PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang...
Transcript of PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT ROHMAT-FITK.pdfterbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang...
PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT
TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI MA
ISLAMIYAH CIPUTAT
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
ABDUL ROHMAT
NIM. 1111011000115
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017 M/ 1438 H
v
ABSTRAK
Abdul Rohmat (1111011000115), Pengaruh Reward dan Punishment
Terhadap Kedisiplinan Siswa di Ma Islamiyah Ciputat, Jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK),
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kedisiplinan siswa di sekolah.
Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan pengukuran terhadap faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh reward (penghargaan) dan punishment
(hukuman) terhadap kedisiplinan siswa khususnya di MA Islamiyah Ciputat.
Penelitian ini dilakukan di MA Islamiyah Ciputat. Instrumen penelitian ini
menggunakan studi dokumentasi, lembar observasi dan kuesioner. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan analisis
regresi linear berganda, dengan teknik pengambilan sampel random sampling.
Analisis kuantitatif meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji
hipotesis lewat uji f dan uji t serta uji analisis koefisien determinasi (R2). Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis regersi linear berganda yang
berfungsi untuk membuktikan hipotesis penelitian. Data-data yang telah
memenuhi uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik diolah sehingga
menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut :
Persamaan yang terbentuk menunjukan hasil positif, artinya pengaruh yang
dihasilkan pun positif. Hasil penelitian ini menunjukkan kedua variabel X yakni
X1 = reward (penghargaan) dan X2 = punishment (hukuman) secara simultan
(bersama-sama) maupun secara parsial (terpisah) memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat. Hal ini dapat
dilihat dari hasil uji f untuk pengujian secara simultan dan hasil uji t untuk
pengujian secara parsial. Hasil uji f menunjukkan fhitung lebih besar dari ftabel
(55,955 > 3,35). Maka, Ho ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima dan
terbukti kebenarannya. Selanjutnya hasil uji t menunjukan thitung X1 dan thitung X2
lebih besar dari ttabel (4,713 dan 2,201 > 2,048). Selanjutnya, angka Adjustend R
Square yaitu sebesar 0,791 menunjukkan bahwa 79,1% kedisiplinan siswa di MA
Islamiyah Ciputat bisa dijelaskan oleh kedua variabel independen yang
digunakan. sedangkan sisanya 20,9% dijelaskan oleh variabel lain.
Kata Kunci : Reward, Punishment, Kedisiplinan Siswa.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’aalamiin, segala puji bagi Allah SWT. yang senantiaa
memberikan nikmat dan rahmatkepada kita semua. Sholawat bertangkaikan salam
semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
beserta keluarganya, para sahabatnya dan mudah-mudaan pula terlimpah kepada
kita para pengikutnya yang istiqomah mengikuti sunah-sunanya. Aamin yaa
Rabbal ‘Alamin.
Sebagai manusia, kita harus yakin dengan kekuatan dan janji serta ketentuan
Allah SWT. begitupun penulis yang yakin terhadap kekuasaan, maha
berkehendak, maha pemberi petunjuk dan maha penyayang-Nya. Meskipun
dengan berbagai kesulitan dan dengan waktu yang lama bahkan sempat tertunda,
penulis yakin akan akan kehendak dan kemudahan-kemudahan dibalik setiap
kesulitan itu, hingga terselesaikanlah tulisan ini.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan kemudahan dan
dengan sabar membantu serta membimbing penulis agar terwujudnya skripsi ini.
Teristimewa untuk orang tua tercinta, Ayahanda Manan bin Asda, ibunda Iis
Rosadah dan adik-adikku tersayang, M. Adnan Siabudin, M. Muhaimin dan Siti
Raisa Adilla, yang tak pernah berhenti melantunkan do’anya yang selalu
mengiringi setiap langkah penulis dan memberikan kasih sayang, semangat serta
motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di kampus UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ini dengan baik. Semoga Allah senantiasa
melimpahkan kasih sayang-Nya kepada mereka. Aammiin. Dengan penuh rasa
hormat dan ketulusan, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatulla Jakarta.
vii
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
3. Hj. Marhamah Sale, Lc, MA. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Dr. Sapiuddin Shidiq, MA. Sebagai Dosen pembimping yang selalu sabar dan
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis agar
menghasilkan skripsi yang baik dan benar.
5. Dra. Hj. Iin Kusnaeni Kepala Sekola MA Islamiyah Ciputat yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MA
Islamiyah Ciputat.
6. Parjuangan, S.Pd.I. guru PAI di MA Islamiyah Ciputat, yang telah
memberikan ilmu, bimbingan dan arahan kepada penulis dari proses
perencanaan sampai pelaksanaan pembelajaran dan penelitian.
7. Seluruh dewan guru, staf dan siswa-siswi MA Islamiyah Ciputat, yang telah
banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
8. Teman-teman seperjuangan di PAI C angkatan 2011 (Firmansyah, Abda’u,
Jaka, Irfan, Syahrul, Bang Ali, Wiguna, Widadi, Aziz, Syauqi, Firman,
Haikal, Akmal, Arvin, Elci, Taufik Akbar, Topik Muarif, Jafar, Rena,
Muta’aliyah, Uus, Zizah, Kak Ami, Ana, Afifah, Anggun, Nining, Lina,
Azkaa, Syifa, Neha, Ayu) yang senantiasa membantu dan menemani serta
memberikan suport kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Saat
bersama kalian merupakan saat-saat yang tak akan terlupakan, semangat dan
canda tawa kalian telah mewarnai har-hari penulis selama studi di kampus
UIN Syarif Hidayatullah tercinta. Semoga kehangatan persaudaraan kita tidak
terhenti sampai disini. Aammin.
9. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga bantuan,
bimbingan, semangat, do’a dan dukungan yang diberikan kepada penulis
dibalas oleh Allah SWT. dengan pembalasan yang berlipat ganda. Aammiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan yang membangun sebagai bahan perbaikan dari berbagai pihak. Akhir
viii
kata, semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.
Jakarta, 18 Februari 2017
Penulis,
Abdul Rohmat
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ i
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH .......................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .......................... iii
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ........................... iv
ABSTRAK ................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................... xii
DAFTAR GRAFIK ................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 6
D. Rumusan Masalah ................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian .................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .................................................................. 7
BAB II : KAJIAN TEORI ........................................................................ 8
A. Kedisiplinan Siswa ................................................................. 8
1. Pengertian Kedisiplinan .................................................... 8
2. Unsur-Unsur Disiplin ....................................................... 9
3. Indikator-Indikator Kedisiplinan .................................... 10
4. Kedisiplinan dalam Islam ............................................... 11
B. Reward dan Punishment ........................................................ 13
1. Reward ............................................................................ 13
a. Pengertian Reward .................................................... 13
b. Macam-Macam Reward ........................................... 16
x
c. Syarat-Syarat dalam Memberikan Reward ............... 18
d. Tujuan Pemberian Reward ........................................ 19
e. Pendapat Tentang Reward ........................................ 20
2. Punishment .................................................................... 21
a. Pengertian Punishment .............................................. 21
b. Macam-Macam Punishment ..................................... 22
c. Syarat-Syarat dalam Memberikan Punishment ......... 24
d. Tujuan Pemberian Punishment ................................. 26
C. Penelitian yang Relevan ........................................................ 27
D. Kerangka Berpikir ................................................................. 29
E. Hipotesis Tindakan .............................................................. 30
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 35
A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 31
1. Waktu Penelitian ............................................................. 31
2. Tempat Penelitian ............................................................ 31
B. Metode Penelitian .................................................................. 32
C. Variabel Penelitian ................................................................ 32
D. Populasi, Sampel dan Sampling ........................................... 33
1. Populasi ........................................................................... 33
2. Sampel ............................................................................. 33
3. Sampling ......................................................................... 34
E. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 34
1. Data Primer ..................................................................... 34
2. Data Sekunder ................................................................ 35
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 35
1. Metode Dokumentasi ..................................................... 35
2. Angket Skala Sikap ........................................................ 35
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................ 38
H. Hipotesis ................................................................................ 44
BAB IV : HASIL PENELITIAN ............................................................. 45
A. Deskripsi Data ...................................................................... 45
1. Deskripsi Subjek Penelitian ........................................... 45
2. Deskripsi Variabel Penelitian ......................................... 46
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis .... 49
1. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................. 49
a. Uji Multikolinearitas ................................................. 49
b. Uji Heteroskedastisitas ............................................. 50
c. Uji Normalitas .......................................................... 50
xi
2. Analisis Regresi Linear Berganda .................................. 51
a. Membuat Persamaan Regresi Linear Berganda ........ 52
b. Uji Hipotesis Regresi Linear Berganda ..................... 55
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 59
BAB V : PENUTUP ................................................................................ 60
A. Kesimpulan ............................................................................ 60
B. Implikasi ................................................................................ 61
C. Saran ...................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 63
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ....................................................................... 31
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket ...................................................................... 37
Tabel 4.1 Data jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin ........................... 45
Tabel 4.2 Jumlah dan Persentase Poin Jawaban Pada Setiap Variabel ...... 46
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................... 49
Tabel 4.4 Tabel Penolong Uji Regresi Linear Berganda .......................... 52
Tabel 4.5 Tabel Hasil Persamaan Regresi dengan SPSS 22 ..................... 54
Tabel 4.6 Hasil Koefisien Determinasi dengan SPSS 22 ......................... 54
Tabel 4.7 Tabel Anova, hasil Uji f ........................................................... 56
Tabel 4.8 Hasil Uji t ................................................................................. 58
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Grafik Jumlah Siswa berdasarkan Jenis Kelamin .................... 45
Grafik 4.2 Grafik Jumlah Siswa berdasarkan Kelas .................................. 46
Grafik 4.3 Jumlah dan Persentase Poin Jawaban Angket pada Variabel Y . 47
Grafik 4.4 Jumlah dan Persentase Poin Jawaban Angket pada Variabel X1 48
Grafik 4.5 Jumlah dan Persentase Poin Jawaban Angket pada Variabel X2 48
Grafik 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisidas .................................................... 50
Grafik 4.7 Hasil Histogram Uji Normalitas ............................................... 50
Grafik 4.8 Hasil P-P Plots Uji Normalitas ................................................. 51
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Uji Referensi
Lampiran 2. Data Siswa MA Islamiyah Ciputat
Lampiran 3. Data GURU MA Islamiyah Ciputat
Lampiran 4. Kisi Kisi Angket
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas Instrument
Lampiran 6. Hasil Uji Reliabilitas Instrument
Lampiran 7. Angket Kuesioner
Lampiran 8. Data Hasil Sebar Angket/ Kuesioner (Data Penelitian)
Lampiran 9. Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 10. Hasil Uji Regresi Berganda
Lampiran 11. Tabel t
Lampiran 12. Tabel f
Lampiran 13. Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 14. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 15. Surat Tanda Bukti Penelitian
Lampiran 16. Photo Dokumentasi
Lampiran 17. Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peran untuk meningkatkan sumber daya
manusia, maka masyarakat dengan segala kesadarannya berusaha untuk
menyekolahkan putra putrinya. Hal ini dapat dilihat pada setiap ajaran baru, pada
setiap tahunnya jumlah siswa semakin meningkat dan ini tidak menutup
kemungkinan timbul berbagai masalah yang dihadapi oleh guru, jika kita melihat
pendidikan sekarang ini yang berhubungan dengan tingkah laku siswa, terjadi
banyak penyimpangan dan tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan. Ini
terbukti dengan banyaknya moral dan akhlak siswa yang tidak sesuai dengan
tujuan pendidikan itu sendiri.
Setiap siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan
lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan
setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib
yang berlaku di sekolahnya. Namun, banyak pelanggaran yang dilakukan oleh
siswa bahkan terkadang oleh beberapa siswa pelanggaran-pelanggaran itu menjadi
kebiasan yang selalu mereka lakukan tanpa beban dan rasa bersalah. Pelanggaran
pelanggaran tersebut dilakukan oleh siswa tanpa ada rasa tabu untuk
melakukannya karena tidak adanya jiwa dan semangat disiplin dalam diri siswa.
seharusnya setiap siswa memiliki disiplin yang baik dalam setiap proses
pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Diantara beberapa
pelanggaran yang sering dilakukan siswa misalnya: terlambat, melalaikan tugas,
berpakaian tidak sesuai, membolos, berisik di kelas , membantah perintah,
menyontek saat ulangan hingga perkelahian antar siswa dan sebagainya.
Pencapaian tujuan pendidikan tidak akan maksimal jika tidak ada
kedisiplinan dalam proses pendidikan, baik kedisiplinan guru, kepala sekolah, staf
dan siswa. Menurut Muchdarsyah “Disiplin adalah sikap kejiwaan seseorang atau
sekelompok orang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau
2
mematuhi segala aturan/ keputusan yang telah ditetapkan”.1 Dengan kata lain,
disiplin berati tunduk dan patuh terhadap aturan, norma atau tata tertib yang
berlaku di sekolah. Disiplin terkait dengan tata tertib dan ketertiban. Ketertiban
berarti kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan karena didorong oleh
sesuatu yang datang dari luar dirinya. Sementara itu disiplin adalah kepatuhan
yang muncul karena kesadaran dan dorongan dari dalam diri orang itu. Sedangkan
tata tertib berarti perangkat peraturan yang berlaku untuk menciptakan kondisi
yang tertib dan teratur.
Namun, pohon kedisiplinan siswa di sekolah-sekolah semakin rapuh. Hal
ini terjadi oleh sebab kurangnya penegakan kedisiplinan siswa oleh guru dalam
proses pembelajaran. Muhibin Syah mengungkapkan Salah satu fungsi atau
peranan guru dalam proses pembelajaran ialah sebagai manager of intruction,
artinya setiap guru diharapkan pandai-pandai dalam menyelenggarakan dan
mengendalikan seluruh tahapan proses pembelajaran siswa dan guru harus mampu
menciptakan kondisi dan situasi sebaik-baiknya, sehingga memungkinkan para
siswa belajar secara berdaya guna dan berhasilguna”.2 Dengan demikian, guru
juga memiliki tugas untuk menciptakan lingkungan belajar yang disiplin sehingga
tercipta pembelajaran yang efektif. Selain itu, lemahnya perhatian sekolah pada
penegakan peraturan merupakan sebab kerapuhan tersebut. Oleh karena itu,
saatnya pengelola sekolah memperioritaskan tegaknya budaya disiplin dikalangan
para siswa, sehingga perilaku dan prestasi siswa semakin membanggakan.
Amin Budiman mengungkapkan bahwa “Suasana sosial-emosional
dalam kehidupan akademis di sekolah sangat mempengaruhi proses belajar siswa,
sekolah dapat membentuk keterampilan sosial-emosional dan intelektual anak”.3
Oleh karena itu, sekolah harus mampu menyediakan lingkungan, peraturan dan
individu-individu yang mencerminkan kedisiplinan, karena disiplin merupakan
hasil dari sebuah proses atau interaksi siswa dengan lingkungannya, baik bacaan,
1 Muchdarsyah Sinungan, Produktifitas: Apa dan Bagaimana, Cet. 9, (Jakarta: Bumi Aksara,
2014), h. 135 2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Cet. 19, (Bandung:
Rosdakarya, 2014), h. 250 3 Amin Budiman, Dedi Herdiana Hafidz, Daim, Perkembangan Peserta Didik, (Bandung:
UPI Press, 2006), h. 27
3
budaya atau individu. Maka, sangat penting menyediakan lingkungan sekolah
yang disiplin, karena lingkungan yang baik mempunyai pengaruh yang besar
terhadap pendidikan muslim dalam kebaikan dan ketaqwaan.4
Menurut sarlito W. Sarwono yang mengutip pendapat Jensen Salah satu
faktor yang mempengaruhi atau menjadi asal mula kenakalan remaja adalah
lingkungan, seperti yang diungkapkan dalam teori social disorganization
mengungkapkan bahwa kenakalan remaja (dalam hal ini siswa) disebabkan
oleh berkurangnya atau menghilangnya pranata-pranata masyarakat yang
selama ini menjaga keseimbangan atau harmoni dalam masyarakat, orang
tua yang sibuk dan guru yang kelebihan beban merupakan penyebab dari
berkurangnya fungsi keluarga dan sekolah sebagai pranata kontrol.5
Dengan demikian, sekolah sebagai pranata kontrol harus menciptakan
lingkungan yang disiplin yang akan membiasakan siswa untuk disiplin, ketika
siswa terbiasa untuk disiplin, siswa akan mudah untuk berbuat sesuai aturan yang
ditetapkan. jika siswa dibiasakan untuk berbuat baik maka siswa akan mudah
untuk berbuat baik, dan jika siswa dibiarkan untuk berbuat buruk, maka siswa
akan celaka dengan terbiasa berbuat buruk. Seperti yang diungkapkan Imam Al-
Ghazali dalam Abdullah N. Ulwan mengenai kebiasaan anak, ia mengatakan
“Anak adalah amanah bagi orang tuanya. Hatinya yang suci adalah permata yang
sangat mahal harganya. Jika dibiasakan pada kejahatan dan dibiarkan seperti
dibiarkannya binatang, ia akan celaka dan binasa. Sedang memeliharanya adalah
upaya pendidikan dan mengajari akhlak”.6 Kemudian seorang penyair dalam
Abdullah N. Ulwan mengungkapkan sebuah syair yang senada dengan yang
dikatakan Imam Al-Ghazali mengenai kebiasaan anak, ia mengatakan“Anak akan
tumbuh pada apa yang dibiasakan ayahnya kepadanya, ia tidak dapat tunduk oleh
akal, tetapi kebiasaanlah yang dapat menundukannya”.7
Dari dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya
pembiasaan pada siswa, salah satunya pembiasaan untuk bersikap disiplin,
pendidik dan pihak sekolah harus membiasakan siswa untuk disiplin, baik dalam
proses pembelajaran dan di luar proses pembelajaran. Disiplin diri dilakukan
4 Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyatul Aulad Fil Islam, Pen. Jamaludin Miri, (Jakarta: Pustaka
Amani, 1995), h. 45 5 Ibid, h. 255
6 Abdullah Nashih Ulwan, Op. Cit, h. 51
7 Ibid, h. 52
4
karena kesadaran bahwa prestasi tidak bisa diraih tanpa kerja keras dan perilaku
yang baik. Prestasi dicapai bukan semata bermodal kecerdasan, namun melalui
disiplin yang tinggi dalam belajar dan melakukan sesuatu.
Orang tua punya harapan besar pada sekolah untuk mendidik anak
mereka agar berperilaku baik dan berprestasi. Mungkin memang banyak siswa
yang berhasil meraih medali tingkat Internasional, namun itu tidak mencerminkan
mutu dan prestasi siswa pada umumnya. Dibandingkan siswa yang berhasil
meraih prestasi Internasional justru lebih banyak siswa yang minim prestasi
bahkan memiliki perilaku yang menyimpang. Oleh karena itu, siswa sejak awal
harus dikenalkan dengan lingkungan sekolah yang menghargai dan menjunjung
tinggi kedisiplinan. Sekolah harus bisa meyakinkan siswa bahwa berperilaku baik
dan berprestasi cemerlang hanya bisa diraih dengan kedisiplinan tinggi para
siswa. Tanpa kedisiplinan, fungsi sekolah akan mandul dan potensi siswa akan
terkubur, bahkan akan banyak siswa yang akan terlibat masalah. Hanya sedikit
sekolah yang berhasil menjalankan kedisiplinan yang baik, faktanya banyak siswa
gemar merokok dan siswa tawuran. Semua itu cerminan dari perilaku tidak
disiplin. Jika demikian yang terjadi, sekolah sulit menjadi tempat munculnya
generasi yang berperilaku baik dan berprestasi.
