PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

30
PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh FIKA MAR’ATUS SHOLIHAH NIM: 1111017000082 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Transcript of PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

Page 1: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH

HEURISTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS MATEMATIS SISWA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

FIKA MAR’ATUS SHOLIHAH

NIM: 1111017000082

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …
Page 3: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …
Page 4: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …
Page 5: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

i

ABSTRAK

Fika Mar’atus Sholihah (1111017000082). Pengaruh Strategi Pemecahan

Masalah Heuristik terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa.

Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Juni 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran

matematika dengan strategi pemecahan masalah heuristik terhadap kemampuan

berpikir kritis matematis siswa. Penelitian dilakukan di MTs Darul Ma’arif Tahun

Ajaran 2017/2018. Indikator kemampuan berpikir kritis matematis yang diukur

dalam pemelitian ini yaitu: (a) elementary clarification, (b) strategies and tactics,

(c) inference. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain

randomized control grup posttest only. Pengambilan sampel terdiri dari dua

kelompok yaitu kelompok eksperimen yang berjumlah 32 siswa dan kelompok

kontrol yang berjumlah 32 siswa. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan

menggunakan uji-t pada taraf nyata 5% diperoleh nilai signifikansi 0,010 yang

bernilai kurang dari α = 0,05. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan berpikir kritis

matematis siswa yang diterapkan pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah

heuristik lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis matematis

siswa yang diterapkan strategi ekspositori.

Kata kunci: Strategi Pemecahan Masalah Heuristik, Kemampuan Berpikir

Kritis Matematis

Page 6: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

ii

ABSTRACT

Fika Mar'atus Sholihah (1111017000082). “The Effect of Heuristic Problem

Solving Strategies towards Student’s Mathematical Critical Thinking”. The

Thesis of Mathematics Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teacher,

Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, June 2018.

The aim of this research analyze the effect of Heuristic Problem Solving

Strategies towards mathematical critical thinking. This research was conducted at

MTs Darul Ma'arif on academic year of 2017/2018. The indicators of mathematical

critical thinking that measured are: (a) elementary clarification, (b) strategies and

tactics, (c) inference. A quasi experiment with randomized post-test only control

group design method was used. Sample consists of two groups with experiment

group of 32 students and control group of 32 students selected by cluster random

sampling technique. The findings showed the significant effect of heuristic problem

solving on critical thinking as measured by essay test. Based on results hypothesis

testing with t-test at significant of 5%, it was obtained that the significant level is

0.010 < 0.05 (specified significant level). It indicated that students’ mathematical

critical thinking which were taught by heuristic problem solving strategy is higher

than the students' mathematical critical thinking which were taught by expository

strategy.

Keywords: Heuristic Problem Solving Strategies, Mathematical Critical

Thinking.

Page 7: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

iii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memeberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesesaikan

skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan pengikutnya sampai akhir

zaman.

Selama penulisan ini, penulis menyadari tidak sedikit kesulitan yang dialami.

Namun, berkat bantuan, doa dan semangat dari berbagai pihak, semua dapat

teratasi/ oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Kadir, M.Pd selaku ketua Jurusan Pendididkan Matematika Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Abdul Muin, S.Si, M.Pd, sekertaris Jurusan Pendididkan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi selama proses

penyusunan skripsi. Semoga Bapak selalu dalam lindungan-Nya.

4. Gusni Satriawati, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi

selama proses penyusunan skripsi. Semoga Ibu selalu dalam lindungan-

Nya.

5. Eva Musyrifah, S.Pd, M.Si selaku Dosen Penasihat Akademik yang selalu

memberikan bimbingan, arahan, perhatian, dan motivasi untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan

Page 8: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

iv

bimbingan selama penulis mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu yang telah

Bapak dan Ibu berikan mendapat keberkahan-Nya.

7. Teristimewa untuk kedua orangtua penulis, mamah dan bapak, yang tiada

hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang, memberi dukungan moril

dan materil kepada penulis, serta doa dan dukungan dari Mbak Hajar,

Munir, dan Aziz yang menjadi pacuan penulis untuk selalu semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepala MTs Darul Ma’arif, Ibu Hj. Sri Komariyati, M.Pd., yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

9. Bapak Agung, S.Pd, selaku guru Matematika kelas VII MTs Darul Ma’arif

, seluruh dewan guru, staf MTs Darul Ma’arif serta siswa-siswi MTs Darul

Ma’arif khususnya kelas VII A dan VII B yang telah membentu penulis

melaksanakan penelitian ini.

10. Teman seperjuangan Uni, Iis, Dessy, Riana, Icum, Dyna, Bacil, Erul, Alay,

Patul, Adit dan Indri yang selalu memberikan motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman yang selalu memberikan bantuan dalam menyelesaikan

skripsi ini Nahla, Kholifah, Yuli dan Ervica.

