflasi Tahun 2000 - 2008

Variabel Dependen Variabel Dependen Tahun/Bulan

SBI INFLASI KURS IHSG 2000:01 11,16 1,32 7.425 636,3702000:02 11,02 0,07 7.505 576,5402000:03 10,91 -0,45 7.590 583,2702000:04 10,88 0,56 7.945 526,7302000:05 11,07 0,84 8.620 454,2202000:06 12,33 0,50 8.735 515,1102000:07 13,53 1,28 9.003 492,1902000:08 13,56 0,51 8.290 466,3802000:09 13,62 -0,06 8.780 421,3302000:10 13,74 1,16 9.395 405,3402000:11 14,15 1,32 9.530 429,2102000:12 14,53 1,94 9.595 416,3202001:01 14,74 0,33 9.450 425,6102001:02 14,79 0,87 9.835 428,3002001:03 15,58 0,89 10.400 381,0502001:04 16,09 0,46 11.675 358,2302001:05 16,33 1,13 11.058 405,8602001:06 16,65 1,67 11.440 437,6202001:07 17,17 2,12 9.525 444,0802001:08 17,67 -0,21 8.865 435,5502001:09 17,57 0,64 9.675 392,4702001:10 17,58 0,68 10.435 383,7402001:11 17,60 1,71 10.430 380,3102001:12 17,62 1,62 10.400 392,0302002:01 16,93 1,99 10.320 392,0302002:02 16,86 1,50 10.189 453,2502002:03 16,76 -0,02 9.233 481,8602002:04 16,61 -0,24 8.976 544,8502002:05 15,51 0,80 8.940 530,7902002:06 15,11 0,36 8.876 505,0102002:07 14,93 0,82 8.905 463,6702002:08 14,35 0,29 8.908 456,4002002:09 13,22 0,53 8.675 412,4302002:10 13,10 0,54 8.279 371,1402002:11 13,06 1,85 8.285 390,420

Page 61: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

47

Variabel Dependen Variabel Dependen Tahun/Bulan

SBI INFLASI KURS IHSG 2002:12 12,93 1,20 8.505 424,9402003:01 12,69 0,80 8.940 425,0002003:02 12,24 0,20 8.905 399,0002003:03 11,40 -0,23 8.908 398,0002003:04 11,06 0,15 8.675 451,0002003:05 10,44 0,21 8.279 495,0002003:06 9,53 0,09 8.285 505,0002003:07 9,10 0,03 8.505 508,0002003:08 8,91 0,84 8.535 530,0002003:09 8,66 0,36 8.389 598,0002003:10 8,48 0,55 8.495 626,0002003:11 8,49 1,01 8.537 617,0002003:12 8,31 0,94 8.465 692,0002004:01 7,86 0,57 8.457 753,0002004:02 7,48 -0,02 8.447 761,0002004:03 7,42 0,36 8.587 736,0002004:04 7,33 0,97 8.661 783,0002004:05 7,32 0,88 9.268 732,0002004:06 7,34 0,48 9.210 730,0002004:07 7,34 0,39 9.130 756,0002004:08 7,37 0,09 9.246 753,0002004:09 7,39 0,02 9.155 816,0002004:10 7,41 0,56 9.095 860,0002004:11 7,41 0,89 9.025 977,0002004:12 7,43 1,04 9.270 1.004,0002005:01 7,42 1,43 9.167 1.046,0002005:02 7,43 -0,17 9.258 1.083,0002005:03 7,44 1,91 9.468 1.080,0002005:04 7,70 0,34 9.568 1.038,0002005:05 7,95 0,21 9.508 1.062,9502005:06 8,25 0,50 9.761 1.122,3702005:07 8,50 0,78 9.819 1.182,3012005:08 9,51 0,55 10.240 1.050,0902005:09 10,00 0,69 10.310 1.079,2752005:10 11,00 8,70 10.090 1.066,2242005:11 12,25 1,31 10.035 1.096,6412005:12 12,75 -0,04 9.830 1.162,6352006:01 12,75 1,36 9.395 1.232,3202006:02 12,74 0,58 9.230 1.230,6642006:03 12,73 0,03 9.075 1.322,9742006:04 12,74 0,05 8.775 1.464,406

