PENGARUH SIFAT TANGGUH, RASA PERCAYA DIRI, DAN …eprints.ums.ac.id/87309/11/NASKAH PUBLIKASI...
Transcript of PENGARUH SIFAT TANGGUH, RASA PERCAYA DIRI, DAN …eprints.ums.ac.id/87309/11/NASKAH PUBLIKASI...
PENGARUH SIFAT TANGGUH, RASA PERCAYA DIRI, DAN
PELAJARAN WIRAUSAHA TERHADAP MINAT
KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XI SMK N 1
BANYUDONO
Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Strata I pada
Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
ARIFFANI AGUNG RAHMATULLOH
A210160194
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii
1
PENGARUH SIFAT TANGGUH, RASA PERCAYA DIRI, DAN
PELAJARAN WIRAUSAHA TERHADAP MINAT KEWIRAUSAHAAN
SISWA KELAS XI SMK N 1 BANYUDONO
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Pengaruh Sifat tangguh pada minat
Kewirausahaan siswa kelas XI SMK N 1 Banyudono. 2) pengaruh Rasa percaya
diri pada minat Kewirausahaan siswa kelas XI SMK N 1 Banyudono. 3) pengaruh
pendidikan Kewirausahaan pada minat Kewirausahaan siswa kelas XI SMK N 1
Banyudono. 4) pengaruh Sifat tangguh, Rasa percaya diri, dan pendidikan
Kewirausahaan pada minat Kewirausahaan siswa kelas XI SMK N 1 Banyudono,
Penelitian ini kuantitatif yang menggunakan desain survei dengan metode
penelitian yang data penelitiannya menggunakan angket. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 1 Banyudono. sampel
diambil sebanyak adalah 72 siswa dengan teknik proportional random sampling.
Data diperoleh melalui angket. Teknik analisis adalah analisis regresi linier
berganda, uji t, uji F, dan sumbangan efektif. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa 1) Sifat tangguh terhadap minat Kewirausahaan ada
pengaruh yang positif. 2) Percaya diriterhadap minat Kewirausahaan ada
pengaruh yang positif. 3) Pendidikan Kewirausahaan terhadap minat
Kewirausahaan ada pengaruh yang positif. 4) Sifat tangguh, percaya diri, dan
pendidikan Kewirausahaan terhadap minat Kewirausahaan ada pengaruh yang
positif. Nilai determinasi atau (R2) sebesar 0,616 atau sebesar 61,6% dengan total
nilai sumbangan efektif sebesar 61,6%
Kata Kunci: sifat tangguh, rasa percaya diri, pelajaran wirausaha, minat
kewirausahaan.
Abstract
This study aims to determine: 1) The effect of toughness on entrepreneurial
interest in class XI students of SMK N 1 Banyudono. 2) the influence of self-
confidence on the interest in entrepreneurship of class XI students of SMK N 1
Banyudono. 3) the influence of entrepreneurship education on entrepreneurship
interest in class XI students of SMK N 1 Banyudono. 4) the influence of
resilience, self-confidence, and entrepreneurship education on entrepreneurship
interests of class XI students of SMK N 1 Banyudono. This quantitative research
uses a survey design with research methods where the research data uses a
questionnaire. The population in this study were all students of class XI SMK
Negeri 1 Banyudono. Samples were taken as many as 72 students with a
proportional random sampling technique. Data obtained through a questionnaire.
The analysis technique is multiple linear regression analysis, t test, F test, and
effective donations. The results of this study indicate that 1) Resilience to
entrepreneurial interest has a positive effect. 2) Believe in entrepreneurial interest
there is a positive influence. 3) Entrepreneurship Education on Entrepreneurship
2
interest has a positive influence. 4) Resilience, self-confidence, and
entrepreneurship education on entrepreneurship interests have a positive
influence. The value of determination or (R2) is 0.616 or 61.6% with a total
effective contribution value of 61.6% and Entrepreneurship education on
entrepreneurship interest has a positive influence. The value of determination or
(R2) is 0.616 or 61.6% with a total effective contribution value of 61.6% and
Entrepreneurship education on entrepreneurship interest has a positive influence.
The value of determination or (R2) is 0.616 or 61.6% with a total effective
contribution value of 61.6%
Keywords: toughness, self-confidence, entrepreneurship lessons, entrepreneurial
interest.