12. Teman-teman yang selalu menjadi pengingat dan semangat dalam

mengerjakan skripsi Novira, Farah, Wafa, Nadia, Syifa, Kikip, Qoni, Suci,

Elis, dan teman-teman FNE.

13. Teman-teman PMTK angkatan 2011 yang telah memberikan semangat,

dukungan, bantuan dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya tidak

disebutkan satu persatu. Semoga bantuan, bimbingan, dukungan, masukan dan doa

yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima sebagai amal baik. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis meminta kritik serta saran yang membangun

dari berbagai pihak demi perbaikan penulis dimasa yang akan datang. Akhir kata,

Page 9: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

v

semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya.

Jakarta, Juni 2018

Penulis

Fika Mar’atus Sholihah

Page 10: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 38

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 9

C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 9

D. Perumusan Masalah .............................................................................. 10

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 10

F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ..................... 38

A. Kajian Teori .......................................................................................... 12

1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis .......................................... 12

2. Strategi Pemecahan Masalah Heuristik ........................................... 23

3. Strategi Ekspositori ......................................................................... 27

B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 23

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 31

D. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 34

B. Desain Penelitian .................................................................................. 34

C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 31

1. Populasi ........................................................................................... 31

2. Sampel ............................................................................................. 31

Page 11: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

vii

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 36

E. Instrumen Penelitian............................................................................. 36

F. Analisis Instrumen Penelitian .............................................................. 38

1. Uji Validitas Tes .............................................................................. 38

2. Daya Pembeda ................................................................................. 40

3. Taraf Kesukaran .............................................................................. 41

4. Reliabilitas Instrumen ...................................................................... 43

G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 44

1. Uji Normalitas ................................................................................. 44

2. Uji Homogenitas .............................................................................. 46

3. Uji Hipotesis .................................................................................... 47

4. Reliabilitas Instrumen ...................................................................... 43

H. Hipotesis Statistik ................................................................................ 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 50

A. Deskripsi Data ...................................................................................... 50

1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa ................................ 50

2. Proses Pembelajaran ........................................................................ 61

B. Analisis Data ........................................................................................ 67

1. Uji Prasyarat Analisis ...................................................................... 67

2. Uji Hipotesis .................................................................................... 69

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 70

D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 74

A. Kesimpulan ............................................................................... 74

B. Saran ......................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 76

Page 12: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persentase Siswa Indonesia Kategori Proses Matematika ............... 4

Tabel 2.1 Perbedaan Orang yang Berpikir Kritis dengan Orang yang Tidak

Berpikir Kritis .................................................................................. 13

Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ............................................ 19

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 34

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen KBKM ............................................................. 36

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes KBKM ..................................................... 37

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas KBKM ............................................................... 38

Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda ............................................................... 40

Tabel 3.6 Hasil Uji Daya Pembeda KBKM ..................................................... 41

Tabel 3.7 Klasifikasi Taraf Kesukaran............................................................. 42

Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran ............................................................... 42

Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda, dan Taraf

Kesukaran ........................................................................................ 43

Tabel 3.10 Derajat Reliabilitas Instrumen ....................................................... 44

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif KBKM .............................................................. 50

Tabel 4.2 Hasil Ketercapaian Indikator KBKM .............................................. 52

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas KBKM ........................................................... 67

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas KBKM ........................................................ 68

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis KBKM .............................................................. 69

Page 13: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Strategi PMH dengan KBKM..................................... 33

Gambar 4.1 Persentase Indikator KBKM ........................................................ 53

Gambar 4.2 Contoh Soal Indikator Elementary Clarification ......................... 54

Gambar 4.3 Jawaban Posttest Indikator Elementary Clarification .................. 55

Gambar 4.4 Contoh Soal Indikator Strategies and Tactics .............................. 56

Gambar 4.5 Jawaban Posttest Indikator Strategies and Tactics Kelompok

Eksperimen .................................................................................... 57

Gambar 4.6 Jawaban Posttest Indikator Strategies and Tactic Kelompok

Kontrol .......................................................................................... 58

Gambar 4.7 Contoh Soal Indikator Inference .................................................. 59

Gambar 4.8 Jawaban Posttest Indikator Inference ........................................... 60

Gambar 4.9 Siswa Sedang Berdiskusi ............................................................. 62

Gambar 4.10 Jawaban Siswa Pada Langkah Read and Think ......................... 63

Gambar 4.11 Jawaban Siswa Pada Langkah Explore and Plan....................... 64

Gambar 4.12 Jawaban Siswa Pada Langkah Select a Strategy ........................ 65

Gambar 4.13 Jawaban Siswa Pada Langkah Find an Answer ......................... 65

Gambar 4.14 Jawaban Siswa Pada Langkah Reflect and Extend..................... 66

Page 14: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ............... 79

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ..................... 96

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ..................................................................... 111

Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Berpikir Kritis Matematis Siswa ................. 141

Lampiran 5 Instrumen Tes KBKM .................................................................. 142

Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Tes KBKM ......................................... 144

Lampiran 7 Pedoman Penskoran ...................................................................... 148

