Restu putri astuti

Jika terganggu kondisi plankton akan berpengaruh besar kepada kehidupan laut karena berperan dalam rantai makanan yang menjadi tumpuan bagi makhluk hidup di ekosistem laut dengan faktor fisik yaitu suhu. Meningkatkan suhu air laut menyebabkan perpindahan massa air bersuhu panas sehingga menyebabkan kematian ikan dan terjadi pergerakan zat hara dari dasar ke permukaan laut sehingga menimbulkan ledakan fitoplankton yang bersifat racun

peneliti NOAA-AS (National Oceanic and Atmospheric Administion) Christopher Sabine, dalam majalah science, mengatakan bahwa laut mampu menyerap emisi gas CO2 dari atmosfer sebesar 48% atau 39 miliar ton. Dengan daya serap yang sangat tinggi, peran laut untuk mengurangi laju pemanasan global yg sangat tergantung pada daya dukung lingkungan laut tersebut.

fitoplankton telah menurun sekitar 40 persen sejak 1950. Peran plankton yaitu produktivitas primer di bumi dan siklus karbon laut.

Melalui Pola distribusi Plankton dapat mempelajari apa yang mempengaruhi perubahan iklim yang terjadi terhadap ekosistem laut. Karena plankton tidak dipanen atau dimanfaatkan seperti ikan atau organisme intertidal, penyesuaian dalam distribusi dan kelimpahan dapat dikaitkan dengan perubahan faktor lingkungan Dari tahun 1999 sampai 2004, ketika sebuah Permukaan Laut Suhu (SST) perubahan melebihi 0,15 C terjadi pada 74% dari lautan di dunia, sebuah penurunan produktivitas plankton di daerah-daerah juga diamati. efektif mengurangi jumlah energi yang tersedia dalam rantai makanan. Pemanasan air akan berdampak spesies fitoplankton yang hidup di lapisan atas untuk melakukan fotosintesis, dan studi menunjukkan bahwa ketika populasi fitoplankton menderita, begitu juga spesies lain di daerah sekitarnya