1. PENDAHULUAN
Pengangguran merupakan salah satu masalah yang menjadi sorotan di berbagai
negara, termasuk di Indonesia. Hal ini disebabkan karena ketidakseimbangan
antara jumlah angkatan kerja dengan lapangan pekerjaan yang dibutuhkan. Angka
kelahiran yang cukup tinggi dan ditambah kurangnya Pendidikan di kalangan
masyarakat membuat permasalahan yang tersendiri. Oleh karena itu Hal tersebut
berdampak negatif seperti meningkatnya kemiskinan, kriminalitas, dan
kesenjangan sosial lainnya di kalangan masyarakat.
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 mencatat jumlah pengangguran
terbuka pada Agustus 2019 berjumlah 7,05 juta orang, meningkat dari Agustus
2018 yang hanya 7 juta orang. Dalam paparannya, Kepala Badan Pusat Statistik
Suhariyanto mengatakan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) didominasi oleh
lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 10,42 persen pada Agustus
2019 (Ulya,2019). Pembangunan perekonomian akan lebih berhasil jika ditunjang
oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan
pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua
aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja,
personalia, dan pengawasan. Banyak alasan yang menjadi penyebab siswa SMK
tidak mau membuka usaha sendiri ketika lulus sekolah, diantaranya adalah adanya
pandangan bahwa menjadi pegawai (job seeker) lebih bergengsi dari pada
menjadi pencipta lapangan kerja (job maker), disamping banyak juga orang yang
masih tidak mempertimbangkan wirausaha sebagai sebuah karir yang
3
menjanjikan, tidak dimilikinya modal, maupun tidak dimilikinya keberanian
mengambil resiko. Selain itu, alasan seseorang tidak membuka usaha sendiri
adalah karena tidak adanya minat (Sugiono & Isololipu, 2010: 8).
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai peluang yang cukup
besar untuk ikut serta dalam membangun sistem perekonomian dengan
memanfaatkan tahap perkembangan remaja, mendidik siswa agar berminat
menjadi wirausaha. Tahap perkembangan remaja akhir ditandai dengan adanya
minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek (Sarwono, 2011: 30).
Dengan kata lain, dari SMK, diharapkan akan lahir calon wirausahawan,
mengingat SMK memang diperuntukkan bagi peserta didik yang siap terjun
menciptakan lapangan kerja baru. Namun harapan akan dikuasainya kemampuan
berwirausaha pada lulusan SMK tersebut tampaknya belum dapat terwujud,
karena mungkin selama ini pembelajaran di sekolah menengah kejuruan lebih
mengutamakan bekal teknis melalui pembelajaran produktif, sementara bekal
manajerial untuk peserta didik belum digali dengan maksimal.
Kewirausahaan memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia
karena kewirausahaan memiliki peranan untuk menyerap daya tampung tenaga
kerja, generator pembangunan, contoh bagi masyarakat lain, membantu orang
lain, memperdayakan karyawan, hidup efisien, dan menjaga keserasian
lingkungan. Kewirausahaan adalah mata pelajaran yang dapat diajarkan di sekolah
sekolah dan telah bertumbuh pesat. Alma (2011: 5) Mata pelajaran kewirausahaan
termasuk salah satu ciri muatan yang dibelajarkan pada kurikulum SMK sekarang
ini, dengan diajarkan mata pelajaran kewirausahaan akan semakin menambah
pengetahuan kewirausahaan siswa SMK tentang wirausaha. Hal ini diharapkan
akan semakin menumbuhkan minat kewirausahaan siswa kelas XI SMK N 1
Banyudono, dengan diajarkan mata pelajaran kewirausahaan dan keterampilan
diharapkan siswa mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan
keterampilan masing-masing. Merujuk pada hasil penelitian Latifah (2017) yang
berjudul “pengaruh percaya diri, pendidikan Kewirausahaan dan kecerdasan
emosional terhadap intensi berwirausaha pada mahasiswa pendidikan ekonomi
UNNES”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan kewirausahaan
4
berpengaruh terhadap intensi berwirausaha. Artinya, semakin tinggi pendidikan
kewirausahaan yang diperoleh maka semakin tinggi pula tingkat intensi
berwirausaha seseorang.