Lampiran 8 Hasil Uji Coba Instrumen Tes KBKM ......................................... 150

Lampiran 9 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Tes KBKM .......................... 151

Lampiran 10 Hasil Uji Daya Beda Instrumen KBKM ..................................... 152

Lampiran 11 Hasil Uji Tingkat Kesukaran instrumen KBKM ........................ 153

Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda dan Taraf

Kesukaran ................................................................................... 154

Lampiran 13 Hasil Uji Coba Reliabilitas instrumen KBKM ........................... 155

Lampiran 14 Hasil Posttest Kelompok Ekasperimen....................................... 156

Lampiran 15 Hasil Posttest Kelompok Kontrol ............................................... 157

Lampiran 16 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Kelompok Eksperimen dan

Kontrol ........................................................................................ 158

Lampiran 17 Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 159

Lampiran 18 Instrumen Pra Penelitian KBKM ................................................ 160

Lampiran 19 Kunci Jawaban Pra Penelitian KBKM ....................................... 162

Lampiran 20 Hasil Pra Penelitian KBKM ....................................................... 165

Lampiran 21 Hasil Wawancara Observasi Pra Penelitian................................ 166

Lampiran 22 Surat Izin Penelitian.................................................................... 168

Page 15: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga

manusia menjadikan ilmu pengetahuan sebagai pedoman untuk memperoleh

kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Ilmu pengetahuan diperoleh melalui

pendidikan, baik melalui lembaga formal maupun non formal, maka dari itu

pendidikan berperan penting dalam kemajuan peradaban dan kecerdasan bangsa.

Hal tersebut tertera dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tercantum

dalam Undang-Undang Pendidikan Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Perwujudan fungsi pendidikan nasional tersebut belum tercapai dengan

sempurna jika masih memiliki beragam permasalahan. Permasalahan paling

umum terdapat pada rendahnya prestasi belajar siswa dalam bidang studi tertentu,

salah satunya adalah matematika. Matematika dipandang sebagai bidang studi

yang sulit oleh siswa dan memiliki nilai yang rendah. Hal ini dapat dilihat pada

hasil UN (Ujian Nasional) yang dilaksanakan tahun 2017, rata-rata UN

matematika 54,25 turun 4,36 poin dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 58,61.2

Rendahnya prestasi siwa dalam bidang studi matematika di Indonesia dapat

dilihat dari hasil TIMSS (Trends in International Mathematics and Science

Study). TIMSS adalah studi internasional tentang prestasi matematika dan sains

1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional,

(Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006), h. 3, (http://

kemenag.go.id/filedokumenUU2003.pdf).

2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Konferensi Pers UN 2017 Jenjang SMP, 2018,

(http://kemdikbud.go.id/main/files/download/9c7fdf36a39328d).

Page 16: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

2

siswa sekolah dasar dan menengah pertama. 3 Data hasil TIMSS tahun 2011

menunjukan bahwa kemampuan matematika siswa Indonesia menempati urutan

ke-38 dari 42 negara peserta dengan perolehan nilai 386, dan nilai rata-rata

internasional 467.4 Data hasil TIMSS tahun 2015 menunjukan bahwa Indonesia

menempati urutan ke-44 dari 49 negara peserta dengan perolehan nilai 397, dan

nilai rata-rata internasional 504.5 Walaupun mengalami kenaikan nilai 11 poin

dari tahun sebelumnya, perolehan nilai dibawah 400 membuat Indonesia

tergolong dalam tingkatan prestasi yang rendah berdasarkan skala internasional

TIMSS.6

Kerangka penilaian matematika TIMSS 2015 terdiri dari dua dimensi

penilaian, yaitu dimensi konten yang menentukan materi pelajaran yang akan

dinilai dan dimensi kognitif yang menentukan proses berpikir siswa yang akan

diukur.7 Untuk dimensi kognitif, terdapat tiga kategori proses yaitu pengetahuan

(knowing), penerapan (applying) dan penalaran (reasoning). Target persentase

untuk kategori pengetahuan 35%, penerapan 35% dan penalaran 30%. 8 Hasil

capaian matematika untuk kategori pengetahuan 32%, penerapan 24% dan

penalaran 20%.9 Kategori penalaran merupakan target TIMSS yang paling rendah

dengan hasil persentase yang rendah pula, hal ini menunjukan bahwa kemampuan

penalaran siswa Indonesia masih rendah.

Fakta lain dapat dilihat dari hasil PISA (Programme for International Student

Assessment). PISA adalah studi internasional yang bertujuan untuk mengukur

3 Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, TIMSS infographic, 2018,

(http://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/index.php?folder=Hasil%20Seminar%20Puspendik%2

02016).

4 IEA, TIMSS 2011 International Result in Mathematics, TIMSS & PIRLS International Study

Center, Lynch School of Education, Boston College, 2018, h. 42,

(https://timssandpirls.bc.edu/timss2011/downloads/T11_IR_Mathematics_FullBook.pdf).

