PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/6553/1/7828.pdfi PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI...
Transcript of PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR …lib.unnes.ac.id/6553/1/7828.pdfi PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI...
i
PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR
PESERTA DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR
PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 23
SEMARANG DALAM MODEL PEMBELAJARAN TEAM
ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN BANTUAN
ALAT PERAGA PADA MATERI SEGITIGA
Skripsi
Disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
oleh:
Retno Sulistiowati
4101406060
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
i
ii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang diterbitkan
oleh orang lain, kecuali secara tertulis dirujuk dalam skripsi ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka
Semarang, April 2011
Retno Sulistiowati
NIM 4101406060
ii
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Pengaruh Sikap dan Motivasi Belajar Peserta Didik Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 23 Semarang dalam Model
Pembelajaran Team Assisted Individualization dengan Bantuan Alat
Peraga pada Materi Segitiga
Disusun oleh:
Nama : Retno Sulistiowati
NIM : 4101406060
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Universitas
Negeri Semarang pada tanggal 25 April 2011
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Dr. Kasmadi Imam S, M.S Drs. Edy Soedjoko, M.Pd
NIP 195111151979031001 NIP 195604191987031001
Ketua Penguji
Drs. Edy Soedjoko, M.Pd
NIP 195604191987031001
Anggota Penguji/Pembimbing I Anggota Penguji/Pembimbing II
Dra. Endang Retno W., M.Pd Drs. Arief Agoestanto, M.Si
NIP 195909191981032002 NIP 19680722199303100
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan (Ar-Rahman:
3)
Hanya 5% manusia yang berpikir. Hanya 10% dari mereka merasa telah
berpikir. Sisanya yang 85% memilih mati daripada berpikir
(Thomas Alva Edison)
Bukan keterbatasan yang menghambat keberhasilan, tetapi menyerah tidak
melakukan sesuatu yang baik karena merasa terbatas (Mario Teguh)
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Ibu dan Bapak tercinta yang senantiasa memberikan
kasih sayang dan do’a tiada henti-hentinya.
Kakak dan adikku tercinta yang selalu memberikan
semangat, terimakasih untuk semuanya.
Keponakan-keponakanku, Intan, Tika dan Husna
yang memberiku inspirasi.
Sahabat-sahabatku, dan Teman-teman serta anak-
anak Be Mathre terimakasih untuk kebersamaan kita
dan bantuannya.
Teman-teman seperjuangan Pendidikan Matematika
2006.
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Sikap dan Motivasi Belajar
Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 23
Semarang dalam Model Pembelajaran Team Assisted Individualization dengan
Bantuan Alat Peraga pada Materi Segitiga”, meskipun penulis menyadari bahwa
penelitian ini masih banyak kelemahan dan semata-mata karena keterbatasan
penulis, baik dalam ilmu maupun pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan dan sumbang saran dan kritik dari segala pihak, oleh karena
itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor UNNES.
2. Dr. Kasmadi Imam S., M.S, Dekan FMIPA UNNES.
3. Drs. Edy Soedjoko, M.Pd, Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNNES.
4. Drs. Sugiman, M.Si, Dosen Wali Pendidikan Matematika Reguler B angkatan
2006.
5. Dra. Endang Retno W, M.Pd, Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Drs. Arief Agoestanto, M.Si, Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
v
vi
7. Segenap civitas akademika di Jurusan Matematika FMIPA UNNES.
8. Kepala SMP Negeri 23 Semarang yang telah memberikan ijin penelitian.
9. Guru mata pelajaran Matematika SMP Negeri 23 Semarang Tahun Ajaran
2009/2010 yang telah membantu dalam proses penelitian untuk penulisan
skripsi ini.
10. Bapak / Ibu guru dan karyawan SMP Negeri 23 Semarang atas segala bantuan
yang diberikan.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Semarang, April 2011
Penulis
vi
vii
ABSTRAK
Sulistiowati, Retno, 2011. Pengaruh Sikap dan Motivasi Belajar Peserta Didik
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 23 Semarang dalam
Model Pembelajaran Team Assisted Individualization dengan Bantuan Alat Peraga
pada Materi Segitiga. Skripsi jurusan Matematika FMIPA UNNES, Dra. Endang
Retno W, M.Pd dan Drs. Arief Agoestanto, M.Si
Kata kunci: Sikap peserta didik, Motivasi Belajar Peserta Didik, Hasil Belajar,
Model Pembelajaran Team Assisted Individualization
Hasil belajar merupakan indikator keberhasilan proses belajar mengajar.
Hasil belajar peserta didik di SMP N 23 Semarang masih rendah. Hasil belajar
matematika kemungkinan dipengaruhi oleh sikap dan motivasi belajar peserta
didik. Sikap dan motivasi belajar peserta didik SMP N 23 Semarang dalam
pelajaran matematika pun masih rendah. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI
merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif dimana peserta didik dengan
kemampuan individualnya masing-masing bekerja sama di dalam kelompok kecil
dengan kemampuan yang berbeda. Dengan model pembelajaran TAI ini dapat
membangun sikap belajar kelompok dan meningkatkan motivasi belajar peserta
didik. Alat peraga digunakan untuk lebih memudahkan peserta didik dalam
memahami konsep tentang materi segitiga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
signifikan sikap dan motivasi belajar peserta didik dengan model pembelajaran
TAI berbantuan alat peraga terhadap hasil belajar peserta didik. Dan untuk
mengetahui berapa persen pengaruh sikap dan motivasi belajar peserta didik
dengan model pembelajaran TAI berbantuan alat peraga terhadap hasil belajar
peserta didik.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri
23 Semarang. Teknik samplingnya adalah random sampling diperoleh ukuran
sampel 36 peserta didik. Variabel bebasnya adalah sikap dan motivasi belajar
peserta didik, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar peserta didik.
Metode pengumpulan data menggunakan metode angket untuk mengukur sikap
dan motivasi belajar peserta didik dan metode tes untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik yang sebelumnya telah diujicobakan dan dianalisis. Hasil skor
angket dan nilai hasil belajar di analisis melalui analisis regresi linier ganda.
Berdasarkan analisis regresi linear ganda diperoleh persamaan regresi
. Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa
regresi linear ganda berarti, koefisien korelasi ganda berarti, dan koefisien regresi
linear ganda berarti. Maka model regresi linear ganda dapat digunakan untuk
mengukur dan membuat kesimpulan. Jadi terdapat pengaruh positif antara sikap
dan motivasi belajar peserta didik terhadap hasil belajar. Persentase pengaruhnya
adalah 57,2%.
vii
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................... i
Surat Pernyataan ........................................................................................ ii
Lembar Pengesahan ................................................................................... iii
Motto dan Persembahan ............................................................................ iv
Kata Pengantar ........................................................................................... v
Abstrak ........................................................................................................ vii
Daftar Isi ..................................................................................................... viii
Daftar Lampiran ........................................................................................ xii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
1.5 Penegasan Istilah .......................................................................... 6
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ...................................................... 7
BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori ............................................................................ 9
viii
ix
2.1.1 Belajar ................................................................................ 9
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ....................... 12
2.1.3 Sikap Peserta Didik ............................................................ 13
2.1.4 Motivasi Belajar Peserta Didik .......................................... 15
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
assisted individualization .................................................. 18
2.1.6 Alat Peraga .......................................................................... 21
2.1.7 Materi Pokok Segitiga ......................................................... 22
2.1.7.1 Pengertian Segitiga....................................................... 22
2.1.7.2 Jenis-Jenis Segitiga ...................................................... 22
2.1.7.2.1 Jenis-Jenis Segitiga Berdasarkan Panjang Sisinya 22
2.1.7.2.2 Jenis-Jenis Segitiga Berdasarkan Besar Sudutnya 23
2.1.7.2.3 Keliling Segitiga.................................................. 23
2.1.7.2.4 Luas Daerah Segitiga .......................................... 23
2.1.8 Hasil Belajar ........................................................................ 24
2.2 Kerangka Berpikir ..................... .................................................. 25
2.3 Hipotesis Penelitian ....................................................................... 27
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Obyek Penelitian ........................................... 28
3.1.1 Populasi .............................................................................. 28
3.1.2 Sampel ................................................................................ 28
3.2 Variabel Penelitian ...................................................................... 29
3.2.1 Variabel Bebas ................................................................... 29
ix
x
3.2.2 Variabel Terikat ................................................................. 29
3.3 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 30
3.4.1 Metode Angket ................................................................... 30
3.4.2 Metode Tes ......................................................................... 30
3.4 Analisis Instrumen Penelitian ....................................................... 31
3.4.1 Analisis Intrumen Angket .................................................. 31
3.4.1.1 Validitas Angket ......................................................... 31
3.4.1.2 Reliabilitas Angket ....................................................... 31
3.4.2 Analisis Interumen Tes ....................................................... 32
3.4.2.1 Reliabilitas .................................................................. 32
3.4.2.2 Validitas ..................................................................... 34
3.4.2.3 Daya Pembeda ............................................................. 35
3.4.2.4 Tingkat Kesukaran Soal .............................................. 36
3.5 Analisis Data Penelitian................................................................ 38
3.5.1 Analisis Data Nilai Mid Semester 2 .................................... 38
3.5.1.1 Uji Normalitas .................................................................. 38
3.5.1.2 Uji Homogenitas ............................................................... 39
3.5.2 Analisis Data Hasil Belajar ................................................. 41
3.5.2.1. Regresi Linier Ganda ................................................... 41
3.5.2.2. Model Regresi ............................................................. 41
3.5.2.3. Uji Keberartian Regresi .............................................. 41
3.5.2.4. Koefisien Korelasi Ganda ........................................... 43
3.5.2.5. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Ganda .................. 43
x
xi
3.5.2.6. Koefesien Determinasi ................................................ 44
3.5.2.7. Uji Signifikansi Koefisien Regresi Linear Ganda ....... 44
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................ 47
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 47
4.1.2 Uji Normalitas Data Nilai Hasil Belajar Matematika ........ 48
4.1.3 Analisis Regresi Linear Ganda ........................................... 48
4.1.3.1 Model Regresi ............................................................. 48
4.1.3.2 Uji Keberartian Regresi .............................................. 49
4.1.3.3 Koefisien Korelasi Ganda ........................................... 49
4.1.3.4 Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda ................. 49
4.1.3.5 Koefesien Determinasi ................................................ 49
4.1.3.6 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Linear Ganda ....... 50
4.2 Pembahasan ................................................................................. 50
BAB V. PENUTUP
5.1 Simpulan ...................................................................................... 55
5.2 Saran ............................................................................................ 56
Daftar Pustaka ............................................................................................ 57
Lampiran .................................................................................................... 58
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Daftar Nilai Ulangan Mid Semester 2 ..................................... 58
Lampiran 2. Uji Normalitas Nilai Ulangan Mid Semester 2 ....................... 59
Lampiran 3. Uji Homogenitas Nilai Ulangan Mid Semester 2 .................... 60
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 ..................................... 61
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 ..................................... 69
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 ..................................... 72
Lampiran 7. Lembar Kerja Peserta Didik 1 ................................................. 80
Lampiran 8. Lembar Kerja Peserta Didik 2 ................................................ 87
Lampiran 9. Lembar Kerja Peserta Didik 3 ................................................. 85
Lampiran 10. Latihan Soal 1 .......................................................................... 90
Lampiran 11. Latihan Soal 2 .......................................................................... 91
Lampiran 12. Latihan Soal 3 .......................................................................... 92
Lampiran 13. Soal Kuis 1 .............................................................................. 93
Lampiran 14. Soal Kuis 2 .............................................................................. 94
Lampiran 15. Soal Kuis 3 .............................................................................. 95
Lampiran 16. Soal PR 1 ................................................................................. 96
Lampiran 17. Soal PR 2 ................................................................................. 97
Lampiran 18. Kunci Lembar Kerja Peserta Didik 1 ...................................... 98
Lampiran 19. Kunci Lembar Kerja Peserta Didik 2 ...................................... 102
Lampiran 20. Kunci Lembar Kerja Peserta Didik 3 ...................................... 104
Lampiran 21. Kunci Latihan Soal 1 ............................................................... 106
xii
xiii
Lampiran 22. Kunci Latihan Soal 2 ............................................................... 107
Lampiran 23. Kunci Latihan Soal 3 ............................................................... 108
Lampiran 24. Kunci Kuis 1 ............................................................................ 110
Lampiran 25. Kunci Kuis 2 ............................................................................ 111
Lampiran 26. Kunci Kuis 3 ............................................................................ 112
Lampiran 27. Kunci PR 1 .............................................................................. 113
Lampiran 28. Kunci PR 2 .............................................................................. 114
Lampiran 29. Kisi-kisi Soal Uji Coba ........................................................... 115
Lampiran 30. Soal Uji Coba .......................................................................... 118
Lampiran 31. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................. 123
Lampiran 32. Hasil Analisis Soal Uji Coba Pilihan Ganda ........................... 126
Lampiran 33. Hasil Analisis Soal Uji Coba Uraian ....................................... 129
Lampiran 34. Rangkuman Hasil Analisis Soal Uji Coba ............................. 130
Lampiran 35. Kisi-kisi Soal Tes .................................................................... 134
Lampiran 36. Soal Instrumen Penelitian ....................................................... 137
Lampiran 37. Kisi-kisi Uji Coba Angket Sikap Peserta Didik ...................... 141
Lampiran 38. Uji Coba Angket Sikap Peserta Didik ..................................... 142
Lampiran 39. Kisi-kisi Uji Coba Angket Motivasi Belajar Peserta Didik .... 144
Lampiran 40. Uji Coba Angket Motivasi Belajar Peserta Didik .................. 145
Lampiran 41. Pedoman Penskoran Angket Sikap dan Motivasi Belajar Peserta
Didik ................................................................................. 147
Lampiran 42. Analisis Uji Coba Angket Sikap Peserta Didik ...................... 148
Lampiran 43. Analisis Uji Coba Angket Motivasi Belajar Peserta Didik ..... 151
xiii
xiv
Lampiran 44. Kisi-kisi Angket Sikap Peserta Didik ...................................... 154
Lampiran 45. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Peserta Didik .................... 155
Lampiran 46. Angket Sikap Peserta Didik .................................................... 156
Lampiran 47. Angket Motivasi Belajar Peserta Didik ................................... 158
Lampiran 48. Rekap Nilai dan Skor Eksperimen ......................................... 160
Lampiran 49. Uji Normalitas Hasil Belajar ................................................... 161
Lampiran 50. Hasil Output Analisis Regresi Linear Ganda .. ....................... 162
Lampiran 51. Model Regresi Linear Ganda ................................................. 163
Lampiran 52. Uji Keberartian Regresi ........................................................... 164
Lampiran 53. Uji keberartian Koefisien Korelasi Ganda .............................. 165
Lampiran 54. Uji signifikansi Koefisien Regresi Linear Ganda ................... 167
Lampiran 55. Uji Koefisien Determinasi ....................................................... 169
xiv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual-keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Jenjang pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dilakukan melalui kegiatan
belajar mengajar. Keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi
pelajaran dinyatakan dengan skor atau nilai. Hasil belajar peserta didik
merupakan alat untuk mengetahui seorang peserta didik mengalami
perubahan atau tidak dalam belajar. Hasil belajar peserta didik merupakan
indikator keberhasilan proses belajar mengajar, karena dengan adanya hasil
belajar yang baik dapat menunjukkan apakah materi pelajaran yang
diberikan oleh guru dapat dipahami peserta didik dengan baik.
Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di
SMP Negeri 23 Semarang, hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
2
matematika sekitar 30% mendapatkan nilai rendah. Salah satu faktor yang
kemungkinan mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah sikap peserta
didik dan motivasi belajar peserta didik.
Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek, dan sikap terhadap
objek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif (Slameto, 2010: 188).
Begitu pula dalam hal belajar, sikap peserta didik selalu berkaitan dengan
hasil belajar yang akan diperolehnya. Peserta didik akan bersikap positif
terhadap pelajaran matematika, jika peserta didik merasa bahwa pelajaran
matematika mempunyai manfaat, dan sebaliknya, peserta didik akan
bersikap negatif terhadap pelajaran matematika, jika pelajaran matematika
dianggap tidak bernilai atau tidak bermanfaat.
Selain sikap peserta didik, motivasi belajar peserta didik
merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik. Betapa pentingnya motivasi dalam belajar,
karena keberadaannya sangat berarti bagi perbuatan belajar. Selain itu,
motivasi merupakan pengarah untuk perbuatan belajar kepada tujuan yang
jelas yang diharapkan dapat dicapai (Uno, 2006: 23).
Di SMP Negeri 23 Semarang, umumnya kegiatan pembelajaran
yang dilakukan guru, terutama guru matematika yaitu dengan metode
ekspositori. Sebenarnya guru matematika juga terkadang melakukan
kegiatan berkelompok untuk menyampaikan konsep-konsep materi tersebut.
Tujuan dari kerja kelompok hanya untuk menyelesaikan tugas. Kegiatan
3
belajar mengajar tersebut biasanya hanya didominasi oleh peserta didik
yang pandai, sementara peserta didik yang kemampuannya rendah kurang
berperan dalam mengerjakan tugas kelompok. Di samping itu juga, peserta
didik tidak dilatih untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan menghargai
pendapat orang lain. Akibat cara kerja kelompok seperti ini menyebabkan
peserta didik yang kemampuannya kurang memperoleh hasil belajar yang
tetap rendah dan adanya kesenjangan yang terlalu jauh antara hasil belajar
peserta didik yang pandai dengan hasil belajar peserta didik yang kurang
pandai.
Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan salah satu proses
pendidikan yang bertujuan untuk membawa keadaan baru yang lebih baik.
Dalam pembelajaran matematika sebaiknya guru memperhatikan
kebermaknaan dalam pembelajaran matematika dengan mengoptimalkan
pengetahuan yang dimiliki peserta didik serta kerjasama peserta didik dalam
berkelompok. Guru tidak sekadar memberikan pengetahuan kepada peserta
didik, tapi guru sebaiknya memfasilitasi peserta didik seperti
membangkitkan motivasi peserta didik dan mengarahkan sikap peserta didik
sehingga membawa peserta didik pada pemahaman yang lebih tinggi. Untuk
itu perlu adanya suatu model pembelajaran yang bisa berperan secara efektif
dalam pembelajaran yang bisa mengajar peserta didik dan guru berperan
aktif dalam proses penbelajaran di kelas, yaitu melalui kegiatan
pembelajaran yang kooperatif. Team Assisted Individualization (TAI)
merupakan salah satu model pembelaran kooperatif. Beberapa ahli
4
menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tidak hanya unggul
dalam membantu peserta didik untuk memahami konsep-konsep, tetapi juga
membantu peserta didik menumbuhkan kemampuan kerja sama, berpikir
kritis dan mengembangkan sikap sosial peserta didik serta meningkatkan
motivasi belajar peserta didik dan mengarahkan sikap peserta didik positif
dalam hal menerima pelajaran matematika.
Segitiga merupakan salah satu materi yang ada di kelas VII SMP /
sederajat kelas VII semester 2. Segitiga merupakan materi yang bersifat
geometri. Untuk itu perlu suatu alat peraga/ alat bantu pembelajaran agar
materi segitiga lebih mudah dipahami peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti perlu untuk mengadakan
penelitian berjudul “PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR
PESERTA DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
KELAS VII SMP NEGERI 23 SEMARANG DALAM MODEL
PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN
BANTUAN ALAT PERAGA PADA MATERI SEGITIGA”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka timbul
permasalahan sebagai berikut.
1. Adakah pengaruh sikap dan motivasi belajar peserta didik terhadap hasil
belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 23 Semarang dalam model
pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan bantuan alat peraga pada materi
5
pokok segitiga?
2. Berapa persen pengaruh sikap dan motivasi belajar peserta didik terhadap
hasil belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 23 Semarang dalam
model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan bantuan alat pada materi
pokok segitiga?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh sikap peserta didik dan motivasi
belajar peserta didik terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII SMP
Negeri 23 Semarang dalam model pembelajaraan kooperatif tipe TAI
dengan bantuan alat peraga pada materi pokok segitiga.
2. Untuk mengetahui berapa persen pengaruh sikap peserta didik dan
motivasi belajar terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII SMP
Negeri 23 Semarang dalam model pembelajaran kooperatif tipe TAI
dengan bantuan alat peraga pada materi pokok segitiga.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan
motivasi dan sikap peserta didik yang positif dalam pembelajaran
matematika, meningkatkan kerja sama bagi peserta didik dalam
kelompok dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi antar peserta
didik, peserta didik dapat berperan aktif dan berpartisipasi dalam proses
belajar, peserta didik merasa senang karena dilibatkan dalam proses
pembelajaran
6
2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
keefektifan model pembelajaran kooperatif pada pembelajaran
matematika dan memperoleh pengetahuan dalam mengadakan variasi
pembelajaran matematika yang efektif dan inovatif dan dapat dijadikan
acuan untuk meningkatkan sikap dan motivasi belajar peserta didik yang
positif dalam belajar matematika, memberikan masukan bagi tenaga
pengajar dalam meningkatkan peranannya sebagai motivator dan
fasilitator sehingga peserta didik lebih berminat dan bersikap baik dalam
proses belajar mengajar yang akhirnya terlihat dalam hasil belajar yang
diperolehnya.
3. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk
memperoleh pengalaman langsung dalam memilih model pembelajaran,
sehingga penulis dapat mengetahui berapa persentase pengaruh sikap dan
motivasi belajar peserta didik terhadap hasil belajar.
1.5 Penegasan Istilah
1. Pengaruh
Pengaruh dalam dalam penelitian ini adalah pengaruh terhadap hasil
belajar peserta didik.
2. Sikap
Sikap merupakan sekelompok keyakinan dan perasaan yang melibatkan
unsur-unsur afektif, kognitif dan konatif yang ada dalam diri seseorang
untuk bertindak dengan cara-cara tertentu yang menunjukkan arah sikap,
positif atau negatif terhadap objek. Adapun sikap dalam penelitian ini
7
adalah sikap peserta didik terhadap mata pelajaran matematika
berbantuan alat peraga yang digunakan dalam model pembelajaran TAI.
3. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta
didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku.
Adapun dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
terhadap hasil belajar matematika berbantuan alat peraga dalam model
pembelajaran kooperatif tipe TAI.
4. Hasil belajar
Pada penelitian ini hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang meliputi aspek
pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi dan pemecahan masalah
akibat dari kegiatan belajar yang menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI berbantuan alat peraga.
5. Materi segitiga yang akan disampaikan pada penelitian ini adalah sub
materi jenis-jenis segitiga, keliling segitiga dan luas daerah segitiga.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar sistematika skripsi ini terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu: bagian awal skripsi, bagian inti skripsi dan bagian akhir
skripsi.
8
Bagian awal skripsi ini berisi halaman judul, surat pernyataan,
lembar pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar
isi dan daftar lampiran.
Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab, yaitu:
Bab I: Pendahuluan, berisi: Latar Belakang Masalah, Permasalahan, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, Penegasan Istilah, dan Sistematika
Penulisan Skripsi.
Bab II: Landasan Teori dan Hipotesis, berisi tentang teori- teori yang
mendukung dalam pelaksanaan penelitian, Kerangka Berfikir dan Hipotesis
Penelitian.
Bab III: Metode Penelitian, berisi: Metode Penentuan Obyek Penelitian,
Variabel Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Analisis Instrumen
Penelitian, Analisis Data Penelitian.
Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: Hasil Penelitian dan
Pembahasan.
Bab V: Penutup, berisi: Simpulan dan Saran.
Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran- lampiran.
9
BAB 2
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Belajar
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, belajar diartikan sebagai
suatu usaha sadar atau upaya yang disengaja untuk mendapat kepandaian.
Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli pendidikan tentang
pengertian belajar.
(1) Gagne dan Berliner (dalam Anni 2006: 2) mengemukakan bahwa
belajar merupakan proses di mana suatu organisme mengubah
perilakunya karena hasil dari pengalaman.
(2) Morgan (dalam Anni 2006: 2) mengemukakan bahwa belajar
merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari
praktik atau pengalaman.
(3) Slameto (2003: 2), belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.
(4) Driscrol (dalam Uno, 2006: 15) menyatakan ada dua hal yang perlu
diperhatikan dalam belajar, yaitu: belajar adalah suatu perubahan yang
menetap dalam kinerja seseorang dan hasil belajar yang muncul dalam
10
diri peserta didik merupakan akibat atau hasil dari interaksi peserta
didik dengan lingkungan.
(5) Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan
ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan (Anni dkk,
2006: 2).
(6) Thorndike (Uno, 2006: 11) mengemukakan bahwa belajar adalah proses
interaksi antara stimulus dan respon.
(7) Menurut Suprijono (2009: 163), belajar adalah perubahan tingkah laku
secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari
praktek penguatan (motivasi) yang dilandasi tujuan tertentu
(8) J. Bruner (Suprijono, 2009: 23-24) menyatakan bahwa proses belajar
adalah pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku individu.
Perkembangan kognitif individu terjadi melalui tiga tahap yang
ditentukan oleh lingkungannya. Tahap itu meliputi enactive, iconic dan
symbolic.
Tahap enaktif yaitu individu melakukan aktivitas-aktivitas dalam
upayanya memahami lingkungan sekitarnya. Memahami dunia
sekitarnya dengan pengetahuan motorik.
Tahap ikonik yaitu individu memahami obyek-obyek atau
dunianya melalui gambar dan visualisasi verbal. Memahami dunia
sekitarnya dengan bentuk perumpamaan dan perbandingan.
Tahap simbolik yaitu individu telah mampu memiliki ide-ide atau
gagasan-gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya
11
dalam berbahasa dan logika. Memahami dunia sekitarnya melalui
simbol-simbol bahasa, logika, matematika dan sebagainya.
Menurut Bruner (dalam Suprijono, 2009: 24) perkembangan
kognitif individu dapat ditingkatkan melalui penyusunan materi
pelajaran dan mempresentasikannya sesuai dengan tahap perkembangan
individu tersebut. Perkembangan bahasa juga berpengaruh besar
terhadap perkembangan kognitif. Dalam memahami materi pelajaran,
peserta didik melakukan simbol bahasa, logika dan matematika.
Semakin matang peserta didik dalam proses berpikirnya maka semakin
dominan sistem simbolnya.
(9) Teori belajar konstruktivisme sosial menurut Vygotsky.
Dalam Suprijono (2009: 55), konstruktivisme sosial Vygotsky
menekankan bahwa pengetahuan dibangun dan dikonstruksi melalui
interaksi dengan orang lain. Keterlibatan dengan orang lain (peserta
didik lain) membuka kesempatan bagi mereka mengevaluasi dan
memperbaiki pemahaman. Suprijono (2009: 39), menyatakan bahwa
konstruktivisme juga menekankan pada belajar autentik, yakni proses
interaksi seseorang dengan objek yang dipelajari secara nyata.