Terkait intensi berwirausaha, Sifat tangguh menentukan kemampuan
seseorang untuk bertahan dan menghadapi kesulitan, serta meraih kesuksesan.
Masih menurut Alfiyah (2012) seorang individu yang memiliki Sifat tangguh
tinggi diduga akan lebih mudah menjalani profesi sebagai seorang wirausahawan
karena memiliki kemampuan untuk mengubah hambatan menjadi peluang. Dari
pengamatan peneliti sifat tangguh sangat kurang dimiliki siswa, dikarenakan
siswa terkadang lebih enggan dalam kegiatan dikelas, oleh sebab itu sifat tangguh
juga sangat di butuhkan siswa kelas XI SMK N 1 Banyudono. Merujuk pada hasil
penelitian Puri (2013) dengan judul “hubungan antara Sifat tangguh dengan minat
berwirausaha siswa kelas XII pemasaran di SMKN 1 Surabaya” Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa besarnya kontribusi pengaruh variabel bebas yaitu Sifat
tangguh memberikan kontribusi terhadap minat berwirausaha siswa sedangkan
sisanya ditentukan oleh variabel lain.
Selain pelajaran wirausaha, sifat tangguh, percaya diri juga berpengaruh
terhadap terhadap minat kewirausahaan siswa kelas XI SMK N 1 Banyudono.
Percaya diri dapat diartikan sebagai bentuk keyakinan individu dalam kemampuan
sendiri untuk percaya dalam melakukan suatu tindakan. Seseorang yang memiliki
percaya diri tinggi juga memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam melakukan
suatu tindakan pula Utami, (2017). Dari hasil pengamatan peneliti ada beberapa
siswa kelas XI SMK Negeri 1 Banyudono yang masih ragu atau kurang percaya
diri, dikarenakan siswa tidak yakin akan kemampuan softskill yang dimilikinya.
Oleh sebab itu dibutuhkan percaya diri dalam siswa agar dalam melakukan
kegiatan dapat memiliki rasa percaya diri. Merujuk pada hasil penelitian Andryan
(2016) yang berjudul “pengaruh pendidikan Kewirausahaan dan percaya diri
terhadap niat Kewirausahaan mahasiswa universitas ciputra”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa apabila variabel percaya diri ditingkatkan satu satuan, maka
akan meningkatkan niat berwirausaha mahasiswa Universitas Ciputra jurusan
IBM sebesar hasil koefisien regresi tiap variabel.
5
Menurut Djaali (2012: 77) pengetahuan (knowledge) kemampuan untuk
menghafal, mengingat, atau mengulangi informasi yang pernah diberikan. Usaha
untuk meningkatkan minat berwirausaha siswa selain motivasi berwirausaha,
yang tidak kalah pentingnya adalah pengetahuan Kewirausahaan. Pengetahuan
Kewirausahaan diperoleh dari hasil belajar, maupun pengalaman. Pengetahuan
sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti
berubahnya pemahaman, kemampuan, sikap, dan tingkah laku. Mata pelajaran
Kewirausahaan yang menarik dan pengetahuan Kewirausahaan yang diperoleh
dapat membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha serta memberikan
gambaran mengenai peluang yang ada dan bisa memanfaatkan peluang tersebut
dengan membuka usaha.
SMK N 1 Banyudono ini adalah salah satu sekolah kejuruan yang berbasis
pada keahlian siswa, dimana SMK N 1 Banyudono ini terdapat beberapa program
keahlian yang dimiliki sekolah tersebut, seperti 5 program keahlian yaitu teknik
komputer dan jaringan, asisten perawat, bisnis daring dan pemasaran, otomatisasi
dan tata kelola perkantoran, akuntansi keuangan dan lembaga. Pada akuntansi
keuangan dan lembaga khususnya pada mata pelajaran kewirausahaan, dari hasil
observasi terdapat minat berwirausaha siswa yang rendah, hal ini dibuktikan pada
saat pelajaran praktek kewirausahaan, siswa kurang berinovasi dalam produk yang
di buat secara kelompok dikarenakan siswa membawa produk yang sudah jadi dan
bukan buatan siswa secara kelompok. Pada mata pelajaran kewirausahaan ini
diharapkan agar kedepannya siswa dapat memperaktekkan keahliannya dalam
bidang kewirausahaan untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam
berwirausaha, sering menjumpai bahwa siswa-siswa lulusan SMK masih bingung
dalam hal memulai berwirausaha, oleh karena itu hal ini yang harus diantisipasi
berupa pemberian pemahaman siswa dalam bidang kewirausahaan. Minat
kewirausahaan tersebut terlihat pada saat penulis melakukan observasi magang 2,
dimana penulis telah melihat dari beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu sifat
tangguh, percaya diri dan Pendidikan kewirausahaan peserta didik sekolah
tersebut. Untuk melihat seberapa besar minat seseorang berwirausaha maka
peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang dianggap bisa mempengaruhi
6
minat dalam berwirausaha yaitu pengaruh sifat tangguh, percaya diri, dan
Pendidikan kewirausahaan.