5 ACER, TIMSS 2015, A First Look at Australia’s Result, 2018, h. 11,

(http://www.acer.edu.au/timss).

6 Ibid., h. 5.

7 IEA, TIMMS Advanced 2015 Assessment Frameworks, TIMSS & PIRLS International Study

Center, Lynch School of Education, Boston College, 2018, h. 9, (https://timss.bc.edu/timss2015-

advanced/downloads/TA15_Frameworks_FullBook.pdf.).

8 Ibid., h. 10.

9 Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan, loc. cit.

Page 17: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

3

prestasi literasi membaca, matematika, dan sains. 10 Hasil PISA tahun 2012,

literasi matematika Indonesia menempati urutan ke-64 dari 65 negara peserta

dengan perolehan nilai 375, dan rata-rata skor internasional adalah 494.11 Hasil

PISA tahun 2015, literasi matematika Indonesia menempati urutan ke-62 dari 70

negara peserta dengan perolehan nilai 386, dan rata-rata skor internasional adalah

490.12 Hasil ini juga menunjukan kemampuan matematika siswa Indonesia masih

rendah walaupun mengalami kenaikan 11 poin, karena masih berada dibawah

rata-rata skor internasional.

Selain itu, PISA mengadakan survei yang dilakukan tiap penyelenggaraan

yang fokus kepada satu domain dari tiga domain utama yaitu kemampuan

membaca, matematika, dan sains.13 Survei PISA diselenggarakan setiap tiga tahun

sekali, pada tahun tahun 2003 domain yang menjadi fokus survei adalah

matematika, tahun 2006 sains, tahun 2009 membaca, tahun 2012 matematika, dan

tahun 2015 sains. 14 Kerangka PISA pada literasi matematika berisi penilaian

konten, proses dan konteks matematika. Adapun penilaian kategori proses

matematika meliputi kategori merumuskan (formulate), menggunakan (employ),

dan menafsirkan (interpret).15 Persentase pencapaian siswa Indonesia pada tiga

kategori proses matematika yang termuat dalam National Center For Education

Statistics disajikan pada Tabel 1.1.16

10 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembangan, PISA,

2018, (https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-dan-capaian-pisa-indonesia-

mengalami-peningkatan).

11 OECD, PISA 2012 Result in focus, 2018, h. 5, (https://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-

2012-results-overview.pdf.).

12 OECD, PISA 2015 Results in Focus, 2018, h. 5, (http://www.oecd.org/pisa).

13 Pusat Penilaian Pendidikan, PISA, 2018,

(http://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Sosialisasi%20PISA%202018/Presentasi%20A

pa%20itu%20PISA.ppsx.).

14 Ibid.

15 OECD, PISA 2015 Assesment and Analytical Framework, 2018, h. 65,

(https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/Draft%20PISA%202015%20Mathematics%20Framewor

k%20.pdf.).

16 PISA 2012 Data Tables, Figures, and Exhibits, 2018, h. 9-11,

(https://nces.ed.gov/pubs2014/2014024_tables.pdf).

Page 18: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

4

Tabel 1.1

Persentase Siswa Indonesia Kategori Proses Matematika

Kategori

Proses

Matematika

< level 1 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Level 6

Formulating 46,8 % 27,5% 15,9% 6,9% 2,3% 0,5% 0%

Employing 45,2% 31,2% 16,5% 5,3% 1,5% 0% 0%

Interpreting 39,3% 34,0% 19,2% 6,0% 1,3% 0% 0%

Literasi matematika telah menjadi isu utama dalam kajian survei internasional

PISA yaitu yang diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk merumuskan,

menerapkan dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks, termasuk

kemampuan melakukan penalaran secara matematis dan menggunakan konsep,

prosedur, dan fakta untuk menggambarkan, menjelaskan atau memperkirakan

fenomena/kejadian. 17 Pada Tabel 1.1 terlihat bahwa siswa Indonesia memiliki

kemampuan yang rendah pada ketiga proses matematika baik yaitu formulating,

employing, dan interpreting. Sedangkan, ketiga komponen proses matematika

tersebut sangat berkaitan erat dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

khususnya pada komponen interpreting yang berkaitan dengan kemampuan

penalaran. Hanya sedikit siswa Indonesia yang mampu menyelesaikan

permasalahan pada masing-masing level. Di bawah level 1 sampai dengan level 5

masih dibawah 50%, sedangkan pada level 6 tidak ada siswa yang mampu

mengerjakannya. Hasil PISA tersebut menggambarkan bahwa kemampuan

penalaran siswa Indonesia masih rendah.

Pada hasil studi TIMSS dan PISA diperoleh data yang menunjukan bahwa

kemampuan penalaran matematika siswa Indonesia rendah. Hal itu juga dapat

menunjukan rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa karena

menurut Krulik dan Rudnick aspek penalaran itu meliputi berpikir dasar (basic

17 OECD, PISA 2015 Assesment and Analytical Framework, 2018, h. 65,

(https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/Draft%20PISA%202015%20Mathematics%20Framewor

k%20.pdf.).