Untuk menanggulangi masalah-masalah yang mungkin terjadi karena
kurangnya kedisiplinan siswa dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah maka
perlu dilakukan upaya-upaya oleh pendidik dan pihak sekolah dalam upaya
mendisiplinkan siswa, sehingga mereka memiliki perilaku yang baik dan
berprestasi. Ini memang bukan usaha yang mudah, selain juga membutuhkan
waktu yang tidak singkat. Membentuk peribadi siswa agar dewasa dalam setiap
perilaku dan selalu cenderung pada pencapaian prestasi, membutuhkan
kesungguhan dalam setiap upaya yang dilakukan, baik sistemik maupun teladan
nyata dari lingkungan.
Pemberian reward dn punisment merupakan salah satu upaya yang dapat
diterapkan di sekolah untuk menjalankan kedisiplinan dalam bentuk peraturan-
peraturan sekolah yang telah disepakati melalui rapat dan musyawarah dewan
guru. Apabila peraturan-peraturan itu dijalankan dengan baik dan teratur, maka
5
akan dapat membantu mencapai tujuan instruksional pengajaran itu sendiri.
banyak bentuk pelaksanaan pemberian reward dan punishment yang dapat
diberikan kepada siswa, bentuk reward yang dapat diberikan diantaranya pujian,
hadiah, pengormatan dan sebagainya. Sedangkan bentuk punisment yang dapat
diberikan diataranya yang bersifat preventif misalnya peraturan, ancaman,
larangan dan sebagainya, ataupun yang bersifat refresif misalnya teguran,
peringatan, hukuman fisik, memberikan tugas dan sebagainya.
reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) yang diberikan bisa
menjadi penguat (reinforcment) dan motivasi bagi siswa dalam proses belajarnya.
Dengan demikian siswa akan terdorong dan memiliki kemauan untuk bertindak
lebih baik lagi. Sehingga dalam menerapkan kedisiplinan pada siswa akan mudah
untuk dilaksanakan. Walaupun dalam pelaksanaannya akan selalu ada masalah
dan hambatan yang membuat tujuan dari penerapan reward dan punisment tidak
tercapai bahkan justru bisa mengakibatkan siswa menjadi lebih buruk. Masalah-
masalah tersebut bisa berupa kurang konsisten dalam pelaksanaannya, kurangnya
tindakan nyata dari konsekuensi atas pelanggaran terhadap peraturan yang telah
disepakati, sikap pilih kasih dari penghukum, kecemburuan sosial dan sebagainya.
Berpijak dari latar belakang tersebut, maka perlu diadakan penelitian
pendidikan untuk membuktikan sejauh mana pengaruh reward (penghargaan) dan
punishment (hukuman) dalam mendisiplinkan siswa kususnya di MA Islamiyah
Ciputat, maka dalam hal ini peneliti mengangkat topik: “Pengaruh Reward dan
Punishment terhadap Kedisiplinan Siswa di MA Islamiyah Ciputat”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, maka ada bebrapa hal yang diidentifikasi,
yaitu:
1. Adanya sikap kurang disiplin yang dilakukan siswa dalam proses
pembelajaran, seperti datang terlambat, kehadiran yang kurang, tidak
mengikuti pembelajaran dengan serius, membuat gaduh, mempunyai
kegiatan sendiri saat jam pelajaran berlangsung, membolos, menyontek
6
saat ulangan, merokok, berkelahi, membantah perintah guru yang baik
dan sebagainya.
2. Kurangnya penegakan disiplin oleh pendidik dan pihak sekolah, seperti
penerapan sanksi yang setengah-setengah, sikap pilih kasih dan
sebagainya.
3. Banyak faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa, baik yang bersifat
internal maupun eksternal.
4. Kurang maksimalnya pemberian reward terhadap siswa.
5. Kurang maksimalnya pemberian punishment terhadap siswa, baik yang
bersifat preventif maupun refresif.
C. Pembatasan Masalah
Dalam pembahasan ini banyak sekali permasalahan yang akan muncul,
maka peneliti membatasinya sebagai berikut:
1. Kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran, mulai dari waktu
kedatangan, jumlah kehadiran, keseriusan dalam proses pembelajaran dan
sebagainya.
2. Penerapan kedisiplinan oleh guru dan pihak sekolah, baik yang bersifat
pencegahan maupun penanggulangan.
3. Penerapan reward dan punishment di MA Islamiyah Ciputat, sebagai
salah satu stimulus dan reinforcment serta motivasi siswa untuk disiplin.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka ada beberapa hal yang menjadi
permasalahan dan akan dikaji melalui penelitian ini, yaitu:
1. Apakah reward memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat?
2. Apakah punishment memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat?
7
3. Apakah reward dan punishment secara bersama-sama memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap kedisiplinan siswa di MA Islamiyah
Ciputat?
E. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian memiliki tujuan, adapun tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk menguji pengaruh reward terhadap kedisiplinan siswa di MA
Islamiyah Ciputat.
2. Untuk menguji pengaruh punishment terhadap kedisiplinan siswa di MA
Islamiyah Ciputat.
3. Untuk menguji pengaruh reward dan punishment secara bersama-sama
terhadap kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
meningkatkan kualitas pendidikan Agama Islam, khususnya bagi peneliti sendiri.
Adapun manfaat penelitian ini secara spesifik adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Memberikan khazanah keilmuan bagi peneliti sebagai bekal
untuk menjadi pendidik yang profesional.
2. Manfaat Praktis
Dapat menguji teori dan hipotesis dalam penelitian, serta sebagai
ajang latihan bagi mahasiswa/ peneliti untuk mengembangkan diri
sebagai seorang pendidik.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kedisiplinan Siswa
1. Pengertian Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata “disiplin” yang mendapt awalan “ke”
dan akhiran “an” yang merupakan konviks verbal yang berarti keadaan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “disiplin adalah tata tertib (di sekolah,
kemiliteran, dsb); juga diartikan ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata
tertib)”.1
Menurut Masykur Arif Rahman, “disiplin berasal dari Bahasa Inggris
“discipline” yang mengandung beberapa arti, diantaranya adalah pengendalian
diri, membentuk karakter yang bermoral, memperbaiki dengan sangsi, serta
kumpulan beberapa tata tertib untuk mengatur tingkah laku”.2
Sementara itu, menurut Muchdarsyah “disiplin adalah sikap mental
yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau
masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan (obedience) teradap peraturan-
peraturan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan baik ole pemerintah atau
etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan
tertentu”.3 Selanjutnya Alisuf Sabri mengemukakan bahwa “disiplin adalah
adanya kesediaan untuk mematuhi ketentuan/ peraturan-peraturan yang
berlaku”.4
Jadi, aspek terpenting dari disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan
terhadap aturan-aturan dan kesadaran menjalankan tata tertib dan ketentuan
1 Redaksi Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2008), h. 333 2 Arif Rahman, Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru dalam
Kegiatan Belajar-Mengajar, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), h. 64 3 Muchdarsyah Sinungan, Produktifitas : Apa dan Bagaimana, Cet. 9, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), h. 135 4 Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, Cet. 1, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h.
54
9
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan beberapa pendapat di
atas, dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu keadaan sikap ketaatan
dan kepatuhan pada peraturan, norma atau tata tertib, yang dilakukan secara
sadar sebagai proses pengendalian diri untuk mencapai standar yang tepat dan
tujuan yang diharapkan.
2. Unsur-Unsur Disiplin
Bila disiplin diharapkan mampu mendidik anak untuk berperilaku
sesuai dengan standar yang ditetapkan kelompok sosial masyarakat, menurut
Elizabet B. Hurlock “disiplin harus mempunyai empat unsur pokok, jika salah
satu dari keempat unsur pokok itu hilang maka akan menyebabkan sikap yang
tidak menguntungkan pada anak dan perilaku yang tidak akan sesuai dengan
yang diharapkan. Hal ini karena masing-masing unsur pokok itu sangat
berperan dalam perkembangan moral”.5 Keempat unsur pokok tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Peraturan
Pokok pertama dalam disiplin adalah peraturan, peraturan adalah
pola yang ditetapkan untuk tingkah laku. Pola tersebut mungkin
ditetapkan orang tua, guru atau teman bermain. Tujuannya adalah
membekali anak dengan pedoman perilaku yang disetujui dalam
situasi tertentu. Misalnya peraturan sekolah, peraturan ini
mengatakan pada anak apa yang harus dilakukan, apa yang boleh
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan sewaktu berada di
dalam kelas, koridor sekolah, ruang makan sekolah, kamar kecil atau
lapangan bermain sekolah. Demikian juga dengan peraturan di
rumah yang mengajarkan anak apa yang harus, apa yang boleh dan
apa yang tidak boleh dilakukan di rumah, atau dalam hubungan
dengan keluarga.
b. Hukuman
Pokok kedua dalam disiplin adalah hukuman, hukuman berasal dari
bahasa latin yaitu punire, yang berarti menjatuhkan hukuman pada
seseorang karena melakukan kesalahan, perlawanan atau
pelangggaran sebagai ganjaran atau balasan. Walaupun tidak
dkatakan secara jelas, tersirat bahwa kesalahan, perlawanan atau
pelanggaran ini disengaja, dalam arti bahwa orang itu mengetahui
bahwa perbuatan itu salah tetapi tetap melakukannya.
5 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, terj. Med Meitasari Tjandrasa, (Jakarta:
Erlangga, 1990), h. 84
10
c. Penghargaan
Pokok ketiga dari disiplin adalah penggunaan penghargaan, istilah
“penghargaan” memiliki arti tiap bentuk penghargaan untuk suatu
hasil yang baik. Penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi
dapat berupa kata-kata pujian, senyuman atau tepukan di bahu/
punggung. Penghargaan yang diberikan menyusul hasil yang telah
dicapai, oleh sebab itu penghargaan berbeda dengan suapan, yang
merupakan suatu janji akan imbalan yang digunakan untuk membuat
orang berbuat sesuatu. Oleh sebab itu, suapan terutama diberikan
sebelum tindakan dan bukan sesudah tindakan seperti halnya
penghargaan.
d. Konsistensi
Pokok keempat disiplin adalah konsistensi, konsistensi berarti
tingkat keseragaman atau stabilitas. Konsistensi tidak sama dengan
ketetapan, yang berarti tidak adanya perubahan. Sebaliknya,
konsistensi artinya ialah kecenderungan menuju kesamaan. Bila
disiplin itu konstan, tidak akan ada perubahan untuk menghadapi
kebutuhan yang berubah. Sebaliknya, konsistensi memungkinkan
orang menghadapi kebutuhan perkembangan yang berubah pada
waktu yang bersamaan, cukup mempertahankan ragaman agar anak
tidak akan bingung mengenai apa yang diharapkan dari mereka.
Konsistensi harus mejadi ciri semua aspek atau unsur pokok disiplin,
harus ada konsistensi dalam peraturan yang digunakan sebagai
pedoman perilaku, konsistensi dalam hukuman yang dberikan pada
mereka yang tidak menyesuaikan pada standar, dan konsistensi
penghargaan bagi mereka yang bisa menyesuaikan.6
3. Indikator-Indikator Kedisiplinan
Dalam mengukur tingkat disiplin belajar siswa diperlukan indikator-
indikator, indikator-indikator tersebut dapat kita ketahui dengan melihat jenis
kedisiplinan. Menurut Moenir “ada dua jenis disiplin yang sangat dominan
yakni disiplin dalam hal waktu dan disiplin dalam hal kerja atau perbuatan”.7
Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat disiplin
belajar siswa berdasarkan ketentuan disiplin waktu dan disiplin perbuatan,
yaitu:
a. Disiplin waktu, meliputi:
6 Ibid, h. 81-91
7 H.A.S. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Cet. 10 (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), h. 95.
11
1) Tepat waktu dalam belajar, mencakup datang dan pulang sekolah
tepat waktu.
2) Tidak meninggalkan kelas/ membolos.
3) Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.
4) Dan sebagainya.
b. Disiplin Perbuatan, meliputi:
1) Patuh dan tidak melanggar peraturan yang berlaku.
2) Tidak malas dalam belajar.
3) Tidak menyuruh orang lain mengerjakan tugasnya.
4) Tidak suka berbohong
5) Tingkah laku menyenangkan, mencakup tidak mencontek, tidak
membuat keributan dan tidak mengganggu orang lain yang sedang
belajar.
6) Dan sebagainya.
4. Kedisiplinan dalam Islam
Islam mengajarkan kepada umatnya supaya hidup disiplin yaitu
dengan bekerja keras, bersungguh-sungguh, jujur, hidup teratur, menggunakan
dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Nabi Muhammad Saw. Bersabda
mengenai memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya:
) (
Artinya : “Dari Ibnu Umar Ra., ia berkata: “Rasulullah Saw. Memegang
pundakku, lalu bersabda: Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai
orang asing atau pengembara. Lalu Ibnu Umar Ra. Berkata: “jika engkau di
waktu sore, maka janganlah kau menunggu pagi, dan jika engkau diwaktu
pagi, maka janganlah menunggu waktu sore dan pergunakanlah waktu
sehatmu sebelum waktu sakitmu dan waktu hidupmu sebelum matimu”. (HR.
Bukhari)
12
Disiplin merupakan pangkal dari suatu keberhasilan, supaya hidup
teratur hendaknya kita pandai-pandai merencanakan dan memanfaatkan waktu
serta mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat melaksanakan
pekerjaan dan menjalankan kewajiban sesuai dengan waktu yang ditetapkan
dan pada akhirnya dapat mencapai hasil yang memuaskan. Sebaliknya, jika
kita tidak mengguanakan waktu secara teratur bahkan mengabaikannya maka
kita akan mendapat kerugian. Hal ini seiring dengan firman Allah Swt. Dalam
Al-Qur’an surat Al-Ashr ayat 1-3 :
): -(
Artinya : “demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh
dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-Ashr: 1-3)8
Menurut Quraisy Shihab “uraian Surah di atas adalah tentang waktu dan
pentingnya memanfaatkan serta mengisinya dengan aktifitas positif, baik
untuk diri sendiri maupun orang lain. Surat ini mengingatkan tentang
pentingnya menggunakan waktu dengan sebaik mungkin. Imam Syafi’i:
“Seandainya umat Islam memikirkan kandungan surah ini (Al-Ashr),
niscaya (petunjuk-petunjuknya) sudah mencukupi mereka”.9
Seorang siswa hendaknya memiliki perilaku disiplin, baik disiplin
dalam waktu belajar maupun disiplin dalam kegiatan-kegiatan lain. Karena
belajar memerlukan aktifitas yang teratur, dilaksanakan setahap demi setahap,
oleh karena itu, diperlukan sikap disiplin dari seorang siswa sehingga pada
akhirnya apa yang dicita-citakan dapat terwujud dengan baik.
Penjelasan di atas menunjukan adanya tuntutan perilaku disiplin yaitu
dengan cara melaksanakan tugas pembelajaran secara teratur, memanfaatkan
waktu dengan sebaik-baiknya dan mentaati peraturan yang ditetapkan oleh
pihak lembaga pendidikan (sekolah). Hal ini harus diperhatikan secara ketat
8 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bogor: Lembaga Percetakan Al-Qur’an
Kementrian Agama RI, 2010), h. 915 9 Quraish Shihab, Al-Qur’an dan Maknanya, Cet. 1, (Ciputat: Lentera Hati, 2010), h. 57
13
melalui tingkat demi tingkat, dan peraturan sekolah harus ditegakkan dengan
baik oleh setiap guru dan siswa.
B. Reward dan Punishment
Reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) merupakan suatu bentuk
teori penguatan positif yang bersumber dari teori behavioristik. Menurut Asri
Budiningsih mengutip pendapat teori behavioristik “belajar adalah perubahan
tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam
hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil
interaksi antara stimulus dan respon”.10
Adapun penjelasan mengenai reward dan
punishment adalah sebagai berikut:
1. Reward
a. Pengertian Reward
Secara Etimologi “reward berasal dari Bahasa Inggris yang berarti
penghargaan atau hadiah”.11
Selain itu “reward juga berarti tanda jasa;
hadiah, imbalan, ganjaran”.12
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
“penghargaan adalah perbuatan (hal dsb) menghargai; pengormatan”.13
Secara terminologi, pengertian reward dapat kita liat dari pendapat
beberapa ahli. Elizabeth B. Hurlock mengatakan “reward berarti tiap bentuk
penghargaan untuk hasil yang baik, penghargaan tersebut tidak perlu
berbentuk materi, tetapi dapat berupa kata-kata pujian, senyuman atau tepukan
punggung”.14
Alisuf Sabri menyatakan bahwa “penghargaan adalah ganjaran yang
akan diberikan kepada anak-anak yang menunjukan prestasi atau hasil
10
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 20 11
John M. Echols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia, Cet. 28 (Jakarta:
Gramedia, 2006), h. 485 12
Achmad Mulyadi, dkk, Kamus Pengayaan Bahasa Inggrs: Inggris-Indonesia,
(Bandung: M2S, 1997), h. 607 13
Redaksi Pusat Bahasa Depdiknas, Op. Cit, h. 483 14
Elizabeth B. Hurlock, Op. Cit, h. 90
14
pendidikan yang baik, baik dari segi prestasi kepribadian (kelakuan, kerajinan
dan sebagainya) maupun baik dalam prestasi belajarnya”.15
Sementara itu,
Armai Arief mengartikan “ganjaran adalah hadiah terhadap perilaku baik dari
anak didik dalam proses pendidikan”.16
Menurut Ngalim Purwanto Reward adalah salah satu alat pendidikan
sebagai alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang
karena perbuatannya atau pekerjaannya mendapatkan penghargaan.
Umumnya, anak mengetahui bahwa pekerjaan atau perbuatannya yang
menyebabkan ia mendapat ganjaran itu baik. Selanjutnya, pendidik
bermaksud juga supaya dengan ganjaran itu anak menjadi lebih giat lagi
usahanya untuk memperbaiki atau mempertinggi prestasi yang telah
dapat dicapainya. Dengan kata lain, anak menjadi lebih keras
kemauannya untuk bekerja atau berbuat yang lebih baik lagi.17
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimppulkan bahwa reward
(ganjaran) adalah segala sesuatu yang berupa penghargaan yang
menyenangkan perasaan yang diberikan kepada siswa karena mendapat hasil
baik dalam proses pendidikannya dengan tujuan agar senantiasa melakukan
pekerjaan yang baik dan terpuji.
Dalam agama islam juga mengenal reward, ini terbukti dengan
ditemukannya banyak kata ganjaran atau pahala dalam Al-Qur’an, khususnya
ketika kitab suci ini berbicara tentang apa yang diterima oleh seseorang baik di
dunia maupun di akhirat dari amal perbuatannya.18
pahala adalah bentuk
penghargaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya yang telah
mengerjakan perintah-Nya.
Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan, yaitu seperti dalam surat Al-
Zalzalah ayat 7, Ali Imran ayat 145 dan 148 serta surat an-Nisa ayat 134.