Page 62: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

48

Variabel Dependen Variabel Dependen Tahun/Bulan

SBI INFLASI KURS IHSG 2006:05 12,50 0,37 9.220 1.329,9962006:06 12,50 0,45 9.300 1.310,2632006:07 12,25 0,45 9.070 1.351,6492006:08 11,75 0,33 9.100 1.431,2622006:09 11,25 0,38 9.235 1.534,6152006:10 10,75 0,86 9.110 1.582,6262006:11 10,25 0,34 9.165 1.718,9612006:12 9,75 1,21 9.020 1.805,5232007:01 9,50 1,04 9.090 1.757,2582007:02 9,25 0,62 9.160 1.740,9712007:03 9,00 0,24 9.118 1.830,9242007:04 9,00 -0,16 9.083 1.999,1672007:05 8,75 0,10 8.828 2.084,3242007:06 8,50 0,23 9.054 2.139,2782007:07 8,25 0,72 9.186 2.348,6732007:08 8,25 0,75 9.410 2.194,3392007:09 8,25 0,80 9.145 2.359,2062007:10 8,25 0,79 9.103 2.643,4872007:11 8,25 0,18 9.376 2.688,3322007:12 8,00 1,10 9.419 2.745,8262008:01 8,00 1,77 9.291 2.627,2512008:02 7,93 0,65 9.051 2.721,9442008:03 7,96 0,95 9.217 2.447,2992008:04 7,99 0,57 9.234 2.304,5162008:05 8,31 1,41 9.318 2.444,349

Page 63: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

49

2. Uji Stasioneritas pada Level IHSG Null Hypothesis: IHSG has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic 1.368297 0.9988 Test critical values: 1% level -3.497029

5% level -2.890623 10% level -2.582353

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(IHSG) Method: Least Squares Date: 09/15/08 Time: 00:23 Sample (adjusted): 2000M02 2008M05 Included observations: 100 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

IHSG(-1) 0.015207 0.011114 1.368297 0.1743 C 3.004402 13.33410 0.225317 0.8222

R-squared 0.018746 Mean dependent var 18.07979 Adjusted R-squared 0.008734 S.D. dependent var 75.43687 S.E. of regression 75.10673 Akaike info criterion 11.49549 Sum squared resid 552820.1 Schwarz criterion 11.54760 Log likelihood -572.7747 F-statistic 1.872238 Durbin-Watson stat 1.864003 Prob(F-statistic) 0.174348

Page 64: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

50

KURS Dolar Amerika Serikat Null Hypothesis: KURS has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.282821 0.0183 Test critical values: 1% level -3.497029

5% level -2.890623 10% level -2.582353

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(KURS) Method: Least Squares Date: 09/15/08 Time: 00:26 Sample (adjusted): 2000M02 2008M05 Included observations: 100 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

KURS(-1) -0.161394 0.049163 -3.282821 0.0014 C 1500.004 452.5370 3.314656 0.0013

R-squared 0.099074 Mean dependent var 18.93000 Adjusted R-squared 0.089880 S.D. dependent var 369.8913 S.E. of regression 352.8770 Akaike info criterion 14.58991 Sum squared resid 12203172 Schwarz criterion 14.64202 Log likelihood -727.4957 F-statistic 10.77691 Durbin-Watson stat 1.698617 Prob(F-statistic) 0.001425

Page 65: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

51

Suku Bunga SBI Null Hypothesis: SBI has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 5 (Automatic based on SIC, MAXLAG=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.087613 0.2501 Test critical values: 1% level -3.500669

5% level -2.892200 10% level -2.583192

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(SBI) Method: Least Squares Date: 09/15/08 Time: 00:27 Sample (adjusted): 2000M07 2008M05 Included observations: 95 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

SBI(-1) -0.019548 0.009364 -2.087613 0.0397 D(SBI(-1)) 0.591627 0.094404 6.266947 0.0000 D(SBI(-2)) -0.063916 0.109134 -0.585669 0.5596 D(SBI(-3)) 0.138816 0.108828 1.275558 0.2055 D(SBI(-4)) 0.297253 0.109242 2.721060 0.0078 D(SBI(-5)) -0.154692 0.096369 -1.605197 0.1120

