PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN...

261
PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN, PERSEPSI ETIS, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGMENT (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI DKI JAKARTA DAN TANGERANG) SKRIPSI Diajukan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Bayu Dwi Cahyanto NIM: 11150820000018 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/ 2019 M

Transcript of PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN...

Page 1: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS,

TEKANAN KETAATAN, PERSEPSI ETIS, DAN

INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGMENT

(STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI DKI

JAKARTA DAN TANGERANG)

SKRIPSI

Diajukan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Bayu Dwi Cahyanto

NIM: 11150820000018

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/ 2019 M

Page 2: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

i

PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS,

TEKANAN KETAATAN, PERSEPSI ETIS, DAN

INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGMENT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta dan Tangerang tahun

2019)

SKRIPSI

Diajukan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Bayu Dwi Cahyanto

NIM : 11150820000018

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I

Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M,Si., QIA., BKP., CRMP

NIP: 197306152005011009

Pembimbing II

Wilda Farah, M.Si., Ak., CPA., CA., BKP

NIP: 198303262009122005

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/ 2019 M

Page 3: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini 8 April 2019 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Bayu Dwi Cahyanto

2. NIM : 11150820000018

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Self-Efficacy, Kompleksitas Tugas,

Tekanan Ketaatan, Persepsi Etis, dan Independensi

Auditor terhadap Audit Judgment (Studi Empiris

pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta dan

Tangerang)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke

tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 April 2019

1. Drs. Abdul Hamid, MBA., Ak., CPA., CA. ( )

NIP. 196205021993031003 Penguji II

2. Atiqah, SE., M.Si., Ak. ( )

NIP. 198201202009122004 Penguji II

Page 4: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

iii

LEMBAR PENYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Bayu Dwi Cahyanto

NIM : 11150820000018

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa ide pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan bertanggung jawab atas karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar penyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian penyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 29 April 2019

Bayu Dwi Cahyanto

Page 5: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Selasa 22 Oktober 2019 telah dilakukan Uji Skripsi atas mahasiswa/i:

Nama : Bayu Dwi Cahyanto

No. Induk Mahasiswa : 11150820000018

Jurusan : Akuntansi

Judul Skripsi : Pengaruh Self-Efficacy, Kompleksitas

Tugas, Tekanan Ketaatan, Persepsi Etis,

dan Independensi Auditor terhadap Audit

Judgment (Studi Empiris pada Kantor

Akuntan Publik di DKI Jakarta dan

Tangerang).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa/I

tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 22 Oktober 2019

1. Fitri Damayanti, SE., M. Si

NIP: 19810731 200604 2 003 Ketua

2. Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M. Si.,

CA., QIA., BKP., CRMP

NIP: 19730615 200501 1 009 Sekretaris

3. Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA., CPA

NIP: 19620502 199303 1 003 Penguji Ahli

4. Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M. Si.,

CA., QIA., BKP., CRMP Pembimbing I

NIP: 19730615 200501 1 009

5. Wilda Farah, M. SI., Ak., CPA., CA., BKP

NIP: 19830326 200912 2 005 Pembimbing II

Page 6: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI PRIBADI

1. Nama : Bayu Dwi Cahyanto

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Juni 1997

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Alamat : Jl. H. Natsir RT 003/06 No.87, Ciledug,

Kota Tangerang 15153

5. Telepon : 0819-0889-4779

6. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN 02 Paninggilan Utara 2003-2009

2. MTsN 27 Jakarta 2009-2012

3. MAN 10 Jakarta 2012-2015

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015-2019

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Pramuka MTsN 27 Jakarta 2009-2011

2. Pramuka MAN 10 Jakarta 2012-2015

3. Basket MAN 10 Jakarta 2012-2013

4. SDI & Qiraat 2012-2015

5. Ikatan Remaja Masjid Ats-Tsalasannur 2012-sekarang

6. MENWA UIN Jakarta 2015

Page 7: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

vi

IV. PELATIHAN DAN WORKSHOP

1. Pelatihan Zahir Business Management Software.

2. Workshop Anti Corruption Clearing House oleh KPK.

3. Workshop Kewirausahaan oleh FISIP dan HIPMI-PT Banten.

4. Workshop Accounting Research & Challenge Accounting Education In

The World oleh Program Studi Akuntansi UIN Jakarta.

5. Workshop Audit Simulation by Accounting Student Association UIN

Jakarta.

6. Company visit ke KPK.

V. LATAR BELAKANG

1. Ayah : Supriyanto

2. Ibu : Tuti Dwi Yati

3. Posisi : Anak Pertama dari Dua Bersaudara

Page 8: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

vii

THE EFFECT OF SELF-EFFICACY, TASK COMPLEXITY,

OBEDIENCE PRESSURE, ETHICAL PERCEPTION, AND

THE INDEPENDENCE OF AUDITORS TO AUDIT

JUDGMENT

(Empirical Studies at Publik Accountant Office in DKI Jakarta

and Tangerang)

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the influence of self-efficacy, task

complexity, obedience pressure, ethical perception, and the independence’s

auditor on audit judgment. This research used primary data obtained by

distributing questionnaires to independent auditors in DKI Jakarta and

Tangerang whom work in Public Accountants Firm (KAP) listed on KAP

Directory issued by Indonesian Institute of Public Accountants (IAPI) on 2019.

The sampling process was done used convenience sampling. 165 questionnaires

were distributed, total returned questionnaires were 150. The analysis method

used to examine the hypothesis of this research is multiple regression analysis

method.

The result of this research indicate that task complexity have significant on

audit judgment, whereas self-efficacy, obedience pressure, ethical perception, and

independence have not significant on audit judgment.

Keywords: Self-Efficacy, Task Complexity, Obedience Pressure, Etchical

Perception, Independence, Audit Judgment

Page 9: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

viii

PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS,

TEKANAN KETAATAN, PERSEPSI ETIS, DAN

INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGMENT

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta dan

Tangerang)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh self-efficacy,

kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, persepsi etis, dan independensi auditor

terhadap audit judgment. penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh

dengan menyebarkan kuesioner kepada auditor independen di DKI Jakarta dan

Tangerang yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang tercatat di

Direktori KAP yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

tahun 2019. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenience

sampling. Kuesioner yang disebar berjumlah 165 kuesioner, jumlah kembali

kuesioner 150. Metode analisis untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi

berganda.

Hasil dari penelitian ini dapat menunjukkan bahwa kompleksitas tugas

berpengaruh terhadap audit judgment, sedangkan self-efficacy, tekanan ketaatan,

persepsi etis, dan independensi auditor tidak berpengaruh terhadap audit

judgment.

Kata Kunci: Self-efficacy, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Persepsi

Etis, Independensi, Audit Judgment.

Page 10: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb

Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala rahmat yang dilimpahkan-Nya

sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan

judul “Pengaruh Self-Efficacy, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan,

Persepsi Etis, dan Independensi Auditor terhadap Audit Judgment (Studi

Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta dan Tangerang”. Tak lupa

shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah

membawa kita dari zaman kegelapan hingga ke zaman yang terang benderang

seperti sekarang ini.

Penulis membuat skripsi ini untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Akuntansi Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak

mungkin akan terwujud apabila tanpa ada bantuan dari berbagai pihak, melalui

kesempatan ini izinkan penulis menyampaikan ucapan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua Orang tua-ku, Ibu Tuti Dwi Yati dan Bapak Supriyanto yang tak henti-

hentinya memberikan semangat baik materil maupun non-materil, dan doa

tulus ikhlas sehingga memberikan penulis semangat dalam penyusunan

skripsi ini hingga penulis yakin dapat menyelesaikannya dengan baik.

2. Adikku Bagas Ade Pangestu yang selalu membawa moodbooster kakanya di

rumah dan adik ter-rajin dalam segala hal.

Page 11: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

x

3. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., M.Si., Ak., CA., BKP., QIA selaku Dosen

Pembimbing I dalam pembuatan skripsi yang telah meluangkan waktunya

untuk selalu memberikan referensi, saran, dan semangat untuk penulis selama

ini.

4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Sekaligus selaku dosen Akuntansi

Intermediet.Ibu Fitri Damayanti, M.Si. Selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Yusro Rahma, SE., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan perhatian dan motivasi mahasiswa bimbingannya di setiap

semesternya.

6. Ibu Wilda Farah, M.Si., Ak., CPA., CA., BKP selaku Pembimbing II skripsi

dan dosen audit favorit yang sudah meluangkan waktu untuk selalu

memperhatikan anak bimbingannya, memberikan motivasi dan tak henti-

hentinya berbagi pengalaman ilmu akuntansi dan auditnya.

7. Bapak Bambang Triwibagyo, MBA selaku Dosen Studi Kelayakan Bisnis dan

Wilda Farah, SE., CPA selaku dosen yang berperan dalam menginspirasi saya

perihal judul penelitian ini.

8. Umumnya seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis yang tidak dapat saya

sebutkan satu per satu.

9. Khususnya seluruh Dosen Jurusan Akuntansi yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu.

Page 12: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

xi

10. Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2015 yang selalu men-support segala hal,

baik itu sharing, pengalaman, pekerjaan dan tidak henti-hentinya membangun

keakraban.

11. Mahasiswa Akuntansi Kelas A angkatan 2015 yang sekiranya 3 tahun lebih

kita jalanin tiap semester yang penuh dengan tantangan ini baik dosen

maupun matakuliahnya.

12. The Gengges (Adibayu Saputra, Achmad Rifai, Fachriza Fayyad Fauzan)

yang telah melewati hari-hari bersama baik itu di Line, di Kampus, dan

dimanapun selalu ada waktu untuk saling support dan sharing ilmunya.

13. Sahabat saya Desty Sunjani selaku teman dari MTs yang selalu sabar

mendengar keluh kesah saya dan membantu dalam segala hal.

14. Teman MTs dan MAN Saya di UIN Jakarta Alfiyah, Rizkya, Qori, Fitria,

Kamal, Irsyad, Riana, Lila, Dinda, Nabila, Desty dan lain-lain yang tidak saya

sebutkan yang selalu mendoakan keberhasilan teman-temannya dan support

segala hal.

15. Pramuka MAN 10 yang selalu support alumni-alumninya kapanpun dan

dimanapun.

16. Remaja Masjid Ats-Tsalasannur yang selalu men-share perihal ilmu agama

dan nasihat ilmunya.

17. Teman seperjuangan sebulan di Desa Tanjungsari Kelompok Kerja Nyata

KINANDARI 184 (Reza, Farhan, Acil, Syafaat, Tibi, Agus, Firas, Dibah,

Winna, Bella, Denis, Zizah, Ajeng, April, Oji, Desti, Rida, Hilwah, Egi).

Page 13: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

xii

18. Senior Auditor KAP Suganda Akna Suhri dan rekan: Ka Ratu, Ka Naya, Ka

Andes, Ka Damar, Bang Teddy, Alif, Ferdinand, Ka Fenty, Ka Nina, Ka

Givari yang telah memberi ilmu dan pengalaman praktik audit kepada peneliti

dan teman sepermagangan Vivi, Genoveva Tama, Indah, Nada, Wicak, Pia

Pak Acep.

19. Semua pihak yang telah terlibat dan mendukung keberhasilan skripsi ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Di akhir kata, semoga Allah subhanawata’ala melimpahkan Rahmat-Nya

dan membalas semua hal kebaikan mereka. Penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari sempurna, karena terbatasnya kemampuan dan pengalaman

penulis. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan penulis

terima dengan senang hati.

Harapan penulis, semoga dengan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

semua pihak terutama pembaca sehingga dapat memahami segala hal yang

tertuang dalam skripsi ini dan menjadi referensi untuk peneliti selanjutnya, serta

untuk semua pihak yang berkepentingan.

Wassamualaikum WarrahmatullahiWabarakaatuhu.

Jakarta, 30 Agustus 2019

Bayu Dwi Cahyanto

Page 14: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................ ii

LEMBAR PENYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ v

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 17

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 18

D. Perumusan Masalah ................................................................................... 20

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 20

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 21

BAB II ................................................................................................................... 23

TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 23

A. Tinjauan Teori ............................................................................................ 23

1. Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory).................................... 23

2. Teori Perilaku yang Direncanakan (Theory Of Planned Behaviour) ..... 26

3. Teori Perkembangan Moral (Moral Development Theory) .................... 31

4. Teori Atribusi ......................................................................................... 33

B. Tinjauan Literatur....................................................................................... 34

1. Self-Efficacy ........................................................................................... 34

2. Kompleksitas Tugas ............................................................................... 36

3. Tekanan Ketaatan ................................................................................... 38

Page 15: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

xiv

4. Persepsi ................................................................................................... 40

5. Etika ........................................................................................................ 42

6. Etika Profesi Akuntan ............................................................................ 44

7. Kode Etik Akuntan Publik ..................................................................... 45

8. Independensi ........................................................................................... 49

9. Audit Judgment ...................................................................................... 51

C. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 61

D. Pengembangan Hipotesis ........................................................................... 67

1. Pengaruh self-efficacy terhadap audit judgment .................................... 67

2. Pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit judgment.......................... 67

3. Pengaruh tekanan ketaatan terhadap audit judgment ............................. 68

4. Pengaruh persepsi etis terhadap audit judgment .................................... 68

5. Pengaruh independensi auditor terhadap audit judgment ....................... 70

6. Pengaruh Self-Efficacy, kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Persepsi

Etis, dan Independensi Auditor Secara Simultan Terhadap Audit Judgment 70

E. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 72

BAB III ................................................................................................................. 74

METODE PENELITIAN ...................................................................................... 74

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 74

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 74

1. Populasi dan Sampel .............................................................................. 74

C. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 75

D. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 75

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 76

1. Variabel Independen ............................................................................... 76

2. Variabel Dependen ................................................................................. 79

F. Metode Analisis Data ................................................................................. 89

1. Statistik Deskriptif .................................................................................. 89

2. Uji Kualitas Data .................................................................................... 89

3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 90

4. Uji Hipotesis ........................................................................................... 92

BAB IV ................................................................................................................. 96

Page 16: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

xv

GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN ................................................... 96

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian .......................................................... 96

1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 96

2. Karakteristik Responden ........................................................................ 97

B. Hasil Instrumen Penelitian ....................................................................... 101

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................ 101

2. Hasil Uji Kualitas Data ......................................................................... 103

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 107

4. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 110

C. Pembahasan .............................................................................................. 115

BAB V ................................................................................................................. 127

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 127

A. Kesimpulan .............................................................................................. 127

B. Implikasi ................................................................................................... 128

C. Keterbatasan ............................................................................................. 129

D. Saran ......................................................................................................... 130

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 131

LAMPIRAN ........................................................................................................ 139

Page 17: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitisn Terdahulu ............................................................................. 61

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ..................................................................... 81

Tabel 4.1 Nama-nama Kantor Akuntan Publik ..................................................... 96

Tabel 4.2 Karakteristik Data Responden .............................................................. 98

Tabel 4.3 Deskripitif Responden........................................................................... 98

Tabel 4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 101

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Self-Efficacy.......................................... 103

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kompleksitas Tugas .............................. 104

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Tekanan Ketaatan .................................. 104

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Etis .......................................... 105

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Independensi ......................................... 105

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Audit Judgment ................................... 106

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 106

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Data ................................................................. 107

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................ 108

Tabel 4.14 Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ..................................... 110

Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik F ........................................................................... 111

Tabel 4.16 Hasil Uji Secara Parsial (Uji t) .......................................................... 112

Page 18: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Theory of Planned Behaviour ................................................ 28

Gambar 2.2 Organizational Behavior ................................................................... 41

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 73

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 109

Page 19: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Penelitian Skripsi .................................................................... 139

Lampiran II Surat Keterangan ............................................................................. 146

Lampiran III Kuesioner Penelitian ...................................................................... 153

Lampiran IV Identitas & Jawaban Responden ................................................... 168

Page 20: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan bisnis yang terjadi sekarang ini menyebabkan

meningkatnya kepercayaan publik terhadap laporan keuangan suatu entitas

bisnis sebagai penyedia informasi, baik itu untuk pihak internal seperti

manajemen perusahaan maupun pihak eksternal seperti investor, kreditur, dan

pemerintah. Laporan keuangan memiliki banyak fungsi yakni secara umum

untuk melihat kondisi keuangan pada suatu entitas bisnis. Seperti untuk

manajemen di suatu entitas yang menggunakan laporan keuangan sebagai

suatu tolak ukur perkembangan perusahaan dan dalam pencapaian usaha yang

telah ditargetkan dari seluruh kegiatan entitas bisnis selama 1 (satu) periode,

serta mengetahui kendala (risiko) apa saja yang dihadapi entitas bisnis

tersebut, sehingga manajemen dapat membuat kebijakan-kebijakan untuk

mengelola kendala tersebut (Efriyanti et al., 2012).

Selain dari sisi pihak internal, kebutuhan akan informasi dari laporan

keuangan yakni untuk pihak eksternal yang memiliki beberapa kepentingan

dan berhubungan langsung dengan pembiayaan di suatu entitas tersebut.

Sebagai contoh adalah seorang investor yang menanamkan modalnya pada

entitas dan investor selalu ingin tahu apakah modal yang mereka berikan telah

digunakan dengan tepat, dengan adanya laporan keuangan yang baik seorang

investor akan merasa yakin terhadap bisnis yang entitas itu jalankan dan tidak

merasa keberatan untuk menanamkan modalnya kembali, sehingga entitas

Page 21: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

bisnis dapat lebih mudah untuk mengembangkan bisnisnya dengan modal

tambahan dari investor tersebut.

Salah satu syarat dari perusahaan yang ingin go public yakni untuk

mendapatkan suntikan dana yang berasal dari penjualan saham dan menjadi

perusahaan terbuka yang kepemilikannya dapat dimiliki semua kalangan

yaitu memiliki laporan keuangan yang telah di audit oleh akuntan publik

sebagaimana yang telah diatur dalam persyaratan pencatatan saham di BEI

(BEI, 2010).

Dikarenakan perkembangan bisnis yang cukup pesat dan laporan

keuangan merupakan suatu konsumsi sehari-hari para pelaku bisnis, dan

sebelum dipublish laporan keuangan ini harus di audit oleh pihak eksternal

yang dinilai paling independen yakni akuntan publik atau auditor eksternal

untuk meyakinkan para pengguna laporan keuangan bahwa laporan keuangan

ini handal dan relevan. Ketentuan mengenai akuntan publik di Indonesia

diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 dan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/KMK/PMK.01/2008.

Terjadinya peningkatan akan kebutuhan audit atas laporan keuangan

juga berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan masyarakat atas profesi

auditor. Profesi auditor merupakan pihak yang dianggap independen dan

obyektif dalam menilai laporan keuangan tersebut serta memiliki peranan

sosial penting terkait dengan tugas yang diembannya. Pihak auditor yang

menjunjung independensi dan obyektifitas yang tinggi sebagai suatu sifat

profesional yang harus ada pada diri seorang auditor tersebut di dalam

Page 22: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

3

melaksanakan tugas pengauditannya. Karena tugas auditor adalah

melaksanakan audit atas laporan keuangan sebuah entitas serta hasil akhir

adalah memberikan opini atau pendapat atas kewajaran di dalam laporan

keuangan entitas tersebut dan melihat apakah entitas tersebut secara konsisten

telah menerapkan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Sebagai profesi yang melaksanakan kegiatan pengauditan, auditor

bekerja bukan hanya untuk klien (auditee) saja, tetapi pihak luar dari entitas

yang mana mereka juga mempunyai peran penting atas usaha yang berjalan

tersebut untuk mengambil sebuah keputusan bisnis. Sehingga dalam hal ini,

auditor dipercaya harus memiliki kompetensi yang cukup sehingga mampu

mempertahankan kepercayaannya dengan klien dan para pengguna laporan

keuangan di luar entitas yang sedang diauditnya.

Profesi seorang auditor tidak terlepas dari sebuah kontroversi. Dalam

hal tersebut, terkadang seorang auditor bekerja tidak sesuai dengan standar

profesional auditor, melainkan sesuai dengan keinginan atasan atau klien

sehingga auditor lebih condong untuk menguntungkan pihak klien dan

terbatas dalam pekerjaan pengauditannya akibat dari tekanan atasan. Contoh

kasus yang terjadi pada bulan Mei tahun 2015, dunia akuntansi dikejutkan

oleh kasus yang terjadi pada perusahaan Toshiba atas skandal akuntansi

internal dan harus merevisi perhitungan laba dalam tiga tahun terakhir. Pada

saat pengumuman yang tidak disangka setelah di investigasi secara

menyeluruh bahwa perusahaan Toshiba ini telah gagal dalam mencapai target

keuntungan bisnis sejak tahun 2008 yang pada saat itu diketahui sedang

Page 23: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

4

terjadi krisis global. Krisis yang membuat perusahaan asal Jepang itu

membuat Toshiba melakukan suatu kebohongan melalui accounting fraud

senilai 1,22 Miliar USD. Tindakan ini dilakukan dengan melatarbelakangi

laba yang dihasilkan tidak sesuai dengan realita. Pada akhir tahun 2015,

Toshiba telah merugi sebesar 8 Miliar USD. Terbongkarnya kasus ini di awali

saat audit pihak ketiga melakukan investigasi internal terhadap keuangan

perusahaan, berdasarkan informasi tersebut diketahui bahwa manajemen

perusahaan menetapkan target laba yang tidak realistis sehingga terpaksa

harus berbohong dengan memanipulasi data laporan keuangan. Pada saat itu

Kantor Akuntan yang memeriksa Toshiba adalah Ernest & Young (EY)

dengan mengeluarkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Kantor

Akuntan Ernest & Young bahkan tidak dapat mendeteksi adanya kecurangan

pada laporan keuangan perusahaan Toshiba sehingga EY mengeluarkan opini

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) (integrity-indonesia.com). Hal inilah yang

menunjukkan bahwa audit tidak menunjukkan judgment dengan baik, dengan

memberikan opini WTP tanpa mendeteksi lebih dalam mengenai kecurangan

yang dilakukan entitas tersebut. Seharusnya standar profesional auditor

tersebut digunakan para auditor sebagai bentuk pertanggungjawaban profesi

kepada masyarakat agar judgment yang diberikan oleh auditor dapat

bermanfaat.

Kasus lain yang terjadi pada bulan September tahun 2018 yang

menimpa PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) dan Deloitte

Indonesia, kasus ini dianalisis oleh Pusat Pembinaan Profesi Keuangan

Page 24: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

5

(P2PK) dengan mencari pokok permasalahan dan menyimpulkan terdapat

indikasi pelanggaran terhadap standar profesi akuntan. Terkait dengan audit

yang dilakukan oleh kedua akuntan publik atas laporan keuangan PT SNP

Finance tahun buku 2012 hingga 2016. Pada hasil pemeriksaan menunjukkan

bahwa Akuntan Publik Merliyana dan Marlinna belum sepenuhnya mematuhi

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit umum

atas laporan keuangan PT SNP Finance. P2PK mencatat belum adanya

kewajaran asersi keterjadian dan asersi pisah batas akun pendapatan dan

pembiayaan, pelaksanaan prosedur yang belum memadai terkait proses

deteksi risiko kecurangan dan skeptisme profesional dalam perencanaan dan

pelaksanaan audit. Selain itu sistem pengendalian mutu (SPM) yang dimiliki

KAP Satrio Bing, Eny dan Partner mengandung kelemahan karena belum

dapat melakukan pencegahan yang tepat atas ancaman kedekatan karena

keterkaitan cukup lama antara personel senior (manajer tim audit) dalam

perikatan pada klien yang sama untuk periode yang cukup lama, hal tersebut

berdampak pada skeptisme profesional (Kontan.co.id/news/kasus-snp-

finance).

Beberapa kasus gagal audit di atas menunjukkan skandal antara

akuntan publik di kantor akuntan publik dengan perusahaan yang bisa

dikatakan memiliki pangsa pasar yang cukup kuat di Indonesia telah

menimbulkan skeptisme masyarakat mengenai ketidakmampuan profesi

akuntan dan membuka skeptisme baru mengenai bagaimana kinerja auditor

eksternal selama ini dalam menentukan pertimbangan dan opini (Putra dan

Page 25: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

6

Rani, 2016). Oleh karena itu keahlian dan kompetensi dari seorang auditor

harus selalu ditingkatkan, mengingat perkembangan bisnis yang saat ini

semakin maju serta adanya beberapa perubahan yang terjadi terhadap standar

dan kode etik yang mengikatnya.

Suatu pertimbangan yang berasal dari seluruh kegiatan bisnis yang

terjadi dalam kurun waktu 1 (satu) tahun di audit oleh para akuntan publik

hanya dalam waktu 1 (satu) hingga 3 (tiga) bulan. Proses audit yang terbilang

cukup singkat ini membuat auditor tidak dapat memeriksa kebenaran atas

seluruh transaksi dari proses bisnis, melainkan hanya beberapa transaksi yang

dijadikan sebagai sampel pengauditan. Oleh karena itu perlu beberapa

pertimbangan khusus bagi auditor dalam melakukan proses audit, baik itu

ketika menerima perikatan dengan klien, membuat perencanaan audit, serta

ketika akan mengeluarkan suatu opini audit. Pertimbangan khusus ini disebut

dengan Audit judgment.

Judgment merupakan suatu proses yang terus menerus dalam perolehan

informasi (termasuk umpan balik dari tindakan sebelumnya), pilihan

bertindak atau tidak bertindak dan penerimaan informasi lebih lanjut.

Kedatangan informasi bukan hanya mempengaruhi pilihan, tetapi juga

mempengaruhi cara pilihan tersebut dibuat (Jamilah et al., 2007). Oleh karena

itu, cara pandang auditor dalam menanggapi informasi harus berhubungan

dengan tanggung jawab dan risiko audit yang akan dihadapi oleh auditor

sehubungan dengan judgment yang dibuatnya.

Page 26: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

7

Pentingnya peran auditor dan kepercayaan publik yang besar terhadap

profesi akuntan publik mengharuskan auditor untuk memperhatikan audit

judgment yang dihasilkannya. Audit judgment salah satunya dibutuhkan

ketika auditor telah mengumpulkan bukti-bukti dalam waktu berbeda dan

mengintegrasikan informasi dari bukti-bukti tersebut. Jika seorang auditor

memberikan judgment yang kurang tepat, maka akan berpengaruh terhadap

ketepatan opini akhir mengenai kewajaran laporan keuangan (Putra dan Rani,

2016). Seperti yang tertuang di Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

seksi 341 dalam Jamilah et al., (2007) bahwa dalam menjalankan proses

audit, audit akan memberikan pendapat dengan judgment berdasarkan

kejadian-kejadian yang pernah terjadi di masa lalu, masa kini dan di masa

yang akan datang.

Cakupan tugas dari tanggung jawab yang lebih luas menuntut auditor

untuk paham pada prinsip yang tertuang dalam Kode Etik Profesi Akuntan

Publik yakni prinsip integritas, obyektivitas, kompetensi profesional, sikap

kehati-hatian, kerahasiaan, dan perilaku profesional yang harus tertanam

dalam diri auditor (IAPI, 2019:4). Sebagai jasa profesional, auditor dituntut

untuk memiliki sikap independen yakni sebagai pemeriksa profesional yang

menyediakan jasanya kepada masyarakat umum terutama dalam bidang audit

atas laporan keuangan yang dibuat oleh entitas yang diperiksanya. Oleh sebab

itu, dalam pemberian judgment terhadap laporan keuangan, auditor

diharapkan dapat menjaga dan mempertahankan independensinya sedemikian

rupa sehingga pendapat, kesimpulan, pertimbangan atau rekomendasi dari

Page 27: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

8

hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tidak memihak pihak manapun.

Sedangkan pada prinsip obyektivitas seorang auditor dilakukan dengan cara

menghindari subjektivitas laporan keuangan, benturan kepentingan, atau

pengaruh yang tidak layak dari pihak manapun dalam pertimbangan

profesional maupun pertimbangan bisnis lainnya (Agoes, 2017:72).

Dalam melakukan tugas audit, auditor harus mengevaluasi berbagai

alternatif informasi dalam jumlah yang relatif banyak untuk memenuhi

standar pekerjaan lapangan yaitu bukti audit kompeten yang cukup, diperoleh

melalui pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar

memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang di audit.

Melihat pentingnya peran akuntan publik, maka sewajarnya pula profesi

akuntan menuntut adanya kemampuan dalam memproses informasi untuk

menemukan judgment auditor pada sebuah penugasan audit (Putri dan

Laksito, 2013).

Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 8

tahun 2010 tercantum karakteristik kualitatif dari sebuah informasi yang

dibagi menjadi dua, yaitu kualitas utama yang terdiri dari relevansi

(relevance), ketepatan (faithful), dan kualitas pendukung yang terdiri dari

perbandingan (comparability), pengujian (verifiability), ketepatan waktu

(timeliness), dan dapat dimengerti (understandability). Agoes (2017:4)

berpendapat bahwa, diperlakukannya jasa pihak ketiga untuk dilakukan

pemeriksaan laporan keuangan oleh akuntan publik independen agar bisa

dipertanggungjawabkan atas laporan yang disajikan kepada pihak luar dapat

Page 28: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

9

dipercaya. Dalam hal ini, auditor pula harus memenuhi standar-standar seperti

standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan, standar-

standar inilah yang tercantum pula pada standar audit yang telah ditetapkan

dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) (IAPI

2011:150.1-150-2) dalam Agoes (2017:57).

Menurut Kamus Terjemahan Inggris – Indonesia (1997) judgment

merupakan arti dari pendapat, keputusan, dan sebuah pertimbangan. Jika kita

kaitkan dengan audit, maka audit judgment sendiri merupakan suatu

pertimbangan yang dapat mempengaruhi dokumentasi bukti dan keputusan

pendapat yang dibuat oleh seorang auditor ketika penugasan audit

berlangsung. Dalam pembuatan judgment ini auditor mempunyai kesadaran

bahwa suatu pertanggungjawaban merupakan faktor yang sangat penting

karena penilaiannya akan dimintai keterangan. Judgment mengacu pada aspek

kognitif dalam proses pengambilan keputusan dan mencerminkan perubahan

dalam evaluasi, opini, dan sikap (Hasnidar, 2018). Bisa dikatakan pula

kualitas dari judgment ini menunjukkan seberapa baik kinerja seorang auditor

dalam melakukan tugasnya.

Judgment yang dibuat oleh auditor merupakan indikator bahwa kualitas

pekerjaan auditor dapat dilihat dari kualitas judgment dan keputusan yang

diambil, sehingga sebuah keputusan atau pertimbangan yang dilakukan oleh

auditor sangatlah berpengaruh dalam pekerjaan yang dilakukan.

Pertimbangan dan keputusan yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan

kualitas yang baik begitu pula sebaliknya (Komalasari dan Hernawati, 2015).

Page 29: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

10

Banyak faktor yang mempengaruhi sikap auditor dalam memberikan

judgment, baik bersifat teknis maupun non-teknis. Aspek perilaku individu

merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pembuatan audit

judgment (Arifuddin, 2014). Hal inilah yang menjadi fokus perhatian dari

para praktisi akuntansi ataupun akademisi. Namun demikian, menurut Meyer

dan Rigsby (2001) dalam Kuang (2010) meningkatnya perhatian tersebut

tidak diimbangi dengan pertumbuhan penelitian di bidang akuntansi perilaku

di mana terdapat banyak sekali penelitian yang tidak menjadikan fokus utama

akuntansi keperilakuan itu dilakukan.

Cara pandang auditor berpengaruh dalam menanggapi informasi yang

berhubungan dengan tanggung jawab dan risiko audit yang akan dihadapi

oleh auditor tersebut sehubungan dengan judgment yang dibuatnya. Faktor-

faktor yang mempengaruhi persepsi atau cara pandang auditor dalam

menanggapi dan mengevaluasi informasi ini antara lain meliputi faktor

pengetahuan, perilaku auditor, pengalaman serta kompleksitas tugas (Jamilah

et al., 2007). Beberapa faktor yang mempengaruhi audit judgment yang dikaji

dalam penelitian ini adalah self-efficacy, kompleksitas tugas, tekanan

ketaatan, persepsi etis, dan independensi auditor.

Self-efficacy sendiri berasal dari teori kognitif sosial, yang

diperkenalkan oleh Bandura (1986) yang menyatakan kinerja individu tidak

hanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan mereka tetapi juga dipengaruhi

oleh faktor motivasi (personal self-efficacy). Self-efficacy merupakan

penilaian individu terhadap keyakinan diri akan kemampuannya dalam

Page 30: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

11

menjalankan tugas sehingga memperoleh hasil yang sesuai dengan yang

diharapkan (Mukhid, 2009). Individu yang memiliki self-efficacy yang tinggi

cenderung akan memiliki kinerja yang baik pula untuk mengerjakan beberapa

tugasnya (Wijayantini et al., 2014). Sedangkan individu yang memiliki self-

efficacy rendah cenderung menghindari tugas dan situasi yang sulit untuk

dilampaui karena keterbatasan kemampuan yang mereka miliki (Sanusi et al.,

2018). Sehingga dapat disimpulkan bahwa seorang auditor yang memiliki

self-efficacy yang tinggi akan kemampuan yang dimilikinya, ketika

mengerjakan berbagai macam pekerjaan dan tanggung jawab, ia dapat dengan

mudah melaksanakan pekerjaan tersebut termasuk keakuratan dalam

pemberian judgment (Suardikha dan Budiartha, 2017).

Beberapa penelitian sebelumnya telah menguji pengaruh dari self-

efficacy terhadap audit judgment. Penelitian yang dilakukan oleh Iskandar et

al., (2011) yang menyatakan bahwa auditor dengan self-efficacy yang tinggi

berpengaruh terhadap kinerja audit judgment ketimbang auditor yang

memiliki self-efficacy yang rendah. Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya seperti penelitian Sanusi et al., (2018), Suwandi (2015) dan

Suardikha dan Budiartha (2017) yang menyatakan secara positif self-efficacy

berpengaruh terhadap audit judgment, karena auditor yang memiliki self-

efficacy tinggi akan yakin dan percaya dapat mengerjakan tugas audit dengan

sebaik-baiknya. Namun penelitian yang dilakukan oleh Tatiwakeng (2013)

dan Nadhiro (2010) bahwa self-efficacy tidak berpengaruh terhadap audit

judgment, hal tersebut karena self-efficacy dan kinerja dipengaruhi oleh

Page 31: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

12

imbalan atas kemampuannya, jika imbalan diberikan rendah, maka self-

efficacy yang tinggi tidak berpengaruh terhadap kinerjanya.

Faktor lain yang mempengaruhi pemberian judgment yang dilakukan

auditor adalah kompleksitas tugas. Penelitian yang dilakukan oleh Restu dan

Indriantoro (2000) dalam Prasita dan Priyo (2007) menyebutkan kompleksitas

tugas audit didasarkan pada persepsi individu tentang kesulitan suatu tugas

audit. Persepsi ini menimbulkan kemungkinan bahwa suatu tugas audit sulit

bagi seseorang, namun mungkin juga mudah bagi orang lain. Semakin

kompleks tugas yang dihadapi oleh seorang auditor maka akan semakin sulit

baginya untuk memberikan penilaian yang cepat dan akurat. Bonner (1994)

dalam penelitian Hasnidar (2018) mengemukakan ada tiga alasan yang cukup

mendasar mengapa pengujian terhadap kompleksitas tugas untuk sebuah

situasi audit perlu dilakukan. Pertama, kompleksitas tugas ini diduga

berpengaruh signifikan terhadap kinerja seorang auditor. Kedua, sarana dan

teknik pembuatan keputusan dan latihan tertentu diduga telah dikondisikan

sedemikian rupa ketika para peneliti memahami keganjilan pada kompleksitas

tugas audit. Ketiga, pemahaman terhadap kompleksitas tugas dari sebuah

tugas tertentu dapat membantu manajemen audit perusahaan dalam

menemukan solusi terbaik bagi staf audit dan tugas audit yang akan dihadapi

auditor. Dari berbagai pernyataan penelitian di atas, dapat dikatakan bahwa

kompleksitas tugas mempengaruhi audit judgment.