): (
15
Alisuf Sabri, Op. Cit, h. 60 16
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodelogi Pendidikan Islam.(Jakarta: Ciputat Pers,
2002), h. 127 17
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Cet. 21 (Bandunng: Remaja
Rosdakarya, 2014), h. 182 18
Armai Arief, Op. Cit, h. 125
15
Artinya : “Barangsiapa yang mengajarkan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya Dia akan melihat (balasan)nya”. (QS.Al-Zalzalah: 7)19
): (
Artinya : “sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin
Allah sebagai ketetapaan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa
menghendaki pahala di dunia, niscaya kami berikan kepadanya pahala
dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala di akhirat, kami berikan
(pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan member balasan
kepada orang-orang yang bersyukur”(Q.S Ali Imran: 145)20
): (
Artinya : “karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia
dan pahala di akhirat, dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebaikan (Q.S Ali Imran ayat 148)21
): (
Artinya : “Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia
merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah
Maha mendengar lagi Maha melihat” (Q.S An-Nisa: 134)22
Dapat dipahami bahwa masalah pahala diakui keberadaannya
dalam rangka pembinaan umat. Ganjaran atau pahala diberikan kepada
orang-orang yang beriman disertai dengan amal baik dan akhlak mulia
yang menunjukkan prestasi yang tinggi dalam bidang kebaikan. Dengan
19
Depag RI, Op. Cit, h. 911 20
Ibid, h. 88 21
Ibid, 22
Ibid, h. 132
16
demikian, keberadaan ganjaran diakui dalam islam dan digunakan dalam
rangka pembinaan umat manusia melalui kegiatan pendidikan. Ganjaran
ini diberlakukan kepada sasaran yang lebih bersifat khusus, ganjaran untuk
orang yang patuh dan menunjukkan perbuatan atau perilaku yang baik.
Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an di atas jelaslah bahwa metode
reward mendidik kita untuk berbudi luhur, maka diharapkan agar manusia
selalu berbuat baik dalam upaya mencapai prestasi-prestasi tertentu dalam
hidup dan kehidupan manusia. Dan berdasarkan ayat-ayat tersebut juga
dapat disimpulakn bahwa orang yang sudah berbuat kebaikan berhak
mendapat pahala, begitu pula seorang siswa yang telah mengerjakan tugas
dengan baik berhak mendapat reward.
b. Macam-Macam Reward
untuk menentukan ganjaran macam apakah yang baik diberikan
kepada anak merupakan suatu hal yang sangat sulit. Ganjaran sebagai alat
pendidikan banyak sekali macamnya, diantaranya:
1) Guru mengangguk-angguk tanda senang dan membenarkan suatu
jawaban yang diberikan oleh seorang anak.
2) Guru memberi kata-kata yang menggembirakan (pujian) seperti,
“Rupanya sudah baik pula tulisanmu, man. kalau kamu terus berlatih
tentu akan lebih baik lagi”.
3) Pekerjaan dapat juga menjadi suatu ganjaran. Contoh, “Engkau akan
segera saya beri soal yang lebih sukar sedikit, Ali, karena yang nomor
3 ini rupa-rupanya agak terlalu baik engkau kerjakan”.
4) Ganjaran yang ditujukan kepada seluruh kelas sering sangat perlu.
Misalnya, “karena saya lihat kalian telah bekerja dengan baik dan
lekas selesai, sekarang saya (bapak guru) akan mengisahkan sebuah
cerita yang bagus sekali”. Ganjaran untuk seluruh kelas dapat juga
berupa bernyanyi atau pergi berdarmawisata.
5) Ganjaran dapat juga berupa benda-benda yang menyenangkan dan
berguna bagi anak-anak. Misalnya pensil, buku tulis, gula-gula atau
makanan lain. Tetapi, dalam hal ini guru harus sangat berhati-hati dan
bijaksana sebab dengan benda-benda itu, mudah benar ganjaran
berubah menjadi “upah” bagi murid-murid”.23
Selanjutnya, Armai Arif mengemukakan beberapa cara untuk
memberikan ganjaran, antara lain:
23
Ngalim Purwanto, Op. Cit, h. 183
17
1) Pujian yang indah, diberikan agar anak lebi bersemangat dalam
belajar.
2) Imbalan materi/ hadiah, karena tidak sedikit anak yang termotivasi
dengan pemberian hadiah.
3) Do’a, misalnya “Semoga Allah Swt. Menambah kebaikan kepadamu”
4) Tanda penghargaan, hal ini sekaligus menjadi kenang-kenangan bagi
murid atas prestasi yang diperolehnya.
5) Wasiat kepada orang tua, maksudnya melaporkan segala sesuatu yang
berkenaan dengan kebaikan siswa di sekolah kepadaorang tuanya di
rumah.24
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa reward dapat berupa
isyarat tubuh, kata-kata pujian, pekerjaan/tantangan, benda-benda, seni, darma
wisata dan sebagainya. Selain itu macam-macam reward (ganjaran) secara
garis besar menurut Alisuf Sabri dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a. Pujian
Pujian adalah satu bentuk ganjaran yang paling mudah dilakukan,
karena hanya berupa kata-kata seperti baik sekali, bagus, atau dapat
berupa kata-kata yang bersifat sugestif “Lain kali hasilnya pasti akan
lebih bagus lagi” dan sebagainya.
b. Penghormatan
Reward (ganjaran) yang berupa penghormatan ini dapat berbentuk dua
macam pula. Pertama, berbentuk semacam penobatan, yaitu anak yang
mendapat ganjaran mendapat kehormatan diumumkan dan
ditampilkan dihadapan teman-temannya sekelas atau sesekolah.
Kedua, penghormatan yang berbentuk pemberian
kekuasaan/kesempatan untuk melakukan sesuatu, misalnya, kepada
anak yang berhasil menyelesaikan tugas/PR yang sulit, disuruh
mengerjakannya dipapan tulis supaya dilihat teman-temannya.
c. Hadiah
Hadiah ialah reward (ganjaran) yang diberikan dalam bentuk barang,
dapat berupa barang atau alat-alat keperluan sekolah seperti: pensil,
buku tulis, pulpen, penggaris, dan sebagainya atau dapat berbentuk
barang-barang yang lain seperti: kaos, baju, handuk,alat permainan
dan sebagainya. Ganjaran dalam barang ini sering mendatangkan
pengaruh negatif dalam belajar yaitu anak belajar bukan karena ingin
mengejar pengetahuan, tetapi semata-mata karena ingin mendapatkan
hadiah, akibatnya apabila dalam belajar tidak memperoleh hadiah
maka anak menjafi malas belajarnya.
d. Tanda Penghargaan
Tanda penghargaan adalah bentuk reward yang bukan dalam bentuk
barang tetapi dalam surat keterangan atau sertifikat sebagai symbol
24
Armai Arief, Op. Cit, h. 127-128
18
tanda penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak
didik. Tanda penghargaan ini sering disebut reward simbolis. Pada
umumnya reward simbolis ini besar sekali pengaruhnya terhadap
kehidupan pribadi anak sehingga dapat menjadi pendorong bagi
perkembangan anak selanjutnya.25
Dari berbagai macam reward yang dijelaskan di atas pendidik dapat
menggunakan berbagai macam reward dalam penerapannya. Penggunaan
reward tersebut disesuaikan dengan karakter siswa atau disesuaikan dengan
situasi dan kondisi, baik kondisi siswa maupun kondisi pendidik atau pihak
yang memberikan reward. Selain dari hal-hal tersebut ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam memberikan reward, hal ini terkait syarat-syarat
dalam memberikan reward.
c. Syarat-Syarat dalam memberikan Reward
Jika kita perhatikan apa yang diuraikan tentang maksud ganjaran,
bilamana dan siapa yang perlu mendapatkan ganjaran, serta ganjaran-ganjaran
macam apakah yang baik diberikan kepada seseorang, ternyata dalam
memberikan ganjaran bukanlah soal yang mudah dan sembarangan. Menurut
Ngalim Purwanto ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan oleh pendidik,
yaitu :
1) Untuk memberi ganjaran yang pedagogis perlu sekali guru mengenal
betul-betul murid-muridnya dan tahu menghargai dengan tepat.
Ganjaran dan penghargaan yang salah dan tidak tepat dapat membawa
akibat yang tidak diinginkan.
2) Ganjaran yang diberikan oleh seorang anak janganlah hendaknya
menimbulkan rasa cemburu atau iri hati bagi anak yang lain yang
merasa pekerjaannya juga lebih baik, tetapi tidak mendapat ganjaran.
3) Memberikan ganjaran hendaknya hemat, terlalu kerap atau terus-
menerus member ganjaran dan penghargaan akan menjadi hilang arti
ganjaran tersebut sebagai alat pendidikan.
4) Janganlah memberi ganjaran dengan menjanjikan lebih dahulu
sebelum anak-anak menunjukan prestasi kerjanya apalagi bagi
ganjaran yang diberikan kepada seluruh kelas. Ganjaran yang telah
dijanjikan dahulu akan membawa kesukaran-kesukaran bagi beberapa
orang anak yang kurang pandai.
25
Alisufi Sabri, Op. Cit, h. 60-61.
19
5) Pendidik harus berhati-hati memberikan ganjaran, jangan sampai
ganjaran yang diberikan kepada anak-anak diterimanya sebagai upah
dari jerih payah yang telah dilakukannya.26
Berdasarkan syarat-syarat yang telah dijelaskan, dalam memberikan
reward seorang guru dan pihak sekolah hendaknya dapat mengetahui siapa
yang berhak mendapatkan reward dan siapa yang tidak berhak
mendapatkannya, seorang guru dan pihak sekolah harus selalu ingat akan
maksud dari pemberian reward itu. Seorang siswa yang pada suatu ketika
menunjukkan hasil lebih baik dari biasanya, mungkin sangat baik diberikan
reward. Dalam memberikan reward seorang guru atau pihak sekolah
hendaknya bijaksana, jangan sampai reward menimbulkan iri hati pada siswa
yang lain yang merasa dirinya lebih pandai, tetapi tidak mendapatkan reward.
d. Tujuan Pemberian Reward
Dalam pelaksanaan pembelajaran setiap yang dilakukan memuliki
tujuan atau maksud, begitupun dalam pemberian Reward kepada siswa.
Menurut Ngalim Purwanto Reward atau ganjaran adalah salah satu alat
pendidikan, jadi dengan sendirinya ganjaran itu bertujuan untuk
mendidik anak-anak supaya dapat merasa senang karena perbuatan atau
pekerjaannya mendapat penghargaan. Selanjutnya dengan ganjaran itu
pendidik bermaksud juga supaya anak menjadi lebih giat lagi usahanya
untuk memperbaiki atau mempertinggi prestasi yang telah dicapainya.
Jadi, pemberian reward atau ganjaran bertujuan untuk membentuk kata
hati dan kemauan yang lebih baik dan lebih keras pada anak.27
Selanjutnya hampir senada dengan pendapat Ngalim P., Alisuf Sabri
mengemukakan bahwa “reward atau ganjaran diberikan bertujuan ebagai
penguatan positif agar anak didik dapat memperkuat usahanya sehingga dapat
mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah dicapai”.28
Dari dua pendapat di atas dapat didimpulkan bahwa reward atau
ganjaran diberikan dengan tujuan sebagai berikut:
26
Ngalim Purwanto, Op. Cit, h.184 27
Ibid, h.182. 28
Alisuf Sabri, Op.Cit, h.60
20
1) Ganjaran diberikan untuk mendidik anak supaya anak mengetahui bahwa
perbuatan baiknya akan mendatangkan kebaikan untuk dirinya.
2) Ganjaran diberikan untuk memberikan penguatan positif agar anak dapat
meningkatkan usahanya untuk menjadi lebih baik.
e. Pendapat Tentang Reward
Pemberian reward sebagai alat pendidikan memiliki berbagai dampak
bagi siswa sehingga para ahli pendidikan berbeda pendapat terhadap pemberian
reward sebagai alat pendidikan, menurut Ngalim P. setidaknya ada tiga
pendapat mengenai hal tersebut, yaitu:
1) Sebagian ahli pendidikan menyetujui dan menganggap penting
gajaran (reward) sebagai alat pendidikan, ganjaran tersebut dipakai
sebagai alat untuk membentuk kata hati anak-anak. Kau Philantropijn,
umpamanya, sangat menyetujui dan banyak memakai ganjaran itu
sebagai alat satu-satunya alat yang bak di sekolahnya.
2) Sebagian ahli pendidikan tidak suka sama sekali menggunakan
ganjaran itu, karena bagi mereka ganjaran itu dapat menimbulkan
persangan yang tidak sehat pada murid. Menurut mereka pendidik
anak-anak supaya mengerjakan dan berbuat baik dengan tidak
mengharapkan pujian atau memang kewajibannya.
3) Pendapat ketiga ini terletak diantara kedua pendapat yang
bertentangan tersebut diatas. Sebagai seorang pendidik hendaknya
menginfasi bahwa yang dididik adalah sholeh/sholehah. Dari mereka
berjumlah dapat dituntutsupaya mereka mengerjakan yang baik dan
meninggalkannya yang burukatas kemauan dan keinsafannya
sendiri,perasaan kewajiban mereka masih belum sempurna, bahkan
pada siswa yang masih kecil boleh belum ada. Untuk itu, maka pujian
dan reward (ganjaran) sangat diperlukan pula dan berguna bagi
pembentukankata hati dan kemaun.29
Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam
menggunakan ganjaran sebagai alat pendidikan. Penggunaannya harus
disesuaikan dengan kondisi dan keadaan. pemberian ganjaran tidak boleh
terlalu sering dan tidak boleh tidak sama sekali.
29
Ngalim Purwanto, Op.Cit, h. 184-185
21
2. Punishment
a. Pengertian Punishment
“Punishment berasal dari bahasa inggris yang berarti hukuman”.30
“hukuman adalah sangsi dsb yang dikenakan kepada orang yang melanggar
undang-undang
dsb”.31
kemudian Alisuf Sabri mengartikan “punishment
(hukuman) adalah tindakan pendidikan yang secara sadar diberikan kepada
anak didik yang melakukan suatu kesalahan, agar anak didik tersebut
menyadari kesalahannya dan berjanji dalam hatinya untuk tidak
mengulanginya”.32
Sementara menurut Ngalim Purwanto “Punishment (hukuman) adalah
penderitaan yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh seseorang
(orang tua, guru, dan sebagainya) sesudah terjadi suatu pelanggaran, kejahatan
atau kesalahan”.33
Dari beberapa pendapat diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan,
bahwa punishment (hukuman) adalah suatu perbuatan yang kurang
menyenangkan, yang berupa penderitaan yang diberikan kepada siswa secara
sadar dan sengaja dengan tujuan untuk mendidik, sehingga siswa sadar hatinya
untuk tidak mengulangi lagi kesalahannya.
Metode punishment (hukuman) dalam islam juga dianjurkan, karena
dengan adanya punishment (hukuman) itu, manusia akan berusaha untuk tidak
mendapat punishment (hukuman), dalam agama islam dikenal dengan larangan
dan dosa, banyak ayat yang menjelaskan tentang punishment (hukkuman)
diantarannya QS. Al- Zalzalah ayat 8, QS. Al-Baqarah ayat 179 dan QS. Al-
An’am ayat 120.
): (
30
Andreas Halim, Kamus Lengkap 5 Miliyar; Inggris –indonesia, (Surabaya: sulita
jaya,tt), h.199 31
Redaksi Pusat Bahasa Depdiknas, Op. Cit, h. 511 32
Alisuf Sabri, Op. Cit, h. 57 33
Ngalim Purwanto, Op. Cit, h. 186
22
Artinya : “Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar
dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula”. (QS. Al-
Zalzalah : 8)34
): ( Artinya : “Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup
bagimu, hai rang-orang yang berakal, supaya kamu bertaqwa” (QS. Al-
Baqarah:179)35
): (
Artinya : “Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi.
Sesungguhnya oaring yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi
pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah
kerjakan”. (QS.Al-An’am: 120)36
Dari tiga contoh ayat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam islam
dikenal punishment (hukuman). Sebenarnya masih sangat banyak ayat yang
membahas mengenai punishment (hukuman) dalam islam, baik hukuman yang
ditimpakan di Dunia, terlebih di Akhirat nanti.
b. Macam-Macam Punishment
Ngalim Purwanto membedakan punishment (hukuman) itu menjadi
dua macam, yaitu:
1) Punishment (hukuman) preventif yaitu hukuman yang dilakukan
dengan maksud agar tidak atau jangan terjadi pelanggaran. Hukuman
ini bermaksud untuk mencegah jangan sampai terjadi pelanggaran
sehingga hal itu dilakukannya sebelum pelanggaran itu dilakukan.
Misalnya seseorang dimasukkan atau ditahan di dalam penjara,
(selama menantikan keputusan hakim); karena perkara tersebut ia
ditahan (preventif) dalam penjara.
2) Punishment (hukuman) represif yaitu hukuman yang dilakukan oleh
karena adanya pelanggaran. Oleh adanya dosa yang telah diperbuat.
34
Depag RI, Op. Cit, h. 911 35
Ibid, h. 35 36
Ibid, h. 193
23
Jadi, hukuman ini dilakukan setelah terjadi pelanggaran atau
kesalahan.37
Punishment preventif adalah berbentuk pencegahan, diantaranya
aturan/tata tertib, larangan, perintah, ancaman dan sebagainya. punishment
represif diantaranya berbentuk hukuman, peringatan, teguran dan sebagainya.
Selanjutnya, Ngalim P. Mengutip pendapat Wiliam Stern juga
membedakan tiga macam punishment (hukuman) yang disesuaikan dengan
tingkat prkembangan anak-anak yang menerima punishment (hukuman)
tersebut, yaitu:
1) Punishment (hukuman) Asosiatif
Umumnya. Orang mengasosialisasikan antara punishment (hukuman)
dan kejahatan atau pelanggaran, antara penderitaan yang diakibatkan
oleh punishment (hhukuman) dengan perbuatan pelanggaran yang
dilakukan. Untuk menyingkirkan perasaan tidak enak (hukkum) itu,
biasanya orang atau anak menjauhi perbuatan yang tidak baik atau
yang dilarang.
2) Punishment (hukkuman) Logis
Punishmnt (hukuman) ini dipergunakan terhadap anak-anak yang
telah agak benar. Dengan punishment (hukuman) ini, anak mengerti
bahwa punishment (hukuman) itu adalah akibat yang logis dari
pekerjaan atau perbuatannya yang tidak baik.
3) Punishment (hukuman) normative adalah punishment (hukuman) yang
bermaksud memperbaiki moral anak-anak.. Punishment (hukuman) ini
dilakukan terhadap pelanggaran-pelanggaran mengenai norma-norma
etika, seperti berdusta, menipu, dan mencuri. Jadi, punishment
(hukuman) normative sangat erat hubungannya dengan pembentukan
watak anak-anak. Dengan hubungan ini, pendidik berusaha
mempengaruhi kata hati anak, menginsafkan anak terhadap
perbuatannya yang salah, dan memperkuat kemauannya untuk selalu
berbuat baik dan menghindari kejahatan.38
Sedangkan menurut Alisuf Sabri, bentuk-bntuk punishment
diantaranya:
1) Punishment badan, yaitu yang dikenakan terhadap badan seperti
pukulan;
2) Punishment perasaan, yaitu hukuman yang diberikan dengan
sasarannya adalah perasaan siswa. Seperti ejekan bagi siswa yang
melanggar, dipermalukan, dan dimaki;
37
Ibid 38
Ibid, h. 190
24
3) Punishment intelektual, yaitu dbrikan kegiatan tertentu sebagai
punishment dengan perimbangan kegiatan tersebut dapat
membawanya ke arah perbaikan. Seperti memberi tugas tambahan.39
c. Syarat-Syarat dalam Memberikan Punishment
Selain memberikan reward, seorang pendidik atau pihak sekolah
mempunyai kebebasan untuk menghukum siswanya yang melanggar peraturan.