Konstruktivisme juga memberikan kerangka pemikiran belajar sebagai
proses sosial atau belajar kooperatif. Belajar merupakan hubungan
timbal balik dan fungsional antara individu dan individu, antara
individu dan kelompok, serta kelompok dan kelompok, yang berarti
bahwa belajar adalah interaksi sosial. Dengan cara belajar secara
12
kooperatif, pengalaman dalam konteks sosial memberikan mekanisme
penting untuk perkembangan pemikiran peserta didik.
Berdasarkan teori belajar konstruktivisme Vygotsky, pembelajaran
kooperatif TAI cocok dalam kegiatan pembelajaran, karena
pembelajaran kooperatif tipe TAI menitik beratkan pada belajar sebagai
interaksi sosial yakni secara kerja kelompok, proses berfikir, bukan
pada hasil yang telah jadi. Selain itu mengutamakan peran aktif peserta
didik dalam pembelajaran.
Menurut Uno (2008: 16), terdapat tiga ciri yang tampak dari orang
yang mempelajari suatu obyek tertentu yaitu:
(1) Adanya obyek (pengetahuan) tertentu yang menjadi tujuan untuk dikuasai;
(2) Terjadinya proses berupa, berupa interaksi antara seseorang dengan
dengan lingkungannya, atau sumber belajar (orang, media dan sebagainya);
(3) Terjadinya perubahan perilaku baru sebagai akibat mempelajari objek
(pengetahuan tertentu).
Berdasarkan pengertian-pengertian belajar di atas, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku yang
dilakukan manusia akibat dari interaksi antara individu dengan
lingkungannya.
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Slameto (2010: 54- 72), faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar meliputi faktor intern dan faktor ekstern.
13
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri manusia, faktor
internal, meliputi faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan faktor cacat
tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi,
kematangan, kesiapan dan sikap) dan faktor kelelahan.
Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu, mencakup
faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar
belakang kebudayaan), faktor sekolah ( metode mengajar, kurikulum, relasi
guru denga peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin
sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas sekolah,
keadaan gedung, tugas rumah),dan faktor masyarakat ( kegiatan peserta
didik dalam masyarakat, mass media massa, teman bergaul, bentuk
kehidupan masyarakat).
2.1.3 Sikap Peserta Didik
Menurut Slameto (2010: 188), sikap merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Sikap merupakan sesuatu
yang dipelajari dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap
situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan.
Berkowitz (Azwar, 2003: 5), sikap merupakan suatu bentuk
evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu obyek adalah
mendukung atau memihak (favorabel) maupun perasaan tidak mendukung
(unfavorabel) pada obyek tersebut.
14
La plerre (Azwar, 2003: 5) berpendapat bahwa sikap dimaknai
sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipasif, presdiposisi
untuk menyesuaikan diri dengan situasi sosial, atau secara sederhana, sikap
adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan.
Secord & Backman (dalam Azwar, 2003: 5) berpendapat bahwa
sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afektif), pemikiran
(kognisi), dan presdiposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek
di lingkungn sekitarnya. Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi
dan emosi yang dihasilkan di dalam presdisposisi untuk merespon orang,
kelompok, gagasan, peristiwa atau obyek tertentu secara menyenangkan
atau tidak menyenangkan.
Menurut Anni (2006: 159), sikap memiliki pengaruh yang kuat
terhadap perilaku dan belajar peserta didik karena sikap itu membantu
peserta didik dalam merasakan dunianya dan memberikan pedoman kepada
perilaku yang dapat membantu dalam menjelaskan dunianya. Sikap dapat
membantu secara personal karena berkaitan dengan harga diri yang positif,
atau dapat merusak secar personal karena adanya intensitas perasaan gagal.
Dari penjelasan tentang pengertian sikap, dapat disimpulkan bahwa
sikap adalah sesuatu yang terdapat pada diri manusia berupa kognisi, afektif
dan tingkah laku yang mempengaruhi tindakan pada kehidupannya.
Sikap mengandung tiga komponen, yaitu:
1. Unsur kognitif, yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan,
pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan
15
bagaimana orang mempersepsi terhadap obyek sikap
2. Afektif, yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau
tidak senang terhadap obyek sikap. Komponen ini menunjukkan arah
sikap, positif atau negatif.
3. Komponen tingkah laku, komponen yang berhubungan dengan
kecenderungan bertindak terhadap obyek sikap.
2.1.4 Motivasi Peserta Didik
Menurut Uno (2008 : 3), istilah motivasi berasal dari kata motif
yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu,
yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif adalah
daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu,
demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motivasi merupakan
dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan
perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang
bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang
menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan
dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas
motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang
mendasarinya.
Menurut Eysenck dkk (Slameto, 2010: 170), motivasi dirumuskan
sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas,
konsistensi serta arah umum dari tingkah laku manusia.
16
Dalam Suprijono (2009: 162), Walberg dkk menyimpulkan bahwa
motivasi memiliki kontribusi antara 11 sampai 20 persen terhadap hasil
belajar. Suciati juga menyimpulkan kontribusi motivasi terhadap hasil
belajar adalah 36 persen. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi dan belajar.
Suprijono (2009: 163) menyatakan bahwa hakikat motivasi belajar
adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang
belajar untuk mengadakan perubahan perilaku. Motivasi belajar adalah
proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku, yang
dapat diartikan bahwa perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh
dengan energi, terarah dan bertahan lama dalam belajar.
Menurut Uno (2010: 23), motivasi belajar dapat timbul dari faktor
instrinsik dan ekstrinsik.
1.Motivasi instrinsik
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor instrinsik, berupa
hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan
akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsik adalah adanya penghargaan,
lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik.
Motivasi yang muncul dari dalam, seperti minat atau keingintahuan
(curiosity), sehingga seseorang tidak lagi termotivasi oleh bentuk-bentuk
intensif atau hukuman.
17
2.Motivasi ekstrinsik
Motivasi yang disebabkan oleh keinginan untuk menerima
ganjaran atau menghindari hukuman, motivasi yang terbentuk oleh
faktor-faktor eksternal berupa ganjaran dan atau hukuman.
Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan
pembelajaran (Uno, 2008: 27-28), antara lain:
1. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak
yang belajar dihadapkan pada suatu permasalahan yang memerlukan
pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan oleh bantuan hal-hal yang
pernah dialami.
2. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan
kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu jika yang
dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya
bagi anak. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu
akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan
memperoleh hasil yang baik.
3. Motivasi menentukan ketekunan belajar
Peserta didik yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu akan berusaha
mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh
hasil yang baik. Dalam hal ini, tampak bahwa motivasi untuk belajar
menyebabkan orang untuk tekun belajar. Sebaliknya apabila peserta didik
18
kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak akan
tahan untuk belajar. Hal ini berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap
ketahanan dan ketekunan belajar.
Indikator motivasi belajar menurut Uno (2008: 23), dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4. Adanya penghargaan dalam mengajar
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkunkan
seseorang peserta didik dapat belajar dengan baik.
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization
(TAI)
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan salah satu
model pembelajaran kooperatif dimana peserta didik dengan kemampuan
individualnya masing-masing bekerja sama di dalam kelompok kecil dengan
kemampuan yang berbeda. Model TAI diprakarsai sebagai usaha merancang
sebuah bentuk pengajaran individual yang bisa menyelesaikan masalah-
masalah yang membuat metode pengajaran individual menjadi tidak efektif.
Unsur-unsur program yang perlu diperhatikan dalam penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe TAI menurut Slavin (2009: 195-200)
adalah sebagai berikut :
19
1. Teams
Para peserta didik dibagi ke dalam tim-tim yang beranggotakan 4-5
orang.
2. Tes Penempatan
Pemberian tes pra-program kepada peserta didik atau melihat rata-rata
nilai ulangan harian peserta didik agar guru mengetahui kelemahan
peserta didik pada bidang tertentu.
3. Materi-materi Kurikulum
Peserta didik melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan sesuai
dengan kurikulum individu yang mencakup materi pengajaran.
4. Belajar Kelompok
Tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan
guru memberikan bantuan secara individual kepada peserta didik yang
membutuhkannya.
5. Skor tim dan Rekognisi
Pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan pemberian kriteria
penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan
kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
6. Kelompok Pengajaran
Pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas
kelompok.
7. Tes Fakta
Pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh peserta didik
20
8. Unit Seluruh Kelas
Pemberian materi oleh guru kembali diakhir waktu pembelajaran dengan
strategi penyelesaian masalah.
TAI dirancang untuk memuaskan kriteria berikut ini untuk
menyelesaikan masalah-masalah teoritis dan praktis dari sistem pengajaran
individual:
1. Dapat meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaaan dan
pengelolaan rutin.
2. Guru setidaknya akan menghabiskan separuh dari waktunya untuk
mengajar kelompok-kelompok kecil.
3. Operasional program tersebut akan sedemikian sederhananya sehingga
para peserta didik di kelas tiga ke atas dapat melakukannya.
4. Para peserta didik akan termotivasi untuk mempelajari materi-materi yang
diberikan dengan cepat dan akurat, dan tidak akan bisa berbuat curang atau
menemukan jalan pintas.
5. Tersedianya banyak cara pengecekan penguasaan supaya para peserta
didik jarang menghabiskan waktu mempelajari kembali materi yang sudah
mereka kuasai atau menghadapi kesulitan serius yang membutuhkan
bantuan guru.
6. Para peserta didik akan dapat melakukan pengecekan satu sama lain,
sekalipun bila peserta didik yang mengecek kemampuannya ada dibawah
peserta didik yang dicek dalam rangkaian pengajaran dan prosedur
pengecekan akan cukup sederhana dan tidak mengganggu si pengecek.
21
Pembelajaran model TAI mempunyai kelebihan, yakni mudah
dipelajari baik oleh guru maupun peserta didik, tidak mahal, fleksibel dan
tidak membutuhkan guru tambahan atau tim guru.
2.1.6 Alat Peraga
Dalam proses belajar mengajar, alat peraga dipergunakan dengan
tujuan membantu guru agar proses belajar peserta didik lebih efektif dan
efisien.
Fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar mengajar
(Sudjana, 2008: 99) adalah:
3. Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar bukan
merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai
alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
4. Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan situasi mengajar. Alat peraga merupakan salah satu unsur
yang harus dikembangkan guru.
5. Alat peraga dalam pengajaran harus melihat pada tujuan dan materi
yang sedang diajarkan.
6. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran bukan semata-mata alat
hiburan tetapi untuk membantu proses belajar mengajar agar lebih
efektif dan efisien.
7. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses belajar mengajar dan membantu peserta didik
22
dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
8. Penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran diutamakan untuk
mempertinggi mutu belajar mengajar.
2.1.7 Materi Pokok Segitiga
2.1.7.1 Pengertian segitiga:
2.1.7.2 Jenis-jenis segitiga:
2.1.7.2.1 Jenis-Jenis Segitiga berdasarkan Sisinya
(i) Segitiga sama kaki
(ii) Segitiga sama sisi
A
B C
D
F
E Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh
tiga buah sisi (Nuharini, 2008: 243)
Segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai
dua buah sisi sama panjang (Nuharini, 2008: 244).
Segitiga ABC adalah segitiga samakaki karena
mempunyai dua buah sisi yang sama panjang yaitu sisi
AC dan BC.
C
A B
B A
C Segitiga sama sisi adalah segitiga yang memiliki tiga
buah sisi sama panjang dan tiga buah sudut sama besar
(Nuharini, 2008: 244).
Segitiga ABC adalah segitiga sama sisi karena ketiga
sisinya sama panjang. AB = BC = CA
Segitiga ABC adalah segitiga lancip.
Segitiga ABE, segitiga ADC dan segitiga BCE
adalah segitiga siku-siku.
23
(iii) Segitiga sembarang
2.1.7.2.2 Jenis-Jenis Segitiga berdasarkan Sudutnya
(i) Segitiga lancip
(ii) Segitiga siku-siku
(iii) Segitiga tumpul
C
B A
Segitiga sebarang adalah segitiga yang sisi-sisinya
tidak sama panjang (Nuharini, 2008: 244).
Segitiga ABC adalah ketiga sembarang karena ketiga
sisinya tidak sama panjang (AB≠BC≠AC).
Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya
merupakan sudut lancip (Nuharini, 2008: 244)
C
B A
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah
satu sudutnya merupakan sudut siku-siku
(Nuharini, 2008: 245)
Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu
sudutnya merupakan sudut tumpul (Nuharini,
2008: 244) A B
C
A
B C
24
2.1.7.2.3 Keliling segitiga
Keliling suatu segitiga adalah jumlah semua panjang sisinya.
2.1.7.2.4 Luas daerah Segitiga
Secara umum luas daerah segitiga ABC, dengan alas
AB dan tinggi segitiga adalah CD,
menurut Nuharini (2008: 256), luas daerah
segitiga dengan panjang alas a dan tinggi t
dapat dirumuskan dengan rumus .
2.1.8 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Anni, 2006: 5). Dalam
proses pembelajaran, hasil belajar merupakan hal yang penting karena dapat
menjadi petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan peserta didik
dalam kegiatan belajar yang sudah dilakukan. Hasil belajar dapat diketahui
melalui evaluasi untuk mengukur dan menilai apakah peserta didik sudah
menguasai ilmu yang dipelajari.
Segitiga ABC dengan panjang sisi a, b, dan c,
kelilingnya adalah K = a + b + c.
(Nuharini, 2008: 256)
C
B A
C
B A
t
a D
25
Aspek yang dinilai dalam matematika menurut PPPG Matematika
(2005: 78) adalah sebagai berikut:
1. Pemahaman konsep
Menilai kompetensi dalam memahami konsep, melakukan algoritma
rutin yang tepat dan efisien. Indikatornya: dapat menyatakan ulanng,
mengklasifikasikan obyek berdasarkan sifatnya, memberi contoh dan
memilih prosedur serta mengaplikasikan konsep/ algoritma.
2. Penalaran dan komunikasi
Menilai kompetensi dalam melakukan penalaran dan
mengkomunikasikan gagasan matematika (sifatnya nonrutin).
Indikartonya: dapat menyajikan dalam lisan, tulisan, diagram,
mengajukan dugaan, melakukan manipulasi matematika, memberikan
alasan, bukti atas kebenaran solusi, menarik kesimpulan dari
pernyataan, menemukan pola/ sifat dari suatu gejala matematika dan
memeriksa kebenaran suatu argumen.
3. Pemecahan masalah
Menilai kompetensi dalam memahami, memilih pendekatan dan strategi
pemecahan serta menyelesaikan masalah. Indikatornya: dapat
memahami masalah, mengorganisasikan data dan memilih informasi
yang relevan, menyajikan masalah secara sistematis, memilih metode
pemecahan masalah, mengembangkan strategi pemecahan masalah,
menafsirkan suatu model matematika dari suatu masalah dan
menyelesaikan masalahnya.
26
Keberhasilan seorang guru diukur dari keterlibatan peserta didik
dalam proses belajar mengajar dan hasil belajar yang dicapai, proses belajar
mengajar yang optimal akan menunjang hasil belajar yang optimal pula.
2.2 Kerangka Berpikir
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
sekolah. Menurut salah satu guru matematika SMP N 23 Semarang,
motivasi belajar peserta didik dan sikap peserta didik dalam pelajaran
matematika masih rendah. Sekitar 30% peserta didik kelas VII SMP N 23
Semarang memilikai nilai matematika yang rendah. Hasil belajar
matematika peserta didik merupakan indikator keberhasilan proses belajar
mengajar, dengan adanya hasil belajar yang baik dapat menunjukkan apakah
materi pelajaran yang diberikan oleh guru dapat dipahami peserta didik
dengan baik. Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Motivasi belajar peserta didik dan
sikap peserta didik merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi
hasil belajar peserta didik.
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang
sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika, dimana kegiatan
pembelajaran matematika telah diarahkan pada kegiatan yang mendorong
peserta didik aktif menemukan sendiri konsep-konsep baru melalui
keterampilan proses.
27
Pada model pembelajaran tipe TAI, peserta didik mengerjakan soal
secara individu yang kemudian hasilnya didiskusikan dalam kelompoknya.
Ketua kelompok melaporkan ke guru jika ada peserta didik yang kesulitan,
kemudian guru akan membantu secara individu. Bagi peserta didik yang
pandai dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya dan bagi
peserta didik yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah.
Selain itu peserta didik juga diajarkan bagaimana bekerja sama dalam suatu
kelompok. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada materi
segitiga, peserta didik dapat saling bekerjasama dalam kelompoknya dalam
mempelajari materi segitiga diharapkan hasil belajar peserta didik
meningkat. Dalam model pembeljaran tipe TAI, diharapkan motivasi belajar
peserta didik dan sikap peserta didik dapat meningkat lebih baik yang pada
akhirnya berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar peserta didik.
2.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. terdapat pengaruh antara sikap dan motivasi belajar peserta didik
terhadap hasil belajar peserta didik.
2. Persentase pengaruh antara sikap dan motivasi belajar peserta didik
terhadap hasil belajar peserta didik lebih dari 50%.
28
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Obyek Penelitian
3.1.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMP Negeri 23
Semarang kelas VII semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010 sebanyak 5
kelas, meliputi peserta didik kelas VII A sebanyak 40 peserta didik, VII B
sebanyak 40 peserta didik, VII C sebanyak 40 peserta didik, VII F sebanyak
40 peserta didik, dan VII G sebanyak 40 peserta didik dengan jumlah
peserta didik keseluruhan 200 peserta didik.
3.1.2 Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan teknik
random sampling. Penggunaan teknik random sampling pada populasi ini
dengan pertimbangan-pertimbangan berikut, yakni: buku sumber yang
digunakan sama, umur relatif sama yaitu antara 13 sampai 15 tahun, peserta
didik mendapat materi berdasar kurikulum yang sama yaitu KTSP, peserta
didik diampu oleh guru yang sama, peserta didik yang menjadi objek
penelitian duduk pada tingkat yang sama, dan tidak ada kelas unggulan
dalam pembagian.
Pertimbangan yang lain, berdasarkan uji normalitas dan uji
homogenitas diketahui bahwa populasi dalam penelitian ini berdistribusi
normal dan memiliki varians yang sama (perhitungan selengkapnya
29
disajikan pada lampiran 2 dan 3). Penelitian ini diawali dengan menentukan
populasi dan memilih sampel dari populasi yang ada. Pemilihan sampel
dilakukan dengan teknik random sampling, diperoleh satu kelas eksperimen,
yaitu peserta didik kelas VII F, dan peserta didik kelas VII A untuk kelas
uji coba.
Pembelajaran matematika pada peserta didik kelas eksperimen
diterapkan model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization dengan
bantuan alat peraga. Pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi untuk
mengetahui hasil belajar peserta didik. Soal evaluasi yang diberikan pada
kelas sampel adalah soal yang telah diujicobakan pada kelas uji coba. Data-
data yang diperoleh dianalisis dengan statistik yang sesuai. Analisis data
dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah sikap dan motivasi belajar peserta
didik kelas VII semester 2 SMP N 23 Semarang.
3.2.2 Variabel terikat
Variabel terikat adalah hasil belajar peserta didik kelas VII semester 2 SMP
Negeri 23 Semarang.
30
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
3.3.1 Metode Angket
Metode angket digunakan untuk memperoleh skor motivasi dan
skor sikap peserta didik. Angket pada penelitian ini disusun dengan
pertanyaan bersifat tertutup dengan skala 1-4, penskoran pada butir positif
yaitu “Selalu” memiliki skor 4, “sering” memiliki skor 3, “jarang” memiliki
skor 2, dan “tidak pernah” memiliki skor 1. Sedangkan penskoran pada butir
negatif yaitu “Selalu” memiliki skor 1, “sering” memiliki skor 2, “jarang”
memiliki skor 3, dan “tidak pernah” memiliki skor 4.
Pertanyaan pada angket motivasi peserta didik berdasarkan pada
indikator motivasi belajar yaitu adanya keinginan berhasil, adanya
kebutuhan dalam belajar, adanya cita-cita masa depan, adanya penghargaan
dalam belajar untuk peserta didik, adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar oleh guru, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif.
3.3.2 Metode Tes
Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta
didik setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Team
Assisted Individualization. Sebelum tes diberikan pada saat evaluasi,
terlebih dahulu diuji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya
pembeda, dan tingkat kesukaran pada instrumen tes.
31
3.4 Analisis Instrumen Penelitian
3.4.1 Analisis instrumen angket
3.4.1.1 Validitas Angket
Validitas soal adalah derajat kesesuaian antara sesuatu soal dengan
perangkat soal-soal lain.
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai validitas butir menurut
Arikunto ( 2006: 72) adalah sebagai berikut:
Dimana : = koefisien korelasi tiap item,
N = banyaknya subjek uji coba,
X = jumlah skor item,
Y = jumlah skor total,
2X = jumlah kuadrat skor item,
2Y = jumlah kuadrat skor total,
XY = jumlah perkalian skor item dan skor total
Setelah diperoleh nilai selanjutnya dibandingkan dengan harga r
pada tabel product moment dengan α = 5%, jika maka butir
instrumen valid (Arikunto 2006:75).
3.4.1.2 Reliabilitas Angket
32
Menentukan reliabilitas angket menggunakan rumus Alpha
(Arikunto, 2006: 109) sebagai berikut:
dimana: = reliabilitas instrumen
n = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal
= jumlah varians butir
= varians total
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan r product moment
dengan signifikansi 5%. Jika maka butir soal tersebut reliabel,
dan jika sebaliknya maka butir soal tersebut tidak reliabel.
3.4.2 Analisis instrumen tes
Instrumen tes yang akan digunakan untuk mengumpulkan data
harus dimantapkan kualitasnya melalui suatu langkah yang disebut uji coba.
Dari data hasil uji coba perangkat tes dipilih butir soal yang memenuhi
reliabilitas, validitas, daya beda dan tingkat kesukaran.
3.4.2.1 Reliabilitas
Sesuatu tes dikatakan reliabel bila tes tersebut mempunyai keajegan
hasil.
1) Rumus yang digunakan untuk soal pilihan ganda adalah dengan
rumus KR – 20 (Arikunto, 2006:100- 101) yaitu:
33
2
2
11s
pqs
1n
nr
Keterangan : r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
= jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
s = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar
varians)
2) Rumus untuk mengukur reliabilitas soal uraian adalah dengan
menggunakan rumus alpha (Arikunto, 2006:109) yaitu:
2
2
11 11 i
i
n
nr
Keterangan:
r11 = reliabilitas yang dicari
2
i = jumlah varians tiap-tiap skor
2
i = varians total
Klasifikasi reliabilitas soal adalah sebagai berikut :
r11 0,20 : sangat rendah
0,20 < r11 0,40 : rendah
0,40 < r11 0,60 : sedang
0,60 < r11 0,80 : tinggi
34
Hasil perhitungan r11 kemudian dikonsultasikan dengan tabel kritis
r product moment. Apabila r11 > rtaebel dengan taraf signifikan 5 % maka tes
tersebut reliabel.
3.4.2.2 Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan
data dari variabel yang diteliti secara tepat. Sebuah tes dikatakan valid
apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Untuk
mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi product moment
menurut Arikunto ( 2006: 72) adalah sebagai berikut.
2222 YYNXXN
YXXYNrXY
dimana: XYr = koefisien korelasi tiap item,
N = banyaknya subjek uji coba,
X = jumlah skor item,
Y = jumlah skor total,
2X = jumlah kuadrat skor item,
2Y = jumlah kuadrat skor total,
XY = jumlah perkalian skor item dan skor total.
35
Menurut Arikunto (2006: 75), kemudian hasil XYr dikonsultasikan
dengan tabelr product moment dengan signifikansi 5%. Jika XYr > tabelr
maka
butir soal valid.
3.4.2.3 Daya Pembeda
Menurut Arikunto (2006: 211), daya pembeda soal adalah
kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai
(berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang berkemampuan rendah.
1) Untuk soal pilihan ganda;
Dicari dengan mengambil 50% skor teratas sebagai kelompok atas
(JA) dan 50% skor terbawah (JB).
Rumus yang digunakan menurut Arikunto (2006: 213) yaitu:
D= - = -
Keterangan : D = daya pembeda
BA = banyaknya peserta kelompok atas menjawab soal benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah menjawab soal salah
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
Klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto (2006: 218) adalah :
DP 0,00 : soal sangat jelek
0,00 < DP 0,20 : soal jelek
0,20 < DP 0,40 : cukup
0,40 < DP 0,70 : baik
36
0,70 < DP 1,0 : sangat baik
2) Untuk soal uraian;
Dicari dengan menghitung perbedaan dua buah rata- rata antara
rata- rata data kelompok atas dengan rata- rata kelompok bawah untuk
tiap item. Kelompok atas adalah 27% bagian atas dari peserta tes
setelah nilai diurutkan dari frekuensi besar ke frekuensi kecil,
sedangkan kelompok bawah adalah 27% bagian bawah.
Rumus yang digunakan yaitu dengan menggunakan rumus uji t
(Arifin, 1991:141) adalah sebagai berikut:
)1(
)(
2
2
2
1
ii nn
xx
MLMHt
Keterangan:
MH = rata-rata data dari kelas atas
ML = rata-rata data dari kelas bawah
2
1x = jumlah kuadrat deviasi deviasi individual kelompok atas
2
2x = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok bawah
ni = jumlah peserta tes kelompok atas/bawah
Selanjutnya hitungt dibandingkan dengan tabelt dengan dk =
)1()1( 21 nn dan a = 5 % dengan kriteria: Jika hitungt > harga tabelt
maka daya pembeda soal signifikan.
3.4.2.4 Tingkat Kesukaran
37
Butir soal yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sulit. Tingkat kesukaran itu digunakan untuk mengetahui
suatu butir soal termasuk dalam kategori soal sukar, sedang atau mudah.
1) Untuk pilihan ganda rumus yang digunakan menurut Arikunto
(2006: 208) yaitu:
JS
BP
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh peserta
Klasifikasi indek kesukaran (Arikunto, 2006: 210) sebagai berikut :
IK = 0,00 : soal terlalu sulit
0,00 < IK 0,30 : sukar
0,30 < IK 0,70 : sedang
0,70 < IK 1,00 : mudah
IK = 1,00 : soal terlalu mudah
2) Untuk soal uraian
Teknik penghitungannya adalah dengan menghitung berapa
persen peserta didik yang gagal menjawab benar atau ada di
bawah batas lulus untuk tiap-tiap item (Arifin, 1991:135).
%100xsiswaseluruhJumlah
gagaldianggapyangtesJumlahP , dengan
38
P = tingkat kesukaran
Untuk menginterpretasikan taraf kesukaran dapat digunakan
kriteria sebagai berikut:
Jika P ≤ 27% termasuk soal mudah
Jika 28 % ≤ P ≤ 72 % termasuk soal sedang
Jika P ≥ 73 % termasuk soal sukar
Dalam penelitian ini item yang akan diambil untuk diteskan pada
kelas sampel adalah item soal yang valid, reliabel, memiliki tingkat
kesukaran mudah, sedang, sukar dan daya pembeda yang signifikan.