Berdasarkan uraian tersebut tujuan penelitian ini untuk: (1) Untuk
mendeskripsikan pengaruh sifat tangguh terhadap minat kewirausahaan siswa
kelas XI SMK N 1 Banyudono. (2) Untuk mendeskripsikan pengaruh percaya diri
terhadap minat kewirausahaan siswa kelas XI SMK N 1 Banyudono. (3) Untuk
mendeskripsikan pengaruh pelajaran wirausaha terhadap minat kewirausahaan
siswa kelas XI SMK N 1 Banyudono. (4) Untuk mendeskripsikan pengaruh sifat
tangguh, percaya diri, dan pelajaran wirausaha terhadap minat kewirausahaan
siswa kelas XI SMK N 1 Banyudono.
2. METODE
Penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif kuantitatif. Terdapat 4 variabel
dalam penelitian ini yaitu: Sifat tangguh (X1), Percaya diri (X2), Pendidikan
Kewirausahaan (X3), dan Minat Kewirausahaan(Y). Penelitian ini dilaksanakan di
SMK Negeri 1 Banyudono. Dusun II, Kuwiran, Jl. Kuwiran No.472. Banyudono,
Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal
09 Oktober 2019 sampai dengan 15 September 2020. Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 327 siswa. Penelitian ini tergolong penelitian sampel, karena tidak
mengambil semua peserta didik kelas XI, melainkan hanya siswa kelas XI
Akuntansi. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Akuntansi
SMK Negeri 1 Banyudono yang berjumlah 72 siswa. Cara pengambilan sampel
pada penelitian ini menggunakan Teknik proportional random sampling (cara
pengambilan sampel secara proporsional acak). Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan kuesioner (angket tertutup) sebagai alat pengumpulan
data.
Uji coba dalam penelitian ini menggunakan 20 responden yang dilakukan
pada siswa kelas X Akuntansi 1 dan Akuntansi 2. Uji instrumen dalam penelitian
ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas yang digunakan untuk mengetahui
apakah data uji coba tersebut layak untuk digunakan. Pada uji validitas Item
angket dinyatakan valid apabila rxy lebih besar dari pada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf
7
signifikansi 5% yaitu sebesar 0,444. Dari hasil uji validitas 10 item dinyatakan
valid dan akan digunakan sebagai instrument penelitian. Uji reliabilitas terhadap
angket diperoleh koofisien reliabilitas masing- masing 0,848, 0,882, 0,916, dan
0,908 untuk ketiga variabel lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi 5% yaitu
sebesar 0,444 sehingga seluruh angket dinyatakan reliabel dan nilai koefisien
keempat variabel tersebut berada pada kategori tinggi. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa angket ini sangat reliabel. Teknik uji prasyarat menggunakan
uji normalitas, liniearitas, multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.
Uji normalitas menggunakan metode Lilliefors melalui uji Kolmogorov-
Smirnov dalam program SPSS, dapat diketahui harga L0 masing-masing variabel
lebih kecil dari Ltabel dan nilai probabilitas signifikansi > 0, 05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing variabel berdistribusi
normal.
Uji linieritas dapat diketahui bahwa harga Fhitung masing-masing variabel
yang diukur lebih kecil dari Ftabel dan nilai probabilitas signifikansi > 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel
bebas dengan variabel terikat berbentuk linier.