Tapi penerapan punishment sebagai alat pendidikan tidak boleh dilakukan
dengan sewenang-wenang, dilakukan menurut kehendak seseorang. Karena
sudah ada peraturan yang mengenai pemberian punishment pada siswa.
Punishment yang diterapkan untuk memperbaiki kelakuan dan moral anak
bukan untuk mengancam para siswa demi kepentingan pribadi seorang guru.
Selain itu lebih bersifat mendidik, tidak juga menimbulkan kebencian yang
berlebihan. Ngalim P. mengemukakan syarat-syarat khusus yang harus
diperhatikan guru atau pihak sekolah dalam memberikan punishment kepada
siswa, yaitu:
1) Tiap-tiap hukuman hendaklah dapat dipertanggungjawabkan. Ini
berarti bahwa hukuman itu tidak boleh dilakukan dengan sewenang-
wenang. Biarpun dalam hal ini seorang guru atau orang tua agak bebas
menetapkan hukuman mana yang akan diberikan kepada anak
didiknya, tetapi dalam pada itu kita terikat oleh rasa kasih sayang
terhadap anak-anak, oleh peraturan hukum dan oleh batas-batas yang
ditentukan oleh pendapat umum.
2) Hukuman itu sedapat-dapatnya bersifat memperbaiki. Yang berarti
bahwa ia harus mempunyai nilai mendidik (normative) bagi si
terhukum memperbaiki kelakuan dan moral anak-anak.
3) Hukuman tidak boleh bersifat ancaman atau pembalasan dendam yang
bersifat perseorangan. Hukuman yang demikian tidak memungkinkan
adanya hubungan baik antara si pendidik dan yang dididik.
4) Jangan menghukum pada waktu kita sedang marah. Sebab, jika
demikian, kemungkinan besar hukuman itu tidak adil atau terlalu
berat.
5) Tiap-tiap hukuman harus diberikan dengan sadar dan sudah
diperhitungkan atau dipertimbangkan terlebih dahulu.
6) Bagi si terhukum (anak), hukuman itu hendaklah dapat dirasakannya
sendiri sebagai kedukaan atau penderitaan yang sebenarnya. Karena
hukuman itu, anak merasa menyesal dan merasa bahwa untuk
sementara waktu ia kehilangan kasih sayang pendidiknya.
39
Alisuf Sabri, Op. Cit, h. 58
25
7) Jangan melakukan hukuman badan sebab pada hakikatnya hukuman
badan itu dilarang oleh Negara, tidak sesuai dengan perikemanusiaan,
dan merupakan penganiayaan terhadap sesame makhluk. Lagipula,
hukuman badan tidak meyakinkan kita adanya perbaikan pada si
terhukum, tetapi sebaliknya hanya menimbulkan dendam atau sikap
suka melawan.
8) Hukuman tidak boleh merusakkan hubungan baik antara si pendidik
dan anak didiknya. Untuk ini, perlulah hukuman yang diberikan itu
dapat dimengerti dan dipahami oleh anak. Anak dalam hatinya
menerima hukuman itu dan merasai keadilan hukuman itu. Anak
hendaknya memahami bahwa hukuman itu akibat sewajarnya dari
pelanggaran yang telah diperbuatnya. Anak itu mengerti bahwa
hukuman itu bergantung pada pendidik, tetapi sepadan dengan
beratnya kesalahan.
9) Sehubungan dengan butir ke-8 diatas, maka perlulah adanya
kesanggupan memberi maaf si pendidik, sesudah menjatuhkan
hukuman dan setelah anak itu menginsafi kesalahannya. Dengan kata
lain, pendidik hendaknya dapat mengusahakan pulihnya kembali
hubungan baik dengan anak didiknya. Dengan demikian, dapat
terhindar perasaan dan atau sakit hati yang mungkin timbul pada
anak.40
Selanjutnya, Alisuf Sabri juga mengemukakan beberapa syarat yang
perlu diperhatikan dalam memberikan punishment (hukuman), yaitu:
1) Hukuman harus diberikan atas dasar cinta kasih sayang. Ini berarti
anak dihukum bukan karena benci atau pendidik ingin balas dendam
atau karena ingin menyakiti hati si anak, tetapi pendidik menghukum
demi kebaikan anak, demi kepentingan dan masa depan anak. Oleh
karena itu setelah hukuman diberikan jangan sampai berakibat
putusnya hukuman kasih sayang antara pedidik dan anak didik.
2) Hukuman diberikan karena suatu keharusan; artiya karena sudah tidak
ada lagi alat pendidikan lain yang dapat dipergunakan kecuali harus
diberikan hukuman. Sebagaimana telah diuraikan di muka bahwa
hukuman merupakan tindakan/alat pendidikan terakhir yang dapat
digunakan, setelah alat pendidikan lain seperti teguran dan peringatan
yang diberikan tidak memberikan hasil.
3) Pemberian hukuman harus dapat menimbulkan kesan kesadaran dan
penyesalan dalam hati anak didik. Dengan kesan tersebut anak
terdorong untuk insyaf karena menyadari kesalahan dan akibatnya
yang dapat merugikan dirinya sendiri. Oleh karena itu hukuman yang
diberikan diusahakan jangan sampai menimbulkan kesan yang
negative pada anak misalnya menyebabkan rasa putus asa, rasa rendah
diri atau rasa benci kepada pendidiknya.
40
Ngalim purwanto, Op. Cit, h. 191-192
26
4) Pemberian hukuman akhirnya harus diikuti dengan pemberian
ampunan dan disertai dengan harapan kepercayaan bahwa anak
sanggup memperbaiki dirinya. Dengan demikian setelah anak selesai
melaksanakan hukumannya guru harus terbebas dari rasa-rasa yang
menjadi beban batinnya terhadap si anak sehingga ia dapat
melaksanakan tugasnya kembali dengan perasaan yang lega dan
bergairah. Disamping itu kepada anak kepada anak didik harus
diberikan kepercayaan kembali dan harapan bahwa anak tersebut akan
mampu berbuat baik seperti halnya kawan-kawannya yang lain.41
Menurut Ngalim P. Mengutip pendapat Prof. Gunning, Khonstam dan
Scheler “hukuman itu tiada lain adalah untuk mengasah kata hati atau
membangkitkan kata hati”.42
Oleh karena itu, setiap hukuman harus bersifat
mendidik dan bertujuan untuk membuahkan hasil yang baik, yakni kesadaran
siswa untuk tidak mengulangi kesalahannya.
d. Tujuan Pemberian Punishment
Setiap hal yang dilakukan atau diprogramkan seseorang atau suatu
kelompok pasti memiliki tujuan, termasuk dalam memberikan punishment
(hukuman) kepada siswa, Alisuf Sabri mengemukakan ada beberapa tujuan
pemberian punishment yaitu sebagai berikut:
1) Memperbaiki kesalahan atau perbuatan anak didik,
2) Mengganti kerugian akibat perbuatan anak didik,
3) Melindungi masyarakat atau orang lain agar tidak menerima perbuatan
yang salah,
4) Menjadikan anak didik takut mengulangi perbuatan yang salah.43
Sementara itu, Ngalim Purwanto menyatakan bahwa tujuan orang
memberikan punishment itu sangat berkaitan dengan pendapat orang-orang
mengenai teori punishment (hukuman), yaitu:
1) Teori pembalasan
Teori ini yang tertua. Menurut teori ini, punishment diadakan sebagai
pembalasan dendam terhadap pelanggaran yang telah dilakukan
seseorang. Tentu saja teori ini tidak boleh dipakai dalam pendidikan
disekolah.
2) Teori perbaikan
41
Alisuf Sabri, Op. Cit, h. 58-59 42
Ngalim Purwanto, Op. Cit, h. 193. 43
Alisuf Sabri, Op. Cit, h. 58
27
Menurut teori ini, punishment diadakan untuk membasmi kejahatan.
Jadi asumsi ini ialah untuk memperbaiki si pelanggar agar jangan
berbuat kesalahan semacam itu lagi.
3) Teori perlindungan
Menurut teori ini, punishment diadakan untuk melindungi masyarakat
dari perbuatan-perbuatan yang tidak wajar. Dengan adanya hukuman
ini, masyarakat dapat dilindungi dari kejahatan-kejahatan yang telah
dilakukan oleh si pelanggar.
4) Teori Ganti Kerugian
Menurut teori ini, punishment diadakan untuk menggantikan kerugian
yang telah diderita akibat kejahatan-kejahatan atau pelanggaran itu.
Punishment ini banyak dilakukan dalam masyarakat atau
pemerintahan. Dalam proses pendidikan, teori ini masih belum cukup,
sebab dengan punishment semacam itu anak mungkin menjadi tidak
merasa bersalah atau berdosa karena kesalahannya itu telah terbayar
dengan punishment.
5) Teori Menakut-nakuti
Menurut teori ini, punishment diadakan untuk menimbulkan perasaan
takut kepada si pelanggar akan akibat perbuatannya yang melanggar
itu sehingga ia akan selalu takut melakukan perbuatan itu dan mau
meninggalkannya.44
Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa tujuan hukuman ialah untuk
mencegah, memperbaiki tabiat dan tingkah laku, dan memberikan kesadaran
kepada anak didik agar memahami kesalahannya dan memperbaiki
kesalahannya sehingga tidak mengulanginya dikemudian hari serta untuk
mendidik anak didik kearah yang lebih baik.
C. Penelitian yang Relevan
1. Skripsi Eni Nurmiyati, NIM. 103046128296, mahasiswa Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011, yang
berjudul “Hubungan Pemberian Reward dan Punishment dengan Kinerja
Karyawan pada BPRS Harta Insan Karimah”. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pemberian
reward dengan kinerja karyawan dengan nilai korelasi sebesar 0,337.
Dan kontribusi pemberian reward terhadap kinerja karyawan (koefisien
determinasi/ r2) adalah sebesar 11,36 %. Sedangkan nilai korelasi
44
Ngalim Purwanto, Op. Cit, h. 187-188
28
pemberian punishment dengan kinerja karyawan adalah sebesar 0,102.
Artinya hubungan yang lemah antara punishment dan kinerja karyawan.
Dan kontribusi pemberian punishment terhadap kinerja karyawan hanya
sebesar 1,04 %.
2. Skripsi Lia Aristiyani, NIM. 073511058, mahasiswa Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang Tahun 2011 yang berjudul “Pengaruh
Pemberian Reward dan Punishment Terhadap Hasil Belajar Peserta
Didik Kelas VIII Semester 2 pada Materi Pokok Panjang Garis Singgung
Persekutuan Luar Lingkaran MTs Hasan Kafrawi Mayong Jepara Tahun
Pelajaran 2010/2011”. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil tes kelas eksperiment lebih besar
daripada kelas kontrol sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian
reward dan punishment secara berkelompok maupun individu
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada materi pokok garis
singgung persekutuan luar lingkaran di kelas VIII MTs Hasan Kafrawi
Mayong Jepara, dan disarankan guru dapat terus mengembangkan
pembelajaran dengan pemberian reward dan punishment, kemudian
menerapkan pada pembelajaran yang lainnya.
3. Skripsi Sapto Widodo, 2012, “Hubungan Antara Kedisiplinan Belajar
dan Motivasi Berprestasi dengan Kesiapan Mental Kerja Siswa Kelas
XII SMK Muhammadiyah Perambanan”. Hasil penelitian : 1) terdapat
hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan
kesiapan mental kerja siswa kelas XII SMK Muhammadiyah
Perambanan dalam kategori sedang dengan nilai koefisien korelasi 0,534
dan koefisien determinasi kedisiplinan belajar sebesar 0,286, hal ini
berarti kesiapan mental kerja siswa 28,6 % ditentukan oleh tingkat
kedisiplinan siswa. 2) Terdapat hubungan positif dan signifikan antaa
motivasi berprestasi dengan kesiapan mental kerja siswa kelas XII SMK
Muhammadiyah Perambanan dalam kategori sedangdengan nilai
koefisien korelasi 0,558 dan koefisien determinasi motivasi berprestasi
sebesar 0,311, hal ini berarti kesiapan mental kerja siswa 31,1 %
29
ditentukan oleh tingkat motivasi berprestasi siswa. 3) Terdapat hubungan
positif dan signifikan antara disiplin belajar dan motivasi berprestasi
siswa dengan kesiapan mental kerja siswa kelas XII SMK
Muhammadiyah Perambanan dalam kategori kuat dengan nilai koefisien
korelasi sebesar 0,637. Dengan demikian jika semakin tinggi kedisiplinan
belajar dan motivasi berprestasi siswa, maka kesiapan mental kerja siswa
juga semakin tingi. Persamaan regresi linear untuk dua prediktor adalah:
Y= 5,064 + 0,349.X1 + 0,427.X2. maka jika kedisiplinan belajar
ditingkatkan sehingga mendapat nilai 10 dan juga tingkat motivasi
berprestasi sampai 10, maka kesiapan mental kerja siswa adalah 12,824.
D. Kerangka Berpikir
Pelaksanaan reward dan punishment sangat penting guna mendukung
jalannya roda pembelajaran di sekolah agar tertib dan teratur, sehingga dapat
mencapa tujuan pembelajaran dan visi sekolah. Salah satu fungsi penting dari
reward dan punishment adalah sebagai motivasi dan reinforcement bagi siswa
dalam mendisiplinkan dirinya.
Allah menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa penghargaan atau ganjaran
menunjukan balasan terhadap perbuatan baik yang dilakukan di dunia ini, dan
hukuman (punishment) menunjukan balasan terhadap perbuatan buruk yang
dilakukan di dunia ini, balasan tersebut bisa diberikan di dunia ini maupun di
akhirat kelak. Hal itu salah satunya tertera pada Al-Qur’an surat Fushilat ayat 46
dan Al-Zalzalah ayat 7 dan 8:
): ( Artinya :“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh Maka (pahalanya)
untuk dirinya sendiri dan Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, Maka
(dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu Menganiaya
hamba-hambaNya.”(QS. Fushilat: 46)45
45
Depag RI, Op. Cit, h. 694
30
): -(
Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya
Dia akan melihat (balasan)nya. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula”. (QS. Al-
Zalzalah: 7-8)46
Kedua ayat Al-Qur’an di atas merupakan contoh dari ayat-ayat yang
menjelaskan reward dan punishment dalam Islam, setiap yang diperbuat
seseorang pastilah akan mendapatkan akibat dari apa yang dikerjakannya, akibat
itu dapat berupa akibat baik maupun akibat buruk. Jika perbuatan itu baik maka
akan mendapatakan balasan yang baik pula (reward), dan jika perbuatan itu buruk
maka balasan yang ddapatkan akan buruk pula (punishment).
Pelaksanaan reward dan punishment itu sendiri bisa dilaksanakan dengan
berbagai cara, dari yang paling mudah seperti senyuman, pujian, sikap baik dan
sebagainya, hingga yang berbiaya seperti piagam penghargaan, benda, makanan,
wisata dan sebagainya.
Dengan adanya reward dan punishment di sekolah hendaknya siswa akan
terdorong untuk terus berubah dan berkembang menjadi lebih baik lagi, terutama
dalam hal kedisiplinan siswa dalam pembelajaran. Karena dengan kedisiplinan
yang baik maka hasil belajar yang didapatpun akan baik.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian dan kerangka berpikr di atas, hipotesis tindakan
dalam penelitian ini adalah “pemberian reward dan punishment dapat
mempengaruhi kedisiplinan siswa”, sehingga meningkatkan kedisiplinan siswa.
46
Ibid, h. 911
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Reward dan Punishment
terhadap Kedisiplinan Siswa di MA Islamiyah Ciputat” ini dilaksanakan
dalam kurun waktu 2 (dua) bulan, yaitu pada Bulan Februari dan Maret
dengan pengaturan waktu sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
No Kegiatan Februari Maret
1 2 3 4 1 2 3 4
1
Persiapan awal penelitian;
menyiapkan alat penelitian; angket
(kuesioner), dan sebagainya.
x x
2 Mengumpulkan data tentang keadaan
sekolah, keadaan guru dan siswa. x x
3
Menyebarkan angket (kuesioner)
kepada siswa mengenai reward dan
punishment, dan kedisiplinan siswa.
x x x x
4 Analisis dan interpretasi data. x x x x
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah (MA) Islamiyah
Ciputat yang beralamat di Jl. Kihajar Dewantara No. 23 Ciputat-Tangerang
Selatan.
32
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu metode
penelitian yang banyak menuntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan
data, penafsiran data tersebut serta penampilan dari hasilnya.1 Selain itu juga
menggunakan metode deskriptif untuk menjabarkan dan menggambarkan secara
spesifik setiap point hasil dari penelitian, selanjutnya metode analisa data yang
digunakan adalah regresi linear berganda, yaitu analisis tentang hubungan antara
satu dependent variable atau variabel terikat dengan dua atau lebih independent
variable atau variabel bebas.2
C. Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto “variabel adalah objek penelitian atau
sesuatu yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.3 variabel yang diteliti ada
dua macam, yaitu variabel X (Independent Variable) dan variabel Y (Dependent
Variable). dalam penelitian ini menggunakan dua variabel X (X1 dan X2) dan satu
variabel Y, yaitu:
1. Variabel bebas (Independent Variable) atau variabel X, yaitu X1= Reward
dan X2= Punishment.
2. Variabel terikat (Dependent Variable) atau variabel Y, yaitu kedisiplinan
siswa MA Islamiyah Ciputat.
Secara skematis variabel yang ditelit dapat digambarkan dalam konstelasi
penelitian sebagai berikut:
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 15, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2013), h. 27 2 Ibid, h. 339
3 Ibid, h. 161
Reward
Kedisiplinan
Siswa
Punishment
33
D. Populasi, Sampel dan Sampling
1. Populasi
Menurut Heru Subaris K. “Populasi adalah seluruh dari unit analisa
yang ciri-cirinya akan diduga, diartikan juga sebagai seluruh ndividu yang
menjadi acuan hasil penelitian yang akan berlaku”.4 Adapun populasi dari
penelitian ini adalah seluruh siswa MA Islamiyah Ciputat yang berjumlah tiga
kelas dengan jumla siswa 123 orang siswa.
2. Sampel
Menurut Bambang Suharjo “Sampel adalah bagian dari populasi yang
menjadi objek penelitian, sampel diartikan contoh yang diambil dari
populasi”.5 Mengenai banyaknya sampel yang diambil menurut Suharsimi
Arikunto peneliti perlu memperhatikan hal-hal berikut:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut sedikit banyaknya data.
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.6
Selain pendapat di atas, untuk menentukan banyaknya sampel yang
akan digunakan, saran dari Roscoe dalam bukunya Research Methods for
Business, yang dikutip oleh Sugiyono bisa kita pertimbangkan, yaitu:
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai 500.
b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya, pria-wanita, PNS-
pegawa swasta, dll) maka jumlah anggota sampel setiap kategori
minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariat
(korelasi atau regresi ganda misalnya) maka jumlah sampel minimal
10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel
penelitiannya ada 5 (independent + dependent), maka anggota sampel
= 10 x 5 = 50 orang.
d. Untuk penelitian eksperimen sederhana dengan menggunakan kelas
eksperimen dan kelas kontrol, maka jumlah anggota masing-masing
antara 10 sampai 20.7
4 Heru Subaris Kasjono, Yasril, Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan, Ed. 1,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.2 5 Bambang Suharjo, Statistika Terapan; Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS, Ed. 1,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.7 6 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 177
7 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2012) h. 91
34
Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti mengambil sampel
sebanyak 10 kali jumlah variabel yang diteliti (yakni 3 variabel) yaitu 30
orang siswa, karena penelitian yang dilakukan menggunakan analisis regresi
linier berganda.