C 0.203712 0.110159 1.849248 0.0678

R-squared 0.576650 Mean dependent var -0.042316 Adjusted R-squared 0.547785 S.D. dependent var 0.413361 S.E. of regression 0.277972 Akaike info criterion 0.348237 Sum squared resid 6.799632 Schwarz criterion 0.536418 Log likelihood -9.541264 F-statistic 19.97764 Durbin-Watson stat 2.078693 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 66: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

52

Inflasi

Null Hypothesis: INFLASI has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.762203 0.0000 Test critical values: 1% level -3.497029

5% level -2.890623 10% level -2.582353

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(INFLASI) Method: Least Squares Date: 09/15/08 Time: 00:27 Sample (adjusted): 2000M02 2008M05 Included observations: 100 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

INFLASI(-1) -0.879150 0.100334 -8.762203 0.0000 C 0.657361 0.123255 5.333345 0.0000

R-squared 0.439283 Mean dependent var 0.000900 Adjusted R-squared 0.433561 S.D. dependent var 1.300409 S.E. of regression 0.978715 Akaike info criterion 2.814645 Sum squared resid 93.87257 Schwarz criterion 2.866748 Log likelihood -138.7323 F-statistic 76.77621 Durbin-Watson stat 1.960663 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 67: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

53

3. Uji Stasioneritas pada First Difference IHSG First Difference

Null Hypothesis: D(IHSG) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.990868 0.0000 Test critical values: 1% level -3.497727

5% level -2.890926 10% level -2.582514

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(IHSG,2) Method: Least Squares Date: 09/15/08 Time: 00:28 Sample (adjusted): 2000M03 2008M05 Included observations: 99 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(IHSG(-1)) -0.917097 0.102003 -8.990868 0.0000 C 17.46985 7.783981 2.244333 0.0271

R-squared 0.454553 Mean dependent var 2.016798 Adjusted R-squared 0.448930 S.D. dependent var 101.7564 S.E. of regression 75.53800 Akaike info criterion 11.50714 Sum squared resid 553481.0 Schwarz criterion 11.55957 Log likelihood -567.6036 F-statistic 80.83570 Durbin-Watson stat 1.965199 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 68: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

54

KURS Dolar Amerika Serikat First Difference

Null Hypothesis: D(KURS) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.882580 0.0000 Test critical values: 1% level -3.497727

5% level -2.890926 10% level -2.582514

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(KURS,2) Method: Least Squares Date: 09/15/08 Time: 00:28 Sample (adjusted): 2000M03 2008M05 Included observations: 99 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(KURS(-1)) -0.897121 0.100998 -8.882580 0.0000 C 16.43325 37.39786 0.439417 0.6613

R-squared 0.448551 Mean dependent var 0.040404 Adjusted R-squared 0.442866 S.D. dependent var 497.9149 S.E. of regression 371.6507 Akaike info criterion 14.69378 Sum squared resid 13398051 Schwarz criterion 14.74621 Log likelihood -725.3422 F-statistic 78.90023 Durbin-Watson stat 1.986119 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 69: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

55

Suku Bunga SBI First Difference

Null Hypothesis: D(SBI) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 4 (Automatic based on SIC, MAXLAG=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.946490 0.0439 Test critical values: 1% level -3.500669

5% level -2.892200 10% level -2.583192

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(SBI,2) Method: Least Squares Date: 09/15/08 Time: 00:29 Sample (adjusted): 2000M07 2008M05 Included observations: 95 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(SBI(-1)) -0.249551 0.084694 -2.946490 0.0041 D(SBI(-1),2) -0.132961 0.111886 -1.188360 0.2379 D(SBI(-2),2) -0.206473 0.107937 -1.912899 0.0590 D(SBI(-3),2) -0.079932 0.100805 -0.792937 0.4299 D(SBI(-4),2) 0.204979 0.095054 2.156441 0.0337

C -0.018347 0.029180 -0.628764 0.5311

R-squared 0.314251 Mean dependent var -0.009895 Adjusted R-squared 0.275726 S.D. dependent var 0.332730 S.E. of regression 0.283168 Akaike info criterion 0.375521 Sum squared resid 7.136379 Schwarz criterion 0.536819 Log likelihood -11.83727 F-statistic 8.157036 Durbin-Watson stat 2.060920 Prob(F-statistic) 0.000002