Berdasarkan hasil regresi variabel independen dan variabel dependen
menghasilkan nilai Toleransi dan VIF pada kedua variabel bebasnya. Untuk
membuktikan ada atau tidaknya pelanggaran multikolonieritas dapat digunakan
uji VIF yaitu apabila nilai VIF kurang dari 10 atau besarnya toleransi lebih dari
0.1. dapat diketahui bahwa semua variabel bebas mempunyai nilai tolernasi lebih
besar 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi gejala multikolonieritas dalam model penelitian ini baik untuk minat
Kewirausahaan.
Hasil uji heteroskedastisitas dengan uji Glejser dapat diperoleh bahwa
variabel Sifat tangguh, percaya diri, dan pendidikan Kewirausahaan menunjukkan
nilai p-value lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
variabel Sifat tangguh, percaya diri, dan pendidikan Kewirausahaan bebas dari
masalah heteroskedastisitas.
8
Teknik analisis data menggunakan teknik regresi linier berganda meliputi
Uji-F, Uji-t, Uji R2, Sumbangan Efektif (SE), dan Sumbangan Relatif (SR).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
Tabel 1. Rangkuman Hasil Uji Regresi Linier Ganda
Variabel Koefisien
Regresi
thitung Sig.
Konstanta
Sifat tangguh
Percaya diri
Pendidikan Kewirausahaan
2,689
0,351
0,290
0,259
3,733
2,998
2,593
0, 000
0, 004
0,012
Fhitung
R2
36,333
0,616
Berdasarkan Tabel 1 di atas diperoleh persamaan regresi linier ganda sebagai
berikut:
Y = 2,689 + 0,351 X1 + 0,290 X2 + 0,259 X3. (1)
Adapun Interpretasi dari persamaan regresi linier ganda tersebut adalah:
1) Konstanta (a) bernilai positif sebesar 2,689.
Artinya jika tidak ada Sifat tangguh, percaya diri, dan pendidikan
Kewirausahaan atau bernilai nol maka minat Kewirausahaan adalah sebesar
2,689.
2) Koefisien regresi variabel Sifat tangguh (b1) benilai positif sebesar 0,351.
Artinya setiap penambahan 1 poin Sifat tangguh maka akan menambah minat
Kewirausahaan sebesar 0,351 dengan asumsi variabel lain tetap.
3) Koefisien regresi variabel percaya diri(b2) bernilai positif sebesar 0,290.
Artinya setiap penambahan 1 poin percaya diri maka akan menambah minat
Kewirausahaan sebesar 0,290 dengan asumsi variabel lain tetap.
4) Koefisien regresi variabel pendidikan Kewirausahaan (b3) bernilai positif
sebesar 0,259. Artinya setiap penambahan 1 poin pendidikan Kewirausahaan
maka akan menambah minat Kewirausahaan sebesar 0,259 dengan asumsi
variabel lain tetap.
9
3.1.1 Pengaruh Sifat Tangguh Terhadap Minat Kewirausahaan Siswa Kelas XI
SMK N 1 Banyudono
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang
signifikan Sifat tangguh terhadap minat Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK N 1
Banyudono. Hal ini terbukti dari perhitungan hasil uji t regresi diketahui bahwa
koefisien arah regresi dari variabel Sifat tangguh (b1) adalah sebesar 0,351 atau
positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel Sifat tangguh berpengaruh
positif terhadap minat Kewirausahaan. Berdasarkan uji keberartian koefisien
regesi linear ganda untuk variabel Sifat tangguh (b1) diperoleh thitung> ttabel, yaitu
3,350>2,000 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif
sebesar 33% dan sumbangan efektif 20,3%.
3.1.2 Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Minat Kewirausahaan Siswa Kelas
XI SMK N 1 Banyudono
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang
signifikan Rasa Percaya Diri terhadap minat Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK
N 1 Banyudono. Hal ini terbukti dari perhitungan hasil uji t regresi diketahui
bahwa koefisien arah regresi dari koefisien regresi dari variabel percaya diri(b2)
adalah sebesar 0,290 atau bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel percaya diriberpengaruh positif terhadap minat Kewirausahaan.
Berdasarkan uji t untuk variabel percaya diri(b2) diperoleh thitung> ttabel, yaitu
2,998>2,000 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,004 dengan sumbangan relatif
sebesar 32% dan sumbangan efektif 19,7%.