3. Teknik Pengambilan Sampel (Sampling)
Teknik pengambilan sampel atau biasa disebut sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel secara acak dan peneliti “mencampur” subjek-subjek di
dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama, dengan kata lain
semua subjek diberi hak yang sama untuk memperoleh kesempatan untuk
menjadi sampel.8 Menurut Sugiyono “pengambilan sampel secara
acak/random dapat dilakukan dengan bilangan random, komputer maupun
dengan undian.9 adapun random sampling pada penelitian ini dilakukan
dengan cara undian, yaitu dengan memberikan nomor urut pada seluruh
subjek di dalam populasi, kemudian nomor urut setiap subjek tersebut
dituliskan pada kertas-kertas kecil, satu nomor untuk satu kertas, Kemudian
kertas tersebut digulung. Setelah seluruh kertas digulung, kemudian diambil
secara acak 30 gulungan kertas sesuai jumlah sampel yang dibutuhkan yaitu
30 orang. Sehingga nomor-nomor yang tertera pada gulungan kertas yang
terambil itulah yang merupakan nomor urut subjek sampel pada penelitian ini.
E. Jenis dan Sumber Data
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi atau keterangan, baik dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif yang
menunjukan fakta.10
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang terkumpul
oleh peneliti, yaitu:
1. Data Primer
8 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 177
9 Sugiyono, Op. Cit, h.91
10 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007),
h. 5
35
Menurut Sony Sumarsono “data primer adalah data yang diperoleh
peneliti langsung dari objek penelitiannya, misalnya data tingkat pendapatan
seseorang diperoleh langsung dari orang yang bersangkutan sendiri”.11
Sumber
data primer diperoleh melalui informan mengenai suatu fakta atau pendapat yang
terkait dengan penelitian ini. Informan yang dimaksud adalah siswa MA
Islamiyah Ciputat sebagai responden, kepala sekolah dan guru-guru.
2. Data Sekunder
Menurut Sony Sumarsono “data sekunder adalah data yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung dari objek penelitiannya, misalnya data tingkat
pendapatan seseorang tidak diperoleh dari orang yang bersangkutan melainkan
dari sumber lain, seperti hasil penelitian lain, catatan kantor kelurahan atau dari
mana saja, baik yang sudah diolah atau belum diolah”.12
Pada penelitian ini data
sekunder diambil dari sumber tertulis, yaitu diperoleh dari buku, majalah ilmiah,
arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi. Adapun dokumen yang dipakai dan
dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah literatur, arsip, dan hasil
penelitian lain yang terkait dan relevan dengan masalah yang diteliti.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian, peneliti
menggunakan beberapa metode, yaitu:
1. Metode Dokumentasi
Menurut Suarsimi Arikunto “metode dokumentasi yaitu metode
pencarian atau pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel dari catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
sebagainya”.13
Pelaksanaan metode ini yaitu dengan melihat dokumen sekolah
mengenai keadaan siswa, keadaan guru dan sebagainya.
2. Angket (Kuesioner) Skala Sikap
11
HM. Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, Cet.1 (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2004), h.69 12
Ibid, 13
Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 274
36
Menurut Syofyan Siregar “angket atau kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap,
keyakinan, perilaku dan karakteristik beberapa orang utama didalam suatu
kumpulan orang yang bisa terpengaruhi oleh sistem yang diajukan atau
sistem yang suda ada. Adapun kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
tertutup, yakni pertanyaan-pertanyaan yang diberikan sudah dalam bentuk
pilihan ganda sehingga responden tidak diberikan kesempatan untuk
mengeluarkan pendapatnya.14
Selanjutnya, angket yang digunakan bersifat anonim, yaitu angket yang
disebarkan tidak memerlukan adanya identitas responden. Pelaksanaan metode ini
yaitu dengan mengajukan daftar pertanyaan dan jawaban kepada responden untuk
memperoleh data yang sebenarnya, angket ini diberikan kepada siswa-siswi MA
Islamiyah Ciputat sebagai reponden.
Dalam penelitian ini pengukuran sikap yang digunakan adalah
pengukuran sikap dengan skala Likert, Menurut Riduwan “skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang kejadian atau gejala sosial yang sudah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti yang selanjutnya disebut variabel”.15
Variabel-variabel tersebut yaitu
reward dan punishment sebagai variabel X dan variabel Y-nya adalah
kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun pengukuran setiap item
jawaban atau variabel-variabel menggunakan sistem skor/ nilai, yaitu sebagai
berikut:
SS = Sangat Setuju (diberi skor 5 Point)
S = Setuju (diberi skor 4 Point)
N/R = Netral/ Ragu (diberi skor 3 Point)
TS = Tidak Setuju (diberi skor 2 Point)
STS = Sangat Tidak Setuju (diberi skor 1 Point)
Dan berikut kisi-kisi instrument/ angket setelah uji validitas yang terdiri
dari 30 soal.
14
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif; Dilengkapi dengan Perbandingan
Perhitungan Manual dan SPSS, ed.1, Cet. 2, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h. 21 15
Riduwan, Op. Cit, h. 12
37
Tabel 3.2
Kisi-kisi Angket
No Pertanyaan/
Pernyataan Indikator
Nomer
Soal Jumlah
KEDISIPLINAN
1 Disiplin Waktu Tidak terlambat, tidak membolos,
menyerahkan tugas tepat waktu. 1, 2, 5 3
2 Disiplin
Perbuatan
Mengetahui peraturan,
mengerjakan tugas, berpakaian
rapih, tidak membuat gaduh, tidak
makan ketika belajar, tidak bermain
handphone ketika belajar, hormat.
3, 4, 6,
7, 8, 9,
10
7
REWARD/PENGHARGAAN
3 Pujian
memberi pujian Guru tersenyum,
memberi acungan jempol, menepuk
pundak siswa,
11,12,
13, 14,
18
5
4 Penghormatan Mengumumkan prestasi siswa 17 1
5 Hadiah memberi nilai bagus, memberi
hadiah
15, 16,
19 3
6 Tanda
Penghargaan
Memberikan beasiswa 20 1
PUNISHMENT/HUKUMAN
21 Hukuman
Preventif
Menyampaikan peraturan,
menempelkan peraturan.
21, 26,
27 3
22 Hukuman
Refresif
Menegur, memberi hukuman,
memberi reaksi kecewa, meberi
tugas tambahan, memanggil orang
tua siswa.
22, 23,
24, 25,
28, 29,
30
7
38
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Setelah hasil angket terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan
pengolahan dan analisis data. Menurut Suharsimi Arikunto “analisis data adalah
penggarapan atau pengolahan data oleh peneliti”,16
Sehingga data tersebut bisa
lebih sederhana, mudah dibaca dan dipahami serta dapat diambil kesimpulan.
Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linear
berganda, Menurut Suharsimi Arikunto “regrei linear berganda yaitu analisis
tentang hubungan antara satu dependent variable atau variabel terikat dengan dua
atau lebih independent variable atau variabel bebas”.17
Namun, sebelum
dilakukan analisis regresi linear berganda terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
klasik terhadap data hasil penelitian untuk mengetahui layak tidaknya data yang
didapatkan untuk diolah dan dianalisis dengan metode regresi linear berganda.
Sebelum melakukan uji analisis regresi linear berganda, langkah awal
analisis data penelitian ini adalah dengan melakukan uji asumsi klasik terhadap
data hasil penelitian untuk mengetahui layak tidaknya data yang didapatkan untuk
diolah dan dianalisis dengan metode regresi linear berganda. Uji asumsi klasik
yang dipakai pada penelitian ini adalah uji multikolinearitas, uji
heteroskedatisidas dan uji normalitas.
1. Uji Multikolinearitas
Uji asumsi klasik Multikolinieritas ini digunakan untuk mengukur
tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/ pengaruh antar variabel bebas tersebut
melalui besaran koefisien korelasi (r). Multikolinieritas terjadi jika koefisien
korelasi antar variabel bebas lebih besar dari 0,60 (pendapat lain: 0,50 dan 0,90).
Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel
bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r < 0,60). Atau dengan cara lain untuk
menentukan multikolinieritas, yaitu dengan:
a. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara
statistik (a).
16
Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 278 17
Ibid, h. 339
39
b. Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan baku
kuadarat.
Keterangan :
1) Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika α hitung (tolerance) < α dan
VIF hitung > VIF.
2) Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika α hitung > α dan VIF
hitung < VIF,
3) Menggunakan besaran tolerance (a) dan variance inflation factor (VIF) jika
menggunakan alpha/tolerance = 10% atau 0,10 maka VIF = 10. dalam
penelitian ini αlpha/tolerance = 5% atau 0,05 maka VIF= 5,0.
Berikut langkah prosesnya dengan menggunakan SPSS:
1) Klik menu analyze.
2) Pilih submenu regresion, klik linier.
3) Box dependent: variabel terikat (Y)
4) Box independent: variabel bebas (X)
5) Klik method, pilih enter
6) Klik tombol statistic, akan muncul linier regression statistic: nonaktifkan
estimates dan model fit, aktifkan: covariance matrix dan collinieritas
diagnostics.
7) Klik continue
8) Klik OK.18
2. Uji Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi berganda perlu diuji mengenai sama atau tidak
varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi lainnya. Jika
residual mempunyai varians yang sama, disebut homoskedastisitas. dan jika
variansnya tidak sama disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi
yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas.
18
Fadli, “Pengujian Asumsi Klasik Model Regresi Linear Berganda”
https://dawaisimfoni.wordpress.com/karya-tulis-ilmiah-2/metodologi-penelitian/pengujian-asumsi-
klasik-model-regresi/, 2016.
40
a. Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui grafik
scatterplot antara Z prediction (ZPRED) untuk variabel bebas (sumbu X=Y
hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat
(sumbu Y=Y prediksi – Y rill).
b. Homoskedastisitas terjadi jika titik-titik hasil pengolahan data
antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah ataupun di atas titik origin
(angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang tertentu.
c. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola
yang teratur, baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang.
Uji heteroskedastisitas ini dilakukan dengan menggunakan software
SPSS, Berikut langkah prosesnya:
a. Klik menu analyze.
b. Pilih submenu regresion, klik linier.
c. Box dependent: variabel terikat (Y)
d. Box independent: variabel bebas (X,…)
e. Klik plots, muncul linier regresion plot dan isikan: variabel SRESID di
sumbu Y dan variabel ZPRED di sumbu X.
f. Klik continue.
g. Klik OK.19
3. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data yang didapatkan
memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik
(statistik inferensial). Dengan kata lain, uji normalitas adalah uji untuk
mengetahui apakah data empirik yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan
distribusi teoritik tertentu.20
Ada beberapa cara dalam menguji kenormalan suatu
data, atau dalam melakukan uji normalitas, yaitu:
19
Ibid, 20
Mariani Manik, “Uji Normalitas”, http://marianirekayasa.blogspot.co.id/2013/10/uji-
normalitas.html, 2016
41
a. Dilakukan pemeriksaan dengan metode grafik, yaitu pemeriksaan normalitas
dengan output normal P-P Plots atau Q-Q Plots. Asumsi normalitas terpenuhi
jika pancaran data residual berada disekitar garis lurus melintang.
b. Dilakukan dengan metode formal, seperti pengujian normalitas dengan
menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov, uji Anderson-Darling, uji Shapiro-
Wilk dan uji Jarque-Bera, yang mana semua uji terebut memiliki hipotesis
interpretasi:
H0: residual berdistribusi normal
H1: residual tidak berdistribusi normal
Asumsi normalitas terpenuhi ketika pengujian normalitas menghasilkan P-
Value (sign.) lebih besar dari α dengan nilai α ditentukan sebesar 1%, 5%
atau 10%.21
Pada penelitian ini digunakan α sebesar 5% atau 0,05.
Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
software SPSS 22, dengan menggunakan metode include regresi linear berganda,
berikut langkah-langkahnya:
a. Pada menu, klik Analyze, Regression, Linear.
b. Setelah muncul dialog box “linear regression” Masukkan variabel
dependen pada kotak Dependent dan variabel independen pada kotak
independent (s).
c. Kemudian klik Tombol Statistics, maka akan muncul dialog box “linear
regression statistic”. Kemudian Centang semua (ini tidak digunakan pada uji
normalitas residual, tetapi untuk menguji asumsi yang lain, yaitu Durbin
Watson untuk auto korelasi, collinearity diagnostics dan covariance Matrix
untuk Multikolinearitas dan yang lainnya untuk kebutuhan lain dalam
memenuhi tujuan penelitian)
d. Klik tombol continue
e. Kemudian Klik Tombol Plot, kemudian centang Histogram dan Normal
Probability plot. Sedangkan pada kotak Y, masukkan SRESID dan pada
21
Denny Nurdiansyah, “Uji Asumsi Klasik Regresi Linear”,
http://www.statsdata.my.id/2014/06/uji-asumsi-klasik-regresi-linier.html, 2016.
42
kotak X masukkan ZPRED. Pada kotak X dan Y ini nanti digunakan untuk
uji heteroskedastisitas.
f. Klik Tombol Continue
g. Klik Tombol Save dan kemudian centang Unstandardized, hal ini digunakan
pada normalitas regresi linear berganda dengan pendekatan explore pada
residual.
h. Klik Tombol Continue kemudian OK.
Keterangan :
a. Pada output SPSS, lihat diagram Histogram: jika membentuk lengkung
kurve normal maka residual dinyatakan normal dan asumsi normalitas
terpenuhi.
b. Lihat pula diagram Normal P-P Plot, dikatakan memenuhi asumsi
normalitas jika diagram menunjukkan plot-plot mengikuti alur garis
lurus.22
Setelah dilakukan uji asumsi klasik, selanjutnya dilakukan analisis
regresi linear berganda, yaitu analisis tentang hubungan antara satu dependent
variable atau variabel terikat dengan dua atau lebih independent variable atau
variabel bebas.23
Rumus regresi linear berganda adalah:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ....... + bnXn
Keterangan:
Y= Variabel terikat,
X1= Variabel bebas pertama,
X2= Variabel bebas kedua,
X3= Variabel bebas ketiga,
Xn= Variabel bebas ke-n
a dan b1, b2 serta b3= konstanta.24
22
Anwar Hidayat, “Uji Normalitas Pada Regresi Linear Berganda”,
http://www.statistikian.com/2013/06/normalitas-pada-regresi-linear-berganda.html, 2016. 23
Suharsimi Arikunto,Op. Cit, h. 339 24
Syofian Siregar, Op. Cit, h. 301
43
Pada penelitian ini menggunakan dua prediktor atau dua variabel bebas
(X1 dan X2), menurut Syofyan Siregar langkah-langkah yang ditempuh dalam
melakukan analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
a. Membuat persamaan regresi linear berganda
1) Membuat tabel penolong
2) Menerapkan metode skor deviasi
3) Mencari nilai konstanta-konstanta
4) Menentukan persamaan regresi dengan dua variabel bebas
5) Mencari korelasi berganda
6) Mencari koefisien determinasi
b. Melakukan uji hipotesis regresi linear berganda dua prediktor
1) Uji signifikansi secara simultan (bersama-sama)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
secara simultan (bersama-sama) antara kelompok data A dan B
(variabel bebas X1 dan X2) terhadap kelompok data C (variabel
terikat Y)
2) Uji signifikansi secara parsial (terpisah).
Pengujian ini bertujuan untuk mengukur secara terpisah pengaruh
yang ditimbulkan oleh masing-masing variabel bebas (variabel X1
dan X2) terhadap variabel terikat (variabel Y). 25
Selain dengan cara manual, pengujian atau analisis regresi linear
berganda ini juga dilakukan dengan menggunakan software SPSS. Dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Klik Analyze, regresion, linear.
2. Setelah muncul dialog box “linear regression”, masukan variabel Y ke kolom
dependent, kemudian X1 dan X2 ke kolom Independent.
3. Langkah selanjutnya adalah perhatikan tombol “plots” disebelah kanan atas,
kemudian klik tombol plots tersebut, maka akan muncul tampilan dialog box
“linear regression plots”, kemudian centang “histogram” dan “normal
probability plots” kemudian “*ZPRED” dimasukan ke kolom X dan
“*SRESID” dimasukkan ke kolom Y.
4. Selanjutnya klik “continue”, Kemudian klik “OK”.26
25
Ibid, h. 301-304 26
TIM Dosen FEB Universitas 17 Agustus 1945, Power Point Modul SPSS Regresi Linear
Berganda, slide. 24-27.
44
H. Hipotesis
Menurut Budi Susetyo “hipotesis merupakan jawaban sementara, oleh
karena itu perlu dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam
penelitian. Ada dua kemungkinan dalam pengujian hipotesis tersebut yaitu
hipotesis tersebut bisa diterima atau ditolak, berdasarkan kriteria tertentu”.27
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa penelitian ini akan
meneliti pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y, dengan rincian:
1. Variabel X1= Variabel bebas/ indevendent variable = Reward
2. Variabel X2= Variabel bebas/ indevendent variable = Punisment
3. Variabel Y= Variabel terikat/ devendent variable = Kedisiplinan siswa.
Maka yang perlu dibuktikan adalah sejauh mana pengaruh variabel X1
dan X2 terhadap variabel Y tersebut, untuk mengetahuinya digunakan hipotesis
statistik.
1. Hipotesa alternatif (Ha)
a. Ada pengaruh positif yang signifikan antara reward terhadap
kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran.
b. Ada pengaruh positif yang signifikan antara Punisment terhadap
kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran.
c. Ada pengaruh positif yang signifikan antara reward dan punishment
terhadap kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Hippotesa (Ho)
a. Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara reward terhadap
kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran.
b. Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara Punisment terhadap
kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran.
c. Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara reward dan
punishment terhadap kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran.
27
Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditama,
2010), h. 141
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MA Islamiyah Ciputat yang berdiri sejak
tahun 1965 di Ciputat, Tangerang Selatan. Kepala Madrasah pertama kali
dijabat oleh Drs. H. A. Syaiful Millah, MM. MBA. beralamatkan di Jalan
Kihajar dewantara No.23 Ciputat Kota Tangerang Selatan, berstatus
terakreditasi “B”. Kepala sekolah saat ini adalah Dra. Hj. Iin Kusnaeni. yang
menjadi subjek penelitian ini adalah seluruh siswa MA Islamiyah Ciputat
pada tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 123 siswa dengan rincian
sebagai berikut :
No Kelas Jumlah Rombel L P Jumlah
1 Kelas X 1 16 30 46
2 Kelas XI 1 18 25 43
3 Kelas XII 1 18 16 34
Jumlah 3 56 71 123
Tabel 4.1
Data jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin
Grafik 4.1 Jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin
Laki-Laki 42%
Perempuan 58%
52
71
0
10
20
30
40
50
60
70
80
L P
46
Grafik 4.2 Jumlah siswa berdasarkan kelas
2. Deskripsi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu reward sebagai
variabel X1, punishment sebagai variabel X2 dan Kedisiplinan siswa di MA
Islamiyah ciputat sebagai variabel Y.