Page 70: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

56

INFLASI First Difference

Null Hypothesis: D(INFLASI) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=12)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -12.04445 0.0001 Test critical values: 1% level -3.498439

5% level -2.891234 10% level -2.582678

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(INFLASI,2) Method: Least Squares Date: 09/15/08 Time: 00:29 Sample (adjusted): 2000M04 2008M05 Included observations: 98 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(INFLASI(-1)) -1.908479 0.158453 -12.04445 0.0000 D(INFLASI(-1),2) 0.365774 0.094785 3.858990 0.0002

C 0.020368 0.113717 0.179107 0.8582

R-squared 0.739675 Mean dependent var 0.013878 Adjusted R-squared 0.734194 S.D. dependent var 2.183493 S.E. of regression 1.125730 Akaike info criterion 3.104874 Sum squared resid 120.3904 Schwarz criterion 3.184006 Log likelihood -149.1388 F-statistic 134.9639 Durbin-Watson stat 2.134333 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 71: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

57

4. Hasil Estimasi ARCH dan GARCH Dependent Variable: DLOG(IHSG) Method: ML - ARCH (Marquardt) - Normal distribution Date: 09/08/08 Time: 15:37 Sample (adjusted): 2000M02 2008M05 Included observations: 100 after adjustments Convergence achieved after 72 iterations Bollerslev-Wooldrige robust standard errors & covariance Variance backcast: OFF GARCH = C(6) + C(7)*RESID(-1)^2 + C(8)*GARCH(-1)

Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.

GARCH -58.28778 47.71207 -1.221657 0.2218 C 0.195369 0.148484 1.315757 0.1883

D(INFLASI) -0.001017 0.001916 -0.530692 0.5956 DLOG(KURS) -1.124514 0.160341 -7.013257 0.0000

D(SBI) -0.008312 0.009602 -0.865630 0.3867

Variance Equation

C 0.002105 0.000496 4.244602 0.0000 RESID(-1)^2 0.114532 0.094082 1.217356 0.2235 GARCH(-1) 0.211962 0.114454 1.851935 0.0640

R-squared 0.265366 Mean dependent var 0.013458 Adjusted R-squared 0.209470 S.D. dependent var 0.067013 S.E. of regression 0.059583 Akaike info criterion -2.741077 Sum squared resid 0.326610 Schwarz criterion -2.532664 Log likelihood 145.0539 F-statistic 4.747494 Durbin-Watson stat 1.906285 Prob(F-statistic) 0.000138

Estimation Command: ===================== ARCH(ARCHM=VAR,H,DERIV=AN) DLOG(IHSG) C D(INFLASI) DLOG(KURS) D(SBI)

Page 72: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

58

Estimation Equation: ===================== DLOG(IHSG) = C(1)*GARCH + C(2) + C(3)*D(INFLASI) + C(4)*DLOG(KURS) + C(5)*D(SBI) GARCH = C(6) + C(7)*RESID(-1)^2 + C(8)*GARCH(-1) Substituted Coefficients: ===================== DLOG(IHSG) = -58.28777707*GARCH + 0.1953693736 - 0.001016745225*D(INFLASI) - 1.124513594*DLOG(KURS) - 0.008311534978*D(SBI) GARCH = 0.002105232269 + 0.1145318153*RESID(-1)^2 + 0.2119619762*GARCH(-1)