3.5 Analisis Data Penelitian
3.5.1 Analisis data nilai mid semester 2
Analisis data nilai mid semester 2 mata pelajaran matematika
dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang
sama. Hal ini dapat dianalisis dengan cara:
3.5.1.1 uji normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal..
Langkah- langkah dalam uji normalitas menurut Sudjana (2005:
273) adalah sebagai berikut:
1. hipotesis yang digunakan:
Ho : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
39
2. Statistik yang digunakan dalam pengujian adalah chi kuadrat
3. Digunakan taraf signifikan α sebesar 5%
4. Kriteria pengujiannya menurut Sudjana (2005: 273) adalah populasi
dinyatakan berdistribusi normal (H0 diterima) bila taraf signifikan 5%
dan derajat kebebasan (dk)= k- 3, harga X2hitung X
2tabel, k adalah
banyaknya kelas interval (Sudjana, 2005: 273).
5. Statistik hitung
Rumus yang digunakan adalah uji Chi- Kuadrat yaitu :
k
1i i
2
ii2
E
EOX
Keterangan :
X2 = harga chi kuadrat
Oi = frekuensi hasil penelitian
Ei = frekuensi yang duharapkan
Membandingkan harga chi kuadrat hitung dengan chi kuadrat tabel.
X Hitung2<X tabel2, maka data berdistribusi normal.
3.5.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk memperoleh asumsi bahwa
populasi memiliki kondisi homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan
menyelidiki apakah masing-masing anggota populasi terdapat perbedaan
vaarians atau tidak. Menurut Sudjana (2001:263) untuk menguji kesamaan
varians digunakan uji Bartlett dengan menggunakan rumus chi-kuadrat.
40
(1) Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalh sebagai berikut:
H0: σ21 = σ
22 = σ
23= σ
24 =σ
25
Hi : Tidak semua σ2i sama dengan, untuk i = 1, 2, 3, 4
(2) Langkah-langkah uji homogenitas
Langkah-langkah uji homogenitas adalah sebagai berikut:
(a) Menghitung varians dari masing-masing kelas.
(b) Menghitung varians gabungan dengan rumus sebagai berikut
(c) Menghitung koefisien Bartlett dengan rumus sebagai berikut
(d) Menghitung harga dengan rumus sebagai berikut
dimana: varians masing-masing kelas
banyaknya testi masing-masing kelas
varians gabungan
koefisien Bartlett
(e) Membandingkan harga dengan dengan α =
5% dan derajat kebebasan (dk) dengan adalah
banyak kelas.
41
(3) Kriteria pengujian
Kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah jika <
maka tidak terdapat perbedaan varians antar kelas jadi
populasi dapat diasumsikan homogen.
3.5.2 Analisis Data Hasil Belajar
3.5.2.1 Regresi Linier Ganda
3.5.2.1.1 Model Regresi
Model persamaan regresi adalah (Sudjana,
2002: 347). adalah variabel terikat, pada penelitian ini adalah hasil
belajar, dan adalah variabel bebas, pada penelitian ini adalah motivasi
dan sikap belajar peserta didik.
3.5.2.1.2 Uji Keberartian Regresi
Uji linear ganda dilakukan untuk menyajikan apakah regresi yang
didapat berdasrkan penelitian berarti untuk membuat kesimpulan mengenai
hubungan dari seluruh variabel yang diteliti.
(1) Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut:
: regresi linear ganda tidak berarti
: regresi linear ganda berarti
(2) Langkah-langkah uji keberartian regresi linear ganda
Langkah-langkah uji keberartian regresi linear ganda adalah sebagai
berikut:
42
(a) Menyusun nilai-nilai yang diperoleh pada penelitian
ke dalam tabel.
(b) Menghitung jumlah kuadrat sisa dengan rumus sebagai berikut
dengan
(c) Menghitung jumlah kuadrat sisa dengan rumus sebagai berikut
dengan
(d) Menghitung kuadrat total regresi dengan rumus sebagai berikut
(e) Menghitung kuadrat total residu dengan rumus sebagai berikut
Keterangan :
: kuadrat total regresi
: kuadrat total residu
: jumlah kuadrat regresi
: jumlah kuadrat sisa
: jumlah sampel penelitian
: banyak variabel bebas
(f) Menghitung harga dengan rumus sebagai berikut
43
(g) Membandingkan harga dan dengan α = 5%, derajat
kebebasan (dk) pembilang dan derajat kebebasan (dk) penyebut
( .
(3) Kriteria
Kriteria yang digunakan dalam ujii ini adalah jika >
maka regresi linear ganda berarti (Sudjana 2005:94).
3.5.2.1.3 Koefisien Korelasi Ganda
Koefisien korelasi ganda antara dengan dapat
diperoleh dengan menggunakan rumus
3.5.2.1.4 Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda
Uji keberartian koefisien korelasi ganda dilakukan untuk
meyakinkan apakah koefisien korelasi yang didapat berdasarkan penelitian
berarti untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan dari seluruh
variabel yang diteliti.
(1) Hipotesis
: koefisien korelasi ganda tidak berarti
: koefisien korelasi ganda berarti
(2) Langkah-langkah uji keberartian koefisien korelasi
44
Langkah-langkah uji keberartian koefisien korelasi adalah
sebagai berikut:
(a) Menghitung nilai koefisien korelasi ganda
(b) Menghitung harga dengan rumus sebagai
berikut
keterangan :
: koefisien korelasi ganda
: banyak sampel penelitian
k : banyak variabel bebas
(c) Membandingkan harga dan dengan α =
5%, derajat kebebasan (dk) pembilang dan derajat
kebebasan (dk) penyebut ( .
(3) Kriteria
Kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah jika
> maka koefisien korelasi ganda berarti (Sudjana
2005:108).
3.5.2.1.5 Koefisien Determinasi
Besarnya koefisien determinasi dirumuskan sebagai harga dari
koefisien , dengan adalah koefisien determinasi yang menunjukkan
pengaruh terhadap .
45
3.5.2.1.6 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Linear Ganda
Uji signifikansi koefisien regresi linear ganda dilakukan untuk
meyakinkan apakah tiap koefisien regresi yang didapat berdasarkan
penelitian dapat untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan dari
seluruh variabel yang diteliti.
(1) Hipotesis
Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut
(a) Hipotesis uji signifikansi koefisien regresi linear ganda
: koefisien regresi linear ganda tidak signifikan
: koefisien regresi linear ganda signifikan
(b) Hipotesis uji signifikansi koefisien regresi linear ganda
: koefisien regresi linear ganda tidak signifikan
: koefisien regresi linear ganda signifikan
(2) Langkah-langkah uji signifikansi koefisien regeresi linear ganda
Langkah-langkah uji signifikansi koefisien regeresi linear ganda adalah
sebagai berikut:
(a) Menghitung galat baku taksiran dalam populasi dengan
rumus sebagi berikut
(b) Menghitung koefisien korelasi antar variabel bebas.
adalah koefisien korelasi antar variabel bebas. Pada
penelitian ini terdapat dua variabel bebas jadi terdapat
46
dan . adalah koefisien korelsi antara dan .
adalah koefisien korelasi antara dan .
dan diperoleh
(c) Menghitung galat baku koefisien regresi dengan rumus
sebagai berikut
(d) Menghitung harga dengan rumus sebagai berikut
keterangan :
: koefisien-koefisien regresi linear ganda
: galat baku koefisien regresi
(e) Membandingkan harga dan dengan α = 5%,
derajat kebebasan (dk) pembilang dan derajat kebebasan
(dk) penyebut ( .
(3) Kriteria
Kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah jika
maka koefisien regresi linear ganda
signifikan (Sudjana 2005:111).
47
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian
adalah berikut ini: perencanaan yang dilakukan adalah membuat instrumen
yang akan digunakan sebagai alat untuk mengambil data antara lain soal tes
yang terdiri dari soal tes hasil belajar, angket motivasi, dan angket untuk
sikap peserta didik. Selanjutnya merancang kelas yang akan dijadikan
sebagai kelas eksperimen dan kelas uji coba. Metode yang digunakan untuk
merancang kelas eksperimen dan uji coba adalah metode random sampling.
Diperoleh kelas peserta didik VII F sebagai kelas eksperimen dan peserta
didik kelas VII A sebagai kelas uji coba.
Pada kelas eksperimen yaitu peserta didik kelas VII F diadakan
pembelajaran dengan model Team Assisted Individualization. Pembelajaran
ini dilakukan untuk mendapatkan data sikap peserta didik, motivasi belajar,
dan hasil belajar peserta didik. Angket digunakan untuk mendapatkan data
motivasi belajar peserta didik dan sikap peserta didik dan untuk mendapatkan
data hasil belajar peserta didik dilakukan tes tentang materi segitiga pada
akhir pembelajaran. Pengolahan data penelitian dilakukan setelah semua data
diperoleh, sehingga dapat diketahui pengaruh sikap dan motivasi belajar
48
peserta didik terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 23
Semarang pada materi pokok segitiga tahun ajaran 2009/2010.
4.1.2 Uji Normalitas Data Nilai Hasil Belajar Matematika
Data yang diperoleh setelah penelitian berupa nilai tes hasil belajar.
Data tes hasil belajar tersebut kemudian diuji normalitasnya untuk
menentukan jenis pengolahan data yaitu statistik parametik atau non
parametrik. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal (perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 49 ).
Data yang diperoleh pada penelitian berdistribusi normal maka
statistik yang akan digunakan untuk mengolah data tersebut adalah statistik
parametik.
4.1.3 Analisis Regresi Linear Ganda
4.1.3.1 Model Regresi
Menentukan nilai koefisien , , dengan mengeliminasi ketiga
persamaan yang diperoleh dari rumus:
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh model persamaan regresi
adalah (perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 51).
49
4.1.3.2 Uji Keberartian Regresi Linear Ganda
Uji keberartian regresi linear ganda dilakukan untuk meyakinkan
apakah regresi yang didapat berdasarkan penelitian berarti atau signifikan
untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan dari seluruh variabel yang
diteliti.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa regresi linear ganda
berarti (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23).
4.1.3.3 Koefisien Korelasi Ganda
Koefisien korelasi ganda antara dengan yang diperoleh
adalah 0,756 (perhitungan dapat dilihat pada lampiran 53).
4.1.3.4 Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda
Uji keberartian koefisien korelasi ganda dilakuka untuk meyakinkan
apakah koefisien korelasi yang didapat berdasarkan penelitian berarti untuk
membuat kesimpulan mengenai hubungan dari seluruh variabel yang diteliti.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa koefisien korelasi
ganda berarti (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 53)
4.1.3.5 Koefisien Determinasi
Besarnya koefisien determinasi dirumuskan sebagai harga dari
koefisien , dengan adalah koefisien yang menunjukkan pengaruh
variabel dan terhadap .
Berdasarkan perhitungan diperoleh koefisien determinasi (
adalah 0,572 (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 55).
50
4.1.3.6 Uji keberartian Koefisien Regresi Linear Ganda
4.1.3.6.1 Uji signifikansi koefisien regresi linear ganda
Berdasarkan perhitungan diperoleh sehingga
koefisien regresi linear ganda signifikan (perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 54).
4.1.3.6.2 Uji signifikansi koefisien regresi linear ganda
Berdasarkan perhitungan diperoleh sehingga
koefisien regresi linear ganda signifikan (perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 54).
4.2 Pembahasan
Analisis data penelitian ini adalah dilakukan dengan analisis regresi
linear ganda dengan dua variabel bebas yaitu sikap peserta didik ( ) dan
motivasi belajar peserta didik ( ) serta satu variabel terikat yaitu hasil
belajar peserta didik (Y). Data nilai hasil belajar diuji normalitasnya untuk
menentukan statistik yang akan digunakan untuk mengolah data yaitu statistik
parametik atau non parametrik. Berdasarkan perhitungan diperoleh
kesimpulan bahwa data nilai hasil belajar berdistribusi normal. Kemudian
dilanjutkan dengan analisis regresi linear ganda.
Sikap peserta didik dan motivasi belajar peserta didik mempengaruhi
hasil belajar, hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier ganda yang
diperoleh pada hasil penelitian. Akan tetapi hasil belajar tidak hanya
51
dipengaruhi oleh sikap dan motivasi belajar peserta didik tetapi ada faktor
lain yang mempengaruhinya.
Terdapat pengaruh positif antara sikap peserta didik terhadap hasil
belajar dan pengaruh positif antara motivasi belajar peserta didik dengan hasil
belajar atau dengan kata lain hasil belajar peserta didik akan meningkat jika
sikap peserta didik dan motivasi belajar peserta didik meningkat dalam
pembelajaran kooperatif tipe TAI .
Faktor sikap peserta didik mempunyai pengaruh positif terhadap
hasil belajar dan jika dilihat dari besarnya kontribusi ternyata sikap peserta
didik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar. Belajar
tidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan
kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila peserta didik aktif
mengalami sendiri. Dengan sikap peserta didik yang baik, maka belajar dan
hasil belajar peserta didik akan lebih baik. Namun dengan sikap yang kurang
baik akan berpengaruh pada hasil belajar yang kurang maksimal. Hal ini
sesuai dengan pendapat Chatarina (2006: 159) bahwa sikap memiliki
pengaruh yang kuat terhadap perilaku dan belajar peserta didik karena sikap
itu membantu peserta didik dalam merasakan dunianya dan memberikan
pedoman kepada perilaku yang dapat membantu dalam menjelaskan
dunianya. Sikap dapat membantu secara personal karena berkaitan dengan
harga diri yang positif, atau dapat merusak secara personal karena adanya
intensitas perasaan gagal.
52
Faktor lain yang juga mempengaruhi hasil belajar adalah faktor
motivasi. Faktor motivasi belajar mempunyai pengaruh yang positif
terhadap hasil belajar dan jika dilihat dari kontribusi ternyata faktor
motivasi belajar juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar. Motivasi dapat bersifat internal, artinya datang dari diri sendiri,
dapat juga bersifat eksternal, yaitu berasal dari orang lain seperti guru, orang
tua, teman dan sebagainya. Motivasi merupakan dorongan yang terdapat
dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku
yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Dapat dikatakan bahwa
peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar, memperjelas tujuan
belajar dan menentukan ketekunan belajar. Tujuan motivasi adalah
memberikan semangat pada seseorang agar timbul keinginan dan kemauan
untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil/ mencapai
tujuan tertentu, dengan demikian belajar akan lebih berhasil bila peserta
didik memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar. Hal ini relevan dengan
hasil penelitian Walberg dkk (Dalam Suprijono, 2009: 162), menyimpulkan
bahwa motivasi memiliki kontribusi antara 11 sampai 20 persen terhadap
hasil belajar. Suciati (Dalam Suprijono, 2009: 162) juga menyimpulkan
kontribusi motivasi terhadap hasil belajar adalah 36 persen. Dari hasil
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara motivasi dan belajar.
Seorang guru hendaknya dapat memberikan motivasi kepada peserta
didiknya dalam pembelajaran. Untuk memotivasi peserta didik, guru perlu
53
memahami dan mengerti tentang teknik-teknik pemberian motivasi yang
dapat dilakukan dalam proses pembelajaran. Menurut Uno, (2007: 34) teknik-
teknik pemberian motivasi tersebut antara lain memberikan pernyataan
penghargaan secara verbal, menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu
keberhasilan, menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik, memunculkan
sesuatu yang tidak diduga oleh peserta didik, menjadikan tahap dini dalam
belajar mudah bagi peserta didik, menggunakan materi yang dikenal peserta
didik sebagai contoh dalam belajar, gunakan kaitan yang unik dan tak terduga
untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami, menuntut
peserta didik untuk menggunakan hal-hal yang telah dipeljari sebelumnya,
menggunakan simulasi dan permainan, memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum, mengurangi
akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan peserta didik dalam
kegiatan belajar, memahami iklim sosial dalam sekolah, memanfaatkan
kewibawaan guru secara tepat, memadukan motivasi-motivasi yang kuat,
memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, merumuskan tujuan-tujuan
sementara, memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai, membuat suasana
persaingan yang sehat diantara para peserta didik, mengembangkan
persaingan dengan diri dengan diri sendiri, dan memberikan contoh yang
positif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh
sikap dan motivasi belajar peserta didik senilai 57,2%, sedangkan terdapat
42,8% faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar.
54
Hasil belajar peserta didik tidak lepas dari kedua faktor tersebut,
yakni sikap peserta didik dan motivasi belajar. Sikap dan motivasi belajar
peserta didik perlu ditingkatkan sehingga timbul rasa senang untuk
mempelajari pelajaran matematika, dari rasa senang ini akan timbul semangat
dan keinginan untuk belajar, mempelajari dan memahami mata pelajaran
matematika. Oleh karena itu, hendaknya para guru memperhatikan sikap dan
motivasi belajar peserta didik untuk selanjutnya dapat meningkatkan sikap
yang baik dan motivasi peserta didik dalam belajar matematika di kelas
sehingga akan tercapai hasil belajar yang optimal.
55
BAB 5
PENUTUP
5.1. Simpulan
Dari hasil penelitian mengenai pengaruh sikap dan motivasi peserta
didik terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 23 Semarang
pada materi segitiga dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization dapat disimpulkan sebagai berikut:
(1) Terdapat pengaruh positif motivasi dan sikap peserta didik terhadap
hasil belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 23 Semarang pada
materi segitiga dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization, atau dengan kata lain bahwa hasil belajar
peserta didik akan meningkat jika sikap peserta didik dan motivasi
belajar peserta didik meningkat.
(2) persentase pengaruh antara sikap dan motivasi belajar dalam
pembelajaran tipe Team Assisted Individualization terhadap hasil
belajar peserta didik kelas VII SMP Negeri 23 Semarang tahun ajaran
2009/2010 pada materi pokok segitiga adalah 57,2 % yang
ditunjukkan oleh koefisien determinasi .
56
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, saran yang dapat peneliti
berikan guna memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan
kualitas kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 23 Semarang, terutama
pada mata pelajaran matematika adalah hendaknya para guru matematika di
SMP Negeri 23 Semarang senantiasa memperhatikan dan meningkatkan
sikap dan motivasi peserta didik dengan menerapkan suatu model
pembelajaran kooperatif dalam belajar matematika di kelas sehingga akan
tercapai hasil belajar yang optimal.
57
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press.
Arifin, Zaenal. 1991. Evaluasi Intruksional Prinsip-Teknik Prosedur. Bandung:
Remaja Rosdakaya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Azwar, Syaifudin. 2003. Sikap Manusia, Teori dan Pengaruhnya Edisi ke-2.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika 1, Konsep dan Aplikasinya.
Jakarta: pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Edisi Revisi).
Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.
Bandung: Nusa Media.
Sudjana. 2003. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bamdung: Sinar
Baru Algensido.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning :Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wardhani, Sri. 2010. Teknik Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar
Matematika di SMP/Mts. Jogjakarta: Materi Diklat Guru Pemandu/ Guru
Inti/ Pengembang Matematika SMP Jenjang Dasar Tahun 2010 (PPPPTK
Matematika)
58
DAFTAR NILAI MID SEMESTER 2 KELAS VII
SMP N 23 SEMARANG
2010/2011
No 7A 7B 7C 7F 7G
1 47 57 60 60 47
2 54 57 50 54 40
3 60 70 47 47 57
4 54 40 60 54 50
5 62 54 67 54 70
6 70 50 47 54 67
7 67 40 47 55 54
8 65 45 80 47 60
9 60 44 60 54 50
10 62.5 84 62 65 70
11 60 47 80 57 67
12 70 60 60 57 57
13 40 40 57 47 54
14 50 47 67 57 65
15 47 57 67 62 57
16 65 47 64 57 50
17 57 57 60 57 47
18 40 50 55 62 65
19 47 75 50 50 47
20 65 50 65 65 54
21 57 67 57 65 60
22 65 44 65 57 57
23 67 57 55 60 70
24 67 60 75 62 54
25 57 60 57 65 54
26 54 50 70 62 57
27 54 55 57 62 47
28 50 50 67 55 62
29 50 57 75 72 65
30 65 65 50 65 70
31 70 70 60 72 57
32 55 54 55 67 58
33 70 50 67 72 57
34 65 54 67 57 65
35 60 70 65 65 70
36 55 40 57 60 54
37 57 60 60 65 57
38 54 65 65 62 60
39 50 54 55 70 57
40 70 57 60 60 57
59
Lampiran 2
Uji Normalitas Nilai Mid Semester 2
Hipotesis
Ho : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal Ha : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
banyak kelas =1+ 3.3 log n Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c
2 tabel
2( )(k-3)
Nilai maksimal = 84 Panjang Kelas = 5
Nilai minimal = 40 Rata-rata ( X ) = 61.45500
Rentang = 44 S = 6.894610
Banyak kelas = 9 N = 200
Kelas Interval
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
Oi
(Oi-Ei)²
Ei
40
44 39.5 -3.18 0.4993 0.0062 1.2475 2 0.4539 45 - 49 44.5 -2.46 0.4930 0.0345 6.8999 7 0.0015 50 54 49.5 -1.73 0.4585 0.1151 23.0166 26 0.3867 55 - 59 54.5 -1.01 0.3435 0.2318 46.3661 36 2.3176 60 - 64 59.5 -0.28 0.1116 0.2823 56.4505 65 1.2948 65 - 69 64.5 0.44 0.1706 0.2077 41.5473 35 1.0318 70 - 74 69.5 1.17 0.3784 0.0924 18.4786 23 1.1063 75 - 79 74.5 1.89 0.4708 0.0248 4.9619 5 0.0003 80 - 84 79.5 2.62 0.4956 0.0040 0.8033 1 0.0481 84.5 3.34 0.4996
² = 6.6409
Untuk = 5%, dengan dk = 9 - 3 = 6 diperoleh ² tabel = 12.59
6.6409
12.59
Karena ² hitung < ² tabel, maka Ho diterima. jadi data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
60
UJI HOMOGENITAS POPULASI
Hipotesis:
H0: σ21 = σ
22 = σ
23= σ
24 =σ
25
Hi : Tidak semua σ2i sama dengan, untuk i = 1, 2, 3, 4
Kriteria:
Ho diterima jika χ2 hitung < χ2 (1-a) (k-1)
Pengujian Hipotesis:
sampel n dk = n-1 s2i log s
2i (dk). log s
2i (dk). s
2i
7A 40 39 59.8229167 54.30513 69.29783576 2333.094
7B 40 39 107.0154 2.029446 79.14840489 4173.601
7C 40 39 75.66923 1.878919 73.27785327 2951.1
7F 40 39 34.62564 1.539398 60.03651457 1350.4
7G 40 39 54.30513 1.734841 67.65879345 2117.9
TOTAL 200 195 - - 349.419402 12926.1
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:
Log = 1.8306
B = Log x = 356.97
s2i} = 7.80171
Karena χ2 hitung <χ
2 tabel maka populasi tersebut mempunyai varians yang tidak
berbeda (homogen)
Lampiran 3
61
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP Negeri 23 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / II
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta
menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar : 6.2 Mengindentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan
sudutnya
Indikator : 1 Mendefinisikan pengertian segitiga.
2 Menentukan jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang
sisinya.
3 Menyebutkan sifat-sifat dari jenis segitiga berdasarkan
panjang sisinya.
4 Menentukan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar
sudutnya.
5 Menyebutkan sifat-sifat dari jenis segitiga berdasarkan
besar sudutnya.
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit ( 2 x pertemuan )
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian segitiga menurut sifat-sifatnya melalui
penjelasan, diskusi dan mengerjakan lembar kegiatan peserta didik.
2. Siswa dapat menentukan jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisi-sisinya
melalui penjelasan, diskusi dan mengerjakan lembar kegiatan peserta didik.
3. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat dari jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang
sisinya melalui penjelasan, diskusi dan mengerjakan lembar kegiatan peserta
didik.
4. Siswa dapat menentukan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya melalui
penjelasan, diskusi dan mengerjakan lembar kegiatan peserta didik.
5. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat dari jenis-jenis segitiga berdasarkan besar
sudutnya melalui penjelasan, diskusi dan mengerjakan lembar kegiatan peserta
didik.
Lampiran 4
62
II. MATERI AJAR
Materi Pokok : segitiga
Uraian Materi:
Pengertian segitiga:
Unsur-Unsur Segitiga:
Sisi segitiga,
Ruas garis AB, ruas garis BC dan ruas garis AC dinamakan sisi-sisi segitiga
ABC.
Alas dan kaki segitiga
Jika ruas garis BC dinamakan alas segitiga, maka ruas garis AB dan AC
dinamakan kaki-kaki (sisi tegak) segitiga ABC.
Jika ruas garis AC dinamakan alas segitiga, maka ruas garis AB dan BC
dinamakan kaki-kaki (sisi tegak) segitiga ABC.
Jika ruas garis AB dinamakan alas segitiga, maka ruas garis BC dan AC
dinamakan kaki-kaki (sisi tegak) segitiga ABC.
Titik sudut segitiga
Titik A, B dan C dinamakan titik-titik sudut segitiga ABC.
Sudut segitiga
A, B dan C dinamakan sudut-sudut segitiga ABC.
Sudut alas dan puncak segitiga
Jika B dan C dinamakan sudut-sudut alas segitiga ABC, maka
A dinamakan sudut puncak segitiga ABC.
Jika A dan B dinamakan sudut-sudut alas segitiga ABC, maka C
dinamakan sudut puncak segitiga ABC.
Jika A dan C dinamakan sudut-sudut alas segitiga ABC, maka
B dinamakan sudut puncak segitiga ABC.
Tinggi segitiga
Tinggi segitiga adalah garis yang ditarik tegak lurus dari titik puncak
segitiga ke garis alas segitiga.
Segitiga adalah bangun datar yang mempunyai
3 sisi yang berpotongan dan membentuk 3
sudut.
A
B C D
F E
63
C
B A
Jenis-jenis segitiga:
a. Jenis-Jenis Segitiga berdasarkan Sisinya
(iv) Segitiga sama kaki
Segitiga sama kaki memiliki satu sumbu simetri, sudut-sudut alas
segitiga sama kaki sama besar, mempunyai dua sisi yang sama
panjang, menempati bingkainya dengan dua cara.
(v) Segitiga sama sisi
Segitiga sama sisi mempunyai 3 sumbu simetri, mempunyai tiga sisi
yang sama panjang, mempunyai tiga sudut yang besarnya sama besar
yaitu 600, menempati bingkainya sebanyak 6 cara.
(vi) Segitiga sembarang
Segitiga sembarang tidak mempunyai sumbu simetri, ketiga sisinya
tidak sam panjang, ketiga sudutnya tidak sama besar.
C
A B
Segitiga sama kaki adalah segitiga yang
mempunyai dua sisi yang sama panjang.
B A
C Segitiga sama sisi adalah segitiga yang
ketiga sisinya sama panjang dan ketiga
sudutnya sama besar.