Tabel berikut menunjukkan banyaknya dan persentase point jawaban
5, 4, 3, 2 dan 1 pada setiap variabel sekaligus menggambarkan bagaimana
pelaksanaan reward, punishment dan kedisiplinan sswa di MA Islamiyah
Ciputat.
Poin
Jawaban Y
X1
X2
5 64 21,3% 50 16,7% 38 12,7%
4 158 52,7% 143 47,7% 114 38,0%
3 55 18,3% 68 22,7% 103 34,3%
2 15 5,0% 23 7,7% 40 13,3%
1 8 2,7% 16 5,3% 5 1,7%
Jumlah 300 100% 300 100% 300 100%
Tabel 4.2
Jumlah Dan Persentase Setiap Poin Jawaban Pada Setiap Variabel
37%
35%
28%
Kelas X Kelas XI Kelas XII
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Kelas X Kelas XI Kelas XII
47
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase setiap poin jawaban
pada setiap variabel. pada variabel Y jumlah jawaban dan persentase tertinggi
ada pada point jawaban 4 bahkan ada yang di point jawaban 5, ini berarti
kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat termasuk kategori baik.
Selanjutnya persentase padaa variabel X1 menunjukan jumlah jawaban dan
persentase tertinggi ada pada poin jawaban 4 dan pon jawaban 3, ini berarti
pelaksanaan pemberian reward di MA Islamiyah termasuk kategori baik.
Selanjutnya pada variabel X2 pun demikian, jumlah poin jawaban dan
persentase tertinggi ada pada poin jawaban poin jawaban 4 dan 3, ini juga
berarti pelaksanaan pemberian punishment di MA Islamiyah Ciputat termasuk
kategori baik.
Data tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai
berikut:
Grafik 4.3 Jumlah dan Persentase Poin Jawaban Angket pada Variabel
Y (Kedisiplinan Siswa)
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Poin5
Poin4
Poin3
Poin2
Poin1
48
144
66
26 16
Poin 5 16%
Poin 4 48%
Poin 3 22%
Poin 2 9%
Poin 1 5%
48
Grafik 4.4 Jumlah dan Persentase Poin Jawaban Angket pada Variabel
X1 (Reward)
Grafik 4.5 Jumlah dan Persentase Poin Jawaban Angket pada Variabel
X2 (Punishment)
0
20
40
60
80
100
120
Poin5
Poin4
Poin3
Poin2
Poin1
38
102
92
35
3
Poin 5 14%
Poin 4 38%
Poin 3 34%
Poin 2 13%
Poin 1 1%
0
20
40
60
80
100
120
Poin5
Poin4
Poin3
Poin2
Poin1
38
114
103
40
5
Poin 5 13%
Poin 4 38%
Poin 3 34%
Poin 2 13%
Poin 1 2%
49
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
Sebelum dilakukan analisis regresi linear berganda terlebih dahulu
dilakukan uji asumsi klasik terhadap data hasil penelitian untuk mengetahui layak
tidaknya data yang didapatkan untuk diolah dan dianalisis dengan metode regresi
linear berganda. Berikut hasil uji asumsi klasik dan analisis regresi linear
berganda:
1. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Berikut hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan SPSS 22:
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,898a ,806 ,791 2,785
a. Predictors: (Constant), X2=Punishment, X1=Reward
b. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1=Reward ,387 2,584
X2=Punishment ,387 2,584
Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolenearitas
Dari hasil uji multikolinearitas terlihat bahwa R square cukup tinggi
yaitu sebesar 80,6% menunjukkan nilai R square > α = 5% dan nilai VIF =
2,584 berarti VIF < 5,0, yang menunjukkan tidak adanya multikolinearitas.
50
b. Uji Heteroskedatisidas
Grafik 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisidas
Dari diagram diatas, terlihat pada diagram scatterplots setiap plots
(titik) titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar
di bawah ataupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak
mempunyai pola yang tertentu, baik menyempit, melebar maupun
bergelombang-gelombang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data penelitian
tidak mengalami heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Grafik 4.7 Hasil Histogram Uji Normalitas
51
Grafik 4.8 Hasil P-P Plot Uji Normalitas
Dari dua diagram diatas, terlihat pada pada diagram batang, garis
diagram membentuk lengkungan berbentuk lonceng, kemudian diagram P-P
plots setiap plots (titik) berada disekitar garis lurus. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa data penelitian berdistribusi normal.
Dari hasil uji asumsi klasik di atas, terlihat bahwa data penelitian tidak
mengalami multikolinearitas, tidak mengalami heteroskedastisitas dan data juga
berdistribusi normal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data penelitian dapat diolah
dengan analisis regresi linear berganda.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Seperti yang sudah dijelaskan di BAB III, bahwa penelitian ini
menggunakan analsis data regresi linear berganda, yaitu analisis tentang hubungan
antara satu dependent variable atau variabel terikat dengan dua atau lebih
independent variable atau variabel bebas.1 Adapun langkah-langkah yang
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 15, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2013) , h. 339
52
ditempuh dalam melakukan analisis regresi linear berganda adalah dengan
penghitungan secara manual dan dengan bantuan aplikasi SPSS 22, diuraikan
sebagai berikut:
a. Membuat persamaan regresi linear berganda
1) Membuat tabel penolong
No Y X1 X2 X1Y X2Y X12 X2
2 X1X2 Y
2
1 43 37 38 1591 1634 1369 1444 1406 1849
2 36 33 28 1188 1008 1089 784 924 1296
3 38 27 33 1026 1254 729 1089 891 1444
4 42 38 40 1596 1680 1444 1600 1520 1764
5 46 40 39 1840 1794 1600 1521 1560 2116
6 32 33 31 1056 992 1089 961 1023 1024
7 40 43 35 1720 1400 1849 1225 1505 1600
8 40 38 36 1520 1440 1444 1296 1368 1600
9 43 39 39 1677 1677 1521 1521 1521 1849
10 40 41 37 1640 1480 1681 1369 1517 1600
11 23 18 23 414 529 324 529 414 529
12 41 39 36 1599 1476 1521 1296 1404 1681
13 43 46 38 1978 1634 2116 1444 1748 1849
14 37 40 37 1480 1369 1600 1369 1480 1369
15 42 40 38 1680 1596 1600 1444 1520 1764
16 37 35 29 1295 1073 1225 841 1015 1369
17 43 42 39 1806 1677 1764 1521 1638 1849
18 43 41 30 1763 1290 1681 900 1230 1849
19 41 38 37 1558 1517 1444 1369 1406 1681
20 45 39 36 1755 1620 1521 1296 1404 2025
21 41 42 37 1722 1517 1764 1369 1554 1681
22 43 36 35 1548 1505 1296 1225 1260 1849
23 22 18 27 396 594 324 729 486 484
24 33 33 31 1089 1023 1089 961 1023 1089
25 27 28 30 756 810 784 900 840 729
26 38 37 36 1406 1368 1369 1296 1332 1444
27 32 28 26 896 832 784 676 728 1024
28 44 43 41 1892 1804 1849 1681 1763 1936
29 39 38 36 1482 1404 1444 1296 1368 1521
30 41 38 42 1558 1722 1444 1764 1596 1681
1155 1088 1040 42927 40719 40758 36716 38444 45545
Tabel 4.4
Tabel Penolong Uji Regresi Linear Berganda
53
2) Menerapkan metode skor deviasi/ rumus pembantu
= = 1300
= = 663
= = 1077,5
= = 1039
= = 679
= = 727
= = 1318
= = 1204
= = 1482
3) Mencari nilai konstanta-konstanta
a. Menghitung nilai konstanta b1
b1 = = = 0,585
b. Menghitung nilai konstanta b2
b2 = = = 0,383
c. Menghitung nilai konstanta a
= 0,4002
4) Menentukan persamaan regresi dengan dua variabel bebas
5) Mencari korelasi berganda
= = 0,898
54
6) Mencari koefisien determinasi
= = 80,6%
Hasil uji persamaan regresi dengan menggunakan aplikasi SPSS 22
adalah sebagai berikut:
a. Persamaan regresi berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,002 3,791 1,056 ,300
X1=Reward ,585 ,124 ,643 4,713 ,000
X2=Punishment ,383 ,174 ,300 2,201 ,036
Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat
Tabel 4.5
Persamaan Regresi dengan SPSS 22
Persamaan regresi yang terbentuk adalah:
, sama dengan hasil dari penghitungan secara manual. artinya jika X1 dan
X2 adalah nol, maka variabel Y akan konstans sebesar 0,4002. Apabila terjadi
kenaikan X1 sebesar 1, maka akan terjadi kenaikan Y sebesar 0,643 dan demikian
sebaliknya. Apabila terjadi kenaikan X2 sebesar 1, maka akan terjadi kenaikan Y
sebesar 0,300 dan demikian sebaliknya.
b. Koefisien determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,898a ,806 ,791 2,785
a. Predictors: (Constant), X2=Punishment, X1=Reward
b. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat
Tabel 4.6 Hasil Koefisien determinasi dengan SPSS 22
55
Koefisien determinasi adalah kemampuan seluruh variabel bebas dalam
menjelaskan variabel terikat. Koefisien determinasi dapat diliat dari dua sisi,
pertama dengan melihat R square, kedua dengan melihat Adjustend R Square.
Hasil R square pada penghitungan manual dan pada tabel di atas adalah 0,806
atau 80,6%. Namun, karena koefisien determinasi dengan melihat R square
sering menimbulkan permasalahan, yaitu bahwa nilainya akan meningkat dengan
adanya penambahan variabel bebas pada suatu model. Hal ini akan menimbulkan
bias. Untuk itu, koefisien determinasi disarankan dilihat dari Adjustend R Square,
interpretasinya sama dengan R Square akan tetapi nilai Adjustend R Square dapat
naik dan turun dengan adanya penambaan variabel baru, tergantung pada korelasi
variabel bebas dengan variabel terikatnya.2 hasil Adjustend R Square pada tabel di
atas sebesar 0,791 atau sebesar 79,1%. Yang berarti bahwa kemampuan variabel
X1 dan X2 dalam menjelaskan variabel Y adalah sebesar 79,1%, sedangkan
sisanya sebesar 20,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar dari variabel penelitian
ini.
Kemudian, Rhitung sebesar 0,898 yang berada di rentang 0,70 - 0,90
memiliki arti bahwa korelasi bergandanya adalah tinggi. Sedangkan tingkat error
yang dihasilkan dalam persamaan regresi dari hasil penelitian ini adalah 0,209
atau 20,9%.
b. Melakukan uji hipotesis regresi linear berganda dua prediktor
1) Uji signifikansi secara parsial (terpisah).
a) Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial (terpisah)
antara Reward atau Punishment terhadap kedisiplinan siswa
MA Islamiyah ciputat.
Ha: terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial (terpisah)
antara Reward atau Punishment terhadap kedisiplinan siswa
MA Islamiyah ciputat.
2 Konsultan Statistik, “Koefisien Determinasi Pada Regresi”,
www.konsultanstatistik.com/2011/07/koefisien-determinasi-pada-regresi.html, 2017.
56
b) Membuat hipotesis dalam bentuk statistik
Ho: βϳ = 0
Ha: βϳ ≠ 0
Dimana: βϳ = merupakan koefiensi yang akan diuji.
c) Menentukan taraf signifikan α
Taraf signifikansi α yang digunakan adalah 5% atau 0,05.
d) Kaidah pengujian
Jika - ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka terima Ho.
Jika thitung > ttabel, maka tolak Ho.
e) Menghitung thitung dan menentukan ttabel
Hasil penghitungan dengan menggunakan SPSS 22, sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,002 3,791 1,056 ,300
X1=Reward ,585 ,124 ,643 4,713 ,000
X2=Punishment ,383 ,174 ,300 2,201 ,036
Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat
Tabel 4.7 Hasil Uji t
Hasil pengujian dengan SPSS menunjukkan bahwa thitung
untuk X1 adalah 4,713 dan untuk X2 adalah 2,201. Sedangkan nilai
ttabel adalah 2,048, hasil ttabel sebesar 2,048 dapat dilihat dari tabel
distribusi t untuk uji dua arah, pada kolom 0,05 atau 5% dan pada
baris 28 (jumlah data 30 dikurangi jumla variabel bebas 2).
f) Membandingkan thitung dengan ttabel
berdasarkan kaidan pengujian, disimpulkan bahwa:
X1: thitung = 4,713 > ttabel = 2,048, maka Ho ditolak.
X2: thitung = 2,201 > ttabel =2,048, maka Ho ditolak.
Hal ini berarti bahwa secara terpisah variabel X1 (reward)
dan X2 (punishment) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
Y (kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat). Selain itu dilihat
57
hasil sig. pada tabel di atas hasil sig untuk X1 adalah 0,000 atau 0%
< 0,05 atau 5%. Sedangkan hasil sig untuk X2 adalah 0,036 atau
3,6% < 0,005 atau 5%. dengan demikian, secara terpisah variabel X1
(reward) dan X2 (punishment) berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel Y (kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat).
g) Mengambil keputusan
Keputusannya adalah pada X1 dan X2 menyatakan Ho ditolak,
maka hipotesisnya adalah:
X1 : terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial (terpisah)
antara Reward terhadap kedisiplinan siswa MA Islamiyah
ciputat.
X2 : terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial (terpisah)
antara Punishment terhadap kedisiplinan siswa MA Islamiyah
ciputat.
2) Uji signifikansi secara simultan (bersama-sama)
a) Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan
(bersama-sama) antara Reward dan Punishment terhadap
kedisiplinan siswa MA Islamiyah ciputat.
Ha: terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-
sama) antara Reward dan Punishment terhadap kedisiplinan
siswa MA Islamiyah ciputat.
b) Membuat hipotesis dalam bentuk statistik
Ho: ρ = 0
Ha: ρ ≠ 0
c) Menentukan taraf signifikan α
Taraf signifikansi α yang digunakan adalah 5% atau 0,05.
d) Kaidah pengujian
Jika fhitung ≤ ftabel, maka terima Ho
Jika fhitung > ftabel, maka tolak Ho
58
e) Menghitung fhitung dan menentukan ftabel
Hasil penghitungan dengan menggunakan SPSS 22, sebagai
berikut:
T
a
b
Tabel 4.8
Tabel Anova, Hasil Uji f
Pada tabel ANOVA di atas, menunjukkan hasil f hitung
adalah 55,955. sedangkan ftabel adalah 3,35, hasil ftabel 3,35 dilihat
pada tabel distribusi f pada kolom 2 (total variabel 3 dikurangi
variabel terikat 1) pada baris ke 27 (jumlah data 30 dikurangi jumlah
seluruh variabel 3).
f) Membandingkan fhitung dengan ftabel
Berdasarkan kaidah pengujian, fhitung = 55,955 > ftabel= 3,35,
maka tolak Ho.
Hal ini berarti bahwa secara simultan atau bersama-sama,
variabel X1 dan X2 berpengaruh signifikan terhadap variabel Y.
Selain itu, nilai sig. pada tabel ANOVA di atas menunjukkan bahwa
hasil sig. adalah 0,000 < 0,05, yang berarti bahwa secara bersama-
sama variabel X1 dan X2 berpengaruh signifikan terhadap variabel Y.
g) Mengambil keputusan
Keputusannya adalah menyatakan Ho ditolak, maka
hipotesisnya adalah terdapat pengaruh yang signifikan secara
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 868,065 2 434,032 55,955 ,000b
Residual 209,435 27 7,757
Total 1077,500 29
a. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat
b. Predictors: (Constant), X2=Punishment, X1=Reward
59
simultan (bersama-sama) antara Reward dan Punishment terhadap
kedisiplinan siswa MA Islamiyah ciputat.
C. Keterbatasan Penelitian
Meskipun peneliti telah melakukan penelitian dengan sungguh-sungguh
dan sesuai dengan prosedur yang ada berdasarkan keadaan yang ada di lapangan,
namun penelitian ini mengalami beberapa hambatan dan keterbatasan. Hambatan-
hambatan dan keterbatasan penelitian ini sebagai berkut:
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan hanya terpusat pada satu tempat yaitu MA
Islamiyah Ciputat. Jadi, jika dilakukan penelitian dtempat lain, mungkin
hasilnya akan berbeda, namun perbedaan tersebut tidak akan jauh
menyimpang dari hasil yang dilakukan oleh peneliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama proses pembuatan skripsi, waktu yang
ada mempersempit ruang gerak yang dilakukan peneliti karena adanya
pembagian waktu untuk bekerja dan melakukan bimbingan skripsi
ditambah dengan kegiatan lain yang menyita waktu peneliti. Sehingga
penelitian ini masih banyak kekurangannya.
Dari berbagai hambatan yang peneliti sampaikandi atas, maka dapat
dikatakan bahwa ini yang menjadi kekurangan dalam penelitian yang didapatkan
di MA Islamiyah Ciputat. Meskipun demikian, peneliti sangat berterimakasih dan
bersyukur karena penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa secara simultan (bersama-sama) maupun secara parsial (terpisah)
terdapat pengaruh positif yang signifikan antara reward dan punishment
terhadap kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat. Hal ini dapat dilihat
dari persentase kedisiplinan siswa yang menunjukan tingkat kedisiplinan
yang baik, baik kedisiplinan dalam waktu misalnya kedatangan disekolah,
tidak membolos dan sebagainya. Maupun kedisiplinan perbuatan misalnya
menghormati guru, memperhatikan pelajaran dengan baik, tidak makan dan
memainkan alat elektronik disaat proses belajar mengajar, tidak membuat
gaduh, berpakaian rapih, dan sebagainya. Dengan demikian siswa MA
Islamiyah Ciputat sudah menunjukan kedisiplinan yang baik di lingkungan
sekolah.
Pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat dibuktikan dari hasil
perhitungan yang diperoleh, yaitu dengan menggunakan uji f untuk
pengujian secara simultan atau bersama-sama dan menggunakan uji t untuk
pengujian secara parsial atau terpisah. Untuk hasil pengujian secara simultan
dapat dibandingkan besarnya nilai fhitung dengan besarnya nilai ftabel. Dimana
nilai fhitung yaitu sebesar 55,955 dan nilai ftabel untuk taraf signifikansi 0,05
atau 5% adalah sebesar 3,35 dengan demikian fhitung lebih besar dari ftabel
(55,955 > 3,35). Maka, Ho ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima dan
terbukti kebenarannya. artinya secara simultan atau bersama-sama terdapat
pengaruh yang signifikan antara reward dan punishment terhadap
kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat.
Selanjutnya, hasil dari uji t menunjukan bahwa thitung untuk X1 adalah
sebesar 4,713 dan untuk X2 adalah sebesar 2,201, sedangkan ttabel adalah
sebesar 2,048, dapat disimpulkan bahwa X1 dan X2 yang memiliki thitung lebih
61
besar dari ttabel (4,713 dan 2,201 > 2,048) , dengan demikian, pada X1 dan X2
tolak Ho. Hal ini berarti bahwa variabel X1 (reward) dan X2 (punishment)
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y (kedisiplinan siswa di MA
Islamiya Ciputat).
Selanjutnya, koefisien determinasi atau kemampuan variabel X1 dan X2
dalam menjelaskan variabel Y adalah sebesar 79,1%, sedangkan sisanya
sebesar 20,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar dari variabel penelitian ini.
Koefisien determinasi dilihat dari hasil Adjustend R Square yaitu sebesar
0,791 atau sebesar 79,1%.