Page 19: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

5

thinking), berpikir kritis (critical thinking), dan berpikir kreatif (creative

thinking).18

Berpikir kritis menurut Krulik dan Rudnick yaitu memeriksa,

menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek dari suatu situasi atau masalah;

fokus pada bagian situasi atau masalah; mengumpulkan dan mengatur informasi;

memvalidasi dan menganalisis informasi; mengingat dan mengaitkan informasi

yang telah dipelajari sebelumnya; menentukan kewajaran jawaban; menggambar

kesimpulan yang valid; analitis dan refleksif. 19 Dalam pelajaran matematika

kemampuan berpikir kritis perlu dikembangkan, sesuai dengan yang tertera pada

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 dalam standar isi bahwa mata pelajaran

matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar

untuk membekalinya dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis,

dan kreatif, dan bekerjasama.20 Pada kurikulum 2013 di Indonesia, salah satu

kompetensi dasar dalam pembelajaran matematika yaitu menunjukan sikap logis,

kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak

mudah menyerah dalam memecahkan masalah.21 Pada tujuan pembelajaran yang

ditetapkan oleh pemerintah terlihat bahwa berpikir kritis adalah salah satu aspek

yang harus dimiliki oleh siswa.

Wahab juga mengemukakan alasan penting untuk mengembangkan berpikir

kritis, yaitu: zaman yang menuntut setiap siswa dapat mencari, memilih, dan

menggunakan informasi untuk kehidupan bermasyarakat, setiap siswa akan

berhadapan dengan berbagai macam masalah dan pilihan sehingga siswa harus

mampu berpikir kritis maksudnya siswa harus mencari dan menganalisis suatu

informasi terlebih dahulu untuk menyelesaikan suatu masalah dan

mempertimbangkan keputusannya, kemampuan memandang sesuatu hal dengan

cara yang berbeda dalam memecahkan masalah, dan terakhir berpikir kritis

18 Stephen Krulik and Jesse A. Rudnick, The New Sourcebook for Teaching Reasoning and

Problem Solving in Junior and Senior High School, (Boston: Allyn and Bacon,1996), h. 2.

19 Ibid.

20 Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah, (Jakarta: BNSP, 2006), h. 139.

21 Kemendikbud, Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 68 Tahun 2013

tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, h. 42, (Jakarta: Permendikbud, 2013).

Page 20: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

6

merupakan aspek dalam memecahkan permasalahan secara kreatif agar siswa

dapat bersaing secara adil dan dapat bekerja sama dengan bangsa lain. 22

Dengan berpikir kritis seseorang diharapkan akan mampu mengahadapi setiap

persoalan-persoalan yang dihadapinya, karena cenderung ia akan mengambil

keputusan yang tepat dan logis serta sudah dipertimbangkan dengan matang.

Dalam pembelajaran, kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan agar siswa

dapat memecahkan suatu persoalan melalui analisis dan pemahaman masalah

sehingga soal menjadi jelas, mudah dipahami dan dapat diselesaikan dengan

berbagai cara secara logis dan teliti. Oleh karena itu, sudah seharusnya proses

pembelajaran yang berlangsung di sekolah dapat melatih siswa untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

Berpikir kritis merupakan aspek penting yang perlu dikembangkan siswa

dalam proses pembelajaran matematika di sekolah, namun kenyatannya guru

belum dapat memfasilitasi siswa secara optimal. Masih terdapat guru yang

menggunakan metode atau pendekatan konvensional saat mengajar pelajaran

matematika di kelas, sehingga kemampuan berpikir kritis siswa kurang

berkembang. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Winda di salah satu SMPI

di daerah Tangerang Selatan menunjukan bahwa hasil tes kemampuan berpikir

kritis siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional memiliki nilai rata-

rata kelas hanya 58,50 dari nilai maksimum 100.23 Penelitian yang dilakukan oleh

Sinta di salah satu SMP Tangerang selatan juga menunjukan skor yang rendah

yaitu rata-rata kelas hanya mencapai 59,08 dari nilai maksimum 100.24 Kedua

nilai rata-rata kelas tersebut masih tergolong rendah karena masih berada di

bawah KKM.

Selain itu peneliti melakukan observasi pra penelitian disekolah yang akan

digunakan untuk penelitian yaitu MTs Darul Ma’arif yang terletak di Jakarta

22 Dina Mayadiana Suwarma, Suatu Alternatif Pembelajaran Kemampuan Berpikir Kritis

Matematis, (Jakarta: Cakrawala Mahakarya, 2009), h. 5.

23 Winda Ayuningtyas, “Pengaruh Pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) Terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Jakarta, 2015, h. 57, (http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/26986) .

24 Sinta Munika, “Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Terhadap Kemampuan

Berpikir Kritis Matematis Siswa”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015, h. 56,

(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/28704) .