Segitiga sembarang adalah segitiga
yang ketiga sisinya tidak sama panjang.
64
C
B A
b. Jenis-Jenis Segitiga berdasarkan Sudutnya
(iv) Segitiga lancip
(v) Segitiga siku-siku
(vi) Segitiga tumpul
III. MODEL PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran : Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
2. Strategi Pembelajaran : Diskusi kelompok dan penghargaan kelompok
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penemuan terbimbing
dan latihan soal
4. Media : Alat peraga segitiga.
IV. ALAT/ SUMBER / MEDIA :
Alat : Kapur , spidol, papan tulis , kartu masalah, lembar Kegiatan Peserta
Didik.
Sumber : Buku Elektonik Sekolah Matematika untuk SMP kelas VII.
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan I : 2 x 40 menit
A. Kegiatan Pendahuluan.
Fase 1: Menyajikan rencana dan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta
didik (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam.
Segitiga lancip adalah segitiga yang
ketiga sudutnya merupakan sudut
lancip.
A
B C
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang
salah satu sudutnya besarnya 900.
A B
C
Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah
satu sudutnya merupakan sudut tumpul.
65
b. Guru menyiapkan kondisi fisik kelas dan peserta didik dengan meminta
peserta didik membersihkan tulisan di papan tulis bila masih kotor, ruang
kelas dan menyiapkan buku pelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Guru memotivasi peserta didik dengan menyampaikan manfaat materi yang
akan dibahas dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari misalnya: dalam
pembuatan atap rumah berbentuk segitiga.
e. Guru menyampaikan apersepsi:
1. Guru menulis judul materi yang akan dipelajari di papan tulis.
2. Dalam proses eksplorasi mengaitkan materi yang sedang dipelajari
dengan kehidupan sehari-hari yaitu dengan meminta peserta didik untuk
menyebutkan contoh- contoh bangun datar dalam kehidupan sehari- hari
yang berbentuk seperti segitiga. Contoh: ada rambu-rambu lalu lintas
yang permukaannya berbentuk segitiga dan lain-lain.
B. Kegiatan Inti (65 menit)
Fase II: kelompok pengajaran
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari secara singkat tentang segitiga;
Fase 3: Teams
Dalam kegiatan elaborasi, guru memfasilitasi siswa dalam pembelajaran
kooperatif. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang
heterogen dan tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
Fase 4: Materi- Materi Kurikulum
Sebagai proses eksplorasi, guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik/ LKPD
(lampiran 78) dan latihan soal (lampiran 10 ) tentang materi segitiga.
Fase 5: Belajar Kelompok
a. Peserta didik belajar dan saling berdiskusi dalam masing-masing
kelompok.
b. Sebagai proses elaborasi, guru meminta peserta didik pada
masing-masing kelompok untuk berdiskusi dan dan meminta
peserta didik yang telah memahami materi untuk membimbing
anggota pada kelompok tersebut agar memahami materi tentang
jenis- jenis segitiga dan memastikan bahwa anggota tiap-tiap
kelompok telah memahami materi. Peserta didik mengerjakan
latihan soal yang telah diberikan
c. Sebagai proses elaborasi, guru memantau diskusi tiap-tiap
kelompok dan memberikan bimbingan seperlunya secara
individual kepada peserta didik dalam kelompok.
Fase 6: Skor Tim dan Rekognisi Tim
66
a. Guru meminta hasil jawaban LKPD dan latihan soal tiap
kelompok ditukarkan dengan kelompok lain agar dapat dicek/
dikoreksi saat ada kelompok yang menyampaikan diskusi di depan
kelas.
b. Sebagai proses elaborasi, guru meminta ketua kelompok
melaporkan keberhasilan kelompok dalam diskusi melalui
penyampaian diskusi di depan kelas.
c. Guru memotivasi dan membimbing peserta didik dari kelompok
yang lain dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang
sedang presentasi.
“Apakah ada teman-teman lain yang ingin bertanya atau
berpendapat terhadap hasil diskusi kelompok ini?”
d. Dalam proses konfirmasi, guru memberikan penguatan terhadap
setiap jawaban dan pendapat peserta didik.
e. Dalam proses konfirmasi, guru memberikan penghargaan kepada
peserta didik yang mengajukan pertanyaan dan kelompok yang
maju presentasi berupa tepuk tangan dan ucapan selamat.
f. Guru mengumumkan dan menetapkan kelompok terbaik sampai
kelompok yang kurang berhasil.
C. Penutup (5 menit)
Fase 8: Unit Seluruh Kelas
a. Guru mengulang kembali materi yang telah diajarkan dan meminta
peserta didik untuk membuat kesimpulan tentang materi yang
dipelajari.
b. Guru memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar.
c. Guru mengucapkan salam.
Pertemuan II : 2 x 40 menit
A. Kegiatan Pendahuluan.
Fase 1: Menyajikan rencana dan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta
didik (10 menit)
o Guru mengucapkan salam.
o Guru menyiapkan kondisi fisik kelas dan peserta didik dengan
meminta peserta didik membersihkan tulisan di papan tulis bila
masih kotor, ruang kelas dan menyiapkan buku pelajaran.
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
o Guru menyampaikan apersepsi:
67
Guru menulis judul materi yang akan dipelajari di papan tulis.
Dalam proses eksplorasi, guru mengingatkan materi pada
pertemuan pertama tentang jenis-jenis segitiga berdasarkan
panjang sisinya.
B. Kegiatan Inti (65 menit)
Fase II: kelompok pengajaran
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari secara singkat tentang segitiga;
Fase 3: Teams
Dalam kegiatan elaborasi, guru memfasilitasi siswa dalam pembelajaran
kooperatif. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang
heterogen dan tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
Fase 4: Materi- Materi Kurikulum
Sebagai proses eksplorasi, guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik/ LKPD
(lampiran 7) dan latihan soal (lampiran 10 ) tentang materi segitiga.
Fase 5: Belajar Kelompok
a. Peserta didik belajar dan saling berdiskusi dalam masing-masing
kelompok.
b. Sebagai proses elaborasi, guru meminta peserta didik pada masing-
masing kelompok untuk berdiskusi dan dan meminta peserta didik
yang telah memahami materi untuk membimbing anggota pada
kelompok tersebut agar memahami materi tentang jenis- jenis segitiga
dan memastikan bahwa anggota tiap-tiap kelompok telah memahami
materi. Peserta didik mengerjakan latihan soal yang telah diberikan
c. Sebagai proses elaborasi, guru memantau diskusi tiap-tiap kelompok
dan memberikan bimbingan seperlunya secara individual kepada
peserta didik dalam kelompok untuk memahami materi tentang
menentukan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya melalui
LKPD (lampiran 7) dan latihan soal (lampiran 10 ) yang telah
dibagikan.
Fase 6: Skor Tim dan Rekognisi Tim
a. Guru meminta hasil jawaban LKPD dan latihan soal tiap kelompok
ditukarkan dengan kelompok lain agar dapat dicek/ dikoreksi saat ada
kelompok yang menyampaikan diskusi di depan kelas.
b. Sebagai proses elaborasi, guru meminta ketua kelompok melaporkan
keberhasilan kelompok dalam diskusi melalui penyampaian diskusi di
depan kelas.
c. Guru memotivasi dan membimbing peserta didik dari kelompok yang
lain dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang sedang
presentasi.
68
“Apakah ada teman-teman lain yang ingin bertanya atau berpendapat
terhadap hasil diskusi kelompok ini?”
d. Dalam proses konfirmasi, guru memberikan penguatan terhadap setiap
jawaban dan pendapat peserta didik.
e. Dalam proses konfirmasi, guru memberikan penghargaan kepada
peserta didik yang mengajukan pertanyaan dan kelompok yang maju
presentasi berupa tepuk tangan dan ucapan selamat.
f. Guru mengumumkan dan menetapkan kelompok terbaik sampai
kelompok yang kurang berhasil.
g. Dalam proses konfirmasi guru memfasilitasi siswa untuk melakukan
refleksi tentang pembelajaran hari ini secara tulisan dengan
membagikan kunci LKPD (lampiran 18) dan kunci latihan soal
(lampiran 21) kepada masing-masing siswa agar siswa mengetahui
apakah hasil diskusi kelompoknya benar atau salah.
Fase 7: Tes Fakta
Sebagai proses konfirmasi, guru memberikan tes kecil/ kuis (lampiran 13) yang
dikerjakan secara individu.
C. Penutup (5 menit)
Fase 8: Unit Seluruh Kelas
4. Guru mengulang kembali materi yang telah diajarkan dan meminta
peserta didik untuk membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari.
5. Guru memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar.
6. Guru memberi tugas pada peserta didik untuk mengerjakan tugas/ PR
(lampiran 16) di rumah.
7. Guru mengucapkan salam.
VI. PENILAIAN
1. Test Awal : -
2. Test dalam Proses : ada, dilakukan secara tertulis pada tes individu.
3. Test Hasil Belajar : ada, dilakukan secara tertulis melalui
pemberian Tugas/PR (lampiran 16 )
Semarang, 2010
Peneliti
Retno Sulistiowati
4101406060
69
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2
Sekolah : SMP Negeri 23 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / II
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta
menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar : 6.2 Mengindentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan
sudutnya
Indikator : 1. menemukan rumus jumlah sudut dalam segitiga
2. menentukan rumus hubungan antara sudut dalam segitiga
dan sudut luar segitiga
3. menyelesaikan soal yang menggunakan rumus jumlah
sudut dalam segitiga dan hubungan antara sudut dalam
segitiga dan sudut luar segitiga.
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 x pertemuan )
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
6. Peserta didik dapat menemukan rumus jumlah sudut dalam segitiga dengan
memanfaatkan alat peraga.
7. Peserta didik dapat menentukan rumus hubungan antara sudut dalam segitiga dan
sudut luar segitiga dengan mengerjakan lembar kegiatan peserta didik.
8. Peserta didik dapat menyelesaikan soal yang menggunakan rumus jumlah sudut
dalam segitiga dan hubungan antara sudut dalam segitiga dan sudut luar segitiga
dalam latihan soal.
II. MATERI AJAR
Materi Pokok : segitiga
Uraian Materi:
Jumlah Sudut dalam Segitiga:
(i) (ii) (iii) B A
C
A B
C
B C
A
Lampiran 5
70
Perhatikan gambar diatas.
Segitiga ABC pada gambar (i) dipotong pada sudut-sudutnya seperti gambar (ii),
kemudian disusun sehingga ketiga titik sudutnya berimpit dan kaki-kaki sudutnya
bersisian seperti gambar (iii). Susunan sudut-sudut tersebut membentuk sudut
lurus.
Jadi, jumlah besar sudut dalam segitiga ABC adalah 180o.
Jadi, jumlah sudaut dalam segitiga adalah 180o.
Hubungan Sudut dalam Segitiga dan Sudut Luar Segitiga
Pada gambar segitiga ABC di atas, sisi AB diperpanjang sehingga
membentuk garis lurus ABD.
Pada segitiga ABC berlaku
BAC + ABC + ACB = 180o (jumlah sudut dalam ABC)
BAC + ACB = 180o – ABC ............................... (i)
ABC + CBD = 180o ( ABC dan CBD saling berpelurus)
CBD = 180o – ABC ................................. (ii)
Selanjutnya CBD disebut sudut luar segitiga ABC.
Berdasarkan persamaan (i) dan (ii) diperoleh CBD = BAC + ACB.
Jadi, besar sudut luar suatu segitiga sama dengan jumlah dua sudut dalam
yang tidak berpelurus dengan sudut luar tersebut.
III. MODEL PEMBELAJARAN
5. Model Pembelajaran : Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
6. Strategi Pembelajaran : Diskusi kelompok dan penghargaan kelompok
7. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penemuan terbimbing
dan latihan soal
8. Media : Alat peraga segitiga (desain alat peraga dalam
lampiran)
IV. ALAT/ SUMBER / MEDIA :
Alat : Kapur , spidol, papan tulis , kartu masalah, lembar Kegiatan Peserta
Didik.
A
B C D
71
Sumber : Buku Elektonik Sekolah Matematika untuk SMP kelas VIII, LKS
Galileo.
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan I : 2 x 40 menit
A. Kegiatan Pendahuluan.
Fase 1: Menyajikan rencana dan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta
didik (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam.
b. Guru menyiapkan kondisi fisik kelas dan peserta
didik dengan meminta peserta didik membersihkan tulisan di papan tulis bila
masih kotor, ruang kelas dan menyiapkan buku pelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Guru memotivasi peserta didik dengan
menyampaikan manfaat materi yang akan dibahas dan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari misalnya: dalam pembuatan atap rumah berbentuk
segitiga.
e. Guru melakukan apersepsi :
1. Guru menulis judul materi yang akan dipelajari di papan tulis.
2. Dalam proses eksplorasi, guru mengingatkan siswa tentang jenis-jenis
besar sudut lurus dengan cara guru menggambarkan sudut lurus di papan
tulis kemudian siswa diminta menyebutkan besar sudut tersebut.
“Perhatikan gambar ini. Sudut apakah ini?” (Sudut lurus).
“Berapakah besar sudut lurus?” ( 180o)
B. Kegiatan Inti (65 menit)
Fase 2: kelompok pengajaran
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari secara singkat tentang jumlah
sudut dalam segitiga dan hubungan sudut dalam segitiga dan sudut luar
segitiga;
Fase 3: Teams
xo
72
Dalam kegiatan elaborasi, guru memfasilitasi siswa dalam pembelajaran
kooperatif. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang
heterogen dan tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
Fase 4: Materi- Materi Kurikulum
guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik/ LKPD (lampiran 8) dan latihan
soal (lampiran 11 ) tentang materi jumlah sudut dalam segitiga dan
sudut luar segitiga.
Fase 5: Belajar Kelompok
a. Peserta didik belajar dan saling berdiskusi dalam masing-masing
kelompok.
b. Sebagai proses elaborasi, guru meminta peserta didik pada
masing-masing kelompok untuk berdiskusi dan dan meminta
peserta didik yang telah memahami materi untuk membimbing
anggota pada kelompok tersebut agar memahami materi tentang
jumlah sudut dalam segitiga dan hubungan antara sudut dalam
segitiga dan sudut luar segitiga pada LKPD (lampiran 8 ). Peserta
didik mengerjakan latihan soal (lampiran 11) yang telah diberikan
c. Sebagai proses elaborasi, guru memantau diskusi tiap-tiap
kelompok dan memberikan bimbingan seperlunya secara individual
kepada peserta didik dalam kelompok.
Fase 6: Skor Tim dan Rekognisi Tim
a. Guru meminta hasil jawaban LKPD dan latihan soal tiap kelompok
ditukarkan dengan kelompok lain agar dapat dicek/ dikoreksi saat ada
kelompok yang menyampaikan diskusi di depan kelas.
b. Sebagai proses elaborasi, guru meminta ketua kelompok melaporkan
keberhasilan kelompok dalam diskusi melalui penyampaian diskusi di
depan kelas.
c. Guru memotivasi dan membimbing peserta didik dari kelompok
yang lain dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang
sedang presentasi.
“Apakah ada teman-teman lain yang ingin bertanya atau
berpendapat terhadap hasil diskusi kelompok ini?”
d. Dalam proses konfirmasi, guru memberikan penguatan terhadap
setiap jawaban dan pendapat peserta didik.
e. Dalam proses konfirmasi, guru memberikan penghargaan kepada
peserta didik yang mengajukan pertanyaan dan kelompok yang maju
presentasi berupa tepuk tangan dan ucapan selamat.
73
f. Guru mengumumkan dan menetapkan kelompok terbaik sampai
kelompok yang kurang berhasil.
g. Dalam kegiatan konfirmasi guru memfasilitasi siswa untuk
melakukan refleksi tentang pembelajaran hari ini secara lisan dan
dengan membagikan kunci LKPD (lampiran 19 ) dan kunci latihan
soal (lampiran 22) kepada masing-masing siswa agar siswa
mengetahui apakah hasil diskusi kelompoknya benar atau salah.
Fase 7: Tes Fakta
Sebagai proses konfirmasi, guru memberikan tes kecil/ kuis (lampiran 14 ) yang
dikerjakan secara individu .
C. Penutup (5 menit)
d. Fase 8: Unit Seluruh Kelas
Guru mengulang kembali materi yang telah diajarkan dan meminta
peserta didik untuk membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari.
e. Guru memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar.
f. Guru memberi tugas pada peserta didik untuk mengerjakan tugas/
PR (lampiran 17 ) di rumah.
g. Guru mengucapkan salam.
VI. PENILAIAN
4. Test Awal : -
5. Test dalam Proses : ada, dilakukan secara tertulis pada tes individu
/kuis (lampiran 14 ).
6. Test Hasil Belajar : ada, dilakukan secara tertulis melalui
pemberian Tugas/PR (lampiran 17 )
Semarang, 2010
Peneliti
Retno Sulistiowati
4101406060
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3
Sekolah : SMP Negeri 23 Semarang
Mata pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / II
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta
menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas daerah segitiga dan
segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Indikator : 1 Menentukan rumus keliling segitiga.
2 Menurunkan rumus luas daerah segitiga dengan pendekatan luas
daerah persegi panjang.
3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
menghitung keliling segitiga dan luas daerah segitiga.
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit ( 2 x pertemuan )
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Siswa dapat menentukan rumus keliling segitiga melalui
penjelasan, diskusi dan mengerjakan lembar kegiatan peserta didik.
b. Siswa dapat menurunkan rumus luas daerah segitiga dengan
pendekatan luas daerah persegi panjang dengan pemanfaatan alat peraga.
c. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
menghitung kelilng dan luas daerah segitiga dengan mengerjakan latihan soal.
II. MATERI AJAR
Materi Pokok : segitiga
Uraian Materi:
1. Keliling Segitiga
Keliling suatu bangun datar merupakan jumlah dari
panjang sisi-sisi yang membatasinya,
c
C
B A
a b
Lampiran 6
75
Jadi, keliling segitiga ABC dengan panjang sisi a, b, dan c adalah:
2. Luas Segitiga
Jika L adalah luas daerah sebuah segitiga yang panjang
alasnya a dan tinggi t, maka luas daerah segitiga dapat
dinyatakan dengan:
III. MODEL PEMBELAJARAN
9. Model Pembelajaran : Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
10. Strategi Pembelajaran : Diskusi kelompok dan penghargaan kelompok
11. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penemuan terbimbing
dan latihan soal
12. Media : Alat peraga luas daerah segitiga (desain alat peraga
pada lampiran).
IV. ALAT/ SUMBER / MEDIA :
Alat : Kapur , spidol, papan tulis , kartu masalah, lembar Kegiatan Peserta
Didik.
Sumber : Buku Elektonik Sekolah Matematika untuk SMP kelas VIII, LKS
Galileo.
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan I : 2 x 40 menit
A. Kegiatan Pendahuluan.
Fase 1: Menyajikan rencana dan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta
didik (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam.
b. Guru menyiapkan kondisi fisik kelas dan peserta didik dengan meminta
peserta didik membersihkan tulisan di papan tulis bila masih kotor, ruang
kelas dan menyiapkan buku pelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Guru memotivasi peserta didik dengan menyampaikan manfaat materi yang
akan dibahas dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari misalnya:
menghitung luas daerah tanah jika berbentuk segitiga dan lain-lain.
e. Guru menyampaikan apersepsi:
1. Guru menulis judul materi yang akan dipelajari di papan tulis.
2. Dalam proses eksplorasi, Guru melakukan apersepsi dengan
mengingatkan siswa tentang luas persegi panjang cara guru menyajikan
L =
K = a + b + c
a
t
76
2
gambar persegi pada petak-petak kemudian siswa diminta untuk
menyebutkan luas persegi panjang tersebut.
Guru menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa.
“Berbentuk apakah daerah yang berwarna biru?” (Persegi panjang).
“Berapa satuan panjangnya?” (Tujuh satuan)
“Berapa satuan lebarnya?” (Empat satuan)
“Berapa satuan luas daerah persegi panjang ini?” (28 satuan)
“Jadi bagaimana rumus luas daerah persegi panjang?” ( L = p x l)
B. Kegiatan Inti (65 menit)
Fase II: kelompok pengajaran
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari secara singkat tentang keliling
dan luas daerah segitiga;
Fase 3: Teams
Dalam kegiatan elaborasi, guru memfasilitasi siswa dalam pembelajaran
kooperatif. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang
heterogen dan tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
Fase 4: Materi- Materi Kurikulum
Sebagai proses eksplorasi, guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik/ LKPD
(lampiran 17) dan latihan soal (lampiran 18) tentang materi segitiga.
Sebagai proses eksplorasi, guru mendemonstrasikan alat peraga luas
segitiga yang terbuat dari kertas karton untuk menemukan luas daerah
segitiga.
“ Sekarang perhatikan alat peraga yang ibu bawa.
Berbentuk apakah alat peraga ini?” (Daerah segitiga).
“Sekarang ibu potong alat peraga ini sesuai warnanya? Lalu
ibu susun menjadi ini (bangun 2).
Berbentuk apakah bangun ini?” (Persegi panjang).
“Apakah luasnya sama dengan bangun sebelumnya?” (Ya).
“Jadi, bagaimana rumus luas segitiga? Nanti kalian akan
menemukan rumus keliling dan luas daerah segitiga dengan
bantuan alat peraga dan LKS yang akan ibu bagikan”
Fase 5: Belajar Kelompok
1
77
a. Peserta didik belajar dan saling berdiskusi dalam masing-
masing kelompok.
b. Sebagai proses elaborasi, guru meminta peserta didik pada
masing-masing kelompok untuk berdiskusi dan dan meminta peserta
didik yang telah memahami materi untuk membimbing anggota pada
kelompok tersebut agar memahami materi tentang jenis- jenis segitiga
dan memastikan bahwa anggota tiap-tiap kelompok telah memahami
materi. Peserta didik mengerjakan latihan soal yang telah diberikan
c. Sebagai proses elaborasi, guru memantau diskusi tiap-tiap
kelompok dan memberikan bimbingan seperlunya secara individual
kepada peserta didik dalam kelompok untuk memahami materi
tentang menentukan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya
melalui LKPD (lampiran 1) dan latihan soal (lampiran 2) yang telah
dibagikan.
Fase 6: Skor Tim dan Rekognisi Tim
a. Guru meminta hasil jawaban LKPD dan latihan soal tiap kelompok
ditukarkan dengan kelompok lain agar dapat dicek/ dikoreksi saat ada
kelompok yang menyampaikan diskusi di depan kelas.
b. Sebagai proses elaborasi, guru meminta ketua kelompok melaporkan
keberhasilan kelompok dalam diskusi melalui penyampaian diskusi di
depan kelas.
c. Guru memotivasi dan membimbing peserta didik dari kelompok yang
lain dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang sedang
presentasi.
“Apakah ada teman-teman lain yang ingin bertanya atau berpendapat
terhadap hasil diskusi kelompok ini?”
d. Dalam proses konfirmasi, guru memberikan penguatan terhadap setiap
jawaban dan pendapat peserta didik.
e. Dalam proses konfirmasi, guru memberikan penghargaan kepada peserta
didik yang mengajukan pertanyaan dan kelompok yang maju presentasi
berupa tepuk tangan dan ucapan selamat.
f. Guru mengumumkan dan menetapkan kelompok terbaik sampai
kelompok yang kurang berhasil.
C. Penutup (5 menit)
Fase 8: Unit Seluruh Kelas
a. Guru mengulang kembali materi yang telah diajarkan dan meminta
peserta didik untuk membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari.
b. Guru memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar.
c. Guru memberitahu bahwa pertemuan berikutnya yaitu menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas daerah segitiga.
78
d. Guru mengucapkan salam.
Pertemuan II : 2 x 40 menit
A. Kegiatan Pendahuluan.
Fase 1: Menyajikan rencana dan tujuan pembelajaran dan memotivasi
peserta didik (10 menit)
o Guru mengucapkan salam.
o Guru menyiapkan kondisi fisik kelas dan peserta didik
dengan meminta peserta didik membersihkan tulisan di papan tulis
bila masih kotor, ruang kelas dan menyiapkan buku pelajaran.
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
o Guru menyampaikan apersepsi:
Guru menulis judul materi yang akan dipelajari di papan tulis.
Dalam proses eksplorasi, guru mengingatkan materi pada
pertemuan sebelumnya tentang keliling dan luas daerah segitiga.
B. Kegiatan Inti (65 menit)
Fase II: kelompok pengajaran
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu tentang soal-soal
cerita yang berkaitan dengan keliling dan luas segitiga.
Fase 3: Teams
Dalam kegiatan elaborasi, guru memfasilitasi siswa dalam pembelajaran
kooperatif. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang
heterogen dan tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
Fase 4: Materi- Materi Kurikulum
Sebagai proses eksplorasi, guru memita peserta didik dalam kelompok
untuk mengerjakan soal-soal pada latihan soal (lampiran 17)
Fase 5: Belajar Kelompok
a. Peserta didik mengerjakan latihan soal secara kelompok.
b. Sebagai proses elaborasi, guru meminta peserta didik pada masing-
masing kelompok untuk berdiskusi dan mengerjakan latihan soal.
c. Sebagai proses elaborasi, guru memantau diskusi tiap-tiap kelompok
dan memberikan bimbingan seperlunya secara individual kepada peserta
didik dalam mengerjakan latihan soal.
Fase 6: Skor Tim dan Rekognisi Tim
(a) Guru meminta hasil jawaban latihan soal tiap kelompok ditukarkan
dengan kelompok lain agar dapat dicek/ dikoreksi saat ada kelompok
yang menyampaikan diskusi di depan kelas.
79
(b) Sebagai proses elaborasi, guru meminta ketua kelompok melaporkan
keberhasilan kelompok dalam diskusi melalui penyampaian hasil
jawaban di depan kelas.
(c) Guru memotivasi dan membimbing peserta didik dari kelompok yang
lain dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang sedang
presentasi.
(d) “Apakah ada teman-teman lain yang ingin bertanya atau berpendapat
terhadap hasil diskusi kelompok ini?”
(e) Dalam proses konfirmasi, guru memberikan penguatan terhadap setiap
jawaban dan pendapat peserta didik.
(f) Dalam proses konfirmasi, guru memberikan penghargaan kepada
peserta didik yang mengajukan pertanyaan dan kelompok yang maju
presentasi berupa tepuk tangan dan ucapan selamat.
(g) Guru mengumumkan dan menetapkan kelompok terbaik sampai
kelompok yang kurang berhasil.
(h) Dalam proses konfirmasi guru memfasilitasi siswa untuk melakukan
refleksi tentang pembelajaran hari ini secara tulisan dengan
membagikan kunci LKPD (lampiran 21) dan kunci latihan soal
(lampiran 22) kepada masing-masing siswa agar siswa mengetahui
apakah hasil diskusi kelompoknya benar atau salah.