Dalam pelaksanaan tugas auditnya, auditor terkadang memiliki tekanan

dalam proses ketaatan. Hal ini dapat ditemui dari banyaknya tekanan yang

Page 32: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

13

diberikan atasan, pihak entitas (auditee), maupun sesama rekan kerjanya agar

auditor tersebut berperilaku menyimpang dari standar profesi yang ada ketika

melaksanakan tugas yang dihadapi sangat kompleks. Temuan yang dilakukan

Lord dan Dezoort (2001) terdapat pengaruh dari tekanan yang dilakukan

atasan pada konsekuensi yang memerlukan biaya seperti tuntutan hukum,

hilangnya profesionalisme dan hilangnya kepercayaan publik terhadap profesi

auditor. Sehingga auditor yang kurang dalam hal profesional akan memiliki

potensi untuk berperilaku disfungsional (misalnya: memprioritaskan

kepentingan entitas (auditee) yang diauditnya (Kusumawati dan Syamsuddin,

2018). Hasil penelitian Jamilah et al., (2007), dan Yustrianthe (2012) juga

mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh tekanan dari atasan pada judgment

yang diberikan auditor.

Yendrawati dan Mukti (2015) menyatakan bahwa tekanan ketaatan

berpengaruh signifikan terhadap audit judgment. Tekanan yang diberikan dari

atasan kepada auditor dengan maksud agar auditor tersebut menjalankan

perintah sesuai keinginan atasan atau klien. Bertolakbelakang dengan

penelitian yang dilakukan oleh Daljono (2012) dan Anderasari (2017) yang

menyatakan bahwa tekanan ketaatan tidak berpengaruh terhadap audit

judgment.

Faktor lain yang mempengaruhi judgment auditor adalah persepsi etis.

Persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan

(penerimaan) langsung dari sesuatu atau merupakan proses seseorang

mengetahui beberapa hal melalui panca indera. Sedangkan etika diartikan

Page 33: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

14

sebagai sebuah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, serta tentang

hak dan kewajiban moral (akhlak).

Pangesti dan Setyowati (2018) mengartikan persepsi sebagai proses

dalam pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. Oleh karena itu,

setiap individu dapat memberikan arti secara beragam terhadap realitas

objektif meskipun objeknya sama. Profesi akuntan publik sering dihadapkan

pada dilema etis dari setiap jasa yang ditawarkan. Situasi konflik dapat terjadi

ketika seorang auditor harus membuat profesional judgment dengan

mempertimbangkan sudut pandang moral. Situasi konflik atau dilema etis

merupakan sebuah tantangan bagi profesi akuntan publik, oleh karena itu

mutlak diperlukan kesadaran etis yang tinggi yang menunjang sikap dan

perilaku etis dari seorang akuntan publik dalam menghadapi situasi konflik

tersebut (Daljono, 2012).

Dalam penelitian yang dilakukan Pangesti dan Setyowati (2018)

persepsi etis menunjukkan berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas

audit judgment yang diberikan auditor. Sejalan dengan penelitian Putri dan

Laksito (2013) yang menyatakan bahwa standar atribut kualitas audit salah

satunya yaitu standar etika yang tinggi, audit yang berkualitas sangat penting

untuk menjamin akuntan melakukan tanggung jawabnya kepada pengguna

atau yang mengandalkan kredibilitas laporan keuangan yang di audit, dengan

menegakkan etika yang tinggi.

Faktor lain yang mempengaruhi audit judgment adalah independensi

auditor. Di dalam standar audit yang telah ditetapkan dan disahkan oleh

Page 34: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

15

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2011, standar umum yang

kedua berbunyi: “Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,

independensi dalam sikap mental harus dipertahankan auditor”. Standar ini

mengharuskan auditor bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi

apapun, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum.

Artinya berarti auditor tidak dibenarkan apabila memihak kepada kepentingan

siapapun dan tidak dikendalikan apapun dalam hal menyampaikan

pendapatnya. Dalam penelitian Mauludy et al., (2017) yang menyatakan

bahwa kepercayaan masyarakat umum atas independensi sikap auditor

independen sangatlah penting bagi perkembangan profesi akuntan publik.

Kepercayaan masyarakat akan menurun apabila terdapat bukti bahwa

independensi sikap auditor ternyata berkurang. Oleh karena itu untuk menjadi

independen, seorang auditor harus secara intelektual jujur. Untuk diakui pihak

lain sebagai pihak yang independen, ia harus bebas dari setiap kewajiban

terhadap kliennya dan tidak mempunyai suatu kepentingan dengan kliennya,

apakah itu manajemen perusahaan atau pemilik.

Penelitian yang dilakukan oleh Persadi (2012) menyatakan bahwa

independensi memiliki pengaruh terhadap judgment yang diambil auditor,

yakni auditor tidak boleh memposisikan diri atau pertimbangannya dibawah

kelompok apapun dan siapapun. Independensi, integritas, dan objektivitas

auditor mendorong pihak ketiga untuk menggunakan laporan keuangan yang

tercakup dalam laporan auditor dengan rasa yakin dan percaya sepenuhnya.

Auditor eksternal yang memiliki sikap independensi akan bersikap jujur dan

Page 35: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

16

mempertahankan fakta-fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif, tidak

memihak dalam memutuskan dan menyatakan pendapat.

Audit Judgment merupakan kegiatan yang sangat dibutuhkan oleh

auditor dalam melaksanakan tugasnya terutama dalam mengaudit laporan

keuangan dari suatu perusahaan. Bisa dikatakan audit judgment tersebut

tergantung pada perolehan bukti dan pengembangan bukti tersebut sehingga

menghasilkan keyakinan yang muncul dari kemampuan auditor dalam

menjelaskan bukti-bukti yang diuraikan. Semakin akurat audit judgment yang

dihasilkan oleh auditor maka kualitas dari hasil auditnya akan semakin

meningkat (Drupadi dan Sudana, 2015).

Agoes (2017:56-57) mengartikan judgment sebagai sepuluh standar

audit yang harus dilaksanakan dan merupakan kebijakan dari seorang auditor

berkaitan dengan pertimbangan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan

auditnya dan laporan hasil auditnya nanti. Proses judgment tergantung dari

asal informasi, karena setiap langkah dalam proses judgment akan muncul

sebuah pertimbangan, pilihan, dan keputusan baru setiap ada informasi baru

yang datang. Kedatangan informasi bukan hanya mempengaruhi pilihan tetapi

juga mempengaruhi cara pilihan tersebut dibuat (Suardikha dan Budiartha,

2017).

Penelitian ini merupakan pengembangan dari hasil penelitian Jamilah

et al., (2007) tentang pengaruh gender, tekanan ketaatan dan kompleksitas

tugas terhadap audit judgment yang dilakukan oleh Akuntan Publik di

Provinsi Jawa Timur. Peneliti juga mencoba mengangkat variabel yang

Page 36: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

17

diduga mempunyai pengaruh terhadap audit judgment, yaitu self-efficacy,

persepsi etis, dan independensi. Peneliti mengangkat variabel tersebut karena

masih sangat sedikit penelitian yang mengangkat keyakinan dalam diri

auditor dalam memberikan pendapatnya ataupun judgment, khususnya untuk

cakupan wilayah DKI Jakarta dan Tangerang. Sampel dalam penelitian ini

adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di DKI

Jakarta dan Tangerang dengan periode penelitian tahun 2019.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang

hendak diteliti dalam penelitian ini adalah terkait beberapa kondisi yang

dihadapi oleh akuntan publik selaku akuntan eksternal dari perusahaan,

misalnya:

1. Proses pemberian judgment yang dilakukan akuntan publik dipengaruhi

oleh faktor teknis maupun non-teknis. Salah satu faktor teknis adalah

adanya pembatasan ruang lingkup dan waktu audit. Sedangkan non-teknis

seperti aspek-aspek perilaku seorang auditor secara individu. Dalam

pengimplementasiannya, terkadang beberapa auditor kurang efektif dan

efisien dalam menghasilkan judgment di setiap proses audit berlangsung.

2. Akuntan publik yang memiliki sikap kurang yakin atas kemampuannya

untuk mengerjakan audit dengan benar sehingga judgment yang diberikan

kurang tepat.

3. Kecenderungan bahwa tugas audit merupakan tugas yang banyak

menghadapi persoalan, sulit, tidak terstruktur dan membingungkan, jika

Page 37: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

18

kesulitan tugas lebih besar daripada kemampuan untuk menyelesaikannya

maka akan terjadi penurunan kinerja dari akuntan publik tersebut dalam

hal pengambilan judgment.

4. Akuntan publik seringkali dihadapkan dengan tekanan yang timbul baik

dari atasan, maupun pihak auditee yang bisa saja akuntan publik berbuat

perilaku disfungsional dan melanggar kode etik akuntan publik dalam hal

pengambilan judgment.

5. Akuntan publik digambarkan sebagai profesi dan jasa yang sangat penting

bagi keberlangsungan hidup perusahaan yang diauditnya, sering kali

pandangan mengenai etika akuntan publik tersebut dipertanyakan karena

judgment yang dihasilkannya menyangkut kepentingan berbagai pihak,

baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang membutuhkan

untuk pengambilan keputusan bisnis.

6. Akuntan publik secara profesional harus menjunjung sikap

independensinya dengan kata lain dalam pemberian keputusan akuntan

publik tidak boleh memihak kepada siapapun.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka pembatasan masalah

yang akan diteliti dalam penelitian ini diantaranya:

1. Menguji apakah terdapat pengaruh dari self-efficacy, kompleksitas tugas,

tekanan ketaatan, persepsi etis, dan independensi auditor terhadap audit

judgment.

Page 38: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

19

Dari berbagai banyak permasalahan yang dihadapi akuntan publik,

kecuali akuntan pendidik . Penelitian ini hanya fokus pada 5 (lima) faktor

yang mempengaruhi audit judgment yang diambil auditor yakni self-

efficacy, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, persepsi etis, dan

independensi auditor. Self-efficacy itu sendiri merupakan sebuah

keyakinan yang dimiliki seseorang dikarenakan kemampuan yang

dimilikinya dalam hal menghasilkan keputusan. Kompleksitas tugas

diartikan sebagai banyaknya tugas, sulitnya tugas, dan beragamnya tugas

yang dihadapi seseorang guna meningkatkan kinerja dalam menentukan

sebuah keputusan. Sedangkan tekanan ketaatan diartikan sebagai

munculnya tekanan yang akan dihadapi seseorang baik dari dalam

lingkungan maupun dari luar lingkungan seseorang itu berada. Persepsi

etis diartikan sebagai pandangan seseorang mengenai etika yang

muncul.dan memberikan pedoman dalam hal berhubungan moral kepada

sesama, serta independensi merupakan suatu sikap yang ada pada diri

seseorang dengan tidak memiliki kepentingan pribadi di atas kepentingan

umum dalam menghasilkan suatu keputusan yang berkualitas.

2. Hanya pada profesi akuntan publik, terutama akuntan publik di DKI

Jakarta dan Tangerang.

Dari sekian banyak profesi yang ada, penelitian ini hanya berfokus

pada profesi akuntan publik saja kecuali akuntan pendidik di DKI Jakarta

dan Tangerang.

Page 39: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

20

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

penulis membuat perumusan permasalahan dalam penelitian ini yang dapat

menjadi pokok permasalah dalam penelitian ini pula, agar dapat mencapai

sasaran dalam penyusunannya, peneliti membatasi masalah-masalah yang

akan dikemukakan sebagai berikut:

1. Apakah self-efficacy berpengaruh terhadap audit judgment?

2. Apakah kompleksitas tugas berpengaruh terhadap audit judgment?

3. Apakah tekanan ketaatan berpengaruh terhadap audit judgment?

4. Apakah persepsi etis berpengaruh terhadap audit judgment?

5. Apakah independensi berpengaruh terhadap audit judgment?

6. Apakah self-efficacy, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, persepsi etis,

independensi auditor memiliki pengaruh terhadap audit judgment?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris tentang:

1. Pengaruh self-efficacy tehadap audit judgment.

2. Pengaruh komplekstitas tugas terhadap audit judgment.

3. Pengaruh tekanan ketaatan terhadap audit judgment.

4. Pengaruh persepsi etis terhadap audit judgment.

5. Pengaruh independensi terhadap audit judgment.

6. Pengaruh self-efficacy, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, persepsi

etis, independensi auditor terhadap audit judgment.

Page 40: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

21

F. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan

ini, yaitu:

1. Manfaat Teoritis (Bagi pengembangan akademik)

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai kontribusi pada

pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan auditing dan

akuntansi perilaku.

2. Manfaat Praktis (Operasional)

a. Bagi auditor dan Kantor Akuntan Publik (KAP), sebagai

pertimbangan bagi auditor eksternal untuk dapat lebih bersikap dalam

berbagai situasi, serta membangkitkan naluri profesionalnya dalam

memberikan jasa-jasa audit bagi masyarakat luas.

b. Badan Regulasi Akuntan Publik (Institut Akuntan Publik Indonesia),

agar dapat berperan lebih aktif dalam melakukan pengawasan atas

perilaku auditor eksternal dalam melaksanakan standar profesionalnya

serta diharapkan dapat memberikan kontribusi secara langsung dalam

rangka pengembangan dan peningkatan kualitas profesi akuntan

Indonesia.

c. Pengguna jasa audit, agar dapat memahami perilaku profesional dan

etika berprofesi seorang auditor, terutama yang berkaitan dengan

pengambilan keputusan.

Page 41: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

22

d. Masyarakat, pengguna eksternal yang mana sebagai sarana informasi

tentang perilaku auditor serta dapat menambah wawasan pada bidang

akuntansi.

e. Peneliti, sebagai penambah wawasan dan referensi mengenai auditing

agar diperoleh hasil yang bermanfaat bagi peneliti di masa yang akan

datang dan juga dapat juga menambah pengetahuan peneliti tentang

perilaku auditor.

Page 42: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory)

Teori kognitif sosial (social cognitive theory) dikembangkan oleh

Bandura (1986) yang menurutnya manusia tidak dilengkapi dengan

perilaku dasar dari bawaan lahir, tetapi semua yang di dapat sehingga

terbentuk perilaku (behavior) yang dimilikinya berasal dari pembelajaran

(learning). Manusia ketika lahir ke dunia memang tidak ada bakat atau

bahkan tidak terlihat bakatnya, tetapi secara alami bakat bawaan lahir

tersebut bisa dikembangkan melalui pembelajaran (Susanto, 2015).

Dalam teori kognitif sosial (social cogntive theory), menunjukkan

bahwa manusia akan menetapkan sebuah kerangka untuk pemahaman,

prediksi, dan tanggung jawab dari apa yang dilakukan individu. Teori ini

mengidentifikasikan bahwa manusia sebagai human agency yang

memiliki kapasitas untuk mengarahkan diri sendiri melalui kontrol

terhadap proses berpikir, motivasi, dan tindakan diri sendiri bisa

dikatakan proses terciptanya kognitif (pengetahuan) bukan semata

kegiatan otak untuk berpikir tetapi juga proses memberikan pengaruh,

dikarenakan pikiran manusia bersifat umum (generatif), kreatif, proaktif

dan self-reflective, bukan hanya reaktif saja (Mukhid, 2009).

Page 43: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

24

Menurut Bandura (1986) dalam Hasnidar (2018), teori kognitif

sosial merupakan proses mengamati dan meniru perilaku, sikap orang

lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Oleh karena itu, teori

pengetahuan tentang sosial ini sebenarnya bisa diterapkan secara umum

dalam semua lini pendidikan sosial, komunikasi, informasi, dan

instruksional di lingkungan formal maupun informal.

Dengan digunakannya teori sosial kognitif ini diharapkan individu

untuk selalu mengenal dan memprediksi perilaku individu itu sendiri dan

kelompok serta mengidentifikasi metode-metode yang tepat untuk

mengubah perilaku tersebut. Teori ini erat kaitannya dengan

pembelajaran seorang menjadi pribadi yang lebih baik. Teori ini pula

memilki makna bahwa terdapat kegiatan seperti belajar (learning),

memiliki pengetahuan (knowledge), pengalaman pribadi (personal

experience), karakteristik individu (personal characteristic) dalam

berinteraksi kepada sosial yang harus dimiliki oleh setiap individu

maupun kelompok (Hasnidar, 2018).

Teori Bandura ini merumuskan mekanisme-mekanisme kognitif

mengatur dirinya sendiri yang terkait dengan upaya-upaya yang ada pada

diri seseorang individu untuk mencapai tingkat kinerja yang mereka

yakini (Mukhid, 2009). Khususnya, self-efficacy (kemampuan diri), atau

keyakinan seseorang apakah dia bisa melakukan tindakan yang

diperlukan untuk mencapai tingkat kinerja pada tugas tertentu.

Kemampuan diri difokuskan pada penentuan tujuan sebagai cara pokok

Page 44: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

25

untuk mengatur perilaku seseorang, namun memungkinkan faktor-faktor

lain yang memberi pengaruh.

Alasan peneliti menggunakan sosial cognitive theory karena sesuai

dengan tema penelitian yang akan diteliti yaitu perilaku seseorang

mengenai rasa kepercayaan diri seseorang yang timbul karena adanya

niat dari dalam diri individu (self-efficacy). Dengan diterapkannya

mekanisme kognitif dan motivasional yang meliputi penentuan tujuan,

ekspektasi dan meningkatkan penggunaan strategi-strategi untuk dapat

memecahkan suatu permasalahan yang berkualitas tinggi sehingga

membantu individu memiliki rasa percaya diri (confident) dalam

mengantisipasi hasil yang nantinya akan sukses atau gagal. Kemampuan

diri individu yang memiliki kepekaan terhadap keadaan-keadaan

emosional di awal (keadaan sebelum kinerja tugas), dan dapat meredakan

keadaan emosional tersebut secara sedikit demi sedikit dihindari selama

kinerja tugas itu berlangsung. Terakhir, mereka yang yakin akan

kemampuan dalam dirinya untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan

kemampuannya terlebih dahulu. Sehingga, ketika auditor memiliki self-

efficacy yang tinggi di dalam dirinya, akan berpengaruh terhadap

judgment yang dihasilkan saat proses audit berlangsung, karena terdapat

keyakinan terhadap dirinya untuk menghasilkan judgment yang

berkualitas.

Page 45: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

26

2. Teori Perilaku yang Direncanakan (Theory Of Planned Behaviour)

Pada dasarnya setiap individu berperilaku dengan segala

pertimbangan rasional yang ada di dalam dirinya sebelum melakukan dan

menerima sesuatu baik dari dalam maupun dari luar diri individu itu

sendiri (Ajzen, 2005). Setiap perilaku yang dibuat individu sangatlah

beragam karena ada rasa keinginan untuk melakukan sesuatu dan

menyusun sebuah rencana untuk melakukannya. Maka, sebuah keinginan

itu akan semakin kuat apabila timbul kekuatan dari niat untuk

menampilkan sesuatu perilaku (Jogiyanto, 2007:29). Berdasarkan

pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa adanya niat adalah sebuah

keinginan atau rencana seseorang untuk berbuat suatu perilaku atau

tindakan tertentu, oleh karena itu manusia perlu merencanakan segala

tindakan baik itu yang bersifat antisipatif maupun berbagai macam

bentuk pengendalian di dalam diri individu itu sendiri maka lahirlah

Theory Planned Behavior (Teori perilaku yang direncanakan).

Teori perilaku yang direncanakan (theory of planned behavior)

merupakan perluasan dari theory of reasoned action (TRA) yang

diperkenalkan dan dikembangkan oleh Ajzen (1985) dengan

menambahkan sebuah konstruk yang disebut sebagai pengendalian dari

perilaku persepsian (perceived behavioral control) yaitu untuk mengatur

pengendalian terhadap perilaku dari individu yang dibatasi akan

kekurangan-kekurangan dan keterbatasan atas kekurangan sumber daya

yang digunakan untuk berperilaku, karena dalam melakukan sesuatu hal

Page 46: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

27

tidak semuanya di bawah kontrol penuh individu (Jogiyanto, 2007:61-

63). Konsep yang di usulkan Ajzen ini bertujuan untuk memperbaiki

kekuatan prediksi dari teori TRA dengan memasukkan kontrol yang

dipersepsikan. Tujuan dan manfaat dari teori ini adalah untuk

meramalkan dan memahami pengaruh-pengaruh motivasi perilaku, baik

kemauan individu itu sendiri maupun bukan kemauan dari individu

tersebut.

Besar kemungkinan adanya hubungan langsung antara kontrol

perilaku persepsian (perceived behavioral control) dengan perilaku.

Kinerja dari suatu perilaku tergantung tidak hanya dari motivasi untuk

dapat melakukannya, tetapi juga kontrol yang cukup terhadap perilaku

yang dilakukan. Dengan demikian, kontrol perilaku persepsian

(perceived behavioral control) dapat mempengaruhi perilaku secara

langsung. Hubungan ini ditunjukkan oleh panah yang dapat

menghubungkan kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral

control) langsung ke perilaku (behavioral). Apabila semua perilaku dapat

dikendalikan secara penuh oleh individu maupun kelompok, maka

Theory Planned Behavior (TPB) kembali menjadi Theory of Reasoned

Action (TRA) (Ajzen, 2012).

Page 47: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

28

Gambar 2.1 Model Theory of Planned Behaviour

Sumber: Ajzen, 1991

Banyak faktor yang dapat mengganggu hubungan antara niat dan

perilaku, keberhasilan atas suatu kinerja dan perilaku itu sendiri

tergantung dari kemampuan seseorang untuk mengontrol faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi perilaku. Walaupun kontrol kemauan

(volitional control) adalah salah satu yang penting dalam mempengaruhi

perilaku dibandingkan dengan faktor-faktor yang lain, keterbatasan-

keterbatasan personal dan hambatan-hambatan eksternal juga dapat

mengganggu kinerja dan perilaku Ajzen (1988) dalam Hasnidar et al.,

(2018). Ajzen mencoba menyediakan suatu kerangka konseptual untuk

membahas permasalahan dari kontrol kemauan yang kurang lengkap

dengan manambahkan sebuah konstruk yaitu kontrol perilaku persepsian

(perceived behavioral control).

Perlu digarisbawahi bahwa teori perilaku yang direncanakan tidak

secara langsung berhubungan dengan jumlah dari kontrol yang

sebenarnya dimiliki seseorang, tetapi teori ini lebih mempertimbangkan

Sikap terhadap

perilaku

Kontrol perilaku

persepsian

Norma subjektif Niat perilaku Perilaku

Page 48: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

29

pengaruh-pengaruh yang mungkin terjadi dari kontrol perilaku yang

dipersepsikan dalam pencapaian tujuan-tujuan perilaku. Jika niat

menunjukkan keinginan seseorang untuk mencoba perilaku tertentu,

kontrol persepsian lebih kepada mempertimbangkan beberapa hal yang

realistik dan mungkin terjadi di kemudian hari.

Theory of planned behavior (TPB) menunjukkan bahwa suatu

tindakan manusia diarahkan oleh tiga macam kepercayaan yang diambil

oleh individu. Ketiga kepercayaan tersebut diantaranya:

a. Kepercayaan perilaku (behavioral beliefs) yaitu kepercayaan tentang

kemungkinan terjadinya perilaku. Di TRA ini disebutkan dengan

sikap (attitude) terhadap perilaku.

b. Kepercayaan normatif (normative beliefs), yaitu kepercayaan tentang

ekspektasi normatif dari orang lain dan motivasi untuk menyetujui

ekspektasi tersebut. Di TRA ini disebut dengan norma-norma

subjektif sikap (subjective norms) terhadap perilaku.

c. Kepercayaan kontrol (control beliefs) yaitu kepercayaan tentang

keberadaan faktor-faktor yang akan memfasilitasi atau merintangi

kinerja dari perilaku dan kekuatan persepsian dari faktor-faktor yang

mendukung atau menghambat perilakunya. Di TRA konstruk ini

belum ada dan ditambahkan di TPB sebagai perceived behavioral

control.

Secara keseluruhan, kepercayaan-kepercayaan perilaku akan

membentuk suatu sikap, bisa itu positif maupun negatif terhadap perilaku

Page 49: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

30

kepercayaan normatif yang menghasilkan tekanan sosial atau norma

subyektif dan kepercayaan kontrol akan memberikan kontrol perilaku

persepsian (Ajzen, 2012). Bersamaan dengan sikap terhadap perilaku

subjektif dan kontrol perilaku persepsian, maka akan menimbulkan niat

perilaku (behavioral intention) dan selanjutnya terbentuk sebuah perilaku

(behavior).

Seperti yang telah dijelaskan mengenai teori perilaku yang

direncanakan, dalam berperilaku seseorang diarahkan oleh beberapa hal

atau kepercayaan. Begitu pula dengan seorang auditor dalam berperilaku

secara konteks membuat judgment, akan dipengaruhi hal-hal demikian.

Di dalam penelitian ini variabel yang terkait dengan TPB salah

satunya adalah independensi. Independensi merupakan sikap yang dapat

mempengaruhi hasil judgment pada diri seorang auditor. Keyakinan yang

ada dalam diri auditor terlepas dari gangguan orang lain serta tidak

memihak pada apapun dalam menghasilkan judgment. Hasil penelitian

Alamri et al., (2017) menyatakan bahwa independensi berpengaruh

terhadap judgment seorang auditor internal yang menunjukkan bahwa

auditor internal mampu menjaga sikap independensinya selama

melakukan pemeriksaan dan membuat judgment.

Intervensi akan peristiwa menurut teori TPB pula dapat

menghasilkan perubahan dalam tindakan atau persepsi kontrol perilaku,

dengan efek bahwa tindakan sebenarnya tidak lagi memungkinkan

prediksi yang akurat dari perilaku individu. Tekanan ketaatan baik yang

Page 50: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

31

diberikan oleh atasan maupun auditee dan kompleksitas dari sebuah

tugas audit yang diemban merupakan dorongan eksternal yang diterima

oleh auditor. Seorang auditor memiliki kepercayaan bahwa akan ada hal-

hal baik yang memfasilitasi maupun hal-hal yang merintanginya dalam

membuat judgment secara profesional. Dalam hal ini, tekanan ketaatan

dan kompleksitas tugas audit tersebut menjadi hal yang dapat merintangi

auditor untuk menghasilkan judgment secara profesional (Hasnidar et al.,

2018).

3. Teori Perkembangan Moral (Moral Development Theory)

Teori perkembangan moral yang sering dipakai dalam penelitian

tingkat etika adalah model Kohlberg tahun 1971. Teori ini mempunyai

pandangan bahwa penalaran moral merupakan landasan perilaku etis.

Menurut Kohlberg (1971), tahapan perkembangan moral merupakan

ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang berdasarkan

perkembangan penalaran moralnya. Kohlberg melakukan penelitian

berdasarkan kasus dilema moral untuk mengamati perbedaan perilaku

individu dalam menyikapi persoalan moral yang sama. Kemudian ia

membuat klasifikasi atas respon dari setiap individu ke dalam enam tahap

yang berbeda. Terdapat tiga tahapan perkembangan moral, yaitu tahapan

pre-conventional, tahapan conventional dan tahapan post-conventional.

Pada tahap pertama yakni pre-conventional yaitu tahapan yang

paling rendah, individu akan cenderung bertindak karena tunduk dan

takut pada hukum yang ada. Selain itu individu pada level moral ini juga

Page 51: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

32

akan memandang kepentingan pribadinya sebagai hal yang utama dalam

melakukan suatu tindakan. Pada tahap kedua yakni conventional,

individu mulai memiliki dasar pertimbangan moral yang berkaitan

dengan pemahaman hukum, aturan sosial di masyarakat, kewajiban, dan

keadilan dalam lingkungan sosialnya. Pada dasarnya individu dalam

tahap ini mulai membentuk moral reasoning dalam dirinya dengan

menaati peraturan seperti aturan etika, kode etik profesi untuk

menghindari perilaku disfungsional.

Sementara itu pada tahap tertinggi (post-conventional), individu

telah menunjukkan kematangan moral manajemen yang lebih tinggi.

Kematangan moral merupakan dasar pertimbangan individu saat

menyikapi isu-isu etis terkait perilaku pertanggungjawaban sosial pada

orang lain, berdasarkan tanggung jawab sosial, individu atau auditor yang

mempunyai moral reasoning tinggi diharapkan tidak akan melakukan

perilaku yang menyimpang serta potensi berperilaku disfungsional dalam

tugas audit dalam karena tindakannya dilakukan dengan berkaca pada

kode etik profesi (Hasnidar et al., 2018).

Keterkaitan antara teori perkembangan moral dengan variabel

penelitian ini dikarenakan seorang auditor harus tunduk terhadap kode

etik profesi yang berlaku sehingga terkadang timbul dilema etika ketika

tugas menjadi kompleks dan beragam, tekanan ketaatan yang muncul

dari 2 (dua) sisi yakni atasan dan klien (auditee), lunturnya sikap

independensi ketika auditor memiliki kepentingan lain diluar

Page 52: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

33

pekerjaannya mengaudit, sehingga diperlukan moral reasoning sebagai

dasar pertimbangan auditor dalam menyikapi isu-isu tanggung jawab dan

menghindari dari perilaku menyimpang lainnya ketika masa penugasan

audit berlangsung.

4. Teori Atribusi

Menurut Fritz Heider (1958) sebagai pencetus dari teori atribusi

yang menyatakan bahwa teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan

tentang perilaku seseorang mengenai proses bagaimana menentukan

penyebab dan motif tentang perilaku seseorang. Oleh karena itu teori ini

mengacu tentang bagaimana seseorang menjelaskan penyebab perilaku

orang lain atau dirinya sendiri yang akan ditentukan dari internal

misalnya sifat, persepsi, karakter, sikap dan lain-lain, ataupun eksternal

misalnya tekanan situasi atau keadaan tertentu yang akan memberikan

pengaruh terhadap perilaku individu (Luthans, 2005).

Perilaku yang disebabkan secara internal (disposisional) adalah

perilaku yang diyakini berada dibawah kendali pribadi dari diri individu

yang bersangkutan seperti sifat dan persepsi diri. Perilaku secara

eksternal dilihat sebagai hasil dari sebab sebab luar yaitu keterpaksaan

seseorang berperilaku sedemikian dikarenakan situasi yang sulit dan

memungkinkan untuk melakukan sesuatu diluar kontrol perilaku individu

dalam pekerjaan dan adanya tekanan yang memaksa seseorang untuk

melakukan tindakan tertentu pula (Bima, 2010).

Page 53: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

34

Keterkaitan antara teori atribusi dengan variabel di dalam penelitian

ini yakni self-efficacy, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, persepsi etis

dan independensi auditor. Self-efficacy memberikan dorongan keyakinan

ketika seseorang itu memiliki kemampuan untuk mengerjakan suatu hal

yang berkaitan dengan audit, kompleksitas tugas terjadi karena beragam

dan sulitnya tugas audit yang dihadapi auditor ketika masa penugasan

audit berlangsung,tekanan ketaatan yang di alami auditor ketika tekanan

itu muncul dari 2 (sisi) yakni atasan dan auditee dimana nantinya akan

memunculkan dilema dalam penerapan Standar Profesi Akuntan Publik

(SPAP) dikarenakan persepsi etis dari seorang auditor adalah mereka

yang mampu menjaga suatu prinsip moral dan pelaksanaan aturan-aturan

yang memberi pedoman dalam berhubungan dengan klien, masyarakat,

anggota dan sesama profesi serta pihak yang berkepentingan lainnya

(Daljono, 2012).

B. Tinjauan Literatur

1. Self-Efficacy

Self-efficacy dinyatakan sebagai kepercayaan atau keyakinan

seseorang bahwa dia dapat menjalankan sebuah tugas pada tingkat

tertentu, merupakan salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi

aktivitas pribadi terhadap pencapaian tugas (Bandura, 1986; Hasnidar et

al., 2018). Bisa dikatakan pula, self-efficacy (efikasi diri) merupakan

persepsi atau keyakinan tentang kemampuan yang ada pada diri sendiri

seseorang (Nadhiro, 2010).

Page 54: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

35

Bandura (1993) menyatakan bahwa self-efficacy adalah kepercayaan

seseorang untuk dapat menjalankan sebuah tugas pada tingkat tertentu,

yang mempengaruhi aktivitas seseorang terhadap pencapaian tujuan.

Selanjutnya hubungan ini akan menunjukkan hubungannya dengan kinerja

yang dimiliki seseorang (Locke dan Latham, 1990; Hasnidar et al., 2018).

Menurut Stajkovic dan Luthans (1998a) dalam Hasnidar (2018)

menyatakan bahwa self-efficacy adalah konstruksi motivasi yang

mempengaruhi pilihan aktivitas, tingkatan pencapaian, ketekunan, dan

kinerja seseorang dalam berbagai konteks. Oleh karena itu, self-efficacy

mewakili faktor-faktor yang dimiliki individu yang menurut teori kognitif

sosial berpengaruh pada kinerja penilaian seseorang.

Menurut Suardikha dan Budiartha (2017) self-efficacy yang dimiliki

individu dapat dilihat dari tingkat (level), keluasan (generality), kekuatan

(strenght). Pada level tingkat tertentu adakalanya individu yang memiliki

self-efficacy tinggi akan merasa kesulitan pada tingkatan level yang

berbeda-beda. Bisa saja terdapat individu dengan self-efficacy tinggi pada

tugas yang mudah dan sederhana atau sebaliknya pada tugas-tugas yang

rumit dan membutuhkan kompetensi yang tinggi. Individu yang memiliki

self-efficacy yang tinggi cenderung memilih tugas yang tingkat

kesukarannya sesuai dengan kemampuannya.

Dapat peneliti simpulkan bahwa yang dimaksud self-efficacy

merupakan wujud rasa percaya diri seseorang dalam menjalankan sebuah

tugas pada tingkatan tertentu. Self-efficacy diduga menjadi salah satu

Page 55: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

36

faktor yang mempengaruhi aktifitas pribadi untuk mencapai tujuan dari

tugas tersebut.

2. Kompleksitas Tugas

Jamilah et al., (2007) mengartikan kompleksitas tugas adalah

sulitnya suatu tugas yang disebabkan oleh terbatasnya kapabilitas, daya

ingat, dan kemampuan seseorang untuk mengintegrasikan masalah yang

dimiliki oleh seorang pembuat keputusan. Pada saat auditor selaku

pembuat keputusan tidak mampu untuk mengintegrasikan masalah yang

dimiliki, maka akan berpengaruh terhadap pemberian audit judgment.

Akuntan publik selalu dihadapkan dengan tugas-tugas yang sangat

kompleks, berbeda-beda dan saling terkait satu dengan lainnya. Semakin

kompleks tugas seorang auditor, maka hal ini dapat mempengaruhi

judgment yang akan diberikan (Putra dan Rani, 2016). Mereka yang

sedang dilanda tugas yang sangat sulit membutuhkan lebih banyak

kemampuan individu untuk menyelesaikannya. Jika kesulitan tugas lebih

besar daripada kemampuan individu, akan memicu adanya kekhawatiran

akan terjadinya kegagalan di dalam penyelesaian tugas, maka akan

berakibat pada penurunan motivasi dan usaha untuk menyelesaikan tugas

sehingga kinerjanya menurun. Penurunan kinerja ini juga akan berdampak

pada kualitas audit judgment yang dihasilkan, sehingga semakin tinggi

kompleksitas tugas maka audit judgment yang dihasilkan cenderung

kurang tepat (Raiyani dan Saputra, 2014).

Page 56: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

37

Menurut Bonner (1994) dalam penelitian Jamilah et al., (2007)

proses pengolahan informasi terdiri dari tiga tahapan, yaitu input, proses,

dan output. Pada tahap input dan proses, kompleksitas tugas meningkat

seiring bertambahnya faktor-faktor yang memberikan tanda berupa

informasi (cues). Terdapat perbedaan antara pengertian banyaknya cues

yang diadakan (number of cues available) dengan banyaknya cues yang

terolah (number of cues processed). Dengan banyaknya cues yang ada,

seorang decision maker harus senantiasa berusaha melakukan pemilahan

terhadap cues-cues tersebut (meliputi upaya penyeleksian dan

pertimbangan-pertimbangan) dan kemudian mengintegrasikannya ke

dalam suatu pendapat (judgment). Keputusan tersebut bisa diberikan

segera, bila banyak cues yang diamati tidak meninggalkan batas-batas

kemampuan dari seorang decision maker (Jamilah et al., 2007).