Page 21: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

7

Selatan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, persentase skor kemampuan

berpikir kritis matematis pada indikator elementary clarification persentase

mencapai 34,17%, inference persentase mencapai 50,83%, dan strategies and

tactics persentase mencapai 3,33%. Persentase rata-rata skor kemampuan berpikir

kritis melalui 3 indikator yang diberikan adalah 37,50%, persentase tersebut

menunjukan kemampuan berpikir kritis siswa masih tergolong rendah karena

masih berada di bawah 50%.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan

kepada salah satu guru matematika di salah satu MTs Jakarta Selatan untuk

mengetahui kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Berdasarkan hasil

wawancara tersebut, siswa masih mengalami kesulitan jika diberikan soal-soal

yang berbeda dengan contoh yang menuntut kemampuan berpikir kritis matematis

sehingga kemampuan siswa dalam mengidentifikasi permasalahan masih kurang

berkembang, siswa belum mampu memberikan kesimpulan dengan benar ketika

guru meminta siswa untuk menyimpulkan, selain itu siswa juga kurang memiliki

kemampuan untuk menuliskan langkah penyelesaian masalah dengan lengkap

karena hanya memikirkan hasil akhir saja. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kemampuan berpikir kritis matematis siswa masih rendah, sehingga dapat diduga

bahwa proses pembelajaran yang diterapkan belum mengembangkan kemampuan

berpikir kritis.

Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa perlu adanya upaya

perbaikan dalam pembelajaran. Salah satunya dengan menggunakan strategi

pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis

siswa. Menurut Dina, dalam proses belajar mengajar, kemampuan berpikir dapat

dikembangkan dengan memperkaya pengalaman yang bermakna melalui

persoalan pemecahan masalah.25 Krulik dan Rudnick menyatakan bahwa kegiatan

menganalisis pada proses read and think dalam strategi pemecahan masalah

heuristik adalah awal dimulainya berpikir kritis.26 Dengan demikian penerapan

strategi pemecahan masalah heuristik menurut Krulik dan Rudnick diharapkan

25 Suwarma, op. cit., h. 3.

26 Stephen Krulik and Jesse A.Rudnick, op. cit., h. 5.

Page 22: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

8

dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa karena strategi

ini lebih mengedepankan proses pembelajaran pemecahan masalah.

Krulik dan Rudnick mendefinisikan strategi heuristik sebagai sebuah cara

untuk membantu siswa dalam menemukan solusi dalam pemecahan masalah yang

terdiri dari lima langkah pembelajaran, yaitu: 1) read and think (membaca dan

berpikir), 2) explore and plan (ekplorasi dan merencanakan), 3) select a

strategy (memilih strategi), 4) find an answer (mencari sebuah jawaban), 5)

reflect and extend (refleksi dan mengembangkan). 27 Melalui strategi

pemecahan masalah heuristik siswa diberikan kesempatan mengeksplorasi

pengetahuannya. Eksplorasi pengetahuan siswa dilakukan melalui penggunaan

simbol-simbol matematika, kemampuan perhitungan, serta kemampuan

menganalisis pola-pola dalam suatu masalah, sehingga dapat membantu siswa

menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi.

Pada langkah pertama strategi pemecahan masalah heuristik yaitu read and

think, siswa dibiasakan untuk membaca dan memahami masalah dengan cara

menganalisis dan menerjemahkan masalah ke dalam bahasa siswa.28 Pada langkah

kedua yaitu explore and plan, siswa dibiasakan untuk mengidentifikasi informasi

penting yang terdapat di dalam masalah dan menghilangkan informasi yang tidak

dibutuhkan untuk memecahkan masalah, kemudian rencana dikembangkan untuk

menemukan jawaban.29 Pada langkah ketiga yaitu select a strategy, siswa di latih

untuk memilih strategi yang cocok dan tepat untuk permasalahan yang diberikan

sesuai dengan dua langkah sebelumnya.30

Pada langkah keempat yaitu find an answer, siswa dilatih kemampuan

berhitung dan menentukan estimasi jawaban yang tepat.31 Pada langkah terakhir

yaitu reflect and extend siswa dibiasakan untuk memeriksa kembali jawabannya,

apakah sudah benar jawaban dan cara yang dilakukan untuk penyelesaian

masalah.32 Dengan lima langkah terebut siswa difasilitasi untuk mengembangkan

27 Ibid,.

28 Ibid,

29 Ibid,.

30 Ibid,.

31 Ibid,.h. 6.

32 Ibid,.

Page 23: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

9

kemampuan berpikir kritis yaitu menganalisis dan mengidentifikasi masalah,

mengumpulkan dan mengatur informasi, dan mengevaluasi sehingga dapat

memberikan alasan yang logis untuk penyelesaian yang diperoleh.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang pembelajaran matematika dengan judul “Pengaruh Strategi Pemecahan

Masalah Heuristik Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Siswa”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti dapat mengidentifikasi

masalah-masalah yang timbul dalam penelitian sebagai berikut:

1. Rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.

2. Rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

3. Kurang diterapkannya strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan

kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah penelitian ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan

terarah dan dapat tercapai dengan baik, maka penulis membatasi fokus penelitian

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir kritis matematis yang diukur adalah:

a. Elementary Clarification

b. Strategies and Tactics

c. Inference

2. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pemecahan masalah

heuristik yang terdiri dari lima langkah pembelajaran yaitu:

a. Read and Think (Membaca dan Berpikir);

b. Explore and Plan (Eksplorasi dan Merencanakan);

c. Select strategy (Memilih strategi);

d. Find an answer (Menemukan jawaban);

e. Reflect and Extend (Refleksi dan Mengembangkan).

Page 24: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

10

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang diuraikan di atas,

maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang

pembelajarannya mengunakan strategi pemecahan masalah heuristik?

2. Bagaimana kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang

pembelajarannya mengunakan strategi ekspositori?

3. Apakah kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang dalam

pembelajarannya menggunakan strategi pemecahan masalah heuristik

lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang

dalam pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran ekspositori?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang diuraikan di atas,

maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa

yang pembelajarannya mengunakan strategi pemecahan masalah heuristik

2. Mengetahui dan menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa

yang pembelajarannya mengunakan strategi ekspositori.

3. Mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang

dalam pembelajarannya menggunakan strategi pemecahan masalah

heuristik dan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang dalam

pembelajarannya menggunakan strategi ekspositori.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain:

1. Bagi siswa

Penerapan strategi pemecahan masalah heuristik dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

Page 25: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

11

2. Bagi guru

Strategi pemecahan masalah heuristik dapat digunakan sebagai alternatif

strategi pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis

matematis siswa.

3. Bagi sekolah

Strategi pemecahan masalah heuristik dapat menjadi bahan pertimbangan

dalam menerapkan strategi pembelajaran yang digunakan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah.

4. Bagi peneliti

Secara umum dapat menambah referensi baru dalam menggunakan strategi

pemecahan masalah heuristik.

Page 26: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh mengenai pengaruh

pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan masalah heuristik terhadap

kemampuan berpikir kritis matematis siswa, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh

pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah heuristik masih tergolong

rendah pada indikator inference, namun pada indikator elementary

clarification dan indikator strategies and tactics sudah mencapai hasil yang

cukup. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan strategi pemecahan

masalah heuristik merupakan pembelajaran yang efektif untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis siwa.

2. Kemapuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran

dengan strategi ekspositori masih tergolong rendah untuk indikator

inference, namun untuk indikator elementary clarification dan strategies

and tactics sudah mencapai hasil yang baik. Dapat dikatakan bahwa

pembelajaran dengan strategi ekspositori belum optimal untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

3. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh

pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah heuristik secara

keseluruhan memiliki persentase ketercapaian indikator paling tinggi

daripada kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang yang

memperoleh pembelajaran dengan strategi ekspositori.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, peneliti ingin memberikan saran untuk

penelitian selanjutnya yang terkait dengan penelitian ini, diantaraya yaitu:

Page 27: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

75

1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis

matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan strategi

pemecahan masalah heuristik lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan

berpikir kritis matematis yang memperoleh pembelajaran dengan strategi

ekspositori, sehingga pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah

heuristik dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pilihan yang

disarankan dalam pembelajaran matematika untuk dapat mengembangkan

kemampuan berpikir kritis matematis siswa.

2. Penelitian ini hanya melihat pengaruh penerapan pembelajaran dengan

strategi pemecahan masalah heuristik terhadap kemampuan berpikir kritis

matematis siswa pada pokok bahasan aritmatika sosial. Oleh sebab itu,

penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian pada pokok

bahasan pembelajaran matematika yang lain serta mengukur kemampuan

metematika yang lain pula.

3. Proses pembelajaran dengan pemecahan masalah heuristik membutuhkan

waktu yang cukup lama terutama pada proses explore and plan, sehingga

untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memperhatikan alokasi

waktu sebaik mungkin sehingga proses pembelajaran menjadi maksimal.

Page 28: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

76

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Muiz L, Dindin, Heuristik dalam Pemecahan Masalah Matematika dan

Pembelajarannya Disekolah Dasar, Bandung:FMIPA UPI, 2010.

ACER, TIMSS 2015 A First Look at Australia’s Result, 2016,

http://www.acer.edu.au/timss diakses pada hari rabu, 11 Januari 2017

pukul 20.42.

Ayuningtyas, Winda, Pengaruh Pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs)

Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa, ,

Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2015,

(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/26986) .

B. Johnson, Elaine, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan kegiatan

belajar-mengajar mengasyikan dan bermakna, Bandung: MLC, 2009.

Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah, Jakarta: BNSP, 2006.