Fase 7: Tes Fakta
Sebagai proses konfirmasi, guru memberikan tes kecil/ kuis (lampiran 19)
yang dikerjakan secara individu.
C. Penutup (5 menit)
Fase 8: Unit Seluruh Kelas
a. Guru mengulang kembali materi yang telah diajarkan dan meminta
peserta didik untuk membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari.
b. Guru memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar bahwa
pertemuan berikutnya akan diadakan tes ulangan.
c. Guru mengucapkan salam.
VI. PENILAIAN
7. Test Awal : -
8. Test dalam Proses : ada, dilakukan secara tertulis pada tes
individu.
9. Test Hasil Belajar : -
Semarang, 2010
Peneliti
Retno Sulistiowati
410140606
80
A. KEGIATAN AWAL (PRASYARAT)
Peserta didik mengetahui bangun datar yang berbentuk segitiga. peserta didik mengetahui jenis-jenis sudut.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Tujuan: 1. Peserta didik mampu mengidentifakasi
jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya dan sifat-sifatnya.
2. Peserta didik mampu mengidentifakasi jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya dan sifat-sifatnya
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Segitiga
Alokasi Waktu : 40 menit
Kelompok: ....... Nama anggota: 1.
.............................................
..
2.
.............................................
....
3.
.............................................
...
4.
.............................................
....
5.
.............................................
.....
Kelas / semester :IV .....
Manakah yang merupakan bangun datar segitiga? ...............
1
4 3 5 6 2
7
i
ii
iii
iv
Manakah yang termasuk sudut lancip? ....
Sudut lancip adalah
...............................................................................
................. .
Manakah yang temasuk sudut siku-siku? ... .
Sudut siku-siku adalah
...............................................................................
............... .
Manakah yang termasuk sudut tumpul? ... .
Sudut tumpul adalah
...............................................................................
................ .
Lampiran 7
81
Q
V
H
K
E
N
Y
L
O
D A
M R
F
U
Z
S
B
G
T
C
I J
P
W
X
82
PERHATIKAN BANGUN-BANGUN SEGITIGA
PADA GAMBAR DI ATAS!
A. Jenis-Jenis Segitiga Berdasarkan Panjang Sisi-sisinya
1. Pada gambar di atas, bangun segitiga A, D, dan F adalah segitiga sama kaki.
2. Bangun segitiga pada gambar di atas yang merupakan jenis segitiga sama kaki adalah bangun ............................................................................................................. .
3. Buatlah sebuah bangun segitiga sama kaki!
4. Segitiga sama kaki adalah .................................................................................................... ............................................................... .
5. Pada gambar di atas, bangun segitiga E dan H adalah segitiga sama sisi.
6. Bangun segitiga pada gambar di atas yang merupakan jenis segitiga sama sisi adalah .............................................................. .
7. Buatlah sebuah bangun segitiga sama sisi!
8. Segitiga sama sisi adalah ........................................................................................................ ................................................................ .
9. Pada gambar di atas, bangun segitiga yang merupakan segitiga sembarang adalah ................................................................................................ .
10. Buatlah sebuah bangun segitiga sembarang!
83
PERHATIKAN BANGUN-BANGUN SEGITIGA
PADA GAMBAR DI ATAS !
B. Jenis-Jenis Segitiga Berdasarkan Besar Sudutnya
1. Pada bangun di
atas, bangun segitiga B, E dan U adalah segitiga lancip.
2. Bangun segitiga
di atas yang merupakan jenis segitiga lancip adalah .......
............................................................ .
3. Buatlah sebuah
bangun segitiga lancip!
4. Segitiga lancip
adalah ...................................................................................
............................................................ .
5. Pada bangun di
atas, bangun segitiga A dan C adalah segitiga siku-siku.
6. Bangun segitiga
di atas yang merupakan jenis segitiga siku-siku adalah
.................................................................................... .
7. Buatlah sebuah
bangun segitiga siku-siku!
8. Segitiga lancip
adalah ..................................................................................
......................................................................................... .
9. Bangun segitiga
di atas yang merupakan jenis segitiga tumpul adalah
....................................................................................... .
10. Buatlah sebuah
bangun segitiga tumpul!
84
KESIMPULAN
Berdasarkan panjang sisi-sisinya, segitiga dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Segitiga sembarang yaitu
........................................................................................................
............................................................. .
b. Segitiga sama kaki yaitu
.......................................................................................................
................................................................... .
c. Segitiga sama sisi yaitu
.......................................................................................................
......................................................................... .
Berdasarkan besar sudut-sudutnya, segitiga dibedakan menjadi 3,
yaitu:
a. Segitiga lancip yaitu
.................................................................................
........................................................................................ .
b. Segitiga siku-siku yaitu
..........................................................................
......................................................................................... .
c. Segitiga tumpul yaitu
...............................................................................
.......................................................................................... .
85
A. KEGIATAN AWAL
Masih ingatkah kamu?
Berapakah besar sudut lurus? ...... 0.
B. KEGIATAN INTI
1. Jumlah Sudut dalam Segitiga
(i) (ii) (iii)
Perhatikan gambar diatas. Segitiga ABC pada gambar (i) dipotong pada sudut-sudutnya seperti gambar (ii), kemudian disusun sehingga ketiga titik sudutnya berimpit dan kaki-kaki sudutnya bersisian seperti gambar (iii).
Kesimpulan:
Pertanyaan: 1. Apakah susunan sudut-sudut tersebut membentuk garis lurus?
...... ? 2. Berapakah besar sudut lurus? ..... ?
Jumlah besar semua sudut dalam segitiga adalah ... 0.
A B A B
C C
B C A
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Prasyarat : Mengetahui besar sudut lurus.
Indikator : Menentukan jumlah sudut dalam segitiga.
Menentukan hubungan sudut dalam dan sudut luar segitiga.
Tujuan : Siswa dapat menjelaskan jumlah sudut dalam segitiga.
Siswa dapat menjelaskan hubungan sudut dalam dan sudut luar segitiga.
Nama :
Kelompok :
Materi Pokok : Segitiga
Alokasi Waktu : 40 menit
Lampiran 8
86
2. Hubungan Sudut Dalam dan Sudut Luar segitiga
Perhatikan gambar di bawah ini:
Jika garis AB diperpanjang sehingga diperoleh titik, misalkan titik D,
maka CBD disebut sudut luar segitiga ABC. Sedangkan BAC,
ABC, dan ACB merupakan sudut dalam segitiga ABC.
Akan dibuktikan CBD = BAC + ACB.
Pada segitiga ABC berlaku:
BAC + ABC + ACB = … o
BAC + ACB = … o – … . .................
(i)
ABC dan CBD saling berpelurus, maka
ABC + CBD = … o
CBD = … o – … . .................
(ii)
Berdasarkan persamaan (i) dan (ii) diperoleh
CBD = + ... .
Kesimpulan:
Sudut luar segitiga adalah sudut yang dibentuk oleh salah satu sisi segitiga dan perpanjangan sisi lainnya.
Besar sudut luar suatu segitiga ........................... jumlah besar dua sudut dalam segitiga yang tidak berpelurus dengan sudut luar tersebut.
B A
C
D
87
Masih ingatkah kamu?
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
Berbentuk apakah gambar di samping?..................
Berapa satuan panjangnya? ... satuan
Berapa satuan lebarnya? ... satuan
Berapakah luasnya? .... satuan luas
Jadi rumus luas persegi panjang adalah:
A. Rumus Keliling Segitiga 1. Ari ingin membuat segitiga berukuran 6 cm, 9 cm dan 10 cm yang
dibuat dari batang lidi, berapa panjang batang lidi yang dibutuhkan?
Panjang batang lidi yang dibutuhkan Ari adalah = … + … + … = … cm.
L = … x …
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Tujuan :
1. Siswa dapat menentukan rumus keliling segitiga.
2. Siswa dapat menentukan rumus luas daerah segitiga dengan pendekatan luas persegi panjang.
Nama :
Kelompok :
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Segitiga
10 cm 9 cm
6 cm
Lampiran 9
88
2. Bintang diminta Ibunya membeli renda untuk menghias syalnya yang berbentuk segitiga dengan panjang sisi 70cm, 50cm, dan 50cm. Berapa panjang renda yang harus dibeli Bintang untuk menghias syal ibu?
Panjang renda yang harus dibeli Bintang adalah
= … + … + … = … cm.
Kesimpulan:
B. Rumus Luas Daerah Segitiga
(i) (ii) (iii)
Jika diketahui segitiga dengan panjang sisi-sisinya a, b, dan c maka kelilingnya adalah:
K = … + … + …
Perhatikan gambar (i). a Berbentuk apakah gambar tersebut? ................... . b Alasnya = … satuan. c Tingginya = … satuan.
Perhatikan gambar (ii). Bandingkan gambar (i) dan (ii). a. Apakah bentuk kedua gambar tersebut sama? ...... . b. Apakah tinggi dan alasnya sama? ...... .
50 cm
70 cm
50 cm
89
Kesimpulan:
Perhatikan gambar (iii). Gambar (ii) diubah bentuknya menjadi seperti gambar (iii). a. Bangun apakah yang terbentuk? ............................. b. Panjang = … satuan = alas segitiga pada gambar (i) dan (ii). c. Lebar = … satuan = … x tinggi segitiga pada gambar (i) dan
(ii). d. Apakah luas daerah bangun pada gambar (ii) dan (iii) sama? e. Berapakah luasnya?
L = … satuan luas = ( … x … ) satuan luas = ( … x x … ) satuan luas
= ( x … x … ) satuan luas.
Jika suatu segitiga diketahui mempunyai alas a dan tinggi t maka luas daerah segitiga tersebut adalah:
90
LATIHAN SOAL 1
1. Lengkapilah tabel berikut.
Besar sudut segitiga ABC Jenis Segitiga
55o 55o 70o Segitiga sama kaki
91o 74o 15o ...
35o 90o 55o ...
60o 60o 60o ...
55o 80o 45o ...
90o 45o 45o ...
43o 94o 43o Segitiga tumpul sama kaki
2. Definisikanlah pengertian dari segitiga siku-siku sama kaki dan gambarlah
segitiga siku-siku sama kaki dengan sisi tegaknya 5 cm?
Lampiran 10
91
LATIHAN SOAL 2
1. Pintu tenda yang berbentuk segitiga sama kaki seperti gambar di
bawah ini dengan CB= AC. Jika besar sudut A=70o, tentukan besar
sudut-sudut yang lain.
2. Perhatikan gambar di bawah ini. a. Berapakah nilai x?
b. Berapakah besar , ,
dan ?
A
C
B
Q 2xo
S P
60o
R
3xo
Lampiran 11
92
LATIHAN SOAL 1. Panjang sisi-sisi segitiga adalah 6 cm, 8 cm dan 12 cm. tentukan keliling segitiga
tersebut?
2. Sebuah bangun segitiga mempunyai panjang sisi 4a cm, 3a cm dan 6a cm. jika
keliling segitiga adalah 52 cm. Tentukan panjang masing-masing sisinya?
3. Sebuah bangun segitiga sama kaki, kelilingnya 34 cm dan panjang alasnya 12 cm.
Tentukan panjang sisi-sisi tegaknya?
4. Suatu bangun segitiga mempunyai ukuran panjang alas 5 cm dan tinggi segitiga 4
cm. Berapakah luas daerah segitiga tersebut?
5. Luas daerah segitiga adalah 50 cm2, jika panjang sisi alasnya adalah 10 cm, maka
tinggi segitiga adalah .......
6. Pak Udin mempunyai sebuah taman berbentuk segitiga dengan
panjang tiap sisi tanah berturut-turut 4 m, 5 m, dan 7 m.
Pak Udin ingin menanami bunga mawar tiap setengah meter
di sekeliling taman tersebut. Berapakah bibit bunga mawar
yang diperlukan pak Udin?
7. Perbandingan panjang sisi-sisi sebuah segitiga adalah 3:4:5. Keliling segitiga
tersebut adalah 60 cm. Tentukan panjang sisi-sisi segitiga tersebut.
8. Pak Ali mempunyai sebuah taman berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang sisi
yang sama 5 m, panjang sisi lainnya 8 m, dan tinggi 3 m. Pak Ali akan menanami
taman tersebut dengan bunga dengan biaya Rp 15.000,00/m2. Hitunglah keseluruhan
biaya yang diperlukan Pak Ali untuk menanami tamannya dengan bunga.
Nama : ..................
No Absen :...................
Lampiran 12
93
KUIS 1
1. Bu Tia membuat 3 buah kue yang permukaannya berbentuk segitiga yang berbeda-
beda. Kue pertama permukaan atasnya mempunyai panjang sisi 10 cm, 10 cm dan 10
cm. Kue kedua permukaan atasnya berukuran 12 cm, 16 cm dan 20 cm dengan besar
sudut-sudutnya 300, 60
0 dan 90
0. Kue ketiga, permukaan atasnya mempunyai
panjang sisi 20 cm, 10 cm dan 12 cm dan besar sudut-sudutnya 1100, 45
0 dan 25
0.
Dari pernyataan tersebut, lengkapilah tabel di bawah ini!
2. Definisikanlah pengertian dari segitiga tumpul sama kaki dan gambarlah segitiga
tumpul sama kaki, dengan panjang sisi kakinya 5 cm?
kue Jenis
segitiga
berdasarkan
panjang sisi
Alasan Jenis segitiga
berdasarkan
besar sudut
Alasan
1
2
3
Lampiran 13
94
KUIS
Perhatikan gambar di bawah ini, kemudian hitunglah nilai po + qo + ro.
(Hitung nilai sudut p, q, dan r dengan hubungan sudut luar dan sudut
dalam segitiga)
qo
70o
xo ro
67o po
Lampiran 14
95
KUIS
Pak Karta mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi dengan
panjang sisinya 14 m seperti pada gambar di bawah. Ia bermaksud
membuat kolam ikan di tengah-tengah tanah yang ia miliki kemudian
sisanya akan dibuat taman. Agar tidak rusak oleh hewan liar, Pak
Karta akan memberi pagar di sekeliling taman bagian luar.
a. Berapakah luas taman pak karta?
b. Berapa panjang pagar yang diperlukan untuk membuat pagar
mengelilingi tamannya bagian luar?
8m 6m 6m 8m 8m 6m 6m 8m
Lampiran 15
96
PR 1
1. Perhatikan gambar di
samping.
Dari gambar di samping,
manakah yang merupakan
gambar:
a. Segitiga sama sisi?
b. Segitiga sama kaki?
c. Segitiga sembarang?
d. Segitiga lancip?
e. Segitiga tumpul?
f. Segitiga siku-siku?
2. Pak Soni ingin membuat atap teras berbentuk segitiga, seperti gambar di
bawah ini. Masing-masing panjang sisi atap tersebut adalah 2 m.
Gambarlah sketsa atap tersebut dan berbentuk segitiga apakah atap
tersebut? Berapa besar sudut-sudutnya?
Lampiran 16
97
PR 2
1. Perhatikan gambar tiang bendera di samping. Sudut yang dibentuk
oleh kedua tali penyeimbang tiang (sudut C)
adalah 95o. Dan sudut yang dibentuk oleh tali
penyeimbang yang pertama (sudut A) dengan
tanah adalah 34o.
a. Berapakah besar sudut yang dibentuk oleh
tali penyeimbang yang kedua (sudut B)
dengan tanah?
b. Berapa besar sudut luar B?
2. Pada segitiga ABC diketahui = 50o. Jika : = 2 : 3, tentukan
besar dan .
E
C
B A
Lampiran 17
98
A. KEGIATAN AWAL (PRASYARAT)
Peserta didik mengetahui bangun datar yang berbentuk segitiga. Peserta didik mengetahui jenis-jenis sudut.
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Tujuan: 4. Peserta didik mampu mengidentifakasi jenis-
jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya dan sifat-sifatnya.
5. Peserta didik mampu mengidentifakasi jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya dan sifat-sifatnya
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Segitiga
Manakah yang merupakan bangun datar segitiga? Bangun 2.
1
4 3 5 6 2
7
i
ii
iii
iv
Manakah yang termasuk sudut lancip? (i) dan (ii).
Sudut lancip adalah sudut yang besarnya kurang dari 90o.
Manakah yang temasuk sudut siku-siku? (iii).
Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90o.
Manakah yang termasuk sudut tumpul? (iv).
Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya lebih dari 90o.
Lampiran 18
99
Q
V
H
K
E
N
Y
L
O
D A
M R
F
U
Z
S
B
G
T
C
I J
P
W
X
100
A. Jenis-Jenis
Segitiga Berdasarkan Panjang Sisi-sisinya
12. Pada gambar di
atas, bangun segitiga A, D, dan F adalah segitiga sama kaki.
13. Bangun segitiga
pada gambar di atas yang merupakan jenis segitiga sama kaki
adalah A, D, E, F, H, K , L, M, N, O, Q, R, S, U, V, Y, Z.
14. Buatlah sebuah
bangun segitiga sama kaki.
15. Segitiga sama kaki
adalah segitiga yang kedua sisinya sama panjang.
16. Pada gambar di
atas, bangun segitiga E dan H adalah segitiga sama sisi.
17. Bangun segitiga
pada gambar di atas yang merupakan jenis segitiga sama sisi
adalah E, H, K, L, N, O, V, Y.
18. Buatlah sebuah
bangun segitiga sama sisi!
19. Segitiga sama sisi
adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang.
20. Pada gambar di
atas, bangun segitiga yang merupakan segitiga sembarang adalah
B, C, G, I, J, P, T, W, dan X.
21. Buatlah sebuah
bangun segitiga sembarang!
22. Segitiga sembarang
101
K
E
S
I
M
P
U
L
A
N
B. Jenis-Jenis Segitiga Berdasarkan Besar Sudutnya
12. Pada bangun di
atas, bangun B, E dan U adalah segitiga lancip.
13. Bangun segitiga di
atas yang merupakan jenis segitiga lancip adalah B, E, H, J, K,
L, N, O, U, V, Y, Z.
14. Buatlah sebuah
bangun segitiga lancip!
15. Segitiga lancip
adalah segitiga yang ketiga sudutnya besarnya kurang dari 90o
(ketiga sudutnya merupakan sudut lancip).
16. Pada bangun di
atas, bangun A dan C adalah segitiga siku-siku.
17. Bangun segitiga di
atas yang merupakan jenis segitiga siku-siku adalah A, C, G, F,
M, R, T.
18. Buatlah sebuah
bangun segitiga siku-siku!
19. Segitiga lancip
adalah segitiga yang salah satu sudutnya besarnya 90o (salah
satu sudutnya adalah sudut siku-siku).
20. Bangun segitiga di
atas yang merupakan jenis segitiga tumpul adalah D, I, P, Q, S,
W, dan X.
21. Buatlah sebuah
bangun segitiga tumpul!
22. Segitiga tumpul
adalah segitiga yang salah satu sudutnya besarnya lebih dari
90o (salah satu sudutnya adalah sudut tumpul).
Berdasarkan panjang sisi-sisinya, segitiga dibedakan menjadi 3, yaitu:
d. Segitiga sembarang yaitu segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang dan ketiga sudutnya tidak sama besar.
e. Segitiga sama kaki yaitu segitiga yang kedua sisinya sama panjang dan kedua sudutnya sama besar.
f. Segitiga sama sisi yaitu segitiga yang ketiga sisinya sama panjang dan ketiga sudutnya sama besar yaitu 600.
Berdasarkan besar sudut-sudutnya, segitiga dibedakan menjadi 3, yaitu:
d. Segitiga lancip yaitu segitiga yang ketiga sudutnya merupakan sudut lancip
e. Segitiga siku-siku yaitu segitiga yang salah satu sudutnya besarnya 900 dan dua sudut lainnya adalah sudut lancip.
f. Segitiga tumpul yaitu segitiga yang salah satu sudutnya sudut tumpul dan dua sudut lainnya adalah sudut lancip.
102
A. KEGIATAN AWAL
Masih ingatkah kamu?
Berapakah besar sudut lurus? 1800.
C. KEGIATAN INTI
A. Jumlah Sudut dalam Segitiga
(ii) (ii) (iii)
Perhatikan gambar diatas. Segitiga ABC pada gambar (i) dipotong pada sudut-sudutnya seperti gambar (ii), kemudian disusun sehingga ketiga titik sudutnya berimpit dan kaki-kaki sudutnya bersisian seperti gambar (iii).
Kesimpulan:
A B A B
C C
B C A
Pertanyaan: 3. Apakah susunan sudut-sudut tersebut membentuk garis lurus?ya 4. Berapakah besar sudut lurus?1800
Jumlah besar semua sudut dalam segitiga adalah 180o.
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2
Prasyarat : Mengetahui besar sudut lurus.
Indikator : Menjelaskan jumlah sudut dalam segitiga.
Menjelaskan hubungan sudut dalam dan sudut luar segitiga.
Tujuan : Siswa dapat menjelaskan jumlah sudut dalam segitiga.
Siswa dapat menjelaskan hubungan sudut dalam dan sudut luar segitiga.
Lampiran 19
103
B. Hubungan Sudut Dalam dan Sudut Luar segitiga
Perhatikan gambar di bawah ini:
Jika garis AB diperpanjang sehingga diperoleh titik, misalkan titik D,
maka CBD disebut sudut luar segitiga ABC. Sedangkan BAC,
ABC, dan ACB merupakan sudut dalam segitiga ABC.
Akan dibuktikan CBD = BAC + ACB.
Pada segitiga ABC berlaku:
BAC + ABC + ACB = 180o
BAC + ACB = 180o – ABC .................
(i)
ABC dan CBD saling berpelurus, maka
ABC + CBD = 180o
CBD = 180o – ABC .................
(ii)
Berdasarkan persamaan (i) dan (ii) diperoleh
CBD = BAC + ACB.
Kesimpulan:
Sudut luar segitiga adalah sudut yang dibentuk oleh salah satu sisi segitiga dan perpanjangan sisi lainnya.
Besar sudut luar suatu segitiga sama dengan jumlah dua sudut dalam segitiga yang tidak berpelurus dengan sudut luar tersebut.
B A
C
D
104
Masih ingatkah kamu?
Berbentuk apakah gambar di samping?
Persegi panjang
Berapa satuan panjangnya? 7 satuan
Berapa satuan lebarnya? 4 satuan
Berapakah luasnya? 28 satuan luas
Jadi rumus luas persegi panjang adalah:
C. Rumus Keliling Segitiga 1. Ari ingin membuat segitiga berukuran 6 cm, 9 cm dan 10 cm yang dibuat
dari batang lidi, berapa panjang batang lidi yang dibutuhkan? 2.
Panjang batang lidi yang dibutuhkan Ari adalah = 9 + 6 + 10 = 25 cm.
2) Bintang diminta Ibunya membeli renda untuk menghias syalnya yang berbentuk segitiga dengan panjang sisi 70cm, 50cm, dan 50cm. Berapa panjang renda yang harus dibeli Bintang untuk menghias syal ibu?
Panjang renda yang harus dibeli Bintang adalah = 50 + 50 + 70 = 170 cm.
Kesimpulan:
L = p x l
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK 3
Jika diketahui segitiga dengan panjang sisi-sisinya a, b, dan c maka kelilingnya adalah:
K = a + b + c
Tujuan :
1. Siswa dapat menentukan rumus keliling segitiga.
2. Siswa dapat menentukan rumus luas daerah segitiga dengan pendekatan luas persegi panjang.
10 cm 9 cm
6 cm
50 cm
70 cm
50 cm
Lampiran 20
105
D. Rumus Luas Daerah Segitiga
(ii) (ii) (iii)
Kesimpulan:
Perhatikan gambar (i). d Berbentuk apakah gambar tersebut? Persegi panjang . e Alasnya = 5 satuan. f Tingginya = 4 satuan.
Perhatikan gambar (ii). Bandingkan gambar (i) dan (ii). c. Apakah bentuk kedua gambar tersebut sama? ya. d. Apakah tinggi dan alasnya sama? ya.
Perhatikan gambar (iii). Gambar (ii) diubah bentuknya menjadi seperti gambar (iii). f. Bangun apakah yang terbentuk? Persegi panjang g. Panjang = 5 satuan = alas segitiga pada gambar (i) dan (ii).
h. Lebar = 2 satuan = x tinggi segitiga pada gambar (i) dan
(ii). i. Apakah luas daerah bangun pada gambar (ii) dan (iii) sama? Ya. j. Berapakah luasnya?
L = 10 satuan luas = ( 5 x 2 ) satuan luas = ( 5 x x 4 ) satuan luas
= ( x 5 x 4 ) satuan luas.
Jika suatu segitiga diketahui mempunyai alas a dan tinggi t maka luas daerah segitiga tersebut adalah:
L = x a x t .
106
Kunci Jawaban Latihan Soal 1
1.
Besar sudut segitiga ABC Jenis Segitiga
55
o 55
o 70
o Segitiga sama kaki
91o 74
o 15
o Segitiga tumpul
35o 90
o 55
o Segitiga siku-siku
60o 60
o 60
o Segitiga sama sisi
55o 80
o 45
o Segitiga lancip
90o 45
o 45
o Segitiga siku-siku sama kaki
43o 94
o 43
o Segitiga tumpul sama kaki
2. Segitiga siku-siku sama kaki adalah segitiga yang mempunyai 2 sisi yang sama
panjang dan besar salah satu sudutnya 900.
5 cm
5 cm
Lampiran 21
107
KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL 2
1. Diketahui : Pintu tenda berbentuk segitiga sama kaki.
CB= AC.
Besar sudut A = 70o.
Ditanyakan : Besar sudut B dan sudut C.
Jawab:
Besar A =70o
Karena segitiga ABC adalah segitiga sama
kaki, maka besar B= A= 70o.
A + B+ C = 180o
C = 180o-70o-70o = 40o.
Jadi besar B = 70o dan C = 40o.
2. Jumlah besar sudut pada segitiga PQR = 180o 60o+ 3xo + 2x = 180o
60o + 5x = 180o
5x = 180o – 60o
5x = 120o
x = 24o.
a. Jadi nilai x = 24o.
b. Besar = 3xo = 3 x 24o = 72o.
Besar = 2xo = 2 x 24o = 48o.
Besar = 180o – = 180o – 48o = 132o.
A
C
B
Q 2xo
S P
60o
R
3xo
Lampiran 22
108
KUNCI LATIHAN SOAL 3
1. Diketahui : sisi-sisi segitiga adalah a= 6 cm, b = 8 cm dan c = 12 cm.
Ditanya: Keliling segitiga.
Jawab: K = a + b + c = 6 + 8 + 12 =26
Jadi keliling segitiga adalah 26 cm
2. Diketahui : sisi-sisi segitiga a = 4a cm, b = 3a cm, c = 6a cm dan K = 52 cm.
Ditanya panjang masing-masing sisi.
Jawab: K = a + b + c 52 = 4a + 3a + 6a 52 = 13a a = 4
panjang sisi-sisinya adalah 4a = 16, 3a = 12 dan 6a = 24.