Chung dan Monroe (2001) dalam Prasita dan Priyo (2007)

mengemukakan argumen bahwa kompleksitas tugas dalam pengauditan

dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya:

a. Banyaknya informasi yang tidak relevan dalam aliran informasi

tersebut tidak konsisten dengan kejadian yang akan diprediksikan.

b. Adanya ambiguitas yang tinggi, yaitu beragamnya hasil (outcome) yang

diharapkan oleh klien dari kegiatan pengauditan.

Terkait dengan kegiatan pengauditan, tingginya kompleksitas tugas

pada saat kegiatan audit berlangsung, dapat menyebabkan auditor

berperilaku disfungsional dikemudian hari sehingga menyebabkan

Page 57: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

38

penurunan kinerja auditor dalam pembuatan audit judgment (Pangesti dan

Setyowati, 2018).

3. Tekanan Ketaatan

Jamilah et al., (2007) menyatakan bahwa tekanan ketaatan

merupakan kondisi dimana seorang auditor dihadapkan pada sebuah

dilema dalam penerapan Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP). Entitas

auditee atau pimpinan dapat saja menekan auditor untuk melanggar

standar profesi akuntan publik. Hal ini, tentunya akan menimbulkan

tekanan pada diri seorang auditor untuk menuruti atau tidak menuruti diri

dari kemauan auditee maupun pimpinannya. Oleh sebab itu, seorang

auditor seringkali dihadapkan kepada situasi dilema dalam penerapan

SPAP untuk pengambilan keputusan yang dibuatnya (Daljono, 2012).

Kekuasaan auditee dan atasan seperti partner salah satunya dapat

menyebabkan auditor dihadapkan pada situasi konflik, dimana auditor

berusaha untuk memenuhi tanggung jawab profesionalnya tetapi disisi lain

dituntut pula untuk mematuhi perintah dari entitas yang diperiksa maupun

dari atasannya (Pangesti dan Setyowati, 2018).

Diharapkan karena banyaknya tekanan yang ditemui oleh auditor,

baik dalam menghadapi atasan dan entitas yang seringkali terjadi konflik

kepentingan, auditor tidak menyimpang dari standar audit yang berlaku

umum. Auditor yang sering berhadapan dengan keputusan yang hasilnya

tidak cukup oleh kode etik maupun oleh standar akuntansi yang berlaku.

Pertimbangan pertama dalam keputusan yakni etika, walaupun seringkali

Page 58: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

39

melibatkan berbagai macam konflik kepentingan. Terdapat dua konflik

kepentingan yaitu real conflict dan latent conflict. Real Conflict adalah

konflik yang mempunyai pengaruh pada masalah judgment yang ada,

sedangkan Latent conflict adalah konflik yang bisa mempengaruhi

judgment di masa yang akan datang (Jamilah et al., 2007). Contoh konflik

yang kedua bisa terjadi pada auditor yang penghasilannya didominasi oleh

salah satu klien yang besar. Meskipun pada saat itu kondisi tersebut tidak

menyulitkan, tetapi suatu waktu bisa terjadi diperlukan adanya

penyesuaian negatif terhadap laba. Klien dalam kondisi tersebut dapat

menolak penyesuaian ini dengan mengancam akan pindah ke auditor lain

(Muawanah, 2001; Jamilah et al., 2007).

Dapat peneliti simpulkan bahwa tekanan ketaatan auditor adalah

tekanan yang diterima oleh auditor dalam menghadapi atasan dan auditee

untuk melakukan tindakan yang menyimpang dari standar profesi akuntan

publik. Jika seorang auditor mendapatkan tekanan dari atasan maka audit

judgment yang diambil akan tidak akurat karena dalam menghasilkan

suatu judgment, auditor mendapatkan perintah yang cenderung memnuhi

keinginan atasan walaupun bertentangan dengan standar profesional

akuntan publik. Auditor dengan tipe ini tidak akan mau mengambil risiko

karena menentang perintah atasan dan auditee dan auditor akan

berperilaku disfungsional (Drupadi dan Sudana, 2015). Indikator variabel

tekanan ketaatan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

Page 59: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

40

perintah dari atasan dan keinginan auditee untuk menyimpang dari standar

profesional auditor (Lord dan DeZoort, 2001; Jamilah et al., 2007).

4. Persepsi

Persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan

(penerimaan) langsung dari sesuatu atau merupakan proses seseorang

mengetahui beberapa hal melalui panca indera. Bisa dikatakan pula

persepsi merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh

individu.

Robbins dan Judge (2013:166) menyatakan bahwa persepsi

didefinisikan sebagai suatu proses dimana individu-indivdu

mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi

makna kepada lingkungan tempat mereka berada. Perbedaan persepsi yang

berbeda pada objek yang sama dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

Sejumlah faktor tersebut beroperasi untuk membentuk dan terkadang

mengubah persepsi. Faktor-faktor ini bisa terletak dalam diri pembentuk

persepsi, dalam diri objek ataupun target yang diartikan atau dalam

konteks situasi di mana persepsi tersebut dibuat. Faktor-faktor tersebut

dapat dilihat dalam gambar 2.1:

Page 60: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

41

Gambar 2.2 Organizational Behavior

Sumber : Stephen Robins, 2013

Pandangan persepsi yang dikemukakan Robbins dan Judge (2013)

mengartikan persepsi sebagai proses dimana individu mengatur dan

menginterpretasi kesan-kesan sensoris mereka guna memberi arti bagi

lingkungan sekitar mereka

Irwanto (2002:71) mengartikan persepsi adalah proses diterimanya

rangsang (objek, kualitas, hubungan antargejala, maupun peristiwa) yang

kemudian disadari dan dimengerti. Oleh karena itu, setiap individu dapat

memberikan arti secara berbeda kepada realitas objektif meskipun

objeknya sama.

Dapat peneliti simpulkan berdasarkan penjelasan di atas bahwa

persepsi merupakan suatu proses dimana individu mengorganisasikan,

menginterpretasikan dan memberi arti pada stimulus berdasarkan

pengalaman dan bersifat individual atau pribadi.

Faktor-faktor dalam diri pelaku

persepsi: sikap, motif, minat,

pengalaman, dan harapan

Faktor-faktor dalam

situasi: waktu, keadaan

kerja dan keadaan sosial

Faktor-faktor dalam diri target:

sesuatu yang baru, gerakan,

ukuran, latar belakang,

kedekatan dan kemiripan

Persepsi

Page 61: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

42

5. Etika

Menurut Keraf (2005:14) etika berasal dari kata Yunani yaitu ethos,

yang bentuk jamaknya adalah ta etha berarti “adat istiadat” atau

“kebiasaan”. Dalam pengertian ini etika berkaitan dengan kebiasaan hidup,

baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau kelompok

masyarakat. Ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup,

aturan hidup, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu

orang ke orang lain atau dari satu generasi ke generasi lain. kebiasaan ini

terungkap dalam perilaku berpola yang terus berulang sebagai sebuah

kebiasaan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia etika memiliki tiga arti, salah

satunya adalah nilai mengenai benar dan salah yang di anut oleh suatu

golongan masyarakat. Etika memuat nilai-nilai moral yang diyakini benar.

Nilai adalah pencerminan kualitas yang berguna dan bermakna penting.

Etika sebagai ajaran moral pada umumnya tidak tertulis. Namun bagi

suatu organisasi profesi, perilaku dituangkan dalam aturan tertulis yang

disebut dengan kode etik. Terdiri dari dua macam etika menurut Keraf

(2009:20-21) diantaranya adalah etika deskriptif dan etika normatif. Etika

deskriptif adalah etika yang berusaha meneropong secara kritis dan

rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia

dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai, etika deskriptif memberikan

fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku atau

sikap yang akan diambil. Sedangkan etika normatif adalah etika yang

Page 62: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

43

berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang

seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang

bernilai, etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma

sebagai dasar dan kerangka tindakan apa yang akan dilakukan.

Manfaat dari adanya etika dalam hidup menurut Qahar (2012) yaitu,

dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral,

dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana

yang boleh dirubah, dapat membantu seseorang untuk menentukan

pendapatnya, dan dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai yang

ada dalam kehidupan sehari-hari.

Daljono (2012) menyatakan bahwa persepsi etis merupakan suatu

prinsip moral dan pelaksanaan aturan-aturan yang memberi pedoman

dalam berhubungan dengan klien, masyarakat, anggota, dan sesama

profesi serta pihak yang berkepentingan lainnya.

Dapat peneliti simpulkan persepsi etis disini manunjukkan bahwa

akuntan publik yang profesional dalam menjalankan tugasnya pasti

memiliki pedoman-pedoman yang mengikat seperti Kode Etik Profesi

Akuntan Publik di Indonesia. Sehingga dalam melaksanakan aktivitasnya

akuntan publik memiliki arah yang jelas dan dapat memberikan keputusan

yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak yang

menggunakan hasil keputusan auditor.

Profesi akuntan publik sering dihadapkan pada dilema etis dari

setiap jasa yang ditawarkan. Situasi konflik dapat terjadi ketika seorang

Page 63: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

44

akuntan publik harus membuat professional judgment dengan

mempertimbangkan sudut pandang moral. Situasi konflik atau dilema etis

merupakan tantangan bagi profesi akuntan publik, untuk itu mutlak

diperlukan kesadaran etis yang tinggi, yang menunjukkan bahwa sikap dan

perilaku etis akuntan publik dalam menghadapi situasi konflik tersebut

(Pangesti dan Setyowati, 2018).

6. Etika Profesi Akuntan

Menurut Qohar (2012), etika profesi adalah kesanggupan untuk

secara seksama berupaya memenuhi kebutuhan pelayanan profesional

dengan kesungguhan, kecermatan, dan keseksamaan dalam mengupayakan

pengarahan keahlian dan kemahiran berkeilmuan dalam rangka

pelaksanaan kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para

warga masyarakat yang membutuhkannya.

Dapat peneliti simpulkan bahwa etika profesi adalah suatu sikap

hidup dalam menjalankan kehidupan dengan penuh tanggung jawab atas

semua tindakan dan keputusan yang telah diambil, serta memiliki keahlian

dan kemampuan sebagai perwujudan seseorang itu sanggup menjalan

profesinya.

Prinsip-prinsip etika profesi menurut Qohar (2012) sebagai berikut:

a) Tanggung Jawab

Maksud dari prinsip tanggung jawab disini adalah selama pelaksanaan

pekerjaan yang dilakukan dan terhadap hasil yang akan diperoleh kelak,

Page 64: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

45

serta dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau

masyarakat pada umumnya.

b) Keahlian

Prinsip ini menuntut tenaga profesi untuk membagikan apa saja yang

dimiliki dan kepada siapa saja yang memang menjadi haknya.

c) Otonomi

Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi

kebebasan dalam menjalankan profesinya.

Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat

harus memiliki kode etik yang merupakan seperangkat prinsip-prinsip

moral dan mengatur tentang perilaku profesional (Widaryanti, 2007).

Terutama pada profesi Akuntan, tanpa adanya etika profesi, akuntan tidak

akan ada, karena fungsi akuntansi adalah sebagai penyedia informasi untuk

proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Para pelaku

bisnis ini diharapkan memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi

(Abdullah dan Halim, 2002).

7. Kode Etik Akuntan Publik

Kode etik pada prinsipnya merupakan sistem dari prinsip-prinsip

moral yang diberlakukan dalam suatu kelompok profesi yang ditetapkan

secara bersama (Widaryanti, 2007). Kode etik tersebut dibuat untuk

dijadikan sebagai aturan tindakan etis bagi para anggota profesi yang

bertujuan menjaga reputasi serta kepercayaan masyarakat agar profesi

dapat tetap eksis dan survive (Hamzah dan Paramitha, 2008).

Page 65: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

46

Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai organisasi profesi

di Indonesia memiliki kode etik yang mengikat para anggotanya, salah

satu hal yang membedakan profesi Akuntan Publik dengan profesi lainnya

adalah tanggung jawab profesi Akuntan Publik dalam melindungi

kepentingan publik (IAPI, 2019). Dalam menjalankan praktik profesinya,

Akuntan Publik harus patuh pada prinsip dasar etika profesional bagi

setiap Akuntan Publik atau Certified Public Accountant of Indonesia

(CPA) sebagaimana dimuat dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik

Indonesia tahun 2019, yaitu:

a. Integritas, yaitu sebuah prinsip yang menetapkan kewajiban bagi setiap

Akuntan Publik atau CPA untuk bersikap tegas dan jujur dalam semua

hubungan profesional dan hubungan bisnisnya. Integritas juga berarti

berterus terang dan selalu mengatakan yang sebenarnya. Setiap

Akuntan Publik atau CPA tidak boleh secara terkait dengan berbagai

laporan, berbagai pernyataan, komunikasi atau informasi lain ketika

mereka meyakini bahwa informasi tersebut terdapat:

1) Mengandung suatu kesalahan yang material atau pernyataan yang

menyesatkan;

2) Pernyataan atau informasi yang diberikan secara tidak hati-hati;

atau

3) Penghilangkan informasi yang seharusnya diungkapkan, sehingga

akan menyesatkan.

Page 66: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

47

b. Obyektivitas, yaitu prinsip yang menetapkan kewajiban bagi semua

Akuntan Publik atau CPA untuk tidak membiarkan bias, benturan

kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak dari pihak-pihak lain,

yang dapat mengurangi pertimbangan profesional atau bisnisnya.

Setiap Akuntan Publik atau CPA mungkin dihadapkan pada situasi-

situasi yang dapat mengganggu obyektivitasnya. Namun, tidak

mungkin mendefinisikan dan memberikan rekomendasi untuk seluruh

situasi yang dihadapi oleh para Akuntan Publik atau CPA. Setiap

Akuntan Publik atau CPA tidak boleh melakukan suatu kegiatan

profesional atau pemberian jasa jika terjadi bias terhadap suatu

keadaan atau hubungan yang menyebabkan atau dapat memberi

pengaruh yang berlebihan terhadap suatu pertimbangan profesional

mereka dalam kaitannya dengan jasa atau kegiatan tersebut.

c. Kompetensi Profesional dan sikap cermat dalam kehati-hatian, yaitu

memiliki pengetahuan dari keahlian profesional pada tingkat yang

diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja akan

menerima jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan

praktik, peraturan, dan metode pelaksanaan pekerjaan, serta bertindak

sungguh-sungguh dan sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan

dan standar profesional yang berlaku.

d. Kerahasiaan, yaitu sebuah prinsip yang mewajibkan semua Akuntan

Publik atau CPA untuk tidak melakukan hal-hal berikut:

Page 67: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

48

1) Mengungkapkan informasi kepada pihak luar kantor atau entitas

pemberi kerja, informasi yang bersifat rahasia yang diperoleh dari

suatu hubungan profesional dan hubungan bisnis tanpa diberikan

kewenangan yang memadai dan spesifik, kecuali jika terdapat

kewajiban secara hukum atau hak profesional untuk

mengungkapkannya, dan

2) Menggunakan informasi yang bersifat rahasia yang diperoleh dari

suatu hubungan profesional dan hubungan bisnis untuk keuntungan

pribadi atau pihak-pihak ketiga.

e. Perilaku profesional, yaitu prinsip yang menetapkan kewajiban bagi

setiap Akuntan Publik atau CPA untuk mematuhi setiap ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta menghindari setiap

tindakan yang diketahui atau seharusnya diketahui oleh Akuntan

Publik atau CPA tersebut akan mendeskreditkan profesi. Hal ini

termasuk tindakan-tindakan, yang menurut pihak ketiga yang memiliki

informasi yang memadai dan rasional, setelah menimbang semua fakta

dan keadaan tertentu yang tersedia bagi Akuntan Publik atau CPA pada

waktu itu, besar kemungkinan dapat disimpulkan bahwa tindakan

tersebut mengakibatkan pengaruh negatif terhadap reputasi yang baik

dari profesi tersebut. Serta dalam memasarkan dan mempromosikan

diri dari pekerjaannya, setiap Akuntan Publik atau CPA dilarang

mencemarkan nama baik profesi. Setiap Akuntan Publik atau CPA

harus bersikap jujur dan dapat dipercaya.

Page 68: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

49

8. Independensi

Standar profesional akuntan publik dan kode etik akuntan Indonesia,

terdapat pernyataan yang diungkapkan pada bagian standar umum kedua,

yaitu dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi

dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor, serta dimuat dalam

PSA No. 4 (SA Seksi 220) bagian pertama yang menyatakan bahwa

bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi karena ia

melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum (dibedakan dalam

hal ia berpraktik sebagai auditor intern) dan dilanjutkan pada bagian kedua

yang menyatakan bahwa kepercayaan masyarakat umum atas independensi

sikap auditor independen sangat penting bagi perkembangan profesi

akuntan publik, serta dilanjutkan pada bagian ketiga yang menyatakan

bahwa profesi akuntan publik telah menetapkan dalam kode etik akuntan

publik, agar anggota profesi menjaga dirinya dari kehilangan persepsi

independensi di masyarakat.

Independensi auditor menurut Agoes (2017:59) adalah sikap yang

diharapkan dari auditor untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam

pelaksanaan tugasnya yang bertentangan dengan prinsip integritas dan

objektivitas sehingga melanggar kode etik akuntan publik yang berlaku.

Selain itu, ia juga mengkategorikan independensi kedalam tiga aspek,

yaitu: independensi dalam kenyataan (Independence in fact) dan

independensi dalam penampilan. Independensi dalam kenyataan ada

apabila akuntan publik berhasil mempertahankan sikap yang tidak bias

Page 69: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

50

selama audit, sedangkan independensi dalam penampilan (Independence in

appearance) adalah hasil persepsi pihak lain terhadap independensi

akuntan publik. Selanjutnya independen dalam hal pemikiran

(Independence in mind) adalah suatu keadaan pikiran yang memungkinkan

pengungkapan suatu kesimpulan tanpa terkena pengaruh yang dapat

mempromosikan penilaian profesional, serta memungkinkan seseorang

individu bertindak berdasarkan integritas, serta menerapkan objektivitas

dan skeptisme profesional.

Menurut Mautz dan Sharaf (1985:205) dalam Hasnidar (2018) yang

menekankan tiga dimensi dari independensi sebagai berikut:

a. Programming independence adalah kebebasan (bebas dari

pengendalian atau pengaruh orang lain, misalnya dalam bentuk

pembatasan) untuk memilih teknik dan prosedur audit dan beberapa

dalamnya teknik dan prosedur audit itu diterapkan.

b. Investigative independence adalah kebebasan (seperti yang telah

diartikan) untuk memilih area, kegiatan, hubungan pribadi, dan

kebijakan manajerial yang akan diperiksa. Ini berarti tidak boleh ada

sumber informasi yang legitimate (sah) yang tertutup bagi auditor.

c. Reporting independence adalah kebebasan (seperti telah diartikan)

untuk menyajikan fakta yang terungkap dari pemeriksaan atau

pemberian rekomendasi atau opini sebagai hasil pemeriksaan.

Independensi menghindari hubungan yang mungkin mengganggu

objektivitas auditor di kemudian hari, sedangkan di dalam modul BPKP

Page 70: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

51

(1998) dalam Hasnidar (2018) mengartikan objektivitas sebagai bebasnya

seorang dari pengaruh pandangan subjektif pihak-pihak lain

berkepentingan sehingga dapat mengemukakan pendapat apa adanya.

Menurut Cohen et al., (2011) independensi sangat penting dalam

memastikan integritas proses pelaporan keuangan. Independen berarti

seseorang auditor tidak bisa dipengaruhi, artinya seorang auditor tidak

diperbolehkan memihak pada siapapun saat proses audit berlangsung.

Akuntan publik selaku auditor eksternal diharapkan selalu berlaku

jujur dalam dirinya untuk mempertimbangkan fakta dan adanya

pertimbangan objektif yang tidak memihak dalam merumuskan dan

menyatakan opininya.

9. Audit Judgment

Audit judgment merupakan suatu kegiatan yang selalu dibutuhkan

oleh seorang auditor dalam melaksanakan tugas audit. Menurut Jamilah et

al., (2007) bahwa audit judgment diperlukan karena audit tidak dilakukan

terhadap seluruh bukti. Bukti inilah yang digunakan untuk menyatakan

pendapat atas laporan keuangan auditee sehingga dapat dikatakan bahwa

audit judgment ikut menentukan hasil dari pelaksanaan audit. Sehingga

audit judgment menurut Susetyo (2009) merupakan kebijakan auditor

dalam menentukan pendapat mengenai hasil auditnya yang mengacu pada

penentuan suatu gagasan, pendapat atau perkiraan tentang suatu objek,

status atau peristiwa lainnya.

Page 71: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

52

Hogarth dan Einhorn (1992) mengartikan judgment sebagai proses

kognitif yang merupakan perilaku seseorang dalam pemilihan keputusan.

Judgment merupakan suatu proses yang terus menerus dalam perolehan

informasi (termasuk umpan balik dari sebuah tindakan sebelumnya),

pilihan untuk bertindak atau tidak bertindak, penerimaan informasi secara

lebih lanjut. Menurut Hogarth dan Einhorn (1992), judgment merupakan

suatu kegiatan yang selalu dibutuhkan oleh auditor dalam melaksanakan

audit laporan keuangan suatu entitas. Judgment dalam audit tergantung

pada kualitas dari keyakinan yang diperoleh melalui pengumpulan dan

pengembangan bukti-bukti. Sementara itu, pengumpulan serta

pengembangan bukti-bukti tersebut memerlukan upaya analisis atas fakta-

fakta yang melatarbelakangi asersi yang sedang di audit.

Kualitas kinerja audit seorang auditor dapat dinilai dari kualitas

judgment dan keputusan yang dihasilkan (Drupadi dan Sudana, 2015).

Menurut Bonner dan Sprinkle (2002) menyatakan bahwa ada tiga variabel

yang mempengaruhi kinerja (audit judgment), yaitu: variabel orang,

variabel tugas, dan variabel lingkungan. Variabel orang termasuk atribut

yang dimiliki seseorang sebelum melakukan tugas seperti pengetahuan

tentang tugas, organisasi, kemampuan, kepercayaan diri, gaya kognitif,

instrinsik motivasi, dan nilai-nilai budaya. Variabel tugas termasuk faktor-

faktor yang bervariasi baik di dalam dan di luar tugas seperti kompleksitas,

format presentasi, pengolahan dan respon modus siaga. Sementara itu,

variabel lingkungan meliputi semua kondisi, dan pengaruh keadaan sekitar

Page 72: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

53

seseorang yang melakukan tugas tertentu seperti tekanan waktu, tekanan

ketaatan, dan akuntabilitas.

Audit judgment merupakan suatu pertimbangan yang mempengaruhi

dokumentasi bukti dan keputusan pendapat yang dibuat oleh seorang

auditor (Pangesti dan Setyowati, 2018). Dalam pembuatan audit judgment

ini auditor mempunyai kesadaran bahwa suatu pertanggungjawaban

merupakan faktor yang cukup penting karena penilaiannya akan ditinjau

dan dimintai keterangan. Audit judgment mengacu pada aspek kognitif

dalam proses pengambilan keputusan dan mencerminkan perubahan dalam

mengevaluasi, memberikan opini, dan bersikap (Jamilah et al., 2007)..

Menurut Mulyadi (2002), audit judgment diperlukan pada empat

tahap dalam proses audit atas laporan keuangan, yaitu penerimaan

perikatan, perencanaan audit, pelaksanaan audit dan pelaporan audit.

Sedangkan, menurut Jamilah et al., (2007) mengartikan audit judgment

adalah kebijakan auditor menentukan pendapat mengenai hasil auditnya

yang mengacu pada pembentukan suatu gagasan, pendapat atau perkiraan

tentang suatu objek, peristiwa, status, atau jenis peristiwa lainnya.

Indikator yang dipakai dalam variabel audit judgment ini, yaitu

penentuan tingkat materialitas, dan perekayasaan transaksi (Jenkins dan

Haynes, 2003; Hasnidar, 2018). Indikator ini digunakan untuk menentukan

judgment yang dihasilkan.

Page 73: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

54

a. Proses Audit Judgment

Judgment dari seorang auditor diperlukan karena audit tidak

dilakukan terhadap seluruh bukti, karena akan memakan waktu yang

panjang dan biaya yang tidak sedikit, sehingga tidak efisien. Bukti

inilah yang akan digunakan untuk menyatakan pendapat atas laporan

keuangan. Audit judgment diperlukan empat tahap dalam proses audit

atas laporan keuangan, yaitu saat penerimaan perikatan, perencanaan

audit, pelaksanaan audit, dan pelaporan audit (Mulyadi, 2010:96).

Penjelasan mengenai proses audit judgment tersebut dijelaskan

oleh Hasnidar (2018) sebagai berikut:

1) Penerimaan Perikatan

Saat auditor menerima suatu perikatan audtt, maka harus

melakukan audit judgment terhadap beberapa hal yaitu integritas

manajemen, independensi, objektivitas, kemampuan untuk

menggunakan kemahiran profesionalnya dengan kecermatan dan

yang pada akhirnya diambil keputusan menerima atau tidak suatu

perikatan audit.

2) Perencanaan Audit

Pada tahap perencanaan audit ini, auditor harus mengenali

risiko-risiko dan tingkat materialitas suatu saldo akun yang telah

ditetapkan. Judgment pada tahap ini digunakan untuk menentukan

prosedur-prosedur audit yang selanjutnya dilaksanakan, karena

Page 74: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

55

judgment pada tahap awal audit ditentukan berdasarkan

pertimbangan pada tingkat materialitas yang diramalkan.

3) Pelaksanaan Pengujian Audit

Dalam kaitannya dengan laporan keuangan, judgment yang

diputuskan oleh auditor akan berpengaruh terhadap opini sesorang

auditor mengenai kewajaran laporan keuangan. Ada berbagai faktor-

faktor pembentuk opini seorang auditor mengenai kewajaran atas

laporan keuangan kliennya, yaitu keandalan sistem pengendalian

intern klien, kesesuaian transaksi akuntansi dengan prinsip akuntansi

berterima umum, ada tidaknya pembatasan audit yang dilakukan

oleh klien dan konsisten pencatatan transaksi akuntansi. Karenanya,

dapat dikatakan bahwa judgment merupakan aktivitas pusat dalam

melaksanakan pekerjaan audit.

4) Pelaporan Audit

Ketetapan Judgment yang dihasilkan oleh auditor dalam

menyelesaikan pekerjaan auditnya memberikan pengaruh signifikan

terhadap kesimpulan akhir (opini) yang akan dihasilkannya.

Sehingga secara tidak langsung juga akan mempengaruhi tepat atau

tidak tepatnya keputusan yang akan diambil oleh pihak luar

perusahaan yang mengandalkan laporan keuangan auditan yang

digunakan sebagai acuannya.

Page 75: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

56

b. Tingkatan Audit Judgment

Menurut Jamilah et al., (2007) dalam Hasnidar (2018)

menyebutkan bahwa berdasarkan tingkatnya, audit judgment yang

ditetapkan auditor dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut:

1) Judgment auditor mengenai tingkat materialitas.

Konsep materialitas mengakui bahwa beberapa hal, baik

secara individual atau keseluruhan adalah penting bagi kewajarann

dalam penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum di Indonesia, sedangkan beberapa hal lainnya

adalah tidak penting. Materialitas memberikan suatu pertimbangan

penting dalam menentukan jenis laporan audit mana yang tepat

untuk diterbitkan dalam suatu kondisi tertentu (IAI, 2011;

Hasnidar, 2018).

Financial Acoounting Standard Board (FASB) No. 2 dalam

Boynton et al., (2002:200) mendefinisikan materialitas sebagai

besarnya suatu penghapusan atau salah saji informasi akuntansi

yang dipandang dari keadaan-keadaan yang melingkupinya,

memungkinkan pertimbangan yang dilakukan oleh orang yang

mengandalkan pada informasi menjadi berubah atau dipengaruhi

oleh penghilangan atau salah saji tersebut. Definisi di atas

mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan (1) keadaan-

keadaan yang berhubungan dengan satuan usaha (perusahaan

Page 76: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

57

klien), dan (2) informasi yang diperlukan oleh mereka yang akan

mengandalkan pada laporan keuangan yang telah di audit.

Implementasinya, merupakan suatu judgment yang cukup

sulit untuk memutuskan beberapa materialitas sebenarnya dalam

suatu situasi tertentu. SPAP SA seksi 312 menyebutkan bahwa

pertimbangan auditor mengenai tingkat materialitas merupakan

pertimbangan profesional dan dipengaruhi oleh persepsi auditor

atas kebutuhan orang yang memiliki pengetahuan yang memadai

dan yang akan meletakan kepercayaan atas laporan keuangan.

Materialitas dan risiko audit dipertimbangkan oleh auditor

pada saat perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan

berdasarkan pendapat dari Arens et al., (2012:319), yaitu:

a) Menetapkan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas

b) Mengalokasikan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas

ke segmen-segmen

c) Mengestimasikan total salah saji gabungan

d) Membandingkan salah saji gabungan dengan pertimbangan

pendahuluan atau yang di revisi tentang materialitas

e) Membandingkan salah saji gabungan dengan pertimbangan

pendahuluan atau yang direvisi tentang materialitas

2) Judgment auditor mengenai tingkat risiko audit

Seorang auditor akan melaksanakan tugas audit, dihadapkan

pada risiko audit yang dihadapinya sehubungan dengan judgment

Page 77: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

58

yang ditetapkannya. Dalam merencanakan audit, auditor harus

menggunakan pertimbangannya dalam menentukan tingkat risiko

audit yang cukup rendah dan pertimbangan awal mengenai tingkat

materialitas dengan suatu cara yang diharapkan, dalam keterbatasan

bawaan dalam proses audit, dapat memberikan bukti audit yang

cukup untuk mampu untuk mencapai keyakinan memadai bahwa

laporan keuangan bebas dari salah saji material (IAI, 2011:312).

Judgment auditor mengenai risiko audit dan materialitas bersama

dengan hal-hal lain, diperlukan dalam menentukan sifat, saat, dan

lingkup prosedur audit serta dalam mengevaluasi hasil prosedur

tersebut.

3) Judgment auditor mengenai going concern

Kegagalan dalam mendeteksi kemungkinan ketidakmampuan

klien untuk mencapai going concern-nya suatu entitas yang sedang

di audit, seperti kasus Enron dan WorldCom, menimbulkan social

cost yang besar bagi auditor karena tingkat kepercayaan

masyarakat menjadi menurun. Statement of Audit Standards (SAS)

No. 59 yang dikeluarkan oleh The American Institute of Certified

Public Accountants (AICPA) tahun 1998, merupakan pernyataan

dari badan regulasi audit untuk merespon keputusan going concern.

SAS No. 59 menuntut auditor harus mempertimbangkan apakah

terdapat keraguan yang substansial pada kemampuan entitas terus

berlanjut sebagai usaha yang going concern untuk periode waktu

Page 78: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

59

yang layak pada setiap penugasan audit. Secara umum SAS 59

membahas tentang going concern akan tetapi memberikan definisi

operasional going concern. Sedangkan keputusan going concern

merupakan hal yang sulit, sehingga keputusan ini harus diambil

oleh auditor yang memiliki keahlian yang memadai. Dengan kata

lain keputusan auditor mengenai going concern membutuhkan

judgment auditor yang berpengalaman, SAS No. 59 menuntut

auditor untuk memperhatikan rencana, strategi, dan kemampuan

manajemen klien untuk mengatasi kesulitan keuangan bisnis.

Auditor juga harus menilai keadaan dan kejadian lain dalam

organisasi klien, dan juga berkaitan dengan perusahaan, perusahan

lain dalam sektor industri yang sama dan keadaan ekonomi secara

umum. Auditor harus terus memonitor semua kejadian yang

mempengaruhi keadaan keuangan kliennya, bahkan sebelum

terdapat tingkat kesulitan yang signifikan pada keuangan klien.

Auditor harus memperhatikan semua faktor yang terkait dengan

entitas pada saat akan mengambil keputusan tentang going

concern. Evaluasi kritis ini penting untuk memungkinkan auditor

membuat penilaian yang akurat tentang kemampuan klien untuk

mempertahankan operasinya. Jika auditor mempunyai kesimpulan

terhadap keraguan yang substansial tentang kelangsungan hidup

suatu entitas, SAS No 59 meminta auditor untuk

Page 79: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

60

mempertimbangkan pengaruhnya terhadap laporan keuangan dan

apakah pengungkapan going concern tersebut sudah mencukupi.

Page 80: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

61

C. Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil penelitian dari peneliti-peneliti terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat

dilihat dari tabel 2.1

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti (Tahun) Judul Peneliti Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Alamri, Fitria, Grace B.

Nagoi, dan Jantje

Tinongan (2017)

Pengaruh Keahlian,

Pengalaman, Kompleksitas

Tugas, dan Independensi

Terhadap Audit Judgment

Auditor Internal pada

Inspektorat Provinsi

Gorontalo

Terdapat variabel

independen berupa

kompleksitas

tugas, dan

independensi,

serta variabel

dependen yaitu

audit judgment.

Tidak terdapat

variabel

independen berupa

self-efficacy,

tekanan ketaatan,

dan persepsi etis.

Sistem independensi

dan kompleksitas

tugas berpengaruh

positif terhadap

audit judgment,

sedangkan

pengalaman dan

keahlian tidak

berpengaruh

(ditolak)

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 81: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

62

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Nama Peneliti (Tahun) Judul Peneliti Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

2. Hasnidar. Mediaty, and

Andy Kusumawati (2018)

The Effect of Self-Efficacy

and Obedience Pressure On

Audit Judgment By Using

Task Complexity and Moral

Rasioning as The Moderating

Variable

Terdapat variabel

independen berupa

self-efficacy,

tekanan ketaatan,

kompleksitas

tugas, dan variabel

dependen adalah

audit judgment

Tidak adanya

variabel

independen berupa

persepsi etis dan

independensi, dan

menambahkan

variabel moderasi

yaitu moral

reasoning

Self-efficacy dan

tekanan ketaatan,

berpengaruh

terhadap audit

judgment,

kompleksitas tugas

dan moral reasoning

memoderasi antara

self-efficacy dan

tekanan ketaatan.

3. Suardikha dan Budiartha

(2017)

Kemampuan Gender

Memoderasi Pengaruh Self-

efficacy dan Kompleksitas

Tugas pada Audit Judgment.

Terdapat variabel

independen berupa

self-efficacy, dan

kompleksitas

tugas, dan audit

judgment.

Tidak ada variabel

independen berupa

tekanan ketaatan,

persepsi etis,

independensi

auditor.

Semakin tinggi self-

efficacy maka

semakin baik audit

judgment, dan

semakin tinggi

kompleksitas tugas

maka semakin

rendah audit

judgment

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 82: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

63

Tabel 2.1 (lanjutan)

No Nama Peneliti (Tahun) Judul Peneliti Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

4. Dea Bilgis Pangesti dan

Widhy Setyowati (2018)

Pengaruh Persepsi Etis,

Pengalaman Auditor,

Tekanan Ketaatan, dan

Kompleksitas Tugas terhadap

Kualitas Audit Judgment

Terdapat Variabel

independen berupa

persepsi etis,

tekanan ketaatan,

kompleksitas

tugas dan variabel

dependen yaitu

audit judgment

Tidak terdapat

variabel

independen berupa

self-efficacy dan

independensi

auditor. Peneliti

menambahkan

variabel

pengalaman

auditor

Persepsi etis

berpengaruh positif,

pengalaman tidak

berpengaruh,

tekanan ketaatan

berpengaruh, dan

kompleksitas tugas

tidak berpengaruh

terhadap variabel

dependen yaiu audit

judgment

5. Siti Jamilah, Zaenal

Fanani, Grahita

Chandararin (2007)

Pengaruh Gender, Tekanan

Ketaatan, dan Kompleksitas

Tugas terhadap Audit

Judgment

Terdapat variabel

independen berupa

tekanan ketaatan,

kompleksitas

tugas, dan Audit

Judgment

Tidak ada variabel

independen self-

efficacy, persepsi

etis, dan

independensi.