Kemudian, Rhitung sebesar 0,898 yang berada di rentang 0,70 - 0,90
memiliki arti bahwa korelasi bergandanya adalah tinggi. Sedangkan tingkat
error yang dihasilkan dalam persamaan regresi dari hasil penelitian ini adalah
0,209 atau 20,9%.
B. Implikasi
Sebagai suatu penelitian yang dilakukan di lingkungan pendidikan, maka
kesimpulan yang ditarik tentu memiliki implikasi dalam bidang pendidikan
dan juga penelitian-penelitian selanjutnya. Sehubungan dengan hal tersebut
maka implikasinya adalah sebagai berikut:
Hasil penelitian mengenai pengaruh reward dan punishment terhadap
kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat ternyata secara bersama-sama
reward dan punishment memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat, dan memiliki tingkat regresi
yang tinggi yaitu 0,898 atau 89,8%. serta koefisien determinasinya mencapai
79,1%.
Selama ini, dalam pelaksanaan mendisiplinkan siswa dalam proses
pembelajaran terdapat banyak kendala dan masalah yang dirasakan pihak
lembaga maupun guru. Maka, untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya
usaha dan upaya yang dilakukan oleh lembaga dan guru, salah satu usaha dan
upaya itu adalah pemberian reward dan punishment kepada siswa, agar siswa
lebih termotivasi untuk lebih disiplin dalam proses belajar mengajar.
62
Reward dan punishment merupakan salah satu cara pembinaan siswa
yang bertujuan untuk membina kedisiplinan siswa dalam setiap proses belajar
mengajar, agar siswa terbiasa dan terlatih untuk bertanggung jawab terhadap
tugasnya, khususnya dalam aspek kedisiplinan, karena dengan kedisiplinan
yang baik akan mencapai hasil yang baik pula.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, maka
penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
Dengan pelaksanaan pemberian reward dan punishment diharapkan
mampu mengatasi masalah kedisiplinan siswa yang terjadi, khususnya di MA
Islamiyah Ciputat.
Pelaksanaan pemberian reward dan punisment yang sudah terlaksana
disekolah sudah cukup baik, namun hendaknya ada peningkatan baik secara
kuantitas maupun kualitas, khususnya dalam penegakan punishment
diharapkan pihak lembaga bisa lebih tegas dan berbuat nyata, bukan hanya
ancaman, agar siswa yang melanggar disiplin bisa merasa jera, dan menjadi
pelajaran bagi siswa yang lain agar tidak berbuat kesalahan yang sama.
Guru dan wali kelas hendaknya bisa mendukung dan membantu serta
melaksanakan pemberian reward dan punishment yang tepat guna, sehingga
kedisiplinan siswa lebih meningkat dan semakin baik kedepannya, baik
disiplin dalam aspek waktu maupun disiplin dalam perbuatan.
63
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodelogi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat
Pers, 2002.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 15,
Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
Budiamin, Amin, dkk. Perkembangan Peserta Didik, Bandung: UPI Press, 2006.
Budiningsih, Asri. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bogor: Lembaga Percetakan Al-Qur’an
Kementrian Agama RI, 2010.
Echols, John M. dan Sadily, Hasan. Kamus Inggris-Indonesia, Cet. 28, Jakarta:
Gramedia, 2006.
Fadli, “Pengujian Asumsi Klasik Model Regresi Linear Berganda”
https://dawaisimfoni.wordpress.com/karya-tulis-ilmiah-2/metodologi-
penelitian/pengujian-asumsi-klasik-model-regresi/, 2016.
Halim, Andreas. Kamus Lengkap 5 Miliyar; Inggris –indonesia, Surabaya: sulita
jaya,tt.
Hidayat, Anwar, “Uji Normalitas Pada Regresi Linear Berganda”,
http://www.statistikian.com/2013/06/normalitas-pada-regresi-linear-
berganda.html, 2016.
Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak, terj. Med Meitasari Tjandrasa,
Jakarta: Erlangga, 1990.
Kasjono, Heru Subaris, Yasril, Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan, Ed.
1, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
Kemendikbud, Dokumen Kurikulum 2013.
64
Konsultan Statistik, “Koefisien Determinasi Pada Regresi”,
www.konsultanstatistik.com/2011/07/koefisien-determinasi-pada-
regresi.html, 2017.
Manik, Mariani, “Uji Normalitas”,
http://marianirekayasa.blogspot.co.id/2013/10/uji-normalitas.html, 2016.
Moenir, H.A.S. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Cet. 10 Jakarta: Bumi
Aksara, 2014.
Mulyadi, Achmad, dkk. Kamus Pengayaan Bahasa Inggrs: Inggris-Indonesia,
Bandung: M2S, 1997.
Nurdiansyah, Denny, “Uji Asumsi Klasik Regresi Linear”,
http://www.statsdata.my.id/2014/06/uji-asumsi-klasik-regresi-linier.html,
2016.
Purwanto, Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Cet. 21, Bandunng:
Remaja Rosdakarya, 2014.
Rahman, Arif. Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru dalam
Kegiatan Belajar-Mengajar, Yogyakarta: Diva Press, 2011.
Redaksi Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta,
2007.
Sabri, Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan, Cet. 1, Jakarta: UIN Jakarta Press,
2005.
Sarwono, Sarlito W. Psikologi Remaja, Cet. 6, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2002.
Shihab, Quraish. Al-Qur’an dan Maknanya, Cet. 1, Ciputat: Lentera Hati, 2010.
Sinungan, Muchdarsyah. Produktifitas : Apa dan Bagaimana, Jakarta : Bumi
Aksara, 2003.
65
Siregar, Syofian, Metode Penelitian Kuantitatif; Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS, ed.1, Cet. 2, Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
R&D, Bandung: Alfabeta, 2012.
Suharjo, Bambang. Statistika Terapan; Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS,
Ed. 1, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Sumarsono, HM. Sonny. Metode Riset Sumber Daya Manusia, Cet.1, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2004.
Susetyo, Budi. Statistika untuk Analisis Data Penelitian, Bandung: PT Refika
Aditama, 2010.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Cet.19,
Bandung: Rosdakarya, 2014.
TIM Dosen FEB Universitas 17 Agustus 1945, Power Point Modul SPSS Regresi
Linear Berganda.
Ulwan, Abdullah Nasih. Tarbiyatul Aulad Fil Islam, Pen. Jamaludin Miri, Jakarta:
Pustaka Amani, 1995.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
DATA SISWA
MADRASAH ALIYAH (MA) ISLAMIYAH CIPUTAT
TAHUN PELAJARAN 205/2016
KELAS X
No Nama Tempat Tanggal
Lahir L/P
Nama
Peserta Lahir Orang Tua
1 Abdur Rafi Akbar Bekasi 14/11/1999 L Fadholi
2 Albaru Nasim Tangerang 20/02/2000 L Abdul Kahfi
3 Annas Sintya Dewi Karanganyar 02/02/2000 P Tugimin
4 Annisa Puja Septiana Depok 02/06/2000 P Wardih
5 Arini Mawarahma Tobe Soe 30/03/2000
P Tasman Amir
Tobe
6 Ayu Rahmawati Jakarta 02/03/1999 P Sugeng Santoso
7 Dela Silmi Karmila Jakarta 21/04/2000 P Suparman
8 Desfi Ramadhanty Depok 20/12/1999 P Suripto
9 Dewi Patimah Tangerang 11/10/2000 P
10 Fajar Al-Farizi Subang 16/11/2000 L Rohmat
11 Faradiba Rosyana Lita Tangerang 17/11/1999 P Bambang S
12 Fauzah Azkiya Luthfiani Jakarta 27/10/2000 P H. Hulwanih
13 Lia Latifa Jakarta 06/05/2000 P Imron Sanafi
14 Mei Rahma Aulia Tegal 02/05/2000 P Nursidin
15 Melisa Nurulita Firanti Tangerang 08/08/2000 P Rohmani Dodi
16 Mimin Tarsih Bogor 22/06/1999 P Ujang Dahlan
17 Muhamad Faisal Burhan
L
18 M Haiqal Ramadhan Tangerang 22/12/2000 L Khotib Fauzi A
19 Muhammad Hibban Aqil Cianjur 09/02/2000 L Wawan R.
20 M Syahru Romadhon Tangerang 14/12/2000 L H. Sakib
21 Muhammad Umarudin Sukabumi 20/04/2000 L Ahmad Nawawi
22 Nabila Nurfitri Tangerang 07/01/2000 P Misno
23 Neng Ani Nurhanifah Z Sukabumi 14/08/1997 P Jamal (Alm)
24 Nila Sari Padang 10/10/1998 P Ajar
25 Nina Nurhayati Cianjur 07/12/1998 P Jenal Aripin
26 Nur Hamidah Rao-Rao 15/03/1998 P Muslim (Alm)
27 Nuriyah Rao-Rao 12/08/1999 P Muslim (Alm)
28 Nurkholis Djalkhoir Tangerang 17/11/2000 L Jaswir Ibnu Hajar
29 Nurwahdah Karimah Kuningan 03/03/2001 P Dede Ambari
30 Oki Alek Sander Pulau Punjung 08/07/1998 L
31 Pajar Ilhami Tangerang 20/06/1999 L Muhaeman
32 Putri Syabriah Lulail Depok 20/02/2000 P Jamal Lullail
33 Rahmat Septian Sutomo Jakarta 09/09/99 L Dedih
34 Reza Rizkyna Yaser F Purwakarta 05/12/2000 L Sudirman
35 Robiyatul Adawiyah Tangerang 22/10/2000 P Samudin
36 Ruli Setiyowati Jakarta 13/04/2000 P Edi Mulyono
37 Sapto Kuncoro Tangerang 08/08/1999 L Sumaryono
38 Sarah Roudhotul Aulia Jakarta 08/03/2001 P Bambang Irawan
39 Sesna Dewi Tangerang 19/11/1999 P
40 Siti Nuryanti Tangerang 27/10/1998 P Ruslan (Alm)
41 Syaiful Mu'min Bogor 29/07/1999 L Jujun Junaedi
42 Syamsiyatun Nurhasanah Jakarta 23/07/2000 P Kana Sukana
43 Syifa Fauziah Tangerang 19/07/2000 P Bambang S
44 Ummu Afifah M Ramba Tangerang 18/03/2000 P Gasim M Ramba
45 Yudrika Yazzkka Kenedy Bengkulu 18/12/1999 L Jhon Kenedy
46 Yuni Khoiriah Garut 14/05/1999 P Ilyas Kosasih
KELAS XI
No Nama Tempat Tanggal
Lahir L/P
Nama
Peserta Lahir Orang Tua
1 Ahmad Rifaldi Tangerang 28/04/1999 L A. Rafiq
2 Aji Iqbal Umaran Tangerang 26/07/1999 L Solihin
3 Akbar Sriwijaya Bogor 22/11/1998 L Ading
4 Alif Maulidi Cirebon 16/07/1998 L Bani
5 Annisa Novirayanti Bogor 16/11/1998 P Amit
6 Arif Rizqullah D Jakarta 05/08/1999
L Dartono
Syamsuri
7 Ayudya Sattva Sotya Magelang 06/02/1999 P Supriyadi
8 Baban Sopandi Sukabumi 04/12/1999 L Jaja
9 Cleofatra Utami Br. S Pekanbaru 06/09/1999 P Amran, SP
10 Dian Nur Alfia Tangerang 12/01/1999 P Nuri Marsidik
11 Dody Chandra Yusuf Tangerang 09/11/1998 L Turiman, S.Pd.I
12 Ellynawati Dinta A Nganjuk 01/06/1999 P Sarno Bintomo
13 Eva Faujiah Bogor 11/10/1998 P Paih
14 Fahmi Husaini Tangerang 23/11/1997 L Edy Supriady
15 Faishal Romzi Jakarta 03/06/1998 L Herwandi
16 Fath Aulia Rahmaddini Jakarta 14/12/1998 P Lasiyo
17 Firda Lum'atul Firdaus Tangerang 15/03/1999 P Ero Abdul Razak
18 Halimah Cianjur 25/08/1997 P Basar
19 Ihsanul Akmal Sungai Sarik 28/01/1999 L Asmali Husin
20 Imam Syaroni Ngawi 19/02/1999 L Nur Miran Hasim
21 Indah Rachmaningrum Tangerang 31/01/2000 P Edy Setiawan
22 Lu'luil Ma'nun Tangerang 07/08/1998 P Toto Hardiansyah
23 Maurizka Camelia Fitri Bogor 18/01/2000 P Cecep Suryadi
24 Mawaddah Ketapang 26/06/1999
P Drs. Lukmanul Hakim
25 Muhamad Farhansyah Tangerang 28/06/1999
L Budi Eko
Arryanto
26 M Zakka Putra K S A Tangerang 17/10/1999
L Drs. H. Abd.
Karim S,A.
27 Nia Andina Jakarta 07/08/1999 P Agus Ridwan
28 Novia Rosalia Nur S Pemalang 27/11/1999 P Samsudin
29 Nurhayati Tangerang 23/09/1998 P A. Tarbiani
30 Nurul Hasanah Depok 03/04/1999 P Mahmud Sakim
31 Puloh Saepurohman Garut 04/01/1997 L Arod Rozikin
32 Qamil Adiputra Bogor 27/02/1998 L H. Iskandar AW
33 Rizki Tri Saputra Pangkal
Pinang 12/01/1996 L Joni Aswat
34 Rosita Juliana Tangerang 01/07/1999 P Taswadi
35 Rozikin Magelang 22/12/1996 L Ngadi
36 Serly Septiani Klaten 08/09/1999 P Margono
37 Sinta Lestari Tangerang 16/03/1999 P Supriyadi
38 Siti Nurkholis Tangerang 21/08/1999 P H.Husen
39 Suryadi Saputra Tangerang 29/04/1998 L Sujaya
40 Uswatun Hasanah Bogor 01/12/1999 P Hamdani
41 Utin Nur Pajaria O Pangkalan Bun 30/10/1998 P Zainal Abidin
42 Wirdatul 'Aini Tanjungpinang 06/05/2000 P Imam Subekti
43 Yanda Tangerang 01/12/1999 P Maman Soleman
KELAS XII
No Nama Tempat Tanggal
Lahir
L
/P
Nama
Peserta Lahir Orang Tua
1 Adha Al Fahrisin Tangerang 16/04/1998 L Abidin S.
2 Aditia Desriansyah Sukabumi 09/12/1997 L Bae (Alm)
3 Afifah Fitria Lestari Jakarta 03/02/1998 P Sugiarto
4 Ahmad Fadila Tangerang 15/07/1998 L H. Sirot
5 Aldi Adrowi Tangerang 12/10/1998 L Muhamad Ahyar
6 Alif Fathurrachman R Jakarta 01/01/1998 L Tri Supriyatno
7 Amalia Chairani Bogor 15/10/1998 P Roni Chairani
8 Andika Putra Jakarta 25/06/1996 L Yana Suryana
9 Destiana Lestari Jakarta 01/12/1998 P Naalih
10 Fenny Vadia Eprianti Tangerang 27/04/1998 P Mulyadi
11 Fidriani Tobe Billa 23/03/1998 P Yasin Tobe
12 Hary Bagus Azhar Jakarta 17/08/1997 L Slamet Mamat
13 Ikhsan Maulana Tangerang 20/09/1998 L Jajang Rusmana
14 Khoeruddin Jakarta 05/05/1997 L Kana Sukana
15 Kukuh Kuncoro Jakarta 12/07/1998 L M Nur Chosim
16 Misniyati Tangerang 05/03/1998 P Maman (Alm)
17 Moh Fahmi Sepudin Pemalang 20/09/1998 L Andi Setiawanto
18 Nurdiansyah Tangerang 08/11/1997 L Andi (Alm)
19 Rama Bintang Andhika Sragen 23/04/1999 L Dedi Supriyadi
20 Risna Pujiawati Bandung 03/06/1997 P Ade Otom
21 Rizki Rachmaniarti Malang Rapat 05/03/1998 P
Whermono,Ah,Le
o
22 Saepi Ramdani Cianjur 08/02/1997 L Upad Supardi
23 Shely Nur Eliza Nusapati 15/07/1998 P Azmi
24 Siti Nurfaizah Jakarta 27/02/1999 P Subandi
25 Siti Nurjannah Bekasi 07/07/1997 P Sait
26 Siti Sarah Tangerang 14/10/1997 P Jayadi
27 Siti Syaripah Bogor 01/05/1997 P Saripudin
28 Sutisna Wahyu A P Boyolali 15/04/1998 L Entis Sutisna
29 Trisdayanti
Sei Cabang
Barat 28/09/1998 P Darmawansyah
30 Wahyu Nopriyanto Jakarta 11/11/1997 L Mursalih
31 Widya Purnama Sari Rawang 10/10/1996 P Risman
32 Yusri Fathoni Tangerang 26/06/1998 L Supardi Z
33 Yuyun Susanti Tangerang 07/071998 P Suyono
34 Dika Riyan Fadila Jakarta 27/08/1998 L
Muhammad
Tasori
DATA GURU MADRASAH ALIYAH (MA) ISLAMIYAH
TAHU PELAJARAN 2015/2016
No Nama Lengkap L/P Pendi
dikan Status
Tugas dan Mata Pelajaran
Yang Diampu
1 Dra.Hj. Iin
Kusnaeni P S1 PNS
Kepala Sekolah
Guru Mapel Matematika Kelas
XII
2 Heriyanto,
S.Pdi., M.Si. L S2 PNS
Wakamad Kurikulum
Guru Mapel :
TIK Kelas XI (sebelas) dan XII
(dua belas)
Prakarya
3 Teguh Martono,
S.Pd. L S1 PNS
Wali Kelas X (sepuluh)
Guru Matematika kelas X
(sepuluh) dan XI (sebelas)
4 Drs. H. Nana Z.
Muttaqin L S1
Non-
PNS Guru Mapel Aswaja
5 Drs. Maman S. L S1 Non-
PNS
Guru Bimbingan Konseling
(BP)
Guru Mapel :
Fiqih kelas X, XI dan XII
PKN kelas X, XI, dan XII
6 Elya Juliawati,
S.Pd. L S1
Non-
PNS
Wali Kelas XII (dua belas)
Guru Mapel Ekonomi
Akintansi kelas X, XI dan XII
7
Zwesty Faj
Anggraeni,
S.Pd.
P S1 Non-
PNS
Wali Kelas XI (sebelas)
Guru Mapel Bahasa Indonesia
kelas X, XI dan XII
8 Surati, S.Pd. P S1 PNS Pembinan OSIS
Guru Mapel Geografi, Sejarah
dan Tataboga
9 Zainudin
Zakaria, S.Pd. P S2
Non-
PNS Guru Mapel Penjasorkes
10 Parjuangan,
S.Pd.I. L S1
Non-
PNS
Guru Mapel :
Al-qur’an Hadits
Sejarah Kebudayaan Islam
Aqidah Akhlak
Baca Tulis Al-Qur’an
11 Fadli Yusuf,
S.Hi. L S1
Non-
PNS
Guru Mapel Bahasa Arab
Pembina Muhadloroh
Pembimbing Arabic Club
12 Preli Ratnawati,
S.Pd. L S1
Non-
PNS
Guru Mapel Bahasa Inggris
Pembimbing English Club
13 Mutmainnah,
S.E. P S1
Non-
PNS Tata Usaha (TU) Keuangan
14 Muhammad
Thoyib Hafiz L S1
Non-
PNS Tata Usaha (TU) Administrasi
15 Rusdi Faisal,
S.Pd.I L S1 -
Perpustakaan
16 Mahmudin
Bagio L SMA - Kebersihan ruangan
17 A Hajani L SD - Kebersihan
18 Sugito L - - Keamanan/ Satpam
19 Enda Ruhenda L SLTA - Keamanan/ Satpam
KISI KISI ANGKET
No Pertanyaan/
Pernyataan Indikator
Nomer
Soal Jumlah
KEDISIPLINAN
1 Disiplin Waktu Tidak terlambat, tidak membolos,
menyerahkan tugas tepat waktu. 1, 2, 5 3
2 Disiplin
Perbuatan
Mengetahui peraturan,
mengerjakan tugas, berpakaian
rapih, tidak membuat gaduh, tidak
makan ketika belajar, tidak bermain
handphone ketika belajar, hormat.