Jadi panjang sisi-sisinya adalah 16 cm, 24 cm dan 12 cm.
3. Diketahui : segitiga sama kaki dengan K = 34 cm, alas = 12 cm.
Ditanya : panjang sisi tegaknya.
Jawab: K = a + b + c 34 = 12 + b+b 34 = 12 + 2b 2b = 22 b= 11.
Jadi panjang sisi tegaknya adalah 11 cm.
4. Suatu bangun segitiga mempunyai ukuran panjang alas 5 cm dan tinggi segitiga 4
cm. Berapakah luas daerah segitiga tersebut?
Diketahui : a = 5 cm dan t = 4 cm
Ditanya: Luas daerah segitiga.
Jawab:
Jadi Luas daerah segitiga = 10 cm2 .
5. Diketahui : L = 50 cm2 dan a = 10 cm.
Ditanya: tinggi segitiga.
Dijawab: 50 =5 x t t = 10.
Jadi tinggi segitiga = 10 cm.
6. Diketahui : Taman berbentuk segitiga.
Panjang masing-masing sisinya = 4m, 5m, dan 7m.
Di sekeliling taman tersebut akan ditanami bunga mawar tiap setengah meter.
Ditanyakan : Banyak bibit bunga yang diperlukan.
Jawab:
Keliling taman = 4m + 5m + 7m = 16m.
Lampiran 23
109
Di sekeliling taman tersebut akan ditanami bunga mawar tiap setengah meter.
Banyak bibit bunga mawar yang diperlukan = = 32.
Jadi banyak bibit bunga mawar yang diperlukan adalah 32 bibit.
7. Diketahui: Perbandingan panjang sisi-sisi sebuah segitiga adalah 3:4:5.
Keliling segitiga tersebut adalah 60 cm.
Ditanyakan : Panjang sisi-sisi segitiga tersebut.
Jawab:
Panjang sisi pertama = x 60 cm = 15 cm.
Panjang sisi kedua = x 60 cm = 20 cm.
Panjang sisi ketiga = x 60 cm = 25 cm.
8. Diketahui : Sebuah taman milik pak Ali yang berbentuk segitiga sama kaki.
Panjang sisi-sisi yang sama panjang = 5m.
Panjang sisi lainnya = 8m.
Tinggi segitiga = 3m.
Biaya penanaman bunga = Rp 15.000,00.
Ditanyakan : Biaya yang diperlukan pak Ali untuk menanami tamannya dengan
bunga.
Jawab:
Luas taman = x 8 x 3 = 12.
Luas taman pak Karta = 12 m2.
Biaya yang diperlukan = 12 x Rp 15.000,00 = Rp 180.000,00.
Jadi Biaya yang diperlukan pak Ali untuk menanami tamannya dengan bunga adalah
Rp 180.000,00.
110
Kunci Jawaban Kuis 1
1. Bu Tia membuat 3 buah kue yang permukaannya berbentuk segitiga yang berbeda-
beda. Kue pertama permukaan atasnya mempunyai panjang sisi 10 cm, 10 cm dan 10
cm. Kue kedua permukaan atasnya berukuran 12 cm, 16 cm dan 20 cm dengan besar
sudut-sudutnya 300, 60
0 dan 90
0. Kue ketiga, permukaan atasnya mempunyai panjang
sisi 20 cm, 10 cm dan 12 cm dan besar sudut-sudutnya 1100, 450 dan 250.
kue Jenis segitiga
berdasarkan
panjang sisi
S
k
o
r
Alasan s
k
or
Jenis segitiga
berdasarkan
besar sudut
s
k
o
r
Alasan s
k
o
r
1 Segitiga sama
sisi
1
ketiga
sisinya
sama
panjang
2
Segitiga
lancip
1
ketiga
sudutnya
merupakan
sudut lancip
2
2 Segitiga
sembarang
1
ketiga
sisinya
tidak sama
panjang
2
Segitiga lsiku-
siku
1
salah satu
sudutnya
besarnya 900
2
3 Segitiga
sembarang
1
ketiga
sisinya
tidak sama
panjang
2
Segitiga
tumpul
1
salah satu
sudutnya
merupakan
sudut tumpul
2
2. Segitiga tumpul sama kaki adalah segitiga yang mempunyai dua pasang sisi sama
panjang dan salah satu sudutnya sudut tumpul. (skor 4)
Gambar bangun segitiga tumpul sama kaki, dengan panjang sisi kakinya 5 cm. (skor
8)
5 cm
5 cm
Lampiran 24
111
KUNCI JAWABAN KUIS 2
Penyelesaian:
Besar sudut dalam segitiga = 180o.
67o + 70o + xo = 180o
137o + xo = 180o
xo = 180o – 137o
xo = 43o
Besar sudut p = 70o + 43o = 113o
Besar sudut q = 67o + 43o = 110o
Besar sudut r = 70o + 67o = 137o
Jadi nilai po + qo + ro = 113o + 110o + 137o = 360o.
qo
70o
xo ro
67o po
Lampiran 25
112
KUNCI JAWABAN KUIS 3
1. Diketahui: Sebidang tanah pak Karta berbentuk persegi dengan panjang
sisinya = 14 m.
Di tengah-tengah tanah tersebut akan dibuat kolam ikan, sisanya
dibuat taman seperti gambar di bawah.
8 m 6 m
6 m 8 m
8 m 6 m
6 m 8 m
Ditanyakan :
a. Luas taman pak Karta.
b. Panjang pagar yang diperlukan untuk membuat pagar mengelilingi
tamannya bagian luar.
Jawab:
a. Luas taman = 4 x ( x 8 x 6) = 96.
Jadi luas taman pak Karta adalah 96 m2.
b. Keliling taman bagian luar = 4 x (8 + 6) = 4 x 14 = 56.
Jadi panjang pagar yang diperlukan untuk membuat pagar mengelilingi
tamannya bagian luar adalah 56 m.
Lampiran 26
113
KUNCI JAWABAN PR
1. Dari gambar di atas, yang merupakan gambar:
a. Segitiga sama sisi : gambar a dan j. b. Segitiga sama kaki : gambar b, d, dan i. c. Segitiga sembarang : gambar c, e, f, g, h, dan k.
d. Segitiga lancip: gambar a, b, d, e, h, i, dan j. e. Segitiga tumpul: gambar c dan k.
f. Segitiga siku-siku: gambar f dan g.
2. Sketsa gambar:
2 m 2 m
2m
a. Segitiga yang terbentuk adalah segitiga sama sisi karena semua sisinya
sama panjang yaitu 2 m.
b. Besar masing-masing sudutnya adalah 60o.
Lampiran 27
114
KUNCI JAWABAN PR 2
1. Diketahui : Besar C = 95o.
Besar A = 34o.
Ditanyakan: (a) Besar B (b) Besar sudut luar B
Jawab:
a. Besar B = 180o – ( A + C)
= 180o – (34o + 95o)
= 1800 – 129o = 51o
b. Besar sudut luar B sama dengan jumlah dua
sudut dalam ABC yang tidak berpelurus
dengan sudut luar tersebut yaitu A dan
C.
Jadi besar sudut luar B = A + C
= 34o + 95o
= 129o.
2. Diketahui: = 50o
: = 2 : 3
Ditanyakan : Besar dan .
Jawab:
Jumlah besar sudut pada segitiga ABC = 180o
+ = 180o – 50o = 130o.
x 130o = 52o.
x 130o = 78o.
Jadi besar = 52o dan = 78o.
E
C
B A
Lampiran 28
115
KISI-KISI SOAL TES UJI COBA
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi pokok : Segitiga
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Jumlah Soal : 28 Soal
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya
Kompetensi
Dasar
Uraian
materi
Indikator Banyak
butir
Aspek Nomor
butir
Jenis
tes
6.1
Mengidentifikasi
sifat-sifat segitiga
berdasarkan sisi
dan sudutnya.
Pengertian
segitiga
1. Peserta didik dapat menentukan pernyataan yang benar
mengenai pengertian segitiga.
2 C1 6, 16 PG
Jenis-jenis
segitiga
2. Peserta didik dapat menentukan jenis-jenis segitiga
berdasarkan panjang sisinya
3. Peserta didik dapat menentukan pernyataan-pernyataan yang
benar dari beberapa pernyataan yang diberikan mengenai salah
satu dari jenis segitiga
4. Peserta didik dapat menentukan jenis-jenis segitiga
berdasarkan besar sudutnya
2
2
3
C1
C2
C1,
C3
1, 12
2, 17
3, 11,
25c
PG
PG
PG,
Uraian
Lam
piran
29
116
Jumlah
sudut-sudut
dalam
segitiga
dan
hubungan
antara sudut
dalam dan
sudut luar
segitiga
5. Peserta didik dapat menentukan jumlah besar sudut dalam
segitiga.
6. Peserta didik dapat menghitung besar salah satu sudut dalam
segitiga jika kedua sudut yang lain diketahui.
7. Peserta didik dapat menghitung sudut luar segitiga jika
diketahui sudut puncak segitiga dan segitiga tersebut adalah
segitiga sama kaki.
8. Peserta didik dapat menentukan nilai dari suatu variabel dan
besar masing-masing sudut pada suatu segitiga jika diketahui
besar sudut segitiga dalam variabel
2
2
2
2
C1
C2
C2
C3
4, 18
5, 19
13, 20
25a,
25b
PG
PG
PG
Uraian
6.3 Menghitung
keliling dan luas
bangun segitiga
dan segiempat
serta
menggunkannya
dalam pemecahan
masalah
Keliling
segitiga dan
luas daerah
segitiga
9. Peserta didik dapat menghitung keliling segitiga jika diketahui
panjang ketiga sisinya.
10. Peserta didik dapat menghitung panjang alas segitiga jika
diketahui keliling dan panjang sisi tegaknya pada segitiga sama
kaki.
11. Peserta didik dapat menghitung panjang sisi segitiga jika
diketahui keliling segitiga pada segitiga sama sisi.
12. Peserta didik dapat menghitung salah satu panjang sisi pada
segitiga jika diketahuhi perbandingan panjang sisi-sisinya dan
2
2
2
2
C1
C2
C1
C2
14, 21
7, 22
8, 23
15, 24
PG
PG
PG
PG
117
keliling segitiga.
13. Peserta didik dapat menghitung panjang pita yang diperlukan
untuk dipasang pada tepi kain yang berbentuk segitiga jika
diketahui perbandingan panjang sisi-sisinya dan salah satu
sisinya diketahui.
14. Peserta didik dapat menghitung salah satu unsur dari luas
daerah segitiga jika diketahui dua unsur yang lainnya.
15. Peserta didik dapat menghitung luas daerah yang diarsir dari
gambar seperti gambar berikut, jika diketahui panjang sisi-
sisinya
2
2
2
C3
C2
C3
26, 27
9, 10
28a,
28b
Uraian
PG
Uraian
Keterangan :
C1 : Pemahaman Konsep C2 : Penalaran dan Komunikasi C3 : Pemecahan Masalah
PG : Pilihan Ganda
118
SOAL TES UJI COBA
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Segitiga
Kelas/ Semester : VII/ 2
Alokasi Waktu : 80 menit
Petunjuk:
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.
2. Tulis nama, no.absen dan kelas pada lembar jawaban yang telah tersedia.
3. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab.
4. Periksa pekerjaan sebelum diserahkan kepada pengawas.
5. Tidak diijinkan menggunakan kalkulator, tabel matematika atau alat bantu
hitung lainnya
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang
(X) pada huruf A, B, C atau D pada lembar jawab yang tersebut
1. Di bawah ini adalah jenis-jenis segitiga, yang tidak termasuk jenis segitiga
menurut panjang sisinya adalah... .
a. Segitiga sama sisi c. Segitiga siku-siku
b. Segitiga sama kaki d. segitiga sembarang
2. Dari pernyataan-pernyataan berikut:
(i) Segitiga ABC mempunyai panjang sisi AB=BC=AC= 6 cm
merupakan segitiga sama sisi.
(ii) Segitiga sama sisi mempunyai panjang sisi yang sama panjang.
(iii) Segitiga sama sisi mempunyai besar sudut yang salah satu
sudutnya siku-siku.
Pernyataaan yang benar mengenai segitiga sama sisi adalah ... .
a. (i) c. (i) dan (iii)
b. (i) dan (ii) d. (i) , (ii) dan (iii)
3. Manakah diantara pasangan sudut dalam segitiga berikut ini yang
merupakan segitiga lancip?
a. 920, 35
0, 53
0 c. 42
0, 36
0, 102
0
b. 520, 67
0, 61
0 d. 45
0, 45
0, 90
0
Lampiran 30
119
4. Jumlah besar sudut-sudut dalam segitiga tumpul adalah ... .
a. 90o
c. 180o
b. 360o d. 150
o
5. Dari gambar bangun segitiga KLM di samping,
∠M= 70o, maka ∠K= ... .
a. 20o
c. 110o
b. 10o
d. 120o
6. Dari pernyataan-pernyataan berikut ini
(i) Mempunyai tiga sisi
(ii) Mempunyai empat sisi
(iii) Mempunyai empat sudut
(iv) Mempunyai tiga sudut
Pernyataan-pernyataan yang benar mengenai segitiga, kecuali ....
a. (i) dan (ii) c. (ii) dan (iii)
b. (i) dan (iv) d. (iii) dan (iv)
7. Diketahui keliling suatu bangun segitiga ABC sama kaki adalah 35 cm.
Jika AB=AC= 10 cm, maka panjang sisi BC adalah ... .
a. 25 cm c. 7 cm
b. 10 cm d. 15 cm
8. Jika keliling suatu segitiga sama sisi adalah 48 cm, maka panjang sisi-
sisinya adalah ...
a. 12 cm c. 8 cm
b. 24 cm d. 16 cm
9. Diketahui luas daerah suatu segitiga adalah 54 cm2. Jika alas segitiga
tersebut adalah 18 cm, maka tinggi segitiga adalah ... .
a. 6 cm c. 8 cm
b. 3 cm d. 9 cm
10. Dari gambar bangun segitiga STW di samping,
Luas daerah segitiga STW adalah ... .
a. 36 cm2
c. 30 cm2
b. 72 cm2
d. 32,5 cm2
L
M
K
T
W S
12 cm
13 cm
5 cm
120
11. Ditinjau dari besar sudutnya, suatu bangun segitiga ABC yang
mempunyai ∠A = 35o, ∠C = 40
o adalah jenis segitiga ... .
a. Lancip c. Siku-siku sama kaki
b. Siku-siku d. tumpul
12. Ditinjau dari panjang sisinya, bangun segitiga yang ketiga sudutnya
besarnya 60o adalah ... .
a. Segitiga sama sisi c. Segitiga sama kaki
b. Segitiga lancip d. segitiga siku-siku sama kaki
13. Perhatikan gambar bangun segitiga ABC di samping,
Besar ∠ ACD adalah ...
a. 140o
b. 120o
c. 110o
d. 70o
14. Keliling bangun segitiga PQR jika PQ=QR= 7 cm dan PR = 10 cm
adalah ...
a. 35 cm c. 12 cm
b. 34 cm d. 24 cm
15. Diketahui keliling bangun segitiga adalah 48 cm. Jika perbandingan
panjang sisi-sisinya = 3:4:5, maka panjang sisi terpanjang adalah ... .
a. 24 cm c. 16 cm
b. 20 cm d. 22 cm
16. Pernyataan berikut yang benar mengenai pengertian segitiga adalah ... .
a. Segitiga mempunyai 3 sisi dan 4 sudut
b. Segitiga mempunyai 4 sisi dan 3 sudut
c. Segitiga mempunyai 4 sisi dan 4 sudut
d. Segitiga mempunyai 3 sisi dan 3 sudut
A
B
C
D
40o
121
17. Pernyataan berikut ini yang benar mengenai pengertian segitiga siku-siku
adalah ... .
a. Segitiga yang salah satu sudutnya adalah sudut tumpul
b. Segitiga yang ketiga sisinya sama panjang
c. Segitiga yang salah satu besar sudutnya 90o
d. Segitiga yang sisi-sisinya sama panjang
18. Jumlah besar sudut-sudut dalam dari segitiga siku-siku adalah... .
a. 180o c. 360
0
b. 900 d. 150
0
19. Besar ∠ B pada segitiga ABC jika ∠ A= 450 dan ∠ C= 600 adalah ... .
a. 45o c. 60
0
b. 900 d. 75
0
20. Perhatikan gambar bangun segitiga KLM di samping,
Besar ∠ NMK adalah ...
a. 140o
b. 120o
c. 110o
d. 70o
21. Keliling segitiga sama sisi yang panjang sisinya 5 cm adalah ... .
a. 20 cm c. 25 cm
b. 15 cm d. 12,5 cm
22. Perhatikan gambar segitiga PQR berikut!
Keliling segitiga PQR = 16 cm,
maka panjang PR = ...
a. 5 cm c. 8 cm
b. 6 cm d. 11 cm
23. Perhatikan gambar segitiga ABC berikut!
Panjang sisi AB adalah ... .
a. 6 cm c. 8 cm
b. 12 cm d. 9 cm
1100
M
N
K
L
B
A C
Keliling = 24 cm
P
Q
R
5 cm
122
24. Diketahui keliling bangun segitiga adalah 60 cm. Jika perbandingan
panjang sisi-sisinya = 3:3:4, maka panjang sisi terpendek adalah ... .
a. 15 cm c. 18 cm
b. 12 cm d. 24 cm
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
25. Diketahui besar sudut-sudut suatu segitiga adalah 40o, (2x – 6)
o, dan (3x – 4)
o.
a. Hitunglah nilai x!
b. Carilah besar setiap sudut!
c. Tentukan jenis segitiganya dan berikan alasannya!
26. Ani mempunyai syal berbentuk segitiga yang memiliki perbandingan
sisi-sisi yaitu 1:1:2. Panjang sisi terpendek dari syal tersebut adalah 40
cm. Ani ingin memasang pita di tepi syal. Berapa meter pita yang
dibutuhkan Ani?
27. Desi mempunyai kerudung berbentuk segitiga yang akan dipasangi renda
pita di tepinya. Jika perbandingan sisi kerudung adalah 2:2:3 dan sisi
terpanjang adalah 66 cm. Berapa cm pita renda yang diperlukan Desi?
28. Hitunglah luas daerah yang diarsir pada gambar berikut!
a. . b.
10 cm
8 cm
15 cm
10 cm
123
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
I. Pilihan Ganda
1. C 9. A 17. C
2. B 10. C 18. A
3. B 11.D 19. D
4. C 12. A 20. D
5. A 13. C 21.B
6. C 14. D 22. B
7. D 15. B 23. C
8. D 16. D 24. C
II. Uraian
No Jawaban Skor
25 Diketahui : Besar sudut-sudut suatu segitiga adalah 40o, (2x – 6)
o, dan (3x–4)
o.
Ditanyakan : (a) Nilai x.
(b) Besar tiap sudut pada segitiga tersebut.
(c) Jenis segitiga tersebut dan penjelasan.
2
Jawab:
Jumlah besar sudut dalam segitiga = 180o.
40+ (2x – 6) + (3x – 4) = 180
40 + 5x – 10 = 180
30 + 5x = 180
5x = 180 – 30
5x = 150
x = 30.
3
Jadi nilai x adalah 30o. 1
a. Besar tiap sudut dalam segitiga:
Besar sudut pertama = 40o.
Besar sudut kedua = (2x – 6) = (2.30 – 6) = 54o.
Besar sudut ketiga = (3x – 4) = (3.30 – 4) = 86o.
2
Jenis segitiga tersebut adalah segitiga lancip karena semua sudutnya
merupakan sudut lancip.
2
Lampiran 31
124
26 Diketahui: Syal berbentuk segitiga, misal dengan panjang sisi-sisinya a, b dan
c, dengan perbandingan 1:1:2.
a = 40 cm.
Ditanyakan : panjang pita yang diperlukan Ani untuk tepi syal nya.
2
Jawab:
b = x 40 = 40, c = x 40 = 80.
2
K = a + b+ c = 40 + 40 + 80 = 160, Keliling = 160 cm = 1,6 m
Jadi keliling Syal yang akan dipasangi pita adalah 1,6 m.
2
1
27 Diketahui: Kerudung berbentuk segitiga, misal dengan panjang sisi-sisinya a,
b dan c, dengan perbandingan 2:2:3.
c = 66 cm.
Ditanyakan : panjang pita renda yang diperlukan Desi untuk tepi kerudungnya.
2
Jawab:
a = x 66 = 44, b = x 66 = 44.
2
K = a + b+ c = 44 + 44 + 66 = 154, Keliling = 154 cm = 1,54 m
Jadi keliling kerudung yang akan dipasangi pita renda adalah 1,54 m.
2
1
28 a.
Diketahui : persegi panjang,
p = 10 cm, l = 8 cm.
Ditanyakan : Luas daerah yang diarsir.
2
Jawab:
Luas persegi panjang = p x l = 10 x 8 = 80
Luas daerah yang tidak diarsir = x a x t = x 10 x 8 = 40
Luas daerah yang diarsir = Lpersegi panjang – Ldaerah tidak arsiran = 80 – 40 = 40
Jadi luas daerah yang diarsir = 40 cm2
2
2
1
1
10 cm
8 cm
125
b.
Diketahui : persegi panjang,
p = 15 cm, l = 10 cm.