Gender dan

kompleksitas tugas

tidak berpengaruh

terhadap audit

judgment sedangkan

tekanan ketaatan

berpengaruh secara

signifikan terhadap

audit judgment.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 83: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

64

Tabel 2.1 (lanjutan)

No Nama Peneliti (Tahun) Judul Peneliti

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

6. Rossa Komalasari dan

Erna Hernawati (2015)

Pengaruh Independensi,

Kompleksitas Tugas, dan

Gender Terhadap Audit

Judgment

Terdapat variabel

independen berupa

independen,

kompleksitas

tugas dan variabel

dependen berupa

audit judgment

Tidak adanya

variabel

independensi yaitu

self-efficacy,

tekanan ketaatan,

independensi, dan

menambahkan

variabel

independen berupa

gender

Secara parsial

independensi,

kompleksitas tugas,

gender berepngaruh

terhadap audit

judgment.

7. Suwandi (2015) Pengaruh Self-Efficacy,

Kecerdasan Emosional,

Tekanan Ketaatan, dan

Kompleksitas Tugas terhadap

Audit Judgment auditor

Terdapat variabel

self-efficacy,

kompleksitas

tugas, tekanan

ketaatan, dan audit

judgment

Tidak adanya

variabel persepsi

etis, independensi

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

self-efficacy,

emotional quotient,

tekanan ketaatan dan

kompleksitas tugas

mempengaruhi

penilaian audit

seorang auditor

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 84: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

65

Tabel 2.1 (lanjutan)

No Nama Peneliti (Tahun) Judul Peneliti Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

8. Bima Cinintya Pratama

(2018)

Auditor Independency as

Antecedents of Ethical

Perception on Auditor

Judgment: Study of Public

Accounting Firm Auditors

Terdapat variabel

independen berupa

independensi

auditor, persepsi

etis, dan audit

judgment

Tidak adanya

variabel

independen berupa

self-efficacy,

kompleksitas

tugas, tekanan

ketaatan

Persepsi etis

berpengaruh

terhadap audit

judgment, semakin

tinggi etika persepsi

profesional maka

judgment auditor

semakin tinggi pula.

9. Drupadi dan Sudana

(2015)

Pengaruh Keahlian Auditor,

Tekanan Ketaatan dan

Independensi pada Audit

Judgment

Terdapat variabel

tekanan ketaatan,

independensi,

audit judgment

Tidak adanya

variabel self-

efficacy,

kompleksitas

tugas, tugas,

persepsi etis.

Menggunakan

regresi berganda

Keahlian auditor dan

independensi

berpengaruh positif

pada audit judgment,

sedangkan tekanan

ketaatan

berpengaruh negatif

pada audit judgment

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 85: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

66

Tabel 2.1 (lanjutan)

No Nama Peneliti (Tahun) Judul Peneliti Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

10. Sanusi, Zuraidah., Takiah

M. I., Gary S. M.,

Norman M. S (2018)

Effect of Goal Orientation,

Self-Efficacy and Task

Complexity on The Audit

Judgment Performance of

Malaysian Auditors

Terdapat variabel

independen berupa

Self-Efficacy dan

kompleksitas

tugas, dan variabel

dependen yaitu

audit judgment

Tidak ada variabel

independen berupa

tekanan ketaatan,

persepsi etis, dan

independensi

auditor.

Oritentasi tujuan

lebih berpengaruh

terhadap audit

judgment Self-

efficacy memediasi

hubungan antara

orientasi tujuan

ketika sebuah tugas

audit kurang

kompleks ketimbang

yang yang lebih

kompleks

Sumber: Diolah dari Berbagai Referensi

Page 86: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

67

D. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh self-efficacy terhadap audit judgment

Menurut Bandura (2006) self-efficacy dinyatakan sebagai kepercayaan

atau keyakinan seseorang bahwa dia dapat menjalankan sebuah tugas pada

tingkat dan target tertentu, adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

aktivitas pribadi terhadap pencapaian tugas. Seseorang yang percaya dan

yakin bahwa dapat menjalankan tugas yang kompleks secara rutin,

berkelanjutan, dan bersinergi akan mempengaruhi orang itu untuk mencapai

tujuannya. Adanya self-efficacy yang terdapat dalam diri seorang auditor

menandakan bahwa terdapat keyakinan terhadap judgment yang diambil

oleh auditor tersebut tanpa adanya keraguan dan kebimbangan untuk

mencapai tujuan tertentu. Suardikha dan Budiartha (2017) menandakan

bahwa self-efficacy yang semakin tinggi maka akan berdampak pada

kehandalan seorang auditor dalam memberikan judgment yang dibuatnya.

Oleh sebab itu, peneliti merumuskan hipotesis kesatu dalam penelitian ini

sebagai berikut:

H1: Self-efficacy berpengaruh terhadap audit judgment

2. Pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit judgment

Menurut Bonner dan Sprinkle (2002), kompleksitas tugas menurunkan

usaha atau motivasi seseorang, meningkatkan atau menurunkan usaha yang

diarahkan untuk pengembangan strategi, dan mengakibatkan menurunnya

kinerja jangka pendek atau jangka panjang. Kompleksitas tugas merupakan

tugas yang tidak terstruktur, membingungkan dan sulit (Sanusi et al., 2007).

Page 87: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

68

Dengan adanya tugas yang kompleks akan mendorong seorang auditor

untuk melakukan tugasnya tidak semudah yang dibayangkan dan ini akan

berpengaruh pada judgment yang dibuatnya. Sehingga peneliti merumuskan

hipotesis kedua dalam penelitian ini sebagai berikut:

H2: Kompleksitas tugas berpengaruh terhadap audit judgment

3. Pengaruh tekanan ketaatan terhadap audit judgment

Tekanan ketaatan menurut Jamilah et al., (2007) merupakan kondisi di

mana seorang auditor dihadapkan pada sebuah dilema dalam penerapan

standar profesi auditor. Entitas (auditee) atau pimpinan yang bisa sewaktu-

waktu menekan auditor untuk melanggar standar profesi auditor. Hal ini

tentunya akan menimbulkan tekanan pada diri auditor untuk menuruti atau

tidak menuruti diri atas kemauan dari auditee maupun pimpinannya. Oleh

sebab itu, seorang auditor seringkali dihadapkan kepada situasi dilema

dalam penerapan standar profesinya dalam pengambilan keputusan. Dalam

penelitian Putri dan Laksito (2013) menunjukkan bahwa tekanan ketaatan

berpengaruh negatif terhadap audit judgment, hal ini berarti bahwa auditor

dengan tekanan ketaatan yang lebih kecil akan memberikan audit judgment

yang berkualitas. Oleh karena itu, peneliti merumuskan hipotesis ketiga

dalam penelitian ini sebagai berikut:

H3: Tekanan ketaatan berpengaruh terhadap audit judgment

4. Pengaruh persepsi etis terhadap audit judgment

Robbins dan Judge (2013:168) mengartikan persepsi sebagai proses di

mana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris

Page 88: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

69

mereka guna memberi arti bagi lingkungan tempat mereka berada. Akuntan

yang profesional dalam menjalankan tugasnya pasti memiliki pedoman yang

mengikat seperti kode etik Akuntan Indonesia. Sehingga dalam

melaksanakan aktivitasnya akuntan publik memiliki arah yang jelas dan

dapat memberikan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan

kepada pihak-pihak yang menggunakan hasil keputusan yang auditor buat.

Putri dan Laksito (2013) menyatakan bahwa kualitas audit salah

satunya yaitu standar etika yang tinggi. Audit yang berkualitas sangat

penting untuk menjamin akuntan melakukan tanggung jawabnya kepada

para pengguna atau yang mengandalkan kredibilitas laporan keuangan yang

di audit, dengan menegakkan etika yang tinggi, Daljono (2012) menyatakan

bahwa persepsi etis merupakan suatu prinsip moral dan pelaksanaan aturan-

aturan yang memberikan pedoman dalam berhubungan dengan klien,

masyarakat, anggota, sesama profesi serta pihak yang berkepentingan

lainnya. Seorang auditor dalam membuat keputusan pasti menggunakan

lebih dari satu pertimbangan rasional yang didasarkan pada pemahaman

etika yang berlaku dan membuat keputusan yang adil (fair) serta tindakan

yang diambil itu harus mencerminkan kebenaran atau keadaan yang

sebenarnya (Pangesti dan Setyowati, 2018). Berdasarkan ulasan di atas

maka dapat dirumuskan hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah:

H4: Persepsi etis berpengaruh terhadap audit judgment

Page 89: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

70

5. Pengaruh independensi auditor terhadap audit judgment

Faktor lain yang dapat mempengaruhi audit judgment yaitu

independensi. Sesuai dengan standar audit yang telah ditetapkan oleh IAPI

(IAPI, 2011:150.1-150.2; Agoes, 2017:57), standar umum kedua mengenai

independensi yang menyatakan “Dalam semua hal yang berhubungan

dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan

oleh auditor”. Kode Etik Profesi Akuntan Publik (2019) menyatakan bahwa

terdapat 2 (dua) kriteria independensi yakni independensi dalam pemikiran

dan penampilan. Oleh karena itu, Independensi harus dijunjung tinggi oleh

seorang auditor, jika akuntan tidak independen, prosedur apapun yang

dilaksanakan tidak akan sesuai dengan standar audit yang ditetapkan oleh

IAPI, dan ia akan terhalang dalam menyatakan pendapat atas laporan

keuangan (Mauludy et al., 2017). Pernyataan tersebut disetujui oleh

penelitian Drupadi dan Sudana (2015) dan Suhayati (2016) yang

menyatakan bahwa judgment yang diputuskan oleh auditor dipengaruhi oleh

independensi auditor. Berdasarkan ulasan di atas maka peneliti merumuskan

hipotesis kelima sebagai berikut:

H5: Independensi auditor berpengaruh terhadap audit judgment

6. Pengaruh Self-Efficacy, kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan,

Persepsi Etis, dan Independensi Auditor Secara Simultan Terhadap

Audit Judgment

Faktor non teknis dari pemberian judgment oleh seorang auditor yang

dijadikan perhatian dalam penelitian ini diantaranya self-efficacy atau

Page 90: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

71

keyakinan seseorang apakah dengan kemampuannya ia miliki akan mampu

untuk memberikan judgment yang berkualitas, kompleksitas tugas berkaitan

dengan banyaknya tugas yang diemban auditor yang mengakibatkan ketika

seorang auditor memiliki daya ingat, kapabilitas yang rendah akan

mempengaruhi kinerjanya untuk pemberian judgment, tekanan ketaatan

yang terkadang menjadi dilema etis dari profesi auditor dikarenakan tekanan

itu muncul dari 2 (dua) sisi yakni atasan dan klien (auditee), persepsi etis

merupakan pertimbangan moral seseorang ketika dilema etis (konflik etis)

itu terjadi, dikarenakan seorang auditor merupakan kepercayaan publik yang

memegang amanah publik untuk bekerja sesuai standar akuntan publik yang

berlaku, sedangkan independensi merupakan suatu standar yang harus

dipegang teguh oleh seorang auditor ketika menjalankan tugas pengauditan,

untuk tidak berpihak kepada siapapun dan kepentingan apapun diluar

jasanya dalam mengaudit entitas yang diauditnya. Ini terbukti dalam

penelitian oleh beberapa peneliti yakni Jamilah et al., (2007), Pangesti dan

Setyowati (2018), dan Hasnidar (2018) yang menyatakan aspek non teknis

dari audit judgment ini berpengaruh simultan terhadap audit judgment.

Maka dapat dirumuskan hipotesis keenam sebagai berikut:

H6 : Self-efficacy, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, persepsi etis,

dan independensi auditor secara simultan berpengaruh terhadap

audit judgment

Page 91: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

72

E. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini, peneliti membuat kerangka pemikiran yang dapat

digambarkan sebagai berikut

:

bersambung ke halaman selanjutnya

Kepercayaan publik yang mengganggap

bahwa akuntan publik merupakan suatu

profesi yang memiliki sifat profesional

yang tinggi dalam menilai laporan

keuangan suatu entitas yang diauditnya,

dimana auditor memiliki keterbatasan

dalam pekerjaannya untuk menghasilkan

suatu report audit yang handal, oleh

karena itu diperlukan judgment di setiap

proses audit sebagai parameter bahwa

auditor telah bekerja sesuai standar

profesional yang berlaku.

Basis Teori: Kognitif Sosial, Teori Perilaku yang Direncanakan), Teori

Perkembangan Moral,dan Teori Atribusi

Self-Efficacy (X1)

Audit Judgment

(Y)

Kompleksitas Tugas (X2)

Tekanan Ketaatan (X3)

Pengaruh Self-efficacy, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Persepsi Etis,

Pengalaman, dan Independensi terhadap Audit Judgment

Akuntan Publik diharapkan saat

menghasilkan suatu judgment yang akurat,

handal, dan berkualitas, didalam dirinya

ditanamkan rasa kepercayaan diri atas

kemampuan yang dimiliki dikarenakan

terkadang tugas yang dihadapi semakin

kompleks, munculnya juga tekanan yang

timbul dari atasan maupun auditee yang

mengkibatkan pada dilema etis dan prinsip

moral auditor terganggu, yang terkadang

pula mengabaikan sikap independensi.

GAP

Persepsi Etis (X4)

Independensi (X5)

Page 92: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

73

Gambar 2.3 (Lanjutan)

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

Metode Analisis: Regresi Berganda

Hasil Pengujian dan

Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi,

Keterbatasan, dan Saran

Page 93: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

74

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini dirancang

untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu self-efficacy, kompleksitas

tugas, tekanan ketaatan, persepsi etis, dan independensi auditor terhadap

variabel dependen yaitu audit judgment. agar penelitian ini mendapatkan hasil

yang maksimal, maka ruang lingkup dalam penelitian ini adalah kantor

akuntan publik (KAP) yang berada di DKI Jakarta dan Tangerang.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian merupakan keseluruhan elemen yang akan

dijadikan wilayah generalisasi. Elemen populasi adalah keseluruhan subyek

yang akan diukur, yang merupakan unit yang diteliti. Dapat disimpulkan

bahwa populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda

alam yang terdapat di sekitarnya meliputi seluruh karakteristik sifat yang

dimiliki oleh subyek dan obyek tersebut (Sekaran, 2016). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan

Publik (KAP) di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang.

Page 94: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

75

C. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode

convenience sampling yaitu metode pengambilan sampel yang dapat

dikatakan cukup mudah, karena peneliti dapat mendapatkan data (sampel)

yang diinginkan dari anggota populasi yang dengan senang hati

memberikannya (Sekaran, 2016). Penggunaan metode pemilihan sampel ini

dengan tujuan untuk mengantisipasi jika tidak didapatkannya sampel yang

dimaksud sebelumnya. Sampel yang dipilih adalah auditor yang bekerja

sebagai tenaga profesional pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di DKI

Jakarta dan Tangerang dan bersedia dimintai waktu untuk keperluan

penelitian.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian, peneliti menggunakan

metode penelitian lapangan (field research), dimana data utama penelitian ini

diperoleh langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini, yang

menjadi subjek penelitian adalah auditor eksternal yang bekerja pada kantor

akuntan publik (KAP). Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan

kuesioner kepada kantor akuntan publik secara langsung dan menggunakan

fasilitas google form untuk auditor yang tidak terjangkau oleh peneliti. Data

primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah

terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari auditor yang

bekerja pada KAP sebagai responden dalam penelitian.

Page 95: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

76

Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing indikator

variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada

auditor yang bekerja di KAP sebagai responden.

E. Operasional Variabel Penelitian

Pada penelitian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel

yang digunakan berikut dengan operasional dengan cara pengukurannya.

1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah self-efficacy,

kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, persepsi etis, dan independensi yang

selanjutnya dijelaskan sebagai berikut:

a. Self-efficacy (X1)

Self-efficacy didefinisikan sebagai kepercayaan atau keyakinan

dalam diri seorang auditor akan kemampuan mereka dalam

menjalankan dan menyelesaikan sebuah tugas tertentu pada suatu

tingkatan tertentu. Bandura (2006). Pengukuran variabel self-efficacy

dengan menggunakan pernyataan yang diadopsi dari kuesioner pada

penelitian Chung et al., (2001) dan Monica (2018) dengan modifikasi

dan diukur menggunakan skala ordinal (likert) 5 poin dari sangat tidak

setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (4), setuju (4), dan sangat

setuju (5) (Ghozali, 2018).

b. Kompleksitas Tugas (X3)

Kompleksitas tugas adalah tugas yang terdiri atas bagian-bagian

yang banyak, berbeda-beda, serta saling terkait satu sama lain (Engko

Page 96: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

77

dan Gudono, 2007). Tugas-tugas tersebut bisa saja dianggap sulit oleh

sebagian individu. Persepsi individu tentang kesulitan suatu tugas

disebabkan oleh terbatasnya kapabilitas dan daya ingat serta

kemampuan untuk mengintegrasikan masalah yang dimiliki seorang

dalam membuat suatu keputusan. Dalam penelitian ini, pengukuran

variabel kompleksitas tugas dengan menggunakan pernyataan yang

diadopsi dari kuesioner pada penelitian Putra dan Rani (2016)

penambahan dari Hasnidar (2018) yakni alat bantu, dengan modifikasi

dan diukur menggunakan skala ordinal (skala likert) 5 poin dari sangat

tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), dan sangat

setuju (5) (Ghozali, 2018).

c. Tekanan ketaatan (X2)

Tekanan ketaatan yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini

adalah jawaban atau tanggapan responden terhadap adanya tekanan

untuk mengikuti atau melaksanakan perintah dari seorang atasan

maupun klien yang tidak sesuai dengan Standar Profesional Akuntan

Publik (SPAP) (Zulaikha, 2006). Variabel tekanan ketaatan diukur

dengan menggunakan pernyataan yang diadopsi dari kuesioner pada

penelitian Jamilah et al., (2007) dengan modifikasi dan diukur

menggunakan skala ordinal (likert) 5 poin dari sangat tidak setuju (1),

tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), dan sangat setuju (5)

(Ghozali, 2018).

Page 97: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

78

d. Persepsi Etis (X4)

Persepsi etis merupakan suatu prinsip moral dan pelaksanaan

aturan-aturan yang memberi pedoman dalam berhubungan dengan

klien, masyarakat, anggota dewan dan sesama profesi serta pihak yang

berkepentingan lainnya. Variabel ini diukur dengan pernyataan Daljono

(2012) yang mengukur kedelapan kode etik yang termuat dalam prinsip

Kode Etik Profesi Akuntan Publik yakni (tanggung jawab profesi,

kepentingan umum (publik), integritas, objektivitas, kompetensi dan

sikap kehati-hatian, kerahasiaan, perilaku profesional serta standar

teknis) dan diukur menggunakan skala ordinal (skala likert) 5 poin dari

sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), dan

sangat setuju (5) (Ghozali, 2018).

e. Independensi (X5)

Independensi adalah sikap yang harus dimiliki oleh auditor yang

berarti bebas, tidak dalam pengaruh pihak lain (intervensi), tidak dalam

kepentingan lain selain audit yang sedang dijalankannya (Arens et al.,

2008:132). Independensi sendiri termasuk standar audit yakni standar

umum yang harus dipegang teguh oleh auditor sebagai ciri khas

tersendiri. Dari sifat independensi ini membantu auditor dalam

pengambilan judgment-nya, semakin tinggi tingkat independensi

seorang auditor maka judgment yang diambil semakin akurat. Dalam

hal ini unsur variabel indikatornya, yaitu sebagai berikut:

Page 98: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

79

1) Independensi Dalam Pemikiran

Independensi dalam pemikiran merupakan sikap kejujuran di dalam

diri akuntan dalam mempertimbangkan fakta-fakta dan adanya

pertimbangan objektif, tidak memihak di dalam merumuskan dan

menyatakan pendapatnya.

2) Independensi Dalam Penampilan

Independensi dalam penampilan merupakan ketaatan akuntan

publik kepada sejumlah aturan yang ditetapkan oleh organisasi

profesi guna menampilkan citra independensi akuntan publik di

mata masyarakat, dirumuskan dengan pendekatan “sejumlah

batasan” (IAPI, 2019).

Dalam penelitian ini variabel independensi diukur dengan

menggunakan pernyataan yang diadopsi dari kuesioner pada penelitian

Suhayati (2016) dengan modifikasi dan diukur menggunakan skala

ordinal (skala likert) 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2),

cukup setuju (3), setuju (4), dan sangat setuju (5) (Ghozali, 2018).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit judgment yang

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Audit Judgment (Y)

Pertimbangan audit (audit judgment) diidentifikasikan sebagai

kebijakan auditor dalam menentukan pendapat mengenai hasil auditnya

yang mengacu pada pembentukan suatu gagasan, pendapat atau

Page 99: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

80

perkiraan tentang suatu objek, peristiwa, status atau jenis peristiwa lain

(Jamilah et al., 2007). Dalam penelitian ini audit judgment diukur

menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh (Hasnidar, 2018) dan

diukur menggunakan skala ordinal (skala likert) 5 poin dari sangat

rendah (1), rendah (2), cukup tinggi (3), tinggi (4), dan sangat tinggi (5)

(Ghozali, 2018).

Page 100: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

81

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Indikator No. Butir

Pertanyaan

Skala

Pengukuran

1. Self-

Efficacy

(X1)

(Chung et

al., 2001dan

Monica,

2018)

1. Keyakinan bahwa saya

memiliki kemampuan untuk

menyelesaikan tugas audit.

2. Keyakinan bahwa dengan

saya melakukan tugas audit

yang sesuai dengan

kemampuan saya, dapat

meningkatkan kinerja saya.

3. Keyakinan bahwa saya

dapat mengatasi tantangan

yang akan terjadi ketika

masa penugasan

berlangsung.

4. Keyakinan saya bahwa

dengan persiapan dan

strategi yang matang akan

memudahkan cara saya

dalam masa penugasan

audit.

5. Keyakinan terhadap

kemampuan judgment yang

saya miliki untuk

merencanakan dan

melaksanakan tindakan

yang mengarah pada tujuan

penugasan audit yang

sedang saya dihadapi

6. Keyakinan bahwa saya

mampu untuk melakukan

tugas khusus pada tingkatan

tertentu akan membuat

kinerja saya meningkat.

7. Bahwa saya mengetahui

keterbatasan yang ada pada

diri saya dan berusaha

perbaiki sehingga tidak

menurunkan kinerja.

8. Perlunya memberi motivasi

pada diri sendiri apabila

1

2

3

4

5

6

7

8

Skala Ordinal

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 101: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

82

Tabel 3.1 (Lanjutan)

No Variabel Indikator No. Butir

Pertanyaan

Skala

Pengukuran

rasa kepercayaan diri

menurun.

9. Perlunya orang sekitar

untuk memberikan motivasi

apabila rasa kepercayaan

diri saya menurun.

10. Saya memahami dengan

baik tugas yang diberikan.

11. Dapat menjalankan tugas

dengan baik bahkan jika

tugas menjadi kompleks.

12. Tetap bersikap tenang

ketika menghadapi

hambatan di dalam masa

penugasan dan berusaha

mencapai tujuan.

13. Meningkatkan potensi

dalam diri mengenai

pekerjaan saya sebagai

auditor melalui pendidikan

dan pelatihan.

14. Selalu memprioritaskan

tugas mana yang lebih

mudah dipahami dan akan

saya kerjakan lebih dahulu

9

10

11

12

13

14

Skala Ordinal

2. Kompleksit

as Tugas

(X2)

(Putra dan

Rani, 2016

dan

Hasnidar,

2018)

1. Mengetahui kejelasan

tugas yang harus saya

kerjakan terlebih dahulu

2. Memahami alasan

mengapa saya

mengerjakan tugas yang

bermacam-macam.

3. Sejumlah tugas yang

berhubungan dengan

seluruh fungsi

pemeriksaan yang ada

sangatlah tidak jelas.

4. Selalu dapat mengetahui

dengan jelas bahwa suatu

tugas telah dapat saya

selesaikan.

15

16

17

18

Skala Ordinal

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 102: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

83

Tabel 3.1 (Lanjutan)

No Variabel Indikator No. Butir

Pertanyaan

Skala

Pengukuran

5. Selalu dapat mengetahui

dengan jelas bahwa saya

harus mengerjakan suatu

tugas khusus.

6. Sangatlah jelas bagi saya

cara mengerjakan setiap

jenis tugas yang harus

saya lakukan.

7. Dengan adanya deskripsi

jabatan, menunjukkan apa

yang harus saya kerjakan

dalam setiap penugasan

audit.

8. Dengan banyaknya

wewenang yang saya

miliki membuat saya

bingung untuk memilih

prioritas mana yang harus

dahului.

9. Dengan banyaknya jenis

tugas yang saya hadapi

saya akan berperilaku

disfungsional.

10. Alat bantu dalam

menyelesaikan tugas

sangat mempengaruhi

kinerja saya.

19

20

21

22

23

24

3. Tekanan

Ketaatan

(X3)

(Jamilah et

al., 2007)

1. Saya tidak ingin

mendapatkan masalah

dengan auditee jika tidak

memenuhi keinginannya

untuk berperilaku

menyimpang dari standar

profesional.

2. Saya akan menuruti

keinginan auditee

walaupun bertentangan

dengan standar

profesional auditor.

25

26

Skala Ordinal

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 103: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

84

Tabel 3.1 (Lanjutan)

No Variabel Indikator No. Butir

Pertanyaan

Skala

Pengukuran

3. Saya tidak akan menentang

keinginan auditee untuk

berperilaku menyimpang.

4. Saya tidak ingin

mendapatkan masalah

dengan atasan saya jika

tidak menuruti

keinginannya untuk

menyimpang dari standar

profesional.

5. Saya akan menaati perintah

atasan karena saya ingin

terus bekerja walaupun

harus bertentangan dengan

standar profesional.

6. Saya akan menaati perintah

atasan walaupun saya akan

memiliki beban moral

karena bertentangan

dengan standar profesional.

7. Saya akan menentang

perintah atasan dan

memilih keluar dari

pekerjaan jika saya dipaksa

untuk melakukan hal yang

bertentangan dengan

standar profesional.

8. Saya akan menentang

perintah atasan karena

secara moral telah

menegakkan

profesionalisme.

27

28

29

30

31

32

4. Persepsi

Etis

(X4)

(Daljono,

2012)

1. Dalam melaksanakan

tanggung jawab sebagai

profesional, saya harus

senantiasa menggunakan

pertimbangan moral dan

profesional yang saya

miliki.

33

Skala Ordinal

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 104: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

85

Tabel 3.1 (Lanjutan)

No Variabel Indikator No. Butir

Pertanyaan Skala

Pengukuran

2. Saya memiliki kewajiban

untuk senantiasa bertindak

kepada publik dengan cara

menghormati kepercayaan

publik dan menunjukkan

komitmen atas

profesionalisme.

3. Saya harus bersikap jujur

dan berterus terang tanpa

harus mengorbankan

rahasia penerima jasa dan

bukan untuk kepentingan

pribadi.

4. Saya harus menjaga

obyektivitas dan bebas dari

benturan kepentingan

dalam pemenuhan

kewajiban profesional.

5. Saya harus melakukan jasa

profesional dengan berhati-

hati, kompetensi dan tekun

serta berkewajiban untuk

mempertahankan

pengetahuan dan

keterampilan yang saya

miliki.

6. Saya harus menghormati

kerahasiaan informasi yang

diperoleh selama

melakukan jasa profesional

audit dan tidak boleh

memakai atau

mengungkapkan informasi

tersebut tanpa persetujuan

kecuali bila ada hukum

untuk mengungkapkan.

7. Saya harus berperilaku

konsisten sesuai dengan

34

35

36

37

38

39

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 105: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

86

Tabel 3.1 (Lanjutan)

No Variabel Indikator No. Butir

Pertanyaan

Skala

Pengukuran

reputasi profesi yang baik

dan menjauhi tindakan

yang dapat

mendeskreditkan profesi

saya.

8. Saya harus melaksanakan

jasa profesional sesuai

dengan standar teknis dan

standar profesionalnya

yang relevan.

40

5. Independen

si (X6)

(Suhayati,

2016)

Independensi dalam Fakta

1. Auditor senantiasa selalu

jujur dalam perkataan dan

perbuatan berdasarkan

kode etik akuntan publik.

2. Auditor menyatakan

pendapat berdasarkan

hasil audit dan bukan

rekayasa.

3. Auditor bertanggung

jawab atas semua kinerja

yang telah terlaksana.

4. Auditor menyatakan

kebebasan dalam berfikir

dan berpendapat.

5. Auditor selalu bersifat

netral.

6. Auditor membuat

rekomendasi harus sesuai

dengan kondisi dan fakta

yang harus diperbaiki.

7. Auditor menggunakan

kata-kata yang bisa

dipahami oleh klien.

8. Auditor memberikan

penilaian dan saran tanpa

ada rasa wajib

memodifikasi fakta dan

dampak.

41

42

43

44

45

46

47

48

Skala Ordinal

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 106: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

87

Tabel 3.1 (Lanjutan)

No Variabel Indikator No. Butir

Pertanyaan

Skala

Pengukuran

9. Auditor senantiasa

menjaga nama baik

profesi.

10. Auditor berhubungan

langsung dengan

masyarakat sekitar dan

mensosialisasikan tentang

profesinya.

11. Auditor tidak

memperhitungkan besaran

komisi hasil audit dengan

kinerja proses audit.

12. Auditor menimbang untuk

menyatukan kepentingan

pribadi dengan

kepentingan usaha klien.

13. Audit dilakukan terhadap

klien yang tidak

mempunyai hubungan

kepentingan dengan

auditor.

14. Auditor menggunakan

advertasi atau bentuk

solitasi lainya untuk

mendapatkan klien.

15. Auditor menetapkan

pendapat atas laporan

audit berdasarkan hasil

auditnya.

49

50

51

52

53

54

55

6. Audit

Judgment

(Y)

(Hasnidar et

al., 2018)

1. Seberapa besar keinginan

saudara sebagai auditor

untuk meyakini bahwa

perusahaan yang saudara

audit dinilai sehat dan

diyakini memliki

kompetensi yang tinggi

serta layak untuk

dipercaya.

2. Seberapa besar keinginan

saudara sebagai auditor

56

57

Skala Ordinal

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 107: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

88

Tabel 3.1 (Lanjutan)

untuk memperluas

sampel bukti audit yang

akan dievaluasi untuk

peralatan kantor di suatu

Perusahaan.

3. Seberapa besar keinginan

saudara selaku auditor

untuk merekomendasikan

perusahaan yang sedang

anda audit untuk

membuat penyesuaian

salah satu akun yang

diindikasikan sangat

material keberadaannya.

4. Seberapa besar keinginan

saudara sebaga auditor

untuk mengaudit

perusahaan yang baru

pertama kali anda audit

dan belum diketahui

kompetensi apa saja yang

dimiliki perusahaan

tersebut.

5. Seberapa besar keinginan

saudara selaku auditor

untuk memperluas

pengujian atas indikasi

perekayasaan atas

transaksi yang ditemukan

di perusahaan anda audit.

6. Seberapa besar keinginan

saudara sebagai auditor

untuk merekomendasikan

pengujian perusahaan

yang sedang anda audit

untuk membuat

penyesuaian atas

transaksi yang terjadi.

58

59

60

61

Sumber diolah dari berbagai referensi

Page 108: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

89

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik

deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghozali, 2018:19).

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada

kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2018:51). Suatu instrumen

penelitian dikatakan valid apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Bila r hitung > r tabel, maka dinyatakan valid

2) Bila r hitung < r tabel, maka dinyatakan tidak valid

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2018:45).

Page 109: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

90

Ghozali (2018:46) menyebutkan bahwa pengukuran reliabilitas dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1) Repeated Measure atau pengukuran ulang, disini seseorang

akan diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang

berbeda, dan kemudian dilihat apakah orang itu tetap konsisten

dengan jawabannya atau tidak.

2) One Shot atau pengukuran sekali saja, disini pengukurannya

hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan

pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban

pertanyaan.

Kriteria pengujian dengan menggunakan Cronbach Alpha (α). Suatu

variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

0,70 (Nunnally, 1994) dalam (Ghozali, 2018:46).

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka

peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan sebagai prasyarat

untuk melakukan analisis data. Uji normalitas dilakukan sebelum data

diolah berdasarkan model-model penelitian yang diajukan. Uji

normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam satu

variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan

Page 110: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

91

layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data

distribusi normal. Uji normalitas yang digunakan adalah uji

Kolmogrov-Smirnov (Sugiyono, 2013:257).

Data dikatakan normal, apabila nilai signifikan lebih besar 0,05

pada (P >0,05). Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05

pada (P <0,05), maka data dikatakan tidak normal.

b. Uji Multikolonieritas

Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

di antara variabel independen (Ghozali, 2018:107). Deteksi ada atau

tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari

besarnya VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Regresi bebas

dari multikolonieritas jika nilai VIF <10 dan nilai tolerance >0,10

(Ghozali, 2018:107).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan

yang lain. jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, maka homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas

(Ghozali, 2018:137).

Page 111: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

92

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan

melakukan uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji white

(Ghozali, 2018:137-138). Pengujian di dalam penelitian ini dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik plot yakni scatterplot.

Jika ada pola tertentu, maka diindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas serta titik-

titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2018:139).

4. Uji Hipotesis

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka

dilakukan analisis regresi linier berganda (Multiple Linier Regression).

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan

variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen

(variabel penjelas atau variabel bebas). Dengan tujuan untuk mengestimasi

atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel dependen

berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2018:98).

Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau

lebih, regresinya disebut juga regresi berganda. Oleh karena variabel

independen di atas mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresi

dalam penelitian ini disebut regresi berganda.

Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu Self-

Efficacy (X1), Kompleksitas Tugas (X2), Tekanan Ketaatan (X3), Persepsi

Page 112: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

93

Etis (X4), dan Independensi (X5) terhadap variabel dependen atau terikat

adalah Audit Judgment (Y).

Y1 = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Keterangan:

Y1= Audit Judgment

α = Konstanta

b = Koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun

penurunan variabel terikat (Y) yang didasarkan pada variabel bebas

(X)

X1 = Self-efficacy

X2 = Kompleksitas Tugas

X3 = Tekanan Ketaatan

X4 = Persepsi Etis

X5 = Independensi

e = Error term (tingkat kesalahan penduga dalam penelitian)

a. Uji Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen sangat terbatas. Jika nilai R2 mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

Page 113: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

94

yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali,

2018:97).

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik f)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

yang dimasukkan model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama atau simultan terhadap variabel dependen. Uji f juga berguna

untuk mengetahui model yang digunakan layak (fit) untuk

memprediksi variabel dependen (Y).

Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah dengan

melihat nilai signifikansi yang didapat <0,05 (α = 5%) maka model

regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen

yang menandakan bahwa semua variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen atau

dengan kata lain hipotesis diterima (Ghozali, 2018:98).

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui hubungan masing-

masing variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel

bebas secara individual terhadap variabel terikat digunakan tingkat

signifikan sebesar 5% (0,05). Kriteria yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Page 114: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

95

1) Apabila nilai signifikansi t <0,05, maka Ho akan ditolak,

artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara semua

variabel independen terhadap variabel dependen.

2) Apabila nilai signifikansi t >0,05, maka Ho akan diterima,

artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara semua

variabel independen terhadap variabel dependen.

(Ghozali, 2018:66).

Page 115: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

96

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 22 (dua puluh dua) Kantor

Akuntan Publik (KAP) yang ada di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang.

Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh self-efficacy, kompleksitas

tugas, tekanan ketaatan, persepsi etis, dan independensi auditor terhadap

Audit Judgment yang berada di KAP wilayah DKI Jakarta dan

Tangerang. Dari 22 (dua puluh dua) kantor akuntan publik tersebut ada

beberapa KAP yang termasuk the big four, dan terdapat pula KAP

menengah ke bawah dan beberapa ada yang berafiliasi dengan KAP

asing dengan jumlah responden sebanyak 150 orang auditor.

Tabel 4.1

Nama-Nama Kantor Akuntan Publik

No Nama Kantor Akuntan Publik

1. Suganda Akna Suhri & Rekan

2. Rama Wendra Cabang Gading Serpong, Tangerang

3. Rama Wendra Cabang Mampang, Jakarta Selatan

4. Husni, Mucharam, Rasyidi dan Rekan

5. Abdul Hamid dan Rekan

6. Bharata, Arifin, Mumajad dan Sayuti

7. Grant Thorton Indonesia

8. Chatim, Atjeng, Sugeng dan Rekan

9. Erfan dan Rakhmawan

10. Razikun Tarkosunaryo

11. A. Kadir Rahman, Drs., Ak., M.M.

12. Irfan, Abdulrahman Hasan Salipu Dan Darmawan Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 116: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

97

Tabel 4.1 (lanjutan)

No Nama Kantor Akuntan Publik

13. Gatot Permadi, Azwir, Azwir dan Abimail

14. Chaeroni, Drs., dan Rekan

15. Moore Stephen Indonesia

16. S. Mannan, Ardiansyah dan Rekan

17. Hendri Manalu

18. Agus Ubaidillah dan Rekan

19. Deloitte Indonesia

20. Yanuar dan Riza

21. Bambang Sudaryono, Drs., dan Rekan

22. KPMG Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara

langsung kepada responden dan menyebarkan secara online dengan

fasilitas google form untuk responden yang sulit dijangkau. Penyebaran di

mulai dari pertengahan Juli hingga awal Agustus 2019. Kuesioner

diberikan dan diterima kembali oleh peneliti dengan waktu yang sudah

ditentukan serta menyesuaikan dengan jadwal kerja KAP yang dituju.

2. Karakteristik Responden

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini,

kuesioner yang dibagikan berjumlah 100 eksemplar dan adapun melalui

media online dengan menggunakan fasilitas google form yang masuk

berjumlah 65 berdasarkan jumlah auditor dari 22 (dua puluh dua) KAP di

DKI Jakarta dan Tangerang. Gambaran karakteristik data kuesioner dapat

dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Page 117: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

98

Tabel 4.2

Karakteristik Data Kuesioner

Identifikasi Sampel Jumlah Persentase

Total kuesioner yang

disebar

165 100%

Total kuesioner yang

tidak dikembalikan

15 9%

Total kuesioner yang

dikembalikan

150 91%

Total kuesioner yang

tidak diisi lengkap

0 0%

Total Kuesioner yang

dapat diolah

150 91%

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Total kuesioner yang dikembalikan dan dapat diolah untuk data

sebanyak 150 kuesioner yaitu 91% dari total kuesioner yang disebar.

Untuk 9% dari total kuesioner yang tidak dikembalikan dikarenakan sudah

lewat dari batas waktu untuk dikumpulkan. Sedangkan deskriptif

responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.3, sebagai

berikut:

Tabel 4.3

Deskriptif Responden

Deskriptif Keterangan Frekuensi Persentase

Jumlah Sampel 150 100%

Jenis Kelamin Pria 103 69%

Wanita 47 31%

Umur Responden < 25 tahun 74 49%

25– 35 tahun 66 44%

36– 50 tahun 7 5%

> 50 tahun 3 2%

Pendidikan Terakhir DIII 35 23%

DIV/ S1 115 77%

S2 0 0%

S3 0 0%

Pengalaman (Lamanya)

Bekerja

< 3 tahun 75 50%

3 – 6 tahun 64 43%

Bersambung kehalaman selanjutnya

Page 118: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

99

Tabel 4.3 (lanjutan)

Deskriptif Keterangan Frekuensi Persentase

7 – 10 tahun 6 4%

> 10 tahun 5 3%

Rata-rata Jumlah Penugasan 1 – 5 tugas 82 55%

6 – 10 tugas 42 28%

11 – 15 tugas 16 11%

> 15 tugas 10 6%

Jabatan di KAP Junior Auditor 77 51%

Senior Auditor 73 49% Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui responden yang

terjaring dalam sampel penelitian ini adalah responden yang berjenis

kelamin laki-laki berjumlah 103 orang (69%) dan wanita berjumlah 47

orang (31%). Menunjukkan bahwa responden yang mendominasi dalam

penelitian ini berjenis kelamin laki-laki.

Pada tabel 4.3, untuk responden yang berdasarkan umur didapatkan

bahwa responden yang berumur kurang dari 25 tahun berjumlah 74 orang

(49%), untuk responden yang berumur 25–35 tahun berjumlah 66 orang

(44%), untuk responden yang berumur 35–50 tahun berjumlah 7 orang

(5%), dan untuk responden berumur lebih dari 50 tahun berjumlah 3 orang

(2%). Menunjukkan bahwa responden yang mendominasi dalam penelitian

ini adalah mereka yang berumur kurang dari 25 tahun.

Pada tabel 4.3, untuk responden yang diklasifikasikan berdasarkan

pendidikan terakhir yang ditempuh, bahwa responden yang lulusan DIII

berjumlah 35 orang (23%), dan responden yang lulusan DIV atau Strata

Satu (S1) berjumlah 115 orang (77%), sedangkan yang lulusan S2 dan S3

Page 119: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

100

berjumlah 0 orang. Menunjukkan bahwa responden yang mendominasi

dalam penelitian ini adalah mereka yang berpendidikan Strata Satu (S1).

Pada tabel 4.3, untuk responden yang berdasarkan pengalaman

(lamanya) bekerja kurang dari 3 tahun berjumlah 75 orang (50%), untuk

responden yang lama bekerja 3 sampai 6 tahun berjumlah 64 orang (43%),

untuk respoden yang lama bekerja 7 sampai 10 tahun berjumlah 6 orang

(4%), untuk responden yang lama bekerja lebih dari 10 tahun berjumlah 5

orang (3%). Menunjukkan bahwa responden yang mendominasi dalam

penelitian ini adalah mereka yang memiliki pengalaman bekerja kurang

dari 3 tahun.

Pada tabel 4.3, untuk responden dengan rata-rata jumlah penugasan

audit dalam satu tahun 1 sampai 5 tugas per tahun berjumlah 82 orang

(55%), 6 sampai 10 tugas per tahun berjumlah 42 orang (28%), 11 sampai

15 tugas per tahun berjumlah 16 orang (11%), dan lebih dari 15 tugas per

tahun berjumlah 10 orang (6%). Menunjukkan bahwa responden yang

mendominasi dalam penelitian ini adalah mereka yang memiliki rata-rata

jumlah penugasan 1 sampai 5 tugas pertahun.

Pada tabel 4.3, untuk responden berdasarkan jabatan atau posisi di

KAP mendapatkan hasil bahwa untuk responden yang berada pada posisi

sebagai Junior Auditor 77 orang (51%), untuk responden yang berada pada

posisi Senior Auditor berjumlah 73 orang (49%). Menunjukkan bahwa

responden yang mendominasi dalam penelitian ini adalah mereka yang

Page 120: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

101

bekerja sebagai Junior Audit di Kantor Akuntan Publik (KAP) tempat

mereka bekerja.

B. Hasil Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Penelitian statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif

suatu data yang dapat dilihat dari maksimum, minimum, nilai rata-rata

(mean) dan standar deviasi (Ghozali, 2018:19). Pada instrumen penelitian

ini akan menggambarkan nilai dari hasil pengujian statistik deskriptif

antara variabel self-efficacy, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, persepsi

etis dan independensi terhadap audit judgment. Hasil pengujian tersebut

dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistic N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

SE

KT

TK

PE

IND

AJ

150

150

150

150

150

150

30

20

8

24

42

15

70

50

40

40

75

30

56.93

35.76

23.76

32.89

59.91

22.58

6.669

5.395

6.982

4.805

7.882

3.826 Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa jumlah responden (N)

yang valid dan dapat diproses lebih lanjut sebanyak 150 responden. Nilai

minimum menunjukkan hasil akumulasi paling rendah dari masing-masing

jawaban responden pada tiap variabel, sedangkan nilai maksimum

menunjukkan nilai akumulasi tertingginya. Mean (nilai rata-rata)

menunjukkan nilai rata-rata keseluruhan jawaban pada setiap elemen

Page 121: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

102

variabel dan standar deviasi pada penelitian ini digunakan untuk menilai

tingkat dispersi atau persebaran rata-rata atas jawaban dari seluruh

responden.

Dalam tabel di atas menunjukkan bahwa pada variabel self-efficacy

minimum jawaban responden sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 70

dengan rata-rata jawaban sebesar 56,93 dan standar deviasi sebesar 6,669.

Pada variabel kompleksitas tugas menunjukkan minimum jawaban

responden sebesar 20 dan nilai maksimum sebesar 50 dengan nilai rata-

rata jawaban sebesar 35,76 dan standar deviasi sebesar 5,395. Pada

variabel tekanan ketaatan minimum jawaban responden sebesar 8 dan

jawaban maksimum sebesar 50 dengan rata-rata jawaban sebesar 23,76

dan standar deviasi sebesar 6,982. Pada variabel persepsi etis minimum

jawaban responden sebesar 24 dan jawaban maksimum sebesar 40 dengan

rata-rata jawaban sebesar 32,89 dan standar deviasi jawaban sebesar 4,805.

Pada variabel independensi minimum jawaban responden sebesar 42 dan

maksimum jawaban sebesar 75 dengan rata-rata jawaban sebesar 59,91

dan standar deviasi jawaban sebesar 7,882. Sedangkan pada variabel audit

judgment jawaban minimum sebesar 15 dan maksimum jawaban sebesar

30 dengan rata-rata jawaban sebesar 22,58 dan standar deviasi sebesar

3,826.

Page 122: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

103

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam

kuesioner tersebut mampu mengungkapkan suatu yang diukur pada

kuesioner tersebut.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson

Correlation. Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikansinya di bawah 0,05, maka butir pertanyaan tersebut dapat

dikatakan valid.

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Variabel Self-Efficacy

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig

(2-Tailed)

Keterangan

SE_1 0,814 0,000 VALID

SE_2 0,711 0,000 VALID

SE_3 0,717 0,000 VALID

SE_4 0,639 0,000 VALID

SE_5 0,726 0,000 VALID

SE_6 0,704 0,000 VALID

SE_7 0,628 0,000 VALID

SE_8 0,632 0,000 VALID

SE_9 0,555 0,000 VALID

SE_10 0,695 0,000 VALID

SE_11 0,705 0,000 VALID

SE_12 0,766 0,000 VALID

SE_13 0,798 0,000 VALID

SE_14 0,600 0,000 VALID

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Tabel 4.5 menunjukkan hasil validitas variabel self-efficacy

mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan dengan nilai sig

<0,05.

Page 123: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

104

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Variabel Kompleksitas Tugas

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig

(2-Tailed)

Keterangan

KT_1 0,511 0,000 VALID

KT_2 0,587 0,000 VALID

KT_3 0,659 0,000 VALID

KT_4 0,528 0,000 VALID

KT_5 0,593 0,000 VALID

KT_6 0,625 0,000 VALID

KT_7 0,621 0,000 VALID

KT_8 0,670 0,000 VALID

KT_9 0,689 0,000 VALID

KT_10 0,582 0,000 VALID Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Tabel 4.6 menunjukkan hasil uji validitas kompleksitas tugas

mempunyai kriteria valid untuk semua butir petanyaan dengan nilai sig

<0,05.

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Variabel Tekanan Ketaatan

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig

(2-Tailed)

Keterangan

TK_1 0,653 0,000 VALID

TK_2 0,841 0,000 VALID

TK_3 0,854 0,000 VALID

TK_4 0,785 0,000 VALID

TK_5 0,805 0,000 VALID

TK_6 0,834 0,000 VALID

TK_7 0,430 0,000 VALID

TK_8 0,617 0,000 VALID Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji validitas tekanan ketaatan

mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan dengan nalai

sig <0,05.

Page 124: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

105

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Etis

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig

(2-Tailed)

Keterangan

PE_1 0,829 0,000 VALID

PE_2 0,821 0,000 VALID

PE_3 0,843 0,000 VALID

PE_4 0,835 0,000 VALID

PE_5 0,892 0,000 VALID

PE_6 0,837 0,000 VALID

PE_7 0,890 0,000 VALID

PE_8 0,871 0,000 VALID

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Pada tabel 4.8 menunjukkan hasil uji validitas persepsi etis

mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan dengan nilai sig

<0,05.

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Variabel Independensi

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig

(2-Tailed)

Keterangan

IND_1 0,743 0,000 VALID

IND_2 0,734 0,000 VALID

IND_3 0,711 0,000 VALID

IND_4 0,659 0,000 VALID

IND_5 0,719 0,000 VALID

IND_6 0,729 0,000 VALID

IND_7 0,751 0,000 VALID

IND_8 0,701 0,000 VALID

IND_9 0,730 0,000 VALID

IND_10 0,742 0,000 VALID

IND_11 0,567 0,000 VALID

IND_12 0,484 0,000 VALID

IND_13 0,699 0,000 VALID

IND_14 0,580 0,000 VALID

IND_15 0,652 0,000 VALID

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Page 125: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

106

Pada tabel 4.9 menunjukkan hasil uji validitas independensi

mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan dengan nilai sig

<0,05.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Variabel Audit Judgment

Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Sig

(2-Tailed)

Keterangan

AJ_1 0,569 0,000 VALID

AJ_2 0,689 0,000 VALID

AJ_3 0,761 0,000 VALID

AJ_4 0,705 0,000 VALID

AJ_5 0,723 0,000 VALID

AJ_6 0,740 0,000 VALID

Sumber: Data yang Diolah, 2019

Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji validitas variabel audit

judgment mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan

dengan nilai sig <0,05.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensi dari

instrumen penelitian, instrumen dikatakan reliabel jika nilai cronbach

alpha di atas 0,7 (Nunnally, 1994; Ghozali, 2018).

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliablitas

Variabel Cronbach Alpha Status

Self-Efficacy (X1) 0,735 Reliabel

Kompleksitas Tugas (X2) 0,740 Reliabel

Tekanan Ketaatan (X3) 0,838 Reliabel

Persepsi Etis (X4) 0,771 Reliabel

Independensi (X5) 0,736 Reliabel

Audit Judgment (Y) 0,780 Reliabel Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Page 126: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

107

Dari tabel 4.10 memperlihatkan cronbach alpha seluruh item

pertanyaan adalah lebih dari 0,7 yang berarti semua pertanyaan yang

berhubungan dengan self-efficacy, kompleksitas tugas, tekanan

ketaatan, persepsi etis, dan independensi dinyatakan konsisten atau

reliabel.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dalam uji Kolmogorov-

Smirnov (K-S) jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka data

berdistribusi normal, namun jika probabilitas lebih kecil dari 0,05,

maka data berdistribusi tidak normal.

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas

Unstandardized

Residual

N

Normal ParametersXX

Mean

Std. Deviation

Most Extreme Differences Absolute

Positive

Negative

Test Statistic

Asymp. Sig. (2-tailed)

150

.0000000

3.12155947

0,70

0,70

-0.61

0.70

0.71 Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan metode

Kolmogrov-Smirnov diketahui hasil signifikansi dari uji normalitas

sebesar 0,71 di mana hasil tersebut lebih besar dari taraf siginifikansi

Page 127: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

108

0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji tes normalitas pada

penelitian ini adalah terdistribusi normal.

b. Hasil Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Multikolinieritas dapat dilihat dengan menganalisis

matrik korelasi variabel-variabel independen. Hasil pengujian

multikolinieritas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13

Hasil Uji Multikolinieritas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

SE

KT

TK

PE

IND

.425

.424

.571

.411

.362

2.352

2.358

1.753

2.434

2.759 a. Dependent Variabel: AJ

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel

mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance

inflation factor (VIF) disekitar angka 1. Dapat dikatakan self-efficacy

mempunyai nilai tolerance 0,425 dan nilai VIF 2,352, kompleksitas

tugas mempunyai nilai tolerance 0,424 dan nilai VIF 2,358, tekanan

ketaatan memiliki nilai tolerance 0,571 dan nilai VIF 1,753, persepsi

etis memiliki nilai tolerance 0,411 dan nilai VIF 2,434, dan yang

terakhir independensi memiliki nilai tolerance 0,362 dan nilai VIF

2,759. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi

Page 128: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

109

tidak terdapat problem multikolinieritas karena nilai tolerance di atas

0,10 dan nilai VIF (variance inflation factor) di bawah 10.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau

pengamatan yang lain. Heterokedastisitas menunjukkan bahwa variasi

variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas

kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukkan hubungan

yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel.

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Dalam gambar scatterplot di atas, menunjukkan tidak adanya

heteroskedastisitas karena titik-titik menyebar secara acak di atas dan

di bawah angka nol pada sumbu Y sehingga tidak membentuk suatu

Page 129: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

110

pola tertentu. Dengan demikian model regresi layak digunakan

sebagai penelitian (Ghozali, 2018:139)

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan seberapa

besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka

perlu diketahui nilai koefisien determinasi (Adjusted R-Square).

Adapun hasil uji determinasi Adjusted R2.

Tabel 4.14

Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .578 .334 .311 3.175

a. Predictors: (Constant), IND, PE, TK, KT, SE

b. Dependent Variable: AJ Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Hasil pengujian pada tabel 4.14 menunjukkan besarnya koefisien

korelasi berganda (R), koefisien determinasi (R Square), dan koefisien

determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square). Berdasarkan tabel

model summaryb di atas diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi

berganda (R) sebesar 0,578. Ini menunjukkan bahwa variabel self-

efficacy, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, persepsi etis, dan

independensi mempunyai hubungan yang kuat. Hasil pada tabel di atas

juga menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R Square)

sebesar 0,334 dan nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan

(Adjusted R Square) sebesar 0,311. Hal ini berarti 31,1% dari audit

Page 130: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

111

judgment bisa dijelaskan oleh variabel independen (self-efficacy,

kompleksitas tugas, tekanan ketatan, persepsi etis, dan independensi).

Sedangkan sisanya (100%-31,1% = 68,9%), dijelaskan oleh variabel

lain yang tidak ada di dalam penelitian ini seperti tekanan anggaran

waktu, pengetahuan auditor, kompetensi auditor, keahlian auditor, dan

pengalaman auditor.

b. Hasil Uji Statistik f

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah model yang

digunakan sudah signifikan. Apabila nilai signifikansi <0,05, maka

dapat dinyatakan model yang digunakan sudah signifikan. Di bawah

ini merupakan hasil dari uji statistik F untuk penelitian ini disajikan

sebagai berikut:

Tabel 4.15

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum Of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1 Regression

Residual

Total

728.664

1451.876

2180.540

5

144

149

145.733

10.082

14.454 .000b

a. Dependent Variable: AJ

b. Predictors: (Constant) IND, PE, TK, KT, SE

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Dalam tabel Anova di atas diperoleh hasil nilai Fhitung sebesar

14.454 dengan tingkat signifikansi 0,000, karena nilai probabilitas

(0,000) jauh lebih kecil 0,05 maka model regresi ini dapat dipakai

untuk memprediksi pengaruh self-efficacy, kompleksitas tugas, tekanan

Page 131: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

112

ketaatan, persepsi etis, independensi auditor secara simultan (bersama-

sama) berpengaruh terhadap audit judgment.

c. Hasil Uji Secara Parsial (Uji t)

Uji statistik t berguna untuk menguji pengaruh dari masing-

masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat

pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada

tabel 4. , jika nilai signifikan <0,05 maka Ha diterima, sedangkan jika

nilai signifikan >0,05 maka Ha ditolak (Ghozali, 2018:66).

Tabel 4.16

Hasil Uji Secara Parsial (Uji t)

Coefficientsb

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Beta

t Sig

B Std.

Error

1 (Constant)

SE

KT

TK

PE

IND

3.365

.063

.235

.017

.090

.065

2.404

.060

.074

.049

.084

.055

.109

.331

.032

.113

.134

1.400

1.048

3.172

.353

1.062

1.183

.164

.297

.002

.725

.290

.239 a. Dependent Variable: AJ

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Berdasarkan hasil pengujian tabel 4.16 di atas, angka signifikansi

yang menunjukkan nilai <0,05 yaitu, variabel kompleksitas tugas. Hal

ini menunjukkan secara parsial variabel tersebut memiliki pengaruh

terhadap variabel dependen. Sedangkan untuk variabel self-efficacy,

tekanan ketaatan, persepsi etis, dan independensi menunjukkan angka

Page 132: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

113

signifikansi >0,05 sehingga variabel-variabel tersebut secara parsial

tidak mempengaruhi variabel dependen maka dapat diperoleh

persamaan model sebagai berikut:

Y1 = 3.365 + 0,063X1 + 0,235X2 + 0,017X3 + 0,090X4+ 0,065X5 + e

Keterangan:

Y1 = Audit Judgment

X1 = Self-Efficacy

X2 = Kompleksitas Tugas

X3 = Tekanan Ketaatan

X4 = Persepsi Etis

X5 = Independensi

e = Error Term (tingkat kesalahan pendugaan dalam

penelitian)

1) Pengaruh Self-Efficacy Auditor terhadap Audit Judgment

Hasil uji hipotesis pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa tingkat

signifikansi pada variabel self-efficacy sebesar 0,297. Hal ini berarti

penelitian ini tidak mendukung hipotesis pertama (H1), karena

tingkat signifikansi yang dimiliki oleh variabel self-efficacy >0,05.

2) Pengaruh Kompleksitas Tugas Auditor terhadap Audit

Judgment

Hasil uji hipotesis pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa tingkat

signifikansi pada variabel kompleksitas tugas sebesar 0,002. Hal ini

berarti penelitian mendukung hipotesis kedua (H2), karena tingkat

signifikansi yang dimiliki oleh variabel kompleksitas tugas <0,05.

Page 133: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

114

3) Pengaruh Tekanan Ketaatan Auditor terhadap Audit Judgment

Hasil uji hipotesis pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa tingkat

signifikansi pada variabel tekanan ketaatan sebesar 0,725. Hal ini

berarti penelitian tidak mendukung hipotesis ketiga (H3), karena

tingkat signifikansi yang dimiliki oleh variabel tekanan ketaatan

>0,05.

4) Pengaruh Persepsi Etis Auditor terhadap Audit Judgment

Hasil uji hipotesis pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa tingkat

signifikansi pada variabel persepsi etis sebesar 0,290. Hal ini

berarti penelitian ini tidak mendukung hipotesis keempat (H4),

karena tingkat signifikansi yang dimiliki oleh variabel persepsi etis

>0,05.

5) Pengaruh Independensi Auditor terhadap Audit Judgment

Hasil uji hipotesis pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa tingkat

signifikansi pada variabel independensi sebesar 0,239. Hal ini

berarti penelitian ini tidak mendukung hipotesis kelima (H5),

karena tingkat signifikansi yang dimiliki oleh variabel

independensi >0,05.

Page 134: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

115

C. Pembahasan

1. Pengaruh Self-Efficacy Terhadap Audit Judgment

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan metode regresi

berganda pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh

self-efficacy terhadap audit judgment. Hasil uji statistik t dari metode

tersebut menunjukkan bahwa self-efficacy memiliki tingkat signifikan

sebesar 0,297 atau bisa dikatakan nilainya lebih besar dari 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H1) tidak didukung. Dapat

diartikan pula dalam penelitian ini self-efficacy secara parsial tidak dapat

mempengaruhi judgment seorang auditor senior maupun manajemen audit

yang menjadi responden di dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan bahwa hasil dalam

penelitian ini bisa dikatakan bertolak belakang dengan teori yang ada.

Pada teori kognitif sosial (social cognitive theory) yang diperkenalkan oleh

Bandura (1986) yang merumuskan bahwa terdapat mekanisme-mekanisme

kognitif untuk mengatur dirinya sendiri terkait upaya yang ada pada diri

individu untuk mencapai tingkatan kinerja yang mereka yakini, terkhusus

self-efficacy yakni kemampuan diri atau keyakinan seseorang apakah dia

bisa melakukan tindakan yang diperlakukan untuk mencapai tingkatan

kinerja pada tugas tertentu atau tidak. Sehingga ketika seorang auditor itu

memiliki keyakinan untuk mampu mengerjakan tugas yang sulitpun ketika

tertanam di dalam dirinya sebuah keyakinan bahwa ia mampu

mengerjakannya karena atas dasar untuk pencapaian tujuan yang akan

Page 135: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

116

diraih. Auditor yang memiliki self-efficacy yang tinggi pada dirinya akan

berpengaruh terhadap judgment yang dihasilkan karena terdapat keyakinan

di dalam dirinya bahwa ia mampu menghasilkan judgment yang

berkualitas.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Nadhiro (2010)

dan Tatiwakeng (2013) yang menyatakan bahwa self-efficacy tidak

berpengaruh terhadap audit judgment hal ini mungkin terjadi karena

peneliti ini hanya melihat dari aspek keyakinan dalam diri auditor saja,

sedangkan peneliti mengembangkan indikator yang ditambah dari

penelitian Hasnidar (2018) yang lebih melihat dari aspek keyakinan diri

dan pemahaman tugas audit oleh auditor. Sedangkan hasil ini tidak sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasnidar (2018) yang menyatakan

bahwa terdapat pengaruh antara self-efficacy dengan audit judgment,

dikarenakan respondennya adalah auditor BPK RI Perwakilan Sulawesi

Tenggara yang memang usia auditor yang mendominasi adalah 36-45

tahun dan lamanya bekerja lebih dari 10 tahun sebagai auditor itu

sebabnya hipotesis yang diajukan diterima. Sama halnya dengan peneliti

lain seperti Sanusi et al., (2018) dan Suwandi (2015) yang membuktikan

terdapat pengaruh antara self-efficacy dengan audit judgment.

Berdasarkan hasil penelitian ini, di dukung pula oleh penelitian

Monica (2018) yang menyatakan bahwa hubungan yang tidak signifikan

antara self-efficacy dengan audit judgment dikarenakan seorang auditor

tidak memiliki keyakinan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan yang sulit,

Page 136: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

117

kurang kemampuan untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan

dan auditor kurang yakin untuk dapat bekerja secara efektif dalam

pemberian judgment yang optimal.

Jika dilihat dari karakteristik responden pada tabel 4.3 dari aspek

umur, kelompok umur auditor yang mendominasi adalah usia <25 tahun

sebanyak 74 orang atau sebesar 49%. Pada jenjang pendidikan yang

mendominasi adalah strata satu (S1) sebanyak 115 orang sebesar 77%.

Sedangkan dari segi pengalaman responden yang bekerja sebagai auditor

yang lebih mendominasi <3 tahun sebanyak 75 orang atau 50% atau bisa

dikatakan lebih dominan junior auditor yang menjadi sampel dalam

penelitian ini. Berdasarkan karakteristik responden tersebut, maka hal ini

bisa menjadikan faktor yang membuat hipotesis yang diajukan ditolak,

dikarenakan kurangnya pengalaman akan tugas audit dan sifat keraguan

atas kemampuan yang mereka miliki dalam melakukan tugas-tugas yang

sulit, sehingga auditor lebih memilih untuk menghindari pekerjaan yang

sulit tersebut dan menyerahkan tugasnya ke senior auditor yang lebih

mengerti, serta rendahnya motivasi dalam pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan.

2. Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment

Hasil pengujian hipotesis menggunakan regresi berganda, pada tabel

4.16 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kompleksitas tugas

terhadap audit judgment. Hasil uji statistik t dari metode tersebut

menunjukkan bahwa kompleksitas tugas memiliki tingkat signifikan

Page 137: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

118

sebesar 0,002 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan

bahwa hipotesis kedua (H2) didukung.

Dikatakan dalam teori kognitif sosial bahwa self-efficacy adalah

kepercayaan diri seseorang bahwa ia mampu menjalankan tugas pada

tingkatan tertentu yang mempengaruhi aktivitas pribadi seseorang dalam

pencapaian tujuan (Bandura, 1993) dalam. Tugas audit disini dapat

dimaknai dengan seberapa kompleksnya suatu tugas yang auditor hadapi

maka kualitas kinerja auditor itu pula akan meningkat pula (Libby, 1993).

Jika dilihat karakteristik responden yang memiliki rata-rata

penugasan dalam audit sebanyak 1-5 tugas per tahun sebanyak 82 orang

atau sebesar 55% dan sisanya 45% menghadapi tugas lebih dari 5 tugas

yang diemban. Berdasarkan dari karakteristik responden tersebut, maka hal

ini bisa saja menjadi faktor yang membuat hipotesis ini diterima. Dimana

hal ini berarti auditor telah mampu mengoptimalkan diri mereka untuk

dapat bekerja dengan baik disertai kejelasan tugas (job description) serta

alat bantu yang ada ketika masa penugasan audit berlangsung.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Yustrianthe (2012), Komalasari dan Hernawati (2015), Putra dan Rani

(2016), yang menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antara

kompleksitas tugas dengan audit judgment. Hal ini dikarenakan terdapat

dua komponen yang terdapat di kompleksitas tugas yaitu kesulitan tugas

dan struktur tugas. Tugas yang lebih kompleks akan menuntut auditor

untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya. Apabila

Page 138: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

119

terdapat tantangan di setiap tugas yang dihadapi auditor, itu semua akan

membentuk sikap kehati-hatian dan mempelajari situasi yang dihadapinya.

Hal inilah yang membuat auditor akan memberikan judgment yang

berkualitas.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Jamilah et al., (2007), dan Handani et al., (2014) yang

menyatakan bahwa kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap audit

judgment hal ini dikarenakan ketika auditor profesional dihadapkan

dengan tugas yang kompleks mereka bisa memberikan judgment yang

handal dan berkualitas dan mengetahui tantangan yang akan dihadapi

ketika tugas audit yang kompleks itu dilaksanakan.

3. Pengaruh Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgment

Hasil pengujian hipotesis menggunakan regresi berganda, pada tabel

4.17 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel tekanan

ketaatan terhadap audit judgment, hasil uji statistik t dari metode tersebut

menunjukkan bahwa tekanan ketaatan memiliki tingkat signifikan sebesar

0,725, yang nilainya lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa

hipotesis ketiga (H3) tidak didukung.

Hasil pengujian yang menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara

tekanan ketaatan dengan audit judgment secara empiris dibuktikan.

Meskipun diperoleh arah tekanan ketaatan ini positif. Hal ini dapat

dinyatakan bahwa tekanan ketaatan dapat meningkat apabila responden

dalam hal ini auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di

Page 139: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

120

DKI Jakarta dan Tangerang tidak memenuhi keinginan klien untuk

menyimpang dari standar profesional jika tidak ingin bermasalah dengan

klien (auditee), berarti auditor akan menaati keinginan auditee walaupun

bertentangan dengan standar profesional yang telah ditetapkan IAPI. Tidak

berhenti pada tekanan dari auditee saja, terdapat pula tekanan dari atasan

auditor itu sendiri yang memberikan tekanan berupa pekerjaan yang

sesegera mungkin diselesaikan, karena terdapat keterbatasan waktu untuk

pelaporan audit itu dikeluarkan. Hal inilah yang menjadikan dilema di

dalam diri auditor itu sendiri terkait tekanan yang ia terima ketika masa

penugasan berlangsung (Pangesti dan Setyowati, 2018).

Dilihat dari karakteristik responden pada tabel 4.3 dari aspek

kelompok umur yang mendominasi adalah <25 tahun sebanyak 74 orang

atau sebesar 49%. Untuk pengalaman yang mendominasi adalah mereka

yang memiliki pengalaman <3 tahun sebanyak 75 orang atau sebesar 50%.

Dan rata-rata penugasan masih berkisar 1–5 tugas sebanyak 82 orang atau

sebesar 55%, atau bisa dikatakan bahwa responden yang mendominasi

dalam penelitian ini adalah junior auditor yang mana belum memiliki

tingkat tekanan yang tinggi ketika masa penugasan audit berlangsung.

Berdasarkan dari karakteristik responden tersebut, maka hal ini yang

menjadikan bahwa hipotesis yang diajukan ditolak.

Bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasnidar

(2018) yang menyatakan bahwa berpengaruhnya tekanan ketaatan apabila

dikaitkan dengan teori perilaku yang direncanakan (TPB) dapat

Page 140: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

121

menghasilkan perubahan dalam tindakan atau persepsi, dengan efek bahwa

perubahan dalam tindakan sebenarnya tidak lagi memungkinkan prediksi

yang akurat dari perilaku individu itu sendiri, yang menunjukkan pula

adanya tekanan baik dari auditee ataupun atasan secara eksternal bisa

mempengaruhi perilaku ataupun tindakan auditor untuk menghasilkan

suatu judgment.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Daljono (2012) dan Anderasari (2017) yang menyatakan bahwa tekanan

ketaatan tidak berpengaruh terhadap audit judgment, dikarenakan

banyaknya tekanan yang dihadapi auditor ketika masa penugasan audit

berlangsung, tidak mempengaruhi pengambilan judgment (keputusan).

Semakin tinggi tekanan yang menerpa auditor, maka tidak akan

mempengaruhi ketepatan judgment yang dibuat dikarenakan auditor

berusaha untuk memenuhi tanggung jawab profesionalnya meskipun disisi

lain dituntut untuk mematuhi perintah dari entitas yang diperiksa maupun

atasannya.

Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Laksito

(2013), Handani et al., (2014), Nuarsih dan Mertha (2017) yang

menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara tekanan ketaatan

dengan audit judgment. Hal ini disebabkan karena adanya tekanan yang

diterima auditor dari atasan maupun klien yang bertentangan dengan

standar akuntansi akan menyebabkan penilaian audit yang tidak

independen dan auditor dapat melakukan pekerjaan dengan pertimbangan

Page 141: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

122

dalam penyelesaian tugas yang kurang baik. Tekanan ini pula akan

menjadi pemicu dan motivator bagi auditor untuk melakukan audit yang

kurang mengandalkan pada materialitas audit dan dapat berpotensi

melakukan penyimpangan ketika proses audit itu berlangsung.

4. Pengaruh Persepsi Etis Terhadap Audit Judgment

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan metode regresi

berganda, pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh

antara persepsi etis terhadap audit judgment. Hasil uji statistik t dari

metode tersebut menunjukkan bahwa persepsi etis memiliki tingkat

signifikan sebesar 0,290 yang nilainya lebih besar dari 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis keempat (H4) tidak didukung.

Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amrizal

(2014) dan Operasianti et al., (2015) yang menyatakan terdapat pengaruh

antara persepsi etis dengan audit judgment. Hasil penelitian ini didukung

oleh penelitian Mu’alifah (2018) yang menunjukkan bahwa persepsi etis

tidak mempengaruhi judgment auditor, dikarenakan auditor tidak

sepenuhnya melaksanakan jasa yang relevan dan tidak ada kepercayaan

diri yang dibangun dalam sikap jujur, berani, bijaksana dan tanggung

jawab guna memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang handal.

Etika yang harus dimiliki oleh auditor dalam melakukan audit judgment

juga sangat diperlukan, melihat situasi konflik yang dapat terjadi ketika

seorang akuntan publik harus membuat profesional judgment dengan

mempertimbangkan sudut pandang moral.

Page 142: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

123

Dilihat dari karakteristik responden dari aspek umur, kelompok usia

yang mendominasi adalah <25 tahun sebanyak 74 orang atau 49%. Pada

jenjang pendidikan yang mendominasi adalah strata satu (S1) sebanyak

115 orang atau sekitar 77%. Sedangkan pengalaman responden yang

bekerja sebagai auditor yang mendominasi berusia <3 tahun sebesar 75

orang atau 50%, atau bisa dikatakan bahwa responden yang mendominasi

dalam penelitian ini adalah junior auditor yang mana masih belum terjadi

dilema etis atau konflik kepentingan pada level tinggi, yakni ketika auditor

harus memikirkan untuk tidak condong ke satu pihak sedangkan

kepentingan publik (umum) harus juga diperhatikan ketika masa

penugasan audit berlangsung. Hal inilah yang menyebabkan hipotesis

ditolak.