3, 4, 6,
7, 8, 9,
10
7
REWARD/PENGHARGAAN
3 Pujian
memberi pujian Guru tersenyum,
memberi acungan jempol, menepuk
pundak siswa,
11,12,
13, 14,
18
5
4 Penghormatan Mengumumkan prestasi siswa 17 1
5 Hadiah memberi nilai bagus, memberi
hadiah
15, 16,
19 3
6 Tanda
Penghargaan
Memberikan beasiswa 20 1
PUNISHMENT/HUKUMAN
21 Hukuman
Preventif
Menyampaikan peraturan,
menempelkan peraturan.
21, 26,
27 3
22 Hukuman
Refresif
Menegur, memberi hukuman,
memberi reaksi kecewa, meberi
tugas tambahan, memanggil orang
tua siswa.
22, 23,
24, 25,
28, 29,
30
7
HASIL UJI VALIDITAS ANGKET/ KUESIONER
Respon
den
Butir Soal
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S8 S9 S1
0
S1
1
S1
2
S1
3
S1
4
S1
5
S1
6
S1
7
1 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 5 3 4 4
2 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3
3 3 4 5 5 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 3 2
4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5 5 5 1 1
6 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3
9 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 2 4
10 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5
11 2 3 1 1 1 4 4 1 3 3 1 3 3 1 1 1
12 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4
13 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5
14 3 3 5 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4
15 5 5 3 4 5 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4
16 3 4 4 4 4 3 3 4 5 4 2 3 4 4 3 4
17 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5
18 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 4 5
19 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4 4
20 5 5 4 5 5 3 4 5 4 4 3 4 5 3 4 2
21 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5
22 5 5 3 5 5 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4
23 1 3 1 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2 1
24 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3
25 3 3 4 1 4 3 1 3 2 3 3 4 3 4 1 4
26 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3
27 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 2 2 3
28 4 5 4 5 5 4 5 5 5 2 4 5 5 3 4 4
29 4 5 3 4 5 4 4 3 3 3 3 5 3 3 3 5
30 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
rxy 0,7
9
0,6
8
0,6
1
0,7
8
0,7
3
0,3
9
0,6
8
0,7
2
0,3
8
0,6
8
0,6
9
0,7
3
0,6
2
0,7
2
0,6
5
0,5
8
t hitung 6,8
8
4,9
0
4,0
6
6,7
0
5,5
9
2,2
3
4,9
3
5,5
5
2,1
6
4,9
5
4,9
8
5,7
1
4,1
4
5,5
6
4,4
8
3,7
5
t tabel 2,1
5
Keteran
gan
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
val
id
Jml
valid 30
HASIL UJI VALIDITAS ANGKET/ KUESIONER
Butir Soal Jumla
h S18 S19 S20 S21 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32
1 4 4 5 2 3 3 4 4 5 4 4 5 4 119
3 3 4 4 1 2 3 3 3 4 4 2 3 3 96
2 1 4 4 4 3 4 1 3 2 5 4 3 4 98
3 3 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 120
5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3 125
3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 96
5 3 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 118
3 4 4 5 3 2 4 4 4 5 4 3 3 4 114
4 4 4 5 3 4 5 4 2 5 2 5 5 4 121
4 3 4 5 4 5 4 3 5 3 3 3 4 3 119
1 1 4 2 1 3 3 1 1 3 2 4 2 3 64
4 3 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 2 116
5 4 5 5 4 4 4 4 2 5 3 4 3 5 127
4 4 5 4 2 3 3 4 4 5 5 4 3 4 115
4 4 4 4 2 3 5 4 2 4 4 5 5 4 120
3 3 4 5 3 2 4 3 3 2 4 3 2 3 102
4 4 5 4 4 3 4 4 3 5 5 4 3 4 124
3 4 4 5 2 2 4 4 3 4 3 2 3 3 115
4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 4 4 4 3 117
4 4 5 5 4 3 2 4 4 3 5 3 4 4 119
4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3 120
3 3 4 4 3 2 2 3 4 5 4 3 5 4 114
1 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 67
4 4 2 4 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 97
3 2 1 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 85
4 3 3 5 4 5 4 3 4 2 4 3 4 3 111
2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 86
5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 128
4 3 5 4 4 3 5 3 3 4 3 3 4 4 112
2 3 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 3 5 121
0,68 0,74 0,61 0,68 0,40 0,42 0,41 0,59 0,55 0,46 0,51 0,38 0,60 0,39
4,86 5,75 4,09 4,95 2,31 2,46 2,41 3,87 3,51 2,74 3,14 2,17 3,94 2,27
vali
d
vali
d
vali
d
vali
d
vali
d
vali
d
vali
d
vali
d
vali
d
vali
d
vali
d
vali
d
vali
d
vali
d
HASIL UJI RELIABILITAS ANGKET/ KUESIONER
UJI RELIABILITAS BELAH DUA
Responden Butir Soal
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16
1 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 5 3 4 4
2 3 4 2 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 2 3 3
3 3 4 5 5 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 3 2
4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5 5 5 1 1
6 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3
9 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 2 4
10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5
11 2 3 1 1 1 4 4 1 3 3 1 3 3 1 1 1
12 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4
13 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5
14 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
15 5 5 3 4 5 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4
16 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4
17 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5
18 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 5
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4
20 5 5 4 5 5 3 4 5 5 4 3 4 5 3 4 2
21 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5
22 5 5 3 5 5 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4
23 1 3 1 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2 1
24 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3
25 3 3 4 1 4 3 1 3 2 3 3 4 3 4 1 4
26 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3
27 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 2 2 3
28 4 5 4 5 5 4 5 5 5 2 4 5 5 3 4 4
29 4 5 3 4 5 4 4 3 4 3 3 5 3 3 3 5
30 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
Butir Soal Jumlah
Ganjil
Jumlah
Genap S1
7
S1
8
S1
9
S2
0
S2
1
S2
2
S2
3
S2
4
S2
5
S2
6
S2
7
S2
8
S2
9
S3
0
1 4 4 5 2 3 3 4 4 5 4 4 5 4 56 62
3 3 4 4 1 2 3 3 3 4 4 2 3 3 49 48
2 1 4 4 4 3 4 1 3 2 5 4 3 4 53 45
3 3 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 62 58
5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3 64 61
3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 47 49
5 3 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 59 59
3 4 4 5 3 2 4 4 4 5 4 3 3 4 56 58
4 4 4 5 3 4 5 4 2 5 2 5 5 4 57 64
4 3 4 5 4 5 4 3 5 3 3 3 4 3 60 58
1 1 4 2 1 3 3 1 1 3 2 4 2 3 30 34
4 3 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 2 57 59
5 4 5 5 4 4 4 4 2 5 3 4 3 5 59 68
4 4 5 4 2 3 3 4 4 5 5 4 3 4 56 58
4 4 4 4 2 3 5 4 2 4 4 5 5 4 59 61
3 3 4 5 3 2 4 3 3 2 4 3 2 3 50 51
4 4 5 4 4 3 4 4 3 5 5 4 3 4 61 63
3 4 4 5 2 2 4 4 3 4 3 2 3 3 56 58
4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 4 4 4 3 58 58
4 4 5 5 4 3 2 4 4 3 5 3 4 4 63 57
4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3 60 60
3 3 4 4 3 2 2 3 4 5 4 3 5 4 58 56
1 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 32 35
4 4 2 4 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 46 51
3 2 1 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 39 46
4 3 3 5 4 5 4 3 4 2 4 3 4 3 57 54
2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 40 46
5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 66 62
4 3 5 4 4 3 5 3 3 4 3 3 4 4 57 56
2 3 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 3 5 58 63
Pearson (r1/2 r1/2) 0,891
Spearman Brown 0,942
R Tabel 0,361
Reliabel
UJI RELIABILITAS NON-BELAH DUA
Responden Butir Soal
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15
1 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 5 3 4
2 3 4 2 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 2 3
3 3 4 5 5 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 3
4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5 5 5 1
6 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 2 3
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4
9 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 2
10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5
11 2 3 1 1 1 4 4 1 3 3 1 3 3 1 1
12 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4
13 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4
14 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
15 5 5 3 4 5 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4
16 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3
17 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
18 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4
20 5 5 4 5 5 3 4 5 5 4 3 4 5 3 4
21 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3
22 5 5 3 5 5 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4
23 1 3 1 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2
24 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3
25 3 3 4 1 4 3 1 3 2 3 3 4 3 4 1
26 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
27 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 2 2
28 4 5 4 5 5 4 5 5 5 2 4 5 5 3 4
29 4 5 3 4 5 4 4 3 4 3 3 5 3 3 3
30 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Varian Item 1,0 0,7 1,1 1,1 0,9 0,4 0,8 0,9 0,5 0,6 0,9 0,5 0,6 1,2 1,1
Butir Soal Jumlah
S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30
4 1 4 4 5 2 3 3 4 4 5 4 4 5 4 118
3 3 3 4 4 1 2 3 3 3 4 4 2 3 3 97
2 2 1 4 4 4 3 4 1 3 2 5 4 3 4 98
4 3 3 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 120
1 5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3 125
4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 96
5 5 3 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 118
3 3 4 4 5 3 2 4 4 4 5 4 3 3 4 114
4 4 4 4 5 3 4 5 4 2 5 2 5 5 4 121
5 4 3 4 5 4 5 4 3 5 3 3 3 4 3 118
1 1 1 4 2 1 3 3 1 1 3 2 4 2 3 64
4 4 3 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 2 116
5 5 4 5 5 4 4 4 4 2 5 3 4 3 5 127
4 4 4 5 4 2 3 3 4 4 5 5 4 3 4 114
4 4 4 4 4 2 3 5 4 2 4 4 5 5 4 120
4 3 3 4 5 3 2 4 3 3 2 4 3 2 3 101
5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 5 5 4 3 4 124
5 3 4 4 5 2 2 4 4 3 4 3 2 3 3 114
4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 4 4 4 3 116
2 4 4 5 5 4 3 2 4 4 3 5 3 4 4 120
5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3 120
4 3 3 4 4 3 2 2 3 4 5 4 3 5 4 114
1 1 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 67
3 4 4 2 4 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 97
4 3 2 1 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 85
3 4 3 3 5 4 5 4 3 4 2 4 3 4 3 111
3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 86
4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 128
5 4 3 5 4 4 3 5 3 3 4 3 3 4 4 113
5 2 3 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 3 5 121
1,5 1,3 0,8 0,9 0,5 0,9 1,0 0,9 0,8 0,8 1,0 1,0 0,7 0,8 0,5
Jmlh Var Item 25,84
Jmlh Var Total 273,43
Realibilitas 0,93670
Kesimpulan Reliabel karena reliabilitas mencapai 93 %
ANGKET PENELITIAN
Angket Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap
Kedisiplinan siswa di MA Islamiyah Ciputat
Petunjuk :
1. Pada kuesioner ini terdapat 30 pernyataan, pertimbangkan baik-baik setiap
pernyataan dan berikan jawaban yang benar-benar sesuai dengan keadaan di
sekolah.
2. Mohon mengisi kuesioner dengan jawaban yang jujur.
3. Berikan tanda ( √ ) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan di sekolah
4. Jawaban jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain.
5. Setelah selesai diisi mohon dikembalikan kepada petugas pengumpul
kuesioner.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N/R : Netral/ Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan/Pernyataan SS S N/R TS STS
KEDISIPLINAN
1 Saya datang tepat waktu/ tidak terlambat
2 Saya tidak membolos saat masih ada jam pelajaran
3 Saya mengetahui peraturan sekolah dan berusaha
mentaatinya
4 Saya mengerjakan tugas dari guru dengan baik
5 Saya tidak terlambat menyerahkan tugas
6 Saya selalu berpakaian seragam yang rapih dan
sopan sesuai jadwal yang ada disekolah
7 Saya tidak membuat gaduh saat proses
pembelajaran
8 Saya tidak makan di dalam kelas ketika belajar
9 Saya tidak menggunakan handphone dan alat
komunikasi lainnya ketika belajar
10 Saya menunjukan rasa hormat terhadap guru
REWARD/PENGHARGAAN
11 Guru tersenyum ketika siswa berlaku sopan dan
baik
12
Guru memberikan acungan jempol kepada siswa
yang dapat menjawab pertanyaan atau yang
mengerjakan tugas dengan baik
13 Guru memberikan pujian kepada siswa yang telah
belajar dengan baik.
14 Guru menepuk pundak siswa yang berpakaian
sopan dan rapih dan memuji siswa
15
Guru memberikan hadiah kepada siswa yang dapat
menjawab pertanyaan atau yang mengerjakan tugas
dengan baik.
16
Guru memberikan nilai yang bagus kepada siswa
yang sopan, baik, disiplin dan mengerjakan tugas
dengan baik.
17 Pihak Sekolah mengumumkan siswa yang
berprestasi dihadapan siswa lain
18 Pihak Sekolah memberikan pujian kepada siswa
yang disiplin dan berprestasi
19 Pihak Sekolah memberikan hadiah kepada siswa
yang disiplin dan berprestasi
20 Pihak Sekolah memberikan beasiswa kepada siswa
yang disiplin dan berprestasi
PUNISHMENT/HUKUMAN
21 Guru menyampaikan peraturan dalam belajar
sebelum proses pembelajaran dimulai
22 Guru menegur siswa yang tidak disiplin
23 Guru memberikan hukuman kepada siswa yang
melanggar peraturan
24
Guru memberikan reaksi kecewa (misal:
menggelengkan kepala) ketika siswa berlaku
kurang baik.
25 Guru memberikan tugas tambahan kepada siswa
yang tidak mengerjakan tugas
26 Pihak Sekolah menyampaikan peraturan/ tata tertib
sekolah kepada siswa
27 Pihak Sekolah menempelkan peraturan/ tata tertib
sekolah di mading dan tempat lain
28 Pihak Sekolah menegur siswa yang melanggar
peraturan/ tata tertib
29 Pihak sekolah memberikan hukuman kepada siswa
yang melanggar peraturan/ tata tertib
30 Pihak Sekolah memanggil orang tua/ wali siswa,
siswa yang melanggar peraturan/ tata tertib
Terimakasih atas kerjasamanya dalam mengisi angket/ kuesioner ini, semoga
mendapat limpahan pahala dari Allah Swt.
DATA HASIL SEBAR ANGKET/ KUESIONER Responden
Butir Soal
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30
1 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 5 3 4 4 1 4 4 5 2 3 3 4 4 5 4 4 5 4
2 3 4 2 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 1 2 3 3 3 4 4 2 3 3
3 3 4 5 5 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 3 2 2 1 4 4 4 3 4 1 3 2 5 4 3 4
4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4
5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5 5 5 1 1 5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3
6 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3
8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 3 2 4 4 4 5 4 3 3 4
9 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 2 4 4 4 4 5 3 4 5 4 2 5 2 5 5 4
10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 3 4 5 4 5 4 3 5 3 3 3 4 3
11 2 3 1 1 1 4 4 1 3 3 1 3 3 1 1 1 1 1 4 2 1 3 3 1 1 3 2 4 2 3
12 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 2
13 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 2 5 3 4 3 5
14 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 3 3 4 4 5 5 4 3 4
15 5 5 3 4 5 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 4 2 4 4 5 5 4
16 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 5 3 2 4 3 3 2 4 3 2 3
17 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 5 5 4 3 4
18 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 5 3 4 4 5 2 2 4 4 3 4 3 2 3 3
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 4 4 4 3
20 5 5 4 5 5 3 4 5 5 4 3 4 5 3 4 2 4 4 5 5 4 3 2 4 4 3 5 3 4 4
21 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 3
22 5 5 3 5 5 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 4 5 4 3 5 4
23 1 3 1 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2 1 1 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3
24 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 4 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4
25 3 3 4 1 4 3 1 3 2 3 3 4 3 4 1 4 3 2 1 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3
26 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 5 4 5 4 3 4 2 4 3 4 3
27 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2
28 4 5 4 5 5 4 5 5 5 2 4 5 5 3 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4
29 4 5 3 4 5 4 4 3 4 3 3 5 3 3 3 5 4 3 5 4 4 3 5 3 3 4 3 3 4 4
30 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 3 5
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
Hasil Uji Multikolenearitas
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,898a ,806 ,791 2,785
a. Predictors: (Constant), X2=Punishment, X1=Reward
b. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1=Reward ,387 2,584
X2=Punishment ,387 2,584
a. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil P-P Plot Uji Normalitas
Hasil Histogram Uji Normalitas
HASIL UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
Persamaan regresi berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,002 3,791 1,056 ,300
X1=Reward ,585 ,124 ,643 4,713 ,000
X2=Punishment ,383 ,174 ,300 2,201 ,036
a. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat
Persamaan regresi yang terbentuk adalah: Y= 4,002 + 0,585 X1 + 0,383 X2
Koefisien determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,898a ,806 ,791 2,785
a. Predictors: (Constant), X2=Punishment, X1=Reward
b. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat
Hasil Uji f
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,002 3,791 1,056 ,300
X1=Reward ,585 ,124 ,643 4,713 ,000
X2=Punishment ,383 ,174 ,300 2,201 ,036
a. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 868,065 2 434,032 55,955 ,000b
Residual 209,435 27 7,757
Total 1077,500 29
a. Dependent Variable: Y=Kedisiplinan Siswa MA Islamiyah Ciputat
b. Predictors: (Constant), X2=Punishment, X1=Reward
PHOTO-PHOTO KEGIATAN PENELITIAN
Thanks For MA Islamiyah Ciputat
TENTANG PENULIS
Nama lengkap penulis adalah Abdul Rohmat, biasa dipanggil Rohmat atau
Rahmat, penulis lahir di Bogor pada tanggal 09 januari 1992, anak pertama dari
pasangan Manan bin Asda dan Iis Rosadah. Penulis merupakan Putra pertama dari
4 bersaudara, adik-adik penulis adalah M. Adnan Sihabudin, M. Muhaimin dan
Siti Raisa Adilla. Alamat e-mail penulis [email protected].
Riwayat pendidikan penulis diawali dengan bersekolah di MI Nurul
Islamiyah Kp. Sasak pada tahun 1999-2005, kemudian di MTs Nurul Iman
Babakan pada tahun 2005-2008, kemudian lanjut ke MA Al-Mukhlishiin Ciseeng-
Bogor pada tahun 2008-2011, setelah itu lanjut ke tingkat S1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (2011-2017) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).
Skripsi yang penulis buat berjudul "Pengaruh Reward dan Punishment
Terhadap Kedisiplinan Siswa di MA Islamiyah Ciputat". Skripsi ini dibuat
melalui berbagai bimbingan dan arahan dari Bapak Dr. Sapiudin Shidiq, M.Ag.