Page 73: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

59

5. Pemeriksaan Kenormalan Sisaan

Page 74: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

60

6. Pemeriksaan Otokorelasi Date: 09/08/08 Time: 15:39 Sample: 2000M02 2008M05 Included observations: 100

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob

. | . | . | . | 1 0.023 0.023 0.0548 0.815 .*| . | .*| . | 2 -0.096 -0.096 1.0058 0.605 .*| . | .*| . | 3 -0.089 -0.085 1.8315 0.608 . | . | . | . | 4 0.023 0.018 1.8869 0.757 .*| . | .*| . | 5 -0.128 -0.147 3.6386 0.603 .*| . | .*| . | 6 -0.059 -0.060 4.0161 0.675 .*| . | .*| . | 7 -0.108 -0.135 5.2910 0.624 . |*. | . | . | 8 0.083 0.049 6.0512 0.641 . | . | . | . | 9 0.018 -0.018 6.0877 0.731 . |*. | . |*. | 10 0.186 0.170 9.9967 0.441 . | . | . | . | 11 0.064 0.065 10.468 0.489 . | . | . | . | 12 0.012 0.019 10.485 0.573 .*| . | . | . | 13 -0.094 -0.047 11.523 0.567 . | . | . | . | 14 0.013 0.019 11.543 0.643 .*| . | .*| . | 15 -0.110 -0.072 13.003 0.602 .*| . | .*| . | 16 -0.184 -0.178 17.095 0.379 . | . | . | . | 17 -0.022 0.011 17.157 0.444 . | . | . | . | 18 0.048 -0.044 17.439 0.493 . | . | . | . | 19 0.015 -0.024 17.465 0.558 . | . | . | . | 20 0.050 -0.011 17.790 0.601 . | . | . | . | 21 0.061 0.011 18.264 0.632 . | . | . | . | 22 -0.001 -0.048 18.264 0.690 . |*. | . |*. | 23 0.080 0.107 19.103 0.695 .*| . | . | . | 24 -0.058 -0.032 19.558 0.722 . | . | . | . | 25 -0.020 0.041 19.612 0.767 .*| . | . | . | 26 -0.060 0.016 20.111 0.786 .*| . | .*| . | 27 -0.131 -0.129 22.516 0.711 .*| . | .*| . | 28 -0.060 -0.062 23.029 0.732 . | . | . | . | 29 0.041 -0.042 23.271 0.764 . | . | . | . | 30 0.049 0.025 23.625 0.789 . |*. | . | . | 31 0.130 0.062 26.137 0.715 . | . | .*| . | 32 -0.029 -0.068 26.260 0.752 . | . | .*| . | 33 -0.043 -0.081 26.546 0.779 . | . | . | . | 34 0.032 0.031 26.705 0.809 . | . | . | . | 35 -0.022 -0.047 26.779 0.839

Page 75: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

61

.*| . | . | . | 36 -0.062 0.011 27.400 0.848

Page 76: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

62

7. Pemeriksaan Multikolinieritas 8. Pemeriksaan Homoskedastisitas

ARCH Test: lag 1

F-statistic 0.055058 Probability 0.814979 Obs*R-squared 0.056161 Probability 0.812669

Test Equation: Dependent Variable: STD_RESID^2 Method: Least Squares Date: 09/08/08 Time: 15:40 Sample (adjusted): 2000M03 2008M05 Included observations: 99 after adjustments White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.043383 0.187043 5.578292 0.0000 STD_RESID^2(-1) -0.023694 0.078624 -0.301360 0.7638

R-squared 0.000567 Mean dependent var 1.018859 Adjusted R-squared -0.009736 S.D. dependent var 1.452681 S.E. of regression 1.459736 Akaike info criterion 3.614383 Sum squared resid 206.6904 Schwarz criterion 3.666810 Log likelihood -176.9120 F-statistic 0.055058 Durbin-Watson stat 1.989759 Prob(F-statistic) 0.814979

Page 77: PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI DAN · 2.1.5 Pengertian Inflasi …………………………………… ... Data empiris memperlihatkan bahwa dari tahun 2000 hingga 2008 terjadi ...

63

ARCH Test: lag 2

F-statistic 0.281217 Probability 0.755490 Obs*R-squared 0.576781 Probability 0.749469

Test Equation: Dependent Variable: STD_RESID^2 Method: Least Squares Date: 09/08/08 Time: 15:40 Sample (adjusted): 2000M04 2008M05 Included observations: 98 after adjustments White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.965775 0.179436 5.382290 0.0000 STD_RESID^2(-1) -0.018973 0.077695 -0.244205 0.8076 STD_RESID^2(-2) 0.073622 0.065846 1.118090 0.2663

R-squared 0.005886 Mean dependent var 1.023360 Adjusted R-squared -0.015043 S.D. dependent var 1.459456 S.E. of regression 1.470392 Akaike info criterion 3.639069 Sum squared resid 205.3951 Schwarz criterion 3.718201 Log likelihood -175.3144 F-statistic 0.281217 Durbin-Watson stat 2.018786 Prob(F-statistic) 0.755490