Armanda dan Ubaidilah (2014) menyatakan bahwa etika dalam

pandangan kegiatan profesi tidak berpengaruh terhadap audit judgment

dikarenakan tinggi rendahnya etika yang dimiliki auditor tidak akan

mempengaruhi auditor dalam pembuatan audit judgment. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa dengan berpegang teguh pada etika serta

memahaminya, auditor tidak akan melanggar kode etik yang sudah

ditetapkan dan agar mampu menghadapi tekanan yang dapat muncul dari

dirinya atau pihak luar.

5. Pengaruh Independensi Terhadap Audit Judgment

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan metode regresi

berganda pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh

Page 143: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

124

antara independensi terhadap audit judgment. Hasil uji statistik t dari

metode tersebut menunjukkan bahwa independensi memiliki tingkat

signifikan sebesar 0,239 yang nilainya lebih besar dari 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis kelima (H5) tidak didukung.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Drupadi dan Sudana (2015), Alamri et al., (2017) Hasnidar (2018)

yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara independensi yang

dimiliki auditor dengan audit judgment. Hasil penelitian oleh Hasnidar

(2018), responden yang mendominasi dalam penelitiannya adalah senior

audit yang bekerja sudah >10 tahun di BPK RI Provinsi Sulawesi

Tenggara, mereka yang sudah berpengalaman dalam audit dan tentu

menjaga sikap independensi yang dimiliki.

Dilihat dari karakteristik responden dari aspek umur, kelompok umur

<25 tahun mendominasi sebanyak 74 orang atau sebesar 49%. Pada

jenjang pendidikan lebih mendominasi jenjang strata satu sebanyak 115

orang atau sebesar 77%. Sedangkan untuk pengalaman bekerja sebagai

auditor yang mendominasi ialah ia yang memiliki pengalaman <3 tahun

sebanyak 75 orang atau 50%, atau bisa dikatakan bahwa responden yang

mendominasi dalam penelitian ini adalah junior auditor yang mana belum

memiliki tingkat independensi yang tinggi ketika masa penugasan audit

berlangsung. Berdasarkan dari karakteristik responden tersebut, maka hal

ini bisa saja menjadi faktor yang membuat hipotesis yang diajukan ditolak.

Page 144: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

125

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Yuliani (2012) yang menyatakan tidak ada pengaruh antara independensi

auditor dengan audit judgment, hal ini bisa disebabkan penelitian

dilakukan pada akuntan publik di Kantor Akuntan Publik (KAP) memiliki

masa dalam pelaksanaan audit, sehingga memungkinkan tingkat

independensi mengalami penurunan untuk menjaga nama baik dan untuk

tetap digunakan sebagai pemeriksa dalam suatu perusahaan.

6. Pengaruh Self-Efficacy, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan,

Persepsi Etis, dan Independensi Auditor Secara Simultan

Berpengaruh Terhadap Audit Judgment

Hasil pengujian hipotesis menggunakan regresi berganda dengan

melihat hasil uji statistik f, dari metode tersebut menunjukkan bahwa nilai

pada kolom Sig. sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05 (5%).

Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis keenam (H6) didukung. Hal

tersebut menunjukkan bahwa self-efficacy, kompleksitas tugas, tekanan

ketaatan, persepsi etis, dan independensi auditor secara simultan

berpengaruh terhadap audit judgment.

Dalam penelitian ini faktor non teknis yakni yang terdapat di dalam

diri dari seorang auditor dalam pemberian judgment diantaranya, self-

efficacy atau keyakinan seseorang dengan kemampuannya ia miliki akan

mampu untuk memberikan judgment yang berkualitas dan akurat,

kompleksitas tugas berkaitan dengan banyaknya tugas yang diemban

auditor yang mengakibatkan ketika seorang auditor memiliki daya ingat,

Page 145: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

126

kapabilitas yang rendah akan mempengaruhi kinerjanya untuk pemberian

judgment, tekanan ketaatan yang terkadang menjadi dilema etis dari

profesi auditor dikarenakan tekanan itu muncul dari 2 (dua) sisi yakni

atasan dan klien (auditee), persepsi etis merupakan pertimbangan moral

seseorang ketika dilema etis (konflik etis) itu terjadi, dikarenakan seorang

auditor merupakan kepercayaan publik yang memegang amanah publik

untuk bekerja sesuai standar akuntan publik yang berlaku, sedangkan

independensi merupakan suatu standar yang harus dipegang teguh oleh

seorang auditor ketika menjalankan tugas pengauditan, untuk tidak

berpihak kepada siapapun dan kepentingan apapun diluar jasanya dalam

mengaudit entitas yang diauditnya. Ini terbukti dalam penelitian oleh

beberapa peneliti yakni Jamilah et al., (2007), Pangesti dan Setyowati

(2018), dan Hasnidar (2018) yang menyatakan aspek non teknis dari audit

judgment ini berpengaruh simultan terhadap audit judgment.

Page 146: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

127

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menguji pengaruh self-

efficacy, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, persepsi etis dan independensi

auditor terhadap audit judgment. Responden dalam penelitian ini berjumlah

150 responden yang berprofesi sebagai akuntan publik yang bekerja di Kantor

Akuntan Publik wilayah DKI Jakarta dan Tangerang. Berdasarkan data yang

telah dikumpulkan dan dilakukan pengujian dengan hasil menggunakan

software olah data SPSS 24. Berikut kesimpulannya:

1. Self-efficacy tidak berpengaruh terhadap audit judgment. Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nadhiro (2010),

Tatiwakeng (2013), dan Monica (2018).

2. Kompleksitas tugas berpengaruh terhadap audit judgment. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yustrianthe

(2012), Komalasari dan Hernawati (2015), dan Putra dan Rani (2016).

3. Tekanan ketaatan tidak berpengaruh terhadap audit judgment. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Daljono

(2012) dan Anderasari (2017).

4. Persepsi etis tidak berpengaruh terhadap audit judgment yang diambil

oleh auditor. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Mu’alifah (2018).

Page 147: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

128

5. Independensi auditor tidak berpengaruh terhadap audit judgment. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliani

(2012).

6. Self-efficacy, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, persepsi etis, dan

independensi auditor secara simultan berpengaruh terhadap audit

judgment. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Jamilah et al.,

(2007), Pangesti dan Setyowati (2018), dan Hasnidar (2018).

B. Implikasi

Kantor Akuntan Publik (KAP) memiliki tanggung jawab terhadap

entitas yang diperiksanya terkait hasil pemeriksaan yang dilakukan. Dengan

pemberian judgment yang tepat akan membuat suatu proses audit itu berjalan

baik sebagai mestinya dan tidak ada keraguan di dalam diri auditor untuk

memberikan judgment. Faktor yang mempengaruhi judgment yang diambil

auditor itu berasal tidak hanya dari teknis tetapi pula perhatiannya terhadap

non-teknis. Dalam hal ini non-teknis itu bisa berasal dari dalam diri auditor

maupun yang berasal dari luar diri auditor itu sendiri.

Keyakinan di dalam diri seorang auditor diperlukan untuk mengasah

seberapa mampu seorang auditor itu memberikan judgment yang baik dan

tepat. Banyaknya tugas akan membuat auditor lebih terbiasa dalam

melakukan tugasnya dan tahu caranya menghadapi apabila ada tantangan

yang timbul di setiap penugasannya. Tekanan dari klien dan atasan membuat

auditor merasa dilema ketika bersinggungan dengan Standar Profesional

Akuntan Publik (SPAP) dikarenakan sikap independensi auditor yang tidak

Page 148: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

129

boleh memihak harus tetap dijaga meskipun tekanan itu muncul. Pada

persepsi etis menganggap bahwa auditor harus taat pada kode etik akuntan

publik sehingga dalam melaksanakan aktivitasnya akuntan publik memiliki

arah yang jelas dan dapat memberikan keputusan atau judgment yang tepat

dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak yang menggunakan

hasil keputusan auditor. Terakhir, independensi auditor adalah sikap

profesional yang harus dimiliki seorang auditor ketika melaksanakan tugas

pengauditan, sikap ini membawa auditor tidak berada di dalam pengaruh

atasan maupun klien (auditee) untuk memberikan hasil pendapatnya.

C. Keterbatasan

Penulis menyadari adanya keterbatasan pengetahuan serta pengalaman

yang dimiliki penulis, baik secara teoritis maupun praktis. Dijabarkan bahwa

keterbatasan tersebut diantaranya:

1. Penyebaran kuesioner yang dilakukan belum merata di seluruh Kantor

Akuntan Publik (KAP) wilayah di DKI Jakarta dan Tangerang.

2. Penulis belum memasukkan semua variabel lain yang sesuai dengan topik

penelitian, seperti faktor lain yang mempengaruhi audit judgment,

contohnya: tekanan anggaran waktu, pengetahuan auditor, kompetensi

auditor, keahlian audtor, dan pengalaman auditor.

3. Penulis tidak membahas secara mendalam terkait karakteristik dari

responden.

4. Responden yang mendominasi dalam penelitian ini adalah Senior Audit

yang memiliki umur kurang dari 25 tahun, dan pengalaman bekerja

Page 149: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

130

sebagai auditor kurang dari 3 tahun, serta rata-rata penugasan yang

dihadapi masih 1 sampai 5 tugas audit per tahun.

D. Saran

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan dan

meningkatkan hasil penelitian dengan beberapa masukan, diantaranya:

1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penyebaran kuesioner

secara merata pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di wilayah

DKI Jakarta dan Tangerang, guna mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan penelitian ini disarankan

untuk menambahkan variabel lain yang sesuai dengan topik yang akan

diteliti seperti: tekanan anggaran waktu, pengetahuan auditor, kompetensi

auditor, keahlian auditor, dan pengalaman auditor.

3. Disarankan untuk mempertimbangkan aspek karakteristik dari responden

dalam penelitian selanjutnya, yaitu pengalaman bekerja sebagai auditor,

karena hal tersebut akan memperkaya bahasan dalam penelitian.

Selanjutnya penambahan untuk karakteristik jabatan seorang auditor yang

lebih merata.

Page 150: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

131

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Syukry dan Abdul Halim. “Pengintegrasian Etika dalam Pendidikan

dan Riset Akuntansi”. Kompak, STIE YO. 2002.

Academia.Edu/8432013/pengertian-etika-dan-profesi-hukum. Diakses Tanggal 30

Agustus 2019.

Agoes, Sukrisno. “Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh

Akuntan Publik”, Buku 1, Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat. 2017.

Ajzen, Icek. “Attitudes, Personality, and Behavior Second Edition”. New York:

Open University Press. 2005.

Ajzen, Icek. “From Intentions to Actions: A Theory of Planned Behavior. In J.

Kuhl & J. Beckmann (Eds.), Action- Control: From Cognition to Behavior

and Human Decision Process, Vol. 50. Hal 179-211. 1985.

Ajzen, Icek. “Organizational Behaviour and Human Decision Process: The

Theory of Planned Behavior. In P. A. M. Langem A. W. Kruglanski & E. T

Higginds (Eds.)”. Handbook of Theories of Social Psychology. Vol. 01. Hal

439-459. 2012.

Alamri, Fitria, Grace B. Nagoi dan Jantje Tinongan. “Pengaruh Keahlian,

Pengalaman, Kompleksitas Tugas, dan Independensi terhadap Audit

Judgment Auditor Internal pada Inspektorat Provinsi Gorontalo”. Jurnal

EMBA. Vol. 05, No. 2. Hal 593-601. 2017.

Amrizal. “Analisis Kritis Pelanggaran Kode Etik Profesi Akuntan Publik di

Indonesia”. Jurnal Liquidity, Vol. 03, No. 01. Hal 36-45. 2014.

Anderasari, Verzia. “Pengaruh Gender, Independensi, Tekanan Ketaatan,

Pengalaman Auditor, Keahlian Auditor, dan Persepsi Etis Terhadap Audit

Judgment”. Naskah Publikasi Akuntansi FEB. Universitas Muhammadiyah

Surakarta. 2017.

Arens Alvin A., Elder, Randal J., Beasley, Mark S. “Auditing dan Pelayanan

Verifikasi: Pendekatan Terpadu (Judul Asli: Auditing Assurance Service-

Integrested Approach 10th

Edition)”. Edisi Revisi, Jilid 1. Penerjemah Tim

Dejacarta Jakarta: Indeks. 2008.

Arens, A., Randal J. Ekler., Mark S. Beasley. ”Auditing and Assurance Services:

An Integrated Approach 14th

Edition”. New Jersey: Prentice-Hall. 2012.

Page 151: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

132

Arifuddin. “The Effect of Performance Insective on Audit Judgment By Using The

Effort As The Intervening Variable and The Task Complexity as The

Moderating Variable”. IJABER, Vol. 12, No. 04. Hal 1305-1314. 2014.

Armanda, Ranggi dan Ubaidillah. “Pengaruh Etika Profesi, Pengetahuan,

Pengalaman, dan Independensi Terhadap Auditor Judgement Pada Bahan

Pemeriksaan Keuangan (BPK) Perwakilan Sumatera Selatan”. Jurnal

Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Vol. 12, No. 02. Hal 1-16. 2014.

Bandura, A. “Guide for Constucting Self-Efficacy Scales” in F. Pajares & T.

Urdan (Eds.). “Self-Efficacy Beliefs of Adolescents”. Greenwich: CT:

Information Age Publishing. Vol. 05. PP 307-337. 2006.

Bandura, A. “Social Foundations of Thought and Action: A Social Cognitive

Theory”. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. 1986.

Bandura. “Perceived Self-Efficacy in Cognitive Development and Functioning”.

Journal of Educational Psychologist. Vol. 28, No.02. Hal 117-148. 1993.

BEI. “Pencatatan di BEI”. Diakses pada 24 Agustus 2019 dari

http://www.idx.co.id/id/beranda/informasi/bagiperusahaan/bagaimanamenjadi

perusahaantercatat.aspx. 2010.

Bell, B. S. and Kozlowski, S. W. “Goal Orientation and Ability: Interactive

Effects on Self-Efficacy, Performance, and Knowledge”. Journal of Applied

Psychology, Vol. 87, No. 3. Hal 497-505. 2002.

Bima, Bayu Aji.”Analisis Dampak Locus of Control, Gaya Kepemimpinan, dan

Komitmen Organisasi pada Kinerja Auditor”. Accounting Analysis Journal.

Vol. 01, No. 01. Hal 7-14. 2010.

Bonner, S. E and Sprinkle, G. B. “The Effect of Monetary Incentive on Effort and

Task Complexity on an Audit Judgement: Theoris, Evidence, and Framework

of Research”. Accounting, Organization and Society. Vol. 27, No. 5. Hal 303-

345. 2002.

Bonner, S. E. “A Model of The Effects of Audit Task Complexity, Accounting

Organizations”. Society Journal. Vol. 19, No. 3. Hal 213-234. 1994.

Boynton, William C. Johnson., Raymond N. and Kell, Walter G. “Modern

Auditing”. Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2002.

BPKP. “Modul Diklat Peningkatan Kemampuan APFP Provinsi di Yogyakarta”.

Unit Pengelolaan Pendidikan dan Latihan Pengawasan Perwakilan DPRD di

Yogyakarta. 1994.

Page 152: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

133

Chen, G., Gullu, S. M., Whiteman, J. and Kilcullen, R. N. “Examination of

Relationships among Trait-Like Individual Differences, State-Like Individual

Differences, and Learning Performance”. Journal Of Applied Psychology,

Vol. 65, No. 06, Hal 835-847. 2000.

Chung, J. dan G. S. Monroe. “A Research Note on The Effect of Gender and Task

Complexity on Audit Judgment”. Journal of Behavioral Research. Vol. 13. PP

111-125. 2001.

Cohen, Jeffrey R., Lisa Milici Gaynor, Ganesh Krishnamoorthy, and Arnold M.

Wright. “The Impact on Auditor Judgment of CEO Influence on Audit

Committee Independence”. Auditing: A Journal of Practice and Theory. Vol.

30, No. 04. Hal 89-100 2011.

Daljono, Seni Fitriani. “Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas,

Pengetahuan, dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgment”. Jurnal

Akuntansi. Vol. 1, No. 1. 2012.

Drupadi, MJ dan I Putu Sudana. “Pengaruh Tekanan Ketaatan dan Independensi

pada Audit Judgment”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 12

No.03. Hal 623-655. 2015.

Efriyanti, Farida, Retno Anggraini dan Yunus Fiscal. “Analisis Kinerja Laporan

Keuangan sebagai Dasar Investor dalam Menanamkan Modal Pada PT.

Bukit Asam TBK”. Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol. 03, No. 02. Hal 299-

316. 2012.

Engko, Cecilia dan Gundono. “Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Locus of

Control terhadap Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan

Kerja Auditor”. Vol. 11, No. 02, Hal 105-124. 2007.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25

Edisi 9”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2018.

Hamzah, A dan Paramitha. “Perbedaan Perilaku Etis dan Tekanan Kerja

Perspektif Gender dalam Audit Judgment Laporan Keuangan Historis dan

Kompleksitas Tugas”. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol. 07, No. 01. 2008.

Handani, Rachmat., Zirman., dan Yuneira Anisma. “Pengaruh Ketaatan,

Independensi, kompleksitas tugas dan etika terhadap audit judgment”. JOM-

FEKON. Vol. 1. No. 2. 2014.

Hasnidar, Mediaty, Andi K. “The Effect of Self-Efficacy and Obedience Pressure

On Audit Judgment By Using Task Complexity and Moral Reasoning as The

Moderating Variable”. International Journal Of Advanced Research (IJAR).

Vol. 06. No. 10. Hal 238-248. 2018.

Page 153: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

134

Hasnidar. “Pengaruh Self-Efficacy, Tekanan Ketaatan dan Independensi Auditor

terhadap Audit Judgment dengan Kompleksitas Tugas dan Moral Reasoning

sebagai Variabel Moderasi”. Tesis Universitas Hasanuddin Makassar. 2018.

Hogarth, R. M and H. J. Einhorn. ”Order Effects in Belief Updating: The Belief

Adjustment Mode”. Cognitive Psychology 24:1-55. 1992.

https://integrity-indonesia.com/id/blog/2017/09/14/skandal-keuangan-perusahaan-

toshiba/. Diakses Tanggal 15 Juni 2019.

https://Kontan.co.id/news/kasus-snp-finance-sri-mulyani-resmi-jatuhkan-sanksi-

ke-deloitte-indonesia.html. Diakses 23 Mei 2019.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). “Standar Profesional Akuntan Publik 31 Maret

2011”. Jakarta: Salamba Empat. 2011.

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). “Standar Profesi Akuntan Publik

(SPAP) Edisi Mei 2009”. 2011.

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). “Kode Etik Profesi Akuntan Publik

Efektif Pet 1 Juli 2019”. 2019.

Irwanto. “Psikologi Umum”. Jakarta: PT Prenhallindo. 2002.

Iskandar, Takiah Mohd, dan Sanusi, Mohd Zuaraidah. “Assesing The Effect of

Self-Efficacy and Task Complexity On Internal Control Audit Judgment”.

AAMJAF, Vol. 1 pp: 29-52. 2011.

Jamilah, S., Fanani, Z., dan Chandarin, G. “Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan

dan Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgment”. Simposium Nasional

Akuntansi X Universitas Hasanuddin Makassar, Hal 26-28. 2007.

Jenskins. J. Gregory and C. M. Haynes. “The Persuasiveness of Client Prefrences:

An Investigation of Impact of Preference Timing and Client Credibility”.

Auditing: Journal of Practice and Theory. Vol. 22, No. 1. Hal 143-154. 2003.

Jogiyanto.”Metodologi Penelitian dan Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-

Pengalaman”. Yogyakarta: BPFE. 2007.

Kbbi.co.id/arti-kata/etika. Diakses Tanggal 29 Agustus 2019.

Kbbi.co.id/arti-kata/persepsi. Diakses Tanggal 28 Agustus 2019.

Keraf, Gerys. “Diksi dan Gaya Bahasa”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

2005.

Page 154: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

135

Keraf, Sonny. “Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya”. Yogyakarta: Pustaka

Filsafat. 2009.

Kohlberg, L. “Essay on Moral Development, Vol. I: The Philosophy of Moral

Development”. Herper & Row: San Fransisco. 1971

Komalasari, Rossa dan Erna Hernawati. “Pengaruh Independensi, Kompleksitas

Tugas, dan Gender terhadap Audit Judgment”. Jurnal Neo-bis Vol. 9, No.2.

2015.

Kuang, Ming Tan. “Analisis Perkembangan Riset Akuntansi Keperilakuan Studi

Pada Jurnal Behavioral Research in Accounting (1998-2003)”. Jurnal

Akuntansi, Vol. 02 No. 02, Hal 122-133. 2010.

Kusumawati, Andi and Syamsuddin. “The Effect of Auditors Quality to

Professional Sceptisme and its Relationship to Audit Quality”. International

Journal of Law and Management. Emerald Insight. 2018.

Libby, R. and Luft, J. “Determinants of Judgment Performance in Accounting

Setting: Ability, Knowledge, Motivation, and Environment”. Accounting,

Organization and Society. Vol. 18, No. 05. Hal 425-500. 1993.

Lord, Alan T. dan F. Todd Dezoort. “The Impact of Commitment and Moral

Reasoning on Auditors Responses to Social Influence Pressure”. Accounting

Organizations and Society 26, Hal 1-13. 2001.

Luthans, F. “Organizational Behavior Seventh Edition”. New York: McGraw-

Hill, Inc. 2005.

Mauludy, M. I. A., Evi L. H., dan Christy N. P. P. “Analisis Kasus Pelanggaran

Standar Profesional Akuntan Publik Oleh KAP Winata”. Prosiding Seminar

Nasional dan Call For Paper Ekonomi dan Bisnis. Jember. Hal. 196-201.

2017.

Meyer, M. and J. T. Rigsby. “Descriptive Analysis of The Content and

Contribution of Behavioral Research In Accounting 1989-1998”. Accounting

Journal. 2001.

Monica, Anggun Nilla. “Pengaruh Self-Efficacy, Locus Of Control, PengalamaN

Auditor dan Skeptisme Profesional Terhadap Audit Judgment”. Universitas

Muhammadiyah Surakarta. 2018.

Muawanah, U. “Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit: Peran Locus of

Control, Komitmen Profesi, dan Kesadaran Etis”. Jurnal Riset Akuntansi

Indonesia. Vol. 04, No. 02:133-150. 2001.

Page 155: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

136

Mu’alifah, Anis. “Pengaruh Tekanan Ketaatan, Pengalaman Auditor, Skeptisme,

Insentif Kerja, dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgment”. Naskah

Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2018.

Mukhid, Abdul. “Self-Efficacy (Perspektif Teori Kognitif Sosial dan Implikasinya

terhadap Pendidikan)”. Tadris. Vol. 04 No. 02. 2009.

Mulyadi. “Auditing: Edisi Keenam”. Jakarta: PT Salemba Empat Patria. 2002.

Mulyadi. “Sistem Akuntansi: Edisi Ke-4”. Jakarta: PT Salemba Empat Patria.

2010.

Nadhiro, Siti Asih. “Pengaruh Kompleksitas Tugas, Orientasi Tujuan dan Self-

Efficacy Terhadap Kinerja Auditor dalam Pembuatan Audit Judgment (Studi

Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang)”. Universitas Diponegoro:

Semarang. 2010.

Nuarsih, Putu dan I Made Mertha. “Pengaruh Kompleksitas Tugas, Tekanan

Ketaatan, dan Senioritas Auditor pada Auditor Judgment”. Universitas

Udayana. E-Jurnal Akuntansi. Vol. 20, No. 1. Hal 144-172. 2017.

Operasianti, SA., Hendra Gunawan, dan Mey Maemunah. ”Pengaruh Insentif

Kerja, Persepsi Etis, dan Skeptisme Profesional terhadap Audit Judgment

(Survey pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung)”. Prosiding

Akuntansi Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial Humaniora). 2014.

Pangesti, DB dan Widhy Setyowati. “Pengaruh Persepsi Etis, Pengalaman

Auditor, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas Audit

Judgment”. Prosiding Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu Unisbank. 2018.

Persadi. “Judgment Auditor Eksternal Berdasarkan Independensi dan Objektifitas

Auditor Internal”. Accounting Analysis Journal. 2012.

Prasita, Andin dan Hadi Priyo. “Pengaruh Kompleksitas Audit dan Tekanan

Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit dengan Moderasi Pemahaman

Terhadap Sistem Informasi”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Satya Wacana, edisi September. 2007.

Pratama, Bima C. “Auditor Independency as Antecendents of Ethical Perception

on Auditor Judgment: Study of Public Accounting Firm Auditors”. Jurnal

Ilmiah Akuntansi. Vol. 16, No.01. Hal 34-36. 2018.

Putra, AMT dan Puspita Rani. “Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas,

Pengalaman Auditor dan kompetensi Profesional Terhadap Audit

Judgement”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 05. No. 02 Oktober. FE

Universitas Budi Luhur. ISSN:2252 7141. 2016

Page 156: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

137

Putri, PA dan Herry Laksito. “Pengaruh Lingkungan Etika, pengalaman auditor,

dan Tekanan ketaatan terhadap kualitas audit judgment di Semarang”.

Diponogoro Journal Of Accounting. Vol. 02. No. 02. Hal 1-11. 2013.

Raiyani, Nih Luh Kadek Puput dan I. D. G Dharma Saputra. “Pengaruh

Kompetensi, Kompleksitas Tugas, dan Locus of Control terhadap Audit

Judgment”. Jurnal Akuntansi. Vol. 6, No. 3. 2014.

Restuningdiah, N. dan Indriantoro, N. “Pengaruh Partisipasi Terhadap Kepuasan

Pemakai dalam Pengembangan Ssitem Informasi dengan Kompleksitas

Tugas, Kompleksitas Sistem, dan Pengaruh Pemakai Sebagai Moderating

Vaiabel”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2. Hal 119-133. 2000.

Robbins, Stephen P dan Judge, Timothy A. “Organizational Behaviour Edition

15”. New Jersey: Pearson Education. 2013.

Sanusi, Z. M., Takiah, M. I., dan June, M. L. Poon. “Effect of Goal Orientation

and Task Complexity on Audit Judgment Performance”. Malaysian

Accounting Review. Vol. 6, No. 2. 2007.

Sanusi, Z. M., Takiah, M. I., Gary S. M, dan Saleh, N. M. “Effect Of Goal

Orientation, Self-Efficacy and Task Complexity On The Audit Judgment

Perfomance Of Malaysian Auditors”. Accounting, Auditing and

Accountabillity Journal, Emerald Insight. 2018.

Sekaran, Uma. “Research Methodes for Business – A Skill Building Approach”.

United Kingdom: John Wiley and Sons. 2016.

Stajkovic, A. D., & Luthans, F. “Self-Efficacy, and Worke-Related Performance:

A Meta-Analysis”. Phsycological Bulletin, 124. PP 240-261. 1998a.

Suardikha, I Made Sadha dan Ketut Budiartha. “Kemampuan Gender Memoderasi

Pengaruh Self-Efficacy dan Kompleksitas Tugas pada Audit Judgment”.

Jurnal Vol. 12, No. 3. 2017.

Sugiyono. “Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta”. 2013.

Suhayati, Eli. “Pengaruh Independensi Akuntan Publik dan Audit Judgment

Terhadap Opini Akuntan Publik”. Jurnal Eksis. Vol. 12, No. 1. Hal. 3214-

3345. 2016.

Susanto, Irwan. “Akseptansi Teknologi Informasi Komunikasi: Pendekatan Social

Cognitive Theory”. Jurnal Fokus Bisnis, Vol. 14, No. 01. 2015.

Page 157: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

138

Susetyo, Budi. “Pengaruh Pengalaman Audit terhadap Pertimbangan Auditor

dengan Kredibilitas Klien sebagai Variabel Moderating”. Tesis Universitas

Diponegoro Semarang. 2009.

Suwandi. “Pengaruh Self-Efficacy, Kecerdasan Emosional, Tekanan Ketaatan

dan Kompleksitas Tugas terhadap Auditor Judgment (Studi Empiris pada

KAP di Pekanbaru, Padang, dan Batam)”. JOM FEKON, Vol. 02, No.01.

2015.

Tatiwakeng, Cindy Westefina. “Pengaruh Efikasi Diri, Kompleksitas Tugas, dan

Audit Judgment terhadap Kualitas Audit Judgment Auditor Internal

Pemerintah. Jurnal Online (Tesis)”. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

2013.

Widaryanti. “Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan”. Jurnal Fokus Ekonomi.

Vol. 02, No. 01. Hal 1-10. 2007.

Wijayantini, Ayu Sinta, Adi Yuniarta dan Anantawikrama Tungga Atmadja.

“Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas dan Self-Efiicacy

Terhadap Audit Judgment”. E-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan

Ganesha Jurnal Akuntansi Program S1. Vol, 2. No. 1. 2014.

Willy, J.M dan Darsyah, M.D. “Kamus Inggris- Indonesia, Indonesia- Inggris”.

Surabaya: Arkola. 1997.

Yendrawati, Reni dan Mukti, Dheane Kurnia. “Pengaruh Gender, Pengalaman

Auditor, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan Kemampuan Kerja dan

Pengetahuan Auditor terhadap Audit Judgment”. Jurnal Inovasi dan

Kewirausahaan, Vol. 4, No. 1. Hal 1-8. 2015.

Yuliani, Nur Laila. “Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Independensi,

Pengetahuan dan Pengalaman Auditor pada Audit Judgment”. Jurnal

Akuntansi, Vol. 05, No. 03. Hal 40-53. 2012.

Yustrianthe, Rahmawati Hanny. “Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Audit

Judgment Auditor Pemerintah ”. Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 4, No. 2.

Hal 72-82. 2012.

Zulaikha. “Pengaruh Interaksi Gender, Kompleksitas Tugas dan Pengalaman

Auditor terhadap Audit Judgment”. Simposium Nasional Akuntansi IX.

Padang. 2006.

Page 158: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

139

Lampiran I Surat Penelitian Skripsi

LAMPIRAN

LAMPIRAN I

SURAT PENELITIAN SKRIPSI

Page 159: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

140

Page 160: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

141

Page 161: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

142

Page 162: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

143

Page 163: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

144

Page 164: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

145

Page 165: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

146

Lampiran II Surat Keterangan

LAMPIRAN II

SURAT KETERANGAN

Page 166: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

147

Page 167: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

148

Page 168: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

149

Page 169: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

150

Page 170: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

151

Page 171: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

152

Page 172: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

153

Lampiran III Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN III

KUESIONER PENELITIAN

Page 173: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

KETAATAN, PERSEPSI ETIS, DAN INDEPENDENSI AUDITOR

TERHADAP AUDIT JUDGMENT STUDY EMPIRIS PADA KANTOR

AKUNTAN PUBLIK DKI JAKARTA DAN TANGERANG

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta dan Tangerang)

Oleh:

Bayu Dwi Cahyanto

NIM: 11150820000018

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/ 1440 H

Page 174: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, 15 Juli 2019

Bapak/Ibu/Sdr/I Responden

Di Tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata

Satu (S1) Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Peneliti : Bayu Dwi Cahyanto

NIM : 11150820000018

Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VIII

bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul

“Pengaruh Self-Efficacy, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Persepsi

Etis, dan Independensi terhadap Audit Judgment”.

Untuk itu saya meminta kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk menjadi responden

dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya mohon

maaf telah mengganggu waktu bekerja Bapak/Ibu/Sdr/i. Data yang diperoleh

hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai

penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja, sehingga kerahasiaannya

akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

Apabila diantara Bapak/Ibu/Sdr/i terdapat kritik dan saran dari penelitian ini,

dapat menghubungi saya melalui email [email protected]

Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i yang meluangkan waktu untuk mengisi dan

menjawab semua pertanyaan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.

Dosen Pembimbing Hormat Saya,

Peneliti

Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP Bayu Dwi Cahyanto.

Page 175: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

156

DATA RESPONDEN

Berilah tanda checklist ( √ ) pada alternatif yang bapak/ibu pilih :

1. Nama Auditor : ……………………………………………

(boleh tidak diisi)

2. Nama KAP : ……………………………………………

3. Alamat KAP : ……………………………………………

4. Jenis kelamin :

5. Usia Responden :

6. Pendidikan Terakhir :

7. Pengalaman Kerja :

(tahun)

8. Rata-rata jumlah :

penugasan audit

dalam 1 tahun

9. Jabatan Profesi : :

Laki-laki

Perempuan

< 25 tahun

36-50 tahun

25-35 tahun

< 3 tahun

> 10 tahun

7-10 tahun

3-6 tahun

11-15 tugas

> 15 tugas

Senior Audit

> 50 tahun

Junior Auditor

DIII

S2

S3

D IV/ S1

6-10 tugas

1-5 tugas

Page 176: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

157

Petunjuk: Mohon Bapak/ Ibu/ Saudara memberikan pendapat atas

pertanyaan-pertanyaan berikut, sesuai dengan tingkat kemungkinan dengan

memberikan tanda silang (X) pada kolom pilihan:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Cukup Setuju (CS) 5 = Sangat Setuju (SS)

2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)

A. Self-Efficacy (Efikasi Diri) (X1)

No Pernyataan

Alternatif Jawaban

1 2 3 4 5

STS TS CS S SS

Keyakinan Diri

1. Saya yakin bahwa saya

memiliki kemampuan untuk

menyelesaikan tugas audit yang

sedang saya hadapi hingga

akhir masa penugasan.

2. Saya yakin dengan tugas yang

saya selesaikan dengan

kemampuan yang saya miliki,

bisa membuat kinerja saya

meningkat.

3. Saya yakin dapat mengatasi

tantangan apapun yang akan

terjadi ketika masa penugasan

audit berlangsung.

4. Saya yakin dengan persiapan

dan strategi yang matang, akan

mempermudah cara saya dalam

masa penugasan audit.

5. Saya yakin atas kemampuan

judgment yang saya miliki

untuk merencanakan dan

melaksanakan tindakan yang

mengarah pada tujuan

penugasan audit yang sedang

saya hadapi.

6. Saya yakin dengan saya mampu

menyelesaikan sebuah tugas

khusus pada tingkatan tertentu,

akan membuat kinerja yang saya

miliki meningkat.

Page 177: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

158

No Pernyataan

Alternatif Jawaban

1 2 3 4 5

STS TS CS S SS

7. Saya tahu keterbatasan yang ada

di dalam diri saya dan

secepatnya saya perbaiki

sehingga tidak menurunkan

kinerja saya.

8. Saya perlu memotivasi diri

apabila rasa kepercayaan diri

saya menurun.

9. Saya perlu orang sekitar saya

untuk memberikan motivasi

kepada saya ketika rasa

kepercayaan diri saya menurun.

Memahami Tugas

10. Saya selalu memahami dengan

baik tugas yang diberikan

kepada saya.

11. Saya dapat menjalankan tugas

audit dengan baik bahkan jika

tugas audit menjadi kompleks.

12. Saya tetap bersikap tenang

ketika menghadapi hambatan di

dalam masa penugasan dan

berusaha mencapai tujuan audit.

13. Saya perlu meningkatkan

potensi dalam diri saya

mengenai pekerjaan saya

sebagai auditor dengan

pendidikan dan pelatihan

sehingga apabila saya

menemukan tugas yang sulit

dapat terselesaikan.

14. Saya selalu memprioritaskan

tugas mana yang lebih mudah

dipahami oleh saya, dan saya

kerjakan terlebih dahulu.

Page 178: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

159

B. Kompleksitas Tugas (X2)

No Pernyataan

Alternatif Jawaban

1 2 3 4 5

STS TS CS S SS

Kejelasan Tugas

1. Selalu jelas bagi saya tugas

mana yang harus dikerjakan.