Ditanyakan : Luas daerah yang diarsir
2
Jawab:
Luas persegi panjang = p x l = 15 x 10 = 150
Luas daerah yang tidak diarsir = x a x t = x 15 x 10 = 75
Luas daerah yang diarsir = Lpersegi panjang – Ldaerah tidak arsiran = 150 – 75 = 75
Jadi luas daerah yang diarsir = 75 cm2
2
2
1
1
Total 40
15 cm
10 cm
126
ANALISIS UJI COBA SOAL
No Kode No Item
1 2 3 4 5 6 7 8
1 UC-27 1 1 1 1 1 1 1 1
2 UC-4 0 1 1 0 1 1 1 1
3 UC-11 1 1 1 1 1 0 1 1
4 UC-1 0 1 1 1 1 1 1 1
5 UC-5 0 1 1 0 1 1 1 1
6 UC-19 1 1 1 0 1 1 1 1
7 UC-33 1 1 1 0 1 1 1 1
8 UC-2 1 1 1 0 1 1 1 1
9 UC-16 1 1 1 1 1 1 1 1
10 UC-34 1 1 1 1 0 1 1 1
11 UC-25 0 1 1 0 1 1 1 1
12 UC-10 1 1 1 0 1 1 1 1
13 UC-35 1 1 0 1 0 1 0 1
14 UC-20 1 1 1 0 0 1 1 1
15 UC-22 1 1 1 1 0 1 1 1
16 UC-3 0 1 1 1 1 1 1 1
17 UC-8 1 1 1 0 1 1 1 1
18 UC-12 1 1 1 1 0 1 1 1
19 UC-29 1 1 1 0 0 1 1 1
20 UC-32 1 0 0 1 1 0 0 1
21 UC-15 0 1 1 1 0 1 1 1
22 UC-31 1 1 1 0 0 1 0 1
23 UC-30 0 1 1 0 1 1 0 1
24 UC-38 1 1 0 1 0 1 0 1
25 UC-17 1 1 1 0 0 1 1 1
26 UC-37 1 0 1 0 0 1 0 1
27 UC-28 0 1 1 0 0 1 1 1
28 UC-21 0 1 0 1 1 1 0 1
29 UC-23 0 1 1 0 0 1 1 1
30 UC-24 1 1 1 0 0 1 0 1
31 UC-6 0 1 1 0 0 1 1 1
32 UC-13 0 0 1 0 0 1 1 1
33 UC-18 0 0 1 0 0 1 0 1
34 UC-36 0 0 1 0 0 0 1 1
35 UC-9 1 1 1 0 0 1 0 0
36 UC-26 0 0 0 0 0 0 0 0
37 UC-7 0 1 0 0 0 1 0 0
38 UC-14 0 1 0 0 0 1 0 0
Va
lidita
s
∑x 21 32 31 13 16 34 25 34
∑x² 21 32 31 13 16 34 25 34
∑xy 348 511 499 224 289 528 423 550
0.38449 0.42333 0.45845 0.37776 0.63816 0.1887738 0.61018 0.69785
0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 Kriteri
a valid valid valid Valid valid tidak Valid valid
p 0.55263 0.84210 0.81578 0.34210 0.42105 0.894736 0.65789 0.89473 tingkat kesukaran Sedang mudah mudah sedang sedang mudah Sedang mudah
PA 0.73684 1 0.94736 0.47368 0.68421 0.947368 0.94736 1
Day
a B
eda
PB 0.36842 0.68421 0.68421 0.21052 0.15789 0.8421052 0.36842 0.78947
D
0.368421
0.315789
0.263158
0.263158
0.526316
0.105263158
0.578947
0.210526
Kriteria Cukup cukup cukup cukup baik jelek Baik cukup
q 0.44736 0.15789 0.18421 0.65789 0.57894 0.1052631 0.34210 0.10526
pq 0.24723 0.13296 0.15027 0.22506 0.24376 0.094182 0.2250 0.0943
kriteria Dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai tidak dipakai dipakai dipakai
tabelr
xyr
Lampiran 32
127
ANALISIS UJI COBA SOAL No Item
9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 0 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 1 0 0 1 1 0 1
1 1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 1 0 1
1 1 0 0 0 1 1 0 1
1 1 0 0 0 1 0 1 1
1 1 0 1 0 1 0 1 0
0 1 0 0 0 1 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1
0 1 0 0 0 1 1 1 1
0 0 1 1 1 0 1 1 0
1 0 0 1 0 0 0 1 1
1 1 0 0 0 1 1 0 1
1 1 0 0 0 1 1 0 1
1 1 0 0 0 1 1 0 1
0 1 0 0 0 1 0 1 0
0 1 0 0 0 1 0 1 1
1 1 0 0 0 1 1 0 1
0 1 1 0 0 1 1 1 0
0 1 0 0 0 1 0 1 1
1 1 0 0 0 1 1 0 0
1 0 0 1 0 1 0 1 1
1 0 0 1 0 1 0 1 1
1 1 0 0 0 1 1 0 1
0 1 0 0 0 1 0 1 1
1 0 1 0 0 0 1 0 1
1 0 1 1 0 1 1 0 1
1 0 1 0 0 0 1 0 1
1 0 1 0 0 0 1 0 1
30 29 13 17 13 33 17 25 33
30 29 13 17 13 33 17 25 33
467 479 195 289 244 528 230 416 508
0.144854 0.5947 -0.0563 0.41515 0.67714 0.4925 -0.4273 0.50539 0.0724234
0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak
0.7894736 0.76315 0.34210 0.44736 0.34210 0.8684 0.447368 0.65785 0.868421
mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah
0.894736 0.9473 0.36842 0.63157 0.63157 1 0.263157 0.84210 0.947368
0.684210 0.5789 0.31578 0.26315 0.0526 0.7368 0.631578 0.47368 0.789473
0.21052 0.36842 0.052631 0.36842 0.57894 0.26315 -0.36842 0.36842 0.157894
Cukup Cukup Jelek Cukup Baik Cukup sangat jelek Cukup Jelek
0.210526 0.2368 0.657894 0.55263 0.6578 0.1315 0.552631 0.34210 0.131578
0.16620 0.1807 0.2250652 0.2472 0.2250 0.1142 0.247229 0.22506 0.114265
tidak dipakai dipakai
tidak dipakai dipakai dipakai dipakai
tidak dipakai dipakai
tidak dipakai
128
Analisis Uji Coba
No Item Y Y^2
18 19 20 21 22 23 24 1 0 1 1 1 1 0 21 441
1 1 1 1 1 1 0 20 400
0 1 1 1 1 1 1 20 400
1 1 1 1 1 1 0 20 400
1 0 1 1 1 1 0 19 361
0 0 1 1 1 1 0 19 361
0 0 1 1 1 1 0 19 361
0 1 1 1 1 1 0 19 361
0 0 1 1 1 1 0 19 361
1 1 0 1 1 1 1 19 361
1 0 1 1 1 1 0 18 324
0 0 1 0 1 1 0 18 324
1 1 0 1 1 1 0 17 289
1 1 0 1 1 1 1 17 289
1 1 1 1 1 0 0 17 289
0 0 1 1 1 1 1 17 289
1 1 1 1 1 1 0 17 289
1 1 1 1 1 0 0 16 256
1 1 1 1 1 0 0 16 256
1 1 1 1 0 1 1 15 225
1 1 0 1 1 1 0 15 225
1 1 0 1 1 1 0 15 225
1 1 0 1 0 1 0 14 196
1 1 0 0 1 0 1 14 196
1 1 1 1 1 0 0 14 196
1 1 1 1 1 1 0 14 196
0 1 0 1 1 1 0 14 196
0 1 1 1 0 1 0 14 196
1 1 1 1 1 0 0 14 196
1 1 0 0 1 1 0 13 169
0 0 0 1 1 1 0 13 169
0 0 0 1 1 1 0 12 144
0 1 0 1 0 1 0 11 121
0 1 0 1 0 0 1 10 100
0 0 0 0 0 1 0 9 81
0 0 0 1 0 1 0 8 64
0 0 0 0 0 1 0 7 49
0 0 0 0 0 1 0 7 49
21 24 21 32 29 31 7 581 9405
21 24 21 32 29 31 7
345 375 366 513 486 480 112
0.34164 0.11854 0.641577 0.46228 0.711666 0.110396 0.091113
0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32
Valid Tidak valid valid valid Tidak Tidak
0.55269 0.63157 0.552632 0.842105 0.763158 0.81578 0.18421 ∑ pq = 4.499307
Sedang Sedang sedang mudah mudah Mudah Sukar σ2 =
14.10313
0.631578 0.5789 0.842105 0.947368 1 0.84210 0.21052 r11 0.710578
0.47368 0.68421 0.263158 0.736842 0.526316 0.78947 0.15789
0.157894 -0.10526 0.57894 0.21052 0.473684 0.05263 0.05261 karena r11 > 0,7, maka reliabel Jelek sangat
jelek Baik Cukup baik Jelek Jelek
0.4473 0.3684 0.44736 0.15789 0.23684 0.18421 0.81578
0.24722 0.2326 0.24723 0.13296 0.18074 0.15027 0.15027
tidak dipakai
tidak dipakai
dipakai dipakai dipakai tidak dipakai
tidak dipakai
129
ANALISIS UJI COBA URAIAN
No Kode No Item
Y Y^2 25A 25B 25C 26 27 28A 28B
1 UC-36 4 3 2 7 6 7 6 35 1225
2 UC-30 3 3 2 7 5 7 6 33 1089
3 UC-1 3 3 2 6 4 7 6 31 961
4 UC-12 3 3 1 7 5 7 5 31 961
5 UC-5 3 2 2 6 4 6 6 29 841
6 UC-6 2 3 2 5 3 7 7 29 841
7 UC-19 2 2 2 6 4 7 6 29 841
8 UC-23 2 2 2 5 5 7 6 29 841
9 UC-4 3 2 2 4 4 7 7 29 841
10 UC-26 3 3 2 5 5 5 4 27 729
11 UC-29 3 2 2 5 5 4 5 26 676
12 UC-22 2 1 2 6 5 5 5 26 676
13 UC-3 2 3 2 3 4 6 6 26 676
14 UC-14 2 3 2 4 3 6 6 26 676
15 UC-16 3 2 2 3 4 6 6 26 676
16 UC-37 2 2 2 4 3 6 6 25 625
17 UC-24 3 2 1 4 3 6 5 24 576
18 UC-25 2 3 2 3 3 6 5 24 576
19 UC-17 2 2 2 3 3 6 6 24 576
20 UC-34 2 1 2 5 4 6 4 24 576
21 UC-20 2 1 1 5 4 5 5 23 529
22 UC-15 2 1 2 3 3 6 6 23 529
23 UC-21 1 1 2 4 3 6 6 23 529
24 UC-2 2 2 2 3 3 4 6 22 484
25 UC-33 2 2 1 3 4 6 4 22 484
26 UC-28 1 1 2 4 4 5 4 21 441
27 UC-27 1 1 2 3 4 5 5 21 441
28 UC-10 2 1 1 3 3 6 4 20 400
29 UC-18 1 1 1 2 3 5 4 17 289
30 UC-38 2 1 0 2 5 4 2 16 256
31 UC-35 1 0 1 3 3 4 3 15 225
32 UC-11 1 1 1 3 3 3 1 13 169
33 UC-32 1 1 0 2 3 3 3 13 169
34 UC-7 0 0 1 2 4 4 0 11 121
35 UC-9 0 0 0 2 4 3 2 11 121
36 UC-13 1 1 1 1 1 4 2 11 121
37 UC-31 1 1 0 1 3 4 0 10 100
38 UC-8 0 0 1 2 2 2 0 7 49
valid
itas
bu
tir
∑X 72 63 57 146 141 203 170 ∑X2 170 139 103 698 559 1153 932
∑XY 2294 1643 1860 4557 4433 6603 6169
rxy 0.86124 0.8124 0.73695 0.8608 0.5839 0.875 0.8821 rtabel 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 Kriteria Valid valid Valid valid valid valid valid
Day
a P
em
bed
a
MH 2.5833 2.333 1.75 5.25 4.166 5.916 5.333 ML 0.8333 0.583 0.583333 1.9166 2.833 3.5 1.75 ∑x1
2 91 74 41 371 234 469 380 ∑x2
2 14 7 7 70 116 172 63
ni 12 12 12 12 12 12 12
t 1.96214 2.23399 1.9346 1.823 0.818 1.096 1.956 ∑ σ2 13.119
ttabel 1.761 1.761 1.761 1.761 1.761 1.761 1.761 σ2 49.547
kriteria SIGN SIGN SIGN SIGN TIDAK TIDAK SIGN r11 0.858
TK
Gagal 12 21 15 20 16 17 15 karena r11 > 0,7, maka reliabel IK 31.58% 55.26% 39.47% 52.63% 42.11% 44.74% 39.47%
Kriteria sedang sedang sedang sedang Sedang sedang sedang
σ2
b 0.884 0.909 0.461 3.607 0.943 1.804 4.512
Kriteria dipakai dipakai Dipakai dipakai tidak tidak dipakai
Lampiran 33
130
RANGKUMAN HASIL ANALISIS BUTIR SOAL TES UJI COBA
Indikator Bentuk Soal No.
Butir Validitas
Daya
Pembeda
Tingkat
Kesuka
ran
Reliabilitas Keterangan
1. Peserta didik dapat menentukan
pernyataan yang benar mengenai
pengertian segitiga.
Pilihan ganda
6,
16
Tidak
Valid
jelek
cukup
Mudah
Sedang
Butir soal
pilihan
ganda dan
uraian
reliabel
karena r11˃
0,7
Tidak dipakai
Dipakai
2. Peserta didik dapat menentukan jenis-
jenis segitiga berdasarkan panjang
sisinya
Pilihan ganda
1
12
Valid
Valid
Cukup
Cukup
Sedang
Sedang
dipakai
Dipakai
3. Peserta didik dapat menentukan
pernyataan-pernyataan yang benar
dari beberapa pernyataan yang
diberikan mengenai salah satu dari
jenis segitiga
Pilihan ganda 2
17
valid
Tidak
Cukup
jelek
Mudah
Mudah
dipakai
Tidak dipakai
4. Peserta didik dapat menentukan jenis-
jenis segitiga berdasarkan besar
sudutnya
Pilihan ganda
Uraian
3
11
25 c
Valid
Tidak
Valid
Cukup
Jelek
sign
Mudah
Sedang
sedang
Dipakai
Tidak dipakai
Dipakai
Lamp
iran 3
4
131
5. Peserta didik dapat menentukan
jumlah besar sudut dalam segitiga.
Pilihan ganda
4
18
Valid
Valid
Cukup
jelek
Sedang
Sedang
Dipakai
Tidak Dipakai
6. Peserta didik dapat menghitung besar
salah satu sudut dalam segitiga jika
kedua sudut yang lain diketahui.
Pilihan ganda 5
19
Valid
Tidak
Baik
Sangat jelek
Sedang
sedang
Dipakai
Tidak dipakai
7. Peserta didik dapat menghitung sudut
luar segitiga jika diketahui sudut
puncak segitiga dan segitiga tersebut
adalah segitiga sama kaki.
Pilihan ganda
13
20
Valid
valid
Baik
baik
Sedang
sedang
Dipakai
Dipakai
8. Peserta didik dapat menentukan nilai
dari suatu variabel dan besar masing-
masing sudut pada suatu segitiga jika
diketahui besar sudut segitiga dalam
variable
Uraian
Uraian
25 a
25 b
Valid
valid
Sign
Sign
Sedang
Sedang
Dipakai
Dipakai
9. Peserta didik dapat menghitung
keliling segitiga jika diketahui
panjang ketiga sisinya.
Pilihan ganda
14
21
Valid
valid
cukup
cukup
Mudah
mudah
Tidak dipakai
Dipakai
132
10. Peserta didik dapat menghitung
panjang alas segitiga jika diketahui
keliling dan panjang sisi tegaknya
pada segitiga sama kaki.
Pilihan ganda
7
22
Valid
valid
Baik
baik
Sedang
Mudah
Dipakai
Dipakai
11. Peserta didik dapat menghitung
panjang sisi segitiga jika diketahui
keliling segitiga pada segitiga sama
sisi.
Pilihan ganda
8
23
Valid
tidak
Cukup
jelek
Mudah
Mudah
Dipakai
Tidak dipakai
12. Peserta didik dapat menghitung
salah satu panjang sisi pada segitiga
jika diketahuhi perbandingan panjang
sisi-sisinya dan keliling segitiga.
Pilihan ganda
15
24
Tidak
Tidak
Sangat jelek
jelek
Sedang
Sukar
Tidak dipakai
Dipakai
(diperbaiki)
13. Peserta didik dapat menghitung
panjang pita yang diperlukan untuk
dipasang pada tepi kain yang
berbentuk segitiga jika diketahui
perbandingan panjang sisi-sisinya dan
salah satu sisinya diketahui.
Uraian
Uraian
26
27
Valid
valid
Sign
Tidak sign
Sedang
Sedang
Dipakai
Tidak dipakai
133
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa : Jumlah butir soal yang layak untuk digunakan dalam penelitian ada 19 butir soal yang
terdiri dari 15 butir soal pilihan ganda dan 3 butir soal uraian.
14. Peserta didik dapat menghitung
salah satu unsur dari luas daerah
segitiga jika diketahui dua unsur yang
lainnya.
Pilihan ganda
9
10
Tidak
Valid
Cukup
cukup
Mudah
Mudah
Tidak dipakai
Dipakai
15. Peserta didik dapat menghitung luas
daerah yang diarsir dari gambar
seperti gambar berikut, jika diketahui
panjang sisi-sisinya
Uraian
Uraian
28 a
28 b
Valid
valid
Tidak sign
Sign
Sedang
Sedang
Tidak dipakai
Dipakai
134
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi pokok : Segitiga
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Jumlah Soal : 19 Soal
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar Uraian materi Indikator Banyak
butir
Aspek Nomor
butir
Jenis
tes
6.1
Mengidentifikasi
sifat-sifat segitiga
berdasarkan sisi
dan sudutnya.
Pengertian
segitiga
1. Peserta didik dapat menentukan pernyataan yang benar
mengenai pengertian segitiga.
1 C1 12 PG
Jenis-jenis
segitiga
2. Peserta didik dapat menentukan jenis-jenis segitiga berdasarkan
panjang sisinya
3. Peserta didik dapat menentukan pernyataan-pernyataan yang
benar dari beberapa pernyataan yang diberikan mengenai salah
satu dari jenis segitiga
4. Peserta didik dapat menentukan jenis-jenis segitiga berdasarkan
besar sudutnya
2
1
2
C1
C2
C1, C3
1, 9
2
3
17 c
PG
PG
PG,
Uraian
Lam
piran
35
135
Jumlah
sudut-sudut
dalam
segitiga dan
hubungan
antara sudut
dalam dan
sudut luar
segitiga
5. Peserta didik dapat menentukan jumlah besar sudut dalam
segitiga.
6. Peserta didik dapat menghitung besar salah satu sudut dalam
segitiga jika kedua sudut yang lain diketahui.
7. Peserta didik dapat menghitung sudut luar segitiga jika diketahui
sudut puncak segitiga dan segitiga tersebut adalah segitiga sama
kaki.
8. Peserta didik dapat menentukan nilai dari suatu variabel dan
besar masing-masing sudut pada suatu segitiga jika diketahui
besar sudut segitiga dalam variabel
1
1
2
2
C1
C2
C2
C3
4
5
10, 13
17 a,
17 b
PG
PG
PG
Uraian
6.3 Menghitung
keliling dan luas
bangun segitiga
dan segiempat
serta
menggunkannya
dalam pemecahan
masalah
Keliling
segitiga dan
luas daerah
segitiga
9. Peserta didik dapat menghitung keliling segitiga jika diketahui
panjang ketiga sisinya.
10. Peserta didik dapat menghitung panjang alas segitiga jika
diketahui keliling dan panjang sisi tegaknya pada segitiga sama
kaki.
11. Peserta didik dapat menghitung panjang sisi segitiga jika
diketahui keliling segitiga pada segitiga sama sisi.
12. Peserta didik dapat menghitung salah satu panjang sisi pada
segitiga jika diketahuhi perbandingan panjang sisi-sisinya dan
2
2
1
1
C1
C2
C1
C2
11, 14
6, 15
7
16
PG
PG
PG
PG
136
keliling segitiga.
13. Peserta didik dapat menghitung panjang pita yang diperlukan
untuk dipasang pada tepi kain yang berbentuk segitiga jika
diketahui perbandingan panjang sisi-sisinya dan salah satu
sisinya diketahui.
14. Peserta didik dapat menghitung salah satu unsur dari luas
daerah segitiga jika diketahui dua unsur yang lainnya.
15. Peserta didik dapat menghitung luas daerah yang diarsir dari
gambar seperti gambar berikut, jika diketahui panjang sisi-
sisinya
1
1
1
C3
C2
C3
18
8
19
Uraian
PG
Uraian
Keterangan :
C1 : Pemahaman Konsep C2 : Penalaran dan Komunikasi
C3 : Pemecahan Masalah PG : Pilihan Ganda
137
SOAL TES EVALUASI
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Segitiga
Kelas/ Semester : VII/ 2
Alokasi Waktu : 60 menit
Petunjuk:
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.
2. Tulis nama, no.absen dan kelas pada lembar jawaban yang telah tersedia.
3. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab.
4. Periksa pekerjaan sebelum diserahkan kepada pengawas.
5. Tidak diijinkan menggunakan kalkulator, tabel matematika atau alat bantu
hitung lainnya
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda
silang (X) pada huruf A, B, C atau D pada lembar jawab yang
tersebut
1. Di bawah ini adalah jenis-jenis segitiga, yang tidak termasuk jenis segitiga
menurut panjang sisinya adalah... .
a. Segitiga sama sisi c. Segitiga siku-siku
b. Segitiga sama kaki d. segitiga sembarang
2. Dari pernyataan-pernyataan berikut:
(iv) Segitiga ABC mempunyai panjang sisi AB=BC=AC= 6 cm
merupakan segitiga sama sisi.
(v) Segitiga sama sisi mempunyai panjang sisi yang sama panjang.
(vi) Segitiga sama sisi mempunyai besar sudut yang salah satu
sudutnya siku-siku.
Pernyataaan yang benar mengenai segitiga sama sisi adalah ... .
a. (i) c. (i) dan (iii)
b. (i) dan (ii) d. (i) , (ii) dan (iii)
3) Manakah diantara pasangan sudut dalam segitiga berikut ini yang
merupakan segitiga lancip?
a. 920, 35
0, 53
0 c. 42
0, 36
0, 102
0
b. 520, 67
0, 61
0 d. 45
0, 45
0, 90
0
Lampiran 36
138
4) Jumlah besar sudut-sudut dalam segitiga tumpul adalah ... .
a. 90o
c. 180o
b. 360o d. 150
o
5) Dari gambar bangun segitiga KLM di samping,
∠M= 70o, maka ∠K= ... .
a. 20o
c. 110o
b. 10o
d. 120o
6) Diketahui keliling suatu bangun segitiga ABC sama kaki adalah 35 cm.
Jika AB=AC= 10 cm, maka panjang sisi BC adalah ... .
a. 25 cm c. 7 cm
b. 10 cm d. 15 cm
7) Jika keliling suatu segitiga sama sisi adalah 48 cm, maka panjang sisi-
sisinya adalah ...
a. 12 cm c. 8 cm
b. 24 cm d. 16 cm
8) Dari gambar bangun segitiga STW di samping,
Luas daerah segitiga STW adalah ... .
a. 36 cm2 c. 30 cm2
b. 72 cm2
d. 32,5 cm2
9) Ditinjau dari panjang sisinya, bangun segitiga yang ketiga sudutnya
besarnya 60o adalah ... .
a. Segitiga sama sisi c. Segitiga sama kaki
b. Segitiga lancip d. segitiga siku-siku sama kaki
10) Perhatikan gambar bangun segitiga ABC di samping,
Besar ∠ ACD adalah ...
e. 140o
f. 120o
g. 110o
h. 70o
L
M
K
T
W S
12 cm
13 cm
5 cm
A
B
C
D
40o
139
11) Keliling bangun segitiga PQR jika PQ=QR= 7 cm dan PR = 10 cm
adalah ...
a. 35 cm c. 12 cm
b. 34 cm d. 24 cm
12) Pernyataan berikut yang benar mengenai pengertian segitiga adalah ... .
a. Segitiga mempunyai 3 sisi dan 4 sudut
b. Segitiga mempunyai 4 sisi dan 3 sudut
c. Segitiga mempunyai 4 sisi dan 4 sudut
d. Segitiga mempunyai 3 sisi dan 3 sudut
13) Perhatikan gambar bangun segitiga KLM di samping,
Besar ∠ NMK adalah ...
a. 140o
b. 120o
c. 110o
d. 70o
14) Keliling segitiga sama sisi yang panjang sisinya 5 cm adalah ... .
a. 20 cm c. 25 cm
b. 15 cm d. 12,5 cm
15) Perhatikan gambar segitiga PQR berikut!
Keliling segitiga PQR = 16 cm,
maka panjang PR = ...
a. 5 cm c. 8 cm
b. 6 cm d. 11 cm
16) Diketahui keliling bangun segitiga adalah 60 cm. Jika perbandingan
panjang sisi-sisinya = 3:3:4, maka panjang sisi terpendek adalah ... .
a. 15 cm c. 18 cm
b. 12 cm d. 24 cm
P
Q
R
5 cm
140
III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
17)Diketahui besar sudut-sudut suatu segitiga adalah 40o, (2x – 6)
o, dan (3x – 4)
o.
a. Hitunglah nilai x!
b. Carilah besar setiap sudut!
c. Tentukan jenis segitiganya dan berikan alasannya!
18) Ani mempunyai syal berbentuk segitiga yang memiliki perbandingan
sisi-sisi yaitu 1:1:2. Panjang sisi terpendek dari syal tersebut adalah 40
cm. Ani ingin memasang pita di tepi syal. Berapa meter pita yang
dibutuhkan Ani?
19) Hitunglah luas daerah yang diarsir pada gambar berikut!
15 cm
10 cm
141
KISI-KISI ANGKET UJI COBA SIKAP PESERTA DIDIK
TERHADAP PEMANFAATAN ALAT PERAGA
KELAS VII SMP N 23 SEMARANG
Variabel Sub Variabel Indikator Nomor
+ -
Sikap peserta
didik
terhadap
pemanfaatan
alat peraga
Aspek kognitif Pandangan/ pengetahuan peserta
didik tentang manfaat alat peraga
berdasarkan pengalaman
1,
19
7,
18
Aspek afektif Perasaan senang/ tidak senang
tentang pemanfaatan alat peraga
8, a,
16
Aspek konatif Kecenderungan untuk membuat alat
peraga.
3, 15
Sikap peserta
didik
terhadap
guru yang
mengajarkan
matematika
Aspek kognitif Pandangan, pengetahuan peserta
didik tentang guru matematika
12 2
Aspek afektif Perasaan senang/ tidak senang
terhadap guru matematika
14, 4,
Aspek konatif Kecenderungan untuk
melaksanakan tugas yang diberikan
guru
11, 9
sikap peserta
didik
terhadap
pelajaran
matematika
Aspek kognitif Pandangan/ pengetahuan peserta
didik tentang pelajaran matematika
17
Aspek afektif Perasaan senang/ tidak senang
terhadap pelajaran matematika
5 13,
20
Aspek konatif Kecenderungan untuk mempelajari
pelajaran matematika
10, 6,
Lampiran 37
142
UJI COBA ANGKET SIKAP PESERTA DIDIK
Berilah penilaian secara jujur dengan memberi tanda cek (√) pada kolom
yang sesuai!
No Keterangan Selalu Sering Jarang
Tidak
Pernah
1 Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
di kelas bermanfaat bagi saya
2 Guru matematika galak dalam mengajar
3 Matematika bermanfaat untuk dipelajari
karena banyak berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari
4 Saat pelajaran matematika di kelas tidak
perlu mengunakan alat peraga
5 Saya tertarik membuat alat peraga sendiri
seperti alat peraga yang digunakan saat
pelajaran di sekolah
6 Saya lebih memilih jalan lain daripada harus
berpapasan dengan guru waktu di jalan
7 Saya senang pelajaran matematika
8 Sesampai di rumah, saya tidak mempelajari
lagi materi yang tadi dijelaskan di kelas
9 Penggunaan alat peraga saat pelajaran
membingungkan saya
10 Saya senang dengan penggunaan alat peraga
saat pelajaran matematika
11 Jika ada tugas matematika dari guru, saya
santai saja karena bisa menyalin jawaban
teman
12 Setelah pulang sekolah saya membaca
kembali materi matematika yang telah
dipelajari di sekolah
13 Setiap diberi tugas oleh guru, saya berusaha
untuk mengerjakan semaksimal mungkin
14 Mempelajari matematika lebih lanjut hanya
membuang-buang waktu dan menambah
beban pikiran
15 Cara mengajar guru sangat menyenangkan
sehingga saya tidak bosan
16 Pelajaran matematika sulit bagi saya
17 Saya senang dengan guru matematika yang
Lampiran 38
143
ramah dan sabar dalam menjelaskan materi.
18 Membuat alat peraga matematika hanya
merepotkan dan kurang bermanfaat
19 Setiap ada pelajaran matematika, saya selalu
takut
20 Jika saya kurang jelas tentang materi
matematika saat pelajaran, saya langsung
bertanya pada guru
21 Belajar dengan menggunakan alat peraga,
membosankan
22 Cara penyampaian materi dengan
penggunaan alat peraga memudahkan saya
untuk mengingat konsep/ materi pelajaran
23 Berdiskusi tentang perkembangan
matematika merupakan hal yang sangat
membosankan
24 Penggunaan alat peraga dalam pelajaran
hanya membuat kelas menjadi ramai sendiri
25 Saya senang jika dalam pembelajaran
matematika di sekolah menggunakan alat
peraga
26 Penjelasan yang dilakukan guru membuat
saya mengantuk
27 Saya tidak belajar matematika di rumah
karena tentu akan dipelajari di sekolah
28 Saya lebih mudah paham mempelajari
materi matematika dengan menggunakan
alat peraga
29 Mengerjakan soal yang berkaitan dengan
matematika sungguh membingungkan
30 Saya memperhatikan dengan sungguh-
sungguh penjelasan dari guru
31 Saya belajar matematika jika ada tugas dari
guru
32 Membuat alat peraga menjadi tugas praktik
pelajaran matematika
144
KISI-KISI UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
No indikator Deskriptor Butir
soal
+ -
1 Adanya
hasrat dan
keinginan
berhasil
Frekuensi belajar
Usaha untuk menambah pengetahuan
matematika
Mempelajari materi yang akan disampaikan guru
Mempelajari kembali materi yang telah
disampaikan oleh guru
1
13
27
34
7
18
35
28
2 Adanya
dorongan dan
kebutuhan
dalam belajar
Ketertarikan terhadap mata pelajaran matematika
Kunjungan ke perpustakaan
Sikap dalam pembelajaran
Sikap terhadap materi pembelajaran
8
19
29
33
20
14
26
36
3 Adanya
harapan dan
cita-cita masa
depan
Keinginan menjadi siswa berprestasi
Keinginan untuk melanjutkan ke SMA/ sederajat
Keinginan untuk menyenangkan orang tua
23
15
25
9
2
30
4 Adanya
penghargaan
dalam belajar
Pernyataan penghargaan secara verbal oleh guru
Imbalan dari orang tua/ guru/ sekolah
Pemberiandan penginformasian nilai untuk
peserta didik
10
21
31
4
16
24
5 Adanya
kegiatan yang
menarik
dalam belajar
adanya variasi dalam pembelajaran 5 11
6 Adanya
lingkungan
belajar yang
kondusif
sarana dan prasarana dalam belajar
peran orang tua dalam membimbing anaknya
belajar
suasana ketika belajar
12
17
3
6
22
32
Lampiran 39
145
UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
Berilah penilaian secara jujur dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang
sesuai!
N
o keterangan Selalu Sering Jarang
Tidak
Pernah
1 Setiap hari Saya belajar matematika
2 Saya kurang suka pelajaran matematika
3 Keinginan saya untuk menjadi siswa
berprestasi mendorong saya untuk rajin
belajar
4 Kritikan dari guru saat saya tidak bisa
menjawab soal membuat saya takut
untuk mencoba lagi
5 Cara guru dalam mengajar membuat saya
senang untuk mengikuti pelajaran
matematika di kelas.
6 Banyaknya buku pelajaran membuat saya
bingung dalam belajar
7 Saya belajar matematika jika ada PR/
ulangan.