3.1.3 Pengaruh Pelajaran Wirausaha Terhadap Minat Kewirausahaan Siswa Kelas
XI SMK N 1 Banyudono
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang
signifikan Pelajaran Wirausaha terhadap minat Kewirausahaan Siswa Kelas XI
SMK N 1 Banyudono. Hal ini terbukti dari perhitungan hasil uji t regresi
diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel pendidikan Kewirausahaan (b3)
adalah sebesar 0,259 atau bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel pendidikan Kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat
Kewirausahaan. Berdasarkan uji t untuk variabel motivasi belajar (b2) diperoleh
10
thitung> ttabel, yaitu 2,593>2,000 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,012 dengan
sumbangan relatif sebesar 35% dan sumbangan efektif 21,6%.
3.1.4 Pengaruh Sifat Tangguh, Rasa Percaya Diri Dan Pelajaran Wirausaha
Terhadap Minat Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK N 1 Banyudono
Berdasarkan uji keberartian regresi linear ganda atau uji F diketahui bahwa nilai
Fhitung> Ftabel, yaitu 36,333>2,760 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal
ini berarti Sifat tangguh, percaya diri, dan pendidikan Kewirausahaan secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat Kewirausahaan.
Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan
peningkatan kombinasi Sifat tangguh, percaya diri, dan pendidikan
Kewirausahaan akan diikuti peningkatan minat Kewirausahaan, sebaliknya
kecenderungan penurunan kombinasi variabel Sifat tangguh, percaya diri, dan
pendidikan Kewirausahaan akan diikuti penurunan minat Kewirausahaan. Dari
hasil perhitungan diketahui bahwa variabel Sifat tangguh memberikan sumbangan
relatif sebesar 33% dan sumbangan efektif 20,3%. Variabel percaya
dirimemberikan sumbangan relatif sebesar 32% dan sumbangan efektif 19,7%.
Variabel pendidikan Kewirausahaan memberikan sumbangan relatif sebesar 35%
dan sumbangan efektif 21,6%. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif
dan efektif nampak bahwa variabel pendidikan Kewirausahaan memiliki pengaruh
yang lebih dominan terhadap minat Kewirausahaan dibandingkan variabel Sifat
tangguh dan percaya diri.
3.1.5 Koefisien Determinasi
Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,616, arti dari koefisien
ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel Sifat tangguh,
percaya diri, dan pendidikan Kewirausahaan terhadap minat Kewirausahaan
adalah sebesar 61,6% sedangkan 38,4% dipengaruhi oleh variabel lain.
3.2 Pembahasan
Hasil penerimaan hipotesis pertama tersebut sesuai dengan penelitian Puri (2013)
dengan judul “hubungan antara Sifat tangguh dengan minat berwirausaha siswa
kelas XII pemasaran di SMKN 1 Surabaya” Hasil penelitian mengidikasikan
bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara Sifat tangguh dengan minat
11
berwirausaha. Hasil analisa menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai koefisien determinasi atau R2 sebesar 55,6 % berarti bahwa besarnya
kontribusi pengaruh variabel bebas yaitu Sifat tangguh memberikan kontribusi
terhadap minat berwirausaha siswa sebesar 55,6 % sedangkan sisanya 44,4 %
ditentukan oleh variabel lain.
Hasil penerimaan hipotesis kedua tersebut sesuai dengan penelitian
Andryan (2016) yang berjudul “pengaruh pendidikan Kewirausahaan dan percaya
diri terhadap niat Kewirausahaan mahasiswa universitas ciputra”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variabel percaya diri) terhadap niat
berwirausaha secara parsial maupun simultan, dengan hasil koefisien regresi
variabel percaya dirisebesar 0.480. Dengan artian apabila variabel percaya diri
ditingkatkan satu satuan, maka akan meningkatkan niat berwirausaha mahasiswa
Universitas Ciputra jurusan IBM sebesar hasil koefisien regresi tiap variabel.
Hasil penerimaan hipotesis ketiga tersebut sesuai dengan penelitian Latifah
(2017) yang berjudul “pengaruh percaya diri, pendidikan Kewirausahaan, dan
kecerdasan emosional terhadap intensi berwirausaha pada mahasiswa pendidikan
ekonomi UNNES”. Simpulan penelitian terdapat pengaruh positif dan signifikan
pendidikan Kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha mahasiswa.