2. Alasan tidak jelas bagi saya,

mengapa saya harus

mengerjakan bermacam-macam

tugas dalam masa penugasan

audit.

3. Sejumlah tugas yang

berhubungan dengan seluruh

fungsi pemeriksaan yang ada

sangatlah tidak jelas atau

membingungkan.

4. Saya selalu dapat mengetahui

dengan jelas bahwa suatu tugas

telah dapat saya selesaikan

5. Saya selalu dapat mengetahui

dengan jelas bahwa saya harus

mengerjakan suatu tugas khusus.

6. Sangatlah jelas bagi saya cara

mengerjakan setiap jenis tugas

yang harus saya lakukan selama

ini

Job Description dan Alat Bantu

7. Deskripsi jabatan menunjukkan

apa yang harus dikerjakan dalam

setiap penugasan audit

8. Dengan banyaknya wewenang

yang saya miliki membuat saya

bingung untuk memilih prioritas

mana yang harus di dahului

9. Bagi saya, banyaknya jenis tugas

yang saya hadapi, saya akan

berperilaku disfungsional

10.

Alat bantu dalam menyelesaikan

tugas sangat mempengaruhi

kinerja saya

Page 179: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

160

C. Tekanan Ketaatan (X3)

No Pernyataan

Alternatif Jawaban

1 2 3 4 5

STS TS CS S SS

Tekanan Entitas

1. Saya tidak ingin mendapatkan

masalah dengan auditee jika

saya tidak memenuhi

keinginan auditee untuk

berperilaku menyimpang dari

standar profesional.

2. Saya akan menuruti keinginan

auditee walaupun bertentangan

dengan standar profesional

auditor.

3. Saya tidak akan menentang

keinginan auditee untuk

berperilaku menyimpang.

Tekanan Atasan

4. Saya tidak ingin mendapatkan

masalah dengan atasan saya

jika tidak menuruti

keinginannya untuk

menyimpang dari standar

profesional.

5. Saya akan menaati perintah

atasan karena saya ingin terus

bekerja walaupun harus

bertentangan dengan standar

profesional.

6. Saya akan menaati perintah

atasan walaupun saya akan

memiliki beban moral karena

bertentangan dengan standar

profesional.

7. Saya akan menentang perintah

atasan dan memilih keluar dari

pekerjaan saya jika saya

dipaksa untuk melakukan hal

yang bertentangan dengan

standar profesional.

8. Saya akan menentang perintah

atasan karena secara moral

telah berhasil menegakkan

profesionalisme.

Page 180: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

161

D. Persepsi Etis (X4)

No

Pernyataan

Alternatif Jawaban

1 2 3 4 5

STS TS CS S SS

1. Dalam melaksanakan tanggung

jawab sebagai profesional, saya

harus senantiasa menggunakan

pertimbangan moral dan

profesional yang saya miliki.

2. Saya memiliki kewajiban

untuk senantiasa bertindak

kepada publik dengan cara

menghormati kepercayaan

publik dan menunjukkan

komitmen atas

profesionalisme.

3. Saya harus bersikap jujur dan

berterus terang tanpa harus

mengorbankan rahasia

penerima jasa dan bukan

untuk kepentingan pribadi.

4. Saya harus menjaga

obyektivitas dan bebas dari

benturan kepentingan dalam

pemenuhan kewajiban

profesional.

5. Saya harus melakukan jasa

profesional saya dengan

berhati-hati, kompetensi dan

tekun serta berkewajiban untuk

mempertahankan pengetahuan

dan keterampilan yang saya

miliki.

6. Saya harus menghormati

kerahasiaan informasi yang

diperoleh selama melakukan

jasa profesional audit dan tidak

boleh memakai atau

mengungkapkan informasi

tersebut tanpa persetujuan,

kecuali bila ada persetujuan

profesional dan hukum untuk

mengungkapkannya.

Page 181: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

162

No Pernyataan

Alternatif Jawaban

1 2 3 4 5

STS TS CS S SS

7. Saya harus berperilaku

konsisten sesuai dengan

reputasi profesi yang baik dan

menjauhi tindakan yang dapat

mendeskreditkan profesi saya.

8. Saya harus melaksanakan jasa

profesional sesuai dengan

standar teknis dan standar

profesional yang relevan.

E. Independensi (X5)

No Pernyataan

Alternatif Jawaban

1 2 3 4 5

STS TS CS S SS

Independensi Dalam Pemikiran

1. Auditor senantiasa selalu jujur

dalam perkataan dan perbuatan

berdasarkan kode etik akuntan

publik

2. Auditor menyatakan pendapat

berdasarkan hasil audit dan

bukan rekayasa

3. Auditor bertanggung jawab

atas semua kinerja yang telah

terlaksana

4. Auditor menyatakan kebebasan

dalam berfikir dan berpendapat

untuk membuat laporan audit.

5. Auditor selalu bersifat netral

terhadap klien

6. Auditor membuat rekomendasi

harus sesuai dengan kondisi

dan fakta yang harus diperbaiki

7. Auditor menggunakan kata-

kata yang bisa dipahami oleh

klien.

Page 182: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

163

No Pernyataan

Alternatif Jawaban

1 2 3 4 5

STS TS CS S SS

8. Auditor memberikan penilaian

dan saran tanpa ada rasa wajib

memodifikasi fakta dan

dampak.

Independensi Penampilan

9. Auditor harus menjaga nama

baik profesi

10. Auditor berhubungan

langsung dengan masyarakat

sekitar dan mensosialisasikan

tentang profesinya

11. Auditor tidak

memperhitungkan besaran

komisi hasil audit, dengan

kinerja proses audit

12. Auditor menimbang untuk

menyatukan kepentingan

pribadi dengan kepentingan

usaha klien

13. Audit dilakukan terhadap

klien yang tidak mempunyai

hubungan kepentingan

dengan auditor

14. Auditor menggunakan

advertensi atau bentuk solitasi

lainnya untuk mendapatkan

klien

15. Auditor menetapkan pendapat

atas laporan audit

berdasarkan hasil auditnya.

Page 183: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

164

F. Audit Judgment (Y)

Petunjuk: Mohon Bapak/ Ibu/ Saudara memberikan pendapat atas

pertanyaan-pertanyaan berikut, sesuai dengan tingkat kemungkinan

dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom pilihan:

1 = Sangat Rendah (SR) 3 = Cukup Tinggi (CT) 5 = Sangat Tinggi (ST)

2 = Rendah (R) 4 = Tinggi (T)

*Kasus 1 : Dalam hal penentuan tingkat materialitas

Anda diminta menjadi anggota tim dalam mengaudit laporan

keuangan pada suatu perusahaan ABC, untuk laporan keuangan tahun

2018 yang menunjukkan nilai aset sebesar Rp. 130 miliar, dengan saldo

peralatan kantor pada akhir periode sebesar Rp. 13 miliar. Pada saat

mengevaluasi bukti audit, untuk sampel peralatan kantor yang diperiksa,

ditemukan adanya ketidaksesuaian antara pencatatan peralatan dengan

hasil pemeriksaan fisik peralatan yang berjumlah Rp. 1,3 juta.

Sebelum membuat suatu judgment atas review bukti tersebut,

auditee meminta Bpk/Ibu/Sdr untuk tidak mempermasalahkan hal tersebut

karena mereka beranggapan jumlah tersebut sangatlah tidak material.

Bapak/Ibu/Sdr diminta memberikan pertimbangan untuk masing-masing

situasi berikut:

Page 184: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

165

No Pertanyaan

Alternatif Jawaban

1 2 3 4 5

SR R CT T ST

1 Jika selama ini Perusahaan

ABC merupakan perusahaan

yang dinilai sehat dan diyakini

memiliki kompetensi yang

tinggi dan layak untuk

dipercaya, maka seberapa besar

keinginan Bpk/Ibu/Sdr untuk

tidak menerima

permintaannya?

2 Seberapa besar keinginan Bpk/

Ibu/ Sdr untuk memperluas

sampel bukti audit yang akan

dievaluasi untuk peralatan

kantor?

3 Seberapa besar keinginan

Bpk/Ibu/Sdr merekomendasi

perusahaan ABC untuk

membuat penyesuaian

peralatan kantor dalam laporan

keuangannya?

*Kasus 2: Upaya perekayasaan transaksi

Perusahaan retail modern ternama di Jakarta melakukan belanja

tahunan yakni membeli sejumlah komputer dan alat tulis kantor untuk

menambah kinerja pelayanan perusahaan tersebut dengan mengambil dari

perusahaan XYZ yang sudah menjadi pemasok sejak 5 tahun yang lalu.

Karena kedekatan hubungan klien dengan perusahaan pemasok, maka

Bpk/Ibu/Sdr melakukan evaluasi mengenai pencatatan transaksi antar

pihak terkait.

Sebelum mengevaluasi bukti audit berkenaan dengan pembelian

komputer dan alat tulis kantor, dilakukan survei untuk mengetahui harga

pasar. Ternyata harga pasar komputer dengan merek CCC hanya Rp.

Page 185: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

166

4.800.000,- perunit, lebih rendah daripada harga beli dari pemasok yaitu

Rp. 5.500.000,- perunit. Ketika dikonfirmasikan kepada auditee, mereka

beralasan bahwa barang yang diperoleh dari perusahaan XYZ tersebut

sudah pasti dapat diyakini mutu dan layanan purna jualnya daripada

membeli diperusahaan lain dengan harga yang lebih murah. Waktu

ditanyakan kepada karyawan perusahaan lain di lingkup perusahaan yang

sama, ternyata komputer yang mereka pakai juga diperoleh dari

perusahaan yang sama.

Ketika akan mengevaluasi bukti atas transaksi antar grup tersebut,

auditee berusaha untuk meyakinkan bahwa hal tersebut tidaklah

berdampak besar terhadap kinerja keuangan perusahaan mereka. Padahal

dalam hal ini kelihatannya ada sesuatu yang berusaha disembunyikan oleh

auditee dan perusahaan pemasoknya. Bapak/Ibu/Sdr diminta memberikan

pertimbangan untuk masing-masing situasi berikut:

No

Pertanyaan

Alternatif Jawaban

1 2 3 4 5

SR R CT T ST

1 Perusahaan retail tersebut adalah

perusahaan yang baru pertama

kali Bpk/ibu/Sdr audit, karena

itu belum dapat diyakini

kompetensi manajemennya,

maka seberapa besar keinginan

Bpk/Ibu/Sdr untuk tidak

mengikuti permintaannya?

2 Seberapa besar keinginan

Bapak/ Ibu/ Sdr untuk

memperluas pengujian atas

indikasi perekayasaan transaksi

tersebut?

Page 186: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

167

No

Pertanyaan

Alternatif Jawaban

1 2 3 4 5

SR R CT T ST

3. Seberapa besar keinginan

Bpk/Ibu/Sdr merekomendasikan

penguji Perusahaan Retail untuk

membuat penyesuaian atas

selisih harga beli computer

tersebut dalam laporan

keuangannya.

Terima kasih atas kesediaan Bapak/ibu untuk mengisi kuesioner ini.

Page 187: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

168

Lampiran IV Identitas & Jawaban Responden

LAMPIRAN IV

IDENTITAS DAN JAWABAN RESPONDEN

Page 188: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

169

A. Identitas Responden

No Jenis Kelamin Umur Pendidikan Pengalaman Kerja Rata-rata

penugasan Jabatan

1. 1 1 2 1 1 1

2. 1 1 2 1 1 1

3. 2 1 2 1 1 1

4. 2 1 2 1 1 1

5. 2 1 2 1 1 1

6. 1 1 2 1 1 1

7. 1 1 2 1 2 1

8. 2 2 2 2 2 2

9. 1 2 2 2 4 2

10. 2 1 2 1 1 1

11. 2 1 2 1 1 1

12. 2 2 2 2 1 2

13. 2 1 2 1 1 1

14. 2 2 2 2 1 2

15. 1 2 2 2 2 2

16. 2 1 1 1 1 1

17. 2 2 2 2 2 2

18. 2 2 2 2 2 2

19. 1 4 2 2 2 2

20. 1 2 2 2 4 2

21. 1 3 2 2 1 2

22. 2 1 2 1 1 1

Page 189: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

170

No Jenis Kelamin Umur Pendidikan Pengalaman Kerja Rata-rata

penugasan Jabatan

23. 2 1 2 1 1 1

24. 2 1 2 1 1 1

25. 1 1 2 1 1 1

26. 2 1 2 1 1 1

27. 2 1 2 1 1 1

28. 1 1 2 1 1 1

29. 2 1 2 1 2 1

30. 1 1 1 1 1 1

31. 1 2 2 2 3 2

32. 2 2 2 2 3 2

33. 2 2 2 2 4 2

34. 1 1 2 1 1 1

35. 1 1 1 1 1 1

36. 1 1 2 1 1 1

37. 1 1 2 1 1 1

38. 2 2 2 2 3 1

39. 1 1 2 1 2 1

40. 1 1 2 1 1 1

41. 1 1 2 1 1 1

42. 1 2 2 2 1 2

43. 1 1 1 1 2 1

44. 1 2 2 2 3 2

45. 1 1 2 2 1 1

46. 1 2 2 2 4 2

Page 190: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

171

No Jenis Kelamin Umur Pendidikan Pengalaman Kerja Rata-rata

penugasan Jabatan

47. 1 2 2 2 1 2

48. 1 1 2 1 1 1

49. 2 1 2 1 1 1

50. 1 1 2 1 1 1

51. 1 1 2 1 1 1

52. 1 1 2 1 1 1

53. 1 1 2 1 1 1

54. 1 1 2 1 1 1

55. 1 1 2 1 1 1

56. 1 1 2 1 2 1

57. 2 1 2 1 2 1

58. 2 1 1 1 1 1

59. 2 1 2 1 1 1

60. 2 1 2 1 1 1

61. 1 1 1 1 1 1

62. 2 2 2 2 2 2

63. 1 2 2 2 2 2

64. 1 1 1 1 1 1

65. 2 1 1 1 1 1

66. 1 2 2 2 3 2

67. 1 2 2 2 3 2

68. 1 3 2 2 3 2

69. 2 1 2 1 1 1

70. 2 2 2 2 1 2

Page 191: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

172

No Jenis Kelamin Umur Pendidikan Pengalaman Kerja Rata-rata

penugasan Jabatan

71. 1 2 2 2 2 2

72. 2 2 2 2 3 2

73. 1 2 2 2 2 2

74. 1 2 2 2 2 2

75. 1 2 2 3 2 2

76. 1 3 2 4 3 2

77. 1 3 2 3 3 2

78. 1 3 2 4 3 2

79. 2 3 2 4 3 2

80. 2 3 2 4 3 2

81. 2 2 2 3 2 2

82. 2 2 2 2 2 2

83. 1 4 2 4 4 2

84. 1 2 2 2 4 2

85. 1 2 2 2 4 2

86. 1 4 2 3 4 2

87. 2 1 2 1 1 1

88. 2 2 2 2 2 2

89. 1 1 1 1 1 1

90. 2 1 2 1 1 1

91. 2 1 2 1 1 1

92. 2 2 1 2 2 2

93. 2 2 1 2 2 2

94. 1 1 2 1 1 1

95. 1 1 2 1 1 1

Page 192: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

173

No Jenis Kelamin Umur Pendidikan Pengalaman Kerja Rata-rata

penugasan jabatan

96. 2 1 2 1 1 1

97. 2 1 2 1 1 1

98. 1 2 2 1 2 2

99. 1 2 2 2 4 2

100. 2 1 2 1 1 1

101. 1 1 2 1 1 1

102. 1 2 2 2 1 2

103. 1 2 2 2 2 2

104. 1 1 2 1 1 1

105. 1 1 1 1 1 1

106. 1 2 1 2 2 2

107. 1 2 2 3 2 2

108. 1 1 2 1 1 1

109. 1 1 2 1 1 1

110. 1 1 2 1 1 1

111. 1 1 2 1 2 2

112. 1 1 2 1 1 1

113. 2 1 2 1 1 1

114. 1 1 2 1 2 2

115. 1 1 1 1 1 1

116. 1 2 2 1 1 2

117. 1 1 1 1 1 1

118. 1 2 1 3 2 2

Page 193: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

174

No Jenis Kelamin Umur Pendidikan Pengalaman Kerja Rata-rata

penugasan jabatan

119. 1 2 2 2 2 2

120. 1 2 2 2 1 2

121. 2 1 1 1 1 1

122. 2 2 2 2 2 1

123. 1 1 1 1 1 1

124. 1 2 2 2 2 1

125. 1 2 2 2 3 1

126. 1 1 2 1 1 1

127. 1 1 2 1 1 1

128. 1 2 2 3 3 2

129. 1 2 2 2 1 2

130. 1 2 2 2 2 2

131. 1 2 2 2 1 2

132. 1 2 2 2 1 2

133. 1 2 2 2 1 2

134. 1 2 2 2 2 2

135. 1 2 2 2 2 2

136. 1 2 1 2 1 2

137. 1 2 2 2 1 2

138. 1 2 2 2 2 2

139. 1 2 1 2 2 2

140. 1 2 2 2 2 2

141. 1 1 2 1 1 1

142. 1 2 1 2 4 2

143. 1 2 2 2 2 2

Page 194: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

175

No Jenis Kelamin Umur Pendidikan Pengalaman Kerja Rata-rata

penugasan jabatan

144. 1 2 1 2 2 2

145. 1 2 2 2 1 2

146. 1 2 2 2 2 2

147. 1 2 2 2 3 2

148. 1 1 2 1 1 1

149. 1 2 2 2 2 2

150. 1 1 2 1 1 1

Page 195: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

176

A. Jawaban Responden

No SE_1 SE_2 SE_3 SE_4 SE_5 SE_6 SE_7 SE_8 SE_9 SE_10 SE_11 SE_12 SE_13 SE_14

1. 4 4 4 5 3 4 4 4 3 5 3 4 5 4

2. 4 4 5 5 3 4 5 3 3 4 4 5 5 5

3. 3 4 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 5 4

4. 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4

5. 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3

6. 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4

7. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4

8. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

9. 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3

10. 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4

11. 3 4 3 5 4 5 4 2 4 3 3 2 5 5

12. 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

13. 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5

14. 4 4 5 5 3 4 5 3 3 4 4 5 5 5

15. 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4

16. 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

17. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

18. 5 5 3 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5

19. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

20. 5 5 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 5 5

21. 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5

Page 196: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

177

No. SE_1 SE_2 SE_3 SE_4 SE_5 SE_6 SE_7 SE_8 SE_9 SE_10 SE_11 SE_12 SE_13 SE_14

22. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

23. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

24. 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5

25. 4 3 4 3 4 3 3 4 5 4 4 5 3 4

26. 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4

27. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

28. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

29. 5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 4 5 5

30. 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4

31. 5 5 5 3 4 5 5 5 3 3 4 5 5 5

32. 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4

33. 4 4 4 3 4 3 5 5 4 5 3 4 3 3

34. 5 5 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3

35. 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3

36. 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

37. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4

38. 4 3 5 4 4 5 4 3 2 5 4 2 3 4

39. 4 3 5 3 4 5 4 3 3 4 5 4 3 4

40. 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4

41. 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3

42. 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

43. 4 3 4 5 5 5 3 4 3 5 4 3 4 4

44. 4 3 4 3 4 3 4 3 5 3 5 4 5 4

Page 197: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

178

No. SE_1 SE_2 SE_3 SE_4 SE_5 SE_6 SE_7 SE_8 SE_9 SE_10 SE_11 SE_12 SE_13 SE_14

45. 4 4 3 4 4 3 3 5 4 2 4 3 4 3

46. 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 3 4 3 3

47. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5

48. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5

49. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4

50. 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4

51. 5 5 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5

52. 4 4 3 3 4 3 5 5 4 3 3 4 3 4

53. 4 4 3 3 4 3 5 5 4 4 5 5 4 3

54. 4 4 3 3 4 3 5 4 3 4 4 3 3 4

55. 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 3 3 4 5

56. 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4

57. 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4

58. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

59. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

60. 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3

61. 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3

62. 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

63. 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

64. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

65. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

66. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

67. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

68. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 198: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

179

No. SE_1 SE_2 SE_3 SE_4 SE_5 SE_6 SE_7 SE_8 SE_9 SE_10 SE_11 SE_12 SE_13 SE_14

69. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

70. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3

71. 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

72. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

73. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

74. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

75. 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

76. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

77. 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

78. 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

79. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

80. 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4

81. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

82. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

83. 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5

84. 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

85. 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

86. 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5

87. 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4

88. 4 3 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4

89. 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 5 4

90. 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4

91. 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3

Page 199: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

180

No. SE_1 SE_2 SE_3 SE_4 SE_5 SE_6 SE_7 SE_8 SE_9 SE_10 SE_11 SE_12 SE_13 SE_14

92. 5 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5

93. 4 3 5 3 4 3 5 4 4 5 3 5 5 5

94. 4 4 4 4 4 5 3 5 5 4 3 4 5 5

95. 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5

96. 4 3 4 4 4 5 5 5 4 3 3 3 5 5

97. 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 3 4 4 4

98. 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4

99. 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 4 5 5 5

100. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

101. 4 4 5 4 3 3 5 3 4 3 2 4 4 4

102. 4 4 4 5 4 5 4 5 2 3 3 3 4 5

103. 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3

104. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

105. 4 5 3 4 3 3 3 5 5 4 3 3 3 3

106. 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

107. 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 5 4 4 4

108. 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4

109. 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3

110. 3 3 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4

111. 4 4 3 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5

112. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4

113. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

114. 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5

115. 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4

Page 200: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

181

No. SE_1 SE_2 SE_3 SE_4 SE_5 SE_6 SE_7 SE_8 SE_9 SE_10 SE_11 SE_12 SE_13 SE_14

116. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

117. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

118. 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4

119. 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 3

120. 4 3 3 5 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4

121. 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4

122. 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5

123. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

124. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5

125. 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 3 5 5 2

126. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

127. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

128. 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3

129. 3 3 3 3 4 4 4 5 4 3 3 2 3 3

130. 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5

131. 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4

132. 3 3 3 3 4 4 4 5 4 3 3 2 3 3

133. 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

134. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

135. 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

136. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

137. 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

138. 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5

Page 201: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

182

No. SE_1 SE_2 SE_3 SE_4 SE_5 SE_6 SE_7 SE_8 SE_9 SE_10 SE_11 SE_12 SE_13 SE_14

139. 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4

140. 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4

141. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

142. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5

143. 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4

144. 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5

145. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

146. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

147. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

148. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

149. 5 5 5 5 4 3 4 5 4 5 5 5 5 3

150. 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5

Page 202: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

183

No KT_1 KT_2 KT_3 KT_4 KT_5 KT_6 KT_7 KT_8 KT_9 KT_10

1. 4 2 2 3 4 4 5 3 1 4

2. 4 3 2 4 3 3 3 2 2 5

3. 5 2 2 3 4 4 4 4 3 5

4. 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4

5. 3 2 2 3 4 3 4 2 2 3

6. 3 3 2 3 3 4 2 3 2 2

7. 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4

8. 4 3 2 4 4 4 4 2 2 4

9. 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4

10. 3 3 4 3 3 3 4 2 3 5

11. 3 2 2 4 4 2 5 3 2 4

12. 4 2 4 4 4 4 3 2 3 3

13. 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2

14. 4 3 2 4 3 3 3 2 2 5

15. 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4

16. 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4

17. 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4

18. 5 3 3 4 3 3 4 2 2 2

19. 5 2 2 4 4 4 5 2 2 3

20. 5 2 2 4 4 4 5 2 2 4

21. 4 4 3 4 3 3 5 5 4 5

Page 203: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

184

No. KT_1 KT_2 KT_3 KT_4 KT_5 KT_6 KT_7 KT_8 KT_9 KT_10

22. 4 2 2 4 4 4 3 2 2 2

23. 4 2 2 3 3 3 4 2 2 2

24. 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4

25. 5 4 4 4 5 3 4 1 4 4

26. 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4

27. 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3

28. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

29. 5 2 2 5 5 5 5 2 2 3

30. 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4

31. 4 3 3 4 4 5 5 3 2 4

32. 4 4 3 4 3 3 4 2 2 3

33. 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3

34. 4 2 2 4 3 4 4 1 2 3

35. 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4

36. 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4

37. 4 4 4 3 4 3 4 3 3 5

38. 3 4 5 3 4 3 4 4 3 5

39. 4 3 4 5 4 3 4 3 4 3

40. 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4

41. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

42. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

43. 3 4 3 4 5 3 4 3 4 2

44. 4 3 4 2 3 1 4 3 5 4

Page 204: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

185

No. KT_1 KT_2 KT_3 KT_4 KT_5 KT_6 KT_7 KT_8 KT_9 KT_10

45. 4 3 4 3 3 4 5 3 2 4

46. 5 5 4 4 3 4 5 4 4 5

47. 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4

48. 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5

49. 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4

50. 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4

51. 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3

52. 3 2 2 3 3 2 3 4 4 4

53. 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3

54. 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3

55. 5 2 2 4 4 4 4 4 4 4

56. 4 2 2 5 4 4 2 2 2 2

57. 4 2 2 5 4 4 2 2 2 2

58. 5 3 3 4 3 3 4 4 4 4

59. 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4

60. 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4

61. 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4

62. 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3

63. 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3

64. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

65. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

66. 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3

67. 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

68. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 205: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

186

No. KT_1 KT_2 KT_3 KT_4 KT_5 KT_6 KT_7 KT_8 KT_9 KT_10

69. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

70. 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4

71. 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

72. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

73. 4 4 2 4 3 4 3 2 3 4

74. 4 4 2 4 3 4 3 2 3 4

75. 4 4 2 4 3 4 3 2 3 4

76. 4 4 2 4 3 4 3 2 3 4

77. 4 4 2 4 3 4 3 2 3 4

78. 4 4 2 4 3 4 3 2 3 4

79. 4 4 2 4 3 4 3 2 3 4

80. 4 4 2 4 3 4 3 2 3 4

81. 4 4 2 4 3 4 3 2 3 4

82. 4 4 2 4 3 4 3 2 3 4

83. 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3

84. 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4

85. 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4

86. 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3

87. 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5

88. 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5

89. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

90. 5 2 3 4 4 4 4 3 1 4

Page 206: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

187

No. KT_1 KT_2 KT_3 KT_4 KT_5 KT_6 KT_7 KT_8 KT_9 KT_10

91. 4 1 5 4 5 5 5 5 4 5

92. 4 3 2 4 5 4 5 1 5 3

93. 5 1 1 5 4 5 5 3 2 5

94. 5 3 2 3 4 4 4 3 4 5

95. 3 4 4 5 4 4 4 2 1 5

96. 4 3 2 4 4 4 4 2 2 3

97. 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4

98. 5 1 1 4 4 5 3 2 2 5

99. 4 1 2 4 4 4 5 1 4 5

100. 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4

101. 3 3 2 3 3 4 4 4 2 5

102. 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4

103 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4

104. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

105. 3 2 2 3 1 3 4 4 3 3

106. 5 2 2 4 3 3 5 2 2 4

107. 4 3 3 3 4 5 5 2 4 4

108. 5 2 1 4 4 3 3 1 3 1

109. 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4

110. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

111. 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

112. 3 3 4 2 3 1 2 2 2 3

Page 207: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

188

No. KT_1 KT_2 KT_3 KT_4 KT_5 KT_6 KT_7 KT_8 KT_9 KT_10

113 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5

114. 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4

115. 4 3 3 5 4 4 4 5 1 5

116. 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4

117. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

118. 3 1 1 3 3 3 2 2 1 3

119. 5 4 4 5 5 4 3 3 5 4

120. 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4

121. 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4

122. 4 2 3 5 5 5 5 5 5 5

123. 4 2 2 5 5 4 4 2 4 2

124. 5 2 2 5 5 5 5 5 1 1

125. 5 5 3 5 5 5 3 2 4 4

126. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

127. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

128. 4 2 2 4 3 4 4 2 1 2

129. 3 4 2 3 4 4 4 5 4 4

130. 5 3 5 5 4 5 5 5 5 3

131. 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4

132. 3 4 2 3 4 4 4 5 4 4

133. 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

134. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

135. 4 1 2 5 5 4 4 4 4 4

136. 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5

Page 208: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

189

No. KT_1 KT_2 KT_3 KT_4 KT_5 KT_6 KT_7 KT_8 KT_9 KT_10

137. 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4

138. 5 4 4 4 4 5 3 3 3 5

139. 4 2 2 5 3 4 4 4 3 3

140. 4 3 3 5 5 4 5 2 1 3

141. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

142. 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5

143. 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4

144. 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5

145. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

146. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

147. 5 4 2 5 5 5 5 2 1 4

148. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

149. 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5

150. 4 3 4 4 5 4 3 1 3 5

Page 209: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

190

No. TK_1 TK_2 TK_3 TK_4 TK_5 TK_6 TK_7 TK_8

1. 2 1 1 3 1 1 1 1

2. 2 1 2 2 3 2 5 4

3. 3 2 1 2 3 2 2 3

4. 2 1 4 4 4 2 2 4

5. 3 2 2 2 2 2 3 2

6. 4 2 1 3 3 3 3 3

7. 2 2 2 2 2 2 3 2

8. 2 2 2 2 2 2 2 2

9. 4 3 4 3 4 3 4 3

10. 1 1 1 2 2 2 3 1

11. 2 2 2 2 2 2 3 3

12. 3 2 3 3 3 2 2 3

13. 3 2 2 4 2 2 3 3

14. 2 1 2 2 3 2 5 4

15. 2 1 4 4 4 2 2 4

16. 4 2 2 2 4 3 2 3

17. 4 2 2 2 4 3 2 3

18. 4 2 2 2 4 3 2 3

19. 1 1 1 1 1 1 4 4

20. 1 1 1 1 1 1 4 4

21. 5 1 5 1 1 1 4 1

22. 4 2 2 2 2 2 4 4

23. 4 2 2 2 2 2 4 4

Page 210: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

191

No. TK_1 TK_2 TK_3 TK_4 TK_5 TK_6 TK_7 TK_8

24. 2 2 2 2 2 4 2 2

25. 1 4 1 1 4 4 5 1

26. 2 1 1 1 5 5 5 2

27. 1 1 1 1 1 3 3 1

28. 4 4 4 4 4 4 4 4

29. 2 2 3 2 2 3 3 2

30. 2 1 1 1 5 5 5 2

31. 3 3 2 2 2 3 2 3

32. 4 3 3 4 3 3 3 4

33. 3 3 1 3 3 2 1 3

34. 1 1 2 1 2 4 4 1

35. 4 4 4 4 3 3 3 4

36. 4 4 4 5 5 4 5 4

37. 5 4 4 4 5 5 5 5

38. 4 3 3 2 3 4 2 4

39. 4 3 4 3 4 2 4 4

40. 4 2 4 2 3 3 3 4

41. 4 4 3 4 4 3 3 4

42. 4 4 4 4 4 4 4 4

43. 3 3 5 3 2 3 4 3

44. 4 3 4 3 2 4 3 4

45. 4 5 3 4 3 2 4 4

46. 4 5 3 3 4 4 3 4

47. 4 5 5 4 5 4 5 4

Page 211: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

192

No. TK_1 TK_2 TK_3 TK_4 TK_5 TK_6 TK_7 TK_8

48. 5 4 5 4 4 4 5 5

49. 4 4 4 3 4 3 4 4

50. 4 4 3 4 3 4 3 4

51. 3 1 1 1 1 1 1 3

52. 3 4 3 4 4 3 3 4

53. 3 4 3 4 4 3 3 4

54. 3 4 3 4 4 3 3 4

55. 2 2 2 2 2 2 5 4

56. 2 1 1 2 2 2 5 5

57. 2 1 1 2 2 2 5 5

58. 4 2 2 3 3 3 2 3

59. 4 2 2 3 3 3 2 3

60. 3 3 1 4 3 3 2 2

61. 2 2 1 4 3 3 2 2

62. 4 2 2 2 2 2 3 3

63. 4 2 2 2 2 2 3 3

64. 2 2 2 2 2 2 1 1

65. 2 2 2 2 2 2 1 1

66. 4 4 4 2 2 2 2 2

67. 3 3 3 3 3 3 3 3

68. 4 4 4 4 4 4 4 4

69. 3 3 3 3 3 3 3 3

70. 3 2 2 3 3 3 3 3

71. 2 2 2 3 3 3 2 2

Page 212: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

193

No. TK_1 TK_2 TK_3 TK_4 TK_5 TK_6 TK_7 TK_8

72. 2 2 2 2 2 2 2 2

73. 2 2 2 3 3 3 3 3

74. 2 2 2 3 3 3 3 3

75. 2 2 2 3 3 3 3 3

76. 2 2 2 3 3 3 3 3

77. 2 2 2 3 3 3 3 3

78. 2 2 2 3 3 3 3 3

79. 2 2 2 3 3 3 3 3

80. 2 2 2 3 3 3 3 3

81. 2 2 2 3 3 3 3 3

82. 2 2 2 3 3 3 3 3

83. 4 4 4 4 3 4 4 4

84. 3 4 4 4 4 4 4 4

85. 3 4 4 4 4 4 4 4

86. 4 4 4 4 3 4 4 4

87. 5 5 5 5 3 4 4 4

88. 4 4 4 4 4 4 5 4

89. 4 1 1 1 2 2 5 4

90. 4 1 1 1 1 1 5 5

91. 1 1 1 1 2 2 2 2

92. 2 2 1 1 4 2 4 4

93. 1 1 1 3 3 3 4 3

94. 2 2 2 3 3 2 4 2

95. 5 1 1 1 1 1 4 5

Page 213: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

194

No. TK_1 TK_2 TK_3 TK_4 TK_5 TK_6 TK_7 TK_8

96. 2 2 2 2 2 2 3 3

97. 4 1 1 3 1 1 4 4

98. 1 1 1 1 1 1 5 1

99. 5 1 1 1 1 1 5 5

100. 4 2 2 2 2 1 4 4

101. 2 2 2 2 2 2 4 4

102. 5 1 2 3 3 3 3 3

103. 3 4 4 3 5 4 5 4

104. 5 5 5 5 5 5 5 5

105. 3 1 1 5 1 1 5 1

106. 1 1 1 1 1 1 5 1

107. 3 4 3 3 3 3 4 3

108. 1 2 1 2 2 1 3 4

109. 4 3 3 3 3 3 3 4

110. 3 3 3 3 3 3 3 3

111. 4 2 4 5 5 4 4 5

112. 3 3 3 3 3 3 3 3

113. 5 5 5 3 4 4 4 4

114. 4 5 4 3 5 4 3 4

115. 5 1 1 1 2 2 2 1

116. 4 4 4 5 5 5 5 5

117. 4 3 4 4 3 4 4 3

Page 214: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

195

No. TK_1 TK_2 TK_3 TK_4 TK_5 TK_6 TK_7 TK_8

118. 3 1 1 3 1 1 4 4

119. 4 3 4 4 3 5 4 3

120. 4 4 2 4 4 4 3 4

121. 2 2 3 4 3 4 4 4

122. 3 2 1 1 3 4 4 4

123. 3 2 1 1 1 2 1 3

124. 1 1 1 1 1 1 5 1

125. 3 1 5 5 3 2 5 5

126. 3 3 3 3 3 3 3 3

127. 3 3 3 3 3 3 3 3

128. 2 2 2 2 1 2 4 4

129. 3 3 2 3 2 3 3 3

130. 4 4 5 5 4 4 5 5

131. 4 5 4 4 4 4 5 5

132. 3 3 2 3 2 3 3 3

133. 3 3 3 4 3 3 3 3

134. 1 1 1 1 1 1 1 1

135. 2 1 1 1 2 1 3 2

136. 2 3 5 5 4 5 5 5

137. 5 5 5 5 5 5 5 5

138. 5 5 5 4 4 4 4 3

139. 4 2 4 3 3 3 3 3

140. 1 1 1 1 1 1 5 4

141. 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 215: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