8 Saya senang belajar matematika
9 Saya lebih mementingkan mencapai nilai
tuntas tanpa harus menjadi juara kelas
10 Guru memberi pujian kepada siswa yang
dapat mengerjakan soal matematika
11 Saya jenuh dengan cara guru mengajar di
kelas
12 Dengan adanya alat peraga matematika
membuat saya senang mempelajari
matematika
13 Saya membaca buku matematika selain
yang digunakan di kelas untuk
menambah pengetahuan matematika
14 Saya tidak betah berada di perpustakaan
sekolah
15 Keinginan untuk melanjutkan ke SMA/
sederajat favorit mendorong saya untuk
rajin belajar
16 Orang tua tidak peduli dengan hasil
belajar matematika saya
Lampiran 40
146
17 Ada seseorang yang membimbing saya
ketika belajar di rumah
18 Saya malas untuk membaca buku tentang
pelajaran matematika
19 Saya memanfaatkan perpustakaan
sekolah
20 Saya hanya mengharapkan
keberuntungan untuk melanjutkan ke
SMA/ sederajat
21 Saya memperoleh hadiah dari orang tua
jika mendapatkan nilai matematika yang
bagus
22 Orang tua tidak peduli dengan waktu
belajar saya di rumah
23 suasana di rumah membuat saya bisa
belajar dengan tenang
24 Guru tidak mengembalikan hasil
pekerjaan siswa
25 Keinginan untuk menyenangkan orang
tua mendorong saya untuk rajin belajar
26 Saya ramai dengan teman saat pelajaran
matematika
27 Saya mempelajari dulu materi yang akan
disampaikan oleh guru
28 Saya bosan mengulang materi yang telah
disampaikan oleh guru di sekolah
29 Saya mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru
30 Saya tidak peduli dengan komentar orang
tua tentang hasil belajar matematika saya
31 Guru mengoreksi dan memberika nilai
pada tugas yang diberikan untuk siswa
32 Teman/ saudara menggangu ketika saya
belajar
33 Saya akan meminjam catatan teman
untuk saya pelajari jika saya saya
ketinggalan materi pelajaran.
34 Saya mempelajari kembali materi yang
telah disampaikan oleh guru di sekolah
35 Saya mempelajari dahulu materi yang
akan disampaikan oleh guru karena ada
kuis pada awal kegiatan pembelajaran
36 Saya malu bertanya kepada guru/ teman
jika saya tidak memahami materi yang
diajarkan
147
PEDOMAN PENSKORAN
ANGKET SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
Angket sikap dan motivasi belajar peserta didik pada penelitian ini terdiri atas
butir positif dan butir negatif
1. Penskoran pada butir positif
(1) Skor 4 untuk jawaban selalu
(2) Skor 3 untuk jawaban sering
(3) Skor 2 untuk jawaban jarang
(4) Skor 1 untuk jawaban tidak pernah
2. Penskoran pada butir negatif
(1) Skor 1 untuk jawaban selalu
(2) Skor 2 untuk jawaban sering
(3) Skor 3 untuk jawaban jarang
(4) Skor 4 untuk jawaban tidak pernah
Lampiran 41
148
UJI COBA ANGKET SIKAP PESERTA DIDIK
No
Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
UC 1 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3
UC 2 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3
UC 3 3 4 2 3 1 3 4 4 3 2 2
UC 4 4 3 4 2 2 2 3 2 3 3 3
UC 5 4 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2
UC 6 2 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3
UC 7 2 3 3 3 2 3 1 4 2 2 2
UC 8 3 3 4 4 1 3 2 3 3 3 4
UC 9 3 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3
UC 10 3 4 4 1 2 3 4 4 2 4 4
UC 11 2 3 2 4 2 4 3 3 3 3 3
UC 12 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3
UC 13 3 4 4 2 1 4 4 4 4 3 3
UC 14 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4
UC 15 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3
UC 16 3 4 4 3 2 2 3 4 3 4 3
UC 17 3 4 3 1 4 3 4 4 3 2 4
UC 18 2 3 4 1 2 1 2 2 4 2 3
UC 19 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 4
UC 20 2 2 2 3 2 2 1 2 4 2 2
UC 21 4 3 3 3 3 1 3 4 2 2 3
UC 22 4 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3
UC 23 3 3 2 2 2 4 3 2 3 3 4
UC 24 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3
UC 25 4 2 2 4 2 4 3 4 3 3 3
UC 26 2 3 4 1 1 3 2 2 2 3 3
UC 27 4 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2
UC 28 3 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4
UC 29 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3
UC 30 2 3 2 2 1 3 4 2 2 3 2
UC 31 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4
UC 32 3 2 4 3 1 3 2 3 3 3 3
UC 33 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3
UC 34 2 3 3 1 2 2 3 2 2 3 3
UC 35 4 4 2 2 3 2 2 4 2 2 3
REABILITAS
0.529 0.4202 0.66 0.899 0.7849 0.7345 0.823 0.764 0.588 0.440 0.408
18.008
61.37 rtabel dengan dan n = 35
adalah 0,32.
Reliabel jika rhitung > rtabel
N 35
R 0.779
Kriteria Reliabl
VALIDITAS
105 110 108 90 79 104 105 105 105 99 107
3421
10331 10810 10613
8852 7852 10245 10377 10345 10337 9758 10529
333 360 356 262 205 334 343 341 335 295 341
336465 N 35 rXY 0.350 0.337 0.260 0.218 0.5522 0.3493 0.471 0.3520 0.362 0.4609 0.414
Kriteria Valid valid Tidak tidak valid valid valid valid Valid valid valid
KETERANGAN PEMILIHAN BUTIR Kriteria ambil ambil buang buang ambil ambil ambil iambil ambil ambil Ambi
X
i2^
i2^
XY
2^X
2^Y
t2^
Y
Lampiran 42
149
l
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3
3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4
3 3 4 2 1 3 3 2 1 2 3 2 3
2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4
3 3 4 3 2 3 4 4 2 2 3 3 3
3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4
3 3 3 4 2 1 2 3 2 4 3 3 3
4 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4
3 2 3 4 4 2 3 2 3 4 3 2 4
3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4
3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3
4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3
2 4 4 4 4 2 3 4 2 4 3 4 4
3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 2 2 3 4 3 2 2 4 4 4
4 4 4 3 4 4 2 4 3 2 2 3 3
2 3 3 1 2 2 3 2 3 2 3 2 4
3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 4 3 4
3 3 3 2 2 3 4 2 4 4 3 2 3
4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4
2 2 4 3 3 4 3 3 2 2 4 2 3
4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4
3 3 4 4 2 2 4 3 2 4 2 3 4
4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4
3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3
2 3 3 2 4 4 3 2 4 4 2 3 4
4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3
4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4
4 3 4 3 1 4 2 1 2 3 4 3 4
3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3
2 3 4 2 3 3 4 3 4 2 3 2 3
4 2 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3
2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4
2 4 3 2 2 2 2 4 2 2 4 3 3
UJI REABILITAS
0.551 0.3983 0.305 0.714 0.810 0.6101 0.549 0.705 0.7277 0.610 0.386 0.361 0.257
UJI VALIDITAS
108 109 119 110 101 108 114 105 102 108 115 100 123
1063 10717 11642 10856 9965 10644 11238 10320 10019 10629 11264 9849 12060
352 353 415 370 319 354 390 339 322 354 391 298 441
0.383 0.3749 0.0720 0.463 0.387 0.4219 0.482 0.2547 0.2167 0.349 0.142 0.466 0.278
valid valid tidak valid valid valid valid tidak tidak Valid tidak valid tidak
ambil ambil buang ambil ambil ambil ambil buang buang Ambil buang ambil buang
150
25 26 27 28 29 30 31 32 TOTAL
4 2 3 3 3 3 2 2 92
4 3 4 4 4 4 3 4 110
3 2 3 2 3 2 3 3 84
4 3 3 3 4 3 4 3 103
4 2 2 4 3 4 3 3 91
3 3 4 3 4 4 2 3 107
4 3 3 4 4 3 2 3 89
3 2 2 2 3 4 3 1 94
4 3 3 3 3 3 3 2 93
3 4 4 4 4 4 2 3 108
3 3 3 2 3 3 4 3 93
3 2 4 4 4 3 4 4 113
4 3 3 2 4 3 4 2 105
3 3 3 4 3 4 4 3 100
3 3 2 4 4 3 4 3 99
3 3 4 4 4 4 4 3 105
3 4 3 2 3 3 3 2 100
3 2 3 4 4 4 3 3 84
3 3 2 3 2 2 2 3 91
4 2 3 4 4 4 2 3 88
3 3 3 4 2 4 4 2 103
4 2 3 4 4 4 4 3 96
4 3 3 4 3 3 4 2 102
4 2 4 3 3 3 4 3 104
3 3 2 4 2 4 3 2 102
3 3 2 3 2 4 4 3 93
4 4 3 3 4 4 2 3 97
4 3 3 4 4 3 3 2 109
3 4 3 4 3 4 4 2 109
4 3 3 4 4 4 4 2 93
3 4 2 4 4 3 4 3 104
3 2 3 2 3 4 2 4 93
3 3 3 3 3 4 2 2 96
3 4 2 2 4 4 3 1 90
4 4 2 2 3 4 2 2 90
3430
UJI REABILITAS
11764900
0.2521 0.4924 0.4336 0.6807 0.4756 0.3748 0.7143 0.5345 59.9412
UJI VALIDITAS 120 102 102 115 118 123 110 92
11752 10049 10083 11346 11601 12064 10861 9044
420 314 312 401 414 445 370 260
-0.0605 0.2869 0.5019 0.3499 0.2038 0.0621 0.3641 0.1455
tidak tidak valid valid tidak tidak valid tidak
buang buang ambil ambil buang buang ambil buang
151
UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
No Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
UC 1 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4
UC 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
UC 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4
UC 4 2 3 4 4 2 4 3 2 3 2 3 4
UC 5 2 2 3 4 2 4 3 2 1 3 3 3
UC 6 2 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 4
UC 7 2 1 4 4 3 4 1 4 2 1 4 4
UC 8 2 3 4 3 3 1 2 3 1 2 4 1
UC 9 3 3 4 3 2 4 2 2 1 2 3 1
UC 10 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
UC 11 2 4 3 4 3 3 3 4 1 3 4 2
UC 12 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3
UC 13 3 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4
UC 14 2 3 4 3 3 2 2 2 1 2 3 1
UC 15 3 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4
UC 16 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
UC 17 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4
UC 18 2 3 4 3 2 3 3 2 1 2 3 3
UC 19 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3
UC 20 2 2 4 3 2 3 3 2 2 1 3 3
UC 21 2 3 3 4 3 3 3 3 1 1 3 4
UC 22 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3
UC 23 3 2 4 2 2 2 4 2 1 1 3 2
UC 24 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4
Lampiran 43
152
UC 25 2 2 4 4 3 2 3 4 1 3 3 2
UC 26 2 3 4 4 4 3 4 3 1 4 3 4
UC 27 2 3 4 3 2 4 2 2 1 2 3 1
UC 28 3 4 4 3 4 2 3 3 1 3 3 3
UC 29 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 4
UC 30 2 3 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2
UC 31 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3
UC 32 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3
UC 33 2 3 3 4 3 3 3 3 3 1 4 2
UC 34 2 3 4 3 3 3 4 2 2 4 4 4
UC 35 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2
UJI REABILITAS
0.3143
0.675
6
0.196
6
0.433
6
0.576
5
0.652
1
0.692
4
0.727
7
0.752
9
0.952
9
0.364
7
1.114
3
26.28235
173.3159
7
n 35
r 0.925479
kriteria reliabel
UJI VALIDITAS
86 111 131 123 112 113 109 108 63 91 119 107
3882
9648 12582 14553 13734 12623 12703 12306 12177 7059 10253 13342 12160
X
Y
i2^
i2^
t2^
XY
153
222 375 497 447 378 387 363 358 139 269 417 365
436462
N 35
rXY
0.4359
0.735
3
0.117
0
0.310
6
0.590
3
0.469
5
0.580
8
0.519
2
0.183
8
0.365
7
0.529
8
0.618
4
kriteria valid valid tidak tidak valid valid valid valid tidak valid valid Valid
KETERANGAN PEMILIHAN
BUTIR
kriteria ambil ambil buang buang ambil ambil ambil ambil buang ambil ambil Ambil
2^X
2^Y
154
KISI-KISI ANGKET SIKAP PESERTA DIDIK
TERHADAP PEMANFAATAN ALAT PERAGA
KELAS VII SMP N 23 SEMARANG
Variabel Sub Variabel Indikator Nomor
+ -
Sikap peserta
didik
terhadap
pemanfaatan
alat peraga
Aspek kognitif Pandangan/ pengetahuan peserta
didik tentang manfaat alat peraga
berdasarkan pengalaman
1,
19
7,
18
Aspek afektif Perasaan senang/ tidak senang
tentang pemanfaatan alat peraga
8, 16
Aspek konatif Kecenderungan untuk membuat alat
peraga.
3, 15
Sikap peserta
didik
terhadap
guru yang
mengajarkan
matematika
Aspek kognitif Pandangan, pengetahuan peserta
didik tentang guru matematika
12 2
Aspek afektif Perasaan senang/ tidak senang
terhadap guru matematika
14, 4,
Aspek konatif Kecenderungan untuk
melaksanakan tugas yang diberikan
guru
11, 9
sikap peserta
didik
terhadap
pelajaran
matematika
Aspek kognitif Pandangan/ pengetahuan peserta
didik tentang pelajaran matematika
17
Aspek afektif Perasaan senang/ tidak senang
terhadap pelajaran matematika
5 13,
20
Aspek konatif Kecenderungan untuk mempelajari
pelajaran matematika
10, 6,
Lampiran 44
155
KISI-KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
No indikator Deskriptor Butir
soal
+ -
1 Adanya
hasrat dan
keinginan
berhasil
Frekuensi belajar
Usaha untuk menambah pengetahuan
matematika
Mempelajari materi yang akan disampaikan guru
Mempelajari kembali materi yang telah
disampaikan oleh guru
1
10
20
26
5
13
-
21
2 Adanya
dorongan dan
kebutuhan
dalam belajar
Ketertarikan terhadap mata pelajaran matematika
Kunjungan ke perpustakaan
Sikap dalam pembelajaran
Sikap terhadap materi pembelajaran
6
14
22
25
-
11
19
-
3 Adanya
harapan dan
cita-cita masa
depan
Keinginan menjadi siswa berprestasi
Keinginan untuk melanjutkan ke SMA/ sederajat
Keinginan untuk menyenangkan orang tua
16
-
18
-
2
-
4 Adanya
penghargaan
dalam belajar
Pernyataan penghargaan secara verbal oleh guru
Imbalan dari orang tua/ guru/ sekolah
Pemberiandan penginformasian nilai untuk
peserta didik
7
-
23
-
12
17
5 Adanya
kegiatan yang
menarik
dalam belajar
adanya variasi dalam pembelajaran 3 8
6 Adanya
lingkungan
belajar yang
kondusif
sarana dan prasarana dalam belajar
peran orang tua dalam membimbing anaknya
belajar
suasana ketika belajar
9
-
-
4
15
24
Lampiran 45
156
ANGKET SIKAP PESERTA DIDIK
Berilah penilaian secara jujur dengan memberi tanda cek (√) pada kolom
yang sesuai!
No Keterangan Selalu Sering Jarang
Tidak
Pernah
1 Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
di kelas bermanfaat bagi saya
2 Guru matematika galak dalam mengajar
3 Saya tertarik membuat alat peraga sendiri
seperti alat peraga yang digunakan saat
pelajaran di sekolah
4 Saya lebih memilih jalan lain daripada harus
berpapasan dengan guru waktu di jalan
5 Saya senang pelajaran matematika
6 Sesampai di rumah, saya tidak mempelajari
lagi materi yang tadi dijelaskan di kelas
7 Penggunaan alat peraga saat pelajaran
membingungkan saya
8 Saya senang dengan penggunaan alat peraga
saat pelajaran matematika
9 Jika ada tugas matematika dari guru, saya
santai saja karena bisa menyalin jawaban
teman
10 Setelah pulang sekolah saya membaca
kembali materi matematika yang telah
dipelajari di sekolah
11 Setiap diberi tugas oleh guru, saya berusaha
untuk mengerjakan semaksimal mungkin
12 Cara mengajar guru sangat menyenangkan
sehingga saya tidak bosan
13 Pelajaran matematika sulit bagi saya
14 Saya senang dengan guru matematika yang
ramah dan sabar dalam menjelaskan materi.
15 Membuat alat peraga matematika hanya
merepotkan dan kurang bermanfaat
16 Belajar dengan menggunakan alat peraga,
membosankan
17 Berdiskusi tentang perkembangan
matematika merupakan hal yang sangat
Lampiran 46
157
membosankan
18 Saya tidak belajar matematika di rumah
karena tentu akan dipelajari di sekolah
19 Saya lebih mudah paham mempelajari
materi matematika dengan menggunakan
alat peraga
20 Saya belajar matematika jika ada tugas dari
guru
158
ANGKET MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
Berilah penilaian secara jujur dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang
sesuai!
N
o keterangan Selalu Sering Jarang
Tidak
Pernah
1 Setiap hari Saya belajar matematika
2 Saya kurang suka pelajaran matematika
3 Cara guru dalam mengajar membuat saya
senang untuk mengikuti pelajaran
matematika di kelas.
4 Banyaknya buku pelajaran membuat saya
bingung dalam belajar
5 Saya belajar matematika jika ada PR/
ulangan.
6 Saya senang belajar matematika
7 Guru memberi pujian kepada siswa yang
dapat mengerjakan soal matematika
8 Saya jenuh dengan cara guru mengajar di
kelas
9 Dengan adanya alat peraga matematika
membuat saya senang mempelajari
matematika
10 Saya membaca buku matematika selain
yang digunakan di kelas untuk
menambah pengetahuan matematika
11 Saya tidak betah berada di perpustakaan
sekolah
12 Orang tua tidak peduli dengan hasil
belajar matematika saya
13 Saya malas untuk membaca buku tentang
pelajaran matematika
14 Saya memanfaatkan perpustakaan
sekolah
15 Orang tua tidak peduli dengan waktu
belajar saya di rumah
16 suasana di rumah membuat saya bisa
belajar dengan tenang
17 Guru tidak mengembalikan hasil
pekerjaan siswa
18 Keinginan untuk menyenangkan
Lampiran 47
159
orangtua mendorong saya untuk rajin
belajar
19 Saya ramai dengan teman saat pelajaran
matematika
20 Saya mempelajari dulu materi yang akan
disampaikan oleh guru
21 Saya bosan mengulang materi yang telah
disampaikan oleh guru di sekolah
22 Saya mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru
23 Guru mengoreksi dan memberika nilai
pada tugas yang diberikan untuk siswa
24 Teman/ saudara menggangu ketika saya
belajar
25 Saya akan meminjam catatan teman
untuk saya pelajari jika saya saya
ketinggalan materi pelajaran.
26 Saya mempelajari kembali materi yang
telah disampaikan oleh guru di sekolah
160
REKAP NILAI DAN SKOR KELAS EKSPERIMEN
No Nama
Nilai
Hasil
Belajar
Skor
Motivasi
Belajar
Sikap Peserta
Didik
1 Aji M Saputra 60 61 58
2 Alfi Ristanti O 72 85 60
3 Alsela Dano A S 68 72 70
4 Andre Dwi 70 73 68
5 Arin A 75 65 70
6 Arum fitri N A 72 67 68
7 Ayfa 70 80 64
8 Dani Iryanto 62 68 62
9 Dedi S 70 76 63
10 Rizal Tri A T P 62 65 71
11 Edo F Putra 63 73 48
12 ervina L 70 70 67
13 Farah F 75 88 65
14 Galung Bayu A K 60 65 58
15 Intan Puspita 72 67 68
16 Intan Puspita 58 60 54
17 Irwan K 65 57 72
18 Istiqomah Indri S 75 77 64
19 Luthfa Achsana 78 79 57
20 Mela W 75 88 65
21 M. Abdul Rozak 85 90 65
22 M. Reza 65 75 53
23 Ngatiyono 68 80 55
24 Nicholas E D P 68 63 55
25 Nurul A 75 81 66
26 Paranta A Almas 75 86 71
27 Retno Eka S 80 82 57
28 Rika N 58 79 55
29 RR. Intan P 68 67 63
30 Sujiwo A 65 73 68
31 Tri Afilia 68 79 58
32 Tri Joko P 65 57 56
33 Wahyu Vian P 62 67 50
34 Wikan P 60 88 66
35 Yuni Haryanti 75 79 65
36 Zaenal Abidin 58 75 58
Lampiran 48
161
Lampiran 49
Uji Normalitas Nilai Hasil Belajar
Hipotesis
Ho : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal Ha : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
banyak kelas =1+ 3.3 log n
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika c2 < c
2 tabel
2( )(k-
3)
Nilai
maksimal =
85
Panjang
Kelas = 5 Nilai minimal =
58
Rata-rata ( X ) = 68.52778 Rentang
=
27
S
= 6.742132 Banyak kelas =
6
N
= 40
Kelas Interval Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei Oi (Oi-Ei)²
Ei
58 62 57.5 -1.64 0.4490 0.1347 5.3877 9 2.4220
63 - 67 62.5 -0.89 0.3144 0.2538 10.1508 5 2.6137
68 72 67.5 -0.15 0.0606 0.2827 11.3082 12 0.0423
73 - 77 72.5 0.59 0.2221 0.1862 7.4497 7 0.0271
78 - 82 77.5 1.33 0.4084 0.0725 2.9007 2 0.2797
83 - 87 82.5 2.07 0.4809 0.0167 0.6667 1 0.1666 87.5 2.81 0.4976 ² = 5.5514
Untuk = 5%, dengan dk = 9 - 3 = 6 diperoleh ² tabel = 7.81
5.5514
7.81
Karena ² hitung < ² tabel, maka Ho diterima.
jadi data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
162
Hasil Ouput Analisis Regresi Linear Ganda Menggunakan Program SPSS
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Sikap, Motivasia . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Hasil Belajar
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 971.704 2 485.852 22.058 .000a
Residual 726.851 33 22.026
Total 1698.556 35
a. Predictors: (Constant), motivasi, sikap
b. Dependent Variable: nilai
Model Summaryb
Mode
l R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
Durbin-Watson
R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .756a .572 .546 4.693 .572 22.058 2 33 .000 2.241
a. Predictors: (Constant), motivasi, sikap
b. Dependent Variable: nilai
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8.014 10.789 .743 .463
Sikap .324 .144 .256 2.242 .032 .992 1.008
motivasi .554 .092 .689 6.030 .000 .992 1.008
a. Dependent Variable: nilai
Lampiran 50
163
Uji Keberartian Regresi Linier Ganda
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 971.704 2 485.852 22.058 .000a
Residual 726.851 33 22.026
Total 1698.556 35
a. Predictors: (Constant), motivasi, sikap
b. Dependent Variable: nilai
Uji F
(1) Hipotesis:
: regresi linear ganda tidak berarti
: regresi linear ganda berarti
(2) Rumus yang digunakan:
Untuk menguji keberartian regresi linear ganda digunakan rumus
(3) Kriteria pengujian:
jika > maka regresi linear ganda berarti.
(4) Taraf signifikansi (α) = 5% dan derajat kebebasan (dk): dk pembilang = 2
dan dk penyebut = 33 diperoleh = 3,285
(5) Berdasarkan perhitungan diperoleh = 22,058
Karena > maka regresi linear ganda berarti
Lampiran 51
164
MODEL PERSAMAAN REGRESI LINIER GANDA
Persamaan regresi linier ganda yang diperoleh adalah
dimana = variabel regresi ganda (hasil belajar)
= variabel bebas pertama (sikap peserta didik)
= variabel bebas kedua (motivasi belajar)
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8.014 10.789 .743 .463
Sikap .324 .144 .256 2.242 .032 .992 1.008
motivasi .554 .092 .689 6.030 .000 .992 1.008
a. Dependent Variable: nilai
Lampiran 52
165
Koefisien Korelasi Ganda
Model Summaryb
Mode
l R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
Durbin-Watson
R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .756a .572 .546 4.693 .572 22.058 2 33 .000 2.241
a. Predictors: (Constant), motivasi, sikap
b. Dependent Variable: nilai
Koefisien korelasi ganda antara dengan dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus
Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda
Uji keberartian koefisien korelasi ganda dilakuka untuk meyakinkan
apakah koefisien korelasi yang didapat berdasarkan penelitian berarti untuk
membuat kesimpulan mengenai hubungan dari seluruh variabel yang diteliti.
(1) Hipotesis:
: koefisien korelasi ganda tidak berarti
: koefisien korelasi ganda berarti
Lampiran 53
166
(2) Rumus yang digunakan:
Untuk menguji keberartian regresi linear ganda digunakan rumus:
(3) Kriteria pengujian:
jika > maka koefisien korelasi ganda berarti.
(4) Taraf signifikansi (α) = 5%.
(5) Derajat kebebasan (dk): dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 33.
(6) = 3, 33
(7) Berdasarkan perhitungan diperoleh = 22,058.
167
Uji Keberartian koefisien regresi linier ganda
(1) Hipotesis:
a. Hipotesis uji signifikansi koefisien regresi linear ganda
: koefisien regresi linear ganda tidak signifikan
: koefisien regresi linear ganda signifikan
b. Hipotesis uji signifikansi koefisien regresi linear ganda
: koefisien regresi linear ganda tidak signifikan
: koefisien regresi linear ganda signifikan
(2) Rumus yang digunakan:
(3) Kriteria pengujian:
Kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah jika
maka koefisien regresi linear ganda signifikan
(4) Taraf signifikansi (α) = 5%.
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 8.014 10.789 .743 .463
Sikap .324 .144 .256 2.242 .032 .992 1.008
motivasi .554 .092 .689 6.030 .000 .992 1.008
a. Dependent Variable: nilai
Lampiran 54
168
(5) Derajat kebebasan (dk) = 33
(6) = 2,034
(7) Berdasarkan perhitungan:
a. Uji signifikansi koefisien regresi linear ganda
Berdasarkan perhitungan diperoleh = 2,242 (perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran). Karena
maka koefisien regresi linear ganda signifikan.
b. Uji signifikansi koefisien regresi linear ganda
Berdasarkan perhitungan diperoleh = 6,030 (perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran). Karena
maka koefisien regresi linear ganda signifikan.
169
KOEFISIEN DETERMINASI
Model Summaryb
Mode
l R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
Durbin-Watson
R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .756a .572 .546 4.693 .572 22.058 2 33 .000 2.241
a. Predictors: (Constant), motivasi, sikap
b. Dependent Variable: nilai
Besarnya koefisien determinasi dirumuskan sebagai harga dari koefisien
dengan adalah koefisien determinasi yang menunjukkan pengaruh
terhadap
Dan = 0,572.
Jadi nilai koefisien determinasi adalah 0,572.
Lampiran 55