Hasil uji hipotesis keempat berdasarkan uji keberartian regresi linear
ganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung> Ftabel, yaitu 36,333>2,760 dan nilai
signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti Sifat tangguh, percaya diri, dan
pendidikan Kewirausahaan secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat Kewirausahaan. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat
dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi Sifat tangguh, percaya
diri, dan pendidikan Kewirausahaan akan diikuti peningkatan minat
Kewirausahaan, sebaliknya kecenderungan penurunan kombinasi variabel Sifat
tangguh, percaya diri, dan pendidikan Kewirausahaan akan diikuti penurunan
minat Kewirausahaan.
12
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa, (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Sifat tangguh terhadap minat
kewirausahaan siswa kelas XI SMK N 1 Banyudono. (2) Terdapat pengaruh
positif dan signifikan rasa percaya diri terhadap minat kewirausahaan siswa kelas
XI SMK N 1 Banyudono. (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan pelajaran
wirausaha terhadap minat kewirausahaan siswa kelas XI SMK N 1 Banyudono.
(4) Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama antara sifat
tangguh, rasa percaya diri dan pelajaran wirausaha terhadap minat kewirausahaan
siswa kelas XI SMK N 1 Banyudono.
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu: peneliti hanya menggunakan tiga
variabel bebas, yaitu variabel sifat tangguh, rasa percaya diri, dan pelajaran
wirausaha, padahal masih banyak variabel bebas lain yang dapat mempengaruhi
variabel minat kewirausahaan siswa kelas XI SMK N 1 Banyudono. Adapun saran
untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan
menambah jumlah variabel bebas yang dapat mempengaruhi minat kewirausahaan
siswa kelas XI SMK N 1 Banyudono.
DAFTAR PUSTAKA
Alfiyah, N. (2012). Hubungan Sifat Tangguh Dengan Prestasi Belajar Matematika
pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Tempel Jurusan Psikologi Pendidikan
dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pen-Didikan Universitas Negeri
Yogyakarta. Diunduh September 2020 dari
http://eprints.uny.ac.id/9771/2/BAB%202%20-%200710424409 2.pdf.
Andryan, L. C. (2016). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Self Efficacy
terhadap Niat Entrepreneurship Mahasiswa Universitas Ciputra. Jurnal
Manajemen Dan Start-Up Bisnis, 1, 349–357.
Alma B. (2011). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Djaali,H. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ulya,F.N. (2019). "BPS: Pengangguran Meningkat, Lulusan SMK Mendominasi".
Kompas.com.https://money.kompas.com/read/2019/11/05/155358926/bps-
pengangguran-meningkat-lulusan-smk-mendominasi. Kompas.com -
05/11/2019, 15:53 WIB
Indratno, A.F. (2012). Membentuk Jiwa Wirausaha. Jakarta: Kompas.
13
Latifah, N. (2017). Pengaruh Self Efficacy , Pendidikan Kewirausahaan , Dan
Kecerdasan Emosional Terhadap Intensi Berwirausaha Pada Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Unnes.
Manuere, F., Danha, K., & Majoni, T. (2013). A Survey Of Fourth Year
University Students. Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research
In Business Entrepreneurship Attitudes and Knowledge : a Survey of. 511–
521.
Ambad, S. N. A., & Damit, D. H. D. A. (2016). Determinants of Entrepreneurial
Intention Among Undergraduate Students in Malaysia. Procedia
Economics and Finance, 37(16), 108–114. https://doi.org/10.1016/s2212-
5671(16)30100-9
Puri, S. Y. (2013). Hubungan Antara Adversity Quotient Dengan Minat
Berwirausaha Siswa Kelas XII Pemasaran Di SMK N 1 Surabaya. Jurnal
Pendidikan Tata Niaga (JPTN), 1(1), 1–20.
Sarwono, S.W. (2011).Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers.
Sugiono, A.& Isololipu, K. (2010). Berani Hidup Kaya, Jurus Jitu Menjadi
Entrepreneur Andal. Jakarta: Pustaka Timur.
Utami, C. W. (2017). Attitude, Subjective Norms, Perceived behavior,
Entrepreneurship education and Self-efficacy toward entrepreneurial
intention University student in Indonesia. European Research Studies
Journal, 20(2), 475–495.