196

No. TK_1 TK_2 TK_3 TK_4 TK_5 TK_6 TK_7 TK_8

142. 4 5 5 4 4 4 5 5

143. 5 4 4 4 4 4 5 5

144. 5 4 5 5 5 4 5 5

145. 4 4 4 4 4 4 4 4

146. 4 4 4 4 4 4 4 4

147. 1 1 1 1 1 1 5 5

148. 5 5 5 5 5 5 5 5

149. 4 5 1 3 2 2 5 5

150. 3 3 1 1 1 1 5 5

Page 216: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

197

No. PE_1 PE_2 PE_3 PE_4 PE_5 PE_6 PE_7 PE_8

1. 4 5 5 4 4 5 4 5

2. 5 4 5 5 5 5 5 5

3. 3 4 3 4 5 5 4 4

4. 4 4 4 4 4 4 4 4

5. 3 3 3 4 4 4 4 3

6. 4 4 4 4 4 4 4 4

7. 4 4 4 4 4 4 4 4

8. 4 4 4 4 4 4 4 4

9. 3 4 3 4 3 4 3 4

10. 4 4 5 5 5 5 5 5

11. 4 4 4 4 4 4 4 4

12. 4 5 5 4 5 4 4 5

13. 3 3 4 4 4 5 5 4

14. 5 4 5 5 5 5 5 5

15. 4 4 4 4 4 4 4 4

16. 3 3 3 3 3 3 3 3

17. 3 3 3 3 3 3 3 3

18. 3 3 3 3 3 3 3 3

19. 4 4 4 4 4 4 4 4

20. 4 4 4 4 4 4 4 4

21. 5 5 4 4 5 5 5 5

22. 4 4 4 4 4 4 4 4

23. 4 4 4 4 4 4 4 4

24. 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 217: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

198

No. PE_1 PE_2 PE_3 PE_4 PE_5 PE_6 PE_7 PE_8

25. 5 5 5 5 5 5 5 5

26. 5 5 5 5 5 5 5 5

27. 5 5 5 5 5 5 5 5

28. 4 4 4 4 4 4 4 4

29. 5 5 4 5 5 5 5 5

30. 5 4 5 4 5 4 5 4

31. 4 5 5 5 5 5 4 4

32. 4 4 5 3 4 3 4 5

33. 2 4 4 4 4 4 4 3

34. 4 4 5 5 5 5 5 5

35. 4 3 3 3 3 3 3 3

36. 4 5 5 4 5 5 5 4

37. 4 4 5 5 4 4 4 4

38. 5 3 5 3 5 4 4 3

39. 5 4 4 4 5 4 3 4

40. 4 4 3 3 4 3 4 4

41. 4 4 4 4 4 5 5 5

42. 4 4 4 4 3 3 4 3

43. 4 3 4 3 4 3 4 3

44. 4 3 4 3 4 5 4 3

45. 2 4 3 5 3 2 3 4

46. 5 4 4 4 5 4 5 4

Page 218: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

199

No. PE_1 PE_2 PE_3 PE_4 PE_5 PE_6 PE_7 PE_8

47. 5 4 5 5 5 5 5 4

48. 4 3 4 5 4 5 5 4

49. 4 4 4 4 4 4 4 4

50. 4 4 3 4 3 4 4 4

51. 4 4 4 4 5 5 4 4

52. 4 3 3 4 3 3 4 3

53. 4 3 3 4 3 3 4 4

54. 4 4 4 3 3 4 3 4

55. 4 4 4 4 4 4 4 4

56. 4 3 3 3 4 5 4 4

57. 4 3 3 4 4 5 4 4

58. 3 3 4 4 4 4 4 4

59. 3 3 4 4 4 4 4 4

60. 3 3 3 3 3 3 3 4

61. 3 3 3 3 3 3 3 4

62. 4 4 4 4 4 4 4 4

63. 4 4 4 4 4 4 4 4

64. 4 4 4 4 4 4 4 4

65. 4 4 4 4 4 4 4 4

66. 3 3 3 3 3 3 3 3

67. 3 3 3 3 3 3 3 3

68. 3 3 3 3 3 3 3 3

69. 3 3 3 3 3 3 3 3

70. 4 4 3 4 4 4 4 4

Page 219: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

200

No. PE_1 PE_2 PE_3 PE_4 PE_5 PE_6 PE_7 PE_8

71. 3 3 4 4 4 4 3 3

72. 3 4 4 4 4 4 3 3

73. 4 4 4 4 4 4 4 4

74. 4 4 4 4 4 4 4 4

75. 4 4 4 4 4 4 4 4

76. 4 4 4 4 4 4 4 4

77. 4 4 4 4 4 4 4 4

78. 4 4 4 4 4 4 4 4

79. 4 4 4 4 4 4 4 4

80. 4 4 4 4 4 4 4 4

81. 4 4 4 4 4 4 4 4

82. 4 4 4 4 4 4 4 4

83. 4 4 4 4 4 4 4 4

84. 4 4 4 4 4 4 4 4

85. 4 4 4 4 5 4 4 5

86. 4 4 4 4 4 4 5 4

87. 4 5 5 5 5 4 5 4

88. 4 4 4 4 4 4 4 4

89. 4 4 5 3 3 5 4 5

90. 5 5 5 5 5 5 5 5

91. 5 5 4 5 5 4 5 4

92. 4 5 5 5 5 5 5 5

Page 220: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

201

No. PE_1 PE_2 PE_3 PE_4 PE_5 PE_6 PE_7 PE_8

93. 5 4 3 5 5 5 5 5

94. 5 5 5 5 5 5 5 5

95. 5 4 5 5 5 5 4 5

96. 5 4 4 5 4 4 5 5

97. 4 4 4 4 4 4 4 4

98. 5 5 5 5 5 5 5 5

99. 5 5 4 4 5 4 4 4

100. 5 4 4 4 4 4 4 4

101. 4 4 4 4 4 5 4 5

102. 4 4 4 4 4 3 4 4

103. 4 3 4 3 4 5 4 4

104. 5 5 5 5 5 5 5 5

105. 5 5 5 4 5 5 5 5

106. 5 5 5 5 5 5 5 5

107. 3 5 4 3 4 2 4 3

108. 5 4 4 4 4 4 4 4

109. 3 3 4 4 4 3 3 3

110. 3 3 3 3 3 3 3 3

111. 4 4 3 5 4 4 3 4

112. 3 3 3 3 3 3 3 3

113. 4 5 5 5 5 5 5 5

114. 5 4 5 4 4 4 5 4

115. 5 5 5 5 5 5 5 5

116. 4 5 4 4 4 4 4 4

Page 221: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

202

No. PE_1 PE_2 PE_3 PE_4 PE_5 PE_6 PE_7 PE_8

117. 4 4 3 4 3 3 3 3

118. 4 4 4 4 4 4 4 4

119. 4 3 5 4 4 5 3 4

120. 4 3 4 4 5 3 4 4

121. 5 5 5 5 5 5 5 5

122. 5 5 5 5 5 5 5 5

123. 4 4 4 4 4 5 4 5

124. 5 5 5 5 5 5 5 5

125. 5 5 5 5 5 5 5 5

126. 3 3 3 3 3 3 3 3

127. 3 3 3 3 3 3 3 3

128. 4 4 4 4 4 4 4 4

129. 3 3 3 3 3 3 3 3

130. 5 5 5 5 5 5 5 5

131. 4 5 5 4 5 5 4 5

132. 3 3 3 3 3 3 3 3

133. 3 3 3 3 3 3 3 3

134. 5 5 5 5 5 5 5 5

135. 5 4 4 5 4 5 5 5

136. 5 5 5 5 5 5 5 5

137. 5 5 5 5 5 5 5 5

Page 222: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

203

No. PE_1 PE_2 PE_3 PE_4 PE_5 PE_6 PE_7 PE_8

138. 5 4 5 4 4 4 4 5

139. 4 4 4 4 4 3 4 4

140. 4 5 5 5 5 5 5 4

141. 4 4 4 4 4 4 4 4

142. 5 4 4 4 5 5 5 5

143. 4 5 4 4 5 4 5 4

144. 5 4 4 5 5 5 5 5

145. 4 4 4 4 4 4 4 4

146. 4 4 4 4 4 4 4 4

147. 5 5 5 5 5 5 5 5

148. 5 5 5 5 5 5 5 5

149. 5 5 5 5 5 5 5 5

150. 5 5 5 5 5 5 5 5

Page 223: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

204

No. IND_

1

IND_

2

IND_

3

IND_

4

IND_

5

IND_

6

IND_

7

IND_

8

IND

_9

IND _

10

IND_

11

IND

_12

IND

_13

IND

_14

IND

_15

1. 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 3 2 4 2 4

2. 4 4 5 4 4 5 5 4 4 3 2 4 4 4 5

3. 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3

4. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

5. 3 4 4 3 3 4 4 4 5 2 2 2 3 3 3

6. 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 2 2

7. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

8. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

9. 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4

10. 5 5 5 3 3 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5

11. 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4

12. 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 3 3 5

13. 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4

14. 4 4 5 4 4 5 5 4 4 3 2 4 4 4 5

15. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

16. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

17. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

18. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

19. 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 2 2 5 5

20. 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 2 2 4 3 4

21. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 2 5

22. 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 2 3 4 3 3

23. 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 2 3 4 3 3

Page 224: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

205

No. IND_

1

IND_

2

IND_

3

IND_

4

IND_

5

IND_

6

IND_

7

IND_

8

IND

_9

IND _

10

IND_

11

IND

_12

IND

_13

IND

_14

IND

_15

24. 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 2 4

25. 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 4 2 3 2 4

26. 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 2 3 2 4

27. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 1 5 1 5

28. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

29. 4 5 5 2 4 4 3 4 5 2 3 2 4 3 5

30. 5 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4 1 3 2 4

31. 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 2 4 3 4 5

32. 4 5 5 4 5 3 4 3 4 5 4 3 3 3 4

33. 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4

34. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 4 4 4 5

35. 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4

36. 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5

37. 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4

38. 5 4 3 3 2 4 3 3 2 4 2 4 3 4 4

39. 4 3 4 5 3 3 3 4 5 4 3 5 4 4 3

40. 4 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 3 4 4 4

41. 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4

42. 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4

43. 4 3 3 4 4 5 2 4 3 4 3 5 3 2 4

44. 5 4 2 3 1 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4

45. 4 3 4 3 5 2 4 4 3 2 4 3 2 4 3

46. 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5

47. 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5

48. 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5

Page 225: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

206

No. IND_

1

IND_

2

IND_

3

IND_

4

IND_

5

IND_

6

IND_

7

IND_

8

IND

_9

IND _

10

IND_

11

IND

_12

IND

_13

IND

_14

IND

_15

49. 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4

50. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

51. 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 3 5 3 5

52. 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3

53. 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3

54. 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3

55. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

56. 4 4 4 3 4 3 3 5 4 4 4 2 4 3 5

57. 4 4 4 3 4 3 3 5 4 4 4 2 4 3 5

58. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

59. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

60. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3

61. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3

62. 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4

63. 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4

64. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4

65. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4

66. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

67. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

68. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

69. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

70. 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4

71. 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

72. 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

73. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 226: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

207

No. IND_

1

IND_

2

IND_

3

IND_

4

IND_

5

IND_

6

IND_

7

IND_

8

IND

_9

IND _

10

IND_

11

IND

_12

IND

_13

IND

_14

IND

_15

74. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

75. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

76. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

77. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

78. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

79. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

80. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

81. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

82. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

83. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

84. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

85. 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

86. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

87. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

88. 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

89. 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 1 4 4 3 5

90. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 4 4 5

91. 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4

92. 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 2 2 2 3 4

93. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 3 3 5 3

94. 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

95. 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

96. 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4

97. 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 3 4 3 4

98. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5

Page 227: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

208

No. IND_

1

IND_

2

IND_

3

IND_

4

IND_

5

IND_

6

IND_

7

IND_

8

IND

_9

IND _

10

IND_

11

IND

_12

IND

_13

IND

_14

IND

_15

99. 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 5

100. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4

101. 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 1 2 4 2 1

102. 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4

103 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4

104. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

105. 5 5 3 4 4 3 5 5 5 5 3 2 2 2 5

106. 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1

107. 4 4 3 5 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 4

108. 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 2 2 2 4

109. 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4

110. 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

111. 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5

112. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

113. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

114. 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4

115. 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 2 5 3 2 3

116. 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4

117. 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 5 4

118. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

119. 5 4 4 5 4 3 3 3 4 4 5 5 3 4 3

120. 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4

121. 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4

122. 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5 3 4 4

123. 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5

Page 228: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

209

No. IND_

1

IND_

2

IND_

3

IND_

4

IND_

5

IND_

6

IND_

7

IND_

8

IND

_9

IND _

10

IND_

11

IND

_12

IND

_13

IND

_14

IND

_15

124. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

125. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5

126. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

127. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

128. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

129. 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

130. 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4

131. 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4

132. 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

133. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

134. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

135. 4 5 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 5 4

136. 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

137. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

138. 3 5 4 4 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 4

139. 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5

140. 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 1 5 3 4

141. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

142. 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4

143. 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5

144. 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5

145. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

146. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

147. 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 1 5 3 5

148. 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4

Page 229: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

210

No. IND_

1

IND_

2

IND_

3

IND_

4

IND_

5

IND_

6

IND_

7

IND_

8

IND

_9

IND _

10

IND_

11

IND

_12

IND

_13

IND

_14

IND

_15

149. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5

150. 5 5 5 5 3 5 5 1 5 5 4 1 5 3 4

Page 230: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

211

No. AJ_1 AJ_2 AJ_3 AJ_4 AJ_5 AJ_6

1. 3 3 3 3 4 4

2. 5 2 2 2 2 2

3. 3 4 3 4 4 3

4. 2 3 2 3 3 3

5. 3 3 3 2 3 3

6. 2 3 3 2 4 4

7. 4 3 3 2 3 3

8. 4 4 2 4 2 2

9. 3 4 3 3 4 3

10. 3 3 3 3 3 3

11. 2 2 2 4 4 4

12. 4 3 4 4 4 4

13. 3 3 3 3 3 3

14. 5 2 2 2 2 2

15. 2 3 2 3 3 3

16. 3 4 4 3 3 3

17. 3 4 4 3 3 3

18. 3 4 4 3 3 3

Page 231: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

212

No. AJ_1 AJ_2 AJ_3 AJ_4 AJ_5 AJ_6

19. 5 5 5 5 5 5

20. 5 5 5 5 5 5

21. 4 3 2 4 3 5

22. 4 3 3 2 3 4

23. 4 3 3 2 3 4

24. 3 4 5 3 4 5

25. 3 4 4 3 4 4

26. 2 2 2 4 4 4

27. 3 3 3 5 5 5

28. 4 4 4 4 4 4

29. 4 5 5 5 5 3

30. 3 3 3 3 4 4

31. 2 4 4 3 5 5

32. 4 3 3 5 4 5

33. 4 4 4 5 5 5

34. 3 3 3 4 5 5

35. 4 4 4 3 4 4

36. 4 3 3 4 4 4

37. 4 3 4 5 5 5

38. 5 4 3 2 4 4

39. 4 3 4 5 4 4

40. 4 4 4 4 4 3

Page 232: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

213

No. AJ_1 AJ_2 AJ_3 AJ_4 AJ_5 AJ_6

41. 4 4 4 4 4 4

42. 4 4 4 5 5 5

43. 4 3 4 4 3 4

44. 4 3 5 4 3 4

45. 2 3 4 2 3 2

46. 4 4 4 2 2 3

47. 5 4 5 5 4 4

48. 5 4 5 5 4 3

49. 4 4 4 4 4 4

50. 4 4 4 4 3 3

51. 5 2 2 2 4 3

52. 3 3 3 3 2 3

53. 3 2 3 3 3 3

54. 3 3 3 2 1 3

55. 3 3 3 3 3 3

56. 4 3 3 2 5 4

57. 4 3 3 4 5 4

58. 4 4 4 2 3 3

59. 4 4 4 2 3 3

60. 3 4 4 5 4 4

61. 3 4 4 5 4 4

62. 3 5 4 5 4 4

63. 3 5 4 5 4 4

64. 3 4 4 4 4 4

Page 233: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

214

No. AJ_1 AJ_2 AJ_3 AJ_4 AJ_5 AJ_6

65. 3 4 4 4 4 4

66. 4 4 3 3 3 3

67. 3 3 3 3 3 3

68. 3 3 3 3 3 3

69. 3 3 3 3 3 3

70. 2 4 4 4 4 4

71. 3 4 4 5 4 4

72. 4 4 3 2 3 3

73. 3 4 3 4 4 4

74. 3 4 3 4 4 4

75. 3 4 3 4 4 4

76. 3 4 3 4 4 4

77. 3 4 3 4 4 4

78. 3 4 3 4 4 4

79. 3 4 3 4 4 4

80. 3 4 3 4 4 4

81. 3 4 3 4 4 4

82. 3 4 3 4 4 4

83. 5 5 5 4 4 4

84. 5 5 5 5 5 5

85. 5 5 5 5 5 5

86. 5 5 5 5 4 4

Page 234: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

215

No. AJ_1 AJ_2 AJ_3 AJ_4 AJ_5 AJ_6

87. 5 5 5 4 4 4

88. 4 3 4 5 4 4

89. 3 3 3 3 3 3

90. 4 4 5 1 5 5

91. 4 4 5 5 5 5

92. 2 4 3 2 4 3

93. 5 5 5 5 5 5

94. 4 4 4 5 5 5

95. 5 1 2 5 5 5

96. 4 3 3 4 4 4

97. 3 3 3 3 5 2

98. 2 2 3 5 5 3

99. 5 5 5 5 5 5

100. 2 2 3 4 4 4

101. 5 3 4 3 4 4

102. 4 5 4 4 4 4

103. 4 4 4 3 4 4

104 5 5 5 5 5 5

105. 1 3 4 3 4 4

106. 2 5 5 1 5 5

107. 4 3 3 3 4 4

108. 2 2 2 5 5 5

109. 3 3 4 3 4 3

110. 3 5 3 3 4 3

Page 235: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

216

No. AJ_1 AJ_2 AJ_3 AJ_4 AJ_5 AJ_6

111. 4 3 4 3 4 4

112. 3 3 3 3 3 3

113. 5 5 5 4 4 4

114. 4 4 4 4 4 5

115. 5 4 3 3 3 4

116. 5 4 4 4 4 5

117. 4 4 4 4 4 4

118. 1 4 4 3 4 4

119. 5 4 4 5 4 4

120. 5 4 3 3 4 4

121. 3 4 3 5 5 5

122. 4 4 5 5 5 5

123. 2 3 5 4 4 3

124. 5 5 5 3 5 5

125. 2 5 4 5 3 4

126. 3 3 3 3 3 3

127. 3 3 3 3 3 3

128. 3 5 5 5 4 4

129. 3 3 3 3 3 3

130. 5 5 5 4 4 5

131. 4 4 4 4 4 5

132. 3 3 3 3 3 3

Page 236: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

217

No. AJ_1 AJ_2 AJ_3 AJ_4 AJ_5 AJ_6

133. 3 3 3 3 3 3

134. 5 5 5 1 1 1

135. 4 5 5 5 5 4

136. 4 4 5 5 5 4

137. 1 5 4 1 5 5

138. 4 5 5 5 5 4

139. 5 4 4 4 4 5

140. 5 5 5 4 4 4

141. 4 4 4 4 4 4

142. 4 4 4 4 5 4

143. 5 5 5 4 4 5

144. 5 5 4 4 5 5

145. 4 4 4 4 4 4

146. 4 4 4 4 4 4

147. 5 5 5 5 5 5

148. 5 4 5 5 5 5

149. 5 5 5 5 5 5

150. 4 4 4 4 5 4

Page 237: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

218

LAMPIRAN V

OUTPUT HASIL PENELITIAN

Page 238: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

219

Uji Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

SE 150 30 70 56.93 6.669

KT 150 20 50 35.76 5.395

TK 150 8 40 23.76 6.982

PE 150 24 40 32.89 4.805

IND 150 42 75 59.91 7.882

AJ 150 15 30 22.58 3.826

Valid N

(listwise)

150

Page 239: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

220

UJI VALIDITAS

A. Self-Efficacy (X1)

Correlations

SE_1 SE_2 SE_3 SE_4 SE_5 SE_6 SE_7 SE_8 SE_9 SE_10 SE_11 SE_12 SE_13 SE_14

TOTAL_

SE

SE_1 Pearson

Correlation

1 .738** .573** .470** .598** .485** .479** .483** .372** .536** .598** .622** .617** .391** .814**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

SE_2 Pearson

Correlation

.738** 1 .418** .526** .426** .456** .434** .427** .339** .408** .422** .540** .549** .283** .711**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

SE_3 Pearson

Correlation

.573** .418** 1 .449** .518** .480** .467** .307** .278** .500** .473** .584** .526** .384** .717**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

SE_4 Pearson

Correlation

.470** .526** .449** 1 .403** .496** .299** .327** .239** .417** .306** .405** .574** .311** .639**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

SE_5 Pearson

Correlation

.598** .426** .518** .403** 1 .540** .371** .515** .415** .452** .567** .463** .494** .299** .726**

Page 240: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

221

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

SE_6 Pearson

Correlation

.485** .456** .480** .496** .540** 1 .459** .460** .228** .374** .441** .387** .555** .490** .704**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .005 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

SE_7 Pearson

Correlation

.479** .434** .467** .299** .371** .459** 1 .416** .207* .286** .385** .456** .488** .386** .628**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .011 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

SE_8 Pearson

Correlation

.483** .427** .307** .327** .515** .460** .416** 1 .471** .316** .315** .408** .393** .256** .632**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

SE_9 Pearson

Correlation

.372** .339** .278** .239** .415** .228** .207* .471** 1 .419** .320** .345** .330** .284** .555**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .003 .000 .005 .011 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

SE_1

0

Pearson

Correlation

.536** .408** .500** .417** .452** .374** .286** .316** .419** 1 .560** .542** .458** .428** .695**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Page 241: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

222

SE_1

1

Pearson

Correlation

.598** .422** .473** .306** .567** .441** .385** .315** .320** .560** 1 .614** .543** .308** .705**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

SE_1

2

Pearson

Correlation

.622** .540** .584** .405** .463** .387** .456** .408** .345** .542** .614** 1 .633** .400** .766**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

SE_1

3

Pearson

Correlation

.617** .549** .526** .574** .494** .555** .488** .393** .330** .458** .543** .633** 1 .577** .798**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

SE_1

4

Pearson

Correlation

.391** .283** .384** .311** .299** .490** .386** .256** .284** .428** .308** .400** .577** 1 .600**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

SE Pearson

Correlation

.814** .711** .717** .639** .726** .704** .628** .632** .555** .695** .705** .766** .798** .600** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 242: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

223

B. Kompleksitas Tugas (X2)

Correlations

KT_1 KT_2 KT_3 KT_4 KT_5 KT_6 KT_7 KT_8 KT_9 KT_10

TOTAL_

KT

KT_1 Pearson

Correlation

1 .114 .086 .472** .362** .516** .428** .126 .184* .221** .511**

Sig. (2-tailed) .164 .294 .000 .000 .000 .000 .125 .024 .006 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

KT_2 Pearson

Correlation

.114 1 .582** .130 .116 .207* .064 .287** .462** .351** .587**

Sig. (2-tailed) .164 .000 .113 .157 .011 .436 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

KT_3 Pearson

Correlation

.086 .582** 1 .098 .286** .133 .225** .436** .531** .317** .659**

Sig. (2-tailed) .294 .000 .234 .000 .106 .006 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

KT_4 Pearson

Correlation

.472** .130 .098 1 .546** .589** .389** .161* .128 .120 .528**

Sig. (2-tailed) .000 .113 .234 .000 .000 .000 .049 .118 .142 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

KT_5 Pearson

Correlation

.362** .116 .286** .546** 1 .543** .469** .205* .253** .142 .593**

Sig. (2-tailed) .000 .157 .000 .000 .000 .000 .012 .002 .083 .000

Page 243: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

224

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

KT_6 Pearson

Correlation

.516** .207* .133 .589** .543** 1 .455** .265** .173* .277** .625**

Sig. (2-tailed) .000 .011 .106 .000 .000 .000 .001 .034 .001 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

KT_7 Pearson

Correlation

.428** .064 .225** .389** .469** .455** 1 .396** .245** .324** .621**

Sig. (2-tailed) .000 .436 .006 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

KT_8 Pearson

Correlation

.126 .287** .436** .161* .205* .265** .396** 1 .539** .360** .670**

Sig. (2-tailed) .125 .000 .000 .049 .012 .001 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

KT_9 Pearson

Correlation

.184* .462** .531** .128 .253** .173* .245** .539** 1 .346** .689**

Sig. (2-tailed) .024 .000 .000 .118 .002 .034 .002 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

KT_1

0

Pearson

Correlation

.221** .351** .317** .120 .142 .277** .324** .360** .346** 1 .582**

Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .142 .083 .001 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

KT Pearson

Correlation

.511** .587** .659** .528** .593** .625** .621** .670** .689** .582** 1

Page 244: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

225

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

C. Tekanan Ketaatan (X3)

Correlations

TK_1 TK_2 TK_3 TK_4 TK_5 TK_6 TK_7 TK_8 TOTAL_TK

TK_1 Pearson

Correlatio

n

1 .547** .541** .373** .385** .441** .175* .336** .653**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .032 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

TK_2 Pearson

Correlatio

n

.547** 1 .726** .647** .685** .717** .186* .339** .841**

Sig. (2-

tailed)

.000

.000 .000 .000 .000 .023 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

TK_3 Pearson

Correlatio

n

.541** .726** 1 .686** .714** .679** .223** .341** .854**

Page 245: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

226

Sig. (2-

tailed)

.000 .000

.000 .000 .000 .006 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

TK_4 Pearson

Correlatio

n

.373** .647** .686** 1 .715** .643** .148 .319** .785**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000

.000 .000 .072 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

TK_5 Pearson

Correlatio

n

.385** .685** .714** .715** 1 .742** .076 .342** .805**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000

.000 .353 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

TK_6 Pearson

Correlatio

n

.441** .717** .679** .643** .742** 1 .209* .414** .834**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000

.010 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Page 246: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

227

TK_7 Pearson

Correlatio

n

.175* .186* .223** .148 .076 .209* 1 .585** .430**

Sig. (2-

tailed)

.032 .023 .006 .072 .353 .010

.000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

TK_8 Pearson

Correlatio

n

.336** .339** .341** .319** .342** .414** .585** 1 .617**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

.000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

TK Pearson

Correlatio

n

.653** .841** .854** .785** .805** .834** .430** .617** 1

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 247: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

228

D. Persepsi Etis (X4)

Correlations

PE_1 PE_2 PE_3 PE_4 PE_5 PE_6 PE_7 PE_8 TOTAL_PE

PE_1 Pearson

Correlatio

n

1 .618** .648** .611** .706** .630** .733** .702** .829**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

PE_2 Pearson

Correlatio

n

.618** 1 .691** .683** .706** .550** .673** .695** .821**

Sig. (2-

tailed)

.000

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

PE_3 Pearson

Correlatio

n

.648** .691** 1 .628** .750** .658** .696** .678** .843**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000

.000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Page 248: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

229

PE_4 Pearson

Correlatio

n

.611** .683** .628** 1 .716** .651** .730** .697** .835**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000

.000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

PE_5 Pearson

Correlatio

n

.706** .706** .750** .716** 1 .729** .788** .690** .892**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000

.000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

PE_6 Pearson

Correlatio

n

.630** .550** .658** .651** .729** 1 .720** .744** .837**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000

.000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

PE_7 Pearson

Correlatio

n

.733** .673** .696** .730** .788** .720** 1 .734** .890**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000

.000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Page 249: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

230

PE_8 Pearson

Correlatio

n

.702** .695** .678** .697** .690** .744** .734** 1 .871**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

.000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

TOTAL_

PE

Pearson

Correlatio

n

.829** .821** .843** .835** .892** .837** .890** .871** 1

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

E. Independensi (X5)

Correlations

IND_

1

IND_

2

IND_

3

IND_

4

IND_

5

IND_

6

IND_

7

IND_

8

IND_

9

IND_

10

IND_

11

IND_

12

IND_

13

IND_

14

IND_

15 TOTAL_IND

IND_1 Pearson

Correlation

1 .675*

*

.577*

*

.501*

*

.487*

*

.603*

*

.604*

*

.471*

*

.522*

*

.556*

*

.270*

*

.200* .480*

*

.307*

*

.492*

*

.743**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .014 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Page 250: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

231

IND_2 Pearson

Correlation

.675** 1 .618*

*

.469*

*

.547*

*

.660*

*

.675*

*

.427*

*

.641*

*

.507*

*

.247*

*

.081 .477*

*

.240*

*

.487*

*

.734**

Sig. (2-

tailed)

.000

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .322 .000 .003 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

IND_3 Pearson

Correlation

.577** .618*

*

1 .451*

*

.654*

*

.590*

*

.667*

*

.408*

*

.580*

*

.448*

*

.229*

*

.143 .451*

*

.270*

*

.372*

*

.711**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .005 .081 .000 .001 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

IND_4 Pearson

Correlation

.501** .469*

*

.451*

*

1 .514*

*

.542*

*

.545*

*

.356*

*

.504*

*

.455*

*

.287*

*

.208* .341*

*

.231*

*

.448*

*

.659**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .011 .000 .004 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

IND_5 Pearson

Correlation

.487** .547*

*

.654*

*

.514*

*

1 .548*

*

.610*

*

.551*

*

.574*

*

.472*

*

.306*

*

.197* .331*

*

.301*

*

.387*

*

.719**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .015 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

IND_6 Pearson

Correlation

.603** .660*

*

.590*

*

.542*

*

.548*

*

1 .697*

*

.487*

*

.604*

*

.442*

*

.145 .187* .440*

*

.262*

*

.456*

*

.729**

Page 251: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

232

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000

.000 .000 .000 .000 .076 .022 .000 .001 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

IND_7 Pearson

Correlation

.604** .675*

*

.667*

*

.545*

*

.610*

*

.697*

*

1 .499*

*

.653*

*

.477*

*

.231*

*

.124 .411*

*

.267*

*

.457*

*

.751**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000

.000 .000 .000 .004 .129 .000 .001 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

IND_8 Pearson

Correlation

.471** .427*

*

.408*

*

.356*

*

.551*

*

.487*

*

.499*

*

1 .541*

*

.453*

*

.341*

*

.291*

*

.492*

*

.376*

*

.463*

*

.701**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

IND_9 Pearson

Correlation

.522** .641*

*

.580*

*

.504*

*

.574*

*

.604*

*

.653*

*

.541*

*

1 .505*

*

.270*

*

.154 .484*

*

.183* .438*

*

.730**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

.000 .001 .061 .000 .025 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

IND_1

0

Pearson

Correlation

.556** .507*

*

.448*

*

.455*

*

.472*

*

.442*

*

.477*

*

.453*

*

.505*

*

1 .519*

*

.338*

*

.495*

*

.354*

*

.511*

*

.742**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

.000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Page 252: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

233

IND_1

1

Pearson

Correlation

.270** .247*

*

.229*

*

.287*

*

.306*

*

.145 .231*

*

.341*

*

.270*

*

.519*

*

1 .386*

*

.427*

*

.459*

*

.349*

*

.567**

Sig. (2-

tailed)

.001 .002 .005 .000 .000 .076 .004 .000 .001 .000

.000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

IND_1

2

Pearson

Correlation

.200* .081 .143 .208* .197* .187* .124 .291*

*

.154 .338*

*

.386*

*

1 .384*

*

.603*

*

.174* .484**

Sig. (2-

tailed)

.014 .322 .081 .011 .015 .022 .129 .000 .061 .000 .000

.000 .000 .033 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

IND_1

3

Pearson

Correlation

.480** .477*

*

.451*

*

.341*

*

.331*

*

.440*

*

.411*

*

.492*

*

.484*

*

.495*

*

.427*

*

.384*

*

1 .425*

*

.400*

*

.699**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

.000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

IND_1

4

Pearson

Correlation

.307** .240*

*

.270*

*

.231*

*

.301*

*

.262*

*

.267*

*

.376*

*

.183* .354*

*

.459*

*

.603*

*

.425*

*

1 .292*

*

.580**

Sig. (2-

tailed)

.000 .003 .001 .004 .000 .001 .001 .000 .025 .000 .000 .000 .000

.000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

IND_1

5

Pearson

Correlation

.492** .487*

*

.372*

*

.448*

*

.387*

*

.456*

*

.457*

*

.463*

*

.438*

*

.511*

*

.349*

*

.174* .400*

*

.292*

*

1 .652**

Page 253: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

234

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .033 .000 .000

.000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

IND Pearson

Correlation

.743** .734*

*

.711*

*

.659*

*

.719*

*

.729*

*

.751*

*

.701*

*

.730*

*

.742*

*

.567*

*

.484*

*

.699*

*

.580*

*

.652*

*

1

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

F. Audit Judgment (Y)

Correlations

AJ_1 AJ_2 AJ_3 AJ_4 AJ_5 AJ_6 TOTAL_AJ

AJ_1 Pearson Correlation 1 .319** .391** .236** .127 .231** .569**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .121 .004 .000

N 150 150 150 150 150 150 150

AJ_2 Pearson Correlation .319** 1 .715** .265** .308** .324** .689**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150

AJ_3 Pearson Correlation .391** .715** 1 .336** .391** .381** .761**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150

Page 254: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

235

AJ_4 Pearson Correlation .236** .265** .336** 1 .534** .499** .705**

Sig. (2-tailed) .004 .001 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150

AJ_5 Pearson Correlation .127 .308** .391** .534** 1 .726** .723**

Sig. (2-tailed) .121 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150

AJ_6 Pearson Correlation .231** .324** .381** .499** .726** 1 .740**

Sig. (2-tailed) .004 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150

AJ Pearson Correlation .569** .689** .761** .705** .723** .740** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 150 150 150 150 150 150 150

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 255: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

236

UJI RELIABILITAS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 150 80.6

Excludeda 36 19.4

Total 186 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.801 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

TOTAL_SE 174.90 431.513 .691 .735

TOTAL_KT 196.07 473.263 .703 .740

TOTAL_TK 208.07 526.632 .287 .838

TOTAL_PE 198.94 519.211 .571 .771

TOTAL_IND 171.93 389.344 .694 .736

TOTAL_AJ 209.25 551.828 .562 .780

Page 256: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

237

UJI ASUMSI KLASIK

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 150

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 3.12155947

Most Extreme Differences Absolute .070

Positive .070

Negative -.061

Test Statistic .070

Asymp. Sig. (2-tailed) .071c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 257: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

238

2. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.365 2.404 1.400 .164

SE .063 .060 .109 1.048 .297 .425 2.352

KT .235 .074 .331 3.172 .002 .424 2.358

TK .017 .049 .032 .353 .725 .571 1.753

PE .090 .084 .113 1.062 .290 .411 2.434

IND .065 .055 .134 1.183 .239 .362 2.759

a. Dependent Variable: AJ

Page 258: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

239

3. Uji Heteroskedastisitas

Page 259: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

240

UJI HIPOTESIS

1. Regresi Linier Berganda

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 IND,

TK,

SE,

KT,

PEb

. Enter

a. Dependent Variable: AJ

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .578a .334 .311 3.175

a. Predictors: (Constant), IND, PE, TK, KT, SE

b. Dependent Variable: AJ

Page 260: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

241

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 728.664 5 145.733 14.454 .000b

Residual 1451.876 144 10.082

Total 2180.540 149

a. Dependent Variable: AJ

b. Predictors: (Constant), IND, TK, SE, KT, PE

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.365 2.404 1.400 .164

SE .063 .060 .109 1.048 .297

KT .235 .074 .331 3.172 .002

TK .017 .049 .032 .353 .725

PE .090 .084 .113 1.062 .290

IND .065 .055 .134 1.183 .239

a. Dependent Variable:_AJ

Page 261: PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48077... · 2019-11-05 · PENGARUH SELF-EFFICACY, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN

242