Facione, Peter A. and Noren C. Facione, The Holistic Critical Thinking Scoring

Rubric – HCTSR, Insight Assessment, Hemosa Beach, CA USA, 2014.

Hamzah, Ali, Evaluasi Pembelajaran Matematika, Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2014.

Haryani, Desti, “Membentuk Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Pengetahuan

Awal Siswa”, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan

Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta, 2012.

IEA, TIMSS 2011 International Result in Mathematics, TIMSS & PIRLS

International Study Center, Lynch School of Education, Boston Collage,

2018,

(https://timssandpirls.bc.edu/timss2011/downloads/T11_IR_Mathematics_

FullBook.pdf).

IEA, TIMMS Advanced 2015 Assessment Frameworks, TIMSS & PIRLS

International Study Center, Lynch School of Education, Boston Collage,

2018, (https://timss.bc.edu/timss2015-

advanced/downloads/TA15_Frameworks_FullBook.pdf.).

Ismaimuza, Dara, Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari

Pengetahuan Awal Siswa, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.2 No.1,

2011.

Kemendikbud, Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 68

tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/Mts,

Jakarta: Permendikbud, 2013.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembangan,

PISA, 2018, (https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-

dan-capaian-pisa-indonesia-mengalami-peningkatan).

Page 29: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

77

Kementerian pendidikan dan Kebudayaan, Konferensi Pers UN 2017 Jenjang

SMP, 2018,

(http://kemdikbud.go.id/main/files/download/9c7fdf36a39328d).

Kholifah, Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristik Krulik-Rudnick Terhadap

Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2016

(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31632/3/KHOL

IFAH-FITK.pdf).

Krulik, Stephen and Jesse A.Rudnick, The New Sourcebook for Teaching

Reasoning and Problem Solving in Junior and Senior High School,

Boston: Allyn and Bacon,1996.

Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian

Pendidikan Matematika, Bandung: Refika Utama, 2015.

Maolani, Rukaesih A. dan Ucu Cahyana, Metodologi Penelitian Pendidikan,

Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2015.

Munika, Sinta, Pengaruh Model pembelajaran Learning Cycle 5E Terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa, Jakarta: Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2015,

(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/28704) .

OECD, PISA 2012 Result in focus, 2018,

(https://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-overview.pdf.).

OECD, PISA 2015 Assesment and Analytical Framework, 2018,

(https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/Draft%20PISA%202015%20Mat

hematics%20Framework%20.pdf.).

OECD, PISA 2015 Results in Focus, 2018, (http://www.oecd.org/pisa).

PISA 2012 Data Tables, Figures, and Exhibits, 2018,

(https://nces.ed.gov/pubs2014/2014024_tables.pdf ).

Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, TIMSS

infographic, 2018,

(http://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/index.php?folder=Hasil%20Se

minar%20Puspendik%202016). IEA, TIMSS 2011 International Result in

Mathematics, TIMSS & PIRLS International Study Center, Lynch School

of Education, Boston Collage, 2018.

Pusat Penilaian Pendidikan, PISA, 2018,

(http://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Sosialisasi%20PISA%

202018/Presentasi%20Apa%20itu%20PISA.ppsx.)

Rahmawati, Lailita Tria, Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Siswa Melalui Pendekatan Diskursus Matematik, Skripsi pada Fakultas

ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, Jakatra,

2017,

Page 30: PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH HEURISTIK …

78

(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34587/1/Lailita

%20Tria%20Rahmawati-FITK.pdf).

Rajuaty Tandiseru, Selvi, The Efectiveness of Local Culture-Based Mathematical

Heuristik-KR Learning towards Enhancing Student’s Creative Thinking

Skill, Journal of Education and Practice 6, No.12, 2015.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006.

Somakim, Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah

Menengah Pertama dengan Penggunaan Pendidikan Matematika

Realistik,(http://eprints.unsri.ac.id/1526/1/08-Somakim_Matematika-(42-

48).pdf).

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2016.

Sumarmo, Utari, “Pengembangan Hard Skill dan Soft Skill Matematika Bagi

Guru dan Siswa untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013”,

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi

Bandung, 2013.

Surya, Hendra, Cara Belajar Orang Genius, Jakarta: PT Elex Media Komputindo,

2013.

Suwarma, Dina Mayadiana, Suatu Alternatif Pembelajaran Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Matematika, Jakarta: Cakrawala Maha Karya,

2009.

Tambunan, Hardi, Strategi Heuristik Dalam Pemecahan Masalah Matematika

Sekolah, Jurnal Saintech, Vol.06, 2014.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan

Nasional, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen

Agama RI, 2006, (http:// kemenag.go.idfiledokumenUU2003.pdf).

Kadir, Statistik Terapan Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian, Jakarta : PT RajaGrafido Persada, 2015.

Wahyudi, Gusti Rizal, Agung Haryanto, dan Asep Nursangaji, Efektivitas

Pembelajaran Matematika Relistik Dengan Strategi Heuristik Krulik Dan

Rudnick di SMP,

(http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/10317/9978 ).